SI1522483573

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

       

APLIKASI SISTEM PEMANTAUAN PENJUALAN BERBASIS

WEBSITE PADA PT. GMF AERO ASIA (GARUDA

INDONESIA GROUP) UNIT MARKETING

& BUSINESS DEVELOPMENT


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1522483573
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018





SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


APLIKASI SISTEM PEMANTAUAN PENJUALAN BERBASIS

WEBSITE PADA PT. GMF AERO ASIA (GARUDA

INDONESIA GROUP) UNIT MARKETING

& BUSINESS DEVELOPMENT


Disusun Oleh :

NIM
: 1522483573
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 9 Juli 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
       
NIP : 000594
       
NIP : 001405





SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


APLIKASI SISTEM PEMANTAUAN PENJUALAN BERBASIS

WEBSITE PADA PT. GMF AERO ASIA (GARUDA

INDONESIA GROUP) UNIT MARKETING

& BUSINESS DEVELOPMENT


Dibuat Oleh :

NIM
: 1522483573
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Oleh :

Tangerang, 9 Juli 2018

Pembimbing I
       
Pembimbing II
       
       
       
       
       
NID : 03009
       
NID : 14023





SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


APLIKASI SISTEM PEMANTAUAN PENJUALAN BERBASIS

WEBSITE PADA PT. GMF AERO ASIA (GARUDA

INDONESIA GROUP) UNIT MARKETING

& BUSINESS DEVELOPMENT


Dibuat Oleh :

NIM
: 1522483573
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, 9 Juli 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :





SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

APLIKASI SISTEM PEMANTAUAN PENJUALAN BERBASIS

WEBSITE PADA PT. GMF AERO ASIA (GARUDA

INDONESIA GROUP) UNIT MARKETING

& BUSINESS DEVELOPMENT

Disusun Oleh :

NIM
: 1522483573
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 9 Juli 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1522483573

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

Teknologi informatika semakin cepat berkembang segala kegiatan ataupun akvitas yang ada di dunia ini baik dalam kegiatan operasional maupun kegian non-operasional, salah satunya ialah laporan pendapatan perusahaan yang mana harus tepat, akurat dan relavan. Dalam penyusunan laporan pendapatan dibutuhkan sistem yang terkomputerisasi, sehingga setiap proses yang berjalan dalam pembuatan laporan pendapatan dapat berjalan secara efektif dan efisien serta di imbangi dengan sumber daya manusia yang memadai. Namun dalam implementasinya, pada PT. GMF Aero Asia (Garuda Indonesia Group) unit Marketing & Business Development, belum memiliki sistem yang mencakup seluruh kegiatan, salah satunya pada G.M TPR dalam pembuatan laporan pendapatan masih manual menggunakan Ms. Excel sehingga media yang digunakan masih sangat besar kemungkinan terjadinya human error sehingga dibutuhkan suatu sistem pemantauan penjualan sehingga dapat menghasilkan laporan pendapatan yang lebih efektif dan efisien dalam proses pembuatan laporan pendapatan. Penelitian ini menggunakan metode analisa Value Chain (Rantai Nilai), elisitasi kebutuhan sistem, serta pemodelan sistem dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language) untuk menggambarkan secara visualisasi, yang selanjutnya diimplementasikan dengan bahasa pemrograman Hypertext Preprocessor (PHP) dengan basis data MySQL-Server sebagai database yang digunakan. Dengan adanya sistem pemantauan penjualan, dapat mempermudah G.M TPR untuk menghasilkan laporan pendapatan yang akurat dengan waktu yang cepat, sehingga dapat menciptakan kinerja yang efektif dan efisien, serta dapat menunjang evaluasi dalam pengendalian internal bagi pimpinan terhadap laporan.


Kata Kunci: Pendapatan, Laporan, Laporan Pendapata, Rencana Penjualan, Pemantauan Penjualan


ABSTRACT

Informatics technology is growing rapidly all the activities or akvitas that exist in this world both in operational activities and non-operational kegian, one of which is corporate income report which must be precise, accurate and relavan. In the preparation of income reports required a computerized system, so that every process that runs in making income reports can run effectively and efficiently and in balance with adequate human resources. But in its implementation, at PT. GMF Aero Asia (Garuda Indonesia Group) Marketing & Business Development unit, does not have a system that covers all activities, one of them is G.M TPR in making income report still manual using Ms. Excel so that the media used is still very likely the occurrence of human error so that required a sales monitoring system so that it can generate income reports more effective and efficient in the process of making income reports. This research uses Value Chain analysis method, system requirement elicitation, and system modeling using UML (Unified Modeling Language) to describe visualization, which is then implemented with Hypertext Preprocessor (PHP) programming language with MySQL-Server database as database used. With the sales monitoring system, GM TPR can make it easier to produce accurate income reports with fast time, so as to create effective and efficient performance, and can support the evaluation in internal control for the leadership of the report.


Keywords : Revenue, Reports, Income Report, Sales Plan, Sales Monitoring




KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik. Adapun judul yang diambil dalam penyusunan laporan skripsi ini adalah “APLIKASI PEMANTAUAN PENJUALAN BERBASIS WEBSITE PADA PT. GMF AERO ASIA (GARUDA INDONESIA GROUP) UNIT MARKETING & BUSINESS DEVELOPMENT ”.

Laporan ini merupakan hasil penelitian pada PT. GMF Aero Asia (Garuda Indonesia Group) Unit Marketing & Business Development, sebagai salah satu syarat yang ditempuh oleh mahasiswa untuk mendapatkan gelar S.Kom pada jenjang Strata Satu Jurusan Teknik Informatika pada Perguruan Tinggi Raharja. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan banyak pihak, maka penulis tidak dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat waktu.

Penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini, antara lain:

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM. selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku pembantu ketua 1 bidang akademik STMIK Raharja dan juga Dosen Pembimbing 1 yang banyak meluangkan waktunya serta dengan sabar memberi petunjuk selama penyusunan laporan ini.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom Selaku kepala jurusan Teknik Informatika di Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Bapak Bayu Pramono, S.Kom., M.T.I sebagai Dosen Pembimbing 2 yang telah meluangkan banyak waktunya untuk membimbing dan memberi arahan kepada penulis dalam proses pengerjaan laporan Skipsi ini.
  5. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  6. Ibu Nyoman Paramitha D.L sebagai G.M TPR , yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di PT. GMF Aero Asia (Garuda Indonesia Group) Unit Marketing & Business Development.
  7. Semua staff PT. GMF Aero Asia (Garuda Indonesia Group) Unit Marketing & Business Development yang telah membantu penulis dan memberikan dukungan selama melakukan penelitian.
  8. Orang Tua, Kakak, Adik, dan Keluarga yang telah memfasilitasi dan selalu memberikan perhatian penuh yang begitu besar kepada penulis untuk selalu bersemangat dalam mencari ilmu, dan memberikan begitu banyak arahan yang positif bagi kehidupan penulis.
  9. Serta semua rekan yang tidak dapat disebutkan satu-persatu sehingga terwujudnya penulisan laporan penelitian skripsi ini, penulis ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan penelitian skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritikan dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penulis untuk menyempurnakannya dimasa yang akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih atas perhatian dari pembaca dan semoga laporan penelitian skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi seluruh pembaca sekalian.


Tangerang, 14 Juli 2018
Pepen Aandrian Syah
NIM. 1522483573

Daftar isi


DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan

Tabel 4.2 Master Data Area

Tabel 4.3 Master Data Region

Tabel 4.4 Master Data Engine

Tabel 4.5 Master Data Location

Tabel 4.6 Transaksi Revenue

Tabel 4.7 Master Data Country

Tabel 4.8 Master Data Component

Tabel 4.9 Master Data AC Type

Tabel 4.10 Master Data Service Type

Tabel 4.11 Master Data Customer

Tabel 4.12 Master Data Target AMS

Tabel 4.13 Master Data Role

Tabel 4.14 Transaksi TPM

Tabel 4.15 Master Data APU

Tabel 4.16Master Data Group

Tabel 4.17Master Data Work Type

Tabel 4.18Master Data User

Tabel 4.19Master Data Menu

Tabel 4.20Master Data Contact Person

Tabel 4.21Master Data Cancel Group

Tabel 4.22Transaksi Reschedule

Tabel 4.23Transaksi Upgrade Attachment

Tabel 4.24Transaksi Cancellation

Tabel 4.25Transaksi AMS

Tabel 4.26Transaksi Cancel Answer

Tabel 4.27Transaksi Request Upgrade

Tabel 4.28Transaksi PICA Detail

Tabel 4.29Transaksi PICA

Tabel 4.30Transaksi Approve Reject

Tabel 4.31Daftar Pengujian

Tabel 4.32Pengujian Login

Tabel 4.33Pengujian Menambah Prospect

Tabel 4.34Pengujian Eksport Data Transaksi (Laporan Transaksi)

Tabel 4.35Pengujian Logout Sistem

Tabel 4.36Time Schedule

Tabel 4.37Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Karateristik Sistem

Gambar 2.2 Rantai Nilai

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Gambar 3.2 Usecase Diagram Sistem Pemantauan Penjualan

Gambar 3.3 Activity Diagram Target

Gambar 3.4 Activity Diagram Rencana Penjualan

Gambar 3.5 Sequence Diagram Target

Gambar 3.6 Sequence Diagram Rencana Penjualan

Gambar 3.7 Analisa Value Chain

Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Pemantauan Penjualan

Gambar 4.2 Activity Diagram Target

Gambar 4.3 Activity Diagram Prospect

Gambar 4.4 Activity Diagram PICA

Gambar 4.5 Activity Diagram Cancel

Gambar 4.6 Activity Diagram Update

Gambar 4.7 Activity Diagram Upgrade Level

Gambar 4.8Sequence Diagram Admin

Gambar 4.9 Sequence Diagram Account Manager & Sales dan para G.M Key Account

Gambar 4.10 Sequence Diagram G.M TPB

Gambar 4.11Sequence Diagram G.M TPM

Gambar 4.12 Sequence Diagram G.M TPR

Gambar 4.13Sequence Diagram S.V.P Marketing & Business Dev.

Gambar 4.14 Sequence Diagram President & CEO

Gambar 4.15Class Diagram Pemantauan Penjualan

Gambar 4.16 Tampilan Halaman Login

Gambar 4.17Tampilan Halaman Dashboard

Gambar 4.18Tampilan Halaman Prospect

Gambar 4.19Tampilan Input Data Prospect

Gambar 4.20 Tampilan Sales Plan View

Gambar 4.21Tampilan Halaman Request Upgrade

Gambar 4.22Tampilan Halaman Approve Upgrade

Gambar 4.23Tampilan Halaman PICA

Gambar 4.24Tampilan Halaman Percakapan PICA

Gambar 4.25Tampilan Halaman Reschedule

Gambar 4.26Tampilan Halaman Report Sales Plan Group

Gambar 4.27Tampilan Halaman Report Achievment AMS

Gambar 4.28Tampilan Halaman Report Level Of Sales Plan

Gambar 4.29Tampilan Halaman My Sales Plan

Gambar 4.30Tampilan Form Upgrade Level

Gambar 4.31Tampilan Halaman Form Cancenllation

Gambar 4.32Tampilan Halaman Form PICA


DAFTAR SIMBOL

1. Simbol Use Case Diagram

2. Simbol Sequence Diagram

3. Simbol Activity Diagram

4. Simbol Statechart Diagram

5. Simbol Class Diagram


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi saat ini berkembang sangat cepat sehingga semua sistem yang berjalan secara manual harus dibuat sistem yang terintegrasi.

Sebuah sistem pemantauan penjualan adalah sistem yang mencatat aktivitas dan memberi informasi yang berguna. Sistem pemantauan penjualan memiliki banyak fitur yang memungkinkan setiap pengguna untuk menangkap data tentang aktivitas penjualan, dapat melihat sampai mana proses negoisasi yang sedang berlangsung sehinggan nantinya menghasilkan laporan pendapatan.

Dorongan paling utama untuk membuat apalikasi pemantauan penjualan adalah sebagai pendukung dalam mendefinisikan sudah sampai mana proses yang dilakukan oleh setiap Account Manager & Sales dan untuk membuat laporan pendapatan.

Pembuatan aplikasi pemantauan penjualan sangat memerlukan dukungan dari setiap organisasi yang ada karena perlu penyesuaian dari segi manusia dan sumber daya yang tersedia pada perusahaan. Sebelum tahap pembuatan dan implementasi dilakukan perlu dilakukann tahapan rancangan yang memerlukan banyak dukungan dari pihak manajemen organisasi.

Dalam pelaksanaan pengolahan data pemantauan penjualan pada Unit Marketing & Bussiness Development, sudah menggunakan alat pengolah data (komputer), namun proses pengolahan datanya dilakukan secara semi komputerisasi, yaitu dengan menggunakan Microsoft Excel, sehingga dalam menghasilkan laporan yang akurat membutuhkan waktu yang tidak cepat, sehingga diperlukan sebuah analisa terhadap sistem yang berjalan tersebut untuk mencapai terciptanya sistem yang dapat menunjang kinerja pegawai, sehingga kualitas dari laporan pendapatan yang dihasilkan lebih baik.

Selain itu laporan pendapatan merupakan salah satu hal yang harus dihasilkan secara cepat, tepat dan akurat sehingga diperlukan pengelolaan data yang lebih baik. Karena laporan pendapatan merupakan unsur yang penting dalam pengawasan serta pengendalian kegiatan suatu organisasi, dan melalui laporan pendapatan kita dapat mengetahui berada dalam posisi aman atau tidak kehidupan organisasi dapat berlangsung. Sehingga memudahkan SVP Marketing & Bussiness Development dan pimpinan dalam pembuatan keputusan yang rasional mengenai alokasi sumber daya organisasi.

Pada dasarnya semua yang dilakukan bertujuan agar sistem dapat berjalan dengan baik, terutama kebutuhan akan informasi-informasi penting dalam manajemen atau administrasi menjadi lebih terkontrol. Sejalan dengan permasalahan diatas maka penulis mengambil judul “APLIKASI SISTEM PEMANTAUAN PENJUALAN BERBASIS WEBSITE PADA PT. GMF AERO ASIA (GARUDA INDONESIA GROUP) UNIT MARKETING & BUSINESS DEVELOPMENT”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka yang menjadi permasalahan pada Unit Marketing & Bussiness Development antara lain adalah :

  1. Bagaimana alur sistem pengolahan data laporan pendapatan yang telah diterapkan pada Unit Marketing & Bussiness Development?

  2. Bagaimana merancang usulan sistem yang ingin di capai?

  3. Bagaimana kelebihan sistem yang di usulkan?

  4. Apa saja laporan pendapatan yang dihasilkan dari sistem tersebut?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar dalam pembahasan masalah menjadi terarah dan berjalan dengan baik maka perlu adanya ruang lingkup penelitian yang di bahas dalam masalah ini. Permasalahan yang akan di bahas meliputi pembuatan market share, pembuatan sales plan, pembagian sales plan kepada AMS, pembuatan PICA (problem identification & corrective action) dan pembuatan laporan pendapatan pada unit Marketing & Bussiness Development PT. GMF Aeroasia (Garuda Indonesia Group).

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan Operasional

Penelitian ini mempunyai tujuan operasional sebagai sarana untuk :

  1. Dapat mengidentifikasi semua kebutuhan yang terkait dengan pengolahan data laporan pendapatan di Unit Marketing & Bussiness Development.

  2. Mengetahui masalah apa saja yang ada dalam pengolahan data laporan pendapatan di Unit Marketing & Bussiness Development

  3. Menciptakan sistem pengolahan data laporan pendapatan secara optimal dari manual menjadi terkomputerisasi

Tujuan Fungsional

Penelitian ini mempunyai tujuan fungsional yaitu agar mampu menyajikan informasi laporan pendapatan pada suatu periode tertentu yang lebih baik untuk menunjang pengambilan keputusan SVP Marketing & Bussiness Development dan sebagai tolak ukur kinerja pegawai pada periode tersebut.

Tujuan Individual
  1. Untuk mendapatkan lebih banyak pengalaman dalam pembuatan perancangan aplikasi sistem yang terkomputerisasi guna untuk mempermudah dalam proses pengolahan data laporan pendapatan.

  2. Agar penulis dapat mengimplementasikan ilmu yang sudah didapat diperkuliahan.

  3. Untuk melengkapi syarat kelulusan pada jurusan Sistem Informasi di Perguruan Tinggi Raharja.

Manfaat Penelitian

Manfaat Bagi Penulis
  1. Terciptanya kepuasan batin ketika menghasilkan suatu karya dan dapat bermanfaat bagi suatu organisasi.

  2. Sebagai syarat kelulusan guna mendapat gelar Sarjana Komputer.

  3. Memberikan pengalaman kepada penulis untuk menerapkan dan memperluas waawasan penerapan teori dan pengetahuan yang telah diterima di perkuliah pada kegiatan nyata.

Manfaat Bagi Institusi
  1. Dapat teridentifikasinya kendala dan permasalahan pada sistem pengolahan data laporan pendapatan di Unit Marketing & Bussiness Development.

  2. Dalam pembagian pekerjan baik dari pada sebelum sistem usulan dibuat.

  3. Memudahkan dalam penyusunan laporan pendapatan secara otomatis dengan sistem usulan yang dibuat.

Manfaat Bagi Perguruan Tinggi Raharja
  1. Dapat menjadi referensi bagi Mahasiswa atau Mahasiswi untuk melakukan penelitian-penelitian selanjutnya, terutama dalam sistem pengolahan data laporan pendapatan.

  2. Dapat memperkaya pengetahuan para Mahasiswa atau Mahasiswi dalam pengambilan keputusan terhadap suatu permasalahan.

  3. Dapat membuat Perguruan Tinggi Raharja dikenal oleh organisasi-organisasi yang dijadikan objek penelitian para Mahasiswa atau Mahasiswi.

  4. Menciptakan Mahasiswa dan Mahasiswi yang tidak hanya pandai dalam teori tetapi dapat mengimplementasikan di dunia nyata, baik dari segi analisa hingga pemecahan masalah tersebut.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan 3 (tiga) pendekatan yaitu sebagai berikut :

  1. Metode Observasi (Observasi Research)

    Pada metode ini penulis melakukan analisa terhadap masalah yang ada dengan cara mengamati sumber, pengumpulan dan pengolahan data di bagian pendapatan Unit Marketing & Bussiness Development yang berhubungan dengan sistem pengolahan data laporan, baik berupa dokumen transaksi, catatan-catatan, maupun laporan.

  2. Metode Wawancara (Interview Research)

    Metode ini dilakukan dengan cara pengumpulan data melalui tanya jawab langsung dengan Ibu Wiwin sebagai bendahara umum dan Ibu Reni sebagai Auditor Ekternal Unit Marketing & Bussiness Development, yang berhubungan dengan sistem pengolahan data laporan pendapatan dan memahami hal yang akan diteliti sesuai dengan tujuan penelitian.

  3. Metode Study Pustaka (Library Research)

    Metode study kepustakaan dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dilakukan yaitu dengan membaca dan mempelajari beberapa buku yang berhubungan dengan teori yang dibahas dalam laporan ini, melalui sumber-sumber dari kepustakaan dan diinternet.

Metode Analisa

  1. Setelah melakukan proses pengumpulan data, selanjutnya data yang sudah diperoleh dapat diolah dan dianalisa. Dalam melakukan analisa sistem pengolahan data laporan pendapatan pada Unit Marketing & Bussiness Development, disini penulis menggunakan metode analisa sistem yang dilakukan yaitu, analisa Value Chain.
  2. Analisa Value Chain digunakan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas yang harus dicapai dengan sebuah konsep yang matang, perlunya analisa value chain sebagai aktivitas pendukung yang membantu organisasi secara keseluruhan dengan menyediakan dukungan yang diperlukan bagi berlangsungnya aktivitas-aktivitas yang dilakukan secara berkelanjutan.
  3. Selain itu penulis menggunakan Unified Modeling Language (UML) sebagai salah satu alat bantu untuk memodelkan secara visual yang dapat digunakan dalam bahasa pemograman yang berorientasi objek. UML terdiri dari beberapa diagram yang saling berkaitan, antara lain Usecase Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Statechart Diagram.
  4. Kemudian penulis menggunakan metode Elisitasi untuk mengumpulkan dan menyeleksi kebutuhan sistem yang diharapkan stakeholder. Elisitasi merupakan rancangan sistem yang diusulkan sesuai dengan keinginan atau kebutuhkan user. Elisitasi yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu Elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III dan draft final elisitasi.

Metode Perancangan Sistem

Perancangan sistem menggunakan metode Unified Modelling Language (UML) yang akan dituangkan dalam tahap : pembuatan Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram, dan Class Diagram serta penjabaran rancangan basis data dan spesifikasi data, yang menggunakan beberapa software dalam perancangannya antara lain : PHP MyAdmin, Apache, MYSQL, Visual Paradigma, dan Chrome.

Metode Testing

Metode testing yang peneliti gunakan adalah dengan menggunakan Quality Assurance (QA). Dalam metode Quality Assurance (QA) berfokus pada fungsional pada perangkat lunak (software), sesuai dengan kebutuhan dari perangkat lunak (software), lebih dari pada itu, metode Quality Assurance (QA) merupakan pendekapan pelengkap dalam mencakup error.


Sistematika Penulisan

Agar dapat lebih memahami penjelasan dalam penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek ini, maka penulis mengelompokkan menjadi beberapa sub bab. Dimana antara bab yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan.

Adapun penyusunan bab-bab dengan sistematika penyampaian adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan antara lain yaitu latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat,metode penelitian,dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dijelaskan definisi-definisi yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang berjalan saat ini, seperti landasan teori yang membahas tentang konsep dasar sistem laporan pendapatan serta membahas teori-teori pendukung lainnya yang berhubungan dengan topik yang akan dibahas dalam penelitan dan literature review.

BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini menjelaskan tentang teori-teori dan definisi yang berhubungan dengan penulisan laporan Skripsi yaitu gambaran umum tinjauan organisasi, sejarah organisasi, struktur organisasi dan fungsi-fungsinya, penjelasan tentang wewenang dan tanggung jawab, UML yang digunakan seperti Usecase Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram yang menggambarkan analisa sistem yang berjalan dan permasalahan pokoknya dengan menggunakan analisa value chain, serta alternatif pemecahan masalah, elisitasi tahap 1,2,3, dan draft final.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab ini menjelaskan rancangan sistem yang diusulkan pada PT. GMF Aeroasia (Garuda Indonesia Group), yang meliputi Usecase Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram, spesifikasi basis data, kebutuhan stakeholder, rancangan layar, dan rancangan implementasi program.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan hasil dari penelitian dan menjawab dari tujuan penelitian yang diajukan serta saran-saran seputar pengembangan sistem kedepan sesuai kebutuhan stakeholder yang diperlukan untuk melakukan perbaikan di masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN



BAB II

LANDASAN TEORI


Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Suprihadi et all dalam Jurnal CCIT (2013:310)[1], “Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan."

Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:29)[2] “Sistem merupakan kumpulan dari beberapa bagian yang memiliki katerkaitan dan saling bekerjasama serta membentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuan dari sistem tersebut.”

Menurut Marshal B. Romney dan Paul John Steinbart (2014:3) [3]“Sistem (system) adalah serangkaian dua atau lebih komponen yang saling terkait dan berinteraksi untuk mencapai tujuan.”

Berdasarkan pengertian menurut para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa Sistem adalah komponen-komponen yang saling terintegrasi/berhubungan satu sama lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.

Karakteristik Sistem

Rusdiana (2014:30)[2] Inti di dalam model umum sistem ialah Input, Proses, dan Output, hal tersebut merupakan konsep sederhana yang terdapat di sebuah sistem, sebab sebuah sistem mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain model sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang mencirikan bahwa hal tersebut dapat dikatakan sebuah sistem.

  1. Komponen Sistem (Components System)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya satu sama lain saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen tersebut dapat berupa suatu subsistem, setiap subsistem memiliki sistem yang menjalankan suatu fungsuu tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  2. Batas sistem (Boundary System)

    Batasana sistem merupakan ruang lingkup yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lainnya, atau dengan sistem lingkungan luarnya. Batasan sistem ini dapat di lihat sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkungan luar sistem (Environments System)

    Lingkungan luar sistem yang mempengaruhi operasi sistem yang ada didalamnya baik bentuk apapun, lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem (Interface System)

    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lainnya. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Sehingga terjadinya suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  5. Masukan Sistem (Input System)

    Masukan merupakan komponen sistem yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukkan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat.

  6. Keluaran Sistem (Output System)

    Hasil energi yang telah di olah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran dari sistem ini berbentuk informasi yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan atau sebagai inputan bagi subsistem lainnya.

  7. Pengolahan (Process System)

    Suatu sistem dapat mempunyai bagian pengelola atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Setiap sistem mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran yang bermanfaat.

  8. Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal)

    Sistem sendiri mempunyai tujuan dan sasaran tersendiri yang telah pasti dan bersifat determanistic. Suatu sistem dikatakan berhasil jika telah mencapai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Gambar 2.1 : Karateristik Sistem
           Rusdiana (2014:35)

Klasifikasi Sistem

Menurut Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:42)[2] dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Manajemen, sistem dapat diklasifikasi dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut:

  1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik.

    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, dan sebagainya.

  2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia.

    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dan mesin disebut dan human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system. Sistem informasi akuntansi merupakan contoh man-machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tidak tertentu.

    Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tidak tertentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

  4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (Open System).

    Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system . Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dam terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem bersifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik.

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:71)[2]“Data adalah fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti sehubungan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka, huruf, atau simbol yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi, atau situasi dan lainnya, yang didapatkan melalui suatu observasi atau secara data diartikan sebagai keterangan tentang sesuatu.”

Menurut Marshal B.Romney (2014:3)[3] “ Data adalah fakta yang dikumpulkan, disimpan, dan diproses oleh sistem informasi.”

Menurut Abdul Kadir (2014:44)[4] “Data adalah data yang berupa nilai terformat, teks, citra, audio, dan video, data berupa terformat adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya, data yang menyatakan tanggal atau jam, menyatakan nilai,atau mata uang.”

Berdasarkan definisi dari para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa data merupakan kumpulan fakta yang telah diproses untuk menghasilkan suatu informasi yang bermanfaat bagi penerima dalam mendukung pengambil keputusan.

Hierarki Data

Menurut Yakub (2012)[5] bahwa hierarki data tersusun dari 3 elemen yaitu elemen data, rekaman (Record) dan berkas (Table), yaitu:

  1. Elemen Data

    Elemen data adalah data terkecil yang tidak dapat dipecah lagu menjadi unit data lain. Seperti contohnya, data pelayanan, elemen data dapat berupa nama pelayan, alamat, no telpon, serta atribut lainnya.

  2. Rekaman

    Rekaman adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling berkaitan. Sebagai contohnya nama pelayan, alamat, no telp dapat dihimpum dalam sebuah rekaman. Istilah lainnya yaitu baris

  3. Berkas

    Kumpulan dari seluruh rekaman yang bertipe sama disebut dengan berkas. Berkas dapat diartikan sebagai kumpulan data yang berkaitan dengan suatu subjek. Dalam sistem basis data berkas mewakili komponen yang disebut tabel.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Deni Darmawan (2013:21)[6] “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan.”

Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:71)[2]mengatakan bahwa, “Informasi adalah suatu data atau objek yang diproses terlebih dahulu sedemikian rupa sehingga dapat tersusun dan terklasifikasi dengan baik sehingga memiliki arti bagi penerimanya, yang selanjutnya menjadi pengetahuan bagi penerima tentang suatu hal tertentu yang membantu pengambilan keputusan secara tepat.”

Menurut Maimunah (2012:57)[7] “ Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”

Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Informasi merupakan sekumpulan data yang telah diproses sehingga dapat bermanfaat bagi penerima dalam membantu pengambilan keputusan.

Siklus Informasi

Data merupakan bentuk data yang belum mempunyai arti atau bisa dikatakan dengan data mentah sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk dihasilkannnya informasi Jogiyanto (2014:8)[8] .

Dalam sisklus informasi, untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimannya, perlu memerlukan bagaimana siklus yang terjadi untuk mendapatkannya hasil informasi. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi tersebut, membuat suatu keputusan atau tindakan yang dapat menghasilkan suatu tindakan untuk menjadi data kembali, data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya hingga membentuk siklus informasi, siklus ini juga bisa disebut dengan siklus pengolahan data (data processing cycles). Jogiyanto (2014:9).[8] .

Gambar 2.2 : Siklus Informasi
     Jogiyanto (2014:9)

Kualitas Informasi

Kualitas Suatu informasi (Quality of information) sangat mempengaruhinya kualitas informasi dapat menjadikan informasi menjadi baik. Kualitas informasi dipengaruhi oleh 5 hal menurut Jogiyanto (2014:11)[8] sebagai berikut :

  1. Relavan (Relavancy), dalam relavan ini merupakan seberapa jauh tingkat relavansi informasi tersebut terhadap kenyataan kejadian masa lalu, kejadian hari ini, dan kejadian yang akan datang. Informasi yang berkualitas dapat mampu menunjukan kebenaran kejadian yang terjadi.

  2. Akurat (Accuracy) dikatakannya suatu sistem yaitu dengan menghasilkan data informasi yang akurat, seluruh pesan yang ada didalamnya benar atau sesuai, serta pesan yang disampaikan sudah lengkap dengan apa yang diinginkan oleh user.

  3. Tepat Waktu (Timeliness) dengan melakukan tepat waktu, laporan-laporan yang dibutuhkan dapat disampaikan tepat waktu.

  4. Ekonomis (Economy) informasi yang dihasilkan mempunyai daya jual yang tinggi, serta biaya operasional untuk menghasilkan informasi tersebut mampu memberikan dampak yang luas terhadap laju pertumbuhan ekonomi.

  5. Efisien (Efficiency) Informasi yang berkualitas harus mempunyai sifat efisien yang memiliki kalimat sederhana tidak berbelit-belit ataupun puitis, namun mampu memberikan makna dan hasil yang mendalam.

  6. Dapat dipercaya (Reliability) informasi yang didapatkan dari sumber yang dapat dipercaya. Sumber tersebut juga telah diuji tingkat kejujurannnya.

Nilai Informasi

Nilai informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkanya. Suatu informasi dapat dikatakan bernilai jika mempunyai manfaat yang efektif dan mempunyai nilai yang dapat diukur seberapa akuratnya suatu informasi tersebut. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidak pastian didalam proses keputasan tentang sesuatu keadaan. (Jogiyanto, 2014:11)[8].

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:200)[2], “Sistem informasi adalah sekumpulan hardware, software, brainware, prosedur, dan/atau aturan yang diorganisasikan secara integral untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan masalah dan pengambilan keputusan.” Dan “Sistem informasi adalah satu kesatuan data olahan yang terintegrasi dan saling melengkapi yang menghasilkan data olahan, baik dalam bentuk gambar, suara, maupun tulisan.”

Menurut Aiz Zakiyudin (2012:13)[9] “sistem informasi merupakan suatu sistem yang ada didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi yang bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan pihak luar tententu dengan laporan yang diperlukan.”

Menurut O’brien dalam Yakub (2012:16))[5], bahwa “Sistem Informasi (information system) merupakan kombinasi teratur dari orang-orang, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.”

Kesimpulan yang dapat ditarik dari penjelasan diatas, yaitu sistem informasi merupakan serangkaian komponen software dan hardware yang saling berhubungan untuk mengolah suatu data menjadi informasi agar dapat berguna dalam pengambilan keputusan.

Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri atas komponen-komponen yang saling berinteraksi satu dengan yang lain dan membentuk sautu kesatuan untuk mencapai sasaran. Komponen tersebut, menurut Rusdiana dan Irfan (2014:202)[2], yaitu:

  1. Komponen input

    Input mewakili data yang masuk dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.

  2. Komponen model

    Komponen ini terdiri atas kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan output yang diinginkan.

  3. Komponen output

    Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.

  4. Komponen teknologi

    Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, serta membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

  5. Komponen hardware

    Hardware berperan penting sebagai media penyimpanan vital bagi sistem informasi. Fungsinya sebagai tempat untuk menampung sumber data dan informasi untuk memperlancar serta mempermudah kerja dari sistem informasi.

  6. Komponen software

    Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah, menghitung, dan memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan informasi.

  7. Komponen basis data

    Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Organisasi berbasis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya.

  8. Komponen kontrol

    Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah. Apabila terlanjur terjadi kesalahan, dapat dcepat diatasi.

Analisa Rantai Nilai (Value Chain)

Menurut Thomas Sumarsan (2013:73)[10], “Value Chain Analysis adalah suatu alat analisis yang menjelaskan hubungan antara kegiatan-kegiatan dalam dan sekitar organisasi serta kekuatan daya kompetitifnya.” Penganalisaan dalam metode ini suatu kegiatan di dalam perusahaan dibagi atas kegiatan utama dan kegiatan pendukung atau penunjang.

Gambar 2.3 : Rantai Nilai
Thomas Sumarsan (2013:73)

Adapun menurut Thomas (2013:73)[10] Kegiatan utama terdiri dari :

  1. Inbound Logistic, yaitu kegiatan yang berhubungan dengan penerimaan, penyampaian dan pengeluaran semua input yang digunakan dalam pembuatan produk.

  2. Operations, yaitu kegiatan mentransformasikan semua input menjadi produk jadi.

  3. Outbound Logistic, yaitu kegiatan yang berhubungan dengan penyimpanan dan pendistribusian produk kepada pelanggan.

  4. Marketing/Sales, yaitu kegiatan yang berhubungan dengan pengenalan produk kepada pelanggan, termasuk didalamnya administrasi pengiklanan dan penjualan.

  5. Service, yaitu semua kegiatan yang ditunjukan kepada peningkatan nilai dari produk seperti instalasi, perbaikan dan training.

Adapun untuk kegiatan penunjangnya menurut Thomas Sumarsan (2013:74)[10] sebagai berikut :

  1. Procurement, yaitu proses pengadaan berbagai input untuk aktivitas pendukung.

  2. Technology Development, yaitu pengembangan teknologi yang tidak berarti hanya kepada perangkat kerasnya saja, akan tetapi dalam perangkat lunakpun harus mempunyai pengembangan.

  3. Human Resource Management, yaitu kegiatan melakukan rekrutment, pelataihan, dan pengambangan serta pemberian penghargaan kepada anggota organisasi.

  4. Infrastructure, yaitu kegiatan yang meliputi perencanaan, pengawasan mutu, dan manajemen informasi.

Analisis PIECES

Menurut Ina Sholihah (2016:106)[11] “Analisa PIECES adalah analisa yang melihat sistem dari Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service. Adapun pengertianya sebagai berikut :

  1. Performance Kehandalan

    Kehandalan suatu sistem merupakan variabel pertama dari PIECES dimana mempunyai peran penting untuk melihat sejauh mana dan seberapa handalkah suatu sistem dalam memproses untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan.

    Variabel ini dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam mengevalusasi sistem dengan memperhatikan 2 komponen berikut:

    • Kemampuan suatu sistem dalam mengerjakan sejumlah perintah dalan periode waktu yang telah ditentukan, dengan baik dan tanpa hambatan (error).

    • Cepat atau lambatnya kemampuan sistem dalam merenspon suatu perintah/program pembatasan ataupun permintaan terhadap suatu transaksi

  2. Information Informasi

    Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir. Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi dan menangani masalah yang muncul. Dalam hal ini meningkatkan kualitas informasi tidak dengan mudah menambah jumlah informasi, karena terlalu banyak informasi malah akan menimbulkan masalah baru.

  3. Economic Ekonomi

    Alasan Ekonomi berangkali merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek. Pijakan bagi kebanyakan manajer adalah biaya atau rupiah. Persoalan ekonomis dan peluang berkaitan dengan masalah biaya.

  4. ControlKendali

    Tugas-tugas bisnis perlu dimonitor dan dibetulkan jika ditemukan kinerja yang dibawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah, atau mendeteksi kesalahaan sistem, menjamin keamanan data, dan persyaratan.

  5. EfficiencyEfisiensi

    Efisiensi menyangkut bagiamana menghasilkan output sebanyak-banyaknya dengan input yang sekecil mungkin. Adapun indikasi suatu sistem dapat dikatakan efisien sebagai berikut :

    • Banyak waktu yang terbuang pada aktivitas sumber daya manusia, mesin, atau komputer.

    • Data dimasukan atau disalin secara berlebihan

    • Informasi dihasilkan secara berlebihan

    • Data diproses secara berlebihan

    • Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.

    • Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.

  6. ServicePelayanan

    Kualitas pelayanan suatu sistem dapat dikatan buruk apabila termasuk dalam kriteria berikut :

    • Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat

    • Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten

    • Sistem menghasilkan produk yang tidak dipercaya

    • Sistem tidak mudah digunakan

    • Sistem tidak fleksibel

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Sugianto dalam Zohrahayati (2013:28)[12] , “Perancangan sistem adalah suatu kegiatan membuat desain teknis berdasarkan kegiatan pada waktu proses analisis. Perancangan disini dimaksudkan suatu proses pemahaman dan peran suatu sistem informasi berbasis komputer.”

Metode Pengumpulan Data

Observasi (Observation)

Menurut Jogiyanto (2014:623) [8], “Observasi atau pengamatan adalah salah satu teknik untuk mengumplkan data/fakta (fact finding technique) yang cukup efektif mempelajati suatu sistem. Observasi adalah pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang dilakukan”.

Untuk mendapatkan fakta melalui metode observasi, tidak semestinya setiap membutuhkan data peneliti harus setiap hari ketempat pengamatan tersebut, tetapi dalam analis sistem harus menjaga supaya orang yang akan diteliti tidak merasa terganggu dalam pekerjaannya. Observasi dapat dilakukan pertama kali pada waktu beban kerja pada saat normal. Pada waktu observasi analisis sistem juga dapat melakukan pengumpulan sempel-sempel data, oleh sebab itu sebelum melakukan observasi perlu direncanakan terlebih dahulu, dengan perencanaan yang matang observasi dapat dilakukan secara efisien dan efektif. Jogiyanto (2014:625)[8].

Wawancara (Interview)

Menurut Jogiyanto (2014:617) [8], “Wawancara atau (Interview) ialah teknik pengumpulan data/fakta yang penting dalam pengembangan sistem informasi. Wawancara memungkinkan analis sistem sebagai pewancara (Interviewer) untuk mengumpulkan data secara tatap muka langsung dengan orang yang akan di wawancarai (Interview)”.

Pada melakukan wawancara ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Berikut ini menurut Jogiyanto (2014:619) [8] yang perlu diperhatikan sebagai berikut :

  1. Mengenalkan diri terlebih dahulu siapa anda sebenarnya.

  2. Menjelaskan apa tujuan anda dari wawancara ini dan hubungan dengan proyek sistem informasi yang akan dibuat atau dikembangkan.

  3. Menjelaskan peranan yang akan diberikan oleh orang yang diwawancarai dari hasil wawancara ini.

  4. Selama wawancara, pewancara harus mendengarkan dengan teliti, dan jangan memtotong pembicara pafa orang yang akan diwawancarai.

  5. Mintalah pendapat-pendapat atau ide tambahan yang mungkin dapat membantu anda dalam penyelesaian pengumpulan data.

  6. Pada akhir wawancara, bacakanlah rangkuman-rangkuman dari hasil wawancara.

  7. Ucapkanlah terimakasih bila wawancara telah selesai serta meminta kesediaan kembali untuk dihubungi, bila memerlukan data lanjutan.

Studi Pustaka (Literature Review)

Menurut Sugiyono (2013:240)[13], “Studi pustaka merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu yang berbentuk dokumen. Studi pustaka bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), cerita, biografi, peraturan, kebijkan. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya, foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-lain. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.”

Unified Modelling Language (UML)

Definisi Unified Modelling Language (UML)

Menurut Sigit (2013)[14] “UML merupakan bahasa standar untuk penulisan blueprint software yang digunakan untuk visualisasi, spesifikasi, pembentukan dan pendokumentasian alat-alat dari sistem perangkat lunak”.

Menurut Esa Wijayanti (2014:22)[15] “UML adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek)”. Pemodelan ini digunakan untuk menyederhanakan permasalahn-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih muda dipelajari dan dipahami.”

Menurut Jayant dkk (2014)[16] , “ The UML is visual modeling languange and used for visualize specify, contrucy and document the artifact of a sofware sytem”.

Menurut Onu dan Umeakuka (2016:506)[17], “UML is a standard modeling language to model thereal world in the field of software engineering. A UML diagrams a partial graphical view of model of a system under design, implementation, or already in exsistence. UML diagram is made up of graphical elements system model. The UML model of the system might also contain order documentation such as use cases written as text”.

Jenis-jenis Unified Modelling Language (UML)

Berikut adalah definisi jenis-jenis diagram yang terdapat dalam UML yang akan digunakan, yaitu:

  1. Usecase Diagram

    Menurut Carian Titus dalam International Journal of Computer Application Vol. 145 No. 9 dengan judul A Proposal Prototype on Using Online Social Network as Learning Platforms (2016:20)[18], “Use case modelling is the way of showing how the system stakeholders will interact with the system.”

    Sedangkan menurut Untung Rahardja, Meta Amalya Dewi dan Winarti Prastiwi dalam Jurnal CCIT Vo. 7 No. 3 Mei dengan judul Implementasi Widuri Sebagai Media Penyimpanan Laporan Dari Referensi Digital Karya Ilmiah (2014:491)[19]Use case pada dasarnya merupakan gambaran dari proses sistem secara keseluruhan yang melibatkan actor dalam hal penggunaan.”

  2. Class Diagram

    Menurut Carina Titus (2016:20)[18], “This is static structure diagram that describes the structure of a system by showing the system’s classes, their attributes, operations (or methods), and the relationships among the classes. Figure 2 shows the main classes of the system and how they interact with each other.”

  3. Sequence Diagram

    Menurut Carina Titus (2016:20)[18], “A Sequence Diagram shows object interactions arranged in time sequence. It depicts the objects and the classes involved in the scenario and the sequence of messages exchanged between the objects needed to carry out the functionality of the scenario.”

  4. Activity Diagram

    Menurut Satzinger, Jackson dan Burd (2012:57)[20], “An Activity Diagram describes user (or system) activities, the person who does each activity, and the sequential flow of these activities.”

    Yang terjemahannya adalah Activity Diagram yang menggambarkan beberapa aktivitas pengguna (atau sistem), orang yang melakukan setiap aktivitas dan arus yang berurutan dari aktivitas.

    Menurut Bhute (2013:29)[21], mengatakan bahwa, “Activity diagram is basically a flow chart to represent the flow from one activity to another activity”.

Langkah-langkah Penggunaan Unified Modelling Language (UML)

Menurut Adi Nugroho dan Esa Wijayanti (2014:15)[22], langkah-langkah penggunaan UML sebagai berikut :

  1. Buatlah daftar bussines process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

  2. Letakkan use case dalam setiap business process untuk mendefiniskan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi requirement, constranints dan catatan lainnya.

  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

  4. Definisikan requirement non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

  5. Berdasarkan use case diagram, marilah membuat activity diagram.

  6. Definisikan objek-objek level atas package atau domain dan buatlah sequence diagram collaboration untuk setiap alur pekerjaannya.

  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan scenario use case.

  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram<i>. Setiap package atau domain dipecah menjadi <i>hierarki class lengkap dengan attribut dan metodenya.

  9. Setalah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini.

  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detailkan kemampuan requirement piranti lunak, sistem operasi jaringan dan sebagainnya. Letakkan komponen di dalam node.

  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat untuk membangun sistem diantaranya :

    • Pendekatan use case dengan memberikan setiap use case kepada tim pengembang, untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

    • Pendekatan komponen yaitu memberikan setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

  12. Letakkan uji model dan uji integrasi serta perbaiki model beserta kodennya. Model harus selalu sesuai dengan kode yang aktual.

  13. Perangkat lunak siap di rilis.

Tujuan Unified Modelling Language (UML)

Menurut Yasin dalam bukunya Rekayasa Piranti lunak (2012:268)[23] bahwa tujuan dari UML adalah sebagai berikut :

  • Memberikan model yang telah jadi, bahasa visual yang menggambarkan sistem yang berbasis objek, agar dapat cepat dimengerti secara umum.

  • Memberikan bahasa permodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemrograman dan proses rekayasa.

  • Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

Metode Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Siahaan (2012:66)[24], “Elisitasi merupakan sekumpulan aktivitas yang menunjukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.”

Jenis-jenis Elisitasi

Menurut Untung Rahardja dkk (2011:302)[25], elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

  1. Elisitasi Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil prngklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    • “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting).

      Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    • “D” pada MDI itu artinya Desirable

      Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    • “I” pada MDI itu artinya Inessential

      Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

  3. Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    • “T” artinya Technical

      Maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    • “O” artinya Operational

      Maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    • “E” artinya Economy

      Maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    • (H) yaitu sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

      (M) yaitu mampu untuk dikerjakan.

      (L) yaitu mudah untuk dikerjakan.

  4. Final Draft Elisitasi

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Definisi PHP

Menurut Betha Sidik (2012:4)[26], “ PHP merupakan secara umum dikenal sebagai bahasa pemrograman script yang membuat dokumen HTML secara on the fly yang dieksekusi di server web, dokumen HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang dibuat dengan menggunakan editor teks atau editor HTML, atau sering dikenal sebagai pemrograman server side”.

Kemampuan secara mendasar dapat mengerjakan semua yang dapat dikerjakan oleh program CGI (Common Gateway Interfacei) seperti mendapatkan data dari form, menghasilkan isi halaman web yang dinamik, dan menerima cookies. PHP juga telah dikembangkan menjadi bahasa pemrograman script yang dapat dijalankan di atas platform sistem operasi secara langsung atau bahasa pemrograma shell. PHP juga dapat digunakan untuk membuat aplikasi desktop. Betha Sidik (2012:10)[26].

Definisi XAMPP

Menurut Kartini (2013:26)[27], “XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket, adapun paketnya sudah terdapat Apache (Web Server), MySQL (database) PHP (Server Side Scripting), Perl, FTP Server, PhpMyadmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstal XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server apache.

Adapun pengertian dari XAMPP adalah sebagai berikut :

  1. X yang berarti program ini dapat dijalankan di banyak sistem operasi

  2. A yang berarti Apache merupakan suatu aplikasi web server

  3. M yang berarti MySQL merupakan untuk penyimpanan database server

  4. P yang berarti PHP merupakan bahasa pemrograman yang dipakai untuk membangun website dinamis.

  5. P yang berarti Perl bahasa pemrograman untuk segala keperluan. Perl merupakan penangan teks dan berbagai jalan pintas untuk menyelesaikan persoalan-persoalan umum, perl sangat populer digunakan dalam pemrograman CGI (Commaon Gateway Interface).

Definisi MySQL

Menurut Betha Sidik (2014: 333)[28], “MySQL merupakan sofware database yang termasuk paling populer di lingkungan linux, kepopuleran ini karena ditunjang dari performasi query databasennya yang saat itu bisa dikatak paling cepat, dan jarang ada masalah.”

Definisi Codeigniter

Menurut Betha Sidik (2012:1)[20], “Codeigniter (CI) adalah framework pengembangan aplikasi (Application Development Framework) dengan menggunakan PHP, suatu kerangka untuk bekerja atau membuat program dengan menggunakan PHP yang lebih sistematis.”

Konsep Dasar Sublime Text

Definisi Sublime Text 3

Menurut Faridl (2015:3)[29], “Sublime Text adalah teks editor berbasis Phyton, sebuah teks editor yang elegan, kaya fitur, cross platform, mudah dan simple yang cukup terkenal di kalangan developer (pengembang), penulis dan desainer. Para programmer biasanya menggunakan sublime text untuk menyunting source code yang sedang ia kerjakan. Sampai saat ini sublime text sudah mencapai versi 3.”

Keunggulan Sublime Text 3

Berikut keunggulan dari fitur yang dimiliki Sublime Text 3, yaitu:

  1. Multiple Selection

  2. Command Pallete

  3. Distraction Free Mode

  4. Find in Project

  5. Plugin API Switch

  6. Drag and Drop

  7. Split Editing

  8. Multi Platform

Konsep Dasar Testing

Definisi Testing

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:272)[30], “Pengujian perangkat lunak adalah sebuah elemen sebuah topik yang memiliki cakupan luas dan sering dikaitkan dengan verifikasi (verification) dan validasi (validation) (V&V).”

Definisi Black Box Testing

Menurut Archarya dan Pandya (ISSN-2277-1956-Vol.2)[31], “Black Box Testing is a software testing techniques in which functionality of the software undertest (SUT) is tested without looking at the internal code structure”.

Menurut Chinmay (2015:4)[32], Blackbox testing adalah teknik pengujian tanpa memiliki pengetahuan tentang kerja internal dari aplikasi. Hanya meneliti aspek fundamental dari sistem dan tidak memiliki atau sedikit relevansi dengan struktur logis internal sistem.


Teori Khusus

Definisi Akuntansi

Menurut Dwi Martani, Sylvia Veronica, dkk (2016:4) [33]dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK, “Akuntansi memegang peranan penting dalam entitas karena akuntansi adalah bahasa bisnis (business language). Akuntansi menghasilkan informasi yang menjelaskan kinerja keuangan entitas dalam suatu periode tertentu dan kondisi keuangan entitas pada tanggal tertentu. Informasi akuntansi tersebut digunakan oleh para pemakai agar dapat membantu dalam membuat prediksi kinerja dimasa mendatang. Berdasarkan informasi tersebut berbagai pihak dapat mengambil keputusan terkait dengan entitas.”

Konsep Dasar Sistem Informasi Akuntansi

Definisi Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Azhar Susanto (2013:72)[34], dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi, yaitu “Kumpulan atau group dari sub sistem/bagian/komponen apapun baik phisik atau non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mengolah data transaksi yang berkaitan dengan masalah keuangan menjadi informasi keuangan.”

Menurut Laudon di dalam buku karya Azhar Susanto yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi (2013:52)[34], Sistem Informasi Akuntansi, yaitu “Komponen-komponen yang saling berhubungan dan bekerjasama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan informasi untuk mendukung pengambilan keputusaan koordinasi, pengendalian, dan untuk memberikan gambaran aktivitas didalam perusahaan.”

Fungsi Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Azhar Susanto (2013:8)[34] dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi menyatakan fungsi sistem informasi akuntansi adalah:

  1. Mendukung aktivitas perusahaan sehari-har
  2. Mendukung proses pengambilan keputusaan
  3. Membantu pengelola perusahaan dalam memenuhi tanggung jawabnya kepada pihak eksternal

Konsep Dasar Organisasi Nirlaba

Definisi Organisasi Nirlaba

Menurut V. Wiratna Sujarweni (2015:125)[35] dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Organisasi Nirlaba, menjelaskan bahwa Organisasi nirlaba adalah organisasi yang dapat dimiliki pemerintah maupun dimiliki oleh sektor swasta, tujuan utamanya tidak semata-mata untuk mendapatkan keuntungan. Organisasi nirlaba sangat berbeda dengan orgaunisasi komersial, karena organisasi komersial tujuan utamanya adalah mencari keuntungan.”

Macam-macam Organisasi Nirlaba

Menurut V. Wiratna Sujarweni (2015:216)[35], macam-macam organisasi nirlaba adalah sebagai berikut:

  1. Akuntansi Tempat Peribadahan, seperti Masjid, Gereja, Pura, Wihara
  2. Akuntansi Lembaga Sosial Masyarakat (LSM)
  3. Akuntansi Yayasan
  4. Akuntansi Pendidikan, seperti Sekolah, Perguruan Tinggi
  5. Akuntansi Kesehatan, seperti Puskesman, Rumah Sakit.

Menurut Deddi Nordiawan dan Ayuningtyas Hertianti (2010:4)[36] dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Sektor Publik Edisi 2, jika dilihat secara garis besar, jenis-jenis organisasi sektor publik dapat dibagi menjadi tiga yaitu:

  1. Instansi Pemerintah
  2. Instansi pemerintah merupakan bagian organisasi sektor publik yang berbentuk instansi pemerintah berikut.

    1. Pemerintah Pusat, termasuk didalamnya:
      • Kementrian seperti Departemen Dalam Negeri, Departemen Sosial, Departemen Keuangan, dan lain-lain.
      • Lembaga dan badan negara seperti KPU, KPK, dan lain-lain.
    2. Pemerintah Daerah, termasuk didalamnya:
    3. Satuan Kerja Perangkat Daerah seperti Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Kantor Catatan Sipil, dan lain-lain.

  3. Organisasi Nirlaba Milik Pemerintah
  4. Organisasi nirlaba milik pemerintah merupakan bagian organisasi sektor publik yang bentuknya bukan instansi pemerintah, tetapi dimiliki oleh pemerintah. Contohnya:

    1. Perguruan Tinggi BHMN
    2. Rumah Sakita milik pemerintah seperti RSCM, RS Daerah
    3. Yayasan-yayasan milik pemerintah
    4. Pada perkembangannya, sebagian organisasi dalam kelompok ini dikategorikan dalam kelompok yang lebih khusus, yaitu Badan Layanan Umum (BLU) dan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

  5. Organisasi Nirlaba Milik Swasta
  6. Organisasi nirlaba milik swasta merupakan bagian sektor publik yang dimiliki dan dikelola oleh pihak swasta. Contohnya:

    1. Yayasan seperti Sampoerna Foundation, Dompet Dhuafa Republika, dan lain-lain.
    2. Sekolah dan Universitas Swasta
    3. Rumah Sakit milik swasta

Konsep Dasar Laporan Keuangan

Definisi Laporan Keuangan

Menurut Mahmud M. Hanafi dan Abdul Halim (2016:49)[37] dalam bukunya yang berjudul Analisis Laporan Keuangan, “Laporan keuangan perusahaan merupakan salah satu sumber informasi yang penting disamping informasi lain seperti informasi industri, kondisi perekonomian, pangsa pasar perusahaan, kualitas manajemen dan lainnya.”

Menurut Abdul Kadir (2014:94)[4]. “Sistem informasi laporan keuangan digunakan untuk mendukung manajer keuangan dalam pengambilan keputusaan yang menyangkut persoalan keuangan perusahaan dan pengalokasian serta pengendalian sumber daya keuangan dalam perusahaan.”

Menurut Irham Fahmi (2012:2)[38], “Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan, dan lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan tersebut.”

Proses Penyusunan Laporan Keuangan

Menurut Weygandt, Kimmel, dan Kieso (2013)[39] dalam buku Financial Accounting IFRS Edition 2e, practically every business uses three basic steps in the recording process:

  1. analyze each transaction for its effects on the accounts.
  2. Enter the transaction information in a journal.
  3. Transfer the journal information to the appropriate account in the ledger.

Ada hal lain juga yang harus disiapkan dalam penyusunan laporan keuangan yaitu Chart of Account, Journal, Ledger, Trial Balance, and Adjusment.[39]

  1. Chart of Account a list of accounts and the account number that identify their location in the ledger.
  2. Journal an accounting record in which transactions are initially recorded in chronological order.
  3. Ledger is the entire group of accounts maintained by a company.
  4. Trial Balance is a list of accounts and their balances at a given time
  5. Adjusted Trial Balance is a list of accounts and their balances after the company has made all adjusments.
  6. Adjusting entries is entries made at the end of an accounting periode to ensure that companies follow the revenue and expense recognition principle.

Gambar 2.4 : Siklus Akuntansi
(Weygandt, Kimmel, Kieso : 2013)

Pernyataan Standar Akutansi Keuangan Organisasi Nirlaba

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2014:)[40], Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 45 (PSAK 45), tentang Pelaporan Keuangan Entitas Niralaba telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan pada tanggal 8 April 2011, yang mana PSAK 45 ini merupakan revisi PSAK 45 tentang Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba yang telah dikeluarkan pada 23 Desember 1997.

Dalam Ikatan Akuntan Indonesia (2014:45.1)[40], menjelaskan bahwa:

  1. pernyataan ini berlaku bagi laporan keuangan yang disajikan oleh entitas nirlaba yang memenuhi karakteristik sebagai berikut:
    1. Sumber daya entitas nirlaba berasal dari pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomik yang sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan.
    2. Menghasilkan barag dan/atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba, dan jika entitas nirlaba menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak dibagikan kepada pendiri atau pemilik entitas nirlaba tersebut.
    3. Tidak ada kepemilikan seperti umumnya pada entitas bisnis, dalam arti bahwa kepemilikan dalam entitas nirlaba tidak dapat dijual, dialihkan, atau ditebus kembali, atas kepemilikan tersebut tidak mencerminkan proporsi pembagian sumber daya, entitas nirlaba pada saat likuidasi atau pembubaran entitas nirlaba.
  2. Pernyataan ini dapat diterapkan oleh lembaga pemerintah dan unit sejenis lain sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangang yang berlaku.
  3. Laporan keuangna untuk enttias nirlaba terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut berbeda dengan laporan keuangan untuk entitas bisnis pada umumya.
  4. Pernyataan ini menetapkan informasi dasar tertentu yang disajikan dalam laporan keuangan entitas nirlaba. Pengaturan yang tidak diatur dalam pernyataan ini mengacu pada SAK atau SAK ETAP untuk entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan.

Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2014:45.3)[40], menerangkan bahwa “Laporan keuangan entitas nirlaba meliputi laporan posisi keuangan pada akhir periode, laporan aktivitas dan laporan arus kas untuk suatu periode pelaporan, dan catatan atas laporan keuangan.”

Organisasi nirlaba perlu membuat laporan keuangan. Adapun laporan keuangan menurut PSAK 45, organisasi nirlaba perlu menyusun setidaknya 4 jenis laporan keuangan sebagai berikut: (V.Wiratna Sujerweni,2015:216)[35]:

  1. Laporan Posisi Keuangan (Neraca) pada akhir periode laporan menyajikan kekayaan (aktiva).
  2. Penyajian aktiva urut dari aktiva yang paling likuid yaitu Kas dan Setara Kas sampai dengan yang paling tidak likuid yaitu Aktiva Tetap. Kewajiban disajikan berdasarkan urutan jatuh temponya. Sedangkan aktiva bersih disajikan berdasarkan urutan aktiva bersih yang tidak terikat, terikat sementara, dan terikat permanen.

  3. Laporan Aktivitas untuk suatu periode pelaporan
  4. Organisasi nirlaba tidak memiliki laporan laba rugi, namun laporan ini dapat disamakan dengan laporan aktivitas. Informasi utama dalam laporan laba rugi adalah komponen laba atau rugi yang dihasilkan. Sementara itu, informasi utama dalam laporan aktivitas terletak pada perubahan aset neto yang dikelola oleh organisasi nirlaba.

  5. Laporan Arus Kas untuk suatu periode pelaporan
  6. Laporan arus kas dalam organisasi nirlaba sama dengan laporan arus kas pada organisasi bisnis, yaitu: arus kas dari aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan. Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode. Metode penyusunan laporan arus kas pun bisa menggunakan metode langsung maupun tidak langsung.

  7. Catatan Atas Laporan Keuangan untuk suatu periode pelaporan.

Tujuan dan Fungsi Laporan Keuangan

Tujuan pelaporan keuangan menurut Mahmud M. Hanafi dan Abdul Halim (2016:61)[37] dapat didefinisikan untuk membantu investor, kreditur, dan pihak-pihak lain menaksir besarnya, waktu (timing), serta tingkat ketidakpastian aliran kas suatu perusahaan.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2014:45A)[40], “Tujuan utama laporan keuangan entitas nirlaba adalah menyediakan informasi yang relevan untuk memenuhi kepentingan pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali, anggota, kreditur, dan pihak lain yang menyediakan sumber daya bagi entitas nirlaba.”

Pelaporan keuangan menurut Deddi Nordiawan dan Ayuningtyas Hertianti (2010:42)[36] dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Sektor Publik Edisi 2, yaitu:

  1. Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode berjalan untuk membiayai seluruh pengeluaran.
  2. Menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumber daya ekonomi dan alokasinya dengan anggaran yang ditetapkan dan peraturan perundang-undangan.
  3. Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam kegiatan entitas serta hasil-hasil yang telah dicapai.
  4. Menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas pelaporan mendanai seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya.
  5. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi entitas pelaporan berkaitan dengan sumber-sumber penerimaannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang, termasuk berasal dari pungutan pajak dan pinjaman.
  6. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangna entitas pelaporan, apakah mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan.

Menurut Fahmi (2012:6)[38], “Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi kepada pihak yang membutuhkan tentang kondisi suatu perusahaan dari sudut angka dalam satuan moneter.”

Konsep Dasar Fix Assets

Definisi Fix Assets

Fix Assets sering dipanggil dengan beberapa nama yaitu property, plant, and equipment, plant and equipment. Menurut Weygandt, Kimmel, dan Kieso (2013) [39] "Plant Assets are resources that have three characteristic. They have a physical substance (a definite size and shape), are used in the operations of a business, and are not intended for sale to customers. These assets are expected to provide services to the company for a number of years. Except for land, plant assest decline in service potential over their useful lives."

Definisi Depreciation, Accumulation Depreciation, Book Value

Menurut Weygandt, Kimmel, dan Kieso (2013)[39] "Depreciation is the process of allocating to expense the cost of a plant asset over its useful (service) life in a rational and systematic manner. Cost allocation enables companies to properly match expenses with revenues in accordance with the expense recognition principle."

Depreciation is generally computed using one of the following methods:

  1. Straight-line
  2. Units-of-activity
  3. Declining-balance

Recognition epreciation on an asset does not result in an accumulation of cash for replacement of the asset. The balance in Accumulation Depreciation represents the total amount of the asset’s cost that the company has charged to expense. It is not a cash fund.

Book Value usually called Residual Value, is an estimate of the asset’s value at the end of its useful life. This value may based on the asset’s worth as scarp or on its expected trade-in value. Like useful life, residual value is an estimate. In making the estimate, management considers how it planss to dispose of the asset and its experience with similar assets.

Definisi Pengendalian Internal

Menurut Putu Mega Selvya Aviana dalam Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi Vol. 1 No. 4 Tahun 2012[41], “Pengendalian internal yang baik merupakan cara bagi suatu sistem untuk melindungi dirinya dari hal-hal yang merugikan. Pengendalian internal yang memadai diperlukan untuk mengawasi jalannya aktivitas perusaahaan. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya hal-hal yang dapat menimbulkan kerugian perusahaan seperti penyelewengan, kecurangan, pemborosan, dan pencurian baik dari pihak dalam maupun pihak luar perusahaan dalam menilai perusahaan serta untuk mengevaluasi dan mengambil tindakan perbaikan dalam mengantisipasi kelemahan perusahaan.”

Literature Review

Berikut beberapa penelitian yang memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam laporan skripsi penulis, antara lain:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh S.W.S Mangkona dan S.KWalandou (2015)[42] dengan judul The Application of The SFAS No. 45 On Financial Reporting in the Non-Profit Organization Nurul Huda Mosque Kawangkoan, dengan tujuan untuk melihat apakah penerapan pelaporan keuangan pada Masjid Nurul Huda Kawangkoan telah sesuai dengan apa yang tercantum pada PSAK No. 45 yang sesuai untuk organisasi non-profit.
  2. Penelitian yang lakukan oleh Melissa Olivia Tanor, Harijanto Sabijono, dan Stanley Kho Walandouw yang berjudul “Analisa Laporan Keuangan Dalam Mengukur Kinerja Keuangan Pada PT Bank Artha Graha International” September 2015[43]. Dalam penelitian ini menggunakan data kualitatif yaitu profil perusahaan dan data kuantitatif yaitu laporan keuangan tahun 2010-2013 dengan jenis penelitian deskriptif komparatif yaitu dengan meneliti laporan keuangan pertahun dengan menggunakan rasio keuangan pada laporan keuangan lalu dan lainnya sehingga dapat diketahui tingkat kinerja keuangan pada PT Bank Artha Graha International, Tbk.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Antonio Trigo et al. dalam journal Procedia Technology 16 (2014)[44], dengan judul Accounting Information Systems: The Challenge of the Real-Time Reporting. Dalam penelitian ini bertujuan untuk memperkenalkan teknologi yang dapat membantu dalam mengimplementasikan Real-time accounting yaitu business process management, mobile devices, cloud computing, business enterprise architecture and enterprise application integration.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Merystika Kabuhung, dalam Jurnal EMBA Vol. 1 No. 3 Juni 2013[45], yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas Untuk Perencanaan dan Pengendalian Keuangan pada Organisasi Nirlaba Keagamaan. Dalam penelitian ini, bertujuan untuk menganalisis efektifitas penerapan sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas dalam rangka perencanaan dan pengendalian keuangan pada Jemaat GMIM Nafiri Malalayang Satu. Data yang digunakan yaitu data kualitatif dan metode analisis yang dipilih ialah metode analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan sistem informasi akuntansi yang digunakan memadai dan berjalan secara efektif, karena telah sesuai dan memenuhi unsur pokok suatu sistem informasi akuntansi, yaitu SDM, peralatan, dokumen, catatan, laporan, dan prosedur dalam pengendalian internal.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh M. Miftakul Amin(2015)[46], dengan judul Rancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi Menggunakan Standar PSAK 45 Bagi Organisasi Nirlaba. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah perangkat lunak yang dapat mengimplementasikan standar pencatatan keuangan bagi organisasi nirlaba sebagaimana terkandung didalam PSAK 45 yang telah diterbitkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). Metode pengembangan sistem yang digunakan ialah metode waterfall sebagai tahapan pengembangan yang terdiri dari tahapan planning, analisis, desain, coding, dan testing. Hasil dari penelitian ini berupa aplikasi yang telah mampu menghasilkan beberapa proses transaksi keuangan sesuai dengan siklus akuntansi dan laporan keuagnan seperti laporan arus kas, laporan aktifitas, dan laporan posisi keuangan.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Ignasius Rian Gulton (2015)[47] dalam jurnal EMBA dengan judul Analisis Penerapan PSAK No. 45 Tentang Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba Dalam Mencapai Transparansi dan Akuntabilitas Kantor Sinode GMIM. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis penerapan PSAK No. 45 dalam penyajian laporan keuangan Kantor Sinode GMIM dengan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kantor Sinode GMIM belum menyusun laporan keuagnan sesuai PSAK No. 45, laporan hanya berupa realisasi anggaran belanja dan pendapatan yang disusun berdasarkan tata gereja GMIM.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Antonio Trigo et al. dalam journal Procedia Technology 16 (2014)[18] 118-127, dengan judul Accounting Information Systems: The Challenge of the Real-Time Reporting. Dalam penelitian ini bertujuan untuk memperkenalkan teknologi yang dapat membantu dalam mengimplementasikan Real-time accounting yaitu business process management, mobile devices, cloud computing, business enterprise architecture and enterprise application integration.
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Ilirjan Lipi, Dr. Rudina Rama, dan Dr. Xhiliola Agaraj (2015)[48] dalam Mediterranean Journal of Social Sciences yang berjudul Implications of Accounting Information System Implementation in SMEs: A Study on Retail Business in Vlore Region. Yang mana penelitian ini secara garis besar menggambarkan bahwa UKM tetap memerlukan sistem informasi akuntansi dalam menampilkan kebutuhan informasi dalam bidang akuntansi secara formal dan standar. “Due to the functions of AIS are realizing to the company, is evidenced that this system is playing a very important role in the management of operations and activity of the company, what makes AIS based more in computers and very necessary required from Albanian businesses including SMEs particularly in recent years. So, in this article is described exactly the implementation effort of AIS in SMEs that operates in business retail sector, also bringing in this way the testimony that despite of fact if SMEs have or not preliminary a manual accounting information system, they anyway display the need for accounting information ensured in standard or formal way. The main contribution of this study is that has generated facts and information that the implementation of AIS software in SMEs of retail sector in Albania is accompanied with many implications, which of course should be investigated also in other study contexts, before this proposal to be test in a quantity authentic study”.
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Seyed Mohammadali Nabizadeh dan Seyed Ali Omrani (2014)[49] dalam International Journal of Scientific and Research Publication, yang berjudul Effective Factors on Accounting Information System Alignment; a Step towards Organizational Performance Improvement. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu faktor yang mempengaruhi efektivitas sistem informasi akuntansi yang merupakan salah satu cara untuk memperbaiki kinerja dalam organisasi.
    “Managers need relevant and reliable information just in time in order to make appropriate decisions to achieve organizational goals and objectives. Financial information is one of the most important types of information. Thus sound Accounting Information System (AIS) is crucial to the firms. This study tries to find out factors affecting AIS effectiveness which is a prerequisite to improvements on organizational performance. The paper examines relationship between AIS effectiveness and Managerial Knowledge, Use of External and Internal Consultant as well as Firm's Size.
    Data is collected through questionnaires from 37 manufacturing firms which are members of Iran Association of Detergent, Hygienic and Cosmetic Industries. T-test and Logistic Regression applied to data to test the hypothesis. Findings suggest AIS alignment is related to managerial knowledge, use of accounting and auditing firm's consultancy, internal IT employee's consultants and firm's size.”
  10. Penelitian yang dilakukan oleh Bhavna P. Patel pada tahun 2015 [50] dalam International Journal of Research and Analytical Reviews (IJRAR) dengan judul Effects of Accounting Information System on Organizational Profitability. Pada penelitian ini menekankan tentang pentingnya informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan yang tentu saja memainkan peran dalam pengambilan keputusan terkait dengan masalah keuangan pada suatu organisasi. “ An accounting information system is a structure that a business uses to gather, store, direct, process, recover and report its financial data. So that, it can be used by owners, accountants, advisor, business analysts, managers, chief financial officers, auditors and regulatory and tax agencies. Accounting information systems is a part of company’s information systems this helps in facilitating decision making within organizations and can be modified to an organization’s environment, structure and requirements of task. This study emphasizes on the important of accounting information in making decisions. The accounting information always plays an essential role in decision making of the managers related to the financial and economic issues. It also affects to the survival of an organization. In addition, accounting tools such as cost accounting system, management accounting system, price and profitability provide the useful information to the manager to make the financial and economic decisions also. This research study is also disclosing the relationship between the Accounting Information Systems used by the Enterprises and its profitability. The purpose of the study was to examine the effect of accounting information systems on profitability level of organization.”
  11. Penelitian yang dilakukan oleh Taposh Kumar Neogy (2014)[51] dalam Global Disclosure of Economics and Business yang berjudul Evaluation of Efficiency of Accounting Information System: A Study on Mobile Telecommunication Companies in Bangladesh. Penelitian ini untuk mengevaluasi efisiensi dari sistem informasi akuntansi pada perusahaan telekomunikasi mobile yang dipilih yang mana bertanggung jawab dalam mempersiapkan informasi keuangan dan informasi yang diperoleh dari pengumpulan dan proses transaksi data. “The study evaluates the efficiency of Accounting Information Systems of the selected mobile telecommunication companies. The existing Accounting Information System swhich provide important sources of accounting information is viewed in the selected mobile telecommunication companies, more as the system for recording and reporting the business operations than as an information system for management decision making. Accounting Information Systems as a set of capital and human resources within an organization is responsible for the preparation of financial information and also of the information obtained from the collection and process of transaction data. The adequate accounting information is essential for taking every effective decision making process and adequate information is possible if the Accounting Information Systems run with efficiently. The efficient Accounting Information Systems is essential because it ensures that all levels of management get sufficient, adequate, relevant and true information for planning and controlling activities of the business organization. Accounting Information Systems cover a broad area in corporate world and produce quality information for the internal and external users to the business organization. The users of the Accounting Information Systems are satisfied about their systems. The study shows that the Accounting Information Systems of the selected mobile telecommunication companies are efficient since the examination of various indicators of efficiency showed favorable results and the responses of the surveyed respondents showed positive comments.”
  12. Penelitian yang dilakukan oleh Rini Istiana pada tahun 2014[52] yang berjudul Perancangan Sistem Informasi Laporan Keuangan pada Kantor Kecamatan Batu Ceper Kota Tangerang. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengkomputerisasikan sistem pembuatan laporan keuangan agar cepat dan mudah dipahami. Penelitian ini menggunakan metode analisa SWOT dan didukung dengan tahapan elisitasi untuk menyesuaikan dengan kebutuhan user, lalu digambarkan dengan UML sehingga menghasilkan Sistem Informasi Laporan Keuangan khusus untuk Kecamatan Batu Ceper Tangerang.
  13. Penelitian yang dilakukan oleh Euis Sutinah tahun 2014 [53]yang berjudul Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Penggajian di SMK Bina Am Ma’mur. Penelitian ini bertujuan untuk menunjang efektivitas pengendalian internal dalam proses perhitungan gaji pegawai sehingga dapat berjalan dengan baik dan lebih akurat. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data seperti observasi, wawancara dan study pustaka, untuk analisa digunakan metode Value Chain dan PIECES yang digambarkan secara visualisasi dengan menggunakan UML sehingga dapat menghasilkan suatu rancangan berupa Sistem Informasi Perhitungan Gaji yang dapat mempermudah bagian Bendahara untuk memproses perhitungan gaji.
  14. Penelitian yang dilakukan oleh Ratih Kumalasari (2014)[48] yang berjudul Sistem Informasi Laporan Arus Kas Pada Studio Musik 99. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan proses pembukuan studio agar lebih baik dengan menerapkan sistem baru sebagai hasil pengembangan dari sistem sebelumnya untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Penelitian ini menggunakan metode analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats).
  15. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Maesaroh (2014)[54] yang berjudul Perancangan Sistem Informasi Cash Flow Penerimaan dan Pengeluaran Keuagnan CV. Karya Dwi Putri. Penelitian ini bertujuan agar laporan cash flow penerimaan dan pengeluaran keuagnan berjalan efektif dan efisien. Penelitian ini menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL dalam perancangan sistemnya sehingga menghasilkan sistem cash flow penerimaan dan pengeluaran keuangan khusus untuk CV Karya Dwi Putri.



BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

Untuk menjawab rumusan masalah 1.2 yang telah dijabarkan pada BAB I, maka penulis mendapatkan hasil:

  1. Alur sistem yang ada pada PT. GMF Aero Asia (Garuda Indonesia Group) unit Marketing & Business Development masih belum sesuai dengan yang seharusnya dikejarkan pada setiap organisasi yang didalamnya tetapi pada sistem yang berjalan semua tugas dikerjakan oleh G.M TPR saja dengan adanya sistem usulan makan pembagian pekerjaan akan lebih baik.
  2. Dalam pembuatan sistem usulan ini sangat sulit dikarenakan banyak kondisi jauh dari kata umum atau banyak orang gunakan didalamnya sehingga perlu analisa yang cukup lama dan teliti untuk mendapat sistem yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan PT. GMF Aero Asia (Garuda Indonesia Group) unit Marketing & Business Development sehingga dapat membuat laporan pendapatan secara otomatis dengan sistem yang ada.
  3. Kelebihan dari sistem usulan adalah pembagian pekerjaan dalam organisasi yang pada PT. GMF Aero Asia (Garuda Indonesia Group) unit Marketing & Business Development lebih jelas, lebih baik lagi dan dapat menghasilkan laporan pendapatan yang lebih baik secara otomatis oleh sistem usulan yang dibuat.
  4. Laporan pendapatan yang dihasilkan adalah Sales Plan Group, Level Of Sales Plan dan Achievment AMS.

Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

  1. Kesimpulan Terhadap Tujuan Penelitian
  2. Untuk menjawab tujuan penelitian pada Tujuan Penelitian 1.4.1 yang telah dijabarkan pada BAB I, maka Penulis mendapatkan hasil:

    1. Data yang diperlukan dalam membuat laporan pendapatan adalah data rencana penjualan dan data PICA dari data tersebut akan dijadikan satu untuk dibuat laporan pendapatan.
    2. Masalah yang ada pada PT. GMF Aero Asia (Garuda Indonesia Group) unit Marketing & Business Development) adalah kuran baik pembagain pekerjaan dan kurangnya kesadaran yang ada pada jajaran organisasi yang ada sehingga laporan pendapatan yang buat sebelum sistem usulan ada tidak lebih baik dari setelah sistem sistem usulan dibuat.
    3. Dalam tujuan ini juga membantu menjalin hubungan antara STMIK Raharja dan PT. GMF Aero Asia (Garuda Indonesia Group).
  3. Kesimpulan Terhadap Manfaat Penelitian
  4. Untuk menjawab tujuan penelitian pada Manfaat Penelitian 1.4.2 yang telah dijabarkan pada BAB I, maka Penulis mendapatkan hasil:

    1. Akan terjalinnya kerjasama antara PT. GMF Aero Asia (Garuda Indonesia Group) dengan STMIK Raharja Tangerang.
    2. Memberi pengalaman bagi penulis untuk menerapkan dan memperluas wawasan penerapan teori dan pengetahuan yang telah diterima di perkuliahan pada kegiatan nyata.
    3. Terciptanya kepuasan batin ketika menghasilkan solusi atau suatu karya yang dapat membantu suatu organisasi.

Kesimpulan Terhadap Metologi Penelitian

Untuk menjawab metode penelitian pada Metode Penelitian 1.5 yang telah dijabarkan pada BAB I, maka Penulis mendapatkan hasil:

  1. Dalam pengumpulan data penulis menggunakan metode obsevasi, metode wawancara dan metode studi pustaka ini sangat berguna untuk menggali apa saja permasalahan yang ada dalam unit Marketing & Business Development.
  2. Setelah mendapat data yang berkaitan dengan kendala membuat laporan pendapatan penulis menganalisa peran – peran setiap orang yang berada di unit Marketing & Business guna untuk memperkuat hasil penelitian.
  3. Penulis menggunakan metodologi analisa Rantai Nilai (Value Chain) dikarenakan metodologi ini sangat tepat, dikarenakan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas yang harus dicapai dengan sebuah konsep yang dicapai.
  4. Penulis juga menggunakan Unified Modeling Language (UML) untuk menggambarkan sistem berjalan dan sistem usulan sehingga pada bahasan selanjutnya dapat menemukan usulan sistem berjalan lebih baik dari sebelumnya.
  5. Dalam testing peneliti menggunakan metode Quality Assurance (QA). Dalam metode Quality Assurance (QA) berfokus pada fungsional pada perangkat lunak (software), sesuai dengan kebutuhan dari perangkat lunak (software), lebih dari pada itu, metode Quality Assurance (QA) merupakan pendekapan pelengkap dalam mencakup error.

Saran

  1. Dikembangkan menjadi sistem berbasis android supaya lebih mempermudah pengguna dalam pemakaian.
  2. Dapat dilakukan untuk pengembangan agar menjadi sistem yang lebih baik lagi dan meminimalisir kemungkinan terjadinya error atau defect yang tentunya dapat mengakibatkan kerugian bagi penggunanya.
  3. Dikembangkan dalam hal pembagian pekerjaan agar lebih jelas dan lebih baik lagi.
  4. Adanya sosialisasi terhadap sistem usulan dan yang telah dibuat kepada staff atau jajaran yang ada pada organisasi selaku user dari sistem tersebut.


DAFTAR PUSTAKA

  1. Suprihadi, et all. 2013. Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller. Vol.6 No.3 - Mei 2013 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
  2. 2,0 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 2,6 Rusdiana, dan Moch. Irfan. 2014. “Sistem Informasi Manajemen”. Bandung: CV. Pustaka Setia.
  3. 3,0 3,1 B. Romney, Marshal dan Paul John Steinbart. 2014. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi ketigabelas, Diterjemahkan oleh : Kikin Sakinah, Nur Safira, dan Novita Puspitasari. Jakarta: Salemba Empat.
  4. 4,0 4,1 Kadir, Abdul.2014. Pengenalan Sistem Informasi edisi Revisi.Yogyakarta : CV. Andi Offset.
  5. 5,0 5,1 Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  6. Darmawan, Deni. 2013. Pendidikan Teknologi Informasi Dan Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
  7. Maimunah., Lusyani Sunarya dan Nina Larasati. 2012. Media Company Profile Sebagai Sarana Penunjang Informasi dan Promosi. Jurnal CCIT Vol. 5 No. 3 – Mei 2012. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  8. 8,0 8,1 8,2 8,3 8,4 8,5 8,6 8,7 Hartanto, Jogiyanto. 2014. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
  9. Zakiyudin, Aiz. 2012. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta : Mitra Wacana Media.
  10. 10,0 10,1 10,2 Sumarsan, Thomas. 2013. Sistem Pengendalian Manajeman : Konsep, Aplikasi, dan Pengukuran Kinerja. Jakarta : PT Indeks.
  11. Ina Sholihah widiati, Handoko dkk (2016). Penerapan Kerangka Kerja Zachman untuk merancang Sistem Informasi Monitoring Produksi. Palembang : Seminar Nasional Teknologi Informasi, Bisnis dan Desain 2016. STMIK PalCOmtech.
  12. Zohrahayati. 2013. Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pada Butik Luwes Fashion Kecamatan Tulakan. Surakarta: Universitas Fakultas Teknik Informatika. Universitas Gajah Mada.
  13. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
  14. Prabowo, Sigit. 2013. http://sigitprabowo.blogspot.com/2013/11/jenis-jenis-diagram-uml.html?m=1 diakses pada 25/02/2017.
  15. Wijiyanti, Esa. 2014. Perancangan Sistem Informasi Absensi Pegawai Pada Kantor Kecamatan Batuceper Tangerang.
  16. Jayant.K.p, Grag. Renu. Kumar dkk (2014) International journal of advanced Research in Computer Science and Software Engineering. PP. 148-153 ISSN : 2277128X. Vol Issue 2.
  17. Onu, Fergus U, Chinelo. V. Umeakuka. (2016). Object Oriented Programming (Oop) Approach To The Development Of Student Information Management System. Ebonyi State University, Abakaliki-Nigeria: International Journal Of Computer Applications Technology And Research
  18. 18,0 18,1 18,2 18,3 Titus, Carina. 2016. A Proposed Prototype on Using Online Social Networks as Learning Platforms. International Journal of Computer Application Vol. 145 No. 9 July 2016. ISSN: 0975;8887.
  19. Rahardja, Untung. Meta Amalya Dewi dan Winarti Prastiwi. 2014. Implementasi Widuri Sebagai Media Penyimpanan Laporan dari Referensi Digital Karya Ilmiah. CCIT Journal STMIK Raharja Vol. 7 No. 3 Mei 2014 480-496. Tangerang: STMIK Raharja.
  20. 20,0 20,1 Satzinger, John W., Robert B. Jackson dan Stephen D. Burd. 2012. System Analysis and Design in a Changing World 6th edition. United State of America: Course Technology. ISBN-13: 978-1-111-53415-8. ISBN-10: 1111534152.
  21. Bhute. Avinash. N, B B Meshram. 2013. System Analysis And Design For Multimedia Retrieval Systems. International Journal of Multimedia & Its Applications (IJMA). Mumbai: VJTI Matunga. Vol.5 No.6, Desember 2013. https://arxiv.org/ftp/arxiv/papers/1401/1401.0131.pdf.
  22. Nugroho, Adi dan Esa Wijayanti 2014 Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek. Yogyakarta : Andi Offset.
  23. Yasin, Verdi. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek. Jakarta: Mitra Wacana Media.
  24. Siahaan, Daniel. 2012. Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta : Andi.
  25. Sudaryono, Suryo Gurito, Untung Rahardja. 2011. Theory and Application of IT Research : Metodoloi Penelitian Teknologi Informasi. Penerbit Andi, Yogyakarta.
  26. 26,0 26,1 Sidik, Betha. 2012. Framework Codeigniter. Bandung: Informatika.
  27. Kartini, Budi Utami dkk. 2013. Perancangan Sistem Informasi Pemesanan tiket konser musik online berbasis lokasi. Yogyakarta : Seminar Nasional Teknologi Ingormasi dan Multimedia (Semanasteknomedia) 2013. STMIK AMIKOM.
  28. Sidik, Betha. 2014. Pemrograman WEB PHP. Bandung : Informatika
  29. Faridl, Miftah. 2015. Fitur Dahsyat Sublime Text 3. Surabaya:LUG STIKOM.
  30. Rosa, A.S., Shalahuddi, M. 2013. Rekayasa Perangkat lunak terstruktur dan beriorientasi objek. Bandung:Informatika.
  31. Archarya, Shivani dan Pandya, Vidhi. “Bridge Between Black Box and White Bo-Gray Box Testing Techniques”. International Journal of Electronics and Computer Science Engineering. ISSN-2277-1956. Vol.2
  32. Chinmay, V. 2015. Jurnal International Comparison Study Of Black Box And White Box Testing. Volume 1 Issue 12 | ISSN: 2349-6002
  33. Dwi Martani, Sylvia Veronica Siregar, dkk. 2016. Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK Edisi 2 Buku 1. Jakarta : Salemba Empat.
  34. 34,0 34,1 34,2 Susanto, azhar. 2013. Sistem informasi akuntansi. Bandung. Lingga jaya.
  35. 35,0 35,1 35,2 Sujarweni V Wiratna. 2015. Akuntansi Sektor Publik Teori|Konsep|Aplikasi. Yogyakarta : Penerbit Pustaka Baru Press.
  36. 36,0 36,1 Nordiawan, Deddi dan Hertianti Ayuningtyas. 2010.Akuntansi Sektor Publik, Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat.
  37. 37,0 37,1 Hanafi M Mahmud, Halim Abdul. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta : UPP STIM YKPN.
  38. 38,0 38,1 Fahmi, Irham. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: CV Alfabeta.
  39. 39,0 39,1 39,2 39,3 Kieso, D. E., Weygandt, J. J., & Warfield, T. D (2011). Intermediate Accounting Volume 1 IFRS Edition. United States of America : Wiley.
  40. 40,0 40,1 40,2 40,3 Ikatan Akuntan Indonesia. 2014. Standar Akuntansi Keuangan Per Efektif 1 Januari 2015. Jakarta : Ikatan Akuntan Indonesia.
  41. Mega, Putu Selvya Aviana. 2012. Penerapan Pengendalian Internal Dalam Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi – Vol. 1 No. 4, Juli 2012.
  42. Mangkona, S.W.S. Walandouw S.K. 2015. The Application of The SFAS No. 45 On Financial Reporting In The Non-Profit Organization Nurul Huda Mosque Kawangkoan. Jurnal EMBA, Vol 3 No. 2 Juni 2015, Hal. 304-314, ISSN 2303-1174.
  43. Olivia Melissa Tanor, Harijanto Sabijono, Stanley Kho Walandouw. 2015. Analisis Laporan Keuangan Dalam Mengukur Kinerja Keuangan Pada PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. Jurnal EMBA, Vol. 3 No. 3 Sept. 2015, Hal. 639-649 ISSN 2303-11.
  44. Trigo, Antonio. Fernando Belfo. Raquel Perez Estebanez. 2014. Accounting Information System: The Challenge of the Real-Time Reporting. CENTERIS 2014, Elsevier by Procedia Technology 16 (2014) 118-127.
  45. Kabuhung, Merystika. 2013. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas Untuk Perencanaan dan Pengendalian Keuangan Pada Organisasi Nirlaba Keagamaan. Jurnal EMBA Vol. 1 No. 3 Juni 2013, Hal. 339-348, ISSN 2303-1174.
  46. Miftakul, M. Amin. 2015. Rancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi Menggunakan Standar PSAK 45 Bagi Organisasi Nirlaba. Jurnal Informanika, Volume 1 No. 2, Juli-Desember 2015.
  47. Rian, Ignasius Gulton. 2015. Analisis Penerapan PSAK No. 45 Tentang Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba dalam Mencapai Transparansi dan Akuntabilitas Kantor Sinode GMIM. Jurnal EMBA, Vol. 3 No. 4, Hal. 527-537, ISSN 2303-1174.
  48. 48,0 48,1 Lipi, Ilirjan., Rudina Rama., Xhiliola Agaraj. 2015. Implication of Accounting Information System Implementation in SMEs: A Study on Retail Business in Vlore Region. Rome-Italy: Mediterranean Journal of Social Sciences, Vol. 6 No. 3, ISSN 2039-2117.
  49. Mohammadali, Seyed Nabizadeh., Seyed Ali Omrani. 2014. Effective Factors on Accounting Information System Alignment; a Step towards Organization Performance Improvement. International Journal of Scientific and Research Publication, Vol. 4 Issue 9, ISSN 2250-3153.
  50. Bhavna, P. Patel. 2015. Effects of Accounting Information System on Organization Profitability. Internationa Journal of Research and Analytical Reviews (IJRAR), Vol. 2 Issues 1, E ISSN 2348-1269.
  51. Taposh, Kumar Neogy. 2014. Evaluation of Efficiency of Accounting Information System: A Study on Mobile Telecommunication Companies in Bangladesh. Global Disclousure of Economics and Business, Vol. 3, No. 1, ISSN 2305-9168.
  52. Istiana, Rini. 2014. Perancangan Sistem Informasi Laporan Keuangan pada Kantor Kecamatan Batuceper Kota Tangerang. Tangerang: STMIK Raharja.
  53. Sutinah, Euis. 2014. Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Penggajian di SMK Bina Am’mur. Tangerang: STMIK Raharja.
  54. Maesaroh, Siti. 2014. Perancangan Sistem Informasi Cash Flow Penerimaan dan Pengeluaran Keuangan CV. Karya Dwi Putri. Tangerang: STMIK Raharja.



Contributors

Pepen Aandrian Syah