Skripsi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN

KINERJA GURU PADA SEKOLAH SMK NEGERI 5 KOTA

TANGERANG

 

SKRIPSI

 

 

Disusun Oleh :

 

NIM
: 1314475579
NAMA

 

JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2017/2018)

 


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN

KINERJA GURU PADA SEKOLAH SMK NEGERI 5 KOTA

TANGERANG

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1314475579
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I, MM)
       
(Nur Azizah,M.Akt.,M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

 


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN

KINERJA GURU PADA SEKOLAH SMK NEGERI 5 KOTA

TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1314475579
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2017 / 2018

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Aris Martono, S.Kom., M,M.S.I)
   
(Mulyati, SE.,MM.,M,Pd)
NID : 08197
   
NID : 11003

 


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN

KINERJA GURU PADA SEKOLAH SMK NEGERI 5 KOTA

TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

 

NIM
: 1314475579
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2017/2018

 

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... Febuari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN

KINERJA GURU PADA SEKOLAH SMK NEGERI 5 KOTA

TANGERANG

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1314475579
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Febuari 2018

 
 
 
 
NIM : 1314475579

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 

 

ABSTRAK

Melaksanakan proses pendidikan yang bermutu merupakan sebuah keharusan bagi setiap sekolah, demikian halnya dengan SMK Negeri 5 Kota Tangerang. SMK Negeri 5 Kota Tangerang selalu mendorong peningkatan profesionalitas guru dengan cara memantau kerja guru dalam mengimplementasikan tugasnya sehingga standar kompetensi yang telah ditentukan bisa tercapai. Pembuatan sistem pendukung keputusan ini merupakan salah satu cara untuk membantu dalam menentukan penilaian kinerja guru di SMK Negeri 5 Kota Tangerang dan diharapkan sistem tersebut mampu menentukan mana alternatif terbaik berdasarkan ranking perkalian bobot tiap kriteria. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan suatu sistem yang menghasilkan suatu alternatif keputusan yang dapat dipergunakan sebagai alat bantu dalam mengambil sebuah keputusan. Model yang digunakan dalam sistem pendukung keputusan ini adalah Metode Waterfall. Metode SAW ini dipilih karena metode ini menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses perankingan yang akan menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif, dalam hal ini alternatif yang dimaksud adalah guru yang memiliki PKG tertinggi berdasarkan kriteria yang ditentukan. Dengan metode perankingan tersebut, diharapkan penilaian akan lebih tepat karena didasarkan pada nilai kriteria dan bobot yang sudah ditentukan sehingga akan mendapatkan hasil yang lebih akurat sebagai alat bantu keputusan.

Kata kunci: Sistem Pendukung Keputusan, Penilaian Kinerja Guru, SAW, Metode waterfall .

ABSTRACT

Carry out the process of quality education is a must for every school, sowith SMK Negeri 5 Tangerang. SMK Negeri 5 Tangerang city always encourages the improvement of professionalism of teachers by means of monitoring the work of teachers in implementing its work so that the standard of competence specified can be achieved. The making of this decision support system is one way to assist in determining the performance assessment teacher in SMK Negeri 5 Tangerang city and expected the system is able to determine where the best alternative based on the rank of the multiplication the weighting of each criterion. Decision support system (CMS) is a system that produces an alternative decision which can be used as a tool in taking a decision. The model used in this decision support system is a method of Waterfall. ZAG method was chosen because this method determines the value weights for each attribute, then proceed with the process of perankingan that will be selecting the best alternative from a number of alternatives, in this case the alternative question is the teacher who have the highest PKG based on criteria specified. With the perankinganmethod, the expected assessment will be more precise because it is based on value criteria and weighting that has already determined that it will get more accurate results as a decision tool.

Keywords: Decision Support System, Teacher Performance Assessment , SAW, Methods Waterfall.

 

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah atas Rahmat dan Hidayah yang diberikan Allah SWT kepada penulis sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan Skripsi ini, dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Penilaian Kinerja Guru Pada Sekolah SMK Negeri 5 Kota Tangerang”. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) jurusan Sistem Informasi konsentrasi Sistem Informasi Manajemen STMIK Raharja Tangerang.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis dalam mendapatkan berbagai sumber yang menjadi bahan acuan dalam penyusunan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar dapat dimanfaatkan pada masa yang akan datang. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Bapak Aris Martono, S.Kom.,M.M.S.I. selaku Pembimbing I, yang telah bersedia meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  5. Ibu Mulyati, SE.,MM.,M.Pd selaku Pembimbing II yang telah memberikan pengarahan penulisan dan motivasi untuk kelancaran penyusunan laporan skripsi ini.
  6. Ibu Rohmawati, M.Pd selaku Stakeholder sekaligus wakil sarana pada SMK Negeri 5 Kota Tangerang yang telah membantu dan memberikan ijin kepada penulis selama melakukan observasi.
  7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  8. Kedua orang tua tercinta dan adik-adik saya tercinta yang telah memberikan dukungan, semangat dan doa bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini.
  9. Kepada keluarga besar H. Machdi dan H. Effendi yang telah memberikan dukungan, semangat dan doa bagi penulis.
  10. Kepada sahabat-sahabat Deni, Ika, Gita, Deden, Fakhri (Donskeey) yang telah memberi semangat kepada saya.
  11. Kepada sahabat-sahabat JARI-JARI FC ( yang udah 4 tahun selalu bareng).
  12. Kepada IMT Team (Ijo Mania Tangerang) yang telah memberi semangat dan doa kepada saya sebagai penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat kekurangan. Dengan segala keterbatasan dan kesederhanaan dalam penulisan dan penyusunan laporan ini, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran. Akhir kata, kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya laporan Skripsi ini, semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya.

Tangerang, Januari 2018
Haris Munandar
NIM. 1314475579

Daftar isi


DAFTAR TABEL

 

Tabel 3.1 Tabel Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2 Tabel Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3 Tabel Elisitasi Tahap III

Tabel 3.3 Tabel Elisitasi Final Draft


Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.2 Tabel kelas

Tabel 4.3 Tabel walikelas

Tabel 4.4 Tabel tbl_guru

Tabel 4.5 Tabel Tabel kriteria

Tabel 4.6 Tabel matpel

Tabel 4.7 Tabel pembagian tugas


DAFTAR GAMBAR

 

Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMKN 5 Kota Tangerang

Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem yang berjalan

Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem yang berjalan

Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem yang berjalan

Gambar 3.5 metode waterfall

Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem yang di Usulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem yang di Usulkan

Gambar 4.3 Sequence Diagram Sistem yang di Usulkan

Gambar 4.4 Class Diagram Sistem yang di Usulkan

Gambar 4.5 Tampilan Halaman Login

Gambar 4.6 Tampilan Halaman Utama

 

DAFTAR SIMBOL

Gambar 1. Daftar Simbol Use Case Diagram

 

Gambar 2. Daftar Simbol Activity Diagram

 

Gambar 3. Daftar Simbol Sequence Diagram

 



BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian

Perkembangan yang pesat bukan hanya pada teknologi perangkat keras maupun perangkat lunak saja tetapi juga pada metode komputasi yang ikut berkembang. Salah satu metode komputasi yang berkembang saat ini adalah metode sistem pengambilan keputusan (Decision Support System). Salah satu metode yang digunakan dalam sistem pengambilan keputusan adalah metode Simple Additive Weighting (SAW) atau yang dikenal dengan istilah metode penjumlahan terbobot karena, metode ini menentukan nilai bobot untuk setiap atribut kemudian dilanjutkan dengan proses perankingan yang akan menyeleksi alternatif terbaik yaitu kriteria yang sudah ditentukan. Dengan metode perenkingan diharapkan lebih tepat dan akurat karena sudah didasarkan pada kriteria dan bobot yang sudah ditetapkan sehingga dapat menentukan organisasi mana yang mendapat penilaian terbaik.

Kinerja Guru merupakan elemen penting dalam pendidikan. selain itu, kinerja guru merupakan penentu tinggi rendahnya kualitas pendidikan, dikarenakan guru merupakan sosok yang paling sering berinteraksi secara langsung dengan siswa pada saat proses pembelajaran.

Guru merupakan komponen penting dalam dunia pendidikan. Oleh karenanya perhatian yang lebih perlu diberikan agar dapat menciptakan guru yang berkualitas sehingga hal tersebut dapat menunjang kinerja guru. Guru juga memegang peran penting dalam dunia pendidikan khususnya dalam bidang formal disekolah, guru sangat menentukan keberhasilan peserta didik terutama dalam hal proses belajar mengajar yang biasa dilaksanakan di sekolah. Keberhasilan kinerja yang ditunjukan guru dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Khususnya dalam hal ini, pihak sekolah mampu memotivasi serta memberdayakan guru agar tercipta kinerja yang baik serta mampu berperan sebagai guru yang professional disamping guru itu sendiri yang mampu meningkatkan kualitas kerjanya sendiri.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pada Pasal 10 Ayat (1) Menyatakan bahwa “Kompetensi Guru sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 Kompetensi Penilaian Kinerja Guru terdiri dari 4 point penting yakni Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Sosial, Kompetensi Profesional. Dari masing-masing point tersebut dibagi lagi menjadi penilaian berdasarkan kompetensi jenis guru dengan data nilai yang berbeda-beda.

Dari sekian banyak Sekolah Menengah Keatas negeri maupun swasta, Sekolah SMKN 5 Kota Tangerang adalah salah satu sekolah yang menerapkan penilaian kinerja guru untuk menjamin terjadinya proses pembelajaran yang berkualitas bagi semua siswa dan jumlah guru pada sekolah SMKN 5 berjumlah 51, jumlah Guru tersebut terbagi menjadi 3 yaitu Guru PNS berjumlah 18, Guru Kontrak berjumlah 21, Guru tidak tetap berjumlah 12. Sekolah SMKN 5 Kota Tangerang yang berlokasi di Jl. Tripraja No. 1 Panunggangan Utara, Pinang, Kecamatan Tangerang. Proses penilaian kinerja guru tersebut menggunakan cara manual yaitu pegawai tata usaha harus memeriksa data guru dengan mencari berkas terlebih dahulu dan penilai atau kepala sekolah harus membuat rekap penilaian yang dihitung secara manual. Yang menjadi kendala adalah proses penilaian ini sangat rumit, misalnya kesulitan mencari data atau berkas guru dan proses penghitungan nilai yang panjang serta rumit jika dilakukan secara manual memerlukan waktu yang lama dan rentan terjadi kesalahan pada laporan atau rekap penilaian.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka pada kesempatan ini penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Perancangan Sistem Informasi penilaian Kinerja Guru Pada Sekolah SMKN 5 Kota Tangerang”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan yang akan diselesaikan dalam penelitian ini adalah :

  1. Bagaimana Proses penilaian kinerja guru yang berjalan saat ini di SMKN 5 Kota Tangerang?

  2. Bagaimana merancang sistem informasi penilaian kinerja guru dengan metode Simple Additive Weighting (SAW) ?

  3. Bagaimana menguji rancangan sistem Penilaian Kinerja Guru di SMKN 5 Kota Tangerang?

Ruang Lingkup Penelitian

Dalam Penelitian ini dibatasi dengan ruang lingkup penelitian terbatas pada:

  1. Tempat penelitian, SMKN 5 Kota Tangerang, jl Tripraja No. 1, Panunggangan Utara, Kota Tangerang.

  2. Merancang sistem pendukung keputusan (SPK) dengan menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW)

  3. Sebatas Sistem Penilaian Kinerja Guru dan laporan Data Guru.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengetahui bagaimana Sistem penilaian kinerja guru yang sedang berjalan saat ini di SMK Negeri 5 Kota Tangerang.

  2. Untuk mengetahui cara merancang Sistem penilaian kinerja guru di SMK Negeri 5 Kota Tangerang.

  3. Untuk mengetahui hasil pengujian Sistem penilaian kinerja guru yang dilakukan di SMK Negeri 5 Kota Tangerang.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah:

  1. Menambah wawasan penulis dan sebagai syarat kelulusan dalam mendapatkan gelar S1.

  2. Hasil penelitian yang terkomputerisasi ini dapat diterapkan oleh pihak sekolah untuk menilai kinerja guru sesuai dengan fungsi penilaian yang diterapkan pada sistem yang lama.

  3. Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan atau dikembangkan lebih lanjut, serta refrensi terhadap penelitian yang sejenis.

Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian merupakan metode yang dipakai dalam penelitian ini untuk mengumpulkan dan menggambarkan keadaan secara langsung dilapangan. Adapun penjelasan lebih rinci mengenai metode yang digunakan dalam menyusun penelitian ini seperti gambar 1.1. dibawah ini:

Gambar 1.1. Desain penelitian

Metode Pengumpulan Data

Dalam penyusunan laporan Penelitian ini, penulis mengumpulkan data dan keterangan yang diperlukan untuk penelitian dengan menggunakan beberapa metode seperti diagram desain penelitian di bawah ini:

metode yang digunakan penulis untuk menyusun laporan skripsi sebagai berikut :


  1. Metode Observasi (pengamatan)

    Penulis melakukan peninjauan langsung kelapangan yaitu pada SMK Negeri 5 Kota Tangerang secara tertulis, penulis melakukan pengamatan langsung maupun tak langsung, metode ini bertujuan untuk mengumpulkan dokumen yang merupakan sumber informasi untuk selanjutnya digunakan sebagai acuan perancangan serta pembuatan sistem.

  2. Metode Wawancara (Interview)

    Penulis melakukan tanya jawab langsung dengan pihak-pihak yang terkait, untuk mencari kelengkapan dan kebenaran suatu data, yang akan dibuat menjadi suatu data, agar menjadi sistem informasi yang benar dan akurat.

  3. Metode Studi Pustaka

    Penulis melakukan penelitian perpustakaan untuk mendapatkan informasi dengan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan penelitian dari beberapa sumber yang tertulis.

Penyelesaian Masalah

  1. Metode Waterfall

  2. Metode SPK Simple Additive Weighting (SAW)<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2;text-indent: 0.5in"> Salah satu metode yang digunakan dalam sistem pengambilan keputusan adalah metode Simple Additive Weighting (SAW) atau yang dikenal dengan istilah metode penjumlahan terbobot karena, metode ini menentukan nilai bobot untuk setiap atribut kemudian dilanjutkan dengan proses perankingan yang akan menyeleksi alternatif terbaik yaitu kriteria yang sudah ditentukan.

  3. Metode Analisa Kebutuhan (Elisitasi)

    Tahap analisis merupakan tahap penelitian atas sistem yang berjalan dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru. Penelitian ini menggunakan metode Elisitasi untuk mengumpulkan dan menyeleksi kebutuhan sistem yang diharapkan stakeholder. Elisitasi yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu Elisitasi tahap I, elisitasi tahap II dengan cara MDI (Mandatory, Desirable, Inessential), elisitasi tahap III dengan TOE (Technical, Operational, Economic) dan Final Draft Elisitasi. Untuk menjelaskan kondisi sistem saat ini menggunakan pendekatan object oriented yaitu dengan Unified Modeling Language (UML) dengan software Visual Paradigm for UML 8.0 Enterprise Edition, dimana diagram yang digunakan dalam penelitian ini adalah Use Case diagram, Activity diagram, dan Sequence diagram.

Metode Perancangan

Dalam metode perancangan sistem yang di usulkan ini, peneliti menggunakan metode perancangan Unified Modeling Language (UML) dengan menggunakan alat bantu (tools) berupa Visual paradigm for 6.4 Enteprise Edetion. Sebagai penulisan listing program PHP menggunakan Macromedia Dreamweaver dan Mysql sebagai Databasenya. Metode perancangan yang digunakan penulis adalah sebagai berikut:

  1. Metode Perancangan Umum dan Rincian

    Perancangan umum dan rinci adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru.

    Analisis sistem dan desain sistem secara umum bergantung satu sama lain. Studi menunjukan bahwa apa yang di kumpulkan, dianalisis dan dimodelkan selama fase analisis menyediakan dasar bagi desain sistem secara umum untuk dibuat . fase analisis sistem merupakan investigasi dan berorientasi ke temuan.

  2. Metode Perancangan Prototipe

    Prototyping adalah proses pembuatan model sederhana software Yang mengizinkan pengguna memiliki gambar dasar tentang program serta melakukan pengujian awal prototyping memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi dalam proses pembuatan, sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan perangkat lunak yang akan dibuat.

  3. Metode implementasi sistem

    Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu blackbox testing, blackbox testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software, karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.

    Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang hilang atau salah, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas tentang penulisan ini, maka penulis mengelompokan materi penulisan menjadi 5 (lima) bab yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang uraian latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan, manfaat, metode penelitian dan sistematika penulisan sebagai penutup dari BAB I.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini, penulis menjelaskan teori-teori yang berhubuangan dengan pembahasan masalah yang tertuai dalam penelitian penilaian kinerja guru.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Dalam bab ini, penulis menjelaskan sejarah singkat SMK Negeri 5 Kota Tangerang, berdampingan dengan rancangan prosedur, analisa sistem, permasalaha yang di hadapi dan alternative pemecahan masalah dengan metode SAW , user requirement, elisitasi tahap 1, 2, 3 dan final draft.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisi tentang rancangan yang diusulkan diantaranya usulan prosedur yang baru, diagram rancangan sistem berupa Unified Modeling Language (UML) diantaranya use case diagram, activity diagram, class diagram, sequence diagram, rancangan spesifikasi basis data, rancangan prototype / tampilan program yang diusulkan.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan dari hasil analisa perancangan sistem yang dilakukan penulis serta saran-saran terhadap sistem yang diusulkan.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

TEORI UMUM

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:29)[1], mengatakan bahwa sistem adalah kumpulan dari beberapa bagian yang memiliki keterkaitan dan saling bekerja sama serta membentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuan dari sistem tersebut. Maksud dari suatu sistem adalah untuk mencapai tujuan dan sasaran dalam ruang lingkup yang sempit.

Menurut Rafika, dkk (2015:216)[2], “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran atau tujuan tertentu”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen, bagian-bagian dan prosedur-prosedur yang saling berhungan serta membentuk satu kesatuan untuk mencapai suatu tujuan”.

Karakteristik Sistem

Menurut Edhi Sutanta dalam Rusdiana dan Irfan (2014:35)[1], sistem memiliki karakteristik sebagai berikut:

  1. Komponen (Components)

  2. Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusunan sistem.

  3. Batas (Boundary)

  4. Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem yang lain.

  5. Lingkungan (Environment)

  6. Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem lingkungan sistem yang dapat menguntungkan ataupun merugikan.

  7. Penghubung/antarmuka (Interface)

  8. Penghubung/antarmuka merupakan sarana memungkinkan setiap komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas menjembatani hubungan antarkomponen dalam sistem.

  9. Masukan (Input)

  10. Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran (output) yang berguna.

  11. Pengolahan (Processing)

  12. Pengolahan merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan output yang berguna bagi para pemakainya.

  13. Keluaran (Output)

  14. Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.

  15. Sasaran (Objectives) dan tujuan (Goal)

  16. Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem.

  17. Kendali (Control)

  18. Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.

  19. Umpan balik (Feed Back)

  20. Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (control) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpanan proses dalam sistem dan mengembalikannya pada kondisi normal.

Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, di antaranya adalah: (Rusdiana dan Irfan, 2014:42)[1]

  1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik

  2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

  3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia

  4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dan mesin disebut dan human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system.

  5. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tidak tentu

  6. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi di antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem tidak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

  7. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka

  8. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoretis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relative tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem bersifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik.

Konsep Dasar Data Dan Informasi

Definisi Data

Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:71)[1], mengatakan bahwa data adalah fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti sehubungan dengan kenyataan, simbol-simbol yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi, atau situasi lainnya, yang didapatkan melalui suatu observasi atau secara data diartikan sebagai keterangan tentang sesuatu.

Menurut Yanto (2016:12)[3], "Data merupakan informasi yang disimpan dalam suatu struktur tertentu yang terintegrasi".

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa "Data adalah bahan mentah bagi informasi yang menggambarkan suatu kejadian dalam suatu struktur tertentu yang terintegrasi".


Klasifikasi Data

Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:71)[1], data dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Berdasarkan Sifat Data
    Berdasarkan sifat data, dikenal: 1) data kuantitatif (quantitative data), yaitu data dalam bentuk angka atau bilangan; 2) data kualitatif (qualitative data), yaitu data bukan dalam bentuk penjumlahan atau angka, melainkan dalam bentuk pernyataan dan atau kategori.

  2. Berdasarkan Sumber Data
    Berdasarkan sumber data, dikenal: 1) data internal (internal data), yaitu data yang berasal dari dalam organisasi atau data asli, data yang diperoleh dari observasi yang dilakukan langsung oleh peneliti atau bukan dari hasil pengamatan atau karya orang lain. Data internal sering disebut sebagai data primer (primary data); 2) data eksternal (external data), yaitu data yang berasal dari luar organisasi atau institusi, atau data hasil observasi orang lain.
    Data eksternal dapat dikelompokkan manjadi: 1) data eksternal primer (primary external data), yaitu data yang dapat berbentuk lisan atau tertulis yang didapatkan langsung dari pemilik data sendiri atau orang yang melakukan observasi atau pengumpul data tersebut, biasa juga disebut directly external data; 2) data eksternal sekunder (secondary external data), yaitu data yang diperoleh dari orang yang bukan melakukan observasi langsung, biasa juga disebut indirectly external data.

Definisi Informasi

Menurut Pratama (2014:422)[4], "Informasi adalah data yang telah diolah menjadi informasi dengan memanfaatkan teknologi (baik teknologi komputer manusia), sehingga mampu memberikan nilai dan arti didalamnya".

Menurut Hidayat, dkk (2016:186)[5], "Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, informasi disebut juga data yang diproses atau data yang memiliki arti".

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa "Informasi adalah suatu data atau objek yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang memiliki arti bagi penerimanya, yang bermanfaat dan dapat membantu dalam pengampilan keputusan".

Siklus Informasi

Istilah kualitas informasi (quality of infornation) terkadang juga dipakai untuk menyatakan informasi yang baik. Dari sekian karakteristik yang telah dibahas, kualitas informasi seringkali diukur berdasarkan: (Kadir, 2014:56)[6]

  1. Relevansi

  2. Ketepatan Waktu

  3. Akurasi

Nilai Informasi

Menurut Kadir (2014:56)[6], nilai informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dianggap bernilai kalau manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya. Pada kenyataannya nilai informasi tidak mudah untuk dinyatakan dengan ukuran yang bersifat kuantitatif. Namun, nilai informasi dapat dijelaskan menurut skala relatif.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Krismiaji dalam Ilamsyah, dkk (2016:201)[7], mengatakan bahwa sistem informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk menggumpulkan, memasukkan dan mengolah serta menyimpan data dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Menurut Indrajani (2014:3)[8], "Sistem Informasi adalah kombinasi teratur apa pun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data, yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi".

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu prosedur dan kombinasi antara orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data untuk mengumpulkan, memasukkan, mengolah serta menyimpan data agar dapat mencapai tujuan yang spesifik.

Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi mengandung komponen-komponen sebagai berikut: (Kadir, 2014:71)[6]

  1. Perangkat keras (hardware), yang mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.

  2. Perangkat lunak (software) atau program, yaitu sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras memproses data.

  3. Prosedur, yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

  4. Orang, yakni semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran siatem informasi.

  5. Basis Data (database), yaitu kumpulan table, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.

  6. Jaringan Komputer dan komunikasi data, yaitu sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Djahir (2014:68)[9], “Analisa Sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau diperbaharui”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa, Analisa Sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai macam permasalahan maupun hambatan yang terjadi pada sistem serta untuk merancang sistem yang baru atau diperbaharui.

Fungsi Analisa Sistem

Menurut Haerudin, dkk (2013:117)[10], fungsi analisa sistem sebagai berikut:

  1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).

  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

  3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Haerudin, dkk (2013:117)[10], mengatakan bahwa perancangan sistem merupakan tahap selanjutnya setelah analisa sistem, mendapatkan gambaran dengan jelas tentang apa yang dikerjakan pada analisa sistem, maka dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Perancangan sistem adalah suatu fase dimana diperlukan suatu keahlian perancangan untuk elemen-elemen komputer yang akan menggunakan sistem yaitu pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa “Perancangan sistem adalah suatu fase dimana keahlian perancangan untuk komputer yang akan menggunakan sistem”.

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Haerudin, dkk (2013:117)[10], tujuan yang hendak dicapai dari tahap perancangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem (user).

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem.

Teori Khusus

Konsep dasar penilaian kinerja guru

Penilaian Kinerja Guru

Penilaian adalah suatu proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data sebagai bahan dalam rangka pengambilan keputusan. Dengan demikian, dalam setiap kegiatan penilaian, ujungnya adalah pengambilan keputusan. Penilaian kinerja ketua program keahlian tidak hanya berkisar pada aspek karakter individu melainkan juga pada hal-hal yang menunjukkan proses dan hasil kerja yang dicapainya seperti kualitas, kuantitas hasil kerja, ketepatan waktu kerja, dan sebagainya.

Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru meliputi penilaian formatif dan sumatif. Dalam satu tahun pelajaran, sekurang-kurangnya pelaksanaan penilaian kinerja sebanyak dua kali yakni awal tahun pelajaran dan akhir tahun pelajaran. Artinya setiap semester guru akan dinilai kinerjanya.

Jabatan fungsional Guru adalah jabatan fungsional yang mempunyai: ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.

Fungsi Penilaian Kinerja Guru

  1. Untuk menilai kemampuan guru dalam menerapkan semua kompetensi dan keterampilan yang diperlukan pada proses pembelajaran, pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah.
  2. Untuk menghitung angka kredit yang diperoleh guru atas kinerja pembelajaran, pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah yang dilakukannya pada tahun tersebut.

Penilaian terhadap guru dilakukan oleh Kepala Sekolah atau Guru Pembina yang ditunjuk oleh Kepala Sekolah. Syarat penilai:

  1. Menduduki jabatan/pangkat paling rendiah sama dengan jabatan/pangkat guru/ kepala sekolah yang dinilai.
  2. Memiliki sertifikat pendidik.
  3. Memiliki latar belakang yang sesuai dan menguasai bidang kajian guru/kepala sekolah yang akan dinilai.
  4. Memiliki komitmen yang tinggi untuk berpartisipasi aktif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
  5. Memiliki integritas diri, jujur, adil, dan terbuka..
  6. Memahami Penilaian Kinerja Guru dan dinyatakan memiliki keahlian serta mampu untuk menilai kinerja guru/kepala sekolah.

Aspek yang Dinilai dalam Pelaksanaan Kinerja Guru

Menurut Purba (2013:1)[11], Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru terdapat 4 (empat) kompetensi yang harus dimiliki guru, yaitu, kompetensi pedagogik,kepribadian, sosial, dan profesional dengan 14 (empat belas) subkompetensi sebagaimana yang telah dirumuskan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Berikut adalah rincian dari kompetensi yang harus dipenuhi guru:

  1. Kompetensi Pedagogik

    1. Mengenal karakteristik anak didik.

    2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.

    3. Pengembangan kurikulum.

    4. Kegiatan pembelajaran yang mendidik.

    5. Memahami dan mengembangkan potensi.

    6. Komunikasi dengan peserta didik.

    7. Penilaian dan evaluasi.

  2. Kompetensi Sosial

    1. Bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif.

    2. Komunikasi dengan sesama guru, tenaga pendidikan, orang tua peserta didik, dan masyarakat.

  3. Kompetensi Profesional

    1. Penguasaan materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu

    2. Mengembangkan keprofesionalan melalui tindakan yang reflektif.

Tujuan dan Manfaat Penilaian Kinerja Pendidik

Menurut Pedoman PPKG dalam Ferdinan [12]() Pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009 mengatakan bahwa penilaian kinerja guru adalah penilaian yang dilakukan terhadap setiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan karir, kepangkatan, dan jabatannya. Evaluasi kinerja guru/tenaga pendidik merupakan sebuah sistem pengelolaan kinerja berbasis guru yang di buat untuk menilai/mengevaluasi tingkat kinerja guru secara individu dalam rangka mencapai kinerja sekolah secara maksimal yang berdampak pada peningkatan prestasi peserta didik. Pada umumnya tujuan pelaksanaanya evaluasi kinerja guru/tenaga pendidik ialah sebagai berikut:

  1. Menentukan tingkat kompetensi seorang guru.

  2. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja guru dan sekolah.

  3. Menyajikan suatu landasan untuk pengambilan keputusan dalam mekanisme penetapan efektif atau kurang efektifnya kinerja guru.

  4. Menyediakan landasan untuk program pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru.

  5. Menjamin bahwa guru melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya serta mempertahankan sikap-sikap yang positif dalam mendukung pembelajaran peserta didik untuk mencapai prestasinya. f. sMenyediakan dasar dalam sistem peningkatan promosi dan karir guru serta bentuk penghargaan lainnya.

Syarat-Syarat Sistem Evaluasi Kinerja Tenaga Pendidik

Menurut Pedoman PPKG dalam Ferdinan () Dalam pelaksanaan evaluasi kinerja tenaga pendidik dibutuhkan adanya rambu-rambu/konsep evaluasi. Konsep evaluasi disini mencakup syarat sistem evaluasi, prinsip pelaksanaan, aspek yang dinilai dalam evaluasi dan perangkat pelaksanaan evaluasi. Syaratsyarat sistem evaluasi kinerja tenaga pendidik diperlukan untuk memperoleh hasil evaluasi yang benar dan tepat. Syarat-syarat tersebut antara lain:

  1. Valid

  2. Aspek yang dinilai benar-benar mengukur komponen-komponen tugas tenaga pendidik dalam melaksanakan pembelajaran, pembimbingan, dan/atau tugas lain yang relevan dengan fungsi sekolah.

  3. Reliable

  4. Mempunyai tingkat kepercayaan tinggi bila proses yang dilakukan memberikan hasil yang sama untuk seorang tenaga pendidik yang devaluasi kinerjanya oleh siapapun dan kapanpun.

  5. Praktis

  6. Dapat dilakukan oleh siapapun dengan relatif mudah, dengan tingkat validitas dan reliabilitas yang sama dalam semua kondisi tanpa memerlukan persyaratan tambahan.

Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

Definisi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Waspodo (2015:65)[13], Unified Modelling Language (UML) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal dalam dunia pengembangan sistem yang berorientasi obyek. Hal ini di sebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah di mengerti, serta di lengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain.

Menurut Hompu, dkk (2016:107)[14], mengatakan bahwa Unified Modeling Language (UML) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan didunia industri untuk mendefinisikan kebutuhan, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa “Unified Modeling Language (UML) adalah salah satu standar bahasa yang berorientasi objek untuk membuat analisis dan desain, dan menggambarkan arsitektur”.

Jenis Diagram Unified Modeling Language (UML)

  1. Use Case Diagram

  2. Menurut Indrajani (2015:45)[15], use case diagram merupakan suatu diagram yang berisi use case, actor, serta relationship diantaranya. Use case diagram merupakan titik awal yang baik dalam memahami dan menganalisis kebutuhan sistem pada saat perancangan. Use case diagram dapat digunakan untuk menentukan kebutuhan apa saja yang diperlukan dari suatu sistem.

  3. Activity Diagram

  4. Menurut Indrajani (2015:46)[15], activity diagram digunakan untuk menganalisis behavior dengan use case yang lebih kompleks dan menunjukkan interaksi-interaksi di antara mereka satu sama lain. Activity diagram sebenarnya memiliki kesamaan dengan statechart diagram dalam hal menggambarkan aliran data pada model bisnis, tetapi activity diagram biasanya digunakan untuk menggambarkan aktivitas bisnis yang lebih kompleks, di mana digambarkan hubungan antar satu use case dengan use case lainnya.

    Menurut Bhute (2013:29)[16], dalam International Journal of Multimedia & Its Applications (IJMA) mengatakan bahwa, “Activity diagram is basically a flow chart to represent the flow from one activity to another activity”.

    (Activity diagram adalah bagan alir untuk mewakili arus dari satu kegiatan ke kegiatan lainnya).

  5. Sequence Diagram

  6. Menurut Indrajani (2015:50)[15], “sequence diagram merupakan suatu diagram interaksi yang menggambarkan bagaimana objek-objek berpartisipasi dalam bagian interaksi (particular interaction) dan pesan yang ditukar dalam urutan waktu”.

  7. Class Diagram

  8. Menurut Indrajani (2015:49)[15], class diagram digunakan untuk menggambarkan perbedaan yang mendasar antara class-class, hubungan antar-class, dan di mana sub-sistem class tersebut. Pada class diagram terdapat nama class, attributes, operations, serta association (hubungan antar-class).

Konsep Database Dan MySQL

Definisi Database

Menurut Kadir dalam Fauzi (2015:26)[17], “Basis data (database) adalah suatu data yang saling terkait sehingga memudahkan aktifitas untuk memperoleh informasi”.

Menurut Pattianakotta, dkk (2015:9)[18], “Database adalah gabungan dari elemen-elemen data yang berhubungan dan terorganisir”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa “Database adalah suatu data yang saling terkait dari elemen-elemen data yang berhubungan dan terorganisir”.

Definisi MySQL

Menurut Sutanto (2014:73)[19], “MySQL merupakan sistem manajemen database yang bersifat relational. Artinya, data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa table yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi jauh lebih cepat”.

Menurut Sudaryono, dkk (2013:98)[20], mengatakan, MySQL (My Structure Query Language) adalah salah satu database management system (DBMS) dari sekian banyak DBMS seperti oracle, MySQL, Postagre, dan lainnya.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa “MySQL adalah salah satu data yang dikelola dalam database management system (DBMS) yang diletakkan pada beberapa table yang terpisah”.

Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP

Menurut Sutanto (2014:72)[19], “XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), apache, MySQL, PHP, dan Perl. XAMPP adalah tool yang menyediakan paket perangkat lunak dalam satu buah paket”.

Menurut Sidik (2014:72)[21], “XAMPP (X(Windows/Linux) Apache MySQL PHP dan Perl) merupakan paket server web PHP dan database MySQL yang paling populer di kalangan pengembang web dengan menggunakan PHP dan MySQL sebagai databasenya”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa “XAMPP adalah paket server yang paling mudah untuk digunakan sebagai paket untuk pengembangan aplikasi web”.

Bagian-Bagian Tool XAMPP

  1. Apache

  2. Menurut Kurniawan dalam Amin (2017:115)[22], Apache adalah web server yang dapat dijalankan dibanyak sistem operasi (Unix, BSD, Linux, Microsoft windows dan Novell Netware serta Platform lainnya) yang berguna untuk menfungsikan situs web. Protokol yang digunakan untuk melayani fasilitas web ini menggunakan HTTP.

  3. PHP

  4. Menurut Sidik (2014:4)[21], PHP merupakan secara umum dikenal sebagai bahasa pemrograman script-script yang membuat dokumen HTML secara on the fly yang dieksekusi di server web, dokumen HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang dibuat dengan menggunakan editor teks atau editor HTML, dikenal juga sebagai bahasa pemrograman server side.

    Menurut Abdulloh (2016:3)[23], “PHP singkatan dari hypertext preprocessor yang merupakan server-side programming, yaitu bahasa pemrograman yang diproses disisi server”.

  5. PhpMyAdmin

  6. Menurut Kurniawan dalam Wasiyanti (2016:51)[24], phpMyAdmin adalah sebuah software yang berbentuk seperti halaman situs yang terdapat pada web server.

Konsep Dasar Web

Definisi Web

Menurut Murad, dkk (2013:49)[25], “Web adalah sebuah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Menurut Kadir dalam Kusuma dan Widodo (2016:11)[26] mengatakan bahwa website adalah suatu media publikasi elektronik yang terdiri dari halaman-halaman web (web page) yang terhubung satu dengan yang lain menggunakan link yang dilekatkan pada suatu teks atau image.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa “Web adalah suatu media informasi elektronik yang terdiri dari halaman-halaman dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang terhubung dengan server”.

Web Browser Dan Web Server

Menurut Wahyudi dalam Kusuma dan Widodo (2016:11)[26], Web Browser adalah program perangkat lunak pada sisi client yang bertugas mengambil serta manampilkan informasi dalam web dari server”.

Sedangkan web server merupakan server yang bertugas mengatur mekanisme layanan web.

Konsep Sistem Pendukung Keputusan

Definisi Sistem Pendukung Keputusan

Menurut Bonczek dalam Nofriansyah (2014:1)[27], Sistem pendukung keputusan adalah sistem berbasis komputer yang terdiri dari tiga komponen yang saling berinteraksi, sistem bahasa (mekanisme untuk memberikan komunikasi antara pengguna dan komponen sistem pendukung keputusan lain), sistem pengetahuan (respositori pengetahuan domain masalah yang ada pada sistem pendukung keputusan atau sebagai data atau sebagai prosedur), dan sistem pemrosesan masalah satu atau lebih kapabilitas manipulasi masalah umum yang diperlukan untuk pengambilan keputusan).

Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan

Menurut Nofriansyah (2014:1)[27], karakteristik dari sistem pendukung keputusan yaitu:

  1. Mendukung proses pengambilan keputusan suatu organisasi atau perusahaan.

  2. Adanya interface manusia/mesin dimana manusia (user) tetap memegang kontrol proses pengambilan keputusan.

  3. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi terstruktur serta mendukung beberapa keputusan yang saling berinteraksi.

  4. Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan.

  5. Memiliki subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai keputusan sistem.

  6. Memiliki dua komponen utama yaitu data dan model.

Komponen Sistem Pendukung Keputusan

Menurut Nofriansyah (2014:3)[27], secara garis besar sistem pendukung keputusan dibangun oleh tiga komponen utama yaitu:

  1. Sub Sistem Data (Database)

  2. Merupakan komponen sistem pendukung keputusan yang berguna sebagai penyedia data bagi sistem.

  3. Subsistem Model (ModelBase)

  4. Kendala yang sering dihadapi dalam merancang model adalah model yang dirancang tidak mampu mencerminkan seluruh variabel alam nyata, sehingga keputusan yang diambil tidak sesuai dengan kebutuhan oleh karena itu, dalam menyimpan berbagai model harus diperhatikan dan harus juga dijaga fleksibilitasnya.

  5. Subsistem Dialog (User System Interface)

  6. Subsistem dialog adalah fasilitas yang mampu mengintegrasikan sistem yang terpasang dengan pengguna secara interaktif, yang dikenal dengan subsistem dialog.

Metode Waterfall

Menurut Youssef Bassil (2012 : 743)[28], “Model Waterfall SLDC adalah proses pengembangan perangkat lunak yang berurutan (sequential), dimana prosesnya dari atas ke bawah (seperti air terjun) melalui tahapan-tahapan yang harus dijalankan untuk keberhasilan pembuatan perangkat lunak

Konsep Dasar Simple Additive Weighting (SAW)

Definisi Simple Additive Weighting (SAW)

Menurut Supriyanti (2014:70)[29], Metode Simple Additive Weighting (SAW) sering juga dikenal istilah metode penjumahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada.

Formula untuk melakukan normalisasi terebut adalah sebagai berikut:

Dengan rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut Cj; 1=1,2,….,m dan j=1,2,….,n.

Keterangan:

a. Max Xij = Nilai terbesar dari setiap kriteria i.

b. Min Xij = Nilai terkecil dari setiap kriteria i.

c. Xij = Nilai atribut yang dimiliki dari setiap kriteria.

d. Benefit = Jika nilai terbesar adalah terbaik.

e. Cost = Jika nilai terkecil adalah terbaik.

Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) diberikan sebagai berikut:

Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih.

Keterangan:

a. Vi = Rangking untuk setiap alternatif.

b. Wj = Nilai bobot rangking (dari setiap kriteria).

c. rij= Nilai rating kinerja ternormalisasi.

Keunggulan Simple Additive Weighting (SAW)

Menurut Nofriansyah (2014:12)[27], Keunggulan dari metode simple additive weighting dibandingkan dengan metode sistem keputusan yang lain terletak pada kemampuannya dalam melakukan penilaian secara lebih tepat karena didasarkan pada nilai kriteria dan bobot tingkat kepentingan yang dibutuhkan. Dalam metode SAW juga dapat menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif yang dapat menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif yang ada kemudian dilakukannya proses perangkingan yang jumlah nilai bobot dari semua kriteria dijumlahkan setelah menentukan nilai bobot dari kriteria. Intinya bahwa pada metode SAW ini menentukan nilai bobot pada setiap kriteria untuk menentukan alternatif optimal.

Konsep Dasar Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

Menurut Sukamto dan Shalahuddin dalam Amin (2017:115)[22] mengatakan bahwa Black Box Testing yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.

Menurut Rizky dalam Suryani (2014:97)[30] mengatakan bahwa Black Box Testing adalah tipe testing yang memerlukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi dikenal proses testing dibagian luar.

Kelebihan Dan Kelemahan Black Box Testing

Menurut Rizky dalam Komarudin (2017:14)[31], keunggulan dari pengujian Black Box Testing adalah bisa memilih subset tes secara efektif dan efisien, dapat menemukan cacat, memaksimalkan testing investmen. Sedangkan kelemahan dari pengujian Black Box Testing adalah tester tidak pernah yakin apakah perangkat lunak benar-benar lolos uji.

Pengujian Black Box Testing berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut:

  1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang.

  2. Kesalahan interface.

  3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.

  4. Kesalahan kinerja.

  5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.

Konsep Dasar Elisitasi

Menurut Ariawan dan Wahyuni (2015:63)[32], elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

  1. Elisitasi tahap I

  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Elisitasi tahap II

  4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disaggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    3. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  5. Elisitasi tahap III

  6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

    b. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

    c. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

  7. Final Draft Elisitasi

  8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Studi Pustaka (Literature Review)

Menurut Warsito, dkk (2015:29)[33], ”Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode survei dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi- referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.” Literature Review ini dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui landasan awal dan sebagai pendukung bagi kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, sehingga dapat menghindari pengulangan hal yang sama dalam penelitian dan dapat melakukan pengembangan ketingkat yang lebih tinggi dalam rangka menyempurnakan atau melengkapi penelitian yang nantinya akan dikembangkan lagi untuk kedepannya

Manfaat Literature Review

  1. Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan mengenai penelitian yang sedang dijalankan.
  2. Memberikan pengaruh signifikan pada penelitian yang sedang dijalankan dengan adanya perbandingan dengan penelitian yang lain.
  3. Menambah kompetensi dengan subjek yang terkait.

Tujuan Literature Review

Menurut Hermawan dalam Tiara (2013: 76)[34], tinjauan pustaka berisi penjelasan secara sistematik mengenai hubungan antara variabel untuk (2013:76) menjawab perumusan masalah penelitian. Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu:

  1. Membentuk kerangka teoritis mengenai suatu bidang penelitian
  2. Menjelaskan kata kunci, definisi dan terminologi.
  3. Menentukan studi, model dan studi kasus dan lain-lain yang mendukung topik.
  4. Menentukan lingkup penelitian topik penelitian.

Berikut adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas, antara lain:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Eko Priyantoro (2015)[35] Penelitian yang berjudul.” Perancangan Aplikasi Sistem Penunjang Keputusan Evaluasi Kinerja Guru di Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta dengan metode GAP”. Sistem ini dibuat dengan VB.Net dan berbasis dekstop. Sistem mampu input data guru, input kriteria penilaian, input penilaian, dan pelaporan data untuk dicetak.

  2. Penelitian ini dilakukan oleh Shinta Siti Sundari , Hendri Julian Pramana (2016)[36] Penelitian yang berjudul “ Perancangan Sistem Informasi Penilaian Kinerja Instruktur Musik dengan Metode Analytical Hierarchy process ” Penelitian ini menggunakan aplikasi dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan Mysql sebagai databasenya. Hasil dari proses ini berupa nilai dari kinerja instruktur pada periode penilaian tertentu, laporan penilaian kinerja instruktur yang terdokumentasi dengan baik dapat untuk dijadikan bahan pendukung bagi kepala cabang untuk berbagai keperluan, seperti rapat evaluasi kinerja dan proses pengambilan kebijakan.

  3. Penelitian ini dilakukan oleh Sestri E (2013)[37] Penelitian yang berjudul “Penilaian Kinerja Dosen Dengan Menggunakan AHP”. Penelitian tersebut dibuat dengan tujuan untuk membantu proses penilaian kinerja dosen di STIE Ahmad Dahlan Jakarta.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Findo veladi, (2012)[38] Penelitian yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Data Siswa Sma Pancasila Kabupaten Kubu Raya”. Penelitian ini difokuskan pada perancangan dan desain program sistem informasi dengan menggunakan softwareDelphi 7 dan database menggunakan MySql. Metode analisis yang digunakan dalam aplikasi sistem informasi organisasiini adalah dengan menggunakan metode analisis berarah struktur data dengan menggunakan diagram alir data (Data Flow Diagram). Pengujian dilakukan menjadi dua bagian, yaitu pengujian sistem dan pengujian perangkat lunak. Pada pengujian sistem, ada dua account yang di gunakan yaitu admin dan guru. Admin bertugas menamajemen data siswa dan nilai. Guru bertugas memberikan nilai dari data siswa yang sudah ada. Pada pengujian perangkat lunak menggunakan metode black box. Aplikasi sistem informasi yang dibuat dapat digunakan sebagai sarana untuk mengetahui informasi tentang penilaian data siswa yang mencakup informasi biodata siswa dan nilai siswa.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Anisa,Rustiningsih (2015)[39] Penelitian yang berjudul “ Perancangan Penilaian Kinerja Guru Berdasarkan Kualifikasi Akademik Kompetensi Guru Dan Kompetensi Gomes Berbasis Komputer Sebagai Acuan Pemberian Insentif”. Penelitian ini bertujuan untuk mempermudah penilaian kinerja guru, aplikasi ini tidak hanya dapat menyimpan semua data saja, akan tetapi dapat menghasilakan sebuah informasi yang berguna bagi kepala sekolah, penilai dan guru.

  6. Penelitian yang dilakukan oleh Natassya Amalia Anza , Eko Darwiyanto, S.T., M.T. , Gede Agung A. W, S.Kom., M.T. (2016)[40] Penelitian Yang Berjudul “Analisis dan Implementasi Aplikasi Penilaian Kinerja Karyawanpada PT. Sangkuriang Internasional Menggunakan Pendekatan Metode Balanced Scorecard “ penelitian ini bertujuan untuk landasan dan elemen penting untuk mencapai target yang telah ditentukan oleh manajemen. Penentuan strategi bisnis tidak terlepas dari penilaian kinerja, karena dengan adanya penilaian kinerja, strategi-strategi yang ditentukan oleh perusahaan dapat dinilai kelayakan dan efektifitasnya pada saat penerapannya di perusahaan terhadap karyawannya.

  7. penelitian yang dilakukan oleh Susy Kusuma Wardani (2013)[41] Penelitian yang berjudul “sistem informasi pengolahan data nilai siswa berbasis webpada sekolah menengah atas (sma) muhammadiyah pacitan” penelitian ini bertujuan untuk membangun suatu sistem informasi nilai yang mempermudah pengcekan, pencatatan dan laporan data nilai siswa yangterkomputerisasi. Selain itu dengan berbasiskan web maka informasi data dapat diakses kapan saja. Aplikasi ini menggunakan multiuser yang terdiri admin dan siswa pada bagian login saatakan membuka aplikasi sehingga keamanan program ada.

  8. penelitian yang dilakukan oleh Bixon Natanael (2017)[42] Penelitian yang berjudul “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Penilaian Kinerja Karyawan Pada PT. BPR Universal Sentosa” penelitian ini bertujuanpenilaian kinerja karyawan pada PT. BPR Universal Sentosa diharapkan bisa mengetahui potensi setiap karyawan yang ada diperusahaan tersebut sebagai barometer di dalam kinerja efektivitas dan etos kerja. Sehingga bisa mengetahui prestasi yang telah dicapai oleh karyawan tersebut. Dan apabila hasil dari penyeleksiaan tersebut diketahui hasilnya sesuai dengan keinginan perusahaan maka karyawan tersebut akan ditempatkan pada posisi yang lebih baik.

  9. Penelitian yang dilakukan oleh Ni Putu yessy cristina (2012)[43] Penelitian yang berjudul “ penilaian kinerja pada pt. adhi karya dengan pendekatan balanced scorecard “ penelitian ini bertujuan untuk dapat memberikan implikasi bagi pemangku kepentingan seperti perusahaan dan manajemen, karyawan perusahaan, investor, calon investor, supplier, kreditur dan rekanan perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kinerja PT Adhi Karya (Persero) Tbk pada tahun 2011 lebih baik dari tahun 2010.

  10. penelitian yang dilakukan Megawati andi Safitri (2014)[44] Penelitian yang berjudul “rancang bangun aplikasi pencatatan aktivitas guru pada sekolah dasar negeri berbasis web” Penelitian ini bertujuan adanya aplikasi pencatatan aktivitas guru secara online dan hal yang mendasari kepala sekolah ingin dibuatkan aplikasi pencatatan aktivitas guru ini secara online adalah agar kepala sekolah tidak mengalami kesulitan dalam proses evaluasi dan validasi hasil pencatatan aktivitas guru, dengan adanya aplikasi ini kepala sekolah dapat memantau aktivitas guru tidak hanya di sekolah saja memantau hasil evaluasi aktivitas guru tersebut.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Instansi

Kantor Kelurahan Sukamulya berlokasi di Jl. Peusar Kp. Kadu RT 009/04 Cikupa Kab. Tangerang – Banten adalah suatu kantor kepala desa yang berdiri pada wilayah kerja lurah sebagai perangkat daerah Kabupaten dalam wilayah kerja Kecamatan. Luas wilayah kelurahan sukamulya 94.90 ha/m2 yang terdiri dari Perkantoran Pemerintah 4.50 ha/m2, tempat Pemakaman / Umum 1.25 ha/m2, Bangunan Sekolah / Perguruan Tinggi 6.65 ha/m2. Pertokoan 70.00 ha/m2, jalan 12.50 ha/m.

Kelurahan Sukamulya menaungi 46 RT dan 11 RW, kelurahan sukamulya dikelilingi oleh beberapa desa atau kecamatan lain yang merupakan batas wilayah yaitu :

  1. Sebelah Utara  : Jalan Raya Serang, Kecamatan Cikupa
  2. Sebelah Selatan  : Desa Peusar, Kecamatan Panongan
  3. Sebelah Timur  : Desa Cikupa, Kecamatan Cikupa
  4. Sebelah Barat  : Desa Bojong dan Desa Budimulya, Kecamatan Cikupa

Dengan demikian perkembangan Kelurahan Sukamulya berlangsung dengan cepat, karena hal ini merupakan konsekuensi logis akibat peruntukan Kelurahan Sukamulya sebagai Wilayah Perdagangan dan Industri Pengolahan.

Dengan semakin meningkatnya perkembangan wilayah, menimbulkan pengaruh yang cukup besar baik secara fisik maupun non fisik, hal ini terlihat pada beberapa faktor yang menentukan, diantaranya :

  1. Permasalahan kependudukan.
  2. Permasalahan fasilitas umum seperti jalan dan prasarana perhubungan, listrik dan perbelanjaan.
  3. Permasalahan kebutuhan prasarana sosial seperti prasarana peribadatan, Pendidikan dan kesehatan.
  4. Permasalahan kehidupan bermasyarakat.

Visi dan Misi

Visi

Visi Kelurahan Sukamulya adalah terwujudnya pemerintahan desa yang bersih, adil, berdemokrasi, sehingga dapat mewujudkan masyarakat yang makmur dan sejahtera yang berdaya saing tinggi dan dapat memenuhi segala bidang yang diperlakukan yang dilandasi oleh Pancasila.

Misi

  1. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang berdaya guna dan berhasil guna dengan mengedepankan kualitas pelayanan publik sesuai ketentuan yang berlaku.
  2. Mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat dengan sarana dan prasarana yang ada di Kelurahan Sukamulya.
  3. Mewujudkan masyarakat yang makmur dan sejahtera.
  4. Meningkatkan fungsi dan peran Lembaga Kemasyarakatan sebagai Mitra Kelurahan.

Struktur Organisasi

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi untuk menunjukan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Kelurahan Sukamulya

Tugas dan Tanggung Jawab

Berdasarkan Pasal 136, Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 08 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah menyatakan “Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Organisasi Perangkat Daerah diatur dengan Peraturan Bupati”.

Adapun tugas yang wewenang adalah sebagai berikut :

  1. Lurah
    a. Pelaksanaan kegiatan pemerintah kelurahan dan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat yang meliputi pemerintahan, ekonomi, pembangunan kesejahteraan sosial serta administrasi kepegawaian, ketatausahaan umum serta keuangan.
    b. Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat.
    c. Pelaksanaan pelayanan masyarakat.
    d. Pelaksanaan penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum.
    e. Pelaksanaan pemeliharaan sarana dan fasilitasi pelayanan umum.
    f. Pelaksanaan pembinaan lembaga kemasyarakatan.
  2. Sekretaris Kelurahan
    a. Pelaksanaan penyusunan program dan rencana kerja serta anggaran Kelurahan.
    b. Pelaksanaan kebijakan dibidang kesekretariatan meliputi : pengolahan administrasi umum, kepegawaian keuangan dan perlengkapan serta rumah tangga kelurahan.
    c. Pelaksanaan pengawasan dan pengkoordinasian pelaksanaan tugas pokok dan fungsi perangkat Kelurahan.
    d. Pelaksanaan pengawasan dan pembinaan pegawai dilingkungan Kelurahan.
    e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pengendalian kegiatan dilingkup Kelurahan.
    f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
  3. Seksi Pemerintahan
    a. Untuk melaksanakan pengadministrasian surat keterangan kelahiran, kematian dan perkawinan.
    b. Pelaksanaan penertiban surat keterangan pindah antar Kecamatan diwilayah Kabupaten.
    c. Pelaksanaan rekomendasi KTP, KK dan surat Keterangan Tinggal Sementara.
    d. Pelaksanaan pendataan terhadap warga Orang Asing.
    e. Pelaksanaan pelaporan pendataan, pendaftaran, penelitian, pencatatan, mutasi dan identitas penduduk ke kecamatan.
    f. Pelaksanaan pendataan kelompok usaha keluarga.
    g. Pelaksanaan fasilitas kegiatan penyuluhan KB.
    h. Pelaksanaan fasilitas penyuluhan tertib administrasi kependudukan dan catatan sipil.
    i. Pelaksanaan fasilitas pengawasan dan penyusunan terhadap pelanggaran teknis kependudukan.
    j. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan program KB diwilayah Kelurahan.
    k. Pelaksanaan pemberdayaan keluarga pra sejahtera.
    l. Melaksanakan pertemuan Sub. Pos Kesehatan Kelurahan.
    m. Pelaksanaan penyelenggaraan pelaksanaan Bina Keluarga Balikat (BKB) dan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS).
    n. Pelaksanaan pendataan pertumbuhan usai kerja.
    o. Pelaksanaan pengembangan sector informal, usaha mandiri, penerapan teknologi tepat guna dan padat karya.
    p. Pelaksanaan fasilitasi program transmigrasi.
    q. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
  4. Seksi Ekonomi dan Pembangunan
    a. Pelaksanaan pelaporan kerusakan jalan dan jembatan dilingkungan kelurahan yang diluar kewenangannya, kepada instansi yang berwenang.
    b. Pelaksanaan pengawasan terhadap kondisi jalan dan jembatan dilingkungan kelurahan.
    c. Pelaksanaan pengawasan terhadap pengguna jalan dan jembatan di wilayah kelurahan.
    d. Pelaksanaan koordinasi pendataan terhadap kemungkinan pembangunan jalan baru diwilayah kelurahan.Pelaksanaan pendataan terhadap kebutuhan pembangunan jembatan baru diwilayah kelurahan.
    e. Pelaksanaan investarisasi data jalan dan jembatan meliputi peta jalan dan jembatan, jumlah jalan dan jembatan, kondisi jalan & jembatan dan tipe jalan.
    f. Pelaksanaan pembangunan jalan penghubung antar kelurahan dan jalan-jalan dilingkungan pemukiman, jembatan penghubung dilingkungan pemukiman jembatan kayu dengan rentang tidak lebih 3 m.
    g. Pelaksanaan pemeliharaan jalan dan jembatan serta bangunan pelengkap lainnya diwilayah kelurahan.
    h. Pelaksanaan pendaataan inventaris data irigasi.
    i. Pelaksanaan koordinasi pemeliharaan irigasi bangunan pelengkap lainnya.
    j. Pelaksanaan pelaporan kondisi irigasi dilingkungan kelurahan yang diluar kewenangannya kepada instansi yang berwenang.
    k. Pelaksanaan koordinasi pembangunan dan pemeliharaan irigasi diwilayah kelurahan.
    l. Pengkoordinasian dan mengendalikan rencana pengadaan tanah bagi kepentingan pemerintah diwilayah kerjanya.
    m. Pelaksanaan pengawasan terhadap kondisi irigasi dan terhadap pengguna irigasi dilingkup kelurahan.
    n. Pelaksanaan memantau dan mengawasi terhadap setiap kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan tanah perkebunan terlantar, tanah Negara bebas dan tanah timbul.
    o. Pelaksanaan peningkatan peran serta masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian pemanfaatan ruang.
    p. Pelaksanaan fasilitas sengketa tanah-tanah pemerintah ditingkat kelurahan.
    q. Pelaksanaan sosialisasi dalam pengadaan tanah dan pelaksanaan pengamanan tanah yang telah dibebaskan.
    r. Pelaksanaan penyebarluasan informasi mengenai rencana tata ruang dan bangunan dan rencana tata ruang dan pertanahan kepada masyarakat dan swasta dan pengkajian hasil tata ruang.
    s. Pelaksanaan dan mengendalikan kegiatan pembebasan tanah yang dilakukan oleh panitia pembebasan tanah diwilayah kerjanya.
    t. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian bagi rumah tinggal.
    u. Pelaksanaan pendataan ijin Rumah Tinggal dan pendataan potensi rumah tinggal yang belum memiliki ijin.
    v. Pelaksanaan pendataan kebutuhan pangan diwilayah kelurahan.
    w. Pelaksanaan pemantauan kegiatan pertanian dan peternakan diwilayah kelurahan.
    x. Pelaksanaan pembinaan kelompok tani.
    y. Pelaksanaan administrasi surat pengantar keterangan Domisili Usaha, surat Keterangan Pinjaman Bank.
  5. Seksi Kesejahteraan Sosial
    a. Pelaksanaan koordinasi pelayanan kesehatan pada tingkat kelurahan dan penyuluhan tentang kesehatan.
    b. Pelaksanaan pelaporan kasus gizi buruk balita diwilayah kelurahan.
    c. Pelaksanaan pengawasan pemanfaatan sarana sanitasi lingkungan diwilayah kelurahan.
    d. Pelaksanaan pelaporan kejadian luar biasa penyakit menular.
    e. Pelaksanaan program-program yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak, gizi dan usia lanjut.
    f. Pemberdayaan keluarga dalam kemandirian untuk hidup sehat, dan pemberdayaan fungsi posyandu / UKBM.
    g. Pelaksanaan penyuluhan tentang kebersihan kepada masyarakat.
    h. Pelaksanaan pengendalian, pengaliran dan pemeliharaan kebersihan dan jalan.
    i. Pengembangan manajemen pengelolaan sampah, termasuk tempat pembuangan sementara untuk kelurahan perkotaan dan tempat pembuangan akhir untuk kelurahan bukan perkotaan.
    j. Pelayanan kebersihan berkaitan dengan pengangkutan sampah.
    k. Pemeliharaan, penataan dan pengembangan kawasan taman.
    l. Rekomendasi ijin-ijin kursus keterampilan dan Rekomendasi pendirian pendidikan prasekolah dan SD, SMP, SMA/SMK.
    m. Membina kegiatan pengembangan bidang generasi muda, kepramukaan dan olahraga serta Pembinaan Keterampilan anak/pemuda putus sekolah.
    n. Pelaksanaan pembinaan kelompok-kelompok kesenian daerah / lembaga adat daerah Tangerang.
    o. Memfasilitasi pelaksanaan PKBM dan pendataan penyelenggaraan lembaga-lembaga pendidikan (Kelompok Bermain, Taman Kanak-Kanak, SD, SMP, SMA/SMK).
    p. Rekomendasi keluarga tidak mampu untuk kepentingan pendidikan pelayanan kesehatan dirumah sakit.
    q. Rekomendasi izin pendirian operasional yayasan sosial, orsos dan panti asuhan.
    r. Pembinaan dan penyuluhan tentang masalah kesejahteraan sosial, anak nakal, korban narkoba, bekas hukuman, tuna susila dan waria.
    s. Pembinaan, pengawasan terhadap penderita cacat fisik dan mental.
    t. Pembinaan dan penyuluhan kepada masyarakat dikawasan rawan bencana,kerusuhan sosial, orang terlantar dan lanjut usia.
    u. Pelaksanaan pengawasan sumbangan sosial.
    v. Pendataan terhadap masalah anak dan remaja, panti asuhan, kesejahteraan keluarga dan pemberdayaan perempuan, penyandang masalah sosial akibat kerusuhan, orang terlantar dan usia lanjut.
    w. Penanggulangan terhadap bencana alam dan kerusuhan sosial.
    x. Persiapan personil untuk mengikuti latihan bela Negara maupun keterampilan penanggulangan bencana alam.
    y. Penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat yang terkena bencana alam, kerusuhan sosial, orang terlantar dan usia lanjut.
  6. Seksi Ketentraman dan Ketertiban
    a. Pelaksanaan perencanaan Seksi Keamanan dan Ketertiban.
    b. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan data kegiatan ketentraman dan ketertiban umum.
    c. Pembinaan ketentraman dan ketertiban umum serta kemasyarakatan.
    d. Koordinasi penanganan pemakaman tunawisma.
    e. Pelaksanaan fasilitasi pembinaan kerukunan hidup antar umat beragama.
    f. Pelaksanaan penertiban dan pengamanan tanah yang telah dibebaskan.
    g. Pelaksanaan pengawasan penggunaan Lahan Fasos, Fasum dan garis sepadan jalan.
    h. Pelaksanaan koordinasi dan pembinaan kesatuan Polisi Pamong Praja dan Perlindungan masyarakat ( Linmas ).
    i. Pembinaan ketentraman dan ketertiban lingkup kelurahan.
    j. Fasilitasi pembinaan kerukunan hidup antar umat beragama skala kelurahan.
    k. Pembinaan Linmas.
    l. Memberikan fasilitasi dalam pembentukan satuan-satuan perlindungan masyarakat.
    m. Pelaksanaan rekomendasi menandatangani surat ijin pertunjukan/keramaian.
    n. Pelaksanaan pengawasan terhadap ketentraman dan ketertiban.
    o. Membantu pengendalian gangguan dan ketertiban.
    p. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugasnya.
  7. Kelompok Jabatan Fungsional
    a. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.
    b. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian kegiatan kelurahan secara professional sesuai dengan kebutuhan.
    c. Setiap kelompok jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga Fungsional yang ditunjuk diantara tenaga fungsional yang ada dilingkungan kelurahan.
    d. Kelompok Jabatan Fungsional dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Bupati melalui Lurah.
    e. Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional diatur sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Pada analisis ini terdiri dari beberapa prosedur, adapun prosedur sistem data penduduk yang berjalan sebagai berikut :

  1. Penduduk mengajukan pembuatan surat menyurat.
  2. Penduduk membawa persyaratan
  3. Kasi Pemerintahan memeriksa persyaratan.
  4. Kasi Pemerintahan membuat surat yang dibutuhkan penduduk.
  5. Sekretaris menandatangani surat.
  6. Kasi Pemerintahan mendata penduduk pada buku induk.
  7. Sekretaris membuat laporan.
  8. Lurah menerima laporan.
  9. Penduduk menerima surat yang telah selesai dibuat.

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

Untuk menganalisis sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

Gambar 3.2 Usecase Diagram yang berjalan

Berdasarkan Gambar 3.2 Sistem yang berjalan pada saat ini terdapat :

  1. 1 (satu) system yang mencakup pengolahan data penduduk.
  2. 4 (empat) actor yang melakukan kegiatan, yaitu: Penduduk, Kasi Pemerintahan, Sekretaris, Lurah.
  3. 9 (sembilan) use case yaitu :
    1. Mengajukan pembuatan surat menyurat
    2. Membawa persyaratan
    3. Memeriksa persyaratan
    4. Membuat surat yang dibutuhkan penduduk
    5. Penandatanganan surat
    6. Pendataan penduduk pada buku induk
    7. Membuat laporan
    8. Menerima laporan
    9. Menerima surat yang telah selesai dibuat
Gambar 3.3 Activity Diagram yang berjalan

Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram pendataan penduduk pada kelurahan sukamulya yang berjalan saat ini, terdapat :

  1. 1 (satu) Initial node yang merupakan awal kegiatan.
  2. 10 (sepuluh) action sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
  3. 1 (satu) final node yang merupakan akhir kegiatan.
Gambar 3.4 Sequence Diagram yang berjalan
Berdasarkan Gambar 3.4 Sistem yang berjalan pada saat ini terdapat :
  1. 4 (empat) Actor diantaranya Penduduk, Kasi Pemerintahan, Sekretaris, Lurah
  2. 5 (lima) Lifeline diantaranya Kelurahan, Persyaratan, Surat Menyurat, Buku Induk, Laporan.
  3. 9 (sembilan) Messagge diantaranya mengajukan pembuatan surat menyurat, membawa persyaratan, memeriksa persyaratan, membuat surat yang dibutuhkan penduduk, penandatanganan surat, pendataan penduduk pada buku induk, membuat laporan, menerima laporan, menerima surat yang telah selesai dibuat.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Analisa SWOT dilakukan dengan mengidentifikasi kekuatan dan faktor-faktor positif yang berasal dari internal organisasi (Strenght) ,kelemahan dan faktor-faktor negatif dari internal (Weakness), peluang atau kesempatan dan keuntungan dari faktor eksternal (Opportunities) dan ancaman atau resiko yang dipengaruhi oleh faktor eksternal organisasi (Threaths).

Dalam proses ini, penulis menggunakan metode Matriks SWOT. Yang merupakan proses pencocokan terhadap identifikasi SWOT yang sudah dilakukan untuk memberikan gambaran untuk menemukan 4 strategi. 4 strategi tersebut, diantaranya : Strategi S-O (Strength - Opportunity) yang digunakan untuk mencari peluang dari kekuatan yang sudah dimiliki oleh sebuah project. Strategi S-T (Strength-Threats) yang digunakan untuk mengatasi ancaman yang ada menggunakan kekuatan yang dimiliki oleh project. Strategi W-O (Weakness-Opportunities) digunakan untuk mengatasi kelemahan agar tercapainya sebuah peluang. Dan Strategi W-T (weakness-Threats) sebuah strategi yang digunakan untuk mengurangi kelemahan sistem dan menghindari ancaman dari sebuah sistem.

Gambar 3.5 Matriks SWOT

Analisis Masalah

Berdasarkan analisis yang dilakukan peneliti pada proses pengolahan data penduduk pada kantor kelurahan sukamulya masih kurang optimal, disebabkan kurang lengkap nya data penduduk, data penduduk yang tidak up to date, laporan data penduduk yang tidak akurat karena data penduduk disimpan dalam buku besar, pembuatan surat keterangan kelahiran, surat keterangan kematian dan keterangan penduduk pindah yang masih manual. Dengan adanya sistem informasi pengolahan data penduduk diharapkan dapat menyajikan aplikasi yang mudah digunakan agar dapat membantu dalam hal kependudukan.

Analisis Kekurangan Sistem Berjalan

Berdasarkan analisis yang dilakukan, terdapat beberapa hal yang dirasa kurang optimal dalam melakukan pendataan penduduk pada Kelurahan Sukamulya saat ini antara lain :

  1. Pencatatan data masih manual menggunakan buku besar.
  2. Membutuhkan waktu yang lama dalam melakukan pendataan penduduk.
  3. Laporan data penduduk tidak akurat dan tidak up to date.
  4. 4Pembuatan surat keterangan kelahiran dan surat keterangan kematian yang masih manual.

Analisis Kontrol

Pada proses yang berjalan, data kontrol perlu ditingkatkan karena masih ditemukan kendala yang menghambat seperti proses permintaan laporan jumlah penduduk harus dicek manual terlebih dahulu dari pencatatan kepindahan, kelahiran dan kematian apabila Lurah meminta laporan penduduk terhambat karena masih ada yang belum tercatat oleh admin.

Analisis Kebutuhan Sistem

Berdasarkan hasil analisis, peneliti dapat mengetahui bahwa kebutuhan sistem saat ini adalah perlu adanya sebuah aplikasi yang dapat mengelolah data kependudukan dengan database yang terintegrasi dan dapat diakses kapan dan dimana saja sehingga mempermudah dalam penyusunan laporan yang cepat dan akurat.

Konfigurasi Sistem Berjalan

  1. Spesifikasi Hardware
    a. Processor : Dual-Core 2,60GHz
    b. RAM : 1 GB
    c. Monitor : LED 14”
    d. Mouse : Optical
    e. Keyboard : PS2
    f. Hard Disk : 80 GB
    g. Printer : Inkjet
  2. Spesifikasi Software
    a. Microsoft Windows XP
    b. Microsoft Office 2007
    c. Google Chrome
  3. Hak Akses (Brainware)
    a. Kasi Pemerintahan
    b. Lurah
    c. Sekretaris

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Melihat sistem pengolahan data penduduk yang sedang berjalan dikantor kelurahan sukamulya penulis menyimpulkan sebagai berikut :

  1. Pendataan penduduk yang masih dilakukan secara manual, berbentuk pembukuan atau arsip-arsip sehingga sering terjadi data yang hilang karena sudah terlalu lama tersimpan dan data penduduk tidak up to date.
  2. Membutuhkan waktu yang lama untuk mencari data penduduk.
  3. Pembuatan surat keterangan kelahiran, kematian dan penduduk keluar masih manual, laporannya masih menggunakan buku induk.
  4. Sistem yang berjalan saat ini belum efektif sehingga sering terjadi ketidakakuratan data.

Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan hasil observasi dan pengamatan yang dilakukan pada sistem pengolahan data penduduk pada kantor kelurahan sukamulya, penulis menemukan beberapa kendala terhadap sistem yang sedang berjalan. Oleh karena itu, Penulis memberikan alternatif yang dapat digunakan untuk pemecahan masalah tersebut, diantaranya:

  1. Merancang sebuah sistem yang terkomputerisasi dalam proses pengolahan data penduduk yang dapat memonitoring populasi pertumbuhan penduduk sehingga data penduduk akan terkelola dengan baik.
  2. Membuat sebuah sistem pengolahan data penduduk agar pencarian data penduduk akan lebih cepat dan sangat membantu staff admin dalam melakukan proses input data pada saat pencatatan data kependudukan.
  3. Membuat sebuah sistem yang terkomputerisasi agar pembuatan surat menyurat berjalan dengan baik dan laporan data nya akurat dan tepat waktu.
  4. Membuat sebuah sistem pengolahan data penduduk yang mampu memberikan informasi yang akurat tentang data-data yang ada.

User Requirement

Elisitasi I

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

Elisitasi II

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

Elisitasi III

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

Final Draft Elisitasi

Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Berdasarkan analisis permasalahan yang telah dilakukan terhadap sistem yang sedang berjalan saat ini pada Kelurahan Sukamulya, maka diusulkan rancangan untuk sistem baru yang bertujuan untuk memperbaiki dan merubah sistem yang ada saat ini sehingga lebih meningkatkan efisiensi pekerjaan. Didalam bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa sistem pengolahan data penduduk masih dilakukan secara manual, tidak lengkapnya data penduduk karena hanya tersimpan dalam buku induk, pembuatan surat menyurat yang dilakukan secara manual dan laporan datanya di rangkap dalam beberapa buku induk. Dalam menganalisis usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML Community Edition Ver. 10.0 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram dan sequence diagram.

Prosedur Sistem Usulan

A. Kasi Pemerintahan
  1. Melakukan login sistem.
  2. Menampilkan menu dashboard.
  3. Terdapat beberapa menu diantaranya dashboard, kependudukan, peristiwa, pengolahan data wilayah, pustaka penduduk, laporan, pengguna pengaturan.
  4. Dapat mengolah atau mengoperasikan semua menu yang ada ditampilan dashboard.
  5. Logout.
B. Sekretaris
  1. Melakukan login sistem.
  2. Menampilkan menu dashboard.
  3. Hanya dapat melihat menu kependudukan (data penduduk), menu peristiwa (data kelahiran, data kematian, data penduduk masuk, data penduduk pindah).
  4. Dapat mengolah, mengoperasikan dan mencetak menu laporan.
  5. Logout.
C. Lurah
  1. Melakukan login sistem.
  2. Menampilkan menu dashboard.
  3. Hanya dapat melihat menu kependudukan (data penduduk).
  4. Dapat mengolah, mengoperasikan dan mencetak menu laporan.
  5. Logout.

Usecase Diagram yang DIusulkan

Gambar 4.1 Use case Diagram yang diusulkan

Berdasarkan Gambar 4.1 Use Case Diagram usulan diatas, dapat dilihat bahwa pada gambar diatas terdapat :

  1. 1 (satu) system yang mencakup kegiatan pengolahan data penduduk.
  2. 3 (tiga) Actor yang melakukan kegiatan diantaranya : Kasi Pemerintahan, Sekretaris, Lurah.
  3. 24 (dua puluh empat) Use case yang biasa dilakukan oleh Kasi Pemerintahan, Sekretaris, Lurah.

Activity Diagram yang Diusulkan

  • Activity Diagram Kasi Pemerintahan
  • Gambar 4.2 Activity Diagram Kasi Pemerintahan

    Berdasarkan Gambar 4.2 Activity Diagram diatas, dapat dilihat bahwa pada gambar diatas terdapat :

    1. 1 (satu) Initial Node, sebagai objek yang diawali.
    2. 26 (dua puluh enam) action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi pada sistem yang berjalan ini.
    3. 1 (satu) decision node, yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.
    4. 4 (empat) fork node.
    5. 4 (empat) join node.
    6. 1 (satu) Final State, sebagai objek yang diakhiri.
  • Activity Diagram Sekretaris
  • Gambar 4.3 Activity Diagram Sekretaris

    Berdasarkan Gambar 4.3 Activity Diagram diatas, dapat dilihat bahwa pada gambar diatas terdapat :

    1. 1 (satu) Initial Node, sebagai objek yang diawali.
    2. 14 (empat belas) action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi pada sistem yang berjalan ini.
    3. 1 (satu) decision node, yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.
    4. 2 (dua) fork node.
    5. 2 (dua) join node.
    6. 1 (satu) Final State, sebagai objek yang diakhiri.
  • Activiti Diagram Lurah
  • Gambar 4.4 Activity Diagram Lurah

    Berdasarkan Gambar 4.4 Activity Diagram diatas, dapat dilihat bahwa pada gambar diatas terdapat :

    1. 1 (satu) Initial Node, sebagai objek yang diawali.
    2. 9 (sembilan) action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi pada sistem yang berjalan ini.
    3. 1 (satu) decision node, yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.
    4. 1 (satu) fork node.
    5. 1 (satu) join node.
    6. 1 (satu) Final State, sebagai objek yang diakhiri.

    Sequence Diagram Yang Diusulkan

    Gambar 4.5 Sequence Diagram Usulan

    Berdasarkan Gambar 4.5 Sequence Diagram usulan diatas, dapat dilihat bahwa pada gambar diatas terdapat :

    1. 3 (tiga) actor, yang melakukan kegiatan yaitu Kasi Pemerintahan, Sekretaris, Lurah.
    2. 10 (sepuluh) life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi dan terdiri dari Artikel, dan Issue Jurnal.
    3. 24 (dua puluh empat) mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.

    Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

    Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

    Rancangan Basis Data

    Class Diagram yang Diusulkan

    Class diagram dapat membantu dalam memvisualisasikan struktur kelas- kelas dari suatu sistem dan merupakan tipe diagram yang paling banyak dipakai. Class diagram juga mendeskripsikan kelompok objek-objek dengan atribut (property) dan relasi yang sama. Berikut ini adalah Class Diagram Sistem Pengolahan Data Penduduk.

    Gambar 4.6 Class Diagram Usulan

    Spesifikasi Basis Data

    1. Nama Tabel  : users
      Media  : Hardisk
      Fungsi : untuk menyimpan data login
      Primary Key  : id
      Panjang Record  : 736
      Tabel 4.2 Tabel Login
    2. Nama Tabel  : data_penduduk
      Media  : Hardisk
      Fungsi : untuk menyimpan data Penduduk, data Penduduk masuk, dan data Penduduk keluar.
      Primary Key  : NIK
      Panjang Record  : 317
      Tabel 4.3 Tabel Data Penduduk
    3. Nama Tabel  : tbl_kelahiran
      Media  : Hardisk
      Fungsi : untuk menyimpan data kelahiran
      Primary Key  : id
      Panjang Record  : 396
      Tabel 4.4 Tabel Data Kelahiran
    4. Nama Tabel  : tbl_meninggal
      Media  : Hardisk
      Fungsi : untuk menyimpan data kematian
      Primary Key  : id
      Panjang Record  : 276
      Tabel 4.5 Tabel Data Kematian
    5. Nama Tabel  : ref_dusun
      Media  : Hardisk
      Fungsi : untuk menyimpan data dusun
      Primary Key  : id
      Panjang Record  : 60
      Tabel 4.6 Tabel Data Dusun
    6. Nama Tabel  : rt
      Media  : Hardisk
      Fungsi : untuk menyimpan data rt
      Primary Key  : id
      Panjang Record  : 64
      Tabel 4.7 Tabel Data RT
    7. Nama Tabel  : rw
      Media  : Hardisk
      Fungsi : untuk menyimpan data rw
      Primary Key  : id
      Panjang Record  : 64
      Tabel 4.8 Tabel Data RW

    Rancangan Prototype

    1. Rancangan Tampilan Login
      Gambar 4.5 Rancangan Tampilan Login
    2. Rancangan Tampilan Dashboard
      Gambar 4.6 Rancangan Tampilan Dashboard
    3. Rancangan Tampilan Data Penduduk
      Gambar 4.7 Rancangan Tampilan Data Penduduk
    4. Rancangan Tampilan Data Kelahiran
      Gambar 4.8 Rancangan Tampilan Data Kelahiran
    5. Rancangan Tampilan Data Kematian
      Gambar 4.9 Rancangan Tampilan Data Kematian
    6. Rancangan Tampilan Data Penduduk Masuk
      Gambar 4.10 Rancangan Tampilan Data Penduduk Masuk
    7. Rancangan Tampilan Data Penduduk Keluar
      Gambar 4.11 Rancangan Tampilan Data Penduduk Keluar
    8. Rancangan Tampilan Data Dusun (Kp)
      Gambar 4.12 Rancangan Tampilan Data Dusun (Kp)
    9. Rancangan Tampilan Data Rukun Warga (RW)
      Gambar 4.13 Rancangan Tampilan Data Rukun Warga (RW)
    10. Rancangan Tampilan Data Rukun Tetangga (RT)
      Gambar 4.14 Rancangan Tampilan Data Rukun Tetangga (RT)

    Rancangan Program

    1. Tampilan Login
      Gambar 4.15 Tampilan Login
    2. Tampilan Dashboard
      Gambar 4.16 Tampilan Dashboard
    3. Tampilan Data Penduduk
      Gambar 4.17 Tampilan Data Penduduk
    4. Tampilan Data Kelahiran
      Gambar 4.18 Tampilan Data Kelahiran
    5. Tampilan Data Kematian
      Gambar 4.19 Tampilan Data Kematian
    6. Tampilan Data Penduduk Masuk
      Gambar 4.20 Tampilan Data Penduduk Masuk
    7. Tampilan Data Penduduk Keluar
      Gambar 4.21 Tampilan Data Penduduk Keluar
    8. Tampilan Data Dusun (Kp)
      Gambar 4.22 Tampilan Dusun (Kp)
    9. Tampilan Data Rukun Warga (RW)
      Gambar 4.23 Tampilan Data Rukun Warga (RW)
    10. Tampilan Data Rukun Tetangga (RT)
      Gambar 4.24 Tampilan Data Rukun Tetangga (RT)

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Spesifikasi Hardware

    1. Processor : Intel ® Core ™ i3-2348M (2.3GHz);
    2. Monitor : 14.0” LED LCD
    3. RAM : 2GB
    4. Hardisk : 500 GB

    Spesifikasi Software

    1. Sistem Operasi Windows 7
    2. Xampp Control Panel
    3. Visual Paradigm for UML
    4. Google Chrome

    Hak Akses

    1. Kasi Pemerintahan
    2. Sekretaris
    3. Lurah

    Testing

    Impelementasi Program sistem pengolahan data transaksi nasabah ini dilakukan dengan menggunakan Metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujin terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode black box testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi dari program. Pengujian dengan metode black box testing ini dengan cara memberikan sejumlah input dari program. Input tersebut kemudian diproses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakan program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut,dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

    Berikut ini terdapat 6 (enam) pengujian sistem yang dilakukan dengan menggunakan black box testing meliputi :

    Tabel 4.9 Daftar Pengujian

    Pengujian Black Box

    1. Pengujian Black Box Pada Menu Login
      Tabel 4.10 Pengujian form login
    2. Pengujian Black Box pada Menu Data Penduduk
      Tabel 4.11 Pengujian Data Penduduk
    3. Pengujian Black Box pada Menu Kelahiran
      Tabel 4.12 Pengujian Data Kelahiran
    4. Pengujian Black Box pada Menu Kematian
      Tabel 4.13 Pengujian Data Kematian
    5. Pengujian Black Box pada Menu Penduduk Masuk
      Tabel 4.14 Pengujian Data Penduduk Masuk
    6. Pengujian Black Box pada Menu Penduduk Keluar
      Tabel 4.15 Pengujian Data Penduduk Keluar

    Time Schedule

    Dalam melakukan penelitian ini tentunya banyak proses dan kegiatan yang dilakukan yang tentunya banyak memakan waktu dalam menyelesaikannya, dibawah ini merupakan jadwal dari kegiatan yang dilakukan selama penelitian ini :

    Tabel 4.16 Time Schedule

    Estimasi Biaya

    Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan peneliti untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Penduduk Pada Kantor Kelurahan Sukamulya”

    Tabel 4.17. Estimasi Biaya

    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian dan observasi yang dilakukan penulis pada Sistem Pengolahan Data Penduduk pada Kantor Kelurahan Sukamulya, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

    1. Proses pengolahan data penduduk yang berjalan saat ini masih sangat sederhana dengan cara pencatatan secara manual dan datanya disimpan menggunakan pembukuan atau arsip – arsip.
    2. Sistem yang berjalan saat ini belum mampu menghasilkan informasi yang dibutuhkan karena pengolahan datanya masih dilakukan secara manual dan penyimpanan dalam bentuk arsip sehingga belum bisa dimanfaatkan secara maksimal, sering kali membutuhkan waktu yang lama untuk mencari suatu informasi.
    3. Sistem informasi pengolahan data penduduk yang mampu menunjang kinerja (terkomputerisasi) sehingga data yang dihasilkan akurat, terperinci secara baik dan tidak membutuh waktu yang lama untuk mencari data penduduk.
    4. Perlu merubah sistem yang ada menjadi sistem yang terkomputerisasi agar data penduduk tidak hilang karena sudah lama dan data yang dihasilkan akurat.

    Saran

    Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang dilakukan oleh penulis mengenai Pengolahan Data Penduduk pada Kantor Kelurahan Sukamulya, maka terdapat beberapa saran yang dapat dijadikan masukkan untuk meningkatkan kinerja, yaitu sebagai berikut:

    1. Untuk memaksimalkan pemanfaatan sistem informasi yang dibuat maka dapat dilakukan pelatihan bagi petugas agar lebih familiar dengan sistem informasi yang ada.
    2. Diperlukan back up data secara berkala dan perawatan untuk menghindari terjadinya kehilangan atau kerusakan data, agar kinerja sistem berjalan dengan baik dan sesuai harapan.
    3. Untuk kedepannya perlu dilakukan pengembangan sistem yang baru mengikuti perkembangan teknologi dimasa mendatang.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 Rusdiana, A, Moch. Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Pustaka Setia.
    2. Rafika. Ageng Setiani, Meidy Surya Hadi Putra. 2015. Smart Home Automatic Menggunakan Media Bluetooth Berbasis Mikrokontroller Atmega 328. ISSN: 1978-8282. Journal CCIT Vol.8 No. 3-Mei 2015. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
    3. Yanto, Robi. 2016. Manajemen Basis Data Menggunakan MySQL. Yogyakarta: Deepublish.
    4. Pratama, I, Putu, dan Agus, Eka. 2014. Komputer & Masyarakat. Bandung: INFORMATIKA.
    5. Hidayat, Wahyu, Riri Mahmuriyah, dan Sri Ndayani Ratna Safitri. 2016. Media Visual Berbentuk Katalog Produk Sebagai Media Promosi. ISSN: 2461-1409. Jurnal SENSI Vol.2 No. 2-Agustus 2016. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
    6. 6,0 6,1 6,2 Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi Offset.
    7. Ilamsyah, Desy Wiriyanty, dan Eva Setiawati. 2016. Rancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi Atas Siklus Pendapatan Pada PT. GMF AERO ASIA. ISSN: 2461-1409. Jurnal SENSI Vol.2 No.2-Agustus 2016. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
    8. Indrajani. 2014. Database System. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
    9. Djahir, Yulia. 2014. Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Deepublish.
    10. 10,0 10,1 10,2 Haerudin, Ruli Suoriati, dan Abdul Hakim. 2013. Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Pada Madrasah Aliyah Negeri Balaraja Kabupaten Tangerang. ISSN: 1978-8282. Jurnal CCIT Vol.7 No.1-September 2013. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
    11. purba. 2013.
    12. Ferdinan.
    13. Waspodo. Bayu, Ahmad Nurul Fajar, dan Noor Hadi Prayitno. 2015. Sistem Informasi Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan Dan Peruntukan Penggunaan Tanah Pada Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Kabupaten Sumedang. Jurnal Sistem Informasi Vol.8 No.2-Oktober 2015. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
    14. Hompu, Ummi Hidayah La, Muh Yamin, dan La Ode Hasnuddin S. Sagala. 2016. Multimedia Pembelajaran Interaktif Makhraj Huruf Hijaiah, Wudu Dan Salat Menggunakan Adobe Flash CS6 Berbasis Android. ISSN: 2502-8928. Jurnal semanTIK Vol.2 No.2-Jul-Des 2016. Kendari: Universitas Halu Oleo. http://ojs.uho.ac.id/. Diakses pada 27 Maret 2017.
    15. 15,0 15,1 15,2 15,3 Indrajani. 2015. Database Design. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
    16. Bhute. Avinash. N, B B Meshram. 2013. System Analysis And Design For Multimedia Retrieval Systems. International Journal of Multimedia & Its Applications (IJMA). Mumbai: VJTI Matunga. Vol.5 No.6, Desember 2013. https://arxiv.org/ftp/arxiv/papers/1401/1401.0131.pdf. Diakses pada 05 November 2016.
    17. Fauzi, Moch. Agita, Titis Aji Wicaksono. 2015. Sistem Inventory Control Pada Laboraturium Komputer SMK Muhammadiyah Kajen Berbasis Web Dengan Framework CodeIgniter. ISSN: 2477-3042. Jurnal Surya Informatika Vol.1 No.1-November 2015. Pekalongan: Politeknik Muhammadiyah Pekalongan. http://36.78.223.213/e-jurnal/. Diakses pada 25 Maret 2017.
    18. Pattianakotta, Ade, Alicia A.E., Sinsuw, Arie S.M., dan Lumenta ST. 2015. Sistem Informasi Arsip Dokumen Kantor Pelayanan Kekayaan Negara Dan Lelang Manado. ISSN: 2301-8402. E-Journal Teknik Elektro dan Komputer Vol.4 No.7-2015. http://ejournal.unsrat.ac.id/. Diakses pada 24 Maret 2017.
    19. 19,0 19,1 Sutanto, Ery Hermawan. 2014. PAS Sistem Informasi Penjualan Online Untuk Tugas Akhir. Semarang: Wahana Komputer. Yogyakarta: Andi Offset.
    20. Sudaryono, Diah Aryani, dan Ahmad Fatwa Awaludin. 2013. Aplikasi Sistem Informasi Penyewaan Alat Scoffolding (Studi Kasus CV Pesona Alam Scoffolding). ISSN: 1978-8282. Jurnal CCIT Vol.7 No.1-September 2013. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
    21. 21,0 21,1 Sidik, Betha. 2014. Pemrograman Web dan PHP. Bandung: INFORMATIKA.
    22. 22,0 22,1 Amin, Ruhul. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru Pada SMK Budhi Warman 1 Jakarta. ISSN: 2527-4864. Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer Vol.2 No.2-Februari 2017. Jakarta: STMIK Nusa Mandiri. http://ejournal.nusamandiri.ac.id/. Diakses pada 30 Maret 2017.
    23. Abdulloh, Rohi. 2016. Easy & Simple Web Programming. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
    24. Wasiyanti, Sri dan Roholesi Talaohu. 2016. Sistem Informasi Penjualan Obat Berbasis Web Pada Apotek Kondang Waras Depok. Jurnal Paradigma Vol.15 No.2-September 2016. http://ejournal.bsi.ac.id/. Diakses pada 30 Maret 2017.
    25. Murad, Dina Fitria, Nia Kusniawati, dan Agus Asyanto. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada HIMPAUDI Kota Tangerang. ISSN: 1978-8282. Jurnal CCIT Vol.7 No.1-September 2013. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
    26. 26,0 26,1 Kusuma, Abdi Pandu dan Tedhi Widodo. 2016. Rancang Bangun Sistem Pendataan Nilai Akademik Siswa Berbasis Web Menggunakan PHP dan MySQL Di SMA Islam Hasanuddin Kesamben. ISSN: 1978-5232. Jurnal Antivirus Vol.10 No.1-Mei 2016. Blitar: Universitas Islam Blitar. http://unisbablitar.ejournal.web.id/. Diakses pada 27 Maret 2017.
    27. 27,0 27,1 27,2 27,3 Nofriansyah, Dicky. 2014. Konsep Data Mining Vs Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Deepublish
    28. Youssef. 2014
    29. Supriyanti, Wiwit. 2014. Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penerima Beasiswa dengan Metode SAW. ISSN: 2534-5771. Citec Journal Vol.1 No.1 November 2013-Januari 2014. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. http://ojs.amikom.ac.id/. Diakses pada 26 Maret 2017.
    30. Suryani, Nining dan Ridho Wijayanto. 2014. Pembelajaran Interaktif Bahasa Inggris Bagi Siswa Kelas 2 Sekolah Dasar (Studi Kasus MI Nurul Falah Ciater. Jurnal Paradigma Vol.16 No.1-Maret 2014. Bandung: AMIK BSI Bandung. http://ejournal.bsi.ac.id/. Diakses pada 30 Maret 2017.
    31. Komarudin, Rachman dan Ridha Rifiana Noor. 2017. Analisis Perancangan Media Pembelajaran Animasi Interaktif Mengenal Bahasa Jepang. ISSN: 1978-1946. Jurnal Pilar Nusa Mandiri Vol.13 No.1-Maret 2017. Jakarta: STMIK Nusa Mandiri Jakarta. http://ejournal.nusamandiri.ac.id/. Diakses pada 30 Maret 2017.
    32. Ariawan, Jesa dan Sri Wahyuni. 2015. Aplikasi Pengajuan Lembur Karyawan Berbasis Web. ISSN: 2088-1762. Jurnal Sisfotek Global Vol.5 No.1-Maret 2015. Tangerang: STMIK Bina Sarana Global. http://stmikglobal.ac.id/. Diakses pada 26 Maret 2017.
    33. Warsito, dkk. 2015.
    34. Hermawan, Tiara. 2013.
    35. Eko Priyantoro. 2015.
    36. Shinta Siti Sundari, Hendri Julian Pramana. 2016.
    37. Sestri E. 2013.
    38. Findo veladi. 2012.
    39. Anisa, Rustiningsih. 2015.
    40. Natassya Amalia Anza, Eko Darwiyanto, S.T., M.T., dan Gede Agung A. W, S.Kom., M.T. 2016.
    41. Susy Kusuma Wardani. 2013.
    42. Bixon Natanael. 2017.
    43. Ni Putu yessy cristina. 2012.
    44. Megawati andi Safitri. 2014.