Pembicaraan Pengguna:Lusiintannuraini

Dari widuri
Revisi per 18 Januari 2018 13.15 oleh Lusiintannuraini (bicara | kontrib) (Definisi Prototype)

Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI TRANSAKSI IURAN

SEKOLAH BERBASIS WEB PADA SEKOLAH DASAR

SWASTA (SDS) KEMURNIAN JAKARTA BARAT


SKRIPSI



Logo stmik raharja.jpg




Disusun Oleh :

NIM
: 1214471957
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2017/2018)



LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI TRANSAKSI IURAN

SEKOLAH BERBASIS WEB PADA SEKOLAH DASAR

SWASTA (SDS) KEMURNIAN JAKARTA BARAT


Disusun Oleh :

NIM
: 1214471957
Nama
Jenjang Studi
Jurusan
Konsentrasi

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
       
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
NIP : 00594
       
NIP : 078010



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI TRANSAKSI IURAN

SEKOLAH BERBASIS WEB PADA SEKOLAH DASAR

SWASTA (SDS) KEMURNIAN JAKARTA BARAT

Dibuat Oleh :

NIM
: 1214471957
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
Sutrisno, M.Kom
   
Mulyati, SE., MM., M.Pd
NID : 10020
   
NID : 11003



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI TRANSAKSI IURAN

SEKOLAH BERBASIS WEB PADA SEKOLAH DASAR

SWASTA (SDS) KEMURNIAN JAKARTA BARAT


Disusun Oleh :

NIM
: 1214471957
Nama
Jenjang Studi
Jurusan
Konsentrasi

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan di atas tidak benar.

Tangerang, Januari 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1214471957

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI


Sistem transaksi iuran sekolah pada Sekolah Dasar Swasta (SDS) Kemurnian Jakarta Barat saat ini proses transaksi, penyajian informasi, dan hasil laporannya masih berjalan manual. Data-data transaksi yang disimpan dan proses transaksi masih menggunakan format manual pada buku besar begitu juga penyampaian informasi transaksi masih kurang akurat sehingga mengakibatkan banyak kerugian seperti proses transaksi iuran sekolah yang berjalan lambat, penumpukan berkas data-data transaksi, juga hasil laporan transaksinya. Hal ini menjadi dasar dalam pembuatan merancang sebuah sistem transaksi iuran sekolah yang terkomputerisasi dengan menggunakan sistem berbasis web. Data-data yang dibutuhkan untuk merancang sistem ini dikumpulkan dengan cara observasi, wawancara, dan studi pustaka. Setelah itu data dianalis menggunakan analisis SWOT untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada sistem. UML dan prototype digunakan sebagai metode perancangan. Blackbox testing digunakan sebagai metode pengujian sistem. Perangkat lunak yang digunakan untuk membuat rancangan UML adalah Visual Paradigm for 6.4 Enterprise Edition, untuk sistem rancangan yang dibangun menggunakan software Adobe Dreamweaver CS6 dan XAMPP. Dari hasil penelitian ini berupa aplikasi “Sistem Transaksi Iuran Sekolah Berbasis Web” yaitu sistem transaksi yang dapat diakses melalui komputer maupun handphone dan mendapatkan informasi tentang transaksi iuran sekolah melalui web tanpa harus datang ke sekolah.

Kata kunci: Sistem Informasi, Transaksi



ABSTRACTION


Transaction system school tuition at a private elementary school Kemurnian of West Jakarta’s current transaction process, precentation of information, and the result of its report is still running manually. The transaction data stored and the transaction process still use manual format in the ledger as well as the delivery of transaction information is still less accurate resulting in many losses such as the process of school tuition transactions are running slow, accumulation of data files transactions, as well as the results of transaction reports. This is the basis for the design of a system of school fee transactions that are computerized using a web-based system. The data needed to design this system was collected by observation, interview, and literature study. After that the data is analyzed using SWOT analysis to know the strengths, weaknesses, opportunities and threats on the system. UML and prototype are used as design methods. Blackbox testing is used as a system testing method. The software used to create UML designs is Visual Paradigm for 6.4 Enterprise Edition, for design systems built using Adobe Dreamweaver CS6 and XAMPP software. From the results of this study in the form of application "Transaction System Web-Based School Fee" is a transaction system that can be accessed via computer or mobile phone and get information about school fee transactions through the web without having to come to school.

Keywords: Information System, Transaction



KATA PENGANTAR


Alhamdulillahirabbil’alamin,

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kemudahan serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Skripsi Penulis yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Transaksi Iuran Sekolah Berbasis Web pada Sekolah Dasar Swasta (SDS) Kemurnian Jakarta Barat” dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Penulisan laporan Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey, serta studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan selaksa pujian dan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah,M.Akt.,M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Bapak Sutrisno, M.Kom selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  5. Ibu Mulyati, SE.,MM.,M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberi banyak masukan dalam penulisan skripsi.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Ibu Sony Herlina dan Bapak Rony Edward selaku orang tua tercinta yang telah memberikan dukungan moril, materil, serta doa.
  8. Keluarga besar SDS Kemurnian Jakarta Barat.
  9. Fikry Hardiyansyah, suami tercinta yang selalu memberikan semangat kepada penulis.
  10. Semua rekan mahasiswa-mahasiswi Perguruan Tinggi Raharja yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang.

Akhir kata, semoga laporan Skripsi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan khususnya bagi mahasiswa dalam menambah ilmu pengetahuan.

Tangerang, Januari 2018
Lusi Intan Nuraini
NIM. 1214471957

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Analisis SWOT

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap Final

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur yang Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.2 Tabel Siswa

Tabel 4.3 Tabel Kelas

Tabel 4.4 Tabel Jenis Pembayaran

Tabel 4.5 Tabel Detail Jenis Pembayaran

Tabel 4.6 Tabel Transaksi Pembayaran

Tabel 4.7 Pengujian Blackbox pada Login

Tabel 4.8 Tabel Pengujian Black Box pada Menu Siswa, Menu Kelas, Menu Jenis Transaksi, Menu Detail Jenis Transaksi, Menu Transaksi Pembayaran, Menu Report

Tabel 4.9 Tabel Schedulle Implementasi

Tabel 4.10 Tabel Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Metode Prototype

Gambar 2.2 Ruang Kerja Adobe Dreamweaver

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Sekolah Dasar Swasta (SDS) Kenurnian Jakarta Barat

Gambar 3.2 Use Case Diagram Transaksi Iuran Sekolah SDS Kemurnian Jakarta Barat

Gambar 3.3 Activity Diagram Transaksi Iuran Sekolah SDS Kemurnian Jakarta Barat

Gambar 4.1 Use Case Diagram Transaksi Iuran Sekolah yang Diusulkan

Gambar 4.2 Sequence Diagram Transaksi Iuran Sekolah yang Diusulkan

Gambar 4.3 Activity Diagram Transaksi Iuran Sekolah yang Diusulkan

Gambar 4.4 Class Diagram Transaksi Iuran Sekolah yang Diusulkan

Gambar 4.5 Prototype Halaman Login

Gambar 4.6 Prototype Menu Home

Gambar 4.7 Prototype Menu Add Siswa

Gambar 4.8 Prototype Menu Data Siswa

Gambar 4.9 Prototype Menu Add Kelas

Gambar 4.10 Prototype Menu Data Kelas

Gambar 4.11 Prototype Menu Add Jenis Pembayaran

Gambar 4.12 Prototype Menu Data Jenis Pembayaran

Gambar 4.13 Prototype Menu Add Detail Jenis Pembayaran

Gambar 4.14 Prototype Menu Data Detail Jenis Pembayaran

Gambar 4.15 Prototype Menu Add Transaksi Pembayaran

Gambar 4.16 Prototype Menu Report

Gambar 4.17 Halaman Login

Gambar 4.18 Menu Home

Gambar 4.19 Menu Add Siswa

Gambar 4.20 Menu Data Siswa

Gambar 4.21 Menu Add Kelas

Gambar 4.22 Menu Data Kelas

Gambar 4.23 Menu Add Jenis Pembayaran

Gambar 4.24 Menu Data Jenis Pembayaran

Gambar 4.25 Menu Add Detail Jenis Pembayaran

Gambar 4.26 Menu Data Detail Jenis Pembayaran

Gambar 4.27 Menu Add Transaksi Pembayaran

Gambar 4.28 Menu Data Transaksi Pembayaran

Gambar 4.29 Menu Import Transaksi Pembayaran

Gambar 4.30 Menu Report

Gambar 4.31 Menu Search Siswa Pembayaran

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sistem informasi merupakan sekumpulan sistem-sistem yang saling terintegrasi satu sama lain untuk menghasilkan suatu informasi yang dapat berguna bagi pemakainya. Dengan sistem informasi, data dan informasi akan tersimpan dalam suatu database sistem sehingga data menjadi teratur serta memudahkan pemakai apabila membutuhkan data tersebut. Oleh karena itu, hampir semua kalangan instansi saat ini memanfaatkan sistem termasuk juga dalam dunia pendidikan.

Salah satu lembaga pendidikan yang membutuhkan sistem informasi untuk menjalankan aktivitas kerjanya sehingga lebih teratur dan terarah dengan waktu yang lebih efisien adalah Sekolah Dasar Swasta (SDS) Kemurnian Jakarta Barat. Dalam menjalankan aktivitasnya, sekolah ini sudah menggunakan perangkat komputer, tetapi belum menyeluruh hanya memanfaatkan untuk hal-hal kecil saja seperti dalam pembuatan surat-surat dan laporan-laporan. Sementara, dalam pengolahan data transaksi iuran sekolah seperti uang pangkal, iuran bulanan, iuran kegiatan, iuran native, dan iuran mandarin, sekolah ini masih menggunakan format penulisan manual atau tulis tangan pada buku besar sehingga datanya belum tersusun secara rapi. Setelah itu, berkas disimpan di lemari penyimpanan. Hal tersebut mengakibatkan penumpukan berkas di lemari penyimpanan dan dapat mengakibatkan kerusakan berkas dan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mencari data.

Oleh karena itu, Sekolah Dasar Swasta (SDS) Kemurnian membutuhkan suatu sistem sebagai alat bantu untuk melaporkan transaksi pembayaran iuran sekolah setiap siswa yang dapat diakses oleh pihak yang berkepentingan dengan cepat dan mudah, serta dapat memudahkan pihak administrasi dalam mengolah data dengan efektif dan efisien.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis memilih judul “Perancangan Sistem Informasi Transaksi Iuran Sekolah Berbasis Web pada Sekolah Dasar Swasta (SDS) Kemurnian Jakarta Barat”.

Pembatasan Masalah

Ruang lingkup yang akan dibahas dalam masalah ini adalah proses transaksi pembayaran iuran sekolah yang masih menggunakan sistem manual atau tulis tangan dan mengembangkan sistem tersebut ke sistem yang telah terkomputerisasi, seperti login, upload hasil report pembayaran iuran sekolah yang diperoleh dari rekening virtual account ke dalam sistem, laporan transaksi iuran sekolah, dan logout. Ruang lingkup ini dibahas agar penelitian dapat lebih mengarah dan berjalan dengan baik.

Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan singkat di atas pada Sekolah Dasar Swasta (SDS) Kemurnian Jakarta Barat, terutama dalam bagian transaksi iuran sekolah, penulis mengidentifikasi beberapa masalah yang timbul terutama dalam bagian transaksi pembayaran iuran sekolah, yaitu :

  1. Bagaimana sistem transaksi iuran sekolah yang berjalan pada Sekolah Dasar Swasta (SDS) Kemurnian Jakarta Barat saat ini ?
  2. Bagaimana bentuk sistem informasi transaksi iuran sekolah yang dapat meningkatkan kualitas laporan transaksi iuran sekolah pada Sekolah Dasar Swasta (SDS) Kemurnian Jakarta Barat ?
  3. Bagaimana merancang sistem informasi transaksi iuran sekolah yang dapat meningkatkan kualitas laporan transaksi iuran sekolah pada Sekolah Dasar Swasta (SDS) Kemurnian Jakarta Barat ?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulis dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Tujuan Operasional

  1. Untuk menganalisa lebih dalam tentang sistem transaksi iuran sekolah pada Sekolah Dasar Swasta (SDS) Kemurnian Jakarta Barat yang berjalan saat ini.
  2. Untuk mengetahui penyimpanan data–data transaksi pembayaran iuran sekolah pada SDS Kemurnian Jakarta Barat tersimpan secara baik, maka digunakan sistem berbasis web.
  3. Merancang sebuah sistem pembayaran iuran sekolah pada Sekolah Dasar Swasta (SDS) Kemurnian Jakarta Barat yang dapat memudahkan bendahara dalam melakukan proses pembayaran iuran sekolah sehingga mengurangi resiko seperti lupa mencatat siswa yang sudah membayar iuran sekolah, kehilangan data sampai keterlambatan bendahara dalam membuat laporan transaksi pembayaran iuran sekolah setiap bulan.

2. Tujuan Fungsional

Supaya sistem transaksi iuran sekolah pada Sekolah Dasar Swasta (SDS) Kemurnian Jakarta Barat dapat digunakan secara akurat, efektif, dan efisien.

3. Tujuan Individu

  1. Meningkatkan wawasan serta pengetahuan informasi bagi penulis.
  2. Sebagai syarat kelulusan dari mata kuliah skripsi pada STMIK RAHARJA Tangerang.
  3. Sebagai syarat memperoleh gelar sarjana komputer.

Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis

Menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis terutama mengenai sistem transaksi iuran sekolah pada Sekolah Dasar Swasta (SDS) Kemurnian.

2. Bagi Peneliti lain

Memberi referensi mengenai perancangan sistem transaksi pembayaran iuran sekolah berbasis web sehingga tukar–menukar informasi akan sangat membantu dan menambah pengetahuan.

3. Bagi Perusahaan

  1. Meningkatkan kepercayaan orang tua/wali murid.
  2. Mengurangi terjadinya kesalahan dalam pencatatan transaksi iuran sekolah.
  3. Menyajikan data-data transaksi iuran sekolah yang tersusun secara akurat.

Metode Penelitian

Dalam penyusunan laporan skripsi ini, penulis mengumpulkan data dan keterangan yang diperlukan untuk penelitian dengan metode sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi (Pengamatan), yaitu melakukan tinjauan langsung ke Sekolah Dasar Swasta (SDS) Kemurnian Jakarta Barat untuk mengumpulkan data dan informasi mengenai sistem transaksi iuran sekolah.
  2. Metode Wawancara, metode ini dilakukan melalui proses tanya jawab dengan seorang narasumber di tempat atau lokasi dimana objek penelitian dilakukan. Proses tanya jawab ini dilakukan dengan kepala sekolah, bendahara, staff dan guru di Sekolah Dasar Swasta (SDS) Kemurnian.
  3. Studi Pustaka, yaitu penulis melakukan studi pustaka untuk mengumpulkan data-data dan informasi dengan membaca buku-buku atau melalui media internet yang berhubungan dengan sistem yang akan diteliti dalam penelitian ini.

Metode Analisa Sistem

Pada penelitian ini, metode analisis sistem dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT dengan didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) terhadap sistem transaksi iuran sekolah pada Sekolah Dasar Swasta (SDS) Kemurnian Jakarta Barat.

Metode Perancangan

Dalam metode perancangan sistem yang diusulkan, penulis menggunakan metode waterfall. merupakan metode yang sering digunakan oleh penganalisa sistem pada umumnya. Inti dari metode waterfall adalah pengerjaan dari suatu sistem dilakukan secara berurutan atau secara linear. Jadi jika langkah ke-1 belum dikerjakan, maka langkah ke-2 tidak dapat dikerjakan. Jika langkah ke-2 belum dikerjakan maka langkah ke-3 juga tidak dapat dikerjakan, begitu seterusnya. Secara otomatis langkah ke-3 akan bisa dilakukan jika langkah ke-1 dan ke-2 sudah dilakukan.

Tahap dalam menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu Unified Modeling Language (UML) dengan software Visual Paradigm for 6.4 Enterprise Edition yaitu Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram. Proses ini akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum membuat coding. Proses ini berfokus pada struktur data menggunakan MySQL, arsitektur, presentasi interface dengan menggunakan Dreamweaver CS6, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement. Dokumen inilah yang akan digunakan untuk melakukan aktivitas pembuatan sistem, konfigurasi sistem dan menyiapkan usulan implementasi.

Metode Pengujian

Metode pengujian yang diajukan menggunakan Blackbox Testing yaitu metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Metode pengujian Blackbox Testing berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal dan kesalahan performa. Oleh karena itu, penulis menggunakan pengujian Blackbox Testing sehingga dapat diketahui apakah sistem sesuai dengan apa yang diharapkan oleh stakeholder. Tahap implementasi adalah tahap dimana rancangan sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan, audit sistem, penjagaan, perbaikan dan pengembangan sistem.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembaca dalam membaca dan mengikuti aturan penulisan yang ada, penulis mengelompokkan laporan skripsi berjudul “Perancangan Sistem Informasi Transaksi Iuran Sekolah Berbasis Web pada Sekolah Dasar Swasta (SDS) Kemurnian Jakarta Barat” ini menjadi beberapa bab yang secara tingkat dapat dijelaskan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS SISTEM YANGBERJALAN

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tangerang, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses SWOT, UML (Unified Modeling Language) sistem yang berjalan, serta alternatif pemecahan masalah.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Dalam bab ini penulis menguraikan sistem yang akan diusulkan seperti, usulan prosedur yang baru, diagram rancangan sistem, rancangan basis data yang terdiri dari normalisasi dan spesifikasi dasis data sistem yang diusulkan, rancangan prototype, konfigurasi sistem, testing evaluasi schedule, implementasi dan estimasi biaya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan simpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

Definisi Perancangan

Perancangan adalah suatu kegiatan yang memiliki tujuan untuk mendesign sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik, Al-Bahra Bin Ladjamudin, (2005:39)[1]

Sedangkan Krismiadi dalam bukunya yang berjudul sistem informasi akuntansi (2005:144)[2], menyebutkan bahwa : “Perancangan adalah terdiri dari perancangan logis yaitu melengkapi eksternal level schema dan menterjemahkan persyaratan data para pemakai dan program aplikasi kedalam conceptual level schema, sedangkan perancangan fisik adalah penyimpanan hasil rancangan konsep kedalam struktur penyimpanan fisik”.

Berdasarkan definisi di atas, penulis menyimpulkan bahwa perancangan merupakan suatu pola yang dibuat untuk mengatasi masalah yang dihadapi perusahaan atau organisasi setelah melakukan analisis.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Sutabri (2012:16)[3], suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Hartono, Dewi dan Yunita (2007:68)[4], mendefinisikan bahwa ada dua pendekatan dalam pendefinisian sistem. Pertama pendekatan sistem yang menekankan pada prosedur, sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Pendekatan yang kedua, sistem merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menenkankan urutan-urutan operasi didalam sistem.

Sedangkan Fredrick mengatakan bahwa “Suatu sistem beroperasi dan berinteraksi dengan lingkungannya untuk mencapai sasaran tertentu, suatu sistem menunjukan tingkah lakunya melalui interaksi diantara komponen-komponen dalam sistem dan diantara lingkungannya” (Maimunah, et all, 2007: 56)[5].

Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:20)[6], model umum sebuah sistem adalah input, process, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Adapun karakteristik sistem yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

2. Batasan Sistem (Boundary)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antar sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya, batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)

Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem, lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara, lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, jika tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

4. Penghubung Sistem (Interface)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface, penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut, dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan.

5. Masukan Sistem (Input)

Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukkan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (Signal Input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran Sistem (Output)

Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna, keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi, informasi ini dapat digunakan sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal yang menjadi input bagi subsistem lain.

7. Pengolahan Sistem (Proses)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

8. Sasaran Sistem (Objective)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic, jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Sutabri (2012:22)[7], mengklasifikasikan sistem dari beberapa sudut pandang, di antaranya :

1. Sistem abstrak dan sistem fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia dan lain sebagainya.

2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam; tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

3. Sistem determinasi dan sistem probobalistik

Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan, sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probablistic.

4. Sistem terbuka dan sistem tertutup

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar, sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

Menurut Sutabri (2012:1)[8], “Sumber informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu di dalam dunia bisnis”, sedangkan Turban (2010:41) mendefinisikan bahwa, “Data adalah deskripsi awal dari benda, peristiwa, aktivitas dan transaksi yang direkam, dikelompokan, dan disimpan tetapi belum terorganisir untuk menyampaikan arti tertentu”.

Berdasarkan teori para ahli di atas penulis menyimpulkan data adalah fakta-fakta yang menggambarkan benda, aktivitas, peristiwa, atau transaksi yang terekam, tersimpan dan dikelompokan tetapi belum berupa arti tertentu.

Klasifikasi Data

Menurut Sutabri (2012:3), data itu sendiri dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat, dan sumber. Mengenai penjelasan klasifikasi data tersebut akan diurai di bawah ini :

1. Klasifikasi data menurut jenis data

a. Data hitung (enumeration/counting data)

Data hitung adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah presentase dari suatu jumlah tertentu. Mencatat jumlah mahasiswa dalam suatu kelas atau presentase dari mahasiswa/i dalam kelas akan menghasilkan suatu data hitung.

b. Data ukur (measurement data)

Data ukur adalah data yang menunjukan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka tertentu atau huruf tertentu yang diberikan oleh seorang dosen kepada seorang mahasiswa setelah memeriksa hasil tentamennya merupakan data ukur. Angka yang ditunjukan alat barometer atau termometer adalah hasil proses pengukuran.

2. Klasifikasi data menurut sifat data

a. Data kuantitatif (quantitative data)

Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan. Jika jumlah universitas negeri di Indonesia dibagi dalam dua golongan maka ada golongan pertama yang jumlah mahasiswanya lebih dari 5000 orang dan golongan yang lain kurang dari 5000 orang. Ini merupakan penggolongan kuantitatif.

b. Data kualitatif (qualitative data)

Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat tertentu. penggolongan fakultas-fakultas pada universitas negeri menjadi fakultas exacta dan fakultas non-exacta merupakan pemisahan menurut sifatnya. Penggolongan mahasiswa pada fakultas yang menggunakan sistem kredit kedalam penilaian studi dengan grade A, B, C, D didasarkan pada pemisah sifat-sifat kualitatifnya.

3. Klasifikasi data menurut sumber data

a. Data internal (internal data)

Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.

b. Data eksternal (external data)

Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain.

Pengolahan Data

Sutabri (2012:6)[9] mengatakan, data merupakan bagian mentah untuk diolah yang hasilnya kemudian menjadi informasi. Dengan kata lain, data yang telah diperoleh harus diukur dan nilai baik dan buruk, berguna atau tidak dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Pengolahan data terdiri dari kegiatan-kegiatan penyimpanan data dan penanganan data. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan seperti dibawah ini.

1. Penyimpanan data (data storage)

Penyimpanan data meliputi pekerjaan pengumpulan (filing), pencarian (searcing), dan pemeliharaan (maintenance). Data disimpan dalam suatu tempat yang lazim dinamakan “file”. File dapat berbentuk map, ordner, disket, tape, hard disk, dan lain sebagainya. Sebelum disimpan, suatu data diberi kode menurut jenis kepentingannya. Pengaturan dilakukan sedemikian rupa sehingga mudah mencarinya. Pengkodean memegang peranan penting. Kode yang salah dapat mengakibatkan data yang masuk kedalam file juga salah yang selanjutnya akan mengakibatkan kesulitan dalam mencari data tersebut apabila diperlukan. Jadi, file diartikan sebagai suatu susunan data yang terbentuk dari sejumlah catatan (record) yang berhubungan satu sama lain mengenai suatu bidang dalam suatu unit usaha.

Sistem yang umum dalam penyimpanan data (filing) ialah bedasarkan lembaga, perorangan, produksi, atau lain-lainnya, tergantung dari sifat organisasi yang bersangkutan. Kadang-kadang dijumpai kesulitan apabila menghadapi suatu data dalam bentuk surat misalnya, yang menyangkut ketiga klasifikasi tadi. Untuk memperoleh kemudahan dalam pencarian data (searching) di dalam file maka file dibagi menjadi dua jenis, yaitu :

a. File induk

File induk ini berisi data-data permanen yang biasanya hanya dibentuk satu kali saja dan kemudian digunakan untuk pengolahan data selanjutnya.

b. File transaksi

File transaksi berisi data-data temporer untuk suatu periode atau untuk suatu bidang kegiatan atau suatu periode yang dihubungkan dengan suatu bidang kegiatan.

2. Penanganan data (data handling)

Penanganan data meliputi berbagai kegiatan seperti: pemeriksaan, perbandingan, pemilihan, peringkasan, dan penggunaan. Pemeriksaan data mencakup pengecekan data yang muncul pada berbagai daftar yang berkaitan atau yang datang dari berbagai sumber, untuk mengetahui berbagai sumber dan untuk mengetahui perbedaan atau ketidak sesuaian, pemeriksaan ini dilakukan dengan kegiatan pemeliharaan file (file maintenance).

Pemilihan atau sorting dalam rangka kegiatan penanganan data mencakup peraturan kedalam suatu urutan yang teratur, misalnya daftar pegawai menurut pangkatnya, dari pangkat yang tertinggi sampai yang terendah atau daftar pelanggan dengan menyusun namanya menurut abjad dan lain sebagainya. Peringkasan merupakan kegiatan lain dalam penanganan data. Ini mencakup pilihan, misalnya daftar pegawai yang telah mengabdikan dirinya kepada organisasi/perusahaan lebih dari 10 tahun atau daftar pelanggan yang memesan beberapa hasil produksi sekaligus dan lain-lain.

Pengguna data (data manipulation) merupakan kegiatan untuk menghasilkan informasi. Kegiatan ini meliputi komplikasi tabel-tabel, statistik, ramalan mengenai perkembangan, dan lain sebagainya. Tujuan manipulasi ini adalah menyajikan informasi yang memadai mengenai apa yang terjadi pada waktu yang lampau guna menunjang manajemen, terutama membantu menyelidiki alternatif kegiatan mendatang.

Bentuk Data

Yakub (2012:5)[10] menyatakan, data dapat dibentuk menjadi lima, antara lain sebagai berikut:

1. Teks

Teks adalah sederatan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara individual misalnya, artikel, koran, majalah, dan lain-lain.

2. Data yang Terformat

Data yang terformat adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya, data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.

3. Citra (Image)

Citra atau Image adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa grafik, foto, hasil rontsen, dan tanda tangan.

4. Audio

Audio adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrumen musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.

5. Video

Video adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

Hirarki Data

Yakub (2012:6)[11] juga mengatakan, hirarki data dapat diorganisasikan menjadi beberapa level, antara lain sebagai berikut:

1. Elemen Data

Elemen data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. Istilah lain dari elemen data dalam basis data relasional adalah field, kolom, item, dan atribut.

2. Record

Record adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Istilah lain dari rekaman dalam basis data relasional adalah baris atau tupel.

3. File

File adalah kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang atribut sama, namun berbeda isinya. Istilah lain dari file dalam basis data relasional adalah berkas, tabel, dan relasi.

Definisi Informasi

Sutabri (2012:29)[12] menyebutkan, “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan”. Sistem pengolahan informasi mengolah data menjadi informasi atau tepatnya mengolah data dari bentuk tak berguna menjadi berguna bagi penerimanya, sedangkan menurut Maimunah dkk dalam jurnal CCIT Vol. 5 No. 3 (2012:284)[13], “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil sebuah keputusan”.

Dari kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan memiliki manfaat bagi penerimanya.

Nilai Informasi

Menurut Sutabri (2012:38)[14], pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi didasarkan atas 10 sifat, yaitu :

1. Mudah diperoleh

Sifat ini menunjukan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat, kecepatan memperoleh dapat diukur misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

2. Luas dan lengkap

Sifat ini menunjukan lengkapnya isi informasi, hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, karena itu sulit mengukurnya.

3. Ketelitian

Sifat ini menunjukan minimnya kesalahan dalam informasi, dalam hubungannya dengan volume data yang besar terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

4. Kecocokan

Sifat ini menunjukan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai, isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya, sifat ini sulit mengukurnya.

5. Ketepatan waktu

Menunjukan tak ada keterlambatan jika ada yang sedang ingin mendapatkan informasi masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu.

6. Kejelasan

Sifat ini menunjukan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas, membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar.

7. Keluwesan

Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambilan keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

8. Dapat dibuktikan

Sifat ini menunjukan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

9. Tidak ada prasangka

Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

10. Dapat diukur

Sifat ini menunjukan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.

Kualitas Informasi

Sutabri (2012:41)[15] mengatakan, kualitas suatu informasi tergantung tiga hal, yaitu :

1. Akurat (accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat pada Waktunya (timeline)

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan tersebut terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.

3. Relevan (relevance)

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap–tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

Fungsi Informasi

Sutabri (2012:31)[16] berpendapat, fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Sutabri (2012:46)[17] juga berpendapat bahwa, “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu”.

Komponen Dasar Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:47)[18], sistem informasi terdiri dari beberapa komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), diantaranya :

1. Blok Masukan (input block)

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model (model block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanispulasi dati input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran (technology block)

Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

4. Blok Basis Data (database block)

Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa agar informasi yang dihasilkan berkualitas.

5. Blok Kendali (control blok)

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.

Infrastruktur Infromasi

Sutarman (2012:15)[19] mengatakan, “Infrastruktur informasi terdiri atas fasilitas-fasilitas fisik, layanan, dan manajemen yang mendukung semua sumber daya komputer dalam suatu organisasi”. Terdapat empat komponen utama dari infrastruktur, yaitu sebagai berikut:

  1. Perangkat keras (Hardware)
  2. Perangkat lunak (Software)
  3. Basis data (Database)
  4. Manajemen Informasi Personal (Information management personnel).

Perancangan Sistem Informasi

Definisi Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan tahap selanjutnya setelah analisa sistem. Setelah mendapatkan gambaran dengan jelas tentang apa yang akan dikerjakan pada tahap analisa sistem, maka dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut.

  1. Perancangan terdiri dari dua aktifitas utama yaitu, perancangam perangkat keras meliputi perancangan arsitektur serta perancangan perangkat lunak yang meliputi perancangan database yang berupa ERD dan perancangan sistem yang dapat berupa DFD.
  2. Metode analisa sistem dan perancangan menggunakan metode yang dikenal dengan nama “System Development Life Cycle (SDLC)” merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dalam usaha analisa dan desain.

Dari definisi diatas dapat diketahui bahwa tujuan dari perancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem dan juga memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada programmer komputer dan ahli-ahli tekhnik lainnya yang terlibat.

Konsep Data Prototype

Definisi Prototype

Menurut Janner (2010:64)[20], “Prototype adalah perubahan cepat di dalam perancangan dan pembangunan prototype”.

Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa prototype adalah proses pembuatan model produk dalam perancangan.

1. Prototype Jenis I

Prototype jenis I sesungguhnya akan menjadi sistem operasional. Pendekatan ini hanya mungkin jika peralatan prototyping memungkinkan prototype memuat semua elemen penting dari sistem baru. Langkah-langkah pengembangan prototype jenis I adalah sebagai berikut:

  1. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai.
  2. Mengembangkan prototype.
  3. Menentukan apakah prototype dapat diterima.
  4. Menggunakan prototype.

2. Prototype Jenis II

Prototype jenis II merupakan suatu model yang dapat dibuang yang berfungsi sebagai alat cetak biru bagi sistem operasional. Pendekatan ini dilakukan jika prototype tersebut hanya dimaksudkan untuk tampilan seperti sistem operasional dan tidak dimaksudkan untuk memuat semua elemen penting. Tiga langkah pertama dalam pengembangan prototype jenis II sama seperti untuk prototype jenis I. Langkah-langkah selanjutnya adalah sebagai berikut:

  1. Mengkodekan sistem operasional.
  2. Menguji sistem operasional.
  3. Menentukan jika sistem operasional dapat diterima.
  4. Menggunakan sistem operasional.

Gambar 2.1 Metode Prototype

Dalam jurnal International Journal of Computer Science & Technology Vol 10 No.3 Sasankar dan Vinay Chavan (2012:195)[21], berpendapat bahwa, terdapat tiga pendekatan utama prototyping, yaitu:

a. Throw-Away

Prototype dibuat dan dites. Pengalaman yang diperoleh dari pembuatan prototype digunakan untuk membuat produk akhir (final), kemudian prototype tersebut dibuang (tak dipakai).

b. Incremental

Produk finalnya dibuat sebagai komponen-komponen yang terpisah. Desain produk finalnya secara keseluruhan hanya ada satu tetapi dibagi dalam komponen-komponen lebih kecil yang terpisah (independent).

c. Evolutionary

Pada metode ini, prototype-nya tidak dibuang tetapi digunakan untuk literasi desain berikutnya. Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.

Teori Khusus

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML

Daftar Pustaka

  1. Bin Ladjamudin, Al Bahra. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Tangerang: Graha Ilmu.
  2. Krismiadi, 2005. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Kedua. Yogyakarta: Akademi Manajemen. Perusahaan YKPN.
  3. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset.
  4. Hartono, Dewi, Yunita. 2007. “Dua Pendekatan dalam Pendefinisian Sistem”.Journal CCIT Vol.1.No.8 September 2007. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  5. Fredrick, Maimunah. 2007. “Definisi Sistem”.Journal CCIT Vol.1.No1 September 2007. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja
  6. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset.
  7. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset.
  8. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset.
  9. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset.
  10. Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu
  11. Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu
  12. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset.
  13. Maimunah, dkk. 2012. “Media Company Profile sebagai Sarana Penunjang Informasi dan Promosi”. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol.5.No.3 Mei 2012.
  14. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset.
  15. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset.
  16. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset.
  17. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset.
  18. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset.
  19. Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara
  20. Janner, Simarmata. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: Andi.
  21. Sasankar, Vinay Chavan.2012. di dalam jurnal “International Journal of Computer Science & Technology”. Vol.10 No.3. Terdapat tiga pendekatan utama prototyping.