SI1333477197

Dari widuri
Revisi per 6 November 2017 19.14 oleh Anggi Nursetia Putra (bicara | kontrib) (BAB II)


Lompat ke: navigasi, cari

PROTOTYE ROBOT PENUNJUK ARAH LOKASI BIDANG BUKU

BERBASIS LINE FOLLOWER PADA PERPUSTAKAAN

KOTA TANGERANG

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1333477197
NAMA


JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI CREATIVE COMMUNICATION AND INNOVATIVE TECHNOLOGY

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PROTOTYPE ROBOT PENUNJUK ARAH LOKASI BIDANG BUKU

BERBASIS LINE FOLLOWER PADA PERPUSTAKAAN

KOTA TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1333477197
Nama
: ANGGI NURSETIA PUTRA
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Creative Communication And Innovative Technology

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Komputer
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd)
NIP : 000594
       
NIP : 079010

 



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PROTOTYPE ROBOT PENUNJUK ARAH LOKASI BIDANG BUKU

BERBASIS LINE FOLLOWER PADA PERPUSTAKAAN

KOTA TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1333477197
Nama
: ANGGI NURSETIA PUTRA

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication And Innovative Technology

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Oleh :

Tangerang, 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Berkat Jaya Batee, S.Kom.,MM)
   
(Wahyu Hidayat, S.I.Kom)
NID : 16003
   
NID : 12002



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PROTOTYPE ROBOT PENUNJUK ARAH LOKASI BIDANG BUKU

BERBASIS LINE FOLLOWER PADA PERPUSTAKAAN

KOTA TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1333477197
Nama
: ANGGI NURSETIA PUTRA

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication And Innovative Technology

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, September 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PROTOTYPE ROBOT PENUNJUK ARAH LOKASI BIDANG BUKU

BERBASIS LINE FOLLOWER PADA PERPUSTAKAAN

KOTA TANGERANG

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

NIM
: 1333477197
Nama
: Anggi Nursetia Putra
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Creative Communication And Innovative Technology

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar sarjana baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di perguruan tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan ini tidak benar.

Tangerang, 2017

 
 
 
 
 
(Anggi Nursetia Putra)
NIM : 1333477197

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAK

Perpustakaan merupakan gudang ilmu pengetahuan sekaligus menjadi tempat rekreasi yang bermanfaat bagi semua kalangan. Di dalam perpustakaan terdapat banyak koleksi buku yang dapat digunakan untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan. Seperti hal nya perpustakaan lain, perpustakaan Kota Tangerang memiliki koleksi buku yang cukup lengkap. Perkembangan sistem komputer secara signifikan telah menjadi kebutuhan dalam meningkatkan mutu pelayanan dan fasilitas yang diberikan kepada pengunjung. Penerapan dari perkembangan sistem komputer berupa robot yang akan mengantarkan pengunjung ke lokasi buku diharapkan akan meningkatkan mutu pelayanan pada Perpustakaan Kota Tangerang. Robot bekerja berdasarkan prinsip line follower yang menggunakan 4 buah sensor garis yang akan diproses oleh sebuah mikrokontroler arduino uno. Selain itu robot dilengkapi dengan sensor ultrasonik agar dalam proses berjalan robot tidak menabrak objek yang menghalanginya. Dengan adanya robot ini akan mempermudah pengunjung dalam mencari lokasi buku, serta membantu meningkatkan mutu pelayanan akan fasilitas yang diberikan pada pengunjung.


Kata Kunci : Perpustakaan, Mikrokontroler, Arduino Uno, Sensor Garis, Sensor Ultrasonik.

ABSTRACT

TLibrary is a warehouse of science as well as a place of recreation that is beneficial to all circles. Inside the library there are many collections of books that can be used to add insight and knowledge. Like other libraries, the Tangerang City library has a fairly complete collection of books. The development of computer systems has significantly become a necessity in improving the quality of services and facilities provided to visitors. Implementation of the development of computer systems in the form of robots that will deliver visitors to the location of the book is expected to improve the quality of services at Tangerang City Library. The robot works based on the principle of line follower using 4 line sensors to be processed by an arduino uno microcontroller. In addition, the robot is equipped with ultrasonic sensors so that in the process of walking the robot does not hit an object that prevents it. With this robot will facilitate visitors in finding the location of the book, and help improve the quality of service will be provided to the visitors.


Keywords: Library, Microcontroller, Arduino Uno, Line Sensor, Ultrasonic Sensor.



DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Simbol – Simbol Flowchart

Tabel 3.1. Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2. Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4. Final Elisitasi

Tabel 4.1. Daftar Pengujian

Tabel 4.2. Pengujian

Tabel 4.3. Schedule Implementasi

Tabel 4.4. Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Prinsip Pergerakan Motor DC

Gambar 2.2. Konstruksi Dasar Motor DC

Gambar 2.3. Arah Putaran Motor DC

Gambar 2.4.Sensor Ultrasonik HC-SR04

Gambar 2.5. Macam-Macam Kapasitor

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Perpustakaan Kota Tangerang

Gambar 3.2. Flowchart Sistem Yang Berjalan

Gambar 4.1. Diagram Blok Rangkaian

Gambar 4.2. Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.3. Flowchart Cara Kerja Alat

Gambar 4.4. Rangkaian Push Button

Gambar 4.5. Rangkaian Sensor Ultrasonik HC-SR04

Gambar 4.6. Rangkaian Sensor Garis TCRT5000

Gambar 4.7. Rangkaian Motor Driver dan Motor DC

Gambar 4.8. Rangkaian Modul Mp3

Gambar 4.9. Membuka Software Arduino

Gambar 4.10. Penulisan Code Program

Gambar 4.11. Kompilasi Listing Program



DAFTAR SIMBOL

Gambar 1. Simbol Flowchart
Gambar 2. Simbol Elektronika




BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perpustakaan merupakan suatu tempat penyedia informasi, ilmu pengetahuan, sekaligus menjadi tempat rekreasi yang bermanfaat bagi semua kalangan. Di dalam perpustakaan tersedia berbagai macam buku yang dapat membantu semua orang dalam menggali ilmu pengetahuan. Seperti pada perpustakaan lainnya, Perpustakaan Kota Tangerang memiliki koleksi buku yang banyak dan cukup lengkap. erpustakaan Kota Tangerang terletak di kawasan pendidikan dan pemerintahan, Cikokol, Kota Tangerang atau lebih tepatnya di Jalan Perintis Kemerdekaan 2, Kelurahan Cikokol, Kota Tangerang. Tempat ini merupakan perpustakaan yang diperuntukan untuk seluruh masyarakat dari kalangan pelajar, guru, hingga masyarakat umum secara gratis. Perpustakaan ini memiliki dua lantai dengan koleksi buku dan fasilitas yang memadai. Pada perpustakaan ini tersedia wifi gratis yang dapat digunakan oleh setiap pengunjung.

Seiring dengan perkembangan teknologi, Perpustakaan Kota Tangerang telah menerapkan pemanfaatan teknologi di berbagai aspek. Akan tetapi penerapan teknologi belum begitu signifikan terlihat pada proses pencarian buku. Perpustakaan disini masih menggunakan sistem yang manual khususnya dalam proses pencarian lokasi buku yang di inginkan oleh pengunjung. Pada perpustakaan ini, pengunjung harus mencari sendiri, bertanya kepada petugas, atau meminta untuk diantarkan pada lokasi buku yang mereka cari. Banyaknya buku yang tersedia tentunya menuntut sistem pelayanan perpustakaan yang baik. Pelayanan yang diberikan harus dapat mempermudah para pengunjung perpustakaan dalam melakukan pencarian lokasi buku yang tentunya berada di dalam rak buku yang luas. Minimnya pelayanan perpustakaan yang berjalan saat ini tentunya membuat para pengunjung kesulitan dalam mencari buku yang mereka inginkan.

Melihat kendala yang sering terjadi pada proses pencarian lokasi buku di Perpustakaan Kota Tangerang, maka hal ini yang melandasi peneliti untuk melakukan penelitian serta tertarik untuk mengambil sebuah topik pada laporan skripsi dengan judul “Prototype Robot Penunjuk Arah Lokasi Bidang Buku Berbasis Line Follower Pada Perpustakaan Kota Tangerang”. Dengan mengangkat judul diatas diharapkan dapat terealisasinya suatu alat yang dapat memudahkan para pengunjung untuk mencari lokasi buku serta memudahkan petugas perpustakaan tanpa harus mengantarkan setiap pengunjung yang bertanya akan lokasi buku yang mereka cari.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis dapat merumuskan beberapa masalah antara lain:

  1. Bagaimana prosedur pencarian lokasi buku yang sedang berjalan pada perpustakaan Kota Tangerang ?
  2. Bagaimana merancang suatu alat yang dapat mempermudah pengunjung dan petugas dalam proses pencarian lokasi buku ?
  3. Apakah dengan adanya alat ini dapat meningkatkan mutu pelayanan kepada pengunjung ?

Ruang Lingkup Penelitian

Sebagai batasan masalah atas penelitian ini agar tetap fokus dan terarah, maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian sebagai berikut :

  1. Alat hanya berfokus pada proses pencarian lokasi buku berdasarkan bidang buku, serta mengantarkan para pengunjung ke lokasi bidang buku.
  2. Alat penunjuk arah menerima input perintah berupa push button yang ditekan pengunjung. Dimana setiap push button melambangkan bagian buku.
  3. Alat penunjuk arah berjalan mengikuiti garis lintasan yang dibuat (line follower).
  4. Output berupa suara yang berisi keteranga informasi lokasi bidang buku.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari permasalahan yang telah dipaparkan diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

  1. Mengembangkan ilmu yang telah di dapat selama perkuliahan.
  2. Merancang alat yang dapat mempermudah pengunjung perpustakaan dalam proses pencarian lokasi buku.
  3. Membantu menyelesaikan masalah yang selama ini terjadi pada perpustakaan dalam hal proses pencarian lokasi buku.
  4. Merubah sistem yang sebelumnya berjalan secara manual menjadi sistem yang lebih modern dengan pemanfaatan teknologi komputer dan elektronika.
  5. Meringankan pekerjaan petugas tanpa harus mengarahkan serta mengantarkan pengunjung ke lokasi buku.
  6. Membantu petugas perpustakaan dalam hal meningkatkan mutu pelayanan kepada pengunjung perpustakaan.

Manfaat Penelitian

Adapun beberapa manfaat yang dihasilkan dari penulisan laporan skripsi ini. Sehingga diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis sendiri ataupun bagi Perpustakaan Kota Tangerang, manfaat yang dihasilkan yaitu :

  1. Memudahkan pengunjung ketika akan mencari buku yang mereka inginkan.
  2. Meringankan pekerjaan penjaga perpustakaan dengan menggunakan alat yang akan mengantarkan pengunjung ke lokasi buku.
  3. Meningkatkan mutu pelayanan, dengan fasilitas yang mampu mempermudah pengunjung dalam pencarian lokasi buku.

Metodologi Penelitian

Dalam penulisan laporan skripsi, peneliti menggunakan beberapa metode yang digunakan, diantaranya sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi
  2. MMetode yang dilakukan dengan pengamatan atau peninjauan secara langsung di lapangan atau lokasi penelitian. sehingga dengan teknik ini dapat memahami kegiatan operasional dari Perpustakaan Kota Tangerang, mengetahui kendala yang terjadi guna mengevaluasi terhadap masalah yang ada. Observasi dilakukan secara langsung Perpustakaan Kota Tangerang yang berlokasi di Jalan Perintis Kemerdekaan 2, Kelurahan Cikokol, Kota Tangerang. Dari hasil pengamatan diperoleh data yang nyata dan akurat sesuai dengan apa ditinjau secara langsung.

  3. Metode Wawancara
  4. Merupakan metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dilakukan secara sistematis dan berlandaskan kepada tujuan penelitian. Melalui metode ini penulis melakukan proses tanya jawab kepada narasumber pada objek penelitian yaitu Perpustakaan Kota Tangerang. Dalam hal ini proses tanya jawab dilakukan langsung kepada stakeholder.

  5. Studi Pustaka

Metode yang dilakukan untuk mendapatkan informasi dengan cara menghimpun segala informasi melalui referensi-referensi dari beberapa sumber seperti karya ilmiah, jurnal, buku serta penelitian yang relevan. sebagai landasan analisa dalam merancang sistem yang berkaitan laporan ini.

Metode Analisa

Metode analisa perancangan program pada penelitian skripsi ini, penulis menggunakan Bagan Alir Program (Flowchart Program) yang akan menggambarkan proses yang berjalan .

Metode Perancangan

Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode perancangan menggunakan Flowchart yang di desain sesuai dengan cara kerja sistem. Karena dengan metode ini akan memudahkan dalam menggambarkan alur kerja sistem yang akan dibangun.

Metode Pengujian

Metode pengujian ini digunakan untuk menganalisa suatu identitas sistem untuk mendeteksi, mengevaluasi kondisi serta fitur-fitur yang diinginkan dan mengetahui kualitas dari suatu sistem yang dilakukan untuk mengeliminasi kesalahan yang terjadi saat sistem diterapkan. Pada metode pengujian ini penulis menggunakan metode pengujian black box testing, black box testing adalah metode uji coba yang menfokuskan pada keperluan software. Karena itu, uji coba black box memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang ada di laporan skripsi ini dikategorikan menjadi beberapa bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian yang berupa metode pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, studi pustaka, metode analisa sistem, metode perancangan, metode pengujian, serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan landasan teori yang diambil dari beberapa kutipan buku, jurnal dan karya ilmiah lainnya yang berupa definisi. Selain itu pada bab ini juga terdapat beberapa literature review. Landasan teori dan literature review ini digunakan sebagai konsep dasar dalam pembuatan alat dan sistem yang diusulkan.

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN
Bab ini berisi tentang gambaran umum Perpustakaan Kota Tangerang, tata laksana sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan msalah, serta user requirement yang terdiri dari 4 tahap elisitasi meliputi elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan final draft elisitasi yang merupakan elisitasi yang diusulkan.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
Dalam bab ini peneliti menguraikan rancangan sistem yang diusulkan, langkah – langkah perancangan, diagram blok rangkaian, flowchart sistem yang diusulkan, cara kerja alat, konfigurasi sistem usulan, pembuatan alat, rancangan basis data, pengujian, implementasi, dan estimasi biaya.

BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan hasil analisa dan rancangan sistem yang dilakukan, serta saran terhadap sistem yang diusulkan agar dapat bermanfaat bagi pihak lain yang berkepentingan untuk pengembangan sistem lebih lanjut.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Rohmat Taufiq (2013:2)[1], “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai sutau tujuan tertentu".

Menurut Bambang Hartono (2013:9)[2] “Sistem adalah suatu himpunan dari berbagi bagian atau elemen yang saling berhubungan secara terorganisir berdasar fungsi-fungsinya, menjadi suatu kesatuan”.

Berdasarkan kedua definisi sistem di atas , maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok unsur yang saling berhubungan satu sama lain yang berfungsi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Bambang Hartono (2013:14)[2], suatu sistem mempunyai beberapa karakteristik, yaitu:

  1. Komponen Sistem (component).
    Bagian-bagian atau elemen-elemen yang dapat berupa benda atau manusia,berbentuk nyata atau abstrak, dan disebut subsistem.
  2. Penghubung antar bagian (interface).
    Sesuatu yang bertugas menghubungkan suatu bagian dengan bagian lain, memungkinkan terjadinya interaksi atau komunikasi antar bagian.
  3. Batas (boundary).
    Sesuatu yang membedakan antara satu sistem dengan sistem atau sistem-sistem lain. Menurut Rohmat Taufiq (2013:9)[1], batas sistem harus ditentukan dari awal karena dengan batas yang jelas maka sistem lebih mudah untuk di definisikan dan dimengerti. Tanpa adanya batas maka sistem, akan lebih meluas hingga kita susah untuk mendeskripsikan. Batas sistem untuk menentukan sub-sub sistem mana yang masuk dalam sistem dan susb-sub sistem dan mana yang tidak terlibat dalam sistem. Sampai saat ini tidak ada kesepakatan batas untuk sebuah sistem karena dengan sistem yang sama memungkinkan mempunyai batas yang berbeda tergantung kebutuhan dari sistem itu sendiri.
  4. Lingkungan (environment).
    Segala sesuatu yang berada diluar sistem dan dapat bersifat menguntungkan atau merugikan sistem yang bersangkutan.
  5. Masukan (input).
    Sesuatu yang merupakan bahan untuk diolah atau diproses oleh sistem.
  6. Mekanisme Pengolahan (processing).
    Perangkat dan prosedur untuk mengubah masukan menjadi keluaran dan menampilkannya.
  7. Keluaran (output).
    Berbagai macam bentuk hasil atau produk yang dikeluarkan dari pengolahan.
  8. Tujuan (goal/objective).
    Suatu atau keadaan yang ingin dicapai oleh sistem, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
  9. Sensor dan Kendali (sensor & control).
    Sesuatau yang bertugas memantau dan menginformasikan perubahan-perubahan dalam lingkungan dan dalam diri sistem kepada sistem.
  10. Umpan Balik (feedback).
    Informasi tentang perubahan-perubahan lingkungan dan perubahan-perubahan (penyimpangan) dalam diri sistem.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Bambang Hartono (2013:15)[2], “Informasi adalah sehimpunan data yang telah diolah menjadi sesuatu yang memiliki arti dan kegunaan lebih luas”.

Menurut Rohmat Taufiq (2013:15)[1], “Informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sesuatu yang lebih bermakna dan mempunyai tujuan.

Komponen - Komponen Informasi

Menurut Rohmat Taufiq (2013:5)[1], sebuah informasi bisa bermanfaat bila memberikan pemahaman bagi orang yang menggunakannya. Jika informasi tersebut memenuhi atau mengandung salah satu komponen dasarnya. Jika dianalisis berdasarkan pendekatan information system pada dasarnya ada 8 komponen. Adapun keenam komponen tau jenis informasi tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Root of information.
    yaitu komponen akar bagian dari informasi yang berada pada tahap awal keluaran sebuah proses pebolahan data.misalnya yang termasuk awal komponen ini adalah informasi yang disampaikan oleh pihak pertama.
  2. Bar of information.
    merupakan komponen batangnya dalam suatu informasi,yaitu jenis informasi yang disajikan dan memerlukan informasi lain sebagai pendukung sehingga informasi awal tadi bisa dipahami.
  3. Branch of information.
    yaitu komponen informasi yang bisa dipahami jika informasi sebelumnya telah dipahami.
  4. Stick of information.
    yaitu komponen informasi yang lebih sederhana dari cabang informasi, biasanya informasi ini merupakan informasi pengayaan, pengetahuan. Kedudukannya bersifat pelengkap (suplemen) terhadap informasi lain.
  5. Bate of information.
    yaitu iformasi yang sifatnya semi mikro, tetapi keberadaannya sangat penting sehingga dimasa yang akan datang, dalam jangka waktu yang akan datang informasi ini akan berkembang dan dicari, serta ditunggu oleh pengguna informasi sesuai kebutuhannya.
  6. Leaf of information.
    yaitu komponen informasi yang merupakan informasi pelindung,dan lebih mampu menjelaskan kondisi dan situasi ketika sebuah informasi itu muncul.

Definisi Data

Menurut Deni Darmawan dan Kunkun Nur Fauzi (2013:1)[3] , “ Data adalah fakta atau apa pun yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi’.

Menurut Susanto dalam A.Rusdiana, dkk. (2014:68)[4], “Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”.

Dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan data adalah bahan mentah dari fakta-fakta yang diolah kembali sebagai input dalam menghasilkan suatu informasi.

Definisi Analisa Sistem

Menurut Rohmat Taufiq (2013:155)[1], “Analisa Sitem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem yang manual ataupun sistem yang sudah komputerisasi secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa maslah, design logic, dan memberikan keputusan dari analisa tersebut”.

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Susanto dalam Muharto dan Arisandy Ambarita (2015:103)[5], "Perancangan Sistem adalah proses menyusun atau mengembangkan sistem infromasi yang baru. Dalam tahap ini harus dapat dipastikan bahwa semua prasyaratan untuk menghasilkan sistem infromasi dapat dipenuhi. Hasil sistem yang dirancang harus sesuai dengan kebutuhan pemakai untuk mendapatkan informasi. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa sistem yang disusun harus dapat dikembangkan lagi".

Definisi Pengujian

Menurut Mustaqbal dkk (2015:323)[6], “Pengujian adalah suatu proses pelaksanaan suatu program dengan tujuan menemukan suatu kesalahan. Suatu kasus test yang baik adalah apabila test tersebut mempunyai kemungkinan menemukan sebuah kesalahan yang tidak terungkap. Suatu test yang sukses adalah bila test tersebut membongkar suatu kesalahan yang awalnya tidak ditemukan”.

Definisi Black Box

Menurut Arie Sastra Hadiprawira (2014)[7]. “Black Box adalah cara pengujian yang dilakukan dengan hanya menjalankan atau mengeksekusi unit atau model kemudian diamati apakah hasil dari unit itu sesuai dengan proses yang di inginkan.”

Menurut Warsito (2015:32)[8], “black box testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Metode pengujian black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya : fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database, kesalahan performa dan kesalahan validasi data”.

Definisi Flowchart

Menurut eWolf dalam M. Hafiz Anwar (2015)[9]. “Flowchart adalah simbol–simbol pekerjaan yang menunjukkan bagan aliran proses yang saling terhubung. Flowchart digunakan untuk mempermudah penyusunan program”.

Konsep Dasar Prototype

Definisi Prototype

Menurut Irwansyah (2014:192)[10], “Prototyping adalah membuat model kerja dari aplikasi basis data yang memungkinkan perancang dan pengguna untuk mengevaluasi perkembangan sistem, baik dari segi sistemnya sendri ataupun dari fungsi yang dimilikinya. Dari model data tersebut kita bias menemukan kelebihan dan kekurangan sistem. Sehingga perancang bias mmepernbiki dan menambah fitur baru terhadap sistem”.

Menurut Uzzaman (2015:71)[11], “Prototype adalah produk demonstrasi. Pada tahap ini tidak semua fitur sudah diletakkan. Pengembang sering memproduksi prototype semacam ini untuk mempresentasikan contoh produk kepada investor. Dengan demikian, investor bias melihat produk asli da membuktikan bahwa produk tersebut menarik dan berguna”.

Macam - Macam Prototype

Menurut Irwansyah (2014:192)[10], terdapat dua macam strategi prototyping yang digunakan saat ini :

  1. Requirement Prototyping.
    Menggunakan prototype untuk menentukan kebutuhan dari aplikas basis data yang diinginkan dan ketika kebutuhan itu terpenuhi maka prototype akan dibuang.
  2. Evolutionary Prototyping.
    Digunakan untuk tujuan yang sama perbedaannya prototype tidak dibuang tetapi dengan pengembangan lanjutan menjadi aplikasi basis data yang digunakan.

Definisi Elisitasi

Menurut Shadab Khan dalam International Journal of Advanced Research in Electrical, Electronics and Instrumentation Engineering (2014:134)[12], “Requirements elicitation is one of the first activities that tries to define the project scope and elicit user requirements. This activity relies in communication and cooperation between stakeholders which makes collaboration crucial for the success of this activity, especially in global software development projects with distributed teams and stakeholders.”

Yang terjemahannya adalah Persyaratan elisitasi adalah salah satu kegiatan pertama yang mencoba untuk menentukan cakupan proyek dan mendapatkan persyaratan pengguna. Kegiatan ini bergantung pada komunikasi dan kerjasama antara pemangku kepentingan yang membuat kolaborasi sangat penting bagi keberhasilan kegiatan ini, terutama dalam proyek pengembangan perangkat lunak global dengan tim dan pemangku kepentingan terdistribusi."

Teori Khusus

Definisi Perpustakaan

Menurut Wahyu Supriyanto dalam Ni Nyoman Emang Smrti (2013:201)[13],” Perpustakaan adalah institusi yang menyediakan koleksi bahan pustaka tertulis, tercetak dan terekam sebagai pusat sumber informasi yang diatur menurut sistem aturan dan didayagunakan untuk keperluan pendidikan, penelitian serta rekreasi intelektual bagi masyarakat.

Perpustakaan berperan melakukan layanan informasi literal kepada masyarakat.Karena tujuannya memberikan layanan informasi literal kepada masyarakat maka tugas pokoknya adalah: (1) menghimpun bahan pustaka yang meliputi buku dan nonbuku sebagai sumber informasi, (2) mengelola dan merawat pustaka, (3) memberikan layanan bahan pustaka. ”

Definisi Robot

Menurut Beni Anggoro (2013:2)[14] "Robot adalah sebuah alat mekanik yang dapat melakukan tugas fisik, baik menggunakan pengawasan dan kontrol manusia, atau menggunakan program yang telah didefinisikan terlebih dahulu".

Definisi Robot Line Follower

Menurut Achmad Zakki Falani (2015:3)[15], “ Robot line follower (Robot Pengikut Garis) adalah robot yang dapat berjalan mengikuti sebuah lintasan, ada yang menyebutnya dengan line tracker, line tracer robot dan sebagainya. Garis yang dimaksud adalah garis berwarna hitam diatas permukaan berwarna putih atau sebaliknya, ada juga lintasan dengan warna lain dengan permukaan yang kontras dengan warna garisnya. ”

Menurut Heri Andrianto dalam Muhammad Arif Prayudi (2014:184)[16], “Line Follower Robot atau disebut juga sebagai line tracer robot adalah robot yang dapat mengikuti garis/jalur. Garis atau jalur dibuat dengan menggunakan bahan yang berwarna gelap (hitam) misalnya lakban hitam, sedangkan daerah di sekitar jalur/lantai berwarna cerah (putih). Robot ini menggunakan IR sensor untuk mendeteksi jalur yang dibuat, yaitu dengan cara posisi robot diletakkan pada jalur, usahan posisi jalur hitam berada di tengah-tengah IR sensor kiri dan IR sensor kanan.”

Menurut M. S. Islam dalam Asian Journal of Applied Science and Engineering (2013:28)[17], “ Line follower is a machine that can follow a path. The path can be visible like a black line on a white surface (or vice-versa) or it can be invisible like a magnetic field.” Yang terjemahnya adalah : Line follower adalah mesin yang bisa mengikuti jalan. Jalannya bisa terlihat seperti garis hitam di permukaan putih (atau sebaliknya) atau bisa juga tak terlihat seperti medan magnet.

Definisi Mikrokontroler

Menurut Muhammad Syahwil (2013:53)[18], “Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori program, atau keduanya), dan perlengkapan input-output. Mikrokontroler adalah salah satu dari bagian dasar dari suatu sistem komputer meskipun mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dari suatu komputer pribadi dan komputer mainframe, mikrokontroler dibangun dari elemen-elemen dasar yang sama. Secara sederhana, komputer akan menghasilkan output spesifik berdasarkan inputan yang diterima dan program yang dikerjakan”.

Definisi Arduino

Menurut Muhammad Syahwil (2013:60)[18] ,”Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel”.

Menurut Saptaji (2015:27)[19], “Arduino merupakan sebuah papan mikrokontroler berbasis ATMEGA328 yang memiliki 14 digital input/output dengan enam diantaranya dapat digunakan sebagai output PWM (Pulse Width Modulation).”

Konsep Dasar Motor DC

Definisi Motor DC

Menurut Putra (2014:13)[20], "Motor arus searah (Motor DC) ialah suatu mesin yang berfungsi mengubah tenaga listrik arus searah (Listrik DC) menjadi tenaga gerak atau tenaga mekanik, dimana tenaga gerak tersebut berupa putaran dari pada rotor". Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan Motor DC adalah motor listrik yang memerlukan suplai tegangan arus searah untuk diubah menjadi energi gerak mekanik.

Cara Kerja Motor DC

Menurut Syahrul (2014:593)[21], “Motor DC bekerja berdasarkan prinsip induksi magnetik. Sirkuit internal Motor DC terdiri dari komponen atau lilitan konduktor. Setiap arus yang mengalir melalui sebuah konduktor akan menimbulkan medan magnet. Konduktor di bentuk menjadi sebuah loop sehingga ada dua bagian konduktor yang berada di dalam medan magnet pada saat yang sama. Konfigurasi konduktor akan menghasilkan distorsi pada medan magnet utama dan menghasilkan gaya dorong pada masing-masing konduktor. Pada saat konduktor ditempatkan pada rotor, gaya dorong yang timbul akan menyebabkan rotor berputar searah jarum jam”. Berikut adalah gambar prinsip pergerakan Motor sebagai berikut:

Konstruksi Motor DC

Menurut Syahrul (2014:594)[21], konstruksi dasar Motor DC dapat di lihat pada Gambar 2.3 Pada gambar tersebut terlihat bahwa pada saat terminal Motor di beri tegangan DC maka arus elektron akan mengalir melalui konduktor dari terminal negatif menuju ke terminal positif. Karena konduktor berada di antara medan magnet, maka akan timbul medan magnet juga pada konduktor yang arahnya.

Pengontrolan Motor Dc

Menurut Syahrul (2014:595)[21], ditunjukkan bagaimana supaya arah putaran Motor DC dapat berubah, maka polaritas tegangan pada motor harus di balik. Pada dasarnya ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengontrol Motor DC berdasarkan pemberian pemicuan dan karena itu berkenaan dengan jenis driver yang harus diberikan pada Motor DC tersebut.

Definisi Motor Driver L298N

Menurut Yujum pada website http://yujum.com/rangkaian-dan-skematik-driver-motor-l298n/[22], "Driver motor L298N merupakan driver motor yang paling populer digunakan untuk mengontrol kecepatan dan arah pergerakan motor terutama pada robot line foller / line tracer. Kelebihan dari driver motor L298N ini adalah cukup presisi dalam mengontrol motor. Selain itu, kelebihan driver motor L298N adalah mudah untuk dikontrol. Untuk mengontrol driver L298N ini dibutuhkan 6 buah pin mikrokontroler. Dua buah untuk pin Enable ( satu buah untuk motor pertama dan satu buah yang lain untuk motor kedua. Karena driver L298N ini dapat mengontrol dua buah motor DC) , 4 buah untuk mengatur kecepatan motor motor tersebut".

Menurut Deepak Punetha dalam International Journal of Advanced Research in Computer Engineering & Technology (IJARCET) (2013:2448)[23], “ Motor driver act like the current amplifier. It is use for controlling the current in the motor. The motor drive provides high current as the dc motor need when it receives low current in the circuit.”

Yang diterjemahkan yaitu : Motor driver bertindak seperti penguat arus. Ini digunakan untuk mengendalikan arus di motor. Motor driver menyediakan arus tinggi sebagai motor dc yang dibutuhkan saat menerima arus rendah di sirkuit.

Definisi Sensor

Menurut Ari Beni Santoso dkk (2013:17)[24], "sensor adalah suatu alat yang merubah dari besaran fisika menjadi besaran listrik".

Definisi Sensor Ultrasonik

Menurut Hari Santoso pada website http://www.elangsakti.com/2015/05/sensor-ultrasonik.html [25], "Sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang berfungsi untuk mengubah besaran fisis (bunyi) menjadi besaran listrik dan sebaliknya. Cara kerja sensor ini didasarkan pada prinsip dari pantulan suatu gelombang suara sehingga dapat dipakai untuk menafsirkan eksistensi (jarak) suatu benda dengan frekuensi tertentu. Disebut sebagai sensor ultrasonik karena sensor ini menggunakan gelombang ultrasonik (bunyi ultrasonik)".

Menurut Prof. D. S. Vidhya dalam IJIRST –International Journal for Innovative Research in Science & Technology (2016:317)[26], “The ultrasonic sensor transmits sound waves and receives sound reflected from an object. When ultrasonic waves are incident on an object, diffused reflection of the energy takes place over a wide solid angle which might be as high as 180 degrees. Thus some fraction of the incident energy is reflected back to the transducer in the form of echoes. If the object is very close to the sensor, the sound waves returns quickly, but if the object is far away from the sensor, the sound waves takes longer to return. But if objects are too far away from the sensor, the signal takes so long to come back (or is very weak when it comes back) that the receiver cannot detect it.”

Yang diterjemakan yaitu : Sensor ultrasonik mentransmisikan gelombang suara dan menerima suara yang dipantulkan dari sebuah objek. Saat gelombang ultrasonik terjadi sebuah benda, pantulan difusi energi terjadi di atas sudut padat lebar yang mungkin setinggi 180 derajat. Demikian beberapa Fraksi energi kejadian dipantulkan kembali ke transduser dalam bentuk gema. Jika objeknya sangat dekat dengan sensor, maka Gelombang suara kembali dengan cepat, tapi jika benda itu jauh dari sensor, gelombang suara butuh waktu lebih lama untuk kembali. Tapi kalau benda terlalu jauh dari sensor, sinyal butuh waktu lama untuk kembali (atau sangat lemah saat kembali) bahwa receiver tidak bisa mendeteksinya.

Dikutip dari Kirti Bhagat dalam International Journal of Science, Engineering and Technology Research (IJSETR) (2016:440)[27], The ultrasonic sensors continuously emits the frequency signals, when obstacle is detected this signals are reflected back which then considered as input to the sensor.

Yang diterjemahkan yaitu : Sensor ultrasonik terus menerus memancarkan sinyal frekuensi, saat halangan terdeteksi sinyal ini dipantulkan kembali yang kemudian dianggap sebagai masukan ke sensor.

Definisi Kapasitor

Menurut Istiyanto (2014:22)[28], Kapasitor memiliki banyak fungsi di antaranya sebagai penstabil tegangan DC untuk rangkaian catu daya atau lapis gelombang AC. Kapasitor menggunakan satuan Farad (F), jangkauannya antara 1pF (pico-Farad) atau 1 x 10-12 F hingga 1 F. Beberapa jenis kapasitor ada yang bertipe polar dan non-polar. Pada badan kapasitor terdapat sejumlah angka dan huruf sebagai kode nilai besaran kapasitans. Misalkan jika ada tiga digit angka, digit paling kiri pertama dan kedua sebagai nilai nominal kapasitans, angka ke-3 sebagai faktor pengali sesuai dengan angka nominalnya, misalnya 1=101=10, 2=102=100, 3=103=1000, dan seterusnya.

Literature Review


Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan

Contributors

Anggi Nursetia Putra