SI1314476993

Dari widuri
Revisi per 8 Agustus 2017 05.14 oleh Dela.octarina (bicara | kontrib) (Teori Khusus)


Lompat ke: navigasi, cari

 

PERANCANGAN SYSTEM INFORMASI RESERVATION

VOUCHER HOTEL BERBASIS WEB PADA PT KAHA

 

SKRIPSI

 

Logo stmik raharja.jpg

 

Disusun Oleh:

NIM : 1314476993

NAMA : DELA OCTARINA

 

JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2016/2017)

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SYSTEM INFORMASI RESERVATION

VOUCHER HOTEL BERBASIS WEB PADA PT KAHA

 

 

Disusun Oleh:

NIM  : 1314476993
Nama  : Dela Octarina
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Sistem Informasi
Konsentrasi  : Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 9 Oktober 2017

Ketua         Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA         Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)         (Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom)
NIP : 000594         NIP : 078010

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PERANCANGAN SYSTEM INFORMASI RESERVATION

VOUCHER HOTEL BERBASIS WEB PADA PT KAHA

 

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1314476993
Nama  : Dela Octarina
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Sistem Informasi
Konsentrasi  : Komputer Akuntansi

 

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

 

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, 9 Oktober 2017

Pembimbing I     Pembimbing II
       
       
       
       
(Era Era Hia, SE.,MM.,DR)     (Berkat Jaya Batee, S.kom.,MM)
NID : XXXX     NID : 16003

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

PERANCANGAN SYSTEM INFORMASI RESERVATION

VOUCHER HOTEL BERBASIS WEB PADA PT KAHA

 

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1314476993
Nama  : Dela Octarina
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Sistem Informasi
Konsentrasi  : Komputer Akuntansi

 

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2016/2017

 

Disetujui Penguji :

Tangerang, 9 Oktober 2017

Ketua Penguji   Penguji I   Penguji II
         
         
         
         
(XXX)   (XXX)   (XXX)
NID : XXXX   NID : XXXX   NID : XXXX

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

 

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SYSTEM INFORMASI RESERVATION

VOUCHER HOTEL BERBASIS WEB PADA PT KAHA

 

Disusun Oleh:

NIM  : 1314476993
Nama  : Dela Octarina
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Sistem Informasi
Konsentrasi  : Komputer Akuntansi

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

 

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan di atas tidak benar.

Tangerang, 9 Oktober 2017
Dela Octarina
NIM. 1314476993

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 


ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis permasalahan suatu sistem informasi pelayanan pemesanan voucher hotel pada PT KAHA yang dapat membantu mengatasi permasalahan dalam pengolahan data pemesanan sehingga dapat memudahkan pengelola dalam melihat data pemesanannya. Proses yang dibahas meliputi proses pendaftaran pelanggan, proses pemesanan voucher hotel , proses konfirmasi pembayaran, proses verifikasi pembayaran, dan proses pembuatan laporan. Proses pelayanan pemesanan voucher hotel pada PT KAHA masih menggunakan sistem yang masih manual sehingga sales reservasi harus menelpon ke hotel terlebih dahulu untuk mengetahui ketersediaan kamar. Untuk itu dibutuhkan suatu sistem yang dapat membantu kegiatan pemesanan voucher hotel yang berjalan saat ini sehingga kesalahan pada saat proses pemesanan menjadi berkurang. Dan sistem yang berjalan dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Untuk menganalisa permasalahan sistem peneliti menggunakan metode analisa berorientasi objek dengan menggunakan alat bantu Unified Modelling Language (UML) dan User Requirement untuk mengidentifikasi terlebih dahulu dokumen-dokumen standar yang berkaitan dengan mengumpulkan informasi user dan mempersiapkan dokumen-dokumen pendukung yang diperlukan sebelum melakukan kegiatan wawancara. Hasil dari Analasis ini dalam bentuk rekomendasi terhadap penyelesaian masalah yang ada selama ini.

Kata kunci: Analisa, Sistem Informasi, Pelayanan, Pemesanan, dan voucher hotel.

ABSTRACT

BAHASA INGGRIS

Inventory, Fixed Assets, Information Systems, Report

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberi Rahmat dan Karunia-Nya sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan Laporan Skripsi ini dengan baik. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) jurusan Sistem Informasi di STMIK Raharja..

Dalam penyusunan Laporan Skripsi ini penulis menyadari jika tanpa bimbingan dan dorongan baik moril maupun materil dari berbagai pihak, maka Laporan Skripsi ini tidak akan terwujud dan selesai tepat waktu, maka dalam kesempatan ini izinkanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja.
  4. Bapak Era Era Hia, SE.,MM.,DR selaku dosen pembimbing pertama yang telah memberikan banyak masukan dan motivasi penulis sehingga Laporan Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
  5. Bapak Berkat Jaya Bate'e, S.Kom.,MM selaku pembimbing kedua yang telah banyak memberikan bantuan masukan dan ilmu kepada penulis untuk menyelesaikan Laporan skripsi ini.
  6. Seluruh Dosen serta karyawan Perguruan Tinggi Raharja atas kerja samanya.
  7. Bapak Ruwianto selaku manager PT KAHA.
  8. Seluruh Karyawan PT. KAHA yang telah membantu penulis selama pembuatan Laporan ini.
  9. Kedua Orang Tua tercinta yang senantiasa memahami, memberikan dukungan dan semangat yang luar biasa sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Skripsi ini.
  10. Buat Desta Ndruru yang telah senantiasa memberikan dukungan, semangat dan motivasi sehingga penulis mampu berjuang kembali untuk menyelesaikan Laporan Skripsi ini.
  11. Semua pihak yang pada kesempatan ini yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan penyusunan laporan ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini, untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari seluruh pihak untuk kemajuan dan kelengkapan penyusunan laporan ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga laporan Skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Tangerang, 9 Oktober 2017
Dela Octarina
NIM. 1314476993

Daftar isi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Faktor Strategi Internal PT TirtaNusa Indotama

Tabel 3.2 Faktor Strategi Eksternal PT TirtaNusa Indotama

Tabel 3.3 Analisis Strategi ST

Tabel 3.4 Analisis Strategi SO

Tabel 3.5 Analisis Strategi WO

Tabel 3.6 Analisis Strategi WT

Tabel 3.7 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.8 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.9 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.10 Final Draft Elisitasi Tahap I

Tabel 4.1 Basis Data User

Tabel 4.2 Basis Data Aset

Tabel 4.3 Basis Data Penyusutan

Tabel 4.4 Perbedaan Sistem yang Berjalan dengan yang Diusulkan

Tabel 4.5 Black Box Testing

Tabel 4.6 Time Schedule

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT TirtaNusa Indotama

Gambar 3.2 "Use Case Diagram Inventaris Aset yang berjalan

Gambar 3.3 Activity Diagram Inventaris Aset yang berjalan

Gambar 3.4 Sequence Diagram Invenaris Aset yang berjalan

Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram usulan Staff General Affair

Gambar 4.3 Activity Diagram usulan Accounting

Gambar 4.4 Activity Diagram usulan Manager

Gambar 4.5 Activity Diagram usulan Direktur

Gambar 4.6 Sequence Diagram usulan Staff General Affair

Gambar 4.7 Sequence Diagram usulan Accounting

Gambar 4.8 Sequence Diagram usulan Manager

Gambar 4.9 Sequence Diagram usulan Direktur

Gambar 4.10 Class Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.11 Tampilan Prototype Login

Gambar 4.12 Tampilan Prototype Halaman Utama

Gambar 4.13 Tampilan Prototype Menu Aset

Gambar 4.14 Tampilan Prototype Menu Input Aset

Gambar 4.15 Tampilan Prototype Menu Penyusutan

Gambar 4.16 Tampilan Prototype Menu Input Penyusutan

Gambar 4.17 Tampilan Prototype Menu Laporan Aset

Gambar 4.18 Tampilan Prototype Menu Laporan Aset Print

Gambar 4.19 Tampilan Prototype Menu Laporan Penyusutan

Gambar 4.20 Tampilan Prototype Menu Laporan Penyusutan Print

Gambar 4.21 'Tampilan Prototype Menu Grafik

Gambar 4.22 Tampilan Prototype Menu User

Gambar 4.23 Tampilan Rancangan Web Login

Gambar 4.24 Tampilan Rancangan Web Halaman Utama

Gambar 4.25 Tampilan Rancangan Web Menu Menu Aset

Gambar 4.26 Tampilan Rancangan Web Menu Input Aset

Gambar 4.27 Tampilan Rancangan Web Menu Penyusutan

Gambar 4.28 Tampilan Rancangan Web Menu Input Penyusutan

Gambar 4.29 Tampilan Rancangan Web Laporan Aset

Gambar 4.30 Tampilan Rancangan Web Laporan Aset Print

Gambar 4.31 Tampilan Rancangan Web Laporan Penyusutan

Gambar 4.32 Tampilan Rancangan Web Laporan Penyusutan Print

Gambar 4.33 Tampilan Rancangan Web Menu Grafik

Gambar 4.34 Tampilan Rancangan Web Menu User

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Informasi merupakan aset berharga dan memiliki peranan penting bagi suatu organisasi atau perusahaan. Informasi ini melalui pengolahan data kegiatan penjualan untuk produk perjalanan seperti agen perjalanan tiket tour dan voucher hotel. Dalam hal ini, peran komputer media untuk proses data dan dapat digunakan dalam bidang perjalanan di antara mereka sebagai salah satu informasi kepada pelanggan terkait dengan produk perjalanan itu sendiri dan merupakan media untuk penerbit data pemesanan pelanggan tiket pesawat, tour dan voucher hotel. Tour dan travel agent memiliki fungsi utama sebagai agen perjalanan yang melayani dan membantu proses kegiatan yang dilakukan baik individu dan kelompok perjalanan, baik dalam hal yang berkaitan dengan bisnis serta pariwisata. Dalam perkembangan ini tour dan agen perjalanan tidak hanya melakukan layanan di bidang tiket pesawat kapal atau bus jarak jauh. Saat ini agen perjalanan wisata layanan telah menembus pada layanan paket wisata tour dan reservasi hotel, baik domestik maupun internasional.

Travel agent merupakan usaha yang bergerak di bidang jasa yang memiliki tujuan untuk menyiapkan suatu perjalanan bagi seorang yang merencanakan untuk mengadakannya (Nyoman, 1994).

PT KAHA adalah sebuah cabang perusahaan agent perjalanan yang berlokasi di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang. PT KAHA hadir untuk melayani kebutuhan pelanggan seperti tiket pesawat, voucher hotel, paket wisata, umroh, dan lain-lain. Manajemen PT KAHA senantiasa mengedepankan pelayanan yang maksimal kepada pelanggan. PT KAHA melayani reservasi hotel domestik maupun internasional, harga yang ditawarkan jauh lebih murah dari pada reservasi langsung di hotel.

Perkembangan bisnis yang semakin meningkat dengan pelanggan yang mencapai ribuan tidak dipungkiri menemui kendala dalam hal pencatatan transaksi penjualan. Permasalahannya bagian reservasi mengalami kesulitan dalam mendapatkan informasi contact rate dan melakukan issued voucher pada saat berada diluar counter PT KAHA yang masih secara manual melakukan sign in intern sales di dalam counter kerja, sehingga pada saat tamu / pelanggan melakukan reservasi, bagian reservasi melemparkan tamu / pelanggannya ke bagian reservasi yang sedang online di counter. System informasi reservasi tersebut diharapkan bisa membantu dalam memberikan informasi kepada tamu / pelanggan mengenai kebutuhan pemesanannya secara cepat dan terintegrasi dan pihak manajemen perusahaan tak mengalami kesulitan dalam mencari pemesanan sesuai kebutuhan tamu / pelanggan.

Dari permasalahan tersebut, penulis mencoba untuk mengadakan penelitian pada PT KAHA ini dengan judul “Perancangan System Informasi Reservation Voucher Hotel Berbasis Web Pada PT KAHA”

Perumusan Masalah

Beberapa hal yang menjadi perumusan masalah dalam penyusunan laporan antara lain :

  1. Bagaimana pelanggan dapat memesan voucher hotel pada PT KAHA?

  2. Bagaimana prosedur pemesanan voucher hotel pada PT KAHA?

  3. Bagaimana permasalahan yang dihadapi system infomasi pemesanan voucher hotel pada PT KAHA?

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini yaitu ruang lingkup penelitian hanya dibatasi pada reservation voucher hotel yang telah diusulkan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

  1. Tujuan operasional.

  2. a. Melakukan pengembangan system informasi pada PT KAHA dengan mudah, cepat, tepat dan akurat.

    b. Untuk mengetahui bagaimana cara berkerjanya system informasi.

    c. Mengidentifikasikan permasalahan-permasalahan yang ada pada system informasi yang sedang berjalan dan meningkatkan kinerja secara optimal.

  3. Tujuan Individual

  4. a. Menerapkan dan menambah ilmu secara terpadu dan terperinci sehingga berguna bagi perkembangan system informasi dan komunikasi khususnya dilingkungan akademis.

    b. Persyaratan untuk kelulusan SKRIPSI.

  5. Tujuan Fungsional

  6. a. Untuk Memberikan alternatif pemecahan masalah system informasi pemesanan voucher hotel dengan pemanfaatan teknologi internet / online.

    b. Pengguna lebih efisien dan efektif dari segi biaya, waktu, dan tenaga.

Manfaat Penilitian

Adapun manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini adalah :

  1. Manfaat Individual

  2. Menambah wawasan dan kemampuan berfikir mengenai penerapan teori yang telah didapat dari mata kuliah yang telah diterima ke dalam penelitian yang sebenarnya sehingga system yang berjalan dengan baik lagi dan dapat mengurangi kesalahan-kesalahan yang terjadi pada system yang berjalan

  3. Manfaat Fungsional

  4. Dapat memberikan kemudahan kepada sales reservation hotel untuk melayani pelanggan dan bisa melakukan issued voucher hotel walaupun tidak sedang berada di counter.

Metode Penelitian

  1. Jenis Penelitian

  2. Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data dan menyajikan data, menganalisa serta mengindentifikasi.

  3. Metode Pengumpulan Data

  4. A. Observasi

    Suatu metode atau cara mendapatkan data dengan jalan terjun langsung ke objek yang akan diteliti dan melaksanakan pencatatan secara sistematik terhadap objek yang akan diteliti.

    B. Studi Pustaka

    Metode untuk mendapatkan informasi dengan mencatat dan mempelajari buku-buku atau literature review yang berhubungan dengan penelitian dan berbagai sumber yang tertulis maupun elektronik. Sebagian besar penulis melakukan pengumpulan data dan metode diambil dari situs-situs internet, dan sisanya dari buku cetak.

    C. Diskusi Ilmiah

    Mengumpulkan data dengan melakukan serangkaian diskusi dengan pihak lain yang lebih memahami dan menguasai, sehingga didapat pemecahan masalah yang dihadapi.

  5. Metode Analisa

  6. Pada metode ini penulis menganalisa suatu system yang sudah ada, bagaimana system itu berjalan dan apa kekurangan dari system tersebut. Pada system yang sekarang dalam penggunaannya masih manual, sehingga membutuhkan system yang dapat digunakan dengan mudah.

  7. Metode Perancangan

  8. Dalam metode perancangan ini kita dapat mengetahui bagaiamana system itu dirancang.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas mengenai laporan skripsi, penulis mengelompokkan laporan ini menjadi beberapa sub-sub dengan sistematika penulisan. Penulisan ini terdiri dari lima bab dan beberapa lampiran.

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang uraian latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori-teori dasar atau umum, teori-teori yang berupa pengertian dan definisi yang berhubungan dengan topik yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisikan gambaran umum objek yang diteliti pada PT KAHA, struktur organisasi, system yang berjalan, use case, activity, sequence dan UML (Unified Modelling Language)

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Dalam bab ini penulis menguraikan system yang akan diusulkan seperti usulan prosedur yang baru, diagram rancangan system, rancangan basis data yang terdiri dari normalisasi dan spesifikasi basis data, Flowchart system yang diusulkan, rancangan prototipe, konfigurasi system, testing, evaluasi, schedulle implementasi, dan estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil pengamatan dan penelitian yang dilakukan pada skripsi ini.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar System

Definisi System

Menurut Hartono (2013:9), “System adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasarkan fungsi-fungsinya, menjadi suatu kesatuan.”

Menurut Suprihadi dkk dalam Jurnal CCIT Vol.6 No.3 (2013:310), “System adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.”

Menurut Ross.D.Arnold dan Jon.P.Wade dalam International Conference on Enterprise Information Systems - Procedia Computer Science (2015:675), “Systems : Groups or combinations of interrelated, interdependent, or interacting elements forming collective entities”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa “System adalah sekelompok elemen yang terintegrasi satu dengan yang lainnya untuk mencapai suatu tujuan tertentu.”

Karakteristik System

Sebuah system memiliki paling sedikit sepuluh karakteristik. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut: (Hartono, 2013:9)

  1. Komponen (components). Bagian-bagian atau elemen-elemen, yang dapat berupa benda atau manusia, berbentuk nyata atau abstrak, dan disebut subsistem.

  2. Penghubung antar bagian (interface). Suatu yang bertugas menjembatani satu bagian dengan bagian lain, dan memungkinkan terjadinya interaksi/komunikasi antar bagian.

  3. Batas (boundary). Sesuatu yang membedakan antara satu system dengan system atau system-system lain.

  4. Lingkungan (environment). Segala sesuatu yang berada di luar system dan dapat bersifat menguntungkan atau merugikan system yang bersangkutan.

  5. Masukan (input). Sesuatu yang merupakan bahan untuk diolah atau di proses oleh system.

  6. Mekanisme pengolahan (processing). Perangkat dan prosedur untuk mengubah masukan menjadi keluaran dan menampilkannya.

  7. Keluaran (output). Berbagai macam bentuk hasil atau produk yang dikeluarkan dari pengolahan.

  8. Tujuan (goal/objective). Sesuatu atau keadan yang ingin dicapai oleh system, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

  9. Sensor dan kendali (sensor & control). Sesuatu yang bertugas memantau dan menginformasikan perubahan-perubahan di dalam lingkungan dan dalam diri system kepada system.

  10. Umpan-balik (feedback). Informasi tentang perubahan-perubahan lingkungan dan perubahan-perubahan (penyimpanan) dalam diri system.

Klasifikasi System

System merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena system memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam system tersebut. Oleh karena itu, system dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya : (Tata Sutabri, 2012:22)

  1. System Abstrak (Abstract System) dan System Fisik (Physical System) System abstrak merupakan system yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya system teologi, yaitu system yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. System fisik merupakan system yang ada secara fisik. Misalnya system komputer, system akuntansi, dan system persediaan barang.

  2. System Alamiah (Natural System) dan system Buatan Manusia (Human Made System) System alamiah adalah system yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya system perputaran bumi. System buatan manusia adalah system yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya system informasi berbasis komputer.

  3. System Tertentu (Deterministic System) dan System Tak Tentu (Probabilistic System) System tertentu adalah system yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertadingan sepak bola. System tak tentu adalah system yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.

  4. System Tertutup (Closed System) dan System Terbuka (Open System) System tertutup adalah system yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. System ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis system tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada system yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah system adat masyarakat Baduy. Sedangkan system terbuka adalah system yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. System ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya system musyawarah.

Tujuan System

Menurut Taufiq (2013:5), menyatakan bahwa: tujuan system merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan manusia, tumbuhan, hewan, organisasi, lembaga dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yang bermanfaat minimal bagi dia sendiri atau bagi lingkungannya. Tujuan sangatlah penting karena tanpa tujuan yang jelas segala sesuatu pasti akan hancur dan berantakan tapi dengan tujuan yang jelas akan lebih besar kemungkinan akan tercapai sasarannya.

Analisa System

Menurut Yogianto dalam bukunya Taufiq (2013:153), menyatakan bahwa analisa system adalah sebagai penguraian dari suatu system informasi yang utuh ke dalam bagian mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di usulkan perbaikan-perbaikannya.

Menurut Taufiq (2013:153), “Analisa system adalah pembelajaran sebuah system dan komponen-komponen sebagai prasyarat system desain system, spesifikasi sebuah system yang baru diperbaiki”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa, “Analisa system adalah penjabaran sebuah system untuk di evaluasi sehingga bisa di perbaiki menjadi lebih komplit.


Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Hartono (2013:15), “Data adalah hasil pengukuran dan pencatatan data terhadap fakta tentang sesuatu, keadaan, tindakan atau kejadian”. Menurut Suprihadi dkk dalam Jurnal CCIT (2013:310), “Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah.”

Berdasarkan beberapa pendapat diatas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa, “Data adalah suatu fakta yang masih dalam keadaan mentah yang akan diolah menjadi informasi.

Klasifikasi Data

Berikut ini penguraian mengenai klasifikasi data: (Hartono, 2013:18)

  1. Klasifikasi Data Menurut Jenis Data

  2. Data Hitung (Enumeration/Couting Data). Data hitung adalah hasil penghitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah persentase dari suatu jumlah tertentu. Mencatat jumlah mahasiswa dalam suatu kelas atau persentase dari mashasiswa/i dalam kelas itu menghasilkan sutau data hitung. Data hitung adalah data yang menunjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka tertentu atau huruf tertentu yang diberikan oleh seseorang dosen kepada seorang mahasiswa setelah memeriksa hasil tentamennya merupakan data ukur. Angka yang ditunjukkan alat barometer atau termometer adalah hasil proses pengukuran.

  3. Klasifikasi Data Menurut Sifat Data

  4. a. Data kuantitatif (Quantitative Data). Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.

    b. Data kualitatif (Qualitative Data). Data kualitatif adalah data informasi yang berbentuk kalimat verbal bukan berupa simbol angka atau bilangan.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Jogiyanto dalam Priyanti dalam Indonesian Journal On Networking and Scurity (IJNS) Vol.2 No.3 (2013:56), menyatakan bahwa: Informasi dapat didefinsikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan sutau kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

Menurut Suprihadi dkk dalam Jurnal CCIT (2013:310), “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang.”

Berdasarkan beberapa pendapat diatas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa informasi adalah suatu data yang diolah yang memiliki nilai berguna untuk pengambilan keputusan.

Struktur Informasi

Struktur Informasi adalah hubungan antar data (antar-record), yang dapat berupa hubungan hierarkis atau hubungan asosiatif. (Hartono, 2013:86)

  1. Hubungan Hierarkis adalah hubungan berjenjang yang bersifat “atasan-bawahan”. Contoh: record tentang gaji atau record tentang hutang seorang karyawan merupakan “bawahan” dari record tentang karyawan tersebut.

  2. Hubungan Asosiatif adalah hubungan antardata (antar-record) hal yang terjadi karena kesamaan isi atau nilai dari data (records) tersebut. Misalnya kesamaan dalam hal tempat kerja.

Konsep Dasar System Informasi

Definisi System Informasi

Menurut Supriadi dkk dalam jurnal CCIT (2013:3), “System informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk system yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Hal ini tersebut berfungsi untuk membantu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan dengan menyediakan rangkuman rutin dan laporan tertentu.

Menurut I Putu Agus Pratama dalam jurnal SISFOTEK GLOBAL (2014:15) system informasi merupakan gabungan dari empat bagian utama, keempat bagian utama tersebut mencakup perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware), infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM) yang terlatih.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa system informasi adalah komponen-komponen yang membentuk system yang menghasilkan suatu informasi yang befungsi sebagai penyedia informasi.

Komponen-Komponen System Informasi

Komponen-komponen yang terdapat di dalam semua jenis system informasi mencakup tujuh poin. Berikut ketujuh komponen tersebut beserta dengan penjelasan masing-masing: (Pratama, 2014:11)

  1. Input (Masukan). Sebuah informasi berasal dari data yang telah diolah dan diverivikasi sehingga akurat , bermanfaat, dan memiliki nilai. Komponen input ini berfungsi untuk menerima semua input (masukan) dari pengguna, inputan yang diterima dalam bentuk data. Data ini berasal dari satu maupun beberapa buah sumber.

  2. Output (Keluaran). Sebuah system informasi akan menghasilkan keluaran (Output)berupa informasi. Komponen output berfungsi untuk menyajikan hasil akhir ke pengguna system informasi.

  3. Software (Perangkat Lunak). Komponen software (perangkat lunak) mencakup semua perangkat lunak yang digunakan didalam system informasi. Adanya komponen perangkat lunak ini akan membantu system infromasi didalam menjalankan tugasnya dan untuk dapat dijalankan sebagaimana mestinya.

  4. Hardware (Perangkat Keras). Komponen hardware (perangkat keras) mencakup semua perangkat keras komputer yang digunakan secara fisik di dalam system informasi, baik dikomputer server maupun di komputer client.

  5. Data base (Basis Data). Komponen basis data berfungsi untuk menyimpan semua data dan informasi kedalam satu atau beberapa tabel. Setiap tabel memiliki field masing-masing. Setiap table memiliki fungsi penyimpanan masing-masing, serta antartabel dapat juga terjadi relasi (hubungan).

  6. Kontrol dan prosedur. Kontrol dan prosedur adalah dua buah komponen yang menjadi satu. Komponen kontrol berfungsi untuk mencegah terjadinya beragam gangguan dan ancaman terhadap data dan informasi yang ada di dalam system informasi, termasuk juga system informasi itu sendiri beserta fisiknya (dalam hal ini komputer server).

  7. Teknologi dan Jaringan Komputer. Komponen terakhir di dalam system informasi ini, yaitu teknologi jaringan komputer, memegang peranan terpenting untuk sebuah system informasi. Komponen teknologi mengatur software, hardware, database, kontrol dan prosedur, input, dan output.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Anhar (2016:19), “Database (basis data) dapat diartikan sebagai suatu pengorganisasian data dengan bantuan komputer, yang memungkinkan dapat diakses dengan mudah dan cepat.

Menurut Haerudin dkk dalam jurnal CCIT (2013:18) database merupakan salah satu komponen penting di dalam system informasi, karena berfungsi sebagai baris penyedia informasi bagi para pemakainya. Penerapan database dalam system informasi disebut dengan system database(database system).

Berdasarkan beberapa pendapat diatas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa, “Database adalah kumpulan data yang disimpan di hardisk komputer dengan tujuan dapat kemudahan akses.”

Pengguna Database

Berdasar cara berinteraksi dengan system, pengguna basis data dibedakan sebagai berikut: (Anhar, 2016:20)

  1. Database Administrator adalah orang yang mendefiniskan basisdata, mengatur hak-hak akses, melakukan perawatan, koreksi terhadap basis data.

  2. Programme Aplikasi adalah pengguna yang berinteraksi dengan basisdata, dengan membuat antarmuka yang digunakan untuk manipulasi basisdata.

  3. Sophisticated User. Pengguna yang ahli, maksudnya adalah pengguna yang mengakses langsung ke mesin basisdata menggunakan bahasa non-prosedural.

  4. Specialized User. Pengguna yang mempunyai keahlian dibidang tertentu. Maksudnya pengguna ini memakai basis data untuk membangun program aplikasi sesuai bidang keahliannya.

  5. Naveuser. Pengguna yang memilki pengetahuan komputasi dan basisdata terbatas. Pengguna ini berinteraksi dengan basisdata melalui program aplikasi yang sudah disediakan.

Definisi Perancangan System

Menurut Yoori Koo dalam International journal of Design (2016:49-65), “Designers can be part of the development of a socially responsible business system by providing a sustainable perspective and way to understand production and consumption of products and services. Design’s response to social responsibility, in parallel with business’s response, has reflected the great activist movements. Indeed, it has been a recurring theme; with designers addressing issues relating to social responsibility. As it became recognised that designers can directly and indirectly influence the environmental and social performance of products and service as well as the way in which new processes,servicesand products are delivered”.

Menurut Alison McKay dkk dalam International journal of computer integrated manufacturing(2016:237-250) , “Engineering design is an important early stage of the innovation processes that deliver new products to markets where societal challenges are addressed and wealth generated. High-quality engineering design information is critical to the effective and efficient manufacture, production and through-life support of such products. The emerging discipline of engineering design informatics brings together ICT (Information and Communications Technology) and engineering design to support the creation of well-founded engineering information support systems”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas perancangan system dapat disimpulkan “perancangan system merupakan proses pembuatan sebuah system yang baru dilakukan setelah menganalisis system yang sedang berjalan”.

Teori Khusus

Konsep Dasar Reservasi

Definisi Reservasi

Menurut Baker dalam Aprilia dkk dalam Jurnal Administrasi Bisnis (JAP) Vol.44 No.1 (113:2017) , “Reservasi didalam konteks sebagai hotel adalah memesan sebuah kamar yang dipesan oleh seorang tamu.”

Menurut Purba Minda Mora dalam jurnal System Informasi Vol.- No.- (48:2017) , “Reservasi atau pemesanan berasal dari kata pesan yang artinya adalah setiap pemberitahuan, kata, atau komunikasi baik lisan maupun tertulis yang dikirimkan dari satu orang ke orang lain. Pesan menjadi inti dari setiap proses komunikasi yang terjalin.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa “Reservasi adalah proses yang berupa pemesanan namun belum ditutup dengan sebuah transaksi jual beli. Reservasi ditandai dengan adanya proses tukar menukar informasi antara produsen dan konsumen.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Ais Zakiyudin di dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Manajemen (2012:13)[1] dalam suatu sistem informasi, terdapat komponen-komponen seperti:

  1. Perangkat keras (Hardware), mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.

  2. Perangkat lunak (Software) atau program, yaitu sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.

  3. Basis data (Database), adalah sekumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.

  4. Prosedur, adalah sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

  5. Personil atau orang, adalah semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi.

  6. Jaringan komputer dan komunikasi data, merupakan sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

Konsep Dasar Analisis Sistem

Definisi Analisis Sistem

Dalam buku yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi karangan Anastasia Diana dan Lilis Setiawati (2011:47)[2] “Analisis sistem merupakan sekumpulan prosedur untuk membuat spesifikasi sistem informasi yang baru atau sistem informasi yang dimodifikasi”. Sementara itu, menurut pendapat Ais Zakiyudin di dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Manajemen (2012:43)[1] “Analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem baru atau memperbarui sistem yang sudah ada”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sistem adalah suatu proses untuk memahami sistem yang ada untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang ada sesuai kebutuhan.

Tahap Analisis Sistem

Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh Ais Zakiyudin di dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Manajemen (2012:43)[1] yaitu:

  1. Mengumumkan Penelitian Sistem

  2. Mungkin manajer khawatir terhadap penerapan aplikasi komputer baru yang mempengaruhi kerja para pegawainya. Sehingga perlu dikomunikasikan kepada para pegawai tentang alasan perusahaan melaksanakan proyek.

  3. Mengorganisasikan Tim Proyek

  4. Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan, agar proyek dapat berhasil dengan baik maka pemakai perlu berperan aktif. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadikan pemakai sebagai pemimpin proyek dan bukannya spesialis informasi.

  5. Mendefinisikan Kebutuhan Informasi

  6. Analis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi, di antaranya melalui wawancara, pengamatan, pencarian catatan dan survei.

  7. Mendefinisikan Kriteria Kinerja Sistem

  8. Setelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem.

  9. Menyiapkan Usulan Rancangan

  10. Analis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan apakah program diteruskan atau dihentikan kedua kalinya.

  11. Menerima atau Menolak Proyek Rancangan

  12. Manajer dan komite pengarah sistem informasi manajemen mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkannya kembali atau mungkin proyek ditinggalkan. Jika disetujui, proyek maju ke tahap rancangan.

Konsep Dasar Aset

Definisi Aset Tetap

Semua entitas memiliki aset berwujud yang digunakan untuk mendukung kegiatan operasional sehari-hari. Menurut Hans Kartikahadi, dkk di dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Keuangan (2012:316)[3] “Aset tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk disewakan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif dan diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode”. Sementara itu, menurut pendapat Hery (2014:121)[4] “Aset tetap (fixed asset) adalah aset yang secara fisik dapat dilihat keberadaannya dan sifatnya relatif permanen serta memiliki masa kegunaan (useful life) yang panjang. Aset tetap merupakan aset yang berwujud (tangible asset), berbeda dengan aset tidak berwujud (intangible assets) yang dimana tidak memiliki wujud fisik dan dihasilkan sebagai akibat dari sebuah kontrak hukum, ekonomi maupun kontrak sosial”.

Melalui definsi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa aset tetap merupakan harta kekayaan atau sumber daya entitas bisnis yang diperoleh serta dikuasai dari hasil kegiatan ekonomi pada masa yang lalu, aset tetap digunakan dalam menjalankan aktivitas operasional usaha perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa.

Definisi Inventarisasi Aset

Menurut KBBI yang dimaksud dengan inventarisasi adalah pendaftaran barang-barang milik kantor, (sekolah, rumah tangga, dan sebagainya) yang dipakai dalam melaksanakan tugas. Namun, menurut Gima Sugiama di dalam bukunya yang berjudul Manajemen Aset Pariwisata (2013:173)[5] “Inventarisasi aset adalah serangkaian kegiatan untuk melakukan pendataan, pencatatan, pelaporan hasil pendataan aset, dan mendokumentasikannya, baik aset berwujud maupun aset tidak berwujud pada suatu waktu tertentu", sedangkan menurut menurut Doli Siregar di dalam bukunya yang berjudul Manajemen Aset (2004:518)[6] “Inventarisasi aset merupakan kegiatan yang terdiri dari dua aspek, yaitu inventarisasi fisik dan yuridis. Aspek fisik terdiri atas bentuk, luas, lokasi, volume/jumlah, jenis, alamat dan lain-lain. Sedangkan aspek yuridis adalah status penguasaan, masalah legal yang dimiliki, batas akhir penguasaan. Proses kerja yang dilakukan adalah pendataan, kodifikasi, pengelompokkan dan pembukuan administrasi sesuai dengan tujuan manajemen aset”.

Berdasarkan definisi di atas dapat ditarik kesimpulkan bahwa inventarisasi aset merupakan suatu kegiatan melaksanakan pengaturan, pencatatan aset-aset, menyusun daftar aset yang bersangkutan ke dalam suatu daftar inventaris aset secara teratur, dan mengurusnya menurut ketentuan yang ada.

Definisi Penyusutan Aset

Penyusutan bukanlah proses dimana perusahaan mengakumulasikan dana untuk mengganti aset tetapnya. Menurut Hery di dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Aset, Liabilitas dan Ekuitas (2014:138)[4] “Penyusutan adalah alokasi secara periodik dan sistematis dari harga perolehan aset selama periode-periode berbeda yang memperoleh manfaat dari penggunaan aset yang bersangkutan”, sedangkan menurut Hans Kartikahadi, dkk di dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Keuangan (2012:344)[3] “Penyusutan adalah proses pengalokasian biaya perolehan suatu aset tetap sedemikian sehingga jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset tetap dapat dialokasikan secara sistematis selama umur manfaatnya”.

Melalui kedua penulis tersebut dapat disimpulkan bahwa penyusutan aset adalah suatu metode pengalokasian harga perolehan aset tetap setelah dikurangi nilai sisa yang dialokasikan untuk periode-periode yang menerima manfaat dari aset tetap tersebut. Total penyusutan merupakan saldo kredit yang disebut akumulasi penyusutan yang menunjukan bahwa penyusutan bukan merupakan suatu proses pencadangan, melainkan proses pengalokasian harga perolehan aset tetap.

Faktor-Faktor Beban Penyusutan

Di dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Aset yang ditulis oleh Hery (2014:139), “Pembebanan penyusutan merupakan pengakuan terjadinya penurunan nilai atas potensi manfaat (jasa) suatu aset”. Untuk memperoleh besarnya beban penyusutan periodik secara tepat dari pemakaian suatu aset, ada empat faktor yang perlu dipertimbangkan, yaitu:

  1. Nilai Perolehan Aset (Asset Cost)

  2. Nilai perolehan suatu aset mencakup seluruh pengeluaran yang terkait dengan perolehannya dan persiapannya sampai aset dapat digunakan.

  3. Nilai Residu atau Nilai Sisa (Residual or Salvage Value)

  4. Nilai sisa merupakan estimasi nilai dimana aset dapat dijual kembali ketika aset tetap tersebut dihentikan dari pemakaiannya.

  5. Umur Ekonomis (Economi Life)

  6. Suatu periode dimana perusahaan dapat memanfaatkan aset tetapnya dan dapat juga berarti sebagai jumlah unit produksi (output) atau jumlah jam operasional (jasa) yang diharapkan diperoleh dari aset.

Metode Beban Penyusutan

Di dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Aset yang ditulis oleh Hery (2014:142)[4] ada beberapa metode yang berbeda untuk menghitung besarnya beban penyusutan, yaitu:

  1. Berdasarkan waktu

  2. a. Metode garis lurus (straight line method)

    b. Metode pembebanan yang menurun (dipercepat)

  3. Berdasarkan penggunaan

  4. a. Metode jam jasa (service hours method)

    b. Metode unit produksi (productive output method)

Konsep Dasar Analisis SWOT

Definisi Analisis SWOT

Pada bukunya yang berjudul SWOT Balanced Scorecard karangan Freddy Rangkuti (2011:199)[7] “Penelitian menentukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal strengths dan weakness serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisa SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness)”, sedangkan menurut David di dalam bukunya yang berjudul Manajemen Strategis, semua organisasi memiliki kekuatan dan kelemahan dalam area fungsional bisnis. Tidak ada perusahaan yang sama kuatnya atau lemahnya dalam semua area bisnis. Kekuatan atau kelemahan internal, digabungkan dengan peluang atau ancaman dari eksternal dan pernyataan misi yang jelas, menjadi dasar untuk penetapan tujuan dan strategi. (Fred David, 2008:56)[8]

Berdasarkan definisi-definisi di atas dapat dikatakan bahwa analisis SWOT merupakan penilaian terhadap kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki suatu organisasi dan menjadikannya peluang untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas organisasi/perusahaan yang bersangkutan.

Tujuan Analisis SWOT

Penerapan SWOT pada suatu perusahaan bertujuan untuk memberikan suatu panduan agar perusahaan menjadi lebih fokus, sehingga dengan penempatan analisa SWOT tersebut nantinya dapat dijadikan sebagai bandingan pikir dari berbagai sudut pandang, baik dari segi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang mungkin bisa terjadi di masa-masa yang akan datang. (Fahmi, 2013:254)[9]

Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)

Definisi UML

Di dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Perancangan UML karangan Yuni Sugiarti (2013:34)[10] ”Unifield Modeling Language (UML) adalah sebuah “bahasa” yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak”, sedangkan menurut Yadunar Alim dalam Jurnal Masyarakat Informatika Vol. 2 No. 4 (2012:30)[11]Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blueprint perangkat lunak. UML dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak”.

Berdasarkan kedua definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blueprint perangkat lunak yang dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak.

Diagram UML (Unified Modelling Language)

Menurut Indrajani (2011:30)[12] “Diagram-diagram yang termasuk di dalam UML, yaitu:

  1. Use Case Diagram

  2. Merupakan suatu diagram yang berisi use case, actor, serta relationship antaranya. Use case diagram merupakan titik awal yang baik dalam memahami dan menganalisa kebutuhan sistem pada saat perancangan.

  3. Activity Diagram

  4. Digunakan untuk menganalisis behaviour dengan use case yang lebih kompleks dan menunjukkan interaksi-interaksi di antara mereka satu sama yang lain.

  5. Statechart Diagram

  6. Digunakan untuk membuat model bagaimana suatu objek mengalami perubahan state, menggambarkan behaviour dari suatu sistem, membuat model interaksi antara class-class dan model dari tampilan sistem.

  7. Class Diagram

  8. Digunakan untuk menggambarkan perbedaan yang mendasar antara class-class, hubungan antar class, attributes, operations, serta association (hubungan antar class).

  9. Sequance Diagram

  10. Merupakan suatu diagram interaksi yang menggambarkan bagaimana objek-objek berpartisipasi dalam bagian interaksi (particular interaction) dan pesan yang tertukar dalam urutan waktu dan merupakan peralatan untuk interaksi berkomunikasi diagram.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Dalam jurnal CCIT yang ditulis oleh Untung Rahardja, dkk database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari datanya yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu. [13](Rahardja dkk, 2011:238). Sama halnya dengan pendapat Fathansyah di dalam bukunya yang berjudul Basis Data bahwa database atau basis data didefinisikan sebagai himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.[14](Fathansyah, 2012:2)

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa database adalah wadah atau tempat yang digunakan untuk menyimpan data yang disimpan secara sistematis pada suatu komputer sehingga mampu mengelola informasi dengan optimal.

Alat Bantu Perancangan

Definisi PHP

Menurut Edy Winarno dkk (2013:59)[15] “PHP adalah bahasa pemrograman yang memungkinkan anda menggenerate kode HTML secara dinamis, artinya anda bisa membuat tampilan halaman web yang dinamis, bisa berubah-ubah sesuai dengan keinginan programmernya”. Senada dengan hal tersebut menurut Adhi Prasetio (2012:122)[16] “PHP adalah bahasa script yang ditanam disisi server”.

Dari pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa PHP merupakan bahasa script yang ditanam di server yang merupakan salah satu unsur yang diperlukan dalam membangun sebuah program atau website.

Definisi MySQL

Menurut Budi Raharjo (2011:21)[17] “MySQL merupakan software RDBMS (atau server database) yang dapat mengelola database dengan sangat cepat, dapat menampung data dalam jumlah sangat besar, dapat diakses oleh banyak user (multi-user), dan dapat melakukan suatu proses secara sinkron atau berbarengan (multi-threaded)”. Sementara itu, menurut pendapat Sadeli (2013:10)[18] “MySQL adalah database yang menghubungkan script php menggunakan perintah query dan escaps character yang sama dengan php. MySQL mempunyai tampilan client yang mempermudah dalam mengakses database dengan kata sandi untuk mengijinkan proses yang bisa anda lakukan”.

Berdasarkan paragraf di atas, dapat diartikan bahwa MySQL adalah suatu software atau program yang bersifat open source yang digunakan untuk membuat sebuah pengolahan database.

Definisi Adobe Dreamweaver

Menurut Thirugnana dan Dhenakaran di dalam IJARCSSE Vol. 2 No. 11 (2012:190)[19] “Dreamweaver is a web development tool, originally created by Macromedia. Initial versions of the application served as simple WYSIWYG (What You See Is What You Get) HTML editors but more recent versions have incorporated notable support for many other web technologies such as CSS, JavaScript, and various server-side scripting frameworks”, yang mempunyai arti Dreamweaver adalah alat pengembangan web yang aslinya dibuat oleh Macromedia, versi awal dari aplikasi ini lebih biasa dikenal dengan istilah WYSIWYG (What You See Is What You Get) yang tidak berurusan dengan tag HTML, namun versi yang terbaru telah memasukkan dukungan penting untuk beberapa teknologi pengembangan web seperti CSS, Java Script, dan berbagai server kerangka website.

Konsep Dasar Elisitasi

Menurut pendapat Hidayati (2007) dalam buku Suryo Guritno, dkk (2011:3012)[20] “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

  1. Tahap I

  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Tahap II

  4. Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  5. Tahap III

  6. Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:

    a. T artinya Technical, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem disusulkan.

    b. O artinya Operational, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.

    c. E artinya Economic, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement di dalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.

    b. Middle (M) : Mampu dikerjakan.

    c. Low (L) : Mudah dikerjakan.

  7. Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Black Box Testing

Definisi Black Box

Menurut Shivani dan Vidhi dalam jurnal IJECSE Vol. 2 No. 1 (2012:176)[21] “Black box testing is a software testing techniques in which functionality of the software under test (SUT) is tested without looking at the internal code structure, implementation details and knowledge of internal paths of the software. testing is based entirely on the software requirements and specifications”, yang mempunyai arti Pengujian kotak hitam adalah teknik pengujian perangkat lunak di mana fungsi dari perangkat lunak diuji tanpa melihat struktur kode internal, rincian pelaksanaan dan jalan pengetahuan internal perangkat lunak. Pengujian perangkat lunak didasarkan sepenuhnya pada persyaratan dan spesifikasi.

Sementara itu, menurut Srinivas Nidhra dan Jagruthi Dondeti dalam junal IJESA Vol. 2 No. 2 (2012:29)[22] “Black box testing is also called as functional testing, a functional testing technique that designs test cases based on the information from the specification. Black box testing not concern with the internal mechanisms of a system; these are focus solely on the outputs generated in response to selected inputs and execution conditions”, yang mempunyai arti pengujian software adalah teknik yang sering digunakan untuk verifikasi dan validasi kualitas suatu software. Pengujian software adalah prosedur untuk eksekusi sebuah program atau sistem dengan tujuan untuk menemukan kesalahan.

Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa metode pengujian black box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.

Literature Review

Di dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Kualitatif karangan Semiawan (2010:104)[23] “Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.” Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya”.

Berikut adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam skripsi ini, antara lain:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Suhairi pada tahun 2010 dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset pada PT Ciptakridatama”. Menjelaskan bahwa manajemen aset yang berjalan selama ini dilakukan secara manual sehingga sulit dilakukan penelusuran aset. Maka itu dilakukan perancangan suatu sistem informasi untuk mengelola aset yang dimiliki meliputi permintaan aset, persetujuan, pembelian, register, pengiriman dan penerimaan aset.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Ester Ivone Wiama pada tahun 2011 dengan judul “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Aset pada Balai Latihan Pendidikan Teknik Yogyakarta”. Menjelaskan bahwa penelitian tesebut untuk merancang aplikasi Sistem Informasi Aset pada Balai Latihan Pendidikan Teknik Yogyakarta yang mencakup proses pemeliharaan aset, proses pencatatan, dan total laporan aset yang sebelumnya masih bersifat manual.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Rika Yunitarini pada tahun 2014 dengan judul “Sistem Informasi Manajemen Tata Kelola Aset Informasi Perhotelan pada Hotel Mahkota Lamongan”. Sistem Informasi Hotel Mahkota yang dibuat menggunakan Microsoft Visual Basic sebagai bahasa pemrograman serta menggunakan database SQL server. Hasil Akhir Sistem informasi ini memiliki beberapa fitur yang dapat memudahkan aktifitas pengelolaan informasi di hotel Mahkota, antara lain aktifitas front office dan back office. Dengan adanya sistem ini, diharapkan mampu meningkatkan manajemen yang baik, sehingga tercipta hotel dengan pelayanan yang lebih baik.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Fitria Sani pada tahun 2014 dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset dan Inventaris SMK N 7 Padang”. Rancangan sebuah sistem informasi yang berbasis database dan alat pengembangan sistem dengan Flow Map System, Context Diagram, dan Activity Diagram. Dengan adanya sistem ini maka manajemen pengelolahan aset dan inventaris lebih terstruktur dan terarah serta penyimpanan datanya terjamin, aman, dan tidak banyak memakai waktu.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Gentisya Tri Mardiani pada tahun 2013 dengan judul “Sistem Monitoring Data Aset dan Inventaris PT Telkom Cianjur Berbasis Web”. Sistem Monitoring ini berbasis web, menggunakan bahasa pemrograman PHP dan LAN dan Desktop Support. Dengan aplikasi ini memudahkan dalam proses pengolahan dan pembuatan laporan data aset dan pengolahan distribusi perangkat kepada karywan, serta aplikasi mampu mengurangi kemungkinan adanya duplikasi data.

  6. Penelitian yang dilakukan oleh Karyo Budi Utomo pada tahun 2010 dengan judul “Sistem Informasi Manajemen Aset Daerah (SIMBADA) Berbasis Web (Intranet)”. Dibangun dengan perangkat lunak open source yang menggunakan bahasa pemograman PHP dan manajemen basis data dengan MySql 5, serta menggunakan komputer server berbasis linux. Dengan sistem informasi ini lebih memudahkan pegawai dalam mencapai tujuan dan fungsi dari penatausahaan barang.

  7. Penelitian yang dilakukan oleh Y Maryono, dkk pada tahun 2010 dengan judul “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset TIK pada Asmi Santa Maria Yogyakarta”. Perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset TIK ini dilakukan dengan berbasis web (intranet) dan dengan pendekatan berorientasi objek (OOA). Sistem informasi ini telah berhasil dirancang dan menyediakan fungsi pengelolaan informasi aset TIK yang meliputi registrasi aset, penempatan aset, pemindahan aset, penghitungan depresiasi, penilaian aset, pencatatan maintenance, penghapusan aset, pelacakan aset, dan pembuatan laporan.

Berdasarkan dari ketujuh literatur review di atas, maka peneliti mengambil acuan dari literatur review yang telah dilakukan oleh Gentisya Tri Mardiani dengan judul “Sistem Monitoring Data Aset dan Inventaris PT Telkom Cianjur Berbasis Web”, karena permasalahan yang dihadapi sama dengan penulis, yaitu belum adanya sistem yang terkomputerisasi yang menyebabkan proses pengadaan, perbaikan dan pelaporan aset yang terkesan kurang efisien, sehingga penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian deskriptif (descriptive research) yang bertujuan mendekripsikan suatu keadaan atau fenomena dengan apa adanya.

BAB III

PEMBAHASAN

Tinjauan Organisasi

Gambaran Umum PT KAHA

PT KAHA merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa.

Sejarah Singkat PT KAHA

PT KAHA yang dikenal saat ini tidak bermulai dari sebuah perusahaan agen perjalanan,tapi memulai bisnisnya dari jasa pengiriman hewan ternak (sapi,kuda dan kerbau) dari Indonesia Timur ke Jawa pada tahun 1975.

Kemudian perusahaan terus bertumbuh dan berkembang. Pemilik kemudian membangun perusahaan baru yang mendukung bisnis inti, seperti angkutan & kargo, keagenan kapal, wartel, sampai kelahiran PT KAHA di Agustus 1992.

Dari sebuah kantor kecil yang terletak di jalan KH.Mas Mansyur No.119-121,Surabaya, saat ini PT KAHA Group telah tumbuh dengan pesat. Telah lebih dari 58 kantor cabang dan counter penjualan,sekarang telah hadir di hampir seluruh pelosok utama Indonesia dan seluruh negeri bahkan ke Jeddah, Kuala Lumpur, Dubai & Hong Kong , dan terus berkembang.

Saat ini PT KAHA Group telah dikenal secara luas. Tidak hanya agen penjualan voucher hotel tetapi juga sebagai penyedia utama yang memberikan layanan one stop baik untuk keperluan bisnis atau pariwisata seperti jasa transportasi, ground handling, tiket penerbangan, event & MICE management, tour pelayaran dalam/luar negeri dan e-commerce yang terintegrasi secara online.

Visi dan Misi

Visi PT KAHA

  1. PT KAHA selalu berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik bagi mereka yang ingin melakukan perjalanan, baik wisata dalam dan luar negeri.

  2. Dengan pelayanan dengan hati layaknya seorang sahabat, PT KAHA mampu menjawab semua kebutuhan tour and travel anda dengan lengkap dan detail.

  3. PT KAHA memiliki visi untuk selalu memberikan hal terbaik dan meyeluruh dalam bidang. jasa parawisata dan tour and travel, dan berlandaskan pada kejujuran dan ketulusan.

Misi PT KAHA

  1. Selalu meningkatkan kemitraan dengan berbagai aspek usaha untuk mendukung kegiatan tour and travel.

  2. Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas, supaya dapat menyiapkan pelayanan terbaik dari hasil kerja yang professional.

  3. Memberikan konsultasi pada bidang jasa parawisata yang berkualitas terhadap para pelanggan.

  4. Ikhlas dalam perjalanan.

Struktur Organisasi

Organisasi merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan organisasi. Sebagai suatu alat, organisasi perlu dilakukan suatu perubahan oleh manajemen untuk meningkatkan fungsi organisasi dan pencapaian tujuannya. Sedangkan struktur organisasi merupakan susunan system antar posisi-posisi kepemimpinan yang saling berhubungan yang ada dalam suatu organisasi. Struktur tersebut merupakan hasil dari pertimbangan dan kesadaran tentang pentingnya perencanaan atas penentuan kekuasaan, tanggung jawab dan spesialisasi dari setiap bagian.

Struktur Organisasi PT KAHA

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT KAHA

Fungsi dan Tugas

  1. Direktur

  2. a. Memimpin rapat umum, dalam hal untuk memastikan pelaksanaan tata-tertib, keadilan dan kesempatan bagi semua untuk berkontribusi secara tepat, menyesuaikan alokasi waktu per item masalah, menentukan urutan agenda, mengarahkan diskusi ke arah konsensus, menjelaskan dan menyimpulkan tindakan dan kebijakan.

    b. Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya dengan dunia luar.

    c. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan dibidang administrasi keuangan, kepegawaian dan kesekretariatan.

  3. Pimpinan Cabang

  4. Fungsi dan Tugas

    a. Mengontrol setiap kegiatan di perusahaan.

    b. Menyusun budget bersama staf perusahaan.

    c. Memberikan motivasi terhadap staf perusahaan.

    d. Mengatur pelaksanaan kegiatan perusahaan.

    e. Melaporkan seluruh aktivitas lapangan dengan direktur .

  5. SPV

  6. a. Tugas

    1) Mengatur kerjanya para bawahannya (staf)

    2) Membuat Job Descriptions untuk Staff Bawahannya

    3) Bertanggung jawab atas hasil kerja Staf

    4) Memberi motivasi kerja kepada Staf Bawahanya

    5) Membuat Jadwal Kegiatan Kerja untuk karyawan

    6) Memberikan Breafing bersama Staf

    b. Fungsi

    1) Menyelesaikan masalah sebisanya tanpa harus ditangani oleh atasan atau manager.

    2) Penghubung antara Staf dan Manager.

    3) Membantu tugas Staf Bawahan.

    4) Menampung segala keluhan dari Tamu dan Customer yang disampaikan melalui Staf untuk disampaikan ke manager.

    5) Membantu sales jika ada kendala dengan voucher hotel dan customer.

  7. Customer Service

  8. Tugas dan Fungsi

    Memberikan pelayanan yang prima dan membina hubungan baik dengan klien. customer service bertanggung jawab dari awal sampai akhir dari pelayanan tersebut.

  9. Accounting

  10. Membuat laporan seluruh aktivitas keuangan pemasukan dan pengeluaran kantor.

  11. Sales

  12. a. Mendapat bisnis untuk perusahaan

    b. Pencapaian target

    c. Melakukan Market Survey

Tatalaksana Sistem yang Berjalan

Prosedur Sistem yang Berjalan

Analisa prosedur merupakan penganalisaan terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pihak PT KAHA dalam proses system informasi pelayanan pemesanan voucher hotel yang sedang berjalan. Proserdur atau tahap-tahap dari analisa proses system pelayanan pemesanan voucher hotel yang sedang berjalan adalah sebagai berikut:

  1. Customer datang atau menelpon ke PT KAHA untuk memesan hotel

  2. Sales Reservasi memberikan daftar hotel dan harga berdasarkan daerah sesuai dengan kebutuhan customer

  3. Customer menentukan hotel yang akan di pesan.

  4. Sales Reservasi kemudian meminta tanda pengenal customer

  5. Sales Reservasi kemudian menelpon hotel yang akan di pesan untuk menanyakan kamar yang tersedia.

  6. Jika tersedia Sales Reservasi memesan kamar hotel terserbut , jika tidak maka Sales Reservasi menyarankan customer untuk memilih hotel yang lain.

  7. Sales Reservasi menginput data customer ke dalam form intern

  8. Sales Reservasi membacakan ulang reservasi kepada customer

  9. Customer melakukan pembayaran kepada Sales Reservasi.

  10. Setelah menerima pembayaran dari customer. Sales Reservasi kemudian mencetak voucher hotel .

  11. Customer menerima voucher dari Sales Reservasi

Rancangan Prosedur System yang Berjalan

Rancangan prosedur system yang berjalan digambarkan sebagai berikut:

  1. Use Case Diagram.

  2. Berikut use case diagram yang menggambarkan system pemesanan voucher yang sedang berjalan pada PT KAHA :

  3. Empat actor, yaitu staff general affair, accounting, manager dan direktur.

  4. Enam use case yaitu, pengadaan aset, input harga pembelian, penginputan data penyusutan, membuat laporan, menyetujui laporan dan menyerahkan laporan.

Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan berbagai alur aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Berikut ini adalah activity diagram untuk prosedur yang berjalan saat ini:

Gambar 3.3 Activity Diagram Inventaris Aset yang berjalan

Berdasarkan gambar 3.3 Activity diagram yang sedang berjalan saat ini dapat dijelaskan bahwa:

  1. Satu initial node, sebagai obyek yang diawali.

  2. Empat vertical swimeline, yaitu staff general affair, accounting, manager dan direktur.

  3. Delapan action state, yaitu yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

  4. Satu final state, sebagai obyek yang di akhiri.

Sequence Diagram

Dari data di atas dapat digambarkan menggunakan sequence diagram. Diagram ini berfungsi menangkap pergerakan sebuah objek dan pesan yang terjadi di dalam sistem yang berjalan saat ini. Berikut ini adalah sequence diagram untuk prosedur yang berjalan saat ini:

Gambar 3.4 Sequence Diagram Inventaris Aset yang berjalan

Berdasarkan gambar 3.4 Sequence diagram yang sedang berjalan saat ini dapat dijelaskan bahwa:

  1. Empat actor, yaitu staff general affair, accounting, manager dan direktur.

  2. Tiga life line, yaitu aset, penyusutan dan laporan.

  3. Tujuh messages, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi antar actor.

Analisis Sistem yang Berjalan

Metode Analisis SWOT

Analisis SWOT dilakukan dengan mengidentifikasi kekuatan dan faktor-faktor positif yang berasal dari internal organisasi (strenghts), kelemahan dan faktor-faktor negatif dari internal (weakness), peluang atau kesempatan dan keuntungan dari faktor eksternal (opportunities) dan ancaman atau resiko yang dipengaruhi oleh faktor eksternal organisasi (threats).

Tabel 3.1 Faktor Strategi Internal PT TirtaNusa Indotama

Tabel 3.2 Faktor Strategi Eksternal PT TirtaNusa Indotama

Berdasarkan tabel tersebut, peneliti dapat melakukan analisis untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk memanfaatkan suatu peluang yang tersedia (strategi S-O) serta menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang ada (strategi S-T). Setelah itu dilakukan analisis strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki dalam meraih peluang yang ada (strategi W-O) maupun mengatasi ancaman yang ada (strategi W-T).

Tabel 3.3 Analisis Strategi ST

Tabel 3.4 Analisis Strategi SO

Tabel 3.5 Analisis Strategi WO

Tabel 3.6 Analisis Strategi WT

Analisis Permasalahan

Berdasarkan analisis sistem yang dilakukan oleh peneliti dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem inventaris aset yang sedang berjalan saat ini belum berjalan dengan baik karena disebabkan berbagai faktor antara lain:

  1. Sistem sudah terkomputerisasi dengan menggunakan Ms. Excel tetapi pengolahannya belum maksimal karena data aset yang diterima masih melalui buku.

  2. Sistem inventaris aset yang berjalan masih membutuhkan waktu yang lama dalam melakukan prosesnya sehingga menyebabkan laporan terhambat.

  3. Tidak memperhatikan jangka waktu penyusutan aset.

Analisis Kontrol

Proses inventaris aset yang sedang berjalan saat ini perlu ditingkatkan sistem yang lebih baik agar pengolahannya dapat berjalan secara maksimal karena masih ditemukan kendala yang menghambat kegiatan seperti aset yang ada tidak semuanya diinput, tidak adanya pengawasan aset dan tidak adanya jangka waktu peyusutan aset, karena pengolahan data yang tidak maksimal membuat laporan aset tidak akurat.

Analisis Waktu dan Tenaga Kerja

Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh peneliti dapat ditarik kesimpulan, bahwa masih adanya waktu yang dibutuhkan dalam proses pengelolan data inventaris aset, seperti:

  1. Proses penginputan aset yang baru dibeli memerlukan waktu kurang lebih empat menit.

  2. Proses perekapan data transaksi menggunakan Ms. Excel masih membutukan waktu lebih dari dua puluh empat jam.

  3. Laporan aset yang dibuat setiap bulannya membutuhkan waktu kurang lebih tiga jam karena laporan dibuat secara manual dengan menyalin data pengeluaran dan pemasukan yang bersumber dari Ms. Excel.

Analisis Kebutuhan Sistem

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, di mana dalam penyediaan informasi sebagai pendukung suatu laporan inventaris membutuhkan waktu dalam pendataan aset. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem informasi perancangan inventarisasi aset yang akan mengurangi kendala-kendala yang terjadi, sehingga akan mempermudah dalam proses pendataan agar suatu data yang disajikan menjadi jelas. Sistem yang lebih baik akan meningkatkan kualitas kinerja seseorang, maka kebutuhan sistem yang diharapkan antara lain:

  1. Proses inventarisasi aset yang dilakukan berupa sistem web untuk mempermudah input data, mengetahui jumlah keseluruhan aset serta mengetahui jangka waktu penyusutan aset dan akan menghemat waktu dalam pembuatan laporan serta meminimalisasikan terjadinya kesalahan.

  2. Sistem mempermudah dalam proses pengelolaan data serta adanya update data aset yang terbaru yang berfungsi untuk memperbaiki kekurangan sistem yang berjalan.

  3. Dapat memberikan informasi yang akurat sehingga informasi tersebut dapat berguna bagi manajemen untuk digunakan dalam suatu pengambilan keputusan.

Konfigurasi Sistem yang Berjalan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

  1. Processor : Intel Pentium IV®

  2. Monitor : Dell 19” LCD

  3. Mouse : Logitech M105

  4. Keyboard : Logitech Classic K120

  5. RAM : 2 GB

  6. Hardisk : 500 GB

  7. Printer : Epson LX310

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

  1. Windows 7

  2. Visual Paradigm for UML 13.0

  3. Database Server MySQL

  4. Microsoft Office 2007

  5. XAMPP v5.6.28

  6. Adobe Dreamweaver CS 6

  7. Mozzila Firefox

Hak Akses (Brainware)

  1. Staff General Affair

  2. Accounting

  3. Manager

  4. Direktur

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Tabel 3.7 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Tabel 3.8 Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

Tabel 3.9 Elisitasi Tahap III

Final Draft Elisitasi

Tabel 3.10 Final Draft Elisitasi

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Berdasarkan hasil diskusi dengan user atau pihak yang berkepentingan, telah diketahui bahwa sistem yang ada belum sepenuhnya memenuhi kriteria dalam kegiatan proses inventaris aset yang efisien. Setelah peneliti mengetahui sistem yang ada maka langkah berikutnya adalah melakukan desain perancangan sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki atau memenuhi kriteria pada proses inventaris aset yang efisien.

Tahap perancangan sistem yang digambarkan sebagai perancangan untuk membangun suatu sistem dan mengkonfigurasikan komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras sehingga menghasilkan sistem yang baik. Analisis rancangan sistem yang diusulkan akan peneliti jelaskan ke dalam sebuah bentuk diagram. Berikut ini peneliti jabarkan mengenai gambaran use case diagram, activity diagram dan sequence diagram.

Diagram Rancangan Sistem

Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan

Peneliti telah membuat rancangan use case diagram berdasarkan prosedur sistem yang telah peneliti usulkan untuk menggambarkan proses sistem inventarisasi aset yang baru.

Gambar 4.1 Use Case Diagram sistem yang diusulkan

Berdasarkan gambar di atas, maka bagian use case tersebut dapat peneliti jabarkan sebagai berikut :

  1. Use case login

  2. Actor : staff general affair, accounting, manager dan direktur.

    Scenario : setiap actor diharuskan melakukan login ke dalam sistem dengan cara menginput username beserta password.

  3. Use case halaman utama

  4. Actor : staff general affair, accounting, manager dan direktur.

    Scenario : setelah berhasil login seluruh actor akan memasuki halaman utama sistem..

  5. Use case master data

  6. Actor : staff general affair dan accounting.

    Scenario : menu halaman yang terdapat sub menu halaman aset dan halaman penyusutan.

  7. Use case aset

  8. Actor : staff general affair.

    Scenario : staff general affair melakukan penginputan aset dan pencarian aset..

  9. Use case penyusutan

  10. Actor : accounting.

    Scenario : accounting melakukan input dan pencarian data penyusutan aset.

  11. Use case laporan

  12. Actor : staff general affair, accounting, manager dan direktur.

    Scenario : seluruh actor dapat masuk ke menu laporan yang terdapat sub menu laporan aset dan sub menu laporan penyusutan.

  13. Use case laporan aset

  14. Actor : staff general affair, accounting, manager dan direktur.

    Scenario : seluruh actor dapat melihat dan melakukan pencarian laporan aset berdasarkan bulan atau tahun.

  15. Use case laporan penyusutan

  16. Actor : staff general affair, accounting, manager dan direktur.

    Scenario : keempat actor dapat melakukan pencarian laporan penyusutan aset berdasarkan bulan atau tahun.

  17. Use case grafik

  18. Actor : staff general affair, accounting, manager dan direktur.

    Scenario : seluruh actor dapat melihat data grafik penyusutan.

  19. Use case user

  20. Actor : direktur.

    Scenario : direktur mempunyai kewenangan penuh untuk menambah user atau mengganti user pada sistem.

  21. Use case log out

  22. Actor : staff general affair, accounting, manager dan direktur.

    Scenario : seluruh actor dapat mengakhiri sistem..

Activity Diagram Sistem yang Diusulkan

Peneliti telah membuat rancangan activity diagram berdasarkan prosedur sistem yang telah peneliti usulkan untuk menggambarkan proses sistem inventarisasi aset yang baru dan dapat menggambarkan proses pararel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

Activity Diagram Staff General Affair

Rancangan activity diagram yang peneliti usulkan untuk actor staff general affair adalah sebagai berikut:

Gambar 4.2 Activity diagram usulan staff general affair

Berdasarkan gambar tersebut, maka bagian activity diagram tersebut dapat peneliti jabarkan sebagai berikut:

  1. Satu initial node, yang mengawali obyek.

  2. Dua puluh action state, yaitu menggambarkan eksekusi kegiatan.

  3. Enam fork node, yaitu menjelaskan terjadinya beberapa aliran.

  4. Satu decision node, yaitu menjelaskan terjadinya dua kemungkinan proses pada action login.

  5. Satu activity final node, obyek yang diakhiri.

Activity Diagram Accounting

Rancangan activity diagram yang peneliti usulkan untuk actor accounting adalah sebagai berikut:

Gambar 4.3 Activity diagram usulan accounting

Berdasarkan gambar tersebut, maka bagian activity diagram tersebut dapat peneliti jabarkan sebagai berikut:

  1. Satu initial node, yang mengawali obyek.

  2. Dua puluh tiga action state, yaitu menggambarkan eksekusi kegiatan.

  3. Tujuh fork node, yaitu menjelaskan terjadinya beberapa aliran.

  4. Satu decision node, yaitu menjelaskan terjadinya dua kemungkinan proses pada action login.

  5. Satu activity final node, obyek yang diakhiri.

Activity Diagram Manager

Rancangan activity diagram yang peneliti usulkan untuk actor manager adalah sebagai berikut:

Gambar 4.4 Activity diagram usulan manager

Berdasarkan gambar tersebut, maka bagian activity diagram tersebut dapat peneliti jabarkan sebagai berikut:

  1. Satu initial node, yang mengawali obyek.

  2. Enam belas action state, yaitu menggambarkan eksekusi kegiatan.

  3. Lima fork node, yaitu menjelaskan terjadinya beberapa aliran.

  4. Satu decision node, yaitu menjelaskan terjadinya dua kemungkinan proses pada action login.

  5. Satu activity final node, obyek yang diakhiri.

Activity Diagram Direktur

Rancangan activity diagram yang peneliti usulkan untuk actor direktur adalah sebagai berikut:

Gambar 4.5 Activity diagram usulan direktur

Berdasarkan gambar tersebut, maka bagian activity diagram tersebut dapat peneliti jabarkan sebagai berikut:

  1. Satu initial node, yang mengawali obyek.

  2. Sembilan belas action state, yaitu menggambarkan eksekusi kegiatan.

  3. Lima fork node, yaitu menjelaskan terjadinya beberapa aliran.

  4. Satu decision node, yaitu menjelaskan terjadinya dua kemungkinan proses pada action login.

  5. Satu activity final node, obyek yang diakhiri.

Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan

Peneliti telah membuat rancangan sequence diagram berdasarkan prosedur sistem yang telah peneliti usulkan untuk menggambarkan proses sistem inventarisasi aset yang baru dan dapat menggambarkan interaksi antar obyek di dalam dan di sekitar sistem berupa messages yang digambarkan terhadap waktu.

Sequence Diagram Staff General Affair

Rancangan sequence diagram yang peneliti usulkan untuk actor staff general affair adalah sebagai berikut:

Gambar 4.6 Sequence diagram usulan staff general affair

Berdasarkan gambar tersebut, maka bagian sequence diagram tersebut dapat peneliti jabarkan sebagai berikut:

  1. Satu actor, yang melakukan kegiatan yaitu staff general affair

  2. Enam lifeline, yaitu terdiri dari login, halaman utama, master data, laporan, grafik dan log out.

  3. Tiga belas messages, yaitu komunikasi antar obyek yang dilakukan oleh actor antara lain memasukan username dan password, login salah, perulangan login jika gagal, login berhasil, masuk halaman utama, input data aset, mencari data aset, mencari rekapan laporan aset, mengunduh laporan aset, print laporan aset, mencari rekapan laporan penyusutan, mengunduh laporan penyusutan, print laporan penyusutan, melihat grafik penyusutan, melakukan log out.

Sequence Diagram Accounting

Rancangan sequence diagram yang peneliti usulkan untuk actor accounting adalah sebagai berikut:

Gambar 4.7 Sequence diagram usulan accounting

Berdasarkan gambar tersebut, maka bagian sequence diagram tersebut dapat peneliti jabarkan sebagai berikut:

  1. Satu actor, yang melakukan kegiatan yaitu accounting

  2. Enam lifeline, yaitu terdiri dari login, halaman utama, master data, laporan, grafik dan log out.

  3. Tiga belas messages, yaitu komunikasi antar obyek yang dilakukan oleh actor antara lain memasukan username dan password, login salah, perulangan login jika gagal, login berhasil, masuk halaman utama, input data penyusutan, mencari data penyusutan, mencari rekapan laporan aset, mengunduh laporan aset, print laporan aset, mencari rekapan laporan penyusutan, mengunduh laporan penyusutan, print laporan penyusutan, melihat grafik penyusutan, melakukan log out.

Sequence Diagram Manager

Rancangan sequence diagram yang peneliti usulkan untuk actor manager adalah sebagai berikut:

Gambar 4.8 Sequence diagram usulan manager

Berdasarkan gambar tersebut, maka bagian sequence diagram tersebut dapat peneliti jabarkan sebagai berikut:

  1. Satu actor, yang melakukan kegiatan yaitu manager

  2. Lima lifeline, yaitu terdiri dari login, halaman utama, laporan, grafik dan log out.

  3. Sepuluh messages, yaitu komunikasi antar obyek yang dilakukan oleh actor antara lain memasukan username dan password, login salah, perulangan login jika gagal, login berhasil, masuk halaman utama, mencari rekapan laporan aset, mengunduh laporan aset, print laporan aset, mencari rekapan laporan penyusutan, mengunduh laporan penyusutan, print laporan penyusutan, melihat grafik penyusutan, melakukan log out.

Sequence Diagram Direktur

Rancangan sequence diagram yang peneliti usulkan untuk actor direktur adalah sebagai berikut:

Gambar 4.9 Sequence diagram usulan direktur

Berdasarkan gambar tersebut, maka bagian sequence diagram tersebut dapat peneliti jabarkan sebagai berikut:

  1. Satu actor, yang melakukan kegiatan yaitu direktur

  2. Enam lifeline, yaitu terdiri dari login, halaman utama, laporan, grafik, user dan log out.

  3. Dua belas messages, yaitu komunikasi antar obyek yang dilakukan oleh actor antara lain memasukan username dan password, login salah, perulangan login jika gagal, login berhasil, masuk halaman utama, mencari rekapan laporan aset, mengunduh laporan aset, print laporan aset, mencari rekapan laporan penyusutan, mengunduh laporan penyusutan, print laporan penyusutan, melihat grafik penyusutan, menambah user, menghapus user dan melakukan log out.

Class Diagram Sistem yang Diusulkan

Dengan rancangan yang telah diajukan sebelumnya, maka peneliti turut pula menyiapkan rancangan class diagram berdasarkan prosedur sistem yang telah peneliti usulkan yang digunakan untuk memperlihatkan gambaran himpunan kelas, antar muka dan relasi-relasi antar obyek sekaligus turut pula digunakan untuk memanipulasi suatu keadaan yang menggambarkan suatu obyek tersebut.

Gambar 4.10 Class diagram yang diusulkan

Berdasarkan gambar di atas, maka class diagram tersebut dapat peneliti jabarkan sebagai berikut:

  1. Tiga class, himpunan dari obyek-obyek yang berbagi atribut serta operasi yang sama.

  2. Tiga association, hubungan antara objek satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai.

Rancangan Basis Data

  1. Spesifikasi Basis Data User

  2. a. Nama Tabel : data_user

    b. Media : Harddisk

    c. Isi : id_user+lvl_user+nm_user+tgl_lhr_user+almt_lhr_user+almt_skrng_user+jbtn_user+username+password

    d. Primary key : id_user

    e. Panjang Record : 33

    Tabel 4.1 Basis Data User

  3. Spesifikasi Basis Data Aset

  4. a. Nama Tabel : data_aset

    b. Media : Harddisk

    c. Isi : kode_aset+tgl_buat+nama_aset+id_kelompok+kelompok_aset+lokasi+tgl_beli+kondisi+harga_beli+id_user+nm_user

    d. Primary key : kode_aset

    e. Panjang Record : 26

    Tabel 4.2 Basis Data Aset

  5. Spesifikasi Basis Data Penyusutan

  6. a. Nama Tabel : data_penyusutan

    b. Media : Harddisk

    c. Isi : id_pysutan+tgl_buat+ktrgn+mtde_pyusutan+tgl_prleh+awl_pysutan+jns_hrta+bl_th+akh_pysutan+jml_unt+hrg_prleh_prunt

    +hrg_prleh_ttl+pysutan_perth_ini+sst_ke+jml_pysutan_fis+jml_pysutan_kom+sls_pysutan+nilai_bk+cttn+id_user+nm_user

    d. Primary key : id_pysutan

    e. Panjang Record : 83

    Tabel 4.3 Basis Data Penyusutan

Perbedaan Prosedur antara Sistem Berjalan dengan Sistem Diusulkan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan oleh peneliti terdapat perbedaan antara sistem yang sedang berjalan dengan sistem yang telah diusulkan dan perbedaan itu peneliti jabarkan sebagai berikut:

Tabel 4.4 Perbedaan Sistem yang Berjalan dengan yang Diusulkan

Rancangan Prototype

Tampilan Prototype Login

Tampilan prototype login ini berisi tampilan login yang akan digunakan beberapa level user untuk mengakses masuk halaman utama.

Gambar 4.11 Tampilan Prototype Login

Tampilan Prototype Halaman Utama

Tampilan prototype halaman utama ini berisi tampilan profil user yang mengakses dan beberapa ikon menu seperti master data, laporan, grafik dan user.

Gambar 4.12 Tampilan Prototype Halaman Utama

Tampilan Prototype Menu Aset

Tampilan prototype menu aset yang terdapat di master data ini berisi tampilan kode aset, nama aset, kelompok, tanggal beli, harga, user, jumlah, lokasi dan kondisi.

Gambar 4.13 Tampilan Prototype Menu Aset

Tampilan Prototype Menu Input Aset

Tampilan prototype menu input aset ini berisi tampilan penginputan data aset yang akan dilakukan oleh staff general affair.

Gambar 4.14 Tampilan Prototype Menu Input Aset

Tampilan Prototype Menu Penyusutan

Tampilan prototype menu penyusutan yang terdapat di master data ini berisi tampilan kode aset, nama aset, kelompok, tanggal beli, harga beli, awal susut, tahun, bulan, akhir susut dan susut kesekian.

Gambar 4.15 Tampilan Prototype Menu Penyusutan

Tampilan Prototype Menu Input Penyusutan

Tampilan prototype menu input penyusutan ini berisi tampilan penginputan data penyusutan yang akan dilakukan oleh accounting.

Gambar 4.16 Tampilan Prototype Menu Input Penyusutan

Tampilan Prototype Menu Laporan Aset

Tampilan prototype menu laporan aset ini berisi tampilan jumlah kelompok aset dan jumlah proses yang dapat mencari laporan lengkapnya di tombol cari laporan.

Gambar 4.17 Tampilan Prototype Menu Laporan Aset

Tampilan Prototype Menu Laporan Aset Print

Tampilan prototype menu ini berisi tampilan jumlah aset secara keseluruhan yang telah dicari melalui tombol cari laporan melalui input bulan atau tahun.

Gambar 4.18 Tampilan Prototype Menu Laporan Aset Print

Tampilan Prototype Menu Laporan Penyusutan

Tampilan prototype menu laporan penyusutan ini berisi tampilan jumlah kelompok aset dan jumlah penyusutan yang dapat di cari laporan lengkapnya di tombol cari.

Gambar 4.19 Tampilan Prototype Menu Laporan Penyusutan

Tampilan Prototype Menu Laporan Penyusutan Print

Tampilan prototype menu ini berisi tampilan jumlah penyusutan aset secara keseluruhan yang telah dicari melalui tombol cari laporan melalui input bulan atau tahun.

Gambar 4.20 Tampilan Prototype Menu Laporan Penyusutan Print

Tampilan Prototype Menu Grafik

Tampilan prototype menu grafik ini berisi tentang flowchart grafik penyusutan selama setahun.

Gambar 4.21 Tampilan Prototype Menu Grafik

Tampilan Prototype Menu User

Tampilan prototype menu user ini berisi tentang semua data user yang ada di dalam sistem dan hanya direktur yang dapat melakukan penambahan atau penghapusan user.

Gambar 4.22 Tampilan Prototype Menu User

Rancangan Web yang Diusulkan

Tampilan Web Login

Tampilan rancangan web login ini berisi tampilan login yang akan digunakan beberapa level user untuk mengakses masuk halaman utama

Gambar 4.23 Tampilan Rancangan Web Login

Tampilan Web Halaman Utama

Tampilan rancangan web halaman utama ini berisi tampilan data aset dan beberapa ikon menu seperti master data, laporan, grafik dan user.

Gambar 4.24 Tampilan Rancangan Web Halaman Utama

Tampilan Web Menu Aset

Tampilan rancangan web menu aset yang terdapat di master data ini berisi tampilan kode aset, nama aset, kelompok, tanggal beli, harga, user, jumlah, lokasi dan kondisi.

Gambar 4.25 Tampilan Rancangan Web Menu Aset

Tampilan Web Menu Input Aset

Tampilan program menu input penyusutan ini berisi tampilan penginputan data aset yang akan dilakukan oleh staff general affair.

Gambar 4.26 Tampilan Rancangan Web Menu Input Aset

Tampilan Web Menu Penyusutan

Tampilan rancangan web menu penyusutan yang terdapat di master data ini berisi tampilan kode aset, nama aset, kelompok, tanggal beli, harga beli, awal susut, tahun, bulan, akhir susut dan susut kesekian.

Gambar 4.27 Tampilan Rancangan Web Menu Penyusutan

Tampilan Web Menu Input Penyusutan

Tampilan program menu input penyusutan ini berisi tampilan penginputan data penyusutan yang akan dilakukan oleh accounting.

Gambar 4.28 Tampilan Rancangan Web Menu Penyusutan

Tampilan Web Menu Laporan Aset

Tampilan rancangan web menu laporan aset ini berisi tampilan jumlah kelompok aset dan jumlah proses yang dapat mencari laporan lengkapnya di tombol cari laporan.

Gambar 4.29 Tampilan Rancangan Web Menu Laporan Aset

Tampilan Web Menu Laporan Aset Print

Tampilan rancangan web menu ini berisi tampilan jumlah aset secara keseluruhan yang telah dicari melalui tombol cari laporan melalui input bulan atau tahun.

Gambar 4.30 Tampilan Rancangan Web Menu Laporan Aset Print

Tampilan Web Menu Laporan Penyusutan

Tampilan rancangan web menu laporan penyusutan ini berisi tampilan jumlah kelompok aset dan jumlah penyusutan yang dapat di cari laporan lengkapnya di tombol cari.

Gambar 4.31 Tampilan Rancangan Web Menu Laporan Penyusutan

Tampilan Web Menu Laporan Penyusutan Print

Tampilan rancangan web menu ini berisi tampilan jumlah penyusutan aset secara keseluruhan yang telah dicari melalui tombol cari laporan melalui input bulan atau tahun.

Gambar 4.32 Tampilan Rancangan Web Menu Laporan Penyusutan Print

Tampilan Web Menu Grafik

Tampilan rancangan web menu grafik ini berisi tentang flowchart grafik penyusutan selama setahun.

Gambar 4.33 Tampilan Rancangan Web Menu Grafik

Tampilan Web Menu User

Tampilan rancangan web menu user ini berisi tentang semua data user yang ada di dalam sistem dan hanya direktur yang dapat melakukan penambahan atau penghapusan user.

Gambar 4.34 Tampilan Rancangan Web Menu User

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

  1. Processor : Intel Core i3-4130 3.4Ghz

  2. Monitor : DELL 20” E2016HV

  3. Mouse : Genius DX-220 USB

  4. Keyboard : Genius KB-125 USB

  5. RAM : DDR3 2 GB

  6. Harddisk : 500 GB HDD

  7. Printer : Epson L455

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

  1. Windows 7

  2. Visual Paradigm for UML 13.0

  3. Database Server : MySQL

  4. Microsoft Office 2013

  5. XAMPP 7.0.9

  6. Adobe Dreamweaver CS6

  7. Web Browser: Google Chrome 55.0.2883

Hak Akses

Dalam rancangan sistem inventarisasi aset tetap ini, user yang berhak menginput dan mengoperasikan sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Staff Generall Affair

  2. Accounting

  3. Manager

  4. Direktur

Black Box Testing

Dalam tahap pengujian sistem secara keseluruhan, peneliti menggunakan metode black-box testing untuk memastikan bahwa program sistem yang telah peneliti buat apakah masih terdapat kesalahan atau tidak. Dari setiap tes pengujian ini tidak menutup kemungkinan masih adanya kesalahan dari sistem yang telah di tes, namun pengujian ini setidaknya dapat meminimalisir kesalahan fungsionalitas program yang terdapat di dalam sistem.

Tabel 4.5 Black-box Testing

Time Schedule

Di dalam penulisan dan perancangan penelitian ini peneliti memiliki batasan waktu dalam menyelesaikannya agar proses perancangannya dapat segera diselesaikan sesuai target dan dapat dimanfaatkan oleh pihak PT TirtaNusa Indotama. Berikut rincian dan jadwal kegiatan tersebut:

Tabel 4.6 Time Schedule

Estimasi Biaya

Setelah peneliti melakukan penjadwalan yang telah tertera sebelumnya, maka peneliti telah membuat pula estimasi biaya yang dibutuhkan untuk perancangan dan penulisan laporan ini, diantaranya:

Tabel 4.7 Estimasi Biaya Penelitian

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti serta mengacu kepada rumusan masalah yang telah diperoleh sebelumnya dan penjelasan pada bab bab yang telah ada, maka laporan skripsi ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

  1. Permasalahan yang selama ini terjadi pada proses laporan inventaris aset di PT TirtaNusa Indotama adalah sistem laporan tersebut belum menggunakan sistem yang efisien masih menggunakan Ms. Excel yang terkadang penginputannya cenderung tidak memperhatikan jangka masa penyusutan dan dalam pembuatan laporannya pun belum terotomatis sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam menyelesaikan laporannya.

  2. Proses inventaris yang sesuai agar dapat berguna bagi pihak manajemen untuk menganalisa laporannya adalah proses dengan menggunakan program web dimana di dalam web tersebut laporan sudah tersedia dalam bentuk data yang lengkap dan sudah ada jangka masa penyusutannya sehingga manajemen dapat melihat aset apa saja yang masih memiliki nilai.

  3. Setelah mengetahui segala kelemahan serta agar tetap mempertahankan kelebihan yang telah ada maka peneliti membuat suatu rancangan inventarisasi aset tetap menggunakan metode elisitasi dimana pihak stakeholder dapat mengetahui apa saja yang benar-benar dibutuhkan perusahaan agar nantinya perancangan tersebut dapat dibuat sesuai dengan harapan yang ada serta dilanjutkan dengan menggunakan metode testing program untuk mengetahui bagian apa saja yang masih bermasalah dan dapat diperbaiki jika memang memungkinkan.

Saran

Peneliti menyadari bahwasanya tidak ada sistem yang teramat sempurna, namun jika semakin baik sistem yang kita punya maka semakin efektif pula pengerjaannya dan beberapa saran yang dapat peneliti berikan kepada PT TirtaNusa Indotama ialah:

  1. Dengan adanya sistem yang telah peneliti usulkan ini maka perlu diadakannya sosialisasi dan sedikit pelatihan terhadap pegawai yang akan berinteraksi langsung dengan sistem yang baru ini.

  2. Apabila sistem yang baru ini sudah benar-benar berjalan maka perlu dilakukan persiapan perihal bagaimana melakukan evaluasi dan perbaikan secara berkala sesuai dengan perkembangan dan kebijakan yang terjadi di perusahaan.

  3. Pengimplementasian sistem inventarisasi aset ini sangat berpeluang untuk dikembangkan kembali menjadi versi yang lebih baik, terutama dari segi keamanan yang mungkin dapat terjadi ancaman yang berasal dari eksternal perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 Zakiyudin, Ais. 2012. Sistem Informasi Manajemen, Edisi 2. Jakarta: Mitra Wacana Media.
  2. Diana, Anastasia, Lilis Setiawati. 2011. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: Andi Offset.
  3. 3,0 3,1 Kartikahadi, Hans, dkk. 2012. Akuntansi Keuangan berdasarkan SAK Berbasis IFRS. Jakarta: Salemba Empat.
  4. 4,0 4,1 4,2 Hery. 2014. Akuntansi Aset, Liabilitas, dan Ekuitas. Jakarta: Grasindo.
  5. Sugiama, A Gima. 2013. Manajemen Aset Pariwisata. Bandung: Guardaya Intimarta.
  6. Siregar, Doli. 2004. Manajemen Aset. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  7. Rangkuti, Freddy. 2011. SWOT Balanced Scored: Teknik Menyusun Strategi Korporat Yang Efektif Plus Cara Mengelola Kinerja dan Risiko. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  8. David, Fred. 2008. Manajemen Strategis, Edisi Sepuluh. Jakarta: Salemba Empat.
  9. Fahmi, dkk. 2013. Analisis SWOT. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  10. Sugiarti, Yuni. 2013. Analisis & Perancangan UML (Unified Modelling Language) Generated VB.6. Yogyakarta: Graha Ilmu
  11. Alim, Yadanur, dkk. 2012. “Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Pemeriksaan Pasien di Instalasi Radiologi RSUD Kajen dengan Unified Process”. Semarang: Jurnal Masyarakat Informatika Vol. 2, No. 4
  12. Indrajani. 2011. Perancangan Basis Data dalam All in 1. Jakarta: Elex Media Komputindo.
  13. Rahardja, Untung, Hidayati, Mia Novalia. 2011. “Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Methode DMQ Base Level”. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.4, No. 3-Mei 2011.
  14. Fathansyah. 2012. Basis Data. Bandung: Informatika.
  15. Winarno, Edy, dkk. 2013. Buku Sakti Pemrograman PHP. Jakarta: Elex Media Komputindo.
  16. Prasetio, Adhi. 2012. Buku Pintar Pemrograman WEB. Jakarta: mediakita.
  17. Raharjo, Budi. 2011. Belajar Otodidak Membuat Database Menggunakan MySQL. Bandung: Informatika.
  18. Sadeli, Muhammad. 2013. Pemrograman Database dengan Visual Basic 2010. Palembang: Maxikom.
  19. Sambanthan, K Thirugnana, S Dhenakaran. 2012. “A Comparative Study on Adobe Dreamweaver and Microsoft FrontPage”. India: IJARCSSE Vol. 2 No. 11-November 2012
  20. Guritno, Suryo, dkk. 2011. Theory and Application of IT Research: Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: CV Andi Offset.
  21. Acharya, Shivani, Vidhi Pandya. 2013. “Bridge between Black Box and White Box – Gray Box Testing Technique”. International Journal of Electronics and Computer Science Engineering Vol. 2, No. 1-May 2013.
  22. Nidhra, Srinivas, Jagruthi Dondeti. 2012. “Black Box and White Box Testing Techniues – A Literature Review”. India: IJESA Vol. 2, No. 2-June 2012.
  23. Semiawan, Conny. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo.

DAFTAR LAMPIRAN

Contributors

Dela.octarina