SI1011464429

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

MANAJEMEN SISTEM INVENTORY PADA PT. CHAROEN

POKPHAND JAYA FARM

KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN TANGERANG


SKRIPSI



Disusun Oleh :

NIM :
: 1011464429
NAMA :


JURUSAN SISTEM INFORMASI MANJEMEN

KONSENTRASI SI (Sistem Informasi)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

MANAJEMEN SISTEM INVENTORY PADA PT. CHAROEN

POKPHAND JAYA FARM

Disusun Oleh :

NIM
: 1011464429
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi Manajemen
Konsentrasi
: SI (Sistem Informasi)

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
NIP : 000594
       
NID : 10002

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

MANAJEMEN SISTEM INVENTORY PADA PT. CHAROEN

POKPHAND JAYA FARM

Disusun Oleh :

NIM
: 1011464429
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2015 / 2016

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Endang Suryana, S.Sos, MM)
   
(Bayu Pramono, S.kom)
NID : 07142
   
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

MANAJEMEN SISTEM INVENTORY PADA PT. CHAROEN

POKPHAN JAYA FARM


Dibuat Oleh :

NIM
: 1011464429
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2015/2016

Dewan Penguji,

Tangerang, Januari 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini,

NIM
: 1011464429
Nama
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Manajemen Informatika

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis Saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Strata Satu (S-1), baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika tenyata pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang,20 Januari 2016

 
 
 
 
 
NIM : 101464429

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI


PT Charoen Pokphan Jaya Farm merupakan perusahaan yang bergerak di bidang peternakan dan perkebunan. Pendataan persediaan barang yang akurat adalah hal yang utama dan menjadi suatu tujuan yang harus dicapai guna memberikan kepuasan dan kemudahan dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh karyawan dan atasannya. Sistem persediaan barang masih pada saat ini kurang efektif dan mengakibatkan laporan yang dibutuhkan tidak akurat dan pemborosan waktu. Penulisan ini membuat Sistem Persediaan Barang-barang agar lebih efektif. Sistem ini dibuat menggunakan metode analisa dan perancangan berorientasi objek, dimulai dari analisa sistem berjalan menggunakan Unified Modelling Language (UML), elisitasi kebutuhan sistem, serta penggambaran sistem yang diusulkan melalui Unified Modelling Language (UML). Penulis juga menggunakan konsep yang terkomputerisasi untuk mempermudah mengontrol persediaan material dan menghasilkan laporan akurat yang dibutuhkan perusahaan guna untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

Kata kunci : Sistem Informasi, Persediaan Barang, dan Unified Modelling Language.

ABSTRACT

PT Charoen Pokphan Jaya Farm is a company engaged in the field of livestock and plantations. Documenting an accurate inventory is the main thing and become a goal that must be achieved in order to give satisfaction and ease in obtaining the information needed by the employee and his supervisor. Inventory system is currently less effective and lead to inaccurate reports needed and a waste of time. This makes the writing of Inventory System The goods to be more effective. The system is built using object-oriented analysis and design, starting from the analysis of the system is running using the Unified Modeling Language (UML), system requirements elicitation, and the depiction of the proposed system through the Unified Modeling Language (UML). The author also uses the concept of computerized to facilitate inventory control of materials and produce accurate reports that the company needs in order to improve company performance.

Keywords: Information Systems, Inventory, and the Unified Modeling Language.

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim

Alhamdulillah puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Dimana Skripsi ini disajikan dalam bentuk buku yang sederhana. Adapun judul penulisan Skripsi yang diambil adalah Manajemen Sistem Inventory Pada PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh pihak akademik kepada mahasiswa dalam rangka memperoleh ilmu, dan merupakan salah satu syarat untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan program Strata Satu (S-1) pada STMIK Raharja.

Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil berdasarkan hasil observasi, wawancara, serta sumber literature yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.

2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua 1 STMIK Raharja.

3. Nur Azizah, M.Akt., M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.

4. Bapak Endang Suryana,S.Sos., MM selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.

5. Bapak Bayu Pramono, S.Kom selaku dosen pembimbing ke dua yang telah membantu dalam sistem pemograman penulis.

6. Bapak Subadi, selaku pembimbing lapangan di PT. Charoen Pokphan Jaya Farm yang telah membantu peneliti dalam mengumpulkan data-data.

7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada kami.

8. Seluruh staff dan karyawan PT. Charoen Pokphand Jaya Farm yang telah membantu dan memperlancar kegiatan observasi penulis.

9. Ayah, Ibu dan keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moril maupun materil serta doa untuk keberhasilan penulis.

10. Teman dan sahabat yang telah membantu memberikan motivasi, saran, dan kritik bagi penulis.

Akhir kata penulis berharap penulisan laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat di kemudian hari.

Tangerang, Januari 2016
Nama. Imam Arif Saktiyanto
NIM. 101464429

Daftar isi


DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT. Charoen Pokphand Jaya Farm

Gambar 3.2. Use Case Diagram Sistem yang Berjalan

Gambar 3.3. Use Activity Diagram Sistem berjalan

Gambar 4.1. Use Case Diagram Sistem yang di usulkan

Gambar 4.2. Use Activity Diagram yang di usulkan

Gambar 4.3. Sequence Diagram yang di usulkan

Gambar 4.4. State Machine Diagram yang di usulkan

Gambar 4.5. Class Diagram yang di usulkan

Gambar 4.6. Rancangan Tampilan Menu Login

Gambar 4.7. Rancangan Tampilan Menu Home

Gambar 4.8. Rancangan Tampilan Menu Material Datang

Gambar 4.9. Rancangan Tampilan Tambah Material Datang

Gambar 4.10. Rancangan Tampilan Menu Material Keluar

Gambar 4.11. Rancangan Tampilan Menu Tambah Material Keluar

Gambar 4.12. Rancangan Tampilan Menu Data Material

Gambar 4.13. Rancangan Tampilan Menu Tambah Data Material

Gambar 4.14. Rancangan Tampilan Menu Data Costumer

Gambar 4.15. Rancangan Tampilan Menu Tambah Data Constumer

Gambar 4.16. Rancangan Tampilan Menu Data Operator

Gambar 4.17. Rancangan Tampilan Menu Tambah Data Operator

Gambar 4.18. Rancangan Tampilan Menu Laporan

Gambar 4.19. Rancangan Tampilan Menu Admin

Gambar 4.20. Tampilan Login

Gambar 4.21. Tampilan Home

Gambar 4.22. Tampilan Material Datang

Gambar 4.23. Tampilan Tambah Material Datang

Gambar 4.24. Tampilan Menu Material Keluar

Gambar 4.25. Tampilan Menu Tambah Material Keluar

Gambar 4.26. Tampilan Menu Data Material

Gambar 4.27. Tampilan Menu Tambah Material

Gambar 4.28. Tampilan Menu Data Pelanggan

Gambar 4.29. Tampilan Menu Data Tambah Pelanggan

Gambar 4.30. Tampilan Menu Data Operator

Gambar 4.31. Tampilan Menu Data Tambah Operator

Gambar 4.32. Tampilan Menu Laporan

Gambar 4.33. Tampilan Menu Data Admin


DAFTAR TABEL


Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4 Final Elisitasi

Tabel 4.1 Tabel User

Tabel 4.2 Tabel Costumer

Tabel 4.3 Tabel Material

Tabel 4.4 Tabel Operator

Tabel 4.5 Tabel Laporan

DAFTAR SIMBOL

Simbol Use Case Diagram

Simbol Class Diagram

Simbol Sequence Diagram

Simbol State Machine Diagram

Simbol Activity Diagram

DAFTAR LAMPIRAN

  1. Formulir Validasi Skripsi

  2. Kartu Bimbingan Skripsi

  3. Kartu Studi Tetap Final ( KSTF )

  4. Pembayaran Bimbingan Skripsi

  5. Elisitasi Tahap I, Elisitasi Tahap II, Elisitasi Tahap III, Final Draft Elisitasi

  6. Formulir Pertemuan Stakeholder

  7. Formulir Seminar Proposal

  8. Formulir Pergantian Judul

  9. Formulir Penilaian Objektif Skripsi

  10. Surat Pengantar Observasi Skripsi

  11. Surat Keterangan Penelitian

  12. Surat Implementasi program

  13. Surat Keterangan Hibah Program + Kwitansi

  14. Daftar Wawancara

  15. Pembayaran Sidang dan Raharja Career

  16. Sertifikat OSPEK

  17. Sertifikat TOEFL

  18. Sertifikat Seminar IT

  19. Jurnal

  20. Formulir Final Presentasi

  21. Berita Acara Sidang

  22. Daftar Nilai

  23. Katalog Produk

  24. Daftar Riyawat Hidup

  25. Final Presentasi

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Dasar

Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Tata Sutarbi (2012:16)[1] perancangan Sistem merupakan tahap selanjutnya setelah analisa sistem. Setelah mendapatkan gambaran dengan jelas tentang apa yang akan dikerjakan pada analisa sistem.

Menurut Mulyanto (2009:271)[2], perancangan terdiri dari dua aktifitas utama, yaitu perancangan perangkat keras meliputi perancangan arsitektur serta perancangan perangkat lunak yang meliputi perancangan database yang berupa ERD dan perancangan sistem yang dapat berupa DFD.”

Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam jurnal CCIT Aisyah (2011:203) ) Pada metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama ”System Develoment Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dai usaha analisa dan desain”. Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut

a. Perancangan Sistem

Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi kemahasiswaan dengan teknologi mobile.

b. Analisa Sistem

Analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.

c. Perancangan

Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.

Tujuan Perancangan Sistem

Adapun tujuan yang hendak dicapai dari tahap perancangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut :?

a. Untuk memenuhi kebutuhan pemakaian sistem (user)?

b. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemograman komputer dan ahli - ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem.?

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Berikut adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, di antaranya:

  1. Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur – prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama – sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. (Agus Mulyanto, 2009 : 2) [2]

  2. Perancangan Sistem merupakan tahap selanjutnya setelah analisa sistem. Setelah mendapatkan gambaran dengan jelas tentang apa yang akan dikerjakan pada analisa sistem. (Tata Sutarbi, 2012 : 1) [1]

  3. Mendefinisikan sistem secara umum sebagai kumpulan dari elemen - elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sebagai satu kesatuan. (Agus Mulyanto, 2009 : 1) [2]

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem adalah kumpulan bagian-bagian atau subsistem-subsistem yang disatukan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan”.

Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai beberapa karakteristik, yaitu komponen atau elemen (component), batas sistem (boundary), lingkungkungan luar sistem (environment), penghubung (interface), masukan (input), pengolah (process), keluaran (output), sasaran (objective), atau tujuan (goal) :

  1. Komponen Sistem (components)

    Komponen - komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.

  2. Batasan Sistem (Boundary)

    Merupakan daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

    Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat merugikan atau menguntungkan sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem (Interface)

    Melalui penghubung ini memungkinkan sumber - sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem yang lainnya. Dengan penghubung, satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

  5. Masukan Sistem (Input)

    Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).

  6. Keluaran Sistem (output)

    Merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

  7. Pengolah Sistem (process)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

  8. Sasaran (Objectives) atau Tujuan (Goal)

Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. (Agus Mulyanto, 2009 : 2) )[2].

Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

  1. Sistem abstak (abstract system) dan sistem fisik (physical system)

    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem teologi yaitu sistem yang berupa pemikiran - pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan.

  2. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system)

    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Sistem buatan manusia melibatkan interaksi antara manusia dan mesin.

  3. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system)

    Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

  4. Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system)

  5. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya, oleh karena itu perlu adanya sistem pengendalian yang dapat menjaga agar pengaruh tersebut hanya berupa pengaruh yang baik saja. (Agus Mulyanto, 2009 : 8) )[2]

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian - kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Kesatuan nyata (fact and entity) adalah berupa suatu obyek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul - betul ada dan terjadi. Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data item. Data merupakan bentuk yang belum dapat memberikan manfaat yang besar bagi penerimanya, sehingga perlu suatu model yang nantinya akan dikelompokkan dan diproses untuk menghasilkan informasi. (Agus Mulyanto, 2009 : 15 ) )[2]

Definisi Informasi.

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi. Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai berikut :

  1. Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil sebuah keputusan. Informasi dapat disimpulkan sebagai hasil dari pengelolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan. (Maimunah, 2012 : 284) )[3]

  2. Informasi merupakan data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut. Informasi yang dihasilkan dari pengolahan suatu data oleh suatu sistem dapat menjadi sebuah data untuk sistem lain. (Agus Mulyanto, 2009 : 17) )[2]

Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat waktu (timeliness) dan relevan (relevance).

  1. Akurat

    Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut tidak bias atau menyesatkan, bebas dari kesalahan - kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data - data asli tersebut.

  2. Tepat waktu

    Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan. Mahalnya informasi disebabkan harus cepat dan tepat informasi tersebut didapat. Hal itu disebabkan oleh kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebut memerlukan bantuan teknologi - teknologi terbaru. Dengan demikian diperlukan teknologi - teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan informasi tersebut.

  3. Relevan

  4. Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap - tiap orang satu dengan lainnya berbeda. Misalnya, informasi mengenai kerusakan infrastruktur laboratorium komputer ditujukan kepada rektor universitas. Tetapi akan lebih relevan apabila ditujukan kepada penanggung jawab laboratorium. (Agus Mulyanto, 2009 : 247) )[2]

Nilai Informasi

Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. (Agus Mulyanto, 2009 : 247) ) [2]

Mutu Informasi

Menurut Gordon B. Davis, kesalahan informasi adalah antara lain disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut :

  1. Metode pengumpulan dan pengukuran data yang tidak tepat.

  2. Tidak dapat mengikuti prosedur pengolahan yang benar.

  3. Hilang/ tidak terolahnya sebagian data.

  4. Pemeriksaan/ pencatatan data yang salah.

  5. Dokumen induk yang salah.

  6. Kesalahan dalam prosedur pengolahan (misal : kesalahan program aplikasi komputer yang digunakan).

  7. Kesalahan yang dilakukan secara sengaja.

Penyebab kesalahan tersebut dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut:

  1. Kontrol sistem untuk menemukan kesalahan.

  2. Pemeriksaan internal dan eksternal.

  3. Penambahan batas ketelitian data.

  4. Instruksi dari pemakai yang terprogram secara baik dan dapat menilai adanya kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Istilah teknologi dan sistem informasi dapat digunakan secara informal tanpa mendefinisikan istilah tersebut. Penerapan sistem informasi pada prinsipnya lebih rumit, hal tersebut dapat difahami dengan baik dengan melihat perspektif teknologi yang berada dalam suatu organisasi. ( Kenneth & Laudon, 2008 ) )

Definisi Sistem Informasi

Sistem informasi (information system) menurut beberapa ahli, yaitu :

1) James mengemukakan bahwa “sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.” ( Agus Mulyanto, 2009 : 247 ) ) [2]

2.) Gelinnas mendefinisikan “sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada para pemakai.” ( Agus Mulyanto, 2009 : 247 ) )[1]

3) Sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan. ( Agus Mulyanto, 2009 : 247 ) ) [2]

4) sistem informasi (information system) merupakan kombinasi teratur dari orang-orang, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. ( O’Brian, 2012 : 16 ) )

Komponen Sistem Informasi

John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu :

  1. Blok Masukan (Input Block)

    Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  2. Blok Model (Model Block)

    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  3. Blok Keluaran (Output Block)

    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  4. Blok Teknologi (Technology Block)

    Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

  5. Blok Basis Data (Database Block)

    Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management Systems).

  6. Blok Kendali (Controls Block)

  7. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Analisis Sistem

Definisi Analisis Sistem

Informasi di dalam suatu organisasi sangat penting dan tidak dapat dikembangkan keberadaannya, karena informasi dapat membuat suatu organisasi meraih tujuan dari didirikannya organisasi tersebut. Dengan informasi suatu organisasi dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya dan dengan informasi juga suatu organisasi dapat mengontrol semua aktifitas yang ada di dalamnya.

Menurut Kristanto (2009:60) [4], “Analisa sistem adalah sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permsalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya”.

Tahap analisa setelah tahap perencanaan sistem (sistem planning), dan sebelum tahap desain sistem (sistem design). Tahap analisa sistem merupakan tahap yang sangat penting dan kritis, karena kesalahan sekecil apapun dalam analisa sistem akan menyebabkan kesalahan juga pada tahap selanjutnya yaitu desain sistem.

“Analisa sistem sebagai pengurai dari sistem informasi yang utuh kedalam bagian – bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan – permasalahan, kesempatan – kesempatan yang terjadi dan kebutuhan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan – perbaikan”.

Tujuan Analisis Sistem

Dikutip dalam Jurnal CCIT [2009], tujuan utama “Tahap analisis adalah untuk memahami dan mencatatkan keperluan-keperluan dalam pengajaran erat pengolahan permintaan-permintaan yang terus menerus berubah” (Tanti, 2009:206) [5].

Tahap – Tahap Analisis Sistem

Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya.

Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, diantaranya :

  1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah. Hal yang dilakukan diantaranya :

    a. Mengidentifikasikan penyebab masalah

    b. Mengidentifikasikan titik keputusan

    c. Mengidentifikasikan personil-personil kunci

  2. Understand, yaitu memahami kerja dari system yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan menganalisa cara kerja dari sistem yang sedang berjalan. Hal yang dilakukan diantaranya :

    a. Menentukan jenis penelitian

    b. Merencanakan jadwal penelitian

    c. Mengatur jadwal wawancara

    d. Mengatur jadwal observasi

    e. Membuat agenda wawancara

    f. Mengumpulkan hasil penelitian

  3. Analyze, yaitu melakukan analisa terhadap sistem. Hal yang dilakukan diantaranya :

    a. Menganalisis kelemahan system

    b. Menganalisis kebutuhan informasi bagi manajemen (pemakai)

  4. Report, Yaitu Membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Tujuan dari adanya laporan tersebut diantaranya :

a. Sebagai laporan bahwa proses analisis telah selesai dilakukan

b. Meluruskan kesalahan-kelsalahan mengenai apa yang telah ditemukan dalam proses analisis yang tidak sesuai menurut manajemen.

c. Meminta persetujuan kepada manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnya.

Unified Modelling Language (UML)

Definisi Unified Modeling Language (UML)

UML singkatan dari Unified Modelling Language yang berarti bahasa pemodelan standar. Menurut Chonoles (2003 : bab 1) mengatakan sebagai bahasa, berarti UML memiliki sintaks dan semantik. Ketika kita membuat model menggunakan konsep UML ada aturan - aturan yang harus diikuti. Bagaimana elemen pada model - model yang harus kita buat berhubungan satu dengan yang lainnya harus mengikuti standar yang ada. UML bukan hanya sekedar diagram, tetapi juga menceritakan konteksnya. Ketika pelanggan memesan sesuatu dari sistem, bagaimana transaksinya? Bagaimana sistem mengalami error yang terjadi? bagaimana keamanan terhadap sistem yang kita buat? Dan sebgainya dapat dijawab dengan UML (Prabowo Pudjo Widodo, 2011 : 8) [6]

Menurut (Joomla dari http://soetrasoft.com: 2014). Unified Modeling Language (UML) merupakan standard modeling language yang terdiri dari kumpulan-kumpulan diagram, dikembangkan untuk membantu para pengembang sistem dan software agar bisa menyelesaikan tugas-tugas seperti: Spesifikasi, Visualisasi, Desain Arsitektur, Konstruksi, Simulasi dan testing serta Dokumentasi.

Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)

Adapun Langkah-langkah penggunaan unified modeling language (uml) diantaranya sebagai berikut :

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use casediagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration utuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alir.

  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antamuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.

  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:

    a. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

    b. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

  12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.

  13. Perangkat lunak siap dirilis”.

Fokus Unified Modeling Language (UML)

Dalam kerangka spesifikasi Unified Modelling Language (UML) menyediakan model - model yang tepat, tidak mendua arti (ambigu) serta lengkap. Secara khusus Unified Modelling Language (UML) menspesifikasikan langkah - langkah penting dalam pengambilan keputusan analisis perancangan serta implementasi dalam sistem yang sangat bernuansa perangkat lunak (software intensive system) . (Adi Nugroho, 2008 : 26).

Dalam hal ini Unified Modeling Language (UML) bukanlah merupakan bahasa pemprograman tetapi model - model yang tercipta berhubungan langsung dengan berbagai macam bahasa pemprograman, sehingga adalah mungkin melakukan pemetaan (mapping) langsung dari model - model yang dibuat dengan Unified Modeling Language (UML) dengan bahasa - bahasa pemprograman berorientasi obyek, seperti Java, Borland Delphi, Visual Basic, C++, dan lain - lain.

  1. Pemetaan (mapping) Unified Modelling Language (UML) bersifat dua arah yaitu :

a. Generasi kode bahasa pemprograman tertentu dari Unified Modelling Language (UML) forward engineering.

b. Generasi kode belum sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna, pengembang dapat melakukan langkah balik bersifat iterative dari implementasi ke Unified Modelling Language (UML) hingga didapat sistem / peranti lunak yang sesuai dengan harapan pengguna dan pengembang”.

Bangunan Dasar Metodologi Unified Modelling Language (UML)

Komponen–komponen Diagram UML (Unified Modeling Language) Menurut Haviluddin dalam Daud F. Tatang (2013:97), Komponen atau notasi UML diturunkan dari 3 (tiga) notasi yang telah ada sebelumnya yaitu Grady Booch, OOD (Object-Oriented Design), Jim Rumbaugh, OMT (Object Modelling Technique), dan Ivar Jacobson OOSE (Object-Oriented Software Engineering)”.

Menurut Haviluddin dalam Daud F. Tatang (2013:97) Pada UML versi 2 terdiri atas tiga kategori dan memiliki 13 jenis diagram yaitu :

Struktur Diagram Menggambarkan elemen dari spesifikasi dimulai dengan kelas, obyek, dan hubungan mereka, dan beralih ke dokumen arsitektur logis dari suatu sistem. Struktur diagram dalam UML terdiri atas:

  1. Class diagram

    Class diagram menggambarkan struktur statis dari kelas dalam sistem anda dan menggambarkan atribut, operasi dan hubungan antara kelas. Class diagram membantu dalam memvisualisasikan struktur kelas-kelas dari suatu sistem dan merupakan tipe diagram yang paling banyak dipakai. Selama tahap desain, class diagram berperan dalam menangkap struktur dari semua kelas yang membentuk arsitektur sistem yang dibuat.

    Class memiliki tiga area pokok :

    A. Nama (stereotype)

    B. Atribut (Attribute)

    C. Metode (Method)

  2. Object diagram

    Object diagram menggambarkan kejelasan kelas dan warisan dan kadang-kadang diambil ketika merencanakan kelas, atau untuk membantu pemangku kepentingan non-program yang mungkin menemukan diagram kelas terlalu abstrak.

  3. Component diagram

    Component diagram menggambarkan struktur fisik dari kode, pemetaan pandangan logis dari kelas proyek untuk kode aktual di mana logika ini dilaksanakan.

  4. Deployment diagram (Collaboration diagram in version 1.x)

    Deployment diagram memberikan gambaran dari arsitektur fisik perangkat lunak, perangkat keras, dan artefak dari sistem. Deployment diagram dapat dianggap sebagai ujung spektrum dari kasus penggunaan, menggambarkan bentuk fisik dari sistem yang bertentangan dengan gambar konseptual dari pengguna dan perangkat berinteraksi dengan sistem.

  5. Composite structure diagram

    Sebuah diagram struktur komposit mirip dengan diagram kelas, tetapi menggambarkan bagian individu, bukan seluruh kelas. Kita dapat menambahkan konektor untuk menghubungkan dua atau lebih bagian dalam atau ketergantungan hubungan asosiasi.

  6. Package diagram

    Paket diagram biasanya digunakan untuk menggambarkan tingkat organisasi yang tinggi dari suatu proyek software. Atau dengan kata lain untuk menghasilkan diagram ketergantungan paket untuk setiap paket dalam Pohon Model.

  7. Behavior Diagram

Menurut Haviluddin dalam Daud F.Tatang (2013:97) Menggambarkan ciri-ciri behavior/metode/fungsi dari sebuah sistem atau business process. Behavior diagram dalam UML terdiri atas:

  1. Use case diagram

    Diagram yang menggambarkan actor, use case dan relasinya sebagai suatu urutan tindakan yang memberikan nilai terukur untuk aktor. Sebuah use case digambarkan sebagai elips horizontal dalam suatu diagram UML use case.

    Use Case memiliki dua istilah, yaitu:

    a. Sistem use case: interaksi dengan sistem.

    b. Business use case; interaksi bisnis dengan konsumen atau kejadian nyata.

  2. Activity diagram

    Menggambarkan aktifitas-aktifitas, objek, state, transisi state dan event. Dengan kata lain kegiatan diagram alur kerja menggambarkan perilaku sistem untuk aktivitas.

  3. State Machine diagram (State chart diagram)

    Menggambarkan state, transisi state dan event.

  4. Interaction diagram

    Bagian dari behavior diagram yang menggambarkan interaksi objek. Interaction diagram dalam UML terdiri atas

  5. Communication diagram

    Serupa dengan sequence diagram, tetapi diagram komunikasi juga digunakan untuk memodelkan perilaku dinamis dari use case. Bila dibandingkan dengan Sequence diagram, diagram komunikasi lebih terfokus pada menampilkan kolaborasi benda daripada urutan waktu.

  6. Interaction Overview diagram

    Interaction overview diagram berfokus pada gambaran aliran kendali interaksi dimana node adalah interaksi atau kejadian interaksi.

  7. Sequence diagram

    Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap, termasuk kronologi (urutan) perubahan secara logis yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram.

  8. Timing diagram

Timing diagram di UML didasarkan pada diagram waktu hardware awalnya dikembangkan oleh para insinyur listrik..

Teori Khusus

Persediaan dan Jenis Persediaan

Definisi Persediaan

Persediaan dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada masa atau periode yang akan datang. Persediaan terdiri dari persediaan bahan baku, persediaan bahan setengah jadi, dan persediaan barang jadi. Persediaan bahan baku dan bahan setengah jadi disimpan sebelum digunakan atau dimasukan kedalam proses produksi, sedangkan persediaan barang jadi atau barang dagangan disimpan sebelum dujual atau dipasarkan. Dengan demikian setiap perusahaan yang melakukan kegiatan usaha umumnya memiliki persediaan.

Inventory atau persediaan adalah suatu teknik untuk manajemen material yang berkaitan dengan persediaan. Manajemen material dalam inventory dilakukan dengan beberapa input yang digunakan yaitu : permintaan yang terjadi (demand) dan biaya-biaya yang terkait dengan penyimpanan, serta biaya apabila terjadi kekurangan persediaan (short-age).

Berikut adalah definisi persediaan menurut beberapa para ahli, yaitu :

  1. Pengertian persediaan menurut Agus Ristono ( 2009 : 1 ) yaitu, persediaan dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada masa atau periode yang akan datang. Persediaan terdiri dari persediaan bahan baku, persediaan barang setengah jadi, dan persediaan barang jadi.

    Dari pengertian diatas dapat diketahui bahwa persediaan terdiri dari persediaan bahan baku, persediaan barang setengah jadi, dan persediaan barang jadi. Persediaan bahan baku dan barang setengah jadi disimpan sebelum digunakan atau dimasukan ke dalam proses produksi. Sedangkan barang jadi atau barang dagangan disimpan sebelum dijual atau dipasarkan. Dengan demikian setiap perusahaan yang melakukan kegiatan usaha umumnya memiliki persediaan.

  2. Persediaan menurut Moh. Benny Alexandri ( 2009 : 135 ) adalah suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu atau persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan atau proses produksi ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi.

Jenis Persediaan

Persediaan dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada masa atau periode yang akan datang. Persediaan terdiri dari persediaan bahan baku, persediaan bahan setengah jadi dan persediaan barang jadi. Persediaan bahan baku dan bahan setengah jadi disimpan sebelum digunakan atau dimasukkan ke dalam proses produksi, sedangkan persediaan barang jadi atau barang dagangan disimpan sebelum dijual atau dipasarkan. Dengan demikian setiap perusahaan yang melakukan kegiatan usaha umumnya memiliki persediaan.

Perusahaan yang melakukan kegiatan produksi ( industri manufaktur ) akan memiliki tiga jenis persediaan, yaitu :

  1. Persediaan bahan baku dan penolong.

  2. Persediaan bahan setengah jadi.

  3. Persediaan barang jadi.

  4. Sedangkan perusahaan perdagangan minimal memiliki satu jenis persediaan, yaitu persediaan barang dagangan. Adanya berbagai macam persediaan ini menuntut pengusaha untuk melakukan tindakan yang berbeda untuk masing-masing persediaan, dan ini akan sangat terkait dengan permasalahan lain seperti masalah peramalan kebutuhan bahan baku serta peramalan penjualan atau permintaan konsumen. Bila melakukan kesalahan dalam menetapkan besarnya persediaan maka akan berdampak ke masalah lain, misalnya tidak terpenuhinya permintaan konsumen atau bahkan berlebihan persediaan sehingga tidak semuanya terjual, timbulnya biaya ekstra penyimpanan atau pesanan bahan dan sebagainya.

Pengertian Material

Material atau bahan adalah zat atau benda yang dari mana sesuatu dapat dibuat darinya, atau barang yang dibutuhkan untuk membuat sesuatu. Material adalah sebuah masukan dalam produksi. Mereka seringkali adalah bahan mentah - yang belum diproses, tetapi kadang kala telah diproses sebelum digunakan untuk proses produksi lebih lanjut. Umumnya, dalam masyarakat teknologi maju, material adalah bahan konsumen yang belum selesai.

WEB

Definisi Web

World Wide Web (WWW) lebih dikenal dengan web yang merupakan salah satu layanan yang didapat oleh pemakai komputer yang terhubung ke internet.

Web merupakan media penyampaian informasi yang populer saat ini. Web menyajikan informasi menggunakan Hypertext Markup Language sehingga dapat menampilkan informasi dengan berbagai format data seperti text, image, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi klien. Selain dikenal sederhana dan mudah, adanya teknologi server side programming pada web memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi. ( Ujiyanto dan Mambrasar, 2008 : 1 )

WAMP Server64

Definisi Wamp Server64

Wamp Server64 adalah suatu program untuk aplikasi web server yang berisi PHP, MySQL, Apache, dan PHPMyAdmin. Dengan program ini tidak perlu susah install satu persatu. ( Alterway, 2014 )

Fungsi Wamp Server64

Fungsi Wamp Serve64 yaitu sebagai server yang berdiri sendiri (Local Host ), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL, database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemograman PHP dan Perl. Xampp merupakan singkatan dari X ( empat sistem operasi apapun ), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU General Public License dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan dan dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis. ( Alterway, 2014 )

MySQL

Definisi MySQL

MySQL Adalah salah satu software sistem manajemen database (DBMS) Structured Query Language (SQL) yang bersifat open source. SQL adalah bahasa standar untuk mengakses database dan didefinisikan dengan standar ANSI/ISO SQL. ( Woro Widya, 2010 : 26 ).

Beberapa kelebihan database MySQL antara lain :

a. MySQL merupakan database server, jadi dapat diakses dari jauh karena dapat tersambung ke media internet selain itu juga dapat berperan sebagai client.

b. MySQL adalah sebuah software data open source artinya software ini bebas digunakan oleh siapa saja tanpa harus membeli lisensinya kepada pembuat.

c. MySQL adalah database menggunakan enkripsi password, jadi cukup aman karena memiliki password untuk mengaksesnya.

d. MySQL merupakan database yang multi user, artinya database ini tidak hanya digunakan oleh sepihak orang akan tetapi dapat digunakan oleh banyak pengguna.

e. MySQL menggunakan suatu bahas permintaan standar yaitu SQL (Structured Query Language ) yaitu sebuah perintah yang di standarkan pada database server.

JQUERY

JQuery adalah sebuah library Javascript yang sangat ringkas dan sederhana untuk memanipulasi komponen di dokumen HTML, menangani event, animasi, efek dan memproses interaksi ajax. JQuery dirancang sedemikian rupa supaya membuat program menggunakan Javascript menjadi relatif sangat mudah. Sesuai slogan nya, write less, do more. Menulis kode lebih sedikit, tetapi melakukan pekerjaan lebih banyak.

JQuery ukuran nya cukup kecil, sehingga tidak memperlambat proses loading halaman web yang kita buat. JQuery juga kompatibel dengan CSS3 dan yang tak kalah penting adalah JQuery bisa berjalan di semua browser – cross browser.

Database

Definisi Database

Database adalah sekumpulan table - tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan dari field atau kolom. Struktur file yang menyusun sebuah database adalah Data Record dan Field. ( Anhar, 2010 : 45 ) [7].

Database adalah struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memproses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan system manajemen database seperti MySQL Server. ( Kustiyaningsih, 2011 : 146 )

Sedangkan Database menurut Untung Raharja dkk dalam jurnal CCIT (2011:238) [8] ”Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu.”

Istilah-Istilah Database

Beberapa terminology dalam Database diantara lain :

a. Basis data (Database ) adalah Sekumpulan data yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan.

b. Data adalah fakta - fakta yang dapat disimpan dan mempunyai arti tertentu.

Input Data dapat dikelompokkan menjadi 3, antara lain :

  1. Data master meliputi : data pencari kerja, dan data lowongan kerja.

  2. Data transaksi meliputi : penempatan tenaga kerja, status pencaker, status lowongan kerja, rekapitulasi ke IPK kab/ kota dan rekapitulasi ke IPK provinsi.

  3. Table referensi meliputi : table-tabel pendukung untuk data master dan transaksi.

c. Tabel adalah Tempat untuk menyimpan data, tabel terdiri dari field dan record.

d. Field biasa disebut juga dengan kolom, yaitu bagian tabel tempat menyimpan sebuah item data.

e. Record biasa disebut juga dengan baris, yaitu satu bagian informasi yang disimpan dalam tabel, misal data seorang mahasiswa akan disimpan dalam satu record yang terdiri dari beberapa kolom / field. “Di kutip dari jurnal CCIT vol 2 edisi 3 ( Aris Martono, dkk 2009 : 307 )”.

Kriteria Database

Database adalah kumpulan datanya, sedangkan program pengelolaannya berdiri sendiri dalam satu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data dan melaporkan data dalam database.

Dalam satu file atau table terdapat record - record yang sejenis, sama besar, sama bentuk, yang merupakan satu kumpulan entitas yang seragam. Satu record ( umumnya digambarkan sebagai baris data ) terdiri dari field yang saling berhubungan menunjukkan bahwa field tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan disimpan dalam satu record. Adapun struktur database adalah File/Table.

Record adalah elemen data / field. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa basis data mempunyai beberapa kriteria penting, yaitu:

a. Bersifat data Oriented dan bukan program Oriented.

b. Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah basis datanya.

c. Dapat dikembangkan dengan mudah, baik volume maupun strukturnya.

d. Dapat memenuhi kebutuhan sistem - sistem baru secara mudah.

e. Dapat digunakan dengan cara - cara yang berbeda.

Rancangan Database

Rancangan Database adalah sebagai kumpulan data dari penempatan tenaga kerja yang saling terkait dan mempengaruhi sesuai dengan tingkat kepentingannya sehingga data tersebut terintegrasi dan independence. “Di kutip dari jurnal CCIT vol 2 edisi 3 (Aris Martono, dkk 2009 : 307)”.

Database Terdistribusi

Database terdistribusi merupakan sebuah database yang berada di bawah kontrol DBMS di multiple komputer dalam lokasi fisik yang sama atau di sebarkan melalui jaringan komputer yang saling terkoneksi. “Di kutip dari jurnal CCIT vol 3 edisi 1 (Untung Raharja, dkk 2009 : 33) [8]”.


PHP

Definisi PHP

PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server - side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting)?. PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman yang dinamis (up to date). (Anhar, 2010 : 3 ).

Software ini disebarkan dan dilisensikan sebagai software open source (gratis). Mula - mulanya kepanjangan dari PHP adalah Personal Home Page, tetapi kemudian mengalami perubahan dan menjadi PHP Hypertext Preprocessor, merupakan bahasa script server – side yang disispkan pada halaman HTML.

Berikut contoh umum penggunaan script PHP untuk menjelaskan tentang PHP sebagai script yang disisipkan dalam bentuk HTML.

<html>

<head>

<title>

Contoh

</title>

</head>

</body>

<?

Echo “Hello, World”

?>

</body>

</html>

Contoh script diatas berbeda dengan script yang ditulis dengan bahasa lain seperti bahasa C atau bahasa Perl. Programmer tidak harus menuliskan semua dokumen HTML sebagai bagian dari keluaran dari script PHP, cukup menuliskan bagian mana saja yang berupa tag html dan bagian mana saja yang harus ditulis atau dihasilkan dari program script PHP, kode diapit dengan menggunakan tag awal tag akhir yang khusus yang memungkinkan pemprograman untuk masuk dan keluar dari mode script PHP.

Dreamweaver

Definisi Dreamweaver

Dreameaver merupakan salah satu tool populer yang digunakan untuk pemrograman web. Dreamweaver paling digemari karena fasilitasnya lengkap dan mudah dioperasikan. Setiap rilis terbaru Dreamweaver selalu mengikuti perkembangan teknologi web terbaru, sehingga akan menjadi jawaban bagi kebutuhan pengembangan web terbaik di kalangan web developer.

Dikutip dari Jurnal CCIT Vol. 1, menurut Untung Raharja dkk “Macromedia Dreamwaver yaitu sebuah program web editor yang dapat digunakan untuk membuat dan mendesain web” . Dreamwaver mempunyai kehandalan dalam membuat dan desain web tanpa harus menuliskan tag-tag HTML satu persatu, Dreamwaver juga memiliki kemampuan untuk mendukung pemrograman Server Side dan Client Sidei. (Raharja dkk, 2009:214) [8].

Konsep Dasar Requirement Elicitation

Definisi Requirement

Requirement adalah “sifat - sifat sistem atau product yang akan dikembangkan sesuai dengan keinginan customer”?. Adapun, spesifikasinya software requirement yang baik dan sangat relevan untuk dilakukan sebelum melakukan penelitian dalam bidang teknologi informasi adalah :

  1. Unambiguous (tidak ambigu)

  2. Complete (lengkap)

  3. Consistent (konsisten)

  4. Modifiable (dapat diubah)

  5. Traceable (dapat dilacak)

  6. Dapat digunakan selama pengoperasian dan maintenance. ( Rahardja, 2011 : 301 )?[8]

Requirement diklasifikasikan sebagai berikut :

  1. Functional requirement

    Menjelaskan interaksi antara sistem dan lingkungannya yang terpisah dari implementasi.

  2. Nonfunctional requirement

    Aspek - aspek pengguna yang dapat dilihat mengenai sistem yang tidak secara langsung berhubungan dengan functional behavior (fungsi perilaku), response time harus kurang dari 1 detik, dan the accurancy must be within a second.

  3. Constrains (“pseudo requirement”)?

  4. Requirement ini dipaksakan oleh client atau lingkungan tempat sistem akan beroperasi. ( Rahardja, 2011 : 301 )?[8]

Point - point yang harus diingat :

  1. Penting untuk diketahui dengan siapa Anda berbicara.

  2. Pengguna yang berbeda akan memiliki perspektif berbeda pula tentang sistem.

  3. Informasi yang dikumpulkan dapat dihargai atau didorong oleh kepentingan pribadi atau politik.

  4. Pengguna dapat mengisi apa uang mereka tidak ketahui di dalam khayalan.

  5. Pengguna mungkin tidak tahu apa yang mereka inginkan. (Rahardja, 2011 : 302)?[8]

Definisi Elisitasi

Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

  1. Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    Berikut penjelasan mengenai MDI:

    a. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    b. D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    c. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  3. Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:

    a. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan?

    b. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan?

    c. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem?

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.

    b. Middle (M) : Mampu dikerjakan.

    c. Low (L) : Mudah dikerjakan.

  4. Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan. (Rahardja, 2011 : 303)?[8].

Requirement Elicitation

Requirement Elicitation adalah proses dalam menemukan atau mendapatkan kebutuhan sistem melalui komunikasi dengan customer, system users, dan pihak lain yang berhubungan pada sistem yang akan dikembangkan.

Requirement Elicitation didefinisikan sebagai proses mengidentifikasikan kebutuhan dan menjembatani perbedaan di antara kelompok-kelompok yang terlibat. Tujuannya menggambarkan dan menyaring kebutuhan untuk menemukan batasan kelompok-kelompok tersebut. ( Rahardja, 2011 : 304 )

Requirement Elicitation Planning

  1. Mengidentifikasikan stakeholder

  2. Mengevaluasi risk project

  3. Menentukan teknik requirement elicitation paling sesuai untuk masing - masing stakeholder dan project secara keseluruhan

  4. Mendasar detail implementasi pada masing - masing teknik yang dipilih. ( Rahardja, 2011 : 304 )

Requirement Elicitation Problems

  1. Problems of Scope (Lingkup Masalah), di mana informasi requirement yang diberikan terlalu sedikit atau terlalu banyak.

    a. Batasan sistem tidak digambarkan dengan baik.

    b. Pemberian informasi desain yang tidak berguna.

  2. Problem of Understanding, baik di dalam maupun di antara kelompok seperti user dan developer.

    a. Pengguna tidak secara lengkap apa yang menjadi kebutuhan developer.

    b. Pengguna yang kurang mampu memahami kemampuan dan keterbatasan komputer.

    c. Analyst kurang memiliki kemampuan tentang domain.

    d. Ease of omitting ‘obvious’ information.

    e. Konflik dilihat dari berbagai pengguna.

    f. Persyaratan yang sering samar-samar, misalnya user friendly dan “ kuat”.

  3. Problem of Volatility, yaitu perubahan dasar requirements.

a. Requirement meningkat seiring waktu. ( Rahardja, 2011 : 304 )?[8]

Literature Review

Definisi Literature Review

Fokus utama suau tinjauan pustaka atau literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan.

Tugas utama lain “Tujuan Pustaka” adalah menganalisa secara kritis pustaka penelitian yang ada saat ini. Tinjauan pustaka tersebut perlu dilakukan secara ketat dan harus mengandung keseimbangan antara uraian deskriptif dan analisa secara kritis. Identifikasi kekuatan dan kelemahan pustaka tersebut dengan menelaah hasil atau temuan penelitian tersebut, metodologi yang digunakan, serta bagaimana hasil temuan tersebut dibandingkan penelitian atau publikasi lainnya (Suryo dkk, 2010:86).

Langkah-langkah Melakukan Kajian Literature Review

Berikut ini adalah langkah-langkah dalam melakukan kajian literature review (Suryo dkk, 2010:87), yaitu:

  1. Mengidentifikasi kesenjangan (identify gaps) penelitian ini.

  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel ) sehingga banyak menghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian ini.

  4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.

  5. Mengetahui orang lain yang ahli dan mengerjakan diarea penelitian yang sama sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberikan kontribusi sumber daya yang berharga.

Dibawah ini merupakan sumber Literature Review yang penulis dapatkan :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Awaludin Aziz, STMIK Raharja Tangerang ( 2008 ) dengan judul “ Perancangan Sistem Informasi Persediaan Material, Bahan Bangunan Pada PT Wika “. Penelitian yang dilakukan oleh Awaludin Aziz mengenai persediaan bahan material menggunakan metode pengolahan data langsung, yang dimaksudkan agar setiap transaksi atas infomasi persediaan bahan material dapat secara langsung diproses, yang meliputi informasi data jenis bahan material, informasi barang masuk, informasi barang keluar dan informasi dari pemasok. Masalah yang sering dihadapi yaitu jumlah stok bahan material dan keadaan material yang tersedia digudang. Hal itu akan mengakibatkan bahan material yang tersimpan digudang terlalu berlebihan, lama, bahkan dapat terjadi kekurangan atau kehabisan persediaan material, sehingga proses produksi menjadi terhambat. Dengan adanya sistem ini diharapkan dapat memecahkan masalah yang dihadapi perusahaan.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Edi Susanto, STMIK Raharja Tangerang ( 2009 ) dengan judul “ Perancangan Sistem informasi Stock Benang Digudang Pada PT Argo Pantes Cikokol “. Didalam penelitian ini PT Argo Pantes Merupakan pengelola dari benang tekstil di Tangerang. Kekurangan dari sistem yang ada di PT Argo Pantes yaitu dari sistem penyetockan barang karena masih dilakukan secara manual. Dalam rancangan sistem informasi stock benang digudang pada PT Argo ini dilakukan secara manual akan menjadi terkomputerisasi dan sistem baru ini diintegrasikan secara online antar divisi terkait dalam urusan penyetockan benang. Diharapkan dengan adanya sistem ini dapat memecahkan masalah yang sering dihadapi oleh PT Argo Pantes.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Yuni Rossita, STMIK Raharja Tangerang, Jurusan Sistem Informasi ( 2013 ) dengan judul ” SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN BARANG PADA PT. MEGATECH ENGINEERING ”. Penelitian yang dilakukan oleh Yuni Rossita mengenai persediaan barang saat ini masih konvensional sehingga menyebabkan lambatnya proses kegiatan persediaan ini. Ketidak efektifan juga terjadi dengan adanya perbedaan kode barang dengan nama barang. Hal tersebut menyebabkan laporan persediaan barang tidak sesuai dengan data yang ada. Penelitian ini menggunakkan metode analisa dan perancangan berorientasi objek, dimulai dari analisa sistem berjalan menggunakan UML, eisitasi kebutuhan sistem, serta penggambaran sistem yang diusulkan melalui UML. Penulis juga menggunakan konsep stok atau persediaan barang terkompomputerisasi untuk mempermudah pencarian kode barang.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Elmawati, Universitas Andalas Padang, Jurusan Teknik Industri ( 2009 ) dengan judul “ Perancangan Sistem Informasi Persediaan Bahan Baku Pada Perusahaan Alat Mesin Pertanian “. Penelitian yang dilakukan oleh elmawati mengenai persediaan bahan baku belum terlaksana dengan baik, sebab tidak adanya prosedur yang jelas mengenai penyimpana dan pengeluaran material yang akan digunakan dalam produksi. Sehingga sering menyebabkan kelebihan dan kekurangan bahan baku dan terlambat dalam pembuatan laporan. Sesuai masalah tersebut penulis merancang aplikasi berbasis web dengan MySQL sebagai database, Macromedia Dreamweaver sebagai aplikasi program, sehingga didapatkan hasil rancangan yang sesuai dengan kebutuhan pemakai.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Dewi Sawitri, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Gunadarma ( 2008 ) dengan judul “ Perancangan Sistem Informasi Manajemen Persediaan Barang “ELECTROLUX AUTHORIZED SERVICE CV. MOMENTUM TEKNIK”. Penelitian ini membahas tentang permasalahan sistem inventory yang dimiliki “Electrolux Authorized Service CV. Momentum Teknik” yang menggunakan pendokumentasian data barang masuk dan barang keluar secara manual sehingga membuat lambatnya kinerja perusahaan. Data-data tersebut tidak terintegrasi dan tidak terkonsolidasi. Karena itu dibuat perancangan sistem informasi manajemen persediaan barang secara komputerisasi dan terintegrasi agar mempercepat kinerja perusahaan. Guna menerapkan perancangan tersebut, maka digunakan metode System Development Life Cycle (SDLC) mulai dari perencanaan sistem hingga tahap perancangan sistem yang rinci, mencakup perancangan database, perancangan kontrol, perancangan input output, hingga teknologinya.

  6. Penelitian yang dilakukan oleh Kardomo ( 2009 ) Universitas Diponegoro dengan Judul “ Perancangan Sistem Informasi Persediaan Berbasis Komputer Di PT Janssen Indonesia – Semarang “. PT Janssen Indonesia merupakan industri manufaktur yang bergerak dibidang mebel atau furniture. Pengelolaan sistem informasi yang dilakukan pada PT Janssen masih manual maka sulit untuk bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis yang telah memanfaatkan kemajuan teknologi komunikasi dan teknologi dalam pengambilan keputusan yang cepat dan akurat. Misalnya pada pendataan transaksi pengadaan maupun pengeluaran persediaan bahan baku yang terjadi selama kurun waktu tertentu dan informasi yang dibutuhkan akan memakan waktu yang lama. Untuk mengatasi masalah ini penulis menggunakan aliran manual dokumen, aliran data diagram dan hubungan antar entiti. Dan langkah selanjutnya merancang sistem berbasis komputer untuk pengolahan data persediaan bahan baku, karena dengan adanya sistem informasi persediaan yang terkomputerisasi ini akan menjadikan lebih tepat dan akurat dalam mendapatkan informasi tentang persediaan bahan baku yang ada sekarang.


Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan

Contributors

IMAM ARIF SAKTIYANTO