Si1211472857

Dari widuri
Revisi per 26 Februari 2016 09.49 oleh Elmifauziati (bicara | kontrib) (BAB II)


Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET

DI KECAMATAN PASAR KEMIS


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh:

NIM
: 1211472857
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI MANAJEMEN INFORMASI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET

DI KECAMATAN PASAR KEMIS

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1211472857
Nama
: Elmi Fauziati
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi
: Manajemen Informasi

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 25 Januari 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
       
           
           
           
           
(Ir.Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET

DI KECAMATAN PASAR KEMIS

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1211472857
Nama
: Elmi Fauziati

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Manajemen Informasi

Tahun Akademik 2015/2016

 

Disetujui Oleh :

Tangerang,25 Januari 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
(Haryanto, M.Kom)
   
Meta Amalya Dewi. M.Kom
NID : 09010
   
NID : 05065

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PURCHASING ORDER

PADA PT. SAPTA SEMPURNA JAYA

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1211472857
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Manajemen Informasi

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, 25 Januari 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
(----)
 
(----)
 
(----)
NID :----
 
NID :----
 
NID :----

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET

DI KECAMATAN PASAR KEMIS

Dibuat Oleh :

NIM
: 1211472857
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi
: Manajemen Informasi

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sangksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 25 Januari 2016

 
 
 
 
NIM : 1211472857

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Manajemen aset merupakan metode yang harus diperhatikan dengan baik agar dapat menghasilkan tujuan bersama. Di Instasi Pemerintahan Kecamatan Pasar Kemis mengalami kesulitan saat proses manajemen aset, sistem yang digunakan belum terkomputerisasi mulai dari pendataan yang masih dilakukan secara konvensional, mengetahui masa perawatan aset yaitu suatu kondisi baik, kurang dan cukupnya aset tersebut yang kurang diperhatikan, dan jumlah seluruh aset yang tersedia yang kurang optimal, sehingga menjadi kendala saat pembuatan laporan. Oleh karena itu dibutuhkannya perancangan sistem berupa desktop. Analisa yang digunakan menggunakan Metode Analisa SWOT (Strenghts, Weaknesses, Opportunities, Threats) dan PIECES (Performance, Information, Economic, Control, and Efficiency, Service). Metode perancangan menggunakan UML (Unified Modeling Language), bahasa pemrograman ASP VisualBasic Script, IIS (Internet Information Services) tool yaitu paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket, database untuk SQLServer, Adobe Dreamweaver CS5 untuk mendesign web yang akan dibuat. Hasil akhir yang dicapai pada sistem informasi manajemen aset mempunyai kelebihan dalam membantu user untuk memperoleh informasi lebih cepat, tepat dan akurat mulai dari pendataan sampai pembuatan laporan.

Kata kunci : Manajemen Aset, Perancangan Sistem, Dekstop

ABSTRACT

Asset management is a method that should be considered properly in order to produce a common goal. In Instasi Government Pasar Kemis experiencing difficulty when the asset management process, the system used is not computerized ranging from data collection is still done conventionally, knowing maintenance period the asset is a good condition, lack and insufficiency of the assets are less noticeable, and the total assets provided less than optimal, so that it becomes a problem when making a report. The need for system design in the form of a desktop. Methods of analysis used using SWOT analysis (Strenghts, Weaknesses, Opportunities, Threats) and PIECES (Performance, Information, Economic, Control, and Efficiency, Service). Design method using UML (Unified Modeling Language), a programming language VisualBasic Script ASP, IIS (Internet Information Services) tool which software packages into one package, for SQLServer database, Adobe Dreamweaver CS5 to design web pages that will be created. The final results were achieved in asset management information system has the advantage of also built a user to obtain information more quickly and accurately from data collection to reporting.

Keywords : Asset Management, System Design, Desktop

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah, penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi ini.

Laporan skripsi ini dibuat berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penyusun Di Kecamatan Pasar Kemis. Lebih tepatnya di bagian manajemen aset yaitu pendataan aset dan berdasarkan judul yaitu “Perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset Di Kecamatan Pasar Kemis”.

Terselesaikannya laporan skripsi ini tidak lepas dari semua pihak yang terkait dengan bantuan bimbingan, nasehat, dorongan moral dan material, karena itu dengan segala kerendahan hati, penyusun ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.

  2. Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I (PUKET I) bidang Akademik STMIK Raharja.

  3. Nur Azizah, M.Akt., M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.

  4. Haryanto, M.Kom selaku dosen pembimbing pertama yang telah membantu memberikan waktu, kritik dan saran yang membangun pembuatan laporan ini.

  5. Meta Amalya Dewi, M.kom selaku dosen pembimbing kedua yang telah membantu memberikan waktu, kritik dan saran yang membangun pembuatan laporan ini.

  6. Kepada keluarga tercinta yang telah memberikan banyak dorongan doa sehingga terselesaikannya laporan ini.

  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada saya.

  8. Kepada Pak John Fahrul selaku Sekretariat Kepegawaian yang telah mengijinkan saya untuk melakukan penelitian Di Kecamatan Pasar Kemis.

  9. Untuk teman-teman dan sahabat tercinta, serta kamu yang banyak memberi dukungan dan doa dalam penyusunan laporan ini

Penyusun menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan skripsi ini masih jauh dari sempurna dan banyak kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dalam penyusunan laporan skripsi ini sangatlah diharapkan.

Akhir kata penyusun berharap laporan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.

Tangerang, 25 Januari 2016
Elmi Fauziati
NIM. 1211472857

Daftar isi


DAFTAR SIMBOL

Gambar 1. Simbol Use Case Diagram
Gambar 2. Simbol Activity Diagram
Gambar 3. Simbol Sequence Diagram
Gambar 4. Simbol Class Diagram

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. SWOT Analysis

Gambar 2.2. Ilustrasi Pengujian Blackbox

Gambar 3.0. Peta Wilayah Kecamatan Pasar Kemis

Gambar3.1. Struktur Organisasi

Gambar 3.2. Use Case Diagram Sistem Berjalan

Gambar3.3. Activity Diagram Sistem Berjalan

Gambar4.1. Use Case Diagram Diagram Yang Diusulkan

Gambar4.2. Sequence Diagram admin Yang Diusulkan

Gambar4.3. Sequence Diagram Pimpinan Yang Diusulkan

Gambar4.4. Activity Diagram Admin Yang Diusulkan

Gambar4.6. Activity Diagram Pimpinan Yang Diusulkan

Gambar4.7. State Mechine Diagram Admin Yang Diusulkan

Gambar4.7. State Mechine Diagram Pimpinan Yang Diusulkan

Gambar 4.8. Class Diagram Yang Diusulkan

Gambar4.9. Prototype Login

Gambar4.10. Prototype Menu Home

Gambar4.11. Prototype Menu Profile

Gambar4.12. Prototype Menu Data Staff

Gambar4.13. Prototype Menu Master Barang

Gambar4.14. Prototype Menu Input Aset

Gambar4.15. Prototype Menu Laporan

Gambar4.16. Prototype Menu Logout

Gambar4.17. Implementasi Menu Login

Gambar4.18. Implementasi Menu Home

Gambar4.19. Implementasi Menu Profile

Gambar4.20. Implementasi Menu Data Staff

Gambar4.21. Tampilanan Data Staff

Gambar4.22. Tampilan Menu Master Barang

Gambar4.23. Implementasi Menu Input Aset

Gambar4.24. Implementasi Menu Laporan

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Metode Analisa SWOT

Tabel 3.2. Hasil Analisa Kerja (PIECES)

Tabel 3.3. Hasil Analisa Informasi (PIECES)

Tabel 3.4. Hasil Analisa Ekonomi (PIECES)

Tabel 3.5. Hasil Analisa Kontrol (PIECES)

Tabel 3.6. Hasil Analisa Efisiensi (PIECES)

Tabel 3.7. Hasil Analisa Pelayanan (PIECES)

Tabel 3.8. Requirement Elicitation Tahap I

Tabel 3.9. Requirement Elicitation Tahap II

Tabel 3.10. Requirement Elicitation Tahap III

Tabel 3.11. Elicitation Final Tahap I

Tabel 4.1. Perbedaan Sistem Berjalan dengan Sistem Usulan

Tabel 4.2. Login

Tabel 4.3. Master Barang

Tabel 4.4. Kondisi

Tabel 4.5. Pengguna

Tabel 4.6. Data Staff

Tabel 4.7. Black Box Testing

Tabel 4.8. Time schedule

Tabel 4.9. Estimasi Biaya


BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Perkembangan ilmu teknologi yang modern dan semakin pesat, membuat sebuah organisasi kerja, perusahaan dan instasi pemerintahan berusaha untuk membuat suatu sistem informasi teknologi modern yang lebih baik dan mudah digunakan untuk membantu pekerjaan manusia. Salah satunya adalah informasi manajemen aset yang harus diperhatikan dengan baik. Oleh karena itu dengan teknologi yang modern dan semakin berkembang perlunya perancangan suatu sistem informasi agar dapat memudahkan kita dalam segala aspek kehidupan.

Setiap organisasi kerja, perusahaan maupun instasi pemerintah pasti mempunyai aset, baik dalam bentuk barang, peralatan kerja maupun fasilitas. Aset suatu perusahaan, organisasi kerja maupun instasi pemerintahan memiliki nilai kapital yang besar, mulai dari meja, kursi, komputer, printer, kendaraan bermotor dan lainnya. Aset tersebut harus diidentifikasi, didata, dan dirawat dengan baik, sehingga kondisinya selalu optimal. Realita di lapangan menunjukan banyak kasus yang sebenarnya dimulai dari salah pendataan dan salah urus masalah aset, sehingga berdampak kerugian yang tidak sedikit. Oleh karena itu perlu diperhatikan agar dapat menghasilkan data yang jelas dan tersimpan dengan baik.

Demikian yang terjadi di Instasi Pemerintah Kabupaten Tangerang tepatnya di Kecamatan Pasar Kemis, manajemen aset yang didata masih mendapatkan pendataan data yang belum dikelola dengan baik, sulitnya mencari data-data aset yang dibutuhkan jika ada permintaan laporan, bahkan untuk mengetahui jumlah aset dan masa perawatan aset yaitu kondisi aset tersebut terkadang kurang diperhatikan, sehingga memerlukan banyak waktu dalam prosedur pelaksanaan manajemen aset. Oleh karena itu sangat diperlukan sistem informasi yang harus dikembangkan dengan teknologi modern, agar data dapat tersimpan dengan baik. Berdasarkan permasalahan yang ada maka penulis mengambil judul yaitu, “Perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset Di Kecamatan Pasar Kemis”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka masalah yang dibahas pada penelitian ini adalah :

  1. Apakah proses manajemen aset di Kecamatan Pasar Kemis sudah memenuhi kebutuhan user ?

  2. Apakah masalah yang masih terjadi saat proses manajemen aset dilakukan di Kecamatan Pasar Kemis ?

  3. Bagaimana merancang sistem informasi manajemen aset di Kecamatan Pasar Kemis sehingga dapat memudahkan dalam pendataan ?

Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah di atas agar lebih terarah dan memenuhi sasaran yang diharapkan, maka penulis membatasi penelitian untuk dapat menghasilkan penelitian yang lengkap dan akurat, maka penulis memiliki ruang lingkup penelitian. Ruang lingkup penelitian berkisar pada pendataan aset, masa perawatan yaitu kondisi suatu aset, dan jumlah aset di Kecamatan Pasar Kemis.

Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulis yaitu sebagai berikut :

  1. Untuk mengetahui proses manajemen aset di Kecamatan Pasar Kemis.

  2. Untuk mengetahui masalah yang masih terjadi saat proses manajemen aset dilakukan di Kecamatan Pasar Kemis.

  3. Untuk merancang sistem informasi manajemen aset di Kecamatan Pasar Kemis sehingga dapat memudahkan dalam pendataan.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat-manfaat yang akan diperoleh adalah sebagai berikut :

  1. Dapat teridentifikasinya kebutuhan user saat proses manajemen aset di Kecamatan Pasar Kemis.

  2. Dapat teridentifikasinya masalah dan kendala yang masih dirasakan saat proses manajemen aset dilakukan di Kecamatan Pasar Kemis.

  3. Dapat memudahkan pendataan manajemen aset di Kecamatan Pasar Kemis.

Metodologi Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah, sebagai berikut :

  1. Metode Wawancara (Interview)

  2. Penulis melakukan sesi tanya jawab kepada narasumber yaitu bapak John Fahrul selaku pegawai yang ada lingkungan Kantor Kecamatan Pasar Kemis.

  3. Metode Pengamatan Langsung (Observation)

  4. Penulis melakukan pengamatan langsung di Kantor Kecamatan Pasar Kemis dan penulis melakukan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang diteliti.

  5. Studi Pustaka (Library Pustaka)

  6. Penulis melakukan penelitian keperpustakaan dengan tujuan agar memperoleh data dan informasi dari beberapa sumber-sumber literature seperti buku, majalah, internet, hasil seminar, artikel, jurnal, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan penelitian sebagai bahan referensi dalam penyusunan laporan Skripsi ini.

Metode Analisa

Metode dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunity, Threaths). Analisis SWOT adalah suatu metode yang digunakan untuk melihat kondisi manajemen aset di Kecamatan Pasar Kemis agar dapat mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terhadap instasi pemerintahan kecamatan pasar kemis, sehingga dapat membantu terbentuknya penyampaian informasi secara efektif dan efisien, penulis juga menggunakan PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Eficiency, Services) untuk mengidentifikasi masalah manajemen aset di kecamatan pasar kemis, maka harus dilakukan analisis terhadap kinerja, informasi, ekonomi, keamanan aplikasi, efisiensi dan pelayanan pelanggan. Dari analisis ini biasanya didapatkan beberapa masalah utama, hal ini penting karena biasanya yang muncul dipermukaan bukan masalah utama, tetapi hanya gejala dari masalah utama saja.

Untuk menganalisa prosedur sistem manajemen aset di kecamatan pasar kemis yang berjalan, penulis menggambarkannya dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML) sebagai salah satu alat bantu yang dapat digunakan dalam bahasa pemograman yang berorientasi objek. Kemudian untuk rancangan sistem baru yang akan diusulkan penulis menggunakan Elisitasi yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu Elisitasi Tahap I, Tahap II, Tahap III dan Draft Final Elisitasi.

Metode Perancangan

Perancangan sistem (desain sistem) merupakan tahap selanjutnya setelah analisa sistem. Setelah mendapatkan gambaran dengan jelas tentang apa yang akan dikerjakan pada tahap analisa sistem, maka dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut, oleh karena itu dalam perancangan sistem digunakan, Visual Paradigm for UML Interprise Edition, merupakan software yang akan digunakan untuk men-design dan membuat suatu model diagram. ASP VisualBasic script, merupakan bahasa pemograman yang akan dipakai. IIS, merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. SQL Server, merupakan database yang akan digunakan. Adobe Dreamweaver CS5, merupakan software yang digunakan untuk mendesign web yang akan dibuat.

Metode Pengujian

Dalam Skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Black box Testing. Blackbox. Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba black box memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syaraf-syaraf fungsional suatu program. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Secara garis besar masalah yang akan dibahas dalam penulisan Skripsi ini dibagi menjadi beberapa bab. Sistematika penulisan Skripsi yang dipakai sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan secara umum latar belakang masalah, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat Penelitian, metode penelitian, metode pengumpulan data, metode analisa data, metode perancangan sistem, metode pengujian, serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisi beberapa definisi yang sesuai dengan penelitian dan beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini berisikan analisa organisasi, gambaran umum perusahaan, sejarah singkat, struktur organisasi, penjelasan tentang wewenang dan tanggung jawab, analisa sistem saat ini, permasalahan yang dihadapi, serta alternativ pemecahan masalah.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab ini merupakan penjabaran hasil rancanagan yang diusulkan, yang menerangkan tentang : usulan system yang akan digambarkan dengan diagram rancangan sistem berupa UML (Unified Modelling Language), rancangan basis data, flowchart sistem yang diusulkan, rancangan program yang dibuat, rancangan prototype yang menggambarkan rancangan sistem yang diusulkan, konfigurasi sistem yang diusulkan, testing yang digunakan, evaluasi sistem yang dibuat, implementasi sistem, serta estimasi biaya yang berisi rincian biaya sistem yang nantinya akan diaplikasikan ke dalam perusahaan, instasi pemerintah atau masyarakat.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini merupakan bab penutup berisikan kesimpulan dari hasil analisa penelitian dan saran yang dapat penulis berikan agar permasalahan yang dihadapi dapat terselesaikan dengan baik dari hasil laporan Skripsi ini.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:16),” Suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain, dan terpadu”.

Pendapat Gordon B. Davis dalam Tata Sutabri (2012:17), “Sistem bisa berupa abstrak atau fisis, sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan-gagasan atau konsepsi yang saling bergantung, sedangkan sistem yang bersifat fisis adalah serangkaian unsur yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan”.

Penjelasan menurut Gordon B.Davis dalam Danang Sunyoto (2014), “Sistem terdiri dari bagian-bagian yang bersama-sama beroperasi untuk mencapai beberapa tujuan”.

“Sistem merupakan suatu kumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan dan mempunyai ketergantungan satu sama lain, sistem dapat berjalan jika komponen-komponen yang ada di dalamnya bisa bekerja sama membentuk suatu lingkaran yang tidak dapat dipisahkan.” (CCIT Vol.6 No.2 Nasaruddin, dkk. Januari, 2013:226-227).

Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20), Sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Component), komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  2. Batasan Sistem (Boundary), ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment), bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

  4. Penghubung (Interface), media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsitem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  5. Masukan Sistem (Input), energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input).

  6. Keluaran Sistem (Output), hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini dapat mennjadi masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

  7. Pengolah Sistem (Process), suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

  8. Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal), suatu sistem mempunyai tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Suatu sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya. Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

Konsep Dasar Informasi Dan Data

Definisi Informasi Dan Data

Pendapat Jogiyanto dalam buku Yakub, Vico Hisbanarto (2014:18)“ Informasi didefinisikan sebagai hasil pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna atau berarti bagi penerimanya menggambarkan suatu kejadian (event)”.

Menurut George R. Terry dalam buku Yakub, Vico Hisbanarto (2014:17) “Informasi adalah data penting dan memberikan pengetahuan yang berguna, informasi merupakan pengumpulan dan pengolahan data untuk memberikan keterangan atau pengetahuan”.

Menurut George H.B & William S.H. dalam buku Yakub, Vico Hisbanarto (2014:18)” Informasi adalah data diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan”.

Definisi data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data atau item. Pendapat McLeod dalam bukunya Yakub (2012:5) “ Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”. Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.

  1. Teks, adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing masing item secara individual misalnya, artikel koran, majalah dan lain-lain.

  2. Data yang terformat, adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.

  3. Citra (image), adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa, grafik, foto, hasil rontgen, dan tanda tangan.

  4. Audio, adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrumen musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.

  5. Video, adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

Fungsi Informasi

Pendapat Tata Sutabri (2012:31), fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan, informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan.

Kualitas Informasi

Menurut Jogiyanto dalam Yakub (2012:9), Kualitas informasi dapat dilihat dari demensi-dimensi yang dimiliki oleh informasi. Kualitas dari informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal yaitu:

  1. Relevan (relevance), berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya dan relevansi informasi untuk tiap-tiap orang akan berbeda.

  2. Tepat waktu (timeliness), berarti informasi tersebut datang pada penerimanya tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

  3. Akurat (accuracy), berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan, Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merusak informasi.

Nilai Informasi

Menurut Sutarman (2012:14) nilai informasi, yaitu :

  1. Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.

  2. Untuk mendapatkan pengalaman

  3. Untuk mengekstrak inplikasi kritis dan merefleksikan pengalaman masa lampau yang menyedikan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang menajer dari membuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.

  4. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:46), “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”

Menurut Kenneth dan Jane (2014:47), “sistem informasi secara teknis dapat didefinisikan sebagai sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan atau mendapatkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk menunjangn pengambilan keputusan dan pengawasan dalam organisasi”.

Komponen Sistem Informasi

Pendapat Tata Sutabri (2012:47), mengemukakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (Building Block)”. Blok bangunan itu terdiri dari :

  1. Blok Masukan (Input Block)

  2. Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  3. Blok Model (Model Block)

  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  5. Blok Keluaran (Output Block)

  6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.


  7. Blok Teknologi (Technology Block)

  8. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (Humanware atau Brainware), perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).

  9. Blok Basis Data (Database Block)

  10. Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).

  11. Blok Kendali (Control Block)

  12. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Andi dalam wahana komputer (2010:27), ”Analisa sistem adalah sebuah proses penelahan sebuah sistem informasi dan membaginya ke dalam komponen-komponen penyusunnya untuk kemudian dilakukan penelitian sehingga diketahui permasalahan-permasalahan serta kebutuhan-kebutuhan yang akan timbul”.

Sedangkan menurut Henderi, dkk (2011:322) “Tahap analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Mahdiana (2011:37), ”Perancangan Sistem adalah merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil analisa sistem yang ada, sehingga menghasilkan model sistem baru yang diusulkan”.

Menurut Sugianto dalam Zohrahayati (2013:28), ” Perancangan Sistem adalah suatu kegiatan membuat desain teknis berdasarkan kegiatan pada waktu proses analisis, perancangan disini dimaksudkan suatu proses pemahaman dan perancangan suatu sistem informasi berbasis computer”.

Berdasarkan uraian di atas perancangan sistem merupakan merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil analisa sistem yang ada dan membuat desain teknis berdasarkan kegiatan pada waktu proses analis.

Konsep Dasar Basis Data

Definisi Basis Data (Database)

Raharjo Budi berpendapat (2011:3), “Database adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat”.

Menurut Kustiyaningsih (2011:146), “Database adalah struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memperoses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL Server”.

Sedangkan menurut Rahardja dkk dalam jurnal CCIT (2011:238), "Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu”.

Database digunakan untuk menyimpan data agar data tersebut dapat dimanipulasi dengan mudah, terjamin keakuratannya, efisien dalam penyimpanannya, dan tentu saja dapat dengan mudah untuk diakses kembali.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa database adalah kumpulan data yang diproses kemudian disimpan dalam komputer.

Teori Khusus

Konsep Dasar Unified Modelling Language (UML)

Definisi Unified Modelling Language (UML)

Menurut Adi Nugroho (2010:6-7), ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).

Konsepsi pemodelan menggunakan Unified Modeling Languange (UML)

Menurut Adi Nugroho (2010:10), sesungguhnya tidak ada batasan yang tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu: klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management).

Jenis-jenis diagram Unified Modeling Language (UML)

Berikut ini adalah diagram UML menurut Henderi (2011:6), yaitu:

  1. Use Case Diagram: Use Case Diagram secara grafis menggambarkan, interaksi secara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari tiap interaksi.

  2. Class Diagram: Menggambarkan struktur object sistem. Diagram ini menunjukan class diagram yang menyusun sistem dan hubungan antara class object tersebut.

  3. Sequence Diagram: Secara grafis menggambarkan bagaimana object berinteraksi satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.

  4. State Chart Diagram: Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek dari satu state ke state yang lain.

  5. Activity Diagram: Secara grafis untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity Diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi Analisa SWOT

Menurut Andi, (2010:3), "Analisa SWOT adalah sub- sistem atau sistem bagian dari sistem informasi" “Bandung”. Definisi Analisa SWOT Menurut Andi, “SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman), dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif.

Gambar 2.1. SWOT ANALYSIS

Konsep Dasar Analisa PIECES

Definisi PIECES

Menurut James Wetherbe (2012) PIECES adalah untuk mengoreksi atau memperbaiki sistem informasi bagi pengambil keputusan dalam suatu organisasi. Berikut ini daftar identifikasi masalah yang sesuai dengan yang dihadapi oleh organisasi.

  1. Performance :

    1. Produksi : jumlah kerja selama periode waktu tertentu. Pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang jumlah kerja yang dibutuhkan untuk melakukan serangkaian kerja tertentu dalam satuan orang jam, orang hari, atau orang bulan. Misalnya : untuk memperioses berkas yang masuk kepada oraganisasi dibutuhkan berapa orang jam? Kemudian hal ini dianalisis apakah hasil kerja yang demikian ini sudah bagus atau perlu ada peningkatan kerja.

    2. Waktu respons : penundaan rata-rata antara transaksi atau permintaan dengan respons ketransaksi atau permintaan tersebut. Pada bagian ini dideskripsikan situai saat ini tentang waktu respons yang terjadi ketika ada suatu transaksi yang masuk hingga transaksi tersebut direspons untuk diproses. Penundaan ini bisa jadi karena antrian dalam pemrosesan transaksi-transaksi sebelumnya.

    3. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.

  2. Informations :

    1. Kurangnya informasi, kurangnya informasi yang diperlukan, kurangnya informasi yang relevan : 3 hal yang telah disebutkan itu bersumber pada kurangnya informasi bagaimanapun bentuknya. Pada bagian ini dideskripsikan pada situasi saat tentang kurangnya informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, baik itu dalam jumlah, informasi maupun dalam hal macam informasinya.

    2. Terlalu banyak informasi ( kelebihan informasi ) : yang dimaksud terlalu banyak informasi disini adalah banyak nya informasi yang berserakan belum terkumpul, belum terformat, dan masih tercampurnya antara informasi yang relevan dan yang tidak relevan dengan masalah yang harus diambil keputusannya, sehingga memerlukan waktu yang lebih lama untuk memilah dan memilih informasi yang relevan.

    3. Informasi tidak dalam format yang berguna – adalah bahwa informasi sudah tersedia, hanya saja bentuk dan format nya tidak sesuai dengan yang dibutuhkan sehingga mempersulit pembaca informasi tersebut dan memerlukan waktu yang lebih lama untuk memahami dan memanfaatkan informasi tersebut.

  3. Economics :

    1. Biaya tidak diketahui

    2. Biaya tidak dapat dilacak sumber

    3. Biaya terlalu tinggi

    4. Secara umum keuntungan-keuntungan yang didapat ketika menerapkan sistem informasi, selain yang tersebut dibawah ini masih ada lagi keuntungan-keuntungan yang lain yang secara lebih lengkap diidentifikasikan. Sehingga pada bagian ini dideskripsikan manfaat yang akan didapatkan ketika menerapkan teknologi informasi atau sistem informasi dalam menjalakan proses bisnisnya.

  4. Control :

  5. Pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang kendali terhadap aliran data dan informasi ketika keaamanan atau kendali terlihat lemah sehingga data dan informasi rentan terhadap pemanfaatan kepada pihak-pihak yang tidak berwewenang. Juga ketika keamanan atau kendali terhadap aliran data dan informasi terlalu ketat sehingga sistem jadi terbebani oleh prosedur keamanan atau kendali tersebut dan juga mengganggu keamanan dan kenyamanan para pengguna dan pengambil manfaat data dan informasi yang dihasilkan oleh sistem tersebut.

  6. Effisiency :

  7. Dimana data yang berlebihan diinputkan dan diproses juga informasi yang dihasilkan secara berlebihan akan membuat sistem tidak akan efisien dalam penggunaan sumber daya. Sumber daya dapat berupa sumber daya prosesor, memory, ruang penyimpanan, listrik, personil, dll.

  8. Service :

  9. Pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang layanan yang disediakan oleh sistem yang berjalan saat ini. Sederatan kelemahan layanan data sistem telah teridentifikasi dibawah ini, berikut ini kelemahan layanan sistem yang teridentifikasi :

    1. Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat.

    2. Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten.

    3. Sistem menghasilkan produk yang tidak dapat dipercaya.

    4. Sistem tidak mudah dipelajari.

Konsep Dasar Manajemen Aset

Definisi Manajemen Aset

Manajemen aset adalah ilmu dan seni untuk memandu pengelolahan kekayaan yang mencakup proses merencanakan kebutuhan aset, mendapatkan, menginventarisasi, melakukan legal audit, menilai, mengoperasikan, memelihara, membaharukan atau menghapuskan hingga mengalihkan aset secara efektif dan efisien (Sugiama, 2013:15).

  1. Efektif adalah pencapaian hasil yang sesuai dengan tujuan sebagaimana yang telah ditetapkan sebelumnya.

  2. Efisien adalah Memakai atau menggunakan sumber daya serendah mungkin untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Hastings (2010) berpendapat bahwa fungsi manajemen aset diperlukan untuk memberikan pengetahuan aset dan kapasitas manajemen terkait dan kegiatan pendukung keputusan dalam konteks bisnis yang meliputi:

  1. Aset (dan kemampuan yang terkait) perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.

  2. Perencanaan keberlanjutan dan pelaksanaan aset, dan,

  3. Logistik dukungan pembangunan dan pengelolaan fasilitas.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut pandangan beberapa ahli pengertian elisitasi, antara lain sebagai berikut:

Menurut Adi Nugroho (2010:10), berpendapat bahwa “Akuisisi informasi dari seseorang atau kelompok dengan cara yang tidak mengungkapkan maksud dari wawancara atau percakapan. Sebuah teknik pengumpulan intelijen sumber manusia, umumnya terbuka”.

Suryo Guritno dan dkk dalam jurnal CCIT (2011:302), berpendapat bahwa “Elisitasi (elicitation) berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa elisitasi adalah usulan rancangan sistem baru yang diinginkan dan disanggupi oleh penyusun untuk dieksekusi.

Jenis-jenis Elisitasi

Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut: (Guritno, 2011:302)

  1. Elisitasi Tahap I

  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Elisitasi Tahap II

  4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi.

    1. (M) pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2. (D) pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.

    3. (I) pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  5. Elisitasi Tahap III

  6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option nya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.

    1. (T) artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    2. (O) artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    3. (E) artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu sebagai berikut:

      1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

      2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

      3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

    4. Final Draft Elicitation

    5. Menurut Suryo Guritno (2011:304), berpendapat bahwa “Final draft merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar IIS

Definisi IIS

Iqbal (2010:3), “IIS atau Internet Information Services adalah sebuah HTTP web server seperti Apache yang digunakan dalam sistem operasi server Windows, mulai dari Windows NT 4.0 Server, Windows 2000 Server atau Windows Server 2003. Layanan ini merupakan layanan terintegrasi dalam Windows 2000 Server, Windows Server 2003 atau sebagai add on dalam Windows NT 4.0.

Fitur IIS

Adapun fitur dari IIS yaitu sebagai berikut :

  1. Terintegrasi dengan Windows NT secara penuh (sistem keamanan, auditing, dan izin akses NTFS).

  2. Mendukung penuh protokol HTTP versi 1.1.4

  3. Sudah mencakup protokol FTP.

  4. Dukungan terbatas untuk protokol SMTP.

  5. Dukungan untuk protokol NNTP.

  6. Dukungan untuk protokol keamanan SSL.

  7. Dapat digunakan sebagai platform di mana aplikasi web berjalan, yakni dengan menggunakan Active Server Pages (ASP), ASP.NET, Internet Server API (ISAPI), Common Gateway Interface (CGI), Microsoft.NET Framework, Microsoft Visual Basic Scripting (VBScript), JScript, dan beberapa bahasa skrip yang dapat diinstalasikan seperti Perl atau PHP.

  8. Mengizinkan aplikasi web untuk dijalankan sebagai proses yang terisolasi dalam ruangan memori yang terpisah untuk mencegah satu aplikasi membuat crash aplikasi lainnya.

  9. Dapat diatur dengan beberapa cara: Microsoft Management Console, via web browser, atau menggunakan skrip Windows Scripting Host.

  10. Bandwidth throttling yang dapat mencegah sebuah situs web memonopoli bandwidth yang tersedia.

Konsep Dasar SQL Server

Definisi Sql Server

Menurut Enterprise (2015:1), “SQL Server adalah RDMS (Relational Database Management System) yang dikembangkan oleh Microsoft”. SQL Server merupakan software yang berfungsi untuk menampung dan mengambil data yang diminta oleh aplikasi lain pada komputer yang sama atau pada komputer lain melalui jaringan/internet.

SQL singkatan dari Structure Query Language. SQL Server yaitu suatu aplikasi untuk membuat database, maka dari itu diperlukan perintah-perintah (query) untuk membuat database tersebut. Berikut ini adalah beberapa peritah-perintah (query) dalam SQL :

  1. CREATE DATABASE : Digunakan untuk membuat database.

  2. CREATE TABLE : Digunakan untuk membuat table. Hal yang harus diperhatikan adalah sebelum pembuatan table maka Database harus sudah ada dulu.

  3. DROP : Untuk menghapus database atau table.

  4. ALTER : Digunakan untuk memodifikasi table, prosedur, triger, view, database.

  5. INSERT : Digunakan untuk memanipulasi isi table. Menipulasi yang dimaksud adalah memasukkan data/baris baru dalam suatu table.

  6. UPDATE : Digunakan untuk mengubah data pada sebuah table.

  7. DELETE : Seperti namanya, query ini berfungsi untuk menghapus data pada sebuah table

Konsep Dasar ASP

Definisi Asp

Menurut Sitorus (2012:2), “ASP adalah singkatan dari Active Server Pages yang merupakan salah satu bahasa pemrograman web untuk menciptakan halaman web yang dinamis.

Langkah utama yang harus dimengerti bahwa tidak ada editor khusus untuk mengetikan script ASP (kode-kode program ASP) tersebut. Kita dapat menggunakan editor seperti Notepad, Notepad++, Wordpad, Editplus, Microsoft Frontpage, Macromedia Dreamweaver dan sebagainya.

Sintaks Dasar ASP

Script ASP dapat terletak dimana saja dan dapat berkombinasi dengan tag-tag HTML. Dalam sebuah file ASP hanya terdapat satu delimiter pembuka dan penutup.

Bentuk umum :

<

%

….

Contoh :

<html>

<body>

<%

Response Write(“Sintaks/kode pertama belajar ASP”)

%>

</html>

</body>

Konsep Dasar DreamWeaver

Definisi DreamWeaver

Menurut Madcoms (2010:1), “Dreamweaver adalah merupakan software aplikasi yang digunakan sebagai HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual. Aplikasi ini juga yang biasa dikenal dengan istilah WYSIWYG (What You See It What You Get), yang intinya tidak harus berurusan dengan tagtag HTML untuk membuat situs”.

Menurut Prasetio (2012:96), “Dreamweaver adalah sebuah tools untuk membantu kita menuliskan kita menuliskan kode HTML secara visual”.

Menurut Milician (2012:5), mengatakan bahwa “Dreamweaver CS3 is a powerfulHypertext Markup Language (HTML) editor used by professionals, as well as beginners. (Dreamweaver CS3 adalah Hypertext Markup Language (HTML) editor yang digunakan oleh professional serta pemula”.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan dreamweaver adalah suatu aplikasi yang digunakan dalam membangun atau membuat sebuah web.

Konsep Dasar Black box

Definisi Black box

Menurut Rizky (2011:264), berpendapat bahwa “Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yangtidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya,tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar”.

Gambar 2.2. ilustrasi pengujian Blackbox

Uji coba black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:

  1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang.

  2. Kesalahan interface.

  3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.

  4. Kesalahan performa.

  5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Tidak seperti metode white box yang dilaksanakan diawal proses, uji coba black box diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya. Karena uji coba black box dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga perhatiannya difokuskan pada informasi domain. Uji coba didesain untuk dapat menjawab pertanyaan pertanyaan berikut :

  1. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji?

  2. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?

  3. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu?

  4. Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi?

  5. Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem?

  6. Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem?

Keuntungan BlackBox

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis blackbox testing antara lain : Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

  1. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

  2. Hasil dari blackbox testing dapat memperjelas kontradiksi ataupun keracunan yang mungkin timbul dari eksekusi sebuah perangkat lunak.

  3. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.

Literature Review

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai Manajemen Aset dan penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu:

Berikut adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Skripsi ini, antara lain :

Contributors

Elmifauziati