Pengguna:Renitha

Dari widuri
Revisi per 17 Februari 2016 10.34 oleh Renitha (bicara | kontrib) (Packaging ( Kemasan ))

Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PACKAGING LABELING PADA

PT. PRATAMA ABADI INDUSTRI


LAPORAN SKRIPSI


jpg


OLEH :


NAMA : RENITA

NIM : 1014465179


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PACKAGING LABELING PADA

PT. PRATAMA ABADI INDUSTRI

Disusun Oleh :

NIM
: 1014465179
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi


   

Disahkan Oleh :

Tangerang, 28 Januari 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
       
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt,.M.Kom)
NIP : 99001
       
NIP : BELUM DIMASUKIN



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

I PACKAGING LABELING PADA

PT. PRATAMAABADI INDUSTRI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1014465179
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2015/2016


Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
( Abdul Hayat, M.T.I)
   
( Nur azizah M.Akt,.M.Kom)
NID : 07133
   
NID : 10002

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PACKAGING LABELING PADA

PT. PRATAMAABADI INDUSTRI


Disusun Oleh :

NIM
: 1014465179
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2015/20116

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_____________)
 
(_____________)
 
(_____________)
NID : _______
 
NID : _______
 
NID : ________


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini, :

NIM
: 1014465179
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1014465179

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

PT. Pratama Abadi Industri merupakan suatu bentuk badan usaha yang bergerak dalam bidang pembuatan sepatu NIKE. PT. Pratama Abadi industri perlu adanya sistem komputerisasi yang lebih akurat, cepat dan efisien dalam mengetahui informasi – informasi maupun pendataan persediaan barang terutama dalam bidang packaging labeling . Namun kenyataannya hal tersebut terkadang tidak sesuai dengan keinginan dan harapan. Karena masih terbatasnya sistem komputerisasi yang digunakan pada PT. Pratama Abadi Industri tersebut. Persediaan barang untuk packaging labeling yang digunakan oleh PT. Pratama abadi industri telah menggunakan komputer namun masih menggunakan microsoft word, dan microsoft exel akan tetapi penggunaan aplikasi tersebut belum dilakukan secara optimal. Penulisan ini menggunakan metode analisa berorientasi objek dengan tujuan melakukan analisa sistem yang berjalan pada PT. Pratama abadi Industri. Hasil dari penulisan ini dapat memberikan manfaat yang positif bagi PT. Pratama Abadi industri.

Kata Kunci: Persediaan Barang, Packaging labeling, Sistem, Komputerisasi


ABSTRACT

PT. Pratama Abadi Industi is aform of business entity which is engaged in field of paint & Inking, PT. PratamaAbadiIndustri need for a computerized system that is more accurate, fast and efficient in knowing the information and inventory data collection specially for packaging labeling. But in reality it is sometimes not in accordance with the wishes and expectation.Due to the limitation of the computerized system used in PT. PratamaAbadiIndustri. Inventory for packaging labeling items are used PT. Pratama Abadi Industri been using computer but still use of the application is not performed optimalloy. This study, using object – oriented analys with the aim of analyzing the system running at PT. Pratama Abadi Industri. The result of this paper can provide positive benefits for PT. Pratama abadi Industri

keywords: Inventory, Packaging Labeling, System, Computerized


KATA PENGANTAR


Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena atas ridho dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan laporan SKRIPSI ini dengan baik. Adapun judul dalam penyusunan laporan Skripsi ini adalah “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PACKAGING LABELING PADA PT.PRATAMA ABADI INDUSTRI”.

Penulisan SKRIPSI ini disusun sabagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Skripsi. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan study pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini

Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan semua pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat pada waktunya. :

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Bapak Abdul Hayat, M.T.I selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika dan juga Pembimbing I yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis .
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom selaku dosen pembimbing II dan Kepala Jurusan Sistem Informasi Perguruan Tinggi Raharja.
  5. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada kami.
  6. Kepada Kedua Orang tua dan keluarga tercinta yang selalu medoakan dan mendukung baik moril maupun materil untuk keberhasilan Penulis.
  7. Deni Hariadi yang selalu memberikan semangat dan dorongan yang tak pernah putus dalam membuat laporan Skripsi ini.
  8. Mas deka dan Mba Nana yang sudah banyak membantu dalam penyelesaian laopran SKRIPSI.
  9. Seluruh Staff Factory I PT. Pratama Abadi Industri yang selalu memberikan dukungan dalam upaya penyelesaian laporan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun, dalam penyusunan laporan ini sangat penulis harapkan.

Akhir kata kepada semua pihak yang telah membantu semoga Tuhan selalu melimpahkan rahmat serta karunia-Nya.



Tangerang, Januari 2016
Renita
NIM. 1014465179

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2 ElisitasiTahap II

Tabel 3.3 ElisitasiTahap III

Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Login User

Tabel 4.2 Login Outstanding

Tabel 4.3 Login Label


DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Stuktur Organisasi

Gambar 3.2 Use Case Diagram Yang Berjalan

Gambar 3.3 Activity Diagram Yang Berjalan

Gambar 3.4 Sequence Diagram Yang Berjalan

Gambar 4.1 Use Case Pada BU

Gambar 4.2 Use Case Diagram Pada Factory

Gambar 4.3. Use Case Diagram Pada Gudang Material

Gambar 4.4. Use Case Diagram pada Proses Assembling

Gambar 4.5. Use Case Diagram Pada Line Assembling

Gambar 4.6. Activity Diagram Pada BU

Gambar 4.7. Activity Diagram Pada Factory

Gambar 4.8. Activity Diagram PadaGudang Material

Gambar 4.9. Activity Diagram Pada Proses assembling

Gambar 4.10. Activity Diagram Pada Line assembling

Gambar 4.11. Sequence Diagram Pada BU

Gambar 4.12. Sequence Diagram Pada Factory

Gambar 4.13. Sequence Diagram PadaGudang Material

Gambar 4.14. Sequence Diagram Pada Proses Assembling

Gambar 4.15. Sequence Diagram Pada Line Assembling

Gambar 4.16. Menu Login

Gambar 4.17. Login Salah

Gambar 4.18. Tampilan Outstanding

Gambar 4.19. tampilan Negara

Gambar 4.20. TampilanTambah Negara

Gambar 4.21. Tampilan Material Order Form

Gambar 4.22. Tampilan Label

Gambar 4.23. Tampilan Edit Label


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kebutuhan akan suatu sistem komputerisasi zaman sekarang ini mencakup segala bidang. Setiap organisasi seperti halnya perusahaan sangat membutuhkan sistem komputerisasi yang akurat, cepat dan efisien. Namun dalam kenyataannya hal tersebut terkadang tidak sesuai dengan keinginan dan harapan yang hendak dicapai, karena terbatasnya sistem komputerisasi yang digunakan pada perusahaan tersebut.

Perkembangan kebutuhan sistem komputerisasi juga sejalan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat khususnya ilmu komputer, karena kita ketahui bersama bahwa komputer mampu memegang peranan terpenting sebagai alat bantu dalam pengolahan data serta dapat memecahkan masalah yang kecil sampai dengan masalah yang sangatkompleksekalipun.Penggunakomputerdapatdilengkapidengan program aplikasi dapat memberikan hasil yang berkualitas. Jadi dengan demikian penanganan sistem secara terkomputerisasi pada perusahaan sangatlah tepat.

Seperti halnya PT Pratama Abadi Industri yang bergerak dalam bidang manufaktur sepatu NIKE, packaging labeling merupakan salah satu peranan penting bagi proses produksi perusahaan. Dimana proses ini memerlukan media terkomputerisasi untuk menyampaikan informasi yang tepat waktu.

Perumusan Masalah

Sistem informasi yang berjalan saat ini tentang packaging labeling pada PT. Pratama Abadi industry sering terjadi permasalahan, berdasarkan latar belakang masalah diatas penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana sistem informasi packaging labeling yang berjalan saat ini pada PT. Pratama Abadi Industri?
  2. Apakah sistem informasi packaging labeling yang berjalan saat ini sudah efektif dan efisien ?
  3. Bagaimana merancang sistem informasi packaging labeling yang efektif dan efisien pada PT. Pratama Abadi Industri ?


Ruang Lingkup

Ruang lingkup yang dibahas dalam hal ini seputar informasi packaging labeling pada PT PRATAMA ABADI INDUSTRI agar dalam pembahasan ruang lingkup menjadi terarah dan berjalan dengan baik, maka penulis membatasi permasalahanya itu mulai dari pendataan data barang packing labeling hingga proses final assembling yang berupa hasil laporan yang lebih akurat.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan Operasional

Untuk mengetahui sistem packaging labeling dan menghasilkan data dan informasi yang lebih akurat pada PT Pratama Abadi Industri.

TujuanFungsional

Sebagai bahan acuan atau referensi bagi perusahaan dan mahasiswa di masa sekarang dan yang akan datang.

Tujuan Individual (Pribadi)

Untuk mengimplementasikan ilmu yang dipelajari

Manfaat Penelitian

  1. Membantu mempermudah dalam mengatur, mengolah dan mengendalikan dalam mengolah data material sebagai upaya peningkatan kinerja dari sistem tersebut.
  2. Memberikan ide dan gagasan agar pengolahan data material bias dikelola secara efektif dan efisien
  3. Menambah wawasan penulis tentang manajemen material.

Metodologi Penelitian

Dalam memperoleh metode penelitian yang diperlukan untuk penyusunan Laporan skripsi ini, penulis menggunakan beberapa metode.

Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penulisan SKRIPSI, penulis menggunakan beberapa metode. Data yang dipakai dalam menyelesaikan penelitian ini, penulis mengelompokkan menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder.

a. Data primer merupakan data yang dikumpulkan peneliti langsung dari sumber utamanya. Yang termasuk data primer adalah data yang diperoleh dengan data sebagai berikut:

  1. Metode Observasi (Pengamatan Langsung) .
  2. Observasi adalah salah satu cara untuk memperoleh data primer. Observasi dilakukan dengan cara mengamati langsung obyek yang dipandu oleh Herawati selaku karyawan bidang logistic PT Pratama Abadi Industri.

  3. Metode Interview (Wawancara) .
  4. Wawancara adalah cara pengumpulan data yang dilakukan dengan bertanya dan mendengarkan jawaban langsung dari sumber utama data yang berkaitan langsung.

    Data Sekunder merupakan data yang bersumber dari hasil penelitian orang lain yang dibuat untuk maksud yang berbeda. Yang termasuk data sekunder adalah data yang diperoleh dengan metode sebagai berikut:

  1. Metode Study Pustaka.
  2. Metode yang dilakukan dengan cara membaca buku-buku dan sumber-sumber lainnya yang dapat menunjang hasil laporan dan pengumpulan datanya dan literature tersebut.

  3. Data dari instansi atau perusahaan yang telah dibukukan atau berkas/dokumen yang didapat dari instansi atau perusahaan yang dijadikan objek penelitian.

Metode Analisa Data

Adapun metode analisa yang digunakan adalah Terstruktur yaitu dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language).

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas pembahasan masalah, penulis menyusun laporan tugas Skripsi menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan tentang latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini terdiri dari pengertian dan penjelasan pengolahan data siswa baru dan dokumen secara umum serta teori – teori yang berhubungan dengan objek penelitian, pengertian Unified Modeling Laguage (UML) dan php.

BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan membahas tentang gambaran dan sejarah singkat PT. Pratama Abadi Industri, struktur organisasai, permasalahan yang dihadapi, alternative pemecahan masalah, analisa proses, UML ( Unified Modeling Language ) sistem yang berjalan, serta elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan final draft elisitasi.

BAB IV RancanganSistem Yang Diusulkan

Pada bab ini membahas perancangan sistem baru yang lebih sistematis yang akan dijelaskan dalam bentuk ususlan prosedur baru. Analisa sistem yang diusulkan mulai dari perancangan Proses Unifield Modeling Language dengan software Visual paradigm, rancangan database, tampilan program serta implementasi sistem yang diususlkan.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan system berdasarkan bab-bab yang telah diuraikan sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Berisi tentang referensi-referensi yang di dapat selam melakukan penelitian yang dihasilkan


LAMPIRAN

Daftar yang memuat keseluruhan data dan dokumentasi pekerjaan yang pernah dilakukan untuk melengkapi Laporan Skripsi yang dibuat

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Mempelajari suatu sistem akan lebih mudah bila mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan sistem. Lebih lanjut pengertian sistem pertama kali dapat diperoleh dari definisinya. Dengan demikian definisi ini akan mempunyai peran yang penting dalam pendekatan untuk mempelajari suatu sistem. Maksud dari sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan (goal) atau sasaran (objektif).

Konsep Dasar Sistem

Manusia hidup di dunia yang penuh dengan sistem, dan apa yang kita lihat disekeliling kita adalah kumpulan dari sistem-sistem. (Jogiyanto, 2010:34). Berikut adalah definisi sistem menurut beberapa ahli :

a. “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur -prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama – sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaaran tertentu”. Sugiarti (2011 : 99).

b. “Sistem merupakan suatu kumpulan komponen – komponen yang saling berhubungan dan mempunyai ketergantungan satu sama lain, sistem dapat berjalan jika komponen – komponen yang ada didalamnya bias bekerja sama membentuk suatu lingkaran yang tidak dapat dipisahkan”. (Jurnal CCIT, 2013 : 226 – 227 ).

Sistem dapat didefinisikan menjadi dua pendekatan yaitu :

  1. Pendekatan Sistem Secara Prosedur
  2. “ Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur – prosedur yang mempunyai tujuan tertentu”. Jogiyanto (2010 : 34).

  3. Pendekatan Sistem Secara Komponen
  4. “ Dengan pendekatan secara komponen,sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu”. Jogiyanto (2010 : 34).

    Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa “Sistem adalah kumpulan bagian – bagian atau subsitem – subsistem yang disatukan dan dirancang untuk memcapai suatu tujuan”.

Konsep Analisa Sistem

  1. Definisi Analisa Sistem
  2. Analisa sistem dapat didefinisikan sebagai berikut :

  3. Tahap Analisa Sistem
  4. “Tahap analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian – bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan – permasalahan, kesempatan – kesempatan, hambatan – hambatan yang terjadi dan kebutuhan – kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”. (Jurnal CCIT, 2011:322). Didalahm tahap analisis sistem terdapat langkah – langkah dasar yang dilakukan oleh analis sistem adalah sebagai berikut :Identify, yaitu mengidentifikasikan masalah, Analyze, yaitu menganalisa sistem dan Report, yaitu membuat laporan hasil analis.

    Secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau oprai.

Karakteristik Sistem

Model umum sebuah sistem adalah input, proses dan output. Hal ini merupakan konsep sistem yang sederhana, sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran.Selain itu pula sistem mempunyai karakteristik atau sifat – sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bias dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah :

  1. Komponen Sistem (Component)
  2. Suatu sistem teridiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian – bagian dari sistem.

  3. Batasan sistem (Boundary)
  4. Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan.Batasan suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  5. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
  6. Lingkungan luar sistem (Environment) adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingukang dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

  7. Penghubung Sistem (Interface)
  8. Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsitem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.

  9. Masukan Sistem (Input)
  10. Masukan dalah energy yang dimasukan ke dalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenance input) dan masukan signal (signal input).

  11. Keluaran Sistem (Output)
  12. Keluaran sistem adalah hasil dari energy yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan

  13. Pengolahan Sistem
  14. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan merubah masukan menjadi keluaran, sebagai contoh adalah sistem akuntansi, sistem ini akan mengolah data dan transaksi menjadi laporan – laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  15. Sasaran dan Tujuan Sistem (Objective Goal)
  16. Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangan menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan.

Unified Modeling Language (UML)

Unified Modeling Language (UML) adalah “bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek”.Pemodellan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk menyederhanakan permasalahan – permasalahan yang kompleks demikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami. (Nugroho, 2011:06).

Berdasarkan pendapat yang dikemukan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis objek (Object Oriented Programming)”.

Definisi Diagrram – Diagram Unfied Modeling Language (UML)

Berikut ini adalah definisi mengenai 5 (lima) diagram Unified Modeling Language (UML) :

  1. Use Case Diagram
  2. Use case diagram merupakan inti fungsionalitas koheren yang diekspresikan sebagai transaksi – transaksi yang terjadi antara actor dan sistem.

  3. Class Diagram
  4. Menggambarkan struktur objek sistem.Diagram ini menunjukan class object yang menyusun sistem dan juga hubungan antara class object tersebut.

  5. Sequence Diagram
  6. Secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau oprai.

  7. State Chart Diagram
  8. Digunakan untuk memodelkan behavior objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagi keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event – event (kejadian) yang menyebabkan objek beralih dari satu state ke state yang lain.

  9. Activity Diagram
  10. Secara grafis digunakan untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity diagram dapat juga digunakan untik memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi dan memodelkan hasil dari action tersebut.

Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk intrgasi antara satu komponen dengan komponen lainnya, karena sistem nmemiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, seperti contoh sistem yang bersifat terbuka dan tertutup. Adapun penjelasan yang lebih detail dan rinci akan dipaparkan dibwah ini : .

a. Sistem Abstrak (Abstrack system) dan Sistem Fisik (Physical System)

Sistem abstrak adalah sistem yang didalamnya berisi gagasan atau konsep semisal sistem teologi yang tak lain dan tak bukan isinya adalah gagasan tentang intraksi antara sesame manusia dan sang pencipta. Sedangkan sistem fisik adalah sebuah gerakan sistem yang memang Nampak oleh mata kita seperti televise, sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan dan lain sebagainya.

b. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

Sistem alamiah adalah sistem yang bterjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Contohnya sistem perputaran perputaran bumi, terjadinya siang dan malam, pergantian musim dan lain – lainnya. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin (Human Machine System).Sistem informasi yang berbasis komputer merupakan contoh Human Machine System, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

c. Sistem Tertentu (Deterministic Ssytem) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

Sistem tertentu adalah sistem yang sudah dapat diprediksi berdasarkan program – programyang dijalankan, sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksikan karena mengandung unsur probabilitas.

d. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luar.Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dapat dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk sub sistem lainnya.

Konsep Dasar Informasi

  1. Definisi Informasi
  2. Informasi sangat penting dan diperlukan di dalam suatu sistem. Berikut ini dalah beberapa definisi informasi yaitu :

    a. “Informasi dapat dikatakan sebagai sejumlah data yang sudah diolah atau diproses melalui prosedur pengolahan data dalam rangka menguji tingkat kebenarannya, keterpakaiannya sesuai dengan dengan kebutuhan”. Darmawan (2012:2).

    b. “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya”. Sugiarti (2011:104)

  3. Kualitas Informasi
  4. Informasi yang berkualitas harus memiliki cirri- cirri sebagai berikut : (Darmawan, 2012:3)

    a. Akurat

    Informasi mencermikan keadaan yang sebenarnya. Pengujian terhdap hal ini biasanya dilakukan melalui dua orang atau lebih yang berbeda – beda dan apabila hasilnya tersebut sama, maka dianggap data tersebut akurat.

    b. Tepat Waktu

    Informasi itu harus tersedia atau ada pada saat informasi tersebut dibutuhkan, tidak besok atau tidak berapa jam lagi

    c. Relevan

    Informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan. Kalau kebutuhan informasi ini untuk suatu organisasi maka informasi tersebut harus sesuai dengan kebutuhan informasi diberbagai tingkatan dan bagian yang ada dalam organisasi tersebut.

    d. Lengkap

    Informasi harus diberikan secara lengkap

  5. Komponen – Komponen Informasi
  6. Terdapat 6 (enam) komponen atau jenis – jenis informasi diantaranya : (Darmawan, 2012:6-7).

    a. Roof of Information

    Yaitu komponen akar bagian dari informasi yang berbeda pada tahap awal keluaran sebuah proses pengolahan data

    b. Bar of Information

    Merupakan komponen batangnya dalam suatu inrformasi, yaitu jenis informasi yang disajikan dan memerlukan informasi lain sebagai pendukung sehingga informasi awal tadi bias dipahami

    c. Branch of Information

    Yaitu komponen informasi yang bias dipahami jika informasi sebelumnya telah dipahami

    d. Stick of Information

    Yaitu komponen informasi yang lebih sederhana dari cabang informasi, biasanya informasi ini merupakan informasi pengayaan pengetahuan

    e. Bud of Information

    Yaitu komponen informasi semi micro, tetapi keberadaannya sangat penting sehingga dimasa yang akan datang, dalam jangka waktu akan datang informasi ini akan berkembang dan dicari, serta ditunggu oleh pengguna informasi sesuai kebutuhannya

    f. Leaf of Information

    Yaitu komponen informasi yang merupakan informasi pelindung , dan lebih mampu menjelaskan keadaan dan situasi ketika sebuah informasi itu muncul

  7. Nilai Informasi
  8. Nilai informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya.Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.Sebagaian besar informasi tidak dapat persis ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. Pengukuran nilai investasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.

Teori Khusus

Persediaan Barang

Definisi persediaan barang menurut Ristono (2009:11) persediaan dapat diartikan sebagai barang – barang yang disimpan, untuk digunakan atau dijual pada masa atau periode yang akan datang

Menurut Ristono (2009:11) inventory atau persediaan adalah suatu teknik atau manajemen material yang berkaitan dengan persediaan. Manajemen material dalam inventory dilakukan dengan beberapa input yang digunakan yaitu : Permintaan yang terjadi (Demand) dan biaya – biaya yang terkait dengan penyimpanan, serta biaya apabila terjadi kekurangan persediaan (shortage).

Secara teknis, inventory adalah suatu teknik yang berkaitan dengan penetapan terhadap besarnya persediaan bahan yang harus diadakan untuk menjamin kelancaran dalam kegiatan operasi produksi, serta menetapkan jadwal pengadaan dan jumlah pemesanan barang yang seharusnya dilakukan oleh perusahaan.Penetapan jadwal dan jumlah pemesanan yang harus dipesan merupakan pernyataan dasar yang harus terjawab dalam pengendalian persediaan.

Pengendalian persedian perlu diperhatikan karena berkaitan langsung dengan biaya yang harus ditanggung perusahaan sebagai akibat adanya persediaan. Oleh karena itu persediaan yang ada harus seimbang dengan kebutuhan, karena persediaan yang terlalu banyak akan mengakibatkan perusahaan menanggung resiko kerusakan dan biaya penyimpanan yang tinggi disamping biaya investasi yang besar. Tetapi jika terjadi kekurangan persediaan akan berakibat terganggunya kelancaran dalam proses produksinya. Oleh karenanya diharapkan terjadi kesimbangan dalam pengadaan persediaan sehingga biaya dapat ditekan seminimal mungkin dan dapat memperlancar proses produksi.

Pada dasarnya persediaan mmpermudah dan memperlancar jalannya operasi perusahan manufaktur, yang harus dilakukan secara berturut – turut untuk memproduksi barang serta selanjutnya menyampaikan kepada pelanggan atau konsumen.

  1. Persediaan Pengamanan (Safety Stock)
  2. Persediaan pengamanan adalah persediaan yang dilakukan untuk mengantisipasi unsur ketidak pastian permintaan dan penyediaan. Apabila persediaan pengaman tidak mampu mengantisipasi ketidak pastian tersebut, maka akan terjadi kekurangan persediaan (stockout).

  3. Penggunaan Bahan Baku Rata – Rata
  4. Salah satu dasar untuk memperkirakan penggunaan bahan baku selama periode tertentu, khususnya selama periode pemesanan, adalah rata – rata penggunaan bahan baku pada masa sebelumnya.

  5. Faktor Waktu
  6. Lead time adalah lamanya waktu antara mulai dilakukannya pmesanan bahan- bahan sampai dengan kedatangan bahan – bahan yang dipesan tersebut dan diterima digudang persediaan.

  7. Persediaan Antisipasi
  8. Persediaan antisipasi disebut dengan stabilization stock merupakan ersediaan yang dilakukan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang sudah dapat diperkirakan sebbelumnya.

  9. Persediaan Dalam Pengiriman
  10. Persediaan dalam pengiriman disebut work – in process stock adalah persediaan yang masih dalam pengiriman.

Yang menjadi masalah bagi perusahaan adalah bagaimana menentukan persediaan yang optimal, oleh karena itu perlu diketahui faktor – faktor yang mempengaruhi besar kecilnya persediaan. Sebenarnya erlu dibedakan antara persediaan bahan baku dan bahan jadi, namun yang dimaksud dengan persediaan dalam kaitannya dengan kegiatan produksi adalah bahan baku dan penolong. Besar kecilnya persediaan bahan baku dan bahan penolong dipegaruhi oleh faktor :

a. Volume atau jumlah yang dibutuhkan, yaitu yang dimaksud untuk menjaga kelangsungan proses produksi. Semakin banyak bahan baku yang dibutuhkan, maka akan semakin besar tingkat persediaan bahan baku

b. Kontinuitas produksi tidak terhenti, diperlukan tingkat rpersediaan yang tinggi dan sebaliknya

c. Sifat bahan baku, apakah cepat rusak (durable goods) atau tahan lama (undurable goods). Sedangkan untuk bahan baku yang memiliki sifat tahan lama, maka tidak ada salahnya menyimpan dalam jumlah yang besar

Agar kontinuitas produksi tetap terjaga, maka untuk berjaga – jaga perusahaan sebaiknya memiliki apa yang dinamakan dengan persediaan cadangan (safety stock). Persediaan cadangan atau atau disebut persediaan pengaman adalah persediaan minimal bahan baku yang harus dipertahankan untuk menjaga kontinuitas produksi.

Fungsi – Fungsi Persediaan

a. Fungsi Decoupling

Yaitu persediaan yang memungkinkan perusahaan dapat memenuhi permintaan pelanggan tanpa tergantung kepada supplier, perusahaan tidak sepenuhnya tergantung pada pengadaannya dalam hal kuantitas dan waktu pengiriman, agar departemen – departemen dan proses – proses individual dalam perusahaan terjaga kebebasannya, dapat menghadapi fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat diperkirakan atau diramalkan disebut dengan fluctualition stock

b. Fungsi Economic Lot Sizing

Yaitu persediaan dengan mempertimbangkan biaya penghematan (efesiensi) atau potongan pembelian, biaya pengakutan per unit menjadi lebih murah dan sebagainya.

c. Fungsi Antisipasi

Yaitu perusahaan dapat menghadapi fluktuasi permintaan konsumen yang dapat diperkirakan dan diramalkan berdasarkan pengalaman serta dapat mengantisipasi ketidak pastian jangka waktu pengiriman dan permintaan akan barang selama periode tertentu.

Packaging ( Kemasan )

Packaging ( pengemasan ) menurut Basu Swastha ( 1984:139 ) adalah “ kegiatan – kegiatan umum dalam perencanaan barang yang melibatkan penentuan desain dan pembungkus atau kemasan bagi suatu barang “.

Fandi Tjiptono menyatakan bahwa : “ pengemasan, berkaitan dengan perancangan dan pembuatan wadah atau pembungkus untuk suatu produk “ (1999:106)

Ada beberapa tujuan pemberian kemasan pada produk menurut Fandy Tjiptono, yaitu :

  1. Pelindung isi ( protection ), misalnya dari kerusakan, kehilangan, berkurangnya dan sebagainya.
  2. Memberikan kemudahan dalam penggunaan ( operation ), misalnya supaya tidak tumpah, sebagai alat pemegang dan sebagainya.
  3. Bermanfaat dalam pemakaian ulang ( resauble ),misalnya untuk diisi kembali atau untuk wadah lain.
  4. Memberi daya tarik ( promotion ),yaitu aspek artistic, warna, bentuk maupun desainnya.
  5. Identitas produk ( image ), misalnya berkesan kokoh, awet, lembut, dan mewah.
  6. Distribusi ( shipping ), misalnya m,udah disusun, dihitung dan ditangani.
  7. Informasi ( labeling ),yaitu menyangkut isi, pemakaian dan kualitas.
  8. Cermin dan inovasi produk,berkaitan dengan kemajuan teknologidan daur ulang ( 1999:106).

Labelling

Label menurut Basu Swastha adalah: “bagian dari sebuah barang yang berupa keterangan (kata – kata) tentang barang tersebut atau penjualnya” (1984:44). Label bisa merupakan bagian dari kemasan atau merupakan etiket ( tanda pengenal ) yang diletakkan pada produk.

Literatur Review

Berikut adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam tugas KKP ini antara lain :.

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Heru Sigiarto [ 2008 ]
  2. Penelitian ini membahas tentang “Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Barang Berbasis Web Pada PT. Aneka Komkar Utama”. Permasalahan yang terjadi pada judul yang diangkat adalah belum terintegrasinya computer terhadap pihak-pihak yang berhubungan dengan penerimaan dan pengeluaran barang. Serta pengamanan terhadap pencatatannya masih sangat minim, maka penulis mengajukan sebuah system perancangan yang berbasis web.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Indra purnama [ 2010 ]
  4. Perancangan Sistem informasi Persediaan Bahan Baku pada PT. Surya Siam Keramik”. Penelitian ini diusulkan agar para pimpinan dapat mengetahui persediaan bahan baku sehingga kekosongan bahan baku bias terhindarkan. Akan tetapi system ini masih kurang karena hanya memperlihatkan stok akhirnya sajatanpa ada keterangan pemakaian atau pemasukan bahan baku tersebut. Dalam hal ini penulis melakukan pengembangan system agar system yang ada tidak hanya memperlihatkan stok akhirnya saja, jadi system ini akan dilengkapi dengan keterangan pemakaian dan pemasukan bahan baku yang ada di gudang, sehingga akan menghasilkan laporan stok yang lebih lengkap dan mempermudah dalam pencarian data.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Febbye Meilissa K [ 2008 ]
  6. “Perancangan Sistem Informasi Permintaan Dan Pengeluaran Barang Karyawan Pada PT. Bintang Indonesia”. Dalam ruang lingkup permasalahannya adalah membuat sebuah aplikasi persediaan yang hanya dibatasi pada departemen personalia saja mengenai system permintaan dan pengeluaran barang karyawan, maka penulis mengajukan sebuah system perancangan berbasis web yang terintegrasi dengan pihak yang berhubungan.

  7. Penelitian yang dilakukan oleh Yani Yuliana, [ 2012 ]
  8. “Analisa Sistem Persediaan Barang Spare Part Mobil Pada PT. Prima Autoworld”. Disini menjelaskan bahwa agar penerapan system persediaan spare part pada PT. Prima Autoworld ini dapat terwujud dengan baik maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti diperlakukan pelatihan dalam penggunaan system yang baru. Perlu diadakan sosialisasi tentang pentingnya system informasi persediaan spare part kepada pihak yang terlibat dengan system terutama pada Admin dan User. Dan agar kekurangan pada sistemnya dapat diperbaiki maupun ditambah serta agar dapat sejalan dengan perkembangan ilmu teknologi yang semakin canggih. Rancangan aplikasi ini dapat dikembangkan lagi agar mendapatkan hasil yang maksimal dalam penggunaannya.

  9. Penelitian yang dilakukan oleh Heru Sugiarto [ 2010 ]
  10. “Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Barang Berbasis Web pada PT. Aneka Komkar Utama”. Dengan adanya system yang terintegrasi dengan satu server web diharapkan mampu meminimalis adanya perbedaan adanya stok bahan baku dengan order bahan baku sehingga dengan jelas input dan output bahan baku tersebut. Tapi dalam hal ini belum terdefinisi secarajelas bagian – bagian yang melakukan pengambilan bahan baku, sehingga dapat disimpulkan bahwa belum teroganisir bagian – bagian mana yang mengambil bahan baku tersebut. Dari sini penulis melakukan pengembangan system agar terdefinisi jelas bagiam – bagian yang melakukan pengambilan bahan baku, sehingga user agar lebih mudah dalam pencarian data bagian mana saja yang melakukan pengambilan.

  11. Penelitian yang dilakukan oleh A. A. K. Oka Sudana,[ 2008 ]
  12. “Sistem Informasi Manajemen Inventori Pada Perusahaan layanan Jasaboga Pesawat Udara”. Yang membahas mulai dari informasi permintaan barang (Stor Requisition), pembelian barang (Purchase Order), penerimaan barang (Retur), dan informasi inventori lainnya.

    Namun disini sistem yang dibahas menggunakan dua database, yaitu database aktif dan database history yang banyak memakan waktu dan biaya, selain iyu juga banyak menggunakan tenaga kerja.Maka penulis mengajukan untuk membuat system yang berbasis web. Penelitian yang akan dilakukan oleh penulis merupakan pengembangan dari ke-enam penelitian sebelumnya.