SI121447142

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REALISASI HASIL

PRODUK BERBASIS WEB PADA ASURANSI JIWA

BERSAMA (AJB) BUMIPUTERA


SKRIPSI

Disusun Oleh :

NIM
: 1214471429
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REALISASI HASIL

PRODUK BERBASIS WEB PADA ASURANSI JIWA

BERSAMA (AJB) BUMIPUTERA

Disusun Oleh :

NIM
: 1214471429
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Februari 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja,M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
NIP :
       
NIP :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REALISASI HASIL

PRODUK BERBASIS WEB PADA ASURANSI JIWA

BERSAMA (AJB) BUMIPUTERA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1214471429
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Disetujui Oleh :

Tangerang, Februari 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
(Haryanto,S.Kom)
NID : ....
   
NID : ....

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REALISASI HASIL

PRODUK BERBASIS WEB PADA ASURANSI JIWA

BERSAMA (AJB) BUMIPUTERA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1214471429
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, Februari 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REALISASI HASIL

PRODUK BERBASIS WEB PADA ASURANSI JIWA

BERSAMA (AJB) BUMIPUTERA

Disusun Oleh :

NIM
: 1214471429
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Februari 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1214471429

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Isi abstraksi dengan bahasa indonesis.


Kata Kunci: ........


ABSTRACT

Isi abstract dengan bahasa inggris.


Keywords : ............


KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Skripsi Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak .......
  2. ........ .
  3. ........ .
  4. ............... .
  5. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  6. Kedua orang tua, kakak dan saudara keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, Februari 2016
Sulis Tri Oktaviani Santoso
NIM. 1214471429

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian

Perkembangan teknologi dan informasi dalam dunia informatika dari waktu ke waktu mengalami kemajuan yang sangat pesat hal ini banyak menarik perhatian masyarakat luas. Perkembangan komputer yang dinamis dan diiringi dengan mengikuti perkembangan zaman dapat menghasilkan informasi yang cepat dan akurat. Pada saat ini setiap instansi pemerintahan dan swasta ikut serta meramaikan jasa layanan komputer, mereka ingin mengembangkan, memanfaatkan dan menggunakan kecanggihan teknologi untuk meningkatkan kinerja dan pemenuhan terhadap kebutuhan atas suatu informasi.

Dengan adanya informasi yang terkomputerisasi maka pekerjaan yang dihasilkan akan menjadi lebih efektif dan efisien. Beberapa alasan mengapa komputer saat ini sangat dibutuhkan dalam pemenuhan-pemenuhan kebutuhan informasi yaitu, adanya keinginan user untuk mendapatkan informasi secara cepat, efektif dan akurat. Apabila suatu perusahaan tidak dapat mengikuti perkembangan pengetahuan ilmu dan teknologi yang semakin berkembang, maka tentu akan kesulitan sehingga perusahaan tersebut tidak dapat mengikuti persaingan yang semakin kompetitif.

Seiring perkembangan teknologi internet, proses pengiriman dan penerimaan informasi menjadi lebih cepat dan efisien. Sama halnya dengan aplikasi berbasis web yang dinamis dan semakin berkembang. PHP (Hypertext Preprocessor) merupakan salah satu bahasa pemrograman server side yang berbasis web dinamis, PHP juga bersifat Open Source sehingga user dapat bebas menggunakan dan mengembangkannya. Kebutuhan - kebutuhan akan suatu sistem terkomputerisasi pada saat ini mencakup segala bidang.

Seperti halnya pada Bumiputera yang dituntut kecepatan dan ketelitian dalam hal pemrosesan data, salah satunya adalah data realisasi hasil produk. Sistem perhitungan realisasi hasil produk yang berjalan saat ini pada Bumiputera dilakukan dengan cara semi komputerisasi, yaitu hanya sebatas melakukan penyimpanan data dengan cara pembukuan yang tertulis dan pembuatan laporan dengan menggunakan Microsoft Excel Karena terbatasnya sistem komputerisasi yang digunakan Bumiputera sehingga mengakibatkan terjadi kesalahan-kesalahan dalam proses realisasi hasil produk, karena data-data yang disimpan tidak dalam sebuah database, dan proses pengerjaannya pun membutuhkan waktu yang cukup lama. Sehingga kebutuhan akan data tersebut pun tidak dapat terpenuhi secara optimal.

Berdasarkan dari permasalahan tersebut, maka penulis tertarik untuk membuat suatu aplikasi atau sistem informasi berbasis web dalam bentuk Laporan Skripsi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REALISASI HASIL PRODUK BERBASIS WEB PADA ASURANSI JIWA BERSAMA (AJB) BUMIPUTERA”.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat 3 (tiga) pokok permasalahan,yaitu :

  1. Bagaimana proses dalam realisasi hasil produk yang berjalan saat ini pada Bumiputera?

  2. Sistem seperti apakah yang dapat menjadi solusi masalah-masalah dalam perhitungan realisasi hasil produk?

  3. Bagaimana merancang sistem informasi realisasi hasil produk?

Ruang Lingkup

Agar dalam pembahasan permasalahan lebih terarah maka diperlukan ruang lingkup penelitian. Adapun batasan yang akan dibahas adalah seputar perancangan sistem informasi realisasi hasil produk pada Bumiputera. Dalam Lapora Skripsi ini mulai dari input data realisasi hasil produk, input data nasabah, sampai dengan pembuatan laporan realisasi hasil produk.


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengetahui sistem realisasi hasil produk pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera yang berjalan saat ini dengan melakukan identifikasi terhadap kendala-kendala yang ada pada sistem realisasi hasil produk pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera.

  2. Untuk menghasilkan rancangan sistem informasi realisasi hasil produk yang bermanfaat bagi Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera sebagai solusi terhadap masalah perhitungan realisasi hasil produk.

  3. Untuk memberikan kemudahan dalam informasi realisasi hasil produk supaya meningkatkan kinerja pegawai Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera.


Manfaat Penelitian

Adapun Manfaat dari penelitian ini antara lain :

  1. Dapat terindetifikasinya kendala-kendala pada sistem informasi realisasi hasil produk.

  2. Dapat menghasilkan sistem informasi realisasi hasil produk yang lebih baik, guna meningkatkan mutu dan efektifitas terhadap pemakai sistem.

  3. Dapat menghasilkan rancangan sistem informasi yang menghasilkan informasi realisasi hasil produk dalam meningkatkan kinerja.

Metodologi Penelitian

Dalam penyusunan Laporan Skripsi ini, penulis mengumpulkan data dan keterangan yang diperlukan untuk penelitian dengan metode sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam pembuatan Laporan Skripsi menggunakan beberapa metode sebagai berikut :

  1. Metode Observasi

    Observasi yaitu metode yang dilakukan dengan cara mengamati sumber, pengumpulan data, pengolahan data, dan peninjauan dengan cara mendatangi objek penelitian secara langsung ke Bumiputera untuk mendapatkan hal-hal yang diperlukan untuk proses penelitian.

  2. Metode Wawancara

    Wawancara yaitu metode pengumpulan data dengan cara melakukan kegiatan tanya jawab langsung secara lisan dengan narasumber yaitu ke bagian staff produkusi dan staff keuangan, dalam hal ini interview dilakukan dengan pihak yang berkepentingan dan memahami akan hal yang akan diteliti, guna memperoleh informasi data yang lebih akurat.

  3. Metode Pustaka

    Metode ini merupakan metode pengumpulan data tentang pemecahan masalah dan penelitian kepustakaan yang dilakukan dengan cara memanfaatkan dan mempelajari buku pada perpustakaan STMIK RAHARJA ataupun menggunakan makalah yang berhubungan dengan penelitian, mencari literature-literature di internet guna untuk mendapatakan referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian.

Metode Analisa Sistem

Pada penelitian ini digunakan tehnik analisis berupa pendekatan Object Oriented Analysis (OOA) atau analisis berorientasi objek dengan UML. Proses analisis dilakukan terhadap hasil tahapan pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan studi pustaka untuk mendapatkan spesifikasi kebutuhan sistem yang akan dikembangkan.

  1. Analisis Pengguna

    Dilakukan analisis terhadap user - user yang akan menggunakan aplikasi dan juga fungsi - fungsi apa saja yang bisa didapatkan oleh masing - masing user.

  2. Analisis kebutuhan Fungsional, non Fungsional dan Pengguna

    Pemodelan kebutuhan fungsional untuk menggambarkan fungsi sistem dan pengguna yang terlibat serta fungsi - fungsi apa saja yang bisa didapatkan oleh masing - masing pengguna dimodelkan dengan Use Case Diagram .

  3. Analisis perilaku sistem

    Pada tahapan ini, dilakukan analisis perilaku sistem yang dikembangkan dan dimodelkan dengan Activity Diagram dan Sequence Diagram. Activity Diagram untuk memodelkan proses use case yang berjalan di dalam sistem, sedangkan sequence diagram untuk memodelkan pengiriman pesan (message) antar object dan kronologinya.

  4. Analisis sistem berjalan saat ini.

    Sistem yang berjalan saat ini pada AJB Bumiputera masih menggunakan sistem manual yaitu hanya dengan pembukuan dan menggunakan Microsoft excel. Penyimpanan data dan pemrosesan belum menggunakan sistem database.

  

Metode Perancangan Sistem

Dalam Skripsi ini metode perancangan yang digunakan adalah program Visual Paradigm for UML 6.1. Enterprise Edition yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, squence diagram, dan class diagram. Dalam hal pembuatan sistem ini peneliti menggunakan Dreamweaver sebagai penulisan program PHP dan MySQL dalam database.

Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode SDLC (System Development Life Cycle). SDLC (Sistem Development Life Cycle) adalah suatu keseluruhan dari sebuah proses perubahan sistem dapat berupa pengembangan atau perubahan sistem. Metode ini memiliki 5 tahapan, yaitu :

  1. Perancangan (Planning)

    Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumber daya, seperti : perangkat fisik, metode dan anggaran yang sifatnya masih umum. Didalam tahap ini juga dilakukan langkah-langkah berupa : mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mengidentifikasi kendala-kendala sistem dan membuat studi kelayakan.

  2. Analisis (Analysis)

    Metode dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats) dan PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service). Analisis SWOT adalah suatu metode yang digunakan untuk melihat kondisi pada Bumiputera Sejahtera baik internal maupun eksternal yang kemudian dijadikan indikator untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terhadap Bumiputera sehingga dapat membantu terbentuknya penyampaian informasi secara efektif dan efisien.

  3. Untuk mengidentifikasi masalah, maka harus dilakukan analisis PIECES (Performance, Information, Economic, Control, and Efficiency, Service). Dari analisis ini biasanya didapatkan beberapamasalah utama. Hal ini penting karena biasanya yang muncul dipermukaan bukan masalah utama, tetapi hanya gejala dari masalah utama saja.

    Tahap analisis ini merupakan tahap penelitian atas sistem yang berjalan dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru dengan menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modelling Language) dengan software visual paradigmn yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasikan dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OO” (Object Orientied) melaui tahap : Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram yang dilakukan melalui 4 (empat) tahap, yaitu :

    1. Survey terhadap sistem yang berjalan,

    2. Analisa terhadap temuan survey,

    3. Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi melalui 4 (empat) tahapan, yaitu tahap 1 (satu) mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2 (dua) melakukan pengelompokkan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, inessential) selanjutnya tahap 3 (tiga) dengan TOE (Technical, Operational dan Economic) serta tahap final.

    4. Identifikasi persyaratan sistem. Hasil analisa kemudian dibuat laporan untuk masukan dalam perancangan sistem yang diusulkan.

  4. Desain (Design)

    Tahap Design yaitu tahap dalam menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML dengan software Visual paradigma Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Statechart Diagram dan Activity Diagram. Proses design akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, presentasi interface dengan menggunakan Adobe Dreamweaver CS5, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement. Perancangan ini menggunakan koneksi pada database dengan menggunakan Xampp dan menggunakan PHP (PHP Hypertext Preprsessor) sebagai bahasa pemrograman server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya. Konfigurasi sistem dan menyiapkan usulan implementasi.

  5. Testing dan Implementasi (Testing And Implementation)

    Tahap implementasi adalah tahap dimana rancangan sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan. Pada penelitian ini, penulis mengajukan pengujian dengan menggunakan Black-box Testing yaitu metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba Black-box Testing memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat - syarat fungsional suatu program metode pengujian Black-box Testing berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi dan terminasi. Oleh karena itu, penulis menggunakan metode pengujian Black-box Testing sehingga dapat diketahui apakah sistem sesuai dengan apa yang diharapkan oleh stakeholder.

  6. Pemeliharaan (Maintenance)

    Setelah melakukan implementasi terhadap sistem baru, tahap berikutnya yang perlu dilakukan adalah pemakaian atau penggunaan, audit sistem, penjagaan, perbaikan dan pengembangan sistem.

Sistematika Penulisan

Dalam penulisan Laporan Skripsi ini mempunyai sistematika penulisan yang dibuat untuk memberikan gambaran mengenai yang diteliti pada setiap bab dan setiap bab terbagi dalam sub bab - sub bab dengan urutan pembahasan. Adapun sistematika penulisan ini adalah, sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian yang dipergunakan serta sistematika penulisan .

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori yang diambil dari beberapa kutipan buku, yang berupa pengertian dan definisi. Bab ini juga menjelaskan teori umum, teori khusus dan definisi lainnya yang berkaitan dengan sistem yang dibahas dan literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini menjelaskan tentang Gambaran Umum Bumiputera yang terdiri dari Sejarah Singkat, Struktur Organisasi, Tugas dan Wewenang, Tata Laksana Sistem Yang Berjalan yang terdiri dari prosedur sistem yang berjalan menggunakan metode UML yang terdiri dari Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Class Diagram, dan State Chart Diagram, Analisa Sistem Yang Berjalan, Konfigurasi Sistem Berjalan, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah dan user requirement yang digambarkan melalui elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan final draft elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini menjelaskan mengenai Perancangan Sistem yang akan diusulkan yang dijelaskan dalam bentuk UML, Analisa Proses, spesifikasi proses, Rancangan Basis Data, Flowchart Sistem, Rancangan Program, Rancangan Kontrol, Rancangan Prototype, Spesifikasi Hardware dan Software, Konfigurasi Sistem Usulan, Evaluasi,Rancangan Implementasi, dan Etimasi Biaya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulandari pembahasan penelitian yang dilakukan dan saran yang berkaitan dengan analisis sistem informasi untuk pengembangan lebih lanjut agar tercapai hasil yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Suprihadi dalam Jurnal CCIT (2013:310) “Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan”.

Menurut Tata Sutabri (2012:10), “Secara sederhana, suatu sistem dapat di artikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.

Menurut Jogiyanto dalam bukunya Yakub (Yakub, 2012:1) “Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur - prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama - sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”.

Menurut Tata Sutabri (2012:16), “Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain yang berfungsi bersama - sama untuk mencapai tujuan tertentu”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan sistem dapat di artikan sebagai suatu jaringan kerja yang terdiri dari prosedur - prosedur yang saling berhubungan, saling berkaitan, saling mempengaruhi dan berkumpul bersama - sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:20), mendefinisikan sistem mempunyai karakteristik sebagai berikut

  1. Komponen Sistem (Components System)

    Suatu sistem tidak berada dalam lingkungan yang kosong, tetapi sebuah sistem berada dan berfungsi di dalam lingkungan yang berisi sistem lainnya. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Apabila suatu sistem merupakan salah satu dari komponen sistem lain yang lebih besar, maka akan disebut dengan sub sistem sedangkan sistem yang lebih besar tersebut sering disebut supra sistem.

  2. Batasan Sistem (Boundary)

    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi atau pemisah antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya, batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkungan Luar (Environment)

    Lingkungan luar adalah apa pun di luar batas dari sistem yang dapat mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem, lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan ataupun yang merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan ini tentunya harus dijaga dan dipelihara sehingga akan mendukung kelangsungan operasi sebuah sistem. Sedangkan lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan sebuah sistem tersebut.

  4. Mempunyai Penghubung (interface) Antar Komponen

    Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Penghubung ini memungkinkan sumber - sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Penghubung inilah yang akan menjadi media yang digunakan data dari masukan (input) hingga keluaran (output). Dengan adanya penghubung, suatu subsistem dapat berinteraksi dan berintegrasi dengan subsistem yang lain membentuk suatu kesatuan.

  5. Mempunyai Masukan (input)

    Masukan atau input merupakan energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan pemeliharaan (maintenance input), yaitu bahan yang dimasukkan agar sistem tersebut dapat beroperasi dan masukan sinyal (signal input), yaitu masukan yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  6. Mempunyai Keluaran (output)

    Keluaran (output) merupakan hasil energi dari pemrosesan. Keluaran dapat berupa informasi yang dapat digunakan sebagai masukkan untuk pengambil keputusan atau hal-hal yang menjadi input bagi subsistem lain atau hanya sebagai sisa pembuangan.

  7. Mempunyai Pengolahan (processing)

    Pengolahan (process) merupakan suatu sistem yang melakukan perubahan dari masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan. Contohnya sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan - laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  8. Mempunyai Sasaran (Objective) dan Tujuan

    Suatu sistem pasti memiliki sasaran (objective) atau tujuan (goal) yang bersifat deterministic. Apabila suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Tujuan inilah yang mengarahkan suatu sistem, tanpa adanya tujuan sistem menjadi tidak terarah dan terkendali. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

  9. Mempunyai Umpan Balik (Feed Back)

    Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (Control) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpangan proses dalam sistem dan mengembalikannya kedalam kondisi normal.

Klasifikasi Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:22), Sistem dapat diklasifikasikan berbagai sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system).

    Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berupa pemikiran atau gagasan yang tidak tampak secara fisik, misalya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan anatara manusiadengan Tuhan. Sedangkan sistem fisik (physical system) adalah sistem yang ada secara fisik dan dapat dilihat dengan mata, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia dan lain sebagainya.

  2. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system).

    Sistem alamiah (natural system) adalah sistem yang keberadaannya terjadi karena proses alam, bukan buatan manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang dan malam, pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang terjadi melalui rancangan atau campur tangan manusia, misalnya sistem informasi berbasis komputer karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  3. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system)

    Sistem tertentu (deterministic system) yaitu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara cepat dan interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sistem komputer merupakan contoh dari sistem yang dipastikan berdasarkan program - program komputer yang dijalankan.Sedangkan sistem tidak tentu (probabilistic system) yaitu sistem yang hasil atau kondisinya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.

  4. Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system).

    Sistem tertutup (closed system) yaitu sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan di luar sistem. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak luar. Dalam kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah sistem yang relatif tertutup (relative closed system). Sistem relatif tertutup biasanya mempunyai masukan dan keluaran yang tertentu serta tidak terpengaruh oleh keadaan di luar sistem. Sedangkan sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan luar dan dapat terpengaruh dengan keadaan lingkunga luar. Sistem terbuka menerima input dari subsistem lain dan menghasilkan output untuk subsistem lain. Sistem ini mampu beradaptasi dan memiliki sistem pengendalian yang baik karena lingkungan luar yang bersifat merugikan dapat mengganggu jalannya proses di dalam sistem.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Amin (2012:72). “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk ”.

Menurut Tata Sutabri (2012:29), “Informasi lebih tepat disebut sebagai teori matematis dan komunikasi, sumber informasi adalah data”. Informasi adalah sebuah istilah yang tepat dalam pemakaian umum, mengenai data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi, dan lain sebagainya. Informasi juga mencakup mengenai data yang telah diklasifikasikan atau diinterprestasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

Menurut Tata Sutabri (2012:1), “Informasi adalah data yang diproses ke dalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata dan terasa bagi keputusan saat itu atau keputusan mendatang”.

Menurut Sutarman (2012:14), “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”.

Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT Vol. 5 No. 3 (2012:284) mendefinisikan “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil sebuah keputusan”.

Dalam Jurnal CCIT yang diteliti oleh Maimunah dkk pada tahun (2012:57) “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”. Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian - kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Informasi merupakan sekumpulan fakta (data) yang sudah diolah, dibentuk atau dimanipulasi yang lebih berguna, lebih berarti bagi penerima dan mempunyai nilai nyata yang digunakan untuk mengambil keputusan.

Kualitas Informasi

Menurut Sutabri (2012:41), ,mendefinisikan kualitas suatu informasi terdiri dari 3 (tiga) hal, yaitu :

  1. Akurat (Accurate)

    Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Informasi harus akurat juga berarti karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut maka informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

  2. Tepat Waktu (Timelines)

    Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan tersebut terlambat maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.

  3. Relevan (Relevance)

    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap - tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

Nilai Informasi

Menurut Sutabri (2012:38), mendefinisikan pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analysis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

  1. Mudah diperoleh

    Sifat ini menunjukan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat, kecepatan memperoleh dapat diukur misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

  2. Luas dan lengkap

    Sifat ini menunjukan lengkapnya isi informasi, hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, karena itu sulit mengukurnya.

  3. Ketelitian

    Sifat ini menunjukan minimnya kesalahan dalam informasi, dalam hubungannya dengan volume data yang besar terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

  4. Kecocokan

    Sifat ini menunjukan seberapa baik informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai, isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya, sifat ini sulit mengukurnya.

  5. Ketepatan waktu

    Menunjukan tak ada keterlambatan jika ada yang ada sedang ingin mendapatkan informasi masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu.

  6. Kejelasan

    Sifat ini menunjukan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambilan keputusan.Sifat ini diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

  7. Keluwesan

    Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi dalam banyak hal seperti pengambilan keputusan . Sifat ini sulit diukur tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

  8. Dapat dibuktikan

    Sifat ini menunjukan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

  9. Tidak ada prasangka

    Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

  10. Dapat diukur

    Sifat ini menunjukan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.

Fungsi Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:31) mendefiniskan, Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam - macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat - tingkat pendapatn yang berbeda.

Mutu Informasi

Kesalahan informasi disebabkan oleh hal - hal sebagai berikut:

  1. Metode pengumpulan dan pengukuran data yang tidak tepat.

  2. Tidak dapat mengikuti prosedur pengolahan yang benar.

  3. Hilang / tidak terolahnya sebagian data.

  4. Pemeriksaan / pencatatan data yang salah.

  5. Dokumen induk yang salah.

  6. Kesalahan dalam prosedur pengolahan.

  7. Kesalahan yang dilakukan secara sengaja.

Penyebab kesalahan tersebut dapat diatasi dengan cara - cara sebagai berikut :

  1. Kontrol sistem untuk menemukan kesalahan.

  2. Pemeriksaan internal dan eksternal.

  3. Penambahan batas penelitian data.

  4. Instruksi dari pemakai yang terprogram secara baik dan dapat menilai adanya kesalahan - kesalahan yang mungkin terjadi.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Suprihadi dalam jurnal CCIT (2013:310), “Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu”.

Menurut Sutarman (2012:13), ”Sistem Informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”.

Menurut Tata Sutabri (2012:46), “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan - laporan yang diperlukan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan Sistem Informasi adalah sistem yang didefinisikan dapat mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan cara mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:47), mendefinisikan sustu sistem, keenam blok tersebut masing - masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran. Sistem Informasi terdiri dari beberapa komponen - komponen yang disebut blok bangunan (building block), diantaranya:

  1. Blok Masukan (input block)

    Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  2. Blok Model (model block)

    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  3. Blok Keluaran (Output Block)

    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  4. Blok Teknologi (Technologi Block)

    Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok Teknologi terdiri dari 3 bagian utama yaitu teknisi (Human ware atau Brainware), perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).

  5. Blok Basis data (Database Block)

    Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management System).

  6. Blok Kendali (Control Block)

    Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan - kecurangan, kegagalan - kegagalan sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Henderi dkk dalam jurnal CCIT (2011 : 322), “Tahapan analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalah - permasalahan, kesempatan - kesempatan, hambatan - hambatan yang terjadi dan kebutuhan - kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di buat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

Menurut Tata Sutabri (2012:220), “Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahapan analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya”.

Menurut Adi Nugroho (2012:27). “Analisa sistem adalah sebuah proses penelaahan sebuah sistem informasi dan membaginya ke dalam komponen - komponen penyusunnya untuk kemudian dilakukan penelitian sehingga diketahui permasalahan - permasalahan serta kebutuhan - kebutuhan yang akan timbul, sehingga dapat dilaporkan secara lengkap serta diusulkan perbaikan - perbaikan pada sistem tersebut”.

Menurut Lili Tanti dkk dalam jurnal CCIT Vol. 3 No. 2 (2010:208), sistem didefinisikan, “Analisa secara umum merupakan tahap dari daur hidup pengembangan perangkat lunak pengajar. Salah satu tahap yang bertujuan untuk memahami keperluan pembelajaran dan mengembangkan permintaan - permintaan”.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Tahapan analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya untuk kemudian dilakukan penelitian sehingga diketahui permasalahan serta kebutuhan yang akan timbul. Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahapan analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya.

Langkah - langkah Analisa Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:12), Langkah - langkah didalam tahap analisa sistem hampir sama dengan langkah - langkah yang dilakukan dalam mendefinisikan proyek - proyek sistem yang akan dikembangkan ditahap perencanaan sistem. Perbedaannya terletak pada ruang lingkup tugasnya. Di analisa sistem ini, penelitian yang dilakukan oleh analis sistem merupakan penelitian terinci, sedang diperencanakan sistem sifatnya hanya penelitian pendahuluan. Pada analisa sistem dikenal beberapa tahap yaitu :

  1. Identifikasi masalah yang ada pada sistem informasi tersebut.

  2. Memahami cara kerja sistem.

  3. Melakukan analisa.

  4. Melaporkan hasil analisa sistem.

Fungsi Analisa Sistem

Menurut Haerudin, Ruli Supriati, dalam jurnal CCIT Vol. 7 (2013:117), Adapun fungsi analisa sistem adalah:

  1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).

  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

  3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya, pada tugas dan fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui pemakai.

Tahap Analisa Sitem

Menurut Henderi, Maimunah, dalam jurnal CCIT Vol.4 (2011:322), “Tahapan analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

Menurut Tata Sutabri (2012:220), Proses analis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Tahapan analisa sistem dalam pengembangan sistem informasi tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan.

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Tata Sutabri (2012:6), “Data merupakan bahan mentah untuk diolah yang hasilnya kemudian menjadi informasi. Dengan kata lain, data yang telah diperoleh harus diukur dan dinilai baik dan buruk, berguna atau tidak dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai”.

Menurut Tata Sutabri (2012:72), “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian- kejadian dan kesatuan nyata”. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi saat tertentu di dalam dunia bisnis. Bisnis adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi. Misalnya, penjualan adalah transaksi perubahan nilai barang menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang. Kesatuan nyata adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda, dan yang betul-betul adadan terjadi. Dari definisi dan uraican data tersebut dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Data juga merupakan bahan mentah untuk diolah yang hasilnya kemudian menjadi informasi.

Klasifikasi Data

Menurut Tata Sutabri (2012:12), Data itu sendiri dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat, dan sumber. Mengenai penjelasan klasifikasi data tersebut akan diurai dibawah ini:

  1. Klasifikasi data menurut jenis data, yaitu :

    1. Data Hitung (Enumeration atau Counting Data)

      Adalah hasil penghitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah persentase dari suatu jumlah tertentu. Mencatat jumlah mahasiswa dalam suatu kelas atau persentase dari mahasiswa dalam kelas akan menghasilkan suatu data hitung.

    2. Data Ukur (Measurement Data)

      Adalah data yang menunjukan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka tertentu atau huruf tertentu yang diberikan oleh seorang dosen kepada seorang mahasiswa setelah meriksa hasil tentamennya merupakan data ukur. Angka yang ditunjukan alat barometer atau termometer adalah hasil proses pengukuran.

  2. Klasifikasi data menurut sifat data, yaitu :

    1. Data Kuantitatif (Quantitative Data)

      Adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan. Jika jumlah universitas negeri di Indonesia dibagi dalam 2 golongan maka ada golongan pertama yang jumlah mahasiswanya lebih dari 5000 orang dan golongan yang lainnya kurang dari 5000 orang. Ini merupakan penggolongan kuantitatif.

    2. Data Kualitatif (Qualitative Data)

      Adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu. Penggolongan fakultas-fakultas pada universitas negeri menjadi fakultas exacta dan fakultas non-exacta merupakan pemisahan menurut sifatnya. Penggolongan mahasiswa pada fakultas yang menggunakan sistem kredit kedalam penilaian studi dengan grade A, B, C, D didasarkan pada pemisahan sifat-sifat kualitatifnya.

  3. Klasifikasi data menurut sumber data, yaitu :

    1. Data Internal

      Adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.

    2. Data External

      Adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data external ini terdiri dari 2 (dua) jenis, yaitu :

      1. Data External Primary

        adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni orang yang melakukan observasi sendiri.

      2. Data External Secondary

        adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain.

Konsep Dasar Perancangan

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Sity Aisyah dkk dalam Jurnal CCIT Vol. 4 (2011:203) dalam metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode SDLC yang dikenal dengan nama “System Development Life Cycle”. (SDLC) merupakan metodologi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dari usaha analisa dan desain.

Langkah - langkah SDLC meliputi fase - fase sebagai berikut :

  1. Perancangan Sistem

    Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi.

  2. Analisa Sistem

    Melakukan analisa sisem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem apa saja kekurangannya.

  3. Perancangan

    Tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi, terdapat 3 (tiga) tahapan perancangan, yaitu : Perancangan Interface, Perancangan isi, dan Perancangan program.

Tujuan Perancangan sistem

Darmawan (2012:228) mengatakan, Tujuan Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).

Tahapan Implementasi Sistem

Menurut Murad dkk dalam jurnal CCIT Vol. 4 (2013:52) mendefinisikan “Tahap ini merupakan tahapan dalam pengimplementasikan sistem yang sudah dirancang dan dilakukan pengujian secara unit, agar dapat mengetahui kesalahan - kesalahan yang terdapat dalam sistem dan segera dilakukan perbaikan”.

Menurut Tata Sutabri (2012:229) mendefinisikan, “Setelah sistem dianalisis dan dirancang dengan menggunakan teknologi yang sudah diseleksi dan dipilih maka tiba saatnya bagi sistem tersebut untuk diimplementasikan”.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Tahap implementasi merupakan Sistem yang sudah di analisis dan dirancang dengan menggunakan teknologi kemudian dilakukan pengujian secara unit, agar dapat mengetahui kesalahan yang terdapat dalam sistem dan segera dilakukan perbaikan.

Konsep Dasar Unified Modelling Language (UML)

Definisi Unified Modelling Language (UML)

Menurut Adi Nugroho (2010:6-7), “UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek)”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan - permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Menurut Widodo (2011:6), “UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem standar yang memiliki sintak dan semantik”.

Menurut Verdi Yasin (2012:194), “Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah “bahasa” yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumtasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa, UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek)”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem.

Kosep Pemodelan Menggunakan UML

Menurut Nugroho (2010:10), Sesungguhnya tidak ada batasan yang tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang mempresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu : kalsifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic beahaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management).

Langkah - langkah penggunaaan Unified Modelling Language (UML)

Menurut Verdi Yasin (2012:205), langkah - langkah penggunaan Unified Modelling Language (UML) diantaranya sebagai berikut :

  1. Buatlah daftar bussiness process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

  2. Petakan use case untuk setiap bussiness process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan dilengkapi dengan requirement, constraints dan catatan - catatan lain.

  3. Buatlah development diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

  6. Definisikan objek - objek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir nomal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing - masing alir.

  7. Buatlah rancangan user interfase model yang menyediakan antarmuka bagi pengguna untuk menjalankan scenario use case.

  8. Berdasarkan model - model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen - komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen menyakinkan ia beraksi dengan baik.

  10. Perhalus development diagram yang sudah dibuat. Detailkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:

    1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

    2. Pendekatan komponen yaitu menggassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

Fokus Unified Modelling Language (UML)

Menurut Adi Nugroho (2010:16) Dalam kerangka spesifikasi, Unified Modelling Language (UML) menyediakan model-model yang tepat, tidak mendua arti (ambigu) serta lengkap. Secara khusus, Unified Modelling Language (UML) menspesifikasikan langkah-langkah penting dalam pengambilan keputusan analis, perancangan serta implementasi dalam sistem yang sangat bernuansa perangkat lunak (software intensive system). Dalam hal ini, Unified Modelling Language (UML) bukanlah merupakan bahasa pemrograman tetapi model-model yang tercipta berhubungan langsung dengan berbagai macam bahasa pemrograman, sehingga mungkin melakukan pemetaan (mapping) langsung dari model-model yang dibuat dengan Unified Modelling Language (UML) dengan bahasa - bahasa pemrograman berorientasi objek, seperti Java, Borland Delphi, Visual Basic, C++, dan lain-lain.

Pemetaan (mapping) Unified Modelling Language (UML) bersifat dua arah yaitu:

  1. Generasi kode bahasa pemrograman tertentu dari Unified Modelling Language (UML) forward engineering.

  2. Generasi kode belum sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna, pengembang dapat melakukan langkah balik bersifat interative dari implementasi ke Unified Modelling Language (UML) hingga didapat system / piranti lunak yang sesuai dengan harapan pengguna dan pengembang.

  Gambar 2.1 Visual Paradigmn

Bangunan Dasar Metodologi Unified Modelling Language (UML)

Menurut Adi Nugroho (2010:24), bangunan dasar metodologi Unified Modelling Language (UML) menggunakan 3 (tiga) bangunan dasar yang digunakan untuk men deskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan yaitu:

  1. Sesuatu (things)

    Ada 4 (empat) things dalam Unified Modelling Language (UML) , yaitu :

    1. Structural Things

      Merupakan bagian yang bersifat statis dalam model Unified Modelling Language (UML) . Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

    2. Behavioral Things

      Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modelling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modelling Language (UML), mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

    3. Grouping Things

      Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modelling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket - paket ini kemudian dapat didekomposisikan lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model - model dan subsistem - subsistem.

    4. Annotational Things

      Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modelling Language (UML) dan dapat berupa komentar - komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri -ciri setiap elemen dala model Unified Modelling Language (UML) .

  2. Relasi (Relationship)

    Ada 4 (empat) macam Relationship dalam Unified Modelling Language (UML), yaitu :

    1. Kebergantungan

      Merupakan hubungan dimana perbuatan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya.

    2. Asosiasi

      Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

    3. Generalisasi

      Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang berada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari obejk induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

    4. Realisasi

      Merupakan operasi yang benar - benar dilakukan oleh suatu objek.

  3. Diagram

    Menurut Herlawati Widodo dalam Astuti (2011:10), mendefinisikan, Beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi”. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis, jenis diagram itu antara lain :

    1. Class Diagram

      Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, dan relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif. menggambarkan struktur object sistem. Diagram ini menunjukkan class object yang menyusun sistem dan juga hubungan antara class object tersebut.

    2. Object Diagram

      Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan objek-objek serta relasi-relasi antar objek. Diagram objek memperlihatkan instansiasi statis dari segala sesuatu yang dijumpai pada diagram kelas.

    3. Use Case Diagram

      Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasikan dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna. secara grafis menggambarkan interaksi antara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use Case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari setiap interaksi.

    4. Sequence Diagram

      Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam waktu tertentu. Secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.

    5. Collaboration Diagram

      Bersifat dinamis. Diagram kolaborasi adalah diagram interaksi yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan (message).

    6. State Chart Diagram

      Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan (statechart) pada sistem, memuat status (state), transaksi (event), kejadian serta aktifitas. digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek beralih dari satu state ke state yang lain.

    7. Activity Diagram

      Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek. secara grafis digunakan untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity Diagram dapat juga dinamakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil.

    8. Component Diagram

      Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

    9. Deployment Diagram

      Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang ada di dalamnya.

Konsep Dasar Database

Definisi Database===

Rahardja dkk dalam jurnal CCIT (2011:238), mendefinisikan “Database adalah kumpulan fakta- fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu”.

Menurut Helmi Kurniawan dan Iwan Fitrianto Rahmad dalam jurnal CCIT (2012:193) “Database atau basis data terdiri dari semua fakta yang diperlukan, dimana fakta-fakta tersebut digunakan untuk memenuhi kondisi dari kaidah-kaidah dalam sistem. Basis data menyimpan semua fakta, baik fakta awal pada saat sistem mulai beroperasi, maupun fakta-fakta yang diperoleh pada saat proses penarikan kesimpulan sedang dilaksanakan. Basis data digunakan untuk menyimpan data hasil observasi dan data lain yang dibutuhkan selama pemrosesan”.

Menurut Verdi Yasin (2012:274), “Basis data (Database) adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik, sehingga dapat digunakan oleh suatu program untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Basis data adalah sekumpulan data yang terhubung satu sama lain secara logika dan suatu deskripsi data yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi suatu organisasi”.

Meurut Prasetio (2012:181), “Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 (dua) hal, sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandungkan database flat”.

Dari definisi ini, terdapat tiga hal yang berhubungan dengan database, yaitu sebagai berikut ini:

  1. Data itu sendiri yang diorganisasikan dalam bentuk database.

  2. Simpanan permanen (storage) untuk menyimpan database tersebut. Simpanan ini merupakan bagian dari teknologi perangkat keras yang digunakan di sistem informasi. Simpanan permanen yang umumnya digunakan berupa harddisk.

  3. Perangkat lunak untuk memanipulasi database. Perangkat lunak ini dapat dibuat sendiri dengan menggunakan bahasa pemrograman komputer atau dibeli dalam bentuk suatu paket. Banyak paket perangkat lunak yang disediakan untuk memanipulasi database. Paket perangkat lunak ini disebut dengan DBMS (Database Management System).

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan Database adalah kumpulan fakta dimana fakta tersebut digunakan untuk memenuhi kondisi dari kaidah dalam sistem. Basis data digunakan untuk menyimpan data hasil observasi dan data lain di dalam komputer secara sistematik yang dibutuhkan selama pemrosesan. sehingga dapat digunakan oleh suatu program untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut.

Jenis Database Yang Digunakan

  1. Web server

    Menurut Rudyanto Arief (2011:19), “Web server adalah program aplikasi yang memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan dokumen-dokumen web. Jadi semua dokumen web baik yang ditulis menggunakan client side scripting maupun server scripting tersimpan didalam direktori utama web server (document root)”.

  2. Xampp

    Menurut Madcoms (2010:341), sekarang ini banyak paket software instalasi web server yang disediakan secara gratis diantaranya menggunakan XAMPP. Dengan menggunakan paket software instalasi ini, maka sudah dapat melakukan beberapa instalasi software pendukung web server, yaitu Apache, PHP, php MyAdmin, dan database MySQL.

Sistem Basis Data

Wahana Komputer (2010:25), ”Sebuah sistem database adalah sekumpulan dari komponen-komponen database-database yang meliputi:

  1. Database

  2. Database server

  3. Komponen Client software

  4. Aplikasi Database

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Murad dari CCIT (2013:49), “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Menurut Rudyanto Arief (2011:7), “Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen- dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untukmengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”. Browser (perambah) adalah aplikasi yang mampu menjalakankan dokumen - dokumen web dengan cara diterjemahkan.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan website adalah sebuah tempat di internet, yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti text, image, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi client shingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.

Jenis-jenis Website

Menurut Dina Fitria Murad, Nia Kusniawati dalam junal CCIT Vol. 7 No. 1 (2013:49), “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Menurut Rudyanto Arief (2011:8), ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jebis web tersebut. Adapun jenis-jenis web:

  1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, Cascading Style Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.

  2. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

Fungsi Website

Menurut Rahmat Hidayat (2010:4), Berdasarkan fungsinya, website terbagi atas :

  1. Personal Website

    Website yang berisi informasi pribadi seseorang.

  2. Commercial Website

    Website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang bersifat bisnis.

  3. Government Website

    Website yang dimiliki oleh instansi pemerintah, pendidikan yang bertujuan memberikan pelayanan kepada pengguna.

  4. Non-Profit Organization Website

    Website yang dimiliki oleh organisasi yang bersifat non-profit atau tidak bersifat bisnis.

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Menurut Kurniawan Rulianto dalam Wulan Dini (2010:16) mendefinisikan, “MySQL adalah suatu jenis database server terkenal. MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System) yang lebih popular lewat kalangan pemograman web. MySQL ini mendukung bahasa pemrograman PHP”.

Menurut Antonius Nugraha (2010:10), “MySQL adalah suatu sistem manajemen basis data relasional RDBMS (Relational Database Management System) yang mampu bekerja dengan cepat, kokoh, dan mudah digunakan”.

Menurut Wahana Komputer (2010;111), “MySQL merupakan suatu aplikasi yang digunakan untuk manajemen suatu data dan banyak digunakan khalayak diseluruh dunia”. Fungsi terpenting dari MySQL adalah sebagai content management suatu website, yaitu mengatur isi/informasi yang ditampilkan suatu website.

  Gambar 2.2 PHP MySQL

Kelebihan MySQL

Menurut Bunafit Nugroho dalam Nenden (2014:45), MySQL (My Structures Query Language) adalah sebuah program pembuat dan pengelola database atau yang sering disebut DBMS (Database Management System). Sifat dari DBMS ini adalah open source.

Beberapa kelebihan database MySQL antara lain :

  1. MySQL merupakan database server, jadi dapat diakses dari jauh karena dapat tersambung ke media internet selain itu juga dapat berperan sebagai client.

  2. MySQL adalah sebuah software data open source artinya software ini bebas digunakan oleh siapa saja tanpa harus membeli lisensinya kepada pembuat.

  3. MySQL adalah database menggunakan enkripsi password, jadi cukup aman karena memiliki password untuk mengaksesnya.

  4. MySQL merupakan database yang multi user, artinya database ini tidak hanya digunakan oleh sepihak orang akan tetapi dapat digunakan oleh banyak pengguna.

  5. MySQL menggunakan suatu bahas perintaan standar yaitu SQL (Structured Query Language) yaitu sebuah perintah yang di standarkan pada database server.

  6. MySQL didukung oleh driver ODBC, artinya database MySQL dapat diakses menggunakan aplikasi apa saja yang termasuk berupa visual.

  7. Local Client, MySQL sebagai sebuah server database juga dapat berfungsi sebagai client yang dijalankan pada komputer lokal dimana MySQL itu berjalan.

  8. Remote Client, sebagai sebuah database server MySQL dapat diakses melalui komputer jaringan dengan cara remote.

  9. Remote Login, MySQL dapat diakses dengan menggunakan program MySQL yang berada pada komputer lain, sehingga komputer tersebut berfungsi sebagai Client MySQL.

  10. Web Server, Dengan menggunakan fungsi - fungsi API yang dimiliki MySQL, maka database dapat diakses menggunakan program yang dibuat dengan sebuah prohram yang berbasis Server Site yang berjalan dibawah Web Browser.

  11. Script Language, MySQL dapat diakses melalui program Aplikasi Client yang diciptakan sendiri dengan menggunakan pemprograman visual maupun non visual yang berjalan di dalam jaringan. Kedekatannya dengan popularitas PHP, sehingga seringkali disebut Dynamic Duo.

Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

Menurut Rulianto Kurniawan dalam bukunya (2010:1), “PHP (PHP Hypertext Preprsessor) adalah bahasa pemrograman untuk dijalankan melalui halaman web, umumnya digunakan untuk mengolah informasi di internet, sedangkan dalam pengertian lain PHP yaitu bahasa pemrograman web server side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang menyatu dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting)”.

Menurut Rudyanto Arief (2011:43), PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. PHP dirancang untuk membuat halaman web yang dinamis, yaitu halaman web yang dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini, seperti menampilkan isi basis data ke halaman web.

Menurut Anhar (2010:3), “PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web-server-side yang bersifat open source”. PHP merupakan script yang terntegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu terbaru atau up to date. Semua script dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan.

Menurut Maimunah dkk dalam jurnal CCIT (Maimunah dkk, 2010:165), “Coding merupakan tahap implementasi hasil desain ke dalam baris - baris program”. Untuk memulai program PHP, kita dapat memulainya dengan mengenal sebuah tag pengenal PHP yang digunakan untuk menuliskan kode PHP.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa PHP (Hypertext Preprsessor) adalah bahasa pemrograman web server side yang bersifat open source untuk dijalankan melalui halaman web. PHP merupakan server side scripting yang terntegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu terbaru atau up to date. Semua script dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan.

Kelebihan PHP

PHP tidak sebatas hanya untuk menghasilkan keluaran HTML, tetapi juga bisa menghasilkan gambar GIF atau bahkan sumber gambar GIF yang dinamis. PHP membuat proses pengembangan aplikasi menjadi mudah karena mempunyai kelebihan-kelebihan diantaranya :

  1. Script (kode program) terintegrasi dengan HTML, sehingga developer bisa berkonsentrasi langsung pada penampilan dokumen webnya.

  2. Tidak ada proses compiling dan linking.

  3. Berorientasi pada objek.

  4. Sintaksis pemrogramannya mudah dipelajari.

  5. Terintegrasi dengan database. Database yang didukung oleh PHP diantaranya : Oracle, Sybase, mSQL, MySQL, Solid, ODBC, PostgreSQL, Adabas D, FilePro, Velocis, Informik, dBase, UNIX, dbm.

Ciri - ciri Kode Khusus PHP

Menurut Diar Puji (2010:31), kode PHP mempunyai beberapa ciri - ciri khusus, yaitu :

  1. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server, misalnya : Apache.

  2. Kode PHP diletakkan dan dijalankan di web server.

  3. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti : MySQL, PostgreSQL, Oracle, dan lain-lain.

  4. Merupakan software yang bersifat open source.

  5. Gratis untuk di download dan digunakan.

  6. Memiliki sufat multiplatform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti : Linux, Unix, Windows, dan lain - lain.

Konsep Dasar HTML

Definisi HTML

Menurut Rudyanto Arief (2011:23), “HTML atau HyperText Markup Language merupakan salah satu format yang digunakan dalam pembuatan dokumen dan aplikasi yang berjalan di halaman web. Dokumen ini dikenal sebagai web page. Dokumen HTML merupakan dokumen yang disajikan pada web browser”.

Menurut Diar Puji (2010:13), “HTML adalah bahasa yang dikenali oleh web browser untuk menampilkan informasi dengan lebih menarik dibandingkan dengan tulisan teks biasa (plain text)”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, HTML adalah bahasa yang sangat tepat dipakai untuk menampilkan informasi pada halaman web, karena HTML menampilkan informasi dalam bentuk hypertext dan juga mendukung sekumpulan perintah yang dapat digunakan untuk mengatur tampilnya informasi tersebut, sesuai dengan namanya, bahasa ini menggunakan tanda (markup )untuk menandai perintah-perintahnya.

Konsep Dasar Adobe Dreamweaver

Definisi Dreamweaver CS5

Menururt Prasetio (2012:96), “Dreamweaver adalah sebuah tools untuk membantu kita menuliskan kita menuliskan kode HTML secara visual”.

Menurut Sibero (2013:384), “Macromedia Dreamweaver yaitu sebuah pogram web editor yang dapat digunakan untuk membuat dan mendesain web”. Dreamweaver mempunyai kehandalan dalam membuat dan desain web tanpa harus menuliskan tag-tag HTML satu persatu, dreamweaver juga memiliki kemampuan untuk mendukung pemrograman Server Side dan Client Side.

Menurut Puspitasari dan Heni dalam Esa Wijayanti (2014:33), “Dreamweaver CS5 adalah salah satu HTML Editor Professional yang berfungsi untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web”.

Menurut Wahana Komputer (2011:2), "Adobe Dreamweaver merupakan salah satu program aplikasi yang dapat digunakan untuk membangun sebuah website, baik secara grafis maupun dengan menuliskan kode sumber secara langsung.” Adobe Dreamweaver merupakan program untuk membuat atau mengedit web yang dikeluarkan oleh Adobe Systems. Software ini digunakan karena memiliki fitur-fitur yang menarik dan cenderung mudah dalam penggunaannya. Versi terakhir Adobe Dreamweaver adalah Adobe Dreamweaver CS5. Macromedia Dreamweaver berubah menjadi Adobe Dreamweaver karena Macromedia di akuisisi oleh Adobe System sehingga seluruh produk yang dibuat oleh Macromedia kini diawali dengan kata Adobe.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan Macromedia Dreamweaver CS5 adalah salah satu HTML Editor Professional yang berfungsi untuk mendesain web secara visual dan pogram web editor yang dapat digunakan untuk membuat, mendesain web, mengedit web”, baik secara grafis maupun dengan menuliskan kode sumber secara langsung. Dreamweaver juga memiliki kemampuan untuk mendukung pemrograman Server Side dan Client Side.

  Gambar 2.3 Dreamweaver