SI0931464924

Dari widuri
Revisi per 24 September 2015 18.03 oleh Elfan23 (bicara | kontrib) (Modul Arduino)


Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN PROTOTYPE SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK

TENAGA SURYA BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 328

PADA DESA SUMANTRI


SKRIPSI


jpg

Disusun Oleh :

NAMA
NIM
: 0931464924


JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI COS

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN PROTOTYPE SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK

TENAGA SURYA BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 328

PADA DESA SUMANTRI


Disusun Oleh :

NIM
: 0931464924
Nama
Jenjang Studi
Jurusan
Konsentrasi


Disahkan Oleh :

Tangerang, 2015


Ketua
       
Kepala Jurusan
       
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd)
NIP : 000594
       
NIP : 079010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN PROTOTYPE SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK

TENAGA SURYA BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 328

PADA DESA SUMANTRI


Dibuat Oleh :

NIM
: 0931464924
Nama

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif Jurusan Sistem Komputer Konsentrasi Computer System (COS) Tahun Akademik 2014/2015


Disetujui Oleh :

Tangerang, 2015


Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 05061
   
NID : 03023

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN PROTOTYPE SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK

TENAGA SURYA BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 328

PADA DESA SUMANTRI


Dibuat Oleh :

NIM
: 0931464924
Nama


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif Jurusan Sistem Komputer Konsentrasi Computer System (COS) Tahun Akademik 2014/2015


Disetujui Penguji :

Tangerang, 2015


Ketua Penguji
 
 
 
 
(_________________)
NID :

Penguji I Penguji II
   
   
   
   
(_________________) (_________________)
NID : NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN PROTOTYPE SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK

TENAGA SURYA BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 328

PADA DESA SUMANTRI


Disusun Oleh :

NIM
: 0931464924
Nama
Jenjang Studi
Jurusan
Konsentrasi

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 2015

 
 
 
NIM : 0931464924

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAK

Listrik adalah salah satu sumber energi yang dapat digunakan untuk perangkat elektronik, dan manusia sudah sangat bergantung akan kebutuhan listrik karena tampa listrik manusia tidak dapat berkerja dan beraktifitas. Pemakaian listrik pada umumnya belum sepenuhnya merata pada seluruh daerah terutama pada daerah terpencil yang jauh dari kota, karena minimnya fasilitas yang mendukung sarana dan prasarana untuk menfasilitasi daerah-daerah yang terpencil untuk dapat memanfaatkan listrik negara. Tingginya penggunaan listrik pada kota-kota besar semakin jauh pula harapan penduduk didaerah terpencil yang dapat menggunakan listrik karena pembangkit listikpun masih jauh dari kata cukup. Untuk dapat mengurangi hal tersebut penelitian yang dilakukan terhadap penggunaan energi yang dapat diperbarui adalah penggunaan tenaga matahari sebagai sumber energialternatif. Solar cell adalah salah satu alat yang dapat digunakan untuk menyerap tenaga matahari dan mengubahnya menjadi energi listrik. Penggunaan solar cell sangat efektif ketika berada didaerah terpencil. Solar cell mampu menyerap panas matahari secara langsung dan akan diubah menjadi energi listrik DC yang dapat dapat diubah menjadi listrik ac, pengubahan listrik dc ke listrik ac tersebut menggunakan sebuah alat yaitu DC to AC inverter. Dan untuk mencadangkan energi listrik yang akan dirubah tersebut menggunakan Accu. Agar energi listrik bisa dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan maka membutuhkan sebuah arduino yang akan digunakan sebagai pengotrol dan pengendali dari penggunaan energi solar cell tersebut. Penggunaan arduino untuk mengontrol dimaksudkan untuk mengalirkan listrik pada malam hari saja.

Katakunci : Arduino, Solar cell, Listrik,Pengontrolan, Energi.

ABSTRACT

'

'

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim,

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik. Laporan ini disajikan dalam bentuk buku. Adapun judul yang diambil dalam penyusunan Skripsi iniadalah "PERANCANGAN PROTOTYPE SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 328 PADA DESA SUMANTRI”.

Laporan ini merupakan salah satu syarat yang ditempuh oleh mahasiswa sebelum melaksanakan Skripsi dalam jenjang Sarjana jurusan Sistem Komputer pada Perguruan Tinggi Raharja, Tangerang. Sebagai bahan penulisan, data dikumpulkan berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan sumber literature yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa tersusunnya Skripsi ini bukan hanya atas kemampuan dan usaha penulis semata, namun juga berkat bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer.
  4. Bapak Indrianto, M.T selaku pembimbing I yang telah memberikan banyak masukan dalam penyusunan Skripsi ini.
  5. Bapak Jawahir, Ir., MM. selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan Skripsi ini.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Kedua orang tua, Adik, Kekasih saya dan semua saudara dalam keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil, maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan Skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dalam penulisan, penyajianataupun isinya. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penyusun untuk menyempurnakannya dimasa yang akan datang.

Akhirkata, penulis mengucapkan terima kasih atas perhatian dari pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan rahmat-Nya kepada kita semua. Dan semoga laporan Skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi seluruh pembaca sekalian.

Tangerang, 2015
(Elfan Lutfi Hermawan)
NIM. 0931464924

Daftar isi

DAFTAR TABEL


DAFTAR GAMBAR


DAFTAR SIMBOL

1. SIMBOL FLOWCHART (DIAGRAM ALIR)

2. SIMBOL ELEKTRONIKA

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Panel surya adalah alat yang terdiri dari sel surya yang mengubah cahaya menjadi listrik. karena Matahari merupakan sumber cahaya terkuat yang dapat dimanfaatkan untuk digunakan sebagai pembangkit listrik. Penggunaan solar cell sebagai pembangkit listrik alternatif masih sangat sedikit dikarenakan biayanya lebih mahal dari sumber listrik negara.

Penggunaan solar cell sangat penting untuk daerah-daerah yang masih jauh dari sumber listrik negara, karena minim biaya yang dianggarkan pemerintah untuk menfasilitasi daerah-daerah pelosok sehingga penggunaan listrik di Indonesia masih belum merata.

Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa sekarang terus menerus diikuti oleh sebagian bahkan hampir semua kalangan tak terkecuali dengan alat pembangkit listrik tenaga surya. Pada era sekarang penggunaan tenaga surya sebagai energi alternatif untuk pembangkit listrik sudah sangat diperlukan, karena tingginya peringatan tentang global warning, dengan adanya pengalihan sumber daya pembangkit energi dari energi diesel maka resiko dampak dari penggunaan energi diesel tersebut akan berkurang. Dengan memanfaat solar cell sebagai alat yang dapat menyerap energi panas dan dirubah menjadi energi listrik maka dapat dibuat sebagai pembangkit energi listrik. Tidak lepas dari hal di atas perkembangan sistem yang umumnya berbasis komputer dan sistem terkontrol yang menggunakan Arduino sudah sangat maju seiring perkembangan teknologi.

Seiring dengan perkembangan teknologi tersebut, peranan-peralatan pembantu dalam mempermudah kegiatan manusia dan peralatan kontrol sebagai penunjang dalam peningkatan kebutuhan semakin besar. Pengontrolan peralatan pembantu untuk pembangkit listrik telah menghasilkan metode yang sangat maju seiring dengan perkembangan teknologi alat penyerap energi matahari ini. Dengan kemajuan teknologi tersebutpada era sekarang ini alat pembamgkit listrik tenaga surya dapat diterapkan sebagai pembangkit listrik didaerah yang sangat sulit dijangkau oleh sumber energi listrik milik negara, dengan memanfaatan energi matahari sebagai pembangkit listrik dapat dibuat sistem kontrol otomatis berbasis Arduino, seperti sistem automatic control lainnya yang dapat diprogram menggunakan Arduino atau jenis mikrokontroller lainnya. perlunya pemahaman tentang komponen-komponen elektronika sangat dibutuhkan. Pada perancangan ini juga menggunakan arduino sebagai pengontrol switch dari sebuah sistem kerjanya.

Pada perkembangan teknologi sekarang sudah berbagai jenis sistem pembangkit tenaga listrik yang pernah dibangun dan rancang oleh berbagai kalangan, dengan demikian dapat dirancang sebuah sistem kontrol energi matahari sebagai energi alternatif pada daerah terpencil.

Adapun keuntungan yang didapatkan dengan menggunakan teknologi Arduino dan solar cell adalah bagaimana sistem kontrol yang kita buat pada pembangkit energi listrik dapat dihubungkan dengan Arduino sebagai alat yang dapat mengontrol dari pemakaian energy yang dihasilkan.

Pemanfaatan energy matahari sebagai sumber energy listrik masih sangat sedikit dengan demikian lahirlah ide penulis untuk membuat dan merancang system yang dapat digunakan sebagai energi alternatif yang berjudul” PERANCANGAN PROTOTYPE SISTEM PEMBANGKIT LISTRI TENAGA SURYA BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 328 PADA DESA SUMANTRI”.


RumusanMasalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:

  1. Bagaimana membuat sistem yang dapat menghasilkan energi listik dari sumber cahaya matahari?
  2. Bagaimana cara merancang sistem solar cell agar dapat menyimpan energi matahari?
  3. Bagaimana sebuah sistem pembangkit listrik dapat dihubungkan dengan sistem arduino?

Ruang Lingkup

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat diarahkan pada perancangan dan pembuatan sebuah sistem sistem pembangkit listrik sebagai alat yang memanfaatkan energi matahari, serta dapat dirancang dengan komponen pendukung sistem yang meliputi:

  1. Menggunakan Arduino
  2. Solar cell
  3. DC to AC inverter
  4. Sensor cahaya
  5. Rangkaian Elektronika
  6. Solar cell converter


Tujuan Dan Manfaat

Tujuan

Tujuan pokok dari penelitian ini adalah memanfaatkan solar cell sebagai alat yang dapat menyerap energi matahari dan diubah menjadi energi yang dapat menghasilkan listrik DC, dan dengan memanfaatkan sebuah inverter DC to AC maka energi listrik yang dihasilkan dapat digunakan untuk menyalakan lampu dan peralatan listrik lainnya.

  1. Tujuan Individu
    1. Memenuhi syarat kelulusan untuk jenjang Strata Satu (S1).
    2. Mengimplementasikan ilmu yang penulis dapat selama perkuliahan.
    3. Mengimplementasikan sistem pembangkit listrik tenaga surya.
  2. Tujuan Fungsional
    1. Dapat digunakan sebagai energy alternative pada daerah terpencil.
    2. Agar dapat menghemat listrik darisumber listrik negara.
  3. Tujuan Operasional
    1. Agar dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas khususnya dibidang teknologi.
    2. Agar masyarakat luas tidak perlutakut akan kebutuhan listrik didaerah tersebut.


Manfaat

Adapun manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini adalah:

  1. Manfaat Individu
    1. Mengembangkan sistem pembangkit listrik tenaga surya sebagai sumber energi alternatif.
    2. Mengimplementasikan sebuah sistem pembangkit listri tenaga surya yang dihubungkan pada sistem kontrol.
  2. Manfaat Fungsional
    1. Bentuk apresiasi dan kontribusi dalam perkembangan teknologi informasi dan elektronika.
    2. Dapat mengurangi beban listrik yang disalurkan oleh perusahaan milik negara.
  3. Manfaat Operasional
    1. Dapat membantu masyarakat akan kurangnya fasilitas yang diberikan oleh perusahaan listrik milik Negara.
    2. Dapat meningkatkan pengetahuan dalam mengoperasikan alat ini dan juga dapat memperluas wawasan dalam bidang ilmu elektronika.


Metodologi Penelitian

Dalam melakuan penelitian terhadap alat inimaka metode yang penulis gunakan adalah:

  1. Literature Riview
    Metode ini dilakukan untuk mencari dan mendapatkan sumber-sumber kajian landasan teori yang mendukung. Informasi yang dikumpulkan dapat dijadikan sebagai acuan untuk melakukan perencanaan, percobaan, pembuatan, dan penyusunan laporan.
  2. Metode Perancangan Alat
    Metode ini dimaksudkan untuk menghasilkan suatu sistem rangkaian yang dapat bermanfaat, sehingga diperoleh hasil rancangan yang sesuai dengan yang diinginkan.
  3. Pengujian Alat
    Metode ini dimaksudkan untuk mengidentifikasikan masalah-masalah pada sistem yang telah ada dan mencari solusi bagaimana membuat sistem sesuai dengan yang diharapkan tidak ada kesalahan sehingga akan sesuai dengan apa yang dirancang.
  4. Pengambilan Kesimpulan
    Metode ini dilakukan dalam perencanaan, pembuatan dan pengujian alat sehingga didapatkan alat yang benar-benar sesuai dengan yang dirancang.


Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas tentang penulisan penilitian ini, maka dikelompokkan materi penulisan menjadi 5 (lima) bab yang masing- masing saling berkaitan antara bab satu dengan yang lainnya, sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh,yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang uraian latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, ruanglingkup, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan beberapa definisi dari teori-teori pendukung analisa dan teori-teori lainnyayang digunakan untuk mendukung penelitian serta literature review.

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN

Bab ini berisikan tentang gambaran umum objek yang diteliti meliputi sejarah singkat, wewenangdan tanggung jawab, permasalahan yang dihadapi, dll.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisi tentang rancangan sistem yang akan diusulkan berupa elisitasi, tampilan program dan implementasi sistem.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini dikemukakan kesimpulan dari hasil analisis dan perancangan yang telah dilakukan dan saran kepada pihak-pihak yang berkepentingan sehingga tujuan dan manfaat dari penulisan inidapat disampaikan.

DAFTAR PUSTAKA

Berisi study pustaka yang digunakan pada referensi untuk menyusun laporaan skripsi.

LAMPIRAN

Lampiran ini merupakan daftar yang membuat keperluan lampiran-lampiran yang melengkapi laporan.

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Menurut Sutabri (2012:6), Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai “suatu kumpulan atau himpunandari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi,saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.

Menurut Hartono (2013:9), ”Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara teroganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan”.

Menurut Taufiq (2013:2), “Sistem adalah kumpulan dari sub-subsistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok unsur yang saling terhubung satu sama lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:13), suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut,yaitu:

  1. Komponen sistem (component)
    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.
  2. Batasan sistem (boundary)
    Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan lainnya atau dengan lingkungan luar. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
  3. Lingkungan luar sistem (environment)
    Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistemtersebut.
  4. Penghubung sistem (interface)
    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalirdari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari suatu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
  5. Masukan sistem (input)
    Energi yang dimasukkan ke dalamsystem disebut masukan sistem, yangdapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signalinput). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
  6. Keluaran sistem (output)
    Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.
  7. Pengolahan sistem (processing)
    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
  8. Sasaran sistem (Objective) atau tujuan (goal)
    Suatu sistem harus memiliki sasaran (Objective) dan tujuan (goal) yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil jika mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan
Sumber: Sutabri (2012:14)
Gambar 2.1. Karakteristik system

3. KlasifikasiSistem

Menurut Sutabri (2012:15), sistem dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu suatu sistem yang berupa pemikiran tentang hubungan antara manusia dengan Tuhan; sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, seperti sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.
  2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang dan malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan hubungan manusia dengan mesin, yang disebut dengan human machine system. Sistem informasi berbasis komputer merupaksan contohnya, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
  3. Sistem Deterministik dan Sistem probabilistik
    Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministik.Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi, karena mengandung unsur probabilitas.
  4. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup
    Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa ada campur tangan dari pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya, yang menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

4. Tujuan Sistem

Menurut Taufiq (2013:5), tujuan sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan. Manusia, tumbuhan, hewan organisasi, lembaga dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yang bermanfaat minimal bagi dia sendiri atau bagi lingkungannya.

Tujuan sangatlah penting karena tanpa tujuan yang jelas segala sesuatu pasti akan hancur dan berantakan tapi dengan tujuan yang jelas akan lebih besar kemungkinan akan tercapai sasarannya.

Begitu juga sistem yang baik adalah sistem yang memiliki tujuan yang jelas dan terukur yang memungkinkan untuk dicapai dan memiliki langkah-langkah yang terstuktur untuk mencapainya. Dengan tujuan yang jelas dan terukur serta menggunkan langkah-langkah terstruktur kemungkinan besar sistem itu akan tercapai tujuannya sesuai dengan apa yang telah menjadi tujuannya.

5. Daur Hidup Sistem

Menurut Sutabri (2012:20), Siklus Hidup Sistem adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer.

Fase atau tahapan dari daur hidup suatu sistem:

  1. Mengenali adanya kebutuhan
    Sebelum segala sesuatunya terjadi, timbul suatu kebutuhan yang harus dapat dikenali. Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil pengembangan dari organisasi dan volume yang meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada. Suatu kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah dan efektifitasnya.
  2. Pembangunan sistem
    Suatu proses atau perangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisa kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
  3. Pemasangan sistem
    Setelah tahap pembangunan sistem selesai, sistem akan dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur hidup sistem. Didalam peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional terjadi pemasangan sistem yang sebenarnya merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan sistem.
  4. Pengoperasian sistem
    Program-program komputer danprosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanyabersifat statis, sedangkan organisasi ditunjang oleh sistem informasi tadi. Ia selalu mengalami perubahan-perubahan itu karena pertumbuhan kegiatan bisnis, perubahan peraturan, dan kebijaksanaan ataupun kemajuan teknologi. Untuk perubahan-perubahan tersebut, sistem harus diperbaiki atau diperbaharui.
  5. Sistem menjadi usang
    Kadang perubahan yang terjadi begitu drastik sehingga tidak dapatdiatasi hanya dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem yang berjalan. Tibalah saatnya secara ekonomis dan teknik sistem yang ada sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya.
Gambar 2.2 Daur Hidup Sistem

Konsep Keamanan Sistem Informasi

1. Definisi Keamanan

Menurut Ibisa (2012:196), Tujuan dari pengamanan sistem informasi adalah untuk menyakinkan integritas, kelanjutan, dan kerahasiaan dari pengolahan data. Keuntungan dengan meminimalkan risiko harus diimbangi dengan biaya yang dikeluarkan untuk tujuan pengamanan ini. Oleh karena itubiaya untuk pengamanan terhadap keamanan sistem komputer harus wajar.

Perusahaan harus dapat mengurangi risiko dan memelihara keamanan sistem komputerisasi pada suatu tingkatan atau level yang dapat diterima. Reputasi organisasi akan dinilai masyarakat apabila dapat diyakini oleh Integritas (Integrity) informasi, Kerahasiaan (Confisentiality) informasi dan Ketersediaan (Availability) informasi.

Dapat disimpulkan bahwa Keamanan Informasi adalah suatu upaya untuk mengamankan aset informasi terhadap ancaman yang mungkin timbul. Sehingga keamanan informasi secara tidak langsung dapat menjamin kontinuitas bisnis, mengurangi resiko-resiko yangterjadi, mengoptimalkan pengembalian investasi (return on investment).

2. Klasifikasi Informasi

Menurut Ibisa (2012:198), Informasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Sangat Rahasia (Top Secret)
    Apabila informasi ini disebarluaskan maka akan berdampak sangat parah terhadap keuntungan berkompetisi dan strategi bisnis organisasi. Contoh informasi jenis Top Secret : rencana operasi bisnis, strategi marketing, rincian atau ramuan bahan untuk menghasilkan material atau bahan baku tertentu, strategi bisnis.
  2. Konfidensial (confidential)
    Apabila informasi ini disebarluaskan maka ia akan merugika privasi perorangan, merusak reputasi organisasi. Contoh informasi jenis Confidential: konsolidasi penerimaan, biaya keuntungan beserta informasi lain yang dihasilkan unit kerja keuangan organisasi, strategi marketing, teknologi, rencana produksi, gaji karyawan, informasi pribadi karyawan, promosi atau pemberhentian karyawan.
  3. Restricted
    Informasi ini hanya ditujukan kepada orang-orang tertentu untuk menopang bisnis organisasi. Contoh informasi Restricted: informasi mengenai bisnis organisasi, peraturan organisasi, strategi marketing yang akan diimplementasikan, strategi harga penjualan, strategipromosi.
  4. Internal Use
    Informasiini hanya boleh digunakan oleh pegawai perusahaan untuk melaksanakan tugasnya. Contoh informasi Internal Use :prosedur, buku panduan, pengumuman atau memo mengenai organisasi.
  5. Public
    Informasi ini dapat disebarluaskan kepada umum melalui jalur yang resmi. Contoh informasi Publik: Informasi di web, Internal korespondensi yang tidak perlu melalui pengontrolan atau screening, dan public corporate announcements.


Konsep Dasar Data

1. Definisi Data

Menurut Sutabri (2012:1), “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”.

Menurut Taufiq (2013:13), “Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukkan fakta.

2. Klasifikasi Data

Menurut Sutabri (2012:3), data itu sendiri dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat,dan sumber. Mengenai penjelasan klasifikasi data tersebut akan diurai dibawah ini:

  1. Klasifikasi data menurut jenis data, yaitu:
    1. Data Hitung (Enumeration atau Counting Data)
      Data hitung adalah hasil penghitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah presentase dari suatu jumlah tertentu.
    2. Data Ukur (Measurement Data)
      Data ukur adalah data yang menunjukan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka yang ditunjukan alat barometer atau termometer adalah hasil proses pengukuran.
  2. Klasifikasi data menurut sifat data, yaitu:
    1. Data Kuantitatif (Quantitative Data)
      Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.
    2. Data Kualitatif (Qualitative Data)
      Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu. Penggolongan fakultas-fakultas pada universitas negeri menjadi fakultas exacta dan fakultas non-exacta merupakan pemisahan menurut sifatnya.
  3. Klasifikasi data menurut sumber data, yaitu:
    1. Data Internal
      Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.
    2. Data External
      Data external adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data external ini terdiri dari 2 (dua) jenis, yaitu:
      1. Data External Primary
        Data eksternal primer adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri,yakni orang yang melakukan observasi sendiri.
      2. Data External Secondary
        Data eksternal sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain.

3. Pengolahan Data

Menurut Sutabri (2012:6), Data merupakan bahan mentah untuk diolah yang hasilnya kemudian menjadi informasi. Dengan kata lain,data yang telah diperoleh harus diukur dan dinilai baik dan buruk, berguna atau tidak dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Pengolahan data terdiri dari kegiatan-kegiatan penyimpanan data dan penanganan data. Menurut Sutabri (2012:6), pengolahan data dapat diuraikan seperti dibawah ini, yaitu:

  1. Penyimpanan Data (Data Storage)
    Penyimpanan data meliputi pekerjaan pengumpulan (filing), pencarian (searching), dan pemeliharaan (maintenance). Data disimpan dalam suatu tempat yang lazim dinamakan “file”. File dapat berbentuk map, ordner, disket, tape, hard disk, dan lain sebagainya. Sebelum disimpan, suatu dta diberikode menurut jenis kepentingannya. Peraturan dilakukan sedemikian rupa sehingga mudah mencarinya. Pengkodean memegang peranan penting. Kode yang salah akan mengakibatkan data yang masuk ke dalam file juga salah yang selanjutnya akan mengakibatkan kesulitan dalam mencari data tersebut apabila diperlukan. Jadi, file diartikan sebagai suatu susunan data yang terbentuk dari sejumlah catatan (record) yang berhubungan satu sama lain(sejenis) mengenai suatu bidang dalam suatu unit usaha.
    Sistem yang umumnya dalam penyimpanan data(filing) ialah berdasarkan lembaga, perorangan, produksi, atau lain-lainnya, tergantung dari sifat organisasi yang bersangkutan. Kadang-kadang dijumpai kesulitan apabila menghadapi suatu data dalam bentuk surat, misalnya yang menyangkut ketiga klasifikasi tadi. Metode yang terbaik adalah “referensi silang” (cross reference) antara file yang satudengan file yang lain. Untuk memperoleh kemudahan dalam pencarian data (searching)di dalam file maka file dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu:
    1. File Induk (Master File)
      File induk ini berisi data-data permanen yang biasanya hanya dibentuk satu kali saja dan kemudian digunakan untuk pengolahan data selanjutnya.
    2. File Transaksi (Detail File)
      File transaksi berisi data-data temporer untuk suatu periode atau untuk suatu bidang kegiatan atau suatu periode yang dihubungkan dengan suatu bidang kegiatan.
      Pemeliharaan file (file maintenance) juga meliputi “peremajaan data” (data updating), yaitu kegiatan menambah catatan baru pada suatu data, mengadakan perbaikan, dan lain sebagainya. Misalnya, dalam hubungan dengan file kepegawaian, sudah tentu sebuah organisasi, entah itu perusahaan atau jawatan, akan menambah pegawainya. Iniberarti ada tambahan data baru mengenai pegawai. Sementara itu, ada pula pegawai yang pensiun atau berhenti bekerja sehingga putus hubungan dengan organisasi. Dengan demikian, data mengenai pegawai yang bersangkutan akan dikeluarkan dari file tersebut. Tidak jarang pula harusdilakukan perubahan terhadap data seorang pegawai, misalnya kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, menikah, pindah alamat, dan lain sebagainya.
  2. Penanganan Data (Data Handling)
    Penanganan data meliputi berbagai kegiatan seperti: pemeriksaan, perbandingan, pemilihan, peringkasan, dan penggunaan. Pemeriksaan data mencakup pengecekan data yang muncul pada berbagai daftar yang berkaitan atau yang datang dari berbagai sumber, untuk mengetahui berbagai sumber dan untuk mengetahui perbedaan atau ketidaksesuaian, pemeriksaan ini dilakukan dengan kegiatan pemeliharaan file(file maintenance).
    Pemilihan (sorting) dalam rangka kegiatan penanganan data mencakup peraturan kedalam suatu urutan yang teratur, misalnya daftar pegawai menurut pangkatnya, dari pangkat yang tertinggi sampai terendah atau daftar pelanggan dengan menyusun namanya menurut abjad dan lain sebagainya. Peringkasan merupakan kegiatan lain dalam penanganan data. Ini mencakup keterangan pilihan, misalnya daftar pegawai yang telah mengabdikan dirinya kepada organisasi atau perusahaan lebih dari 10 tahun atau daftar pelanggan yang memesan beberapa hasil produksi sekaligus dan lain-lain. Pengguna data (data manipulation) merupakan kegiatan untuk menghasilkan informasi. Kegiatan inimeliputi komplikasi tabel-tabel, statistik, ramalan mengenai perkembangan, danlain sebagainya. Tujuan manipulasi ini adalah menyajikan informasi yang memadai mengenai apa yang terjadi pada waktu yang lampau guna menunjang manajemen, terutama membantu menyelidiki alternatif kegiatan mendatang. Jadi, hasil pengolahan data itu merupakan data untuk disimpan bagi pengunaan di waktu yang akan datang, yakni informasi yang akan disampaikan kepada yang memerlukan atau mengambil keputusan mengenai suatu hal.

Konsep Dasar Analisa Sistem

1. Definisi Analisa Sistem

Menurut Yakub (2012:142), “Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan”.

Menurut Henderi, dkk (2011:322), “Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan Maka dapat disimpulkan bahwa Analisa sistem adalah tahap mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan yang ada pada suatu sistem, untuk memahami sistem yang ada.

2. Langkah-langkah Analisis Sistem

Menurut Taufiq (2013:159), untuk melakukan analisis sistem, supaya hasil analisis bisa maksimal maka langkah-langkah yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak tumpang tindih antara hasil analisa yang satu dengan hasil analisa yang lain. Atau dengan tujuan hasil analisa sistem yang dilakukan bisa dikelompokkan sesuai dengan langkah yang dilakukan sehingga mudah untuk dipelajari atau dikembangkan lagi ke dalam rancang bangun sistem informasi.

Beberapa urutan langkah yang bisa digunakan dalam analisa sistem Menurut Whitten L. Jeffery (2004) yang dijelaskan pada gambar dibawah ini:

Sumber: Taufiq (2013:160)
Gambar 2.3 Langkah Analisis Sistem
  1. Definisi Lingkup
    Definisi lingkup (scope definition) adalah langkah pertama proses pengembangan sistem. Dalam metodologi-metodologi lain hal ini mungkin disebut (preliminary investigation phase), fase studi awal (initial study phase), fase survey (survey phase), atau fase perencanaan (planning phase), komunikasi (communication) atau inisiasi proyek atau pengumpulan kebutuhan.
  2. Analisis Masalah
    Analisis masalah menyediakan analisis dengan pemahaman, kesempatan dan atau perintah lebih mendalam yang memicu proyek. Analisa masalah menjawab pertanyaan, “Apakah masalah-masalah tersebut layak untuk dipecahkan!” dan “Apakah sistem yang baru layak untuk dibangun?”. Dalam metodologi lain langkah analisis masalah mungkin dikenal sebagai langkah studi, studi sistem saat ini, langkah penyelidikan terinci, atau langkah analisis kelayakan. Tujuan analisis masalah adalah mempelajari dan memahami bidang masalah dengan cukup baik untuk secara menyeluruh menganalisis masalah, kesempatan, dan batasannya.
  3. Analisis Persyaratan
    Beberapa analisis yang kurang pengalaman membuat kesalahan yang fatal sesudah melalui langkah analisis masalah.Godaan pada titik ini adalah mulai melihat berbagai solusi alternatif, khususnya solusi teknis.Salah satu kesalahan yang kerap terjadi di dalam sistem informasi terbaru ditunjukkan dalam pernyataan, “Memastikan sistem bekerja dan secara teknis mengesankan, tapi ia harus tidak melakukan apa yang kita inginkan untuk dilakukan oleh sistem.”Langkah analisis persyaratan menentukan persyaratan bisnis bagi sitem yang baru.
  4. Desain Logic
    Tidak semua proyek mencakup pengembangna model-driven, tapi kebanyakan masukkan beberapa pemodelan sistem.Desain logic lebih lanjut mendokumentasikan persyaratan bisnis dengan menggunakan model-model sistem yang menggambarkan struktur data, proses bisnis, aliran data dan antarmuka pengguna.Dalam hal tertentu, desain logic mensahkan persyaratan yang dibuat pada langkah sebelumnya.
  5. Analisa Kebutuhan
    Dengan adanya persyaratan bisnis, maka kita akhirnya dapat menekankan bagaimana sistem baru termasuk altenatif-alternatif berbasis komputer dapat diimplementasikan dengan teknologi. Maksud dari analisa keputusan adalah unutk mengenali solusi kandidat, menganalisa solusi kandidat tersebut dan merekomendasi sebuah sistem target yang akan dirancang, dibangun dan diimplementasikan. Peluang muncul saat ada seseorang yang telah mendapatkan sebuah visi terhadap solusi teknik. Tetapi hamper selalu ada solusi alternatif yang mungkin merupakan solusi yang lebih baik. Selama analisis keputusan memang penting untuk mengenali berbagai pilihan, menganalisa beberapa pilihan tersebut dan menjual solusi terbaik berdasarkan analisis tersebut.

3. Tahap-tahap Analisis Sistem

Menurut Murad (2013:51), tahap analisis merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya.

Menurut Sutabri (2012:52), proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi.

Menurut Sutabri (2012:52), Adapun tujuan utama dari tahap analisis sitem ini adalah sebagai berikut:

  1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.
  2. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.
  3. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan ssmpai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.
  4. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.
  5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.

Selama tahap analisis sistem, analis sistem terus bekerja sama dengan manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting. Menurut Sutabri (2012:52), Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap analisis sistem adalah sebagai berikut:

  1. Mengumumkan penelitian sistem Ketika perusahaan menerapkan aplikasi komputer baru manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja. Perhatian mula-mula ditunjukan pada kekhawatiran pegarawai mengenai cara komputer mempengaruhi kerja mereka.
  2. Mengorganisasikan tim proyek Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadi pemakai dan bukan spesialis informasi sebagai pemimpin proyek. Agar proyek berhasil, pemakai perlu berperan aktif daripada hanya pasif.
  3. Mendefinisikan kebutuhan informasi Analisis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi, wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan, dan survey.
  4. Mendefinisikan kriteria kerja sistem Setelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem.
  5. Menyiapkan usulan rancangan Analisis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan untuk meneruskan atau menghentikan untuk kedua kalinya. Disini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan.
  6. Menyetujuai atau menolak rancangan proyek Manajer dan komite sistem mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkan kembali atau proyek mungkin ditinggalkan. Jika persetujuan diberikan, proyek akan maju ke tahap rancangan.

Konsep dasar perancangan sistem

1. Definisi Perancangan Sistem

Menurut Mahdiana dalam Sutabri (2011:37), “Perancangan Sistem adalah merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil analisa sistem yang ada, sehingga menghasilkan model sistem baru yang diusulkan”.

Menurut Sugianto dalam Zohrahayati (2013:28), “Perancangan Sistem adalah suatu kegiatan membuat desain teknis berdasarkan kegiatan pada waktu proses analisis. Perancangan disini dimaksudkan suatu proses pemahaman dan perancangan suatu sistem informasi berbasis computer”.

Berdasarkan uraian di atas perancangan sistem merupakan merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil analisa sistem yang ada dan membuat desain teknis berdasarkan kegiatan pada waktu proses analis.

2. Tahapan Perancangan Sistem

Menurut Sutabri (2012:113), tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu:

  1. Rancangan sistem secara umum
    Memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru.
  2. Rancangan sistem secara rinci
    Dimaksudkan untuk pemrogram komputer dan ahli teknik lainnya yang akan mengimplementasi sistem.

Menurut Sutabri (2012:114), Adapun tujuan utama dari tahap rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari masing-masing bentukinformasi yang akan dihasilkan.
  2. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem serta fleksibilitas keluaran informasi yang dihasilkan.
  3. Penyusunan perangkat lunak sistem yang berfungsi sebagai sarana pengolahan data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.
  4. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengindentifikasian, analisis, dan evaluasi terhadap aspek-aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang lama.
  5. Penyusunan buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi yang bersangkutan.

Menurut Sutabri (2012:115), Adapun langkah-langkah umum yang harus dilakukan pada tahap rancangan sistem adalah sebagai berikut:

  1. Menyiapkan rancangan sistem yang terperinci analis bekerja sama dengan pemakai mendokumentasikan rancangan sistem baru dengan alat yang dijelaskan dalam modul.
  2. Mengindentifikasikan berbagai alternatif konfigurasi system sekarang analis harus mengidentifikasikan konfigurasi (bukan merek atau model) peralatan komputer yang akan memberikan hasil terbaik bagi sistem untuk menyelesaikan pemrosesan.
  3. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi system analis bekerjasama dengan manajer, mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja dengan kendala yang ada.
  4. Memilih konfigurasi yang terbaik analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai, analisa membuat rekomendasi kepada manajer untuk disetujui.
  5. Menyiapkan usulan penerapan analis menyiapkan usulan penerapan yang mengikhtisarkan tugas penerapan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan dan biayanya.
  6. Menyetujui atau menolak penerapan sistem keputusan untuk terus pada tahap penerapan ini sangat penting karena usaha ini akan sangat berpengaruh terhadap jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biaya, penerapan akan disetujui.

3. Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2012:228), Tujuan Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).

Konsep Dasar Analisa SWOT

1. Definisi Analisis SWOT

Menurut Rangkuti (2011:64), “SWOT adalah dengan menggabungkan berbagai indikator yang terdapat dalam kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman”.

Menurut Risza (2010:174), “SWOT adalah suatu penelaahan yang dimulai dengan pemantauan perubahan lingkungan baik di dalam maupun di luar perusahaan sehingga kita dapat memahami gambaran yang tepat tentang keadaan perusahaan yang sebenarnya”.

Dari kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan SWOT adalah gabungan indikator yang dimulai dengan pemantauan perubahan lingkungan baik eksternal maupun internal sehingga dapat memahami keadaan perusahaan yang kondusif.

2. Langkah –Langkah Penyusunan SWOT

Menurut Rangkuti (2011:8), Langkah–langkah mudah penyusunan SWOT yaitu:

  1. Melakukan proses input untuk menyusun SWOT Tujuannya adalah untuk mengetahui informasi strategis apa saja yang harus dikumpulkan sebelum menyusun SWOT.
  2. Mengembangkan timeline (ketepatan waktu). Tujuannya adalah untuk menentukan target berapa lama penyusunan SWOT ini dibutuhkan sampai selesai.
  3. Membentuk teamwork Tujuannya adalah menentukan isu penting yang harus dimiliki oleh setiap anggota dalam teamwork dengan nilai-nilai budaya organisasi yang sesuai dan tepat.
  4. Kuisioner riset SWOT Tujuannya adalah untuk menyusun formulasi strategis, berdasarkan faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) serta faktor faktor eksternal (peluang dan ancaman)
  5. Identifikasi penyebab masalah Tujuannya adalah untuk menemukan masalah yang sebenarnya dan tidak terjebak dengan fenomena.
  6. Menentukan tujuan dan sasaran strategis Tujuannya adalah untuk menentukan tujuan strategis berikut sasaran strategis secara tepat, sehingga dapat mengatasi masalah yang sedang dan akan dihadapi perusahaan.
  7. Menyusun isu strategis, formulasi strategis, tema strategis, dan pemetaan strategis. Tujuannya adalah pengujian apakah isu strategis dan tema strategis yang akan dipakai dalam SWOT sudah cukup baik dan mendukung pencapaian visi dan misi perusahaan. Berdasarkan isu strategis. Pemetaan strategis adalah rencana pemetaan strategis ke dalam kerangka empat perspektif SWOT, sehingga semuanya dapat terintegrasi dalam tujuan dan sasaran strategis yang ingin dicapai perusahaan.
  8. Menentukan ukuran yang dipakai dalam SWOT Tujuannya adalah menentukan ukuran apa saja yang ingin dipakai dalam SWOT.
  9. Merumuskan strategis initiatives dan key performance indicators dalam bentuk tag dan lead indicator. Tujuannya adalah untuk merumuskan strategic initiativ dan menyusun key performance indicator dalam bentuk lag dan lead indicator. Dalam bagian ini akan dijelaskan juga perbandingan ukuran hasil dengan pemicu kerja.
  10. Memberikan bobot dan nilai untuk mengukur kinerja. Tujuannya adalah untuk mengkuantifikasi semua persoalan pengukuran kinerja ke dalam bentuk ukuran yang mudah dipahami.
  11. Melakukan cascading SWOT Tujuannya untuk mengukur objectivies (O), cara pengukuran atau measurement (M), cara menentukan targer (T), serta cara menentukan program (P) yang menjadi prioritas. Analisa risiko menggunakan Key risk indicators tujuannya adalah untuk mengukur besarnya risiko serta melakukan antisipasi penanggulangannya.
  12. Analisis anggaran dan model keuangan tujuannya adalah untuk membuat anggaran berbagai program yang sudah disusun sebelumnya.
  13. keuangan yang akan diperoleh dalam rencana anggaran perusahaan.Analisis kasus corporate strategy menggunakan SWOT Pada bagian ini pembaca akan memperoleh contoh penerapan SWOT pada suatu perusahaan, sehingga mendapat gambaran tentang betapa mudah menerapkan SWOT dalam bisnis yang sedang dia jalankan.

3. Tujuan Analisa SWOT

Menurut Francois (2011:104), Tujuan analisis SWOT adalah untuk memisahkan masalah pokok dan memudahkan pendekatan strategis. Analisis SWOT harus lebih berdasarkan data yang tepat dari sumber eksternal dan internal dari pada persepsi.

Bagian analisis ‘kekuatan’ dan ‘kelemahan’ merupakan pengamatan internal dan bagian ‘peluang’ merupakan pengamatan terhadap tren lingkungan yang mungkin memberikan dampak pada organisasi. Beberapa tren akan memberi peluang, sedangkan lainnya akaan menjadi ancaman.

Teknik tersebut juga digunakan untuk mengevaluasi posisi para pesaing dan mengidentifikasi kelemahan mereka yang dapat dimanfaatkan maupun ancaman yang akan timbul.Apabila digunakan dalam konteks industri pariwisata sebuah negara, analisis SWOT memeriksa kondisi yang ada dalam lingkungan pariwisata yang kompetitif. Hasilnya, reaksi strategis dapat diformulasi untuk meningkatkan daya saing negara tersebut.

4. Tipe-tipe Strategi SWOT

Menurut Rangkuti (2011:64), Matriks Threats – Opportunities – Weakness –Strenghts (TOWS) merupakan penggabungan berbagai indikator untuk membantu manajer mengembangkan yang terdapat empat tipe strategi: kekuatan, kelemahan,peluang, dan ancaman. Model penggabungannya menggunakan TOWS Matriks. Namun tidak semua rencana strategi yang disusun dari TOWS Matriks ini digunakan seluruhnya. Strategi yang di pilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu strategi perusahaan.

  1. S-Ostrategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan semua kekuatan untuk merebut peluang.
  2. W-Ostrategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada.
  3. S-Tstrategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.
  4. W-Tstrategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman.
Sumber: Rangkuti (2011:64)
Gambar 2.4 Tipe Stategi SWOT

5. Proses Perencanaan Strategis

Menurut Rangkuti (2011:19), Proses penyusunan perencanaan strategis melalui tiga tahap analisis yaitu :

  1. Tahap pengumpulan data
  2. Tahap analisis
  3. Tahap pengambilan keputusan.

6. Manfaat Analisa SWOT

Menurut Hendro (2011:289), banyak manfaat bila kita melakukan analisa masalah secara SWOT yaitu Strength, Weakness, Oppurtunity, and Threats sebeluam diambil keputusan untuk dibandingkan dengan pengambilan keputusan tanpa mempertimbangkan dan melakukan analisa masalah, manfaatnya adalah:

  1. Dapat diambil tindakan manajemen yang tepat sesuai dengan kondisi
  2. Untuk membuat rekomendasi
  3. Informasi lebih akurat
  4. Untuk mengurangi resiko akibat dilakukannya keputusan yang berkali-kali (double decision)
  5. Menjawab hal yang bersifat intutif atas keputusan yang bersifar emosional

7. Penerapan Analisa SWOT

Menurut Hendro (2011:291), Analisa digunakan dalam:

  1. Memasuki sebuah industri baru.
  2. Memutuskan untuk meluncurkan produk baru
  3. Menganalisa posisi perusahaan dalam persaingan saat ini.
  4. Untuk melihat sejauh mana kekuatan dan kelemahan peusahaan
  5. Membuat keputusan untuk memecahkan masalah yang akan terjadi sehubungan dengan ancaman yang akan datang da n peluang yang bisa diambil.

Indentifikasi Variabel 7P

Menurut Puspitasari (2011:96), Penelitian ini menggunakan konsep service marketing mix (bauran pemasaran jasa) 7P–Product, Price, Promotion, Place, People, Process, dan Physical Evidence. Adapun penjelasan ketujuh hal tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Product : produk atau jasa yang ditawarkan kepada pasar untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.
  2. Price  : biaya yang harus dikeluarkan konsumen untuk memperoleh produk atau jasa yang ditawarkan.
  3. Place  : lokasi dimana produk atau jasa tersedia.
  4. Promotion : aktivitas untuk mengkomunikasikan produk atau jasa yang ditawarkan.
  5. People  : orang yang berperan dalam pelayanan produk atau jasa.
  6. Process  : proses terjadinya kontak antara konsumen dengan pihak penyedia produk atau jasa.
  7. Physical Evidence : bukti fisik yang mempengaruhi penilaian konsumen terhadap produk atau jasa.

Konsep Dasar Testing

1. Definisi Testing

Menurut Desai dan Abhishek (2012:43). “Pengujian adalah kegiatan yang dilakukan selama siklus hidup perangkat lunak untuk memvalidasidan memverifikasi bahwa perangkat lunak yang dikembangkan memenuhi harapan yang ditetapkan di awal.”

Menurut Simarmata (2010:301), “Pengujian adalah proses eksekusi suatu program untuk menentukan kesalahan”.

Menurut Rizky (2011:237), “Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

Dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan pengujian atau testing adalah proses eksekusi selama siklus hidup pengembangan perangkat lunak secaraterintegrasi untuk memvalidasi dan memverifikasi guna menentukan kesalahandanmemenuhi harapan yang telah disepakati di awal.

2. Tahapan Testing

Menurut Rizky (2011:237), Detail tahapan yang harus dilampaui dalam kaitan kebutuhan perangkat lunak dari sudut pandang testing perangkat lunak adalah:

  1. Verifikasi
    Verifikasi adalah proses pemeriksaan untuk memastikan bahwa perangkat lunak telah menjalankan apa yang harus dilakukan dari kesepakatan awal antara pengembang perangkat lunak dan pengguna.
  2. Validasi
    Validasi adalah sebuah proses yang melakukan konfirmasi bahwa perangkat lunak dapat dieksekusi secara baik.Definisi dari standart yang harus dipenuhi oleh kebutuhan perangkat lunak adalah pembebasan perangkat lunak dari failure, fault, dan error serta incident dijelaskan dalam detail berikut:
  3. Failure
    Failure adalah kegagalan perangkat lunak dalam melakukan proses yang seharusnya menjadi kebutuhan perangka lunak tesebut.
  4. Fault
    Fault adalah akar permasalahan dari kegagalan sebuah perangkat lunak.
  5. Error
    Error adalah akibat dari adanya fault atau kerusakan yang kemudian dipicu oleh perilaku pengguna.
  6. Incident
    Incident atau kecelakaan merupakan hasil akhir yang terjadi akibat dari error yang berkelanjutan dan tidak diperbaiki atau tidak terdeteksi dalam proses pengembangan perangkat lunak.

3. Acuan dan Pengukuran Testing

Menurut Rizky (2011:256), “Acuan testing adalah satuan pengukuran secara kuantitatif dari proses testing yang dijalankan. Sedangkan pengukuran testing adalah aktivitas untuk menentukan keluaran testing berdasarkan acuan yang telah ditetapkan dalam proses testing”.

Menurut Rizky (2011:259), Banyak pendapat yang menyatakan tentang panduan membuat acuan dalam proses testing perangkat lunak, meski demikian dari sekian banyak pendapat tersebut ada beberapa pedoman yang dapat digunakan dalam penentuan acuan testing antara lain:

  1. Waktu
    Dalam hal acuan waktu, harus disepakati bersama satuan yang akan digunakan. Apakah akan menggunakan satuan dalam hitungan tahun, bulan, atau hari dari jadwal penyelesaian perangkat lunak yang ada.
  2. Biaya
    Dalam testing juga penting untuk ditetapkan acuan biaya yang akan digunakan. Acuan umum ini didasarkan pada anggaran yang telah ditetapkan dan kemudian diperiksa kembali dengan biaya yang telah dikeluarkan selama pembuatan perangkat lunak.
  3. Kinerja testing
    Yang dimaksud dengan kinerja testing adalah efektivitas dan efiensi dalam pelaksanaan testing. Efektivitas dalam konteks ini dapat diartikan sebagai pencapaian tujuan dari proses testing. Apakah proses testing telah berjalan sebagaimana mestinya, demi mencapai pemenuhan kualitas serta kebutuhan perangkat lunak, atau hanya demi mencari kesalahan sehingga menjatuhkan tim pengembang perangkat lunak.
  4. Kerusakan
    Seperti yang telah dijelaskan di sub bab sebelumnya, bahwa proses testing tidak hanya berupa proses untuk mencari kesalahan maupun kerusakan di dalam sebuah perangkat lunak. Tetapi lebih sebagai upaya bersama untuk mencapai kualitas sebuah perangkat lunak. Meski demikian, kerusakan yang ditemukan pada saat proses testing tetap menjadi acuan dari pelaksanaan testing tersebut. Hanya pada saat sebuah kerusakan ditemukan, maka harus diklasifikasikan terlebih dahulu agar tidak terkesan bahwa proses testing berjalan subyektif.

4. Jenis-jenis Pengujian

a. White Box Testing

Menurut simarmata (2010:316), “White Box disebut juga pola pengujian glass box adalah metode desain test case yang menggunakan struktur control desain procedural untuk memperoleh test case atau dengan kata lain bahwa pengjian dilakukan untuk memastikan bahwa operasi internal bekerja sesuai dengan spesifikasi dan semua komponen internal telah diamati dengan baik”.

Dengan menggunakan metode pengujian ini rekayasa sistem dapat melakukan test case yaitu:

  1. Memberi jaminan bahwa semua jalur independent pada suatu modul telah digunakan paling sedikit satu kali.
  2. Menggunakan semua keputusan logis pada sisi true dan false
  3. Mengeksekusi semua loop sesuai dengan batasan
  4. Menggunakan struktur data internal untuk menjamin validasi

b. Black box testing

Menurut Rizky (2011:264), blackbox testing adalah tipe testingyang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya.Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotakhitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.

Jenis testing ini hanya memandang perangkatlunak dari sisi spesifikasi dan kebutuhan yang telah didefinisikan pada saatawal perancangan. Sebagai contoh, jika terdapat sebuah perangkat lunak yangmerupakan sebuah sistem informasi inventorydi sebuah perusahaan. Maka pada jenis whitebox testing, perangkat lunak tersebut akan berusaha dibongkar listingprogramnya untuk kemudian dites menggunakan teknik-teknik yang telah dijelaskansebelumnya. Sedangkan pada jenis blackbox testing, perangkat lunak tersebut akan dieksekusi kemudian berusahadites apakah telah memenuhi kebutuhan pengguna yang didefinisikan pada saatawal tanpa harus membongkar listing programnya.

Menurut Simarmata (2010:316) klasifikasi black box testing mencakup beberapa pengujian yaitu:

  1. Pengujian fungsional (functional testing)
    Pada jenis pengujian ini, perangkat lunak diuji untuk persyaratan fungsional. Pengujian dilakukan dalam bentuk tertulis untukmemeriksa apakah aplikasi berjalan seperti yang diharapkan. Walaupun pengujianfungsional sudah sering dilakukan di bagian akhir dari siklus pengembangan,masing-masing komponen dan proses dapat diuji pada awal pengembangan, bahkansebelum sistem berfingsi, pengujian ini sudah dapat dilakukan pada seluruhsistem. Pengujian fungsional meliputi seberapa baik sistem melaksanakanfungsinya, termasuk perintah-perintah pengguna, manipulasi data, pencarian danproses bisnis, pengguna layar, dan integrasi. Pengujian fungsional jugameliputi permukaan yang jelas dari jenis fungsi-fungsi, serta operasi back-end (seperti, keamanan danbagaimana meningkatkan sistem).
  2. Pengujian tegangan (stress testing)
    Pengujian tegangan berkaitan dengan kualitas aplikasi didalam lingkungan. Idenya adalah untuk menciptakan sebuah lingkungan yang lebihmenurut aplikasi, tidak seperti saat aplikasi dijalankan pada beban kerjanormal. Pengujian ini adalah hal yang paling sulit, cukup kompleks dilakukan,dan memerlukan upaya bersama dari semua tim.
  3. Pengujian beban (load testing)
    Pada pengujian beban, aplikasi akan diuji dengan beban berat atau masukan, seperti yang terjadi pada pengujian situs web, untuk mengetahui apakah aplikasi/situs gagal atau kinerjanya menurun. Pengujian bebanberoperasi pada tingkat beban standar, biasanya beban tertinggi akan diberikanketika sistem dapat menerima dan tetap berfungsi dengan baik. Perlu diketahui bahwa pengujian beban tidak bertujuan untuk merusak sistem dengan banyak hal, namun mencoba untuk menjaga agar sistem selalu kuat dan berjalan dengan lancar.
  4. Pengujian khusus (ad-hoc testing)
    Jenis pengujian ini dilakukan tanpa penciptaan rencana pengujian (test plan) atau kasus pengujian (test case). Pengujian khusus membantu dalam menentukan lingkup dan durasi dari berbagai pengujian lainnya dan juga mambantu para penguji dalam mempelajari aplikasi sebelum memulai pengujian dengan pengujian lainnya. Pengujian ini merupakan metode pengujian formal yang paling sedikit. Salah satu penggunaan terbaik dari pengujian khusus adalah untuk penemuan. Membaca persyaratan atau spesifikasi (jika ada) jarang memberikan panduan yang jelas mengenai bagaimana sebuah program benar-benar bertindak, bahkan dokumentasi pengguna tidak menangkap “look and feel” dari sebuah program. Pengujian khusus dapat menentukan lubang-lubang dalam pengujian strategi dan dapat mengekspos hubungan di antara subsistem lain yang tidak jelas. Dengan cara ini, pengujian khusus berfungsi sebagai alat untuk memeriksa keleng kapanyang diuji.
  5. Pengujian penyelidikan (exploratory testing)
    Pengujian penyelidikan mirip dengan pengujian khusus dan dilakukan untuk mempelajari/mencari aplikasi. Pengujian penyelidikan perangkat lunak inimerupakan pendekatan yang menyenangkan untuk pengujian.
  6. Pengujian usabilitas (usability testing)
    Pengujian ini disebut juga sebagai pengujian untuk keakraban pengguna (testing foruser-friendliness). Pengujian ini dilakukan jika antarmuka pengguna dariaplikasinya penting dan harus spesifik untuk jenis pengguna tertentu. Pengujianusabilitas adalah proses yang bekerja dengan pengguna akhir secara langsungmaupun tidak langsung untuk menilai bagaimana pengguna merasakan paketperangkat lunak dan bagaimana mereka berinteraksi dengannya. Proses ini akanmembongkar area kesulitan pengguna seperti halnya area kekuatan. Tujuan daripengujian usabilitas harus membatasi dan menghilangkn kesulitan bagi penggunadan untuk memengaruhi area yang kuat untuk usabilitas maksimum. Pengujian iniidealnya melibatkan masukan dari pengguna secara langsung maupun tidak langsung (mengamati perilaku) dan bila memungkinkan melibatkan komputer yang didukungumpan balik. Komputer yang didukung umpan balik sering kali (jika tidak selalu) dihilangkan untuk proses ini. Komputer yang didukung dengan umpan balik dapatberperan sebagai pengatur waktu (timer) pada dialog untuk memonitor beberapa lama waktu yang diperlukan pengguna untuk menggunakan dialog dan alat penghitung (counter)untuk menentukan seberapa sering kondisi tertentu terjadi (misalnya, pesan eror, bantuan pesan, dan lain-lain). Biasanya, proses tersebut melibatkan modifikaso sepele (trivial) dari perangkat lunak yang sudah ada, namun dapat berakibat besar terhadap laba atas investasi. Akhirnya, pengujian usabilitas mengakibatkan perubahan pada produk yang diberikan sesuai dengan penemuan yang dibuat mengenai kegunaan. Perubahan ini harus secara langsung berkaitan dengan kegunaan dunia nyata dengan pengguna pada umumnya. Dokumentasi harus ditulis sebanyak mungkin untuk mendukung perubahan sehingga mempermudah penanganan situasi yang sama di masa mendatang.
  7. Pengujian asap (smoke testing)
    Jenis pengujian ini disebut juga pengujian kenormalan (sanity testing). Pengujian ini dilakukan untuk memeriksa apakah aplikasi tersebut sudah siap untuk pengujian yang lebih besar dan bekerja dengan baik tanpa cela sampai tingkat yang paling diharapkan. Pada sebuah pengujian baru atau perbaikan peralatan yang terpasang, jika aplikasi “berasap”, aplikasi tersebut tidak bekerja. Istilah ini juga merujuk kepada pengujian fungsi perangkat lunak dasar. Istilah ini awalnya tercipta dalam manufaktur kontainer dan pipa, ketika smoketelah diperkenalkan untuk menentukan apakah ada kebocoran. Praktik umum diMicrosoft dan beberapa perusahaan perangkat lunak shrink-wrap lainnya adalah proses ”daily build and smoke test”. Setiap file dikompilasi, dihubungkan,dan digabungkan menjadi sebuah program yang dapat dieksekusi setiap hari, danprogram ini kemudian dimasukkan melalui “pengujian asap” (smoke test) yang relatif sederhana untuk memeriksa apakah produk “berasap” ketika produk dijalankan.
  8. Pengujian pemulihan (recovery testing)
    Pengujian pemulihan (recovery testing) pada dasarnya dilakkan untuk memeriksa seberapa cepat dan baiknya aplikasi bisa pulih terhadap semua jenis crash atau kegagalan hardware, masalah bencana, dan lain-lain. Jenis atau tarafpemulihan ditetapkan dalam persyaratan spesifikasi.
  9. Pengujian volume (volume testing)
    Pengujian volume dilakukan terhadap efisiensi dari aplikasi. Jumlah data yang besar diprosess melalui aplikasi (yang sedang diuji)untuk memerikas keterbatasan ekstrem dari sistem. Pengujian volume, seperti namanya, adalah pengujian sebuah sistem (baik perangkat keras dan perangkat lunak) untuk serangkaian pengujian dengan volume data yang diproses adalah subjek dari pengujian, seperti sistem yang dapat menangkap sistem pengolahan transaksi penjualan real-time atau dapat membarui basis data atau pengembalian data (data retrieval). Pengujian volume akan berusaha memastikan batas-batas fisik dan logis untuk sebuah kapasitas sistem dan memastikan apakah batasan dapat diterima untuk memenuhi proyeksi kapasitas dari pengolahan bisnis organisasi.
  10. Pengujian domain (domain testing)
    Pengujian domain merupakan penjelasan yang paling sering menjelaskan teknik pengujian. Beberapa penulis hanya menulis tentang pengujian domain ketika mereka menulis desain pengujian. Dugaan dasarnya adalah bahwaanda mengambil ruang pengujian kemungkinan dari variable individu danmembaginya lagi ke dalam subset (dalam beberapa cara) yang sama. Kemudian, anda menguji perwakilan dari masing-masing subset.
  11. Pengujian scenario (scenario testing)
    Pengujian skenario adalah pengujian yang realistis, kredibel dan memotivasi stakeholders, tantangan untuk program dan mempermudah penguji untuk melakukan evaluasi. Pengujian ini menyediakan kombinasi variable-variable dan fungsi yang sangat berarti dari pada kombinasi buatan yang anda dapatkan dengan pengujian domain atau desain pengujiann kombinasi.
  12. Pengujian regresi (regression testing)
    Pengujian regresi adalah gaya pegujian yang berfokus pada pengujian ulang (retesting) setelah ada perubahan. Pada pengujian regresi berorientasi risiko (risk-oriented regression testing), daerah yang sama yang sudah diuji, akan kita uji lagi dengan pengujian yang berbeda (semakin kompleks). Usaha pengujian regresi bertujuan untuk mengurangi risiko berikut ini:
    1. Perubahan yang dimaksudkan untuk memperbaiki bug yang gagal.
    2. Beberapa perubahan memiliki efek samping, tidak memperbaiki buglama atau memperkenalkan bug baru.
  13. Penerimaan pengguna(user acceptance)
    Pada jenis pengujian ini, perangkat lunak akan diserahkan kepada pengguna untuk mengetahui apakah perangkat lunak memenuhi harapan pengguna dan bekerja seperti yang diharapkan. Pada pengembangan perangkat lunak, user acceptance testing (UAT), juga disebut pengujian beta (beta testing), pengujian aplikasi (application testing),dan pengujian pengguna akhir (end usertesting) adalah tahapan pengembangan perangkat lunak ketika perangkat lunak diuji pada “dunia nyata” yang dimaksudkan oleh pengguna. UAT dapat dilakukan dengan in-house testing dengan membayar relawan atau subjek pengujian menggunakan perangkat lunak atau, biasanya mendistribusikan perangkat lunak secara luas dengan melakukan pengujian versi yang tersedia secara gratis untuk diunduh melalui web. Pengalaman awal penggunaakan diteruskan kembali kepada para pengembang yang membuat perubahan sebelum akhirnya melepaskan perangkat lunak komersial.
  14. Pengujian alfa (alpha testing)
    Pada jenis pengujian ini, pengguna akan diundang ke pusat pengembangan. Pengguna akan menggunakan aplikasi dan pengembang mencatat setiap masukan atau tindakan yang dilakukan oleh pengguna. Semua jenis perilaku normal dari sistem dicatat dan dikoreksi oleh para pengembang.
  15. Pengujian beta (beta testing)
    Pada jenis ini, perangkat lunak didistribusikan sebagai sebuah versi beta dengan pengguna yang menguji aplikasi di situs mereka. Pengecualian/cacat yang terjadi akan dilaporkan kepada pengembang. Pengujian beta dilakukan setelah pengujian alfa. Versi perangkat lunak yang dikenal dengan sebutan versi beta dirilis untuk pengguna yang terbatas di luar perusahaan. Perangkat lunak dilepaskan ke kelompok masyarakat agar dapat memastikan bahwa perangakat lunak tersebut memiliki beberapa kesaahan atau bug.

Teknik pengumpulan data

a. Teknik Wawancara

Menurut Sutabri (2012:90), ”teknik wawancara adalah suatu teknik yang paling singkat untuk mendapatkan data, namun sangat tergantung pada kemampuan pribadi sistem analis untuk dapat memanfaatkannya.

Menurut Guritno (2011:131), “wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya”. Menurut Guritno (2011:132), berdasarkan sifat pertanyaan wawancara dapat dibedakan menjadi:

  1. Wawancara terpimpin
    Dalam wawancara ini pertanyaan diajukan menurut daftar pertanyaan yang telah disusun.
  2. Wawancara bebas
    Pada wawancara ini, terjadi tanya jawab bebas antara pewawancara dan respondeen, tetapi pewawancara menggunakan tujuan penelitian sebagai pedoman.
  3. Wawancara bebas terpimpin
    Wawancara ini merupakan perpaduan antara wawancara bebas dan wawancara terpimpin.

b. Teknik Observasi

Menurut Sutabri (2012:97), ”teknik observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan langsung melihat kegiatan yang dilakukan oleh user. Salah satu keuntungan dari pengamatan langsung/observasi ini adalah bahwa sistem analis dapat lebih mengenal lingkungan fisik seperti tata letak ruangan serta peralatan dan formulir-formulir yang digunakan sangat membantu untuk melihat proses bisnis beserta kendala-kendalanya. Menurut Guritno (2011:134), “observasi adalah melakukan pengamatan secara langsung ke obyek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan.

c. Teknik Kuisioner

Menurut sutabri (2012:100),”Teknik Kuisioner merupakan salah satu cara yang baik untuk mendapatkan data yang akurat, dimana daftar pertanyaan yang dibuat adalah daftar yang berisi pertanyaan-pertanyaan untuk tujuan khusus yang memungkinkan sistem analis untuk berisi pertanyaan-pertanyaan untuk tujuan khusus yang memungkinkan sistem analis untuk mengumpulkan data dan pendapat dari responden-responden yang dipilih.

Tabel 2.1 Kelebihan dan kekurangan pada teknik pengumpulan data
Sutabri (2012:100)

No.

Teknik Pengumpulan data

Kelebihan

Kekurangan

1).

Teknik Wawancara

1). Sistem analis dapat bertatap muka dengan user sehingga dapat lebih akrab dan memotivasi orang yang diwawancarai untuk menjawab dengan bebas.

2). Memungkinkan pewawancara untuk mengembangkan pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan situasi sehingga pewawancara dapat menilai kebenaran jawaban yang di berikan dari gerak-gerik dan rau wajah orang yang sedang diwawancarai.

3). Pewawancara dapat bertanya kegiatan-kegiatan khusus yang tidak selalu terjadi sehingga proses wawancara ini tidak tertulis, maka user lebih berani dalam mengungkapkan permasalahan yang dihadapi dalam pekerjaan.

1). Proses wawancara membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga biayanya Relatif mahal

 

 

2). Dibandingkan dengan teknik lain.

 

 

 

 

 

 

 

3). keberhasilan hasil wawancara sangat tergantung dengan kepandaian, pewawancara di dalam melakukan interaksi dengan antar manusia.

 

 

4). wawancara tidak selalu tepat untuk kondisi-kondisi atau tempat tertentuumisalnya dilokasi-lokasi yg ramai

2).

Teknik Observasi

1). Data yang dikumpulkan melalui observasi cenderung mempunyai keandalan yang telah diperoleh individu-individu di observasi.

 

2). Dengan teknik observasi sistem analis dapat melihat langsung apa yang sedang dikerjakan

 

3). Dengan observasi sistem analis dapat menggambarkan lingkungan fisik dari kegiatan

4). Dengan observasi sistem analis dapat mengukur tingkat suatu pekerjaan

1). umumnya orang yang diamati merasa terganggu atau tidak nyaman sehingga melakukan pekerjaannya  dengan tidak semestinya.

2). Pekerjaan yang sedang diobservasi mungkin tidak dapat mewakili suatu tingkat jesulitan pekerjaan tertentu.

 

3). Observasi dapat mengganggi pekerjaan yang dilakukan

4). Orang yang diamati cenderung melakukan pekerjaannya dengan lebih baik dari biasanya dan sering menutup-nutupi kekurangan yang ada.

3.

Teknik Quisioner

1). Daftar pertanyaan untuk sumber data bias dalam jumalh banyak dan tersebar.

 

2). Responden tidak merasa terganggu karena dapat mengisi daftar pertanyaan tersebut dengan memilih waktu sendiri dimana ia mempunyai waktu luang.

3). Daftar pertanyaan secara relative lebih efisien untuk sumber data yang banyak.

4). Karena daftar pertanyaan biasanya tidak mencantumkan identitas responden maka hasil nya dapat lebih efektif.

1). Tidak ada jaminan bahwa daftar pertanyaan itu akan dijawab dengan sepenuh hati.

 

2). Daftar pertanyaan cenderungTidak fleksibel

 

 

 

3). Pengumpulan data tidak dapat dilakukan secara bersama-sama dan daftar pertanyaan yang lengkap sulit untuk dibuat.

Unified Modeling Language (UML)

1. Definisi UML


Menurut Herlawati (2011:6), “bahwa beberapa literature menyebutkan bahwa UMLmenyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena adabeberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dandiagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi”.

Menurut Nugroho (2010:6), “UML (UnifiedModeling Language) adalah ‘bahasa’ pemodelan untuk sistem atau perangkatlunak yang berparadigma ‘berorientasi objek”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Unified Modelling Language (UML)adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untukmenvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian darisebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Orientedprogramming)”.

2. Bangunan dasar Metodologi Unified Modeling Languae

Menurut Herlawati (2011:16), Bangunan dasar metodologi UML menggunakandua bangunan dasar untukmendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:

  1. Sesuatu (things)
    1. Structural
      things merupakan bagian yang relatif statis dalam model UnifiedModeling Language (UML). Bagianyang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.
    2. Behavioral
      things merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja darimodel Unified Modeling Language (UML), yangmencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.
    3. Grouping
      things merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified ModelingLanguage (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadangdiperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket inikemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkansesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.
    4. Annotational
      things merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentaryang menjelaskan fungsi sertaciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).
  2. Relasi (Relationship)
    Ada 4 (empat) macam relationship dalam unified modelling languange(UML) yaitu:
    1. Ketergantungan merupakanhubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yangtidak mandiri (dependent).
    2. Asosiasi merupakan apa yang menghubungkan antara objeksatu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya.Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objekdengan bagian-bagiannya.
    3. Generalisasi merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagiperilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor).Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi,sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakangeneralisasi.
    4. Realisasi merupakan operasi yang benar-benar dilakukanoleh suatu objek.

3. Jenis-jenis diagram UML (Unified Modeling Language)

Menurut Prabowo danHerlawati (2011:10) Sesungguhnya tidak ada batasan yang tegas diantara berbagaikonsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagisejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view.Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksipemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atauperangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnyadapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu: klasifikasi struktural (structuralclassification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), sertapengolahan atau manajemen model (model management).

Beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram,yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung,misanya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabungmenjadi diagram interaksi. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkanberdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Menurut Prabowo dan Herlawati (2011:10) Jenis diagram itu antara lain:

  1. Diagram kelas (ClassDiagram)
    Bersifat statis,Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka,kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai padapemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering puladiagram kelas memuat kelas-kelas aktif.
  2. Diagram paket (PackageDiagram)
    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulankelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.
  3. Diagram use-case (UsecaseDiagram)
    Bersifat statis. Diagram inimemperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu jeniskhusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasidan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.
  4. Diagram interaksi dan sequence(Sequence Diagram)
    Bersifat dinamis, Diagram urutan adalah iterasiksi yangmenekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.
  5. Diagram komunikasi (CommunicationDiagram)
    Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagramkolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yangmenerima serta mengirim pesan.
  6. Diagram statechart (StatechartDiagram).
    Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkankeadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadianserta aktivitas.
  7. Diagram aktivitas (ActivityDiagram).
    Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khususdari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu suatu aktivitas keaktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalampemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendaliantar objek.
  8. Diagram komponen (ComponentDiagram).
    Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkanorganisasi serta kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponenyang telah ada sebelumnya.
  9. Diagram deployment (deployment diagram).
    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasisaat aplikasi dijalankan (run-time). Memuat simpul-simpul besertakomponen-komponen yang di dalamnya.

Kesembilan diagram ini tidak mutlakharus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuaikebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnyamisalnya data flow diagram, entity relationship diagram,dan sebagainya.

Elisitasi

1. Jenis-jenis Elisitasi

Menurut Guritno, Sudaryono dan Untung Rahardja (2010:302), “Elisitasi didapat melaluimetode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut:

  1. Elisitasi TahapI
    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajementerkait melalui proses wawancara.
  2. Elisitasi Tahap II
    merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metodeMDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting danharus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untukdieksekusi.
    Berikutpenjelasan mengenai MDI :
    “M” pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirementtersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    “D” pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebuttidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirementtersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebutlebih sempurna.
    “I” pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirementtersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi tahap III
    merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasisemua requiremen dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya,semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metodeTOE, yaitu:
    Tabel 2.2 Metode Technical(T), Operational (O), Economic (E)
    1. Technical (T)

    Bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan?

    1. Operational (O)

    Bagaimana tata cara penggunaan requirement  didalam sistem akan dikembangkan?

    1. Economic (E)

    Berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement didalam sistem?


    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option,yaitu:

    Tabel 2.3 Metode High (H), Middle (M), Low (L)

  4. Final Draft Elisitasi
    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yangdapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Teori Khusus

Konsep Dasar MikrokontrolerArduino

1. Definisi Mikrokontroler

Menurut Sumardi dkk dalam journal CCIT Vol.2No.3 (2013:1), “Mikrokontroler merupakan suatu alatelektronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran serta kendali denganprogram yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara kerjamikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data”. Dari beberapadefinisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Mikrokontroler adalah sebuahsistem mikroprosesor dalam chip tunggal yang dimana didalamnya terdapat CPU,ROM, RAM, I/O, Clock dan peralatan internal lainnya, dan juga mempunyai masukandan keluaran serta kendali yang difungsikan untuk membaca data, dan denganprogram yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus.

2. Karakteristik Mikrokontroler

Menurut Sumardi dkk dalam journal CCIT Vol.2 No.3 (2013:2),mikrokontroler memiliki karakteristik sebagai berikut :

  1. Memiliki program khusus yangdisimpan dalam memori untuk aplikasi tertentu, tidak seperti PC yangmultifungsi karena mudahnya memasukkan program. Program mikrokontroler relatiflebih kecil daripada program-program pada PC.
  2. Konsumsi daya kecil.
  3. Rangkaiannya sederhana dankompak.
  4. Harganya murah , karenakomponennya sedikit.
  5. Unit I/O yang sederhana,misalnya LCD, LED, Latch.
  6. Lebih tahan terhadap kondisilingkungan ekstrim, misalnya temperature tekanan, kelembaban, dan sebagainya.

3. Klasifikasi Mikrokontroler

Menurut Syahrul (2012:15), Mikrokontroler memiliki beberapaklasifikasi yaitu sebagai berikut:

  1. ROM (Flash Memory)dengan kapasitas 1024 byte (1 KB).
  2. RAM berkapasitas 68 byte.
  3. EEPROM (memori data) berkapasitas 64 byte.
  4. Total 13 jalur I/O(Port B 8 bit).
  5. Timer/Counter 8 bitdengan prescaler.
  6. Fasilitas pemrogramandi dalam sistem (ICSP = In Circuit Serial Programming).

Modul Arduino

1. Arsitektur Modul Arduino

Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source,diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaanelektronik dalam berbagai bidang. Hardwarenya memiliki prosesor Atmel AVR dansoftwarenya memiliki bahasa pemrograman sendiri. Saat ini Arduino sangatpopuler di seluruh dunia. Banyak pemula yang belajar mengenal robotika danelektronika lewat Arduino karena mudah dipelajari. Tapi tidak hanya pemula,para hobbyist atau profesional pun ikut senang mengembangkan aplikasielektronik menggunakan Arduino. Bahasa yang dipakai dalam Arduino bukanassembler yang relatif sulit, tetapi bahasa C yang disederhanakan denganbantuan pustaka-pustaka (libraries) Arduino. Arduino juga menyederhanakanproses bekerja dengan mikrokontroler, sekaligus menawarkan berbagai macamkelebihan antara lain:

  1. Murah – Papan (perangkat keras) Arduino biasanya dijual relatif murah(antara 125ribu hingga 400ribuan rupiah saja) dibandingkan dengan platformmikrokontroler pro lainnya. Jika ingin lebih murah lagi, tentu bisa dibuatsendiri dan itu sangat mungkin sekali karena semua sumber daya untuk membuatsendiri Arduino tersedia lengkap di website Arduino bahkan di website-websitekomunitas Arduino lainnya. Tidak hanya cocok untuk Windows, namun juga cocokbekerja di Linux.
  2. Sederhana dan mudah pemrogramannya– Perlu diketahui bahwa lingkungan pemrograman di Arduino mudah digunakan untukpemula, dan cukup fleksibel bagi mereka yang sudah tingkat lanjut. Untukguru/dosen, Arduino berbasis pada lingkungan pemrograman Processing, sehinggajika mahasiswa atau murid-murid terbiasa menggunakan Processing tentu saja akanmudah menggunakan Arduino.<//li>
  3. Perangkat lunaknya OpenSource – Perangkat lunak Arduino IDE dipublikasikan sebagai Open Source,tersedia bagi para pemrogram berpengalaman untuk pengembangan lebih lanjut.Bahasanya bisa dikembangkan lebih lanjut melalui pustaka-pustaka C++ yangberbasis pada Bahasa C untuk AVR.
  4. Perangkat kerasnya Open Source –Perangkat keras Arduino berbasis mikrokontroler ATMEGA8, ATMEGA168, ATMEGA328dan ATMEGA1280 (yang terbaru ATMEGA2560). Dengan demikian siapa saja bisamembuatnya (dan kemudian bisa menjualnya) perangkat keras Arduino ini, apalagibootloader tersedia langsung dari perangkat lunak Arduino IDE-nya. Bisa jugamenggunakan breadoard untuk membuat perangkat Arduino besertaperiferal-periferal lain yang dibutuhkan.

2. Kelebihan Arduino

Tidak perlu perangkat chip programmer karenadidalamnya sudah ada bootloadder yang akan menangani upload program darikomputer.

Sudah memiliki sarana komunikasi USB, Sehingga penggunalaptop yang tidak memiliki port serial/RS323 bisa menggunakannya.

Memilikimodul siap pakai ( Shield ) yang bisa ditancapkan pada board arduino. Contohnya shield GPS,Ethernet,dll.

  1. Soket USB
    SoketUSB adalah soket kabel USB yang disambungkan kekomputer atau laptop. Yangberfungsi untuk mengirimkan program ke arduino dan juga sebagai port komunikasiserial.
  2. Input/Output Digital dan Input Analog
    Input/outputdigital atau digital pin adalah pin pin untuk menghubungkan arduino dengankomponen atau rangkaian digital. contohnya , jika ingin membuat LED berkedip,LED tersebut bisa dipasang pada salah satu pin input atau output digital danground. komponen lain yang menghasilkan output digital atau menerima inputdigital bisa disambungkan ke pin pin ini.
    Input analogatau analog pin adalah pin pin yang berfungsi untuk menerima sinyal darikomponen atau rangkaian analog. contohnya, potensiometer, sensor suhu, sensorcahaya, dll.
  3. Catu Daya
    pinpin catu daya adalah pin yang memberikan tegangan untuk komponen atau rangkaianyang dihubungkan dengan arduino. Pada bagian catu daya ini pin Vin dan Reset.Vin digunakan untuk memberikan tegangan langsung kepada arduino tanpa melaluitegangan pada USB atau adaptor, sedangkan Reset adalah pin untuk memberikansinyal reset melalui tombol atau rangkaian eksternal.
  4. Baterai / Adaptor
    Soketbaterai atau adaptor digunakan untuk menyuplai arduino dengan tegangan daribaterai/adaptor 9V pada saat arduino sedang tidak disambungkan kekomputer. Jikaarduino sedang disambungkan kekomputer dengan USB, Arduino mendapatkan suplaitegangan dari USB, Jika tidak perlu memasang baterai/adaptor pada saatmemprogram arduino.

3. Macam Macam Arduino

Berikut ini akansaya jelaskan beberapa macam macam jenis atau tipe - tipe arduino yang adadipasaran.

A. ArduinoUSB

yaitumikrokontroler Arduino dengan menggunakan USB sebagai antar muka pemrogramanatau komunikasi komputer. Contoh:

  1. ArduinoUno
  2. ArduinoDuemilanove
  3. ArdunoLeonardo
  4. ArduinoMega2560
  5. ArduinoIntel Galile
  6. ArduinoPro Micro AT
  7. ArduinoNano R3
  8. Arduinomini Atmega
  9. ArduinoMega ADK
  10. ArduinoEsplora

1. Arduino Uno

Arduino Uno adalah papan mikrokontroler berdasarkan ATmega328(datasheet). Ini memiliki 14 digital pin input / output (dimana 6 dapatdigunakan sebagai output PWM), 6 input analog, resonator keramik 16 MHz, koneksiUSB, jack listrik, header ICSP, dan tombol reset. Ini berisi semua yangdiperlukan untuk mendukung mikrokontroler; hanya menghubungkannya ke komputerdengan kabel USB atau power itu dengan adaptor AC-DC atau baterai untuk memulaimenggunakannya.

Uno berbeda dari semua papansebelumnya di bahwa itu tidak menggunakan chip driver FTDI USB-to-serial.Sebaliknya, fitur Atmega16U2 (Atmega8U2 sampai versi R2) diprogram sebagaikonverter USB-to-serial. ke 2 Uno memiliki resistor menarik garis 8U2 HWB lineto ground, sehingga lebih mudah untuk dimasukkan ke dalam mode DFU. Revisi ke 3 memiliki fitur-fitur baru berikut:

  • 1,0pinout: menambahkan SDA dan pin SCL yang dekat dengan pin AREF dan dua pin barulainnya ditempatkan dekat dengan pin RESET, yang IOREF yang memungkinkanperisai untuk beradaptasi dengan tegangan yang tersedia dari papan. Di masadepan, perisai akan kompatibel dengan kedua papan yang menggunakan AVR yangberoperasi dengan 5V dan dengan Arduino Due yang beroperasi dengan 3.3V. Yangkedua adalah pin tidak terhubung, yang disediakan untuk tujuan masa depan.
    1. Stronger RESET sirkuit.
    2. Atmega 16U2 menggantikan 8U2.

    "Uno" berarti satu di Italia dandiberi nama untuk menandai peluncuran Arduino 1.0. The Uno dan versi 1.0 akanmenjadi versi referensi Arduino, bergerak maju. The Uno adalah yang terbarudalam serangkaian USB Arduino papan, dan model referensi untuk platformArduino; untuk perbandingan dengan versi sebelumnya, lihat indeks Arduinopapan.


    Gambar2.5. Arduino Uno

    Sumber: http://arduino.cc/en/Main/


    2. Arduino Due

    Arduino Due adalah papan mikrokontroler berdasarkan Atmel SAM3X8E ARMCortex-M3 CPU (datasheet). Ini adalah pertama papan Arduino didasarkan pada32-bit mikrokontroler ARM inti. Ini memiliki 54 digital pin input / output(yang 12 dapat digunakan sebagai output PWM), 12 analog input, 4 UART (hardwareport serial), jam 84 MHz, USB OTG koneksi yang mampu, 2 DAC (digital ke analog), 2 TWI, jack listrik, header SPI, header JTAG, tombol reset dan tombol hapus.

    Tidak seperti papan Arduino lainnya, Arduino Due berjalan pada 3.3V.Tegangan maksimum yang I / O pin dapat mentolerir adalah 3.3V. Memberikantegangan yang lebih tinggi, seperti 5V ke I / O pin dapat merusak papan.Arduino Due berisi semua yang diperlukan untuk mendukung mikrokontroler; hanyamenghubungkannya ke komputer dengan kabel micro-USB atau power dengan adaptor AC-DC atau baterai untukmemulainya. Arduino Due kompatibel dengan semua perisai Arduino yang bekerja di3.3V dan telah sesuai dengan 1,0 Arduino pinout. Arduino Due mengikuti 1.0 pinout:

    1. TWI: SDA dan SCL pin yang dekat dengan pinAREF.
    2. The IOREF pin yang memungkinkan perisaiterpasang dengan konfigurasi yang tepat untuk beradaptasi dengan tegangan yangdiberikan oleh Arduino. Hal ini memungkinkan kompatibilitas perisai denganpapan 3.3V seperti papan Karena dan AVR berbasis yang beroperasi pada 5V.
      Pin tidak berhubungan -Sebuah, disediakan untukpenggunaan masa depan. Due memiliki forum khusus untuk membahas papan.
      ARM Inti manfaat. Arduino Due memiliki inti ARM
      32-bit yang dapat mengalahkan papan mikrokontroler 8-bit yang khas. Perbedaanyang paling signifikan adalah:
      A 32-bit inti, yang memungkinkan operasi pada 4byte data luas dalam jam CPU tunggal. (untuk informasi lebih lanjut lihat intjenis halaman). Jam -CPU di 84Mhz.
      1. 96 KByte SRAM.
      2. 512 KByte memori Flash untuk kode “a” DMAcontroller, yang dapat meringankan CPU dari melakukan tugas-tugas intensifmemori.


    Gambar2.6. Arduino Due

    Sumber: http://arduino.cc/en/Main/


    BAB III

    ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Tinjauan Organisasi

    Gambaran Umum SMPN 2 Rajeg

    SMP Negeri 2 Rajeg merupakan salah satu sekolah negeri yang ada di KabupatenTangerang. Sekolah ini berdiri sejak tahun 2006 silam.

    Sejarah Singkat SMPN 2 Rajeg

    SMP Negeri 2 Rajegmerupakan sekolah negeri dibawah dinas pendidikan yang berlokasi di Jl. Raya Sentosa Perumahan Rajeg AsriNo.IV DesaRajeg Kec.Rajeg Kab.Tangerang.

    SMPNegeri 2 Rajeg berdiri pada tahun 2006 pada waktu itu gedung masih menumpang diSMP N 1 Rajeg yang sekarang menjadi SMP N2 Rajeg yang terletak di Jalan raya Rajeg.

    Selama perjalanan sekolah SMP Negeri 2 Rajeg hingga saat ini mengalami 3 kali pergantian kepala sekolah,yaitu:

    1. Dari tahun 2006-2012 dipimpin oleh Titi Setiyati S.Pd,M.Pd
    2. Dari tahun 2012-2013 dipimpin oleh Sudrajat S.Pd
    3. Dari tahun 2013-Sekarang dipimpin oleh Wawan Hermawan S.Pd,MM

    Keberadaansarana prasarana di SMP N 2 Rajeg Kabupaten Tangerang sudah memadai dan lengkapdengan ketentuan sebagai berikut : satu ruang Kepala Sekolah, satu ruang guru,satu ruang tata usaha dan tiga puluh dua ruang kelas dengan jumlah rombonganbelajar dua puluh tujuh. Satu ruang serba guna, satu ruang perpustakaan, saturuang Bimbingan konseling,satu ruang seni, dua ruang Laboratorium computer,satu ruang laboratorium IPA, satu ruang laboratorium Bahasa dan satu ruangGugus.

    Visi dan Misi SMPN 2 Rajeg

    1. Visi SMP NEGERI 2 KAB. TANGERANG
      Mewujudkan Sekolah berprestasi , disiplin ,ber budaya,berwawasan iptek dan imtaq dan lingkungan
    2. Misi SMP NEGERI 2 KAB. TANGERANG
      1. Melaksanakanpembelajaran dan bimbingan secara terjadwal, efektif & efisien.
      2. Mendorongdan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi diri dibidang seni dan budayadengan memperhatikan imam dan taqwa sebagai landasannya.
      3. Menumbuhkembangkan kepercayaan pada diri siswa agar berlaku disiplin dan memiliki budipekerti luhur sesuai dengan budaya bangsa
      4. Memberikanpalayanan dan bimbingan secara optimal kepada siswa yang akan melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi.
      5. Menumbuhkanrasa kepedulian sosial yang tinggi terhadap lingkungan.

    Struktur Organisasi

    Pengorganisasiansuatu sekolah bergantung pada jenis, tingkat dan sifat sekolah yangbersangkutan. Susunan organisasi sekolah tertuang dalam keputusan MenteriPendidikan dan Kebudayaan tentang susunan dan tata kerja sekolah tersebut.

    Dalam strukturorganisasi sekolah terlihat adanya hubungan dan mekanisme kerja antara kepalasekolah, guru, siswa, dan pegawai tata usaha sekolah sertapihak lain di luar sekolah.

    Kordinasi,integrasi dan sinkronisasi kegiatan – kegiatan pendidikan harus diselenggarakan oleh kepala sekolah untuk mencapai suatu tujuan.

    Agar kegiatan padaSekolah SMP Negeri 2 Rajeg berjalan sesuai dengan program yang telahdi bentuk maka di bentuk Srtuktur Organisasi kepengurusan Sekolah yaitu :

    Struktur Organisasi SMP Negri 2 Rajeg
    Gambar 3.1. Struktur Organisasi SMP Negeri2 Rajeg

    Fungsi dan Tugas

    Fungsi dan tugas bagian-bagian yang ada pada SMPN 2 Rajeg merupakan sebagai berikut :

    1. Kepala Sekolah
      1. Fungsi
        Sebagai edukator, manajer, administrator dan supervisor. Pemimpin / Leaderinovator, dan motivator.
      2. Tugas
        Pemimpin /Leader inovator dan Motivator.
    2. Wakasek
      1. Fungsi
        Membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
        1. Menyusunperencanaan, membuat program kegiatan dan pelaksanaan program.
        2. Pengorganisasian.
        3. Pengarahan.
        4. Ketenagaan.
        5. Pengoordinasian.
        6. Pengawasan.
        7. Penilaian.
        8. Identifikasidan pengumpulan data.
        9. Penyusunanlaporan
      2. Tugas
        Membantu kepala sekolah dalam urusan-urusan sebagai berikut :
        1. Kurikulum.
        2. Kesiswaan.
        3. Sarana/ Prasarana.
        4. Humas.
    3. Tata Usaha
      1. Fungsi
        Melaksanakan ketatausahaan sekolah.
      2. Tugas
        Bertanggungjawab kepada kepala sekolah dalam kegiatan –kegiatan sebagai berikut :
        1. Penyusunan program kerja tata usaha sekolah.
        2. Pengolahankeuangan sekolah.
        3. Pengurusanadministrasi ketenagaan dan siswa.
        4. Pembinaandan pengembangan karir pengawai tata usaha sekolah.
        5. Penyusunanadministrasi perlengkapan sekolah.
        6. Penyusunandan penyajian data / statistik sekolah.
        7. Mengkoordinasikandan melaksanakan 7K.
        8. Penyusunanlaporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketatausahaan secara berkala.
    4. Kurikulum
      1. Fungsi dan Tugas
        1. Menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan.
        2. Menyusunpembagian tugas guru dan jadwal pelajaran.
        3. Mengaturpenyusunan program pengajaran.
        4. Mengaturpelaksanaan kegiatan kurikuler dan ektra kurikuler.
        5. Mengaturpelaksanaan program penilain kriteria kenaikan siswa, kriteria kelulusan, danlaporan kemajuan belajar siswa, serta pembagian rapor dan STTB.
        6. Mengaturpelaksanaan program perbaikan dan pengajaran.
        7. Mengaturpemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar.
        8. Mengaturpengembangan MGMPP.
        9. Mengaturmutasi siswa.
        10. Melakukansupervisi administrasi dan akademis.
        11. Menyusunlaporan.
    5. Kesiswaan
      1. Fungsi dan Tugas
        1. Mengaturprogram dan pelaksanaan bimbingan konseling.
        2. Mengaturdan mengkoordinasikan pelaksanaan 7K.
        3. Mengaturdan membina program kegiatan OSIS.
        4. Mengaturprogram pesantren kilat.
        5. Menyusundan mengatur pelaksanaan pemilihan siswa teladan sekolah.
        6. Meyelengarakancerdas cermat dan olahraga prestasi.
        7. Menyeleksicaloon untuk di ususlkan mendapatkan beasiswa.
    6. Humas
      1. Fungsi dan Tugas
        1. Mengaturdan mengembangkan hubungan dengan Komite Sekolah dan peran Komite Sekolah.
        2. Menyelengarakanbakti sosial dan karyawisata.
        3. Menyelengarakanpameran hasil pendidikan di sekolah.
        4. Menyusunlaporan.
    7. Sarana /Prasarana
      1. Fungsi dan Tugas
        1. Merencanakankebutuhan sarana prasarana untuk menunjang proses belajar mengajar.
        2. Merencanakanprogram program pengadaannya.
        3. Mengaturpemanfaatan sarana dan prasarana.
        4. Mengelolaperawatan, perbaikan dan pengisian.
        5. Mengaturpembukuannya.
        6. Menyusunlaporan.

    Diagram Blok

    Agar mempermudahpenulis dalam menjelaskan perancangan perangkat keras, maka di gambarkan alurdan cara kerja perangkat keras pada rangkaian diagram blok pada gambar 3.1 dibawah ini :

    Gambar 3.1. DiagramBlok Rangkaian Sistem

    Perancangan Modul-Modul yang digunakan

    Padaperancangan di sini yang dimaksudkan meliputi perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras yangdigunakan meliputi lampu led, arduino,sensor gerak, serta perangkat lunak yang digunakan yaitu program Ide Arduino1.0.5.

    Secara umum padaperancangan alat ini adalah seperti yang di tunjukkan pada diagram blok padagambar 3.1. Alat yang akan dirancang akan membentuk suatu sistem “PERANCANGAN PROTOTYPESISTEM PEMBANGKIT LISTRI TENAGA SURYA BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 328 PADADESA SUMANTRI”.

    Perancangansistem secara keseluruhan memerlukan beberapa alat dan bahan yang digunakandengan deskripsi alat dan bahan sebagai berikut :

    1. Alat yang digunakan meliputi:
      1. Personal Computer (PC).
      2. Solder timah.
      3. Solder karet.
      4. DC to AC inverter
      5. Solar cell converter
      6. Panel Solar cell
      7. Accu sebagai penyimpanenergi
      8. SoftwareArduino 1.0 untukmenulis program arduino.
      9. SoftwareFritzing ( Untuk Menggambar Schematik)
      10. Modul Arduino Uno sebagai papan Boardmikrokontroler.
    2. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan:
      1. RelaySPDT.
      2. Sensorgerak
      3. IC regulator LM7805
      4. Kapasitor Elco 1000 microFarad/35volt, 100 microFarad/16volt
      5. Resistor 220 ohm, 10 kOhm.
      6. Lampu led.
      7. Heatshink (alumunium pendingin).
      8. Jack baterai.
      9. Switch On/Off.
      10. Timah solder.
      11. Kabel konektor.
      12. Pin header.
      13. Transistor 2n2222.
      14. DiodaIN4007
      15. Printedcircuit board.

    Merancang Schematic Hardware

    Dalam pembuatan bentuk dari skematik diperlukan aplikasi fritzing,penggunaan fritzing adalah untuk merancang rangkaian elektronika yang sudahmendukung library-library arduino.Dan untuk memulainya dapat dilihat seperti gambar berikut ini.

    Gambar 3.2. Membuka Aplikasi fritzing

    Setelah melakukan langkah diatas adalah, akan muncul tampilan utama padalayar kerja fritzing, dan dapat terlihat seperti gambar berikut.

    Gambar 3.3. halaman utama fritzing

    Sebelum memulai menggambar skematik ada baiknya kita menyimpan terlebihdahulu, adapun langkah-langkahnya akan terlihat seperti gambar berikut.

    Gambar 3.4. menyimpan projectpada fritzing

    Setelah melakukan langkah diatas maka akan masuk ke tampilan breadboarddimana tampilan tersebut digunakan untuk mengimpor komponen yang ada toolbox di jendela Part nya. Adapuntampilannya akan terlihat seperti gambar berikut.

    Gambar 3.5. memasukankomponen pada layar breadboard

    Setelahmelakukan langkah diatas, maka gambar rangkaian dapat dilihat pada penjelasanrangkaian-rangkaian yang digunakan dibawah ini.

    1. Rangkaian Power Supply

    Agar alat yang dibuatdapat bekerja sesuai fungsinya, maka diperlukan sumber tegangan listrik sebagaicatu daya. Rangkaian catu daya yang digunakan mendapatkan sumber tegangan dariadaptor switching dengan output 12 volt. Tegangan tersebutkemudian diturunkan menjadi 5 volt tegangan DC, melalui IC regulator LM7805. Arus yang masuk dari adaptor switching melalui kapasitor yang bertujuan untuk mengurangi noise pada tegangan DC.

    Setelah itu keluarandari kapasitor tersebut masuk ke IC regulatoryang fungsinya adalah untuk menstabilkan tegangan. IC regulator ini terdiri dari dua buah IC, yaitu LM7805 yangmenghasilkan tegangan +5 volt. Keluaran dari IC regulator ini kemudian akan masuk kembali ke kapasitor agartegangan DC yang dikeluarkan dapat lebih halus lagi (smooth).

    Gambar 3.6. Rangkaian Power Supply

    Pada rangkaian catu daya ini menggunakan duabuah sumber output catu daya, yangakan digunakan terpisah untuk memberikan tegangan kerja pada masing-masingrangkaian. Rangkaian yang menggunakan tegangan sebesar +5 Volt DC adalahrangkaian kontrol sensor gerak, untuk penggunaan sensor gerak terdiri dari 2buah sensor gerak.

    2. Rangkaian Lampu Led

    Lampu LED atau kepanjangannya (light emitting diode) adalah suatu lampuindikator dalam perangkat elektronika yang biasanya memiliki fungsi untukmenunjukkan status dari perangkat elektronika tersebut.

    Gambar 3.7. Rangkaian Lampu LED

    Lampu led digunakan sebagai lampu sebagaiindikatornya dari sistem. Prinsip kerja dari rangkaian diatas adalah ketiakapada saat mendapatkan input-an darisensor cahaya ataupun sebaliknya maka lampu tersebut akan menyala. Rangkaiandiatas tidak membutuhkan power eksternal karenadaya yang dibutuhkan sangat kecil, dan cukup langsung dihubungkan denganmikrokontroller. Adapun cara menulis program untuk lampu led dapat dilihat padagambar berikut ini.

    Gambar 3.8. Tampilan penamaan program untuk lampu led

    3. Rangkaian Sensor Cahaya (LDR)

    Penggunaan rangkaian yang sensor cahaya adalahdimaksudkan untuk mendeteksi apakah sedang dalam keadaan gelap atau terang,dalam penerapan sensor cahaya pada sistem ini, dimaksudkan ketika pada saat malamhari lampu akan menyala otomatis, dan pada saat terang maka lampu akan otomatismatis, sensor cahaya berfungsi hanya untuk menjadi pemicu dari saklar otomatisyaitu relay.

    Gambar 3.9. Rangkaian Sensor Cahaya (LDR)

    Dalam penggunaan sensor cahaya pada sistemkontrol maka harus dideklarasikan terlebih dahulu sehingga dapat bekerja sesuaidengan prinsip kerjanya yaitu membaca data analog. Adapun listing program yang digunakan dapat dilihat seperti gambarberikut.

    Gambar 3.10. listing program sensorcahaya

    4. Rangkaian Relay

    Pada dasarnya penggunaan rangkaian relay dimaksudkan untuk menghidupkandan mematikan arus tegangan kerja pada rangkaian kontrol listrik sehingga arusyang mengalir dapat dihidupkan atau dimatikan sesuai dengan kebutuhan.

    Padadasarnya cara kerja rangkaian relay akan bekerja ketika mendapat inputan darisensor cahaya, setelah diterima data yang dikirimkan tersebut lalu diprosesoleh mikrokontroller dan akan memberikan sinyal “HIGH” pada rangkaian relay yang artinya rangkaian relay tersebutakan berada pada kondisi aktif dan rangkaian kontrol pada rekay akanmendapatkan arus, sehingga rangkaian relay dapat bekerja sesuia dengan apa yangdiinginkan.

    Gambar 3.11. RangkaianRelay SPDT

    Untuk memberikan tegangan kerja pada sebuahrelay perlu dikonfigurasikan terlebih dahulu pada program arduino. Dan untukmendeklarasikan relay pada program arduino dapat dilihat seperti gambar berikutini:

    Gambar 3.12. Deklarasipin 11arduino untuk relay

    Gambar diatas adalahbagaimana cara mengkonfigurasikan relay pada program arduino, dalam rangkaiansistem ini relay di pasang pada pin 11arduino.

    5. Rangkaian Sistem Keseluruhan

    Setelah melakukanperancangan perangkat keras dari seluruh komponen dan bahan yang digunakan,maka rangkaian sistem keseluruhan akan terlihat seperti gambar 3.13 sebagaiberikut:

    Gambar 3.13. Rangkaian Sistem Keseluruhan

    Keterangan dari jalur-jalurdiatas:

    1. Jalurmerah sebagai arus positif (+)
    2. Jalurhitam sebagai arus negatif (+)
    3. Jalurbiru sebagai jalur data.

    Cara Kerja Alat

    Pada bagian inimenjelaskan bagaimana sebuah sistem mikrontroller yang dibuat dapat bekerjasesuai dengan apa yang diharapkan. Sistem yang dibangun adala sistem yang dapatpembangkit listrik tenaga surya.

    Pembuatan Alat

    Perangkat Keras (Hardware)

    1. PersonalComputer (PC)
      Merupakan alat yang sangatberperan penting karena penulisan listing program dan merancang interface menggunakan komputer.
    2. Solder Timah
      Merupakan sebuah alat yang dapatmencairkan timah yang nantinya untuk menghubungkan koneksi antar satu komponendengan komponen lainnya.
    3. Merupakan sebuah alat yangdigunakan antara bahan seperti kayu sehingga tidak menggunakan alat perekatlain dalam membangun prototype.
    4. Arduino sebagai otak dari sistem
      Merupakan modul arduino yangmenggunakan mikrokontroller Atmega 328 yang dapat diprogram berulang kali,penggunaan modul mikrokontroller Atmega 328 sudah sangat cukup karean pin yangdi kontrol yang digunakan sudah lebih dari kebutuhan sistem.
    5. Sensor cahaya
      Merupakan media yang memilikifungsi yang dapat mendeteksi kecerahan dari suatu intesitas cahaya.
    6. IC Regulator
      Merupakan alat yang dapat merubahtegangan masuk menjadi tegangan keluar yang stabil.
    7. Kapasitor
      Merupakan komponen elektronikayang dapat menyimpan energi di dalam medan listrik dan merupakan komponen yangpenting dalam membangun suatu rangkaian elektronika.
    8. Resistor
      Merupakan komponen elektronikadengan dua kutub yang didesain untuk megatur tegangan listrik dan arus listrik,resistor digunakan sebagai bagian dari rangkaian elektronika dan sirkuitelektronika.
    9. Lampu led
      Merupakan komponen elektronikayang digunakan sebagai lampu indikator dalam perangkat elektronika yangbiasanya memiliki fungsi untuk menunjukan status dari perangkat elektronikatersebut.
    10. DC to AC Inverter
      Merupakan alatyang dapat mengubah energy listrik dc menjadi energy listrik ac.
    11. Panel solar cell
      Merupakan panel yang digunakanuntuk menyerap energy matahari menjadi enerdi listrik.
    12. Panel surya controller
      Merupakan alat yang digunakanuntuk dapat mengontrol sistem listrik pada pembengkit listik tenaga surya.
    13. Dioda
      Merupakan komponen aktif duakutub yang pada umumnya bersifat semikonduktor yang digunakan sebagai penyearaharus tegangan.
    14. Transistor
      Merupakan komponen elektronikayang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan danmodulasi sinyal.
    15. Heatshink(Aluminium Pendingin)
      Merupakan alat pendingin IC yangdapat membantu menyetabilkan suhu pada IC Regulator.
    16. JackBaterai
      Merupakan komponen yang dapatdigunakan sebagai media untuk menghubungkan antara power supply dan rangkaian elektronika.
    17. On/Off Merupakan alat yang biasa digunakan untuk memutus dan menyambung arus listrik.
    18. Timah solder
      Merupakan alat yang dapat dicairkan ketika dipanaskan.
    19. Kabel konektor
      Merupakan alat yang digunakansebagai jalur penghubung baik antara sesama piranti internal maupun piranti eksternal.
    20. Pinheader
      Merupakan socket yang dapatdisambungkan dengan kabel konektor.
    21. PrintedCircuit Board (PCB)
      Merupakan alat yang digunakanuntuk merakit komponen-komponen elektronika sehingga menjadi sebuah rangkaianyang diinginkan.

    Perangkat Lunak (Software)

    1. Perancangan Software Arduino

    Merupakan software yang disediakan dalam penulisanlisting program yang disediakan oleh developer arduino. Pada perancanganperangkat lunak akan menggunakan program Arduino digunakan untuk menuliskan listing program dan menyimpannya dengan file yang berekstensi .pde, dan bootloader Arduino Uno sebagai mediayang digunakan untuk mengupload programke dalam mikrokontroller, sehingga mikrokontroller dapat bekerja sesuai denganyang diperintahkan. Adapun langkah-langkah untuk memulai menjalankan software Arduino dapat dilihat sepertigambar 3.14. sebagai berikut:

    Gambar 3.14. Memulai IDE Arduino

    Dalampemrograman arduino yang akan dibuat, untuk menuliskan listing program dapat dilihat pada gambar 3.15. sebagai berikut:

    Gambar 3.15. Tampilanlayar program Arduino

    Setelah form utama program Arduino ditampilkan,maka langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi pengalamatan port koneksi yang ada pada device manager.

    Gambar 3.16. Membuka DeviceManager

    Langkah diatasmerupakan langkah-langkah untuk membuka layar device manager, dimana langkah-langkah diatas dimulai dari membukatombol start yang ada pada sistem operasi windows,setelah itu akan muncul layar yang terdapat pada gambar 3.17. sebagai berikut:

    Gambar 3.15. Memilih arduino uno pada port COM 14

    Device manager digunakan untuk mengatur komunikasi serialport, ketika pada saat ingin mengatur port koneksi pada port tertentu sehinggabisa diatur sesuai dengan port yang ada pada arduino.

    Gambar 3.16. Menentukan koneksi port 14 pada Arduino

    Seting koneksi port pada Arduino 1.0 dilakukan agar pada saat program di upload tidak terjadi error karena kesalahan pada pengalamatanport yang sebelumnya di setting juga melalui device manager.

    Gambar 3.17.Memilih Jenis Board arduino

    Gambar diatas menunjukanpemilihan board arduino yang akandipakai, ketika hendak menggunakan boardarduino yang akan dipakai yang perlu diperhatikan adalah tipe board arduino, karena arduino memilikibanyak sekali jenis yang dapat digunakan dalam project mikrokontroller. Dalam pembuatan project ini penulis menggunakan boardarduino dengan tipe arduino uno, yang dimana arduino uno ini terdapat chipmikrokontroller yang di pakai dalam projectini.

    Gambar 3.18. Menyimpan file program pada Arduino

    Setelah IDE arduino terbukayang perlu diperhatikan juga adalah bagaimana hasil dari program yang ditulispada IDE arduino dapat disimpan dengan cara dan langkah-langkah seperti diatasdan menyimpan listing program dengannama berekstensi .pde.

    Gambar 3.19. Memilih Lokasi Penyimpanan Project

    Jendela diatas menggambarkandari proses penyimpanan sebuah project baikyang akan di buat maupun yang sudah di tulis yang nantinya akan disimpan dalamsebuah folder tergantung dimana driveyang diinginkan. Setelah melakukan penyimpanan file program,selanjutnya tahap penulisan listing program,dapat di lihat pada gambar 3.20 sebagai berikut:

    Gambar 3.20. TampilanListing Program yang ditulis

    Dan berikut adalahgambar listing program keseluruhanyang digunakan dengan demikian baru sistem arduino dapat bekerja sesuai denganapa yang diinginkan.

    Flowchart Sistem

    Pada pembuatan sebuahsistem kontrol diperlukan sebuah gambar yang dapat menjelaskan alur danlangkah-langkah dari cara kerja sebuah sistem yang dibuat, seingga dapatmemberikan penjelasan dalam bentuk gambar. Penjelasan yang berupa gambar proseskerja sebuah sistem merupakan gambar alir diagram alur sistem yang akan dibuat.Tujuan dari pembuatan diagram alur adalah untuk mempermudah pembaca dan pembuatsistem itu sendiri untuk memahami langkah-langkah serta cara kerja sebuahsistem yang dibuat. Dari penelitian yang dilakukan menghasilkan flowchart sistem sebagai berikut:

    Gambar 3.21. Flowchart Sistem

    Permasalahan Yang Dihadapi Dan Alternatif Pemecahan Masalah

    1. Permasalahan Yang Dihadapi

    Berdasarkanwawancara dan observasi yang dilakukan dengan orang yang bertanggung jawab di tempatobservasi, perlunya sistem pembangkit listik tenaga surya agar didaerahterpencilpun dapat menikmati listrik dengan baik.

    Setelahmengamati dan meneliti permasalahan yang ada dapat dirincikan sebagai berikut:

    1. Minimnya infratuktur yang mendukung untuk pengadaan sistem pembangkit listrikbertenaga energi matahari.
    2. Penggunaan solar cell untuk pembangkit tenagalistrik masih kurang.

    2. Alternatif Pemecahan Masalah

    Setelahmengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang ada, terdapat beberapaalternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain:

    1. Membuat sistem pembangkit listrik tenagamatahari dengan yang dapat diletakan di berbagai kondisi lapangan.
    2. Membuat sistem yang dapat bekerja denganreal-time, dan tidak perlu dikontrol setiap hari.

    UserRequirement

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancaradengan stakeholder mengenai seluruhrancangan sistem.

    Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

    Functional

    Analisa Kebutuhan

    Saya ingin sistem dapat:

    1

    Berjalan dengan baik.

    2

    Efektif dalam penggunaan.

    3

    Sistem dapat diletakan pada setiap kondisi lapangan.

    4

    Sistem dapat dikontrol oleh komputer.

    5

    Memberikan informasi data ketika melakukan akses.

    6

    Bekerja secara Embedded System.

    7

    Sistem dapat bekerja secara Real-Time.

    8

    Sistem memiliki interface yang dapat dilihat.

    9

    Sistem dapat diakses melalui PC (Personal Computer).

    10

    Dapat diterapkan dalam bentuk yang lebih besar.

    11

    Sistem dapat dikendalikan dari jauh.

    12

    Dapat menyimpan energi pada accumulator.

    13

    Dapat digunakan sebagai sumber energi yang dapat digunakan pada peralatan elektronika.

    14

    Dapat digunakan pada saat malam hari.

    15

    Bekerja secara otomatis pada saat kondisi tertentu.

    16

    Menggunakan rangkaian elektronika yang bekerja  secara otomatis.

    17

    Penggunaan sangat effisien.

    18

    Memanfaatkan energi yang dapat diperbarui.                

    19

    Mampu menyerap energi matahari dengan intensitas rendah.

    20

    Menampilkan jumlah kapasitas listrik yang berada penampungan accumulator.

    Non Functional

    Saya ingin sistem dapat:

    1

    Penggunaan panel solar cell sebagai energi alternatif sangat baik untuk daerah-daerah yang masih jauh dari jangkauan listrik PLN.

    2

    Memiliki daya tahan yang baik.

    Penyusun

     

     

    (Elfan Lutfi Hermawan)

    NIM : 0931464924

    Stakeholder

     

     

    ()

    NIP: 

    ElisitasTahap II

    Elisitas Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitas Tahap I yangkemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Berdasarkan Tabel3. Terdapat 3 requirement yang option-nyaInessential (I) dan harusdieliminasi.

    Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

    Functional

    Analisa Kebutuhan

    Saya ingin sistem dapat:

     

    M

    D

    I

    1

    Berjalan dengan baik.

    ü

     

     

    2

    Efektif dalam penggunaan.

    ü

     

     

    3

    Sistem dapat diletakan pada setiap kondisi lapangan.

    ü

     

     

    4

    Sistem dapat dikontrol oleh komputer.

    ü

     

     

    5

    Memberikan informasi data ketika melakukan akses.

    ü

     

     

    6

    Bekerja secara Embedded System.

     

    ü

     

    7

    Sistem dapat bekerja secara Real-Time.

    ü

     

     

    8

    Sistem memiliki interface yang dapat dilihat.

    ü

     

     

    9

    Sistem dapat diakses melalui PC (Personal Computer).

    ü

     

     

    10

    Dapat diterapkan dalam bentuk yang lebih besar.

    ü

     

     

    11

    Sistem dapat dikendalikan dari jauh.

     

     

    ü

    12

    Dapat menyimpan energi pada accumulator.

     

     

    ü

    13

    Dapat digunakan sebagai sumber energi yang dapat digunakan pada peralatan elektronika.

     

     

    ü

    14

    Dapat digunakan pada saat malam hari.

     

     

    ü

    15

    Bekerja secara otomatis pada saat kondisi tertentu.

    ü

     

     

    16

    Menggunakan rangkaian elektronika yang bekerja  secara otomatis.

    ü

     

     

    17

    Penggunaan sangat effisien.

    ü

     

     

    18

    Memanfaatkan energi yang dapat diperbarui.                

    ü

     

     

    19

    Mampu menyerap energi matahari dengan intensitas rendah.

    ü

     

     

    20

    Menampilkan jumlah kapasitas listrik yang berada penampungan accumulator.

    ü

     

     

    Non Functional

    Saya ingin sistem dapat:

    1

    Penggunaan panel solar cell sebagai energi alternatif sangat baik untuk daerah-daerah yang masih jauh dari jangkauan listrik PLN.

    ü

     

     

    2

    Memiliki daya tahan yang baik.

     ü

     

     

    Keterangan :

    M = Mandatory

    D = Desirable

    I = Inessential

    ElisitasiTahap III

    Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah ElisitasTahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE denganopsi HML. Berikut ini adalah tabel elisitasi tersebut :

    Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III
    <tbody> </tbody>

    Functional

    Analisis Kebutuhan

    Saya ingin sistem dapat :

    NO

    URAIAN

    T

    O

    E

    L

    M

    H

    L

    M

    H

    L

    M

    H

    1

    Berjalan dengan baik.

     

    ü

       

    ü

       

    ü

     

    2

    Efektif dalam penggunaan.

     

    ü

     

     

    ü

     

     

    ü

     

    3

    Sistem dapat diletakan pada setiap kondisi lapangan.

     

    ü

     

     

    ü

     

     

    ü

     

    4

    Sistem dapat dikontrol oleh komputer.

       

    ü

       

    ü

       

    ü

    5

    Memberikan informasi data ketika melakukan akses.

     

    ü

     

     

    ü

     

     

    ü

     

    6

    Bekerja secara Embedded System.

     

    ü

     

     

    ü

     

     

    ü

     

    7

    Sistem dapat bekerja secara Real-Time.

     

    ü

     

     

    ü

     

     

    ü

     

    8

    Sistem memiliki interface yang dapat dilihat.

       

    ü

       

    ü

     

     

    ü

    9

    Sistem dapat diakses melalui komputer

     

     

    ü

     

     

    ü

     

     

     

    10

    Dapat diterapkan dalam bentuk yang lebih besar.

     

    ü

     

     

     ü

     

     

    ü

     

    11

    Sistem dapat dikendalikan dari jauh.

     

     

    ü

     

     

    ü

     

     

    ü

    12

    Dapat menyimpan energi pada accumulator.

     

    ü

       

    ü

       

    ü

     

    13

    Dapat digunakan sebagai sumber energi yang dapat digunakan pada peralatan elektronika.

     

    ü

     

     

    ü

     

     

    ü

     

    14

    Dapat digunakan pada saat malam hari.

     

    ü

       

    ü

       

    ü

     

    15

    Bekerja secara otomatis pada saat kondisi tertentu.

     

    ü

       

    ü

       

    ü

     

    16

    Menggunakan rangkaian elektronika yang bekerja  secara otomatis.

     

    ü

       

    ü

       

    ü

     

    17

    Penggunaan sangat effisien.

     

    ü

       

    ü

       

    ü

     

    18

    Memanfaatkan energi yang dapat diperbarui.                                                

     

    ü

       

    ü

       

    ü

     

    19

    Mampu menyerap energi matahari dengan intensitas rendah.

     

    ü

       

    ü

       

    ü

     

    20

    Menampilkan jumlah kapasitas listrik yang berada penampungan accumulator.

     

    ü

       

    ü

       

    ü

     

    Non Functional

    NO

    URAIAN

    T

    O

    E

    L

    M

    H

    L

    M

    H

    L

    M

    H

    1

    Penggunaan panel solar cell sebagai energi alternatif sangat baik untuk daerah-daerah yang masih jauh dari jangkauan listrik PLN.

     

    ü

       

    ü

       

    ü

     

    2

    Memiliki daya tahan yang baik.

     

    ü

     

     

    ü

     

     

    ü

     

    Keterangan :

    T  : Technical

    O  : Operational

    E  : Economic

    L  : Low

    M  : Middle

    H  : High

    Final Elisitasi

    Final elisitasi ini merupakan bentuk akhir dari tahap-tahapyang dapat dijadikan acuan dan dasar pembuatan sistem. Berdasarkan elisitasitahap III diatas, dihasilkan 17 functionaldan 1 non functional final elisitasiyang diharapkan dapat mempermudah dalam membuat suatu sistem pengontrolannya.Berikut ini tabel final elisitasi tersebut.

    Tabel 3.4 Final Elisitasi

    Functional

    Analisa Kebutuhan

    1

    Berjalan dengan baik.

    2

    Efektif dalam penggunaan.

    3

    Sistem dapat diletakan pada setiap kondisi lapangan.

    6

    Bekerja secara Embedded System.

    7

    Sistem dapat bekerja secara Real-Time.

    8

    Dapat diterapkan dalam bentuk yang lebih besar.

    9

    Dapat menyimpan energi pada accumulator.

    10

    Dapat digunakan sebagai sumber energi yang dapat digunakan pada peralatan elektronika.

    11

    Dapat digunakan pada saat malam hari.

    12

    Bekerja secara otomatis pada saat kondisi tertentu.

    13

    Menggunakan rangkaian elektronika yang bekerja  secara otomatis.

    14

    Penggunaan sangat effisien.

    15

    Memanfaatkan energi yang dapat diperbarui.                

    16

    Mampu menyerap energi matahari dengan intensitas rendah.

    17

    Menampilkan jumlah kapasitas listrik yang berada penampungan accumulator.

    Non Functional

    1

    Penggunaan panel solar cell sebagai energi alternatif sangat baik untuk daerah-daerah yang masih jauh dari jangkauan listrik PLN.

    Penyusun

     

    (Elfan Lutfi Hermawan)

    NIM : 0931464924

    Mengetahui,

            Pembimbing 1                                                              Pembimbing 2

     

     

                     ()                                                                                    ()

              NID:                                                                               NID:

    Menyetujui,

                Stakeholder                                                                 Kepala Jurusan

     

     

                       ( )                                                               (Ferry Sudarto, S.Kom, M.Pd)

                  NIP:                                                                               NIP: 079010


    BAB IV

    RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Rancangan Sistem Usulan

    Setelah melakukan perancangan dan pemasangan komponen, selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba pada masing-masing blok rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan kesesuaian spesifikasi dan hasil yang diinginkan. Untuk lebih jelas mengenai pembahasan hasil uji coba yang akan dilakukan dan dapat dilihat pada sub bab berikut.


    Prosedur Sistem Usulan

    1. Pengujian rangkaian catu daya

    Catu daya sebagai power supply adalah sebuah piranti elektronika yang berguna sebagai sumber daya untukpiranti lain yang sangat penting. Dalam realisasi perangkat keras yang berupa 1 buah sensor ldr dan keseluruhan rangkaian sistem di sini membutuhkan catu daya. Gambar 4.1 adalah merupakan gambar rangkaian catu daya yang terhubung dalam suatu rangkaian sistem. Ujicoba dilakukan dengan menggunakan lampu led(light-emitting diode), sebagai output dari tegangan kerja pada sebuah rangkaian catu daya, uji coba rangkaian catu daya dapat dilihat pada gambar 4.1 sebagai berikut:

    Gambar 4.1.Pengujian rangkaian catudaya

    Dari hasilpengujian pada rangkaian diatas didapatkan hasil yang terukur sebenarnya adalah sebagai berikut :

    1. Hasil pengukuran pada IC regulator satuyang merupakan output 1 untukrangkaian sensor ldr berupa tegangan DC sebesar +5 volt. Setelah dilakukanpengukuran adalah sebesar 4.82 volt DC.
    2. Hasil pengukuran pada IC regulator duayang merupakan output 2 untukrangkaian relay 1 berupa tegangan DC sebesar +5 volt. Setelah dilakukanpengukuran adalah sebesar 4.82 volt DC.
    3. Hasil pengukuran pada IC regulator tigauntuk power input untuk rangkaian relay 2 berupa tegangan DC sebesar +5 volt.Setelah dilakukan pengukuran adalah sebesar 4.82 volt DC.

    Dari hasil pengujian rangkaian catu daya didapatkan hasil yang cukup stabil untuk membuatsistem dapat bekerja seperti yang diharapkan, sehingga pada rangkaian catu dayaini sudah dapat digunakan dengan baik.


    Rangkaian Sensor Cahaya

    Penggunaan rangkaian yang sensor cahaya adalahdimaksudkan untuk mendeteksi kondisi dari tingkat kcerahan cahaya, siangataupun sedang malam hari, dalam penerapan sensor cahaya pada sistem ini,dimaksudkan ketika pada saat gelap maka sistem arduino akan aktif, dan ketika terangmaka sistem tersebut tidak aktif. Adapun bentuk dari rangkaiannya dapat dilihatpada gambar berikut.

    Gambar 4.2. Rangkaian Sensor Cahaya

    Dalam penggunaan sensor cahaya pada sistemkontrol maka harus dideklarasikan terlebih dahulu sehingga dapat bekerja sesuaidengan prinsip kerjanya yaitu membaca data analog. Adapun listing program yangdigunakan dapat dilihat seperti gambar berikut.

    Gambar 4.3. listing program sensor cahaya

    Gambarberikut adalah bagaimana sensor cahaya ketika lampu ruangan sedang dalamkondisi menyala maka lampu tidak dapat menyala, hal ini terjadi karena prinsipkerja yang diinginkan adalah lampu led menyala jika cahaya yang diterima sensorcahaya berkurang.

    Gambar 4.4 Pengujian Sensor Cahaya Sebelum lampu dimatikan


    Gambar 4.5 Pengujian Sensor cahayasetelah lampu dimatikan


    Pengujian Lampu Indikator

    Lampu led adalah suatu komponen elektronikayang dapat mengeluarkan cahaya yang biasanya digunakan sebagai indikator dari sebuahrangkaian elektronika, pada pengujian lampu led disini menggunakan sebuahprogram yang terdapat pada program arduino yaitu dengan tipe lampu blink , uji coba dilakukan dapat dilihat padagambar 4.6 sebagai berikut:

    Gambar4.6. Pengujian rangkaian lampu led

    Adapun listing Program yang digunakan dalam uji coba dari rangkaian diatas adalah sebagai berikut:

    Gambar 4.7. Listingprogram pengujian lampu led


    Gambar 4.8. pengujian lampu led merah menyala


    Gambar 4.9. pengujian lampu led hijau menyala


    Pengujian rangkaian solar cel dengan solar cell controller

    Rangkaianpengendali panel solar cell digunakan untuk mengendalikan listrik yangdihasilkan dari panel solar cell untuk untuk dialirkan kedalam penampung aki.

    Pengujian yangakan dilakukan pada rangkaian pengendali panel solar cell menggunakan solarcell controller, hanya untuk mengetahui dan memastikan bahwa listrik yang masukke aki dan besar tegangan yang dihasilkan tergantung intesitas cahaya yangdiserap oleh panel solar cell. Langkah pertama adalah solar cell dihubungkanpada solar cell controller pada pin input voltase yang nantinya akan dimasukankedalam aki untuk ditampung, dan setelah itu akan dikeluarkan dan diubahkembali menjadi tegangan ac melalui inverter dc to ac. Setelah melakukanlangkah-langkah tersebut maka akan menghasilkan tegangan ac sehingga dapatdigunakan sebagai sumber listrik yang dapat menghidupkan peralatan-peralatanelektronika seperti tv, kipas, kulkas, lampu, dll. Adapun hasil dari penyusunanperangkat-perangkat yang digunakan dapat dilihat seperti gambar berikut.

    Gambar 4.10. Susunan dari pengujian panel solar cell

    Dalampengujian panel solar cell menggunakan dua buah perangkat elektronika yaitu handphonedan kipas seperti terlihat pada gambar berikut.

    Gambar4.11. Pengujian RangkaianSolar Cell untuk kipas dan handphone


    Analisa listing program pada sistem yang diusulkan

    Proses analisa dilakukan untuk mendapatkankesesuaian antara perangkat keras (hardware)yang sudah di uji coba dengan perangkat lunak (software) yang berupa listingprogram yang telah di masukan ke dalam sistem arduino.

    Gambar 4.12. Listing Program Keseluruhan

    Setelah melakukan penulisan listing program pada Arduino 1.0 di lakukan maka dapat dijelaskanseperti berikut:

    intindldron=13;
    intindldfoff=12;
    intrelaylampu=11;
    intsensorldr =A0;
    intval=0;
    

    Kode di atas merupakan fungsi untuk mendeklarasikan ataupenamaan terhadap variabel untuk komponen yang digunakan, sedangkan barisan kodeyang digunakan sebagai deklarasi sensor cahaya dapat dilihat pada baris programberikut ini.

    intsensorldr =A0;
    intval=0;
    

    Sedangkan program yang digunakan untuk melakukan perintah-perintaheksekusi baik berupa input ataupun output dapat dilihat pada blok void setup. Pada bagian ini program akandialamatkan sebagai media output dan input tergantung pada penggunaan dari device-device yang terhubung.

    voidsetup(){
    Serial.begin(9600);
    pinMode(indldron,OUTPUT);
    pinMode(indldfoff,OUTPUT);
    pinMode(sensorldr,OUTPUT);
    digitalWrite(indldron,LOW);
    digitalWrite(indldfoff,LOW);
    digitalWrite(sensorldr,LOW);
    }
    

    Program diatas hanya dijalankan selama sekali ketika padasaat pertama kali sistem arduino mendapat arus listrik, sedangkan program yangdapat berjalan berulang kali akan terlihat seperti baris program berikut ini.

    voidloop(){
    val= analogRead(sensorldr);
    if(val<=80){
        digitalWrite(indldron, HIGH);
        digitalWrite(indldfoff, HIGH);
        digitalWrite(sensorldr, HIGH);
    }else{
        digitalWrite(indldron, LOW);
        digitalWrite(indldfoff, LOW);
        digitalWrite(sensorldr, LOW);
      }
      delay(10);
    }
    

    Barisan program diatas akan dijalankan berulang kali selama arus listrik mengalir.


    Penjelasan struktur listing program

    Setiap program yang menggunakan bootloader Arduino biasa disebut sketch mempunyai dua buahfungsi yang harus ada yaitu:

    1. Voidsetup() { }
      yaitu semua kode didalam kurung kurawal akan dijalankan hanya satu kaliketika program dijalankan untuk pertama kalinya.
    2. void loop( ) { }
      yaitu fungsi ini akan dijalankan setelah fungsi setup (void setup () { }) selesai.Setelah dijalankan satu kali fungsi ini akan dijalankan lagi, dan lagi secaraterus menerus sampai catu daya (power)dilepaskan.

    Berikut ini adalah elemen bahasa C yang dibutuhkandalam format penulisan.

    1. pinMode
      digunakan dalam void setup()untuk mengkonfigurasi pin apakah sebagai inputatau output. Untuk output digital pin secara default dikonfigurasi sebagai input sehinggauntuk merubahnya harus menggunakan operator pinMode(pin, mode) dan digunakan untuk menetapkan mode dari suatu pin, pin adalah nomor pin yang akan digunakan dari 0-19 (pinanalog 0-5 adalah 14-19). Mode yang bisa digunakan adalah INPUT atau OUTPUT.
    2. digitalWrite
      digunakan untuk mengset pin digital. Ketika sebuah pin ditetapkan sebagai output,pin tersebut dapat dijadikan HIGH(ditarik menjadi 5 volts) atau LOW (diturunkan menjadi ground).


    Flowchart Sistem Yang Diusulkan

    Dalam pembuatan sistem dan perancangan program dapatdigambarkan dalam bentuk flowchartsehingga dapat mempermudah dalam melakukan dan merancang langkah-langkah atauproses dengan benar. Adapun bentuk dari flowchartkeseluruhan dari sistem yang dibuat dapat dilihat pada gambar berikut.

    Gambar 4.13. Flowchart sistem yang di usulkan


    Rancangan Program

    Tahap pertama untuk pembuatan suatu alat dan program, yangpertama kali harus dilakukan adalah tahap perancangan, sebagai tolak ukurperancangan yang pertama kali harus sesuai dengan kebutuhan. Dengan demikianhasil perancangan akan di jadikan sebagai acuan untuk perakitan alat danpembuatan program.

    Pada dasarnya tujuan dariperancangan program adalah untuk mempermudah didalam merealisasikan pembuatanalat dan program yang sesuai dengan apa yang diharapkan, adapun tahapantersebut dapat di gambarkan dalam bentuknavigasi sebagai berikut.


    Perancangan Perangkat Lunak Untuk Mikrokontroller

    Sistem perangkat lunak yang dimaksud adalah Ide Arduino yangmerupakan perangkat lunak untuk menuliskan listing program arduino, sehingga sistemarduino yang di buat dapat bekerja sesuai dengan apa yang di inginkan.

    Pada perancangan perangkat lunak untuk arduino menggunakanbahasa pemrograman C yang dimana listing programnya dapat di compile dan di upload langsung kedalam arduino dengan Ide Arduino, adapun tampilanjendela Ide Arduino pada saat lsiting program ditulis seperti yang terlihatpada gambar 4.14 berikut.

    Gambar 4.14. Tampilan listing program pada Ide Arduino

    Adapun tahap yang dilakukan adalah menulis listing program-> mengecek keslahan terhadap listingprogram yang ditulis -> menguploadlisting program kedalam arduino. Adapun langkah-langkah tersebut dapat dilihat seperti gambar 4.15 berikut.

    Gambar 4.15. Proses upload program kedalam mikrokontroller


    Rancangan Prototype

    Pada bagian ini merupakan hasil rancangan dari prototype keseluruhan yang digunakandalam pembuatan alat ini, adapun hasil dari prototypesistem dapat digambarkan sebagai berikut.

    1. Rancangan Prototype Sistem

    Gambar 4.16. Tampilan prototype form utama


    Konfigurasi Sistem Usulan

    Pada perancangan sistem usulan ini terdapat beberapa hardware atapun Software yang digunakan yaitu untuk melakukan perancangan danmembuat program, baik untuk sisem arduino maupun panel solar cell nya. Adapun perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)yang digunakan dapat di lihat pada sub bab berikut ini.


    Spesifikasi Hardware

    Pada spesifikasi perangkat keras (hardware) dibawah ini merupakan perangkat keras atau modul yangdigunakan, dan memiliki fungsi dan kegunaan masing-masing, dan dapatdigambarkan secara garis besar saja tidak secara detail dalam pembuatan suatumodul tersebut. Adapun perangkat keras (Hardware)yang digunakan meliputi sebagai berikut:

    1. Arduinouno.
    2. Laptop : Acer DualCore 14inch, 2 Gb DDR3 of RAM, 320 GB of Hardisk
    3. Printer Cannon PIXMA MP237
    4. Sensorcahaya
    5. RangkaianElektronika
    6. Panelsolar cell
    7. Panelsolar cell controller
    8. DCto AC inverter
    9. Adaptorswitching


    Spesifikasi Software

    Pada spesifikasi perangkat lunak (software) dibawah ini merupakan Aplikasi yang digunakan untukmembuat program, merancang alur diagram, mengedit program, sebagai interface, media untuk mengupload program dan mengedit suatugambar. Adapun perangkat lunak (software)yang digunakan meliputi sebagai berikut:

    1. MozillaFirefox
    2. MicrosoftOffice 2010
    3. Notepad++
    4. IDEArduino 1.0.5
    5. Paint
    6. Fritzing.2013.12.17


    Hak Akses

    Dalam membuat sebuah sistem perangkat keras (hardware) harus dan perlu adanya sebuah hak akses baik oleh petugasyang berwenang atau seseorang yang menjabat sebagai pemegang hak akses sangatdiperlukan untuk keamanan dari sistem perangkat lunak (software) ataupun perangkat keras (hardware) yang dirancang, karena aplikasi perangkat lunak (software) ataupun perangkat keras (hardware) yang tidak memiliki hak aksesakan sangat tidak aman. Adapun system yang digunakan adalah menggunakan tombolon/off saja, karena system ini dipasang sistem automatis control menggunakansensor cahaya yang dapat digunakan sebagai pengendali otomatis denganmenggunakan intesitas cahaya sebagai media inputnya.


    Testing

    Pada tahap testingdilakukan pengujian terhadap sistem yang dibuat yaitu dengan menggunakan metodeBlackBox testing, adapun pengujiandilakukan melalui ide arduino, dimana pengujian tersebut agar dapat mengetahui fungsionalitasdari suatu software untuk membuatprogramnya yang dirancang, adapun tahapannya tersebut untuk menemukan kesalahandalam beberapa kategori, diantaranya adalah sebagai berikut.

    1. Dengan memperhatikan fungsi-fungsi yang digunakan, seperti fungsiuntuk berkomunikasi dengan piranti lain dengan memperhatikan fungsionalitasnya.
    2. Memperhatikan kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi ketikamelakukan debug ataupun running program.
    3. Dengan memperhatikan struktur performa sehingga aplikasi dapatdigunakan dengan baik dan mendukung sistem yang dibuat.
    4. Dengan memperhatikan kesalahan-kesalahan inisialisasi fungsi yangdigunakan dalam berinteraksi dengan piranti lain.

    Pengujian dengan metode BlackBoxsangat memperhatikan pada fungsi fungsional dari suatu program dengan melakukanpendekatan yang melengkapi untuk menemuka kesalahan.


    Evaluasi

    Berdasarkan uji coba darikeseluruhan sistem yang dibuat terdapat dua metode pengujian yang dilakukanbaik secara software maupun secara hardware, pada saat melakukan pengujianpada aplikasi ide arduino.

    Lalu uji coba dilakukanlagi secara hardware yaitu dengan melakukankontroling pada secara otomatis melalui sensor cahaya. Hasil dari evaluasi baiksecara Software dan Hardware mendapat hasil yang cukup baiksehingga sudah dapat diterapkan dalam bentuk Prototype.


    Implementasi

    Pada tahap ini merupakan tahap-tahap utnuk merealisasikandari sistem yang dirancang yang dimulaidari tahap pengumpulan data-data yang diharapkan dapat membantu dan mendukungsehingga sampai tercapainya dalam penerapannya.


    Schedule

    Berdasarkan data yang dikumpulkan, sehingga sistem yangmemanfaatkan energi listrik dari tenaga matahari dapat dirancang dan dibuat,penulispun melakukan pendekatan terhadap pihak yang berkaitan yang merupakantempat observasi penulis, hal ini dilakukan demi kepentingan pengguna yangdimana pengguna menginginkan suatu sistem yang dapat membantu dalam melakukanpekerjaan, sedangkan penulis sangat perlu melakukan pendekatan tersebut karenaada beberapa hal yang mungkin akan menjadi kendala ketika dalam prosesperancangan dan pembuatan. Adapun jadwalyang dilakukan dalam proses mulai hingga selesai disajikan dalam tabel 4.1sebagai berikut.

    Tabel: 4.1. PengolahanJadwal proses pembuatan system


    Penerapan

    Pada bagian ini halyang dilakukan adalah bagian untuk menerapkan sistem yang dibuat agarmendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan baik bagi penulis maupun olehinstansi yang bersangkutan, instansi dimana tempat melakukan riset.


    Tabel: 4.2. Pengolahan jadwal penerapan


    Estimasi Biaya

    Berikutadalah rincian dalam pembuatan sistem pembangkit listrik tenaga surya adalah.

    Tabel: 4.3. Estimasi biaya yang dikeluarkan

    No

    Nama Alat dan Komponen

    Harga Satuan

    Jumlah

    Total

    1

    Arduino UNO

    289.000

    1

    309.000

    2

    Sensor cahaya

    2000

    1

    40000

    3

    Lampu LED

    500

    5

    2500

    4

    IC Regulator

    3000

    6

    18000

    5

    Kapasitor 1000 mf/25 volt

    6500

    2

    13000

    6

    Kapasitor 100 mf/16 volt

    1500

    15

    22500

    7

    Resistor

    100

    5

    500

    8

    Jack baterai dan Switch on/off

    5000

    2

    10000

    9

    Heatsink pendingin IC regulator

    2000

    6

    12000

    10

    Dioda

    1000

    5

    5000

    11

    Kabel

    500

    30

    15000

    12

    Pin Header Male

    5000

    5

    25000

    13

    PCB

    5000

    1

    5000

    14

    Sekrup

    500

    6

    3000

    15

    relay

    8000

    3

    24000

    16

    Adaptor Switching

    70000

    1

    70000

    17

    Biaya Transportasi

    -

    20

    300000

    18

    Lem tembak dan lem kayu

    25000

    -

    60000

    19

    Kabel jumper

    40000

    2

    80000

    20

              Solar Cell Controller

    245000

    1

    245000

    21

    Panel solar Cell

    150000

    2

    300000

    22

    DC to AC Inverter

    250000

    1

    250000

    23

    Aki

    150000

    2

    300000

    Total Keseluruhan

        Rp. 2.109.500

    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Adapunbeberapa kesimpulan yang melatar belakangi penelitian sistem pembangkit listriktenaga surya adalah.


    Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

    1. Dengan menggunakan panel surya sebagai alat penyerappanas matahari maka dapat dibuat sistem pembangkit listrik tenaga surya.
    2. Dengan memanfaatkan solar cell controller maka hasildari penyerapan energy matahari dapat disimpan dalam suatu penyimpan energyyaitu aki.
    3. Penggunaan arduino hanya untuk mengontrol kapan danpada saat seperti apa listrik akan dialirkan.


    Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

    1. Kesimpulan Terhadap Tujuan Penelitian

      Dengan memanfaatkan sensor cahaya maka panelsolar cell dapat dikontrol melalui sensor cahaya.

    2. Kesimpulan Terhadap Manfaat Penelitian
      1. Terealisasinya sistem pembangkit listrik tenaga surya.
      2. Dengan menggunakan arduino, maka dapat dimanfaatkanuntuk mengontrol listrik yang akan dialirkan untuk peralatan listrik.
      3. Dengan adanya sistem pembangkit listrik tenaga surya,maka dapat diterapkan didaerah yang jauh dari jangkauan listrik pemerintah.


    Kesimpulan Terhadap Manfaat Penelitian

    Dengan perpaduan antara sistem arduino dansolar cell maka dapat dibuat system pembangkit listrik tenaga matahari yangdapat bekerja secara otomatis.


    Saran

    1. System ini dapat dikembangkan dengan metode kontroljarak jauh melalui sms gateway.
    2. Sistem ini tidak hanya dapat digunakan untuk lampu sajamelainkan dapat menghasilkan listrik untuk menyalakan peralatan elektronikadengan daya yang lebih tinggi.
    3. Bagi peneliti selanjutnya, sistem ini dapat dikembangkanmelalui komunikasi via wireless ataupun bluetooth.

    Kesan

    Penulis sadar bahwa dalammelakukan penerapan dan mengimplementasikan suatu sistem pada sebuah instansisangat sulit daripada membuat sistem itu sendiri.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Sutabri (2012:6), “Sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.
    2. Hartono (2013:9), ”Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara teroganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan”.
    3. Taufiq (2013:2), “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.
    4. Ibisa (2012:196), Tujuan dari pengamanan sistem informasi adalah untuk menyakinkan integritas, kelanjutan, dan kerahasiaan dari pengolahan data.
    5. Yakub (2012:142), “Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan)”.
    6. Henderi, dkk (2011:322), “Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan”.
    7. Murad (2013:51), tahap analisis merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya.
    8. Mahdiana dalam Sutabri (2011:37), “Perancangan Sistem adalah merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil analisa sistem yang ada, sehingga menghasilkan model sistem baru yang diusulkan”.
    9. Sugianto dalam Zohrahayati (2013:28), “Perancangan Sistem adalah suatu kegiatan membuat desain teknis berdasarkan kegiatan pada waktu proses analisis.
    10. Rangkuti (2011:64), “SWOT adalah dengan menggabungkan berbagai indikator yang terdapat dalam kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman”.
    11. Risza (2010:174), “SWOT adalah suatu penelaahan yang dimulai dengan pemantauan perubahan lingkungan baik di dalam maupun di luar perusahaan sehingga kita dapat memahami gambaran yang tepat tentang keadaan perusahaan yang sebenarnya”.
    12. Francois (2011:104), Tujuan analisis SWOT adalah untuk memisahkan masalah pokok dan memudahkan pendekatan strategis. Analisis SWOT harus lebih berdasarkan data yang tepat dari sumber eksternal dan internal dari pada persepsi.
    13. Hendro (2011:289), banyak manfaat bila kita melakukan analisa masalah secara SWOT yaitu Strength, Weakness, Oppurtunity, and Threats sebelum diambil keputusan untuk dibandingkan dengan pengambilan keputusan tanpa mempertimbangkan dan melakukan analisa masalah.
    14. Puspitasari (2011:96), Penelitian ini menggunakan konsep service marketing mix (bauran pemasaran jasa) 7P–Product, Price, Promotion, Place, People, Process, dan Physical Evidence.
    15. Desai dan Abhishek (2012:43). “Pengujian adalah kegiatan yang dilakukan selama siklus hidup perangkat lunak untuk memvalidasidan memverifikasi bahwa perangkat lunak yang dikembangkan memenuhi harapan yang ditetapkan di awal.”
    16. Simarmata (2010:301), “Pengujian adalah proses eksekusi suatu program untuk menentukan kesalahan”.
    17. Rizky (2011:237), “Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.
    18. Simarmata (2010:316), “White Box disebut juga pola pengujian glass box adalah metode desain test case yang menggunakan struktur control desain procedural untuk memperoleh test case atau dengan kata lain bahwa pengjian dilakukan untuk memastikan bahwa operasi internal bekerja sesuai dengan spesifikasi dan semua komponen internal telah diamati dengan baik”.
    19. Guritno (2011:131), “wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya”
    20. Herlawati (2011:6), “bahwa beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi”.
    21. Nugroho (2010:6), “UML (Unified Modeling Language) adalah ‘bahasa’ pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi objek”.
    22. Prabowo dan Herlawati (2011:10) Sesungguhnya tidak ada batasan yang tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view.
    23. Sanders (1985), komputer adalah sistem elektronik untuk memanipulasi data yang cepat dan tepat serta dirancang dan diorganisasikan supaya secara otomatis menerima dan menyimpan data input, memprosesnya, dan menghasilkan output berdasarkan instruksi-instruksi yang telah tersimpan di dalam memori.
    24. Rizky Dhanta (58:2009), hardware adalah perangkat komputer yang terdiri atas susunan komponen-komponen elektronik berbentuk fisik (berupa benda).
    25. Nazruddin Safaat H (2011:1), “android adalah sistem operasi yang berbasis Linux untuk telepon seluler seperti telepon pintar dan komputer tablet.”
    26. Melwin Syafrizal, 2005., TCP/IP merupakan protokol standard pada jaringan internet yang tidk tergantung pada jenis komputer yang digunakan.
    27. Erinofiardi (2012:261), “Suatu system control otomatis dalam suatu proses kerja berfungsi mengendalikan proses tampa adanya campur tangan manusia (otomatis)”.
    28. Sumardi (2013:1), “Mikrokontroler merupakan suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data”.
    29. Menurut Erinofiardi (2012:261), sistem kontrol loop tertutup adalah “Suatu sistem kontrol yang sinyal keluarannya memiliki pengaruh langsung terhadap aksi pengendalian yang dilakukan.”
    30. Menurut Erinofiardi (2012:261), sistem kontrol loop terbuka adalah ”suatu sistem kontrol yang keluarannya tidak berpengaruh terhadap aksi pengontrolan.
    31. Menurut Jerry Fithgerald (2009 : 2), “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.
    32. Menurut Sutarman (2012:13), “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.
    33. Abdul Kadir. 2013. “ Panduan praktis mempelajari Aplikasi Mikrokontroller dan Pemrogramannya menggunakan Arduino.
    34. Guritno, Suryo Sudaryono dan Untung Raharja. 2010. Literature Review. Tangerang: STMIK Raharja
    35. Harvard dalam buku Sutabri, Tata. 2014. Arsitektur Mikrokontroller AVR. Bandung: Penerbit Informatika Bandung
    36. Ibisa dan Tata Sutabri. 2011. Konsep Keamanan Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi
    37. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Sistem. Yogyakarta: Penerbit Andi
    38. Syahrul. 2014. Pemrogramman Mikrokontroller AVR Bahasa Assembly Dan C. Bandung: Penerbit Informatika Bandung
    39. http://elektronika-dasar.web.id
    40. http://www.hobbytronics.co.uk/arduino-atmega328-hardcore
    41. http://avrprogrammers.com/devices/ATmega/atmega328
    42. http://cryoarchive.net/tutorials/arduino-tutorials/arduino-programming-atmega328-using-usbasp-and-arduino-ide-on-mac-osx/


    DAFTAR LAMPIRAN

    1. Form Validasi Skripsi
    2. Formulir Permohonan Penggantian Judul
    3. KSTF (Kartu Studi Tetap Final)
    4. Daftar Nilai
    5. Kartu Bimbingan Skripsi (Pembimbing I)
    6. Kartu Bimbingan Skripsi (Pembimbing II)
    7. Form Seminar Proposal Skripsi
    8. Form Final Presentasi Skripsi
    9. Form Validasi Sidang Akademik
    10. Form Ceklis Validasi Sidang Akademik
    11. Kwitansi Pembayaran Skripsi
    12. Kwitansi Pembayaran Bimbingan Skripsi
    13. Kwitansi Pembayaran Sidang Skripsi
    14. Kwitansi Pembayaran Raharja Career
    15. Sertifikat Prospek (Piagam Pengukuhan)
    16. Sertifikat TOEFL
    17. Sertifikat IT Internasional
    18. Sertifikat IT Nasional
    19. Sertifikat Raharja Career
    20. Katalog Produk
    21. CV (Curriculum Vitae)
    22. Bukti Uraian Pekerjaan
    23. Rencana Pertemuan Dengan Stakeholder
    24. Form Pertemuan Stakeholder Skripsi
    25. Bukti Wawancara
    26. Surat Keterangan Implementasi Program

    Contributors

    Elfan23