SI1222471707
APLIKASI PENGOLAHAN DATA RENCANA KEBUTUHAN BARANG
UNIT PADA ORGANISASI PERANGKAT DAERAH
DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG
Disusun Oleh :
NIM |
: 1222471707
|
NAMA |
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
KONSENTRASI Software_Engineering
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
Tangerang
2014/2015
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
APLIKASI PENGOLAHAN DATA RENCANA KEBUTUHAN BARANG
UNIT PADA ORGANISASI PERANGKAT DAERAH
DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG
Disusun Oleh :
NIM |
: 1222471707
|
Nama |
|
Jenjang Studi |
: Strata Satu
|
Jurusan |
: Teknik Informatika
|
Konsentrasi |
: Software Engineering
|
Disahkan Oleh :
Tangerang, Juni 2015
Ketua |
Kepala Jurusan
| ||||
STMIK RAHARJA |
Jurusan Tenik Informatika
| ||||
(Ir. Untung Rahardja,M.T.I.) |
(Junaidi,M.Kom)
| ||||
NIP : 000594 |
NIP : 05062
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
APLIKASI PENGOLAHAN DATA RENCANA KEBUTUHAN BARANG
UNIT PADA ORGANISASI PERANGKAT DAERAH
DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG
Dibuat Oleh :
NIM |
: 1222471707
|
Nama |
Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif
Jurusan Teknik Informatika
Konsentrasi Software Engineering
Disetujui Oleh :
Tangerang, Juni 2015
Pembimbing I |
Pembimbing II
| ||
(Sandro Alfeno, M.Kom.) |
(Ary Budi Warsito, M.Kom)
| ||
NID : 05065 |
NID : 10013
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
APLIKASI PENGOLAHAN DATA RENCANA KEBUTUHAN BARANG
UNIT PADA ORGANISASI PERANGKAT DAERAH
DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG
Dibuat Oleh :
NIM |
: 1222471707
|
Nama |
Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian
Komprehensif
Jurusan Teknik Informatika
Konsentrasi Software Engineering
Tahun Akademik 2014/2015
Disetujui Penguji :
Tangerang, .... 2015
Ketua Penguji |
Penguji I |
Penguji II
| ||
(_______________) |
(_______________) |
(_______________)
| ||
NID : |
NID : |
NID :
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI
APLIKASI PENGOLAHAN DATA RENCANA KEBUTUHAN BARANG
UNIT PADA ORGANISASI PERANGKAT DAERAH
DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG
Disusun Oleh :
NIM |
: 1222471707
|
Nama |
|
Jenjang Studi |
: Strata Satu
|
Jurusan |
: Teknik Informatika
|
Konsentrasi |
: Software Engineering
|
Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.
Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.
Tangerang, Juni 2015
NIM : 1222471707
|
)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;
ABSTRAKSI
Sistem Perencanaan Rencana Kebutuhan Barang Unit yang digunakan oleh Dinas Kesehatan Kota Tangerang selama ini masih sederhana yaitu hanya mengandalkan pengolah data spreadsheet (Microsoft office Excel). Dalam pelaksanaannya sering terjadi kesalahan-kesalahan dalam pencatatan permintaan, kondisi existing barang maupun pencatatan penganggaran. Permasalahan sering terjadi karena prosedur, sumber daya manusia yang kurang, atau kurangnya koordinasi antar instansi. Menangani masalah tersebut perlu dilakukannya wawancara antara pegawai yang berkaitan dengan pembuatan rencana kebutuhan barang, analisa berbagai pihak yang berhubungan dengan bidangnya, perumusan masalah, dan pemecahan masalah. Perencanaan dilakukan oleh seksi perencanaan yang mengutamakan anggaran, dan terpenuhinya sarana dan prasarana yang ada tanpa melihat barang yang akan dibeli sudah melampaui batas terpenuhinya sarana dan prasarana yang ada, Sebaliknya apabila Pengurus Barang yang melakukan perencanaan kebutuhan barang bisa meminimalisir kelebihan barang yang akan dibeli karena adanya proses pengecekan kondisi barang yang sudah ada. Proses pengecekan ini dilakukan melalui sistem sehingga mempermudah Pengurus Barang untuk memilah kondisi barang yang rusak, dan dapat diusulkan penghapusan sehingga bisa direncanakan kembali pengadaannya. Dengan adanya Pengurus Barang yang melakukan perencanaan kebutuhan barang, anggaran dapat dihemat biayanya, sehingga anggaran yang semula dianggarkan untuk pembelian barang bisa dianggarkan untuk keperluan anggaran yang lain. Untuk mendukung agar sistem berjalan dengan baik, perlu adanya sumber daya manusia yang mengoperasikan dan paham akan kondisi barang pada Dinas Kesehatan Kota Tangerang. Sistem yang bagus dengan sumber daya manusia yang cakap akan menghasilkan output yang dapat dihandalkan..
Kata Kunci: Sistem, perencanaan, Barang
ABSTRACT
Goods Demand Plan Planning System unit used by the City Health Office of Tangerang for this is still modest at only rely on data processing spreadsheet (Microsoft Office Excel). In the execution of frequent errors in the recording of demand, the existing condition of the goods and recording budgeting. Problems often occur because of the procedures, lack of human resources, or lack of coordination among agencies. Address the problem had to do interviews between employees relating to the manufacture of goods needs plan, an analysis of the various parties associated with the field, the formulation of the problem, and problem solving. Planning is done by prioritizing budgetary planning section, and the fulfillment of the existing infrastructure without seeing the goods to be purchased has exceeded the limits of the fulfillment of the existing infrastructure, Conversely, if the Board of goods planning can minimize the need for the goods surplus items to be purchased because of the the process of checking the condition of the goods that already exist. This checking process is carried out through a system making it easier to sort out the condition of the Governing goods damaged goods, and can be proposed deletion so they can get back planned procurement. With the Board of goods item needs planning, budgetary costs can be saved, so that the budget which was originally budgeted for the purchase of goods can be budgeted for other budget purposes. To support the system runs well, the need for human resources to operate and understand the condition of the goods at the City Health Office of Tangerang. A great system with skilled human resources will generate output that can be reliable.
Keywords: System, planning, Goods.
Puji dan syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunianya, sehingga Laporan Skripsi penulis dapat berjalan dan selesai dengan semestinya.
Tujuan dari pembuatan Laporan Skripsi ini antara lain memenuhi salah satu persyaratan menyelesaikan pendidikan jenjang Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Informatika (TI) pada Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja, juga berguna untuk memperdalam kemampuan penulis dalam merancang suatu sistem agar dapat diterapkan dengan baik.
Dalam kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terima kasih bahwa tanpa bimbingan, bantuan dan dorongan semua pihak maka penulis tidak dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik dan tepat waktu. Penulis ingin menyampaikan terima kasih khususnya kepada orang tua tercinta dan keluarga yang telah memberikan banyak do’a, dukungan moril dan materil kepada penulis. Dan pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu seperti berikut :
- Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Ketua STMIK Raharja
- Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
- Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika STMIK Raharja.
- Sandro Alfeno, M.Kom. selaku Dosen Pembimbing Pertama yang telah memberikan banyak masukan dan motivasi kepada penulis sehingga laporan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya
- Ary Budi Warsito, M.Kom selaku pembimbing kedua yang juga telah banyak memberikan bantuan masukan dan ilmu kepada penulis untuk menyelesaikan laporan skripsi ini.
- Yuyud Dwiyuliarto, S.Sos selaku Kasub bag Umum dan Kepegawaian.
- Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan yang memperluas wawasan penulis.
- Rekan-rekan baik di Dinas Kesehatan maupun di Perguruan Tinggi Raharja yang selalu member dukungan, motivasi, dan semangat dalam mengerjakan Laporan Skripsi ini.
Penulis menyadari dalam penyelesaian laporan ini masih terdapat banyak kekurangan sehingga memerlukan banyak perbaikan dan penyempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata penulis berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya, dan juga orang lain yang membaca dapat memperoleh ilmu dari laporan ini.
Tangerang, Juni 2015 | |
Idham Kholid | |
NIM. 1222471707 |
Daftar isi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Tipe Data Pada MySql
Tabel 3.1. Elisitasi Tahap I
Tabel 3.2. Elisitasi Tahap II
Tabel 3.3. Elisitasi Tahap III
Tabel 4.1. Perbedaan Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan
Tabel 4.2. Tabel Barang)
Tabel 4.3. Tabel Instansi
Tabel 4.4. Tabel Nama Pengurus
Tabel 4.5. Tabel User
Tabel 4.6. Tabel Kode Lokasi
Tabel 4.8. Tabel Estimasi Biaya
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Model Prototype [Fery Tan,2013]
Gambar 3.1. Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kota Tangerang
Gambar 3.2. Use Case Permintaan Barang
Gambar 3.3. Use Case Persetujuan Anggaran
Gambar 3.4. Use Case Persedian Barang
Gambar 3.5. Activity Diagram Pengolahan Data RKBBU
Gambar 4.1. Use Case Prosedur Permintaan
Gambar 4.2. Use Case Prosedur Anggaran
Gambar 4.3. Activity Prosedur Permintaan
Gambar 4.4. Activity AActivity Prosedur Anggaran
Gambar 4.5. Halaman Awal
Gambar 4.6. Halaman Login
Gambar 4.7. Halaman Nama Instansi
Gambar 4.8. Halaman Nama User
DAFTAR SIMBOL
DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM
DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM
DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM
BAB I
Latar Belakang
Teknologi Informasi (TI) saat ini berkembang sangat pesat dibandingkan dengan 10 tahun yang lalu. Di dalam kehidupan sehari-hari pun tak terlepas dari teknologi. Sekolah, perusahaan, pusat-pusat perbelanjaan, perkantoran swasta maupun pemerintahan pun tak terlepas dengan teknologi informasi. Berkembangnya TI ini dikarenakan infrastruktur yang memadai, kehidupan yang layak / wajar, dan kebutuhan yang serba mobile / praktis.
Komputer, laptop, ataupun smartphone saat ini sudah menjadi barang yang mudah untuk ditemukan, baik dari kalangan pebisnis, pelajar, karyawan, bahkan ibu rumah tangga mempunyai salah satu dari kemajuan teknologi tersebut. Seiring kemajuan tersebut para pengembang pun banyak menawarkan suatu sistem informasi atau aplikasi yang dapat dengan mudah diakses dari manapun.
Seiring dengan penerapan teknologi informasi di berbagai bidang kehidupan tak luput pula di bidang pemerintahan yang memang fungsinya untuk melayani warganya. Pelayanan terhadap warga maupun pegawai merupakan salah satu hal yang mendasar bagi kelangsungan pemerintahan. Pelayanan yang baik membutuhkan komunikasi yang handal, komunikasi tersebut bisa berupa fisik (pamflet) ataupun berupa teknologi internet melalui sistem public.
Pelayanan pemerintahan kepada warganya sering kita kenal dengan istilah e-government, dengan e-government pemerintah bisa memberikan informasi yang bersifat bisnis, pelayanan, maupun proses pemerintahan yang birokratis. Dengan adanya e-government semua informasi bisa didapatkan 24jam tanpa harus menunggu dibukanya jam pelayanan kantor pemerintah.
Kebijakan dan kesepakatan yang menyangkut pengaturan pemerintah yang diciptakan bersama masyarakat atau good government merupakan seperangkat peraturan yang dibuat agar pemerintahan berjalan dengan baik, baik secara administratif maupun ekonominya. Salah satu prinsip dalam good government yaitu akuntabilitas, dengan akuntabilitas yang baik para pengambil keputusan akan dengan cepat membuat suatu terobosan agar pemerintah berjalan dengan baik.
Salah satu penilaian dalam kategori good government yaitu akuntabilitas keuangan yang didalamnya memuat aset tetap (barang) maupun aset lancar (uang). Setiap perusahaan baik swasta maupun pemerintah mempunyai aset berupa uang maupun barang, aset yang berupa barang sangat berpengaruh dalam menunjang proses berjalannya suatu perusahaan atau pemerintahan. Aset-aset dalam pemerintahan biasanya mempunyai pengelolaan sistem yang hampir sama di setiap Pemerintah Daerah (Pemda), hanya saja berbeda penamaan, alur, maupun kebijakan dari Kepala Daerah.
Aset yang ada haruslah diidentifikasi, dikelola, dirawat, dengan baik sehingga kondisinya optimal. Realita di lapangan menunjukan banyak kasus yang terjadi karena salah kelola, aset yang tidak dipelihara, identifikasi yang salah ataupun tidak diidentifikasi dengan baik. Sumber Daya Manusia (SDM) yang kurang, kurangnya sosialisasi sistem maupun peraturan daerah (perda) ataupun peraturan walikota (perwal) merupakan salah satu kasus yang ada dalam birokrasi pemerintahan.
Manajemen aset di Indonesia khususnya bidang pemerintahan sudah banyak diterapkan, namun dalam implementasinya manajemen tersebut bukan hanya sekedar menyusun atau merencanakan kegiatan pengadaan, penerimaan, penyaluran, pemeliharaan, dan penghapusan namun ada hal yang perlu digaris bawahi yaitu evaluasi atau penilaian aset yang wajar ketika direncanakan suatu pengadaan.
Bersumber dari kegiatan penyusunan pengadaan, penerimaan, penyaluran, pemeliharaan, dan penghapusan barang aset Pemda, barang aset mempunyai siklus hidup yang sama dengan siklus hidup sistem. Seperti halnya dengan kegiatan penyusunan pengadaan, diperlukan perencanaan kebutuhan yang matang dari berbagai bidang yang berkaitan di dalam instansi pemerintah. Perencanaan kebutuhan barang yang handal akan selalu mempertimbangkan barang yang sudah ada, dan barang yang tidak dipergunakan, karena hal ini akan mempengaruhi kondisi keuangan atau aktiva suatu instansi.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mencoba untuk membangun sebuah aplikasi untuk membantu dalam perencanaan kebutuhan barang yang wajar pada Dinas Kesehatan (dinkes) Kota Tangerang. Penulisan ini bertujuan untuk mendapatkan gelar akademik sarjana di STMIK Raharja. Dalam peneletian ini Penulis memberi judul “Aplikasi Pengolahan Data Rencana Kebutuhan Barang Unit Pada Organisasi Perangkat Daerah Dinas Kesehatan Kota Tangerang”.
Rumusan Masalah
- Bagaimana sistem pengolahan data Rencana Kebutuhan Barang Unit (RKBU) pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Dinkes Kota Tangerang saat ini?
- Apakah sistem pengolahan data RKBU pada OPD Dinkes Kota Tangerang sudah memenuhi harapan?
- Apakah sistem pengolahan data RKBU pada OPD Dinkes Kota Tangerang berjalan dengan cepat dan akurat?</p> </ol>
- Membangun sistem yang sesuai dengan kondisi aset yang berada di lapangan.
- Membangun sistem yang mampu mengolah data dengan cepat dan akurat.
- Membangun sistem yang efektif dan efisien.
- Terciptanya sistem yang mampu berjalan dengan cepat dan akurat.
- Terciptanya sistem yang efisien dan efektif.
- Meningkatnya kualitas informasi kebutuhan data aset yang dimiliki oleh OPD Dinkes Kota Tangerang.
- Observasi
Melakukan Pengamatan secara langsung pada sub bagian umum dan kepegawaian, khususnya di unit pengurus barang, dengan cara mengumpulkan data, informasi, mempelajari catatan, peraturan daerah, serta dokumen yang ada. Hasil yang didapat dari observasi adalah mengetahui sistem yang berjalan khususnya pelaporan aset.
- Wawancara
Guna memperoleh informasi yang akurat, penulis melakukan kegiatan tanya-jawab dengan Pengurus Barang, dan Pengurus Barang Pembantu yang berperan sebagai stakeholder pada penelitian ini.
- Studi Pustaka
Yaitu metode untuk mendapatkan informasi dan data dari beberapa sumber (literatur) atau buku untuk kebutuhan penganalisaan dan perancangan yang terkait dengan laporan ini.
- Komponen Sistem (Components System)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
- Batas Sistem (Boundary System)
Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
- Lingkungan Luar Sistem (Environment System)
Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebutdisebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.
- Penghubung Sistem (Interface System)
Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
- Masukan Sistem (Input System)
Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
- Pengolahan Sistem (Processing System)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
- Keluaran Sistem (Output System)
Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.
- Sasaran Sistem (Objective) dan tujuan (Goals)
Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik. Kalau suatu sistem tidakmemiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.
- Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)
Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, dan sistem persediaan barang.
- Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.
- Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)
Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertandingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.
- Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)
Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.
- Teks, adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing masing item secara individual misalnya, artikel koran, majalah dan lain-lain
- Data yang terformat, adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.
- Citra (image), adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa, grafik, foto, hasil rontgen, dan tanda tangan.
- Audio, adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrumen musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.
- Video, adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.
- Akurasi (Accuracy)
Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.
Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut.Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah:
- Informasi yang akurat harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian tentunya akan memengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.</p>
- Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut.</p>
- Informasi harus aman dari segala gangguan (noise) dapat mengubah atau merusak akurasi informasi tersebut dengan tujuan utama.</p> </ol>
- Tepat Waktu (Timeliness)
Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan. Mahalnya informasi disebabkan harus cepat dan tepat informasi tersebut didapat. Hal itu disebabkan oleh kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebut memerlukan bantuan teknologi-teknologi terbaru. Dengan demikian diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan informasi tersebut.
- Relevansi (Relevancy)
Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda. Misalnya, informasi mengenai kerusakan infrastruktur laboratorium komputer ditujukan kepada rektor universitas. Tetapi akan lebih relevan apabila ditujukan kepada penanggung jawab laboratorium.
</ol>====Nilai Informasi==== - Mudah diperoleh
Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.
- Luas dan lengkap
Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, karena itu sulit mengukurnya.
- Ketelitian
Sifat ini menunjukkan minimnya kesalahan dan informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.
- Kecocokan
Sifat ini menunjukkan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.
- Ketepatan waktu
Menunjukkan tak ada keterlambatan jika ada seseorang yang ingin mendapatkan informasi. Masukkan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur, misalnya berapa banyak penjualan dapat ditamabah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barag-barang inventaris.
- Kejelasan
Sifat ini menunjukkan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Memberikan laporan dapat memakan biaya yang besar. Beberapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut. Sifat ini menunjukkan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Memberikan laporan dapat memakan biaya yang besar. Beberapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut.
- Dapat dibuktikan
Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambil keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banayk hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.
- Keluwesan
Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.
- Tidak ada prasangka
Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.
- Dapat diukur
Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal. Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan-dugaan, klenik, dan sebagainya sering dianggap informasi, hal-hal tersebut berada di luar lingkup pembicaraan kita.
- Blok Masukan (Input Block)
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
- Blok Model (Model Block)
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
- Blok Keluaran (Output Block)
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
- Blok Teknologi (Technology Block)
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (Humanware atau Brainware), perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).
- Blok Basis Data (Database Block)
Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).
- Blok Kendali (Controls Block)
Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
- Perancangan Sistem
Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi kemahasiswaan dengan teknologi mobile.
- Analisa Sistem
Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.
- Perancangan
Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.
- Testing
Setelah sistem berhasil dirancang, langkah selanjutnya adalah pengujian untuk melihat apakah sistem telah dibuat sesuai dengan kebutuhan. Dalam tahap ini, juga dilakukan penyesuaian-penyesuaian akhir.
- Implementasi
Pada tahap ini, program yang telah diuji secara offline kemudian diimplementasikan online dan dipublish secara resmi.
- Maintenance
Langkah terakhir dari SDLC yaitu maintenance dimana pada tahap ini sistem secara sistematis diperbaiki dan ditingkatkan.
- Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
- Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints, dan catatan-catatan lain.
- Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
- Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
- Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
- Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
- Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.
- Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
- Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
- Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen bereaksi dengan baik.
- Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
- Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:
- Pendekatan use case dengan meng-assign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
- Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
- Structural Things
Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.
- Behavioral Things
Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.
- Grouping Things
Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.
- Annotational Things
Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).
- Ketergantungan (Dependention)
Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent)
- Asosiasi (Association)
Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.
- Generalisasi (Generalization)
Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor).Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.
- Realisasi (Realization)
Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.
- Hanya dapat dijalankan menggunakan web server misalnya: Apache.
- Kode PHP dapat diletakan dan dijalankan di web server.
- Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti: MY SQL, PostgreSQL, Oracle, dan lain-lain.
- Merupakan software yang bersifat open source.
- Gratis untuk didownload dan digunakan.
- Memiliki sistem multiplatform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti Linux, Unix, Windows, dan lain-lain.
- Perangkat Keras (Hardware)
Peralatan fisik yang digunakan untuk menginput, memproses, dan menghasilkan aktivitas dalam sebuah sistem informasi.
- Perangkat Lunak (Software)
Instruksi detail dan terprogram yang mengontrol dan mengkoordinasikan kinerja dari komponen hardware dari suatu komputer dalam sebuah sistem informasi.
- Teknologi Penyimpanan (Storage Technology)
Media fisik dan software yang memerintahkan penyimpanan dan pengorganisasian data untuk digunakan dalam sebuah sistem informasi.
- Teknologi Komunikasi (Communication Technology)
Peralatan fisik dan software yang menghubungkan berbagai komponen hardware komputer untuk mentransfer data dari satu lokasi fisik ke lokasi yang lain. Peralatan komputer dan komunikasi dapat dikoneksikan dalam suatu jaringan untuk membagikan suara, data, gambar, ataupun video. Jaringan (network) menghubungkan dua atau lebih komputer untuk berbagi data atau sumber daya. pengorganisasian data untuk digunakan dalam sebuah sistem informasi.
- Bentuk Normal Pertama (1NF/First Normal Form)
Bentuk normal pertama adalah suatu bentuk relasi di mana atribut bernilai banyak (multivalues attribute) telah dihilangkan sehingga kita akan menjumpai nilai tunggal (mungkin saja nilai null) pada pemotongan setiap baris dan kolom pada tabel.
- Bentuk Normal Kedua (2NF/Second Normal Form)
Semua kebergantungan fungsional yang bersifat sebagian (partial functional dependency) telah dihilangkan.
- Bentuk Normal Ketiga (3NF/Thrid Normal Form)
Semua kebergantungan transitif (transitive dependency) telah dihilangkan.
- Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF/Boyce Codd Normal Form)
Semua anomaly yang tersisa dari hasil penyempurnaan kebergantungan fungsional sebelumnya telah dihilangkan.
- Bentuk Normal Keempat (4NF/Fourth Normal Form)
Semua kebergantungan bernilai banyak telah dihilangkan.
- Bentuk Normal Kelima (5NF/Fifth Normal Form)
Semua anomaly yang tertinggi telah dihilangkan.
- Calon Kunci (Candidate key)
Kunci kandidat atau calon kunci adalah suatu attribute atau satu set minimal attribute yang mengidentifikasi secara unik suatu kejadian yang spesifik dari suatu entity.
- Kunci Primer (Primary Key)
Kunci primer adalah suatu attribute atau satu set minimal attribute yang tidak hanya mengidentifikasi secara unik suatu kejadian yang spesifik, akan tetapi juga dapat mewakili setiap kejadian dari suatu entity. Setiap kunci kandidat punya peluang menjadi kunci primer, akan tetapi sebaiknya dipilih satu saja yang dapat mewakili secara menyeluruh terhadap entity yang ada.
- Kunci Alternatif (Alternate Key)
Kunci Alternatif adalah kunci kandidat yang tidak dipakai sebagai primary key. Dimana kerap kali kunci alternatif ini dipakai sebagai kunci pengurutan dalam pembuatan laporan.
- Kunci Tamu (Foreign Key)
Kunci tamu adalah satu attribute atau satu set attribute yang melengkapi satu relationship (hubungan) yang menunjukan ke induknya.
Teknik normalisasi ini juga merupakan satu teknik yang menstrukturkan data dalam cara tertentu untuk membantu mengurangi atau mencegah timbulnya masalah yang berhubungan dengan pengolahan data dalam database.
Dalam pembuatan normalisasi terdapat beberapa tahap pembentukan, setiap tahap mempunyai bentuk normalisasi yang berbeda. Bentuk-bentuk tersebut antara lain:
- Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)
Bentuk ini merupakan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu. Dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat penginputan atau saat kedatangannya.
- 2. Bentuk Normal Kesatu (1NF/First Normal Form)
Bentuk normal kesatu mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam flat file (file datar/rata), data dibentuk dalam satu record demi satu record, nilai dari field-field berupa “atomic value”. Tidak ada set atribut yang berulang atau atribut bernilai ganda (multivalue). Tiap field hanya satu pengertian, bukan merupakan kumpulan kata yang mempunyai arti mendua, hanya satu arti saja dan juga bukanlah pecahan kata-kata sehingga artinya menjadi lain.
- Bentuk Normal Kedua (2NF/Second Normal Form)
Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria dari bentuk normal kesatu. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada kunci utama/primary key. Sehingga untuk membentuk normal kedua harus sudah ditentukan kunci-kunci fieldnya. Kunci field harus unik dan dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya.
- 4. Bentuk Normal Ketiga (3NF/Third Normal Form)
Untuk menjadi normal ketiga maka relasi harus dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan primer tidak mempunyai hubungan yang transitif. Dengan kata lain, semua atribut bukan kunci haruslah bergantung hanya pada primary key secara menyeluruh.
- Elisitasi Tahap I
Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
- Elisitasi Tahap II
Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.
- M pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
- D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
- I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
- Elisitasi tahap III
Merupakan hasil penyusunan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu sebagai berikut:
- T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
- O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaa requirement tersebut dalam sistem yang dikembangkan.
- E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
- High (H): sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
- Middle (M): mampu untuk dikerjakan.
- Low (L): mudah untuk dikerjakan
- Final Draft Elisitasi
Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.
- Definisi kebutuhan (Requirement Definition)
- Desain sistem dan perangkat lunak (Software Design and System)
- Implementasi dan testing unit (Implementation and Unit Testing)
- Integrasi dan testing sistem (Integration and Systen Testing)
- Uji coba (Testing)
- Operasional dan pemeliharaan (Operation and Maintenance)
- Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
- Kesalahan dari perangkat lunak atau pun seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
- Hasil dari black box testing dapat memperjelaskan kontradiksi atau pun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.
- Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingankan white box testing.
- Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
- Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
- Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
- Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.
- Penelitian yang dilakukan oleh Hendi Santoso pada tahun 2010 dengan judul “Perancangan dan Pembuatan Sistem Informasi Produksi dan Penentuan Harga Pokok Produksi Pada Perusahaan Vulkanisir Ban di Surabaya” Menjelaskan bahwa penelitian tesebut adalah penentuan harga pokok produksi yang berjalan selama ini dilakukan secara manual sehingga sulit dilakukan pencatatan dan pengolahan. Maka itu dilakukan perancangan dan pembuatan suatu sistem informasi untuk dapat melakukan penentuan harga pokok produksi secara cepat dan tepat.
- Penelitian yang dilakukan oleh Antonio Sugianto pada tahun 2010 dengan judul “Aplikasi Activity Based Cost System dalam Sistem Informasi Biaya Manufaktur pada CV Mustika Indah” Menjelaskan bahwa penelitian tesebut adalah melakukan penelitian untuk merancang sebuah sistem informasi yang dapat melakukan perhitungan secara manual melainkan dapat langsung dihitung melalui komputer sehingga dapat menghasilkan harga pokok produksi yang detail dan akurat.
- Penelitian yang dilakukan oleh Suryadi Pradana D pada tahun 2013 dengan judul “Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Cost of Production (COP) dan Penggajian Karyawan Penerbitan Buku Pendidikan Deepublish (CV Budi Utama) Yogyakarta” Menjelaskan bahwa penelitian tesebut untuk merancang dan mengimplementasikan aplikasi Sistem Informasi Cost of Production pada Penerbitan Buku Pendidikan Deepublish CV Budi Utama Yogyakarta yang menghasilkan biaya produksi yang didasari oleh biaya perawatan mesin dan peralatan, biaya bahan baku, biaya gaji karyawan yang bekerja yang berhubungan dengan proses produksi. Perhitungan – perhitungan dalam Cost of Production ini juga sebagai acuan untuk harga jual produk dari perusahaan yang ditunjukan kepada customer ketika proses kerjasama produksi.
- Penelieitan yang dilakukan oleh Darno pada tahun 2014 dengan judul “Perancangan Sistem Work In Process Berbasis Object Untuk Meningkatkan Produktivitas Pada PT Nitto Alam Indonesia” menjelaskan bahwa pekerjaan pencatatan produksi masih dilakukan secara manual sehingga memerlukan waktu yang lama untuk mendapatkan data – data proses produksi tersebut. Sehingga peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian untuk melakukan penelitina membuat rancangan sistem work in process berbasis object yang bertujuan untuk mempercepat proses pengolahan data serta hasil dari pengolahan yaitu informasi akan lebih akurat, handal serta tepat waktu.
- Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Palda pada tahun 2014 dengan judul “Analisa Sistem Production Planning And Inventory Control Di PT Makmur Jaya Saputra Perkasa” menjelaskan bahwa pengklasifikasian order di PT Makmur Jaya Saputra Perkasa masih manual dan planning dibuat dalam beberapa lembar sehingga bagian produksi tidak tahu mana yang diproduksi terlebih dahulu. Dari permasalahan tersebut penulis mempunyai usulan untuk dibuatkan sistem yang baru yang terintegrasi antara data order dan data produksi sehingga kualitas kerja semakin efektif dan efisien terutama di bagian perencanaan produksi.
- Penelitian yang dilakukan oleh Adi Irawan pada tahun 2014 dengan judul “Perancangan Perangkat Lunak Pengolah Perintah Kerja Produksi dan Jadwal Produksi Pada PT. SSBP” menjelaskan bahwa perhitungan kebutuhan material yang akan digunakan untuk proses produksi masih dilakukan secara manual menggunakan tulisan tangan dan untuk menghitung menggunakan kalkulator sehingga kerap terjadi kesalahan pada proses perhitungan, kesalahan membaca angka pada lembar konsep PO karena terkadang tulisan yang ditulis dengan tangan tidak dapat terbaca dengan baik. Dari kesalahan - kesalahan tersebut bisa berakibat fatal pada hasil produksi.Berdasarkan alasan-alasan tersebut, dibutuhkan suatu penunjang untuk mengolah WO yang berupa sistem. Sistem ini dibutuhkan untuk mengolah WO menjadi konsep PO hingga dapat membantu dan mengurangi resiko yang ada pada proses pengerjaan PO. Dan juga sistem ini akan terintegrasi dengan proses pembuatan schedule, sehingga pembuatan schedule tidak lagi menggunakan MS. Excel melalinkan menggunakan sistem tersebut dengan tujuan untuk mempermudah dan mempercepat pengerjaan schedule.
- Melakukan pengawasan atas jalannya usaha perusahaan dan memberikan nasihat kepada direktur.
- Dalam melakukan tugas, membawahi dewan direksi berdasarkan kepada kepentingan perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan.
- Kewenangan khusus dewan komisaris, bahwa dewan komisaris dapat diamanatkan dalam anggaran dasar untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu direktur, apabila direktur berhalangan atau dalam keadaan tertentu.
- Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.
- Membuat risalah rapat dewan komisaris dan menyimpan salinan rapat.
- Melaporkan kepada perusahaan mengenai kepemilikan saham dan/atau keluarga atas saham perusahaan dan saham di perusahaan lainnya.
- Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan
- Mengawasi direktur.
- Memiliki akses yang tidak terbatas ter hadap catatan, karyawan, dana, aset serta sumber daya perseroan lainnya yang berkaitan dengan tugasnya.
- Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perusahaaan
- Melakukan evaluasi dan penelaahan Laporan Keuangan Perseroan secara periodik berdasarkan peraturan dan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku.
- Melakukan pengawasan dan penilaian atas pelaksanaan kegiatan serta hasil audit oleh Unit Audit Internal.
- Memberikan rekomendasi sehubungan dengan proses pengendalian internal.
- Melakukan pengawasan dan penilaian atas pelaksanaan kegiatan serta hasil audit oleh Unit Audit Internal.
- Melakukan kajian atas kompetensi dan independensi auditor eksternal serta atas kesesuaian, ruang lingkup dan honorarium audit eksternal.
- Memberikan penjabaran tugas dan tanggung jawab Komite Audit untuk tahun buku yang bersangkutan sesuai dengan kebutuhan auditor eksternal
- Menetapkan peraturan dan kebijaksanaan yang harus dilaksanakan baik oleh bagian manajemen, administrasi dan operasional
- Melakukan rapat koordinasi untuk mengambil sebuah keputusan mengenai rencana strategi dengan semua manajer yang berada dalam lingkup struktur organisasi.
- Menyelaraskan tugas-tugas yang terdapat di perusahaan, baik secara internal maupun eksternal, agar sesuai dengan visi dan misi perusahaan.
- Memfasilitasi bisnis di luar perusahaan, sebagai contoh adalah melakukan negosiasi, atau melaksanakan deal dengan rekanan bisnis.
- Melakukan bimbingan terhadap karyawan dan pejabat eksekutif lainnya untuk mencapai tujuan utama dari perusahaan.
- Melakukan koordinasi tugas-tugas yang ada pada lingkungan internal dan eksternal perusahaan
- Mengakses seluruh informasi yang relevan tentang perusahaan terkait dengan tugas dan fungsinya.
- Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen resiko sesuai kebijakan perusahaan.
- Menyusun dan melaksanakan rencana audit internet.
- Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektifitas dibidang keuangan, operasional, SDM, TI dan kegiatan lainnya.
- Menentukan jadwal dari seorang BOD (Board of Directors).
- Mengelola surat-surat dan tugas yang masuk kepada Corporate Secretary untuk disampaikan kepada BOD (Board of Directors)
- Corporate Secretary memiliki tugas-tugas administratif yang berkaitan dengan surat menyurat.
- Mengatur semua rincian administratif, mengatur jadwal rapat atau untuk mengatur pertemuan makan siang.
- Melakukan pengambilan notulen rapat dan menyiapkan dokumen-dokumen untuk diperiksa.
- Berkomunikasi dengan Top Management pada isu-isu kualitas atau ketidaksesuaian pada laporan Audit.
- Mewakili manajemen selama sertifikasi dan audit surveillance.
- Mengukur dan mengawasi kinerja proses.
- Memastikan bahwa proses yang diperlukan untuk sistem manajemen mutu ditetapkan, dilaksanakan dan dipelihara.
- Melaporkan pada manajemen puncak mengenai kinerja SMM (Sistem Manajemen Mutu) dan setiap kebutuhan untuk koreksi.
- Memastikan promosi kepedulian mengenai persyartan pelanggan di seluruh organisasi.
- Memastikan bahwa sistem informasi yang sifatnya kritikal dapat digunakan dengan baik.
- Mengontrol pengguna sistem informasi apakah sistem digunakan sebagaimana mestinya atau tidak.
- Membuat konsep sistem informasi sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan mengajukan ke manajemen puncak.
- Memberikan teguran kepada pengguna sistem informasi apabila penggunaan sistem informasi tidak sesuai prosedur.
- Menegur semua pegawai apabila melakukan tindakan tidak aman atau tindakan yang dapat membahayakan keselamatan pekerja.
- Menegur semua pegawa apabila melakukan perbuatan yang dapat merusak lingkungan.
- Membuat prosedur keselamat kerja yang berlaku bagi semua pegawai termasuk manajemen puncak.
- Melaksanakan patrol untuk menemukan potensi yang membahayakan keselamatan pekerja.
- Menjalankan prosedur lingkungan kerja yang selaras dengan peraturan pemerintah.
- Menyusun serta menetapkan pedoman mutu serta prosedur bagian Quality Assurance & Quality Control.
- Pembinaan sumber daya manusia di jajarannya.
- Memeriksa, mengawasi serta memonitor seluruh kegiatan operasional Warehouse.
- Menyusun laporan yang berhubungan dengan besarnya jumlah barang yang tidak memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan
- Pembinaan terhadap sumber daya manusia di jajarannya.
- Melakukan proses produksi ulang apabila produksi gagal ditengah jalan.
- Melaksanakan proses produksi sesuai dengan jadwal yang diberikan oleh bagian PPIC.
- Membuat laporan produksi sesuai dengan output produksi yang dihasilkan.
- Pembinaan terhadap sumber daya manusia di jajarannya.
- Membuat planning dan menentukan output dari produk kabel automobile.
- Memastikan stok kabel automobile selalu tercukupi.
- Membuat laporan produksi automobile sesuai dengan output kabel automobile yang dihasilkan.
- Melakukan trial untuk suatu proses yang tergolong baru atau improvement dari proses yang sudah ada.
- Menentukan standar proses di setiap mesin.
- Melakukan monitoring dan pengontrolan untuk setiap proses produk di masing – masing mesin agar kefektifitasan dan efisiensi dapat tercapai.
- Menjaga kualitas sebuah produk dari proses produksi yang berjalan.
- Mengambil keputusan untuk melakukan apakah proses produksi dihentikan atau tetap berlanjut ketika terjadi sebuah maintenance pada mesin ataupun infrastruktur lainnya.
- Memastikan bahwa mesin dapat bekerja dengan baik.
- Melakukan perawatan pada mesin secara teratur.
- Menentukan vendor atau perusahaan mana yang layak untuk dijadikan sebagai pemasok.
- Mengambil keputusan untuk melakukan black list pada suatu supplier apabila reputasinya memang buruk dan tidak pantas untuk dijadikan pemasok dikemudian hari.
- Menjaga ketersediaan bahan baku untuk proses produksi.
- Memilih pemasok mana yang memiliki harga termurah dengan kualitas barang terbaik.
- Memberikan over time untuk operator produksi apabila diperlukan.
- Melakukan pemberhentian proses apabila hasil produksi tidak sesuai dengan apa yang diinginkan.
- Membuat jadwal produksi yang mana estimasi selesainya proses produksi tersebut tanggal delivery yang diminta oleh pelanggan.
- Membuat laporan terhadap produk – produk yang telah dihasilkan.
- Menentukan material apa yang harus digunakan dalam membuat suatu produk.
- Merubah standard pembuatan suatu produk dengan tujuan cost reduction ataupun meningkatkan efisiensi dalam menghasilkan suatu produk.
- Melakukan penelitian dan pengembangan terhadap produk – produk yang baru.
- Menjembatani antara pihak sales dan customer dalam hal teknikal mengani suatu produk.
- Melakukan negosiasi dengan pelanggan dalam menjual produk – produknya.
- Menentukan presentase keuntungan dari suatu nilai penjualan.
- Mengajukan target atau margin ke manajemen dalam melakukan suatu penjualan.
- Menjual produk sesuai dengan target atau margin yang terlah ditentukan oleh manajemen.
- Menganalisa dan mengawasi keuangan perusahaan secara keseluruhan.
- Membantu mempersiapkan anggaran bagi kebijakan perusahaan.
- Membuat laporan keuangan bulanan dan tahunan.
- Bertanggung jawab terhadap penanganan keuangan perusahaan.
- Berkoordinasi dengan semua pimpinan divisi untuk menentukan budget tahunan
- Merekrut maupun memberhentikan karyawan yang bekerja di perusahaan.
- Mendapatkan talenta yang diperlukan, mempertahankan dan memotivasi talenta-talenta yang ada sehingga perusahaan dan departemen yang ada di dalamnya dapat mencapai tujuannya.
- Pembuatan job description dan rekruitmen pegawai.
- Melakukan pelatihan kepada karyawan dan memberikan pengetahuan umum mengenai pekerjaan yang dilakukan oleh masing-masing divisi, misalnya dalam proses umum keuangan.
- Menentukan bonus, jam lembur, dan gaji yang harus diterima oleh karyawan yang bekerja di perusahaan.
- Mengurus izin kepabeanan untuk melakukan pemasukan ataupun pengeluaran barang dari atau ke kawasan berikat.
- Berkoordinasi dengan pihak Bea dan Cukai dalam mengurus surat izin kepabeanan.
- Mengidentifikasi dan menentukan prioritas kebutuhan IT didalam setiap anggaran tahunan.
- Pengendalian anggaran IT.
- Memberi saran secara teknis dan operasional kepada anggota staff lainnya mengenai penggunaan sistem komputer.
- Menentukan spesifikasi, melakukan pemesanan dan pemasangan hardware dan aplikasi program.
- Pemeliharaan dan perbaikan sistem pada semua tingkat.
- Pemeliharaan jaringan sistem perangkat lunak.
- Kontrol atas lisensi perangkat lunak.
- Pemeliharaan infrastruktur jaringan dan keamanan jaringan.
- Design Engineering section membuat design sheet berdasarkan standar kabel yang berlaku.
- Bagian Procurement mencari material yang digunakan apabila material tersebut baru.
- Selanjutnya staf procurement meminta persetujuan standard material cost kepada manajer Design Engineering.
- Bagian PPE melakukan review design sheet apakah kabel tersebut mampu di proses dengan kapasitas mesin yang ada.
- Selanjutnya staf PPE melakukan trial apabila kabel tersebut dirasa mampu untuk diproduksi.
- Setelah melakukan trial, PPE menentukan standard hour untuk kabel tersebut.
- Setelah kabel selesai di produksi (trial), selanjutnya dilakukan tes QC, apabila tes hasil dari tes QC adalah OK maka bisa dilakukan produksi masal.
- Bagian Design Engineering menghitung biaya produksi berdasarkan design sheet, material cost dan standard hour
- Bagian Procurement mencari supplier mana yang mampu mensuplai kebutuhan material yang sesuai dengan permintaan Design Engineering dan memilih supplier mana yang memiliki harga termurah.
- Selanjutnya Procurement menentukan standard cost untuk material tersebut yang mana satuannya adalah USD/KG. Perhitungan tidak hanya dari harga beli tetapi sudah termasuk pajak dan biaya kirim.
- Bagian Procurement melakukan monitoring apabila perubahan standard cost perlu dilakukan.
- PPE melakukan trial proses yang mana trial tersebut dilakukan lebih dari dua kali untuk menganalisa nilai standard hours tersebut.
- PPE menentukan nilai dari standard hours yang mana nilai tersebut sudah mengandung preparation time yaitu waktu yang diperlukan untuk melakukan persiapan mesin sebelum proses seperti melakukan setting line speed, memasang dies, dll.
- Staf PPE mengisi form SH lalu meminta persetujuan ke Direktur Produksi.
- Bagian PPE dan Plant Engineering menentukan unit expense dari setiap mesin, yang mana unit expense tersebut terdiri dari variabel berikut : Labor Cost, Electricity Cost, Water Cost, Gas Cost, Auxiliary Cost dan Repair Cost.
- Bagian Design Engineering membuat design sheet yang mana design sheet tersebut digunakan sebagai referensi untuk melakukan produksi. Design sheet tersebut berisi teknikal dalam pembuatan kabel.
- Selanjutnya bagian Design Engineering membuat cost sheet yang mana acuannya berawal dari design sheet tersebut. Cost sheet tersebut terdiri dari harga material, harga proses dan harga packaging.
- Staf Design Engineering meminta approval cost sheet tersebut ke Manajer Design Engineering supaya harga tersebut dapat digunakan oleh bagian sales untuk membuat harga penawaran.
- Bagian procurement melakukan review pembelian material selama 3 tahun terakhir untuk menentukan presentase kenaikan / penurunan harga material.
- Selanjutnya Staf Procurement membuat list perubahan harga material tersebut dan meminta persetujuan dari Manajer Procurement untuk kemudian diserahkan kepada bagian Design Engineering.
- Bagian PPE melakukan review SH apabila mesin tersebut dirasa kinerjanya sudah menurun ataupun meningkat.
- Bagian PPE melakukan review unit expense selama 3 tahun terakhir yang mana biaya – biaya tersebut mengacu pada tarif dasar listrik, UMP/UMR dan biaya lainnya seperti biaya part.
- Selanjutnya Staf PPE membuat list perubahan SH dan unit expense pada mesin dan meminta persetujuan dari Direktur Produksi untuk kemudian diserahkan kepada bagian Design Engineering.
- Design Engineering merubah data master pada cost sheet bersarkan perubahan harga material dari Procurement, SH dan Unit Expense dari PPE.
- 1 system yang mencakup seluruh kegiatan yang sedang berjalan.
- 7 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Design Engineering, Manajer Design Engineering, PPE, Plant Engineering, Procurement, Manajer Procurement dan Produksi.
- 9 use case yang biasa dilakukan oleh actor.
- 1 Boundary Lifeline ,yaitu : Design Sheet.
- 5 Actor, yaitu : Design Engineering, Procurement, PPE, Manajer Design Engineering dan QC.
- 8 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.
- 1 Boundary Lifeline ,yaitu : Material.
- 3 Actor, yaitu : Design Engineering, Procurement dan Supplier.
- 6 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.
- 2 Boundary Lifeline ,yaitu : Form SH dan Unit Expense.
- 3 Actor, yaitu : PPE, Direktur Produksi, dan Plant Engineering.
- 6 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.
- 2 Boundary Lifeline ,yaitu : Design Sheet dan Cost Sheet.
- 5 Actor, yaitu : Design Engineering, Produksi, Manajer Design Engineering, Sales, Accounting.
- 7 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.
- 3 Boundary Lifeline ,yaitu : List Material, Cost Sheet dan SH&Unit Expense.
- 5 Actor, yaitu : Procurement, Manajer Procurement, Design Engineering, PPE dan Direktur Produksi.
- 9 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut. ====Activity Diagram Sistem Yang Berjalan====
- 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.
- 5 vertical swimeline yaitu Manajer Design Engineering, Design Engineering, Procurement, PPE, dan QC.
- 10 activity yang biasa dilakukan oleh actor-actor.
- 1 final node yang merupakan akhir kegiatan.
- 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.
- 3 vertical swimeline yaitu Design Engineering, Procurement dan Supplier.
- 5 activity yang biasa dilakukan oleh actor-actor.
- 1 final node yang merupakan akhir kegiatan.
- 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.
- 3 vertical swimeline yaitu PPE, Direktur Produksi, dan Plant Engineering.
- 4 activity yang biasa dilakukan oleh actor-actor.
- 1 final node yang merupakan akhir kegiatan.
- 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.
- 5 vertical swimeline yaitu Design Engineering, Manajer Design Engineering, Produksi, Sales dan Accounting.
- 7 activity yang biasa dilakukan oleh actor-actor.
- 1 final node yang merupakan akhir kegiatan.
- 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.
- 5 vertical swimeline yaitu Procurement, Manajer Procurement, Design Engineering, PPE dan Direktur Produksi.
- 10 activity yang biasa dilakukan oleh actor-actor.
- 1 final node yang merupakan akhir kegiatan. ==Konfigurasi Sistem Yang Berjalan==
- Processor : Intel Pentium Dual Core
- Monitor : LG 14 Inci
- RAM : 2 GB
- Keyboard : Logitech USB
- Mouse : Logitech USB
- Microsoft Windows 7 Home Basic 32 Bit
- Microsoft Office 2010 Profesional
- Adobe Reader
- Data pada cost sheet dilakukan secara semi komputerisasi sehingga penelusuran data sedikit sulit dilakukan.
- Apabila terjadi miskomunikasi antar section maka data antara satu section dan yang lainnya terjadi perbedaan.
- Effort yang dibutuhkan sangatlah tinggi ketika terjadi cost revision.
- Diperlukan sistem yang mencakup seluruh kegiatan yang berkenaan dengan penentuan standard cost untuk memudahkan dalam penelusuran data.
- Dengan adanya sistem informasi penentuan standard cost ini apabila terjadi perubahan data, maka tidak diperlukan lagi komunikasi manual baik melalui lisan ataupun tulisan karena data akan otomatis terupdate secara real time.
- Dengan menggunakan sistem maka ketika cost revision tidak perlu lagi merubah masing – masing cost sheet.
- Melakukan login.</p>
- Menampilkan home untuk administrator.</p>
- Melakukan input data currency dan unit.</p>
- Melakukan eksekusi cost revision.</p>
- Logout</p> </ol>
- Melakukan login.</p>
- Menampilkan home untuk procurement.</p>
- Melakukan input data tipe material, data material dan data harga masing – masing material.</p>
- Melihat laporan data list material yang diunduh kedalam format spread sheet.</p>
- Logout</p> </ol>
- Melakukan login.</p>
- Menampilkan home untuk PPE.</p>
- Melakukan approval data BOMP bagian proses.</p>
- Melakukan cost revision untuk unit expense, standard hours dan extra length.</p>
- Logout</p> </ol>
- Melakukan login.</p>
- Menampilkan home untuk Design Engineering.</p>
- Melakukan input data size dan core.</p>
- Melakukan input data transaksi BOMP bagian konstruksi material.</p>
- Melakukan print out laporan cost sheet.</p>
- Logout.</p> </ol>
- Melakukan login.</p>
- Menampilkan home untuk Design Engineering.</p>
- Melakukan approval data BOMP bagian material.</p>
- Logout.</p> </ol>===Use Case Diagram Yang Diusulkan===
- 1 system yang mencakup seluruh kegiatan yang sedang berjalan.
- 6 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Staf IT, Staf Procurement, Staf PPE, Manajer PPE, Staf Design Engineering, Manajer Design Engineering
- 27 use case yang biasa dilakukan oleh actor.
- 1 initial node yang merupakan awal kegiatan
- 1 actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Staf IT.
- 10 action state yang berawal pada halaman utama lalu login jika salah memasukan login maka akan kembali ke login jika benar akan masuk pada home admin yang berisi menu bill of material, menu master cost, menu master data, menu cost revision dan logout.
- 1 final node yang merupakan akhir dari kegiatan Staf IT
- 1 initial node yang merupakan awal kegiatan
- 1 actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Staf Procurement..
- 11 action state yang berawal pada halaman utama lalu login jika salah memasukan login maka akan kembali ke login jika benar akan masuk pada sub menu master data, diantaranya master tipe material dan master material. Selain itu masuk juga pada sub menu master cost, diantaranya adalah material cost dan terakhir adalah logout.
- 1 final node yang merupakan akhir dari kegiatan Staf Procurement
- 1 initial node yang merupakan awal kegiatan
- 1 actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Staf PPE.
- 17 action state yang berawal pada halaman utama lalu login jika salah memasukan login maka akan kembali ke login jika benar akan masuk pada sub menu master data yang berisi machine, extra length, standard hours dan procss. Selain itu masuk juga pada sub menu master cost, diantaranya adalah machine cost, SH cost dan extra length cost. Selain itu masuk juga pada sub menu bill of material, diantaranya adalah BOMP dan terakhir adalah logout.
- 1 final node yang merupakan akhir dari kegiatan Staf PPE
- 1 initial node yang merupakan awal kegiatan
- 1 actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Manajer PPE..
- 12 action state yang berawal pada halaman utama lalu login jika salah memasukan login maka akan kembali ke login jika benar akan masuk pada sub menu bill of material yang berisi approval. Selain itu masuk juga pada sub menu master cost, diantaranya adalah machine cost, SH cost dan extra length cost. Dan terakhir adalah logout.
- 1 final node yang merupakan akhir dari kegiatan Manajer PPE
- 1 initial node yang merupakan awal kegiatan
- 1 actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Staf Design Engineering.
- 13 action state yang berawal pada halaman utama lalu login jika salah memasukan login maka akan kembali ke login jika benar akan masuk pada sub menu master data yang berisi size, core, round stranded dent rate dan compact stranded dent rate. Selain itu masuk juga pada sub menu bill of material, diantaranya adalah BOMP. Dan terakhir adalah logout.
- 1 final node yang merupakan akhir dari kegiatan Staf Design Engineering.
- 1 initial node yang merupakan awal kegiatan
- 1 actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Manajer Design Engineering
- 8 action state yang berawal pada halaman utama lalu login jika salah memasukan login maka akan kembali ke login jika benar akan masuk pada sub menu bill of material, diantaranya adalah approval. Dan terakhir adalah logout.
- 1 final node yang merupakan akhir dari kegiatan Manejer Design Engineering.
- 9 Lifeline ,yaitu Halaman utama, Sistem, Login, Home Admin, Bill of Material, Master Cost, Master Data, Cost Revision dan Logout.
- 1 actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Staf IT.
- 20 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.
- 8 Lifeline ,yaitu Halaman utama, Sistem, Login, Home Staf Procurement, Material Type, Material Cost dan logout.
- 1 actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Staf Procurement.
- 18 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.
- 12 Lifeline ,yaitu Halaman utama, Sistem, Login, Home Staf PPE, Machine, Extra length, Standard hours, Process, Machine cost, SH cost, Extra length cost dan logout.
- 1 actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Staf PPE.
- 26 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.
- 9 Lifeline ,yaitu Halaman utama, Sistem, Login, Home Manajer PPE, Approval BOMP, Machine Cost, SH Cost, Extra Length dan Logout.
- 1 actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Manajer PPE.
- 20 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.
- 10 Lifeline ,yaitu Halaman utama, Sistem, Login, Home Staf Design Engineering, size, core, round stranded dent rate, compact stranded dent rate, BOMP dan Logout.
- 1 actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Staf Design Engineering.
- 22 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.
- 6 Lifeline ,yaitu Halaman utama, Sistem, Login, Home Manajer Design Engineering, Approval BOMP dan Logout.
- 1 actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Manajer Design Engineering.
- 14 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.
- Processor : Intel Pentium Dual Core
- Monitor : LG 19 Inci
- Mouse : Logitech USB
- Keyboard : Logitech USB
- RAM : 2 GB
- Hardisk : 320 GB
- Printer : Epson L300 Inkjet
- Microsoft Windows 7
- Google Chrome
- XAMPP
- PHP
- PostgreSql
- Notepad++
- Visual Paradigm for UML Community Edition 11.2
- Staf IT
- Staf Procuremen
- Staf PPE
- Manajer PPE
- Staf Design Engineering
- Manajer Design Engineering
- Dengan adanya sistem aplikasi control cost pada PT. Sumi Indo Kabel Tbk. ini data – data yang digunakan sebagai pendukung dalam membuat cost sheet menjadi teritegrasi antara satu section dan section lainnya.
- Dengan diterapkannya sistem aplikasi control cost ini proses pembuatan cost sheet menjadi lebih cepat, terstruktur dan mudah untuk melakukan pencarian cost sheet pada produk tertentu.
- Dengan diterapkannya sistem aplikasi control cost ini monitoring harga kabel di PT. Sumi Indo Kabel Tbk. menjadi komputerisasi dan dapat mengurangi space harddisk pada komputer user karena ribuan file spreadsheet yang tersimpan pada komputer user sudah tergantikan oleh sistem tersebut yang mana semua data disimpan pada database.
- Dengan diterapkannya sistem aplikasi control cost ini monitoring harga kabel di PT. Sumi Indo Kabel Tbk. menjadi komputerisasi dan dapat mengurangi space harddisk pada komputer user karena ribuan file spreadsheet yang tersimpan pada komputer user sudah tergantikan oleh sistem tersebut yang mana semua data disimpan pada database.
- Ketika melakukan revisi harga pada setiap tahun fiskal, perubahan cost sheet dapat dilakukan pada sistem aplikasi control cost ini sehingga dapat meninggalkan metode yang manual yaitu menduplikasikan file yang lama menjadi file yang baru dan melaukan perubahan pada data master material dan proses cost sehingga terdapat banyak duplikasi file dan sangat sulit untuk mengontrolnya.
- Sistem yang dirancang masih bersifat independent terhadap sistem informasi lain. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengembangan lebih lanjut agar sistem informasi control cost dapat terintegrasi dengan sistem informasi lain, khususnya sistem informasi accounting karena erat kaitanyna antara akutansi dan perhitungan harga.
- Sistem aplikasi control cost ini dapat dikembangkan lagi untuk percanganan permintaan material dari section PPC ke section WH Material.
- Dalam menerapkan sistem informasi control cost, sebaiknya didukung oleh perangkat yang memadai, baik dari segi sumber daya manusia (brainware) maupun peralatannya (hardware dan software).
- ↑ Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
- ↑ 2,0 2,1 Nasaruddin, Djafar Imran dan Samsie Indra. 2013. Perancangan Sistem Informasi Supply Chain Management (SCM) Pada CV Rajawali Multi Niaga Makassar. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.6 No.2, 226-227.
- ↑ 3,0 3,1 Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
- ↑ 4,0 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 4,6 4,7 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
- ↑ Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
- ↑ Aisyah, Siti dan Nawang Kalbuana. 2011.”Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME”. Jurnal CCIT Vol-4 No.2 – Januari 2011.
- ↑ 7,0 7,1 Henderi, Maimunah, Randy Andriyan. 2011. Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 4, No.3-Mei 2011.
- ↑ Saiful Nur Arif dkk. 2013. Jurnal Ilmiah Saintikom: Aflikasi Administrasi Perpustakaan Berbasis Web SMK Swasta Brigjend Katamso. Medan: STMIK Triguna Dharma. h. 27-28. Alamat situs: http://lppm.trigunadharma.ac.id/public/fileJurnal/hpNJJurnal%2012-1 2013_4%20Ayu%20%20Yes.pdf, diakses 05-03-2015.
- ↑ Sidik. Betha, Husni I. Pohan. 2012. Pemograman Web dengan HTML. Informatika. Bandung.
- ↑ 10,0 10,1 Heriawati, Prabowo Pudjo Widodo.2011. Menggunakan UML. Bandung: Informatika.
- ↑ Oktavian, Diar Puji. 2010. Menjadi Programmer jempolan menggunakan PHP. Yogyakarta: Mnediakom.
- ↑ Sugiana Owo, 2011. SQL dengan postgres.
- ↑ Wicaksono, Yogi. 2010. Membangun Bisnis Online dengan Mambo. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
- ↑ Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.Vol. 7, No. 1, September 2013.
- ↑ Whitten, L.J. 2011. Method Design And System Analysis. Boston: Mc Graw-Hill International.
- ↑ Laudon, Kenneth C. 2011. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
- ↑ Sampurno Wibowo. 2010. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Politeknik telkom
- ↑ Paillin, Daniel Bunga. 2012. Perancangan Sistem Informasi Penjualan pada Toko Ribo Jaya Ambon. Ambon: Universitas Pattimura.
- ↑ Rahardja Untung, Hidayati, Mia Novalia. 2011. Peningkatan Kerja Distributed Database Melalui Metode DMQ Base Level. Jurnal CCIT Vol-4 No-3-mei 2011.
- ↑ Nasution, Ruslan Efendi. 2012. Implementation Sms Gateway In TheDevelopment Web Based Information System Schedule Seminar Thesis. Lampung: Unila.
- ↑ Rizky. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak, Jakarta: Prestasi Pustaka
- ↑ 22,0 22,1 22,2 Rahayu,Nina. 2014.”Perancangan Executive Informasion System (EIS) Dalam Bidang Penjualan Pada Karinda Café dan Resto”. STMIK Raharja. Tangerang.
Ruang Lingkup Penelitian
Tujuan dan Manfaat
Tujuan
Manfaat
Metode Penelitian
Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penyusunan Skripsi ini, digunakan metode pengumpulan data sebagai berikut, yaitu:
Metode Analisa
Metode Testing
Sistematika Penulisan
Teori Umum
Konsep Dasar Sistem==
Definisi Sistem=
LAMPIRAN A
A.1. Surat Pengantar Skripsi
A.2. Kartu Bimbingan Skripsi
A.3. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
A.4. Form Validasi Skripsi
A.5. Kwitansi Pembayaran Skripsi
A.6. Kwitansi Pembayaran Raharja Career dan Sidang Komprehensif
A.7. Validasi Sidang Akademik
A.8. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil
A.9. Daftar Nilai
A.10. Formulir Seminar Proposal Skripsi
A.11. Formulir Final Presentasi Skripsi
A.12. Formulir Pertemuan Stakeholder
A.13. Sertifikat TOEFL
A.14. Sertifikat Prospek
A.15. Sertifikat IT Internasional
A.16. Sertifikat IT Nasional
A.17. Curriculum Vitae (CV)
LAMPIRAN B
B.1. Surat Keterangan Penelitian Skripsi
B.2. Surat Implementasi Program
B.3. Surat Keterangan Hibah
B.4. Daftar Wawancara
B.5. Final Draft Elisitasi
B.6. Katalog Produk
B.7. Slide Presentasi
LAMPIRAN C
C.1. Form Standard Cost Material
C.2. List Material
C.3. List Standard Hours
C.4. List Machine Cost
C.5. Design Sheet
LAMPIRAN D
D.1. Printscreen Halaman Login
D.2. Printscreen Home Admin
D.3. Printscreen Halaman Cost Revision
D.4. Printscreen Halaman Data Master Machine
D.5. Printscreen Halaman Data Master Size
D.6. Printscreen Halaman Data Master Core
D.7. Printscreen Halaman Data Master SH
D.8. Printscreen Halaman Data Master Extra Length
D.9. Printscreen Halaman Data Master Unit
D.10. Printscreen Halaman Data Master Material Type
D.11. Printscreen Halaman Data Master Material
D.12. Printscreen Halaman Data Master Process
D.13. Printscreen Halaman Data Master Currency
D.14. Printscreen Halaman Data Master Machine Cost
D.15. Printscreen Halaman Data Master Material Cost
D.16. Printscreen Halaman Data Master SH Cost
D.17. Printscreen Halaman Data Master Extra Length Cost
D.18. Printscreen Halaman Product Entry
D.19. Printscreen Halaman BOMP Entry
D.20. Printscreen Halaman BOMP Machine Detail
D.21. Printscreen Halaman Laporan Cost Sheet