SI1114469935

Dari widuri
Revisi per 31 Agustus 2015 02.01 oleh Tiara Sugiarti (bicara | kontrib) (Elisitasi)


Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAPORAN ARUS

KAS PADA SERIKAT PEKERJA PT GMF AEROASIA

EMPLOYEES CLUB (GEC)


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1114469935
NAMA

JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAPORAN

ARUS KAS PADA SERIKAT PEKERJA PT GMF

AEROASIA EMPLOYEES CLUB (GEC)

Disusun Oleh :

NIM
: 1114469935
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juni 2015

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir.Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAPORAN

ARUS KAS PADA SERIKAT PEKERJA PT GMF

AEROASIA EMPLOYEES CLUB (GEC)

Dibuat Oleh :

NIM
: 1114469935
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juni 2015

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Meta Amalya Dewi, M.Kom)
   
(Euis Siti Nur Aisyah, M.Kom)
NID : 05065
   
NID : 05066

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAPORAN

ARUS KAS PADA SERIKAT PEKERJA PT GMF

AEROASIA EMPLOYEES CLUB (GEC)


Dibuat Oleh :

NIM
: 1114469935
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juni 2015

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAPORAN

ARUS KAS PADA SERIKAT PEKERJA PT GMF

AEROASIA EMPLOYEES CLUB (GEC)

Disusun Oleh :

NIM
: 1114469935
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juni 2015

 
 
 
 
 
NIM : 1114469935

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Salah satu fenomena yang terjadi begitu pesatnya perkembangan teknologi dan informasi. Keberhasilan perusahaan maupun industri dalam menghadapi tantangan saat ini terletak pada kemampuan perusahaan dalam melakukan pengolahan dan peningkatan sistem informasi tersebut. Mengingat sistem yang digunakan masih manual, dengan menggunakan Microsoft excel sebagai aplikasi penyimpanan data. Sehingga perlu adanya sistem yang terkomputerisasi. Pada Laporan Arus Kas ini penulis Metodologi menggunakan analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats) dan PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service) dengan menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modelling Language) dengan Software Visual Paradigma dan pengujian program menggunakan BlackBox Testing. Adapun perancangan programnya menggunakan Bahasa Pemograman PHP (Hypertext Preprocessor) dan penyimpanan database menggunakan MySQL. Perancangan ini menghasilkan sebuah sistem informasi laporan arus kas pada Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia Employees Club (GEC) yang mampu menghasilkan laporan petty cash dan laporan arus kas.


Kata Kunci: Sistem Informasi, Laporan, Arus Kas, SWOT, PIECES

ABSTRACT

One phenomenon that occurs so the rapid development of technology and information. The success of the company or the industry in the face of today's challenges lies in the ability of companies to undertake the processing and upgrading of the information system. Given the system used is still manual, using Microsoft Excel as a data storage applications. Thus the need for a computerized system. In the Cash Flow Statement, the writer methodology using SWOT analysis (Strength, Weakness, Opportunities, Threats) and PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service) by using tools or tools UML (Unified Modeling Language) with Software Visual Paradigm and testing program using Blackbox Testing. The design of the program using the programming language PHP (Hypertext Preprocessor) and uses a MySQL database storage. This design produces an information system on the cash flow statement Unions PT GMF Employees Club (GEC) that is able to generate reports petty cash and the cash flow statement.


Keywords : System Information, Reports, Cash Flow, SWOT, PIECES


KATA PENGANTAR


Alhamdulillaahirabbil’aalamiin. Segala puji bagi Allah SWT juga junjungan kita Rasulullah SAW yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan laporan Skripsi yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Laporan Arus Kas pada Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia Employees Club (GEC)”.

Laporan Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Raharja Tangerang. Penulis berharap laporan Skripsi ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan tambahan pengetahuan bagi para pembaca umumnya serta mahasiswa pada khususnya. Semoga laporan ini dapat menjadi bahan perbandingan dalam periode selanjutnya dan dapat menjadi suatu karya ilmiah yang baik.

Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada  :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi Informasi.
  4. Ibu Meta Amalya Dewi, M.Kom selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan dengan sabar kepada penulis dalam menganalisis Laporan Skripsi.
  5. Ibu Euis Siti Nur Aisyah, M.Kom selaku Dosen Pembimbing II
  6. Ibu Nuraini. selaku Stakeholder di Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia yang telah membantu dan memberikan bimbingan kepada penulis selama Praktek Kerja Lapangan.
  7. Papa, Mama dan Adik-adik tercinta, yang selalu mendoakan dan memotivasi baik berupa moril maupun materil keberhasilan kepada penulis.
  8. Teman-teman dan Semua pihak yang telah berpatisipasi membantu dan memberikan saran kepada penulis dalam menyelesaikan pembuatan laporan Skripsi ini.

Dalam penulisan laporan Skripsi ini penulis menyadari masih banyak kekurangan karena keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa yang akan datang.

Tangerang, Juni 2015
Tiara Sugiarti
NIM. 1114469935

Daftar isi


DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia

Gambar 3.2 Use Case Diagram yang berjalan

Gambar 3.3 Activity Diagram yang berjalan

Gambar 4.1 Use case Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram untuk Admin

Gambar 4.3 Activity Diagram untuk Bendahara

Gambar 4.4 Activity Diagram untuk Ketua Umum

Gambar 4.5 Sequence Diagram untuk Admin

Gambar 4.6 Sequence Diagram untuk Bendahara

Gambar 4.7 Sequence Diagram untuk Ketua Umum

Gambar 4.8 State Machine Diagram untuk Admin

Gambar 4.9 State Machine Diagram untuk Bendahara

Gambar 4.10 State Machine Diagram untuk Ketua Umum

Gambar 4.11 Class Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.12 Rancangan Prototype Tampilan Login

Gambar 4.13 Rancangan Prototype Tampilan Home

Gambar 4.14 Rancangan Prototype Tampilan Master Akses

Gambar 4.15 Rancangan Prototype Tampilan Master Anggota

Gambar 4.16 Rancangan Prototype Tampilan Master Kategori

Gambar 4.17 Rancangan Prototype Tampilan Penerimaan Kas

Gambar 4.18 Rancangan Prototype Tampilan Pengeluaran Kas

Gambar 4.19 Rancangan Prototype Tampilan Kas Masuk

Gambar 4.20 Rancangan Prototype Tampilan Kas Keluar

Gambar 4.21 Rancangan Prototype Tampilan Laporan Arus Kas

Gambar 4.22 Rancangan Prototype Tampilan Laporan Petty Cash

Gambar 4.23 Tampilan Login

Gambar 4.24 Tampilan Halaman Utama

Gambar 4.25 Tampilan Master Akses

Gambar 4.26 Tampilan Master Anggota

Gambar 4.27 Tampilan Master Kategori

Gambar 4.28 Tampilan Master Penerimaan Kas

Gambar 4.29 Tampilan Master Pengeluaran Kas

Gambar 4.30 Tampilan Master Kas Masuk

Gambar 4.31 Tampilan Master Kas Keluar

Gambar 4.32 Tampilan Laporan Arus Kas

Gambar 4.33 Tampilan Laporan Petty Cash


DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Analisa SWOT

Tabel 3.2 Hasil Analisa Kinerja

Tabel 3.3 Hasil Analisa Informasi

Tabel 3.4 Hasil Analisa Ekonomi

Tabel 3.5 Hasil Analisa Kontrol

Tabel 3.6 Hasil Analisa Efisiensi

Tabel 3.7 Hasil Analisa Pelayanan

Tabel 3.8 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.9 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.10 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.11 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Tabel Login

Tabel 4.2 Tabel Anggota

Tabel 4.3 Tabel Kategori

Tabel 4.4 Tabel Pengeluaran Kas

Tabel 4.5 Tabel Penerimaan Kas

Tabel 4.6 Tabel Kas Masuk

Tabel 4.7 Tabel Kas Keluar

Tabel 4.8 Tabel Pengujian Menu Login

Tabel 4.9 Tabel Pengujian Menu Master

Tabel 4.10 Tabel Pengujian Menu Transaksi

Tabel 4.11 Jadwal Kegiatan

Tabel 4.12 Anggaran


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL STATE MACHINE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM





BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Arus Globalisasi tak bisa dihindari, siap tidak siap pasti akan dihadapi. Salah satu fenomena yang terjadi begitu pesatnya perkembangan teknologi dan informasi. Keberhasilan perusahaan maupun industri dalam menghadapi tantangan saat ini terletak pada kemampuan perusahaan dalam melakukan pengolahan dan peningkatan sistem informasi tersebut.

Dengan meluasnya kegiatan dan kebutuhan manusia semakin membutuhkan komputer untuk menyelesaikan masalah dan pekerjaan yang dihasilkan akan menjadi efektif dan efisien. Dalam pelaksanaan sistem informasi dengan efektif, maka dibutuhkan teknologi komputer. Beberapa alasan mengapa komputer saat ini sangat dibutuhkan dalam pemenuhan-pemenuhan kebutuhan informasi yaitu, adanya keinginan user untuk mendapatkan informasi secara efektif dan akurat, maupun menangani sistem informasi yang memiliki database yang sangat besar, serta keinginan agar data yang telah ada tidak hilang atau rusak dan alasan-alasan lainnya.

Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia adalah serikat karyawan dari sebuah perusahaan besar bernama PT GMF AeroAsia yang biasa disebut GMF Employees Club (GEC). Namun pada saat ini, Serikat Pekerja GMF AeroAsia Employees Club (GEC) masih menggunakan sistem yang manual dalam penginputan data anggota baru dan laporan arus kas per bulannya. Akibat dari sistem ini bagian sekretaris harus menginput data-data calon anggota baru dan berkas laporan keuangan yang berupa file dan tumpukan berkas, sehingga mengakibatkan data-data tersebut mudah hilang dan tidak terdokumentasi dengan baik. Dalam proses pembuatan laporan juga membutuhkan waktu yang lama sehingga mengakibatkan laporan terlambat sampai kepada Anggota GEC Unit.

Mengingat sistem yang digunakan masih kurang maksimal, makahasil yang diperoleh kurang efektif dan efisien serta kurang akurat. Untukmembantu dan mempermudah laporan keuangan tersebut, maka diperlukan suatu sistem yang dapat memenuhi kebutuhan dan berbasis komputerisasi. Dengan penelitian ini akan diperoleh gambaran yang jelas mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan permasalahan sistem yang ada. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis menjadikan permasalahan ini sebagai objek penelitian Skripsi dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Laporan Arus Kas pada Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia”.

Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas dan pengamatan yang dilakukan penulis, maka rumusan masalah penelitian ini sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem informasi laporan arus kas yang berjalan saat ini pada Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia Employees Club (GEC)?

  2. Apakah sistem informasi laporan arus kas yang berjalan saat ini pada Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia Employees Club (GEC) sudah memenuhi kebutuhan user?

  3. Bagaimana merancang sistem informasi laporan arus kas pada Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia Employees Club (GEC) sehingga dapat menyelesaikan permasalahan yang ada?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang ditetapkan dan jawabannya terletak pada kesimpulan penelitian. Adanya tujuan penelitan adalah untuk menentukan arah dari suatu penelitian. Tujuanya untuk merinci apa saja yang ingin diketahui, sehingga jika permasalahan sudah terjawab maka tujuan penelitian sudah tercapai. Adapun tujuan penelitian ini antara lain:

  1. Untuk menganalisa sistem laporan arus kas yang berjalan saat ini pada Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia Employees Club (GEC).

  2. Untuk mengetahui kebutuhan user terhadap sistem informasi laporan arus kas yang sedang berjalan saat ini pada Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia Employees Club (GEC).

  3. Untuk merancang sistem informasi laporan arus kas yang terkomputerisasi pada Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia Employees Club (GEC).

Manfaat Penelitian

Adapun Manfaat dari penelitian ini antara lain :

  1. Mendapatkan informasi yang akurat dan hasil yang efektif serta efisien dari prosedur laporan keuangan yang berjalan pada Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia Employees Club (GEC).

  2. Teridentifikasinya kendala-kendala pada sistem informasi laporan keuangan yang dijadikan dasar untuk menghasilkan informasi yang cepat, tepat dan akurat.

  3. Memberikan kemudahan kepada Anggota Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia Employees Club (GEC) dalam mengolah dan mendata laporan arus kas dengan cepat dan akurat.

  4. Membantu Ketua Umum dan Anggota Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia Employees Club (GEC) dalam pengambilan keputusan.

Ruang Lingkup Penelitian

Untuk mempermudah penulisan skripsi ini agar lebih terarah dan berjalan dengan baik, maka perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah. Untuk menghindari kekeliruan atau kesalahpahaman dan sekaligus untuk memudahkan pembaca dalam memahami penelitian ini, maka penulis perlu membuat batasan masalah dalam penelitian ini, sehingga tidak menimbulkan ketidakjelasan dalam pembahasan selanjutnya. Adapun penelitian ini akan mendeskripsikan prosedur pendaftaran anggota baru, pembuatan laporan petty cash dan laporan arus kas perbulannya.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam pembuatan laporan skripsi menggunakan metode sebagai berikut :

Metode Observasi

Penulis melakukan pengamatan langsung selama dua bulan terhadap proses pencatatan laporan arus kas yang berjalan pada Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia Employees Club (GEC). Kemudian dari pengamatan tersebut, penulis mengumpulkan data yang merupakan sumber informasi yang sangat penting yang dapat membantu menganalisis sistem tersebut.

Metode Wawancara

Metode ini dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab dengan beberapa narasumber seperti Ketua Umum Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia Employees Club (GEC) secara langsung guna memperoleh data yang lebih detail.Penulis juga melakukan wawancara langsung kepada bagian Sekretaris dan Bendahara tentang sistem pencatatan laporan arus kas yang berjalan, apa saja kekurangan pada pencatatan laporan arus kas, bagaimana solusi untuk memperbaiki sistem tersebut serta memperkuat data sebelumnya saat melakukan pengamatan secara langsung.

Metode Pustaka

Metode ini dilakukan untuk mendapatkan informasi dan data dari beberapa sumber (literatur) atau buku untuk kebutuhan penganalisaan yang terkait dengan laporan ini.

Metode Perancangan Sistem

Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode SDLC (System Development Life Cycle). SDLC (Sistem Development Life Cycle) adalah suatu keseluruhan dari sebuah proses perubahan sistem dapat berupa pengembangan atau perubahan system. Metode ini memiliki 5 tahapan, yaitu :

  1. Perancangan (Planning)

    Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumber daya, seperti : perangkat fisik, metode dan anggaran yang sifatnya masih umum. Didalam tahap ini juga dilakukan langkah-langkah berupa : mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mengidentifikasi kendala-kendala sistem dan membuat studi kelayakan.

  2. Analisis (Analysis)

    Pada metode analisis ini penulis menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats) dan PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service).Analisis SWOT adalah suatu metode yang digunakan untuk melihat kondisi pada Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia Employees Club (GEC) baik internal maupun eksternal yang kemudian dijadikan indikator untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terhadap Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia Employees Club (GEC), sehingga dapat membantu terbentuknya penyampaian informasi secara efektif dan efisien.

    Untuk mengidentifikasi masalah, maka harus dilakukan analisis PIECES (Performance, Information, Economic, Control, and Efficiency, Service). Dari analisis ini biasanya didapatkan beberapa masalah utama. Hal ini penting karena biasanya yang muncul dipermukaan bukan masalah utama, tetapi hanya gejala dari masalah utama saja.

    Tahap analisis ini merupakan tahap penelitian atas sistem yang berjalan dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru dengan menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modelling Language) dengan software visual paradigma yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasikan dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OO” (Object Orientied) melaui tahap : Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram yang dilakukan melalui 4 (empat) tahap, yaitu :

    a. Survey terhadap sistem yang berjalan,

    b. Analisa terhadap temuan survey,

    c. Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi melalui 4 (empat) tahapan, yaitu tahap 1 (satu) mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2 (dua) melakukan pengelompokkan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, inessential) selanjutnya tahap 3 (tiga) dengan TOE (Technical, Operational dan Economic) serta tahap final.

    d. Identifikasi persyaratan sistem.

    Hasil analisa kemudian dibuat laporan untuk masukan dalam perancangan sistem yang diusulkan.

  3. Desain (Design)

    Tahap Design yaitu tahap dalam menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML dengan software Visual paradigma yaitu Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Statechart Diagram dan Activity Diagram. Proses design akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, presentasi interface dengan menggunakan Dreamweaver CS5, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya. Konfigurasi sistem dan menyiapkan usulan implementasi.

  4. Testing dan Implementasi (Testing And Implementation)

    Pada penelitian ini, penulis mengajukan pengujian dengan menggunakan Blackbox Testing yaitu metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Metode pengujian Blackbox Testing berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, dan kesalahan performa. Oleh karena itu, penulis menggunakan metode pengujian Blackbox Testing sehingga dapat diketahui apakah sistem sesuai dengan apa yang diharapkan oleh stakeholder. Tahap implementasi adalah tahap dimana rancangan sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan, audit sistem, penjagaan, perbaikan dan pengembangan sistem.

  5. Pemeliharaan (Maintenance)

Setelah melakukan implementasi terhadap sistem baru, tahap berikutnya penjagaan dan pengembangan system.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam memahami lebih jelas tentang penulisan penelitian ini, maka penulis mengelompokkan materi penulisan menjadi empat bab yang masing-masing saling berkaitan satu sama lainnya, sehingga tulisan ini menjadi satu kesatuan yang utuh, keempat bab tersebut yaitu :

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian yang dipergunakan serta sistematika penulisan .

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang teori yang diambil dari beberapa kutipan buku, yang berupa pengertian dan definisi. Bab ini juga menjelaskan teori umum, teori khusus dan definisi lainnya yang berkaitan dengan analisis sistem yang dibahas dan literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab ini berisikan gambaran tentang sejarah Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia Employees Club (GEC), struktur organisasi, penjelesan tentang wewenang dan tanggung jawab, prosedur sistem yang berjalan, analisis sistem berjalan, analisis piranti sistem, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, tata laksana sistem yang berjalan saat ini menggunakan metode UML yang terdiri dari Use Case Diagram dan Activity Diagram. Pada bab ini juga dibahas permasalahan yang dihadapi serta alternatif pemecahan masalah dan juga user requirement yang digambarkan melalui elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan final draft elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan system yang akan diajukan. Perancangan sistem akan dijelaskan dalam prosedur usulan sistem, tata laksana sistem yang diusulkan menggunakan UML, rancangan basis data, rancangan tampilan sistem yang diusulkan, konfigurasi sistem usulan, implementasi yang diusulkan dan Pengujian Black Box. Uraian dari rancangan sistem ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan untuk mengganti sistem yang telah berjalan saat ini.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dari pembahasan penelitian yang dilakukan dan saran yang berkaitan dengan analisis sistem informasi untuk pengembangan lebih lanjut agar tercapai hasil yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

Definisi Perancangan Sistem

Perancangan sistem (design system) merupakan tahap selanjutnya setelah analisa sistem. Setelah mendapatkan gambaran dengan jelas tentang apa yang akan dikerjakan pada tahap analisa sistem, maka dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut.

Menurut Sity Aisyah dalam Jurnal CCIT (2011:203)[1] “Perancangan sistem yaitu tahap untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, yang terdapat 3 (tiga) tahapan perancangan yaitu perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.”

Design system merupakan tahap yang dilakukan setelah melakukan tahap analisis sistem, dan mendapatkan gambaran jelas tentang apa yang harus dilakukan, atau tahap selanjutnya yang harus dilakukan adalah membuat desain sistem.

Menurut Whitten dalam Pujadi yang dikutip dari Jurnal CCIT (2011:189)[2] mengatakan bahwa Desain sistem adalah proses seseorang untuk mendapatkan fokus pada detail dari solusi yang mendasarkan sistem informasi, hal itu juga dapat dikatakan sebagai desain fisik. Untuk efek utama dari desain sistem tunduk untuk memenuhi kebutuhan pengguna sistem dan memberikan capture jelas dan desain yang jelas untuk programmer.

Urutan fase dalam desain sistem adalah :

  1. Desain kontrol, tujuannya bahwa penerapan sistem setelah dapat mencegah kesalahan yang terjadi, kerusakan, sistem yang gagal atau ancaman bahkan sistem keamanan.

  2. Desain output, pada fase ini pelaporan dihasilkan harus sesuai dengan persyaratan yg diperlukan oleh aplikasi pengguna.

  3. Desain input, pada fase ini skema GUI 'S (Graphic User Interface) dibuat untuk efisiensi input data dan keakuratan data.

  4. Desain database adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan sebagian besar interrelates data satu dengan yang lain.

Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam jurnal CCIT Vol.4 No.2 (2011:203)[1] pada metode analisa sistem dan perancangan ini menggunakan metode yang dikenal dengan nama System Development Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dari usaha analisa dan desain. Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut:

  1. Perancangan Sistem

    Dalam tahapan perancangan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi kemahasiswaan dengan teknologi.

  2. Analisa Sistem

    Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.

  3. Perancangan

    Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan suatu aplikasi, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.

  4. Testing

    Setelah sistem berhasil dirancang, langkah selanjutnya adalah pengujian untuk melihat apakah sistem telah dibuat sesuai dengan kebutuhan.Dalam tahap ini, juga dilakukan penyesuaian-penyesuaian akhir.

  5. Implementasi

    Pada tahap ini, program yang telah diuji secara offline kemudian diimplementasikan online dan dipublish secara resmi.

  6. Perawatan

    Langkah terakhir dari SDLC yaitu maintenance dimana pada tahap ini sistem secara sistematis diperbaiki dan ditingkatkan.

Tahapan Perancangan Sistem

Mahdiana (2011:37)[3] berpendapat, “Tahap Perancangan Sistem adalah merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil analisa sistem yang ada, sehingga menghasilkan model sistem baru yang diusulkan.”

Menurut Sutabri (2012:225)[4], tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu:

  1. Rancangan sistem secara umum

    Memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru.

  2. Rancangan sistem secara rinci

Dimaksudkan untuk pemrogram komputer dan ahli teknik lainnya yang akan mengimplementasi sistem.

Adapun tujuan utama dari tahap rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari masing-masing bentuk informasi yang akan dihasilkan.

  2. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem serta fleksibilitas keluaran informasi yang dihasilkan.

  3. Penyusunan perangkat lunak sistem yang berfungsi sebagai sarana pengolahan data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.

  4. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengindentifikasian, analisis, dan evaluasi terhadap aspek-aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang lama.

  5. Penyusunan buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi yang bersangkutan.

Adapun langkah-langkah umum yang harus dilakukan pada tahap rancangan sistem adalah sebagai berikut:

  1. Menyiapkan rancangan sistem yang terperinci analis bekerja sama dengan pemakai mendokumentasikan rancangan sistem baru dengan alat yang dijelaskan dalam modul.

  2. Mengindentifikasikan berbagai alternatif konfigurasi sistem sekarang analis harus mengidentifikasikan konfigurasi (bukan merek atau model) peralatan komputer yang akan memberikan hasil terbaik bagi sistem untuk menyelesaikan pemrosesan.

  3. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem analis bekerjasama dengan manajer, mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja dengan kendala yang ada.

  4. Memilih konfigurasi yang terbaik analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal.Setelah selesai, analisa membuat rekomendasi kepada manajer untuk disetujui.

  5. Menyiapkan usulan penerapan analis menyiapkan usulan penerapan yang mengikhtisarkan tugas penerapan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan dan biayanya.

  6. Menyetujui atau menolak penerapan sistem keputusan untuk terus pada tahap penerapan ini sangat penting karena usaha ini akan sangat berpengaruh terhadap jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biaya, penerapan akan disetujui.

Tujuan Perancangan Sistem

Darmawan (2012:228)[5] mengatakan, Tujuan Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Suprihadi dalam Jurnal CCIT (2013:310)[6] “Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.”

“Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”. (Sutabri, 2012:10)[7].

Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu jaringan kerja yang terdiri dari input, proses dan output yang saling terintegrasi dan saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20)[8], Model umum sebuah sistem adalah input, proses dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (Components System)

    Suatu sistem tidak berada dalam lingkungan yang kosong, tetapi sebuah sistem berada dan berfungsi di dalam lingkungan yang berisi sistem lainnya. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Apabila suatu sistem merupakan salah satu dari komponen sistem lain yang lebih besar, maka akan disebut dengan subsistem, sedangkan sistem yang lebih besar tersebut adalah lingkungannya.

  2. Batasan Sistem (Boundary)

    Batas sistem merupakan pembatas atau pemisah antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

  3. Lingkungan Luar (Environment)

    Lingkungan luar adalah apa pun di luar batas dari sistem yang dapat mempengaruhi operasi sistem, baik pengaruh yang menguntungkan ataupun yang merugikan. Pengaruh yang menguntungkan ini tentunya harus dijaga sehingga akan mendukung kelangsungan operasi sebuah sistem. Sedangkan lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan sebuah sistem.

  4. Mempunyai Penghubung (interface) Antar Komponen

    Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Penghubung inilah yang akan menjadi media yang digunakan data dari masukan (input) hingga keluaran (output). Dengan adanya penghubung, suatu subsistem dapat berinteraksi dan berintegrasi dengan subsistem yang lain membentuk satu kesatuan.

  5. Mempunyai Masukan (input)

    Masukan atau input merupakan energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input), yaitu bahan yang dimasukkan agar sistem tersebut dapat beroperasi dan masukan sinyal (signal input), yaitu masukan yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

  6. Mempunyai Pengolahan (processing)

    Pengolahan (process) merupakan bagian yang melakukan perubahan dari masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.

  7. Mempunyai Sasaran (Objective) dan Tujuan

    Suatu sistem pasti memiliki sasaran (objective) atau tujuan (goal). Apabila sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Tujuan inilah yang mengarahkan suatu sistem.Tanpa adanya tujuan, sistem menjadi tidak terarah dan terkendali.

  8. Mempunyai Keluaran (output)

    Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Keluaran dapat berupa informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya sebagai sisa pembuangan.

  9. Mempunyai Umpan Balik (Feed Back)

    Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (Control) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpangan proses dalam sistem dan mengembalikannya kedalam kondisi normal.

Klasifikasi Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:22)[9],sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

  2. Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berupa pemikiran atau gagasan yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik (physical system) adalah sistem yang ada secara fisik dan dapat dilihat dengan mata.

  3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

  4. Sistem deterministik (deterministic system) adalah suatu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat, misalnya sistem komputer. Sedangkan sistem probabilistik (probabilistic system) adalah sistem yang tak dapat diramal dengan pasti karena mengandung unsur probabilitas.

  5. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

  6. Sistem alamiah adalah sistem yang keberadaannya terjadi karena proses alam, bukan buatan manusia. Sedangkan sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang terjadi melalui rancangan atau campur tangan manusia.

  7. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

  8. Sistem tertutup (closed system) yaitu sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan di luar sistem. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan luar.Sistem ini juga bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak luar. Dalam kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah sistem yang relatif tertutup (relative closed system). Sistem relatif tertutup biasanya mempunyai masukan dan keluaran yang tertentu serta tidak terpengaruh oleh keadaan di luar sistem. Sedangkan sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan luar dan dapat terpengaruh dengan keadaan lingkunga luar. Sistem terbuka menerima input dari subsistem lain dan menghasilkan output untuk subsistem lain. Sistem ini mampu beradaptasi dan memiliki sistem pengendalian yang baik karena lingkungan luar yang bersifat merugikan dapat mengganggu jalannya proses di dalam sistem.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau item. Menurut Suprihadi dalam Jurnal CCIT (2013:310)[6] “Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri-sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah.”

Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (2012:5)[10] “Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”. Data dapat berbentuk nilai yang performat, seperti :


  1. Teks adalah sederhana huruf, angka dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara individual misalnya, artikel koran, majalah dan lain-lain.

  2. Data yang terformat, adalah bentuk suatu format tertentu, misalnya data yang menyatkan tanggal atau jam dan nilai mata uang.

  3. Citra (image) adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa grafik, foto, hasil ronsten dan tanda tangan.

  4. Audio adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrumen musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.

  5. Video adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

Definisi Informasi

Tata Sutabri (2012:29)[11] mengatakan Informasi adalah data yang telah diklasifikasi atai diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

Dalam Jurnal CCIT yang diteliti oleh Maimunah dkk (2012:284)[12], Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan. Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan suatu keputusan.

Kualitas Informasi

Menurut Sutabri (2012:41)[13] “Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat waktu (timeliness) dan relevan (relevance).”

  1. Akurat (accurate)
    Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan.Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

  2. Tepat Pada Waktunya (timeliness)
    Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan tersebut terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.

  3. Relevan (relevance)
    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya. Relevansi informasi untuk orang satu dengan yang lainnya berbeda.

Siklus Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:32)[14] “Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak karena itu perlu diolah lebih lanjut, data diolah melalui suatu model agar menjadi informasi.”

Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan, informasi yang disampaikan kepada pemakai merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam piihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan, memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.

Nilai Informasi

Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya.

Menurut Tata Sutabri (2012:38)[15], Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya, akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan.”

Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak didalam perusahaan.

Lebih lanjut sebagian besar informasi tidak dapat persis ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya. nilai informasi didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

  1. Kemudahan dalam Memperoleh (Accesibility)
    Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.
  2. Sifat Luas dan Kelengkapannya (Comprehensiveness)
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai karena tidak dapat digunakan secara baik.
  3. Ketelitian (Accuracy)
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.
  4. Kecocokan dengan Pengguna (Relevance)
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.
  5. Ketepatan Waktu (Timelines)
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima atau usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.
  6. Kejelasan (Clarity)
    Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.
  7. Fleksibilitas (Flexibility)
    Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manager atau pimpinan pada saat pengambilan keputusan.
  8. Dapat Dibuktikan (Verified)
    Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya.
  9. Tidak Ada Prasangka (Unprejudiced)
    Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.
  10. Dapat Diukur (Measurable)
    Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:46)[16],”Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Menurut Suprihadi dalam jurnal CCIT (2013:310)[6], Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menhasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu.

Dari pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu kegiatan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis dan saling berhubungan untuk tujuan dan penyelesaian masalah tertentu sesuai dengan tujuannya.

Komponen Sistem Informasi

Tata Sutabri (2012:47)[17], Sistem Informasi terdiri dari beberapa komponen-komponen, diantaranya:

  1. Blok Masukan (Input Block)
    Input memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi juga metode-metode untuk menangkap data yang dimasukkan.
  2. Blok Model (Model Block)
    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data.
  3. Blok Keluaran (Output Block)
    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
  4. Blok Teknologi (Technologi Block)
    Teknologi digunakan untuk menerima input, menyimpan, mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan.
  5. Blok Basis Data (Database Block)
    Basis Data (database) merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya.
  6. Blok Kendali (Control Block)
    Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Yakub (2012:142)[10] mengatakan bahwa Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business process), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business solution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).

Menurut Tata Sutabri (2012:220)[18], tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem. Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tahapan analisa sistem dapat dilakukan sebelum dibuat tahapan rancangan sistem, dan analisa sistem sangat penting dilakukan agar menghindari kesalahan yang akan timbul ditahapan selanjutnya.


Tahapan Analisis Sistem

Menurut Henderi dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322)[19] “Tahapan analisis sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di buat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

Konsep dasar Database

Pengertian Basis Data (Database)

Menurut Rahardja dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 No.3 (2011:238)[20], "Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu."Database digunakan untuk menyimpan data agar data tersebut dapat dimanipulasi dengan mudah, terjamin keakuratannya, efisien dalam penyimpanannya, dan tentu saja dapat dengan mudah untuk diakses kembali.

Menurut Helmi Kurniawan dan Iwan Fitrianto Rahmad dalam jurnal CCIT Vol 5 No.2 (2012:193)[21], “Basis data (Database) terdiri dari semua fakta yang diperlukan, dimana fakta-fakta tersebut digunakan untuk memenuhi kondisi dari kaidah-kaidah dalam sistem. Basis data menyimpan semua fakta, baik fakta awal pada saat sistem mulai beroperasi, maupun fakta-fakta yang diperoleh pada saat proses penarikan kesimpulan sedang dilaksanakan. Basis data digunakan untuk menyimpan data hasil observasi dan data lain yang dibutuhkan selama pemrosesan.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi informasi dari basis data tersebut.

Database sering didefinisikan sebagai kumpulan data yang terkait. Secara teknis, yang berada dalam sebuah database adalah sekumpulan tabel atau objek lain seperti indeks view dan lain-lain. Tujuan utama pembuatan database adalah untuk memudahkan dalam mengakses data. Data dapat ditambahkan, diubah, dihapus atau dibaca dengan relatif mudah dan cepat.

Elisitasi

Menurut Guritno (2011:302)[22] “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.

Tahapan Elisitasi

Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu:

ol>
  • Elisitasi Tahap I
    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  • Elisitasi Tahap II
    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.
    1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
  • Elisitasi Tahap III
    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:
    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.
    4. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

      1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
      2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan
      3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan
  • Final Draft Elisitasi
    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.
  • </ol>

    Teori Khusus

    Laporan Arus Kas

    Pengertian Laporan Arus Kas

    Jenis-Jenis Bukti Transaksi

    Konsep Dasar Analisa SWOT

    Pengertian Analisa SWOT

    Jenis-Jenis Penelitian

    Konsep Dasar Analisa PIECES

    Pengertian Analisa PIECES

    Aplikasi Web

    HTML (Hyper Text Modelling Language)

    Unified Modelling Language (UML)

    MySQL

    XAMMP

    Konsep Dasar Adobe Dreamweaver CS5

    Konsep Dasar Black Box

    Konsep Dasar Literature Review

    Literature Review

    BAB III

    ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Sejarah Umum Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia

    Visi dan Misi Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia

    Struktur Organisasi Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia

    Tugas dan Wewenang Serikat Pekerja PT GMF AeroAsia

    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    Prosedur Sistem Yang Berjalan

    Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

    Analisa Sistem berjalan

    Metode Analisa Sistem

    Analisis Batasan Sistem

    Analisis Kebutuhan Sistem

    Permasalahan Yang Dihadapi

    Alternatif Pemecahan Masalah

    Analisis Piranti Sistem

    Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

    Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

    Hak Akses (Brainware)

    User Requirement

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi Tahap III

    Final Draft Elisitasi

    BAB IV

    RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Prosedur Usulan Sistem

    Tata Laksana Sistem Yang Diusulkan

    Rancangan Basis Data

    Rancangan Tampilan Sistem Yang Diusulkan

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Implementasi Yang Diusulkan

    Pengujian Black Box

    Rancangan Waktu

    Jadwal Kegiatan

    Anggaran

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Kesimpulan

    Saran

    DAFTAR PUSTAKA

    1. 1,0 1,1 Aisyah, Sity, Nawang Kalbuana. 2011. Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME. Vol. 4 No. 2-Januari 2011 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
    2. Pujadi, Tri.2011. Design Computer-Based Application For Recruitment And Selection Employee At PT Indonesia Telemedia. Vol. 4 No.2 Januari 2011 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
    3. Mahdiana, Deni. 2011. Analisa dan Rancangan Sistem Informasi Pengadaan Barang dengan Metodologi Berorientasi Obyek Studi Kasus PT. Liga Indonesia. Jakarta:Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur
    4. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Sistem Informasi. Yogyakarta: CV Andi Offset.
    5. Darmawan, Deni 2012. Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
    6. 6,0 6,1 6,2 Suprihadi. 2013. Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller. Vol.6 No.3 - Mei 2013 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
    7. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Sistem Informasi. Yogyakarta: CV Andi Offset.
    8. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Sistem Informasi. Yogyakarta: CV Andi Offset.
    9. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Sistem Informasi. Yogyakarta: CV Andi Offset.
    10. 10,0 10,1 Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
    11. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Sistem Informasi. Yogyakarta: CV Andi Offset.
    12. Maimunah, dkk. 2012. Media Company Profile Sebagai Penunjang Informasi dan Promosi. Journal CCIT Vol-5 No.3 – Mei 2012 STMIK Raharja
    13. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Sistem Informasi. Yogyakarta: CV Andi Offset.
    14. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Sistem Informasi. Yogyakarta: CV Andi Offset.
    15. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Sistem Informasi. Yogyakarta: CV Andi Offset.
    16. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Sistem Informasi. Yogyakarta: CV Andi Offset.
    17. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Sistem Informasi. Yogyakarta: CV Andi Offset.
    18. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Sistem Informasi. Yogyakarta: CV Andi Offset.
    19. Henderi, dkk. 2011. Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 4, No.3.
    20. Untung Rahardja, Hidayati, Mia Novalia. 2011. Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Methode DMQ Base Level. Vol. 4 No.3 Mei 2011 ISSN: 1978-8282
    21. Kurniawan, dkk. 2011. Perancangan Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Penyakit Pada Tanaman Cabe Dengan Metode Certainty Factor. Jurnal CCIT.Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 5 No. 2, Oktober 2011.
    22. Suryo Guritno, Sudaryono, dan Untung Rahardja. 2011. Teory and Application of IT Research.: Metodelogi Penelitian Teknologi Informasi.Yogyakarta: CV ANDI OFFSET.


    DAFTAR LAMPIRAN

    LAMPIRAN A :

    1.Lampiran Surat Pengantar Skripsi.

    2. Lampiran Validasi Skripsi.

    3.Surat Keterangan Observasi.

    4. Formulir Permohonan Penggantian Judul.

    5. Daftar Nilai.

    6.Kartu Bimbingan Skripsi (Pembimbing 1)

    7.Kartu Bimbingan Skripsi (Pembimbing 2)

    8.Kartu Bimbingan Grup

    9. Formulir Seminar Proposal

    10.Kwitansi Pembayaran Skripsi

    11. Kwitansi Pembayaran Sidang

    12. Kwitansi Pembayaran Raharja Career

    13. Sertifikat PROSPEK

    14. Sertifikat TOEFL

    15.Sertifikat IT INTERNASIONAL

    16.Sertifikat Nasional

    17.Sertifikat Pelatihan REC

    18. Final Draft Elisitasi

    19. Katalog Produk

    20. Daftar Riwayat Hidup

    LAMPIRAN B :

    1. Form Pertemuan Stakeholder Skripsi

    2.Form Wawancara

    3.Surat Keterangan Implementasi Program

    4.Surat Keterangan Hibah

    LAMPIRAN C :

    1.Formulir Pendaftaran Anggota

    2. Laporan Kas

    3.Laporan Petty Cash

    4. Kartu Anggota GEC

    Contributors

    Tiara Sugiarti