SI1233472727

Dari widuri
Revisi per 5 Agustus 2016 04.56 oleh Asep (bicara | kontrib) (Sistematika Penulisan)


Lompat ke: navigasi, cari

PENDETEKSI DEBIT BENSIN BERBASIS INTERNET OF

THINGS DENGAN MENGGUNAKAN ESP8266

PADA SPBU PERTAMINA


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1233472727
NAMA
: Asep Nugraha Permana


JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI CCIT

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2016

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENDETEKSI DEBIT BENSIN BERBASIS INTERNET OF

THINGS DENGAN MENGGUNAKAN ESP8266

PADA SPBU PERTAMINA

Disusun Oleh :

NIM
: 1233472727
Nama
: Asep Nugraha Permana
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: CCIT

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Komputer
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Ferry Sudarto, S.Kom, M.Pd)
NIP : 99001
       
NIP : 10001

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENDETEKSI DEBIT BENSIN BERBASIS INTERNET OF

THINGS DENGAN MENGGUNAKAN ESP8266

PADA SPBU PERTAMINA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1233472727
Nama
: Asep Nugraha Permana

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

Disetujui Oleh :

Tangerang, 2016

us
Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
()
   
()
NID :
   
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PENDETEKSI DEBIT BENSIN BERBASIS INTERNET OF

THINGS DENGAN MENGGUNAKAN ESP8266

PADA SPBU PERTAMINA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1233472727
Nama
: Asep Nugraha Permana

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Sistem Komputer

Tahun Akademik 2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PENDETEKSI DEBIT BENSIN BERBASIS INTERNET OF

THINGS DENGAN MENGGUNAKAN ESP8266

PADA SPBU PERTAMINA

Disusun Oleh :

NIM
: 1233472727
Nama
: Asep Nugraha Permana
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: CCIT

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 2016

 
 
 
 
 
Asep Nugraha Permana
NIM : 1233472727

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Aspek Teknologi sangat dibutuhkan dalam kehidupan sekarang ini. Stasiun Pengisian Bahan Bakar SPBU adalah tempat di mana kendaraan bermotor dapat memperoleh bahan bakar.. Teknologi yang diterapkan di SPBU saat ini sudah cukup baik. Pada sistem pengontrolan tangki penampung BBM yang masih manual sering tidak terkontrol sehingga persedian BBM tidak valid. Internet of Things, atau dikenal juga dengan IoT, sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus-menerus. Dengan adanya koneksi internet dan sensor ultrasonic yang terkoneksi dengan internet memudahkan pemilik SPBU mengetahui sisa BBM di tangki penampungan secara valid dan reriable yang dapat diakses dimanapun dengan website ubidots.


Kata Kunci:Internet Of Things , Ubidots, Sensor Ultrasonik, Nodemcu.

ABSTRACT

This aspect of the technology is urgently needed in this present life. Fueling station GAS STATION is a place where motorists can obtain fuel.. The technologies applied in the GAS STATION it's been pretty good. On the system of controlling the FUEL reservoir tank that is still often not controlled so that the manual preparation of FUEL is not valid. Internet of Things, also known as IoT, a concept that aims to extend the benefits of internet connectivity that connect on an ongoing basis. With the internet connection and ultrasonic sensors which are connected with the internet make it easier for the owner of the GAS STATION. knows the rest of the FUEL tank in the shelter are valid and reriable that can be accessed anywhere with the website ubidots.


Keywords :Keywords: Internet Of Things , Ubidots, Ultrasonik sensor, Nodemcu.

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Stasiun Pengisian Bahan Bakar adalah tempat di mana kendaraan bermotor dapat memperoleh bahan bakar. Di Indonesia, Stasiun Pengisian Bahan Bakar dikenal dengan nama SPBU (singkatan dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum). Masyarakat juga memiliki sebutan lain bagi SPBU, misalnya di kebanyakan daerah, SPBU disebut Pom Bensin yang adalah singkatan dari Pompa Bensin.

Teknologi yang diterapakan di SPBU saat ini sudah cukup baik. Dengan menggunakan teknologi mikrokontroler memungkinkan berkembangnya berbagai macam jenis sistem yang mudah dikontrol. Tidak lepas dari hal tersebut perkembangan sistem yang umumnya berbasis komputer dan sistem terkontrol yang menggunakan mikrokontroller sudah sangat maju pada jaman sekarang ini. Sistem pengontrolan tangki penampung BBM yang masih manual sering tidak terkontrol sehingga persedian BBM tidak diketahui secara pasti. Banyaknya penjual bahan bakar kendaraan bermotor pada saat ini dengan menggunakan metode input manual dengan nominal, dalam pengisiannya petugas SPBU menginput jumlah per-liter yang akan dibeli dan cara ini sering terjadi kesalahan dalam penginputan jumlah yang akan dikeluarkan mengakibatkan kerugian pada petugas SPBU.

Saat ini dengan berkembangnya teknologi yang sangat pesat, alat komunikasi sangat berperan penting dan peralatan kontrol sangat diperlukan dalam peningkatan produksi dalam suatu bidang industri/perdagangan. Alat Pengontrolan berbasis mikrokontroller telah menghasilkan banyak metode yang sangat maju seiring dengan berkembangnya teknologi. Kemajuan teknologi tersebut pada tahun 2016 ini komunikasi bukan hanya digunakan untuk komunikasi antar sesama manusia saja, melainkan antara manusia dengan alat-alat kontrol melalui jaringan internet, seperti pengisian bensin bersistem RFID berbasis Aplikasi dengan menggunakan ESP8266 kartu RFID dan sebuah aplikasi yang terkoneksi dengan internet.

RFID sebagai perintah untuk memasukkan berapa jumlah liter BBM yang ingin dikeluarkan/dibeli, dengan Aplikasi yang terkoneksi dengan internet memudahkan pemilik SPBU mengetahui sisa BBM ditengki penampungan. ESP8266 pada sistem ini menyimpan perintah pada mikrokontroller sebagai otak dari Sistem pengisian BBM. Perlunya pemahaman tentang komponen-komponen elektronika sangat dibutuhkan. Pada sistem ini untuk melakukan akses mesin dan mengontrol keluaran BBM harus mengakses dan mengontrolnya menggunakan RFID sesuai dengan permintaan konsumen tersebut dengan cara menscan kartu RFID pada Scaner RFID dan perintah itu akan masuk pada mikrokontroller sebagai otak perintah untuk keluarannya BBM. Selanjutnya akan ada database yg akan dikirim melalui jaringan internet database yang tersimpan dijaringan internet dapat diakses melaluai aplikasi secara online untuk mengetahui jumlah yang sudah dikeluarkan dan sisa debit dipenampungan BBM.

Berdasarkan permasalah diatas penelitaian ini berjudul PENDETEKSI DEBIT PENGISIAN BBM SISTEM RFID BERBASIS APLIKASI PADA SPBU PERTAMINA. Dengan adanya Penelitian ini di harapkan dapat mengurangi resiko kesalahan petugas dalam penginputan jumlah liter dan aplikasi mempermudah pemilik mengetahui debit dipenampungan BBM yang dapet diakses melalui aplikasi.

Perumusan Masalah

Kendala yang dihadapi oleh perusahaan Sistem pengontrolan penampungan BBM yang masih manual sering tidak terkontrol sehingga persedian BBM tidak diketahui secara pasti. Dengan menggunakan metode input manual berupa nominal, sering terjadi kesalahan dalam penginputan jumlah pembelian oleh petugas SPBU.

  1. Bagaimana merancang dan membangun Pendeteksi debit pengisian BBM sistem RFID berbasis aplikasi pada SPBU pertamina?

  2. Bagaimana ESP8266 dapat memproses database?

  3. Bagaimana cara kerja alat Pendeteksi debit pengisian BBM sistem RFID berbasis aplikasi pada SPBU pertamina?

Ruang Lingkup Penelitian

Supaya pembahasan dari perancangan dan pembuatan Pendeteksi debit pengisian BBM sistem RFID berbasis aplikasi pada SPBU pertamina tidak terlalu meluas maka penyusun perlu membuat batasan-batasan masalah yang meliputi :

  1. Alat ini dirancang untuk mempermudah transaksi dalam pembelian bensin.

  2. Mikrokontroler yang digunakan adalah ESP8266.

  3. Disimulasikan dengan prototipe miniatur pom bensin.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan Individual

  1. Memenuhi syarat kelulusan untuk jenjang Strata (S1).

  2. Mengimplementasikan dan menerapkan ilmu teknologi informasi dan komunikasi khususnya yang didapatkan selama masa perkuliahan.

  3. Memberikan kepuasan karena dapat menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat.

Tujuan Fungsional

  1. .Membuat pengisian bensin berbasis RFID supaya lebih efisien dalam bertransaksi.

  2. Membuat mekanisme pengisian bensin berbasis RFID yang dapat bekerja dengan baik, serta mampu merekapitulasi penjualan secara otomatis.

Tujuan Operasional

  1. Membantu menyelesaikan masalah saat yang sering dihadapi petugas pada saat pengisian bensin.

  2. Merancang sistem pengisian bensin bebasis RFID agar dapat terhubung ke internet sehingga debit BBM pada tangki penampung dapat di akses dimanapun oleh pemilik SPBU.

Manfaat Penelitian

1. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Individual

  1. Dapat mengembangkan ilmu yang penulis dapatkan selama perkuliahan.

  2. Bentuk apresiasi dan kontribusi bagi pengembang teknologi aplikasi di bidang teknologi informasi dan komunikasi.

  3. Memaksimalkan dan meningkatkan inovasi dan kreatifitas dalam menciptakan sebuah karya yang mengimplementasikan ilmu teknologi informasi dan komunikasi.

2. Manfaat Fungsional

  1. Mempermudah petugas SPBU dalam melakukan tugasnya supaya mengurangi resiko saat bertransaksi.

  2. Mampu meringakan proses pekerjaan dan mampu membantu untuk menggantikan tugas manusia yang berhubungan dengan tugas fisik.

3. Manfaat Operasional

  1. Alat ini diharapkan bisa digunakan untuk pengoperasian pengisian bensin dengan waktu yang lebih singkat.

  2. Diharapkan para petugas SPBU tidak lagi keteteran dalan melayanin konsumen dalam jumlah banyak.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

1. Metode Observasi (Pengamatan)

Merupakan metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan selama 3 bulan di lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan pada SPBU Pertamina Tangerang yang menjadi lokasi penelitian guna memperoleh data dan keterangan yang berhubungan dengan jenis penelitian. Adapun data yang saya ambil adalah sejarah, visi, misi, tujuan dan struktur organisasi pada SPBU Tangerang.

2. Wawancara

Pada metode ini penulis melakukan proses tanya jawab kepada beberapa narasumber pada objek penelitian yaitu SPBU Pertamina. Dalam hal ini proses tanya jawab dilakukan langsung kepada Pemilik SPBU di kantor instansi tersebut. Yang dikeluhkan oleh stakeholder adalah Rekapitulasi penjulan yang masih manual dan seringnya terjadi kesalahan yang dilakuakan oleh petugas SPBU dalan berteransaksi.

3. Studi Pustaka

Studi Pustaka adalah segala upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. Informasi ini diperoleh dari buku-buku, laporan penelitian, tesis atau disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan dan sumber-sumber lain.Pada metode ini penulis akan mendapatkan informasi dengan mempelajari buku-bukudan literature yang ada. Pada metode ini penulis akan mendapatkan informasi dengan memepelajari buku- buku dan literatur yang ada seperti CCIT Journal Perguruan Tinggi Raharja.

Metode Perancangan

Dalam melakukan perancangan penulis menggunakan metode Sistem Flowchart, dikarenakan dengan metode ini memudahkan untuk memvisualisasikan sistem yang akan dibangun. Untuk perancangan program, mengunakan program Flowchart, karena bisa memperlihatkan secara rinci langkah-langkah dari proses program itu sendiri.

Metode Prototipe

Metode prototipe yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode rapid throwaway prototyping karena dengan metode ini sistem yang dibangun dari awal dapat disempurnakan pada tahap awal pengembangan sistem tersebut.

Sistematika Penulisan

Dalam laporan skripsi ini penulis membagi beberapa bab untuk mempermudah penulis dalam menyusun dan mempermudah bagi pembaca uraian singkat untuk memahami, yang mana tiap-tiap bab terdiri dari sub bab yang merupakan penjelasan dari bab sebelumnya, berikut uraian singkat dari setiap bab.

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab kedua ini berisi landasan teori sebagai konsep dasar dalam penyusunan alat dan beberapa definisi yang sesuai dengan penelitian sehingga menghasilkan karya yang bernilai ilmiah dan memiliki daya guna. Yang bersumber dari buku, junal serta literatur review.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum perusahaan yang terdiri dari sejarah singkat Perguruan Tinggi Raharja, visi, misi dan tujuan perusahaan, struktur organisasi dan wewenang serta tanggung jawab, komponen yang digunakan berikut pembahasannya.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian dari prototype yang telah di rancang kemudian di lakukan pengujian atas kinerja dari sistem dan analisa terhadap komunikasi antara, node mcu, smartphone dan internet sebagai media interface untuk menjalankan monitoring ketinggian air tersebut.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan, saran dan kesan dari pembuatan alat dan laporan sebagai upaya untuk perbaikan kedepan.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Menurut Darmawan (2013:4), “sistem adalah kumpulan atau grup dari bagian atau komponen apa pun baik fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan”.

Menurut Sutabri (2012:6), “sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara teroganisasi berdasar fungsi-fungsinya menjadi satu kesatuan.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:20), "sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem". Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

Komponen Sistem (Components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat-sifat sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar yang disebut dengan Supra sistem.


Batasan Sistem (Boundary)
Ruang lingkup sistem yang merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.


Lingkungan Luar Sistem (Environtment)
Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi bagi sistem tersebut, yang dengan demikian lingkungan luar tersebut harus selalu dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.


Penghubung Sistem (Interface)
Media yang menghubung sistem dengan subsistem yang lainya disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem kesubsistem yang lain. Keluaran suatu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lain dengan melewati penghubung. Dengan demikian terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.


Masukan Sistem (Input)
Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Sebagai contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer. Sementara “data” adalah signal input yang akan diolah menjadi informasi.


Keluaran Sistem (Output)
Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain. Seperti contoh sistem informasi, keluaran yang dihasilkan adalah informasi, di mana informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitemlainnya.


Pengolahan Sistem (Procces)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Sebagai contoh, sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.


Sasaran Sistem (Objective)
Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Sumber: Sutabri (2012:14)

Gambar 2.1 Karateristik Sistem

3. Klasifikasi Sistem

Menurut Sutabri (2012:22), "sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi di dalam sistem tersebut". Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, seperti:

  1. Sistem abstrak dan sistem fisik

  2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atauide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran tentang antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, seperti sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, administrasi personalia, dan lain sebagainya.

  3. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

  4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alamiah, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan hubungan manusia dengan mesin, yang disebut human machine system. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contohnya, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  5. Sistem deterministik dan sistem probabilistik

  6. Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministik. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi, karena mengandung unsur probabilitas.

  7. Sistem terbuka dan sistem tertutup

  8. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa ada campur tangan dari pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya, yang menerima masukandan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

4. Daur Hidup Sistem

Menurut Sutabri (2012:20), "siklus Hidup Sistem (system life cycle) adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. Fase atau tahapan dari daur hidup suatu sistem", meliputi:

  1. Mengenali Adanya Kebutuhan

  2. Sebelum segala sesuatunya terjadi, pastilah terlebih dahulu timbul suatu kebutuhan atau problema yang harus dapat dikenali sebagaimana adanya. Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil pengembangan dari organisasi. Volume kebutuhan itu meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada. Semua kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah dan efektivitasnya.

  3. Pembangunan Sistem

  4. Suatu proses atau seperangkat prosedur yang harus diikuti guna menganalisa kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

  5. Pemasangan Sistem

  6. Setalah tahap pembangunan sistem selesai, kemudian sistem akan dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur hidup sistem, di mana peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional adalah pemasangan sistem, yang merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan sistem.

  7. Pengoperasian Sistem

  8. Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan organisasi ditunjang oleh sistem informasi selalu mengalami perubahan karena pertumbuhan kegiatan, perubahan peraturan dan kebijaksanaan ataupun kemajuan teknologi. Untuk mengatasi perubahan tersebut, sistem harus diperbaiki atau diperbaharui.

  9. Sistem Menjadi Usang

  10. Kadang-kadang perubahan yang terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan pada sistem yang berjalan. Tiba saat di mana secara ekonomis dan teknis, sistem yang ada sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya.

Sumber: Sutabri (2012:21)

Gambar 2.2 Daur Hidup Sistem

Konsep Dasar Data

1. Definisi Data

Menurut Sutabri (2012:1), “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”.

Menurut Darmawan (2013:1), “Data adalah fakta atau apa pun yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukkan fakta.

2. Klasifikasi Data

Menurut Sutabri (2012:3), data dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat dan sumber:

a. Klasifikasi data menurut JENIS DATA

  1. Data Hitung (Enumeration/Counting Data).Data hitung adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu.

  2. Data Ukur (Measurement Data) Data ukur adalah data yang menunjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu.

a. Klasifikasi data menurut SIFAT DATA

  1. Data Kuantitatif (Quantitative Data) Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.

  2. Data Kualitatif (Qualitative Data) Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu.

a. Klasifikasi data menurut SUMBER DATA

  1. Data Internal (Internal Data) Data internal adalah data yang asli,artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.

  2. Data Eksternal (External Data) Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja mengunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain.

Data eksternal ini terdiri dari 2 jenis yaitu:

a. Data Eksternal Primer (Primary External Data)

Data eksternal primer adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni orang yang melakukan observasi sendiri.

b. Data Eksternal Sekunder (Secondary External Data)

Data eksternal sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Contributors

Asep, SI1233472819