SI1122469211: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Konsep Dasar Dokumen Digital)
(Konsep Dasar Analisa SWOT)
Baris 570: Baris 570:
 
==Konsep Dasar Analisa SWOT==
 
==Konsep Dasar Analisa SWOT==
 
===Definisi Analisa SWOT===
 
===Definisi Analisa SWOT===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Rangkuti  (2011:199), penelitian menentukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan  oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan  dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan darilingkungan internal <em>strengths dan weakness</em> serta lingkungan  eksternal <em>opportunities dan threats</em> yang dihadapi dunia bisnis. Analisa SWOT membandingkan antara faktor eksternal  peluang (<em>opportunities</em>) dan ancaman (<em>threats</em>) dengan faktor internal kekuatan  (<em>strengths</em>) dan kelemahan (<em>weakness</em>). Analisa ini terbagi atas  empat komponen dasar yaitu&nbsp;:</p></div><ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Kuadran 1</p></li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Ini merupakan  situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan  kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang dan yang ada. Strategi yang harus  ditetapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang  agresif (<em>Growth Oriented Strategy</em>).</p></div><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Kuadran 2</p></li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk atau pasar).</p></div><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Kuadran 3</p></li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan question mark pada BCG matriks. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Misalnya, Apple menggunakan strategi peninjauan kembali teknologi yang digunakan dengan cara menawarkan produk-produk baru dalam industri microcomputer.</p></div><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Kuadran 4</p></li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Ini merupakan situasai yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.</p></div></ol><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Yusmini (2011:68), "Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis dengan mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis terhadap kekuatan-kekuatan (Strengths) dan kelemahan-kelemahan (Weakness) suatu lembaga atau organisasi dan kesempatan-kesempatan (Oportunities) serta ancaman-ancaman (Threats) dari lingkungan untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats)."</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakandiatas, maka dapat disimpulkan Analisis SWOT menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan dapat disesuaikandengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.</p></div>
 
===Tujuan Analisa SWOT===
 
===Tujuan Analisa SWOT===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Rangkuti (2011:197), tujuan analisa SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi.</p></div>
 +
 +
 
===Pendekatan Pemecahan Masalah===
 
===Pendekatan Pemecahan Masalah===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Rangkuti (2011:197), tujuan analisa SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi.</p></div><ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2"><em>Product</em> : produk atau jasa yang ditawarkan kepada pasar untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.</p></li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2"><em>Price</em>: biaya yang harus dikeluarkan konsumen untuk memperoleh produk atau jasa yang ditawarkan.</p></li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2"><em>Place</em>: lokasi dimana produk atau jasa tersedia.</p></li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2"><em>Promotion</em> : aktivitas untuk mengkomunikasikan produk atau jasa yang ditawarkan.</p></li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2"><em>People</em> : orang yang berperan dalam pelayanan produk atau jasa.</p></li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2"><em>Process</em>: proses terjadinya kontak antara konsumen dengan pihak penyedia produk atau jasa.</p></li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2"><em>Physical Evidence</em> : bukti fisik yangmempengaruhi penilaian konsumen terhadap produk atau jasa.</p></li></ol>
  
 
==Konsep Dasar Database==
 
==Konsep Dasar Database==

Revisi per 6 Februari 2015 12.05

ARTIFICIAL INTELLIGENCE DALAM MEMBANDINGKAN 2 DOKUMEN UNTUK

MENGUKUR PROSENTASE TINGKAT KEMIRIPAN, STUDI KASUS: PADA TEKNIK INFORMATIKA DI

PERGURUAN TINGGI RAHARJA


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1122469211
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2014)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

ARTIFICIAL INTELLIGENCE DALAM MEMBANDINGKAN DOKUMEN UNTUK MENGUKUR

PROSENTASE TINGKAT KEMIRIPAN,STUDI KASUS: PADA TEKNIK INFORMATIKA DI

PERGURUAN TINGGI RAHARJA

Disusun Oleh :

NIM
: 1122469211
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2015

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 001405

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

ARTIFICIAL INTELLIGENCE DALAM MEMBANDINGKAN DOKUMEN UNTUK MENGUKUR

PROSENTASE TINGKAT KEMIRIPAN,STUDI KASUS: PADA TEKNIK INFORMATIKA DI

PERGURUAN TINGGI RAHARJA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1122469211
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2015

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Junaidi, M.Kom)
   
(Himawan, M.Kom)
NID : 001405
   
NID : 12012

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

ARTIFICIAL INTELLIGENCE DALAM MEMBANDINGKAN DOKUMEN UNTUK MENGUKUR

PROSENTASE TINGKAT KEMIRIPAN,STUDI KASUS: PADA TEKNIK INFORMATIKA DI

PERGURUAN TINGGI RAHARJA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1122469211
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2013/2014

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2015

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

ARTIFICIAL INTELLIGENCE DALAM MEMBANDINGKAN DOKUMEN UNTUK MENGUKUR

PROSENTASE TINGKAT KEMIRIPAN,STUDI KASUS: PADA TEKNIK INFORMATIKA DI

PERGURUAN TINGGI RAHARJA

Disusun Oleh :

NIM
: 1122469211
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2015

 
 
 
 
 
NIM : 1122469211

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Dalam dunia pendidikan terkadang terjadi praktik plagiatrisme / penjiplakan hasil dari penelitian dan penulisan. Plagiatrisme atau yang sering di sebut dengan tindakan plagiat adalah penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri. Seperti mahasiswa yang sedang membuat penulisan ilmiah skripsi, terjadi tindakan plagiat dalam menyalin data (copy and paste). Adanya persamaan judul penulisan ilmiah skripsi antar mahasiswa membuat mahasiswa melakukan penyalinan data atau teks, sehingga memicu terjadinya penulisan ilmiah yang sama karena bersumber dari data yang sama, hal ini juga di dukung melimpahnya sumber informasi di internet. Untuk mendeteksi adanya tingkat kesamaan sumber data dokumen dan source code dapat dilakukan beberapa pendekatan yang sudah banyak di pakai. Pada penelitian ini akan di paparkan beberapa metode pendeteksi plagiat, sebagai solusi dari masalah tindakan plagiat yang telah terjadi selama ini. Dengan adanya beberapa metode pendekatan yang sudah banyak dipakai otomatis untuk mendeteksi tindakan plagiat, seperti Algoritma Winnowing, Algoritma Jaro-Winkler dan Algoritma Rabin-Karp diharapkan dapat menghasilkan prosentasi akurasi yang tinggi, hal ini dimungkinkan masing-masing pendekatan memiliki beberapa kelemahan dan kelebihan. Analisa model dapat menciptakan prosentasi kemiripan yang tinggi dalam membandingkan dokumen karena antara pendekatan yang satu dengan yang lainnya bisa saling menutupi kekurangan.


Kata Kunci: plagiatrisme dokumen, winnowing, jaro-winkler, rabin-karp, collaborative methods

ABSTRACT

In the world of education sometimes occurs practice plagiatrisme / plagiarism results of research and writing. Plagiatrisme or who is often called the act of plagiarism is plagiarism or making bouquets, opinions, etc. from others and make it as their own essays and opinion. Like the students who are making scientific writing thesis, an act of plagiarism in copying the data (copy and paste). The similarity between the title of scientific writing thesis students make students make copies of data or text, thus causing the same scientific writing as sourced from the same data, it also boosted the abundance of resources on the internet. To detect the level of similarity data source document and source code to do some of the approaches that have been widely in use. In this study will describe several methods of detecting plagiarism, as the solution of problems that plagiarism has occurred over the years. By there several methods that have been widely used approach automatically to detect plagiarism, such as the Winnowing algorithm, Jaro-Winkler algorithm and Rabin-Karp algorithm is expected to yield a high percentage of accuracy, it is possible each approach has some drawbacks and advantages. Analisa can create a model of a high percentage of similarity in comparing documents because of the approach one another with each other to cover the shortfall.


Keywords : plagiatrisme documents , Winnowing , Jaro - Winkler , Rabin - Karp , collaborative methods

KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Skripsi Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika, sekaligus Dosen pembimbing I dan Stackholder.
  4. Bapak Himawan, M.Kom Selaku Dosen Pembimbing II.
  5. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  6. Kepada Ade Setiadi yang senantiasa membantu, memberi motivasi dan semangat agar laporan ini selesai dengan baik.
  7. Kepada Teman-teman terdekat dan semua pihak yang mendukung yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Lebih khusus tak lupa penulis ucapkan kepada kedua Orang Tua dan keluarga, yang selalu memberi motivasi dan semangat, baik moril maupun materil dan do’a untuk keberhasilan penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Akhir kata dari saya dan semua pihak yang telah membantu terwujudnya karya tulis ini, semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan hidayahnya Amin.


Tangerang, Januari 2015
FIFIT ALFIAH
NIM. 1122469211

Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam dunia pendidikan terkadang sering terjadi praktik plagiarisme (penjiplakan) dalam penelitian dan penulisan ilmiah bagi mahasiswa. Penjiplakan atau plagiat menurut Permendiknas, (Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi, No 7, Pasal 1 ayat 1 2010) Plagiarisme atau yang sering di sebut dengan tindakan plagiat adalah penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri.

Penjiplakan di dunia pendidikan,(Universitas Pendidikan Indonesia 2012: 1-15) biasa terjadi jika seperti mahasiswa yang sedang membuat penulisan ilmiah terjadi tindakan plagiat dalam menyalin data (copy and paste) skripsi dengan banyaknya fasilitas internet, memudahkan para mahasiswa untuk melakukan tindakan plagiat.

Tindak plagiat kerap muncul dalam berbagai versi ada yang melakukan pengambilan keseluruhan dokumen karya orang lain dan menyebutnya karya sendiri, ada yang menulis kembali menerbitkannya, ada yang hanya menggunakan sebagian karya orang lain dengan mengabung-gabungkan beberapa karya orang lain.

Penulisan karya tulis ilmiah adalah kasus paling banyak terjadinya tindakan plagiat dalam dunia pendidikan yang dilakukan mahasiswa dan pengajar (Pikiran Rakyat, 2/3/212), karena teknologi yang menunjang dan adanya kemiripan judul penulisan ilmiah antar mahasiswa, sehingga membuat mahasiswa melakukan penyalinan teks atau data (copy and paste) pa da penulisan ilmiah skripsi sehingga memungkinkan terjadinya penulisan ilmiah yang sama karena bersumber dari data yang sama dengan melimpahnya segala sumber informasi hanya dengan mengakses internet membuat semakin banyaknya jenis plagiat dalam segala bentuk.

Berbagai macam cara telah dilakukan oleh para peneliti untuk mengurangi tindakan plagiat. Untuk meminimalisasi praktik plagiarisme, diperlukan pendeteksian terhadap penulisan sebuah karya tulis. Oleh karena itu perlu dibuat sebuah algoritma dalam bentuk aplikasi yang dapat mendeteksi kemiripan sebuah dokumen dengan dokumen lainnya yang dijadikan sebagai pembanding. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mencoba untuk melakukan analisis dan kajian terhadap adanya tindakan plagiat pada dokumen penulisan ilmiah dengan judul " Artificial Intelligence dalam membandingkan dokumen untuk mengukur prosentase kemiripan, studi kasus : pada Teknik Informatika di Perguruan Tinggi Raharja ".


Rumusan Masalah

Setiap penelitian dimulai dari rumusan masalah yang dilanjutkan dengan pemecahan masalah. Rumusan masalah berbeda dengan masalah. Masalah merupakan kesenjangan antara yang di harapkan dengan yang terjadi, maka rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Masalah akan timbul apabila ada kesenjangan antara teori (what should be) dengan kenyataan yang dijumpai (what is).

Maka, dari penjelasan rumusan masalah tersebut, dapat ditarik beberapa permasalahan sebagai berikut :

  1. Bagaimana cara membandingkan dokumen untuk mengukur prosentase (level)kemiripan pada penulisan ilmiah yang akan dilakukan oleh kalangan akademis pada Teknik Informatika di Perguruan Tinggi Raharja ?

  2. Apakah dengan hasil prosentase tingkat kemiripan bisa digunakan dengan optimal untuk menentukan seberapa besar kemiripan dokumen, sehingga dapat mengetahui status tingkat kemiripannya pada Teknik Informatika di Perguruan Tinggi Raharja ?

  3. Apakah menganalisa prosentase kemiripan sebuah penulisan ilmiah akan dapat meminimalkan tindakan plagiat baik di kalangan para akademisi dan mahasiswa/i yang ada di dalam Teknik Informatika di Perguruan Tinggi Raharja ?

Ruang Lingkup Penelitian

Setiap penulis memiliki persepsi dan gagasan yang berbeda-beda terhadap suatu hal. Untuk itu perlu diberikan batasan untuk menghindari penafsiran yang keliru atas judul penelitian ini. Untuk menghindari kesalahpahaman dalam menginterpretasi, sekaligus memudahkan pembaca dalam memahami judul penelitian ini. adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

  1. Peneliti memfokuskan penelitian ini pada analisa sebuah sistem membandingkan 2 dokumen untuk mengukuran prosentase tingkat kemiripan penulisan ilmiah. Hal ini dimaksudkan agar peneliti dapat fokus dalam satu bagian. Sehingga data yang diperoleh memudahkan peneliti untuk menganalisis data.

  2. Penelitian ini akan membandingkan sebuah kemiripan dokumen dan memunculkan analisa jumlah prosentase kemiripan dan kata yang memiliki kemiripannya.

  3. Penelitian ini mampu menganalisa semua jenis dokumen yang terpenting sudah di convert dalam bentuk pdf, karena penelitian terfokus hanya file dokumen berjenis pdf yang bisa di upload dan dapat di analisa.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penulisan ini adalah :

  1. Mengetahui cara membandingkan 2 dokumen yang akan digunakan untuk pengukuran prosentase tingkat kemiripan pada penulisan ilmiah yang dilakukan oleh kalangan akademis pada Teknik Informatika di Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Mengetahui status (level) dari hasil prosentase tingkat kemiripan yang sesuai dalam membandingkan dokumen yang dapat pada Teknik Informatika di Perguruan Tinggi Raharja.

  3. Menghasilkan aplikasi sistem untuk mengetahui prosentase tingkat kemiripan penulisan ilmiah pada Teknik Informatika di Perguruan Tinggi Raharja.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penulisan ini adalah :

  1. Mendapatkan cara untuk membandingkan dokumen yang memiliki prosentase tingkat kemiripan pada penulisan ilmiah yang dilakukan oleh kalangan akademis pada Teknik Informatika di Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Mendapatkan indikator status (level) dari hasil prosentase tingkat kemiripan yang sesuai dalam membandingkan dokumen yang dapat pada Teknik Informatika di Perguruan Tinggi Raharja.

  3. Mendapatkan hasil analisa yang akurat dan sesuai dalam mengukur prosentase kemiripan penulisan ilmiah pada Teknik Informatika di Perguruan Tinggi Raharja.

Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi arti apa data dikumpulkan dan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah untuk digunakan dalam pembuatan laporan.

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Pengamatan Langsung (Observasi)

  2. Merupakan cara pengumpulan data dimana penulis diharuskan untuk terlibat langsung dalam pencarian datanya atau peninjauan secara cermat dan langsung di lokasi penelitian. Penulis perlu mengunjungi sebuah instansi akademik sebagai lokasi penelitian untuk mengamati berbagai hal yang ada dilapangan dan meminta data yang diperlukan untuk menulis laporan penelitian.

  3. Metode Wawancara (Interview)

  4. Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber data. Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan wawancara pada 1000 responden, sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul data (umumnya penelitian kualitatif).

  5. Metode Studi Pustaka

Adalah segala upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. Informasi ini dapat diperoleh dari buku-buku, laporan penelitian, karangan ilmiah, tesis atau disertasi, serta melakukan searching pada internet menggunakan sumber yang dapat dipercaya. Dengan melakukan kajian bahan-bahan pustaka yang ada, penulis dapat memperoleh informasi secara sistematis kemudian menuangkannya dalam bentuk rangkuman yang utuh.

Metode Analisa

Metode analisa sistem yang digunakan Analisis SWOT (. SWOT adalah sebuah metode prosedur analisis kondisi yang mengklarifikasi kondisi objek dalam empat kategori Strength (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunity (Faktor Pendukung) and Threat (Faktor Penghambat atau Ancaman). Faktor analisa SWOT dibagi menjadi 2 faktor, yaitu faktor internal dan eksternal.

Metode Pengembangan

Metode Perancangan sistem yang akan digunakan adalah Flowchart, flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Flowchart merupakan cara penyajian dari suatu algoritma karena merancang sistem yang akan berjalan sangat penting agar mampu membuat program yang tepat sesuai standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak.

Metode Testing

Testing adalah proses eksekusi suatu program untuk menemukan kesalahan sebelum digunakan oleh pengguna akhir (end-user). Salah satu metode pengujian perangkat lunak adalah Black Box Testing.

Black-Box Testing merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program. 

Gambar 1.1. Sitem kerja dari metode pengujian Black Box

Sistematika Penulisan

Guna memahami lebih jelas laporan SKRIPSI ini, maka penulisan laporan penelitian dilakukan dengan cara mengelompokkan materi menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang diambil dari beberapa kutipan buku, yang berupa pengertian dan definisi. Bab ini juga menjelaskan mengenai Algoritma Rabin-Karp, Algoritma Winnowing, Algoritma Jaro-Winkler, metode Hashing, metode String Metric, metode fingerprinting, literature review dan definisi lainnya yang berkaitan dengan sistem yang dibahas.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan analisa organisasi pada Teknik Informatika di Perguruan Tinggi Raharja, analisa batasan sistem, analisa sistem berjalan, tata laksana sistem berjalan, permasalahan yang dihadapi dan konfigurasi sistem.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisikan rancangan usulan sistem yang akan di buat, rancangan basis data, flowchart sistem yang di usulkan, rancangan program, rancangan prototype, konfigurasi sistem usulan, testing, evaluasi, dan implementasi.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.


BAB II

LANDASAN TEORI

Konsep Dasar Algoritma

Definisi Algoritma

Algoritma berasal dari kata nya yaitu “algoritma”, kata ini tidak muncul dalam kamus Webster pada tahun 1957. Menurut Rinaldi Munir (2011:10), Para ahli bahasa menemukan kata algorism berasal dari nama cendikiawan muslim yang terkenal yaitu Abu Ja’far Muhammad Ibnu Musa Al-Khuwarijmi (Al-Khuwarijmi dibaca oleh orang Barat menjadi algorism) dalam bukunya yang berjudul Kitab Aljabar Wal-muqabala, yang artinya “Buku Pemugaran dan Pengurangan” (The book of restoration and reduction). Dari judul buku itu kita memperoleh kata “aljabar” (algebra). Perubahan dari kata algorism menjadi algorithm muncul karena kata algorism sering dikelirukan dengan arithmetic sehingga akhiran –sm berubah menjadi –thm.

“Algoritma adalah urutan langkah-langkah logis penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis dan logis”. Kata logis merupakan kata kunci dalam algoritma. Langkah-langkah dalam algoritma harus logis dan harus dapat ditentukan bernilai salah atau benar.

Menurut Thomas H. Cormen (2009:5), Algoritma adalah prosedur komputasi yang mengambil beberapa nilai atau kumpulan nilai sebagai input kemudian di proses sebagai output sehingga algoritma merupakan urutan langkah komputasi yang mengubah input menjadi output.

Menurut  Donald  E.  Knuth dalam Rinaldi Munir (2011:10),  algoritma  dalam  pengertian  modern mempunyai kemiripan dengan istilah  resep ,  proses, metode, teknik, prosedur, rutin . Algor itma  adalah  sekumpulan  aturan-aturan  berhingga  yang  memberikan  sederetan operasi-operasi untuk menyelesaikan suatu jenis masalah yang khusus.

Jenis-jenis Algoritma

Algoritma adalah independen terhadap bahasa pemrograman tertentu, artinya algoritma yang telah dibuat tidak boleh hanya dapat diterapkan pada bahasa pemrograman tertentu. Penulisan algoritma tidak terikat pada suatu aturan tertentu, tetapi harus jelas maksudnya untuk tiap langkah algoritmanya. Namun pada dasarnya algoritma dibagi menjadi beberapa macam berdasarkan format penulisannya (Rana Rahma, 2013), yaitu:

  1. Deskriptif

  2. Algoritma bertipe deskriptif maksudnya adalah algoritma yang ditulis dalam bahasa manusia sehari-hari (misalnya bahasa Indonesia atau bahasa Inggris) dan dalam bentuk kalimat. Setiap langkah algoritmanya diterangkan dalam satu atau beberapa kalimat.

    Sebagai contoh misalnya algoritma menentukan bilangan terbesar dari 3 bilangan berikut ini:

    1. Meminta input 3 bilangan dari user, misalkan bilangan a, b, dan c.

    2. Apabila bilangan a lebih besar dari b maupun c, maka bilangan a merupakan bilangan terbesar.

    3. Jika tidak (bilangan a tidak lebih besar dari b atau c) berarti bilangan a sudah pasti bukan bilangan terbesar. Kemungkinannya tinggal bilangan b atau c. Apabila bilangan b lebih besar dari c, maka b merupakan bilangan terbesar. Sebaliknya apabila bilangan b tidak lebih besar dari c, maka bilangan c merupakan yang terbesar.

  3. Pseudocode
  4. Pseudo berarti imitasi dan code berarti kode yang dihubungkan dengan instruksi yang ditulis dalam bahasa komputer (kode bahasa pemrograman). Apabila diterjemahkan secara bebas, maka pseudocode berarti tiruan atau imitasi dari kode bahasa pemrograman. Pada dasarnya, pseudocode merupakan suatu bahasa yang memungkinkan programmer untuk berpikir terhadap permasalahan yang harus dipecahkan tanpa harus memikirkan syntax dari bahasa pemrograman yang tertentu. Tidak ada aturan penulisan syntax di dalam pseudocode. Jadi tujuan pseudocode digunakan untuk menggambarkan logika urut-urutan dari program tanpa memandang bagaimana bahasa pemrogramannya dan tujuan utama penggunaan pseudocode yaitu untuk mempermudah pengguna dalam pemahaman dibandingkan menggunakan bahasa pemrograman yang umum digunakan, terlebih aspeknya yang ringkas serta tidak bergantung pada suatu sistem tertentu merupakan prinsip utama dalam suatu algoritma.

    Gambar 2.1. Pseucode Algoritma Rabin-Karp

    Struktur Dasar Algoritma

    Algoritma berisi langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Langkah-langkah tersebut dapat berupa runtunan aksi (sequence) , pemilihan aksi (selection), pengulangan aksi (iteration) atau kombinasidari ketiganya. Jadi struktur dasar pembangunan algoritma ada tiga, yaitu :

    1. Struktur Runtunan

      Digunakan untuk program yang pernyataannya sequential atau urutan.

    2. Struktur Pemilihan

      Digunakan untuk program yang menggunakan pemilihan atau penyeleksian kondisi.

    3. Struktur Pengulangan

      Digunakan untuk program yang pernyataannya akan dieksekusi berulang-ulang.

    Konsep Dasar Kecerdasan Buatan

    Definisi Kecerdasan Buatan

    Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan merupakan cabang dari ilmu komputer yang konsen dengan pengautomatisasi tingkah laku cerdas.

    Ada beberapa definisi kecerdasan buatan (Artificial Intellegence), antara lain :

     

    1. Menurut Sri Kusumadewi, 2013.Artificial Intelligence merupakan “salah satu bagian ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia”.

    2. Menurut Anita Desiani dan Muhammad Arhami, 2013. Artificial Intelligence adalah “ Bagian dari komputer sehingga harus didasarkan pada Sound Theoretical (Teori Suara) dan prinsip – prinsip dibidangnya.

    Prinsip – prinsip ini meliputi struktur data yang digunakan dalam representasi pengetahuan, algoritma yang diperlukan untuk mengaplikasikan pengetahuan tersebut, serta bahasa dan teknik pemrograman yang digunakan dalam mengimplementasikannya. Dari definisi diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kecerdasan buatan (Artificial Intellegence) adalah suatu ilmu yang mempelajari cara membuat komputer yang didalamnya terdapat pengetahuan-pengetahuan yang diperlukan untuk mengaplikasikannya, sehingga komputer ini dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh manusia.

    Konsep Kecerdasan Buatan

    Untuk melakukan aplikasi kecerdasan buatan, maka ada dua bagian utama yang sangat dibutuhkan yaitu (Wuryandani, 2012):

    1. Basis pengetahuan (knowledge base), berisi fakta-fakta, teori, pemikiran dan hubungan antara satu dengan lainnya.

    2. Motor inferensi (inference engine), yaitu kemampuan menarik kesimpulan berdasarkan pengalaman.

    Gambar 2.2. Penerapan Konsep Kecerdasan Buatan di Komputer

    Ada beberapa konsep yang harus dipahami dalam kecerdasan buatan, diantaranya (Efrain Turban, 2010):

    1. Turing Test – Metode Pengujian Kecerdasan.

    2. Turing Test merupakan sebuah metode pengujian kecerdasan yang dibuat oleh Alan Turing. Dalam konsep ini, penanya (manusia) akan diminta untuk membedakan yang mana merupakan jawaban manusia dan mana yang merupakan jawaban komputer. Apabila tidak dapat membedakan, maka Turing berpendapat bahwa mesin tersebut dapat di asumsikan cerdas.

    3. Pemprosesan Simbolik

    4. Komputer semula didesain untuk pemprosesan numerik, sedangkan manusia dalam berfikir dan menyelesaikan masalah lebih bersifat simbolik. Sifat penting dari AI adalah bagian dari ilmu komputer yang melakukan proses secara simbolik dan non algoritmik dalam menyelesaikan masalah.

    5. Heuristic
    6. Heuristic merupakan sustu strategi untuk melakukan proses pencarian (search) ruang problem secara selektif, yang memandu proses pencarian yang kita lakukan sepanjang jalur yang memiliki kemungkinan sukses paling besar.

    7. Penarikan Kesimpulan (Inferencing)
    8. AI mencoba membuat mesin memiliki kemampuan berfikir atau mempertimbangkan (reasoning). kemampuan berfikir (reasoning) termasuk didalamnya proses penarikan kesimpulan (inferencing) berdasarkan fakta- fakta dan aturan dengan menggunakan metode hueristik atau pencarian lainnya.

    9. Pencocokan Pola (Pattern Matching)

    AI bekerja dengan metode pencocokan pola (Pattern Matching) yang berusaha untuk menjelaskan objek, kejadian (event) atau proses, dalam hubungan logik atau komputasional.

    Lingkup Kecerdasan Buatan Pada Aplikasi Komersial

    Adanya irisan penggunaan kecerdasan buatan di berbagai disiplin ilmu tersebut menyebabkan cukup rumitya untuk mengklasifikasikan kecerdasan buatan menurut disiplin ilmu yang menggunakannya. Untuk memudahkan hal tersebut, maka pengklasifikasian lingkup kecerdasan buatan didasarkan pada output yang diberikan yaitu aplikasi komersial (meskipun sebenarnya kecerdasan buatan itu sendiri bukan merupakan medan komersial). Lingkup utama dalam kecerdasan buatan adalah (Sumber : Diktat Mata Kuliah Kecerdasan Buatan, Ir. Balza Achmad, M.Sc.E. 2012):

    1. Sistem Pakar (Expert System). Disini komputer digunakan sebagai sarana untuk menyimpan pengetahuan para pakar. Dengan demikian komputer akan memiliki keahlian untuk menyelesaikan permasalahan dengan meniru keahlian yang dimiliki oleh pakar.

    2. Pengolahan Bahasa Alami (Natural Language Processing). Dengan pengolahan bahasa alami ini diharapkan user dapat berkomunikasi dengan komputer dengan menggunakan bahasa sehari-hari.

    3. Pengenalan Ucapan (Speech Recognition). Melalui pengenalan ucapan diharapkan manusia dapat berkomunikasi dengan komputer dengan menggunakan suara.

    4. Robotika & Sistem Sensor (Robotics & Sensory Systems).

    5. Computer Vision, mencoba untuk dapat menginterpretasikan Gambar atau objek-objek tampak melalui komputer.

    6. Intelligent Computer-Aided Instruction. Komputer dapat digunakan sebagai tutor yang dapat melatih dan mengajar.

    7. Game Playing.

    Gambar 2.3. Pohon Lingkup Kecerdasan Buatan dan Aplikasi Utamanya

    Konsep Dasar Flowchart

    Definisi Flowchart

    Menurut Adelia (2011:116), “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”. Flowchart menolong analyst dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.

    Menurut Sulindawati (2010:8), “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program”. Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengopersian.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan flowchart atau diagram alur adalah suatu alat yang banyak digunakan untuk membuat algoritma, yakni bagaimana rangkaian pelaksanaan suatu kegiatan. Suatu diagram alur memberikan gambaran dua dimensi berupa simbol-simbol grafis. Masing-masing simbol telah ditetapkan terlebih dahulu fungsi dan artinya.

    Model Penulisan Flowchart

    1. System Flowchart

    2. Yaitu bagan yang memperlihatkan urutan prosedur dan proses dari beberapa file di dalam media tertentu. Melalui flowchart ini terlihat jenis media penyimpanan yang dipakai dalam pengolahan data. Selain itu juga menggambarkan file yang dipakai sebagai input dan output. Tidak digunakan untuk menggambarkan urutan langkah untuk memecahkan masalah hanya untuk menggambarkan prosedur dalam sistem yang dibentuk.

      Gambar 2.4. System Flowchart

    3. Program Flowchart
    Yaitu bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan proses dalam suatu program. Dua jenis metode penggambaran program flowchart:
    1. Conceptual flowchart, menggambarkan alur pemecahan masalah secara global.

    2. Detail flowchart, menggambarkan alur pemecahan masalah secara rinci.

    Gambar 2.5. Program Flowchart

    Simbol-simbol Flowchart

    Simbol-simbol yang di pakai dalam flowchart dibagi menjadi 3 kelompok:

    1. Flow direction symbols
    2. Digunakan untuk menghubungkan simbol satu dengan yang lain dan juga connecting line.

    3. Processing symbols

    4. Menunjukan jenis operasi pengolahan dalam suatu proses atau prosedur.

    5. Input atau Output symbols

    6. Menunjukkan jenis peralatan yang digunakan sebagai media input atau output.

    Gambar 2.6. Flow Direction Symbol

    Gambar 2.7. Input dan Output Symbol

    Gambar 2.8. Processing Symbol

    Konsep Dasar Dokumen Digital

    Definisi Dokumen Digital

    Dokumen adalah sebuah tulisan yang memuat data dan informasi. Biasanya, dokumen ditulis di kertas dan informasinya ditulis memakai tinta baik memakai tangan atau memakai media elektronik (seperti printer).

    Dokumen digital merupakan setiap informasi elektronik yang dibuat, diteruskan, dikirimkan, diterima, atau disimpan dalam bentuk analog, digital, elektromagnetik, optikal, atau sejenisnya, yang dapat dilihat, ditampilkan dan atau didengar melalui komputer atau sistem elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara atau gambar, peta, rancangan, foto atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, kode akses, simbol atau perforasi yang memiliki makna atau arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya. (Supriyono, 2013).

    Pengolahan Dokumen Digital

    Dengan pemahaman bahwa dokumen elektronik adalah salah satu koleksi perpustakaan digital, maka pengertian perpustakaan digital dapat menjadi acuan pengelolaan dokumen elektronik. Secara ringkas dapat dikatakan perpustakaan digital tidak hanya menyediakan dokumen elektronik namun juga menyediakan akses ke sumber informasi lain yang tersedia secara terpasang. Istilah terpasang mengacu pada perangkat keras, perangkat lunak dan data yang terkait adanya, dan kegiatan yang dilakukan di dunia maya (cyberspace). Istilah ini populer menunjukkan “tempat” di mana manusia berinteraksi menggunakan jaringan komputer, yakni internet.

    Sekurang-kurangnya terdapat lima aspek yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan data elektronik, yaitu:

    1. pembakuan format dan keamanan

    2. pengindeksan dan pengabstrakan

    3. penyediaan link ke sumber informasi lain

    4. analisis akses dan sitiran

    5. kesiapan pustakawan.

    Format Dokumen Digital

    Dokumen digital memiliki beberapa format sesuai dengan perangkat lunak pengolahan yang digunakan untuk menghasilkan dokumen digital tersebut. Adapun beberapa jenis format dokumen digital yang sering dijumpai pada komputer adalah DOC, RTF dan PDF.

    1. RTF (Rich Text Format)

    2. Rich Text Format (RTF) adalah sebuah format dokumen yang dibuat oleh Microsoft, yang dibuat berdasarkan spesifikasi Document Content Architecture (DCA) yang dibuat oleh IBM untuk System Network Architecture (SNA). Format dokumen ini, dapat digunakan untuk mentransfer dokumen teks terformat antar aplikasi, baik itu di dalam satu platform atau platform yang berbeda seperti IBM PC dan Macintosh. Meskipun termasuk ke dalam kelas dokumen teks terformat, format RTF ini tetap menggunakan standar pengcodean ANSI (American National Standards Institute) ASCII (American Standard Code for Information Interchange), PC-8, Macintosh, Unicode atau IBM PC Character Set untuk mengontrol representasi dan pemformatan dari sebuah dokumen, baik itu ketika ditampilkan di layar ataupun ketika dicetak di atas kertas. Meskipun hanya berisi teks biasa, format ini dapat mendukung grafik dan tabel dalam sebuah dokumen, meski jika dalam dokumen terdapat gambar, ukurannya jauh lebih besar jika dibandingkan dengan format biner seperti format dokumen biner semacam Microsoft Word (*.doc) atau StarOffice Writer (*.sxw).

      Gambar 2.9. Contoh File RTF menggunakan MS. Word

    3. DOC (document)
    4. DOC (document) merupakan jenis file untuk dokumen yang dibuat dengan perangkat lunak pengolah kata seperti Microsoft Word, Open Office Writer atau Abiword. Format file ini sangat populer dari dulu sampai sekarang dan sudah menjadi standard bagi format dokumen digital. Adapun contoh file DOC yang diolah menggunakan Microsoft Word .

      Gambar 2.10. Contoh File Doc Menggunakan MS.Word

    5. PDF (Portable Document Format)
    6. PDF (Portable Document Format) adalah sebuah format berkas yang dibuat oleh Adobe System untuk keperluan pertukaran dokumen digital. Format PDF digunakan untuk merepresentasikan dokumen dua dimensi yang meliputi teks, huruf, citra dan grafik vektor dua dimensi. Dokumen PDF juga mampu mendukung hyperlink, forms, javascript, dan berbagai kemampuan lain yang dapat didukung dengan melakukan penambahan plugin. Dokumen PDF versi 1.6 memiliki kemampuan untuk menampilkan grafik tiga dimensi interaktif. Format berkas PDF dapat dilengkapi dengan label (tag) XML, teks ekuivalen, perbesaran visual teks (magnifier), penambahan fasilitas audio/suara, dsb.

      Berkas PDF dapat disandikan sehingga untuk dapat membuka atau mengeditnya diperlukan katakunci tertentu. Penyandian berkas PDF dilakukan dalam dua tingkat, berkas PDF juga dapat diberi pembatasan DRM untuk membatasi aktivitas penggandaan, penyuntingan, maupun pencetakan berkas tersebut.

      Gambar 2.11. Contoh File Pdf Menggunakan Foxit Reader

    Konsep Dasar Analisa SWOT

    Definisi Analisa SWOT

    Menurut Rangkuti (2011:199), penelitian menentukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan darilingkungan internal strengths dan weakness serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisa SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness). Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :

    1. Kuadran 1

    2. Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang dan yang ada. Strategi yang harus ditetapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).

    3. Kuadran 2

    4. Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk atau pasar).

    5. Kuadran 3

    6. Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan question mark pada BCG matriks. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Misalnya, Apple menggunakan strategi peninjauan kembali teknologi yang digunakan dengan cara menawarkan produk-produk baru dalam industri microcomputer.

    7. Kuadran 4

    8. Ini merupakan situasai yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

    Menurut Yusmini (2011:68), "Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis dengan mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis terhadap kekuatan-kekuatan (Strengths) dan kelemahan-kelemahan (Weakness) suatu lembaga atau organisasi dan kesempatan-kesempatan (Oportunities) serta ancaman-ancaman (Threats) dari lingkungan untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats)."

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakandiatas, maka dapat disimpulkan Analisis SWOT menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan dapat disesuaikandengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.

    Tujuan Analisa SWOT

    Menurut Rangkuti (2011:197), tujuan analisa SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi.


    Pendekatan Pemecahan Masalah

    Menurut Rangkuti (2011:197), tujuan analisa SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi.

    1. Product : produk atau jasa yang ditawarkan kepada pasar untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.

    2. Price: biaya yang harus dikeluarkan konsumen untuk memperoleh produk atau jasa yang ditawarkan.

    3. Place: lokasi dimana produk atau jasa tersedia.

    4. Promotion : aktivitas untuk mengkomunikasikan produk atau jasa yang ditawarkan.

    5. People : orang yang berperan dalam pelayanan produk atau jasa.

    6. Process: proses terjadinya kontak antara konsumen dengan pihak penyedia produk atau jasa.

    7. Physical Evidence : bukti fisik yangmempengaruhi penilaian konsumen terhadap produk atau jasa.

    Konsep Dasar Database

    Definisi Database

    Jenis Database Yang Digunakan

    Konsep Dasar Website

    Definisi Website

    Jenis-Jenis Website

    Konsep Dasar Normalisasi

    Definisi Normalisasi

    Konsep Dasar Testing

    Definisi Testing

    Acuan dan Pengukuran Testing

    Tipe dan Teknik Testing

    Konsep Kesamaan Dokumen

    Definisi Plagiatrisme

    Tipe-tipe Plagiatrisme

    Klasifikasi Pencocokan String

    Konsep Algoritma Winnowing

    Definisi algoritma Winnowing

    Metode Dokumen Fingerprinting

    Hashing

    Metode Rolling Hash

    Konsep Algoritma Rabin-Karp

    Definisi ALgoritma Rabin-Karp

    prinsip Algoritma Rabin-Karp

    Ekstraksi Dokumen

    Folding and Tokenizing

    Filtering

    Steming

    Kompleksitas Rabin-Karp=

    Konsep Algoritma Levenshtein

    Definisi Algoritma Levenshtein

    Konsep Metode Empiris Levenshtein Distance

    Konsep Dasar Literature Review

    Definisi Literature Review

    Tujuan Literature Review

    Jenis Penelitian

    Literature Review

    Teori Khusus

    1. Definisi

    BAB III

    ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Gambaran Umum Perusahaan

    Analisa Organisasi

    Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja

    Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

    Struktur Organisasi

    Wewenang dan Tanggung Jawab

    Misi, Visi dan Tujuan

    Misi, Visi dan Tujuan Teknik Informatika

    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    Prosedur Sistem Yang Berjalan

    Flowchart Analisa Sistem Yang Berjalan

    Analisa Sistem Yang Berjalan

    Analisa Sistem Pada SWOT

    Analisa Sistem Yang Akan Dikembangkan

    Identifikasi Masukan Data

    Identifikasi Proses Data

    Identifikasi Keluaran Data

    Analisa Sumber Pengetahuan

    Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

    Spesifikasi Hardware

    Spesifikasi Software

    Hak Akses (Brainware)

    Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif PemecahanMasalah

    Permasalahan Yang Dihadapi

    Alternatif PemecahanMasalah

    User Requirement

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi Tahap III

    Final Draft Elisitasi

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN

    Rancangan Sistem Usulan

    Prosedur Sistem Usulan

    Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Activity Diagram Yang Diusulkan

    Sequence Diagram Yang Diusulkan

    Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

    Rancangan Basis Data

    Normalisasi

    Spesifikasi Basis Data

    Flowchart System yang diusulkan

    Rancangan Program

    Rancangan Prototipe

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Spesifikasi Hardware

    Aplikasi Yang Digunakan

    Hak Akses

    Testing

    Evaluasi

    Implementasi

    Schedule

    Penerapan

    Estimasi Biaya

    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

    Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

    Kesimpulan terhadap metode penelitian

    Saran

    Kesan

    DAFTAR PUSTAKA


    DAFTAR LAMPIRAN

Contributors

Admin, Fifit Alfiah