SI1122469211: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Konsep Dasar Algoritma)
(Konsep Dasar Informasi)
Baris 535: Baris 535:
 
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Deskriptif</p></li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Algoritma  bertipe  deskriptif  maksudnya  adalah  algoritma  yang  ditulis  dalam bahasa manusia sehari-hari (misalnya bahasa Indonesia atau bahasa Inggris) dan dalam bentuk  kalimat.  Setiap  langkah  algoritmanya  diterangkan  dalam  satu  atau  beberapa kalimat.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sebagai contoh misalnya algoritma menentukan bilangan terbesar dari 3 bilangan berikut ini:</p></div><div align="justify"><ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Meminta input 3 bilangan dari user, misalkan bilangan a, b, dan c.</p></li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Apabila  bilangan  a  lebih besar  dari  b  maupun  c,  maka  bilangan  a merupakan bilangan terbesar.</p></li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Jika  tidak  (bilangan  a tidak  lebih  besar  dari  b  atau  c)  berarti bilangan  a  sudah  pasti  bukan  bilangan  terbesar.  Kemungkinannya tinggal  bilangan  b  atau  c.  Apabila  bilangan  b  lebih  besar  dari  c, maka  b  merupakan  bilangan  terbesar.  Sebaliknya  apabila  bilangan  b tidak lebih besar dari c, maka bilangan c merupakan yang terbesar.</p></li></ol></div><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">Pseudocode</li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pseudo  berarti imitasi dan  code  berarti kode yang dihubungkan dengan instruksi yang  ditulis  dalam  bahasa  komputer  (kode  bahasa  pemrograman).  Apabila diterjemahkan  secara  bebas,  maka  pseudocode  berarti  tiruan  atau  imitasi  dari  kode bahasa pemrograman. Pada dasarnya,  pseudocode  merupakan  suatu bahasa yang memungkinkan programmer untuk berpikir terhadap permasalahan yang harus dipecahkan tanpa harus memikirkan syntax dari  bahasa  pemrograman yang tertentu. Tidak ada aturan penulisan  syntax  di dalam  pseudocode. Jadi tujuan pseudocode digunakan untuk menggambarkan logika urut-urutan dari program tanpa memandang bagaimana bahasa pemrogramannya dan tujuan utama penggunaan pseudocode yaitu untuk mempermudah pengguna dalam pemahaman dibandingkan menggunakan bahasa pemrograman yang umum digunakan,  terlebih aspeknya yang ringkas serta tidak bergantung pada suatu sistem tertentu merupakan prinsip utama dalam suatu algoritma.</p><p align="center">Gambar 2.1. <em>Pseucode</em> Algoritma Rabin-Karp</p><p style="line-height: 2">&nbsp;</p></div><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Struktur Dasar Algoritma</p></li></ol><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Algoritma berisi langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Langkah-langkah tersebut dapat berupa runtunan aksi (sequence) , pemilihan aksi (selection), pengulangan aksi (iteration) atau kombinasidari ketiganya. Jadi struktur dasar pembangunan algoritma ada tiga, yaitu :</p></div><ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Struktur Runtunan</p>  <p>Digunakan  untuk program  yang pernyataannya <em>sequential</em> atau urutan.</p></li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Struktur Pemilihan</p>  <p>Digunakan  untuk program yang menggunakan pemilihan atau penyeleksian kondisi.</p></li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Struktur Pengulangan</p>  <p style="line-height: 2">Digunakan untuk program yang pernyataannya akan dieksekusi  berulang-ulang.</p>  <p style="line-height: 2">&nbsp;</p></li></ol>
 
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Deskriptif</p></li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Algoritma  bertipe  deskriptif  maksudnya  adalah  algoritma  yang  ditulis  dalam bahasa manusia sehari-hari (misalnya bahasa Indonesia atau bahasa Inggris) dan dalam bentuk  kalimat.  Setiap  langkah  algoritmanya  diterangkan  dalam  satu  atau  beberapa kalimat.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sebagai contoh misalnya algoritma menentukan bilangan terbesar dari 3 bilangan berikut ini:</p></div><div align="justify"><ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Meminta input 3 bilangan dari user, misalkan bilangan a, b, dan c.</p></li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Apabila  bilangan  a  lebih besar  dari  b  maupun  c,  maka  bilangan  a merupakan bilangan terbesar.</p></li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Jika  tidak  (bilangan  a tidak  lebih  besar  dari  b  atau  c)  berarti bilangan  a  sudah  pasti  bukan  bilangan  terbesar.  Kemungkinannya tinggal  bilangan  b  atau  c.  Apabila  bilangan  b  lebih  besar  dari  c, maka  b  merupakan  bilangan  terbesar.  Sebaliknya  apabila  bilangan  b tidak lebih besar dari c, maka bilangan c merupakan yang terbesar.</p></li></ol></div><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">Pseudocode</li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pseudo  berarti imitasi dan  code  berarti kode yang dihubungkan dengan instruksi yang  ditulis  dalam  bahasa  komputer  (kode  bahasa  pemrograman).  Apabila diterjemahkan  secara  bebas,  maka  pseudocode  berarti  tiruan  atau  imitasi  dari  kode bahasa pemrograman. Pada dasarnya,  pseudocode  merupakan  suatu bahasa yang memungkinkan programmer untuk berpikir terhadap permasalahan yang harus dipecahkan tanpa harus memikirkan syntax dari  bahasa  pemrograman yang tertentu. Tidak ada aturan penulisan  syntax  di dalam  pseudocode. Jadi tujuan pseudocode digunakan untuk menggambarkan logika urut-urutan dari program tanpa memandang bagaimana bahasa pemrogramannya dan tujuan utama penggunaan pseudocode yaitu untuk mempermudah pengguna dalam pemahaman dibandingkan menggunakan bahasa pemrograman yang umum digunakan,  terlebih aspeknya yang ringkas serta tidak bergantung pada suatu sistem tertentu merupakan prinsip utama dalam suatu algoritma.</p><p align="center">Gambar 2.1. <em>Pseucode</em> Algoritma Rabin-Karp</p><p style="line-height: 2">&nbsp;</p></div><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Struktur Dasar Algoritma</p></li></ol><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Algoritma berisi langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Langkah-langkah tersebut dapat berupa runtunan aksi (sequence) , pemilihan aksi (selection), pengulangan aksi (iteration) atau kombinasidari ketiganya. Jadi struktur dasar pembangunan algoritma ada tiga, yaitu :</p></div><ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Struktur Runtunan</p>  <p>Digunakan  untuk program  yang pernyataannya <em>sequential</em> atau urutan.</p></li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Struktur Pemilihan</p>  <p>Digunakan  untuk program yang menggunakan pemilihan atau penyeleksian kondisi.</p></li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Struktur Pengulangan</p>  <p style="line-height: 2">Digunakan untuk program yang pernyataannya akan dieksekusi  berulang-ulang.</p>  <p style="line-height: 2">&nbsp;</p></li></ol>
  
===Konsep Dasar Informasi===
+
==Konsep Dasar Kecerdasan Buatan==
 +
 
 
===Konsep Dasar Sistem Informasi===
 
===Konsep Dasar Sistem Informasi===
 
===Konsep Dasar Teknologi Informasi===
 
===Konsep Dasar Teknologi Informasi===

Revisi per 1 Februari 2015 01.46

ARTIFICIAL INTELLIGENCE DALAM MEMBANDINGKAN 2 DOKUMEN UNTUK

MENGUKUR PROSENTASE TINGKAT KEMIRIPAN, STUDI KASUS: PADA TEKNIK INFORMATIKA DI

PERGURUAN TINGGI RAHARJA


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1122469211
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2014)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

ARTIFICIAL INTELLIGENCE DALAM MEMBANDINGKAN DOKUMEN UNTUK MENGUKUR

PROSENTASE TINGKAT KEMIRIPAN,STUDI KASUS: PADA TEKNIK INFORMATIKA DI

PERGURUAN TINGGI RAHARJA

Disusun Oleh :

NIM
: 1122469211
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2015

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 001405

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

ARTIFICIAL INTELLIGENCE DALAM MEMBANDINGKAN DOKUMEN UNTUK MENGUKUR

PROSENTASE TINGKAT KEMIRIPAN,STUDI KASUS: PADA TEKNIK INFORMATIKA DI

PERGURUAN TINGGI RAHARJA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1122469211
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2015

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Junaidi, M.Kom)
   
(Himawan, M.Kom)
NID : 001405
   
NID : 12012

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

ARTIFICIAL INTELLIGENCE DALAM MEMBANDINGKAN DOKUMEN UNTUK MENGUKUR

PROSENTASE TINGKAT KEMIRIPAN,STUDI KASUS: PADA TEKNIK INFORMATIKA DI

PERGURUAN TINGGI RAHARJA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1122469211
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2013/2014

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2015

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

ARTIFICIAL INTELLIGENCE DALAM MEMBANDINGKAN DOKUMEN UNTUK MENGUKUR

PROSENTASE TINGKAT KEMIRIPAN,STUDI KASUS: PADA TEKNIK INFORMATIKA DI

PERGURUAN TINGGI RAHARJA

Disusun Oleh :

NIM
: 1122469211
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2015

 
 
 
 
 
NIM : 1122469211

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Dalam dunia pendidikan terkadang terjadi praktik plagiatrisme / penjiplakan hasil dari penelitian dan penulisan. Plagiatrisme atau yang sering di sebut dengan tindakan plagiat adalah penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri. Seperti mahasiswa yang sedang membuat penulisan ilmiah skripsi, terjadi tindakan plagiat dalam menyalin data (copy and paste). Adanya persamaan judul penulisan ilmiah skripsi antar mahasiswa membuat mahasiswa melakukan penyalinan data atau teks, sehingga memicu terjadinya penulisan ilmiah yang sama karena bersumber dari data yang sama, hal ini juga di dukung melimpahnya sumber informasi di internet. Untuk mendeteksi adanya tingkat kesamaan sumber data dokumen dan source code dapat dilakukan beberapa pendekatan yang sudah banyak di pakai. Pada penelitian ini akan di paparkan beberapa metode pendeteksi plagiat, sebagai solusi dari masalah tindakan plagiat yang telah terjadi selama ini. Dengan adanya beberapa metode pendekatan yang sudah banyak dipakai otomatis untuk mendeteksi tindakan plagiat, seperti Algoritma Winnowing, Algoritma Jaro-Winkler dan Algoritma Rabin-Karp diharapkan dapat menghasilkan prosentasi akurasi yang tinggi, hal ini dimungkinkan masing-masing pendekatan memiliki beberapa kelemahan dan kelebihan. Analisa model dapat menciptakan prosentasi kemiripan yang tinggi dalam membandingkan dokumen karena antara pendekatan yang satu dengan yang lainnya bisa saling menutupi kekurangan.


Kata Kunci: plagiatrisme dokumen, winnowing, jaro-winkler, rabin-karp, collaborative methods

ABSTRACT

In the world of education sometimes occurs practice plagiatrisme / plagiarism results of research and writing. Plagiatrisme or who is often called the act of plagiarism is plagiarism or making bouquets, opinions, etc. from others and make it as their own essays and opinion. Like the students who are making scientific writing thesis, an act of plagiarism in copying the data (copy and paste). The similarity between the title of scientific writing thesis students make students make copies of data or text, thus causing the same scientific writing as sourced from the same data, it also boosted the abundance of resources on the internet. To detect the level of similarity data source document and source code to do some of the approaches that have been widely in use. In this study will describe several methods of detecting plagiarism, as the solution of problems that plagiarism has occurred over the years. By there several methods that have been widely used approach automatically to detect plagiarism, such as the Winnowing algorithm, Jaro-Winkler algorithm and Rabin-Karp algorithm is expected to yield a high percentage of accuracy, it is possible each approach has some drawbacks and advantages. Analisa can create a model of a high percentage of similarity in comparing documents because of the approach one another with each other to cover the shortfall.


Keywords : plagiatrisme documents , Winnowing , Jaro - Winkler , Rabin - Karp , collaborative methods

KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Skripsi Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika, sekaligus Dosen pembimbing I dan Stackholder.
  4. Bapak Himawan, M.Kom Selaku Dosen Pembimbing II.
  5. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  6. Kepada Ade Setiadi yang senantiasa membantu, memberi motivasi dan semangat agar laporan ini selesai dengan baik.
  7. Kepada Teman-teman terdekat dan semua pihak yang mendukung yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Lebih khusus tak lupa penulis ucapkan kepada kedua Orang Tua dan keluarga, yang selalu memberi motivasi dan semangat, baik moril maupun materil dan do’a untuk keberhasilan penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Akhir kata dari saya dan semua pihak yang telah membantu terwujudnya karya tulis ini, semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan hidayahnya Amin.


Tangerang, Januari 2015
FIFIT ALFIAH
NIM. 1122469211

Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam dunia pendidikan terkadang sering terjadi praktik plagiarisme (penjiplakan) dalam penelitian dan penulisan ilmiah bagi mahasiswa. Penjiplakan atau plagiat menurut Permendiknas, (Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi, No 7, Pasal 1 ayat 1 2010) Plagiarisme atau yang sering di sebut dengan tindakan plagiat adalah penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri.

Penjiplakan di dunia pendidikan,(Universitas Pendidikan Indonesia 2012: 1-15) biasa terjadi jika seperti mahasiswa yang sedang membuat penulisan ilmiah terjadi tindakan plagiat dalam menyalin data (copy and paste) skripsi dengan banyaknya fasilitas internet, memudahkan para mahasiswa untuk melakukan tindakan plagiat.

Tindak plagiat kerap muncul dalam berbagai versi ada yang melakukan pengambilan keseluruhan dokumen karya orang lain dan menyebutnya karya sendiri, ada yang menulis kembali menerbitkannya, ada yang hanya menggunakan sebagian karya orang lain dengan mengabung-gabungkan beberapa karya orang lain.

Penulisan karya tulis ilmiah adalah kasus paling banyak terjadinya tindakan plagiat dalam dunia pendidikan yang dilakukan mahasiswa dan pengajar (Pikiran Rakyat, 2/3/212), karena teknologi yang menunjang dan adanya kemiripan judul penulisan ilmiah antar mahasiswa, sehingga membuat mahasiswa melakukan penyalinan teks atau data (copy and paste) pa da penulisan ilmiah skripsi sehingga memungkinkan terjadinya penulisan ilmiah yang sama karena bersumber dari data yang sama dengan melimpahnya segala sumber informasi hanya dengan mengakses internet membuat semakin banyaknya jenis plagiat dalam segala bentuk.

Berbagai macam cara telah dilakukan oleh para peneliti untuk mengurangi tindakan plagiat. Untuk meminimalisasi praktik plagiarisme, diperlukan pendeteksian terhadap penulisan sebuah karya tulis. Oleh karena itu perlu dibuat sebuah algoritma dalam bentuk aplikasi yang dapat mendeteksi kemiripan sebuah dokumen dengan dokumen lainnya yang dijadikan sebagai pembanding. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mencoba untuk melakukan analisis dan kajian terhadap adanya tindakan plagiat pada dokumen penulisan ilmiah dengan judul " Artificial Intelligence dalam membandingkan dokumen untuk mengukur prosentase kemiripan, studi kasus : pada Teknik Informatika di Perguruan Tinggi Raharja ".


Rumusan Masalah

Setiap penelitian dimulai dari rumusan masalah yang dilanjutkan dengan pemecahan masalah. Rumusan masalah berbeda dengan masalah. Masalah merupakan kesenjangan antara yang di harapkan dengan yang terjadi, maka rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Masalah akan timbul apabila ada kesenjangan antara teori (what should be) dengan kenyataan yang dijumpai (what is).

Maka, dari penjelasan rumusan masalah tersebut, dapat ditarik beberapa permasalahan sebagai berikut :

  1. Bagaimana cara membandingkan dokumen untuk mengukur prosentase (level)kemiripan pada penulisan ilmiah yang akan dilakukan oleh kalangan akademis pada Teknik Informatika di Perguruan Tinggi Raharja ?

  2. Apakah dengan hasil prosentase tingkat kemiripan bisa digunakan dengan optimal untuk menentukan seberapa besar kemiripan dokumen, sehingga dapat mengetahui status tingkat kemiripannya pada Teknik Informatika di Perguruan Tinggi Raharja ?

  3. Apakah menganalisa prosentase kemiripan sebuah penulisan ilmiah akan dapat meminimalkan tindakan plagiat baik di kalangan para akademisi dan mahasiswa/i yang ada di dalam Teknik Informatika di Perguruan Tinggi Raharja ?

Ruang Lingkup Penelitian

Setiap penulis memiliki persepsi dan gagasan yang berbeda-beda terhadap suatu hal. Untuk itu perlu diberikan batasan untuk menghindari penafsiran yang keliru atas judul penelitian ini. Untuk menghindari kesalahpahaman dalam menginterpretasi, sekaligus memudahkan pembaca dalam memahami judul penelitian ini. adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

  1. Peneliti memfokuskan penelitian ini pada analisa sebuah sistem membandingkan 2 dokumen untuk mengukuran prosentase tingkat kemiripan penulisan ilmiah. Hal ini dimaksudkan agar peneliti dapat fokus dalam satu bagian. Sehingga data yang diperoleh memudahkan peneliti untuk menganalisis data.

  2. Penelitian ini akan membandingkan sebuah kemiripan dokumen dan memunculkan analisa jumlah prosentase kemiripan dan kata yang memiliki kemiripannya.

  3. Penelitian ini mampu menganalisa semua jenis dokumen yang terpenting sudah di convert dalam bentuk pdf, karena penelitian terfokus hanya file dokumen berjenis pdf yang bisa di upload dan dapat di analisa.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penulisan ini adalah :

  1. Mengetahui cara membandingkan 2 dokumen yang akan digunakan untuk pengukuran prosentase tingkat kemiripan pada penulisan ilmiah yang dilakukan oleh kalangan akademis pada Teknik Informatika di Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Mengetahui status (level) dari hasil prosentase tingkat kemiripan yang sesuai dalam membandingkan dokumen yang dapat pada Teknik Informatika di Perguruan Tinggi Raharja.

  3. Menghasilkan aplikasi sistem untuk mengetahui prosentase tingkat kemiripan penulisan ilmiah pada Teknik Informatika di Perguruan Tinggi Raharja.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penulisan ini adalah :

  1. Mendapatkan cara untuk membandingkan dokumen yang memiliki prosentase tingkat kemiripan pada penulisan ilmiah yang dilakukan oleh kalangan akademis pada Teknik Informatika di Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Mendapatkan indikator status (level) dari hasil prosentase tingkat kemiripan yang sesuai dalam membandingkan dokumen yang dapat pada Teknik Informatika di Perguruan Tinggi Raharja.

  3. Mendapatkan hasil analisa yang akurat dan sesuai dalam mengukur prosentase kemiripan penulisan ilmiah pada Teknik Informatika di Perguruan Tinggi Raharja.

Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi arti apa data dikumpulkan dan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah untuk digunakan dalam pembuatan laporan.

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Pengamatan Langsung (Observasi)

  2. Merupakan cara pengumpulan data dimana penulis diharuskan untuk terlibat langsung dalam pencarian datanya atau peninjauan secara cermat dan langsung di lokasi penelitian. Penulis perlu mengunjungi sebuah instansi akademik sebagai lokasi penelitian untuk mengamati berbagai hal yang ada dilapangan dan meminta data yang diperlukan untuk menulis laporan penelitian.

  3. Metode Wawancara (Interview)

  4. Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber data. Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan wawancara pada 1000 responden, sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul data (umumnya penelitian kualitatif).

  5. Metode Studi Pustaka

Adalah segala upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. Informasi ini dapat diperoleh dari buku-buku, laporan penelitian, karangan ilmiah, tesis atau disertasi, serta melakukan searching pada internet menggunakan sumber yang dapat dipercaya. Dengan melakukan kajian bahan-bahan pustaka yang ada, penulis dapat memperoleh informasi secara sistematis kemudian menuangkannya dalam bentuk rangkuman yang utuh.

Metode Analisa

Metode analisa sistem yang digunakan Analisis SWOT (. SWOT adalah sebuah metode prosedur analisis kondisi yang mengklarifikasi kondisi objek dalam empat kategori Strength (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunity (Faktor Pendukung) and Threat (Faktor Penghambat atau Ancaman). Faktor analisa SWOT dibagi menjadi 2 faktor, yaitu faktor internal dan eksternal.

Metode Pengembangan

Metode Perancangan sistem yang akan digunakan adalah Flowchart, flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Flowchart merupakan cara penyajian dari suatu algoritma karena merancang sistem yang akan berjalan sangat penting agar mampu membuat program yang tepat sesuai standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak.

Metode Testing

Testing adalah proses eksekusi suatu program untuk menemukan kesalahan sebelum digunakan oleh pengguna akhir (end-user). Salah satu metode pengujian perangkat lunak adalah Black Box Testing.

Black-Box Testing merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program. 

Gambar 1.1. Sitem kerja dari metode pengujian Black Box

Sistematika Penulisan

Guna memahami lebih jelas laporan SKRIPSI ini, maka penulisan laporan penelitian dilakukan dengan cara mengelompokkan materi menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang diambil dari beberapa kutipan buku, yang berupa pengertian dan definisi. Bab ini juga menjelaskan mengenai Algoritma Rabin-Karp, Algoritma Winnowing, Algoritma Jaro-Winkler, metode Hashing, metode String Metric, metode fingerprinting, literature review dan definisi lainnya yang berkaitan dengan sistem yang dibahas.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan analisa organisasi pada Teknik Informatika di Perguruan Tinggi Raharja, analisa batasan sistem, analisa sistem berjalan, tata laksana sistem berjalan, permasalahan yang dihadapi dan konfigurasi sistem.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisikan rancangan usulan sistem yang akan di buat, rancangan basis data, flowchart sistem yang di usulkan, rancangan program, rancangan prototype, konfigurasi sistem usulan, testing, evaluasi, dan implementasi.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.


BAB II

LANDASAN TEORI

Konsep Dasar Algoritma

1. Definisi Algoritma

Algoritma berasal dari kata nya yaitu “algoritma”, kata ini tidak muncul dalam kamus Webster pada tahun 1957. Menurut Rinaldi Munir (2011:10), Para ahli bahasa menemukan kata algorism berasal dari nama cendikiawan muslim yang terkenal yaitu Abu Ja’far Muhammad Ibnu Musa Al-Khuwarijmi (Al-Khuwarijmi dibaca oleh orang Barat menjadi algorism) dalam bukunya yang berjudul Kitab Aljabar Wal-muqabala, yang artinya “Buku Pemugaran dan Pengurangan” (The book of restoration and reduction). Dari judul buku itu kita memperoleh kata “aljabar” (algebra). Perubahan dari kata algorism menjadi algorithm muncul karena kata algorism sering dikelirukan dengan arithmetic sehingga akhiran –sm berubah menjadi –thm.

“Algoritma adalah urutan langkah-langkah logis penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis dan logis”. Kata logis merupakan kata kunci dalam algoritma. Langkah-langkah dalam algoritma harus logis dan harus dapat ditentukan bernilai salah atau benar.

Menurut Thomas H. Cormen (2009:5), Algoritma adalah prosedur komputasi yang mengambil beberapa nilai atau kumpulan nilai sebagai input kemudian di proses sebagai output sehingga algoritma merupakan urutan langkah komputasi yang mengubah input menjadi output.

Menurut  Donald  E.  Knuth dalam Rinaldi Munir (2011:10),  algoritma  dalam  pengertian  modern mempunyai kemiripan dengan istilah  resep ,  proses, metode, teknik, prosedur, rutin . Algor itma  adalah  sekumpulan  aturan-aturan  berhingga  yang  memberikan  sederetan operasi-operasi untuk menyelesaikan suatu jenis masalah yang khusus.


2. Jenis-jenis Algoritma

Algoritma adalah independen terhadap bahasa pemrograman tertentu, artinya algoritma yang telah dibuat tidak boleh hanya dapat diterapkan pada bahasa pemrograman tertentu. Penulisan algoritma tidak terikat pada suatu aturan tertentu, tetapi harus jelas maksudnya untuk tiap langkah algoritmanya. Namun pada dasarnya algoritma dibagi menjadi beberapa macam berdasarkan format penulisannya (Rana Rahma, 2013), yaitu:

  1. Deskriptif

  2. Algoritma bertipe deskriptif maksudnya adalah algoritma yang ditulis dalam bahasa manusia sehari-hari (misalnya bahasa Indonesia atau bahasa Inggris) dan dalam bentuk kalimat. Setiap langkah algoritmanya diterangkan dalam satu atau beberapa kalimat.

    Sebagai contoh misalnya algoritma menentukan bilangan terbesar dari 3 bilangan berikut ini:

    1. Meminta input 3 bilangan dari user, misalkan bilangan a, b, dan c.

    2. Apabila bilangan a lebih besar dari b maupun c, maka bilangan a merupakan bilangan terbesar.

    3. Jika tidak (bilangan a tidak lebih besar dari b atau c) berarti bilangan a sudah pasti bukan bilangan terbesar. Kemungkinannya tinggal bilangan b atau c. Apabila bilangan b lebih besar dari c, maka b merupakan bilangan terbesar. Sebaliknya apabila bilangan b tidak lebih besar dari c, maka bilangan c merupakan yang terbesar.

  3. Pseudocode
  4. Pseudo berarti imitasi dan code berarti kode yang dihubungkan dengan instruksi yang ditulis dalam bahasa komputer (kode bahasa pemrograman). Apabila diterjemahkan secara bebas, maka pseudocode berarti tiruan atau imitasi dari kode bahasa pemrograman. Pada dasarnya, pseudocode merupakan suatu bahasa yang memungkinkan programmer untuk berpikir terhadap permasalahan yang harus dipecahkan tanpa harus memikirkan syntax dari bahasa pemrograman yang tertentu. Tidak ada aturan penulisan syntax di dalam pseudocode. Jadi tujuan pseudocode digunakan untuk menggambarkan logika urut-urutan dari program tanpa memandang bagaimana bahasa pemrogramannya dan tujuan utama penggunaan pseudocode yaitu untuk mempermudah pengguna dalam pemahaman dibandingkan menggunakan bahasa pemrograman yang umum digunakan, terlebih aspeknya yang ringkas serta tidak bergantung pada suatu sistem tertentu merupakan prinsip utama dalam suatu algoritma.

    Gambar 2.1. Pseucode Algoritma Rabin-Karp

     

  5. Struktur Dasar Algoritma

Algoritma berisi langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Langkah-langkah tersebut dapat berupa runtunan aksi (sequence) , pemilihan aksi (selection), pengulangan aksi (iteration) atau kombinasidari ketiganya. Jadi struktur dasar pembangunan algoritma ada tiga, yaitu :

  1. Struktur Runtunan

    Digunakan untuk program yang pernyataannya sequential atau urutan.

  2. Struktur Pemilihan

    Digunakan untuk program yang menggunakan pemilihan atau penyeleksian kondisi.

  3. Struktur Pengulangan

    Digunakan untuk program yang pernyataannya akan dieksekusi berulang-ulang.

     

Konsep Dasar Kecerdasan Buatan

Konsep Dasar Sistem Informasi

Konsep Dasar Teknologi Informasi

Teori Khusus

1. Definisi

Literature Review

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan


Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Tugas dan Tanggung Jawab

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

Konfigurasi Sistem Berjalan

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

User Requirement

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Activity Diagram Yang Diusulkan

Sequence Diagram Yang Diusulkan

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Rancangan Basis Data

Normalisasi

Spesifikasi Basis Data

Flowchart System yang diusulkan

Rancangan Program

Rancangan Prototipe

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Aplikasi Yang Digunakan

Hak Akses

Testing

Evaluasi

Implementasi

Schedule

Penerapan

Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

Kesimpulan terhadap metode penelitian

Saran

Kesan

DAFTAR PUSTAKA


DAFTAR LAMPIRAN

Contributors

Admin, Fifit Alfiah