|
|
Baris 743: |
Baris 743: |
| Definisi Analisa SWOT | | Definisi Analisa SWOT |
| <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in; line-height: 2"> | | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in; line-height: 2"> |
− | Menurut Rangkuti (2011:64), “SWOT adalah denganmenggabungkan berbagai indikator yang terdapat dalam kekuatan,kelemahan,peluang dan ancaman”. | + | Menurut Rangkuti (2011:64), “SWOT adalah dengan menggabungkan berbagai indikator yang terdapat dalam kekuatan,kelemahan,peluang dan ancaman”. |
| | | |
− | Menurut Risza (2010:174),“SWOT adalah suatu penelaahan yangdimulai dengan pemantauan perubahan lingkungan baik di dalam maupun di luar perusahaansehingga kita dapat memahami gambaran yang tepattentang keadaan perusahaan yangsebenarnya”. | + | Menurut Risza (2010:174),“SWOT adalah suatu penelaahan yang dimulai dengan pemantauan perubahan lingkungan baik di dalam maupun di luar perusahaan sehingga kita dapat memahami gambaran yang tepat tentang keadaan perusahaan yang sebenarnya”. |
| | | |
− | Dari kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan SWOTadalah gabungan indikator yang dimulai dengan pemantauan perubahan lingkunganbaik eksternal maupun internal sehingga dapat memahami keadaan perusahaan yang kondusif. | + | Dari kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan SWOT adalah gabungan indikator yang dimulai dengan pemantauan perubahan lingkungan baik eksternal maupun internal sehingga dapat memahami keadaan perusahaan yang kondusif. |
| | | |
− | | + | <p align="center"><b>Gambar 2.9 Analisa SWOT</b></p> |
− | | + | |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"> <p align="center"><b>Gambar 2.9 Analisa SWOT</b></div>
| + | |
| | | |
| | | |
| <ol> | | <ol> |
| <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> | | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> |
− | 1) Faktor ''Internal (Strength dan Weakness)''
| + | Faktor ''Internal (Strength dan Weakness)'' |
| <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in; line-height: 2"> | | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in; line-height: 2"> |
| Faktor''internal'' terdiri dari ''strength dan weakness'' yaitu faktoryang berasal dari dalam objek itu sendiri. | | Faktor''internal'' terdiri dari ''strength dan weakness'' yaitu faktoryang berasal dari dalam objek itu sendiri. |
Baris 762: |
Baris 760: |
| </div> | | </div> |
| <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> | | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> |
− | a. '' Strength'' (Kekuatan)
| + | '' Strength'' (Kekuatan) |
| <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in; line-height: 2"> | | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in; line-height: 2"> |
| ''Strenghth''adalah sebuah faktor pendorong dan kekuatan yang berasal dari dalam organisasi,dimana kekuatan disini meliputi semua komponen-komponen organisasi baik sumberdaya maupun kemampuan yang dapat dioptimalkan sehingga bermakna positif untukpengembangan organisasi ataupun pelaksanaan sebuah program kerja. | | ''Strenghth''adalah sebuah faktor pendorong dan kekuatan yang berasal dari dalam organisasi,dimana kekuatan disini meliputi semua komponen-komponen organisasi baik sumberdaya maupun kemampuan yang dapat dioptimalkan sehingga bermakna positif untukpengembangan organisasi ataupun pelaksanaan sebuah program kerja. |
| </div> | | </div> |
| <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> | | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> |
− | b. ''Weakness'' (Kelemahan)
| + | ''Weakness'' (Kelemahan) |
| <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in; line-height: 2"> | | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in; line-height: 2"> |
| ''Weakness''adalah suatu faktor kekuatan “yang seharusnya dimiliki oleh organisasi” namuntidak ada, yang akhirnya menjadi kelemahan dalam organisasi tersebut. | | ''Weakness''adalah suatu faktor kekuatan “yang seharusnya dimiliki oleh organisasi” namuntidak ada, yang akhirnya menjadi kelemahan dalam organisasi tersebut. |
Baris 773: |
Baris 771: |
| </ol> | | </ol> |
| <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> | | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> |
− | 2) Faktor ''Eksternal (Opportunity dan Threat)''
| + | Faktor ''Eksternal (Opportunity dan Threat)'' |
| <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in; line-height: 2"> | | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in; line-height: 2"> |
| Faktor ''eksternal'' terdiri dari ''opportunity''dan '' threat'' yaitu faktor yang berasaldari luar luar objek. | | Faktor ''eksternal'' terdiri dari ''opportunity''dan '' threat'' yaitu faktor yang berasaldari luar luar objek. |
| </div> | | </div> |
| <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> | | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> |
− | a. ''Opportunity'' (Pendukung)
| + | ''Opportunity'' (Pendukung) |
| <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in; line-height: 2">''Opportunity'' merupakan faktor-faktorpendukung dalam pengembangan maupun stabilitas organisasi maupun pelaksanaanproker. Faktor pendukung ini merupakan faktor yang berasal dari luarorganisasi, bukan dari dalamorganisasi. Misalnya dukungan dari pemerintah, perkembanganteknologi dan lain-lain. | | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in; line-height: 2">''Opportunity'' merupakan faktor-faktorpendukung dalam pengembangan maupun stabilitas organisasi maupun pelaksanaanproker. Faktor pendukung ini merupakan faktor yang berasal dari luarorganisasi, bukan dari dalamorganisasi. Misalnya dukungan dari pemerintah, perkembanganteknologi dan lain-lain. |
| </div> | | </div> |
| | | |
− |
| |
− |
| |
− |
| |
| <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> | | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> |
− | b. '' Threat'' (Penghambatatau ancaman)
| + | '' Threat'' (Penghambatatau ancaman) |
| <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in; line-height: 2"> | | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in; line-height: 2"> |
| ''Threat''merupakan faktor-faktor penghambat atau hal-hal yang dapat mengancamperkembangan maupun stabilitas organisasi atau pelaksanapoker, atau bahkan dapatmengancam keberadaan organisai atau poker.Faktor ini juga berasal dari luar organisasibukan dari dalam organisasi. Misalnya,kebijakan pemerintahyang merugikan, hilangnya sumber dana dan lain-lain. | | ''Threat''merupakan faktor-faktor penghambat atau hal-hal yang dapat mengancamperkembangan maupun stabilitas organisasi atau pelaksanapoker, atau bahkan dapatmengancam keberadaan organisai atau poker.Faktor ini juga berasal dari luar organisasibukan dari dalam organisasi. Misalnya,kebijakan pemerintahyang merugikan, hilangnya sumber dana dan lain-lain. |
NIM : 1214472963
DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM
DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM
DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM
BAB I
Latar Belakang
Pada era globalisasi yang serba cepat dan semakin pesat perkembangan teknologi saat ini komputer tidak hanya digunakan sebagai alat pemrosesan data tetapi juga berfungsi sebagai sarana pengolahan data informasi secara cepat, tepat, dan sistematis.
Kemajuan teknologi khususnya teknologi informasi, dimana informasi tersebut tentu saja tidak bisa diserap dengan hanya mengandalkan sistem yang masih manual maka dari itu kegunaan komputer sangat penting dalam memberikan suatu solusi secara cepat dan akurat.
Pemanfaatan ini tidak hanya berfungsi sebagai sarana pendukung untuk meningkatkan kinerja,tetapi merupakan sarana utama untuk menghadapi persaingan yang semakin kompotitif.
Saat ini sistem penggajian yang diterapkan di instansi Polres Metro Tangerang Kota memang sudah terkomputer, namun masih dikerjakan dengan menggunakan Microsoft Excel yang masih memungkinkan terjadinya kesalahan pemasukan data sehingga sering terjadi keterlambatan dalam penerimaan data yang berhubungan dengan data-data gaji pegawai dimana pegawainya berjumlah 253 orang. Dengan adanya sistem penggajian yang baru, diharapkan dapat membantu staff keuangan dalam menyelesaikan pekerjaannya dan juga meminimalkan kesalahan dalam perhitungan sistem penggajian tersebut. Karena sistem penggajian termasuk salah satu kegiatan administrasi instansi yang memiliki peranan penting bagi setiap pegawai dalam memenuhi kesejahteraan ekonomi dan sebagai faktor utama untuk memacu semangat kerja pegawai dalam meningkatkan produktivitas kerja.
Dengan melihat latar belakang tersebut penulis tertarik untuk menganalisa dan merancang suatu program pada bagian administrasi untuk dapat memberikan hasil laporan yang cepat dana kurat, sehingga penulis memberikan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN PEGAWAI PADA SAT LANTAS POLRES METRO TANGERANG KOTA”
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakangyang ada di atas yang telah dijelaskan maka, penulis merumuskan beberapa masalah sebagai berikut :
-
Bagaimana sistem penggajian pegawai yang ada di Sat Lantas Polres Metro Tangerang Kota sekarang?
-
Bagaimana menganalisis sistem penggajian yang berjalan pada Sat Lantas Polres Metro Tangerang Kota ?
-
Bagaimana merancang sistem penggajian pegawai pada Sat Lantas Polres Metro Tangerang Kota agar lebih efektif dan efisien ?
Ruang Lingkup
Untuk memudahkan penulisan laporan ini, maka perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah. Pembatasan terhadap masalah penggajian pada instansi SATUAN LALU LINTAS POLRES METRO TANGERANG KOTA tersebut antara lain : Analisa dan penelitian yang dilakukan hanya sebatas menangani masalah pengolahan data penggajian bagi pegawai polisi.
Tujuan Dan Manfaat
Tujuan Penelitian
-
Tujuan Operasional
Untuk mengetahui sistem yang berjalan pada Sat Lantas Polres Metro Tangerang Kota serta menganalisa permasalahan dan kendala-kendala yang ada.
-
Tujuan Fungsional
Untuk memberikan kemudahan pengolahan data dan informasi dengan merancang sebuah sistem penggajian serta menghasilkan kecepatan waktu dalam penyediaan laporan penggajian pegawai pada Sat Lantas Polres Metro Tangerang Kota.
-
Tujuan Individual
Tentunya dengan melakukan penelitian dan pengembangan system informasi dapat menambah pengetahuan bagi penulis serta dapat mengimplementasikan dan pengembangan kemampuan yang dimiliki.
Manfaat Penelitian
-
Menganalisa permasalahan dan kendala-kendala yang ada.
-
Memberikan kemudahan pengolahan data dan informasi, dan menghasilkan kecepatan waktu dalam penyediaan laporan penggajian pegawai pada Sat Lantas Polres Metro Tangerang Kota.
-
Menambah pengetahuan bagi penulis serta mengimplementasikan dan pengembangan kemampuan yang dimiliki
Metode Penelitian
Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian tersebut maka,penulis mengumpulkan beberapa metode sebagai berikut :
Metode Pengumpulan Data
-
Metode Observasi
Mendapatkan data dengan melakukan pengumpulan dan melaksanakan pencatatan secara sistematis terhadap unsur-unsur yang diteiti, dalam hal ini penulisan melakukan pengamanan pada Sat Lantas Polres Metro Tangerang Kota di Bagian Keuangan.
-
Metode Wawancara
Materi-materi yang dipergunakan dalam penyusunan laporan penelitian ini diperoleh dengan bertanya langsung dengan stakeholder.
-
StudiPustaka
Materi-materi yang dipergunakan sebagai dasar landasan diperoleh dari sumber tertulis, yaitu buku-buku panduan yang terkait dan memuat informasi-informasi yang diperlukan untuk digunakan dalam penyusunan laporan penelitian.
Metode Analisa Data
Analisa system dilakukan dengan melalui 4 (empat) terhapan yaitu : (1) survey terhadap sistem yang sedang berjalan, (2) Analisa terhadap temuansurvey, (3) Identifikasi kebutuhan informasi,(4) Identifikasi persyaratan sistem
Metode Perancangan Dan Implementasi
Dalam skripsi ini metode perancangan yang digunakan adalah metode perancangan sistem melalui tahap (1) Pembuatan UML, (2) Pembuatan Database, (3) Pembuatan Case Diagram, (4) Pembuatan Flowchart, (5) Pembuatan rangcangan masukandan keluaran dan (6) Implementasi dari rancangan sistem tersebut.
Sistematis Penulisan
Untuk memahami lebih jelas Skripsi ini maka penulisan mengelompokan materi laporan menjadi beberapa bab sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metodeoogi penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini berisi tentang teori-teori dasar atau umum, teori-teori yang berhubungan dengan topik yang dibahas, dan Literature review penelitian sebelumnya.
BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
Pada bab ini berisi tentang gambaran umum Polres Metro Tangerang Kota, Sejarah singkat Polres Metro Tangerang Kota, Struktur Organisasi, Visi Misi, Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran dengan menggunakan UML.
BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
Bab ini berisi tentang usaha prosedur yang baru, diagram rancangan sistem menggunakan Unified Modelinng Language (UML), rencangan basis data, rancangan Prototype atau tampilan dan implementasi sistem yang diusulkan.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang dapat diberikan oleh penulis dari hasil penelitian yang dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
Teori Umum
Konsep Dasar Perancangan Sistem
-
Definisi Perancangan Sistem
Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam jurnal CCIT (2011:203) Pada metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama System Develoment Life Cycle (SDLC).SDLC merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dai usaha analisa dan desain. Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut:
-
Perancangan Sistem : Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi kemahasiswaan dengan teknologi mobile.
-
Analisa Sistem : Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.
-
Perancangan : Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.
-
Testing : Setelah sistem berhasil dirancang, langkah selanjutnya adalah pengujian untuk melihat apakah sistem telah dibuat sesuai dengan kebutuhan. Dalam tahap ini, juga dilakukan penyesuaian-penyesuaian akhir.
-
Implementasi : Pada tahap ini, program yang telah diuji secara offline kemudian diimplementasikan online dan di publish secara resmi.
-
Maintenance : Langkah terakhir dari SDLC yaitu maintenance dimana pada tahap ini sistem secara sistematis diperbaiki dan ditingkatkan.
-
Tahapan Implementasi Sistem
Menurut Murad , dkk dalam Jurnal CCIT Vol-4 (2013:52) mendefinisikan “Tahap ini merupakan tahapan dalam pengimplementasikan sistem yang sudah dirancang dan dilakukan pengujian secara unit, agar dapat mengetahui kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam sistem dan segera dilakukan perbaikan”.
Menurut Sutabri(2012:229) mendefinisikan, setelah sistem dianalisis dan dirangcang dengan menggunakan teknologi yang sudah diseleksi dan dipilih maka tiba saatnya bagi sistem tersebut untuk diimplementasikan. Adapun tujuan utama dari tahap implementasi sistem ini adalah sebagai berikut:
-
Pengkajian mengenai rangkaian sistem, perangkat lunak, dan perangkat keras dalam bentuk sistem jaringan informasi terpusat agar dapat diperoleh sebuah bangunan atau arsitektur sistem informasi.
-
Melakukan uji coba perangkat lunak sistem sebagai pengolah data sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.
Konsep Dasar Sistem
-
Definisi Sistem
Menurut Sutarman(2012:13), “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”. Menurut Tata Sutabri (2012:16) mendefinisikan, menarik kesimpulan bahwa “suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Menurut Lili Tanti dalam jurnal CCIT (2009),“sistem secara umum merupakan tahapan pertama dari luar hidup pengembangan perangkat lunak pengajar”.
Berdasarkan beberapa pendapat dapat penulis tarik kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan bagian atau subsistem yang dirancang untuk mencapai suatu tujuan.
-
Karakteristik Sistem
Menurut Tata Sutabri (2012:20),mendefinisikan, karakteristik sistem adalah sebagai berikut :
-
Komponen Sistem (Components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.
-
Batasan Sistem (Boundary system)
Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
-
Lingkungan Luar Sistem(Enviroment System)
Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem, lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara, lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, jika tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.
-
PenghubungSistem (Interface System)
Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung atau interface, penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut, dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan.
-
MasukanSistem (Input System)
Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukkan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (Signal Input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
-
PengolahanSistem (Prosessing System)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
-
KeluaranSistem (Output System)
Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna, kaluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi, informasi ini dapat digunakan sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal yang menjadi input bagi subsistem lain.
-
SasaranSistem (Objective) dan Tujuan (Goals)
Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic, jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.
-
Klasifikasi Sistem
Menurut Sutabri (2012:22) mendefinisikan,sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, di antaranya:
-
Sistem Abstrak (Abstract system)dan Sistem Fisik (Physical System)
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia dan lain sebagainya.
-
Sistem Alamiah (Natural System) dan SistemBuatan Manusia (Human Made System)
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam; tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
-
Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)
Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.
-
SitemTertutup (Closed System) dan SistemTerbuka (Open System)
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.
-
Kriteria Sistem
Sistem yang baik harus mempunyai kriteria sebagai berikut :
-
Kegunaan
Sistemharus dapat memenuhi, melayani serta mengklasifikasikan informasi yang tepatpada waktunya dan relevan untuk proses pengambilan keputusan manajemen dan personil di dalam organisasi.
-
Ekonomis
Semua bagian dari sistem termasuk laporan, pengawasan dan lainnya harus memberikan suatu nilai tambah sekurang-kurangnya sebesar biaya yang dikeluarkan.
-
Kesederhanaan
Sistem harus cukup sederhana, sehingga struktur dan operasinya dapat dengan mudah untuk diikuti oleh pemakainya.
-
Kapasitas
Sistem harus cukup sederhana, sehingga struktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti, dipahami, dan prosedurnya mudah untuk diikuti oleh pemakainya.
-
Fleksibilitas
Sistem harus cukup fleksibel untuk menampung semua perubahan dan sistem tersebut dapat digunakan dimanapun serta tidak mempengaruhi sistem lainnya.
Konsep Dasar Informasi
-
Definisi Data
Sumber infromasi adalah data. Menurut MCLeod dalam bukunya Yakub(2012:5), Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai. Menurut Suprihadi, dkk dalam Jurnal CCIT (2013:310), “Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah.”
-
Definisi Informasi
Menurut Sutarman (2012:14), “Informasi adalah sekumpulan fakta (data)yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”.
Menurut McLeod yang dikutip dari Yakub (2012:8), “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya”.
Menurut Laudon (2012:6)“Informasi adalah data yang sudah dibentuk ke dalam sebuah formulir bentuk yang bermanfaat dan dapat digunakan untuk manusia”.
-
Nilai Informasi
Menurut Sutarman (2012:14), Nilai dari informasi ditentuka noleh lima hal yaitu:
-
Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.
-
Untuk mendapatkan pengalaman.
-
Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.
- Untuk mengekstrak implikasi kritis dan merefleksikan pengalaman masa lampau yang menyedikan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang menajer dari membuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya
Konsep Dasar Sistem Informasi
-
Definisi Sistem Informasi
Menurut Sutarman (2012:13), “Sistem informasi adalah ”Sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu”. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data,instruksi) dan output (laporan,kalkulasi).
Menurut Sutabri (2012:38) mendefinisikan “sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu”.
Menurut Maimunah dkk, “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan.” (Jurnal CCIT,2012: 57)
Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah gabungan dari orang, hardware, software, jaringan komunikasi, sumber daya data, dan kebijakan dan prosedur yang menyimpan,mengumpulkan (mendapatkan kembali), memproses, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan dan pengontrolan keputusan dalam suatu organisasi.
-
Komponen Sistem informasi
Menurut Sutabri (2012:47) mendefinisikan, sistem informasi terdiri dari beberapa komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), diantaranya :
-
Blok Masukan (Input Block)
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
-
Blok Model (Model Block)
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi dati input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
-
Blok Keluaran (Technology Block)
Teknologi merupakan “tool box”dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3(tiga) bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).
-
BlokBasis Data (Database Block)
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupaagar informasi yang dihasilkan berkualitas.
-
Blok Kendali (control Block)
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, termperatur, air, debu,kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancangdan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.
Konsep Dasar Analisa Sistem
-
Definisi Analisa sistem
Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322) mendefinisikan, Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan.
Menurut Sutabri(2012:220) mendefinisikan “tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya”.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tahapan analisa sistem dapat dilakukan sebelum dibuat tahapan rangcangan sistem, dan analisa sistem sangat penting dilakukan agar menghindari kesalahan yang akan timbul di tahapan selanjutnya.
-
Tahapan Analisa Sistem
Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322) mendefinisikan “Tahapan analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalah-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di buat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.
Menurut Sutabri(2012:220) mendefinisikan, proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi. Adapun tujuan utama dari tahap analisis sitem ini adalah sebagai berikut:
-
Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.
-
Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.
-
Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan ssmpai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.
-
Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.
-
Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.
Selama tahap analisis sistem, analis sistem terus bekerja sama dengan manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap analisis sistem adalah sebagai berikut:
-
Mengumumkan Penelitian Sistem
Ketika perusahaan menerapkan aplikasi komputer baru manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja. Perhatian mula-mula ditunjukan pada kekhawatiran pegarawai mengenai cara komputer mempengaruhi kerja mereka.
-
Mengorganisasikan Tim Proyek
Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadi pemakai dan bukan spesialis informasi sebagai pemimpin proyek. Agar proyek berhasil, pemakai perlu berperan aktif daripada hanya pasif.
-
Mendefinisikan Kebutuhan Informasi
Analisis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi, wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan, dan survey.
-
Mendefinisikan Kriteria Kinerja Sistem
Setelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem.
-
Menyiapkan Usulan Rancangan
Analisis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan untuk meneruskan atau menghentikan untuk kedua kalinya. Disini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan
-
Menyetujui atau Menolak Rancangan Proyek
Manajer dan komite sistem mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkan kembali atau proyek mungkin ditinggalkan. Jika persetujuan diberikan, proyek akan maju ke tahap rancangan.
Konsep Dasar Analisa SWOT (Strenghts Weakness Opportunities Threats)
-
Definisi Analisa SWOT
Menurut Rangkuti (2011:64), “SWOT adalah dengan menggabungkan berbagai indikator yang terdapat dalam kekuatan,kelemahan,peluang dan ancaman”.
Menurut Risza (2010:174),“SWOT adalah suatu penelaahan yang dimulai dengan pemantauan perubahan lingkungan baik di dalam maupun di luar perusahaan sehingga kita dapat memahami gambaran yang tepat tentang keadaan perusahaan yang sebenarnya”.
Dari kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan SWOT adalah gabungan indikator yang dimulai dengan pemantauan perubahan lingkungan baik eksternal maupun internal sehingga dapat memahami keadaan perusahaan yang kondusif.
Gambar 2.9 Analisa SWOT
-
Faktor Internal (Strength dan Weakness)
Faktorinternal terdiri dari strength dan weakness yaitu faktoryang berasal dari dalam objek itu sendiri.
</div>
-
Strength (Kekuatan)
Strenghthadalah sebuah faktor pendorong dan kekuatan yang berasal dari dalam organisasi,dimana kekuatan disini meliputi semua komponen-komponen organisasi baik sumberdaya maupun kemampuan yang dapat dioptimalkan sehingga bermakna positif untukpengembangan organisasi ataupun pelaksanaan sebuah program kerja.
-
Weakness (Kelemahan)
Weaknessadalah suatu faktor kekuatan “yang seharusnya dimiliki oleh organisasi” namuntidak ada, yang akhirnya menjadi kelemahan dalam organisasi tersebut.
-
Faktor Eksternal (Opportunity dan Threat)
Faktor eksternal terdiri dari opportunitydan threat yaitu faktor yang berasaldari luar luar objek.
-
Opportunity (Pendukung)
Opportunity merupakan faktor-faktorpendukung dalam pengembangan maupun stabilitas organisasi maupun pelaksanaanproker. Faktor pendukung ini merupakan faktor yang berasal dari luarorganisasi, bukan dari dalamorganisasi. Misalnya dukungan dari pemerintah, perkembanganteknologi dan lain-lain.
-
Threat (Penghambatatau ancaman)
Threatmerupakan faktor-faktor penghambat atau hal-hal yang dapat mengancamperkembangan maupun stabilitas organisasi atau pelaksanapoker, atau bahkan dapatmengancam keberadaan organisai atau poker.Faktor ini juga berasal dari luar organisasibukan dari dalam organisasi. Misalnya,kebijakan pemerintahyang merugikan, hilangnya sumber dana dan lain-lain.
SDLC (System Development Life Cycle)
Teori Khusus
Definisi Penggajian
Definisi Pegawai
Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)
Dreamwaver
Database
MySQL
PHP
Konsep Dasar Elisitasi
Metode Blackbox
Literature Review
BAB III
BAB IV
=BAB V
=
|