SI1022465077: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Baris 384: Baris 384:
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">'''DAFTAR PUSTAKA'''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">'''LAMPIRAN'''</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">'''DAFTAR PUSTAKA'''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">'''LAMPIRAN'''</p></div>
  
 +
 +
{{pagebreak}}
 +
 +
=<p align="center"><b>BAB II</b></p>=<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;"><p style="line-height: 2"><b>LANDASAN TEORI</b></p></div>=='''Teori Umum'''====='''Konsep Dasar Sistem'''======Pengertian Sistem===<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan pendekatan komponen, sistem juga didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. (Mustakini, 2009) <ref name="Mustakini, Jogiyanto Hartono. Pengenal komputer: dasar ilmu komputer, pemrogaman, sistem informasi dan intelegensi buatan, Yogyakarta: Andi, 2009">.Mustakini, Jogiyanto Hartono. Pengenal komputer: dasar ilmu komputer, pemrogaman, sistem informasi dan intelegensi buatan. Yogyakarta: Andi, 2009.</ref></p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sistem adalah suatu (komponen atau prosedur-prosedur) yang saling berhubungan atau berkaitan antar satu dengan lainnya untuk mencapai suatu tujuan tertentu.(Haryadi, 2009).<ref name="Haryadi, Hendy. Administrassi perkantoran untuk manajer dan staf,Jakarta: Transmedia Pustaka, 2009">.Haryadi, Hendy. Administrassi perkantoran untuk manajer dan staf,Jakarta: Transmedia Pustaka, 2009.</ref></p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari pengertian sistem diatas dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan suatu kumpulan atau kelompok dari elemen atau komponen yang saling berhubungan atau saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.</p></div>===Karakteristik Sistem===<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Mustakini (2009, hal. 54)<ref name="Mustakini, Jogiyanto Hartono. Pengenal komputer: dasar ilmu komputer, pemrogaman, sistem informasi dan intelegensi buatan, Yogyakarta: Andi, 2009">.Mustakini, Jogiyanto Hartono. Pengenal komputer: dasar ilmu komputer, pemrogaman, sistem informasi dan intelegensi buatan. Yogyakarta: Andi, 2009.</ref> bahwa suatu sistem mempunyai beberapa karakteristik. Beberapa karakteristik sistem adalah sebagai berikut :</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">a. Suatu sistem mempunyai komponen-komponen sistem (''components'') atau subsistem-subsistem.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama dalam membentuk suatu kesatuan. Komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk  sub-sistem.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">b. Suatu  sistem  mempunyai  batas  sistem  (''boundary'').</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Batasan sistem membatasi antara sistem yang satu dengan yang lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">c. Suatu  sistem  mempunyai  lingkungan  luar (''environment'').</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Lingkungan luar sistem adalah suatu bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">d. Suatu sistem mempunyai penghubung (''interface'').</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Penghubung sistem merupakan media yang menghubungkan sistem dengan sub-sistem yang lain, dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">e. Suatu sistem mempunyai tujuan (''goal'').</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (''goals'')atau sasaran sistem (''objective''). Sebuah sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya, jika suatu sistem tidak mempunyai tujuan maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.</p></div>===Klasifikasi Sistem===<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Mustakini (2009, hal. 53)<ref name="Mustakini, Jogiyanto Hartono. Pengenal komputer: dasar ilmu komputer, pemrogaman, sistem informasi dan intelegensi buatan, Yogyakarta: Andi, 2009">.Mustakini, Jogiyanto Hartono. Pengenal komputer: dasar ilmu komputer, pemrogaman, sistem informasi dan intelegensi buatan. Yogyakarta: Andi, 2009.</ref>, Suatu sistem dapat diklasifikasikan sebagai berikut: </p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">a. Sistem abstrak (''abstact system'') dan sistem fisik (''phisical system'').</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide  yang tidak tempak secara fisik, misalnya sistem teknologi yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sitem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">b. Sistem Alami (''natural system'') dan Sistem Buatan Manusia (''human made system'').</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sistem alami adalah sistem yang keberadaannya terjadi secara alami/natural tanpa campuran tangan manusia. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sebagai hasil kerja manusia. Contoh sistem alamiah adalah sistem tata surya yang terdiri dari atas sekumpulan planet, gugus bintang dan lainnya. Contoh sistem abstrak dapat berupa sistem komponen yang ada sebagai hasil karya teknologi yang dikembangkan manusia.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">c. Sistem pasti (''deterministic system'') dan sistem tidak tentu (''probobalistic system'').</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sistem tertentu adalah sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan/diperkirakan sebelumnya. Sedangkan sistem tidak tentu sistem tingkah lakunya tidak dapat ditentukan sebelumnya. Sistem aplikasi komputer merupakan contoh sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan sebelumnya. Program aplikasi yang dirancangdan dikembangkan oleh manusia dengan menggunakan prosedur yang jelas, terstruktur dan baku.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">d. Sistem Tertutup (''closed system'') dan Sistem Terbuka (''open system'').</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sistem tertutup merupakan sistem yang tingkah lakunya tidak dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sebaliknya, sistem terbuka mempunyai prilaku yang dipengaruhi oleh lingkungannya. Sistem aplikasi komputer merupakan sistem relative tertutup, karena tingkah laku sistem aplikasi komputer tidak dipengaruhi oleh kondisi yang terjadi diluar sistem.</p></div>==='''Konsep Dasar Pakar'''===<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">'''Definisi Pakar'''</li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Seorang pakar atau ahli (human expert) adalah individu yang memiliki kemampuan pemahaman yang baik dari suatu masalah tertentu. (Tolle, 2008)<ref name="Tolle, Herman. Pengenal komputer: dasar ilmu komputer, pemrogaman, sistem informasi dan intelegensi buatan, Yogyakarta: Andi, 2009">.Tolle, Herman. Pengantar Sistem Pakar. (2008).</ref></p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pakar atau ahli ialah seseorang yang banyak dianggap sebagai sumber tepercaya atas teknik maupun keahlian tertentu yang bakatnya untuk menilai dan memutuskan sesuatu dengan benar, baik, maupun adal sesuai dengan aturan dan status oleh sesamanya ataupun khayalak dalam bidang khusus tertentu. Lebih umumnya, seorang pakar ialah seseorang yang memiliki pengetahuan ataupun kemampuan luas dalam bidang studi tertentu. Para pakar dimintai nasihat dalam bidang terkait mereka, namun mereka tidak selalu setuju dalam kekhususan bidang studi. Melalui pelatihan, pendidikan, profesi, publikasi, maupun pengalaman, seoran pakar dipercaya memiliki pengetahuan khusus dalam bidangnya di atas rata-rata orang, di mana orang lain bisa secara resmi (dan sah) mengandalkan pendapat pribadi.</p></div><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">'''Kemampuan Kepakaran'''</li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Kepakaran atau keahlian merupakan pemahaman yang luas dari tugas atau pengetahuan spesifik yang diperoleh dari pelatihan, membaca dan pengalaman.</p></div></ol>==='''Sistem Pakar'''===<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Martin dan Oxman dalam Kusrini (2010, hal. 11)<ref name="Kusrini. Sistem Pakar Teori Dan Aplikasi, Yogyakarta: Andi, 2010">.Kusrini. Sistem Pakar Teori Dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi, 2010.</ref> sistem pakar (''Expert System'') merupakan sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sistem pakar adalah aplikasi berbasis komputer yang digunakan untuk menyelesaikan masalah sebagaimana yang dipikirkan oleh pakar. Pakar yang dimaksud disini adalah orang yang mempunyai keahlian khusus yang dapat menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh orang awam. Sebagai contoh, dokter adalah seorang pakar yang mampu mendiagnosis penyakit yang diderita pasien serta dapat memberikan penatalaksanaan terhadap penyakit tersebut. Contoh lain, montir adalah seorang yang mempunyai keahlian dan pengalaman dalam menyelesaikan kerusakan mesin motor atau mobil, psikolog  adalah  orang yang ahli dalam memahami  kepribadian  seseorang,  dan  lain-lain. (kusrini, 2009) <ref name="Kusrini. Aplikasi Sistem Pakar, Menentukan Faktor Kepastian Pengguna Dengan Metode Kuantifikasi Pertanyaan, Yogyakarta: Andi, 2009">.Kusrini. Aplikasi Sistem Pakar, Menentukan Faktor Kepastian Pengguna Dengan Metode Kuantifikasi Pertanyaan . Yogyakarta: Andi, 2009.</ref></p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sistem pakar biasa disebut dengan ''knowledge-based system''. Sistem ini bekerja dengan pengetahuan (''knowledge'') dan metode analisis yang telah didefinisikan terlebih dahulu oleh pakar yang sesuai dengan bidang keahliannya. </p></div><div align="center"><img width="539" height="250" style="margin:0px" src="https://lh6.googleusercontent.com/-56dMkcmr5Sk/U7YWHVS9DbI/AAAAAAAAACM/KASltzY1GJk/w539-h238-no/Tabel+2.1.PNG"/></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Turban (2010)<ref name="Kusrini. Sistem Pakar Teori Dan Aplikasi, Yogyakarta: Andi, 2010">.Kusrini. Sistem Pakar Teori Dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi, 2010.</ref>, keahlian dipindahkan dari pakar ke suatu komputer. Pengetahuan ini kemudian disimpan dalam komputer. Pada saat user menjalankan komputer untuk mendapatkan informasi, sistem pakar menanyakan fakta-fakta dan dapat membuat penalaran sampai pada sebuah kesimpulan. </p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dengan sistem pakar ini, orang awam pun dapat menyelesaikan masalahnya atau hanya sekedar mencari suatu informasi berkualitas yang sebenarnya hanya dapat diperoleh dengan bantuan para ahli di bidangnya. Sistem pakar ini juga dapat membantu aktivitas para pakar sebagai asisten yang mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan.</p></div>==== Sejarah Sistem Pakar ====<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sistem pakar mulai dikembangkan pada pertengahan tahun 1960-an oleh ''Artificial Intelligence Corporation''. Periode penelitian ''Artificial Intelligence'' ini didomisili oleh suatu keyakinan bahwa nalar yang digabung dengan komputer canggih akan menghasilkan prestasi pakar atau bahkan manusia super. Suatu usaha ke arah ini adalah ''General Purpose Problem-Solver'' (GPS). GPS yang berupa sebuah prosedur yang dikembangkan oleh Allen Newell, John Cliff Shaw, dan Hebert Alexander Simon dari ''Logic Theorist'' merupakan sebuah percobaan untuk menciptakan mesin yang cerdas. GPS sendiri merupakan sebuah ''predecessor'' menuju ''Expert System'' (ES). GPS berusaha untuk menyusun langkah-langkah yang dibutuhkan untuk mengubah situasi awal menjadi ''state'' tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada pertengahan tahun 1960-an, terjadi pergantian dari program serba bisa (''general-purpose'') ke program yang spesialis (''special-purpose'') dengan dikembangkannya DENDRAL oleh  E.Feigenbaum dari Universitas  Stanford dan kemudian diikuti oleh MYCIN. Pembuatan DENDRAL mengarah pada konklusi-konklusi berikut, GPS terlalu lemah untuk digunakan sebagai dasar untuk membangun ES (''Expert System'') yang berunjuk kerja tinggi. Masalah yang kompleks membutuhkan pengetahuan yang  banyak  tentang  yang  dipermasalahkan.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Awal tahun 1980-an, teknologi ES (''Expert System'') yang mula-mula dibatasi oleh suasana akademis mulai muncul sebagai aplikasi komersil, khususnya XCON,  XSEL (dikembangkan dari R-1 pada ''Digital Equipment Corp''.) dan CATS-1 (dikembangkan oleh ''General Electric''). Sistem Pakar untuk melakukan diagnosis kesehatan telah dikembangkan sejak pertengahan tahun 1970. Sistem pakar tersebut dibuat oleh Bruce Buchanan dan Edward Shortliffe di ''Stanford University''. Sistem tersebut diberi nama MYCIN (Heckerman,1986). MYCIN  merupakan  program  interaktif  yang melakukan diagnosis penyakit miningitis dan infeksi bacremia serta memberikan rekomendasi terapi antimikrobia. MYCIN mampu memberikan  penjelasan  atas penalarannya secara detail. Dalam uji coba, dia  mampu  menunjukan  kemampuan  seperti  seorang  spesialis.  Meskipun MYCIN tidak pernah digunakan secara rutin oleh dokter, MYCIN merupakan referensi yang bagus dalam penelitian kecerdasan buatan yang lainnya. (Kusrini, 2010)<ref name="Kusrini. Sistem Pakar Teori Dan Aplikasi, Yogyakarta: Andi, 2010">.Kusrini. Sistem Pakar Teori Dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi, 2010.</ref>.</p></div>==== Tujuan Sistem Pakar ====<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Tujuan dari sistem pakar adalah untuk memindahkan pengetahuan dari seorang ahli atau sumber keahlian lain ke dalam komputer dan kemudian  memindahkan  dari komputer kepada ''user'' yang tidak  ahli (bukan pakar). Aktivitas utama yang dilakukan untuk proses pemindahan kepakaran, yaitu:</p></div><ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Akuisi pengetahuan (''knowledge acquisition'') adalah kegiatan mencari dan mengumpulkan pengetahuan dari para ahli atau sumber keahlian yang lain.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Representasi pengetahuan (''knowledge representation'') adalah kegiatan menyimpan dan mengatur penyimpanan pengetahuan yang diperoleh ke dalam komputer.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Inferensi pengetahuan (''knowledge inferencing'') adalah kegiatan melakukan inferensi berdasarkan pengetahuan yang telah disimpan dalam komputer.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Pemindahan pengetahuan (''knowledge transfering'') adalah kegiatan pemindahan pengetahuan dari komputer ke user yang tidak ahli.</li></ol>==== Ciri-ciri Sistem Pakar ====<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Kusrini (2010, hal.14)<ref name="Kusrini. Sistem Pakar Teori Dan Aplikasi, Yogyakarta: Andi, 2010">.Kusrini. Sistem Pakar Teori Dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi, 2010.</ref>ciri-ciri sistem pakar, yaitu :</p></div><ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Terbatas pada bidang yang spesifik.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Dapat memberikan penalaran untuk data-data yang tidak lengkap atau tidak pasti.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Dapat mengemukakan rangkaian alasan yang diberikannya dengan cara yang mudah dipahami.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Berdasarkan pada ''rule'' atau kaidah tertentu.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Dirancang untuk dikembangkan secara bertahap.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">''Output''nya bersifat nasihat atau anjuran.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">''Output'' tergantung dari dialog dengan ''user''.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">''Knowledge base'' dan ''inference engine'' terpisah.</li></ol>==== Keuntungan pemakaian Sistem Pakar ====<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Kusrini (2010, hal.15)<ref name="Kusrini. Sistem Pakar Teori Dan Aplikasi, Yogyakarta: Andi, 2010">.Kusrini. Sistem Pakar Teori Dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi, 2010.</ref> beberapa keuntungan pemakaian dari sistem pakar, yaitu : </p></div><ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Membuat seorang yang awam dapat bekerja seperti seorang pakar.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Dapat bekerja dengan informasi yang tidak lengkap atau tidak pasti.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Meningkatkan ''output'' dan produktivitas. Sistem pakar dapat bekerja lebih cepat dari manusia.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Menyediakan nasihat yang konsisten dan dapat mengurangi tingkat kesalahan.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Membuat peralatan yang kompleks lebih mudah dioperasikan karena sistem pakar dapat melatih pekerja yang tidak berpengalaman.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Tidak dapat lelah atau bosan. Juga konsisten dalam memberi jawaban dan selalu memberikan perhatian penuh.</li></ol>==== Struktur Dasar Sistem Pakar ====<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Struktur dasar sistem pakar terdiri dari ''knowledge base'', ''working memory'', dan ''inference engine''. Berikut merupakan gambar perbandingan antara ''human expert'' (Gambar 2.1) dan expert system (Gambar 2.2). Terlihat bahwa sistem pakar mengadopsi cara berpikir ''human expert'' sehingga menghasilkan sebuah keputusan atau solusi.</p></div><div align="center"><img width="466" height="227" style="margin:0px" src="https://lh6.googleusercontent.com/penWBovXYuCLER8_foT5pKZxdhISpFm8GkZUYaqivg=w466-h227"/></div><div align="center"><img width="549" height="259" style="margin:0px" src="https://lh4.googleusercontent.com/PyWunYWNMGnCEwjNpXXB7Iqc4p529YEWAHu_Y6YP4Q=w549-h259"/></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">-    ''Knowledge Base'' </p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''Knowledge base'' merupakan bagian dari sistem pakar yang berisi fakta-fakta masalah yang ditemukan dalam suatu sesi. Berisi pengetahuan yang dibutuhkan untuk memahami, merumuskan, dan menyelesaikan masalah. ''Knowledge base'' terdiri dari dua elemen dasar, yaitu:</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">a. Fakta, situasi masalah dan teori yang terkait.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">b. Heuristik khusus atau rules, yang langsung menggunakan pengetahuan untuk menyelesaikan masalah khusus.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">-    ''Working Memory''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''Working memory'' merupakan bagian dari sistem pakar yang berisi fakta-fakta masalah yang ditemukan dalam suatu sesi. Berisi fakta-fakta tentang suatu masalah yang ditemukan dalam proses konsultasi.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">-    ''Inference Engine''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''Inference engine'' merupakan ''processor'' pada sistem pakar yang mencocokan  fakta-fakta yang ada pada ''working memory'' dengan ''domain'' pengetahuan yang terdapat pada ''knowledge base'', untuk menarik kesimpulan dari masalah yang dihadapi.</p></div>==== Komponen Sistem Pakar ====<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Komponen-komponen yang biasanya terdapat dalam sebuah sistem pakar, yaitu :</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">a. Antarmuka Pengguna (''User Interface'')</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada komponen ini terjadi interaksi antara program dan pengguna. Sistem menerima ''input'' berupa informasi dan instruksi dari pengguna dan sistem memberikan ''output'' berupa informasi kepada pengguna.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">b. Basis Pengetahuan (''Knowledge Base'')</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''Knowledge base'' (basis pengetahuan) merupakan bagian dari sistem pakar yang berisi domain pengetahuan yang dibutuhkan untuk memahami, merumuskan, dan menyelesaikan masalah. Pengetahuan merupakan kemampuan membentuk model mental yang menggambarkan objek dengan tepat dan mempresentasikannya dalam aksi yang dilakukan terhadap objek. Basis pengetahuan yang merupakan inti program sistem pakar adalah representasi pengetahuan dari seorang pakar.</p></div> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">c. Akuisisi Pengetahuan (''Knowledge Acqusitition'')</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Akuisisi pengetahuan merupakan transformasi keahlian dalam menyelesaikan masalah dari sumber pengetahuan ke dalam program komputer.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">d. Mesin Inferensi</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Mesin inferensi merupakan otak dari sistem pakar yang mengandung mekanisme fungsi berpikir dan pola-pola penalaran sistem yang digunakan oleh seorang pakar. Mesin inferensi bertindak sebagai penarik kesimpulan dan pengontrol mekanisme dari sistem pakar.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">e. Memori Kerja (''Working Memory'')</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''Working memory'' merupakan bagian dari sistem pakar yang berisi fakta-fakta masalah yang ditemukan dalam suatu sesi ataupun dalam proses konsultasi. Mesin inferensi (''inference engine'') merupakan processor pada sistem pakar yang mencocokan fakta-fakta yang ada pada ''working memory'' dengan domain pengetahuan yang terdapat pada ''knowledge base'' untuk menarik kesimpulan dari masalah yang dihadapi.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">f. Subsistem Penjelasan  (''Explanation Subsystem'')</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Komponen ini merupakan komponen tambahan yang akan meningkatkan kemampuan sistem pakar. Komponen ini menggambarkan penalaran sistem kepada pemakai dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">g. Perbaikan Pengetahuan</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pakar memiliki kemampuan untuk menganalisa dan meningkatkan kinerja serta kemampuannya untuk belajar dari kinerjanya.</p></div>=== Representasi Pengetahuan ===<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pengetahuan dapat direpresentasikan dalam bentuk sederhana atau kompleks, tergantung dari permasalahannya (Kusrini, 2010).<ref name="Kusrini. Sistem Pakar Teori Dan Aplikasi, Yogyakarta: Andi, 2010">.Kusrini. Sistem Pakar Teori Dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi, 2010.</ref> Ada beberapa model representasi yang penting, yaitu logika (''logic''), jaringan semantik (''semantic nets''),  bingkai  (''frame''),  dan  kaidah  produksi  (''production rule'').</p></div><ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Logika </li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Logika merupakan suatu pengkajian ilmiah tentang serangkaian penalaran, sistem kaidah, dan prosedur yang membantu proses penalaran. Bentuk logika komputasional ada dua macam, yaitu:</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">a. Logika Proposional</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Logika proposional merupakan suatu pernyataan yang menyatakan benar (''TRUE'') atau salah (''FALSE'') yang dihubungkan dengan menggunakan operator logika seperti konjungsi (''AND''), disjungsi (''OR''), `negasi (''NOT''), implikasi/kondisional (''IF…THEN''), equivalensi atau bikondisional (''IF AND ONLY IF'').</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">b. Logika Predikat</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Logika predikat merupakan suatu logika yang seluruhnya menggunakan konsep dan kaidah proporsional yang sama, disebut juga kalkulus predikat, yang memberi tambahan kemampuan untuk mempresentasikan  pengetahuan  dengan  sangat  cermat  dan  rinci.</p></div><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Jaringan Semantik </li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Jaringan semantik merupakan representasi yang menggambarkan grafis dari  pengetahuan  yang  memperlihatkan hubungan hierarkis dari  objek-objek  yang terdiri  atas  simpul(''node'')dan penghubung (''link'').</p></div><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Bingkai (''Frame'')</li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Bingkai berupa ruang(''slots'')yang berisi atribut untuk mendeskripsikan  pengetahuan  berupa  kejadian, lokasi, situasi, ataupun elemen-elemen lain.</p></div><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Kaidah atau Aturan Produksi</li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Kaidah produksi menyediakan cara formal untuk mempresentasikan rekomendasi, arahan, atau strategi dalam bentuk jika-maka (IF-THEN) yang  menghubungkan  anteseden  dengan konsekuensi. </p></div></ol>=== Metode Inferensi ===<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Macam-macam metode inferensi, yaitu:</p></div><ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">''Forward Chaining'' (Pelacakan ke Depan).<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Helmi kurniawan dkk, dalam jurnal CCIT menyatakan bahwa ''forward chaining'' adalah mempergunakan himpunan kaidah kondisi aksi. Dalam metode ini kaidah interpreter mencocokan fakta atau ''statement'' dalam pangkalan data dengan situasi yang dinyatakan dalam ''anticendent'' atau kaidah ''if''. Bila fakta dalam pangkalan data telah sesuai dengan kaidah ''if'' maka kaidah distimulasi. Proses ini diulang hingga didapatkan hasil.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''Forward chaining'' adalah suatu strategi pengambilan keputusan yang  dimulai dari bagian premis (fakta) menuju konklusi (kesimpulan akhir) (kusrini, 2009)<ref name="Kusrini. Aplikasi Sistem Pakar, Menentukan Faktor Kepastian Pengguna Dengan Metode Kuantifikasi Pertanyaan. Yogyakarta: Andi, 2009">.Kusrini. Aplikasi Sistem Pakar, Menentukan Faktor Kepastian Pengguna Dengan Metode Kuantifikasi Pertanyaan. Yogyakarta: Andi, 2009.</ref>.  ''Forward  chaining'' merupakan  grup  dari multipel inferensi yang  melakukan  pencarian  dari  suatu  masalah  kepada solusinya.  Jika klausa premis sesuai dengan situasi (bernilai ''TRUE''), maka proses akan meng-''assert''  konklusi.  Pelacakan  ke  depan mencari fakta yang sesuai dari bagian ''IF''dari aturan IF-THEN. </p></div><div align="center"><img width="559" height="231" style="margin:0px" src="https://lh5.googleusercontent.com/DuaCRrbAddHPs-FlZ4pbscgc1dduJ0_mKeGGHySj5A=w559-h231"/></div><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">''Backward Chaining'' (Pelacakan ke Belakang)<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Suatu bentuk ''problem'' yang dimulai dengan pernyataan dan suatu himpunan aturan yang mengarah pada pernyataan dan kemudian bekerja ke belakang, menyesuaikan aturan dengan informasi dari database tentang fakta-fakta sehingga pernyataan dapat dibuktikan benar atau salah. (kurniawan & rahmad, 2012)<ref name="Kurniawan, Helmi And Iwan Fitrianto Rahmad. Perancangan Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Penyakit Pada Tanaman Cabe Dengan Metode Certainty Factor. Ccit Vol.5 No.2, 2012">.Kurniawan, Helmi And Iwan Fitrianto Rahmad. Perancangan Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Penyakit Pada Tanaman Cabe Dengan Metode Certainty Factor. Ccit Vol.5 No.2, 2012.</ref></p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''Backward chaining'' adalah suatu strategi pengambilan keputusan dimulai dari pencarian solusi dari kesimpulan kemudian menelusuri fakta-fakta yang ada hingga menemukan solusi yang sesuai dengan fakta-fakta yang diberikan pengguna. (kusrini, 2009)<ref name="Kusrini. Aplikasi Sistem Pakar, Menentukan Faktor Kepastian Pengguna Dengan Metode Kuantifikasi Pertanyaan. Yogyakarta: Andi, 2009">.Kusrini. Aplikasi Sistem Pakar, Menentukan Faktor Kepastian Pengguna Dengan Metode Kuantifikasi Pertanyaan. Yogyakarta: Andi, 2009.</ref></p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pelacakan ke belakang adalah pendekatan yang dimotori oleh tujuan. Dalam pendekatan ini pelacakan dimulai dari tujuan, selanjutnya dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk membuat kesimpulannya. </p></div></ol><div align="center"><img width="535" height="252" style="margin:0px" src="https://lh5.googleusercontent.com/yGoLLks872PzirxiMZILmYJndvhEbJ3finrAe0yCJw=w535-h252"/></div>=='''Teori Khusus'''===== Definisi Jaringan Komputer ===<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut (MADCOMS, 2010)<ref name="Madcoms. Sistem Jaringan Komputer Untuk Pemula, Yogyakarta: Andi, 2010">.Madcoms. Sistem Jaringan Komputer Untuk Pemula. Yogyakarta: Andi, 2010.</ref> Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, ''printer'' dan peralatan lainnya yang saling terhubung. Informasi dan data bergerak melalui kabel atau ''wireless'' sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat bertukar dokumen dan data (''File Sharing''), mencetak pada ''printer'' yang sama dan bersama sama menggunakan ''hardware'' atau ''software'' yang terhubung dengan jaringan. Tiap komputer, ''printer'' atau periperal yang terhubung dengan jaringan disebut ''node''. Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan ''node''. Sebuah jaringan biasanya terdiri dari 2 atau lebih komputer yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain dan saling berbagi periperal misalnya ''CD-ROM'', ''printer'' atau memungkinkan untuk saling berkomunikasi secara elektronik. Komputer yang terhubung tersebut dapat berhubungan dengan menggunakan media kabel, ''wireless'', saluran telepon, gelombang radio, satelit atau sinar ''infrared''.</p></div>=== ''Local Area Network'' (LAN) ===<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''Local Area Network'' merupakan jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti sebuah kantor  pada  sebuah  gedung  atau  tiap-tiap ruangan pada  sebuah  sekolah.</p></div><div align="center"><img width="564" height="217" style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/siFkOS7zvk4x6IIrINXaG9NkPrseMEk7LypO_dqZYA=w564-h217"/></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Kelebihan dari LAN : </p></div><ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Keamanan lebih terjamin karena penggunaan IP lokal jaringan hanya sampai sebatas ''switch'' dan selanjutnya ''router'' akan menghubungkan dengan IP publik.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Pemakaian sumber daya secara bersama-sama.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Memungkinkan hubungan antar sistem dari beragam merk.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Memungkinkan adanya ''transfer file'' antar bagian dengan melalui suatu ''Server'' pengatur lalu lintas informasi.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mengurangi pemakaian kabel jika dibandingkan dengan sistem ''connect one by one''.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Memungkinkan komunikasi melalui ''e-mail''.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Perlindungan investasi dan rahasia data karena adanya ''Server'' pengatur dan ''password''.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">''Copy'' data antar PC menjadi lebih cepat.</li></ol><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Kekurangan LAN :</p></div><ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">''Speed'' modem lambat. Semakin banyak PC semakin lambat koneksi internetnya.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Ada kemungkinan password dapat ditembus.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Perlu pengendali pemakaian ''software''.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">''Software'' harus dirancang untuk ''multi user''.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Semua layer model OSI harus dilaksanakan (''protokol''/aturan yang digunakan).</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Jika salah satu PC terkena ''virus'', maka PC yang lain ikut tertular.</li></ol>=== Pohon Keputusan (''Decision Tree'') ===<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Han et al.<ref name="Han, J., Kamber, M., & Pei, J. Data Mining: Concepts And Techniques, Waltham: Morgan Kaufmann, 2012">.Han, J., Kamber, M., & Pei, J. Data Mining: Concepts And Techniques. Waltham: Morgan Kaufmann, 2012.</ref> (2012, p330), pohon keputusan (''decision tree'') merupakan salah satu metode klasifikasi yang menggunakan representasi struktur pohon (''tree'') yang setiap ''internal node'' (''non-leaf node'') merepresentasikan atribut, cabangnya merepresentasikan nilai dari atribut, dan daun (''leaf node'' atau ''terminal node'') merepresentasikan kelas. ''Node'' yang paling atas dari ''decision tree'' disebut sebagai ''root''.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut McLeod (2009, hal. 347)<ref name="Mcleod, Raymond And George P. Schell. Sistem Informasi Manajemen Ed.10, Jakarta Selatan: Salemba Empat , 2009">.Mcleod, Raymond And George P. Schell. Sistem Informasi Manajemen Ed.10. Jakarta Selatan: Salemba Empat , 2009.</ref> pohon keputusan (''decision tree'') yaitu struktur seperti jaringan yang memungkinkan penggunanya melangkah dari akar hingga ke jaringan dahan dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan suatu masalah. Perjalanan ini mengarahkan pengguna hingga tiba ke solusi yang diinginkan di ujung dahan.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''Decision tree'' merupakan metode klasifikasi yang sering digunakan. Selain karena pembangunannya relatif cepat, hasil dari model yang dibangun mudah untuk dipahami. Pada ''decision tree'' terdapat 3 jenis ''node'' (Cahyono, 2010)<ref name="Cahyono, A. B. Analisis Pemanfaatan Small Disjunct Pada Decision Tree Dengan Algoritma Genetika, Jurnal Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi , 2010">.Cahyono, A. B. Analisis Pemanfaatan Small Disjunct Pada Decision Tree Dengan Algoritma Genetika. Jurnal Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi , 2010.</ref>, yaitu : </p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">a. ''Root Node''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''Root node'' merupakan ''node'' paling atas, pada ''node'' ini tidak ada input dan bisa tidak mempunyai ''output'' atau mempunyai ''output'' lebih dari satu.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">b. ''Internal Node''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''Internal node'' merupakan ''node'' percabangan, pada ''node'' ini hanya terdapat satu ''input'' dan mempunyai ''output'' minimal dua. </p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">c. ''Leaf Node'' atau ''Terminal Node''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''Leaf node'' atau ''terminal node'' merupakan ''node'' akhir, pada ''node'' ini hanya terdapat satu ''input'' dan tidak mempunyai ''output''.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Contoh dari pohon keputusan dapat dilihat di gambar 2.6 berikut ini, </p></div><div align="center"><img width="546" height="298" style="margin:0px" src="https://lh6.googleusercontent.com/6dPUSGONDxrrjosqu4lM0YPGfr7rVM5VbMORavB2Fg=w546-h298"/></div>=== ''Flowchart'' ===<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Bagan alir (''Flowchart'') merupakan teknik analitis yang digunakan untuk menjelaskan aspek-aspek sistem informasi secara jelas, tepat dan logis. Bagan alir menggunakan serangkaian simbol standar untuk menguraikan prosedur pengolahan transaksi yang digunakan oleh sebuah perusahaan, sekaligus menguraikan aliran data dalam sebuah sistem. (Krismiaji, 2010) <ref name="Krismiaji. Sistem Informasi Akutansi, Yogyakarta: Upp Amp Ykpn, 2010">.Krismiaji. Sistem Informasi Akutansi. Yogyakarta: Upp Amp Ykpn, 2010.</ref></p><p style="line-height: 2">Terdapat beberapa jenis bagan alir yang biasa digunakan, yaitu sebagai berikut: </p></div><ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Bagan Alir Sistem (''System Flowchart'')</li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Bagan alir sistem (''system flowchart'') merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa yang dikerjakan dalam sistem. Bagan alir sistem digambarkan dengan menggunakan simbol-simbol yang telah ditentukan. </p></div><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Bagan Alir Dokumen (''Document Flowchart'')</li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Bagan alir dokumen (''document flowchart'') atau disebut dengan bagan alir formulir (''form flowchart'') atau ''paperwork flowchart'' merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya. Bagan alir dokumen ini menggunakan simbol-simbol yang sama dengan yang digunakan didalam bagan alir sistem.</p></div><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Bagan Alir Skematik (''Schematic Flowchart'')</li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Bagan alir skematik (''schematic flowchart'') merupakan bagan alir yang mirip dengan bagan alir sistem, yaitu menggambarkan prosedur dalam sistem. Perbedaannya adalah bagan alir skematik selain menggunakan simbol-simbol bagan alir sistem, juga menggunakan gambar-gambar komputer dan peralatan lainnya yang digunakan. Maksud penggunaan gambar-gambar ini adalah untuk memudahkan dalam menjelaskan simbol-simbol bagan alir kepada orang yang masih awam.</p></div><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Bagan Alir ''Program ''(''Program Flowchart'')</li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Bagan alir ''program'' (''program flowchart'') terdiri dari dua macam, yaitu bagan alir logika ''program'' (''program logic flowchart'') dan bagan alir'' program'' komputer terinci (''detailed computer program flowchart''). Bagan alir logika ''program'' digunakan untuk menggambarkan tiap-tiap langkah di dalam program komputer secara logika. Bagan alir logika program ini dipersiapkan oleh analis sistem.</p></div><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Bagan Alir Proses (''Process Flowchart'')</li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Bagan alir proses (''process flowchart'') merupakan bagan alir yang banyak digunakan di teknik industri. Berguna bagi analis sistem untuk menggambarkan proses dalam suatu prosedur.</p></div></ol>=== Elisitasi ===<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :</p></div><ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI :</li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">a. “M” pada MDI berarti ''Mandatory'' (penting). Maksudnya, ''requirement'' tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">b. “D” pada MDI berarti ''Desirable''. Maksudnya, ''requirement'' tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika ''requirement'' tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">c. “I” pada MDI berarti ''Inessential''. Maksudnya, ''requirement'' tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.</p></div><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua ''requirement'' dengan ''option'' I pada metode MDI. Selanjutnya, semua ''requirement'' yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:</li></ol><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">a. ''Technical'' (T) : bagaimana tata cara atau teknik pembuatan ''requirement'' dalam sistem yang diusulkan.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">b. ''Operational'' (O) : bagaimana tata cara penggunaan ''requirement'' dalam sistem akan dikembangkan.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">c. ''Economic'' (E) : berapakah biaya yang diperlukan guna membangun ''requirement'' di dalam sistem.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa ''option'', yaitu:</p></div><ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">''High'' (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka ''requirement'' tersebut harus dieliminasi.<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">''Middle'' (M) : Mampu dikerjakan.<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">''Low'' (L) : Mudah dikerjakan.</li></ol><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">d. Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.</p></div>=== Studi Pustaka (''Literature review '') ===<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Penelitian sebelumnya (''literatur review '') merupakan survey literatur tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (''emprical finding'') yang berhubungan dengan topik penelitian. Literatur '' review'' bukan hanya mengumpulkan jurnal atau hasil penelitian yang sesuai dengan topik penelitian. Bagian utama dari literatur '' review '' berisi tentang tujuan penelitian, model yang digunakan, data dan hasil atau kesimpulan dari sebuah penelitian. Bagian pokok yang tidak boleh dilewatkan yaitu tentang diskusi atau tanggapan penulis atau peneliti tentang literatur '' review ''.Jika memungkinkan dan sangat dianjurkan untuk mencarikan jurnal atau hasil penelitian yang mendukung dan tidak dari jurnal yang di'' review '' dengan maksud peneliti akan mendapatkan gambaran permasalahan yang dihadapi lebih detail dan mendalam dari sisi yang sealiran pemikiran dan berbeda pemikiran.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Manfaat dari ''literature review '' ini antara lain :</p></div><ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mengidentifikasikan kesenjangan (''identify gaps'') dari penelitian ini.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Menghindari membuat ulang (''reinventing the wheel'') sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah capai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun diatas ''platform'' dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Untuk mendapatkan informasi tentang orang lain yang melakukan penelitian di area yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.</li></ol><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Terdapat beberapa penelitian sebelumnya yang memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas, yaitu :</p></div><ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Tinjauan studi dari penelitian Teguh Prasetyo Hidayat, 2011, Universitas Gunadarma Jakarta.</li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">(Hidayat, 2011) dalam penelitian yang berjudul Sistem Pakar Berbasis Web Untuk Mendiagnosa ''Troubleshooting'' Jaringan LAN. Penelitian ini bertujuan menambah pengetahuan dalam penanganan masalah jaringan LAN mengakibatkan sebagian besar masyarakat umum atau suatu institusi tidak dapat mengidentifikasi letak masalah yang terjadi pada jaringan. Untuk itu dirasakan perlunya dibangun suatu ''software'' yang dapat membantu memecahkan masalah tersebut. Dalam pembuatan aplikasi Sistem pakar ini, penulis menggunakan metode ''forward chaining''. perangkat lunak yang digunakan adalah PHP, MySQL dan ''software'' lainnya seperti dreamweaver, dan mozilla firefox.</p></div><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Tinjauan studi dari penelitian Rista Ayu Kurniawati, 2012, Universitas Muhamadiyah Ponogoro.</li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">(KURNIAWATI, 2012) dalam penelitian yang berjudul Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Komputer Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Mysql. Sistem pakar ini dirancang dan dibuat dengan bahasa pemograman Microsoft Visual Basic 6.0 dan Mysql dengan metode ''forward chaining''. ''Forward chaining'' adalah metode inferensia yang merupakan lawan dari ''backward chaining''. ''Forward chaining'' dimulai dengan data atau data driven. Artinya pada ''forward chaining'' semua data dan aturan akan ditelusuri untuk mencapai tujuan atau ''goal'' yang diinginkan. Mesin inferensia yang menggunakan ''forward chaining'' akan mencari ''antesendent'' (''IF klausa'' ..) sampai kondisinya benar. Pada ''forward chaining'' semua pertanyaan dalam sistem pakar akan disampaikan semuanya kepada pengguna.</p></div><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Studi penelitian Jati Sasongko, 2007, Universitas Stikubank Semarang, dalam dalam Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume XII, No.1, Januari 2007.</li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">(Sasongko, 2007) Dalam jurnal yang berjudul Perancangan Sistem Pakar ''Troubleshooting Personal Computer''. Komputer hanyalah sebuah mesin yang dapat mengalami kegagalan dalam menjalankan fungsinya. Masalah yang ditimbulkan oleh komputer kadangkala merupakan masalah kecil yang tidak memerlukan tingkat pengetahuan yang tinggi mengenai komputer. Untuk menyelesaikan hal itu, mungkin bisa diselesaikan oleh seorang yang mempunyai pengetahuan sangat dasar tentang komputer. Tetapi kadangkala masalah-masalah tersebut juga membutuhkan tingkat kemampuan yang tinggi tentang komputer dan komponen-komponen sehingga memerlukan seorang teknisi khusus untuk perbaikannya. </p></div><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Tinjauan studi dari penelitian Mustaziri, 2012, Universitas Diponegoro, Semarang.</li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">(Mustaziri, 2012) dalam penelitian yang berjudul Sistem Pakar ''Fuzzy'' Untuk Optimasi Penggunaan ''Bandwidth'' Jaringan Komputer. Penelitian ini bertujuan dalam penyediaan layanan internet yang efisien dan handal salah satu faktor pendukungnya adalah optimasi penggunaan ''bandwidth''. Untuk optimasi penggunaan ''bandwidth'' menggunakkan sistem pakar ''fuzzy'' dengan metode Sugeno. Pada sistem pakar ''fuzzy'' ini menggunakan 3 variabel input yaitu gedung kuliah, hari dan waktu, dengan satu variabel keluaran yaitu kapasitas bandwidth yang terpakai rule base dibuat berdasarkan konsultasi dengan pakar disini untuk tempat konsultasi menentukan rule base untuk input sistem ''fuzzy''.</p></div><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Tinjauan studi dari penelitian Sendy Radiana, 2010, Universitas Komputer Indonesia, Bandung.</li><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">(Radiana, 2010) dalam penelitian yang berjudul Rancang Bangun Sistem Pakar ''Troubleshooting'' Kerusakan ''Hardware'' Komputer Berbasis Web. Penelitian ini bertujuan dalam perancangan aplikasi sistem pakar ini meminta suatu input berupa jawaban dari ''user'' terhadap pertanyaan yang kemudian ''output'' yang dihasilkan oleh komputer berupa kemungkinan kerusakan yang dialami oleh ''hardware'', penjelasan kerusakan serta solusi atau saran untuk mengatasi kerusakan tersebut.</p></div></ol>
  
 
{{pagebreak}}
 
{{pagebreak}}

Revisi per 19 Desember 2014 07.13

SISTEM PAKAR DIAGNOSA GANGGUAN

PENYAKIT IBU HAMIL PADA

KLINIK ILLAH MEDIKA


LAPORAN SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :


NIM
: 1022465077
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI

TRAINING PENGAJAR BERBASIS SITE IME

PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1011464373
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 7 Oktober 2014

Ketua
       
Kepala Jurusan
       
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Maimunah, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 007002

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI

TRAINING PENGAJAR BERBASIS SITE IME

PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1011464373
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2013/2014

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, 17 Juni 2014

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
   
NID : 99001
   
NID : 05065

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI

TRAINING PENGAJAR BERBASIS SITE IME

PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1011464373
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2013/2014

Disetujui Penguji :

Tangerang, 7 Oktober 2014

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
(Muhamad Yusup, M.Kom)
 
(Hani Dewi Ariessanti, M.Kom)
 
(Meta Amalya Dewi, M.Kom)
NID : 07132
 
NID : 12003
 
NID : 05065

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI

TRAINING PENGAJAR BERBASIS SITE IME

PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1011464373
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sangksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 17 Juni 2014

 
 
 
 
NIM : 1011464373

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Perkembangan Teknologi Informasi yang semakin pesat dari tahun ketahun menuntut kita untuk selalu melangkah maju dan mengikuti perkembangan tersebut. Demikian juga dengan Perguruan Tinggi Raharja yang dituntut untuk selalu berinovasi dalam menghadapi persaingan yang semakin pesat ini. Penelitian yang dilakukan di Perguruan Tinggi Raharja difokuskan pada sistem informasi training pengajar untuk mendapatkan keterangan dan juga data-data yang diperlukan dalam mendukung penulisan skripsi. Berdasarkan analisa sistem yang sedang berjalan diperoleh hasil bahwa sistem yang ada saat ini masih terdapat sejumlah kekurangan dan masih memerlukan banyak pengembangan. Sistem yang berjalan belum optimal, proses registrasi masih menggunakan kertas, tidak terdapat konten-konten dan informasi mengenai training pengajar. Dari permasalahan yang ada tersebut, maka dibuatkan sebuah sistem informasi training pengajar yang diharapkan mampu mendukung kegiatan training pengajar pada Perguruan Tinggi Raharja. Sistem Informasi yang dibuat ini berbasis site iMe (iLearning Media) yang merupakan official portal blogging yang dimiliki oleh Perguruan Tinggi Raharja. Pengembangan ini menggunakan 3 (tiga) metode penelitian, yakni observasi, wawancara dan studi pustaka. Setelah dilakukan pengembangan, Sistem informasi training pengajar menjadi optimal, proses registrasi tidak lagi menggunakan kertas (paperless) dan terdapat konten-konten dan informasi mengenai training pengajar. Dengan demikian, sistem informasi training pengajar sangat optimal dalam mendukung training pengajar pada Perguruan Tinggi Raharja.

Kata Kunci : Perguruan Tinggi Raharja, iLearning, iMe, Sistem Informasi

ABSTRACT

The development of information technology is rapidly increasing from year to year requires us to always move forward and follow these developments. Similarly, the colleges Raharja required to constantly innovate in the face of this competition is rapidly increasing. Research conducted in colleges Raharja focused on teacher training information system to obtain information and data necessary to support the thesis writing. Based on the analysis of the current system the result that the current system there are still some shortcomings and still requires a lot of development. The system is running is not optimal, the registration process is still using paper, there is no content and information on teacher training. Of the existing problems, then made an information system of training teachers who are expected to support the teacher training in colleges Raharja. Information Systems made ​​this web-based iMe (iLearning Media) is an official blogging portal owned by the College Prog. This development using three (3) research methods, observation, interviews, and literature. After development, teacher training information system to be optimal, the registration process is no longer using paper (paperless) and there are content and information on teacher training. Thus, teacher training information system is highly optimized to support training teachers in colleges Raharja.

Keywords : Colleges Raharja, iLearning, iMe, Information System

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik. Laporan ini disajikan dalam bentuk buku. Adapun judul yang diambil dalam penyusunan Skripsi ini adalah "Implementasi Sistem Informasi Training Pengajar Berbasis Site iMe Pada Perguruan Tinggi Raharja".

Tujuan pembuatan laporan Skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) di Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penulisan, data dikumpulkan berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan sumber literature yang mendukung penulisan ini.

Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan banyak pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat waktu. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini, antara lain :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan juga sebagai dosen pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan Skripsi.
  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Ibu Maimunah, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama menjalani perkuliahan di Perguruan Tinggi Raharja dan ilmu tersebut dapat diimplementasikan oleh penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.
  5. Kak Erick Febriyanto, S.Kom selaku stakeholder dalam dilakukannya penelitian Skripsi ini.
  6. Kedua orang tua, adik dan semua saudara yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil, maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.
  7. Rekan-rekan grup Fantasy8 yang merupakan grup saya, yakni Erlita Rasdiana, Fitri Lisnawati, Nida Hanifah, Siti Rahmawati, Susan Oktaviani, Winiarti Prastiwi dan Yunita Wulansari.
  8. Rekan-rekan grup Averroes (Desi Sartika, Fitria Nursetianingsih, Ray Indra Taufik Wijaya, Yessi Frecilia, dan Iz).
  9. Seluruh staff REC yang telah memberikan dukungan dan masukan yang berarti kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan Skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penulis untuk menyempurnakannya dimasa yang akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih atas perhatian dari pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan rahmat-Nya kepada kita semua. Dan semoga laporan Skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi seluruh pembaca sekalian.

{| width="100%" align="right"|-| width="60%" | || align="center" | Tangerang, 17 Juni 2014|-| || |-| || |-| || |-| || |-| || |-| || |-| || |-| || |-| || |-| || |-| || |-| || |-| || |-| || |-| || |-| || |-| width="60%" | || align="center" | Irwan Nurdin|-| width="60%" | || align="center" | NIM. 1011464373|-|}

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jurusan/Program Studi STMIK Raharja

Tabel 3.2 Jurusan/Program Studi AMIK Raharja Informatika

Tabel 3.3 Identifikasi SWOT

Tabel 3.4 Analisis SWOT

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.6 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.7 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.8 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur

Tabel 4.2 Struktur Tabel wp_users

Tabel 4.3 Struktur Tabel wp_posts

Tabel 4.4 Struktur Tabel wp_comments

Tabel 4.5 Struktur Tabel wp_postmeta

Tabel 4.6 Struktur Tabel wp_usermeta

Tabel 4.7 Struktur Tabel wp_commentmeta

Tabel 4.8 Black Box Testing Sistem Informasi Training Pengajar

Tabel 4.9 Schedule

Tabel 4.10 Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Perkembangan Teknologi Informasi

Gambar 1.2 Alur Pendaftaran Training Pengajar

Gambar 1.3 Infrastruktur 4B iLearning

Gambar 2.1 Kualitas Informasi

Gambar 2.2 Siklus Informasi

Gambar 2.3 Sistem Informasi

Gambar 2.4 Komponen Sistem Informasi

Gambar 2.5 Logo UML (Unified Modelling Language)

Gambar 2.6 Logo Wordpress

Gambar 2.7 Metode iLearning

Gambar 2.8 10 Pillar IT iLearning

Gambar 2.9 SWOT

Gambar 3.1 Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.3 Struktur Organisasi Akademik Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.4 Wewenang dan Tanggung Jawab

Gambar 3.5 Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.6 Kebutuhan Menu Table Press

Gambar 3.7 Saran Halaman Home

Gambar 3.8 Saran Halaman Registration

Gambar 3.9 Saran Halaman Participants

Gambar 3.10 Saran Halaman Assignments

Gambar 3.11 Saran Halaman Testimoni

Gambar 3.12 Saran Halaman iDu

Gambar 3.13 Saran Static Page

Gambar 3.14 Saran Halaman Contact Us

Gambar 3.15 Saran Halaman About Us

Gambar 3.16 Saran Halaman Sejarah

Gambar 3.17 Saran Halaman Instruktur

Gambar 4.1 Plugin Contact Form

Gambar 4.2 Plugin Table Press

Gambar 4.3 Langkah-Langkah Pembuatan Halaman Home

Gambar 4.4 Tampilan Halaman Home

Gambar 4.5 Langkah-Langkah Memasukkan Coding Pada Contact Form

Gambar 4.6 Memasukkan ID Contact Form

Gambar 4.7 Tampilan Halaman Registration

Gambar 4.8 Langkah-Langkah Membuat Halaman Gallery

Gambar 4.9 Tampilan Halaman Gallery

Gambar 4.10 Langkah-Langkah Mengisi Table Content

Gambar 4.11 Insert Shortcode Table Press

Gambar 4.12 Tampilan Halaman Participants

Gambar 4.13 Langkah-Langkah Membuat Halaman Assignments

Gambar 4.14 Tampilan Halaman Assignments

Gambar 4.15 Langkah-Langkah Membuat Halaman Testimoni

Gambar 4.16 Tampilan Halaman Testimoni

Gambar 4.17 Langkah-Langkah Membuat Halaman Ternavigasi iDu

Gambar 4.18 Tampilan Halaman iDu

Gambar 4.19 Langkah-Langkah Membuat Static Page

Gambar 4.20 Tampilan Halaman Static Page

Gambar 4.21 Langkah-Langkah Membuat Coding Pada Contact Form

Gambar 4.22 Langkah-Langkah Memasukkan ID Contact Form

Gambar 4.23 Tampilan Halaman Contact Us

Gambar 4.24 Langkah-Langkah Membuat Halaman About Us

Gambar 4.25 Tampilan Halaman About Us

Gambar 4.26 Langkah-Langkah Membuat Halaman Sejarah

Gambar 4.27 Tampilan Halaman Sejarah

Gambar 4.28 Langkah-Langkah Membuat Halaman Instruktur

Gambar 4.29 Tampilan Halaman Instruktur

Gambar 4.30 Langkah-Langkah Menampilkan Background

Gambar 4.31 Tampilan Background

Gambar 4.32 Langkah-Langkah Menampilkan Header

Gambar 4.33 Tampilan Header

Gambar 4.34 Langkah-Langkah Menampilkan Kolom Search

Gambar 4.35 Tampilan Kolom Search

Gambar 4.36 Langkah-Langkah Menampilkan Link raharja.ac.id

Gambar 4.37 Tampilan User Friendly

Gambar 4.38 Tampilan Link raharja.ac.id

Gambar 4.39 Plugin Google Analytics

Gambar 4.40 Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.41 Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.42 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.43 Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.44 Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.45 Diagram HIPO

Gambar 4.46 Rancangan Prototipe Halaman Home

Gambar 4.47 Rancangan Prototipe Halaman Registration

Gambar 4.48 Rancangan Prototipe Halaman Contact Us

Gambar 4.49 Rancangan Prototipe Halaman Testimoni

Gambar 4.50 Tampilan Halaman Home

Gambar 4.51 Tampilan Halaman Registration

Gambar 4.52 Tampilan Halaman Contact Us

Gambar 4.53 Tampilan Halaman Testimoni

Gambar 4.54 Jumlah Site iMe

Gambar 4.55 Ranking iMe

Gambar 4.56 Testimoni

Gambar 4.57 Testimoni

Gambar 4.58 Testimoni

Gambar 4.59 Testimoni

Gambar 4.60 Testimoni

Gambar 4.61 Testimoni

Gambar 4.62 Testimoni

Gambar 4.63 Testimoni

Gambar 4.64 Testimoni

Gambar 4.65 Testimoni

Gambar 4.66 Testimoni



di=

BAB I

=

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kehamilan merupakan sesuatu yang membahagiakan bagi seorang ibu, tetapi juga membutuhkan pengorbanan yang tidak ringan. Terkadang kehamilan membawa gangguan kesehatan pada ibu hamil. Pengetahuan tentang gangguan-gangguan yang terjadi pada masa kehamilan sangat diperlukan terutama bagi ibu-ibu yang sedang mengandung. Karena merekalah yang merasakan secara langsung gangguan-gangguan tersebut.

Berdasarkan data dari Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, angka kematian ibu melahirkan meningkat tahun 2012, mencapai 359 per 100 ribu kelahiran hidup tahun 2007, angka kematian ibu melahirkan tercatat sekitar 228 per 100 ribu kelahiran hidup. Dan sebagian besar penyebab kematian tersebut dapat di cegah. Salah satu masalah yang dihadapi oleh ibu hamil pada masa kehamilannya yaitu kurangnya informasi mengenai kesehatan pada ibu hamil. Angka kematian ibu yang tinggi ini erat hubunganya dengan pelayanan obstetri yang masih terbatas cakupannya sehingga belum mampu menanggulangi gejala-gejala penyakit yang muncul pada masa kehamilan. Untuk alasan tersebut diatas, maka perlu dibuat sebuah sistem yang dapat membantu mendiagnosa penyakit di masa kemilan berdasarkan gejala-gejala yang ada.

Sistem yang dapat melakukan tugas diatas termasuk kategori sistem pakar. Sistem pakar adalah satu bagian kecerdasan buatan yang mengandung pengetahuan dan pengalaman yang dimasukan oleh satu atau banyak pakar ke dalam satu area pengetahuan tertentu, sehingga setiap orang dapat menggunakannya untuk menentukan solusi yang tepat dari permasalahan yang ada, dalam hal ini untuk menentukan jenis gangguan kesehatan di masa kehamilan berdasarkan gejala yang diderita. Untuk membangun sistem ini digunakan metode Forward Chaining untuk melakukan proses pengolahan data yang diinputkan oleh user. Dari fakta-fakta yang ada tersebut dapat diperoleh kesimpulan jenis penyakit yang diderita ibu di masa kehamilan.

Berdasarkan uraian di atas,penulis tertarik untuk membahas mengenai bagaimana membuat suatu alat bantu yang dapat digunakan dengan mudah dalam mendapatkan informasi dan gangguan-gangguan penyakit yang terjadi pada masa kehamilan dengan judul"Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Ibu Hamil pada Klinik Illah Medika" sebagai tugas penyusunan skripsi.


Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya dapat dirumuskan masalah yang ada sebagai berikut :

  1. Bagaimana cara mendiagnosa gangguan penyakit pada ibu hamil?
  2. Bagaimana cara mengetahui gejala-gejala penyakit pada ibu hamil?
  3. Bagaimana cara mengetahui tindakan yang tepat untuk menangani gangguan penyakit pada ibu hamil?


Ruang Lingkup

Sistem pakar ini hanya untuk mendiagnosa penyakit-penyakit yang terjadi pada masa kehamilan yang disebabkan oleh gangguan-gangguan yang muncul karena kehamilan tersebut disertai dengan penanganannya secara umum yang terbatas pada sumber pengetahuan yang didapat baik dari pakar maupun buku-buku mengenai kehamilan.



Tujuan Dan Manfaat

Tujuan

Tujuan dari penyusunan laporan ini yaitu :

  1. Untuk mengetahui gangguan penyakit pada ibu hamil dengan cepat berdasarkan diagnosa yang ada!
  2. Untuk mengetahui gejala-gejala penyakit sejak dini sehingga menghindari resiko yang lebih parah!
  3. Untuk mengetahui tindakan yang tepat untuk penyakit pada ibu hamil supaya dapat ditangani dengan tepat!


Manfaat

Manfaat yang diharapkan pada penelitian ini adalah :

  1. Mengetahui gangguan penyakit pada ibu hamil dengan cepat berdasarkan diagnosa yang ada.
  2. Mengetahui gejala-gejala penyakit sejak dini sehingga menghindari resiko yang lebih parah.
  3. Mengetahui tindakan yang tepat untuk penyakit pada ibu hamil supaya dapat ditangani dengan tepat.


Metode Penelitian

Metode yang digunakan penulis dalam penulisan skripsi ini adalah :

    Metode Pengumpulan Data

    Metode dengan mengumpulkan informasi dari berbagai buku-buku atau literature review yang berhubungan dengan penelitian dari berbagai sumber yang tertulis maupun elektronik dengan langkah-langkah sebagai berikut.


    Observasi

    Penulis akan melakukan demo hasil project kepada ketiga puluh responden dalam bentuk kuisoner yang akan dijadikan parameter dalam proses pengembangan project selanjutnya.

    Studi Pustaka

    Studi pustaka adalah upaya yang dilakukan oleh penulis untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. Informasi ini dapat diperoleh dari buku-buku, laporan penelitian, karangan ilmiah, tesis ataupun disertasi. Pada metode ini penulis akan mendapatkan informasi dengan mempelajari buku-buku dan literature review yang ada. Serta melakuakan searching pada internet.


    Metode Analisa

    Dalam metode analisa terdapat tahapan-tahapan, yaitu proses pengumpulan data yang dilakukan dari hasil observasi, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisa agar mendapatkan hasil akhir yang bermanfaat bagi penelitian ini.

    Pada tahap ini akan menganalisa beberapa metode algoritma yang paling banyak dan pasti digunakan pada video game. Penulis juga akan mencari contoh sebagai bahan refernsi bagainama metode tersebut dapat diterapkan pada game yang telah beredar di pasaran.

    Metode Perancangan

    metode perancangan yang dilakukan adalah metode perancangan terstruktur melalui tahapan membuat story board, sistem permainan, desain map, karakter, bunyi atau suara, dan musik.

    Metode Prototipe

    Dalam metode ini akan dijabarkan konsep-konsep yang akan diterapkan dengan rancangan mentah yang kemudian akan dikembangan dengan pembaharuan sistem dan mekanisme gameplay serta tampilan visual yang lebih baik.


    Metode Testing

    Dalam metode testing prototipe yang sudah dibuat kemudian di compile menjadi file berekstensi apk untuk bisa dijalankan di sistem operasi android dan diperiksa kembali apakah masih ada bugs atau error program.


    Metode Implementasi

    Metode implementasi merupakan proses akhir dari hasil penelitian yang dilakukan dari beberapa tahap metode penelitian sebelumnya untuk kemudian aplikasi game yang sudah dibangun dengan proses seleksi bisa di pasarkan dan digunakan oleh masyarakat umum.



    Sistematika Penulisan

    Untuk memahami lebih jelas mengenai Laporan Skripsi, penulis mengelompokan laporan ini menjadi beberapa sub-sub dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

    BAB I PENDAHULUAN

    Pada bab ini menjelaskan tentang Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Ruang Lingkup, Metode Penelitian, serta Sistematika Penulisan.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Bab ini akan menjelaskan yang akan menjelaskan teori-teori yang digunakan dalam menyelesaikan tugas akhir yaitu mengenai konsep dasar sistem pakar, metode forward chaining beserta penerapannya, ruled based expert sistem, dan jenis gangguan kesehatan kehamilan.

    BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH

    Bab ini akan menjelaskan yang akan menjelaskan teori-teori yang digunakan dalam menyelesaikan tugas akhir yaitu mengenai konsep dasar sistem pakar, metode forward chaining beserta penerapannya, ruled based expert sistem, dan jenis gangguan kesehatan kehamilan.

    BAB IV HASIL PENELITIAN

    Berisi mengenai implementasi dari project yang dibuat. Kemudian dilanjutkan dengan tahapan evaluasi untuk memberikan gambaran mengenai tingkat keberhasilan sistem yang dikembangkan.

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

    Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang dapat diberikan pengembangan sistem yang digunakan, selain itu memuat saran – saran yang dapat menjadi pertimbangan untuk pengembangan sistem yang lebih lanjut di masa mendatang.


    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN


    =

    BAB II

    =

    LANDASAN TEORI

    ==Teori Umum=====Konsep Dasar Sistem======Pengertian Sistem===

    Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan pendekatan komponen, sistem juga didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. (Mustakini, 2009) [1]

    Sistem adalah suatu (komponen atau prosedur-prosedur) yang saling berhubungan atau berkaitan antar satu dengan lainnya untuk mencapai suatu tujuan tertentu.(Haryadi, 2009).[2]

    Dari pengertian sistem diatas dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan suatu kumpulan atau kelompok dari elemen atau komponen yang saling berhubungan atau saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.

    ===Karakteristik Sistem===

    Menurut Mustakini (2009, hal. 54)[1] bahwa suatu sistem mempunyai beberapa karakteristik. Beberapa karakteristik sistem adalah sebagai berikut :

    a. Suatu sistem mempunyai komponen-komponen sistem (components) atau subsistem-subsistem.

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama dalam membentuk suatu kesatuan. Komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk sub-sistem.

    b. Suatu sistem mempunyai batas sistem (boundary).

    Batasan sistem membatasi antara sistem yang satu dengan yang lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya.

    c. Suatu sistem mempunyai lingkungan luar (environment).

    Lingkungan luar sistem adalah suatu bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut.

    d. Suatu sistem mempunyai penghubung (interface).

    Penghubung sistem merupakan media yang menghubungkan sistem dengan sub-sistem yang lain, dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan.

    e. Suatu sistem mempunyai tujuan (goal).

    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goals)atau sasaran sistem (objective). Sebuah sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya, jika suatu sistem tidak mempunyai tujuan maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

    ===Klasifikasi Sistem===

    Menurut Mustakini (2009, hal. 53)[1], Suatu sistem dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

    a. Sistem abstrak (abstact system) dan sistem fisik (phisical system).

    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tempak secara fisik, misalnya sistem teknologi yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sitem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

    b. Sistem Alami (natural system) dan Sistem Buatan Manusia (human made system).

    Sistem alami adalah sistem yang keberadaannya terjadi secara alami/natural tanpa campuran tangan manusia. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sebagai hasil kerja manusia. Contoh sistem alamiah adalah sistem tata surya yang terdiri dari atas sekumpulan planet, gugus bintang dan lainnya. Contoh sistem abstrak dapat berupa sistem komponen yang ada sebagai hasil karya teknologi yang dikembangkan manusia.

    c. Sistem pasti (deterministic system) dan sistem tidak tentu (probobalistic system).

    Sistem tertentu adalah sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan/diperkirakan sebelumnya. Sedangkan sistem tidak tentu sistem tingkah lakunya tidak dapat ditentukan sebelumnya. Sistem aplikasi komputer merupakan contoh sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan sebelumnya. Program aplikasi yang dirancangdan dikembangkan oleh manusia dengan menggunakan prosedur yang jelas, terstruktur dan baku.

    d. Sistem Tertutup (closed system) dan Sistem Terbuka (open system).

    Sistem tertutup merupakan sistem yang tingkah lakunya tidak dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sebaliknya, sistem terbuka mempunyai prilaku yang dipengaruhi oleh lingkungannya. Sistem aplikasi komputer merupakan sistem relative tertutup, karena tingkah laku sistem aplikasi komputer tidak dipengaruhi oleh kondisi yang terjadi diluar sistem.

    ===Konsep Dasar Pakar===
    1. Definisi Pakar
    2. Seorang pakar atau ahli (human expert) adalah individu yang memiliki kemampuan pemahaman yang baik dari suatu masalah tertentu. (Tolle, 2008)[3]

      Pakar atau ahli ialah seseorang yang banyak dianggap sebagai sumber tepercaya atas teknik maupun keahlian tertentu yang bakatnya untuk menilai dan memutuskan sesuatu dengan benar, baik, maupun adal sesuai dengan aturan dan status oleh sesamanya ataupun khayalak dalam bidang khusus tertentu. Lebih umumnya, seorang pakar ialah seseorang yang memiliki pengetahuan ataupun kemampuan luas dalam bidang studi tertentu. Para pakar dimintai nasihat dalam bidang terkait mereka, namun mereka tidak selalu setuju dalam kekhususan bidang studi. Melalui pelatihan, pendidikan, profesi, publikasi, maupun pengalaman, seoran pakar dipercaya memiliki pengetahuan khusus dalam bidangnya di atas rata-rata orang, di mana orang lain bisa secara resmi (dan sah) mengandalkan pendapat pribadi.

    3. Kemampuan Kepakaran
    4. Kepakaran atau keahlian merupakan pemahaman yang luas dari tugas atau pengetahuan spesifik yang diperoleh dari pelatihan, membaca dan pengalaman.

    ===Sistem Pakar===

    Menurut Martin dan Oxman dalam Kusrini (2010, hal. 11)[4] sistem pakar (Expert System) merupakan sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut.

    Sistem pakar adalah aplikasi berbasis komputer yang digunakan untuk menyelesaikan masalah sebagaimana yang dipikirkan oleh pakar. Pakar yang dimaksud disini adalah orang yang mempunyai keahlian khusus yang dapat menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh orang awam. Sebagai contoh, dokter adalah seorang pakar yang mampu mendiagnosis penyakit yang diderita pasien serta dapat memberikan penatalaksanaan terhadap penyakit tersebut. Contoh lain, montir adalah seorang yang mempunyai keahlian dan pengalaman dalam menyelesaikan kerusakan mesin motor atau mobil, psikolog adalah orang yang ahli dalam memahami kepribadian seseorang, dan lain-lain. (kusrini, 2009) [5]

    Sistem pakar biasa disebut dengan knowledge-based system. Sistem ini bekerja dengan pengetahuan (knowledge) dan metode analisis yang telah didefinisikan terlebih dahulu oleh pakar yang sesuai dengan bidang keahliannya.

    Menurut Turban (2010)[4], keahlian dipindahkan dari pakar ke suatu komputer. Pengetahuan ini kemudian disimpan dalam komputer. Pada saat user menjalankan komputer untuk mendapatkan informasi, sistem pakar menanyakan fakta-fakta dan dapat membuat penalaran sampai pada sebuah kesimpulan.

    Dengan sistem pakar ini, orang awam pun dapat menyelesaikan masalahnya atau hanya sekedar mencari suatu informasi berkualitas yang sebenarnya hanya dapat diperoleh dengan bantuan para ahli di bidangnya. Sistem pakar ini juga dapat membantu aktivitas para pakar sebagai asisten yang mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan.

    ==== Sejarah Sistem Pakar ====

    Sistem pakar mulai dikembangkan pada pertengahan tahun 1960-an oleh Artificial Intelligence Corporation. Periode penelitian Artificial Intelligence ini didomisili oleh suatu keyakinan bahwa nalar yang digabung dengan komputer canggih akan menghasilkan prestasi pakar atau bahkan manusia super. Suatu usaha ke arah ini adalah General Purpose Problem-Solver (GPS). GPS yang berupa sebuah prosedur yang dikembangkan oleh Allen Newell, John Cliff Shaw, dan Hebert Alexander Simon dari Logic Theorist merupakan sebuah percobaan untuk menciptakan mesin yang cerdas. GPS sendiri merupakan sebuah predecessor menuju Expert System (ES). GPS berusaha untuk menyusun langkah-langkah yang dibutuhkan untuk mengubah situasi awal menjadi state tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

    Pada pertengahan tahun 1960-an, terjadi pergantian dari program serba bisa (general-purpose) ke program yang spesialis (special-purpose) dengan dikembangkannya DENDRAL oleh E.Feigenbaum dari Universitas Stanford dan kemudian diikuti oleh MYCIN. Pembuatan DENDRAL mengarah pada konklusi-konklusi berikut, GPS terlalu lemah untuk digunakan sebagai dasar untuk membangun ES (Expert System) yang berunjuk kerja tinggi. Masalah yang kompleks membutuhkan pengetahuan yang banyak tentang yang dipermasalahkan.

    Awal tahun 1980-an, teknologi ES (Expert System) yang mula-mula dibatasi oleh suasana akademis mulai muncul sebagai aplikasi komersil, khususnya XCON, XSEL (dikembangkan dari R-1 pada Digital Equipment Corp.) dan CATS-1 (dikembangkan oleh General Electric). Sistem Pakar untuk melakukan diagnosis kesehatan telah dikembangkan sejak pertengahan tahun 1970. Sistem pakar tersebut dibuat oleh Bruce Buchanan dan Edward Shortliffe di Stanford University. Sistem tersebut diberi nama MYCIN (Heckerman,1986). MYCIN merupakan program interaktif yang melakukan diagnosis penyakit miningitis dan infeksi bacremia serta memberikan rekomendasi terapi antimikrobia. MYCIN mampu memberikan penjelasan atas penalarannya secara detail. Dalam uji coba, dia mampu menunjukan kemampuan seperti seorang spesialis. Meskipun MYCIN tidak pernah digunakan secara rutin oleh dokter, MYCIN merupakan referensi yang bagus dalam penelitian kecerdasan buatan yang lainnya. (Kusrini, 2010)[4].

    ==== Tujuan Sistem Pakar ====

    Tujuan dari sistem pakar adalah untuk memindahkan pengetahuan dari seorang ahli atau sumber keahlian lain ke dalam komputer dan kemudian memindahkan dari komputer kepada user yang tidak ahli (bukan pakar). Aktivitas utama yang dilakukan untuk proses pemindahan kepakaran, yaitu:

    1. Akuisi pengetahuan (knowledge acquisition) adalah kegiatan mencari dan mengumpulkan pengetahuan dari para ahli atau sumber keahlian yang lain.
    2. Representasi pengetahuan (knowledge representation) adalah kegiatan menyimpan dan mengatur penyimpanan pengetahuan yang diperoleh ke dalam komputer.
    3. Inferensi pengetahuan (knowledge inferencing) adalah kegiatan melakukan inferensi berdasarkan pengetahuan yang telah disimpan dalam komputer.
    4. Pemindahan pengetahuan (knowledge transfering) adalah kegiatan pemindahan pengetahuan dari komputer ke user yang tidak ahli.
    ==== Ciri-ciri Sistem Pakar ====

    Menurut Kusrini (2010, hal.14)[4]ciri-ciri sistem pakar, yaitu :

    1. Terbatas pada bidang yang spesifik.
    2. Dapat memberikan penalaran untuk data-data yang tidak lengkap atau tidak pasti.
    3. Dapat mengemukakan rangkaian alasan yang diberikannya dengan cara yang mudah dipahami.
    4. Berdasarkan pada rule atau kaidah tertentu.
    5. Dirancang untuk dikembangkan secara bertahap.
    6. Outputnya bersifat nasihat atau anjuran.
    7. Output tergantung dari dialog dengan user.
    8. Knowledge base dan inference engine terpisah.
    ==== Keuntungan pemakaian Sistem Pakar ====

    Menurut Kusrini (2010, hal.15)[4] beberapa keuntungan pemakaian dari sistem pakar, yaitu :

    1. Membuat seorang yang awam dapat bekerja seperti seorang pakar.
    2. Dapat bekerja dengan informasi yang tidak lengkap atau tidak pasti.
    3. Meningkatkan output dan produktivitas. Sistem pakar dapat bekerja lebih cepat dari manusia.
    4. Menyediakan nasihat yang konsisten dan dapat mengurangi tingkat kesalahan.
    5. Membuat peralatan yang kompleks lebih mudah dioperasikan karena sistem pakar dapat melatih pekerja yang tidak berpengalaman.
    6. Tidak dapat lelah atau bosan. Juga konsisten dalam memberi jawaban dan selalu memberikan perhatian penuh.
    ==== Struktur Dasar Sistem Pakar ====

    Struktur dasar sistem pakar terdiri dari knowledge base, working memory, dan inference engine. Berikut merupakan gambar perbandingan antara human expert (Gambar 2.1) dan expert system (Gambar 2.2). Terlihat bahwa sistem pakar mengadopsi cara berpikir human expert sehingga menghasilkan sebuah keputusan atau solusi.

    - Knowledge Base

    Knowledge base merupakan bagian dari sistem pakar yang berisi fakta-fakta masalah yang ditemukan dalam suatu sesi. Berisi pengetahuan yang dibutuhkan untuk memahami, merumuskan, dan menyelesaikan masalah. Knowledge base terdiri dari dua elemen dasar, yaitu:

    a. Fakta, situasi masalah dan teori yang terkait.

    b. Heuristik khusus atau rules, yang langsung menggunakan pengetahuan untuk menyelesaikan masalah khusus.

    - Working Memory

    Working memory merupakan bagian dari sistem pakar yang berisi fakta-fakta masalah yang ditemukan dalam suatu sesi. Berisi fakta-fakta tentang suatu masalah yang ditemukan dalam proses konsultasi.

    - Inference Engine

    Inference engine merupakan processor pada sistem pakar yang mencocokan fakta-fakta yang ada pada working memory dengan domain pengetahuan yang terdapat pada knowledge base, untuk menarik kesimpulan dari masalah yang dihadapi.

    ==== Komponen Sistem Pakar ====

    Komponen-komponen yang biasanya terdapat dalam sebuah sistem pakar, yaitu :

    a. Antarmuka Pengguna (User Interface)

    Pada komponen ini terjadi interaksi antara program dan pengguna. Sistem menerima input berupa informasi dan instruksi dari pengguna dan sistem memberikan output berupa informasi kepada pengguna.

    b. Basis Pengetahuan (Knowledge Base)

    Knowledge base (basis pengetahuan) merupakan bagian dari sistem pakar yang berisi domain pengetahuan yang dibutuhkan untuk memahami, merumuskan, dan menyelesaikan masalah. Pengetahuan merupakan kemampuan membentuk model mental yang menggambarkan objek dengan tepat dan mempresentasikannya dalam aksi yang dilakukan terhadap objek. Basis pengetahuan yang merupakan inti program sistem pakar adalah representasi pengetahuan dari seorang pakar.

    c. Akuisisi Pengetahuan (Knowledge Acqusitition)

    Akuisisi pengetahuan merupakan transformasi keahlian dalam menyelesaikan masalah dari sumber pengetahuan ke dalam program komputer.

    d. Mesin Inferensi

    Mesin inferensi merupakan otak dari sistem pakar yang mengandung mekanisme fungsi berpikir dan pola-pola penalaran sistem yang digunakan oleh seorang pakar. Mesin inferensi bertindak sebagai penarik kesimpulan dan pengontrol mekanisme dari sistem pakar.

    e. Memori Kerja (Working Memory)

    Working memory merupakan bagian dari sistem pakar yang berisi fakta-fakta masalah yang ditemukan dalam suatu sesi ataupun dalam proses konsultasi. Mesin inferensi (inference engine) merupakan processor pada sistem pakar yang mencocokan fakta-fakta yang ada pada working memory dengan domain pengetahuan yang terdapat pada knowledge base untuk menarik kesimpulan dari masalah yang dihadapi.

    f. Subsistem Penjelasan (Explanation Subsystem)

    Komponen ini merupakan komponen tambahan yang akan meningkatkan kemampuan sistem pakar. Komponen ini menggambarkan penalaran sistem kepada pemakai dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan.

    g. Perbaikan Pengetahuan

    Pakar memiliki kemampuan untuk menganalisa dan meningkatkan kinerja serta kemampuannya untuk belajar dari kinerjanya.

    === Representasi Pengetahuan ===

    Pengetahuan dapat direpresentasikan dalam bentuk sederhana atau kompleks, tergantung dari permasalahannya (Kusrini, 2010).[4] Ada beberapa model representasi yang penting, yaitu logika (logic), jaringan semantik (semantic nets), bingkai (frame), dan kaidah produksi (production rule).

    1. Logika
    2. Logika merupakan suatu pengkajian ilmiah tentang serangkaian penalaran, sistem kaidah, dan prosedur yang membantu proses penalaran. Bentuk logika komputasional ada dua macam, yaitu:

      a. Logika Proposional

      Logika proposional merupakan suatu pernyataan yang menyatakan benar (TRUE) atau salah (FALSE) yang dihubungkan dengan menggunakan operator logika seperti konjungsi (AND), disjungsi (OR), `negasi (NOT), implikasi/kondisional (IF…THEN), equivalensi atau bikondisional (IF AND ONLY IF).

      b. Logika Predikat

      Logika predikat merupakan suatu logika yang seluruhnya menggunakan konsep dan kaidah proporsional yang sama, disebut juga kalkulus predikat, yang memberi tambahan kemampuan untuk mempresentasikan pengetahuan dengan sangat cermat dan rinci.

    3. Jaringan Semantik
    4. Jaringan semantik merupakan representasi yang menggambarkan grafis dari pengetahuan yang memperlihatkan hubungan hierarkis dari objek-objek yang terdiri atas simpul(node)dan penghubung (link).

    5. Bingkai (Frame)
    6. Bingkai berupa ruang(slots)yang berisi atribut untuk mendeskripsikan pengetahuan berupa kejadian, lokasi, situasi, ataupun elemen-elemen lain.

    7. Kaidah atau Aturan Produksi
    8. Kaidah produksi menyediakan cara formal untuk mempresentasikan rekomendasi, arahan, atau strategi dalam bentuk jika-maka (IF-THEN) yang menghubungkan anteseden dengan konsekuensi.

    === Metode Inferensi ===

    Macam-macam metode inferensi, yaitu:

    1. Forward Chaining (Pelacakan ke Depan).

      Menurut Helmi kurniawan dkk, dalam jurnal CCIT menyatakan bahwa forward chaining adalah mempergunakan himpunan kaidah kondisi aksi. Dalam metode ini kaidah interpreter mencocokan fakta atau statement dalam pangkalan data dengan situasi yang dinyatakan dalam anticendent atau kaidah if. Bila fakta dalam pangkalan data telah sesuai dengan kaidah if maka kaidah distimulasi. Proses ini diulang hingga didapatkan hasil.

      Forward chaining adalah suatu strategi pengambilan keputusan yang dimulai dari bagian premis (fakta) menuju konklusi (kesimpulan akhir) (kusrini, 2009)[6]. Forward chaining merupakan grup dari multipel inferensi yang melakukan pencarian dari suatu masalah kepada solusinya. Jika klausa premis sesuai dengan situasi (bernilai TRUE), maka proses akan meng-assert konklusi. Pelacakan ke depan mencari fakta yang sesuai dari bagian IFdari aturan IF-THEN.

    2. Backward Chaining (Pelacakan ke Belakang)

      Suatu bentuk problem yang dimulai dengan pernyataan dan suatu himpunan aturan yang mengarah pada pernyataan dan kemudian bekerja ke belakang, menyesuaikan aturan dengan informasi dari database tentang fakta-fakta sehingga pernyataan dapat dibuktikan benar atau salah. (kurniawan & rahmad, 2012)[7]

      Backward chaining adalah suatu strategi pengambilan keputusan dimulai dari pencarian solusi dari kesimpulan kemudian menelusuri fakta-fakta yang ada hingga menemukan solusi yang sesuai dengan fakta-fakta yang diberikan pengguna. (kusrini, 2009)[6]

      Pelacakan ke belakang adalah pendekatan yang dimotori oleh tujuan. Dalam pendekatan ini pelacakan dimulai dari tujuan, selanjutnya dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk membuat kesimpulannya.

    ==Teori Khusus===== Definisi Jaringan Komputer ===

    Menurut (MADCOMS, 2010)[8] Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang saling terhubung. Informasi dan data bergerak melalui kabel atau wireless sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat bertukar dokumen dan data (File Sharing), mencetak pada printer yang sama dan bersama sama menggunakan hardware atau software yang terhubung dengan jaringan. Tiap komputer, printer atau periperal yang terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node. Sebuah jaringan biasanya terdiri dari 2 atau lebih komputer yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain dan saling berbagi periperal misalnya CD-ROM, printer atau memungkinkan untuk saling berkomunikasi secara elektronik. Komputer yang terhubung tersebut dapat berhubungan dengan menggunakan media kabel, wireless, saluran telepon, gelombang radio, satelit atau sinar infrared.

    === Local Area Network (LAN) ===

    Local Area Network merupakan jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti sebuah kantor pada sebuah gedung atau tiap-tiap ruangan pada sebuah sekolah.

    Kelebihan dari LAN :

    1. Keamanan lebih terjamin karena penggunaan IP lokal jaringan hanya sampai sebatas switch dan selanjutnya router akan menghubungkan dengan IP publik.
    2. Pemakaian sumber daya secara bersama-sama.
    3. Memungkinkan hubungan antar sistem dari beragam merk.
    4. Memungkinkan adanya transfer file antar bagian dengan melalui suatu Server pengatur lalu lintas informasi.
    5. Mengurangi pemakaian kabel jika dibandingkan dengan sistem connect one by one.
    6. Memungkinkan komunikasi melalui e-mail.
    7. Perlindungan investasi dan rahasia data karena adanya Server pengatur dan password.
    8. Copy data antar PC menjadi lebih cepat.

    Kekurangan LAN :

    1. Speed modem lambat. Semakin banyak PC semakin lambat koneksi internetnya.
    2. Ada kemungkinan password dapat ditembus.
    3. Perlu pengendali pemakaian software.
    4. Software harus dirancang untuk multi user.
    5. Semua layer model OSI harus dilaksanakan (protokol/aturan yang digunakan).
    6. Jika salah satu PC terkena virus, maka PC yang lain ikut tertular.
    === Pohon Keputusan (Decision Tree) ===

    Menurut Han et al.[9] (2012, p330), pohon keputusan (decision tree) merupakan salah satu metode klasifikasi yang menggunakan representasi struktur pohon (tree) yang setiap internal node (non-leaf node) merepresentasikan atribut, cabangnya merepresentasikan nilai dari atribut, dan daun (leaf node atau terminal node) merepresentasikan kelas. Node yang paling atas dari decision tree disebut sebagai root.

    Menurut McLeod (2009, hal. 347)[10] pohon keputusan (decision tree) yaitu struktur seperti jaringan yang memungkinkan penggunanya melangkah dari akar hingga ke jaringan dahan dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan suatu masalah. Perjalanan ini mengarahkan pengguna hingga tiba ke solusi yang diinginkan di ujung dahan.

    Decision tree merupakan metode klasifikasi yang sering digunakan. Selain karena pembangunannya relatif cepat, hasil dari model yang dibangun mudah untuk dipahami. Pada decision tree terdapat 3 jenis node (Cahyono, 2010)[11], yaitu :

    a. Root Node

    Root node merupakan node paling atas, pada node ini tidak ada input dan bisa tidak mempunyai output atau mempunyai output lebih dari satu.

    b. Internal Node

    Internal node merupakan node percabangan, pada node ini hanya terdapat satu input dan mempunyai output minimal dua.

    c. Leaf Node atau Terminal Node

    Leaf node atau terminal node merupakan node akhir, pada node ini hanya terdapat satu input dan tidak mempunyai output.

    Contoh dari pohon keputusan dapat dilihat di gambar 2.6 berikut ini,

    === Flowchart ===

    Bagan alir (Flowchart) merupakan teknik analitis yang digunakan untuk menjelaskan aspek-aspek sistem informasi secara jelas, tepat dan logis. Bagan alir menggunakan serangkaian simbol standar untuk menguraikan prosedur pengolahan transaksi yang digunakan oleh sebuah perusahaan, sekaligus menguraikan aliran data dalam sebuah sistem. (Krismiaji, 2010) [12]

    Terdapat beberapa jenis bagan alir yang biasa digunakan, yaitu sebagai berikut:

    1. Bagan Alir Sistem (System Flowchart)
    2. Bagan alir sistem (system flowchart) merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa yang dikerjakan dalam sistem. Bagan alir sistem digambarkan dengan menggunakan simbol-simbol yang telah ditentukan.

    3. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)
    4. Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut dengan bagan alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya. Bagan alir dokumen ini menggunakan simbol-simbol yang sama dengan yang digunakan didalam bagan alir sistem.

    5. Bagan Alir Skematik (Schematic Flowchart)
    6. Bagan alir skematik (schematic flowchart) merupakan bagan alir yang mirip dengan bagan alir sistem, yaitu menggambarkan prosedur dalam sistem. Perbedaannya adalah bagan alir skematik selain menggunakan simbol-simbol bagan alir sistem, juga menggunakan gambar-gambar komputer dan peralatan lainnya yang digunakan. Maksud penggunaan gambar-gambar ini adalah untuk memudahkan dalam menjelaskan simbol-simbol bagan alir kepada orang yang masih awam.

    7. Bagan Alir Program (Program Flowchart)
    8. Bagan alir program (program flowchart) terdiri dari dua macam, yaitu bagan alir logika program (program logic flowchart) dan bagan alir program komputer terinci (detailed computer program flowchart). Bagan alir logika program digunakan untuk menggambarkan tiap-tiap langkah di dalam program komputer secara logika. Bagan alir logika program ini dipersiapkan oleh analis sistem.

    9. Bagan Alir Proses (Process Flowchart)
    10. Bagan alir proses (process flowchart) merupakan bagan alir yang banyak digunakan di teknik industri. Berguna bagi analis sistem untuk menggambarkan proses dalam suatu prosedur.

    === Elisitasi ===

    Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

    1. Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
    2. Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI :
    3. a. “M” pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

      b. “D” pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

      c. “I” pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

    4. Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:

    a. Technical (T) : bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan.

    b. Operational (O) : bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan.

    c. Economic (E) : berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.
    2. Middle (M) : Mampu dikerjakan.
    3. Low (L) : Mudah dikerjakan.

    d. Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

    === Studi Pustaka (Literature review ) ===

    Penelitian sebelumnya (literatur review ) merupakan survey literatur tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (emprical finding) yang berhubungan dengan topik penelitian. Literatur review bukan hanya mengumpulkan jurnal atau hasil penelitian yang sesuai dengan topik penelitian. Bagian utama dari literatur review berisi tentang tujuan penelitian, model yang digunakan, data dan hasil atau kesimpulan dari sebuah penelitian. Bagian pokok yang tidak boleh dilewatkan yaitu tentang diskusi atau tanggapan penulis atau peneliti tentang literatur review .Jika memungkinkan dan sangat dianjurkan untuk mencarikan jurnal atau hasil penelitian yang mendukung dan tidak dari jurnal yang di review dengan maksud peneliti akan mendapatkan gambaran permasalahan yang dihadapi lebih detail dan mendalam dari sisi yang sealiran pemikiran dan berbeda pemikiran.

    Manfaat dari literature review ini antara lain :

    1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
    2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
    3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
    4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah capai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun diatas platform dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.
    5. Untuk mendapatkan informasi tentang orang lain yang melakukan penelitian di area yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

    Terdapat beberapa penelitian sebelumnya yang memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas, yaitu :

    1. Tinjauan studi dari penelitian Teguh Prasetyo Hidayat, 2011, Universitas Gunadarma Jakarta.
    2. (Hidayat, 2011) dalam penelitian yang berjudul Sistem Pakar Berbasis Web Untuk Mendiagnosa Troubleshooting Jaringan LAN. Penelitian ini bertujuan menambah pengetahuan dalam penanganan masalah jaringan LAN mengakibatkan sebagian besar masyarakat umum atau suatu institusi tidak dapat mengidentifikasi letak masalah yang terjadi pada jaringan. Untuk itu dirasakan perlunya dibangun suatu software yang dapat membantu memecahkan masalah tersebut. Dalam pembuatan aplikasi Sistem pakar ini, penulis menggunakan metode forward chaining. perangkat lunak yang digunakan adalah PHP, MySQL dan software lainnya seperti dreamweaver, dan mozilla firefox.

    3. Tinjauan studi dari penelitian Rista Ayu Kurniawati, 2012, Universitas Muhamadiyah Ponogoro.
    4. (KURNIAWATI, 2012) dalam penelitian yang berjudul Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Komputer Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Mysql. Sistem pakar ini dirancang dan dibuat dengan bahasa pemograman Microsoft Visual Basic 6.0 dan Mysql dengan metode forward chaining. Forward chaining adalah metode inferensia yang merupakan lawan dari backward chaining. Forward chaining dimulai dengan data atau data driven. Artinya pada forward chaining semua data dan aturan akan ditelusuri untuk mencapai tujuan atau goal yang diinginkan. Mesin inferensia yang menggunakan forward chaining akan mencari antesendent (IF klausa ..) sampai kondisinya benar. Pada forward chaining semua pertanyaan dalam sistem pakar akan disampaikan semuanya kepada pengguna.

    5. Studi penelitian Jati Sasongko, 2007, Universitas Stikubank Semarang, dalam dalam Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume XII, No.1, Januari 2007.
    6. (Sasongko, 2007) Dalam jurnal yang berjudul Perancangan Sistem Pakar Troubleshooting Personal Computer. Komputer hanyalah sebuah mesin yang dapat mengalami kegagalan dalam menjalankan fungsinya. Masalah yang ditimbulkan oleh komputer kadangkala merupakan masalah kecil yang tidak memerlukan tingkat pengetahuan yang tinggi mengenai komputer. Untuk menyelesaikan hal itu, mungkin bisa diselesaikan oleh seorang yang mempunyai pengetahuan sangat dasar tentang komputer. Tetapi kadangkala masalah-masalah tersebut juga membutuhkan tingkat kemampuan yang tinggi tentang komputer dan komponen-komponen sehingga memerlukan seorang teknisi khusus untuk perbaikannya.

    7. Tinjauan studi dari penelitian Mustaziri, 2012, Universitas Diponegoro, Semarang.
    8. (Mustaziri, 2012) dalam penelitian yang berjudul Sistem Pakar Fuzzy Untuk Optimasi Penggunaan Bandwidth Jaringan Komputer. Penelitian ini bertujuan dalam penyediaan layanan internet yang efisien dan handal salah satu faktor pendukungnya adalah optimasi penggunaan bandwidth. Untuk optimasi penggunaan bandwidth menggunakkan sistem pakar fuzzy dengan metode Sugeno. Pada sistem pakar fuzzy ini menggunakan 3 variabel input yaitu gedung kuliah, hari dan waktu, dengan satu variabel keluaran yaitu kapasitas bandwidth yang terpakai rule base dibuat berdasarkan konsultasi dengan pakar disini untuk tempat konsultasi menentukan rule base untuk input sistem fuzzy.

    9. Tinjauan studi dari penelitian Sendy Radiana, 2010, Universitas Komputer Indonesia, Bandung.
    10. (Radiana, 2010) dalam penelitian yang berjudul Rancang Bangun Sistem Pakar Troubleshooting Kerusakan Hardware Komputer Berbasis Web. Penelitian ini bertujuan dalam perancangan aplikasi sistem pakar ini meminta suatu input berupa jawaban dari user terhadap pertanyaan yang kemudian output yang dihasilkan oleh komputer berupa kemungkinan kerusakan yang dialami oleh hardware, penjelasan kerusakan serta solusi atau saran untuk mengatasi kerusakan tersebut.


Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan

Contributors

Wiwin Sanjaya