SI1222470637: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Konsep Dasar Analisa SWOT)
(Pengertian Monitoring)
Baris 727: Baris 727:
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sukotjo (2010:216), konsumen banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah faktor ''marketing mix'' yang terdiri dari 7P (yang meliputi: ''produk, price, promotion, place, participant, proses'', dan ''physical evidence'').</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sukotjo (2010:216), konsumen banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah faktor ''marketing mix'' yang terdiri dari 7P (yang meliputi: ''produk, price, promotion, place, participant, proses'', dan ''physical evidence'').</p></div>
 
</ol>
 
</ol>
 +
  
 
===Pengertian Monitoring===
 
===Pengertian Monitoring===
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Monitoring adalah pemantauan yang dapat dijelaskan sebagai kesadaran tentang apa yang ingin diketahui pemantauan berkadar tingkat tinggi dilakukan agar dapat membuat pengukuran melalui waktu yang menunjukkan pergerakan ke arah tujuan atau menjauh dari itu. Monitoring akan memberikan informasi tentang status dan kecenderungan bahwa pengukuran dan evaluasi yang diselesaikan berulang dari waktu ke waktu, pemantauan umumnya dilakukan untuk tujuan tertentu.</p></div>
 +
<br/>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">Adapun pengertian monitoring menurut para ahli :</p></div>
 +
<ol style="list-style-type:lower-alpha">
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Cassely dan Kumar 1987<br/>Monitoring merupakan program yang terintegrasi, bagian penting dipraktek manajemen yangbaik dan arena itu bagian integral di manajemen itu sehari-hari.
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Calyton dan Petry 1983<br/>Monitoring sebagai suatu proses mengukur, mencatat, mengumpulkan, memproses dan mengkomunikasikan informasi untuk membantu pengambilan keputusan manajemen program/proyek.
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">Oxfam 1995<br/>Monitoring adalah mekanisme yang sudah menyatu untuk memeriksa yang sudah ada bahwa semuaberjalan sesuai yang direncanakan dan memberi kesempatan agar penyesuaian dapat dilakukan secara metodologis.
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">SCF 1995<br/>Monitoring adalah penilaian yang skematis dan terus menerus terhadap kemajuan suatu pekerjaan.
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2">WHO<br/>Monitoringadalah suatu proses pengumpulan dan menganalisa informasi dari penerapan suatu program termasuk mengecek secara regular untuk melihat apakah kegiatan/program itu berjalan sesuai rencana sehingga masalah dapat ditemukan dan diatasi.
 +
</ol>
 +
 
===Pengertian Prestasi===
 
===Pengertian Prestasi===
  

Revisi per 11 Juli 2014 14.19

PEMANFAATAN BASIC4ANDROID DAN MYSQL

DALAM MEMBANGUN APLIKASI SMARTPHONE

UNTUK MEMONITORING PRESTASI SISWA

PADA SMA AL-MA'MUNIYAH TANGERANG


U

SKRIPSI



Logo stmik raharja.jpg



Disusun Oleh :

NIM : 1222470637

NAMA : SYEFRI MAULANA HUSAIN


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2013/2014)



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PEMANFAATAN BASIC4ANDROID DAN MYSQL

DALAM MEMBANGUN APLIKASI SMARTPHONE

UNTUK MEMONITORING PRESTASI SISWA

PADA SMA AL-MA'MUNIYAH TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1222470637
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Mei 2014

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 00594
       
NIP : 02026




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PEMANFAATAN BASIC4ANDROID DAN MYSQL

DALAM MEMBANGUN APLIKASI SMARTPHONE

UNTUK MEMONITORING PRESTASI SISWA

PADA SMA AL-MA'MUNIYAH TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1222470637
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering


Disetujui Oleh :

Tangerang, 26 Mei 2014

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
( Junaidi, M.Kom)
   
(Sandro Alfeno, M.Kom)
NID : 02026
   
NID : 05065




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PEMANFAATAN BASIC4ANDROID DAN MYSQL

DALAM MEMBANGUN APLIKASI SMARTPHONE

UNTUK MEMONITORING PRESTASI SISWA

PADA SMA AL-MA'MUNIYAH TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1222470637
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 26 Mei 2014

 
 
 
 
 
NIM : 1222470637

 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

Peningkatan penggunaan mobile saat ini sudah sangat berkembang dengan pesat terutama pada pengguna smartphone. Android salah satu smartphone yang mendominasi perkembangan tersebut. Android saat ini tidak hanya bisa membantu manusia dalam berkomunikasi tetapi juga dikembangkan untuk membantu mempermudah kerja manusia. Salah satunya dalam hal pengawasan pada anak dalam kegiatan belajarnya di sekolah. Aplikasi monitoring siswa berbasis android ini dapat membantu orang tua dan guru dalam perkembangan dalam kegiatan belajarnya. Dengan terintegrasi dengan database, aplikasi ini memberikan informasi yang tersimpan dalam database tentang absensi dan nilai siswa selama belajar di sekolah dan juga memungkinkan untuk melihat statistik perkembangannya dengan grafik. Aplikasi ini dibangun dengan sebuah software dari anywhere software yakni basic for android, sebuah software untuk membuat aplikasi android dengan menggunakan bahasa basic. Database yang biasa digunakan dalam sistem operasi android ini adalah MYSQL Salah satu tujuan dibangun aplikasi ini adalah meningkatkan kedisiplinan dan kecerdasan siswa dan juga membantu orang tua dan guru dalam memonitoring prestasi siswa dalam belajar di sekolah.

Kata Kunci : smartphone, android, monitoring


ABSTRACT


Increased use of mobile is now very grown rapidly, especially on the user's smartphone . Android smartphones dominate one of these developments . Android is not only able to help people in communicating but also developed to help facilitate the human labor . One of them in terms of supervision of the children in their learning activities at school . Android-based student monitoring applications can assist parents and teachers in the development of learning activities . With integrated database , this application provides information that is stored in the database concerning student attendance and grades while studying at school and also makes it possible to view statistics on progress with graphs . This application is built with a software from anywhere that is basic for android software , a software to make android application using basic language . Databases are commonly used in the android operating system is built MYSQL One goal of this application is to improve the discipline and intelligence of the students and also help parents and teachers in monitoring student achievement in learning at school.

Kata Kunci : smartphone, android, monitoring




KATA PENGANTAR


Bismillahirrahmanirrahiim

Segala puji syukur dan pujian bagi Allah SWT yang memiliki keluasan ilmu dan atas rahmat dan ridho-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Skripsi ini dengan baik, adapun judul dalam laporan ini adalah “PEMANFAATAN BASIC4ANDROID DAN MYSQL DALAM MEMBANGUN APLIKASI SMARTPHONE UNTUK MEMONITORING PRESTASI SISWA PADA SMA AL-MA'MUNIYAH TANGERANG.”

Tujuan dari pembuatan Laporan Skripsi ini antara lain memenuhi salah satu persyaratan menyelesaikan pendidikan jenjang Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Informatika (TI) pada Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja, juga berguna untuk memperdalam kemampuan penulis dalam merancang suatu sistem agar dapat diterapkan dengan baik.

Dalam kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terimakasih bahwa tanpa bimbingan, bantuan dan dorongan semua pihak maka penulis tidak dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik dan tepat waktu. Penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada khususnya kepada orang tua tercinta dan keluarga yang telah memberikan banyak do'a, dukungan moril dan materil kepada penulis. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih khususnya kepada ayah, ibu dan keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moril maupun materil serta doa untuk keberhasilan, penulis juga tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu seperti berikut :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja., M.T.I, selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom, selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika STMIK Raharja dan selaku Dosen Pembimbing Pertama yang telah memberikan banyak masukan dan motivasi kepada penulis sehingga laporan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
  4. Bapak Sandro Alfeno, M.Kom selaku pembimbing kedua yang juga telah banyak memberikan bantuan masukan dan ilmu kepada penulis untuk menyelesaikan laporan skripsi ini.
  5. Bapak Danar Septia H., S.Kom sebagai Stakeholder yang telah banyak membantu penulis dalam penyelesaian Skripsi.
  6. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penyusunan laporan ini.

Penulis menyadari dalam penyelesaian laporan ini masih terdapat banyak kekurangan sehingga memerlukan banyak perbaikan dan penyempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan ini.

Akhir kata penulis berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya, dan juga orang lain yang membaca dapat memperoleh ilmu dari laporan ini.


  
Tangerang, 25 Mei 2014
   
(Syefri Maulana Husain)
NIM : 1222470637


Daftar isi


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png


BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi yang begitu cepat diberbagai bidang termasuk dibidang telekomunikasi, memungkinkan manusia untuk berkomunikasi satu sama lain kapan dan dimana saja, walaupun dipisah dengan jarak yang sangat jauh. Pada dekade sekarang adabeberapa media tranmisi yang dipakai dalam bidang telekomunikasi yaitu dengan menggunakan kabel, maupun tanpa kabel (nirkabel). Salah satunya adalah handphone yang merupakan alat telekomunikasi yang sangat dipakai oleh masyarakat untuk berkomunikasi jarak jauh

Telepon cerdas (smartphone) adalah telepon genggam yang mempunyai kemampuan tingkat tinggi, kadang-kadangdengan fungsi yang menyerupai komputer. Belum ada standar pabrik yang menentukan arti telepon cerdas. Bagi beberapa orang, telepon pintar merupakan telepon yang bekerja menggunakan seluruh perangkat lunak sistem operasi yang menyediakan hubungan standar dan mendasar bagi pengembang aplikasi. Bagi yang lainnya, telepon cerdas hanyalah merupakan sebuah telepon yang menyajikan fitur canggih seperti surel (surat elektronik), internet dan kemampuan membaca buku elektronik (e-book) atau terdapat papan ketik (baik sebagaimana jadi maupun dihubung keluar) dan penyambung VGA (Video Graphic Array). Dengan kata lain, telepon cerdas merupakan komputer kecil yang mempunyai kemampuan sebuah komputer

Perkembangan pasar smartphone dunia yang begitu pesat akhir-akhir ini, tidak terkecuali dengan Indonesia. Banjir ponsel pintar (smartphone) dan tablet sudah mulai terasa. Derasnya permintaan pasar terhadap telepon cerdas ini, khususnya yang menggunakan sistem operasi android membuat para produsen semakin giat untuk berinovasi dan menggempur pasar ponsel Indonesia dengan berbagai produk. Para produsen ponsel pintar pun mulai datang dari produsen lokal seperti Polytron dan Axioo. Mereka menyadari betapa besarnya pangsa pasar smartphone di Indonesia.

Android adalah sistem operasi yang berbasis Linux untuk handphone seperti smartphone dan komputer tablet. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam mobile device. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc. pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk handphone. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open HandsetAlliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC,Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia.

Pada saat perilisan perdanaAndroid, 5 November 2007, Android bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka pada perangkat seluler. Di lain pihak, Google merilis kode–kode android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler.

Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi android. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset'Distribution (OHD).

Pada saat ini, perkembangan android di Indonesia dipengaruhi oleh banyaknya smartphone yang telah beredar di Indonesia dan keinginan berbagai produsen smartphone tersebut untuk memangkas biaya produksi sehingga menghasilkan produk smartphoneyang berkualitas dan mempunyai harga jual yang lebih terjangkau daripada menggunakan OS yang lainnya. Persebaran smartphone berandroid di Indonesia yang besar memungkinkan smartphone yang murah dan mempunyai feature yang lengkap sesuai dengan karateristik dari masyarakat Indonesia. Penyebab mengapa android dapat berkembang cepat di Indonesia adalah sebagai berikut :

  1. Update rutin android selalu melakukan update secara terus menerus melakukan perbaikan-perbaikan berbagai bugs dan penambahan fitur yang menjadikan Operating System (OS) semakin lebih bagus dari versi sebelumnya.
  2. Sistem operasi android adalah open sourceyang gratis jadi dilihat dari segi harganya akan lebih murah daripada smartphone yang memiliki Operating Sistem(OS) yang berbayar, disamping itu OS android memungkinkan para programmer untuk mengembangkan atau membuat aplikasi berbasis android.
  3. Didukung oleh Vendor kelas atas seperti Samsung, HTC, Motorola, dan lain-lain dalam menghasilkan smartphone yang berkelas akan membantu menaikkan pamor android.
  4. Reputasi Google yang tidak diragukan lagi menjadi keunggulan tersendiri bagi android. Hal ini membuat konsumen yakin bahwa OS android adalah OS yang benar benar bagus dan berkualitas.
  5. User Friendly teknologi layar sentuh, membuat mudah dalam penggunaannya serta didukung oleh tampilan yang menarik.

Prospek perkembangan luar biasa android di Indonesia Sekitar dua tahun yang lalu ketika pertama kali telepon genggam berbasis android resmi masuk di Indonesia, harganya masih sangat mahal dan produknya pun masih langka.

Pendidikan merupakan salah satu faktor utama untuk dapat mencapai kemakmuran suatu negara, sebagaimana diatur secara tegas dalam pasal 31 ayat (1) Undang Undang Dasar 1945 (UUD 1945) yang menyatakan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. Ayat (2) menegaskan bahwa setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. Ayat (3) menetapkan bahwa Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional,yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.

Dalam paya pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dibutuhkan pengawasan, kontrol atau monitor dari pihak orang tua dalam kegiatan belajar di sekolah supaya tujuan untuk mencerdaskan bangsa bisa dicapai secara maksimal.

Dewasa ini dalam kegiatan belajar di sekolah sering terjadi kasus dimana orang tua atau Wali murid terkejut apabila Wali kelas atau guru BP/BK datang ke rumah untuk konfirmasi kemana siswa tersebut selama ini karena tidak masuk sekolah, padahal orang tua atau Wali murid merasa bahwa siswa tersebut tiap pagi berangkat ke sekolah dan pulang siang seperti waktu pulang sekolah normal.

Dengan memanfaatkan kecanggihan smartphone dengan basis android,maka dengan ini Penulis mencoba membangun sebuah aplikasi untuk membantu memonitoring siswa di sekolah. Observasi dilakukan di SMA Al-Ma’muniyah Tangerang. Penulisan ini bertujuan untuk mendapatkan gelar sarjana di STMIK Raharja. Dalam penelitian ini Penulis memberi judul "PEMANFAATAN BASIC4ANDROID DAN MYSQL DALAM MEMBANGUN APLIKASI SMARTPHONE UNTUK MEMONITORING PRESTASI SISWA PADA SMA AL-MA’MUNIYAH TANGERANG".


Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem monitoring prestasi siswa yang berjalan saat ini pada SMA Al-Ma’muniyah Tangerang ?
  2. Apakah sistem monitoring prestasi siswa yang berjalan saat ini pada SMA Al-Ma’muniyah Tangerang sudah memenuhi harapan ?
  3. Apakah sistem monitoring siswa yang berjalan saat ini sudah dapat dilakukan dengan cepat dan akurat ?
  4. Bagaimana merancang atau membangun sebuah sistem yang mampu memonitoring prestasi siswa ?


Ruang Lingkup Penelitian

Sesuai dengan judul penulisan penelitian ini, penulis membatasi ruang lingkup penelitian, penelitian hanya pada implementasi aplikasi smartphone berbasis Android untuk memonitoring prestasi siswa terutama dalam prestasi belajar dan kehadiran siswa pada SMA Al-Ma’muniyah Tangerang. Aplikasi ini meliputi login, registrasi user, melihat data siswa, data nilai, data absen, dan data pelanggaran siswa.


Tujuan Penelitian

  1. Membangun sistem yang mampu memonitoring prestasi siswa.
  2. Membangun sistem yang mampu memonitoring prestasi siswa yang berjalan secara maksimal dengan minimal biaya.
  3. Membangun sistem yang mampu monitoring siswa dengan cepat dan akurat.


Manfaat Penelitian

  1. Terciptanya aplikasi smartphone untuk monitoring prestasi siswa berbasis android.
  2. Terciptanya aplikasi smartphone untuk monitoring prestasi siswa yang bisa berjalan semaksimal mungkin.
  3. Terciptanya aplikasi smartphone untuk monitoring prestasi siswa yang dapat berjalan dengan cepat dan akurat.


Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penyusunan Skripsi ini, maka digunakan metode pengumpulan data sebagai berikut, yaitu:

  1. Metode Observasi (Observation Research)

    Melakukanpeninjauan atau pengamatan secara langsung kelapangan pada SMA Al-Ma’muniyah Tangerang dengan cara mengumpulkan data, informasi, dan mempelajari catatan serta dokumen yang ada. Adapun hasil yang di dapat dari observasi selama 1 (satu) bulan adalah mengetahui sistem yang berjalan khususnya guru dalam menginput absen dan melakukan penilaian nilai kepada siswa.

  2. Metode Wawancara (Interview Research)

    Melakukan kegiatan tanya jawab dengan Kepala Sekolah SMA Al-Ma’muniyah Tangerang yang berperan sebagai stakeholder pada penelitian ini, guna memperoleh informasi agar data yang diperoleh lebih akurat.

  3. Studi Pustaka dan Browsing Internet

    Dilakukan dengan cara mempelajari referensi-referensi buku, artikel, dan browsing internet yang berhubungan dengan aplikasi smartphone berbasis android dalam memonitoring siswa. Pengumpulan data dengan memanfaatkan daftar pustaka ini adalah agar dapat lebih mendukung objeksuatu penelitian dengan melakukan perbandingan teori-teori yang sudah ada dengan praktek yang ada di lokasi sumber data.

Metode Analisa

Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan data akan menuntun kita ke arah temuan ilmiah bila dianalisis dengan teknik-teknik yang tepat. Analisis sistem dilakukan menggunakan Metode Analisa SWOT yaitu kekuatan (strengths), kelemahan (weakness),kesempatan (oppurtunities), dan yang menjadi ancaman (threats). Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT.


Metode Perancangan Sistem

Perancangan sistem adalah proses pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan hasil rekomendasi analisis sistem. Tujuan perancangan sistem adalah:

  1. Memenuhikebutuhan pemakai sistem (user)seperti merancang aplikasi monitoring prestasi siswa yang dibuat untuk orang tua dan guru di SMA Al-Ma’muniyah Tangerang.
  2. Memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun dalam UML (Unified Modeling Language) untuk aplikasi monitoring siswa yang dibuat untuk orang tua dan guru di SMA Al-Ma’muniyah Tangerang.


Metode Pengembangan Sistem

Pengembangan perangkat lunak dapat diartikan sebagai proses membuat suatu perangkat lunak baru untuk menggantikan perangkat lunak lama secara keseluruhan atau memperbaiki perangkat lunak yang telah ada. Agar lebih cepat dan tepat dalam mendeskripsikan solusi dan mengembangkan perangkat lunak, juga hasilnya mudah dikembangkan dan dipelihara, maka pengembangan perangkat lunak memerlukan suatu metodologi khusus. Metodologi pengembangan perangkat lunak adalah suatu proses pengorganisasian kumpulan metode dan konvensi notasi yang telah didefinisikan untuk mengembangkan perangkat lunak. Secara prinsip bertujuan untuk membantu menghasilkan perangkat lunak yang berkualitas.

Metode pengembangan sistem yang dipakai dalam membangun sistem pada skripsi ini adalah dengan model prototype. Model ini dimulai dengan pengumpulan kebutuhan. Pendekatan prototyping model digunakan jika pemakai hanya mendefenisikan objektif umum dari perangkat lunak tanpa merinci kebutuhan input,pemrosesan dan outputnya, sementara pengembang tidak begitu yakin akan efisiensi algoritma, adaptasi sistem operasi, atau bentuk antarmuka manusia-mesin yang harus diambil. Cakupan aktivitas dari prototyping model terdiri dari :

  1. Pengumpulan Kebutuhan
    Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan foramat dan kebutuhan keseluruhan perangkat lunak,mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.
  2. Membangun Prototyping
    Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berpusat pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat contoh input dan outputnya).
  3. Evaluasi Prototyping
    Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginan pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah keempat akan diambil, jika tidak prototypingdiperbaiki dengan mengulang langkah 1,2, dan 3.
  4. PengkodeanSistem
    Dalam tahap ini prototyping yang sudah disepakati kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.
  5. Menguji Sistem
    Setelah sistem sudah menjadi perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box,Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain.
  6. Evaluasi Sistem
    Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sesuai yang diharapkan. Jika sudah, langkah ketujuh dilakukan, jika belum maka mengulangi langkah 4 dan 5.
  7. Menggunakan Sistem
    Perangkat yang sudah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan.


Metode Pengujian

Untuk menghasilkan suatu produk perangkat lunak (software) yang berkualitas maka dalam skripsi ini menggunakan metode pengujian BlackboxTesting.

Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software.Karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruhsyarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.


Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam penulisan laporan Skripsi ini maka penulis mengelompokan menjadi beberapa bab dengan sistematika sebagai berikut

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian,metode penelitian yang di pergunakan serta sistematika penulisan Skripsi ini.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini merupakan landasan teori dari penyusunan Skripsi yang membahas tentang definisi–definisi yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan tentang gambaran umum SMA Al-Ma’muniyah Tangerang, sejarah singkat, struktur organisasi, serta uraian sistem yang diusulkan dengan digambarkan melalui Unified Modeling Language (UML).

BAB IV SISTEM YANG DIUSULKAN DAN IMPLEMENTASI

Bab ini berisi tentang sistem yang diusulkan dan uraian mengenai tampilan layar dari program yang dibuat.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang dapat diberikan penulis dari hasil penelitian yang dilakukan. Sarantersebut ditujukan untuk memperbaiki jika masih ada kekurangan pada sistem yang dibuat. Saran tersebut ditujukan untuk memperbaiki jika masih ada kekurangan pada sistem yang dibuat.

DAFTAR PUSTAKA



BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

  1. Definisi Sistem

    Menurut McLeod, Jr dalam Prasojo. (2011:152), “Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksudyang sama untuk mencapai suatu tujuan” Definisi sistem terdapat beberapa pandangan, diantaranya yaitu:

    1. Menurut Davis dalam Prasojo (2011:152), “Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud”.
    2. Menurut Moekijat dalam Prasojo (2011:152), “Sistem adalah setiap sesuatu terdiri dari obyek-obyek, atau unsur-unsur, atau komponen-komponen yang bertata kaitan dan bertata hubungan satu sama lain, sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan pemrosesan atau pengolahan yang tertentu”.

    Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah satu kesatuan elemen yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu.

  2. Karakteristik Sistem

    Menurut Mustakini (2009:54), Suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu:

    1. Komponen Sistem
      Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang bekerja sama membentuk satu kesatuan.
    2. Batas Sistem
      Daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
    3. Lingkungan Luar Sistem
      Segala sesuatu yang berada di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
    4. Penghubung Sistem
      Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.
    5. Masukan Sistem
      Energi yang masuk dari lingkungan luar ke dalam sistem sehingga menyebabkan sistem bekerja.
    6. Keluaran Sistem
      Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.
    7. Pengolah Sistem Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
    8. Tujuan (Goal) Sistem
      Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.
  3. Klasifikasi Sistem

    Menurut Mustakini (2009:53) Ada beberapa bentuk klasifikasi sistem dilihat dari sudut pandang, diantaranya adalah:

    1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)
      Sistemabstrak merupakan sistem yang tidak bisa dilihat secara mata dan bisa biasanya sistem ini berupa pemikiran atau ide-ide. Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat secara mata biasa dan biasanya sering digunakan oleh manusia.
    2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
      Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi karena pengaruh alam. Sistem buatan manusia merupakan sistem yang dirancang dan dibuat oleh manusia.
    3. Sistem Fisik (Physical system) dan Sistem Pasti (Deterministic system).
      Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan bagian luar sistem dan biasanya tidak terpengaruh oleh kondisi di luar sistem. Sedangkan sistem terbuka merupakan sistem yang berhubungan dengan bagian luar sistem.


Konsep Data dan Informasi

  1. Definisi Data

    Menurut Sutabri (2012:1), definisi data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi saat tertentu di dalam dunia bisnis. Bisnis adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi. Misalnya, penjualan adalah transaksi perubahan nilai barang menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang. Kesatuan nyata adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda, dan yang betul-betul ada dan terjadi. Dari definisi dan uraian data tersebut dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi.

    Menurut Edi (2009:72), “Data terbentuk dari karakter yang dapat berupa alfabet, angka, maupun simbol khusus dan merupakan bentuk yang masih mentah sehingga perlu diolah lebih lanjut melalui suatu model untuk menghasilkan informasi”.
    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan data adalah hal, peristiwa, atau kenyataan lainnya yang mengandung suatu pengetahuan untuk dijadikan dasar guna penyusunan keterangan, pembuatan kesimpulan, atau sumber dari informasi.

  2. Bentuk Data

    Menurut Yakub (2012:5), data dapat dibentuk menjadi 5, antara lain sebagai berikut:

    1. Teks
      Teks adalah sederatan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara individual misalnya, artikel, koran, majalah, dan lain-lain.
    2. Data yang terformat
      Data yang terformat adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya, data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.
    3. Citra (Image)
      Citra atau Image adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa grafik, foto, hasil rontsen, dan tanda tangan.
    4. Audio
      Audio adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrument musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.
    5. Video
      Video adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.
  3. Meta Data

    Menurut Adi Nugroho dalam Yakub (2012:6), meta data adalah data yang menjelaskan tentang data lainnya.

  4. Sumber Data

    Menurut Yakub (2012:6), Sumber data dapat diperoleh dari berbagai sumber untuk memperolehnya. Sumber data diklasifikasikan sebagai sumber data internal, sumber data personal, dan sumber data eksternal.

    1. Data Internal
      Data internal sumbernya adalah orang, produk, layanan, dan proses. Data internal umumnya disimpan dalam basis data perusahaan dan biasanya dapat diakses.
    2. Data Personal
      Sumber data personal bukan hanya berupa fakta, tetapi dapat juga mencakup konsep, pemikiran dan opini.
    3. Data Eksternal
      Sumberdata ekternal dimulai dari basis data komersial hingga sensor dan satelit. Data ini tersedia di compact disk, flashdisk atau media lainnya dalam bentuk film, suara gambar, atlas, dan televisi.
  5. Hirarki Data

    Menurut Yakub (2012:6), Hirarki data dapat diorganisasikan menjadi beberapa level,antara lain sebagai berikut:

    1. Elemen Data
      Elemendata adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. Istilah lain dari elemen data dalam basis data telasional adalah field, kolom, item, dan atribut.
    2. Record
      Record adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Istilah lain dari rekaman dalam basis data relasional adalah baris atau tupel.
    3. File
      Fileadalah kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang atribut sama, namun berbeda isinya. Istilah lain dari file dalam basis data relasional adalah berkas, tabel, dan relasi.
  6. Definisi Informasi
    Menurut Mustakini (2009:36), ”Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi pemakainya”.
    Menurut McLeod dalam Yakub (2012:8), “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang leih berguna bagi penerimanya”.
    Menurut Laudon (diakses pada tanggal 3 April 2014, http://carapedia.com/pengertian_definisi_informasi_menurut_para_ahli_info504.html), “Informasi adalah data yang sudah dibentuk ke dalam sebuah formulir bentuk yang bermanfaat dan dapat digunakan untuk manusia”.
    Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi. Hubungan antara data dan informasi digambarkan sebagai berikut:</div>
  7. Tipe Informasi

    Menurut Mustakini (2009:68), Sistem Informasi dapat menyediakan tiga macam tipe informasi, masing-masing mempunyaiarti yang berbeda untuk tingkatan manajemen yang berbeda, yaitu:

    1. Informasi Pengumpulan Data (Scorekeeping Information)
      Merupakan informasi yang berupa akumulasi atau pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan.
    2. Informasi Pengarahan Perhatian (Attention Directing Information)
      Merupakan informasi untuk membantu manajemen memusatkan perhatian pada masalah-masalah yangmenyimpang, ketidakberesan, ketidakefisienan dan kesempatan-kesempatan yang dapat dilakukan.
    3. Informasi Pemecahan Masalah (Problem Solving Information)
      Merupakan informasi untuk membantu manajer atas mengambil keputusan memecahkan permasalahan yang dihadapinya.
  8. Karakteristik Informasi
    Menurut Mustakini (2009:70), Untuk tiap-tiap tingkatan manajemen dengan kegiatan yang berbeda, dibutuhkan informasi dengan karakteristik yang berbeda. Karakteristik informasi misalnya, kepadatan informasi, luas informasi, luas informasi, frekuensi informasi, schedule informasi, waktu informasi, akses informasi, dan sumber informasi.
  9. Kualitas Informasi

    Menurut Mustakini (2009:37), Informasi mempunyai tiga kualitas informasi, antara lain:

    1. Accurate
      Informasi harus bebas dari kesalahan kesalahan dan tidak menyesatkan, dalam hal ini informasi harus jela mencerminkan maksudnya.
    2. Timeliness
      Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usung tidak akan memiliki nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam mengambil sebuah keputusan di mana bila mengambil keputusan terlambat maka akan bersifat fatal untuk organisasi.
    3. Relevance
      Informasi harus mempunyai manfaat untuk pemakainya, dimana relevansi invormasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan. Nilai informasi di tentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya. Suatu informasi di katakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif di bandingkan dengan biaya mendapatkanya.
  10. Nilai Informasi

    Menurut Mustakini (2009:157), Nilai dari informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Jika suatu informasi manfaatnya lebih efektif dari biaya mendapatkannya maka informasi ini dapat dikatakan bernilai. Oleh karena itu, suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang tetapi dapat ditaksir nilai fektifitasnya. Pengukuran dapat menggunakan analisis cost effectiveness atau cost benefit.

    </ol>


    Konsep Dasar Analisa Sistem

    1. Definisi Analisa Sistem
      Menurut Yakub(2012:142), Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).

      Menurut Mulyato(2009:125), Analisa sistem adalah teori sistem umum yang sebagai sebuah landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan, merancang/mengganti output yang sedang digunakan, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain (biasa jadi lebih sederhana dan lebih interatif) atau melakukan beberapa perbaikan serupa.

      Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulanbahwa analisis sitem adalah suatu proses sistem yang secara umum digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam suatu sistem tertentu.

    2. Tahap-tahap Analisa Sistem

      Menurut Mulyanto (2009:126), Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Tahapan ini bisa merupakan tahap yang mudah jika klien sangat paham dengan masalah yang dihadapi dalam organisasinya dan tahu betul fungsionalitas dari sistem informasi yang akan dibuat. Tetapi tahap ini bisa menjadi tahap yang paling sulit jika klien tidak bisa mengidentifikasi kebutuhannya atau tertutup terhadap pihak luar yang ingin mengetahui detail-detail proses bisnisnya.

      Menurut Mulyanto (2009:129), Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, diantaranya adalah:

      1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah.
      2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.
      3. Analysis, yaitu melakukan analisa terhadap sistem.
      4. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu.


    Metode Penelitian

    1. Tahapan Pengumpulan Data

      Menurut Wijayanto (2013:28), teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

      1. Metode Wawancara
        Untuk mengetahui keseluruhan proses bisnis yang dijalankan oleh setiap divisi dalam mendukung berjalannya proses pemesanan dan penjualan barang beserta dokumen, pihak-pihak yang dilibatkan dan kendala-kendala yang terjadi dalam setiap proses bisnis tersebut.
      2. Metode Studi Berkas
        Untuk mengidentifikasi data masukan (input) dan informasi yang dihasilkan (output) oleh sistem informasi pemesanan dan penjualan barang.


      Menurut Rapina (2011:15), teknik pengumpulan data, yaitu:

      1. Studi Lapangan
        Yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung pada perusahaan yang bersangkutan untuk memperoleh data primer dan informasi yang dibutuhkan, dengan cara :
        1. Observasi
          Observasi merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung ke tempat yang dijadikan objek penelitian.
        2. Wawancara
          Wawancara merupakan salah satu teknik untuk mengumpulkan data dengan cara menanyakan secara langsung kepada pihak yang berkaitan dengan penelitian.
        3. Dokumentasi
          Dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan semua hal yang diperlukan yang dapat menunjang keberhasilan penelitian.
      2. Studi Kepustakaan
        Yaitu mencari dan mengumpulkan bahan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti untuk memperoleh data sekunder dengan membaca, mempelajari, dan mendalami literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.


      Menurut Tamodia (2013:26), pengumpulan data dengan melakukan peninjauan secara langsung untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penyusunan tugas akhir. Penelitian ini dilakukan terhadap kegiatan dari seluruh objek penelitian yang meliputi:

      1. Observasi
        Melakukan pengamatan langsung di lapangan terhadap pokok permasalahan yang dihadapi. Pengamatan observasi ini dilakukan dengan tidak terbatas pada orang, tetapi jugaobyek-obyek yang lain seperti proses kinerjanya.
      2. Wawancara
        Penulis melakukan wawancara langsung dengan karyawan-karyawan untuk memperoleh keterangan informasi data dan pendapat yang dibutuhkan serta gambaran yang lebih jelas tentang masalah yang sedang diteliti oleh penulis.
      3. Dokumentasi
        Teknik yang berupainformasi dan berasal dari catatan penting baik dari lembaga atau organisasimaupun dari perorangan.


      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan teknik pengumpulan data, yaitu:

      1. Observasi
        Teknik penelitian yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan secara langsung dalam perusahaan untuk mendapatkan data-data yang berhubungan dengan pembahasan penelitian yang dilakukan.
      2. Wawancara
        Teknik penelitian yang dilakukan dengan mengadakan wawancara atau tanya jawab dengan pihak perusahaan yang ditunjuk atau pejabat berwenang yang ada hubungannya dengan data-data proses produksi dan biaya produksi yang dibahas dalam penelitian ini.
      3. Penelitian Kepustakaan(Library Research)
        Penelitian yang di lakukan dengan cara mempelajari dan mengumpulkan bahan-bahan kepustakaan, dan literatur-literatur yang ada kaitannya dengan penulisan skripsi ini.


    2. Tahapan Analisa Sistem

      Menurut Murad (2013:51), tahap analisis merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya.

      Menurut Sutabri (2012:220), proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasimerupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi. Adapun tujuan utama dari tahap analisis sitem ini adalah sebagai berikut:

      1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.
      2. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.
      3. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan ssmpai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.
      4. Merumuskantujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.
      5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.
      6. Selama tahap analisis sistem, analis sistem terus bekerja sama dengan manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap analisis sistem adalah sebagai berikut:
        1. Mengumumkan penelitian sistem
          Ketika perusahaan menerapkan aplikasi komputer baru manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja. Perhatian mula-mula ditunjukan pada kekhawatiran pegarawai mengenai cara komputer mempengaruhi kerja mereka.
        2. Mengorganisasikan tim proyek
          Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadi pemakai dan bukan spesialis informasi sebagai pemimpin proyek. Agar proyek berhasil, pemakai perlu berperan aktif daripada hanya pasif.
        3. Mendefinisikan kebutuhan informasi
          Analisis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi, wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan, dan survey.
        4. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem
          Setelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem.
        5. Menyiapkan usulan rancangan
          Analisis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan untuk meneruskan atau menghentikan untuk kedua kalinya. Disini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan.
        6. Menyetujui atau menolak rancangan proyek
          Manajer dan komite sistem mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkan kembali atau proyek mungkin ditinggalkan. Jika persetujuan diberikan, proyek akan maju ke tahap rancangan.

      Menurut Rizky (2011:113), analisa kebutuhan sebuah perangkat lunak atau requirement analysis adalah proses untuk mempelajari kebutuhan pengguna yang datang pada definisi dari sistem, perangkat keras serta kebutuhan perangkat lunak. SRS sebagai hasil analisa kebutuhanperangkat lunak. SRS adalah dokumentasi dari kebutuhan pokok (fungsi, kinerja hambatan desain, dan atribut) dari perangkat lunak dan antar muka eksternal dari perangkat lunak tersebut.

      SRS sendiri sebagai hasil dari analisa kebutuhan perangkat lunak harusmemperhatikan lima hal penting didalamnya:

      1. Fungsi dari perangkat lunak
        Apa yang nanti akan dilakukan oleh perangkat lunak tersebut dan apakah fungsi utama yan diharapkan mucul didalam SRS.
      2. Antar muka eksternal
        Bagaimana hubungan perangkat lunak dengan pengguna perangkat keras yang akan digunakan serta pengaruh dengan perangkat lunak lainnya.
      3. Kinerja
        Bagaimana kinerja yang diharapkan dari perangkat lunak tersebut, baik dari sisi keamanan, kecepatan, kemampuan serta waktu respon terhadap masalah yang ditimbulkan.
      4. Atribut
        Apakah dengan atribut yang terkait dalam perangkat lunak tersebut, dari sisi pemeliharaan ataupun kebenaran dari input serta output yang diharapkan.
      5. Kendala desain
        Apakah terdapat batasan khusus yang hasrus ada di dalam desain perangkat luak, seperti masalah kultur, peraturan organisasi dan keterbatasan perangkat keras yang dimiliki.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan analisis sistem dilakukan untuk memproses data yang dikumpulkan sehingga mendapatkangambaran mengenai pengguna sistem, fungsi yang harus dijalankan oleh sistem, input yang dibutuhkan sistem, serta output yang dihasilkan oleh sistem baru.


    3. Tahapan Perancangan Sistem

      Menurut Nasution (2012:118), “Desain atau perancangan adalah tahapan dimana dimulai analisa mengenai bentuk input sistem, rancangan database, output sistem dan skema alur kerja program”.

      Menurut Sutabri (2012:225), tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu rancangan sistem secara umum dan rinci. Adapun tujuan utama dari tahap rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

      1. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari masing-masing bentuk informasi yang akan dihasilkan.
      2. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem serta keluwesan atau fleksibilitas keluaran informasi yang dihasilkan.
      3. Penyusunan perangkat lunak sistem yang akan berfungsi sebagai sarana pengolahan data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.
      4. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengindentifikasian, analisis, dan evaluasi terhadap aspek-aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang lama.
      5. Penyusunan buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi yang bersangkutan.

      Adapun langkah-langkah umum yang harus dilakukan pada tahap rancangan sistem adalah sebagai berikut:

      1. Menyiapkan rancangan sistem yang terperinci
        Analis bekerja sama dengan pemakai mendokumentasikan rancangan sistem baru dengan alat yang dijelaskan dalam modul teknis. Beberapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan dokumentasi secara to-down, dimulai dengan gambaran besar secara bertahap mengarah lebih terinci.
      2. Mengindentifikasikan berbagai alternatif konfigurasi sistem
        Sekarang analis harus mengidentifikasikan konfigurasi (bukan merek atau model) peralatan komputer yang akan memberikan hasil terbaik bagi sistem untuk menyelesaikan pemrosesan. Identifikasi merupakan suatu proses yang berurutan, dimulai dengan identifikasi berbagai kombinasi yang dapat menyelesaikan setiap tugas.
      3. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem
        Analis bekerjasama dengan manajer, mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja dengan kendala yang ada. Dengan memakai sistem pemasukan pesanan sebagai contoh, anggaplah bahwa pilihannya adalah alternatif tiga. Tiga subsistem yang lain yaitu persediaan, penagihan, dan piutang dievaluasi dengan cara yang sama.
      4. Memilih konfigurasi yang terbaik
        Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai, analisa membuat rekomendasi kepada manajer untuk disetujui. Saat manajer menyetujui konfigurasi tersebut, persetujuan selanjutnya dilakukan oleh komite pengarah.
      5. Menyiapkan usulan penerapan
        Analis menyiapkan usulan penerapan yang mengikhtisarkan tugas penerapan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan dan biayanya.
      6. Menyetujui atau menolak penerapan sistem
        Keputusan untuk terus pada tahap penerapan ini sangat penting karena usaha ini akan sangat berpengaruh terhadap jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biaya, penerapan akan disetujui.

      Munurut Rizky (2011:140), “Perancangan adalah sebuah proses untuk mendefinisikan sesuatu yang akan dikerjakan dengan menggunakan teknik yang bervariasi serta didalamnya melibatkan deskripsi mengenai arsitektur serta detail komponen dan juga keterbatasan yang akan dialami dalam proses pengerjaannya”.

      Perancangan perangkat lunak merupakan sebuah proses yang berkelanjutan dari analisa dan didalamnya melakukan identifikasi hasil analisa serta menghasilkan konsep dasar untuk kepentingan pengembangan perangkat lunak.

      Meski dikatakan bahwa perancangan perangkat lunak adalah sebuah proses kreatif dandianggap sebagai sebuah “seni” yang dapat memiliki penilaian yang bias, tetapi terdapat beberapa acauan umum untuk dapat mengatakan bahwa hasil perancangan tersebut sebagai hasil perancangan yang baik:

      1. Hasil perancangan harus mengimplementasikan hasil analisa secara eksplisit dan memenuhi kebutuhan pengguna secara implisit.
      2. Hasil perancangan harus data dimengerti oleh pihak pengembang perangkat lunak yang akanm engimplementasikan ke dalam bahasa pemrograman.
      3. Hasil perancangan harus menyediakan gambaran yang lengkap mengenai perangkat lunak yang akan dibuat, baik dari segi data, fungsi serta perilaku yang akan dijalankan oleh perangkat lunak tersebut.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan berdasarkan hasil analisis sistem, maka dibuat suatu rancangan dalam bentuk diagram-diagram UML, sehingga rancangan sistem lebih mudah dipahami, baik bagi pengembang sistem maupun pengguna sistem.


    4. Tahapan Implementasi Sistem

      Menurut Murad (2013:52), “Tahap ini merupakan tahapan dalam pengimplementasikan sistem yang sudah dirancang dan dilakukan pengujian secara unit, agar dapat mengetahui kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam sistem dan segera dilakukan perbaikan”.

      Menurut Nasution (2012:118), “Implementasi atau pengujian adalah tahapan dimana software yang telah selesai dikembangkan dilakukan pengujian dengan metode blackboxagar semua komponen sistem apakah sesuai dengan analisis kebutuhan pada awal perancangan”.

      Menurut Sutabri (2012:229), setelah sistem dianalisis dan dirangcang dengan menggunakan teknologi yang sudah diseleksi dan dipilih maka tiba saatnya bagi sistem tersebut untuk diimplementasikan. Adapun tujuan utama dari tahap implementasi sistem ini adalah sebagai berikut:

      1. Pengkajian mengenai rangkaian sistem, perangkat lunak, dan perangkat keras dalam bentuk sistem jaringan informasi terpusat agar dapat diperoleh sebuah bangunan atau arsitektur sistem informasi.
      2. Melakukan uji coba perangkat lunak sistem sebagai pengolah data sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.

      Tahap penerapan merupakan kegiatan untuk memperoleh dan mengintegrasikan sumber dayafisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja secara simultan dan berkesinambungan. Adapun langkah-langkah secara umum yang harus dilakukan pada tahap implementasi sistem adalah sebagai berikut:

      1. Merencanakan penerapan
        Karena hanya tinggal satu tahap pengembangan yang tersisa sebelum sistem baru digunakan, manajer dan spesialis informasi harus memahami dengan baik pekerjaan yang diperlukan untukmenerapkan rancangan sistem. Mereka dapat menggunakan pengertahuan ini untuk mengembangkan rencana penerapan yang sangat rinci.
      2. Mengumumkan penerapan
        Penerapan proyek diumumkan kepada para pegawai dengan cara yang sama seperti pada penelitian sistem. Tujuan pengumuman ini adalah menginformasikan kepad pegawai mengenai keputusan untuk menerapkan sistem baru dan meminta kerjasama pegawai.
      3. Mendapatkan sumber daya perangkat keras
        Rancangan sistem disediakan bagi para pemasok berbagai jenis peralatan komputer yang terdapat pada konfigurasi yang disetujui. Setiap pemasok diberikan Request For Proposal. Penjelasan dari rancangan sistem memungkinkan pemasok untuk memilih unit komputer yang terbaik unutk melakukan tugas tersebut. Ketika para pemasok bersaing untuk mendapatkan pesanan, merekamasing-masing menyiapkan usulan tertulis.
      4. Mendapatkan sumber daya perangkat lunak
        Saat perusahaan memutuskan untuk menciptakan sendiri perangkat lunak aplikasinya, programmer menggunakan dokumentasi yang disiapkan oleh analis sitem sebagai titik awal. Programmer dapat menyiap kandokumentasi yang lebih rinci, seperti bahasa inggris tersruktur atau bagan arus program. Pengkodean dilakukan dan program diuji. Hasil akhirnya adalah software library dari program aplikasi. Jika perangkat lunak aplikasi jadi dibeli, pemilih pemasok peangkat lunak dapat mengikuti prosedur yang sama seperti yang digunakan untuk memilih pemasok perangkat keras yaitu RFP dan usulan.
      5. Menyiapkan database
        DBA bertanggung jawab untuk semua kegiatan yang berhubungan dengan data dan ini mencakup persiapan database. Dalam beberapa kasus, perlu dikumpulkan data baru dan dalam kasus ini, data yang telah ada perlu dibentuk kembali sehingga sesuai dengan rancangan sistem baru. Tugas ini dilaksanakan dan data dimasukan dalam database. Jika perusahaan belum menggunakan sistem manajemen database, DBA akan berperan penting dalam pemilihan perangkat lunak itu.
      6. Menyiapkan fasilitas fisik
        Jika perangkat keras dari sistem baru tidak sesuai dengan fasilitas yang ada, perlu dilakukankonstruksi baru atau perombakan. Ruang komputer yang menyimpan mainframe atau komputer mini berskala besar merupakan kombinasi yang rumit. Pembangunan fasilitas tersebut dapat menjadi tugas berar dan harus dijadwalkan sehingga sesuai dengan keseluruhan rencana proyek.
      7. Mendidik peserta dan pemakai
        Sistem baru kemungkinan besar akan mempengaruhi banyak orang. Beberapa orang akan membuat sistem bekerja. Mereka ini disebut dengan peserta, yang meliputi operator pemasukan data, pegawai koding, dan pegawai administrasi lainnya. Orang lain akan menggunakan output sistem. Semuanya harus dididik tentang peran mereka dalam sistem. Pendidikan harus dijadwalkan jauh setelah siklus hidup dimulai, tepat sebelum bahan yang dipelajari.
      8. Masuk ke sistem baru
        Proses penghentian penggunaan sistem lama dan memulai penggunaan sistem baru disebut Cut Over. Ada empat pendekatan dasar, yaitu: percontohan, serentak, bertahap, dan paralel.


    Konsep Dasar Internet

    1. Definisi Internet
      Menurut Jarot (2009:1), “Secara harfiah, Internet (kependekan dari interconnection - networking) ialah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia”.
      Menurut Ananda (2009:1), “Internet adalah rangkaian komputer yang terhubung satu sama lain”.
      Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa internet adalah komputer yang terhubung melalui jaringan dan saling berkomunikasi dengan waktu dan wilayah yang tak terbatas.
    2. Sejarah Internet
      Manakala Internet (huruf 'I' besar) ialah sistem komputer umum, yang berhubung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol). Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan internetworking. Sebelum internet ada, ARPnet (US Advanced Researt Project Agensy) atau Departemen Pertahanan Amerika pada tahun 1969 membuat jaringan komputer yang tersebar untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, setelah itu internet digunakan oleh kalangan akademis (UCLA) untuk keperluan penelitian dan pengembangan teknologi. Selanjutnya pemerintahan Amerika Serikat memberikan izin kearah komersial pada awal tahun 1990.


    Konsep Dasar Analisa SWOT

    1. Definisi Analisa SWOT

      Untuk menyatakan peran dan fungsi teknologi informasi pada monitoring prestasi maka perlu dianalisis dengan metode SWOT (strength, weakness, opportunity, and threat). Adapun tahap analisis SWOT menurut Rangkuti (2011:199) adalah:

      1. Identifikasi faktor-faktor eksternal dan internal.
      2. Memberi nilai peubah dengan pembobotan serta rating dari 1 sampai 5. Bobot dikalikan rating dari setiap faktor untuk mendapatkan skor untuk faktor-faktor tersebut.

      Sesuai dengan pola empat sel kuadran metode SWOT akan dijelaskan posisi institusi pendidikan dalam perpaduan antara kondisi internal dan eksternal untuk menyatakan peran dan fungsi teknologi informasi.

      Kuadran 1 :
      Situasi yang paling menguntungkan, institusi pendidikan menghadapi beberapa lingkungan dan mempunyai kekuatan yang mendorong dalam pemanfaatan peluang yang ada.
      Kuadran 2 :
      situasi dimana institusi pendidikan dengan kekuatan internal menghadapi suatulingkungan yang tidak menguntungkan.
      Kuadran 3 :
      institusi pendidikan menghadapi lingkungan yang sangat menguntungkan tetapi tidak memiliki kemampuan untukmenangkap peluang
      Kuadran 4 :
      situasi perusahaan yang paling tidak menguntungkan. Institusi pendidikan menghadapi ancaman lingkungan yang utama dari suatu posisi yang relatif lemah.


      Menurut Yusmini (2011:68), definisi analisa SWOT sebagai berikut:

      Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis dengan mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis terhadap kekuatan-kekuatan (Strengths) dan kelemahan-kelemahan (Weakness)suatu lembaga atau organisasi dan kesempatan-kesempatan (Oportunities)serta ancaman-ancaman (Threats) dari lingkungan untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang(Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats).

      Menurut Moniaga (2013:6), dilakukan analisis SWOT berdasarkan analisis kuadran yang telah dilakukan. Analisis SWOT bertujuan untuk melakuakn perbandingan antarafaktor internal yaitu kekuatan dan kelemahan dengan faktor eksternal yaitu peluang dan ancaman. Kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) didapat melalui analisis kuadran I tergolong sebagai kekuatan perusahaan dan variabel-variabel dalam kuadran IV tergolong sebagai kelemahan perusahaan. Sedangkan untuk peluang dan ancaman merupakan faktor luar yang masih berhubungan dengan perusahaan.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan analisis SWOT menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.


    2. Langkah-Langkah Penyusunan SWOT

      Menurut Rangkuti (2011:8) Langkah–langkah mudah penyusunan SWOT yaitu:

      1. Melakukan Proses Input Untuk Menyusun SWOT
        Tujuannya adalah untuk mengetahui informasi strategis apa saja yang harus dikumpulkan sebelum menyusun SWOT.
      2. Mengembangkan Timeline (Ketepatan Waktu
        Tujuannya adalah untuk menentukan target berapa lama penyusunan SWOT ini dibutuhkan sampai selesai.
      3. Membentuk Teamwork Berdasarkan Metode OCAI
        Tujuannya adalah menentukan isu penting yang harus dimiliki oleh setiap anggota dalam teamwork dengan nilai-nilai budaya organisasi yang sesuai dan tepat.
      4. Kuisioner Riset SWOT
        Tujuannya adalah untuk menyusun formulasi strategis, berdasarkan faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) serta faktor faktor eksternal (peluang dan ancaman.
      5. Identifikasi Penyebab Masalah
        Tujuannya adalah untuk menemukan masalah yang sebenarnya dan tidak terjebak dengan fenomena.
      6. Menentukan Tujuan Dan Sasaran Strategis
        Tujuannya adalah untuk menentukan tujuan strategis berikut sasaran strategis secara tepat, sehingga dapat mengatasi masalah yang sedang dan akan dihadapi perusahaan.
      7. Menyusun IsuStrategis, Formulasi Strategis, Tema Strategis, Dan Pemetaan Strategis
        Tujuannya adalahpengujian apakah isu strategis dan tema strategis yang akan dipakai dalam SWOT sudah cukup baik dan mendukung pencapaian visi dan misi perusahaan. Berdasarkan isu strategis dan tema strategis ini disusun pemetaan strategis. Pemetaan strategis adalah rencana pemetaan strategis ke dalam kerangka empat perspektif SWOT, sehingga semuanya dapat terintegrasi dalam tujuan dan sasaran strategis yang ingin dicapai perusahaan.
      8. Menentukan Ukuran Yang Dipakai Dalam SWOT
        Tujuannya adalah menentukan ukuran apa saja yang ingin dipakai dalam SWOT, berikut bagaimana cara mengukurnya.
      9. Merumuskan Strategis Initiatives Dan Key Performance Indicators Dalam Bentuk Tag Dan Lead Indicator.
        Tujuannya adalah untuk merumuskan strategic initiative dan menyusun key performance Indicator dalam bentuk lag dan lead indicator. Dalam bagian ini akan dijelaskan juga perbandingan ukuran hasil dengan pemicu kinerja.
      10. Memberikan Bobot Dan Nilai Untuk Mengukur Kinerja.
        Tujuannya adalah untuk mengkuantifikasi semua persoalan pengukuran kinerja kedalam bentuk ukuran yang mudah dipahami.
      11. Melakukan Cascading SWOT
        Tujuannya untuk mengukur objectivies (O), cara pengukuran atau measurement (M), caramenentukan target (T), serta cara menentukan program (P) yang menjadi prioritas. Selanjutnya OMTP ini didistribusikan mulai dari tingkat atas, unit bisnis, sampai tingkat individual dalam bentuk kartu individu.
      12. Analisa RisikoMenggunakan Key Risk Indicators
        Tujuannya adalah untuk mengukur besarnya risiko serta melakukan antisipasi penanggulangannya.
      13. Analisis Anggaran Dan Model Keuangan
        Tujuannya adalah untuk membuat anggaran berbagai program yang sudah disusun sebelumnya berikut perkiraan rasio-rasio keuangan yang akan diperoleh dalam rencana anggaran perusahaan.
      14. Analisis Kasus Corporate Strategy Menggunakan SWOT
        Pada bagian in pembaca akan memperoleh contoh penerapan SWOT pada suatu perusahaan, sehingga mendapat gambaran tentang betapa mudah menerapkan SWOT dalam bisnis yang sedang ia jalankan.
    3. Tujuan Analisa SWOT

      Menurut Rangkuti (2011:197), tujuan analisa SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi.


    4. Pendekatan Pemecahan Masalah

      Menurut Puspitasari (2011:96), Penelitian ini menggunakan konsep service marketing mix (bauran pemasaran jasa) 7P–Product, Price, Promotion, Place, People, Process, dan Physical Evidence. Adapun penjelasan ketujuh hal tersebut adalah sebagai berikut:

      1. Product :produk atau jasa yang ditawarkan kepada pasar untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.
      2. Price :biaya yang harus dikeluarkan konsumen untuk memperoleh produk atau jasa yang ditawarkan.
      3. Place :lokasi dimana produk atau jasa tersedia.
      4. Promotion : aktivitas untuk mengkomunikasikan produk atau jasa yang ditawarkan.
      5. People : orang yang berperan dalam pelayanan produk atau jasa.
      6. Process :proses terjadinya kontak antara konsumen dengan pihak penyedia produk atau jasa.
      7. Physical Evidence : bukti fisik yang mempengaruhi penilaian konsumen terhadap produk atau jasa.

      Menurut Sukotjo (2010:216), konsumen banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah faktor marketing mix yang terdiri dari 7P (yang meliputi: produk, price, promotion, place, participant, proses, dan physical evidence).


    Pengertian Monitoring

    Monitoring adalah pemantauan yang dapat dijelaskan sebagai kesadaran tentang apa yang ingin diketahui pemantauan berkadar tingkat tinggi dilakukan agar dapat membuat pengukuran melalui waktu yang menunjukkan pergerakan ke arah tujuan atau menjauh dari itu. Monitoring akan memberikan informasi tentang status dan kecenderungan bahwa pengukuran dan evaluasi yang diselesaikan berulang dari waktu ke waktu, pemantauan umumnya dilakukan untuk tujuan tertentu.


    Adapun pengertian monitoring menurut para ahli :

    1. Cassely dan Kumar 1987
      Monitoring merupakan program yang terintegrasi, bagian penting dipraktek manajemen yangbaik dan arena itu bagian integral di manajemen itu sehari-hari.
    2. Calyton dan Petry 1983
      Monitoring sebagai suatu proses mengukur, mencatat, mengumpulkan, memproses dan mengkomunikasikan informasi untuk membantu pengambilan keputusan manajemen program/proyek.
    3. Oxfam 1995
      Monitoring adalah mekanisme yang sudah menyatu untuk memeriksa yang sudah ada bahwa semuaberjalan sesuai yang direncanakan dan memberi kesempatan agar penyesuaian dapat dilakukan secara metodologis.
    4. SCF 1995
      Monitoring adalah penilaian yang skematis dan terus menerus terhadap kemajuan suatu pekerjaan.
    5. WHO
      Monitoringadalah suatu proses pengumpulan dan menganalisa informasi dari penerapan suatu program termasuk mengecek secara regular untuk melihat apakah kegiatan/program itu berjalan sesuai rencana sehingga masalah dapat ditemukan dan diatasi.

    Pengertian Prestasi

    Teori Khusus

    Konsep Dasar Prototype

    Konsep Dasar UML(Unified Modeling Language)

    Konsep Dasar Android

    Konsep Dasar Basic4Android

    Konsep Dasar DreamWeaver

    Konsep Dasar Database

    Konsep Dasar Testing

    Requirement Elicitation



    BAB III

    ANALISA SISTEM BERJALAN

    Gambaran Umum Sekolah

    Sejarah Singkat Sekolah

    Struktur Organisasi Sekolah

    Tugas dan Tanggung Jawab

    Tata Laksana Sistem Berjalan

    Prosedur Sistem Berjalan

    Use Case Diagram Sistem Berjalan

    Activity Diagram Sistem Berjalan

    Analisa Sistem Berjalan

    Metode Analisa Sistem

    Metode Analisa Data

    Kofigurasi Sistem Berjalan

    Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    Permasalahan Yang Dihadapi

    Kebutuhan Informasi yang Dibutuhkan

    Alternatif Pemecahan Masalah

    User Requirement (Elisitasi)

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi Tahap III

    Final Draft Elisitasi



    BAB IV

    RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Usulan Prosedur Yang Baru

    Diagram Rancangan Sistem Usulan

    Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Rancangan Basis Data

    Class Diagram

    Spesifikasi Database

    Flowchart Program Yang Diusulkan

    Rancangan Program

    Rancangan Prototype

    Konfigurasi Sistem

    Spesifikasi Hardware

    Aplikasi Yang Digunakan

    Hak Akses

    Testing

    Metode Implementasi

    Pengujian Black box

    Evaluasi

    Schedule Implementasi

    Estimasi Biaya



    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Saran


  11. Contributors

    Admin, Syefri maulana