SI1021464292: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Definisi Audio Visual)
(Definisi Audio Visual)
Baris 845: Baris 845:
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><ol><li style="text-align: justify;line-height: 2;">''Audio'' (suara)</li>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><ol><li style="text-align: justify;line-height: 2;">''Audio'' (suara)</li>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><ol><p style="text-indent: 0.25in">
+
<p style="text-align: justify;line-height: 2;"text-indent: 0.25in">
 
a. Definisi ''Audio'' (suara)<br>Keberadaan ''audio'' (suara) dalam media massa seperti film, video dan televisi merupakan unsur penunjang untuk mempertegas informasi yang disampaikan melalui bahasa gambar, karena tidak semua bahasa gambar dapat tersampaikan kepada penonton tanpa bantuan suara. Perkembangan teknologi audio dewasa ini telah mampu menghadirkan suara yang terjadi persis di lapangan yang sebenarnya. Berbagai macam efek suara dapat diciptakan dengan sempurna seperti suara aslinya hingga penonton seolah-olah terlibat dalam peristiwa tersebut.<br>Arti istilah audio dalam sistem komunikasi bercirikan video, sinyal elektrik digunakan untuk membawa unsur bunyi. Istilah ini juga dapat digunakan untuk menerangkan sistem-sistem yang berkaitan dengan proses perekaman dan transmisi yaitu sistem pengambilan atau penangkapan suara, sambungan transmisi pembawa bunyi, ''amplifer'' dan lainnya. ”Kamus Komputer dan Istilah Teknologi Informasi”.<br>Menurut Amir Hamzah Sulaiman, dalam buku ”Media ''Audio Visual'', 1998”. Mengatakan bahwa bahasa visual adalah suatu ungkapan visual atau gambar yang bergerak, yang ditangkap oleh kamera personal melalui kameranya, sehingga menghasilkan sebuah hasil karya seni yang ekspresif atau dapat dangan mudah dimengerti.</p>
 
a. Definisi ''Audio'' (suara)<br>Keberadaan ''audio'' (suara) dalam media massa seperti film, video dan televisi merupakan unsur penunjang untuk mempertegas informasi yang disampaikan melalui bahasa gambar, karena tidak semua bahasa gambar dapat tersampaikan kepada penonton tanpa bantuan suara. Perkembangan teknologi audio dewasa ini telah mampu menghadirkan suara yang terjadi persis di lapangan yang sebenarnya. Berbagai macam efek suara dapat diciptakan dengan sempurna seperti suara aslinya hingga penonton seolah-olah terlibat dalam peristiwa tersebut.<br>Arti istilah audio dalam sistem komunikasi bercirikan video, sinyal elektrik digunakan untuk membawa unsur bunyi. Istilah ini juga dapat digunakan untuk menerangkan sistem-sistem yang berkaitan dengan proses perekaman dan transmisi yaitu sistem pengambilan atau penangkapan suara, sambungan transmisi pembawa bunyi, ''amplifer'' dan lainnya. ”Kamus Komputer dan Istilah Teknologi Informasi”.<br>Menurut Amir Hamzah Sulaiman, dalam buku ”Media ''Audio Visual'', 1998”. Mengatakan bahwa bahasa visual adalah suatu ungkapan visual atau gambar yang bergerak, yang ditangkap oleh kamera personal melalui kameranya, sehingga menghasilkan sebuah hasil karya seni yang ekspresif atau dapat dangan mudah dimengerti.</p>
 
<p style="text-indent: 0.25in">
 
<p style="text-indent: 0.25in">

Revisi per 15 Juni 2014 09.32


PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI MEDIA PENUNJANG

INFORMASI DAN PROMOSI PADA LEMBAGA

BIMBINGAN BELAJAR BIBA


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg



Disusun Oleh :

NIM : 1021464292

NAMA : Muhammad Saparizan


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2013/2014)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI MEDIA PENUNJANG

INFORMASI DAN PROMOSI PADA LEMBAGA

BIMBINGAN BELAJAR BIBA


Disusun Oleh :

NIM
: 1021464292
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual & Broadcasting

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 19 Juni 2014

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 00594
       
NIP : 007002

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI MEDIA PENUNJANG

INFORMASI DAN PROMOSI PADA LEMBAGA

BIMBINGAN BELAJAR BIBA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1021464292
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi MAVIB


Disetujui Oleh :

Tangerang, 19 Juni 2014

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 99001
   
NID : 12003

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI MEDIA PENUNJANG

INFORMASI DAN PROMOSI PADA LEMBAGA

BIMBINGAN BELAJAR BIBA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1021464292
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Teknik Informatika

Konsentrasi MAVIB

Tahun Akademik 2014

Disetujui Penguji :

Tangerang, 17 September 2014

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI MEDIA PENUNJANG

INFORMASI DAN PROMOSI PADA LEMBAGA

BIMBINGAN BELAJAR BIBA


Disusun Oleh :

NIM
: 1021464292
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: MAVIB

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 19 Juni 2014

 
 
 
 
 
NIM : 1021464292

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Majalah dinding (Madding) adalah salah satu media informasi yang biasanya dipakai disekolah untuk sarana informasi siswa. Tidak hanya sebagai media informasi mading juga merupakan wadah kreasi dari siswa dalam menyalurkan ide-ide kreatif dalam bentuk majalah. Dalam penerbitannya madding disajikan secara berkala. Ragam dalam isi mading itu sendiri berupa tulisan, gambar, puisi, karikatur, teka-teki silang dan disajikan dalam bentuk yang menarik. Hingga saat ini madding ditampilkan dengan bentuk tulisan atau kreasi yang ditempelkan didinding, dari hal tersebut saya selaku mahasiswa Progranm Studi Tekhnik Informatika Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting (MAVIB) di Perguruan Tinggi Raharja mempunyai ide atau gagasan untuk Merancang Media Madding Digital Berbasis WEB Sebagai Penunjag Informasi Sekolah pada SMAN 8 Kabupaten Tangerang. Dengan dirancangnya madding digital ini menjadikan madding menjadi lebih menarik untuk diliat, dengan menampilkan tambahan animasi, instrumen musik, serta rancangan semua desain visual yang ditampilkan pada website. Dalam pembuatan madding digital peneliti menggunakan aplikasi desain grafis diantaranya adalah : Addobe Photoshop cs3, Addobe Ilustrator cs3, Correl Draw x4. Sedangkan dalam penampilan diwebsitenya penulis menggunakan aplikasi Addobe Dream Weaper cs3. Penelitian ini diharapkan menjadi bermanfaat bagi pihak SMAN 8 Kabupaten Tangerang dan menjadi sarana informasi yang lebih epektif dari sebelumnya.

Kata Kunci : Madding Digital, Media Informasi, Desain Grafis, Website

KATA PENGANTAR


Segala puji bagi Allah yang telah menerbitkan mentari keindahan dan telah mencurahkan nikmat hidup serta senantiasa melimpahkan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Skripsi ini, dengan judul “PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI MEDIA PENUNJANG INFORMASI DAN PROMOSI PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR BIBA”, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) jurusan Teknik Informatika konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting di Perguruan Tinggi Raharja.

Terselesaikannya Skripsi ini tidak lepas dari pihak-pihak yang telah banyak membantu penulis baik dalam segi moril, materil maupun spiritual. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, S.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  4. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika.
  5. Bapak Drs. Sugeng Widada, selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan masukan dan motivasi baik dalam perancangan maupun penyusunan laporan Skripsi ini.
  6. Bapak Muhaimin Hasanudin, S.T., selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis untuk kelancaran penyusunan Skripsi ini.
  7. Bapak Tedy Sutendi, selaku stakeholder yang telah banyak memberikan waktu dan dukungan serta saran yang membangun.
  8. Seluruh Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang berguna bagi penulis.
  9. Ayah, Ibu, Adik dan keluargaku yang selalu memberikan kasih sayang, semangat, dukungan moril dan materil serta do’a untuk keberhasilan penulis.
  10. Rekan-rekan Umar&Usman dan TTS juga mahasiswa yang telah memberikan dukungan dan doa.
  11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu pada kesempatan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan Skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penulis untuk menyempurnakannya dimasa yang akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan semoga amal baik yang telah diberikan untuk kepentingan penulis dalam penyusunan laporan Skripsi ini, mendapat imbalan serta pahala yang setimpal dari Allah Subhanahu Wata’ala, Amin.



Tangerang, ..... 2014
Muhammad Saparizan
NIM. 1021464292

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Saat ini, keterbukaan akses informasi memungkinkan informasi dapat dengan mudah diperoleh, kapanpun dan dimanapun. Penyebaran informasi tersebar melalui media cetak dan elektronik. Dari media itulah masyarakat dapat memperoleh informasi. Informasi menjadi kebutuhan bagi masyarakat tanpa terkecuali. Kebutuhan akan informasi dirasakan akan terus bertambah bagi setiap orang yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap sesuatu. Masyarakat umum lebih suka di manjakan menerima informasi melalui bentuk-bentuk media informasi yang bersifat interaktif dan menghibur seperti melalui media yang berbasis Video.

BIBA adalah suatu lembaga yang bergerak di bidang Pendidikan Usia Dini, dengan banyak metode pembelajaran yang berkualitas.

Saat ini, sarana penunjang pada BIBA masih sebatas menggunakan media visual seperti brosur dan katalog yang diberikan kepada calon siswa dan siswi baru dan masyarakat, dalam hal ini media yang digunakan dinilai belum mendapatkan respon yang positif dari khalayak yang dituju dan dinilai kurang efektif. Sesuai interview yang dilakukan penulis dengan bagian terkait dari pihak BIBA menginginkan mempunyai bentuk media yang berbasis video. Selain dapat menginformasikan profile sekolah yang berisi mengenai sejarah sekolah, visi-misi dan berbagai metode pembelajaran yang terdapat di BIBA. Dari rancangan media tersebut selain menyampaikan profil sekolah juga dirancang sebagai media penunjang promosi. Dari elemen-elemen penunjang seperti effect-effect visual yang dapat dijadikan sebagai daya tarik kepada setiap audience, media rancangan tersebut diharapkan dapat menyampaikan informasi secara detail dan akurat mengenai BIBA.

Untuk itu penulis ingin mengajukan penelitian Skripsi dengan judul “PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI MEDIA PENUNJANG INFORMASI DAN PROMOSI PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR BIBA”.

Dari rancangan media yang dihasilkan ke depan diharapkan dapat lebih memberi nilai efektifitas dalam program informasi dan promosi yang telah direncanakan.

Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang disampaikan di atas, penulis merumuskan beberapa permasalahan yang ada pada BIBA yaitu, sebagai berikut :

  1. Jenis media apa yang digunakan sebagai informasi promosi Lembaga Bimbingan Belajar BIBA hingga saat ini ?
  2. Bagaimana merancang media penunjang informasi promosi Bimbingan Belajar BIBA yang dapat menarik masyarakat ?
  3. Dari hasil rancangan media setelah diimplementasikan, target apa yang diinginkan Lembaga Bimbingan Belajar BIBA ?

Ruang Lingkup

Agar pembahasan permasalahan lebih terarah, maka penulis membatasi ruang lingkup permasalahan yang diteliti. Adapun permasalahanya adalah hal-hal yang berhubungan dengan perancangan media video profil yang digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan perolehan siswa baru BIBA untuk tiap tahunnya yang berisi mengenai keadaan gedung, suasana ruang kelas dan sarana-prasarana.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulis melakukan penelitian adalah sebagai berikut :

  1. Tujuan Operasional. Media yang telah dirancang nantinya dapat mempermudah menjelaskan mengenai profil BIBA pada kegiatan pembelajaraan berlangsung.
  2. Tujuan Fungsional. Dengan media berbasis audio visual dapat dijadikan daya tarik dalam mempromosikan BIBA yang nantinya akan di tempatkan di website sekolah, dan media sosial seperti facebook dan youtube.
  3. Tujuan Individual. Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Jurusan Teknik Informatika Konsentrasi MAVIB (Multimedia AudioVisual and Broadcasting) Perguruan Tinggi Raharja, sekaligus sebagai pembelajaran dalam memproduksi media video profil yang digunakan sebagai penunjang program promosi disuatu lembaga pendidikan.

Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

  1. Manfaat bagi Sekolah :
    1. Dengan menggunakan media audio visual, BIBA akan lebih mudah dalam memberikan informasi mengenai metode dan fasilitas yang terdapat disekolah kepada calon siswa dan siswi baru maupun masyarakat sehingga calon siswa dan siswi baru maupun masyarakat mendapatkan informasi secara cepat, tepat, akurat dan menarik.
    2. Dapat memberikan kemudahan bagi BIBA dalamproses penyampaian informasi sekolah dalam hal penerimaan siswa dan siswi baru.
    3. Menyajikan informasi dan promosi BIBA secara menarik untuk dilihat audience.
  2. Manfaat bagi penulis :
    1. Menambah wawasan dan kemampuan berpikir mengenai penerapan teori yang telah didapat dari mata kuliah yang telah diterima ke dalam penelitian yang sebenarnya.
    2. Secara langsung dapat menuangkan ide kreatif, keterampilan yang didapatkan selama mengikuti pembelajaran di Perguruan Tinggi Raharja.

Metode Penelitian

Dalam memperoleh data yang diperlukan untuk penyusunan Laporan Skripsi ini, penulis menggunakan beberapa metode. Adapun metode yang digunakan adalah sebagai berikut :

Analisa Permasalahan

Analisa permasalahan didapat dari hasil tanya jawab dan interview yang dilakukan penulis kepada pihak BIBA yang dilakukan pada tanggal 3 Maret 2014.

Pengumpulan Data

  1. Observasi. Data-data yang digunakan sebagai pendukung laporan skripsi didapatkan dengan cara peneliti datang langsung ke BIBA ke bagian marketing yang menangani perihal pemasaran. Peneliti menanyakan hal-hal yang telah diprogram untuk mendapatkan perolehan siswa baru khususnya sarana penunjang yang selama ini dipergunakan.
  2. Interview (wawancara). Wawancara dilakukan secara terstruktur dengan mengumpulkan data-data dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung kepada pihak-pihak yang terkait pada BIBA yaitu Bpk. Teddy Sutendi, S.T., CHT. pada tanggal 3 Maret 2014.
  3. Studi Pustaka. Selain melakukan observasi dan wawancara penulis juga melakukan pengumpulan data dengan cara studi pustaka. Di dalam metode ini penulis berusaha melengkapi data-data yang relevan dalam pemilihan judul yang penulis ajukan baik dari buku–buku atau dari referensi yang lain.

Analisa Perancangan

Pengolahan data atau informasi yang diangkat, yang akan dianalisa dan diolah menggunakan software yang mendukung media profile. Seperti Adobe Premiere Pro CS3, Adobe After Effects CS3, dan Adobe Photoshop CS3.

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ilmiah ini terbagi atas lima bab yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan laporan skripsi.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini diuraikan tentang teori-teori yang penulis gunakan sebagai landasan dan acuan dalam penyelesaian penulisan laporan ilmiah, konsep dasar perancangan, informasi promosi, desain, elisitasi dan media audio visual.

BAB III GAMBARAN UMUM OBYEK YANG DITELITI

Bab ini berisi mengenai gambaran umum Lembaga Bimbingan Belajar BIBA, sejarah singkat, wewenang dan tanggung jawab, struktur organisasi, informasi tentang produk, market analisis, potensial market segmentasi pemasaran, stratregi pemasaran, dan analisa masalah.

BAB IV KONSEP DESAIN

Bab ini menjelaskan konsep Produksi MAVIB ialah tahapan-tahapan mencapai efisiensi produk dengan menggunakan teknik MAVIB (Multimedia AudioVisual and Broadcasting)sehingga akan menjadi lebih baik dalam segi produksi maupun teoritisnya. Dalam bab ini diuraikan tentang Perencanaan Media meliputi : Preproduction, Production, Postproduction.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisikan tentang Kesimpulan dan Saran-saran yang diberikan sebagai pemecahan masalah dalam perancangan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Konsep Dasar Perancangan

Pengertian Perancangan

Menurut Pujiriyanto dalam buku Desain Grafis Komputer (Teori Grafis Komputer), Yogyakarta:Andi, 2010. Perancangan adalah wujud visual yang dihasilkan dari bentuk-bentuk kreatif yang telah direncanakan. Langkah awal dalam perancangan desain bermula dari hal-hal yang tidak teratur berupa gagasan atau ide-ide kemudian melalui proses penggarapan dan pengolahan akan menghasilkan hal-hal yang teratur, sehingga hal-hal yang sudah teratur bisa memenuhi fungsi dan kegunaan secara baik.

Menurut Iwan Binanto dalam buku Multimedia Digital – Dasar Teori dan Pengembangannya, Jakarta:Andi, 2010:260-261. Perancangan adalah tahap pembuatan spesifikasi mengenai arsitektur program, gaya, tampilan dan kebutuhan material atau bahan untuk program. Tahap ini biasanya menggunakan storyboard untuk menggambarkan deskripsi tiap scene lain dan bagan alir (flowchart) untuk menggambarkan aliran suatu scene ke scene lain.

Perancangan yang dimaksud pada penelitian ini berdasarkan teori-teori dasar yang penulis sampaikan adalah bentuk-bentuk visual yang telah direncanakan secara kreatif yang diwujudkan berupa data kegiatan proses pelaksanaan bimbingan belajar dengan sistem yang terstruktur oleh BIBA berupa gambar bergerak yang disertai unsur audio sebagai penjelasan objek visual dengan diberikan efek-efek visual dan efek audio sebagai daya tarik perancangan media yang dimaksud.

Proses Perencanaan Secara Umum

  1. Persiapan
    Data dapat berupa teks atau gambar yang terlebih dahulu diseleksi, apakah data tersebut sangat penting sehingga harus ditampilkan atau data kurang penting sehingga dapat ditampilkan lebih kecil, samara tau ditiadakan sama sekali. Data dapat berupa data informative yaitu berupa foto atau teks dan judul serta data estetis yaitu berupa bingkai, background, efek grafis atau bidang.
  2. Ide
    Untuk mencari ide yang kreatif diperlukan studi banding, wawancara dan lain-lain agar desain yang dibuat bisa efektif diterima dan membangkitkan kesan tertentu yang sulit dilupakan.
  3. Konsep
    Hasil kerja berupa pemikiran yang menentukan tujuan-tujuan, kelayakan dan segmen yang dituju. Oleh karena itu, desain komunikasi visual agar dapat bekerja untuk membantu pihak yang membutuhkan solusi secara visual.
  4. Media
    Untuk mencapai kriteria ke sasaran atau segmen yang dituju diperlukan studi kelayakan yang cocok dan efektif untuk mencapai tujuannya. Media bisa berupa cetak, elektronik, luar ruang dan lain-lain.
  5. Visualisasi
    Menentukan komponen desain, pemilihan warna, layout sampai finishing.
  6. Produksi
    Setelah desain dan coding yang dibuat selesai, sebaiknya terlebih dahulu diuji coba (testing) untuk memastikan sistem atau produk tidak ada kesalahan.

Pengertian Project

Menurut Fandy Tjitono dalam buku Strategi Pemasaran, Yogyakarta:Andi, 2008:19-23. Project adalah objek atau gambar yang telah dibuat melalui proses desain yang menarik sesuai dengan diharapkan dan dapat mewakili suatu bentuk desain yang nantinya menjadi suatu projek yang memiliki nilai visual yang menarik dan dapat digunakan sebagai sarana untuk tercapainya suatu tujuan.

Menurut Dewi Priyatno dalam buku Create Your Film, Yogyakarta:Multicom, 2010:35. Project adalah susunan klip video, gambar atau musik di timeline atau storyboard yang sedang dalam pengeditan.

Konsep Dasar Informasi

Pengertian Data

Data dapat didefinisikan sebagai deskripsi dari suatu dan kejadian yang dihadapi. Data dapat berupa catatan-catatan dalam kertas, buku atau tersimpan sebagai file dalam database. Data akan menjadi bahan dalam suatu proses pengolahan data. Oleh karena itu suatu data belum dapat berbicara banyak sebelum diolah lebih lanjut.

Pengertian Informasi

Menurut McLeod dalam bukunya Yakub, Pengantar Sistem Informasi, Yogyakarta:Graha Ilmu, 2012:8. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, informasi disebut juga data yang diproses atau yang memiliki arti.

Menurut Maimunah dalam jurnal CCIT (Maimunah dkk., 2012:284) Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil sebuah keputusan.

Maka dapat disimpulkan bahwa informasi dalam penelitian ini adalah data yang diolah untuk disampaikan ke penerima mengenai Lembaga Bimbingan BIBA yang berupa sejarah singkat, visi-misi, metode belajar dan sarana-prasarana. Data yang telah diletakkan dalam perancangan ini digunakan untuk mengkomunikasikan kepada penerima agar membuat keputusan untuk bergabung dengan BIBA.

Jenis-Jenis Informasi

Para ahli Sistem Informasi Manajemen tidak mempunyai pendapat yang sama mengenai jenis-jenis informasi yang dioperasikan dalam menajemen. Dari berbagai pendapat yang berbeda itu dapat disimpulkan bahwa informasi dalam manajemen diklarifikasikan berdasarkan aspek-aspek berikut ini :

  1. Informasi Berdasarkan Persyaratan
    Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan.
  2. Informasi Berdasarkan Dimensi Waktu
    Informasi berdasarkan dimensi waktu diklarifikasikan sebagai berikut :
    1. Informasi masa lalu
      Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa lampau yang meskipun jarang dipergunakan, namun dalam penyampaiannya pada data storage perlu disusun secara rapih dan teratur.
    2. Informasi masa kini
      Dari istilahnya sendiri adalah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang.

Kualitas Informasi

Menurut Jogiyanto dalam bukunya dalam bukunya Yakub, Pengantar Sistem Informasi, Yogyakarta:Graha Ilmu, 2012:9. Istilah kualitas informasi terkadang juga dipakai untuk menyatakan informasi yang baik, kualitas informasi sering kali diukur berdasarkan :

  1. Relevansi
    Informasi benar-benar memberikan manfaat bagi pemakai.
  2. Ketepatan Waktu (timeless)
    Menyatakan usia data yang sesuai dengan upaya pengambilan keputusan. Artinya, informasi tersebut tidak usang/kadarluarsa ketika sampai ke penerima, sehingga masih ada waktu untuk menggunakan informasi tersebut sebagai bahan pengambilan keputusan.
  3. Akurasi
    Menyatakan derajat kebenaran terhadap informasi dan menentukan kehandalan atau rehabilitas informasi. Informasi yang benar-benar bebas kesalahan dikatakan sangat akurat.

Nilai Informasi

Menurut Rachmat Kriyantoro dalam buku Teknik Praktis, Riset Komunikasi, Jakarta:Kencana, 2011:43-46. Nilai informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dianggap bernilai kalau manfaatnya lebih efektif disbanding dengan biaya untuk mendapatkannya. Pada kenyataan, nilai informasi tidak mudah untuk dinyatakan dengan ukuran yang bersifat kuantitatif. Namun, nilai informasi dapat dijelaskan menurut skala relatif. Misalnya, jikasuatu informasi dapat menghasilkan hal yang mengurangi ketidakpastian bagi pengambil keputusan, maka nilai informasinya tinggi. Sebaliknya, sekiranya kurang memberikan relevansi bagi pengambil keputusan, informasi tersebut dikatakan kurang bernilai atau nilai informasinya rendah.

Konsep Dasar Promosi

Pengertian Promosi

Menurut Philip Kotler dalam buku Manajemen Pemasaran, Jakarta:Erlangga, 2009:263. Promosi adalah ramuan khusus dari iklan pribadi, promosi penjualan dan hubungan masyarakat yang dipergunakan perusahaan untuk mencapai tujuan iklan dan pemasarannya.

Menurut Usmara dalam buku Motivasi Kerja, Yogyakarta:Amara Books, 2009:29-35. Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Berapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin produk itu akan berguna bagi mereka, maka mereka tiidak akan pernah membeli.

Maka dapat disimpulkan bahwa promosi adalah salah satu bagian dari pemasaran perusahaan, yang isinya memberikan informasi kepada masyarakat atau konsumen tentang produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan. Tidak hanya itu, kegiatan promosi merupakan kegiatan komunikasi antara perusahaan dengan pelanggan atau konsumen.

Tujuan Promosi

Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasaraannya.

Bentuk-Bentuk Promosi

  1. Personal Selling
    Personal Selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya.
  2. Mass Selling
    Mass selling merupakan pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dalam satu waktu. Metode ini memang tidak se-fleksibel personal selling namun merupakan alternatif yang lebih murah untuk menyampaikan informasi ke khalayak (pasar sasaran) yang jumlahnya sangat banyak dan tersebar luas.
  3. Promosi Penjualan
    Promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan sebagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelangga.
  4. Public Relations (Hubungan Masyarakat)
    Public relations merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut.
  5. Direct Marketing
    Sistem pemasaran yang bersifat interaktif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur atau transaksidi sembarang lokasi.

Konsep Dasar Media

Pengertian Media

Menurut Fandy Tjiptono dalam buku Strategi Pemasaran, Yogyakarta:Andi, 2008:240-247. Media adalah saluran penyampaian pesan komersil kepada halayak sasaran. Media tersebut dapat berupa surat kabar, majalah, TV, radio, media luar ruangan, iklan transit, dan direct mail. Pemilihan setiap media dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti cirri produk, jenis pesan, pesan sasaran, luas dan jenis distribusi, anggaran, strategi iklan pesaing, serta keunggulan dan kekurangan media itu sendiri. Selain itu pemilihan media juga tergantung pada tujuan pengiklanan,, yang merupakan pintu gerbang dari seluruh kegiatan dalam program pengiklanan.

Menurut Maimunah dalam jurnal CCIT (2012:3) Media adalah sarana untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada public dengan menggunakan berbagai unsur komunikasi grafis seperti teks atau gambar/foto.

Menurut Dewi Immaniar dalam jurnal CCIT (Dewi dkk., 2012: ) media adalah segala bentuk yang digunakan untuk menyalurkan informasi. Pengertian media yang diberikan AECT (Association for Education Communication and Technology) ini menunjukkan bahwa istilah “media” memiliki makna yang sangat umum.

Pengertian media dalam penelitian ini adalah sebuah media yang dapat dilihat, didengar dan mudah dimengerti maksud dan tujuannya karena media Video Profile dirancang untuk meningkatkan perolehan murid baru setiap tahunnya dan sebagai sarana penunjang informasi profile Lembaga Bimbingan Belajar BIBA, maka penelitian ini menggunakan sebuah media video profile.

Alternatif Media

Secara umum media yang tersedia dapat dikelompokan menjadi media cetak, media elektronik, media luar ruang, media dalam ruang, media lini atas dan media lini bawah.

  1. Media Cetak
    Yaitu media yang statis dan mengutamakan pesan-pesan dengan jumlah kata, gambar, atau foto, baik dalam tata warna maupun hitam putih. Jenis-jenis media cetak terdiri atas surat kabar, buku profil, majalah, tabloid, brosur dan lain-lain.
  2. Media Elektronik
    Yaitu media dengan teknologi dan hanya bisa digunakan bila ada transmisi siaran. Bentuk-bentuk iklan dalam media elektronik biasanya berupa sponsorship, iklan partisipasi (disispkan ditengah-tengah filam atau acara), pengumuman acara, iklan layanan masyarakat, jingle, sandiwara dan lain-lain. Jenis-jenis media elektronik terdiri atas televise dan radio.

Konsep Dasar Desain

Definisi Desain

Menurut Rakmat Supriyono dalam buku Desain Komunikasi Visual : Teori dan Aplikasi, Yogyakarta:Andi, 2010:136. Desain merupakan art direction, yaitu penampilan visual secara menyeluruh dari iklan. Hasil kerja sama antara art direction dan copywriter (berupa konsep verbal dan visual) dipadukan secara sinergis ke dalam desain melalui proses standar, yauitu membuat sketsa-sketsa kasar, menentukan alternatif desain, sehingga final artwork (FAW).

Sumber dari Ibnu Teguh Wibowo dalam buku Belajar Desain Grafis, Jakarta:Buku Pintar, 2013:11-12. Desain merupakan rancangan, gagasan, ide-ide yang mengkomposisikan berbagai elemen dan unsur pendukung seperti bentuk, teknik, pengerjaan, keindahan yang dinyatakan dalam bentuk gambar dan warna.

Dapat disimpulkan bahwa desain grafis merupakan sebuah rancangan maupun karya desain yang menggunakan desain grafis/tulisan. Untuk kepentingan mengkomunikasikan informasi dalam bentuk visual. Hal ini berguna untuk kepentingan promosi, iklan, publikasi maupun layanan lainnya.

Fungsi Desain

  1. Fungsi Informasi
    Desain selalu menyampaikan informasi da pengirim pesan secara visual.
  2. Fungsi Identifikasi
    Desain selalu menyiratkan atau menyuratkan identitas pengirim pesannya lewat karakter visual.
  3. Fungsi Persuasi
    Desain mampu mengekspresikan isi dari pesan dan menghadirkan resonansi atau getaran emosi lewat bahasa visualnya (seperti emosi dalam bahasa musikal) sehingga dapat menimbulkan persuasi.

Unsur-Unsur Desain Gragfis

Menurut Ibnu Teguh Wibowo dalam buku Belajar Desain Grafis, Jakarta:Buku Pintar, 2013:96. Desain yang menekankan tanpa keindahan akan tidak menarik sehingga tidak komunikatif. Menarik atau indah bisa dilihat dengan menggunakan mata (lahir) atau dengan hati (batin), maka desain akan menarik apabila indah dipandang atau konsepnya yang kreatf. Keindahan yang dibahas disini lebih ditekankan pada kemampuan mata sebagai penilai.

Agar menarik mata (eye catching) diperlukan pengetahuan tentang unsur-unsur dalam desain grafis, antara lain :

  1. Garis (line)
    Sebuah garis adalah unsur desain yang menghubungkan antara satu titik point dengan tititk point yang lain sehingga bisa berbentuk gambar garis lengkung (curve) atau lurus (straight). Garis adalah unsur dasar untuk membangun bentuk atau konstruksi desain.
  2. Bentuk (shape)
    Bentuk adalah segala hal yang memiliki diameter tinggi dan lebar. Bentuk dasar yang dikenal orang adalah kotak (rectangle), lingkaran (circle), dan segitiga (triangle).
  3. Tekstur (teksture)
    Tekstur adalah tampilan permukaan (corak) dari suatu benda yang dapat dinilai dengan cara dilihat atau diraba. Yang pada prakteknya, tekstur sering dikategorikan sebagai corak dari suatu permukaan benda, misalnya permukaan karpet, kulit kayu, dan lain sebagainya.
  4. Ruang (space)
    Ruang merupakan jarak antara suatu bentuk dengan bentuk lainnya yang pada praktek desain dapat dijadikan unsur untuk memberi efek estetik desain. Sebagai contoh, tanpa ruang anda tidak tahu mana harus dilihat terlebih dahulu, kapan harus membaca dan kapan harus berhenti sebentar. Dalam bentuk fisiknya pengidentifikasian ruang digolongkan menjadi dua unsur, yaitu objek (figure) dan latar belakang (background).
  5. Ukuran (size)
    Ukuran adalah unsur lain dalam desain yang mendefinisikan besar kecilnya suatu objek. Dengan menggunakan unsur ini anda dapat menggunakan kontras atau penekanan (emphasis) pada objek desain anda sehingga orang dapat mengetahui mana yang akan dibaca dan dilihat terlebih dahulu.
  6. Warna (color)
    Warna merupakan unsur penting dalam objek desain. Karena dengan warna orang bisa menampilkan identitas, menyampaikan pesan atau membedakan sifat dari bentuk-bentuk visual secara jelas. Dalam prakteknya warna dibedakan menjadi dua, yaitu : warna yang ditimbulkan karena sinar (Additive color) yang biasanya digunakan pada warna lampu, monitor, TV dan sebagainya, dan warna yang dibuat dengan unsur-unsur tinta atau cat (Substactive color) yang biasanya digunakan dalam proses pencetakan gambar kepermukaan benda padat seperti kertas, logam, kain plastik.
  7. Titik (Dot)
    Titik merupakan unsur rupa yang secara konsep tidak tampak, misalnya terdapat pada pertemuan dua garis (ujung dan pangkal garis). Lanjutnya ciri umum dari sebuah titik yaitu tidak memiliki panjang dan lebar, tidak mengambil daerah atau ruang, berukuran kecil dan memiliki raut yang sederhana.

Prinsip-Prinsip Dasar Desain Grafis

Dalam mengkomposisi atau mengatur layout agar menarik menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut :

  1. Keseimbangan (balance), secara keseluruhan komponen-komponen desain harus tampil seimbang.
  2. Irama (Rhytm), pengulangan atau variasi komponen-komponen desain grafis. Pengulangan tersebut bisa dalam bentuk urutan gerakan, pola/pattern tertentu.
  3. Skala dan Proporsi, skala adalah perubahan ukuran tanpa perubahan perbandingan ukuran panjang lebar atau tinggi, sedangkan proporsi adalah perubahan perbandingan antara panjang lebar atau tinggi sehingga gambar dengan perubahan proporsi sering terlihat distorsi.
  4. Fokus, tidak semua komponen grafis sama pentingnya, audience harus fokuskan/arahkan pada satu titik dan kontras pada penekanan karena ada perbedaan drastis/konflik pada komponen desain grafis.
  5. Kesatuan (Unity), semua bagian dan unsur grafis bersatu-padu dan serasi sehingga pembaca memahami sebagai satu kesatuan.

Definisi Tipografi

Menurut Ibnu Teguh Wibowo dalam buku Belajar Desain Grafis, Jakarta:Buku Pintar, 2013:115. Tipografi adalah disiplin ilmu yang mempelajari karakter, fungsi karakter, fungsi huruf dan pemakaiannya dalam sebuah desain. Seni pemilihan huruf cetak dan pemakaian huruf tertentu dalam kesesuaian dengan maksud yang khas juga penataan huruf, penyebaran ruang dan pengaturan huruf dapat membantu pembaca secara maksimal serta dapat mempengaruhi suasana hati pembacanya, jarang pembaca menikmati corak sebagai tujuan utamanya.

Definisi Tentang Psikologi Warna

Pengertian Warna

Menurut Sugeng Widada dalam Diktat Mata Kuliah Nirmana, Perguruan Tinggi Raharja (2010:14-17) Secara obyektif warna adalah sifat cahaya yang dipancarkan dan terurai sebagai warna pelangi (merah, jingga, kuning, ungu). Jenis warna demikian disebut spectrum atau warna cahaya. Secara subyektif warna adalah bagian dari pengalaman indra penglihat (mata) yang diterima dari pantulan sinar atau cahaya pada suatu obyek atau benda tertentu.

Dimensi Warna

Secara garis besar dikenal adanya 2 daasar teori tentang warna :

  1. Munsell system
  2. Prang system, menurut teori prang system warna dapat dibagi :
  3. a. HUE (nama warna) : panas atau dinginnya warna.

    - menunjukkan nama-nama warna : merah, biru, hijau.

    - Perbedaan warna adalah perbedaan HUE.

    - Bila hijau menjadi kebiruan dapat dikatakan berubah HUEnya.

    b. VALUE : terang atau gelapnya warna.

    c. INTENSITY : cerah atau suramnya warna.

Jenis/Bentuk Warna

  1. Warna Primer
    Merupakan warna asli dari segala warna, terdiri dari tiga warna yaitu merah (seperti darah), kuning (seperti kuning telur) dan biru (seperti langit atau laut).
  2. Warna Sekunder
    Merupakan warna hasil olahan dari warna primer, dengan perbandingan yang sama akan mendapatkan tiga warna pula, yaitu jingga (merah + kuning), hijau (kuning +biru) dan ungu (merah + biru).
  3. Warna Quarter
    Warna yang merupakan hasil campuran dua warana sekunder, yaitu coklat jingga adalah hasil percampuran warna coklat, kuning dan coklat merah, sedangkan coklat hijau adalah percampuran warna coklat kuning dan coklat biru.
  4. Warna Tersier
    Warna pada tingkat ketiga sebagai hasil percampuran warna-warna sekunder yang menghasilkan tiga warna, yaitu orange-jingga, orange-hijau, dan hijau-jingga.
  5. Warna Komplementer
    Dua warna yang dianggap saling berlawanan, seperti ungu dan kuning, merah dan hijau, biru dan jingga, dan lain sebagainya. Warna-warna ini dianggap dapat menghasilkan gangguan optis bila digoyangkan sepertinya dapat bergerak.

Makna Simbolik Warna

  1. Warna Merah : semangat, keberanian, amarah, bahaya, kekerasan, kekejama, kesaktian.
  2. Warna Kuning : kegembiraan, keceriaan, kecermelangan, keagungan, ciptaan.
  3. Warana Kuning Emas : kemewahan, kejayaan, kemenangan, kemulyaan, kekuatan spiritual.
  4. Warna Hijau : pertumbuhan, kesuburan, keremajaan, keyakinan, pengharapan, kesanggupan, kehidupan, penelitian.
  5. Warna Biru : keberanian, keteguhan, ketenangan, kesejukan, kesetiaan, kemurahan hati.
  6. Warna Putih : kesucian, keberanian, perdamaian, kemurnian, kejujuran, ketentraman.
  7. Warna Hitam : ketabahan, kekuatan, ketegasan, kejantanan, kesengsaraan.
  8. Warna Abu-Abu : ketaatan, rendah hati, kesholihan, modern.
  9. Warna orange : kemajuan, semangat, perkembangan, energi.
  10. Warna Violet : kemulyaan, kebesaraan jiwa, kelembutan.
  11. Indigo : ilmu pengetahuan, kemapanan, kedewasaan.

Definisi Tentang Simbolik Bentuk

Menurut Fandy Tjiptono dalam buku Strategi Pemasaran, Yogyakarta:andi offset, 2010:30. Simbolisasi bentuk adalah bentuk bangun, rupa, figure, sosok suatu objek terungkap dalam kountur atau outline atau garis keliling dari objek yang bersangkutan.

Definisi Citra atau Image

Menurut Fandy Tjiptono dalam buku Strategi Pemasaran, Yogyakarta: andi offist, 2010:35. Citra atau image adalah data dalam gambar. Citra dapat berupa grafik, foto, hasil rontgen, dan tanda tangan, ataupun gambar yang lain.

Layout

Pengertian Layout

Menurut Hendi Hendratman dalam buku Tips n Trix Computer Graphics Design, Bandung:Informatika, 2010:85. Layout arti katanya secara bahasanya adalah tata letak. Menurut salah satu teorinya adalah usaha untuk menyusun, menata atau memadukan unsur-unsur komunikasi grafis (teks, gambar, tabel dan lain-lain) menjadi media komunikasi visual yang komunikatif, estetika dan menarik.

Jenis Layout

  1. Layout Kasar
    Layout kasar adalah gambar kerja untuk memperlihatkan komposisi tata letak naskah, gambaar yang akan dibuat, biasanya pada layout kasar ini dibuat hitam putih dengan menggunakan coretan aatau sketsa pensil gambar yang dibuat secara manual.
  2. Layout Komprehensif
    Layout komprehensif adalah suatu gambar yang sudah mendekati komposisi final, dalam hal ini komposisi gambar yang pada umumnya disajikan dalam bentuk warna.
  3. Final Artwork
    Final artwork merupakan tahap desain yang sudah final yang telah melewati beberapa proses sebelumnya yaitu layout kasar dan layout komprehensif. Pada tahap ini text dan tata letak image telah disempurnakan dengan beberapa kali revisi selama proses desain.

Teori Dasar Komunikasi Visual

Menurut Rakhmat Supriyono dalam buku Desain Komunikasi Visual : Teori dan Aplikasi, Yogyakarta:Andi, 2010:24-29. Desain grafis belakangan lebih sering disebut “desain komunikasi visual” (DKV) karena memiliki peran mengomunikasikan pesan atau informasi kepada pembaca dengan berbagai kekuatan visual, seperti tipografi, ilustrasi warna, garis, layout dan sebagainya dengan bantuan teknologi. Dalam beberapa kasus, istilah DKV dianggap lebih dapat menampung perkembangan desain grafis yang semakin luas, tidak terbatas dengan penggunaan unsure-unsur grafis (visual). Meski demikian, istilah Desain Grafis (graphic desain) masih sering digunakan. DKV dikategorikan sebagai commercial Art karena merupakan paduan antara seni rupa (visual art) dan keterampilan komunikasi untuk tujuan bisnis. Ketatnya tujuan bisnis dibidang industri barang dan jasa, ditambah perkembangan teknologi dan komunikasi, menjadikan DKV berkembang pesat. Tidak dapat menghindari karya-karya desain karya komunikasi visual saat ini sudah merampok sebagian waktu dan perhatian manusia.

Setiap hari mata kita dipaksa untuk melihat iklan. Ketika membuka halamna majalah, surat kabar, internet, atau televisi mata kita segera disergap iklan. Saat melintas dijalan raya kita pun selalu dikepung media outdoor berupa poster, billboard, spanduk, baliho, banner, papan nama dan bentuk-bentuk iklan lainnya. Dia ruangan kantor mata kita masih dijelajahi brosur, katalog, kop surat, kartu nama, kalender, dan barang cetak lainnya. Tidak berhenti sampai disitu, iklan cetak berupa leaflet atau brosur bahkan sering dibagikan di traffic light saat lampu merah, dipusat perbelanjaan dan ditempat-tempat publik lainnya. Semua media iklan tersebut besusaha keras merebut perhatian konsumen dengan menggunakan elemen-elemen visual, seperti logo, tipografi, dan warna. Maraknya karya-karya desain komunikasi visual menuntut desainer untuk lebih kreatif. Desain yang “biasa-biasa saja” dapaat dipastikan kalah bersaing dan kurang diperhatikan pembaca. Desainer kini semakin dituntut mampu memunculkan gagasan-gagasan besar, ide-ide segar yang tidak terduga.

Konsep Dasar Video Profile

Pengertian Video

Menurut Untung Raharja dalam jurnal CCIT (Untung dkk., 2011:83) Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentrasmisikan dan menata ulang gambar bergerak.

Menurut Iwan Binanto dalam buku Multimedia Digital – Dasar Teori dan Pengembangannya, Jakarta:Andi, 2010:179. Kata video berasal dari kata latin, yang berarti ‘saya lihat’. Video adalah teknologi pemrosesan sinyal elektronik yang mewakilkan gambar bergerak. Aplikasi umum dari teknologi video adalah televisi. Video juga dapat digunakan dalam aplikasi teknik, keilmuan, produksi dan keamanan. Istilah video juga digunakan sebagai singkatan videotape, perekam video dan pemutar video. Saat ini ada dua kategori video, yaitu video analog dan video digital.

  1. Video Analog
    Video analog mengodekan informasi dengan gambar menvariasikan voltase dan atau frekuensi dari sinyal. Seluruh sistem sebelum video digital datap dikategorikan sebagai video analog. Video analog mempunyai dua format, yaitu format elektrik dan format kaset. Video analog dalam format pengodean adalah sebagai berikut :
  2. 1. NTSC

    2. PAL

    3. SECAM

    Sedangkan video analog dalam format elektrik adalah sebagai berikut :

    1. RF

    2. Composite video

    3. Component video

    4. RBG

    Dan video analog dalam format kaset adalah sebagai berikut :

    1. Ampex

    2. VERA (BBC)

    3. U-matic (Sony)

    4. Betamax (Sony)

    5. Betacam

    6. Betacam SP

    7. VHS (JVC)

    8. S-VHS (JVC)

    9. VHS-C (JVC)

    10. Video 2000 (philips)

    11. 8mm tape

    12. Hi8.

  3. Video Digital
    Video digital dapat disebut array 3 dimensi dari pixel berwarna. 2 dimensi melayani arah special dari gambar bergerak (horizontal dan vertical) dan satu dimensi lainnya akan merepresentasikan domain waktu. Arsitektur video digital tersusun atas sebuah format untuk mengodekan dan memainkan kembali file video dengan computer dan menyertakan sebuah pemutar (player) yang mengenali dan membuka file yang dibuat untuk format tersebut.Berikut ini merupakan video digital dalam format kaset :

    1. D1 (Sony)

    2. D2 (Sony)

    3. D3

    4. D4

    5. D5

    6. Digital Batacam (Sony)

    7. Batacem IMX (Sony)

    8. D-VHS (JVC)

    9. DV

    10. MiniDV

    11. MicroMV

    12. Digital8 (Sony)

    Video digital sebenarnya terdiri atas serangkaian gambar digital yang ditampilkan dengan cepat pada kecepatan yang konstan. Dalam konteks video, gambar ini disebut frame. Satuan ukuran untuk menghitung frame rata-rata yang ditampilkan disebut frame per second (FPS). Setiap frame merupakan gambar digital yang terdiri dari raster pixel. Gambar digital akan mempunyai lebar sebanyak W pixel dan tinggi sebanyak H pixel. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa frame size adalah W xH.

Standar dan Format Video

Menurut Melvy Ayuningtyas dalam buku yang berjudul Ngedit Video Dengan Adobe Premier CS3, Bekasi:Dunia Komputer, 2010:11-13. Sistem penyiaran di seluruh dunia terbagi menjadi 3 kelompok diantaranya NTSC (National Television System Comitte), PAL (Phase Alternating Line), SECAM (Sequential Colour Avec Memory).

    a. NTSC
    Model NTSC banyak digunakan di negara Amerika, Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan lain-lain. Pada awal penciptaan NTSC tahun 1941 masih berbentuk hitam putih. Perkembangan selanjutnya pada tahun 1953 ada perbaikan yang bisa menampilkan sinyal hitam putih maupun berwarna. Penempatan Ifc nya pada 3.58 MHz sehingga penempatan sound berada pada 4.5 Mhz.

    b. PAL
    Sebagai salah satu sistem broadcasting yang dipakai oleh sebagian besar negara di dunia. Pada tahun 1950, negara-negara Eropa Barat berencana untuk meluncurkan televisi berwarna, saat itu terbentur dengan standar NTSC yang dirasa memiliki beberapa kelemahan termasuk menyesuaikan pergeseran warna ketika dalam kondisi transmisi lemah. Tujuannya adalah merancang gambar hanya dengan frekuensi 50 saja per detik. Dasar PAL dan NTSC sebenarnya sama, hanya berbeda pada frekuensi IF saja. Pal menempatkan Ifc pada frekuensi 4.5 MHz.

    c. SECAM
    SECAM merupakan sistem televisi analog yang pertama kali digunakan di Perancis. SECAM ini merupakan sistem pemancaran pertama kali dalam sejarah pertelevisian Eropa. SECAM berbeda dengan metode sistem lainnya karena, SECAM menggunakan modulasi frekuensi untuk mengkodekan sinyal warna dan SECAM juga disamping mentransmisikan informasi merah dan biru secara bersamaan, dan menggunakan informasi tentang warna dalam waktu yang hampir bersamaan pula, hal ini tidak mungkin bagi sistem SECAM. Hal ini membutuhkan waktu delay, makanya dibutuhkan sebuah memori analog untuk menyimpan informasi warna dan mengeluarkan secara bersamaan pada layar televisi pada waktu yang ditentukan.

Pengertian Profile

Menurut Maimunah dkk dalam jurnal CCIT Vol. 5 No. 3 – Mei 2012, Halaman 284. Profile adalah sebuah aset suatu lembaga atau perusahaan yang dapat digunakan untuk meningkatkan suatu image atau citra dari perusahaan untuk menjalin kerja sama dengan relasi perusahaan, lembaga dan instansi terkait lainnya. Profile tersebut sebagai aset perusahaan yang dipegang dan dimiliki oleh setiap perusahaan atau lembaga.

Secara umum profile dibuat dalam bentuk buku yang ditata secara baik dengan menggunakan unsur desain komunikasi visual dengan menggunakan perpaduan unsur bentuk, warna, tipografi, serta elemen – elemen estetis pendukung lainnya yang tersusun dalam sebuah tatanan komposisi yang dinamis.


Defenisi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Definisi Multimedia

Menurut Untung Raharja dalam jurnal CCIT (Untung dkk., 2010:190) Multimedia adalah kombinasi dari komputer dan video (Rosch, 1996) atau multimedia secara umum merupakan penggabungan tiga elemen yaitu suara, gambar dan teks (Mc Cormiks, 1996).

Menurut Vaughan dalam buku Iwan Binanto yang berjudul dalam buku Multimedia Digital – Dasar Teori dan Pengembangannya, Jakarta:Andi, 2010. Multimedia merupakan kombinasi teks, seni, suara, gambar, animasi, dan video yang disampaikan dengan komputer atau dimanipulasi secara digital dan dapat disampaikan dan atau dikontrol secara interaktif. Ada tiga jenis multimedia, yaitu :

  1. Multimedia interaktif
    Pengguna dapat mengontrol apa dan kapan elemen-elemen multimedia akan dikirimkan atau ditampilkan
  2. Multimedia hiperaktif
    Multimedia jenis ini mempunyai suatu struktur dari elemen-elemen terkait dengan pengguna yang dapat mengarahkannya. Dapat dikatakan bahwa multimedia jenis ini mempunyai banyak tautan (link) yang menghubungkan elemen-elemen multimedia yang ada.
  3. Multimedia linear
    Pengguna hanya menjadi penonton dan menikmati produk multimedia yang disajikan dari awal hingga akhir.

Definisi Audio Visual

Menurut Soegito Atmohoetomo dalam buku yang berjudul Media Audio Visual Pendidikan dan Proses Produksi Programnya, Yogyakarta:Pusdiklat Perpustakaan IKIP, 2010:24-33. Perkembangan teknologi dunia audio visual telah banyak mewarnai kehidupan manusia dari berbagai aspek kehidupan. Modernisme yang dianggap sebagai puncak peradaban manusia dengan di kumandangkan rasionalisme, ternyata dengan ditemukannya “teknologi digital” menggeser “logika matematis”. Dengan demikian akan terjadi ketidak jelasan antara “akal manusia” dengan “akal buatan” dan yang terjadi adalah jarak “rohani” yang terjadi sebatas dari layar monitor ke mata, kini lebih dekat sampai ke lemsa mata, dan semakin dekat lagi hingga “diri kita” masuk ke mesin-mesin canggih melalui perangkat lunak Cyber dan Virtual.

Teknologi digital mulai dari perangkat perekaman gambar dan pengeditan melalui komputer grafis telah menguji kreatifitas para kreator film untuk mengukir imajinasinya melalui dunia maya, perkembangan audio visual mengalami pendekatan dengan para pemirsanya ketika diciptakannya film 3Dimensi dengan bantuan kaca mata untuk menciptakan bentuk dimensinya disertai tata audio yang menggelegar memutar disekelilingi penonton melalui efek surround sound, seolah-olah kejadian tersebut berada ditengah-tengah mereka.

Audio visual merupakan gabungan dari dua kata yang berarti suara dan visual yang berarti gambar, atau dengan kata lain menjelaskan audio visual adalah alat peraga yang dapat dilihat dan didengar dalam hal ini gambar bergerak menimbulkan suara.

Sedangkan pendapat lain mengatakan ”Sebuah karya audio visual baik yang berbentuk karja film maupun karya video merupakan rangkaian dari beberapa macam adegan gambar bersuara yang tersusun secara menarik dalam sebuah cerita dengan pembatasan waktu tertentu.

Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa audio visual merupakan unsur yang dimiliki oleh televisi berupa suara dan gambar, baik gambar bergerak maupun gambar mati atau still picture, sehingga menghasilkan suatu pesan yang dapat dimengerti oleh khalayak. Audio visual merupakan sinergi antara gambar, suara dan waktu yang terkait oleh komponen-komponennya baik secara kualitas maupun intensitasnya.

  1. Audio (suara)
  2. a. Definisi Audio (suara)
    Keberadaan audio (suara) dalam media massa seperti film, video dan televisi merupakan unsur penunjang untuk mempertegas informasi yang disampaikan melalui bahasa gambar, karena tidak semua bahasa gambar dapat tersampaikan kepada penonton tanpa bantuan suara. Perkembangan teknologi audio dewasa ini telah mampu menghadirkan suara yang terjadi persis di lapangan yang sebenarnya. Berbagai macam efek suara dapat diciptakan dengan sempurna seperti suara aslinya hingga penonton seolah-olah terlibat dalam peristiwa tersebut.
    Arti istilah audio dalam sistem komunikasi bercirikan video, sinyal elektrik digunakan untuk membawa unsur bunyi. Istilah ini juga dapat digunakan untuk menerangkan sistem-sistem yang berkaitan dengan proses perekaman dan transmisi yaitu sistem pengambilan atau penangkapan suara, sambungan transmisi pembawa bunyi, amplifer dan lainnya. ”Kamus Komputer dan Istilah Teknologi Informasi”.
    Menurut Amir Hamzah Sulaiman, dalam buku ”Media Audio Visual, 1998”. Mengatakan bahwa bahasa visual adalah suatu ungkapan visual atau gambar yang bergerak, yang ditangkap oleh kamera personal melalui kameranya, sehingga menghasilkan sebuah hasil karya seni yang ekspresif atau dapat dangan mudah dimengerti.

    b. Bentuk Audio
    Bentuk ini adalah bentuk audio sesuai perkembangan tata suara, diantaranya :

    · Mono yaitu suara tunggal dengan menggunakan satu speaker.

    · Stereo yaitu suara ganda dengan menggunakan dua speaker dikiri dan dikanan sehingga suaranya berada di tengah.

    · Dolby Stereo yaitu suara yang menyebar dengan menggunakan empat speaker.

    · DolbyPro Logic yaitu suaranya menyebar dan berputar tanpa ada pemisahan antara suara depan dan belakang sehingga suara menyatu di tengah dengan menggunakan lima speaker.

    · Doldy Diital (5.1) yaitu suaranya berputar mengelilingi ruangan dengan suara terpisah, masing-masing speaker berfungsi sendiri-sendiri yang terbagi menjadi dua speaker dikiri dan kanan, speaker center ditengah, dua speaker surround dikiri dan kanan belakang ditambah satu sub Woover.

    · DTS (5.1) yaitu suara berputar mengelilingi ruangan, masing-masing speaker berfungsi sendir-sendiri terbagi menjadi dua speaker dikiri dan kanan, speaker center ditengah depan, speaker surround dikiri dan kanan belakang ditambah sub Woover, pada tahap ini karakteristik efek suara lebih jernih dan jelas.

    c. PeranAudio
    Dilihat dari pengertian serta bentuk audio, maka audio berperan penting dalam dunia teknologi digital mulai dari perangkat perekaman gambar dan pengeditan melalui komputer grafis. Audio juga berperan menambahkan kreatifitas para kreator film untuk mengukir imajinasinya melalui dunia maya, keberadaan suara dalam sebuah karya film maupun video merupakan unsur penunjang untuk mempertegas informasi yang disampaikan melalui bahasa gambar, karena tidak semua bahasa gambar dapatdisampaikan kepada penonton tanpa bantuan suara.



BAB III

IDENTIFIKASI MASALAH

BAB IV

KONSEP PRODUKSI MEDIA

BAB V

PENUTUP

Contributors

Admin, Saparizan