SI1011464373: Perbedaan revisi
(→Functional Analisa Kebutuhan) |
(→Functional Analisa Kebutuhan) |
||
Baris 2.652: | Baris 2.652: | ||
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"> | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"> | ||
<p style="line-height: 2">'''27. Memiliki Background'''</p></div> | <p style="line-height: 2">'''27. Memiliki Background'''</p></div> | ||
+ | |||
+ | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"> | ||
+ | <p style="line-height: 2">'''Deskripsi sebelumnya:'''</p></div> | ||
+ | |||
+ | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"> | ||
+ | |||
+ | <p style="line-height: 2"></p>Background atau latar belakang pada sebuah site merupakan bagian yang cukup penting. Adanya background dapat menambah nilai estetika dari site yang bersangkutan. Background harus disesuaikan dengan site yang bersangkutan.</div> | ||
| |
Revisi per 10 Juni 2014 12.44
IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI
TRAINING PENGAJAR BERBASIS SITE IME
OLEH :
NIM : 1011464373
NAMA : IRWAN NURDIN
JURUSAN SISTEM INFORMASI
KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
(2014)
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI
TRAINING PENGAJAR BERBASIS SITE IME
Disusun Oleh :
NIM |
: 1011464373
|
Nama |
|
Jenjang Studi |
: Strata Satu
|
Jurusan |
|
Konsentrasi |
Disahkan Oleh :
Tangerang, 17 Juni 2014
Ketua |
Kepala Jurusan
| ||||
Jurusan Sistem Informasi
| |||||
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I) |
(Maimunah, M.Kom)
| ||||
NIP : 00594 |
NIP : 007002
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI
TRAINING PENGAJAR BERBASIS SITE IME
Dibuat Oleh :
NIM |
: 1011464373
|
Nama |
Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif
Jurusan Sistem Informasi
Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen
Disetujui Oleh :
Tangerang, 17 Juni 2014
Pembimbing I |
Pembimbing II
| ||
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I) |
(Meta Amalya Dewi, M.Kom)
| ||
NID : 99001 |
NID : 12003
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI
TRAINING PENGAJAR BERBASIS SITE IME
Dibuat Oleh :
NIM |
: 1011464373
|
Nama |
Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian
Komprehensif
Jurusan Sistem Informasi
Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen
Tahun Akademik 2013/2014
Disetujui Penguji :
Tangerang, 17 September 2014
Ketua Penguji |
Penguji I |
Penguji II
| ||
(_______________) |
(_______________) |
(_______________)
| ||
NID : |
NID : |
NID :
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI
IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI
TRAINING PENGAJAR BERBASIS SITE IME
Disusun Oleh :
NIM |
: 1011464373
|
Nama |
|
Jenjang Studi |
: Strata Satu
|
Jurusan |
|
Konsentrasi |
Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.
Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.
Tangerang, 17 Juni 2014
NIM : 1011464373
|
)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;
ABSTRAKSI
Kata Kunci : Perguruan Tinggi Raharja, iLearning, iMe, Sistem Informasi
ABSTRACT
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik. Laporan ini disajikan dalam bentuk buku. Adapun judul yang diambil dalam penyusunan Skripsi ini adalah "Implementasi Sistem Informasi Training Pengajar Berbasis Site iMe Pada Perguruan Tinggi Raharja".
Tujuan pembuatan laporan Skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) di Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penulisan, data dikumpulkan berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan sumber literature yang mendukung penulisan ini.
Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan banyak pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat waktu. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini, antara lain :
- Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan juga sebagai dosen pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
- Bapak Drs. PO. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
- Ibu Maimunah, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
- Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
- Kedua orang tua, adik dan semua saudara yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil, maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.
- Rekan-rekan grup Fantasy8 (Erlita Rasdiana, Fitri Lisnawati, Nida Hanifah, Qurotul Aini, Siti Rahmawati, Susan Oktaviani, Winiarti Prastiwi, dan Yunita Wulansari).
- Rekan-rekan grup Averroes (Desi Sartika, Devi Rahayu, Fitria Nursetianingsih, Ray Indra Taufik Wijaya, Siti Fatimah, Yessi Frecilia, dan Iz).
- Seluruh anggota REC yang telah memberikan dukungan dan masukan yang berarti kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan Skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penulis untuk menyempurnakannya dimasa yang akan datang.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih atas perhatian dari pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan rahmat-Nya kepada kita semua. Dan semoga laporan Skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi seluruh pembaca sekalian.
Tangerang, ..... 2014 | |
Irwan Nurdin | |
NIM. 1011464373 |
Daftar isi
- 1 BAB I
- 2 BAB II
- 2.1 Teori Umum
- 2.2 Teori Khusus
- 2.2.1 Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)
- 2.2.2 Konsep Dasar Internet
- 2.2.3 Konsep Dasar Online
- 2.2.4 Konsep Dasar Wordpress
- 2.2.5 Konsep Dasar iLearning
- 2.2.6 Pengertian TPi
- 2.2.7 Pengertian iMe
- 2.2.8 Konsep Dasar Media Pembelajaran Interaktif
- 2.2.9 Pengertian Black Box Tasting
- 2.2.10 Konsep Dasar Analisa SWOT
- 2.2.11 Konsep Dasar Analisa CSF
- 2.2.12 Konsep Dasar Analisa Value Chain
- 2.2.13 Konsep Dasar Elisitasi
- 2.2.14 Konsep Dasar Literature Review
- 2.3 Literature Review (Studi Pustaka)
- 3 BAB III
- 4 BAB IV
- 5 BAB V
- 6 DAFTAR PUSTAKA
- 7 DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR SIMBOL
DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM
DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM
DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1
Tabel 1.2
Tabel 1.3
Tabel 1.4
Tabel 1.5
Tabel 1.6
Tabel 1.7
Tabel 1.8
Tabel 1.9
Tabel 1.10
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1
Gambar 1.2
Gambar 1.3
Gambar 1.4
Gambar 1.5
Gambar 1.6
Gambar 1.7
Gambar 1.8
Gambar 1.9
Gambar 1.10
BAB I
Latar Belakang
Pada era globalisasi saat ini, informasi yang cepat dan tepat diperlukan dalam mendukung pendidikan dan berbagai bidang lainnya. Sebuah Perguruan Tinggi membutuhkan penyampaian informasi yang cepat dan tepat untuk mendukung kelangsungan perkembangan dan pengelolaan aktivitas akademik mahasiswa. Teknologi komputer berupa sistem informasi dapat mempermudah pemrosesan informasi yang dibutuhkan sehingga informasi dapat disampaikan secara lebih cepat, jelas, mudah, dan lengkap.
Teknologi web banyak dimanfaatkan sebagai sistem informasi. Dengan menggunakan teknologi web, informasi dapat diakses tanpa adanya batasan ruang dan waktu. Sistem informasi berbasis web memungkinkan jangkauan penyampaian informasi yang lebih luas dan praktis.
Saat ini Perguruan Tinggi Raharja telah memiliki sebuah sistem informasi yang dapat mendukung kegiatan training pengajar. Namun terdapat kekurangan sehingga perlu dilakukan pengembangan agar sistem informasi ini menjadi jauh lebih baik.
Pada sistem yang berjalan saat ini, proses pendaftaran masih manual. Hal ini tentu saja tidak praktis dan efisien. Selain itu, informasi yang ada pada sistem yang berjalan saat ini kurang lengkap dan up to date.
Latar belakang yang telah dijabarkan di atas tersebut melandasi penulis untuk melakukan penelitian dan mendokumentasikannya dalam sebuah laporan Skripsi dengan judul "Implementasi Sistem Informasi Training Pengajar Berbasis Site iMe Pada Perguruan Tinggi Raharja"
Rumusan Masalah
Masalah adalah kesenjangan (discrepancy) antara apa yang seharusnya (harapan) dengan apa yang ada dalam kenyataan sekarang. Kesenjangan tersebut dapat mengacu ke ilmu pengetahuan dan teknologi, ekonomi, politik, sosial budaya, pendidikan dan lain sebagainya. Penelitian diharapkan mampu mengantisipasi kesenjangan-kesenjangan tersebut. Masalah yang perlu dijawab melalui penelitian cukup banyak dan bervariasi misalnya masalah dalam bidang pendidikan saja dapat dikategorikan menjadi beberapa sudut tinjauan yaitu masalah kualitas, pemerataan, relevansi dan efisiensi pendidikan [Riyanto, 2001].
Rumusan masalah berbeda dengan masalah. Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Namun demikian terdapat kaitan erat antara masalah dengan rumusan masalah, karena setiap rumusan masalah penelitian harus didasarkan pada masalah.
iMe (iLearning Media) merupakan media publikasi perihal data diri maupun segala jobdesk yang dikerjakan dalam jangka waktu tertentu. Dan iMe (iLearning Media) memiliki kelebihan yaitu mempunyai domain sendiri yang menciri khaskan perihal Perguruan Tinggi Raharja yaitu iLearning. iMe (iLearning Media) merupakan sebuah site yang dikemas secara khusus untuk kegiatan proses pembelajaran secara online di Perguruan Tinggi Raharja.
Dalam buku berjudul “iLearning an Effective Learning Method for Higher Education”, Untung Rahardja[1], iLearning merupakan sebuah inovasi baru bagi metode perkuliahan berdasarkan 4B, yaitu Belajar, Bekerja, Berdoa dan Bermain dengan media iPad. Pelakasanaan dari 4B tersebut dapat menjalankan 2 fungsi otak, yaitu otak kanan dan otak kiri.
Site iMe juga dapat digunakan dalam pembuatan sistem informasi training pengajar. Training pengajar ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pengajar di Perguruan Tinggi Raharja
Berdasarkan uraian diatas, ditemukan 3 (tiga) pokok permasalahan :
- Apakah sistem informasi training pengajar sudah optimal dalam mendukung kegiatan training pengajar di Perguruan Tinggi Raharja ?
- Apakah pada sistem yang berjalan saat ini calon participant dapat melakukan pendaftaran secara online ?
- Apakah site iMe dapat digunakan dalam pembuatan sistem informasi training pengajar di Perguruan Tinggi Raharja ?
Ruang Lingkup Penelitian
Untuk mempermudah penulisan laporan skripsi ini dan agar lebih terarah dan berjalan dengan baik, maka perlu dibuat suatu batasan masalah. Adapun ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas dalam laporan skripsi ini yaitu:
1. Hanya diimplementasikan pada Perguruan Tinggi Raharja
2. Implementasi berdasarkan pengembangan sistem pada Final Draft Elisitasi
3. Implementasi sistem informasi training pengajar berbasis site iMe pada Perguruan Tinggi Raharja ini memudahkan calon participant maupun participant training dalam melakukan pendaftaran maupun pencarian informasi yang lengkap, akurat, dan up to date.
4. Selain membahas 3 (tiga) lingkup yang telah disebutkan di atas, pada laporan Skripsi ini juga sedikit membahas tentang iMe dalam mendukung sistem pembelajaran iLearning pada Perguruan Tinggi Raharja. Hal tersebut dikarenakan sistem informasi training pengajar ini berbasis site iMe
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian menguraikan secara jelas tujuan yang dilaksanakan peneliti pada objek penelitian yang dipilih. Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang ditetapkan dan jawabannya terletak pada kesimpulan penelitian. Dalam menentukan tujuan penelitian, harus disesuaikan dengan rumusan masalah yang ada. Karena tujuan menentukan arah penelitian. Tujuan merinci apa saja yang ingin diketahui, sehingga jika permasalahan sudah terjawab maka tujuan penelitian sudah tercapai.
Tujuan pada permasalahan yang sangat sederhana merupakan pengulangan dari rumusan masalah, hanya saja rumusan masalah dinyatakan dengan pertanyaan, sedangkan tujuan dituangkan dalam bentuk pernyataan yang biasanya diawali dengan kata ingin mengetahui. Tetapi bila permasalahannya relatif komplek, permasalahan ini menjadi lebih jelas terjawab bila disusun sebuah tujuan penelitian yang lebih tegas yang memberikan arah bagi pelaksanaan penelitian.
Tujuan penelitian dijabarkan, biasanya menggunakan kata-kata kerja pembuka antara lain: menemukan, menjelaskan, menganalisis, menguraikan, menilai, menguji, membandingkan, menemukan hubungan antara, memperoleh data atau pengetahuan atau keterangan tentang peneliti.
Beberapa sifat yang harus dipenuhi sehingga tujuan penelitian dikatakan baik yaitu: spesifik, terbatas, dapat diukur, dan dapat diperiksa dengan melihat hasil penelitian.
Tujuan dari penelitian ini adalah :
Tujuan operasional dari penelitian ini adalah untuk mengetahui masalah-masalah apa saja yang timbul pada sistem informasi training pangajar yang berjalan saat ini.
Tujuan fungsional dari penelitian ini yaitu agar hasil dari penelitian dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh Perguruan Tinggi Raharja sebagai referensi dasar untuk mengambil kebijakan yang berhubungan dengan kegiatan training pengajar dan dalam melaksanakan sistem pembelajaran iLearning.
Tujuan individual adalah untuk menambah ilmu pengetahuan, pengalaman, pengenalan dan pengamatan sebuah sistem yang berjalan saat ini pada Perguruan Tinggi Raharja sehingga penulis melakukan penelitian untuk menyelesaikan Skripsi.
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan dan terjawabnya rumusan masalah secara akurat. Manfaat penelitian harus dapat dibedakan antara manfaat teoritis dan manfaat praktisnya. Karena skripsi dibuat berdasarkan kajian teoritis dan temuan sebelumnya, maka akan mempunyai manfaat teoritis. Manfaat teoritis baik bagi penulis maupun pembaca karya ilmiah tersebut. Sedangkan manfaat praktisnya tergantung pada bentuk penelitian yang dilakukan, terutama untuk penelitian evaluasi dan eksperimen. Dalam penulisan laporan Skripsi ini dikemukakan beberapa manfaat, yaitu :
1. Untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja dengan membuat laporan penelitian secara ilmiah dan sistematis.
2. Mengubah sistem informasi training pengajar menjadi jauh lebih baik dari yang telah berjalan sebelumnya.
3. Dengan adanya hasil dari penelitian ini, maka diharapkan seluruh pengajar Perguruan Tinggi Raharja dapat memperoleh kemudahan dalam mendaftar training dan juga mendapatkan informasi-informasi yang berkaitan dengan kegiatan training pengajar di Perguruan Tinggi Raharja.
Metode Penelitian
Metode Pengumpulan Data
- Observasi (Pengamatan)
Adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan pada Perguruan Tinggi Raharja yang menjadi lokasi penelitian guna memperoleh data dan keterangan yang berhubungan dengan jenis penelitian.
- Wawancara
Adalah metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dilakukan secara sistematis dan berlandaskan kepada tujuan penelitian (Lerbin,1992 dalam Hadi, 2007). Pada metode ini penulis melakukan proses tanya jawab kepada beberapa narasumber pada objek penelitian yaitu Perguruan Tinggi Raharja. Dalam hal ini proses tanya jawab dilakukan langsung kepada stakeholder, beberapa dosen dan mahasiswa.
- Studi Pustaka
Merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap, yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan elisitasi final. Dan dengan menggunakan metode elisitasi final, peneliti diharapkan dapat fokus meneliti sesuai dengan permintaan dari stakeholder.
- Studi Pustaka
Adalah segala upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. Informasi ini diperoleh dari buku-buku, laporan penelitian, tesis/disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan dan sumber-sumber lain. Pada metode ini penulis akan mendapatkan informasi dengan mempelajari buku-buku dan literature yang ada. Pada metode ini penulis akan mendapatkan informasi dengan memepelajari buku-buku dan literature yang ada seperti CCIT Journal Perguruan Tinggi Raharja.
Metode Pengembangan
Dalam pengembangan ini penulis menggunakan metode pengembangan waterfall untuk menganalisa sistem. Inti dari metode waterfall adalah pengerjaan dari suatu sistem dilakukan secara berurutan atau secara linear. Jadi jika langkah ke-1 belum dikerjakan, maka langkah 2 tidak dapat dikerjakan. Jika langkah ke-2 belum dikerjakan maka langkah ke-3 juga tidak dapat dikerjakan, dan seterusnya. Secara otomatis langkah ke-3 akan bisa dilakukan jika langkah ke-1 dan ke-2 sudah dilakukan.
Metode Prototipe
Metode Testing
Pada metode pengujian atau metode testing ini penulis menggunakan Black Box Testing sebagai metode yang digunakan Black Box Testing
Metodologi Implementasi
Implementasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan dengan penerapan atau pelaksanaan. Penerapan merupakan kemampuan menggunakan materi yang telah dipelajari kedalam situasi konkret atau nyata. Metode implementasi sistem adalah cara/pendekatan yang digunakan untuk meningkatkan efisien dan efektivitas serta kemudahan operasional yang dijalankan oleh pemakai yang akan mengoperasikan aplikasi tersebut.
- Merencanakan rencana implementasi
- Melakukan kegiatan implementasi
- Tindak lanjut implementasi
Lokasi Penelitian
Penelitian yang berjudul "Implementasi Sistem Informasi Training Pengajar Berbasis Site iMe Pada Perguruan Tinggi Raharja" dilakukan di Raharja Enrichment Centre (REC) yang ada di Perguruan Tinggi Raharja, Kota Tangerang.
Sistematika Penulisan
Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada laporan skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, lokasi penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku dan jurnal yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.
BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
Bab ini berisikan gambaran umum instansi, tata laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, konfigurasi sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah, dan user requirement yang terdiri dari 4 (empat) tahap elisitasi, yakni elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, serta final draft elisitasi yang merupakan final elisitasi yang diusulkan.
BAB IV HASIL PENELITIAN
Bab ini menjelaskan rancangan sistem yang diusulkan, rancangan basis data, flowchart sistem yang diusulkan, rancangan prototipe, tampilan layar, konfigurasi sistem yang berjalan, testing, evaluasi, implementasi, dan estimasi biaya. Serta pembahasan secara detail final elisitasi yang ada di bab sebelumnya, di jabarkan secara satu persatu dengan menerapkan konsep sesudah adanya sistem yang diusulkan.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
Teori Umum
Konsep Dasar Sistem
1. Definisi Sistem
Berikut ini adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, di antaranya:
- Menurut Mustakini (2009:34)[2], bahwa Sistem (system) dapat didefiniskan dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen. “Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu”. Contoh sistem yang didefinisikan dengan pendekatan ini adalah sistem akuntansi. Sistem ini didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur penerimaan kas, pengeluaran kas, penjualan, pembelian dan buku besar.
- Menurut Yakub (2012:1)[3], “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.
- Menurut Moekijat dalam Prasojo (2011:152)[4],“Sistem adalah setiap sesuatu terdiri dari obyek-obyek, atau unsur-unsur, atau komponen-komponen yang bertata kaitan dan bertata hubungan satu sama lain, sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan pemrosesan atau pengolahan yang tertentu”.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas mengenai sistem, dapat disimpulkan bahwa suatu sistem merupakan Kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Terdapat dua kelompok pendekatan didalam pendefinisian sistem, yaitu :
- Pendekatan yang menekankan pada prosedur, mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
- Pendekatan yang menekan pada elemen atau komponen, mendefisinikan sistem sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
2. Karakteristik Sistem
Menurut Tata Sutabri (2012:20)[5], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:
- Komponen Sistem (Components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. - Batas Sistem (Boundary System)
Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. - Lingkungan Luar Sistem (Environment System)
Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem.Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut. - Penghubung Sistem (Interface System)
Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan. - Masukan Sistem (Input System)
Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi. - Pengolahan Sistem (Processing System)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen. - Keluaran Sistem (Output System)
Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain. - Sasaran Sistem (Objective) dan Tujuan (Goals)
Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.
3. Klasifikasi Sistem
Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya (Tata Sutabri, 2012:22)[5] :
- Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)
Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, dan sistem persediaan barang. - Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer. - Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)
Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertadingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang. - Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)
Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.
Konsep Dasar Informasi
1. Definisi Data
Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data item. Terdapat beberapa pengertian data menurut beberapa ahli, diantaranya :
- Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub, 2012: 5)[3] Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai.
- Data adalah fakta yang tidak sedang digunakan pada proses keputusan, biasanya dicatat dan diarsipkan tanpa maksud untuk segera diambil kembali untuk pengambilan keputusan (Kumorotomo dan Margono,2010:11).
- Data didefinisikan sebagai representasi dunia nyata mewakili suatu objek seperti manusia, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya. Dengan kata lain, data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan yang nyata. Data merupakan material atau bahan baku yang belum mempunyai makna atau belum berpengaruh langsung kepada pengguna sehingga perlu diolah untuk dihasilkan sesuatu yang lebih bermakna (Mulyanto, 2009:15).
- Menurut Kadir (2009:3)[6], Data adalah suatu bahan mentah yang kelak dapat diolah lebih lanjut untuk menjadi suatu yang lebih bermakna. Data inilah yang nantinya akan disimpan dalam database”.
Dari poin-poin diatas mengenai data dapat disimpulkan bahwa data merupakan bahan yang akan diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan bermanfaat. Proses pengolahan data yang disebut siklus pengolahan data (Data Processing Cycle) terdiri dari tiga proses yaitu :
- Tahapan Input
Dilakukan dengan pemasukan data ke dalam proses komputer lewat alat input (input device). - Tahapan Process
Dilakukan proses pengolahan data yang sudah dimasukkan yang dilakukan oleh data pemroses (process device)yang dapat berupa proses perhitungan, pengendalian, atau pencarian pada storage. - Tahapan Output
Dilakukan proses penghasilan output dari hasil pengolahan data ke alat output (output device) yaitu berupa informasi.
2. Definisi Informasi
Berikut ini beberapa pendapat mengenai definisi informasi:
- Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima. (Sutarman, 2012:14)
- Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna atau lebih berarti bagi yang menerimanya. (Hidayat, 2009:10)[7]
- Informasi adalah data yang sudah mengalami pemrosesan sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh pengunanya dalam membuat keputusan. (Sarosa, 2009:12)
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa “Informasi adalah data yang sudah diolah sehingga mempunyai arti untuk dapat digunakan dalam membuat keputusan”.
3. Kualitas Informasi
Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan relevan. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini menurut Tata sutabri (2012:43)[5]:
- Akurat (Accurate)
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. - Tepat Waktu (Timelines)
Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usung tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. - Relevan (Relevance)
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya, dimana relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan. Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.
Gambar 2.1 Kualitas Informasi
4. Siklus Informasi
Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima informasi kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, sehingga menghasilkan suatu tindakan yang lain yang membuat sejumlah data kembali. Data tersebut diinput, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya hingga membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh John Burch disebut dengan nama siklus informasi (information cycle).
5. Fungsi Informasi
Menurut Jogiyanto H.M. (2010:10) [8], “Fungsi informasi adalah untuk menambah pengetahuan dan mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Fungsi informasi tidak mengarahkan pengambilan keputusan mengenai apa yang harus dilakukan, tetapi untuk mengurangi keanekaragaman dan ketidakpastian yang menyebabkan diambilnya suatu keputusan yang baik”
6. Tujuan Informasi
Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (Information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. (Jogiyanto H.M. 2010:13) [9]
Tujuan sistem informasi terdiri dari Kegunaan (Usefulness), Ekonomi (Economic), Keandalan (Realibility), Pelayanan Langganan (Customer Service), Kesederhanaan (Simplicity), dan Fleksibilitas (Fleksibility).
- Kegunaan (Usefulness)
Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.
- Ekonomi (Economic)
Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.
- Keandalan (Realibility)
Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.
- Pelayanan Langganan (Customer Service)
Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.
- Kesederhanaan (Simplicity)
Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.
- Fleksibilitas (Fleksibility)
Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.
7. Nilai Informasi
Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula.
Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. (Mulyanto, 2009 : 247)[10].
Konsep Dasar Sistem Informasi
1. Definisi Sistem Informasi
Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut beberapa para ahli, diantaranya adalah sebagai berikut :
Menurut Agus Mulyanto (Mulyanto, 2009:29)[10]., “Sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan.”
Menurut Sutarman (2012:13)[11], "Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)".
Menurut Sutabri (2012:46)[5], Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya”.
2. Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi terdiri dari lima sumber daya yang dikenal sebagai komponen sistem informasi. Kelima sumber daya tersebut adalah manusia, hardware, software, data, dan jaringan. Kelima komponen tersebut memainkan peranan yang sangat penting dalam suatu sistem informasi. Namun, dalam kenyataannya, tidak semua sistem informasi mencakup kelima komponen tersebut. Misalnya, sistem informasi pribadi yang tidak mencakup jaringan telekomunikasi. (Mulyanto, 2009 : 247)[10].,
- Sumber Daya Manusia
Manusia mengambil peranan yang penting bagi sistem informasi. Manusia dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem informasi. Sumber daya manusia dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu pengguna akhir (end user) dan pakar sistem informasi. Pengguna akhir (end user) adalah orang-orang yang menggunakan informasi yang dihasilkan dari sistem informasi, misalnya pelanggan, pemasok, teknisi, mahasiswa, dosen, dan orang-orang yang berkepentingan dengan informasi dari sistem informasi tersebut. Sedangkan pakar sistem informasi adalah orang-orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi, misalnya sistem analis, developer, operator sistem, dan staf administrasi lainnya. - Sumber Daya Hardware
Sumber daya hardware adalah semua peralatan yang digunakan dalam pemrosesan informasi. Sumber daya hardware tidak hanya sebatas komputer saja, melainkan semua media data seperti lembaran kertas dan disk magnetik atau optikal. - Sumber Daya Software
Sumber daya software adalah semua rangkaian perintah (instruksi) yang digunakan untuk memproses informasi. Sumber daya software tidak hanya berupa program saja, tetapi juga berupa prosedur. Program merupakan sekumpulan instruksi untuk memproses informasi. Sedangkan prosedur adalah sekumpulan aturan yang digunakan untuk mewujudkan pemrosesan informasi dan mengoperasikan perintah bagi orang-orang yang akan menggunakan informasi. - Sumber Daya Data
Sumber daya data bukan hanya sekedar bahan baku untuk masukan sebuah sistem informasi, melainkan sebagai dasar membentuk sumber daya organisasi. Seperti yang dijelaskan sebelumnya data dapat berbentuk teks, gambar, audio atau suara, maupun video. - Sumber Daya Jaringan
Sumber daya jaringan merupakan media komunikasi yang menghubungkan komputer, pemroses komunikasi, dan peralatan lainnya, serta dikendalikan melalui software.
3. Tujuan Sistem Informasi
Menurut Mustakini (2010:13)[8], Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (Information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya.
Tujuan sistem informasi terdiri dari Kegunaan (Usefulness), Ekonomi (Economic), Keandalan (Realibility), Pelayanan Langganan (Customer Service), Kesederhanaan (Simplicity), dan Fleksibilitas (Fleksibility).
- Kegunaan (Usefulness)
Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi. - Ekonomi (Economic)
Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan. - Keandalan (Realibility)
Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer. - Pelayanan Langganan (Customer Service)
Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya. - Kesederhanaan (Simplicity)
Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti. - Fleksibilitas (Fleksibility)
Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.
Konsep Dasar Analisa Sistem
1. Definisi Analisa Sistem
Menurut Yakub (2012:142), Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).
Menurut Mulyato (2009:125), Analisa sistem adalah teori sistem umum yang sebagai sebuah landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan, merancang/mengganti output yang sedang digunakan, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain (biasa jadi lebih sederhana dan lebih interatif) atau melakukan beberapa perbaikan serupa.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sitem adalah suatu proses sistem yang secara umum digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi di dalam suatu sistem tertentu.
2. Fungsi Analisa Sistem
Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut:
- Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).
- Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
- Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
- Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.
Konsep Dasar Pengembangan Sistem
1. Definisi Pengembangan Sistem
Menurut Jogiyanto H.M. (2010:59) [8], pengembangan sistem didefinisikan sebagai aktivitas untuk menghasilkan sistem informasi berbasis komputer untuk menyelesaikan persoalan (problem) organisasi atau memanfaatkan kesempatan (opportunities) yang timbul.
2. Tujuan Pengembangan Sistem
Adapun tujuan yang hendak dicapai dari tahap pengembangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut :
- Untuk memenuhi kebutuhan pemakaian sistem (user)
- Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan pengembangan yang dapat memberikan kemudahan kepada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengguna sistem.
Konsep Dasar Teknologi Informasi
Untuk mengetahui pengertian teknologi informasi terlebih dahulu kita harus mengerti pengertian dari teknologi dan informasi itu sendiri. Berikut ini pengertian teknologi dan informasi :
Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya, sedangkan Informasi adalah hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian/penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya
Pengertian teknologi informasi menurut beberapa ahli teknologi informasi :
Teknologi Informasi adalah studi atau peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar (kamus Oxford, 1995)
Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi yang memanfaatkan komputer sebagai perangkat utama untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat.
Teori Khusus
Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)
1. Definisi UML (Unified Modelling Language)
Menurut Adi Nugroho (2010:6)[12], ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modelling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.
Menurut Widodo (2011:6)[13], "UML singkatan dari Unified Modeling Language yang berarti bahasa permodelan standar."
Menurut Chonoles dalam Widodo (2011:6)[13] mengatkan bahwa "sebagai bahasa, berarti UML memiliki sintaks dan semantik".
2. Langkah-Langkah Penggunaan UML (Unified Modelling Language)
Menurut Henderi (2008:6), langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut :
- Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
- Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi denganrequirement, constraints dan catatan-catatan lain.
- Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
- Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
- Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
- Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan / atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.
- Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
- Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
- Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.
- Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
- Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan : Pendekatan use casedengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test dan pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
3. Fokus UML (Unified Modelling Language)
Pemetaan (mapping) Unified Modeling Language (UML) bersifat 2 (dua) arah, yaitu :
- Generasi kode bahasa pemrograman tertentu dari Unified Modeling Language (UML) foward engineering (Nugroho, 2010:21).
- Generasi kode belum sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna, pengembang dapat melakukan langkah baik bersifat iterative dari implementasi ke Unified Modeling Language (UML) hingga didapat sistem atau piranti lunak yang sesuai dengan harapan pengguna dan pengembang (Henderi, 2009:5).
4. Konsepsi Pemodelan Menggunakan UML (Unified Modelling Language)
Menurut Henderi (2009:5), Pemodelan menggunakan Unified Modeling Language (UML) merupakan metode pemodelan berorientasi objek dan berbasis visual. Karenanya pemodelan menggunakan UML merupakan pemodelan objek yang fokus pada pendefinisian struktur statis dan model sistem informasi yang dinamis dari pada mendefinisikan data dan model proses yang tujuannya adalah pengembangan tradisional. UML menawarkan diagram yang dikelompokkan menjadi lima perspektif berbeda untuk memodelkan suatu sistem. Seperti satu set blueprint yang digunakan untuk membangun sebuah rumah.
5. Diagram-Diagram UML (Unified Modelling Language)
Berikut ini adalah diagram UML menurut Henderi (2010:6) yaitu :
- Use Case Diagram
Use Case Diagram secara grafis menggambarkan, interaksi secara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari tiap interaksi.
- Class Diagram
Menggambarkan struktur object sistem. Diagram ini menunjukan class diagram yang menyusun sistem dan hubungan antar class object tersebut.
- Sequence Diagram
Secara grafis menggambarkan bagaimana object berinteraksi satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.
- State Chart Diagram
Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek dari satu state ke state yang lain.
- Activity Diagram
Secara grafis untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity Diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.
Konsep Dasar Internet
1. Definisi Internet
Secara harfiah, internet (kependekan dari 'inteconnected-networking') ialah rangkaian kopmuter yang terhubung satu sama lain. Hubungan melalui suatu sistem antar perangkat komputer untuk lalu lintas itulah yang dinamakan network.(Darma dkk, 2009:1)[14]
Internet (Interconnected Network) adalah jaringan komputer yang menghubungkan antar jaringan secara global, internet dapat juga disebut jaringan dalam suatu jaringan yang luas. Seperti hal nya jaringan komputer lokal maupun jaringan komputer area, internet juga menggunakan protokol komunikasi yang sama yaitu TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).[15]
Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa internet adalah jaringan global yang terdiri dari jaringan-jaringan yang saling berhubungan yang memungkinkan terjadinya penyebaran informasi diantara jaringan-jaringan tersebut.
2. Sejarah Internet
Internet ialah sistem komputer umum, yang berhubungan secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol). Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan internet working. Sebelum internet ada, ARPAnet (US Advanced Researt Project Agency) atau Departemen Pertahanan Amerika pada tahun 1969 membuat jaringan komputer yang tersebar untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, setelah itu internet digunakan oleh kalangan akademis (UCLA) untuk keperluan penelitian dan pengembangan teknologi. Selanjutnya pemerintahan Amerika Serikat memberikan izin kearah komersial pada awal tahun 1990.
Konsep Dasar Online
Konsep Dasar Wordpress
1. Definisi Wordpress
WordPress adalah sebuah aplikasi sumber terbuka (open source) yang sangat populer digunakan sebagai mesin blog (blog engine). WordPress dibangun dengan bahasa pemrograman PHP dan basis data (database) MySQL. PHP dan MySQL, keduanya merupakan perangkat lunak sumber terbuka (open source software). Selain sebagai blog, WordPress juga mulai digunakan sebagai sebuah CMS (Content Management System) karena kemampuannya untuk dimodifikasi dan disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya. WordPress adalah penerus resmi dari b2/cafelog yang dikembangkan oleh Michel Valdrighi. Nama WordPress diusulkan oleh Christine Selleck, teman ketua pengembang (developer), Matt Mullenweg.
2. Sejarah Wordpress
Sejarah WordPress dimulai saat Matt Mullenweg yang merupakan pengguna aktif dari b2 mengetahui bahwa proses pengembangan b2 dihentikan oleh pemrogramanya (programmer) yang bernama Michel Valdrighi, Matt Mullenweg merasa sayang dan mulai melanjutkan pengembangan b2 . WordPress muncul pertama kali di tahun 2003 hasil kerja keras Matt Mullenweg dengan Mike Little. Yang membuat WordPress makin terkenal, selain karena banyaknya fitur dan tampilan yang menarik, adalah juga karena dukungan komunitas terhadap peran perangkat lunak umber terbuka untuk blog.
WordPress.com merupakan situs layanan blog yang menggunakan mesin WordPress, didirikan oleh perusahaan Auttomatic. Dengan mendaftar pada situs WordPress.com, pengguna tidak perlu melakukan instalasi atau konfigurasi yang cukup sulit. Sayangnya, pengguna WordPress.com tidak dapat mengubah template standar yang sudah disediakan.Artinya, pengguna tidak dapat menambahkan aksesoris apapun selain yang sudah disediakan. Meski demikian, fitur yang disediakan oleh WordPress.com sudah cukup bagus.
Adapun keunggulan dari wordpress antara lain yaitu gratis, berbasis kode (open source) , pengoperasiannya mudah, satu blog Wordpress dapat digunakan untuk banyak pengguna (multi user) sehingga wordpress sering digunakan untuk blog komunitas, dimana anggota komunitas tersebut dapat berperan sebagai kontributor.
3. Plugin Wordpress
Dikutip dari wordpress.org, Plugin WordPress adalah sebuah atau seperangkat program aplikasi tambahan yang berisi fungsi script dalam bahasa PHP yang memberikan fitur-fitur atau layanan yang spesifik untuk meningkatkan fungsi dalam penggunaan blog wordpress, yang dapat digabungkan dengan blog menggunakan akses poin dan metode yang disediakan oleh wordpress.
Konsep Dasar iLearning
Pada dasarnya istilah iLearning (Integrated Learning) berasal dari pemikiran perkembangan Teknologi iPad di Perguruan Tinggi Raharja. Istilah iLearning muncul dari pemikiran Ir. Untung Rahardja, M.T.I pada tahun 2009.
iLearning adalah sebuah inovasi baru bagi metode perkuliahan berdasarkan 4B, yaitu belajar, bekerja, berdoa dan bermain dengan media iPad, sehingga membuat mahasiswa/i menjadi lebih atractive dan semangat dalam belajar dengan didukung teknologi yang mempermudah jangkauan mahasiswa/i dalam melakukan interaksi. Dengan demikian, pengertian terhadap keempat unsur-unsur pokok ini akan sangat membantu dalam memahami iLearning.
Gambar 2.7Metode iLearning
Istilah iLearning mengandung pengertian bahwa:
- iLearning (integrated Learning) dapat diartikan sebagai metode pembelajaran yang menyeimbangkan antara otak, gerakan, dan kecerdasan.
- Merupakan suatu metode sistem pembelajaran yang sedang disiapkan oleh Perguruan Tinggi Raharja dengan upaya memberikan pelayanan prima kepada seluruh mahasiswa/i dalam bentuk service excellence sebagai kampus unggulan.
- Dalam mengembangkan konsep proses pembelajaran, Perguruan Tinggi Raharja berbasis multimedia online yang dikemas secara entertainment, sehingga menghadirkan konsep Interactive Education Learning yang menyentuh dalam proses belajar mengajar kepada seluruh civitas akademik dan secara terus menerus melakukan perbaikan (continues improvement) menuju kesempurnaan dalam materi bahan ajar yang selalu berkembang seiring dengan kemajuan dan perkembangan teknologi.
Pengertian TPi
Dikutip dari site iMe Roadmap[16], untuk memudahkan pengelolaan dan meningkatkan kepuasan pelayanan kepada sivitas akademika Perguruan Tinggi Raharja terutama dalam mendukung perkuliahan menggunakan metode iLearning maka perlu adanya 10 Pillar IT iLearning Perguruan Tinggi Raharja. Output yang diperoleh adalah merupakan hasil dari penelitian Tridarma Perguruan Tinggi antara dosen dengan mahasiswa yang diwadahi oleh Raharja Enrichment Centre (REC).
Gambar 2.8 10 Pillar IT iLearning
Sistem Arsitektur pada Perguruan Tinggi Raharja terdiri dari 10 (sepuluh) pillar IT iLearning, meliputi:
- iRMe (iLearning Raharja Multimedia e-Portfolio)
Definisi singkat:
adalah media penyimpanan CV Pribadi Raharja dalam bentuk online (e-portfolio). Pribadi Raharja bisa membangun CV mereka dengan praktis kapanpun dan dimanapun dengan konsep paperless yang ditunjang dengan kemajuan teknologi membuat iRme ini adalah bukti bahwa Raharja mendukung Go Green. - Rinfo (Email Raharja.info)
Definisi singkat:
adalah layanan email gratis yang disediakan oleh Perguruan Tinggi Raharja untuk semua Pribadi Raharja, alat komunikasi utama dan paling vital untuk para Pribadi Raharja. Setiap user Rinfo diberikan kapasitas sampai dengan 30GB. Semua kegiatan yang dilakukan akan mustahil tanpa adanya Rinfo ini. Selain itu, bisa juga dikatakan bahwa Rinfo terintegrasi semua pillar-pillar yang ada. - iDu (iLearning Education)
Definisi singkat:
IDU (iLearning Education) merupakan sistem pembelajaran yang baru di kembangkan oleh perguruan tinggi raharja secara online untuk memudahkan civitas kampus dan mahasiswa dalam menjalankan perkuliahan. iDU bukan merupakan website lokal,tetapi iDU dapat diakses dimanapun dan kapanpun. - iRAN (iLearning Raharja Ask & News)
Definisi singkat:
Raharja Ask and News adalah media aplikasi yang dirancang untuk memberikan layanan informasi, kejadian, pengetahuan atau peristiwa umum, maupun khusus di Perguruan Tinggi Raharja. News biasanya berkaitan dengan pekerjaan wartawan,dan wartawan adalah orang yang bekerja memburu, meliput, kemudian menuliskan berita (News). Raharja News yang merupakan bagian dari kumpulan aplikasi iRaharja. - iDuHelp!
Definisi singkat:
adalah pelayanan yang disediakan oleh Perguruan Tinggi Raharja untuk melayani kebutuhan dan memberikan kepuasan kepada Pribadi Raharja yang meliputi, menjawab pertanyaan-pertanyaan atau memberikan informasi, dan penanganan keluhan-keluhan yang berhubungan dengan TPi ataupun kegiatan kampus yang sesuai dengan ruang lingkup. - Widuri (Wiki iDu Raharja iLearning)
Definisi singkat:
adalah media sharing dan kolaborasi yang disediakan oleh Perguruan Tinggi Raharja yang bisa digunakan oleh seluruh Pribadi Raharja. Widuri bisa digunakan untuk membuat laporan penelitian, CV, dan keperluan lainnya yang nantinya bisa menjadi sarana kolaborasi. - Rooster (Role Online System Ticketing Raharja)
Definisi singkat:
merupakan sebuah sistem pelayanan informasi dengan menggunakan tiket online yang akan diberikan kepada pihak yang terkait, agar dapat memberikan informasi yang cepat, tepar dan akurat. ROOSTER ini telah digunakan pada perguruan Tinggi Raharja yang bertujuan untuk menunjang sistem pelayanan chat online dan offline yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, salah satu contohnya adalah pelayanan iDuHelp! yang sedang berjalan saat ini. - iMe (iLearning Media)
Definisi singkat:
adalah ada official portal blogging yang dipersembahkan untuk Pribadi Raharja dan setiap Pribadi Raharja akan mendapatkan subdomain sebagai media dokumentasi segala bentuk aktifitas tridarma. - Magics (Multimedia Audio Gallery iLearning Community and Services)
Definisi singkat:
magics adalah media penyimpanan gambar, podcast dan video untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Setiap Pribadi Raharja berhak mendapatkan account magics yang bisa mereka gunakan sebagai tempat penyimpanan. - iSur (iLearning Survey)
Definisi singkat:
adalah sistem survey berbasis web yang digunakan untuk Pribadi Raharja melakukan survey kegiatan penelitian dan kegiatan akademik lainnya secara online.
Pengertian iMe
Dikutip dari site iMe Roadmap[16],iMe adalah official portal blogging yang dipersembahkan untuk Pribadi Raharja dan setiap Pribadi Raharja akan mendapatkan subdomain sebagai media dokumentasi segala bentuk aktifitas tridarma.
Konsep Dasar Media Pembelajaran Interaktif
1. Definisi Media Pembelajaran Interaktif
Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Menurut wikipedia media pembelajaran interkatif adalah sebuah metoda pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Media pembelajaran interaktif merupakan media penyampaian pesan antara tenaga pendidik kepada peserta didik yang memungkinkan komunikasi antara manusia dan teknologi melalui sistem dan infrastruktur berupa program aplikasi serta pemanfaatan media elektronik sebagai bagian dari metode edukasinya.
Manfaat dari media pembelajaran interaktif menurut wikipedia, adalah :
- Penyampaian materi pembelajaran yang dapat diseragamkan
- Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
- Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
- Efisiensi dalam waktu dan tenaga
- Meningkatkan kualitas hasil belajar peserta didik
- Media pembelajaran interaktif
- Media dapat menumbuhkan sikap positif peserta didik terhadap materi dan proses belajar.
- Mengubah peran tenaga pendidik ke arah yang lebih positif dan produktif.
Dengan bantuan media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar tenaga pendidik dapat dihindari dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara peserta didik dimanapun berada.
Media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi, sehingga membantu tenaga pendidik untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak membosankan.
Dengan media akan terjadinya komukasi dua arah secara aktif
Dengan media tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin. Tenaga pendidik tidak harus menjelaskan materi ajaran secara berulang-ulang, sebab dengan sekali sajian menggunakan media, peserta didik akan lebih mudah memahami pelajaran.
Media pembelajaran dapat membantu peserta didik menyerap materi belajar lebih mandalam dan utuh.
Proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Media pembelajaran dapat dirangsang sedemikian rupa sehingga peserta didik dapat melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan kapanpun tanpa tergantung seorang guru.
Media dapat membantu peserta didik agar lebih percaya diri terhadap kemampuan akademik dan potensi bakat yang dimiliki.
Tenaga pendidik menjadi tenaga yang kompeten karena mampu memanfaatkan teknologi yang tepat guna.
2. Keuntungan Media Pembelajaran Interaktif
Media memiliki peranan penting dalam mengarahkan proses pembelajaran dan hasil yang diinginkan dalam pembelajaran. Menurut Munir (2008), kelebihan dari media pembelajaran secara interaktif, antara lain :
- Dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam terhadap materi pembelajaran yang sedang dibahas, karena dapat menjelaskan konsep yang sulit atau rumit menjadi mudah atau lebih sederhana.
- Dapat menjelaskan materi pembelajaran atau objek yang abstrak (tidak nyata, tidak dapat dilihat langsung) menjadi konkrit (nyata dapat dilihat, dirasakan atau diraba), seperti menjelaskan peredaran darah dan organ-organ tubuh manusia pada mata pelajaran Sains.
- Membantu pengajar menyajikan materi pembelajaran menjadi lebih mudah dan cepat, sehingga peserta didikpun mudah dipahami, lama diingat dan mudah diungkapkan kembali.
- Menarik dan membangkitkan perhatian, minat, motivasi, aktifitas, dan kreatifitas belajar peserta didik, serta dapat menghibur peserta didik.
- Memancing partisipasi peserta didik dalam proses pembelajaran dan memberikan kesan yang mendalam dalam pikiran peserta didik.
- Materi pembelajaran yang sudah dipelajari dapat diulang kembali (playback). Misalnya menggunakan rekamana video, compact disk (cakram padat), tape recorderatau televisi.
- Dapat membentuk persamaan pendapat dan persepsi yang benar terahadap suatu objek, namun dalam bentuk nyata menggunakan media pembelajaran.
- Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, sehingga peserta didik dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungan tempat belajarnya, sehingga memberikan pengalaman nyata dan langsung. Misalnya, peserta didik mempelajari tentang jenis-jenis tumbuhan. Mereka langsung melihat, memegang, atau merasakan tumbuhantersebut.
- Membentuk sikap peserta didik (aspek afektif), meningkatkan keterampilan (psikomotor).
- Peserta didik belajar sesuai dengan karakteristiknya, kebutuhan, minat, dan bakatnya, baik secara individual, kelompok, atau klasikal.
- Menghemat waktu, tenaga, dan biaya.
Pengertian Black Box Tasting
Konsep Dasar Analisa SWOT
1. Pengertian SWOT
Menurut Fredy Rangkuti, “Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada hubungan atau interaksi antara unsur-unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan, terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman”.
Menurut Witarto, Analisis SWOT merupakan alat kerangka kerja berdasarkan Value Based Management dan Strategi Formulasi dengan mengenali Strengths, Weakness, Opportunities and Threats untuk suatu perusahaan.
Menurut Sun Tzu (SunTzu:1992) dalam Rangkuti, bahwa “apabila kkta telah mengenal kekuatan dankelemahan diri sendiri, dan mengetahui kekuatan dan kelemahan lawan, sudah dapat dipastikan bahwa kita akan dapat memenangkan pertempuran”.
Dari beberapa pengertian SWOT, maka dapat disimpulkan bahwa Analisa SWOT adalah suatu metoda penyusunan strategi perusahaan atau organisasi yang bersifat satu unit bisnis tunggal. Ruang lingkup bisnis tunggal tersebut dapat berupa domestic maupun multinasional. SWOT ini sendiri merupakan singkatan dari Strength (S), Weakness (W), Opportunities (O), dan Treats (T) yang artinya kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman atau kendala, dimana yang secara sistematis dapat membantu dalam mengidentifikasi faktor- faktor (O dan T) dan faktor didalam perusahaan (S dan W).
2. Elemen SWOT
Strengths dan Weakness merupakan internal value dari factor pembentuk atau perusak harta, kecakapan atau sumber daya (resources) dari perusahaan, jika dibandingkan dengan pesaing (competitors). Nilai- nilai ini bisa diukur melalui penilaian internal atau berdasarkan penilaian dari eksternal.
Konsep Dasar Analisa CSF
1. Pengertian CSF (Critical Success Factor)
Menurut Rockart dan Bullen [1981] MIT dalam Witarto (2004:110) , CSF merupakan sejumlah variable yang mempengaruhi aktivitas yang sekarang atau yang akan datang, dalam mencapai target pekerjaannya. Metode CSF membantu pendefinisian variabel. Dengan demikian, manajer akan meningkatkan pemahamannya tentang situasi diruang kendalinya.
2.Faktor Penentu CSF
- Strategi usaha (Strategy)
Strategi merupakan pola dari misi, tujuan, kebijakan, dan rencana pemanfaatan sember daya penting yang dinyatakan dalam suatu cara untuk mendefinisikan usaha perusahaan. Pernyataan lengkap tentang strategi akan mendefinisikan jalur produksi, pasar, segmen pasar dari produk yang dibuat, jaringan bagi pasar yang membutuhkan produk tersebut, pendanaan operasional, target keuntungan, skala organisasi,serta citra yang akan diproyeksikan pada karyawan, pemasok, dan konsumen.
- Tujuan (Objectives)
Tujuan adalah pernyataan umum tentang arah yang akan dicapai oleh sistem organisasi, tanpa menyatakan target spesifik.
- Sasaran (Goals)
Sasaran merupakan target yang spesifik, yang menjelaskan maksud untuk meraihnya sampai batas waktu tertentu. Sasaran merupakan terjemahan operasional dari satu atau beberapa tujuan.
- Ukuran (Measures)
Ukuran merupakan standar spesifik yang mengkalibrasi (menetapkan, mengkoreksi) kinerja dari setiap CSF, sasaran atau tujuan. Ukuran bisa lunak, subyektif (tergantung pendapat orang), atau kualitatif. Ukuran juga bisa berkonotasi keras, obyektif (nyata) atau kuantitatif (terukur).
Konsep Dasar Analisa Value Chain
1. Pengertian Value Chain
Analisis rantai nilai (value chain) dikemukakan oleh Michael Porter pada tahun 1984. Menurut Porter, setiap perusahaan adalah kumpulan kegiatan yang dilakukan untuk produksi, pemasaran, pegiriman dan dukungan terhadap produk. Keseluruhan kegiatan ini dapat direperentasikan dengan menggunakan value chain. Porter juga menjelaskan bahwa teknologi informasi adalah salah satu pendukung utama dari value chain (Pan dan Hsu, 1995).
Analisis Value Chain untuk memetakan seluruh proses kerja yang terjadi dalam organisasi menjadi dua kategori aktivitas, yaitu aktivitas utama dan aktivitas pendukung. Mengacu pada dokumen organisasi yang menyebutkan tugas dan fungsi setiap unit kerja berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap proses kerja yang terjadi di masing-masing unit kerja. Diagram value chain dapat terlihat seperti gambar dibawah ini :
Secara umum, sesuatu dikatakan online adalah bila ia terkoneksi/terhubung dalam suatu jaringan ataupun sistem yang lebih besar.
Beberapa arti kata lainnya yang lebih spesifik adalah sebagai berikut:
- Dalam percakapan umum, jaringan/network yang lebih besar dalam konteks ini biasanya lebih mengarah pada internet, sehingga ‘online' menjelaskan status bahwa ia dapat diakses melalui internet.
- Secara lebih spesifik dalam sebuah sistem yang terkait pada ukuran dalam satu aktifitas tertentu, sebuah elemen dari sistem tersebut dikatakan online jika elemen tersebut beroperasional. Sebagai contoh, Sebuah instalasi pembangkit listrik dikatakan online jika ia dapat menyediakan listrik pada jaringan elektrik.
- Dalam telekomunikasi, istilah online memiliki arti lain yang lebih spesifik.
Suatu alat diasosiasikan dalam sebuah sistem yang lebih besar dikatakan online bila berada dalam kontrol langsung dari sistem tersebut. Dalam arti jika ia tersedia saat akan digunakan oleh sistem (on-demand), tanpa membutuhkan intervensi manusia, namun tidak dapat beroperasi secara mandiri di luar sistem tersebut.
Konsep Dasar Elisitasi
Konsep Dasar Literature Review
1. Definisi Literature Review
Menurut Hasibuan [17], Literatur review berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literatur review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang sudah diuraikan dalam sebelumnya pada perumusan masalah. Literatur review berisi ulasan, rangkuman, dan pemikiran penulis tentang beberapa sumber pustaka (dapat berupa artikel, buku, slide, informasi dari internet, dan lain-lain) tentang topik yang dibahas, dan biasanya ditempatkan pada bab awal. Hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti lain dapat juga dimasukkan sebagai pembanding dari hasil penelitian yang akan dicobakan disini. Semua pernyataan dan/atau hasil penelitian yang bukan berasal dari penulis harus disebutkan sumbernya, dan tatacara mengacu sumber pustaka mengikuti kaidah yang ditetapkan. Suatu literatur review yang baik haruslah bersifat relevan, mutakhir (tiga tahun terakhir), dan memadai.
Fokus utama suatu tinjauan pustaka atau literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama. [18]
Metode Literature Review ini dilakukan untuk menunjang metode observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.
2. Kajian Literature Review
Dalam melakukan kajian literature review ini, langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai berikut :[18]
Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.
Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.
Literature Review (Studi Pustaka)
Dalam upaya perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitian yang sama dibidang ini. Beberapa literature review tersebut adalah sebagai berikut :
- Penelitian yang dilakukan Colin Beard, Jhon P.Wilson, Richrad McCarter[19] dari Sheffiled Halla University dengan judul “Towards a Theory iLearning: Expential iLearning” menjelaskan bahwa untuk mengembangkan iLearning dalam studi kasus ini adalah dengan menggunakan model yang dikembangkan dari teori belajar pengalaman praktis sebagai dasar untuk desain sebuah induksi CD-Room untuk mahasiswa. Sebuah model pengalaman informasi urutan dan pengembangan naskah film, yang kemudian dievaluasi melalui penggunaan quizioner, wawancara, dan menulis reflektif dengan mahasiswa pascasarjana. Experential learning erat melibatkan orang, sedangkan iLearning adalah interaksi media elektronik yang dimediasi.
- Penelitian yang dilakukan oleh Ida Bagus Nyoman Sudira, I Wayan Redhana, dan Luh Samiasih[20] dari Universitas Pendidikan Ganesha yang berjudul “Pengaruh Pembelajaran Interaktif Laju Reaksi Berbantuan Komputer Terhadap Hasil Belajar Siswa“ menjelaskan bahwa hasil belajar siswa pada pembelajaran interaktif laju reaksi lebih tinggi (rerata skor 81,1) daripada hasil belajar siswa tanpa dukungan program interaktif laju reaksi berbantuan komputer (rerata skor 70,9) dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05) karena program pembelajaran interak-tif laju reaksi mampu menyajikan aspek mikros-kopis, makroskopis, dan simbolik serta menyaji-kan dukungan simulasi aspek statik dan dinamik dari partikel materi. Visualisasi dinamik partikel materi yang tidak kasat mata membantu siswa mengkonstruksi pengetahuannya dengan tepat sehingga menanggulangi bahkan mencegah terjadinya miskonsepsi siswa. siswa memberikan tanggapan positif terhadap pembelajaran dengan dukungan program pembelajaran interaktif laju reaksi berbantuan komputer.
- Penelitian yang dilakukan oleh Rano Kurniawan, Henderi, dan Fitria Nursetianingsih[21] pada tahun 2012 di Perguruan Tinggi Raharja yang berjudul “Penggunaan Ipad Mendukung Pembelajaran Pada Mahasiswa iLearning“ menjelaskan bahwa untuk mendukung keefektifan metode pembelajaran iLearning diperlukan adanya sarana pendukung sebagai standarisasi. Didalam iPad terdapat aplikasi yang menudkung kegiatan iLearning. Dengan adanya ipad, hal ini dapat memudahkan pembelajaran iLearning serta dapat menciptakan intergritas yang baik untuk metode pembelajaran. Melalui satu sentuhan mahasiswa dapat menjelajah berbagai hal, sehingga tercipta jiwa iLearningdan ilmu pengetahuan yang dapat diserap secara efektif dan efisien sehingga mahasiswa memiliki kemampuan lebih dan selalu up to date dengan perkembangan ilmu pengetahuan maupun teknologi yang baru.
- Penelitian yang dilakukan oleh Untung Rahardja, Ary Budi Warsito, dan Dini Nurul Suvianti[22] pada tahun 2012 di Perguruan Tinggi Raharja yang berjudul “Penerapan Aplikasi iDINI Sebagai Media Penyimpanan Materi Perkuliahan iLearning Pada Perguruan Tinggi“ menjelaskan bahwa perlu adanya perubahan metode pembelajaran yang dapat menciptakan suasana kelas serta membuat mahasiswa lebih bersemangat. Maka diperlukannya proses yang cepat dan efisien dalam mengakses seluruh data yang banyak terutama dalam media penyimpanan. Integrated Download iBooks in iPad disingkat menjadi iDINI, merupakan media pendukung pembelajaran iLearning yang berupa sebuah aplikasi. Penggunaan aplikasi ini sebagai media penyimpanan bahan ajar materi perkuliahan yang dapat meningkatkan aktivitas mahasiswa dalam pembelajaran iLearning.
- Penelitian yang dilakukan oleh Dewi Immaniar Desrianti, Untung Rahardja, dan Reni Mulyani[23] pada tahun 2012 di Perguruan Tinggi Raharja yang berjudul “Audio Visual As One Of The Teaching Resources On iLearning“ menjelaskan bahwa perkembangan teknologi yang terus meningkat dengan cepat mendorong sistem pendidikan mengikuti laju perkembangan teknologi. Pendidikan dengan cara penyampaian yang baik dan menarik dengan memanfaatkan teknologi sebagai media penunjang komunikasi dapat mendukung kualitas pembelajaran yang bermutu. Oleh karena itu dibutuhkan sistem dan cara pengajaran yang modern dan menarik dari segi penyampaian dan komunikasi. Dengan menggunakan iLearning dan memanfaatkan media audio visual sebagai konten pendukung dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menarik. Pembelajaran ini lebih cepat ditangkap serta durasi tampung informasi lebih lama diingat karena melibatkan dua sensor indra sekaligus yaitu audio dan visual, hal ini pun berhubungan dengan fungsi kerja otak manusia.
- Penelitian yang dilakukan oleh Maimunah, Lusyani Suryana, dan Nina Larasati[24] pada tahun 2012 di Perguruan Tinggi Raharja yang berjudul “Media Company Profile Sebagai Sarana Penunjang Informasi Dan Promosi“ menjelaskan bahwa perkembangan dalam dunia teknologi informasi dan media promosi berkembang dengan pesat, hal ini ditandai dengan banyaknya kebutuhan masyarakat akan informasi tersebut. Promosi merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan. Perancangan media promosi untuk menunjang penjualan dibidang pemasdaran alat EBT (Electronic Billing Telephone) harus ada media pendukung dan ciri yang melambangkan identitas. Merancang media Company Profile yang mempunyai nilai daya tarik, meningkatkan image perusahaan dan sekaligus dapat menunjang program promosi adalah dengan merancang media promosi yang mampu menampilkan citra atau image perusahaan, memiliki aspek tampilan citra maupun unsur visual yang terstruktur. Menciptakan sebuah media informasi dan promosi yang sesuai dengan citra atau image perusahaan adalah dengan memberikan sentuhan dari ciri khas perusahaan tersebut, misalnya identitas warna perusahaan, logo perusahaan, motto perusahaan dan lain sebagainya.
- Penelitian yang dilakukan oleh Muhamad Yusup, Sri Rahayu, dan Desi Ermita[25] pada tahun 2012 di Perguruan Tinggi Raharja yang berjudul “Desain Forum Diskusi Mahasiswa Sebagai Media Pembelajaran iLearning Pada Perguruan Tinggi“ menjelaskan bahwa proses belajar mengajar adalah inti aktivitas dalam pendidikan. Proses ini merupakan interaksi yang terjadi antara dosen dan mahasiswa serta dipengaruhi oleh hubungan yang ada dalam proses tersebut. Seiring dengan pesatnya perkembangan di dunia telekomunikasi yang ditandai dengan era digitalisasi, khususnya di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Perguruan Tinggi Raharja yang menerapkan konsep IT dalam proses belajar mengajar jelas memerlukan sarana dan prasarana TIK yang up to date untuk menunjang kegiatan serta peningkatan kualitas proses belajar mengajar. Salah satu sarana untuk menunjang proses belajare mengajar yaitu dengan konsep iLearning. Ilearning memanfaatkan teknologi internet sebagai sarana penyajian dan distribusi informasi. Disamping itu konsep pembelajaran iLearning sangat mendukung proses belajar mengajar karena perkembangannya membuat mahasiswa tidak malu dan ragu untuk mengungkapkan pertanyaan atau komentar yang mereka miliki karena tidak adanya tekanan psikologis yaitu tidak bertatap muka langsung dengan dosen. Namun agar forum diskusi onlini ini dapat diterapkan sebagai media pembelajaran iLearning hendaknya dilakukan proses penerapan konsep pembelajaran iLearning dengan desain pembelajaran yang benar, sehingga memungkinkan terjadinya proses belajar.
BAB III
Gambaran Umum Instansi
Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja
Dengan semakin banyaknya perguruan–perguruan tinggi yang berkembang di daerah Tangerang, khususnya di bidang ilmu komputer, semakin erat pula persaingan yang terjadi di dalamnya. Namun, banyak perguruan tinggi yang masih belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memperoleh data secara komputerisasi di setiap bidang.
Dalam dunia komputer segala sesuatunya serba canggih serta otomatis dan perkembangannya pun sangat cepat, banyak instansi yang menggunakan kecanggihan komputer seperti instansi pemerintah maupun swasta serta dunia perkantoran bahkan dunia pendidikan sudah menerapkannya, tetapi perkembangan komputer selalu berubah setiap saat. Oleh karena itu, Perguruan Tinggi Raharja dengan pendiriannya mempunyai misi untuk ikut membantu program pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan Bangsa Indonesia serta meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dalam menghadapi era globalisasi.
Telah menjadi tekad para pendiri perguruan tinggi ini untuk membantu pemerintah dan masyarakat Tangerang dalam Perguruan Tinggi Raharja yang diselenggarakan oleh Yayasan Nirwana Nusantara dan merupakan pendidikan yang terbaik dalam bidang ilmu komputer.
Gambar 3.1 Perguruan Tinggi Raharja
Perguruan Tinggi Raharja bermula dari sebuah lembaga kursus komputer yang bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Komputer) Raharja yang terletak di Jl. Gatot Subroto Km.2 Harmoni Mas Cimone, Tangerang.
LPPK Raharja diresmikan pada tanggal 3 Januari 1994 oleh Bapak Walikota Tangerang Drs.H.Zakaria Machmud, Raharja telah terdaftar pada Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan Nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga inilah yang mempelopori penggunaan Operating System Windows dan aplikasinya di wilayah Tangerang dan sekitarnya, hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerjasama yang dilakukan oleh lembaga ini dengan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang.
Karena semakin pesatnya perkembangan dan pertumbuhan akan komputerisasi dan meningkatnya peminat masyarakat Tangerang maka pada tanggal 24 Maret 1999 LPPK Raharja berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika yang diresmikan melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 56/D/O/1999 yang diserahkan langsung dari Bapak Prof. Dr. Udju D. Rusdi selaku Koordinator KOPERTIS wilayah IV Jawa Barat kepada Ketua Yayasan Nirwana Nusantara Ibu Kasarina Sudjono, dengan menyelenggarakan Jurusan Manajemen Informatika (MI) jenjang D3.
Pada tanggal 2 Februari 2000 AMIK Raharja Informatika menjadi satu-satunya Perguruan Tinggi yang menjalankan studi formal untuk program Diploma I (D1) dengan memberikan gelar Ahli Pratama dan Program Diploma II (D2) dengan memberikan gelar Ahli Muda dan Diploma III (D3) dengan memberikan gelar Ahli Madya (A.Md) kepada lulusannya sesuai dengan Surat Keputusan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta Wilayah IV Jawa Barat dengan Nomor 3024/004/KL/1999.
Kemudian pada tanggal 7 September 2000 sesuai dengan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 354/Dikti/Kep/2000, menambah 2 program yakni D3 Teknik Informatika dan D3 Komputerisasi Akuntansi.
Kini AMIK Raharja Informatika mempunyai 3 (tiga) program studi Diploma III dengan jurusan Manajemen Informatika (MI), Teknik Informatika (TI) dan Komputerisasi Akuntansi (KA) yang masing-masing jurusan memberikan gelar Ahli Madya (A.Md), Ahli Muda (AM), dan Ahli Pratama (AP) kepada lulusannya.
Pada tanggal 20 Oktober 2000 dalam usahanya untuk meningkatkan mutu dan kualitas daripada lulusan, AMIK Raharja Informatika meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja. Dengan surat keputusan Nomor 42/01/YNN/PR/II/2000, ketua Yayasan Nirwana Nusantara mengajukan permohonan pendirian STMIK Raharja kepada Mendiknas KOPERTIS Wilayah IV Jawa Barat dengan 3 (tiga) program studi yaitu Jurusan Sistem Informasi (SI), Teknik Informatika (TI), dan Sistem Komputer (SK). Hal tersebut telah mendapat tanggapan dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dengan surat keputusan Nomor 5706/D/T/2000. Dan dengan melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 74/D/O/2001, STMIK Raharja menjadi Perguruan Tinggi Komputer yang memiliki program studi terlengkap di Provinsi Banten. Tidak hanya sampai disini, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas lulusan Raharja sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, bahwa dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas Raharja.
Pada saat ini, Perguruan Tinggi Raharja pun telah meningkatkan mutu dan kualitasnya melalui Sertifikat Akreditasi, diantaranya yaitu sebagai berikut :
- Pada tanggal 5 April 2002 AMIK Raharja Informatika mendapatkan status Akreditasi “B” untuk Jurusan Manajemen Informatika (MI) berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT) Nomor:003/BAN-PT/AK-1/DPL/IV/2002.
- Pada tanggal 4 Mei 2006 Perguruan Tinggi Raharja mendapatkan predikat terakreditasi yaitu Strata 1 Program Studi Teknik Informatika No.SK.001/BAN-PT/Ak-X/S1/V/2006 dengan nilai “335″ mendapatkan peringkat “B”.
- Pada tanggal 11 Mei 2006 Perguruan Tinggi Raharja mendapatkan predikat terakreditasi yaitu Strata 1 Program Studi Sistem Informasi No.SK.002/BAN-PT/Ak-X/S1/V/2006 dengan nilai “314″ mendapatkan peringkat “B”.
- Pada tanggal 3 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi No.SK.006/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/VII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika mendapat peringkat “B” dengan nilai “320”.
- Pada tanggal 25 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi No.SK.019/BAN-PT/Ak-X/S1/VIII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Sistem Komputer di STMIK Raharja mendapat peringkat “B” dengan nilai “352”.
- Pada tanggal 29 Desember 2007 sesuai Surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan No.SK.017/BAN-PT/Ak-VII/Dpl-III/XII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma Tiga Teknik Informatika di AMIK Raharja Informatika mendapat peringkat “B” dengan nilai “358”.
- Pada tanggal 18 Januari 2008 Program Studi Diploma Tiga, yaitu Komputerisasi Akuntansi No.SK.019/BAN-PT/Ak-VII/Dpl-III/I/2008 dengan nilai “381″ mendapatkan peringkat “A”. Kini seluruh Program Studi yang ada pada AMIK Raharja Informatika dan STMIK Raharja statusnya telah terakreditasi.
- Pada tahun 2009 Perguruan Tinggi Raharja berhasil dalam Verifikasi dan Tersertifikasi ISO 9001:2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja) dari Lloyd Register Quality Assurance (LRQA-UKAS).
- Pada tanggal 08 Juli 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 010/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi "B".
- Pada tanggal 23 September 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 025/BAN-PT/Ak-XIV/S1/IX/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi "B".
Tabel 3.1 Jurusan/Program Studi STMIK Raharja
Tabel 3.2 Jurusan/Program Studi AMIK Raharja Informatika
Visi Perguruan Tinggi Raharja
- Menjadi Perguruan Tinggi swasta yang secara berkesinambungan meningkatkan kualitas pendidikan.
- Memberikan pelayanan dalam menciptakan sumber daya manusia yang tangguh.
- Memiliki daya saing yang tinggi dalam era globalisasi terutama yang terkait dan ditunjang oleh berbagai bentuk penerapan dibidang teknologi informasi dan komputer.
- Menjadikan Pribadi Raharja sebagai SDM (sumber daya manusia) terampil dan ahli, mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis
- Menghasilkan tenaga intelektual dan professional.
- Mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih luas.
Misi Perguruan Tinggi Raharja
- Menyelenggarakan program-program studi yang menunjang pengembangan dan penerapan Teknologi Informasi dalam berbagai bidang ilmu.
- Menyediakan sarana dan lingkungan yang kondusif bagi pelaksanaan kegiatan belajar - mengajar yang efektif dan efisien, sehingga terbentuk lulusan-lulusan yang bermoral, terampil, dan kreatif.
- Menjaga keterkaitan dan relevansi seluruh kegiatan akademis dengan kebutuhan pembangunan sosial-ekonomi dan industri Indonesia, serta mengantisipasi semakin maraknya globalisasi kehidupan masyarakat.
- Melangsungkan kerjasama dengan berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar negeri, sehingga Ilmu dan Teknologi yang diberikan selalu mutakhir serta dapat diterapkan secara berhasil-guna dan tepat-guna.
Tujuan Perguruan Tinggi Raharja
- Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan dapat menerapkan, mengembangkan serta memperluas informatika dan komputer secara profesional.
- Menghasilkan lulusan yang mampu mengadakan penelitian dalam bidang informatika dan komputer, yang hasilnya dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di lapangan.
- Menghasilkan lulusan yang mampu mengabdikan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang informatika dan komputer secara profesional kepada masyarakat.
Arti Nama Raharja
“Raharja“ memiliki arti “kesejahteraan”. Nama ini terinspirasikan dari motto kota Tangerang “Setya Karya Kerta Raharja” dan motto kabupaten Tangerang “Bhakti Karya Adhi Kerta Raharja”. Keinginan dan niat para pendiri untuk membantu pemerintah ikut serta dalam membangun masyarakat yang sejahtera melalui penguasaan dibidang teknologi informasi dan komputer. Sehingga diberi nama Perguruan Tinggi Raharja. Perguruan Tinggi Raharja sendiri memiliki motto “Get The Better Future By Computer Science” (meraih sukses yang gemilang dengan ilmu komputer).
Arti Green Campus
Green Campus berarti "kampus hijau". Memiliki makna yang luas “Green” atau dengan sebutan “Green Leaves”. Generasi muda Indonesia adalah bibit-bibit unggul yang masih hijau, dan green campus berpotensi melahirkan generasi pribadi yang matang dan berguna bagi bangsa dan negara.
“Green” dalam konteks “Green Power” berarti kekuatan financial. Green Campus sebagai kampus yang dapat memberikan power untuk menopang seluruh aktivitas perkuliahan bertujuan menciptakan Pribadi Raharja yang dapat mandiri secara financial (financially independent).
Arti Pribadi Raharja
Pribadi Raharja mencerminkan wawasan almamater Perguruan Tinggi Raharja yang berkeyakinan bahwa perguruan tinggi harus benar-benar merupakan lembaga ilmiah dan civitas akademika kampus harus benar-benar merupakan masyarakat ilmiah. Perguruan tinggi sebagai almamater (ibu asuh) merupakan suatu kesatuan yang bulat.
Pribadi Raharja mencakup 4 (empat) unsur Civitas Akademika, yakni Dosen, Staff/Karyawan Adminstratif, mahasiswa serta alumni. Keempaat unsur ini sudah sepatutnya berbakti dan melalui almamater mengabdi kepada msayarakat, bangsa dan negara dengan jalan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Strukutur Organisasi
Wewenang dan Tanggung Jawab
Seperti halnya dengan sebuah perusahaan, Perguruan Tinggi Raharja dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai wewenang serta tanggung jawab dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.
Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu sebagai berikut :
- Ketua
Wewenang:
a. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.
b. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.
c. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.
d. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.
Tanggung jawab:
a. Memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga pendidikan, mahasiswa, tenaga administrasi dan administrasi IK Raharja hubungannya dengan lingkungan.
- Pembantu Ketua I (Bidang Akademik)
Wewenang:
a. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.
b. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.
c. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
d. Mengadakan afiliasi.
e. Membina dan mengembangkan kelembagaan.
Tanggung jawab :
a. Membantu Ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
- Asisten Direktur Akademik
Wewenang :
a. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.
b. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staf binaannya.
c. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan, pemberhentian staf binaannya.
d. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
e. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
f. Memberikan sangsi kepada staf binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
g. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.
Tanggung Jawab :
a. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS (Jadwal Rencana Studi)yang efektif dan efisien.
b. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar.
c. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pelayanan Akademik yang berkesinambungan.
d. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.
- Asisten Direktur Operasional
Wewenang:
a. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar.
b. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor.
c. Mengusulkan kepada Direktur tentang kepangkatan, pemberhentian staf binaannya.
d. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
e. Memberikan sanksi kepada staf binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
Tanggung Jawab:
a. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.
b. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan pada bidangnya.
c. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.
d. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.
- Kepala Jurusan
Wewenang :
a. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang perubahan matakuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan Kurikulum Jurusan.
b. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.
c. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan, pengangkatan dosen baru, pemberhentian dosen.
d. Memberikan kebijakan administratif akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, pembukaan semester pendek.
e. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.
f. Memberikan sanksi akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.
Tanggung Jawab :
a. Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan Bahan Ajar.
b. Bertanggung jawab atas monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen.
c. Bertanggung jawab atas terlaksananya penelitian dan pelaksanaan seminar.
d. Bertanggung jawab atas pembinaan mahasiswa dan dosen binaannya.
e. Bertanggung jawab atas prestasi Akademik mahasiswa.
f. Bertanggung jawab atas peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannnya.
Tata Laksana Sistem Yang Berjalan
Prosedur Sistem Yang Berjalan
Prosedur pendaftaran training pengajar pada sistem yang berjalan saat ini terdiri dari 5 (lima) alur, yakni sebagai berikut :
-
Rekomendasi dari Kepala Jurusan untuk melakukan pendaftaran training.
-
Melakukan pengisian formulir pendaftaran training secara manual.
-
Formulir pendaftaran yang telah diisi lengkap oleh calon participant training diserahkan kepada pengurus training.
-
Pengurus training melakukan verifikasi data calon paticipant training.
- Setelah selesai melakukan verifikasi, kemudian pengurus merekap daftar calon participant yang lolos menjadi participant training.
Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan
Analisa Sistem Yang Berjalan
Metode Analisa Sistem
Penjelasan lebih rinci mengenai sistem yang sedang berjalan saat ini terdapat pada Unified Modelling Language (UML).
Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran
Konfigurasi Sistem Yang Berjalan
Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)
Dalam membuat analisa program untuk penulisan laporan Skripsi, penulis menggunakan komputer dengan spesifiasi perangkat keras (hardware) sebagai berikut:
a. Processor : Intel(R) Core(TM) i3-2330M
b. Monitor : 14.0” HD LED
c. RAM : 2.00 GB DDR3 Memory
d. Hardisk : 640 GB HDD
Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)
Di dalam membuat analisa program untuk penulisan laporan Skripsi, penulis menggunakan komputer dengan spesifiasi perangkat lunak (software) sebagai berikut:
a. Microsoft Windows 7
b. Mozilla Firefox
c. Google Chrome
d. Visual Paradigm
e. AAA Logo 2008
Hak Akses
Hak akses sistem ini diberikan kepada petugas yang berwenang
Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah
Permasalahan Yang Dihadapi
Alternatif Pemecahan Masalah
User Requirement
Elisitasi Tahap I
Elisitasi tahap I berisi rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak menajemen terkait melalui proses wawancara.
Functional | |
No | Analisa Kebutuhan |
Saya ingin sistem : | |
1 |
Menampilkan halaman login |
2 |
Terdapat logo |
3 |
Memiliki menu Dashboard |
4 |
Memiliki menu Posts |
5 |
Memiliki menu Media |
6 |
Memiliki menu Links |
7 |
Memiliki menu Pages |
8 |
Memiliki menu Comments |
9 |
Memiliki menu Contact |
10 |
Memiliki menu Table Press |
11 |
Memiliki menu Appearance |
12 |
Memiliki menu Users |
13 |
Memiliki menu Tools |
14 |
Memiliki menu Settings |
15 |
Menampilkan halaman Home |
16 |
Menampilkan halaman Registration |
17 |
Menampilkan halaman Gallery |
18 |
Menampilkan halaman Participants |
19 |
Menampilkan halaman Agenda |
20 |
Menampilkan halaman Assignments |
21 |
Menampilkan halaman Testimoni |
22 |
Menampilkan halaman iDu |
23 |
Terdapat static page |
24 |
Menampilkan halaman Video |
25 |
Menampilkan halaman Contact Us |
26 |
Menampilkan halaman About Us |
27 |
Menampilkan halaman Sejarah |
28 |
Menampilkan halaman Instruktur |
29 |
Memiliki background |
30 |
Memiliki header |
31 |
Terdapat kolom Search |
32 |
Dapat reply comments |
33 |
Memiliki menu Polls |
34 |
Terdapat widget Facebook |
35 |
Terdapat widget Twitter |
36 |
Terdapat widget Google+ |
37 |
Terdapat widget Calendar |
38 |
Terdapat widget Recent Posts |
39 |
Terdapat widget Recent Comments |
40 |
Terdapat widget Categories |
41 |
Terdapat widget Tag Cloud |
42 |
Terdapat widget Visitor |
43 |
Terdapat widget Archives |
44 |
Terdapat widget Meta |
45 |
Terdapat widget RSS |
46 |
Terdapat widget Time |
47 |
Terdapat widget Music |
48 |
Terdapat widget Animation |
49 |
Menampilkan Friend List |
50 |
Menampilkan halaman Widuri |
51 |
Menampilkan halaman iDuHelp! |
52 |
Menampilkan halaman iRAN |
53 |
Menampilkan halaman Magics |
54 |
Menampilkan halaman iRME |
55 |
Menampilkan halaman iSur |
56 |
Menampilkan halaman Rooster |
57 |
Menampilkan halaman Goint+ |
58 |
Menampilkan halaman SIS+ |
59 |
Menampilkan halaman Absensi |
60 |
Menampilkan halaman raharja.ac.id |
Non Functional | |
No | Saya ingin sistem : |
1 | Dapat diakses menggunakan web browser |
2 | Tampilan User Friendly |
3 | Terdapat lebih dari 1000 Site iMe |
4 | Menampilkan Favicon |
4 | Terdapat artikel turorial iMe di iRAN |
5 | Terdapat tipe-tipe iMe |
Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I
Elisitasi Tahap II
Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut ini adalah penjelasan mengenai MDI :
- M pada MDI artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru
- D pada MDI artinya Desirable Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, maka membuat sistem tersebut lebih sempurna.
- I pada MDI artinya Inessential. Maksudnya adalah requirement tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
Functional | M | D | I | |
No. | Analisa Kebutuhan | |||
Saya ingin sistem : | ||||
1 | Menampilkan halaman login | √ | ||
2 | Terdapat logo | √ | ||
3 | Memiliki menu Dashboard | √ | ||
4 | Memiliki menu Posts | √ | ||
5 | Memiliki menu Media | √ | ||
6 | Memiliki menu Links | √ | ||
7 | Memiliki menu Pages | √ | ||
8 | Memiliki menu Comments | √ | ||
9 | Memiliki menu Contact | √ | ||
10 | Memiliki menu Table Press | √ | ||
11 | Memiliki menu Appearance | √ | ||
12 | Memiliki menu Users | √ | ||
13 | Memiliki menu Tools | √ | ||
14 | Memiliki menu Settings | √ | ||
15 | Menampilkan halaman Home | √ | ||
16 | Menampilkan halaman Registration | √ | ||
17 | Menampilkan halaman Gallery | √ | ||
18 | Menampilkan halaman Participants | √ | ||
19 | Menampilkan halaman Agenda | √ | ||
20 | Menampilkan halaman Assignments | √ | ||
21 | Menampilkan halaman Testimoni | √ | ||
22 | Menampilkan halaman iDu | √ | ||
23 | Terdapat static page | √ | ||
24 | Menampilkan halaman Video | √ | ||
25 | Menampilkan halaman Contact Us | √ | ||
26 | Menampilkan halaman About Us | √ | ||
27 | Menampilkan halaman Sejarah | √ | ||
28 | Menampilkan halaman Instruktur | √ | ||
29 | Memiliki background | √ | ||
30 | Memiliki header | √ | ||
31 | Terdapat kolom Search | √ | ||
32 | Dapat reply comments | |||
33 | Memiliki menu Polls | √ | ||
34 | Terdapat widget Facebook | √ | ||
35 | Terdapat widget Twitter | √ | ||
36 | Terdapat widget Google+ | √ | ||
37 | Terdapat widget Calendar | √ | ||
38 | Terdapat widget Recent Posts | √ | ||
39 | Terdapat widget Recent Comments | √ | ||
40 | Terdapat widget Categories | √ | ||
41 | Terdapat widget Tag Cloud | √ | ||
42 | Terdapat widget Visitor | √ | ||
43 | Terdapat widget Archives | √ | ||
44 | Terdapat widget Meta | √ | ||
45 | Terdapat widget RSS | √ | ||
46 | Terdapat widget Time | √ | ||
47 | Terdapat widget Music | √ | ||
48 | Terdapat widget Animation | √ | ||
49 | Menampilkan Friend List | √ | ||
50 | Menampilkan halaman Widuri | √ | ||
51 | Menampilkan halaman iDuHelp! | √ | ||
52 | Menampilkan halaman iRAN | √ | ||
53 | Menampilkan halaman Magics | √ | ||
54 | Menampilkan halaman iRME | √ | ||
55 | Menampilkan halaman iSur | √ | ||
56 | Menampilkan halaman Rooster | √ | ||
57 | Menampilkan halaman Goint+ | √ | ||
58 | Menampilkan halaman SIS+ | √ | ||
59 | Menampilkan halaman Absensi | √ | ||
60 | Menampilkan halaman raharja.ac.id | √ | ||
Non Functional | ||||
No. | Saya ingin sistem : | |||
1 | Dapat diakses menggunakan web browser | √ | ||
2 | Tampilan User Friendly | √ | ||
3 | Terdapat lebih dari 1000 Site iMe | √ | ||
4 | Menampilkan Favicon |
| √ | |
5 | Terdapat artikel turorial iMe di iRAN | √ | ||
6 | Terdapat tipe-tipe iMe | √ |
Tabel 3.4 Elisitasi tahap II
Elisitasi Tahap III
Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE. Berikut ini adalah penjelasan mengenai TOE :
- T artinya Technical. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan ?
- O artinya Operational. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?
- E artinya Economy. Maksudnya adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem ?
Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain :
- H (High) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
- M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.
- L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.
Functional | T | O | E | |||||||
No. | Analisa Kebutuhan | |||||||||
Saya ingin sistem : | L | M | H | L | M | H | L | M | H | |
1 | Menampilkan halaman login | |||||||||
2 | Terdapat logo | |||||||||
3 | Memiliki menu Dashboard | |||||||||
4 | Memiliki menu Posts | |||||||||
5 | Memiliki menu Media | |||||||||
6 | Memiliki menu Links | |||||||||
7 | Memiliki menu Pages | |||||||||
8 | Memiliki menu Comments | |||||||||
9 | Memiliki menu Contact | |||||||||
10 | Memiliki menu Table Press | |||||||||
11 | Memiliki menu Appearance | |||||||||
12 | Memiliki menu Users | |||||||||
13 | Memiliki menu Tools | |||||||||
14 | Memiliki menu Settings | |||||||||
15 | Menampilkan halaman Home | |||||||||
16 | Menampilkan halaman Registration | |||||||||
17 | Menampilkan halaman Gallery | |||||||||
18 | Menampilkan halaman Participants | |||||||||
19 | Menampilkan halaman Agenda | |||||||||
20 | Menampilkan halaman Assignments | |||||||||
21 | Menampilkan halaman Testimoni | |||||||||
22 | Menampilkan halaman iDu | |||||||||
23 | Terdapat static page | |||||||||
24 | Menampilkan halaman Video | |||||||||
25 |
Menampilkan halaman Contact Us | |||||||||
26 |
Menampilkan halaman About Us | |||||||||
27 |
Menampilkan halaman Sejarah | |||||||||
28 |
Menampilkan halaman Instruktur | |||||||||
29 |
Memiliki background | |||||||||
30 |
Memiliki header | |||||||||
31 |
Terdapat kolom Search | |||||||||
32 |
Dapat reply comments | |||||||||
33 |
Memiliki menu Polls | |||||||||
34 |
Terdapat widget Calendar | |||||||||
35 |
Terdapat widget Recent Posts | |||||||||
36 |
Terdapat widget Recent Comments | |||||||||
37 |
Terdapat widget Categories | |||||||||
38 |
Terdapat widget Visitor | |||||||||
39 |
Terdapat widget Time | |||||||||
Non Functional | ||||||||||
No. | Saya ingin sistem : | |||||||||
1 | Dapat diakses menggunakan web browser | |||||||||
2 | Tampilan User Friendly | |||||||||
3 | Terdapat lebih dari 1000 Site iMe | |||||||||
4 | Menampilkan Favicon | |||||||||
5 | Terdapat artikel turorial iMe di iRAN | |||||||||
6 | Terdapat tipe-tipe iMe |
Tabel 3.5 Elisitasi tahap III
Final Draft Elisitasi
Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk mengimplementasikan sistem informasi training pengajar berbasis site iMe pada Perguruan Tinggi Raharja. Berdasarkan Elisitasi Tahap III di atas, dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam mengimplementasikan sistem informasi training pengajar berbasis site iMe pada Perguruan Tinggi Raharja.
Functional | |
No. | Analisa Kebutuhan |
Saya ingin sistem : | |
1 | Terdapat |
2 | Terdapat |
3 | Terdapat |
4 | Terdapat |
5 | Terdapat |
6 |
Memiliki |
7 | Memiliki |
8 | Memiliki |
9 | Terdapat |
10 | Terdapat |
11 | Terdapat |
12 | Terdapat |
13 | Terdapat |
14 | Terdapat |
15 | Terdapat |
Non Functional | |
No. | Saya ingin sistem : |
1 | Dapat diakses menggunakan web browser |
2 | Tampilan User Friendly |
3 | Terdapat lebih dari 1000 Site iMe |
4 | Menampilkan Favicon |
5 | Terdapat artikel turorial iMe di iRAN |
6 | Terdapat tipe-tipe iMe |
Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi
Final Elisitasi Yang Diusulkan
Functional Analisa Kebutuhan
1. Menampilkan halaman login
Deskripsi sebelumnya:
2. Menampilkan logo
Deskripsi sebelumnya:
3. Menampilkan menu Dashboard
Deskripsi sebelumnya:
4. Menampilkan menu Posts
Deskripsi sebelumnya:
5. Menampilkan menu Media
Deskripsi sebelumnya:
6. Menampilkan menu Links
Deskripsi sebelumnya:
7. Menampilkan menu Pages
Deskripsi sebelumnya:
8. Menampilkan menu Comments
Deskripsi sebelumnya:
9. Menampilkan menu Contact
Deskripsi sebelumnya:
10. Menampilkan menu Table Press
Deskripsi sebelumnya:
11. Menampilkan menu Appearance
Deskripsi sebelumnya:
12. Menampilkan menu Users
Deskripsi sebelumnya:
13. Menampilkan menu Tools
Deskripsi sebelumnya:
14. Menampilkan menu Settings
Deskripsi sebelumnya:
15. Menampilkan halaman Home
Deskripsi sebelumnya:
16. Menampilkan halaman Registration
Deskripsi sebelumnya:
17. Menampilkan halaman Gallery
Deskripsi sebelumnya:
18. Menampilkan halaman Participant
Deskripsi sebelumnya:
19. Menampilkan Assignments
Deskripsi sebelumnya:
20. Menampilkan halaman Testimoni
Deskripsi sebelumnya:
21. Menampilkan halaman iDu
Deskripsi sebelumnya:
22. Terdapat Static Page
Deskripsi sebelumnya:
23. Menampilkan halaman Contact Us
Deskripsi sebelumnya:
24. Menampilkan halaman About Us
Deskripsi sebelumnya:
25. Menampilkan halaman Sejarah
Deskripsi sebelumnya:
26. Menampilkan halaman Instruktur
Deskripsi sebelumnya:
27. Memiliki Background
Deskripsi sebelumnya:
28. Memiliki Header
Deskripsi sebelumnya:
29. Terdapat kolom Search
Deskripsi sebelumnya:
Non Functional Analisa Kebutuhan
1. Dapat diakses menggunakan web browser
2. Tampilan User Friendly
3. Terdapat lebih dari 1000 Site iMe
4. Menampilkan Favicon
6. Terdapat tipe-tipe iMe
BAB IV
Final Elisitasi Yang Diusulkan
Functional Analisa Kebutuhan
1. Menampilkan halaman login
2. Menampilkan logo
3. Menampilkan menu Dashboard
4. Menampilkan menu Posts
5. Menampilkan menu Media
6. Menampilkan menu Links
7. Menampilkan menu Pages
8. Menampilkan menu Comments
9. Menampilkan menu Contact
10. Menampilkan menu Table Press
11. Menampilkan menu Appearance
12. Menampilkan menu Users
13. Menampilkan menu Tools
14. Menampilkan menu Settings
15. Menampilkan halaman Home
16. Menampilkan halaman Registration
17. Menampilkan halaman Gallery
18. Menampilkan halaman Participant
19. Menampilkan Assignments
20. Menampilkan halaman Testimoni
21. Menampilkan halaman iDu
22. Terdapat Static Page
23. Menampilkan halaman Contact Us
24. Menampilkan halaman About Us
25. Menampilkan halaman Sejarah
26. Menampilkan halaman Instruktur
27. Memiliki Background
28. Memiliki Header
29. Terdapat kolom Search
Non Functional Analisa Kebutuhan
1. Dapat diakses menggunakan web browser
2. Tampilan User Friendly
3. Terdapat lebih dari 1000 Site iMe
4. Menampilkan Favicon
6. Terdapat tipe-tipe iMe
Rancangan Sistem Yang Diusulkan
Prosedur Sistem Yang Diusulkan
Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan
Use Case Diagram menggambarkan kebutuhan sistem dari sudut pandang User dan memfokuskan pada proses komputerisasi. Sebuah Use Case dapat menggambarkan hubungan antara Use Case dengan Actor. Secara umum Use Case adalah pola perilaku sistem dan ukuran transaksi yang berhubungan yang dilakukan oleh satu Actor.
Berdasarkan gambar Use Case Diagram di atas terdapat :
a. 1 System, mencakup Sistem Informasi training pengajar pada Perguruan Tinggi Raharja.
b. 2 Actor, yang melakukan kegiatan, yaitu Calon Participant Training dan Instruktur Training
c. 5 Use Case, yang merupakan kegiatan yang dilakukan oleh actor.
Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan
Activity Diagram ini untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.
Berdasarkan gambar Activity Diagram di atas terdapat :
a. 1 Initial Node, merupakan awal dari kegiatan yang dilakukan.
b. 5 Action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
c. 1 Activity Final Node, merupakan akhir dari kegiatan yang dilakukan.
Squence Diagram Sistem Yang Diusulkan
Sequence Diagram ini menggambarkan pergerakan sebuah objek dan pesan yang terjadi di dalam sistem penyampaian informasi.
Berdasarkan gambar Sequence Diagram di atas terdapat :
a. 2 Actor, yang melakukan kegiatan, yaitu Calon Participant Training dan Instruktur Training
b. 2 Lifeline, merupakan antarmuka yang saling berinteraksi.
c. 5 Messagge, yang merupakan komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.
Perbedaan Prosedur Antara Sistem Yang Berjalan dan Sistem Yang Diusulkan
Rancangan Basis Data
Normalisasi
Class Diagram
Diagram Kelas (class diagram) sangat membantu dalam visualisasi kelas dari suatu sistem. Hal ini di sebabkan karena class adalah deskripsi kelompok objek-objek dengan atribut (property) dan relasi yang sama. Disamping itu class diagram bisa memberikan pandangan global atas sebuah sistem. Hal tersebut tercermin dari class-class yang ada dan relasinya satu dengan yang lain. Berikut ini adalah Class Diagram sistem informasi training pengajar pada Perguruan Tinggi Raharja.
Spesifikasi Basis Data
1. Nama File : wp_posts
Media : Hardisk
Isi : id + post_author + post_status + comment_status + ping_status + post_password + post_name + post_parent + menu_order + post_type + comment_count
Primary Key : id
Panjang Record : 311
Flowchart Sistem Yang Diusulkan
Rancangan Prototipe
Tampilan Layar
Konfigurasi Sistem Yang Berjalan
Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)
Dalam membuat analisa program untuk penulisan laporan Skripsi, penulis menggunakan komputer dengan spesifiasi perangkat keras (hardware) sebagai berikut:
a. Processor : Intel(R) Core(TM) i3-2330M
b. Monitor : 14.0” HD LED
c. RAM : 2.00 GB DDR3 Memory
d. Hardisk : 640 GB HDD
Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)
Di dalam membuat analisa program untuk penulisan laporan Skripsi, penulis menggunakan komputer dengan spesifiasi perangkat lunak (software) sebagai berikut:
a. Microsoft Windows 7
b. Mozilla Firefox
c. Google Chrome
d. Visual Paradigm
e. AAA Logo 2008
Hak Akses
Hak akses sistem ini diberikan kepada petugas yang berwenang
Testing
Evaluasi
Implementasi
Schedule
Penerapan
Estimasi Biaya
BAB V
Kesimpulan
Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah
Kesimpulan Terhadapa Tujuan dan Manfaat Penelitian
Kesimpulan Terhadap Metode Penelitian
Saran
Kesan
DAFTAR PUSTAKA
- ↑ Rahardja, Untung. 2011. iLearning an Effective Learning Method for Higher Education.
- ↑ Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2009. Sistem Informasi Teknologi. Andi Offset : Yogyakarta.
- ↑ 3,0 3,1 Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Graha Ilmu : Yogyakarta.
- ↑ Moekijati. 2011. Sistem Informasi. Prasojo.
- ↑ 5,0 5,1 5,2 5,3 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Andi Offset : Yogyakarta.
- ↑ Kadir, Abdul. 2009. Membuat Aplikasi Web dengan PHP dan Database MySQL. Andi Offset : Yogyakarta.
- ↑ Hidayat, Deddy. 2010. Definisi Sistem. Jurnal Cyber Raharja : Tangerang.
- ↑ 8,0 8,1 8,2 Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2010. Sistem Informasi Teknologi. Andi Offset : Yogyakarta.
- ↑ Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2010. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Edisi III, Andi Offset : Yogyakarta.
- ↑ 10,0 10,1 10,2 M. Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Pustaka Belajar : Yogyakarta.
- ↑ Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Bumi Aksara : Jakarta.
- ↑ Nugroho, Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan Java. Andi Offset : Yogyakarta.
- ↑ 13,0 13,1 Widodo, Prabowo Pudjo dan Herlawati. 2011. Menggunakan UML. Informatika. Bandung.
- ↑ Darma, Jarot S, dan Shenia Ananda. 2001. Buku Pintar Menguasai Internet. Jakarta: Mediaki.
- ↑ Sibero, F.X Alexander. 2011. Kitab Suci Web Programming. Jakarta: MediaKom.
- ↑ 16,0 16,1 IT Roadmap. 2013. Ten Pillar IT. (Tanggal Akses 20 November 2013) [1]
- ↑ Hasibuan, Zainal A. 2007. Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu Komputer Dan Teknologi Informasi: Konsep, Teknik, Dan Aplikasi. Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia.
- ↑ 18,0 18,1 Suryo Guritno, Sudaryono, dan Untung Rahardja. 2011. Teory and Application of IT Research: Metodelogi Penelitian Teknologi Informasi.Yogyakarta: CV ANDI OFFSET
- ↑ Colin Beard, Jhon P.Wilson, Richrad McCarter. Towards a Theory iLearning: Expential iLearning. Sheffiled Halla University.
- ↑ Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2010. Sistem Informasi Teknologi. Universitas Pendidikan Ganesha.
- ↑ Rano Kurniawan, Henderi, dan Fitria Nursetianingsih. 2012. Penggunaan iPad Mendukung Pembelajaran Pada Mahasiswa iLearning. CCIT Journal, Perguruan Tinggi Raharja : Tangerang.
- ↑ Untung Rahardja, Ary Budi Warsito, dan Dini Nurul Suvianti. 2012. Penerapan Aplikasi iDINI Sebagai Media Penyimpanan Materi Perkuliahan iLearning Pada Perguruan Tinggi. CCIT Journal, Perguruan Tinggi Raharja : Tangerang.
- ↑ Dewi Immaniar Desrianti, Untung Rahardja, dan Reni Mulyani. 2012. Audio Visual As One Of The Teaching Resources On iLearning. CCIT Journal, Perguruan Tinggi Raharja : Tangerang.
- ↑ Maimunah, Lusyani Suryana, dan Nina Larasati. 2012. Media Company Profile Sebagai Sarana Penunjang Informasi Dan Promosi. CCIT Journal, Perguruan Tinggi Raharja : Tangerang.
- ↑ Muhamad Yusup, Sri Rahayu, dan Desi Ermita. 2012. Desain Forum Diskusi Mahasiswa Sebagai Media Pembelajaran iLearning Pada Perguruan Tinggi. CCIT Journal, Perguruan Tinggi Raharja : Tangerang.
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A
Lampiran B
Contributors
Admin, Ahmad Zaenudin, Irwan.nurdin, Sutiono, Yoga widhiarto, Yuni hadiyani elvioleta