1622395222: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Definisi Sistem Informasi)
(Komponen Sistem Informasi)
Baris 869: Baris 869:
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
<p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in">Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:202) <ref name="[8]">Rusdiana, A., & Irfan, M .2014. Sistem Informasi Manajemen.Bandung: Pustaka Setia.</ref> Sistem informasi terdiri atas komponen-komponen yang saling berinteraksi satu dengan yang lain dan membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran. Komponen itu terdiri dari : </p>
+
<p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in">Jeperson Hutahaean (2014:13) <ref name="[8]">Rusdiana, A., & Irfan, M .2014. Sistem Informasi Manajemen.Bandung: Pustaka Setia.</ref> ], menjelaskan bahwa sistem informasi terdiri dari beberapa komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (Building Block) yaitu : </p>
 
<ol>
 
<ol>
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Komponen <i>Input</i> <p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2;text-indent: 0.0in"><i>Input</i> mewakili data yang masuk dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar. </p></li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Blok Masukan (Input Block) <p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2;text-indent: 0.0in"><i>Input</i> Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar. </p></li>
  
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Komponen Model<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2;text-indent: 0.0in">Komponen ini terdiri atas kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan <i>output</i> yang diinginkan.</p></li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Blok Model (Model Block)<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2;text-indent: 0.0in">Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang sudah diinginkan.</p></li>
  
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Komponen <i>Output</i><p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2;text-indent: 0.0in">Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.</p></li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Blok Keluaran (Output Block)<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2;text-indent: 0.0in">Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.</p></li>
  
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Komponen Teknologi<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2;text-indent: 0.0in">Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, serta membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.</p></li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Blok Teknologi (Block Technology) <p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2;text-indent: 0.0in">Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian diri secara keseluruhan. Teknologi ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).</p></li>
  
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Komponen <i>Hardware</i> <p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2;text-indent: 0.0in">Hardware berperan penting sebagai media penyimpanan vital bagi sistem informasi. Fungsinya sebagai tempat untuk menampung sumber data dan informasi untuk memperlancar serta mempermudah kerja dari sistem informasi. </p></li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Blok Basis Data (Database Block) <p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2;text-indent: 0.0in">Basis Data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya.</p></li>
  
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Komponen Software<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2;text-indent: 0.0in">Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah, menghitung, dan memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan informasi.</p></li>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Blok kendali (Control Block) <p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2;text-indent: 0.0in">Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidakefisiensian, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.</p></li>
  
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Komponen Basis Data<p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2;text-indent: 0.0in">Basis data (<i>database</i>) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Organisasi berbasis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya.</p></li>
 
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Komponen <i>Control</i><p style="font-family: 'times new roman'text-align: justify;line-height: 2;text-indent: 0.0in">Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah. Apabila terlanjur terjadi kesalahan, dapat cepat diatasi.</p></li>
 
 
</ol>
 
</ol>
  

Revisi per 26 Agustus 2019 16.22


PERANCANGAN SISTEM MONITORING

PERSEDIAAN BARANG BERBASIS WEB

PADA PT HILON INDONESIA


TUGAS AKHIR



Disusun Oleh :

NIM : 1622395222
NAMA : Lamiyatutsaniyah Wulandari


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI KOMPUTERISASI AKUNTANSI

KONSENTRASI KEUANGAN

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2018/2019




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM MONITORING

PERSEDIAAN BARANG BERBASIS WEB

PADA PT HILON INDONESIA


Disusun Oleh:

NIM : 1622395222
Nama : Lamiyatutsaniyah Wulandari


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Komputerisasi Akuntansi

Konsentrasi Keuangan


Disahkan Oleh :

Tangerang, 16 Juli 2019

Rektor         Ketua Program Studi
Universitas Raharja         Program Studi Komputerisasi Akuntansi
           
           
           
           
(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si)         (Dedeh Supriyanti, S.Kom., M.T.I.)
NIP : 000603         NIP :020001




UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM MONITORING

PERSEDIAAN BARANG BERBASIS WEB

PADA PT HILON INDONESIA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1622395222
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Komputerisasi Akuntansi

Konsentrasi Keuangan



Disetujui Oleh :

Tangerang, 16 Juli 2019

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
( Abdul_Hayat,M.T.I)
   
(Padeli,M.Kom)
NID : 07133
   
NID : 03002




UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM MONITORING

PERSEDIAN BARANG BERBASIS WEB

PADA PT HILON INDONESIA


Disusun Oleh :


NIM
: 1622395222
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Komputerisasi Akuntansi

Konsentrasi Keuangan


Tahun Akademik 2018/2019

Disetujui Penguji :

Tangerang, Oktober 2019

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :




UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN TUGAS AKHIR


PERANCANGAN SISTEM MONITORING

PERSEDIAAN BARANG BERBASIS WEB

PADA PT HILON INDONESIA


Disusun Oleh :

NIM : 1622395222
Nama : Lamiyatutsaniyah Wulandari
Fakultas : Sains dan Teknologi
Program Pendidikan : Diploma Tiga
Program Studi : Komputerisasi Akuntansi
Konsentrasi : Keuangan


Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Tugas Akhir yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Diploma baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 16 Juli 2019
Lamiyatutsaniyah Wulandari
NIM. 1622395222


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

Persediaan barang meupakan salah satu peranan penting bagi proses produksi perusahaan. Untuk itu penggunaan komputer sangat membantu pekerjaan dalam pengolahan data, dengan pesatnya perkembangan teknologi saat ini, seakan mendorong kita untuk memperbaiki segala bidang dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Sedangkan sistem pengelolaan data yang dilakukan oleh PT HILON INDONESIA masih dilakukan secara manual, yang masih semi komputerisasi dalam mengolah data-data persediaan di gudang, masih belum efektif dan efisien. Permasalahan yang sering terjadi dalam input data lebih dari satu kali untuk barang sejenis dan penginputan data persediaan stock sehingga menimbulkan kesalahan dalam pelaporan. Pendekatan yang dilakukan dalam laporan ini, dengan menggunakan metode PIECES terhadap PT HILON INDONESIA dalam mengamati,melihat dan mengetahui bagaimana cara prosedur proses sistem manajemen persediaan barang dan wawancara kepada pihak yang terkait.Maka dari itu penulis mengambil judul yang berhubungan dengan “PERANCANGAN SISTEM MONITORING PERSEDIAAN BARANG BERBASIS WEB PADA PT HILON INDONESIA” yang bertujuan untuk mempermudah dalam penginputan dan persediaan stock barang. Sehingga hasil yang dicapai dari penulisan Tugas Akhir ini yaitu terbentuknya suatu prosedur sistem menggunakan UML (Unified Modeling Language), yang di implementasikan dalam bahasa pemrograman PHP dengan Notepad++ dan pembuatan database pada MYSQL.


Kata kunci : Persediaan Barang, Monitoring, PIECES, UML (Unified Modeling Language).




ABSTRACT

Inventory of goods is an important role for the company's production process. For this reason, the use of computers greatly helps work in data processing, with the rapid development of technology today, as if to encourage us to improve all fields by utilizing existing technology. While the data management system carried out by PT Hilon Indonesia is still done manually, which is still semi-computerized in processing inventory data in warehouses, still not effective and efficient. Problems that often occur in data input more than once for similar items and inputting stock inventory data so as to cause errors in reporting. The approach taken in this report, using the PIECES method for PT HILON INDONESIA in observing, seeing and knowing how to process inventory management system procedures and interviews with the parties concerned. Then from that the author took the title relating to "PERANCANGAN SISTEM MONITORING PERSEDIAAN BERBASIS WEB PADA PT HILON INDONESIA "which aims to facilitate the input and inventory of goods. So the results achieved from the writing of this Final Project are the formation of a system procedure using UML (Unified Modeling Language), which is implemented in the PHP programming language with Notepad ++ and database creation in MYSQL.


Keywords : inventory, Monitoring, PIECES, UML (Unified Modeling Language).





KATA PENGANTAR


Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “Perancangan Sistem Monitoring Persediaan Barang Berbasis Web Pada PT Hilon Indonesia” dengan baik serta menyelesaikannya dengan tepat waktu.

Tujuan dari pembuatan Laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Pendidikan Diploma 3(D3) Program Studi Komputerisasi Akuntansi Konsentrasi Keuangan Pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik dan tepat waktu. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom. selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja
  3. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja dan selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis untuk kelancaran penyusunan Tugas Akhir ini
  4. Ibu Dedeh Supriyanti, S.Kom., M.T.I selaku Ketua Program Studi Komputerisasi Akuntansi
  5. Ir.Abdul Hayat, M.T.I selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis untuk kelancaran penyusunan Tugas Akhir ini
  6. Bapak A.Ade Ilhamudin selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitin tugas akhir ini
  7. Ibu Upi selaku admin gudang yang telah membantu melancarkan proses penelitian ini
  8. Seluruh Pimpinan dan Karyawan PT. Hilon Indonesia yang telah memberikan dukungan dan masukan yang berarti kepada penulis dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini.
  9. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi bagi penulis
  10. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Tugas Akhir ini apat terselesaikan dengan baik
  11. Kepada Someone Special yang telah meguatkan hati, memberikan doa serta memberikan support untuk penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini
  12. Teman - teman seperjuangan yang selalu ada dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga laporan Tugas Akhir ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, 16 Juli 2019
Lamiyatutsaniyah Wulandari
NIM. 1622395222

Daftar isi


DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Hilon Indoesia
  2. Gambar 2.2 Logo UML
  3. Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem yang Berjalan
  4. Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem yang sedang berjalan
  5. Gambar 3.4 Sequence Diagram cek stock Sistem yang sedang berjalan
  6. Gambar 3.5 Sequence Diagram penerimaan barang Sistem yang sedang berjalan
  7. Gambar 3.6 Sequence Diagram pengeluaran barang Sistem yang sedang berjalan
  8. Gambar 3.7 Use Case Diagram Sistem Monitoring Persediaan Barang Berbasis Web pada PT Hilon Indonesia
  9. Gambar 3.8 Activity Diagram yang diusulkan untuk Admin Gudang
  10. Gambar 3.9 Activity Diagram yang diusulkan untuk Customer
  11. Gambar 3.10 Activity Diagram yang diusulkan untuk Sales
  12. Gambar 3.11 Activity Diagram yang diusulkan untuk Pimpinan
  13. Gambar 3.12 Sequence Diagram yang diusulkan untuk login
  14. Gambar 3.13 Sequence Diagram yang diusulkan untuk form data barang
  15. Gambar 3.14 Sequence Diagram yang diusulkan untuk form barang masuk
  16. Gambar 3.15 Sequence Diagram yang diusulkan untuk barang keluar
  17. Gambar 3.16 Sequence Diagram yang diusulkan untuk jenis barang
  18. Gambar 3.17 Sequence Diagram yang diusulkan untuk model barang
  19. Gambar 3.18 Sequence Diagram yang diusulkan untuk form PO
  20. Gambar 3.19 Sequence Diagram yang diusulkan untuk form sales order
  21. Gambar 3.20 Sequence Diagram yang diusulkan untuk form laporan
  22. Gambar 3.21 Class diagram sistem yang diusulkan
  23. Gambar 3.22 Rancangan Tampilan Login
  24. Gambar 3.23 Rancangan Tampilan Dashboard
  25. Gambar 3.24 Rancangan Tampilan Menu Master
  26. Gambar 3.25 Rancangan Tampilan Menu Transaksi
  27. Gambar 3.26 Rancangan Tampilan Laporan
  28. Gambar 3.27 Halaman Login
  29. Gambar 3.28 Halaman Dashboard
  30. Gambar 3.29 Menu Master
  31. Gambar 3.30 Menu Transaksi
  32. Gambar 3.31 Laporan Stock
  33. Gambar 3.32 Laporan Barang Masuk
  34. Gambar 3.33 Laporan Barang Keluar
  35. Gambar 3.34 Laporan PO
  36. Gambar 3.35 Laporan Stock Opname
  37. Gambar 3.35 Profile
  38. Gambar 3.35 Changed Password

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1 Tabel Analisa PIECES
  2. Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I
  3. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II
  4. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III
  5. Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi
  6. Tabel 3.6 Tabel User
  7. Tabel 3.7 Tabel Form
  8. Tabel 3.8 Tabel Barang
  9. Tabel 3.9 Tabel Customer
  10. Tabel 3.10 Tabel Jenis Barang
  11. Tabel 3.11 Tabel Model Barang
  12. Tabel 3.12 Tabel Barang Masuk
  13. Tabel 3.13 Tabel Barang Masuk Detail
  14. Tabel 3.14 Tabel Barang Keluar
  15. Tabel 3.15 Tabel Barang Keluar Detail
  16. Tabel 3.16 Tabel PO
  17. Tabel 3.17 Tabel PO Detail
  18. Tabel 3.18 Tabel Stock Opname
  19. Tabel 3.19 Tabel Stock Opname Detail
  20. Tabel 3.20 Tabel Stock
  21. Tabel 3.21 Black Box Testing
  22. Tabel 3.21 Jadwal Kegiatan
  23. Tabel 3.21Estimasi Biaya

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM



BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Di era globalisasi ini kemajuan teknologi yang semakin pesat serta permintaan akan kebutuhan yang semakin meningkat maka sangat perlu dibuatkan sistem yang dapat membantu dalam pekerjaan dan juga dalam penyampaian informasi terutama dalam bidang komputerisasi. Dimana peranan komputer ini sangat diperlukan dalam berbagai aspek kehidupan, baik dalam dunia pendidikan maupun dalam dunia bisnis guna meningkatkan produktifitas kerja. Oleh karena itu, komputer merupakan hal yang tak bisa dihindari di zaman sekarang ini, terutama oleh perusahaan dan instansi. Hal ini terbukti sudah banyak perusahaan dan instansi yang menggunakan komputer untuk mendapatkan informasi yang lebih cepat dan akurat sehingga dapat memudahkan pekerjaan agar lebih efektif dan efisien sehingga tujuan yang ingin dicapai dapat terlaksana dengan baik, salah satunya PT.Hilon Indonesia.

Umumnya komputer berfungsi sebagai alat untuk menghitung yang kemudian berkembang menjadi sebuah alat untuk menyimpan data dan menghasilkan suatu informasi yang cukup efisien. Sistem komputerisasi merupakan alat pendukung yang sangat dibutuhkan dalam suatu pekerjaan sebuah instansi, karena diyakini dapat mempermudah proses pengolahan data dan mengurangi kesalahan dalam pengolahaan data.

Manajemen merupakan proses mengatur perusahaan dengan cara membuat perencanaan, mengorganisasikan, dan memberi perintah serta pengawasan. Manajemen sangat berperan dalam perusahaan, maju mundurnya perusahaan tergantung pada manajemen perusahaan yang ada. Dengan adanya manajemen yang baik maka kesuksesan dan kemajuan perusahaan akan lebih mudah dicapai namun jika manajemennya berantakan akan sangat sulit untuk perusahaan itu maju dan berkembang.

Pada suatu instansi kerja, peranan teknologi informasi dan manajemen merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan untuk menunjang kinerja suatu perusahaan. Dengan adanya teknologi informasi yang telah menggunakan sistem komputerisasi dapat meningkatkan pekerjaan sehingga hasil yang dicapai lebih efisisen dalam segi tenaga dan efektif dalam segi waktu. Dan manajemen juga sangat membantu dalam memberikan laporan oprasional sehingga dapat memberikan informasi untuk mengontrol oprasi tersebut dengan lebih baik.

Perusahaan yang di dalamnya terdapat bagian sistem persediaan barang yang berfungsi untuk melakukan proses penyimpanan data barang yang digunakan sebagai tolak ukur guna mengambil keputusan-keputusan yang akan diambil dalam proses transaksi yang berhubungan dengan data. Tekait dengan monitoring persediaan barang yang telah menggunakan sistem semi komputerisasi yaitu dengan menggunakan Microsoft Excel yang bertujuan agar data dapat mudah diakses. Namun penggunaan aplikasi tersebut dianggap belum berfungsi secara optimal. Hal ini yang menjadi kendala yaitu ketika semua informasi tersebut dibutuhkan, maka harus membuka semua tabel yang ada.Sehingga tidak efektif dan efisien, karena proses pencariannya memerlukan waktu yang lama.

Maka untuk mengoptimalkan proses sistem monitoring persediaan barang tersebut diperlukan suatu sistem yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut di atas yakni seperti proses pencarian cepat, kebutuhan informasi yang tepat dan cepat, serta dapat meminimalisir terjadinya kesalahan-kesalahan. Hal inilah yang melandasi penulis untuk mengambil judul “Perancangan Sistem Monitoring Persediaan Barang Berbasis Web Pada PT.Hilon Indonesia”.

Rumusan Masalah

  1. Bagaimana sistem monitoring persediaan barang yang sedang berjalan saat ini pada PT Hilon Indonesia ?

  2. Apakah sistem monitoring persediaan barang yang sedang berjalan saat ini pada PT Hilon Indonesia sudah efektif dan efisien?

  3. Apakah sistem monitoring persediaan barang yang sedang berjalan dapat memberikan informasi yang cepat, tepat, dan akurat pada PT Hilon Indonesia?

Ruang Lingkup

Dalam penulisan penelitian ini, penulis membahas tentang sistem persediaan barang yang terdapat pada PT Hilon Indonesia agar dapat mencapai tujuan, namun untuk mempermudah dalam penelitian, maka perlu suatu batasan masalah. Jadi ruang lingkup penelitian hanya membahas mengenai masalah gudang dan produksi, khususnya untuk jenis produk perlengkapan tidur.

Tujuan dan Manfaat

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini, sebagai berikut :

  1. Untuk mengetahui sistem monitoring persediaan barang yang sedang berjalan saat ini pada PT Hilon Indonesia.

  2. Menciptakan sistem monitoring persediaan barang yang efektif dan efisien pada PT Hilon Indonesia.

  3. Menciptakan sistem monitoring persediaan barang yang mampu memberikan informasi yang cepat, tepat, dan akurat pada PT Hilon Indonesia.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dan dihasilkan dari penulisan penelitian ini, adalah :

  1. Terciptanya sistem monitoring persediaann barang berbasis web pada PT Hilon Indonesia.

  2. Adanya sistem monitoring persediaan barang berbasis web pada PT Hilon Indonesia yang efektif dan efisien .

  3. Adanya sistem monitoring persediaan barang yang mampu memberikan informasi yang cepat, tepat, dan akurat pada PT Hilon Indonesia.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan 3 (tiga) pendekatan yaitu:

  1. Pengumpulan Data (Observasi Research)

    Dalam metode ini peneliti melakukan analisa terhadap masalah yang ada dengan cara mengamati sumber dan proses persediaan barang pada PT. Hilon Indonesia agar peneliti mendapatkan data yang dibutuhkan.

  2. Metode Wawancara (Interview Research)

    Untuk melengkapi hasil observasi, dilakukan metode wawancara atau tanyajawab untuk mendapatkan suatu data dan dilakukan juga tanyajawab secara lisan kepada stakeholder dengan pelaksana yang berhubungan langsung dengan sistem persediaan barang, bagaimana prosedur persediaan barang yang terjadi saat ini pada PT. Hilon Indonesia. Serta mencoba menafsirkan dan mengembangkan informasi yang berkaitan dengan masalah yang akan disusun guna medapat informasi yang lebih jelas untuk memperoleh data informasi yang diperlukan yaitu Ibu Upi selaku Admin Gudang di PT Hilon Indonesia.

  3. Metode Study Pustaka (Library Research)

    Selain melakukan observasi dan wawancara dilakukan juga pencarian data dengan cara studi pustaka. Dalam metode ini menggunakan sumber dari: buku-buku, jurnal dan penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan judul penelitian Tugas Akhir yang diambil. Sehingga didapatkan gambaran secara teoritis yang berguna untuk membantu penganalisaan dan perancangan maupun penulisan penelitian ini.

Metode Analisis

  1. Metode Analisis PIECES

    Pada metode analisa ini, metode yang digunakan yaitu analisa PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency dan Service) Sebagai upaya untuk memecahkan sebuah masalah (problem solving process) adalah dengan mengumpulkan semua permasalahan yang ada kemudian mengidentifikasi dan menganalisanya. Setelah itu menentukan ketidakleluasaan (constraint) dari permasalahan tersebut.

  2. Metode Analisis Perancangan Program

    Kelebihan metode PIECES yaitu adanya laporan setiap akhir sehingga memudahkan adanya pengawasan, mudah melakukan dokumentasi, dokumentasi secara formal sehingga memudahkan penelusuran kembali terhadap kebutuhan bisnis.

  3. Metode Analisis Perancangan Program

    Alasan mengapa penulis menggunakan metode PIECES pada penelitian Tugas Akhir ini, karena untuk memperbaiki laporan persediaan barang menjadi lebih baik, mengurangi kesalahan dalam mengolah data laporan persediaan barang jadi, untuk mengurangi pemborosan biaya dalam penggunaan kertas dan alat tulis, untuk memperbaiki keamanan sehingga orang lain tidak bisa membuka dan merubah data, dan untuk mengurangi keterlambatan memperoleh data-data laporan persediaan barang jadi yang diinginkan.

Metode Perancangan

  1. Perancangan Model

    Pada metode perancangan ini, metode yang digunakan yaitu Unified Modelling Language (UML), dimana diagram UML yang digunakan adalah Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram, untuk mengambarkan suatu rancangan sistem yang diusulkan. Pembuatan database dan pembuatan program yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan stakeholder yang terangkum pada elisitasi. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP serta database yang digunakan adalah MySQL.

Metode Testing

Pada metode pengujian ini, metode yang digunakan Black Box Testing untuk menunjukkan fungsi-fungsi yang ada didalam sebuah perangkat lunak. Sebagai contoh apakah pemasukan data diterima dengan benar dan keluaran data yang dihasilkan telah berjalan sebagaimana yang diharapkan.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dan memperjelas pembaca dalam memahami penelitian ini, maka penulis mengelompokan materi penulisan menjadi emapat bab yang saling berkaitan satu sama lainnya. Keempat bab tersebut adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang teori-teori yang diambil dari beberapa buku, berupa pengertian dan definisi dari beberapa ahli yang berkaitan dengan penyusunan laporan Tugas Akhir.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisi gambaran tentang sejarah singkat PT Hilon Indonesia, Visi dan Misi, Tujuan, Struktur Organisasi, Wewenang dan Tanggung Jawab, Tata Laksana Sistem yang Berjalan, Analisa Sistem yang Berjalan, Konfigurasi Sistem yang Berjalan, Alternatif Pemecahan Masalah, User Requirement, Rancangan Sistem yang Diusulkan, Rancangan Basis Data, Rancangan Prototype Balsamic Mockups 3, Rancangan Program, Konfigurasi Sistem yang Diusulkan, Black Box Testing, Implementasi, dan Estimasi Biaya.

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa sistem persediaan barang pada PT HILON INDONESIA berdasarkan data-data yang telah didapat.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Hutahean (2015:2)[1] "sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu.

Menurut Gang Liang, Wenbo He, Chun Xu. Rumor Identification in Microblogging Systems Based on Users' Behavior. In International Journal IEEE Trans On Computational Social System, Vol 2 (2015:65)[2] Berpendapat Bahwa, “A system is a network made up of users and their have relationship for information sharing.”(Sebuah sistem adalah jaringan yang terdiri dari pengguna dan mereka memiliki hubungan untuk berbagi informasi).

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kumpulan prosedur-prosedur suatu jaringan kerja yang menghasilkan informasi dan saling berhubungan satu sama lain serta dirancang untuk mencapai tujuan bersama.

Karakteristik Sistem

Menurut Jeperson Hutahaean (2015:3)[2]suatu sistem dikatakan baik jika mempunyai beberapa karakteristik sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari subsistem.

  2. Batasan sistem (Boundary)

    Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environments)

    Lingkungan luar sistem (environment) adalah diluar batas dari sistem yang memperngaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

  4. Penghubung sistem (interface)

    Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukkan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.

  5. Masukkan sistem (input)

    Masukan adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem, yang dapat berupa masukkan perawatan (Maintenance input), dan masukan signal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Contoh dalam sistem computer program adalah maintenance input sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  6. Keluaran sistem (output)

    Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh komputer menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

  7. Pengolah Sistem (Process)

    Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, sistem akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.

  8. Sasaran Sistem(Objectives)

    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

Klasifikasi Sistem

Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:42)[2]dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Manajemen, sistem dapat diklasifikasi dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut :

  1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik.

    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, dan sebagainya.

  2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia.

    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dan mesin disebut dan human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system. Sistem informasi akuntansi merupakan contoh man-machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tidak tertentu.

    Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tidak tertentu adalah sistem yang kondisi masadepannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

  4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system).

    Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system . Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dam terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem bersifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik.

Konsep Dasar Data Dan Informasi

Definisi Data

Menurut Jeperson Hutahaean dalam Gordon B. Davis (2015: 8) [3] Data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai kelompok lambang-lambang tidak acak menunjukkan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal dan sebagainya.

Definisi Informasi

Menurut Jeperson Hutahaean dalam Gordon B. Davis (2015: 9) [3] Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang.

Menurut Sri Mulyani (2016: 14) [3] “Informasi merupakan data yang sudah diolah yang ditujukkan untuk seseorang, organisasi ataupun siapa saja yang membutuhkan.”


Kualitas Informasi

Menurut Muslihudin, M. dalam Sutabri (2016: 10) [4] , mengemukakan bahwa kualitas dari suatu sistem tergantung dari tiga (3) hal, yaitu :

  1. Informasi harus Akurat(accurate)

    Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

  2. Tepat Waktu

    Informasi yang sampai pada si penerima tidak boleh terlambat, informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan.

  3. Relevan (relevance)

    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk setiap orang, satu dengan yang lainnya adalah berbeda.


Fungsi Informasi

Menurut Jogianto H.M (2010:10) [3] “Fungsi informasi adalah untuk menambah pengetahuan dan mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Fungsi informasi tidak mengarahkan pengambilan keputusan mengenai apa yang harus dilakukan tetapi untuk mengurangi keanekaragaman dan ketidakpastian yang menyebabkan diambilnya suatu keputusan yang baik.”


Nilai Informasi

Pernyataan yang dikemukakan oleh Tata dalam penelitian Sri Wahyuni (2017:31) [3] Nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai jika manfaat lebih efektif dibanding dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak didalam perusahaan. Lebih lanjut, sebagian informasi tidak persis ditafsir keuntungannya dengan sesuatu nilai uang, tetapi dapat ditafsir nilai efektifitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

  1. Mudah diperoleh

    Sifat ini menunjukkan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

  2. Luas dan Lengkap

    Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volume-nya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur karena itu sulit mengukurnya.

  3. Ketelitian

    Sifat ini menunjukkan minimnya kesalahan dan informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

  4. Kecocokan

    Sifat ini menunjukkan beberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.

  5. Ketepatan Waktu

    Menunjukkan tak ada keterlambatan jika ada seseorang yang ingin mendapatkan informasi. Masukkan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal ketepatan waktu dapat diukur, misalnya berapa banyak penjualan dapat ditambah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barang-barang inventaris.

  6. Kejelasan

    Sifat ini menjelaskan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Memberikan laporan tidak dapat memakan biaya yang besar. Beberapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut.

  7. Keluwesan

    Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambil keputusan. Sifat ini sulit di ukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

  8. Dapat dibuktikan

    Sifat ini dapat menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

  9. Tidak ada prasangka

    Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan.

  10. Dapat diukur

    Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang telah dihasilkan dari sistem informasi formal.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Padeli, P., Febriyanto, E., & Hartanto, H. (2018:2) [5] dalam jurnalnya berjudul INFORMATION OF MEDICINE’S INVENTORY SYSTEM AT PUSKESMAS TELUKNAGA Information system is a system within the organization that combines between the need of processing daily transactions that support managerial operational function and strategic activities of an organization that provides the required reports to certain external parties.

Menurut Hutahaean (2014:13),[2] “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial I, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan”.

Komponen Sistem Informasi

Jeperson Hutahaean (2014:13) [6] ], menjelaskan bahwa sistem informasi terdiri dari beberapa komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (Building Block) yaitu :

  1. Blok Masukan (Input Block)

    Input Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.

  2. Blok Model (Model Block)

    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang sudah diinginkan.

  3. Blok Keluaran (Output Block)

    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  4. Blok Teknologi (Block Technology)

    Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian diri secara keseluruhan. Teknologi ini terdiri dari tiga bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

  5. Blok Basis Data (Database Block)

    Basis Data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya.

  6. Blok kendali (Control Block)

    Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidakefisiensian, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.

Konsep Dasar Analisis Informasi

Definisi Analisis Informasi

MMenurut Jogiyanto, dalam Susilowati (2017:11) [7] “Analisis sistem adalah proses penguraian sistem informasi ke bagian komponennya, dengan tujuan untuk mengindentifikasi serta mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan juga perbaikannya. ”.

Menurut Rachmat Agusli dkk (2017:21) [8] mendefinisikan “Analisis sistem merupakan kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagaimana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru”.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa analisis sistem merupakan proses penguraian sistem yang sudah berjalan bertujuan untuk mengindentifikasi permasalahan dan memperbaikinya.

Tahap Analisis Sistem

Menurut Sugiyono (2015) [7] Tahapan analisis sistem termasuk kedalam tahapan yang penting, karna hasil pada tahapan ini, dapat mempengaruhi kinerja atau hasil dari tahap selanjutnya. langkah-langkah dasar dalam menganalisis sistem yaitu :

  1. Identify, mengindentifikasi masalah

  2. Understand, memahami alur sistem yang di analisa.

  3. Analyze, menganalisis sistem.

  4. Report, membuat laporan akhir dari hasil sistem yang di analisa.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Maimunah, dkk (2017) [9] “Perancangan Sistem adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini”.

Menurut Akik Hidayat dan Tria Sugiarto (2016:6) [10] “Perancangan sistem yaitu merancang sebuah sistem untuk memperbaiki kekurangan dan kelebihan sistem yang saat ini berjalan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem merupakan rancangan yang berfungsi untuk memperbaiki kekurangan dan kelebihan sistem yang sedang berjalan.

Tahap Analisis Sistem

Menurut Eka Iswandy dalam Jurnal TEKNOIF Vol.3 No.2 (2015:72) [11] pada umumnya tujuan melakukan suatu perancangan sistem informasi adalah :

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem informasi;

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli teknik lain yang terlibat.

  3. Untuk mendukung pengolahan pelaporan manajemen dan mendukung perusahaan.

Teori Khusus

Konsep Dasar Persediaan

Definisi Persediaan

Menurut Warren (2016) [12] “Persediaan (Inventory) adalah barang dagang yang dapatdisimpan untuk kemudian dijual dalam operasi bisnis perusahaan dan dapat digunakan dalam proses produksi atau dapat digunakan untuk tujuan tertentu”.

Menurut Heizer dan Render (2015:553) [13] “Persediaan adalah menetukan keseimbangan antara investasi persediaan dan pelayanan pelanggan. Tujuan persediaan tidak akan pernah mencapai strategi berbiaya rendah tanpa manajemen persediaan yang baik”.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persediaan merupakan barang yang menentukan kualitas pelayanan kemudian dijual dalam suatu perusahaan.

Fungsi Persediaan

Menurut Heizer, dan Render dalam Jurnal EMBA (2017:208) [13] Persediaan dapat melayani beberapa fungsi yang menambah fleksibilitas bagi operasi perusahaan. Keempat fungsi persediaan adalah sebagai berikut :

  1. Decouple” atau memisahkan beberapa tahapan dari proses produksi. Sebagai contoh, jika persediaan sebuah perusahaan berfluktuasi, persediaan tambahan mungkin diperlukan untuk melakukan decouple proses produksi dari pemasok.

  2. Melakukan “decouple” perusahaan dari fluktuasi permintaan dan menyediakan persediaan barang-barang yang akan memberikan pilihan bagi pelanggan. Persediaan seperti ini digunakan secara umum pada bisnis eceran.

  3. Mengambil keuntungan dari diskon kuantitas karena pembelian dalam jumlah besar dapat mengurangi biaya pengiriman barang.

  4. Melindungi terhadap inflasi dan kenaikan harga.

Metode Penilaian Persediaan

Menurut Baridwan (2015:158) [14] Adapun metode penilaian persediaan diuraikan sebagai berikut :

  1. Metode FIFO (First In Firs Out)

    Pada metode ini barang-barang yang pertama kali dibeli atau diproduksi akan dianggap sebagai yang pertama kali dijual atau dipakai. Barang-barang yang akan dijual atau dipakai diperhitungkan harga pokoknya berdasarkan harga pokok per satuan yang terjadi paling awal, dengan memperhatikan jumlah kuantitas barangnya. Sedangkan barang-barang yang masih dalam persediaan dinilai berdasarkan harga pokok per satuan yang terjadi paling akhir.

  2. Metode LIFO (Last In First Out)

    Metode ini kebalikan dari metode FIFO, yang mana harga pokok per satuan dari barang-barang yang terakhir dibeli atau diproduksi justru dibebankan kepada barang-barang yang pertama kali dijual atau dipakai. Maka hasil penjualan yang sekarang dipertemukan dengan harga pokok persatuan barang yang berlaku pada saat yang sama di dalam proses penentuan laba rugi periodiknya. Sebaliknya terhadap barang-barang yang ada dalam persediaan akhir akan dinilai berdasarkan harga pokok per satuan yang berbeda untuk berbagai jumlah barang yang ada dalam persediaan.

  3. Metode Biaya Rata-rata (Average Cost Method)

    Pada metode ini barang-barang yang baik yang telah dijual kembali maupun yang masih ada dalam persediaan, dinilai atas dasar harga pokok rata-rata yang berlaku dalam peridode akuntansi yang bersangkutan. Pemakian metode ini tergantung pada sistem pencatatan terhadap persediaan, dalam hal ini sistem pencatatan yang dipakai adalah sistem fisik, harga pokok rata-rata dihitung dari jumlah kuantitas dan harga pokok barang yang tersedia untuk dijual dalam tahun buku yang bersangkutan. Di dalam sistem perpectual, harga pokok rata-rata per satuan dihitung setiap kali terjadi pembelian barang dengan harga berbeda dari harga pokok rata-rata sebelumnya.

Definisi Produk

Menurut Kotler dan Armstrong (2015:248) [15]A product as anything that can be offered to a market for attention, acquisition, use or consumption that might satisfy a want or need”.

Menurut Fandy Tjiptono (2015:231) [16] “Produk adalah pemahaman subyektif produsen atas ’sesuatu’ yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar”.

Definisi Suku Cadang Sparepart

Menurut Richardus Eko Indrajit dan Richardus Djokopranoto (2015:2) [17] “Suku cadang atau Sparepart adalah suatu alat yang mendukung pengadaan barang untuk keperluan peralatan yang digunakan dalam proses produksi”.

Definisi Pengendalian Persediaan

Menurut Sofjan Assauri (2015:176) [18] “Pengendalian persediaan merupakan salah satu kegiatan dari urutan kegiatan-kegiatan yang bertautan erat satu sama laindalam seluruh operasi produksi perusahaan tersebut sesuai dengan apa yang telah direncanakan lebih dahulu baik waktu, jumlah, kualitas, maupun biaya”.

Konsep Dasar SWOT

Definisi SWOT

Menurut Maimunah dkk dalam Jurnal IJCCS (2016:3) [19],“Penelitian menentukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan external kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan internal strength dan weaknes serta lingkungan external opportunities dan threats yang dihadapi oleh dunia bisnis. Analisa SWOT membandingkan antara faktor external peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness)".

Menurut Ciarmiello, A. didalam jurnal internasional “SWOT Analysis and Stakeholder Engagement for Comparative Evaluation of Hybrid Molecular Imaging Modalities” (2016:271-282) [20], “Analisis SWOT adalah alat keputusan mendukung dirancang untuk menggabungkan internal (kekuatan dan kelemahan) dan eksternal (peluang dan ancaman) faktor dalam perencanaan perubahan organisasi atau teknologi".

Gambar 2.1 Logo SWOT

(Sumber : https://ivaa.org/va-swot-analysis/)

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa SWOT merupakan metode perencanaan yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis.

Tipe-tipe Strategi SWOT

Menurut Wulandari dalam Sunaryo (2017:91) [21] Terdapat empat macam strategi, yakni :

  1. Strategi SO (SO Strategic)

    Strategi ini memanfaatkan kekuatan internal perusahaan untuk menarik keuntungan dari peluang eksternal. Jika perusahaan memiliki kekuatan besar, maka perusahaan akan berjuang untuk mengatasinya dan mengubahnya menjadi kekuatan. Tatkala sebuah organisasi dihadapkan pada ancaman yang besar, maka perusahaan akan berusaha untuk menghindarinya untuk berkonsentrasi pada peluang. Strategi ini dirumuskan dengan pertimbangan bahwa manajemen hendak memanfaatkan kekuatan perusahaan dan keunggulan bersaing yang dimiliki untuk mengeksploitasi peluang bisnis yang tersedia. Strategi ini bersifat agresif, memacu pertumbuhan perusahaan.

  2. Strategi WO (WO Strategic)

    Strategi ini bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan cara mengambil keuntungan dari peluang eksternal. Terkadang, peluang-peluang besar muncul, tetapi perusahaan memiliki kelemahan internal yang menghalanginya memanfaatkan peluang tersebut. Strategi ini tidak seagresif yang disebut pertama, karena manajemen tidak sepenuhnya dapat memanfaatkan peluang bisnis yang tersedia. Ia lebih berkonsentrasi untuk menyehatkan perusahaan dengan cara mengeliminir kelemahan yang dimiliki.

  3. Strategi ST (ST Strategic)

    Strategi ini menggunakan kekuatan sebuah perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal. Strategi ST serupa dengan strategi WO karena variabel yang ada tidak maksimal. Strategi ST lahir dari analisis manajemen yang hendak menggunakan kekuatan dan keunggulan yang dimiliki untuk menghindari efek negatif dari ancaman bisnis yang dihadapi. Perusahaan memiliki keunggulan akan tetapi tidak dapat memanfaatkannya secara maksimal karena yang tersedia hanya ancaman bisnis.

Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)

Definisi UML (Unified Modelling Language)

Menurut Maimunah dkk (2017:1) [9] “UML (Unified Modelling Language) adalah perangkat lunak yang berparadigma “berorientasi objek”. Pemodelan(modelling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.

Menurut Triyono dalam Jurnal SENSI Vol. 4 No.1 (2018:23) [22] UML Unified Modeling Language adalah himpunan struktur dan Teknik untuk pemodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan sekelompok perangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa UML merupakan alat bantu yang dapat digunakan dalam bahasa pemrograman untuk merancang, mendokumentasikan dan membangun suatu sistem pengembangan perangkat lunak berbasis objek (Object Oriented Programming).

Jenis-jenis Diagram UML (Unified Modelling Language)

Menurut Rochman dan Yanti (2016:39) [23] Diagram UML mempunyai beberapa jenis, diantaranya :

  1. Use Case Diagram

    Use Case atau diagram Use Case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih actor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada didalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu.

  2. Activity Diagram

    Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan actor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.

  3. Sequence Diagram

    Diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskipsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu untuk menggambar diagram sekuen maka harus diketahui objek-objek yang terlibat didalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas diinstansi menjadi objek itu. Membuat diagram sekuen juga dibutuhkan untuk membuat sekenario yang ada pada use case.

Langkah-Langkah Penggunaan UML (Unified Modelling Language)

Menurut Lusiana (2015:58) [24] Adapun langkah-langkah penggunaan Unified Modelling Language (UML) diantaranya sebagai berikut :

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement constraints dan catatan-catatan lain.

  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

  4. Definisikan requirement lain non fungsional , security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

  6. Indentify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab masalah, mengidentifikasikan titik keputusan, mengidentifikasikan personil-personil kunci.

  7. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan kolaborasi untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.

  8. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antarmuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

  9. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain di pecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya.

  10. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini.

  11. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detailkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya.

  12. Mulailah membangun sistem.

Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

Menurut Priyanto, Hidayatullah dkk (2015:231) [25] “PHP (Hypertext Preprocesso) atau singkatan dari PHP ini adalah suatu Bahasa Scripting khususnya digunakan untuk web develoment. Karena sifatnya yang server slide scripting, maka untuk menjeleaskan PHP harus menggubakan web server. PHP juga dapat diintegrasikan dengan HTML, JavaScript, Jquery, Ajax. Namun, pada umumnya PHP lebih banyak digunakan bersamaan dengan bertipe HTML.

Menurut Meiyanto Heri Prasetyo, dkk dalam Jurnal Media Infotama (2015:13) [26] “PHP adalah “Bahasa pemrograman web yang bersifat server side, artinya bahasa berbentuk script yang disimpan dan dijalankan dikomputer server (Web Server), sedang hasilnya yang dikirim ke komputer client (Web Browser) dalam bentuk script HTML (Hypertext Markup Language)”.

Cara Kerja PHP

Menurut Budi Raharjo (2016:39) [27] Cara kerja aplikasi web yang ditulis dengan PHP yaitu :

  1. User menulis www.abcd.com/catalog.php ke dalam address bar dari web browser (IE, Mozila Firefox, Opera, dll).

  2. Web browser mengirimkan pesan diatas kekomputer server (www.abcd.com) melalui internet, meminta halaman catalog.php.

  3. Web server (misalnya Apache), program yang berjalan di komputer server, akan menangkap pesan tersebut, lalu meminta interpreter PHP (program lain yang juga berjalan dikomputer server) untuk mencari file catalog.php dalam disk drive.

  4. interpreter PHP membaca File catalog.php dari disk drive.

  5. interpreter PHP akan menjalankan perintah-perintah atau kode PHP yang ada dalam file catalog.PHP. Jika kode dalam file catalog.php melibatkan akses terhadap database (misalnya MySQL) maka interpreter PHP juga akan berhubungan dengan MySQL untuk melaksanakan perintah-perintah yang berkaitan dengan database.

  6. interpreter PHP mengirimkan halaman yang di peroleh dari interpreter PHP ke komputer user sebagai respon atas permintaan yang diberikan.

  7. Melalui internet, Apache mengirimkan halaman yang diperoleh dari interpreter PHP ke komputer user sebagai respon atas permintaan yang di berikan.

  8. Web browser dalam komputer user akan menampilkan halaman yang dikirim oleh Apache.

Definisi MySQL

Menurut Faridi, dkk dalam Jurnal CERITA Vol.2 No.2 (2016:192) [28] “MySQL adalah sebuah server database open source yang populer keberadaannya. MySQL umumnya digunakan bersamaan dengan script PHP untuk membuat aplikasi server yang dinamis dan powerfull".

Menurut Santoso dan Yulianti dalam Jurnal SENIATI (2016:333) [29] “MySQL merupakan software yang tergolong sebagai DBMS (Database Management System) yang bersifat open source. Open source menyatakan bahwa software ini dilengkapi dengan source code (code yang dipakai untuk membuat MySQL)”.

Gambar 2.3 Logo MySQL

(Sumber : https://pngimg.com/download/60314)

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa MySQL merupakan software yang dapat mengelola database dengan sangat cepat, dapat menampung data dalam jumlah sangat besar yang diletakan pada beberapa table yang terpisah.

Definisi XAMPP

Menurut Nasril dan Adri Yanto Saputra dalam Jurnal Lentera ICT Vol.3 No.1 (2016:49) [30] “XAMPP (X Apache MySQL PHP Perl) merupakan paket PHP dan Mysql berbasis open source yang dapat digunakan sebagai tool pembantu pengembangan aplikasi berbasis PHP”.

Menurut Randi V. Palit, dkk dalam E-Jurnal Teknik Elektro dan Komputer Vol. 4 No. 7 (2015:2) [31] “XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program”.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa XAMPP merupakan alat yang berhubungan dengan PHP dan MySQL sebagai databasenya.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Maimunah dkk, Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia Vol.5 No.1 (2017:4.5-2) [9] “Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 (dua) hal, sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandingkan database flat”.

Menurut Sri Rahayu dkk dalam jurnal CCIT, Vol.9 No.1 (2015:54) [32] “Database (basis data) adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat.”

Definisi Website

Menurut Triyono dalam Jurnal SENSI Vol. 4 No.1 (2018:23) [22] “Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau bergerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya baik yang bersifat dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman. Hubungan antara satu halaman web dengan halaman web lainnya disebut hyperlink. Sedangkan teks yang dijadikan media pnghubung disebut hypertext."

Menurut Ginanjar (2014:5) [33] Website adalah rangkaian atau sejumlah halaman di internet yang memiliki topik saling terkait untuk mempresentasikan suatu informasi”. Website memberi informasi, gambaran, serta visualisasi orang / lembaga yang membuatnya. Hubungan antara web satu dengan web yang lain disebut hyperlink, sedangkan text yang dijadikan media penghubung disebut hypertext. Kumpulan dari halaman-halaman situs web biasanya terangkum dalam sebuah domain atau sub domain yang tempatnya berada dalam WWW (world wide web)di internet.

Konsep Dasar Prototype

Definisi Prototype

Menurut Mulyani (2016:26) [1] “Prototyping merupakan teknik pengembangan system yang menggunakan prototype untuk menggambarkan system, sehingga pengguna atau pemilik sistem mempunyai gambaran pengembangan system yang akan dilakukannya.”

Menurut Rifa’atunnisa dkk (2014:2) [34] “Prototype yaitu metode yang menggunakan pendekatan untuk membangun suatu program dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat dievaluasi oleh pemakai, dengan tahapan yang digunakan yaitu pengumpulan kebutuhan dan perbaikan, perancangan cepat, membentuk prototype, evaluasi pelanggan terhadap prototype, Perbaikan prototype dan produk rekayasa”.

Tipe-tipe Prototype

Menurut McLeod dan Schell dalam Mulyani (2016:27) [1] mendefinisikan dua tipe dari prototype yaitu :

  1. Evolutionary Prototype

    Evolutionary Prototype yaitu, prototype yang secara terus menerus dikembangkan hingga prototype tersebut memenuhi fungsi dan prosedur yang dibutuhkan oleh system.

  2. Requirement Prototype

    Requirement Prototype merupakan prototype yang dibuat oleh pengembang dengan mendefinisikan fungsi dan prosedur system dimana pengguna atau pemilik system tidak bisa mendefinisikan system tersebut.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Agit Amrullah, dkk (2016:27) [35] “Elisitasi merupakan rancangan dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Menurut Siahaan dalam M.Iqbal Dzulhaq dkk (2017:1) [36], “Elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineeiring). Sebelum kebutuhan dapat dianalisis, dimodelkan, atau ditetapkan, kebutuhan harus dikumpulkan melalui proses elisitasi”.

Tahapan Dalam Elisitasi

Menurut Amrullah dkk dalam Jurnal Teknologi Informasi (2016:27) [35], Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, sebagai berikut :

  1. Elisitasi Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil prngklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    • “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting).

      Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    • “D” pada MDI itu artinya Desirable

      Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    • “I” pada MDI itu artinya Inessential

      Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

  3. Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    • “T” artinya Technical

      Maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    • “O” artinya Operational

      Maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    • “E” artinya Economy

      Maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    • (H) yaitu sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

      (M) yaitu mampu untuk dikerjakan.

      (L) yaitu mudah untuk dikerjakan.

  4. Final Draft Elisitasi

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

Menurut Junaidi dkk dalam Jurnal CERITA (2015:54) [37] “Black box testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba black box memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program”.

Menurut Warsito, dkk dalam CCIT Journal Vol.8 No.2 (2015:32) [38] “Black box Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Metode pengujian black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya : fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database, kesalahan performa dan kesalahan validasi data. Pada pengujian aplikasi ini pertama dilakukan di localhost atau dengan menggunakan server lokal, setelah semua berjalan dengan baik maka selanjutnya pengujian dilakukan secara online.”

Ciri-ciri Black Box Testing

Menurut Mutiara (2015:22) [39] ciri-ciri black box testing, diantaranya ialah :

  1. Pengujian Black box testing, berfokus pada kinerja fungsional system, sesuai kebutuhan dari system.

  2. Black box testing bukanlah teknik alternatif dari white box testing. Ia adalah metode pendekatan yang bersifat pelengkap, kepada error – error yang ada dengan kelas yang berbeda.

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Ageng Setiani Rafika, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:138) [40] menjelaskan bahwa “Literature review berisi tentang uraian teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literature review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang diuraikan sebelumnya pada perumusan masalah”.

Menurut Jesa Ariawan dan Sri Wahyuni dalam Jurnal Sisfotek Global (2015:62) [41] “Literature review adalah mempelajari teori-teori dan mencari informasi yang berhubungan dengan permasalahan sesuai dengan judul penelitian ini”.

Langkah-langkah Literature Review

Menurut Ageng Setiani Rafika, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:138) [40], Metode literature review ini dilakukan untuk menunjang metode observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi sangat dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang sangat berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Dalam melakukan kajian literature review ini, langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai berikut :

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

  3. Mengidentifikasikan metode apa saja yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap ppenelitian ini.

  4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.

  5. Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat termasuk dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

Literature Review

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam skripsi. Dalam upaya menyempurnakan penelitian maka perlu dilakukan studi pustaka (Literature Review), di antaranya terdapat lima jurnal nasional yaitu :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Roihan, Abdul Hamid Arribathi dan Nurussaadah. pada tahun 2019 [42] dari Roihan, A., Arribathi, A. H., & Nurussaadah, N. (2019). Desain Aplikasi B2B Sistem Manajemen Pergudangan dalam Penunjang Keputusan Bisnis. CCIT Journal, yang berjudul “Desain Aplikasi B2B Sistem Manajemen Pergudangan dalam Penunjang Keputusan Bisnis”. Masalah pada PT. Super Tata Raya Steel yaitu sering terjadinya kesalahan pencatatan dan pembukuan sehingga peneliti dapat mengembangkannya ke dalam perancangan sistem dalam bentuk aplikasi berbasis web dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL. Sistem B2B bertujuan untuk mendukung antara layanan ekspedisi dengan perusahaan dan untuk mengurangi terjadinya kesalahan selama pengolahan data pergudangan kemudian manajemen data menjadi lebih cepat dan lebih akurat sehingga laporan yang dihasilkan sesuai dengan data yang ada.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Aris Martono, Solehudin dan Fajar Januar Eka Putra. pada tahun 2017 [43] dari CERITA Journal, yang berjudul “Project Application Untuk Sistem Pemesanan Dan Pengiriman Barang Berbasis Web Pada PT. Aeai Rubber Seal Indonesia”. Sistem Informasi Pemesanan dan pengiriman Barang pada PT. Arai Rubber Seal Indonesia masih sangat manual dan tidak mengikuti perkembangan teknologi informasi sehingga dibuat perancangan sistem menggunakan metode prototype evolutionary dan menggunakan metode perancangan menggunakan metode UML (Unified Modeling Language) yang diharapkan sistem mampu memperbaiki aktivitas pemesanan dan pengiriman barang agar dapat bersaing untuk mencapai tujuan perusahaan.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Aris, Mochamad Rinja dan Taufan Jherico. pada tahun 2017 [44] dari Technomedia Journal, yang berjudul “Aplikasi Sistem Penjualan Sparepart Motor Pada Bengkel Barokah Motor Berbasis Web”. Sistem yang dirancang menggunakan metode OOAD, juga digambarkan melalui diagram UML seperti activity diagram, sequence diagram, use case diagram, class diagram dan state chart diagram. Sistem ini bangun dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, dan database yang digunakan dalam ppenelitian ini yaitu MySQL. Hasil dari perancangan tersebut adalah sebuah sistem aplikasi penjualan yang digunakan untuk mencatat setiap transaksi yang terjadi serta membuat laporan penjualan secara cepat dan akurat. Dengan adanya sistem tersebut, user akan sangat terbantu dalam mengerjakan pekerjaannya.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Fatmawati dan Jajat Munajat Pada tahun 2018 [45] yang berjudul “Implementasi Model Waterfall Pada Sistem Informasi Persediaan Barang Berbasi Web (Studi Kasus: PT.Pamindo Tiga T)”. Masalah pada PT.Pamindo Tiga T adalah proses pencatatan barang masih dilakukan secara manual dan masih menggunakan spreadsheet sebagai alat bantu dan kerap terjadi kehilangan data barang dan keterlambatan dalam penyusunan inventory barang dan penulis menggunakan metode SDLC dengan model waterfall sedangkan tool yang digunakan berupa ERD (Entity Relationship Diagram) dan UML (United Modelling languange) diharapkan dengan adanya sistem web ini dapat lebih mudah dalam mendapatkan informasi terbaru, serta mempermudah dalam pengolahan data barang masuk dan barang keluar.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Hendra Agusvianto. Pada tahun 2017 [46] yang berjudul “Sistem Informasi Inventori Gudang Untuk Mengontrol Persediaan Barang Pada Gudang Studi Kasus: PT.Alaisys Sidoarjo”. Masalah yang dihadapi adalah data stok barang digudang masih kurang sesuai sehingga dibuat sistem berbasis web yang bisa mengevaluasi dan dapat mendukung juga meningkatkan kinerja sistem informasi yang mau dikembangkan dan memungkinan pengembangan sistem juga dapat dimodifikasi kearah yang lebih baik dan juga lebih dimudahkan dengan sistem yang terotomatisasi.


Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan

Diperoleh dari "https://widuri.raharja.info/index.php?title=1622395222&oldid=338868"