SI1514490205: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Baris 729: Baris 729:
 
</li>
 
</li>
 
</ol></div>
 
</ol></div>
 +
 +
==<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: left;">'''Teori Khusus'''</div>==
 +
===<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: left;">'''Konsep Dasar Biaya'''</div>===
 +
====<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: left;">'''Definisi Biaya'''</div>====
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dalam Kamus Bank Indonesia, <ref name="KamusBankID">Kamus Bank Indonesia versi daring/''online''. Diambil dari: https://www.bi.go.id/id/Kamus.aspx</ref> Biaya didefinisikan sebagai pengeluaran atau pengorbanan yang tak terhindarkan untuk mendapatkan barang atau jasa dengan tujuan memperoleh maslahat; pengeluaran untuk kegiatan, tujuan, atau waktu tertentu, seperti ongkos pengiriman, pengepakan, dan penjualan dimaksudkan untuk memperoleh penghasilan; dalam laporan laba rugi perusahaan, komponen biaya merupakan pengurang dari pendapatan; pengertian biaya berbeda dengan beban; semua biaya adalah beban, tetapi tidak semua beban adalah biaya (''cost, expense'').</p>
 +
</div>
 +
 +
 +
====<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: left;">'''Klasifikasi Biaya'''</div>====
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dalam bukunya, Indriani (2018: 9-10)<ref name="KamusBankID">Indriani Etty. (2018). ''Akuntansi Manajemen. Yogyakarta'', Indonesia: Penerbit Andi. Diambil dari: https://books.google.co.id/books?id=DVRLDwAAQBAJ</ref>  menjabarkan klasifikasi biaya pada perusahaan manufaktur yang dibedakan:</p>
 +
 +
<ol type="a">
 +
<li>'''Biaya Produksi'''
 +
<ul>
 +
<li>Biaya bahan langsung
 +
<p>Bahan yang menjadi bagian tak terpisahkan dari produk jadi, serta dapat ditelusuri secara fisik dan mudah ke produk tersebut.</p></li>
 +
<li>Biaya Tenaga Kerja Langsung
 +
<p>Biaya tenaga kerja yang dapat ditelusuri dengan mudah ke produk jadi.</p></li>
 +
<li>Biaya ''Overhead'' Pabrik
 +
<p>Merupakan seluruh biaya manufaktur yang tidak termasuk dalam bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung. BOP termasuk biaya bahan tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung, pajak properti, penyusutan, asuransi fasilitas produksi, pemeliharaan sekaligus perbaikan peralatan produksi.</p></li></ul>
 +
</li>
 +
<li>'''Biaya Nonpoduksi'''
 +
<ul>
 +
<li>Biaya penjualan atau pemasaran
 +
<p>Semua biaya yang diperlukan guna menangani pesanan konsumen dan memperoleh produk atau jasa untuk disampaikan pada konsumen. Ini dinamakan ''order getting and order filling'' (biaya memperoleh dan memenuhi pesanan). Biaya ''marketing'' meliputi periklanan, perjalanan dalam penjualan, komisi penjualan, gaji untuk bagian penjualan, dan biaya gudang produk jadi.</p></li>
 +
<li>Biaya Administrasi
 +
<p>Meliputi biaya eksekutif, organisasional, dan klerikal yang berkaitan dengan manajemen umum organisasi.</p></li>
 +
</ul>
 +
</li></div>
 +
<div align="center"><img max-width=50% style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/-FmUidLcdB4A/XVD0MOArR_I/AAAAAAAAANs/SnXPzw8vAAYWyFt1Nv666YnqlAtPVUMugCK8BGAs/s0/2019-08-11.png"> </div> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align:center"><b>Gambar 2.4 Aliran Biaya</b></div>
 +
 +
===<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: left;">'''Konsep Dasar Produksi'''</div>===
 +
====<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: left;">'''Definisi Produksi'''</div>====
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Rusdi dan Arsyad (2017: 1)  <ref name="Rusdi2017">Nur Rusdi. Suyuti M., A. (2017). Pengantar Sistem Manufaktur. Yogyakarta, Indonesia: Deepublish. Diambil dari: https://books.google.co.id/books?id=x_omDwAAQBAJ</ref> di dalam bukunya menjelaskan, “produksi adalah membuat sesuatu yang baru yang berwujud (produk) atau tidak berwujud (jasa). Produksi merupakan salah satu fingsi dasar dari kegiatan manusia dalam masyarakat industri modern dan sekarang dianggap sebagai budaya.”</p>
 +
</div>
 +
 +
====<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: left;">'''Proses Produksi'''</div>====
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Rusdi dan Arsyad (2017: 27)  <ref name="Rusdi2017">Nur Rusdi. Suyuti M., A. (2017). Pengantar Sistem Manufaktur. Yogyakarta, Indonesia: Deepublish. Diambil dari: https://books.google.co.id/books?id=x_omDwAAQBAJ</ref> menjabarkan, Proses produksi dapat diartikan sebagai cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan-bahan dan dana) yang ada. Jenis proses produksi ini sangat banyak, tetapi secara ekstrem dapat dibedakan menjadi dua yaitu:</p>
 +
<ol type="A">
 +
<li>Proses produksi yang terus menerus (''continuous process/manufacturing''), yang memiliki sifat-sifat:
 +
<ol>
 +
<li>Biasanya produk yang dihasilkan dalam jumlah yang besar (produksi massa) dengan variasi yang sangat kecil dan sudah distandardisir.</li>
 +
<li>Proses seperti ini biasanya menggunakan sistem atau cara penyusunan peralatan berdasarkan urutan pengerjaan dari produk yang dihasilkan, yang disebut ''product layout'' atau ''departmentation by product''.</li>
 +
<li>Mesin-mesin yang dipakai dalam proses produksi seperti ini adalah mesin-mesin yang bersifat khusus untuk menghasilkan produk tersebut, yang dikenal dengan nama ''Special Purpose Machines''.</li></ol>
 +
</li>
 +
<li>Proses produksi yang terputus-putus (''Intermittent process/manufacturing''), yang memiliki sifat:
 +
<ol>
 +
<li>Biasanya produk yang dihasilkan dalam jumlah yang sangat kecil dengan variasi yang sangat besar (berbeda) dan didasarkan atas pesanan.</li>
 +
<li>Proses seperti ini biasanya menggunakan sistem, atau cara penyusunan peralatan berdasarkan atas fungsi dalam proses produksi atau peralatan yang sama dikelompokkan pada tempat yang sama, yang disebut dengan ''process layout'' atau ''departmentation by equipment''.</li>
 +
<li>Mesin-mesin yang dipakai dalam proses produksi seperti ini adalah mesin-mesin yang bersifat umum yang dapat digunakan untuk menghasilkan bermacam-macam produk dengan variasi yang hampir sama, mesin mana dikenal dengan nama ''General Purpose Machines''.</li></ol>
 +
</ol></div>
 +
 +
===<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: left;">'''Konsep Dasar Harga Pokok Produksi'''</div>===
 +
====<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: left;">'''Definisi Harga Pokok Produksi'''</div>====
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Purnomo seperti yang dikutip oleh Soejanto, Nursubiyantoro, dan Putra Awalu pada Jurnal OPSI vol. 9 No. 1 (2016: 44). <ref name="Soejanto2016">Soejanto I. Nursubiyanto E. Putra Awalu W., M. (2016). Penentuan Harga Pokok Produksi (HPP) Berdasarkan Job Order Costing. ''Jurnal OPSI'', 9(1). Diambil dari: jurnal.upnyk.ac.id/index.php/opsi/article/view/2244</ref> “Harga pokok produksi merupakan suatu catatan dari biaya material, biaya tenaga kerja dan biaya overhead. Biaya mempunyai pengertian sebagai semua pengeluaran yang direncanakan untuk menghasilkan suatu produk.”</p>
 +
<p style="line-height: 2">Menurut Mulyadi sebagaimana yang dikutip oleh Lestari, Diana P dan Andini dalam Jurnal EXPLORE Vol. 8 No. 2 (2017). <ref name="Diana2017">Sutedi. Agarina M. (2017). Implementasi Rational Unified Process Dalam Rancang Bangun Sistem Informasi Penjualan Hasil Bumi Berbasis Web Pada CV. Aneka Mandiri Lestari Bandar Lampung. Jurnal EXPLORE. 8(2). Diambil dari: http://jurnal.ubl.ac.id/index.php/explore/article/view/958</ref> “Harga pokok produksi adalah total biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk yang siap untuk dijual.”</p>
 +
<p style="line-height: 2">Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa harga pokok produksi merupakan akumulasi dari semua biaya yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik yang dikeluarkan untuk menghasilkan sebuah produk.</p>
 +
</div>
 +
 +
====<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: left;">'''Cara Pengumpulan Harga Pokok Produksi'''</div>====
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Terdapat 2 (dua) cara pengumpulan harga pokok produksi, yaitu Metode Harga Pokok Proses dan Metode Harga Pokok Pesanan. Kedua metode itu dapat dibedakan melalui faktor-faktor:</p>
 +
<ol><li>'''Pengumpulan biaya produksi.'''
 +
<p>Metode harga pokok pesana mengumpulkan biaya produksi menurut pesanan, sedangkan metode harga pokok proses mengumpulkan biaya produksi per-departemen produksi per-periode akuntansi.</p></li>
 +
<li>'''Perhitungan harga pokok produksi per-satuan.'''
 +
<p>Pada Metode harga pokok pesanan, caranya dengan membagi total biaya yang dikeluarkan untuk pesanan tertentu dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam pesanan yang bersangkutan. Pada Metode harga proses, caranya dengan membagi total biaya produksi yang dikeluarkan selama periode tertentu dnegan jumlah satuan produk yang dihasilkan selama periode yang bersangkutan.</p></li>
 +
<li>'''Penggolongan biaya produksi.'''
 +
<p>Didalam metode harga pokok pesanan. Biaya produksi harus dipisahkan menjadi biaya produksi langsung yang dibebankan kepada produk berdasar biaya yang sesungguhnya terjadi, dan biaya produksi tidak langsung yang dibebankan kepada produk berdasarkan tarif yang ditentukan di muka. Sedangkan dalam metode harga proses, pembedaan biaya produksi langsung dan tidak langsung biasanya tidak diperlukan, terutama jika perusahaan hanya menghasilkan satu macam produk (seperti semen, pupuk, bumbu masak.).</p></li>
 +
<li>'''Unsur biaya yang dikelompokkan dalam biaya ''overhead'' pabrik.'''
 +
<p>Pada metode harga pokok pesanan, BOP terdiri dari biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung dan biaya produksi lain selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. BOP dibebankan kepada produk atas dasar tarif yang ditentukan di muka. Di dalam metode harga pokok proses, BOP terdiri dari biaya produksi selain biaya bahan baku dan bahan penolong dan biaya tenaga kerja.</p></li>
 +
</ol></div>
 +
 +
===<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: left;">'''Konsep Dasar Perusahaan'''</div>===
 +
====<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: left;">'''Definisi Perusahaan'''</div>====
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Definisi menurut KBBI edisi V ialah; kegiatan (pekerjaan dan sebagainya) yang diselenggarakan dengan peralatan atau dengan cara teratur dengan tujuan mencari keuntungan.</p>
 +
<p style="line-height: 2">Di dalam bukunya, Hery (2015: 2)<ref name="Hery2015">Hery. (2015). ''Pengantar Akuntansi: Comprehensive Edition''. Jakarta, Indonesia: Penerbit PT Grasindo. Diambil dari: https://books.google.co.id/books?id=gsBGDwAAQBAJ</ref> menjabarkan; “Perusahaan adalah sebuah organisasi yang beroperasi dengan tujuan menghasilkan keuntungan, dengan cara menjual produk (barang dan atau jasa) kepada para pelanggannya. Tujuan operasional dari sebagian besar perusahaan adalah untuk memaksimalisasi profit.”</p></div>
 +
 +
====<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: left;">'''Jenis-jenis Perusahaan'''</div>====
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Hery (2015: 2-5)<ref name="Hery2015">Hery. (2015). ''Pengantar Akuntansi: Comprehensive Edition''. Jakarta, Indonesia: Penerbit PT Grasindo. Diambil dari: https://books.google.co.id/books?id=gsBGDwAAQBAJ</ref>menjabarkan jenis- jenis perusahaan berdasarkan jenis usahanya dan berdasarkan karakteristik organisasinya. Berdasarkan jenis usahanya, perusahaan dibedakan menjadi:</p>
 +
 +
<ol><li>Perusahaan Manufaktur (''Manufacturing Business'')
 +
<p>Perusahaan jenis ini terlebih dahulu mengubah (merakit) input atau bahan mcntah (''raw material'') menjadi output atau barang jadi (''finished goods/finalgoods''), baru kemudian di jual kepada para pelanggan (''distributor''). Contoh: pabrik sepatu, perakitan mobil.</p></li>
 +
<li>Perusahaan Dagang (''Merchandising Business'')
 +
<p>Perusahaan jenis ini menjual produk (barang jadi), akan tetapi perusahaan tidak membuat/menghasilkan sendiri produk yang akan dijualnya melainkan memperolehnya dari perusahaan lain. Contoh: Supermarket (Carrefour) dan Minimarket (Indomart).</p></li>
 +
<li>Perusahaan Jasa (''Service Business'')
 +
<p>Perusahaan jenis ini tidak menjual barang tetapi menjual jasa kepada pelanggan. Contoh perusahaan jasa, diantaranya adalah perusahaan yang bergek dalam bidang pelayanan transportasi.</p></li>
 +
</ol>
 +
</div>
 +
 +
====<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: left;">'''Kegiatan Utama pada Perusahaan'''</div>====
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Pujawan dan Mahendrawathi sebagaimana dikutip oleh Yuniarti dkk. (2018: 9) <ref name="Yuniarti2015">Yuniarti R. dkk. (2018). ''Green Supply Chain Management dan Studi Kasus di Dunia Industri''. Malang, Indonesia: UB Press. Diambil dari: https://books.google.co.id/books?id=DSmJDwAAQBAJ</ref>Dalam bukunya, kegiatan utama yang ada pada sebuah perusahaan manufaktur khususnya, dengan mengacu kegiatan yang ada ialah:</p>
 +
 +
<ol><li>Merancang Produk Baru (''Product Development'').
 +
<p>Meliputi aktivitas melakukan riset pasar, merancang produk baru, melibatkan ''supplier'' dalam melakukan proses perancangan produk baru.</p></li>
 +
<li>Memperoleh Material (''Procurement'').
 +
<p>Aktivitas memilih ''supplier'', melakukan pembelian bahan baku dan komponen, mengevaluasi kinerja ''supplier'', memonitor risiko pasok, membina dan memelihara hubungan ''supplier'', memilih teknologi yang sesuai untuk mendukung aktivitas pengadaan, menyimpan data-data yang terkait ''supplier'' dalam aktivitas pengadaan.</p></li>
 +
<li>Merencanakan Proses Produksi dan Persediaan (''Planning and Control'').
 +
<p>Meliputi aktivitas merencanakan permintaan, peramalan permintaan, perencanaan kapasitas, perencanaan produksi dan persediaan serta mengendalikan produksi dan persediaan.</p></li>
 +
<li>Proses Produksi (''Production'').
 +
<p>Yaitu aktivitas merubah material menjadi produk jadi, melakukan pengendalian terhadap kualitas produk.</p></li>
 +
<li>Proses Pengiriman (''Distribution'').
 +
<p>Meliputi aktivitas merancang jaringan distribusi, membuat jadwal pengiriman, mencari dan memelihara hubungan dengan perusahaan jasa pengiriman, memonitor ''service level'' di tiap pusat distribusi dan menentukan rute pengiriman.</p></li>
 +
<li>Menangani Pengembalian (Return).
 +
<p>Meliputi aktivitas mendesain saluran pengembalian produk, membuat jadwal pengambilan produk, proses ''disposal'', penentuan harga produk ''refurbish''.</p></li>
 +
</ol></div>
 +
 +
===<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: left;">'''Konsep Dasar Database'''</div>===
 +
====<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: left;">'''Definisi Database'''</div>====
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Raharjo sebagaimana yang dikutip oleh Albar, Hardiyanti, dan Romadhona dalam Jurnal SENSI Vol. 3 No. 2 (2017: 254)<ref name="Albar2017">Albar, F. Manafi. Hardiyanti, S. Romadhona, K., R., A. (2017). Inventarisasi Manajemen Aset Berbasis Online Pada PD BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja. ''Jurnal SENSI'', 3(2)</ref>. “Database merupakan kumpulan data-data yang saling terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data-data tersebut dapat dimanipulasi, diambil dan dicari secara cepat.”</p>
 +
<p style="line-height: 2">Dalam bukunya Indrajani (2018: 2), <ref name="Indrajani2018">Indrajani. (2018). ''Database System All in One: Theory, Practice, and Case Study.'' Jakarta, Indonesia: PT Elex Media Komputindo. </ref> “database merupakan suatu kumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut, yang dirancang untuk memenuhi informasi yang dibutuhkan oleh suatu organisasi.” </p>
 +
<p style="line-height: 2">Dapat disimpulkan dari kedua definisi di atas bahwa, basis data adalah tempat penyimpanan data-data, dapat digunakan oleh banyak pengguna dan terintegrasi. Sehingga menjadi sumber daya perusahaan yang dapat digunakan bersama.</p>
 +
</div>
 +
 +
====<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: left;">'''Komponen Database'''</div>====
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Indrajani (2018: 10-13), <ref name="Indrajani2018">Indrajani. (2018). ''Database System All in One: Theory, Practice, and Case Study.'' Jakarta, Indonesia: PT Elex Media Komputindo. </ref>  dalam bukunya menyatakan, terdapat 5 (lima) komponen dalam ''database management system'':</p>
 +
 +
<ol><li>''Hardware''</br>
 +
<p>Hardware ini diperlukan oleh DBMS dan aplikasi. Contoh perangkat keras, antara lain personal computer, notebook, mainframe, sampai sebuah jaringan komputer.</p></li>
 +
<li>''Software''. Beberapa penggunaan ''software''
 +
<ul>
 +
<li>''Software'' untuk sistem operasi komputer, baik untuk PC biasa ataupun ''server''. Contohnya Windows, Unix, dan Linux.</li>
 +
<li>''Software'' untuk basis data. Contohnya Microsoft SQL, Oracle, dan MySQL.</li><li>''Software'' untuk pemrograman. Seperti program Java, .Net, Visual Basic, C, dan C++. </li>
 +
<li>''Software'' untuk mengatur jaringan, seperti CISCO.</li>
 +
</ul></li>
 +
<li>Data
 +
<p>Merupakan komponen terpenting DBMS karena data adalah penghubung antara komputer dengan manusia.</p></li>
 +
<li>Prosedur
 +
<p>Merupakan instruksi dan aturan yang menentukan perancangan dan pengunaan basis data, di mana pengguna sistem dan pengelola basis data memertukan dokumentasi ini untuk menjalankan dan menggunakan sistem.</p></li>
 +
<li>Manusia
 +
<p>di mana peranannya dapat dibedakan menjadi beberapa fungsi sebagai berikut: </p>
 +
<ul>
 +
<li>''Data and Database Administrator'', orang atau sekelompok orang yang bertanggung jawab pada manajemen dan pengendalian basis data.</li>
 +
<li>''Database'' Desainer, dibedakan menjadi perancang basis data secara logika dan fisik. Perancang basis data secara logika berhubungan dengan identifikasi data, antara lain entitas dan atribut.</li>
 +
<li>''Application Developers atau Programmer'' merupakan tenaga ahli komputer yang berfungsi untuk mengembangkan program-program aplikasi yang diperlukan dalam manajemen basis data.</li>
 +
<li>''End User'', termasuk dalam kategori pengguna akhir adalah pemilik sistem (''enterprise''), para manajer, supervisor, operator, pelanggan, dan sebagainya yang terlibat langsung dalam penggunaan basis data.</li>
 +
</ul></li>
 +
</ol>
 +
</div>
 +
 +
====<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: left;">'''Komponen Database'''</div>====
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Indrajani (2018: 6-8), <ref name="Indrajani2018">Indrajani. (2018). ''Database System All in One: Theory, Practice, and Case Study.'' Jakarta, Indonesia: PT Elex Media Komputindo. </ref>  di dalam bukunya mengemukakan, “desain basis data adalah proses membuat desain yang akan mendukung operasional dan tujuan perusahaan. Dengan tujuan untuk menggambarkan relasi data, menyediakan model data, menspesifikasikan desain dengan struktur sesuai kebutuhan sistem”. Pendekatan yang dapat digunakan dalam mendesain basis data, yaitu:</p>
 +
 +
<ol>
 +
<li>''Top-down'', Diawali dengan membuat data model. Pendekatan top-down dapat diilustrasikan menggunakan ''entity-relationship'' (ER) model yang ''high level'', kemudian mengidentifikasikan entitas, dan relationship antar-entity organisasi. Pendekatan ini sesuai bagi basis data yang kompleks.</li>s
 +
<li>''Bottom-up'', Dimulai dari level dasar atribut (''property entity'' dan ''relationship''), menganalisis hubungan antar-atribut, mengelompokkannya dalam suatu relasi yang menggambarkan tipe entitas dan relasi antar-entitas. Pendekatan ini sesuai bagi basis data dengan jumlah atribut yang sedikit.</li>
 +
<li>''Inside-out'', Mirip seperti pendekatan ''bottom-up'', perbedaannya adalah pada tahap awal mengidentifikasi ''major entity'' lalu menguraikannya menjadi entitas-entitas, relasi-relasi, dan atribut-atribut yang berhubungan dengan ''major entity''.</li>
 +
<li>''Mixed'', Menggunakan pendekatan bottom-up dan top-down.</li>
 +
</ol>
 +
<div align="center"><img max-width=50% style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/-_G403VNawbQ/XVFXNAlsWOI/AAAAAAAAAN4/JcR9SB6UlQA8wJVGbI1PfPmQHGjRUelYwCK8BGAs/s0/2019-08-12.png"> </div> <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align:center"><b>Gambar 2.5 Model Data Dan Arsitektur ANSI-SPARC</b></div>
 +
</div>
  
 
{{pagebreak}}<hr/>
 
{{pagebreak}}<hr/>

Revisi per 12 Agustus 2019 13.15


RANCANG BANGUN APLIKASI INFORMASI

BIAYA PRODUKSI BERBASIS WEB PADA

PT BIMASAKTI KARYAPRIMA



SKRIPSI





Disusun Oleh :

NIM : 1514490205

NAMA : IRMA KURNIA JULIANY


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA (2019/2020)




UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


RANCANG BANGUN APLIKASI INFORMASI

BIAYA PRODUKSI BERBASIS WEB PADA

PT BIMASAKTI KARYAPRIMA


Disusun Oleh :

NIM
: 1514490205
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata Satu
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2019

Rektor
       
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
       
Program Studi Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si)
       
NIP : 000603
       
NIP : 060003



UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


RANCANG BANGUN APLIKASI INFORMASI

BIAYA PRODUKSI BERBASIS WEB PADA

PT BIMASAKTI KARYAPRIMA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1514490205
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dann Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2019/2020


Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2019

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Sri Rahayu, ST,. MMSI)
   
(Erna Astriyani, S. Kom,. M.T.I)
NID : 08182
   
NID : 15017




UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


RANCANG BANGUN APLIKASI INFORMASI

BIAYA PRODUKSI BERBASIS WEB PADA

PT BIMASAKTI KARYAPRIMA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1514490205
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dann Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2019/2020


Disetujui Penguji :

Tangerang,

Ketua Penguji
   
Penguji I
   
Penguji II
       
       
       
       
(_____________)
   
(_____________)
   
(_____________)
NID :
   
NID :
   
NID :




UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


RANCANG BANGUN APLIKASI INFORMASI

BIAYA PRODUKSI BERBASIS WEB PADA

PT BIMASAKTI KARYAPRIMA


Disusun Oleh :

NIM
: 1514490205
Nama
Program Pendidikan
: Strata Satu
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab. Serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juli 2019

|-

 
 
NIM : 1514490205

 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

PT BIMASAKTI KARYAPRIMA merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi sepatu dengan brand “Sepatu FANS Indonesia”. Produksi merupakan proses inti dalam perusahaan manufaktur. Dan perusahaan tentu perlu mempunyai informasi berapa banyak biaya yang perlu dikeluarkan saat akan melakukan produksi per-periodenya. Dalam mencapai hal itu, Sistem yang lama belum sepenuhnya dapat membantu. Dikarenakan pembuatan Consumption Sheet pada proses perincian material dan proses costing sepatu berada pada dua perangkat yang berbeda sistem operasi. Sehingga, perlu pengetikkan ulang data-data pada Consumption Sheet agar dapat melakukan costing dan penentuan biaya produksi. Karena saat ini belum memiliki database, melakukan perbaruan atau revisi data cukup sulit. Mengganti satu persatu di tiap sheet-nya. Dengan demikian, tujuan dari penelitian ini yaitu merancang Aplikasi Informasi Biaya Produksi berbasis website, membuat database yang sesuai kebutuhan perusahaan yang mempermudah dalam pengelolaan data biaya produksi. Dan manfaat penelitian ini untuk memberikan informasi biaya produksi sepatu pada perusahaan, mempermudah melakukan input, update, dan proses data-data dalam pembuatan projek, dan mengurangi penggunaan kertas cetak. Metode penelitian yang digunakan ialah metode pengumpulan data, metode analisis PIECES (Performance, Information, Efficiency, Control, Eco¬nomy, Service), metode Requirement Elisitasi untuk mengetahui kebutuhan sistem yang terbagi menjadi 4 tahap, metode perancangan dengan UML Diagram, dan metode pengujian sistem dengan Blackbox testing. Hasil yang didapat dari penelitian ini ialah sebuah sistem aplikasi informasi biaya yang membantu perusahaan dalam mengelola data-data. Mulai dari penentuan spesifikasi komponen dan material produksi sepatu hingga sampai ke proses costing dimana akan didapatkan total biaya sepasang sepatu tiap modelnya. Sistem ini juga memiliki fitur catatan revisi, approval project, dan dapat menghitung kebutuhan biaya produksi dalam periodenya.

Kata Kunci: Biaya Produksi, Sepatu, website


ABSTRACT


PT BIMASAKTI KARYAPRIMA is a manufacturing company that produces shoes under the brand “Sepatu FANS Indonesia”. Production is a core process in manufacturing companies. In the production process, of course there are costs incurred, and the company certainly needs to have information on how much costs need to be incurred when going to do production per period. To achieve that thing, the existing system is not reliable yet. This was because in a making of Consumption Sheet and Costing process are in separated device and System Operation. Thus, it is necessary to retype the data(s) on the Consumption Sheet. The system has not have a database. Therefore, the purpose of this study is to design a website-based production cost information application, creating a database that fits the needs of the company that facilitates the management of production cost data. Where from this goal has the benefit of providing information on the cost of producing shoes for the company, making it easier to input, update, and process data in making projects, and reduce the use of printed paper. The research method used is data collection method, PIECES analysis method (Performance, Information, Efficiency, Control, Economy, Service), Requirement Elicitation method to determine the system requirements which are divided into 4 (four) stages, design methods with UML diagrams, and testing methods system with Black-box testing. The results obtained from this study are a cost information application system that helps companies manage data. Starting from determining the specifications of the components and material of shoe production to the costing process where a total cost of a pair of shoes will be obtained for each model. This system also has a revision note feature, project approval, and can calculate production costs on a large scale.

Keywords: Cost production, shoes, website




KATA PENGANTAR


Dengan memanjatkan puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan judul “RANCANG BANGUN APLIKASI INFORMASI BIAYA PRODUKSI BERBASIS WEB PADA PT BIMASAKTI KARYAPRIMA”.

Tujuan penulisan laporan Skripsi ini disusun adalah sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Skripsi. Sebagai bahan penulisan, penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu tidak menutup kemungkinan isinya masih terdapat berbagai kekurangan dan kelemahan. Kritik dan saran sangat diterima agar kesalahan demi kesalahan tidak terulang lagi.

Namun demikian berkat adanya bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak, akhirnya Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Untuk itu pada kesempatan kali ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya terutama kepada:

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M. Si selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S. Kom., M. Kom selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M. Kom selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Euis Sitinur Aisyah M. Kom. selaku Kepala Program Studi Sistem Informasi Universitas Raharja.
  5. Ibu Sri Rahayu ST., MMSI. Selaku Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan banyak masukan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
  6. Ibu Erna Astriyani S. Kom., M.T.I. selaku Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan banyak masukan yang mendukung kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
  7. Seluruh Dosen Universitas Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  8. Ibu Kartika selaku stakeholder pada PT BIMASAKTI KARYAPRIMA yang telah banyak membantu penulis dalam proses penelitian skripsi ini.
  9. Kedua Orang tua penulis yang selalu mendoakan, dan memberikan dukungan baik materi maupun moral, serta seluruh keluarga besar penulis yang telah memberikan dukungan dan doanya.
  10. Kepada seluruh anggota HMJ KOMASI Raharja dan kepada rekan-rekan seperjuangan; Miatri, Yuni, Deby yang saling mendukung dan membantu dalam penyusunan Skripsi ini.
  11. Kepada Alfinsa yang selalu menyemangati dan memberi dukungan bagi penulis.

Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri khususnya dan pembaca pada umumnya. Aamiin.

  
Tangerang, Juli 2019
   
(Irma Kurnia Juliany)
NIM : 1514490205






DAFTAR GAMBAR


Gambar 2.1 Siklus Hidup Sistem
Gambar 2.2 Hirarki Data
Gambar 2.3 Hubungan antara Data dan Informasi
Gambar 2.4 Aliran Biaya
Gambar 2.5 Model Data dan Arsitektur ANSI-SPARC
Gambar 2.6 Hirarki Tipe Diagram UML
Gambar 3.1 Salah satu produk Sepatu FANS
Gambar 3.2 Pabrik PT BIMASAKTI KARYAPRIMA
Gambar 3.3 Struktur Organisasi PT BIMASAKTI KARYAPRIMA
Gambar 3.4 Use case Diagram Prosedur yang Berjalan
Gambar 3.5 Activity Diagram Prosedur yang Berjalan
Gambar 3.6 Sequence Diagram Prosedur yang Berjalan
Gambar 4.1 Use case Diagram Sistem usulan Aplikasi Informasi Biaya Produksi
Gambar 4.2 Usulan Activity Diagram Project
Gambar 4.3 Usulan Activity Diagram Master Data
Gambar 4.4 Usulan Sequence Diagram Admin
Gambar 4.5 Usulan Sequence Diagram Development
Gambar 4.6 Usulan Sequence Diagram Purchasing
Gambar 4.7 Usulan Class Diagram
Gambar 4.8 Prototipe Halaman Login
Gambar 4.9 Prototipe Halaman Project
Gambar 4.10 Prototipe Halaman Tambah Data
Gambar 4.11 Prototipe Halaman Master Kategori
Gambar 4.12 Prototipe Halaman Tambah Data Kategori
Gambar 4.13 Prototipe Halaman Tambah Data Pelanggan
Gambar 4.14 Prototipe Halaman Tambah Data Material
Gambar 4.15 Halaman Login
Gambar 4.16 Halaman Project
Gambar 4.17 Halaman Tambah Data Project
Gambar 4.18 Halaman Master data Kategori
Gambar 4.19 Halaman Tambah Data Master data Kategori
Gambar 4.20 Halaman Master data Pelanggan
Gambar 4.21 Halaman Tambah Data Master data Pelanggan
Gambar 4.22 Halaman Master data Material
Gambar 4.23 Halaman Tambah Data Master data Material





DAFTAR TABEL


Tabel Simbol Use-case Diagram
Tabel Simbol Activity Diagram
Tabel Simbol Sequence Diagram
Tabel Simbol Class Diagram
Tabel 2.1 Daftar Literature Review
Tabel 3.1 Pendefinisian Aktor
Tabel 3.2 Analisis PIECES
Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I
Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II
Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III
Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi
Tabel 4.1 Master Data Pelanggan
Tabel 4.2 Master Data Kategori
Tabel 4.3 Master Data Material
Tabel 4.4 Master Data Shoes
Tabel 4.5 Master Data Role
Tabel 4.6 Master Data User
Tabel 4.7 Master Data Menu
Tabel 4.8 Transaksi Upper
Tabel 4.9 Transaksi Bottom
Tabel 4.10 Transaksi Lining
Tabel 4.11 Transaksi Packing
Tabel 4.12 Transaksi Logo
Tabel 4.13 Transaksi HPP
Tabel 4.14 Perbedaan Sistem berjalan dan Sistem Usulan
Tabel 4.15 Black-box Testing
Tabel 4.16 Rincian Time Schedule
Tabel 4.17 Rincian Estimasi Biaya



DAFTAR SIMBOL

Simbol Use Case Diagram
Simbol Activity Diagram
Simbol Sequence Diagram
Simbol Class Diagram

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Teknologi tidak pernah berhenti berkembang. Setiap tahunnya selalu berevolusi mengubah pandangan kita terhadap dunia yang luas ini, juga memberikan pengaruh yang cukup besar dalam kehidupan kita. Teknologi sistem informasi merupakan salah satu teknologi yang berkembang pesat saat ini. Berbagai perusahaan yang bergerak dalam bidang-bidang yang bervariasi pasti memerlukan sistem informasi untuk membantu kelancaran kegiatan operasional tiap harinya dan membantu dalam pengambilan keputusan untuk menentukan strategi selanjutnya.

PT BIMASAKTI KARYAPRIMA merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi sepatu dengan brand Sepatu FANS Indonesia, dengan keunggulan memiliki karakter sepatu yang berkualitas, kuat, nyaman dan tahan lama, dengan harga yang cukup terjangkau oleh kalangan dan masyarakat Indonesia. Mereka mengolah material menjadi produk jadi. Produksi merupakan proses inti dalam perusahaan manufaktur. Pada proses produksi tentunya terdapat biaya-biaya yang dikeluarkan, dan perusahaan tentu perlu mempunyai informasi berapa banyak biaya yang perlu dikeluarkan saat akan melakukan produksi per-periodenya.

Dalam proses pengolahan data untuk mendapatkan informasi biaya, perusahaan membuat Consumption Sheet yang terdiri dari proses perincian spesifikasi material sepatu dan proses costing sepatu untuk tiap pasang sepatu. pertama-tama bagian Development membuat spesifikasi material sepatu tiap modelnya, jenis dan warna sepatu, lalu dicetak dan dikonfirmasi oleh bagian Purchasing. Selanjutnya, Purchasing melakukan pengetikkan ulang supaya dapat dilakukan costing tiap material sepatu yang ditambahkan dengan biaya tenaga kerja dan yang lainnya sehingga, didapatkan biaya produksi untuk satu pasang sepatu.

Dalam hal ini, belum sepenuhnya efektif karena masih menggunakan Libreoffice spreadsheet (pengolah angka) dalam pengolahannya, juga belum mempunyai database yang terintegrasi. Ini menyebabkan untuk memperbarui harga terbaru ataupun revisi suatu data, masih perlu mengganti di tiap sheet-nya dan dicetak ulang untuk hasil revisinya. Tentu saja ini memerlukan ketelitian dan memakan cukup waktu dan cukup banyak kertas yang digunakan.

Dari hal tersebut, diperlukan sebuah sistem aplikasi yang memiliki fitur dan fungsi untuk mempermudah pembuatan rincian material dan biaya secara keseluruhan dan pengelolaan data-data material beserta komponennya. Dimana user dapat melakukan create project untuk Consumption Sheet yang berisi rincian material, lalu user melakukan konfirmasi dengan fitur approval. Jika terdapat revisi, akan dibuat form catatan revisi. Setelah dikonfirmasi, user melanjutkan dengan proses costing dimana berisi rincian biaya dan didapatkan informasi biaya produksi sepasang sepatu tiap model dan jenisnya. Hasilnya dapat disimpan pada sistem atau dicetak jika diperlukan. Penelusuran dan kelola data-data material dapat dilakukan secara cepat dan mudah dengan dibuatnya database. Sehingga, proses revisi kesalahan data ataupun update harga menjadi mudah. Output-nya adalah Consumption Sheet yang berisi informasi biaya tiap model sepatu yang dapat digunakan saat akan melakukan produksi.

Berdasarkan penjelasan latar belakang tersebut, penulis memutuskan untuk melakukan penelitian dengan judul “RANCANG BANGUN APLIKASI INFORMASI BIAYA PRODUKSI BERBASIS WEB PADA PT BIMASAKTI KARYAPRIMA”. Sistem ini dibuat berbasis website sehingga dapat diakses dimana saja dan kapan saja.


Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan kendala yang terdapat pada PT BIMASAKTI KARYAPRIMA, maka peneliti merumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut:

  1. Apakah sistem yang ada telah membantu dalam mendapatkan informasi biaya produksi pada PT BIMASAKTI KARYAPRIMA?
  2. Bagaimana merancang Aplikasi Informasi Biaya Produksi yang berbasis web untuk PT BIMASAKTI KARYAPRIMA?
  3. Apakah perancangan Aplikasi Informasi Biaya Produksi berbasis web dapat membantu kegiatan operasional menjadi lebih efisien?


Ruang Lingkup

Masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini hanya membatasi pada masalah tentang bagaimana mendapatkan informasi biaya produksi dan pengelolaan datanya, mulai dari perincian spesifikasi material sepatu hingga proses costing pada Consumption Sheet. Selanjutnya didapatkan total biaya produksi sepasang sepatu tiap modelnya sampai tersedianya laporan.


Tujuan dan Manfaat

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan rumusan kalimat yang menunjukkan adanya hasil, sesuatu yang diperoleh setelah penelitian selesai, sesuatu yang akan dituju atau dicapai dalam sebuah penelitian yang dilakukan.

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

  1. Merancang aplikasi informasi biaya produksi berbasis web sehingga perusahaan dapat mengakses secara online dimana saja dan kapan saja.
  2. Membuat database yang baik dan sesuai kebutuhan sistem agar dapat mengelola data dan mendapatkan informasi biaya yang lebih cepat dan akurat.
  3. Agar berkurangnya penggunaan kertas cetak, dibuatkan fitur catatan agar admin dapat melacak tiap perubahan/revisi sebelum dan sesudahnya.

Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini, diharapkan dapat memberi manfaat baik yang diantaranya:

  1. Memberikan informasi tentang biaya produksi bagi perusahaan untuk digunakan sebagai acuan saat akan melakukan produksi dan dapat menentukan harga jual diproses selanjutnya.
  2. Mempermudah dalam melakukan input, update, dan proses data dalam pembuatan Consumption Sheet.
  3. Perusahaan dimudahkan karena tidak ada lagi penumpukan kertas cetak.


Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penulis adalah:

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan oleh penulis, diantaranya:

  1. Observasi

    Melakukan pengumpulan data melalui pengamatan dengan cara mendatangi langsung ke bagian terkait di PT BIMASAKTI KARYAPRIMA. Dengan cara ini, penulis dapat melihat secara nyata apa saja permasalahan yang terjadi.

  2. Wawancara

    Penulis melakukan penelitian dengan mewawancarai stakeholder bagian terkait di PT BIMASAKTI KARYAPRIMA untuk memperoleh data yang dibutuhkan secara akurat.

  3. Studi Pustaka

    Melakukan studi pustaka dengan cara mengumpulkan, membaca, serta memahami data data yang ada di berbagai media seperti: buku, karya tulis, jurnal penelitian, ataupun artikel artikel yang berhubungan dengan permasalahan yang sedang dibahas dalam penelitian ini.

  4. Metode Analisis

    Metode analisis yang dilakukan penulis yaitu menggunakan analisis PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service). Metode PIECES ini berguna untuk mengoreksi sistem informasi yang ada. Sebagai analisis dasar untuk memperoleh pokok-pokok permasalahan yang lebih spesifik lagi.

    Kemudian metode Elisitasi untuk mengetahui, mengumpulkan, dan menyeleksi kebutuhan sistem yang diinginkan stakeholder. Elisitasi ialah rancangan sistem yang diusulkan yang sesuai dengan keinginan atau yang dibutuhkan user. Elisitasi yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu Elisitasi Tahap I, Elisitasi Tahap II, Elisitasi Tahap III dan Final Draft Elisitasi.

    Metode Perancangan

    Metode perancangan yang dilakukan penulis yaitu menggunakan metode permodelan secara visual untuk sarana perancangan sistem yang berorientasi objek dengan UML (Unified Modeling Language) untuk sistem yang berjalan dan yang diusulkan.

    Metode Pengujian

    Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode pengujian Blackbox Testing. Dimana Blackbox Testing adalah suatu pengujian yang dilakukan untuk mengamati hasil eksekusi dari sistem usulan melalui data uji dan memeriksa fungsional dari software. Bagaimana input dan output yang dihasilkan, dan mengamati User Interface dari software tersebut.

    Sistematika Penulisan

    Dalam sistematika penulisan Skripsi ini terdiri dari 5 (lima) bab, dimana setiap bab terdiri dari beberapa sub-bab. Uraian singkat mengenai Skripsi akan di jelaskan sebagai berikut:

    BAB I PENDAHULUAN

    Bab I menjelaskan antara lain: latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penelitian, metode analisis, metode perancangan, metode pengujian dan, sistematika penulisan.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Bab II menjelaskan tentang beberapa definisi ilmu yang berkaitan dengan penyusunan Laporan Skripsi dan berhubungan dengan teori-teori yang digunakan dalam penulisan serta pendukung analisis Laporan Skripsi dan juga literature review.

    BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

    Bab III menjelaskan tentang gambaran umum PT BIMASAKTI KARYAPRIMA, sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian, serta visi dan misi. Selanjutnya, dijelaskan juga permasalahan yang sedang dihadapi, analisis proses, perancangan UML sistem yang berjalan, analisis PIECES, Elisitasi, dan alternatif pemecahan masalah.

    BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Bab IV merupakan penguraian sistem yang akan diusulkan seperti usulan prosedur yang baru, diagram rancangan sistem, rancangan basis data dan spesifikasi basis data. Diagram sistem yang diusulkan, konfigurasi sistem, rancangan sistem, pengujian sistem, evaluasi, schedule implementasi dan estimasi biaya yang diperlukan.

    BAB V PENUTUP

    Bab V ini berisi tentang kesimpulan yang berdasarkan rumusan masalah dan saran yang berkaitan dengan penelitian yang telah dilakukan pada PT BIMASAKTI KARYAPRIMA berdasarkan data-data yang telah diperoleh.

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN



    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori Umum

    Konsep Dasar Sistem

    Definisi Sistem

    Tata Sutabri (2016: 7) [1] dalam bukunya menyatakan, “suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama sama untuk mencapai tujuan tertentu.”

    Maniah dan Hamidin (2017: 1)[2] dalam bukunya menyatakan bahwa “sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen berupa data, jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun software yang saling berinteraksi sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan/sasaran tertentu yang sama.”

    Romney dan Steinbart (2015) sebagaimana dikutip oleh Mulyani (2016: 2) [3] pada bukunya mengatakan, “sistem adalah kumpulan dari dua atau lebih komponen yang saling bekerja dan berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu.”

    Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekumpulan elemen, objek, unsur yang saling berhubungan satu sama lain. Saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Suatu sistem juga dapat terdiri dari beberapa subsistem, sebagai contoh: sistem akuntansi dapat terdiri dari subsistem akuntansi penjualan, subsistem akuntansi pembelian, penggajian dan sebagainya.

    Ciri - ciri Sistem

    Wilkinson dkk. (2000) sesuai yang dikutip oleh Mulyani (2016: 4-8) [3] mengatakan, ada beberapa ciri-ciri sistem yang bisa kita tarik jika kita melihat pada bahasan mengenai sistem diatas, ciri-ciri sistem tersebut adalah sebagai berikut:

    1. Sistem Mempunyai Komponen-Komponen. Komponen-komponen sistem biasanya berupa subsistem baik berupa fisik maupun abstrak. Subsistem sebenarnya adalah sebuah sistem, biasanya merupakan sebuah sistem yang lebih kecil dari sistem yang menjadi lingkungannya, namun tidak menutup kemungkinan subsistem bisa lebih kompleks atau lebih besar dari pada sistem yang menjadi lingkungannya.

    2. Komponen Sistem Harus Terintegrasi (Saling Berhubungan). Dalam melakukan pekerjaannya, komponen-komponen dalam sistem harus saling terintegrasi satu sama lain. Seperti layaknya sekumpulan pekerja bangunan yang membangun sebuah gedung, mereka saling terintegrasi satu sama lain ada yang bertindak sesuai perannya. Sebagai contoh mari kita lihat ilustrasi sistem komputer. Antara memory dan processor harus saling terintegrasi, bagaimana data yang akan diproses oleh processor dikirimkan dari memory, bagaimana data yang sudah di proses oleh processor dikirimkan lagi ke memory, bagaimana data yang ada di memory bisa ditampilkan di layar monitor dan lain sebagainya.

    3. Sistem Mempunyai Batasan Sistem. Mengingat manusia adalah makhluk yang tidak pernah lepasdari kesalahan, maka sistem yang dibuat oleh manusia pun harus mempunyai batasan sistem, yaitu sebuah batasan-batasan yang bisa memberikan gambaran pemisah antara lingkup sistem dengan batas luar sistem. Dengan batasan sistem inilah seseorang bisa menilai kompleksitas suatu sistem. Semakin sedikit batas sistem maka semakin kompleks sistem tesrsebut dan sebaliknya semakin luas batas sistem maka kompleksitas sistem tersebut akan semakin sempit.

    4. Sistem Mempunyai Tujuan Sistem yang Jelas. Selain mempunyai batasan, sistem juga harus mempunyai tujuan. Tujuan sistem merupakan target atau hasil akhir yang sudah dirancang oleh pembuat sistem dimana tujuan ini menjadi titik koordinat komponen-komponen sistem dalam bekerja sehingga tujuan dari sistem tersebut bisa dicapai. Tujuan sistem harus fokus, karena tujuan sistem akan mempengaruhi batasan, komponen-komponen sistem, dan hubungan kerja dari sistem tersebut.

    5. Sistem Mempunyai Lingkungan. Lingkungan sistem bisa kita bagi menjadi 2 (dua), yaitu lingkungan luar sistem (external) dan lingkungan dalam sistem (internal). Dimana lingkungan luar sistem adalah lingkungan diluar batas-batas sistem sedangkan, lingkungan dalam sistem adalah lingkungan yang mewadahi komponen-komponen (subsistem) yang ada dalam sistem.

    6. Sistem Mempunyai Input Proses Output. Untuk mencapai tujuannya, sistem memerlukan inputan dari pengguna sistem. inputan tersebut akan dijadikan parameter sebagai bahan baku untuk pengolahan data. Proses penginputan parameter oleh pengguna sistem biasanya disebut proses triggering (pemicu sistem). Tanpa pemicu sistem tidak akan berjalan. Pemicu sistem bisa berupa orang (manusia), mesin ataupun sistem lain yang terintegrasi.


    Klasifikasi Sistem

    Menurut Tata Sutabri (2016: 7) [1], mengatakan bahwa “Suatu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang”, diantaranya:

    1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.

    2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia. . Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system.

    3. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik. . Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministik. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.

    4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya, sistem ini bekerja otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya.

    Maniah dan Hamidin (2017: 1) [4] menjelaskan dalam bukunya bahwa, sebuah sistem harus memenuhi syarat minimumnya yaitu 3 unsur pembentuk sistem, terdiri dari input, proses, output. Berikut adalah bentuk sistem yang paling sederhana:

    Gambar 2.1 Siklus hidup sistem

    Input adalah data atau informasi yang dibutuhkan oleh sebuah sistem untuk selanjutnya diproses sesuai dengan ketentuan proses yang telah ditentukan. Pada akhirnya sistem akan menghasilkan keluaran (output) yang bila diperlukan lagi maka, hasil output tersebut akan kembali menjadi sebuah input, begitu seterusnya, ini yang kita sebut dengan system life cycle (sisklus hidup sistem).

    Konsep Dasar Analisis Sistem

    Definisi Analisis Sistem

    Menurut Wahana & Selly dalam Jurnal Computech & Bisnis Vol. 9 No. 2 (2015: 127), [5] “Analisis sistem merupakan proses mendeskripsikan dan memilah - milah permasalahan sistem serta mendeskripsikan kebutuhan yang perlu dipenuhi oleh sistem.”

    Muslihudin dan Oktafianto (2016: 27)[6] berpendapat bahwa, “Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian-bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan mereka. Analisis sistern merupakan tahapan paling awal dan pengembangan sistem yang menjadi fondasi dalarn menentukan keberhasilan sistem informasi yang dihasilkan nantinya.”

    Mulyani (2016: 38)[7] menyatakan, “Analisis sistem merupakan suatu teknik penelitian terhadap sebuah sistem dengan menguraikan komponen-komponen pada sistem tersebut dengan tujuan untuk mempelajari komponen itu sendiri serta keterkaitannya dengan komponen lain yang membentuk sistem sehingga didapat sebuah keputusan/kesimpulan mengenai sistem tersebut baik itu kelemahan ataupun kelebihan sistem.”

    Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa analisis sistem adalah sebuah teknik untuk pemecahan masalah pada suatu sistem dengan cara menguraikan komponen sistem yang bertujuan untuk mempelajari dan mencari kekurangan dan kelebihan pada sistem. Analisis sistem merupakan fondasi penting dan merupakan tahapan paling awal dalam pembuatan ataupun pengembangan sistem.

    Fungsi Analisis Sistem

    Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut:

    1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai.

    2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

    3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

    4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

    Konsep Dasar Sistem Informasi

    Definisi Sistem Informasi

    George M. Scoot sebagaimana dikutip oleh Patma, Maskan dan Utaminingsih (2018: 8). [8] “Sistem informasi merupakan kumpulan dari sistem sistem yang menyediakan informasi untuk mendukung manajemen.”

    Menurut Harfizar, Yuliana dan Affifudin dalam Jurnal SENSI Vol. 3 No. 2 (2017: 195). [9] “Sistem informasi adalah komponen-komponen yang membentuk sistem yang menghasilkan suatu informasi yang berfungsi sebagai penyedia informasi atau laporan.”

    Dari kedua definisi di atas, dapat disimpulkan sistem informasi adalah kumpulan dari sistem yang menyediakan informasi, dimana informasi yang dihasilkan dapat dipakai sebagai pengambilan keputusan dalam manajemen.

    Komponen Sistem Informasi

    Komponen-komponen yang terdapat didalam semua jenis sistem informasi mencakup 7 (tujuh) poin. Berikut ketujuh komponen tersebut beserta dengan penjelasan masing-masing:

    1. Input (Masukan). Sebuah informasi berasal dari data yang telah diolah dan diverifikasi sehingga akurat, bermanfaat, dan memiliki nilai. Komponen input ini berfungsi untuk menerima semua input (masukan) dari pengguna, inputan yang diterima dalam bentuk data. Data ini berasal dari satu maupun beberapa buah sumber.

    2. Output (Keluaran). Sebuah sistem informasi akan menghasilkan keluaran (output) berupa informasi. Komponen output berfungsi untuk menyajikan hasil akhir ke pengguna sistem informasi.

    3. Software (Perangkat Lunak). Komponen software mencakup semua perangkat lunak yang digunakan didalam sistem informasi. Adanya komponen perangkat lunak ini membatu sistem informasi didalam menjalankan tugasnya dan untuk dapat dijalankan sebagainya mestinya.

    4. Hardware (Perangkat Keras). Komponen hardware mencakup semua perangkat komputer yang digunakan secara fisik didalam sistem informasi, baik dikomputer server maupun dikomputer client.

    5. Database (Basis Data). Komponen basis data berfungsi untuk menyimpan semua data dan informasi kedalam satu atau beberapa tabel. Setiap tabel memiliki field masing-masing. Setiap tabel memiliki fungsi penyimpanan masing-masing, serta antar tabel dapat juga terjadi relasi (hubungan).

    6. Kontrol dan Prosedur. Kontrol dan prosedur adalah dua buah komponen yang menjadi satu. Komponen kontrol berfungsi untuk mencegah terjadinya beragam gangguan dan ancaman terhadap data dan informasi yang ada didalam sistem informasi, termasuk juga sistem informasi itu sendiri beserta fisiknya (dalam hal ini komputer server).

    7. Teknologi dan Jaringan Komputer. . Komponen terakhir didalam sistem informasi ini, yaitu teknologi jaringan komputer, memegang peranan terpenting untuk sebuah sistem informasi. Komponen teknologi mengatur software, hardware, database, kontrol dan prosedur, input dan output.

    Karakteristik Sistem Informasi

    Patma, Maskan dan Utaminingsih (2018: 10) [8] dalam bukunya menyebutkan, sistem informasi yang baik memenuhi kriteria sebagai berikut:

    1. Memiliki sistematika yang jelas, ringkas, dan sederhana;

    2. Menciptakan aliran data yang lebih efisien;

    3. Mempunyai model penyajian yang informatif dan standar (mudah dipaham oleh user);

    4. Menditribusikan informasi secara efektif (kepada yang berhak menerima informasi).


    Konsep Dasar Data

    Definisi Data

    Indrajani (2018: 2), [10] “data adalah representasi fakta yang mewakili suatu objek, seperti pelanggan, karyawan, mahasiswa, dan lain-lain, yang disimpan dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, dan kombinasinya.”

    Tyoso (2016: 22) [11] berpendapat, “data hanyalah bahan mentah untuk memperoleh informasi. Sistem informasi menggunakan data yang disimpan dalam file komputer dan database untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan.”

    Januar Permana, Astriyani, dan Mayang Sari dalam jurnal SENSI Vol. 4 No. 2 (2017) [12] menuturkan bahwa, “Data adalah fakta dari hasil pengukuran atau pengamatan. Data dapat berupa, huruf-huruf, angka, simbol-simbol khusus, atau gabungan darinya.”

    Dari ketiga definisi di atas dapat disimpulkan, data adalah fakta yang berada pada suatu objek. Dapat berbentuk, angka, huruf, gambar, text, suara, dan kombinasinya dari hasil pengukuran atau pengamatan. Data-data yang terkumpul dapat menjadi suatu informasi yang dapat dipergunakan untuk pengambilan keputusan.

    Teknik Pengumpulan Data

    Indrajani (2018: 19-23) [10] menjelaskan, teknik pengumpulan data atau fact finding techniques adalah proses formal menggunakan teknik seperti wawancara dan daftar pertanyaan untuk mengumpulkan fakta tentang sistem, kebutuhan, dan pilihan. Terdapat 5 (lima) teknik pencarian fakta yang digunakan:

    1. UJi Dokumentasi. Ini bermanfaat jika kita sedang berusaha mendalami kebutuhan basis data/sistem yang akan datang.

    2. Wawancara. Teknik yang paling sering digunakan dan sangat berguna dibandingkan teknik yang lainnya, terdapat dua jenis wawancara: wawancara tidak terstruktur, dan wawancara terstruktur.

    3. Observasi. Adalah salah satu teknik pencarian data yang paling efektif untuk pemahaman suatu sistem.

    4. Riset. Riset aplikasi dan masalah, jurnal komputer, buku petunjuk, dan internet seperti buletin merupakan sumber-sumber informasi yang baik dan dapat menyediakan informasi mengenai bagaimana orang lain memecahkan masalah.

    5. Kuesioner. Merupakan teknik pencarian data dengan melakukan survei melalui daftar pertanyaan. Terdapat dua jenis pertanyaan dalam kuesioner: free format yang memberikan kebebasan responden dalam menjawab pertanyaan, dan fix format yang memerlukan tanggapan spesifik dari individu. Responden harus memilih jawaban yang tersedia.

    Hirarki Data

    Mulyani (2016: 78) [3] di dalam bukunya menjelaskan, hirarki data merupakan pengorganisasian data menjadi hirarki – hirarki atau tingkatan tertentu. Pengorganisasian ini ditujukan agar data bisa diatur dengan baik sehingga bisa menghasilkan suatu informasi yang baik pula. Data bisa diorganisasikaan menjadi 6 tingkatan yaitu:

    1. Bit, adalah unit terkecil dari data yang di representasikan dengan nilai 0 dan 1, dimana nilai 0 berarti tidak mempunyai arus listrik, sedangkan 1 mempunyai arus listrik.

    2. Byte, adalah kumpulan dari bit – bit yang membentuk suatu karakter.

    3. Field (elemen data), adalah kumpulan karakter yang membentuk sekelompok data atau angka.

    4. Record, adalah sekumpulan field yang saling berhubungan.

    5. File, adalah kumpulan record yang berhubungan dengna objek tertentu.

    6. Database, adalah kumpulan data yang tersimpan ke dalam file – file.

    Gambar 2.2 Hirarki Data

    Konsep Dasar Informasi

    Definisi Informasi

    Undang – Undang No 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Bab 1 Pasal 1), [13] menyatakan “informasi adalah keterangan, pernyataan, gagasan, dan tanda-tanda yang mengandung nilai, makna, dan pesan, baik data, fakta maupun penjelasannya yang dapat dilihat, didengar, dan dibaca yang disajikan dalam berbagai kemasan dan format sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi secara elektronik ataupun non-elektronik.”

    Mulyani (2016: 12) [3] menyimpulkan bahwa, “Informasi merupakan data yang sudah diolah yang ditujukan untuk seseorang, organisasi ataupun siapa saja yang membutuhkan. lnformasi akan menjadi berguna apabila objek yang menerima informasi membutuhkan informasi tersebut.”

    Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan sesuatu yang memiliki makna dan fakta-fakta yang didapat dari kumpulan data-data. Informasi dapat dipakai untuk pengambilan keputusan.

    Gambar 2.2 Hubungan antara Data dan Informasi

    Siklus Hidup Informasi

    Maniah dan Hamidin (2017: 2) [2]menjelaskan bahwa, Siklus hidup informasi (information life cycle) merupakan pengelolaan informasi melalui proses menjadi penggunaan untuk mengetahui kapan harus diformulasikan, dirasionalisasi dan pada akhirnya informasi tersebut dibuang/tidak digunakan lagi. Dalam manajemen siklus hidup informasi, pertimbangan untuk informasi meliputi:

    1. Bagaimana informasi diciptakan: Systemic (berhubungan dengan suatu sistem), environmental (berhubungan dengan lingkungan).

    2. Bagaimana informasi disampaikan: One-to-many presentation, white paper, website FAQ, website informational, website directed (link yang dikirim dengan email dan sebagainya) ke website tertentu, disampaikan berbasis aplikasi melalui expert system, one-to-one presentation seperti dari mulut ke mulut, komunikasi ad-hoc.

    3. Bagaimana informasi setelah dikelola: kompleksitas informasi, kompleksitas proses penciptaan, kompleksitas manajemen sistem, dampak finansial dari penciptaan informasi.

    4. Jenis informasi yang diciptakan: Tacit (diciptakan dan disimpan secara informal seperti memori manusia, local hard drive komputer, expert system (memindahkan informasi tacit ke dalam struktur formal), Explicit (diciptakan dan disimpan secara formal seperti network share, network website/intranet, knowledge management system informal, sistem manajemen dokumen, formal knowledge management system.

    5. Nilai Sumber: Usia informasi, kedekatan informasi dengan pelanggan, sumber informasi, dan interaksi sebelumnya dengan sumber tertentu.

    Kualitas Informasi

    Maniah dan Hamidin (2017: 2-6) [2]arti kualitas informasi (information quality / IQ) terletak pada bagaimana informasi tersebut dirasakan dan digunakan oleh penggunanya. Bagaimana informasi yang ditampilkan dapat mempengaruhi para pengambil keputusan dan dapat merubah bagaimana penggunanya membuat keputusan. Dimensi kualitas informasi adalah sebagai berikut:

    1. Intrinsic IQ (kuliatas data diketahui secara langsung dari informasi), terdiri atas:

      1. Accuracy

      2. Objectivity

      3. Believability

      4. Reputation

    2. Accesibility IQ (sejauh mana informasi tersedia), terdiri atas:

      1. Accesibility

      2. Acces Security

    3. Contextual IQ (tergantung pada konteks organisasi), terdiri atas:

      1. Relevancy

      2. Value Added

      3. Timeless

      4. Completeness

      5. Amount of Information

    4. Representational IQ (pentingnya penyajian informasi), terdiri atas:

      1. Interpretability

      2. Ease of Understanding

      3. Concise Representation

      4. Consinstent Representation

      5. Ease of Manipulation

    Teori Khusus

    Konsep Dasar Biaya

    Definisi Biaya

    Dalam Kamus Bank Indonesia, [14] Biaya didefinisikan sebagai pengeluaran atau pengorbanan yang tak terhindarkan untuk mendapatkan barang atau jasa dengan tujuan memperoleh maslahat; pengeluaran untuk kegiatan, tujuan, atau waktu tertentu, seperti ongkos pengiriman, pengepakan, dan penjualan dimaksudkan untuk memperoleh penghasilan; dalam laporan laba rugi perusahaan, komponen biaya merupakan pengurang dari pendapatan; pengertian biaya berbeda dengan beban; semua biaya adalah beban, tetapi tidak semua beban adalah biaya (cost, expense).


    Klasifikasi Biaya

    Dalam bukunya, Indriani (2018: 9-10)[14] menjabarkan klasifikasi biaya pada perusahaan manufaktur yang dibedakan:

    1. Biaya Produksi
      • Biaya bahan langsung

        Bahan yang menjadi bagian tak terpisahkan dari produk jadi, serta dapat ditelusuri secara fisik dan mudah ke produk tersebut.

      • Biaya Tenaga Kerja Langsung

        Biaya tenaga kerja yang dapat ditelusuri dengan mudah ke produk jadi.

      • Biaya Overhead Pabrik

        Merupakan seluruh biaya manufaktur yang tidak termasuk dalam bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung. BOP termasuk biaya bahan tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung, pajak properti, penyusutan, asuransi fasilitas produksi, pemeliharaan sekaligus perbaikan peralatan produksi.

    2. Biaya Nonpoduksi
      • Biaya penjualan atau pemasaran

        Semua biaya yang diperlukan guna menangani pesanan konsumen dan memperoleh produk atau jasa untuk disampaikan pada konsumen. Ini dinamakan order getting and order filling (biaya memperoleh dan memenuhi pesanan). Biaya marketing meliputi periklanan, perjalanan dalam penjualan, komisi penjualan, gaji untuk bagian penjualan, dan biaya gudang produk jadi.

      • Biaya Administrasi

        Meliputi biaya eksekutif, organisasional, dan klerikal yang berkaitan dengan manajemen umum organisasi.

    3. </div>
      Gambar 2.4 Aliran Biaya

      Konsep Dasar Produksi

      Definisi Produksi

      Rusdi dan Arsyad (2017: 1) [15] di dalam bukunya menjelaskan, “produksi adalah membuat sesuatu yang baru yang berwujud (produk) atau tidak berwujud (jasa). Produksi merupakan salah satu fingsi dasar dari kegiatan manusia dalam masyarakat industri modern dan sekarang dianggap sebagai budaya.”

      Proses Produksi

      Rusdi dan Arsyad (2017: 27) [15] menjabarkan, Proses produksi dapat diartikan sebagai cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan-bahan dan dana) yang ada. Jenis proses produksi ini sangat banyak, tetapi secara ekstrem dapat dibedakan menjadi dua yaitu:

      1. Proses produksi yang terus menerus (continuous process/manufacturing), yang memiliki sifat-sifat:
        1. Biasanya produk yang dihasilkan dalam jumlah yang besar (produksi massa) dengan variasi yang sangat kecil dan sudah distandardisir.
        2. Proses seperti ini biasanya menggunakan sistem atau cara penyusunan peralatan berdasarkan urutan pengerjaan dari produk yang dihasilkan, yang disebut product layout atau departmentation by product.
        3. Mesin-mesin yang dipakai dalam proses produksi seperti ini adalah mesin-mesin yang bersifat khusus untuk menghasilkan produk tersebut, yang dikenal dengan nama Special Purpose Machines.
      2. Proses produksi yang terputus-putus (Intermittent process/manufacturing), yang memiliki sifat:
        1. Biasanya produk yang dihasilkan dalam jumlah yang sangat kecil dengan variasi yang sangat besar (berbeda) dan didasarkan atas pesanan.
        2. Proses seperti ini biasanya menggunakan sistem, atau cara penyusunan peralatan berdasarkan atas fungsi dalam proses produksi atau peralatan yang sama dikelompokkan pada tempat yang sama, yang disebut dengan process layout atau departmentation by equipment.
        3. Mesin-mesin yang dipakai dalam proses produksi seperti ini adalah mesin-mesin yang bersifat umum yang dapat digunakan untuk menghasilkan bermacam-macam produk dengan variasi yang hampir sama, mesin mana dikenal dengan nama General Purpose Machines.

      Konsep Dasar Harga Pokok Produksi

      Definisi Harga Pokok Produksi

      Menurut Purnomo seperti yang dikutip oleh Soejanto, Nursubiyantoro, dan Putra Awalu pada Jurnal OPSI vol. 9 No. 1 (2016: 44). [16] “Harga pokok produksi merupakan suatu catatan dari biaya material, biaya tenaga kerja dan biaya overhead. Biaya mempunyai pengertian sebagai semua pengeluaran yang direncanakan untuk menghasilkan suatu produk.”

      Menurut Mulyadi sebagaimana yang dikutip oleh Lestari, Diana P dan Andini dalam Jurnal EXPLORE Vol. 8 No. 2 (2017). [17] “Harga pokok produksi adalah total biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk yang siap untuk dijual.”

      Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa harga pokok produksi merupakan akumulasi dari semua biaya yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik yang dikeluarkan untuk menghasilkan sebuah produk.

      Cara Pengumpulan Harga Pokok Produksi

      Terdapat 2 (dua) cara pengumpulan harga pokok produksi, yaitu Metode Harga Pokok Proses dan Metode Harga Pokok Pesanan. Kedua metode itu dapat dibedakan melalui faktor-faktor:

      1. Pengumpulan biaya produksi.

        Metode harga pokok pesana mengumpulkan biaya produksi menurut pesanan, sedangkan metode harga pokok proses mengumpulkan biaya produksi per-departemen produksi per-periode akuntansi.

      2. Perhitungan harga pokok produksi per-satuan.

        Pada Metode harga pokok pesanan, caranya dengan membagi total biaya yang dikeluarkan untuk pesanan tertentu dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam pesanan yang bersangkutan. Pada Metode harga proses, caranya dengan membagi total biaya produksi yang dikeluarkan selama periode tertentu dnegan jumlah satuan produk yang dihasilkan selama periode yang bersangkutan.

      3. Penggolongan biaya produksi.

        Didalam metode harga pokok pesanan. Biaya produksi harus dipisahkan menjadi biaya produksi langsung yang dibebankan kepada produk berdasar biaya yang sesungguhnya terjadi, dan biaya produksi tidak langsung yang dibebankan kepada produk berdasarkan tarif yang ditentukan di muka. Sedangkan dalam metode harga proses, pembedaan biaya produksi langsung dan tidak langsung biasanya tidak diperlukan, terutama jika perusahaan hanya menghasilkan satu macam produk (seperti semen, pupuk, bumbu masak.).

      4. Unsur biaya yang dikelompokkan dalam biaya overhead pabrik.

        Pada metode harga pokok pesanan, BOP terdiri dari biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung dan biaya produksi lain selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. BOP dibebankan kepada produk atas dasar tarif yang ditentukan di muka. Di dalam metode harga pokok proses, BOP terdiri dari biaya produksi selain biaya bahan baku dan bahan penolong dan biaya tenaga kerja.

      Konsep Dasar Perusahaan

      Definisi Perusahaan

      Definisi menurut KBBI edisi V ialah; kegiatan (pekerjaan dan sebagainya) yang diselenggarakan dengan peralatan atau dengan cara teratur dengan tujuan mencari keuntungan.

      Di dalam bukunya, Hery (2015: 2)[18] menjabarkan; “Perusahaan adalah sebuah organisasi yang beroperasi dengan tujuan menghasilkan keuntungan, dengan cara menjual produk (barang dan atau jasa) kepada para pelanggannya. Tujuan operasional dari sebagian besar perusahaan adalah untuk memaksimalisasi profit.”

      Jenis-jenis Perusahaan

      Hery (2015: 2-5)[18]menjabarkan jenis- jenis perusahaan berdasarkan jenis usahanya dan berdasarkan karakteristik organisasinya. Berdasarkan jenis usahanya, perusahaan dibedakan menjadi:

      1. Perusahaan Manufaktur (Manufacturing Business)

        Perusahaan jenis ini terlebih dahulu mengubah (merakit) input atau bahan mcntah (raw material) menjadi output atau barang jadi (finished goods/finalgoods), baru kemudian di jual kepada para pelanggan (distributor). Contoh: pabrik sepatu, perakitan mobil.

      2. Perusahaan Dagang (Merchandising Business)

        Perusahaan jenis ini menjual produk (barang jadi), akan tetapi perusahaan tidak membuat/menghasilkan sendiri produk yang akan dijualnya melainkan memperolehnya dari perusahaan lain. Contoh: Supermarket (Carrefour) dan Minimarket (Indomart).

      3. Perusahaan Jasa (Service Business)

        Perusahaan jenis ini tidak menjual barang tetapi menjual jasa kepada pelanggan. Contoh perusahaan jasa, diantaranya adalah perusahaan yang bergek dalam bidang pelayanan transportasi.

      Kegiatan Utama pada Perusahaan

      Menurut Pujawan dan Mahendrawathi sebagaimana dikutip oleh Yuniarti dkk. (2018: 9) [19]Dalam bukunya, kegiatan utama yang ada pada sebuah perusahaan manufaktur khususnya, dengan mengacu kegiatan yang ada ialah:

      1. Merancang Produk Baru (Product Development).

        Meliputi aktivitas melakukan riset pasar, merancang produk baru, melibatkan supplier dalam melakukan proses perancangan produk baru.

      2. Memperoleh Material (Procurement).

        Aktivitas memilih supplier, melakukan pembelian bahan baku dan komponen, mengevaluasi kinerja supplier, memonitor risiko pasok, membina dan memelihara hubungan supplier, memilih teknologi yang sesuai untuk mendukung aktivitas pengadaan, menyimpan data-data yang terkait supplier dalam aktivitas pengadaan.

      3. Merencanakan Proses Produksi dan Persediaan (Planning and Control).

        Meliputi aktivitas merencanakan permintaan, peramalan permintaan, perencanaan kapasitas, perencanaan produksi dan persediaan serta mengendalikan produksi dan persediaan.

      4. Proses Produksi (Production).

        Yaitu aktivitas merubah material menjadi produk jadi, melakukan pengendalian terhadap kualitas produk.

      5. Proses Pengiriman (Distribution).

        Meliputi aktivitas merancang jaringan distribusi, membuat jadwal pengiriman, mencari dan memelihara hubungan dengan perusahaan jasa pengiriman, memonitor service level di tiap pusat distribusi dan menentukan rute pengiriman.

      6. Menangani Pengembalian (Return).

        Meliputi aktivitas mendesain saluran pengembalian produk, membuat jadwal pengambilan produk, proses disposal, penentuan harga produk refurbish.

      Konsep Dasar Database

      Definisi Database

      Menurut Raharjo sebagaimana yang dikutip oleh Albar, Hardiyanti, dan Romadhona dalam Jurnal SENSI Vol. 3 No. 2 (2017: 254)[20]. “Database merupakan kumpulan data-data yang saling terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data-data tersebut dapat dimanipulasi, diambil dan dicari secara cepat.”

      Dalam bukunya Indrajani (2018: 2), [10] “database merupakan suatu kumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut, yang dirancang untuk memenuhi informasi yang dibutuhkan oleh suatu organisasi.”

      Dapat disimpulkan dari kedua definisi di atas bahwa, basis data adalah tempat penyimpanan data-data, dapat digunakan oleh banyak pengguna dan terintegrasi. Sehingga menjadi sumber daya perusahaan yang dapat digunakan bersama.

      Komponen Database

      Indrajani (2018: 10-13), [10] dalam bukunya menyatakan, terdapat 5 (lima) komponen dalam database management system:

      1. Hardware</br>

        Hardware ini diperlukan oleh DBMS dan aplikasi. Contoh perangkat keras, antara lain personal computer, notebook, mainframe, sampai sebuah jaringan komputer.

      2. Software. Beberapa penggunaan software
        • Software untuk sistem operasi komputer, baik untuk PC biasa ataupun server. Contohnya Windows, Unix, dan Linux.
        • Software untuk basis data. Contohnya Microsoft SQL, Oracle, dan MySQL.
        • Software untuk pemrograman. Seperti program Java, .Net, Visual Basic, C, dan C++.
        • Software untuk mengatur jaringan, seperti CISCO.
      3. Data

        Merupakan komponen terpenting DBMS karena data adalah penghubung antara komputer dengan manusia.

      4. Prosedur

        Merupakan instruksi dan aturan yang menentukan perancangan dan pengunaan basis data, di mana pengguna sistem dan pengelola basis data memertukan dokumentasi ini untuk menjalankan dan menggunakan sistem.

      5. Manusia

        di mana peranannya dapat dibedakan menjadi beberapa fungsi sebagai berikut:

        • Data and Database Administrator, orang atau sekelompok orang yang bertanggung jawab pada manajemen dan pengendalian basis data.
        • Database Desainer, dibedakan menjadi perancang basis data secara logika dan fisik. Perancang basis data secara logika berhubungan dengan identifikasi data, antara lain entitas dan atribut.
        • Application Developers atau Programmer merupakan tenaga ahli komputer yang berfungsi untuk mengembangkan program-program aplikasi yang diperlukan dalam manajemen basis data.
        • End User, termasuk dalam kategori pengguna akhir adalah pemilik sistem (enterprise), para manajer, supervisor, operator, pelanggan, dan sebagainya yang terlibat langsung dalam penggunaan basis data.

      Komponen Database

      Indrajani (2018: 6-8), [10] di dalam bukunya mengemukakan, “desain basis data adalah proses membuat desain yang akan mendukung operasional dan tujuan perusahaan. Dengan tujuan untuk menggambarkan relasi data, menyediakan model data, menspesifikasikan desain dengan struktur sesuai kebutuhan sistem”. Pendekatan yang dapat digunakan dalam mendesain basis data, yaitu:

      1. Top-down, Diawali dengan membuat data model. Pendekatan top-down dapat diilustrasikan menggunakan entity-relationship (ER) model yang high level, kemudian mengidentifikasikan entitas, dan relationship antar-entity organisasi. Pendekatan ini sesuai bagi basis data yang kompleks.
      2. s
      3. Bottom-up, Dimulai dari level dasar atribut (property entity dan relationship), menganalisis hubungan antar-atribut, mengelompokkannya dalam suatu relasi yang menggambarkan tipe entitas dan relasi antar-entitas. Pendekatan ini sesuai bagi basis data dengan jumlah atribut yang sedikit.
      4. Inside-out, Mirip seperti pendekatan bottom-up, perbedaannya adalah pada tahap awal mengidentifikasi major entity lalu menguraikannya menjadi entitas-entitas, relasi-relasi, dan atribut-atribut yang berhubungan dengan major entity.
      5. Mixed, Menggunakan pendekatan bottom-up dan top-down.
      Gambar 2.5 Model Data Dan Arsitektur ANSI-SPARC

      DAFTAR PUSTAKA

      1. 1,0 1,1 Sutabri, T. (2016). Sistem Informasi Manajemen, Edisi Revisi. Yogyakarta, Indonesia: Penerbit Andi.
      2. 2,0 2,1 2,2 Maniah, Hamidin, Dini. (2017). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi: Pembahasan Secara Praktis dengan Contoh Kasus. Yogyakarta, Indonesia: Deepublish. Diambil dari: https://books.google.co.id/books?id=MjxyDwAAQBAJ
      3. 3,0 3,1 3,2 3,3 Mulyani, S. (2016). Metode Analisis dan perancangan Sistem Edisi Kedua. Bandung, Indonesia: Abdi Sistematika. Diambil dari: https://books.google.co.id/books?id=SbrPDgAAQBAJ
      4. Maniah dan Hamidin, Dini. (2017). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi: Pembahasan Secara Praktis dengan Contoh Kasus. Yogyakarta, Indonesia: Deepublish. Diambil dari: https://books.google.co.id/books?id=MjxyDwAAQBAJ
      5. Wahana, A. dan Selly. (2015). Sistem Infomasi Pendataan Tabungan Nasabah Pada Bank BTN Bandung. Jurnal Computech & Bisnis, 9(2). Diambil dari: jurnal.stmik-mi.ac.id/index.php/jcb/article/view/138
      6. Muslihudin, M., dan Oktafianto. (2016). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta, Indonesia: Penerbit Andi.
      7. Mulyani, Sri. (2016). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah: Notasi Pemodelan Unified Modeling Language (UML). Bandung, Indonesia: Abdi Sistematika. Diambil dari: https://books.google.co.id/books?id=_7nPDgAAQBAJ
      8. 8,0 8,1 Patma, T., S. Maskan M. dan Utaminingsih A. (2018). Sistem Informasi Manajemen: Guna Mendukung Keputusan. Malang, Indonesia: UPT Percetakan dan Penerbitan Polinema. Diambil dari: https://books.google.co.id/books?id=aSJyDwAAQBAJ
      9. Harfizar. Yuliana, K. Affifudin, M. (2017). Perancangan Sistem Informasi Pendataan Karyawan Pada Perusahaan Jasa Berbasis Web. Jurnal SENSI, 3(2).
      10. 10,0 10,1 10,2 10,3 10,4 Indrajani. (2018). Database System All in One: Theory, Practice, and Case Study. Jakarta, Indonesia: PT Elex Media Komputindo.
      11. Tyoso, J., S., P. (2016). Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta, Indonesia: Deepublish. Diambil dari: https://books.google.co.id/books?id=0sKIDwAAQBAJ
      12. Permana H., J. Astriyani E. Sari T., M. (2018). Perancangan Sistem Informasi Manajemen Layout Bahan Baku Berbasis Web Pada PT Sanichem Tunggal Pertiwi. Jurnal SENSI. 4(2).
      13. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
      14. 14,0 14,1 Kamus Bank Indonesia versi daring/online. Diambil dari: https://www.bi.go.id/id/Kamus.aspx
      15. 15,0 15,1 Nur Rusdi. Suyuti M., A. (2017). Pengantar Sistem Manufaktur. Yogyakarta, Indonesia: Deepublish. Diambil dari: https://books.google.co.id/books?id=x_omDwAAQBAJ
      16. Soejanto I. Nursubiyanto E. Putra Awalu W., M. (2016). Penentuan Harga Pokok Produksi (HPP) Berdasarkan Job Order Costing. Jurnal OPSI, 9(1). Diambil dari: jurnal.upnyk.ac.id/index.php/opsi/article/view/2244
      17. Sutedi. Agarina M. (2017). Implementasi Rational Unified Process Dalam Rancang Bangun Sistem Informasi Penjualan Hasil Bumi Berbasis Web Pada CV. Aneka Mandiri Lestari Bandar Lampung. Jurnal EXPLORE. 8(2). Diambil dari: http://jurnal.ubl.ac.id/index.php/explore/article/view/958
      18. 18,0 18,1 Hery. (2015). Pengantar Akuntansi: Comprehensive Edition. Jakarta, Indonesia: Penerbit PT Grasindo. Diambil dari: https://books.google.co.id/books?id=gsBGDwAAQBAJ
      19. Yuniarti R. dkk. (2018). Green Supply Chain Management dan Studi Kasus di Dunia Industri. Malang, Indonesia: UB Press. Diambil dari: https://books.google.co.id/books?id=DSmJDwAAQBAJ
      20. Albar, F. Manafi. Hardiyanti, S. Romadhona, K., R., A. (2017). Inventarisasi Manajemen Aset Berbasis Online Pada PD BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja. Jurnal SENSI, 3(2)


      LAMPIRAN

Contributors

Admin, Irma Kurnia Juliany