SI1433482216: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Konsep Dasar Motor Adaptor)
(Konsep Dasar Motor Conveyor)
Baris 956: Baris 956:
  
 
====Konsep Dasar Motor Conveyor====
 
====Konsep Dasar Motor Conveyor====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
<p style="line-height: 2">'''1. Definisi Dasar Potensiometer'''</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Menurut Imron, Andi Setiawan (2018:23),<ref name="Imron">Imron, M., & Setiawan, A. 2018. PEMILAH BARANG LOGAM DAN NON-LOGAM BERBASIS PLC OMRON CP1E-N30SDT-D. Jurnal Teknik Elektro, Vol 1.1.</ref>Conveyor adalah suatu sistem mekanik yang mempunyai fungsi memindahkan barang dari satu tempat ke tempat yang lain.  Prinsip kerja conveyor adalah mentransport material yang ada di atas conveyor, dimana umpan atau inlet pada sisi tail dengan menggunakan chute dan setelah sampai di head material ditumpahkan akibat conveyor berbalik arah. Conveyor digerakkan oleh drive / head pulley dengan menggunakan motor penggerak. Head pulley menarik conveyor dengan prinsip adanya gesekan antara permukaan drum dengan conveyor, sehingga kapasitasnya tergantung gaya gesek tersebut.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Menurut Saputra, dkk (2017:4075),<ref name="Saputra">Saputra, A. A., & Setianingsih, C. 2017. Perancangan Dan Implementasi Alat Untuk Penyortiran Buah Tomat (lycopersicum Esculentum) Menggunakan Mikrokomputer. eProceedings of Engineering, Vol 4.3.</ref>Conveyor adalah suatu sistem mekanik yang mempunyai fungsi memindahkan barang dari satu tempat ke tempat yang lain. conveyor banyak dipakai di Industri untuk transportasi barang yang jumlahnya sangat banyak dan berkelanjutan. Dalam kondisi tertentu, conveyor banyak dipakai karena mempunyai nilai ekonomis dibanding transportasi berat seperti truk dan mobil pengangkut. Jenis conveyor membuat penanganan alat berat tersebut / produk lebih mudah dan lebih efektif.</p></div>
 +
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan conveyor adalah suatu sistem mekanik yang mempunyai fungsi memindahkan barang dari satu tempat ke tempat yang lain, dengan prinsip kerja mentransport material yang ada di atas conveyor. Dan conveyor banyak dipakai di Industri.</p></div>
 +
 +
GAMBAR 2.13
  
 
===Konsep Dasar Literature Review===
 
===Konsep Dasar Literature Review===

Revisi per 9 Agustus 2018 10.56


PROTOTYPE ALAT PEMILAH HASIL PRODUKSI

OLI OTOMATIS BERDASARKAN KODE WARNA

MENGGUNAKAN SENSOR TCS 230

PADA PT AGHEO LANGGENG CHEMINDO


SKRIPSI



Disusun Oleh :

NIM : 1433482216

NAMA : FAJAR RAMADHAN




JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI CREATIVE COMMUNICATION AND INNOVATIVE TECHNOLOGY

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PROTOTYPE ALAT PEMILAH HASIL PRODUKSI OLI

OTOMATIS BERDASARKAN KODE WARNA

MENGGUNAKAN SENSOR TCS 230

PADA PT AGHEO LANGGENG CHEMINDO

Disusun Oleh :

NIM
: 1433482216
Nama
: Fajar Ramadhan
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
           
           
           
           
       
NIP : 000594
       
NIP : 079010


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PROTOTYPE ALAT PEMILAH HASIL PRODUKSI OLI

OTOMATIS BERDASARKAN KODE WARNA

MENGGUNAKAN SENSOR TCS 230

PADA PT AGHEO LANGGENG CHEMINDO

Disusun Oleh :

NIM
: 1433482216
Nama
: Fajar Ramadhan

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Creative Communication And Innovative Technology (CCIT)

STMIK Raharja Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Ir. Endang Sunandar, M.Kom)
   
(Diah Aryani, S.T. , M.Kom)
NID : 02022
   
NID : 11010


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA'

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PROTOTYPE ALAT PEMILAH HASIL PRODUKSI OLI

OTOMATIS BERDASARKAN KODE WARNA

MENGGUNAKAN SENSOR TCS 230

PADA PT AGHEO LANGGENG CHEMINDO

Disusun Oleh :

NIM
: 1433482216
Nama
: Fajar Ramadhan

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Creative Communication And Innovative Technology (CCIT)

Tahun Akademik 2017/2018

Dewan Penguji,

Tangerang,...............

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


Saya yang bertanda tangan dibawah ini,

NIM
: 1433482216
Nama
: Fajar Ramadhan
Jurusan
Konsentrasi
: CCIT

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan. Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juli 2018

 
 
 
 
 
(Fajar Ramadhan)
NIM : 1433482216




 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRACT

Along with the development and advances in information technology in industry companies in the era of globalization today, there is more of them also the needs of the system in the industry company the use of to further facilitate and save time in every activity in the industry the company. The research was carried out aiming to make The Pemilah The production Oli on The Color, it uses NodeMCU ESP8226 as microcontroller, a color sensor tcs 230 as a color code and use a motor servo as a gap, as the results of this study is expected to help users or the owner of the company to facilitate the process of segregation.

Keywords: Sorting, NodeMCU ESP8266, TCS230.

ABSTRAK

Seiring dengan berkembang dan kemajuan teknologi informasi dalam dunia industri perusahaan di era globalisasi saat ini, maka semakin bertambah banyak pula kebutuhan sistem dalam lingkungan industri perusahaan yang gunanya untuk lebih mempermudah dan menyingkat waktu dalam setiap aktifitas pada industri perusahaan tersebut. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk membuat Alat Pemilah Hasil Produksi Oli Berdasarkan Kode Warna, alat ini menggunakan NodeMCU ESP8226 sebagai mikrokontroler, sensor warna tcs 230 sebagai pembaca kode warna dan menggunakan motor servo sebagai pemisah, sebagai hasil penelitian ini diharapkan mampu membantu para pengguna atau pemilik perusahaan untuk mempermudah proses pemilahan.

Kata Kunci: Pemilah, NodeMCU ESP8266, TCS230.

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis dapat menyelesaikan dan menyusun Skripsi ini, dengan judul “PROTOTYPE ALAT PEMILAH HASIL PRODUKSI OLI OTOMATIS BERDASARKAN KODE WARNA MENGGUNAKAN SENSOR TCS 230 PADA PT AGHEO LANGGENG CHEMINDO Semester Ganjil TA. 2017/2018”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis dalam mendapatkan berbagai sumber yang menjadi bahan acuan dalam penyusunan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar dapat dimanfaatkan pada masa yang akan datang.

Namun demikian berkat adanya bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak, akhirnya Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya terutama kepada:

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM., selaku Ketua STMIK Raharja.

  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.

  3. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd., M.T.I., C.Ht., selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer STMIK Raharja.

  4. Bapak Endang Sunandar, Ir., M.Kom., selaku Pembimbing I, yang telah bersedia meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.

  5. Ibu Diah Aryani, S.T., M.Kom., selaku Pembimbing II, yang telah bersedia meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.

  6. Kedua Orang tua saya, yang telah mendidik hingga mampu menjadi pribadi yang baik dan bertanggung jawab.

  7. Seluruh Pimpinan dan Ketua dari PT. Agheo Langgeng Chemindo yang telah memberikan dukungan dan masukan yang berarti kepada penulis dalam menyelesaikan Laporan Skripsi ini.

  8. Seluruh Dosen dan Staff STMIK Raharja yang telah banyak memberikan pelajaran maupun bimbingan guna menyempurnakan setiap tugas yang penulis laksanakan.

  9. Dan semua rekan-rekan mahasiswa/i yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Laporan Skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Akhir kata, besar harapan penulis mudah-mudahan Laporan Skripsi ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi pembaca sekalian.

Tangerang, Juli 2018
Fajar Ramadhan
NIM. 1433482216


DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1. Internet of Things

  2. Gambar 2.2. Simbol Flowchart

  3. Gambar 2.3. NodeMCU ESP8266 V3 Lolin

  4. Gambar 2.4. Fitur-fitur NodeMCU V3 Lolin

  5. Gambar 2.5. Spesifikasi NodeMCU V3

  6. Gambar 2.6. Konfigurasi Pin NodeMCU V3

  7. Gambar 2.7. Sensor Warna TCS230

  8. Gambar 2.8. Motor Servo

  9. Gambar 2.9. Motor DC Gearbox

  10. Gambar 2.10. Potensiometer

  11. Gambar 2.11. Saklar/Switch

  12. Gambar 2.12. Adaptor

  13. Gambar 2.13. Conveyor

  14. Gambar 3.1. PT. AGHEO LANGGENG CHEMINDO

  15. Gambar 3.2. Struktur Organisasi PT. AGHEO LANGGENG CHEMINDO

  16. Gambar 3.3. Diagram Blok

  17. Gambar 3.4. Rangkaian Sensor Warna TCS230

  18. Gambar 3.5. Rangkaian Motor Servo

  19. Gambar 3.6. Rangkaian Keseluruhan

  20. Gambar 3.7. Software Arduino Yang Sudah Di Install

  21. Gambar 3.8. Tampilan Arduino

  22. Gambar 3.9. Device Manager

  23. Gambar 3.10. Memilih Port Arduino

  24. Gambar 3.11. Memilih board NodeMCU ESP8266

  25. Gambar 3.12. Melakukan Penyimpanan

  26. Gambar 3.13. Menulis Listing Program

  27. Gambar 3.14. Melakukan Verify

  28. Gambar 3.15. Verify Berhasil

  29. Gambar 3.16. Melakukan Proses Upload

  30. Gambar 3.17. Struktur Folder

  31. Gambar 3.18. Tampilan Web

  32. Gambar 3.19. Flowchart Sistem

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1. Elisitasi Tahap I

  2. Tabel 3.2. Elisitasi Tahap II

  3. Tabel 3.3. Elisitasi Tahap III

  4. Tabel 3.4. Elisitasi Tahap IV

  5. Tabel 4.1. Pengujian Black Box Pada Conveyor

  6. Tabel 4.2. Pengujian Black Box Pada Sensor Warna TCS230

  7. Tabel 4.3. Pengujian Black Box Pada Motor Servo

  8. Tabel 4.4. Pengujian Black Box Pada Website

  9. Tabel 4.5. Pengolahan Jadwal Proses Pembuatan Sistem

  10. Tabel 4.6. Estimasi Biaya Yang Dikeluarkan

DAFTAR SIMBOL


1. SIMBOL FLOWCHART (DIAGRAM ALIR)


2. SIMBOL ELEKTRONIKA


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada saat ini masih banyak industri yang melakukan pemilahan produksi secara manual, dengan banyaknya produk yang di buat tentu saja akan memperlambat proses pemilahan apabila masih dilakukan pemilahan secara manual.

Karena tuntutan industri semakin meningkat tentu diperlukan kecepatan, ketepatan, serta keakuratan dalam proses pemilahan, dengan kemajuan teknologi informasi saat ini tentu masalah tersebut bisa teratasi.

Untuk itu sepertinya pemilahan secara manual kurang efisien, maka kemajuan teknologi sangat dibutuhkan agar dapat menghemat waktu dan tenaga, serta memberikan keuntungan yang lebih untuk industri tersebut.

Saat ini proses pemilahan hasil produksi oli masih manual, yaitu dengan memindahkan kotak kardus hasil produksi ke tempat penyimpanan menggunakan tenaga manusia dan mengangkatnya satu per satu yang cukup menguras tenaga.

Berdasarkan permasalahan diatas Alat Pemilah Otomatis merupakan salah satu solusi untuk memecahkan masalah tersebut, maka dalam penulisan peneliti mengambil judul “PROTOTYPE ALAT PEMILAH HASIL PRODUKSI OLI OTOMATIS BERDASARKAN KODE WARNA MENGGUNAKAN SENSOR TCS 230 PADA PT AGHEO LANGGENG CHEMINDO”.

Rumusan Masalah

  1. Bagaimana alat pemilah otomatis itu bekerja?

  2. Bagaimana cara memilah barang tersebut?

  3. Bagaimana cara menampilkan hasil pemilahan alat tersebut?

  4. Bagaimana merancang alat tersebut agar bisa bekerja sesuai dengan yang diperintahkan?

Ruang Lingkup

Setiap penelitian pasti mempunyai gagasan pemahaman dan pemikiran yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, Oleh karena penulis hanya membatasi dengan membuat laporan sesuai judul penelitian, yaitu dengan membuat prototype alat pemilah hasil produksi oli otomatis pada PT Agheo Langgeng Chemindo.

Untuk itu batasan sistem penelitian ini adalah dengan membuat prototype alat pemilah hasil produksi oli otomatis menggunakan mikrokontroler NodeMCU ESP8226 dengan sensor Warna TCS230 sebagai pemilah warna dan memilah hasil produksi oli berskala 1:10 yang sudah di kemas dalam kotak kardus dengan kode warna RED, GREEN, BLUE.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

    Tujuan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk merancang dan membuat Prototype Alat Pemilah Hasil Produksi Otomatis Berdasarkan Kode Warna Pada PT Agheo Langgeng Chemindo

  2. Membantu pegawai dalam melakukan pemilahan.

  3. Untuk mempermudah industri dalam pemilahan produk sehingga bisa mendapatkan pemilahan hasil produksi yang maksimal.

Manfaat Penelitian

    Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:

  1. Dengan adanya penelitian ini maka diharapkan bisa memberikan kemudahan pemilahan.

  2. Dengan adanya penelitian ini maka diharapkan bisa mempercepat proses pemilahan.

  3. Dengan adanya penelitian ini maka diharapkan bisa meningkatkan kualitas hasil produksi sehingga bisa mendapatkan pemilahan hasil produksi yang maksimal.

Metode Penelitian

Penulis mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini menggunakan metode-metode sebagai berikut :

  1. Observasi

  2. Penulis melakukan observasi atau pengamatan secara langsung di lapangan atau di lokasi penelitian. Yang dilakukan pada PT Agheo Langgeng Chemindo. Sehingga penulis bisa mendapatkan data-data yang diperlukan untuk melakukan penelitian.

  3. Wawancara

  4. Penulis melakukan wawancara atau sesi tanya jawab kepada pihak-pihak terkait secara langsung.

  5. Studi Pustaka

  6. Penulis melakukan pencarian informasi data dengan cara mempelajari buku-buku, artikel, jurnal. yang berkaitan sebagai referensi untuk menyusun laporan Skripsi ini.

Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan laporan Skripsi ini maka penulis akan membagi laporan menjadi beberapa bab dan sub bab dengan sistematika penyampaiannya, Adapun sistematika penulisan laporan Skripsi ini adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisi tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian, Ruang Lingkup, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Dalam bab ini berisi tentang teori berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan Skripsi ini, serta literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Dalam bab ini berisi tentang gambaran umum dan sejarah singkat PT Agheo Langgeng Chemindo, struktur organinasi, permasalah yang dihadapi, pemecahan masalah, perancangan prototype dan cara kerja alat.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini berisi tentang hasil penelitian dari alat yang telah dibuat berdasarkan analisis permasalahan pada bab 3, dan berisi tentang pembahasan tentang alat yang dibuat.

BAB IV PENUTUP

Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang di dapat dari hasil pengujian alat yang bisa diberikan untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan pengembangan rancangan berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Prototipe

1. Definisi Prototype

Menurut Darmawan (dalam Martono, dkk. 2013:229),[1]Prototype adalah satu versi dari sebuah sistem potensial yang memberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai.

Menurut Fajarianto (2015:55),[2]Prototipe adalah alat yang memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang cara system berfungsi dalam bentuk lengkapnya, dan proses untuk menghasilkan sebuah prototipe disebut prototyping.

Berdasarkan kedua definisi prototipe di atas, maka dapat disimpulkan prototipe adalah model atau simulasi dari semua aspek produk sesungguhnya yang akan dikembangkan, bagian dari produk yang mengekspresikan logika maupun fisik antar muka eksternal yang ditampilkan.

2. Jenis-Jenis Prototipe

Menurut Darmawan (dalam Martono, dkk. 2013:230),[1]Terdapat dua jenis prototipe: evolusioner dan persyaratan. Prototipe evolutioner (evolutionary prototype) terus menerus disempurnakan sampai memiliki seluruh fungsional yang dibutuhkan pengguna dari sistem yang baru. Prototipe ini kemudian dilanjutkan produksi. Jadi satu protipe evolutioner akan menjadi sistem aktual. Akan tetapi, prototipe persyaratan (requrement prototype) dikembangkan sebagai satu cara untuk mendefenisikan persyaratan­ persyaratan fungsional dari sistem baru ketika pengguna tidak mampubmengungkapkan apa yang mereka inginkan.

Pengembangan prototipe evolusioner menunjukan empat langkah dalam pembuatan suatu prototipe evolusioner. Empat langkah tersebut adalah:

  1. Mengidentifikasi kebutuhan pengguna. Pengembang mewanwancarai pengguna untuk mendapatkan ide mengenai apa yang dimintta dari sistem.

  2. Membuat satu prototipe. Pengembang mempergunakan satu alat prototipe atau lebih untuk membuat prototipe.

  3. Menentukan apakah prototipe dapat diterima, pengembang mendemonstrasikan prototipe kepada para pengguna untuk mengetahui apakah telah memberikan hasil yang memuaskan. jika sudah, langkah empat akan diambil, jika tidak prototipe direvisi dengan mengulang kembali langkah satu, dua, tiga, dengan pemahaman yang lebih baik mengenai kebutuhan pengguna.

  4. Menggunakan prototipe, prototipe menjadi sistem produksi.


3. Daya Tarik Prototipe

Menurut Darmawan (dalam Martono, dkk. 2013:230),[1]Pengguna maupun pengembang menyukai prototipe karena alasan­alasan di bawah ini:

  1. Membaiknya komunikasi antara pengembang dan pengguna.

  2. Pengembang dapat melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam menentukan kebutuhan pengguna.

  3. Pengguna memainkan peranan yang lebih aktif dalam pengembangan sistem.

  4. Pengembang dan pengguna menghabiskan waktu dan usaha yang lebih sedikit dalam mengembangkan sistem.

Konsep Dasar Internet of Things

1. Definisi Internet of Things

Menurut Hidayatullah, dan Sudirman (2017:36),[3]IoT adalah sebuah jaringan internet yang menyediakan, mengolah dan mentransfer informasi digital yang diperoleh dari peralatan sensor seperti identifikasi radio frekuensi (RFID), sensor infra merah, GPS, scanner dan smart meter (Momoh, 2009).

Menurut Sulistyanto, dkk (2015:22),[4]Internet of Thing atau IoT adalah arsitektur terdiri dari hardware khusus, sistem software, Web API, protocol yang bersama membuat lingkungan yang mulus dimana divais embedded pintar dapat terkoneksi ke internet semisal data sensor dapat diakses dan sistem kontrol dapat digerakkan melalui internet.

Kesimpulannya Internet of Things atau IoT adalah suatu sistem yang menggunakan jaringan internet untuk mengontrol software maupun hardware.

(GAMBAR 2.1)

2. Manfaat Internet of Things

Berikut ini adalah beberapa manfaat dalam beberapa bidang yaitu:

  1. Sektor Pembangunan

  2. Sektor Energi

  3. Sektor Rumah Tangga

  4. Sektor Kesehatan

  5. Sektor Industri

  6. Transportasi

  7. Perdagangan

  8. Keamanan

  9. Teknologi dan Jaringan.

Konsep Dasar Web

1. Definisi Web

Menurut Limantara, dkk (2017:3),[5]Web adalah sebuah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara dan lain-lain yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hiperteks. Informasi lainnya disajikan dalam bentuk lain misalkan grafis (format GIF, JPG, PNG), suara (format WAV, MP3), video (format MP4, FLV) dan objek multimedia lainnya. Web dapat diakses oleh perangkat lunak client web yang disebut browser. Browser membaca halaman-halaman web yang tersimpan dalam server web melalui protokol HTTP (Hypertext Transfer Protocol).

Menurut Saiful, dan Ambarita (dalam Ardhana 2017:79),[6]web adalah suatu layanan sajian informasi yang menggunakan konsep hyperlink, yang memudahkan surfer (sebutan para pemakai komputer yang melakukan browsing atau penelusuran informasi melalui internet).

Dari pengertian diatas penulis menyimpulkan Web adalah suatu layanan atau kumpulan halaman yang berisi informasi, iklan, serta program aplikasi yang dapat digunakan oleh surfer.

Konsep Dasar Flowchart

1. Definisi Flowchart

Menurut Santoso dan Yuliyanti (2016:333),[7]Flowchart adalah representasi secara simbolik dari suatu algoritma atau prosedur untuk menyelesaikan suatu masalah, dengan menggunakan flowchart akan memudahkan pengguna melakukan pengecekan bagian-bagian yang terlupakan dalam analisis masalah, disamping itu flowchart juga berguna sebagai fasilitas untuk berkomunikasi antara pemrogram yang bekerja dalam tim suatu.

Menurut Diaz, dkk (dalam Hartono 2016:2),[8]Flowchart adalah diagram (chart) yang menunjukan alir (flow) didalam sistem atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi.

Berdasarkan pengertian diatas flowchart adalah suatu algoritma untuk menyelesaikan suatu masalah dengan prosedur sistem secara logika, yang digunakan untuk berkomunikasi antara pemrogram yang bekerja dalam suatu tim.

GAMBAR 2.2

Teori Khusus

Konsep Dasar Mikrokontroler

1. Definisi Mikrokontroler

Menurut Christion, dkk (2016:136),[9]Mikrokontroler adalah sebuah system microprocessor dimana di dalamnya sudah terdapat CPU, ROM, RAM dan I/O. alat internal lainnya yang sudah saling terhubung dan terorganisasi dengan baik oleh pabrik pembuatnya dan dibuat dalam satu chip yang siap pakai. Sehingga kita tinggal memprogram isi ROM sesuai aturan penggunaan oleh pabrik yang membuatnya. Terdapat dua jenis mikrokontroler yang berkembang saat ini dan masing-masing mempunyai keturunan/keluarga sendiri.

Menurut Noor dan Subagiada (2013:25),[10]Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer yang dibangun pada sebuah keping (chip) Pada mikrokontroler seorang programmer dapat memasukkan program ke dalam mikrokontroler sehingga berfungsi sesuai dengan yang diinginkan oleh pengguna. Salah satu kelebihan mikrokontroler adalah kesederhanaan dan ukurannya yang relatif kecil, namun yaitu daya muat memori yang relatif rendah sehingga programmer dituntut untuk lebih hemat dalam membuat program tunggal.

Dari pengertian di atas penulis menyimpulkan Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer yang dibuat pada sebuah keping chip yang menjadikannya microprossesor yang didalamnnya terdapat CPU, ROM, RAM dan I/O.

2. Karakteristik Mikrokontroler

Mikrokontroler memiliki karakteristik sebagai berikut:

  1. Memiliki program khusus yang disimpan didalam memori untuk aplikasi tertentu, tidak seperti PC yang multifungsi karena mudahnya masukan program. Program mikrokontroler relatif lebih kecil dari pada program-program pada PC.

  2. Konsumsi daya lebih kecil.

  3. Rangkaiannya lebih sederhana dan kompak.

  4. Harganya murah, karena komponennya sedikit.

  5. Unit I/O yang sederhana, misalnya LCD, LED, Latch.

  6. Lebih tahan terhadap kondisi lingkungan ekstrim, misalanya temperatur tekanan, kelembaban, dan sebagainya.

3. Klasifikasi Mikrokontroler

Mikrokontroler memiliki beberapa klasifikasi sebagai berikut:

  1. ROM (Flash Memory) dengan kapsitas 1024 byte (1KB).

  2. RAM berkapasitas 68 byte.

  3. EEPROM (memori data) berkapsitas 64 byte.

  4. Total 13 jalur I/O (Port B 8 bit).

  5. Timer/Counter bit dengan prescaler.

  6. Fasilitas pemrograman di dalam sistem (ISCP = In Circuit Serial Programming).

4. Fitur-Fitur Mikrokontroler

Ada beberapa fitur yang pada umumnya ada dalam mikrokontroler adalah sebagai berikut:

  1. RAM

  2. PRAM digunakan oleh mikrokontroler untuk tempat penyimpanan variable. Memori ini bersifat volatile yang artinya akan kehilangan semua data nya jika tidak mendapatkan catu daya.

  3. ROM

  4. ROM disebut sebagai kode memori karena berfungsi untuk tempat penyimpanan program yang akan diberikan oleh user.

  5. Register

  6. Register merupakan tempat penyimpanan nilai-nilai yangdigunakan dalam proses yang telah disediakan oleh mikrokontroler.

  7. Special Function Register

  8. Merupakan register khusus yang berfungsi untuk mengatur jalannya mikrokontroler dan register ini terletak di RAM.

  9. Pin Input dan Output Pin

  10. Pin input adalah bagian yang berfungsi sebagai penerima signal dari luar dan pin ini dihubungkan ke berbagai media inputan seperti keypad, sensor, keyboard, dan sebagainya.

    Pin Output adalah bagian yang berfungsi untuk mengeluarkan signal dari hasil proses algoritma mikrokontroler.

  11. Interrupt

  12. Interrupt merupakan bagian dari mikrokontroler yang berfungsi sebagai bagian yang dapat melakukan intrupsi, sehingga ketak program sedang dijalankan, program tersebut dapat diinterupsikan terlebih dan menjalakan program interupsi terlebih dahulu.

Ada beberpa interrupt yang terdapat pada mikrokontroler adalaha sebagai berikut:

  1. Interrupt Eksternal.

  2. Interrupt ini akan terjadi ketika ada inputan dari pin interrupt.

  3. Interrupt Timer.

  4. Interrupt ini akan terjadi ketika waktu tertentu telah tercapai.

  5. Interrupt Serial.

  6. Interrupt ini akan terjadi ketika ada penerima telah tercapai.

Konsep Dasar NodeMCU ESP8266 Lolin V3

1. Definisi NodeMCU ESP8266 Lolin V3

Menurut Romoadhon dan Anamisa (2017:118)[11]NodeMCU ESP8266 adalah sebuah platform IoT yang bersifat opensource. Terdiri dari perangkat keras berupa System On Chip ESP8266 dari ESP8266 buatan Esperessif System, seperti tampak pada Gambar 2.3.

Menurut Syarifuddin dan Satyo Nuryadi (2018:5),[12]NodeMCU ESP8266 adalah sebuah komponen chip terintegrasi yang didesain untuk keperluan dunia masa kini yang serba tersambung. Chip ini menawarkan solusi networking Wi-Fi yang lengkap dan menyatu, yang dapat digunakan sebagai penyedia aplikasi atau untuk memisahkan semua fungsi networking Wi-Fi ke pemproses aplikasi lainnya.

Berdasarkan kutipan di atas NodeMCU ESP8266 adalah sebuah komponen chip platform IoT opensource yang memakai ESP8266 sebagai chipnya, yang menawarkan solusi networking Wi-Fi yang lengkap dan menyatu.

GAMBAR 2.3

NodeMCU bisa dianalogikaan sebagai board arduino yang terkoneksi dengan ESP8622. NodeMCU telah mepackage ESP8266 ke dalam sebuah board yang sudah terintergrasi dengan berbagai feature selayaknya mikrokontroler dan kapalitas ases terhadap wifi dan juga chip komunikasi yang berupa USB to serial. Sehingga dalam pemograman hanya dibutuhkan kabel data USB (Syahwil, 2013). Karena Sumber utama dari NodeMCU adalah ESP8266 khusunya seri ESP-12 yang termasuk ESP-12E. Maka fitur – fitur yang dimiliki oleh NodeMCU akan lebih kurang serupa dengan ESP-12.

GAMBAR 2.4

GAMBAR 2.5

2. Konfigurasi Pin NodeMCU Lolin V3

NodeMCU bisa dianalogikaan sebagai board arduino yang terkoneksi dengan ESP8622. NodeMCU telah me-package ESP8266 ke dalam sebuah board yang sudah terintergrasi dengan berbagai feature selayaknya mikrokontroler dan kapalitas ases terhadap wifi dan juga chip komunikasi yang berupa USB to serial. Sehingga dala pemograman hanya dibutuhkan kabel data USB. Karena Sumber utama dari NodeMCU adalah ESP8266 khusunya seri ESP-12 yang termasuk ESP-12E. Maka fitur – fitur yang dimiliki oleh NodeMCU akan lebih kurang serupa dengan ESP-12. konfigurasi pin NodeMCU Lolin v3 dapat dilihat pada gambar berikut:

GAMBAR 2.6

Konsep Dasar Sensor Warna TCS230

1. Definisi Dasar Sensor Warna TCS230

Menurut Romadhon dan Baihaqi (2015:186),[13]Sensor warna TCS230 adalah sensor warna yang sering digunakan pada aplikasi mikrokontroler untuk pendeteksian suatu obyek benda atau warna dari obyek yang di monitor. Sensor warna TCS230 juga dapat digunakan sebagi sensor gerak, dimana sensor mendeteksi gerakan suatu obyek berdasarkan perubahan warna yang diterima oleh sensor. Pada dasarrya sensor warna TCS230 adalah rangkaian photodioda yang disusun secara matrik array 8×8 dengan 16 buah konfigurasi photodioda yang berfungsi sebagai filter warna merah, 16 photodioda sebagai filter warna biru dan16 photodioda lagi tanpa filter warna. Sensor warna TCS230 merupakan sensor yang dikemas dalam chip DIP 8 pin dengan bagian muka transparan sebagai tempat menerima intensitas cahaya yang berwarna.

Menurut Ilamsyah, dkk (2017:213),[14]Sensor Warna TCS230 adalah rangkaian photo dioda yang disusun secara matrik array 8×8 dengan 16 buah konfigurasi photo dioda yang berfungsi sebagai filter warna merah, 16 photo dioda sebagai filter warna biru dan 16 photo dioda lagi tanpa filter warna. Sensor warna TCS230 merupakan sensor yang dikemas dalam chip DIP 8 pin dengan bagian muka transparan sebagai tempat menerima intensitas cahaya yang berwarna.

Berdasarkan kutipan di atas Sensor Warna TCS230 adalah sebuah rangkaian photo dioda yang disusun secara matrik yang berguna untuk pendeteksian suatu objek benda atau warna dari objek yang dimonitor menggunakan mikrokontroler.

GAMBAR 2.7

Konsep Dasar Motor Servo

1. Defisini Motor Servo

Menurut Fattah, Muhammad Ilham Nur. (2015:2213),[15]Motor servo adalah sebuah motor DC yang dilengkapi rangkaian kendali dengan sistem closed feedback yang terintegrasi dalam motor tersebut. Pada motor servo posisi putaran sumbu (axis) dari motor akan diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang ada di dalam motor servo.

Menurut Adzhar, dkk (2015:3),[16]Motor servo adalah sebuah motor dengan sistem closed feedback di mana posisi dari motor akan diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang ada di dalam motor servo. Motor ini terjadi karena sebuah motor, serangkaian internal gear, potensiometer dan rangkaian kontrol. Potensiometer berfungsi untuk menentukan batas sudut putaran servo. Sedangkan sudut sumbu motor diatur berdasarkan lebar pulsa yang dikirim melalui kaki sinyal dari kabel motor. Motor servo dapat bekerja dua arah (CW dan CCW) dimana arah dan sudut pergerakan rotornya dapat dikendalikan hanya dengan memberikan pengaturan duty cycle sinyal PWM pada bagian pin kontrolnya. Gambar 2.8 menunjukkan gambar fisik motor servo.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa motor servo adalah sebuah motor dc yang di lengkapi dengan rangkaian sistem closed feedback dimana posisi dari motor akan diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang ada di dalam motor servo.

Motor servo continuous rotation merupakan jenis motor servo yang sebenarnya sama dengan jenis servo standard, hanya saja perputaran porosnya tanpa batasan atau dengan kata lain dapat berputar terus, baik ke arah kanan maupun kiri.

GAMBAR 2.8

Konsep Dasar Motor DC

1. Pengertian Dasar Motor DC

Menurut Romadhon dan Baihaqi (2015:186),[13]Motor DC adalah jenis motor listrik yang bekerja menggunakan sumber tegangan DC dengan menggunakan arus langsung dan tidak langsung. Motor DC digunakan pada penggunaan khusus dimana diperlukan penyalaan torque yang tinggi atau percepatan yang tetap untuk kisaran kecepatan yang luas. Komponen utama motor DC memperlihatkan sebuah motor DC yang memiliki tiga komponen utama kutub medan magnet, kumparan motor DC dan commuetator motor DC.

Menurut Ali, dkk (2016:11),[17]Motor DC adalah mesin listrik yang mengkonsumsi daya listrik DC sehingga menghasilkan torsi mekanik. Secara historis, Mesin DC diklasifikasikan berdasarkan koneksi (hubungan) dari rangkaian field dan rangkaian armature. Pada motor DC seri, rangkaian field dihubungkan seri dengan rangkaian armature dimana kedua arus field dan arus armature adalah identik atau sama. Pada motor DC seri memiliki karakteristik starting torsi yang tinggi yang membuatnya cocok untuk aplikasi yang memiliki inertia serta sistem traksi tinggi dan memiliki Motor DC atau motor arus searah adalah mesin yang mengubah energi listrik DC menjadi energi mekanis, konstruksi motor DC sangat mirip dengan generator DC. Mesin yang bekerja baik sebagai generator baik pula bekerja sebagai motor. Suatu perbedaan didalam konstruksinya sebaiknya diperhatikan antara motor dan generator. Karena motor seringkali dioperasikan dilokasi yang mungkin mudah mendapatkan kerusakan mekanis debu, lembab atau korosif, maka motor biasanya lebih tertutup rapat dibandingkan generator.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa motor dc adalah sebuah motor listrik yang bekerja menggunakan tegangan DC. Motor DC juga bisa disebut dengan motor arus searah yang mengubah energi listrik DC menjadi energi mekanis. Dan karena motor dc seringkali dioperasikan dilokasi yang mungkin mudah mendapatkan kerusakan mekanis debu, lembab atau korosif, maka motor biasanya lebih tertutup rapat dibandingkan generator.

GAMBAR 2.9

Konsep Dasar Motor Potensiometer

1. Definisi Dasar Potensiometer

Menurut Sokop, dkk (2017:16),[18]Potensiometer adalah resistor tiga terminal dengan sambungan geser yang membentuk pembagi tegangan dapat disetel. Jika hanya dua terminal yang digunakan (salah satu terminal tetap dan terminal geser), potensiometer berperan sebagai resistor variabel atau Rheostat. Potensiometer biasanya digunakan untuk mengendalikan peranti elektronik seperti pengendali suara pada penguat. Potensiometer yang dioperasikan oleh suatu mekanisme dapat digunakan sebagai transduser, misalnya sebagai sensor joystick.

Menurut Badaruni, dkk (2018:176),[19]Potensiometer adalah salah satu jenis resistor yang nilai resistansinya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan rangkaian elektronika ataupun kebutuhan pemakainya. Potensiometer merupakan keluarga resistor yang tergolong dalam kategori variable resistor. Secara struktur, Potensiometer terdiri dari 3 kaki Terminal dengan sebuah shaft atau tuas yang berfungsi sebagai pengatur nilai resistansinya.

Dengan kemampuan yang dapat mengubah resistansi atau hambatan, Potensiometer sering digunakan dalam rangkaian atau peralatan Elektronika dengan fungsi-fungsi yaitu, sebagai pengatur Volume pada berbagai peralatan Audio/Video seperti Amplifier, Tape Mobil, DVD Player, pengatur tegangan pada rangkaian Power Supply, pembagi tegangan, dan pengendali level sinyal.

Pada dasarnya Potensiometer adalah sebuah resistor tiga terminal, Jika hanya dua terminal yang digunakan (salah satu terminal tetap dan terminal geser) yang nilai resistansinya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan rangkaian elektronika ataupun pemakainya.

GAMBAR 2.10

Konsep Dasar Motor Saklar/Switch

1. Definisi Dasar Saklar/Switch

Menurut Zain, Abdul (2016:38),[20]Saklar/Switch adalah suatu komponen yang berfungsi untuk memutus atau menghubungkan arus listrik, switch didalam firealarm ini berfungsi untuk Manual Switch, Bypass Switch, Reset Switch, Hold Switch, Mute Switch.

Menurut Badaruni, dkk (2018:176),[19]Saklar atau lebih tepatnya adalah Saklar listrik adalah suatu komponen atau perangkat yang digunakan untuk memutuskan atau menghubungkan aliran listrik. Saklar yang dalam bahasa Inggris disebut dengan Switch ini merupakan salah satu komponen atau alat listrik yang paling sering digunakan. Hampir semua peralatan elektronika dan listrik memerlukan Saklar untuk menghidupkan atau mematikan alat listrik yang digunakan.

Pada dasarnya, sebuah Saklar sederhana terdiri dari dua bilah konduktor (biasanya adalah logam) yang terhubung ke rangkaian eksternal, Saat kedua bilah konduktor tersebut terhubung maka akan terjadi hubungan arus listrik dalam rangkaian. Sebaliknya, saat kedua konduktor tersebut dipisahkan maka hubungan arus listrik akan ikut terputus. Saklar yang paling sering ditemukan adalah Saklar yang dioperasikan oleh tangan manusia dengan satu atau lebih pasang kontak listrik. Setiap pasangan kontak umumnya terdiri dari 2 keadaan atau disebut dengan “State”. Kedua keadaan tersebut diantaranya adalah Keadaan “Close” atau “Tutup” dan Keadaan “Open” atau “Buka”. Close artinya terjadi sambungan aliran listrik sedangkan Open adalah terjadinya pemutusan aliran listrik.

Berdasarkan kesimpulan diatas saklar/switch adalah suatu komponen atau yang digunakan untuk memutuskan atau menghubungkan aliran listrik.

GAMBAR 2.10

Konsep Dasar Motor Adaptor

1. Definisi Dasar Adaptor

Menurut Siswanto, dan Sumar Hadi Suryo (2015:269) ,[21]Adaptor adalah sebuah alat yang digunakan untuk menurunkan tegangan listrik dan mengubah tegangan listrik AC (Alternating Current) menjadi tegangan listrik DC (Direct Current). Pada saat ini ada banyak rangkaian adaptor mulai dari adaptor yang sangat sederhana hingga adaptor yang canggih.

Menurut Nazarudin, Satyo Nuryadi (2018:4),[22]Adaptor adalah sebuah rangkaian elektronika yang dapat mengubah tegangan AC menjadi DC. Rangkaian ini adalah alternatif pengganti dari sumber tegangan DC, misalnya batu baterai dan accumulator. Keuntungan dari adaptor dibanding dengan batu baterai atau accumulator adalah sangat praktis berhubungan dengan ketersediaan tegangan karena adaptor dapat di ambil dari sumber tegangan AC yang ada di rumah, di mana pada jaman sekarang ini setiap rumah sudah menggunakan listrik.

Berdasarkan Kesimpulan Adaptor adalah sebuah rangkaian elektronika yang dapat mengubah tegangan AC menjadi DC. Dan adaptor dibanging dengan batu baterai atau accumulator adalah sangat praktis.

GAMBAR 2.12

Konsep Dasar Motor Conveyor

1. Definisi Dasar Potensiometer

Menurut Imron, Andi Setiawan (2018:23),[23]Conveyor adalah suatu sistem mekanik yang mempunyai fungsi memindahkan barang dari satu tempat ke tempat yang lain. Prinsip kerja conveyor adalah mentransport material yang ada di atas conveyor, dimana umpan atau inlet pada sisi tail dengan menggunakan chute dan setelah sampai di head material ditumpahkan akibat conveyor berbalik arah. Conveyor digerakkan oleh drive / head pulley dengan menggunakan motor penggerak. Head pulley menarik conveyor dengan prinsip adanya gesekan antara permukaan drum dengan conveyor, sehingga kapasitasnya tergantung gaya gesek tersebut.

Menurut Saputra, dkk (2017:4075),[24]Conveyor adalah suatu sistem mekanik yang mempunyai fungsi memindahkan barang dari satu tempat ke tempat yang lain. conveyor banyak dipakai di Industri untuk transportasi barang yang jumlahnya sangat banyak dan berkelanjutan. Dalam kondisi tertentu, conveyor banyak dipakai karena mempunyai nilai ekonomis dibanding transportasi berat seperti truk dan mobil pengangkut. Jenis conveyor membuat penanganan alat berat tersebut / produk lebih mudah dan lebih efektif.

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan conveyor adalah suatu sistem mekanik yang mempunyai fungsi memindahkan barang dari satu tempat ke tempat yang lain, dengan prinsip kerja mentransport material yang ada di atas conveyor. Dan conveyor banyak dipakai di Industri.

GAMBAR 2.13

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Prinsip-Prinsip Literature Review

Jenis–Jenis Penelitian

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat PT. Doulton

Visi-Misi PT. Doulton

Struktur Perusahaan PT. Doulton

Wewenang dan Tanggung Jawab

Tujuan Hasil Perancangan

Analisa Sistem

Analisa Sistem yang Berjalan

Analisa Sistem Unggulan

Cara Kerja Alat

Diagram Blok

Pembuatan Alat

Perancangan Perangkat Keras (Hardware)

Perancangan Perangkat Lunak (Software)

Flowchart Sistem

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 Martono, A., Solehudin, S., & Putra, F. J. E. 2017. PROJECT APPLICATION UNTUK SISTEM PEMESANAN DAN PENGIRIMAN BARANG BERBASIS WEB PADA PT. ARAI RUBBER SEAL INDONESIA. CERITA Journal, Vol 3.2, 162-170.
  2. Fajarianto, O. 2017. Prototype Pelayanan Akademik Terhadap Komplain Mahasiswa Berbasis Mobile. Jurnal Lentera ICT, Vol 3.1, 54-60.
  3. Hidayatullah, N. A., & Juliando, D. E. 2017. Desain dan Aplikasi Internet of Thing (IoT) untuk Smart Grid Power Sistem. VOLT: Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro, Vol 2.1, 35-44.
  4. Sulistyanto, M. P. T., Nugraha, D. A., Sari, N., Karima, N., & Asrori, W. 2015. Implementasi IoT (Internet of Things) dalam pembelajaran di Universitas Kanjuruhan Malang. SMARTICS Journal, Vol 1.1, 20-23.
  5. Limantara, A. D., Winarto, S. W., & Mudjanarko, S. W. 2017. SISTEM PAKAR PEMILIHAN MODEL PERBAIKAN PERKERASAN LENTURBERDASARKAN INDEKS KONDISI PERKERASAN (PCI). Prosiding Semnastek.
  6. Saiful, S., & Ambarita, A. 2017. PEMBUATAN APLIKASI WEB PENCARIAN JASA PEMBANTU RUMAH TANGGA (PRT) DIKOTA TERNATE. IJIS-Indonesian Journal On Information System, Vol 2.2.
  7. Santoso, S. 2016. Perencanaan Dan Pembuatan Aplikasi Absensi Dosen Menggunakan Radio Frequency Identification (RFID)(Studi Kasus Politeknik Negeri Tanah Laut). Prosiding SENIATI, Book-2.
  8. Diaz, D. C. P., Sulistiowati, S., & Lemantara, J. 2017. Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Online pada CV. Mitra Techno Sains. Jurnal JSIKA, Vol 5.12, 99-105.
  9. Christion, P. R., Yamin, M., & Muchlis, N. F. 2016. RANCANG BANGUN HSS (HOME SECURITY SISTEM) BERBASIS SMS GATEWAY MENGGUNAKAN ARDUINO UNO. semanTIK, Vol 2.2.
  10. Noor, M. I., & Subagiada, K. 2016. RANCANG BANGUN ALAT AUTO RECEIVE BERBASIS MOBILE PHONE MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMega328P. Informatika Mulawarman: Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer, Vol 8.1, 25-28.
  11. Romoadhon, A. S., & Anamisa, D. R. 2017. Sistem Kontrol Peralatan Listrik pada Smart Home Menggunakan Android. Rekayasa, Vol 10.2, 116-122.
  12. Syarifuudin, A., & Nuryadi, S. 2018. PENGATUR SUHU DAN KELEMBABAN OTOMATIS PADA BUDIDAYA JAMUR TIRAM BERBASIS INTERNET OF THINGS (IOT) (Doctoral dissertation, University of Technology Yogyakarta).
  13. 13,0 13,1 Romadhon, A. S., & Baihaqi, J. R. 2016. PROTOTIPE ALAT PEMILAH JERUK NIPIS MENGGUNAKAN SENSOR WARNA TC230. Jurnal Ilmiah Mikrotek, Vol 1.4, 184-190.
  14. Syah, I., Setyawan, H. I., & Syahfitri, A. 2017. Robot Pencari Benda Menggunakan Perintah Suara Berbasis Arduino Uno. CERITA Journal, Vol 3.2, 206-216.
  15. Fattah, M. I. N., Siregar, S., & Soegiarto, D. (2015). Rancang Bangun Prototype Sistem Keamanan untuk Smart Home Monitoring. eProceedings of Applied Science, Vol 1.3.
  16. Adzhar, H. 2015. Sistem Penyeteman Nada Dawai Gitar Otomatis Dengan Motor Servo Continuous Menggunakan Kontroler PID Berbasis Arduino Mega 2560. Jurnal Mahasiswa TEUB, Vol 3.2.
  17. Ali, M., Umami, I., & Sopian, H. 2016. Particle Swarm Optimization (PSO) Sebagai Tuning PID Kontroler Untuk Kecepatan Motor DC. Jurnal Intake: Jurnal Penelitian Ilmu Teknik Dan Terapan, Vol 7.1, 10-20.
  18. Sokop, S. J., Mamahit, D. J., & Sompie, S. R. 2016. Trainer Periferal Antarmuka Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno. Jurnal Teknik Elektro dan Komputer, Vol 5.3, 13-23.
  19. 19,0 19,1 Badaruni, D. S., Wuwung, J. O., & Mamahit, D. J. 2018. Perancangan dan Pembuatan Trainer Praktikum Dasar Elektronika di Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi. Jurnal Teknik Elektro dan Komputer, Vol 7.2, 175-182.
  20. Zain, A. 2016. Rancang Bangun Sistem Proteksi Kebakaran Menggunakan Smoke dan Heat Detector. INTEK: Jurnal Penelitian, Vol 3.1, 36-42.
  21. Siswanto, F., & Suryo, S. H. 2015. Rancang Bangun Alat Germicidal Udara Menggunakan Sinar Ultraviolet. JURNAL TEKNIK MESIN, Vol 3.3, 264-273.
  22. Nazarudin, A., & Nuryadi, S. 2018. SISTEM KENDALI PINTU DAN PERALATAN LISTRIK OTOMATIS DENGAN SENSOR PIR DAN SMS GATEWAY SEBAGAI PENGUNCI SISTEM (Doctoral dissertation, University of Technology Yogyakarta).
  23. Imron, M., & Setiawan, A. 2018. PEMILAH BARANG LOGAM DAN NON-LOGAM BERBASIS PLC OMRON CP1E-N30SDT-D. Jurnal Teknik Elektro, Vol 1.1.
  24. Saputra, A. A., & Setianingsih, C. 2017. Perancangan Dan Implementasi Alat Untuk Penyortiran Buah Tomat (lycopersicum Esculentum) Menggunakan Mikrokomputer. eProceedings of Engineering, Vol 4.3.

Contributors

Fajarramadhan