Pengguna:Alfharabi: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
Baris 693: Baris 693:
  
 
<!-- ***************************************** -->{{pagebreak}}<!-- ***************************************** -->
 
<!-- ***************************************** -->{{pagebreak}}<!-- ***************************************** -->
 +
 +
=<div style=" text-align: center">'''BAB II'''</div>=
 +
<div style="font-size: 14pt; text-align: center">'''LANDASAN TEORI'''</div>
 +
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2">
 +
==Teori Umum==
 +
 +
===Konsep Dasar Sistem===
 +
 +
====Definisi Sistem====
 +
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Pengertian lain dari sistem adalah seperangkat unsur-unsur dari manusia, alat, konsep dan prosedur untuk maksud dan tujuan yang sama.</p>
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Azhar (2013:22) “Sistem adalah kumpulan/ grup dari sub sistem/bagian/ komponen apapun baik fisik ataupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”. </p>
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Mulyadi (2016:1) Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersamasama untuk mencapai tujuan tertentu.
 +
</p>
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Romney (2014:3), mendefinisikan sistem adalah “Serangkaian dua atau lebih komponen yang saling terkait dan berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sebagian besar sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar”.
 +
</p>
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">“Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan serta seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang. “ (Mulyadi, 2013:5)
 +
</p>
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut M.J Alexander (2014:2) yang dialih bahasa oleh Mardi adalah: “Suatu group dari beberapa elemen, baik berbentuk fisik maupun bukan fisik, yang menunjukan suatu kumpulan saling berhubungan di antaranya dan berinteraksi bersama menuju satu atau lebih tujuan, sasaran atau akhir dari sistem”.
 +
</p>
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan kumpulan dari unsur atau bagian yang berhubungan dan bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu yang diinginkan. Unsur atau bagian tersebut bisa merupakan prosedur-prosedur atau subsistem-subsistem yang terkumpul dan diatur sedemikian rupa untuk mencapai suatu sistem yang diinginkan.
 +
</p>
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut ini :
 +
</p>
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. (Jogiyanto 2012:1)
 +
</p>
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Jerry Fitzgerald, Ardra F. Fitzgerald dan Warren D. Stallings, Jr., mendefinisikan prosedur sebagai berikut :
 +
</p>
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Suatu prosedur adalah urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan Apa (What) yang harus dikerjakan, Siapa (Who) yang mengerjakannya, Kapan (When) dikerjakan dan Bagaimana (How) mengerjakannya.
 +
</p>
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefiniskan sistem sebagai berikut ini :
 +
</p>
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Kedua kelompok definisi tersebut adalah benar dan tidak bertentangan, yang berbeda adalah cara pendekatannya. Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem merupakan definisi yang lebih luas. Definisi ini lebih banyak diterima, karena kenyataannya suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau sistem bagian. Sebagai misal, sistem akuntansi dapat terdiri dari beberapa subsistem-subsistem, yaitu subsistem akuntansi penjualan, subsistem akuntansi pembelian, subsistem akuntansi penggajian, subsistem akuntansi biaya dan lain sebagainya.
 +
</p>
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi meskipun istilah sistem yang digunakan bervariasi, semua sistem pada bidang-bidang tersebut mempunyai beberapa persyaratan umum, yaitu sistem harus memelemen, lingkungan, interaksi antar elemen, interaksi antara elemen dengan lingkungannya, dan yang terpenting adalah sistem harus mempunyai tujuan yang akan dicapai. Berdasarkan persyaratan ini, sistem dapat didefinisikan sebagai seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainnya untuk suatu tujuan bersama. Kumpulan elemen terdiri dari manusia, mesin, prosedur, dokumen, data atau elemen lain yang terorganisir dari elemen-elemen tersebut. Elemen sistem disamping berhubungan satu sama lain, juga berhubungan dengan lingkungannya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
 +
</p>
 +
 +
 +
====Karateristik Sistem====
 +
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Al-Bahra (2013:3) mengenai karakteristik sistem yang menyatakan bahwa: ”Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah, dan sasaran atau tujuan.” Adapun penjelasan dari masing-masing karakteristik sistem menurut Al-Bahra (2013:4) adalah sebagai berikut: </P>
 +
# Komponen Sistem Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagianbagian dari sistem.
 +
# Batasan Sistem Batas sistem merupakan daerah yang membatasi anatara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
 +
# Lingkungan Luar Sistem Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga merugikan.
 +
# Penghubung Sistem Penghubung merupakan media yang menghubungkan anatara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini kemungkinan sumbersumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya.
 +
# Masukan Sistem Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukkan perawatan dan masukkan sinyal maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat berjalan. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran dari sistem.
 +
# Keluaran Sistem Keluaran sistem adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain.
 +
# Pengolahan Sistem Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran.
 +
# Sasaran Sistem Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran, kalau sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tidak akan ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan.
 +
 +
 +
====Klasifikasi Sistem====
 +
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Pengklasifikasian sistem di atas menurut Azhar Susanto (2013:30) adalah sebagai berikut:
 +
<ol type="1">
 +
# Sistem Terbuka dan Tertutup : Sebuah sistem dikatakan terbuka bila aktivitas didalam sistem tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya. Sedangkan suatu sistem dikatakan tertutup bila aktivitas didalam sistem tersebut tidak dipengaruhi oleh perubahan yang terjadi di lingkungannya.
 +
# Sistem Buatan Manusia dan Tuhan (Allah) : Suatu sistem bila diklasifikasikan berdasarkan pembuat sistem bisa tuhan (sistem alamiah) bisa juga manusia
 +
# Sistem Berjalan dan Konseptual : Suatu sistem yang belum diterapkan disebut sebagai sistem konseptual. Bila kita merancang suatu sistem dan sistem tersebut belum diterapkan maka sistem tersebut hanyalah merupakan angan-angan atau masih berbentuk harapan yang mungkin secara akal sehat (konsep) penyusunnya sistem sudah benar, dibuat berdasarkan kebutuhan dan situasi kondisi yang ada. Sistem berjalan adalah sistem yang digunakan saat ini. Sistem yang benar adalah sistem yang tepat guna dan dapat digunakan oleh pemakai sistem untuk meningkatkan pengendalian, efeisiensi, dan kecepatan.
 +
# Sistem Sederhana dan Komplek  : Dilihat dari tingkat kesulitannya, sebuah sistem dapat merupakan sebuah sistem yang sederhana atau sistem yang komplek. Sistem sederhana adalah sistem yang memiliki sedikit tingkatan dan subsistem. Sedangkan sistem komplek adalah sistem yang memiliki banyak tingkatan dan subsistem.
 +
# Kinerjanya Dapat dan Tidak Dapat : Dipastikan suatu sistem dapat pula diklasifikasikan berdasarkan kepada kinerja yang dihasilkannya. Sebuah sistem yang dapat dipastikan artinya dapat ditentukan pada saar sistem akan dan sedang dibuat. Dilain pihak, sebuah sistem mungkin tidak dapat dipastikan yang artinya tidak dapat ditentukan dari awal tergantung kepada situasi yang dihadapi.
 +
 +
 +
 +
=== Konsep Dasar Informasi ===
 +
 +
==== Definisi Informasi ====
 +
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Rommey dan Steinbart (2015:4), informasi adalah data yang telah dikelola dan di proses untuk memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan keputusan.  Menurut Raymond McLeod  dalam Al-Bahra (2013:9) mengemukakan pengertian informasi adalah “Informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya. Alat pengolahan informasi dapat meliputi elemen komputer, elemen non komputer atau kombinasinya.” </p>
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Sedangkan pengertian informasi menurut Azhar susanto (2013:38) adalah sebagai berikut: “Informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat.” Dari kedua kutipan pengertian informasi penulis mengambil kesimpulan bahwa informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berguna dan bermanfaat bagi yang menerimanya. </p>
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">McLeod dalam Azhar Susanto (2013:38) mengatakan bahwa suatu informasi yang berkualitas harus memiliki ciri-ciri: </p>
 +
# ”Akurat artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Pengujian akurasi dilakukan oleh dua orang atau lebih yang berbeda, apabila pengujian tersebut menghasilkan hasil yang sama maka data tersebut dianggap akurat.
 +
# Tepat waktu artinya informasi itu harus tersedia atau ada padasaat informasi tersebut diperlukan, tidak besok atau tidak beberapa jam lagi.
 +
# Relevan artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan oleh individu yang ada di berbagai tingkatan dan bagian dalam organisasi.
 +
# Lengkap artinya informasi harus diberikan secara lengkap.”
 +
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaaan. Informasi digunakan tidak hanya oleh satu orang pihak di dalam organisasi </p>
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Gelinas dan Dull (2013:19), Ada beberapa karakteristik informasi yang berkualitas, yaitu: </p>
 +
# Effectiveness: berkaitan dengan informasi yang relevan dan berkaitan dengan proses bisnis yang di sampaikan dengan tepat waktu, benar, konsistem dan dapat digunakan
 +
# Efficiency: informasi yang berkaitan melalui penyediaan informasi secara optimal terhadap penggunaan sumber daya.
 +
# Confidentiality: karakteristik informasi yang berkaitan dengan keakuratan dan kelengkapan informasi serta validitas nya sesuai dengan nilai-nilai bisnis dan harapan.
 +
# Integrity: karakteristik informasi yang berkaitan dengan perlindungan terhadap informasi yang sensitif dari pengungkapan yang tidak sah.
 +
# Availability: suatu karakteristik informasi yang berkaitan dengan informasi yang tersedia pada saat diperlukan oleh proses bisnis baik sekarang, maupun di masa mendatang, hal ini juga menyangkut perlindungan sumber daya yang diperlukan dan kemampuan yang terkait.
 +
# Compliance: yaitu karakteristik informasi yang berkaitan dengan mematuhi peraturan dan perjanjian kontrak dimana proses bisnis merupakan subjek nya berupa kriteria bisnis secara internal maupun eksternal.
 +
# Reliability: karakteristik informasi yang berkaitan dengan penyediaan informasi yang tepat bagi manajemen untuk mengoperasikan entitas dan menjalankan tanggung jawab serta tata kelola pemerintahan.
 +
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang diproses menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi yang menerimanya dalam aktivitas pembuatan keputusan. </p>
 +
 +
==== Fungsi Informasi ====
 +
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Jogiyanto (2010:10) “Fungsi informasi adalah untuk menambah pengetahuan dan mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Fungsi informsi tidak mengarahkan pengambilan keputusan mengenai apa yang harus dilakukan, tetapi untuk mengurangi keanekaragaman dan ketidakpastian yang menyebabkan diambilnya suatu keputusan yang baik.” </p>
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Nicholas dalam Purnomowati menyatakan bahwa informasi mempunyai 5 fungsi, yaitu: </p>
 +
# Fungsi  fact finding  yaitu informasi yang dibutuhkan seseorang untuk menjawab pertanyaan tertentu; 
 +
# Fungsi  current awareness  yaitu informasi yang dibutuhkan seseorang agar dapat mengikuti perkembangan; 
 +
# Fungsi riset yaitu seseorang membutuhkan informasi dalam bidang tertentu secara lengkap dan mendalam; 
 +
# Fungsi  briefing  yaitu informasi yang dibutuhkan seseorang mengenai topik tertentu secara ringkas dan sepintas; 
 +
# Fungsi stimulus yaitu informasi yang dibutuhkan seseorang untuk merangsang ide-ide baru. 
 +
 +
==== Kualitas Informasi ====
 +
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Berikut ini disampaikan delapan kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan nilai dari suatu informasi. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini menurut Lippeveld, Sauborn, dan Bodart di dalam bukunya Bambang Hartono (2013:17-18) </p>
 +
 +
# Relevansi : Informasi disediakan atau disajikan untuk digunakan. Oleh karena itu, informasi yang bernilai tinggi adalah yang relevan dengan kebutuhan, yaitu untuk apa informasi itu akan digunakan
 +
# Kelengkapan dan Keluasan : Informasi akan bernilai semakin tinggi, jika tersaji secara lengkap dalam cakupan yang luas. Informasi yang sepotong-sepotong, apalagi tidak tersusun sistematis, tentu tidak akan banyak artinya. Demikian pun bila informasi itu hanya mencangkup area yang sempit dari suatu permasalahan.
 +
# Kebenaran : Kebenaran informasi ditentukan oleh validitas atau dapatnya dibuktikan. Informmasi berasal dari data, dan data fakta. Informasi yang bernilai tinggi adalah informasi yang benar-benar berasal dari fakta, bukan opini atau ilusi.
 +
# Terukur : Informasi berasal dari data arau hasil pengukuran dan pencacatan terhadap fakta. Jadi, informasi yang bernilai tinggi adalah informasi yang jika dilacak kembali kepada datanya, data tersebut dapat diukur sesuai dengan faktanya.
 +
# Keakuratan : Informasi berasal dari data arau hasil pengukuran dan pencacatan terhadap fakta. Oleh karena itu kecermatan dalam mengukur dan mencatat fakta akan menentukan keakuratan data dan nilai dari informasi yang dihasilkan.
 +
# Kejelasan : Informasi dapat disajikan dalam berbagai bentuk teks, tabel, grafik, dan lain-lain. Namun, apa pun bentuk yang dipilih, yang penting adalah menjadikan pemakai mudah memahami maknanya. Oleh sebab itu, selain bentuk penyajiannya harus benar, juga harus diperhatikan kemampuan pemakai dalam memahaminya.
 +
# Keluwesan : Informasi yang baik adalah yang mudah diubah-ubah bentuk penyajiannya sesuai dengan kebutuhan dan situasi yang dihadapi.
 +
# Ketepatan Waktu : Informasi yang baik adalah informasi yang disajikan tepat pada saat dibutuhkan. Informasi yang terlambat datang menjadi informasi basi yang tidak ada lagi nilainya (misalnya untuk pengambilan keputusan)
 +
 +
==== Nilai Informasi ====
 +
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Sutarman, Nilai dari informasi ditentukan oleh lima hal yaitu: </p>
 +
 +
# Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.
 +
# Untuk mendapatkan pengalaman.
 +
# Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.
 +
# Untuk mengekstrak inplikasi kritis dan merfleksikan pengalaman masa lampau yang menyedikan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang menajer darimembuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.
 +
# Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.
 +
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. </p>
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Gordon B. Davis nilai informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas. </p>
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Terdapat 10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut : </p>
 +
 +
# Kemudahan dalam memperoleh : Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.
 +
# Sifat luas dan kelengkapannya : Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup/cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.
 +
# Ketelitian (accuracy) : Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.
 +
# Kecocokan dengan pengguna (relevance) : Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.
 +
# Ketepatan waktu : Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.
 +
# Kejelasan (clarity) : Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.
 +
# Fleksibilitas/ keluwesannya : Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer/pimpinan pada saat pengambilan keputusan.
 +
# Dapat dibuktikan : Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang diolah.
 +
# Tidak ada prasangka : Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.
 +
# Dapat diukur : Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Berdasarkan penjelasan nilai informasi diatas penulis menyimpulkan bahwa nilai informasi merupakan perubahan atau perilaku dalam mengambil keputusan untuk memperoleh informasi yang dapat diukur dan dibuktikan serta ketepatan waktu untuk kejelasan bagi pengguna yang cocok maupun tidak dengan keluwesannya pada saat mengambil keputusan. </p>
 +
 +
==== Mutu Informasi ====
 +
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Gordon B. Davis, kesalahan informasi antara lain disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut : </p>
 +
 +
# Metode pengumpulan dan pengukuran data yang tidak tepat.
 +
# Tidak dapat mengikuti prosedur pengolahan yang benar.
 +
# Hilang/tidak terolahnya sebagian data.
 +
# Pemeriksaan/pencatatan data yang salah.
 +
# Dokumen induk yang salah.
 +
# Kesalahan dalam prosedur pengolahan (misal : kesalahan program aplikasi komputer yang digunakan).
 +
# Kesalahan yang dilakukan secara sengaja.
 +
 +
<p style="text-indent: 0.5in;">Penyebab kesalahan tersebut dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut: </p>
 +
 +
# Kontrol sistem untuk menemukan kesalahan.
 +
# Pemeriksaan internal dan eksternal.
 +
# Penambahan batas ketelitian data.
 +
# Instruksi dari pemakai yang terprogram secara baik dan dapat menilai adanya kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.

Revisi per 30 Juli 2018 10.26

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN

MATA PELAJARAN ONLINE BERBASIS WEB

PADA SMA NUSA PUTRA

KOTA TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :


NIM
: 1411482898
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN

MATA PELAJARAN ONLINE BERBASIS WEB

PADA SMA NUSA PUTRA

KOTA TANGERANG



Disusun Oleh :

NIM
: 1411482898
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 13 Juli 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan SIstem Informasi
           
           
           
           
(DR. Ir. Untung Raharja, M.T.I.,M.M)
       
(Nur Azizah M.Akt., M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 05062


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN

MATA PELAJARAN ONLINE BERBASIS WEB

PADA SMA NUSA PUTRA

KOTA TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1411482898
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, 13 juli 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Harfizar, M.Kom)
   
(Erna Astriyani, S.Kom., M.T.I)
NID : 15028
   
NID : 15017


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN

MATA PELAJARAN ONLINE BERBASIS WEB

PADA SMA NUSA PUTRA

KOTA TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1411482898
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, 13 Juli 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN

MATA PELAJARAN ONLINE BERBASIS WEB

PADA SMA NUSA PUTRA

KOTA TANGERANG

Disusun Oleh :


NIM
: 1411482898
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen


 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 13 Juli 2018

 
 
 
 
NIM : 1411482898

 

*Tandatangan dibubuhi materai 6.000


ABSTRAKSI

Sistem penilaian yang berjalan pada SMA Nusa Putra Kota Tangerang masih dicatat dalam buku leger nilai lalu dipindahkan dalam bentuk Microsoft Excel dan penyampaian masih menggunakan media kertas. Hal ini tentunya merepotkan karena harus menangani file yang banyak, terlebih lagi jika terjadi perubahan nilai yang mengharuskan mengulang proses penggabungan dari awal. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, serta studi pustaka, untuk analisa menggunakan metode PIECES (Performance Information Economy Control Efficiency dan Service). UML (Unified Modelling Language) sebagai alat bantu yang dapat menggambarkan alur prosedur dalam bentuk objek, elisitasi kebutuhan sistem, dan metode testing yaitu Black Box Testing, dalam pembuatan programnya menggunakan bahasa pemrograan PHP (Hypertext Preprocessor) dengan MySQL (My Structured Query Language) untuk pengolahan databasenya. Dengan adanya sistem pengolahan nilai online berbasis web, permasalahan penggabungan nilai dari guru mata pelajaran sudah tidak terjadi, karena data tersimpan dalam database dan diolah oleh sistem untuk menjadi satu. Penelitian ini bertujuan untuk membangun suatu sistem informasi nilai yang mempermudah pengecekan, pencatatan dan l aporan data nilai siswa. Selain itu dengan berbasis web maka informasi data dapat diakses kapan saja.

Kata Kunci: Sistem, Informasi, Penilaian, Web, Mata Pelajaran, Siswa, Guru,


ABSTRACT

The assessment system that runs at Nusa Putra Tangerang Senior High School is still recorded in the leger book of assessment then moved in the form of Microsoft Excel and the publication still using paper media. This is certainly inconvenient because it must handle a lot of files, especially if there is a change in assessment that requires repeating the merging process from the beginning. This research uses data collection method that is observation, interview, and literature study, for analysis using PIECES method (Performance Information Economy Control Efficiency and Service). UML (Unified Modeling Language) as a tool that can describe the flow of procedures in the form of objects, system needs elicitation, and testing methods that is Black Box Testing, in making the program using the programming language PHP (Hypertext Preprocessor) with MySQL (My Structured Query Language) to database processing. With the existence of web-based online value processing system, problems of merging the value of subject teachers have not happened, because the data stored in the database and processed by the system to become one. This study aims to build a information system that simplifies checking, recording and reporting student value data. Also with web-based data information can be accessed anytime.

Keywords : System, Information, Assessment, Web, Subjects, Students, Teachers

KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik. Adapun judul yang diambil dalam penyusunan laporan Skripsi ini adalah “Perancangan Sistem Informasi Penilaian Mata Pelajaran Online Berbasis Web Pada SMA Nusa Putra Kota Tangerang”. ”

Laporan ini merupakan hasil penelitian di Sekolah SMA Nusa Putra Kota Tangerang, sebagai salah satu syarat yang ditempuh oleh mahasiswa untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer pada jenjang Strata Satu Jurusan Sistem Informasi pada Perguruan Tinggi Raharja. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan banyak pihak, maka penulis tidak dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat waktu. .

Penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini, antara lain:

  1. Bapak DR. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM. selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku pembantu ketua 1 bidang akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom Selaku kepala jurusan Sistem Informasi di Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Bapak Harfizar, M.Kom sebagai Dosen Pembimbing 1 saya di Perguruan Tinggi Raharja yang telah berkenan memberikan bimbingan dan arahaan kepada peneliti.
  5. Ibu Erna Astriyani, S.Kom., M.T.I sebagai Dosen Pembimbing 2 saya di Perguruan Tinggi Raharja yang telah berkenan memberikan bimbingan dan arahaan kepada peneliti.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada peneliti.
  7. Bapak Jaenudin, S.Pd sebagai Kepala Sekolah SMA Nusa Putra Kota Tangerang, yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di SMA Nusa Putra Kota Tangerang.
  8. Bapak Wardiyono, M.MPd sebagai Pks Kurikulum sekaligus Pembimbing Lapangan di SMA Nusa Putra Kota Tangerang yang telah memberikan data dan informasi seputar penelitian ini.
  9. Orang Tua, Kakak, Adik, dan Keluarga yang telah memfasilitasi dan selalu memberikan perhatian penuh yang begitu besar kepada penulis untuk selalu bersemangat dalam mencari ilmu, dan memberikan begitu banyak arahan yang positif bagi kehidupan penulis.
  10. Untuk Euis Fauqiatu Taqwa selaku orang yang selalu mendukung penulis.
  11. Serta semua teman-teman Raharja14 yang tidak dapat disebutkan satu-persatu sehingga terwujudnya penulisan laporan penelitian skripsi ini, penulis ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan penelitian skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritikan dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penulis untuk menyempurnakannya dimasa yang akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih atas perhatian dari pembaca dan semoga laporan penelitian skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi seluruh pembaca sekalian.
Tangerang, 13 Juli 2018
Alfharabi Saktiamanta
NIM. 1411482898

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1. Metode Analisis PIECES
  2. Tabel 3.2. Elisitasi Tahap I
  3. Tabel 3.3. Elisitasi Tahap II
  4. Tabel 3.4. Elisitasi Tahap III
  5. Tabel 3.5. Final Draft Elisitasi
  6. Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan
  7. Tabel 4.2 Spesifikasi Basis Data: User
  8. Tabel 4.3 Spesifikasi Basis Data: Kelas
  9. Tabel 4.4 Spesifikasi Basis Data: Wali
  10. Tabel 4.5 Spesifikasi Basis Data: Nilai UAS
  11. Tabel 4.6 Spesifikasi Basis Data: Nilai UTS
  12. Tabel 4.7 Spesifikasi Basis Data: Data Guru
  13. Tabel 4.8 Spesifikasi Basis Data: Data Siswa
  14. Tabel 4.9 Spesifikasi Basis Data: Mata Pelajaran
  15. Tabel 4.10 Pengujian Black Box
  16. Tabel 4.11 Time Schedule
  17. Tabel 4.12 Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMA Nusa Putra Kota Tangerang
  2. Gambar 3.2 Use Case Diagram yang Berjalan
  3. Gambar 3.3 Activity Diagram yang Berjalan
  4. Gambar 3.4 Sequence Diagram yang Berjalan
  5. Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Penilaian
  6. Gambar 4.2 Activity Diagram Admin
  7. Gambar 4.3 Activity Diagram Guru
  8. Gambar 4.4 Activity Diagram Siswa
  9. Gambar 4.5 Activity Diagram Wali Kelas
  10. Gambar 4.6 Sequence Diagram Login Admin
  11. Gambar 4.7 Sequence Diagram Input Guru
  12. Gambar 4.8 Sequence Diagram Input Siswa
  13. Gambar 4.9 Sequence Diagram Input Wali Kelas
  14. Gambar 4.10 Sequence Diagram Input Matpel
  15. Gambar 4.11 Sequence Diagram Input Kelas
  16. Gambar 4.12 Sequence Diagram Guru Input Nilai
  17. Gambar 4.13 Sequence Diagram Siswa Lihat Nilai
  18. Gambar 4.14 Sequence Diagram Wali Kelas Laporan Data Nilai
  19. Gambar 4.15 Class Diagram Sistem Penilaian
  20. Gambar 4.16 Prototype Tampilan Login Sistem
  21. Gambar 4.17 Prototype Tampilan Login Beranda
  22. Gambar 4.18 Prototype Tampilan Input Guru
  23. Gambar 4.19 Prototype Tampilan Data Guru
  24. Gambar 4.20 Prototype Tampilan Input Siswa
  25. Gambar 4.21 Prototype Tampilan Data Siswa
  26. Gambar 4.22 Prototype Tampilan Input Nilai UTS
  27. Gambar 4.23 Prototype Tampilan Data Nilai UTS
  28. Gambar 4.24 Tampilan Halaman Login
  29. Gambar 4.25 Tampilan Admin Input Guru
  30. Gambar 4.26 Tampilan Menu Data Guru
  31. Gambar 4.27 Tampilan Admin Input Siswa
  32. Gambar 4.28 Tampilan Menu Data Siswa
  33. Gambar 4.29 Tampilan Guru Input Nilai UTS
  34. Gambar 4.30 Tampilan Menu Data Nilai UTS
  35. Gambar 4.31 Tampilan Cetak Laporan Data Nilai


DAFTAR SIMBOL

  1. Daftar Simbol Use Case

  2. Daftar Simbol Sequance Diagram

  3. Daftar Simbol Activity Diagram

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Balakang Masalah

Perkembangan teknologi yang sangat pesat di era globalisasi saat ini telah memberikan banyak manfaat dalam kemajuan diberbagai aspek. Hampir disemua aspek kegiatan telah menggunakaan teknologi sistem informasi sebagai penunjang kegiatannya. Teknologi juga telah mendorong manusia untuk memudahkan menyelesaikan pekerjaan yang dimiliki. Penggunaan teknologi oleh manusia dalam membantu menyelesaikan pekerjaan merupakan hal yang menjadi keharusan dalam kehidupan. Baik individu, institusi, maupun pemerintah ikut melakukan berbagai upaya untuk memanfaatkan perkembangan teknologi informasi ini.

Bahkan dalam dunia pendidikan di Indonesia, sudah saatnya kita memanfaatkan teknologi informasi tersebut, maka seluruh komponen lembaga pendidikan dituntut menyiapkan diri dengan menyiapkan sarana prasarana untuk memanfaatkan perkembangan teknologi informasi tersebut. Dunia pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

SMA Nusa Putra merupakan lembaga pendidikan sekolah menengah atas yang berada di kota Tangerang. Sekolah ini berdiri pada tahun 1983 dengan akreditasi B, beralamat di Jl. Teuku Umar No.12, Kelurahan Nusa Jaya Kecamatan Karawaci Tangerang. Secara garis besar SMA Nusa Putra memiliki tugas dan tanggung jawab yaitu sebagai pelaksana pendidikan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan jenis dan sifat sekolah tersebut. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran sesuai dengan kewajiban yang berlaku, melaksanakan urusan Tata Usaha (TU), melaksanakan program dinas pendidikan kota Tangerang, bertanggung jawab kepada Walikota melalui Kepala Dinas Pendidikan.

SMA Nusa Putra selalu berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik sesuai dengan tuntutan perkembangan teknologi yang semakin pesat. Tujuan di dirikannya sekolah ini sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional yaitu meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan yang lebih berkembang.

Dengan perkembangan media informasi yang semakin pesat SMA Nusa Putra dituntut untuk melaksanakan pengolahan informasi dan data berbasis komputer yang nantinya akan memberikan berbagai kemudahan seperti informasi yang tepat, akurat, efisiensi waktu dan sumber daya. sebagai media informasi.

Di SMA Nusa Putra Kota Tangerang pengolahan data siswa khusus penilaian data masih menggunakan sistem semi terkomputerisasi. Permasalahan yang terjadi diantaranya tidak sedikit kertas ulangan, tugas, ujian tengah semester dan ujian akhir semester siswa hilang akibat terselip atau bahkan ada yang hilang karena tidak sengaja terbuang. Siswa juga harus menunggu terlalu lama untuk mengetahui nilai mereka, karena harus menunggu wali kelas membagikan kertas ulangan harian dan kertas tugas yang sudah siswa kerjakan.

Oleh karena itu perlu adanya sistem informasi berbasis Web untuk mengolah data-data tersebut. Sehingga dengan adanya sistem informasi ini guru mata pelajaran tidak perlu menyerahkan nilai siswa kepada wali kelas. Guru mata pelajaran cukup memasukkan nilai-nilai siswa ke dalam aplikasi sistem tersebut dan dengan otomatis akan tersimpan ke dalam database yang nantinya siswa dapat mengetahui informasi nilai ujian tengah semester dan ujian akhir semester serta siswa yang mendapat tugas remedial karena nilai masih dibawah rata-rata dapat diakses oleh siswa secara online menggunakan ID dan password mereka masing-masing. Dengan adanya sistem informasi ini diharapkan akan mempermudah kerja guru dan tata usaha dalam mengolah data nilai siswa. Dari uraian diatas, maka dalam penelitian skipsi peneliti mengambil judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN MATA PELAJARAN ONLINE BERBASIS WEB PADA SMA NUSA PUTRA KOTA TANGERANG”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas peneliti menyimpulkan rumusan masalah dari penelitian tersebut sebagai berikut :

  1. Apakah sistem penilaian yang berjalan pada SMA Nusa Putra Kota Tangerang sudah efektif dalam memberikan hasil penilaian pada siswanya ?
  2. Bagaimana membuat aplikasi berbasis web yang dapat memudahkan proses pemberian nilai siswa pada SMA Nusa Putra Kota Tangerang ?
  3. Bagaimana mengolah nilai siswa, pencarian nilai, update nilai dan rekap nilai siswa yang memberikan infromasi yang dapat diakses dengan mudah menggunakan website ?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang telah di analisa oleh peneliti adalah :

  1. Menghasilkan sistem informasi nilai berbasis web yang dapat mengolah nilai siswa, pencarian nilai, update nilai, rekap nilai siswa dan laporan nilai yang dapat diakses.
  2. Mempermudah siswa untuk mengetahui nilai secara cepat dan dapat mengetahui informasi remedial.
  3. Membuat proses informasi nilai menjadi lebih mudah dan fleksibel.


Manfaat Penelitian

Manfaat yang di dapat dari hasil penelitian ini berdasarkan latar belakang laporan yang telah dianalisa oleh peneliti adalah :

  1. Membantu kinerja guru dalam pengolahan nilai yang cepat dan efisien.
  2. Memudahkan siswa memperoleh data nilai ujian semester sebagai bahan evaluasi belajar
  3. Meminimalisasi penggunaan kertas dengan memanfaatkan teknologi informasi yang dimiliki sekolah.


Ruang Lingkup Masalah

Dalam penelitian skripsi ini peneliti ingin menjelaskan ruang lingkup sistem informasi yang ada di SMA Nusa Putra Kota Tangerang, maka peneliti membatasi ruang lingkup, permasalahan dalam penelitian yaitu ;

  1. Tempat penelitian terbatas pada SMA Nusa Putra Kota Tangerang.
  2. Penelitian terbatas pada sistem penilaian khusus mengolah nilai dan informasi remedial Ujian Semester (UTS dan UAS).
  3. Sistem ini hanya dapat diakses oleh admin, guru dan siswa di SMA Nusa Putra Kota Tangerang.


Metode Penelitian

Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan metode dalam penelitian sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

Bentuk kegiatan dalam melakukan Skripsi, mahasiswa diharapkan dapat melakukan analisa suatu kasus ditempat penelitian oleh mahasiswa serta merancang suatu program atau sistem yang dapat berguna bagi stakeholder, dalam penelitian mahasiswa harus relavan pada bidang keahlian yang dimiliki.

Di dalam metode pelaksanaan terdadat 4 metode yang dilaksanakan oleh Peneliti diantaranya :

  1. Pengamatan (Observation)
  2. Peneliti mendatangi SMA Nusa Putra Kota Tangerang untuk menganalisa dan mengumpulkan data-data yang perlu di kumpulkan dalam membuat laporan hasil penelitian.

  3. Wawancara (Interview)
  4. Peneliti melakukan wawancara kepada pihak-pihak yang terkait untuk memenuhi data yang di perlukan dalam pembuatan laporan hasil penelitian.

  5. Studi Pustaka
  6. Selain dari metode penelitian di atas peneliti juga mengumpulkan data dari beberapa referensi seperti internet, buku dan jurnal untuk melengkapi data yang diperlukan.

Metode Analisa

Pada metode ini, peneliti menganalisa tentang proses penilaian mata pelajaran online berbasis web menggunakan metode PIECES (Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service). Peneliti menganalisa sistem yang berjalan dari segi kinerja apakah efisien dalam menghasilkan informasi sehingga dapat memberikan pelayanan yang diinginkan juga tidak memakan banyak biaya.

Metode Perancangan

Perancangan sistem informasi penilaian mata pelajaran online berbasis web yang peneliti beri nama Brinilai pada SMA Nusa Putra Kota Tangerang menggunakan metode Unified Modelling Language (UML) yang akan dituangkan dalam tahap : pembuatan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram serta penjabaran rancangan basis data dan spesifikasi data yang menggunakan beberapa software antara lain : phpMyAdmin, Apache XAMPP, MySQL, Visual Paradigma, dan Chrome.

Metode Testing

Metode testing yang dilakukan adalah dengan menggunakan Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Sehingga memungkinkan pengembang sistem untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih syarat-syarat fungsional suatu program. Metode testing ini berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa katagori, diantaranya : fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau database eksternal, Kesalahan performa dan kesalahan validasi data agar kemudian dapat diperbaiki untuk membuat sistem yang lebih baik.

Sistematika Penulisan

Berisi tentang tatalaksana kerja penyusunan dari tiap laporan untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada penelitian ini dikelompokkan menjadi beberapa Sub BAB dengan sistematika penyampaian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup, metode penelitian dan sistematika penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori-teori dasar atau umum, teori-teori yang berupa pengertian dan definisi yang berhubungan dengan topik yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab ini menjelaskan tentang teori-teori dan definisi yang berhubungan dengan penelitian laporan skripsi yaitu gambaran umum tinjauan organisasi, sejarah organisasi, struktur organisasi dan fungsi-fungsinya, penjelasan tentang wewenang dan tanggung jawab, UML (Unified Modelling Language) yang digunakan seperti Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram yang menggambarkan analisa sistem yang berjalan dan permasalahan pokoknya dengan menggunakan analisa PIECES serta alternatif pemecahan masalah, elisitasi tahap 1,2,3 dan draft final.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab ini menjelaskan rancangan sistem yang diusulkan pada SMA Nusa Putra Kota Tangerang meliputi Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Class Diagram, spesifikasi basis data, kebutuhan stakeholder, rancangan layar dan rancangan implementasi program.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini menjelaskan mengenai kesimpulan dan saran dari hasil penelitian peneliti selama skripsi, menjawab dari tujuan penelitian yang menjadikan acuan perancangan sistem ke depan dibuat sesuai dengan kebutuhan stakeholder.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Pengertian lain dari sistem adalah seperangkat unsur-unsur dari manusia, alat, konsep dan prosedur untuk maksud dan tujuan yang sama.

Menurut Azhar (2013:22) “Sistem adalah kumpulan/ grup dari sub sistem/bagian/ komponen apapun baik fisik ataupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”.

Menurut Mulyadi (2016:1) Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersamasama untuk mencapai tujuan tertentu.

Menurut Romney (2014:3), mendefinisikan sistem adalah “Serangkaian dua atau lebih komponen yang saling terkait dan berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sebagian besar sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar”.

“Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan serta seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang. “ (Mulyadi, 2013:5)

Menurut M.J Alexander (2014:2) yang dialih bahasa oleh Mardi adalah: “Suatu group dari beberapa elemen, baik berbentuk fisik maupun bukan fisik, yang menunjukan suatu kumpulan saling berhubungan di antaranya dan berinteraksi bersama menuju satu atau lebih tujuan, sasaran atau akhir dari sistem”.

Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan kumpulan dari unsur atau bagian yang berhubungan dan bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu yang diinginkan. Unsur atau bagian tersebut bisa merupakan prosedur-prosedur atau subsistem-subsistem yang terkumpul dan diatur sedemikian rupa untuk mencapai suatu sistem yang diinginkan.

Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut ini :

Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. (Jogiyanto 2012:1)

Menurut Jerry Fitzgerald, Ardra F. Fitzgerald dan Warren D. Stallings, Jr., mendefinisikan prosedur sebagai berikut :

Suatu prosedur adalah urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan Apa (What) yang harus dikerjakan, Siapa (Who) yang mengerjakannya, Kapan (When) dikerjakan dan Bagaimana (How) mengerjakannya.

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefiniskan sistem sebagai berikut ini :

Kedua kelompok definisi tersebut adalah benar dan tidak bertentangan, yang berbeda adalah cara pendekatannya. Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem merupakan definisi yang lebih luas. Definisi ini lebih banyak diterima, karena kenyataannya suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau sistem bagian. Sebagai misal, sistem akuntansi dapat terdiri dari beberapa subsistem-subsistem, yaitu subsistem akuntansi penjualan, subsistem akuntansi pembelian, subsistem akuntansi penggajian, subsistem akuntansi biaya dan lain sebagainya.

Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi meskipun istilah sistem yang digunakan bervariasi, semua sistem pada bidang-bidang tersebut mempunyai beberapa persyaratan umum, yaitu sistem harus memelemen, lingkungan, interaksi antar elemen, interaksi antara elemen dengan lingkungannya, dan yang terpenting adalah sistem harus mempunyai tujuan yang akan dicapai. Berdasarkan persyaratan ini, sistem dapat didefinisikan sebagai seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainnya untuk suatu tujuan bersama. Kumpulan elemen terdiri dari manusia, mesin, prosedur, dokumen, data atau elemen lain yang terorganisir dari elemen-elemen tersebut. Elemen sistem disamping berhubungan satu sama lain, juga berhubungan dengan lingkungannya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.


Karateristik Sistem

Menurut Al-Bahra (2013:3) mengenai karakteristik sistem yang menyatakan bahwa: ”Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah, dan sasaran atau tujuan.” Adapun penjelasan dari masing-masing karakteristik sistem menurut Al-Bahra (2013:4) adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagianbagian dari sistem.
  2. Batasan Sistem Batas sistem merupakan daerah yang membatasi anatara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
  3. Lingkungan Luar Sistem Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga merugikan.
  4. Penghubung Sistem Penghubung merupakan media yang menghubungkan anatara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini kemungkinan sumbersumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya.
  5. Masukan Sistem Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukkan perawatan dan masukkan sinyal maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat berjalan. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran dari sistem.
  6. Keluaran Sistem Keluaran sistem adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain.
  7. Pengolahan Sistem Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran.
  8. Sasaran Sistem Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran, kalau sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tidak akan ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan.


Klasifikasi Sistem

Pengklasifikasian sistem di atas menurut Azhar Susanto (2013:30) adalah sebagai berikut:

    1. Sistem Terbuka dan Tertutup : Sebuah sistem dikatakan terbuka bila aktivitas didalam sistem tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya. Sedangkan suatu sistem dikatakan tertutup bila aktivitas didalam sistem tersebut tidak dipengaruhi oleh perubahan yang terjadi di lingkungannya.
    2. Sistem Buatan Manusia dan Tuhan (Allah) : Suatu sistem bila diklasifikasikan berdasarkan pembuat sistem bisa tuhan (sistem alamiah) bisa juga manusia
    3. Sistem Berjalan dan Konseptual : Suatu sistem yang belum diterapkan disebut sebagai sistem konseptual. Bila kita merancang suatu sistem dan sistem tersebut belum diterapkan maka sistem tersebut hanyalah merupakan angan-angan atau masih berbentuk harapan yang mungkin secara akal sehat (konsep) penyusunnya sistem sudah benar, dibuat berdasarkan kebutuhan dan situasi kondisi yang ada. Sistem berjalan adalah sistem yang digunakan saat ini. Sistem yang benar adalah sistem yang tepat guna dan dapat digunakan oleh pemakai sistem untuk meningkatkan pengendalian, efeisiensi, dan kecepatan.
    4. Sistem Sederhana dan Komplek  : Dilihat dari tingkat kesulitannya, sebuah sistem dapat merupakan sebuah sistem yang sederhana atau sistem yang komplek. Sistem sederhana adalah sistem yang memiliki sedikit tingkatan dan subsistem. Sedangkan sistem komplek adalah sistem yang memiliki banyak tingkatan dan subsistem.
    5. Kinerjanya Dapat dan Tidak Dapat : Dipastikan suatu sistem dapat pula diklasifikasikan berdasarkan kepada kinerja yang dihasilkannya. Sebuah sistem yang dapat dipastikan artinya dapat ditentukan pada saar sistem akan dan sedang dibuat. Dilain pihak, sebuah sistem mungkin tidak dapat dipastikan yang artinya tidak dapat ditentukan dari awal tergantung kepada situasi yang dihadapi.

    Konsep Dasar Informasi

    Definisi Informasi

    <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Rommey dan Steinbart (2015:4), informasi adalah data yang telah dikelola dan di proses untuk memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan keputusan. Menurut Raymond McLeod dalam Al-Bahra (2013:9) mengemukakan pengertian informasi adalah “Informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya. Alat pengolahan informasi dapat meliputi elemen komputer, elemen non komputer atau kombinasinya.” </p> <p style="text-indent: 0.5in;">Sedangkan pengertian informasi menurut Azhar susanto (2013:38) adalah sebagai berikut: “Informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat.” Dari kedua kutipan pengertian informasi penulis mengambil kesimpulan bahwa informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berguna dan bermanfaat bagi yang menerimanya. </p> <p style="text-indent: 0.5in;">McLeod dalam Azhar Susanto (2013:38) mengatakan bahwa suatu informasi yang berkualitas harus memiliki ciri-ciri: </p>

    1. ”Akurat artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Pengujian akurasi dilakukan oleh dua orang atau lebih yang berbeda, apabila pengujian tersebut menghasilkan hasil yang sama maka data tersebut dianggap akurat.
    2. Tepat waktu artinya informasi itu harus tersedia atau ada padasaat informasi tersebut diperlukan, tidak besok atau tidak beberapa jam lagi.
    3. Relevan artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan oleh individu yang ada di berbagai tingkatan dan bagian dalam organisasi.
    4. Lengkap artinya informasi harus diberikan secara lengkap.”

    <p style="text-indent: 0.5in;">Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaaan. Informasi digunakan tidak hanya oleh satu orang pihak di dalam organisasi </p> <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Gelinas dan Dull (2013:19), Ada beberapa karakteristik informasi yang berkualitas, yaitu: </p>

    1. Effectiveness: berkaitan dengan informasi yang relevan dan berkaitan dengan proses bisnis yang di sampaikan dengan tepat waktu, benar, konsistem dan dapat digunakan
    2. Efficiency: informasi yang berkaitan melalui penyediaan informasi secara optimal terhadap penggunaan sumber daya.
    3. Confidentiality: karakteristik informasi yang berkaitan dengan keakuratan dan kelengkapan informasi serta validitas nya sesuai dengan nilai-nilai bisnis dan harapan.
    4. Integrity: karakteristik informasi yang berkaitan dengan perlindungan terhadap informasi yang sensitif dari pengungkapan yang tidak sah.
    5. Availability: suatu karakteristik informasi yang berkaitan dengan informasi yang tersedia pada saat diperlukan oleh proses bisnis baik sekarang, maupun di masa mendatang, hal ini juga menyangkut perlindungan sumber daya yang diperlukan dan kemampuan yang terkait.
    6. Compliance: yaitu karakteristik informasi yang berkaitan dengan mematuhi peraturan dan perjanjian kontrak dimana proses bisnis merupakan subjek nya berupa kriteria bisnis secara internal maupun eksternal.
    7. Reliability: karakteristik informasi yang berkaitan dengan penyediaan informasi yang tepat bagi manajemen untuk mengoperasikan entitas dan menjalankan tanggung jawab serta tata kelola pemerintahan.

    <p style="text-indent: 0.5in;">Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang diproses menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi yang menerimanya dalam aktivitas pembuatan keputusan. </p>

    Fungsi Informasi

    <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Jogiyanto (2010:10) “Fungsi informasi adalah untuk menambah pengetahuan dan mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Fungsi informsi tidak mengarahkan pengambilan keputusan mengenai apa yang harus dilakukan, tetapi untuk mengurangi keanekaragaman dan ketidakpastian yang menyebabkan diambilnya suatu keputusan yang baik.” </p> <p style="text-indent: 0.5in;">Nicholas dalam Purnomowati menyatakan bahwa informasi mempunyai 5 fungsi, yaitu: </p>

    1. Fungsi fact finding yaitu informasi yang dibutuhkan seseorang untuk menjawab pertanyaan tertentu;
    2. Fungsi current awareness yaitu informasi yang dibutuhkan seseorang agar dapat mengikuti perkembangan;
    3. Fungsi riset yaitu seseorang membutuhkan informasi dalam bidang tertentu secara lengkap dan mendalam;
    4. Fungsi briefing yaitu informasi yang dibutuhkan seseorang mengenai topik tertentu secara ringkas dan sepintas;
    5. Fungsi stimulus yaitu informasi yang dibutuhkan seseorang untuk merangsang ide-ide baru.

    Kualitas Informasi

    <p style="text-indent: 0.5in;">Berikut ini disampaikan delapan kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan nilai dari suatu informasi. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini menurut Lippeveld, Sauborn, dan Bodart di dalam bukunya Bambang Hartono (2013:17-18) </p>

    1. Relevansi : Informasi disediakan atau disajikan untuk digunakan. Oleh karena itu, informasi yang bernilai tinggi adalah yang relevan dengan kebutuhan, yaitu untuk apa informasi itu akan digunakan
    2. Kelengkapan dan Keluasan : Informasi akan bernilai semakin tinggi, jika tersaji secara lengkap dalam cakupan yang luas. Informasi yang sepotong-sepotong, apalagi tidak tersusun sistematis, tentu tidak akan banyak artinya. Demikian pun bila informasi itu hanya mencangkup area yang sempit dari suatu permasalahan.
    3. Kebenaran : Kebenaran informasi ditentukan oleh validitas atau dapatnya dibuktikan. Informmasi berasal dari data, dan data fakta. Informasi yang bernilai tinggi adalah informasi yang benar-benar berasal dari fakta, bukan opini atau ilusi.
    4. Terukur : Informasi berasal dari data arau hasil pengukuran dan pencacatan terhadap fakta. Jadi, informasi yang bernilai tinggi adalah informasi yang jika dilacak kembali kepada datanya, data tersebut dapat diukur sesuai dengan faktanya.
    5. Keakuratan : Informasi berasal dari data arau hasil pengukuran dan pencacatan terhadap fakta. Oleh karena itu kecermatan dalam mengukur dan mencatat fakta akan menentukan keakuratan data dan nilai dari informasi yang dihasilkan.
    6. Kejelasan : Informasi dapat disajikan dalam berbagai bentuk teks, tabel, grafik, dan lain-lain. Namun, apa pun bentuk yang dipilih, yang penting adalah menjadikan pemakai mudah memahami maknanya. Oleh sebab itu, selain bentuk penyajiannya harus benar, juga harus diperhatikan kemampuan pemakai dalam memahaminya.
    7. Keluwesan : Informasi yang baik adalah yang mudah diubah-ubah bentuk penyajiannya sesuai dengan kebutuhan dan situasi yang dihadapi.
    8. Ketepatan Waktu : Informasi yang baik adalah informasi yang disajikan tepat pada saat dibutuhkan. Informasi yang terlambat datang menjadi informasi basi yang tidak ada lagi nilainya (misalnya untuk pengambilan keputusan)

    Nilai Informasi

    <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Sutarman, Nilai dari informasi ditentukan oleh lima hal yaitu: </p>

    1. Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.
    2. Untuk mendapatkan pengalaman.
    3. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.
    4. Untuk mengekstrak inplikasi kritis dan merfleksikan pengalaman masa lampau yang menyedikan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang menajer darimembuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.
    5. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

    <p style="text-indent: 0.5in;">Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. </p> <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Gordon B. Davis nilai informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas. </p> <p style="text-indent: 0.5in;">Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Terdapat 10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut : </p>

    1. Kemudahan dalam memperoleh : Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.
    2. Sifat luas dan kelengkapannya : Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup/cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.
    3. Ketelitian (accuracy) : Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.
    4. Kecocokan dengan pengguna (relevance) : Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.
    5. Ketepatan waktu : Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.
    6. Kejelasan (clarity) : Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.
    7. Fleksibilitas/ keluwesannya : Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer/pimpinan pada saat pengambilan keputusan.
    8. Dapat dibuktikan : Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang diolah.
    9. Tidak ada prasangka : Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.
    10. Dapat diukur : Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

    <p style="text-indent: 0.5in;">Berdasarkan penjelasan nilai informasi diatas penulis menyimpulkan bahwa nilai informasi merupakan perubahan atau perilaku dalam mengambil keputusan untuk memperoleh informasi yang dapat diukur dan dibuktikan serta ketepatan waktu untuk kejelasan bagi pengguna yang cocok maupun tidak dengan keluwesannya pada saat mengambil keputusan. </p>

    Mutu Informasi

    <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Gordon B. Davis, kesalahan informasi antara lain disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut : </p>

    1. Metode pengumpulan dan pengukuran data yang tidak tepat.
    2. Tidak dapat mengikuti prosedur pengolahan yang benar.
    3. Hilang/tidak terolahnya sebagian data.
    4. Pemeriksaan/pencatatan data yang salah.
    5. Dokumen induk yang salah.
    6. Kesalahan dalam prosedur pengolahan (misal : kesalahan program aplikasi komputer yang digunakan).
    7. Kesalahan yang dilakukan secara sengaja.

    <p style="text-indent: 0.5in;">Penyebab kesalahan tersebut dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut: </p>

    1. Kontrol sistem untuk menemukan kesalahan.
    2. Pemeriksaan internal dan eksternal.
    3. Penambahan batas ketelitian data.
    4. Instruksi dari pemakai yang terprogram secara baik dan dapat menilai adanya kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.