KP1422482333: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
k (Laporan KKP Ferdiansyah (1422482333))
k (Laporan KKP Ferdiansyah (1422482333))
Baris 419: Baris 419:
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut ''human machine'' sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh ''human machine'' sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut ''human machine'' sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh ''human machine'' sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">3. Sistem determinasi dan sistem probabilistik adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem ''deterministic.'' Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan, sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur ''probabilistic.''</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">3. Sistem determinasi dan sistem probabilistik adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem ''deterministic.'' Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan, sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur ''probabilistic.''</p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">4. Sistem terbuka dan sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak berpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk sub sistem lainnya.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">4. Sistem terbuka dan sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak berpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk sub sistem lainnya.</p></div><br />
 +
===Konsep Dasar Analisis Sistem===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''A. Definisi Analisis Sistem''' </p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Yakub (2012:142)<ref name="Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.">Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.</ref>, Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas ''(business users),'' proses bisnis ''(business processing),'' ketentuan atau aturan ''(business rule),'' masalah dan mencari solusinya ''(business problem and business solution),'' dan rencana-rencana perusahaan ''(business plan).''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Mulyanto (2009:125)<ref name="Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta: Andi Offset.">Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep &amp; Aplikasi. Yogyakarta: Andi Offset.</ref>, Analisa sistem adalah teori sistem umum yang sebagai sebuah landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi di dalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan, merancang atau mengganti ''output'' yang sedang digunakan, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat ''input'' yang lain (biasa jadi lebih sederhana dan lebih interaktif) atau melakukan beberapa perbaikan serupa.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut McLeod (2012:8)<ref name="Yakub. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.">Yakub. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.</ref>, Analisis sistem adalah penelitian terhadap sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau memperbaharui sistem yang telah ada tersebut.</p></div>
 
{{pagebreak}}
 
{{pagebreak}}
  

Revisi per 19 Juli 2018 09.43

PROTOTYPE SISTEM INFORMASI ABSENSI

SMP NEGERI 1 MAUK TANGERANG


LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK



Logo stmik raharja.jpg



OLEH :

1422482333 Ferdiansyah



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2017/2018)



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN



PROTOTYPE SISTEM INFORMASI ABSENSI

SMP NEGERI 1 MAUK TANGERANG



Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada Jurusan

Teknik Informatika Konsentrasi Software Engineering

STMIK Raharja Tahun Akademik 2017/2018.


Disetujui oleh :


Tangerang, 3 Juli 2018

Dosen Pembimbing




(Sutrisno, M.Kom)

NID : 10020



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA



LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK (KKP)


Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

NIM
: 1422482333
Nama
: Ferdiansyah
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering


Menyatakan bahwa Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 3 Juli 2018
Ferdiansyah
NIM : 1422482333

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Kehadiran merupakan salah satu faktor utama pada suatu instansi pendidikan dalam mencapai suatu tujuan. Hal ini sangat berkaitan dengan tata tertib sekolah yaitu kedisiplinan siswa/i dan sangat berdampak sekali pada baik dan buruknya terhadap suatu manajemen dalam instansi pendidikan maupun kualitas siswa/i itu sendiri. Maka dari itu, pihak kepala sekolah, komite sekolah dan guru harus segera menindak lanjuti bagi siswa/i yang tidak hadir dalam waktu kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah dengan cara memberikan sangsi. Maka dari itu, diperlukanlah suatu pendataan khusus untuk mencatat kehadiran dan ketidakhadiran pada sistem absensi siswa/i agar keberadaaan siswa/i dalam melakukan aktifitas baik itu berada di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah agar dapat tercatat dengan baik dan rapi. Maka dati itu, banyak cara yang digunakan untuk melakukan pengolahan absensi siswa/i, salah satunya yaitu dengan mengunakan sebuah teknologi pada SMP Negeri 1 Mauk Tangerang. Karena sistem absensi siswa/I di SMP Negeri 1 Mauk Tangerang saat ini masih bersifat secara manual namun sistem tersebut belum terkomputerisasi sehingga dalam melakukan pendataan absensi siswa/i seringkali mengakibatkan dan menyebabkan terjadinya kesalahan-kesalahan dalam proses rekapitulasi pada absensi siswa/i tersebut. Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis menggunakan metode observasi dan wawancara. Karena metode ini dinilai sangat efektif, cepat, tepat dan akurat dalam mengumpulkan dan mendapatkan data-data yang terdapat di SMP Negeri 1 Mauk Tangerang. Karena dengan melakukan pengamatan sistematika dan wawancara terhadap unsur-unsur yang akan diteliti, maka penulis melakukan peninjauan langsung ke SMP Negeri 1 Mauk Tangerang. dan hasil yang diperoleh dari penelitian dan implementasi sistem yang penulis lakukan dengan cara memasukkan beberapa contoh data siswa/i dari kelas 1 hingga kelas 3 sebagai suatu percobaan dalam proses absensi siswa/i tersebut, pada program aplikasi absensi siswa yang akan dibuat berjalan dengan baik, cepat, tepat dan akurat.

Kata Kunci : Kehadiran, Absensi, Siswa, Siswi, Kedisiplinan, Sistem Informasi, Teknologi.

ABSTRACT

Student's attendance is one of the most important scoring in an educational institution. It is strongly related to the student’s discipline level. Furthermore, It can be seen as the parameter of how good between the institution educational and the student himself. Thus, every educational institution has some kind of punishment for undisciplined students. To keep the students attendance list so more precise, accurate and well-documented, the institution educational needs something a specific presence-documenting application more. Many efforts can be done to well-documenting this attendance student's data, one of the most helpful ways nowadays is by using a technology. Mauk 1 State Junior High School in Tangerang is one example of an educational institution currently still using a manual attendance data processing and the system has not been computerized. This manual processing often leads to occurrence human error in collecting the data. The research is held in the Mauk 1 State Junior High School in Tangerang, wherein the writer did a direct review and observation by visiting the school. In this research, the writer uses observation method, which is considered as the most accurate, effective, and efficient for the research. The result of the research is coming from the observation and system implementation which is done by some student's (vary from the first grade to the third grade) sample data input as simulation. The presence-documenting application made is could working good, fast, right and accurate.

Keywords : Attendance, Presence, Students, Discipline, Information Systems, Technology.


KATA PENGANTAR


Bismillahirrahmanirrahim.

Dalam penyusunan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini, penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak, baik berupa dorongan moril maupun materil, serta bimbingan dan semangat. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan semua pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih secara tulus dan ikhlas khususnya kepada :

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika.
  4. Bapak Sutrisno, M.Kom selaku dosen pembimbing yang telah banyak membantu dalam penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP).
  5. Ibu Titi Sriyati, S.Pd,M.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Mauk Tangerang.
  6. Bapak Imaduddin, S.E selaku Pembimbing Lapangan yang telah banyak membantu dalam penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP).
  7. Seluruh Guru dan Staff di SMP Negeri 1 Mauk Tangerang.
  8. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang memperluas wawasan kepada penulis.
  9. Bapak, Ibu, Abang Pertama dan Abang Kedua serta Kakak Perempuan Pertama tercinta yang telah memberikan do’a, dukungan baik moril maupun materiil sehingga laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini dapat selesai tepat pada waktunya.
  10. Untuk teman-teman Fummri (Forum Ukhuwah Mahasiswa Muslim Raharja Informatika), Fummri Programming, Kolla Space, MTTI (Majelis Taklim Tuli Indonesia), Coding MUM 2018 Disabilitas Jakarta Pusat, Alumni SDN Kutabumi 1 Kelas 6C dan Alumni SMP Muhammadiyah 2008 Pasar Kemis yang sudah memberikan saran, pendapat serta motivasi dan do’anya sehingga laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini berjalan dengan baik dan lancar.
  11. Untuk teman-teman lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu yang telah susah senang bersama dan selalu mendukung dalam mengerjakan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP).

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini masih terdapat kekurangan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penulis untuk menyempurnakannya dimasa yang akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih dan semoga laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini dapat bermanfaat bagi penulis dan seluruh pembaca.


Tangerang, 3 Juli 2018
Ferdiansyah
NIM : 1422482333

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMP Negeri 1 Mauk Tangerang

Gambar 3.2 Use Case Diagram Yang Berjalan Saat Ini

Gambar 3.3 Activity Diagram Yang Berjalan Saat Ini

Gambar 3.4 Sequence Diagram Yang Berjalan Saat Ini

Gambar 3.5 Tampilan Halaman Login

Gambar 3.6 Tampilan Halaman Menu Dashboard / Home

Gambar 3.7 Tampilan Data Siswa

Gambar 3.8 Tampilan Absensi Siswa

Gambar 3.9 Tampilan Prototype Akhir Laporan Absensi Siswa


DAFTAR SIMBOL


DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada perkembangan zaman yang sangat pesat ini diikuti dengan berkembangnya kemajuan dalam bidang teknologi informasi yang semakin canggih dan dewasa ini sangatlah berpengaruh terhadap instansi pendidikan di indonesia. Dimana pada zaman teknologi informasi ini pada instansi pendidikan terkait yaitu sekolah-sekolah yang telah membuktikan kemajuan yang pesat terhadap kualitas-kualitas pendidikan sekolah sehingga terjadilah persaingan dalam melakukan promosi-promosi terhadap kualitas-kualitas pada masing-masing antar instansi pendidikan sekolah. Guna untuk memajukan dalam kualitas-kualitas pada pendidikan sekolah tersebut. Oleh karena itu, diperlukan suatu dukungan manajemen yang tepat, cepat, dan akurat dalam pengelolaan data absensi siswa. Maka dari itu, diperlukanlah suatu sistem informasi absensi siswa yang efektif dan efisien. Demikian pula dalam kecenderungan terhadap instansi pendidikan sekolah di abad informasi ini sangat berkembang pesat dan penuh lika-liku dalam sebuah persaingan serta maju mundurnya sangatlah bergantung pada suatu informasi yang ditangani serta ditanggapi dengan baik, cepat dan tepat. Oleh karena itu, dalam penanganan mengenai hal sistem informasi absensi siswa di sekolah tersebut sehingga menjadi bagian hal yang sangat penting sekali bagi instansi pendidikan. Sehingga masih ada beberapa sekolah yang hingga saat ini masih menggunakan sistem absensi siswa yang bersifat manual yaitu dengan menggunakan catatan kertas atau buku absensi dan sistem absensi siswa SMP Negeri 1 Mauk Tangerang belum terkomputerisasi. Sehingga hal ini dapat mengakibatkan ketidakakuratan dan ketidakefektifan dalam penghitungan jumlah kehadiran pada catatan kertas atau buku absensi siswa SMP Negeri 1 Mauk Tangerang sehingga sering mengakibatkan terjadinya kekeliruan dan kesalahan dalam melakukan proses pendataan absensi siswa SMP Negeri 1 Mauk Tangerang.

Oleh karena itu, diperlukan peningkatan pada sistem informasi absensi siswa SMP Negeri 1 Mauk Tangerang agar lebih tepat, cepat dan akurat dengan menggunakan sebuah teknologi. Dengan adanya sebuah teknologi tentunya dapat mempermudah dalam menangani suatu hal informasi yang diperlukan dalam menjalankan sistem absensi siswa pada SMP Negeri 1 Mauk Tangerang. Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Mauk Tangerang adalah sebuah sekolah negeri milik pemerintah yang memiliki jumlah siswa yang cukup banyak. Maka dari itu, Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Mauk Tangerang selalu berusaha memberikan yang terbaik sesuai dengan tuntutan-tuntutan terhadap perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat dan canggih. Dan sekolah SMP Negeri 1 Mauk Tangerang memiliki tujuan mulia yaitu menghasilkan peserta didik yang lebih berkompeten dan berprestasi sejak usia dini.

Mengingat banyaknya jumlah siswa SMP Negeri 1 Mauk Tangerang dari tiap semester ke semester dan tahun ke tahun. Karena keterbatasan tempat, tenaga serta waktu dan hingga saat ini sistem informasi absensi siswa di SMP Negeri 1 Mauk Tangerang masih bersifat manual yaitu dengan menggunakan buku absensi siswa dan sistem tersebut belum terkomputerisasi sehingga dalam melakukan pendataan absensi siswa di SMP Negeri 1 Mauk Tangerang sering mengakibatkan terjadinya kesalahan-kesalahan dalam proses rekapitulasi absensi siswa, maka dari itu diperlukanlah suatu alat bantu berupa komputer untuk mengatasi masalah tersebut. Begitu besarnya peranan komputer sebagai alat bantu dalam hal pendataan dan absensi siswa di SMP Negeri 1 Mauk Tangerang dan berdasarkan latar belakang diatas maka diperlukanlah penelitian ini dengan judul “Prototype Sistem Informasi Absensi SMP Negeri 1 Mauk Tangerang”.


Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka yang menjadi permasalahannya antara lain, yaitu :

  1. Bagaimana proses sistem absensi yang berjalan saat ini pada SMP Negeri 1 Mauk Tangerang ?

  2. Kendala apa saja yang dialami oleh pengguna selama menggunakan sistem absensi sebelumnya ?

  3. Bagaimana tingkat keakuratan dan keefektifan terhadap sistem absensi di SMP Negeri 1 Mauk Tangerang apabila diterapkan pada prototype yang akan dibuat ?


Ruang Lingkup

Agar dapat mempermudah dalam penulisan laporan kuliah kerja praktek (KKP) dan memperoleh penelitian yang maksimal serta terfokus, maka perlu dibuat suatu batasan masalah. Untuk menghindari kekeliruan atau kesalahpahaman dan sekaligus untuk memudahkan para pembaca dalam memahami penelitian ini, maka penulis perlu membuat batasan masalah dalam penelitian ini, sehingga tidak menimbulkan ketidakjelasan dalam pembahasan selanjutnya. Sehubungan dengan hal tersebut, maka penulis membatasi penelitian hanya pada Prototype Sistem Informasi Absensi SMP Negeri 1 Mauk Tangerang.


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan-tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengidentifikasikan sistem absensi yang berjalan saat ini pada SMP Negeri 1 Mauk Tangerang.

2. Mengidentifikasikan kesalahan pada sistem absensi yang berjalan saat ini pada SMP Negeri 1 Mauk Tangerang, sehingga dapat menemukan masalah-masalah yang terjadi pada sistem yang berjalan saat ini serta mampu memberikan solusi yang tepat, cepat dan akurat.

3. Dapat memberikan solusi terhadap pemecahan masalah untuk langkah kedepan agar dapat mengoptimalkan dalam proses penginputan dan pengolahan pada data absensi siswa SMP Negeri 1 Mauk Tangerang. Sekaligus mengusulkan sistem baru yang lebih efektif dan efisien.


Manfaat Penelitian

Adapun manfaat-manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Dapat mengidentifikasikan kelebihan dan kekurangan sistem pada sistem absensi siswa yang berjalan saat ini di SMP Negeri 1 Mauk Tangerang.

2. Dapat terindetifikasi tingkat keakuratan laporan pada data absensi siswa di SMP Negeri 1 Mauk Tangerang.

3. Dapat teridentifikasinya laporan-laporan yang dihasilkan dari sistem absensi siswa di SMP Negeri 1 Mauk Tangeang.

4. Untuk menambah pengalaman dan pengetahuan penulis dalam meneliti dan membangun suatu sistem. Dalam hal sistem informasi absensi siswa pada SMP Negeri 1 Mauk Tangerang.

5. Agar hasil dari penelitian ini nantinya dapat bermanfaat bagi instansi pendidikan yang terkait sebagai pengetahuan maupun sebagai salah satu referensi dalam pengembangan sistem tersebut.


Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan 3 (tiga) pendekatan, yaitu sebagai berikut :

1. Metode Observasi (Observation Research)

Pada metode ini penulis melakukan penelitian ini dengan cara, yaitu mendatangi Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Mauk Tangerang dan melakukan pengamatan (observation) secara langsung pada objek-objek secara teliti, detail dan menyeluruh terhadap kendala atau masalah apa saja yang terjadi pada sistem sebelumnya dan meminta data diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporan kuliah kerja praktek (KKP) pada penelitian ini.

2. Metode Wawancara (Interview Research)

Metode Wawancara (interview research) adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab (question and answer) langsung kepada kepala sekolah, komite sekolah, wakil kepala sekolah, kepala tata usaha, staff tata usaha dan guru yang berkaitan dengan sistem informasi absensi siswa dan memahami hal-hal yang akan diteliti sesuai dengan tujuan penelitian.

3. Metode Studi Pustaka (Library Research)

Penulis melakukan penelitian ini berdasarkan sumber-sumber literature-literature seperti buku, internet, artikel, jurnal, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan penelitian ini sebagai bahan referensi dalam penyusunan dan penulisan laporan kuliah kerja praktek (KKP) pada penelitian ini.


Metode Perancangan

Pada sistem ini penulis melakukan metode perancangan dengan menggunakan metode UML (Unified Modeling Language) karena dengan menggunakan metode UML, rekayasa dan pengembangan perangkat dapat dilakukan dengan fokus terhadap pengembangan dan desain perangkat lunak.


Sistematika Penulisan

Agar dapat mempermudah dan memperjelas para pembaca dalam memahami lebih tentang penelitian ini, maka penulis mengelompokkan materi penulisan menjadi 4 (empat) bab yang masing-masing saling berkaitan satu sama lainnya, sehingga tulisan ini menjadi satu kesatuan yang utuh, ke 4 (empat) bab tersebut, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, metode perancangan yang digunakan dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan-kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian ini.

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini berisikan gambaran umum sekolah, sejarah singkat sekolah, gambaran khusus sekolah, visi dan misi sekolah, tujuan sekolah, tempat dan kedudukan sekolah, struktur organisasi sekolah, tugas dan tanggung jawab dalam struktur organisasi sekolah, analisa batasan sistem, analisa kebutuhan dan kekurangan pada sistem yang berjalan, konfigurasi sistem, tata laksana sistem yang sedang berjalan saat ini, permasalahan yang dihadapi dan rancangan prototype.

BAB IV PENUTUP

Pada bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka ini berisi studi pustaka yang digunakan sebagai referensi untuk menyusun laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP).

LAMPIRAN

Lampiran ini merupakan daftar yang memuat keseluruhan lampiran-lampiran yang melengkapi laporan sebagai lampiran.


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Prototype

A. Definisi Prototype

Menurut Janner Simarmata (2010:62)[1], “Prototipe adalah bagian dari produk yang mengekspresikan logika maupun fisik antarmuka eksternal yang ditampilkan”.

Menurut Darmawan (2013:229)[2], “Prototipe adalah salah satu versi dari sebuah sistem potensial yang memberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai”.

Menurut Raymond McLeod (Sidik : 2013)[3], “Prototype didefinisikan sebagai alat yang memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang cara system berfungsi dalam bentuk lengkap, dan proses untuk menghasilkan sebuah prototype disebut prototyping”.

Menurut Tom Schrijvers, Peter Thiemann (2012:43)[4], “Protoype is a toy implementation of system”. (Prototipe adalah sebuah implementasi tiruan dari sebuah sistem).

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa “Prototype adalah contoh atau gambaran dari sistem dalam bentuk yang menyerupai wujud sebenarnya dan dapat diubah sesuai keinginan sebelum direalisasikan”.


B. Tujuan Prototyping

Menurut Fery Tan (2013:37)[5], Prototyping model sendiri mempunyai tujuan yaitu mengembangkan model awal software menjadi sebuah sistem yang final.


C. Manfaat Prototyping


D. Jenis-Jenis Prototype

Menurut Janner Simarmata (2010:62)[1], jenis-jenis prototype secara general dibagi menjadi 2 (dua) Janner Simarmata (2010:64)[1], yaitu :

A. Rapid Throwaway Prototyping

Pendekatan ini biasanya digunakan dengan item yang beresiko tinggi atau dengan bagian dari sistem yang tidak dimengerti secara keseluruhan oleh para tim pengembang.

B. Prototipe evolusioner

Pada pendekatan evolusioner, suatu prototipe dibangun berdasarkan pada kebutuhan dan pemahaman secara umum. Prototipe kemudian diubah dan dievolusikan daripada dibuang. Prototipe yang dibuang biasanya digunakan dengan aspek sistem yang dimengerti secara luas dan dibangun atas kekuatan tim pengembang. Prototipe ini juga berdasarkan atas kebutuhan prioritas, kadang-kadang diacu sebagai “chunking” pada pengembangan aplikasi (Hough, 1993).


E. Tahapan-Tahapan Prototipe

Untuk memodelkan sebuah perangkat lunak dibutuhkan beberapa tahapan di dalam proses pengembangannya. Tahapan inilah yang akan menentukan keberhasilan dari sebuah software atau aplikasi. Pengembangan perangkat lunak harus memperhatikan tahapan dalam metode prototyping agar software finalnya dapat diterima oleh penggunanya. Menurut Fery Tan 2013:37)[5]. Dan tahapan-tahapan dalam prototyping tersebut adalah sebagai berikut :

1. Pengumpulan kebutuhan

Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format dan kebutuhan keseluruhan perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.

2. Membangun prototyping

Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berpusat pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan contoh outputnya).

3. Evaluasi prototyping

Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototype yang dibangun sudah sesuai dengan keinginan pelanggan ? jika sudah sesuai maka langkah keempat akan diambil. Jika tidak, maka prototype diperbaiki dengan mengulang langkah 1, 2, dan 3.

4. Mengkodekan system

Dalam tahap ini prototype yang sudah disepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.

5. Menguji system

Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain.

6. Evaluasi sistem

Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan. Jika sudah, maka langkah ketujuh dilakukan, jika belum maka mengulangi langkah 4 dan 5.

7. Menggunakan system

Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan.


F. Kelebihan dan Kekurangan Prototype

A. Kelebihan :

1. Jika sistem yang dikembangkan ingin digunakan secepatnya karena keputusan yang akan diambil manajer merupakan keputusan yang harus segera dilakukan dengan berdasarkan pada informasi yang diberikan oleh pemakai sistem.

2. Terjadi ketidakpastian terhadap rancangan dari sistem yang dapat merubah dengan berjalannya waktu disebabkan karena kebutuhan informasi pemakai sistem belum jelas. Dengan prototyping, sistem akan selalu ditingkatkan jika kebutuhan pemakai dari waktu ke waktu muncul dan dibutuhkan.

3. Prototyping mendorong partisipasi dan keterlibatan pemakai sistem dalam pengembangan sistem karena sistem akan terus ditingkatkan dari hasil saran-saran yang diberikan oleh pemakai sistem.

B. Kekurangan :

1. Kualitas sistem akan berkurang disebabkan tidak dirancang secara terintegrasi sehingga dapat menyebabkan integrasi basis data kurang baik dan hubungan satu bagian dengan bagian lain di sistem kurang terintegrasi.

2. Dokumentasi dari sistem kurang baik dibandingkan dengan yang diberikan SDLC yang sudah terancang dengan baik.


Konsep Dasar Sistem

A. Definisi Sistem

Menurut Sutabri (2012:10)[6], “Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.

Menurut Sutarman (2012:13)[7], “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

Menurut Agus Mulyanto (2009:1)[8], “Mendefinisikan sistem secara umum sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sebagai satu kesatuan”.

Mendefinisikan sistem dalam bidang sistem informasi sebagai sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima proses input serta menghasilkan input dalam proses transformasi yang teratur.

Menurut Agus Mulyanto (2009:2)[8], “Dengan demikian pengertian sistem dapat disimpulkan sebagai suatu prosedur atau elemen yang saling berhubungan satu sama lain dimana dalam sebuah sistem terdapat suatu masukan, proses dan keluaran, untuk mencapai tujuan yang diharapkan”.

Menurut Jogiyanto (2005:2)[9], pada buku analisis dan desain sistem informasi. Mendefinisikan sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu, sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata adalah suatu objek nyata, seperti tempat benda, dan orang-orang yang benar-benar ada dan terjadi.

Menurut Raymond McLeod dalam bukunya (Yakub 2012:1)[10], “sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan komponen-komponen yang saling berinteraksi antara satu dengan lainnya untuk mencapai suatu tujuan tertentu.


B. Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20)[6], model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran selain itu, sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud sebagai berikut :

1. Komponen Sistem (Components) adalah suatu sistem terdiri dari sejumlah elemen yang seling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Elemen-elemen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “super sistem”.

2. Batasan Sistem (Boundary) adalah ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau system dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

3. Lingkungan luar sistem (Environtment) adalah bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

4. Penghubung sistem (Interface) adalah media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

5. Masukan sistem (Input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukkan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran sistem (output) adalah hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.

7. Pengolah sistem (proses) adalah suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

8. Sasaran sistem (objective) adalah suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak dapat memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.


C. Klasifikasi Sistem

Menurut Sutabri (2012:22)[6], sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya :

1. Sistem abstrak dan sistem fisik adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia dan lain sebagainya.

2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

3. Sistem determinasi dan sistem probabilistik adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan, sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.

4. Sistem terbuka dan sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak berpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk sub sistem lainnya.


Konsep Dasar Analisis Sistem

A. Definisi Analisis Sistem

Menurut Yakub (2012:142)[10], Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business processing), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business solution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).

Menurut Mulyanto (2009:125)[8], Analisa sistem adalah teori sistem umum yang sebagai sebuah landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi di dalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan, merancang atau mengganti output yang sedang digunakan, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain (biasa jadi lebih sederhana dan lebih interaktif) atau melakukan beberapa perbaikan serupa.

Menurut McLeod (2012:8)[11], Analisis sistem adalah penelitian terhadap sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau memperbaharui sistem yang telah ada tersebut.


DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 Simarmata, Janner. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: Andi Offset.
  2. Darmawan, Nur Fauzi. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
  3. Jr, Mcleod Raymond. 2001. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: PT. Prehallindo.
  4. Tom Schrijves and Peter Thiemann. 2012. Functional and Logic Programming. 11th International Symposium, FLOPS 2012, Kobe, Japan, May 23-25, 2012, Proceddings.
  5. 5,0 5,1 Fery, Tan. 2013. Macam-Macam Model Pengembangan Software. Lampung: Universitas Lampung.
  6. 6,0 6,1 6,2 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
  7. Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi Jakarta: Andi Offset.
  8. 8,0 8,1 8,2 Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta: Andi Offset.
  9. Jogiyanto, H.M. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
  10. 10,0 10,1 Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  11. Yakub. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.

Contributors

Ferdiansyah