SI1311476499: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Baris 1: Baris 1:
<div style="font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''BAB I'''</div>
+
=<div style="font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''BAB I'''</div>=
 
<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''PENDAHULUAN'''</div>
 
<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''PENDAHULUAN'''</div>
  
Baris 235: Baris 235:
 
===Metode Pengujian===
 
===Metode Pengujian===
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
<p style="line-height: 2">
 
Metode pengujian yang digunakan yaitu <i>blackbox testing</i>.    <i>Blackbox Testing </i>adalah metode uji coba yang memfokuskan pada
 
Metode pengujian yang digunakan yaitu <i>blackbox testing</i>.    <i>Blackbox Testing </i>adalah metode uji coba yang memfokuskan pada
Baris 332: Baris 332:
 
<b>LAMPIRAN</b>
 
<b>LAMPIRAN</b>
 
</p></div>
 
</p></div>
 
 
 
 
 
 
 
 
 
=<div style="font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''BAB II'''</div>=
 
<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''LANDASAN TEORI'''</div>
 
 
==Teori Umum==
 
===Konsep Dasar Data===
 
====Definisi Data====
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    Menurut Sutarman (2012:3) “Data adalah fakta dari suatu pernyataan yang
 
    berasal dari kenyataan, dimana peryataan tersebut merupakan hasil
 
    pengukuran atau pengamatan. Data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf,
 
    simbol-simbol khusus, atau gabungan darinya.”
 
</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    Menurut Sutabri (2012:72), “Data adalah kenyataan yang menggambarkan
 
    suatukejadian-kejadian dan kesatuan nyata”. Kejadian-kejadian adalah
 
    sesuatu yang terjadi saat tertentu di dalam dunia bisnis. Bisnis adalah
 
    perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi. Misalnya, penjualan
 
    adalah transaksi perubahan nilai barang menjadi nilai uang atau nilai
 
    piutang dagang. Kesatuan nyata adalah berupa suatu objek nyata seperti
 
    tempat, benda, dan yang betul-betul ada dan terjadi. Dari definisi dan
 
    uraian data tersebut dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah yang
 
    diproses untuk menyajikan informasi.
 
</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik
 
    kesimpulan data adalah hal, peristiwa, atau kenyataan lainnya yang
 
    mengandung suatu pengetahuan untuk dijadikan dasar guna penyusunan
 
    keterangan, pembuatan kesimpulan, atau sumber dari informasi.
 
</p></div>
 
 
====Klasifikasi Data====
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    Sutabri (2012:12), data itu sendiri dapat diklasifikasikan menurut jenis,
 
    sifat, dan sumber. Mengenai penjelasan klasifikasi data tersebut akan
 
    diurai dibawah ini : <b></b>
 
</p></div>
 
<p style="line-height: 2">
 
    1.      Klasifikasi data menurut jenis data, yaitu:
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    a.      Data Hitung (<i>Enumeration atau Counting Data</i>) adalah hasil
 
    penghitungan atau jumlah tertentu. Termasuk data hitung adalah presentase
 
    dari suatu jumlah tertentu.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    b.      Data Ukur (<i>Measurement Data</i>) adalah data yang menunjukan
 
    ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka yang ditunjukan alat barometer atau
 
    termometer adalah hasil proses pengukuran.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    2.      Klasifikasi data menurut sifat data, yaitu:
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    a.      Data Kuantitatif (<i>Quantitative Data</i>) adalah data mengenai
 
    penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    b.      Data Kualitatif (<i>Qualitative Data</i>) adalah data mengenai
 
    penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu.
 
    Penggolongan fakultas-fakultas pada universitas negeri menjadi fakultas
 
    exacta dan fakultas non-exacta merupakan pemisahan menurut sifatnya.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    3.      Klasifikasi data menurut sumber data, yaitu:
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    a.      Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil
 
    observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    b.      Data external adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang
 
    boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut
 
    hasil kerja orang lain. Data <i>external</i> ini terdiri dari 2 (dua)
 
    jenis.
 
</p></div>
 
 
====Pengolahan Data====
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    Data merupakan bahan mentah untuk diolah yang hasilnya kemudian menjadi
 
    informasi. Dengan kata lain, data yang telah diperoleh harus diukur dan
 
    dinilai baik dan buruk, berguna atau tidak dalam hubungannya dengan tujuan
 
    yang akan dicapai. Pengolahan data terdiri dari kegiatan-kegiatan
 
    penyimpanan data dan penanganan data.<b></b>
 
</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    Menurut Sutabri (2012:6), pengolahan data dapat diuraikan seperti dibawah
 
    ini, yaitu:<b></b>
 
</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    1.      Penyimpanan Data (<i>Data Storage</i>) meliputi pekerjaan
 
    pengumpulan (<i>filing</i>), pencarian (<i>searching</i>), dan pemeliharaan
 
    (<i>maintenance</i>). Data disimpan dalam suatu tempat yang lazim dinamakan
 
    “file”. File dapat berbentuk map, ordner, disket, tape, hard disk, dan lain
 
    sebagainya. Jadi, file diartikan sebagai suatu susunandata yang terbnetuk
 
    dari sejumlah catatan (<i>record</i>) yang berhubungan satu sama lain
 
    (sejenis) mengenai suatu bidang dalam suatuunit usaha. Untuk memperoleh
 
    kemudahan dalam pencarian data (<i>searching</i>) di dalam file maka file
 
    dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu: file induk dan file transaksi.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    2.      Penanganan Data (<i>Data Handling</i>) meliputi berbagai kegiatan
 
    seperti: pemeriksaan, perbandingan, pemilihan, peringkasan, dan penggunaan.
 
    Pemeriksaan data mencakup pengecekan data yang muncul pada berbagai daftar
 
    yang berkaitan atau yang datang dari berbagai sumber, untuk mengetahui
 
    berbagai sumber dan untuk mengetahui perbedaan atau ketidak sesuaian,
 
pemeriksaan ini dilakukan dengan kegiatan pemeliharaan file (    <i>file maintenance</i>). Pengguna data (<i>data manipulation</i>)
 
    merupakan kegiatan untuk menghasilkan informasi.
 
</p></div>
 
 
===Konsep Dasar Sistem===
 
====Definisi Sistem====
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    Menurut Lucas dan Sahrul (2013:8), “Sistem data diartikan sebagai suatu
 
    kumpulan dari unsur,komponen atau variabel-variabel yang terorganisasi,
 
    saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu”.
 
</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    Menurut Sutarman  (2014:13), “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling
 
    berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu
 
    proses pencapaiansuatu tujuan utama”.
 
</p></div>
 
 
====Karakteristik Sistem====
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    Menurut Sutabri (2012:20), model umum sebuah sistem adalah input, proses,
 
    dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana
 
    sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain
 
    itu, sebuah sistem dapat mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu
 
    yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem.
 
    Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut: <b></b>
 
</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 
<p style="line-height: 2">
 
1. Komponen Sistem (<i>Components</i>) adalah suatu sistem terdiri dari
 
        sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama
 
        membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa
 
        suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem
 
        yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem
 
        secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih
 
        besar atau sering disebut “super sistem”.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        2. Batasan Sistem (<i>Boundary</i>) adalah ruang lingkup sistem merupakan
 
        daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem
 
        dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem
 
        dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
      3. Lingkungan Luar Sistem (<i>Environtment</i>) adalah bentuk apapun yang
 
        ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi
 
        sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem
 
        ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan
 
        sistem tersebut.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
      4. Penghubung Sistem (<i>Interface</i>) adalah media yang menghubungkan
 
        sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface.
 
        Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu
 
        subsitem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan
 
        menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut.
 
        Dengan demikian, dapat terjadi suatu integritas sistem yang membentuk
 
        satu kesatuan.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
      5. Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang
 
        dapat berupa pemelihaaran dan sinyal. Contohnya, di dalam suatu unit
 
        sistem komputer, ”program” adalah <i>maintenance</i> input yang
 
        digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal
 
        input untuk diolah menjadi informasi.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
      6. Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang
 
        berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi sub sitem yang lain
 
        seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah
 
        informasi.Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk
 
        pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi sub
 
        sistem lain.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
      7. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan
 
        menjadi keluaran, contohnya sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah
 
        data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak
 
        manajemen.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        8. Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat
 
        deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi
 
        sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai
 
        sasaran atau tujujuan yang telah direncanakan.
 
</p></div>
 
 
====Klasifikasi Sistem====
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    Menurut Sutabri (2012:22), sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara
 
    satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaran yang
 
    berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut.
 
    Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang,
 
    diantaranya:<b></b>
 
</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 
<p style="line-height: 2">
 
        1. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang
 
        tidak tampak secara fisik, misalnya sistem <i>t</i><i>heologi</i>,
 
        yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan
 
        Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik,
 
        misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem
 
        administrasi personalia, dan lain sebagainya.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        2. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak
 
        dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang
 
        malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan
 
sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut        <i>human machine</i> sistem. Sistem informasi berbasis komputer
 
        merupakan contoh <i>human machine</i> sistem karena menyangkut
 
        penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        3. Sistem yang berinterkasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi
 
        disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem
 
        yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program
 
        komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik
 
        adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena
 
        mengandung unsur <i>probabilistic.</i>
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        4. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak
 
        terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis
 
        tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem tebuka adalah sistem
 
        yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini
 
        menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.
 
</p></div>
 
 
===Konsep Dasar Informasi===
 
====Definisi Informasi====
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    Menurut Laudon (2012:6) “Informasi adalah data yang sudah dibentuk kedalam
 
sebuah formulir bentuk yang bermanfaat dan dapat digunakan untuk manusia”.    <b></b>
 
</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    Menurut Sutarman (2014:14), “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang
 
    diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si
 
    penerima”.<b></b>
 
</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    Menurut McLeod yang dikutip dari Yakup (2012:8), “Informasi adalah data
 
    yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya”.<b></b>
 
</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    Berdasarkan pendapat yang dikemukan di atas dapat ditarik kesimpulan
 
    informasi adalah data yang sudah diolah, dibentuk atau dimanipulasi sesuai
 
    dengan keperluan tertentu.
 
</p></div>
 
 
====Fungsi Informasi====
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    Sutabri (2012:12), fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan.
 
    Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang
 
    sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan
 
    pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah
 
    kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi
 
    yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor
 
    resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.
 
</p></div>
 
 
====Siklus Informasi====
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    Menurut Sutabri (2012:33), data diolah melalui suatu model informasi,
 
    kemudian penerima akan menangkap informasi tersebut untuk membuat suatu
 
    keputusan dan melakukan tindakan. Tindakan penerima menjadi sebuah data
 
    baru. Data tersebut akan ditangkap sebagai input dan diproses kembali lewat
 
    suatu model, dan seterusnya sehingga membentuk suatu siklus. Siklus inilah
 
    yang disebut “Siklus Informasi” (<i>Information Cycle</i>).
 
</p></div>
 
 
====Jenis-Jenis Informasi====
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    Menurut Sutabri (2012:34), dapat disimpulkan bahwa informasi dalam
 
    manajemen diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek seperti yang akan
 
    dipaparkan berikut ini:<b></b>
 
</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    1. Informasi berdasarkan persyaratan suatu informasi harus memenuhi
 
    persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh seorang manajer dalam rangka
 
    pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasarkan persyaratan
 
    itu informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut:
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    a. Informasi yang tepat waktu pada hakekatnya makna informasi yang
 
    tepat waktu adalah sebuah informasi yang tiba pada manajer sebelum suatu
 
    keputusan diambil sebab seperti telah diterangkan di muka, informasi adalah
 
    bahan pengambilan keputusan.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    b. Informasi yang relevan sebuah informasi yang disampaikan oleh
 
    seoarang manajer kepada bawahan harus relevan, yakni ada kaitannya dengan
 
    kepentingan pihak penerima sehingga informasi tersebut akan mendapat
 
    perhatian.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    c. Informasi yang benilai yang dimaksud informasi yang bernilai
 
    adalah informasi yang berharga untuk suatu pengambilan keputusan. Seperti
 
    yang telah dijelaskan di depan, suatu keputusan adalah hasil pilihan dari
 
    sejumlah alternatif tersebut, informasi ini akan mempunyai nilai pendukung
 
    yang amat berharga dan memliki manfaat bagi suatu pengambilan keputusan.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    d.      Informasi yang dapat dipercaya Suatu informasi harus dapat
 
    dipercaya (<i>realiable</i>) dalam manajemen karena hal ini sangat penting
 
    menyangkut citra organisasi, terlebih bagi organisasi dalam bentuk
 
    perusahaan yang bergerak dalam persaingan bisnis.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    2.      Informasi berdasarkan dimensi waktu Informasi berdasarkan dimensi
 
    waktu ini diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam, yaitu :
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    a.      Informasi masa lalu Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa
 
    lampau yang meskipun amat jarang digunakan, namun dalam penyimpanannya pada
 
    data storage perlu disusun secara rapih dan teratur.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    b.      Informasi masa kini dan sifatnya sendiri suah jelas bahwa makna
 
    dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwan yang
 
    terjadi sekarang (<i>current event</i>). Berkat teknologi canggih dalam
 
    bentuk komputer, pengelolaan informasi jenis ini dapat dilakukan dengan
 
    cepat.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    3.      Informasi berdasarkan sasaran informasi berdasarkan sasaran adalah
 
    informasi yang ditunjukan kepada seorang atau kelompok orang, baik yang
 
    terdapat di dalam organisasi maupun di luar organisasi. Informasi jenis ini
 
    diklasifikasikan sebagai berikut:
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
a.      Informasi individual informasi individual (    <i>individual information</i>) ialah informasi yang ditunjukan kepada
 
seseoarang yang mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijaksaan (    <i>policy maker</i>) dan pengambil keputusan (<i>decision maker</i>) atau
 
    kepada seorang yang diharapkan dari padanya tanggapan terhadap informasi
 
    yang diperolehnya.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
b.      Informasi komunitas Informasi komunitas (    <i>community information</i>) adalah infromasi yang ditunjukan kepada
 
    khalayak di luar organisasi, suatu kelompok tertentu di masyarakat.
 
</p></div>
 
 
====Nilai Informasi====
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    Menurut Sutabri (2012:37), nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal,
 
    yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan
 
    bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya
 
    mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan
 
    analisis <i>cost effectivess</i> atau <i>cost benefit</i>. Nilai informasi
 
    ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:<b></b>
 
</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 
<p style="line-height: 2">
 
        1. Mudah diperoleh
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        2. Luas dan lengkap
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        3. Ketelitian
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        4. Kecocokan
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        5. Ketepatan waktu
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        6. Kejelasan
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        7. Keluwesan
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        8. Dapat dibuktikan
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        9. Tidak ada prasangka
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        10. Dapat diukur
 
</p></div>
 
 
====Kualitas Informasi====
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    Menurut Sutabri (2012:41), kualitas suatu informasi tergantung dari 3
 
    (tiga) hal, yaitu:
 
</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    1.      Akurat (<i>Accurate</i>)
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan.
 
    Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    2.      Tepat Waktu (<i>Timeline</i>)
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi
 
    yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan
 
    landasan dalam pengambilan keputusan.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    3.      Relevan (<i>Relevance</i>)
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.
 
</p></div>
 
 
===Konsep Dasar Sistem Informasi===
 
====Definisi Sistem Informasi====
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    Menurut Sutarman (2012:13), “Sistem informasi dapat didefinisikan dengan
 
    mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi
 
    untuk tujuan tertentu”.Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi
 
    terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi). Dari
 
    pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa  informasi adalah
 
    gabungan dari orang, hardware, software, jaringan komunikasi, sumber daya
 
    data, dan kebijakan dan prosedur yang menyimpan, mengumpulkan (mendapatkan
 
    kembali), memproses dan mendistribusikan informasi untuk mendukung
 
    pengambilan dan pengontrolan keputusan dalam suatu organisasi.
 
</p></div>
 
 
===Metode Penelitian===
 
====Tahapan Pengumpulan Data====
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    Menurut Khanna Tiara (2014:15), teknik pengumpulan data, yaitu:<b></b>
 
</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    1.      Studi Lapangan
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung pada perusahaan yang
 
    bersangkutan untuk memperoleh data primer dan informasi yang dibutuhkan,
 
    dengan cara :
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
a. Observasi
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Observasi merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data
 
    dengan cara melakukan pengamatan secara langsung ke tempat yang dijadikan
 
    objek penelitian.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
          b. Wawancara
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
Wawancara merupakan salah satu teknik untuk mengumpulkan data dengan cara
 
    menanyakan secara langsung kepada pihak yang berkaitan dengan penelitian.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
          c. Dokumentasi
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan
 
    semua hal yang diperlukan yang dapat menunjang keberhasilan penelitian.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
      2. Studi Kepustakaan
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Yaitu mencari dan mengumpulkan bahan yang berhubungan dengan masalah yang
 
    diteliti untuk memperoleh data sekunder dengan membaca, mempelajari, dan
 
    mendalami literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah yang
 
    diteliti.
 
</p></div>
 
 
====Tahapan Analisa Sistem====
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    Menurut Murad (2013:51), tahap analisis merupakan tahap dalam mencari
 
    informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan
 
    metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan
 
    sistem serta <i>user requirement</i>. Selain itu, tahap ini juga dilakukan
 
    untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan
 
    dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya.<b></b>
 
</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    Menurut Sutabri (2012:220), proses analisis sistem dalam pengembangan
 
    sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan
 
    masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta
 
    membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan
 
    dimodifikasi. Adapun tujuan utama dari tahap analisis sitem ini adalah
 
    sebagai berikut:<b></b>
 
</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 
<p style="line-height: 2">
 
        1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi
 
        manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional
 
        perusahaan.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        2. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk
 
        mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah
 
        dicapainya.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        3. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan ssmpai saat ini,
 
        baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        4. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data
 
        dan pembuatan laporan yang baru.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta
 
        perumusan langkah dan kebijaksanaan.
 
</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    Selama tahap analisis sistem, analis sistem terus bekerja sama dengan
 
    manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting. Adapun
 
    langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap analisis sistem adalah
 
    sebagai berikut:
 
</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 
<p style="line-height: 2">
 
        1. Mengumumkan penelitian system
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Ketika perusahaan menerapkan aplikasi komputer baru manajemen mengambil
 
    langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja. Perhatian mula-mula
 
    ditunjukan pada kekhawatiran pegarawai mengenai cara komputer mempengaruhi
 
    kerja mereka.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        2. Mengorganisasikan tim proyek
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Banyak
 
    perusahaan mempunyai kebijakan menjadi pemakai dan bukan spesialis
 
    informasi sebagai pemimpin proyek. Agar proyek berhasil, pemakai perlu
 
    berperan aktif daripada hanya pasif.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        3. Mendefinisikan kebutuhan informasi
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Analisis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam
 
    berbagai kegiatan pengumpulan informasi, wawancara perorangan, pengamatan,
 
    pencarian catatan, dan <i>survey.</i><i></i>
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        4. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Setelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya
 
    adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem,
 
    yaitu kriteria kinerja sistem.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        5. Menyiapkan usulan rancangan
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Analisis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan
 
    untuk meneruskan atau menghentikan untuk kedua kalinya. Disini manajer
 
    harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk
 
    di dalam usulan rancangan.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        6. Menyetujui atau menolak rancangan proyek
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Manajer dan komite sistem mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan
 
    apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim
 
    mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkan kembali atau proyek
 
    mungkin ditinggalkan. Jika persetujuan diberikan, proyek akan maju ke tahap
 
    rancangan.
 
</p></div>
 
====Tahapan Perancangan Sistem====
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    Menurut Nasution (2012:118), “Desain atau perancangan adalah tahapan dimana
 
    dimulai analisa mengenai bentuk input sistem, rancangan database, output
 
    sistem dan skema alur kerja program”.<b></b>
 
</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    Menurut Sutabri (2012:225), tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 (dua)
 
    bagian, yaitu rancangan sistem secara umum dan rinci. Adapun tujuan utama
 
    dari tahap rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:<b></b>
 
</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 
<p style="line-height: 2">
 
        1. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara
 
        rinci dan menyeluruh dari masing-masing bentuk informasi yang akan
 
        dihasilkan.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        2. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur
 
        data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat
 
        memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem serta fleksibilitas
 
        keluaran informasi yang dihasilkan.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        3. Penyusunan perangkat lunak sistem yang berfungsi sebagai sarana
 
        pengolahan data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        4. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara
 
        keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengindentifikasian,
 
        analisis, dan evaluasi terhadap aspek-aspek yang ada dalam permasalahan
 
        sistem yang lama.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        5. Penyusunan buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak
 
        sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan
 
        serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh
 
        organisasi atau instansi yang bersangkutan.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Adapun langkah-langkah umum yang harus dilakukan pada tahap rancangan
 
    sistem adalah sebagai berikut:
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        1. Menyiapkan rancangan sistem yang terperinci analis bekerja sama dengan
 
        pemakai mendokumentasikan rancangan sistem baru dengan alat yang
 
        dijelaskan dalam modul.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        2. Mengindentifikasikan berbagai alternatif konfigurasi sistem sekarang
 
        analis harus mengidentifikasikan konfigurasi (bukan merek atau model)
 
        peralatan komputer yang akan memberikan hasil terbaik bagi sistem untuk
 
        menyelesaikan pemrosesan.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        3. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem analis bekerjasama
 
        dengan manajer, mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang
 
        dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria
 
        kinerja dengan kendala yang ada.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        4. Memilih konfigurasi yang terbaik  analis mengevaluasi semua konfigurasi
 
        subsistem dan menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem
 
        menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai, analisa membuat
 
        rekomendasi kepada manajer untuk disetujui.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        5. Menyiapkan usulan penerapan  analis menyiapkan usulan penerapan yang
 
        mengikhtisarkan tugas penerapan yang harus dilakukan, keuntungan yang
 
        diharapkan dan biayanya.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        6. Menyetujui atau menolak penerapan sistem  keputusan untuk terus pada
 
        tahap penerapan ini sangat penting karena usaha ini akan sangat
 
        berpengaruh terhadap jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang
 
        diharapkan dari sistem melebihi biaya, penerapan akan disetujui.
 
</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik
 
    kesimpulan berdasarkan hasil analisis sistem, maka dibuat suatu rancangan
 
    dalam bentuk diagram-diagram UML, sehingga rancangan sistem lebih mudah
 
    dipahami, baik bagi pengembang sistem maupun pengguna sistem.
 
</p></div>
 
 
====Tahapan Implementasi Sistem====
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    Menurut Murad (2013:52), “Tahap ini merupakan tahapan dalam
 
    pengimplementasikan sistem yang sudah dirancang dan dilakukan pengujian
 
    secara unit, agar dapat mengetahui kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam
 
    sistem dan segera dilakukan perbaikan”.<b></b>
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Menurut Nasution (2012:118), “Implementasi atau pengujian adalah tahapan
 
    dimana <i>software</i> yang telah selesai dikembangkan dilakukan pengujian
 
    dengan metode <i>blackbox</i> agar semua komponen sistem apakah sesuai
 
    dengan analisis kebutuhan pada awal perancangan”.<b></b>
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Menurut Sutabri (2012:229), setelah sistem dianalisis dan dirangcang dengan
 
    menggunakan teknologi yang sudah diseleksi dan dipilih maka tiba saatnya
 
    bagi sistem tersebut untuk diimplementasikan. Adapun tujuan utama dari
 
    tahap implementasi sistem ini adalah sebagai berikut:<b></b>
 
</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 
<p style="line-height: 2">
 
        1. Pengkajian mengenai rangkaian sistem, perangkat lunak, dan perangkat
 
        keras dalam bentuk sistem jaringan informasi terpusat agar dapat
 
        diperoleh sebuah bangunan atau arsitektur sistem informasi.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        2. Melakukan uji coba perangkat lunak sistem sebagai pengolah data
 
        sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.
 
</p></div>
 
 
===Sistem Pengendalian===
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    Menurut Tamodia (2013:22), penjelasan tentang sistem pengendalian intern
 
    adalah sebagai berikut: Sistem pengendalian intern merupakan suatu proses
 
    yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi yang terdiri dari berbagai
 
    kebijakan, prosedur, teknik, peralatan fisik, dokumentasi, dan manusia.
 
    Serta meliputi kebijakan dan tindakan yang diambil dalam suatu organisasi
 
    untuk mengatur dan mengarahkan aktivitas organisasi agar tujuan yang telah
 
    ditetapkan perusahaan tercapai.<b></b>
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Berdasarkan  pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan
 
    bahwa, pengendalian intern harus dilaksanakan seefektif mungkin dalam suatu
 
    perusahaan untuk mencegah dan menghindari terjadinya kesalahan, kecurangan,
 
    dan penyelewengan. Oleh kerena itu dibutuhkan menyusun suatu kerangka
 
    pengendalian atas sistem yang sudah ada pada perusahaan yang terdiri dari
 
    beragam tindakan pengendalian yang bersifat intern bagi perusahaan,
 
    sehingga manajer dapat mengalokasikan sumber daya secara efektif dan
 
    efisien, maka dibutuhkan suatu pengendalian intern yang dapat memberikan
 
    keyakinan kepada pimpinan bahwa tujuan perusahaan telah tercapai.
 
</p></div>
 
 
===Konsep Dasar Persediaan Barang===
 
====Definisi Persediaan====
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    Menurut Junaidi (2013:3)(2012:10), “<i>Inventory</i> merupakan sebuah
 
    konsep yang mencerminkan sumber daya yang dapat digunakan tetapi tidak atau
 
    belum dipergunakan”. Pengertian <i>inventory</i> dapat diartikan dalam
 
    beberapa hal yang berbeda, yaitu stok yang tersedia pada saat itu juga,
 
    daftar perincian barang yang tersedia, atau untuk keuangan dan akunting
 
    adalah jumlah stok barang yang dimiliki oleh suatu organisasi pasa suatu
 
    waktu.<b></b>
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Menurut Tamodia (2013:23)“Persediaan merupakan barang-barang yang dimiliki untuk kemudiaan dijual
 
    atau digunakan dalam proses produksi atau dipakai untuk keperluan non
 
    produksi dalam siklus kegiatan yang normal”.<b></b>
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Menurut Salangka (2013:1121), “Persediaan merupakan barang-barang yang
 
    dimiliki untuk kemudiaan dijual atau digunakan dalam proses produksi atau
 
dipakai untuk keperluan non produksi dalam siklus kegiatan yang normal”.    <b></b>
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik
 
    kesimpulan pengendalian persediaan <i>(inventory control)</i> merupakan
 
    pengumpulan atau penyimpanan komoditas yang akan digunakan untuk memenuhi
 
    permintaan dari waktu ke waktu. Persediaan memegang peranan penting agar
 
    perusahaan dapat berjalan dengan baik.
 
</p></div>
 
 
===FIFO===
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    Menurut Tamodia (2013:25), “Metode FIFO mengasumsikan bahwa barang pertama
 
    yang dibeli adalah barang pertama yang digunakan (dalam perusahaan
 
    manufaktur atau dijual dalam perusahaan dagang), karena itu, persedian yang
 
    tersedia merupakan barang yang dibeli paling terakhir”.<b></b>
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Menurut Sangeroki (2013:1187), ”Metode FIFO mengasumsikan bahwa
 
    barang-barang yang digunakan (dikeluarkan) sesuai urutan pembeliannya”.
 
    Dengan kata lain, metode ini mengasumsikan bahwa barang pertama yang dibeli
 
    adalah barang yang pertama digunakan (dalam perusahaan manufaktur) atau
 
    dijual (dalam perusahaan dagang). Karena itu persediaan yang tersisa
 
    merupakan barang yang dibeli terakhir. Penjadwalan ini merupakan:<b></b>
 
</p>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    1.      Penjadwalan non-preemtive (<i>run-to-completon</i>)
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    2.      Penjadwalan tidak berprioritas
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Ketentuan penjadwalan FIFO adalah penjadwalan paling sederhana, yaitu:
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    1.      Proses-proses diberi jatah waktu pemrosesan berdasarkan waktu
 
    kedatangan.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    2.      Begitu proses mendapat jatah waktu pemroses, proses dijalankan
 
    sampai selesai.
 
</p>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    Kelebihan FIFO, yaitu dalam kriteria efisiensi, penjadwalan FIFO sangat
 
    efisiensi dalam penggunaan proses, dan algoritma sederhana. Sedangkan
 
    kelemahan FIFO, yaitu:
 
</p>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    1.      Dalam kriteria adil, penjadwalan FIFO adil dalam arti resmi (dalam
 
    semantic atau arti antrian) yaitu proses yang pertama datang, akan dilayani
 
    pertama juga, tapi dinyatakan tidak adil karena proses-proses yang perlu
 
    waktu lama membuat proses-proses yang perlu waktu lama membuat
 
    proses-proses pendek menunggu. Proses-proses tidak penting dapat membuat
 
    proses-proses penting menunggu.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    2.      Penjadwalan sangat tidak memuaskan karena proses menunggu lama,
 
    waktu tanggapnya sangat jelek.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    3.      <i>Turn around time</i> tidak bagus
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    4.      <i>Throughput</i> tidak bagus
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    5.      Tidak dapat digunakan untuk sistem waktu nyata
 
</p>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik
 
    kesimpulan FIFO merupakan metode yang beranggapan bahwa barang yang pertama
 
    masuk merupakan barang yang pertama keluar.
 
</p></div>
 
 
===Konsep Dasar Analisa SWOT===
 
====Definisi Analisa SWOT====
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
Menurut Siti Ainiyah(2015:252), “SWOT adalah singkatan dari<i>strengths</i> (kekuatan), <i>weaknesses</i> (kelemahan),    <i>opportunities</i> (peluang) dan <i>threats</i> (ancaman), dimana SWOT
 
    ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang
 
    berorientasi profit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi
 
    tersebut secara lebih komprehensif.<b></b>
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan
 
    Analisis SWOT menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang
 
    dihadapi oleh perusahaan dapat disesuaikandengan kekuatan dan kelemahan
 
    yang dimiliki.
 
</p></div>
 
 
====Manfaat Analisa SWOT====
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    Menurut Siti Ainiyah (2015:289), Banyak manfaat bila kita melakukan analisa
 
masalah secara SWOT yaitu    <i>Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats</i> sebelum diambil
 
    keputusan untuk dibandingkan dengan pengambilan keputusan tanpa
 
    mempertimbangkan dan melakukan analisa masalah, Manfaatnya adalah :<b></b>
 
</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 
<p style="line-height: 2">
 
        1. Dapat diambil tindakan manajemen yang tepat sesuai dengan kondisi.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        2. Untuk membuat rekomendasi.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        3. Informasi lebih akurat.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        4. Untuk mengurangi resiko akibat dilakukannya keputusan yang berkali-kali
 
        (<i>double decision</i>).
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        5. Menjawab hal yang bersifat intutif atas keputusan yang bersifat
 
        emosional.
 
</p></div>
 
 
====Pendekatan Pemecahan Masalah====
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    Menurut Puspitasari dkk di dalam jurnal Teknik Industri Vol 7, No.2
 
    (2012:96), Penelitian ini menggunakan konsep <i>service marketing mix</i>
 
(bauran pemasaran jasa) 7P-<i>Product, Price, Promotion, Place, People, Process</i>, dan    <i>Physical Evidence</i>. Adapun penjelasan ketujuh hal tersebut adalah
 
    sebagai berikut: <b></b>
 
</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 
<p style="line-height: 2">
 
        1. <i>Product</i>
 
        : produk atau jasa yang ditawarkan kepada pasar untuk memenuhi
 
        keinginan dan kebutuhan konsumen.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        2. <i>Price</i>
 
        : biaya yang harus dikeluarkan konsumen untuk memperoleh produk atau
 
        jasa yang ditawarkan.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        3. <i>Place</i>
 
        : lokasi dimana produk atau jasa tersedia.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        4. <i>Promotion</i>
 
        : aktivitas untuk mengkomunikasikan produk atau jasa yang ditawarkan.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        5. <i>People </i>
 
        : orang yang berperan dalam pelayanan produk atau jasa.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        6. <i>Process</i>
 
        : proses terjadinya kontak antara konsumen dengan pihak penyedia
 
        produk atau jasa.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        7. <i>Physical Evidence</i>
 
        : bukti fisik yang mempengaruhi penilaian konsumen terhadap produk
 
        atau jasa.
 
</p></div>
 
 
==Teori Khusus==
 
===Konsep Dasar UML===
 
====Definisi UML====
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    Menurut Alim (2012:30), “<i>Unified Modeling Language</i> (UML) adalah
 
    bahasa standar yang digunakan untuk menulis <i>blue</i><i> print</i>
 
    perangkat lunak.UML dapat digunakan untuk memvisualisasi,
 
    menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem
 
    perangkat lunak”. <b></b>
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat
 
    disimpulkan bahwa, “UML adalah bahasa yang digunakan untuk
 
    memvisualisasikan, mendefinisikan, membangun dan membuat dokumen dari
 
    arsitektur perangkat lunak. UML dapat digunakan pada semua proses melalui
 
    metodologi pengembangan perangkat lunak dan melakukan implementasinya pada
 
    teknologi yang berbeda”.
 
</p></div>
 
 
====Jenis-Jenis Diagram UML====
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 
<p style="line-height: 2">
 
1. <i>Use Case</i>
 
</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    Menurut Murad (2013:57), “Diagram <i>Use Case</i> adalah diagram yang
 
    bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor
 
    (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu
 
    mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan
 
    sifat sistem dari sudut pandang <i>user</i>”.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
Menurut Triandini (2012:18), langkah-langkah membuat diagram    <i>use case</i> adalah mengidentifikasi aktor. Perhatikan bahwa aktor
 
    sebenarnya adalah peran yang dimainkan oleh pengguna. Alih-alih menyusun
 
    daftar aktor sebagai Bob, Maria, atau Tuan Hendricks, sebaiknya
 
    identifikasi peran spesifik yang dimainkan oleh orang-orang tersebut.
 
    Ingatlah orang yang sama mungkin memainkan berbagai peran karena ia
 
    menggunakan sistem. Sistem lain juga dapat menjadi aktor dari sistem.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Setelah peran aktor teridentifikasi, langkah berikutnya adalah menyusun
 
    tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh peran-perantersebut dalam penggunaan
 
    sistem. Tujuan tersebut merupakan tugas yang dilakukan oleh aktor untuk
 
    mencapai beberapa fungsi bisnis yang memberikan nilai tambah bagi bisnis.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat
 
    disimpulkan bahwa use case diagram dibuat berdasarkan pengguna sistem serta
 
    fungsi-fungsi yang ditangani oleh sistem informasi pemesanan dan penjualan
 
    barang yang didapatkan pada tahap analisis sistem.
 
</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 
<p style="line-height: 2">
 
2. <i>Activity Diagram</i>
 
</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    Menurut Murad (2013:53), “<i>Activity diagram</i> merupakan diagram yang
 
    bersifat dinamis. <i>Activity diagram</i> adalah tipe khusus dari diagram
 
    state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya
 
    dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses”.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Menurut Vidia (2013:20), “<i>Activity diagram</i> dibuat berdasarkan aliran
 
    dasar dan aliran alternatif pada skenario use case diagram. Pada activity
 
    diagram digambarkan interaksi antara aktor pada use case diagram dengan
 
    sistem”.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakandiatas, maka dapat
 
    disimpulkan bahwa <i>activity diagram</i> dibuat berdasarkan use case
 
    diagram yang telah dibuat, maka dapat digambarkan <i>activity diagram</i>
 
    yang menggambarkan alur kerja untuk setiap <i>use case</i>.
 
</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 
<p style="line-height: 2">
 
3. <i>Sequence Diagram</i>
 
</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    Menurut Vidia (2013:21), ”<i>Sequence diagram</i> dibuat berdasarkan
 
    activity diagram dan class diagram. <i>Sequence diagram</i> menggambarkan
 
aliran pesan yang terjadi antar kelas yang dideskripsikan pada    <i>class diagram</i> dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas
 
    tersebut. Untuk aliran pesan, <i>sequence diagram</i> merujuk pada alur
 
    sistem <i>activity diagram</i> yang telah dibuat sebelumnya”.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Menurut Wijayanto (2013:35), ”<i>Sequence</i><i> diagram</i> dibuat
 
    berdasarkan <i>activity diagram</i> dan <i>class diagram</i> yang telah
 
    dibuat, maka digambarkan <i>sequence diagram</i> yang menggambarkan aliran
 
    pesan yang terjadi antar kelas dengan menggunakan operasi yang dimiliki
 
    kelas tersebut”.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat
 
    disimpulkan <i>sequence diagram</i> merupakan diagram yang bersifat
 
    dinamis, <i>sequence diagram</i> (diagram urutan) adalah iterasiksi yang
 
    menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.
 
</p>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 
<p style="line-height: 2">
 
        4. <i>Class Diagram</i>
 
</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
Menurut Vidia (2013:21), “<i>Class diagram</i> dibuat berdasarkan    <i>use case diagram</i> dan <i>activity diagram</i>”.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
Menurut Wijayanto (2013:33), “<i>Class diagram</i> dibuat berdasarkan    <i>use case diagram</i> dan <i>activity diagram</i> yang telah dibuat, maka
 
    dapat diperoleh kelas-kelas yang digunakan dalam sistem”.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat
 
    disimpulkan bahwa class diagram memperlihatkan himpunan kelas-kelas,
 
    antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram
 
    ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek.
 
</p></div>
 
 
===Konsep Dasar Database===
 
====Definisi Database====
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">   
 
Menurut Prasetio (2012:181),“Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 (dua)
 
    hal, sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database
 
    relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandingkan database
 
    flat”.<b></b>
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Dari definisi ini, terdapat tiga hal yang berhubungan dengan database,
 
    yaitu sebagai berikut ini:<b></b>
 
</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 
<p style="line-height: 2">     
 
1. Data itu sendiri yang diorganisasikan dalam bentuk database.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        2. Simpanan permanen (<i>storage</i>) untuk menyimpan database tersebut.
 
        Simpanan ini merupakan bagian dari teknologi perangkat keras yang
 
        digunakan di sistem informasi. Simpanan permanen yang umumnya digunakan
 
        berupa <i>harddisk</i>.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        3. Perangkat lunak untuk memanipulasi database. Perangkat lunak ini dapat
 
        dibuat sendiri dengan menggunakan bahasa pemrograman komputer atau
 
        dibeli dalam bentuk suatu paket. Banyak paket perangkat lunak yang
 
        disediakan untuk memanipulasi database. Paket perangkat lunak ini
 
        disebut dengan DBMS (<i>Database Management System</i>).
 
</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik
 
    kesimpulan database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam
 
    komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu
 
    program komputer untuk memperoleh informasi informasi dari basis data
 
    tersebut.
 
</p></div>
 
 
===Konsep Dasar <i>Web Server</i>===
 
====Definisi <i>Web Server</i>====
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
Menurut Khanna Tiara (2014) Definisi Web Server adalah sebagai berikut:    <i>Web</i><i> server</i> adalah aplikasi yang berfungsi untuk melayani
 
    permintaan pemanggilan alamat dari pengguna melalui <i>web browser</i>,
 
    dimana <i>web server</i> mengirimkan kembali informasi yang diminta
 
    tersebut melalui HTTP (<i>Hypertext Transfer Protocol</i>) untuk
 
    ditampilkan ke layar monitor komputer kita. Agar kita dapat mengubah isi
 
    dari website yang dibuat, kita membutuhkan program PHP.<b></b>
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    <i>Script-script</i> PHP tersebut yang berfungsi membuat halaman website menjadi dinamis.
 
    Dinamis artinya pengunjung web dapat memberikan komentar saran atau masukan
 
    pada website kita. Website yang kita buat menjadi lebih hidup karena ada
 
    komunikasi antara pengunjung dan kita sebagai web masternya tersimpan
 
    didalam direktori utama web server (<i>document root</i>)”.<b></b>
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, dapat disimpulkan web server
 
    merupakan sebuah perangkat lunak yang bertugas menerima permintaan client
 
    melalui port HTTP maupun HTTPS dan merubah isi yang ada ke dalam format
 
    HTML.
 
</p></div>
 
 
===Konsep Dasar XAMPP===
 
====Definisi XAMPP====
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    Menurut Khanna Tiara (2014), sekarang ini banyak paket <i>software</i>
 
    instalasi <i>web</i><i> server </i>yang disediakan secara gratis
 
    diantaranya menggunakan XAMPP. Dengan menggunakan paket <i>software</i>
 
instalasi ini, maka sudah dapat melakukan beberapa instalasi    <i>software</i> pendukung <i>web</i><i> server</i>, yaitu Apache, PHP, php
 
    MyAdmin, dan database MySQL.
 
</p></div>
 
 
===Konsep Dasar PHPMyAdmin===
 
 
====Definisi PHPMyAdmin====
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
Menurut Khanna Tiara (2014), “PHPMyAdmin adalah suatu aplikasi    <i>Open Source</i> yang berbasis web, aplikasi ini dibuat menggunakan
 
program PHP, fungsi aplikasi ini adalah untuk mengakses database MySQL”.    <b></b>
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Dengan adanya aplikasi ini akan sangat mempermudah dan mempersingkat kerja
 
    kita dalam mengelola database MySQL. Dengan adanya kelebihan yang
 
    dimilikinya mengakibatkan para pengguna awam tidak harus mampu untuk
 
mengetahui perintah-perintah MySQL dalam pembuatan database dan tabel.    <b></b>
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
 
    dengan menggunakan PhpMyAdmin, maka aplikasi ini dapat membantu anda dalam
 
    menavigasi beberapa <i>database</i>, table, log, dan beberapa hal lainnya.
 
</p></div>
 
 
===Konsep Dasar PHP===
 
====Definisi PHP====
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    Menurut Khanna Tiara (2014), PHP (PHP: <i>Hypertext Preprocessor</i>)
 
    adalah bahasa <i>server-side scripting</i> yang menyatui dengan HTML untuk
 
    membuat halaman web yang dinamis. Karena merupakan server-side scripting
 
    maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi di server kemudian
 
    hasilnya dikirimkan ke browser dalam format HTML.
 
</p></div>
 
 
===Konsep Dasar MySQL===
 
====Definisi MySQL====
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
Menurut Khanna Tiara (2014), “MySQL adalah salah satu jenis    <i>database server</i> yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk
 
    membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan
 
    pengelolaan datanya”.<b></b>
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Berdasarkan yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa MySQL
 
    salah satu jenis database server yang menggunakan SQL sebagai bahasa dasar
 
untuk mengakses databasenya. MySQL termasuk jenis RDBMS    <i>(Relational Database Management System).</i> Itu sebabnya istilah
 
seperti tabel, baris dan kolom digunakan pada MySQL. Pada MySQL, sebuah    <i>database</i> mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri dari sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom.
 
</p></div>
 
 
===Konsep Dasar Codeigniter===
 
====Definisi Codeigniter====
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
Menurut Septian Tedy Wibowo (2016) CodeIgniter adalah sebuah    <i>framework </i>PHP yang dapat membantu mempercepat <i>developer</i> dalam pengembangan aplikasi web berbasis PHP dibanding jika menulis semua kode
 
    program dari awal.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    CodeIgniter pertama kali dibuat oleh Rick Ellis, CEO Ellislab, Inc.
 
(http://ellislab.com), sebuah perusahaan yang memproduksi CMS (<i>Content Management System</i>) yang cukup handal, yaitu    <i>Expression Engine</i>(http://www.expressionengine.com). Saat ini,
 
CodeIgniter dikembangkan dan dimaintain oleh    <i>Expression Engine Development Team</i>.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Adapun beberapa keuntungan menggunakan CodeIgniter, diantaranya:
 
</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 
<p style="line-height: 2">
 
        1. Gratis
 
CodeIgniter berlisensi dibawah <i>Apache/BSD opensorce</i>.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        2. Ditulis Menggunakan PHP 4
 
Meskipun CodeIgniter dapat berjalan di PHP 5, namun sampai saat ini kode
 
    program CodeIgniter masih dibuat dengan menggunakan PHP 4.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        3. Berukuran Kecil
 
Ukuran CodeIgniter yang kecil merupakan keunggulan tersendiri. Dibanding
 
    dengan <i>framework </i>lain yang berukuran besar.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        4. Menggunakan Konsep MVC
 
CodeIgniter menggunakan konsep MVC yang memungkinkan pemisahan layer    <i>application-logic</i> dan <i>presentation.</i><i></i>
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        5. URL yang Sederhana
 
Secara <i>default</i>, URL yang dihasilkan CodeIgniter sangat bersih dan    <i>Serach Engine Friendly</i> (SEF).
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        6. Memiliki Paket <i>Library </i>yang Lengkap
 
CodeIgniter mempunyai library yang lengkap untuk mengerjakan
 
    operasi-operasi yang umum dibutuhkan oleh sebuah aplikasi berbasis web,
 
    misalnya mengakses database, mengirim email, memvalidasi <i>form</i>,
 
    menangani <i>session </i>dan sebagainya.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        7. <i>Extensible</i>
 
Sistem dapat dikembangkan dengan mudah menggunakan <i>plugin</i> dan    <i>helper</i>, atau dengan menggunakan <i>hooks</i>.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        8. Tidak Memerlukan <i>Template Engine</i>
 
Meskipun CodeIgniter dilengkapi dengan <i>template parser</i> sederhana
 
    yang dapat digunakan, tetapi hal ini tidak mengharuskan kita untuk
 
    menggunakannya.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        9. Dokumentasi Lengkap dan Jelas
 
Dari sekian banyak <i>framework</i>, CodeIgniter adalah satu-satunya    <i>framework</i> dengan dokumentasi yang lengkap dan jelas.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        10. Komunitas
 
Komunitas CodeIgniter saat ini berkembang pesat. Salah satu komunitasnya
 
bisa dilihat di "http://codeigniter.com/forum/.
 
</p></div>
 
 
===Konsep Dasar Normalisasi===
 
====Definisi Normalisasi====
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    Menurut Khanna Tiara (2014), normalisasi terdapat beberapa tahap
 
    pembentukan normalisasi, setiap tahap mempunyai bentuk normalisasi yang
 
    berbeda. Bentuk-bentuk normalisasi tersebut antara lain:
 
</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 
<p style="line-height: 2">
 
        1. Bentuk Tidak Normal (<i>Unnormalized Form</i>).
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkap, tidak ada keharusan
 
    untuk mengikuti suatu format tertentu, dapat saja tidak lengkap atau
 
    terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        2. Bentuk Normal Kesatu (<i>1NF atau First Normalized Form</i>).
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Bentuk normal kesatu mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam file
 
    datar atau rata (<i>Flat File</i>), data dibentuk dalam satu <i>record</i>
 
    demi <i>record </i>dan nilai <i>field</i> berupa <i>atomic value</i>. Tidak
 
ada set atribut yang berulang atau atribut bernilai ganda (    <i>Multivalue</i>). Tiap <i>field </i>hanya satu pengertian, bukan
 
    merupakan kumpulan kata yang mempunyai arti mendua, hanya satu arti saja
 
    dan juga bukanlah pecahan kata sehingga artinya lain.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        3. Bentuk Normal Kedua (<i>2NF atau Second Normalized Form</i>).
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi
 
    kriteria bentuk normal kesatu. Atribut bukan kunci haruslah bergantung
 
    secara fungsi pada utama atau <i>primary key</i>, sehingga untuk membentuk
 
    normal kedua harus sudah ditentukan kunci <i>field</i>. Kunci <i>field</i>
 
    haruslah unik dan dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        4. Bentuk Normal Ketiga (<i>3NF atau Third Normalized Form</i>).
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Untuk menjadi normal ketiga maka relasi harus dalam bentuk normal kedua dan
 
    semua atribut bukan primer tidak mempunyai hubungan yang transitif. Maka
 
setiap atribut dari kunci harus hanya pada <i>primary key </i>dan    <i>primary key </i>secara menyeluruh.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Ada beberapa kunci yang digunakan dalam normalisasi meliputi:
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    1)      Kunci Utama (<i>Primary Key</i>)
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Himpunan atribut yang tidak hanya mengidentifikasikan secara unik kejadian
 
yang spesifik tetapi juga dapat mewakili setiap kejadian suatu    <i>entity</i>.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    2)      Kunci Calon (<i>Candidate Key</i>)
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Satu atribut atau satu minimal atribut yang mengidentifikasikan secara unik
 
    kejadian yang spesifik dari suatu <i>entity.</i>
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    3)      Kunci Alternatif (<i>Alternative Key</i>)
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Adalah kunci yang tidak dipakai sebagai <i>primary</i><i> key</i>. Dimana
 
    setiap kali kunci ini dipakai sebagai kunci pengurutan dalam pembuatan
 
    laporan.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    4)      Kunci Tamu (<i>Foreign Key</i>)
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Satu atribut atau satu set minimal atribut yang melengkapi satu hubungan
 
    yang menunjukkan ke induknya.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Dari bentuk normalisasi tersebut maka didapat beberapa file, antara lain:
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    1)      Tipe File
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Database dibentuk dari kumpulan file. File didalam pemrosesan aplikasi
 
    dapat dikategorikan kedalam beberapa tipe, diantaranya sebagai berikut:
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
                a. File Induk (<i>Master</i>)
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    File ini sangat penting karena berisi data yang tetap, sehingga file ini
 
    tetap terus ada selama berjalannya sistem informasi dan dimana pemrosesan
 
    terhadap data hanya pada waktu-waktu tertentu saja.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
                b. File Transaksi (<i>File Transaction</i>)
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Disebut juga file input yang digunakan untuk merekam data transaksi yang
 
    terjadi. Contoh: file transaksi yang berhubungan dengan transaksi
 
    penjualan, file persediaan barang.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
                c. File Laporan (<i>File Report</i>)
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Disebut juga file output yang berisi informasi yang akan ditampilkan dalam
 
    sebuah laporan yang merupakan gabungan dari file master dan file transaksi.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
                d. File pelindung (<i>Backup</i>)
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Merupakan salinan dari file-file yang masih aktif di database dan digunakan
 
    untuk file cadangan atau pelindung apabila file database yang aktif
 
    digunakan atau hilang.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
                e. File Sejarah (<i>History</i>)
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Disebut juga file arsip yang berisi data masa lalu yang sudah tidak aktif
 
    lagi, tetapi perlu disimpan untuk keperluan mendatang atau sebagai
 
    dokumentasi.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
                f. File Kerja (<i>Temporary</i>)
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Disebut juga file sementara (<i>tenmporary</i>) atau scratch file, yang
 
    berisi data yang sifatnya sementara karena memori computer tidak mencukupi
 
    atau untuk menghemat pemakaian memori selama proses dan akan dihapus bila
 
    proses telah selesai.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
                g. File Library
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    File yang berisi program-program apikasi atau <i>utility</i> program yang
 
    digunakan untuk membantu dalam mengoptimalkan dan mempercepat sistem
 
    pengolahan data.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    2)      File Akses (<i>Access File</i>)
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Metode yang menunjukan bagaimana suatu program computer akan membaca
 
    record-record dari suatu file:
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
                a. Secara Urut (<i>Sequential Access</i>)
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Metode ini melakukan proses membaca atau menulis suatu <i>record</i>
 
    didalam file dengan cara langsung membaca dari <i>record</i> awal dahulu.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
                b. Secara Langsung (<i>Direct Access</i>)
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Metode yang melakukan proses membaca atau menulis satu <i>record </i>
 
    didalam file dengan cara langsung membaca <i>record</i> pada posisi yang
 
    diinginkan tanpa membaca dari <i>record </i>awal dahulu.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    3)      Organisasi File
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Pengaturan dari <i>record</i> secara logika didalam file yang dihubungkan
 
    satu dengan yang lainnya. Ada beberapa tipe organisasi file data yang
 
    digunakan:
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
                a. File Urut (<i>Sequential File</i>)
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Merupakan file dengan organisasi urut danpengaksesan secara urut.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
                b. File Urut Berindex (<i>Index Sequential File</i>)
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Merupakan file dengan organisasi urutdengan pengaksesan secara langsung.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
                c. File Akses Langsung (<i>Direct Akses File</i>)
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Merupakan file dengan organisasi acak dengan pengaksesan secara langsung.
 
</p></div>
 
 
===Konsep Dasar HIPO===
 
====Definisi Definisi HIPO (<i>Hirarchy Plus Input Proses Output</i>)====
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
Menurut Praptingsih (2012:03), “HIPO (    <i>Hirarchy Plus Input Process Output</i>) yaitu alat bantu yang digunakan
 
    untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi
 
    diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan
 
    menghasilkan output”.<b></b>
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan HIPO
 
    merupakan metodologi yang dikembangkan dan didukung oleh IBM yang
 
    sebenarnya merupakan alat dokumentasi program dan sekarang banyak digunakan
 
    sebagai alat designdan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem.
 
    Berbasis pada fungsi, yaitu tiap-tiap modul didalam sistem digambarkan oleh
 
    fungsi utamanya.
 
</p></div>
 
 
===Konsep Dasar Testing===
 
====Definisi Testing====
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    Menurut Khanna Tiara (2014), “<i>Testing</i> adalah sebuah proses yang
 
    diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses
 
    rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari
 
    perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati
 
    dari awal”. <b></b>
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Detail tahapan yang harus dilampaui dalam kaitan kebutuhan perangkat lunak
 
    dari sudut pandang testing perangkat lunak adalah:
 
</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 
<p style="line-height: 2">
 
        1. Verifikasi
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Verifikasi adalah proses pemeriksaan untuk memastikan bahwa perangkat lunak
 
    telah menjalankan apa yang harus dilakukan dari kesepakatan awal antara
 
    pengembang perangkat lunak dan pengguna.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        2. Validasi
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Validasi adalah sebuah proses yang melakukan konfirmasi bahwa perangkat
 
    lunak dapat dieksekusi secara baik.
 
</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    Definisi dari standart yang harus dipenuhi oleh kebutuhan perangkat lunak
 
adalah pembebasan perangkat lunak dari <i>failure</i>, <i>fault</i>, dan    <i>error</i> serta <i>incident </i>dijelaskan dalam detail berikut:
 
</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 
<p style="line-height: 2">
 
        1. <i>Failure</i>
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    <i>Failure</i>
 
    adalah kegagalan perangkat lunak dalam melakukan proses yang seharusnya
 
    menjadi kebutuhan perangka lunak tesebut.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        2. <i>Fault</i>
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    <i>Fault</i>
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    adalah akar permasalahan dari kegagalan sebuah perangkat lunak.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        3. <i>Error</i>
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    <i>Error</i>
 
    adalah akibat dari adanya <i>fault</i> atau kerusakan yang kemudian dipicu
 
    oleh perilaku pengguna.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        4. <i>Incident</i>
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    <i>Incident</i>
 
    atau kecelakaan merupakan hasil akhir yang terjadi akibat dari <i>error</i>
 
    yang berkelanjutan dan tidak diperbaiki atau tidak terdeteksi dalam proses
 
    pengembangan perangkat lunak.
 
</p></div>
 
 
====Acuan Dan Pengukuran Testing====
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    Menurut Khanna Tiara (2014), “Acuan <i>testing</i> adalah satuan pengukuran
 
    secara kuantitatif dari proses testing yang dijalankan. Sedangkan
 
pengukuran <i>testing</i> adalah aktivitas untuk menentukan keluaran<i>testing</i> berdasarkan acuan yang telah ditetapkan dalam proses    <i>testing</i>”.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
Banyak pendapat yang menyatakan tentang panduan membuat acuan dalam proses    <i>testing</i> perangkat lunak, meski demikian dari sekian banyak pendapat
 
tersebut ada beberapa pedoman yang dapat digunakan dalam penentuan acuan    <i>testing</i> antara lain:<b></b>
 
</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 
<p style="line-height: 2">
 
        1. Waktu
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Dalam hal acuan waktu, harus disepakati bersama satuan yang akan digunakan.
 
    Apakah akan menggunakan satuan dalam hitungan tahun, bulan, atau hari dari
 
    jadwal penyelesaian perangkat lunak yang ada.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        2. Biaya
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Dalam <i>testing</i> juga penting untuk ditetapkan acuan biaya yang akan
 
    digunakan. Acuan umum ini didasarkan pada anggaran yang telah ditetapkan
 
    dan kemudian diperiksa kembali dengan biaya yang telah dikeluarkan selama
 
    pembuatan perangkat lunak.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        3. Kinerja <i>testing</i>
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Yang dimaksud dengan kinerja <i>testing</i> adalah efektivitas dan efiensi
 
    dalam pelaksanaan <i>testing</i>. Efektivitas dalam konteks ini dapat
 
    diartikan sebagai pencapaian tujuan dari proses <i>testing</i>. Apakah
 
    proses <i>testing</i> telah berjalan sebagaimana mestinya, demi mencapai
 
    pemenuhan kualitas serta kebutuhan perangkat lunak, atau hanya demi mencari
 
    kesalahan sehingga menjatuhkan tim pengembang perangkat lunak.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        4. Kerusakan
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
Seperti yang telah dijelaskan di sub bab sebelumnya, bahwa proses    <i>testing</i> tidak hanya berupa proses untuk mencari kesalahan maupun
 
    kerusakan di dalam sebuah perangkat lunak. Tetapi lebih sebagai upaya
 
    bersama untuk mencapai kualitas sebuah perangkat lunak. Meski demikian,
 
    kerusakan yang ditemukan pada saat proses <i>testing</i> tetap menjadi
 
    acuan dari pelaksanaan <i>testing</i> tersebut. Hanya pada saat sebuah
 
    kerusakan ditemukan, maka harus diklasifikasikan terlebih dahulu agar tidak
 
    terkesan bahwa proses <i>testing</i> berjalan subyektif.
 
</p></div>
 
 
====Tipe Dan Teknik Testing====
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    Menurut Khanna Tiara (2014), “Tipe <i>testing</i> lebih berkonsentrasi
 
    terhadap aspek dari perangkat lunak yang akan dikenai proses <i>testing</i>
 
. Teknik <i>testing</i> merupakan metode yang digunakan dalam melakukan    <i>testing</i> untuk bagian tertentu dari perangkat lunak”.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Secara teoritis, <i>testing</i> dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe
 
    dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang
 
    paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis
 
    tersebut adalah <i>white box</i> dan <i>black box testing</i>.<b></b>
 
</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 
<p style="line-height: 2">
 
        1. <i>White Box Testing</i>
 
</p>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    Menurut Khanna Tiara (2014), “<i>White Box Testing</i> secara umum
 
    merupakan jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap “isi” dari
 
    perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada
 
    source code dari perangkat lunak yang dibuat”.
 
</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 
<p style="line-height: 2">
 
        2. <i>Black Box Testing</i>
 
</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    Menurut Khanna Tiara (2014), "<i>Black box testing</i> adalah tipe testing
 
    yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja
 
    internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti
 
    layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup
 
    dikenai proses testing di bagian luar."
 
</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain:
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
            a. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki
 
            kemampuan teknis di bidang pemrograman.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
          b. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan
 
            oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
            c. Hasil dari <i>blackbox testing</i> dapat memperjelaskan kontradiksi
 
            ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat
 
            lunak.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
d. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingankan            <i>white box testing.</i>
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
Beberapa teknik testing yang tergolong dalam tipe ini antara lain:
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
            a. <i>Equivalence Partitioning </i>
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Pada teknik ini, tiap inputan data dikelompokan ke dalam grup tertentu,
 
    yang kemudian dibandingkan <i>output</i>nya.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
            b. <i>Boundary Value Analysis</i>
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Merupakan teknik yang sangat umum digunakan pada saat awal sebuah perangkat
 
    lunak selesai dikerjakan. Pada teknik ini, dilakukan inputan yang melebihi
 
    dari batasan sebuah data. Sebagai contoh, untuk sebuah inputan harga
 
    barang, maka dapat dilakukan <i>testing</i> dengan menggunakan angka
 
    negatif (yang tidak diperbolehkan dalam sebuah harga). Jika perangkat lunak
 
    berhasil mengatasi inputan yang salah tersebut, maka dapat dikatakan teknik
 
    ini telah selesai dikatakan.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
            c. <i>Cause Effect Graph</i>
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Dalam teknik ini, dilakukan proses <i>testing</i> yang menghubungkan sebab
 
    dari sebuah inputan dan akibatnya pada <i>output</i> yang dihasilkan.
 
    Sebagai contoh, pada sebuah inputan nilai siswa, jika diinputkan angka 100,
 
    maka <i>output</i> nilai huruf seharusnya adalah “A”. Tetapi bisa dilakukan
 
    testing, apakah <i>output</i> nilai huruf yang dikeluarkan jika ternyata
 
    inputan nilai adalah 67.5.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
            d. <i>Random Data Selection</i>
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Seperti namanya, teknik ini berusaha melakukan proses inputan data dengan
 
    menggunakan nilai acak. Dari hasil inputan tersebut kemudian disebut sebuah
 
    tabel yang menyatakan validasi dari <i>output</i> yang dihasilkan.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
            e. <i>Feature Test</i>
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Pada teknik ini, dilakukan proses <i>testing</i> terhadap spesifikasi dari
 
    perangkat lunak yang telah selesai dikerjakan. Misalkan, pada perangkat
 
    lunak sistem informasi akademik. Dapat dicek dengan fitur untuk melakukan
 
    entri nilai telah tersedia, begitu dengan fitur entri data siswa maupun
 
    entri data guru yang akan malakukan entri nilai.
 
</p></div>
 
 
===Konsep Dasar <i>Requirement Elicitation</i>===
 
====Definisi <i>Requirement</i>====
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    Menurut Khanna Tiara (2014), “<i>Requirement</i> adalah sifat-sifat sistem
 
atau <i>product</i> yang akan dikembangkan sesuai dengan keinginan    <i>customer</i>”. Adapun, spesifikasi <i>software requirement</i> yang baik
 
    dan sangat relevan untuk dilakukan sebelum melakukan penelitian dalam
 
    bidang teknologi informasi adalah:<b></b>
 
</p></div>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 
<p style="line-height: 2">
 
        1. <i>Unambiguous</i>(tidak ambigu)
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        2. <i>Complete</i>(lengkap)
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        3. <i>Consistent</i>(konsisten)
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        4. <i>Modifiable</i>(dapat diubah)
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        5. <i>Traceable</i>(dapat dilacak)
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
6. Dapat digunakan selama pengoperasian dan <i>maintenance</i>        <i>Requirement</i> diklasifikasikan sebagai berikut:
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    a.  <i>Functional requirements</i>
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Menjelaskan interaksi antara sistem dan lingkungannya ayang terpisah dari
 
    implementasi. Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling
 
    berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk
 
    mencapai suatu tujuan.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    b.  <i>Nonfunctional requirements </i>
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Adalah aspek-aspek pengguna yang dapat dilihat mengenai sistem yang tidak
 
secara langsung berhubungan dengan <i>functional behavior</i>,<i>response time </i>harus kurang dari 1 detik, dan    <i>the accuracy must be whitin a second</i>.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    <i> </i>
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    c. <i>Constraints (psudo requirement) </i>
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    <i>Requirement</i> ini dipaksakan oleh client atau lingkungan tempat sistem akan beroperasi.
 
</p></div>
 
 
====Definisi Elisitasi====
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    Menurut Saputra (2012:51), “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru
 
    yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis
 
    untuk di eksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan
 
    dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:<b></b>
 
</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 
<p style="line-height: 2">
 
        1. Tahap I
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen
 
    terkait melalui proses wawancara.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        2. Tahap II
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode
 
    MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada
 
    sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di
 
eksekusi. M pada MDI berarti <i>mandatory</i> (penting). Maksudnya,    <i>requirement</i> tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat
 
membuat sistem baru. D pada MDI berarti <i>desirable</i>, maksudnya    <i>requirement</i> tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan.
 
    Namun, jika <i>requirement</i> tersebut digunakan dalam pembentukan sistem
 
maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti    <i>inessential,</i> maksudnya <i>requirement</i> tersebut bukanlah bagian
 
    sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        3. Tahap III
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi
 
semua <i>requirement</i> dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua    <i>requirement </i>yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE,
 
    yaitu:
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
a. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan            <i>requirement </i>dalam sistem disusulkan.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
b. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna            <i>requirement </i>dalam sistem akan dikembangkan.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
c. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan            <i>requirement </i>didalam sistem.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
</ol>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
            a. <i>High</i>(H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan
 
            pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka <i>requirement </i>
 
            tersebut harus di eliminasi.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
            b. <i>Middle</i>(M) : Mampu dikerjakan.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
            c. <i>Low</i>(L) : Mudah dikerjakan.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        4. Final Draft Elisitasi
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses
 
    elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang
 
    akan dikembangkan.
 
</p></div>
 
 
===Konsep Dasar <i>Literature Review</i>===
 
====Definisi <i>Literature Review</i>====
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    Menurut Khanna Tiara (2014), “<i>Literature review</i> adalah bahan yang
 
    tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak
 
    diteliti.” Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide,
 
    pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan
 
    dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk
 
    melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan
 
    penelitian-penelitian sebelumnya.<b></b>
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat
 
    disimpulkan <i>literature review</i> adalah analisa sistem berupa kritik
 
    (membangun maupun menjatuhkan) dari peneliti yang sedang dilakukan terhadap
 
    suatu bagian keilmuan.
 
</p></div>
 
 
====Tujuan <i>Literatur Review</i>====
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    Menurut Khanna Tiara (2014), tinjauan pustaka berisi penjelasan secara
 
    sistematik mengenai hubungan antara variabel untuk menjawab perumusan
 
    masalah penelitian. Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian memiliki
 
    beberapa tujuan, yaitu:<b></b>
 
</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 
<p style="line-height: 2">
 
        1. Untuk berbagi informasi dengan para pembaca mengenai hasil-hasil
 
        penelitian sebelumnya yang erat kaitannya dengan penelitian yang sedang
 
        kita laporkan.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        2. Untuk menghubungkan suatu penelitian ke dalam pembahasan yang lebih
 
        luas serta terus berlanjut sehingga dapat megisi
 
        kesenjangan-kesenjangan serta memperluas atau memberikan kontribusi
 
        terhadap penelitian-penelitian sebelumnya.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        3. Menyajikan suatu kerangka untuk menunjukan atau meyakinkan pentingnya
 
        penelitian yang dilakukan dan untuk membandingkan hasil atau temuan
 
        penelitian dengan temuan-temuan penelitian lain dengan topik serupa.
 
</p></div>
 
 
==<i>Literatur Review</i>==
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi
 
    yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Skripsi ini diantara
 
    lain:<b></b>
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
    Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi
 
    yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Skripsi ini diantara
 
    lain:
 
</p></div>
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 
<p style="line-height: 2">
 
        1. Penelitian yang dilakukan oleh Endriwan (2013). Penelitian ini berjudul
 
        “Pengembangan Sistem pemantauan Aset Teknologi Informasi Pada PT
 
        Pertamina”. Menjelaskan bahwa penelitian tersebut dilakukan untuk
 
        merancang sebuah sistem informasi yang dapat mengelola aset perusahaan.
 
        Metodologi yang digunakan dengan melakukan wawancara untuk mendalami
 
        permasalahan dan kebutuhan sistem, studi literatur untuk membangun
 
        basis pengetahuan penulis, kemudian dilanjutkan dengan prosses
 
        pengebangan site. Sistem pentauan aset mengunakan ASP.Net dharapkan
 
        dapat mengawasi aset perusahaan, membantu pelaporan aset tenologi
 
        informasi.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        2. Penelitian yang dilakukan oleh Khanna Tiara (2014)
 
        <br/>
 
        Penelitian ini berjudul “"Sistem Monitoring Inventory Control pada CV.
 
        Cihanjuang Budi Jaya Teknik Informatika." STMIK Raharja”. Pada
 
        penelitian ini penulis membuat suatu program berbasis website yang bisa
 
        digunakan untuk mengontrol stok minimal barang dan menampilkan
 
        informasi barang yang ada di gudang. CV. Cihanjuang Budi Jaya adalah
 
        perusahaan yang bergerak di bidang distribusi barang yang menjual
 
        barang-barang kelontong dan kosmetik untuk kebutuhan sehari-hari.
 
        Aplikasi persediaan barang berbasis website dibuat dengan menggunakan
 
        bahasa pemrograman PHP dan MySQL untuk mengelola databasenya dan mampu
 
        merekam seluruh data persediaan barang. Metode penelitian yang
 
        digunakan dalam penelitian di CV. Cihanjuang Budi Jaya ini adalah
 
        metode deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik
 
        pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan kuisioner. Dengan
 
        adanya sistem berbasis web, pengecekan barang lebih cepat, dapat
 
        memudahkan admin membuat laporan bulanan yang lebih cepat, tepat, dan
 
        akurat.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        3. Penelitian yang dilakukan oleh Makrothymia Hia (2013)
 
        <br/>
 
        Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang
 
        pada PT. Gema Sarana Media”. Pada penelitian ini penulis membahas
 
        tentang perancangan sistem informasi persediaan barang untuk
 
        mempermudah bagian gudang, yaitu meliputi proses data barang masuk,
 
        barang keluar, data supplier, data customer, dan pembuatan laporan
 
        persediaan barang pada PT. Gema Sarana Media. Adapun metodologi yang
 
        dipergunakan lalu digambarkan dalam bentuk Use Case dengan menggunakan
 
        UML versi 6.4. Rancangan sistem ini memberikan banyak kemudahan, yaitu
 
        memudahkan proses pembuatan laporan, memudahkan dalam pencarian data,
 
        dan memudahkan staf bagian gudang untuk mengetahui stok barang yang
 
        masuk dan barang yang keluar.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        4. Penelitian yang dilakukan oleh M. Syah Reza (2012)
 
        <br/>
 
        Penelitian ini berjudul “Aplikasi Persediaan Barang Pada CV. Kiki
 
        Optical Berbasis Website”. Pada penelitian ini penulis membuat suatu
 
        program berbasis website yang bisa digunakan untuk mengontrol stok
 
        minimal barang dan menampilkan informasi barang yang ada di gudang. CV.
 
        Kiki Optical bergerak dibidang optik kacamata. Aplikasi persediaan
 
        barang berbasis website dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman
 
        PHP dan MySQL untuk mengelola databasenya dan mampu merekam seluruh
 
        data persediaan barang. Metode penelitian yang digunakan dalam
 
        penelitian di CV. Kiki Optical ini adalah metode deskriptif dengan
 
        jenis penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan
 
        metode wawancara dan kuisioner. Dengan adanya sistem berbasis web,
 
        pengecekan barang lebih cepat, dapat memudahkan admin membuat laporan
 
        bulanan yang lebih cepat, tepat, dan akurat. Tetapi sistem yang
 
        diusulkan ini baru sebatas dekstop aplikasi berbasis web dan belum
 
        berbasis online.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        5. Penelitian yang dilakukan oleh Yuni Rossita ( 2013 ). Penelitian ini
 
        berjudul ”SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN BARANG PADA PT.
 
        MEGATECH ENGINEERING” STMIK Raharja. Penelitian ini membahas mengenai
 
        persediaan barang yang saat ini masih konvensional sehingga menyebabkan
 
        lambatnya proses kegiatan persediaan ini. Ketidak efektifan juga
 
        terjadi dengan adanya perbedaan kode barang dengan nama barang. Hal
 
        tersebut menyebabkan laporan persediaan barang tidak sesuai dengan data
 
        yang ada. Penelitian ini menggunakkan metode analisa dan perancangan
 
        berorientasi objek, dimulai dari analisa sistem berjalan menggunakan
 
        UML, eisitasi kebutuhan sistem, serta penggambaran sistem yang
 
        diusulkan melalui UML. Penulis juga menggunakan konsep stok atau
 
        persediaan barang terkompomputerisasi untuk mempermudah pencarian kode
 
        barang.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
 
=<div style="font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''BAB V'''</div>=
 
<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''PENUTUP'''</div>
 
 
==Kesimpulan==
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    Berikut kesimpulan perihal rumusan masalah mengenai Sistem Monitoring
 
    Inventory Control pada Koperasi Satya Ardhia adalah sebagai berikut:
 
</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    1.      Sistem monitoring persediaan barang di dalam gudang saat ini masih
 
    berjalan secara manual belum terkomputerisasi dalam pendataan barang,
 
    dengan Sistem yang di kembangkan secara terkomputerisasi mampu
 
    meminimalisir penumpukan barang yang tidak terjual akibat kadaluwarsa
 
    dengan cara memanfaatkan tanggal kadaluwarsa barang menjadi masa efektif
 
    pakai serta barang yang rusak dalam perjalanan pengiriman. Untuk itu
 
    menjaga persediaan barang di dalam gudang dengan menggunakan batas minimal
 
    persediaan barang sehingga persediaan dan kualitas barang di dalam gudang
 
    dapat terjaga dengan baik.
 
</p>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 
<p style="line-height: 2">
 
        2. Proses pengontrolan persediaan barang terkadang terjadi kelalaian
 
        sehingga banyak barang yang rusak dan sudah kadaluwarsa sebelum dijual
 
        dengan cara membuatkan <i>warning system </i>kadaluwarsa yang akan
 
        membantu memberi peringatan kepada bagian gudang jika masa efektif
 
        pakai sudah mendekati masa minimal efektif pakai.
 
</p>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 
<p style="line-height: 2">
 
        3. Membuat Sistem Monitoring Inventory Control yang mampu membantu
 
        perusahaan dalam menjaga persediaan barang dengan memperhatikan masa
 
        efektif pakai sehingga barang yang dijual merupakan barang yang layak
 
        digunakan serta ketersediaan barang dapat terjaga dengan baik, sehingga
 
        dapat membantu perusahaan dalam mengurangi tingkat kerugian yang
 
        disebabkan oleh tanggal kadaluwarsa barang dan terbatasnya persediaan
 
        barang.
 
</p></div>
 
 
==Saran==
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    Saran yang dapat disampaikan oleh penulis adalah agar penelitian berikutnya
 
    bisa mengembangkan sistem ini lebih baik lagi, sehingga kekurangan yang ada
 
    bisa dilengkap atau diperbaiki. Saran yang dapat digunakan sebagai bahan
 
    pertimbangannya adalah sebagai berikut:
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        1. Perlu dibuatkannya minimal stok dan maksimal stok yang sesuai dengan
 
        tingkat penjualan setiap barang.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        2. Perlu dibuatkannya <i>scan barcode</i> barang sehingga lebih memudahkan
 
        perusahaan dalam input barang masuk ke dalam gudang.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        3. Perlu dibuatkannya print stiker barang yang dapat memberi informasi
 
        pada setiap barangnya sehingga informasi pada barang lebih akurat.
 
</p>
 
 
    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
 
</p>
 
 
            a. <i>High</i>(H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan
 
            pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka <i>requirement </i>
 
            tersebut harus di eliminasi.
 
        </li>
 
        <li>
 
            b. <i>Middle</i>(M) : Mampu dikerjakan.
 
        </li>
 
        <li>
 
            c. <i>Low</i>(L) : Mudah dikerjakan.
 
        </li>
 
    </ol>
 
</ol>
 
<p>
 
    <i> </i>
 
</p>
 
<ol start="4" type="1">
 
    <li>
 
        4. Final Draft Elisitasi
 
    </li>
 
</ol>
 
<p>
 
    Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses
 
    elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang
 
    akan dikembangkan.
 
</p>
 
<p>
 
    <b>2.2.13.            </b>
 
                <b>Konsep Dasar </b><b><i>Literature Review</i></b>
 
</p>
 
<p>
 
    <b>2.2.13.1.      </b>
 
    <b>Definisi <i>Literatur</i></b>
 
    <b><i>e Review</i></b>
 
</p>
 
<p>
 
    Menurut Khanna Tiara (2014), “<i>Literature review</i> adalah bahan yang
 
    tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak
 
    diteliti.” Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide,
 
    pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan
 
    dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk
 
    melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan
 
    penelitian-penelitian sebelumnya.<b></b>
 
</p>
 
<p>
 
    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat
 
    disimpulkan <i>literature review</i> adalah analisa sistem berupa kritik
 
    (membangun maupun menjatuhkan) dari peneliti yang sedang dilakukan terhadap
 
    suatu bagian keilmuan.
 
</p>
 
<p>
 
    <b>2.2.13.2.      </b>
 
    <b>Tujuan <i>Literatur Review</i></b>
 
</p>
 
<p>
 
    Menurut Khanna Tiara (2014), tinjauan pustaka berisi penjelasan secara
 
    sistematik mengenai hubungan antara variabel untuk menjawab perumusan
 
    masalah penelitian. Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian memiliki
 
    beberapa tujuan, yaitu:<b></b>
 
</p>
 
<ol start="1" type="1">
 
    <li>
 
        Untuk berbagi informasi dengan para pembaca mengenai hasil-hasil
 
        penelitian sebelumnya yang erat kaitannya dengan penelitian yang sedang
 
        kita laporkan.
 
    </li>
 
    <li>
 
        Untuk menghubungkan suatu penelitian ke dalam pembahasan yang lebih
 
        luas serta terus berlanjut sehingga dapat megisi
 
        kesenjangan-kesenjangan serta memperluas atau memberikan kontribusi
 
        terhadap penelitian-penelitian sebelumnya.
 
    </li>
 
    <li>
 
        Menyajikan suatu kerangka untuk menunjukan atau meyakinkan pentingnya
 
        penelitian yang dilakukan dan untuk membandingkan hasil atau temuan
 
        penelitian dengan temuan-temuan penelitian lain dengan topik serupa.
 
    </li>
 
</ol>
 
<p>
 
    <b><i>2.3.                  </i></b>
 
    <b><i>Literatur Review</i></b>
 
</p>
 
<p>
 
    Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi
 
    yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Skripsi ini diantara
 
    lain:<b></b>
 
</p>
 
<p>
 
    Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi
 
    yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Skripsi ini diantara
 
    lain:
 
</p>
 
<ol start="1" type="1">
 
    <li>
 
        Penelitian yang dilakukan oleh Endriwan (2013). Penelitian ini berjudul
 
        “Pengembangan Sistem pemantauan Aset Teknologi Informasi Pada PT
 
        Pertamina”. Menjelaskan bahwa penelitian tersebut dilakukan untuk
 
        merancang sebuah sistem informasi yang dapat mengelola aset perusahaan.
 
        Metodologi yang digunakan dengan melakukan wawancara untuk mendalami
 
        permasalahan dan kebutuhan sistem, studi literatur untuk membangun
 
        basis pengetahuan penulis, kemudian dilanjutkan dengan prosses
 
        pengebangan site. Sistem pentauan aset mengunakan ASP.Net dharapkan
 
        dapat mengawasi aset perusahaan, membantu pelaporan aset tenologi
 
        informasi.
 
    </li>
 
    <li>
 
        Penelitian yang dilakukan oleh Khanna Tiara (2014)
 
        <br/>
 
        Penelitian ini berjudul “"Sistem Monitoring Inventory Control pada CV.
 
        Cihanjuang Budi Jaya Teknik Informatika." STMIK Raharja”. Pada
 
        penelitian ini penulis membuat suatu program berbasis website yang bisa
 
        digunakan untuk mengontrol stok minimal barang dan menampilkan
 
        informasi barang yang ada di gudang. CV. Cihanjuang Budi Jaya adalah
 
        perusahaan yang bergerak di bidang distribusi barang yang menjual
 
        barang-barang kelontong dan kosmetik untuk kebutuhan sehari-hari.
 
        Aplikasi persediaan barang berbasis website dibuat dengan menggunakan
 
        bahasa pemrograman PHP dan MySQL untuk mengelola databasenya dan mampu
 
        merekam seluruh data persediaan barang. Metode penelitian yang
 
        digunakan dalam penelitian di CV. Cihanjuang Budi Jaya ini adalah
 
        metode deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik
 
        pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan kuisioner. Dengan
 
        adanya sistem berbasis web, pengecekan barang lebih cepat, dapat
 
        memudahkan admin membuat laporan bulanan yang lebih cepat, tepat, dan
 
        akurat.
 
    </li>
 
    <li>
 
        Penelitian yang dilakukan oleh Makrothymia Hia (2013)
 
        <br/>
 
        Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang
 
        pada PT. Gema Sarana Media”. Pada penelitian ini penulis membahas
 
        tentang perancangan sistem informasi persediaan barang untuk
 
        mempermudah bagian gudang, yaitu meliputi proses data barang masuk,
 
        barang keluar, data supplier, data customer, dan pembuatan laporan
 
        persediaan barang pada PT. Gema Sarana Media. Adapun metodologi yang
 
        dipergunakan lalu digambarkan dalam bentuk Use Case dengan menggunakan
 
        UML versi 6.4. Rancangan sistem ini memberikan banyak kemudahan, yaitu
 
        memudahkan proses pembuatan laporan, memudahkan dalam pencarian data,
 
        dan memudahkan staf bagian gudang untuk mengetahui stok barang yang
 
        masuk dan barang yang keluar.
 
    </li>
 
    <li>
 
        Penelitian yang dilakukan oleh M. Syah Reza (2012)
 
        <br/>
 
        Penelitian ini berjudul “Aplikasi Persediaan Barang Pada CV. Kiki
 
        Optical Berbasis Website”. Pada penelitian ini penulis membuat suatu
 
        program berbasis website yang bisa digunakan untuk mengontrol stok
 
        minimal barang dan menampilkan informasi barang yang ada di gudang. CV.
 
        Kiki Optical bergerak dibidang optik kacamata. Aplikasi persediaan
 
        barang berbasis website dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman
 
        PHP dan MySQL untuk mengelola databasenya dan mampu merekam seluruh
 
        data persediaan barang. Metode penelitian yang digunakan dalam
 
        penelitian di CV. Kiki Optical ini adalah metode deskriptif dengan
 
        jenis penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan
 
        metode wawancara dan kuisioner. Dengan adanya sistem berbasis web,
 
        pengecekan barang lebih cepat, dapat memudahkan admin membuat laporan
 
        bulanan yang lebih cepat, tepat, dan akurat. Tetapi sistem yang
 
        diusulkan ini baru sebatas dekstop aplikasi berbasis web dan belum
 
        berbasis online.
 
    </li>
 
    <li>
 
        Penelitian yang dilakukan oleh Yuni Rossita ( 2013 ). Penelitian ini
 
        berjudul ”SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN BARANG PADA PT.
 
        MEGATECH ENGINEERING” STMIK Raharja. Penelitian ini membahas mengenai
 
        persediaan barang yang saat ini masih konvensional sehingga menyebabkan
 
        lambatnya proses kegiatan persediaan ini. Ketidak efektifan juga
 
        terjadi dengan adanya perbedaan kode barang dengan nama barang. Hal
 
        tersebut menyebabkan laporan persediaan barang tidak sesuai dengan data
 
        yang ada. Penelitian ini menggunakkan metode analisa dan perancangan
 
        berorientasi objek, dimulai dari analisa sistem berjalan menggunakan
 
        UML, eisitasi kebutuhan sistem, serta penggambaran sistem yang
 
        diusulkan melalui UML. Penulis juga menggunakan konsep stok atau
 
        persediaan barang terkompomputerisasi untuk mempermudah pencarian kode
 
        barang.
 
    </li>
 
</ol>
 
 
=<div style="font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''BAB V'''</div>=
 
<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''PENUTUP'''</div>
 
 
==Kesimpulan==
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    Berikut kesimpulan perihal rumusan masalah mengenai Sistem Monitoring
 
    Inventory Control pada Koperasi Satya Ardhia adalah sebagai berikut:
 
</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    1.      Sistem monitoring persediaan barang di dalam gudang saat ini masih
 
    berjalan secara manual belum terkomputerisasi dalam pendataan barang,
 
    dengan Sistem yang di kembangkan secara terkomputerisasi mampu
 
    meminimalisir penumpukan barang yang tidak terjual akibat kadaluwarsa
 
    dengan cara memanfaatkan tanggal kadaluwarsa barang menjadi masa efektif
 
    pakai serta barang yang rusak dalam perjalanan pengiriman. Untuk itu
 
    menjaga persediaan barang di dalam gudang dengan menggunakan batas minimal
 
    persediaan barang sehingga persediaan dan kualitas barang di dalam gudang
 
    dapat terjaga dengan baik.
 
</p>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 
<p style="line-height: 2">
 
        2. Proses pengontrolan persediaan barang terkadang terjadi kelalaian
 
        sehingga banyak barang yang rusak dan sudah kadaluwarsa sebelum dijual
 
        dengan cara membuatkan <i>warning system </i>kadaluwarsa yang akan
 
        membantu memberi peringatan kepada bagian gudang jika masa efektif
 
        pakai sudah mendekati masa minimal efektif pakai.
 
</p>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 
<p style="line-height: 2">
 
        3. Membuat Sistem Monitoring Inventory Control yang mampu membantu
 
        perusahaan dalam menjaga persediaan barang dengan memperhatikan masa
 
        efektif pakai sehingga barang yang dijual merupakan barang yang layak
 
        digunakan serta ketersediaan barang dapat terjaga dengan baik, sehingga
 
        dapat membantu perusahaan dalam mengurangi tingkat kerugian yang
 
        disebabkan oleh tanggal kadaluwarsa barang dan terbatasnya persediaan
 
        barang.
 
</p></div>
 
 
==Saran==
 
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in">
 
<p style="line-height: 2">
 
    Saran yang dapat disampaikan oleh penulis adalah agar penelitian berikutnya
 
    bisa mengembangkan sistem ini lebih baik lagi, sehingga kekurangan yang ada
 
    bisa dilengkap atau diperbaiki. Saran yang dapat digunakan sebagai bahan
 
    pertimbangannya adalah sebagai berikut:
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        1. Perlu dibuatkannya minimal stok dan maksimal stok yang sesuai dengan
 
        tingkat penjualan setiap barang.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        2. Perlu dibuatkannya <i>scan barcode</i> barang sehingga lebih memudahkan
 
        perusahaan dalam input barang masuk ke dalam gudang.
 
</p>
 
<p style="line-height: 2">
 
        3. Perlu dibuatkannya print stiker barang yang dapat memberi informasi
 
        pada setiap barangnya sehingga informasi pada barang lebih akurat.
 
</p>
 

Revisi per 21 Februari 2018 15.07

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam era globalisasi terutama dibidang teknologi informasi telah mengalami perkembangan yang amat pesat, ditambah lagi dengan kemajuan ilmu pengetahuan dibidang teknologi informasi mendorong dunia global untuk bersaing dalam hal penerapan atau implementasi teknologi informasi di dalam kehidupan sehari-hari baik diperkantoran maupun dunia usaha. Serta berkembangnya perusahaan dan meningkatnya aktivitas persaingan jual beli barang, maka menuntut kemampuan dan kecakapan para pengelola dalam pengambilan keputusan mengenai nilai jual yang akan dijalankan perusahaan, sehingga diharapkan mampu membantu mengatasi masalah yang dihadapi oleh perusahaan.

Koperasi Satya Ardhia adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang serba usaha, yaitu koperasi yang kegiatan usahanya di berbagai segi ekonomi seperti bidang distribusi, simpan pinjam, perkreditan, dan jasa yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum. Untuk bagian distribusi belum mempunyai manajemen sistem monitoring gudang yang baik (belum terkomputerisasi) atau masih secara manual dalam pendataan barang, sehingga dari koperasi sering mengalami kendala data stok barang, terutama dalam sistem pengelolaan dan pencatatan persediaan stok barang di dalam gudang.

Beberapa masalah dalam persediaan barang di antaranya seperti barang rusak dan masa kadaluarsa barang tersebut, maka dari itu barang yang rusak, kadaluarsa harus di retur ke supplier, dan terkadang mendapat keluhan. Tentunya ini dapat merugikan perusahaan tetapi untuk barang yang rusak dan kadaluarsa akan digantikan oleh pihak supplier atas barang yang di retur. Kerusakan produk merupakan salah satu faktor penting yang mengarah kepada menurunnya tingkat keuntungan. Sebagian besar barang-barang siap jual mengalami kerusakan atau penurunan dari waktu ke waktu. Hal ini disebabkan karena tidak adanya peraturan internal dari Koperasi Satya Ardhia yang menganjurkan untuk mencatat tanggal kadaluarsa pada setiap barang yang masuk ke dalam gudang penyimpanan. Karena sulitnya mengontrol persediaan barang yang memiliki masa efektif pakai, maka digunakan kombinasi metode FIFO (First In First Out) dalam menentukan prioritas pengeluaran barang supaya dapat menurunkan tingkat kerugian pada perusahaan.

Dengan adanya Peraturan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen yang tercantum pada Bab IV Tentang Perbuatan Yang Dilarang Bagi Pelaku Usaha Pasal 8 Poin 1 Bagian G, yaitu sebagai berikut: “Pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau memperdagangkan barang dan/atau jasa yang tidak mencantumkan tanggal kadaluarsa atau jangka waktu penggunaan atau pemanfaatan yang paling baik atas barang tertentu”. Maka dari itu penulis akan merancang sebuah sistem monitoring stok barang di gudang Koperasi Satya Ardhia dengan penerapan sistem yang terkomputerisasi diharapkan barang yang ada didalam gudang dapat didata dengan mudah serta tercatat dengan rapi dan detail. Ini bertujuan untuk menghindari perbuatan yang dilarang bagi pelaku usaha pada UUD Tentang Perlindungan Konsumen.

Berdasarkan uraikan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MONITORING STOK GUDANG PADA KOPERASI SATYA ARDHIA BERBASIS WEB"

Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana membuat sistem informasi monitoring stok barang pada gudang yang terintegrasi dengan komputer?

2. Bagaimana mengontrol persediaan barang untuk mengetahui masa berlaku pamakaiannya sesuai dengan masa tanggal kadaluwarsa pada setiap barang yang ada didalam gudang?

3. Bagaimana membuat sistem informasi barang masuk dan barang keluar pada gudang secara efektif dan efisien?

Lingkup Penelitian

Dalam penulisan Skripsi ini dibatasi dengan ruang lingkup, yaitu penelitian terbatas hanya pada “Sistem Informasi Monitoring Stok Gudang Pada Koperasi Satya Ardhia Berbasis Web”, diantaranya: bahwa sistem ini dapat menangani proses masuknya barang yang dikirimkan dari supplier kepada bagian gudang dan proses keluarnya barang yang diperoleh dari kasir berdasarkan faktur jual untuk pelanggan. Serta pembuatan laporan barang masuk, laporan barang keluar, laporan persediaan barang, laporan persediaan minim dan laporan barang kadaluarsa. Secara detailnya tertuang dalam tabel final elisitasi.

Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Dalam penulisan laporan skripsi ini, penulis mempunyai tujuan antara lain:

1. Merancang suatu sistem informasi persediaan barang gudang yang terintegrasi dengan komputerisasi sehingga membantu dalam penyediaan dan pendistribusian barang yang cepat.

2. Membuat sistem yang dibutuhkan untuk mengontrol persediaan barang, agar dapat mengetahui masa efektif pakai sesuai dengan tanggal kadaluarsa pada barang.

3. Membuat sistem yang dibutuhkan perusahaan, yang dapat membantu dalam mengurangi tingkat kerugian.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Dengan adanya sistem monitoring pada gudang, dapat memberikan kemudahan dalam memonitoring persediaan barang. Sehingga tidak terjadi penumpukan barang karena adanya ketentuan masa efektif pakai dan minimal stok barang.

2. Dengan menggunakan sistem monitoring dapat mengetahui masa efektif pakai setiap barang berdasarkan tanggal kadaluarsa, sehingga dapat mengurangi resiko barang tidak terjual karena tidak layak pakai atau kadaluarsa.

Dengan termonitorinya data barang pada gudang ini dapat mengetahui jumlah persediaan barang dan berkurangnya barang tidak terjual, maka secara otomatis tingkat kerugian dapat dihindari seminimal mungkin.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penyusunan Skripsi ini, maka digunakan metode pengumpulan data sebagai berikut, yaitu:

1. Metode Observasi (Observation Research)

Metode ini dilaksanakan dengan melakukan pengamatan langsung di Koperasi Satya Ardhia dengan cara mengumpulkan data, informasi, dan mempelajari catatan dokumen yang ada serta mempelajari prosedur dari proses pendataan stok barang digudang. Adapun hasil yang di dapat dari observasi selama 2 (dua) bulan adalah mengetahui sistem yang berjalan.

2. Metode Wawancara (Interview Research)

Wawancara adalah suatu metode untuk mendapatkan data dan keterangan mengenai suatu hal dengan wawancara atau tanya jawab terhadap pihak- pihak yang terkait. Penulis melakukan sesi tanya jawab kepada stakeholder. Dan stakeholder menginginkan perbaikan khususnya pada sistem informasi monitoring stok gudang pada Koperasi Satya Ardhia.

3. Studi Pustaka

Dilakukan dengan cara mempelajari referensi-referensi buku, artikel, dan browsing internet yang berhubungan dengan analisis sistem monitoring gudang. Pengumpulan data dengan memanfaatkan daftar pustaka ini adalah agar dapat lebih mendukung objek suatu penelitian dengan melakukan perbandingan teori-teori yang sudah ada dengan praktek yang ada dilokasi sumber data.

Metode Analisa

Analisis data merupakan salah cara untuk memperoleh temuan-temuan hasil penelitian yang dilakukan. Hal ini disebabkan, data akan menuntun kita ke arah temuan-temuan ilmiah, bila dianalisis dengan benar dan menggunakan teknik-teknik yang tepat. Analisis sistem dilakukan menggunakan metode analisa SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats, yaitu kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), kesempatan (opportunities), dan yang menjadi ancaman (threats). Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan mencari berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT

Metode Perancangan

Tahap ini adalah tahap perancangan sistem yang digambarkan dengan UML ( Unified Modelling Language) berdasarkan hasil analisis yang ada sehingga menghasilkan model baru yang diusulkan. Pada tahap ini juga penulis melakukan perancangan sistem informasi yang akan dibangun dengan tahapan teknik:

1. Visual Paradigm for UML Interprises Edition

Visual Paradigm for UML Interprises Edition merupakan software yang akan digunakan untuk men-design dan membuat suatu model diagram;

2. PHP merupakan bahasa pemrograman yang akan dipakai;

3. XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket;

4. MySQL, merupakan database yang akan digunakan. Adobe Dreamweaver CS5, merupakan software yang digunakan untuk men-design web yang akan dibuat.

Metode Pengujian

Metode pengujian yang digunakan yaitu blackbox testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional software karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembangan dalam software untuk membuat himpunan kondisi input atau data uji yang akan menguji fungsional dan output suatu program. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan - kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan antar muka program (interface), kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam penulisan laporan Skripsi ini maka penulis mengelompokan menjadi beberapa bab dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian yang dipergunakan serta sistematika penulisan Skripsi ini.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan landasan teori dari penyusunan Skripsi yang membahas tentang definisi–definisi yang berhubungan dengan penelitian. Yaitu tentang teori–teori dasar atau umum dan teori-teori khusus yang berkaitan dengan analisa dari permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang sedang berjalan.

BAB III ANALIS A SISTEM YANG BERJALAN

Dalam bab ini menjelaskan tentang gambaran umum Koperasi Satya Ardhia yang terdiri dari sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, dan tugas serta tanggung jawab. Tata laksana sistem yang berjalan yang terdiri dari prosedur sistem yang berjalan, rancangan prosedur sistem yang berjalan. Analisa sistem yang berjalan yang terdiri dari Analisa SWOT. Untuk metode analisa berdasarkan prosedur sistem yang berjalan terdiri atas analisa masukan, analisa proses, dan analisa keluaran. Kemudian permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, dan user requirement.

BAB IV SISTEM YANG DIUSULKAN DAN IMPLEMENTASI

Dalam bab ini penulis membahas bagaimana menguraikan sistem yang akan diusulkan seperti usulan prosedur yang baru, diagram rancangan sistem, rancangan basis data yang terdiri dari normalisasi dan spesifikasi basis data. Flowchart sistem yang diusulkan, Diagram HIPO ( Hierarchy Plus Input Proces Output), rancangan prototype, konfigurasi sistem, testing, evaluasi, schedulle implementasi,dan estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi simpulan dan saran dari seluruh penelitian yang telah dilakukan. Simpulan dapat dikemukakan masalah yang ada pada penelitian serta hasil dari penyelasaian penelitian yang bersifat analisis obyektif, sedangkan saran berisi mencantumkan jalan keluar untuk mengatasi masalah dan kelemahan yang ada. Saran ini tidak lepas ditujukan untuk ruang lingkup penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Contributors

Ahmad