SI1411480160: Perbedaan revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi tidak terperiksa] |
(→Klasifikasi Data) |
(→Definisi Data) |
||
Baris 915: | Baris 915: | ||
====Definisi Data==== | ====Definisi Data==== | ||
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Susanto dalam Rusdiana dan Irfan (2014:68),<ref name="Rusdiana dan Irfan">Rusdiana dan Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PUSTAKA SETIA.</ref> | + | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Susanto dalam Rusdiana dan Irfan (2014:68),<ref name="Rusdiana dan Irfan">Rusdiana dan Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PUSTAKA SETIA.</ref> “Data adalah fakta yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi. Data dapat berupa bahan untuk diskusi, pengambilan keputusan, perhitungan atau pengukuran. Saat ini, data tidak hanya dalam bentuk kumpulan huruf-huruf dalam bentuk kata atau kalimat, tetapi juga dapat dalam bentuk suara, gambar diam dan bergerak, baik dalam bentuk dua maupun tiga dimensi”. Sedangkan menurut Siagian dalam Rusdiana dan Irfan (2014:68),<ref name="Rusdiana dan Irfan">Rusdiana dan Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PUSTAKA SETIA.</ref> “Data merupakan bahan ‘mentah’. Sebagai bahan mentah, data merupakan input yang setelah diolah berubah bentuknya menjadi output yang disebut informasi”. Lalu menurut Wawan dan Munir dalam Rusdiana dan Irfan (2014:68),<ref name="Rusdiana dan Irfan">Rusdiana dan Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PUSTAKA SETIA.</ref> “Data adalah nilai yang mempresentasikan deskripsi dari suatu objek atau kejadian”.</p></div> |
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan uraian beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa data adalah fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti sehubungan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka, huruf, atau simbol yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi atau situasi dan lainnya, yang didapatkan melalui suatu observasi atau secara data diartikan sebagai keterangan tentang sesuatu.</p></div> | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan uraian beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa data adalah fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti sehubungan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka, huruf, atau simbol yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi atau situasi dan lainnya, yang didapatkan melalui suatu observasi atau secara data diartikan sebagai keterangan tentang sesuatu.</p></div> | ||
<br> | <br> |
Revisi per 2 Februari 2018 07.32
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI GURU DAN
STAFF MENGGUNAKAN BARCODE SCANNER PADA SMA
NUSANTARA 1 TANGERANG
Disusun Oleh:
NIM |
: 1411480160
|
NAMA |
JURUSAN SISTEM INFORMASI
KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
TANGERANG
2017/2018
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI GURU DAN
STAFF MENGGUNAKAN BARCODE SCANNER PADA SMA
NUSANTARA 1 TANGERANG
Disusun Oleh:
NIM |
: 1411480160
|
Nama |
|
Jenjang Studi |
: Strata Satu
|
Jurusan |
: Sistem Informasi
|
Konsentrasi |
: Sistem Informasi Manajemen
|
Disahkan Oleh:
Tangerang, 12 Desember 2017
Ketua |
Kepala Jurusan
| ||||
STMIK RAHARJA |
Jurusan Sistem Informasi
| ||||
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM) |
(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
| ||||
NIP: 000594 |
NIP: 078010
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI GURU DAN
STAFF MENGGUNAKAN BARCODE SCANNER PADA SMA
NUSANTARA 1 TANGERANG
Dibuat Oleh:
NIM |
: 1411480160
|
Nama |
Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif
Jurusan Sistem Infomasi
Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen
Tahun Akademik 2017/2018
Disetujui Oleh:
Tangerang, 12 Desember 2017
Pembimbing I |
Pembimbing II
| ||
(Khozin Yuliana, Ir.,MM) |
(Mulyati , SE.,MM.,M.Pd)
| ||
NIP: 15015 |
NIP: 11003
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI GURU DAN
STAFF MENGGUNAKAN BARCODE SCANNER PADA SMA
NUSANTARA 1 TANGERANG
Dibuat Oleh:
NIM |
: 1411480160
|
Nama |
Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian
Komprehensif
Jurusan Sistem Informasi
Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen
Tahun Akademik 2017/2018
Disetujui Penguji:
Tangerang, 12 Desember 2017
Ketua Penguji |
Penguji I |
Penguji II
| ||
(_______________) |
(_______________) |
(_______________)
| ||
NID: |
NID: |
NID:
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI GURU DAN
STAFF MENGGUNAKAN BARCODE SCANNER PADA SMA
NUSANTARA 1 TANGERANG
Disusun Oleh:
NIM |
: 1411480160
|
Nama |
|
Jenjang Studi |
: Strata Satu
|
Jurusan |
: Sistem Infomasi
|
Konsentrasi |
: Sistem Informasi Manajemen
|
Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.
Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.
Tangerang, 12 Desember 2017
NIM: 1411480160
|
)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;
ABSTRAK
Sistem absensi guru dan staff pada SMA Nusantara 1 Tangerang masih manual dan belum terkomputerisasi yaitu masih menggunakan kertas yang mengakibatkan lamanya pencarian data, terjadinya kehilangan data, dan manipulasi data. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memantau kedispilinan kinerja guru dan staff pada SMA Nusantara 1 Tangerang dengan menggunakan sistem yang terkomputerisasi. Metodelogi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode pengumpulan data, metode analisis sistem, metode perancangan sistem, metode prototype, dan metode testing. Dalam merancang sistem absensi guru dan staff, peneliti menggunakan UML (Unified Modeling Language) dengan software visual paradigm, menggunakan software XAMPP dengan bahasa pemrograman PHP, serta database menggunakan MySQL. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja guru dan staff pada SMA Nusantara 1 Tangerang dan dapat mengatasi masalah yang terjadi pada sistem sebelumnya, sehingga tidak perlu lagi dilakukan secara manual.
Kata Kunci: Sistem Informasi Absensi, Guru dan Staff
ABSTRACT
The attendance system of teachers and staff at SMA Nusantara 1 Tangerang is still manual and not computerized yet that is still using paper which result in length of data search, loss of data, and data manipulation. The purpose of this study is to monitoring the teachers and staffs discipline performance at Nusantara 1 Senior High School using a computerized system. The methodology used in this research is data collection method, system analysis method, system design method, prototype method, and testing method. In designing teacher and staff absenteeism system, researchers use UML (Unified Modeling Language) with visual paradigm software, using XAMPP software with PHP programming language, and database using MySQL. The results of this study are expected to improve the performance of teachers and staff at Nusantara 1 Senior High School and and can solve problems that occur on the previous system, so no longer need to be done manually.
Keywords: Attendance Information System, Teacher and Staff
Bismillahirrahmanirrahiim. Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT serta kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW karena dengan segala rahmat dan karunia-Nya peneliti dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Skripsi ini yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Absensi Guru Dan Staff Menggunkan Barcode Scanner Pada SMA Nusantara 1 Tangerang”.
Tujuan dari pembuatan laporan skripsi ini untuk memenuhi salah satu persyaratan menyelesaikan pendidikan jenjang Strata Satu (S1) Jurusan Sistem Informasi pada Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja Tangerang, serta berguna untuk memperdalam kemampuan peneliti dalam merancang suatu sistem agar dapat diterapkan dengan baik.
Tujuan dari pembuatan laporan skripsi ini untuk memenuhi salah satu persyaratan menyelesaikan pendidikan jenjang Strata Satu (S1) Jurusan Sistem Informasi pada Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja Tangerang, serta berguna untuk memperdalam kemampuan peneliti dalam merancang suatu sistem agar dapat diterapkan dengan baik.
Segala bantuan dan dukungan baik secara moral maupun material juga didapatkan peneliti dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terimakasih terutama kepada:
- Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, MM. selaku ketua STMIK Raharja.
- Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku direktur AMIK Raharja Informatika.
- Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku pembantu ketua I bidang akademik STMIK Raharja.
- Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom selaku kepala jurusan sistem informasi STMIK Raharja.
- Bapak Ir. Khozin Yuliana, M.M. selaku dosen pembimbing pertama yang telah memberikan arahan dan saran-saran kepada peneliti sehingga laporan ini bisa terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
- Ibu Mulyati S.E., M.M., M.Pd. selaku dosen pembimbing kedua yang juga telah banyak memberikan bantuan masukan dan ilmu kepada peneliti untuk menyelesaikan laporan skripsi ini.
- Seluruh Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada peneliti.
- Bapak Ade Cesar Pradita, selaku stakeholder pada SMA Nusantara 1 Tangerang.
- Kedua orang tua dan kakak yang telah memberikan banyak dukungan dan doa untuk keberhasilan peneliti agar dapat menyelesaikan laporan skripsi ini dengan tepat waktu.
- Sahabat-sahabat yang selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada peneliti dalam menyusun laporan skripsi ini.
- Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang selama ini juga turut memberikan semangat dan doa agar peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini.
Akhir kata, peneliti berharap laporan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca dan bagi peneliti khususnya.
Tangerang, 17 September 2017 | |
Debrina Puspita Sari | |
NIM: 1411480160
|
Daftar isi
- 1 BAB I PENDAHULUAN
- 2 BAB II LANDASAN TEORI
- 3 DAFTAR PUSTAKA
- Tabel
- Tabel
- Tabel
- Tabel
- Tabel
- Tabel
- Tabel
- Tabel
- Tabel
- Tabel
- Tabel
- Tabel
- Tabel
- Tabel
- Tabel
- Tabel
- Tabel
- Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMA Nusantara 1 Tangerang
- Gambar
- Gambar
- Gambar
- Gambar
- Gambar
- Gambar
- Gambar
- Gambar
- Gambar
- Gambar
- Gambar
- Gambar
- Gambar
- Gambar
- Gambar
- Gambar
- Gambar
- Gambar
- Gambar
- Gambar
- Gambar
- Gambar
- Gambar
- Gambar
- Gambar
- Gambar
- Gambar
- Gambar
- Gambar
- Gambar
- Gambar
- Gambar
- Gambar
- Gambar
- Gambar
- Gambar
- Gambar
- Gambar
- Gambar
- Gambar
- Gambar
- Gambar
- Gambar
- Gambar
- Gambar
- Gambar
- Gambar
- Gambar
- Gambar
- Gambar
- Gambar
- Gambar
- Gambar
- Gambar
- Gambar
- Gambar
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Dalam perkembangan dunia pendidikan yang begitu pesat, sistem absensi pada sekolah sangat penting dilakukan untuk mendata kehadiran guru dan staff yang ada pada sekolah tersebut. Ketepatan dan keakuratan dalam sistem absensi merupakan faktor utama untuk mendapatkan hasil yang tepat. Suatu fasilitas atau sarana sangat dibutuhkan untuk menunjang dan membantu melaksanakan pengolahan data yang tepat. Komputer adalah salah satu alat yang dapat membantu untuk mempermudah dan mempercepat di dalam menyelesaikan tugas-tugas tersebut.
Sistem absensi guru dan staff yang sedang berjalan pada SMA Nusantara 1 Tangerang masih manual yaitu masih menggunakan kertas yang mengakibatkan lamanya pencarian data, terjadinya kehilangan data, manipulasi data sehingga sistem absensi yang berjalan saat ini tidak efektif dan efisien. Disamping itu, SMA Nusantara 1 Tangerang merupakan salah satu sekolah menengah atas swasta yang sudah terakreditasi. Oleh karena itu, SMA Nusantara 1 Tangerang dituntut untuk selalu mengikuti perkembangan dunia teknologi secara optimal. Dari analisis yang telah dilakukan pada sekolah tersebut, perlu dilakukannya upaya sistem yang lebih baik lagi, agar absensi guru dan staff berjalan lebih efektif dan efisien.
Dengan adanya permasalahan di atas, perlu adanya sistem informasi absensi yang menggunakan teknologi komputer untuk membantu kelancaran dalam absensi guru dan staff sehingga data yang didapat lebih tepat dan akurat, maka peneliti melakukan penelitian yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ABSENSI GURU DAN STAFF MENGGUNAKAN BARCODE SCANNER PADA SMA Nusantara 1 Tangerang”.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan diatas, maka peneliti merumuskan beberapa masalah sebagai berikut:
- Bagaimana sistem absensi guru dan staff yang sedang berjalan pada SMA Nusantara 1 Tangerang?
- Bagaimana merancang sistem informasi absensi guru dan staff yang diusulkan pada SMA Nusantara 1 Tangerang?
Ruang Lingkup
Dalam penulisan skripsi ini, peneliti membatasi ruang lingkup pembahasannya. Hanya membahas masalah absensi guru dan staff pada SMA Nusantara 1 Tangerang yang meliputi:
- Proses absensi guru dan staff menggunakan barcode scanner.
- Proses pengajuan cuti.
- Mengelola data absensi, cuti guru dan staff.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti ingin mengemukakan beberapa tujuan, yaitu:
-
Sistem absensi guru dan staff yang sedang berjalan saat ini belum terkomputerisasi, maka dari itu dibuatkan sebuah sistem yang lebih efektif dan efisien.
-
Merancang sistem absensi guru dan staff menggunakan barcode scanner agar dapat memudahkan guru dan staff pada SMA Nusantara 1 untuk melakukan absensi.
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari laporan skripsi ini, yaitu:
-
Membantu guru dan staff yang ingin melakukan absensi tanpa harus mengisi buku absensi, sehingga akan menjadi lebih efektif dan efisien.
-
Membantu admin dalam membuat laporan perbulan ke kepala sekolah SMA Nusantara 1 Tangerang.
-
Menciptakan suatu aplikasi sistem yang memudahkan proses absensi guru dan staff pada SMA Nusantara 1 Tangerang.
-
Sebagai tambahan ilmu untuk peneliti yang dapat dijadikan bahan acuan atau bacaan bagi pembaca.
Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Pada laporan skripsi ini peneliti melakukan pendekatan dengan metode analisis deskriptif kualitatif yaitu menjelaskan data yang ada dan menggambarkan mekanisme berjalannya absensi guru dan staff pada SMA Nusantara 1 Tangerang.
Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian, peneliti menggunakan beberapa metode sebagai berikut:
- Metode Pengamatan Langsung (Observasi)
Peneliti datang langsung ke SMA Nusantara 1 Tangerang untuk melakukan pengamatan langsung dan peneliti menganalisis secara sistematis terhadap unsur-unsur yang diteliti sehingga memperoleh gambaran penyusunan sistem yang akan peneliti buat nantinya.
- Metode Wawancara (Interview)
Peneliti melakukan proses tanya jawab secara langsung kepada pihak yang bersangkutan perihal absensi untuk mendapatkan informasi yang akurat dan untuk menyelesaikan penelitian ini.
- Metode Studi Pustaka (Library Pustaka)
Peneliti mencari dan membaca beberapa referensi dari perpustakaan, jurnal dan internet untuk mendapatkan informasi yang terkait dengan penelitian ini sebagai bahan referensi dalam penyusunan laporan skripsi ini.
Metode Analisis Sistem
Dalam metode analisa sistem, peneliti menganalisa menggunakan analisa SWOT dengan berdasarkan pada logika yang dapat mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats). Metode ini digunakan untuk melakukan atau melihat suatu kondisi pada SMA Nusantara 1 Tangerang baik secara internal maupun eksternal, sehingga terbentuknya penyampaian informasi secara efektif dan efisien.
Metode Perancangan Sistem
Setelah proses pengumpulan data dilakukan melalui beberapa teknik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisis agar mendapatkan hasil akhir yang bermanfaat bagi penelitian ini. Dalam metode perancangan sistem peneliti menggunakan UML (Unified Modeling Language) dengan software visual paradigm, rancangan yang digunakan yaitu use case diagram, class diagram, sequence diagram, activity diagram.
Dalam rancangan ini peneliti juga menggunakan software XAMPP dengan pendukung bahasa pemrograman PHP sehingga dapat memudahkan peneliti untuk membuat sistem ini.
Metode Prototype
Prototype akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Prototipe memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi dalam proses pembuatan, sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan perangkat lunak yang akan dibuat.
Metode Testing
Dalam laporan skripsi ini penulis menggunakan metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Metode pengujian Blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.
Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah dan memahami lebih jelas laporan skripsi ini, peneliti mengelompokkan materi menjadi beberapa BAB yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan tentang teori yang diambil dari beberapa kutipan buku yang berupa pengertian dan definisi. Bab ini juga menjelaskan definisi lainnya yang berhubungan dengan penelitian laporan skripsi ini.
BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
Bab ini membahas tentang gambaran dan sejarah singkat SMA Nusantara 1 Tangerang, visi dan misi, tujuan sekolah, sasaran dan strategi sekolah, sarana dan prasarana sekolah, struktur organisasi dan daftar kepengurusan, wewenang dan tanggung jawab. Tata laksana sistem yang berjalan meliputi prosedur dan rancangan sistem yang berjalan, analisa sistem yang meliputi metode analisa sistem, analisa masukan, analisa proses, analisa keluaran, serta konfigurasi sistem yang sedang berjalan terdiri dari hardware, software, dan brainware. Membahas juga tentang masalah yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah yang dihadapi dan user requirement yang berisi tabel elisitasi tahap 1, tahap 2, tahap 3 dan final.
BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
Pada bab ini menjelaskan mengenai perancangan sistem yang akan diusulkan. Perancangan sistem akan dijelaskan dalam bentuk UML yang terdiri dari usecase diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram, penjelasan mengenai perbedaan sistem yang berjalan dengan sistem yang diajukan. Dijelaskan juga tentang rancangan basis data meliputi spesifikasi basis data, rancangan program usulan, rancangan prototype sistem usulan, konfigurasi sistem usulan, testing sistem yang diusulkan, evaluasi sistem yang diusulkan, implementasi sistem yang diusulkan dan terakhir estimasi biaya dari sistem yang diajukan.
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan saran dari peneliti untuk pihak-pihak yang berkepentingan sehingga, tujuan dan manfaat dari laporan penelitian skripsi ini dapat tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
BAB II LANDASAN TEORI
TEORI UMUM
Konsep Dasar Perancangan Sistem
Definisi Perancangan Sistem
Menurut Arif Hidayat (2015:5),[1] “Perancangan sistem adalah gambaran tentang sistem yang akan dibangun”. Sementara, menurut Dadang Haryanto dkk (2015:4),[2] “Perancangan sistem merupakan bagian dari metodologi pengembangan suatu perangkat lunak yang dilakukan setelah melalui tahapan analisis”. Sedangkan menurut Akik Hidayat dan Tria Sugiarto (2016:6),[3] “Perancangan sistem yaitu merancang sebuah sistem untuk memperbaiki kekurangan dan kelebihansistem yang sedang berjalan”.
Berdasarkan pengertian di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa perancangan sistem adalah proses membuat gambaran sistem baru yang akan dibuat nantinya.
Tujuan Perancangan Sistem
Menurut Deni Darmawan (2013:228)[4], tahap perancangan sistem mempunyai dua tujuan utama, yaitu:
- Memenuhi kebutuhan pemakai sistem (user).
- Memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem yang secara rinci.
Tahap-Tahap Perancangan Sistem
Tahap perancangan sistem menurut Wibowo (2014:116)[5], terbagi atas dua bagian, yaitu:
- Perancangan spesifikasi logika: menyatakan apa yang akan dilakukan sistem. Perancangan spesifikasi logika meliputi keluaran (output), masukan (input), antarmuka pemakai (user interface), proses, database, telekomunikasi, kontrol, keamanan dan tugas SI (sistem informasi).
- Perancangan spesifikasi fisik: Menyatakan bagaimana sistem akan menjalankan fungsi-fungsinya. Perancangan spesifikasi fisik meliputi hardware, software, database, alat-alat telekomunikasi, personil, dan prosedur. Dengan demikian, produk-produk yang dihasilkan pada tahap ini adalah perancangan:
a. Keluaran (output), masukan (input), dan antar muka pemakai (user interface) sistem.
b. Hardware, software, database, alat-alat komunikasi, personil, dan prosedur.
c. Bagaimana komponen-komponen di atas diintegrasikan.
Konsep Dasar Sistem
Definisi Sistem
Sistem menurut Jogianto dalam buku Rusdiana dan Irfan (2014:29),[6] “Sistem adalah kumpulan dari elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan yang nyata, seperti tempat, benda, serta orang-orang yang ada dan terjadi”. Sedangkan menurut Hesty Puspita Sari dkk (2017:66),[7] “Sistem adalah serangkaian subsistem yang saling terkait dan tergantung satu sama lain, bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan dan sasaran yang sudah ditetapkan sebelumnya”. Lalu menurut Harianto dalam jurnal Eko Budi Setiawan (2016:1),[8]“Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul, bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.
Dari beberapa pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai satu tujuan.
Karakteristik Sistem
Karakteristik sistem menurut Edhi Sutanta dalam buku Rusdiana dan Irfan (2014:35)[6], yaitu:
- Komponen (components)
- Batas (boundary)
- Lingkungan (evinronments)
- Penghubung/Antarmuka (interface)
- Masukan (Input)
- Pengolahan (processing)
- Keluaran (output)
- Sasaran (objectives) dan tujuan (goal)
- Kendali (control)
- Umpan Balik (feed back)
Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusun sistem. Komponen sistem dapat berupa benda nyata ataupun abstrak. Komponen sistem disebut sebagai subsistem.
Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem yang lain. Tanpa adanya batas sistem, sangat sulit untuk memberikan batasan scope tinjauan terhadap sistem.
Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem lingkungan sistem yang dapat menguntungkan ataupun merugikan. Umumnya lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankan untuk menjaga keberlangsungan sistem, sedangkan lingkungan sistem yang merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal mungkin, bahkan ditiadakan.
Penghubung/antarmuka merupakan sarana memungkinkan setiap komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas menjembatani hubungan antarkomponen dalam sistem. Penghubung/antarmuka merupakan sarana setiap komponen saling berinteraksi dan berkomunikasi.
Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran (output) yang berguna.
Pengolahan merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan output yang berguna bagi para pemakainya.
Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.
Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama agar mampu mencapai sasaran tujuan sistem.
Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.
Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (kontrol) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpanan proses dalam sistem dan mengembalikannya pada kondisi normal.
Klasifikasi Sistem
Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:42)[6], sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut:
- Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.
- Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia.
- Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tidak tentu. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi di antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem tidak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
- Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem bersifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik.
Konsep Dasar Informasi dan Data
Definisi Informasi
Menurut Turban dalam Eko Budi Setiawan (2016:2),[8] “Informasi adalah data yang telah diorganisir sehingga memberikan arti dan nilai kepada penerimanya”. Sedangkan menurut Jogiyanto dalam Eko Budi Setiawan (2016:2),[8] “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima dan membutuhkannya”.
Berdasarkan definisi-definisi diatas, maka dapat disimpulkan informasi adalah data yang sudah diolah untuk menguji kebenarannya sehingga bermanfaat bagi pengguna dalam mengambil keputusan.
Kualitas Informasi
Menurut Delone Mc Lean dalam Eko Budi Setiawan (2016:2)[8], kualitas informasi harus didukung dengan indikator-indikator berikut:
- Completeness
- Relevance
- Accurate
- Timeliness
- Format
Suatu informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat di katakan berkualitas jika informasi yang di hasilkannya lengkap. Informasi yang lengkap ini sangat dibutuhkan oleh pengguna dalam pengambilan keputusan. Informasi yang lengkap ini mencakup seluruh informasi yang di butuhkan pengguna.
Kualitas informasi dikatakan relevan apabila informasi tersebut mempunyai manfaat bagi penggunanya.
Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi harus akurat karena sangat berguna bagi pengguna dalam hal pengambilan keputusan. Informasi yang akurat harus terbebas dari kesalahan-kesalahan. Akurat juga informasi tersebut harus jelas dengan kata lain harus mencerminkan maksud dari informasi yang disediakan oleh sistem informasi.
Informasi yang datang kepada penerima tidak boleh terlambat. Dengan kata lain untuk informasi yang sudah usang maka informasi tersebut sudah tidak memiliki nilai lagi, karena informasi landasan didalam pengambilan keputusan.
Maksudnya agar memudahkan pengguna untuk memahami informasi yang disediakan oleh sistem informasi mencerminkan kulitas informasi yang baik. Jika informasi yang disajikan dalam bentuk yang tepat maka informasi yang dihasilkan dianggap berkualitas, tujuannya untuk memudahkan pengguna.
Ciri-Ciri Informasi
Menurut Deni Dermawan dalam buku Rusdiana dan Irfan [2014:86][6] yang berjudul Sistem Informasi Manajemen, menjelaskan enam ciri dari informasi yang dapat memberikan makna bagi pengguna, di antaranya sebagai berikut:
- Amount of information (kuantitas informasi), informasi yang diolah oleh prosedur pengolahan informasi mampu memenuhi kebutuhan banyaknya informasi.
- Quality of information (kualitas informasi), informasi yang diolah oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan kualitas informasi.
- Recency of information (informasi aktual), informasi yang diolah oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi baru.
- Relevance of information (informasi yang relevan atau sesuai), informasi yang oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi.
- Accuracy of information (ketepatan informasi), informasi yang oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi.
- Authenticity of information (kebenaran informasi), informasi yang dikelola oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi yang benar.
Manfaat Informasi
Menurut Sutanta dalam buku Rusdiana dan Irfan [2014:87][6] yang berjudul Sistem Informasi Manajemen, informasi dikatakan bernilai apabila dapat memberikan manfaat kepada para pengguna, yaitu sebagai berikut:
- Menambah pengetahuan. Adanya informasi akan menambah pengetahuan bagi penerima yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan yang mendukung proses pengambilan keputusan.
- Mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Infromasi akan mengurangi ketidakpastian karena hal-hal yang akan terjadi dapat diketahui sebelumnya sehingga dapat menghindari keraguan pada saat pengambilan keputusan.
- Mengurangi risiko kegagalan. Adanya informasi akan risiko kegagalan dapat diantisipasi dengan baik sehingga kegagalan dapat dikurangi dengan pengambilan keputusan yang tepat.
- Mengurangi keanekaragaman yang tidak diperlukan akan menghasilkan keputusan yang lebih terarah.
- Memberikan standar, aturan, ukuran, dan keputusan untuk menentukan pencapaian, sasaran serta tujuan.
Karakteristik Informasi
Menurut Rusdiana dan Irfan [2014:91][6], karakteristik informasi yang baik yaitu sebagai berikut:
- Information must be pertinent. Artinya, informasi harus berhubungan. Pernyataan informasi harus berhubungan dengan urusan dan masalah yang penting bagi penerima informasi (orang yang membutuhkan informasi).
- Information must be accurate. Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak memiliki bias atau menyesatkan. Informasi yang dihasilkan harus mencerminkan maksudnya. Keakuratan informasi bergantung pada keadaan.
- Information must be timely. Informasi harus ada ketika dibutuhkan. Informasi yang dating pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang telah usang tidak akan mempunyai nilai karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.
- Relevan. Artinya, informasi mempunyai manfaat untuk pemakainya.
Nilai Informasi
Secara umum nilai suatu informasi menurut Sutabri dalam buku Rusdiana dan Irfan yang berjudul sitem informasi manajemen (2014:77)[6]dihubungkan dengan cost effectiveness atau cost benefit sehingga nilai informasi didasarkan pada sepuluh sifat sebagai berikut:
- Mudah diperoleh, yaitu mudah dan cepatnya informasi dapat diperoleh.
- Luas dan lengkap, yaitu volume dan keluaran informasi.
- Ketelitian, yaitu bebas dari kesalahan.
- Kecocokan, yaitu informasi memiliki hubungan dengan masalah yang dihadapi.
- Ketepatan waktu, yaitu informasi tersedia pada saat dibutuhkan.
- Kejelasan, yaitu informasi yang ada sangat jelas dan dimengerti oleh si pemakai.
- Keluwesan, yaitu informasi dapat disesuaikan oleh beberapa pengguna dalam pengambilan keputusan.
- Dapat dibuktikan, yaitu pemakai informasi dapat menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan sama.
- Tidak ada prasangka, yaitu informasi tidak dapat diubah untuk mendapatkan keputusan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.
- Dapat diukur, yaitu keputusan dihasilkan dari informasi formal.
Definisi Data
Menurut Susanto dalam Rusdiana dan Irfan (2014:68),[6] “Data adalah fakta yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi. Data dapat berupa bahan untuk diskusi, pengambilan keputusan, perhitungan atau pengukuran. Saat ini, data tidak hanya dalam bentuk kumpulan huruf-huruf dalam bentuk kata atau kalimat, tetapi juga dapat dalam bentuk suara, gambar diam dan bergerak, baik dalam bentuk dua maupun tiga dimensi”. Sedangkan menurut Siagian dalam Rusdiana dan Irfan (2014:68),[6] “Data merupakan bahan ‘mentah’. Sebagai bahan mentah, data merupakan input yang setelah diolah berubah bentuknya menjadi output yang disebut informasi”. Lalu menurut Wawan dan Munir dalam Rusdiana dan Irfan (2014:68),[6] “Data adalah nilai yang mempresentasikan deskripsi dari suatu objek atau kejadian”.
Berdasarkan uraian beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa data adalah fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti sehubungan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka, huruf, atau simbol yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi atau situasi dan lainnya, yang didapatkan melalui suatu observasi atau secara data diartikan sebagai keterangan tentang sesuatu.
Klasifikasi Data
Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:71),[6] data dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
- Berdasarkan Sifat Data
- Berdasarkan Sumber Data
- Berdasarkan Cara Memperolehnya
- Berdasarkan Cakupan Pengumpulnya
- Berdasarkan Dinamika Data
- Berdasarkan Skala Pengukurannya
a. Data kuantitatif (quantitative data), yaitu data dalam bentuk angka atau bilangan.
b. Data kualitatif (qualitative data) yaitu data bukan dalam bentuk penjumlahan atau angka, melainkan dalam bentuk pernyataan dan atau kategori.
a. Data internal (internal data) yaitu data yang berasal dari dalam organisasi atau data asli, data yang diperoleh dari observasi yang dilakukan langsung oleh peneliti atau bukan dari hasil pengamatan atau karya orang lain. Data internal sering disebut sebagai data primer (primary data)
b. Data eksternal (external data) yaitu data yang berasal dari luar organisasi atau institusi, atau data hasil observasi orang lain.
a. Data primer yaitu data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti atau diperoleh dari sumber pertama dan datanya belom diolah.
b. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari pihak kedua yang mengumpulkan data tersebut. Data sekunder biasanya telah diolah atau diatur sedemikian rupa oleh pengumpulnya.
a. Data sensus yaitu data yang diperoleh dari populasi.
b. Data sampel yaitu data yang diperoleh dari sampel.
a. Data statis yaitu data yang dalam jangka waktu lama tidak akan mengalami perubahan.
b. Data semi dinamis yaitu data yang dalam waktu kemungkinan mengalami perubahan; sedikit mengalami perubahan.
c. Data dinamis yaitu data yang menurut waktu akan mengalami perubahan.
Berdasarkan skala pengukurannya, dikenal data nominal, data ordinal, data interval, dan data rasio.
Kualitas Data
Menurut Wang dan Strong dalam Rusdiana dan Irfan (2014:73)[6] mengemukakan konsep acuan untuk menentukan kualitas data (data quality conceptual framework) yang terdiri atas 4 kategori dan beberapa dimensi, yaitu:
- Kategori I, intrinsic, dimensi meliputi: accurancy (keakuratan), objectivity (objektivitas), believability (keterpercayaan), dan reputation (reputasi).
- Kategori II, accessibility, dimensi meliputi: accessibility (mudah diakses) dan security (keamanan).
- Kategori III, contextual, dimensi meliputi: relevancy (kesesuaian), value added (nilai tambah), timeliness (ketetapan waktu), completeness (kelengkapan data), amount of into (jumlah informasi yang dapat diperoleh).
- Kategori IV, representational, dimensi meliputi: interpretability (dapat dimengerti), ease of understanding (mudah dimengerti), concise representation dan consistent representation (konsisten).
Konsep Dasar Sistem Informasi
Definisi Sistem Informasi
Menurut Jogiyanto dalam Dadang Haryanto dkk (2017:2),[2] “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung oprasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”. Sementara menurut Nina Rahayu dkk (2017:44),[9] “Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu”. Lalu menurut Bin Ladjamudin dalam Dadang Haryanto (2015:54),[2] “Sistem Informasi adalah tahapan perancangan (design) memiliki tujuan untuk mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik”.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan di dalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya”.
Tipe Sistem Informasi
Menurut Rusdiana dan Irfan [2014:201],[6] sistem informasi menyediakan 3 macam tipe informasi, yaitu:
- Informasi pengumpulan data (scorekeeping information). Informasi ini berupa akumulasi atau pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan, berguna bagi manajer bahwa untuk mengevaluasi kinerja personel-personelnya.
- Informasi pengarahan perhatian (attention directing information). Informasi ini membantu manajemen memusatkan perhatian pada masalah-masalah yang menyimpang dan ketidakberesan. Informasi ini membantu manajemen menengah untuk melihat penyimpangan yang terjadi.
- Informasi pemecahan masalah (problem solving information). Informasi ini membantu para manajer atas mengambil keputusan memecahkan permasalahan yang dihadapinya. Problem solving dihubungkan dengan keputusan yang tidak berulang-ulang serta situasi yang membutuhkan analisis yang dilakukan oleh manajemen tingkat atas.
Komponen Sistem Informasi
Menurut Rusdiana dan Irfan [2014:202],[6] sistem informasi terdiri atas komponen-komponen yang disebut blok bangunan yang saling berinteraksi satu dengan yang lain dan membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran. Blok bangunan tersebut yaitu:
- Komponen input
- Komponen model
- Komponen output
- Komponen teknologi
- Komponen hardware
- Komponen software
- Komponen basis data
- Komponen kontrol
Input mewakili data yang masuk dalam sistem informasi. Input di sini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.
Komponen ini terdiri atas kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan output yang diinginkan.
Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.
Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, serta membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
Hardware berperan penting sebagai media penyimpanan vital bagi sistem informasi. Fungsinya sebagai tempat untuk menampung sumber data dan informasi untuk memperlancar serta mempermudah kerja dari sistem informasi.
Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah, menghitung, dan memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan informasi.
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya.
Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah. Apabila terlanjur terjadi kesalahan, dapat cepat diatasi.
Tujuan Sistem Informasi
Menurut Nina Rahayu dkk (2017:44)[9] tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya.
- Kegunaan (Usefulness). Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.
- Ekonomi (Economic). Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.
- Keandalan (Realibility). Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.
- Pelayanan Langganan (Customer Service). Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.
- Kesederhanaan (Simplicity). Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.
- Fleksibilitas (Fleksibility). Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.
Konsep Dasar Analisa SWOT
Definisi Analisa SWOT
Definisi SWOT menurut Ciarmiello A (2016:271)[10] adalah: “The SWOT analysis is a support decision tool designed to combine internal (strengths and weaknesses) and external (opportunities and threats) factors in organizational or technology change planning. SWOT analysis is not only devoted to profit-seeking organizations, but can also be used in any decision-making process in which the proposed objectives are clear”.
(Analisis SWOT adalah alat keputusan mendukung dirancang untuk menggabungkan internal (kekuatan dan kelemahan) dan eksternal (peluang dan ancaman) faktor dalam perencanaan perubahan organisasi atau teknologi. Analisis SWOT tidak hanya dikhususkan untuk organisasi yang mencari laba, tetapi juga dapat digunakan dalam setiap proses pengambilan keputusan di mana tujuan yang diusulkan jelas). Lalu menurut Freddy Rangkuti dalam Yudhi Sutanto dkk (2013:67),[11] “Analisa SWOT adalah identitas berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi pelayanan. Analisa ini berdasarkan logika yang dapat memaksimalkan peluang namun secara bersamaan dapat meminimalkan kekurangan dan ancaman”. Sedangkan menurut Santosa dkk dalam Yudhi Sutanto dkk (2013:66),[11] “Analisa SWOT sebagai alat identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi berdasarkan logika yang dapat memaksimalkan potensi dan peluang namun secara bersamaan dapat meminimalisasi kelemahan dan ancaman sehingga akan memberikan output berupa target atau perlakuan untuk mencapai tujuan”.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (Strength), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunity), dan ancaman (Threat) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis.
Tipe-Tipe Strategi SWOT
Menurut Khusnita dalam Sunaryo (2017:91)[12] tersedia empat macam strategi, yakni:
- Strategi SO (SO Strategic)
- Strategi WO (WO Strategic)
- Strategi ST (ST Strategic)
- Strategi WT (WT Strategic)
Strategi ini memanfaatkan kekuatan internal perusahaan untuk menarik keuntungan dari peluang eksternal. Jika perusahaan memiliki kekuatan besar, maka perusahaan akan berjuang untuk mengatasinya dan mengubahnya menjadi kekuatan. Tatkala sebuah organisasi dihadapkan pada ancaman yang besar, maka perusahaan akan berusaha untuk menghindarinya untuk berkonsentrasi pada peluang. Strategi ini dirumuskan dengan pertimbangan bahwa manajemen hendak memanfaatkan kekuatan perusahaan dan keunggulan bersaing yang dimiliki untuk mengeksploitasi peluang bisnis yang tersedia. Strategi ini bersifat agresif, memacu pertumbuhan perusahaan.
Strategi ini bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan cara mengambil keuntungan dari peluang eksternal. Terkadang, peluang-peluang besar muncul, tetapi perusahaan memiliki kelemahan internal yang menghalanginya memanfaatkan peluang tersebut. Strategi ini tidak seagresif yang disebut pertama, karena manajemen tidak sepenuhnya dapat memanfaatkan peluang bisnis yang tersedia. Ia lebih berkonsentrasi untuk menyehatkan perusahaan dengan cara mengeliminir kelemahan yang dimiliki.
Strategi ini menggunakan kekuatan sebuah perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal. Strategi ST serupa dengan strategi WO karena variabel yang ada tidak maksimal. Strategi ST lahir dari analisis manajemen yang hendak menggunakan kekuatan dan keunggulan yang dimiliki untuk menghindari efek negatif dari ancaman bisnis yang dihadapi. Perusahaan memiliki keunggulan akan tetapi tidak dapat memanfaatkannya secara maksimal karena yang tersedia hanya ancaman bisnis.
Merupakan taktik defensive yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman eksternal. Strategi WT pada dasarnya lebih merupakan strategi bertahan yakni strategi bisnis yang masih mungkin ditemukan dan dipilih dengan meminimalisasi kelemahan dan menghindari ancaman bisnis. Strategi ini hanya amat sedikit memberikan ruang gerak bagi manajemen. Perusahaan telah sampai pada soal mati atau hidup (survival), bahkan mungkin harus memilih untuk melakukan likuidasi. Sekalipun demikian, masih tersedia pilihan lain, misalnya merjer dengan perusahaan lain atau mengurangi skala operasi secara besar-besaran.
Manfaat Analisa SWOT
Menurut Puput Astuti (2017:62),[13] “Analisis SWOT bermanfaat apabila telah jelas telah jelas ditentukan, dalam bisnis apa perusahaan beroprasi, dan kearah mana perusahaan menuju masa depan serta ukuran apa saja yang digunakan untuk menilai keberhasilan manajemen perusahaan dalam menjalankan misinya dan mewujudkan visinya. Dari hasil analisis akan memetakan posisi perusahaan terhadap lingkungannya dan menyediakan pilihan strategi umum yang sesuai serta dijadikan dasar dalam menetapkan sasaran-sasaran perusahaan dalam waktu 3-5 tahun kedepan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan dari para stokeholder”.
DAFTAR PUSTAKA
- ↑ Hidayat, Arif. 2015. “Aplikasi Manajemen Kegiatan Untuk Organisasi Non Profit Berbasis Website”. Jurnal MIKROTIK Vol 5 No 2.
- ↑ 2,0 2,1 2,2 Haryanto, Dadang dkk. 2015. “Perancangan sistem Informasi Akuntansi Terintegrasi PT Petrokimia (Studi Kasus Di Toko/Kios Pupuk Bersubsidi Cineam, Kantor Cab. PT. angkasa raya Christina (ARC) Kab. Tasikmalaya). Jurnal Manajemen Informatika Vol 2 No 2.
- ↑ Hidayat, Akik dan Tria Sugiarto. 2016. “Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penerimaan Beasiswa Kopertis Untuk Mahasiswa Dengan Metode Profile Matching di STMIK DCI Kota Tasikmalaya”. Jurnal Teknik Informatika Vol 4 No 2.
- ↑ Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
- ↑ Wibowo, Wahyu, Yudi dkk. 2014. "Perancangan Sistem Informasi Posyandu Online". Publikasi Ilmiah Universitas Muhammadiyah Surakarta.
- ↑ 6,00 6,01 6,02 6,03 6,04 6,05 6,06 6,07 6,08 6,09 6,10 6,11 6,12 6,13 Rusdiana dan Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PUSTAKA SETIA.
- ↑ Sari, Hesty Puspita dkk. 2017. “Sistem Aplikasi Pengolahan Nilai Raport SDN Tanjunganom 2 Kecamatan Tanjunganom Nganjuk”. Jurnal Ilmiah Teknik Informatika Vol 11 No 1.
- ↑ 8,0 8,1 8,2 8,3 Setiawan, Eko Budi. 2016. “Pembangunan Sistem Informasi Pengelolaan Kerja Praktek di Perguruan Tinggi”. Jurnal ULTIMA Vol 7 No 1.
- ↑ 9,0 9,1 Rahayu, Nina dkk. 2017. “SWOT Analysis Recruitment: PT Indo Taichen Textile Industry”. Jurnal Semnasteknomedia Vol 5 No 1.
- ↑ Ciarmiello, A. 2016. International Journal of Springer International Publishing Switzerland, Department of Nuclear Medicine, Second University of Naples, “Italy SWOT Analysis and Stakeholder Engagement for Comparative Evaluation of Hybrid Molecular Imaging Modalities”. Department of Nuclear Medicine. Department of Nuclear Medicine, S. Andrea Hospital, La Spezia, Italy. ISSN: 978-3-319-31612-3.
- ↑ 11,0 11,1 Susanto, Yudhi dkk. 2013. “Analisis Inovasi Nilai Sebagai Perancangan Strategi Perusahaan Pada STMIK AMIKOM Yogyakarta”. Jurnal Teknologi Informasi Vol 7 No 22.
- ↑ Sunaryo dkk. 2017. “Analisis SWOT Untuk Menetapkan Strategi Bersaing Pada PT. Tarindo”. Jurnal Economics Development Analysis Vol 6 No 1.
- ↑ Astuti, Puput Tri. 2017. “Strategi Pengembangan Mitra Dhuafa Lenteng Agung pada Pola Grameen Bank Ditinjau Dari Analisis SWOT”. Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.