SI1322476936: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Definisi Sistem)
(Definisi Sistem)
Baris 570: Baris 570:
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sutarman (2012:13)<ref name="Sutarman. 2012. “Konsep Sistem”.Jakarta: Bumi Aksara">Sutarman. 2012., </ref>, Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sutarman (2012:13)<ref name="Sutarman. 2012. “Konsep Sistem”.Jakarta: Bumi Aksara">Sutarman. 2012., </ref>, Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama.</p>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">

Revisi per 17 Agustus 2017 11.42

RANCANG BANGUN SISTEM

ELECTRONIC COMPLAINT SISWA BERBASIS WEB

DI SMA NEGERI 3 PANDEGLANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1322476936
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2016/2017

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

RANCANG BANGUN SISTEM

ELECTRONIC COMPLAINT SISWA BERBASIS WEB

DI SMA NEGERI 3 PANDEGLANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1322476936
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I,M.M)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 001405

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

RANCANG BANGUN SISTEM

ELECTRONIC COMPLAINT SISWA BERBASIS WEB

DI SMA NEGERI 3 PANDEGLANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1322476936
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh :

Tangerang,Juli 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Sandro Alfeno, M.Kom)
   
(Muhaimin Hasanudin, ST., M.Kom )
NID : 08203
   
NID : 08206

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

RANCANG BANGUN SISTEM

COMPLAINT SISWA BERBASIS WEB

DI SMA NEGERI 3 PANDEGLANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1322476936
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering Manajemen

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juli 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

RANCANG BANGUN SISTEM

ELECTRONIC COMPLAINT SISWA BERBASIS WEB

DI SMA NEGERI 3 PANDEGLANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1322476936
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juli 2017

 
 
 
 
 
NIM : 1322476936

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Didalam perkembangan teknologi informasi sering sekali orang menginginkan tantangan kecepatan, ketepatan, dan kemudahan di dalam akses suatu sistem informasi yang harus dapat dipenuhi dengan baik. Sistem penyampaian keluhan di SMA Negeri 3 Pandeglang masih berjalan manual atau belum efektif yaitu dengan datangnya langsung ke ruangan guru dalam menyampaikan keluhan pada operator. Hal ini menyebabkan banyak keluhan yang terabaikan karena tidak efektif dan efisien. SMA Negeri 3 Pandeglang membutuhkan sistem yang lebih baik dalam hal penyampaian keluhan dan bisa diakses di sekolah dan dimana saja. Maka dari itu, peneliti membuat penelitian mengenai Rancang Bangun Sistem Electronic Complaint Siswa. Dirancang dengan UML (Unified Modelling Language) dan menggunakan metode analisa SWOT untuk melihat dari segi faktor internal maupun external. Sistem tersebut membuat siswa dapat berkomunikasi langsung dengan petugas sekolah untuk dapat menyampaikan keluhan yang diinginkan, untuk menghasilkan pengaduan komplain yang dapat memudahkan siswa menyampaikan keluhan dalam menanggapi keluhan tersebut. Dari pengujian dapat disimpulkan bahwa sistem bekerja dengan baik Dengan adanya sistem electronic complaint ini di harapkan akan menjadi lebih baik dalam hal penyampaian keluhan. Peneliti berharap sistem tersebut dapat membantu mempermudah siswa untuk menyampaikan sebuah keluhannya. .

Kata Kunci: keluhan siswa, electronic complaint, siswa


ABSTRACT

In the development of information technology very often people want the challenge of speed, accuracy, and ease of access in an information system that must be met well. The grievance system in SMA Negeri 3 Pandeglang still running manual or not yet effective that is by coming directly to the teacher room in conveying the complaint to the operator. This has led to many neglected complaints because they are ineffective and efficient. SMA Negeri 3 Pandeglang requires a better system in terms of grievance delivery and can be accessed in schools and anywhere. Therefore, researchers make research on the Design of Electronic Complaint Student System. Designed with UML (Unified Modeling Language) and using SWOT analysis method to see in terms of internal and external factors. The system allows students to communicate directly with the school staff to be able to deliver the complaints they want, to produce complaints complaints that can facilitate students to submit a complaint in response to the complaint. From the test can be concluded that the system works well With the electronic complaint system is expected to be better in terms of complaints submission. Researchers hope the system can help make it easier for students to submit a complaint.


Keywords : student complaints, electronic complaint, student


KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’aalamin. Segala puji bagi Allah SWT juga junjungan kita Rasulullah SAW yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan laporan Skripsi yang berjudul “RANCANG BANGUN SISTEM ELECTRONIC COMPLAINT SISWA BERBASIS WEB DI SMA NEGERI 3 PANDEGLANG”.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini sebagai salah satu syarat menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Informatika di Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer Raharja Tangerang. Dalam penyusunan laporan Skripsi penulis menyadari jika tanpa bimbingan dan dorongan dari setiap pihak, maka Skripsi ini tidak akan terwujud dan selesai tepat waktu.

Penulis berharap karya tulis ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan tambahan pengetahuan bagi para pembaca umumnya serta mahasiswa khususnya. Dan semoga karya tulis ini dapat menjadi bahan perbandingan dalam periode selanjutnya dan dapat menjadi suatu karya ilmiah yang baik.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar besarnya kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I ,M.M selaku Ketua STMIK RAHARJA.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Bapak Sandro Alfeno, M.Kom selaku pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis.
  5. Bapak Muhaimin Hasanudin, ST, M.Kom, sebagai dosen Pembimbing II yang telah membantu, membimbing dan membina dalam pembuatan laporan skripsi ini.
  6. Bapak dan Ibu Guru SMA 3 Pandeglang yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan yang memperluas wawasan penulis.
  7. Ayahanda dan ibunda serta senantiasa mendoakan dan memberikan dukungan dan moril maupun material untuk keberhasilan penulis.
  8. Dan rekan-rekan mahasiswa/i serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu yang telah membantu dan memberikan saran kepada penulis dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir/Skripsi..

Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari masih terdapat kekurangan-kekurangan serta kelemahan-kelemahan, untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari seluruh pihak untuk menyempurnakan penyusunan laporan ini. Semoga Allah SWT. senantiasa menyertai langkah kita semua dalam meraih cita-cita menuju kesuksesan, Amin.

Tangerang, Juli 2017
IRFAN TAUFIK
NIM. 1322476936

Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Didalam perkembangan teknologi informasi yang biasa orang menyebut IT ( Information Technology ) sering sekali orang menginginkan tantangan kecepatan, ketepatan, dan kemudahan di dalam akses suatu sistem informasi yang harus dapat dipenuhi dengan baik. Hal tersebut tidak terlepas dari peran sumber daya manusia untuk mengembangkan dan memanfaatkan perkembangan teknologi yang semakin pesat. Karena apabila perkembangan teknologi yang semakin pesat ini tidak disertai dengan kemauan dan keinginan, maka perkembangan teknologi tersebut akan menjadi sia – sia.

Complaint atau keluhan itu sebenarnya merupakan bagian dari bentuk komunikasi sebuah informasi tentang ketidaksesuaian. Complaint atau keluhan sebenarnya dibutuhkan, karena complaint akan menghasilkan sebuah informasi. Entah informasi positif atau informasi negatif. Bahkan complaint merupakan sebuah komunikasi aktif yang bisa menjurus kedalam sebuah interaksi.

Pengaduan siswa merupakan suatu partisipasi siswa agar penyedia layanan di sekolah yang dapat menampung keluhan siswa. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar pihak terkait dapat memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan siswa sehingga tercipta pelayanan yang baik, dengan adanya sistem electronic complaint memudahkan para siswa untuk menyalurkan kritik dan saran terhadap pelayanan sekolah yang kurang memuaskan.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mencoba untuk menganalisis kelayakan dan kebutuhan sistem sebagai bahan penyusunan laporan skripsi dengan judul “Rancang Bangun Sistem Electronic Complaint Siswa Berbasis Web Di SMA Negeri 3 Pandeglang”.

Rumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan penegas dari apa menjadi inti penelitian. Sesuai latar belakang tersebut, maka perumusan masalah yang ada di dalam penelitian ini adalah:

  1. Bagaimanakah sistem komplain yang berjalan di SMA Negeri 3 Pandeglang ?
  2. Apakah kendala yang dihadapi pada sistem komplain di SMA Negeri 3 Pandeglang ?
  3. Sistem komplain siswa seperti apakah yang diperlukan di SMA Negeri 3 Pandeglang ?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. Merancang atau membangun sebuah system komplain siswa di SMA Negeri 3 Pandeglang.
  2. Membuat system yang dapat menyajikan informasi yang tepat, akurat, efektif, serta efisien.

Manfaat Penelitian

Ini adalah manfaat penelitian:

  1. Memudahkan pendataan komplain siswa bagi staff BP/BK agar lebih cepat dan tepat.
  2. Membantu dalam pembuatan laporan yang lebih akurat, cepat dan efisien.

Ruang Lingkup

Untuk dapat menghasilkan penelitian yang lengkap dan akurat, maka perlu adanya ruang lingkup dan pembatasan masalah. Untuk itu, di sini penulis membuat ruang lingkup dan membatasi permasalahan pada sistem aplikasi yang dapat mengidentifikasi permasalahan keluhan yang ada di sekolah.

Metode Penelitian

Metode Analisa

Analisa data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan, data akan menuntun kita ke arah temuan ilmiah, bila di analisis dengan teknik-teknik yang tepat. Analisa sistem yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan metode analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunites, Threats). Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT.

Metode Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data yang penulis lakukan dalam penyusunan Tugas Akhir ini sebagai berikut:

  1. Metode observasi

merupakan pengamatan dan penelitian secara langsung terhadap obyek yang diselidiki dilapangan.

  1. Metode sjsjj
  2. Metode Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan peneliti dengan cara tanya jawab dan bertatap muka antara pewancara dengan penjawab. </div>

Metode Perancangan

<p style="line-height: 2">

Dalam Skripsi ini metode perancangan yang digunakan adalah metode perancangan model UML (Unified Modelling Language) dan dalam hal pembuatan sistem ini peneliti menggunakan Macromedia Dreamweaver CS4 sebagai penulisan listing program PHP, dan MySQL. </p>

Metode Pengujian

<p style="line-height: 2">

Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi. </p>

Sistematika Penulisan

<p style="text-align:justify;text-indent:0.5in;line-height:2;">Untuk mempermudah dan memperjelas dalam pembahasan masalah, maka menyusun laporan skripsi ini dengan sistematika sebagai berikut:</p> BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang penelitian, perumusan masalah penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian yang akan digunakan dalam penyusunan tugas akhir dan sistematika penulisan tugas akhir.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini dijelaskan beberapa definisi yang sesuai dengan penelitian dan beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini menjelaskan gambaran umum SMA Negeri 3 Pandeglang, sejarah singkat, struktur organisasi serta wewenang dan tanggung jawab kapada instansi, visi misi, serta penggambaran sistem yang berjalan dengan analisa SWOT.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang sistem yang diusulkan dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language), serta tampilan layar dari program yang dibuat

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir yang berisi beberapa kesimpulan dan saran dari seluruh bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

<p style="line-height: 2">Menurut Sutarman (2012:13)[1], Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama.</p>
<p style="line-height: 2">Menurut Tata Sutabri (2012:16) menarik kesimpulan bahwa “suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Definisi tersebut dapat dirinci lebih lanjut tentang pengertian secara umum, yaitu :</p>
  1. <p style="line-height: 2">Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur, seperti sistem pernapasan kita terdiri dari suatu kelompok unsur, yang terdiri dari hidung, saluran pernafasan, paru-paru, dan darah. Unsur-unsur yang membentuk subsistem tersebut.</p>
  2. <p style="line-height: 2">Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan, unsur-unsur sistem berhubungan erat satu dengan yang lain dan sifat serta kerjasama antara unsur sistem tersebut mempunyai bentuk tertentu.</p>
  3. <p style="line-height: 2">Unsur sistem tersebut bekerjasama untuk mencapai tujuan sistem, setiap sistem mempunyai tujuan tertentu. Seperti sistem pernapasan kita bertujuan menyediakan oksigen dan pembuangan karbon dioksida dari tubuh kita bertujuan menyediakan oksigen dan tersebut yang berupa hidung, saluran pernapasan, paru-paru, dan darah bekerjasama satu dengan yang lain dengan proses tertentu untuk mencapai tujuan tersebut.</p>
  4. <p style="line-height: 2">Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar, sistem pernafasan kita merupakan bagian dari sistem metabolisme tubuh, contoh sistem satuan adalah sistem pencernaan makanan, sistem peredaran darah, dan sistem pertahanan tubuh.

    </li></ol>

    Menurut Suprihadi dalam Jurnal CCIT (2013:310), sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan bagian bagian atau sub sistem yang disatukan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

    Karakteristik Sistem

    Menurut Tata Sutabri (2012:20), suatu sistem mempunyai beberapa karakteristik, yaitu komponen atau elemen (component), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environment), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), sasaran (objective),atau tujuan (goal).

    1. Komponen Sistem (component system)

      Suatu sistem harus terdiridari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem dapat berupa subsistem – subsistem atau bagian – bagian sistem.

    2. Batasan Sistem (boundarysystem).

      Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan, batasan sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) sistem itu sendiri.

    3. Linkungan Luar Sistem (enviroment system)

      Lingkungan luar sistem yaitu apapun di luar batas sistem yang dapat mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan. Lingkungan luar sistem yang menguntungkan merupakan energi dari sistem tersebut yang harus tetep dijaga dan dipelihara, dan ingkungan luar sistem yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan.

    4. Penghubung (interface)

      Penghubung merupakan hal yang sangat penting, sebab tanpa adanya penghubung, sistem akan berisi kumpulan subsistem yangberdiri sendiri dan tidak saling berkaitan.

    5. Masukan (input)

      Suatu energi yang dimasukkan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenence input) dan masukkan sinyal (signal input).

    6. Keluaran (output)

      Keluaran merupakan hasil dari pemrosesan. Keluaran dapat berupa informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya sebagai sisa pembuangan.

    7. Sasaran (objective)

      Suatu sistem pasti memiliki sasaran (objective) atau tujuan (goal), apabila sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya.

    8. Elemen-elemen Sistem

      Menurut Yakub Sistem Informasi (2012:3) tidak semua sistem memiliki kombinasi elemen-elemen yang sama, tetapi susunan dasarnya sama.

      1. Tujuan

        Tujuan ini menjadi motivasi yang mengarahkan pada sistem, karena tanpa tujuan yang jelas sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali.

      2. Masukan

        Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Masukan dapat berupa hal-hal berwujud maupun yang tidak berwujud. Masukan berwujud adalah bahan mentah, sedangkan yang tidak berwujud adalah informasi.

      3. Keluaran

        Keluaran (output) merupakan hasil dari input yang sudah dilakukan pemerosesan sistem dan keluaran dapat menjadi masukan untuk subsistem lain.

      4. Batasan

        Batasan (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah diluar sistem. Selain itu juga sebagai batasan – batasan dari tujuan yang akan dicapai oleh sistem. Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem.

      5. Umpan Balik

        Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan masukan maupun proses. Umpan balik juga bertugas mengevaluasi bagian dari output yang dikeluarkan. Tujuannya untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.

      6. Lingkungan

        Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem.

      7. Klasifikasi Sistem

        Menurut Taufiq (2013:22), “Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada didalam sistem tersebut.” Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

        1. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.

        2. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

        3. Sistem yang berinteraksi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistic adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.

        4. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.


        5. Konsep Dasar Perancangan Sistem

          Definisi Perancangan Sistem

          Dalam Jurnal Momentum Sophan Sopian Vol.16 (2014:35) Perancangan sistem didefinisikan oleh Robert J.Verzello atau Jhon Ruler III dalam bukunya “Data Processing : System and Concept”, yaitu : “Tahap setelah analisis dan siklus pengembangan sistem adalah pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi yaitu : suatu sistem dibentuk”.

          Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalan jurnal CCIT (2010:197) pada metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama System Development Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dari usaha analisa dan desain.

          Langkah-langkah SDLC meliputi fase fase sebagai berikut:
          1. Analisa Sistem

            Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.

          2. Spesifikasi Sistem.

            Melakukan perincian mengenai apa saja yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem dan membuat perencanaan yang berkaitan dengan proyek sistem.

          3. Perancangan

            Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan suatu aplikasi, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.

          4. Testing

            Setelah sistem berhasil dirancang, langkah selanjutnya adalah pengujian untuk melihat apakah sistem telah dibuat sesuai dengan kebutuhan. Dalam tahap ini, juga dilakukan penyesuaian-penyesuaian akhir.

          5. Implementasi

            Pada tahap ini, program yang telah diuji secara offline kemudian diimplementasikan online dan dipublis secara resmi.

          6. Perawatan

            Langkah terakhir dari SDLC yaitu maintenance dimana pada tahap ini sistem secara sistematis diperbaiki dan ditingkatkan.

          7. Tahap Perancangan Sistem

            Menurut Humisar Hasugian (2012:2), “Desain atau perancangan adalah tahapan dimana dimulai analisa mengenai bentuk input sistem, rancangan database, output sistem dan skema alur kerja program”.

            Menurut Siti Aisyah dkk dalam Jurnal CCIT Vol. 4 (2011:203) mendefinisikan bahwa, Dalam metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode SDLC yang dikenal dengan nama “System Development Life Cycle”. (SDLC) merupakan metodologi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dari usaha analisa dan desain.

            Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut :

            1. Perancangan Sistem

              Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi.

            2. Analisa Sistem

              Melakukan analisa sisem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem apa saja kekurangannya.

            3. Perancangan

              Tahapan untuk melakukan perancangan suatu aplikasi, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.

            4. Teori Khusus

              Konsep Komplain

              Definisi Komplain

              Menurut Audy (2014), komplain atau keluhan itu sebenarnya merupakan bagian dari bentuk “Komunikasi“. Sebuah informasi tentang ketidaksesuaian yang dirasakan pihak kedua yang menerima sebuah jasa atau produk. Oleh karena itu, Komplain atau keluhan itu sebenarnya dibutuhkan, karena komplain akan menghasilkan sebuah informasi. Baik informasi positif atau informasi negatif. Bahkan komplain itu merupakan sebuah komunikasi aktif yang bisa menjurus ke dalam sebuah “interaksi“.

              Sedangkan menurut Insan Dinami Indonesia (2013) menjelaskan bahwa keluhan/komplain pelayanan adalah merupakan ekspresi perasaan ketidak puasan atas standar pelayanan, tindakan atau tiadanya tindakan aparat pelayanan yang berpengaruh kepada para pelanggan.

              Ada beberapa faktor yang mempengaruhi apakah seorang pelanggan yang tidak puas akan melakukan komplain atau tidak, yaitu:

              1. Derajat kepentingan konsumsi yang dilakukan.

              2. Tingkat ketidakpuasan pelanggan.

              3. Manfaat yang diperoleh.

              4. Pengetahuan dan pengalaman.

              5. Sikap pelanggan terhadap keluhan.

              6. Tingkat kesulitan dalam mendapatkan ganti rugi.

              7. Peluang keberhasilan dalam melakukan komplain. (Insan Dinami Indonesia, 2013).

              8. Bentuk Penyampaian Komplain

                Menurut Asri (2007), apabila pelanggan merasa tidak puas dan ingin menyampaikan keluhannya, maka biasanya pelanggan menggunakan beberapa bentuk diantaranya:

                1. Surat

                  Surat biasanya digunakan dalam penyampaian keluhan, pelanggan menyampaikan keluhannya dalam surat ketika mereka merasa sangat tidak puas dengan produk atau pelayanan dari perusahaan. Bentuk ini memiliki keuntungan untuk perusahaan, karena perusahaan memiliki waktu yang lebih untuk memahami masalah yang dihadapi, mencari solusi masalah tersebut kemudian baru setelah itu memberikan surat balasan kepada pelanggan.

                2. Berbicara Langsung Kepada Karyawaan

                  Bentuk yang paling umum digunakan terutama dalam bisnis retail adalah menyampaikan keluhan langsung kepada karyawan, yang biasanya adalah front line staff atau karyawan dibagian pelayanan pelanggan (costumer service). Keluhan biasanya dalam kata-kata yang tidak formal bahkan kadang-kadang cenderung keras dan kasar. Namun bentuk ini juga memberikan manfaat bagi perusahaan dalam hal penyediaan informasi yang akurat tentang bagaimana pengalaman pelanggan dengan produk dan pelayanan perusahaan, serta peluang bagi karyawan untuk menyelesaikan masalah ini bagi pelanggan dan untuk pengembangan perusahaan di masa depan.

                3. Telepon

                  Bentuk ini juga umum digunakan, biasanya dipakai bila pelanggan enggan untuk menuliskan keluhannya, tidak terlalu ingin menggunakan bahasa yang formal dan sedang mengalami ketidakpuasan yang cukup tinggi atas suatu hal. Frekuensi penerimaan keluhan sangat tergantung pada seberapa sering perusahaan menggunakan telepon dalam bentuk call centre atau basic office line. Namun call centre lebih mampu menampung banyak keluhan pelanggan daripada basic office line. Konsekuensi dari bentuk ini adalah waktu yang dimiliki karyawan relative singkat dalam menyelesaikan masalah yang dikeluhkan pelanggan dibandingkan surat atau email.

                4. Email

                  Bentuk ini hampir sama dengan surat, biasanya pelanggan cenderung untuk menggambarkan masalah yang lebih kecil dengan harapan dapat diselesaikan dalam waktu yang lebih singkat. Email yang diterima perusahaan akan sangat tergantung kepada seberapa sering perusahaan menggunakan email atau apakah perusahaan menyediakan email yang difungsikan untuk menampung keluhan dari pelanggan.

                5. Pengertian Informasi

                  Menurut Maimunah dkk dalam Jurnal CCIT (2012:284) Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan. Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

                  Menurut Tata Sutabri (2012:29), informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterprestasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Sistem pengolahan informasi mengolah data menjadi informasi atau tepatnya mengolah data dari bentuk tak berguna menjadi berguna bagi penerimanya.

                  Menurut Sutarman (2012:14), “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”.

                  Kualitas Informasi

                  Kualitas Informasi Menurut Tata Sutabri (2012:41), kualitas suatu informasi tergantung 3 (tiga) hal, yaitu :

                  1. Akurat (accurate)

                    Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

                  2. Tepat Pada Waktunya (timeline)

                    Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan tersebut terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.

                  3. Relevan (relevance)

                    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap–tiap orang satu dengan yang berbeda.

                  4. Fungsi Informasi

                    Menurut Tata Sutabri (2012:31), Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mengkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat tingkat pendapatan yang berbeda.

                    Siklus Informasi

                    Fungsi Informasi

                    Menurut Tata Sutabri (2012:33), data diolah menjadi suatu model informasi, kemudian si penerima akan menangkap informasi tersebut untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan. Tindakan si penerima menjadi sebuah data baru. Data tersebut akan ditangkap sebagai input dan diproses kembali lewat suatu model, dan seterusnya sehingga membentuk suatu silkus. Siklus inilah yang disebut “Siklus Informasi” (Information Cycle).

                    Konsep Dasar SWOT

                    Definisi SWOT

                    Menurut Rangkuti (2011:199), “Penelitian menentukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan external. Faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal strengths dan weakness serta lingkungan external opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisa SWOT membandingkan antara faktor external peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses)”.

                    Menurut Siti Ainiyah (2015:252), “SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang) dan threats (ancaman), dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif.

                    Menurut pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan analisis SWOT menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.

                    1. Tujuan Analisis SWOT :

                    Menurut Rangkuti (2011:197), “Tujuan analisa SWOT yaitu membandingkan antara faktor external peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi”.

                    Namun tidak semua rencana strategi yang disusun dari matriks SWOT digunakan seluruhnya. Strategi yang dipilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu strategi perusahaan :

                    1. S-O strategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan semua kekuatan untuk merebut peluang.

                    2. W-O strategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada.

                    3. S-T strategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.

                    4. S-T strategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.

                    5. W-T strategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman.


                      2. Manfaat Analisis SWOT :

                      Namun tidak semua rencana strategi yang disusun dari matriks SWOT digunakan seluruhnya. Strategi yang dipilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu strategi perusahaan :

                      1. Dapat diambil tindakan manajemen yang tepat sesuai dengan kondisi.

                      2. Untuk membuat rekomendasi

                      3. Informasi lebih akurat.

                      4. Untuk mengurangi resiko akibat dilakukannya keputusan yang berkali-kali (double decision).

                      5. Menjawab hal yang bersifat intutif atas keputusan yang bersifat Emosional

                      6. Konsep Dasar Analisa Dan Implementasi Sistem

                        Definisi Analisa Sistem

                        Menurut Tata Sutabri (2012:220), “tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya”.

                        Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322), Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan.


                        Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tahapan analisa sistem dapat dilakukan sebelum dibuat tahapan rangcangan sistem, dan analisa sistem sangat penting dilakukan agar menghindari kesalahan yang akan timbul di tahapan selanjutnya.

                        Tahapan Analisa Sistem

                        Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322), “Tahapan analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalah permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di buat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

                        Tahapan Implementasi Sistem

                        Menurut Murad (2013:52), “Tahap ini merupakan tahapan dalam pengimplementasikan sistem yang sudah dirancang dan dilakukan pengujian secara unit, agar dapat mengetahui kesalahan kesalahan yang terdapat dalam sistem dan segera dilakukan perbaikan”.

                        Menurut Nasution (2012:118), “Implementasi atau pengujian adalah tahapan di mana software yang telah selesai dikembangkan dilakukan pengujian dengan metode black box agar semua komponen sistem apakah sesuai dengan analisis kebutuhan pada awal perancangan”.

                        Menurut Sutabri (2012:229), setelah sistem dianalisis dan dirancang dengan menggunakan teknologi yang sudah diseleksi dan dipilih maka tiba saatnya bagi sistem tersebut untuk diimplementasikan. Adapun tujuan utama dari tahap implementasi sistem ini adalah sebagai berikut:

                        1. Pengkajian mengenai rangkaian sistem, perangkat lunak, dan perangkat keras dalam bentuk sistem jaringan informasi terpusat agar dapat diperoleh sebuah bangunan atau arsitektur sistem informasi.

                        2. Melakukan uji coba perangkat lunak sistem sebagai pengolah data sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.

                        3. Definisi Blackcox Testing

                          Menurut Rizky (2011:264), Black-Box Testing (pengujian kotak hitam) adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.

                          Beberapa tekhnik testing yang tergolong dalam tipe Black Box Testing menurut Rizky(2011:265) antara lain:

                          1. Equivalence Partitioning Pada tekhnik ini, tiap inputan data dikelompokkan ke dalam grup tertentu, yang kemudian dibandingkan outputnya.

                          2. Boundary Value Analysis Pada tekhnik Boundary Value Analysis, dilakukkan inputan yang melebihi dari batasan sebuah data. Sebagai contoh, untuk sebuah inputan harga barang, maka dapat dilakukan testing dengan menggunakan angka negatif (yang tidak diperbolehkan dalam sebuah harga). Jika perangkat lunak berhasil mengatasi inputan yang salah tersebut, maka dapat dikatakan tekhnik ini telah selesai dilakukan.

                          3. Cause Effect Graph Dalam tekhnik ini, dilakukan proses testing yang menghubungkan sebab dari sebuah inputan dan akibatnya pada output yang dihasilkan.

                          4. Random Data Selection Seperti namanya, tekhnik ini berusaha melakukan proses inputan data dengan menggunakan nilai acak. Dari hasil inputan tersebut kemudian dibuat sebuah tabel yang menyatakan validitas dari output yang dihaslikan..

                          5. Feature Test Pada tekhnik ini, dilakukan proses testing terhadap spesifikasi dari perangkat lunak yang telah selesai dikerjakan. Misalkan, pada perangkat lunak sistem informasi akademik. Dapat dicek apakah fitur untuk melakukan entri nilai telah tersedia, begitu dengan fitur entri data siswa maupun entri data guru yang akan melakukan entri nilai..

                          6. Konsep Dasar Prototype

                            Definisi Prototype

                            Menurut O’Brien (2011), Prototype adalah suatu sistem potensial yang disediakan bagi pengembang dan calon pengguna yang dapat memberikan gambaran bagaimana kira-kira sistem tersebut akan berfungsi bila telah disusun dalam bentuk yang lengkap, dimana prosesnya disebut dengan prototyping.

                            Protoype memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang cara sistem akan berfungsi dalam bentuk lengkapnya. Proses menghasilkan sebuah prototype disebut dengan prototyping.


                            Proses pengembangan sistem sering kali mengambil format atau mencakup pendekatan prototype. Pembuatan prototype adalah pengembangan cepat dan pengujian terhadap model kerja dari aplikasi baru dalam proses yang interaktif dan berulang-ulang yang bisa digunakan oleh ahli sistem informasi dan praktisi bisnis.

                            Model prototype yang dibuat tersebut dapat berupa:

                            1. Bentuk prototype di atas kertas dengan skema yang menggambarkan interaksi antara pengguna yang mungkin terjadi.

                            2. Working prototype, model implementasi dari sebagian fungsi yang nanti akan digunakan dari yang ditawarkan perangkat lunak.

                            3. Model yang menggunakan program jadi yang melakukan sebagian atau seluruh fungsi yang akan dilakukan, tapi masih ada fitur yang masih dikembangkan.

                            Tahap Tahap Prototype

                            Menurut O’Brien (2011), Prototype memiliki tahapan tahapan sebagai berikut:

                            1. Identifikasi kebutuhan end user

                              Pada tahap ini para pemakai akhir mengidentifikasi kebutuhan bisnis mereka dan menilai kelayakan beberapa alternatif solusi sistem informasi. Pengguna sistem informasi dan vendor mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat beserta alternatif solusi sistem.

                            2. Membangun prototype business system

                              Pada tahap ini para pemakai akhir atau pakar sistem informasi menggunakan alat pengembangan aplikasi untuk secara interaktif mendesain dan menguji prototype berbagai komponen sistem informasi yang memenuhi kebutuhan para pemakai akhir. Membangun prototyping aplikasi pengembangan dengan membuat model sebagai uji coba yang mewakili kebutuhan pengguna secara garis besar.

                            3. Revisi prototype kedalam bentuk yang mendekati kebutuhan end user Model sistem bisnis diuji coba, dievaluasi dan dimodifikasi berulang-ulang hingga dapat diterima oleh pengguna dan dirasakan oleh pengguna telah sesuai dengan kebutuhan.

                            4. Menggunakan dan memelihara business system yang telah diterima Dalam tahap ini sistem bisnis yang telah disepakati antara pengguna dan vendor dapat dimodifikasi dengan mudah karena sebagian besar dokumentasi dari sistem telah tersimpan.

                            5. Model prototype dimulai dengan pengumpulan kebutuhan. Pengembang dan user bertemu dan mendefinisikan obyektif keseluruhan dari software, mengidentifikasi segala kebutuhan yang diketahui, dan area garis besar dimana definisi lebih jauh merupakan keharusan kemudian dilakukan perencanaan secara cepat. Sehingga prototyping dikenal dengan Rapid Application Development (RAD).

                            Tujuan Prototype

                            Menurut O’Brien (2011), Prototype memiliki tujuan sebagai berikut:

                            1. Mengurangi waktu sebelum melihat software yang konkret.

                            2. Menyediakan feedback cepat dari user ke pengembang.

                            3. Membantu menggambarkan kebutuhan user dengan menekan kesalahan sesedikit mungkin.

                            4. Meningkatkan kesepahaman antara user dengan pengembang terhadap sasaran yang akan dicapai.

                            Pengertian MySQL

                            Menurut Raharjo (2011:21), “MySQL merupakan RDBMS (atau server database) yang mengelola database dengan cepat menampung dalam jumlah sangat besar dan dapat di akses oleh banyak user”.

                            Menurut Wahana Komputer (2010:111), “Mysql merupakan suatu aplikasi yang digunakan untuk memanajemen suatu data dan banyak digunakan khalayak di seluruh dunia. ”Fungsi terpenting dari Mysql adalah sebagai content management suatu website, yaitu mengatur isi/informasi yang ditampilkan suatu website.

                            Menurut Sibero (2011:97), berpendapat bahwa “MySqL” atau dibaca “My Sekuel” adalah suatu RDBMS (Relational Data-base Management System) yaitu aplikasi sistem yang menjalankan fungsi pengolahan data”.

                            Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa MySQL adalah suatu software atau program yang digunakan untuk membuat sebuahdatabase yang bersifat open source.

                            Definisi PHP

                            Menurut Arief (2011:43) PHP adalah Bahasa server-side –scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena PHP merupakan server-side-scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan diesksekusi diserver kemudian hasilnya akan dikirimkan ke browser dengan format HTML.

                            Sejarah PHP

                            1. Tahun 1995 PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf, yang diberi nama FI (Form Interpreted) dan digunakan untuk mengelola form dari web. Pada perkembangannya , kodetersebut dirilis ke umum sehingga mulai banyak dikembangkan oleh programmer diseluruh dunia.

                            2. Tahun 1997 PHP 2.0 dirilis pada versi ini sudah terintegrasi dengan bahasa pemrograman C dan dilengkapidengan modulnya sehingga kualitas kerja PHP meningkat secara signifikan. Padatahun ini juga sebuah perusahaan yang bernama Zend merilis ulang PHP dengan lebih bersih, baik, dan cepat.

                            3. Tahun 1998 PHP 3.0 diluncurkan.

                            4. Tahun 1999 PHP versi4.0 dirilis. PHP versi ini paling banyak digunakan pada awal abad 21 karenasudah mampu membangun web komplekdengan stabilitas kecepatan yang tinggi.

                            5. Tahun 2004 Zend merilis PHP 5.0. dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahanbesar. Versi ini juga memasukan model pemrograman berorientasi objek ke dalamPHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigmaberorientasi objek.

                            6. Lalu versi 6 PHP sudah support untuk Unicode. Juga banyak fitur penting lainnya yang telah di tambahke dalam PHP6.


                            Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatasdapat ditarik kesimpulan bahwa PHP merupakan bahasa script yang dapat ditanamkan ataudisisipkan ke dalam HTML.

                            Definisi Adobe Dreamweaver

                            Menurut Wahana Komputer (2010:2), Adobe Dreamweaver merupakan “salah satu aplikasi yang dapat digunakan untuk melakukan perancangan design web secara visual atau aplikasi web editor”.

                            Adobe Dreamweaver CS4 adalah salah satu aplikasi untuk melakukan perancangan website. Aplikasi ini merupakan versi terbaru dari versi Adobe Dreamweaver. Aplikasi ini sudah sangat banyak digunakan para programer dalam perancangan dan pembuatan website. Adapun kelebihan – kelebihan dari Adobe Dreamweaver CS4 antara lain:

                            1. Tampilan Adobe Dreamweaver yang interaktif.

                            2. Adanya penambahan menu pada user interface nya berupa workspace switcher yang berfungsi untuk mengatur tampilan jendela kerja sesuai dengan yang diinginkan seperti desainer, classic, coder plus, dual screen, sehingga lebih memudahkan user.

                            3. Adanya penambahan fitur dan menu-menu yang sangat berguna bagi para programer seperti adobe photoshop smart objects, dsb.

                            Adobe Dreamweaver CS4 merupakan versi terbaru dari Adobe Dreamweaver yang sebelumnya. Adobe Dreamweaver CS5 menyertakan banyak tool yang berkaitan dengan pengkodean seperti HTML, CSS, XML dan pemrograman Client friendly. Aplikasi ini juga mendukung pemrograman Script Server Side seperti PHP, Active Server Page (ASP), ASP.NET, ASP JavaScript, ASPVBScript, Cold Fusion, dan Java Server Page(JSP).

                            Definisi Database

                            Menurut Prasetio (2012:181), “Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 (dua) hal, sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandingkan database flat”.

                            Menurut Anhar (2010:45), “Database adalah sekumpulan tabel tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan dari field atau kolom. Struktur file yang menyusun sebuah database adalah Data Record dan Field”.

                            Menurut Raharjo (2011:3), “Database adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat”.

                            Menurut Kustiyaningsih (2011:146), “Database adalah struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memperoses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL Server”.

                            Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa database adalah sekelompok data yang mempunyai ciri-ciri khusus dan dapat dikelola sedemikian rupa sehingga bisa menghasilkan sebuah format data yang baru.

                            Definisi Website

                            Menurut Murad, dkk, dalam jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:49), Web adalah sebuah system dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnyayang tersimpan dalam sebuah server webinternet yang disajikan dalam bentuk hyper text.

                            Menurut Arief (2011:7), “Web adalah salah satu aplikasi yangberisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakanprotokol HTTP (hypertext transferprotocol) dan untukmengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”.

                            Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, makadapat disimpulkan website adalahsebuah tempat di internet, yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti text, image, bahkan video dandapat diakses menggunakan berbagai aplikasi clientshingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis denganpengelolaan yang terorganisasi.

                            Jenis-jenis Website

                            Menurut Arief (2011:8) , ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: web statis dan webdinamis. Selain dari sisi contentatau isi, webstatis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jebis web tersebut. Adapun jenis-jenis web:

                            Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karenateknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data.Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scriptingseperti HTML, CSS (Cascading Style Sheet).Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.

                            Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapatberubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flashbelum tentu termasuk webdinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online diinternetmelalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

                            Definisi Unified Modeling Language (UML)

                            Menurut Adi Nugroho (2014:22) ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

                            Menurut Widodo dan Herlawati (2011:6), “UML singkatan dari Unified Modeling Language yang berarti bahasa pemodelan standar”.

                            Menurut Ary Budi Warsito, Muh. Yusup dan Moh Iqbal Awi Makaram dalam Jurnal CCIT Vol. 8 No. 2 dengan judul Perancangan SiS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja (2015:29), “Unified Modeling Language (UML) adalah himpunan struktur dan teknik untuk permodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan sekelompok perangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut”.

                            Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan yang digunakan untuk merancang, mendokumentasikan sebuh sistem perangkat lunak.


                            1. Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)

                            Menurut Adi Nugroho (2014:15), langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

                            1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

                            2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

                              1. a. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

                                b. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

                                c. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

                                d. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.

                                e. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

                                f. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

                                g. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.

                                h. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

                                i. Mulailah membangun sistem. Ada 2 (dua) pendekatan yang tepat digunakan:

                                  i. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

                                  ii. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

                                j. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.

                                k. Perangkat lunak siap dirilis.


                                2. Bangunan Dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)

                                Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014:25) Bangunan dasar metodologi UML menggunakan 3 (tiga) bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:

                                a. Sesuatu (things)

                                Ada 4 (empat) things dalam UML, yaitu :

                                1. Structural things

                                  Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

                                2. Behavioral things

                                  Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

                                3. Grouping things

                                  Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

                                4. Annotational things

                                  Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

                                5. b. Relasi (Relationship)

                                  Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

                                  1. Ketergantungan

                                    Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).

                                  2. Asosiasi

                                    Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

                                  3. Generalisasi

                                    Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

                                  4. Realisasi

                                    Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

                                  5. C. Diagram

                                    Ada 5 (lima) macam diagram dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu :

                                    1. Use Case Diagram

                                      Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

                                    2. Class Diagram

                                      Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi dan relasi-relasi antar objek.

                                    3. Sequence Diagram

                                      Diagram ini memperlihatkan interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.

                                    4. State Chart Diagram

                                      Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem, memuat state, transisi, event, dan aktifitas. Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka, kelas, kolaborasi dan terutama penting pada pemodelan sistem-sistem yang reaktif.

                                    5. Activity Diagram

                                      Diagram ini memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.


                                    6. 3. Diagram-diagram UML (Unified Modeling Language)

                                      Menurut Widodo dalam Esa Wijayanti (2014:28), diagram-diagram UML terdiri dari :

                                      1. Diagram Kelas (Class Diagram)

                                        Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi.Diagram ini umum dijumpai pada permodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

                                      2. Diagram paket (Package Diagram)

                                        Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

                                      3. Diagram use case

                                        Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasikan dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

                                      4. Diagram interaksi dan sequence (urutan)

                                        Bersifat dinamis.Diagram urutan adalah interaksi yang menekan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

                                      5. Diagram komunikasi (communication diagram)

                                        Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML Versi 1,4. Yang menekan organisasi structural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

                                      6. Diagram statechart (statechart diagram)

                                        Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state),transisi, kejadian serta aktivitas.

                                      7. Diagram aktivitas (activity diagram)

                                        Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.Diagram ini terutama penting dalam permodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan member tekanan pada aliran kendali antar objek.

                                      8. Diagram komponen (component diagram)

                                        Bersifat statis.Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantunagn sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

                                      9. Diagram deployment (deployment diagram)

                                        Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time) .Memuat simpul-simpul berserta komponen-komponen yang di dalamnya.

                                      10. Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flow diagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.


                                        Konsep Dasar Literature Review

                                        Definisi Literature Review

                                        Literature Review

                                        BAB III

                                        ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

                                        Gambaran Umum Perusahaan

                                        Sejarah Singkat Perusahaan

                                        Perguruan Tinggi Raharja bermula dari sebuah lembaga kursus komputer yang bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Penelitian Komputer) Raharja yang terletak di Jl. Gatot Subroto km.2 Harmoni Mas Cimone Tangerang.LPPK Raharja diresmikan pada tanggal 3 Januari 1994 oleh bapak walikota Tangerang Drs. H. Zakaria Mahmud, Raharja telah terdaftar pada Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga inilah yang mempelopori penggunaan operating system windows dan aplikasinya diwilayah Tangerang dan sekitarnya, hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerjasama yang di lakukan oleh lembaga ini dengan sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang.

                                        Karena semakin pesatnya perkembangan dan pertumbuhan akan komputerisasi dan meningkatnya peminat masyarakat Tangerang maka pada tanggal 24 Maret 1999 LPPK Raharja berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika yang diresmikan melalui surat keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 56/D/O/1999 yang diserahkan langsung dari Bapak Prof. Dr. Udju D. Rusdi selaku Koordinator KOPERTIS wilayah IV Jawa Barat kepada ketua yayasan Nirwana Nusantara Ibu Kasarina Sudjono. Pada tanggal 2 Februari 2000 dengan menyelenggarakan jurusan Manajemen Informatika.

                                        Pada tanggal 2 Februari 2000 AMIK Raharja Informatika menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang menjalankan studi formal untuk program Diploma I (DI) dengan memberikan gelar Ahli Pratama dan Program Diploma II (DII) dengan memberikan gelar Ahli Muda dan Diploma III (DIII) dengan memberikan gelar Ahli Madya kepada lulusannya, sesuai dengan surat keputusan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta wilayah IV Jawa Barat dengan Nomor 3024/004/KL/1999.

                                        Kemudian pada tanggal 7 September 2000 sesuai dengan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 354/Dikti/Kep/2000 menambah 2 program yakni D3 Teknik Informatika dan D3 Komputer Akuntasi.

                                        Kini AMIK Raharja Informatika mempunyai 3 (tiga) program studi Diploma III dengan jurusan Manajemen Informatika (MI), Teknik Informatika (TI), dan Komputer Akuntansi (KA) yang masing-masing jurusan memberikan gelar Ahli Madya (A.md), Ahli Muda (AM), Ahli Pratama (AP) kepada lulusannya.

                                        Pada tanggal 20 Oktober 2000 dalam usahanya untuk meningkatkan mutu dan kualitas dari pada lulusan AMIK RAHARJA INFORMATIKA meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) RAHARJA. Dengan surat keputusan Nomor 42/01/YNN/PR/II/200. ketua Yayasan Nirwana Nusantara mengajukan permohonan pendirian STMIK RAHARJA kepada Mendiknas KOPERTIS Wilayah IV jawa barat dengan 3 (tiga) program studi SI Jurusan Sistem Informasi (SI), Teknik Informatika(TI), dan Sistem Komputer (SK), hal tersebut telah mendapat tanggapan dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dengan surat keputusan Nomor 5706/D/T/2000. Tidak hanya sampai disini, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas lulusan RAHARJA sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, bahwa dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas RAHARJA.

                                        Pada saat ini, Perguruan Tinggi Raharja pun telah meningkatkan mutu dan kualitasnya melalui sertifikat Akreditasi, diantaranya yaitu sebagai berikut:

                                        1. Pada tanggal 5 April 2006 dengan sertifikat Akreditasi Nomor 00117/Ak-1-DIII-03/DFXMEI/IV/2002 yang berisi Badan Akreditasi nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika Terakreditasi A.
                                        2. Pada tanggal 4 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08479/Ak-X-SI-001/CAGTLF/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa studi Strata 1 Teknik Informatika di STMIK Raharja terakreditasi B.
                                        3. Pada tanggal 11 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08523/Ak-X-S1-002/CAGSIM/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Sistem Informasi di STMIK Raharja terakreditasi B.
                                        4. Pada tanggal 3 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 006/BAN-PT/AK-VIII/DPI-III/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika terakreditasi B.
                                        5. Pada tanggal 25 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 019/BAN-PT/AK-X/SI/VIII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program Strata 1 Sistem Komputer di STMIK Raharja terakreditasi B.
                                        6. Pada tanggal 29 Desember 2007 sesuai surat keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 017/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/XII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Teknik Informatika di AMIK Raharja Informatika dengan terakreditasi B.
                                        7. Pada tanggal 18 Januari 2008 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 019/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/I/2008 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma Tiga Komputerisasi Akuntansi di AMIK Raharja Informatika terakreditasi A.
                                        8. Pada tanggal 08 Juli 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 010/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.
                                        9. Pada tanggal 23 September 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 025/BAN-PT/Ak-XIV/S1/IX/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.

                                        Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

                                        Tugas dan Tanggung Jawab

                                        1. Presiden Direktur

                                        Wewenang :

                                        1. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.
                                        2. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.
                                        3. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.
                                        4. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.

                                        Tanggung Jawab :

                                        1. Pemimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga edukatif, mahasiswa, tenaga administrasi dan terhadap lingkungan.

                                        2. Direktur

                                        Wewenang:

                                        1. Merupakan wakil presiden direktur.
                                        2. membantu presiden direktur dalam berbagai kegiatan.

                                        3.Pembantu (Bidang Akademik)

                                        Wewenang :

                                        1. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.
                                        2. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.
                                        3. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
                                        4. Mengadakan afiliasi.
                                        5. Membina dan mengembangkan kelembagaan.

                                        Tanggung Jawab :

                                        1. Membantu ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

                                        4.Pembantu Direktur II (Administrasi)

                                        Wewenang :

                                        1. Melaksanakan dan mengelola seluruh kegiatan administrasi dan keuangan.
                                        2. Membina dan mengembangkan kepegawaian.
                                        3. Mengadakan sarana dan prasarana kepegawaian.

                                        Tanggung Jawab :

                                        1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang keuangan dan administrasi.

                                        5. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

                                        Wewenang :

                                        1. Membina kegiatan kemahasiswaan.
                                        2. Membina kehidupan mahasiswa dalam kampus sehingga dapat mengembangkan penalaran.
                                        3. Membina dan mengawasi kegiatan lembaga mahasiswa serta unit kegiatan khusus akademik.

                                        Tanggung Jawab :

                                        1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang kemahasiswaan serta pelayanan kesejahteraan mahasiswa.

                                        6.Asisten Direktur Akademik

                                        Wewenang :

                                        1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.
                                        2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
                                        3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
                                        4. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
                                        5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
                                        6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
                                        7. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.

                                        Tanggung Jawab :

                                        1. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien, pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar, kemajuan kualitas pelayanan akademik yang berkesinambungan, dan kelancaran proses belajar mengajar.

                                        7. Kepala Jurusan

                                        Wewenang:

                                        1. Mengusulkan kepada Assisten Direktur Akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan kurikulum jurusan.
                                        2. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.
                                        3. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan pengangkatan dosen baru dan pemberhentian dosen.
                                        4. Memberikan kebijakan administratif Akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, dan pembukaan semester pendek.
                                        5. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.
                                        6. Memberikan sanksi Akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

                                        Tanggung Jawab :

                                        1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan bahan ajar, monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen, terlaksananya penelitian, seminar, pembinaan prestasi akademik mahasiswa dan peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannya.

                                        8. Asisten Direktur Finansial

                                        Wewenang:

                                        1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pembuatan budget pada setiap bagian dan pelaksanaan pemakaian dana.
                                        2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor, pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
                                        3. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya dan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

                                        Tanggung Jawab :

                                        1. Bertanggung jawab atas penyusunan budgeting pada setiap bagian, dan tersedianya dana atas budget yang telah disetujui.
                                        2. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pendanaan aktifitas yang berkesinambungan.
                                        3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

                                        9. Layanan Keuangan Mahasiswa(LKM)

                                        Wewenang:

                                        1. Mengusulkan prosedur layanan keuangan kepada Asisten Direktur Finansial
                                        2. Mengusulkan tentang unit baru yang dibutuhkan kepada Asisiten Direktur Finansial.

                                        Tanggung Jawab:

                                        1. Bertanggung jawab atas kelancaran proses penerimaan keuangan mahasiswa
                                        2. Bertanggung jawab atas penagihan tunggakan mahasiswa.

                                        10. Asisten Direktur Operasional(ADO)

                                        Wewenang :

                                        1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar
                                        2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
                                        3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
                                        4. Memberikan kebijaksanaan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
                                        5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
                                        6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

                                        Tanggung Jawab :

                                        1. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.
                                        2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan dan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.
                                        3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

                                        11. Registrasi Perkuliahan dan Ujian(RPU)

                                        Bagian registrasi perkuliahan dan ujian terdiri dari dua bagian antara lain:

                                        A. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

                                        Wewenang :

                                        1. Berwenang memberikan kebijakan yang berhubungan dengan proses registrasi mahasiswa.
                                        2. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya
                                        3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan
                                        4. Mengusulkan kepada ADO untuk pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.

                                        Tanggung Jawab:

                                        1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi POM mulai dari persiapan hingga pada penutupan setiap semesternya.
                                        2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi batal tambah dan jumlah mahasiswa yang melakukan POM.
                                        3. Bertanggung jawab atas seluruh informasi mengenai registrasi mahasiswa.

                                        B. Perkuliahan dan Ujian (PU)

                                        Wewenang :

                                        1. Mengusulkan kepada ADO atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar serta kebijakan yang diambil.
                                        2. Mengusulkan kepada ADO tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
                                        3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang dianggap telah melanggar tata tertib karyawan.
                                        4. Mengusulkan kepada kepala jurusan untuk kelas perkuliahan yang dapat dibuka.

                                        Tanggung Jawab :

                                        1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pendokumentasian perkuliahan dan ujian.

                                        Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

                                        Prosedur Sistem Yang Berjalan

                                        Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

                                        Analisa Sistem Yang Berjalan

                                        Metode Analisa Sistem

                                        Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

                                        Konfigurasi Sistem Berjalan

                                        Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

                                        User Requirement

                                        Elisitasi Tahap I

                                        Elisitasi Tahap II

                                        Elisitasi Tahap III

                                        Final Draft Elisitasi

                                        BAB IV

                                        HASIL PENELITIAN

                                        Rancangan Sistem Usulan

                                        Prosedur Sistem Usulan

                                        Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

                                        Activity Diagram Yang Diusulkan

                                        Sequence Diagram Yang Diusulkan

                                        Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

                                        Rancangan Basis Data

                                        Normalisasi

                                        Spesifikasi Basis Data

                                        Flowchart System yang diusulkan

                                        Rancangan Program

                                        Rancangan Prototipe

                                        Konfigurasi Sistem Usulan

                                        Spesifikasi Hardware

                                        Aplikasi Yang Digunakan

                                        Hak Akses

                                        Testing

                                        Evaluasi

                                        Implementasi

                                        Schedule

                                        Penerapan

                                        Estimasi Biaya

                                        BAB V

                                        PENUTUP

                                        Kesimpulan

                                        Berdasarkan analisa yang di lakukan di SMA Negeri 3 Pandeglang dapat disimpulkan bahwa :

                                        1. Prosedur komplain siswa di SMA Negeri 3 Pandeglang ditangani oleh Guru BP/BK dan masih dilakukan secara konvensional dengan proses pencatatannya masih menggunakan buku, sehingga sering terjadi kehilangan data keluhan atau komplain siswa dan proses pengolahan data belum berjalan maksimal dikarenakan belum terkomputerisasi. Dampak lain adalah memakan waktu lama informasi keluhan.
                                        2. Kendala sistem yang berjalan saat ini adalah sistem yang berjalan saat ini masih manual, sehingga siswa yang ingin komplain harus ke ruangan guru ada di sekolah secara langsung sehingga tidak efektif dan efesien.
                                        3. Untuk membuat sistem dibutuhkan suatu sistem berbasis web. SMA Negeri 3 Pandeglang membutuhkan sistem yang lebih efektif dan efisien dalam hal penyampaian keluhan siswa tersampaikan dan dibutuhkan juga media penyimpanan data hasil keluhan siswa, sehingga lebih akurat dan mampu mengatasi permasalahan yang ada.
                                        4. Saran

                                          Setelah memberikan kesimpulan mengenai sistem electronic complaint siswa yang sedang berjalan dan sistem yang dibangun, maka agar mencapai hasil optimal untuk mengatasi permasalahan yang ada, maka saran dan pendapat penulis adalah sebagai berikut:

                                          1. Apabila sistem baru sudah berjalan, maka perlu diperhatikan dan dilakukan evaluasi secara berkala terhadap sistem, untuk selanjutnya diadakan perbaikan sesuai dengan perubahan dan pengembangan
                                          2. Sistem diharapkan dapat dikembangkan lebih baik lagi, mengingat masih minimnya fitur yang disediakan pada sistem yang di usulkan.
                                          3. Untuk kedepannya diharapkan bagi mahasiswa atau peneliti yang mengambil judul penelitian yang sama untuk dapat mengembangkan sistem ini menjadi aplikasi yang lebih canggih dan yang lebih baik dari sebelumnya.

                                              DAFTAR PUSTAKA

                                              1. Sutarman. 2012.,

                                              DAFTAR LAMPIRAN

Contributors

Bisandwi, Irfantaufik, Suhardi