KP1311475690: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(BAB II)
(Teori Umum)
Baris 498: Baris 498:
 
{{pagebreak}}
 
{{pagebreak}}
  
 +
=BAB II=
 
==Teori Umum==
 
==Teori Umum==
 
===Definisi Pengembangan===
 
===Definisi Pengembangan===

Revisi per 22 Januari 2017 15.28


ANALISA OPEN JOURNAL SYSTEM (OJS)

PADA PERGURUAN TINGGI

RAHARJA

LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK



Logo stmik raharja.jpg



OLEH:


1311475690 MAULANA SANI




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)





LEMBAR PERSETUJUAN



ANALISA OPEN JOURNAL SYSTEM (OJS)

PADA PERGURUAN TINGGI

RAHARJA



Diajukan guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti Skripsi pada Jurusan Sistem Informatika Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

STMIK Raharja Tahun Akademik 2015/2016.



Tangerang, 10 Juni 2016




Dosen Pembimbing




( Indri Handayani,S.kom )

NID. 04018




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN KULIAH KERJA PRAKTEK


Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM
: 1311475690
Nama
: Maulana Sani
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen


Menyatakan bahwa Kuliah Kerja Praktek ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Kuliah Kerja Praktek yang telah dipergunakan untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 10 Juni 2016
Maulana Sani
NIM. 1311475690

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAK

Perguruan Tinggi Raharja merupakan salah satu perguruan tinggi yang telah cukup banyak menerbitkan jurnal sepanjang berdirinya, CCIT Journal adalah salah satu jurnal cetak yang diterbitkan oleh Perguruan Tinggi Raharja. Sistem penerbitan jurnal yang diterapkan saat ini adalah sistem penerbitan jurnal konvensional dimana pada prosesnya beberapa hal masih dilakukan secara manual seperti proses pemindahan dokumen misalnya dan juga output dari sistem penerbitan jurnal yang saat ini berjalan dalam hal ini juga masih konvensional yaitu tercetak, dalam hal ini sistem penerbitan jurnal yang berjalan saat ini dapat dikatakan kurang efisien, dalam hal ini baik dari aspek waktu, tenaga, dan biaya. Pada penelitian ini akan dilakukan analisa terhadap sistem yang berjalan saat ini, dimana pada penelitian ini juga akan dibahas tentang usulan penggunaan sistem penerbitan jurnal elektronik (e-journal) berbasis Open Journal System sebagai alternatif pemecahan masalah.

Kata Kunci: Penerbitan, Jurnal Elektronik, e-journal, Open Journal System




ABSTRACT

Perguruan Tinggi Raharja is one of colleges that have pretty much publish a journal throughout the establishment, CCIT Journal is one of the print journal published by the Perguruan Tinggi Raharja. Journal publishing system the applied current is conventional where in the process some things are still done manually as the process of moving document, for example, and also the output of the system journal publication which is currently running in this case is also still conventional print, in this case the system publishing a journal that runs today can be said to be less efficient, in this case both from the aspect of time, effort, and cost. In this study will be to analyze the current system, where the research will also be discussed on the proposed use of electronic journal publishing system based on Open Journal System as an alternative to solving the problem.

Keywords: Publishing, Electronic Journal, E-Journal, Open Journal System




KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Kuliah Kerja Praktek Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Penulisan laporan Kuliah KerjaPraktek ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Skripsi. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :


  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Drs. PO. AbasSunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Ibu Indri Handayani, S.Kom selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  5. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  6. Kedua Orang Tua dan Kakak yang telah banyak memberikan dukungan dan doa bagi keberhasilan penulis.
  7. Semua sahabat – sahabat tersayang yang juga memberikan support dan semangat penulis dalam menyusun Laporan Kuliah Kerja Praktek ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan KKP ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan KKP ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, 10 Juni 2016
Maulana Sani
NIM. 1311475690



Daftar isi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Jurusan/Program studi pada STMIK Raharja

Gambar 3.2. Jurusan/Program studi pada AMIK Raharja Informatika

Gambar 3.3. Struktur Organisasi

Gambar 3.4. Use Case Diagram Sistem yang Berjalan

Gambar 3.5. Use Case Diagram Pembaca

Gambar 3.6. Activity Diagram Sistem yang Berjalan

Gambar 3.7. Sequence Diagram Sistem yang Berjalan

Gambar 3.8. Strategi Project

DAFTARSIMBOL


DAFTARSIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTARSIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png


DAFTARSIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Jurnal ilmiah merupakan suatu majalah atau buku yang berisikan karya tulis ilmiah didalamnya yang dalam penulisannya mengikuti suatu aturan atau pedoman tertentu. Dalam bentuk nyatanya jurnal itu sendiri dikelompokan kedalam dua kategori yaitu jurnal cetak dan jurnal online atau e-journal.

Jurnal cetak merupakan output atau keluaran yang dihasilkan dari sistem penerbitan jurnal secara konvensional atau dibukukan sedangkan jurnal online atau e-journal merupakan output dari sistem penerbitan jurnal online dimana berbeda dengan jurnal cetak yang memiliki wujud berupa buku, jurnal online tidak memiliki bentuk fisik melainkan hanya berupa data digital, sehingga dalam hal invetaris jurnal online memiliki nilai lebih tinggi dikarenakan tidak memakan banyak tempat selain itu berbeda dengan jurnal cetak yang pada dasarnya menggunakan banyak kertasa dalam pembuatannya jurnal online bersifat paperless.

Perguruan Tinggi Raharja merupakan salah satu Perguruan Tinggi yang memiliki terbitan jurnal cetak yang cukup banyak dimana CCIT Journal adalah salah satunya yang hingga saat ini telah berjalan hingga Vol. 7 tercatat mulai dari tahun 2007 hingga sekarang, namun tidak dengan jurnal online karena Perguruan Tinggi Raharja belum menerapkan sistem penerbitan jurnal online hingga saat ini.

Penerbitan jurnal ilmiah baik cetak maupun online pada dasarnya memiliki aturan yang harus diikuti, dimana DIKTI selaku pihak nasional yang berkaitan dengan hal ini berperan sebagai pembuat aturan dan setiap Perguruan Tinggi yang ikut serta terlibat dalam penerbitan jurnal harus mengikuti aturan dan ketentuan yang diberlakukan oleh DIKTI salah satunya adalah ketentuan tentang akreditasi jurnal ilmiah dimana hal ini tertuang dalam surat edaran Direktur Pengelolaan Kekayaan Intelektual Nomor 002/E.5/PB/I/2016 tanggal 19 Januari 2016 perihal Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah.

Dalam hal ini Perguruan Tinggi Raharja belum dapat memenuhi ketentuan yang ditetapkan DIKTI dimana Perguruan Tinggi Raharja belum memiliki jurnal online dalam terbitannya. Oleh karena itu penerapan sistem penerbitan jurnal online pada Perguruan Tinggi Raharja dirasa perlu guna memenuhi persyaratan akreditasi tersebut, selain itu penerapan sistem penerbitan jurnal online pada Perguruan Tinggi Raharja dirasa mampu memberikan banyak dampak positif bagi Perguruan Tinggi Raharja, selain untuk memenuhi persyaratan akreditasi jurnal juga untuk mengurangi angka penggunaan kertas yang ada pada perguruan tinggi raharja dan terahir inventaris jurnal Perguruan Tinggi Raharja tersimpan dengan lebih rapih.

Sistem penerbitan jurnal online merupakan suatu sistem yang berfungsi untuk melakukan pengelolaan terhadap penerbitan jurnal online yang pada prosesnya meliputi setiap aspek kegiatan yang ada pada penerbitan jurnal secara konvensional atau tercetak yaitu proses submisi penulis, editting, review, siubmisi ulang (jika ada yang perlu diperbaiki), hingga jurnal dipublikasi, bedanya jika pada penerbitan jurnal online setiap proses itu berlangsung pada satu media berbasis online.

Open Journal System (OJS) merupakan salah satu CMS (Contents Management System1) sistem penerbitan jurnal online bersifat opensource yang dikembangkan oleh PKP (Public Knowledge Project), dimana dalam penerapannya telah banyak digunakan oleh Perguruan Tinggi maupun Universitas yang ada di Indonesia sebagai sistem penerbitan jurnal online Mereka.

Berdasarkan latar belakang diatas maka dirasa perlu untuk melakukan penerapan Open Journal System (OJS) sebagai sistem penerbitan jurnal online pada Perguruan Tinggi Raharja dalam rangka peningkatan mutu dan kualitas sistem penerbitan jurnal pada Perguruan Tinggi Raharja yang Penulis tuangkan kedalam sebuah laporan ilmiah dengan judul “Analisa Open Journal System (OJS) Pada Perguruan Tinggi Raharja”.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan sekumpulan pertanyaan yang disusun dan dibuat untuk diketahui jawabannya melalui suatu proses penelitian, mulai dari pengumpulan data, analisa data hingga dari semua proses tersebut dapat menghasilkan suatu jawaban yang dapat menjawab semua permasalahan yang dirumuskan.

Rumusan masalah merupakan poin penting yang perlu diperhatikan dalam melakukan suatu penelitian, dimana nantinya rumusan masalah akan dijadikan sebagai fokus permasalahan yang akan diselesaikan, pemilihan metode, pelaksanaan metode, dan eksekusi atau implementasi yang dilakukan nantinya akan berdasarkan rumusan masalah yang ada, dimana semua proses yang ada akan mengacu pada cara atau metode yang dapat menjawab permasalahan yang dirumuskan.

Rumusan masalah juga berperan sebagai suatu tujuan dari penelitian dimana terpecahkannya permasalahan yang ada pada rumusan masalah adalah keberhasilan suatu penelititan, berhasil atau tidaknya suatu penelitian juga dilihat dari terpecahkan atau tidak terpecahkannya permasalahan yang telah dirumuskan, dan oleh karena itu penyusunan rumusan masalah penelitian merupakan hal penting yang perlu dilakukan untuk menjaga suatu penelitian tetap fokus pada permasalahan yang ada sehingga penelitian berjalan dengan lebih terarah.

Dan berdasarkan penjelasan yang telah dijabarkan pada latar belakang diatas dimana jelas bahwa penerapan penerbitan jurnal berbasis online atau menggunakan Open Journal System untuk menggantikan sistem penerbitan yang lama (konvensional) dirasa perlu guna mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada pada sistem penerbitan jurnal yang lama (konvensional).

Sistem penerbitan jurnal konvensional atau tercetak yang diterapkan Perguruan Tinggi Raharja dirasa belum maksimal dan belum memenuhi ketentuan DIKTI tentang akreditasi jurnal yang tertuang pada surat edaran Direktur Pengelolaan Kekayaan Intelektual Nomor 002/E.5/PB/I/2016 tanggal 19 Januari 2016 perihal Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah yang salah-satu isinya membahas tentang ketentuan yang diberlakukan mulai 1 April 2016 (Akreditasi Periode II) Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual hanya menerima dan memproses usulan akreditasi jurnal (terbitan berkala) ilmiah nasional yang telah dikelola secara elektronik, sehingga proses penilaian akan lebih mudah, cepat, akurat dan transparan, oleh karena itu penerapan sistem penerbitan jurnal berbasis online atau menggunalkan Open Journal System nantinya akan dapat memberikan nilai positif pada Perguruan Tinggi Raharja dalam hal akreditasi tentunya.

Dan berdasarkan uraian yang ada pada latar belakang di atas, selanjutnya ditarik beberapa rumusan masalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem penerbitan jurnal yang berjalan saat ini ?

  2. Apakah sistem penerbitan jurnal yang berjalan saat ini dapat dinilai efisien?

  3. Seperti apakah sistem yang dapat meningkatkan kualitas penerbitan jurnal pada Perguruan Tinggi Raharja ?

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup yang akan dibahas pada laporan ini Penulis batasi pada sistem penerbitan jurnal online menggunakan Open Journal System dan kaitannya dengan peran Open Journal System dalam peningkatan mutu dan kualitas penerbitan jurnal yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, serta perbandingan antara sistem penerbitan jurnal online menggunakan Open Journal System dengan sistem penerbitan jurnal yang saat ini berjalan, apakah lebih baik atau tidak.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian


Tujuan merupakan suatu sasaran atau target yang hendak dicapai maka tujuan penelitian adalah suatu sasaran atau target yang hendak dicapai dalam suatu kegiatan penelitian. Tujuan Penelitian juga merupakan suatu hal yang penting untuk dirumuskan sebelum melakukan suatu penelitian guna menjaga penelitian tetap terarah. Tujuan penelitian diuraikan secara tegas dan jelas tentang apa yang hendak dicapai dalam penelitian, tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang ditetapkan dan jawabannya terletak pada kesimpulan penelitian, adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai oleh penulis dalam laporan ini adalah sebagai berikut :

  1. Mengetahui bagaimana sistem penerbitan jurnal yang berjalan saat ini di Perguruan Tinggi Raharja

  2. Mengetahui apakah sistem penerbitan jurnal saat ini dapat dinilai efisien atau tidak

  3. 3. Mengetahui sistem yang lebih efisien dibandingkan sebelumnya pada penerbitan jurnal pada Perguruan Tinggi Raharja

Manfaat Penelitian

Manfaat merupakan dampak positif dari tercapainya tujuan yang diinginkan, Manfaat juga merupakan dampak dari pencapaian tujuan. Adapun manfaat penelitian yang penulis harapkan adalah sebagai berikut :

  1. Dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk alternatif sistem yang diusulkan.

  2. Memberikan alternatif pilihan untuk sistem yang diusulkan dalam rangka meningkatkan efisiensi pada sistem penerbitan jurnal di Perguruan Tinggi Raharja

  3. Hasil dari penelitian dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk diterapkan pada sistem penerbitan jurnal di Perguruan Tinggi raharja.

Metode Penelitian

Metode penelitian adalah serangkaian tatacara yang dilakukan dalam melakukan suatu penelitian, adapun metode penelitian yang penulis terapkan selama melakukan penelitian adalah sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah serankaian tatacara yang dilakukan guna memeperoleh informasi yang berguna untuk mencapai tujuan penelitian, adapun metode pengumpulan data yang diterapkan penulis dalam adalah sebagai berikut :

  1. Observasi

  2. Observasi adalah suatu cara yang dilakukan untuk memperoleh data dengan cara melakukan pengamamatan langsung ke lapangan.

  3. Wawancara

  4. Wawancara adalah suatu cara yang dilakukan untuk memperoleh data dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung dari pihak pengumpul data dalam hal ini penulis kepada narasumber atau sumber data.

  5. Angket atau kuesioner

  6. Angket atau kuesioner merupakan suatu cara yang dilakukan untuk memperoleh data dengan cara memeberikan serangkaian pertanyaan secara tertulis kemudian ditujukan kepada beberapa responden.

  7. Studi Pustaka

  8. Studi Pustaka merupakan merupakan suatu cara yang dilakukan untuk memperoleh data dengan cara melakukan penggalian informasi pada penelitian-penelitian sejenis sebelumnya untuk dijadikan refrensi.

Sistematika Penulisan

Demi memberikan informasi lebih jelas perihal Laporan Kuliah Kerja Peraktek (KKP) ini guna pemahaman yang lebih, maka penulisan laporan ini dibagi menjadi beberapa bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang penjabaran latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan laporan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisi tentang penjabaran teori-teori berupa pengertian maupun definisi yang diambil atau dikutip dari buku atau tulisan yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas pada laporan ini serta beberapa kajian pustaka yang berhubungan dengan penelitian ini.

BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi gambaran singkat tentang sejarah Perguruan Tinggi Raharja, dan sistem penerbitan jurnal di Perguruan Tinggi Raharja, struktur organisasi, permasalahan yang ada pada sistem perbitan jurnal yang saat ini berjalan, alternative atau solusi atas permasalahan yang ada.

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB II

Teori Umum

Definisi Pengembangan

“Pada hakikatnya pengembangan adalah upaya pendidikan baik formal maupun non formal yang dilaksanakan secara sadar, berencana, terarah, teratur dan bertanggung jawab dalam rangka memperkenalkan, menumbuhkan, membimbing, mengembangkan suatu dasar kepribadian yang seimbang, utuh, selaras, pengetahuan, keterampilan sesuai dengan bakat, keinginan serta kemampuan-kemampuan, sebagai bekal atas prakarsa sendiri untuk menambah, meningkatkan, mengembangkan diri ke arah tercapainya martabat, mutu dan kemampuan manusiawi yang optimal serta pribadi mandiri.” (Wiryokusumo, 2011: 87)[1].

Menurut Seels & Richey dalam Adiatma & SUMARNO (2014:4)[2], “Pengembangan adalah proses penerjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisiknya. Pengembangan adalah proses penulisan dan pembuatan atau produksi bahan-bahan pembelajaran.”

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)[3], Pengembangan adalah proses, cara, perbuatan mengembangkan: pemerintah selalu berusaha dalam ~ pembangunan secara bertahap dan teratur yang menjurus ke sasaran yang dikehendaki;~ bahasa upaya meningkatkan mutu bahasa agar dapat dipakai untuk berbagai keperluan dalam kehidupan masyarakat modern; ~ masyarakat proses kegiatan bersama yang dilakukan oleh penghuni suatu daerah untuk memenuhi kebutuhannya.

Kemudian dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pengembangan merupakan proses meningkatkan mutu untuk meningkatkan bahan-bahan pembelajaran baik formal maupun nonformal agar suatu tujuan dapat tercapai dengan baik.

Konsep Dasar Sistem

“Sistem adalah beberapa komponen yang memiliki fungsi yang berbeda dan saling berkait bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan” (Yunitarini, 2013:45)[4].

Menurut Djahir (2014:45)[5], “Sistem sebagai kumpulan atau grup dan bagian atau komponen apa pun, baik fisik maupun nonfisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.”

“Sistem adalah suatu jaringan kerja dan prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu” (Hutahaean, 2015:2)[6].

“Sistem merupakan suatu jaringan kerja yang saling berhubungan dan berkumpul bersama-sama untuk mencapai suatu jaringan tertentu” (Susanto, 2012:19)[7].

Kemudian dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan serangkaian aktivitas yang saling terhubung dan saling bekerja sama satu sama lain baik fisik maupun nonfisik untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Hutahaean dalam bukunya yang berjudul “Konsep Sistem Informasi” (2015:3-5)[6], bahwa supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik memiliki karakteristik yaitu :

  1. Komponen

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen– komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

  2. Batasan Sistem(Boundary)

    Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

    Lingkungan luar sistem (Environment) adalah diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

  4. Penghubung Sistem (Interface)

    Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsitem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsitem ke subsistem lain.

  5. Masukan Sistem (Input)

    Masukan adalah energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenance input), dan masukkan sinyal (signal input).

  6. Keluaran Sistem (Output)

    Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

  7. Pengolahan Sistem

    Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, sistem akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.

  8. Sasaran Sistem

    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

Klasifikasi Sistem

Menurut Hutahaen (2015: 6-7)[6], Sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang :

  1. Klasifikasi Sistem sebagai :

    1. Sistem Abstrak (Abstract System)

      Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikliran-pemikiran atau yang tidak tampak secara fisik.

    2. bSistem Fisik (Physical System)

      Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.

  2. Sistem diklasifikasikan sebagai :

    1. Sistem Alamiah (Natural System)

      Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak di buat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.

    2. Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

      Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system)

  3. Sistem diklasifikasikan sebagai :

    1. Sistem Tertentu (Deterministicl System)

      Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.

    2. Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

      Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat dipredksi karena mengandung unsur probabilistic.

  4. Sistem diklasifikasikan sebagai :

    1. Sistem Tertutup (Close System)

      Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system.

    2. Sistem Terbuka (Open System)

      Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan ouput dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendali yang baik.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

“Sistem informasi dapat di definisikan sebagai sebuah kombinasi yang terorganisir dari manusia, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi dan sumber-sumber data yang dikumpulkan, diubah dan informasi yang tersebar dalam suatu organisasi” (Nasir, 2013:C38)[8].

“Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dan suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan” (Hutahaean, 2015: 13)[6].

“Sistem informasi mencakup sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi informasi, dan prosedur kerja), ada sesuatu yang diproses (data menjadi informasi), dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan” (Yunitarini, 2013:45)[4].

Maka dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sebuah sistem dengan beberapa bagian didalamnya yang melibatkan suatu organisasi yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Klasifikasi Sistem Informasi

Menurut Abdul Kadir (2013: 89)[9] Ada berbagai cara untuk mengelompokkan sistem informasi. Adapun klasifikasi yang sering dipakai selalu berdasarkan pada:

  1. Level Organisasi

  2. Area Fungsional

  3. Dukungan yang diberikan

  4. Arsitektur sistem informasi

Komponen Sistem Informasi

Menurut Hutahaean dalam bukunya “Konsep Sistem Informasi” (2015:13-14)[6], Sistem informasi terdiri dan komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block) yaitu:

  1. Blok masukkan (input block)

    Input mewakili data yang masuk ke dalarn sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk rnenangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat herupa dokumen dasar.

  2. Blok model (model block)

    Blok ini terdiri dan kombinasi prosedur, logika dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk rnenghasilkan keluaran yang sudah diinginkan.

  3. Blok keluaran (output block)

    Produk dan sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta sernua pemakai sistem.

  4. Blok teknologi (technologi block)

    Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirirnkan keluaran dan membantu pengendalian diri secara keseluruhan. teknologi terdiri dan unsur utama:

    1. Teknisi (human ware atau brain ware)

    2. Perangkat lunak (software)

    3. Perangkat keras (hardware)

  5. Blok basis data (data base block)

    Merupakan kumpulan dan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

  6. Blok kendali (control block)

    Banyak faktor yang dapat merusak sistern informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistern itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidak efisienan, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.

Dedinisi Media

Menurut Barus dalam bukunya “Pemanfaatan Candi Bahal sebagai Media Pembelajaran Alam Terbuka dalam Proses Belajar Mengajar” (2016:17-18)[10], “Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim penerima pesan. Media adalah alat yang digunakan dalam proses belajar-mengajar bertujuan untuk memudahkan bagi guru dalam menyampaikan materi pelajaran dan memudahkan para siswa dalam menyerap, memahami ataupun menguasai materi pelajaran yang diterimanya.”

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)[11], media adalah alat; alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk; yang terletak di antara dua pihak (orang, golongan, dan sebagainya): wayang bisa dipakai sebagai -- pendidikan; perantara; penghubung; -- cetak sarana media massa yang dicetak dan diterbitkan secara berkala seperti surat kabar, majalah; sebagai contoh :

  1. Elektronik, sarana media massa yang mempergunakan alat-alat elektronik modern, misalnya radio, televisi, dan film;

  2. Film, sarana media massa yang disiarkan dengan menggunakan peralatan film (film, proyektor, layar); alat penghubung yang berupa film;

  3. Massa, sarana dan saluran resmi sebagai alat komunikasi untuk menyebarkan berita dan pesan kepada masyarakat luas;

  4. Pendidikan, alat dan bahan yang digunakan dalam proses pengajaran atau pembelajaran;

  5. Periklanan, sarana komunikasi massa yang menyediakan beberapa bentuk periklanan, misalnya surat kabar, televisi, dan radio

Maka berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa media adalah sebuah sarana atau perantara yang digunakan dalam melakukan sesuatu, dapat juga dikatakan sebagai wadah yang dapat menampung dimana dalam penelitian ini ZFORD dimaksudkan sebagai media bagi mahasiswa/i yang ingin mendapatkan hibah untuk memenuhi PO Sidangnya dapat memasukkan proyeknya kedalam ZFORD.

Definisi Pembelajaran

“Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat peserta didik belajar secara aktif yang menekankan kepada penyediaan sumber belajar.” (Chodijah, 2012:5)[12].

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)[13], “pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.”

Menurut Anita E. Woolfolk dalam AJ Sihes (2011:3)[14], “Pembelajaran adalah proses di mana pengalaman menyebabkan perubahan dalam pengetahuan dan tingkah laku yang kekal.”

Maka berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah kegiatan guru yang terprogram untuk menjadikan seseorang yang dapat melakukan perubahan dalam suatu pengetahuan maupun tingkah laku. Dapat juga dimaksudkan ZFORD ini sebagai pembelajaran bagi mahasiswa/i yang sebelumnya mencari hibah dengan cara mengajukan proposal ke badan pemerintahan maupun ke perusahaan dan sekarang melakukan perubahan dengan cara menggalang dana melalu website yang bergerak dibidang Crowdfunding yaitu ZFORD.

Teori Khusus

Definisi Hibah

Menurut Permendagri Nomor 32 Tahun 2011 “Hibah adalah Pemberian uang/barang atau jasa dari pemerintah daerah kepada pemerintah atau pemerintah daerah lainnya, perusahaan daerah, masyarakat dan organisasi kemasyarakatan, yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat, serta tidak secara terus menerus yang bertujuan untuk menunjang penyelenggaraan urusan pemerintah daerah”.

Hibah dapat diberikan kepada :

  1. Pemerintah

    Hibah kepada pemerintah sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 huruf a diberikan kepada satuan kerja dari kementerian/lembaga pemerintah non kementerian yang wilayah kerjanya berada dalam daerah yang bersangkutan.

  2. Pemerintah Daerah Lainnya

    Hibah kepada pemerintah daerah lainnya sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 huruf b diberikan kepada daerah otonom baru hasil pemekaran daerah sebagaimana diamanatkan peraturan perundang-undangan.

  3. Perusahaan Daerah

    Hibah kepada perusahaan daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf c diberikan kepada badan usaha milik Daerah dalam rangka penerusan hibah yang diterima pemerintah daerah dari pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

  4. Masyarakat

    Hibah kepada masyarakat sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 huruf d diberikan kepada kelompok orang yang memiliki kegiatan tertentu dalam bidang perekonomian, pendidikan, kesehatan, keagamaan, kesenian, adat istiadat, dan keolahragaan non-profesional.

    Hibah kepada masyarakat diberikan dengan persyaratan paling sedikit:

    1. Memiliki kepengurusan yang jelas.

    2. Berkedudukan dalam wilayah administrasi pemerintah daerah yang bersangkutan.

  5. Organisasi kemasyarakatan

    Hibah kepada organisasi kemasyarakatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 huruf e diberikan kepada organisasi kemasyarakatan yang dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan.

    Hibah kepada organisasi kemasyarakatan diberikan dengan persyaratan paling sedikit:

    1. Telah terdaftar pada pemerintah daerah setempat sekurang-kurangnya 3 tahun, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan;

    2. Berkedudukan dalam wilayah administrasi pemerintah daerah yang bersangkutan; dan

    3. Memiliki sekretariat tetap.

Konsep Dasar Website

Definisi Website

“Website adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) didalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hyper text transfer protocol) dan untuk mengaksesnya mengunakan perangkat lunak yang disebut browser.”(Arief, 2011:7)[15].

Menurut Winoto (2013:2)[16], “Website adalah sekumpulan halaman yang menampilkan konten atau sesuatu yang bisa diakses atau dibuka apabila kita mengakses internet.”

Menurut Abbas (2013:2)[17], “Website disebut juga site, situs, situs web atau portal. Merupakan kumpulan halaman web yang berhubungan antara satu dengan lainnya, halaman pertama sebuah website adalah homepage, sedangkan halaman demi halamannya secara mandiri disebut webpage, dengan kata lain website adalah situs yang dapat diakses dan dilihat oleh para pengguna internet diseluruh dunia. Website adalah situs yang dapat diakses dan dilihat oleh para pengguna Internet. Pengguna Internet semakin hari semakin bertambah banyak, sehingga hal ini adalah potensi pasar yang berkembang terus.”

Kemudian dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa website merupakan sebuah situs yang dapat diakses oleh para pengguna internet yang didalamnya terdapat dokumen-dokumen multimedia dan dapat dibuka apabila kita mengakses internet.

Jenis-Jenis Website

Web dapat dapat dikelompokan kedalam beberapa kelompok bisa berdasarkan tujuannya, besar kecilnya hingga karakteristik website itu sendiri (Adi, 2014:4-9)[18].

Jenis Website Berdasarkan Sifatnya :

  1. Website Dinamis, merupakan website yang kontennya dapat berubah setiap saat. Contoh dari website dinamis ini antara lain adalah wikipedia, mypangandaran, abatasa, detik, tokobagus dan blog. Faktor utama yang membuat sebuah web menjadi dinamis adalah Content Management System. Dengan adanya CMS ini, siapapun yang memiliki akses ke administrator website dapat mengupdate contentnya dengan sangat mudah.

  2. Website Statis, merupakan website yang jarang sekali dirubah karena memang tidak diperlukan perubahan yang sangat sering. Contohnya adalah website company profile dan website profil organisasi.

Jenis website berdasarkan fungsinya :

  1. Search Engine

    Fungsi dan website ini adalah sebagai Pencari website lain. Contohnya adalah Google, dan Yahoo!

  2. Blog

    Blog ini bisa dibilang catatan harian dan pemilik website. Fungsi dan website blog adalah publikasi artikel / content yang berfokus pada manajemen artikel.

  3. Social Networking

    Contoh dari website networking ini adalah facebook dan twitter, dimana website menyediakan fasilitas untuk para member agar dapat berinteraksi dengan member yang lain.

  4. Forum

    Website forum sebenarnya mirip dengan website networking, namun lebih berfokus pada kemampuan para member untuk berdiskusi. Website forum yang terbesar di Indonesia saat ini adalah kaskus.

  5. Berita

    Website berita berfungsi untuk mengelola dan mempublikasikan berita kepada para pengunjung di internet. Website berita yang paling banyak pengunjungnya di Indonesia sekarang ini adalah detik.

  6. Gallery

    28 Fungsi dan website gallery adalah menyediakan fasilitas publikasi foto dan gambar secara online, mengelolanya, kemudian mempublikasikannya. Contoh website gallery adalah picasa.

  7. Multimedia

    Siapa yang tidak tahu Youtube? Itulah contoh website multimedia, dimana kita dapat melakukan streaming untuk video, maupun audio tanpa mengunduhnya terlebih dahulu. Untuk mengakses website multimedia akan diperlukan internet dengan kecepatan koneksi yang cukup tinggi.

  8. E-Learning

    Biasanya website e-learning dimanfaatkan oleh organisasi pendidikan untuk menyediakan fasilitas belajar melalui internet. Pembelajaran dapat menjadi interaktif dengan adanya website e-learning ini. Contoh website e-learning adalah website-website universitas.

  9. E-Commerce

    Website E-Commerce adalah yang paling booming sekarang ini. Website jenis E-Commerce berperan sebagai toko online. Contohnya adalah Tokobagus, Amazon, Bhineka dan E-Bay.

Definisi Online

Menurut Wandanaya (2012:176)[19], “Online adalah keadaan disaat seseorang terhubung ke dalam suatu jaringan ataupun sistem yang lebih besar.”

Menurut Pratama (2012:6)[20], “Online adalah suatu keadaan dimana sebuah device (komputer) terhubung dengan device lain dengan menggunakan perangkat modem, sehingga bisa saling berkomunikasi.”

Menurut Shalahuddin (2013:9)[21], “Online sendiri berasal dari kata on dan line, on artinya hidup, line artinya saluran. Dan arti online sendiri adalah keadaan dimana komputer yang terkoneksi atau terhubung ke jaringan internet sehingga apabila komputer kita online maka dapat mengakses internet atau browsing mencari informasi di internet.”

Maka dari pengertian yang telah disampaikan diatas dapat disimpulkan bahwa online adalah keadaan dimana sebuah komputer maupun gadget terhubung atau terkoneksi ke jaringan internet.

Definisi Content Management System

Menurut Shita (2011:13)[22], “CMS merupakan sebuah sistem yang dapat membantu pengguna dalam mengembangkan sistem yang dibutuhkannya. Dengan adanya CMS, maka pengguna dapat memilih CMS yang sesuai dengan kebutuhannya. Hal ini tidak terelakan karena dengan adanya CMS, maka pengguna yang minim pengetahuan tentang pembuatan sistem dapat dengan mudah mendapatkan sebuah sistem yang sesuai dengan proses bisnis yang dijalani.”

Menurut Kristanti (2011:91-92)[23], “CMS adalah sekumpulan prosedur yang digunakan untuk mengelola workflow website yang terstruktur. Prosedur-prosedur ini dapat dibuat secara manual ataupun berbasis komputer.”

“Content Management System (CMS) adalah perangkat lunak yang memungkinkan seseorang untuk menambah dan mengubah isi dari sebuah website.” (Pello, 2013:2)[24].

Maka dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Content Management System (CMS) merupakan sebuah paket sistem yang dapat membantu pengguna dalam mengembangkan sistem yang dibutuhkan dan seorang pengguna dapat membuat sistem tanpa harus membangun dari awal.

Konsep Dasar Joomla

Definisi Joomla

Dikutip dari halaman situs resmi Joomla![25], “Joomla! is an award winning content management system (CMS), which enables you to build Web sites and powerful online applications. Many aspects, including its ease-of-use and extensibility, have made Joomla! the most popular Web site software available. Best of all, Joomla! is an open source solution that is freely available to everyone.” yang artinya Joomla! adalah sebuah Content Management System (CMS), yang memungkinkan Anda untuk membangun situs Web dan aplikasi online yang kuat. Banyak aspek, termasuk kemudahan dalam menggunakan dan diperpanjang, telah membuat Joomla! menjadi situs Web perangkat lunak paling populer yang tersedia. Terbaik dari semua, Joomla! adalah solusi open source yang tersedia secara bebas untuk semua orang.

Menurut Muhsin (2014:96)[26], “Joomla adalah salah satu CMS Open source yang didesain untuk dapat digunakan multiscope. mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks, bahkan sampai ke level corporate.”

“Joomla adalah sebuah CMS yang dapat digunakan oleh siapa saja untuk keperluan pembuatan situs web, mulai dari yang sangat sederhana sampai dengan situs web yang rumit.” (Saurina, 2016:39)[27].

“Joomla! merupakan salah satu Content Management System (CMS) yang bersifat Open Source, ialah sebuah software gratis yang dapat digunakan untuk membuat web yang paling sederhana hingga paling kompleks sekalipun, seperti web portal.” (Daru, 2013:26)[28].

Maka dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa joomla merupakan sebuah Content Management System (CMS) yang bersifat open source yang digunakan untuk membuat website dengan menginstall plugin maupun module dari membuat website yang sederhana maupun yang lebih rumit. Keterkaitan joomla dengan penelitian ini adalah dimana ZFORD menggunakan CMS Joomla dalam pengaplikasian website nya.

Kelebihan joomla

Menurut Muhsin (2014:96)[26], Joomla memiliki kelebihan dan berikut ini beberapa kelebihan Joomla yaitu :

  1. Joomla adalah open source artinya joomla bisa digunakan secara gratis. Website joomla bisa di download secara gratis. Orang masih harus membayar untuk layanan web hosting Indonesia.

  2. Joomla mudah dijalankan bahkan oleh pemula sekalipun. Ketika merancang website Ecommerce hanya perlu berhadapan dengan user interface CMS ini. Tidak perlu repot mempelajari bahasa pemrograman yang rumit. Joomla memang dirancang untuk pengguna awam, tetapi para expert pun tidak segan menggunakannya.

  3. Joomla Hosting adalah pilihan yang sangat fleksibel. Anda bisa merancang website Anda sendiri mulai dari nol. Ada banyak pilihan template dan fitur yang tersedia.

Konsep Dasar Crowdfunding

Sejarah Crowdfunding

Crowdfunding yang merupakan media penggalangan dana secara online telah berkembang dan populer sejak lima tahun terakhir. Diinisiasi oleh institusi level internasional seperti Kickstarter dan IndieGogo (Davies, 2014), saat ini crowdfunding telah berjumlah lebih dari 600 platform crowdfunding di seluruh penjuru dunia (Outlaw, 2015)[29]. Crowdfunding, menjadi sebuah terobosan baru penggalangan dana secara informal dan mandiri. Penggalangan dana tersebut dimaksudkan untuk mendanai proyek ataupun usaha melalui platform online sehingga cakupannya bisa lebih meluas dan beragam sasarannya. Selain menjadi jalan masuk untuk dapat mengakses modal sosial, platform yang sedang berkembang di seluruh dunia ini juga telah berkembang cukup pesat dengan hasil penggalangan dana yang sudah mencapai $34 Billion di seluruh dunia. (Massolution, 2015). Dari Gambar 2.2 kita bisa melihat bahwa jika dibandingkan dengan seluruh lokasi di seluruh dunia, wilayah Amerika Utara dan Asia unggul dalam penggalangan dana ini. Mengacu pada laporan Massolution (2015), jika dibandingkan dengan tahun 2013, pasar crowdfunding di wilayah Amerika Utara mengalami penurunan dari 105% menjadi 82%, tetapi terdapatnya kenaikan yang signifikan oleh Asia mencapai 210% Fenomena ini menunjukkan bahwa crowdfunding semakin dilirik khususnya untuk usaha pada segmen komersil.

Memandang Crowdfunding dari latar komersial, ternyata dapat diklasifikasikan menjadi tiga macam, antara lain; not-for-profit (nirlaba), for profit (usaha) dan intermediate (Hemer, 2011:11). Proyek-proyek yang banyak terlaksana di Indonesia cenderung mengarah pada bentuk nirlaba, di mana proyek yang dimaksud bertujuan untuk kepentingan masyarakat dalam lingkup kepedulian terhadap isu kesehatan masyarakat, infrastruktur umum, pembangunan dari dana hibah asing, amal, proyek penelitian umum, software open source dan sebagainya. Oleh karena itu, saat ini crowdfunding menjadi sarana kontemporer bagi pihak yang memiliki ide dan keinginan untuk membuat tindakan dan pengelolaan project di masyarakat, namun memiliki keterbatasan pada pendanaan, pengalaman dan bimbingan. Sarana tersebut tentu memiliki potensi yang sangat besar untuk dimanfaatkan dalam pembelajaran untuk menumbuhkan kepedulian pada sesama.

Definisi Crowdfunding

Menurut Steinberg (2012:11)[30], “Crowdfunding is the process of asking the general public for donations that provide startup capital for new ventures. Using the technique, entrepreneurs and small business owners can bypass venture capitalists and angel investors entirely and instead pitch ideas straight to everyday Internet users, who provide financial backing.” Yang artinya Crowdfunding adalah proses meminta masyarakat umum untuk menyediakan atau memberi sumbangan untuk modal awal sebuah usaha baru. Dengan menggunakan teknik, pengusaha dan pemilik usaha kecil dapat melewati kaum pemodal dan investor, serta langsung memasarkan ide nya pada pengguna internet sehari-hari, yang berpotensi bisa menyediakan dukungan keuangan.

“Crowdfunding adalah dimana sejumlah besar orang (sebuah kerumunan) secara finansial mendukung proyek dengan memberikan jumlah uang yang relatif kecil sebagai sumbangan atau berpotensi sebagai imbalan atas ekuitas. Penggunaan sejumlah kecil modal dari sejumlah besar individu untuk membiayai usaha bisnis baru. Crowdfunding memanfaatkan akses yang mudah melalui jaringan kerabat, keluarga, petemanan dan melalui situs media sosial seperti Facebook, Twitter dan Linkedln untuk menarik investor. Crowdfunding memiliki potensi untuk meningkatkan kewirausahaan dengan memperluas jaringan investor. Orang yang ingin mengumpulkan dana untuk sebuah proyek, pengembangan produk, atau hampir apa pun bentuk lainnya dapat mendaftar ke sebuah situs crowdfunding dan membuat promosi.” (Wicks, 2013 : 5)[31].

“Crowdfunding adalah suatu praktik penggalangan dana untuk berbagai jenis usaha, baik berupa ide produk, bisnis, atau kegiatan, yang dananya diperoleh dari sumbangan masyarakat banyak, dan sering kali memiliki suatu imbalan baik berupa barang atau jasa.” (Young, 2012:14)[32].

Karakteristik Crowdfunding

Bagian ini menjelaskan karakteristik berdasarkan dua kategori model crowdfunding yang berbeda, pertama model donasi yang mengumpulkan dana non-ekuitas dan kedua model investasi yang mengumpulkan dana untuk keperluan finansial. (infoDev, 2013)[33].

Model Crowdfunding Donasi terdiri dari dua model bisnis, Pertama, Donation-based yang mempunyai ciri filantropis yang dimana tidak mengharapkan kompensasi/ timbal balik. Kelebihan model ini adalah tidak adanya risiko. Sedangkan kekurangannya Penyumbang tidak memperoleh jaminan keamanan; Pengusaha kesulitan untuk mendapatkan modal yang lebih besar; Potensi pengembalian kecil; dan tidak ada keamanan. Kedua, Reward-based yang bercirikan penyandang dana menerima hadiah apresiasi atau pre-sales layanan atau produk, dan model ini berkembang menjadi pasar tersendiri, dengan perusahaan-perusahaan meningkatkan jumlah yang cukup besar melalui pre-sales. Model ini mempunyai kelebihan risiko rendah (terutama proses pemenuhan dan risiko penipuan) dan tidak ada potensi yang cukup baik terutama berkaitan dengan keuntungan finansial. Sementara itu kekurangannya antara lain: Potensi pengembalian kecil; Tidak ada keamanan yang diperoleh, berikut tidak ada mekanisme pertanggung jawaban; Kebanyakan penguasa mengalami kesulitan meningkatkan modal tanpa produk dengan daya tarik besar yang menjual. Sementara itu, Model Crowdfunding Investasi terdiri dari tiga model bisnis, yaitu:

  1. Pertama, Equity-based dimana penyandang dana menerima instrumen ekuitas atau pengaturan bagi hasil. Dengan kelebihan memiliki potensi untuk berbagi dalam profitabilitas usaha; Potensi yang tak terbatas untuk keuntungan finansial; Dapat menarik investor dalam jumlah relatif besar. Dan kekurangannya antara lain: Potensi mengalami kerugian dalam investasi; Pemegang saham adalah bawahan dari kreditur dalam hal kepailitan; Undang-undang sekuritas yang terkait dengan investasi crowdfunding mungkin kompleks.

  2. Kedua, Lending-based dimana penyandang dana menerima instrumen utang dengan tingkat suku bunga tetap dan pengembalian sesuai jadwal yang ditentukan. Dengan kelebihan antara lain: Laju pengembalian modal telah ditentukan atas kesepakatan peminjam dan pemberi pinjam; Dalam kasus kebangkrutan pemegang utang adalah pemegang saham senior; Status dijamin yang dapat memudahkan pengusaha untuk meningkatkan modal. Dan kekurangannya antara lain: Mungkin menjadi bawahan kreditor senior; Tingkat kegagalan dalam memulai mempunyai tingkat risiko yang sama dengan investasi ekuitas, tetapi dengan potensi kembali tertutup; Membutuhkan bisnis yang sudah menghasilkan cash flow.

  3. Ketiga, Royalty-based yang dimana kurang dikenal seperti model-model lain; Penyandang dana menerima bagian dalam unit kepercayaan, memperoleh bunga royalti dalam kekayaan intelektual dari perusahaan penggalangan dana; Persentase pendapatannya dibayarkan selama beberapa periode waktu; Pembayarannya bervariasi tergantung pada pendapatan periodik. Dengan kelebihan Potensi keuntungan tidak terbatas, tetapi tingkat keuntungan ditentukan oleh tingkat suku bunga; Investasi memiliki risiko atau keuntungan yang rendah dari investasi ekuitas, tetapi melebihi instrumen utang. Dan kekurangannya antara lain: Potensi kerugian investasi; Risiko kerugian sebanding dengan investasi ekuitas, tetapi investasi menawarkan pengembalian potensial lebih rendah dari ekuitas; Bisnis bisa berhenti membayar royalti jika memilih untuk beroperasi tanpa kekayaan intelektual yang dimaksud; Instrumen ini umumnya menarik investor skala kecil dibandingkan crowdfunding model investasi yang lain, sehingga pengusaha dapat merasa lebih sulit untuk meningkatkan modal dengan model ini.

Menurut Ordanini (2011)[34] ada tiga pemain dalam crowdfunding, Pertama, subyek yang menawarkan ide dan atau proyek yang ingin didanai. Orang-orang ini memilih crowdfunding sebagai akses langsung pada pasar dan mengumpulkan sokongan dana dari mereka yang tertarik dengan ide/proyek tersebut untuk mendukungnya. Kedua, sekumpulan orang yang memutuskan untuk mendukung proyek, menyikapi risiko dan mengharapkan pemberian imbalan. Ketiga, organisasi crowdfunding, mereka yang menyediakan sarana untuk mengantarkan inisiatif baru menggunakan mekanisme crowdfunding.

Kategori-Kategori Proyek Pada Crowdfunding

Jenis proyek-proyek yang menggunakan metode crowdfunding sendiri dapat dikategorikan untuk memudahkan klasifikasi atau membedakan tiap proyek yang ada. (Hamer, 2011:11-12)[35]. Menurut Hemer (2011:11-12)[35], berikut adalah kategori-kategori proyek :

  1. 1. Commercial background or objectives of initiative or project :

    1. Not-for-profit

    2. For profit

    3. Intermediate

  2. 2. Original organizational embeddedness :

    1. Independent and single

    2. Embedded

    3. Startup

Penggalangan dengan menggunakan crowdfunding sendiri biasanya diterapkan dalam bentuk sebuah aplikasi berbasis website. Menurut LLC Fundable (2014)[36], Terdapat empat jenis website crowdfunding berdasarkan sistemnya, yaitu rewards-based, equity based, donation based, dan lending based.

Definisi Jotform

Menurut Rahardja (2016:143)[37], JotForm merupakan cara tercepat untuk membuat bentuk web atau formulir online.

Menurut Ajmi (2016:3)[38], “JotForm is an online form builder. It was first built for webmasters but users took it to a new level and is now used in way more than just as contact form.“ Yang artinya JotForm adalah pembangun formulir online. Ini pertama kali dibangun untuk webmaster namun pengguna membawa ketingkat yang baru dan sekarang digunakan yang lebih dari sebagai kontak form.

Definisi Future IT Raharja (FIR)

FIR adalah kepanjangan dari Future IT Raharja, yang berisi kumpulan dari project-project IT masa depan yang dimiliki oleh Perguruan Tinggi Raharja yang bermanfaat untuk menunjang kegiatan perkuliahan serta pembelajaran para Pribadi Raharja. Tak hanya itu FIR juga menopang jalannya kegiatan TPi (Ten Pilar IT iLearning). Project FIR juga terus di lakukan pengembangan demi penyempurnaan untuk setiap project nya agar bisa bergabung menjadi salah satu dari anggota TPi. Yang terdiri dari SIS+, RhjFox, Magics Channel, PEN+, Airzone, FGR (First Generation Resources), GO+ (Green Orchestra Plus), Virtual Account, ZPreneur, ZFORD, iLP (iLearning Plus), DID (Dream Innovation Day), PESSTA+, dan HKI (Hak Kekayaan Intelektual).

Konsep Dasar ZFORD (Z-Fundaising Project Research Development)

Definisi ZFORD (Z-Fundaising Project Research Development)

ZFORD (Z-Fundraising Project Research Development) merupakan sebuah tempat atau wadah pendanaan project dengan cara patungan atau mengumpulkan sejumlah uang dari sejumlah orang. ZFORD juga sebagai wadah mahasiswa dalam membuat hibahnya. Dapat dibilang ZFORD merupakan sebuah situs yang bergerak dibidang Crowdfunding untuk menghasilkan hibah dari proyek mereka sendiri. Kampanye ZFORD didanai oleh masyarakat umum, seseorang bisa menyumbangan uangnya untuk proyek yang meraka dukung.

Kelebihan ZFORD (Z-Fundaising Project Research Development)

ZFORD yang merupakan website yang bergerak dibidang Crowdfunding dapat memberikan hibah untuk kalian dalam memenuhi PO Sidang. Dimana kelebihan yang dimiliki ZFORD antara lain:

  1. Proses pengajuan yang mudah, karena mahasiswa hanya memasukan project nya kedalam ZFORD serta memenuhi semua checklist standarisasi sertifikasi di ZFORD.

  2. Keabsahan tanda terima hibah yang dapat dipertanggungjawabkan karena Surat Keterangan yang langsung ditandatangani oleh pihak yang berwenang.

  3. Website yang dapat diakses secara online, compatible menggunakan device apapun.

  4. ZFORD memberikan kemudahan system yang sudah online dan user friendly dengan navigasi yang mudah dan jelas.

  5. Proses create project yang sudah online sehingga tidak perlu lagi membuat proposal untuk diajukan ke badan pemerintahan maupun perusahaan,

  6. Users hanya perlu promosi untuk project nya agar mendapatkan donasi, tidak perlu mengajukan proposal lagi sehingga dapat menghemat biaya untuk cetak dll.

  7. Penerapan ZFORD ini sangat dibutuhkan oleh mahasiswa/i khususnya Pribadi Raharja yang ingin mendapatkan hibah dengan mudah dan cepat, dan tentunya hibah ini diakui oleh Perguruan Tinggi Raharja.

Logo ZFORD (Z-Fundaising Project Research Development)

Logo adalah sebuah gambar atau sekedar sketsa yang memiliki arti tertentu, dan juga mewakili arti dari perusahaan, organisasi, daerah, lembaga, negara, produk, dan hal lainnya yang membutuhkan sesuatu yang singkat dan juga mudah diingat sebagai pengganti dari nama sebenarnya.

Logo harus mempunyai kerangka dasar dan filosofi berupa konsep dengan tujuan membentuk sifat yang berdiri sendiri atau mandiri. Logo pada umumnya dikenal oleh penglihatan atau visual, seperti ciri khas berbentuk warna dan rupa logo tersebut.

Gambar diatas adalah logo dari ZFORD yang juga memiliki filosofi sebagai berikut :

  1. Huruf Z

    Z sendiri memiliki filosofinya tersendiri yakni FILOSOFI Z, apakah itu? Pernah dengar kata Zero? Yup, Zero berarti Nol atau Awal. Saat kita memulai sebuah permainan pastilah harus memulai semuanya dari Nol. Kemudian Z juga merupakan huruf abjad terakhir di alphabet, yang dapat diartikan sebagai akhir dari sebuah permainan. Sehingga dapat disimpulkan dari Filosofi Z ini bahwa “Setiap memulai sesuatu selalu dimulai dari Nol dan selalu harus berakhir, jika belum berakhir maka belum dapat dikatakan selesai”

    Maka disini Z berarti menjadi sebuah tempat yang akan membantu Anda mendapatkan sumbangan dari awal bergabung yang masih Nol sampai akhirnya nanti memiliki banyak sumbangan saat waktu yang ditetapkan berakhir. Jadi agar selalu diingat bahwa saat memulai sesuatu maka harus diselesaikan sampai akhir jangan sampai ditinggalkan ditengah jalan dan dilupakan begitu saja.

  2. Kata FORD

    FORD sendiri adalah kepanjangan dari Fundraising prOject Research Development yang berarti merupakan sebuah tempat yang mengelola sumbangan untuk suatu project penelitian. Dengan design yang sengaja dibuat menarik agar menunjukkan dan mencerminkan bahwa kreativitas anak muda masa kini sungguh sangat bervariasi dan tak terbatas. Diberikan warna hijau karena agar lebih mencerminkan Pribadi Raharja dengan sebutannya sebagai Green Campus.

  3. Kalimat Fundraising prOject Research Development

    Sengaja dibuat berwarna merah agar menunjukkan bahwa setiap kreativitas harus berani menunjukkan dirinya untuk dapat dihargai oleh masyarakat luas. Dibuat dengan font yang mudah dibaca agar mudah dipahami dan dimengerti maksudnya. Sehingga mampu menarik lebih banyak minat dari setiap lapisan generasi baik itu muda, remaja, dewasa bahkan tua sekalipun tidak menutup juga kemungkinan untuk suatu instansi turut berpartisipasi.

Konsep Analisis SWOT

Definisi Analisis SWOT

Menurut Yunitarini (2012:84)[39], “Analisis SWOT adalah instrument perencanaaan strategis yang klasik. Dengan menggunakan kerangka kerja kekuatan dan kelemahan dan kesempatan ekternal dan ancaman, instrument ini memberikan cara sederhana untuk memperkirakan cara terbaik untuk melaksanakan sebuah strategi. Instrumen ini menolong para perencana apa yang bisa dicapai, dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan oleh mereka. SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal (dalam) dan faktor eksternal (luar) yaitu Strengths, Weakness, Opportunities dan Threats.”

“Analisa SWOT adalah sebuah teknik yang dimana melaluinya para manajer membuat sebuah gambaran singkat dari situasi strategis sebuah perusahaan. Elemen-elemen dalam analisa SWOT: kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), ancaman (threats).” (Wijayanto 2013:2)[40].

Tujuan Analisis SWOT

Menurut Rangkuti (2011: 197)[41], tujuan analisa SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi.

Analisis SWOT dilakukan dengan maksud untuk mengenali tingkat kesiapan setiap fungsi dan keseluruhan fungsi sekolah yang diperlukan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Berhubung tingkat kesiapan fungsi ditentukan oleh tingkat kesiapan masing-masing faktor yang terlibat pada setiap fungsi, maka analisis SWOT dilakukan terhadap keseluruhan faktor dalam setiap fungsi, baik faktor internal maupun eksternal (Rohman, 2014:13)[42].

Definisi Elisitasi

Menurut Guritno (2011:302)[43], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi.”

Menurut Saputra (2012:51-54)[44], Elitisasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap.

  1. Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. tahap II

    Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti Mandatory (Penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti Desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti Inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  3. tahap III

    Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:

    1. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan.

    2. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan.

    3. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.

    2. Middle (M): Mampu dikerjakan.

    3. Low (L): Mudah dikerjakan

  4. Final Draft Elisitasi

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Definisi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Wicaksono (2014:143)[45], “UML adalah bahasa spesifikasi standar yang dipergunakan untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan dan membangun perangkat lunak. UML merupakan metodologi dalam mengembangkan sistem berorientasi objek dan juga merupakan alat untuk mendukung pengembangan sistem. UML saat ini sangat banyak dipergunakan dalam dunia industri yang merupakan standar bahasa pemodelan umum dalam industri perangkat lunak dan pengembangan sistem.”

Menurut Satia (2016:106)[46], Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem. Bahasa pemograman berorientasi objek yang pertama dikembangkan dikenal dengan nama Simula-67 yang dikembangkan pada tahun 1967. Jenis-jenis diagram UML:

  1. Use case diagram

  2. Class diagram

  3. Statechart diagram

  4. Activity diagram

  5. Sequence diagram

  6. Collaboration diagram

  7. Component diagram

  8. Deployment diagram

Menurut Widodo (2011:10)[47], terdapat beberapa model-model yang dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain :

  1. Diagram kelas (Class diagram)

    Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

  2. 2. Diagram paket (Package Diagram)

    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

  3. Diagram use-case

    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

  4. Diagram interaksi dan sequence (urutan)

    Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

  5. Diagram komunikasi (communication diagram)

    Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

  6. Diagram statechart (statechart diagram)

    Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktivitas.

  7. Diagram aktivitas (activity diagram)

    Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

  8. Diagram komponen (component diagram)

    Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

  9. Diagram deployment (deployment diagram)

    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang di dalamnya.

Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flow diagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.

Definisi Flowchart

Menurut Cristanty (2012:55)[48], “Flowchart adalah bagan yang menggambarkan urutan instruksi proses dan hubungan satu proses dengan proses lainnya menggunakan simbol-simbol tertentu. Bagan alir digunakan sebagai alat bantu komunikasi dan dokumentasi.”

Menurut Azis (2016:68)[49], “Flowchart adalah diagram alur yang akan menjadi dasar dalam membuat langkah-langkah dan hubungan-hubungan (link) antar materi dalam media pada masing-masing slide.”

Menurut Ambarita (2016:60)[50], “Flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian.”

Definisi HIPO (Hierarchy Input Process Output)

Menurut Utomo (2014:118)[51] , “HIPO merupakan metodologi yang dikembangkan dan didukung oleh IBM. HIPO adalah alat dokumentasi program, yang banyak digunakan sebagai alat desain dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem yang berbasis pada fungsi, yaitu tiap - tiap modul di dalam sistem digambarkan oleh fungsi utamanya.”

Menurut Rochim (2013:37)[52], “HIPO adalah diagram yang menggambarkan struktur pada sistem dan menggambarkan input dan outputnya.”

Menurut Hasan (2014:61)[53], “Hierarchy Input Proses Output (HIPO) adalah Bagan jenjang (HIPO) ini digunakan mempersiapkan penggambaran diagram alur data untuk menuju level – level lebih bawah lagi. Dimana jenjang ini terdiri dari 3 bagian yaitu top level, level 0, level 1.”

Definisi Black Box Testing

Menurut Rouf (2012:3)[54], “Black Box Testing adalah pengujian untuk mengetahui apakah semua fungsi perangkat lunak telah berjalan semestinya sesuai dengan kebutuhan fungsional yang telah didefinisikan.”

Black Box dapat menemukan kesalahan dalam kategori berikut :

  1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang

  2. Kesalahan interface

  3. Kesalahan dalam struktur data atau akses basis data eksternal

  4. Inisialisasi dan kesalahan terminasi

  5. validitas fungsional

  6. kesensitifan sistem terhadap nilai input tertentu

  7. batasan dari suatu data

Menurut Imbar (2011:147)[55], Black-box testing adalah metode pengujian yang dimana penilaian terhadap sebuah aplikasi bukan terletak pada spesifikasi logika/fungsi aplikasi tersebut, tapi input dan output.

Menurut Wahyudi (2013:18)[56], “Black box test adalah metode pengujian perangkat lunak yang menguji fungsionalitas aplikasi yang bertentangan dengan struktur internal/kerja.”

Literature Review

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai sistem penggalangan dana atau Crowdfunding serta penelitian mengenai form online menggunakan Jotform. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan sistem tersebut guna menunjang sistem penggalangan dana atau Crowdfunding ini, maka perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Rosalina, Andreas Handojo & Adi Wibowo pada tahun 2015 dengan judul “Aplikasi Crowdfunding Sebagai Perantara Penggalangan Dana Berbasis Website dan Facebook Application”. Penelitian ini menjelaskan tentang sebuah aplikasi crowdfunding berbasis web dan Facebook application. Aplikasi tersebut akan memiliki koneksi dengan Facebook sehingga dapat meningkatkan tingkat publikasi. Koneksi tersebut dalam bentuk share dan login dengan akun Facebook. Fitur lain yang juga dapat membantu untuk meningkatkan publikasi yaitu newsletter dan follow. Untuk menekan tingkat penipuan terdapat pula fitur seperti report a campaign dan campaign validation [57].

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Maria Alexandra Christine,dkk pada tahun 2016 yang berjudul “INGON, Web Solusi Pemeliharaan Hewan-Hewan Terlantar & Sakit. ”. Pada penelitian ini menjelaskan tentang sebuah website bernama INGON yang merupakan aplikasi social enterprise yang memberikan sebagian keuntungan transaksi jual beli aksesori, pakaian, dsb untuk didonasikan kepada shelter atau penampung hewan. Dimana INGON bermaksud untuk menjadi donatur tetap shelter. Aplikasi ini disajikan dalam bentuk web sehingga masyarakat dapat melakukan pembelian dengan mudah dan memperoleh informasi dengan mudah. Pembeli aksesoris dll tersebut sudah secara langsung mendonasikan uang nya untuk menyumbang pada shelter tersebut [58].

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Harpandi Wibowo,dkk pada tahun 2015 yang berjudul “PENGEMBANGAN MODUL UKM WEB PORTAL CROWDFUNDING DENGAN METODE PROTOTYPE DAN FRAMEWORK CODEIGNITER”. Pada penelitian ini membahas tentang aplikasi yang dapat membantu UKM untuk mendapatkan modal usaha. Dimana pada penelitian ini menggunakan konsep crowdfunding untuk menggalang dana demi tercapainya sebuah project. Maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah aplikasi web yang dapat mempermudah UKM untuk mendapatkan modal usaha. Investor berperan dalam hal pendanaan. UKM yang mendapatkan dana akan memberikan laporan secara lengkap sehingga terwujud pendanaan yang transparan [59].

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Made Febriyana Dyastama Putra,dkk pada tahun 2015 dengan judul “MEMBANGUN WEBSITE MANAJEMEN INVESTASI BERBASIS CROWDFUNDING MODUL INVESTOR MENGGUNAKAN METODE ITERATIVE DAN INCREMENTAL”. Pada penelitian ini membahas tentang sebuah website yang dapat memfasilitasi agar masyarakat mau untuk berinvestasi sehingga dibuatlah website manajemen investasi berbasis crowdfunding dimana investor dapat memberikan dana sebagian saja dari permintaan UMKM dan sebagiannya lagi diberikan oleh investor lainnya. Selain itu website ini dapat memudahkan investor untuk mencari UMKM yang membutukan dana dan didalamnya terdapat fasilitas untuk UMKM dan investor mengenai dana yang diinvestasikan sehingga memudahkan untuk UMKM dalam memberikan informasi dan investor dalam mengetahui dana yang diinvestasikan [60].

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Bagus Adiib Al-Haq,dkk pada tahun 2016 yang berjudul “UPAYA MENJAGA BIODIVERSITAS DENGANKETERLIBATANMASSA:MODELBISNIS CROWDFUNDING SEBAGAI STRATEGI PENGGALANGAN DANA PUBLIK”. Pada penelitian ini obyek kajian adalah sebuah LSM lingkungan hidup bernama Coral Triangle Center (CTC). CTC merupakan NGO lingkungan hidup Indonesia yang bergerak di bidang pelestarian sumber daya hayati pesisir dan laut. CTC pernah menggunakan mekanisme crowdfunding untuk penggalangan dana online. Penggalangan dana yang bekerja sama dengan situs crowdfunding Indiegogo ini bertujuan untuk mendapatkan dana untuk pengembangan game online yang memiliki esensi tentang perlindungan hayati biota laut di Coral Triangle [61].

  6. Penelitian yang dilakukan oleh DV Birolini, S Rasslan, EM Utiyama dari Universidade de São Paulo (HCFMUSP), SP, Brasil pada tahun 2016 berjudul “Unintentionally retained foreign bodies after surgical procedures. Analysis of 4547 cases”. Penelitian ini menjelaskan tentang tujuan untuk mengeksplorasi pengalaman dokter bedah Brasil di Perairan asing Retained Foreign Bodies (RFB) setelah prosedur bedah. Ini adalah cross-sectional, studi observasional yang dilakukan dengan cara survei dikembangkan dengan bantuan alat Jotform (www.jotform.com) dan dikirim melalui Internet kepada anggota masyarakat Brasil yang berhubungan dengan spesialisasi Urologi, Ginekologi , Obstetri, General, Oncologic dan Bedah Toraks, Coloproctology, dan Bedah dari pencernaan Saluran dan Trauma. Tanggapan dimana bersifat sukarela, rahasia dan tidak diketahui [62].

  7. Penelitian yang dilakukan oleh Douglas Cohen dari State University of New York Institute of Technology, New York pada tahun 2014 yang berjudul “Design and Implement a Photo Gallery website for Snapshots of Resettlement: A Digital Showcase of Images and Stories of Resettled Refugees in Utica, NY”. Penelitian ini menjelaskan tentang ingin dibuatnya galeri foto online dari kejadian di pemukiman Bhutanese-Nepali dan para pengungsi yang menjadi gagasan nya. JotForm menjadi media untuk mensubmit foto yang dimiliki dan memiliki fungsi yang terkait dengan penelitian. JotForm direkomendasikan untuk pengajuan dalam memberikan hasil foto tersebut [63].

  8. Penelitian yang dilakukan oleh Håkan Eftring dari The Helen Hamlyn Centre for Design at the Royal College of Art, London, UK pada tahun 2011 yang berjudul “A model for an inclusive healthcare information system”. Penelitian ini menjelaskan organisasi kesehatan seperti rumah sakit berkomunikasi baik secara umum dan informasi pribadi kepada warga. Informasi pribadi seperti pemberitahuan janji medis yang biasanya masih dikirim melalui pos biasa, sehingga dibuatlah form untuk informasi yang dapat diakses. Aplikasi JotForm digunakan sebagai media pembangunan form untuk menerima informasi dari masyarakat. Dan ini bisa menjadi pemberitahuan janji medis untuk pertemuan dan pemeriksaan atau informasi lainnya [64].

  9. Penelitian yang dilakukan oleh Paul Dervan dari Institute of Technology, Blanchardstown, Dublin pada tahun 2014 yang berjudul “Enhancing In-class Student Engagement Using Socrative (an Online Student Response System): AReport”. Penelitian ini menjelaskan tentang Student Response System (SRS) yang merupakan sistem elektronik yang memungkinkan siswa untuk memberikan umpan balik dan tanggapan terhadap pertanyaan dan kuis selama kuliah menggunakan instrumen survei yang mengandung pertanyaan penulis yang dihasilkan dan menggunakan aplikasi JotForm secara online [65].

  10. Penelitian yang dilakukan oleh Esther Perales, Elisabet Chorro, Valentín Viqueira, Francisco M. Martínez Verdu dari University of Alicante (SPAIN) pada tahun 2012 yang berjudul “EVALUATION OF ONLINE TOOLS AS DIDACTIC RESOURCE IN THE UNIVERSITY EDUCATION”. Penelitian ini menjelaskan tentang Alat yang digunakan untuk mengumpulkan informasi adalah kuesioner. Kuesioner ini mengevaluasi untuk berbeda aspek saja: pendapat umum, kualitas informasi yang diterima, kepuasan tentang metodologi yang diikuti dan kesadaran kritis siswa. Desain kuesioner ini sangat penting untuk mendapatkan informasi yang meyakinkan tentang metodologi mengikuti kursus. Kuesioner dikembangkan menggunakan alat online yaitu JotForm [66].

Dari 10 (sepuluh) literature review diatas, sebagian besar adalah membahas perihal crowdfunding maupun form online yaitu Jotform. Hal ini berkaitan dengan penelitian yang dilakukan, namun pada bagian website crowdfunding sebagian besar masih belum ada penelitian yang membahas tentang pengembangan website crowdfunding sebagai media pembelajaran khusus nya pada Perguruan Tinggi. Oleh karena itu, untuk menindaklanjuti penelitian sebelumnya, maka dilakukan penelitian terhadap pengembangan website tersebut.

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

Dengan semakin maraknya perguruan tinggi di daerah Tangerang khususnya dalam bidang komputer ternyata hal tersebut masih belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memperoleh data secara terkomputerisasi disetiap bidang.

Dunia komputer dan alat-alat canggih serta otomatis lainnya dalam dunia perkantoran, baik instansi pemerintah maupun swasta sangat cepat sekali perkembangannya, sehingga selalu berubah setiap saat. Oleh karena itu Perguruan Tinggi Raharja dalam pendiriannya mempunyai misi untuk untuk ikut membantu program pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia serta meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menghadapi era globalisasi.

Telah menjadi tekad para pendiri Perguruan Tinggi ini untuk membantu pemerintah dan masyarakat kota Tangerang dalam pendiran Perguruan Tinggi Raharja yang di selenggarakan oleh Yayasan Nirwana Nusantara (YRI) yang didirikan pada tahun 2001 dan merupakan pendidikan yang terbaik dalam bidang pendidikan komputer.


Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

Perguruan Tinggi Raharja bermula dari sebuah lembaga kursus komputer yang bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Penelitian Komputer) Raharja yang terletak di Jl. Gatot Subroto km.2 Harmoni Mas Cimone Tangerang. LPPK Raharja diresmikan pada tanggal 3 Januari 1994 oleh bapak walikota Tangerang Drs. H. Zakaria Mahmud, Raharja telah terdaftar pada Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga inilah yang mempelopori penggunaan operating system windows dan aplikasinya diwilayah Tangerang dan sekitarnya, hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerjasama yang di lakukan oleh lembaga ini dengan sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang.

Karena semakin pesatnya perkembangan dan pertumbuhan akan komputerisasi dan meningkatnya peminat masyarakat Tangerang maka pada tanggal 24 Maret 1999 LPPK Raharja berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika yang diresmikan melalui surat keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 56/D/O/1999 yang diserahkan langsung dari Bapak Prof. Dr. Udju D. Rusdi selaku Koordinator KOPERTIS wilayah IV Jawa Barat kepada ketua yayasan Nirwana Nusantara Ibu Kasarina Sudjono. Pada tanggal 2 Februari 2000 dengan menyelenggarakan jurusan Manajemen Informatika.

Pada tanggal 2 Februari 2000 AMIK Raharja Informatika menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang menjalankan studi formal untuk program Diploma I (DI) dengan memberikan gelar Ahli Pratama dan Program Diploma II (DII) dengan memberikan gelar Ahli Muda dan Diploma III (DIII) dengan memberikan gelar Ahli Madya kepada lulusannya, sesuai dengan surat keputusan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta wilayah IV Jawa Barat dengan Nomor 3024/004/KL/1999.

Kemudian pada tanggal 7 September 2000 sesuai dengan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 354/Dikti/Kep/2000 menambah 2 program yakni D3 Teknik Informatika dan D3 Komputer Akuntasi.

Kini AMIK Raharja Informatika mempunyai 3 (tiga) program studi Diploma III dengan jurusan Manajemen Informatika (MI), Teknik Informatika (TI), dan Komputer Akuntansi (KA) yang masing-masing jurusan memberikan gelar Ahli Madya (A.md), Ahli Muda (AM), Ahli Pratama (AP) kepada lulusannya.

Pada tanggal 20 Oktober 2000 dalam usahanya untuk meningkatkan mutu dan kualitas dari pada lulusan AMIK RAHARJA INFORMATIKA meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) RAHARJA. Dengan surat keputusan Nomor 42/01/YNN/PR/II/200. ketua Yayasan Nirwana Nusantara mengajukan permohonan pendirian STMIK RAHARJA kepada Mendiknas KOPERTIS Wilayah IV jawa barat dengan 3 (tiga) program studi SI Jurusan Sistem Informasi (SI), Teknik Informatika(TI), dan Sistem Komputer (SK), hal tersebut telah mendapat tanggapan dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dengan surat keputusan Nomor 5706/D/T/2000. Tidak hanya sampai disini, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas lulusan RAHARJA sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, bahwa dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas RAHARJA.

Pada saat ini, Perguruan Tinggi Raharja pun telah meningkatkan mutu dan kualitasnya melalui sertifikat Akreditasi, diantaranya yaitu sebagai berikut:

  1. Pada tanggal 5 April 2006 dengan sertifikat Akreditasi Nomor 00117/Ak-1-DIII-03/DFXMEI/IV/2002 yang berisi Badan Akreditasi nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika Terakreditasi A.
  2. Pada tanggal 4 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08479/Ak-X-SI-001/CAGTLF/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa studi Strata 1 Teknik Informatika di STMIK Raharja terakreditasi B.
  3. Pada tanggal 11 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08523/Ak-X-S1-002/CAGSIM/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Sistem Informasi di STMIK Raharja terakreditasi B.
  4. Pada tanggal 3 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 006/BAN-PT/AK-VIII/DPI-III/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika terakreditasi B.
  5. Pada tanggal 25 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 019/BAN-PT/AK-X/SI/VIII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program Strata 1 Sistem Komputer di STMIK Raharja terakreditasi B.
  6. Pada tanggal 29 Desember 2007 sesuai surat keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 017/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/XII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Teknik Informatika di AMIK Raharja Informatika dengan terakreditasi B.
  7. Pada tanggal 18 Januari 2008 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 019/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/I/2008 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma Tiga Komputerisasi Akuntansi di AMIK Raharja Informatika terakreditasi A.
  8. Pada tanggal 08 Juli 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 010/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.
  9. Pada tanggal 23 September 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 025/BAN-PT/Ak-XIV/S1/IX/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.

1. Jurusan / Program Studi pada STMIK Raharja

Tabel 1.JPG

Gambar 3.1.Jurusan atau Program Studi pada STMIK Raharja



2. Jurusan / Program Studi pada AMIK Raharja Informatika

Tabel amik.JPG

Gambar 3.2. Jurusan atau Program Studi pada AMIK Raharja

Visi, Misi dan Tujuan Perguruan Tiinggi Raharja

Visi Perguruan Tinggi Raharja

Visi Perguruan Tinggi Raharja adalah menjadi perguruan tinggi swasta yang secara berkesinambungan meningkatkan kualitas pendidikannya, memberikan pelayanan dalam menciptakan sumber daya manusia yang tangguh, memiliki daya saing tinggi dalam era kompetisi globalisasi, terutama dibidang teknologi informasidan komputer. Menjadikan pribadi raharja sebagai sumber daya manusia terampil dan ahli, mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis, menghasilkan tenaga intelektual dan professional, serta mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih luas.

Misi Perguruan Tinggi Raharja

Untuk mencapai visi yang digariskan, Raharja senantiasa akan berupaya untuk melaksanakan misinya sebagai berikut:

  1. Menyelenggarakan program-program studi yang menunjang perkembangan dan penerapan teknologi informasi dalam berbagai bidang ilmu.
  2. Menyediakan sarana dan lingkungan yang kondustif bagi pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar yang efektif dan efisien, sehingga terbentuk lulusan-lulusan yang bermoral, terampil dan kreatif serta memiliki daya saing tinggi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi informasi
  3. Melaksanakan dan mengembangkan program-program pengabdian kepada masyarakat melalui inovasi di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang bermanfaat bagi kemajuan bangsa Indonesia, khususnya ilmu pengetahuan dan teknologi informasi.

Visi dan misi di atas, dipahami dan didekati dengan kesadaran komitmen pada kualitas yang menjadi target dalam manajemen dan sistem pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja. Kualitas sebagai suatu dimensi yang merupakan bagian dari apa yang disebut “Total Qualitas Manajemen”. Konsep berpikir kualitas terdiri dari : performance (kinerja), feature (fasilitas), durability (daya tahan), reliability(kehandalan), conformity (kesesuaian), esthetic (keindahan), dan easy to be repaired (kemudahan perbaikan). Ketujuh elemen itu merupakan perhatian utama manajemen dan sistem pendidikan Perguruan Tinggi Raharja yang dituangkan dalam ISO9001 : 2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja)

Tujuan Perguruan Tinggu Raharja

  1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan dapat menerapkan, mengembangkan serta memperluas informatika dan komputer secara profesional.
  2. Menghasilkan lulusan yang mampu mengadakan penelitian dalam bidang informatika dan komputer, yang hasilnya dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di lapangan.
  3. Menghasilkan lulusan yang mampu mengabdikan pengetahuan dan keterampilannya dalam bidang informatika dan komputer secara profesional kepada masyarakat.

Arti Nama Raharja

“Raharja”. Kata ini diinspirasikan dari motto kota dan kabupaten Tangerang, yaitu “Bhakti Karya Adhi Kerta Raharja” dan “Setya Karya Kerta Raharja” yang berarti “kesejahteraan” yang dalam arti luasnya adalah keinginan dan niat para pendiri untuk membantu pemerintah ikut serta dalam membangun masyarakat yang sejahtera melalui penguasaan dibidang teknologi informasi dan komputer. Sedangkan Raharja sendiri memiliki motto “Get The Better Future By Computer Science”(meraih sukses yang gemilang dengan ilmu komputer)

Arti Green Campus

Green Campus, yang berarti Kampus Hijau memiliki makna yang luas "Green" atau dengan sebutan "Green Leaves" sering diartikan dengan masih hijau generasi muda Indonesia adalah bibit-bibit unggul yang masih hijau dan green campus berpotensi melahirkan generasi pribadi yang matang dan berguna bagi bangsa dan Negara. Green dalam konteks Green Power berarti kekuatan financial. Green Campus sebagai kampus yang dapat memberikan power untuk menopang seluruh aktifitas perkuliahan bertujuan menciptakan pribadi raharja yang dapat mandiri secara financial (financially independent)

Arti Pribadi Raharja

Pribadi Raharja mencerminkan wawasan almamater Perguruan Tinggi Raharja yang berkeyakinan bahwa perguruan tinggi harus benar-benar merupakan lembaga ilmiah dan kampus harus benar-benar merupakan masyarakat ilmiah. Perguruan tinggi sebagai almamater (ibu asuh) merupakan suatu kesatuan yang bulat dan mandiri.

Pribadi Raharja mencakup keempat unsur Civitas Akademika, yakni Dosen, Staff/Karyawan Administratif, mahasiswa serta alumni harus manunggal dengan almamater, berbakti kepadanya dan melalui almamater mengabdi kepada rakyat, bangsa dan negara dengan jalan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Struktur Organisasi

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu sktruktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka – kerangka hubungan diantara fungsi, bagian – bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu oragnisasi.Sama halnya dengan Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut.

Tugas dan Tanggung Jawab

Seperti halnya di dalam sebuah perusahaan, Perguruan Tinggi Raharja di dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai tugas dan kewajiban dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu sebagai berikut :

1. Presiden Direktur

Wewenang :

  1. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.
  3. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.
  4. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.

Tanggung Jawab :

  1. Pemimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga edukatif, mahasiswa, tenaga administrasi dan terhadap lingkungan.

2. Direktur

Wewenang:

  1. Merupakan wakil presiden direktur.
  2. membantu presiden direktur dalam berbagai kegiatan.

3.Pembantu (Bidang Akademik)

Wewenang :

  1. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.
  2. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.
  3. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
  4. Mengadakan afiliasi.
  5. Membina dan mengembangkan kelembagaan.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.


4.Pembantu Direktur II (Administrasi)

Wewenang :

  1. Melaksanakan dan mengelola seluruh kegiatan administrasi dan keuangan.
  2. Membina dan mengembangkan kepegawaian.
  3. Mengadakan sarana dan prasarana kepegawaian.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang keuangan dan administrasi.

5. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

Wewenang :

  1. Membina kegiatan kemahasiswaan.
  2. Membina kehidupan mahasiswa dalam kampus sehingga dapat mengembangkan penalaran.
  3. Membina dan mengawasi kegiatan lembaga mahasiswa serta unit kegiatan khusus akademik.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang kemahasiswaan serta pelayanan kesejahteraan mahasiswa.

6.Asisten Direktur Akademik

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  4. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
  5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
  6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
  7. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien, pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar, kemajuan kualitas pelayanan akademik yang berkesinambungan, dan kelancaran proses belajar mengajar.

7. Kepala Jurusan

Wewenang:

  1. Mengusulkan kepada Assisten Direktur Akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan kurikulum jurusan.
  2. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan pengangkatan dosen baru dan pemberhentian dosen.
  4. Memberikan kebijakan administratif Akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, dan pembukaan semester pendek.
  5. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.
  6. Memberikan sanksi Akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan bahan ajar, monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen, terlaksananya penelitian, seminar, pembinaan prestasi akademik mahasiswa dan peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannya.

8. Asisten Direktur Finansial

Wewenang:

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pembuatan budget pada setiap bagian dan pelaksanaan pemakaian dana.
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor, pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  3. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya dan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan budgeting pada setiap bagian, dan tersedianya dana atas budget yang telah disetujui.
  2. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pendanaan aktifitas yang berkesinambungan.
  3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

9. Layanan Keuangan Mahasiswa(LKM)

Wewenang:

  1. Mengusulkan prosedur layanan keuangan kepada Asisten Direktur Finansial
  2. Mengusulkan tentang unit baru yang dibutuhkan kepada Asisiten Direktur Finansial.

Tanggung Jawab:

  1. Bertanggung jawab atas kelancaran proses penerimaan keuangan mahasiswa
  2. Bertanggung jawab atas penagihan tunggakan mahasiswa.


10. Asisten Direktur Operasional(ADO)

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  4. Memberikan kebijaksanaan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
  5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
  6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.
  2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan dan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.
  3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

11. Registrasi Perkuliahan dan Ujian(RPU)

Bagian registrasi perkuliahan dan ujian terdiri dari dua bagian antara lain:

A. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

Wewenang :

  1. Berwenang memberikan kebijakan yang berhubungan dengan proses registrasi mahasiswa.
  2. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya
  3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan
  4. Mengusulkan kepada ADO untuk pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.

Tanggung Jawab:

  1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi POM mulai dari persiapan hingga pada penutupan setiap semesternya.
  2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi batal tambah dan jumlah mahasiswa yang melakukan POM.
  3. Bertanggung jawab atas seluruh informasi mengenai registrasi mahasiswa.

B. Perkuliahan dan Ujian (PU)

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada ADO atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar serta kebijakan yang diambil.
  2. Mengusulkan kepada ADO tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang dianggap telah melanggar tata tertib karyawan.
  4. Mengusulkan kepada kepala jurusan untuk kelas perkuliahan yang dapat dibuka.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pendokumentasian perkuliahan dan ujian.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Rancangan Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan Gambar 3.4. Use case Diagram Sistem yang Berjalan, terdapat:

  1. Use case Membuat Pengumuman Penerimaan Naskah

    Actor : Author dan Redaksi Penerbit

    Main success scenario : Redaksi Penerbit mengumumkan status penerimaan naskah, dan Author melihat pengumumannya.

  2. Use case Naskah Jurnal

    Actor : Author dan Redaksi Penerbit

    Main success scenario : Author melakukan submit naskah jurnal dan Redaksi penerbit menerima naskah jurnal

  3. Use case Evaluasi Naskah Editoring

    Actor : Redaksi Penerbit

    Main succsess scenario : Redaksi penerbit melakukan evaluasi naskah jurnal pada tahap editoring

  4. Use case Revisi Naskah

    Actor : Redaksi Penerbit dan Author

    Main succsess scenario : Redaksi penerbit menerima naskah jurnal dengan syarat revisi, dan Author melakukan revisi Naskah

  5. Use case Naskah Terevisi

    Actor : Author dan Redaksi Penerbit

    Main succsess scenario : Author merevisi naskah dan mengirimkannya kembali ke Redaksi Penerbit

  6. Use case Pengumuman Naskah Lolos Tahap Editoring

    Actor : Redaksi Penerbit dan Author

    Main succsess scenario : Redaksi Penerbit mengumumkan hasil lolos tahap editoring dan Author menerima pengumuman

  7. 7Use case Review Naskah

    Actor : Redaksi Penerbit

    Main succsess scenario : Redaksi Penerbit melakukan review naskah yang telah lolos tahap editoring

  8. Use case Revisi Naskah

    Actor : Redaksi Penerbit dan Author

    Main succsess scenario : Redaksi penerbit menerima naskah jurnal dengan syarat revisi, dan Author melakukan revisi Use case Revisi Naskah

  9. Use case Naskah Terevisi

    Actor : Author dan Redaksi Penerbit

    Main succsess scenario : Author merevisi naskah dan mengirimkannya kembali ke Redaksi Penerbit

  10. Use case Pengumuman Naskah Lolos Tahap Reviewing

    Actor : Redaksi Penerbit dan Author

    Main succsess scenario : Redaksi Penerbit mengumumkan hasil lolos tahap Reviewing dan Author menerima pengumuman

  11. Use case Menerbitkan Jurnal

    Actor : Redaksi Penerbit dan Author

    Main succsess scenario : Redaksi Penerbit menerbitkan naskah jurnal kedalam jurnal dan Author menerima pemberitahuan naskah telah terbit

Berdasarkan Gambar 3.5. Use case Diagram Pembaca diatas, dapat dilihat bahwa pada gambar diatas terdapat:

  1. 1 system yang mencakup kegiatan Pembaca .

  2. 1 Actor yang melakukan kegiatan diantaranya : Pembaca

  3. 6 Use case yang biasa dilakukan oleh Pembaca

Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Activity Diagram ini untuk menggambarkan rangkaian aliran aktifitas baik proses bisnis maupun use case. Dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

Berdasarkan Gambar 3.6. Activity Diagram Sistem yang Berjalan, terdapat :

  1. 1 Initial Node, sebagai objek yang diawali

  2. 10 action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi pada sisttem yang berjalan ini

  3. 2 Decision Node, yang berfungsi untuk menentukan keputusan yang diambil pada sistem yang berjalan ini

  4. 1 Final State, sebagai objek yang diakhiri

Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Dari keterangan di atas dapat digambarkan dengan sequence diagram mengenai informasi sistem yang berjalan saat ini, sehingga dengan diagram ini dapat menggambarkan pergerakan sebuah objek dan pesan yang terjadi di dalam sistem penyampaian informasi.

Berdasarkan Gambar 3.7. Sequence Diagram diatas dapat dilihat bahwa terdapat :

  1. 3 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Author, Editor, dan Reviewer

  2. 2 boundary lifeline, yaitu OJS dan Tombol Submit

  3. 11 message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi–informasi tentang aktifitas yang terjadi

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Seperti yang diketahui bahwa sistem penerbitan jurnal yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja saat ini ini masih dilakukan secara konvensional. Contohnya, Proses penerbitan jurnal masih dilakukan secara konvensional yaitu tercetak dimana seperti yang kita ketahui bahwa pada jurnal cetak ada beberapa permsalahan yang dapat terjadi diantaranya seperti proses percetakan yang memakan waktu lama, kemungkinan rusak tinggi, memakan banyak tempat untuk penyimpanannya, konten seperti gambar pada jurnal cetak cenderung kurang jelas sehingga sulit dipahami, selain itu menggunakan kertas yang tidak sedikit, baik itu pada saat percetakan. Berdasarkan analisa dari segi kekurangan serta kebutuhan saat ini, kebutuhan terhadap sistem hendaknya :

  1. Sistem mampu memberikan kemudahan dalam hal penerbitan jurnal.

  2. Sistem mampu bekerja lebih cepat dibandingkan sistem sebelumnya

  3. Sistem mampu mengatasi permasalahan yang ada pada sistem sebelumnya.

Analisa Batasan Sistem

Setiap sistem mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainya yang memberikan input atau menerima output dari sistem. Melihat permasalahan yang terjadi pada system perbitan jurnal yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, maka penelitian membatasi permasalahan mengenai sistem dalam pengembangan aplikasi. Dalam hal ini yang dibahas adalah tentang sistem penerbitan jurnal yang dapat memberikan efisiensi yaitu “Analisa Open Journal System (OJS) Pada Perguruan Tinggi Raharja”.

Analisa Kelebihan dan Kekurangan Sistem Yang Berjalan

Dalam penelitian ini, analisa sistem yang dilakukan pada sistem penerbitan jurnal yang berjalaan saat ini pastinya memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri, dimana dalam hal ini adalah sebagai berikut :

  1. Kelebihan yang ada pada sistem penerbitan jurnal saat ini adalah pada tingkat penerimaan dari pengguna itu sendiri dimana pada penerbitan jurnal secara konvensional atau tercetak pengguna dalam hal ini author atau penulis lebih familiar dibandingkan dengan sistem penerbitan jurnal elektronik, selain itu tingkat ketertarikan yang cukup tinggi dimana beberapa orang cenderung suka jika karyanya dalam hal ini jurnalnya dimuat dalam sebuah buku.

  2. Meskipun sistem penerbitan jurnal secara konvensional atau tercetak diakui banyak diminati, namun pada penerapannya pasti masih memiliki kekurangan, terutama dari segi proses tentunya dimana pada penerbitan jurnal konvensional atau tercetak waktu dan tenaga yang dikeluarkan tidaklah sedikit, selain itu output yang dihasilkanpun diakui memiliki beberapa permasalahan, seperti kemungkinan rusak tinggi dalam hal ini seperti sobek, basah, terbakar atau lainya, dari segi penyimpanan juga jurnal cetak memerlukan ruang yang cukup besar, dan terakhir beberapa konten seperti gambar, grafik, tabel yang dicetak tidak terlalu jelas.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati serta meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, terdapat beberapa alternatif pemecahan masalah yang dihadapi, antara lain :

  1. Diterapkannya wadah atau media yang dapat mengelola penerbitan jurnal secara terpusat sehingga proses berjalan lebih cepat.

  2. Diterapkannya sisitem yang dapat memudahkan setiap aktor sistem untuk melakukan kegiatannya dimana dalam hal ini secara online sehingga dapat diakses kapanpun dimanapun itu.

  3. Digunakannya sistem yang telah memiliki banyak informasi kususnya di Indonesia, dalam hal ini untuk mempermudah pengenalan sistem.

  4. Hasil dari sistem yang baru haruslah hal yang dapat mengatasi permasalahan jurnal cetak, dalam hal ini jurnal elektronik.

Strategi Proyek

Dalam pemecahan masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat diperoleh beberapa strategi untuk meningkatkan sistem penerbitan jurnal pada Perguruan Tinggi. Strategi ini dimanfaatkan sebagai tolak ukur kebutuhan sistem yang akan diusulkan. Berikut tabel strategi pengembangan sistem Open Journal System.

Gambar 3.8 Strategi Open journal System

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan dari analisa yang telah dilakukan pada penerbitan jurnal di Perguruan Tinggi Raharja, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

  1. Sistem penerbitan jurnal di Perguruan Tinggi Raharja masih bersifat konvensional.

  2. Metode yang diterapkan pada sistem penerbitan jurnal di Perguruan Tinggi Raharja memang sudah dapat dikatakan baik namun dinilai kurang efisien dikarenakan proses masih konvensional

  3. Adanya sistem yang dapat bekerja secara efisien dirasa perlu untuk dapat meningkatkan kualitas penerbitan jurnal di Perguruan Tinggi Raharja

Saran

Adapun beberapa saran yang dapat penulis berikan untuk pengembangan selanjutnya adalah sebagai berikut :

  1. Pengembangan atas sistem yang berjalan saat ini perlu dilakukan dalam hal ini perubahan dari metode konvensional ke sistem berbasis online dimana hal ini dirasa perlu guna mengatasi permasalahan yang ada pada jurnal tercetak.

  2. Penggunaan sistem online sebagai ganti sistem konvensional dimana gunanya nanti dapat mempermudah setiap pelaku atau aktor sistem untuk mengerjakan tugasnya.

  3. Penerapan e-journal atau elektronik jurnal sebagai output mengantikan jurnal cetak dapat dijadikan suatu inovasi yang baik untuk kedepannya dimana seperti yang Kita ketahui bahwa banyak keunggulan dari e-journal atau elektronik jurnal itu sendiri, diantaranya seperti penyajian hasil yang optimal dimana konten pada jurnal jelas dan tidak berubah tidak seperti jurnal cetak dimana gambar, grafik, atau diagram cenderung kurang jelas karena efek cetakan, inventaris lebih rapih dan tidak memakan tempat, resiko kehilangan minim dikarenakan mudah dalam hal backup.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Wiryokusumo, Iskandar. 2011. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara.
  2. Adiatma, D. S., & SUMARNO, A. 2014. Pengembangan Media CAI Berbasis Android Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan Untuk Siswa Kelas VIII SMPN 1 Tembelang Jombang. Jurnal Mahasiswa Teknologi Pendidikan, 2(3).
  3. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Pengembangan. Diakses pada tanggal 23 Desember 2016. Tersedia di http://kbbi.web.id/pengembangan
  4. 4,0 4,1 Yunitarini, Rika, Purnomo Budi Santoso, & Heru Nurwarsito. 2012. Implementasi Perangkat Lunak Electronic Customer Relationship Management (E-CRM) dengan Metode Framework of Dynamic CRM
  5. Djahir, Y., & Pratita, D. (2014). Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta:Deepublish
  6. 6,0 6,1 6,2 6,3 6,4 Hutahaean, J. (2015). Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Deepublish.
  7. Susanto, Gunawa. 2012. Sistem Informasi Rekam Medis Pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pacitan Berbasis Web Base. Speed-Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi 3.4.
  8. Nasir, Muhammad. 2013. Evaluasi Penerimaan Teknologi Informasi Mahasiswa di Palembang Menggunakan Model UTAUT. Jurnal SNATI. Palembang: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bima Darma. 6(2): 411-418
  9. Kadir, A. (2014). Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi.
  10. Barus, Ulian., & Suratno. 2016. Pemanfaatan Candi Bahal sebagai Media Pembelajaran Alam Terbuka dalam Proses Belajar Mengajar. Perdana Mitra Handalan.
  11. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Media. Diakses pada tanggal 15 Desember 2016. Tersedia di http://kbbi.web.id/media
  12. Chodijah, S., Fauzi, A., & Wulan, R. 2012. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika Menggunakan Model Guided Inquiry yang Dilengkapi Penilaian Portofolio pada Materi Gerak Melingkar. Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika, 1(1).
  13. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Pembelajaran. Diakses pada tanggal 23 Desember 2016. Tersedia di http://kbbi.web.id/ajar
  14. Sihes, A. J. 2011. Konsep Pembelajaran.
  15. Arief, M. Rudyanto. 2011. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi.
  16. Winoto, P., & Tjendrowaseno, T. I. 2013. Pembuatan Website Profil Sekolah Dasar Negeri 03 Kalisoro. Speed-Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi, 4(1).
  17. Abbas, W. 2013. ANALISA KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP WEBSITE UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA (UNY). In Prosiding Seminar Nasional Sains Dan Teknologi Fakultas Teknik (Vol. 1, No. 1).
  18. Adi Sumaryadi. 2014. Onlinekan!: Memulai Membangun Website Istimewa. Bandung: Azzahra Publishing
  19. Wandanaya, A. B. 2012. Pengaruh Pemasaran Online Terhadap Keputusan Pembelian Produk. STMIK Raharja. Tanggerang. Indonesia.
  20. Pratama, Jefri Gumilar., Afriyudi, & Ilman Zuhri Yadi. 2012. Analisa Sistem Informasi Entri KRS Online pada Universitas Bina Darma Dengan Menggunakan Metode END-USER Computing (EUC) Satisfaction. Jurnal Ilmiah Fak. Ilkom Vol, 1(1), 1-20.
  21. Shalahuddin, M. dan Rosa A. S. 2013. Definisi Online. Membangun Aplikasi Berbasis Website Secara Online. 19-37 Oktober: 1-20.
  22. Shita, R. T., & Triyono, G. 2011. Analisa dan Rancangan Sistem Informasi Antrian Menggunakan Biskitz CMS. Jurnal Telematika MKOM, 3(2), 12-18.
  23. Kristanti, Tanti., & Niko Pamela.2011. Penerapan Knowledge Management System Berbasis Website CMS pada Divisi Produksi CV. Indotai Pratama Jaya. Jurnal Sistem Informasi, 89.
  24. Pello, A. J., Adi Wibowo, & Dewi, L. P. 2013. Perancangan Dan Pembuatan CMS (Content Management System) E-Commerce Untuk Umum. Jurnal Infra, 1(1), 119-124.
  25. Joomla!. About Joomla!. Diakses pada tanggal 25 Desember 2016. Tersedia di https://www.joomla.org/about-joomla.html
  26. 26,0 26,1 Muhsin, A. 2014. APLIKASI TECHNOPRENEURSHIP UNTUK MENGEMBANGKAN INDUSTRI KECIL MELALUI PENGGUNAAN TEKNOLOGI E-COMMERCE BERBASIS CONTENT MANAGEMENT SYSTEM Studi Kasus Pada UKM Mandiri Gypsum. Telematika, 10(2).
  27. Saurina, N. 2016. Pengembangan Kerangka Layanan Publik Melalui Content Management System. JUSTINDO (Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi Indonesia), 1(01).
  28. Daru, A. F. 2013. INTEGRASI CMS DAN LMS UNTUK MEMBANGUN WEB BERBASIS E-LEARNING DENGAN SINGLE LOGIN. Jurnal Tr@ nsForMat! ka, 11(1), 23-31.
  29. Outlaw, S. 2015. Maret 29. The Basics of Crowdfunding. Diambil kembali dari Entrepreneur: http://www.entrepreneur.com/article/228125
  30. Steinberg, S., & DeMaria, R. 2012. The Crowdfunding Bible: How to Raise Money for any startup, video game, or project. Read.me.
  31. Wicks, Mike. 2013. Crowdfunding - An Introduction. Victoria: Blue Beetle Books.
  32. Young, T. E. 2012. The Everything Guide to Crowdfunding: Learn how to use social media for small-business funding. Adams Media.
  33. infoDev, I. f. 2013. Crowdfunding’s Potential for Developing World. Finance and Private Sector Development Department. Washington DC: The World Bank.
  34. Ordanini, A., Miceli, L., Pizzeti, M., & Parasuraman, A. 2011. Crowd-funding: transforming customers into investors through innovative service platforms. Journal of Servive Management, 22(4), 443-470.
  35. 35,0 35,1 Hemer, J. 2011. A snapshot on crowdfunding. Karsluhe: Fraunhofer Institute for Systems and Innovation Research.
  36. Fundable, LLC. 2014. Types of Crowdfunding. Retrieved November 18, 2014, from Fundable: https://www.fundable.com/crowdfunding101/types-ofcrowdfunding
  37. Rahardja, U., Indri Handayani, & Sarah Riwanda Shofroh. 2016. Pemanfaatan Aplikasi Jotform Sebagai Media Request Pengambilan Donasi Pada Sistem ZFord. SISFOTENIKA, 6(2).
  38. Ajmi, A. 2016. Assessment: Anything, Anywhere, Anytime Using JotForm.
  39. Yunitarini, Rika. 2013. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Penyiar Radio Terbaik. Jurnal Ilmiah Mikrotek 1.1, 43-52.
  40. Wijayanto, F. A., Ratih Indriyani. 2013. Pengelolaan Dan Pengembangan Usaha Pada Belvia Mini Pie. Agora, 1(1), 447-457.
  41. Rangkuti, F. 2011. SWOT: Balanced Scorecard. Gramedia Pustaka Utama.
  42. Rohman, M. F. 2014. Teknik Analisis Manajemen SWOT: Untuk Menyusun KKP Diklatpim & Renstra (Vol. 1). AFJ Mobicons.
  43. Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta.
  44. Saputra, A. 2012. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan Lapan Bandung. Berita Dirgantara, 13(2).
  45. Wicaksono, D., Satoto, K. I., & Kridalukmana, R. 2014. Aplikasi Manajemen Praktikum Laboratorium Software Engineering Sistem Komputer Universitas Diponegoro. Jurnal Teknologi dan Sistem Komputer, 2(2), 143-148.
  46. Satia, O., & Sujadi, H. 2016. SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BUDAYA DAN EKOWISATA MENGGUNAKAN ALGORITMA DIJKSTRA DENGAN GOOGLE MAPS API DAN JAVA SERVER PAGE (DISPORABUDPAR MAJALENGKA). STIMA.
  47. Widodo, Prabowo Pudjo dan Heriawati. 2011. Menggunakan UML. Bandung: Informatika.
  48. Cristanty, Y. C., & Wardati, I. U. 2012. Sistem Pengolahan Data Simpan Pinjam khusus Perempuan (SPP) Pada Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Mitra Usaha Mandiri Program Nasional Pemberdayan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan. Speed-Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi, 3(1).
  49. Azis, A. 2016. Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan Komputer Mata Pelajaran Fiqih di MTs. Jurnal Studi Agama dan Masyarakat, 1(2).
  50. Ambarita, Arisandy. 2016. Analisis Pengembangan Sistem Informasi Pengolahan Aset Dearah (Studi Kasus: Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah Provinsi Maluku Utara). IJNS-Indonesian Journal on Networking and Security, 5(4).
  51. Utomo, A. P., & Setiaji, P. 2014. VISUALISASI PRODUK BERPOTENSI HKI BERBASIS WEB GIS DI KABUPATEN KUDUS. Jurnal Simetris, 5(2), 115-120.
  52. Rochim, A. N., Hasbi, M., & Irawati, T. 2013. APLIKASI PENGELOLAAN KEUANGAN PADA PT. JALA PROKREASI SURAKARTA. Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIKomSiN), 1(2).
  53. Hasan, M. A., Saptomo, W. L. Y., & Siswanti, S. 2014. SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN SERTIFIKASI GURU DENGAN METODE GAP/PROFILE MATCHING. Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIKomSiN), 2(2).
  54. Rouf, A. 2012. Pengujian Perangkat Lunak Dengan Menggunakan Metode White Box Dan Black Box. HIMSYATECH, 8(1).
  55. Imbar, R. V., & Tirta, E. 2011. Analisa, Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Penjualan Pelumas Studi Kasus: Perusahaan “PT. Pro Roll International”. Jurnal Informatika, 3(1), pp-119.
  56. Wahyudi, M. J., & Fadlil, A. 2013. Sistem Pakar Untuk Mengidentifikasi Penyakit Udang Galah Dengan Metode Theorema Bayes. Jurnal Sarjana Teknik Informatika, 1(1).
  57. Rosalina, R., Handojo, A., & Wibowo, A. 2015. Aplikasi Crowdfunding Sebagai Perantara Penggalangan Dana Berbasis Website dan Facebook Application. Jurnal Infra, 3(2), pp-303.
  58. Christine, M. A., Hadi, W., Kendekallo, A. C., Suryadarma, M., & Amesa, A. 2016. INGON, Web Solusi Pemeliharaan Hewan-Hewan Terlantar & Sakit. Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi, 2(2).
  59. WIBOWO, H., YULI ADAM PRASETYO, & FAISHAL MOFIED AL-ANSHARY. 2015. PENGEMBANGAN MODUL UKM WEB PORTAL CROWDFUNDING DENGAN METODE PROTOTYPE DAN FRAMEWORK CODEIGNITER.
  60. Putra, Made Febriyana Dyastama, Nia Ambarsari, & Taufik Nur Adi. 2015. ‘’MEMBANGUN WEBSITE MANAJEMEN INVESTASI BERBASIS CROWDFUNDING MODUL INVESTOR MENGGUNAKAN METOD ITERATIVE DAN INCREMENTAL’’.
  61. Al-Haq, Bagus Adiib, Farda Hasun, & Litasari Widyastuti. 2016. UPAYA MENJAGA BIODIVERSITAS DENGAN KETERLIBATAN MASSA: MODEL BISNIS CROWDFUNDING SEBAGAI STRATEGI PENGGALANGAN DANA PUBLIK.
  62. DV Birolini, S Rasslan, EM Utiyama. 2016. Unintentionally retained foreign bodies after surgical procedures. Analysis of 4547 cases. Universidade de São Paulo (HCFMUSP) : SP, Brasil.
  63. Eftring, Håkan. 2011. A model for an inclusive healthcare information system, The Helen Hamlyn Centre for Design at the Royal College of Art : London, UK.
  64. Dervan, Paul. 2014. Enhancing In-class Student Engagement Using Socrative (an Online Student Response System): A Report, Institute of Technology : Blanchardstown, Dublin.
  65. Perales, Esther., Chorro, Elisabet., Viqueira, Valentín., dan Martínez Verdú, F. M. 2012. Evaluation of online tools as didactic resource in the university education, University of Alicante : SPAIN.

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

A.1. Surat Pengantar KKP

A.2. Surat Penugasan Kerja

A.3. Form Penggantian Judul

A.4. Kartu Bimbingan

A.5. Kartu Study Tetap Final (KSTF)

A.6. Form Validasi Kuliah Kerja Praktek (KKP)

A.7. Kwitansi Pembayaran Kuliah Kerja Praktek (KKP)

A.8. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil

A.9. Kurikulum Perkuliahan

A.10. Daftar Nilai

A.11. Formulir Seminar proposal

A.12. Formulir Penilaian Pembimbing Kuliah Kerja Praktek (KKP)

A.13. Sertifikat TOEFL

A.14. Sertifikat Prospek

A.15. Sertifikat IT Internasional

A.16. Sertifikat IT Nasional

A.17. Sertifikat Training Operator iDuhelp!

A.18. Curriculum Vitae (CV)

LAMPIRAN B

B.1. SKUP KKP MAULANA SANI

B.2. LIST ASSIGNMENT IDU

B.3. SC (SPECIAL CONTRIBUTION)

B.4. REKAP ABSEN AO REC