Ahmad Rizky Permana: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(BAB II)
(Definisi Teknologi Informasi)
Baris 992: Baris 992:
 
====Definisi Teknologi Informasi====
 
====Definisi Teknologi Informasi====
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
<p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in"Untuk mengetahui pengertian teknologi informasi terlebih dahulu kita harus mengerti pengertian dari teknologi dan informasi itu sendiri. Berikut ini pengertian teknologi dan informasi :</p>
+
<p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in">Untuk mengetahui pengertian teknologi informasi terlebih dahulu kita harus mengerti pengertian dari teknologi dan informasi itu sendiri. Berikut ini pengertian teknologi dan informasi :</p>
 
<p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in">Menurut Sutarman (2012:3), "Teknologi Informasi adalah sub-sistem atau sistem bagian dari sistem informasi".</p>
 
<p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in">Menurut Sutarman (2012:3), "Teknologi Informasi adalah sub-sistem atau sistem bagian dari sistem informasi".</p>
 
<p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in">Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya, sedangkan informasi adalah pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian/penetaan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan <i>(knowledge)</i> bagi penggunanya.</p>
 
<p style="line-height: 2;text-indent: 0.5in">Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya, sedangkan informasi adalah pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian/penetaan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan <i>(knowledge)</i> bagi penggunanya.</p>

Revisi per 2 Oktober 2016 22.14

PERANCANGAN APLIKASI PEMETAAN LOKASI
PARIWISATA BERBASIS WEBGIS PADA DINAS
KOMINFO KOTA TANGERANG

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :
NIM : 1222472979
NAMA : Ahmad Rizky Permana


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
STMIK RAHARJA
TANGERANG
2015/2016



 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN APLIKASI PEMETAAN LOKASI
PARIWISATA BERBASIS WEBGIS PADA DINAS
KOMINFO KOTA TANGERANG

     

Disusun Oleh :

NIM : 1222472979
Nama : Ahmad Rizky Permana
Jenjang Studi : Strata Satu
Jurusan : Teknik Informatika
Konsentrasi : Software Engineering

Disahkan Oleh :

Tanggerang,24 Juni 2016

Ketua   Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA   Teknik Informatika

 

(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)

NIP : 00594

 

 

(Junaidi, M.Kom)

NIP : 001405





 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN APLIKASI PEMETAAN LOKASI
PARIWISATA BERBASIS WEBGIS PADA DINAS
KOMINFO KOTA TANGERANG

   

Dibuat Oleh :

NIM : 1222472979
Nama : Ahmad Rizky Permana

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif
Jurusan Teknik Informatika
Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh :

Tanggerang, Juni 2016

Pembimbing I   Pembimbing II

 

 

(Sandro Alfeno, M.Kom)

NID : 08203

 

 

 

(Nasril Sany, S.Kom)

NID : 08190





 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN APLIKASI PEMETAAN LOKASI
PARIWISATA BERBASIS WEBGIS PADA DINAS
KOMINFO KOTA TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

NIM : 1222472979
Nama : Ahmad Rizky Permana

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif
Jurusan Teknik Informatika
Konsentrasi Software Engineering
Tahun Akademik 2015/2016
Disetujui Penguji


Disetujui Oleh :

Tanggerang, Juni 2016

Ketua Penguji   Penguji I   Penguji II

 

 

(_____________)

NID :

 

 

 

(_____________)

NID :

 

 

 

(_____________)

NID :





SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN APLIKASI PEMETAAN LOKASI
PARIWISATA BERBASIS WEBGIS PADA DINAS
KOMINFO KOTA TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM : 1222472979
Nama : Ahmad Rizky Permana
Jenjang Studi : Strata Satu
Jurusan : Teknik Informatika
Konsentrasi : Software Engineering

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, Juni 2016



(Ahmad Rizky Permana)

NIM : 1222472979







 

ABSTRAKSI

Teknologi saat ini, sekarang semua orang berusaha untuk membuat suatu sistem informasi yang baik dan mudah digunakannya. Dengan adanya jaringan yang luas maka setiap lembaga pemerintah ingin mengubah dari sistem manual menjadi sistem yang terkomputerisasi. Kota Tangerang saat ini telah menetapkan sektor pariwisata sebagai salah satu sektor dalam pembangunan budaya ekonomi, sosial dan budaya. Pada saat ini di sektor pariwisata belum adanya pemetaan lokasi pariwisata yang menyebabkan para wisatawan atau masyarakat belum mengetahui adanya objek wisata, hotel dan tempat kuliner di Kota Tangerang. Mengacu pada permasalahan yang ada yaitu kurangnya pemetaan lokasi pariwisata untuk para wisatawan atau masyarakat maka dibuatlah sebuah website dalam bentuk web gis yang bertujuan untuk memberikan solusi dari permasalahan yang dihadapi oleh Dinas Kominfo Kota Tangerang, agar dapat memberikan informasi tentang objek wisata, hotel dan tempat kuliner pada Kota Tangerang. Adapun metodologi yang digunakan diantaranya yaitu metode pengumpulan data, metode analisa, metode perancangaan dan metode pengujian yang menggunakan metode blackbox testing. Diharapkan dengan adanya pemetaan dalam bentuk web gis ini dapat mempermudah para wisatawan dan masyarakat untuk mencari lokasi yang terletak pada geografis Kota Tangerang.

Kata Kunci: Web GIS, Pemetaan, Kota Tangerang.

ABSTRACTION

The current technology, now everyone is trying to create an information system that is good and easy to use. With their extensive network then any government agency wants to change from a manual system to a computerized system. Tangerang City today has set the tourism sector as one of the sectors in the cultural development of economic, social and cultural. At this time in the tourism sector has not been any mapping tourism sites that cause the tourists or people not know about attractions, hotels and culinary venues in the city of Tangerang. Referring to the existing problems, namely a lack of mapping the location of tourism for tourists or people then made a website in the form of web-gis which aims to provide solutions to problems faced by the Department of Communications and Information Technology Tangerang City, in order to provide information about attractions, hotels and culinary in City of Tangerang. The methodologies used include the method of data collection, analysis methods, methods perancangaan and test methods that use the blackbox testing method. Hopefully, by the mapping in the form of web-GIS can facilitate the tourists and the public to track the geographical location is located in the city of Tangerang.

Keyword : Web GIS, mapping, Tangerang City.



 

KATA PENGANTAR


Assalamu'alaikum wr..wb..

Dengan mengucapkan puji serta rasa syukur dan rasa terimakasih kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan segala anugerah, rahmat, dan karunia–Nya, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Skripsi ini sebagaimana mestinya dan tepat pada waktunya. Skripsi dengan judul “PERANCANGAN APLIKASI PEMETAAN LOKASI PARIWISATA BERBASIS WEBGIS PADA DINAS KOMINFO KOTA TANGERANG” ini dilaksanakan dengan tujuan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) jurusan Teknik Informatika konsentrasi Software Engineering STMIK Raharja Tangerang.

Dalam penulisan Laporan Skripsi ini, penulis menemukan beberapa kesulitan yang dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan serta pengalaman yang penulis miliki, sehingga tidak lepas dari bantuan, bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak terkait yang selama ini telah meluangkan waktu dan tenaganya. Maka pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :

1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Ketua STMIK Raharja.
2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
3. Bapak Junaidi, M.Kom, selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika Perguruan Tinggi Raharja.
4. Bapak Sandro Alfeno, M.Kom, selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak memberikan bimbingan dan sarannya kepada penulis yang sangat berarti dalam perancangan dan penyelesaian laporan Skripsi ini.
5. Bapak Nasril Sany, S.Kom , selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan pengarahan dan motivasi untuk kelancaran penyusunan laporan skripsi ini.
6. Bapak Adhi Zulkifli, ST.MT., Rama Al Rasyid, S. Kom yang telah membantu penulis untuk melaksanakan observasi pada Dinas Kominfo Kota Tangerang dan memberikan nasehat serta saran yang membangun untuk penulis kedepannya.
7. Seluruh Dosen STMIK Raharja yang telah banyak memberikan pelajaran maupun bimbingan guna menyempurnakan setiap tugas yang penulis laksanakan.
8. Seluruh teman seperjuangan I Nyoman Lingga Anjana, Ady Kuncoro, Said Salman Farisi, Hendrian, Dkk yang telah berjuang bersama dalam skripsi ini.
9. Rasa terima kasih yang terdalam untuk Orang tua yang selalu memberikan kasih sayang, dukungan moril, semangat dan selalu mendo’akan untuk kelancaran dan keberhasilan penulis.
10. Semua pihak terkait yang tidak bisa penulis sebutkan satu – persatu.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan maupun kesalahan dalam penyusunan serta penulisan laporan skripsi ini, dengan segala keterbatasan dan kesederhanaan dalam penulisan dan penyusunan laporan ini penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan dimasa yang akan datang, dan sejarah tidak akan mencatat orang-orang yang tidak pernah berbuat, untuk itu penulis mengharapkan karya-karya nyata yang dibuat dalam bentuk Skripsi. Semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi pembaca umumnya dan penulis pada khususnya.

Tangerang,24 Juni 2016


(Ahmad Rizky Permana)

NIM : 1222472979








 

DAFTAR TABEL


Tabel 3.1. Deskripsi Aktor Sistem yang Berjalan

Tabel 3.2. Deskripsi Use Case Diagram Pencarian User

Tabel 3.3. Deskripsi Use Case Diagram Melihat Kategori Pariwisata

Tabel 3.4. Deskripsi Use Case Diagram Mengolah Data Pariwisata Admin

Tabel 3.5. Elisitasi Tahap I

Tabel 3.6. Elisitasi Tahap II

Tabel 3.7. Elisitasi Tahap III

Tabel 3.8. Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1. Perbedaan Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.2. Blackbox Testing

Tabel 4.3. Schedule Implementasi

Tabel 4.4. Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR


Gambar 2.1. Sistem Tertutup

Gambar 2.2. Sistem Terbuka

Gambar 2.3. Langkah Analisis Sistem

Gambar 2.4. Sub Sistem SIG

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Dinas Kominfo

Gambar 3.2. Use Case Diagram

Gambar 3.3. Activity Diagram Pencarian (User)

Gambar 3.4. Activity Diagram Melihat Kategori Pariwisata (User)

Gambar 3.5. Activity Diagram Mengolah Data Pariwisata (Admin)

Gambar 3.6. Sequence Diagram Mengolah Data Pariwisata

Gambar 3.7. Sequence Diagram Pariwisata

Gambar 3.8. Sequence Diagram Mengolah Pencarian

Gambar 4.1. Use Case Yang Diusulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram Mengolah Data Pariwisata (Admin)

Gambar 4.3 Activity Diagram Melihat Informasi Pariwisata (User)

Gambar 4.4. Activity Diagram Melihat Rute

Gambar 4.5. Activity Diagram Melihat Kolom Pencarian Pariwisata

Gambar 4.6. Activity Diagram Peta Pariwisata

Gambar 4.7. Activity Diagram Melihat Informasi Aplikasi

Gambar 4.8. Sequence Diagram Mengolah Data Pariwisata

Gambar 4.9. Sequence Diagram Pariwisata

Gambar 4.10. Sequence Diagram Pencarian

Gambar 4.11. Sequence Diagram Peta

Gambar 4.12. Class Diagram Admin

Gambar 4.13. Desain Halaman Utama

Gambar 4.14. Desain Halaman Lihat Lokasi Objek Wisata

Gambar 4.15. Desain Halaman Kategori Hotel

Gambar 4.16. Desain Halaman Kategori Kuliner

Gambar 4.17. Desain Halaman Kategori Taman

Gambar 4.18. Perancangan Halaman Utama

Gambar 4.19. Perancangan Halaman Lihat Lokasi Objek Wisata

Gambar 4.20. Perancangan Halaman Kategori Hotel

Gambar 4.21. Perancangan Halaman Kategori Kuliner

Gambar 4.22. Perancangan Halaman Kategori Taman



DAFTAR SIMBOL



Gambar Simbol Use Case Diagram




Gambar Simbol Class Diagram




Gambar Simbol Sequence Diagram



Gambar Simbol State Chart Diagram




Gambar Simbol Activity Diagram







BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Dengan kemajuan teknologi saat ini, sekarang semua orang berusaha untuk membuat suatu sistem informasi yang baik dan mudah digunakan untuk membantu pekerjaan manusia. Adanya jaringan yang luas dan mudah diakses juga merupakan salah satu langkah untuk mendapatkan informasi yang mudah dan cepat. Dengan adanya perancangan inilah, maka setiap lembaga pemerintah ingin mengubah sistem manual ke sistem yang terkomputerisasi agar tidak tertinggal dari yang lain.

Hampir semua kota di Indonesia sekarang menggunakan teknologi modern. Saat ini kota Tangerang telah menetapkan sektor pariwisata sebagai salah satu sektor dalam pembangunan ekonomi, sosial, budaya dan juga merupakan sektor tercepat pertumbuhannya bersamaan dengan sektor telekomunikasi dan teknologi informasi.

Sistem Informasi Geografis (SIG) atau dikenal juga sebagai Geographic Information System (GIS) akhir-akhir ini mengalami perkembangan yang berarti seiring kemajuan teknologi infomasi. GIS merupakan sistem informasi berbasis komputer yang menggabungkan antara unsur peta (geografis) dan informasinya tentang peta tersebut (data atribut) yang dirancang untuk mendapatkan, mengolah, memanipulasi, analisa, memperagakan dan menampilkan data spasial untuk menyelesaikan perencanaan, mengolah dan meneliti permasalahan. Penggunaan data geografis ini dapat digunakan untuk mengatasi masalah di segala bidang, dalam bidang pariwisata GIS dapat digunakan untuk mengetahui lokasi-lokasi pariwisata yang ada di Tangerang.

Mengacu pada pemahaman diatas, maka tidaklah mengherankan apabila GIS memiliki kemampuan analisis spasial yaitu untuk melakukan indentifikasi unsur peta yang deskripsinya (salah satu atau lebih atributnya) ditentukan. GIS dapat menemukan lokasi yang memenuhi beberapa syarat atau kriteria sekaligus.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka akan dilakukan penelitian dengan judul "PERANCANGAN APLIKASI PEMETAAN LOKASI PARIWISATA BERBASIS WEB GIS PADA DINAS KOMINFO KOTA TANGERANG". Yang dapat mempermudah Dinas Pariwisata Kota Tangerang.


Perumusan Masalah

Perumusan masalah pada penelitian ini adalah :

1. Perancangan seperti apa yang dapat diterima oleh masyarakat ?
2. Bagaimana cara merancang web GIS pariwisata Kota Tangerang ?
3. Apakah perancangan web GIS pariwisata Kota Tangerang sudah memberikan informasi yang fleksibel bagi penggunanya ?


Ruang Lingkup

Penulis menyadari akan luasnya permasalahan yang terjadi pada Dinas Kominfo Kota Tangerang. Sehingga penulis memberi batasan hanya pada web gis pemetaan lokasi pariwisata yang ada pada Kota Tangerang. Hal ini dimaksudkan agar masalah yang diteliti tidak berkembang dan tidak melebar ke masalah-masalah di luar penelitian.


Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang dan membangun sistem informasi geografis untuk mengetahui pemetaan pariwisata pada Kota Tangerang.


Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini dapat dirasakan oleh tiga ( 3 ) sisi pengguna yaitu Dinas Pariwisata, Peneliti dan User, berikut manfaat dan dibuatnya Sistem Informasi Pariwisata Kota Tangerang Berbasis GIS adalah:

  1. Dinas Pariwisata

    Dengan web gis mempermudah dalam menangkap, menyimpan, menganalisa serta mengelola data dan karakteristik yang berhubungan dengan data spasial khususnya di kota Tangerang.

  2. Peneliti

    Mengetahui cara untuk membangun website yang berbasis GIS.

  3. User

    Untuk mempermudah didalam memperoleh informasi mengenai pariwisata Kota Tangerang.


Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini penyusun melakukan beberapa cara untuk mendapatkan informasi yang dapat dikumpulkan sebagai bahan penelitian diantaranya, yaitu :

Metode Pengumpulan Data

  1. Pengamatan (observation)

    Penulis melakukan tinjauan langsung ke objek penelitian untuk melakukan pengamatan dan melaksanakan pencatatan data terhadap unsur-unsur yang diteliti, penulis melakukan tinjauan langsung ke Pusat Pemerintahan Kota Tangerang.

  2. Metode Pustaka

    Untuk mendapatkan informasi yang terkait dengan permasalahan yang akan diteliti, penulis mengumpulkan data yang bersumber dari berbagai buku melalui sumber-sumber dari kepustakaan, guna mendapatkan gambaran secara teoritis yang berkaitan dengan pembuatan data. Disamping materi yang didapatkan semasa kuliah dan beberapa literature yang diperlukan. Dalam metode ini digunakan dan diterapkan teori-teori dari buku-buku refrensi.

  3. Metode Wawancara (Interview Search)

    Penulis melakukan wawancara dengan beberapa pihak terkait untuk kejelasan hasil temuan observasi sekaligus mendapatkan informasi lebih banyak seputar sistem berjalan. Dengan Bapak Adhi Zulkifli yaitu sebagai stakeholder dan Bapak Rama bagian development.


Metode Analisa

Setelah proses pengumpulan data dilaksanakan melalui beberapa teknik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisa supaya mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagi penelitian. Dalam merancang sistem penulis menggunakan Unified Modeling Language (UML) dan elisitasi yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III dan final elisitasi.


Metode Perancangan

Dalam skripsi ini metode perancangan yang digunakan adalah metode prototyping melalui tahapan pembuatan UML, pembuatan database dan pembuatan program yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan administrasi pada elisitasi. Sedangkan bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP serta database yang digunakan MySQL.


Metode Pengujian (Testing)

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Blackbox Testing. Blackbox Testing adallah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional software. Karena itu, uji coba Blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input atau data uji yang akan menguji fugsional output suatu program. Metode pengujian Blackbox digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, antara lain fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan tampilan luar, kesalahan output, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal dan kesalahan performa.


Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas pembuatan laporan skripsi ini, dilakukan dengan cara mengelompokan materi menjadi beberapa subbab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini akan menguraikan landasan teori yang penyusun gunakan untuk menjelaskan sistem yang berlaku umum, seperti landasan teori yang membahas tentang konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, literature review serta membahas teori-teori pendukung lainnya pada laporan ini. Dan beberapa istilah maupun konsep yang berhuungan dengan objek penelitian.

BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini merupakan penjabaran hasil penelitian dilokasi kerja yang meliputi analisa organisasi yang berisi penjelasan singkat mengenai gambaran umum instansi, sejarah singkat instansi, struktur organsasi instansi serta dan tanggung jawab, tata laksana sistem yang berjalan dengan menggunakan UML, serta elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III dan final elisitasi.

BAB IV RANCANG SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini menjelaskan rancangan sistem yang diusulkan dalam bentuk Unified Modelling Language (UML) yang terdiri dari usecase diagram, class diagram, statechart diagram, sequence diagram dan spesifikasi database, tampilan layar dari sistem yang di implementasikan, serta prototype sistem yang akan dibuat.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan yang berkaitan kesimpulan dengan hasil analisa dan rancangan sistem guna menjawab tujuan penelitian yang diajukan, serta saran dari penyusun untuk lebih mengoptimalkan kinerja sistem yang diusulkan dan permasalahan yang dihadapi dapat terselesaikan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

Definisi Perancangan

Menurut Soepadmo (2013:10), Perancangan adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini.

Menurut Subhan (2012:109), Perancangan adalah proses pengembangan spesifikasi baru berdasarkan rekomendasi hasil analisis sistem.

Dari hasil pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan adalah proses seseorang untuk mencapai tujuan tertentu dengan mengembangan spesifikasi, rencana atau proses dengan memperhatikan beberapa batasan hukum, politik, sosial dan lain sebagainya.


Konsep Dasar Peta

Definisi Peta

Peta merupakan alat utama dalam ilmu geografi, selain foto udara dan citra satelit. Melalui peta, seseorang dapat mengamati ketampakan permukaan bumi lebih luas dari batas pandang manusia. Menurut International Cartographic Association (ICA), peta adalah suatu gambaran unsur-unsur ketampakan abstrak dari permukaan Bumi yang digambaran pada suatu bidang datar dan diperkecil atau diskalakan.

Peta mengandung arti komunikasi, artinya merupakan peta dijadikan saluran antara si pengirim pesan (pembuat peta) dan si penerima pesan (pengguna peta) berupa infomasi mengenai sebuah fenomena alam. Agar pesan (gambar) tersebut dapat dipahami, harus ada bahasa dan pengertian yang sama antara si pengirim pesan dan si penerima pesan.

Peta mulai ada dan digunakan manusia sejak manusia melakukan penjelajahan dan penelitian, walaupun masih dalam bentuk yang sangat sederhana, yaitu dalam bentuk sketsa mengenai lokasi suatu tempat.

Pada awal abad ke-2 (87–150 M), Claudius Ptoloeumaeus mengemukakan mengenai pentingnya peta. Kumpulan dari peta-peta karya Ptoloeumaeus dibukukan dan diberi nama Atlas Ptoloeumaeus.

Suatu seni, ilmu, dan teknik pembuatan peta yang di dalamnya melibatkan ilmu geodesi, fotogrametri, kompilasi, dan reproduksi peta disebut kartografi. Orang yang ahli dalam membuat peta disebut kartograf.

Fungsi Peta

Fungsi peta secara umum adalah :

  1. Menunjukkan posisi atau lokasi relatif (letak suatu tempat dalam hubungannya dengan tempat lain di permukaan Bumi).

  2. Memperlihatkan ukuran (dari peta dapat diukur luas daerah dan jarak-jarak di atas permukaan Bumi).

  3. Memperlihatkan bentuk (misalnya bentuk benua, negara, gunung, dan bentuk-bentuk yang lain) sehingga dimensinya dapat terlihat dalam peta.

  4. Mengumpulkan dan menyeleksi data-data dari suatu daerah dan menyajikannya di atas peta.


Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Menurut pandangan beberapa ahli sistem dapat diartikan sebagai berikut :

  1. Menurut Hartono (2013:9), "Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan".

  2. Menurut Yakub (2012:1), Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu.

  3. Menurut Taufiq (2013:2), "Sistem adalah kumpulan dari sub-subsistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaburasi untuk mencapai suatu tujan tertentu".

Berdasarkan beberapa pendapat yang diatas dapat penulis tarik kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan bagian-bagian atau subsistem-subsistem yang disatukan dan dirancang untuk mecapai suatu tujuan.

Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:20), sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Components)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saliang bekerja sama membentuk satau kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  2. Batas Sistem (Boundary)

    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkugan Luar Sistem (Environtment)

    Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntukan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem (Interface)

    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  5. Masukkan Sistem (Input)

    Merupakan energi yang dimasukan ke dalam sistem masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk megoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  6. Keluaran Sistem (Output)

    Keluaran (Output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dari sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

  7. Pengolahan Sistem (Proses)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akutansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan lain yang dibutuhkan manajemen.

  8. Sasaran Sistem (Objective)

    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menetukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran dan tujuannya.

Klasifikasi Sistem

Menurut Taufiq (2013:8), Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya :

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik (sistem teologia). Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik (sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dan lain-lain).

  2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam. (sistem matahari, sistem luar angkasa, sistem reproduksi dan lain-lain). SIstem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut human-manchine system (contoh: sistem informasi).

  3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

    Sistem tertentu adalah beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan (contoh: sistem komputer). Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

  4. Sistem Tertutup (Close System) dan Sistem Terbuka (Open System)

    Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan sistem luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tersebut ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

Gambar 2.1 Sistem Tertutup

Sumber : Taufik (2013:9)


Gambar 2.2 Sistem Terbuka

Sumber : Taufik (2013:9)


Tujuan Sistem

Menurut Taufiq (2013:5), tujuan sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan. Manusia, tumbuhan, hewan organisasi, lembaga dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yang bermanfaat minimal bagi dia sendiri atau bagi lingkungan.

Tujuan sangatlah penting karena tanpa tujuan yang jelas segala sesuatu pasti akan hancur dan berantakan tapi dengan tujuan yang jelas akan lebih besar kemungkinan akan tercapai sasarannya.

Begitu juga sistem yang baik adalah sistem yang memiliki tujuan yang jelas dan terukur yang memungkinkan untuk dicapai dan memiliki langkah-langkah yang terstruktur untuk mencapainya.

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Taufiq (2013:13), "Data adalah sesuatu yang diberikan untuk diolah".

Menurut Sutabri (2012:1), "Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata".

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan data adalah berupa catatan-catatan yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukan fakta.

Klasifikasi Data

Menurut Sutabri (2012:3), dapa dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat dan sumber :

  1. Klasifikasi data menurut jenis data:

    1. Data Hitung (Enumeration / Counting Data)

      Data hitung adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu.

    2. Data Ukur (Measurement Data)

      Data ukur adalah data yang menunjukan ukuran mengenai nilai sesuatu.

  2. Klasifikasi data menurut sifat data:

    1. Data Kuantitatif (Quantitative Data)

      Data Kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.

    2. Data Kualitatif (Qualitative Data)

      Data kualitatif adalah mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat tertentu.

  3. Data Klasifikasi data menurut sumber:

    1. Data Internal

      Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.

    2. Data Eksternal

      Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data eksternal ini terdiri dari 2 jenis yaitu :

      1. Data Eksternal Primer (Primary External Data)

        Data eksternal primer adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni orang yang melakukan observasi sendiri.

      2. Data Eksternal Sekunder (Secondary External Data)

        Data eksternal sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Informasi sangat diperlukan di dalam suatu sistem. Berikut ini adalah definisi informasi menurut pendapat para ahli:

Menurut Taufiq (2013:15), "Informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna".

Menurut Darmawan (2012:2), "Informasi adalah sejumlah data yang sudah diolah atau proses melalui prosedur pengolahan data dalam rangka menguji tingkat kebenarannya, keterpakaiannya sesuai dengan kebutuhan".

Berdasarakan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan informasi adalah data yang diolah untuk menguji kebenarannya sehingga bermanfaat bagi pengguna dalam mengambil keputusan.

Klasifikasi Informasi

Menurut Sutabri (2012:34), informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut :

  1. Informasi Berdasarkan Persyaratan

    Suatu informasi harus memenuhi persayaratan sebagaimana dibutuhkan oleh seorang manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasarkan persyaratan itu informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut:

    1. Informasi yang tepat waktu

      Sebuah informasi yang tiba pada manajer sebelum suatu keputusan diambil sebab seperti telah diterangkan dimuka, informasi adalah bahan pengambilan keputusan.

    2. Informasi yang relevan

      Sebuah informasi yang disampaikan oleh seorang manajer kepada bawahannya harus relevan, yakni ada kaitannya dengan kepentingan pihak penerima sehingga informasi tersebut akan mendapatkan perhatian.

    3. Informasi yang bernilai

      Informasi yang berharga untuk suatu pengambilan keputusan.

    4. Informasi yang dapat dipercaya

      Suatu informasi harus dapat dipercaya dalam manajemen karena hal ini sangat penting menyangkut citra organisasi, terlebih bagi oraganisasi dalam bentuk perusahaan yang bergerak dalam persaingan bisnis.

  2. Informasi Berdasarkan Dimensi Waktu

    Informasi berdasarakn dimensi waktu ini diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam, yaitu :

    1. Informasi masa lalu

      Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa masa lampau yang meskipun amat jarang digunakan, namun penimpanannya pada data storage perlu disusun secara rapih dan teratur.

    2. Informasi masa kini

      Dari sifatnya sendiri sudah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang.

  3. Informasi Berdasarkan Sasaran

    Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditunjukan kepada seorang atau kelompok orang, baik yang terdapat di dalam organisasi maupun diluar organisasi. Informasi jenis ini diklasifikasikan sebagai berikut :

    1. Informasi individual

      Informasi yang ditunjukan kepada seseorang yang mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijaksanaan (policy maker) dan pengambil keputusan (decision maker) atau kepada seseorang yang diharapkan dari padanya tanggapan terhadap informasi ang diperolehnya.

    2. Informasi komunitas

      Informasi yang ditunjukan kepada khalayak di luar organisasi, suatu kelompok tertentu dimasyarakat.

Nilai dan Kualitas Informasi

Menurut Sutabri (2012:37), nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibanding dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan.

Lebih lanjut, sebagian informasi tidak dapat persis ditafsir keuntungannya dengan sesuatu nilai uang, tetapi dapat ditafsir nilai efektifitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

  1. Mudah diperoleh

    Sifat ini menunjukan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

  2. Luas dan lengkap

    Sifat ini menunjukan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, karena itu sulit mengukurnya.

  3. Ketelitian

    Sifat ini menunjukan minimnya kesalahan dan informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

  4. Kecocokan

    Sifat ini menunjukan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.

  5. Ketepatan waktu

    Menunjukan tak ada keterlambatan jika ada seseorang yang ingin mendapatkan informasi. Masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketetapan waktu dapat diukur, misalnya berapa banyak penjuala dapat ditambah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barang-barang inventaris.

  6. Kejelasan

    Sifat ini menunjukan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Memberikan laporan dapat memakan biaya yang besar. Beberapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut.

  7. Keluwesan

    Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambil keputusan. Sifat ini sulit diukur tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

  8. Dapat dibuktikan

    Sifat in menunjukan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

  9. Tidak ada prasangka

    Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasiguna mendapatkan keismpulan yang telah di pertimbangkan sebelumnya.

  10. Dapat diukur

    Sifat ini menunjukan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal. Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan-dugaan, klenik, dan sebagainya sering dianggap informasi, hal-hal tersebut berada di luar lingkup pembicaraan kita.

Komponen-Komponen Informasi

Menurut Darmawan (2012:5), sebuah informasi bisa bermanfaat, bisa memberikan pemahaman bagi orang yang menggunakannya, jika informasi tersebut memenuhi atau mengandung salah satu komponen dasarnya. Jika dianalisis berdasarkan pendekata information system, pada dasarnya ada sekitar 6 (enam) komponen. Adapun keenam komponen atau jenis indormasi tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Root of Information, yaitu komponen akar bagian dari informasi yang berada pada tahap awal keluaran sebagai proses pegolahan data. Misalnya yang termasuk ke dalam komponen awal ini adalah informasi yang disampaikan oleh pihak pertama.

  2. Bar Of Information, yaitu komponen batangnya dalam suatu informasi, yaitu jenis informasi yang disajikan dan memerlukan informasi lain sebagai pendukung sehingga informasi awal tadi bisa dipahami. Contohnya jika anda membaca headline dalam sebuah sura kabar, maka untuk memahami lebih jauh tentunya harus membaca informasi selanjutnya, sehingga maksud dari informasi yang ada pada headline tdai bisa dipahami secara utuh.

  3. Branch Of Information, yaitu komponen informasi yang bisa dipaham jika informasi sebelumnya telah dipahami. Sebagai contoh adalah informasi yang merupakan penjelasan keyword yang telah ditulis sebelumnya, atau dalam ilmu eksakta seperti matematika bentuknya adalah hasil dari sebuah uraian langkah penyelsaian soal dengan rumus-rumus yang panjang, misalnya dapat berupa petunjuk lanjutan dalam mengerjakan atau melakukan sesuatu.

  4. Stick Of Information, yaitu komponen informasi yang lebih sederhana dari cabang informasi, biasanya informasi ini merupakan informasi pengayaan pengetahuan. Kedudukannya bersifat pelengkap (supplement) terhadap informasi lain. Misalnya informasi yang muncul ketika seseorang telah mampu mengambil kebijakan / keputusan menyelesaikan suatu proses kegiatan, maka untuk menyempurnakannya ia memperoleh informasi-informasi pengembangan dari keterampilan yang sudah.

  5. Bud Of Information, yaitu komponen informasi yang sifatnya semi mikro, tetapi keberadaannya sangat penting sehingga di masa yang akan datang dalam jangka waktu yang akan datang informasi ini akan berkembang dan dicari, serta ditunggu oleh pegguna informasi sesuai kebutuhannya. Misalnya yang termasuk ke dalam informasi ini adalah informasi tentang masa depan, misalnya bakat dan minat, cikal bakal, prestasi seseorang, harapan-harapan yang positif dari seseorang dan lingkungan.

  6. Leaf of Information, yaitu komponen informasi yang merupakan informasi pelindung, dan lebih mampu menjelaskan kondisi dan situasi ketika sebuah informasi itu muncul. Biasanya informasi ini behubungan dengan informasi mengenai kebutuhan pokok, informasi yang menjelaskan cuaca, musim, yang mana kehadirannya sudah pasti muncul.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:46), "Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolah transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan".

Menurut Taufiq (2013:17), "Sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang paling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna".

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan untuk mengolah data sehingga memiliki nilai tambah untuk membantu manajemen dalam mengambil keputusan.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:47), sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (builiding block), yang terdiri dari :

  1. Blok Masukan (Input Block)

    Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  2. Blok Model (Model Block)

    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data, degan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  3. Blok Keluaran (Output Block)

    produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  4. Blok Teknologi (Technology Block)

    Teknologi merupakan Tool Box dengan sistem informasi. Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologgi terdiir dari 3 bagian utama, yaitu Teknisi (Brainware), Perangkat Lunak (Software), dan Perangkat Keras (Hardware).

  5. Blok Basis Data (Database Block)

    Basis Data (Database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan diperangkat keras komputer dang menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kpasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

  6. Blok Kendali (Control Block)

    Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sitem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Konsep Dasar Analisis Sistem

Definisi Analisis Sistem

Menurut Taufiq (2013:156), "Analisis Sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah komputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, desain logic, dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut".

Menurut Rosa (2013:18), "Analisis Sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru".

Berdasarkan kedua definisi diatas, maka dapat disimpulkan analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tahapan analisa sistem dapat dilakukan sebelum dibuat tahapan rancangan sistem, dan analisa sistem sangat penting dilakukan agar menghindari kesalahan yang akan timbul di tahapan selanjutnya.

Langkah-Langkah Analisis Sistem

Menurut Taufiq (2013:159), untuk melakukan analisis sistem, supaya hasil analisis bisa maksimal maka langkah-langkah yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak tumpang tindih antara hasil analisa yang satu dengan hasil analisa yang lain. Atau dengan tujuan hasil analisa sistem yang dilakukan bisa dikelompokkan sesuai dengan langkah yang dilakukan sehingga mudah untuk dipelajari atau dikembangkan lagi ke dalam rancang bangun sistem informasi.

Beberapa urutan langkah yang bisa digunakan dalam analisa sistem Menurut L. Jeffery yang dijelaskan pada gambar dibawah ini :

Gambar 2.3 Langkah Analisis Sistem

Sumber : Taufiq (2013:160)

  1. Definisi Lingkup

    Definisi Lingkup (Scope Definition) adalah langkah pertama proses pengembangan sistem. Dalam metodologi-metodologi lain hal ini mungkin disebut (preliminary investigation phase), fase studi awal (initial study phase), fase survey (survey phase), atau fase perencanaan (planning phase), komunikasi (communication) atau inisiasi proyek atau pengumpulan kebutuhan.

  2. Analisis Masalah

    Analisis Masalah menyediakan analisis dengan pemahaman, kesempatan atau perintah lebih mendalam yang memicu proyek. Analisa masalah menjawab pertanyaan, "Apakah sistem yang baru layak untuk dibangun ?". Dalam metodologi lain langkah analisis masalah mungkin dikenal sebagai langkah studi, studi sistem ini, langkah penyelidikan terinci, atau langkah analisis kelayakan. Tujuan analisis masalah adalah mempelajari dan memahami bidang masalah dengan cukup baik untuk secara menyeluruh menganalisis masalah, kesempatan, dan batasannya.

  3. Analisis Pesyaratan

    Beberapa analisis yang kurang pengalaman membuat kesalahan yang fatal sesudah melalui langkah analisis masalah. Godaan pada titik ini adalah mulai melihat berbagai solusi alternative, khususnya solusi teknis. Salah satu kesalahan yang kerap terjadi di dalam sistem informasi terbaru ditunjukan dalam pernyataan, "Memastikan sistem bekerja dan secara teknis mengesankan, tapi ia harus tidak melakukan apa yang kita inginkan untuk dilakukan oleh sistem." Langkah analisis persayaratan menentukan persyaratan bisnis bagi sistem yang baru.

  4. Desain Logic

    Tidak semua proyek mencakup pengembangan model-driven, tapi kebanyakan masukan beberapa pemodelan sistem. Desain logic lebih lanjut mendokumentasikan persyaratan bisnis dengan menggunakan model-model sistem yang menggambarkan struktur data, proses bisnis, aliran data dan antarmuka pengguna. Dalam hal tertentu, desain logic mensahkan persyaratan yang dibuat pada langkah sebelumnya.

  5. Analisa Kebutuhan

    Dengan adanya persyaratan bisnis, maka kita akhirnya dapat menekankan bagaimana sistem baru termasuk alternatif-alternatif berbasis komputer dapat diimplementasikan dengan teknologi. Maksud dari analisa keputusan adalah untuk mengenali solusi kandidat, menganalisa solusi kandidat tersebut dan rekomendasi sebuah sistem target yang akan dirancang, dibangun dan diimplementasikan. Peluang muncul saat ada eseorang yang telah mendapatkan sebuah visi terhadap solusi teknik. Tetapi hampir selalu ada solusi alternatif yang mungkin merupakan solusi yang lebih baik. Selama analisis keputusan memang penting untuk mengenali berbagai pilihan, menganalisa beberapa pilihan tersebut dan menjual solusi terbaik berdasarkan analisis tersebut.

Konsep Dasar Teknologi Informasi

Definisi Teknologi Informasi

Untuk mengetahui pengertian teknologi informasi terlebih dahulu kita harus mengerti pengertian dari teknologi dan informasi itu sendiri. Berikut ini pengertian teknologi dan informasi :

Menurut Sutarman (2012:3), "Teknologi Informasi adalah sub-sistem atau sistem bagian dari sistem informasi".

Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya, sedangkan informasi adalah pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian/penetaan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya.

Teknologi Informasi adalah studi atau peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisa dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan dan gambar (kamus Oxford, 1995).

Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas yaitu informasi yang relevan, akurat, dan tepat waktu yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis dan pemerintahan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi yang memanfaatkan komputer sebagai perangkat utama untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat.

Contributors

Admin, Kyren