Pengguna:Agnes Pugi Octaviani: Perbedaan revisi
Baris 44: | Baris 44: | ||
<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 2">'''LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI'''</p></div> | <div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 2">'''LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI'''</p></div> | ||
− | <div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 2" style="text-align: center;2">''' | + | <div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 2" style="text-align: center;2">'''Perancangan Sistem Informasi Pengendalian '''</p></div> |
− | Perancangan Sistem Informasi Pengendalian'''</p></div> | + | |
<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 2" style="text-align: center;2">'''Kualitas Barang Produksi '''</p></div> | <div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 2" style="text-align: center;2">'''Kualitas Barang Produksi '''</p></div> |
Revisi per 9 Juni 2016 11.25
Perancangan Sistem Informasi Pengendalian
Kualitas Barang Produksi
Pada PT Indonesia Toray Synthetics
Disusun Oleh :
NAMA |
|
NIM |
: 1311476165
|
JURUSAN SISTEM INFORMASI
KONSENTRASI KOMPUTER AKUTANSI
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
TANGERANG
2016/2017
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Perancangan Sistem Informasi Pengendalian
Kualitas Barang Produksi
Pada PT Indonesia Toray Synthetics
Disusun Oleh :
NIM |
: 1311476165
|
Nama |
: Triani Widyanti
|
Jenjang Studi |
: Strata Satu
|
Jurusan |
: Sistem Informasi
|
Konsentrasi |
: Sistem Informasi Manajemen
|
Disahkan Oleh :
Tangerang, 2016
Ketua |
Kepala Jurusan
| ||||
STMIK RAHARJA |
Jurusan Sistem Informasi
| ||||
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I) |
(Nur Azizah, M.Kom)
| ||||
NIP : 000594 |
NIP :
078010
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
Perancangan Sistem Informasi Pengendalian
Kualitas Barang Produksi
Pada PT Indonesia Toray Synthetics
Dibuat Oleh :
NIM |
: 1311476165
|
Nama |
: Triani Widyanti
|
Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif
Jurusan Sistem Informasi
Konsentrasi Komputer Akutansi
Disetujui Oleh :
Tangerang,23 Juni 2016
Pembimbing I |
Pembimbing II
| ||
(Himawan, M.Kom) |
M.Roihan, M.T
| ||
NID : 12012 |
NID : 12077
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
PSIKOTEST ONLINE PADA SISTEM INFORMASI
PSIKOTEST ONLINE PADA SISTEM INFORMASI
DI PT. KRAKATAU INFORMATION TECHNOLOGY TBK
Dibuat Oleh :
NIM |
: 1411477652
|
Nama |
: Alam Pratama
|
Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian
Komprehensif
Jurusan Sistem Informasi
Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen
Tahun Akademik 2015/2016
Disetujui Penguji :
Tangerang, .... 2016
Ketua Penguji |
Penguji I |
Penguji II
| ||
(_______________) |
(_______________) |
(_______________)
| ||
NID : |
NID : |
NID :
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI
PSIKOTEST ONLINE PADA SISTEM INFORMASI
REKRUITMENT KARYAWAN
DI PT. KRAKATAU INFORMATION TECHNOLOGY TBK
Disusun Oleh :
NIM |
: 1411477652
|
Nama |
: Alam Pratama
|
Jenjang Studi |
: Strata Satu
|
Jurusan |
: Sistem Informasi
|
Konsentrasi |
: Sistem Informasi Manajemen
|
Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.
Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.
Tangerang,28 Januari 2016
(Alam Pratama)
|
NIM : 1411477652
|
)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;
ABSTRAKSI
PT Indonesia Toray Synthetics adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri, dimana membutuhkan sistem informasi yang relevan, akurat, cepat, dan efisien untuk menunjang keberlangsungan perusahaan.
Dalam sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produksi selalu ada bagian Pengendalian Kualitas yang bertugas mengontrol kualitas barang produksi, dengan Pengendalian Kualitas yang baik berpengaruh sekali bagi perkembangan dan kemajuan suatu perusahaan. PT Indonesia Toray Synthetics memiliki sistem penginputan data masih manual menggunakan kertas untuk menginput data hasil pengecekan kualitas barang produksi yang oleh bagian Pengendalian Kualitas dan penyampaian informasi tidak up to date dan sedikit lambat, mengakibatkan bagian Pengendalian Kualitas tidak mempunyai kemandirian data, dan bila terjadi komplain dari pelanggan bagian kualitas tidak punya data hasil pengecekan barang tersebut. Dimana analisa dan penelitian ini dapat menjadi salah satu kegiatan yang kiranya dapat memberikan manfaaat positif bagi sistem yang diteliti oleh penulis, tentunya dengan memberikan hasil dari penelitian yang baik dan akurat.
Kata kunci : Pengendalian Kualitas, Kualitas, Produksi
ABSTRACT
PT Indonesia Toray Synthetics is a company engaged in the industry, which requires a system of information that is relevant, accurate, fast, and efficient to support the sustainability of the company. In a company engaged in the production there is always a part of Quality Control in charge of controlling the quality of goods production, with a good Quality Control influential to the development and progress of a company. PT Indonesia Toray Synthetics have a system of inputting data is still using a different application each department to enter the data results of checking the quality of goods production by section Quality Control and delivery of information are not up to date, and a little slow, resulting in part of Quality Control has no independence of the data, and if occur complaints from customers quality parts do not have the data of checking the goods. Where the analysis and this research may be one of the activities that would be able to give a positive manfaaat for the system studied by the author, of course, with the results of the research are good and accurate.
Keyword : Quality Control, Quality, Production
Bismillahirrahmanirrahiim
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan anugerah-Nya yang dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulisan Laporan Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
Hanya karena kasih sayang dan kekuatan-Nya lah penulis mampu
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi PengendalianKualitas Barang Produksi Pada PT Indonesia Toray Synthetics.
Penulis berharap
dalam karya tulis ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan tambahan pengetahuan bagi para pembaca umumnya seta mahasiswa khususnya.Semoga karya tulis ini dapat menjadi bahan perbandingan dalam periode selanjutnya, dan dapat menjadi suatu karya ilmiah yang baik.
Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa tersusunnya skripsi ini bukan hanya atas kemampuan dan usaha penulis semata,
namun juga berkat bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :- Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Ketua STMIK Raharja.
- Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
- Ibu Nur Azizah,M.Kom, selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja.
- Ibu Himawan, M.Kom, selaku Dosen Pembimbing dan Bapak M Roihan, M.T selaku dosen pembimbing saya yang telah berkenan memberikan bimbingan, pengarahan dan bantuan dalam penysusunan laporan skripsi ini.
- Untuk teman teman seperjuangan yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah susah senang bersama dalam mengerjakan skripsi ini.
- Kepada Staff RPU yang telah memberikan informasi dan pengarahan kepada mahasiswa/i terutama kepada penulis.
Terima kasih setinggi-tingginya kepada Bapak, Ibu, Adik dan keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil dan tentunya doa restu yang tiada henti
Akhir kata, semoga Allah SWT memberikan balasan rahmat kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam pembuatan skripsi ini.
Demikian, penulis sampaikan dengan harapan semoga laporan skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak
Daftar isi
- 1 BAB I
- 2 BAB II
- 2.1 Teori Umum
- 2.2 Definisi Sistem=
- 2.3 Definisi Informasi
- 2.4 Kualitas Informasi
- 2.5 Definisi Sistem Informasi
- 2.6 Definisi Pengendalian
- 2.7 Definisi Pengendalian Kualitas
- 2.8 Langkah-Lankah Pengendalian Kualitas
- 2.9 Definisi Produksi
- 2.10 Definisi Tahapan Produksi
- 2.11 Tujuan Produksi
- 2.12 Jenis-Jenis Produksi
- 2.13 Perencanaan Produksi
- 2.14 Diagram Pareto
- 2.15 Komponen Database
- 2.16 Definisi MySql
- 2.17 Sejarah Singkat MySql
- 2.18 Definisi Analisa SWOT
- 2.19 Manfaat Analisa SWOT
- 2.20 Penerapan Analisa SWOT
- 2.21 Definisi Prototype
- 2.22 Definisi Testing
- 2.23 Tujuan Testing
- 2.24 Tahapan Testing
- 2.25 Definisi Elisitasi
- 2.26 Definisi Literature Review
- 2.27 Literature Review (Study Pustaka)
DAFTAR SIMBOL
DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM
DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM
DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM
DAFTAR TABEL
Tabel 3.0. MetodeAnalisa SWOT
Tabel 3.1. ElisitasiTahap I
Tabel 3.2. ElisitasiTahap II
Tabel 3.3. ElisitasiTahap III
Tabel 3.4. FinalDraft Elisitasi
Tabel 4.1. PerbedaanSistem Berjalan dan Usulan
Tabel 4.2. Admin
Tabel 4.3. User
Tabel 4.4. Modul
Tabel 4.5. PengaturanUjian
Tabel 4.6. Soal
Tabel 4.7. Nilai
Tabel 4.8. PengujianBlackbox
Tabel 4.9. TimeSchedule
Tabel 4.10. EstimasiBiaya
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. .Struktur Organisasi PT. Krakatau Information Technology
Gambar 3.2. Use Case Diagram yang sedang berjalan
Gambar 3.3. Activity Diagram yang sedang berjalan
Gambar 4.1. Use Case Diagram yang diusulkan
Gambar 4.2. Activity Diagram yang diusulkan
Gambar 4.3. .Squence Diagram Admin yangdiusulkan
Gambar 4.4. Sequence Diagram Pelamar yang diusulkan
Gambar 4.5. Class Diagram yang diusulkan
Gambar 4.6. TampilanLogin User
Gambar 4.7. . Tampilan Home
Gambar 4.8. Tampilan Daftar
Gambar 4.9. Tampilan Data Form Pelamar
Gambar 4.10. TampilanTes Online
Gambar 4.11. Tampilan Hasil Tes
Gambar 4.12. Tampilan Menu Daftar
Gambar 4.13. Tampilan Menu Setelah Daftar
Gambar 4.14. Tampilan Menu Login
Gambar 4.15. Tampilan Data Form Pelamar
Gambar 4.16. Tampilan Tes Online
Gambar 4.17. Tampilan Hasil Tes Online
BAB I
Latar Belakang Masalah
Kegiatan pengendalian kualitas dapat membantu perusahaan dalam mempertahankan dan meningkatkan produknya dengan memperhatikan aspek kualitas produk. Kualitas dari produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan ditentukan berdasarkan indikator seperti jumlah bahan baku, mesin yang digunakan, pekerja yang handal dan harga dapat menentukan kualitas produk tersebut. Suatu produk dikatakan berkualitas baik apabila dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan atau dapat diterima oleh pelanggan dan juga menghindari barang yang rusak atau cacat. Berbagai program pengendalian kualitas dilakukan oleh perusahaan sehingga dapat menghasilkan produk yang baik dan sesuai dengan standar kualitas yang ditetapkan oleh perusahaan dengan melakukan pengujian di Lab di Department Quality Assurance dan juga mengadakan rapat antara department yang memproduksi dengan department Quality Assurance sampai barang tersebut layak untuk dijual.
Toray merupakan sebuah perusahaan yang sangat besar di Jepang yang bergerak dalam bidang industri, salah satu diantaranya adalah Industri Tekstil yang merupakan cikal bakal dari Toray Industri. Toray telah memperluas usahanya diberbagai negara seperti: Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, China, Vietnam, USA, dan di Indonesia sendiri yaitu PT Indonesia Toray Synthetics.
Pada PT Indonesia Toray Synthetics memiliki kekurangan dalam pendataan khususnya dibidang pengendalian kualitas barang hasil produksi dimana sistem yang berjalan saat ini masih manual, seperti menggunakan kertas dalam pencatatannya pada data sampel barang dan pengecekan barang menggunakan form laporan kualitas barang sehingga memakan waktu yang lama dalam menghitung jumlah hasil pengecekan kualitas barang yang normal dan tidak normal, belum lagi laporan hasil kualitas barang produksi bisa saja hilang karena pengarsipan yang belum rapih dan juga tertundanya proses penjualan dikarenakan belum melalui tahap pengecekan bagus atau tidaknya kualitas barang tersebut.
Untuk mendukung pengendalian kualitas barang produksi perlu adanya sistem komputerisasi yang secara umum dapat memenuhi apa yang dibutuhkan oleh pengguna untuk sebuah informasi lengkap yang lebih dapat mempercepat dan mempermudah dalam mengetahui kualitas suatu barang produksi tekstil seperti nylon, polyester dan cepat diketahui oleh bagian Department dan Staff Quality Assurance. Sistem komputerisasi juga dapat diproses dengan cepat dan dalam pencariannya tidak membutuhkan waktu yang lama, sehingga informasi yang dibutuhkan oleh manajer Department Quality Assurance dapat segera ditampilkan. Selain itu, penyimpanan secara komputerisasi dapat memelihara umur dokumen dalam jangka panjang karena penyimpanannya yang secara digital. Berdasarkan permasalahan yang ada, maka penulis memilih judul “Perancangan Sistem Informasi Pengendalian Kualitas Barang Produksi Pada PT INDONESIA TORAY SYNTHETICS”.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang telah dijelaskan pada uraian sebelumnya penulis mengambil beberapa pokok permasalahan sebagai berikut :
-
Bagaimana sistem informasi yang berjalan saat ini pada bagian Pengendalian Kualitas di PT Indonesia Toray Synthetics ?.
-
Bagaimana operator dapat melakukan penilaian dan juga membedakan kriteria-kriteria kualitas barang yang normal dan tidak normal ?.
-
Bagaimanakah cara atau proses yang optimal dalam menghasilkan laporan data barang, hasil pengecekan dan juga pencetakan laporan yang sesuai dengan data-data yang ada ?.
Ruang Lingkup Penelitian
Untuk mempermudah penulisan laporan Skripsi ini dan agar lebih terarah dan berjalan dengan baik, maka perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah, diantaranya:
-
Penelitian difokuskan pada kebutuhan dalam hal pendataan kualitas barang produksi, pengecekan, penginputan data dan pencetakan hasil dari penginputan yang nantinya menghasilkan suatu laporan informasi tentang kualitas barang hasil produksi pada PT Indonesia Toray Synthetics.
-
Penelitian ini hanya mencakup pada pengecekan atas standar yang ditentukan dengan hasil pengujian yang didapat.
-
Penelitian ini tidak difokuskan kepada proses produksinya, seperti: polimerisasi (pelelehan bahan baku) dan spinning (pemintalan benang)
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian
Tujuan suatu penelitian tentunya mengarah pada hasil objek yang diteliti. Tujuan penelitian adalah menghubungkannya dengan rumusan masalah yang telah dibuat. Tujuan dari penelitian ini adalah:
-
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kualitas barang pada masing-masing Department produksi yaitu : Nylon dan Polyester.
-
Tujuan penelitian ini adalah bagaimana cara menghasilkan suatu laporan yang memiliki tingkat error yang rendah (margin of error).
-
Tujuan penelitian ini adalah dengan membangun sebuah sistem untuk mempermudah pekerjaan bagian pengendali kualitas.
Manfaat penelitian
Setiap penelitian pada prinsipnya harus bermanfaat bagi penggunanya maupun penulis. Dalam penulisan laporan Skripsi ini dikemukakan 3 (tiga) manfaat penelitian, antara lain :
-
Mempercepat dalam proses penjualan.
-
Dengan sedikitnya waktu pengecekan sehingga pada proses penjualan menjadi lebih banyak.
-
Memberikan rujukan atau referensi bagi kalangan akademisi untuk keperluan studi dan penelitian selanjutnya mengenai topik penelitian yang sama.
Metode Penelitian
Metode Pengumpulan Data
- Observasi
Penulis melakukan tinjauan langsung untuk mendapatkan berbagai keterangan yang dibutuhkan di di PT Indonesia Toray Synthetics pada Department Quality Assurance. Kemudian Penulis mengumpulkan semua data dengan objek yang ingin diteliti, hasil analisa lab dan laporan hasil kualitas produk.
- Wawancara
Pada metode ini, penulis melakukan proses tanya jawab kepada stakeholder yaitu Bapak Muhammad Ribastiansyah Januar Staff bagian Department Computer and Information untuk mendapatkan informasi yang menyangkut bahasan seputar penelitian pengendalian kualitas apa saja kekurangan yang terdapat pada sistem yang telah berjalan.
- Studi Pustaka
Selain melakukan observasi dan wawancara dilakukan juga pencarian data dengan cara studi pustaka. Dalam metode ini menggunakan sumber dari buku-buku, jurnal maupun karya tulis ilmiah yang berkaitan dengan judul penelitian sebagai bahan referensi dalam penyusunan laporan Skripsi. Sehingga didapatkan gambaran secara teoritis yang berguna untuk membantu penganalisaan dan perancangan maupun penulisan dalam penelitian ini.
Metode Analisa
Metode Analisa yang digunakan dalam penelitian Skripsi ini yaitu menggunakan Metode Analisa SWOT untuk mengevaluasi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats). Analisa SWOT diterapkan dengan cara menganalisis dan memilih berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya. Analisa SWOT menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.
Metode Perancangan
Metode Perancangan yang digunakan dalam penelitian Skripsi ini adalah dengan menggunakan diagram UML sebagai bentuk rancangan sistem yang menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.
Metode Prototype
Prototype merupakan proses pembuatan model sederhana software yang yang ingin dirancang mengijinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program, sehingga dengan mudah merancang software yang akan di buat oleh para pengembang. Pada penelitian Skripsi ini penulis menggunakan metode prototype karena desain protoyping ini dibangun untuk memberikan gambaran tampilan akhir sehingga dengan jelas pengguna memiliki suatu gambaran awal atau dasar tentang program tersebut.
Metode Testing
Metode pengujian yang digunakan oleh penulis dalam pengujian sistem ini yaitu Black Box testing. Black Box testing merupakan pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari interface perangkat lunak. Fokus dari pengujian menggunakan metode Black Box adalah pada pengujian fungsionalitas dan output dihasilkan aplikasi. Pengujian Black Box didesain untuk mengungkap kesalahan pada persyaratan fungsional dengan mengabaikan mekanisme internal atau komponen dari suatu program. Dapat disimpulkan bahwa apakah program menghasilkan output sesuai yang diinginkan pada saat proses penginputan.
Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah dan memahami lebih jelas tentang penulisan ini, maka penulis mengelompokkan laporan Skripsi ini menjadi 5 (lima) bab yang masing-masing saling berkaitan satu sama lainnya, sehingga laporan Skripsi ini menjadi satu kesatuan yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, metode pengumpulan data, metode analisa, metode perancangan, metode prototype metode testing, serta sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang teori berupa pengertian dan definisi. Bab ini juga menjelaskan teori umum dan teori khusus yang berkaitan dengan analisis sistem yang dibahas dan literature review sebagai bahan perbandingan dan juga studi dengan penelitian-peneltian yang telah dilakukan sebelumnya.
BAB III : ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
Bab ini berisi tentang uraian umum yaitu : gambaran umum perusahaan, tata laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah, serta analisa kebutuhan dari stakeholder yang dihimpun kedalam bentuk lembar elisitasi I, II, III dan elisitasi final.
BAB IV : RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
Dalam bab ini penulis menguraikan sistem yang akan diusulkan, diagram rancangan sistem, rancangan basis data yang terdiri dari spesifikasi basis data, rancangan prototype, konfigurasi sistem, testing, evaluasi, implementasi dan estimasi biaya.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan dari poin-poin rumusan masalah yang ada dalam bab 1 hasil dan rancangan sistem yang dilakukan serta saran-saran terhadap sistem yang diusulkan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB II
Teori Umum
Definisi Perancangan
Menurut Pendapat Harun Al Rosyid (2011:45), “Bahwa yang dimaksud dengan perancangan sistem adalah desain sistem yang menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang seharusnya diselesaikan tahap ini menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem, sehingga instalasi dan sistem akan benar-benar memuaskan rancangan bangunan yang telah ditetapkan pada akhir tahapan analisis”.
Tahapan Perancangan
Menurut Mahdiana (2011:37), “Tahap Perancangan sistem adalah merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil analisa sistem yang ada, sehingga menghasilkan model sistem baru yang diusulkan”.
===Definisi UML ( Unified Modeling Language)
Menurut Alim (2012:30), UML (Unified Modeling Language) merupakan standar bahasa yang digunakan untuk penulisan blueprint pada perangkat lunak. UML (Unified Modeling Language) dapat digunakan untuk visualisasi, spesifikasi, pembangunan, dan pendokumentasian artifak dari sistem perangkat lunak.
===Jenis-jenis Digram UML (Unified Modelling Language)===
Menurut Widodo (2011:10), dari beberapa literature menyebutkan bahwa UML (Unified Modeling Language) terdapat 9 (sembilan) jenis diagram, yang terdiri dari Class Diagram, Package Diagram, Use Case Diagram, Sequance Diagram, Communication Diagram, State Chart Diagram, Activity Diagram, Component Diagram, Deployment Diagram. Namun berdasarkan kebutuhan yang penulis lakukan hanya menggunakan 4 jenis diagram antara lain:
-
Diagram Kelas (Class Diagram)
Diagram kelas bersifat statis yang memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram kelas secara umum dapat dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, diagram kelas sering pula memuat kelas-kelas aktif.
-
Diagram Use Case (Use Case Diagram)
Diagram use case bersifat statis yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram use case merupakan salah satu diagram penting dalam mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang diharapkan dan dibutuhkan oleh pengguna.
-
Diagram Sequence (Sequence Diagram)
Diagram Interaksi dan Sequence bersifat dinamis yang memperlihatkan interaksi pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.
-
Diagram Aktivitas (Activity Diagram)
Diagram bersifat dinamis yang memiliki tipe khusus yang memperlihatkan alur dari suatu aktivitas ke aktivitas lain dalam suatu sistem. Diagram aktivitas merupakan salah satu diagram penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem pada alur kendali antar objek.
Definisi Sistem=
Menurut (Mudrick, R.G :2013). “Pada dasarnya, sistem adalah seperangkat elemen yang membentuk kumpulan atau prosedur-prosedur atau bagan-bagan pengolahan yang mencari suatu tujuan bagian atau tujuan bersama dengan mengoperasikan data dan atau barang pada waktu rujukan tertentu untuk menghasilkan informasi dan atau energi dan barang”.
Definisi Informasi
Menurut McFadden dalam Kadir (2014:45), “Mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut”.
Kualitas Informasi
Menurut Raymond Mc Load dalam Taufiq (2013:15), “informasi yang berkualitas” adalah sebagai berikut :
-
Akurasi
Data yang dimasukkan dan proses yang digunakan dalam sistem harus sesuai dengan prosedur sehingga yang dihasilkan bisa benar-benar akurat.
-
Relevansi
Informasi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi, data yang digunakan untuk diproses seharusnya ada hubungannya dengan masalahnya sehingga informasi yang diberikan bisa sesuai dengan masalah yang dihadapi.
-
Ketepatan Waktu
-
Kelengkapan
Suatu informasi yang dibutuhkan bisa didapatkan pada saat ini juga, karena informasi yang dibutuhkan saat ini bisa jadi sudah tidak dibutuhkan lagi. Hampir semua pengguna membutuhkan informasi yang update (terkini), maka dari itu informasi yang dihasilkan dari sistem tersebut sebisa mungkin bisa disajikan saat itu juga.
Kelengkapan informasi bisa ditunjukkan dari menjawab informasi tersebut terhadap pertanyaan atau kebutuhan pengguna. Jika informasi bisa menjawab apa yang dibutuhkan secara lengkap oleh pengguna maka informasi tersebut bisa dikatakan lengkap dan informasi seperti itulah yang benar-benar dibutuhkan oleh pengguna.
Definisi Sistem Informasi
Menurut Lippeveld, Sauerborn, dan Bodart dalam Bambang Hartono (2013:16). “Sistem informasi adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan, yang bekerja untuk mengumpulkan dan menyimpan data serta mengolahnya menjadi informasi yang digunakan”. Contoh seperti Sistem Informasi Manajemen, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Perpustakaan, Sistem Informasi Pemasaran
Teori Khusus
Definisi Pengendalian
Menurut Vincent Gasperz (2005:480), “Pengendalian adalah kegiatan yang dilakukan untuk memantau aktifitas dan memastikan kinerja sebenarnya yang dilakukan telah sesuai dengan yang direncanakan”.
Contoh Produksi Air Minum Dalam Kemasan dilihat dari kejernihannya dan filtrasi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas air agar air yang dihasilkan tidak mengandung bakteri (sterile) dan rasa serta aroma air.
Produksi pakaian, dimana ukuran kualitas untuk sebuah pakaian dapat dilihat dari bahan kain yang digunakan harus berkualitas baik, nyaman dikenakan dan menyerap keringat, serta jahitan yang rapih.
==Definisi Kualitas==
Menurut American Society For Quality (www.academia.edu) yang dikutip oleh Heizer dan Render (2006:253), Artinya kualitas adalah keseluruhan corak dan karakteristik dari produk atau jasa yang berkemampuan untuk memenuhi kebutuhan yang tampak jelas maupun yang tersembunyi.
Definisi Pengendalian Kualitas
Menurut Vincent Gasperz (2005:480), pengendalian kualitas adalah “Pengendalian Kualitas adalah teknik dan aktivitas operasional yang digunakan untuk memenuhi standar kualitas yang diharapkan”.
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengendalian kualitas adalah suatu teknik dan aktivitas atau tindakan yang terencana yang dilakukan untuk mencapai, mempertahankan dan meningkatkan kualitas suatu produk dan jasa agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan dapat memenuhi kepuasan konsumen.
Langkah-Lankah Pengendalian Kualitas
Menurut Mustofa Kamal dari (www.academia.edu) Pengendalian kualitas harus dilakukan melalui proses yang terus-menerus dan berkesinambungan. Proses pengendalian kualitas tersebut dapat dilakukan salah satunya dengan melalui penerapan PDCA (plan – do – check – action) yang deperkenalkan oleh Dr. W. Edwards Deming, seorang pakar kualitas ternama berkebangsaan Amerika Serikat pada tahun 1980, sehingga siklus ini disebut siklus deming (Deming Cycle/ Deming Wheel).
Siklus PDCA umumnya digunakan untuk mengetes dan mengimplementasikan perubahan-perubahan untuk memperbaiki kinerja produk, proses atau suatu sistem di masa yang akan datang. Berikut gambar siklus PDCA yang ditulis oleh Cakra Jati dari (kompasiana.com).
Menurut (M. N. Nasution, 2005:32), Penjelasan dari tahap-tahap dalam siklus PDCA adalah sebagai berikut:
Mengembangkan rencana (Plan)
Melaksanakan rencana (Do)
Memeriksa atau meneliti hasil yang dicapai (Check)
Melakukan tindakan penyesuaian bila diperlukan (Action)
Merencanakan spesifikasi, menetapkan spesifikasi atau standar kualitas yang baik, memberi pengertian kepada bawahan akan pentingnya kualitas produk, pengendalian kualitas dilakukan secara terus-menerus dan berkesinambungan.
Rencana yang telah disusun diimplementasikan secara bertahap, mulai dari skala kecil dan pembagian tugas secara merata sesuai dengan kapasitas dan kemampuan dari setiap personil. Selama dalam melaksanakan rencana harus dilakukan pengendalian, yaitu mengupayakan agar seluruh rencana dilaksanakan dengan sebaik mungkin agar sasaran dapat tercapai.
Memeriksa atau meneliti merujuk pada penetapan apakah pelaksanaannya berada dalam jalur, sesuai dengan rencana dan memantau kemajuan perbaikan yang direncanakan. Membandingkan kualitas hasil produksi dengan standar yang telah ditetapkan, berdasarkan penelitian diperoleh data kegagalan dan kemudian ditelaah penyebab kegagalannya.
Penyesuaian dilakukan bila dianggap perlu, yang didasarkan hasil analisis di atas. Penyesuaian berkaitan dengan standarisasi prosedur baru guna menghindari timbulnya kembali masalah yang sama atau menetapkan sasaran baru bagi perbaikan berikutnya.
Definisi Produksi
Menurut Bustian Bustami dan
Nurlela (2010:3) proses produksi: “Proses pengolahan input menjadi output yang dimaksud adalah bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik yang diproses menjadi bahan produk selesai”.
Didalam proses pembuatan suatu barang tidaklah sulit hanya saja memerlukan kreatifitas dan kemauan yang tinggi, khususnya dalam memproduksi baju harus memilih beberapa bahan baku yang siap untuk dijalankan dan beberapatahapan dalam menjalankan produksinya.
Definisi Tahapan Produksi
Dalam sub bab ini penulis hanya membahas sedikit tahapan proses produksi tetapi tidak termasuk dalam fokus penelitian ini, bahwa didalam proses produksi didalamnya terdapat tahapan quality control yaitu bagian dalam proses produksi.
-
Proses Pemintalan (Spinning)
Proses pembuatan benang, pertama kali dilakukan adalah melelehkan chips hasil dari proses polimerisasi diunit dryer sehingga terbentuk filament-filament kemudian filament diberi finish oil agar benang menjadi halus, lembut, menyatukan benang, dan melincinkan jalannya benang. Kemudian benang tersebut melalui proses takeup dan mengalami penggulungan, hasil proses ini disebut udrawn yarn yaitu benang belum melalui proses penarikan dan siap diproses lanjut pada proses after treatment.
-
Proses Lanjutan pada proses After Treatment
Benang hasil proses spinning selanjutnya melalui proses lanjutan agar didapat kualitas benang yang baik pada proses after treatment. Proses after treatment dilakukan pada mesin drawing dan twisting. Hasil dari proses after treatment tersebut disebut Drawn Yarn yaitu filament telah mengalami penarikan.
-
Quality Assurance
Hasil produksi benang perlu dianalisa di Lab Quality Assurance yaitu melalui proses penarikan menguji kekuatan benang apakah sudah sesuai dengan spesifikasi yang distandarkan.
==Hasil Produksi==
Hasil produksi dari PT Indonesia Toray Synthetics yaitu:
1. Nylon Filament Yarn, diproduksi sejak tahun 1973 menggunakan teknologi dari Toray Jepang. Produk ini memiliki keunggulan dalam menghasilkan warna yang tahan terhadap perentangan, gesekan dan bahan kimia. PT ITS memiliki penguasaan pasar terbesar untuk produk nylon di Indonesia. Aplikasi utama Nylon Filament Yarn adalah pakaian dalam, baju renang, jala ikan, benang jahit, selotip dan sebagainya.
2. Polyester Filament Yarn, diproduksi sejak tahun 1990 dengan transfer teknologi dan fasilitas dari pabrik Mishima, Toray Jepang. Keunggulan produk ini terletak pada kesejukan dan kemampuan menyerap air seperti halnya katun. Produk ini digunakan untuk pakaian wanita, bahan pakaian, gorden, jok mobil dan sebagainya.
3. Polyester staple fiber diproduksi sejak tahun 1974 dan terus berkembang seiring perkembangan pasar. Keunggulan produk ini adalah volume yang ideal, mudah dalam perawatan dan kenyamanan saat dikenakan. Bahan baku utama adalah Pure Terepphtalic Acid Ethyline Glycal. Aplikasi utama produk ini sarana tidur hingga industri, konstruksi dan bahan interior termasuk kawat ban, jok mobil, sabuk pengaman dan bahan non-oven.
Tujuan Produksi
Menurut Murti Sumarti dan Jhon Soeprihanto ( 2006 : 60 ) memberikan pengertian produksi sebagai berikut : Produksi adalah semua kegiatan dalam menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa, dimana untuk kegiatan tersebut diperlukan faktor-faktor produksi.
Dengan adanya tujuan produksi ini, akan menjadi mudah dalam perencanaan dan pengembangan selanjutnya yang akan dijalankan. Jika dalam bagian produksi juga terdapat skema atau sistem yang mengatur berjalannya suatu produksi. Tanpa adanya sistem atau skema ini proses berjalannya produksi menjadi tidak maksimal.
Jenis-Jenis Produksi
Dilihat dari jenis proses produksi terus-menerus menurut Agus Ahyari (2002;72), proses produksi terdiri dari, yaitu :
1. Jadwal produksi Di dalam penyelesaian produk dalam sebuah perusahaan dikenal adanya penentuan jadwal (schedule) produksi. Dengan adanya schedule produksi ini para karyawan akan mendapat memenuhi dengan pasti tentang apa yang segera harus dikerjakannya dan pekerjaan apa saja yang dapat ditangguhkan tanpa mengganggu penyelesaian proses produksi dalam perusahaan. Penyusunan schedule produksi dalam suatu perusahaan disebut scheduling. Scheduling dikenal ada dua macam, yaitu master schedule dan schedule.
2. Urutan produksi Di dalam pelaksanaan proses produksi, dapat diketahui bahwa masing-masing penyelesaian pekerjaan dari bahan mentah (bahan baku) sampai dengan menjadi produk akhir (barang jadi) akan mempunyai pola atau urutan tertentu. Urutan yang pasti dan tidak berubah-ubah dalam pelaksanaan produksi dari perusahaan yang bersangkutan. Urutan penyelesaian pekerjaan ini sangat penting di dalam suatu perusahaan agar pekerjaan-pekerjaan tersebut dapat diselesaikan dengan efektif, efesien, serta pula dapat memperkecil dari terdapatnya beberapa kemungkinan kesalahan yang akan terjadi didalam pelaksanaan proses produksi. Urutan pelaksanaan perusahaan ini akan selalu sama antara pelaksanaan produksi pada waktu yang lalu (periode yang telah lalu), pada saat sekarang dan pada waktu yang akan datang. Urutan proses produksi merupakan pedoman dari pelaksanaan proses produksi yang disebut routing, dan dibagi menjadi dua macam routing, yaitu master route dan route.
3. Waktu produksi Jumlah waktu yang dipandang sebagai jumlah waktu yang semestinya atau yang selayaknya untuk menghasilkan barang dan menyelesaikan suatu pekerjaan tepat pada waktunya.
Untuk menjaga kelancaran proses produksi, maka perusahaan harus menyediakan bahan baku yang cukup dan merencanakannya dari jauh-jauh hari sebelum proses produksi dimulai. Untuk dapat mengatur persediaan dalam tingkat yang tepat memenuhi kebutuhan dalam jumlah, mutu dan waktu yang tepat serta biaya yang rendah seperti yang diharapkan, maka diperlukan bahan baku yang baik.
Perencanaan Produksi
Menurut Agus Ahyari (2002;115), menyatakan bahwa: “Perencanaan Produksi adalah perencanaan tentang produk apa dan berapa jumlah masing-masing yang segera akan diproduksi pada periode yang akan datang”.
1. Desain Produk (Product Design) Desain produk harus disiapkan sebelum perusahaan beroperasi dalam jangka pendek. Dan sesuai dengan perubahan selera pasar, desain barang akan selalu diperbaharui agar barang yang dibuat selalu dibutuhkan konsumen atau pasar.
2. Teknologi dan Fasilitas Produksi (Technology and Production Facility) Desain barang yang akan diproduksi, selanjutnya dapat ditentukan hal-hal sebagai berikut :
a. Teknologi dengan jenis mesin yang akan digunakan
b. Besar kecilnya kapasitas mesin yang harus dibeli tergantung kepada ramalan penjualan yang akan menjadi dasar perencanaan produksi.
3. Bentuk Bangunan dan Fasilitas Produksi (Plant Design and Production Facility) Besar kapasitas dan jenis teknologi akan mempengaruhi bentuk dan dasar kecilnya bangunan pabrik yang harus didirikan. Selanjutnya akan menentukan rencana letak mesin dan rencana kegiatan pemeliharaan mesin dan sebagainya.
4. Jumlah Jenis Tenaga Kerja Desain produk, teknologi dan fasilitas produksi, bentuk bangunan dan fasilitas produksi akan mempengaruhi kebutuhan tenaga kerja. Bukan hanya jumlah tenaga kerja tetapi juga jenis dan mutu tenaga kerja.
5. Akhirnya bentuk dan mutu produk akan menentukan jenis dan jumlah persediaan.
Dengan adanya perencanaan produksi maka proses penyelesaian suatu produk akan lebih terarah dengan baik dan meningkatkan kualitas produk itu sendiri. Tujuan perencanaan produksi juga meramalkan permintaan produk sesuai kebutuhan dan keinginan konsumen.
Diagram Pareto
Diagram Pareto dikembangkan oleh seorang ahli ekonomi Italia yang bernama Vilredo Pareto pada abad ke 19. Diagram Pareto adalah suatu metode yang digunakan untuk mengidentifikasikan hal-hal atau kejadian-kejadian penting. Diagram Pareto digunakan untuk memperbandingkan berbagai kategori kejadian yang disusun menurut ukurannya, dari yang paling besar disebelah kiri ke yang paling kecil disebelah kanan. Susunan tersebut akan membantu kita untuk menentukan pentingnya atau prioritas kategori kejadian-kejadian atau sebab-sebab kejadian yang dikaji. Dengan bantuan Diagram Pareto tersebut kegiatan akan lebih efektif dengan memusatkan perhatian pada sebab-sebab yang mempunyai dampak yang paling besar terhadap kejadian daripada meninjau berbagai sebab suatu waktu.
1. Fungsi Diagram Pareto
a. Menunjukkan persoalan utama.
b. Menyatakan perbandingan masing masing persoalan terhadap keseluruhan.
c. Menunjukkan perbandingan sebelum dan setelah perbaikan
d. Untuk prioritas penyelesaian persoalan
2. Pareto diagram dibagi menjadi 2
a. Diagram Pareto mengenai Fenomena Yaitu yang berkaitan dengan hasil-hasil yang tidak diinginkan dan digunakan untuk mengetahui masalah utama yang ada. Misalnya: Kualitas: kerusakan, kegagalan, keluhan, perbaikan dan lain-lain. Delivery: penundaan delivery, keterlambatan pembayaran dan lain-lain.
b. Diagram Pareto mengenai Penyebab Yaitu yang berkaitan dengan penyebab dalam proses dan dipergunakan untuk mengetahui apa penyebab utama dari masalah yang ada. Misalnya: Operator: umur, pengalaman, ketrampilan, sifat individual dan lain-lain.
==Definisi Database==
Menurut Warsito, dkk (2015:29), “Database adalah struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memproses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MySQL Server”.
Komponen Database
Menurut Oktavian (2010:62), “database terbentuk dari beberapa komponen”. Berikut adalah komponen-komponen pembentuk database.
1. Table Table atau tabel adalah sekumpulan data dengan struktur yang sedemikian rupa, terbentuk dari record dan field. Istilah tabel disini berbeda dengan istilah penggunaan tag