|
|
Baris 780: |
Baris 780: |
| ===Konsep Dasar Elisitasi=== | | ===Konsep Dasar Elisitasi=== |
| | | |
− | ===Internet Of Thing===
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Internet of things telah menjadi salah trend yang berkembang di dunia teknologi informasi. Banyaknya vendor-vendor software yang ternama seperti intel, samsung, microsoft, oracle, ibm, dll telah mengeluarkan platform-platform baru yang dikhususkan untuk Internet Of things, Internet of Things mengacu pada benda yang dapat diidentifikasikan secara unik sebagai representasi virtual dalam struktur berbasis Internet. Istilah Internet of Things awalnya disarankan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999 dan mulai terkenal melalui Auto-ID Center di MIT.
| |
− | </p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''1. Definisi Orisinil'''
| |
− | </p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada bulan Juni 2010 Ashton berkomentar."Hari ini komputer dan manusia, hampir sepenuhnya tergantung pada Internet untuk segala informasi yang semua terdiri dari sekitar 50 petabyte (satu petabyte adalah 1.024 terabyte) data yang tersedia pada Internet dan pertama kali digagaskan dan diciptakan oleh manusia. Dari mulai mengetik, menekan tombol rekam, mengambil gambar digital atau memindai kode bar.</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Diagram konvensional dari Internet meninggalkan router menjadi bagian terpenting dari semuanya. Masalahanya adalah orang memiliki waktu, perhatian dan akurasi terbatas. Mereka semua berarti tidak sangat baik dalam menangkap berbagai data tentang hal di dunia nyata. Dan itu adalah masalah besar.</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari segi fisik dan begitu juga lingkungan kita. Gagasan dan informasi begitu penting, tetapi banyak lagi hal yang penting. Namun teknologi informasi saat ini sangat tergantung pada data yang berasal dari orang-orang sehingga komputer kita tahu lebih banyak tentang semua ide dari hal-hal tersebut.</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Jika kita memiliki komputer yang begitu banyak tahu tentang semua hal itu. Menggunakan data yang berkumpul tanpa perlu bantuan dari kita. Kita dapat melacak dan menghitung segala sesuatu dan sangat mengurangi pemborosan, kerugian, dan biaya. Kita akan mengetahui kapan hal itu diperlukan untuk mengganti, memperbaiki atau mengingat, dan apakah mereka menjadi terbarui atau melewati yang terbaik.</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Internet of Things memiliki potensi untuk mengubah dunia seperti pernah dilakukan oleh Internet, bahkan mungkin lebih baik.</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Penelitian pada Internet of Things masih dalam tahap perkembangan. Oleh karena itu, tidak ada definisi standar dari Internet of Things.Terdapat juga berbagai definisi yang dirumuskan oleh peneliti yang berbeda serta tercantum dalam survei."</p></div>
| |
− |
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''2. Definisi Alternatif'''
| |
− | </p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">a. Casagras (Coordination and support action for global RFID-related activities and standardisation) Mendefinisakan Internet of Things, sebagai sebuah infrastruktur jaringan global, yang menghubungkan benda-benda fisik dan virtual melalui eksploitasi data capture dan kemampuan komunikasi. Infrastruktur terdiri dari jaringan yang telah ada dan internet berikut pengembangan jaringannya. Semua ini akan menawarkan identifikasi obyek, sensor dan kemampuan koneksi sebagai dasar untuk pengembangan layanan dan aplikasi ko-operatif yang independen. Ia juga ditandai dengan tingkat otonom data capture yang tinggi, event transfer, konektivitas jaringan dan interoperabilitas.</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">b. SAP (Systeme, Anwendungen und Produkte)</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">c. Mendefinisikannya bahwa Dunia di mana benda-benda fisik diintegrasikan ke dalam jaringan informasi secara berkesinambungan, dan di mana benda- benda fisik tersebut berperan aktif dalam proses bisnis. Layanan yang tersedia berinteraksi dengan ‘obyek pintar’ melalui Internet, mencari dan mengubah status mereka sesuai dengan setiap informasi yang dikaitkan, disamping memperhatikan masalah privasi dan keamanan.</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">d. CORDIS</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">e. Rencana aksi untuk Uni Eropa untuk memperkenalkan pemerintahan berdasarkan Internet of Things.</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">f. ETP EPOSS</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">g. Jaringan yang dibentuk oleh hal-hal atau benda yang memiliki identitas, pada dunia maya yang beroperasi di ruang itu dengan menggunakan kecerdasan antarmuka untuk terhubung dan berkomunikasi dengan pengguna, konteks sosial dan lingkungan.</p></div>
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''3. Keunikan Pengamatan Suatu Benda''' </p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Ashton, (2010: 312) Ide Sebenarnya dari ''Auto - ID Center'' berbasis pada ''Radio Frequency Identification'' (RFID) dan identifikasi yang unik melalui ''Electronic Product code'' namun hal ini telah berkembang menjadi obyek yang memiliki alamat ''Intenet protocol'' (IP) atau ''Uniform Resource Identifier'' (URI).</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pandangan alternatif, dari dunia Semantic Web, berfokus pada pembuatan segala sesuatu yang berhubungan dengan RFID dan dihubungkan oleh masing-masing protokol, seperti URI . Obyek itu sendiri terhubung dengan objek lainnya secara otomatis seperti halnya suatu server terpusat yang terhubung langsung dengan kliennya dan dikendalikan oleh manusia.</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Generasi berikutnya dari aplikasi Internet menggunakan ''Internet ProtocolVersion'' 6 (IPv6) akan mampu berkomunikasi dengan perangkat yang melekat pada hampir semua benda buatan manusia karena ruang alamat yang sangat besar dari protokol IPv6. Sistem ini dapat membangun sebuah objek dalam skala yang besar.</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Kombinasi ide ini dapat ditemukan dalam arus ''GS1/EPCglobal EPC Information Services'' (EPCIS).Sistem ini digunakan untuk mengidentifikasi objek mulai dari industri hingga ke logistik pemasaran.</p></div>
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''4. Cara Kerja''' </p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Ashton, (2010: 312) Cara Kerja Internet of Things yaitu dengan memanfaatkan sebuah argumentasi pemrograman yang dimana tiap-tiap perintah argumennya itu menghasilkan sebuah interaksi antara sesama mesin yang terhubung secara otomatis tanpa campur tangan manusia dan dalam jarak berapa pun.Internetlah yang menjadi penghubung di antara kedua interaksi mesin tersebut, sementara manusia hanya bertugas sebagai pengatur dan pengawas bekerjanya alat tersebut secara langsung.</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Tantangan terbesar dalam mengkonfigurasi Internet of Things ialah menyusun jaringan komunikasinya sendiri, yang dimana jaringan tersebut sangatlah kompleks, dan memerlukan sistem keamanan yang ketat.Selain itu biaya yang mahal sering menjadi penyebab kegagalan yang berujung pada gagalnya produksi.</p></div>
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''5. Karakteristik dan Trends''' </p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.3in"><p style="line-height: 2">'''a. Kecerdasan'''</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Kecerdasan intelejensi dan kontrol automatisasi di saat ini merupakan bagian dari konsep asli Internet of Things. Namun, perlu dilakukan riset yang lebih mendalam lagi di dalam penelitian konsep Internet of Things dan kontrol automatisasi agar di masa depan Internet of Things akan menjadi jaringan yang terbuka dan semua perintah dilakukan secara auto - terorganisir atau cerdas ( Web , komponen SOA) , obyek virtual ( avatar ) dan dapat dioperasikan dengan mudah, bertindak secara independen sesuai dengan konteks, situasi atau lingkungan yang dihadapi .</p></div>
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.3in"><p style="line-height: 2">'''b. Arsitektur'''</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Arsitektur Internet Of Things terdiri atas beberapa jaringan dan sistem yang kompleks serta sekuriti yang sangat ketat, jika ketiga unsur tersebut dapat dicapai, maka kontrol automatisasi di dalam Internet Of Things dapat berjalan dengan baik dan dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama sehingga mendapatkan profit yang banyak bagi suatu perusahaan, namun dalam membangun ketiga arsitektur itu banyak sekali perusahaan pengembang IoT yang gagal, karena dalam membangun arsitektur itu membutuhkan waktu yang lama serta biaya yang tidak sedikit.</p></div>
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.3in"><p style="line-height: 2">'''c. Faktor Ukuran, Waktu dan Ruang'''</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Di dalam membangun Internet Of Things para engineer harus memperhatikan ketiga aspek yaitu : Ukuran, ruang, dan waktu.Dalam melakukan pengembangan IoT faktor Waktu yang biasanya menjadi kendala.Biasanya dibutuhkan waktu yang lama karena menyusun sebuah jaringan kompleks di dalam IoT tidak lah mudah dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang.</p></div>
| |
− |
| |
− | ===Taman Hijau===
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Reitz (2010:7) Taman adalah sebuah tempat yang terencana atau sengaja di rencanakan di buat oleh manusia, biasanya di luar ruangan, di buat untuk menampilkan keindahan dari berbagai tanaman dan bentuk alami. </p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Taman dapat di bagi dalam taman alami dan taman buatan. Taman yang sering di jumpai adalah taman rumah tinggal, taman lingkungan, taman bermain, taman rekreasi dan taman botani. Taman berasal dari kata Gard yang berarti menjaga dan Eden yang berarti kesenangan, jadi bisa diartikan bahwa taman adalah sebuah tempat yang di gunakan untuk kesenangan yang di jaga keberadaannya. Pada zaman dahulu, taman hanya di miliki oleh para bangsawan, yang mana tidak semua orang dapat masuk di dalamnya</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pertamanan lebih spesifik karena menyangkut aspek estetika atau keindahan dan penataan ruang sehingga memiliki fungsi dalam keberadaannya. Dalam membuat taman ada dua elemen yang dikerjakan, yaitu bidang lunak (softscape) dan bidang bidang keras (hardscape).</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">1. Bidang lunak meliputi penanaman segala jenis pohon, semak dan rumput.</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">2. Bidang keras meliputi pembuatan jalan setapak, kolam, sungai buatan, air mancur, pembuatan tebing, peletakan batu alam, gazebo, alat bermain anak-anak, Ayunan, lampu taman, drainase dan sistem penyiraman.</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Penataan taman menyangkut penyesuaian dengan ruang di sekitarnya, seperti:</p></div>
| |
− | <ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Taman rumah tinggal<br>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Taman perkantoran<br>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Taman lingkungan pemukiman<br>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Taman kota<br>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Taman sekolah<br>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Taman kawasan industri<br>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Taman Wisata<br>
| |
− | </ol>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Saat ini hampir di setiap kota di seluruh dunia memiliki dinas pertamanan yang tugasnya mengurusi perencanaan, pembuatan dan perawatan taman di sebuah kota. Semua kota gencar menata pertamanannya untuk mengimbangi polusi kendaraan bermotor. Kota besar idealnya memiliki ruang sebesar 30 persen dari luas kotanya untuk pertamanan.</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Taman bisa mencirikan sebuah ekosistem, seperti taman tropis, taman sub tropis, pegunungan, pantai dan padang pasir. Menyangkut aspek yang berhubungan dengan kebudayaan, taman bisa mencirikan suatu kebudayaan, seperti</p></div>
| |
− | <ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Taman gaya Perancis<br>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Taman gaya Jepang<br>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Taman gaya Bali<br>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Taman kering<br></ol>
| |
− | <div align="center"><img style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/Marina/Screenshot_6_zps9babqrlo.png"/></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: center;">'''Gambar 2.3 Contoh taman hijau'''</p></div>
| |
− |
| |
− | ===Konsep Dasar ''Flow Chart''===
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
| |
− | <p style="line-height: 2">'''1. Definisi ''Flow Chart'''''</p></div>
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sulindawati dan Muhammad Fathoni (2010:8)<ref name="sulindawati">Sulindawati, dan Muhammad Fathoni. 2010. [http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/Skripsi/Flowchat/Untitled-2_zpsutpe0g77.jpg Pengantar Analisa Perancangan “Sistem”] . Medan: STMIK Triguna Dharma. Vol. 9, No. 2, Agustus 2010.</ref>, “''Flowchart'' adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dau urutan-urutan prosedur dari suatu program.</p></div>
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Adelia dan Jimmy Setiawan (2011:116)<ref name="adelia">Adelia, dan Jimmy Setiawan. 2011. [http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/Skripsi/Flowchat/Untitled-1_zpspduisebp.jpg Implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reservasi Hotel berbasisi Website dan Desktop].Bandung: Universitas Kristen Maranatha. Vol. 6, No. 2, September 2011:113-126.</ref>, “''Flowchart'' adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”.</p></div>
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa ''Flowchart'' adalah bentuk gambar/diagram yang mempunyai aliran satu atau dua arah secara sekuensial.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''Flowchart'' biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan di evaluasi lebih lanjut. Bila seorang analisi dan programmer akan membuat flowchart, ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan.</p></div>
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
| |
− | <p style="line-height: 2">'''2. Cara Membuat ''Flow Chart'''''</p></div>
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Ada beberapa petunjuk dalam pembuatan Flow chart Menurut Menurut Sulindawati dan Muhammad Fathoni (2010:8): <ref name="sulindawati">Sulindawati, dan Muhammad Fathoni. 2010. [http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/Skripsi/Flowchat/Untitled-2_zpsutpe0g77.jpg Pengantar Analisa Perancangan “Sistem”] . Medan: STMIK Triguna Dharma. Vol. 9, No. 2, Agustus 2010.</ref>,</p></div>
| |
− | <ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">''Flowchart'' digambarkan dari halaman atas ke bawah dan kiri ke kanan.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Aktifitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Setiap langkah dari aktifitas harus berada pada urutan yang benar.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Gunakan simbol-simbol ''flowchart'' yang standar.</li></ol>
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''3. Jenis-Jenis Flowchart'''</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sulindawati (2010:8)<ref name="sulindawati">Sulindawati, dan Muhammad Fathoni. 2010. [http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/Skripsi/Flowchat/Untitled-2_zpsutpe0g77.jpg Pengantar Analisa Perancangan “Sistem”] . Medan: STMIK Triguna Dharma. Vol. 9, No. 2, Agustus 2010.</ref>, ''Flowchart'' terbagi atas lima jenis, yaitu:</P></div>
| |
− |
| |
− | <ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> ''Flowchart'' Sistem (''System Flowchart'') <br> ''Flowchart'' Sistem merupakan bagan
| |
− | yang menunjukan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistemsecara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, ''flowchart'' ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk sistem.<br> ''Flowchart'' sistem terdiri dari tiga data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu. Data dan proses dalam ''flowchart'' sistem dapat digambarkan secara ''online'' (dihubungkan langsung dengan komputer) atau ''offline'' (tidak dihubungkan langsung dengan komputer, misalnya mesin tik, ''cash register'' atau kalkulator).</li>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> ''Flowchart Paperwork'' (Document ''Flowchart'')<br> ''Flowchart Paperwork'' menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. ''Flowchart Paperwork'' sering disebut juga dengan ''Flowchart'' Dokumen. Kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat atau disimpan.</li>
| |
− |
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> ''Flowchart'' Skematik (''Schematic Flowchart'') <br> ''Flowchart'' Skematik mirip dengan ''Flowchart'' Sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. ''Flowchart'' Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol ''flowchart standart'', tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, ''peripeheral'', form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem.<br> ''Flowchart'' Skemantik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol ''flowchart'' yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol ''flowchart'' akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh sesorang untuk mempelajari simbol ''abstrak'' sebelum dapat mengerti ''flowchart''.</li>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> ''Flowchart Program'' (''Program Flowchart'')<br> ''Flowchart Program'' dihasilkan dari
| |
− | ''Flowchart Sistem. Flowchart Program'' merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. ''Flowchart'' ini menunjukan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. ''Programmer'' menggunakan ''Flowchart'' Program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analisa sistem menggunakan ''flowchart'' program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau
| |
− | operasi.</li>
| |
− |
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> ''Flowchart'' Proses (''Process Flowchart'')<br>Flowchart Proses merupakan teknik menggambarkan rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. ''Flowchart'' Proses memiliki lima simbol khusus. Flowchart Proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, ''Flowchart'' ini digunakan secara efektif untuk menelusuri alur suatu laporan.</li></ol>
| |
− |
| |
− | ===Konsep Dasar Pengujian===
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''1. Definisi Pengujian'''</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Rizky (2011:237),<ref name="Rizky">Rizky, Soetam.2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustaka.</ref> “''Testing'' adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara ''terintegrasi'' demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal.</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Simarmata (2010:323),<ref name="Simarmata">Simarmata, Janner. 2010. [https://lh4.googleusercontent.com/-mZpRVPRW4bg/VUoJMGB01YI/AAAAAAAAAkE/s0_vVru7ayY/w772-h527-no/Rekayasa%2BPL.png Rekayasa Perangkat Lunak]. Yogyakarta: CV Andi Offset.</ref> “Pengujian adalah proses terhadap aplikasi. Program untuk menemukan segala kesalahan dan segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan sesuai dengan spesifikasi perangkat lunak yang telah ditentukan sebelum aplikasi tersebut diserahkan kepada pelanggan.Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengujian adalah prose terhadap aplikai yang saling terintegrasi guna untuk menemukan kesalahan dan segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan.</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Secara teoritis, ''testing'' dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe ''testing'' yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah ''Black box'' dan ''White box testing''.</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''2. Definisi Black Box'''</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Arie (2014),<ref name="Arie">Sastra Hadiprawira,Arie.2014.”Pembangunan Aplikasi Game Cerita Rakyat Fabel”.Skripsi.Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer,Universitas Komputer Indonesia.Bandung.</ref>“ Black Box adalah cara pengujian yang di lakukan dengan hanya menjalankan atau mengeksekusi unit atau model kemudian diamati apakah hasil dari unit itu sesuai dengan proses yang di inginkan.” </p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Shivani Archarya dan Vidhi Pandya (ISSN-2277-1956 Vol.2),<ref name="Shivani Archarya">Shivani Acharya dan Vidhi Pandya Lecturer.” Bridge between Black Box and White Box – Gray Box Testing Technique” International Journal of Electronics and Computer Science Engineering.ISSN- 2277-1956 Vol.2</ref>” ''Black box testing is a software testing techniques in which functionality of the software under test (SUT) is tested without looking at the internal code structure,''”</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">(Kotak hitam pengujian adalah teknik di mana fungsi dari perangkat lunak di bawah ujian (SUT) diuji tanpa memandang struktur internal kode, pengujian perangkat lunak) </p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa metode pengujian ''BlackBox'' digunakan untuk menguji sistem dari segi ''user'' yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''Black Box Testing'' tidak membutuhkan pengetahuan mengenai, alur internal (''internal path''), struktur atau implementasi dari ''software under test'' (SUT). Karena itu uji coba BlackBox memungkinkan pengembang ''software'' untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. </p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Uji coba ''BlackBox'' berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:</p></div>
| |
− | <ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Fungsi-fungsi yang salah atau hilang</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Kesalahan ''interface''</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Kesalahan dalam struktur data atau akses ''database eksternal''</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Kesalahan performa</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">kesalahan inisialisasi dan terminasi</li></ol>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Uji coba ''BlackBox'' diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya. Karena uji coba ''BlackBox'' dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga perhatiannya difokuskan pada informasi domain. Uji coba didesain untuk dapat menjawab pertanyaan pertanyaan berikut:</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">a. Bagaimana ''validitas'' fungsionalnya diuji?</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">b. Jenis ''input'' seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">c. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai ''input'' tertentu?</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">d. Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi?</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">e. Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem?</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">f. Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem?</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sehingga dalam uji coba ''BlackBox'' harus melewati beberapa proses sebagai berikut:</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">a. Menganalisis kebutuhan dan spesifikasi dari perangkat lunak.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">b. Pemilihan jenis ''input'' yang memungkinkan menghasilkan ''output'' benar serta jenis ''input'' yang memungkinkan ''output'' salah pada perangkat lunak yang sedang diuji.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">c. Menentukan ''output'' untuk suatu jenis ''input''.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">d. Pengujian dilakukan dengan ''input-input'' yang telah benar-benar diseleksi.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">e. Melakukan pengujian.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">f. Pembandingan ''output'' yang dihasilkan dengan output yang diharapkan.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">g. Menentukan fungsionalitas yang seharusnya ada pada perangkat lunak yang sedang diuji.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">'''3. Metode Pengujian Dalam ''Black Box'''''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Ada beberapa macam metode pengujian ''Black Box'', berikut diantaranya:</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">'''''a. EquivalencePartioning'''''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''EquivalencePartioning'' merupakan metode uji coba ''BlackBox'' yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">'''''b. BoundaryValueAnalysis'''''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain ''input'' dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini ''boundary valuean alysis'' (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi ''Equivalencepartitioning''. Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain ''output''.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">'''''c. Cause-EffectGraphingTechniques'''''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''Cause-EffectGraphing'' merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut:</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">1) Causes (kondisi ''input''), dan ''Effects'' (aksi) didaftarkan untuk modul dan identifier yang dtujukan untuk masing-masing.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">2) Pembuatan grafik ''Causes-Effect graph''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">3) Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">4) Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">'''''d. ComparisonTesting'''''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dalam beberapa situasi (seperti: ''aircraft avionic, nuclear Power plant control'') dimana keandalan suatu ''software'' amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan ''software'' dan ''hardware'' ganda (''redundant''). Ketika ''softwareredundant'' dibuat, tim pengembangan ''software'' lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan ''output'' yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil ''real-time'' untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent suatu ''software'' untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik ''BlackBoxTesting'' yang disebut ''ComparisonTesting atau back-to-backTesting''.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">'''''e. Sample and RobustnessTesting'''''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">1) ''SampleTesting''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">2) ''RobustnessTesting''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pengujian ketahanan (''RobustnessTesting'') adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses ''verifikasi'' kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">'''''f. BehaviorTesting dan PerformanceTesting'''''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">1) ''BehaviorTesting''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">2)''Performance Testing''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">'''''g. RequirementTesting'''''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (''input/output/''fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">1) ''RequirementTesting'' melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">2) Untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan ''traceability matrix.''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">'''''h. EnduranceTesting'''''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''EnduranceTesting'' melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Contoh: Untuk menguji keakuratan operasi matematika (''floating point, rounding off, dll''), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (''resources'') (pembebasan sumber daya yang tidak benar, dll), ''input/outputs'' (jika menggunakan ''framework'' untuk memvalidasi bagian ''input dan output''). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">'''4. Kelebihan dan Kelemahan BlackBox'''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dalam uji coba ''BlackBox'' terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan. Berikut adalah keunggulan dan kelemahannya:</p></div>
| |
− | <div align="center">http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/KKPBab2/8_zps9c041ff8.png</div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;"> Sumber siddiq (2012:14)</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">'''5. Definisi White Box'''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">Menurut Shivani Archarya dan Vidhi Pandya (ISSN-2277-1956 Vol.2)<ref name="Shivani Archarya">Shivani Acharya dan Vidhi Pandya Lecturer.” Bridge between Black Box and White Box – Gray Box Testing Technique” International Journal of Electronics and Computer Science Engineering.ISSN- 2277-1956 Vol.2</ref>” </p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''White box testing is testing beyond the user interface and into the nitty-gritty of a system. This method is named so because the software program, in the eyes of the tester, is like a white/transparent box; inside which one clearly sees. White Box Testing is contrasted with Black Box Testing.''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">(''white Box'' adalah pengujian di luar antarmuka pengguna dan menjadi intisari dari sistem . Metode ini dinamakan demikian karenaprogram perangkat lunak , di mata tester , seperti kotak putih / transparan; dalam yang satu jelas melihat . Pengujian ''White Box'' adalahkontras dengan ''Black Box Testing'').</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">''White Box Testing Advantages''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">a.''Increased Effectiveness: Crosschecking design decisions and assumptions against source code may outline a robust''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">b.''design, but the implementation may not align with the design intent''.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">c. ''Full Code Pathway Capable: all the possible code pathways can be tested including error handling, dependencies, and additional internal code logic/flow''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">d.''Early Defect Identification: Analyzing source code and developing tests based on the implementation details enables''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">e. ''testers to find programming errors quickly''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">f.''Reveal Hidden Code Flaws: access of program modules''.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">g.''No Waiting: Testing can be commenced at an earlier stage. One need not wait for the GUI to be available''.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">(Keuntungan pengujian ''White Box'')</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">a. Peningkatan Efektivitas : silang keputusan desain dan asumsi terhadap kode sumber dapat menguraikan kuat</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">b.desain , tapi pelaksanaannya mungkin tidak sejajar dengan maksud desain .</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">c.Kode penuh Pathway Mampu : semua jalur kode yang mungkin dapat diuji termasuk penanganan error ,dependensi , dan tambahan kode logika / aliran intern .</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">d. Awal Cacat Identifikasi : Menganalisis kode sumber dan mengembangkan tes berdasarkan rincian pelaksanaan memungkinkan</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">e.penguji untuk menemukan kesalahan pemrograman dengan cepat .</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">f.Mengungkapkan Kode Tersembunyi Cacat : akses modul program.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">g. Tidak ada Waiting : Pengujian dapat dimulai pada tahap awal . Satu tidak perlu menunggu GUI akan tersedia).</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">Menurut Rizky (2011:262)<ref name="Rizky">Rizky, Soetam.2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustaka.</ref>, “''White Box Testing'' secara umum merupakan jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap isi dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada ''source code'' dari perangkat lunak yang dibuat.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">a. ''Decision (Branch) Coverage''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sesuai dengan namanya, teknik testing ini fokus terhadap hasil dari tiap skenario yang dijalankan terhadap bagian perangkat lunak yang mengandung percabangan (''if...then...else'').</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">b. ''Condition Coverage''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Teknik ini hampir mirip dengan teknik yang pertama, tetapi dijalankan terhadap percabangan yang dianggap kompleks atau percabangan majemuk. Hal ini biasanya dilakukan jika dalam sebuah perangkat lunak memiliki banyak kondisi yang dijalankan dalam satu proses sekaligus.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">c. ''Path Analysis''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Merupakan teknik ''testing'' yang berusaha menjalankan kondisi yang ada dalam perangkat lunak serta berusaha mengoreksi apakah kondisi yang dijalankan telah sesuai dengan alur diagram yang terdapat dalam proses perancangan.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">d. ''Executive Time''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada teknik ini, perangkat lunak berusaha dijalankan atau dieksekusi kemudian dilakukan pengukuran waktu pada saat ''input'' dimasukkan hingga ''output'' dikeluarkan. Waktu eksekusi yang dihasilkan kemudian dijadikan bahan evaluasi dan dianalisa lebih lanjut untuk melihat apakah perangkat lunak telah berjalan sesuai dengan kondisi yang dimaksud oleh tester.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">e. ''Algorithm Analysis''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Teknik ini umumnya jarang dilakukan jika perangkat lunak yang dibuat berjenis sistem informasi. Sebab teknik ini membutuhkan kemampuan matematis yang cukup tinggi dari para tester, karena di dalamnya berusaha melakukan analisa terhadap algoritma yang diimplementasikan pada perangkat lunak tersebut</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengujian ''white box'' adalah suatu pengujian di luar antarmuka pengguna dan menjadi intisari dari sistem, dengan seperti pengujian dapat diketahui secara cepat.</p></div>
| |
− |
| |
− | ===Konsep Dasar Elisitasi===
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| |
− |
| |
− | <p style="line-height: 2">'''1. Definisi Elisitasi'''</p></div>
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sommerville and Sawyer (1997) dalam Siahaan (2012:66) <ref name="Siahaan. 2012. ''Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak''. Andi: Yogyakarta">Siahaan, Daniel. 2012. ''Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak''. Andi: Yogyakarta</ref>, “Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.</p></div>
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Guritno (2011:302)<ref name= "Guritno">Guritno. Suryo, Sudaryono, dan R. Untung. 2011. [https://lh6.googleusercontent.com/_uKyEYp88Vk3RnDmsaZ4Ecj_sDjeWLJ9o7yieuDahbI=w753-h529-no Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi]. Yogyakarta</ref>, “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.</P></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan elisitasi adalah suatu rancangan pada sistem baru yang diinginkan pengguna sistem dan pihak yang terkait untuk pengembangan sistem.</P></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| |
− |
| |
− | <p style="line-height: 2">'''2. Tahap-Tahap Elisitasi'''</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Guritno (2011:302)<ref name= "Guritno">Guritno. Suryo, Sudaryono, dan R. Untung. 2011. [https://lh6.googleusercontent.com/_uKyEYp88Vk3RnDmsaZ4Ecj_sDjeWLJ9o7yieuDahbI=w753-h529-no Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi]. Yogyakarta</ref> elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :</p></div>
| |
− |
| |
− | <ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Tahap I <br> Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.</li>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Tahap II <br> Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential,
| |
− | maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem. </li>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Tahap III <br> Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:</li>
| |
− | <ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem disusulkan.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.</li>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement didalam sistem.</li></ol>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:</P></div>
| |
− |
| |
− | <ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Middle (M) : Mampu dikerjakan.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Low (L) : Mudah dikerjakan.</li></ol>
| |
− | <li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;"> Final Draft Elisitasi<br> Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.</li></ol>
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
| |
− |
| |
− | <p style="line-height: 2">'''3. Requirement Elicitation'''</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Guritno (2011) <ref name= "Guritno">Guritno. Suryo, Sudaryono, dan R. Untung. 2011. [https://lh6.googleusercontent.com/_uKyEYp88Vk3RnDmsaZ4Ecj_sDjeWLJ9o7yieuDahbI=w753-h529-no Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi]. Yogyakarta</ref> ''Requirement Elicitation'' adalah proses dalam menemukan atau mendapatkan kebutuhan sistem melalui komunikasi dengan ''customer, system users'', dan pihak lain yang berhubungan pada sistem yamg akan dikembangkan. Requirement Elicitation didefinisikan sebagai proses mengidentifikasikan kebutuhan dan menjembatani perbedaan diantara kelompok-kelompok yang terlibat. Tujuannya menggambarkan dan menyaring kebutuhan untuk menemukan batasan kelompok-kelompok tersebut.</p></div>
| |
− |
| |
− |
| |
− | ==Teori Khusus==
| |
− | ===Mikrokontroler===
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2" ><b>
| |
− | 1. Definisi Mikrokontroler</b></p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Santoso dkk di dalam Jurnal FEMA Vol. 1, No. 1 (2013:17)<ref name="Santoso">Ari Beni Santoso,Martinus dan Sugiyanto.2013.”Pembuatan Otomasi Pengaturan Kereta Api, Pengereman, Dan Palang Pintu Pada Rel Kereta Api Mainan Berbasis Mikrokontroler”.Jurnal Fema,Vol.1,No.1</ref> “Mikrokontroler adalah sistem mikroprosesor lengkap yang terkandung di dalam sebuah ''chip''. Mikrokontroler berbeda dari mikroprosesor serba guna yang digunakan dalam sebuah PC, karena sebuah mikrokontroler umumnya telah berisi komponen pendukung sistem minimal mikroprosesor, yakni memori dan pemrograman ''Input-Output''.”</p></div>
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Syahwil (2013:53),<ref name="Syahwil">Syahwil,Muhammad.2013.”panduan mudah simulasi & praktek Mikrokontroler Arduino”.Yogyakarta:ANDI</ref> “Mikrokontroler adalah sebuah ''system computer fungsional'' dalam sebuah ''chip''. Di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori program, atau keduanya), dan perlengkapan ''input-output''. Mikrokontroler adalah salah satu dari bagian dasar dari suatu system Komputer.
| |
− | </p></div>
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Mikrokontroler merupakan sebuah processor yang digunakan untuk kepentingan kontrol. Meskipun mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dari suatu komputer pribadi dan ''computer mainframe'', mikrokontroler dibangun dari elemen – elemen dasar yang sama. Seperti umumnya komputer, mikrokontroler adalah alat yang mengerjakan instruksi – instruksi yang diberikan kepadanya.Artinya, bagian terpenting dan utama dari suatu sistem terkomputerisasi adalah program itu sendiri yang dibuat oleh seorang programmer.Program ini menginstruksikan komputer untuk melakukan tugas yang lebih kompleks yang diinginkan oleh programmer.</p></div>
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">'''a. Karakteristik Mikrokontroler'''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">karakteristik mikrokontroler mempunyai beberapa komponen-komponen yaitu:</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">a. ''CPU (Central Procesing Unit)''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">b. ''RAM (Read Only Memory)''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">c. ''I/O (Input/Output)''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Adapun ketiga komponen tersebut secara bersama-sama membentuk sistem komputer dasar. Beberapa mikrokontroler memiliki tambahan komponen lain, misalnya ADC (''Analog Digital Converter''), ''Timer/Counter'', dan lain-lain.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">'''b.Klasifikasi Mikrokontroler'''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">mikrokontroler memiliki beberapa klasifikasi yaitu sebagai berikut:</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">a.ROM (''Flash Memory'') dengan kapasitas 1024 byte (1 KB)</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">b.RAM berkapasitas 68 byte</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">c. EEPROM (memori data) berkapasitas 64 byte</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">d.Total 13 jalur I/O (Port B 8 bit)</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">e.''Timer/Counter'' 8 bit dengan ''prescaler''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">f. Fasilitas pemrograman di dalam sistem (ICSP = ''In Circuit Serial Programing'') </p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">bahwa Beberapa fitur yang umumnya ada di dalam mikrokontroler adalah sebagai berikut:</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">a.RAM (''Random Access Memory'') </p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">RAM digunakan oleh mikrokontroler untuk tempat penyimpanan variabel. Memori ini bersifat volatile yang berarti akan kehilangan semua datanya jika tidak mendapatkan catu daya.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">b.ROM (''Read Only Memory'')</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">ROM seringkali disebut sebagai kode memori karena berfungsi untuk tempat penyimpanan program yang akan diberikan oleh user.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">c.Register </p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Merupakan tempat penyimpanan nilai–nilai yang akan digunakan dalam proses yang telah disediakan oleh mikrokontroler.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">d.Special Function Register</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Merupakan register khusus yang berfungsi untuk mengatur jalannya mikrokontroler. Register ini terletak pada RAM. </p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">e.''Input'' dan ''Output'' Pin </p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pin ''input'' adalah bagian yang berfungsi sebagai penerima signal dari luar, pin ini dapat dihubungkan ke berbagai media inputan seperti keypad, sensor, dan sebagainya. Pin ''output'' adalah bagian yang berfungsi untuk mengeluarkan signal dari hasil proses algoritma mikrokontroler. </p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">f.Interrupt </p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Interrupt bagian dari mikrokontroler yang berfungsi sebagai bagian yang dapat melakukan interupsi, sehingga ketika program utama sedang berjalan, program utama tersebut dapat diinterupsi dan menjalankan program interupsi terlebih dahulu.</p></div>
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2" ><b>
| |
− | 2. Nodemcu</b></p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Agus Kurniawan (2015 : 01),''“NodeMcu is an open soure IoT platfrom. It uses the Lua scripting language. NodeMcu was created shortly after the ESP8266 came out. Further information, you can read it on http://nodemcu.com/index_en.html. The following is a form of NodeMcu v2.”''</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''“NodeMcu'' adalah soure terbuka IOT ''platfrom''. Ia menggunakan Lua bahasa scripting. NodeMcu diciptakan lama setelah ESP8266 keluar. Informasi lebih lanjut, Anda dapat membacanya di http://nodemcu.com/index_en.html. Berikut ini adalah bentuk NodeMcu v2</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''A. Fitur'''</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''• Open-source'''</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''• Interaktif'''</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''• Programmable'''</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''• Biaya Rendah'''</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''• Sederhana'''</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''• Smart'''</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''• WI-FI enabled'''</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''B. Arduino-like hardware IO'''</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Canggih API untuk hardware IO , yang secara dramatis dapat mengurangi pekerjaan berlebihan untuk mengkonfigurasi dan memanipulasi hardware.Code seperti Arduino , tetapi secara interaktif dalam script Lua .</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''C.Nodejs style network API'''</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Event API untuk applicaitons jaringan, yang menfasilitasi pengembang menulis kode yang berjalan pada 5mm * 5mm berukuran MCU di Nodejs gaya . Sangat mempercepat proses pengembangan aplikasi IOT Anda .</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''D. Lowest cost WI-FI'''</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Kurang dari $ 2 WI-FI MCU ESP8266 terintegrasi dan esay untuk pengembangan prototipe kit . Kami menyediakan platform terbaik untuk pengembangan aplikasi IOT pada biaya terendah .</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''E. Specification'''</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Development Kit berdasarkan ESP8266, integates GPIOPWM , IIC , 1 -Wire dan ADC semua dalam satu papan . Daya developement Anda dengan cara combinating tercepat dengan NodeMCU Firmware!</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">• USB-TTL included, plug&play</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">• 10 GPIO, every GPIO can be PWM, I2C, 1-wire</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">• FCC CERTIFIED WI-FI module(Coming soon)</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">• PCB antenna</p></div>
| |
− |
| |
− | ===Soil moisture sensor===
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut lilik gunarta (2011:21) Soil moisture sensor merupakansensor yang mampu mendeteksi intensitas air di dalam tanah. Sensor iniberupa dua buah paku konduktor berbahan logam yang sangat sensitif terhadap muatan listrik. Kedua paku ini merupakan media yang akan menghantarkan tegangan analog yang nilainya relatif kecil. Tegangan ini nantinya akan diubah menjadi tegangan digital untuk diproses ke dalam mikrokontroler. Soil moisture sensor menggunakan lm393 chip power supply : 3.3v atau 5v. Sensor ini terdiri dua probe untuk melewatkan arus melalui tanah, kemudian membaca resistansinya untuk mendapatkan nilai tingkat kelembaban. Semakin banyak air membuat tanah lebih mudah menghantarkan listrik (resistansi kecil), sedangkan tanah yang kering sangat sulit menghantarkan listrik (resistansi besar).
| |
− | </p></div>
| |
− | <div align="center"><img width="300" height="250" style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/fanida/KGrHqJogFHwGUiT9HBR8gyqWyfw--60_35_zpszpk7ad7d.jpg"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.4</b>''Soil moisture sensor''</p>
| |
− |
| |
− | ===Pompa===
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pompa adalah salah satu peralatan yang dipakai untuk mangubah energi mekanik (dari mesin pengerak pompa) menjadi energi tekan pada cairan yang dipompa. Pada umumnya pompa digunakan untuk memindahkan air dari suatu tempat ke tempat yang lain yang lebih tinggi tempatnya, ataupun tekananya.
| |
− | </p></div>
| |
− | <div align="center"><img style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/Marina/Screenshot_7_zps2lqo4cwb.png"/></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: center;">'''Gambar 2.5 pompa washer'''</p></div>
| |
− |
| |
− | ===Konsep Dasar Resistor===
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Winarno (2011:39)<ref name="Winarno">Winarno dan Deni Arifianto.2011.”Bikin Robot itu gampang”.Jakarta Selatan:PT Kawan Pustaka</ref>,
| |
− | “Resistor adalah salah satu komponen elektronik yang membatasi arus yang mengalir dalam rangkaian tertutup”.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Sandy Hermawan (2014:262)<ref name="Sandy">Hermawan,Sandy dan Choirul Banun.2014.”Top Pocket No.1 Fisika SMA Kelas X,XI&XII”.Jakarta Selatan:PT.Wahyumedia</ref>, “Resistor adalah satu elemen elektronika yang di gunakan sebagai hambatan listrik”.</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi memberikan tahanan atau hambatan arus listrik.</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik dan sirkuit elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan.Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam kompon dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi sepertinikel-kromium)</p></div>
| |
− |
| |
− | <div align="center"><img width="200" height="100" style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/KKPBab2/25_zps9c2bd1d7.png"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.6</b> Resistor</p>
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;"> (Sumber: Winarno (2011:39)</p></div>
| |
− |
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Karakteristik utama dari resisitor adalah resisitansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, listrik dan induktansi.</p></div>
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan sirkuit terpadu.Ukuran dan letak kaki bergantungpada desain sirkuit, kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak terbakar.</p></div>
| |
− | <div align="center"><img width="300" height="200" style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/KKPBab2/26_zps976d7ac5.png"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.7</b> Skema Warna Resistor</p>
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;"> (Sumber: Winarno (2011:39)</p></div>
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">'''2. Satuan '''</p></div>
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Ohm (simbol: Ω adalah satuan SI untuk resistansi listrik, diambil dari nama Georg Ohm). Nilai satuan terbesar yang digunakan untuk menentukan besarnya nilai resistor adalah: </p></div>
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">1 Mega Ohm (MΩ) = 1.000.000 Ohm.</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">1 kilo Ohm (KΩ) = 1.000 Ohm.</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">'''3. Resistor Tetap'''</p></div>
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Resistor tetap yaitu resistor yang nilainya tidak dapat berubah, jadi selalu tetap (konstan). Resistor ini biasanya dibuat dari nikelin atau karbon. Berfungsi sebagai pembagi tegangan, mengatur atau membatasi arus pada suatu rangkaian serta memperbesar dan memperkecil tegangan.</p></div>
| |
− |
| |
− | <div align="center"><img width="300" height="200" style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/KKPBab2/27_zps07793b44.png"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.8</b> Resistor Tetap</p>
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;"> (Sumber: Winarno (2011)</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Resistor dibagi menjadi 6 yaitu:</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">a. Resistor Kawat </p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Resistor kawat ini adalah jenis resistor pertama yang lahir pada generasi pertama pada waktu rangkaian elektroniaka masih mengguanakan Tabung Hampa (Vacuum Tube). Bentuknya bervariasi dan fisik agak besar. Resisistor ini biasanya banyak digunakan dalam rangkaian daya karena memiliki ketahanan yang tinggi yaitu disipasi terhadap panas yang tinggi.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">b. Resisitor Batang Karbon (Arang)</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada awalnya resistor ini dibuat dari bahan karbon kasar yang diberililitan kawat yang kemudian diberi tanda dengan kode warna berbentuk gelang dan untuk pembacaanya dapat dilihat pada table kode warna.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">c. Resistor Keramik atau Porselin</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dengan adanya perkembangan teknologi elektronika, saat ini telah dikembangkan jenis resistor yang dibuat dari bahan keramik atau porselin. Jenis resistor ini banyak dipergunakan dalam rangkaian-rangkaian modern seperti sekarang ini karena bentuk fisiknya kecil dan memiliki ketahanan yang tinggi. Di pasaran kita akan menjumpai resisitor jenis ini dengan ukuran bervariasi mulai dari 1/4 Watt, 1/3 Watt, ½ Watt, 1 Watt dan 2 Watt.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">d. Resisitor Film Karbon</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sejalan dengan perkembangan teknologi para produsen komponen elektronika telah memunculkan jenis resistor yang dibuat dari bahan karbon dan dilapisi dengan bahan film yang berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar. Nilai resistansinya dicantumkan dalam bentuk kode warna seperti pada Resistor Karbon.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">e. Resisitor Film Metal</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Resistor Film Metal dibuat dengan bentuk hampir menyerupai resistor film karbon dan memiliki keadalan dan stabilitas yang tinggi dan tahan terhadap perubahan temperatur.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">f. Resisitor Tipe Film Tebal</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Resistor jenis ini bentuknya merip dengan resistor film metal, namun resistor ini dirancang khusus agar memiliki kehandalan yang tinggi. Sebagai contoh sebuah resistor film tebal dengan rating daya 2 Watt saja sudah mampu untuk dipakai menahan beban tegangan di atas satuan Kilo Volt.</p></div>
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">'''4. Resistor Tidak Tetap'''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Resistor tidak tetap yaitu resistor yang nilainya dapat berubah-ubah dengan jalan menggeser atau memutar toggle pada alat tersebut, sehingga nilai resistor dapat kita tetapkan sesuai dengan kebutuhan. Berfungsi sebagai pengatur volume (mengatur besar kecilnya arus), tone control pada sound system, pengatur tinggi rendahnya nada (bass/trabel) serta berfungsi sebagai pembagi tegangan arus dan tegangan.</p></div>
| |
− | <div align="center"><img width="300" height="200" style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/KKPBab2/28_zpse507bfa5.png"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.9</b> Resistor Tidak Tetap</p>
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="text-align: left;"> (Sumber: Winarno (2011)</p></div>
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Resistor tidak tetap dibagi menjadi 8 yaitu:</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">a. Potensiometer</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Potensiometer adalah komponen pembagi tegangan yang dapat disetel sesuai dengan keinginan.Bentuk fisik dari Potensiometer pada umumnya besar dan dibuat dari bahan kawat atau arang (karbon).</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">b. Potensiameter Preset </p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Potensiameter Preset bentuknya sangat kecil dan pengaturannya sama dengan Trimpot yaitu dengan menggunakan obeng yang diputar pada bagian lubang coakan.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">c. NTC dan PTC </p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">NTC adalah singakatan dari Negative Temperature Coefficient sedangkan PTC adalah singkatan dari PositiveTemperature Coefficient. Sifat dari komponen NTC adalah resisitor yang nilai tahannya akan menurun apabila temperature sekelilingnya naik dan sebaliknya komponen PTC adalah resistor yang nilai tahannya akan bertambah besar apabila temperaturnya turun.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">d. LDR ( Light Dependent Resisitor)</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">LDR adalah singkatan dari Light Dependent Resisitor yaitu resisitor yang tergantung cahaya, artinya nilai tahannya akan berubah-ubah apabila terkena cahaya dan perubahannya tergantung dari intensitas cahaya yang diterimanya.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">e. VDR (Volttage Dependent Resistor)</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">VDR adalah singkatan dari Volttage Dependent Resistor yaitu resistor yang nilai tahannya akan berubah tergantung tegangan yang diterimanya. Sifat dari VDR adalah semakin besar tegangan yang diterimanya maka tahanannya akan semakin mengecil sehingga arus yang melalui VDR akan bertambah besar.</p></div>
| |
− |
| |
− | === Konsep Dasar Kapasitor atau Kondensator===
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">'''1. Definisi Kapasitor atau Kondensator'''</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Abdul Kadir (2012:3)<ref name="Abdul kadir">Kadir,Abdul.2013.”Panduan Praktis Mempelajari Aplikasi Mikrokontroler dan Pemrogramannya Menggunakan Arduino”.Yogyakarta:Andi</ref>, bahwa “Kapasitor adalah komponen yang berguna untuk menyimpan muatan listrik ukuran muatan listrik.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Winarno (2011:39)<ref name="Winarno">Winarno dan Deni Arifianto.2011.”Bikin Robot itu gampang”.Jakarta Selatan:PT Kawan Pustaka</ref>,, “Resistor adalah salah satu komponen elektronik yang membatasi arus yang mengalir dalam rangkaian tertutup”. </p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Kapasitor sendiri berasal dari kata ''capacitance'' atau kapasitas yang artinya adalah kemampuan untuk menyimpan arus listrik (Dalam istilah elektronika diistilahkan sebagai “Muatan Listrik.”)Jadi kapasitor adalah suatu komonen yang dapat diisi dengan muatan listrik kemudian disimpan untuk sementara waktu dan selanjutnya muatan tersebut di kosongakan/dibuang melalui suatu sistem atau dihubungkan ke bumi.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Kondensator diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif dan negatif serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabung.</p></div>
| |
− | <div align="center"><img width="200" height="100" style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/Skripsi/Kapasitor/Screenshot_1_zpsrfm4gws3.jpg"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.10</b> Lambang Kondensator</p>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">(Sumber: Winarno(2011:39)</p></div>
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sedangkan jenis yang satunya lagi kebanyakan nilai kapasitasnya lebih rendah, tidak mempunyai kutub positif atau negatif pada kakinya, kebanyakan berbentuk bulat pipih berwarna coklat, merah, hijau dan lainnya seperti tablet atau kancing baju.</p></div>
| |
− | <div align="center"><img width="200" height="100" style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/Skripsi/Kapasitor/Screenshot_2_zpsk38snsco.jpg"/></div><p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.11</b> Lambang Kapasitor</p>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">(Sumber: Winarno(2011:39)</p></div>
| |
− |
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Namun kebiasaan dan kondisi serta artikulasi bahasa setiap negara tergantung pada masyarakat yang lebih sering menyebutkannya. Kini kebiasaan orang tersebut hanya menyebutkan salah satu nama yang paling dominan digunakan atau lebih sering didengar. Pada masa kini, kondensator sering disebut kapasitor (capacitor) ataupun sebaliknya yang pada ilmu elektronika disingkat dengan huruf (C).</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">'''2. Kapasitansi'''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Satuan dari kapasitansi kondensator adalah Farad (F). Namun Farad adalah satuan yang terlalu besar, sehingga digunakan:</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">a. Pikofarad (pF) = 1X10-12</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">b. Nanofarad (nF) = 1X10-9 F</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">c. Microfarad (µF) = 1X10-6</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">Satuan Farad adalah satuan yang sangat besar dan jarang dipergunakan dalam percobaan. Dalam prakteknya biasanya dipergunakan satuan Farad dalam bentuk pecahan seperti berikut ini:</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">a. 1 Farad (F) = 1.000.000 µF (mikroFarad)</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">b. 1 mikroFarad (µF) = 1.000 nF (nanoFarad)</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">c. 1 nanoFarad (nF) = 1.000 pF (pikoFarad)</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">Satuan Farad adalah satuan yang sangat besar dan jarang dipergunakan dalam percobaan. Dalam prakteknya biasanya dipergunakan satuan Farad dalam bentuk pecahan seperti berikut ini:</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">a. 1 Farad (F) = 1.000.000 µF (mikroFarad)</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">b. 1 mikroFarad (µF) = 1.000 nF (nanoFarad)</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">c. 1 nanoFarad (nF) = 1.000 pF (pikoFarad)</p></div>
| |
− | <div align="center"><img width="300" height="500" style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/Skripsi/Kapasitor/Screenshot_3_zpsopw74qle.jpg"/></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">Ada jenis kapasitor lain seperti kapasitor elektrolit yang selain memiliki nilai kapasitas juga memiliki parameter-parametera lain seperti batas tegangan kerja. Batas tegangan kerja (Working Voltage) yaitu batas tegangan maksimum di mana kapasitas tersebut dapat dioperasikan dalam suatu rangaian.Parameter tersebut biasanya dicantumkan langsung pada badan kapasitor.Selain daripada itu untuk jenis-jenis kapasitor pada umumnya diberi tanda (+) dan (-).Tanda tersebut adalah menyatakan polaritas yang harus dihubungkan dengan catu daya. Dalam pemasanganannya harus diperhatikan baik-baik jangan sampai kedua tanda tersebut dipasang terbalik sebab apabiala sampai terbalik akan mengakibatkan kerusakan pada kapasitor tersebut dan bahkan akan merusak rangkaian yang akan dibuat. </p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Apabila kita mendekatkan 2 macam bahan konduktor dengan tidak saling bersentuhan, kemudian kepada kedua bahan tadi kita alirkan aliran listrik, secara teoritis kita telah mendapatkan sebuah Kapasitor sederhana. Namun dalam dunia elektronika tentunya tidak sederhana itu, masih ada factor lain yang perlu dipertimbangkan dalam pembuatan sebuah Kapasitor.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dalam pembuatan komponen Kapasitor diperlukan suatu bahan yang berfungsi menyekat di antara 2 bahan konduktor. Bahan yang berfungsi sebagai penyekat itu disebut bahan dielektrikum seperti pada gambar di bawah .</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Seperti terlihat pada gambar di atas, apabila kita membuka sebuah Kapasitor Elektrolit berkas dengan menggunakan sebuah pisau tipis (cutter), di dalamnya akan terlihat 2 buah lapisan tipis. Setiap lapisan dilapisi lagi dengan bahan metal foil tipis. Setiap metal foil dihubungkan dengan salah satu terminal hubungan listrik. Antara kedua lapisan tadi diberi bahan penyekat yang disebut Dielektrikum.Bahan Dielektrikum pada umumnya dibuat dengan bahan kertas, maka, film, minyak bakelit dan lain-lain.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dalam prakteknya kita mengenal berbagai macam jenis Kapasitor yang namanya disesuaikan dengan nama bahan Dielektrikum yang digunakan dalam membuat komponen Kapasitor. Sebagai contoh misalnya: Bila kapasitor bahan Dielektrikumnya dibuat dari kertas, maka Kapasitor tersebut dinamakan Kapasitor kertas dan kalau bahan Dielektrikumnya dibuat dari bahan elektrolit, maka Kapasitor tersebut dinamakan Kapasitor Elektrolit.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">Besarnya kapasitas dari sebuah Kapasitornya dapat ditentukan dengan rumus:</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''c = 0,0885 x Ɛ x D/d µF'''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">Ɛ = konstanta dielektrikum </p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">D = luas bahan metal foil dalam cm2</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">d = jarak antara kedua metal foil dalam cm</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari rumus di atas, kita dapat melihat bahwa besar kecilnya kapasitas suatu komponen Kapasitor tergantung kepada konstanta dielektrikum atau bahan dielektrikum serta luas bidang bahan dielektrikum yang digunakan.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pengertian dari Dielektrikum adalah angkka tetap yang dipergunakan untuk membandingkan suatu bahan Dielektrikum dengan nilai konstanta Dielektrikum udara (Ɛ udara = 1).</p></div>
| |
− | <div align="center"><img width="300" height="500" style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/Skripsi/Kapasitor/Screenshot_4_zpslxknnhhk.jpg"/></div>
| |
− |
| |
− | ===Konsep Dasar Transistor===
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''1. Definisi Transistor'''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Abdul Kadir (2012:3)<ref name="Abdul kadir">Kadir,Abdul.2013.”Panduan Praktis Mempelajari Aplikasi Mikrokontroler dan Pemrogramannya Menggunakan Arduino”.Yogyakarta:Andi</ref>, Transistor merupakan komponen dengan fungsi bermacam-macam. Komponen ini dapat berfungsi seperti layaknya keran air. </p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya.Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus ''inputnya'' (BJT) atau tegangan ''inputnya'' (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.</p></div>
| |
− | <div align="center"><img width="300" height="200" style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/fanida/Screenshot_3_zpsn5anqzuq.png"/></div>
| |
− | <p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.12</b> Lambang Kondensator</p>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Transistor disusun menggunakan sambungan dioda.Berdasarkan jenis sambungan transistor dibedakan menjadi dua jenis sebagai berikut.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''a. BJT (Bipolar Juction Transistor)'''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">BJT memiliki 2 dioda yang kutub positif atau kutub negatifnya terhimpit, serta memiliki terminal, yaitu emitor (E), kolektor (C), dan basis (B). BJT dapat dibagi menjadi dua jenis berikut ini:</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''1. NPN (''Negative Positive Negative'')'''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Transistor NPN terdiri dari 1 lapisan semikondutor tipe-P di antara 2 lapisan semikonduktor tipe-n.Arus kecil yang memasuki basis pada emitter dikuatkan di keluran kolektor. Dengan kata lain, transistor NPN hidup ketika tegangan basis lebih tinggi dari pada tengan emitter.</p></div>
| |
− | <div align="center"><img width="300" height="200" style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/fanida/Screenshot_4_zpsll0zfuij.png"/></div>
| |
− | <p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.13</b> Lambang Kondensator</p>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">'''2. PNP(''Positive Negative Positive'')'''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Transistor PNP terdiri dari 2 lapisan semikonduktor tipe-n di antara 2 alpisan semikonduktor tipe-p. arus kecil yang meninggalkan basis pada moda tunggal emitter dikuatkan dikeluran kolektor. Dengan kata lain, transistor PNP hidup ketika tegangan basis lebih rendah dari pada tegangan emitter.</p></div>
| |
− | <div align="center"><img width="300" height="200" style="margin:0px" src="http://i1260.photobucket.com/albums/ii575/azimuhammad/fanida/Screenshot_5_zpsevp1od8o.png"/></div>
| |
− | <p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 2"><b>Gambar 2.14</b> Lambang Kondensator</p>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern.Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat).Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio.Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi.Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''2. Cara Kerja Semikonduktor'''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada dasarnya, transistor dan tabung vakum memiliki fungsi yang serupa keduanya mengatur jumlah aliran arus listrik.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Untuk mengerti cara kerja semikonduktor, misalkan sebuah gelas berisi air murni. Jika sepasang konduktor dimasukan kedalamnya, dan diberikan tegangan DC tepat dibawah tegangan elektrolisis (sebelum air berubah menjadi Hidrogen dan Oksigen), tidak akan ada arus mengalir karena air tidak memiliki pembawa muatan (charge carriers). Sehingga, air murni dianggap sebagai isolator. Jika sedikit garam dapur dimasukan ke dalamnya, konduksi arus akan mulai mengalir, karena sejumlah pembawa muatan bebas (mobile carriers, ion) terbentuk. Menaikan konsentrasi garam akan meningkatkan konduksi, namun tidak banyak. Garam dapur sendiri adalah non-konduktor (isolator), karena pembawa muatanya tidak bebas.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Silikon murni sendiri adalah sebuah isolator, namun jika sedikit pencemar ditambahkan, seperti Arsenik, dengan sebuah proses yang dinamakan doping, dalam jumlah yang cukup kecil sehingga tidak mengacaukan tata letak kristal silikon, Arsenik akan memberikan elektron bebas dan hasilnya memungkinkan terjadinya konduksi arus listrik. Ini karena Arsenik memiliki 5 atom di orbit terluarnya, sedangkan Silikon hanya 4. Konduksi terjadi karena pembawa muatan bebas telah ditambahkan (oleh kelebihan elektron dari Arsenik). Dalam kasus ini, sebuah Silikon tipe-n (n untuk negatif, karena pembawa muatannya adalah elektron yang bermuatan negatif) telah terbentuk.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Selain dari itu, silikon dapat dicampur dengan Boron untuk membuat semikonduktor tipe-p. Karena Boron hanya memiliki 3 elektron di orbit paling luarnya, pembawa muatan yang baru, dinamakan "lubang" (hole, pembawa muatan positif), akan terbentuk di dalam tata letak kristal silikon.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dalam tabung hampa, pembawa muatan (elektron) akan dipancarkan oleh emisi thermionic dari sebuah katode yang dipanaskan oleh kawat filamen. Karena itu, tabung hampa tidak bisa membuat pembawa muatan positif (''hole'').</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dapat dilihat bahwa pembawa muatan yang bermuatan sama akan saling tolak menolak, sehingga tanpa adanya gaya yang lain, pembawa-pembawa muatan ini akan terdistribusi secara merata di dalam materi semikonduktor. Namun di dalam sebuah transistor</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Bipolar (atau diode junction) dimana sebuah semikonduktor tipe-p dan sebuah semikonduktor tipe-n dibuat dalam satu keping silikon, pembawa-pembawa muatan ini cenderung berpindah ke arah sambungan P-N tersebut (perbatasan antara semikonduktor tipe-p dan tipe-n), karena tertarik oleh muatan yang berlawanan dari seberangnya.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Kenaikan dari jumlah pencemar (''doping level'') akan meningkatkan konduktivitas dari materi semikonduktor, asalkan tata-letak kristal silikon tetap dipertahankan. Dalam sebuah transistor bipolar, daerah terminal emiter memiliki jumlah doping yang lebih besar dibandingkan dengan terminal basis. Rasio perbandingan antara doping emiter dan basis adalah satu dari banyak faktor yang menentukan sifat penguatan arus (''current gain'') dari transistor tersebut.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Jumlah doping yang diperlukan sebuah semikonduktor adalah sangat kecil, dalam ukuran satu berbanding seratus juta, dan ini menjadi kunci dalam keberhasilan semikonduktor. Dalam sebuah metal, populasi pembawa muatan adalah sangat tinggi; satu pembawa muatan untuk setiap atom. Dalam metal, untuk mengubah metal menjadi isolator, pembawa muatan harus disapu dengan memasang suatu beda tegangan. Dalam metal, tegangan ini sangat tinggi, jauh lebih tinggi dari yang mampu menghancurkannya. Namun, dalam sebuah semikonduktor hanya ada satu pembawa muatan dalam beberapa juta atom. Jumlah tegangan yang diperlukan untuk menyapu pembawa muatan dalam sejumlah besar semikonduktor dapat dicapai dengan mudah. Dengan kata lain, listrik di dalam metal adalahinkompresible (tidak bisa dimampatkan), seperti fluida. Sedangkan dalam semikonduktor, listrik bersifat seperti gas yang bisa dimampatkan. Semikonduktor dengan doping dapat diubah menjadi isolator, sedangkan metal tidak.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Konduksi disebabkan oleh pembawa muatan, yaitu elektron atau lubang, namun dasarnya transistor bipolar adalah aksi kegiatan dari pembawa muatan tersebut untuk menyebrangi daerah depletion zone. Depletion zone ini terbentuk karena transistor tersebut diberikan tegangan bias terbalik, oleh tegangan yang diberikan di antara basis dan emiter. Walau transistor terlihat seperti dibentuk oleh dua diode yang disambungkan, sebuah transistor sendiri tidak bisa dibuat dengan menyambungkan dua diode. Untuk membuat transistor, bagian-bagiannya harus dibuat dari sepotong kristal silikon, dengan sebuah daerah basis yang sangat tipis.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify><p style="line-height: 2">'''3. Cara kerja transistor'''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari banyak tipe-tipe transistor modern, pada awalnya ada dua tipe dasar transistor, bipolar junction transistor (BJT atau transistor bipolar) dan field-effect transistor (FET), yang masing-masing bekerja secara berbeda.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Transistor bipolar dinamakan demikian karena kanal konduksi utamanya menggunakan dua polaritas pembawa muatan elektron dan lubang, untuk membawa arus listrik. Dalam BJT, arus listrik utama harus melewati satu daerah/lapisan pembatas dinamakan depletion zone, dan ketebalan lapisan ini dapat diatur dengan kecepatan tinggi dengan tujuan untuk mengatur aliran arus utama tersebut.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">FET (juga dinamakan transistor ''unipolar'') hanya menggunakan satu jenis pembawa muatan (elektron atau hole, tergantung dari tipe FET). Dalam FET, arus listrik utama mengalir dalam satu kanal konduksi sempit dengan depletion zone di kedua sisinya (dibandingkan dengan transistor bipolar dimana daerah Basis memotong arah arus listrik utama). Dan ketebalan dari daerah perbatasan ini dapat diubah dengan perubahan tegangan yang diberikan, untuk mengubah ketebalan kanal konduksi tersebut.Lihat artikel untuk masing-masing tipe untuk penjelasan yang lebih lanjut</p></div>
| |
− | {{pagebreak}}
| |
− |
| |
− | ==Literature Review==
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> Menurut Guritno, Sudaryono dan Untung Rahardja (2010:86)<ref name="Guritno">Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.</ref>, “Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling actual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama”. Beberapa Literature review tersebut adalah sebagai berikut:</p></div>
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''1.'''Penelitian yang telah dilakukan oleh Fauzi [2015]<ref name="Fauzi .2015 Perancangan Sistem Taman Hijau Otomatis Menggunakan Sensor LDR dan Interface Internet Of Thing Berbasis Raspberry Pada Perguruan Tinggi Raharja. Skripsi. Tidak diPublikasi. Tangerang. STMIK Raharja.">Fauzi .2015 Perancangan Sistem Taman Hijau Otomatis Menggunakan Sensor LDR dan Interface Internet Of Thing Berbasis Raspberry Pada Perguruan Tinggi Raharja. Skripsi. Tidak diPublikasi. Tangerang. STMIK Raharja.</ref> dari STMIK Raharja Tangerang sebagai bentuk skripsi dengan judul '''''“ Perancangan Sistem Taman Hijau Otomatis Menggunakan Sensor LDR dan Interface Internet Of Thing Berbasis Raspberry Pi ”''''' Pada perancangan ini penulis menggunakan raspberry sebagai mikrokontroler sebagai sistem tanaman hijau yang menggunakan sensor LDR dan komponen-komponen seperti L298N dan motor DC.</p></div>
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''2.''' Penelitian yang telah dilakukan oleh Marnisa Ramdani [2015] dari Universitas Telkom sebagai bentuk skripsi dengan judul '''''Perancangan Sistem Monitoring Tanaman Menggunakan Zigbee Dan Platform M2m Plant Monitoring System Using Zigbee And M2m Platform''''' Pada perancangan ini penulis membuat sebuah sistem pemantauan tanaman berbasis sensor kelembaban tanah, cahaya dan tinggi tanaman dengan memanfaatkan komunikasi machine-to-machine (M2M) menggunakan platform OpenMTC dan ZigBee.</p></div>
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''3.'''Penelitian yang telah dilakukan oleh M Apri Kurniawan [2015] dari Institut Teknologi Telkom sebagai bentuk skripsi dengan judul '''''“Alat Penyiram Tanaman Otomatis Berbasis Mikrokontroler Dengan Android Sebagai Media Monitoring”''''' Pada perancangan alat ini dibuat dengan sistem yang dapat mempermudah masyarakat atau pengguna untuk merawat tanaman yang mereka tanam. Sensor kelembaban yang digunakan akan membaca keadaan kelembaban tanah tempat tanaman tersebut berada dan menginformasikan hasil pembacaan sensor tersebut ke pengguna via Bluetooth. </p></div>
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''4.'''Penelitian yang telah dilakukan oleh M. Syahrul Munir [2010] dari Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur sebagai bentuk skripsi dengan judul''''' “Rancangan Smart Greenhouse Dengan Teknologi Mobile Untuk Efisiensi Tenaga, Biaya Dan Waktu Dalam Pengelolaan Tanaman”''''' Pada perancangan ini pengembangan sistem dilakukan dengan pemantauan langsung oleh sensor-sensor yang terpasang pada greenhouse antara lain sensor suhu, tekanan udara dan kelembaban, dan dilengkapi dengan kamera IP untuk memantau kondisi tanaman pada greenhouse.</p></div>
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.0in"><p style="line-height: 2">'''5.''' Penelitian yang telah dilakukan oleh Andi Sulistia Riyadi [2010] dari Universitas Muria Kudus sebagai bentuk Skripsi dengan judul '''''“ Arduino Uno Sebagai Sistem Kendali Dan Monitoring Pengaturan Air Pada Tanaman Produksi ”''''' Pada perancangan ini penulis menggunakan arduino uno sebagai mikrokontroler sebagai mengontrol jumlah ketesediaan air pada bak dengan tambahan control level air pada tanaman yang mengandung mikroprosesor ATmega328.</p></div>
| |
− |
| |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
| |
− |
| |
− | Dari lima Literature Review yang ada, telah banyak penelitian mengenai tentang pemantauan pada tanaman. Maka dari itu penulis mengambil satu sample atau contoh untuk dijadikan acuan dari ke 5 (lima) literature review diatas yaitu dengan judul '''Perancangan Sistem Taman Hijau Otomatis Menggunakan Sensor LDR dan Interface Internet Of Thing Berbasis Raspberry Pi.'''</p></div>
| |
| {{pagebreak}} | | {{pagebreak}} |
| | | |
Suatu konsep dasar sistem sangat diperlukan sebelum melakukan perancangan sistem. Untuk itu sebaiknya kita mengetahui konsep dasar sistem terlebih dahulu. Dimana pada definisi sistem terdapat 2 kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu dengan menekankan pada prosedurnya dan menekankan pada elemennya.
Sebuah Organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab, Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkap fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi.
a. Pelayanan Medik
b. Seksi Keperawatan