SI1022464661: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Teori Khusus)
(Mesin Motor Berkarburator)
Baris 696: Baris 696:
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times newroman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''1. Pengertian Mesin Motor Berkarburator'''</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times newroman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">'''1. Pengertian Mesin Motor Berkarburator'''</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times newroman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">(Menurut Budiman, Irfan, 2010) Four stroke engine adalah sebuah mesin dimana untuk menghasilkan sebuah tenaga memerlukan empat proses langkah naik-turun piston, dua kali rotasi kruk as, dan satu putaran noken as (camshaft). Empat proses tersebut terbagi dalam siklus :</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times newroman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">(Menurut Budiman, Irfan, 2010) Four stroke engine adalah sebuah mesin dimana untuk menghasilkan sebuah tenaga memerlukan empat proses langkah naik-turun piston, dua kali rotasi kruk as, dan satu putaran noken as (camshaft). Empat proses tersebut terbagi dalam siklus :</p></div>
 +
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Langkah Hisap<br>Langkah hisap  bertujuan untuk memasukkan kabut udara – bahan bakar ke dalam silinder.  Sebagaimana tenaga mesin diproduksi tergantung dari jumlah bahan-bakar yang terbakar selama proses pembakaran. Prosesnya adalah ;</li>
 +
<ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Piston bergerak dari Titik Mati Atas (TMA) menuju Titik Mati Bawah (TMB).</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Klep inlet terbuka, bahan bakar masuk ke silinder.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Kruk As berputar 180 derajat.</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Noken As berputar 90 derajat</li><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2;">Tekanan negatif piston menghisap kabut udara-bahan bakar masuk ke silinder.</li></ol>
  
 
==Literature Review==
 
==Literature Review==

Revisi per 14 September 2015 05.55

SISTEM PAKAR KERUSAKAN MESIN

MOTOR BERKARBURATOR

PADA BENGKEL RESMI YAMAHA SITANALA


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1022464661
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2014/2015

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

SISTEM PAKAR KERUSAKAN MESIN

MOTOR BERKABURATOR

PADA BENGKEL RESMI YAMAHA SITANALA

Disusun Oleh :

NIM
: 1022464661
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, ..... 2015

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, M.kom)
NIP : 000594
       
NIP : 001405

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

SISTEM PAKAR KERUSAKAN MESIN

MOTOR BERKARBURATOR

PADA BENGKEL RESMI YAMAHA SITANALA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1022464661
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh :

Tangerang,.... 2015

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Junaidi, M.Kom)
   
(Dedy Iskandar, S.Kom)
NID : 05062
   
NID : 05060

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

SISTEM PAKAR KERUSAKAN

MESIN MOTOR BERKARBURATOR

PADA BENGKEL RESMI YAMAHA SITANALA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1022464661
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2014/2015

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2015

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

SISTEM PAKAR KERUSAKAN

MESIN MOTOR BERKARBURATOR

PADA BENGKEL RESMI YAMAHA SITANALA

Disusun Oleh :

NIM
: 1022464661
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, ..... 2015

 
 
 
 
 
NIM : 1022464661

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

ABSTRAKSI

Dikaitkan dengantuntutan masa depan yang bukan hanya bersifat kompetitif tapi juga sangat terkait dengan berbagai kemajuan teknologi dan informasi maka sistem pakar harus mampu secara cepat memperbaiki berbagai kekurangan sarana penunjang yang ada. Salah satu cara yang dapat dikembangkan adalah manjadikan bengkel motor untuk menunjang transfarasi pelayanan dalam meningkatkan kepercayaan pelanggan (customer), maka dari itu sistem pakar ini mengubah sistem bengkel yang lebih jujur, baik, efektif dan efesien. Dengandukungan pertanyaan kerusakan pada mesin motor berkarburator. Penelitian ini membangun sistem pakar menggunakan penalaran berbasis kasus (Case-Based Reasoning) untuk mendiagnosa kerusakan pada mesin motor berkarburator berdasarkan kasus-kasus yang pernah ada. Hasil yang diperoleh berupa jenis kerusakan dan gejalanya, serta tingkat kepercayaan kebenaran hasil diagnosa tersebut. Apabila gejala-gejalanya belum ditemui pada kasus sebelumnya atau tingkat kepercayaannya rendah, maka mekanik pada bengkel yang akan memperbarui kasus tersebut.


Kata Kunci: Sistem Pakar, Case-Based Reasoning,kerusakan pada motor.

ABSTRACT

Associated with the demands of the future that are not only competitive but also highly related to a variety of technological advances and the information then the expert system must be able to quickly fix a variety of complementary means that there is a shortage. One of the ways that can be developed is a motor repair shop to support transfarasi services increase customer trust (customer), then from that expert system it changed the workshop system more honest, good, effective and efficient. To support the question of damage to the machine. This research built expert system using case-based reasoning (Case-Based Reasoning) to diagnose the damage on the machine based on cases that ever existed. The results obtained in the form of damages and types of symptoms, as well as the level of trust in the righteousness of the diagnosis results. If the symptoms have not been encountered in previous cases or the level of confidence is low, then the mechanical workshop which will update such cases.


Keywords : expert system, Case-Based Reasoning, damage to the machine.

KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Skripsi Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I BidangAkademik STMIK Raharja.
  4. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika (TI) dan selaku Dosen Pembimbing I. Terimakasih atas saran dan bimbingannya.
  5. Bapak Dedy Iskandar, S.Kom selaku Dosen Pembimbing II. Terima kasih atas bimbingan dan sarannya.
  6. Bapak Dudung, selaku pemilik Bengkel Resmi Yamaha Sitanala dan stakeholder yang telah mengizinkan penulis untukmelakukan penelitian.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  8. Kedua orang tua, kakak dan saudara keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, ..... 2015
Asep Susanto
NIM. 1022464661

Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dewasa ini teknologi komputer sudah semakin berkembang dalam penggunaannya. Pada awalnya komputer digunakan sebagai alat hitung. Seiring dengan perkembangan zaman, komputer banyak digunakan diberbagai bidang. Misalnya pada bidang otomotif, kesehatan dan sebagainya. Salah satu pemanfaatan teknologi yaitu dapat digunakan sebagai sistem pakar. Sistem pakar merupakan sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah yang biasanya dilakukan oleh para ahli. Sistem pakar biasanya digunakan untuk konsultasi, melakukan analisis dan diagnosis, membantu pengambilan keputusan, dan lain-lain. Salah satu implementasi sistem pakar pada bidang otomotif yaitu mengetahui permasalahan pada mesin kendaraan bermotor berkarburator.

Alat transportasi sudah merupakan kebutuhan yang amat mendasar. Dari untuk melakukan aktifitasnya sehari-hari, mobilitas hampir tidak mungkin dilakukan jika tidak menggunakan alat tranportasi. Berbicara alat transportasi ada beberapa macam alat transportasi yang ada di Indonesia diantaranya alat transportasi darat, udara dan laut. Dari ketiga macam alat transportasi tersebut yang sering dijadikan pilihan masyarakat untuk mobilisasi adalah alat transportasi darat. Oleh karena itu, di Indonesia alat transportasi darat sangat berkembang pesat. Buktinya adalah meningkatnya penjualan sepeda motor sebesar 50% dalam waktu satu bulan (sofyan,2014). Alasannya adalah karena motor lebih murah dan rendah biaya perawatan, serta dengan ukuran yang tidak begitu besar, menjadikan sepeda motor sangat cocok digunakan di kota-kota besar yang sering terjadi kemacetan lalu lintas. Meningkatnya kendaraan bermotor ini secara tidak langsung fakta mamberikan dampak pada bidang baru yaitu pekerjaan dalam bidang perbengkelan. Banyak bengkel-bengkel motor dan mobil dibuat sebagai tempat untuk memperbaiki serta perawatan kendaraan bermotor.

Pemilik kendaraan dapat membawa kendaraan motornya ke bengkel terdekat dan memberi tahu keluhan tentang kendaraannya pada teknisi/mekanik otomotif yang ada di bengkel tersebut. Namun dengan semua aktifitas yang padat dan penuh, khususnya di kota-kota besar, telah menuntun masyarakat untuk mengerjakan segala sesuatunya dengan cepat dan tepat waktu telah menjadi modal utama yang sangat berharga. Perawatan yang kiranya bias dilakukan sendiri, serta tanpa harus pergi ke bengkel dengan membawa kendaraan tersebut, akan sangat membantu sekali, khususnya orang-orang yang awam tentang otomotif dan tidak mempunyai waktu untuk datang ke bengkel menunggu sampai kendaraanya selesai dikerjakan. Mengingat zaman yang semakin berkembang dan telah memasuki era informasi, sudah banyak penelitian pada bidang pembuatan sistem atau aplikasi yang dapat mewakili para pakar untuk membantu memecahkan atau memberikan solusi pada masalah-masalah tertentu seperti sistem pakar mendiagnosa kerusakan mesin motor berkarburator.

Namun sering terjadi kendala dari sepeda motor yang menyebabkan kerusakan sehingga dapat mengganggu aktifitas yang akan dilakukan. Banyak pengendara sepeda motor yang tidak mengetahui kendala/kerusakan yang dialami oleh sepeda motor tersebut. Masalah bagi pengendara yang tidak mengetahui jenis kerusakan, akan sangat fatal apabila jenis kerusakan tersebut tidak segera ditangani. Pada umumnya pengendara sepeda motor yang kurang mengerti tentang gangguan atau kerusakan yang terjadi pada sepeda motornya, cenderung menyerahkannya pada mekanik, tanpa peduli apakah kerusakan itu sederhana atau terlalu rumit untuk diperbaiki.

Sistem tersebut cukup membantu sebagian permasalahan yang ada di kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu, saat ini mungkin aplikasi atau sistem yang dapat mendiagnosis kerusakan untuk kendaraan sepeda motor akan sedikit membantu, khususnya untuk pemilik kendaraan yang masih awam tentang jenis kerusakan sepeda motor serta waktu yang padat dan keberadaan bengkel yang masih jarang untuk di daerah-daerah terpencil dan penulis berinisiatif untuk menggunakan permasalahan ini menjadi suatu program yang di beri judul SISTEM PAKAR KERUSAKAN MESIN MOTOR BERKARBURATOR PADA BENGKEL RESMI YAMAHA SITANALA.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, rumusan masalah yaitu :

  1. Bagaimana cara mendiagnosis gejala kerusakan pada kendaraan sepeda motor berkarburator ?

  2. Bagaimana cara merancang sistem yang mampu mendiagnosa kerusakan kendaraan sepeda motor berkarburator ?

  3. Bagaimana pengguna kendaraan sepeda motor dapat memperoleh informasi tentang jenis kerusakan, penyebab dan solusi kerusakan dengan mudah ?

Ruang Lingkup

Pada pembuatan aplikasi ini perlu didefinisikan batasan masalah mengenai sejauh mana pembuatan aplikasi ini akan dikerjakan. Beberapa batasan masalah tersebut antara lain:

  1. Sistem melakukan diagnosa permasalahan yang terjadi pada kendaraan sepeda motor berkaburator.
  2. Fakta/gejala yang ditanyakan oleh sistem berdasarkan pada jenis kerusakannya pada sepeda motor berkarburator.
  3. Penyebab kerusakan dan solusi merupakan sebuah kesimpulan dari beberapa fakta/gejala yang terjadi

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari pembuatan sistem pakar diagnosa kerusakan pada kendaraan roda 2 adalah :

  1. Mengetahui cara-cara mendiagnosis gejala kerusakan pada kendaraan sepeda motor berkarburator.

  2. Mengetahui cara untuk merancang sistem yang mampu mendiagnosa kerusakan kendaraan sepeda motor berkarburator.

  3. Mengetahui cara pengguna kendaraan sepeda motor dapat memperoleh informasi tentang jenis kerusakan, penyebab dan solusi kerusakan dengan mudah.

Manfaat Penelitian

Sistem pakar diagnosa kerusakan pada kendaraan sepeda motor berkarburator mempunyai manfaat sebagai berikut :

  1. Terciptanya program yang mampu untuk mendiagnosa kerusakan pada kendaraan sepeda motor berkarburator.

  2. Dapat mengetahui cara mendiagnosis gejala kerusakan pada kendaraan sepeda motor berkarburator dengan cepat.

  3. Mendapatkan informasi tentang jenis kerusakan, penyebab dan solusi kerusakan dengan mudah bagi pengguna sepeda motor berkarburator.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi (Pengamatan)

    melakukan pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung pada objek yang diteliti dan meminta data yang diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporan penelitian.

  2. Wawancara

    memperoleh keterangan dengan cara memberikan pertanyaan dengan seorang mekanik atau beberapa nara sumber yang berkaitan dengan penelitian pada bengkel resmi yamaha yang berada di kota Tangerang untuk mencari kelengkapan dan kebenaran suatu data yang akan dibuat menjadi suatu data, agar menjadi informasi yang benar dan akurat.

  3. Studi Pustaka

    mendapatkan informasi dari beberapa sumber-sumber literature seperti buku, internet, artikel, jurnal, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan penelitian sebagai bahan referensi dalam penyusunan laporan Skripsi ini.

Metode Analisa

  1. Metode Analisa Sistem

    Forward chainingmerupakan metode inferensi yang melakukan penalaran dari suatu masalah kepadasolusinya. Jika klausa premis sesuai dengan situasi (bernilai TRUE), makaproses akan menyatakan konklusi. Forward chaining adalah data-driven karenainferensi dimulai dengan informasi yang tersedia dan baru konklusi diperoleh.Jika suatu aplikasi menghasilkan tree yang lebar dan tidak dalam, maka gunakanforward chaining. Dengan memakai Metode Forward chaining Di harapkan bisa membantu menyelesaikanmetode-metode penyusunan penulisan maupun Metode Analisa Sistem itu sendiri.Selain itu juga mampu mengoptimalkanalur dari semua penyeleseian mulai dari input, proses, dan output.

  2. Metode Perancangan Program

    Pada metode analisa perancangan program akan dijabarkan pada BAB IV. Metodeperancangan program ini saya menggunakan Tabel Keputusan (Decision Table), danBagan Alir Program (Flowchart Program).

Metode Perancangan

Flowchart merupakan sebuah metode penggambaran alur dari logika yang kita terapkan padasebuah algoritma. Biasanya, Flowchartadalah langkah analisa paling awal sebelum membuat sebuah algoritma atauprogram. Tujuan Pembuatan Flowchart sebenarnya adalah menjelaskan cara kerjaprogram yang kita buat bagi user agar lebih mudah dimengerti. Namun seiringberkembangnya waktu, flowchart kinidigunakan untuk mengajari seseorang yang termasuk “pemula” dalam duniaprogramming untuk menguatkan logika mereka. Alasansaya mengapa memakai flowchart karenaMetode Perancangan dengan memakai flowchart dapat menjelaskancara kerja program yang kita buat agar user dapat mudah mengerti.

Metode Prototipe

Lowfidelity prototype tidak terlalu rinci menggambarkan sistem. Karakteristik dari low fidelity prototype adalah mempunyai fungsi atau interaksi yang terbatas, lebihmenggambarkan konsep perancangan dan layoutdibandingkan dengan model interaksi. Alasan saya mengapa memakai Low fidelity prototype karena dapatmenjelaskan fungsi atau interaksi yang terbatas.

Metode Testing

Black-box Testing adalah merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perang lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.

Alasan menggunakan Black-box Karena metode ini dapat melakukan pengujian tanpa pengetahuan detail struktur internal sistem atau komponen yang ditest.

Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan Skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Babini meliputi : Latar Belakang,Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Ruang Lingkup, Metodologipenelitian dan Sistematika Penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini memuat tentang tinjauan pustaka, kerangka pemikiran dan teori–teori yang mendukung dalam pembuatan SKRIPSI

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini menjelaskan tentang Gambaran Umum Perusahaan, Sejarah Singkat dan Struktur Organisasi serta tentang gambaran Prosedur sistem dan konfigurasi Sistem.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang Gambaran Umum Sistem Pakar, Flowchart System.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran \.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Menurut Mardi MSI (2011) menjelaskan bahwa pengembangan sistem idealnya dilaksanakan dalam suatu kerangka rancangan induk sistem yang mengkoordinasikan proyek pengembangan sistem kedalam rancangan strategis perusahaan.

MenurutMcLeod (2007) perancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru, jika sistem itu berbasis komputer, perancangan dapat dinyatakan spesifikasi peralatan yang digunakan.

Menurut Tata Sutabri (2012), perancangan adalah aktifitas kreatif menuju sesuatu yang baru dan berguna, yang tidak ada sebelumnya dan merupakan tindak lanjut dari gagasan atau perencanaan.

Perancangan meliputi beberapa proses :

  1. Klasifikasi data menurut jenis data, yaitu :
    1. Pemrograman
      Untuk menetapkan hal-hal yang menjadi tujuan, kebutuhan dan perhatian klien.
    2. Perencanaan
      Untuk menyatakan masalah umum klien menjadi masalah yang standar yang mudah dipecahkan.
    3. Perancangan
      Mengembangkan gagasan keseluruhan menjadi suatu usul wujud bangunan.
  2. Dapatdisimpulkan bahwa perencanaan sistem adalah proses penerjemahan kebutuhan pemakai informasi yang diperlukan oleh sistem yang ada serta untuk menunjang pengembangan sistem yang baru.

2. Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu komponen-komponen sistem (System Components), batasan-batasan sistem (System Boundaries), penghubung sistem (System Interface), lingkungan luar sistem (System Environment), masukan sistem (System Input), pengolah sistem (System Process), keluaran sistem (System Output), dan sasaran sistem (System Target).

Menurut Jogiyanto H.M. dalam Daud F. Tatang (2013), suatu sistem biasanya mempunyai karakteristik tertentu yang dapat dijelaskan adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Components System)
    Komponen sistem yaitu dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
  2. Batas Sistem (Boundary System)
    Batas sistem yaitu daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan ruang lingkup suatu sistem dipandang.
  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)
    Lingkungan luar sistem yaitu apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan merupakan energi dari sistem yang harus tetap dijaga dan dipelihara.
  4. Penghubung Sistem (Interface System)
    Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (Output) dari subsistem akan menjadi masukan (Input) bentuk subsistem lainnya dengan melalui penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem lainnya membentuk satu kesatuan.
  5. Masukan Sistem (Input System)
    Masukan sistem merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan sistem dapat berupa masukan perawatan (Maintenance Input) dan masukan sinyal (Signal Input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan agar sistem tersebut beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.
  6. Pengolahan Sistem (Processing System)
    Pengolahan sistem yaitu suatu sistem dapat mempunyai bagian pengolahan yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan bahan baku atau bahan-bahan yang lainnya menjadi bahan jadi.
  7. Keluaran Sistem (Output System)
    Keluaran sistem yaitu hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dari sistem dapat merupakan masukan untuk subsistem lain. Keluaran dapat berupa tampilan layar di monitor yaitu dalam bentuk laporan, grafik, tabel, dan keluaran yang lainnya adalah hasil cetakan laporan ke media kertas.
  8. Sasaran Sistem (Objective) dan tujuan (Goals)
    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu sistem tidak mempunyai tujuan, maka operasi sistem tidak akan berguna. Sasaran dari suatu sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang dihasilkan sistem. Sebuah sistem dikatakan berhasil mengenai sasaran atau tujuannya.

Rancangan Basis Pengetahuan

Suatu sistem pakar memerlukan basis pengetahuan yang baik. Pengetahuan harus diperoleh, disusun dan direpresentasikan untuk pengumpulan pengetahuan dalam sistem pakar. Ada hal yang terpenting dalam menentukan aplikasi sistem pakar yang akan dibuat dan juga untuk menentukan batasan-batasan sistem pakar yang ada pengumpulan pengetahuan ini digunakan untuk menentukan ruang lingkup yang diperlukan pada system tersebut.

Perancangan Sistem

Perancangan sistem adalah proses, cara ataupun desain agar sebuah sistem dapat berjalan sebagaimana yang diinginkan. Sistem pakar kerusakan pada motor merupakan software yang dirancang dengan tujuan untuk memberikan kemudahan bagi user juga bagi mekanik kendaraan bemotor untuk mengantisipasi kerusakan yang terjadi pada mesin kendaraan bermotor.

Kecerdasan Buatan

Para ilmuwanmemiliki dua cara pandang yang berbeda mengenai AI ( Artificial Intelegence ), yaitu memandang AI sebagai ilmu yang hanya fokus pada proses berfikir dan memandang AI sebagai bidang ilmu yang fokus pada tingkah laku (Suyanto: 2007).

Definisi AI yang paling tepat untuk saat ini adalah acting rationally dengan pendekatan rational agent. Hasil ini berdasarkan pemikiran bahwa komputer dapat melakukan penalaran secara logis dan juga bisa melakukan aksi secara rasional berdasarkan hasil penalaran tersebut (Suyanto, 2007 ).

Sistem Pakar

Sistem pakar (arhami: 2009) adalah salah satu cabang dari artificial intelegence yang membuat penggunaan secara luas knowledge yang khusus untuk penyelesaian masalah tingkat manusia oleh seorang pakar dan dirancang untuk dapat menirukan keahlian seorang pakar dalam menjawab pertanyaan dan menyelesaikan permasalahan di semua bidang. Seorang pakar adalah seorang yang mempunyai keahlian dalam bidang tertentu yaitu pakar yang mempunyai knowledge atau kemampuan khusus yang orang lain tidak mengetahui atau mampu dalam bidang yang dimilikinya. Sifat utama sistem pakar adalah ketergantungan sistem ini pada pengetahuan manusia dalam suatu bidang dalam menyusun strategi pemecahan persoalan yang dihadapi oleh sistem. Teknologi sistem pakar ini meliputi bahasa sistem pakar, program dan perangkat keras yang dirancang untuk membantu pengembangan dan pembuatan sistem pakar.

Knowledge dalam sistem pakar mungkin saja seorang ahli atau knowledge yang terdapat dalam buku, majalah dan orang yang mempunyai pengetahuan dalam suatu bidang. Istilah sistem pakar, sistem knowledge-base atau sistem pakar knowledge-base sering digunakan dalam arti yang sama. Kebanyakan orang mengunakan istilah sistem pakar karena lebih singkat (Arhami, Muhamad, 2009)

1. Sejarah Sistem Pakar

Perkembangan kecerdasan buatan merupakan terobosan baru dalam dunia komputer. Kecerdasan buatan berkembang setelah perusahaanGeneral Electric mengunakan komputer pertama kali di bidang bisnis pada tahun 1956, istilah kecerdasan buatan mulai dipopulerkan oleh John McCharty sebagai suatu tema ilmiah di bidang komputer yang diadakan di Dartmounth College Pada tahun 1941 telah ditemukan alat penyimpanan dan pemrosesan informasi. Penemuan tersebut dinamakan komputer elektronik yang dikembangkan di USA dan Jerman. Komputer pertama ini memerlukan ruangan yang luas dan ruang AC yang terpisah. Saat itu komputer melibatkan konfigurasi ribuan kabel untuk menjalankan sebuah program. Hal ini sangat meropotkan programmer. Pada tahun 1949, berhasil dibuat komputer yang mampu menyimpan progam sehingga membuat pekerjaan untuk memasukan program menjadi lebih mudah. Penemuan ini menjadi dasar untuk pengembangan program yang mengarah ke AI. Pada tahun 1943, Warren McCulloch dan Walter Pitts mengemukakan tiga hal, yaitu:

  1. Pengetahuan fisiologi dasar dan fungsi sel syaraf dalam otak.
  2. Analisis for mal tentang logika proposisi..
  3. Teori komputasi turing.

2. Ciri–ciri Sistem pakar

Sistem pakar merupakan program-program praktis yang mengunakan strategi heruistik yang dikembangkan oleh manusia untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang bersifat khusus (spesifik) (Arhami: 2005). Di sebabkan oleh keberagamannya dan sifatnya yang berdasarkan pengetahuan, maka sistem pakar mempunyai ciri :

  1. Memiliki informasi yang handal, baik dalam menampilkan langkah-langkah maupun dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang proses penyelesaian.
  2. Mudah dimodifikasi, yaitu dengan menambah atau menghapus suatu kemampuan dari basis pengetahuannya.
  3. Heuristic dalam mengunakan pengetahuan untuk mendapat penyelesaiannya.
  4. Dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer.
  5. Memiliki kemampuan dalam beradaptasi.

3. Komponen-KomponenDasar Sistem Pakar

Suatu sistem disebut sebagai sistem pakar apabila mempunyai ciri dan karakteristik tertentu. Hal ini juga harus didukung oleh komponen-komponen sistem pakar yang mampu mengambarkan tentang ciri dan karakteristik tersebut (arhami: 2005). Sitem pakar disusun oleh dua bagian utama, yaitu lingkungan pegembangan ( development environment ) dan lingkungan konsultasi ( consultation enviroinment ) (Turban: 2008).

Lingkungan pengembang sistem pakar digunakan untuk memasukan pengetahuan pakar kedalam sistem lingkungan sistem pakar, sedangkan lingkungan konsultasi digunakan oleh pengguna yang bukan pakar untuk memperoleh pengetahuan pakar. Berikut digambarkan pada arsitektur tentang hubungan antara lingkungan pengembangan (development environment) dengan lingkungan konsultasi (consultation enviroinment) pada sistem pakar. Pada komponen sistem pakar sebenarnya dapat disimpulkan bahwa ada tiga unsur penting dari pengembangan sistem pakar yaitu adanya pakar, pemakai dan sistem. Pakar adalah orang yang mempunyai pengalaman dan keahlian khusus akan suatu bidang (Turban: 2008). Dalam sistem, pengalaman tersebut disimpan sebagai basis pengetahuan dan basis aturan. Sedangakan pemakai adalah orang yang ingin berkonsultasi dengan pakar dengan mengunakan sistem yang menghubungkan antara pakar dan pemakai dengan fasilitas- fasilitas yang ada pada sistem tersebut.

4. Siklus Pakar

Di dalam akuisisi pengetahuan dilakukan proses akumulasi, transfer dan transformasi kepakaran. Pemecahan persoalan dari sumber pengetahuan ke perangkat lunak untuk membantu atau mengembangkan basis pengetahuan- pengetahuan tentang dasar tentang domain meliputi istilah dan konsep dasar (Arhami: 2005). Pengetahuan pakar tersebut terdapat dalam jurnal, buku dan sebagainya. Namun, tidak semua kepakaran dapat didokumentasikan. Prosedur interaktif diperlukan untuk mendapatkan informasi tambahan dari pakar dalam mengembangkan pengetahuan dasar. Proses ini cukup kompleks dan biasanya membutuhkan bantuan rekayasa pengetahuan.

  1. Basis pengetahuan
    Basis pengetahuan berisi pengetahuan-pengetahuan dalam penyelesaian masalah, tentu saja dalam domain tertentu. Ada dua bentuk pendekatan basis pengetahuan yang sangat umum digunakan, yaitu :
  1. Penalaran berbasis aturan (Rule-Based Reasoning) Basis pengetahuan direpresentasikan dengan menggunakan aturan berbentuk IF-THEN. Bentuk ini digunakan apabila kita memiliki sejumlah pengetahuan pakar pada suatu permasalahan tertentu.
  2. Penalaran berbasis kasus (Case-BasedReasoning) Basis pengetahuan akan berisi solusi-solusi yang telah dicapai sebelumnya,kemudian akan diturunkan suatu solusi untuk keadaan yang terjadi sekarang.
Gambar 2.1 Komponen Sistem Pakar

Teori Khusus

Mesin Motor Berkarburator

1. Pengertian Mesin Motor Berkarburator

(Menurut Budiman, Irfan, 2010) Four stroke engine adalah sebuah mesin dimana untuk menghasilkan sebuah tenaga memerlukan empat proses langkah naik-turun piston, dua kali rotasi kruk as, dan satu putaran noken as (camshaft). Empat proses tersebut terbagi dalam siklus :

  1. Langkah Hisap
    Langkah hisap bertujuan untuk memasukkan kabut udara – bahan bakar ke dalam silinder. Sebagaimana tenaga mesin diproduksi tergantung dari jumlah bahan-bakar yang terbakar selama proses pembakaran. Prosesnya adalah ;
    1. Piston bergerak dari Titik Mati Atas (TMA) menuju Titik Mati Bawah (TMB).
    2. Klep inlet terbuka, bahan bakar masuk ke silinder.
    3. Kruk As berputar 180 derajat.
    4. Noken As berputar 90 derajat
    5. Tekanan negatif piston menghisap kabut udara-bahan bakar masuk ke silinder.

    Literature Review

    BAB III

    ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Gambaran Umum Perusahaan

    Sejarah Singkat Perusahaan

    Perguruan Tinggi Raharja bermula dari sebuah lembaga kursus komputer yang bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Penelitian Komputer) Raharja yang terletak di Jl. Gatot Subroto km.2 Harmoni Mas Cimone Tangerang.LPPK Raharja diresmikan pada tanggal 3 Januari 1994 oleh bapak walikota Tangerang Drs. H. Zakaria Mahmud, Raharja telah terdaftar pada Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga inilah yang mempelopori penggunaan operating system windows dan aplikasinya diwilayah Tangerang dan sekitarnya, hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerjasama yang di lakukan oleh lembaga ini dengan sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang.

    Karena semakin pesatnya perkembangan dan pertumbuhan akan komputerisasi dan meningkatnya peminat masyarakat Tangerang maka pada tanggal 24 Maret 1999 LPPK Raharja berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika yang diresmikan melalui surat keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 56/D/O/1999 yang diserahkan langsung dari Bapak Prof. Dr. Udju D. Rusdi selaku Koordinator KOPERTIS wilayah IV Jawa Barat kepada ketua yayasan Nirwana Nusantara Ibu Kasarina Sudjono. Pada tanggal 2 Februari 2000 dengan menyelenggarakan jurusan Manajemen Informatika.

    Pada tanggal 2 Februari 2000 AMIK Raharja Informatika menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang menjalankan studi formal untuk program Diploma I (DI) dengan memberikan gelar Ahli Pratama dan Program Diploma II (DII) dengan memberikan gelar Ahli Muda dan Diploma III (DIII) dengan memberikan gelar Ahli Madya kepada lulusannya, sesuai dengan surat keputusan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta wilayah IV Jawa Barat dengan Nomor 3024/004/KL/1999.

    Kemudian pada tanggal 7 September 2000 sesuai dengan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 354/Dikti/Kep/2000 menambah 2 program yakni D3 Teknik Informatika dan D3 Komputer Akuntasi.

    Kini AMIK Raharja Informatika mempunyai 3 (tiga) program studi Diploma III dengan jurusan Manajemen Informatika (MI), Teknik Informatika (TI), dan Komputer Akuntansi (KA) yang masing-masing jurusan memberikan gelar Ahli Madya (A.md), Ahli Muda (AM), Ahli Pratama (AP) kepada lulusannya.

    Pada tanggal 20 Oktober 2000 dalam usahanya untuk meningkatkan mutu dan kualitas dari pada lulusan AMIK RAHARJA INFORMATIKA meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) RAHARJA. Dengan surat keputusan Nomor 42/01/YNN/PR/II/200. ketua Yayasan Nirwana Nusantara mengajukan permohonan pendirian STMIK RAHARJA kepada Mendiknas KOPERTIS Wilayah IV jawa barat dengan 3 (tiga) program studi SI Jurusan Sistem Informasi (SI), Teknik Informatika(TI), dan Sistem Komputer (SK), hal tersebut telah mendapat tanggapan dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dengan surat keputusan Nomor 5706/D/T/2000. Tidak hanya sampai disini, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas lulusan RAHARJA sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, bahwa dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas RAHARJA.

    Pada saat ini, Perguruan Tinggi Raharja pun telah meningkatkan mutu dan kualitasnya melalui sertifikat Akreditasi, diantaranya yaitu sebagai berikut:

    1. Pada tanggal 5 April 2006 dengan sertifikat Akreditasi Nomor 00117/Ak-1-DIII-03/DFXMEI/IV/2002 yang berisi Badan Akreditasi nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika Terakreditasi A.
    2. Pada tanggal 4 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08479/Ak-X-SI-001/CAGTLF/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa studi Strata 1 Teknik Informatika di STMIK Raharja terakreditasi B.
    3. Pada tanggal 11 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08523/Ak-X-S1-002/CAGSIM/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Sistem Informasi di STMIK Raharja terakreditasi B.
    4. Pada tanggal 3 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 006/BAN-PT/AK-VIII/DPI-III/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika terakreditasi B.
    5. Pada tanggal 25 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 019/BAN-PT/AK-X/SI/VIII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program Strata 1 Sistem Komputer di STMIK Raharja terakreditasi B.
    6. Pada tanggal 29 Desember 2007 sesuai surat keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 017/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/XII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Teknik Informatika di AMIK Raharja Informatika dengan terakreditasi B.
    7. Pada tanggal 18 Januari 2008 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 019/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/I/2008 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma Tiga Komputerisasi Akuntansi di AMIK Raharja Informatika terakreditasi A.
    8. Pada tanggal 08 Juli 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 010/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.
    9. Pada tanggal 23 September 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 025/BAN-PT/Ak-XIV/S1/IX/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.

    Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

    Tugas dan Tanggung Jawab

    1. Presiden Direktur

    Wewenang :

    1. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.
    2. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.
    3. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.
    4. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.

    Tanggung Jawab :

    1. Pemimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga edukatif, mahasiswa, tenaga administrasi dan terhadap lingkungan.

    2. Direktur

    Wewenang:

    1. Merupakan wakil presiden direktur.
    2. membantu presiden direktur dalam berbagai kegiatan.

    3.Pembantu (Bidang Akademik)

    Wewenang :

    1. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.
    2. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.
    3. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
    4. Mengadakan afiliasi.
    5. Membina dan mengembangkan kelembagaan.

    Tanggung Jawab :

    1. Membantu ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

    4.Pembantu Direktur II (Administrasi)

    Wewenang :

    1. Melaksanakan dan mengelola seluruh kegiatan administrasi dan keuangan.
    2. Membina dan mengembangkan kepegawaian.
    3. Mengadakan sarana dan prasarana kepegawaian.

    Tanggung Jawab :

    1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang keuangan dan administrasi.

    5. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

    Wewenang :

    1. Membina kegiatan kemahasiswaan.
    2. Membina kehidupan mahasiswa dalam kampus sehingga dapat mengembangkan penalaran.
    3. Membina dan mengawasi kegiatan lembaga mahasiswa serta unit kegiatan khusus akademik.

    Tanggung Jawab :

    1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang kemahasiswaan serta pelayanan kesejahteraan mahasiswa.

    6.Asisten Direktur Akademik

    Wewenang :

    1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.
    2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
    3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
    4. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
    5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
    6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
    7. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.

    Tanggung Jawab :

    1. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien, pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar, kemajuan kualitas pelayanan akademik yang berkesinambungan, dan kelancaran proses belajar mengajar.

    7. Kepala Jurusan

    Wewenang:

    1. Mengusulkan kepada Assisten Direktur Akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan kurikulum jurusan.
    2. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.
    3. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan pengangkatan dosen baru dan pemberhentian dosen.
    4. Memberikan kebijakan administratif Akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, dan pembukaan semester pendek.
    5. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.
    6. Memberikan sanksi Akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

    Tanggung Jawab :

    1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan bahan ajar, monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen, terlaksananya penelitian, seminar, pembinaan prestasi akademik mahasiswa dan peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannya.

    8. Asisten Direktur Finansial

    Wewenang:

    1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pembuatan budget pada setiap bagian dan pelaksanaan pemakaian dana.
    2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor, pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
    3. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya dan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

    Tanggung Jawab :

    1. Bertanggung jawab atas penyusunan budgeting pada setiap bagian, dan tersedianya dana atas budget yang telah disetujui.
    2. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pendanaan aktifitas yang berkesinambungan.
    3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

    9. Layanan Keuangan Mahasiswa(LKM)

    Wewenang:

    1. Mengusulkan prosedur layanan keuangan kepada Asisten Direktur Finansial
    2. Mengusulkan tentang unit baru yang dibutuhkan kepada Asisiten Direktur Finansial.

    Tanggung Jawab:

    1. Bertanggung jawab atas kelancaran proses penerimaan keuangan mahasiswa
    2. Bertanggung jawab atas penagihan tunggakan mahasiswa.

    10. Asisten Direktur Operasional(ADO)

    Wewenang :

    1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar
    2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
    3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
    4. Memberikan kebijaksanaan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
    5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
    6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

    Tanggung Jawab :

    1. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.
    2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan dan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.
    3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

    11. Registrasi Perkuliahan dan Ujian(RPU)

    Bagian registrasi perkuliahan dan ujian terdiri dari dua bagian antara lain:

    A. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

    Wewenang :

    1. Berwenang memberikan kebijakan yang berhubungan dengan proses registrasi mahasiswa.
    2. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya
    3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan
    4. Mengusulkan kepada ADO untuk pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.

    Tanggung Jawab:

    1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi POM mulai dari persiapan hingga pada penutupan setiap semesternya.
    2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi batal tambah dan jumlah mahasiswa yang melakukan POM.
    3. Bertanggung jawab atas seluruh informasi mengenai registrasi mahasiswa.

    B. Perkuliahan dan Ujian (PU)

    Wewenang :

    1. Mengusulkan kepada ADO atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar serta kebijakan yang diambil.
    2. Mengusulkan kepada ADO tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
    3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang dianggap telah melanggar tata tertib karyawan.
    4. Mengusulkan kepada kepala jurusan untuk kelas perkuliahan yang dapat dibuka.

    Tanggung Jawab :

    1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pendokumentasian perkuliahan dan ujian.

    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    Prosedur Sistem Yang Berjalan

    Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

    Analisa Sistem Yang Berjalan

    Metode Analisa Sistem

    Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

    Konfigurasi Sistem Berjalan

    Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    User Requirement

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi Tahap III

    Final Draft Elisitasi

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN

    Rancangan Sistem Usulan

    Prosedur Sistem Usulan

    Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Activity Diagram Yang Diusulkan

    Sequence Diagram Yang Diusulkan

    Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

    Rancangan Basis Data

    Normalisasi

    Spesifikasi Basis Data

    Flowchart System yang diusulkan

    Rancangan Program

    Rancangan Prototipe

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Spesifikasi Hardware

    Aplikasi Yang Digunakan

    Hak Akses

    Testing

    Evaluasi

    Implementasi

    Schedule

    Penerapan

    Estimasi Biaya

    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

    Ini isi dari kesimpulan terhadap rumusan masalah

    Ini isi dari kesimpulan terhadap rumusan masalah

    Ini isi dari kesimpulan terhadap rumusan masalah

    Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

    Ini isi dari kesimpulan terhadap tujuan dan manfaat penelitian

    Ini isi dari kesimpulan terhadap tujuan dan manfaat penelitian

    Ini isi dari kesimpulan terhadap tujuan dan manfaat penelitian

    Kesimpulan terhadap metode penelitian

    Ini isi dari kesimpulan terhadap metode penelitian

    Ini isi dari kesimpulan terhadap metode penelitian

    Ini isi dari kesimpulan terhadap metode penelitian

    Saran

    Ini berisi saran anda

    Kesan

    DAFTAR PUSTAKA


    DAFTAR LAMPIRAN

Contributors

Asep.S