TA1211373781: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Teori Khusus)
(Jenis-Jenis Elisitasi)
Baris 1.281: Baris 1.281:
 
<p style="line-height: 2">
 
<p style="line-height: 2">
 
Menurut Guritno (2010:302), elisitasi didapat melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut:</p></div>
 
Menurut Guritno (2010:302), elisitasi didapat melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut:</p></div>
 
 
 
<ol>
 
<ol>
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
Baris 1.370: Baris 1.368:
  
 
<i>Final draft </i> merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.</p></div>
 
<i>Final draft </i> merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.</p></div>
 +
 
====Defenisi Requirement Elicitation====
 
====Defenisi Requirement Elicitation====
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">

Revisi per 5 Agustus 2015 14.14

PERANCANGAN SISTEM APLIKASI MANAJEMEN INVENTARISASI

ASET BERBASIS WEB PADA

PT.GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA


TUGAS AKHIR

Disusun Oleh :

NIM
: 1211373781
NAMA


JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIK RAHARJA

TANGERANG

2014/2015

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN SISTEM APLIKASI MANAJEMEN INVENTARISASI

ASET BERBASIS WEB PADA

PT.GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA

Disusun Oleh :

NIM
: 1211373781
Nama
Jenjang Studi
: Diploma Tiga
Jurusan
: Manajemen Informatika
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, ..... 2015

Ketua
       
Kepala Jurusan
AMIK RAHARJA
       
Jurusan Manajemen Informatika
           
           
           
           
       
NIP : XXXXX
       
NIP : 08166

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM APLIKASI MANAJEMEN INVENTARISASI

ASET BERBASIS WEB PADA

PT.GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1211373781
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Manajemen Informatika

Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang,.... 2015

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Euis Siti Nur Aisyah, S. Kom.)
   
NID :05066
   
NID : 07128

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM APLIKASI MANAJEMEN INVENTARISASI

ASET BERBASIS WEB PADA

PT.GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1211373781
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Manajemen Informatika

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2014/2015

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2015

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN SISTEM APLIKASI MANAJEMEN INVENTARISASI

ASET BERBASIS WEB PADA

PT.GARUDA MAINTENANCE FACILITY AERO ASIA

Disusun Oleh :

NIM
: 1211373781
Nama
Jenjang Studi
: Diploma Tiga
Jurusan
: Manajemen Informatika
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Tugas Akhir yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Ahli Madya baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, ..... 2015

 
 
 
 
 
NIM : 1211373781

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Isi abstraksi dengan bahasa indonesis.


Kata Kunci: ........

ABSTRACT

Isi abstract dengan bahasa inggris.


Keywords : ............

KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Skripsi Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang D3 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak .......
  2. ........ .
  3. ........ .
  4. ............... .
  5. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  6. Kedua orang tua, kakak dan saudara keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, ..... 2014
LILIS LESTARI SIMANJUNTAK
NIM. 1211373781

Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan disegala bidang dalam era globalisasi saat ini begitu pesat, terutama teknologi informasi dan komputerisasi yang semakin maju dan modern seiring dengan kebutuhan pemakai (user). Kemajuan tersebut justru menghadirkan banyak inovasi dan tantangan zaman yang semakin cepat. Jadi dengan demikian, penguasaan teknologi dan peningkatan sumber daya manusia merupakan modal dasar yang perlu kita persiapkan saat iniuntuk memenuhi tantangan dunia kerja dan dunia usaha. Ketersediaan informasi yang cepat dan akurat serta didukung di penerapan sistem yang optimal menjadi kelebihan tersendiri yang dimiliki oleh setiap perusahaan.

PT. Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia memiliki unit kerja dalam pengelolaan keamanan aset perusahaan baik kendaraan, barang, gedung maupun karyawan. Salah satu aktivitas unit Data Clearence Security (DCS) yaitu pengelolaan dan pengawasan data barang/aset yang masuk dan keluar pada area PT. GMF AeroAsia. Untuk membantu proses kegiatan operasional harian, maka diperlukan suatu system komputerisasi yang terintegrasi berbasis web yang dapat diakses baik intranet maupun internet yang dinamakan sebagai Security Management System. .

Dari uraian singkat diatas, saya ingin mencoba untuk mengembangkan sistem yang ada dalam rangka peningkatan layanan terhadap karyawan, pekerja pihak ketiga maupun tamu pada PT. GMF AeroAsia. Maka penulis mengambil judul “ PERANCANGAN SISTEM APLIKASI MANAJEMEN INVENTARISASI ASET BERBASIS WEB PADA PT.GARUDA MAINTENANCE FACILITY AEROASIA”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis mengidentifikasikan pokok permasalahan sebagai berikut :

  1. Bagaimana analisa sistem aplikasi manajemen inventarisasi aset berbasis web pada PT.Garuda Maintenance Facility Aero Asia yang berjalan saat ini?

  2. Apa permasalahan yang terjadi pada sistem aplikasi manajemen inventarisasi aset berbasis web pada PT.Garuda Maintenance Facility Aero Asia ?

  3. Bagaimana rancangan sistem aplikasi manajemen inventarisasi aset berbasis web yang diusulkan pada PT.Garuda Maintenance Facility Aero Asia?

Ruang Lingkup Penelitian

Karena luasnya permasalahan yang ada dan untuk membatasi ruang lingkup penelitian. Maka disini penulis hanya membahas pembuatan sistem aplikasi manajemen inventarisasi aset berbasis web pada PT.GMF AeroAsia yaitu ; mulai dari proses pengelolaan data kepemilikan aset yang masuk dan keluar, pengelolaan maupun pengawasan aset yang masuk maupun keluar, sampai dengan proses pembuatan laporan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Ini adalah tujuan penelitian

  1. Untuk menganalisa dan mengetahui seperti apa sistem aplikasi manajemen inventarisasi aset berbasis web pada PT.Garuda Maintenance Facility Aero Asia yang berjalan saat ini.

  2. Untuk mengetahui permasalahan yang terjadi pada PT.Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia.

  3. Untuk merancang sistem aplikasi manajemen inventarisasi aset yang bertujuan untuk mempermudah personel DCS dalam pengelolaan data dan pengawasan pengelolaan data perangkat baik yang dimiliki oleh Karyawan PT. GMF AeroAsia, Pekerja Pihak Ketiga maupun Tamu, dan menyajikan laporan terkait pemasukan maupun pengeluaran aset ke/dari area kerja PT. GMF AeroAsia yang dibuat berbasis web.

  4. Untuk mengimplementasikan ilmu yang didapat selama mengikuti perkuliahan dan memenuhi syarat untuk mengikuti Sidang Ahli Madya Diploma III (D3) pada Jurusan Manajemen Informatika.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan pada penelitian ini adalah sebagai suatu penelitian adalah sebagai berikut:

  1. Bagi PT. Garuda Maintenance Facility AeroAsia

    1. Merupakan sarana penghubung kerjasama antara perusahaan dengan Perguruan Tinggi Raharja khususnya bagi mahasiswa Program Studi Manajemen Informatika.

    2. Memberikan saran atau masukan yang dapat dipergunakan oleh manajemen perusahaan sebagai pertimbangan untuk mengadakan perbaikan yang ada dalam sistem struktur pengolahan data di PT. GMF AeroAsia.

  2. Manfaat Bagi Peneliti

  1. Mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh dan dimiliki di dalam bangku perkuliahan sehingga dapat mengetahui perbandingan pengetahuan di bangku perkuliahan dengan dunia kerja.

  2. Untuk menambah kepercayaan diri dan keberanian serta tanggung jawab dalam melaksanakan tugas yang dipercayakan oleh industri/ institusi/ instansi kepada mahasiswa.

  3. Menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman kerja sebelum terjun ke dunia kerja yang sesungguhnya.

Metode Penelitian

Dalam hal ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode dengan cara mengumpulkan dan menggambarkan dan mengenai keadaan secara langsung dari lapangan atau tepatnya yang menjadi objek penelitian untuk mendapatkan data secara relevan.

Teknik pengumpulan yang penulis lakukan dalam mencari dan mengumpulkan data serta mengolah informasi yang dierlukan menggunakan beberapa metode sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi (Pengamatan)

    Dalam metode ini penulis mengadakan penelitian dengan menganalisis sistem yang berjalan, dengan cara mengadakan pengamatan langsung atau observasi lapangan melalui pengamatan langsung di bagian Data Center atau unit DDI pada PT.Garuda Maintance Facility (GMF) AeroAsia dan mencari data yang diperlukan kepada stakeholder dalam penulisan laporan penelitian ini.

  2. Wawancara (Interview)

    Adalah metode untuk mendapatkan data dengan cara mewawancarai secara lisan dan sistematis terhadap orang yang bersangkutan. Untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas, penulis melakukan wawancara dengan stakeholder yang bernama Bambang Wijanarko sebagai Business Process Analyst di PT. Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia mengenai apa saja yang diinginkan dalam mengetahui tentang permasalahan yang sedang diamati untuk menyakinkan hal-hal kegiatan observasi yang telah dilakukan..

  3. Studi Pustaka

    Selain melakukan observasi dan wawancara, penulis juga melakukan pengumpulan data dengan cara studi pustaka, dalam hal ini penulis berusaha melengkapi data-data yang diperoleh dengan cara membaca buku-buku atau literatur-literatur yang ada pada PT GMF AeroAsia. Penulis juga melakukan Studi Pustaka melalui sumber-sumber yang berhubungan dengan judul yang diajukan untuk membantu penganalisaan dan sebagai acuan yang dilakukan penulis. .

Metode Analisa

Setelah melakukan pengumpulan data dilaksanakan melalui beberapa teknik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisa supaya mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagu penelitian ini. Dalam metode analisa sistem dilakukan memalui 3 (tiga) tahap, yaitu:

  1. Survey sistem berjalan

    Dalam melakukan Tugas Akhir ini dilakukan langsung ke PT. Garuda Maintance Facility (GMF) AeroAsia atau badan usaha yang dijadikan object penelitian, survey penelitian dilakukan dengan wawancara terhadap bagian yang terkait serta mempelajari sistem dan prosedur yang sedang berjalan..

  2. Analisa Terhadap Temuan Survey

    Setelah melakukan survey, selanjutnya dilakukan hasil survey sehingga diperoleh masalah yang terjadi pada sistem yang berjalan.

  3. Identifikasi Temuan Survey

    Dalam menyusun Tugas Akhir ini dilakukan identifikasi pernyataan sistem yang digunakan sehingga bisa dimuat suatu rancangan sistem yang di susun.

Metode Perancangan Sistem

Dalam pembuatan Tugas Akhir ini, metode yang akan digunakan adalah menggunakan metode perancangan terstruktur melalui tahapan pembuatan UML, pembuatan database dan pembuatan program yang dibutuhkan oleh administrasi pada elisitasi. Bahasa yang akan digunakan adalah ;MySQL, PHP serta database. Pemodelan rancangannyamenggunakan UML dan Visual Paradigm, sedangkan software pendukung yang digunakan dalam pembuatan program adalah Macromedia Dreamwever.

Metode Prototipe

Dalam pembuatan software, dikenal beberapa metode untuk membuat software yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan user yang memerlukan software tersebut. Prototyping model sendiri mempunyai tujuan yaitu mengembangkan model awal software menjadi sebuah sistem yang final. Metode prototipe yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode prototipe throw-away karena didalam pendekatan sistem prototipe ini akan dibuang dan sistem finalnya akan dibangun dari awal.

Metode Testing

Dalam Tugas Akhir ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional software, karena itu uji coba Blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input atau data uji yang akan menguji fungsional dan output suatu program.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam memahami laporan ini, maka penulis mengelompokkan materi laporan menjadi beberapa bab, agar pembaca dapat dengan mudah memahami isi pembahasan laporan Tugas Akhir (TA) ini dengan sistematika penulisan yang dipakai sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini ini Berisi tentang Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Ruang Lingkup Penelitian, Tujuan dan manfaat penelitian, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini akan menguraikan landasan teori yang penulis gunakan untuk membahas pengertian-pengertian mengenai definisi ilmu yang berkaitan dengan penyusunan laporan Tugas Akhir yaitu Teori Umum, Teori Khusus, dan Literature Review.

BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL

Bab ini berisikan Gambaran Umun Perusahaan, Tata Laksana Sistem, User Requirement, Flowchart, Rancangan Program, Rancangan Prototipe, Konfigurasi Sistem Usulan, Testing, Evaluasi, Implementasi, dan Estimasi Biaya. Perancangan sistem yang diusulkan dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language).

BAB IV PENUTUP

Bab ini menjelaskan tentang Kesimpulan, Saran dan Kesan penulis yang berkaitan dengan hasil penganalisaan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Defenisi Sistem

Kata “sistem” berasal dari bahasa Yunani, yaitu systema, yang artinya himpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan. Sistem terdiri atas struktur dan proses. Struktur sistem merupakan unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut, sedangkan proses sistem menjelaskan cara kerja setiap unsur sistem dalam mencapai tujuan. Defenisi sistem menurut beberapa ahli, diantaranya:

  1. Menurut Gordon B. Davis dalam buku Rusdiana (2014:28),”Sistem merupakan bagian-bagian yang beroperasi secara bersama-sama untuk mencapai beberapa tujuan.”

  2. Menurut Norman L. Enger dalam buku Taufiq(2013:2), “Sistem adalah kegiatan-kegiatan yang berhubungan guna mencapai tujuan-tujuan perusahaan seperti pengendalian inventaris atau penjadwalan produksi.”

  3. Menurut Sutabri (2012:16), “Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”.

Dari berbagai defenisi diatas bisa disimpulkan bahwa,”Sistem merupakan kumpulan dari beberapa bagian yang memiliki keterkaitan dan saling bekerja sama serta membentuk satu keasatuan untuk mencapai tujuan dari sistem tersebut.”

Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:20),”Model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output.” Sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Components)

  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  3. Batasan Sistem (Boundary)

  4. Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yan lain atau sistem dengan lingkungan luarnya.

  5. Lingkunga Luar Sistem (Evirontment)

  6. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan.

  7. Penghubung Sistem (Interface)

  8. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  9. Masukan Sistem (Input)

  10. Energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input).

  11. Keluaran Sistem (Output)

  12. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagi masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.

  13. Pengolahan Sistem (Proses)

  14. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  15. Sasaran Sistem (Objective )

  16. Suatu sistem dikatakan berhasi bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Sutabri (2012:22), “Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut”. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, di antaranya:

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

  2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia dan lain sebagainya.

  3. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

  4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam; tidak dibuat oleh manusia. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  5. Sistem Determinasi dan Sistem Probalistik

  6. Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan, sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.

  7. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup

  8. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya, sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya.

Konsep Dasar Data Dan Informasi

Defenisi Data

Menurut Susanto dalam bukunya Rusdiana (2014:68),” Data adalah fakta yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi.data dapat berupa bahan untuk diskusi, pengambilan keputusan, perhitungan, atau pengukuran.”

Menurut Iqbal dalam bukunya Taufiq (2013:13),” Data adalah bentuk jamak dari datum”. Data merupakan keterangan-keterangan tentang suatu hal, dapat berupa sesuatu yang diketahui atau yang dianggap atau anggapan.”

Menurut Sutabri (2012:1),” Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum”. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan.

Dari pernyataan para ahli mengenai pengertian data tersebut, dapat disimpulkan bahwa “Data” adalah fakta atau apapun yang dapt digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi. Data bisa berupa bahan untuk diskusi, pengambilan keputusan, perhitungan, atau pengukuran.

Defenisi Informasi

Menurut Raymond Mc.Led dalam bukunya Rusdiana(2014:74),” Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang”.

Menurut Darmawan (2013:2),”Informasi adalah hasi dari pengolahan data, tetapi tidak semua hasil dari pengolahan tersebut dapat menjadi informasi ”.

Menurut Sutabri (2012:29),”Informasi adalah sebuah istilah yang tepat dalam pemakaian umum.” Informasi dapat mengenai data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi, dan lain sebagainya.

Dari pernyataan para ahli mengenai pengertian informasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah suatu data atau objek yang diproses terlebih dahulu sedemikian rupa sehingga dapat tersusun dan terklasifikasi dengan baik sehingga memiliki arti bagi penerimanya, yang selanjutnya menjadi pengetahuan bagi penerima tentang suatu hal tertentu yang membantu pengambilan keputusan secara cepat.

Kualitas Informasi

Menurut Sutabri (2012:14) Kualitas suatu Informasi tergantung dari 3 hal, yaitu: informasi harus akurat (accurate), tepat waktu (timelines), dan relevan (relevance). Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut akan dipaparkan dibawah ini:

  1. Akurat (Accurate)

    Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

  2. Tepat waktu (Timeline)

    Informasi yang datang pada sipenerima tidak boleh terlambat.

  3. Relevan (Relevance)

    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya. Relevansi informasi untuk orang satu dengan yang lain berbeda.

Nilai Informasi

Menurut Sutabri (2012:38) Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 sifat, yaitu:

  1. Mudah diperoleh

  2. Sifat ini menunjukkan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat.

  3. Luas dan lengkap

  4. Sifat ini menunjukan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya.

  5. Ketelitian

  6. Sifat ini menunjukan minimnya kesalahan informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

  7. Kecocokan

  8. Sifat ini menunjukan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi.

  9. Ketepatan waktu

  10. Menunjukan tidak ada keterlambatan jika ada yang sedang ingin mendapatkan informasi. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur.

  11. Kejelasan

  12. Sifat ini menunjukan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas.

  13. Keluwesan

  14. Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informais tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambilan keputusan.

  15. Dapat dibuktikan

  16. Sifat ini menunjukan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

  17. Tidak ada prasangka

  18. Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

  19. Dapat diukur

  20. Sifat ini menunjukan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Defenisi Sistem Informasi

Menurut Azar Susanto dalam bukunya Taufiq (2013:17),”Sistem informasi adalah kumpulan dari subsistem apapun baik fisik ataupu nifisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai suatu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berarti dan berguna.”

Menurut James A O’Brien dalam bukunya Taufiq(2013:18),” Sistem informasi adalah kombinasi teratur apapun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.”

Menurut Sutabri (2012:46),”Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”

Komponen Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:47) Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari:

  1. Blok masukan (input block)

  2. Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  3. Blok model (model block)

  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  5. Blok keluaran (output block)

  6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  7. Blok teknologi (technology block)

  8. Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input , menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

  9. Blok basis data (database block)

  10. Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

  11. Blok kendali (control block)

  12. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk menyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Tujuan Sistem Informasi

Suatu sistem informasi pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan oleh sistem serta keluaran yang akan dihasilkan. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Berikut tujuan sistem informasi yaitu:

  1. Kegunaan (Usefulness)

  2. Sistem harus menghasilkan informasi yang tepat waktu dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi didalamorganisasi

  3. Ekonomi (Economic)

  4. Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

  5. Keandalan (Reability)

  6. Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

  7. Pelayanan langganan (Customer Service)

  8. Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan.

  9. Kesederhanaan (Simplicity)

  10. Sistem harus cukup sederhana, sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

  11. Fleksibilitas (Fleksibility)

  12. Sistem harus cukup fleksibell, untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Defenisi Analisa sistem

Menurut Taufiq(2013:153),” Analisa sistem adalah pembelajaran sebuah sistem dan komponen-komponen sebagai prasyarat sistem desain sistem, spesifikasi sebuah sistem yang baru diperbaiki ”.

Menurut Yogianto dalam bukunya Taufiq(2013:153),” Analisa sistem adalah sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di usulkan perbaikan-perbaikannya.”

Menurut Darmawan (2013:210), “Analisa sistem adalah orang yang bertanggung jawab untuk mempelajari informasi yang berhubungan dengan masalah-masalah yang timbul dan mampu memberikan jalan keluar sesuai dengan masalah yang dihadapi”.

Dari defenisi di atas bisa disimpulkan bahwa analisa sistem adalah suatu kegian mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem komputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, desain logic dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut.

Menurut Haerudin dkk dalam jurnalnya (2013:117), Fungsi analisa sistem adalah sebagi berikut:

  1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai(user)

  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai

  3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat

  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

Tahapan Analisa Sistem

Menurut Henderi dkk dalam jurnal(2011:322) “Tahap analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan.”

Menurut Sutabri (2012:220), “Tahap analisa sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem.”

Adapun tujuan utama dari tahap analisa sistem ini adalah sebagai berikut

  1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.

  2. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.

  3. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan sampai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.

  4. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.

  5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Defenisi Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:215),” Perancangan sistem adalah spesifikasi umum dan terperinci dari pemecahan masalah berbasis komputer yang telah dipilih selama tahap analisa”.

Menurut John Burch & Gary Grudnitski dalam bukunya Darmawan (2013:227), “Perancangan sistem adalah sebagai pengambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi ”.

Menurut George M. Scott dalam buku Darmawan (2013:228), “ Perancangan sistem adalah yang menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa mesti diselesaikan; tahap ini menyangkut mengonfigurasikan komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem, sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap analisa sistem”.

Dari defenisi di atas bisa disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah:

  1. Tahap setelah analisa dari siklus pengembangan sistem

  2. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional

  3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi

  4. Dapat berupa penggambaran, perencananaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

  5. Menggambarkan bagaimana sistem dibentuk.

  6. Termasuk mengonfigurasi komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem.

Tujuan Tahap Perancangan Sistem

Tahap perancangan sistem mempunyai 2 tujuan utama yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangu yang lengkap pada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlibat.

Teori Khusus

Konsep Dasar UML

Defenisi UML

Menurut Widodo (2011:6), “ UML singkatan dari Unified Modeling Languages yang berarti bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik.” Bagaimana elemen pada model-model yang kita buat berhubungan satu dengan yang lainnya harus mengikuti standar yang ada. UML bukan hanya sekedar diagram tetapi juga menceritakan konteksnya. UML dapat diaplikasikan untuk maksud tertentu , antara lain untuk:

  1. Merancang perangkat lunak

  2. Sarana komunikasi antara perangkat lunak dalam proses bisnis.

  3. Menjabarkan sistem secara rinci untuk analisa dan mencari apa yang diperlukan sistem.

  4. Mendokumentasikan sistem yang ada, proses-proses dan organisasinya.

Menurut Nugroho (2010:6), “UML adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa shingga lebih mudah dipelajari dan di pahami.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas maka dapat disimpulkan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, mensfesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis objek (Object Oriented Programing) .

Bangunan Dasar Metodologi UML

Menurut Nugroho (2010:117), bangunan dasar metodologi UML menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem atau perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:

Jenis-jenis Diagram UML

Menurut Widodo (2011:10) pada bukunya menjelaskan Unified Modeling Language (UML) menyediakan 9 (sembilan) jenis diagram, diagramtersebut antara lain:

Konsep Dasar Database

Defenisi Database

Konsep Dasar Web

Defenisi Web

Menurut Murad (2013:49), “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Menurut Simarmata (2010:47), “Web adalah sebuah sistem denganinformasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lain-lain yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Menurut Arief (2011:7), “Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transferprotocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan website adalah sebuah tempat di internet, yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti text, image, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi client sehingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.

Jenis-Jenis Web

Menurut Arief (2011:8), ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jenis web tersebut. Adapun jenis-jenis web:

Konsep Dasar Dreamweaver

Defenisi Dreamweaver

Konsep Dasar Prototipe

Defenisi Prototipe

Menurut Darmawan (2013:229),”Prototipe adalah satu versi dari sebuah sistem potensial yang memberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai”.

Menurut Raymond McLeod (Sidik : 2013), “Prototype didefinisikan sebagai alat yang memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang cara system berfungsi dalam bentuk lengkapnya, dan proses untuk menghasilkan sebuah prototype disebutprototyping ".

Prototyping adalah proses pembuatan model sederhana software yang mengijinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal. Prototyping memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi selama proses pembuatan, sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan perangkat lunak yang akan dibuat.

Terdapat tiga pendekatan utama prototyping, yaitu:

Konsep Dasar Testing

Defenisi Testing

Menurut Rizky (2011:237), “Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

Detail tahapan yang harus dilampaui dalam kaitan kebutuhan perangkat lunak dari sudut pandang testing perangkat lunak adalah:

Acuan Dan Pendukung Testing

Menurut Rizky (2011:256), “Acuan testing adalah satuan pengukuran secara kuantitatif dari proses testing yang dijalankan. Sedangkan pengukuran testing adalah aktivitas untuk menentukan keluaran testing berdasarkan acuan yang telah ditetapkan dalam proses testing”.

Banyak pendapat yang menyatakan tentang panduan membuat acuan dalam proses testing perangkat lunak, meski demikian dari sekian banyak pendapat tersebut ada beberapa pedoman yang dapat digunakan dalam penentuan acuan testing antara lain:

Tipe Dan Teknik Testing

Menurut Rizky (2011:259), “Tipe testing lebih berkonsentrasi terhadap aspek dari perangkat lunak yang akan dikenai proses testing. Teknik testing merupakan metode yang digunakan dalam melakukan testing untuk bagian tertentu dari perangkat lunak”.

Secara teoritis, testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah white box dan black box testing.

Konsep Dasar Aplikasi

Menurut Hendrayudi (2009:143), aplikasi adalah kumpilan perintah program yang dibuat untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tentu (khusus).

Menurut Sutarman (2012:147), aplikasi adalah program yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk para pemakai yang beroperasi dalam bidang umum.

Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa aplikasi adalah kumpulan perintah program yang dibuat untuk melakukan pekerjaan dan program yang dibuat oleh perusahaan kompuer untuk para pemakai.

Konsep Dasar Manajemen Kontrol Keamanan Aset

Defenisi dan Tujuan Manajemen Sistem

Menurut Stoner dalam buku Rusdiana (2014:112), “Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan secara efektif dan efisien .”

Menurut Stephen P.Robins dan Mary Coulter dalam buku Rusdiana (2014:112), “Manajemen adalah proses pengoordinasian kegiatan-kegian pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efektif, efisien, dan melalui orang lain.”

Dari beberapa defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan aktivitas-aktivitas pelayanan bimbingan dan konseling serta penggunaan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Defenisi Inventarisasi Aset

Manajemen suatu organisasi perusahaan swasta maupun pemerintah mungkin tidak mengetahui berapa tepatnya aset yang dimiliki atau mereka tidak mengetahui bentuk dan dimana posisi aset tetap yang dimilikinya. Pertanyaan tersebut muncul ketika penulis membaca beberapa artikel terkait carut-marutnya pengelolaan aset baik di instansi pemerintah maupun swasta. Untuk itu Manajemen perlu melakukan inventarisasi aset yang merupakan salah satu dari fungsi manajemen aset. Manajemen aset merupakan suatu cara dalam mengelola, mengoptimalkan dan mengendalikan aset agar dapat menunjang kegiatan utama operasional perusahaan. Berikut ini merupakan definisi inventarisasi aset menurut beberapa ahli:

Berdasarkan definisi tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa inventarisasi aset merupakan serangkaian kegiatan yang mencakup proses pendataan, pencatatan serta pengecekan mengenai kualitas dan kuantitas aset secara fisik dan yuridis/legal, kemudian selanjutnya dilakukan kodefikasi/labelling dan mendokumentasikannya untuk kepentingan pengelolaan aset bersangkutan dalam bentuk laporan. Inventarisasi aset dalam perkembangannya sangat diperlukan bagi suatu perusahaan ataupun instansi pemerintah untuk mengetahui jumlah dan kondisi aset yang riil pada saat itu.

Konsep Dasar Requirement Elicitation

Defenisi Requirement

Menurut Guritno (2011:301), “Requirement adalah sifat-sifat sistem atau product yang akan dikembangkan sesuai dengan keinginan customer”. Adapun, spesifikasi software requirement yang baik dan sangat relevan untuk dilakukan sebelum melakukan penelitian dalam bidang teknologi informasi adalah tidak ambigu (Unambiguous), lengkap (Complete), konsisten (Consistent), dapat diubah (Modifiable), dapat dilacak (Traceable), dan dapat digunakan selama pengoperasian dan maintenance.

Requirement diklasifikasikan sebagai berikut:

Defenisi Elisitasi

Menurut Guritno (2010:302), “Elisitasi (elicitation) berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Menurut Nugroho (2010:10), Akuisi informasi dari seseorang atau kelompok dengan cara yang tidak mengungkapkan maksud dari wawancara atau percakapan. Sebuah teknik pengumpulan intelijen sumber manusia, umumnya terbuka.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa elisitasi adalah usulan rancangan sistem baru yang diinginkan.

Jenis-Jenis Elisitasi

Menurut Guritno (2010:302), elisitasi didapat melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut:

  1. Elisitasi Tahap I

  2. Berisi seluruh rancangan sistem yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait proses wawancara.

  3. Elisitasi Tahap II

  4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus adapada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi.

    1. M pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2. D pada MDI itu artinya Desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.

    3. I pada MDI itu artinya Inessential, maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.


  5. Elisitasi Tahap III

  6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.

    1. T artinya, maksudnya bagaimana tata cara/tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    2. O artinya Operasional, maksudnya manfaat requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    3. E artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option , yaitu sebagai berikut:

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

    2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

    3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

  7. Final Draft Elisitasi

Final draft merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Defenisi Requirement Elicitation

Menurut Guritno (2010:304), Requirement Elicitation adalah proses dalam menemukan atau mendapatkan kebutuhan sistem melalui komunikasi dengan customer , system user , dan pihak lain yang berhubungan pada sistem yang akan dikembangkan.

Requirement Elicitation didefinisikan sebagai proses mendefinisikan kebutuhan dan menjembatani perbedaan di antara kelompok-kelompok yang terlibat. Tujuannya menggambarkan dan menyaring kebutuhan untuk menemukan batasan kelompok-kelompok tersebut.

Konsep Dasar Literature Review

Defenisi Literature Review

Literature review adalah suatu survey literature tentang penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan topik penelitian (Warsito,2009:42).

Menurut Hermawan (2009:43), “Tinjauan pustaka adalah menganalisis secara kritis pustaka penelitian yang ada saat ini. Telah pustaka tersebut perlu dilakukan secara ketat”.

Menurut Semiawan (2010:104), “Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.”

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan literature review adalah analisa sistem berupa kritik (membangun maupun menjatuhkan) dari peneliti yang sedang dilakukan terhadap suatu bagian keilmuan.

Tujuan Literature Review

Menurut Hermawan (2009:45), tinjauan pustaka berisi penjelasan secara sistematik mengenai hubungan antara variabel untuk menjawab perumusan masalah penelitian. Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu:

  1. Untuk berbagi informasi dengan para pembaca mengenai hasil-hasil penelitian sebelumnya yang erat kaitannya dengan penelitian yang sedang kita laporkan.

  2. Untuk menghubungkan suatu penelitian ke dalam pembahasan yang lebih luas serta terus berlanjut sehingga dapat megisi kesenjangan-kesenjangan serta memperluas atau memberikan kontribusi terhadap penelitian-penelitian sebelumnya.

  3. Menyajikan suatu kerangka untuk menunjukan atau meyakinkan pentingnya penelitian yang dilakukan dan untuk membandingkan hasil atau temuan penelitian dengan temuan-temuan penelitian lain dengan topik serupa.

Literature Review

Berikut adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Tugas Akhir ini, antara lain:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Fitra Sari (2014), yang berjudul “ Perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset Dan Inventaris SMK N 7 Padang”. Pada penelitian ini proses pengelolaan manajemen aset dan inventaris masih dilakukan secara manual yaitu melalui pembukuan sehingga belum optimalnya pengelolaan data dan pelaporan inventaris. Maka penulis membuat rancangan sebuah sistem informasi yang berbasis database, dan alat pengembangan sistem yang digunakan dengan FlowMap sistem, Context Digram, dan Activity Diagram. Dengan adanya sistem ini maka manajemen pengelolaan aset dan inventaris lebih terstruktur dan terarah serta penyimpanan datanya terjamin, aman, dan tidak banyak memakai waktu.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Shiyami Milwandhari, S.Kom (2010), yang berjudul “ Perancangan Sistem Informasi Inventaris Barang di Direktorat Tata Lingkungan Geologi dan Kawasan Pertambangan”. Pada penelitian ini proses inventaris barang masih terjadi penumpukan data yang tidak tersimpan secara terstruktur sehingga dalam pengolahan dan pengelolaan data tidak bekerja secara efektif dan efisien. Maka penulis membuat rancangan mengenai pengklasifikasian barang ke dalam golongan dan bidang kelompok barang tertentu, kodefikasi barang masuk, pengelolaan setiap barang masuk dan keluar dapat tercatat dalam riwayat daftar inventaris. Analisis dilakukan dengan cara tahap survey terhadap sistem yang berjalan, dan desain menggunakan Event List, Context Diagram,Data Flow Diagram, dan ER-Diagram.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Arip Saripudin (2010), yang berjudul “ Sistem Informasi Inventaris Pengadaan Barang Berbasis Intranet di Fakultas Dirasat Islamiyah”. Pada penelitian ini, sistem inventaris pengadaan barang di Fakultas Dirasat Islamiyah masih manual sehingga kesulitan dalam hal melakukan pendataan inventaris barang serta proses pengadaan barang. Maka penulis merancang suatu aplikasi berbasis intranet untuk dapat membantu mempermudah dan mempercepat proses inventarisasi dan pengadaan barang pada Sub bagian Umum FDI. Teknologi pengkodean komputer menggunakan web server Apache versi 2.5 dan control panel Xampp pemrograman basis data MySQL versi 5.1. namun sistem ini hanya online pada jaringan lokal FDI saja dan tidak terhubung dengan internet.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Prasetyo Adi Nugroho (2014), yang berjudul “Pemanfaatan Teknologi Barcode Berbasis Client Server Untuk Inventaris Barang Pada SMA Negeri 2 Demak”. Pada penelitian ini, prose inventaris masih terdapat masalah diantaranya pencatatan dan pembukuannya masih menggunakan buku yang nantinya dipindahkan ke Microsoft Excel. Oleh sebab itu penulis membuat rancangan yang bertujuan untuk mempermudah kinerja bagian inventaris dan hal pendataan barang sehingga lebih akurat dan cepat dalam penyajian laporan. Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 dan database MySQL.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Rini Anjasari (2009), yang berjudul “ Sistem Informasi Inventaris Barang di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Surakarta”. Pada penelitian ini, proses inventaris dilakukan secara manual yaitu dengan menggunakan buku besar yang digunakan untuk mencatat barang-barang yang ada. Semua keterangan mengenai barang inventaris kantor dicatat dalam suatu buku besar, sehingga untuk catatan barang-barang di tahun-tahun sebelumnya sebagian sudah tidak ada lagi. Maka penulis membuat suatu rancangan yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan inventaris barang yang terkomputerisasi sehingga mampu mendukung kinerja Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Surakarta. Aplikasi ini dikembangkan dengan menggunakan Borland Delphi 7.0 dan MySQL.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia yang selanjutnya disebut dengan PT GMF AeroAsia adalah sebuah perusahaan berskala internasional yang merupakan anak perusahaan PT Garuda Indonesia, Tbk. Perusahaan ini berdiri pada tahun 1984 sebagai Garuda Maintenance Facility Support Centre yang berfungsi sebagai tempat maintenance/ perbaikan berbagai jenis pesawat. Selanjutnya pada tahun 2002, PT GMF AeroAsia berdiri secara terpisah dari PT Garuda Indonesia dan membuka layanan ke maskapai penerbangan lainnya.

Saat ini, PT GMF AeroAsia telah disertifikasi dibanyak negara dan mendapatkan banyak penghargaan serta melayani berbagai maskapai penerbangan baik domestik maupun internasional. Pelanggan utama PT GMF AeroAsia adalah PT Garuda Indonesia. Sedangkan maskapai penerbangan lainnya yang juga menjadi klien dari perusahaan ini adalah Lion Air, Sriwijaya Air, AirAsia, KLM, Cathay Pacific,Sky Aviation, dan masih banyak lagi maskapai penerbangan lainnya. PT GMF AeroAsia memiliki sekitar 3865 karyawan yang tersebar baik di kantor pusat maupun di outstation. Pada perencanaan kedepannya, PT GMF AeroAsia akan mengembangkan lebih banyak lagi outstation-outstation(cabang-cabang) di berbagai wilayah yang strategis.

PT GMF AeroAsia merupakan anak perusahaan dari sebuah perusahaan penerbangan nasional dan merupakan perusahaan bengkel perawatan pesawat terbang terbesar yang terdapat di Indonesia saat ini. PT GMF AeroAsia juga merupakan bengkel perawatan pesawat yang lengkap/One Stop Service,karena disamping dapat memperbaiki/merawat Airframe(Badan Pesawat) juga dapat merawat komponen dan mesin pesawat. PT GMF AeroAsia yang mengelola bisnis maintenance, repair, dan overhaul (MRO) telah memiliki berbagai fasilitas perawatan pesawat yang menempati area tanah seluas 1.150.000 m, antara lain fasilitas perkantoran, 3 hangar seluas 4.800 m, fasilitas penyimpanan suku-cadang, engine shop, structure and sheet metal shop, automatictest equipment, electric motorshop dan lain-lain. PT GMF AeroAsia awalnya merupakan salah satu unit dari perusahaan penerbangan nasional. Pada tahun 1949, perusahaan penerbangan nasional didirikan dengan misi untuk menjadi perusahaan pengangkutan yang dimaksudkan untuk mempromosikan pariwisata nasional. Untuk mengoptimalkan perandan kontribusinya, perusahaan ini menyadari bahwa ketepatan waktu, kepercayaan,dan kenyamanan adalah hal yang utama dari kesuksesan mereka, maka didirikanlah Maintenance Facilities Support Center, yaitu tempat perawatan pesawat pada tahun 1984 yang kemudian berkembang dengan pesat. Pengembangan dan perluasan Maintenance Facility ini sepenuhnya dibiayai oleh pemerintah Indonesia. Total investasi pada tujuh tahun pertama mencapai US$ 200 juta. 63% dari investasi itu dihabiskan untuk mengimpor mesin dan peralatan teknologi tingkat tinggi. Investasi ini tidaklah sia-sia karena pada tahun 1996, Maintenance Facility ini berhasil membuktikan kesuksesannya dengan menjadi unit (Strategic Business Unit)perusahaan penerbangan nasional yang mulai melayani perawatan pesawat kepada pihak ketiga.

Pada bulan Agustus 2002, unit ini mulai berdiri sendiri dan menjadi anak perusahaan penerbangan nasional dengan nama PT GMF AeroAsia. Dengan identitas baru ini, PT GMF AeroAsia menjadi lebih baik lagi dalam memberikan pelayanan kepada kliennya dan diakui sebagai salah satu tempat perawatan, perbaikan dan pemeriksaan pesawat yang terbaik di dunia.


Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Tugas dan Tanggung Jawab


1) President& CEO Memimpin perusahaandalam mencapai tujuan (visi) perusahaan untuk menjadi perusahaan MRO yangbertaraf internasional dan menyediakan layanan pemeliharaan, perbaikan, danpemerikasaan yang terintegrasi untuk menghasilkan penerbangan yang lebih aman. 2) EVP Corporate Strategy&Development Berfungsiuntuk menentukan arah strategi perusahaan, kegiatan peningkatan kualitas prosesdan melaksanakan aktivitas pengontrolan kinerja. 3) EVP Line Operation Meyakinkan bahwa proses Line Maintenance Control danproses penjadwalan telah berjalan sebagai mana mestinya. 4) EVP Human Capital &Corporate Affair Berfungsi dalammengelola sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan dan memastikan sumberdaya manusia yang dibutuhkan tersedia. Serta menangani isu-isu yang mengenaiperusahaan. 5) EVP Finance Mengatur administrasikeuangan dan arus keuangan perusahaan PT. GMF AeroAsia, mendukung dalam hal penganggarandan kalkulasi biaya. 6) EVP Base Operation Memastikan bahwa semuaaktivitas yang ada dalam hanggar berjalan dengan semestinya dan memastikanbahwa semua sumber daya yang diperlukan tersedia (hanggar maintenance) 7) VP Internal Audit Control Melakukan aktivitaspengawasan untuk memastikan bahwa semua proses akutansi dan keuangan berjalansesuai dengan ketentuan yang ada. 8) VP Corporate Secretary Memastikan bahwa semuapergerakan eksekutif sesuai dengan tindakan yang seharusnya sesuai denganjabatan mereka. 9) VP Quality Insurance &Safety Melakukan aktifitaspengontrolan mengenai sistem yang berjalan dalam PT GMF AeroAsia dan melakukanpenilaian dan memberi usulan kepada manajemen mengenai sistem atau proses yanglebih baik. 10) VPSales & Marketing Berfungsi melakukanpengawasan terhadap proses sales dan marketing yang berjalan diperusahaan 11) VPCorporate Development & ICT Mengelola danmengembangkan teknologi informasi yang ada dalam PT GMF AeroAsia dan memastikanproses aliran data dan integritas data berjalan sesuai dengan ketentuan. 12) VP Line Maintenance Memastikan bahwa semuasumber daya yang dibutuhkan pada kegiatan line maintenance sudahtersedia dan berada pada posisi yang tepat. 13) VP Engineering Services Memastikan bahwa semuadata mengenai engineering yang dibutuhkan tersedia dan dapat diakses. 14) VP Asset Management &Material Services Mengatur aset danpersediaan yang mendukung aktifitas pada PT GMF AeroAsia tersedia pada saatdibutuhkan. 15) VPHuman Capital Management

           Memastikanbahwa sumber daya manusia tersedia jika diperlukan.

Menyediakanskill yang dibutuhkan. 16) VPLearning Center & Knowledge Mengatur bidangpembelajaran seperti pelatihan karyawan dan pembagian knowledge dalam organisasi. 17) VPAccounting Mengatur dalam bidangakuntansi, mastikan setiap pencatatan dan setiap proses akutansi berjalansebagai mana mestinya. 18) VPComponent Maintenance Mengatur dalam halpemeliharaan komponen-komponen aircraft, memastikan bahwa semuakomponen-komponen tersedia pada saat dibutuhkan. 19) VPEngine Maintenance Memastikan bahwa semua engineyang dibutuhkan pada saat melakukan aktivitas perawatan tersedia dan dalamkondisi yang baik. 20) GMAircraft Cabin Maintenance Memastikan bahwakebutuhan spesifikasi pesawat (bagian cabin) tersedia pada saatdibutuhkan dan mengawasi pergerakan material spesifikasi pesawat. 21) GMBase Maintenance Material Bertanggung jawab dalampenyediaan material/sparepart.Melakukan aktifitas pembelian material 22) GMBase Maintenance 3 Memastikan bahwa sistemnavigasi dan power plan telah berjalan sesuai dengan ketentuan 23) GMAircraft Structure Maintenance Memastikan danmengawasi kualitas pekerjaan perawatan, perbaikan, dan pemerikasaan strukturpesawat.


24) GMBase Maintenance Planning & Control Memastikan bahwaperencanaan mendetil mengenai kebutuhan yang dibutuhkan telah dilakukan, danmemastikan bahwa teknisi dengan kemampuan yang tepat, semua komponen yangdibutuhkan, semua peralatan yang dibutuhkan berada pada lokasi dan waktu yangtepat.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan


Rancangan Prosedur

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

User Requirement

Rancangan Basis Data

Normalisasi

Spesifikasi Basis Data

Flowchart

Rancangan Program

Rancangan Prototipe

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Aplikasi Yang Digunakan

Hak Akses

Testing

Evaluasi

Implementasi

Schedule

Penerapan

Estimasi Biaya

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa yang telah penulis lakukan pada sistem yang berjalan saat ini, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

  1. Pada sistem yang berjalan saat ini pada PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia perlu dikembangkan karena pengeloaan dan pengawasan data barang/aset yang masuk maupun keluar masih menggunakan metode manual yaitu form kertas kepemilikan aset dan belum mampu menyediakan informasi yang dibutuhkan dengan cepat karena sistem masih bersifat semi terkomputerisasi.

  2. Laporan yang dihasilkan, datanya masih belum akurat dan proses pencarian datanya memakan waktu yang lama dan banyak aset yang kurang diawasi dan tidak tertatarapi sehingga sulit untuk mengetahui jumlah aset/barang yang masuk maupun keluar, membutuhkan waktu yang relatif lama karena harus melakukan pengecekan setiap barang/perangkat yang dimiliki setiap karyawan, pekerja pihak ketiga,dan tamu.

  3. Untuk membangun sebuah sistem aplikasi manajemen kontrol keamanan aset yang efektif dan efisien maka perlu dibangun aplikasi sistem yang berbasis web serta didukung dengan pencetakan label kode (barcode) pada setiap aset/perangkat yang dimiliki karyawan, pekerja pihak ketiga maupun tamu. Bahasa pemrograman PHP dan Mysql sebagai penyimpanan databasenya karena lebih efektif dan efisien dan datanya juga akan up to date.

Saran

  1. Diperlukan pelatihan-pelatihan terlebih dahulu kepada user yang akan menggunakan sistem aplikasi manajemen kontrol keamanan aset, yaitu dalam hal input data, perubahan data dan juga perlu adanya evaluasi masukan dari user untuk menyempurnakan sistem yang baru.

  2. Jika diperlukan multiple user, yakni pegawai dan intern pass yang berhak mengakses halaman administrator sistem aplikasi manajemen kontrol keamanan aset, bedakan hak akses antaraadmin sebagai pengguna hak akses penuh dan user sebagai pengguna hak akses sebagian saja (yang telah ditentukan administrator). Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kesalahan yang tidak diinginkan.

  3. Jika terdapat kekurangan pada sistem yang sedang diusulkan, hendaknya dicatat oleh user atau pihak manajemen yang terkait. Hal ini ditujukan untuk perbaikan sistem agar menjadi lebih sempurna.



Kesan

Selama melakukan penelitian yang hasilnya ditulis pada laporan Tugas Akhir ini, banyak pengalaman-pengalaman yang telah penulis dapatkan. Suka dan duka tentu dirasakan selama melakukan penelitian ini. Itu semua berhasil dilalui berkat doa dan semangat yang terus dilakukan penulis.


DAFTAR PUSTAKA


DAFTAR LAMPIRAN