SI1022465178: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Kesimpulan)
 
(37 revisi antara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 216: Baris 216:
 
<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 2" style="text-align: center;2">'''SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI MASALAH PADA'''</p></div><div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 2" style="text-align: center;2">'''JARINGAN WIRELESS DENGAN MENGGUNAKAN'''</p></div>
 
<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 2" style="text-align: center;2">'''SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI MASALAH PADA'''</p></div><div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 2" style="text-align: center;2">'''JARINGAN WIRELESS DENGAN MENGGUNAKAN'''</p></div>
 
<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 2" style="text-align: center;2">'''MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0'''</p></div>
 
<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 2" style="text-align: center;2">'''MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0'''</p></div>
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 2">Disusun Oleh :</p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 2">Disusun Oleh :</p></div>{|table align="center"
+
{|table align="center"
 
|-
 
|-
 
|<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left">NIM</div>||<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left">: 1022465178</div>
 
|<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left">NIM</div>||<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left">: 1022465178</div>
Baris 229: Baris 229:
 
|<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left">Konsentrasi</div>||<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left">: Software Engineering</div>
 
|<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left">Konsentrasi</div>||<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left">: Software Engineering</div>
 
|}
 
|}
 +
 
&nbsp;
 
&nbsp;
 +
 
&nbsp;
 
&nbsp;
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 2">
 
 
 
 
  
Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.</p></div>
 
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 2">
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 2">Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.</p></div>
  
Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 2">Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.</p></div>
 
{{pagebreak}}
 
{{pagebreak}}
  
Baris 264: Baris 261:
  
 
{{pagebreak}}
 
{{pagebreak}}
&nbsp;
 
==<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 2">'''DAFTAR GAMBAR'''</p></div>==
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
 
  
 +
<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 2">''ABSTRAKSI''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 1">''Di zaman teknologi yang canggih, maka tidak dapat dielakkan lagi akan ketergantungan kehidupan manusia terhadap informasi dan juga komunikasi. Komunikasi dan informasi ini dapat dilakukan dengan sarana internet. Komunikasi jaringan tanpa kabel juga sekarang banyak digunakan dikalangan masyarakat, baik di sebuah perusahaan atau di tempat-tempat umum. Jaringan tanpa kabel yang banyak digunakan pada zaman sekarang ini adalah jaringan wireless. Namun dalam pemakaiannya, banyak gangguan-gangguan yang menghambat jaringan wireless tersebut, diantaranya sinyal dari perangkat jaringan wireless kurang bagus atau lemah karena cuaca yang kurang baik, banyaknya karyawan yang memakai wireless dengan handphone, adanya noise atau sinyal pengganggu yang beroperasi pada frekuensi, interval dan area yang sama. Oleh karena itu dibutuhkan suatu teknologi yang memungkinkan manusia mengetahui masalah-masalah yang menghambat jaringan wireless tersebut yang bernama sistem pakar. Dengan sistem pakar seseorang bisa menganalisa dan mengatasi masalah-masalah yang terjadi pada jaringan wireless.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">''Keywords : Wireless, Noise, Sistem pakar''.</p></div>
  
Gambar 2.1.    Sistem Pengendali Loop terbuka
 
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 2">ABSTRACT</p></div>
Gambar 2.2.Sistem Pengendali Loop tertutup
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 1">In an age of advanced technology, it is inevitable to human life dependence on information and communication. Communication and information can be done by means of the internet. Communication wireless networks are also now widely used in the community, either at a company or in public places. Wireless networks are widely used in today's times is the wireless network. But in use, many disorders that impede the wireless network, such as the signal of the wireless network is not good or weak due to unfavorable weather, the number of employees who use the mobile wireless, or signal the presence of noise nuisance which operates at a frequency, interval and the same area. Therefore, we need a technology that allows people to know the problems that hinder the wireless network called expert systems. With one expert system can analyze and resolve the problems that occur in the wireless network.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 2">Kata kunci : Wireless, Noise, Expert systems</p></div>
 +
{{pagebreak}}
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
 
  
Gambar 2.3.    Metode Prototipe
+
<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 2">'''KATA PENGANTAR'''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify ;text-indent: 0.5in"><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat meyelesaikan Skripsi dengan judul Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Masalah Pada Jaringan Wireless dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><p style="line-height: 1.5">Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak, baik dorongan moril maupun materil, serta bimbingan dan semangat yang diberikan kepada penulis. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan semua pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih secara tulus dan ikhlas khususnya kepada :</p></div><ol><li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 1.5;">Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 1.5;">Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja dan juga sebagai Dosen Pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 1.5;">Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika Strata Satu.<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 1.5;">Bapak Al Husain, M.Kom selaku Dosen Pembimbing II.<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 1.5;">Keluarga tercinta yang senantiasa mendoakan dan memberikan dukungan moril maupun materil yang tidak ternilai.<li style="font-size: 120%;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 1.5;">Bapak dan Ibu dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 1.5;">Seluruh Staff PT. Tugu Pakulonan yang memberikan data serta banyak membantu dalam pembuatan laporan ini.<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 1.5;">Teman-teman yang tidak dapat disebutkan namanya satu-persatu pada kesempatan ini yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan penyusunan laporan ini.</ol><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1.5">Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan Skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penulis untuk menyempurnakannya dimasa yang akan datang. Akhir kata, semoga laporan Skripsi ini dapat diterima sehingga mempunyai arti dan makna yang berarti baik bagi penulis dan terlebih bagi lingkungan sekitar.</p></div>&nbsp;&nbsp;<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;text-indent: 0.5in">Tangerang, 23 Januari 2015</div>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;text-indent: 0.5in">'''(Riowaldy Arifin)'''</div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;text-indent: 0.5in">'''NIM : 1022465178'''</div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
&nbsp;
Gambar 2.4.    Konfigurasi Pin ATmega8
+
{{pagebreak}}
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
==<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 2">'''DAFTAR TABEL'''</p></div>==
Gambar 2.5.    Blok Diagram ATmega8
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
Gambar 2.6.    Status Register ATmega8<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
Gambar 2.7.   Motor DC (Direct Current)
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
Gambar 2.8.   Relay
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
Gambar 2.9.    Resistor
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
Gambar 2.10.  Lambang Kondensator
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
Gambar 2.11.  Lambang Kapasitor
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
Gambar 2.12.  Dielektrikum
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
  
Gambar 2.13.  Trafo
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
 
Gambar 2.14.  Dioda
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
 
Gambar 2.15.  Transistor
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
 
  
Gambar 2.16.  Simbol Transistor NPN
+
Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>                                                                          
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>                                                                        
Gambar 2.17.  Simbol Transistor PNP
+
Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>                                                                            
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>                                                                                     
Gambar 2.18.  Contoh Modul Aplikasi Beberapa Bluetooth
+
Tabel 4.1 Struktur Tabel Pertanyaan<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>                                                        
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
Tabel 4.2 Struktur Tabel Gangguan<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>                                                                        
Gambar 2.19. Modul Bluetooth HC-05
+
Tabel 4.3 Struktur Tabel Solusi<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>                                                                              
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
Tabel 4.4 Pengujian Black Box<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
Gambar 2.20.  Tampilan Tools SDK
+
Tabel 4.5 Akurasi Diagnosa <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>                                                                                        
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
Tabel 4.6 Schedule<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
Gambar 2.21.  Tampilan Android Simulator
+
Tabel 4.7 Estimasi Biaya<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
                                                                                 
Gambar 2.22. Tampilan Basic4 android
+
{{pagebreak}}
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
Gambar 2.23. Designer Basic4 android
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
  
Gambar 2.24.  Tampilan Bascom AVR
+
==<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 2">'''DAFTAR GAMBAR'''</p></div>==
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
 
+
Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT Indonesia Stanley Electrik<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
Gambar 3.2. Diagram Blok Perancangan Perangkat Keras<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
Gambar 3.3. Rangkaian Modul Bluetooth HC-05<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
Gambar 3.4. Rangkaian Mikrokontroller<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
Gambar 3.5. Rangkaian Relay<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
Gambar 3.6. Rangkaian Motor DC<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
Gambar 3.7. Rangkaian Catu Daya<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
Gambar 3.8. Halaman Utama Bascom-Avr<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
Gambar 3.9. New File Bascom-AVR<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
Gambar 3.10.  Contoh Penulisan Listing Program<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
Gambar 3.11.  Compiler dalam Bascom-AVR<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
Gambar 3.12.  Proses Compile<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
Gambar 3.13.  File Hex Bascom-AVR<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
Gambar 3.14.  Halaman Utama Progisp<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
Gambar 3.15.  Select Mikrokontroller<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div> 
+
Gambar 3.16.  Load File<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
Gambar 3.17.  Select File<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
Gambar 3.18.  Flash Program<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
Gambar 3.19.  Successfully Flash<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
Gambar 3.20.  Rancangan Splash Screen<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
Gambar 3.21.  Rancangan Form Utama<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
Gambar 3.22.  Rancangan Form About<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
Gambar 3.23.  Tampilan Utama Basic4android<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
Gambar 3.24.  Submenu File > Save<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
Gambar 3.25.  Kotak Dialog Save As<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>                                                       
+
Gambar 3.26.  Koneksi Bluetooth sudah terhubung ke Laptop<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
Gambar 3.27.Tampilan B4-Bridge<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
Gambar 3.28.  Connect-Bluetooth<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
Gambar 3.29.  Tampilan find device<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
Gambar 3.30.  Dialog save Layout Name<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
Gambar 3.31.  Status Connected Designer<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
Gambar 3.32.  Run Kode Program<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
Gambar 3.33.  Flowchart Program<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
Gambar 4.1.  Use case diagram yang diusulkan<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
Gambar 4.2.  Activity diagram yang diusulkan<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
Gambar 4.3.  Squence diagram yang diusulkan<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
Gambar 4.4.  Flowchart software yang diusulkan <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
Gambar 4.5.  Flowchart hardware yang diusulkan<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
Gambar 4.6.  Tampilan Penggunaan Aplikasi Smart Rolling door<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
Gambar 4.7.  Perancangan prototipe<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
 
+
 
+
 
+
==<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 2">'''DAFTAR TABEL'''</p></div>==
+
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
  
  
 +
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Tugu Pakulonan<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
 +
Gambar 3.2 Use Case Diagram<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
 +
Gambar 3.3 Activity Diagram<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
 +
Gambar 3.4 Sequence Diagram<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
 +
Gambar 4.1 Use Case Diagram<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
 +
Gambar 4.2 Activity Diagram<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
 +
Gambar 4.3 Sequence Diagram<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
 +
Gambar 4.4 Flowchart Proses Diagnosa<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
 +
Gambar 4.5 Tampilan Awal Program<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
 +
Gambar 4.6 Tampilan Halaman Diagnosa<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
 +
Gambar 4.7 Tampilan Hasil Diagnosa<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
 +
Gambar 4.8 Tampilan Halaman Lanjut Pertanyaan Lain<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
  
Tabel 2.1 Fungsi-fungsi dari Port C <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>                                                                         
+
{{pagebreak}}
Tabel 2.2 Fungsi-fungsi dari Port D <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>                                                                         
+
Tabel 2.3 Skema Warna Resistor  <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>                                                                             
+
Tabel 2.4 Nilai Kapasitansi  <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>                                                                                     
+
Tabel 2.5 Nilai Konstanta bahan dielektrikum  <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>                                                       
+
Tabel 3.1 Tegangan input motor DC<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>                                                                         
+
Tabel 3.2 Keterangan Catu Daya<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>                                                                               
+
Tabel 3.3 Keterangan Rancangan Interface Smart Rolling Door<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
Tabel 3.4 Elisitasi Tahap I <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>                                                                                         
+
Tabel 3.5 Elisitasi Tahap II <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
Tabel 3.6 Elisitasi Tahap III <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
Tabel 3.7 Final Elisitasi <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>   
+
Tabel 4.1 Prosedur sistem usulan  <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>                                                                             
+
Tabel 4.2 Kondisi uji coba <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>                                                                                       
+
Tabel 4.3 Trouble Shoting<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
Tabel 4.4 Schedule<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
Tabel 4.5 Estimasi Biaya<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 1"></p></div>
+
  
 
==<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 2">'''DAFTAR SIMBOL'''</p></div>==
 
==<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 2">'''DAFTAR SIMBOL'''</p></div>==
Baris 397: Baris 321:
 
[[Berkas:Daftar Simbol Activity Diagram.png|pus]]{{pagebreak}}&nbsp;
 
[[Berkas:Daftar Simbol Activity Diagram.png|pus]]{{pagebreak}}&nbsp;
  
 
+
{{pagebreak}}
==<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 2">'''ABSTRAKSI'''</p></div>==
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
PT Indonesia Stanley Electric adalah perusahaan yang didirikan untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan alat penerangan kendaraan roda 2 dan roda 4. PT ISE memulai industry moulding dan lampu yang diutamakan pada alat-alat penerangan kedaraan bermotor, dan pada tahap berikutnya adalah perencanaan pembuatan komponoen elektronik kendaraan bermotor tersebut. Perusahaan Stanley berpusat di negara Jepang sampai saat ini PT ISE memiliki 34 cabang perusahaan di beberapa Negara diluar Jepang. Perusahaan Stanley yang ada di Indonesia merupakan anak cabang yang ke 24, yang diberi nama PT Indonesia Stanley Electric (PT ISE). PT Indonesia Stanley Electric terletak di Jl. Bhumimas 1 No. 17 Kawasan Industri Cikupamas, dimana perusahaan tersebut menggunakan Rolling Door sebagai sarana keluar dan masuknya Forklift yang masih menggunakan sistem manual dan untuk pengoperasiannya yaitu dengan menekan tombol open atau close yang dilakukan oleh seorang operator lain untuk mengoperasikan Rolling Door. Smartphone dengan sistem operasi Android semakin banyak tersedia di pasaran dengan harga yang semakin terjangkau. Sistem operasi Android sendiri bersifat sistem operasi open source yang dapat dimodifikasi sesuai dengan keperluan user. Sistem kontrol menggunakan Smartphone berbasis Android ini digunakan untuk mengontrol RollingDoor dari jarak tertentu tanpa harus berinteraksi langsung dengan Rolling Door tersebut. Pada penelitian ini dibuat prototype perangkat sistem pengendali Rolling Door otomatis menggunakan kontrol Smartphone berbasis Android yang dihubungkan dengan program yang ditanamkan dari mikrokontroller ATMega8 dengan menggunakan jaringan Bluetooth. Pada sistem mekanik terdapat motor DC yang befungsi untuk menggerakan Rolling Door, sistem switch menggunakan proximity switch untuk menentukan titik berhenti sistem. Untuk sistem elektronik menggunakan rangkaian relay 12 volt dc, dan menggunakan modul bluetooth HC-05. Dengan sistem tersebut user dapat mengoperasikan alat untuk membuka dan menutup Rolling Door melalui Smartphone,disamping digunakan sebagai alat komunikasi tapi juga digunakan sebagai perangkat yang dikomunikasikan untuk mengendalikan sebuah perangkat keras.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
 
+
Kata kunci : Sistem Kontrol Rolling Door,Smartphone android, Mikrokontroler AVR ATMega8, Motor DC, Proximity Switch, Relay24 volt,  Modul Bluetooth HC-05.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
 
+
<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 2">'''ABSTRACT'''</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
 
+
 
+
PT Indonesia Stanley Electric is a company founded to meet the needs of vehicle lighting equipment 2 wheel and 4 wheel PT ISE start molding and light industry preferred the lighting equipment of motor vehicles, and the next stage is planning the manufacture of electronic komponoen motor vehicle. Stanley company headquartered in Japan until now PT ISE has 34 branch companies in several countries outside of Japan. Stanley Company in Indonesia is a subsidiary branch to 24, which is named PT Indonesia Stanley Electric (PT ISE). PT Indonesia Stanley Electric is located at Jl. BhumiMas 1 No. Cikupamas Industrial Area 17, where the company is using the Rolling Door as a means of exit and entry of Forklift who still use manual systems and for operation by pressing the open or close button made by a another operator to operate Rolling Door. Smartphones with Android operating system more widely available in the market at a more affordable price. Android operating system itself is open source operating system that can be modified according to user needs. The control system uses the Android-based smartphone is used to control the Rolling Door from a certain distance without having to interact directly with the Rolling Door. In this study, a prototype device Rolling Door control system automatically uses the Android-based Smartphone controls associated with the program of the microcontroller ATMega8 implanted using the Bluetooth network. In a mechanical system that is functioning there is a DC motor to drive the Rolling Door, the system switches to use proximity switches to determine the stopping point of the system. For electronic systems use 12 volt dc relay circuit, and using bluetooth module HC-05. With this system the user can operate the tool to open and close the Rolling Door via Smartphone, in addition to be used as a means of communication but also used as a device that is communicated to control a hardware device.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Keywords: Rolling Door Control System, Smartphone Android, AVR Microcontroller ATMega8, DC Motor, Proximity Switches, Relays 12 volts, Bluetooth Module HC-05.
+
 
+
==<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"><p style="line-height: 2">'''KATA PENGANTAR'''</p></div>==
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
 
+
Bismillahirrahmanirrahim
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
 
+
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
 
+
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan anugerah-Nya serta senantiasa melimpahkan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
+
Hanya karena kasih sayang dan kekuatan-Nya lah penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul '''“Sistem Kontrol Rolling Door Menggunakan ''Smartphone berbasis Android OS'' Pada PT.Indonesia Stanley Electrik.
+
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini masih jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan karena terbatasnya kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki, maka diharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
 
+
Atas bantuan yang diberikan pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya penulisan Laporan Tugas Akhir ini, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada :
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
 
+
1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Ketua STMIK Raharja.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
 
+
2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I (PUKET1) STMIK Raharja.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
 
+
3. Bapak Ferry Sudarto,S.Kom.,M.Pd. selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer STMIK Raharja.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
 
+
4. Bapak Ferry Sudarto,S.Kom.,M.Pd. selaku pembimbing I yang telah memberikan banyak masukan dalam penyusunan skripsi.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
 
+
5. Bapak Ir.Jawahir selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu membimbing penyusunan skripsi.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
 
+
6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmunya.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
 
+
7. Kedua orang tua tercinta yang tanpa lelah selalu memanjatkan doa dan memberikan segala dukungan moril, materil dan spiritual. " Semoga Allah SWT senantiasa memberikan limpahan rahmat kepada Beliau, Amin ".
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
 
+
8. Istri tercinta, yang telah memberikan dukungan baik moral maupun materil.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
 
+
9. Bapak Heroica Budi W selaku pimpinan PT Indonesia Stanley Electric.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
 
+
10. Teman-teman bagian teknik PT Indonesia Stanley Electrik yang telah banyak membantu memberikan ide-ide dan inspirasi kepada saya tentang pembuatan projek skripsi ini.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
 
+
11. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan semangat dalam menyelesaikan laporan  skripsi ini.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
 
+
 
+
Namun demikian penulis menyadari sepenuhnya masih ada kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
 
+
 
+
Akhir kata penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.
+
 
+
 
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;text-indent: 0.5in">
+
<p style="line-height: 3">
+
'''Tangerang, 27 Januari 2015'''</p></div>
+
 
+
 
+
 
+
 
+
 
+
 
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;text-indent: 0.5in">
+
<p style="line-height: 3">
+
'''(Ryan Satria)'''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;text-indent: 0.5in">
+
<p style="line-height: 3">
+
'''NIM: 1033464297'''</p></div>
+
  
 
=<p align="center"><b>BAB I</b></p>=
 
=<p align="center"><b>BAB I</b></p>=
<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman';text-align: center">
+
<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;">
<p style="line-height: 2"><b>
+
<p style="line-height: 2"><b>PENDAHULUAN</b></p></div>
  
'''PENDAHULUAN'''</b></p></div>
 
 
=='''Latar Belakang'''==
 
=='''Latar Belakang'''==
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
 
  
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Komunikasi jaringan tanpa kabel atau wireless semakin banyak digunakan di berbagai bidang. Namun dalam pemakaian wireless pasti akan ada gangguan-gangguan yang menghambat komunikasi.</p></div>
  
Smartphone dengan sistem operasi Android semakin banyak tersedia di pasaran dengan harga yang semakin terjangkau. Sistem operasi Android sendiri bersifat sistem operasi open source yang dapat dimodifikasi sesuai dengan keperluan user. Sistem kontrol menggunakan Smartphone berbasis Android ini digunakan untuk mengontrol sebuah alat dari jarak tertentu tanpa harus berinteraksi langsung dengan alat yang akan digunakan tersebut.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
+
<p style="line-height: 2">Oleh karena itu dibutuhkan suatu teknologi yang memungkinkan manusia mengetahui masalah-masalah yang menghambat jaringan wireless tersebut. Sistem pakar (expert system) adalah program penasehat berbasis komputer yang mencoba meniru proses berpikir dan pengetahuan dari seorang pakar dalam menyelesaikan masalah-masalah spesifik. Dengan sistem pakar seseorang bisa menganalisa dan mengatasi masalah-masalah yang terjadi pada jaringan wireless. Penulis akan melakukan penelitian di PT. Tugu Pakulonan yang terletak di daerah Serpong, dimana perusahaan tersebut sering terjadi gangguan pada jaringan wireless. Tidak hanya menghambat pekerjaan yang menggunakan internet, tapi juga menghambat komunikasi dengan customer atau supplier.</p></div>
Penulis akan melakukan penelitian di PT. Indonesia Stanley Electric yang terletak di Jl. Bhumimas 1 No. 17 Kawasan Industri Cikupamas, dimana perusahaan tersebut menggunakan Rolling Door sebagai sarana keluar dan masuknya Forklift yang masih menggunakan sistem manual, untuk pengoperasiannya yaitu dengan menekan tombol open atau close yang dilakukan oleh seorang operator lain untuk mengoperasikan Rolling Door. Tidak hanya dapat memperlambat pekerjaan operator Forkiftt karena setiap ingin akses keluar dan masuk membutuhkan operator lain, dan juga kurang efisiensinya sebuah pekerjaan yang bisa dilakukan oleh seorang operator mengapa masih harus membutuhkan seorang operator lain yang bertugas mengoperasikan Rolling Door untuk keluar dan masuknya Forklift.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
  
Untuk memudahkan operator Forklift dalam melakukan sebuah  pekerjaan tanpa harus turun dari Forklift ataupun memanggil bantuan seorang operator lain untuk mengoperasikan Rolling Door dan juga merupakan efisiensi operator dalam melakukan sebuah pekerjaan.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
+
<p style="line-height: 2">Untuk memudahkan seseorang dalam menganalisa dan mengatasi masalah-masalah yang terjadi pada jaringan wireless, maka penulis berinisiatif untuk membuat penelitian yang berjudul “SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI MASALAH PADA JARINGAN WIRELESS DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0”. Alasan penggunaan Visual Basic pada sistem pakar ini karena Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman komputer yang mendukung object atau OOP (Object Oriented Programming) dan memiliki fasilitas user interface yang menarik dan mudah dipakai serta dikembangkan.</p></div>
Permasalahan ini dapat diatasi dengan menggunakan salah satu teknologi yang handal saat ini adalah sebuah sistem robotik yang dapat dikendalikan dengan menggunakan  Smartphone berbasis Android OS. Dengan menggunakan aplikasi perangkat lunak yang dibuat dengan menggunakan program aplikasi Eclipse yang memungkinkan User untuk dapat mengakses tombol-tombol yang digunakan untuk mengendalikan, menyalakan atau mematikan perangkat listrik berupa motor DC dari Smartphone yang memiliki sistem operasi Android cara kerjanya yaitu sama dengan kita mengoperasikan remote kontrol pada televisi.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
 
+
Dengan memanfaatkan teknologi yang sudah ada seperti perangkat sistem minimum mikrokontroller ATMega 8, maka kita tidak perlu lagi membuat alat seperti itu. Dengan menggunakan Smartphone berbasis Android OS yang dilengkapi dengan aplikasi Eclipse sebagai media komunikasi sistem open atau close Rolling Door secara otomatis maka peralatan yang dikeluarkan akan lebih ringan, karena tidak membutuhkan peralatan tambahan seperti memakai terlalu banyak alat-alat lainnya.,
+
 
+
Dengan sistem tersebut operator dapat mengoperasikan alat untuk membuka dan menutup Rolling Door melalui Smartphone,disamping digunakan sebagai alat komunikasi tapi juga digunakan sebagai perangkat yang dikomunikasikan untuk mengendalikan sebuah perangkat keras, maka penulis berinisiatif untuk membuat penelitian yang berjudul “SISTEM KONTROL ROLLING DOOR MENGGUNAKAN SMARTPHONE BERBASIS ANDROID OS PADA PT INDONESIA STANLEY ELECTRIC”.
+
 
+
 
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
  
 
=='''Rumusan Masalah'''==
 
=='''Rumusan Masalah'''==
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
 
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan pada penelitian ini adalah:
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
 
1.    Bagaimana cara merancang Rolling Door dengan sistem kontrol yang dapat dikendalikan secara otomatis menggunakan rangkaian mikrokontroller ATMega 8 ?
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
 
  
2.    Bagaimana membuat sistem  aplikasi Smart Rolling Door yang mampu menjadi media pengendali sistem Rolling Door dengan aman dan praktis?
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<p style="line-height: 2">Setelah melihat latar belakang diatas, maka penulis mengambil kesimpulan rumusan-rumusan masalah yang ada yaitu sebagai berikut :</p></div>
  
3.    Bagaimana mengintergrasikan antara aplikasi Smart Rolling Door pada Smartphone untuk mengendalikan sebuah sistem kontrol Rolling Door dengan mikrokontroller ATMega8 sebagai pengendali motor DC ?
+
<ol>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
  
=='''Ruang Lingkup'''==
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Masalah apa saja yang dapat diselesaikan dengan sistem pakar?</li>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
  
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Bagaimana cara mengatasi masalah yang terjadi pada jaringan wireless dengan menggunakan sistem pakar?</li>
  
Sebagai pembatasan-pembatasan atas penyusunan penulisan ini sehingga tetap fokus dan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, maka penulis memberikan ruang lingkup laporan sebagai berikut:
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Apakah dengan sistem pakar dapat mengatasi masalah pada jaringan wireless?</li></ol>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
  
a.    Sistem mekanik Rolling Door yang dikendalikan melalui smartphone android os.
+
=='''Ruang Lingkup Penelitian'''==
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
  
b.    Untuk  mengintegrasikan antara smartphone dengan sistem rangkaian Atmega 8 menggunakan media jaringan bluetooth.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Ruang lingkup yang akan dijelaskan antara lain adalah konsep dan pengertian sistem pakarnya itu sendiri. Dalam hal ini yaitu sistem pakar untuk menelusuri masalah-masalah pada jaringan wireless dan cara mengatasi masalah-masalah tersebut.</P></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
 
+
c. Membuat Function Push Button pada aplikasi Smart Rolling Door yang akan mengirimkan variable string melalui jaringan bluetooth kerangkaian atmega 8 sebagai perangkat sistem.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
  
 
=='''Tujuan Dan Manfaat Penelitian'''==
 
=='''Tujuan Dan Manfaat Penelitian'''==
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
===Tujuan Penelitian===
==='''Tujuan'''===
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :</p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Adapun tujuan yang ingin dilakukan adalah sebagai berikut:
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
  
1. Tujuan Individual
+
<ol>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Tujuan Individual</li>
Menerapkan ilmu secara terpadu dan terperinci sehingga berguna bagi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi khususnya dilingkungan akademis.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<p style="line-height: 2">Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mempraktekan ilmu yang sudah didapat pada mata kuliah yang telah diajarkan.</p></div>
2. Tujuan Fungsional
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
  
Untuk pengembangan teknologi dan mengembangkan sistem kontrol Rooling Door  dengan memanfaatkan perangkat''Smartphone''.
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Tujuan Fungsional</li>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dari hasil penelitian sistem pakar untuk mendeteksi masalah pada jaringan wireless menggunakan Visual Basic tersebut adalah untuk mempermudah user untuk menganalisis dan mengetahui apa saja penyebab masalah pada jaringan wireless.</p></div>
3. Tujuan Operasional
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
  
Untuk membantu memudahkan dalam pengoperasian open atau close  Rolling Door dibuat sistem pengendalian secara otomatis dengan memanfaatkan Smartphone melalui media Bluetooth untuk pengontrolannya.
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Tujuan Operasional</li></ol>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Merupakan keinginan yang ada dalam diri sendiri dan mengukur kemampuan apakah bisa membuat suatu sistem pakar karena sistem pakar itu sendiri mempunyai banyak kelebihan.</p></div>
  
==='''Manfaat'''===
+
===Manfaat Penelitian===
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Sebuah karya yang baik adalah karya syarat akan banyak manfaat. Adapun manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini adalah:
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
  
1. Manfaat Operasional
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<p style="line-height: 2">Adapun manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini adalah :</p></div>
a. Dapat memudahkan operator dalam open atau close rolling door dengan menekan tombol pada Smartphone dengan aplikasi Eclipse  berbasism Android OS.
+
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<ol>
b.  Memaksimalkan Smartphone Android dalam sistem otomatis dan manfaat mikrokontroller yang saling bersinergi dan menghasilkan sebuah alat yang kreatif dan inovatif.
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Manfaat Individual</li>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dapat mengetahui cara kerja sistem tersebut dan mengetahui interaksi antara jaringan wireless dengan suatu program software.</p></div>
  
2. Manfaat Fungsional
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Manfaat Fungsional</li></ol>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dapat mempermudah dalam pekerjaan karena jika ada masalah dalam jaringan wireless kita bisa menganalisa apa yang menjadi penyebab masalah tersebut dan bisa tahu cara mengatasinya.</p></div>
''Smartphone'' sebagai media input memberikan banyak manfaat bagi pengguna karena selain mudah pengoperasianya, Smartphone juga mudah dibawa karena ukurannya yang relatif kecil dan nyaman digenggam dan selalu ingat untuk dibawa-bawa.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
  
3. Manfaat Individual
+
=='''Metode Penelitian'''==
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
===Metode Pengumpulan Data===
 +
<ol>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Observasi</li>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Merupakan cara pengumpulan data dimana penelitian dilaksanakan langsung ke PT. Tugu Pakulonan yang menjadi lokasi penelitian guna memperoleh data dan keterangan.</p></div>
  
a. Dapat mengembangkan ilmu yang penulis dapatkan selama perkuliahan.
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Wawancara</li>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Selain observasi, penulis juga melakukan wawancara kepada karyawan bagian IT untuk mengetahui apa saja yang sering menjadi masalah pada jaringan wireless.</p></div>
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Studi Pustaka</li></ol>
b. Memberikan terobosan baru pada tempat perkuliahan di STMIK RAHARJA.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Metode untuk mendapatkan informasi dengan mencatat dan mempelajari buku-buku atau literature review yang berhubungan dengan penelitian dari berbagai sumber tertulis.</p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
  
=='''Metodologi Penelitian'''==
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
 
Dalam rangka menghasilkan karya yang sesuai dengan teori ilmiah dan tepat guna maka dalam penyusunan ada beberapa metode yang diterapkan antara lain:
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
 
  
==='''Metode Pengumpulan Data'''===
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
 
'''1. Metode Observasi'''
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
 
Merupakan cara pengumpulan data dimana penelitian dilaksanakan langsung ke PT Indonesia Stanley Electric yang menjadi lokasi penelitian guna memperoleh data yaitu mengenai sejarah singkat perusahaan dan keterangan terhadap objek yang akan  diteliti mengenai sistem kerja alat yang sudah berjalan.
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
 
Melalui Observasi pengamatan dan pengalaman yang didapat yaitu untuk mengetahui proses pengerjaan suatu bahan juga peralatan yang digunakan dalam menghasilkan model atau desain Rolling Door yang biasa digunakan dirumah atau dilingkungan perusahaan.
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
 
  
'''2. Wawancara'''
+
===Metode Analisa===
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<ol>
Penulis melakukan wawancara atau proses tanya jawab kepada  stakeholder untuk memperoleh informasi tentang jenis bahan yang dipakai sehingga didapat bahan yang ekonomis dan terjangkau, namun memenuhi kriteria yang diperlukan dalam membangun sistem yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti yaitu penggunaan alat yang dalam penggunaannya masih menggunakan sistem manual.
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Metode Analisa Sistem</li></ol>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Metode yang digunakan untuk analisa sistem ini adalah metode analisa SWOT. SWOT adalah perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.</p></div>
  
'''3. Studi Pustaka'''
+
===Metode Perancangan Program===
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
Mengumpulkan data dengan mencatat atau membaca dari buku-buku yang berguna dengan pokok permasalahan ataupun referensi lain. Sebagian besar metode diambil dari situs –situs internet, dan sisanya dari buku cetak. Penulis  melakukan pengumpulan data dengan cara browsing, membaca beberapa bagian dari buku-buku referensi internet dan materi-materi perkuliahan yang berhubungan dengan tugas akhir ini.
+
<p style="line-height: 2">Dalam perancangan ini menggunakan metode flowchart atau bagan alir untuk menggambarkan tahap-tahap penyelesaian masalah (prosedur) beserta aliran data dengan simbol-simbol yang mudah dipahami.</p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Tujuan utama penggunaan flowchart adalah untuk menyederhanakan rangkaian proses atau prosedur untuk memudahkan pemahaman pengguna terhadap informasi, dan design sebuah flowchart memiliki keringkasan jelas dan logis.</p></div>
  
==='''Metode Analisa'''===
+
===Metode Prototype===
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
'''1. Metode Analisa Sistem'''
+
<p style="line-height: 2">Prototyping adalah proses pembuatan model sederhana software yang mengizinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal. Prototyping memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi selama proses pembuatan sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan perangkat lunak yang akan dibuat.</p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dalam menerapkan prototype ini menggunakan Evolutionary karena pada metode ini hasil prototype tidak dibuang tetapi digunakan untuk iterasi desain berikutnya. Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.</p></div>
Dalam metode analisa sistem proses pengumpulan data dilaksanakan melalui beberapa teknik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisa supaya mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagi penelitian ini. Metode yang digunakan untuk analisa sistem ini adalah metode analisa SWOT. SWOT adalah perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak mendukung dalam mencapai tujuan tersebut. <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
  
'''2. Metode Perancangan'''
+
===Metode Testing===
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Black-Box Testing merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program. Alasan penulis memakai Black-Box karena metodini dapat melakukan pengujian tanpa pengetahuan detil struktur internal dari sistem atau komponen yang dites.</p></div>
Metode Perancangan dilakukan berbasis Blok Diagram yang akan diterapkan pada sistem kontrol Rolling Door secara otomatis dengan menggunakan aplikasi Smart Rolling Door berbasis android OS. Dari beberapa sistem komponen yang dibuat, sebagian besar referensi dari  sistem yang sudah ada seperti :
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
'''a. Perancangan Model'''
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Dalam perancangan model menggunakan aplikasi solidwork untuk mendesain sistem mekanik Rolling Door.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
  
'''b. Perancangan Sistem'''
+
==Sistematika Penulisan==
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
Perancangan ini menggunakan tahap pembuatan flowchart yang didesain mengikuti cara kerja sistem
+
<p style="line-height: 2">Untuk memahami lebih jelas tentang penulisan skripsi ini, maka penulis mengelompokan materi penulisan menjadi 4 bab yang masing-masing saling berkaitan antara bab satu dengan yang lainnya sehingga menjadi kesatuan yang utuh, yaitu :</p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
'''c. Perancangan Program'''
+
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">'''BAB I PENDAHULUAN'''</p></div>
Untuk perancangan program sebagai penerapan suatu pendekatan yang sistematis atas pengembangan, pengguna dan pemeliharaan program ini.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Bab ini berisi tentang uraian latar belakang, rumusan maslah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">'''BAB II LANDASAN TEORI'''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada bab ini dijelaskan tentang uraian teoritis mengenai pengertian-pengertian meliputi pengertian sistem pakar, jaringan wireless, metode penyusunan data serta mengenai bahasa pemrograman yang digunakan.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">'''BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN'''</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berisi tentang analisa organisasi, prosedur sistem, flow chart sistem, desain input output, diagram blok rangkaian dan konfigurasi sistem.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">'''BAB IV HASIL PENELITIAN'''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada bab ini merupakan hasil penelitian mengenai program apa yang dibuat, aplikasi apa yang dipakai untuk membuat program dan bagaimana hasil program yang dibuat.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">'''BAB V PENUTUP'''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Bab ini merupakan bab penutup yang berisi tentang kesimpulan, saran dan kesan-kesan yang dirasakan selama membuat skripsi ini.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">'''DAFTAR PUSTAKA'''</p></div><div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;"><p style="line-height: 2">'''DAFTAR LAMPIRAN'''</p></div>
  
 +
{{pagebreak}}
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
=<p align="center"><b>BAB II</b></p>=
  
==='''Metode Perancangan'''===
+
<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;"><p style="line-height: 2"><b>LANDASAN TEORI</b></p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Metode Perancangan dilakukan berbasis Blok Diagram yang akan diterapkan pada sistem pembuka Pintu pagar secara otomatis dengan menggunakan aplikasi voice command smartphone berbasis android OS. Dari beberapa sistem komponen yang dibuat , sebagian besar referensi dari  sistem yang sudah ada seperti :
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
  
a. Perancangan Model
+
==Teori Umum==
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Dalam perancangan model menggunakan aplikasi solidwork untuk mendesain sistem mekanik pintu pagar.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
b. Perancangan Sistem
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Perancangan ini menggunakan tahap pembuatan flowchart yang didesain mengikuti cara kerja sistem.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
c. Perancangan Program
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Untuk perancangan program sebagai penerapan suatu pendekatan yang sistematis, disiplin dan berkuantifikasi atas pengembangan, pengguna dan pemeliharaan program ini.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
  
==='''Metode Prototipe'''===
+
===Konsep Dasar Sistem===
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Dalam menerapkan prototype ini menggunakan Evolutionary karena pada metode ini hasil prototype tidak dibuang tetapi digunakan untuk literasi desain berikutnya. Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.
+
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<div style="text-align: justify;line-height: 2;"><b>1. Definisi Sistem</b><br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Ada beberapa pendapat dari para ahli yang menjelaskan mengenai definisi sistem diantaranya :</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Menurut Agus Mulyanto (2009:1)<ref name="Mulyanto, Agus. "Sistem Informasi Konsep & Aplikasi", Yogyakarta : Pustaka Pelajar. 2009"> Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.</ref>, "Sistem dapat diartikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sebagai satu kesatuan. Dalam bidang sistem informasi, sistem diartikan sebagai sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur. Apabila suatu komponen tidak memberikan kontribusi terhadap sistem untuk mencapai tujuan, tentu saja komponen tersebut bukan bagian dari sebuah sistem". (2009:2)"Dalam bidang sistem informasi, sistem diartikan sebagai sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan input dalam proses transformasi yang teratur".</p></div>
  
==='''Metode Testing'''===
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<p style="line-height: 2">Menurut Tata Sutabri (2012:10)<ref name="Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset."> Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset.</ref> Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain, dan terpadu.</p></div>
Menguji sistem dengan melakukan  serangkaian diskusi dengan pihak lain yang lebih menguasai, sehingga didapat pemecahan masalah yang dihadapi. Metode Pengujian yang digunakan adalah metode pengujian blackbox. Metode ujicoba blackbox memfokuskan pada keperluan fungsional dari software. Karena itu, ujicoba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
  
=='''Sistematika Penulisan'''==
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<p style="line-height: 2">Menurut Jogiyanto H.M (2009:2)<ref name="Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2009. Sistem Informasi Teknologi. Yogyakarta : Andi Offset."> Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2009. Sistem Informasi Teknologi. Yogyakarta : Andi Offset.</ref> Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, berkumpul bersama-sama melakukan semua kegiatan untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.</p></div>
Laporan ini terbagi dalam beberapa bab yang berisi  urutan secara garis besar dan kemudian dibagi lagi dalam sub-sub yang akan membahas dan menguraikan masalah yang lebih terperinci:
+
<div style="font-size: 10pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
BAB I PENDAHULUAN
+
<div style="font-size: 10pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Pada bab ini berisi tentang latar belakang pembuatan laporan, perumusan masalah, ruang lingkup, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metodologi penulisan dan sistematika penulisan.
+
<div style="font-size: 10pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
  
BAB II LANDASAN TEORI
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<div style="font-size: 10pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<p style="line-height: 2">Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa "Sistem adalah sekumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu".</p></div>
Bab ini berisi tentang landasan teori sebagai konsep dasar dalam penyusunan alat dan laporan sehingga menghasilkan karya yang bernilai ilmiah dan memiliki daya guna.
+
<div style="font-size: 10pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
  
BAB III PEMBAHASAN
+
<div style="text-align: justify;line-height: 2;"><b>2. Karakteristik Sistem</b><br>
<div style="font-size: 10pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Tata Sutabri (2012:20)<ref name="Sutabri,Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”.Yogyakarta: Andi Offset">Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Andi Offset : Yogyakarta.</ref>, sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:</p></div>
Bab ini memuat tentang pembuatan sistem kontrol kendali aplikasi Smart Rolling Door pada Smartphone berbasis Android OS , sistem kerja dari Motor DC juga Komponen Elektronik lainnya. Disamping itu pembuatan “ SISTEM KONTROL ROLLING DOOR MENGGUNAKAN SMARTPHONE BERBASIS ANDROID OS PADA PT INDONESIA STANLEY ELECTRIC” ini juga tertuang dalam bab ini.
+
<div style="font-size: 10pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
  
BAB IV PEMBAHASAN
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><ol><li style="text-align: justify;line-height: 2;">Komponen Sistem (''Components System'')<br>
<div style="font-size: 10pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.</li>
Bab ini berisi tentang implementasi dari sistem yang telah dirancang kemudian dilakukan pengujian atas kinerja dari sistem yang telah dibuat.
+
<div style="font-size: 10pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
  
BAB V PENUTUP
+
<li style="text-align: justify;line-height: 2;">Batas Sistem (''Boundary System'')<br>
<div style="font-size: 10pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.</li>
Bab ini merupakan bab penutup yang berisi tentang kesimpulan,saran dan kesan dari pembuatan alat dan laporan sebagai upaya untuk perbaikan kedepan.
+
<div style="font-size: 10pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
  
 +
<li style="text-align: justify;line-height: 2;">Lingkungan Luar Sistem (''Environment System'')<br>Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem.Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.</li>
  
 +
<li style="text-align: justify;line-height: 2;">Penghubung Sistem (''Interface System'')<br>Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.</li>
  
 +
<li style="text-align: justify;line-height: 2;">Masukan Sistem (''Input System'')<br>
 +
Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (''maintenance input'') dan sinyal (''signal input''). ''Maintenance input'' adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.</li>
  
=<p align="center"><b>BAB II</b></p>=
+
<li style="text-align: justify;line-height: 2;">Pengolahan Sistem (''Processing System'')<br>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center">
+
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.</li>
<p style="line-height: 2"><b>
+
'''LANDASAN TEORI'''</b></p></div>
+
=='''TEORI UMUM'''==
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
+
</p></div>
+
+
==='''Konsep Dasar Sistem'''===
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
'''1. Definisi Sistem'''
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Menurut Hakim Simanjuntak (2013:4), “Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model sistem seringkali bisa dibuat”.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti aplikasi yang ada pada smartphone.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Kata "sistem" banyak sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan pada banyak bidang pula, sehingga maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Sistem itu memang kompleks dan sangat terkait dengan hal yang ada didalamnya, karena sistem tidak akan jalan apabila salah satu elemen sistem tersebut tidak jalan. Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau bagian dari sistem-sistem.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Komponen atau subsistem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri sendiri, melainkan saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai. Ada banyak definisi mengenai sistem diantaranya adalah:
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Menurut Sutarman (2012:13), “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran/tujuan tertentu.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
  
 +
<li style="text-align: justify;line-height: 2;">Keluaran Sistem (''Output System'')<br>
 +
Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.</li>
  
'''2. Klasifikasi Sistem'''
+
<li style="text-align: justify;line-height: 2;">Sasaran Sistem (''Objective'') dan Tujuan (''Goals'')<br>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.</li></ol></div>
Menurut Hakim Simanjuntak (2013:4-5), “Sistem dapat diklasifikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut ini :
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
a.Sistem abstrak dan fisik.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
-Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Contoh : Sistem Teologis.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
-Sistem Fisik : Sistem yang ada secara fisik.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Contoh : Sistem Komputer.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
b.Sistem alamiah dan buatan manusia.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
-Sistem alamiah adalah Sistem yang terjadi melalui proses alam dan tidak dibuat oleh manusia.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Contoh : Sistem Perputaran Bumi.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
-Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia dan melibatkan interaksi antara manusia dan mesin.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Contoh : Sistem Informasi.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
c.Sistem tertentu dan tak tentu.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
-Sistem tertentu adalah Beroperasi degan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi,interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Contoh : Sistem Komputer melalui program.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> </p></div>
+
-Sistem tak tentu adalah Sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
d.Sistem tertutup dan terbuka.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
-Sistem tertutup  adalah Sistem yang berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
-Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
  
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;"><b>3. Klasifikasi Sistem</b><br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya (Tata Sutabri, 2012:22)<ref name="Sutabri,Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”.Yogyakarta: Andi Offset">Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Andi Offset : Yogyakarta.</ref> :</p></div>
  
Menurut Mustakini (2009:54), Suatu sistem memiliki klasifikasi sebagai berikut:
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify"><ol><li style="text-align: justify;line-height: 2;">Sistem Abstrak (''Abstract System'') dan Sistem Fisik (''Physical System'')<br>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, dan sistem persediaan barang.</li>
  
a. Suatu sistem mempunyai komponen-komponen sistem (components) atau subsistem-subsistem. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama dalam membentuk suatu kesatuan. Komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk  sub-sistem.
+
<li style="text-align: justify;line-height: 2;">Sistem Alamiah (''Natural System'') dan Sistem Buatan Manusia (''Human Made System'')<br>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.</li>
b. Suatu sistem mempunyai batas sistem (boundary).Batasan sistem membatasi antara sistem yang satu dengan yang lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
c. Suatu sistem mempunyai lingkungan luar (environment).Lingkungan luar sistem adalah suatu bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
d. Suatu sistem mempunyai penghubung (interface).Penghubung sistem merupakan media yang menghubungkan sistem dengan sub-sistem yang lain, dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
e. Suatu sistem mempunyai tujuan (goal).Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goals) atau sasaran sistem (objective). Sebuah sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya, jika suatu sistem tidak mempunyai tujuan maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
  
 +
<li style="text-align: justify;line-height: 2;">Sistem Tertentu (''Deterministic System'') dan Sistem Tak Tentu (''Probabilistic System'')<br>
 +
Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertadingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.</li>
  
'''3. Karakteristik Sistem'''
+
<li style="text-align: justify;line-height: 2;">Sistem Tertutup (''Closed System'') dan Sistem Terbuka (''Open System'')<br>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.</li></ol></div>
Menurut Mustakini (2009:53), bahwa suatu sistem mempunyai karakteristik. Karakteristik sistem adalah sebagai berikut:<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
&nbsp;
a. Sistem abstrak (abstact system) dan sistem fisik (phisical system)<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
&nbsp;
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide  yang tidak tempak secara fisik, misalnya sistem teknologi yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sitem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
b. Sistem Alami (natural system) dan Sistem Buatan Manusia (human made system)<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Sistem alami adalah sistem yang keberadaannya terjadi secara alami/natural tanpa campuran tangan manusia. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sebagai hasil kerja manusia. Contoh sistem alamiah adalah sistem tata surya yang terdiri dari atas sekumpulan planet, gugus bintang dan lainnya. Contoh sistem abstrak dapat berupa sistem komponen yang ada sebagai hasil karya teknologi yang dikembangkan manusia.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
c. Sistem pasti (deterministic system) dan sistem tidak tentu (probobalistic system)
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Sistem tertentu adalah sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan/diperkirakan sebelumnya. Sedangkan sistem tidak tentu sistem tingkah lakunya tidak dapat ditentukan sebelumnya. Sistem aplikasi komputer merupakan contoh sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan sebelumnya. Program aplikasi yang dirancang dan dikembangkan oleh manusia dengan menggunakan prosedur yang jelas, terstruktur dan baku.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
d. Sistem Tertutup (closed system) dan Sistem Terbuka (open system)<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Sistem tertutup merupakan sistem yang tingkah lakunya tidak dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sebaliknya, sistem terbuka mempunyai prilaku yang dipengaruhi oleh lingkungannya. Sistem aplikasi komputer merupakan sistem relative tertutup, karena tingkah laku sistem aplikasi komputer tidak dipengaruhi oleh kondisi yang terjadi diluar sistem.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
  
==='''Konsep Dasar Pengendali'''===
+
==Teori Khusus==
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
'''1. Definisi Pengendali'''
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Menurut Hombar Pakpahan (2013:5), “Istilah pengendali sering diterjemahkan dengan kata controling. Kedua istilah ini acapkali penggunaannya dipertukarkan terutama di dalam dunia teknologi. Istilah pengendali didefinisikan sebagai seluruh proses kegiatan penilaian terhadap obyek kontrol dan atau kegiatan tertentu dengan tujuan untuk memastikan apakah pelaksanaan tugas dan fungsi obyek kontrol dan atau kegiatan tersebut telah sesuai dengan yang ditetapkan.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
'''2. Konsep Dasar'''
+
  
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
====Definisi Sistem Pakar====
Konsep dasar yang memberikan kerangka bagi perancangan dan penerapan sistem pengendalian meliputi:<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Kecerdasan buatan adalah salah satu bidang ilmu komputer yang mendayagunakan komputer sehingga dapat berprilaku cerdas seperti manusia. Ilmu komputer tersebut mengembangkan perangkat lunak dan perangkat keras untuk menirukan tindakan manusia. Aktifitas manusia yang ditirukan seperti penalaran, penglihatan, pembelajaran, pemecahan masalah, pemahaman bahasa alami dan sebagainya.</p></div>
a. komponen operasi atau kegiatan yang terpasang secara terus menerus.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Martin dan Oxman dalam Kusrini (2010:11)<ref name="Kusrini. 2006. Sistem Pakar: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : Penerbit Andi."> Kusrini. 2010. Sistem Pakar: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : Penerbit Andi.</ref> "Sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah, yang biasanya hanya dapat diselesaikan oleh seorang pakar dalam bidang tertentu".</p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<div style="text-align: justify;line-height: 2;"><b>1. Konsep Dasar Sistem Pakar</b><br>
b. pengendalian system alat yang dipengaruhi oleh manusia, dan
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Konsep dasar sistem pakar mengandung keahlian, ahli atau pakar, pengalihan keahlian, mengambil keputusan, aturan, kemampuan menjelaskan.</p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<div style="text-align: justify;line-height: 2;"><b>Keahlian</b><br>
c. memberikan keyakinan yang memadai, bukan keyakinan yang mutlak.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Keahlian adalah suatu kelebihan penguasaan pengetahuan di bidang tertentu yang diperoleh dari pelatihan, membaca atau dari pengalaman. Bentuk pengetahuan yang termasuk keahlian :</p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">1. Fakta-fakta pada lingkup permasalahan tertentu.<br>
Menurut Erinofiardi (2012:261), “Suatu sistem kontrol otomatis dalam suatu proses kerja berfungsi mengendalikan proses tanpa adanya campur tangan manusia (otomatis)”.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">2. Teori-teori pada lingkup permasalahan tertentu.<br>
Kontrol otomatis  mempunyai  peran penting dalam dunia industri modern saat ini.  Seiring perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem kontrol otomatis telah mendorong manusia untuk berusaha mengatasi segala permasalahan yang timbul di sekitarnya dengan cara yang lebih mudah, efisien dan efektif. Adanya kontrol otomatis secara tidak langsung dapat menggantikan peran manusia dalam meringankan segala aktifitasnya. <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">3. Aturan-aturan berkenaan dengan lingkup permasalahan tertentu.<br>
Berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pengontrolan berasal dari kata kontrol. Kontrol sama dengan pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">4. Meta-knowledge(pengetahuan tentang pengetahuan).<br>
Sedangkan pengontrolan itu sendiri adalah proses, cara pembuatan mengontrol (mengawasi, memeriksa), pengawasan, pemeriksaan.
+
<div style="text-align: justify;line-height: 2;"><b>Ahli/Pakar</b><br>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Seorang ahli adalah seseorang yang mampu menjelaskan suatu tanggapan, mempelajari hal-hal baru seputar topik permasalahan, menyusun kembali pengetahuan jika dipandang perlu, memecahkan masalah dengan cepat dan tepat.</p></div>
Industri besar dan modern sangat memerlukan tenaga ahli perencanaan sistem pengendali dan perancangan desain sistem pengendali, termasuk teknisi profesional sebagai operator. Tidak menutup kemungkinan bahwa pengontrolan berasal dari berbagai disiplin ilmu yang saling berhubungan karena teori sistem pengendali modern dikembangkan guna mengatasi kerumitan yang dijumpai pada berbagai sistem pengendalian yang menuntut kecepatan dan ketelitian yang tinggi dengan hasil output yang optimal.
+
<div style="text-align: justify;line-height: 2;"><b>Pengalihan Keahlian</b><br>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Tujuan dari sistem pakar adalah untuk mentransfer keahlian dari seorang pakar kedalam komputer kemudian ke masyarakat. Proses ini meliputi 4 kegiatan, yaitu perolehan pengetahuan (dari para ahli atau sumber-sumber lainnya), representasi pengetahuan ke komputer, kesimpulan dari pengetahuan dan pengalihan pengetahuan ke pengguna.</p></div>
Dalam sistem pengendali kita mengenal adanya sistem pengendali Loop Terbuka  ( Open-loop Control System ) dan Sistem Pengendali Loop Tertutup ( Closed-loop Control System ).  
+
<div style="text-align: justify;line-height: 2;"><b>Mengambil Keputusan</b><br>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Hal yang unik dari sistem pakar adalah kemampuan untuk menjelaskan dimana keahlian tersimpan dalam basis pengetahuan. Kemampuan komputer untuk mengambil kesimpulan dilakukan oleh komponen yang dikenal dengan mesin inferensi yaitu meliputi prosedur tentang pemecahan masalah.</p></div>
'''Jenis-Jenis Pengontrolan'''
+
<div style="text-align: justify;line-height: 2;"><b>Aturan (Rule)</b><br>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sistem pakar yang dibuat merupakan sistem yang berdasarkan pada aturan-aturan dimana program disimpan dalam bentuk aturan-aturan sebagai prosedur pemecahan masalah. Aturan tersebut biasanya berbentuk IF-THEN.</p></div>
a. Sistem Kontrol Loop Terbuka
+
<div style="text-align: justify;line-height: 2;"><b>Kemampuan Menjelaskan</b><br>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Keunikan lain dari sistem pakar adalah kemampuan dalam menjelaskan atau memberi saran atau rekomendasi serta juga menjelaskan mengapa beberapa tindakan atau saran tidak direkomendasikan.</p></div>
Menurut Erinofiardi dan dkk (2012:261) sistem kontrol loop terbuka adalah ”suatu sistem kontrol yang keluarannya tidak berpengaruh terhadap aksi pengontrolan. Dengan demikian pada sistem kontrol ini, nilai keluaran  tidak di umpan-balikkan ke parameter pengendalian.
+
<div style="text-align: justify;line-height: 2;"><b>2. Tujuan Sistem Pakar</b><br>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pengalihan keahlian dari para ahli ke komputer untuk kemudain dialihkan ke orang lain yang bukan ahli. Seorang ahli adalah seseorang yang mampu menjelaskan suatu tanggapan, mempelajari hal-hal baru seputar topik permasalahan (domain), menyusun kembali pengetahuan jika dipandang perlu, memecahkan aturan-aturan jika dibutuhkan dan menentukan relevan tidaknya keahlian mereka.</p></div>
        ''' INPUT--->CONTROLLER---->PLANT---->OUTPUT'''
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Proses pengalihan pengetahuan membutuhkan 4 aktivitas, yaitu :</p></div>
<div style="font-size: 18pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">1. Tambahkan pengetahuan (dari para ahli atau sumber-sumber lainnya).<br>
        '''Gambar 2.1.''' Sistem Pengendali loop Terbuka
+
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">2. Representasikan pengetahuan (ke komputer).<br>
<div style="font-size: 08pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">3. Lakukan inferensi pengetahuan.<br>
        '''(Sumber : jurnal''' Erinofiardi dan dkk tahun 2012 halaman 261)
+
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">4. Pengalihan pengetahuan ke user.<br>
<div style="font-size: 02pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pengetahuan yang disimpan ke dalam komputer disebut basis pengetahuan. Ada 2 tipe pengetahuan, yaitu fakta dan prosedur (biasanya berupa aturan).</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;"><b>3. Permasalahan Yang Dapat Diselesaikan Dengan Sistem Pakar</b><br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sistem pakar dapat diaplikasikan untuk memecahkan berbagai permasalahan. Umumnya kecepatan dalam memecahkan masalah pada suatu sistem pakar relatif lebih cepat dibandingkan dengan seorang pakar manusia. Hal ini sudah dibuktikan pada beberapa sistem pakar yang terkenal didunia.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berikut ini contoh berbagai masalah yang dapat diselesaikan dengan menggunakan sistem pakar :</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">1. Interpretasi, pengambilan keputusan dari hasil observasi, termasuk pengawasan, pengenalan ucapan, analisis citra, interpretasi sinyal dan beberapa analisis kecerdasan lainnya.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">2. Prediksi, diantaranya peramalan, prediksi demografis, peramalan ekonomi, prediksi lalulintas, estimasi hasil, militer, pemasaran dan keuangan.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">3.  Diagnosis, diantaranya medis, elektronis, mekanis dan diagnosis perangkat lunak.<br>
  
Gambar diagram blok diatas menggambarkan bahwa didalam sistem tersebut tidak ada proses umpan balik untuk memperbaiki keadaan alat terkendali jika terjadi kesalahan. Jadi tugas dari elemen pengendali hanyalah memproses sinyal masukan kemudian mengirimkannya ke alat terkendali.
+
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">4. Perancangan: perancangan sirkuit dan bangunan.<br>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">5. Perencanaan, seperti: perencanaan keuangan, komunikasi, produk dan manajemen proyek.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">6. Monitoring : Computer-Aided Monitoring Sistem.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">7. Debugging : memberikan resep obat terhadap suatu kegagalan.<br><div style="text-align: justify;line-height: 2;">8. Instruksi, untuk diagnosis, debugging dan perbaikan kinerja. Kontrol, terhadap interpretasi, prediksi, perbaikan dan monitoring kelakuan sistem.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;"><b>4. Ciri-ciri dan Kategori Masalah Sistem Pakar</b><br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sistem pakar merupakan program-program praktis yang menggunakan strategi heuristik yang dikembangkan oleh manusia untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang spesifik (khusus), disebabkan oleh keheuristikannya dan sifatnya yang berdasarkan pada pengetahuan sehingga umumnya sistem pakar bersifat :</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">1. Memiliki informasi yang handal, baik dalam menampilkan langkah-langkah maupun dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang proses penyelesaian.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">2. Mudah dimodifikasi, yaitu dengan menambah atau mengahapus suatu kemampuan dari basis pengetahuannya.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">3. Heuristik dalam menggunakan pengetahuan (yang sering kali tidak sempurna) untukmendapatkan penyelesaiannya.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">4. Dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">5. Memiliki kemampuan beradaptasi.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;"><b>5. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pakar</b><br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Suyoto (2004:183)<ref name="Suyoto. 2004. Intelegensi Buatan: Teori dan Pemrograman. Yogyakarta: Gava Media">Suyoto. 2004. Intelegensi Buatan: Teori dan Pemrograman. Gava Media : Yogyakarta.</ref> menjelaskan beberapa kelebihan dan kekurangan sistem pakar. Kelebihan sistem pakar diantaranya adalah :</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">a. Membantu orang awam untuk menyelesaikan masalah tanpa bantuan para pakar.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">b. Meningkatkan kualitas dan produktivitas.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">c. Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">d. Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan dan keahlian para ahli baik yang biasa maupun langka.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">e. Sebagai asisten para ahli, sehingga meringankan pekerjaan para ahli.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">f. Memiliki rebilitas.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">g. Dapat menghemat waktu dalam pengambilan keputusan.<br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Adapun kelemahan sistem pakar diantaranya adalah :</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">a. Tidak ada jaminan bahwa sistem pakar memuat 100% kepakaran yang diperlukan.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">b. Pengembangan sistem pakar tergantung ada tidaknya pakar dibidangnya sehingga pengembangannya dapat terkendala.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">c. Biaya untuk mendesain, mengimplementasikan, dan memeliharanya dapat sangat mahaltergantung seberapa lengkap dan kemampuannya.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;"><b>6. Basis Pengetahuan</b><br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Basis pengetahuan berisi pengetahuan-pengetahauan dalam penyelesaian masalah, tentu saja dalam domain tertentu. Ada dua bentuk pendekatan basis pengetahuan yang sangat umum digunakan, yaitu :</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">1. Penalaran berbasis aturan (Ruled Based Reasoning)<br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Basis pengetahuan direpresentasikan dengan menggunakan aturan berbentuk IF-THEN. Bentuk ini digunakan apabila kita memiliki sejumlah pengetahuan pakar pada suatu permasalahan tertentu.</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">2. Penalaran berbasis kasus (Case Based Reasoning)<br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Basis pengetahuan akan berisi solusi-solusi yang telah dicapai sebelumnya, kemudian akan diturunkan suatu solusi untuk keadaan yang terjadi sekarang.</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;"><b>7. Forward Chaining</b><br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Jogianto H.M (2010:3)<ref name="Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2009. Sistem Informasi Teknologi. Yogyakarta : Andi Offset">Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2009.Sistem Informasi Teknologi. Yogyakarta : Andi Offset .</ref>contoh sederhana dari forward dan backward chaining seperti berikut ini :</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">1. Misalkan anda sedang mengemudi dan tiba-tiba anda melihat mobil polisi dengan kelap-kelip dan bunyi sirine. Dengan forward chaining mungkin anda akan berkesimpulan bahwa polisi ingin anda atau seseorang untuk berhenti. Itu adalah fakta awal yang mendukung dua kemungkinan konklusi.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">2. Jika mobil polisi membuntuti di belakang anda polisi melambaikan tangan memberhentikan anda, maka kesimpulan lebih lanjut adalah polisi ingin anda yang berhenti. Dengan mengadopsi ini sebagai suatu kerja hipotesis, maka anda dapat menggunakan backward chaining untuk alasan mengapa.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">3. Kekurangan dari pendekatan ini adalah efisiensi. System backward chaining memudahkan pencariandepth first, sementara itu forward chainingmemudahkan pencarian breadth first. Walaupun andadapat menuliskan aplikasi backward chaining kesistem forward chaining dan sebaliknya, sistemtersebut tidak akan efisien dalam hal pencarian penyelesaiannya. Kesulitan yang kedua adalah konseptual. Pengetahuandiperoleh dari pakar yang harus diubah untuk mengimbangi permintaan dari mesin inferensi.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">4. Kelebihan metode forward chaining ini adalah data baru dapat dimasukkan ke dalam tabel database inferensi dan kemungkinan untuk melakukanperubahan inference rules.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">5. Jika mobil polisi membuntuti di belakang anda polisi melambaikan tangan memberhentikan anda, maka kesimpulan lebih lanjut adalah polisi ingin anda yang berhenti. Dengan mengadopsi ini sebagai suatu kerja hipotesis, maka anda dapat menggunakan backward chaining untuk alasan mengapa.<br>
  
b. Sistem Kontrol Loop Tertutup
+
====Konsep Dasar UML (''Unified Modeling Language'')====
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<div style="text-align: justify;line-height: 2;"><b>1. Definisi UML (''Unified Modeling Language'')</b><br>
Menurut Erinofiardi dan dkk (2012:261) sistem kontrol loop tertutup adalah “Suatu sistem kontrol yang sinyal keluarannya memiliki pengaruh langsung terhadap aksi pengendalian yang dilakukan.”
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Widodo (2011:6)<ref name="Herlawati, Prabowo Pudjo Widodo. 2011. “Menggunakan UML”. Bandung: Informatika.">Herlawati, Prabowo Pudjo Widodo. 2011. Menggunakan UML. Informatika : Bandung.</ref> "UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.</p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Nugroho (2009:6)<ref name="Nugroho, Adi. 2009. “Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java”. Yogyakarta : Andi Offset.">Nugroho, Adi. 2009. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java. Andi Offset : Yogyakarta.</ref> ”UML (''Unified Modeling Language'') adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.</p></div>
Yang menjadi ciri dari sistem pengendali tertutup adalah adanya sinyal umpan balik. Sinyal umpan balik merupakan sinyal keluaran atau suatu fungsi keluaran dan turunannya, yang diumpankan ke elemen kendali untuk memperkecil kesalahan dan membuat keluaran sistem mendekati hasil yang diinginkan.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Henderi (2009:5)<ref name="Henderi. 2009. “''Unified Modeling Language''. Tangerang.">Henderi. 2009.  ''Unified Modeling Language'': Tangerang.</ref> “UML adalah sebuah bahasa pemodelan yang telah menjadi standar dalam industri software untuk visualisasi, merancang, dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak”.</p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis OOP (''Object Oriented Programming'').</p></div>
        ''' INPUT--->CONTROLLER---->ACTUATOR---->PLANT---->OUTPUT--->''' (FeedBack)
+
<div style="text-align: justify;line-height: 2;"><b>2. Langkah-langkah Penggunaan UML (''Unified Modeling Language'')</b><br>
<div style="font-size: 18pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Henderi (2010:6), langkah-langkah penggunaan ''Unified Modeling Language'' (UML) sebagai berikut:</p></div>
        '''Gambar 2.2.''' Sistem Pengendali loop Tetutup
+
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.<br>
<div style="font-size: 08pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">2. Petakan use case untuk setiap ''business process'' untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus ''use case diagram'' dan lengkapi dengan ''requirement, constraints'', dan catatan-catatan lain.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">4. Definisikan ''requirement'' lain non fungsional, ''security'' dan sebagainya yang juga harusdisediakan oleh sistem.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">5. Berdasarkan ''use case diagram'', mulailah membuat ''activity diagram''.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan atau ''collaboration'' untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">7. Buatlah rancangan ''user interface'' model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario ''use case''.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hierarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">9. Setelah ''class diagram'' dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan ''class'' menjadi komponen-komponen karena itu buatlah ''component'' diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen bereaksi dengan baik.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">10. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">a. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">b. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;"><b>3. Konsep Permodelan Menggunakan UML</b><br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Nugroho (2010:10), Sesungguhnya tidak ada batasan yang tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu klasifikasi struktural (''structural classification''), perilaku dinamis (''dinamic behaviour''), serta pengolahan atau manajemen model (''model management'').</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;"><b>4. Bangunan Dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)</b><br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Nugroho (2010:117), bangunan dasar metodologi UML menggunakan dua bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">1. Sesuatu (''things'')<br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Ada 4 (empat) ''things'' dalam UML, yaitu:</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">a. ''Structural Things''<br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Merupakan bagian yang relatif statis dalam model ''Unified Modeling Language'' (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">b. ''Behavioral Things''<br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Merupakan bagian yang dinamis pada model ''Unified Modeling Language'' (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model ''Unified Modeling Language'' (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">c. ''Grouping Things''<br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Merupakan bagian pengorganisasi dalam ''Unified Modeling Language'' (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">d. ''Annotational Things''<br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Merupakan bagian yang memperjelas model ''Unified Modeling Language'' (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model ''Unified Modeling Language'' (UML).</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">2. Relasi (''Relationship'')<br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Ada 4 (empat) macam relationship dalam ''Unified Modeling Language'' (UML), yaitu :</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">a. Ketergantungan (''Dependention'')<br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (''independent'') akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (''dependent'').</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">b. Asosiasi (''Association'')<br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatubentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">c. Generalisasi (''Generalization'')<br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Merupakan hubungan dimana objek anak (''descendent'') berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (''ancestor'').Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">d. Realisasi (''Realization'')<br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;"><b>5. Diagram-diagram ''Unified Modeling Language'' (UML)</b><br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berikut ini adalah diagram UML menurut Henderi (2010:6) yaitu:</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">a. ''Use Case Diagram''<br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">''Use Case Diagram'' secara grafis menggambarkan, interaksi secara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain ''use case diagram'' secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (''user'') mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari tiap interaksi.</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">b. ''Class Diagram''<br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menggambarkan struktur object sistem. Diagram ini menunjukan ''class diagram'' yang menyusun sistem dan hubungan antara ''class object'' tersebut.</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">c. ''Sequence Diagram''<br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Secara grafis menggambarkan bagaimana object berinteraksi satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah ''use case'' atau operasi.</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">d. ''State Chart Diagram''<br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Digunakan untuk memodelkan ''behaviour'' objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek dari satu state kestate yang lain.</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">e. ''Activity Diagram''<br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Secara grafis untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun ''use case''. ''Activity Diagram'' dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.</p></div>
  
          ''' (Sumber : jurnal''' Erinofiardi dan dkk tahun 2012 halaman 262)
+
====Konsep Dasar Jaringan Wireless====
<div style="font-size: 08pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<div style="text-align: justify;line-height: 2;"><b>1. Definisi Wireless</b><br>
Gambar diatas menyatakan hubungan antara masukan dan keluaran dari suatu loop sistem tertutup. Sinyal input yang sudah dibandingkan dengan sinyal umpan balik menghasilkan sinyal selisih atau sinyal kesalahan yang akan dikirimkan ke dalam elemen pengendali sehingga kemudian menghasilkan sebuah sinyal keluaran yang akan dikirim ke alat terkendali.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Wireless merupakan jaringan tanpa kabel yang menggunakan udara sebagai media transmisinya untuk menghantarkan gelombangelektromagnetik. Perkembangan wireless sebenarnya telah dimulai sejak lama dan telah dibuktikan secara ilmiah oleh para ilmuan dengan penemuan radio dan kemudian dilanjutkan dengan penemuan radar. Kemudian dengan perkembangan kebutuhan informasi bagi manusia, maka penggunaan wireless semakin banyak dan tidak hanya untuk penggunaan radio dan radar saja.</p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<div style="text-align: justify;line-height: 2;"><b>2. Sejarah Wireless</b><br>
Sinyal input berupa masukan referensi yang akan menentukan suatu nilai yang diharapkan bagi sistem yang dikendalikan tersebut. Dalam berbagai sistem pengendalian, sinyal input dihasilkan oleh mikrokontroler.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada akhir 1970-an IBM mengeluarkan hasil percobaan mereka dalam merancang WLAN dengan teknologi IR, perusahaan lainseperti ''Hewlett-Packard'' (HP) menguji WLAN dengan RF. Kedua perusahaan tersebut hanya mencapai data rate 100 Kbps.Karena tidak memenuhi standar IEEE 802 untuk LAN yaitu 1 Mbps maka produknya tidak dipasarkan. Baru pada tahun 1985, (FCC) menetapkan pita ''Industrial'', ''Scientific'' and ''Medical'' (ISM band) yaitu 902-928 MHz, 2400-2483.5 MHz dan 5725-5850 MHz yang bersifat tidak terlisensi, sehingga pengembangan WLAN secara komersial memasuki tahapan serius. Barulah pada tahun 1990 WLAN dapat dipasarkan dengan produk yang menggunakan teknik ''spread spectrum'' (SS) pada pita ISM, frekuensi terlisensi 18-19 GHz dan teknologi IR dengan data rate >1 Mbps.</p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada tahun 1997, sebuah lembaga independen bernama IEEE membuat spesifikasi/standar WLAN pertama yang diberi kode 802.11. Peralatan yang sesuai standar 802.11 dapat bekerja pada frekuensi 2,4GHz, dan kecepatan transfer data (''throughput'') teoritis maksimal 2Mbps. Pada bulan Juli 1999, IEEE kembali mengeluarkan spesifikasi baru bernama 802.11b. Kecepatan transfer data teoritis maksimal yang dapat dicapai adalah 11 Mbps. Kecepatan tranfer data sebesar ini sebanding dengan ''Ethernet'' tradisional (IEEE 802.3 10Mbps atau 10Base-T). Peralatan yang menggunakan standar 802.11b juga bekerja pada frekuensi 2,4Ghz. Salah satu kekurangan peralatan wireless yang bekerja pada frekuensi ini adalah kemungkinan terjadinya interferensi dengan ''cordless phone'', ''microwave oven'', atau peralatan lain yang menggunakan gelombang radio pada frekuensi sama.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada saat hampir bersamaan, IEEE membuat spesifikasi 802.11a yang menggunakan teknik berbeda. Frekuensi yang digunakan5Ghz, dan mendukung kecepatan transfer data teoritis maksimal sampai 54Mbps. Gelombang radio yang dipancarkan oleh peralatan 802.11a relatif sukar menembus dinding atau penghalang lainnya. Jarak jangkau gelombang radio relatif lebihpendek dibandingkan 802.11b. Secara teknis, 802.11b tidak kompatibel dengan 802.11a. Namun saat ini cukup banyak pabrik ''hardware'' yang membuat peralatan yang mendukung kedua standar tersebut. Pada tahun 2002, IEEE membuat spesifikasi baru yang dapat menggabungkan kelebihan 802.11b dan 802.11a. Spesifikasi yang diberi kode 802.11g ini bekerja pada frekuensi 2,4Ghz dengan kecepatan transfer data teoritis maksimal 54Mbps. Peralatan 802.11g kompatibel dengan 802.11b, sehingga dapat saling dipertukarkan. Misalkan saja sebuah komputer yang menggunakan kartu jaringan 802.11g dapat memanfaatkan ''access point'' 802.11b, dan sebaliknya.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada tahun 2006, 802.11n dikembangkan dengan menggabungkan teknologi 802.11b, 802.11g. Teknologi yang diusung dikenal dengan istilah MIMO (''Multiple Input Multiple Output'') merupakan teknologi Wi-Fi terbaru. MIMO dibuat berdasarkan spesifikasi Pre-802.11n. Kata ”Pre-” menyatakan ''“Prestandard versions of802.11n”''. MIMO menawarkan peningkatan ''throughput'', keunggulan reabilitas, dan peningkatan jumlah klien yg terkoneksi. Daya tembus MIMO terhadap penghalang lebih baik, selain itu jangkauannya lebih luas sehingga Anda dapat menempatkan laptop atau klien Wi-Fi sesuka hati. ''Access Point'' MIMO dapat menjangkau berbagai perlatan Wi-Fi yg ada disetiap sudut ruangan. Secara teknis MIMO lebih unggul dibandingkan saudara tuanya 802.11a/b/g. Access Point MIMO dapat mengenali gelombang radio yang dipancarkan oleh adapter Wi-Fi 802.11a/b/g. MIMO mendukung kompatibilitas mundur dengan 802.11 a/b/g. Peralatan Wi-Fi MIMO dapat menghasilkan kecepatan transfer data sebesar 108Mbps.</p></div>
  
==='''Konsep Dasar Perangkat ''Mobile'''''===
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
 
'''1. Definisi Perangkat ''mobile'''''
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
 
  
Menurut purnama (2010:5), ”Perangkat mobile (juga dikenal dengan istilah cellphone, handheld device, handheld computer, ”Palmtop”, atau secara sederhana disebut dengan handheld) adalah alat penghitung (computing device) yang berukuran saku, ciri khasnya mempunyai layar tampilan (display screen) dengan layar sentuh atau keyboard mini”.  
+
====Konsep Dasar Microsoft Visual Basic 6.0====
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Microsoft Visual Basic 6.0 merupakan salah satu bahasa pemrograman yang memiliki banyak fasilitas sehingga sebuah program dapat dikembangkan, termasuk di dalamnya pengembangan sistem pakar. Kelebihan lain dari VB adalah kemampuannya untuk mengkompilasi program dalam bentuk ''Native Code'', yaitu optimisasi pada saat prosesor mengkompilasi dan menjalankan program tersebut. keuntungan yang didapat dari ''NativeCode'' adalah kecepatannya dalam mengakses program, di mana hal ini hanya dapat ditemukan pada aplikasi–aplikasi yang di-kompilasi dengan bahasa pemrograman C++.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Selain kemampuan – kemampuan di atas, VB juga menyediakan fasilitas antarmuka penulisan kode program yang lebih mudah dimengerti dan dipakai sehingga berbagai tipe program dapat dikembangkan di dalamnya, misalnya EXE, DLL, dan OCX, bahkan program-program berbasis internet.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Semua fasilitas VB ditampilkan dalam ''Integrated Development Environment'' (IDE). Beberapa kelebihan IDE VB adalah sebagai berikut :</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">1. Dapat mengembangkan beberapa project sekaligus.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">2. Mampu memanajemen project dalam bentuk ''form'', ''module'' dan ''class''.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">3. Fasilitas informasi yang lengkap, antara lain daftar property, informasi dan tip singkat.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">4. Editor kode program dengan fasilitas klik untuk melengkapi kode program yang ditulissehingga memperkecil kemungkinan terjadinya kesalahan dalam penulisan kode program.<br>
  
Untuk mendapatkan pelayanan dan kenyamanan dari sebuah komputer konvensional yang dapat dibawa-bawa dan praktis adalah smartphone dan PDA. Kedua peralatan ini yang paling populer, selain itu ada Enterprise Digital Assistants yang dapat dikembangkan lebih jauh untuk kepentingan bisnis, yang menawarkan peralatan yang mampu me-ngambil data terintegrasi seperti Bar Code, RFID dan Smart Card.
+
====Konsep Dasar Literature Review====
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Manfaat dari study pustaka (''Literature Review'') ini antara lain :</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">1.  Mengidentifikasikan kesenjangan (''identify gaps'') dari penelitian ini.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">2. Menghindari membuat ulang (''reinventing the wheel'') sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yangsudah ada.<br>
  
==='''Konsep Dasar Signal'''===
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
 
'''1. Definisi Signal'''
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
 
Menurut Mulyanta (2009:65), “Sinyal adalah energi elektrik (arus atau gelombang) dapat menyimpan informasi jika dibuat dalam variasi tertentu dan satuan waktu tertentu pula/intensitas. Variasi energi tersebut diberi istilah sinyal (signal)”.
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
 
Sinyal terbagi dalam 2 bagian yaitu:
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
 
  
a. Sinyal Analog
+
==Literature Review==
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai sistem pakar dan penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan penelitian tentang sistem pakar ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan diantaranya yaitu :</p></div>
Sinyal analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang kontinyu, yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua parameter/ karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitude dan frekuensi. Isyarat analog biasanya dinyatakan dengan gelombang sinus, mengingat gelombang sinus merupakan dasar untuk semua bentuk isyarat analog.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">1. Tinjauan studi dari penelitian Irfan Budiman, 2013, Universitas Gunadarma
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
[Irfan Budiman 2013] dalam penelitian berjudul Pembuatan Aplikasi Tes Kepribadian Berbasiskan Sistem Pakar Menggunakan Visual Studio .Net 2008. Penelitian ini berfungsi untuk mengukur kepribadian umum yang dimiliki oleh seseorang. Pada aplikasi ini user dapat memilih 12 kategori kepribadian,proses pengukuran dilakukan melalui tes yang terdiri dari serangkaian pertanyaan dan di akhir dari pertanyaan akan di dapat suatu kesimpulan mengenaikondisi kepribadian sesuai dengan kategori kepribadian yang dipilih. Aplikasi ini dibuat sebagai bentuk baru dalam pelaksanaan pengukuran kepribadian (tes kepribadian) yang dibuat dalam sebuah aplikasi perangkat lunak yang sedemikian rupa sehingga menarik, mudah dan nyaman untuk digunakan. Selain itu aplikasi ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber informasi bagi masyarakat. Aplikasi tes kepribadian berbasiskan sistem pakar ini, lebih mudah dan lebih cepat dalam proses pengukuran kepribadian dibandingkan metode terdahulu, sehingga memberikan banyak keuntungan dari segi penghematan waktu, tenaga, dan memudahkan kinerja user dalam mengukur kepribadiannya masing-masing. Selain itu aplikasi tes kepribadian ini dikemas dengan tampilan yang cukup menarik. Bagi masyarakat yang ingin mengetahui ukuran kepribadiannya, mereka dapat menggunakan aplikasi ini sebagai referensi, dan bagi para mahasiswa khususnya mahasiswa psikologi, aplikasi ini dapat dijadikan tambahan untuk mendukung studi mereka terutama untuk sub bidang pengukuran kepribadian.<ref name="Budiman, Irfan. 2013. Pembuatan Aplikasi Tes Kepribadian Berbasiskan Sistem Pakar Menggunakan Visual Studio .Net 2008. Jakarta: Universitas Gunadarma.">Budiman, Irfan. 2013. Pembuatan Aplikasi Tes Kepribadian Berbasiskan Sistem Pakar Menggunakan Visual Studio .Net 2008. Jakarta: Universitas Gunadarma.</ref></p></div>
  
b. Sinyal Digital
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">2. Tinjauan studi dari penelitian Dinny Wahyu Widarti dan Endah Setyowati, 2010, STMIK Pradnya Paramita, dalam Jurnal Teknologi Informasi Vol. 3 No. 2 [Dinny dan Endah 2010] dalam Jurnal Teknologi Informasi Vol.3 No.2 berjudul Aplikasi Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Telepon Seluler Berbasis Web. Penelitian ini membahas aplikasi yang dapat memberikan informasi apa yang menyebabkan ponsel mengalamai kerusakan seperti seorang ahli. Untuk membantu kelancaran dalam pelayanan konsumen, maka dirancang sebuah sistem pakar untuk mendeteksi kerusakan yang terjadi pada telepon selular berbasis web. Dengan adanya sistem pakar ini diharapkan berguna bagi para penggunatelepon selular untuk mengetahui kerusakan yang terjadi pada telepon selular mereka, serta mengetahui berapa banyak biaya yang harus mereka keluarkan. Dengan menggunakan sistem pakar, khususnya pada proses menentukan diagnosis kerusakan telepon selular akan lebih mudah dan cepat mendapatkan hasilnya. Dengan metode yang tepat akan membuat proses diagnosis menjadi cepat dan memiliki tingkat kesalahan yang kecil. Sistem pakar pun didesain dengan user interface yang mudah digunakan.<ref name="Widarti, Dinny Wahyu, dan Endah Setyowati. 2010. Aplikasi Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Telepon Seluler Berbasis Web. STMIK Pradnya Paramita: Jurnal Teknologi Informasi. Vol. 3 No. 2.">Widarti, Dinny Wahyu, dan Endah Setyowati. 2010. Aplikasi Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Telepon Seluler Berbasis Web. STMIK Pradnya Paramita: Jurnal Teknologi Informasi. Vol. 3 No. 2.</ref></p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Sinyal digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1. Teknologi sinyal digital hanya memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh noise, tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat. Sinyal digital juga biasanya disebut juga sinyal diskret.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
  
==='''Konsep Dasar Perangkat Mobile'''===
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">3. Tinjauan studi dari penelitian A. Haris Rangkuti dan Septi Andryana, 2009, Universitas Nasional, dalam Jurnal Artificial, ICT Research Center UNAS Artificial Vol. 3 No. 1 [Haris dan Septi 2009] dalam Jurnal Artificial, ICT ''Research Center'' UNAS Artificial Vol. 3 No. 1 berjudulDeteksi Kerusakan Notebook dengan Menggunakan Metode Sistem Pakar. Sistem pakar dengan kemampuan diagnosa notebook adalah sistem pakar yang digunakan untuk mendiagnosa berbagai macam jenis kerusakan yang terjadi pada notebook. Jenis kerusakan notebook yang dapatdidiagnosa oleh sistem pakar ini adalah kerusakan LCD, motherboard, hardisk, Fdd, CD/DVD/CDRW/DVDRAM, keyboard, modem, ethernet, processor, bluetooth, mouse, baterai dan lain sebagainya. Salah satu kelebihan dari sistem pakar diagnosa kerusakan notebook tidak membatasi penggunaan sistem, selain itu proses pemeriksaan kerusakan notebook mempertimbangkan munculnya gejala khas paska setiap kerusakan, sehingga menyebabkan proses pendiagnosaan memakan waktu yang relatif singkat dan tepat. Dalam proses penarikan kesimpulan sistem menggunakan teknik ''Certainty Factor'' (CF), dimana penentuan nilai CF dilakukan oleh pakar dari domain yang bersangkutan. Sistem dapat menghasilkan lebih dari satu diagnosa yang disusun berdasarkan bobotnya, sesuai dengan gejala-gejala masalah yang diinputkan oleh user. Sistem juga dilengkapi dengan ilustrasi gambar yang mempermudah pemahaman user pada saat proses konsultasi serta animasi prosedure pengambilan sparepart yang rusak untuk diperbaiki. Sistem ini berjalan dalam lingkungan internet, sehingga dapat diakses oleh banyak orang yang memiliki kepentingan terhadap penggunaan sistem ini.<ref name="Rangkuti, A. Haris, dan Septi Andryana. 2009. Deteksi Kerusakan Notebook dengan Menggunakan Metode Sistem Pakar.Universitas Nasional: Jurnal Artificial, ICT Research Center UNAS Artificial. Vol. 3 No. 1.">Rangkuti, A. Haris, dan Septi Andryana. 2009. Deteksi Kerusakan Notebook dengan Menggunakan Metode Sistem Pakar. Universitas Nasional: Jurnal Artificial, ICT Research Center UNAS Artificial. Vol. 3 No. 1.</ref></p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
'''1. Definisi Perangkat Mobile'''
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Menurut purnama (2010:5), ”Perangkat mobile (juga dikenal dengan istilah cellphone, handheld device, handheld computer, ”Palmtop”, atau secara sederhana disebut dengan handheld) adalah alat penghitung (computing device) yang berukuran saku, ciri khasnya mempunyai layar tampilan (display screen) dengan layar sentuh atau keyboard mini”.  
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Untuk mendapatkan pelayanan dan kenyamanan dari sebuah komputer konvensional yang dapat dibawa-bawa dan praktis adalah smartphone dan PDA. Kedua peralatan ini yang paling populer, selain itu ada Enterprise Digital Assistants yang dapat dikembangkan lebih jauh untuk kepentingan bisnis, yang menawarkan peralatan yang mampu me-ngambil data terintegrasi seperti Bar Code, RFID dan Smart Card.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
  
==='''Konsep Dasar Signal'''===
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">4. Tinjauan studi dari penelitian Fatsyahrina Fitriastuti dan Luluk Sri Ekowati, 2009, Universitas Janabadra Yogyakarta, dalam Janateknika Vol. 11 No. 2 [Fatsyahrina dan Luluk 2009] dalam Janateknika Vol. 11 No. 2 berjudul Aplikasi Sistem Pakar Berbasis Web Untuk Mendeteksi Kerusakan Perangkat Keras Komputer Dengan Metode ''Backward Chaining''. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membangun suatu aplikasi berbasis sistem pakar yang dapat digunakan untuk mendeteksi kerusakan pada perangkat keras komputer dengan metode ''backward chaining''. Perancangan aplikasi ini dibuat dengan bahasa pemrograman PHP dan database server MySQL sehingga merupakan sistem yang berbasis web supaya mudah dan cepat diakses para pengguna komputer. Melalui aplikasi ini, pengguna komputer dapat melakukan konsultasi dengan sistem layaknya berkonsultasi dengan seorang pakar untuk mendeteksi kerusakan yang terjadi pada perangkat keras komputer serta menemukan solusi atas permasalahan yang dihadapi. Selain dapat berkonsultasi, sistem ini juga menyediakan berbagai artikel, berita dan fasilitas untuk berkomunikasi dengan admin.<ref name="Fitriastuti, Fatsyahrina, dan Luluk Sri Ekowati. 2009. Aplikasi Sistem Pakar Berbasis Web Untuk Mendeteksi KerusakanPerangkat Keras Komputer Dengan Metode Backward Chaining. Universitas Janabadra Yogyakarta: Janateknika. Vol. 11 No. 2.">Fitriastuti, Fatsyahrina, dan Luluk Sri Ekowati. 2009. Aplikasi Sistem Pakar Berbasis Web Untuk Mendeteksi Kerusakan Perangkat Keras Komputer Dengan Metode Backward Chaining. Universitas Janabadra Yogyakarta: Janateknika. Vol. 11 No. 2.</ref></p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
'''1. Definisi Signal'''
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Menurut Mulyanta (2009:65), “Sinyal adalah energi elektrik (arus atau gelombang) dapat menyimpan informasi jika dibuat dalam variasi tertentu dan satuan waktu tertentu pula/intensitas. Variasi energi tersebut diberi istilah sinyal (signal)”.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Sinyal terbagi dalam 2 bagian yaitu:
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
a. Sinyal Analog
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Sinyal analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang kontinyu, yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua parameter/ karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitude dan frekuensi. Isyarat analog biasanya dinyatakan dengan gelombang sinus, mengingat gelombang sinus merupakan dasar untuk semua bentuk isyarat analog.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
b. Sinyal Digital
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Sinyal digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1. Teknologi sinyal digital hanya memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh noise, tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat. Sinyal digital juga biasanya disebut juga sinyal diskret.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
  
==='''Metode Penelitian'''===
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">5. Tinjauan studi dari penelitian R. M. Nasrul Halim, 2011, STMIK PalComTech Palembang, dalam Jurnal Teknologi dan Informatika Vol. 1 No. 3 [R. M. Nasrul Halim 2011] dalam Jurnal Teknologi dan Informatika Vol. 1 No. 3 berjudul Implementasi Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Peralatan Elektronik Dengan Bahasa Pemrograman Visual Basic 6.0. Penelitian ini membahas tentang deskripsi karakter yang ditekandalam identifikasi masalah oleh melibatkan seorang ahli teknisi elektronik dan buku elektronik manual untuk memberikan solusi tentang masalah yang dihadapi, baik dari sumber dan dianalisis dengan metode produksi prinsip melalui dukungan mesin inferensial yang memiliki tugas untuk melacak dan menyesuaikan satu per satu kerusakan elektronik sehingga kemudian dapat menemukan jenis kerusakan elektronik dengan solusi perbaikan yang baik. Teknologi informasi dan komputer yang terus-menerus berkembang baik hardware maupun software secara cepat, sehingga menjadi motivasi untuk mencoba mengembangkan suatu aplikasi computer yang bisa membantu pekerjaan menjadi lebih mudah. Aplikasi komputer tersebut diharapkan dapat membantu kebutuhan sesuai yang diinginkan.<ref name="Halim, R.M. Nasrul. 2011. Implementasi Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Peralatan Elektronik Dengan Bahasa Pemrograman Visual Basic 6.0. STMIK PalComTech Palembang: Jurnal Teknologi dan Informatika. Vol. 1 No. 3.">Halim, R.M. Nasrul. 2011. Implementasi Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Peralatan Elektronik Dengan Bahasa Pemrograman Visual Basic 6.0. STMIK PalComTech Palembang: Jurnal Teknologi dan Informatika. Vol. 1 No. 3.</ref></p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
'''1. Perancangan'''
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
a. Flowchart
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Menurut Sulindawati di dalam Jurnal SAINTIKOM (2010:8), “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program”.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Menurut Adelia dan Jimmy Setiawan (2011:116), “Flowchart  adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Flowchart adalah bentuk gambar/diagram yang mempunyai aliran satu atau dua arah secara  sekuensial.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
'''2. Pengujian'''
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
a. White Box
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Menurut Sodikin di dalam Jurnal Teknologi Informasi (2009:750), “Pengujian White Box berfokus pada strukutr control pengguna”.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
b. Black Box
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Menurut Siddiq (2012:4), “Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa  memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak”. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Menurut Budiman (2012:4), “Pengujian  black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat  lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan”.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
'''3. Flowchart'''
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Menurut Adelia di dalam Jurnal Sistem Informasi (2011:116), “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Menurut Sulindawati Fathoni di dalam Jurnal SAINTIKOM (2010:8), “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan di evaluasi lebih lanjut. Bila seorang analisi dan programmer akan membuat flowchart, ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan,yaitu:
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
1. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan kiri ke kanan.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
2. Aktifitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
3. Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
5. Setiap langkah dari aktifitas harus berada pada urutan yang benar.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
7. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standart.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
  
'''4. Metode Prototype'''
+
{{Pagebreak}}
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Menurut Simarmata (2010:64),” Prototype adalah perubahan cepat di dalam perancangan dan pembangunan Prototype”.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Menurut Wiyancoko (2010:120),”Prototype adalah model produk yang mewakili hasil produksi yang sebenarnya”.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa prototype adalah proses pembuatan model produk dalam perancangan.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
1. Prototype Jenis I
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Prototype jenis I sesungguhnya akan menjadi sistem operasional. Pendekatan ini hanya mungkin jika peralatan prototyping memungkinkan prototype memuat semua elemen penting dari sistem baru.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Langkah-langkah pengembangan prototype jenis I adalah sebagai berikut:
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
1) Mengidentifikasi kebutuhan pemakai.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
2) Mengembangkanp prototype
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
3) Menentukan apakah prototype dapat diterima
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
4) Menggunakan prototype
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
  
2. Prototype Jenis II
+
=<p align="center"><b>BAB III</b></p>=
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;"><p style="line-height: 2"><b>ANALISA SISTEM YANG BERJALAN</b></p></div>
Prototype jenis II merupakan suatu model yang berfungsi sebagai alat cetak biru bagi sistem operasional. Pendekatan ini dilakukan jika prototype tersebut hanya dimaksudkan untuk tampilan seperti sistem operasional dan tidak dimaksudkan untuk memuat semua elemen penting.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Tiga langkah pertama dalam pengembangan prototype jenis II sama seperti untuk prototype jenis I. Langkah-langkah selanjutnya adalah sebagai berikut:
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
1) Mengkodekan sistem operasional
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
2) Menguji sistem operasional
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
3) Menentukan jika sistem operasional dapat diterima
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
4) Menggunakan sistem operasional
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
  
http://agungalpurqon11.ilearning.me/wp-content/uploads/sites/1225/2014/06/Metode-Prototype1.jpg
+
==Gambaran Umum PT. Tugu Pakulonan==
<div style="font-size: 18pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
====Sejarah Singkat PT. Tugu Pakulonan====
        '''Gambar 2.3.''' Metode Prototype
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">PT. Tugu Pakulonan didirikan pada tahun 1981, menempati areal seluas 17.000 m2 yang terletak di Jl. Raya Serpong Km. 8,5 Pakulonan Tangerang Selatan. Bergerak dalam bidang industri kemasan yaitu ''corrugated carton box'' dengan bahan baku utama ''kraft liner'' dan ''medium liner''. Selain itu juga memproduksi kemasan dengan ''offset printing'' menggunakan bahan baku duplex, ivory, art carton dan HVS dengan spesifikasi berbagai gramatur.</p></div>
<div style="font-size: 08pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Seiring dengan perkembangan teknologi saat ini, kemasan dari bahan kraft maupun duplex semakin lebih diminati karena selain bahan baku ringan juga memiliki rekomendasi ramah lingkungan. Begitu juga dengan industri grafika turut berperan mempengaruhi perkembangan industri kemasan karton dan ''offset''. Peranan desain dan perpaduan warna melalui ''offset printing'' membuat kemasan lebih menarik dan tampil mewah.</p></div>
        '''(Sumber : Sulindawati dan Muhamad Fathoni di dalam Jurnal SAINTIKOM (2010:8))
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dengan desain yang baik serta ''offset printing'' membuat lebih cemerlang seolah-olah dapat menggambarkan atau mewakili produk yang dikemas. Hal ini turut memberi pengaruh psikologis kepada konsumen sebelum membeli produk tersebut. Pengalaman menunjukkan di negara maju untuk ''high class'' atau barang mewah, masalah kemasan sangat sensitif bahkan turut menentukan keberhasilan pemasarannya. Dalam hal ini PT. Tugu Pakulonan sanggup menjadi mitra untuk memproduksi kemasan berbagai jenis dengan tepat mutu, tepat jumlah dan tepat waktu.</p></div>
<div style="font-size: 02pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
====Visi PT. Tugu Pakulonan====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Visi dari PT. Tugu Pakulonan adalah :</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">1. Menjadi perusahaan setara nasional dibidangnya.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">2. Standar manajemen di bidang teknologi dan sumber daya manusia.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">3. Didasari etika bisnis, sekarang dan masa datang.<br>
 +
====Misi PT. Tugu Pakulonan====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sedangkan misi dari PT. Tugu Pakulonan adalah :</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">1. Melayani pelanggan secara profesional.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">2. Menghasilkan produk berkualitas, tepat waktu dan jumlah.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">3. Menghasilkan profit untuk membangun pengembangan dan kesejahteraan.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">4. Membangun hubungan baik dengan pemerintah dan kelompok profesi.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">5. Menghargai keragaman didalam maupun diluar perusahaan.<br>
 +
====Struktur Organisasi PT. Tugu Pakulonan====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi. Berikut ini adalah struktur organisasi PT. Tugu Pakulonan :</p></div>
 +
====Tugas dan Tanggung Jawab====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Di dalam suatu manajemen terdapat bagian-bagian yang mempunyai tugas dan kewajiban dalam menyelesaikan semua pekerjaannya. Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada PT. Tugu Pakulonan, yaitu sebagai berikut :</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">1. Presiden Direktur<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">Tugas dan tanggung jawab :<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">1. Dalam menetapkan proses yang dibutuhkan, menetapkan urutan dan interaksi proses serta menetapkan kriteria dan metode untuk memastikan bahwa pelaksanaan dan pengendalian berjalan secara efektif.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">2. Memastikan ketersediaan sumber daya dan informasi yang dibutuhkan untuk mendukung proses dan memantau proses.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">2. Management Representative<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">Tugas dan tanggung jawab :<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">1. Menetapkan dokumentasi sistem manajemen mutu.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">2. Membuat, menetapkan dan memelihara prosedur pengendalian dokumen terdokumentasi.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">3. Membuat, menentukan dan memelihara prosedur pengendalian catatan mutu.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">4. Melakukan pengendalian dokumen sesuai dengan prosedur yang berlaku.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">3. Business and Marketing Director<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">Tugas dan tanggung jawab :<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">1. Dalam mengesahkan persyaratan pelanggan dantercapainya kepuasan pelanggan.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">4. Sales Manager<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">Tugas dan tanggung jawab :<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">1. Dalam menampung semua kebutuhan dan keinginanpelanggan.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">2. Dalam mendokumentasikan  hal-hal yang berkaitan dengan perhatian kepadapelanggan.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">5. Seluruh Bagian Sales<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">Tugas dan tanggung jawab :<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">1. Melaksanakan seluruh dokumentasi yang berhubungandengan perhatian kepada pelanggan dan pemenuhan terhadap kepuasan pelanggan.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">6. HRD & Personalia Staff<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">Tugas dan tanggung jawab :<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">1. Menyediakan sumber daya manusia yang sesuai dengan kompetensi dan kualifikasi yang ditentukan untuk mendukung tercapainya kebijakan mutu dan sasaran mutu PT. Tugu Pakulonan.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">7. Production Manager<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">Tugas dan tanggung jawab :<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">1. Menjalankan serta mengawasi semua kegiatan produksi agar berjalan dengan baik dan berjalan sesuai prosedur.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">2. Menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur yang berkaitan operasional produksi.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">8. Head of Production Planning & Controlling Dept<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">Tugas dan tanggung jawab :<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">1. Menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur yang berkaitan operasional produksi.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">2. Merencanakan semua kegiatan produksi agar berjalan dengan baik dan tepat waktu.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">9. Head of QC Dept<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">Tugas dan tanggung jawab :<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">1. Melaksanakan prosedur yang berhubungan dengan pengukuran dan pemantauan mutu produk.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">2. Mengecek semua kualitas barang, baik bahan baku, bahan pembantu dan barang yang akan dikirim ke customer.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">10. Head of Inventory & Delivery Dept<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">Tugas dan tanggung jawab :<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">1. Melaksanakan prosedur-prosedur yang berhubungan dengan ''inventory''.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">2. Melakukan hubungan yang baik dengan customer agar proses delivey berjalan dengan baik.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">3. Merencanakan proses delivery ke customer tepat waktu.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">11. Head of IT Dept<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">Tugas dan tanggung jawab :<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">1. Memantau, merawat dan memelihara semua kegiatan komputerisasi yang dilakukan karyawan PT. Tugu Pakulonan.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">12. Head of Maintenance Dept<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">Tugas dan tanggung jawab :<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">1. Melakukan perawatan dan memelihara mesin-mesin yang terdapat di PT. Tugu Pakulonan.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">13. Head of Purchasing<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">Tugas dan tanggung jawab :<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">1. Mengkoordinasi pelaksanaan kegiatan pembelian.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">2. Melaksanakan prosedur-prosedur yang berhubungan dengan pembelian.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">14. Head of Accounting & Finance<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">Tugas dan tanggung jawab :<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">1. Melaksanakan prosedur-prosedur yang berhubungan dengan keuangan.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">2. Membuat laporan keuangan perusahaan.<br>
  
Menurut Sasankar dan Vinay Chavan di dalam jurnal International Journal of Computer Science & Technology (2011:139) Terdapat tiga pendekatan utama prototyping, yaitu:
+
==Tata Laksana Sistem Yang Berjalan==
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
====Prosedur Sistem Yang Berjalan====
1.  THROW-AWAY
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Prosedur pendeteksian masalah hingga cara penyelesaian masalah pada jaringan wireless dengan Microsoft Visual Basic memiliki 6 alur sebagai berikut :</p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">1. Pakar membuat program Microsoft Visual Basic.<br>
Prototype dibuat dan dites. Pengalaman yang diperoleh dari pembuatan prototype digunakan untuk membuat produk akhir (final), kemudian prototype tersebut dibuang (tak dipakai).
+
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">2. User pengguna internet menginput problem yang terjadi ke dalam program Microsoft Visual Basic.<br>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">3. Kemudian program Microsoft Visual Basic mengeluarkan jawaban masalah apa yang terjadi sehingga ada masalah pada internet.<br>
2.  INCREMENTAL
+
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">4. Lalu Staff IT memperbaiki masalah yang terjadi.<br>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">5. Staff IT dan user mengecek kembali internet yang sudah diperbaiki.<br>
Produk finalnya dibuat sebagai komponen-komponen yang terpisah. Desain produk finalnya secara keseluruhan haya ada satu tetapi dibagi dalam komonen-komponen lebih kecil yang terpisah (independent).
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
3.  EVOLUTIONARY
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Pada metode ini, prototypenya tidak dibuang tetapi digunakan untuk iterasi desain berikutnya. Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
  
=='''TEORI KHUSUS'''==
+
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">6. User kembali bisa menggunakan internet.<br>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
  
==='''Pengertian Komputer'''===
+
====Rancangan Prosedur Sistem Berjalan====
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program ''Unified Modelling Language'' (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.</p></div>
'''1. Definisi Komputer'''<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Menurut Edi Nur (2009:1), bahwa ” Komputer adalah serangkaian ataupun sekelompok mesin elektronik yang terdiri dari ribuan bahkan jutaan komponen yang dapat saling bekerja sama, serta membentuk sebuah sistem kerja yang rapi dan teliti. Sistem ini kemudian dapat digunakan untuk melaksanakan serangkaian pekerjaan secara otomatis, berdasar urutan instruksi ataupun program yang diberikan kepadanya”.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Menurut Edi Nur (2009:3), bahwa “Definisi yang ada memberi makna bahwa komputer memiliki lebih dari satu bagian yang saling bekerja sama, dan bagian-bagain itu baru bisa bekerja kalau ada aliran listrik yang mengalir didalamnya. Istilah mengenai sekelompok mesin, ataupun istilah mengenai jutaan komponen kemudian dikenal sebagai hardware komputer atau perangkat keras computer”.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>'''2. Pengertian Komputer Berdasarkan Golongan'''<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>a. General Purpose Computer<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Menurut Edi Nur (2009:6), “Komputer yang umum digunakan pada setiap hari, juga bisa disebut sebagai general-purpose computer, dimana bisa digunakan untuk menyelesaikan pelbagai variasi pekerjaaan. Komputer jenis ini dapat menggunakan pelbagai software, bermacam-macam langkah yang saling menyempurnakan, termasuk didalamnya penulisan dan perbaikan (word-processing), manipulasi fakta-fata didalam database, menyelesaikan pelbagai perhitungan ilmiah, ataupun mengontrol sistem keamanan organisasi, pembagian daya listrik serta temperatur.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Walaupun general purpose computer dapat diprogram untuk digunakan dalam beberapa fungsi, tetap mempunyai batasan-batasan dalam hal kemampuan, ukuran ataupun persyaratan. Sebagai contoh, general purpose computer tidak bisa digunakan untuk memproses perhitungan seluruh data statistik yang dibutuhkan untuk peramalan cuaca ataupun pengetesan pesawat terbang ”.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
b. Special Purpose Computer<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Menurut Edi Nur (2009: 8), “ Special-purpose computer digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan ataupun aplikasi khusus. Special purpose pada awalnya merupakan general-purpose, yang digunakan secara khusus dan disesuaiakan dengan konfigurasi ataupun peralatan didalamnya yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Sebagai contoh konfigurasi dari special purpose computer yang digunakan pada sistem komputer berskala besar adalah front-end processor; yang digunakan untuk mengontrol fungsi input dan output dari komputer utama. Contoh lain dari special purpose computer adalah adalah back-end processor, yang mengambil data dari storage serta meletakkan dan mengaturnya kembali kedalam storage.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Dedicated processor juga merupakan special purpose computer yang bagian dalamnya telah dirubah sedemikian rupa agar memiliki fungsi khusus. Dedicated processor dirancang sedemikian rupa agar bisa digunakan untuk menyelesaikan langkah dan proses khusus, dimana hal ini bisa ditemui pada: pelbagai robot yang digunakan pada pabrik, mesin-mesin kesehatan dipelbagai rumah sakit serta aneka video game”.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>'''3. Konsep Dasar Komputer'''<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Menurut Adi Nur (2009 : 20), bahwa ” Dari apa yang telah diuraikan dapatlah dilihat, bahwa pengertian komputer bisa ditinjau dari bermacam-macam sudut, seperti misalnya: tinjauan komputer dari generasi ke-generasi, tinjauan komputer dari sudut kapasitasnya, dan disamping itu, komputer juga dapat ditinjau dari jenis data yang diolahnya. Walaupun demikian, secara prinsip sebuah komputer selalu memiliki sebuah konsep dasar seperti yang nampak pada gambar. Komputer apapun jenisnya, selalu memiliki suatu peralatan yang disebut sebagai: Input device, Central Processing Unit, Output Device dan External memory.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
a. Input Device<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Input device bisa diartikan sebagai peralatan yang berfungsi untuk memasukkan data ke-dalam komputer. Jenis input device yang dimiliki oleh komputer cukup banyak. Dalam kehidupan sehari-hari, mata manusia juga bisa diartikan sebagai salah satu input device yang berfungsi untuk memasukkan data kedalam otak manusia. Membaca bisa diartikan sebagai memasukkan data (kedalam otak manusia) melalui mata.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
b. Central Procesing Unit (CPU)<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Bagian ini berfungsi sebagai pemegang kendali dari jalannya kegiatan komputer, dan dikarenakan itu, CPU juga disebut sebagai otak dari komputer. Selain dari pada itu, CPU juga berfungsi sebagai tempat untuk melakukan pelbagai pengolahan data. Pekerjaan pengolahan data diantaranya: mencatat, melihat, membaca, membandingkan, menghitung, mengingat, mengurutkan maupun membandingkan.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Dalam bekerja, fungsi dari CPU terbagi menjadi :<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
• Internal Memory/ Main Memory, berfungsi untuk menyimpan data dan program.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
• ALU (Aritmatic Logical Unit), Untuk melaksanakan berbagai macam perhitungan.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
• Control Unit, bertugas untuk mengatur seluruh operasi computer.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
CPU juga disebut sebagai microprocessor. Dimana untuk bekerja microprocessor dipengaruhi oleh kapasitas pemrosesan Bit-nya dan juga frekwensi kerjanya. Kapasitas bit untuk Microprocessor ada 8 bit, 16 bit, 32 bit dan 64 bit. Kemampuan CPU dilihat dari bit-nya, bila suatu processor berkapasitas pemrosesan 8 bit, dapat diartikan bahwa pemrosesan tersebut memiliki 8 pintu masuk untuk menerima bit-bit instruksi. Dengan demikian, processor 16 bit, dapat memproses kira-kira 2 kali lebih cepat dari yang 8 bit. Faktor lain yang mempengaruhi kecepatan kerja microprocessor adalah frekwensi kerja komputer. Ada CPU yang mempunyai frekwensi 4.77 Mhz (mega hertz = juta hertz), 8 Mhz, 16 Mhz, 40 Mhz, 50 Mhz dan lain sebagainya. Semakin tinggi frekwensi yang dimilikinya, semakin tinggi pula kecepatan memprosesnya.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
c. Output Device<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Output device bisa diartikan sebagai peralatan yang berfungsi untuk mengeluarkan hasil pemrosesan ataupun pengolahan data yang berasal dari CPU kedalam suatu media yang dapat dibaca oleh manusia ataupun dapat digunakan untuk penyimpanan data hasil proses. Jenis output device yang dimiliki oleh komputer cukup banyak. Dalam kehidupan sehari-hari, menulis, juga bisa dikatakan sebagai suatu cara untuk mengeluarkan hasil pemikiran kedalam suatu media sehingga bisa dibaca oleh manusia. Media yang dipergunakan untuk menulis bisa berupa kertas ataupun bentuk lainnya.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
d. External Memory<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
External memory bisa diartikan sebagai memory yang berada diluar CPU. Juga disebut sebagai Secondary Storage ataupun Backing Storage ataupun Memory Cadangan yang berfungsi untuk menyimpan data dan program. Data dan program yang tersimpan didalam external memory, agar bisa berfungsi data dan program tersebut harus dipindahkan terlebih dahulu kedalam internal memory. Jenis external memory cukup banyak.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Dalam kehidupan sehari-hari, buku, kertas, gambar foto, ataupun rekaman suara, juga bisa dikatakan sebagai external memory dari manusia. Dikatakan external memory karena berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan data yang terletak diluar otak manusia. Agar data-data yang ada didalam external memory tersebut bisa berfungsi bagi manusia, maka data-data tersebut, juga harus dipindahkan terlebih dahulu kedalam internal memory, misalnya dengan cara membaca.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
==='''Mikrokontroller'''===
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
'''1. Definisi Mikrokontroller'''<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Mikrokontroler merupakan sebuah processor yang digunakan untuk kepentingan kontrol. Meskipun mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dari suatu komputer pribadi dan computer mainframe, mikrokontroler dibangun dari elemen – elemen dasar yang sama. Seperti umumnya komputer, mikrokontroler adalah alat yang mengerjakan instruksi – instruksi yang diberikan kepadanya. Artinya, bagian terpenting dan utama dari suatu sistem terkomputerisasi adalah program itu sendiri yang dibuat oleh seorang programmer. Program ini menginstruksikan komputer untuk melakukan tugas yang lebih kompleks yang diinginkan oleh programmer.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Menurut Malik (2009:1), bahwa “Mikrokontroler adalah  sebagai sebuah sistem komputer yang dibangun pada sebuah keping (chip) tunggal”.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Menurut Saefullah dkk (2009:319), “Mikrokontroler merupakan komponen utama atau biasa disebut juga sebagai otak yang berfungsi sebagai pengatur pergerakan motor (Motor Driver) dan pengolah data yang dihasilkan oleh komparator sebagai bentuk keluaran dari sensor”.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>'''2. Karakteristik Mikrokontroller'''<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Menurut Malik (2009:2), karakteristik mikrokontroler mempunyai beberapa komponen-komponen yaitu:<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
a. CPU (Central Procesing Unit)<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
b. ROM (Read Only Memory)<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
c. I/O (Input/Output)<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Adapun ketiga komponen tersebut secara bersama-sama membentuk sistem komputer dasar. Beberapa mikrokontroler memiliki tambahan komponen lain, misalnya ADC (Analog Digital Converter), Timer/Counter, dan lain-lain.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>'''3. Klasifikasi Mikrokontroller'''<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Menurut Malik (2009:3), mikrokontroler memiliki beberapa klasifikasi yaitu sebagai berikut:<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
a. ROM (Flash Memory) dengan kapasitas 1024 byte (1 KB).<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
b. RAM berkapasitas 68 byte.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
c. EEPROM (memori data) berkapasitas 64 byte.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
d. Total 13 jalur I/O (Port B 8 bit).<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
e. Timer/Counter 8 bit dengan prescaler.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
f. Fasilitas pemrograman di dalam sistem (ICSP = In Circuit Serial Programing).<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Menurut Malik (2009:3), bahwa Beberapa fitur yang umumnya ada di dalam mikrokontroler adalah sebagai berikut:<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
a. RAM (Random Access Memory) <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
RAM digunakan oleh mikrokontroler untuk tempat penyimpanan variabel. Memori ini bersifat volatile yang berarti akan kehilangan semua datanya jika tidak mendapatkan catu daya. <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
b. ROM (Read Only Memory)<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
ROM seringkali disebut sebagai kode memori karena berfungsi untuk tempat penyimpanan program yang akan diberikan oleh user.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
c. Register <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Merupakan tempat penyimpanan  nilai–nilai yang akan digunakan dalam proses yang telah disediakan oleh mikrokontroler. <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
d. Special Function Register <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Merupakan register khusus yang berfungsi untuk mengatur jalannya mikrokontroler. Register ini terletak pada RAM. <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
e. Input dan Output Pin <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Pin input adalah bagian yang berfungsi sebagai penerima signal dari luar, pin ini dapat dihubungkan ke berbagai media inputan seperti keypad, sensor, dan sebagainya. Pin output adalah bagian yang berfungsi untuk mengeluarkan signal dari hasil proses algoritma mikrokontroler.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
f. Interrupt <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Interrupt bagian dari mikrokontroler yang berfungsi sebagai bagian yang dapat melakukan interupsi, sehingga ketika program utama sedang berjalan, program utama tersebut dapat diinterupsi dan menjalankan program interupsi terlebih dahulu.  <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
==='''AVR ATMega8'''===
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
'''Mikrokontroller AVR ATMega8'''<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>AVR merupakan salah satu jenis mikrokontroler yang di dalamnya terdapat berbagai macam fungsi. Perbedaannya pada mikro yang pada umumnya digunakan seperti MCS51 adalah pada AVR tidak perlu menggunakan oscillator eksternal karena di dalamnya sudah terdapat internal oscillator. Selain itu kelebihan dari AVR adalah memiliki Power-On Reset, yaitu tidak perlu ada tombol reset dari luar karena cukup hanya dengan mematikan supply, maka secara otomatis AVR akan melakukan reset. Untuk beberapa jenis AVR terdapat beberapa fungsi khusus seperti ADC, EEPROM sekitar 128 byte sampai dengan 512 byte. <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
AVR ATmega8 adalah mikrokontroler CMOS 8-bit berarsitektur AVR RISC yang memiliki 8K byte in-System Programmable Flash. Mikrokontroler dengan konsumsi daya rendah ini mampu mengeksekusi instruksi dengan kecepatan maksimum 16MIPS pada frekuensi 16MHz. Jika dibandingkan dengan ATmega8L perbedaannya hanya terletak pada besarnya tegangan yang diperlukan untuk bekerja. Untuk ATmega8 tipe L, mikrokontroler ini dapat bekerja dengan tegangan antara 2,7 - 5,5 V sedangkan untuk ATmega8 hanya dapat bekerja pada tegangan antara 4,5 – 5,5 V.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>'''a. Konfigurasi PIN ATMega 8'''<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>http://agungalpurqon11.ilearning.me/wp-content/uploads/sites/1225/2014/06/Konfigurasi-Pin-ATmega-8.jpg><div style="font-size: 18pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>        '''Gambar 2.4.''' KOnfigurasi PIn ATmega 8<div style="font-size: 08pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>        '''(Sumber : ATmega8 Datasheet (2013:2))<div style="font-size: 02pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>'''- VCC'''<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Sebagai pin masukan positif catu daya sebesar 5 volt<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
'''- Ground'''<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Merupakan ''''ground'''' untuk semua komponen yang membutuhkan ''''grounding''''.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
'''- Reset'''<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Input Reset, pulsa akan menjadi minimum sekalipun ''''clock'''' bekerja.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
'''- Port B (BP7...PB0)'''<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Didalam Port B terdapat XTAL1, XTAL2, TOSC1, TOSC2. Jumlah Port B adalah 8 buah pin, mulai dari pin B.0 sampai dengan B.7. Tiap pin dapat digunakan sebagai input maupun output. Port B merupakan sebuah 8-bit bi directional I/O dengan internal pull-up resistor. Sebagai input, pin-pin  yang terdapat pada port B yang secara eksternal diturunkan, maka akan mengeluarkan arus jika pull-up resistor diaktifkan. Khusus PB6 dapat digunakan sebagai input Kristal (inverting oscillator amplifier) dan input ke rangkaian clock internal, bergantung pada pengaturan Fuse bit yang digunakan untuk memilih sumber clock. Sedangkan untuk PB7 dapat digunakan sebagai output Kristal (output oscillator amplifier) bergantung pada pengaturan Fuse bit yang digunakan untuk memilih sumber clock. Jika sumber clock yang dipilih dari oscillator internal, PB7 dan PB6 dapat digunakan sebagai I/O atau jika menggunakan Asyncronous Timer/Counter2 maka PB6 dan PB7 (TOSC2 dan TOSC1) digunakan untuk saluran input timer. <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
'''- AREF'''<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>AREF adalah referensi analog ke A/D converter.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>'''- POrt C (PC0 PC5)'''<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>http://agungalpurqon11.ilearning.me/wp-content/uploads/sites/1225/2014/10/Fungsi-fungsi-dari-port-c.png<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>'''- Port C Pins Alternate Functions'''<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Port C merupakan sebuah 7-bit bi-directional I/O port yang di dalam masing-masing pin terdapat pull-up resistor. Jumlah pin nya hanya 7 buah mulai dari pin C.0 sampai dengan pin C.6. Sebagai keluaran/output port C memiliki karakteristik yang sama dalam hal menyerap arus (sink) ataupun mengeluarkan arus (source). <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>'''- RESET/PC6'''<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Jika RSTDISBL Fuse diprogram, maka PC6 akan berfungsi sebagai pin I/O. Pin ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan pin-pin yang terdapat pada port C lainnya. Namun jika RSTDISBL Fuse tidak diprogram, maka pin ini akan berfungsi sebagai input reset. Dan jika level tegangan yang masuk ke pin ini rendah dan pulsa yang ada lebih pendek dari pulsa 8 minimum, maka akan menghasilkan suatu kondisi reset meskipun clock-nya tidak bekerja.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
'''- Port D (PD0...PD7)'''<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>http://agungalpurqon11.ilearning.me/wp-content/uploads/sites/1225/2014/10/Fungsi-fungsi-dari-port-D.png<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Port D merupakan 8-bit bi-directional dengan internal pull-up resistor. Fungsi dari port ini sama dengan port-port yang lain. Hanya saja pada port ini tidak terdapat kegunaan-kegunaan yang lain. Pada port ini hanya berfungsi sebagai masukan dan keluaran saja atau biasa disebut dengan I/O.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>'''- AVcc'''<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Pin ini berfungsi sebagai ''supply'' tegangan untuk ADC. Untuk pin ini harus dihubungkan secara terpisah dengan VCC karena pin ini digunakan untuk analog saja. Bahkan jika ADC pada AVR tidak digunakan tetap saja disarankan untuk menghubungkan secara terpisah dengan VCC. Jika ADC digunakan maka AVcc haus dihubungkan ke VCC melalui ''low pass filter''.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>http://agungalpurqon11.ilearning.me/wp-content/uploads/sites/1225/2014/10/Blok-diagram-ATmega-8.png<div style="font-size: 18pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>        '''Gambar 2.5.''' Blok Diagram ATmega 8<div style="font-size: 08pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Pada AVR status register mengandung beberapa informasi mengenai hasil dari kebanyakan hasil eksekusi instruksi aritmatik. Informasi ini digunakan untuk altering arus program sebagai kegunaan untuk meningkatkan performa pengoperasian. Register ini di-update setelah operasi ALU (Arithmetic Logic Unit) hal tersebut seperti yang tertulis dalam datasheet khususnya pada bagian Instruction Set Reference. Dalam hal ini untuk beberapa kasus dapat membuang 10 penggunaan kebutuhan instrukasi perbandingan yang telah didedikasikan serta dapat menghasilkan peningkatan dalam hal kecepatan dan kode yang lebih sederhana dan singkat. Register ini tidak secara otomatis tersimpan ketika memasuki sebuah rutin interupsi dan juga ketika menjalankan sebuah perintah setelah kembali dari interupsi. Namun hal tersebut harus dilakukan melalui ''software''. <div style="font-size: 08pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Berikut adalah gambar status register.<div style="font-size: 08pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>http://agungalpurqon11.ilearning.me/wp-content/uploads/sites/1225/2014/10/Status-Register-ATmega-8.png<div style="font-size: 08pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>        '''Gambar 2.6.''' Status Register ATmega8<div style="font-size: 08pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>'''- Bit7(1)'''<div style="font-size: 08pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Merupakan bit Global Interrupt Enable. Bit ini harus di-set agar semua perintah interupsi dapat dijalankan. Untuk perintah interupsi individual akan di jelaskan pada bagian yang lain. Jika bit ini di-reset, maka semua perintah interupsi baik yang individual maupun yang secara umum akan di abaikan. Bit ini akan dibersihkan atau cleared oleh hardware setelah sebuah interupsi di jalankan dan akan di-set kembali oleh perintah RETI. Bit ini juga dapat diset dan di-reset melalui aplikasi dan intruksi SEI dan CLL.<div style="font-size: 08pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>'''- Bit6(T)'''<div style="font-size: 08pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Merupakan bit Copy Storage. Instruksi bit Copy Instructions BLD (Bit Load) and BST (Bit Store) menggunakan bit ini sebagai asal atau tujuan untuk bit yang telah dioperasikan. Sebuah bit dari sebuah register dalam Register File dapat disalin ke dalam bit ini dengan menggunakan instruksi BST, dan sebuah bit di dalam bit ini dapat disalin ke dalam bit di dalam register pada Register File dengan menggunakan perintah BLD.<div style="font-size: 08pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>'''- Bit 5(H)'''<div style="font-size: 08pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Merupakan bit Half Carry Flag. Bit ini menandakan sebuah Half Carry dalam beberapa operasi aritmatika. Bit ini berfungsi dalam aritmatika BCD.<div style="font-size: 08pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>'''- Bit 4(S)'''<div style="font-size: 08pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Merupakan Sign bit. Bit ini selalu merupakan sebuah ekslusif di antara Negative Flag (N) dan two’s Complement Overflow Flag (V).<div style="font-size: 08pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>'''- Bit 3(V)'''<div style="font-size: 08pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Merupakan bit Two’s Complement Overflow Flag. Bit ini menyediakan fungsi aritmatika dua komplemen.<div style="font-size: 08pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>'''- Bit 2(N)'''<div style="font-size: 08pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Merupakan bit Negative Flag. Bit ini mengindikasikan sebuah hasil negative di dalam sebuah fungsi logika atai aritmatika.<div style="font-size: 08pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>'''-Bit 1(Z)'''<div style="font-size: 08pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>.Merupakan bit Zero Flag. Bit ini mengindikasikan sebuah jasil nol “0” dalan sebuah fungsi aritmatika atau logika.<div style="font-size: 08pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>.'''- Bit 0(C)'''<div style="font-size: 08pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>.Merupakan bit Carry Flag. Bit ini mengindikasikan sebuah Carry atau sisa dalam sebuah aritmatika atau logika.<div style="font-size: 08pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
==='''Motor DC (Direct Current)'''===
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
'''1. Definisi Motor DC (Direct Current)'''<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Motor DC (Direct Current) adalah motor listrik yang memerlukan suplai tegangan arus searah pada kumparan medan untuk diubah menjadi energi gerak mekanik. Kumparan medan pada motor dc disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Motor arus searah, sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung yang tidak langsung/direct-undirectional. Motor DC memiliki 3 bagian atau komponen utama untuk dapat berputar.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>'''2. Bagian Atau Komponen Utama Motor DC (Direct Current)'''<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Ada beberapa bagian atau komponen utama motor dc, yaitu sebagai berikut :<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>• Kutub medan : Motor DC (Direct Current) sederhana memiliki dua kutub medan, kutub utara dan kutub selatan. Garis magnetik energi membesar melintasi ruang terbuka diantara kutub-kutub dari utara ke selatan. Untuk motor yang lebih besar atau lebih komplek terdapat satu atau lebih elektromagnet.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>• Curren Elektromagnet atau dinamo : Dinamo yang berbentuk silinder, dihubungkan ke as penggerak untuk menggerakan beban. Untuk kasus motor DC yang kecil, dinamo berputar dalam medan magnet yang dibentuk oleh kutub-kutub, sampai kutub utara dan selatan magnet berganti lokasi.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>• Commutator : Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC. Kegunaannya adalah untuk transmisi arus antara dinamo dan sumber daya.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>http://agungalpurqon11.ilearning.me/wp-content/uploads/sites/1225/2014/06/Motor-dc.jpg<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>        '''Gambar 2.7.''' Motor DC (Direct Current)<div style="font-size: 08pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>        '''(Sumber : Elektronika Dasar (2013:2))<div style="font-size: 02pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>'''3. Jenis-jenis Motor DC (Direct Current)'''<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Ada beberapa jenis-jenis motor DC (Direct Current) yaitu sebagai berikut :<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>• Motor DC (Direct Current) sumber daya terpisah/ Separately Excited, Jika arus medan dipasok dari sumber terpisah maka disebut motor DC sumber daya terpisah/separately excited.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>• Motor DC (Direct Current) sumber daya sendiri/Self Wxcited Pada jenis motor DC sumber daya sendiri di bagi menjadi di tiga tipe sebagai berikut :<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>- Motor DC Tipe Shunt : Pada motor shunt, gulungan medan (medan shunt) disambungkan secara paralel dengan gulungan dinamo (A). Oleh karena itu total arus dalam jalur merupakan penjumlahan arus medan dan arus dinamo. Karakter kecepatan motor DC tipe shunt adalah : Kecepatan pada prakteknya konstan tidak tergantung pada beban (hingga torque tertentu setelah kecepatannya berkurang) dan oleh karena itu cocok untuk penggunaan komersial dengan beban awal yang rendah, seperti peralatan mesin. Kecepatan dapat dikendalikan dengan cara memasang tahanan dalam susunan seri dengan dinamo (kecepatan berkurang) atau dengan memasang tahanan pada arus medan (kecepatan bertambah).<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>- Motor DC Tipe Seri Dalam motor seri, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara seri dengan gulungan dinamo (A). Oleh karena itu, arus medan sama dengan arus dinamo. Karakter kecepatan dari motor DC tipe seri adalah : Kecepatan dibatasi pada 5000 RPM Harus dihindarkan menjalankan motor seri tanpa ada beban sebab motor akan mempercepat tanpa terkendali.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>- Motor DC Tipe Kompon/Gabungan Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada motor kompon, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara paralel dan seri dengan gulungan dinamo (A). Sehingga, motor kompon memiliki torque penyalaan awal yang bagus dan kecepatan yang stabil. Karakter dari motor DC tipe kompon/gabungan ini adalah, makin tinggi persentase penggabungan (yakni persentase gulungan medan yang dihubungkan secara seri), makin tinggi pula torque penyalaan awal yang dapat ditangani oleh motor ini.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
==='''Relay'''===
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
'''1. Pengertian Relay'''<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Relay adalah komponen listrik yang bekerja berdasarkan prinsip induksi medan elektromagnetis. Jika sebuah penghantar dialiri oleh arus listrik, maka di sekitar penghantar  tersebut timbul medan magnet. Medan magnet yang dihasilkan oleh arus listrik tersebut selanjutnya diinduksikan ke logam ferromagnetic.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Relay merupakan suatu komponen (rangkaian) elektronika yang bersifat elektronis dan sederhana serta tersusun oleh saklar, lilitan, dan poros besi. Penggunaan relay ini dalam perangkat-perangkat elektronika sangatlah banyak. Terutama di perangkat yang bersifat elektronis atau otomatis. Contoh di televisi, radio, lampu otomatis dan lain-lain.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Cara kerja komponen ini dimulai pada saat mengalirnya arus listrik melalui koil,lalu membuat medan magnet sekitarnya sehingga dapat merubah posisi saklar yang ada di dalam relay tersebut, sehingga menghasilkan arus listrik yang lebih besar. Keutamaan komponen sederhana ini yaitu dengan bentuknya yang minimal bisa menghasilkan arus yang lebih besar. Pemakaian relay dalam perangkat-perangkat elektronika mempunyai keuntungan yaitu, dapat mengontrol sendiri arus serta tegangan listrik yang diinginkan, dapat memaksimalkan besarnya tegangan listrik hingga mencapai batas maksimalnya, Dapat menggunakan baik saklar maupun koil lebih dari satu, disesuaikan dengan kebutuhan.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Dalam praktek yang biasa dilakukan oleh elektronika pada awalnya adalah menggunakan relay ini untuk menghidupkan kipas angin saat suhu di suatu ruangan lebih dari 30 derajad. Sistem kerja dari relay disini adalah, menerima instruksi dari IC dan secara otomatis, saklar akan dialiri oleh arus listrik, dan menggerakkan saklar yang ada di relay tersebut.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>http://agungalpurqon11.ilearning.me/wp-content/uploads/sites/1225/2014/06/Relay.jpg<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>        '''Gambar 2.8.''' Relay<div style="font-size: 08pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
==='''Konsep Dasar Komponen Elektronika '''===
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>'''1. Definisi Elektronika'''<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Komponen-komponen elektronika dibagi dalam jenis komponen pasif dan komponen aktif”.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Menurut Budiharto (2009:1), bahwa ”Elektronika adalah merupakan bidang yang menarik untuk dipelajari oleh pelajar dan hobbyist karena dapat berkreasi apa saja sesuai keinginan”.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Menurut Rusmadi (2009:10), komponen elektronika dibagi menjadi 2 kelompok yaitu:<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>a. Komponen Pasif<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Menurut Rusmadi (2009:10) bahwa “Komponen pasif adalah komponen-komponen elektronika yang apabila dialiri aliran listrik tidak menghasilkan tenaga seperti: perubahan tegangan, pembalikan fasa, penguatan dan lain-lain”. <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Menurut Rusmadi (2009:10), ada beberapa komponen yang termasuk dalam komponen pasif di antaranya adalah:<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>1. Resistor atau Tahanan<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>2. Kapasitor atau Kondensator<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>3. Trafo atau Transformator<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>b. Komponen aktif<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Menurut Rusmadi (2009:33), bahwa “Komponen aktif adalah komponen yang apabila dialiri aliran listrik akan menghasilkan sesuatu tenaga baik berbentuk penguatan maupun mengatur aliran listrik yang melaluinya”.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Menurut Rusmadi (2009:33), ada beberapa yang termasuk komponen aktif antara lain adalah:<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>a. Dioda<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>b. Transistor<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>c. IC (Intragated Circuit)<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>d. Thyristor atau SCR ''(Silicon Controller Recifier)''<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
==='''Konsep Dasar Resistor '''===
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>'''1. Definisi Resistor atau Tahanan'''<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Menurut Budiharto (2009:1), “Salah satu komponen elektronika yang berfungsi untuk memberikan hambatan terhadap aliran arus listrik”. <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi memberikan tahanan atau hambatan arus listrik.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik dan sirkuit elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam kompon dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi sepertinikel-kromium).<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>http://agungalpurqon11.ilearning.me/wp-content/uploads/sites/1225/2014/06/Resistor.jpg<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>        '''Gambar 2.9.''' Resistor<div style="font-size: 08pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Karakteristik utama dari resisitor adalah resisitansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, listrik dan induktansi.<div style="font-size: 08pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit, kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak terbakar.<div style="font-size: 08pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>http://agungalpurqon11.ilearning.me/wp-content/uploads/sites/1225/2014/10/Tabel-Resistor.png<div style="font-size: 08pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Ohm (simbol:  O adalah satuan SI untuk resistansi listrik, diambil dari nama Georg Ohm). Nilai satuan terbesar yang digunakan untuk menentukan besarnya nilai resistor adalah: <div style="font-size: 08pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>1 Mega Ohm (MO) = 1.000.000 Ohm.<div style="font-size: 08pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>1 kilo Ohm (KO)    = 1.000 Ohm.<div style="font-size: 08pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>'''2. Resistor Tetap'''<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Menurut Rusmadi (2009:11), bahwa “Resistor tetap adalah resistor yang nilainya besaranyan sudah ditetepkan oleh pabrik pembuatannya dan tidak dapat di ubah-ubah”. Resistor memiliki nilai resistansi, sebagai nilainya ada yang dicantumkan langsung pada badannya dan sebagian lagi karena bentuk fisiknya kecil.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Menurut Rusmadi (2009:15), resistor dibagi menjadi 6 yaitu:<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div> a. Resistor Kawat <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Resistor kawat ini adalah jenis resistor pertama yang lahir pada generasi pertama pada waktu rangkaian elektroniaka masih mengguanakan Tabung Hampa (Vacuum Tube). Bentuknya bervariasi dan fisik agak besar. Resisistor ini biasanya banyak digunakan dalam rangkaian daya karena memiliki ketahanan yang tinggi yaitu disipasi terhadap panas yang tinggi.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>b. Resisitor Batang Karbon (Arang)<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Pada awalnya resistor ini dibuat dari bahan karbon kasar yang diberililitan kawat yang kemudian diberi tanda dengan kode warna berbentuk gelang dan untuk pembacaanya dapat dilihat pada table kode warna.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>c. Resistor Keramik atau Porselin <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Dengan adanya perkembangan teknologi elektronika, saat ini telah dikembangkan jenis resistor yang dibuat dari bahan keramik atau porselin. Jenis resistor ini banyak dipergunakan dalam rangkaian-rangkaian modern seperti sekarang ini karena bentuk fisiknya kecil dan memiliki ketahanan yang tinggi. Di pasaran kita akan menjumpai resisitor jenis ini dengan ukuran bervariasi mulai dari 1/4 Watt,  1/3 Watt,  ½ Watt, 1 Watt dan 2 Watt.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>d. Resisitor Film Karbon<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Sejalan dengan perkembangan teknologi para produsen komponen elektronika telah memunculkan jenis resistor yang dibuat dari bahan karbon dan dilapisi dengan bahan film yang berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar. Nilai resistansinya dicantumkan dalam bentuk kode warna seperti pada Resistor Karbon.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>e. Resisitor Film Metal<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Resistor Film Metal dibuat dengan bentuk hampir menyerupai resistor film karbon dan memiliki keadalan dan stabilitas yang tinggi dan tahan terhadap perubahan temperatur.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>f. Resisitor Tipe Film Tebal<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Resistor jenis ini bentuknya merip dengan resistor film metal, namun resistor ini dirancang khusus agar memiliki kehandalan yang tinggi. Sebagai contoh sebuah resistor film tebal dengan rating daya 2 Watt saja sudah mampu untuk dipakai menahan beban tegangan di atas satuan Kilo Volt.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>'''3. Resistor Tidak Tetap'''<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Menurut Rusmadi (2009:16), bahwa “Resistor tidak tetap adalah resistor yang nilai resistansinya (tahananya) dapat dirubah-rubah sesuai dengan keperluan dan perubahannya dapat dilakukan dengan jalan mengeser atau memutar pengaturnya”.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Menurut Rusmadi (2009:16), bahwa resistor tidak tetap dibagi menjadi 8 yaitu:<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>a. Potensiometer<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Potensiometer adalah komponen pembagi tegangan yang dapat disetel sesuai dengan keinginan. Bentuk fisik dari Potensiometer pada umumnya besar dan dibuat dari bahan kawat atau arang (karbon). <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>b. Potensiameter Preset <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Potensiameter Preset bentuknya sangat kecil danpengaturannya sama dengan Trimpot yaitu dengan menggunakan obeng yang diputar pada bagian lubang coakan.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>c. NTC dan PTC <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>NTC adalah singakatan dari Negative Temperature Coefficient sedangkan PTC adalah singkatan dari Positive Temperature Coefficient. Sifat dari komponen NTC adalah resisitor yang nilai tahannya akan menurun apabila temperature sekelilingnya naik dan sebaliknya komponen PTC adalah resistor yang nilai tahannya akan bertambah besar apabila temperaturnya turun.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>d. LDR ( Light Dependent Resisitor)<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>LDR adalah singkatan dari Light Dependent Resisitor yaitu resisitor yang tergantung cahaya, artinya nilai tahannya akan berubah-ubah apabila terkena cahaya dan perubahannya tergantungdari intensitas cahaya yang diterimanya.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>e. VDR (Volttage Dependent Resistor)<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>VDR adalah singkatan dari Volttage Dependent Resistor yaitu resistoryang nilai tahannya akan berubah tergantung tegangan yang diterimanya. Sifat dari VDR adalah semakin besar tegangan yang diterimanya maka tahanannya akan semakin mengecil sehingga arus yang melalui VDR akan bertambah besar.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
  
==='''Konsep Dasar Kapasitor atau Kondensator '''===
+
<div style="text-align: justify;line-height: 2;"><b>Analisa sistem yang berjalan pada Use Case Diagram</b><br>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>'''1. Definisi Kapasitor atau Kondenstator'''<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Menurut Rusmadi (2009:20), bahwa “Kapasitor adalah Komponen elektronika yang mampu menyimpan arus dan tegangan listrik sementara waktu”. Seperti juga halnya resistor, kapasitor adalah termasuk salah satu komponen pasif yang banyak digunakan dalam membuat rangkaian elektronika.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Kapasitor sendiiri berasal dari kata capacitance atau kapasitas yang artinya adalah kemampuan untuk menyimpan arus listrik (Dalam istilah elektronika diistilahkan sebagai “Muatan Listrik.”) Jadi kapasitor adalah suatu komonen yang dapat diisi dengan muatan listrik kemudian disimpan untuk sementara waktu dan selanjutnya muatan tersebut di kosongakan/dibuang melalui suatu sistem atau dihubungkan ke bumi. <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Kondensator diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif dan negatif serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabung.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>http://agungalpurqon11.ilearning.me/wp-content/uploads/sites/1225/2014/06/Lambang-KOndensator.jpg<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>        '''Gambar 2.10.''' Lambang Kondensator<div style="font-size: 08pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Sedangkan jenis yang satunya lagi kebanyakan nilai kapasitasnya lebih rendah, tidak mempunyai kutub positif atau negatif pada kakinya, kebanyakan berbentuk bulat pipih berwarna coklat, merah, hijau dan lainnya seperti tablet atau kancing baju.<div style="font-size: 08pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>http://agungalpurqon11.ilearning.me/wp-content/uploads/sites/1225/2014/06/Lambang-Kapasitor.jpg<div style="font-size: 08pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>        '''Gambar 2.11.''' Lambang Kapasitor<div style="font-size: 08pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Namun kebiasaan dan kondisi serta artikulasi bahasa setiap negara tergantung pada masyarakat yang lebih sering menyebutkannya. Kini kebiasaan orang tersebut hanya menyebutkan salah satu nama yang paling dominan digunakan atau lebih sering didengar. Pada masa kini, kondensator sering disebut kapasitor (capacitor) ataupun sebaliknya yang pada ilmu elektronika disingkat dengan huruf (C).<div style="font-size: 08pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>'''2. Kapasitor'''<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Satuan dari kapasitansi kondensator adalah Farad (F). Namun Farad adalah satuan yang terlalu besar, sehingga digunakan:<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>a. Pikofarad ( ) =  <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>b. Nanofarad ( ) =  <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>c. Microfarad ( ) =  <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Satuan Farad adalah satuan yang sangat besar dan jarang dipergunakan dalam percobaan. Dalam prakteknya biasanya dipergunakan satuan Farad dalam bentuk pecahan seperti berikut ini:<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>a. 1 Farad (F)         =       1.000.000 µF (mikroFarad)<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>b. 1 mikroFarad (µF)  =        1.000 nF (nanoFarad)<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>c. 1 nanoFarad (nF)    =        1.000 pF (pikoFarad)<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>http://agungalpurqon11.ilearning.me/wp-content/uploads/sites/1225/2014/10/Tabel-nilai-kapasitansi.png<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Ada jenis kapasitor lain seperti kapasitor elektrolit yang selain memiliki nilai kapasitas juga memiliki parameter-parameter lain seperti batas tegangan kerja. Batas tegangan kerja (Working Voltage) yaitu batas tegangan maksimum di mana kapasitas tersebut dapat dioperasikan dalam suatu rangaian. Parameter tersebut biasanya dicantumkan langsung pada badan kapasitor. Selain dari pada itu untuk jenis-jenis kapasitor pada umumnya diberi tanda (+) dan (-). Tanda tersebut adalah menyatakan polaritas yang harus dihubungkan dengan catu daya. Dalam pemasanganannya harus diperhatikan baik-baik jangan sampai kedua tanda tersebut dipasang terbalik sebab apabiala sampai terbalik akan mengakibatkan kerusakan pada kapasitor tersebut dan bahkan akan merusak rangkaian yang akan dibuat.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div> Apabila kita mendekatkan 2 macam bahan konduktor dengan tidak saling bersentuhan, kemudian kepada kedua bahan tadi kita alirkan aliran listrik, secara teoritis kita telah mendapatkan sebuah Kapasitor sederhana. Namun dalam dunia elektronika tentunya tidak sederhana itu, masih ada factor lain yang perlu dipertimbangkan dalam pembuatan sebuah Kapasitor.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Dalam pembuatan komponen Kapasitor diperlukan suatu bahan yang berfungsi menyekat di antara 2 bahan konduktor. Bahan yang berfungsi sebagai penyekat itu disebut bahan dielektrikum seperti pada gambar di bawah.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>http://agungalpurqon11.ilearning.me/wp-content/uploads/sites/1225/2014/06/Dielektrikum.jpg<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>        '''Gambar 2.12.''' Dielektrikum<div style="font-size: 08pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Seperti terlihat pada gambar di atas, apabila kita membuka sebuah Kapasitor Elektrolit berkas dengan menggunakan sebuah pisau tipis (cutter), di dalamnya akan terlihat 2 buah lapisan tipis. Setiap lapisan dilapisi lagi dengan bahan metal foil tipis. Setiap metal foil dihubungkan dengan salah satu terminal hubungan listrik. Antara kedua lapisan tadi diberi bahan penyekat yang disebut Dielektrikum. Bahan Dielektrikum pada umumnya dibuat dengan bahan kertas, maka, film, minyak bakelit dan lain-lain.<div style="font-size: 08pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Dalam prakteknya kita mengenal berbagai macam jenis Kapasitor yang namanya disesuaikan dengan nama bahan Dielektrikum yang digunakan dalam membuat komponen Kapasitor. Sebagai contoh misalnya: Bila kapasitor bahan Dielektrikumnya dibuat dari kertas, maka Kapasitor tersebut dinamakan Kapasitor kertas dan kalau bahan Dielektrikumnya dibuat dari bahan elektrolit, maka Kapasitor tersebut dinamakan Kapasitor Elektrolit.<div style="font-size: 08pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Besarnya kapasitas dari sebuah Kapasitornya dapat ditentukan dengan rumus:<div style="font-size: 08pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>''' c = 0,0885 x ? x D/d µF '''<div style="font-size: 08pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>?  = konstanta  dielektrikum <div style="font-size: 08pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>D = luas bahan metal foil dalam cm2<div style="font-size: 08pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>d  = jarak antara kedua metal foil dalam cm<div style="font-size: 08pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Dari rumus di atas, kita dapat melihat bahwa besar kecilnya kapasitas suatu komponen Kapasitor tergantung kepada konstanta dielektrikum atau bahan dielektrikum serta luas bidang bahan dielektrikum yang digunakan.<div style="font-size: 08pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Pengertian dari Dielektrikum adalah angkka tetap yang dipergunakan untuk membandingkan suatu bahan Dielektrikum dengan nilai konstanta Dielektrikum udara (? udara = 1).<div style="font-size: 08pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>http://agungalpurqon11.ilearning.me/wp-content/uploads/sites/1225/2014/10/Tabel-nilai-kapasitansi1.png<div style="font-size: 08pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
==='''Konsep Dasar Trafo atau Transformator '''===
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>'''1. Definisi Trafo atau Transformator'''<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Menurut Rusmadi (2009:61), bahwa “Trafo adalah alat yang dibuah dari gulungan kawat yang fungsinya memindahkan tenaga dari bagian input yaitu gulungan primer ke bagian outputnya yaitu gulungan sekundernya”.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Bentuk pemidahan ini biasanya dapat berupa perubahan tegangan maupun frekuensi atau induktansi, perubahannya bisa berupa kenaikan suatu harga dan bisa juga berupa penurunan harga.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>http://agungalpurqon11.ilearning.me/wp-content/uploads/sites/1225/2014/10/Trafo.png<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>        '''Gambar 2.13.''' Trafo<div style="font-size: 08pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Dalam bidang elektronika tenyata penggunaan alat yang menggunakan prinsip gulunga kawat memegang peranan penting dan banyak ragamnya. <div style="font-size: 08pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Menurut Rusmadi (2009:61) berdasarkan kegunaanya jenis gulungan kawat dapat dibagi menjadi 3 yaitu:<div style="font-size: 08pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>1. Gulungan Tunggal<div style="font-size: 08pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Yang dimaksud gulungan tunggal adalah yang di bagian tengahnya dipercabangkan. Pada gulungan tunggal, bagian primer dan sekundernya menjadi satu seperti pada gambar di bawah ini.<div style="font-size: 08pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>2. Gulungan Induktif<div style="font-size: 08pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Trafo yang digunakan sebagai trafo catu daya pada umumnya menggunakan prinsip gulungan induktif adalah gulungan yang terdiri dari 2 buah gulungan. Gulungan pertama disebut gulungan primer yang dipakai sebagai inputnya dan gulungan kedua disebut dulungan sekunder yang dipergunakan sebagain outputnya. Gulungan sekunder bekerja berdasarkan prinsip kerja induksi dari gulungan primernya seperti pada gambar dibawah ini.<div style="font-size: 08pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>3. Gulungan Induktif Bertap<div style="font-size: 08pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Pada dasarnya Gulungan Induktif Bertap hampir sama dengan Gulungan Induktif yaitu terdiri dari 2 buah gulungan yaitu Gulungan primer dan gulungan sekunder, hanya pada beberapa tempat pada bagian gulungan sekunder disadap dan sipercabangkan dengan tujuan untuk mendapatkan tegangan yang dikehendaki. <div style="font-size: 08pt;font-family: 'times new roman';text-align: Center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
==='''Konsep Dasar Dioada '''===
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>'''1. Definisi Dioada'''<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Menurut John (2010:143), “Dioda merupakan alat yang hanya bisa mengalirkan arus DC dalam satu arah, sedang pada arah yang berlawanan ia tidak bisa menghantarkannya. Kalau ia dialiri arus AC maka akan berhasil didapatkan arus DC dari arus AC ini. Karenanya pada sifat yang demikian maka dioda bisa digunakan sebagai perata arus yang biasa dipasang di adaptor”.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Komponen elektronika dengan dua terminal, yang terbentuk dari dua jenis semikonduktor, yaitu type P yang biasa disebut dengan anoda dan type N yang biasa disebut dengan katoda, dimana kemudian kedua semikonduktor ini digabungkan. Untuk membuat diode dalam keadaan conduct, diperlukan tegangan biasnya sebesar 0,3 volt untuk dioda dengan bahan germanium atau 0,7 volt untuk dioda dengan bahan silikon.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>http://agungalpurqon11.ilearning.me/wp-content/uploads/sites/1225/2014/06/Dioda.jpg<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>      '''Gambar 2.14.''' Dioda<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Perlu diketahui bahwa komponen dioda ini pada umumnya hamper selalu dipergunakan dalam rangkaian, terutama pada rangkaian Power Supply.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div> Menurut Rusmadi (2009:34) Fungsi diode dalam suatu rangkaian adalah:<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>a. Penyearah tegangan listrik.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>b. Pengaman tegangan listrik.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>c. Memblokir tegangn listrik.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
==='''Konsep Dasar Transistor '''===
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>'''1. Definisi Transistor'''<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Menurut Budiharto (2009:3), bahwa “Transistor adalah memiliki 3 terminal biasanya dibuat dari bahan silicon atau germanium”.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Menurut Rusmadi (2009:42), bahwa “Transistor adalah merupakan komponen dasar yang paling penting dan banyak dipergunakan dalam setiap rangkaian”.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>http://agungalpurqon11.ilearning.me/wp-content/uploads/sites/1225/2014/06/Gambar-Transistor.jpg<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>          ''' Gambar 2.15.''' Transistor<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Transistor disusun menggunakan sambungan dioda. Berdasarkan jenis sambungan transistor dibedakan menjadi dua jenis sebagai berikut.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>a. BJT (Bipolar Juction Transistor)<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>BJT memiliki 2 dioda yang kutub positif atau kutub negatifnya terhimpit, serta memiliki terminal, yaitu emitor (E), kolektor (C), dan basis (B). BJT dapat dibagi menjadi dua jenis berikut ini:<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>'''1. NPN (Negative Positive Negative)'''<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Transistor NPN terdiri dari 1 lapisan semikondutor tipe-P di antara 2 lapisan semikonduktor tipe-n. Arus kecil yang memasuki basis pada emitter dikuatkan di keluran kolektor. Dengan kata lain, transistor NPN hidup ketika tegangan basis lebih tinggi dari pada tengan emitter.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>http://agungalpurqon11.ilearning.me/wp-content/uploads/sites/1225/2014/06/Lambang-NPN.jpg<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>          '''Gambar 2.16.''' ''Simbol Transistor NPN''<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>            ('''Sumber:''' Rusmadi (2009:41))<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>'''2. PNP (''Positive Negative Positive'')'''<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Transistor PNP terdiri dari 2 lapisan semikonduktor tipe-n di antara 2 alpisan semikonduktor tipe-p. arus kecil yang meninggalkan basis pada moda tunggal emitter dikuatkan dikeluran kolektor. Dengan kata lain, transistor PNP hidup ketika tegangan basis lebih rendah dari pada tegangan emitter. <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>http://agungalpurqon11.ilearning.me/wp-content/uploads/sites/1225/2014/06/Lambang-PNP.jpg<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>          '''Gambar 2.17.''' Simbol '' Transistor PNP''<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>          (''' Sumber:''' Rusmandi (2009:41))<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar  berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
==='''Konsep Dasar Bluetooth'''===
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>'''1. Definisi ''Bluetooth'''''<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Menurut Dwi Agus Diartono (2009:70) “Bluetooth adalah sebuah teknologi komunikasi wireless (tanpa kabel) yang beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM  (Industrial, Scientific and Medical) dengan menggunakan sebuah frequency hopping tranceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real time antara host-host bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas ”.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>'''2. Sejarah ''Bluetooth'''''<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Menurut Dwi Agus Diartono (2009:70) “Nama bluetooth berawal dari proyek prestisius yang dipromotori oleh perusahaan perusahaan raksasa internasional yang bergerak di bidang telekomunikasi dan komputer, di antaranya Ericsson, IBM, Intel, Nokia, dan Toshiba”.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Proyek ini di awal tahun 1998 dengan kode nama bluetooth, karena terinspirasi oleh seorang raja Viking (Denmark) yang bernama Harald Blatand. Raja Harald Blatand ini berkuasa pada abad ke-10 dengan menguasai sebagian besar daerah Denmark dan daerah Skandinavia pada masa itu. Dikarenakan daerah kekuasaannya yang luas, raja Harald Blatand ini membiayai para ilmuwan dan insinyur untuk membangun sebuah proyek berteknologi metamorfosis yang bertujuan untuk mengontrol pasukan dari suku suku di daerah Skandinavia tersebut dari jarak jauh. Maka untuk menghormati ide raja Viking tersebut, yaitu Blatand yang berarti bluetooth (dalam bahasa Inggris) proyek ini diberi nama.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>a. pertama dirilis untuk bluetooth versi 1.0 dan 1.0 B pada tanggal 26 Juli 1999 produk ini belum sempurna, karena mempunyai banyak masalah dan perusahaan manufaktur pendukungnya mengalami kesulitan dalam menerapkan teknologi ini pada produk mereka. Untuk versi ini dibutuhkan perintah manual pada Hardware Device Address (BD-ADDR) transmisi saat proses koneksi di antara dua device dalam satu jaringan (handshaking process) sehingga keamanan pengguna tidak terjamin, dan penggunaan protokol tanpa nama (anonymite mode) tidak dimungkinkan di versi ini. <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>b. Pada bulan Oktober di tahun yang sama, Bluetooth telah diperbarui dan dirilis versi 1.1 dan 1.2, Untuk versi ini telah dilakukan penyempurnaan dan perbaikan antara lain :<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>1. Digunakannya masks pada perangkat Hardware Device Address (BD-ASSR) untuk melindungi pengguna dari identity snooping (pengintai) maupun tracker. <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>2. Penggunaan protokol tanpa nama (anonymite mode) sudah tersedia namun tidak diimplementasikan, sehingga konsumen biasa tidak dapat menggunakannya<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>3. Adaptive Frequency Hopping (AFH), dengan memperbaiki daya tahan dari gangguan frekuensi radio yang digunakan oleh banyak orang di dalam hopping sequence. <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>4. Transmisi berkecepatan tinggi.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Dengan bertambahnya perusahaan manufaktur pendukung, antara lain 3Com, Ericsson, IBM, Intel, Lucent Technologies, Microsoft, Motorola, Nokia, dan Toshiba yang lebih dikenal dengan nama The Bluetooth SIG (Special Interest Group), maka teknologi ini pun mengalami perbaikan perbaikan untuk versi 2.0-nya. Fitur tambahan yang dirilis oleh periset dari Ericsson tidak menjelaskan secara detail, tetapi intinya ada beberapa tambahan pada Bluetooth ini, antara lain:<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>1. Diperkenalkannya Non-hopping narrowband channels. Pada channel ini biasa digunakan untuk memperkenalkan layanan profile bluetooth oleh berbagai device dengan volume yang sangat tinggi dari perangkat bluetooth secara simultan. <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>2. Tidak dienkripsinya informasi yang bersifat umum secara realtime, sehingga dasar kemacetan trafik informasi dan laju trafik ke tujuan dapat dihindari waktu ditransmisikan oleh perangkat dengan melewati setiap host dengan kecepatan tinggi.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>3. Koneksi berkecepatan tinggi.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>4. Multiple speeds level.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>'''3. Aplikasi dan Layanan Bluetooth'''<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Menurut Dwi Agus Diartono (2009:71) “Sebuah perangkat yang memiliki teknologi wireless bluetooth akan mempunyai kemampuan untuk melakukan pertukaran informasi dengan jarak jangkauan sampai dengan 10 meter (~30 feet), bahkan untuk daya kelas 1 bisa sampai pada jarak 100 meter. Sistem bluetooth menyediakan layanan komunikasi point to point maupun komunikasi point to multipoint”. Produk bluetooth dapat berupa PC card atau USB adapter yang dimasukkan kedalam perangkat. Perangkat-perangkat yang dapat diintegerasikan dengan teknologi bluetooth antara lain : mobile PC, mobile phone, PDA (Personal Digital Assistant), headset, kamera digital, printer, router dan masih banyak peralatan lainnya. Aplikasiaplikasi yang dapat disediakan oleh layanan bluetooth ini antara lain : PC to PC filetransfer, PC to PC file synch (notebook to desktop), PC to mobile phone, PC to PDA,wireless headset, LAN connection via ethernet access point dan sebagainya.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>http://agungalpurqon11.ilearning.me/wp-content/uploads/sites/1225/2014/06/Aplikasi-modul-Bluetooth.jpg<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>        '''Gambar 2.18.''' Contoh Modul Aplikasi Beberapa Bluetooth<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
==='''Modul Bluetooth HC-05'''===
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>'''1. Definisi Modul Bluetoth HC-05'''<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>serial. Modul HC-05 adalah modul bluetooth SPP(serial Port Protocol) yang mudah digunakan, yang dirancang untuk komunikasi nirkabel dengan pengaturan koneksi.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>http://agungalpurqon11.ilearning.me/wp-content/uploads/sites/1225/2014/06/Modul-Bluetoth.jpg<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>'''2. Spesifikasi'''<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Fitur-fitur hardware yang dimiliki Modul Bluetooth HC-05 adalah:<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>1. sensitivitas Tipe-80dBm<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>2. Sampai +4 dBm RF daya pancar<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>3. Tegangan Rendah dari 1,8 sampai 3.6V I / O<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>4. PIO kontrol<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>5. Antarmuka UART dengan baud rate dapat diprogram<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>6. Dengan antena terintegrasi<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>7. Dengan tepi konektor<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
==='''Operating System Android'''===
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>'''1. Sejarah Android'''<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Meskipun Android identik dengan Google, namun inisiatif pembuatan Android pertama kali bukanlah berasal dari si pembuat mesin pencari tersebut. Sebelum diakuisisi oleh Google pada bulan Juli 2005, sistem operasi Android ini dikembangkan pertama kali oleh perusahaan start-up bernama Android, Inc. Sejak dibeli Google, Android memiliki momentum untuk berkembang dan saat ini telah menjadi salah satu sistem operasi untuk ponsel dan gadget yang paling berpengaruh didunia.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Menurut Nazruddin Safaat H (2011:1), “android adalah sistem operasi yang berbasis Linux untuk telepon seluler seperti telepon pintar dan komputer tablet.”<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Fitur-fitur yang dimiliki android adalah:<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>a. Kerangka aplikasi: itu memungkinkan penggunaan dan penghapusan komponen yang tersedia. <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>b. Dalvik mesin virtual: mesin virtual dioptimalkan untuk perangkat telepon seluler. <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>c. Grafik: grafik di 2D dan grafis 3D berdasarkan pustaka OpenGL. <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>d. SQLite: untuk penyimpanan data. <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>e. Mendukung media: audio, video, dan berbagai format gambar (MPEG4, H.264, MP3, AAC, AMR, JPG, PNG, GIF) <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>f. GSM, Bluetooth, EDGE, 3G, 4G dan WiFi (tergantung piranti keras) <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>g. Kamera, Global Positioning System (GPS), kompas, NFC dan accelerometer (tergantung piranti keras) <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>'''2. Perkembangan Android'''<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Wahana (2012:2) didalam bukunya mengemukakan perkembangan Android dan keunggulannya diantaranya sebagai berikut:<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>a. Android versi 1.1<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Pada 9 Maret 2009, Google merilis Android versi 1.1. Android versi ini dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam alarm, voice search (pencarian suara), pengiriman pesan dengan Gmail, dan pemberitahuan email. <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>b. Android Versi 1.5 (Cupcake)<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Pada pertengahan Mei 2009, Google kembali merilis telepon seluler dengan menggunakan Android dan SDK (Software Development Kit) dengan versi 1.5 (Cupcake). Terdapat beberapa pembaruan termasuk juga penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam dan menonton video dengan modus kamera, mengunggah video ke Youtube dan gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP, kemampuan terhubung secara otomatis ke headset Bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan dengan sistem.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>c. Android Versi 1.6 (Donut)<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Donut (versi 1.6) dirilis pada September dengan menampilkan proses pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterai indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus, kamera, camcorder dan galeri yang dintegrasikan, CDMA / EVDO, 802.1x, VPN, gestures, kemampuan dial kontak, teknologi text to change speech, pengadaan resolusi VWGA. <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>d. Android Versi 2.1 (Eclair)<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Pada 3 Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan versi 2.0/2.1 (Eclair), perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2 MP, digital Zoom, dan Bluetooth 2.1.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Untuk bergerak cepat dalam persaingan perangkat generasi berikutnya, Google melakukan investasi dengan mengadakan kompetisi aplikasi mobile terbaik. Dengan semakin berkembangnya dan semakin bertambahnya jumlah handset Android, semakin banyak pihak ketiga yang berminat untuk menyalurkan aplikasi mereka kepada sistem operasi Android. Aplikasi terkenal yang diubah ke dalam sistem operasi Android adalah Shazam, Backgrounds, dan WeatherBug. Sistem operasi Android dalam situs internet juga dianggap penting untuk menciptakan aplikasi Android asli, contohnya oleh MySpace dan Facebook.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>e. Android Versi 2.2 (Froyo: Frozen Yogurt)<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Pada 20 Mei 2010, Android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan. Perubahan-perubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain dukungan Adobe Flash 10.1, kecepatan kinerja dan aplikasi 2 sampai 5 kali lebih cepat, intergrasi V8 JavaScript engine yang dipakai Google Chrome yang mempercepat kemampuan rendering pada browser, pemasangan aplikasi dalam SD Card, kemampuanWiFi Hotspot portabel, dan kemampuan auto update dalam aplikasi Android Market.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>f. Android Versi 2.3 (Gingerbread)<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Pada 6 Desember 2010, Android versi 2.3 (Gingerbread) diluncurkan. Perubahan-perubahan umum yang didapat dari Android versi ini antara lain peningkatan kemampuan permainan (gaming), peningkatan fungsi copy paste, layar antar muka (User Interface) didesain ulang, dukungan format video VP8 dan WebM, efek audio baru (reverb, equalization, headphone virtualization, dan bass boost), dukungan kemampuan Near Field Communication (NFC), dan dukungan jumlah kamera yang lebih dari satu. <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>g. Android Versi 3.0 (Honeycomb)<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Android Honeycomb dirancang khusus untuk tablet. Android versi ini mendukung ukuran layar yang lebih besar. User Interface pada Honeycomb juga berbeda karena sudah didesain untuk tablet. Honeycomb juga mendukung multi prosesor dan juga akselerasi perangkat keras (hardware) untuk grafis. <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>h. Android Versi 4.0 (Ice Cream Sandwich)<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Ice Cream Sandwich didesain untuk baik itu telepon ataupun tablet. Android ICS menawarkan banyak peningkatan dari apa yg sudah ada di Gingerbread dan Honeycomb dengan pada saat yang sama memberikan inovasi-inovasi baru. Beberapa peningkatan itu antara lain kemampuan copy paste yang lebih baik, data logging dan warnings, dan kemampuan utk mengambil screenshot dengan menekan power dan volume bersamaan. Selain itu keyboardnya dan kamus juga mendapat perbaikan. Inovasi-inovasi baru di ICS antara lain penggunaan font “Roboto”. di Android 4.0 Ice Cream Sandwich System Bar dan Action Bar. adanya Android 4.0 Ice Cream Sandwich voice control yang memungkinkan kita mendikte teks yang ingin kita ketik. Selain itu Face Unlock merupakan salah satu hal yang menonjol di Android versi baru ini. Juga ada NFC based app yang disebut Android Bump, yang memungkinkan pengguna untuk bertukar informasi/data hanya dengan menyentuhkan gadget.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>i. Android Versi 4.1 (Jelly Bean)<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Android Jelly Bean yaang diluncurkan pada acara Google I/O lalu membawa sejumlah keunggulan dan fitur baru. Penambahan baru diantaranya meningkatkan input keyboard, desain baru fitur pencarian, UI yang baru dan pencarian melalui Voice Search yang lebih cepat.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Tidak ketinggalan Google Now juga menjadi bagian yang diperbarui. Google Now memberikan informasi yang tepat pada waktu yang tepat pula. Salah satu kemampuannya adalah dapat mengetahui informasi cuaca, lalu-lintas, ataupun hasil pertandingan olahraga. Sistem operasi Android Jelly Bean 4.1 muncul pertama kali dalam produk tablet Asus, yakni Google Nexus 7.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>'''3.Android SDK'''<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Menurut Nazruddin Safaat H (2011:15), “SDK (Software Development Kit) merupakan alat bantu dan API dalam mengembangkan aplikasi pada platform android menggunakan bahasa pemrograman JAVA”<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>SDK Android sebenarnya adalah kumpulan tools yang di sediakan oleh google untuk para pengembang yang ingin mencoba mengembangkan aplikasi android nya. Sdk sendiri merupakan kependekan dari system development kits, dalam sdk ini terdapat tools tool yang di butuhkan dalam pengembangan android, diantaranya adalah:<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>http://agungalpurqon11.ilearning.me/wp-content/uploads/sites/1225/2014/06/Tampilan-SDK.jpg<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>        '''Gambar 2.20.''' Tampilan ''tools'' SDK<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>a. Adb Shell <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Adb sendiri merupakan bagian dari android development bridge yang dapat menjalankan terminal android seperti anda menjalankan terminal pada sistem operasi linux, dan command yang terdapat adalam adb shell sendiri sama seperti command linux pada umumnya, dan sistem yang berjalan pun juga hampir sama seperti linux pada umumnya.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>b. Android Simulator<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Fungsi dari android simulator ini berguna untuk para programer yang ingin melakukan testing aplikasi yang di buat nya kedalam sistem operasi android secara virtual sebelum mengaplikasikanya kedalam handset android sebenarnya, bila kita menjalankan android virtual ini, yang kita lihat sama seperti kita menjalankan handset android yang sesungguh nya, dan versi versi android terdahulu juga bisa kita jalankan apabila kita menginstal dan mendownload nya pada situs resmi google.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>http://agungalpurqon11.ilearning.me/wp-content/uploads/sites/1225/2014/10/TAmpilan-SDK.png<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>        '''Gambar 2.21.''' Tampilan Android ''Simulator''<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>c. DDMS<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>DDMS dapat mencatat semua log yang aktif yang di lakukan pada ponsel android, hal ini memungkinkan para pengembang juga dapat melakukan benchmark terhadap aplikasi yang dibuatnya apabila sudah di terapkan langsung dalam ponsel android. <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
==='''Konsep Dasar Basic4android'''===
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>'''1. Definisi BAsic4android'''<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Basic4android adalah Development Tool sederhana yang powerful untuk membangun aplikasi android. Bahasa Basic4android mirip dengan bahasa Visual Basic dengan tambahan dukungan untuk objek. Aplikasi android (APK) yang di-compile oleh Basic4android adalah aplikasi android native/asli dan tidak ada extra runtime seperti di Visual Basic yang ketergantungan file msvbvm60.dll, yang pasti aplikasi yang di-compile oleh Basic4android adalah NO DEPENDENCIES (tidak ketergantungan file lain). IDE Basic4android hanya fokus pada Development Android. <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>http://agungalpurqon11.ilearning.me/wp-content/uploads/sites/1225/2014/10/Home-Listing.png<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>          ''' Gambar 2.22.''' Tampilan Basic4android<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>        '''Sumber:''' BAsic4android Datasheet (2012:1)<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Basic4android termasuk designer GUI untuk aplikasi android yang powerful dengan dukungan Built-in untuk multiple screens dan orientations, serta tidak dibutuhkan lagi penulisan XML yang rumit. <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>http://agungalpurqon11.ilearning.me/wp-content/uploads/sites/1225/2014/06/Design-Basic-4-Android.jpg<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>        '''Gambar 2.23.''' Designer Basic4android<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>        '''Sumber:''' BAsic4android Datasheet (2012:2)<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
==='''KOnsep Dasar Bascom AVR'''===
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>'''1. Definisi Bascom AVR'''<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>BASCOM-AVR bukan hanya kompailer bahasa BASIC, tetapi juga nyaman untuk pengembangan lingkungan terintegrasi (Integrated Development Environment) atau IDE, yang berlari di windows95 and windowsNT. seperti lingkungan pengembangan mendukung seluruh proses dari pengkodean dan pengujian program yang digunakan mikrokontroler<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>http://agungalpurqon11.ilearning.me/wp-content/uploads/sites/1225/2014/10/Bascom-AVR.png<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>        ''' Gambar 2.24.''' Tampilan BASCOM-AVR<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>        '''Sumber:''' Clause Khunel (2001:25)<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
=='''Konsep Dasar Elisitasi'''==
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
==='''1. Definisi Elisitasi'''===
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Menurut Guritno, Sudaryono dan Untung Rahardja (2010:302), “Elisitasi (elicitation) berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
==='''2. Jenis-jenis Elisitasi'''===
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Menurut Guritno, Sudaryono dan Untung Rahardja (2010:302), Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut:<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>1) Elisitasi Tahap I<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>2) Elisitasi Tahap II<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>a. M pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>b. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect. <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>c. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>3) Elisitasi Tahap III<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>a. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>b. O artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>c. E artinya Economic, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu  sebagai berikut:<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>b. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>c. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>4) Final Draft Elisitasi<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>Final draft merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
  
=='''LITERATUR RIVIEW'''==
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;line-height: 1.5">Gambar 3.2 Use Case Diagram</div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Menurut Guritno, Sudaryono dan Untung Rahardja (2010:86), “Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling actual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama”.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>1. Penelitian yang dilakukan oleh Nurdiansyah (2012) dari Perguruan Tinggi Raharja yang berjudul “Home Appliances Controling With Mobile Device Based On Android OS”. Penelitian ini membahas tentang pengontrolan  alat-alat rumah tangga menggunakan mobile berbasis operating system android. Komponen yang digunakan yaitu Xboard V2, ULN2803, Router Wireless, Kabel UTP, Relay, Catu Daya, Led dan Lampu. Sedangkan Bahasa pemrograman yang digunakan adalah bahasa C. Dalam pengontrolannya menggunakan aplikasi android sebagai interface yang dibuat dengan menggunakan Eclips. Operating Sistem Android ternyata mampu digunakan sebagai alat remote control dengan memanfaatkan jaringan internet.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>2. Penelitian yang dilakukan oleh David Fajar Hermawan, Iwan Setiawan, S.T., M.T., Trias Andromeda, S.T., M.T., dari Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, dengan judul “Penggunaan Teknologi Java Pada Sistem Pengendali Peralatan Elektronik Melalui Bluetooth” tahun 2007, bahasa pemrograman yang digunakan menggunakan bahasa java.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div> 3. Penelitian yang dilakukan oleh Iyus Irwanto, dari Institut Teknologi Sepuluh November yang berjudul “Perancangan Sistem HP Client Untuk Aplikasi Remote Control PC Berbasis Bluetooth”, 63 tahun 2009, masih menggunakan bahasa java, menggunakan J2ME. <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div> 4. Penelitian yang dilakukan oleh Jazuli Nugroho (2012) dari Perguruan Tinggi Raharja yang berjudul “Sistem Pengontrolan Pintu Air Otomatis dan Informasi Ketinggian Air Menggunakan SMS Gateway”, Penelitian ini membahas tentang sistem pengontrolan pintu air dengan menggunakan teknologi sms gateway sebagai media input sekaligus sebagai sistem informasinya. Cara kerja system informasinya adalah dengan mengirimkan data ketinggian air dengan menerima pesan teks yang dikirim dari mikrokontroller, ketika mikrokontroler menerima data ketinggian air dan akan mengirimkan informasi data ketinggian air. <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>5. Penelitian yang dilakukan oleh Abdul Ghoni (2013) dari Perguruan Tinggi Raharja yang berjudul “ Smart Incubator Berbasis Android OS”<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>6. Penelitian yang dilakukan oleh Muhamad Bintar (2013) dari Perguruan Tinggi Raharja dengan judul “ Sistem Pengontrolan Lampu Menggunakan Inputan Suara Berbasis Android“<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Dari beberapa sumber literature review diatas, dapat diketahui bahwa penelitian tentang mikrokontroler dan pengontrolan secara nirkabel sudah banyak dibahas. Untuk itu penulis melakukan penelitian untuk menutupi beberapa kekurangan dari penelitian yang sudah ada.Saat ini kemajuan teknologi sudah berkembang dengan pesat sehingga pengontrolan dapat dilakukan dengan menggunakan smartphone karena dewasa ini smartphone sudah banyak dipakai untuk berbagai macam kegiatan dan selalu dibawa kemana-mana, Untuk itu dibuatlah penelitian yang berjudul “Sistem Kontrol Rolling Door Menggunakan Smartphone Berbasis Android OS Pada PT Indonesia Stanley Electric”..<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
  
=<p align="center"><b>BAB III</b></p>=
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram diatas terdapat :</p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">1. 1 system yang mencakup seluruh sistem yang berjalan pada PT. Tugu Pakulonan.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">2. 3 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Pakar, User dan Staff IT.<br>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">3. 6 use case yang bisa dilakukan oleh actor-actor.<br>
  
=='''Gambaran Umum Perusahaan'''==
+
<div style="text-align: justify;line-height: 2;"><b>Analisa sistem yang berjalan pada Activity Diagram</b><br>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
==='''Sejarah Singkat Perusahaan'''===
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
  
PT Indonesia Stanley Electric atau sering disingkat PT ISE  berdiri pada September 2001, dengan luas tanah 40.000 m2, luas bangunan 10.000 m2, dengan jumlah awal karyawan 480 orang dan berlokasi di Kawasan Industri Cikupamas Jl. Bhumimas I no 17 Desa Talaga, Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang, + 40 KM dari Jakarta Barat, didirikan berdasarkan Akte Notaris Eviana Natalia, SH. No 10, tertanggal 21 September 2001.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram diatas terdapat :</p></div>
PT ISE adalah perusahaan yang didirikan untukmemenuhi kebutuhan – kebutuhan alat penerangan kendaraan roda 2 dan roda 4. PT ISE memulai industry moulding dan lampu yang diutamakan pada alat-alat penerangan kedaraan bermotor, dan pada tahap berikutnya adalah perencanaan penbuatan komponoen elektronik kendaraan bermotor tersebut. Perusahaan Stanley berpusat di negara Jepang sampai saat ini PT ISE memiliki 34 cabang perusahaan di beberapa Negara diluar Jepang. Perusahaan Stanley yang ada di Indonesia merupakan anak cabang yang ke 24, yang diberi nama PT Indonesia Stanley Electric (PT ISE). Beberapa anak cabang PT ISE diantaranya adalah di Jerman, Prancis, Inggris, Hongaria, China, India, Taiwan, Vietnam, Thailand,  ingapura, Australia, Amerika.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">1. 1 initial node, objek yang diawali.<br>
Dalam memproduksi lampu kendaraan PT ISE tidak menjual lampu kendaraan tersebut secara eceran, karena bisa dikatakan PT ISE merupakan subkontrak dari perusahaan-perusahaan seperti Astra Honda Motor. Honda Prospect Motor, Toyota Astra Motor, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, Mitstubishi, dan perusahaan asal Negara Jepang yang bergerak dibidang otomitif. Sehingga PT ISE memproduksi hanya sesuai permintaan pelanggannya tersebut.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">2. 6 action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.<br>
  
Visi dan Misi Perusahaan<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">3. 1 final state, objek yang diakhiri<br>
Visi PT Indonesia Stanley Electric.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<div style="text-align: justify;line-height: 2;"><b>Analisa sistem yang berjalan pada Sequence Diagram</b><br>
1.  Menjadi perusahaan terbaik di Asia.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan gambar 3.4 Sequence Diagram diatas terdapat :</p></div>
2.  Berpegang teguh pada kualitas, cost, pengiriman.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">1. 3 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Pakar, User dan Staff IT.<br>
3.   Inovasi bisnis memaksimalkan kemampuan yang kami miliki sebagai produsen.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<div style="text-align: justify;line-height: 2;">2.5 message yang bisa menjadi alat komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.<br>
Misi PT Indonesia Stanley Electric<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
1. Menghilangkan pemborosan secara keseluruhan.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
2. Menegakkan sistem produksi yang dapat mengikuti kemauan pasar.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
3. Investasi mesin seminimal mungkin.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
4.   Menghapuskan “ng / not good” dengan cara memperbaharui kesadaran karyawan membina sumber daya manusia dan mematuhi peraturan.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
  
 +
==Analisa Sistem Yang Berjalan==
 +
====Metode Analisa Sistem====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Analisis sistem merupakan bagian yang sangat penting karena apabila terjadi kesalahan dalam tahap ini, maka akan mengakibatkan kesalahan pada tahap selanjutnya. Pada bagian analisis sistem ini akan dibahas tentang analisis masalah, analisis sistem yang berjalan, analisis sistem yang dikembangkan, analisis sumber pengetahuan, analisis non fungsional, analisis basis data dan analisis kebutuhan fungsional.</p></div>
  
 +
====Analisis Masalah====
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Analisis masalah adalah penguraian dari suatu masalah yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan hasil wawancara dengan staff IT, tidak setiap saat dapat datang langsung untuk memperbaiki gangguan-gangguan yang terjadi. Oleh karena itu berdasarkan analisis masalah yang terjadi, maka melalui sistem ini diharapkan menjadi pilihan alternatif konsultasi informasi bagi para user dapat mengetahui tentang troubleshooting pada jaringan wireless.</p></div>
  
 +
==Analisis Sistem Yang Akan Dikembangkan==
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Identifikasi masukan dan keluaran data yang akan diproses pada sistem pakar untuk menyelesaikan masalah pada jaringan wireless adalah sebagai berikut :</p></div>
 +
===Identifikasi Masukan Data===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dalam membangun sistem pakar ini, masukan kepada sistem berupa kumpulan data, informasi serta fakta yang mendukung dalam hasil keputusan sistem. Pengguna akan memilih gejala pada sistem dan gejala inilah yang nantinya menjadi salah satu masukan data pada sistem.</p></div>
 +
===Identifikasi Keluaran Data===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Setelah pengguna memilih jawaban pada sistem, maka sistem akan mengolah data tersebut kemudian sistem akan memberikan keluaran data berupa hasil kesimpulan dari gejala pengguna tersebut berupa informasi tentang gangguan yang dialami, dan cara mengatasinya.</p></div>
  
 +
==Analisis Sumber Pengetahuan==
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sumber pengetahuan sistem pakar ini yang terdiri dari data gangguan-gangguan beserta definisi, gejala atau penyebab dan penanganannya diperoleh dari berbagai sumber informasi dari hasil wawancara dengan staff IT, dan buku-buku yang telah direferensikan.</p></div>
  
 +
==Analisis Sumber Pengetahuan==
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sumber pengetahuan sistem pakar ini yang terdiri dari data gangguan-gangguan beserta definisi, gejala atau penyebab dan penanganannya diperoleh dari berbagai sumber informasi dari hasil wawancara dengan staff IT, dan buku-buku yang telah direferensikan.</p></div>
  
 +
==Analisis Metode Pelacakan==
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Metode pelacakan yang digunakan dalam membangun sistem pakar ini adalah metode forward chaining. Dengan metode forward chaining, semua data dan aturan akan ditelusuri untuk mendapatkan informasi dari gangguan-gangguan yang dialami.</p></div>
  
 +
==Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran==
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;"><b>1. Analisa Masukan</b><br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'time new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Nama Masukan : Input problem kedalam program Microsoft Visual Basic.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'time new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Fungsi : Sebagai data awal yang akan di proses oleh program.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'time new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Sumber : User pengguna internet.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'time new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Media : Keyboard.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'time new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Frekuensi : Setiap ada problem jaringan internet.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'time new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Format : Input kedalam program secara langsung.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'time new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Keterangan : Berisi data problem jaringan internet.</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;"><b>2. Analisa Proses</b><br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'time new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Nama Modul : Pendiagnosaan masalah.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'time new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Masukan : User menginput masalah kedalam program.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'time new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Keluaran : Program mengeluarkan jawaban dari masalah yang di input.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'time new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Ringkasan Proses : Proses ini menghasilkan jawaban kepada user agar mengetahui masalah apa yang terjadi pada jaringan internet.</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;"><b>3. Analisa Keluaran</b><br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'time new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Nama Keluaran : Hasil diagnosa masalah.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'time new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Fungsi : Mencetak atau menampilkan hasil diagnosa masalah.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'time new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Media : Tampilan pada program atau kertas.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'time new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Rangkap : 3 (tiga) lembar.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'time new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Distribusi : Lembar 1 (putih) untuk User, Lembar 2 (merah) untuk Management Representative, Lembar 3 (kuning) untuk Staff IT.</p></div>
  
 +
==Konfigurasi Sistem Berjalan==
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'time new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Di dalam membuat analisa program untuk penulisan laporan Skripsi, penulis menggunakan komputer dengan konfigurasi sebagai berikut:</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;"><b>1. Spesifikasi Hardware</b><br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'time new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">a. Processor : Intel(R) Core(TM) i5-2450M</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'time new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">b. Monitor : 14” HD LED LCD</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'time new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">c. RAM : 2 GB</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'time new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">d. Harddisk : 500 GB</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;"><b>2. Spesifikasi Software</b><br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'time new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">a. Windows 7</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'time new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">b. Microsoft Office 2007</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'time new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">c. Microsoft Visual Basic 6.0</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'time new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">d. Mozzila Firefox</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;"><b>3. Hak Akses (Brainware)</b><br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'time new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Yang mempunyai hak dalam mengoperasikan program Microsoft Visual Basic adalah pimpinan PT. Tugu Pakulonan, Staff IT dan para staff PT. Tugu Pakulonan yang menggunakan internet.</p></div>
  
 +
==Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah==
 +
===Permasalahan yang dihadapi===
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;"><b>a. Analisa Permasalahan</b><br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'time new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan observasi yang dilakukan sebelumnya mengenai sistem pakar untuk mendeteksi masalah pada jaringan wireless dengan Microsoft Visual Basic, dapat disimpulkan permasalahan yang ada sebagai berikut :</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'time new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">1. User yang kurang paham tentang internet, sehingga terlalu bergantung dengan program yang dibuat oleh pakar untuk mencari masalah yang terjadi.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'time new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">2. Jumlah Staff IT yang sedikit, sehingga jika ada masalah pada internet dan ada masalah komputer pada departement lain, waktu kerja menjadi tidak efisien karena menunggu Staff IT memperbaiki masalah yang terjadi.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'time new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Oleh karena itu berdasarkan analisa dari segi kekurangan serta kebutuhan saat ini, kebutuhan terhadap sistem hendaknya :</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'time new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">1. Memberikan seminar kepada user-user pengguna intenet agar menambah pengetahuan tentang internet dan tidak terlalu lagi bergantung kepada program yang dibuat oleh user.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'time new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">2. Menambah jumlah Staff IT agar dapat saling membantu pekerjaan, sehingga waktu kerja menjadi lebih efisien.</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;"><b>b. Analisa Batasan Sistem</b><br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'time new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Setiap sistem mempunyai batasan sistem yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan diluar sistem yang dapat berupa orang,
 +
organisasi, atau sistem lainnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem. Melihat permasalahan yang ada pada PT. Tugu Pakulonan, maka dibatasi permasalahan mengenai sistem pada program Microsoft Visual Basic diantaranya :</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'time new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">1. Melakukan analisa terhadap program Microsoft Visual Basic yang telah ada. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya jawaban masalah yang lain dari user atau Staff IT.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'time new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Membuat atau memperbaharui program yang telah ada tanpa sepengetahuan pakar pembuat program.</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;"><b>c. Analisa Kelebihan dan Kekurangan Sistem Yang Berjalan</b><br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'time new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dalam penelitian ini, peneliti dapat menyimpulkan kelebihan dan kekurangan pada sistem tersebut :</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'time new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">1. Kelebihan dari program Microsoft Visual Basic ini diantaranya memudahkan user pengguna internet untuk mengetahui masalah-masalah apa saja yang biasanya terjadi pada jaringan wireless perusahaan.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'time new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">2. Meskipun program ini sudah cukup baik, tetapi masih ada beberapa kekurangan. Adapun kekurangan dari program ini yaitu user jadi bergantung dengan program jika ada masalah tanpa harus menganalisa sendiri masalah yang sudah sering terjadi pada koneksi internet.</p></div>
 +
===Alternatif Pemecahan Masalah===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'time new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan analisa permasalahan yang telah dijabarkan, maka ditemukan alternatif pemecahan masalah sebagai berikut :</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'time new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">1. Menambah Staff IT agar waktu jam kerja menjadi lebih efisien.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'time new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">2. Memberikan seminar kepada user-user pengguna internet agar menambah pengetahuan tentang dunia internet dan jaringan wireless.</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;"><b>a. Urutan Prosedur Sistem Yang Akan Berjalan</b><br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'time new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Prosedur program yang akan berjalan adalah sebagai berikut:</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'time new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">1. Jika ada masalah kecil atau yang sudah sering terjadi, user tidak lagi harus selalu melihat program untuk mencari masalah yang terjadi agar user tidak lagi terlalu tergantung dengan program.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'time new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">2. Staff IT akan memanfaatkan waktu kerja agar lebih efisien dalam menyelseaikan setiap masalah di semua departement.</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;"><b>b. Analisa Kontrol</b><br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'time new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pengendalian yang diterapkan pada program sangat berguna untuk tujuan mencegah atau menjaga terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Maka pengendalian intern diperlukan untuk mengecek kesalahan-kesalahan yang sudah terjadi sehingga dapat dikoreksi.</p></div>
  
 +
==User Requirement==
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;"><b>1. Elisitasi Tahap I</b><br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'time new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi.</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;"><b>2. Elisitasi Tahap II</b><br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'time new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi :</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;"><b>3. Elisitasi Tahap III</b><br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'time new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML.</p></div>
 +
<div style="text-align: justify;line-height: 2;"><b>4. Final Draft Elisitasi</b><br>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'time new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun sistem. Berdasarkan Elisitasi Tahap III di atas, dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam membuat suatu sistem dokumentasi.</p></div>
  
  
  
=='''Struktur Organisasi'''==
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 
</p></div>
 
==='''Tugas dan Tanggung Jawab'''===
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 
</p></div>
 
  
=='''Tujuan Perancangan'''==
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 
</p></div>
 
  
=='''Langkah-Langkah Perancangan'''==
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 
</p></div>
 
  
=='''Diagram Blok'''==
+
{{Pagebreak}}
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
+
</p></div>
+
  
=='''Cara Kerja Alat'''==
+
=<p align="center"><b>BAB IV</b></p>=
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
+
<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;"><p style="line-height: 2"><b>RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN</b></p></div>
</p></div>
+
  
=='''Pembuatan Alat'''==
+
== Rancangan Sistem Usulan ==
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
+
=== Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan ===
</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan gambar 4.1 Use Case Diagram diatas terdapat :</p></div>
==='''Perangkat Keras (Hardware)'''===
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">1. 1 system yang mencakup seluruh sistem yang berjalan pada PT. Tugu Pakulonan.</p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">2. 3 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Pakar, User dan Staff IT.</p></div>
</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">3. 6 use case yang bisa dilakukan oleh actor-actor.</p></div>
  
==='''Perangkat Lunak (Software)'''===
+
===Activity Diagram Yang Diusulkan===
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan gambar 4.2 Activity Diagram diatas terdapat :</p></div>
</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">1. 1 initial node, objek yang diawali.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">2. 6 action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">3. 1 final state, objek yang diakhiri.</p></div>
  
=='''Flowchart'''==
+
===Sequence Diagram Yang Diusulkan===
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">1. 3 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Pakar, User dan Staff IT.</p></div>
</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">2. 5 message yang bisa menjadi alat komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.</p></div>
  
=='''Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah'''==
+
==Rancangan Basis Data==
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Rancangan database dipakai untuk mempermudah dalam proses penyeleksian data serta membantu pemrograman dalam mengambil danmenampilkan data. Pada database digunakan tabel-tabel, dan pada tabel-tabel ini akan dijelaskan nama field, type, dan size mengenai data tersebut.</p></div>
</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">1. Tabel Pertanyaan</p></div>
===Permasalahan yang dihadapi===
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Nama Tabel : Pertanyaan</p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Primary Key : ID_Pertanyaan</p></div>
</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Deskripsi : Tabel yang digunakan untuk menampung semua pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab oleh user</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">2. Tabel Gangguan</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Nama Tabel : Gangguan</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Primary Key : ID_Gangguan</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Deskripsi : Tabel yang digunakan untuk menampung gangguan-gangguan</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">3. Tabel Solusi</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Nama Tabel : Solusi</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Primary Key : ID_Solusi</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Deskripsi : Tabel yang digunakan untuk menampung solusi dari gangguan</p></div>
  
===Alternatif Pemecahan Masalah===
+
==Flowchart Sistem Yang Diusulkan==
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Perancangan prosedural merupakan perancangan yang dilakukan untuk menetapkan detail algoritma yang akan dinyatakan kedalam suatu program. Perancangan prosedural pada sistem pakar ini akan digambarkan dengan menggunakan flowchart. Adapun penjelasan beserta gambaran dari masing-masing flowchart yang ada adalah sebagai berikut :</p></div>
</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">1. Flowchart Proses Diagnosa</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Flowchart proses diagnosa menggambarkan langkah-langkah yang dilakukan oleh user untuk melakukan proses diagnosa data pada aplikasi yang dibangun. Adapun gambaran flowchart dari proses diagnosa dapat dilihat pada Gambar 4.4.</p></div>
  
=='''User Requitment'''==
+
==Rancangan Prototype==
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">a. Tampilan Halaman Awal</p></div>
</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Halaman ini terdiri dari satu tombol utama yaitu Mulai Diagnosa untuk masuk ke halaman diagnosis dan tombol Exit untuk keluar dari program.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">b. Tampilan Halaman Diagnosa</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Halaman diagnosa terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh user.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Jika user menjawab “Ya” maka program akan menampilkan hasil diagnosa atas pertanyaan yang ditanyakan.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Jika user memilih “Lanjut Pertanyaan Lain” maka akan tampil pertanyaan-pertanyaan berikutnya sampai user mendapatkan hasil diagnosa atas masalah yang didapat.</p></div>
  
=<p align="center"><b>BAB IV</b></p>=
+
==Konfigurasi Sistem Usulan==
<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman';text-align: center">
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Untuk menjalankan perangkat pengembangan sistem pakar ini, diperlukan spesifikasi sistem yang sesuai agar dapat berjalan dengan maksimal. Spesifikasi sistem ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak.</p></div>
<p style="line-height: 2"><b>
+
===Spesifikasi Hardware===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">a. Processor : Pentium IV</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">b. RAM : 1 GB</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">c. Monitor</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">d. Keyboard</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">e. Mouse</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">f. Harddisk : 500 GB</p></div>
 +
===Aplikasi Yang Digunakan===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">a. Microsoft Office 2007</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">b. Microsoft Visual Basic 6.0</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">c. Windows 7</p></div>
 +
===Hak Akses===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">a. Pimpinan PT. Tugu Pakulonan</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">b. Para Staff PT. Tugu Pakulonan</p></div>
  
'''RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN'''</b></p></div>
+
==Testing==
=='''Rancangan Sistem Yang Diusulakan'''==
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada metode ini akan dijelaskan bagaimana cara pengujian dengan metode black box testing. Black box testing adalah metode pengujian perangkat lunak yang tes fungsionalitas dari aplikasi yang bertentangan dengan struktur internal atau kerja. Berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak, disebut juga pengujian behavioral atau pengujian partisi. Pengujian black box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program. Pengujian black box berusaha menemukan :</p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang</p></div>
</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">2. Kesalahan interface</p></div>
==='''Prosedur Sistem Usulan'''===
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database internal</p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">4. Kesalahan kinerja</p></div>
</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">6. Kesalahan performansi</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">7. Kesalahan inisialisasi dan tujuan akhir</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dengan mengaplikasikan teknik black box, maka kita menarik serangkaian test case yang memenuhi kriteria berikut :</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">1. Test case yang mengurangi, dengan harga lebih dari satu, jumlah test case tambahan yang harus didesain untuk mencapai pengujian yang dapat dipertanggungjawabkan.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">2. Test case yang memberitahu kita sesuatu mengenai kehadiran atau ketidakhadiran kelas kesalahan, daripada memberitahu kesalahan yang berhubungan hanya dengan pengujian spesifik.</p></div>
  
==='''Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan'''===
+
==Evaluasi==
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pada tahap ini pakar melakukan pengecekan terhadap aplikasi sistem pakar yang dibangun dalam memperoleh hasil diagnosa yang seakurat mungkin. Setelah di evaluasi didapatkan bahwa ketepatan hasil diagnosa ada yang mencapai 100%. Berikut adalah hasil evaluasi dari pakar.</p></div>
</p></div>
+
  
==='''Activity Diagram Yang Diusulkan'''===
+
==Implementasi==
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Implementasi program Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Masalah Pada Jaringan Wireless Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap suatu kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan dari fungsi pada program.</p></div>
</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Pengujian dengan menggunakan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program tersebut. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi tersebut dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, maka proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka dari program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka akan terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.</p></div>
  
==='''Squence Diagram Yang Diusulkan'''===
+
===Schedule===
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
+
</p></div>
+
  
==='''Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan'''===
+
==Estimasi Biaya==
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Estimasi Biaya digunakan sebagi perhitungan kebutuhan biaya yang diperlukan dalam menyesuaikan biaya penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan oleh penulis dalam menyelesaikan penelitian yang berjudul "Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Masalah Pada Jaringan Wireless Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0”.</p></div>
</p></div>
+
  
=='''Flowchart Sistem Yang Diusulkan'''==
+
=<p align="center"><b>BAB V</b></p>=
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
+
<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;"><p style="line-height: 2"><b>PENUTUP</b></p></div>
</p></div>
+
  
=='''Rancangan Program'''==
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
 
</p></div>
 
  
=='''Rancangan Prototype'''==
+
== Kesimpulan ==
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
+
</p></div>
+
  
=='''Konfigurasi Sistem Yang Diusulkan'''==
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berdasarkan analisa yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya dan juga berdasarkan hasil pengamatan penulis dari rumusan masalah, maka dapat diambil kesimpulan sebgai berikut :</p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
+
<ol>
</p></div>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Aplikasi sistem pakar untuk mendeteksi masalah pada jaringan wireless ini dibuat untuk user yang kurang pengetahuan dalam penanganan masalah jaringan wireless.</li>
==='''Spesifikasi Hardware'''===
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Aplikasi sistem pakar untuk mendeteksi masalah pada jaringan wireless ini dapat melakukan diagnosis gangguan-gangguan pada jaringan wireless.</li>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Sistem pakar untuk mendeteksi masalah pada jaringan wireless ini menggunakan metode forward chaining, yaitu metode yang mengumpulkan fakta-fakta terlebih dahulu kemudian dapat menghasilkan solusi atau kesimpulan.</li></ol>
</p></div>
+
  
==='''Aplikasi Yang Digunakan'''===
+
===Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah===
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Berikut ini hasil kesimpulan yang penulis peroleh mengenai jawaban dari rumusan masalah yang ada, yaitu :</p></div>
</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">1. Sistem pakar bisa digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah dengan berbagai macam metode. Metode-metode tersebut digunakan untuk mempermudah pakar dalam menghasilkan solusi dari masalah.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">2. Sistem pakar dapat mengatasi masalah pada jaringan wireless dengan mendiagnosa gangguan-gangguan yang terjadi.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">3. Dengan sistem pakar, masalah-masalah yang ada pada jaringan wireless dapat diatasi. Sistem pakar juga memudahkan user agar dapat menganalisa masalah apa saja yang sering terjadi pada jaringan wireless.</p></div>
  
==='''Hak Akses'''===
+
===Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian===
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">a. Kesimpulan Terhadap Tujuan Penelitian</p></div>
</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Kesimpulan terhadap tujuan penelitian ini adalah bisa mengidentifikasi masalah-masalah apa saja yang terjadi pada jaringan wireless dan bagaimana cara mengatasinya.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">b. Kesimpulan Terhadap Manfaat Penelitian</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Kesimpulan terhadap manfaat penelitian ini adalah dengan program yang dibuat oleh pakar, user dapat mengetahui informasi-informasi mengenai jaringan wireless dan internet, sehingga dapat menambah pengetahuan user tentang jaringan komputer.</p></div>
  
=='''Testing'''==
+
===Kesimpulan Terhadap Metode Penelitian===
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan 5 metode penelitian yaitu meliputi metode pengumpulan data, metode analisa, metode perancangan program, metode prototype, dan metode testing yang sudah dijelaskan pada BAB I.</p></div>
</p></div>
+
  
=='''Evaluasi'''==
+
==Saran==
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Untuk dapat meningkatkan dan menanggulangi masalah yang terjadi pada jaringan wireless di PT. Tugu Pakulonan, maka penulis bermaksud memberikan beberapa saran yaitu :</p></div>
</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">1. Perlunya sosialisasi terhadap karyawan PT. Tugu Pakulonan agar mereka bisa mengerti banyak tentang jaringan komputer.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">2. Adanya upaya peningkatan sistem komputer di PT. Tugu Pakulonan agar bisa menunjang kinerja kecepatan jaringan wireless itu sendiri.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">3. Perlunya maintenance secara berkala pada komputer dan jaringan-jaringan komputer lainnya agar dapat meminimalisir kerusakan atau masalah.</p></div>
  
=='''Implementasi'''==
+
==Kesan==
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Kesan yang dirasakan oleh penulis selama menjalankan proses skripsi di PT. Tugu Pakulonan adalah penulis mendapatkan banyak ilmu, manfaat dan informasi mengenai jaringan internet khususnya wireless. Selain itu, penulis juga mendapatkan ilmu tentang bagaimana cara penulisan format laporan yang benar. Penulis juga sempat kesulitan dalam membuat program sistem pakar ini karena dalam pembuatan program sistem pakar ini diperlukan banyak analisis-analisis dan metode yang digunakan.</p></div>
</p></div>
+
==='''Sqedule'''===
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
+
</p></div>
+
  
==='''Penerapan'''===
+
== Saran ==
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
+
</p></div>
+
  
==='''Estimasi Biaya'''===
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Agar aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa gangguan jaringan LAN ini kedepannya lebih baik, maka yang dapat disarankan adalah :</p></div>
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">
+
<ol>
</p></div>
+
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Menggunakan gambar pada detail gejala untuk mempermudah user dalam memperbaiki gangguan.</li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Menggunakan metode lain seperti ''certainty factor'' untuk mengetahui persentase keyakinan dari gangguan LAN yang telah teridentifikasi, sehingga solusi lebih akurat. </li>
 +
<li style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify; line-height: 2;">Aplikasi dapat dikembangkan lagi bukan hanya berbasis ''desktop'' tapi bisa menggunakan teknologi yang lain misalnya berbasis ''mobile'' atau ''website'' sehingga ''user'' dapat mengakses aplikasi sistem pakar ini dimana saja.</li></ol>
  
=<p align="center"><b>BAB V</b></p>=
 
<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman';text-align: center">
 
<p style="line-height: 2"><b>
 
  
'''PENUTUP'''</b></p></div>
 
=='''Kesimpulan'''==
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
 
  
1. Cara membuat rolling door dengan sistem kontrol yang dapat dikendalikan secara otomatis yaitu dengan cara membuat rangkaian sistem mikrokontroller ATMega8 yang diprogram menggunakan bahasa Basic Compiler (BASCOM) dengan listing program sesuai dengan instruksi sehingga dapat dikendalikan dengan perintah-perintah yang kita upload kedalam chip mikrokontroller ATMega8.
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
 
2. Cara membuat aplikasi Smart Rolling Door dengan menggunakan bahasa pemograman Basic4 Android,
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
 
3. Agar aplikasi Smart Rolling Door  dapat terhubung dengan mikrokontroller ATMega8 maka diperlukan rangakaian Modul Bluetooth HC-05 sebagai jembatan komunikasi antara smartphone android untuk  dapat mengendalikan sebuah sistem secaraotomatis.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
 
  
=='''Saran'''==
+
{{pagebreak}}
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Adapun saran-saran yang penulis sampaikan kepada para pembaca yang akan melanjutkan penelitian ini adalah sebagai berikut :
+
  
1. Sebaiknya menggunakan alat-alat khusus yang dibuat secara baik dalam struktur bahan agar umur pemakaian tahanlebih lama.
+
=Daftar Pustaka=
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
<references />
2. Gambar diagram electric dibuat agar mudah dipahami jika terjadi kerusakan.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
3. Untuk menjaga dan memelihara sistem ini diharapkan diadakannya tenaga ahli dibidang maintenance untuk merawat secara rutin agar sistem dapat berjalan dengan baik dan aman.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
4. Diharapkan untuk diadakannya training khusus, agar user mendapatkan  ilmu yang bermanfaat dalam penggunaan sistem tersebut dan sesuai dengan prosedur  sistem kontrol rolling door secara otomatis ini.
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
=='''Kesan'''==
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
+
Kesan yang dirasakan oleh penulis selama menjalankan proses skripsi di PT Indonesia Stanley Electric  adalah penulis mendapatkan banyak ilmu, manfaat dan informasi mengenai Android OS , selain itu penulis juga mendapatkan ilmu tentang bagaimana cara penulisan format laporan yang benar.
+
  
=<p align="center"><b>Daftar Pustaka</b></p>=
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
 
 
 
Adelia, Jimmy Setiawan. 2011. “Implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reservasi Hotel berbasis Website dan Desktop”.Jurnal Sistem Informasi, Vol. 6, No.2, September 2011.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
 
Budiharto, Widodo. 2009. ”10 Proyek Robot Spektakuler”. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
 
Budiman. 2012. "Pengujian Perangkat Lunak dengan Metode Black Box Pada Proses Pra Registrasi User Via Website”, Makalah, halaman: 4.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
 
Bird John. 2010. “Electrical And Electronic Principles And Technology”. Oxford: PT. Elsevier & Technology.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
 
Chandra, Deni. 2011. “Jago Elektronika Rangkaian Sistem Otomatis”. Jakarta: PT Kawan Pustaka.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
 
David, dkk. 2007. “Penggunaan Teknologi Java Pada Sistem Pengendali Peralatan Elektronik Melalui Bluetooth” Universitas Diponegoro.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
 
Diartono. 2009. “Teknologi Bluetooth untuk Layananan Internet pada Wireless Local Area Network”. Jurnal Teknologi InformasiDINAMIK. Semarang. Vol. XIV, pp. 70-78. (Januari 2009).<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
 
Erinofiardi, dkk. 2012. “Penggunaan PLC Dalam Pengontrolan Temperatur, Simulasi Pada Prototype Ruangan”. Jurnal Mekanikal,Vol.3 No.2 – Juli 2012.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
 
Irwanto, dkk. 2009. “Perancangan Sistem HP Client Untuk Aplikasi Remote Control PC Berbasis Bluetooth”. Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
 
Malik, dkk. 2009. “ANEKA PROYEK Mikrokontroler PIC16F84/A”. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
 
Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2008. “Metode Penelitian Sistem Informasi”. Yogyakarta : Andi Offset.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
 
Purnama, Rangsang. 2010. “Mari Mengenal J2ME”.Prestasi Pustaka:Jakarta.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
 
Rahmalia, dkk. 2012. “Sistem Pendeteksi Keamanan Ruangan dengan Mikrokontroler ATMega16 Berbasis Layanan SMS Gateway”. Politeknik Telkom Bandung.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
 
Rahardja, Untung dkk. 2011. “Theory and Application of IT Reaserch”. Jakarta: Penerbit Andi.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
 
Rusmadi, Dedy. 2009. “MENGENAL KOMPONEN ELEKTRONIKA”. Bandung: Pionir Jaya.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
 
Shafanizam Muhamad, dkk. 2012. “Development of Electrical Appliance Controlling System using Bluetooth Technology”.International Journal of Engineering and Innovative Technology (IJEIT). Vol.1.pp. 291-298 (April 2012).<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
 
Safaat, Nazruddin. 2011. “Android Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android”. Jakarta: Informatika.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
 
Sasankar, dkk. 2011. “Survey of Software Life Cycle Models by Various Documented Standards”. InternatIonal Journal of Computer SCIenCe & Technology IJCST Vol. 2, ISSue4, oCT. - DeC. 2011<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
 
Siddiq, Asep Jafar 2012. "Pengujian Perangkat Lunak dengan Metode Black Box Pada Proses Pra Registrasi User Via Website”, Makalah, halaman: 4.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
 
Simarmata, Janner. 2010. “REKASA PERANGKAT LUNAK”. Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
 
Sodikin, dkk. 2009. “JURNAL PENYESUAIAN DENGAN MODUS PEMBELAJARAN UNTUK SISWA SMK KELAS X. Jurnal Teknologi Informasi”. Volume 5 nomor 2, Oktober 2009.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
 
Sulindawati, Muhammad Fathoni. 2010. “Pengantar Analiasa Sistem”. Jurnal SAINTIKOM Vol. 9, No. 2 Agustus 2010.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
 
Sutarman. 2012. “Buku Pengantar Teknologi Informasi”. Jakarta: Bumi Aksara.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
 
Wahana, Komputer. 2010. “Cara Mudah Membangun Jaringan Komputer & Internet”. Jakarta: Mediakita.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
 
Wiyancoko, Dudy. 2010. “Desain Sepeda Indonesia”. Jakarta: PT Dumedia Desain.<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
 
 
=<p align="center"><b>Daftar Lampiran</b></p>=
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"></p></div>
 
  
[[Category:Skripsi 2014/2015]]
+
[[Category:Skripsi 2013/2014]]

Revisi terkini pada 3 Maret 2015 02.16

SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI MASALAH PADA

JARINGAN WIRELESS DENGAN MENGGUNAKAN

MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0


SKRIPSI

Logo stmik raharja.jpg

Disusun Oleh :



NAMA
: RIOWALDY ARIFIN
NIM
: 1022465178



JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2014/2015)


 



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK RAHARJA)

 


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI MASALAH PADA

JARINGAN WIRELESS DENGAN MENGGUNAKAN

MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0

Disusun Oleh :

NIM
: 1022465178
Nama
: RIOWALDY ARIFIN
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: TEKNIK INFORMATIKA
Konsentrasi
: SOFTWARE ENGINEERING

   


Disahkan Oleh :

Tangerang, 26 Januari 2015

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK Raharja,
       
Jurusan Teknik Informatika,
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 001405


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK RAHARJA)

 


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI MASALAH PADA

JARINGAN WIRELESS DENGAN MENGGUNAKAN

MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0

Dibuat Oleh :

NIM
: 1022465178
Nama
: Riowaldy Arifin

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2014/2015

Disetujui Oleh :


Tangerang, 26 Januari 2015

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Sugeng Santoso, M.Kom)
   
(Al Husain, M.Kom)
NID : 03009
   
NID : 13002


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK RAHARJA)

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI MASALAH PADA

JARINGAN WIRELESS DENGAN MENGGUNAKAN

MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0

Dibuat Oleh :

NIM
: 1022465178
Nama
: Riowaldy Arifin

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2014/2015

Disetujui Penguji :


Tangerang, 26 Januari 2015

Ketua Penguji
       
Penguji I
       
Penguji II
       
       
       
       
(_________)
       
(_________)
       
(_________)
NID :
       
NID :
       
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK RAHARJA)

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI MASALAH PADA

JARINGAN WIRELESS DENGAN MENGGUNAKAN

MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0

Disusun Oleh :

NIM
: 1022465178
Nama
: Riowaldy Arifin
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 26 Januari 2015

 
 
 
( Riowaldy Arifin )
NIM : 1022465178

 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Di zaman teknologi yang canggih, maka tidak dapat dielakkan lagi akan ketergantungan kehidupan manusia terhadap informasi dan juga komunikasi. Komunikasi dan informasi ini dapat dilakukan dengan sarana internet. Komunikasi jaringan tanpa kabel juga sekarang banyak digunakan dikalangan masyarakat, baik di sebuah perusahaan atau di tempat-tempat umum. Jaringan tanpa kabel yang banyak digunakan pada zaman sekarang ini adalah jaringan wireless. Namun dalam pemakaiannya, banyak gangguan-gangguan yang menghambat jaringan wireless tersebut, diantaranya sinyal dari perangkat jaringan wireless kurang bagus atau lemah karena cuaca yang kurang baik, banyaknya karyawan yang memakai wireless dengan handphone, adanya noise atau sinyal pengganggu yang beroperasi pada frekuensi, interval dan area yang sama. Oleh karena itu dibutuhkan suatu teknologi yang memungkinkan manusia mengetahui masalah-masalah yang menghambat jaringan wireless tersebut yang bernama sistem pakar. Dengan sistem pakar seseorang bisa menganalisa dan mengatasi masalah-masalah yang terjadi pada jaringan wireless.

Keywords : Wireless, Noise, Sistem pakar.


ABSTRACT

In an age of advanced technology, it is inevitable to human life dependence on information and communication. Communication and information can be done by means of the internet. Communication wireless networks are also now widely used in the community, either at a company or in public places. Wireless networks are widely used in today's times is the wireless network. But in use, many disorders that impede the wireless network, such as the signal of the wireless network is not good or weak due to unfavorable weather, the number of employees who use the mobile wireless, or signal the presence of noise nuisance which operates at a frequency, interval and the same area. Therefore, we need a technology that allows people to know the problems that hinder the wireless network called expert systems. With one expert system can analyze and resolve the problems that occur in the wireless network.

Kata kunci : Wireless, Noise, Expert systems


KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat meyelesaikan Skripsi dengan judul Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Masalah Pada Jaringan Wireless dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak, baik dorongan moril maupun materil, serta bimbingan dan semangat yang diberikan kepada penulis. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan semua pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih secara tulus dan ikhlas khususnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja dan juga sebagai Dosen Pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika Strata Satu.
  4. Bapak Al Husain, M.Kom selaku Dosen Pembimbing II.
  5. Keluarga tercinta yang senantiasa mendoakan dan memberikan dukungan moril maupun materil yang tidak ternilai.
  6. Bapak dan Ibu dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Seluruh Staff PT. Tugu Pakulonan yang memberikan data serta banyak membantu dalam pembuatan laporan ini.
  8. Teman-teman yang tidak dapat disebutkan namanya satu-persatu pada kesempatan ini yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan penyusunan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan Skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penulis untuk menyempurnakannya dimasa yang akan datang. Akhir kata, semoga laporan Skripsi ini dapat diterima sehingga mempunyai arti dan makna yang berarti baik bagi penulis dan terlebih bagi lingkungan sekitar.

  
Tangerang, 23 Januari 2015
    
(Riowaldy Arifin)
NIM : 1022465178

 

Daftar isi

DAFTAR TABEL


Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Struktur Tabel Pertanyaan

Tabel 4.2 Struktur Tabel Gangguan

Tabel 4.3 Struktur Tabel Solusi

Tabel 4.4 Pengujian Black Box

Tabel 4.5 Akurasi Diagnosa

Tabel 4.6 Schedule

Tabel 4.7 Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR


Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Tugu Pakulonan

Gambar 3.2 Use Case Diagram

Gambar 3.3 Activity Diagram

Gambar 3.4 Sequence Diagram

Gambar 4.1 Use Case Diagram

Gambar 4.2 Activity Diagram

Gambar 4.3 Sequence Diagram

Gambar 4.4 Flowchart Proses Diagnosa

Gambar 4.5 Tampilan Awal Program

Gambar 4.6 Tampilan Halaman Diagnosa

Gambar 4.7 Tampilan Hasil Diagnosa

Gambar 4.8 Tampilan Halaman Lanjut Pertanyaan Lain

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Daftar Simbol Sequence Diagram.png
 

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

Daftar Simbol Use Case Diagram.png

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Daftar Simbol Activity Diagram.png
 

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Komunikasi jaringan tanpa kabel atau wireless semakin banyak digunakan di berbagai bidang. Namun dalam pemakaian wireless pasti akan ada gangguan-gangguan yang menghambat komunikasi.

Oleh karena itu dibutuhkan suatu teknologi yang memungkinkan manusia mengetahui masalah-masalah yang menghambat jaringan wireless tersebut. Sistem pakar (expert system) adalah program penasehat berbasis komputer yang mencoba meniru proses berpikir dan pengetahuan dari seorang pakar dalam menyelesaikan masalah-masalah spesifik. Dengan sistem pakar seseorang bisa menganalisa dan mengatasi masalah-masalah yang terjadi pada jaringan wireless. Penulis akan melakukan penelitian di PT. Tugu Pakulonan yang terletak di daerah Serpong, dimana perusahaan tersebut sering terjadi gangguan pada jaringan wireless. Tidak hanya menghambat pekerjaan yang menggunakan internet, tapi juga menghambat komunikasi dengan customer atau supplier.

Untuk memudahkan seseorang dalam menganalisa dan mengatasi masalah-masalah yang terjadi pada jaringan wireless, maka penulis berinisiatif untuk membuat penelitian yang berjudul “SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI MASALAH PADA JARINGAN WIRELESS DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0”. Alasan penggunaan Visual Basic pada sistem pakar ini karena Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman komputer yang mendukung object atau OOP (Object Oriented Programming) dan memiliki fasilitas user interface yang menarik dan mudah dipakai serta dikembangkan.

Rumusan Masalah

Setelah melihat latar belakang diatas, maka penulis mengambil kesimpulan rumusan-rumusan masalah yang ada yaitu sebagai berikut :

  1. Masalah apa saja yang dapat diselesaikan dengan sistem pakar?
  2. Bagaimana cara mengatasi masalah yang terjadi pada jaringan wireless dengan menggunakan sistem pakar?
  3. Apakah dengan sistem pakar dapat mengatasi masalah pada jaringan wireless?

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup yang akan dijelaskan antara lain adalah konsep dan pengertian sistem pakarnya itu sendiri. Dalam hal ini yaitu sistem pakar untuk menelusuri masalah-masalah pada jaringan wireless dan cara mengatasi masalah-masalah tersebut.

Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :

  1. Tujuan Individual
  2. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mempraktekan ilmu yang sudah didapat pada mata kuliah yang telah diajarkan.

  3. Tujuan Fungsional
  4. Dari hasil penelitian sistem pakar untuk mendeteksi masalah pada jaringan wireless menggunakan Visual Basic tersebut adalah untuk mempermudah user untuk menganalisis dan mengetahui apa saja penyebab masalah pada jaringan wireless.

  5. Tujuan Operasional

Merupakan keinginan yang ada dalam diri sendiri dan mengukur kemampuan apakah bisa membuat suatu sistem pakar karena sistem pakar itu sendiri mempunyai banyak kelebihan.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini adalah :

  1. Manfaat Individual
  2. Dapat mengetahui cara kerja sistem tersebut dan mengetahui interaksi antara jaringan wireless dengan suatu program software.

  3. Manfaat Fungsional

Dapat mempermudah dalam pekerjaan karena jika ada masalah dalam jaringan wireless kita bisa menganalisa apa yang menjadi penyebab masalah tersebut dan bisa tahu cara mengatasinya.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi
  2. Merupakan cara pengumpulan data dimana penelitian dilaksanakan langsung ke PT. Tugu Pakulonan yang menjadi lokasi penelitian guna memperoleh data dan keterangan.

  3. Wawancara
  4. Selain observasi, penulis juga melakukan wawancara kepada karyawan bagian IT untuk mengetahui apa saja yang sering menjadi masalah pada jaringan wireless.

  5. Studi Pustaka

Metode untuk mendapatkan informasi dengan mencatat dan mempelajari buku-buku atau literature review yang berhubungan dengan penelitian dari berbagai sumber tertulis.


Metode Analisa

  1. Metode Analisa Sistem

Metode yang digunakan untuk analisa sistem ini adalah metode analisa SWOT. SWOT adalah perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.

Metode Perancangan Program

Dalam perancangan ini menggunakan metode flowchart atau bagan alir untuk menggambarkan tahap-tahap penyelesaian masalah (prosedur) beserta aliran data dengan simbol-simbol yang mudah dipahami.

Tujuan utama penggunaan flowchart adalah untuk menyederhanakan rangkaian proses atau prosedur untuk memudahkan pemahaman pengguna terhadap informasi, dan design sebuah flowchart memiliki keringkasan jelas dan logis.

Metode Prototype

Prototyping adalah proses pembuatan model sederhana software yang mengizinkan pengguna memiliki gambaran dasar tentang program serta melakukan pengujian awal. Prototyping memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi selama proses pembuatan sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan perangkat lunak yang akan dibuat.

Dalam menerapkan prototype ini menggunakan Evolutionary karena pada metode ini hasil prototype tidak dibuang tetapi digunakan untuk iterasi desain berikutnya. Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.

Metode Testing

Black-Box Testing merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program. Alasan penulis memakai Black-Box karena metodini dapat melakukan pengujian tanpa pengetahuan detil struktur internal dari sistem atau komponen yang dites.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas tentang penulisan skripsi ini, maka penulis mengelompokan materi penulisan menjadi 4 bab yang masing-masing saling berkaitan antara bab satu dengan yang lainnya sehingga menjadi kesatuan yang utuh, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang uraian latar belakang, rumusan maslah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini dijelaskan tentang uraian teoritis mengenai pengertian-pengertian meliputi pengertian sistem pakar, jaringan wireless, metode penyusunan data serta mengenai bahasa pemrograman yang digunakan.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Berisi tentang analisa organisasi, prosedur sistem, flow chart sistem, desain input output, diagram blok rangkaian dan konfigurasi sistem.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Pada bab ini merupakan hasil penelitian mengenai program apa yang dibuat, aplikasi apa yang dipakai untuk membuat program dan bagaimana hasil program yang dibuat.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab penutup yang berisi tentang kesimpulan, saran dan kesan-kesan yang dirasakan selama membuat skripsi ini.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Ada beberapa pendapat dari para ahli yang menjelaskan mengenai definisi sistem diantaranya :

Menurut Agus Mulyanto (2009:1)[1], "Sistem dapat diartikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sebagai satu kesatuan. Dalam bidang sistem informasi, sistem diartikan sebagai sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur. Apabila suatu komponen tidak memberikan kontribusi terhadap sistem untuk mencapai tujuan, tentu saja komponen tersebut bukan bagian dari sebuah sistem". (2009:2)"Dalam bidang sistem informasi, sistem diartikan sebagai sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan input dalam proses transformasi yang teratur".

Menurut Tata Sutabri (2012:10)[2] Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain, dan terpadu.

Menurut Jogiyanto H.M (2009:2)[3] Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, berkumpul bersama-sama melakukan semua kegiatan untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa "Sistem adalah sekumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu".

2. Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20)[4], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Components System)
    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
  2. Batas Sistem (Boundary System)
    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)
    Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem.Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.
  4. Penghubung Sistem (Interface System)
    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
  5. Masukan Sistem (Input System)
    Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
  6. Pengolahan Sistem (Processing System)
    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
  7. Keluaran Sistem (Output System)
    Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.
  8. Sasaran Sistem (Objective) dan Tujuan (Goals)
    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.
3. Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya (Tata Sutabri, 2012:22)[4] :

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)
    Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, dan sistem persediaan barang.
  2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.
  3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)
    Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertadingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.
  4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)
    Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.

   

Teori Khusus

Definisi Sistem Pakar

Kecerdasan buatan adalah salah satu bidang ilmu komputer yang mendayagunakan komputer sehingga dapat berprilaku cerdas seperti manusia. Ilmu komputer tersebut mengembangkan perangkat lunak dan perangkat keras untuk menirukan tindakan manusia. Aktifitas manusia yang ditirukan seperti penalaran, penglihatan, pembelajaran, pemecahan masalah, pemahaman bahasa alami dan sebagainya.

Martin dan Oxman dalam Kusrini (2010:11)[5] "Sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah, yang biasanya hanya dapat diselesaikan oleh seorang pakar dalam bidang tertentu".

1. Konsep Dasar Sistem Pakar

Konsep dasar sistem pakar mengandung keahlian, ahli atau pakar, pengalihan keahlian, mengambil keputusan, aturan, kemampuan menjelaskan.

Keahlian

Keahlian adalah suatu kelebihan penguasaan pengetahuan di bidang tertentu yang diperoleh dari pelatihan, membaca atau dari pengalaman. Bentuk pengetahuan yang termasuk keahlian :

1. Fakta-fakta pada lingkup permasalahan tertentu.
2. Teori-teori pada lingkup permasalahan tertentu.
3. Aturan-aturan berkenaan dengan lingkup permasalahan tertentu.
4. Meta-knowledge(pengetahuan tentang pengetahuan).
Ahli/Pakar

Seorang ahli adalah seseorang yang mampu menjelaskan suatu tanggapan, mempelajari hal-hal baru seputar topik permasalahan, menyusun kembali pengetahuan jika dipandang perlu, memecahkan masalah dengan cepat dan tepat.

Pengalihan Keahlian

Tujuan dari sistem pakar adalah untuk mentransfer keahlian dari seorang pakar kedalam komputer kemudian ke masyarakat. Proses ini meliputi 4 kegiatan, yaitu perolehan pengetahuan (dari para ahli atau sumber-sumber lainnya), representasi pengetahuan ke komputer, kesimpulan dari pengetahuan dan pengalihan pengetahuan ke pengguna.

Mengambil Keputusan

Hal yang unik dari sistem pakar adalah kemampuan untuk menjelaskan dimana keahlian tersimpan dalam basis pengetahuan. Kemampuan komputer untuk mengambil kesimpulan dilakukan oleh komponen yang dikenal dengan mesin inferensi yaitu meliputi prosedur tentang pemecahan masalah.

Aturan (Rule)

Sistem pakar yang dibuat merupakan sistem yang berdasarkan pada aturan-aturan dimana program disimpan dalam bentuk aturan-aturan sebagai prosedur pemecahan masalah. Aturan tersebut biasanya berbentuk IF-THEN.

Kemampuan Menjelaskan

Keunikan lain dari sistem pakar adalah kemampuan dalam menjelaskan atau memberi saran atau rekomendasi serta juga menjelaskan mengapa beberapa tindakan atau saran tidak direkomendasikan.

2. Tujuan Sistem Pakar

Pengalihan keahlian dari para ahli ke komputer untuk kemudain dialihkan ke orang lain yang bukan ahli. Seorang ahli adalah seseorang yang mampu menjelaskan suatu tanggapan, mempelajari hal-hal baru seputar topik permasalahan (domain), menyusun kembali pengetahuan jika dipandang perlu, memecahkan aturan-aturan jika dibutuhkan dan menentukan relevan tidaknya keahlian mereka.

Proses pengalihan pengetahuan membutuhkan 4 aktivitas, yaitu :

1. Tambahkan pengetahuan (dari para ahli atau sumber-sumber lainnya).
2. Representasikan pengetahuan (ke komputer).
3. Lakukan inferensi pengetahuan.
4. Pengalihan pengetahuan ke user.

Pengetahuan yang disimpan ke dalam komputer disebut basis pengetahuan. Ada 2 tipe pengetahuan, yaitu fakta dan prosedur (biasanya berupa aturan).

3. Permasalahan Yang Dapat Diselesaikan Dengan Sistem Pakar

Sistem pakar dapat diaplikasikan untuk memecahkan berbagai permasalahan. Umumnya kecepatan dalam memecahkan masalah pada suatu sistem pakar relatif lebih cepat dibandingkan dengan seorang pakar manusia. Hal ini sudah dibuktikan pada beberapa sistem pakar yang terkenal didunia.

Berikut ini contoh berbagai masalah yang dapat diselesaikan dengan menggunakan sistem pakar :

1. Interpretasi, pengambilan keputusan dari hasil observasi, termasuk pengawasan, pengenalan ucapan, analisis citra, interpretasi sinyal dan beberapa analisis kecerdasan lainnya.
2. Prediksi, diantaranya peramalan, prediksi demografis, peramalan ekonomi, prediksi lalulintas, estimasi hasil, militer, pemasaran dan keuangan.
3. Diagnosis, diantaranya medis, elektronis, mekanis dan diagnosis perangkat lunak.
4. Perancangan: perancangan sirkuit dan bangunan.
5. Perencanaan, seperti: perencanaan keuangan, komunikasi, produk dan manajemen proyek.
6. Monitoring : Computer-Aided Monitoring Sistem.
7. Debugging : memberikan resep obat terhadap suatu kegagalan.
8. Instruksi, untuk diagnosis, debugging dan perbaikan kinerja. Kontrol, terhadap interpretasi, prediksi, perbaikan dan monitoring kelakuan sistem.
4. Ciri-ciri dan Kategori Masalah Sistem Pakar

Sistem pakar merupakan program-program praktis yang menggunakan strategi heuristik yang dikembangkan oleh manusia untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang spesifik (khusus), disebabkan oleh keheuristikannya dan sifatnya yang berdasarkan pada pengetahuan sehingga umumnya sistem pakar bersifat :

1. Memiliki informasi yang handal, baik dalam menampilkan langkah-langkah maupun dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang proses penyelesaian.
2. Mudah dimodifikasi, yaitu dengan menambah atau mengahapus suatu kemampuan dari basis pengetahuannya.
3. Heuristik dalam menggunakan pengetahuan (yang sering kali tidak sempurna) untukmendapatkan penyelesaiannya.
4. Dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer.
5. Memiliki kemampuan beradaptasi.
5. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pakar

Suyoto (2004:183)[6] menjelaskan beberapa kelebihan dan kekurangan sistem pakar. Kelebihan sistem pakar diantaranya adalah :

a. Membantu orang awam untuk menyelesaikan masalah tanpa bantuan para pakar.
b. Meningkatkan kualitas dan produktivitas.
c. Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya.
d. Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan dan keahlian para ahli baik yang biasa maupun langka.
e. Sebagai asisten para ahli, sehingga meringankan pekerjaan para ahli.
f. Memiliki rebilitas.
g. Dapat menghemat waktu dalam pengambilan keputusan.

Adapun kelemahan sistem pakar diantaranya adalah :

a. Tidak ada jaminan bahwa sistem pakar memuat 100% kepakaran yang diperlukan.
b. Pengembangan sistem pakar tergantung ada tidaknya pakar dibidangnya sehingga pengembangannya dapat terkendala.
c. Biaya untuk mendesain, mengimplementasikan, dan memeliharanya dapat sangat mahaltergantung seberapa lengkap dan kemampuannya.
6. Basis Pengetahuan

Basis pengetahuan berisi pengetahuan-pengetahauan dalam penyelesaian masalah, tentu saja dalam domain tertentu. Ada dua bentuk pendekatan basis pengetahuan yang sangat umum digunakan, yaitu :

1. Penalaran berbasis aturan (Ruled Based Reasoning)

Basis pengetahuan direpresentasikan dengan menggunakan aturan berbentuk IF-THEN. Bentuk ini digunakan apabila kita memiliki sejumlah pengetahuan pakar pada suatu permasalahan tertentu.

2. Penalaran berbasis kasus (Case Based Reasoning)

Basis pengetahuan akan berisi solusi-solusi yang telah dicapai sebelumnya, kemudian akan diturunkan suatu solusi untuk keadaan yang terjadi sekarang.

7. Forward Chaining

Jogianto H.M (2010:3)[7]contoh sederhana dari forward dan backward chaining seperti berikut ini :

1. Misalkan anda sedang mengemudi dan tiba-tiba anda melihat mobil polisi dengan kelap-kelip dan bunyi sirine. Dengan forward chaining mungkin anda akan berkesimpulan bahwa polisi ingin anda atau seseorang untuk berhenti. Itu adalah fakta awal yang mendukung dua kemungkinan konklusi.
2. Jika mobil polisi membuntuti di belakang anda polisi melambaikan tangan memberhentikan anda, maka kesimpulan lebih lanjut adalah polisi ingin anda yang berhenti. Dengan mengadopsi ini sebagai suatu kerja hipotesis, maka anda dapat menggunakan backward chaining untuk alasan mengapa.
3. Kekurangan dari pendekatan ini adalah efisiensi. System backward chaining memudahkan pencariandepth first, sementara itu forward chainingmemudahkan pencarian breadth first. Walaupun andadapat menuliskan aplikasi backward chaining kesistem forward chaining dan sebaliknya, sistemtersebut tidak akan efisien dalam hal pencarian penyelesaiannya. Kesulitan yang kedua adalah konseptual. Pengetahuandiperoleh dari pakar yang harus diubah untuk mengimbangi permintaan dari mesin inferensi.
4. Kelebihan metode forward chaining ini adalah data baru dapat dimasukkan ke dalam tabel database inferensi dan kemungkinan untuk melakukanperubahan inference rules.
5. Jika mobil polisi membuntuti di belakang anda polisi melambaikan tangan memberhentikan anda, maka kesimpulan lebih lanjut adalah polisi ingin anda yang berhenti. Dengan mengadopsi ini sebagai suatu kerja hipotesis, maka anda dapat menggunakan backward chaining untuk alasan mengapa.

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

1. Definisi UML (Unified Modeling Language)

Menurut Widodo (2011:6)[8] "UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.

Menurut Nugroho (2009:6)[9] ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Menurut Henderi (2009:5)[10] “UML adalah sebuah bahasa pemodelan yang telah menjadi standar dalam industri software untuk visualisasi, merancang, dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis OOP (Object Oriented Programming).

2. Langkah-langkah Penggunaan UML (Unified Modeling Language)

Menurut Henderi (2010:6), langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints, dan catatan-catatan lain.
3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harusdisediakan oleh sistem.
5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.
7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hierarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen bereaksi dengan baik.
10. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:
a. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
b. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu
3. Konsep Permodelan Menggunakan UML

Menurut Nugroho (2010:10), Sesungguhnya tidak ada batasan yang tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management).

4. Bangunan Dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Nugroho (2010:117), bangunan dasar metodologi UML menggunakan dua bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:

1. Sesuatu (things)

Ada 4 (empat) things dalam UML, yaitu:

a. Structural Things

Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

b. Behavioral Things

Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

c. Grouping Things

Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

d. Annotational Things

Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

2. Relasi (Relationship)

Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu :

a. Ketergantungan (Dependention)

Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).

b. Asosiasi (Association)

Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatubentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

c. Generalisasi (Generalization)

Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor).Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

d. Realisasi (Realization)

Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

5. Diagram-diagram Unified Modeling Language (UML)

Berikut ini adalah diagram UML menurut Henderi (2010:6) yaitu:

a. Use Case Diagram

Use Case Diagram secara grafis menggambarkan, interaksi secara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari tiap interaksi.

b. Class Diagram

Menggambarkan struktur object sistem. Diagram ini menunjukan class diagram yang menyusun sistem dan hubungan antara class object tersebut.

c. Sequence Diagram

Secara grafis menggambarkan bagaimana object berinteraksi satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.

d. State Chart Diagram

Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek dari satu state kestate yang lain.

e. Activity Diagram

Secara grafis untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity Diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

Konsep Dasar Jaringan Wireless

1. Definisi Wireless

Wireless merupakan jaringan tanpa kabel yang menggunakan udara sebagai media transmisinya untuk menghantarkan gelombangelektromagnetik. Perkembangan wireless sebenarnya telah dimulai sejak lama dan telah dibuktikan secara ilmiah oleh para ilmuan dengan penemuan radio dan kemudian dilanjutkan dengan penemuan radar. Kemudian dengan perkembangan kebutuhan informasi bagi manusia, maka penggunaan wireless semakin banyak dan tidak hanya untuk penggunaan radio dan radar saja.

2. Sejarah Wireless

Pada akhir 1970-an IBM mengeluarkan hasil percobaan mereka dalam merancang WLAN dengan teknologi IR, perusahaan lainseperti Hewlett-Packard (HP) menguji WLAN dengan RF. Kedua perusahaan tersebut hanya mencapai data rate 100 Kbps.Karena tidak memenuhi standar IEEE 802 untuk LAN yaitu 1 Mbps maka produknya tidak dipasarkan. Baru pada tahun 1985, (FCC) menetapkan pita Industrial, Scientific and Medical (ISM band) yaitu 902-928 MHz, 2400-2483.5 MHz dan 5725-5850 MHz yang bersifat tidak terlisensi, sehingga pengembangan WLAN secara komersial memasuki tahapan serius. Barulah pada tahun 1990 WLAN dapat dipasarkan dengan produk yang menggunakan teknik spread spectrum (SS) pada pita ISM, frekuensi terlisensi 18-19 GHz dan teknologi IR dengan data rate >1 Mbps.

Pada tahun 1997, sebuah lembaga independen bernama IEEE membuat spesifikasi/standar WLAN pertama yang diberi kode 802.11. Peralatan yang sesuai standar 802.11 dapat bekerja pada frekuensi 2,4GHz, dan kecepatan transfer data (throughput) teoritis maksimal 2Mbps. Pada bulan Juli 1999, IEEE kembali mengeluarkan spesifikasi baru bernama 802.11b. Kecepatan transfer data teoritis maksimal yang dapat dicapai adalah 11 Mbps. Kecepatan tranfer data sebesar ini sebanding dengan Ethernet tradisional (IEEE 802.3 10Mbps atau 10Base-T). Peralatan yang menggunakan standar 802.11b juga bekerja pada frekuensi 2,4Ghz. Salah satu kekurangan peralatan wireless yang bekerja pada frekuensi ini adalah kemungkinan terjadinya interferensi dengan cordless phone, microwave oven, atau peralatan lain yang menggunakan gelombang radio pada frekuensi sama.

Pada saat hampir bersamaan, IEEE membuat spesifikasi 802.11a yang menggunakan teknik berbeda. Frekuensi yang digunakan5Ghz, dan mendukung kecepatan transfer data teoritis maksimal sampai 54Mbps. Gelombang radio yang dipancarkan oleh peralatan 802.11a relatif sukar menembus dinding atau penghalang lainnya. Jarak jangkau gelombang radio relatif lebihpendek dibandingkan 802.11b. Secara teknis, 802.11b tidak kompatibel dengan 802.11a. Namun saat ini cukup banyak pabrik hardware yang membuat peralatan yang mendukung kedua standar tersebut. Pada tahun 2002, IEEE membuat spesifikasi baru yang dapat menggabungkan kelebihan 802.11b dan 802.11a. Spesifikasi yang diberi kode 802.11g ini bekerja pada frekuensi 2,4Ghz dengan kecepatan transfer data teoritis maksimal 54Mbps. Peralatan 802.11g kompatibel dengan 802.11b, sehingga dapat saling dipertukarkan. Misalkan saja sebuah komputer yang menggunakan kartu jaringan 802.11g dapat memanfaatkan access point 802.11b, dan sebaliknya.

Pada tahun 2006, 802.11n dikembangkan dengan menggabungkan teknologi 802.11b, 802.11g. Teknologi yang diusung dikenal dengan istilah MIMO (Multiple Input Multiple Output) merupakan teknologi Wi-Fi terbaru. MIMO dibuat berdasarkan spesifikasi Pre-802.11n. Kata ”Pre-” menyatakan “Prestandard versions of802.11n”. MIMO menawarkan peningkatan throughput, keunggulan reabilitas, dan peningkatan jumlah klien yg terkoneksi. Daya tembus MIMO terhadap penghalang lebih baik, selain itu jangkauannya lebih luas sehingga Anda dapat menempatkan laptop atau klien Wi-Fi sesuka hati. Access Point MIMO dapat menjangkau berbagai perlatan Wi-Fi yg ada disetiap sudut ruangan. Secara teknis MIMO lebih unggul dibandingkan saudara tuanya 802.11a/b/g. Access Point MIMO dapat mengenali gelombang radio yang dipancarkan oleh adapter Wi-Fi 802.11a/b/g. MIMO mendukung kompatibilitas mundur dengan 802.11 a/b/g. Peralatan Wi-Fi MIMO dapat menghasilkan kecepatan transfer data sebesar 108Mbps.


Konsep Dasar Microsoft Visual Basic 6.0

Microsoft Visual Basic 6.0 merupakan salah satu bahasa pemrograman yang memiliki banyak fasilitas sehingga sebuah program dapat dikembangkan, termasuk di dalamnya pengembangan sistem pakar. Kelebihan lain dari VB adalah kemampuannya untuk mengkompilasi program dalam bentuk Native Code, yaitu optimisasi pada saat prosesor mengkompilasi dan menjalankan program tersebut. keuntungan yang didapat dari NativeCode adalah kecepatannya dalam mengakses program, di mana hal ini hanya dapat ditemukan pada aplikasi–aplikasi yang di-kompilasi dengan bahasa pemrograman C++.

Selain kemampuan – kemampuan di atas, VB juga menyediakan fasilitas antarmuka penulisan kode program yang lebih mudah dimengerti dan dipakai sehingga berbagai tipe program dapat dikembangkan di dalamnya, misalnya EXE, DLL, dan OCX, bahkan program-program berbasis internet.

Semua fasilitas VB ditampilkan dalam Integrated Development Environment (IDE). Beberapa kelebihan IDE VB adalah sebagai berikut :

1. Dapat mengembangkan beberapa project sekaligus.
2. Mampu memanajemen project dalam bentuk form, module dan class.
3. Fasilitas informasi yang lengkap, antara lain daftar property, informasi dan tip singkat.
4. Editor kode program dengan fasilitas klik untuk melengkapi kode program yang ditulissehingga memperkecil kemungkinan terjadinya kesalahan dalam penulisan kode program.

Konsep Dasar Literature Review

Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Manfaat dari study pustaka (Literature Review) ini antara lain :

1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yangsudah ada.


Literature Review

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai sistem pakar dan penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan penelitian tentang sistem pakar ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan diantaranya yaitu :

1. Tinjauan studi dari penelitian Irfan Budiman, 2013, Universitas Gunadarma [Irfan Budiman 2013] dalam penelitian berjudul Pembuatan Aplikasi Tes Kepribadian Berbasiskan Sistem Pakar Menggunakan Visual Studio .Net 2008. Penelitian ini berfungsi untuk mengukur kepribadian umum yang dimiliki oleh seseorang. Pada aplikasi ini user dapat memilih 12 kategori kepribadian,proses pengukuran dilakukan melalui tes yang terdiri dari serangkaian pertanyaan dan di akhir dari pertanyaan akan di dapat suatu kesimpulan mengenaikondisi kepribadian sesuai dengan kategori kepribadian yang dipilih. Aplikasi ini dibuat sebagai bentuk baru dalam pelaksanaan pengukuran kepribadian (tes kepribadian) yang dibuat dalam sebuah aplikasi perangkat lunak yang sedemikian rupa sehingga menarik, mudah dan nyaman untuk digunakan. Selain itu aplikasi ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber informasi bagi masyarakat. Aplikasi tes kepribadian berbasiskan sistem pakar ini, lebih mudah dan lebih cepat dalam proses pengukuran kepribadian dibandingkan metode terdahulu, sehingga memberikan banyak keuntungan dari segi penghematan waktu, tenaga, dan memudahkan kinerja user dalam mengukur kepribadiannya masing-masing. Selain itu aplikasi tes kepribadian ini dikemas dengan tampilan yang cukup menarik. Bagi masyarakat yang ingin mengetahui ukuran kepribadiannya, mereka dapat menggunakan aplikasi ini sebagai referensi, dan bagi para mahasiswa khususnya mahasiswa psikologi, aplikasi ini dapat dijadikan tambahan untuk mendukung studi mereka terutama untuk sub bidang pengukuran kepribadian.[11]

2. Tinjauan studi dari penelitian Dinny Wahyu Widarti dan Endah Setyowati, 2010, STMIK Pradnya Paramita, dalam Jurnal Teknologi Informasi Vol. 3 No. 2 [Dinny dan Endah 2010] dalam Jurnal Teknologi Informasi Vol.3 No.2 berjudul Aplikasi Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Telepon Seluler Berbasis Web. Penelitian ini membahas aplikasi yang dapat memberikan informasi apa yang menyebabkan ponsel mengalamai kerusakan seperti seorang ahli. Untuk membantu kelancaran dalam pelayanan konsumen, maka dirancang sebuah sistem pakar untuk mendeteksi kerusakan yang terjadi pada telepon selular berbasis web. Dengan adanya sistem pakar ini diharapkan berguna bagi para penggunatelepon selular untuk mengetahui kerusakan yang terjadi pada telepon selular mereka, serta mengetahui berapa banyak biaya yang harus mereka keluarkan. Dengan menggunakan sistem pakar, khususnya pada proses menentukan diagnosis kerusakan telepon selular akan lebih mudah dan cepat mendapatkan hasilnya. Dengan metode yang tepat akan membuat proses diagnosis menjadi cepat dan memiliki tingkat kesalahan yang kecil. Sistem pakar pun didesain dengan user interface yang mudah digunakan.[12]

3. Tinjauan studi dari penelitian A. Haris Rangkuti dan Septi Andryana, 2009, Universitas Nasional, dalam Jurnal Artificial, ICT Research Center UNAS Artificial Vol. 3 No. 1 [Haris dan Septi 2009] dalam Jurnal Artificial, ICT Research Center UNAS Artificial Vol. 3 No. 1 berjudulDeteksi Kerusakan Notebook dengan Menggunakan Metode Sistem Pakar. Sistem pakar dengan kemampuan diagnosa notebook adalah sistem pakar yang digunakan untuk mendiagnosa berbagai macam jenis kerusakan yang terjadi pada notebook. Jenis kerusakan notebook yang dapatdidiagnosa oleh sistem pakar ini adalah kerusakan LCD, motherboard, hardisk, Fdd, CD/DVD/CDRW/DVDRAM, keyboard, modem, ethernet, processor, bluetooth, mouse, baterai dan lain sebagainya. Salah satu kelebihan dari sistem pakar diagnosa kerusakan notebook tidak membatasi penggunaan sistem, selain itu proses pemeriksaan kerusakan notebook mempertimbangkan munculnya gejala khas paska setiap kerusakan, sehingga menyebabkan proses pendiagnosaan memakan waktu yang relatif singkat dan tepat. Dalam proses penarikan kesimpulan sistem menggunakan teknik Certainty Factor (CF), dimana penentuan nilai CF dilakukan oleh pakar dari domain yang bersangkutan. Sistem dapat menghasilkan lebih dari satu diagnosa yang disusun berdasarkan bobotnya, sesuai dengan gejala-gejala masalah yang diinputkan oleh user. Sistem juga dilengkapi dengan ilustrasi gambar yang mempermudah pemahaman user pada saat proses konsultasi serta animasi prosedure pengambilan sparepart yang rusak untuk diperbaiki. Sistem ini berjalan dalam lingkungan internet, sehingga dapat diakses oleh banyak orang yang memiliki kepentingan terhadap penggunaan sistem ini.[13]

4. Tinjauan studi dari penelitian Fatsyahrina Fitriastuti dan Luluk Sri Ekowati, 2009, Universitas Janabadra Yogyakarta, dalam Janateknika Vol. 11 No. 2 [Fatsyahrina dan Luluk 2009] dalam Janateknika Vol. 11 No. 2 berjudul Aplikasi Sistem Pakar Berbasis Web Untuk Mendeteksi Kerusakan Perangkat Keras Komputer Dengan Metode Backward Chaining. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membangun suatu aplikasi berbasis sistem pakar yang dapat digunakan untuk mendeteksi kerusakan pada perangkat keras komputer dengan metode backward chaining. Perancangan aplikasi ini dibuat dengan bahasa pemrograman PHP dan database server MySQL sehingga merupakan sistem yang berbasis web supaya mudah dan cepat diakses para pengguna komputer. Melalui aplikasi ini, pengguna komputer dapat melakukan konsultasi dengan sistem layaknya berkonsultasi dengan seorang pakar untuk mendeteksi kerusakan yang terjadi pada perangkat keras komputer serta menemukan solusi atas permasalahan yang dihadapi. Selain dapat berkonsultasi, sistem ini juga menyediakan berbagai artikel, berita dan fasilitas untuk berkomunikasi dengan admin.[14]

5. Tinjauan studi dari penelitian R. M. Nasrul Halim, 2011, STMIK PalComTech Palembang, dalam Jurnal Teknologi dan Informatika Vol. 1 No. 3 [R. M. Nasrul Halim 2011] dalam Jurnal Teknologi dan Informatika Vol. 1 No. 3 berjudul Implementasi Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Peralatan Elektronik Dengan Bahasa Pemrograman Visual Basic 6.0. Penelitian ini membahas tentang deskripsi karakter yang ditekandalam identifikasi masalah oleh melibatkan seorang ahli teknisi elektronik dan buku elektronik manual untuk memberikan solusi tentang masalah yang dihadapi, baik dari sumber dan dianalisis dengan metode produksi prinsip melalui dukungan mesin inferensial yang memiliki tugas untuk melacak dan menyesuaikan satu per satu kerusakan elektronik sehingga kemudian dapat menemukan jenis kerusakan elektronik dengan solusi perbaikan yang baik. Teknologi informasi dan komputer yang terus-menerus berkembang baik hardware maupun software secara cepat, sehingga menjadi motivasi untuk mencoba mengembangkan suatu aplikasi computer yang bisa membantu pekerjaan menjadi lebih mudah. Aplikasi komputer tersebut diharapkan dapat membantu kebutuhan sesuai yang diinginkan.[15]

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum PT. Tugu Pakulonan

Sejarah Singkat PT. Tugu Pakulonan

PT. Tugu Pakulonan didirikan pada tahun 1981, menempati areal seluas 17.000 m2 yang terletak di Jl. Raya Serpong Km. 8,5 Pakulonan Tangerang Selatan. Bergerak dalam bidang industri kemasan yaitu corrugated carton box dengan bahan baku utama kraft liner dan medium liner. Selain itu juga memproduksi kemasan dengan offset printing menggunakan bahan baku duplex, ivory, art carton dan HVS dengan spesifikasi berbagai gramatur.

Seiring dengan perkembangan teknologi saat ini, kemasan dari bahan kraft maupun duplex semakin lebih diminati karena selain bahan baku ringan juga memiliki rekomendasi ramah lingkungan. Begitu juga dengan industri grafika turut berperan mempengaruhi perkembangan industri kemasan karton dan offset. Peranan desain dan perpaduan warna melalui offset printing membuat kemasan lebih menarik dan tampil mewah.

Dengan desain yang baik serta offset printing membuat lebih cemerlang seolah-olah dapat menggambarkan atau mewakili produk yang dikemas. Hal ini turut memberi pengaruh psikologis kepada konsumen sebelum membeli produk tersebut. Pengalaman menunjukkan di negara maju untuk high class atau barang mewah, masalah kemasan sangat sensitif bahkan turut menentukan keberhasilan pemasarannya. Dalam hal ini PT. Tugu Pakulonan sanggup menjadi mitra untuk memproduksi kemasan berbagai jenis dengan tepat mutu, tepat jumlah dan tepat waktu.

Visi PT. Tugu Pakulonan

Visi dari PT. Tugu Pakulonan adalah :

1. Menjadi perusahaan setara nasional dibidangnya.
2. Standar manajemen di bidang teknologi dan sumber daya manusia.
3. Didasari etika bisnis, sekarang dan masa datang.

Misi PT. Tugu Pakulonan

Sedangkan misi dari PT. Tugu Pakulonan adalah :

1. Melayani pelanggan secara profesional.
2. Menghasilkan produk berkualitas, tepat waktu dan jumlah.
3. Menghasilkan profit untuk membangun pengembangan dan kesejahteraan.
4. Membangun hubungan baik dengan pemerintah dan kelompok profesi.
5. Menghargai keragaman didalam maupun diluar perusahaan.

Struktur Organisasi PT. Tugu Pakulonan

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi. Berikut ini adalah struktur organisasi PT. Tugu Pakulonan :

Tugas dan Tanggung Jawab

Di dalam suatu manajemen terdapat bagian-bagian yang mempunyai tugas dan kewajiban dalam menyelesaikan semua pekerjaannya. Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada PT. Tugu Pakulonan, yaitu sebagai berikut :

1. Presiden Direktur
Tugas dan tanggung jawab :
1. Dalam menetapkan proses yang dibutuhkan, menetapkan urutan dan interaksi proses serta menetapkan kriteria dan metode untuk memastikan bahwa pelaksanaan dan pengendalian berjalan secara efektif.
2. Memastikan ketersediaan sumber daya dan informasi yang dibutuhkan untuk mendukung proses dan memantau proses.
2. Management Representative
Tugas dan tanggung jawab :
1. Menetapkan dokumentasi sistem manajemen mutu.
2. Membuat, menetapkan dan memelihara prosedur pengendalian dokumen terdokumentasi.
3. Membuat, menentukan dan memelihara prosedur pengendalian catatan mutu.
4. Melakukan pengendalian dokumen sesuai dengan prosedur yang berlaku.
3. Business and Marketing Director
Tugas dan tanggung jawab :
1. Dalam mengesahkan persyaratan pelanggan dantercapainya kepuasan pelanggan.
4. Sales Manager
Tugas dan tanggung jawab :
1. Dalam menampung semua kebutuhan dan keinginanpelanggan.
2. Dalam mendokumentasikan hal-hal yang berkaitan dengan perhatian kepadapelanggan.
5. Seluruh Bagian Sales
Tugas dan tanggung jawab :
1. Melaksanakan seluruh dokumentasi yang berhubungandengan perhatian kepada pelanggan dan pemenuhan terhadap kepuasan pelanggan.
6. HRD & Personalia Staff
Tugas dan tanggung jawab :
1. Menyediakan sumber daya manusia yang sesuai dengan kompetensi dan kualifikasi yang ditentukan untuk mendukung tercapainya kebijakan mutu dan sasaran mutu PT. Tugu Pakulonan.
7. Production Manager
Tugas dan tanggung jawab :
1. Menjalankan serta mengawasi semua kegiatan produksi agar berjalan dengan baik dan berjalan sesuai prosedur.
2. Menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur yang berkaitan operasional produksi.
8. Head of Production Planning & Controlling Dept
Tugas dan tanggung jawab :
1. Menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur yang berkaitan operasional produksi.
2. Merencanakan semua kegiatan produksi agar berjalan dengan baik dan tepat waktu.
9. Head of QC Dept
Tugas dan tanggung jawab :
1. Melaksanakan prosedur yang berhubungan dengan pengukuran dan pemantauan mutu produk.
2. Mengecek semua kualitas barang, baik bahan baku, bahan pembantu dan barang yang akan dikirim ke customer.
10. Head of Inventory & Delivery Dept
Tugas dan tanggung jawab :
1. Melaksanakan prosedur-prosedur yang berhubungan dengan inventory.
2. Melakukan hubungan yang baik dengan customer agar proses delivey berjalan dengan baik.
3. Merencanakan proses delivery ke customer tepat waktu.
11. Head of IT Dept
Tugas dan tanggung jawab :
1. Memantau, merawat dan memelihara semua kegiatan komputerisasi yang dilakukan karyawan PT. Tugu Pakulonan.
12. Head of Maintenance Dept
Tugas dan tanggung jawab :
1. Melakukan perawatan dan memelihara mesin-mesin yang terdapat di PT. Tugu Pakulonan.
13. Head of Purchasing
Tugas dan tanggung jawab :
1. Mengkoordinasi pelaksanaan kegiatan pembelian.
2. Melaksanakan prosedur-prosedur yang berhubungan dengan pembelian.
14. Head of Accounting & Finance
Tugas dan tanggung jawab :
1. Melaksanakan prosedur-prosedur yang berhubungan dengan keuangan.
2. Membuat laporan keuangan perusahaan.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Prosedur pendeteksian masalah hingga cara penyelesaian masalah pada jaringan wireless dengan Microsoft Visual Basic memiliki 6 alur sebagai berikut :

1. Pakar membuat program Microsoft Visual Basic.
2. User pengguna internet menginput problem yang terjadi ke dalam program Microsoft Visual Basic.
3. Kemudian program Microsoft Visual Basic mengeluarkan jawaban masalah apa yang terjadi sehingga ada masalah pada internet.
4. Lalu Staff IT memperbaiki masalah yang terjadi.
5. Staff IT dan user mengecek kembali internet yang sudah diperbaiki.
6. User kembali bisa menggunakan internet.

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

Analisa sistem yang berjalan pada Use Case Diagram
Gambar 3.2 Use Case Diagram

Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram diatas terdapat :

1. 1 system yang mencakup seluruh sistem yang berjalan pada PT. Tugu Pakulonan.
2. 3 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Pakar, User dan Staff IT.
3. 6 use case yang bisa dilakukan oleh actor-actor.
Analisa sistem yang berjalan pada Activity Diagram

Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram diatas terdapat :

1. 1 initial node, objek yang diawali.
2. 6 action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
3. 1 final state, objek yang diakhiri
Analisa sistem yang berjalan pada Sequence Diagram

Berdasarkan gambar 3.4 Sequence Diagram diatas terdapat :

1. 3 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Pakar, User dan Staff IT.
2.5 message yang bisa menjadi alat komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Analisis sistem merupakan bagian yang sangat penting karena apabila terjadi kesalahan dalam tahap ini, maka akan mengakibatkan kesalahan pada tahap selanjutnya. Pada bagian analisis sistem ini akan dibahas tentang analisis masalah, analisis sistem yang berjalan, analisis sistem yang dikembangkan, analisis sumber pengetahuan, analisis non fungsional, analisis basis data dan analisis kebutuhan fungsional.

Analisis Masalah

Analisis masalah adalah penguraian dari suatu masalah yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan staff IT, tidak setiap saat dapat datang langsung untuk memperbaiki gangguan-gangguan yang terjadi. Oleh karena itu berdasarkan analisis masalah yang terjadi, maka melalui sistem ini diharapkan menjadi pilihan alternatif konsultasi informasi bagi para user dapat mengetahui tentang troubleshooting pada jaringan wireless.

Analisis Sistem Yang Akan Dikembangkan

Identifikasi masukan dan keluaran data yang akan diproses pada sistem pakar untuk menyelesaikan masalah pada jaringan wireless adalah sebagai berikut :

Identifikasi Masukan Data

Dalam membangun sistem pakar ini, masukan kepada sistem berupa kumpulan data, informasi serta fakta yang mendukung dalam hasil keputusan sistem. Pengguna akan memilih gejala pada sistem dan gejala inilah yang nantinya menjadi salah satu masukan data pada sistem.

Identifikasi Keluaran Data

Setelah pengguna memilih jawaban pada sistem, maka sistem akan mengolah data tersebut kemudian sistem akan memberikan keluaran data berupa hasil kesimpulan dari gejala pengguna tersebut berupa informasi tentang gangguan yang dialami, dan cara mengatasinya.

Analisis Sumber Pengetahuan

Sumber pengetahuan sistem pakar ini yang terdiri dari data gangguan-gangguan beserta definisi, gejala atau penyebab dan penanganannya diperoleh dari berbagai sumber informasi dari hasil wawancara dengan staff IT, dan buku-buku yang telah direferensikan.

Analisis Sumber Pengetahuan

Sumber pengetahuan sistem pakar ini yang terdiri dari data gangguan-gangguan beserta definisi, gejala atau penyebab dan penanganannya diperoleh dari berbagai sumber informasi dari hasil wawancara dengan staff IT, dan buku-buku yang telah direferensikan.

Analisis Metode Pelacakan

Metode pelacakan yang digunakan dalam membangun sistem pakar ini adalah metode forward chaining. Dengan metode forward chaining, semua data dan aturan akan ditelusuri untuk mendapatkan informasi dari gangguan-gangguan yang dialami.

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

1. Analisa Masukan

Nama Masukan : Input problem kedalam program Microsoft Visual Basic.

Fungsi : Sebagai data awal yang akan di proses oleh program.

Sumber : User pengguna internet.

Media : Keyboard.

Frekuensi : Setiap ada problem jaringan internet.

Format : Input kedalam program secara langsung.

Keterangan : Berisi data problem jaringan internet.

2. Analisa Proses

Nama Modul : Pendiagnosaan masalah.

Masukan : User menginput masalah kedalam program.

Keluaran : Program mengeluarkan jawaban dari masalah yang di input.

Ringkasan Proses : Proses ini menghasilkan jawaban kepada user agar mengetahui masalah apa yang terjadi pada jaringan internet.

3. Analisa Keluaran

Nama Keluaran : Hasil diagnosa masalah.

Fungsi : Mencetak atau menampilkan hasil diagnosa masalah.

Media : Tampilan pada program atau kertas.

Rangkap : 3 (tiga) lembar.

Distribusi : Lembar 1 (putih) untuk User, Lembar 2 (merah) untuk Management Representative, Lembar 3 (kuning) untuk Staff IT.

Konfigurasi Sistem Berjalan

Di dalam membuat analisa program untuk penulisan laporan Skripsi, penulis menggunakan komputer dengan konfigurasi sebagai berikut:

1. Spesifikasi Hardware

a. Processor : Intel(R) Core(TM) i5-2450M

b. Monitor : 14” HD LED LCD

c. RAM : 2 GB

d. Harddisk : 500 GB

2. Spesifikasi Software

a. Windows 7

b. Microsoft Office 2007

c. Microsoft Visual Basic 6.0

d. Mozzila Firefox

3. Hak Akses (Brainware)

Yang mempunyai hak dalam mengoperasikan program Microsoft Visual Basic adalah pimpinan PT. Tugu Pakulonan, Staff IT dan para staff PT. Tugu Pakulonan yang menggunakan internet.

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang dihadapi

a. Analisa Permasalahan

Berdasarkan observasi yang dilakukan sebelumnya mengenai sistem pakar untuk mendeteksi masalah pada jaringan wireless dengan Microsoft Visual Basic, dapat disimpulkan permasalahan yang ada sebagai berikut :

1. User yang kurang paham tentang internet, sehingga terlalu bergantung dengan program yang dibuat oleh pakar untuk mencari masalah yang terjadi.

2. Jumlah Staff IT yang sedikit, sehingga jika ada masalah pada internet dan ada masalah komputer pada departement lain, waktu kerja menjadi tidak efisien karena menunggu Staff IT memperbaiki masalah yang terjadi.

Oleh karena itu berdasarkan analisa dari segi kekurangan serta kebutuhan saat ini, kebutuhan terhadap sistem hendaknya :

1. Memberikan seminar kepada user-user pengguna intenet agar menambah pengetahuan tentang internet dan tidak terlalu lagi bergantung kepada program yang dibuat oleh user.

2. Menambah jumlah Staff IT agar dapat saling membantu pekerjaan, sehingga waktu kerja menjadi lebih efisien.

b. Analisa Batasan Sistem

Setiap sistem mempunyai batasan sistem yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan diluar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem. Melihat permasalahan yang ada pada PT. Tugu Pakulonan, maka dibatasi permasalahan mengenai sistem pada program Microsoft Visual Basic diantaranya :

1. Melakukan analisa terhadap program Microsoft Visual Basic yang telah ada. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya jawaban masalah yang lain dari user atau Staff IT.

Membuat atau memperbaharui program yang telah ada tanpa sepengetahuan pakar pembuat program.

c. Analisa Kelebihan dan Kekurangan Sistem Yang Berjalan

Dalam penelitian ini, peneliti dapat menyimpulkan kelebihan dan kekurangan pada sistem tersebut :

1. Kelebihan dari program Microsoft Visual Basic ini diantaranya memudahkan user pengguna internet untuk mengetahui masalah-masalah apa saja yang biasanya terjadi pada jaringan wireless perusahaan.

2. Meskipun program ini sudah cukup baik, tetapi masih ada beberapa kekurangan. Adapun kekurangan dari program ini yaitu user jadi bergantung dengan program jika ada masalah tanpa harus menganalisa sendiri masalah yang sudah sering terjadi pada koneksi internet.

Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan analisa permasalahan yang telah dijabarkan, maka ditemukan alternatif pemecahan masalah sebagai berikut :

1. Menambah Staff IT agar waktu jam kerja menjadi lebih efisien.

2. Memberikan seminar kepada user-user pengguna internet agar menambah pengetahuan tentang dunia internet dan jaringan wireless.

a. Urutan Prosedur Sistem Yang Akan Berjalan

Prosedur program yang akan berjalan adalah sebagai berikut:

1. Jika ada masalah kecil atau yang sudah sering terjadi, user tidak lagi harus selalu melihat program untuk mencari masalah yang terjadi agar user tidak lagi terlalu tergantung dengan program.

2. Staff IT akan memanfaatkan waktu kerja agar lebih efisien dalam menyelseaikan setiap masalah di semua departement.

b. Analisa Kontrol

Pengendalian yang diterapkan pada program sangat berguna untuk tujuan mencegah atau menjaga terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Maka pengendalian intern diperlukan untuk mengecek kesalahan-kesalahan yang sudah terjadi sehingga dapat dikoreksi.

User Requirement

1. Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi.

2. Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi :

3. Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML.

4. Final Draft Elisitasi

Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun sistem. Berdasarkan Elisitasi Tahap III di atas, dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam membuat suatu sistem dokumentasi.




BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.1 Use Case Diagram diatas terdapat :

1. 1 system yang mencakup seluruh sistem yang berjalan pada PT. Tugu Pakulonan.

2. 3 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Pakar, User dan Staff IT.

3. 6 use case yang bisa dilakukan oleh actor-actor.

Activity Diagram Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.2 Activity Diagram diatas terdapat :

1. 1 initial node, objek yang diawali.

2. 6 action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

3. 1 final state, objek yang diakhiri.

Sequence Diagram Yang Diusulkan

1. 3 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Pakar, User dan Staff IT.

2. 5 message yang bisa menjadi alat komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

Rancangan Basis Data

Rancangan database dipakai untuk mempermudah dalam proses penyeleksian data serta membantu pemrograman dalam mengambil danmenampilkan data. Pada database digunakan tabel-tabel, dan pada tabel-tabel ini akan dijelaskan nama field, type, dan size mengenai data tersebut.

1. Tabel Pertanyaan

Nama Tabel : Pertanyaan

Primary Key : ID_Pertanyaan

Deskripsi : Tabel yang digunakan untuk menampung semua pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab oleh user

2. Tabel Gangguan

Nama Tabel : Gangguan

Primary Key : ID_Gangguan

Deskripsi : Tabel yang digunakan untuk menampung gangguan-gangguan

3. Tabel Solusi

Nama Tabel : Solusi

Primary Key : ID_Solusi

Deskripsi : Tabel yang digunakan untuk menampung solusi dari gangguan

Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Perancangan prosedural merupakan perancangan yang dilakukan untuk menetapkan detail algoritma yang akan dinyatakan kedalam suatu program. Perancangan prosedural pada sistem pakar ini akan digambarkan dengan menggunakan flowchart. Adapun penjelasan beserta gambaran dari masing-masing flowchart yang ada adalah sebagai berikut :

1. Flowchart Proses Diagnosa

Flowchart proses diagnosa menggambarkan langkah-langkah yang dilakukan oleh user untuk melakukan proses diagnosa data pada aplikasi yang dibangun. Adapun gambaran flowchart dari proses diagnosa dapat dilihat pada Gambar 4.4.

Rancangan Prototype

a. Tampilan Halaman Awal

Halaman ini terdiri dari satu tombol utama yaitu Mulai Diagnosa untuk masuk ke halaman diagnosis dan tombol Exit untuk keluar dari program.

b. Tampilan Halaman Diagnosa

Halaman diagnosa terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh user.

Jika user menjawab “Ya” maka program akan menampilkan hasil diagnosa atas pertanyaan yang ditanyakan.

Jika user memilih “Lanjut Pertanyaan Lain” maka akan tampil pertanyaan-pertanyaan berikutnya sampai user mendapatkan hasil diagnosa atas masalah yang didapat.

Konfigurasi Sistem Usulan

Untuk menjalankan perangkat pengembangan sistem pakar ini, diperlukan spesifikasi sistem yang sesuai agar dapat berjalan dengan maksimal. Spesifikasi sistem ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak.

Spesifikasi Hardware

a. Processor : Pentium IV

b. RAM : 1 GB

c. Monitor

d. Keyboard

e. Mouse

f. Harddisk : 500 GB

Aplikasi Yang Digunakan

a. Microsoft Office 2007

b. Microsoft Visual Basic 6.0

c. Windows 7

Hak Akses

a. Pimpinan PT. Tugu Pakulonan

b. Para Staff PT. Tugu Pakulonan

Testing

Pada metode ini akan dijelaskan bagaimana cara pengujian dengan metode black box testing. Black box testing adalah metode pengujian perangkat lunak yang tes fungsionalitas dari aplikasi yang bertentangan dengan struktur internal atau kerja. Berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak, disebut juga pengujian behavioral atau pengujian partisi. Pengujian black box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program. Pengujian black box berusaha menemukan :

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang

2. Kesalahan interface

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database internal

4. Kesalahan kinerja

5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi

6. Kesalahan performansi

7. Kesalahan inisialisasi dan tujuan akhir

Dengan mengaplikasikan teknik black box, maka kita menarik serangkaian test case yang memenuhi kriteria berikut :

1. Test case yang mengurangi, dengan harga lebih dari satu, jumlah test case tambahan yang harus didesain untuk mencapai pengujian yang dapat dipertanggungjawabkan.

2. Test case yang memberitahu kita sesuatu mengenai kehadiran atau ketidakhadiran kelas kesalahan, daripada memberitahu kesalahan yang berhubungan hanya dengan pengujian spesifik.

Evaluasi

Pada tahap ini pakar melakukan pengecekan terhadap aplikasi sistem pakar yang dibangun dalam memperoleh hasil diagnosa yang seakurat mungkin. Setelah di evaluasi didapatkan bahwa ketepatan hasil diagnosa ada yang mencapai 100%. Berikut adalah hasil evaluasi dari pakar.

Implementasi

Implementasi program Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Masalah Pada Jaringan Wireless Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap suatu kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan dari fungsi pada program.

Pengujian dengan menggunakan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program tersebut. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi tersebut dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, maka proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka dari program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka akan terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Schedule

Estimasi Biaya

Estimasi Biaya digunakan sebagi perhitungan kebutuhan biaya yang diperlukan dalam menyesuaikan biaya penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan oleh penulis dalam menyelesaikan penelitian yang berjudul "Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Masalah Pada Jaringan Wireless Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0”.

BAB V

PENUTUP


Kesimpulan

Berdasarkan analisa yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya dan juga berdasarkan hasil pengamatan penulis dari rumusan masalah, maka dapat diambil kesimpulan sebgai berikut :

  1. Aplikasi sistem pakar untuk mendeteksi masalah pada jaringan wireless ini dibuat untuk user yang kurang pengetahuan dalam penanganan masalah jaringan wireless.
  2. Aplikasi sistem pakar untuk mendeteksi masalah pada jaringan wireless ini dapat melakukan diagnosis gangguan-gangguan pada jaringan wireless.
  3. Sistem pakar untuk mendeteksi masalah pada jaringan wireless ini menggunakan metode forward chaining, yaitu metode yang mengumpulkan fakta-fakta terlebih dahulu kemudian dapat menghasilkan solusi atau kesimpulan.

Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

Berikut ini hasil kesimpulan yang penulis peroleh mengenai jawaban dari rumusan masalah yang ada, yaitu :

1. Sistem pakar bisa digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah dengan berbagai macam metode. Metode-metode tersebut digunakan untuk mempermudah pakar dalam menghasilkan solusi dari masalah.

2. Sistem pakar dapat mengatasi masalah pada jaringan wireless dengan mendiagnosa gangguan-gangguan yang terjadi.

3. Dengan sistem pakar, masalah-masalah yang ada pada jaringan wireless dapat diatasi. Sistem pakar juga memudahkan user agar dapat menganalisa masalah apa saja yang sering terjadi pada jaringan wireless.

Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

a. Kesimpulan Terhadap Tujuan Penelitian

Kesimpulan terhadap tujuan penelitian ini adalah bisa mengidentifikasi masalah-masalah apa saja yang terjadi pada jaringan wireless dan bagaimana cara mengatasinya.

b. Kesimpulan Terhadap Manfaat Penelitian

Kesimpulan terhadap manfaat penelitian ini adalah dengan program yang dibuat oleh pakar, user dapat mengetahui informasi-informasi mengenai jaringan wireless dan internet, sehingga dapat menambah pengetahuan user tentang jaringan komputer.

Kesimpulan Terhadap Metode Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan 5 metode penelitian yaitu meliputi metode pengumpulan data, metode analisa, metode perancangan program, metode prototype, dan metode testing yang sudah dijelaskan pada BAB I.

Saran

Untuk dapat meningkatkan dan menanggulangi masalah yang terjadi pada jaringan wireless di PT. Tugu Pakulonan, maka penulis bermaksud memberikan beberapa saran yaitu :

1. Perlunya sosialisasi terhadap karyawan PT. Tugu Pakulonan agar mereka bisa mengerti banyak tentang jaringan komputer.

2. Adanya upaya peningkatan sistem komputer di PT. Tugu Pakulonan agar bisa menunjang kinerja kecepatan jaringan wireless itu sendiri.

3. Perlunya maintenance secara berkala pada komputer dan jaringan-jaringan komputer lainnya agar dapat meminimalisir kerusakan atau masalah.

Kesan

Kesan yang dirasakan oleh penulis selama menjalankan proses skripsi di PT. Tugu Pakulonan adalah penulis mendapatkan banyak ilmu, manfaat dan informasi mengenai jaringan internet khususnya wireless. Selain itu, penulis juga mendapatkan ilmu tentang bagaimana cara penulisan format laporan yang benar. Penulis juga sempat kesulitan dalam membuat program sistem pakar ini karena dalam pembuatan program sistem pakar ini diperlukan banyak analisis-analisis dan metode yang digunakan.

Saran

Agar aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa gangguan jaringan LAN ini kedepannya lebih baik, maka yang dapat disarankan adalah :

  1. Menggunakan gambar pada detail gejala untuk mempermudah user dalam memperbaiki gangguan.
  2. Menggunakan metode lain seperti certainty factor untuk mengetahui persentase keyakinan dari gangguan LAN yang telah teridentifikasi, sehingga solusi lebih akurat.
  3. Aplikasi dapat dikembangkan lagi bukan hanya berbasis desktop tapi bisa menggunakan teknologi yang lain misalnya berbasis mobile atau website sehingga user dapat mengakses aplikasi sistem pakar ini dimana saja.



Daftar Pustaka

  1. Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
  2. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset.
  3. Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2009. Sistem Informasi Teknologi. Yogyakarta : Andi Offset.
  4. 4,0 4,1 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Andi Offset : Yogyakarta.
  5. Kusrini. 2010. Sistem Pakar: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : Penerbit Andi.
  6. Suyoto. 2004. Intelegensi Buatan: Teori dan Pemrograman. Gava Media : Yogyakarta.
  7. Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2009.Sistem Informasi Teknologi. Yogyakarta : Andi Offset .
  8. Herlawati, Prabowo Pudjo Widodo. 2011. Menggunakan UML. Informatika : Bandung.
  9. Nugroho, Adi. 2009. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java. Andi Offset : Yogyakarta.
  10. Henderi. 2009. Unified Modeling Language: Tangerang.
  11. Budiman, Irfan. 2013. Pembuatan Aplikasi Tes Kepribadian Berbasiskan Sistem Pakar Menggunakan Visual Studio .Net 2008. Jakarta: Universitas Gunadarma.
  12. Widarti, Dinny Wahyu, dan Endah Setyowati. 2010. Aplikasi Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Telepon Seluler Berbasis Web. STMIK Pradnya Paramita: Jurnal Teknologi Informasi. Vol. 3 No. 2.
  13. Rangkuti, A. Haris, dan Septi Andryana. 2009. Deteksi Kerusakan Notebook dengan Menggunakan Metode Sistem Pakar. Universitas Nasional: Jurnal Artificial, ICT Research Center UNAS Artificial. Vol. 3 No. 1.
  14. Fitriastuti, Fatsyahrina, dan Luluk Sri Ekowati. 2009. Aplikasi Sistem Pakar Berbasis Web Untuk Mendeteksi Kerusakan Perangkat Keras Komputer Dengan Metode Backward Chaining. Universitas Janabadra Yogyakarta: Janateknika. Vol. 11 No. 2.
  15. Halim, R.M. Nasrul. 2011. Implementasi Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Peralatan Elektronik Dengan Bahasa Pemrograman Visual Basic 6.0. STMIK PalComTech Palembang: Jurnal Teknologi dan Informatika. Vol. 1 No. 3.

Contributors

Riowaldy Arifin