Bogeszidan: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
(←Membuat halaman berisi '<html> <head><meta http-equiv=Content-Type content="text/html; charset=UTF-8"> <style type="text/css"> <!-- span.cls_002{font-family:Times,serif;font-size:12.1px;color...')
(Tidak ada perbedaan)

Revisi per 15 Agustus 2021 16.41

<html> <head><meta http-equiv=Content-Type content="text/html; charset=UTF-8"> <style type="text/css"> </style> <script type="text/javascript" src="6e7e1fe6-fde5-11eb-a980-0cc47a792c0a_id_6e7e1fe6-fde5-11eb-a980-0cc47a792c0a_files/wz_jsgraphics.js"></script> </head> <body>

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Perkembangan ilmu teknologi sekarang sangat pesat dan telah mempengaruhi
berbagai bidang, salah satunya bidang bisnis. Dalam dunia bisnis, teknologi
informasi merupakan hal yang sering digunakan sebagai media untuk menunjang
promosi dan informasi produk kepada konsumen. Jenis media promosi yang ada
saat ini sangat bervariasi salah satunya melalui company profile. Company profile
merupakan penjelasan mengenai perusahaan termasuk produknya secara verbal
maupun grafik yang mengangkat kelebihan perusahaan dan kelebihan dari produk
itu sendiri. Dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat saat ini, tidak jarang
sebuah perusahaan memanfaatkan video company profile sebagai media untuk
mempromosikan perusahaan mereka dan juga memanfaatkan teknologi informasi
seperti social media (facebook, youtube, instagram) dan website.
PT. Tembok Tertawa Raya (TEMTERA) adalah perusahaan Kontraktor
Interior yang fokus bergerak di bidang Renovasi Interior Kantor, Hotel, Restaurant,
Store dan Showroom yang didirikan pada tahun 2014 dan beralamat di Joglo Jakarta
Barat. Demi terus menjaga komitmen untuk meningkatkan pelayanan dan
melangkah lebih maju, di tahun 2020, PT. TEMBOK TERTAWA RAYA terus
berbenah menyusul perkembangan zaman di era digital dan industry ini,
TEMTERA telah mengambil langkah besar dan menjadikan website TEMTERA
sebagai situs marketplace konstruksi dimana dalam website perusahaan
membutuhkan video company profile.
2
Dengan harapan dapat membantu memberi informasi yang atraktif dengan
adanya video company profile yang memudahkan perusahaan agar lebih di kenal
secara luas dan dapat digunakan sebagai media promosi, karena dapat di akses di
media online di mana pun dan kapan pun melalui media smartphone, tablet, laptop
dan sejenisnya. Penulis berinisiatif dan melakukan penelitian untuk mengatasi
permasalahan tersebut dengan merancang sebuah Video Company Profile yang
diharapkan mampu optimal dalam menyampaikan informasi. Sehingga penulis
merancang sebuah judul “PENGEMBANGAN COMPANY PROFILE BERBASIS
MULTIMEDIA SEBAGAI MEDIA PROMOSI PADA PT. TEMBOK TERTAWA
RAYA”.
1.2. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas, rumusan masalah yang dibahas dalam
penelitian ini, antara lain:
1.
Bagaimana merancang media promosi yang efektif dalam mengenalkan
profil perusahaan?
2.
Bagaimana merancang Video Profile yang aktraktif dan informatif?
3.
Apa target yang ingin dicapai oleh PT.TEMBOK TERTAWA RAYA
melalui perancangan video ini?
8
1.3. Ruang Lingkup
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi perusahaan dan keinginan
perusahaan untuk menggunakan video company profile, maka penulis membatasi
masalah yang akan dibahas hanya sebatas pembuatan media video meliputi intro,
gambaran perusahaan yang meliputi sejarah, visi misi, keunggulan perusahaan,
daftar relasi, daftar klien dan daftar projek yang sudah dikerjakan perusahaan.
1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1. Tujuan Penelitian
1.
Dapat menyusun Video Company Profile sebagai media promosi
perusahaan yang efisien tanpa membutuhkan biaya dan waktu yang
cukup besar.
2.
Membantu perusahaan mempromosikan produk dan service yang
disediakan dengan menggunakan video company profile.
1.4.2. Manfaat Penelitian
1.
Pembuatan media Video Company Profile ini diharapkan dapat
mengatasi beberapa masalah yang timbul pada strategi promosi yang
telah dilakukan sebelumnya.
2.
Memudahkan marketing untuk memberikan informasi tentang
perusahaan kepada klien.
3.
Dapat meningkatkan kreativitas menerapkan ilmu desain dan
menambah pengalaman mengetahui gambaran tentang dunia kerja
sebagai desainer secara langsung.
1.5. Metode Penelitian
8
Untuk memperoleh dan melengkapi data-data yang diperlukan dalam
penulisan laporan Tugas Akhir terkait dengan Pengembangan Company Profile
Berbasis Multimedia Sebagai Media Promosi Pada PT. Tembok Tertawa Raya,
menggunakan beberapa metode penelitian, adapun metode- metode yang digunakan
adalah sebagai berikut:
1.5.1. Pengumpulan Data
1.
Observasi
Metode observasi merupakan metode pengumpulan informasi dengan
mengamati secara langsung di lapangan. Dalam penelitian ini penulis
melakukan tinjauan langsung ke PT. Tembok Tertawa Raya terhadap unsur
objek yang akan diteliti.
2.
Wawancara
Metode Wawancara adalah suatu percakapan dengan tujuan tertentu. Dalam
percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yakni pewawancara
(yang
mengajukan pertanyaan) dan diwawancarai
(yang memberikan sebuah
jawaban atas pertanyaan itu). Untuk mendapatkan informasi secara tepat
sasaran, Dalam metode wawancara (Interview), penulis mengadakan tanya
jawab kepada narasumber yang terkait untuk memperoleh data yang jelas dan
akurat.
3.
Studi Pustaka
Teknik pengumpulan data dengan melakukan analisis terhadap berbagai
buku, literatur, catatan, serta berbagai laporan yang berkaitan dengan
pembahasan penelitian ini.
1.5.2. Perancangan Media
8
Dalam pemgembangan company profile ini menggunakan beberapa software
yaitu: Adobe Illustrator 2019, Adobe After Effect CC 2018, Adobe Photoshop
CC 2020.
1.5.3. Konsep Produksi Media (KPM)
Berikut merupakan tahapan - tahapan dari konsep produksi media yaitu:
1. Pre production
Pre production merupakan proses pembuatan konsep yang akan
dilakukan saat produksi, tahap ini berisi ide atau gagasan, sinopsis, narasi,
storyboard, script writing, rundown, penyusun crew, time schedule, budget
dan peralatan yang akan digunakan.
2. Production
Merupakan tahap dimana untuk mempersiapkan konsep dari yang
sudah dibuat dalam storyboard pada tahap pre production. Melalui tahap
ini berisikan perencanaan multimedia, Audio, Broadcasting dan Visual.
3. Post production
Postproduction adalah tahap terakhir setelah pre production dan
production. Tahap ini merupakan tahapan finishing, mixing, dan
pendistribusian kedalam berbagai format. Bagian postproduction,
digitizing, editing, mixing, finishing, export, dan segmen pasar.
1.6. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Tugas Akhir ini terbagi menjadi beberapa bagian,
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
8
Bab ini menjelaskan tentang Latar Belakang Penelitian, Rumusan Masalah, Ruang
Lingkup Penelitian, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, dan
Sistematika Penulisan yang akan dibahas dalam laporan tugas akhir.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan tentang konsep dan teori dasar yang melandasi permasalahan
penelitian dan menjadi acuan penulisan sesuai dengan topik perancangan yang
dibuat dalam penyusunan laporan tugas akhir. Yang meliputi Teori Umum, Teori
Khusus, dan Literature review.
BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL
Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum Objek yang diteliti seperti Sejarah
Singkat Instansi, Visi dan Misi, Ruang Lingkup Instansi, Struktur Organisasi,
Tugas dan Tanggung Jawab, Product Information, Market Analisis, Potensial
Market, Market Segmentation, Marketing Objective (tujuan pemasaran), Marketing
Strategy (strategi pemasaran), Budget Produksi Media, Konfigurasi Perancangan
dan Elisitasi.
BAB IV PENUTUP
Bab ini menjelaskan mengenai kesimpulan, saran dan kesan yang diberikan kepada
pihak Instansi selaku tempat penulis melakukan observasi sebagai pemecahan
masalah dalam perancangan yang telah dibuat.
DAFTAR PUSTAKA
Pada bagian ini berisikan tentang referensi yang digunakan sebagai bahan acuan
atau landasan dalam pembuatan hasil laporan tugas akhir.
DAFTAR LAMPIRAN
Pada bagian ini berisikan daftar dari keseluruhan lampiran yang digunakan
untuk melengkapi laporan tugas akhir.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Umum
2.1.1. Konsep Dasar Pengembangan
2.1.2.1 Pengertian Pengembangan
Menurut Arif dan Eby Waskito Makalalag (2020:47) “Pengembangan adalah
perbuatan menjadikan bertambah, berubah sempurna (pikiran, pengetahuan, dan
sebagainya). Kegiatan pengembangan meliputi tahapan: perencanaan, pelaksanaan,
dan evaluasi yang diikuti dengan kegiatan penyempurnaan sehingga diperoleh
bentuk yang dianggap memadai”.
Menurut Fannie dan Rohati (2016:99) “Pengembangan adalah proses, cara,
perbuatan mengembangkan. Dapat juga didefinisikan pengembangan adalah upaya
pendidikan baik formal maupun non formal yang dilaksanakan secara sadar,
berencana, terarah, teratur, dan bertanggung jawab dalam rangka memperkenalkan,
menumbuhkan, membimbing dan mengembangkan suatu dasar kepribadian yang
seimbang, utuh dan selaras, pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan
bakat, keinginan serta kemampuannya, sebagai bekal untuk selanjutnya
meningkatkan dan mengembangkan dirinya, maupun lingkungannya ke arah
tercapainya martabat, mutu dan kemampuan manusiawi yang optimal dan pribadi
yang mandiri”.
Menurut Sikula dalam Priansa (2016:147) “Pengembangan adalah suatu
proses pendidikan jangka panjang yang memanfaatkan prosedur sistematis dan
8
terorganisir, dimana personil manejerial mempelajari pengetahuan konseptual dan
teoritis untuk tujuan umum”.
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa Pengembangan merupakan
adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual,
dan moral sesuai dengan kebutuhan melalui pendidikan dan latihan
2.1.2. Konsep Dasar Promosi
2.1.2.1 Pengertian Promosi
Budiarto dan Muhammad Arief (2019:16) “Promosi merupakan satu bentuk
komunikasi pemasaran yang menawarkan nilai lebih untuk suatu produk.
Sunarya, dkk berpendapat bahwa (2017:162)
“Promosi adalah tindakan
menginformasikan atau meningkatkan konsumen tentang spesifikasi merk atau
produk. Promosi mempunyai kekuatan untuk menyampaikan pesan, dan diperlukan
perancangan khusus agar promosi tersebut menciptakan keserasian didalam
rangkaian pemasaran dan memiliki virtual yang kuat.”
”Riswanto, dkk (2017:15) “Promosi adalah media untuk mengenalkan suatu
produk barang dan jasa yang baru atau memperkuat brand image suatu produk yang
telah ada sebelumnya.”
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa promosi merupakan suatu
kegiatan untuk memperkenalkan produk agar dikenal oleh banyak orang bisa
melalui media maupun secara langsung.
2.1.2.2 Tujuan promosi
9
Menurut Maimunah, dkk
(2017:38), Tujuan promosi adalah
menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk, serta meningkatkan pelanggan
tentang sasaran perusahaan dan bauran pemasarannya.
Menurut ”Septianingsih dan Bhanu Sri Nugraha (2019:23), Tujuan promosi
adalah memberikan informasi kepada konsumen tentang barangnya, harganya,
ataupun informasi lain yang memiliki kegunaan kepada konsumen, membujuk dan
mempengaruhi terutama kepada pembeli-pembeli potensial, dengan mengatakan
bahwa suatu produk adalah lebih baik daripada produk yang lainnya, dan
menciptakan kesan “image” tersendiri bagi calon konsumen untuk produk yang
diiklankan, sehingga pemasar menciptakan promosi sebaik-baiknya.
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan tujuan promosi adalah
memberikan informasi kepada konsumen tentang barang, harga, atau informasi lain
sehingga membuat konsumen tertarik.
2.1.2.3 Bentuk promosi
Menurut Wahyuni, dkk (2017:20) bentuk promosi adalah sebagai berikut:
1.
Personal Selling, adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara
penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk
kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan
terhadap produk sehingga mereka akan mencoba dan membelinya.
2.
Mass Selling, adalah pendekatan yang menggunakan media komunikasi
untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dalam satu
waktu. Metode ini memang tidak sefleksibel personal selling, namun
merupakan alternatif yang lebih murah untuk menyampaikan informasi
10
ke khalayak (pasar sasaran) yang jumlahnya sangat banyak dan tersebar
luas.
3.
Promosi Penjualan, adalah bentuk persuasi langsung melalui
penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang
pembelian produk dengan segera atau meningkatkan jumlah barang
yang dibeli pelanggan.
4.
Public Relations (Hubungan Masyarakat), adalah upaya komunikasi
menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi,
opini, keyakinan dan sikap berbagai orang yang terlibat, mempunyai
kepentingan dan dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam
mencapai tujuannya.
5.
Direct Marketing (Pemasaran Langsung), adalah sistem pemasaran
yang bersifat interaktif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media
iklan untuk menimbulkan respon yang terukur atau transaksi di
sembarang lokasi.Umumnya bentuk bentuk promosi memiliki fungsi
yang sama, hanya saja dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas
khususnya.
2.1.3. Konsep Dasar Informasi
2.1.4.1 Pengertian Informasi
Dibawah ini terdapat beberapa pendapat para ahli tentang informasi sebagai
berikut:
Menurut R. Sapto Wibowo (2018:13) “Informasi sebagai data yang berupa
pesan (ucapan atau ekspresi) atau makna yang dapat ditafsirkan dari pesan atau
kumpulan pesan, fakta maupun penjelasannya dalam media yang dapat diterima
11
oleh panca indera manusia. Kemudian data tersebut diolah menjadi sebuah bentuk
yang berarti bagi penerimanya serta bermanfaat dalam pengambilan keputusan.
Informasi yang telah diolah dapat menjadi pengetahuan bagi penerimanya.”
Menurut Suharno Pawirosumarto, (2016:419) “Informasi adalah data yang
diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerimanya. Dapat dikatakan bahwa data merupakan bahan mentah, sedangkan
informasi adalah bahan jadi atau bahan yang telah siap digunakan, Jadi, sumber dari
informasi adalah data.”
Halim dan Syahrir Hasan (2017:2) “Informasi merupakan hasil pemrosesan
data
(fakta) menjadi sesuatu yang bermakna dan bernilai untuk pengambilan
keputusan. Dalam kehidupan sehari-hari, segala aktivitas pengambilan keputusan
kita juga menjadi mudah dengan adanya informasi.”
Berdasarkan kutipan tersebut dapat disimpulkan bahwa informasi adalah
sekumpulan fakta-fakta yang telah diolah menjadi bentuk data, sehingga dapat
menjadi lebih berguna dan dapat digunakan oleh siapa saja yang membutuhkan
data-data tersebut sebagai pengetahuan ataupun dapat digunakan dalam
pengambilan keputusan.
2.1.4.2 Kualitas Informasi
Menurut O’Brien dalam Ni Made Sri Rukmiyati dan I Ketut Budiartha dalam
E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. (2016), “Kualitas informasi
adalah tingkat dimana informasi memiliki karakteristik isi, bentuk, dan waktu, yang
memberikannya nilai buat para pemakai akhir tertentu”.
Menurut James A. Sen dalam Nafiudin (2019), Informasi yang berkualitas
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
12
1.
Akurat (Accuracy); Bebas dari kesalahan, tidak bisa atau menyesatkan
dan jelas mencerminkan maksudnya.
2.
Bentuk (Form); Kualitatif atau Kuantitatif, Numerical atau berupa
grafik, ringkas atau rinci, dsb.
3.
Frekuensi
(Frequency); Seberapa sering informasi dibutuhkan,
dikumpulkan atau dihasilkan.
4.
Kelebaran (Breadth); Ruang lingkup, meliputi berbagai bidang atau
hanya satu bidang saja.
5.
Asal (Origin); Informasi berasal dari dalam atau luar perusahaan atau
organisasi.
6.
Orientasi Waktu (Time Horizon); Informasi dapat berorientasi pada
masa lalu, masa kini, dan masa mendatang.
7.
Tepat Pada Waktunya (Timeliness); Informasi yang diperlukan untuk
pengambilan keputusan tidak boleh terlambat, keterlambatan dapat
mengakibatkan informasi tidak mempunyai nilai lagi.
Berdasarkan beberapa pendapat ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
kualitas informasi dapat digunakan untuk mengambil keputusan. Kualitas informasi
yang kurang baik akan memberikan keputusan yang kurang baik. Maka dari itu,
informasi harus akurat, sesuai fakta, sederhana, mudah dipahami dan menyesuaikan
informasi pada waktu yang sedang dibutuhkan.
2.1.3.3 Manfaat Informasi
Dewi Kusumawati dan Yestin Waeo dalam Jurnal JESIK (2016), “Informasi
harus memiliki manfaat untuk pemakainya. Hal ini karena relevansi informasi
untuk setiap orang berbeda”.
13
Menurut Sutanta dalam Mawardi Siregar (2017), Paling tidak ada lima
manfaat informasi, yaitu:
1.
Menambah pengetahuan. Dengan adanya informasi, maka akan dapat
memberikan tambahan pengetahuan bagi penerima yang dapat
digunakan sebagai bahan pertimbangan yang mendukung proses
pengambilan keputusan.
2.
Mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Informasi akan
mengurangi ketidakpastian karena apa yang akan terjadi dapat
diketahui sebelumnya, sehingga kemungkinan menghindari keraguan
pada saat pengambilan keputusan.
3.
Mengurangi resiko kegagalan. adanya informasi akan mengurangi
resiko kegagalan karena apa yang akan terjadi dapat diantisipasi dengan
baik, sehingga kemungkinan terjadinya kegagalan akan dapat dikurangi
dengan pengambilan keputusan yang tepat.
4.
Mengurangi keanekaragaman yang tidak diperlukan. Mengurangi
keanekaragaman yang tidak diperlukan akan menghasilkan keputusan
yang lebih terarah.
5.
Memberikan standar, aturan-aturan, ukuran-ukuran, dan keputusan
untuk menentukan pencapaian, sasaran dan tujuan.
2.1.4. Konsep Dasar Media
2.1.5.1 Pengertian Media
Menurut Maulani, dkk (2020:29) “Media adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat meransang pikira, perasaan,
14
perhatian dan kemauan sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar
disengaja, bertujuan dan terkendali.”
Menurut Moch Iqbal, dkk (2020:09) “Media sendiri adalah segala bentuk dan
saluran yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan. Secara harfiah
media mempunyai arti "perantara", yaitu perantara dari sumber pesan kepada
penerima pesan. Jadi dengan bahasa lain, media adalah alat atau sarana untuk
menyampaikan pesan dari komunikator kepada komunikan atau khalayak.
Berdasarkan kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa media adalah
segala sesuatu yang digunakan untuk menyampaikan pesan kepada sasaran yang
dituju.
2.1.5.2 Alternatif Media
Menurut Wahyuni, dkk (2017:20) “Secara umum media yang tersedia dapat
dikelompokkan menjadi media cetak, media elektronik, media luar ruang dan media
lini bawah:
1.
Media Cetak, media yang statis dan mengutamakan pesan dengan
jumlah kata, gambar atau foto, baik dalam tata warna maupun hitam
putih. Bentuk iklan dalam media cetak biasanya berupa iklan baris,
iklan display, pariwara dan iklan masyarakat. Jenis-jenis media cetak
terdiri atas suratkabar, buku profil, majalah, tabloid, brosur dan lain-
lain.
2.
Media Elektronik, media dengan teknologi dan hanya bisa digunakan
bila ada transmisi siaran. Bentuk-bentuk iklan dalam media elektronik
biasanya berupa sponsorship, iklan partisipasi (disisipkan di tengah-
tengah film atau acara), pengumuman acara, iklan layanan masyarakat,
15
jingle, sandiwara dan lain-lain. Jenis-jenis media elektronik terdiri atas
televisi dan radio.
3.
Media Luar Ruang (outdoor) media iklan (berukuran besar) yang
dipasang ditempat-tempat terbuka seperti di pinggir jalan, di pusat
keramaian, atau tempat-tempat khusus lainnya, seperti di dalam bis,
gedung, pagar tembok dan sebagainya. Jenis-jenis media luar ruang
meliputi billboard, baliho, poster, spanduk umbul-umbul, transit (panel
bis), balon raksasa dan lain-lain. Media Dalam Ruang (indoor) Media
iklan yang biasanya berukuran kecil atau sedang yang dipasang didalam
ruangan. Jenis media dalam ruangan adalah panel indoor, poster, poster
session dan lain-lain.
4.
Media Lini Atas, media lini atas adalah media komunikasi yang dapat
dicerna atau ditangkap dengan indera penglihatan sekaligus indera
pendengaran seperti televisi. Media Lini Bawah Media-media minor
yang digunakan untuk mengiklankan produk. Umumnya ada empat
macam media yang digunakan dalam media lini bawah, yaitu pameran,
direct mail, point of purchase, merchandising schemes dan kalender.
Rudy Brets dalam Hadi Heryadi (2017), Ada 7 (tujuh) klasifikasi media,
yaitu:
1.
Media audio visual gerak, seperti: film suara, pita video, film, tv.
2.
Media audio visual diam, seperti: film rangkai suara, halaman suara.
3.
Audio semi gerak seperti: tulisan jauh bersuara.
4.
Media visual bergerak, seperti: film bisu.
5.
Media visual diam, seperti: halaman cetak, foto, microphone, slide bisu.
16
6.
Media audio, seperti: radio, telepon, pita audio
7.
Media cetak, seperti: buku, modul, bahan ajar mandiri.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka dapat disimpulkan alternatif
media dapat dibedakan menjadi beberapa bagian tergantung dari jenis dan
tujuannya.
2.1.5. Konsep Dasar Desain
2.1.5.1 Pengertian Desain
Menurut Iyan Mulyana, dkk (2019:12) “Desain adalah suatu proses, atau
kegiatan dalam rangka menghasilkan suatu produk yang baru yang berbentuk
rancangan (Prototype/Purnarupa).”
Menurut Seno Prabowo, dkk (2019:213) “Desain grafis yaitu membuat,
merancang suatu produk dengan kombinasi bentuk, teks, warna dan banyak hal
lainnya yang menarik sehingga produk yang dihasilkan memiliki seni keindahan
dan tingkat pemahaman yang mudah.”
Sri Wahyuni, dkk dalam Seminar Nasional Teknologi Informasi dan
Multimedia (2017), “desain merupakan art direction, yaitu penampilan visual
secara menyeluruh dari iklan. Hasil kerja sama antara art direction dan copywriter
(berupa konsep verbal dan visual) dipadukan secara sinergis ke dalam desain
melalui proses standar, yaitu membuat sketsa-sketsa kasar, menentukan alternatif
desain, hingga final artwork (FAW)”.
Berdasarkan kutipan diatas, dapat disimpulkan bahwa desain adalah proses
merancang suatu karya seni dengan kombinasi bentuk, teks dan warna yang
memiliki seni keindahan dan dapat untuk dijual.
17
2.1.5.2 Pengertian Tipografi
Menurut Taufik Martono (2019:23) “Tipografi adalah ilmu yang mempelajari
bagaimana jenis huruf diterapkan dalam sebuah desain. Sementara lettering adalah
seni menciptakan karakter huruf secara gambar manual (hand drawing), sehingga
sering disebut sebagai seni menggambar huruf. Lettering sering dibedakan dengan
tipografi mengingat keunikan cara membuatnya serta kekhasannya. Keterbatasan
penggunaan lettering juga menjadi pembeda dengan tipografi pada umumnya.”
Danton Sihombing dalam Puri Sulistiyawati pada Perancangan Media
Pembelajaran Berbasis Audio Visual (2017:71-72), “Tipografi adalah ilmu yang
mempelajari segala sesuatu berkaitan dengan huruf. Seperti halnya musik, tipografi
merupakan konsep yang abstrak. Seseorang dapat mengenali karakteristik, kesan
dan suasana hati, seperti perasaan gembira, sedih, optimisme, ataupun romantis
dengan mendengar sebuah lagu. Peran tipografi sangat penting dalam menentukan
keberhasilan suatu bentuk komunikasi visual. Yang mana sebagai alat
berkomunikasi tipografi harus dapat menyampaikan pesan dalam bentuk yang jelas
dan mudah terbaca. Keberhasilan desain tipografi dalam penyampaian pesan
dipengaruhi oleh beberapa prinsip tipografi, diantaranya:
a.
Legibility
Tingkat keterbacaan huruf berdasarkan kualitasnya, yaitu bagaimana
sebuah huruf dapat dibedakan dengan huruf yang lain. Dalam sebuah proses
desain tentunya dapat dilakukan penyusunan huruf dengan cropping ataupun
overlapping yang dapat mengurangi tingkat keterbacaan sebuah huruf. Untuk
mengantisipasi hal tersebut maka karakteristik bentuk setiap huruf harus
dikenali dengan baik.
18
b.
Readability
Ukuran seberapa mudah sebuah huruf dapat dibaca dengan
memperhatikan hubungan antara huruf satu dengan huruf lain. Karena jarak
antar huruf tidak dapat diukur secara matematis, maka harus dilihat dan
dirasakan. Penggunaan spasi yang tidak tepat dapat mengurangi tingkat
keterbacaan sebuah huruf.
c.
Visibility
Ukuran seberapa besar kemampuan sebuah kata atau kalimat dapat
terbaca pada jarak tertentu.
d.
Clarity
Ukuran seberapa besar sebuah kata atau kalimat dapat menyampaikan
informasi dengan jelas dan mudah dimengerti oleh pembaca. Beberapa unsur
yang mempengaruhi clarity adalah visual hierarchy, pemilihan huruf dan
penggunaan warna. Sebagai salah satu bagian dalam desain, tipografi sangat
erat kaitannya dengan bidang keilmuan lain seperti bidang komunikasi,
bidang teknologi, bidang psikologi dan lainnya.
Berdasarkan kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa tipografi adalah ilmu
yang mempelajari tentang fungsi karakter, fungsi huruf dan pemakaiannya dalam
sebuah desain.
2.1.5.3 Pengertian Warna
Menurut Mulyana, dkk (2017:80) “Warna merupakan pantulan cahaya dari
benda-benda sehingga warna merupakan unsur pertama yang terlihat oleh mata dari
suatu benda.
19
Menurut menurut Moh. Ghufron Rosyadi Husaini dan Winarno (2017),
Warna merupakan unsur rupa/seni, sehingga tata rupa warna tunduk pada prinsip-
prinsip dasar seni, yang antara lain menyangkut keselarasan/ irama/ritme,
kesatuan/unity, dominasi, keseimbangan, dan proporsi/keserasian.
Menurut Kamus besar bahasa Indonesia dalam William Ramdhan dan
Hizriani
(2017) Warna adalah kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang
dipantulkan oleh benda-benda yang dikenainya. Warna merupakan spektrum
tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya putih. Identitas suatu warna ditentukan
oleh panjang gelombang cahaya tersebut. Nilai warna, ditentukan oleh tingkat
kecerahan maupun kesuraman warna.
Dari pernyataan para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa warna
adalah pantulan suatu cahaya yang merupakan unsur pertama yang terlihat oleh
mata.
2.1.5.4 Pengertian Layout
Menurut Luthfi Parinduri, dkk (2020:85) “Layout adalah tata letak dari
elemen-elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk
mendukung konsep/pesan yang dibawanya.”
Menurut Hendratman (2017:239) “Layout adalah usaha untuk menyusun,
menata, atau memadukan unsur-unsur komunikasi grafis (teks, gambar tabel, dll)
menjadi media komunikasi visual yang komunikatif, estetika dan menarik.”
Jadi dapat disimpulkan, layout adalah tata letak dari suatu elemen desain yang
ditempatkan dalam sebuah bidang menggunakan sebuah media yang sebelumnya
sudah di konsep terlebih dahulu.
20
2.2. Teori Khusus
2.2.1. Konsep Dasar Video
2.2.1.1 Pengertian Video
Menurut Ningsih, dkk
(2017:44) menerangkan bahwa
“Video adalah
gabungan gambar-gambar mati yang dibaca berurutan dalam satu waktu dengan
kecepatan tertentu. Gambar-gambar yang digabung tersebut dinamakan frame dan
kecepatan pembacaan gambar disebut frame rate”.
Menurut Nugroho dalam oleh Giandari Maulani, dkk. (2018) “Video adalah
Pengambilan gambar oleh kamera tunggal dan kemudian dirangkai dengan
sedemikian rupa menjadi suatu penuturan berkesinambungan. Semakin baik
dipersiapkan, biasanya semakin baik pula hasilnya”.
2.2.1.2 Kelebihan dan Kekurangan Video
Menurut Ahmad dan Rahmi (2017:32) bahwa dalam media video terdapat
kelebihan dan kekurangan, antara lain :
1.
Video dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar siswa ketika
mereka membaca, berdiskusi, praktik dan lain-lain.
2.
Video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat dan dapat
disaksikan secara berulang jika diperlukan.
3.
Disamping dapat mendorong dan meningkatkan motivasi media video
juga dapat menanamkan sikap dari segi-segi afektif lainnya.
4.
Video dapat menyajikan peristiwa kepada kelompok besar dan kecil,
heterogen maupun perorangan.
Sedangkan kekurangan media video adalah:
1.
Video umumnya memerlukan biaya mahal dan waktu yang banyak.
21
2.
Gambar-gambar bergerak terus sehingga tidak semua siswa mampu
mengikuti informasi yang ingin disampaikan melalui video tersebut.
3.
Video yang tersedia tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan
belajar yang diinginkan.
2.2.3. Konsep Dasar Company Profile
2.2.3.1 Pengertian Company Profile
Menurut Binanto dalam (Dewo dan Dewi, 2019) “Company Profile adalah
identitas dari suatu perusahaan, baik dalam bidang jasa maupun produk yang
bertujuan untuk menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk, serta
mengingatkan kepada pelanggan tentang perusahaan”.
Menurut maimunah dalam (Sunarya, Nurasiah, & Agustian, 2017) “Company
Profile adalah sebuah aset suatu lembaga atau perusahaan yang dapat digunakan
untuk meningkatkan suatu image atau citra dari perusahaan untuk menjalin
kerjasama dengan relasi perusahaan, lembaga dan instansi yang terkait lainnya”.
2.2.4. Konsep Dasar Multimedia Audio Visual and Broadcasting
2.2.4.1 Pengertian Multimedia
Wahyu Hidayat, dkk (2016), multimedia adalah sistem yang menggunakan
lebih dari satu media presentasi (teks, suara, citra, animasi dan video) secara
bersamaan dan melibatkan keikutsertaan pemakai untuk memberikan perintah,
mengendalikan dan memanipulasi. Kegiatan berinteraksi yang dilakukan oleh
pemakai komputer dengan pengguna komputer tersebut memberikan suatu
perintah, maka pengguna komputer tersebut melihat langsung hasilnya pada
perangkat keluaran seperti pada monitor.
22
2.1.4.2 Pengertian Audio
Desi Apriani, dkk. (2018), “suara atau bunyi yang dihasilkan oleh getaran
suatu benda, agar dapat tertangkap oleh telinga manusia getaran tersebut harus kuat
minimal 20 kali/detik.
2.1.4.3 Pengertian visual
Maimunah, dkk (2017), “Media Komunikasi Visual adalah sarana media
informasi dan promosi yang dapat mempresentasikan citra/image perusahaan dan
memperkenalkan aktivitas perusahaan secara detail yang dikemas semenarik
mungkin untuk meningkatkan perkembangan perusahaan setiap tahunnya dan
menarik perhatian relasi pihak perusahaan dan masyarakat”.
2.1.4.4 Pengertian Broadcasting
Sunarya, dkk (2016), mengungkapkan “Broadcasting adalah distribusi audio
visual atau video yang mengirimkan sinyal program untuk penonton”.
2.1.4.5 Pengertian Sinopsis
Hairuddin Cikka,(2019), “Sinopsis adalah ringkasan atau garis besar naskah
yang menggambarkan isi dari sebuah film, buku, ataupun pementasan yang
dilakukan (baik secara konkrit maupun secara abstrack) Sinopsis umumnya
digunakan sebagai prolog sebuah naskah yang sengaja dibuat bertujuan untuk
memudahkan penonton mengetahui dan memahami secara singkat isi yang ada
pada naskah itu sendiri”.
2.1.4.6 Pengertian Storyboard
Umi Khulsum, dkk. (2019), “Storyboard adalah sketsa gambar yang disusun
berurutan sesuai dengan ide cerita, dengan storyboard kita dapat menyampaikan
ide cerita kita kepada orang lain dengan lebih mudah karena kita dapat menggiring
23
khayalan seseorang mengikuti gambar-gambar tersebut sehingga menghasilkan
sebuah cerita yang runtut”.
2.2.5. Konsep Dasar Animasi
2.2.5.1 Pengertian Animasi
Menurut Dennisa Alfiany Luhulima, dkk. (2017), “Animasi merupakan
sekumpulan gambar yang disusun secara berurutan untuk menghasilkan sebuah
pergerakan yang telah ditentukan”.
Menurut Relies Agustien, dkk. (2017), “Animasi adalah suatu kegiatan
menghidupkan menggerakkan benda diam. Suatu benda diam diberikan dorongan
kekuatan, semangat dan emosi untuk menjadi hidup dan bergerak atau hanya
berkesan hidup”.
2.2.5.1 Jenis Animasi
Purwanti R. dan Natanael R. (2016), mengemukakan jenis aplikasi sebagai
berikut:
1.
Animasi 2D, jenis animasi yang lebih dikenal dengan film kartun
pembuatannya menggunakan teknik animasi hand draw atau animasi
sel, penggambaran langsung pada film atau secara digital.
2.
Animasi 3D, merupakan pengembangan dari animasi 2D yang muncul
akibat teknologi yang sangat pesat. Dan terlihat lebih nyata daripada
2D.
3.
Animasi 3D, merupakan pengembangan dari animasi 2D yang muncul
akibat teknologi yang sangat pesat. Dan terlihat lebih nyata daripada
2D.
24
4.
Animasi stop motion, merupakan jenis animasi yang merupakan
potongan - potongan gambar yang disusun sehingga bergerak.
2.2.5.2 Pengertian Motion Graphic
Ria Diajeng Anita dan Fitri Marisa berpendapat (2017:2) “motion graphic
adalah potongan-potongan media visual berbasis waktu yang menggabungkan film
dan desain grafis”.
Sinta, dkk (2018:2047) “Motion Graphic adalah teknik untuk menggerakkan
still images sehingga objek terlihat tidak membosankan, namun terlihat dinamis dan
menarik.”
Kesimpulannya Motion graphic adalah teknik untuk menggerakan still
images agar objek atau animasi terlihat tidak membosankan. Menciptakan sebuah
ilusi dari gerak ataupun transformasi.
2.2.6. Konsep Produksi Media ( KPM )
Atalya Sharon Wibowo Turangan, dkk (2016), menjelaskan bahwa tahap
konsep produksi media terbagi menjadi 3, yaitu:
1.
Pra Produksi (Pre Production), adalah langkah awal suatu karya yang
akan kita mulai diantaranya ide, perencanaan, dan persiapan dari
Konsep Produksi Media. Terdapat tujuh langkah Pre Production dalam
Konsep Produksi Media, dimulai dari Ide / Gagasan, Sinopsis, Script
Writing, Storyboard, produksi crew dan talent, setting alat, Time
schedule.
2.
Produksi
(Production), adalah proses pengambilan gambar atau
shooting video dengan bekerjasamanya antara pemain dan crew untuk
25
pewujudan rumusan dari tahap Pre Production dalam bentuk skenario,
naskah, dan storyboard yang telah dibuat.
3.
Pasca Produksi
(Post Production), adalah tahapan terakhir dari
perancangan Konsep Produksi Media (KPM). Tahap Post Production
adalah proses finishing sebuah karya sampai menjadi sebuah video
yang utuh dan mampu menyampaikan sebuah cerita atau pesan kepada
audience.
2.2.7 Konsep Dasar Aplikasi Penunjang Video
2.2.7.1 Adobe After Effect
Dewi Maharani dan Muhammad Hotami, (2017), “Adobe After Effects adalah
produk piranti lunak yang dikembangkan oleh Adobe, digunakan untuk film dan
post produksi pada video”.
2.2.7.2 Adobe Illustrator
Adobe Illustrator adalah sebuah program perangkat lunak atau program
grapic design pengolah image berbasis vector, vector itu sendiri merupakan
sekumpulan titik dan garis yang saling terhubung yang merupakan perpaduan dari
warna warna sehingga membentuk sebuah objek menggambar yang diciptakan oleh
Adobe Systems yang menggunakan vektor. Syaipul Ramdhan, dkk. (2019).
2.2.7.3 Adobe Photoshop
Menurut Subario (2017:2) “Adobe Photoshop adalah aplikasi komputer yang
berfungsi untuk memanipulasi gambar agar gambar lebih terlihat bagus dan
menarik. Dalam aplikasi ini penulis mengedit gambar menurut layer per-layer.
Aplikasi ini juga meng-export gambar ke berbagai macam format gambar, dengan
26
ukuran gambar dan kualitas sesuai dengan selera pengguna. Penulis menggunakan
2 format gambar yaitu PNG, dan JPEG”.
2.2.7.4 Adobe Audition
Septilia Afrida dalam Jurnal Teknika (2020), Adobe Audition adalah software
aplikasi yang memiliki berbagai fasilitas pengolahan suara dengan aplikasi ini para
pengguna dapat merekam suara, memperbaiki kualitas suara, menambahkan
berbagai efek suara, menggabungkan berbagai track suara menjadi sebuah track
utuh dan menyimpannya dalam berbagai format.
2.2.8. Konsep Dasar Elisitasi
Dibawah ini terdapat 2 (dua) pengertian tentang Elisitasi menurut para ahli,
sebagai berikut:
Muhammad Iqbal Dzulhaq, dkk (2017:1) “Elisitasi adalah pengumpulan
kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering).
Sebelum kebutuhan dapat dianalisis, dimodelkan, atau ditetapkan, kebutuhan harus,
dikumpulkan melalui proses elisitasi”.
Berdasarkan dari dua pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa Elisitasi
pengumpulan kebutuhan aktivitas untuk rancangan dibuat berdasarkan sistem yang
baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis
untuk dieksekusi.
2.2.9 Konsep Dasar Literature Review
2.2.9.1 Pengertian Literature Review
Menurut Azizah, dkk (2017:185) “Literature review adalah suatu tindakan
untuk meninjau dan memeriksa kembali sebuah kepustakaan atau kesusastraan.
27
Literatur review berisi tanggapan, rangkuman dan pemikiran penulis dalam sumber
pustaka (dapat berupa artikel, buku, slide, informasi dari internet dan lain-lain)
tentang topik yang dibahas, dan ditempatkan pada bab awal.
Sedangkan menurut Abas Sunarya dan Lisa Anisah dalam Jurnal CERITA
Vol. 4 No. 1 (2018:78) “literature review atau penelitian sebelumnya merupakan
bentuk literatur tentang sebuah penemuan yang telah ditemukan oleh sumber
sebelumnya (empirical finding) dan berkaitan dengan topik penelitian”.
2.3. Literature Review
Berdasarkan studi pustaka dari perpustakaan Perguruan Tinggi Raharja
penulis mendapatkan beberapa Literature Review terhadap penelitian-penelitian
sebelumnya, diantaranya sebagai berikut :
Tabel 2.1. Literature Review
Metode
Penulis,
Hasil
No
Penelitian&Tool
Tujuan Penelitian
Perbedaan
s
yang
Judul Penelitian
Penelitian
digunakan
Desy
Apriani,
Calon siswa dan
Agar
Mengguna
Video Profile
1.
dkk.
(2018)[50],
siswi
diharapkan
menghasilkan
kan
Sekolah
“Sarana Promosi
mereka agar lebih
rancangan video
aplikasi
28
dan Informasi
mudah
untuk
profile
Adobe
Sebagai Video
menentukan
komunikasi
Corel
Profile
SMK
bagaimana siswa
informasi
Video
Yuppentek
2
dapat
menerima
berkualitas
Studio x5
Curug
informasi
secara
menggunakan
Kabupaten
cepat dan efektif.
Adobe Photoshop
Tangerang”.
Promosi
CS6,
Adobe
menggunakan
Premier CS6 dan
teknologi komputer
Adobe
Corel
meningkat
lebih
Video Studio X5.
baik
sehingga
mengikuti
perkembangan
teknologi.
Film animasi serial
Dewi Immaniar
3D dirasa dapat
Mengguna
Desrianti,
dkk.
Observasi,
menjadi portofolio
kan
(2017)[51],
software
yang
yang
dapat
Mediafilm
software
“Animasi
2.
digunakan adalah
meningkatkan citra
Animasi Serial
Cinema 4D
dengan Gambar
Cinema
4D
dan
image
R15008
Bergerak
R15008 Studio
perusahaan
dan
Studio
Meningkatkan
dapat
menjadi
Daya
Tarik
sarana
promosi
29
Program
yang baik bagi PT.
Promosi”.
Movio
Screen
sehingga
dapat
menarik klien dan
konsumen
yang
lebih luas.
Metode
yang
Wahyuni, dkk.
Penelitian
ini
dilakukan pada
(2017)[52],
membahas tentang
penelitian
ini
“Media
pembuatan
adalah
berupa
Company Profile
company profile
observasi,
Sebagai
pada hotel Narita
Mengguna
wawancara dan
Penunjang
dengan tujuan agar
Company
kan
kepustakaan.
3.
Informasi Dalam
masyarakat akan
Profile
software
Meningkatkan
lebih
mudah
Perancangan
Corel Draw
Efektifitas
mengetahui
media
animasi
Program
informasi mengenai
interaktif
ini
Pemasaran Pada
biaya, fasilitas dan
menggunakan
Hotel
Narita
keunggulan hotel
software
Corel
Tangerang”.
tersebut.
Draw
Video Promosi
Lusiyani Sunarya,
Tujuan penelitian
Metode penelitian
Mengguna
Berbasis
dkk.
(2018)[53],
ini adalah untuk
yang digunakan
kan
4.
Motion
“Video Promosi
membantu jurusan
yaitu:
analisa
Software
Graphic
Jurusan Sistem
Sistem Informasi
permasalahan,
Adobe
30
Iinformasi
STMIK Raharja
pengumpulan
Audition
Berbasis Motion
dalam
upaya
data,
analisa
Cs6
Graphic pada
meningkatkan
perancangan
STMIK Raharja
kepeminatan calon
media dan konsep
Tangerang”.
mahasiswa/i baru
produksi media
untuk bergabung di
(KPM). Software
Jurusan SI STMIK
yang digunakan,
Raharja.
After Effects Cs6,
Adobe Illustrator
Cs6, dan Adobe
Audition Cs6.
Diharapkan dengan
Metode penelitian
pembuatan media
yang digunakan
Indri Handayani,
audio visual ini
adalah
metode
dkk.
(2018)[54]
masyarakat mudah
Dibuat
pendataan, yaitu
“Desain Video
mendapatkan
media
observasi,
dan
Berbasis Motion
informasi tentang
video
berbasis
penyimpan
wawancara,
5.
Graphic untuk
keberadaan sekolah
motion graphic
an dalam
metedologi
PPDB
SMK
ini,
sehingga
bentuk
pendekatan
Harapan
membantu dalam
DVD
masalah
yaitu
Indonesia 1 dan
penerimaan peserta
Analisis,
3”.
didik baru tahun
perancangan,
2018/2019.
Pembuatan desain
31
grafis,
pengambilan
gambar, editing,
dubbing
dan
rendering.
Software
yang
digunakan, After
Effects
Cs6,
Adobe Illustrator
Cs6, dan Adobe
Audition Cs6, dan
Adobe premiere
pro.
32
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Profil Perusahaan
3.1.1 Sejarah Perusahaan
Berdiri pada tahun 2011, PT. Tembok Tertawa Raya (TEMTERA) adalah
perusahaan Kontraktor Interior yang fokus bergerak di bidang Renovasi Interior
Kantor, Hotel, Restaurant, Store dan Showroom
Gambar 3. 1 Logo PT. Tembok Tertawa Raya
TEMTERA terkoneksi dengan ribuan produk Interior dari berbagai brand
ternama di Indonesia, sehingga dapat memberikan pilihan produk premium dengan
harga yang terbaik.
Berpegang teguh pada komitmen kami untuk terus memberikan hasil yang
terbaik kepada Pelanggan, TEMTERA selalu berusaha untuk memberikan
pelayanan melebihi ekspektasi dari klien. Kepuasan Pelanggan adalah kunci utama
kami untuk terus melaju dan berkarya. TEMTERA telah menjadi pilihan utama
klien yang menginginkan kualitas, keindahan dan ketepatan waktu.
33
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan PT. Tembok Tertawa Raya
1.
Visi PT. Tembok Tertawa Raya
Menciptakan nuansa ruangan yang indah serta nyaman ditempati untuk
tempat menghabiskan waktu bersama keluarga, rekanan ataupun
melakukan kegiatan berbisnis. Klien dapat mempunyai harga jual yang
lebih tinggi, menambah nilai investasi dan appraisal pada properti.
2.
Misi PT. Tembok Tertawa Raya.
Komitmen TEMTERA tidak hanya menjual produk, tapi juga
menyediakan advice untuk setiap pemasangan dan pengaplikasian
interior kepada setiap ruangan yang ingin ditempati, agar tercipta
keselarasan yang seimbang pada ruangan dengan aspek interior yang
digunakan.
3.1.3 Nilai - Nilai Perusahaan PT. Tembok Tertawa Raya
Dalam mencapai tujuan dan mewujudkan visi yang telah ditentukan, PT.
Tembok Tertawa Raya memiliki nilai nilai sebagai berikut:
1.
Professional Design
TEMTERA memiliki team designer yang solid dan berpengalaman di
bidangnya untuk memenuhi visi, keinginan dan requirement dari klien.
2.
Valuable And Competitive Price
TEMTERA selalu menawarkan harga yang kompetitif namun tetap
tidak mengurangi spesifikasi yang diinginkan klien.
3.
Deliverying On Time
TEMTERA selalu mengutamakan mutu dan kualitas kerja kami tanpa
mengurangi batas waktu yang ditentukan. Kami selalu mengerjakan
projek tepat waktu.
34
3.1.4 Struktur Organisasi PT.Tembok Tertawa Raya
Gambar 3. 2 Struktur Organisasi PT. Tembok Tertawa Raya
3.1.5 Tugas dan Tanggung Jawab
1.
President Director
a.
Bertanggung jawab penuh atas jalannya kegiatan perusahaan.
b.
Bertanggung jawab atas maju mundurnya perusahaan.
c.
Menyusun visi dan misi perusahaan.
d.
Tetapkan target operasi perusahaan yang harus dicapai dalam
suatu periode dan menentukan arah dan kebijakan perusahaan.
e.
Mengetahui situasi bisnis perusahaan.
2.
Marketing Director
a.
Mengkoordinasi dan meningkatkan penjualan melalui channel
online atau offline.
b.
Mengkoordinasikan semua media, organizer acara dan rekan
bisnis untuk keperluan promosi dan meningkatkan penjualan.
c.
Menjaga efektivitas dari inventory level dengan penjualan.
d.
Mengevaluasi pencapaian target sales.
35
e.
Melakukan strategi pemasaran yang efektif serta berorientasi
pada pencapaian dan peningkatan target sales.
f.
Memberikan pengarahan serta problem solving terhadap masalah
yang berkaitan dengan pencapaian sales.
3.
Technical Operational Director
a.
Bersama dengan Managing Director melakukan usaha
pengembangan perusahaan.
b.
Bersama Managing Director mengambil keputusan.
c.
Technical Director, bertanggung jawab dalam mempersiapkan
dan menyetel semua peralatan yang akan dipergunakan, supaya
alat yang satu dengan yang lainnya bisa sinkron, bertugas
mengawasi crew teknis dan peralatan teknis lainnya.
4.
Finance Director
a.
Dorong perencanaan keuangan perusahaan dengan menganalisis
kinerja dan risikonya.
b.
Pertahankan kesadaran yang konstan tentang posisi keuangan
perusahaan dan bertindak untuk mencegah masalah.
c.
Tetapkan target untuk dan mengawasi semua personal akuntansi
dan keuangan (akuntan manajemen, auditor internal, dll.)
d.
Mengawasi semua operasi audit dan pengendalian internal.
e.
Kembangkan strategi penggalangan dana perusahaan dan kelola
hubungan dengan mitra dan investor.
f.
Menyiapkan laporan tepat waktu dan terperinci tentang kinerja
keuangan setiap triwulan dan tahunan.
5.
Finance Manager
36
a.
Bekerjasama dengan manajer lainnya untuk merencanakan serta
meramalkan beberapa aspek dalam perusahaan termasuk
perencanaan umum keuangan perusahaan.
b.
Menjalankan dan mengoperasikan roda kehidupan perusahaan
seefisien dan seefektif mungkin dengan menjalin kerjasama
dengan manajer lainnya.
c.
Mengambil keputusan penting dalam investasi dan berbagai
pembiayaan serta semua hal yang terkait dengan keputusan
tersebut.
d.
Menghubungkan perusahaan dengan pasar keuangan, yang mana
perusahaan dapat memperoleh dana dan surat berharga
perusahaan dapat diperdagangkan.
6.
Tax Staff
a.
Melakukan perhitungan pajak yang harus dibayar perusahaan
untuk periode tertentu, termasuk menghitung potensi pajak yang
harus dibayarkan perusahaan.
b.
Melakukan pembayaran serta melaporkan pajak perusahaan
dengan tepat waktu.
c.
Membuat perencanaan pajak.
d.
Membuat laporan keuangan fiskal serta komersial.
e.
Melakukan Pencatatan Data Transaksi Bisnis dalam Perusahaan.
f.
Melakukan evaluasi untuk bahan penilaian kembali perpajakan
perusahaan.
7.
Marketing Staff
37
a.
Sebagai bagian yang memperkenalkan suatu perusahaan kepada
masyarakat, melalui produk yang dibuat oleh perusahaan
tersebut.
b.
Bertugas dalam menghasilkan pendapatan bagi perusahaan
dengan cara menjual produk perusahaan tersebut.
c.
Bertugas dalam menjalin hubungan baik dengan Pelanggan dan
masyarakat serta menjembatani antara perusahaan dengan
lingkungan eksternal.
d.
Bertugas untuk menyerap informasi dan menyampaikan kepada
perusahaan tentang segala sesuatu yang bermanfaat untuk
meningkatkan kualitas dan penjualan produk.
8.
Marketing Online
a.
Membuat web berkonten pemasaran.
b.
Membuat Perencanaan Untuk Promosi.
c.
Membuat Promosi Melalui Sosial Media.
9.
Design MEP
a.
Mempelajari dan memahami sistem pada gambar for construction
(forcont).
b.
Memproduksi gambar shop drawing dengan referensi dari
gambar forcont.
c.
Membuat gambar metode pemasangan (install).
d.
Mengevaluasi sistem agar lebih efektif untuk diterapkan di
lapangan.
e.
Merevisi gambar sesuai komentar dari Owner.
f.
Membuat gambar detail dan section (potongan).
38
g.
Memberikan informasi kepada engineer MEP jika terdapat
perbedaan quantity dan tipe antara gambar shop drawing dan
forcont.
10.
Project Manager
a.
Memimpin perencanaan dan pelaksanaan proyek.
b.
Mendefinisikan ruang lingkup proyek, tujuan dan
penyampaiannya.
c.
Menyusun dan mengkoordinasikan staf proyek.
d.
Mengelola anggaran dan alokasi sumber daya proyek.
e.
Perencanaan dan penjadwalan proyek.
f.
Memberikan arahan dan dukungan untuk tim proyek.
g.
Terus-menerus memantau dan melaporkan kemajuan proyek
kepada seluruh stakeholders.
h.
Membuat laporan yang memuat kemajuan proyek, masalah dan
solusi.
11.
SPV Furniture
a.
Mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan pekerja yang
terlibat dalam perakitan furniture kayu: Menentukan jumlah,
jenis dan ketersediaan sub-rakitan furniture dan perlengkapan
yang diperlukan untuk perakitan furniture.
b.
Memeriksa sampel furniture yang dirakit untuk memastikan
kesesuaian dengan spesifikasi dan menginstruksikan pekerja
dalam metode mengoreksi cacat.
c.
Melakukan tugas-tugas lain sebagaimana dijelaskan di bawah
Supervisor.
39
12.
SPV MEP
a.
Mempelajari rencana bangunan dan memeriksa struktur untuk
menilai material dan menetapkan urutan pemasangan pipa dan
merencanakan pemasangan.
b.
Cari dan tandai posisi pemasangan pipa, sambungan, bagian,
petunjuk perlengkapan, menggunakan alat ukur seperti penggaris
dan pita pengukur.
c.
Pengetahuan tentang bahan, metode dan terlibat dalam
pembangunan atau perbaikan rumah, bangunan, struktur lain.
13.
SPV Civil
a.
Memahami desain konstruksi dan teknisnya.
b.
Menyusun kembali metode pelaksanaan konstruksi yang sesuai
dengan kondisi lapangan bersama dengan engineering konstruksi.
c.
Memimpin pelaksanaan tugas lapangan yang harus sesuai dengan
biaya, mutu serta waktu pengerjaan sesuai dengan desain kerja.
d.
Membuat program kerja, bisa mingguan agar bisa mengarahkan
pekerjaan staff di bawahnya setiap harinya.
14.
Accounting Staff
a.
Memberikan laporan keuangan kepada Accounting dan Finance
Manager.
b.
Membuat laporan keuangan tentang kegiatan perusahaan.
c.
Memberikan laporan keuangan kepada Accounting Manager.
d.
Audit atau memeriksa pajak.
e.
Mengelola pembukuan.
15.
Purchasing Staff
40
a.
Mengatur pembelian agar tidak sampai di bawah limit stok.
b.
Membuat purchase Order.
c.
Mengontrol pembelanjaan barang rutin.
d.
Menyimpan data pembelian.
e.
Memeriksa barang pesanan.
16. Admin Staff
a.
Memilah pos, surat, paket kiriman, pemesanan.
b.
Menjawab dan menerima telepon, pengetikan, dokumen, surat
menyurat offline maupun online.
c.
Memesan persediaan media tulis kantor.
d.
Menyapa dan menanggapi klien.
e.
Membuat agenda kantor.
3.2 Product Information
3.2.1 Produk
Media Video Profile berfungsi sebagai salah satu media komunikasi dalam
bentuk audio visual, dipakai untuk membangun citra perusahaan, dan untuk
presentasi dalam mencari klien yang ingin menjalin kerjasama dengan perusahaan
tersebut. Media tersebut memiliki kelebihan yaitu, sebagai alat marketing untuk
memperoleh klien, dan disetiap manfaat dan kegunaanya nanti dipengaruhi oleh
bentuk desain dan kelengkapan data. Sehingga company profile yang menarik lah
yang akan banyak menarik perhatian pengunjung/klien, baik menarik dari segi
image maupun tulisan. Sehingga melalui perancangan media tersebut dapat
diharapkan dapat memberikan bentuk informasi yang lebih menarik, efektif, serta
mudah diterima oleh calon customer.
41
3.2.2 Latar Belakang Produk
Media promosi dan informasi yang dimiliki PT.Tembok Tertawa Raya saat
ini masih kurang efektif karena media informasi dan promosinya masih dalam
bentuk media cetak berupa banner dan brosur. Untuk itu penulis bermaksud untuk
merancang video profile sebagai penunjang promosi untuk menyampaikan
informasi-informasi yang up to date. Melalui perancangan media video company
profile ini, dapat menarik minat klien untuk mengetahui informasi mengenai ruang
lingkup PT. Tembok Tertawa Raya. Dengan tampilan yang menarik dan informatif,
media video profile ini diharapkan dapat membantu pihak pemasaran dalam
menyampaikan informasi dan promosi terhadap calon customer.
3.2.3 Perkembangan produk
Dalam promosinya, PT. Tembok Tertawa Raya hanya menggunakan media
cetak, yang berupa brosur, dan melalui website. Media audio visual sangat
dibutuhkan oleh PT. Tembok Tertawa Raya agar dapat memberikan bentuk
informasi pelayanan yang lebih menarik, efektif, serta bisa diterima dengan mudah
oleh calon customer.
3.2.4 Material produk
Perancangan video company profile ini didukung oleh beberapa material
produk, yaitu:
42
Jenis Produk
Material Produk
-
Laptop
-
Mouse
-
Handphone
-
Software Adobe After Effects CS
6
Video Company Profile
-
Software Adobe Photoshop CC
2019
-
Software Adobe Illustrator CC
2018
Tabel 3.1. Material Produk
3.2.5 Spesifikasi Produk
3.2.5.1 Manfaat
1.
Memiliki media informasi dan promosi yang lebih menarik.
2.
Dapat menarik perhatian calon customer untuk menjalin kerja sama.
3.
Meningkatkan angka pendapatan perusahaan.
4.
Dapat lebih dikenal masyarakat luas.
3.2.5.2 Kelebihan
1.
Memiliki media yang efektif dalam penyampaian pesan.
2.
Media audio visual yang menarik dan mudah dipahami.
3.
Video mudah diakses kapanpun dan dimanapun.
4.
Biaya cukup terjangkau.
43
3.2.5.3 Kekurangan
1.
Proses produksi yang cukup sulit.
2.
Membutuhkan peralatan yang memadai.
3.2.6 Harga
Pembuatan video company profile ini membutuhkan biaya yang cukup besar
pada proses pembuatannya, karena dalam proses pembuatan video promosi ini
membutuhkan peralatan shooting dan menggunakan beberapa software pembantu
untuk proses pasca produksi yang memadai seperti Adobe After Effect CS6, Adobe
Illustrator CC 2018, Adobe Photoshop CC 2019.
3.3 Market analisis
Menganalisis pasar adalah hal yang terpenting untuk dilakukan didalam
pemasaran, yaitu untuk mengetahui bagaimana hasil yang akan didapatkan, seperti
misalnya hal apa saja yang akan terjadi dari penyebaran media video ini. Untuk
mendapatkan hasil dari market analisis yaitu sebagai berikut:
3.3.1 Market positioning
Market Positioning dilakukan oleh PT. Tembok Tertawa Raya dalam
merancang dan memasarkan video company profile agar tercipta kesan baik untuk
masyarakat luas maupun partner kerja. Dengan adanya perancangan video company
profile ini diharapkan klien mengetahui informasi yang disajikan oleh PT. Tembok
Tertawa Raya dalam bentuk media audio visual, mulai dari segi informasi dan cara
penyajian visual yang menarik, audio, maupun audio visual nya. Market
Positioning dibutuhkan oleh PT. Tembok Tertawa Raya untuk memasarkan suatu
media promosi yang dihasilkan oleh PT. Tembok Tertawa Raya, agar klien
mendapatkan informasi dan menilai positif tentang PT. Tembok Tertawa Raya.
44
3.3.2 Potensial Market
Media video company profile sebagai sarana promosi ini ditujukan untuk
beberapa Perusahaan Industri, Kontraktor dan Masyarakat, agar dapat mengetahui
informasi terkait dengan PT. Tembok Tertawa Raya. PT. Tembok Tertawa Raya
berusaha menarik klien untuk menjalin kerja sama dengan merancang video
company profile yang menarik. Sasaran ini lebih diperluas lagi mencakup seluruh
wilayah Indonesia.
3.3.3 Market Segmentation
Geografi: Wilayah Indonesia
Demografi:
1.
Jenis kelamin : Pria & Wanita
2.
Kelas Ekonomi : Menengah Keatas
3.
Sasaran : Pelaku bisnis, Kontraktor dan Masyarakat (pribadi)
Psikografi: Perusahaan Industri, Kontraktor dan Masyarakat (pribadi) untuk
mengetahui informasi lebih detail tentang PT. Tembok Tertawa Raya.
3.4
Marketing Objective
Tujuan pemasaran perancangan media video company profile yaitu dengan
memberikan media video promosi dan informasi mengenai produk yang diproduksi
oleh PT. Tembok Tertawa Raya. Media yang digunakan sebelumnya tidak ada
maka dari itu penulis membuat video tersebut.
3.5 Marketing Strategy
Pemasaran PT. Tembok Tertawa Raya saat ini masih berupa melalui media
cetak seperti brosur, kartu nama dan media cetak lainnya. Hal ini tentunya masih
kurang efektif untuk memasarkan keunggulan PT. Tembok Tertawa Raya. Strategi
45
yang dibutuhkan adalah media video company profile yang nantinya akan
dipublikasikan di youtube, instagram, facebook dan website milik PT. Tembok
Tertawa Raya, sehingga dapat meningkatkan citra perusahaan.
3.6 Budget Produksi Media
Dalam proses pembuatan video company profile ini ada beberapa material
produk yang digunakan dan memerlukan biaya seperti:
Tabel 3.2. Budget Produksi Media
No.
Alat Produksi
Keterangan
Biaya Produksi
1.
Laptop Acer One 14
Milik Sendiri
-
2.
Mouse Logitech
Milik Sendiri
-
G102
3.
Handphone Xiaomi
Milik Sendiri
-
A1
4.
Earphone JBL
Milik Sendiri
-
5.
Konsumsi
/ Hari
20.000 x 5 Hari =
Rp.100.000
6.
Transportasi
/ Hari
20.000 x 5 Hari = Rp.
100.000
7.
Lain - lain
/ Bulan
150.000 x 3 bulan =
(Penggunaan
Rp.450.000
Internet dan Listrik)
Total
Rp. 550.000
3.7 Konfigurasi perancangan
3.7.1 Konfigurasi Hardware
1.
Processor : Intel Core i3 2,0 Ghz
2.
Monitor: LCD 13,3 inchi
46
3.
Mouse : Logitech g102
4.
Keyboard: SADES
5.
RAM : 8.00 GB
6.
Harddisk Internal: 500 GB
7.
Solid State Drive : 240GB
3.7.2 Konfigurasi Software
1.
Adobe After Effects CS 6
2.
Adobe Photoshop CC 2019
3.
Adobe Illustrator C2018
3.8 Konsep Produksi Media (KPM)
Perancangan media video company profile ini melalui beberapa tahapan
perancangan agar mendapatkan suatu gambaran tentang produk yang akan dibuat.
Sehingga memudahkan dalam pembuatan video. Tahapan yang dilakukan yaitu
sebagai berikut:
Gambar3.3. Konsep Produksi Media
47
3.8.1 Preproduction
Preproduction merupakan proses pembuatan konsep yang akan dilakukan
saat produksi tahap ini berisi ide atau gagasan, sinopsis, narasi, storyboard,script
writing, rundown, penyusun crew, time schedule, budget, dan peralatan yang akan
digunakan
Gambar 3.4. Preproduction
3.8.2 Ide/Gagasan
Tahap pra produksi diawali dengan menemukan ide atau gagasan yang akan
digunakan sebagai dasar perancangan sebuah video. Media informasi yang dibuat
mengambil garis besar dari ide tersebut dan profil PT. Tembok Tertawa Raya.
Video Company profile ini dirancang menarik dimana seluruh tampilan video
menggunakan teknik motion graphic 2D yang unik, perancangan Video Company
profile TEMTERA juga menggunakan backsound yang bertujuan agar target tidak
mudah bosan.
48
3.8.3 Sinopsis
Sinopsis adalah ringkasan cerita dari sebuah media atau film, menjadi bentuk
pemendekan dari sebuah jalan cerita dengan tetap memperhatikan unsur yang ada
pada jalan cerita tersebut. Tujuan membuat sinopsis adalah untuk menjelaskan
secara singkat mengenai alur cerita video. Adapun sinopsis dari video company
profile ini adalah:
“Menampilkan arsitek yang sedang memeriksa blueprint. Lalu menampilkan
para pekerja yang sedang bekerja. Setelah itu muncul penjelasan sejarah
perusahaan, visi misi perusahaan. Selanjutnya menampilkan portofolio
perusahaan. Lalu di akhiri dengan outro logo perusahaan”
3.8.4 Narasi
Narasi merupakan sebuah teks yang akan menjelaskan kepada pembaca atau
pendengar bagaimana suatu peristiwa bisa terjadi. Dalam perancangan video ini
narasi berperan penting dalam menyampaikan isi informasi agar pesan yang
disampaikan dapat didengar audience. Berikut narasi dalam perancangan video
company profile aplikasi Sidonate.
Di awal menampilkan intro logo
// Menampilkan arsitek sedang
memeriksa blueprint // Pekerja yang sedang membeton // Suasana
pekerja bangunan terlihat dari atas bagian 1
// Suasana pekerja
bangunan terlihat dari atas bagian 2 // Menampilkan sejarah singkat
perusahaan // Menampilkan visi perusahaan // Menampilkan misi
perusahaan // Menampilkan keunggulan perusahaan // Menampilkan
pelayanan yang bisa diberikan kepada calon klien // Menampilkan
Brand yang telah bekerjasama dengan perusahaan // Menampilkan
portofolio perusahaan // Menampilkan informasi kontak perusahaan //
Di akhir menampilkan outro logo perusahaan untuk penutup
49
3.8.5 Storyboard
Storyboard merupakan rancangan berupa gambar sketsa yang dilengkapi
dengan tulisan petunjuk untuk menggambarkan visualisasi kebutuhan shooting.
Berikut adalah storyboard dari perancangan video company profile.
Gambar 3.5. Menampilkan intro logo perusahaan
Gambar 3.6. Arsitek memeriksa Blueprint pada sebuah bangunan
50
Gambar 3.7. Video pekerja bangunan yang sedang membeton
Gambar 3.8. Suasana pekerja bangunan dari atas (1)
51
Gambar 3.9. Suasana pekerja bangunan dari atas (2)
Gambar 3.10. Menampilkan sejarah perusahaan
Gambar 3.11. Menampilkan visi perusahaan
52
Gambar 3.12. Menampilkan misi perusahaan
Gambar 3.13. Menampilkan keunggulan perusahaan
Gambar 3.14. Menampilkan pelayanan perusahaan
53
Gambar 3.15. Menampilkan Brand yang telah bekerjasama
Gambar 3.16. Menampilkan daftar klien perusahaan
54
Gambar 3.17. Menampilkan portfolio perusahaan
Gambar 3.18. Menampilkan kontak perusahaan
Gambar 3.19. Menampilkan outro logo
55
3.8.6 Script Writing
Membuat rancangan penulisan naskah secara rinci yang mengembangkan ide
atau gagasan yang sudah kita buat pada sinopsis menjadi sebuah konsep yang
menarik. Script Writing dalam video company profile ini adalah:
Tabel 3.3. Script Writing
No.
Visual
Audio
1.
Menampilkan intro
Sound Effect
bumper logo
2.
Arsitek
memeriksa
Musik
Blueprint pada sebuah
bangunan
3.
Video
pekerja
Musik
bangunan yang sedang
membeton
4.
Suasana
pekerja
Musik
bangunan dari atas (1)
Suasana
pekerja
Musik
5.
bangunan dari atas (2)
6.
Menampilkan sejarah
Musik
Perusahaan
7.
Menampilkan
visi
Musik
perusahaan
56
8.
Menampilkan
misi
Musik
perusahaan
9.
Menampilkan
Musik
keunggulan
perusahaan
10.
Menampilkan
Musik
pelayanan perusahaan
11.
Menampilkan Brand
Musik
yang
telah
bekerjasama dengan
TEMTERA
12.
Menampilkan daftar
Musik
klien perusahaan
13.
Menampilkan kontak
Musik
perusahaan
14.
Menampilkan kontak
Musik
perusahaan
57
15.
Menampilkan outro
Musik
logo
3.8.7 Rundown
Rundown merupakan susunan yang tampil dalam video dengan durasi yang
dirancang secara sistematis.
Tabel 3.4. Rundown
INT/
No.
Scene
Duration
Description
EXT
1.
1.
00:00:00
-
Menampilkan intro bumper logo
-
00:00:05
2.
2.
00:00:05
-
Arsitek memeriksa Blueprint
-
pada sebuah bangunan
00:00:08
3.
3.
00:00:08
-
Video pekerja bangunan yang
-
sedang membeton
00:00:11
4.
4.
00:00:11
-
Suasana pekerja bangunan dari
-
atas (1)
00:00:13
5.
5.
00:00:13
-
Suasana pekerja bangunan dari
-
atas (2)
00:00:16
6.
6.
00:00:16
-
Menampilkan sejarah perusahaan
-
00:00:22
7.
7.
00:00:22
-
Menampilkan visi perusahaan
-
00:00:28
58
8.
8.
00:00:28
-
Menampilkan misi perusahaan
-
00:00:33
9.
9.
00:00:33
-
Menampilkan
keunggulan
-
perusahaan
00:00:38
10.
10.
00:00:38
-
Menampilkan
pelayanan
-
perusahaan
00:00:48
11.
11.
00:00:48
-
Menampilkan Brand yang telah
-
bekerjasama dengan TEMTERA
00:00:54
12.
12.
00:00:54
-
Menampilkan daftar
klien
-
perusahaan
00:01:02
13.
13.
00:01:02
-
Menampilkan
portfolio
-
perusahaan
00:01:19
14.
14.
00:01:19
-
Menampilkan informasi kontak
-
perusahaan
00:01:25
15.
15.
00:01:25
-
Menampilkan outro logo
-
00:01:30
3.8.8 Penyusunan Crew
Penyususnan crew merupakan anggota yang terlibat dalam pembuatan
produksi video company profile berbasis motion graphic ini. Adapun crew yang
terlibat yaitu antara lain:
59
Tabel 3.5. Penyusunan Crew
No.
Jabatan
Nama
1.
Script Writer
Anggit Cahya Laksana
2.
Sutradara
Anggit Cahya Laksana
3.
Ilustrator
Anggit Cahya Laksana
4.
Editor
Anggit Cahya Laksana
3.8.9 Time Schedule
Time Schedule merupakan keseluruhan rangkaian waktu yang diperlukan
dalam menyelesaikan proses perancangan produksi video company profile ini.
Berikut merupakan time schedule dalam perancangan video company profile:
Tabel 3.6. Time Schedule
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
Tahapan
2021
2021
2021
2021
2021
2021
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
P
Pengajuan Observasi
r
Pengumpulan Data
e
p
Analisis Data
r
o
Ide
d
Sinopsis
u
c
Narasi
t
i
Storyboard
o
n
Script Writing
P
Time Schedule
r
Anggaran/Budget
o
d
Peralatan Yang
u
Digunakan
c
60
t
Perencanaan
i
Multimedia
o
Perencanaan Audio
n
Perencanaan Visual
Perencanaan
Broadcasting
P
Digitizing
o
Editing
s
t
Mixing
p
r
Finishing
o
Tahap Keluaran
d
u
t
i
Segmen Pasar
o
n
3.8.10 Anggaran atau Budget Produksi
Dalam proses pembuatan video company profile ini ada beberapa material
produk yang digunakan dan memerlukan biaya seperti:
Tabel 3.7. Budget Produksi Media
No.
Alat Produksi
Keterangan
Biaya Produksi
1.
Laptop Acer One 14
Milik Sendiri
-
2.
Mouse Logitech
Milik Sendiri
-
G102
3.
Handphone Xiaomi
Milik Sendiri
-
A1
4.
Earphone JBL
Milik Sendiri
-
5.
Konsumsi
/ Hari
20.000 x 5 Hari =
Rp.100.000
6.
Transportasi
/ Hari
20.000 x 5 Hari = Rp.
100.000
61
7.
Lain - lain
/ Bulan
150.000 x 3 bulan =
(Penggunaan
Rp.450.000
Internet dan Listrik)
Total
Rp. 550.000
3.8.11 Alat dan Software yang digunakan
Dalam pembuatan video motion graphic ini, memerlukan beberapa peralatan
yang mendukung dalam produksi. Diantaranya, Laptop Acer one 14 core i3,
Logitech G102, Handphone Xiaomi Mi A1, Earphone JBL C100SI, dan internet.
Serta software pendukung seperti Adobe After Effects CS6, Adobe Photoshop CC
2019, Adobe Illustrator CC 2018.
Gambar 3.20. Laptop Acer One 14 core i3
Gambar 3.21. Logitech G102
62
Gambar 3.22. Handphone Xiaomi Mi A1
Gambar 3.23. Earphone JBL
3.9 Production
Production merupakan proses pengambilan gambar atau shooting video yang
dilakukan. Adapun tahapan production dalam proses project ini sebagai berikut:
63
PRODUCTION
Perencanaan
Perencanaan
Perencanaan
Perencanaan
Multimedia
Audio
Visual
Broadcasting
Tujuan Multimedia
Tujuan Audio
Tujuan Visual
Tujuan Broadcasting
Strategi Multimedia
Strategi Audio
Strategi Visual
Strategi Broadcasting
Program Multimedia
Program Audio Sound
Program Visual
Program Broadcasting
- Teks
- Music Background
- Picture
- Sound
- Video
Gambar 3.24. Production
3.9.1 Perencanaan Multimedia
Perencanaan Multimedia merupakan penggabungan antara teks, gambar,
animasi, suara yang dikombinasikan menjadi sebuah bentuk video, ditambah
dengan spesial efek agar tampilan menjadi lebih menarik dan jelas dengan
informasi yang tepat. Dalam perencanaan multimedia ini diperlukan 3 tahapan
sistematis, dimulai dari tujuan multimedia, strategi multimedia, danprogram
multimedia.
3.9.1.1 Tujuan Multimedia
Tujuan dari multimedia pembuatan video company profile ini adalah untuk
memberikan informasi atau gambaran secara lengkap mengenai detail perusahaan.
Video company profile TEMTERA nantinya akan di implementasikan melalui
social media (Facebook, Instagram,Youtube) dan juga website, sehingga dengan
adanya video company profile ini dapat meningkatkan daya tarik para calon
customer.
64
3.9.1.2 Strategi Multimedia
Sebelum masuk proses produksi harus melalui tahap strategi multimedia,
komponen yang termasuk dalam strategi multimedia adalah:
Geografi: Wilayah Indonesia
Demografi:
1. Jenis kelamin : Pria & Wanita
2. Kelas Ekonomi : Menengah Keatas
3. Sasaran : Pelaku bisnis, Kontraktor dan Masyarakat (pribadi)
Psikografi: Perusahaan Industri, Kontraktor dan Masyarakat (pribadi) untuk
mengetahui informasi lebih detail tentang PT. Tembok Tertawa Raya.
3.9.1.3 Program Multimedia
Program Multimedia video informasi yang dibuat ada tiga tahapan yaitu:
1.
Teks
Teks awal intro tulisan PT. Tembok Tertawa Raya dalam video
company profile ini menggunakan type font Montserrat dan setelahnya
video menggunakan type font Roboto.
2.
Vektor
Dikarenakan video ini berbasis motion graphic maka format gambar
yang ada pada video ini menggunakan beberapa format yaitu PNG,
JPG, PSD, dan Ai yang kemudian digabungkan menjadi sebuah video
mp4.
3.
Sound
65
Sound yang terdapat dalam video company profile ini menggunakan
sound efect dan backsound musik yang energik dan ceria agar terlihat
menarik dan tidak membosankan para audience.
3.9.2 Perencanaan Audio
Perencanaan Audio merupakan elemen penting dalam suatu perancangan
media khususnya animasi, perencanaan audio sangat dibutuhkan agar penyampaian
informasi menjadi jelas dan menarik. Tanpa adanya audio suatu media menjadi
kurang informatif dan monoton. Terdapat 3 poin berupa tujuan audio, strategi audio
dan program audio.
3.9.2.1 Tujuan Audio
Tujuan adanya audio pada perancangan video company profile PT. Tembok
Tertawa Raya adalah membuat video menjadi lebih hidup dan mempunyai emosi
yang bisa disampaikan, adanya audio juga dapat membantu audience menjadi lebih
tertarik dikarenakan video tersebut memberikan kesan yang baik dengan adanya
audio.
3.9.2.2 Strategi Audio
Dalam strategi audio ini ialah sebuah backsound musik yang mengiringi
setiap video yang ditampilkan untuk memantapkan visualisasi.
3.9.2.3 Program Audio
Program Audio dalam perancangan video ini sangat penting guna
penyampaian informasi yang jelas dan mudah dipahami audience. Audio yang
digunakan dalam pembuatan video ini antara lain backsound yang mendukung
jalannya video.
Berikut ini adalah penjelasan tentang aspek - aspek yang digunakan
dalam program audio:
66
1. Backsound
Backsound atau musik pendukung yang digunakan dalam
video company profile ini berjudul “Raising Me Higher” agar dapat
menciptakan suasana ceria dan semangat dalam penyampaian
informasinya.
3.9.3 Perencanaan Visual
Perencanaan Visual adalah keseluruhan penggabungan dari gambar, suara
dan teks yang menghasilkan satu video utuh yang digunakan untuk memberikan
informasi. Dengan mengikuti perencanaan yang telah disusun sedemikian rupa
diharapkan dapat memberikan informasi tentang video company profile serta
menghasilkan media sosialisasi yang informatif dan menarik.
3.9.3.1 Tujuan Visual
Tujuan Visual perancangan media video company profile ini dirancang
semenarik mungkin dengan tujuan untuk memberikan informasi tentang video
company profile TEMTERA serta menarik minat para calon customer.
3.9.4.1 Strategi Visual
Dengan kemajuan teknologi, strategi visual merupakan strategi yang mudah
dalam memberikan sentuhan visual effect pada video yang dirancang agar dapat
terlihat lebih menarik dan terlihat lebih nyata. Dalam membuat vektor animasinya
menggunakan software pendukung seperti Adobe Illustrator CS6. Sedangkan untuk
membuat pergerakan vektor menggunakan software Adobe After Effects CS6,
software tersebut dapat membuat pergerakan vektor sehingga dapat terlihat lebih
hidup dan tidak monoton.
67
3.9.4.2 Program Visual
Program visual dalam produksi video ini menggunakan beberapa software
pendukung jalannya produksi diantaranya Adobe After Effects CS6, Adobe
Photoshop CC 2019 dan Adobe Illustrator 2018
Gambar 3.25. Scene 1 / Menampilkan intro bumper logo
Gambar 3.26. Scene 2 / Arsitek memeriksa Blueprint pada sebuah bangunan
68
Gambar 3.27 Scene 3 / Video pekerja bangunan yang sedang membeton
Gambar 3.28. Scene 4 / Suasana pekerja bangunan dari atas (1)
Gambar 3.29. Scene 5 / Suasana pekerja bangunan dari atas (2)
69
Gambar 3.30. Scene 6 / Menampilkan sejarah Perusahaan
Gambar 3.31. Scene 7 / Menampilkan visi perusahaan
70
Gambar 3.32. Scene 8 / Menampilkan misi perusahaan
Gambar 3.33. Scene 9 / Menampilkan keunggulan perusahaan
Gambar 3.34. Scene 10 / Menampilkan pelayanan perusahaan
71
Gambar 3.35. Scene 11 / Menampilkan Brand yang telah bekerjasama dengan
TEMTERA
Gambar 3.36. Scene 12 / Menampilkan daftar klien perusahaan
Gambar 3.37. Scene 13 / Menampilkan portofolio perusahaan
72
Gambar 3.38 Scene 14 / Menampilkan kontak perusahaan
Gambar 3.39. Scene 15 / Menampilkan outro logo
3.9.4 Perencanaan Broadcasting
Perencanaan Broadcasting merupakan distribusi audio visual atau video yang
ditujukan untuk menjangkau masyarakat dengan efektif dan efisien. Dengan
dibuatnya perencanaan broadcasting bertujuan untuk memberikan informasi yang
berkaitan dengan video company profile ini agar mencapai target penyebaran.
Sehingga dengan dibuatnya perencanaan broadcasting suatu media informasi atau
media promosi dapat mencapai target jangkauan. Perencanaan broadcasting terdiri
dari tujuan broadcasting, strategi broadcasting dan program broadcasting.
73
3.9.4.1 Tujuan Broadcasting
Tujuan Broadcasting tentunya untuk menjangkau audience secara lebih luas
dengan harapan informasi yang disampaikan melalui perancangan video company
profile dapat tersampaikan dan menjangkau sesuai dengan target yang ditetapkan
pada PT. Tembok Tertawa Raya.
3.9.4.2 Strategi Broadcasting
Dilakukan dengan cara memanfaatkan fasilitas yang sudah ada, seperti
menggunakan media internet untuk penyebaran informasi. dengan menggunakan
internet, akses untuk memberikan informasi kepada masyarakat akan lebih mudah
dan menghemat waktu. Video company profile ini nantinya akan
diimplementasikan melalui Website, sosial media seperti Youtube, Instagram dan
Facebook.
3.9.4.3 Program Broadcasting
Bentuk program broadcasting yang nantinya hasil video yang dibuat untuk
menjangkau audience lebih luas dengan memanfaatkan media elektronik dan
internet dalam pendistribusiannya. Video company profile ini akan didistribusikan
melalui media diantaranya:
1. Youtube
Video company profile yang dibuat akan melalui tahap implementasi yang
di upload melalui Youtube channel TEMTERA, bertujuan untuk
penyebaran informasi, mempermudah audience untuk mengaksesnya.
2. Instagram
74
Dengan banyaknya jumlah pengguna social media yang menggunakan
instagram maka video company profile ini akan diunggah di account
instagram resmi TEMTERA.
3. Facebook
Pengimplementasian juga akan diunggah melalui account facebook
TEMTERA guna menyebarluaskan informasi.
4. Website
Website dapat digunakan untuk melihat informasi mengenai profile
perusahaan, video company profile akan di upload melalui website resmi
PT. Tembok Tertawa Raya yaitu <A HREF="http://www.temtera.com./">www.temtera.com.</A>
3.10 Post Production
Post production adalah tahap terakhir dari rangkaian proses yang
sebelumnya. Dimulai dengan preproduction, postproduction, dan terakhir
postproduction. Dalam tahap postproduction ini terdapat beberapa tahapan yaitu
proses edititng, mixing, finishing, tahapan keluaran dan segmen pasar. Dengan
adanya tahap terakhir ini, diharapkan target yang akan dicapai, akan terwujud dan
terlaksanakan.
Tahap postproduction merupakan proses finishing sebuah karya sampai
menjadi sebuah video yang utuh dan mampu menyampaikan sebuah cerita atau
pesan kepada audience. Proses editing dimulai dari penggabungan gambar, teks,
suara, dilakukan pada tahap ini. Berikut merupakan tahapan dari postproduction:
75
POST PRODUCTION
Gambar 3.40. Postproduction
3.10.1 Digitizing
Digitizing adalah pemindahan data sebuah gambar tercetak menjadi bentuk
digital. Gambar yang dibuat pada Adobe Illustrator CC 2018 dipindahkan ke Adobe
After Effect CS6 yang selanjutnya akan melalui proses editing menjadi sebuah video
company profile.
Gambar 3.31. Digitizing
3.10.2 Editing
Proses editing merupakan tahapan yang memerlukan waktu yang tidak
sedikit, pemikiran, dan ketelitian ekstra karena dalam tahap ini proses
penggabungan elemen multimedia seperti audio, gambar, teks, dan juga vektor.
Memilih dan menyusun pergerakan vektor agar sesuai dengan kebutuhan yang ada.
Pergerakan harus disesuaikan dengan konsep dan ide yang sudah dirancang
76
sebelumnya seperti storyboard dan naskah. Proses dalam tahapan editing ini
menggunakan Adobe After Effects CS6 untuk membuat pergerakan sebuah vektor.
Gambar 3.42. Proses editing pada tahap postproduction
3.10.3 Mixing
Proses mixing merupakan proses penggabungan dari beberapa suara dalam
proses mixing meliputi sound effect dan backsound. Kedua unsur tersebut harus
sesuai dengan gambar dan tempo video yang ditampilkan. Dalam tahapan mixing
ini menggunakan software Adobe Premiere Pro CS6.
Gambar 3.43. Proses mixing pada tahap postproduction
77
3.10.4 Finishing
Finishing merupakan tahap yang terakhir dalam proses pembuatan media
video company profile ini. Video kemudian di export dari Adobe After Effect
CS6 untuk menjadi format yang telah ditentukan serta akan di unggah kedalam
website milik PT. Tembok Tertawa raya dan YouTube.
3.10.5 Tahap Keluaran atau Exporting
Tahapan ini merupakan tahapan akhir dalam video company profile ini.
Dalam proses ini mengexport video hasil project Adobe After Effect yang sudah di
cek terlebih dahulu sesuai konsep yang telah ditentukan. Exporting video company
profile ini dengan kualitas HD 1920P x 1080P dengan frame rate 29.97 ekstensi
MP4 (H.264).
3.10.6 Segmen Pasar
Hasil dari video company profile ini akan diunggah ke website dan juga sosial
media seperti facebook, instagram dan youtube sehingga nantinya video tersebut
dapat dilihat oleh calon customer dari seluruh Indonesia. Di harapkan video profile
ini mencapai target meningkatkan penjualan pada PT. Tembok Tertawa Raya.
Dengan banyaknya klien yang bergabung atau membeli produk, pendapatan pada
PT. Tembok Tertawa Raya dapat lebih meningkat.
3.11 Elisitasi
3.11.1 Elisitasi Tahap 1
Tahap 1 terkait dengan rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak PMI
Kabupaten Tangerang terkait pihak wawancara.
Tabel 3.9. Elisitasi Tahap 1
78
FUNGSIONAL
NO.
Analisa Kebutuhan
1.
Menampilkan intro bumper logo
2.
Menampilkan Arsitek memeriksa Blueprint pada sebuah
bangunan
3.
Menampilkan Video pekerja bangunan yang sedang
membeton
4.
Menampilkan suasana pekerja bangunan dari atas bagian 1
5.
Menampilkan suasana pekerja bangunan dari atas bagian 2
6.
Menampilkan sejarah perusahaan
7.
Menampilkan tim perusahaan
8.
Menampilkan visi perusahaan
9.
Menampilkan misi perusahaan
10.
Menampilkan keunggulan perusahaan
11.
Menampilkan pelayanan perusahaan
12.
Menampilkan Brand yang telah bekerjasama dengan
TEMTERA
13.
Menampilkan daftar klien perusahaan
14.
Menampilkan portofolio perusahaan
15
Menampilkan Struktur Organisasi Perusahaan
16.
Menampilkan informasi kontak perusahaan
17.
Menampilkan outro logo
NON FUNGSIONAL
1.
Durasi video 1 menit 30 detik
2.
Waktu yang diperlukan dalam membuat video selama 6 bulan
3.
Bahasa yang digunakan : Inggris, Indonesia
79
3.11.2 Elisitasi Tahap 2
Tahap 2 merupakan hasil penglarifikasian dari elisitasi tahap 1 berdasarkan
metode MDI. Metode MDI bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem
yang penting dan harus ada pada sistem yang baru dengan rancangan yang
disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.
Tabel 3.10. Elisitasi Tahap 2
FUNGSIONAL
NO
M
D
I
Analisa Kebutuhan
1.
Menampilkan intro bumper logo
2.
Menampilkan Arsitek memeriksa Blueprint
pada sebuah bangunan
3.
Menampilkan Video pekerja bangunan
yang sedang membeton
4.
Menampilkan suasana pekerja bangunan
dari atas bagian 1
5.
Menampilkan suasana pekerja bangunan
dari atas bagian 2
6.
Menampilkan sejarah perusahaan
7.
Menampilkan tim perusahaan
8.
Menampilkan visi perusahaan
9.
Menampilkan misi perusahaan
10.
Menampilkan keunggulan perusahaan
11.
Menampilkan pelayanan perusahaan
12.
Menampilkan
Brand
yang
telah
bekerjasama dengan TEMTERA
80
13.
Menampilkan daftar klien perusahaan
14.
Menampilkan portofolio perusahaan
15
Menampilkan
Struktur
Organisasi
Perusahaan
16.
Menampilkan informasi kontak perusahaan
17.
Menampilkan outro logo
NON FUNGSIONAL
1.
Durasi video 1 menit 30 detik
2.
Waktu yang diperlukan dalam membuat video selama 6 bulan
3.
Bahasa yang digunakan : Inggris, Indonesia
Keterangan :
M: Mandatory
(yang diinginkan), harus ada dan tidak boleh
dihilangkan pada saat membuat rancangan media yang
dibutuhkan.
D  : Desirable
(diperlukan), tidak terlalu penting dan boleh
dihilangkan.
I
: Inessential (yang tidak mutlak diinginkan), bukanlah bagian dari
rancangan media yang dibahas dan merupakan bagian dari luar
perancangan media.
81
3.11.3 Elisitasi Tahap 3
Tahap
3 merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap
2 dengan cara
mengeliminasi semua requirement dengan option 1 pada metode MDI.
Semua requirement yang tersisa akan diklasifikasikan kembali melalui TOE.
Tabel 3.11. Elisitasi Tahap 3
FUNGSIONAL
T
O
E
NO
Analisa Kebutuhan
L
M
H
L
M
H
L
M
H
FUNGSIONAL
1.
Menampilkan intro bumper
logo
2.
Menampilkan
Arsitek
memeriksa Blueprint pada
sebuah bangunan
3.
Menampilkan Video pekerja
bangunan
yang
sedang
membeton
4.
Menampilkan suasana pekerja
bangunan dari atas bagian 1
5.
Menampilkan suasana pekerja
bangunan dari atas bagian 2
6.
Menampilkan
sejarah
perusahaan
7.
Menampilkan visi perusahaan
8.
Menampilkan misi perusahaan
9.
Menampilkan perusahaan
82
10.
Menampilkan
pelayanan
perusahaan
11.
Menampilkan Brand yang telah
bekerjasama
dengan
TEMTERA
12.
Menampilkan daftar klien
perusahaan
13.
Menampilkan
portofolio
perusahaan
14.
Menampilkan informasi kontak
perusahaan
15
Menampilkan outro logo
NON FUNGSIONAL
1.
Durasi video 1 menit 30 detik
2.
Waktu yang diperlukan dalam membuat video selama 6 bulan
3.
Bahasa yang digunakan : Inggris, Indonesia
Keterangan:
T : Technical, tata cara
/ tehnik pembuatan requirement tersebut dalam
perancangan media yang diusulkan
O : Operational, tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistema yang
akan dikembangkan
E : Economic, biaya yang diperlukan dalam perancangan media komunikasi
visual
H : High, Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya
sulit serta biayanya mahal
83
M : Middle, Mampu untuk dikerjakan
L : Low, Mudah untuk dikerjakan
3.11.4 Elisitasi Tahap Akhir
Tahap Akhir adalah hasil yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat
digunakan sebagai dasar perancangan media.
Tabel 3.12. Elisitasi Tahap Akhir
FUNGSIONAL
NO.
Analisa Kebutuhan
1.
Menampilkan intro bumper logo
2.
Menampilkan Arsitek memeriksa blueprint pada sebuah
bangunan
3.
Menampilkan Video pekerja bangunan yang sedang
membeton
4.
Menampilkan suasana pekerja bangunan dari atas bagian 1
5.
Menampilkan suasana pekerja bangunan dari atas bagian 2
6.
Menampilkan sejarah perusahaan
7.
Menampilkan visi perusahaan
8.
Menampilkan misi perusahaan
9.
Menampilkan keunggulan perusahaan
10.
Menampilkan pelayanan perusahaan
11.
Menampilkan Brand yang telah bekerjasama dengan
TEMTERA
84
12.
Menampilkan daftar klien perusahaan
13.
Menampilkan portofolio perusahaan
14.
Menampilkan informasi kontak perusahaan
15.
Menampilkan outro logo
NON FUNGSIONAL
1.
Durasi Video 1 menit 30 detik
2.
Waktu yang diperlukan dalam membuat video selama 6 bulan
3.
Bahasa yang digunakan : Inggris, Indonesia
85
BAB IV
PENUTUP
4.1.
Kesimpulan
Dalam pembuatan sebuah media audio visual yang baik harus
memperhatikan faktor-faktor yang berhubungan dengan perusahaan yang
bersangkutan. Dalam hal ini penulis menyesuaikan dengan keinginan
stakeholder, mulai dari pembuatan video dan audio, tampilan, isi pesan dan
penutup. Hal ini bertujuan untuk memperkuat pemasaran (marketing) dalam
menginformasikan dan mempromosikan PT. Tembok Tertawa Raya.
Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dalam perancangan video
ini adalah sebagai berikut:
1. Media promosi sebelumnya hanya menggunakan media cetak berupa
buku saja, kekurangannya adalah informasi yang disampaikan sangat
terbatas dan kurang detail. Oleh sebab itu media promosi dan informasi
yang dikemas dalam bentuk video company profile sangat diperlukan
bagi PT. Tembok Tertawa Raya. Dengan adanya media video company
profile tersebut dapat mempromosikan dan menginformasikan
perusahaan secara efektif serta dapat meningkatkan suatu image atau
citra perusahaan.
2. Melalui perancangan video company profile ini informasi yang
disampaikan di dalamnya memuat sejarah, visi & misi, keunggulan
perusahaan, brand yang terhubung, portfolio dan informasi kontak
perusahaan.
86
3. Pada pra produksi persiapan yang dibutuhkan adalah ide cerita, konsep,
skenario dan storyboard. Karena dengan merancangnya terlebih dahulu
akan memudahkan pada tahap produksi...
4. Di dalam video ini juga terdapat audio visual, effect-effect visual, serta
keunggulan dan kualitas dari product-product PT. Tembok Tertawa Raya.
yang menjadikan video ini semakin menarik, serta video ini dapat diubah
dalam beragam format seperti: mp4, avi, mpeg dan lain-lain, agar lebih
memudahkan video ini ditampilkan melalui website dan sosial media.
4.2. Saran
Untuk pengembangan video company profil, berdasarkan analisa dan
kesimpulan yang telah dibuat sebelumnya diperlukan perbaikan dan
penambahan beberapa komponen. Ada beberapa hal yang disarankan oleh
penulis, antara lain:
1. Disarankan kepada PT Tembok Tertawa Raya agar kedepannya dapat
mengembangkan video promosi ini dengan ide konsep promosi produk
yang lebih inovatif dan kreatif dengan penambahan video cinematic agar
calon konsumen, client, maupun masyarakat dapat lebih tertarik pada
produk yang dihasilkan oleh PT Tembok Tertawa Raya.
2. Dalam video company profile ini diharapkan untuk menggunakan foto
atau video (footage) orisinal dari perusahaan tersebut.
3. Diharapkan video company profile TEMTERA ini dapat menjelaskan
informasi dari perusahaan dan bermanfaat dengan sebaik-baiknya.

</body> </html>

Contributors

Anggitcahya1997