SI1514490205: Perbedaan revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi tidak terperiksa] |
Baris 777: | Baris 777: | ||
</div> | </div> | ||
− | ====<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: left;">''' | + | ====<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman'; text-align: left;">'''Metode Penentuan Harga Pokok Produksi'''</div>==== |
− | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2"> | + | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Penentuan kos produksi dipengaruhi oleh pendekatan yang digunakan untuk menentukan unsur-unsur biaya produksi yang diperhitungkan dalam kos produksi. Dua metode dalam penentuan kos produksi ialah metode full costing dan variable costing.</p> |
− | <ol type="none"><li>1. ''' | + | <ol type="none"><li>1. '''Metode ''Full Costing'' ''' |
− | + | <p>''Full costing'' merupakan metode penentuan kos produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam kos produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, juga biaya overhead pabrik, baik yang berperilaku variabel ataupun tetap. Dengan demikian, kos produksi menurut metode full costing terdiri dari unsur biaya produksi sebagai berikut:</p></li> | |
− | + | <li>2. '''Metode ''Variable Costing'' ''' | |
− | <p> | + | <p>''Variable costing'' merupakan metode penentuan kos produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel (tidak tetap) ke dalam kos produksi, terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variable. Dengan demikian kos produksi menurut metode variable costing terdiri dari unsur biaya produksi sebagai berikut:</p></li> |
− | + | ||
− | + | ||
− | <li> | + | |
− | <p> | + | |
</ol></div> | </ol></div> | ||
Revisi per 30 September 2019 08.42
RANCANG BANGUN APLIKASI INFORMASI
BIAYA PRODUKSI BERBASIS WEB PADA
PT BIMASAKTI KARYAPRIMA
Disusun Oleh :
NIM : 1514490205
NAMA : IRMA KURNIA JULIANY
TANGERANG
TA (2018/2019)
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
RANCANG BANGUN APLIKASI INFORMASI
BIAYA PRODUKSI BERBASIS WEB PADA
PT BIMASAKTI KARYAPRIMA
Disusun Oleh :
NIM |
: 1514490205
|
Nama |
|
Fakultas |
|
Program Pendidikan |
: Strata Satu
|
Program Studi |
|
Konsentrasi |
Disahkan Oleh :
Tangerang, Juli 2019
Rektor |
Ketua Program Studi
| ||||
Universitas Raharja |
Program Studi Sistem Informasi
| ||||
(Euis SitiNur Aisyah, M.Kom)
| |||||
NIP : 000603 |
NIP : 060003
|
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
RANCANG BANGUN APLIKASI INFORMASI
BIAYA PRODUKSI BERBASIS WEB PADA
PT BIMASAKTI KARYAPRIMA
Dibuat Oleh :
NIM |
: 1514490205
|
Nama |
Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif
Program Studi Sistem Informasi
Konsentrasi Komputer Akuntansi
Tahun Akademik 2018/2019
Disetujui Oleh :
Tangerang, Juli 2019
Pembimbing I |
Pembimbing II
| ||
(Sri Rahayu, ST,. MMSI) |
(Erna Astriyani, S. Kom,. M.T.I)
| ||
NID : 08182 |
NID : 15017
|
LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
RANCANG BANGUN APLIKASI INFORMASI
BIAYA PRODUKSI BERBASIS WEB PADA
PT BIMASAKTI KARYAPRIMA
Dibuat Oleh :
NIM |
: 1514490205
|
Nama |
Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif
Program Studi Sistem Informasi
Konsentrasi Komputer Akuntansi
Tahun Akademik 2018/2019
Disetujui Penguji :
Tangerang,
Ketua Penguji |
Penguji I |
Penguji II
| ||||
(_____________) |
(_____________) |
(_____________)
| ||||
NID : |
NID : |
NID :
|
LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI
RANCANG BANGUN APLIKASI INFORMASI
BIAYA PRODUKSI BERBASIS WEB PADA
PT BIMASAKTI KARYAPRIMA
Disusun Oleh :
NIM |
: 1514490205
|
Nama |
|
Program Pendidikan |
: Strata Satu
|
Program Studi |
|
Konsentrasi |
Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.
Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab. Serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.
Tangerang, Juli 2019
|
Tangerang, Juli 2019 | |||
No | Judul Penelitian | Metode yang digunakan | Hasil Penelitian |
---|---|---|---|
1 | Hapsari Rinci K, Azinar Azmuri W, dan Sugiyanto. (Mei 2018). Rancang Bangun Sistem Produksi dan Persediaan UMKM. Jurnal Nasional Teknologi Terapan Vol. 2 No. 1. | Metode penelitian dengan pengumpulan data seperti observasi, wawancara, dan studi literatur. Analisa kebutuhan dengan Method View Controller. Dan desain sistem dengan diagram UML. | Sistem berfungsi untuk penentuan HPP, dan juga sebagai kontrol proses produksi seperti: mampu melakukan perubahan stok barang otomatis tiap terjadi transaksi, monitoring persediaan terpantau dengan cepat. Juga membantu bagian gudang dan produksi dlam membuat laporan yang dibutuhkan. |
2 | Euis Sitinur, Padeli, dan Sumasih. (Agustus 2016). Penerapan Activity Based Costing System Dalam Laporan Keuangan Untuk Mempermudah Pengendalian Biaya. Jurnal SENSI Vol. 2 No. 2 | Metode Activity Based Costing system. Metode penelitian yang digunakan yaitu analisis SWOT guna mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan dari segi internal dan eksternal dan strategi perusahaan. | Laporan keuangan yang mampu menampilkan informasi yang terinci dari pendapatan dan biaya overhead yang digunakan pada proses produksi setiap item yang meliputi proses dari bahan baku sampai menjadi bahan jadi siap jual, sehingga mudah mengetahui kemampuan laba yang dihasilkan dari setiap item yang diproduksi tersebut. |
3 | Anita B., W. dan Andrian W. (Agustus 2018). Rancang Bangun Sistem Informasi Rencana Anggaran Biaya (RAB) Perusahaan Berbasis Web Pada PT Bumitangerang Mesindotama. Jurnal CERITA Vol. 4 No. 2 | Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode System Development Life Cycle (SDLC) yang didukung dari pengumpulan data melalui observasi dan studi pustaka. | Menghasilkan Sistem yang menggunakan input berbasis web dalam proses pengisian kegiatan proyek, rincian bahan yang diperlukan dan perencanaan anggaran biaya yang dibutuhkan sehingga dapat menghasilkan laporan akhir dalam bentuk rekapan yang rapi. |
4 | Samsoni. (Tahun 2017). Perancangan Sistem Informasi Kontrol Produksi Sepatu (Studi Kasus: PT. Asia Dwimitra Industri Tangerang). Jurnal INFORMATIKA UNPAM Vol. 2 No. 3. | Metode pengumpulan data, pembuatan OPC, menghitung waktu standar membuat struktur produk. Perancangan menggunakan bahasa pemrograman web seperti PHP, CSS, HTML dan untuk database menggunakan database MySQL serta beberapa tools pendukung lainnya seperti sublime, notepad++. | Menghasilkan Sistem monitoring produksi sepatu yang sudah dapat melakukan pengendalian produksi sepatu dengan cepat hanya dengan cara melihat pada menu report yang dapat memberikan informasi pemesanan sepatu sudah sampai proses tahap produksi hingga proses finishing. |
5 | Rasya Machfud, Arifin Puji, dah Teguh Sutanto. (2018). Rancang Bangun Aplikasi Harga Pokok Produksi pada CV Langganan. Jurnal JSIKA Vol. 7 No. 2. | Perhitungan HPP menggunakan metode full costing yang meliputi biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. | Aplikasi ini dapat menghasilkan laporan harga pokok produksi yang terdiri dari laporan biaya bahan baku, laporan tenaga kerja langsung, laporan biaya overhead pabrik. Dan juga menghasilkan informasi biaya pembebanan penyusutan mesin dan aktiva, biaya listrik, dan biaya pemakaian bahan penolong. |
6 | Wartika, Deasy P, Tono H, dkk. (November 2017). Sistem Informasi Manajemen Harga Pokok Produksi Telur pada Peternakan Ayam Petelur Ismaya Poultry Shop. Prosiding SAINTIKS Vol. 2. | Metode Pendekatan Sistem menggunakan Object Oriented dan Metode Pengembangan Sistem menggunakan Prototype. Implementasi software dalam membangun sistem dengan PHP sebagai bahasa pemrogramannya dan MySQL sebagai database. | Menghasilkan Sistem Informasi Manajemen harga pokok produksi telur berbasis web yang dapat memberikan rekomendasi kepada pemilik peternakan dalam mengambil keputusan guna menentukan harga jual telur dengan keuntungan yang didapatkan sesuai dengan kebijakannya. |
7 | Dinik Fitri. (2016). Perancangan Sistem Informasi Harga Pokok Produksi Dengan Metode Biaya Activity Based Cost System Pada PT Aseli Dagadu Djogdja. Jurnal OPTIMUM Vol. 6 No. 1. | Penentuan HPP dengan metode Activity Based Cost System. Perancangan sistem dengan metode FAST (Framework for the Aplication of System Thinking). | Menghasilkan Sistem informasi mampu memberikan informasi harga pokok produksi dengan pendekatan ABC. Dan beberapa fitur lainnya yang mendukung untuk memberikan pelayanan optimal pada pelanggan. |
8 | Fitri Dwi, Arifin, dan Julianto. (2016). Rancang Bangun Aplikasi Penentuan Harga Pokok Produksi Pada UMKM Burhan Foam. Jurnal JSIKA. Vol 5 No. 10. | Penentuan HPP menggunakan metode Job Order Costing. Desain sistem menggunakan Context Diagram. Dan pengumpulan data dengan observasi, studi pustaka, wawancara. | Menghasilkan output berupa laporan biaya bahan baku, laporan biaya tenaga kerja langsung, laporan biaya overhead pabrik tetap, laporan biaya overhead pabrik variabel, dan laporan harga pokok produksi. Selain laporan utama, aplikasi ini juga menghasilkan laporan untuk memberikan informasi kepada manajemen berupa laporan pemesanan per periode. |
9 | Evan Reinaldo, Alexander Setiawan, Tanti Octavia (2017). Pembuatan Aplikasi Sistem Informasi Produksi pada PT. Rajapaksi Adyaperkasa. Jurnal INFRA Vol 5 No 2. | Metode pengumpulan data. Permodelan sistem menggunakan Data Flow Diagram dan Entity Relationship Diagram. Perancangan dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic.Net 2010 dan database SQL Server 2012. Pengolahan data penelitian diuji menggunakan IBM SPSS. | Hasilnya, Perusahaan dapat mengetahui waktu dan biaya produksi dari model sepatu dengan hanya melihat contoh sepatu, dan data model sepatu yang ada dikembangkan hingga dapat melakukan pemesanan dan melihat rencana penjadwalan produksi. Aplikasi dapat menampilkan report secara detail akan waktu dan biaya model baru dengan mudah. |
10 | Duraccio V, Elia V, dan Forcina A. (Tahun 2015). An Activity Based Costing Model For Evaluating Effectiveness Of RFID Technology In Pallet Reverse Logistics System. AIP Conference Proceedings Vol. 1648 Issue 1. | Activity Based Costing method and data collecting through observation and literature review. | Results obtained highlight how an RFID application is economically sustainable to reduce the overall cost of pallet management activities. |
BAB III
Gambaran Umum Perusahaan
Sejarah Singkat PT Bimasakti Karyaprima (Fans Sport Shoes)
Berawal sebagai bisnis trader sepatu olahraga, seiring berjalannya waktu, ditambah kejelian melihat peluang untuk menggarap segmen pasar menengah ke bawah, lahirlah merk sepatu Fans. Yang memiliki tujuan ikut serta berkontribusi mengembangkan industri sepatu di Indonesia. Nama Fans dipilih karena mudah diingat dan mempunyai arti positif yaitu penggemar, identik dengan visi perusahaan yang ingin terus berjaya memberikan kenyamanan beraktivitas bagi penggemarnya dari Sabang sampai Merauke.
Fans pertama kali di produksi oleh sebuah pabrik CMT yang juga memproduksi sepatu merk lain. Seiring berjalannya waktu, permintaan sepatu Fans semakin meningkat maka, diputuskan untuk membuka unit produksi sendiri yang berlokasi di Jalan Industri Raya I Blok D No. 8A, Jatake, Jatiuwung, Kota Tangerang – Banten. Kode Pos 15136.
Dengan memiliki pabrik sendiri, Fans berkomitmen lebih mengembangkan teknologi dalam dunia sepatu guna memberi nilai tambah bagi produksi sepatu dalam negeri. Pada awal berdiri di tahun 2001, Fans dikenal dengan sepatu jogging-nya. Seiring dengan perubahan jaman, model lainpun mulai diciptakan
Pada tahun 2004, Fans membuat sepatu Taekwondo yang dinamakan Xtrial. Sepatu ini tetap digemari masyarakat hingga sekarang. Pada tahun 2010, Fans meluncurkan sepatu Hiking yang menjadi trend di kalangan komunitas hasher di Indonesia dan Asia Tenggara. Sepatu ini dikenal karena kekuatannya. Melewati medan yang berlumpur hingga terjal sekalipun, sepatu ini tetap nyaman digunakan dan awet.
Visi dan Misi PT Bimasakti Karyaprima
Visi PT Bimasakti Karyaprima
”Kesejahteraan, kebahagiaan, kemajuan, kesehatan & keamanan, melalui peningkatan kualitas.”
Misi PT Bimasakti Karyaprima
Perusahaan yang dicintai melalui peningkatan inovasi & kualitas yang berkesinambungan
Struktur Organisasi PT Bimasakti Karyaprima
Organisasi ialah suatu kelompok orang yang mempunyai visi dan misi dalam satu tujuan, yaitu untuk melakukan aktivitas sesuai dengan kegiatan dan aturan dari organisasi tersebut, seperti halnya organisasi sekolah.
Struktur organisasi diperlukan supaya organisasi terlihat struktural, organisasi adalah hubungan orang orang yang mempunyai atasan dan bawahan. Susunan organisasi pada PT Bimasakti Karyaprima adalah sebagai berikut:
- a. Direktur;
- b. Accounting;
- c. HRD (Human Resources Department)
- d. SCM, yang membawahi:
- • Kepala Produksi, yang membawahi:
- 1. Kepala Regu, dan
- 2. Mekanik.
- • Kepala Gudang, yang membawahi:
- 1. Raw Material;
- 2. Finished Goods;
- 3. EVA/Rubber, dan
- 4. Driver;
- e. Marketing, dan
- f. RnD (Research and Development).
- 1. Direktur, Bertugas untuk mengatur seluruh kegiatan operasional perusahaan
- 2. Accounting, Bertugas untuk menyusun dan mengelola laporan administrasi keuangan perusahaan
- 3. HRD, Bertugas untuk mengelola dan mengembangkan sumber daya manusia
- 4. SCM, Bertugas untuk mengelola bahan baku, bahan jadi dan membuat rencana produksi.
- 5. Marketing, Bertugas untuk menghasilkan pendapatan bagi perusahaan dengan cara menjual dan memasarkan produk perusahaan
- 6. RnD, Bertugas untuk memperbaiki dan mengembangkan produk baru.
- 7. Kepala Produksi, Bertugas untuk merencanakan, mengkoordinasikan, mengontrol dan mengevaluasi semua aktivitas produksi.
- 8. Kepala Gudang, Bertugas untuk merencanakan, mengkoordinasikan, mengontrol dan mengevaluasi semua aktivitas penerimaan, dan persediaan stok barang yang akan didistribusikan.
- 9. Kepala Regu, Bertugas untuk mengontrol jalannya produksi pada masing-masing bagian.
- 10. Mekanik, Bertugas untuk merawat dan memperbaiki mesin.
- 11. Operator Gudang Raw Material, Bertugas untuk mengatur keluar masuknya bahan mentah.
- 12. Operator Gudang Finished Goods, Bertugas untuk mengatur keluar masuknya bahan jadi.
- 13. Operator Gudang EVA/Rubber, Bertugas untuk mengatur keluar masuknya barang setengah jadi.
- 14. Driver, Bertugas untuk melakukan pengantaran barang dari gudang ke customer/showroom.
- • Kategori Back to School
- - Sonic B
- • Kategori Casual
- - Sonic B
- - Sonic N
- - Muller R
- - Muller B
- - Arumba B
- - Morio B
- - Morio W
- - Muller N
- - Solaris B
- - Solaris N
- - Barito N
- - Barito G
- - Solaris G
- - Baza B
- - Muller M
- - Barito B
- - Mulo B
- • Kategori Futsal
- - CRV O
- • Kategori Jogging
- - Jaguar R
- - Jaguar N
- - Eureka W
- - Eureka B
- - Eureka R
- - Eureka O
- - Malino B
- - Castelo MG
- - Castelo O
- - Castelo P
- • Kategori Taekwondo
- - Rush W Jr
- - Rush B Jr
- - Escape W
- - Escape C
- Marketing memberikan PO beserta kuantitas produksinya.
- Bagian R&D dan Produksi menghitung kebutuhan bahan baku yang akan diproduksi.
- Membuat SPK (Surat Perintah Kerja) ke bagian Operator.
- Persiapan produksi seperti: persiapan Bahan baku sepatu, aksesoris sepatu, dan alat/mesin produksi.
- Proses cutting (pemotongan pola pada bahan baku). Dilanjutkan QC (Quality Control) untuk pengendalian mutu cutting.
- Proses sewing (penjahitan). Dilanjutkan QC (Quality Control) untuk pengendalian mutu sewing.
- Proses assembling (penyatuan seluruh komponen sepatu menjadi satu kesatuan). Dilanjutkan QC (Quality Control) untuk pengendalian mutu assembling dan untuk melanjutkan ke proses finishing.
- Finishing. Proses penyempurnaan sepatu jadi. Dilanjutkan QC (Quality Control) untuk pengendalian mutu sebelum dilakukan packing.
- Packing. Proses mengemas sepatu ke dalam boks sepatu, juga pemberian aksesoris lainnya. Kemudian dikelompokan sesuai dengan ukurannya dan siap untuk dipasarkan.
- 1. Bagian Development mengukur pola sepatu pada bahan baku.
- 2. Development menyusun rincian Consumption Sheet di spreadsheet yang berisi daftar kebutuhan material dan konsumsi pemakaian untuk sepasang sepatu (berdasarkan jenis, model, dan warna sepatu).
- 3. Development mencetak Consumption Sheet lalu, menyerahkan kepada bagian Purchasing untuk dikonfirmasi.
- 4. Jika terdapat data yang harus direvisi, Development akan menggantinya sesuai perintah dan di-print lagi setelah direvisi. Lalu diberikan kembali ke bagian Purchasing.
- 5. Consumption Sheet diberi tanda tangan sebagai tanda telah terkonfirmasi/approved
- 6. Selanjutnya, bagian Purchasing akan melakukan proses costing.
- 7. Saat ini, bagian Purchasing harus mengetikkan ulang rincian Consumption Sheet pada komputer, lalu melakukan perhitungan costing tiap-tiap material sepatu
- 8. Seluruh costing dijumlahkan, sehingga didapatkan total biaya untuk produksi satu pasang sepatu tiap modelnya.
- 9. Pimpinan menerima laporan Consumption Sheet
- Sistem boundary yang menggambarkan keseluruhan kegiatan dalam sistem informasi biaya yang berjalan saat ini.
- Use case yang tergambar berjumlah 11 use case
- Aktor yang melakukan kegiatan berjumlah 3 aktor, diantaranya: Development, Purchasing, dan Pimpinan. Berikut adalah pendefinisian aktor pada sistem informasi biaya yang berjalan saat ini:
- 1 initial node, merupakan node yang mengawali kegiatan.
- 10 action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
- 1 decision node, node yang menunjukkan pilihan akan suatu kondisi tertentu, yang menghasilkan satu kemungkinan.
- 1 final node, merupakan node yang mengakhiri kegiatan.
- 4 lifeline untuk objek-objek yang saling berinteraksi diantaranya: Pola sepatu, Consumption Sheet, Laporan.
- 3 aktor yang melakukan kegiatan diantaranya: Purchasing, Development, dan Pimpinan.
- 12 message spesifikasi untuk komunikasi antar objek yang berisi informasi – informasi mengenai aktivitas yang terjadi dan kegiatan yang biasa dilakukan oleh aktor – aktor tersebut.
- a. Processor : Dual Core
- b. Monitor : LCD HD 16 inch.
- c. Mouse : Optical Mouse.
- d. Keyboard : Standar QWERTY Keyboard.
- e. RAM : 2 GB.
- f. Harddisk : 500 GB.
- g. Printer : Canon IP2770.
- a. Linux Mint OS.
- b. LibreOffice (Spreadsheet).
- c. Google Chrome browser.
- a. Purchasing.
- b. Development.
- c. Pimpinan.
- Pembuatan Consumption Sheet dan proses costing dilakukan di dua perangkat yang terpisah dan belum memiliki database. Sehingga, perlu pengetikkan ulang data-data pada Consumption Sheet agar dapat melakukan costing dan penentuan biaya produksi.
- Untuk memperbarui harga terbaru atau melakukan revisi rincian data cukup sulit, karena perlu mengganti di tiap sheet-nya satu persatu yang pastinya memakan waktu yang cukup lama dan usaha yang lebih.
- Sistem saat ini dapat belum dapat otomatis untuk mengetahui biaya produksi sepasang sepatu tiap model/jenisnya.
- Dibangun Sistem Informasi berbasis web yang mencakup dalam pembuatan Consumption Sheet mulai dari proses perincian material hingga proses costing, yang menghasilkan biaya produksi sepasang sepatu. Hak akses user dibagi menjadi tiga bagian yaitu: untuk bagian Development, kedua untuk Purchasing, dan untuk Admin.
- Penelusuran dan kelola data-data bahan baku dapat dilakukan secara cepat dan mudah dengan adanya database yang baik. Sehingga, proses revisi kesalahan data ataupun memperbarui harga tidak lagi sulit. Dan juga lebih cepat dalam pencarian data.
- Untuk mengetahui biaya sepasang sepatu tiap model/jenisnya, bisa langsung diketahui melalui sistem ini. Dengan sistem yang online, konfirmasi pun dapat dilakukan dimana saja dengan mudah, tidak perlu bertatap muka.
- Admin tambah data pada Master data Kategori, Material, serta Jenis Sepatu melalui sistem online.
- Admin tambah data anggota perusahaan lalu membagi role/hak akses tiap anggota.
- Bagian Development dan Purchasing login ke sistem.
- Bagian Development mulai membuat projek Consumption Sheet melalui form yang sudah disediakan.
- Bagian Development melalui dashboard-nya, mulai membuat projek dengan memilih jenis/model sepatu apa yang akan dibuat, lalu pilih daftar Komponen untuk menentukan komponen dan rinciannya, pilih daftar Material dan isi detailnya untuk menentukan material apa saja yang dipakai secara berurutan.
- Setelah selesai, projek disimpan dan di-submit ke bagian Purchasing.
- Purchasing melalui dashboard-nya, menerima hasil rincian projek yang telah dibuat oleh Development. Purchasing memeriksa hasil projek. Selanjutnya, melakukan konfirmasi/approval langsung melalui sistem.
- Projek otomatis tersimpan. Dapat dibuka kembali dan di-update jika diperlukan.
- Sistem boundary yang menggambarkan keseluruhan kegiatan dalam sistem informasi biaya usulan.
- Terdapat 3 aktor yaitu Admin, Development, dan Purchasing.
- Use case yang tergambar terdapat 18 usecase.
- Terdapat 4 include yaitu: Dashboard, Master Data, Transaksi, dan Report.
- 1 initial node, merupakan node yang mengawali kegiatan.
- 14 action state dari sistem. Yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi yang ada.
- 2 decision node, node yang menunjukkan pilihan untuk suatu kondisi tertentu, yang menghasilkan hanyaa satu kemungkinan.
- 1 final node, adalah node yang mengakhiri keseluruhan kegiatan.
- 1 initial node, merupakan node yang mengawali kegiatan.
- 12 action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
- 2 decision node, node yang menunjukkan pilihan akan suatu kondisi tertentu, yang menghasilkan satu kemungkinan.
- 1 fork node, ini merupakan sebuah node yang membagi sebuah action state menjadi beberapa action state.
- 1 join node untuk menyatukan beberapa action state menjadi satu kesatuan.
- 1 final node, merupakan node yang mengakhiri kegiatan.
- 11 lifeline untuk objek-objek yang saling berinteraksi diantaranya: Login, Dashboard, form input material, form input shoes, form input kategori, form input user, form input role, Project, Report, dan Logout.
- 1 aktor yang melakukan kegiatan adalah: Admin.
- 15 message spesifikasi untuk komunikasi antar objek yang berisi informasi – informasi tentang aktivitas yang terjadi dan kegiatan yang biasa dilakukan oleh aktor – aktor tersebut.
- 6 lifeline untuk objek-objek yang saling berinteraksi diantaranya: Login, Dashboard, Project, Form input project, Report dan Logout.
- 1 aktor yang melakukan kegiatan adalah: Development.
- 11 message spesifikasi dari komunikasi antar objek-objek yang berisi informasi – informasi tentang aktivitas yang terjadi dan kegiatan yang biasa dilakukan oleh aktor – aktor tersebut.
- 6 lifeline untuk objek-objek yang saling berinteraksi diantaranya: Login, Dashboard, Project, Approval, Report dan Logout.
- 1 aktor yang melakukan kegiatan adalah: Purchasing.
- 14 message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang berisi informasi – informasi tentang aktivitas yang terjadi dan kegiatan yang biasa dilakukan oleh aktor – aktor tersebut.
- 1. Tabel Master Data Pelanggan
- 2. Tabel Master Data Kategori
- 3. Tabel Master Data Material
- 4. Tabel Master Data Shoes
- 5. Tabel Master Data Role
- 6. Tabel Master Data User
- 7. Tabel Master Data Menu
- 8. Tabel Transaksi Upper
- 9. Tabel Transaksi Bottom
- 10. Tabel Transaksi Lining
- 11. Tabel Transaksi HPP
- a. Processor : Intel Core i3
- b. Monitor : LCD HD 16 inch.
- c. Mouse : Optical Mouse.
- e. RAM : 2 GB.
- f. Harddisk : 500 GB.
- g. Printer : Canon IP2770.
- a. Windows 8.1.
- b. XAMPP.
- c. Database server: MySQL
- d. Web server: Apache
- e. Sublime Text 3
- f. Firefox
- a. Purchasing.
- b. Development.
- c. Admin.
- Sistem yang lama belum sepenuhnya dapat membantu perusahaan dalam mendapatkan informasi biaya produksi. Dikarenakan pembuatan Consumption Sheet mulai dari proses perincian material sepatu hingga proses costing berada pada dua perangkat yang berbeda sistem operasi. Sehingga, perlu pengetikkan ulang data-data pada Consumption Sheet agar dapat melakukan costing. Untuk memperbarui atau merevisi data perlu mengganti satu persatu di tiap sheet-nya. Dan juga belum otomatis untuk menghitung kebutuhan biaya produksi.
- Aplikasi informasi biaya produksi ini dirancang dengan mengumpulkan data-data pendukung, mewawancarai user akan kebutuhan sistem, merancang kebutuhan database, membuat prototipe sistem, melakukan pemrograman menggunakan HTML, CSS, Javascript untuk bagian front-end-nya. Lalu menggunakan PHP Framework CodeIgniter dan database MySQL untuk bagian back-end-nya. Editornya menggunakan Sublime text 3 dan sistem diprogram agar dapat diakses melalui internet browser (online). Dan dibuat agar user dapat dengan cepat juga otomatis untuk mengetahui biaya produksi. Terakhir, melakukan testing untuk memastikan program berjalan sesuai keinginan.
- Perancangan sistem aplikasi informasi biaya produksi dapat membantu kegiatan operasional di perusahaan menjadi lebih efisien. Dikarenakan, sistem dibuat berbasis online sehingga mudah diakses dimana saja. Proses yang lebih cepat, tidak perlu manual lagi. Di dalam sistem ini memiliki fungsi create project untuk melakukan input rincian material hingga proses costing. Serta memiliki fitur approval. Laporan atau output yang dihasilkan dapat di-export dalam format dokumen.
- Diharapkan dilakukan pengembangan lebih lanjut untuk menyempurnakan sistem yang lebih baik lagi dan meminimalisir kemungkinan terjadinya error atau defect yang dapat merugikan bagi penggunanya.
- Dilakukan pemeliharaan aplikasi secara berkala. Sehingga, aplikasi ini dapat terus digunakan dan berjalan dengan baik.
- Perlunya pelatihan yang harus diberikan kepada pihak yang bersangkutan agar bisa menggunakan aplikasi ini dengan semestinya.
- ↑ 1,0 1,1 Sutabri, T. (2016). Sistem Informasi Manajemen, Edisi Revisi. Yogyakarta, Indonesia: Penerbit Andi.
- ↑ 2,0 2,1 2,2 Maniah, Hamidin, Dini. (2017). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi: Pembahasan Secara Praktis dengan Contoh Kasus. Yogyakarta, Indonesia: Deepublish.
- ↑ 3,0 3,1 3,2 3,3 Mulyani, S. (2016). Metode Analisis dan perancangan Sistem Edisi Kedua. Bandung, Indonesia: Abdi Sistematika.
- ↑ Maniah dan Hamidin, Dini. (2017). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi: Pembahasan Secara Praktis dengan Contoh Kasus. Yogyakarta, Indonesia: Deepublish.
- ↑ Wahana, A. dan Selly. (2015). Sistem Infomasi Pendataan Tabungan Nasabah Pada Bank BTN Bandung. Jurnal Computech & Bisnis, 9(2).
- ↑ 6,0 6,1 Muslihudin, M., dan Oktafianto. (2016). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta, Indonesia: Penerbit Andi.
- ↑ Mulyani, Sri. (2016). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah: Notasi Pemodelan Unified Modeling Language (UML). Bandung, Indonesia: Abdi Sistematika.
- ↑ 8,0 8,1 Patma, T., S. Maskan M. dan Utaminingsih A. (2018). Sistem Informasi Manajemen: Guna Mendukung Keputusan. Malang, Indonesia: UPT Percetakan dan Penerbitan Polinema.
- ↑ Harfizar. Yuliana, K. Affifudin, M. (2017). Perancangan Sistem Informasi Pendataan Karyawan Pada Perusahaan Jasa Berbasis Web. Jurnal SENSI, 3(2).
- ↑ 10,0 10,1 10,2 10,3 10,4 10,5 Indrajani. (2018). Database System All in One: Theory, Practice, and Case Study. Jakarta, Indonesia: PT Elex Media Komputindo.
- ↑ Tyoso, J., S., P. (2016). Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta, Indonesia: Deepublish.
- ↑ Permana H., J. Astriyani E. Sari T., M. (2018). Perancangan Sistem Informasi Manajemen Layout Bahan Baku Berbasis Web Pada PT Sanichem Tunggal Pertiwi. Jurnal SENSI. 4(2).
- ↑ Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
- ↑ 14,0 14,1 Kamus Bank Indonesia versi daring/online.
- ↑ 15,0 15,1 Nur Rusdi. Suyuti M., A. (2017). Pengantar Sistem Manufaktur. Yogyakarta, Indonesia: Deepublish.
- ↑ Soejanto I. Nursubiyanto E. Putra Awalu W., M. (2016). Penentuan Harga Pokok Produksi (HPP) Berdasarkan Job Order Costing. Jurnal OPSI, 9(1).
- ↑ Sutedi. Agarina M. (2017). Implementasi Rational Unified Process Dalam Rancang Bangun Sistem Informasi Penjualan Hasil Bumi Berbasis Web Pada CV. Aneka Mandiri Lestari Bandar Lampung. Jurnal EXPLORE. 8(2).
- ↑ 18,0 18,1 Hery. (2015). Pengantar Akuntansi: Comprehensive Edition. Jakarta, Indonesia: Penerbit PT Grasindo.
- ↑ Yuniarti R. dkk. (2018). Green Supply Chain Management dan Studi Kasus di Dunia Industri. Malang, Indonesia: UB Press.
- ↑ 20,0 20,1 Albar, F. Manafi. Hardiyanti, S. Romadhona, K., R., A. (2017). Inventarisasi Manajemen Aset Berbasis Online Pada PD BPR Kerta Raharja Cabang Balaraja. Jurnal SENSI, 3(2)
- ↑ Wood, Kenny. (2018). Confident Web Design: Master The Fundamentals Of Website Creation and Superchange You Career. London UK: Kogan Page.
- ↑ Christensson, P. (17 September 2015). Internet Definition. Diakses pada 22 November 2018.
- ↑ Suci Nurjanah, A. Kurniadi, Dede. (2017). Sistem Informasi Pengelolaan Izin Praktek Kerja Lapangan Untuk Sekolah Menengah Kejuruan Secara Online Di STT Garut. Jurnal Algoritma, 14(2).
- ↑ Faridi. Aripianti, P. Widuri, R. (2016). Perancangan Sistem Informasi E-Jurnal Pada Perguruan Tinggi Berbasis Web. Jurnal CERITA, 2(2).
- ↑ Husain, A. Ariyanti, F. Darwati, S. (2016). Perancangan Database Relational Pada Toko Buku Online. Jurnal CERITA, 2(2).
- ↑ 26,0 26,1 26,2 26,3 Abdulloh R. (2018). 7 in 1 Pemrograman Web untuk Pemula. Jakarta, Indonesia: Elex Media Komputindo.
- ↑ Developer Mozilla contributor, mdnwebdocs-bot. (18 Maret 2019). HTML Basics. Diakses pada 25 Maret 2019.
- ↑ Ariata C. (7 Februari 2019). Apa Itu CSS? Pengertian Dan Cara Kerjanya. Diakses pada: 24 Maret 2019.
- ↑ Supono. (2016). Pemrograman Web dengan menggunakan PHP dan Framework Codeigniter. Yogyakarta, Indonesia: Deepublish.
- ↑ Solichin A. (2016). Pemrograman Web dengan PHP dan MySQL. Jakarta, Indonesia: Penerbit Budi Luhur.
- ↑ Wikipedia. (7 Juni 2019). CodeIgniter. Wikipedia. Diakses pada 11 Juni 2019.
- ↑ Poornima G., Naik. Girish R., Naik. (2019). Enchancing PHP Coding with CodeIgniter: Hands on Experience of CodeIgniter. New Delhi: India. Educreation Publishing.
- ↑ Prasetyo M., H. Asnawati. Arliando Y. (2015). Sistem Informasi Nilai Mahasiswa Berbasis Sms Gateway Pada Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Jurnal Media Infotama. 11(1).
- ↑ Rouse M. (Juli 2018). Definition: MySQL. Diakses pada 24 Maret 2019.
- ↑ Dipina Damodaran., Shirin Salim, and Surekha Marium Vargese. (2016). Performance Evaluation of MySql and MongoDB Databases. India: M A College of Engineering. International Journal on Cybernetics & Informatics (IJCI). Vol. 5 No. 2, April 2016.
- ↑ 36,0 36,1 Law, Risal. (2015). Mari Belajar Pemrograman Berorientasi Objek menggunakan Visual C# 6.0.
- ↑ Rahayu S. Alfeno S. Wahyono K., N. (2019). Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pengolahan Data Pembuatan Akta Tanah Pada Kantor Desa Cangkudu Tangerang. Jurnal CCIT. 5(1).
- ↑ Oleh Soleh, Febby Astriza & Vischa Arrofiv Hamid (2015). Analisa Masalah Sistem Informasi Penggajian Menggunakan Metode PIECES di SMK Am Ma’mur. Prosiding Seminar Nasional Informatika (SNIf). 1(1).
- ↑ Febriyanto, Indrawan. Saputra, Erik H. (2015). Multimedia Learning Aksara Lampung for Students SMP Tulang Bawang Udik Lampung Using Adobe Flash CS. Skripsi STMIK AMIKOM Yogyakarta.
- ↑ Iqbal. Dzulhaq M. (2017). Sistem Informasi Akademik Sekolah Berbasis Kurikulum 2013. Jurnal Sisfotek Global. Vol.1.
- ↑ Bachtiar. Dede. Atikah. (2015). Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis jaya Kota Tangerang. Jurnal Sisfotek Global. 5(1).
- ↑ Azizah, N. Rahayu, S. Nova, A. (2017). Perancangan Sistem Informasi Penilaian Kinerja Karyawan SPG Berstatus Kontrak Pada PT Softex Indonesia Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW). Jurnal SENSI, 3(2).
- ↑ Dewi. (2016). Pengembangan Official Site iLearning Plus Menggunakan Perangkat Webometric Sebagai Media Informasi Pada Perguruan Tinggi. Skripsi. Tangerang.
- ↑ Mariona dan Moised Esteban-Guitart. (2016). Funds of knowledge in 21st century societies: Inclusive educational practices for under-represented students. A literature review. Journal of Curriculum Studies. 11.
- ↑ Rahardja, U., Aini, Q., Allamiah, F. (2017). Sistem Kuliah Portofolio (SKUP) Mahasiswa Berbasis Ilearning Media (IME) pada Perguruan Tinggi. Jurnal SENSI, 3(2).
- Kartu Bimbingan Skripsi Universitas Raharja.
- Formulir Permohonan Usulan Penelitian Skripsi.
- Formulir Persetujuan dan Penugasan Pembimbing.
- Formulir Validasi Skripsi.
- Formulir Penggantian Judul Skripsi.
- Daftar Mata Kuliah Cocok Tidak Cocok
- Fomulir Seminar Proposal Skripsi.
- Fomulir Pertemuan Stakeholder Skripsi
- Fomulir Final Presentasi Skripsi
- Surat Pengantar Observasi / Penelitian Skripsi.
- Sertifikat Prospek.
- Sertifikat TOEFL RCEP
- Fotocopy Sertifikat Tri Dharma.
- Sertifikat Seminar IT Nasional dan Internasional.
- Daftar Nilai.
- KSTF Mahasiswa.
- Poster Session dan Kartu Nama.
- Slide Presentasi.
- Katalog Produk.
- Curriculum Vitae (CV).
Tugas Dan Tanggung Jawab
Produk-produk oleh PT Bimasakti Karyaprima
Proses Produksi Sepatu
Dari gambar diatas, dapat diketahui:
Tata Laksana Sistem Yang Berjalan
Prosedur Sistem Yang Berjalan
Rancangan Prosedur Sistem Berjalan
Use Case Diagram Untuk Sistem Yang Berjalan
No. | Nama Aktor | Deskripsi |
---|---|---|
1. | Development | Development adalah bagian dalam pengembangan produk. Development memiliki hak untuk mengukur pola sepatu pada bahan baku, membuat rincian Consumption Sheet, mencetaknya, lalu memberikan ke Purchasing untuk dikonfirmasi. |
2. | Purchasing | Purchasing memiliki hak untuk memberi konfirmasi pada hasil Consumption Sheet dari Development, mengetik ulang Consumption Sheet untuk melakukan costing, dan mendapatkan total biaya produksi sepasang sepatu. |
3. | Pimpinan | Pimpinan mempunyai hak untuk mengetahui dan menerima laporan dalam kegiatan produksi. |
Activity Diagram Untuk Sistem Yang Berjalan
Sequence Diagram Untuk Sistem Yang Berjalan
Analisis Sistem Yang Berjalan
Metode Analisis PIECES
Parameter | Hasil Analisa Sistem Berjalan | Sistem Usulan |
---|---|---|
Performance | Pengolahan data yang cukup sulit karena terpisah di perangkat yang berbeda. Hal ini tentu saja membutukan waktu yang cukup lama. | Pengolahan data menjadi mudah dan cepat karena berbasis website dan menggunakan database. |
Information | Informasi yang dihasilkan cukup baik. Namun, untuk pencarian data mengalami kesulitan. Juga belum bisa otomatis untuk mengetahui kebutuhan biaya produksi sepasang sepatu. | Pencarian data lebih mudah dengan fitur cari data berdasarkan beberapa filter. Dan laporan dibuat lebuh raoi dan cepat. |
Economy | Mengeluarkan biaya (kertas) untuk mencetak ulang jika ada revisi. | Penggunaan kertas cetak akan berkurang dengan dibuatnya sistem ini. Sehingga menghemat pengeluaran biaya. |
Control | Kontrol kurang, data tersimpan berlebihan tidak konsisten dalam file-file dan perangkat berbeda. Terjadi error dalam proses entah dari pengguna atau software yang digunakan. | Dengan memiliki database untuk data-data master maka semua terpusat di database. |
Efficiency | Karena terpisah perangkat antara pembuatan Consumption Sheet dan proses costing-nya maka, pengetikkan ulang harus dilakukan, usaha yang dibutuhkan lebih banyak. | Pembuatan Consumption Sheet untuk proses princian material dan proses costing berada dalam satu sistem yang terintegrasi. |
Service | Sistem hanya bisa digunakan saat di kantor dan jam kerja. Tidak bisa fleksibel digunakan di luar jam kerja atau di luar kantor. | Karena sistem dibuat berbasis website. Maka, dapat digunakan dimana saja dan kapan saja. Untuk mengecek data, konfirmasi dan lainnya hanya perlu membuka wesbsite-nya melalui komputer atau gadget mereka. |
Konfigurasi Sistem Yang Berjalan
Spesifikasi Hardware
Spesifikasi Software
Hak Akses Brainware
Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah
Permasalahan Yang Dihadapi
Alternatif Pemecahanan Masalah
User Requirement
Elisitasi Tahap I
Elisitasi Tahap II
Elisitasi Tahap III
Final Draft Elisitasi
BAB IV
Rancangan Sistem Usulan
Prosedur Sistem Usulan
Use Case Diagram Yang Diusulkan
Activity Diagram Sistem yang Diusulkan
Usulan Activity Diagram Project
Usulan Activity Diagram Master Data
Sequence Diagram Sistem yang Diusulkan
Sequence Diagram Admin
Sequence Diagram Development
Sequence Diagram Purchasing
Rancangan Basis Data
Class Diagram Rancangan
Spesifikasi Basis Data
Perbedaan Prosedur Antara Sistem berjalan dan Sistem Usulan
No | Sistem Berjalan | Sistem Usulan |
---|---|---|
1 | Dalam memperbarui atau melakukan revisi rincian data, memerlukan usaha lebih. Karena perlu mengganti di tiap sheet-nya satu persatu yang pastinya memakan waktu yang cukup lama. | Penelusuran dan kelola data-data bahan baku dapat dilakukan secara cepat dan mudah dengan adanya database. Sehingga, proses revisi kesalahan data ataupun perbarui menjadi lebih cepat. Begitupun dalam pencarian data. |
2 | Proses pembuatan Consumption Sheet dilakukan di dua perangkat yang berbeda Operating System. Sehingga, perlu pengetikkan ulang data-data pada Consumption Sheet agar dapat melakukan costing dan penentuan biaya produksi sepasang sepatu. | Dibangun Sistem Informasi yang terintegrasi untuk keseluruhan proses pembuatan Consumption Sheet, sampai mendapatkan total biaya produksi sepasang sepatu. |
3 | Sistem saat ini belum dapat otomatis untuk mengetahui biaya produksi sepasang sepatu tiap model/jenisnya. | Dapat langsung diketahui melalui fitur yang ada di sistem ini yang tentunya dapat dilakukan dengan lebih mudah. |
4 | Pengaksesan hanya dilakukan di tempat dan diwaktu kerja/kantor. Untuk meminta konfirmasi/approval perlu bertemu langsung. | Dengan sistem yang online berbasis web, user dapat membuat, mengedit, meng-update, bahkan memeriksa projek dimana saja dan kapan saja. Konfirmasi/approval pun dapat dilakukan dimana saja dengan mudah, tidak perlu bertatap muka. |