SI1322475601: Perbedaan revisi
Toha Maksun (bicara | kontrib) (→Tipe Dan Teknik Testing) |
Toha Maksun (bicara | kontrib) |
||
Baris 26: | Baris 26: | ||
|<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman';text-align: left">'''NIM'''</div>||<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left">: '''1322475601'''</div> | |<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman';text-align: left">'''NIM'''</div>||<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left">: '''1322475601'''</div> | ||
|- | |- | ||
− | |<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman';text-align: left">'''NAMA'''</div>||<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left">: '''[[ | + | |<div style="font-size: 14pt;font-family: 'times new roman';text-align: left">'''NAMA'''</div>||<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: left">: '''[[TOHA MAKSUN]]'''</div> |
|} | |} | ||
Revisi terkini pada 23 Februari 2018 15.18
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI
PERSEDIAAN BARANG PADA
PT JENINDO PRAKARSA
Disusun Oleh :
NIM |
: 1322475601
|
NAMA |
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
TANGERANG
2017/2018
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
ANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI
PERSEDIAAN BARANG PADA
PT JENINDO PRAKARSA
Disusun Oleh :
NIM | : 1322475601 |
Nama | : Toha Maksun |
Jenjang Studi | : Strata Satu |
Jurusan | : Teknik Informatika |
Konsentrasi | : Software Engineering |
Disahkan Oleh :
Tangerang, 15 Januari 2018
Ketua | Kepala Jurusan | ||||
STMIK RAHARJA | Jurusan Teknik Informatika | ||||
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM) | (Junaidi, M.Kom) | ||||
NIP : 000594 | NIP : 001405 |
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI
PERSEDIAAN BARANG PADA
PT JENINDO PRAKARSA
Dibuat Oleh :
NIM | : 1322475601 |
Nama | : Toha Maksun |
Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif
Jurusan Teknik Informatika
Konsentrasi Software Engineering
Disetujui Oleh :
Tangerang, 15 Januari 2018
Pembimbing I | Pembimbing II | ||
( Sandro Alfeno, M.Kom ) | ( Sutrisno, M.Kom) | ||
NID : 08203 | NID : 10020 |
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI
PERSEDIAAN BARANG PADA
PT JENINDO PRAKARSA
Dibuat Oleh :
NIM | : 1322475601 |
Nama | : Toha Maksun |
Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif
Jurusan Teknik Informatika
Konsentrasi Software Engineering
Tahun Akademik 2017/2018
Disetujui Penguji :
Tangerang, Februari 2018
Ketua Penguji | Penguji I | Penguji II | ||
( Kosong ) | ( Kosong ) | ( Kosong ) | ||
NID : Kosong | NID : Kosong | NID : Kosong |
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI
PERSEDIAAN BARANG PADA
PT JENINDO PRAKARSA
Disusun Oleh :
NIM | : 1322475601 |
Nama | : Toha Maksun |
Jenjang Studi | : Strata Satu |
Jurusan | : TEKNIK INFORMATIKA |
Konsentrasi | : SOFTWARE ENGINEERING |
Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.
Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.
Tangerang, 15 Januari 2018
(Toha Maksun) |
NIM : 1322475601 |
)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;
ABSTRAKSI
Sistem Informasi Persediaan Barang yang digunakan oleh PT Jenindo Prakarsa masih menggunakan sistem manual dibantu Ms. Excel dan Ms. Word hal tersebut kurang efisien dan memakan banyak waktu. Selain itu teknik penyimpanan data masih menggunakan pengarsipan berkas sehingga mengakibatkan penumpukan berkas, serta kemungkinan berkas yang hilang atau rusak cukup besar, sehingga dapat berdampak pada saat melakukan audit. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk membuat Sistem Informasi Persediaan Barang dengan terkomputerisasi berbasis Web yang lebih kompleks namun mudah untuk digunakan, sehingga dapat mempermudah pengaksesan informasi yang diinginkan dan dapat mempermudah dalam pengelolaan data atau berkas. Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan metode Observasi, Wawancara, dan Literature Review, sedangkan untuk mengetahui kekuatan internal dan eksternal pada perusahaan, peneliti menggunakan metode analisis SWOT. Unified Modeling Language (UML) digunakan nuntuk menganalisis perancangan sistem yang akan dibuat. Pengujian yang dilakukan menggunakan metode pengujian Black Box. Pengujian dengan metode Black Box ini digunakan untuk mengetahui fungsional sistem secara keseluruhan baik input maupun output tanpa melihat bagaimana proses. Hasil dari sistem yang telah dibuat antara lain dapat melakukan input data barang, input barang masuk, input barang keluar, laporan pembelian, laporan penjualan dan laporan stock barang.
Kata Kunci: [Persediaan Barang, Sistem Informasi, Laporan]
ABSTRACT
Inventory Information System used by PT Jenindo Prakarsa still uses manual system assisted by Ms. Excel and Ms. Word is less efficient and time consuming. In addition, data storage techniques still use file archiving that results in the buildup of files, as well as the possibility of missing or damaged files large enough, so that it can have an impact on when performing the audit. Therefore, this research is conducted to make Inventory Information System with Web-based computer that is more complex but easy to use, so it can simplify accessing the desired information and can simplify the management of data or file. The data of this research were collected using Observation, Interview and Literature Review, while to know the internal and external strength of the company, the researcher used SWOT analysis method. Unified Modeling Language (UML) is used nuntuk analyze system design to be made. Testing is done using Black Box testing method. Testing with Black Box method is used to know the function of the system as a whole both input and output regardless of how the process. The results of the system that has been made, among others, can perform input data of goods, inputs of goods entered, inputs of goods out, purchases reports, sales reports and stock items reports.
Keywords : [Inventories, Information Systems, Reports]
KATA PENGANTAR
Bismilahirahmanirahim,
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan beribu jalan serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Skripsi penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.
Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang.
Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, pada kesempatan yang singkat ini izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada:
- Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM selaku Ketua STMIK Raharja.
- Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika.
- Bapak Sandro Alfeno, M.Kom dan Bapak Sutrisno, M.Kom selaku dosen pembimbing yang telah banyak membantu dalam penyusunan laporan Skripsi.
- Hormat dan bakti penulis khususkan pada kedua orang tua tercinta yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil serta do’a sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan dengan baik.
- Ir. Effendi selaku stakeholder yang telah banyak membantu dalam memahami sistem di lapangan.
- Teman-teman di STMIK Raharja dan di PT Jenindo Prakarsa.
- Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu namanya yang telah ikut membantu dalam penyusunan laporan Skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan Skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penulis untuk menyempurnakannya. Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih dan semoga laporan Skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan seluruh pembaca.
Tangerang, 15 Januari 2018 | |
Toha Maksun |
Daftar isi
- 1 BAB I
- 2 BAB II
- 2.1 Teori Umum
- 2.2 Teori Khusus
- 2.2.1 Konsep Dasar UML (Unified Modeling Launguage)
- 2.2.2 Konsep Dasar Internet
- 2.2.3 Konsep Dasar Website
- 2.2.4 Konsep Dasar XAMPP
- 2.2.5 Konsep Dasar Database
- 2.2.6 Konsep Dasar MySQL
- 2.2.7 Konsep Dasar PhpMyAdmin
- 2.2.8 Konsep Dasar PHP
- 2.2.9 Konsep Dasar CI Framework
- 2.2.10 Konsep Dasar Dashboard
- 2.2.11 Konsep Dasar Persediaan Barang
- 2.2.12 Konsep Dasar Perancangan
- 2.2.13 Konsep Dasar Testing
- 2.2.14 Konsep Dasar Requirement Elicitation
- 2.2.15 Konsep Dasar Literature Review
- 2.3 Literature Review
- 3 BAB III
- 4 BAB IV
- 4.1 Rancangan Sistem Usulan
- 4.1.1 Prosedur Sistem Usulan
- 4.1.2 Prosedur Sistem Usulan pada Use Case Diagram
- 4.1.3 Prosedur Sistem Usulan pada Use Case Scenario
- 4.1.3.1 Use Case Scenario Login
- 4.1.3.2 Use Case Scenario Home
- 4.1.3.3 Use Case Scenario Barang
- 4.1.3.4 Use Case Scenario Barang Masuk
- 4.1.3.5 Use Case Scenario Barang Keluar
- 4.1.3.6 Use Case Scenario Laporan Barang Keluar
- 4.1.3.7 Use Case Scenario Laporan Stock Barang
- 4.1.3.8 Use Case Scenario Logout
- 4.1.4 Prosedur Sistem Usulan pada Actifity Diagram
- 4.1.5 Prosedur Sistem Usulan pada Sequence Diagram
- 4.1.6 Prosedur Sistem Usulan pada Class Diagram
- 4.1.7 Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan Dan Usulan
- 4.2 Rancangan Basis Data
- 4.3 Rancangan Prototype
- 4.4 Tampilan Program
- 4.4.1 Tampilan Program Halaman Login
- 4.4.2 Tampilan Program Halaman Home
- 4.4.3 Tampilan Program Halaman Divisi
- 4.4.4 Tampilan Program Halaman Barang
- 4.4.5 Tampilan Program Halaman Supplier
- 4.4.6 Tampilan Program Halaman Toko
- 4.4.7 Tampilan Program Halaman Form Barang Masuk
- 4.4.8 Tampilan Program Halaman Form Barang Keluar
- 4.4.9 Tampilan Program Halaman Form Retur Penjualan
- 4.4.10 Tampilan Program Halaman Form Retur Pembelian
- 4.4.11 Tampilan Program Halaman Laporan Barang Masuk
- 4.4.12 Tampilan Program Halaman Laporan Barang Keluar
- 4.4.13 Tampilan Program Halaman Laporan Retur Penjualan
- 4.4.14 Tampilan Program Halaman Laporan Retur Pembelian
- 4.4.15 Tampilan Program Halaman Laporan Stock Barang
- 4.4.16 Tampilan Program Halaman Master User
- 4.5 Konfigurasi Sistem Usulan
- 4.6 Testing
- 4.7 Evaluasi
- 4.8 Time Schedule
- 4.9 Estimasi Biaya
- 4.1 Rancangan Sistem Usulan
- 5 BAB V
- 6 DAFTAR PUSTAKA
- 7 DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
Latar Belakang
Semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat mengenai permintaan barang-barang sehingga mendorong perusahaan untuk meningkatkan persediaan barang-barang tersebut guna memenuhi permintaan masyarakat. Dengan semakin banyaknya jenis barang-barang yang ada maka perusahaan membutuhkan sistem informasi persediaan barang supaya mempermudah dalam mengontrol barang-barang tersebut.
Sistem informasi persediaan barang digunakan untuk mengontrol keluar dan masuknya barang yang tersedia untuk dijual agar mempermudah perusahaan dalam pencatatan persediaan barang disamping itu untuk menghindari penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh oknum tertentu.
Dalam periode tertentu sistem informasi persediaan barang memerlukan pengembangan atau perancangan sistem baru yang lebih baik agar mudah dalam penggunaanya. Seperti pada PT jenindo Prakarsa pencatatan persediaan barang sangat diperlukan guna mempermudah dalam kegiatan perusahaan. Oleh karena itu penulis melakukan penelitian Skripsi dengan judul “RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA PT JENINDO PRAKARSA“.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah yang harus di jawab yaitu:
Bagaimana sistem persediaan barang yang berjalan saat ini pada PT jenindo prakarsa?
Apakah sistem persediaan barang yang baru dapat mempermudah proses transaksi dan mengurangi tingkat kerugian perusahaan?
Apakah sistem persediaan barang yang baru dapat memberikan informasi yang lebih baik dan mudah dalam proses penggunaanya?
Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penelitian Skripsi ini penulis membatasi ruang lingkup pembahasan hanya membahas masalah sistem informasi persediaan barang pada PT Jenindo Prakarsa yang meliputi penerimaan barang, pengeluaran barang dan pengolahan laporan data persediaan barang.
Memperoleh gambaran nyata tentang penerapan ilmu dan teori yang telah didapat selama duduk di bangku kuliah dan membandingkannya dengan kondisi nyata di lapangan kerja.
Menghasilkan sebuah sistem informasi persediaan barang yang lebih baik di PT Jenindo Prakarsa
Dapat membina kerja sama yang baik antara lingkungan akademis dengan lingkungan kerja yang ada.
Dijadikan referensi pembuatan studi pustaka dimasa mendatang.
Sebagai bentuk apresiasi dan kontribusi bagi perkembangan teknologi informasi.
Sebagai bentuk pembaharuan untuk mempermudah proses transaksi persediaan barang di PT Jenindo Prakarsa.
Meminimalisir tingkat kerugian perusahaan akibat proses transaksi yang lambat dan kurangnya informasi yang relevan.
Memudahkan dan memfasilitasi masing-masing departemen dalam melaporkan dan mendokumentasikan history transaksi.
Mengetahui secara detail dan mendalam mengenai gambaran dan kondisi nyata dunia kerja.
Mampu menerapkan dan mengaplikasikan ilmu yang telah didapat didalam aktivitas yang ada didunia kerja.
Metode Observasi (Pengamatan)
Metode Wawancara (Interview Research),
Metode Studi Pustaka (Library Research),
Menurut Sutabri (2012:72)[1], “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi saat tertentu di dalam dunia bisnis. Bisnis adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi. Misalnya, penjualan adalah transaksi perubahan nilai barang menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang. Kesatuan nyata adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda, serta yang betul-betul ada dan terjadi.
Menurut Abdul Kadir (2013:44)[2], Data adalah sebuah penjabaran mengenai benda, kejadian, aktivitas, transaksi, yang tidak memiliki makna dan tidak berpengaruh kepada penggunanya.
Menurut teori yang dikemukakan oleh Sutabri (2012:12)[1], data itu sendiri dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat, dan sumbernya. Mengenai penjelasan klasifikasi data tersebut akan dijelaskan dibawah ini:
Klasifikasi data menurut jenis data, yaitu:
- Data Hitung (Enumeration atau Counting Data) adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah presentase dari sebuah jumlah tertentu.
- Data Ukur (Measurement Data) adalah data yang memperlihatkan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka yang ditunjukan alat barometer atau termometer adalah hasil proses pengukuran.
Klasifikasi data menurut sifat data, yaitu:
- Data Kuantitatif (Quantitative Data) adalah data untuk penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.
- Data Kualitatif (Qualitative Data) adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu. Penggolongan fakultas-fakultas pada universitas negeri menjadi fakultas exacta dan fakultas non-exacta merupakan pemisahan menurut sifatnya.
Klasifikasi data menurut sumber data, yaitu:
- Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.
- Data external adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang diperbolehkan menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data itu hasil kerja orang lain.
Penyimpanan Data (Data Storage) meliputi pekerjaan pengumpulan (filling), pencarian (searching), dan pemeliharaan (maintenance). Data disimpan dalam suatu tempat yang disebut “file”. File dapat berbentuk map, ordner, disket, tape, hard disk, dan lain sebagainya. Jadi, file diartikan sebagai suatu susunan data yang terbentuk dari sejumlah sel (record) yang berhubungan satu sama lain (sejenis) mengenai suatu bidang dalam suatu unit usaha. Untuk memperoleh kemudahan dalam pencarian data (searching) di dalam file maka file dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu: file induk dan file transaksi.
Penanganan Data (Data Handling) meliputi berbagai kegiatan seperti: pemeriksaan, perbandingan, pemilihan, peringkasan, dan penggunaan. Pemeriksaan data mencakup pengecekan data yang muncul pada berbagai daftar yang berkaitan atau yang datang dari berbagai sumber, untuk mengetahui berbagai sumber dan untuk mengetahui perbedaan atau ketidaksesuaian, pemeriksaan ini dilakukan dengan kegiatan pemeliharaan file (file maintenance). Pengguna data (data manipulation) merupakan kegiatan untuk memberikan hasil informasi.
Pernyataan yang dikemukakan oleh Norman L. Enger (2005) dalam Rohmat Taufiq (2013:2)[3], mengartikan sistem sebagai suatu kegiatan yang saling terhubung untuk mencapai sebuah tujuan dari suatu perusahaan. Contohnya pengendalian inventaris atau penjadwalan produksi.
Pernyataan yang dikemukakan oleh Azhar Susanto (2007) dalam Rohmat Taufiq (2013:2)[3], mengartikan sistem sebagai sebuah kelompok dari segala komponen baik fisik maupun non-fisik yang saling terhubung dan bekerja sama untuk mencapai sebuah tujuan.
Pernyataan yang dikemukakan oleh James A O’Brien (2005) dalam Rohmat Taufiq (2013:2)[3], menjelaskan bahwa sistem adalah sejumlah atau sebuah kumpulan komponen yang saling terhubung, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama yang didalamnya terdapat sebuah proses transformasi input menjadi output yang teratur.
Komponen Sistem (Component System)
Sistem terdiri dari beberapa bagian yang saling berkomunikasi, artinya komponen atau bagian-bagian tersebut saling bekerja sama dalam satu kesatuan. Setiap bagian/komponen sistem memiliki sifat untuk menjalankan fungsi tertentu dan dapat mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.Batasan Sistem (Boundary System)
Batasan sistem disebut juga sebagai ruang lingkup sistem yang merupakan sebuah batasan dari suatu sistem dengan sistem yang lainnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dilihat sebagai suatu kesatuan yang tidak dapat berdiri sendiri.Lingkungan Luar Sistem (Environment System)
Lingkungan luar sistem merupakan semua bentuk yang ada di luar dari batasan sistem. Bentuk atau pengaruh dari luar yang memberikan pengaruh pengoprasian sistem biasa disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan ataupun merugikan, sehingga diperlukan adanya pemeliharaan yang dapat mengendalikan pengaruh tersebut. Jika tidak, maka dapat mempengaruhi kelangsungan hidup dari sistem tersebut.Penghubung sistem (Interface System)
Penghubuung sistem merupakan sebuah media yang dapat menghubungkan sistem dengan sub sistem lainnya. Tujuannya adalah sebagai media untuk mengalirkan sumber daya dari sub sistem satu ke sub sistem lainnya. Dengan proses sedemikian rupa maka terjadilah sebuah integrasi sistem dalam sebuah kesatuan.Masukan Sistem (Input System)
Masukan sistem merupakan energi yang dimasukan kedalam sistem yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah pemasukan energi yang dapat membuat sistem tersebut beroperasi. Sedangkan signal input adalah pemrosesan dari energi yang didapat agar menjadi keluaran.Pengolahan Sistem (Porcessing System)
Pengolahan sistem merupakan proses yang dilakukan oleh sistem dalam melakukan perubahan terhadap input (masukan) mejadi output (keluaran). Contohnya adalah sistem akutansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.Keluaran Sistem (Output System)
Keluaran sistem merupakan hasil dari energy yang masuk yang diolah menjadi sebuah keluaran yang dapat digunakan. Keluaran ini dijadikan sebagai masukan bagi sub sistem lain. Keluaran yang dihasilkan adalah sebuah informasi yang dapat digunakan sebagai input bagi sub sistem lain.Sasaran Sistem (Objective) dan Tujuan (Goals)
Sasaran sistem adalah tujuan atau sebuah sasaran yang pasti dan dimiliki oleh sebuah sistem. Sasaran sistem sangat berguna bagi sebuah sistem, karena jika sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tersebut tidak akan ada gunanya. Sistem dikatakan berhasil jika bisa mencapai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem abstrak merupakan sebuah sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau sering disebut prosedur, contoh dari sistem abstrak adalah prosedur pembayaran keuangan mahasiswa, prosedur belajar mengajar, sistem akademik, sistem di perusahaan, sistem hubungan antara manusia dengan sang pencipta dll.
Sistem fisik adalah sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera. Contoh dari sistem fisik adalah sistem komputer, sistem transportasi, sistem akuntansi, sistem perguruan tinggi, sistem mesin pada sepeda motor, sistem mesin mobil, sistem mesin-mesin perusahaan.
Sistem Dapat Dipastikan dan Sistem Tidak Dapat Dipastikan
Sistem dapat dipastikan merupakan sebuah sistem yang input, proses dan output nya sudah ditentukan sejak awal. Sudah di deskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas salah satu dari proses-input-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan baik.
Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
Sistem tertutup dan sistem terbuka yang memberikan perbedaan adalah ada pada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa diartikan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar maka bisa diartikan sistem terbuka.
Sistem Manusia dan Sistem Mesin
Sistem manusia adalah suatu sistem yang cara kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi, sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli di toko tradisional dll. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang cara kerjanya dilakukan oleh mesin sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri, sistem akademik terkomputerisasi, transaksi jual beli di mall, dll.
Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks
Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit sub sistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. sedangkan untuk sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dalam sistem itu sangat rumit.
Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi
Sistem yang bisa beradaptasi dengan lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mempunyai kemampuan untuk bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem tidak bisa beradaptasi dengan lingkungannya merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.
Sistem Sementara dan Sistem Selamanya
Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dirancang dan dibangun serta digunakan untuk waktu sementara saja. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka waktu panjang atau digunakan untuk selamanya.
Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem abstrak adalah sistem yang merupkan sebuah pemikiran atau suatu ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologika, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.
Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena sebuah proses dari alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang membutuhkan keterlibatan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
Sistem Determinasi dan Sistem Probabilistik
Sistem yang berinterkasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem kegiatanya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.
Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak ada kaitanya dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem tebuka adalah sistem yang berkaitan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk sub sistem lainnya.
Akurat (Accurate)
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak akan menyesatkan. Akurat juga berarti informasi haruslah jelas mencerminkan maksudnya.
Tepat waktu (Timeline)
Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan memiliki nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan sebuah keputusan.
Relevan (Relevance)
Informasi tersebut memiliki manfaat untuk pemakainya.
Komponen Input
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini meliputi metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen - dokumen dasar.
Komponen Model
Komponen ini terdiri dari sebuah kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang tentunya sudah ditentukan untuk menghasilkan sebuah keluaran yang diinginkan.
Komponen Output
Hasil dari sebuah sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.
Komponen Teknologi
Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
Komponen Basis Data
Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).
Komponen Kendali
Beberapa pengendalian perlu dirancang dan dapat diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun dihindari bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
Kuadran 1
Ini merupakan sebuah situasi yang sungguh menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus ditetapkan dalam kondisi ini adalah sebuah dukungan akan kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).
Kuadran 2
Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki sebuah kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus ditetapkan adalah menggunakan kekuatan untuk pemanfaatan peluang jangka panjang dengan cara strategi disersivikasi (produk atau pasar).
Kuadran 3
Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak mengalami beberapa kendala atau kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan question mark pada BCG matriks. Fokus strategi dari perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang bisa lebih baik. Misalnya, Apple menggunakan sebuah strategi peninjauan kembali teknologi yang digunakan dengan cara menawarkan produk-produk baru dalam industry microcomputer.
Kuadran 4
Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
Use Case
Menurut Murad (2013:57)[11], “Diagram Use Case adalah sebuah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan sebuah fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user”.
Menurut Triandini (2012:18)[12], langkah-langkah membuat diagram use case:
Mengidentifikasi aktor. Perhatikan bahwa aktor sebenarnya adalah peran yang dimainkan oleh pengguna. Alih-alih menyusun daftar aktor sebagai Bob, Maria, atau Tuan Hendricks, sebaiknya identifikasi peran spesifik yang dimainkan oleh orang-orang tersebut. Ingatlah orang yang sama mungkin memainkan berbagai peran karena ia menggunakan sistem. Sistem lain juga dapat menjadi aktor dari sebuah sistem tersebut.
Setelah peran aktor teridentifikasi, langkah berikutnya adalah menyusun tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh peran-peran tersebut dalam penggunaan sistem. Tujuan tersebut merupakan tugas yang dilakukan oleh aktor untuk mencapai sebuah fungsi bisnis yang memberikan nilai tambah bagi bisnis.
Activity Diagram
Menurut Murad (2013:53)[13], “Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang menampilkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses”.
Menurut Vidia (2013:20)[14], “Activity diagram dibuat dengan berdasarkan aliran dasar dan aliran alternatif pada skenario use case diagram. Pada activity diagram digambarkan interaksi antara aktor pada use case diagram dengan sistem”.
Sequence Diagram
Menurut Vidia (2013:21)[14], ”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram. Sequence diagram menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas yang dideskripsikan pada class diagram dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut. Untuk aliran pesan, sequence diagram merujuk pada alur sistem activity diagram yang telah dibuat sebelumnya”.
Menurut Wijayanto (2013:35)[15], ”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram yang telah dibuat, maka digambarkan sequence diagram yang menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas yang satu dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut”.
Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, Cascading Style Sheet(CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat digunakan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.
Web dinamis adalah jenis web yang konten atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup merubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan bagi user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sudah sesuai.
Hanya dapat dijalankan menggunakan web server.
Kode PHP diletakan dan dijalankan di web server.
Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti: MySQL.
Merupakan software yang bersifat open source.
Gratis untuk di-download dan digunakan.
Memiliki sifat multiplatform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti linux, unix, windows dan lain-lain.
- Barang dagangan yang disimpan untuk kemudian dijual dalam operasi bisnis perusahaan.
- Bahan yang digunakan dalam proses produksi atau yang disimpan untuk tujuan itu.
- Bahan baku penolong
Bahan baku adalah barang-barang yang akan menjadi bagian dari produk jadi yang dengan mudah dapat diikuti biayanya. Sedangkan bahan baku penolong adalah barang-barang yang juga menjadi bagian dari produk jadi tetapi jumlahnya relative kecil atau sulit diikuti biayanya. Misalnya dalam perusahaan mebel, bahan baku adalah kayu, rotan, besi, siku, bahan penolong adalah paku, dempul. - Supplies pabrik
Barang barang yang mempunyai fungsi melancarkan proses produksi misalnya oli mesin, bahan pembersih mesin. - Barang dalam proses
Barang yang sedang dikerjakan. Untuk dapat dijual masih diperlukan pengerjaan lebih lanjut. - Produk selesai
Yaitu barang-barang yang sudah selesai dikerjakan dalam proses produksi dan menunggu saat penjualannya - Perencanaan Sistem
Dalam tahapan perencanaan sistem dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan data warehouse. - Analisis Sistem
Melakukan analisis sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya. - Perancangan
Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi. - Testing
Setelah sistem berhasil dirancang, langkah selanjutnya adalah pengujian untuk melihat apakah sistem telah dibuat sesuai dengan kebutuhan. Dalam tahap ini, juga dilakukan penyesuaian-penyesuaian akhir. - Implementasi
Pada tahap ini, program yang telah diuji akan diterapkan. - Pemelihraan (Maintenance)
Langkah terakhir dari SDLC yaitu maintenance dimana pada tahap ini sistem secara sistematis diperbaiki dan ditingkatkan. -
Verifikasi
Verifikasi adalah proses pemeriksaan untuk memastikan bahwa perangkat lunak telah menjalankan apa yang harus dilakukan dari kesepakatan awal antara pengembang perangkat lunak dan pengguna.
Validasi
Validasi adalah sebuah proses yang melakukan konfirmasi bahwa perangkat lunak dapat dieksekusi dengan baik.
Definisi standar yang harus dipenuhi oleh kebutuhan perangkat lunak adalah pembebasan perangkat lunak dari failure, fault dan error serta incident dijelskan dalam detail berikut:Filure adalah kegagalan perangkat lunak dalam melakukan proses yang seharusnya menjadi kebutuhan akan perangkat lunak tersebut.
Fault adalah akar permasalahan dari kegagalan sebuah perangkat lunak
Error adalah akibat dari adanya fault atau kerusakan yang kemudian dipicu oleh prilaku penggunanya.
Incident atau kecelakaan merupakan hasil akhir yang terjadi akibat dari error yang berkelanjutan dan tidak diperbaiki atau tidak terdeteksi dalam proses pengembangan perangkat lunak sebelumnya.
-
Waktu
Dalam hal acuan waktu, harus di sepakati bersama apakah satuan yang akan digunakan. Apakah akan menggunakan satuan dalam hitungan tahun, bulan atau hari dari penyelesaian perangkat lunak yang ada.
-
Biaya
Dalam testing juga penting untuk ditetapkan acuan biaya yang akan digunakan. Acuan umum ini didasarkan pada anggaran yang telah ditetapkan dan kemudian untuk diperiksa kembali dengan biaya yang telah dikeluarkan selama pembuatan perangkat lunak.
-
Kinerja Testing
Yang dimaksud kinerja testing adalah efektifitas dan efisiensi dalam pelaksanaan testing. Efektifitas dalam konteks ini dapat diartikan sebagai pencapaian tujuan dari proses testing. Apakah proses testing telah berjalan sebagai mana mestinya, demi mencapai pemenuhan kualitas serta kebutuhan perangkat lunak, atau hanya demi mencari kesalahan sehingga dapat menjatuhkan tim pengembang perangkat lunak.
-
Kerusakan
Seperti yang telah dijelaskan di sub bab sebelumnya, bahwa proses testing tidak hanya berupa proses untuk mencari kesalahan maupun kerusakan didalam sebuah perangkat lunak. akan tetapi kerusakan yang di temukan pada saat proses testing tetap menjadi acuan dari pelaksanaan testing tersebut. Hanya pada saat sebuah sebuah kerusakan ditemukan, maka harus di klasifikasikan terlebih dahulu agar tidak terkesan bahwa proses testing berjalan subyektif.
-
White Box Testing
Menrut Rizky (2011:262)[36], “white box testing secara umum merupakan jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap ‘isi’ dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat”.
-
Black Box Testing
Menurut Rizky (2011:265)[36], “black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah kotak hitam yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup untuk dikenali proses testing dibagian luar”.
-
Anggota tim tester tidak harus dari seorang yang ahli dibidang pemrograman.
-
Kesalahan dari perangkat lunak atau bug sering kali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari penggunanya.
-
Hasil dari black box testing menjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak. Beberapa teknik testing yang tergolong dalam tipe ini antara lain:
Equivalence Partitioning
Pada teknik ini, tiap input data dikelompokan kedalam grup tertentu, yang kemudian dibandingkan dengan outputnya.
Boundary Value Analisis
Merupakan teknik yang sangat umum digunakan pada saat awal sebuah perangkat lunak selesai dikerjakan. Pada teknik ini, dilakukan dilakukan inputan yang melebihi dari batasan sebuah data. Sebagai contoh, untuk sebuah inputan harga barang, maka dapat dilakukan testing dengan menggunakan angka negatif (yang tidak diperbolehkan dalam sebuah harga). Jika perangkat lunak berhasil mengatasi inputan yang salah tersebut, maka bisa diartikan teknik ini telah selesai.
Cause Effect Graph
Dalam teknik ini, dilakukan proses testing yang menghubungkan sebabb dari sebuah inputan dan akibatnya pada output yang dihasilkan. Sebagai contoh, pada inputan nilai siswa, jika diinputkan angka 100, maka output nilau huruf seharusnya adalah A. Tetapi bisa dilakukan testing, apakah output nilai huruf yang dikeluarkan jika ternyata inputan nilai adalah 67,5.
Random Data Selection
Seperti namanya, teknik ini berusaha melakukan proses inputan data dengan menggunakan nilai acak. Dari hasil inputan tersebut kemudian disebut sebuah tabel yang menerangkan validasi dari output yang dihasilkan.
Feature Test
Pada teknik ini, dilakukan proses testing terhadap spesifikasi dari perangkat lunak yang telah selesai dikerjakan. Misalkan, pada perangkat lunak sistem informasi akademik, dapat di cek dengan fitur untuk melakukan tindakan entri nilai telah tersedia, begitu dengan fitur entri data siswa maupun entri data guru yang akan melakukan entri nilai.
Unambiguous (tidak ambigu)
Complete (lengkap)
Consistent (Konsisten)
Modifiable (dapat diubah)
Traceable (dapat dilacak)
Dapat digunakan selama pengoprasian dan maintenance
Functional Requirement
Menjelaskan interaksi antara sistem dan lingkungannya yang terpisah dari implementasi. Sistem adalah sekumpulan unsure atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.
Nonfunctional Requirement
Adalah aspek-aspek pengguna yang dapat dilihat mengenai sistem yang tidak secara langsung berhubungan dengan functional behavior, response time harus kurang dari 1 (satu) detik, dan the accuracy must be whitin a second.
Constraints (psudo requirement)
Requirement ini dipaksakan oleh client atau lingkungan tempat sistem akan beroprasi.
Tahap I
Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
Tahap II
Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara ranacangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti Desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
Tahap III
Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa di klasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:
T artinya teknikal, bagaimana tatacara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan.
O artinya operasional, bagaimana tatacara pengguna requirement dalam sistem yang akan dikembangkan.
E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem.
Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
Hight (H): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.
Middle (M): Mampu dikerjakan.
Low (L): Mudah dikerjakan.
Final Draf Elisitasi
Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.
Untuk berbagi informasi dengan para pembaca mengenai hasil-hasil penelitian sebelumnya yang erat kaitannya dengan penelitian yang sedang kita laporkan.
Untuk menghubungkan suatu penelitian ke dalam pembahasan yang lebih luas serta terus berlanjut sehingga dapat megisi kesenjangan-kesenjangan serta memperluas atau memberikan kontribusi terhadap penelitian-penelitian sebelumnya.
Menyajikan suatu kerangka untuk menunjukan atau meyakinkan pentingnya penelitian yang dilakukan dan untuk membandingkan hasil atau temuan penelitian dengan temuan-temuan penelitian lain dengan topik serupa.
Penelitian yang dilakukan oleh Khanna Tiara (2013)[41]. Penelitian ini berjudul “Sistem Monitoring Inventory Control pada CV. Cihanjuang Budi Jaya”. Penelitian ini membahas memonitoring persediaan barang di dalam gudang yang masih berjalan secara manual menjadi terkomputerisasi sehingga dapat meminimalisir penumpukan barang yang tidak terjual yang mempunyai masa kadaluarsa dengan cara memanfaatkan tanggal kadaluarsa barang menjadi masa efektif pakai dan menjaga persediaan barang di dalam gudang dengan menggunakan batas minimal persediaan barang sehingga persediaan dan kualitas barang di dalam gudang dapat terjaga dengan baik. Peneliti menggunakan bahasa pemrograman PHP yang digunakan untuk development sistemnya, MySQL sebagai program perancangan databasenya dan Adobe Dreamweaver CS6 untuk mendesain tampilan sistem yang dibangun.
Penelitian yang dilakukan oleh Ika Dian Permatasari (2013). Penelitian ini berjudul “perancangan Sistem Informasi Stock Control Material Pada PT. Furukawa Optical Solution Indonesia”. Penelitian ini membahas perancangan sistem informasi stock control material untuk melakukan peningkatan terhadap sistem lama yang masih menggunakan Ms. Excel 2007 dan berjalan belum maksimal. Penulis melakukan pengembangan guna menciptakan sistem yang lebih cepat, tepat dan akurat dengan menggunakan aplikasi berbasis web. Metodologi yang digunakan yaitu SDLC (System Development Life Cycle) dengan pendekatan analisa dan pengembangan berorientasi objek mulai dari menganalisa sistem yang berjalan melalui UML, melakukan elisitasi, serta menggambarkan sistem yang diusulkan melalui UML. Selain itu, dihasilkan pula rancangan aplikasi baru berbasis web yang dapat meningkatkan kinerja operasional khususnya pada divisi warehouse. Peneliti menggunakan bahasa pemrograman PHP yang digunakan untuk development sistemnya, MySQL sebagai program perancangan databasenya dan Adobe Dreamweaver untuk mendesain tampilan sistem yang dibangun.
Penelitian yang dilakukan oleh Makrothymia Hia (2013)[42]. Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang pada PT. Gema Sarana Media”. Pada penelitian ini penulis membahas tentang perancangan sistem informasi persediaan barang untuk mempermudah bagian gudang, yaitu meliputi proses data barang masuk, barang keluar, data supplier, data customer, dan pembuatan laporan persediaan barang pada PT. Gema Sarana Media. Adapun metodologi yang dipergunakan lalu digambarkan dalam bentuk Use Case dengan menggunakan UML versi 6.4. Rancangan sistem ini memberikan banyak kemudahan, yaitu memudahkan proses pembuatan laporan, memudahkan dalam pencarian data, dan memudahkan staf bagian gudang untuk mengetahui stok barang yang masuk dan barang yang keluar. Peneliti menggunakan bahasa pemrograman PHP yang digunakan untuk development sistemnya, MySQL sebagai program perancangan databasenya dan Adobe Dreamweaver untuk mendesain tampilan sistem yang dibangun.
Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Rifai (2016). Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Inventory Material Berbasis Web Pada PT. Surya Graha Mandiri Utama”. Penelitian ini membahas perancangan sistem informasi stock control material untuk melakukan peningkatan terhadap sistem lama yang berjalan belum maksimal. Penulis melakukan pengembangan guna menciptakan sistem yang lebih cepat, tepat dan akurat dengan menggunakan aplikasi berbasis web. Metodologi yang digunakan yaitu SDLC (System Development Life Cycle) dengan pendekatan analisa dan pengembangan berorientasi objek mulai dari menganalisa sistem yang berjalan melalui UML, melakukan elisitasi, serta menggambarkan sistem yang diusulkan melalui UML. Selain itu, dihasilkan pula rancangan aplikasi baru berbasis web yang dapat meningkatkan kinerja operasional khususnya pada divisi warehouse. Peneliti menggunakan bahasa pemrograman PHP yang digunakan untuk development sistemnya, MySQL sebagai program perancangan databasenya dan Notepad++ untuk menulis script sistem yang dibangun.
Penelitian skripsi di STMIK Raharja yang dilakukan oleh Indra Purnama (2010) dengan judul ”Perancangan Sistem Informasi Persediaan Bahan Baku pada PT. Surya Siam Keramik”. Penelitian ini diusulkan agar para pemimpin dapat mengetahui persediaan bahan baku sehingga kekosongan bahan baku bisa terhindarkan. Akan tetapi sistem ini masih kurang karena hanya memperlihatan stock akhirnya saja tanpa ada keterangan pemakaian atau pemasukan bahan baku tersebut. Dalam hal ini penulis melakukan pengembangan sistem agar sistem yang ada tidak hanya memperlihatkan stock akhirnya saja, jadi sistem ini akan dilengkapi dengan keterangan pemakaian dan pemasukan bahan baku yang ada di gudang, sehingga akan menghasilkan laporan stock yang lebih lengkap dan mempermudah dalam pencarian data.
Terhadap mitra bisnis: mengembangkan hubungkan kerjasama bisnis yang lebih baik.
Terhadap masyarakat: mengembangkan masyarakat untuk lebih memiliki pengetahuan luas, kreatif dan inovatif untuk mengembangkan profesionalitas diri mereka.
Terhadap lingkungan: menghasilkan produk ramah lingkungan melalui proses yang ramah lingkungan.
- Adapun sistem informasi persediaan dari pemeriksaan barang yang masuk, pengeluaran persediaan, hingga pelaporan persediaaan yang berjalan di PT Jenindo Prakarsa adalah :
- Admin gudang memeriksa barang yang masuk ke gudang
- Admin gudang menginput barang yang masuk pada form barang masuk yang tersedia
- Admin gudang menerima PO permintaan barang dari bagian penjualan
- Admin gudang memeriksa item barang yang diminta
- Admin gudang memeriksa jumlah barang yang tersedia
- Admin gudang mengirim barang yang diminta kepada customer
- Admin gudang merekap seluruh transaksi barang yang masuk dan barang keluar gudang
- Admin gudang memberikan laporan persediaan barang kepada manajer produksi
1 (satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan Sistem Persediaan Barang.
4 (Empat) actor yang melakukan kegiatan yaitu Admin gudang, Distribusi, Pelanggan dan Sales Manager.
9 (Sembilan) Use Case yaitu cek barang masuk, input barang masuk, menerima PO, cek item barang, cek jumlah barang, kirim barang, input barang keluar, rekap barang masuk dan keluar dan memberikan laporan.
Initial node, objek yang diawali.
11 (sebelas) action state yaitu cek barang masuk, input barang masuk, menerima permintaan barang, membuat PO, menerima PO, cek item barang, cek jumlah barang, kirim barang, input barang keluar, rekap barang masuk dan keluar dan memberikan laporan.
Satu Final Node, sebagai aktivitas akhir yang menunjukkan akhir dari semua kegiatan.
4 (Empat) Actor yang melakukan kegiatan yaitu Admin gudang, Distribusi, Pelanggan dan Sales Manager.
9 (Sembilan) message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat kegiatan yang biasa dilakukan Actor.
4 (Empat) Lifeline mengidentifikasi objek pada saat terakhir/akhir waktu.
- Kemampuan dasar karyawan di bidang komputer yang sangat memadai.
- Tersedianya sarana dan prasarana penunjang komunikasi dan informasi bagi karyawan seperti computer, jaringan, email, softwer dan server.
- Budaya kerja yang masih menggunakan proses manual.
- Kurangnya integritas data/informasi sebagai kegiatan analisis maupun pemeriksaan.
- Perkembangan di bidang informasi dan komunikasi yang sngat pesat.
- Meningkatkan pelayanan informasi perusahaan.
- Semakin banyaknya perusahan-perusahaan baru yang sejenis dengan PT Jenindo Prakarsa Tangerang.
- Pelaku kejahatan cyber yang mengakses informasi tanpa hak.
T (Technical), berarti bagaimana tata cara/tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
O (Operational), berarti bagaimana tata cara/oprasi penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
E (Economy), berarti berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.
L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.
M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.
H (High) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
1 (satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan yang berjalan saat proses persediaan barang berlangsung.
2 ( Dua ) Aktor yang melakukan kegiatan, diantaranya Admin dan Logistic.
8 ( Delapan ) Use case yaitu login, home, barang, barang masuk, barang keluar, laporan barang keluar, laporan stock dan logout.
Initial node, objek yang diawali.
8 ( Delapan ) action state yaitu login, masukan username dan password, menu home, barang masuk, barang keluar, input barang masuk, input barang keluar dan laporan stock.
Satu Final Node, sebagai aktivitas akhir yang menunjukkan akhir dari semua kegiatan.
Aktor yang melakukan kegiatan yaitu Admin
Terdapat 8 lifeline yaitu login, home, barang, barang masuk, barang keluar, laporan penjualan, laporan stock dan logout.
8 ( Delapan ) message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat kegiatan yang biasa dilakukan Actor.
6 (enam) Class, himpunan dari objek-objek berbagai atribut serta operasi yang sama diantaranya, login, barang, barang masuk, barang keluar, laporan barang keluar dan laporan stock barang.
4 (Empat) multiciply, hubungan antara objek satu dengan objek lainya yang mempunyai nilai.
- Nama Field : user_login
-
Media : harddisk
Isi : id_user, nama_user, pswd_user, level
Primary Key : id_user
Panjang Record : 58
Tabel 4.10 Tabel Struktur user_login
- Nama Field : Barang
-
Media : harddisk
Isi : kd_barang+nm_barang+kemasan+harga+divisi
Primary Key : kd_barang
Panjang Record : 72
Tabel 4.11. Barang
- Nama Field : Barang Masuk
-
Media : harddisk
Isi : kd_barang+nm_barang+Qty+no_faktur+nm_supplier
Primary Key : kd_barang+no_faktur
Panjang Record : 71
Tabel 4.12. Barang Masuk
- Nama Field : Barang Keluar
-
Media : harddisk
Isi : kd_barang+Nm_barang+Qty+No_faktur+sales+toko
Primary Key : kd_barang+no_faktur
Panjang Record : 81
Tabel 4.13. Barang Keluar
- Nama Field : Laporan Barang Keluar
-
Media : harddisk
Isi : tgl+kd_barang+nm_barang+divisi+keterangan+qty
Primary Key : kd_barang
Panjang Record : 52
Tabel 4.14. Laporan Barang Keluar
- Nama Field : Laporan Stock Barang
-
Media : harddisk
Isi : tgl+kd_barang+nm_barang+divisi+kemasan+qty
Primary Key : kd_barang
Panjang Record : 72
Tabel 4.15. Laporan Stock Barang
- Nama Field : Master User
-
Media : harddisk
Isi : user_name+fullname+password+jabatan+email
Primary Key : email
Panjang Record : 100
Tabel 4.16. Master User
Rancangan Prototype
Prototype Halaman Login
Gambar 4.5 Halaman LoginPrototype Halaman Home
Gambar 4.6 Halaman HomePrototype Halaman Barang
Gambar 4.7 Halaman BarangPrototype Halaman Barang Masuk
Gambar 4.8 Halaman Barang MasukPrototype Halaman Barang Keluar
Gambar 4.9 Halaman Barang KeluarPrototype Halaman Laporan Barang Keluar
Gambar 4.10 Halaman Laporan Barang KeluarPrototype Halaman Laporan Stock Barang
Gambar 4.11 Halaman Laporan Stock BarangPrototype Halaman Master User
Gambar 4.12 Halaman Master UserTampilan Program
Tampilan Program Halaman Login
Gambar 4.13 Tampilan Halaman Login
Tampilan Program Halaman Home
Gambar 4.14 Tampilan Halaman Home
Tampilan Program Halaman Divisi
Gambar 4.15 Tampilan Halaman Divisi
Tampilan Program Halaman Barang
Gambar 4.16 Tampilan Halaman Barang
Tampilan Program Halaman Supplier
Gambar 4.17 Tampilan Halaman Supplier
Tampilan Program Halaman Toko
Gambar 4.18 Tampilan Halaman Toko
Tampilan Program Halaman Form Barang Masuk
Gambar 4.19 Tampilan Halaman Form Barang Masuk
Tampilan Program Halaman Form Barang Keluar
Gambar 4.20 Tampilan Halaman Form Barang Keluar
Tampilan Program Halaman Form Retur Penjualan
Gambar 4.21 Tampilan Halaman Form Retur Penjualan
Tampilan Program Halaman Form Retur Pembelian
Gambar 4.22 Tampilan Halaman Form Retur Pembelian
Tampilan Program Halaman Laporan Barang Masuk
Gambar 4.23 Tampilan Halaman Laporan Barang Masuk
Tampilan Program Halaman Laporan Barang Keluar
Gambar 4.24 Tampilan Halaman Laporan Barang Keluar
Tampilan Program Halaman Laporan Retur Penjualan
Gambar 4.25 Tampilan Halaman Laporan Retur Penjualan
Tampilan Program Halaman Laporan Retur Pembelian
Gambar 4.26 Tampilan Halaman Laporan Retur Pembelian
Tampilan Program Halaman Laporan Stock Barang
Gambar 4.27 Tampilan Halaman Laporan Stock Barang
Tampilan Program Halaman Master User
Gambar 4.28 Tampilan Halaman Master User
Konfigurasi Sistem Usulan
Spesifikasi Hardware
Processor : Intel Core i3 1.8 GHz
Monitor : 14”
Mouse : Optical
Keyboard : Standar
Ram : 4GB
Rardisk : 500 GB
Printer : Laserjet
Spesifikasi Software (Aplikasi)
Windows 10
Sublime Text
XAMPP
MySQL
Web Browser
Hak Akses
Admin
Logistic
ADH
Testing
Metode Implementasi
Implementasi program dilakukan dengan menggunakan Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan metode pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.
Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian diproses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program tersebut sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.
Black Box Testing
Pengujian Black box Halaman Login
1. Apabila login username dan password salah sistem akan menolak akses login dan menampilkan pesan “Username atau Password Salah!!" seperti gambar dibawah ini
Gambar 4.29 Pengujian Black box Halaman Login
2. Apabila username dan password diisi dengan data yang benar, lalu klik tombol “Login” Sistem akan menerima akses login dan menampilkan menu Home seperti gambar di bawah ini:
Gambar 4.29 Pengujian Black box Halaman Login
Pengujian Black box Halaman Home
1. Misalkan klik salah satu tombol pada menu home “Barang Masuk” maka akan mucul form barang masuk. Apabila salah satu tidak diisi misalkan pada “No faktur” maka sistem akan menolak dan menampilkan pesan “ !Please fill out this field” seperti gambar di bawah ini:
Gambar 4.30 Pengujian Black box Halaman Home
2. Apabila form barang masuk diisi dengan lengkap maka data akan tersimpan dan bisa dilihat di laporan barang masuk seperti gambar dibawah ini:
Gambar 4.31 Pengujian Black Box form barang masuk berhasil
Pengujian Black Box Halaman Barang Keluar
1. Pada menu form barang keluar apabila salah satu tidak diisi misalkan pada “Qty” maka sistem akan menolak dan menampilkan pesan “ !Please fill out this field” seperti gambar di bawah ini:
Gambar 4.32 Pengujian Black Box form barang keluar gagal tersimpan
2. Apabila diisi lengkap maka data akan tersimpan seperti gambar dibawah ini.
Gambar 4.33 Pengujian Black Box barang keluar berhasil disimpan
3. Untuk mengetahui benar tidaknya data tersimpan bisa dilihat di laporan barang keluar seperti gambar dibawah ini:
Gambar 4.34 Pengujian Black Box barang keluar bisa dilihat dilaporan barang keluar
Evaluasi
Setelah dilakukan pengujian dengan metode black box dengan cara memberikan sejumlah inputan pada program seperti contoh pengujian pada menu login dan pada masing-masing menu lainnya. Jika input data tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampapikan pesan yang sangat membantu jika user mendapati kesalahan saat input data yang tidak lengkap sesuai dengan kebutuhan funsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan.
Time Schedule
Time schedule merupakan hal-hal yang menjelaskan tentang perencanaan proses implementasi. Pada tahap ini, rencana implementasi sangat berguna dalam menentukan proses pelaksanaan langkah-langkah kegiatan implementasi. Adapun langkah-langkah time schedule ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4.17 Schedule Implementasi
Estimasi Biaya
Biaya penelitian sesuai kebutuhan penelitian antara lain sebagai berikut:
Tabel 4.18 Estimasi Biaya
BAB VPENUTUPKesimpulan
Berdasarkan analisa yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:
Pencatatan dan monitoring yang berjalan pada PT Jenindo Prakarsa masih menggunakan sistem manual dan dibantu dengan Ms. Excel dan Ms. Word hal tersebut kurang efisien dan memakan banyak waktu.
Teknik penyimpanan data yang berjalan pada PT Jenindo Prakarsa masih menggunakan pengarsipan berkas sehingga mengakibatkan penumpukan berkas, serta kemungkinan berkas yang hilang atau rusak cukup besar, sehingga dapat berdampak pada saat melakukan audit.
Sistem Persediaan barang pada PT jenindo Prakarsa tidak mampu menunjang keputusan dan meningkatkan kecepatan pengolahan data, sehingga dapat terjadi kesalahan dalam pengambilan keputusan dan lamban dalam pengolahan data.
Saran
Adapun saran-saran dari penulis untuk lebih meningkatkan sistem informasi persediaan barang, sebagai berikut:
Memanfaatkan sistem informasi berbasis komputer dan mengembangkan sistem yang telah ada sebelumnya secara maksimal sesuai dengan kebutuhan untuk menunjang sistem persediaan yang efektif.
Mengembangkan sistem informasi persediaan yang berjalan dengan terkomputerisasi berbasis web yang lebih kompleks namun mudah untuk digunakan, sehingga dapat mempermudah pengaksesan informasi yang diinginkan dan dapat mempermudah dalam pengelolaan data atau berkas.
Untuk memkasimalkan sistem yang telah dirancang diperlukan pelatihan kepada karyawan yang terkait yang akan menggunakan program tersebut agar lebih dimengerti dan familiar.
DAFTAR PUSTAKA
- ↑ 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 1,6 1,7 1,8 1,9 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
- ↑ Kadir, Abdul, Tata. 2013. Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta: Penerbit Andy.
- ↑ 3,0 3,1 3,2 3,3 Taufik, Rohmat, Tata. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
- ↑ Amin. Zaenal, dan Yudi Santoso. 2012. Pemodelan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada PT. Nutech Pundi Arta. Jakarta: Universitas Budi Luhur.
- ↑ Nugroho. Bondan. Dwi, dan Azhari. Imam. 2012. Sistem Informasi Inventori FADEGORETAS!!™ Berbasis Barcode. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan. Vol. 1, No. 2.
- ↑ Mustakini, Yogiyanto Hartono. 2009. Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andy.
- ↑ 7,0 7,1 Yakub dan Vico Hisbanarto. 2014.Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
- ↑ Rangkuti, Freddy. 2011. Teknik Menyusun sebuah Strategi Korporat yang Efektif Plus Cara Mengelola Kinerja dan Resiko. SWOT Balanced ScoreCard. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
- ↑ Yusmini, Didi Muardi dan Ade Indragunawan. 2011.Analisis Finansial KUD Madiri Mojopahit Jaya Desa Sari Galuh Kecamatan Tepang Raya Kabupaten Kampar. Pekanbaru: Universitas Riau.
- ↑ Alim,Yadanur dkk. 2012.Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Pemeriksaan Pasien Di Instalasi Radiologi Rsud Kajen Dengan Unified Process. Semarang: Universitas Diponegoro. Vol. 2, No. 4, ISSN 2086-4930.
- ↑ Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013.Aplikasi IntelligenceWebsite Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013.
- ↑ Triandini. Evi dan Suardika. I Gede. 2012.Step by Step Desain Proyek Menggunakan UML. Yogyakarta: Andiy
- ↑ 13,0 13,1 Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013.Aplikasi IntelligenceWebsite Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013.
- ↑ 14,0 14,1 Vidia. Dhanada, dkk. 2013. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Di Rumah Sakit Hewan Universitas Airlangga Surabaya Dengan Metode Berorientasi Objek.Surabaya: Universitas Airlangga.
- ↑ Wijayanto. Tegar, dkk. 2013.Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Dan Penjualan Barang Dengan Metode Berorientasi Objek Di U.D. Aneka Jaya Surabaya.Surabaya: Universitas Airlangga.
- ↑ Community eWolf 2012. Panduan Internet Paling Gampang. Yogyakarta: Cakrawala.
- ↑ 17,0 17,1 Dewi Immaniar, Iswahyudi, Wahyu Setiono. 2015.Potensi Perancangan Web Responsive Sebagai Media Komunikasi Visual. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja, ISSN: 1978-8282 Vol. 9, No. 2, Januari 2016. 135.
- ↑ Ahmadi, Candra. Hermawan Dadang. 2013.E-Business & E-Commerce.. Yogyakarta: Andi Offset.
- ↑ Wijayanti, Esa. 2016.Perancangan Sistem Informasi Laporan Penjualan pada PT. Karunia Pelita Promosindo. diambil dari: http://widuri.hararja.info
- ↑ Untung Rahardja, Khanna Tiara, Imam Prayogi. 2015.Peningkatan Rangking Exist-Club pada PB Exist Jakarta- CCIT Vol.8 No.3 - Mei 2015.
- ↑ 21,0 21,1 21,2 Madcoms. 2010.Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver CS5 dengan Pemrograman PHP & MySQL. Yogyakarta: Andy.
- ↑ 22,0 22,1 22,2 22,3 22,4 22,5 Sungkowo Rivai. 2014.Perancangan Database Health Monitoring (DHM) Berbasis Dashboard Pada Perguruan Tinggi Raharja.STMIK Raharja: Rivai.
- ↑ Prasetyo, Imam. 2013.Pengenalan Monitoring Jaringan Komputer.Diambil dari http://ilmukomputer.org
- ↑ Arief, M Rudyanto. 2011.Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL.Yogyakarta: Andy.
- ↑ R. Johnson and B. Foote. 2011. "Design Reusable Classes". Jurnal International Journal of Object Oriented Programming. Vol 1, No1.
- ↑ Henderi, Untung Rahardja, Qory Oktisa Aulia dan Muhamad Hendri. 2013.Dashboarding Information Systems For The Education Sector: Application and Methodologies.Jurnal CCIT. Tangerang. Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 5, No. 1, September 2013.
- ↑ Reeve. Waren, Fees. 2010. Accounting (Pengantar Akuntansi). Jakarta : Salemba Empat.
- ↑ Stice dan Skousen. 2011. Akuntansi Intermediate. Edisi 16. Jakarta: Salemba Empat.
- ↑ Horngren, Charles T., Harrison Jr, Walter T 2011. Akuntansi jilid Satu. Edisi Tujuh. Jakarta: Penerbit Erlangga.
- ↑ Baridwan, Zaki. 2011. Intermediate Accounting Edisi 8. Yogyakarta : BPFE.
- ↑ Rizky, Soetam. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustaka
- ↑ Presmann, Roger S. 2010. Rekayasa Perangkat lunak: pendekatan praktis (Buku 1) Ed 2. Terjemahan: LN Harnaningrum. Yogyakarta: Andi.
- ↑ Bentley, Lonnie D, dan Jeffrey L Whitten. 2010. Systems Analysis and Design for the Global Enterprise Seventh Edition. New York : McGraw-Hill.
- ↑ Padeli, Martono Aris, Rahman Fadli Fadillah. 2015. “Building Control System Target Nilai IPK Dengan Metode Forward Chaining”. Jurnal CCIT. Vol. 8 No.3.
- ↑ Aisyah, Siti dan Nawang Kalbuana. 2011. “Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME”. Jurnal CCIT Vol-4 No.2 – Januari.
- ↑ 36,0 36,1 36,2 36,3 36,4 Hakim dan Muhammad Rizki. 2012. Prototype Sistem Informasi Akademik Berbasis Mobile Menggunakan Java Script Object Notation (JSON).STIKOM Surabaya: Surabaya.
- ↑ Saputra, Alhadi. 2012.Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak untuk Pengembangan Sistem Informasi dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan LAPAN Bandung.Bandung LAPAN.
- ↑ Supriyono, Joko. 2014.Perancangan Sistem Informasi Absensi Karyawan Menggunakan Konsep Data Mining pada PT. Kalila Indonesia.Diambil dari: http://widuri.raharja.info.
- ↑ Hermawan. Asep. 2014.Penelitian Bisnis. Jakarta: Grasindo.
- ↑ Yuniarti. Evi dan Anita Kusuma Dewi. 2012.Kinerja Laporan Keuangan Untuk Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja.Lampung: Politeknik Negeri Lampung.
- ↑ Tiara, Khanna. 2013.Sistem Monitoring Inventory Control pada CV. Cihanjuang Budi Jaya. Diambil dari: http://widuri.raharja.info
- ↑ Hia, Makrothymia. 2013.Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang pada PT. Gema Sarana Media. Diambil dari: http://widuri.raharja.info
DAFTAR LAMPIRAN- LAMPIRAN A :
- A.1. Surat Pengantar Skripsi
- A.2. Lampiran Kartu Bimbingan Skripsi ( Pembimbing I & Pembimbing II )
- A.3. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
- A.4. Form Validasi Skripsi
- A.5. Kwitansi Pembayaran Skripsi
- A.6. Daftar Nilai
- A.7. Form Pendaftaran Sidang
- A.8. Form Validasi Sidang
- A.9. Formulir Seminar proposal
- A.10. Formulir Pertemuan Stakeholder
- A.11. Sertifikat TOEFL
- A.12. Sertifikat Prospek
- A.13. Sertifikat IT Internasional
- A.14. Sertifikat IT Nasional
- A.15. Curriculum Vitae (CV)
- LAMPIRAN B :
- B.1. Surat Keterangan Observasi
- B.2. Surat Implementasi
- B.3. Surat Keterangan Hibah
- B.4. Formulir Wawancara
- B.5. Katalog Produk
- B.6. Slide Presentasi
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari proses penelitian ini adalah sebagai berikut:
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini, antara lain:
Bagi Perguruan Tinggi
Bagi Perusahaan
Bagi Mahasiswa
Metode Penelitian
Manfaat Penelitian
Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam pembuatan laporan skripsi ini yaitu dengan menggunakan metode sebagai berikut:
Metode Pengumpulan Data
Pada metode pengumpulan data, penulis melakukan beberapa tahapan yaitu sebagai berikut:
Penulis melakukan penelitian dengan cara melakukan pengamatan secara langsung pada objek yang diteliti dan mengambil data yang diperlukan untuk bahan menulis laporan penelitian.
Penulis melakukan wawancara langsung dengan petugas yang berkaitan dengan penelitian pada PT Jenindo Prakarsa untuk mendapatkan informasi yang akurat.
Penulis mencari bahan-bahan, mempelajari dan mengambil dari sumber buku-buku, internet, jurnal dan lain sebagainya yang berkaitan dengan penelitian.
Metode Analisa
Metode analisa sistem yang digunakan yaitu berupa analisis SWOT. SWOT adalah sebuah metode prosedur analisis kondisi yang mengklarifikasi kondisi objek dalam empat kategori Strength (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunity (Faktor Pendukung) dan Threat (Faktor penghambat atau ancaman). Sedangkan faktor analisa SWOT dibagi menjadi 2 faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Metode Perancangan
Dalam skripsi ini, metode perancangan yang digunakan adalah metode Prototyping dengan menggunakan program just in mid dan Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram dan sequence diagram, yaitu pengembangan piranti lunak berbasis “object oriented”. Dalam hal pembuatan sistem ini, peneliti menggunakan program Sublime text sebagai penulisan listing program. Kemudian penulis juga memilih PHP sebagai bahasa pemrograman yang digunakan.
Metode Pengujian
Pengujian adalah proses eksekusi suatu program untuk menemukan kesalahan sebelum digunakan oleh pengguna akhir (end-user). Salah satu metode pengujian perangkat lunak yaitu menggunakan Black Box Testing. Black Box Testing itu sendiri merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional pada perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.
Lokasi Penelitian
Penelitian dengan judul “Rancang Bangun Sistem Informasi Persediaan Barang pada PT Jenindo Prakarsa” dilakukan di outlet milik PT Jenindo Prakarsa yang beralamat di Jl. KH Hasyim Azhari Rt.02/05 Nerogtoq, Pinang, Tangerang - Banten
Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah dalam membaca dan mengikuti aturan penulisan yang sistematis, maka penulis mengelompokan laporan skripsi ini menjadi beberapa bab yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas mengenai informasi umum dari akar permasalahan yang ada, diantaranya latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, lokasi penelitian serta sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan tentang teori-teori dasar atau umum dan teori-teori khusus yang berkaitan dengan analisa serta permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang sedang berjalan, dan literature review.
BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum PT Jenindo Prakarsa yang terdiri dari sejarah singkat, visi dan misi, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab. Tata laksana sistem yang berjalan terdiri dari prosedur sistem berjalan, rancangan prosedur sistem yang berjalan. Analisa sistem yang berjalan terdiri dari analisa SWOT. Kemudian permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah dan user requirement.
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini penulis menguraikan sistem yang akan diusulkan seperti usulan prosedur sistem yang baru, diagram rancangan sistem, rancangan prototype, konfigurasi sistem, testing dan implementasi.
BAB V PENUTUP
Bab ini membahas mengenai kesimpulan dan saran dari hasil analisa yang ada pada bab-bab sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka ini berisi studi pustaka yang digunakan sebagai referensi untuk menyusun laporan Skripsi.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran ini merupakan daftar yang memuat keseluruhan lampiran-lampiran yang melengkapi laporan sebagai lampiran.
BAB II
Landasan teori merupakan teori yang seharusnya saling berkesinambungan dengan penelitian. Sehingga teori-teori ini mampu menjelaskan maksud dari penelitian yang sedang dijalankan. Disamping itu, landasan teori juga bertujuan untuk membuat karya ilmiah menjadi relevan dengan yang tengah dibahas.
Teori Umum
Konsep Dasar Data
Definisi Data
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah yang digunakan untuk penyajian informasi yang terdapat suatu pengetahuan untuk dijadikan landasan guna penyusunan keterangan, pembuatan kesimpulan, atau sumber dari informasi. Dalam konteks ini, teori mengenai data mempunyai keterkaitan yang erat dengan judul yang sedang dibahas, maka data termasuk dalam teori dasar penelitian.
Klasifikasi Data
Dalam konteks ini, teori mengenai klasifikasi data memiliki hubungan yang erat dengan judul yang sedang dibahas, maka klasifikasi data termasuk dalam teori dasar penelitian.
Pengolahan Data
Data merupakan bahan mentah untuk diolah sehingga menjadi sebuah informasi. Dengan kata lain, data yang sudah diperoleh harus diukur dan dinilai baik dan buruknya, berguna atau tidak dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Pengolahan data terdiri dari kegiatan-kegiatan penyimpanan data dan penanganan data.
Menurut Sutabri (2012:6)[1], pengolahan data dapat diuraikan seperti dibawah ini, yaitu:
Dari definisi diatas bisa disimpulkan bahwa pengolahan data berfungsi sebagai penyimpanan dan penanganan data. Dalam konteks ini, teori mengenai pengolahan data memiliki hubungan yang erat dengan judul yang sedang dibahas, maka data masuk ke dalam teori dasar penelitian.
Konsep Dasar Sistem
Definisi Sistem
Dari beberapa teori diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah suatu kegiatan kelompok yang saling berhubungan satu sama lain dan berinteraksi untuk mencapai sebuah tujuan bersama yang didalamnya terdapat proses transformasi input menjadi output. Dalam konteks ini, teori mengenai sistem memiliki hubungan yang erat dengan judul yang sedang dibahas, maka sistem masuk ke dalam teori dasar penelitian.
Karakteristik Sistem
Menurut Sutabri (2012:20)[1], sebuah sistem mempunyai sifat/karakteristik dan ciri-ciri tertentu yang menyatakan bahwa hal tersebut adalah sebuah sistem. Dibawah ini merupakan karakteristik dari suatu sistem, diantaranya:
Dalam konteks ini, teori mengenai karakteristik sistem memiliki hubungan yang erat dengan judul yang sedang dibahas, maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik sistem termasuk kedalam teori dasar penelitian.
Klasifikasi Sistem
Menurut Rohmat Taufiq (2013:8)[3], mengatakan bahwa ada beberapa pengklasifikasian sistem, diantaranya klasifikasi sistem menjadi beberapa sudut pandang, antara lain:
Menurut Sutabri (2012:22)[1], sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi di dalam sistem tersebut.
Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:
Dari hasil teori diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem terbagi menjadi beberapa klasifikasi yang sesuai berdasarkan kebutuhan suatu sistem baik yang terbentuk secara alami ataupun buatan. Dalam konteks ini teori mengenai klasifikasi sistem memiliki keterkaitan yang erat dengan judul yang sedang dibahas.
Konsep Dasar Informasi
Definisi Informasi
Menurut Sutabri (2012:29)[1], “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan”.
Menurut Amin (2012:72)[4], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima dan digunakan untuk mengambil keputusan”.
Berdasarkan dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah diproses dan dipergunakan untuk pengambilan sebuah keputusan.
Fungsi Informasi
Menurut Sutabri (2012:12)[1], fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai yang mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.
Siklus Informasi
Data merupakan bahan mentah Menurut Sutabri (2012:33)[1], data di olah melalui suatu model informasi, kemudian si penerima akan menangkap informasi tersebut untuk membuat suatu keputusan dan melakukan sebuah tindakan. Tindakan si penerima menjadi sebuah data baru. Data tersebut akan ditangkap sebagai input dan diproses kembali lewat suatu model, dan seterusnya sehingga akan membentuk suatu siklus. Siklus inilah yang disebut dengan “Siklus Informasi” (Information Sicle).
Kualitas Informasi
Menurut Sutabri (2012:41)[1], kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu:
Konsep Dasar Sistem Informasi
Definisi Sistem Informasi
Menurut Nugroho (2012:128)[5], “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang memiliki fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk sebuah tujuan yang spesifik”.
Menurut Sutabri (2012:46)[1], “Sistem informasi adalah sebuah sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan akan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan kepada pihak luar”.
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa Sistem informasi adalah data yang dikumpulkan kemudian diolah menjadi sebuah kesatuan informasi yang berharga bagi penerimanya.
Komponen Sistem Informasi
Menurut mustakini (2012:43)[6], Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari komponen input, komponen model, komponen output, komponen teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen basis data, dan komponen kontrol. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk sebuah kesatuan untuk mencapai sasaran. Berikut adalah beberapa defenisinya :
Definisi Teknologi Sistem Informasi
Menurut Rainer T.P. (2006) dalam buku Yakub dan Vico (2014:169)[7], TI adalah kumpulan sumber daya informasi organisasi, para pengguna, manajemen yang menjalankan, infrastruktur dan semua sistem informasi dalam sebuah organisasi.
Menurut Lucas (Munir, 2008) dalam buku Yakub dan Vico (2014:169)[7], TI adalah sebuah teknologi yang dijalankan untuk melakukan proses dan mengirimkan sebuah informasi dalam bentuk elektronik, mikro komputer, komputer mainframe, pembaca barkode, perangkat lunak proses transaksi, lembar kerja, serta peralatan komunikasi dan jaringan.
Dalam konteks ini, sama halnya dengan sistem informasi, penelitian yang dilakukan pun memiliki hubungan yang erat dari fungsi teknologi informasi itu sendiri. Sehingga apa yang dibahas pada landasan teori ini sangat relevan dengan judul penelitian yang sedang dibahas.
Konsep Dasar Analisa SWOT
Definisi Analisa SWOT
Menurut pernyataan yang dikemukakan oleh Rangkuti (2011:199)[8], penelitian menentukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal strengths dan weakness serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisa SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness). Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu:
Menurut Yusmini (2011:68)[9], "Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis dengan mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis terhadap kekuatan-kekuatan (Strengths) dan kelemahan-kelemahan (Weakness) suatu lembaga atau organisasi dan kesempatan-kesempatan (Oportunities) serta ancaman-ancaman (Threats) dari lingkungan untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats)."
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan Analisis SWOT adalah suatu analisa yang menggambarkan secara jelas mengenai kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats).
Teori Khusus
Konsep Dasar UML (Unified Modeling Launguage)
Definisi UML
Pendapat yang dikemukakan oleh Alim (2012:30)[10], “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk penulisan blue print perangkat lunak. UML dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak”.
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa UML adalah bahasa yang digunakan untuk menciptakan pemodelan blue print sebuah perangkat lunak.
Jenis UML yang Digunakan
Dalam konteks ini, teori mengenai jenis-jenis UML yang digunakan memiliki hubungan yang erat dengan judul yang sedang dibahas, maka dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis UML termasuk kedalam teori khusus penelitian.
Konsep Dasar Internet
Definisi Internet
Menurut eWolf Community (2012:1)[16], “Internet merupakan singkatan dari Interconnection Networking, yaitu jaringan komputer dalam skala dunia. Internet terdiri dari banyak jaringan komputer lokal yang saling terhubung sehingga membentuk sbuah jaringan global dengan segala macam aturan (protokol). Protokol utama yang digunakan saat ini adalah TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol), yaitu sekumpulan aturan untuk komunikasi data antar komputer dalam suatu jaringan tertentu”.
Menurut Dewi Immaniar (2015:1)[17], “Internet merupakan salah satu jaringan global yang memungkinkan terjalinnya sebuah komunikasi dan interaksi di seluruh dunia”.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa internet merupakan singkatan dari Interconnection Networking yang terdiri dari banyak jaringan komputer lokal yang saling terkait sehingga membentuk sebuah jaringan global dengan segala macam aturan agar terjalin sebuah komunikasi dan interaksi di seluruh dunia.
URL(Uniform Resource Locators)
Menurut Candra dan Dadang (2013:87)[18], URL (Uniform Resource Locators) adalah rangkaian karakter dari sebuah standar format tertentu yang digunakan untuk menunjukan sebuah alamat dari suatu sumber dokumen atau dari gambar tertentu.
Dalam konteks ini, URL dibutuhkan bertujuan untuk mengakses sistem yang telah di publis melalui internet. Dengan adanya URL maka user bisa mengetahui alamat yang akan dituju kedalam sistem tersebut. Berdasarkan judul yang telah disebutkan pada bab sebelumnya, maka teori mengenai internet termasuk kedalam teori husus penelitian ini.
Konsep Dasar Website
Definisi Website
Menurut Murad (2013:49)[13], “Web adalah sebuah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan didalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.
Menurut Esa Wijayanti (2016:25)[19], “website adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, dan video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (Hypertext Transfer Protocol) dan untuk mengaksesnya cukup dengan menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”.
Menurut John Maeda yang dimuat oleh Dewi Immaniar pada jurnal CCIT (2015: 143)[17], “web merupakan rancangan untuk media berkomunikasi virtual yang dikaitkan dengan teknologi internet”.
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa website merupakan suatu tempat di internet yang menyajikan berbagai informasi dengan berbagai format agar dapat berkomunikasi secara virtual. Dalam hal ini, definisi website memiliki hubungan yang khusus dengan judul penelitian yang sedang dibahas.
Jenis-Jenis Website
Menurut arif (2011) dalam penelitian Khanna Tiara (2015:249)[20], ditinjau dari aspek konten atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: web stats dan web dinamis. Selain dari sisi konten atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat sebuah jenis web tersebut.
Konsep Dasar XAMPP
Definisi XAMPP
Pernyataan yang dikemukakan oleh Madcoms (2010) dalam penelitian yang dilakukan oleh Rivai Sungkowo (2014:41)[21], Sekarang ini banyak paket software instalasi web server yang disediakan secara gratis diantaranya menggunakan XAMPP. Dengan menggunakan paket software aplikasi ini, maka sudah bisa melakukan beberapa instalasi software pendukung web server. Yaitu, Apache, PHP, PHPMyAdmin dan database MySQL.
Pernyataan yang dikemukakanoleh Wardana (2010) dalam penelitian yang dilakukan oleh Rivai Sungkowo (2014:42)[22], XAMPP adalah paket software yang didalamnya sudah terdapat Web Server Apache, Database MySQL dan PHP interpreter.
Dalam konteks ini, teori mengenai XAMPP memiliki keterkaitan yang erat dengan judul yang sedang dibahas, maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik sistem termasuk dalam teori khusus penelitian.
Konsep Dasar Database
Definisi Database
Menurut Raharjo (2011) dalam penelitian yang dilakukan oleh Rivai Sungkowo (2014:42)[22], “Database adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat”.
Menurut Kustianingsih (2011) dalam penelitian yang dilakukan oleh Rivai Sungkowo (2014:42)[22], “Database adalah struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memproses data yang disimpan didalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL server”.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa database adalah tempat penyimpanan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data dapat di akses dengan cepat.
Konsep Dasar MySQL
Devinisi MySQL
Pernyataan yang dikemukakan oleh Arief (2011) dalam penelitian yang dilakukan oleh Rivai Sungkowo (2014:25)[22], “MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun sebuah aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya”.
Pernyataan yang dikemukakan oleh Madcoms (2010) dalam penelitian yang dilakukan oleh Rivai Sungkowo (2014:44)[22], penyimpanan data yang fleksibel dan cepat aksesnya sangat dibutuhkan dalam sebuah website yang interaktif dan dinamis. Database sendiri berfungsi sebagai penampungan data yang anda input melalui form website. Selain itu dapat juga di balik dengan menampilkan data yang tersimpan dalam database ke dalam halaman website, jenis database yang sangat popular dan digunakan pada banyak website di internet sebagai bank data adalah MySQL. MySQL menggunakan SQL dan bersifat gratis, selain itu MySQL dapat berjalan di berbagai platform, antara lain Linux, Windows dan sebagainya.
Berdasarkan beberapa teori yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa MySQL adalah suatu database yang menggunakan SQL(Structured Query Language) yang sangat terkenal dan dapat berjalan di berbagai flatform.
Konsep Dasar PhpMyAdmin
Devinisi PhpMyAdmin
Menurut Prasetyo (2012:53)[23], “PhpMyAdmin merupakan tools berbasis web yang berguna untuk mengelola database MySQL”.
Berdasarkan teori yang dikemukakan diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa PhpMyAdmin adalah sebuah tools berbasis web untuk mengelola database MySQL.
Konsep Dasar PHP
Devinisi PHPr
Menurut Arief (2011:43)[24], ”PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis, karena merupakan server-side scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi di server kemudian hasilnya dikirim ke browser dalam format HTML”.
Menurut Oktavian (2010) dalam Rivai Sungkowo (2015:27)[22], “PHP adalah akronim dari Hypertext Processor, yaitu suatu bahasa pemrograman berbasiskan kode-kode (script) yang digunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTML”. Kode PHP mempunyai cirri-ciri khusus, yaitu:
Berdasarkan beberapa teori yang dikemukakan diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis dan bersifat open source dan dapat dijalankan di berbagai sistem operasi.
Konsep Dasar CI Framework
Devinisi CI Framework
Menurut R. Johnson and B. Foote (2011:22-35)[25] Framework didefinisikan sebagai sebuah aplikasi semi-complete yang dapat digunakan kembali dan dapat dimodifikasi untuk menghasilkan aplikasi tertentu.
Dari teori yang dijelaskan diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa CI Framework adalah sebuah kerangka kerja pemrograman PHP. Teori ini berkaitan erat dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis.
Konsep Dasar Dashboard
Devinisi Dashboard
Menurut Henderi (2011:80)[26], “Dashboard adalah suatu model antarmuka sistem informasi yang dianalogikan seperti dashboard sebuah mobil yang mudah untuk dipelajari dan sangat strategis bagi driver. Menurut ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan dashboard di tulis dengan dasbor, yang berarti papan petunjuk”.
Menurut Rajagukguk (2010) dalam Rivai Sungkowo (2015:33)[21], “Dashboard adalah sebuah koleksi informasi bersifat realtime yang digunakan untuk mengevaluasi performa dan memastikan bahwa tujuan dari operasi tercapai”.
Berdasarkan beberapa teori yang dikemukakan diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa Dashboard adalah sebuah petunjuk atau koleksi informasi yang bersifat realtime untuk memastikan dari suatu operasi.
Konsep Dasar Persediaan Barang
Definisi Persediaan barang
Persediaan barang merupakan barang-barang yang tersedia untuk dijual yaitu jika perusahaan itu berbentuk dagang dan juga bahan yang disimpan untuk digunakan dalam proses produksi. Fees (2010:398)[27] persediaan digunakan untuk mengindikasikan:
Menurut Stice (2011:571)[28] persediaan ditujukan untuk barang-barang yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan bisnis normal, dan dalam kasus perusahaan manufaktur maka persediaan ditujukan untuk barang dalam proses produksi atau yang ditempatkan dalam kegiatan produksi. Horngren dan Harrison (2011:244)[29] menjelaskan persediaan (inventory) adalah barang dagang yang disimpan oleh perusahaan untuk dijual kepada pelanggan. Kieso (2012:402) persediaan adalah pos-pos aktiva yang dimiliki oleh perusahaan untuk dijual dalam operasi bisnis normal, atau barang yang akan digunakan atau dikonsumsi dalam membuat barang yang akan dijual.
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa persediaan merupakan barang-barang disimpan utuk dijual kepada pembeli atau barang yang disimpan untuk proses produksi bagi perusahaan.
Jenis-jenis Persediaan
Baridwan (2011:150)[30] mengemukakan bahwa ada empat hal yang merupakan jens-jenis perssediaan yaitu sebagai berikut:
Konsep Dasar Perancangan
Definisi Perancangan
Soetam Rizky (2011: 140)[31] mengemukakan bahwa perancangan adalah sebuah proses untuk mendefinisikan sesuatu yang akan dikerjakan dengan menggunakan teknik yang bervariasi serta didalamnya melibatkan deskripsi mengenai arsitektur serta detail mengenai komponen dan juga keterbatasan yang akan dialami dalam proses pengerjaannya. Roger S. Presman (2010: 291)[32] menjelaskan bahwa perancangan adalah suatu aktivitas rekayasa perangkat lunak yang dimaksud untuk membuat keputusan-keputusan utama seringkali bersifat struktural. Lalu Bentley dan Whitten (2010:160)[33] melalui bukunya juga menjelaskan bahwa perancang-an adalah teknik pemecahan masalah dengan melengkapi komponen-komponen kecil menjadi kesatuan komponen sistem kembali ke sistem yang lengkap. Teknik ini diharapkan dapat menghasilkan sistem yang lebih baik.
Berdasarkan pendapat ketiga penulis di atas disimpulkan bahwa perancangan adalah kegiatan menemukan alternatif sistem baru yang lebih baik untuk dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada pada sistem lama.
Tahapan Perancangan
Padeli, Dkk dalam jurnal CCIT (2015:198)[34] menyebutkan bahwa Disaat pengujian program dimulai. Proses pengujian terfokus pada logika internal software, memastikan bahwa semua pernyataan sudah diuji, dan pada eksternal fungsi, yaitu mengarahkan pengujian untuk menemukan kesalahan – kesalahan dan memastikan bahwa input yang dibatasi akan memberikan hasil aktual yang sesuai dengan hasil yang dibutuhkan.
Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam jurnal CCIT (2011:197)[35] menyebutkan bahwa SDLC merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dari usaha analisis dan desain. Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut:
Konsep Dasar Testing
Devinisi Testing
Pernyataan yang dikemukakan oleh Rizky (2011:237)[36], “testing adalah sebuah proses yang diartikan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari sebuah proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari prangkat lunak secara terpenuhi untuk kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.
Detail tahapan yang harus dilampaui dalam kaitan kebutuhan perangkat lunak dari sudut pandang testing perangkat lunak adalah:
Acuan dan Pengukuran Testing
Pernyataan yang dikemukakan oleh Rizky (2011:256)[36], “acuan testing adalah satuan pengukuran secara kuantitatif dari proses testing yang dijalankan. Sedangkan pengukuran testing adalah aktifitas untuk menentukan sebuah keluaran testing berdasarkan acuan yang telah ditetapkan dalam proses testing tersebut”.
Banyak panduan yang menyatakan tentang panduan membuat acuan dalam proses testing perangkat lunak, meski demikian dari sekian banyak pendapat tersebut ada beberapa pedoman yang dapat digunakan dalam penentuan acuan testing, antara lain:
Tipe Dan Teknik Testing
Pernyataan yang dikemukakan oleh Rizky (2011:259)[36], “Tipe testing lebih berkonsentrasi terhadap aspek dari perangkat lunak yang akan dikenai proses testing. Teknik testing merupakan metode yang digunakan untuk melakukan testing untuk bagian tertentu dari perangkat lunak”.
Secara teoritis testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan didalam ruang lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah white box dan black box testing.
Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain:
Konsep Dasar Requirement Elicitation
Devinisi Requirement
Menurut Guritno (2011) dalam penelitian Rivai Sungkowo (2016:63)[21], Requirement adalah sifat-sifat sistem atau produk yang akan dikembangkan sesuai dengan keinginan customer. Adapun spesifikasi software requirement yang baik dan sangat relevan untuk dilakukan sebelum melakukan penelitian dalam bidang teknologi informasi adalah:
Requirement di klasifikasikan sebagai berikut:
Definisi Elisitasi
Menurut Saputra (2012:51)[37], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusui”. Elisitasi didapat dari metode wawancara dan dilakukan melalui 4(Empat) tahap, yaitu:
Konsep Dasar Literature Review
Devinisi Literature Review
Menurut Riska Dwi Putra (2008) dalam Joko Supriyono (2014:32)[38], Literature review adalah analisa sistem berupa kritik (membangun maupun menjatuhkan) dari peneliti yang sedang dilakukan terhadap suatu bagian keilmuan.
Berdasarkan teori yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa literature review memiliki kaitan yang erat dengan topik yang hendak diteliti untuk menemukan ide-ide baru.
Tujuan Literature Review
Menurut Hermawan (2014:45)[39], tinjauan pustaka berisi penjelasan secara sistematik mengenai hubungan antara variabel untuk menjawab perumusan masalah penelitian. Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu:
Menurut Yuniarti (2012:3)[40], studi pustaka bertujuan untuk mendapatkan landasan teoritis yang berguna sebagai tolak ukur dalam membahas dan menganalisa data serta mengambil kesimpulan dan saran dalam analisis laporan keuangan perusahaan tertentu.
Literature Review
Berikut ini adalah beberapa penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Laporan Skripsi ini, diantaranya yaitu:
BAB III
Gambaran Umum PT JENINDO PRAKARSA
PT Jenindo Prakarsa merupakan perusahaan distributor melayani dan mendistribusikan produk-produk yang berkualitas tinggi untuk kebutuhan sehari-hari ke toko di seluruh kota Tangerang. PT Jenindo Prakarsa merupakan cabang dari PT Jessindo Prakarsa Bogor yang beralamat di jalan KH Hasyim Ashari RT 02 RW 05 Nerogtog, Pinang, Tangerang. PT Jenindo Prakarsa memiliki beberapa divisi, yaitu divisi santan, divisi bumbu, divisi minyak, divisi snack dan divisi modern.
Sejarah Singkat PT JENINDO PRAKARSA
PT Jenindo Prakarsa didirikan oleh seorang pengusaha yang bernama Handrian S, pertama kali dibangun di daerah Tanah Tinggi kemudian kantornya dipindahkan ke daerah kawasan Akong. Setelah 3 tahun kemudian kantornya dipindahkan lagi ke daerah Nerogtoq, Pinang. Selama berdiri sudah mengalami banyak pergantian baik dari karyawanya maupun divisi yang ada di dalamnya.
Visi, Misi dan Tujuan PT JENINDO PRAKARSA
Visi PT JENINDO PRAKARSA
Menjadi perusahaan besar dan terbaik yang memiliki keunggulan baik dari segi barang maupun pelayanan terhadap pelanggan.
Misi PT JENINDO PRAKARSA
Membangun sumber daya manusia, meningkatkan kualitas pemanfaatan teknologi dan memberikan pelayanan yang terbaik sehingga tercipta kepuasan dari pelanggan.
Tujuan PT JENINDO PRAKARSA
Beberapa tujuan dari perusahaan yang tertuang didalam proses peningkatan di berbagai kualitas adalah sebagai berikut:
Struktur Organisasi
Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi.
Sama halnya dengan PT Jenindo Prakarsa yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut :
Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT Jenindo Prakarsa
Tugas dan Tanggung Jawab
Seperti halnya dengan perusahaan lain, PT Jenindo Prakarsa dalam manajemenya terdapat bagian-bagian yang mempunyai Tugas dan tanggung jawab dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.
Berikut adalah tugas dan tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada PT Jenindo Prakarsa, yaitu sebagai berikut :
1) Directur
Seseorang yang ditunjuk untuk memimpin perusahaan atau pemilik perusahan itu sendiri.
2) Branch Manager
Mengatur dan bertanggung jawab terhadap penjualan dari semua cabang perusahaan yang dibawahinya.
3) Sales Manager
Mengatur dan bertanggung jawab terhadap semua kegiatan penjualan, pengiriman barang, target penjualan perusahaan serta mengontrol kinerja bawahanya.
4) Supervisor
Mengawasi kinerja bawahanya agar target penjualan yang diberikan perusahaan bisa tercapai.
5) ADH
Mengawasi serta bertanggung jawab terhadap segala kegiatan administrasi perusahaan.
6) Kepala Gudang
Mengatur dan bertanggung jawab terhadap keluar dan masuknya barang.
7) Sales
Menjual barang dan melakukan penagihan ke pelanggan.
8) Distribusi
Mengurusi PO (Mencetak faktur).
9) Billing
Mengurusi dan mempersiapkan faktur penagihan.
10) Kasir
Mengurusi setoran penagihan hasil penjualan.
11) Admin Gudang
Mengurusi data masuk dan keluarnya barang serta persediaan barang di gudang.
Tata Laksana Sistem yang Berjalan
Prosedur Sistem yang Berjalan
Prosedur Sitem yang Berjalan pada Use Case Diagram
Gambar 3.2 Prosedur Sistem Berjalan pada Use Case Diagram
Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram, maka proses inventori ini memiliki:
Prosedur System yang Berjalan pada Activity Diagram
Gambar 3.3 Prosedur Sistem Berjalan pada Activity Diagram
Berdasarkan gambar 3.3 Actifity Diagram diatas menjelaskan:
Prosedur System yang Berjalan pada Sequence Diagram
Gambar 3.4 Prosedur Sistem Berjalan pada Sequence Diagram
Berdasarkan gambar 3.4 Sequence Diagram diatas menjelaskan:
Analisa Sistem yang Berjalan
Analisa SWOT
Analisis SWOT adalah bagian dari tahap-tahap perencanaan strategis suatu organisasi yang terdiri dari tiga tahap yaitu : tahap pengumpulan data, tahap analisis, dan tahap pengambilan keputusan. Pada tahap ini data dapat dibedakan menjadi dua yaitu data eksternal dan data internal. Data internal didapatkan dari kegiatan di perusahaan, sarana dan prasarana, administrasi dan lain sebagainya. Dari data internal ini dapat disimpulkan menjadi faktor strength (kekuatan) dan weakness (kelemahan). Data eksternal didapatkan dari testimoni klien, perusahaan pesaing, pemerintah, dan lain sebagainya. Dari data eksternal tersebut, dapat disimpulkan menjadi opportunities (kesempatan) dan threats (ancaman).
Strength (Kekuatan) :
Weakness (Kelemahan) :
Opportunities (Kesempatan) :
Threats (Ancaman) :
Konfigurasi Sistem yang Berjalan
1. Spesifikasi Hardware: Processor : Intel® Core™2 Duo CPU E7500 @2.93GHz 2.13GHZ, Monitor : 14”, RAM : 2 GB, HDD : 500 GB, Mouse : Standar, Keyboard : Standar, Audio : Standar
2. Spesifikasi Software: Windows 7 Professional 32-bit ,Microsoft Office 2007 ,Mozilla firefox
3. Hak Akses: Admin Gudang ,ADH
Permasalahan yang Dihadapi
Berdasarkan analisa diatas proses pengolahan persediaan barang masih kurang optimal, pencatatan data masih manual menggunakan exel dan belum terintegrasi data menyebabkan sering terjadi masalah seperti keterlambatan dalam pembuatan laporan yang berpengaruh pada pengambilan keputusan. Dengan adanya komputerisasi diharapkan dapat menyajikan aplikasi yang mudah digunakan agar dapat bermanfaat bagi pengolahan persediaan barang.
Alternatif Pemecahan Masalah
Sebagai salah satu solusi atau alternatif pemecahan masalah diatas adalah dengan merancang, membangun dan menyediakan suatu sistem persediaan barang yang baru guna mempermudah bagi proses pengolahan data pada perusahaan.
User Requirement
Elisitasi Tahap I
Elisitasi tahap I merupakan daftar hasil wawancara dengan stakeholder mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi. Berikut adalah hasil elisitasi tahap I:
Tabel 3.1. Elisitasi tahap I
Elisitasi Tahap II
Elisitasi tahap II dibentuk berdasarkan hasil dari elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Requirement yang dikategorikan kedalam opsi inessential (I) harus dieliminasi dari daftar requirement karena fungsinya tidak mutlak ada atau bukan bagian dari sistem. Berikut adalah hasil elisitasi tahap II :
Tabel 3.2. Elisitasi tahap II
Keterangan :
M (Mandatory) = Penting/wajib ada
D (Desirable) = Tidak terlalu penting/boleh dihilangkan
I (Inessential) = Tidak mutlak ada/ bukan bagian dari sistem
Elisitasi Tahap III
Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang kategorinya (I) pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:
Metode TOE di atas dibagi kembali menjadi beberapa pilihan yaitu LMH (Low, Middle, High) dengan penjelasan sebagai berikut:
Tabel 3.3. Elisitasi tahap III
Final Draft Elisitasi
Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut peneliti lampirkan tabel final draft elisitasi:
Tabel 3.4. Final Draft Elisitasi
BAB IV
Rancangan Sistem Usulan
Prosedur Sistem Usulan
Setelah mengadakan analisis dan penelitian sistem yang sedang berjalan pada sistem informasi persediaan barang, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi sistem informasi persediaan barang yang sedang berjalan saat ini ,yaitu merubah sistem pengolahan persediaan barang yang semula dilakukan secara manual menjadi sistem persediaan barang yang terkomputerisasi dan berbasis web. Maka langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau desain sistem usulan yang bertujuan untuk menyempurnakan sistem yang lama dengan member gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses desain sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm UML Enterprise Edition Ver. 6.4 untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram dan Sequence Diagram.
Prosedur Sistem Usulan pada Use Case Diagram
Berdasarkan gambar 4.1 Use Case Diagram, maka sistem persediaan barang ini memiliki:
Prosedur Sistem Usulan pada Use Case Scenario
Use Case Scenario Login
Tabel 4.1. Use Case Scenario Login
Use Case Scenario Home
Tabel 4.2. Use Case Scenario Home
Use Case Scenario Barang
Tabel 4.3. Use Case Scenario Barang
Use Case Scenario Barang Masuk
Tabel 4.4. Use Case Scenario Barang Masuk
Use Case Scenario Barang Keluar
Tabel 4.5. Use Case Scenario Barang Keluar
Use Case Scenario Laporan Barang Keluar
Tabel 4.6. Use Case Scenario Laporan Barang Keluar
Use Case Scenario Laporan Stock Barang
Tabel 4.7. Use Case Scenario Laporan Stock Barang
Use Case Scenario Logout
Tabel 4.8. Use Case Scenario Logout
Prosedur Sistem Usulan pada Actifity Diagram
Gambar 4.2 Prosedur Sistem yang Diusulkan pada Activity Diagram
Berdasarkan gambar 4.2 Actifity Diagram diatas menjelaskan:
Prosedur Sistem Usulan pada Sequence Diagram
Gambar 4.3 Prosedur Sistem yang Diusulkan pada Sequence Diagram
Berdasarkan gambar 4.3 Sequence Diagram diatas menjelaskan:
Prosedur Sistem Usulan pada Class Diagram
Gambar 4.4 Prosedur Sistem yang Diusulkan pada Class Diagram
Berdasarkan gambar 4.4 Class Diagram diatas menjelaskan:
Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan Dan Usulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk menganalisa sistem yang berjalan dan sistem yang diusulkan, maka terdapat perbedaan sebagai berikut :
Tabel 4.9. Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan Dan Usulan
Rancangan Basis Data
Spesifikasi Basis Data (database)
Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key dan panjang record. Spesifikasi yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut: