SI1122469210: Perbedaan revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi tidak terperiksa] |
(→Activity Diagram Yang Diusulkan) |
(→Sequence Diagram Yang Diusulkan) |
||
Baris 1.741: | Baris 1.741: | ||
===Sequence Diagram Yang Diusulkan=== | ===Sequence Diagram Yang Diusulkan=== | ||
− | <div align="center"><img width="640" height="480" style="margin:0px" src=""/></div> | + | <div align="center"><img width="640" height="480" style="margin:0px" src="https://lh3.googleusercontent.com/-pIyy1_D4Vlo/VgE0vDdRTwI/AAAAAAAAAZQ/K7jEDQ4U8UY/w353-h260-no/4.4.jpg"/></div> |
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"></div> | <div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: center"></div> | ||
Revisi per 22 September 2015 11.39
APLIKASI SISTEM PENGOLAHAN DATA ABSENSI
GURU BERBASIS WEB DALAM MENILAI
KINERJA GURU SD NEGERI
PERUMNAS 5 TANGERANG
Disusun Oleh :
NIM |
: 1122469210
|
NAMA |
: Kevin Macario
|
JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI
KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
TANGERANG
2014/2015
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
APLIKASI SISTEM PENGOLAHAN DATA ABSENSI
GURU BERBASIS WEB DALAM MENILAI
KINERJA GURU SD NEGERI
PERUMNAS 5 TANGERANG
Disusun Oleh :
NIM |
: 1122469210
|
Nama |
|
Jenjang Studi |
: Strata Satu
|
Jurusan |
: Teknologi Informasi
|
Konsentrasi |
: Software Engineering
|
Disahkan Oleh :
Tangerang, 1 Juni 2015
Ketua |
Kepala Jurusan
| ||||
STMIK RAHARJA |
Jurusan Sistem Informasi
| ||||
Ir. Untung Rahardja, M.T.I |
Junaidi, M.Kom
| ||||
NIP : 00594 |
NIP : 05062
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
APLIKASI SISTEM PENGOLAHAN DATA ABSENSI
GURU BERBASIS WEB DALAM MENILAI
KINERJA GURU SD NEGERI
PERUMNAS 5 TANGERANG
Dibuat Oleh :
NIM |
: 1122469210
|
Nama |
Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif
Jurusan Teknologi Informasi
Konsentrasi Software Engineering
Disetujui Oleh :
Tangerang,1 Juni 2015
Pembimbing I |
Pembimbing II
| ||
Al Husain, M.Kom |
Drs. Radiyanto, M.Pd
| ||
NID : 13002 |
NID : 02183
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
APLIKASI SISTEM PENGOLAHAN DATA ABSENSI
GURU BERBASIS WEB DALAM MENILAI
KINERJA GURU SD NEGERI
PERUMNAS 5 TANGERANG
Dibuat Oleh :
NIM |
: 1122469210
|
Nama |
Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian
Komprehensif
Jurusan Teknologi Informasi
Konsentrasi Software Engineering
Tahun Akademik 2014/2015
Disetujui Penguji :
Tangerang, 18 September 2015
Ketua Penguji |
Penguji I |
Penguji II
| ||
(_______________) |
(_______________) |
(_______________)
| ||
NID : |
NID : |
NID :
|
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA
LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI
APLIKASI SISTEM PENGOLAHAN DATA ABSENSI
GURU BERBASIS WEB DALAM MENILAI
KINERJA GURU SD NEGERI
PERUMNAS 5 TANGERANG
Disusun Oleh :
NIM |
: 1122469210
|
Nama |
|
Jenjang Studi |
: Strata Satu
|
Jurusan |
: Teknologi Informasi
|
Konsentrasi |
: Software Engineering
|
Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.
Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.
Tangerang, 1 Juni 2015
NIM : 1122469210
|
)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;
ABSTRAKSI
Kebutuhan dalam pengolahan data yang cepat dan akurat dibutuhkan oleh setiap instansi pemerintah. SD Negeri Perumnas 5 Tangerang adalah salah satu instansi yang memerlukan sebuah sistem yang cepat dalam pengolahan data
Pada instansi ini terdapat suatu sistem absensi guru yang masih berjalan secara manual, dimana dalam penerapan sistem absensi ini terdapat beberapa hal yang menjadi masalah, yaitu diantaranya adalah keefektifan proses pengabsenan dan efisiensi penggunaan kertas, bentuk laporan absensi juga masih berupa hardcopy berkas yang dapat menyulitkan dalam proses pencarian data, dan kemungkinan terjadinya berkas absensi yang tercecer dan hilang.
Untuk memperoleh data-data yang diperlukan selama penelitian penulis menggunakan beberapa metode, antara lain: wawancara, observasi dan studi pustaka.
Kata Kunci: Absensi, Guru, Instansi, Sekolah.
ABSTRACT
Isi abstract dengan bahasa inggris.
Keywords : ............
Shalom Aleichem.. puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus, yang telah melimpahkan berkat dan anugrah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan dan menyusun Laporan Skripsi ini.
Penulisan laporan Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat bagi mahasiswa untuk lulus pada perkuliahan di STMIK Raharja. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.
Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :
- Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja
- Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika
- Bapak Al-Husain,M.Kom selaku Dosen Pembimbing I
- Bapak Drs. Radiyanto,M.Pd selaku Dosen Pembimbing II
- Ibu Hj. Arbainah, S.Pd selaku Pimpinan SDN Perumnas V Kota Tangerang
- Ibu Dewi Chamelia, S.Pd selaku stakeholder
- Orang Tua tercinta yang telah memberikan moril maupun materil serta doa untuk keberhasilan penulis
- Seluruh dosen STMIK yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis
- Seluruh Staff dan karyawan di SDN Perumnas V Kota Tangerang
- Seluruh pihak yang telah membantu dalam pembuatan Tugas Akhir yang tidak dapat di sebutkan satu per satu
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.
Tangerang, 1 Juni 2015 | |
Kevin Macario | |
NIM. 1122469210 |
Daftar isi
- 1 BAB I
- 2 BAB II
- 3 BAB III
- 4 BAB IV
- 5 BAB V
- 6 DAFTAR PUSTAKA
- 7 DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Identifikasi Variabel 7P
Tabel 3.2 Matrik SWOT
Tabel 3.3 Analisa Masukan: Absensi
Tabel 3.4 Analisa Proses: Laporan Absen Harian
Tabel 3.5 Analisa Proses: Laporan Absen Bulanan
Tabel 3.6 Analisa Keluaran: Form Cuti
Tabel 3.7 Analisa Keluaran: Form Izin
Tabel 3.8 Elisitasi Tahap I
Tabel 3.9 Elisitasi Tahap II
Tabel 3.10 Elisitasi Tahap III
Tabel 3.11 Final Draft Elisitasi
Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Berjalan dengan Sistem Usulan
Tabel 4.2 Spesifikasi tbl_absensi
Tabel 4.3 Spesifikasi tbl_user
Tabel 4.4 Spesifikasi tbl_user_absen
Tabel 4.5 Spesifikasi tbl_guru_staff
Tabel 4.6 Spesifikasi tbl_izin
Tabel 4.7 Spesifikasi tbl_h_cuti
Tabel 4.8 Spesifikasi tbl_p_cuti
Tabel 4.8 Spesifikasi tbl_help
Tabel 4.9 Black Box Menu Absensi Guru
Tabel 4.10 Black Box Menu Utama Admin
Tabel 4.11 Schedulle Implementasi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 XAMPP
Gambar 2.2 Adobe Dreamweaver
Gambar 2.3 phpMyAdmin
Gambar 3.1 Struktur Organisasi
Gambar 3.2 Use Case Diagram Yang Berjalan
Gambar 3.3 Activity Diagram Yang Berjalan
Gambar 3.4 Sequence Diagram Yang Berjalan
Gambar 4.1 Use Case Diagram Yang Diusulkan
Gambar 4.2 Activity Diagram Yang Diusulkan (User)
Gambar 4.3 Activity Diagram Yang Diusulkan (Admin)
Gambar 4.4 Sequence Diagram Yang Diusulkan
Gambar 4.5 Class Diagram Yang Diusulkan
Gambar 4.6 Flowchart Diagram Yang Diusulkan
Gambar 4.7 Rancangan Tampilan Absensi Guru
Gambar 4.8 Rancangan Tampilan Login Admin
Gambar 4.9 Rancangan Tampilan Home Admin
Gambar 4.10 Rancangan Tampilan Admin (Guru)
Gambar 4.11 Rancangan Tampilan Admin (Master user)
Gambar 4.12 Rancangan Tampilan Admin (Daftar Guru)
Gambar 4.13 Rancangan Tampilan Admin (Master Help)
Gambar 4.14 Rancangan Tampilan Admin (Hak Cuti)
Gambar 4.15 Rancangan Tampilan Admin (Lap Rekap Absensi Guru)
Gambar 4.16 Rancangan Tampilan Admin (Lap Rekap Absensi Guru Perorangan)
Gambar 4.17 Rancangan Tampilan Admin (Lap Cuti)
Gambar 4.18 Rancangan Tampilan Admin (Lap Izin)
Gambar 4.19 Rancangan Tampilan Admin (Logout)
Gambar 4.20 Rancangan Tampilan User (Login User)
Gambar 4.21 Rancangan Tampilan User (Home)
Gambar 4.22 Rancangan Tampilan User (Cuti)
Gambar 4.23 Rancangan Tampilan User (Izin)
Gambar 4.24 Rancangan Tampilan User (Visi & Misi)
Gambar 4.25 Rancangan Tampilan User (User)
Gambar 4.26 Rancangan Tampilan User (Logout)
Gambar 4.27 Tampilan Program Absensi Guru
Gambar 4.28 Tampilan Program Login Admin
Gambar 4.29 Tampilan Menu Home Admin
Gambar 4.30 Tampilan Menu Add User Admin
Gambar 4.31 Tampilan Menu Add User Absensi
Gambar 4.32 Tampilan Menu Add User Data Guru
Gambar 4.33 Tampilan Menu Add Daftar Help
Gambar 4.34 Tampilan Menu Daftar Hak Cuti Guru
Gambar 4.35 Tampilan Menu Laporan Rekap Absensi Guru
Gambar 4.36 Tampilan Menu Laporan Rekap Absensi Perorangan
Gambar 4.37 Tampilan Menu Laporan Cuti
Gambar 4.38 Tampilan Menu Laporan Izin
Gambar 4.39 Tampilan Menu Logout Pada Admin
Gambar 4.40 Tampilan Menu Login User
Gambar 4.41 Tampilan Menu Home User
Gambar 4.42 Tampilan Menu Pembagian Cuti Guru
Gambar 4.43 Tampilan Menu Pengambilan Izin Guru
Gambar 4.44 Tampilan Menu Visi dan Misi
Gambar 4.45 Tampilan Menu Logout pada User
DAFTAR SIMBOL
DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM
DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM
DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM
BAB I
Latar Belakang
Software Engineering merupakan konsentrasi program studi Strata 1 Teknik Informatika pada Perguruan Tinggi Raharja yang berlokasi di Kota Tangerang yang berusaha mengintegrasikan aspek teknik dan aspek komputerisasi dalam suatu sistem demi tercapainya efektivitas dan efisiensi dalam sistem tersebut.
Dalam bidang pendidikan absensi guru memegang peranan penting dalam setiap kegiatan belajar-mengajar. Disamping itu, absensi dapat juga menjadi tolak ukur tentang bagaimana kedisiplinan guru yang bersangkutan. Pendataan absensi guru merupakan salah satu faktor dalam pengelolaan sumber daya manusia (SDM/ Human Resources Management). Informasi yang mendalam dan terperinci mengenai kehadiran seorang guru, dapat dijadikan salah satu tolak ukur prestasi kemajuan instansi atau sekolah.
Sistem absensi guru yang saat ini diterapkan, memiliki pola dimana absensi dilakukan secara manual setiap harinya oleh semua guru yang bersangkutan terhadap guru piket, serta di rekap secara manual oleh pegawai tata usaha dan untuk selanjutnya diserahkan kepada kepala sekolah setiap bulannya. Sistem tersebut memakan waktu yang lama serta membutuhkan seperangkat alat tulis kantor sehingga seiring dengan berjalannya waktu akan terjadi penumpukan data berupa lembaran kertas absensi secara menahun. Dampak hal tersebut yaitu data akan menjadi usang dan tidak dapat dipergunakan kembali sebagai riwayat kedisiplinan guru yang bersangkutan di masa depan. Dengan demikian penulis membuat aplikasi berdasarkan sistem lama yang diperbaharui agar sistem menjadi lebih baik.
Berdasakan uraian yang telah dijelaskan diatas, maka penulis merasa perlu membangun sebuah sistem yang diangkat sebagai Tugas Akhir/ Skripsi dengan judul "APLIKASI SISTEM PENGOLAHAN DATA ABSENSI GURU BERBASIS WEB DALAM MENILAI KINERJA GURU SD NEGERI PERUMNAS 5 TANGERANG".
Rumusan Masalah
Adapun masalah-masalah yang akan dibahas adalah :
-
apa pengaruh sistem pengolahan data absensi guru berbasis web ?
-
Mengapa absensi guru pada sistem yang baru menggunakan perangkat magnetic id-card ?
-
Bagaimana dampak penerapan database pada sistem yang baru ini ?
Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penelitian Tugas Akhir ini dibatasi dengan ruang lingkup penelitianterbatas pada :
- Tempat penelitian, SD Negeri Perumnas 5 Tangerang.
- Pengolahan data yang meliputi laporan import dan export data hasiloutput dari magnetic id card.
- Kriteria penilaian dan pembuatan laporan kinerja guru.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian
- Dengan adanya sistem pengolahan data absensi guru berbasis web maka sistem pengolahan data akan transparan dan lebih efektif.
- Penggunaan magnetic id-card dapat menggantikan kertas manual, juga mempersingkat waktu pendataan dan meminimalisir kecurangan yang terjadi pada saat aktivitas absensi.
- Database yang menggantikan kertas absensi berdampak pada penghematan kertas, keakuratan data, dan keawetan data absensi guru itu sendiri.
Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah
- Menambah wawasan penulis dan sebagai syarat kelulusan dalam mendapatkan gelar S1.
- FHasil penelitian yang terkomputerisasi ini dapat diterapkan oleh pihak sekolah untuk menilai kinerja guru sesuai dengan fungsi penilaian yang diterapkan pada sistem yang lama.
- Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan atau dikembangkan lebih lanjut, serta referensi terhadap penelitian yang sejenis.
Metode Penelitian
Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis menggunakan metode sebagai berikut :
- Metode Observasi (Observation Research)
- Metode Wawancara (Interview Research)
- Metode Pustaka (Library)
Penulis melakukan peninjauan langsung ke lapangan yaitu pada Sekolah Dasar Negeri Perumnas 5 Tangerang. Secara tertulis, penulis melakukan pengamatan objek langsung maupun tak langsung. Metode ini juga bertujuan untuk mengumpulkan dokumen yang merupakan sumber informasi untuk selanjutnya digunakan sebagai acuan perancangan serta pembuatan sistem.
Kegiatan tanya-jawab dengan pihak tata usaha untuk memperoleh informasi guna mendukung pengembangan sistem absensi guru yang dilakukan penulis saat ini.
Studi Pustaka dilakukan dengan cara mempelajari materi serta mengumpulkan data dengan menggunakan sumber literature seperti buku, jurnal, dan makalah sebagai referensi untuk memperluas wawasan penulis.
Sistematika Penulisan
Penulisan terbagi menjadi 5 (lima) bab dan setiap bab terbagi dalam beberapa sub-bab dengan ukuran pembahasan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis menguraikan Latar Belakang, Rumusan Masalah, Ruang Lingkup, Tujuan, Manfaat, dan Metodologi Penelitian. Penulis menyematkan Sistematika Penulisan sebagai penutup dari BAB I.
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini penulis menjelaskan teori-teori yang berhubungan dengan pembahasan masalah yang tertuai dalam penelitian absensi pada guru.
BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
Dalam bab ini penulis menjelaskan sejarah singkat SD Negeri Perumnas 5 Tangerang, berdampingan dengan rancangan prosedur, analisa sistem, permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah, user requirement, elisitasi tahap 1, 2, 3 dan final draft.
BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
Bab ini berisi tentang rancangan sistem yang diusulkan diantaranya usulan prosedur yang baru, diagram rancangan sistem berupa Unified Modeling Language (UML) diantaranya use case diagram, activity diagram, class diagram, sequence diagram, rancangan spesifikasi basis data, rancangan prototype / tampilan program yang diusulkan.
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan dari hasil analisa dan perancangan sistem yang dilakukan penulis serta saran-saran terhadap sistem yang diusulkan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
Konsep Dasar Sistem
Sistem adalah satu hal yang terpenting dalam membuat perancangan sistem informasi. Pada umumnya setiap organisasi selalu mempunyai sistem informasi untuk mengumpulkan, menyimpan, melihat, dan menyalurkan informasi. Sistem informasi dapat terbentuk karena didorong oleh kebutuhan akan informasi yang terus meningkat yang dibutuhkan oleh pengambil keputusan.
Definisi Sistem
Menurut Jogiyanto (2005 : 1) terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.
Pendekatan sistem yang menekankan pada prosedurnya mendefinisikan sistem sebagai berikut : “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.”
Pendekatan sistem yang menekankan pada komponen atau elemennya mendefinisikan sistem sebagai berikut : “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.”
Dari kedua pendekatan di atas, penulis menyimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen atau sub-sub sistem yang saling berintegrasi dan saling berhubungan satu sama lain membentuk satu kesatuan utuh untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan tertentu.
Karakteristik Sistem
Menurut Jogianto (2001:4) Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung dan sasaran, diantaranya:
- Komponen Sistem
- Batas Sistem
- Lingkungan Luar Sistem
- Penghubung Sistem
- Masukan Sistem
- Keluaran Sistem
- Pengolahan Sistem
- Sasaran Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem yang dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
Batas sistem merupakan suatu daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.
Lingkungan luar suatu sistem adalah apapun diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.
Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, sehingga tidak mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
Penghubung merupakan media penghubung antara subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber data mengalir dari subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnya dengan melalui suatu penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem lainnya membentuk satu kesatuan.
Masukan adalah energi yang dimasukan kedalam sistem. Masukan dapat berupa perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).
Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat berupa masukan untuk subsistem yang lain.
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Apabila suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dan sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya.
Konsep Dasar Informasi
Definisi Data
Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau item. Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub,2012: 5) “ Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”. Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.
- Teks, adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing masing item secara individual misalnya, artikel koran, majalah dan lain-lain.
- Data yang terformat, adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.
- Citra (image), adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa, grafik, foto, hasil rontgen, dan tanda tangan.
- udio, adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrumen musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.
- Video, adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.
Definisi Informasi
”Informasi ibarat darah yang mengalir didalam tubuh suatuorganisasi, sehingga informasi ini sangat penting didalam suatuorganisasi”. “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yanglebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”. (UntungRahardja, 2007 : 99)
Kualitas Informasi
Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga halpokok, yaitu akurasi (accuracy), relevansi (relevancy), dan tepat waktu(timeliness). (Agus Mulyanto, 2009 : 247).
- Akurasi
- Informasi yang akurat harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian tentunya akan memengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.
- Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut.
- Informasi harus aman dari segala gangguan (noise) dapat mengubah atau merusak akurasi informasi tersebut dengan tujuan utama.
- Tepat Waktu (timeliness)
- Relevansi (relevancy)
Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasihingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yangdapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakanakurat apabila informasi tersebut menyesatkan, bebas dari kesalahankesalahandan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratansebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalamigangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-dataasli tersebut.
Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan. Mahalnya informasi disebabkan harus cepat dan tepat informasi tersebut didapat. Hal itu disebabkan oleh kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebut memerlukan bantuan teknologi-teknologi terbaru. Dengan demikian diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan informasi tersebut.
Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda. Misalnya, informasi mengenai kerusakan infrastruktur laboratorium komputer ditujukan kepada rektor universitas. Tetapi akan lebih relevan apabila ditujukan kepada penanggung jawab laboratorium.
Nilai Informasi
Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value ofinformation) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) danbiaya (cost). Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untukmendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula.
Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektifdibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besarinformasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilaiuang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. (Agus Mulyanto, 2009 :247).
Konsep Dasar Sistem Informasi
Definisi Sistem Informasi
Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut : Menurut Agus Mulyanto (Mulyanto, 2009:29), “Sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan.”
Menurut Jogiyanto HM (2008:33), “Sistem informasi merupakan suatu sistem yang tujuannya menghasilkan informasi.” Dari berbagai definisi sistem informasi seperti di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi adalah sistem yang ada pada teknologi informasi yang digunakan oleh manusia yang dikumpulkan dan dianalisa untuk mendapatkan informasi agar tujuannya tercapai dalam mengambil keputusan.
Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi terdiri dari lima sumber daya yang dikenal sebagai komponen sistem informasi. Kelima sumber daya tersebut adalah manusia, hardware, software, data, dan jaringan. Kelima komponen tersebut memainkan peranan yang sangat penting dalam suatu sistem informasi. Namun, dalam kenyataannya, tidak semua sistem informasi mencakup kelima komponen tersebut. Misalnya, sistem informasi pribadi yang tidak mencakup jaringan telekomunikasi. (Mulyanto, 2009 : 247).
- Sumber Daya Manusia
- Sumber Daya Hardware
- Sumber Daya Software
- Sumber Daya Data
- Sumber Daya Jaringan
Manusia mengambil peranan yang penting bagi sistem informasi. Manusia dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem informasi. Sumber daya manusia dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu pengguna akhir (end user) dan pakar sistem informasi. Pengguna akhir (end user) adalah orang-orang yang menggunakan informasi yang dihasilkan dari sistem informasi, misalnya pelanggan, pemasok, teknisi, mahasiswa, dosen, dan orang-orang yang berkepentingan dengan informasi dari sistem informasi tersebut.
Sedangkan pakar sistem informasi adalah orang-orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi, misalnya sistem analis, developer, operator sistem, dan staf administrasi lainnya.
Sumber daya hardware adalah semua peralatan yang digunakan dalam pemrosesan informasi. Sumber daya hardware tidak hanya sebatas komputer saja, melainkan semua media data seperti lembaran kertas dan disk magnetik atau optikal.
Sumber daya software adalah semua rangkaian perintah (instruksi) yang digunakan untuk memproses informasi. Sumber daya software tidak hanya berupa program saja, tetapi juga berupa prosedur. Program merupakan sekumpulan instruksi untuk memproses informasi. Sedangkan prosedur adalah sekumpulan aturan yang digunakan untuk mewujudkan pemrosesan informasi dan mengoperasikan perintah bagi orang-orang yang akan menggunakan informasi.
Sumber daya data bukan hanya sekedar bahan baku untuk masukan sebuah sistem informasi, melainkan sebagai dasar membentuk sumber daya organisasi. Seperti yang dijelaskan sebelumnya data dapat berbentuk teks, gambar, audio, maupun video.
Sumber daya jaringan merupakan media komunikasi yang menghubungkan komputer, pemroses komunikasi, dan peralatan lainnya, serta dikendalikan melalui software.
Perancangan Sistem
Definisi Perancangan Sistem
Perancangan sistem merupakan tahap selanjutnya setelah analisa sistem, mendapatkan gambaran dengan jelas tentang apa yang dikerjakan pada analisa sistem, maka dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Perancangan sistem adalah suatu fase dimana diperlukan suatu keahlian perancangan untuk elemen-elemen komputer yang akan mengunakan sistem yaitu pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru. (Kristanto, 2008 : 61).
Tujuan Perancangan Sistem
Adapun tujuan yang hendak dicapai dari tahap perancangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut:
- Untuk memenuhi kebutuhan pemakaian sistem (user)
- Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem.
Konsep Dasar Analisa
Definisi Analisa Sistem
Analisa sistem dapat didefinisikan sebagai berikut: “Analisa sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian-bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan mereka”. (Al Fatta, 2007 : 4).
Fungsi Analisa Sistem
Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut :
- Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).
- Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
- Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
- Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.
- Pengertian Analisa Masukan. Masukan pada sistem adalah data yang diterima dan akan diproses oleh sistem.
- Pengertian Analisa Proses. Proses pada sistem adalah suatu kegiatan yang dihasilkan oleh suatu proses dari masukan yang diterima oleh proses.
- Pengertian Analisa Keluaran Keluaran pada sistem adalah data yang dihasilkan oleh suatu proses dari masukan yang diterima.
Konsep Dasar Database
Definisi Database
Database sebagai kumpulan data dari penempatan tenaga kerja yang saling terkait dan mempengaruhi sesuai dengan tingkat kepentingannya sehingga data tersebut terintegrasi dan independence. (Aris Martono, 2009 : 307).
Definisi Tabel
Tabel adalah komponen paling utama dalam membuat Website, pada saat pembuatan sebuah halaman web, tabel dijadikan sebagai media yang berfungsi sebagai kerangka untuk meletakkan komponen-komponen isi web. Sehingga dapat meninggalkan pengguna tabel dalam sebuah design web. (Anhar, 2010 : 45). Selain sebagai kerangka kerja, tabel juga dijadikan sebagai media untuk merapihkan semua content (isi web) yang ada di dalam halaman web. Jadi sebagai seorang web master atau designer web kita tidak akan dapat meninggalkan tabel, karena tabel dapat dikatakan sebuah komponen HTML yang diharuskan dalam pembuatan Website.
Definisi Fields
Fields adalah sub bagian dari Record. Dari contoh isi record di atas, maka terdiri dari 2 fields, yaitu : fields Nama User dan Password. (Anhar, 2010 : 45).
Definisi Record
Record adalah data yang isinya merupakan satu kesatuan seperti Nama User dan Password. Setiap keterangan yang mencakup Nama User dan Password dinamakan satu record. Setiap record diberi nomor yang disebut nomor record (Record Number). (Anhar, 2010 : 45).
Peralatan Pendukung (Tools System)
Merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan bentuk logika model dari suatu sistem dengan menggunakan simbol-simbol, lambang-lambang, diagram-diagram yang menunjukan secara tepat arti dan fungsinya.
Adapun peralatan pendukung (tools system) yang dijelaskan sebagai model sistem yang akan dirancang adalah sebagai berikut :
Unified Modelling Language
- Definisi Unified Modelling Language (UML)
- Definisi Diagram-diagram UML (Unified Modeling Language) Berikut ini adalah definisi mengenai 5 diagram UML yaitu:
- Use Case Diagram, merupakan inti fungsionalitas koheren yang diekspresikan sebagai transaksi-transaksi yang terjadi antara actor dan system.
- Class Diagram, Menggambarkan struktur object system. Diagram ini menunjukkan class object yang menyusun sistem dan juga hubungan antara class object tersebut.
- Sequence Diagram, Secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.
- State Chart Diagram, Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek beralih dari satu state ke state yang lain.
- Activity Diagram, Secara grafis digunakan untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.
- Relasi (Relationship)
- Pengklasifikasian (Classifier)
- Asosiasi (asociation)
- Generalisasi Menggambarkan hubungan antara use case yang bersifat umum dengan use case-use case yang bersifat lebih spesifik.
- Realisasi (realitation)
Yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun UML adalah salah satu alat bantu yang sangat handal dalam bidang pengembangan sistem yang berorientasi objek. Hal ini disebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku. (Padeli, 2008 : 70)
Berdasarkan pendapat dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis objek (Object Oriented Programming)”
Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML) yaitu:
Pengklasifikasi (classifier) pada prinsipnya merupakan konsep diskret dalam model yang memiliki identitas (identity), state, perilaku (behavior), serta relasi dengan mengklasifikasi yang lainnya (relationship).
Asosiasi pada dasarnya mendeskripsikan koneksi diskret antara objek atau antar instance lain dalam sistem atau perangkat lunak yang sedang dikembangkan.
Generalisasi Menggambarkan hubungan antara use case yang bersifat umum dengan use case-use case yang bersifat lebih spesifik.
Realisasi menghubungkan elemen-elemen model, misalnya kelas, ke elemen-elemen model lainnya, seperti suatu antarmuka, yang menyediakan spesifikasi perilaku tetapi bukan strukturnya atau implementasinya.
XAMPP
Xampp merupakan tools yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dengan menginstalXampp maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. Xampp akan menginstalasi dan mengkonfigurasinya secara otomatis.
Macromedia Dreamweaver CS5
Macromedia Dreamweaver CS5 adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web. Saat ini terdapat software dari kelompok Adobe yang belakangan banyak digunakan untuk mendesain suatu web. Versi terbaru dari Adobe Dreamwever CS5 memiliki beberapa kemampuan bukan hanya sebagai software untuk desain web saja, tetapi juga menyunting kode serta pembuatan aplikasi web. Antara lain: JSP, PHP, ASP, XML, dan ColdFusion. (Christianus Sigit, 2010 : 1) Dreamweaver merupakan software utama yang digunakan oleh Web Designer dan Web Programmer dalam mengembangkan suatu situs web.
Hal ini disebabkan oleh ruang kerja, fasilitas, dan kemampuan Dreamweaver yang mampu meningkatkan produktivitas dan efektifitas, baik dalam desain maupun membangun suatu situs web. Dalam perkembangannya, Adobe Dreamweaver telah mencapai versinya yang terbaru atau lebih dikenal dengan Adobe Dreamweaver CS5. Fitur-fitur yang dimiliki semakin lengkap dan handal, untuk membuat pengguna Dreamwaever CS5 semakin dapat berkreasi dan berinovasi dengan bebas dalam mendesain web.
Fitur baru yang semakin handal untuk versi terbaru ini dimunculkan, diantaranya adalah Integrated CMS Support, CSS Inspection, PHP Custom Class Code Hinting, dan Site-Specific Code Hinting. Semua fitur baru tersebut semakin memantapkan pengguna Adobe Dreamwever CS5 untuk semakin mengeksplorasi dan mengeksploitasi ide kreasi pengolahan website.
Processor Hypertext Protocol (PHP)
Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru/up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan. (Anhar, 2010 : 3)
Berikut contoh umum penggunaan script PHP untuk menjelaskan tentang PHP sebagai script yang disisipkan dalam bentuk HTML.
Contoh script diatas berbeda dengan script yang ditulis dengan bahasa lain seperti bahasa C.
</div>Programmer tidak harus menuliskan semua dokumen HTML sebagai bagian dari keluaran dari script PHP, cukup menuliskan bagian mana saja yang berupa taghtml dan bagian mana saja yang harus ditulis atau dihasilkan dari program script PHP, kode diapit dengan menggunakan tag awal tag akhir yang khusus yang memungkinkan pemprograman untuk masuk dan keluar dari mode script PHP.
phpMyAdmin
Menurut Firdaus (2007 : 15) phpMyAdmin adalah suatu program open source yang berbasis web yang dibuat menggunakan aplikasi PHP. Program ini digunakan untuk mengakses database MySQL. Program ini mempermudah dan mempersingkat kerja penggunanya. Dengan kelebihannya, para pengguna awam tidak harus paham sintak-sintak SQL dalam pembuatan database dan tabel.
Definisi Yang Berhubungan
Absensi
Mesin absensi digital ID card adalah jenis mesin absensi yang menggunakan magnetic ID card (kartu identitas) untuk mendata absensi atau daftar kehadiran karyawan dan mulai dipergunakan sejak 1980. Sama halnya dengan mesin absensi digital yang menggunakan metode digital (data diproses secara digital) tapi bedanya terletak pada media yang digunakan, Mesin absensi digital jenis ini seperti merupakan paduan dari mesin absensi manual yang menggunakan kartu namun metode pendataan absensinya secara digital.
- Kelebihan
- Kekurangan
- Cara Menggunakan
Adapun mesin absensi jenis ini lebih canggih dan modern dibandingkan dengan mesin absensi kartu terdahulunya yaitu yang manual karena telah menggunakan teknologi untuk mendata kehadiran karyawan. Identitas karyawan yang telah didata pada sistem mesin absensi ini dapat langsung dideteksi hanya dengan menggesekkan kartu pada slot mesin. Itu artinya pemakaian mesin absensi digital ID card/swipe card lebih praktis dan simpel. Kelebihan lainnya yaitu terletak pada harganya. Meskipun penggunaannya lebih canggih dan praktis, mesin absensi digital ID card ini tidak terlampau mahal dan bahkan seharga dengan yang manual.
Mengingat pendataan kehadiran karyawan menggunakan seperti pada mesin absensi manual, mesin absensi digital ID card pun rentan disalahgunakan dicurangi. Karyawan masih tetap bisa menitipkan ID cardnya kepada rekan kerja lainnya untuk mendata kehadirannya. Selain itu, kapasitas yang dimiliki mesin absensi ini cenderung terbatas. Misalnya, kapasitas user/identitas karyawan hanya 250 karena keterbatasan produksi kartu.
Data karyawan terlebih dahulu di data dan kartu yang akan digunakan untuk dimasukkan ke dalam slot mesin absensi diautentifikasi terlebih dahulu pada sistem oleh pemilik perusahaan. Lalu, setelah instalasi dan siap digunakan di kantor, karyawan akan di data melalu mesin absensi ini dengan cara menggesekkan kartu identitas (ID card) mereka masing-masing segera setelah tiba di kantor sebelum memulai bekerja. Lalu, data karyawan yang masuk masuk secara otomatis ke sistem dan kemudian diproses untuk memungkinkan staf HR melacak kehadiran karyawan.
Penilaian Kinerja Guru
Penilaian adalah suatu proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data sebagai bahan dalam rangka pengambilan keputusan. Dengan demikian, dalam setiap kegiatan penilaian, ujungnya adalah pengambilan keputusan. Penilaian kinerja ketua program keahlian tidak hanya berkisar pada aspek karakter individu melainkan juga pada hal-hal yang menunjukkan proses dan hasil kerja yang dicapainya seperti kualitas, kuantitas hasil kerja, ketepatan waktu kerja, dan sebagainya.
Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru meliputi penilaian formatif dan sumatif. Dalam satu tahun pelajaran, sekurang-kurangnya pelaksanaan penilaian kinerja sebanyak dua kali yakni awal tahun pelajaran dan akhir tahun pelajaran. Artinya setiap semester guru akan dinilai kinerjanya.
Jabatan fungsional Guru adalah jabatan fungsional yang mempunyai: ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.
Fungsi Penilaian Kinerja Guru
- Untuk menilai kemampuan guru dalam menerapkan semua kompetensi dan keterampilan yang diperlukan pada proses pembelajaran, pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah.
- Untuk menghitung angka kredit yang diperoleh guru atas kinerja pembelajaran, pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah yang dilakukannya pada tahun tersebut.
Elisitasi
Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi (Rahardja, 2011 : 302).
Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu (Rahardja, 2011 : 302) :
- Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
- Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI:
- M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
- D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
- I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
- Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:
- T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan?
- O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan?
- E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem?
- High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.
- Middle (M): Mampu dikerjakan.
- Low (L): Mudah dikerjakan.
- Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.
Metode TOE tersebut dibagi menjadi beberapa option, yaitu:
Studi Pustaka (Literature Review)
Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.
Manfaat dari study pustaka (Literature Review) ini antara lain :
- Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
- Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
- Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.
- Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.
Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai pengolahan data absensi dan penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan aplikasi pengolahan data absensi ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review). Diantaranya yaitu:
- Penelitian yang dilakukan oleh Riska Dwi Putri, 2008
- Penelitian yang telah dilakukan oleh Ria Wulandari,2008
- Penelitian yang dilakukan oleh Dhita Rukmianti,2009
Penelitian yang telah dilakukan oleh Riska Dwi Putri yang berjudul "Perancangan Dan Implementasi Sistem Absensi Pegawai Berbasis WEB Dengan Metode Intelligence Card Pada Perguruan Tinggi Raharja" ini, diusulkan untuk memperbaiki kekurangan pada yang ada pada system yang sedang berjalan, dimana kekurangan pada penelitian sebelumnya masih belum terintegrasi dengan baik, laporan rekap absensi masih berbentuk excel, sehingga tidak terkomputerisasi dengan baik.
Oleh karena itu penelitian diusulkan untuk memperbaiki kekurangan pada penelitian yang sedang berjalan. Penelitian ini menggunakan metode berbasis WEB dengan aplikasi – SQL Server. (Putri,Riska Dwi:2008).
Penelitian yang berjudul "Perancangan dan implementasi sistem absensi pegawai berbasis WEB dengan metode intelligence artificial informatics sebagai visual staff bagian pemasaran pada perguruan tinggi raharja" ini, di usulkan untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada sisten yang sedang berjalan, dimana kekurangan pada penelitian sebelumnya masih belum terintegrasi dengan baik penelitian ini menggunakan metode berbasis WEB dengan aplikasi ASP – SQL Server (Wulandari,Ria:2008).
Penelitian yang telah dulakukan oleh Dhita Rukmianti yang berjudul "Pengembangan Sistem Informasi Absensi Pegawai Pada Perguruan Tinggi Raharja" , ini diusulkan untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada sistem yang berjalan dimana sistem belum mampu menyediakan informasi yang dibutuhkan dengan cepat karena masih menggunakan system manual. Proses absensi yang diusulkan menggunakan system terpusat sehingga hasil dari proses system informasi dapat sesuai dengan yang diharapkan, dan dapat lebih meningkatkan manajemen dalam kedisiplinan pegawai berdasarkan data absensinya ( Rukmianti Dhita:2009 )
Hasil studi pustaka (literature review) ini mendemontrasikan (platform) yang kokoh serta alasan yang kuat untuk mengembangkan Sistem Pengolahan Data Absensi Guru menjadi lebih baik lagi dengan pertimbangan yang sudah matang. Kesenjangan telah terindentifikasi dengan baik sehingga tidak terjadi pembuatan ulang (reinterview the whell). Pinjaman telah dilakukan dengan matang. Sehingga dipastikan akan menghasilkan project yang maksimal, dan membuat kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif memudahkan manajemen dalam menerima informasi untuk mengambil suatu kebijakan atau keputusan, serta Guru (stakeholder) merasa termotivasi dan terlayani dengan baik (service excellence).
Literature Review
BAB III
Gambaran Umum SD Negeri Perumnas 5 Tangerang
Sejarah Singkat SD Negeri Perumnas 5 Tangerang
Sekolah Dasar Negeri Perumnas 5 Tangerang merupakan salah satu sekolah negeri yang berada di kota Tangerang, tepatnya di kawasan pendidikan, Perumnas Tangerang. Sekolah ini mulai didirikan pada bulan Mei 1982 oleh pemerintah, berkat kerjasama antara yayasan dan masyarakat. Secara garis besar Sekolah Dasar Negeri Perumnas 5 Tangerang memiliki tugas dan tanggung jawab yaitu sebagai pelaksana pendidikan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan jenis dan sifat sekolah tersebut. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran sesuai dengan kewajiban yang berlaku, melaksanakan bimbingan dan penyuluhan bagi siswa-siswi disekolah.
Pada tahun 1980, Pemerintah daerah setempat mulai mendirikan sebuah sekolah di Jalan Nangka, dan memberikan izin operasional kepada SDN Nangka untuk mengadakan proses ajar mengajar dengan No. NSPN 20606674 dan No. NSS 101022304021 pada tanggal 1 Januari 1984. Pada tahun 1999, Pemerintah Daerah setempat mengubah nama SDN Nangka menjadi Sekolah Dasar Negeri Perumnas 5 Tangerang.
Visi :
Terciptanya lingkungan sekolah yang nyaman, berprestasi tinggi,berkarakter, berwawasan lingkungan dan berlandaskan IMTAQ dan IPTEK.
Misi :
- Membentuk generasi bangsa yang terampil, aktif, kreatif, dan inovatif dalam prestasi sesuai dengan perkembangan zaman.
- Membangun citra sekolah sebagai mitra terpercaya di masyarakat
- Meningkatkan kedisiplinan warga sekolah
- Meningkatkan profesionalisme guru
- Melaksanakan kewajiban kerja yang efektif dan sesuai dengan peraturan
- Meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler
- Melaksanakan pemiliharaan kebersihan, kesehatan warga sekolah dan lingkungan
Tujuan :
Mengacu pada visi dan misi sekolah, serta tujuan umum pendidikan dasar, tujuan sekolah dalam mengembangkan pendidikan adalah sebagai berikut.
- Dapat mengamalkan ajaran agama hasil proses pembelajaran dan kegiatan pembelajaran
- Meraih prestasi akademik maupun non akademik
- Menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai bakat untuk melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi
- Menghargai dan menghormati sesama di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat yang berbeda agama, budaya, suku bangsa dan status sosial
- Munculnya generasi yang tangguh, baik aqidah maupun keilmuan serta berjiwa kebangsaan
- Membiasakan hidup sehat dalam setiap kegiatan baik di lingkungan sekolah maupun rumah
- Melaksanakan PBM (Proses Belajar Mengajar) dengan pendekatan PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, dan Menyenangkan)
- Menghadirkan nuansa yang harmonis dalam lingkungan kerja
- Menyiapkan peserta didik untuk dapat diterima di sekolah menengah pertama yang berkualitas
- Menyiapkan peserta didik yang terampil dan berwawasan lingkungan dalam pemanfaatan lahan kosong untuk menanam tanaman yang bermanfaat sehingga dapat melestarikan lingkungan dan mencegah kerusakan lingkungan
- Membiasakan peserta didik untuk tertib dalam menjalankan aktifitasnya sehari-hari dengan berpedoman pada tata tertib sekolah
Lokasi :
Jl. Nangka Raya Perumnas Cibodasari
Cibodas, Kota Tangerang, Indonesia – 15138
Struktur Organisasi SDN Perumnas 5 Tangerang
Gambar 3.1 Struktur Organisasi
Tugas dan Tanggung Jawab
- Kepala Sekolah
- Menyelenggarakan kegiatan pendidikan
- Membina kesiswaan
- Pelaksana bimbingan dan penilaian guru dan tenaga pendidikan lainnya
- Penyelenggaraan administrasi sekolah meliputi administrasi ketenagaan, keuangan, kesiswaan, perlengkapan dan kurikulum
- Pelaksana hubungan sekolah dengan lingkungan atau masyarakat sekitar sekolah.
- Wakil Kepala Sekolah
- Melaksanakan administrasi sekolah secara teratur dan tertib.
- Mencatat surat masuk dan keluar secara teratur.
- Membuat surat-surat yang diperlukan sekolah.
- Menyimpan arsip surat-surat dan dokumen sekolah.
- Membantu PKS Bidang Sarana dalam pembelian peralatan dan perlengkapan sekolah.
- Membantu PKS Bidang Sarana dalam memelihara sarana dan prasarana sekolah
- Staff Tata Usaha
- Menyusun laporan program kerja Tata Usaha.
- Mengolah keuangan sekolah.
- Mengurus keuangan dan siswa.
- Menyusun laporan absensi guru maupun murid.
- Menyusun perlengkapan.
- Menyusun laporan pemasukan keuangan sekolah.
- Menyusun dan menyajikan data atau statistik sekolah.
- Dewan Guru
- Membuat rencana kegiatan belajar-mengajar.
- Membuat satuan pelajaran.
- Melaksanakan kegiatan belajar-mengajar.
- Membuat alat peraga penunjang kegiatan belajar-mengajar.
- Mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum.
- Melaksanakan tugas tertentu di sekolah
- Wali Kelas
- Mengetahui identitas dan keadaan siswa di kelas
- Memeriksa buku agenda harian dan absensi siswa.
- Bertindak serta berkoordinasi dengan orangtua atau wali siswa.
- Melakukan pemanggilan terhadap orang tua bagi siswa bermasalah.
- Bertanggung jawab atas kelas yang dibinanya
- Melakukan koordinasi dengan pihak BP/PK serta PKS Kesiswaan
- Bertindak selaku BP/BK terhadap siswa
- Siswa
- Mengikuti kegiatan belajar mengajar.
- Mengisi absensi setiap mata pelajaran.
- Membayar atau melunasi administrasi sekolah.
- Mengerjakan segala tugas yang di berikan oleh gurunya masing-masing
- Ikut serta dalam memajukan sekolah
- Menjaga tata tertib sekolah dan nama baik sekolah
- Pustakawan
- Perencanaan pengadaan buku-buku atau bahan pustaka
- Pengurusan pelayanan perpustakaan
- Pemeliharaan dan perbaikan buku-buku atau bahan pustaka
- Melakukan layanan bagi siswa, guru dan tenaga kependidikan lainnya
- Penyimpanan buku-buku perpustakaan
- Administrasi buku atau bahan pustaka
Kepala Sekolah memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
Wakil Kepala Sekolah memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
Staff Tata Usaha memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
Dewan Guru memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
Wali Kelas memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
Siswa memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
Pustakawan memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
Tata Laksana Sistem yang Berjalan
Untuk menganalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini penulis menggunakan UML (Unified Modelling Language) untuk menggambarkan prosedur dan rancangan prosedur sistem yang berjalan
Prosedur Sistem yang Berjalan
Sistem informasi absensi guru pada SDN Perumnas 5 Tangerang sebagai berikut :
- Prosedur Absen Kehadiran
- Prosedur Absen Pulang
- Prosedur Laporan
Proses absensi dilakukan oleh guru yang bersangkutan dengan cara datangke sekolah, lalu mengisi dan menandatangani absensi kehadiran yang telah disediakan oleh bagian piket.
Proses absensi dilakukan oleh guru setelah semua kewajibannya telah dipenuhi.
Setelah lembaran absensi harian terisi, kemudian staf tata usaha membuat laporan kehadiran guru secara manual untuk selanjutnya diserahkan kepada kepala sekolah.
Setelah skenario mengenai sistem absensi guru yang berjalan saat ini selesai didefinisikan, maka skenario tersebut akan digambarkan kedalam bentuk diagram agar dapat mudah dibaca
Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan
Use Case Diagram Absensi Guru SDN Perumnas 5 Tangerang
Untuk menganalisis sistem yang berjalan, penulis menggunakan Usecase diagram untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini, sebagai berikut :
Gambar 3.2 Use Case diagram absensi guru yang berjalan
Berdasarkan gambar 3.2 Use Case diagram absensi yang berjalan saat ini terdapat :
- Sistem yang mencakup seluruh kegiatan absensi Guru yang berjalan pada SDN Perumnas 5 Tangerang.
- 4 (empat) actor yang melakukan kegiatan yaitu, Guru, Guru Piket, Staf Tata Usaha dan Kepala Sekolah.
- 7 (tujuh) use case yang biasa dilakukan oleh aktor-aktor tersebut diantaranya : absen datang, absen pulang, cuti/ izin, rekap absen, beserta formulir absensi
Activity Diagram Absensi Guru SDN Perumnas 5 Tangerang
Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal,decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarakan proses parallel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi sebagai berikut :
Gambar 3.3 Activity diagram absensi guru yang berjalan
Berdasarkan gambar 3.3 Activity diagram absensi yang berjalan saat ini terdapat :
- 1 (satu) Initial Node, objek yang diawali.
- 1 (satu) Vertical Swimlane
- 10 (sepuluh) Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya : datang, melakukan absen, merekap absen, melakukan cuti/ izin, melaporkan absen, acc absen
- 1 (satu) Final State, Objek yang diakhiri.
Sequence Diagram Absen Datang Guru
Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk user, display, dan sebagainya) berupamessage yang menggambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respon dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan.
Gambar 3.4 Sequence diagram absensi guru yang berjalan
Berdasarkan Gambar 3.4. Sequence Diagram absensi yang berjalan saat ini terdapat :
- 4 (empat) Actor yang terlibat, yaitu : Guru, Piket, Tata Usaha, dan Kepala Sekolah.
- 4 (empat) Lifeline, yaitu : absensi, cuti/ izin, laporan absensi bulanan, dan laporan absensi bulanan.
- 9 (sembilan) Messages spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut, yaitu : melakukan absen hadir, melakukan absen pulang, mengajukan cuti/ izin, menerima permohonan cuti/ izin, menerima laporan cuti/ izin, merekap absensi harian, menerima laporan absen harian, merekap absen bulanan, serta menerima laporan absen bulanan.
Analisa Sistem yang Berjalan
Menganalisis suatu sistem yang sedang berjalan merupakan salah satu tahap untuk menganalisis suatu sistem akankah sesuai dengan tujuan utama sistem itu sendiri yaitu mempermudah user sistem.
Metode Analisa Sistem
Metode analisa sistem yang di gunakan adalah metode analisa SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) yaitu dengan menggabungkan berbagai indikator yang terdapat dalam kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Untuk mendukung proses analisa, maka terlebih dahulu akan dilakukan indentifikasi Variabel 7P untuk mengetahui lebih jelas strategi yang akan dibahas dan kemudian akan dilanjutkan dengan analisa SWOT, yaitu sebagai berikut :
- Identifikasi Variabel 7P
- Matrik SWOT (Strenght, Weaknesses, Opportunities, Threats)
Tabel 3.1 Identifikasi Variabel 7P
Tabel 3.2 Matrik SWOT
Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran
- Analisa Masukan
- Analisa Proses
- Absensi Harian
- Absensi Bulanan
- Analisa Keluaran
- Form Cuti
- Form Izin
Analisa masukan adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi. Analisa Masukan berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri
Tabel 3.3 Analisa Masukan : Absensi
Analisa proses adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil respect balik karena adanya data input. Di dalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada.
Tabel 3.4 Analisa Proses : Laporan Absen Harian
Tabel 3.5 Analisa Proses : Laporan Absen Bulanan
Tabel 3.6 Analisa Keluaran : Form Cuti
Tabel 3.7 Analisa Keluaran : Form Izin
Konfigurasi Sistem Berjalan
- Spesifikasi Hardware
- Processor : Intel (R) Atom™ CPU N450
- Monitor : 16”
- Mouse : Standard Optic
- RAM/ HDD : 512 MB/ 160 GB
- Spesifikasi Software
- Windows XP Professional
- Microsoft Office 2007
- Spesifikasi Brainware
- Guru Piket
- Staf Tata Usaha
- Kepala Sekolah
Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, sistem absensi yang berjalan pada SDN Perumnas 5 Tangerang masih menggunakan sistem absensi secara manual, yaitu menggunakan tanda tangan sehingga terjadi beberapa permasalahan diantaranya :
- Data absensi dapat dimanipulasi, sehingga catatan kedisiplinan guru tidak sepenuhnya akurat
- Penggunaan kertas menyebabkan keterbatasan penyimpanan data,alhasil tidak sedikit data yang berupa lembaran kertas tersebut dibuang.
- Pencarian data membutuhkan waktu yang lama
- Sering terjadi kehilangan data karena data hanya berupa lembaran-lembaran kertas
Setelah melaksanakan penelitian, penulis mencoba memberikan alternatif pemecahan masalah kepada SDN Perumnas 5 Tangerang terhadap permasalahan yang dihadapi.
Alternatif tersebut ialah penulis menyarankan untuk lebih mengefisienkan pemakaian kertas dengan cara membuat sistem absensi guru menggunakan bahasa pemrograman PHP, dengan program pengolahan data (phpMyAdmin) agar data dapat terakomodir dengan baik,serta menyediakan dan membuat print out hasil laporan absensi guru untuk selanjutnya diserahkan kepada kepala sekolah
User Requirement
Berdasarkan hasil dari wawancara dengan stakeholder mengenai kebutuhan sistem baru yang ingin dibuat dan telah disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi seperti yang tergambar pada tahapan elisitasi berikut :
Elisitasi Tahap I
Tabel 3.8 Elisitasi Tahap I
Tabel 3.7. diatas merupakan gambaran dari Elisitasi Tahap I, yang disusun berdasarkan hasil wawancara penulis dengan stakeholder mengenai seluruh rancangan sistem Absensi guru pada SDN Perumnas 5 Tangerang yang diusulkan
Elisitasi Tahap II
Elisitasi Tahap II dibentuk bedasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI. MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai Metode MDI :
- M pada MDI itu artinya Mandatory (Penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru
- D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna
- I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem
Tabel 3.9 Elisitasi Tahap II
Keterangan :
M (Mandatory) = Penting
D (Desirable) = Tidak terlalu penting
I (Inessential) = Tidak penting
Elisitasi Tahap III
Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI.Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :
- T artinya Tehnical, maksudnya bagaimana tata cara/ tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
- O artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan
- E artinya Economi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem
Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :
- High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal.Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
- Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan
- Low (L) : Mudah untuk dikerjakan
Tabel 3.10 Elisitasi Tahap III
Final Draft Elisitasi
Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan :
Tabel 3.11 Final Draft Elisitasi
BAB IV
Rancangan Sistem Usulan
Prosedur Sistem Usulan
Berdasarkan perubahan sistem absensi guru yang terjadi dan setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru telah ditentukan, maka langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau design sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhir penelitian.
Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, state diagram, dan class diagram.
Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan
Use case diagram berfungsi untuk menggambarkan sistem dengan pemakai luar (outside user) yang disebut actor. Use Case Diagram digunakan untuk menggambarkan hubungan interaksi antara sistem dan pemakai (user).
- Use Case Diagram Absensi Guru Yang Diusulkan
Gambar 4.1 Use Case Diagram absensi guru yang diusulkan
Berdasarkan gambar 4.1 diatas, rancangan use case diagram absensi guru SDN Perumnas 5 Tangerang terdapat:
- 1 (satu) sistem yang merupakan rancangan usulan proses sistem pada absensi guru.
- 3 (tiga) actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu: Guru, Tata Usaha,dan Kepala Sekolah
- 5 (lima) use case yang dapat dilakukan oleh actor tersebut
- 3 (tiga) include yang menjelaskan bahwa use case tersebut berasal dari sumber secara eksplisit dari use case sebelumnya.
- 13 (tiga belas) extension points
Activity Diagram Yang Diusulkan
Activity diagram menggambarkan berbagai aliran aktivitas dalam sistem yang sedang berjalan, bagaimana masing-masing alir berawal,decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses pararel yang mungkin akan terjadi pada beberapa eksekusi
Activity diagram merupakan state diagram khusus, dimana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di trigger oleh selesainya state sebelumnya behavior internal sebuah sistem ( dan interaksi antar subsistem) secara eksas, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur aktivitas dari level atas secara umum
- Activity Diagram User
- 1 (satu) initial node, objek yang diawali
- 10 (sepuluh) actions yaitu; datang, absen (datang), absen (pulang),cuti, input (cuti), izin, input (izin), selesai
- 4 (empat) buat fork node, sebagai percabangan menu guru
- 1 (satu) final node, objek yang diakhiri
- Activity Diagram Sistem Akses Admin
- 1 (satu) Initial node, objek yang diawali
- 39 (tiga puluh sembilan) Actions yang mewakili setiap aktifitas
- 1 (satu) Decision Node, yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi
- 13 (tiga belas) Fork node sebagai percabangan menu Admin
- 1 (satu) Final node yang merupakan akhir dari kegiatan Admin
Gambar 4.2 Activity Diagram User
Berdasarkan gambar 4.2 diatas, rancangan Activity Diagram User,terdapat:
Gambar 4.3 Activity Diagram sistem akses Admin
Berdasarkan gambar 4.3 diatas, rancangan Activity Diagram pada sistem akses Admin terdapat :
Sequence Diagram Yang Diusulkan
Gambar 4.4 Sequence Diagram sistem yang diusulkan
Berdasarkan gambar 4.4 diatas, rancangan sequence diagram sistem yang diusulkan, terdapat:
- 2 (dua) actor, yaitu Guru dan Admin
- 5 (lima) lifeline, antar muka yang saling berinteraksi
- 17 (tujuh belas) message yang merupakan urutan kegiatan proses absensi
- 1 (satu) decision node, sebagai pilihan eksekusi
Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan
Tabel 4.1 Perbedaan sistem berjalan dengan sistem usulan
Rancangan Basis Data
Dalam sub-bab ini, penulis menjelaskan secara terperinci bagaimana rancangan-rancangan yang diusulkan dalam bagian basis data
Class Diagram Sistem Yang Diusulkan
Class diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class diagram menggambarkan keadaan (atribut/property) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut
Gambar 4.5 Class Diagram sistem yang diusulkan
Berdasarkan Gambar 4.5 Class Diagram sistem yang diusulkan maka spesifikasi basis data yang ada adalah:
- Nama Tabel : tbl_absensi
- Nama Tabel : tbl_user
- Nama Tabel : tbl_user_absen
- Nama Tabel : tbl_guru_staff
- Nama Tabel : tbl_izin
- Nama Tabel : tbl_h_cuti
- Nama Tabel : tbl_p_cuti
Media : Harddisk
Primary Key : nip
Isi : (id+nip+nama+tanggal)
Panjang Record : 53
Tabel 4.2 Spesifikasi tbl_absensi
Media : Harddisk
Primary Key : nip
Isi : (id+nip+nama+password+level)
Panjang Record : 83
Tabel 4.3 Spesifikasi tbl_user
Media : Harddisk
Primary Key : nip
Isi : (id+ nama+nip)
Panjang Record : 53
Tabel 4.4 Spesifikasi tbl_user_absen
Media : Harddisk
Primary Key : nip
Isi : (nama+tempat_lahir+tgl_lahir_nip+gol+pendidikan+jabatan)
Panjang Record : 118
Tabel 4.5 Spesifikasi tbl_guru_staff
Media : Harddisk
Primary Key : nip
Isi : (id_izin+tgl+nip+alasan)
Panjang Record : 83
Tabel 4.6 Spesifikasi tbl_izin
Media : Harddisk
Primary Key : nip
Isi : (tgl+id_h_cuti+nip+h_cuti+s_cuti)
Panjang Record : 27
Tabel 4.7 Spesifikasi tbl_h_cuti
Media : Harddisk
Primary Key : nip
Isi : (id+tanggal+nip+ambil_cuti_alasan)
Panjang Record : 75
Tabel 4.8 Spesifikasi tbl_p_cuti
Flowchart System yang diusulkan
Flowchart program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya yang dilaksanakan. Flowchart ini menunjukan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Berikut Flowchart program untuk Aplikasi absensi yaitu
Gambar 4.6 Flowchart sistem yang diusulkan
Rancangan Prototipe
Tahap ini merupakan gambaran rancangan program yang diusulkan, terdiri atas:
- Rancangan Tampilan Absensi Guru
- Rancangan Tampilan Login Admin
- Rancangan Tampilan Home Admin
- Rancangan Tampilan Admin (Guru)
- Rancangan Tampilan Admin (Master User)
- Rancangan Tampilan Admin (Rekap)
Gambar 4.7 Rancangan Tampilan Absensi Guru
Gambar 4.8 Rancangan Tampilan Login Admin
Gambar 4.9 Rancangan Tampilan Home Admin
Gambar 4.10 Rancangan Tampilan Admin (Guru)
Gambar 4.11 Rancangan Tampilan Admin (Master User)
Gambar 4.12 Rancangan Tampilan Admin (Rekap)
Rancangan Program
- Tampilan Program Absensi Guru
- Tampilan Program Login Admin
- Tampilan Menu Area Admin
- Tampilan Menu Add User Admin
- Tampilan Menu Add User Absensi
- Tampilan Menu Add User Data Guru
- Menu Add Izin/ Cuti
- Tampilan Menu Laporan Absensi
Gambar 4.13 Tampilan Program Absensi Guru
Gambar 4.14 Tampilan Program Login Admin
Gambar 4.15 Menu Area Admin
Gambar 4.16 Tampilan Menu Add User Admin
Gambar 4.17 Tampilan Menu Add User Absensi
Gambar 4.18 Tampilan Menu Add User Data Guru
Gambar 4.19 Menu Add Izin/ Cuti
Gambar 4.20 Tampilan Menu Laporan Absensi
Testing
Implementasi program Sistem absensi guru pada SD Negeri Perumnas 5 Tangerang dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.
Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhanfungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi
Black Box Menu Absensi Guru
Tabel 4.9 Black Box Menu Absensi Guru
Black Box Menu Utama Admin
Tabel 4.10 Black Box Menu Utama Admin
Evaluasi
Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black box yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada masing-masing menu dan sub menu. Jika input data tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang sangat membantu admin jika admin mendapati kesalahan saat input absen yang tidak lengkap, selanjutnya yang kemudian akan di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh sekolah.
Implementasi Sistem Yang Diusulkan
Setelah sistem usulan ini selesai dianalisa dan dirancang secara rinci, maka tiba saatnya sistem diimplementasikan dan diterapkan. Namun dalam penerapannya diperlukan spesifikasi yang mendukung sistem.Langkah-langkah yang dilakukan dalam mewujudkan sistem yang direncanakan dalam bentuk tabel schedulle.
- Spesifikasi Sistem Yang Diusulkan
- Hardware :
- Processor : Intel Core CPU @3.2Ghzz
- Harddisk : 300Gb
- Monitor : Standard
- RAM : 512
- VGA : Standard
- Mouse : Standard Optic
- Software :
- XAMPP
- Adobe Dreamweaver
- Adobe Reader
- phpMyAdmin
- OS Windows 7
- Mozilla Browser
- Brainware :
- Admin
- User
- Implementasi Sistem
- Tahap Pengumpulan Data
- Analisa Sistem
- Perancangan Sistem
- Pembuatan Program
- Testing Program
- Evaluasi Program
- Perbaikan Program
- Pelatihan User
- Implementasi
- Dokumentasi
- Schedule Implementasi
Adapun spesifikasi yang harus ada yaitu :
Setelah sistem yang diusulkan ini selesai dianalisa dan didesain secara terperinci, maka tiba saatnya sistem diimplementasikan dan diterapkan. Tahap ini terdiri dari beberapa kegiatan yang harus dilakukan sebelum sistem yang baru benar-benar digunakan. Kegiatan yang harus dilakukan antara lain :
Proses pengumpulan data digunakan sebagai perancangan sistem, sehingga data apa saja yang diperlukan dapat dianallisa dan dibuatkan programnya
Analisa sistem adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang dalam menganalisa suatu kegiatan untuk dicarikan kebenarannya, yang selanjutnya akan diterapkan dalam suatu sistem yang dibutuhkan
Perancangan sistem merupakan penerapan dari suatu hasil analisa yang telah dilakukan oleh seorang analis terhadap data yang dianalisanya, sehingga menghasilkan suatu rancangan sistem program yang mudah dipahami oleh seorang pembuat program.
Pembuatan program adalah kegiatan menulis kode program yang akan dieksekusi oleh komputer sesuai dengan yang dibutuhkan oleh user.
Testing program dilakukan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang ada. Dan untuk memastikan kebenaran dalam penulisan kode program ke dalam komputer
Evaluasi program, kegiatan ini dilakukan setelah tes program, tujuannya untuk mengetahui kesalahan serta kekurangan pada program yang telah dibuat
Perbaikan program adalah penambahan atau pengurangan pada poin-poin tertentu yang tidak diperlukan, sehingga program benar-benar dioptimalkan dengan kebutuhan user
Pelatihan, setelah diketahui sudah tidak ada lagi kesalahan dan kekurangan, tahap selanjutnya dilakukan pelatihan terhadap pengolahan data, maka perancangan sistem yang diusulkan dapat segera diimplementasikan
Suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana program yang sudah disusun secara matang dan terperinci. Implementasi biasanya sudah dilakukan setelah perencanaan sudah dianggap fix
Pengarsipan file yang tersusun rapi sangat membantu memudahkan pencarian data jika terdapat kesalahan nanti.
Schedule merupakan rencana yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses implementasi. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk tabel dari Schedule Implementasi adalah sebagai berikut:
Tabel 4.11 Schedule Implementasi
BAB V
Kesimpulan
Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah
Setelah penulis melakukan observasi dan wawancara pada SD Negeri Perumnas 5 Tangerang, maka penulis membuat kesimpulan berdasarkan rumusan masalah, yaitu:
- <Sistem informasi absensi guru yang berjalan pada SD Negeri Perumnas 5 Tangerang masih bersifat manual dengan catatan dalam buku dokumentasi, mulai dari proses absen datang, absen pulang, cuti/ izin./li>
- Dalam proses mencari data guru masih memerlukan waktu yang lama disebabkan data masih berupa dokumentasi, dan resiko hilangnya data dapat terjadi. Dalam membuat laporan dapat terjadi manipulasi data.
- Dengan dibuatnya aplikasi pengolahan data absensi guru, proses absensi dan pengolahan nilai dapat dilakukan dengan lebih mudah, bukan lagi bergantung pada rekap absensi yang berupa lembaran kertas.
- Untuk mempermudah proses absensi, sesuai dengan sistem yang baru dibuat maka diperlukan magnetic id-card sebagai media pengeksekusi absen. Harddisk sebagai media penyimpanan database, sehingga memudahkan kinerja Staff Tata Usaha dalam hal rekapitulasi absensi guru.
Saran
Dalam kesempatan ini penulis mencoba memberikan masukan yang mungkin dapat bermanfaat bagi perkembangan SD Negeri Perumnas 5 Tangerang. Adapun saran yang penulis sampaikan adalah sebagai berikut,
- Perlu adanya sosialisasi terhadap sistem yang baru ini sebagai pengenalan bagaimana aplikasi yang berjalan memang membantu kinerja Staff Tata Usaha dalam menyelesaikan pekerjaannya.
- Partisipasi dari para guru agar datang tepat waktu, dan menghindari kemungkinan adanya manipulasi data dengan cara apapun.
- Perhatian dari kepala sekolah untuk memantau prosesi absensi secara berkala agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
- Sistem yang dibuat oleh penulis bersifat belum sempurna. Oleh karena itu diperlukan pengembangan untuk memaksimalkan sistem di masa mendatang.
Kesan
DAFTAR PUSTAKA