TI1122466547

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
PENERAPAN SISTEM INFORMASI STOCK BAHAN BAKU TEXTIL

PADA PT. KURALON INDAH SEJAHTERA



SKRIPSI




Disusun Oleh :

NIM  : 1122466547

Nama  : Achmad Wahyu Illahi


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG
( 2015/2016 )




LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
PENERAPAN SISTEM INFORMASI STOCK BAHAN BAKU TEXTIL
PADA PT.KURALON INDAH SEJAHTERA

Dibuat Oleh :

NIM : 1122466547
Nama : Achmad Wahyu Illahi
Jenjang Study : Strata Satu
Jurusan : Teknik Informatika
Konsentrasi : Software engineering



Disahkan Oleh :

Tangerang : Januari 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja,M.T.I )
       
(( Junaedi,M.Kom )
NIP : XXXXX
       
NIP : XXXXXX


ABSTRAKSI

PT Kuralon Indah Sejahtera adalah perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang textil, dimana perkembangannya dari tahun ke tahun semakin pesat. Seiring dengan permintaan barang yang semakin meningkat dan persaingan yang semakin ketat, maka pada PT Kuralon Indah Sejahtera membutuhkan suatu sistem yang dapat dipergunakan dengan mudah, cepat dan akurat, guna untuk mendorong manusia untuk melakukan kegiatan agar dapat dijalankan dengan cepat dan tepat pula khususnya dalam hal sistem stock bahan baku. Dalam sistem stock bahan baku PT Kuralon sudah memanfaatkan komputer. Namun belum maksimal dalam perencanaan stock bahan baku, klasifikasi order, dan pelaksanaan produksi. Maka penulis berusaha untuk menganalisa permasalahan yang terjadi serta mencari solusi dari permasalahan yang ada. Hasil akhir dari problem ini yaitu dengan membuat rancangan program yang dapat menginput serta menampilkan data stock bahan baku dan dapat mencetak laporan untuk mempermudah kinerja staff gudang.

Kata kunci: perencanaan , stock, laporan.


ABSTRACT

PT Kuralon Indah Sejahtera is a manufakturing company engaged textil,where its development from year to year more and more rapidly, along with the demand for goods is increasing and increasingly fierce competitio, PT Kuralon Indah sejahtera require a consistent which canbe ysed easily, quickly and accurately, in order to encourage people to do the activities that can be executed quickly and accurately as well, espesially in the system of stock raw material. In the system of stock of raw material PT Kuralon already use a computer, but not maximized in the planning of stock of raw material, the classification order, and production operations. The authors tried to analyze problems that occur and to find solutions to existing problems,. The end result of this problem is to create a design program that can display data input and stock of raw materials and can print report to facilitate the performance of warehouse staff.

Keyword : planning, stock, report


KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan skripsi ini dengan baik. Dimana laporan ini dibuat dan disajikan dalam bentuk buku yang sederhana, adapun judul dalam penyusunan laporan skripsi ini adalah “ Penerapan Sistem Informasi Stock Bahan Baku Textil Pada PT. Kuralon Indah Sejahtera”. Tujuan penulisan laporan skripsi ini dibuat Sebagai syarat bagi mahasiswa untuk mengikuti sidang kelulusan Jurusan Software Engineering pada STMIK Raharja jenjang strata satu guna mendapatkan gelar sarjana. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan semua pihak, penulis tidak dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada :

1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.
2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom Selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
3. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
4. Bapak Dedy Iskandar, S.Kom. Selaku Dosen Pembimbing I.
5. Bapak Nasril Sani, S.Kom. Selaku Dosen Pembimbing II.
6. Bapak Nur Alam Selaku pembimbing lapangan PT. Kuralon Indah Sejahtera.
7. Bapak Adi Wirawan Selaku Head Departement HRD PT. Kuralon Indah Sejahtera.
8. Seluruh dosen STMIK yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis.
9. Seluruh Staff dan karyawan di PT. Kuralon Indah Sejahtera.
10. Orang Tua Tercinta yang telah memberikan moril maupun materil serta doa untuk keberhasilan penulis.
11. Seluruh pihak yang telah membantu dalam pembuatan laporan skripsi yang tidak dapat di sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang bersifat membangun akan selalu penulis nantikan demi kesempurnaan penulisan yang akan datang. Akhir kata semoga penulisan laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembacadan dapat menjadi acuan yang bermanfaat dikemudian hari.


Tangerang, 25 Januari 2016


Achmad Wahyu Illahi NIM .1122466547




Daftar isi

BAB I

Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini berkembang sangat pesat seiring dengan pentingnya informasi dan pengolahan data dari berbagai aspek bidang kegiatan. Berkat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut, memberikan banyak kemudahan serta kelancaran akses kerja pada setiap instansi-instansi maupun perusahaan. Salah satu dari hasil perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berperan amat sangat penting atau dapat dikatakan sebagai sarana yang paling utama bagi kemajuan dunia usaha yaitu sebuah teknologi komputer. Setiap proses manual dari perusahaan dapat digantikan oleh komputer karena penyediaan informasi yang canggih serta dapat mendukung proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen. Namun pada kenyataannya masih banyak perusahaan-perusahaan yang yang menggunakan sistem yang belum terkomputerisasi dengan baik. Hal ini disebabkan karena masih kurangnya pengetahuan pegawai mengenal hubungan manajemen perusahaannya dengan sistem komputer. Pada sebuah perusahaan atau instansi besar maupun kecil selalu ada pengelolaan bahan baku terutama pengelolaan bahan baku material untuk proses produksi, dengan sistem pengelolaan bahan baku yang baik berpengaruh sekali bagi perkembangan dan kemajuan suatu perusahaan atau instansi terutama yang bergerak dalam bidang produksi. Sistem pengelolaan bahan baku yang kurang baik akan berpengaruh terhadap aspek lain, seperti kurangnya kepercayaan konsumen atau pelanggan terhadap perusahaan . PT. Kuralon adalah salah satu perusahaan yang memproduksi berbagai macam barang tekstil di Indonesia. Akan tetapi sistem pengelolaan bahan baku material yang terdapat di PT. Kuralon ini masih memerlukan banyak data yang harus dibuka, banyaknya dokumen yang diperlukan serta belum adanya sistem yang menunjang kebutuhan perusahaan, sehingga memungkinkan terjadinya banyak kesalahan yaitu selisih antara stock bahan baku yang ada dengan pemakaian bahan baku, serta akan memakan waktu yang lama dalam perhitungan dan penyajian informasi stock bahan baku kepada pimpinan. Hal inilah yang meletarbelakangi penulis memilih judul ”PENERAPAN SISTEM INFORMASI STOCK BAHAN BAKU TEXTIL PADA PT. KURALON INDAH SEJAHTERA”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini antara lain:

  1. Apakah sistem informasi stock bahan baku yang berjalan saat ini di PT. Kuralon sudah dapat menghasilkan laporan yang cepat dalam pengambilan keputusan?
  2. Apa saja yang masih jadi kendala dan permasalahan pada sistem informasi yang berjalan?
  3. Apakah rancangan sistem informasi stock bahan baku pada PT. Kuralon dapat menyelesaikan permasalahan yang ada?

Ruang Lingkup

Berdasarkan permasalahan yang ada maka penulis membatasi ruang lingkup yang akan dibahas.

  1. Peneliti melakukan penelitian mulai dari proses penginputan data material, kedatangan material, pengeluaran material, pengembalian material sampai menghasilkan laporan stock bahan baku. Hal ini dimaksudkan agar data yang diperoleh akurat,spesifik, dan memudahkan peneliti untuk menganalisis data yang diperoleh.
  2. Peneliti mengobservasi bagian gudang. Hal ini melihat apa saja kekurangan dan kesulitan yang dialami dalam proses stock bahan baku.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Agar penelitian dapat dilaksanakan dengan baik dan tepat, tentunya harus ada tujuan-tujuan yang jelas, yang telah ditetapkan sebelum pelaksanaan penelitian tersebut. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Tujuan operasional dari penelitian ini yaitu dapat mengidentifikasi dengan baik semua kebutuhan - kebutuhan yang terkait dengan stock bahan baku serta mengetahui masalah – masalah apa saja yang timbul.
  2. Tujuan fungsional dari penelitian ini yaitu Agar hasil dari penelitian dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh instansi atau perusahaan sebagai referensi dasar untuk mengambil kebijakan / keputusan yang berhubungan dengan informasi pada stock bahan baku.
  3. Tujuan individual adalah untuk menambah ilmu pengetahuan, pengalaman, pengenalan dan pengamatan sebuah sistem persediaan bahan baku pada PT. Kuralon serta sebagai syarat untuk melanjutkan tahap selanjutnya yaitu Sidang Skripsi.

Manfaat Penelitian

  1. Mengembangkan kemampuan penulis dalam menganalisa suatu sistem yang berjalan di suatu perusahaan.
  2. Menerapkan ilmu pengetahuan yang didapat dari bangku kuliah ke dunia nyata atau kerja secara langsung.
  3. Menambah pengetahuan dan pengalaman penulis baik itu dari segi teori maupun praktek secara langsung sehingga mampu menyesuaikan diri apabila ditempatkan di dunia kerja.

Metode Penelitian

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan beberapa metode yang digunakan, adapun metode yang digunakan adalah sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

Metode penelitian yang digunakan yaitu metode dengan cara mengumpulkan dan menggambarkan data mengenai keadaan secara langsung dari lapangan atau objek dari penelitian untuk mendapatkan data secara relevan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam mencari, mengumpulkan data serta mengolah informasi yang diperlukan yaitu sebagai berikut :

1. Metode observasi
Penulis melakukan pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung pada PT. Kuralon di jalan industri VIII block N/1-2 khususnya didivisi Warehouse serta serta divisi-divisi lain yang terkait (divisi PPIC) sebagai bahan untuk menulis laporan penelitian.
2. Metode Wawancara (Interview)
Penulis melakukan wawancara secara langsung dengan Bapak Nur Alam di bagian warehouse tentang bagaimana prosedur stock bahan baku yang berjalan saat ini masih terdapat kekurangan pada proses pencatatan keluar dan masuknya bahan, apa saja yang menjadi kekurangan pada sistem tersebut, dan bagaimana langkah kedepannya untuk memperbaiki sistem tersebut, sehingga hasil dari penelitian ini dapat membantu kelancaran proses stock bahan baku pada PT. Kuralon.
3. Metode Pustaka (Library Research)
Pada metode ini penulis membaca beberapa referensi yang ada dan bahan bacaan lainnya yang berhubungan dengan pembahasan ini sebagai pertimbangan dalam membuat penelitian. Metode ini bertujuan untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan sistem penulisan dan mempelajari unsur-unsur objek yang diteliti. Metode Pustaka ini dilakukan pada perpustakaan tempat penulis.

Metode Analisa Sistem SWOT

Analisa Sistem SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, and Threat) merupakan teknik dalam membedah kasus sebagai kekuatan(Strength),kelemahan (Weakness),kesempatan/peluang (Opportunity) dan ancaman (Threat). Dalam metode ini penulis mencoba mengembangkan sistem yang telah ada dengan membuat usulan sistem yang akan dikembangkan. Metode analisa sistem SWOT ini digunakan untuk melihat kondisi sistem pada bagian gudang PT. Kuralon baik internal maupun eksternal yang kemudian dijadikan indikator untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terhadap bagian gudang sehingga dapat membantu admin dan petugas gudang dalam pembuatan keputusan.

Metode Perancangan SIstem

Dalam laporan skripsi ini akan dijelaskan mengenai metode perancangan dengan menggunakan metode Object Oriented. Tools yang digunakan adalah UML ( Unified Modelling Language ) dengan menggunakan Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise edition. Untuk pembuatan database dan pembuatan program yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan stakeholder terdapat pada daftar elisitasi. Program yang digunakan dalam perancangan sistem menggunakan PHP sebagai bahasa pemrograman. Mysql sebagai database dan Adobe Dreamweaver sebagai aplikasi untuk mendesain tampilan sistem.

Metode Testing

Dalam hal ini proses pengujian Penerapan Sistem Informasi Stock Bahan Baku Tekstil pada PT. Kuralon ini menggunakan metode pengujian Blackbox Testing untuk menguji sistem atau aplikasi yang dirancang. Alasan mengapa penulis memilih metode Black box Testing yaitu :

  1. Untuk mengetahui pesan kesalahan dalam pengujian sistem tersebut.
  2. Untuk mengetahui fungsi-fungsi yang salah atau hilang.
  3. Untuk dapat mengevaluasi dari pengujian yang dilakukan pada sistem tersebut.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi–materi yang tertera pada laporan Skripsi ini dikelompokan menjadi beberapa sub - sub dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini membahas tentang teori yang berisikan pengertian dan definisi yang berhubungan dengan penelitian skripsi serta teori-teori pendukung lainnya pada penelitian ini.

BAB III : PEMBAHASAN

Pada bab ini merupakan penjabaran hasil penelitian dilokasi kerja yang meliputi tinjauan organisasi yang berisi penjelasan singkat mengenai gambaran umum PT. Kuralon, struktur organisasi perusahaan serta wewenang dan tanggung jawab, analisa sistem yang berjalan yang digambarkan dengan menggunakan Unified Modelling Language (UML), Elisitasi tahap 1, 2, 3 dan draf final.

BAB IV  : RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab ini berisikan tentang rancangan program yang di usulkan serta penggambaran sistem yang juga di usulkan dengan menggunakan Unified Modelling Language (UML).

BAB V : PENUTUP

Pada bab ini berisi tentang Kesimpulan dan Saran yang diberikan oleh penulis dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap sistem stock bahan baku.

BAB II

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Sistem adalah kumpulan elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem - subsistem yang saling berhubungan membentuk suatu kesatuan hingga tujuan atau sasaran tersebut tercapai. Berikut ini adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, di antaranya :

  1. Menurut Moekijat dalam Prasojo (2011:152)[1],“Sistem adalah setiap sesuatu terdiri dari obyek-obyek, atau unsur-unsur, atau komponen-komponen yang bertata kaitan dan bertata hubungan satu sama lain, sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan pemrosesan atau pengolahan yang tertentu”.
  2. Menurut Yakub (2012:1)[2], “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.
  3. Menurut Sutarman (2012:13)[3], “sistem adalah elemen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama.


Terdapat dua kelompok dasar pendekatan dalam mendefinisikan sistem yaitu berdasarkan pendekatan pada prosedurnya dan yang berdasarkan pendekatan komponennya. 1. Pendekatan sistem pada prosedurnya Suatu sistem adalah suatu jaringan dan prosedur yang saling berkaitan, dan bekerjasama untuk melakukan suatu pekerjaan atau menyelesaikan suatu masalah tertentu. 2. Pendekatan sistem pada komponennya Suatu sistem adalah sekumpulan dari beberapa elemen yang saling berinteraksi dengan teratur sehingga membentuk suatu totalitas untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan bagian-bagian atau sub sistem - sub sistem yang disatukan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan.

Karateristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20)[4], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Komponen sistem ( Component )

Suatu sistem terdiri atas sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen – komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengarui proses sistem secara keseluruan.

2. Batasan Sistem (Boundary)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini merupakan sebagai satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.

3. Lingkungan Luar Sistem (Enviroment)

Bentuk apapun yang ada di luar lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi proses tersebut, disebutdengan lingkungan luar sistem. Dimana lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan juga merugikan. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dan dengan demikikian harus di jaga dan di pelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan menganggu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung sistem ( interface)

Sebagai media yang berhubungan sistem dengan subsistem yang lainnya disebut dengan penghubung sistem atau interface. melalui penghubung ini memungkinkan sumber- sumber daya mengalir dari suatu subsistem lainnya.Dengan penghubung satu sistem dapat beriteraksi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukkan Sistem

Energi yang di masukan kedalam suatu sistem disebut masukkan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input), dan sinyal (signal). Maintenance input adalah energi yang di masukkan supaya sistem dapat beroprasi. Signal input adalah energi yang di proses untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaran Sistem (Output)

Hasil energi yang diolah dan di klasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain atau kepada Supra aystem. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang di hasilkan adalah keluaran yang tidak berupa dan merupakan hasil sisa pembangunan, sedangkan informasi adalah keluaran yang di butuhkan.

7. Pengolahan Sistem (Proccess)

Suatu sistem akan merubah masukkan menjadi keluaran, seperti pada sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data – data transaksi menjadi laporan – laporan keuangan dan laporan lainya yang di butuhkan manajemen.

8. Sasaran Sistem (objektive)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik. Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sisem tidak ada gunanya, suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran dan tujuan yang telah di rencanakan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:22)[4], Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya:

1. Sistem Abstrak (Abstrak system) dan Sistem Fisik (Physical system)

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide – ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran – pemikiran hubungan antara menusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secra fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntasi, sistem produksi dan lain sebagainya.

2. Sistem Alamiah ( Natural system ) dan sistem buatan manusia (Human Made -system)

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam tidak dibuat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang di rancang oleh manusia. Sistem yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut human machine system. Atau ada juga yang menyebut dengan mam-machine system. Sistem informasi merupakan mam-machine system, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
3. Sistem Tertentu (Deteministik System ) dan Sistem tak tentu ( Probabilitas System )
Sistem tertentu beroprasi dengan tingkah laku yang sudah diprediksi. Interaksi di antara bagian – bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat di pastikan berdasarkan program – program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depanya tidak dapat di prediksi kerena mengandung unsur probabilitas.
4. Sistem Tertutup (Closed system) dan Sistem terbuka ( Opera system)
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berpengaruh dengan lingkungan luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataanya tidak ada sistem yang benar – benar tertutup. Yang ada hanyalah relative closed system (secara relatif tetutup, tidak benar – benar tertutup).Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar dan subsistem lainya. Karena sistem sifatnya terbuka dan tepengaruh oleh lingkungan luarnya. maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendali yang baik. Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga relatif tertutup kerena secara tertutup akan bekerja secara tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik saja.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data item. Terdapat beberapa pengertian data menurut beberapa ahli, diantaranya :
1. Menurut Sutabri (2012:72)[4] “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian dan kesatuan nyata”. Kejadian - kejadian adalah sesuatu yang terjadi saat tertentu didalam dunia bisnis. Bisnis adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi. Misalnya, penjualan adalah trasnsaksi perubahan nilai barang menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang. Kesatuan nyata adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda, dan yang betul – betul ada dan terjadi. Dari definisi dan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi.
2. Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub,2012:5)[2] “Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”. Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.

  • Teks, adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing masing item secara individual misalnya, artikel koran, majalah dan lain-lain.
  • Data yang terformat, adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.
  • Citra (image), adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa, grafik, foto, hasil ronsten, dan tanda tangan.
  • Audio, adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrumen musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.
  • Video, adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan yaitu data adalah hal, peristiwa, atau kenyataan lainnya yang mengandung suatu pengetahuan untuk dijadikan dasar guna penyusunan keterangan, pembuatan kesimpulan, atau sumber dari informasi.

Definisi Informasi

Berikut ini beberapa pendapat mengenai definisi informasi :

  1. Menurut Sutarman (2012:14)[3], “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”.
  2. Menurut Amin (2012:72)[5], “ Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima dan digunakan untuk mengambil keputusan”.
  3. Menurut Sutabri (2012:29)[4] “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterprestasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan yaitu informasi adalah data yang sudah diolah, dibentuk atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu.

Kualitas Informasi

Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan relevan. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini menurut Tata sutabri (2012:43)[11]:

1. Akurat (Accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat Waktu (Timelines)

Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.

3. Relevan (Relevance)

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya, dimana relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan. Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. 2.1.2.4 Fungsi Informasi Berikut ini beberapa pendapat mengenai fungsi informasi : 1. Menurut Jogiyanto H.M. (2010:10)[6], “Fungsi informasi adalah untuk menambah pengetahuan dan mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Fungsi informasi tidak mengarahkan pengambilan keputusan mengenai apa yang harus dilakukan, tetapi untuk mengurangi keanekaragaman dan ketidakpastian yang menyebabkan diambilnya suatu keputusan yang baik”. 2. Menurut Sutabri (2012:12)[4], “fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan dalam pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam – macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat – tingkat pendapatan yang berbeda”.

Siklus Informasi

Menurut Sutabri (2012:33)[4], “Data diolah melalui suatu model informasi, kemudian si penerima akan menangkap informasi tersebut untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan. Tindakan si penerima menjadi sebuah data baru. Data tersebut akan ditangkap sebagai input dan diproses kembali lewat suatu model, dan seterusnya sehingga membentuk suatu siklus. Siklus inilah yang disebut siklus informasi”.

Nilai Informasi

Menurut Sutabri (2012:30)[4], “ Nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu infirmasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectives atau cost benefit”. Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula.

Jenis - Jenis Informasi

Menurut sutabri (2012:34)[4] dapat disimpulkan bahwa informasi dalam manajemen diklasifikasikan berdasarkan aspek – aspek seperti berikut :
1. Informasi berdasarkan persyaratan

Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh seorang manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasrkan persyaratan itu informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut.

a. Informasi yang tepat waktu.

Pada hakekatnya informasi yang tepat waktu adalah sebuah informasi yang tiba pada manajer sebelum suatu keputusan diambil sebab seperti telah diterangkan dimuka, informasi adalah bahan pengambilan keputusan.

b. Informasi yang relevan.

Sebuah informasi yang disampaikan oleh seorang manajer kepada bawahan harus relevan, yakni ada kaitannya dengan kepentingan pihak penerima sehingga informasi tersebut akan mendapat perhatian.

c. Informasi yang bernilai.

Sebuah informasi yang bernilai adalah informasi yang berharga untuk suatu pengambilan keputusan. Seperti yang telah dijelaskan didepan, suatu keputusan adalah hasil pilihan dari sejumlah alternatif tersebut, informasi ini akan mempunyai nilai pendukung yang amat berharga dan memiliki manfaat bagi suatu pengambilan keputusan.

d. Informasi yang dapat dipercaya.

Suatu informasi harus dapat dipercaya (reliable) dalam manajemen karena hal ini sangat penting menyangkut citra organisasi dalam bentuk perusahaan yang bergerak dalam persaingan bisnis.

2. Informasi berdasarkan dimensi waktu.

Informasi berdasarkan dimensi waktu diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam, yaitu :

a. Informasi masa lalu.
Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa lampau yang meskipun amat jarang digunakan, namun dalam penyimpanan pada data storage perlu disusun secara rapi dan teratur.
b. Informasi masa kini.
Dari sifatnya sendiri sudah jelas bahwa makna dari informasi ini ialah mengenai peristiwa – peristiwa yang terjadi sekarang / saat ini.
3. Informasi berdasarkan sasaran.
Informasi ini adalah informasi yang ditujukan kepada seorang atau kelompok, baik yang terdapat didalam organisasi maupun diluar organisasi, informasi jenis ini diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Informasi individual.
Informasi individual adalah informasi yang ditujukan kepada seseorang yang mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijakan (policy maker) dan pengambil keputusan (decision maker) atau kepada seorang yang diharapkan dari padanya tanggapan terhadap informasi yang diperolehnya.
b. Informasi komunitas.
Informasi komunitas adalah informasi yang ditujuan kepada khalayak diluar organisasi, suatu kelompok tertentu dimasyarakat.

Konsep Dasar Analisis Sistem

Definisi Analisis Sistem

Menurut Yakub (2012:142)[2], “Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan)”. Menurut Taufiq (2013:155)[7], “Analisa sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah terkomputerisasi) secara keseluruhan mulai dari manganalisa sistem analisa, masalah,desain logoc dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut”. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sistem adalah suatu proses sistem yang secara umum digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam suatu sistem tertentu.

Tahap-tahap Analisis Sistem

Menurut Sutabri (2012:52)[4], proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi. Menurut Murad (2013:51)[8], tahap analisis sistem merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak – banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode - metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirmen. Selain itu tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya.

Fungsi Analisis Sistem

Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).
2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

Unified Modeling Language (UML)

Definisi Unified Modeling Language (UML)

1. Unified Modeling Language merupakan metoda pengembangan perangkat lunak(Sistem Informasi) dengan menggunakan metoda grafis serta merupakan bahasa untuk visualisasi, spesifikasi, konstruksi serta dokumentasi
2. Unified Modeling Language (UML)adalah bahasa yang telah menjadi standard untuk visualisasi, menetapkan, membangun dan mendokumentasikan arti suatu sistem perangkat lunak.
3. Unified Modeling Language (UML)dapat didefinisikan sebagai sebuah bahasa yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak.
4. Unified Modeling Language (UML) merupakan standard modeling language yang terdiri dari kumpulan-kumpulan diagram, dikembangkan untuk membantu para pengembang sistem dan software agar bisa menyelesaikan tugas-tugas seperti :
a. Spesifikasi,
b. Visualisasi,
c. Desain Arsitektur,
d. Konstruksi,
e. Simulasi dan testing,
f. Dokumentasi.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Unified Modeling Language (UML)adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk memvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (OOP) (Object Oriented programming)”

Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML)

AdapunLangkah-langkah penggunaan unified modeling language (uml) diantaranya sebagai berikut :
1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain. 3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
4. Definisikanrequirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration utuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing aliran.
7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antamuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap packageatau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap classdibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini.Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.
10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat.Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya.Petakan komponen ke dalam node.
11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:
a. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
b. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.
13. Perangkat lunak siap dirilis”.

Bangunan Dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)

Bangunan dasar metodologi Unified Modeling Language (UML) menggunakan tiga bangunan dasar yang digunakan untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan yaitu :
1. Sesuatu (things)
Ada 4 (empat) things dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:
a. Structural things
Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.
b. Behavioral things
Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML),yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.
c. Grouping things
Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML).Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.
d. Annotational things
Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML)dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

2. Relasi (Relationship)
Ada macam - macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML),yaitu :
a. Kebergantungan
Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya.
b. Asosiasi

   	Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

c. Generalisasi
Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas kebawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah keatas dinamakan generalisasi.
3. Diagram
Ada 5 (lima) macam diagram dalam Unified Modeling Language (UML),yaitu :
a. Use Case Diagram

   Diagram ini memperihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

b. Class Diagram
Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi dan relasi-relasi antar objek.
c. Sequence Diagram
Diagram ini memperlihatkan interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.
d. State Chart Diagram

    Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem, memuat state, transisi, event, dan aktifitas. Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka, kelas, kolaborasi dan terutama penting pada pemodelan sistem-sistem yang reaktif.

e. Activity Diagram

   	Diagram ini memperlihatkan aliaran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.  

Teori Khusus

===Persediaan dan Jenis Persediaan===

1. Definisi Persediaan

Berikut adalah definisi persediaan menurut beberapa para ahli, yaitu

a. Persediaan menurut Junaidi (2013:3)[9], “Inventory merupakan sebuah konsep yang mencerminkan sumber daya yang dapat digunakan tetapi tidak atau belum dipergunakan”.
b. Persediaan menurut Tamodia (2013:23)[10], “Merupakan barang – barang yang dimiliki untuk kemudian dijual atau digunakan dalam proses produksi atau dipakai untuk keperluan non produksi dalam siklus kegiatan yang normal”.
2. Jenis Persediaan
Persediaan dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada masa atau periode yang akan datang. Persediaan terdiri dari persediaan bahan baku, persediaan bahan setengah jadi dan persediaan barang jadi. Persediaan bahan baku dan bahan setengah jadi disimpan sebelum digunakan atau dimasukkan ke dalam proses produksi, sedangkan persediaan barang jadi atau barang dagangan disimpan sebelum dijual atau dipasarkan. Dengan demikian setiap perusahaan yang melakukan kegiatan usaha umumnya memiliki persediaan. Perusahaan yang melakukan kegiatan produksi ( industri -manufaktur ) akan memiliki tiga jenis persediaan, yaitu :
a. Persediaan bahan baku dan penolong.
b. Persediaan bahan setengah jadi.
c. Persediaan barang jadi.
Sedangkan perusahaan perdagangan minimal memiliki satu jenis persediaan, yaitu persediaan barang dagangan. Adanya berbagai macam persediaan ini menuntut pengusaha untuk melakukan tindakan yang berbeda untuk masing-masing persediaan, dan ini akan sangat terkait dengan permasalahan lain seperti masalah peramalan kebutuhan bahan baku serta peramalan penjualan atau permintaan konsumen. Bila melakukan kesalahan dalam menetapkan besarnya persediaan maka akan berdampak ke masalah lain, misalnya tidak terpenuhinya permintaan konsumen atau bahkan berlebihan persediaan sehingga tidak semuanya terjual, timbulnya biaya ekstra penyimpanan atau pesanan bahan dan sebagainya.
3. Fungsi persediaan
Menurut Divianto (2011:78)[11], “Fungsi – fungsi persediaan penting artinya dalam upaya meningkatkan operasi perusahaan, baik yang berupa operasi internal maupun operasi eksternal sehingga perusahaan seolah - olah dalam posisi bebas. Fungsi persediaan pada dasarnya terdiri dari tiga fungsi yaitu :
1. Fungsi Decoupling
Fungsi ini memungkinkan bahwa perusahaan akan dapat memenuhi kebutuhannya atas permintaaan konsumen tanpa tergantung pada suplier barang. Untuk dapat memenuhi fungsi ini dilakukan cara – cara sebagai berikut :
- Persediaan bahan mentah disiapkan dengan tujuan agar perusahaan tidak sepenuhnya tergantung penyediaannya pada suplier dalam
hal kuantitas dan pengiriman. - Persediaan barang dalam proses ditujukan agar tiap bagian yang terlibat dapat lebih leluasa dalam bertindak.
- Persediaan barang dapat disiapkan pula dengan tujuan untuk memenuhi permintaan yang bersifat tidak pasti dari langganan.

2. Fungsi Economic Lot Sizing
Tujuan dari fungsi ini adalah pengumpulan persediaan agar perusahaan dapat berproduksi serta menggunakan seluruh sumber daya yang ada dalam jumlah yang cukup dengan tujuan agar dapat menguranginya biaya perunit produk. Pertimbangan yang dilakukan dalam persediaan ini adalah penghematan yang dapat terjadi pembelian dalam jumlah banyak yang dapat memberikan potongan harga, serta biaya penganngkutan yang lebih murah dibandingkan dengan biaya – biaya yang akan terjadi, karena banyaknya persediaan yang dimiliki.
3. Fungsi Antisipasi
Perusahaan sering mengalami suatu ketidakpastian dalam jangka waktu pengiriman barang dari perusahaan lain, sehingga memerlukan persediaan pengaman (safety stock), atau perusahaan mengalami fluktuasi permintaan yang dapat diperkirakan sebelumnya yang didasarkan pengalaman masa lalu akibat pengaruh musim, sehubungan dengan hal tersebut perusahaan sebaiknya mengadakan seaseonal inventory (persediaan musiman).
4. Pengertian Bahan Baku
Bahan baku atau material adalah zat atau benda yang dari mana sesuatu dapat dibuat darinya, atau barang yang dibutuhkan untuk membuat sesuatu. Material adalah sebuah masukan dalam produksi. Mereka seringkali adalah bahan mentah - yang belum diproses, tetapi kadang kala telah diproses sebelum digunakan untuk proses produksi lebih lanjut. Umumnya, dalam masyarakat teknologi maju, material adalah bahan konsumen yang belum selesai.

Definisi Analisa Sistem SWOT

Analisa Sistem SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, and Threat) merupakan teknik dalam membedah kasus sebagai kekuatan(Strength),kelemahan (Weakness),kesempatan/peluang (Opportunity) dan ancaman (Threat). Tendensi (Trend) atau terjadian dengan mengancam perkembangan atau keberlangsungannya organisasi. Analisis SWOT digunakan untuk mencari keuntungan dan memperbaiki situasi. Mencari keuntungan dilakukan dengan ekspansi, memperbaiki situasi dengan menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi. Analisa SWOT terdiri dari analisa kondisi internal dan eksternal dari suatu organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang strategi dan program kerja. Analisa internal meliputi penilaian terhadap faktor kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness). Sementara analisa eksternal mencakup factor peluang (Opportunity) dan tantangan (Threaths).
Menurut Rangkuti (2011:199)[12], penelitian menentukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT.SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal Strengths dan Weakness serta lingkungan eksternal Opportunities dan Threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisa SWOT membandingkan antara factor eksternal peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats) dengan factor internal kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weakness). Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :
Kuadran 1
Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang dan yang ada. Strategi yang harus ditetapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).
Kuadran 2
Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk atau pasar).
Kuadran 3
Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan question mark pada BCG matriks. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Misalnya, Apple menggunakan strategi peninjauan kembali teknologi yang digunakan dengan cara menawarkan produk-produk baru dalam industri microcomputer.

Kuadran 4
Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan Analisis SWOT menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan dapat disesuaikandengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.

Definisi Black Box Testing

Menurut Rizky (2011:265)[13], "Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar."
Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain:
1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
3. Hasil dari black box testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.
4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingankan white box testing.
Beberapa teknik testing yang tergolong dalam tipe ini antara lain:
1. Equivalence Partitioning
Pada teknik ini, tiap inputan data dikelompokan ke dalam grup tertentu, yang kemudian dibandingkan outputnya.
2. Boundary Value Analysis
Merupakan teknik yang sangat umum digunakan pada saat awal sebuah perangkat lunak selesai dikerjakan. Pada teknik ini, dilakukan inputan yang melebihi dari batasan sebuah data. Sebagai contoh, untuk sebuah inputan harga barang, maka dapat dilakukan testing dengan menggunakan angka negatif (yang tidak diperbolehkan dalam sebuah harga). Jika perangkat lunak berhasil mengatasi inputan yang salah tersebut, maka dapat dikatakan teknik ini telah selesai dikatakan.
3. Cause Effect Graph
Dalam teknik ini, dilakukan proses testing yang menghubungkan sebab dari sebuah inputan dan akibatnya pada output yang dihasilkan. Sebagai contoh, pada sebuah inputan nilai siswa, jika diinputkan angka 100, maka output nilai huruf seharusnya adalah A. Tetapi bisa dilakukan testing, apakah output nilai huruf yang dikeluarkan jika ternyata inputan nilai adalah 67.5.
4. Random Data Selection
Seperti namanya, teknik ini berusaha melakukan proses inputan data dengan menggunakan nilai acak. Dari hasil inputan tersebut kemudian disebut sebuah tabel yang menyatakan validasi dari output yang dihasilkan.
5. Feature Test
Pada teknik ini, dilakukan proses testing terhadap spesifikasi dariperangkat lunak yang telah selesai dikerjakan. Misalkan, pada perangkat lunaksistem informasi akademik. Dapat dicek dengan fitur untuk melakukan entri nilai telah tersedia, begitu dengan fitur entri data siswa maupun entri data guru yang akan malakukan entri nilai.

WEBSITE

1. Definisi Website
a. Menurut Simarmata (2010:51)[14], “Web (Website) dapat diartikan sebagai alat untuk menciptakan sistem informasi global yang mudah berdasarkan pada hypertexs.
b. Menurut Murad, dkk (2013:49)[8], “ Web (Website) adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.
2. Jenis – jenis Website
Menurut Arief (2011:8)[15], ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web juga dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jenis web tersebut.


a) Web statis
Adalah web yang isinya atau content tidak berubah – ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan adalah jenis client side scripting seperti HTML, Cascading Style Sheet (CSS), perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.
b) Web dinamis
Adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah – ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah – ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online diinternet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

XAMPP

1. Definisi Xampp
Xammp adalah suatu program untuk aplikasi web server yang berisi PHP, MySQL, Apache, dan PHPMyAdmin. Dengan program ini tidak perlu susah install satu persatu. ( ApacheFriends, 2014 )
2. Fungsi Xampp
Fungsi xampp yaitu sebagai server yang berdiri sendiri ( Local Host ), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL, database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemograman PHP dan Perl. Xampp merupakan singkatan dari X ( empat sistem operasi apapun ), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU General Public License dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan dan dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis. ( ApacheFriends, 2014 )

MySQL

1. Definisi MySQL
Menurut Woro Widya (2010 : 26)[16], MySQL Adalah salah satu software sistem manajemen database (DBMS) Structured Query Language (SQL) yang bersifat open source. SQL adalah bahasa standar untuk mengakses database dan didefinisikan dengan standar ANSI/ISO SQL. Beberapa kelebihan database MySQL antara lain :
1) MySQL merupakan database server, jadi dapat diakses dari jauh karena dapat tersambung ke media internet selain itu juga dapat berperan sebagai client. 2) MySQL adalah sebuah software data open source artinya software ini bebas digunakan oleh siapa saja tanpa harus membeli lisensinya kepada pembuat.
3) MySQL adalah database menggunakan enkripsi password, jadi cukup aman karena memiliki password untuk mengaksesnya.
4) MySQL merupakan database yang multi user, artinya database ini tidak hanya digunakan oleh sepihak orang akan tetapi dapat digunakan oleh banyak pengguna.
5) MySQL menggunakan suatu bahas permintaan standar yaitu SQL ( Structured Query Language ) yaitu sebuah perintah yang di standarkan pada database server.

Database

1. Definisi Database
1) Menurut Anhar (2010:45)[17], “Database adalah sekumpulan table - tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan dari field atau kolom. Struktur file yang menyusun sebuah database adalah Data Record dan Field”.
2) Menurut Kustiyaningsih (2011:146)[31], “Database adalah struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memproses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan system manajemen database seperti MySQL Server”.
3) Menurut Yasin (2012:274)[18], “Databese adalah kumpulan informasi yang disimpan didalam komputer secara sistematik sehingga dapat digunakan oleh sutu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut”.
2. Istilah-Istilah Database
Beberapa terminology dalam Database diantara lain :
1) Basis data ( Database ) adalah Sekumpulan data yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan.
2) Data adalah fakta - fakta yang dapat disimpan dan mempunyai arti tertentu.

Input Data dapat dikelompokkan menjadi 3, antara lain :
1. Data master meliputi : data pencari kerja, dan data lowongan kerja.
2. Data transaksi meliputi : penempatan tenaga kerja, status pencaker, status lowongan kerja, rekapitulasi ke IPK kab/ kota dan rekapitulasi ke IPK provinsi.
3. Table referensi meliputi : table-tabel pendukung untuk data master dan transaksi.
3) Tabel adalah Tempat untuk menyimpan data, tabel terdiri dari field dan record.
4) Field biasa disebut juga dengan kolom, yaitu bagian tabel tempat menyimpan sebuah item data.
5) Record biasa disebut juga dengan baris, yaitu satu bagian informasi yang disimpan dalam tabel, misal data seorang mahasiswa akan disimpan dalam satu record yang terdiri dari beberapa kolom / field.
3. Rancangan Database
Menurut Pramono (2011:56)[19] tahap – tahap perancangan database adalah sebagai berikut:
1) Mengumpulkan informasi.
2) Mengenali objek.
3) Membuat model objek.
4) Mengenali jenis informasi masing – masing objek.
5) Mengenali relasi diantara objek – objek.

PHP

1. Definisi PHP
1) Menurut Arief (2011:43)[15], “PHP adalah bahasa server - side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis
2) Menurut Anhar (2010:3)[17], “PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server - side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman yang dinamis (up to date)”.
3) Menurut Saputra (2012:5)[20], “PHP merupakan bahasa server – side scripting, PHP selalu membutuhkan web server dalam menjalankan aksinya. Secara prinsip, server akan bekerja apabila ada perintaan dari client, yaitu kode - kode PHP.client tersebut akan dikirimkan ke server, kemudian server akan mengembalikan pada halaman sesuai intruksi yang diminta”.

Dreamweaver

1. Definisi Dreamweaver
Dreameaver merupakan salah satu tool populer yang digunakan untuk pemrograman web. Dreamweaver paling digemari karena fasilitasnya lengkap dan mudah dioperasikan. Setiap rilis terbaru Dreamweaver selalu mengikuti perkembangan teknologi web terbaru, sehingga akan menjadi jawaban bagi kebutuhan pengembangan web terbaik di kalangan web developer.
Menurut Madcoms (2010:4)[21], “Dreamweaver adalah merupakan software aplikasi yang digunakan sebagai HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual. Aplikasi ini juga yang biasa dikenal dengan istilah WYSIWYG (What You See It What You Get), yang intinya tidak harus berurusan dengan tag – tag HTML untuk membuat situs”.

Konsep Dasar Elicitation

1. Definisi Elisitasi
Menurut Untung Rahardja dkk (2011:302)[22], ”Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.” Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:
1) Elisitasi Tahap I
Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
2) Elisitasi Tahap II
Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.
a. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
b. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
c. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
3) Elisitasi Tahap III
Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option-nya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:
a. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatanrequirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
b. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
c. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
a. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
b. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan
c. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan
4). Final Draft Elisitasi
Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Literature Review

1. Definisi Literature Review
Menurut Semiawan (2010:104)[23], “Literatur review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas topik yang hendak diteliti.”
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan literatur review merupakan survey literatur tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (emprical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian.
Langkah-langkah Melakukan Kajian Literature Review
Berikut ini adalah langkah-langkah dalam melakukan kajian literature review (Suryo dkk, 2010:87) [24], yaitu:
1) Mengidentifikasi kesenjangan (identify gaps) penelitian ini.
2) Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
3) Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian ini.
4) Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.
5) Mengetahui orang lain yang ahli dan mengerjakan diarea penelitian yang sama sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberikan kontribusi sumber daya yang berharga.
2. Literature Review
Terdapat beberapa penelitian sebelumnya yang memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Laporan Skripsi ini, yaitu :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Indra Purnama (2010)
Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Bahan Baku pada PT. Surya Siam Keramik”. Penelitian ini diusulkan agar para pemimpin dapat mengetahui persediaan bahan baku sehingga kekosongan bahan baku bisa terhindarkan. Akan tetapi sistem ini masih kurang karena hanya memperlihatan stok akhirnya saja tanpa ada keterangan pemakaian atau pemasukan bahan baku tersebut. Dalam hal ini penulis melakukan pengembangan sistem agar sistem yang ada tidak hanya memperlihatkan stok akhirnya saja, jadi sistem ini akan dilengkapi dengan keterangan pemakaian dan pemasukan bahan baku yang ada di gudang, sehingga akan menghasilkan laporan stok yang lebih lengkap dan mempermudah dalam pencarian data.
2. Penelitian yang dilakukan oleh M. Syah Reza (2012)
Penelitian ini berjudul “Apliakasi Persediaan Barang Pada CV.Kiki Optical Berbasis Website”. Pada penelitian ini penulis membuat suatu program berbasis website yang bisa digunakan untuk mengontrol stok minimal barang dan menampilkan informasi barang yang ada digudang CV.Kiki Optical bergerak dibidang optik kacamata. Aplikasi persediaan barang berbasis website dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MYSQL untuk mengelola databasenya dan mampu merekam seluruh data persediaan barang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan kuesioner. Dengan adanya sistem berbasis web ,pengecekan barang lebih cepat, dapat memudahkan admin untuk membuat laporan bulanan lebih cepat, tepat, dan akurat. Tetapi sistem ini baru sebatas dekstop aplikasi berbasis web dan belum berbasis online.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Heru Sugiarto (2010)
Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Barang Berbasis Web pada PT. Aneka Komkar Utama”. Dengan adanya sistem yang terintegrasi dengan satu server web diharapkan mampu meminimalis adanya perbedaan antara stock bahan baku dengan order bahan baku sehingga dengan jelas input dan output bahan baku tersebut. Tapi dalam hal ini belum terdefinisi secara jelas bagian-bagian yang melakukan pengambilan bahan baku, sehingga dapat disimpulkan bahwa belum terorganisir bagian-bagian mana yang mengambil bahan baku tersebut. Dari sini penulis melakukan pengembangan sistem agar terdefinisi jelas bagian-bagian yang melakukan pengambilan bahan baku, sehingga user akan lebih mudah dalam pencarian data bagian mana saja yang melakukan pengambilan.

BAB III

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah SIngkat Perusahaan

PT. KURALON INDAH SEJAHTERA adalah sebuah perusaahan yang bergerak di bidang manufaktur didirikan pada tahun 1978. Para pendiri memilih tanah seluas 1.200m di Pluit, Jakarta, untuk menjadi lokasi fasilitas manufaktur pertama mereka, yang memiliki satu jalur produksi interlining. Perusahaan ini merupakan produsen pertama diindonesia yang menghasilkan kain nonwoven. Selama bertahun – tahun, perusahaan ini terus tumbuh dan berkembang. Pada tahun 1980, perusahaan ini memindahkan fasilitas manufaktur pada 5000m di Daan Mogot dan menambahkan barisan lain untuk produksi interlining nya. Serta pada tahun 1985, perusahaan manambahkan lagi untuk produksi padding. Namun pada tahun 1990 perusahaan mengalami ekspansi besar dengan mendirikan pabrik baru ditanah seluas 3 ha di tangerang, Hal ini terjadi karena perusahaan terus berkembang hingga saat ini. Saat ini perusahaan memiliki 3 (Tiga) lini produksi untuk padding, 3 (Tiga) lini untuk interlining serta 1 (Satu) untuk sintetis turun, dan lebih dari dua puluh mesin jahit komputerisasi dan non komputerisasi untuk quilting. Saat ini PT Kuralon Indah Sejahtera adalah produsen terkemuka bukan tenunan, merupakan pemasok interlining dan padding produk untuk lokal maupun juga internasional. Perusahaan berusaha untuk menjamin kualitas yang masuk ke setiap langkah operasinya untuk memenuhi peningkatan permintaan produk – produk berkualitas tinggi. Visi PT. Kuralon Indah Sejahtera adalah menjadi pemimpin industri lokal dan internasional di bidang manufaktur bukan tenunan melalui kualitas dan keandalan produk dan layanan. Sedangkan untuk Misi adalah meningkatkan produktivitas pelanggan dan profitabilitas dengan terus menyediakan produk berkualitas tinggi dan layanan cepat handal serta memberikan inovasi tanpa mengorbankan integritas.

Struktur Organisasi

Struktur Organisasi adalah bagian yang menjelaskan struktur susunan suatu Organisasi dalam suatu perusahaan, menjelaskan kedudukan-kedudukan dan keterkaita hubungan – hubungan pada setiap bagian yang ada dalam organisasi tersebut. Berikut ini akan di jelaskan struktur dan tugas serta fungsi organisasi yang ada pada PT.Kuralon Indah Sejahtera.

Tugas dan Tanggung Jawab

Fungsi dari masing-masing departemen dalam gambar di atas dapat di uraikan secara singkat sebagai berikut :
1. Direktur Utama
a. keseluruhan bertanggung jawab penuh dalam pengendalian kualitas di setiap departemen.
b. Memastikan bahwa segala proses administrasi pabrik berjalan dengan lancar.
c. Menghubungkan setiap proses tiap-tiap departemen yang ada di dalam perusahaan untuk memenuhi objektifitas perusahaan.
d. Mengatur jadwal meeting tiap-tiap departemen untuk membahas performance masing-masing bagian dan segala macam operasional yang berhubungan dengan departemen tersebut.
e. Menjalankan tugas yang lain yang diberikan oleh Executive Director.
2. Manager Personalia
a. Merencanakan perekrutan karyawan sesuai dengan kebutuhan masing -masing departemen.
b. Mengatur kegiatan yang beerhubungan dengan karyawan dan menciptakan suasana kerja yang nyaman dan berdisiplin.
c. Menampung dan mencari solusi keluhan karyawan.
d. Bertanggung jawab terhadap disiplin kerja karyawan.
3. Dept. PPIC (Production planning and Inventory Control)
a. Melakukan pengecekan stok barang.
b. Membuat perencanaan produksi.
c. Mengawasi jalannya produksi.
4. Dept. Maintenance
a. Menyiapkan Spare part yang diperlukan.
b. Memperbaiki segala mesin yang berkaitan dengan bidangnya, serta juga membantu dari bagian MTNC.
c. Mengerjakan job order serta merevisi mesin-mesin.
5. Dept. HRD
a. Bertanggung jawab kepada direktur atas semua yang berhubungan dengan karyawan.
b. Menerima dan memberhentikan karyawan.
c. Mengembangkan SDM diperusahaan.
d. Bertanggung jawab terhadap penggajian karyawan.
e. Menangani semua masalah yang berhubungan dengan karyawan.
6. Dept. Produksi
a. Melaksanakan proses produksi sesuai SPK ( Surat Perintah Kerja)
b. Melakukan produksi barang sesuai planning PPIC.
c. Membuat laporan hasil produksi.
7. Dept. Purchasing
a. Mencari supplier.
b. Membuka PO.
c. Memberikan laporan akhir order pembelian kepada Manager.
8. Dept. Warehouse
a. Bertanggung jawab terhadap proses penerimaan material, accesories, dan semua bahan baku yang digunakan untuk proses produksi.
b. Bertanggung jawab terhadap pendistribusian material atau bahan baku dan produk jadi.
c. Pengecekan stock material yang ada digudang sesuai data yang ada perharinya.
d. Bertanggung jawab atas pendokumenan dan administrasi kearsipan gudang.
9. Dept. Accounting
a. Bertanggung jawab kepada direktur atas segala kegiatan finance dan pembelian.
b. Menjalankan kebijaksanaan pimpinan perusahaan dibidang finance dan pembelian.
10. Dept. Qc ( Quality Control)
a. Bertanggung jawab sepenuhnya dalam mendukung kualitas atau mutu produk.
b. Menerapkan tujuan mutu perusahaan dan memimpin manajemen untuk mencapai misi perusahaan.
c. Meneriman dan meninjau ulang laporan kinerja mutu yang di tetapkan oleh perusahaan yang di laksanakan sebagai tinjauan manajemen.
11. Karyawan
a. Merupakan orang - orang yang bertugas menjalankan jalannya produksi dalam suatu perusahaan.
b. Menjalankan semua perintah atau aturan yang berlaku di perusahaan.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Use Case Diagram

Berdasarkan gambar 3.1 Use Case Diagram yang ada terdapat :
1. 1 sistem yang berjalan pada bagian gudang
2. 3 aktor yang melakukan kegiatan
3. 5 use case yang biasa dilakukan oleh aktor

Activity Diagram

Berdasarkan gambar 3.2 Activity Diagram yang ada terdapat :
1. Initial Node, sebagai objek yang diawali
2. 7 Action yang mencerminkan eksekusi dari sistem pembelian
3. Final State, sebagai objek yang diakhiri

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa SWOT

Pada metode ini penulis mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi instansi. Analisa ini didasarkan pada hubungan atau interaksi antara unsur-unsur internal, yaitu kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness), terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang (opportunities) dan ancaman (treats).

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan, maka peneliti memutuskan permasalahan yang dihadapi oleh bagian gudang pada PT Kuralon Indah Sejahtera pada sistem yang berjalan saat ini, ada beberapa masalah yang dihadapi diantaranya :
1. Pendataan pada stock gudang dilakukan secara semi komputerisasi sehingga penelusuran data membutuhkan waktu yang cukup lama.
2. Terkadang menyebabkan tidak akuratnya data yang ada pada gudang.
3. lambatnya informasi stock gudang yang diperoleh.

Solusi Yang Diberikan

Berdasarkan analisa terhadap sistem yang berjalan, dapat diambil kesimpulan bahwa perlu diadakan pengembangan sistem antara lain:
1. Merancang, membangun dan menyediakan suatu sistem stock gudang yang mampu memudahkan kerja staff gudang.
2. Dibangun suatu aplikasi sistem yang berbasiskan memungkinkan user dapat menggunakan data secara bersama-sama didalam waktu yang sama.
3. Membangun sistem yang mudah dikembangkan serta dimaintenance.

User Requirement

Requirement Elicitation Tahap I

Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan seluruh perangkat manajemen. Berikut dilampirkan Tabel Elisitasi Tahap I

Requirement Elicitation Tahap II

Elisitasi tahap II dibentuk berdasarkan elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI. Terdapat beberapa requirement yang diberi option Inessential (I) dan harus dieliminasi. Semua requirement diatas diberi option I pada Elisitasi Tahap II sesuai dengan Tabel 3.1 karena sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang tedapat pada bab sebelumnya.

Requirement Elicitation Tahap III

Berdasarkan elisitasi tahap II diatas, dibentuklah suatu elisitasi tahap III yang kemudian diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan option HML.

Requirement Elicitation Final

Requirement Elicitation Final merupakan bentuk akhir dari tahap – tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut saya lampirkan Tabel Final Draft Elisitasi.

BAB IV

Rancangan Usulan Sistem

Staff Gudang
1. Staff menerima barang dari supplier
2. Staff melakukan login sistem.
3. Sistem menampilkan menu staff.
4. Staff melakukan pengecekan terhadap permintaan material dari produksi.
5. Staff melakukan persetujuan terhadap permintaan produksi.
6. Staff melakukan penginputan material masuk jika ada material yang dikirim oleh supplier.
7. Staff melakukan pengubahan jika ada kesalahan dalam penginputan material.
8. Staff melakukan pengecekan transaksi masuk atau keluar untuk penyesuaian data yang ada.
9. Staff dapat melihat stock minim gudang untuk membuat laporan pada admin (supervisor).

Admin Gudang

1. Admin melakukan login sistem.
2. Sistem menampilkan menu admin.
3. Admin melakukan penginputan data barang jika ada barang jenis baru.
4. Admin melakukan penginputan data suplier jika ada suplier yang baru.
5. Admin dapat melakukan penginputan jika ada penambahan divisi pada perusahaan.
6. Admin dapat melakukan penginputan data account jika ada penambahan staff gudang.
7. Admin melakukan pengubahan data jika ada kesalahan dalam penginputan data material.
8. Admin melakukan pengecekan stock control material jika ingin mengetahui stok akhir material di gudang.
9. Admin melakukan pengecekan laporan material masuk atau keluar untuk penyesuaian data yang ada.
10. Admin melakukan pengubahan laporan material masuk atau keluar jika ada kesalahan dalam penginputan.
11. Admin bisa melihat stok yang ada dengan melihat dashboard pada system.

Pimpinan (manager)

1. Pimpinan melakukan login sistem.
2. Sistem menampilkan menu pimpinan.
3. Pimpinan melakukan pengecekan terhadap laporan stock minim.
4. Pimpinan melakukan pengecekan terhadap laporan neraca gudang.
5. Pimpinan bisa melihat stock yang ada dengan melihat dashboard.

Tata Laksana Sistem yang Diusulkan

Untuk menganalisa sistem yang diusulkan , pada penelitian ini digunakan Software Visual Paradigm for UML 11.0 Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram.

Use Case Diagram yang Diusulkan Untuk User

Berdasarkan gambar 4.1 diatas, rancangan Use Case Diagram terdiri dari :
1. 1 (satu) system yang mencakup semua kegiatan rancangan sistem stock gudang.
2. 1 actor yang melakukan kegiatan.
3. 7 use case, yang dilakukan actor.

Use Case Diagram Admin dan pimpinan yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.2 diatas, rancangan Use Case Diagram terdiri dari :
1. 1 system yang mencakup semua kegiatan rancangan system stock gudang.
2. 2 actor yang melakukan kegiatan.
3. 9 use case, yang dilakukan actor.
4. 4 include, yang dilakukan actor.

Activity Diagram User yang Diusulkan

Gambar 4.3 Activity Diagram untuk User

Berdasarkan gambar 4.3. Use Case Diagram Rancangan Sistem, Terdiri dari :
1. 1 Initial Node, awal kegiatan
2. 15 Action, State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
3. 1 Final node, akhir suatu kegiatan.

Activity Diagram Admin Yang Diusulkan

Gambar 4.4 Activity Diagram untuk Admin

Berdasarkan gambar 4.4. Use Case Diagram Rancangan Sistem, Terdiri dari :
1. 1 Initial Node, awal kegiatan
2. 23 Action, State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
3. 1 Final node, akhir suatu kegiatan.

Activity Diagram Pimpinan yang Diusulkan

Gambar 4.5 Activity Diagram untuk Admin

Berdasarkan gambar 4.5. Use Case Diagram Rancangan Sistem, Terdiri dari :
1. 1 Initial Node, awal kegiatan
2. 9 Action, State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
3. 1 Final node, akhir suatu kegiatan.

Sequence Diagram User yang Diusulkan

Gambar 4.6 Sequence Diagram yang diusulkan untuk user
1. 1 aktor yang melakukan kegiatan yaitu User.
2. 4 boundary lifeline antarmuka yang saling berinteraksi,
3. 1 entity lifeline antarmuka yang saling berinteraksi
4. 1 control lifeline antarmuka yang saling berinteraksi.
5. 11 message yang terhubung.

Sequence Diagram Admin yang diusulkan

Gambar 4.7 Sequence Diagram yang diusulkan untuk Admin

1. 1 aktor yang melakukan kegiatan yaitu admin.
2. 9 boundary lifeline antarmuka yang saling berinteraksi.
3. 1 entity lifeline antarmuka yang saling berinteraksi.
4. 12message yang terhubung.

Sequence Diagram Pimpinan yang diusulkan

Gambar 4.8 Sequence Diagram yang diusulkan untuk Admin

1. 1 aktor yang melakukan kegiatan yaitu admin.
2. 9 boundary lifeline antarmuka yang saling berinteraksi.
3. 1 entity lifeline antarmuka yang saling berinteraksi.
4. 12message yang terhubung.

State Machine Diagram User yang Diusulkan

Gambar 4.9 State Machine Diagram User

State Machine Diagram Admin yang Diusulkan

Gambar 4.10 State Machine Diagram Admin

Rancangan Basis Data

Spesifikasi basis data yang memberikan penjelasan secara rinci tentang masing-masing basis data yang digunakan dalam sistem, sebelum memaparkan basis data yang ada terlebih dahulu digambarkan class diagram system yang diusulkan.

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi database merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain database menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, Spesifikasi database yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut : 1. Nama file : User
Media : Hardisk
Isi : (kodeuser+username+password+level+status)
Primary key : kodeuser
Record : 66
2. Nama file : Barang
Media : Hardisk

     	Isi		: (kode_barang+nama_barang+kategori+quantity+satuan+last_update)

Primary key : kode barang

   	Jumlah Record	: 111

3. Nama file : Detail Transaksi
Media : Hardisk
Isi  :(TransaksiID + KategoriTransaksi + Pengirim + Pengguna + kode_barang + nama_barang + kategori + quantity + satuan+DateInput)

     	Primary key	 	: TransaksiID
Jumlah Record : 291

4. Nama file : Satuan

     	Media	: Hardisk

Isi  : (Satuan)

     	Primary key	 	:Satuan
Jumlah Record : 10

5. Nama file : Suplier

     	Media	: Hardisk Isi	 : (kode_suplier+nama_suplier+Alamat+Kontak+email) )
Primary key : kode_suplier
Jumlah Record : 145

6. Nama file : temporary

    Media	: Hardisk

Isi :(TransaksiID + KategoriTransaksi + pengirim + pengguna + kode_barang+nama_barang + kategori + quantity + quantity_akhir + satuan + DateInput + UserName)
Primary key : TransaksiID

   	Jumlah Record	: 312

7) Nama file : Transaksi
Media : Hardisk
Isi : (TransaksiID+Kategori+Staff_Penerima+Staff_Pengambil+ UserInput+CreateTime)
Primary Key : TransaksiID
Jumlah Record : 125
8. Nama file : Divisi
Media : Hardisk
Isi : (Nama_divisi+Deskripsi)
Primary Key : Nama_divisi
Jumlah Record : 20

9. Nama file : Kategori Barang
Media : Hardisk
Isi : (kategoriID+kategori)
Primary Key : kategoriID
Jumlah Record : 25

Rancangan Tampilan Program

Tampilan untuk User

1) Tampilan login User sukses dan gagal

Gambar 4.11 Tampilan Login User

2) Tampilan Halaman Utama User

Gambar 4.12 Tampilan Halaman Utama User

3) Tampilan Transaksi

Gambar 4.13 Tampilan Halaman Utama Transaksi

4) Tampilan Transaksi Masuk

Gambar 4.14 Tampilan Transaksi Masuk

5) Tampilan Transaksi Keluar

Gambar 4.15 Tampilan Transaksi Keluar

6) Tampilan Report User

Gambar 4.16 Tampilan Report User

Tampilan untuk Admin

1) Tampilan Login Admin

Gambar 4.17 Tampilan Login Admin

2) Tampilan Halaman Utama Admin

Gambar 4.18 Tampilan Halaman Utama Admin

3) Tampilan Master Data Barang

Gambar 4.19 Tampilan Master Data Barang

4) Tampilan List Data Barang

Gambar 4.20 Tampilan List Data Barang

5) Tampilan Edit Data Barang

Gambar 4.21 Tampilan Edit Data Barang

6) Tampilan Master Data Suplier

Gambar 4.22 Tampilan Master Data Suplier

7) Tampilan List Suplier

Gambar 4.23 Tampilan List Suplier

8) Tampilan Edit Suplier

Gambar 4.24 Tampilan Edit Suplier

9) Tampilan Master Divisi

Gambar 4.25 Master Divisi

10) Tampilan List Divisi

Gambar 4.26 Tampilan List Divisi

11) Tampilan Input Account

Gambar 4.27 Tampilan Input Account

12) Tampilan Daftar Data Account

Gambar 4.28 Tampilan Daftar Data Account

13) Tampilan Edit Account

Gambar 4.29 Tampilan Edit Account

Tampilan Untuk Pimpinan

1) Tampilan Login Pimpinan

Gambar 4.30 Tampilan Login Pimpinan
2) Tampilan Halaman Utama Pimpinan

Gambar 4.31 Tampilan Halaman Utama Pimpinan

3) Tampilan Stock Minim

Gambar 4.32 Tampilan Stock Minim
4) Tampilan Neraca Gudang

Gambar 4.33 Tampilan Neraca Gudang

Implementasi yang Diusulkan

Setelah sistem yang diusulkan ini selesai dianalisa dan didesain secara terperinci dengan teknologi dan desain yang terpilih, maka tiba saatnya sistem diimplementasikan dan diterapkan. Tahap ini terdiri dari beberapa kegiatan yang harus dilakukan sebelum sistem yang baru benar- benar digunakan. Kegiatan yang harus dilakukan antara lain :
a. Tahap Pengumpulan data
Proses pengumpulan data digunakan sebagai perancangan sistem, sehingga data apa saja yang diperlukan dapat dianalisa dan dibuatkan sistem programnya.
b. Analisa sistem
Analisa sistem adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang dalam menganalisa suatu kegiatan untuk dicarikan kebenarannya, yang selanjutnya akan diterapkan dalam suatu sistem yang dibutuhkan.
c. Perancangan sistem
Perancangan sistem merupakan penerapan dari suatu hasil analisa yang telah dilakukan oleh seorang analis terhadap data yang dianalisanya, sehingga menghasilkan suatu rancangan sistem program yang mudah dipahami oleh seorang pembuat program.
d. Pembuatan program
Pembuatan program adalah kegiatan menulis kode program yang akan dieksekusi oleh sistem sesuai dengan yang dibutuhkan oleh user.
e. Testing program
Testing program dilakukan untuk mengetahui kesalahan kesalahan yang ada. Dan untuk memastikan kebenaran dalam penulisan kode program kedalam system.
f. Evaluasi program
Evaluasi program, kegiatan ini dilakukan setelah tes program, tujuannya untuk mengetahui kesalahan serta kekurangan pada program yang telah dibuat.
g. Perbaikan program
Perbaikan program adalah penambahan atau pengurangan pada poin poin tertentu yang tidak diperlukan, sehingga program benar benar dapat dioptimalkan sesuai dengan kebutuhan user.
h. Pelatihan
Pelatihan, setelah diketahui sudah tidak ada lagi kesalahan dan kekurangan, tahap selanjutnya dilakukan pelatihan terhadap karyawan, maka perancangan sistem yang usulkan dapat segara diimplementasikan.
i. Dokumentasi
Pengarsipan file yang tersusun rapi sangat membantu memudahkan pencarian data jika terdapat kesalahan nanti.

Spesifikasi Hardware, Software,dan Brainware yang Diusulkan

Perangkat Keras ( Hardware )
Perangkat keras yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Spesifikasi Perangkat Keras ( Hardware )
i. Processor  : Intel Core i3-370M
ii. Monitor  : 14.0”
iii. Mouse : Optical
iv. Keyboard : PS2
v. RAM : 2 GB
vi. Harddisk  : 320 GB
vii. Printer  : inkjet

b. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)
i. Microsoft Windows 7 Ultimate
ii. Microsoft Office 2007
iii. Xampp

c. Hak Akses (Brainware)
Untuk saat ini, karena belum ada aplikasi yang berjalan di perusahaan tersebut, maka belum ada yang menggunakan aplikasinya sehingga belum ada hak akses atas aplikasi. Tetapi, jika nanti sistem yang diusulkan telah berjalan, akan ada beberapa karyawan yang memiliki hak akses, diantaranya : staff gudang,admin gudang, pimpinan gudang.

Testing

Blackbox Testing

Untuk tahap pengujian penulis menggunakan metode blackbox, untuk memastikan bahwa program atau sistem yang dibuat masih terdapat bug (kesalahan) atau tidak. Dari setiap tes pengujian tidak menutup kemungkinan masih terdapat bug (kesalahan) dari sistem yang telah dites, namun pengujian ini setidaknya dapat meminimalisir bug (kesalahan) yang terdapat didalam system.

Time Schedule

Perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memakan waktu kurang lebih 4 bulan, dan kegiatan yang dilakukan adalah :

1. Pengumpulan data
Pada tahap ini, proses pengumpulan data dilakukan kepada pihak terkait sebagai bahan pendukung penelitian yang dilakukan selama empat minggu.
2. Analisa ulang sistem
Melakukan pengkajian terhadap data-data yang telah diperoleh yang dilakukan selama empat minggu. 3. Perancangan sistem
Perancangan sistem merupakan penerapan dari suatu hasil analisa yang telah dilakukan oleh seorang analis terhadap data yang dianalisanya, sehingga menghasilkan suatu rancangan sistem program yang mudah dipahami oleh seorang membuat program. Perancangan sistem berlangsung selama tiga minggu.
4. Pembuatan program
Pada tahap ini merupakan kegiatan menulis kode program yang akan dieksekusi oleh user. Pembuatan program berlangsung selama empat minggu.
5. Testing program
Pengujian program dilakukan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang ada dan untuk memastikan kebenaran dalam penulisan kode program kedalam komputer. Pengujian program berlangsung selama dua minggu pada perusahaan yang bersangkutan.
6. Evaluasi program
Tahap ini, dimana evaluasi dilakukan setelah testing program dilaksanakan, dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem. Evaluasi berlangsung dua minggu beriringan dengan testing program.
7. Perbaikan program
Perbaikan program dilakukan apabila terdapat kesalahan-kesalahan yang ditemui pada testing program.
8. Pelatihan user
Pelatihan terhadap user, admin maupun tenaga kerja yang terkait dengan program yang telah dibuat selama dua minggu.
9. Implementasi
Setelah kelayakan program telah diketahui, maka langkah selanjutnya dilakukan implementasi program pada perusahaan terkait. Implementasi program berlangsung selama dua minggu.
10. Dokumentasi
Proses Perekaman terhadap kegiatan yang dilakukan, berlangsung sejak awal, dimulai dari awal kegiatan yaitu pembuatan proposal hingga program diimplementasai pada pihak stakeholder.

Etimasi Biaya yang Diusulkan

Biaya penelitian penulis rinci sesuai kebutuhan penelitian antara lain : No Uraian Kegiatan Volume Harga Satuan Biaya 1 Bahan dan Peralatan Penelitian Kertas A4 3 rim Rp. 35.000 Rp. 105.000 Tinta Printer/Cartridge 2 buah Rp. 200.000 Rp. 400.000 Harddisk 1 buah Rp. 420.000 Rp. 420.000 Web server apache, PHP dan MySql 1 paket 0 0 Windows 7 Ultimate 1 paket 0 0 Macromedia Dreamweaver CS6 1 paket 0 0 Rp. 925.000 2 Perjalanan -Ongkos transport dalam kota 2 bln Rp. 100.000 Rp. 200.000 3 Biaya Lain-lain -Wawancara 1 hari Rp. 50.000 Rp. 50.000 -Laporan Penyelesaian Tugas 5 bundel Rp. 30.000 Rp. 150.000 Jumlah Biaya Rp.1.325.000

BAB V

Kesimpulan

Berdasarkan analisa yang dilakukan pada PT. Kuralon Indah Sejahtera, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
a. Pengklasifikasian order di PT. Kuralon Masih Manual.
b. Jumlah stok yang ada di gudang terkadang tidak sesuai dengan yang ada disistem. Dengan adanya sistem ini, penginputan data dan pembuatan laporan yang diperlukan menjadi lebih mudah.

Saran – saran

Agar penggunaan sistem stock bahan baku (gudang) dapat terwujud dengan baik, maka ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian agar dapat dikembangkan ke tahap selanjutnya.
a. Untuk memaksimalkan sistem yang telah dirancang diperlukan adanya pelatihan atau training pegawai yang akan menggunakan program tersebut agar lebih dimengerti dan dipahami.
b. Setelah dilakukan implementasi, tidak menutup kemungkinan pengembangan sistem yang ada, seiring dan sesuai kebutuhan yang ada dengan cara diperbaiki maupun ditambah sesuai dengan perkembangan teknologi yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

Contributors

Achmad wahyu illahi