TA1431383196

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

APLIKASI SISTEM MONITORING INFORMASI DATA

KARYAWAN BERBASIS WEB PADA PT

CIRCLEKA INDONESIA UTAMA

   

TUGAS AKHIR

 

Logo Amik.jpg

 

Disusun Oleh :

 

NIM
: 1431383196
NAMA

 

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

SYSTEM ARCHITECTURE

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIK RAHARJA

TANGERANG

(2017/2018)



AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

’’’PERANCANGAN SISTEM APLIKASI’’’

DATA KARYAWAN BERBASIS WEB PADA

PT CIRCLEKA INDONESIA UTAMA

Disusun Oleh :

NIM
: 1431383196
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: System Architecture

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
AMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
( Dr.Po. Abas Sunarya,M)
       
(Diah Aryani, S.T.,M.Kom)
NIP : 000603
       
NIP : 010413


AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

 


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

APLIKASI SISTEM MONITORING INFORMASI DATA

KARYAWAN BARU BERBASIS WEB PADA

PT.CIRCLEKA INDONESIA UTAMA

Disusun Oleh :

NIM
: 1431383196
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi System Architecture

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 11010
   
NID : 15029


AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN ILMU KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

APLIKASI SISTEM MONITORING INFORMASI’’’

DATA KARYAWAN BERBASIS WEB PADA

PT CIRCLEKA INDONESIA UTAMA

Disusun Oleh :

NIM
: 1431383196
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN ILMU KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN TUGAS AKHIR

APLIKASI SISTEM MONITORING INFORMASI

DATA KARYAWAN BERBASIS WEB PADA

PT CIRCLEKA INDONESIA UTAMA

Disusun Oleh :

NIM
: 1431383196
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: System Architecture

 

 

Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Tugas Akhir yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Ahli Madia Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Febuari 2017

 
 
 
NIM : 1431383196

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI

Sistem monitoring data karyawan baru merupakan sistem yang sangat penting yang di gunakan oleh PT Circleka Indonesia Utama yang nantinya pengolahan data karyawan baru tersebut akan menjadi sebuah laporan yang di perlukan oleh menager personalia sebagai alat monitoring data karyawan baru perusahaan dan berguna bagi menager personalia untuk pengambilan keputusan menejemen terkait dengan penempatan wilayah kerja. Dan sistem monitoring yang sedang berjalan di PT Circleka Indonesia Utama saat ini masih manual, sehingga sering terjadinya kesalahan data baik saat menginput maupun membuat laporan. Karna pegolahan menejemen data karyawan baru itu sangat penting yang kemudian akan menjadi laporan yang akan di monitoring langsung oleh meneger personalia, maka perusahaan perlu membuat sistem monitoring data karyawan baru secara terkomputerisasi, agar menager dengan mudah untuk mengontrol dan memonitoring karyawan baru baik yang sudah aktif maupun yang belum aktif setiap saat, dan tidak mebuang banyak waktu dengan adanya sistem yang sudah terkomputerisasi. dan dengan adanya Aplikasi Sistem Monitoring Informasi Data Karyawan Baru Berbasis Web Pada PT Circleka Indonesia Utama yang sudah terkomputerisasi ini, dengan adanya sistem ini dapat membantu staff bekerja lebih efekti dan efisien. Penulis mengharapkan menager dapat dengan mudah mengontrol serta memonitoring toko mana yang kosong dan menempatkan karyawan baru yang belum aktif tersebut dengan setiap saat, serta dapat menghemat biaya perusahaan dengan adanya sistem monitoring data karyawan baru terkomputerisasi ini. Karna staf personalia tidak lagi mengeprint laporan yang dapat memperlambat jalanya nya monitoring dan kontroling yang bersangkutan dengan karyawan baru yang belum aktif tersebut. Dan di harapkan sistem monitoring data karyawan baru yang sudah terkomputerisasi ini juga dapat bermanfaat bagi menejer dan staf personalia perusasahaan.

Kata Kunci: aplikasi, monitoring data, informasi, karyawan.


ABSTRACT

New employee data monitoring system is a very important system that is used by PT Circleka Indonesia Utama which later processing of new employee data will be a report that is needed by menager personnel as a tool monitoring data employee new company and useful for menager personnel for decision making management related to the placement of the work area. And the ongoing monitoring system in PT Circleka Indonesia Utama is still manual, so often the occurrence of data errors both when input and create reports. Because the management of new employee data management is very important which will then be a report that will be monitored directly by the personnel, the company needs to create a new employee data monitoring system in computerized, so that menager easily to control and monitor new employees both active and which is not active at any time, and does not mebuang much time in the presence of a computerized system. and with the Application of Data Monitoring System New Employee Based Web Data In PT Circleka Indonesia Utama which has been computerized this, with the existence of this system can help staff work more effective and efficient. The authors expect the menager to easily control and monitor which stores are empty and put new employees that are not active at any time, and can save company costs with this new computerized employee data monitoring system. Because the personnel staff no longer prints reports that can slow down the monitoring and controlling nets associated with the newly inactive employees. And it is expected that this new computerized employee data monitoring system can also be useful for managers and staff of company personnel.

Keywords: Keywords: application, monitoring data, information, employees.


KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga laporan Tugas Akhir Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai sebagaimana mestinya. Adapun judul yang diambil yaitu “Aplikasi Sistem Monitoring Informasi Data Karyawan Berbasis Web Pada PT Circleka Indonesia Utama”.

Dalam kesempatan ini, Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu Penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, antara lain :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM., selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si, selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Ibu Diah Aryani, S.T.,M.Kom, selaku Kepala Jurusan Diploma Teknik Informatika dan Dosen Pembimbing I.
  4. Abdul Azis yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan laporan ini.
  5. Para Dosen pengajar dan Para Staff Perguruan Tinggi Raharja yang telah banyak memberikan ilmu dan bantuannya.
  6. Bapak Muhamad Iqbal selaku stakeholder dan supervisor saya yang telah membatu menyelesaikan laporan kuliah kerja praktek ini.
  7. Semua Karyawan PT Circleka Indonesia Utama khusunya teman-teman toko terminal 3 domestik yang telah membatu memberikan informasi utuk menyelesaikan laporan kuliah kerja praktek ini.
  8. Ayahanda, Ibunda, Kakak dan Adik-adik tercinta yang selalu memberikan dorongan baik moril maupun materi.
  9. Sahabat-sahabat seperjuangan yang lain yang tidak bisa di sebutkan satu persatu yang selalu memberikan support kepada peneliti dalam menyusun laporan Tugas Akhir ini.

Sahabat-sahabat seperjuangan yang lain yang tidak bisa di sebutkan satu persatu yang selalu memberikan support kepada peneliti dalam menyusun laporan Tugas Akhir ini.

Tangerang, 19 Januari 2018
Mohamad Rifqi Syihab
NIM: 1431383196

Daftar isi


DAFTAR SIMBOL

Gambar 1. Daftar Simbol Use Case Diagram

 

Gambar 2. Daftar Simbol Activity Diagram

 

Gambar 3. Daftar Simbol Sequence Diagram

 




BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi saat ini sudah tidak bisa kita pungkiri lagi, berbagai inovasi teknologi sudah banyak membantu kita dan mencakup hampir di semua bidang, mulai dari informasi elektronik, komunikasi, kesehatan, bahkan dalam hal bisni sekalipun. Semua dipermudah dengan adanya teknologi yang merubah metode manual/konvensional menjadi metode serba otomatis/tersistem yang dapat memangkas beban, waktu, serta tenaga.

Oleh sebab itu sistem monitoring informasi data karyawan berbasis web merupakan salah satu hal paling penting yang di butuhkan oleh PT.CIRCLEKA INDONESIA UTAMA untuk mempermudah personalia dalam mengontrol dan memonitoring karyawan yang terdapat dalam perusahaan tersebut. Serta dapat mempermudah penyusunan laporan yang bersangkutan dengan data karyawan. Pengolahan sistem informasi data karyawan di PT.CIRCLEKA INDONESIA UTAMA masih berjalan manual, sehingga menyulitkan pihak personalia bahkan staff-staff yang bersangkutan untuk mengontrol dan memonitoring serta memberikan informasi, menejemen data yang berkaitan dengan karyawan. Maka akan dapat memberikan resiko kesalahan yang besar dalam mengontrol manajemen data, memonitoring dan memberi informasi karyawann di karenakan dalam memberi suatu informasi data karyawan di butuhkan data-data infomasi yang tepat dan akurat.

Maka untuk mengatasi permasalahan atau kesulitan dalam mengontrol dan mengendaliakan data-data karyawan perusahaan tersebut, maka di perlukan sebuah aplikasi monitoring sistem informasi data karyawan yang terkomputerisasi dengan baik, sehingga dapat membantu aktivitas dalam menyusun laporan – laporan yang bersangkutan dengan karyawan seperti penempatan wilayah kerja sesuai domisili, menginput data karyawan dan membantu staff personalia dalam memonitoring karyawan tersebut. dan dengan adanya sistem informasi data karyawan yang terkomputerisasi, di harapkan dapat memepermudah staff-staff personalia dalam mengontrol dan memonitoring data-data karyawan dalam perusahaan, serta di harapkan dapat meminimalisir resiko kesalahan staff-staff personalia, Oleh karena itu, maka penulis ingin membantu menerapkan sistem informasi data karyawan yang terkomputerisa guna untuk membantu kelancaran dalam memonitoring pegawai sehingga data yang di dapat lebih tepat dan akurat, maka dalam penulisan Tugas Akhir (TA) ini penulis memilih judul “Aplikasi Sistem Monitoring Informasi Data Karyawan Berbasis Web Pada PT Circleka Indonesia Utama”.



Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat di rumuskan masalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem informasi data karyawan yang berjalan saat ini pada PT Circleka Indonesia Utama ?

  2. Bagaimana merancang sebuah sistem informasi yang efektif dalam memonitoring informasi data – data karyawan sehingga lebih efisien dalam pengolahan data – data karyawan ?

  3. Dengan efektif dan efisiennya sebuah sistem monitoring informasi data karyawan, target apa yang di inginkan ?


Ruang Lingkup

Agar pembahasan permasalahan dapat fokus dan terarah, permasalahan dibatasi mengenai rancangan sebuah sistem informasi yang digunakan sebagai monitoring pihak personalia untuk Penginputan informasidata karyawan, pengolahan data penempatan wilayah kerja karyawan, dan mengatur sistem informasi data karyawan melalui web.



Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Tujuan Individual

  2. a. Sebagai syarat Tugas Akhir (TA).

    b. Menambah wawasan penulis untuk mengembangkan sistem monitoring data karyawan yang ada di PT Circleka Indonesia Utama

    c. Menambah ilmu pengetahuan penulis khususnya pengetahuan tentang sistem monitoring data karyawan yang terdapat di dalam dunia kerja.

  3. Tujuan Fungsional

  4. a. Dapat dengan mudah mengetahui dan mencari data karyawan di PT Circleka Indonesia Utama

    b. Untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi sistem personalia dalam memonitoring informasi data karyawan pada PT Circleka Indonesia Utama.

  5. Tujuan Opersional

  6. a. merancang sistem monitoring informasi data karyawan berbasis web pada PT Circleka Indonesia Utama agar dapat dengan mudah memantau data kerja karyawan yang ada di perusahaan.

    b. Membantu meminimalisir kesalahan dalam mencari data data karyawan.


Manfaat Peneletian

  1. Bagi Peneliti

  2. a. Mengetahui legih banyaktentang tempat skripsi terkait sejarahnya, tujuannya, proses pemantauan dan penginputan data karyawan, dan permasalahan yang ada didalamnya.

    b. Memperoeh pengalaman kerja terutama yang terkait dengan monitoring informasi data karyawan

    c. Sebagai wadah untuk melatih diridan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah

  3. Bagi Perusahaan

  4. a. Mempermudah personalia dalam melakukan tugasnya untuk memantau data karyawan yang ada di perusahaan

    b. Mampu meringankan proses pekerjaan personalia karena sistem monitoring informasi data karyawan sudah terkomputerisasi

    c. Aplikasi sistem monitoring informasi data karyawan Pada PT Circleka indonesia Utama dapat dengan cepat dan mudah membantu personalia untuk melakukan tugasnya


Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Penelitian yang dilakukanolehpenulisyaitupengumpulandata yang dibutuhkan,metode-metode itusebagaiberikut :

  1. Metode Observasi

  2. Peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap proses sistem monitoring informasi data yang berjalan pada PT Circleka Indonesia Utama. Kemudian dari pengamatan tersebut peneliti mengumpulkan seluruh data yang merupakan sumber informasi yang dapat membantu dalam rangka membangun system tersebut.

  3. Metode Wawancara/Interview

  4. Metode ini di lakukan dengan cara melakukan. Tanyajawab dengan salah satu staff personalia yang bekerja dalam manajemen data karyawan tersebut, wawancara dilakukan secara langsung. Metode ini di lakukan guna memperoleh data lebih detail serta memperkuat data sebelumnya saat melakukan pengamatan secara langsung.

  5. Metode Studi Pustaka

  6. Yaitu metode untuk mendapatkan informasi atau data dari beberapa sumber (literature) atau buku untuk kebutuhan penganalisaaan yang terkait dengan laporan ini.


Metode Analisa

Pada metode analisa ini menggunakan metode analisa SWOT, analisa SWOT ini menaruh perhatian pada unsur-unsur Strenghs, Weaknesses, Opportunities, & Threats. Serta menggunakan alat bantu (tools) Unified Modeling Language (UML) yang dibuat dengan menggunakan software Visual Paradigm.



Metode Perancangan

Dalam Tugas Akhir ini metode perancangan yang akan digunakan adalah menggunakan metode perancangan terstruktur melalui tahapan pembuatan UML, pembuatan database danpembuatan program yang dibutuhkan oleh administrasi pada elisitasi. Bahasa pemograman yang digunakan adalah PHP serta database yang digunakan MySQL.


Metode Pengujian

Dalam Tugas Akhir Metode pengujian yang digunakan yaitu blackbox system. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluru syarat-syarat fungsional suatu program. Dan blackbox itu untuk menganalisa suatu identitas sistem untuk mendeteksi, mengevaluasi kondisi dan fitur-fitur yang diinginkan dan mengetahui kualitas dari suatu sistem yang dilakukan untuk meminimalisir suatu kesalahan yang terjadi saat sistem diterapkan.



Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan penelitian ini, maka materi-materi yang terdapat pada tugas akhir ini di kelompokkan menjadi beberapa sub-sub dengan sistematika penyampaian sabagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian, studi keputusan dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Dalam bab ini, penulis akan menguraikan pembahasan mengenai landasan teori yang berisi teori umum yang mengenai konsep dasar sistem dan konsep dasar informasi, teori khusus membahas mengenai penjelasan-penjelasan yang berhubungan dengan penelitian, serta adanya literature review.

BAB III : PEMBAHASAN DAN HASIL

Bab ini berisi tentang sejarah PT Circleka Indonesia Utama, struktur organisasi, penjelasan tentang tugas dan wewenang pada masing-masing bagian dan jabatan, analisa batasan sistem, analisa kebutuhan sistem, analisa kontrol, analisa kelebihan analisa sistem yang berjalan, analisa perangkat sistem, analisa permasalahan, serta alternatif pemecahan masalah.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini menjelaskan tentang kesimpulan, saran dan pesan yang dapat diberikan penulis dari hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Manusia hidup di dunia yang penuh dengan sistem, dan apa yang dilihat pada sekitar kita adalah kumpulan dari sistem-sitem. Berikut ini adalah definisi sistem menurut para ahli :

Sistem merupakan seperangkat unsur-unsur yang terkait dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur yang terkait dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dan dengan lingkungan nya menurut Ludwig Von Bertalanfly dalam buku Yakub, Vico Hisbanarto (2014:2)[1]. Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang berintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan menurut Mc Leod dalam buku Dr. Deni Darmawan (2013:4)[2]. Pendekatan sistem yang menekankan pada prosedur, sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpulan bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyekesaikan suatu sasaran tertentu menurut Jerry Fitz Gerald dalam buku Yakub, Vico Hisbanarto (2014:2)[1]. Sistem adalah suatu rangkaian dari objek-objek yang secara bersama-sama saling berpengaruh satu sama lain termasuk atributnya menurut Glenn L.I. and Francis J.P. dalam buku Yakub, Vico Hisbanarto (2014:1)[1].

Menurut Hartono (2013:9), ”Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara teroganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan”. Menurut Darmawan (2013:4)[2], “sistem adalah kumpulan atau grup dari bagian atau komponen apa pun baik fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan”. Menurut Taufiq (2013:2)[3] Sistem Informasi Manajemen “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Dari beberapa pengertian sistem menurut para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan elemen-elemen yang bekerja sama dan saling keterkaitan antara satu sistem ke sistem yang lain, guna untuk mencapai tujuan bersama sesuai fungsi nya masing – masing.


Karakteristik sistem

Menurut Hartono (2013:14), bahwa sebuah sistem memiliki paling sedikit sepuluh karakteristik sebagai berikut:

  1. Komponen (component) bagian-bagian atau elemen-elemen yang dapat berupa benda atau manusia, berbentuk nyata atau abstrak, dan disebut subsistem.

  2. Penghubung antarbagian (interface), sesuatu yang bertugas menjembatani satu bagian dengan bagian lain, dan memungkinkan terjadinya interaksi/komunikasi antar bagian.

  3. Batas (boundary). Sesuatu yang membedakan antara satu sistem dengan sistem atau dengan sistem-sistem lain.

  4. Lingkungan (environment). Segala sesuatu yang berada diluar sistem dan dapat bersifat menguntungkan atau merugikan sistem yang bersangkutan.

  5. Masukan (Input). Sesuatu yang merupakan bahan untuk diolah atau diproses oleh sistem.

  6. Mekanisme pengolahan (processing). Perangkat dan prosedur untuk mengubah masukan menjadi keluaran dan menampilkannya.

  7. Keluaran (ouput). Berbagai macam bentuk hasil atau produk yang dikeluarkan dari pengolahan.

  8. Tujuan (goal/Objective). Sesuatu atau keadaan yang ingin dicapai oleh sistem, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

  9. Sensor dan kendali (sensor and Control). Sesuatu yang bertugas untuk memantau dan menginformasikan perubahan-perubahan didalam lingkungan dan dalam diri sistem kepada sistem.

  10. Umpan balik (feedback). Informasi tentang perubahan-perubahan lingkungan dan perubahan-perubahan (penyimpangan) dalam diri sistem.



Klasifikasi sistem

Menurut Taufiq (2013:2)[3]. Sistem Informasi Manajemen dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

  2. Jika dilihat dari bentuknya sistem bisa dibagi menjadi dua yaitu sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau lebih sering disebut sebagai prosedur, contohnya dari sistem abstrak adalah prosedur pembayaran keuangan mahasiswa, prosedur belajar mengajar, sistem akademik, sistem diperusahaan, sistem antara manusia dengan Tuhan, dan lain-lain.

    Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera. Contoh dari sistem fisik adalah sistem computer, sistem transportasi, sistem akuntansi, sistem perguruan tinggi, sistem mesin pada kendaraan bermotor, sistem mesin mobil, sistem mesin-mesin perusahaan.

    Dilihat dari fungsinya, baik sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi yang pentingnya, sistem abstrak berperan penting untuk mengatur proses-proses atau prosedur yang nantinya berguna bagi sistem lain agar dapat berjalan secara optimal sedangkan sistem fisik berperan untuk mengatur proses dari benda-benda atau alat-alat yang bisa digunakan untuk mendukung proses yang ada di dalam organisasi.

    Sistem dapat dipastikan dan Sistem tidak dapat dipastikan Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.

  3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

  4. Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada factor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tettutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.

  5. Sistem Manusia dan Sistem Mesin

  6. Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya.

    Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi, sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli di pasar tradisional, dll. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri, dan lain-lain.

  7. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

  8. Sistem dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagi menjadi dua yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.

  9. Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi

  10. Sistem yang bisa berdaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.

    Sistem Buatan Allah atau Alam dan Sistem Buatan ManusiaSistem buatan Allah merupakan sebuah sistem yang sudah cukup sempurna dan tidak ada kekuranganya sedikitpun dari sistem ini, misalnya sistem tata surya, sistem pencernaan manusia, dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sebuah sistem yang telah dikembangkan oleh manusia itu sendiri, sistem ini bisa dirubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup. Sistem buatan manusia secara umum bisa disesuaikan dengan kebutuhan, jika kebutuhannya berubah maka sistem yang sudah ada tadi juga bisa berubah.

  11. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya

  12. Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakaiannya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan lima tahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan presiden yang baru. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Hartono (2013:15),“Infromasi adalah sehimpunan data yang telah diolah menjadi sesuatu yang memiliki arti dan kegunaan lebih luas”.

Menurut Darmawan (2013:4)[2], “Informasi adalah sejumlah data yang sudah diolah atau diproses melalui prosedur pengolahan data dalam rangkat menguji tingkat kebenarannnya, keterpakaiannya sesuai dengan kebutuhan”.

Dari kedua pengertian tersebut di atas maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa informasi adalah sekumpulan dari data-data yang sudah melalui proses pengolahan terlebih dahulu sehingga memiliki arti.



Klasifikasi Informasi

Menurut McLeod di dalam buku Rusdiana dan Irfan (2014:41)[4] Sistem dapat dikelompokan menjadi dua yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka yaitu sistem yang dihubungkan dengan lingkungannya melalui arus sumber daya. Sedangkan sistem terbuka yaitu sistem yang tidak berinteraksi secara langsung dengan lingkungannya melalui arus sumber daya. Sedangkan menurut Sutabri (2013:34), informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Informasi Berdasarkan Persyaratan

  2. Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh seorang manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasarkan persyaratan itu informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut:

    a. Informasi yang tepat waktu

    Sebuah informasi yang tiba pada manajer sebelum suatu keputusan diambil sebab seperti telah diterangkan dimuka, informasi adalah bahan pengambilan keputusan.

    b. Informasi yang relevan

    Sebuah informasi yang disampaikan oleh seorang menajer kepada bawahannya harus relevan, yakni ada kaitannya dengan kepentingan pihak penerima sehingga informasi tersebut akan mendapatkan perhatian.

    c. Informasi yang bernilai.

    Informasi yang berharga untuk suatu pengambilan keputusan.

    d. Informasi yang dapat dipercaya

    Suatu informasi harus dapat dipercaya dalam manajemen karena hal ini sangat penting menyangkut citra organisasi, terlebih bagi organisasi dalam bentuk perusahaan yang bergerak dalam persaingan bisnis.

  3. Informasi Berdasarkan Dimensi Waktu

  4. Informasi berdasarkan dimensi waktu ini diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam, yaitu:

    a. Informasi masa lalu

    Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa masa lampau yang meskipun amat jarang digunakan, namun penyimpanannya pada data strorage perlu disusun secara rapih dan teratur.

    b. Informasi masa kini

    Dari sifatnya sendiri sudah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yangterjadi sekarang.

  5. Informasi Berdasarkan Sasaran

  6. Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditunjukkan kepada seorang atau kelompok orang, baik yang terdapat di dalam organisasi maupun di luar organisasi. Informasi jenis ini diklasifikasikan sebagai berikut:

    a. Informasi individual

    Informasi yang ditunjukkan kepada seseorang yang mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijaksanaan (policy maker) dan pengambil keputusan (decision maker) atau kepada seseorang yang diharapkan dari padanya tanggapan terhadap informasi yang diperolehnya.

    b. Informasi komunitas

    Informasi yang ditunjukkan kepada khalayak di luar organisasi, suatu kelompok tertentu di masyarakat.



Nilai Informasi

Menurut Sutabri (2012:37), Menurut Sutabri nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibanding dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan.

Lebih lanjut, sebagian informasi tidak dapat persis ditafsir keuntungannya dengan sesuatu nilai uang, tetapi dapat ditafsir nilai efekifitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu: (Sutabri, 2012:38)

  1. Mudah diperoleh

  2. Sifat ini menunjukkan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

  3. Luas dan Lengkap

  4. Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, Karena itu sulit mengukurnya.

  5. Ketelitian

  6. Sifat ini menunjukkan minimnya kesalahan dan informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

  7. Kecocokan

  8. Sifat ini menunjukkan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.

  9. Ketepatan Waktu

  10. Menunjukkan tak ada keterlambatan jika ada seseorang yang ingin mendapatkan informasi. Masukkan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur, misalnya berapa banak penjualan dapat ditamabah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barag-barang inventaris.

  11. Kejelasan

  12. Sifat ini menunjukkan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Memberikan laporan dapat memakan biaya yang besar. Bebrapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut.

  13. Keluwesan

  14. Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambil keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

  15. Dapat dibuktikan

  16. Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

  17. Tidak ada prasangka

  18. Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

  19. Dapat diukur

  20. Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal. Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan-dugaan, klenik, dan sebagainya sering dianggap informasi, hal-hal tersebut berada di luar lingkup pembicaraan kita.



Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Taufiq (2013:17)[3], Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna.

Menurut Tata Sutabri (2012:46), Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolah transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Berdasarkan kedua definisi diatas, maka dapat disimpulkan sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan untuk mengolah data sehingga memiliki nilai tambah untuk membantu manajer dalam pengambilan keputusan.


Komponen Sistem Informasi

Menurut Darmawan (2013)[5], sebuah informasi bisa bermanfaat, bisa memberikan pemahaman bagi orang yang menggunakannya, jika informasi tersebut memenuhi atau mengandung salah satu komponen dasarnya. Jika di analisis berdasarkan pendekatan information system, pada dasarnya ada sekitar 6 (enam) komponen. Adapun keenam komponen atau jenis informasi tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Root of Information, yaitu komponen akar bagian dari informasi yang berada pada tahap awal keluaran sebagai proses pengolahan data. Misalnya yang termasuk ke dalam komponen awal ini adalah informasi yang disampaikan pleh pihak pertama.

  2. Bar of Information, merupakan komponen batangnya dalam suatu informasi, yaitu jenis informasi yang disajikan dan memerlukan informasi lain sebagai pendukung sehingga informasi awal tadi bisa dipahami. Contohnya jika anda membaca headline dalam sebuah surat kabar, maka untuk memahami lebih jauh tentunya harus membaca informasi selanjutnya, sehingga maksud dari informasi yang ada pada headline tadi bisa dipahami secara utuh.

  3. Branch of Information, yaitu komponen informasi yang bisa dipahami jika informasi sebelumnya telah dipahami. Sebagai contoh adalah informasi yang merupakan penjelasan keyword yang telah ditulis sebelumnya, atau dalam ilmu eksakta seperti matematika bentuknya adalah hasil dari sebuah uraian langkah penyelesaian soal dengan rumus-rumus yang panjang, misalnya dapat berupa petunjuk lanjutan dalam mengerjakan atau melakukan sesuatu.

  4. Stick of Information, yaitu komponen informasi yang lebih sederhana dari cabang informasi, biasanya informasi ini merupakan informasi pengayaan pengetahuan. Kedudukannya bersifat pelengkap (supplement) terhadap informasi lain. Misalnya informasi yang muncul ketika seseorang telah mampu mengambil kebijakan/keputusan menyelesaikan suatu proses kegiatan, maka untuk menyempurnakannya ia memperoleh informasi-informasi pengembangan dari keterampilan yang sudah ia miliki tersebut.

  5. Bud of Information, yaitu komponen informasi yang sifatnya semi mikro, tetapi keberadaannya sangat penting sehingga di masa yang akan datang dalam jangka waktu yang akan datang informasi ini akan berkembang dan dicari, serta ditunggu oleh pengguna informasi sesuain kebutuhannya. Misalnya yang termasuk ke dalam informasi ini adalah informasi tentang masa depan, misalnya bakat dan minat, cikal bakal, prestasi seseorang, harapan-harapan yang positif dari seseorang dan lingkungan.

  6. Leaf of Information, yaitu komponen informasi yang merupakan informasi pelindung, dan lebih mampu menjelaskan kondisi dan situasi ketika sebuah informasi itu muncul. Biasanya informasi ini berhubungan dengan informasi mengenai kebutuhan pokok, informasi yang mejelaskan cuaca, musim, yang mana kehadirannya sudah pasti muncul.



Tujuan Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2013:47), “tujuan sistem informasi yaitu untuk menghasilkan produk informasi yang tepat bagi para pemakai akhir. Produk informasi meliputi pesan, laporan, formulir, dan gambar grafis, yang dapat disediakan melalui tampilan video, respons audio, produk kertas, dan multimedia.

Menurut Yuliastrie (2013:28), Sistem Informasi memiliki beberapa tujuan, yaitu:

  1. Integrasi sistem

  2. a. Menghubungkan sistem individu/kelompok.

    b. Pengkolektifan data dan penyambungan secara otomatis.

    c. Peningkatan koordinasi dan pencapaian sinergi.

  3. Efisiensi pengelolaan

  4. a. Penggunaan basis data dalam upaya kesamaan administrasi data.

    b. Pengelolaan data berkaitan dengan karakteristik Informasi.

    c. Penggunaan dan pengambilan Informasi.

  5. Dukungan keputusan untuk manajemen

  6. a. Melengkapi informasi guna kebutuhan proses pengambilan kebutuhaan.

    b. Akuisisi Informasi eksternal melalui jaringan komunikasi.

    c. Ekstraksi dari Informasi internal yang terpadu.



Konsep Dasar Data

Definisi Data

Untuk dapat memahami sebuah informasi, tidak dapat dipisahkan dengan apa yang namanya data. Untuk itu, sebelum memahami konsep dasar informasi dalam hal ini akan dibahas mengenai data. Berikut ini adalah beberapa definisi data menurut para ahli :

  1. Menurut Rohmat Taufiq (2013:13)[3], asal mula kata Data, data berasal dari bahasa latin yang berarti sesuatu yang diberikan. Dari asal mula kata tersebut bisa disimpulkan bahwa sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah.

  2. Dikutip dari buku Japerson Hutahaean (2014:8), Menurut Gordon B.Davis data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai kelompok lambang-lambang tidak acak menunjukkan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal dan sebagainya.

  3. Menurut Edy Irwansyah (2014:2), Data sendiri adalah kumpulan item yang belum diproses, yang dapat mencakup teks, angka, gambar, audio dan video.

Dari beberapa pengertian diatas mengenai data dapat disimpulkan bahwa data merupakan bahan yang akan diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan bermanfaat.



Klasifikasi Data

Menurut H.A. Rusdiana dan Moch. Irfan dalam buku Sistem Informasi Manajemen (2014:71), data dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

  1. Bersifat Data, Berdasarkan sifat data ada 2 (dua) data yaitu data kuantitatif dan data kualitatif.

  2. Berdasarkan Sumber Data, Berdasarkan sumber data ada dua yaitu data internal dan data dari eksternal.

  3. Berdasarkan Cara Memperolehnya, Berdasarkan dari cara memperolehnya, data dapat dikelompokkan menjadi data primer dan data sekunder.

  4. Berdasarkan Cakupan Pengumpulannya, Berdasarkan cakupan pengumpulannya, data dikelompokkan menjadi data sensus dan data sampel.

  5. Berdasarkan Dinamika Data, Berdasarkan dinamikanya data dapat dikelompokkan menjadi data statis, data semi statis dan data dinamis.

  6. Berdasarkan Skala Pengukurannya, Berdasarkan skala pengukurannya dikenal data nominal, data ordinal, data internal, dan data rasio.


Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Taufiq (2013:155), “Analisa sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah terkomputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem analisa, masalah, desain logic dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut”.

Menurut Rosa (2013:18), “Analisis sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru”.

Dari kedua defnisi di atas dapat disimpulkan bahwa analisa sistem adalah suatu kegiatan untuk mengukur sejauh mana sistem yang ada apakah sudah berjalan baik dan sesuai dengan yang harapkan sesuai dengan hasil yang ada.


Tahap-Tahap Analisa Sistem

Langkah-langkah analisa sistem Menurut Taufiq (2013:159), “untuk melakukan analisa sistem, supaya hasil analisa dapat maksimal makan langkah-langkah yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak tumpang tindih antara hasil analisa yang satu dengan hasil yang lain. Atau dengan tujuan hasil analisa sistem yang dilakukan bisa dikelompokan sesuai dengan langkah yang dilakukan sehingga mudah untuk dipelajari atau dikembangkan lagi ke dalam rancang bangun sistem informasi

Menurut Whitten L.Jeffery dalam Taufiq (2013:159), langkah-langkah sistem dijelaskan pada gambar dibawah ini:

Adapun tujuan utama dari tahap analisis sitem ini adalah sebagai berikut:

  1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.

  2. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.

  3. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan ssmpai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya

  4. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru

  5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan

Selama tahap analisis sistem, analis sistem terus bekerja sama dengan manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap analisis sistem adalah sebagai berikut: (Sutabri, 2012:221)

    a. Mengumumkan penelitian sistem

    Ketika perusahaan menerapkan aplikasi komputer baru manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja. Perhatian mula-mula ditunjukan pada kekhawatiran pegaawai mengenai cara komputer mempengaruhi kerja mereka.

    b. Mengorganisasikan tim proyek

    Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadi pemakai dan bukan spesialis informasi sebagai pemimpin proyek. Agar proyek berhasil, pemakai perlu berperan aktif daripada hanya pasif.

    c. Mendefinisikan kebutuhan informasi

    Analisis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi, wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan, dan survey.

    d. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem

    Setelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem.

    e. Menyiapkan usulan rancangan

    Analisis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan untuk meneruskan atau menghentikan untuk kedua kalinya. Disini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan.

    f. Menyetujui atau menolak rancangan proyek

    Manajer dan komite sistem mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim mungkin dimintas melakukan analisis lain dan menyerahkan kembali atau proyek mungkin ditinggalkan. Jika persetujuan diberikan, proyek akan maju ke tahap rancangan.

Menurut Murad (2013:51)[6], tahap analisis merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya.



Konsep Dasar Perancangan

Definisi Perancangan

Menurut Atmaja, B. T, Wahyu Hidayat dkk dalam jurnal CERITA (2016:49)[7], Perancangan adalah proses merencanakan segala sesuatu terlebih dahulu. Perancangan merupakan wujud visual yang dihasilkan dari bentuk-bentuk kreatif yang telah direncanakan. Langkah awal dalam perancangan desain bermula dari hal-hal yang tidak teratur berupa gagasan atau ide-ide kemudian melalui proses penggarapan dan pengelolaan akan menghasilkan hal-hal yang teratur, sehingga hal-hal yang sudah teratur bisa memenuhi fungsi dan kegunaan secara baik. Perancangan merupakan penggambaran, perencanaan, pembuatan sketsa dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

Menurut Yoori Koo dalam International journal of Design (2016:49-65)[8], “Designers can be part of the development of a socially responsible business system by providing a sustainable perspective and way to understand production and consumption of products and services. Design’s response to social responsibility, in parallel with business’s response, has reflected the great activist movements. Indeed, it has been a recurring theme; with designers addressing issues relating to social responsibility. As it became recognised that designers can directly and indirectly influence the environmental and social performance of products and service as well as the way in which new processes, services and products are delivered”.

Menurut Alison McKay dkk dalam International journal of computer integrated manufacturing (2016:237-250)[9], “Engineering design is an important early stage of the innovation processes that deliver new products to markets where societal challenges are addressed and wealth generated. High-quality engineering design information is critical to the effective and efficient manufacture, production and through-life support of such products. The emerging discipline of engineering design informatics brings together ICT (Information and Communications Technology) and engineering design to support the creation of well-founded engineering information support systems”.



Konsep Dasar Aplikasi

Definisi Aplikasi

Aplikasi berasal dari kata application yaitu bentuk benda dari kata kerja to apply yang dalam bahasa Indonesia berarti pengolah. Secara istilah, aplikasi komputer adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang menggunakan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pemakai.

Menurut Listina Nadhia Ningsih yang mengutip dari Nazrudin Safaat.H. dalam Jurnal ICIT (2016:156)[10], Perangkat Lunak Aplikasi adalah suatu sub kelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna. Biasanya perangkat lunak aplikasi dibandingkan dengan perangkat lunak sistem yang mengintegrasikan berbagai kemampuan komputer, tapi tidak secara langsung menerapkan kemampuan tersebut untuk mengerjakan suatu tugas yang menguntungkan pengguna.

Menurut Indrajani (2014:4), “Aplikasi adalah program yang menentukan aktifitas permrosesan informasi yang dibutuhkan untuk penyelesaian tugas-tugas khusus dari pemakai komputer. Contohnya spreadsheet elektronik dan program word processing”.

Menurut Herul Makmun yang mengutip dari Puntodewo dalam ejurnal.unimaka.ac.id (2015), Aplikasi adalah penggunaan dan penerapan suatu konsep yang menjadi suatu pokok pembahasan. Aplikasi dapat diartikan juga sebagai program komputer yang dibuat untuk menolong manusia dalam melakukan tugas tertentu.

Menurut Joni Supriyono Arif Pramadya (2013:50),perangkat lunak aplikasi yaitu perangkat lunak yang digunakan untuk membantu pemakai komputer untuk melaksanakan pekerjaannya.

Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa aplikasi adalah sebuah program atau perangkat lunak yang dirancang atau dibuat untuk tujuan tertentu dengan melakukan aktifitas tertentu melalui proses dan prosedur aliran data dalam infrastruktur teknologi informasi yang sesuai dengan jenjang dan kebutuhan.



Teori Khusus

Definisi Monitoring

Monitoring adalah proses analisis informasi (berdasarkan indikator yang di tetapkan) secara sistematis dan kontinu tentang kegiatan program/proyek sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi untuk penyempurnaan program/proyek itu selanjutnya. Monitoring melibatkan perhitungan atas apa yang kita lakukan. Monitoring melibatkan pengamatan atas kualitas dari layanan yang kita berikan.

Menurut Firmanzah (2013:274), monitoring adalah aktifitas atau kegiatan peng awasan yang melekat dengan tujuan investigasi. Monitoring dapat di bedakan menjadi dua macam yaitu, monitoring eksternal dan monitoring internal. Monitoring internal untuk mengetahui apa saja yang telah, sedang dan akan terjadi di dalam sebuah lingkungan, sedangkan monitoring eksternal untuk memahami semua hal dan peristiwa yang terjadi di luar lingkungan



Sumber Daya Manusia (Karyawan)

Definisi Sumber Daya Manusia (Karyawan)

Untuk hal ini sebuah perusahaan, elemen yang cukup penting dalam menjalankan bisnisnya ialah sumber daya manusia atau dapat disebut dengan karyawan dalam perusahaan. Karyawan merupakan kekayaan utama dalam suatu perusahaan, karena tanpa adanya keikutsertaan mereka, aktifitas perusahaan tidak akan terlaksana.

Setiap perusahaan membutuhkan karyawan sebagai tenaga yang menjalankan setiap aktivitas yang ada dalam organisasi perusahaan. Karyawan merupakan aset terpenting yang memiliki pengaruh sangat besar terhadap kesuksesan sebuah perusahaan. Tanpa mesin canggih, perusahaan dapat terus beroperasi secara manual, akan tetapi tanpa karyawan, perusahaan tidak akan dapat berjalan sama sekali.

Menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI) “Karyawan merupakan orang yang bekerja pada suatu lembaga “kantor, perusahaan, dan sebagainya” dengan mendapat gaji “upah”, pegawai, pekerja. Jika diartikan secara sederhana, karyawan dapat diartikan sebagai setiap orang yang memberikan jasa kepada perusahaan ataupun organisasi yang membutuhkan jasa tenaga kerja, yang mana dari jasa tersebut, karyawan akan mendapatkan balas jasa berupa gaji dan kompensasi-kompensasi lainnya.

Jika dikelompokkan berdasarkan statusnya, karyawan dalam perusahaan dapat dibagi menjadi dua jenis kelompok karyawan yaitu karyawan tetap dan karyawan tidak tetap.

  1. Karyawan Tetap

  2. Karyawan tetap merupakan karyawan yang telah memiliki kontrak ataupun perjanjian kerja dengan perusahaan dalam jangka waktu yang tidak ditetapkan (permanent). Karyawan tetap biasanya cenderung memiliki hak yang jauh lebih besar dibandingkan dengan karyawan tidak tetap. Selain itu, karyawan tetap juga cenderung jauh lebih aman (dalam hal kepastian lapangan pekerjaan) dibandingkan dengan karyawan tidak tetap.

  3. Karyawan Tidak Tetap

  4. Karyawan tidak tetap merupakan karyawan yang hanya dipekerjakan ketika perusahaan membutuhkan tenaga kerja tambahan saja. Karyawan tidak tetap biasanya dapat diberhentikan sewaktu-waktu oleh perusahaan ketika perusahaan sudah tidak membutuhkan tenaga tambahan lagi. Jika dibandingkan dengan karyawan tetap, karyawan tidak tetap cenderung memiliki hak yang jauh lebih sedikit dan juga cenderung sedikit tidak aman (dalam hal kepastian lapangan pekerjaan).



Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi Analisa SWOT

Menurut Chirstabel Victoria D’Silva dkk dalam The International Journal Of Business & Management Vol.04 Issue.04 (April,2016) ISSN 2321–8916"analisis SWOT pada dasarnya membantu bisnis untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi bisnis. Berdasarkan faktor-faktor yang diidentifikasi dengan melakukan analisis SWOT, organisasi dapat merencanakan strategi untuk mencapai tujuan mereka. SWOT adalah singkatan dari Strengths(kekuatan), Opportunities(peluang), Weakness (kelemahan) dan Threats(ancaman). Kekuatan dan Kelemahan dianggap sebagai faktor internal untuk bisnis. Peluang dan Ancaman dianggap sebagai faktor eksternal. Kekuatan dari bisnis dianggap sebagai faktor internal yang positif dan Kelemahan sebagai faktor internal yang negatif. Dalam Peluang cara yang sama dianggap sebagai faktor eksternal positif dan Ancaman sebagai faktor eksternal yang negatif”.


Tujuan SWOT

  1. Sebagai panduan bagi perusahaan untuk menyusun berbagai kebijakan strategis terkait rencana dan pelaksanaan di masa akan datang. Dengan adanya analisa ini, maka diharapkan perusahaan akan mampu memilih kebijakan dan rencana terbaik untuk perkembangan bisnis di masa akan datang.

  2. Menjadi bentuk bahan evaluasi kebijakan strategis dan sistem perencanaan sebuah perusahaan. Analisa SWOT akan membantu perusahaan dalam memikirkan berbagai upaya evaluasi kebijakan yang dirasa merugikan dan mana yang menguntungkan. Menetapkan berbagai rancangan terbaru sebagai solusi berbagai masalah yang ditemukan melalui evaluasi analisa SWOT tersebut.

  3. Memberikan informasi mengenai kondisi perusahaan, selanjutnya melalui informasi yang ada tersebut akan menjadi pedoman bagi pemilik perusahaan maupun perancang kebijakan untuk melakukan berbagai kebijakan baru sebagai solusi atas hasil analisa yang sudah ada.

  4. Memberikan tantangan ide-ide baru bagi pihak manajemen perusahaan. Adanya berbagai permasalahan seperti kelemahan, peluang serta kekuatan yang kecil ataupun ancaman dari pihak luar akan mendorong bagian dari manajemen perusahan untuk menemukan berbagai ide kebijakan yang lebih fresh dan akan lebih efektif menjadi solusi atas berbagai permasalahan yang ada.


Unified Modelling Language UML

Definisi UML

Menurut Nugroho (2013:19)Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; nama tidak sah; misalnya, terlalu banyak, “Unified Modeling Languege (UML) adalah bahan untuk menspesifikasi, menvisualisasikan, serta kontruksi bangunan dasar sistem perangkat lunak, termasuk melibatkan permodelan aturan-aturan bisnis”.

Menurut Widodo (2012:6)[11], “UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.

Menurut Fergus. U. Onu & Chinelo. V. Umeakuka dalam International Journal of Computer Applications Technology and Research (2016:506), “A UML is a standard modeling Language to model thereal world in the fieldof software engineering. A UML diagramis a partial graphical view of a model of a system under design, implementation, or already in existence. UML diagram is made up of graphical elements, UML nodes connected with edges ( flows) that represent elements system model. The UML model of the system might also contain other documentation such as use cases written as texts”.


Tipe-tipe Diagram Unified Modelling Language UML

Menurut Listina Nadhia Ningsih yang mengutip dari Shelly & Rosenblatt dalam Jurnal CCIT (2016:155), “Unified Modeling Language (UML) is a widely used method of visualizing and documenting an information system. You use the UML to develop models”. Artinya, UML adalah salah satu metode yang banyak digunakan dalam menggambarkan dan mendokumentasikan perangkat lunak, dalam merancang suatu sistem.

Menurut Yasin (2012:268)[12], “Tipe-tipe Diagram Unified Modeling Language (UML) merupakan sintak umum untuk model logika dari suatu sistem dan digunakan untuk menggambar sistem agar dapat dipahami selama fase analisis dan desain. UML biasanya disajikan dalam bentuk diagram/gambar yang meliputi class beserta atribut dan operasinya, serta hubungan antar class”. UML terdiri dari banyak diagram yaitu :

  1. Use Case Diagram

  2. Use Case Diagram merupakan gambar dari beberapa atau seluruh actor dan use case dengan tujuan mengenali interaksi mereka dalam suatu sistem dan rangkaian/uraian sekelompok yang saling terkait dan membentuk sistem secara teratur yang dilakukan atau diawasi oleh sebuah aktor. Use case digunakan untuk membentuk tingkah laku benda/thing dalam sebuah mode serta direalisasikan oleh sebuah collaborator, umumnya use case digambarkan dengan sebuah elips dengan garis ynag solid, biasanya mengandung nama. Use case diagram terdiri dari :

    a. Use Case Relationship

    Use Case Relationship adalah suatu hubungan, baik itu antara actor dan use case atau antara use case dan use case. Hubungan antara actor dan use case disebut dengan communication association.

    b. Association / Directed Association

    Asosiasi adalah hubungan statis antar elemen. Ummunya menggambarkan elemen yang memiliki atribut berupa elemen lain, atau elemen yang harus mengetahui eksistensi elemen lain. Tanda panah menunjukan arah query antar elemen

    b. Generalization / pewaris

    Pewaris merupakan hubungan hierarkis antar elemen. Elemen dapat diturunkan dari elemen lain dan mewarisi semua atribut dan metode elemen asalnya dan menambahkan fungsionalitas baru, sehingga disebut anak dari elemen yang diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi.

  3. Activity Diagram

  4. Activity diagram menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas, digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case atau interaksi. Activity diagram berupa flow chart yang digunakan untuk memperlihatkan aliran kerja sistem. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum. Notasi yang digunakan dalam activity diagram adalah sebagai berikut :

    a. Activity

    Notasi yang menggambarkan pelaksanaan dari beberapa proses dari aliran pekerjaan.

    b Transition

    Notasi yang digunakan untuk memperlihatkan jalan aliran control dari activity ke activity.

    c. Decision

    Notasi yang menandakan control cabang aliran berdasarkan decision point.

    d. Sychromization Bar

    Aliran kerja notasi ini menandakan bahwa beberapa aktivitas dapat diselesaikan secara bersamaan (pararel).

  5. Sequence Diagram

  6. Sequence diagram menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek dan untuk menunjukan rangkaian pesan yang dikirim antar objek juga interaksi antar objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram.

    Dalam sequence diagram terdapat 2 model yaitu:

    a. Actor, untuk menggambarkan pengguna sistem.

    b. Lifeline, untuk menggambarkan kelas dan objek.


Menurut Sunguk Lee dalam International Journal of Database Theory and Application (2012:159-161)[13], “Unified Modeling Language or UML is defided as a standardized general purpose modeling language in the field of object-oriented software engineering”.

Use-Case Diagram : The functionality provided by a database system or a computer application can be illustrated by a use case diagram. Its main purporse is to visualize the functional requirements of a system, including the relationship of “actors” (human being who will interact with the system) to essential processes, as well as the relationship among different use cases.

Sequence Diagram : The sequence diagrams show a detailed flow for a specific use cases or even just part of a specific use case.

Activity Diagram : The procedural flow of control between two or more class objects while processing an activity can be shown with an activity diagrams.

Statechart Diagram : The statechart diagram is used to visualized and model the different states that a class can be in and how that class transition from state to state.

Class Diagram : The static structures of a computer application or a database station are shown in a class diagram. It also shows how the different entitas (people, things, and data) relate to each other.


Definisi Web

Menurut Murad, dkk, dalam jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:49)[14], Web adalah sebuah system dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnyayang tersimpan dalam sebuah server webinternet yang disajikan dalam bentuk hyper text. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan Web merupakan suatu perangkat lunak yang menggunakan hypelink yang berfungsi untuk menerima serta menyajikan informasi di internet.


Definisi Web Server

Menurut Harry Dhika dalam Jurnal SIMETRIS, Vol 7 No 1 April 2016 (2016:52). “Web Server adalah suatu program komputer yang mempunyai tanggung jawab atau tugas menerima permintaan HTTP dan komputer klien, yang di kenal dengan nama web browser dan melayani mereka dengan menyediakan respon HTTP berupa konten data, biasanya halaman web yang terdiri dari dokumen HTML dan objek terkait seperti gambar dan lain-lain”.



Definisi XAMPP

Menurut Herny Februariyanti dan Eri Zuliarso Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume 17, No.2 (2012:129), “XAMPP adalah sebuah software web server apache yang didalamnya sudah tersedia database server MySQL dan dapat mendukung pemrograman PHP. XAMPP merupakan software yang mudah digunakan, gratis dan mendukung instalasi di Linux dan Windows”.



Definisi Website

Menurut Murad (2013:49),, “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Web merupakan media informasi berbasis jaringan komputer yang dapat diakses di mana saja dengan biaya relative murah. Web merupakan bentuk implementeasi dari bahasa pemrograman web(web programming). Sejarah perkembangan bahasa pemrograman web diawali dengan munculnya HTML (Hypertext Markup Language), yang kemudian dikembangkan dengan munculnya CSS (Cascading Style Sheet) yang bertujuan untuk memperindah tampilan website

Menurut Murad, dkk, dalam jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:49), Web adalah sebuah system dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnyayang tersimpan dalam sebuah server webinternet yang disajikan dalam bentuk hyper text. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan Web merupakan suatu perangkat lunak yang menggunakan hypelink yang berfungsi untuk menerima serta menyajikan informasi di internet.


Definisi PHP

Menurut Betha Sidik (2014:4), PHP secara umum dikenal sebagai bahasa pemrograman script-script yang membuat dokumen HTML secara on the fly yang dieksekusi di server web, dokumen HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi yang bukan dokumen HTML dibuat dengan menggunakan editor tesk atau editor HTML dikenal juga sebagai bahasa pemrograman server side. Dengan menggunakan PHP maka maintenance suatu situs-situs web menjadi lebih mudah. Proses update data dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi yang dibuat menggunakan script PHP.


Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Menurut sudaryono, dkk dalam jurnal CCIT Vol6. No.3 (2013:98), “MySQL (My Structure Query Languange) adalah salah satu database management system (DBMS) dari sekian banyak DBMS seperti oracle, MS SQL, Postagre dan lainnya.MySQL berfungsi untuk mengolah database mengggunakan bahasa SQL. MYSQL bersifat open source sehingga kita bisa menggunakannya secara gratis ,pemrograman PHP juga sangat mendukung /suppport dengan database MySQL”.



Kelebihan MySQL

Menurut Watung, dkk dalam e-journal Teknik Elektro dan Komputer Vol.3 No.1 (2014:2) MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain:

  1. Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris.Amiga dan masih banyak lagi.

  2. Open Source. MySQL didistribusikan secara Open Source, dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara Cuma-Cuma.

  3. Mulitiuser. MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.

  4. Performance tuning. MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.

  5. Jenis Kolom. MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti signed or unsigned, float double char, text, date,timestamp dan lain-lain.

  6. Perintah dan Fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query).

  7. Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi.

  8. Skalabilitas dan Pembatasan. MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.

  9. Konektivitas. MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).

  10. Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya.

  11. Antar Muka. MySQL memiliki interface (antar muka) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).

  12. Klien dan Peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool) yang dapat digunakan untuk administrasi basis data dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online.

  13. Struktur tabel. MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksible dalam menangani ALTER TABELE, dibandingkan basis data lainya semacam Postgre SQL ataupun Oracle.



Konsep Dasar Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

Menurut pandangan beberapa ahli Black Box Testing dapat diartikan, antara lain sebagai berikut:

Menurut Rizky Soetam (2012:264) mengatakan bahwa blackbox adalah tipe testing yang tidak diketahui kinerja internalnya, para tester pun memandang perangkat lunak seperti sebuah kotak hitam yang tidak penting untuk dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing dibagian luar, sedangkan menurut Agustiar Budiman (2012:4) berpendapat bahwa Pengujian blackbox merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak, kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji, apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.Menurut Agustiar Budiman (2012:4), berpendapat bahwa “Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.”

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode pengujian Black box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.Berbeda dengan white box testing, black box testing tidak membutuhkan pengetahuan mengenai, alur internal (internal path), struktur atau implementasi dari software under test (SUT). Karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.

Uji coba blackbox bukan merupakan alternatif dari uji coba whitebox, tetapi merupakan pendekatan yang melengkapi untuk menemukan kesalahan lainnya, selain menggunakan metode whitebox testing. BlackBoxTesting dapat dilakukan pada setiap level pembangunan sistem. Mulai dari unit, integration, system, dan acceptance.

Uji coba blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:

  1. fungsi-fungsi yang salah atau hilang

  2. kesalahan interface

  3. Kesalahan Performa

  4. kesalahan Performa fungsi-fungsi yang salah atau hilang

  5. kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal

  6. kesalahan inisialisasi dan terminasi

Tidak seperti metode whitebox yang dilaksanakan diawal proses, uji coba blackbox diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya.Karena uji coba blackbox dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga perhatiannya difokuskan pada informasi domain. Uji coba didesain untuk dapat menjawab pertanyaan pertanyaan berikut:

  1. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji?

  2. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?

  3. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu?

  4. Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi?

  5. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu?

  6. Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem?

  7. Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem?

Sehingga dalam uji coba BlackBox harus melewati beberapa proses sebagai berikut:

  1. Pemilihan jenis input yang memungkinkan menghasilkan output benar serta jenis input yang memungkinkan output salah pada perangkat lunak yang sedang diuji

  2. Melakukan pengujian

  3. Menganalisis kebutuhan dan spesifikasi dari perangkat lunak

  4. Menentukan fungsionalitas yang seharusnya ada pada perangkat lunak yang sedang diuji

  5. Pengujian dilakukan dengan input-input yang telah benar-benar diseleksi

  6. Pembandingan output yang dihasilkan dengan output yang diharapkan


Motode Pengujian Dalam Black Box

Ada beberapa macam metode pengujian Black Box, berikut diantaranya:

  1. Equivalence Partioning

  2. Equivalence Partioning merupakan metode uji coba BlackBox yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.

  3. Boundary ValueAnalysis

  4. Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalambatasan domain input dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini boundaryvalueanalysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba.BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas.BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi Equivalencepartitioning. Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.

  5. Cause-EffectGraphingTechniques

  6. Cause-EffectGraphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut: 1. Causes (kondisi input), dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul dan identifier yang dtujukan untuk masing-masing. 2. Pembuatan grafik Causes-Effect graph. 3. Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan. 4. Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji

  7. ComparisonTesting

  8. Dalam beberapa situasi (seperti: aircraft avionic, nuclear Power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant). Ketika softwareredundant dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil real-time untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik BlackBoxTesting yang disebut ComparisonTesting atau back-to-backTesting.

  9. Sample and RobustnessTesting

  10. a. Sample Testing, Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji.Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu.

    b. Robustness Testing, Pengujian ketahanan adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.

  11. BehaviorTesting dan PerformanceTesting

  12. a. Behavior Testing, Hasil uji tidak dapat dievaluasi jikahanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack.

    b. Performance Testing, Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain.Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.

  13. Requirement Testing

  14. a. Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input/output/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.

    b. Requirement Testing melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program.

    c. Untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan traceability matrix.

  15. Endurance Testing

  16. Endurance Testing melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan. Contoh: Untuk menguji keakuratan operasi matematika (floating point, rounding off, dll), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (resources) (pembebasan sumber daya yang tidak benar, dll), input/outputs (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.


Konsep Dasar Requirment Elicitation

Menurut Shadab Khan Dkk, dalam International Journal of Information and Computation Technology. Volume 4, Number 2 (2014:134). Requirement Elicitation merupakan suatu kegiatan utama yang dilakukan untuk menentukan ruang lingkup proyek dan menjelaskan kebutuhan pengguna. Kegiatan ini bergantung pada komunikasi dan operasinal para pemangku kepentingan yang membuat kolaborasi penting bagi keberhasilan kegiatan ini, terutama dalam proyek pengembangan perangkat lunak global dengan tim distribusi dan pemangku kepentingan.

Menurut Andi Prastomo dalam Jurnal Exact Tahun (2014:166). Elisitasi adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak. Elisitasi didapat melalui proses wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu:

  1. Elisitasi Tahap I, Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II, Merupakan hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI, Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem.

  3. Berikut penjelasan mengenai metode MDI:

    a. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.

    b. D pada MDI berarti Desireable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna

    c. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian sistem dibahas.

  4. Elisitasi Tahap III, Merupakan penyusutan elisitasi tapah II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu:

  5. a. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?

    b. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?

    c. E artinya Economi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1) High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieleminasi.

    2) Middle (M): Mampu dikerjakan.

    Low (L): Mudah dikerjakan.

  6. Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahapan-tahapan elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem.



Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Suryo, dkk. dalam Alviyanto(2014:72) dalam melakukan kegiatan tinjauan pustaka atau literature review terdapat beberapa langkah yang dilakukan, yaitu :

  1. Mengidentifikasi kesenjangan(identify gaps) penelitian yang pernah dilakukan terhadap penelitian yang sedang dilakukan.

  2. Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian yang sedang dilakukan.

  3. Mengetahui orang yang ahli dan pernah mengerjakan penelitian di area permasalahan yang sama sehinggadapat terjaring komunitas yang dapat memberikan kontribusi sumber daya yang berharga.

  4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya.

  5. Menghindari membuat ulang(reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

Menurut Alviyanto(2014:71) Fokus utama suatu tinjauan pustaka atau literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahuai apakah para peneliti telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan”. Sedangkan menurut Anjani(2014:46)Metode studi pustaka dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dilakukan dengan mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, referensi dapat diperoleh dari buku-buku atau internet.


Literature Review

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai penerimaan karyawan baru dan penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan penelitian penerimaan karyawan baru ini diperlukan studi pustaka (literature review)sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Berikut adalah beberapa penelitian serupa yaitu :

  1. penelitian yang di lakukan oleh Al Amin, Imam Husni Ardhianto, Eka. Vol 19, No 1 (2014)[15]yang berjudul Model Informasi Monitoring Inventarisasi Dan Keuangan Guna Memperbaiki Fungsi Manajemen Pada Ukm Agen Koran. Dinamik - Jurnal Teknologi Informasi."Untuk menghasilkan sistem yang baik dan memenuhi kebutuhan pengguna (user) maka penelitian ini menggunakan model pengembangan sistem siklus hidup (SDLC). Model analisis sistem menggunakan DFD, desian database menggunakan E-R Diagram. Model ini mempermudah dalam pengembangan dan memudahkan bagi user untuk memahami sistem yang akan dikembangkan. Manfaat dari penelitian ini adalah dapat memberikan kemudahan, kecepatan, dan ketepatan dalam melakukan monitoring pada inventarisasi media cetak, transaksi keuangan dan pembukuannya, serta pelaporan yang tepat waktu pada UKM agen Koran. Kata Kunci : UKM agen Koran, monitoring, inventori, keuangan.

  2. penelitian yang dilakukan oleh Utomo, Agus Prasetyo. dkk. Vol 18, No 1 (2013)[16]yang berjudul"Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Program Studi dengan Metode Performance Dashboard". Dashboard menginformasikan Key Performance Indicators (KPI) dengan menggunakan media penyajian yang efektif. KPI yang digunakan dalam pembangunan Performance Dasboard program studi ini seluruhnya menggunakan instrumen dari Badan Akreditasi Nasional (BAN) perguruan tinggi. Metodologi yang digunakan dapat diterapkan dengan baik pada studi kasus mengenai pembangunan dashboard untuk menunjang upaya penjaminan mutu program studi di lingkungan Universitas Stikubank Semarang. Penelitian ini lebih menitikberatkan bagaimana aplikasi ini bisa memberikan kemudahan informasi terhadap pengelola program studi, fakultas maupun pihak universitas terhadap capaian mutu dari program studi sarjana. Kata kunci : Performance Dashboard, Key Performance Indikator, Badan Akreditasi Nasional (BAN) Perguruan Tinggi.

  3. penelitian yang di lakukan oleh Jorge Cubas, Josuet Leoro, Daniel Reyes, Syh-Shiuh Yeh. 2016.[17]yan berjudul "Cutting force monitoring and control system for CNC lathe machines Josuet Leoro". Studi ini menjelaskan tentang perancangan dan konstruksi sensor tenaga pemotongan, serta penerapan pengendali logika fuzzy untuk mendapatkan sistem yang lengkap untuk memantau dan mengendalikan kekuatan pemotongan dalam operasi putaran yang kasar. Sensor gaya menggunakan empat alat pengukur regangan yang terpasang pada sisi pegangan alat untuk memperkirakan kekuatan pemotongan. Kontroler gaya dirancang untuk menyesuaikan laju umpan dengan lancar karena perubahan cepat pada tingkat umpan dapat merusak alat pemotong. Gaya potong maksimum perlu dimasukkan secara manual dalam pendekatan ini, karena akan menjadi variabel referensi untuk pengendali fuzzy. Gaya maksimum dipilih oleh operator berdasarkan kondisi alat, suhu alat, kondisi pemesinan, benda kerja, bahan perkakas, dan lain-lain. Keseimbangan antara kecepatan yang dibutuhkan untuk mencapai kekuatan referensi dan perubahan tingkat umpan balik yang halus dipertimbangkan.

  4. penelitian yang di lKUKn oleh Bojan Grošelj, Rok Zupančič, Alojzij Sluga. (2015) Quality monitoring service for distributed manufacturing systems. International Journal of Computer Integrated Manufacturing 28:6, pages 639-649[18].yang berjudul "Dalam rangka mewujudkan alat mesin cerdas, tujuan penelitian ini adalah untuk mengusulkan integrasi dalam proses monitoring dan pengendalian proses statistik (SPC) dari kekasaran permukaan selama proses balik dengan menggunakan rasio gaya pemotongan. Di-proses model kekasaran permukaan dikembangkan sebelumnya dari penulis yang diadopsi dan digunakan untuk memprediksi kekasaran permukaan selama pemotongan dengan lima faktor kecepatan potong, laju pakan, jari-jari hidung alat, kedalaman potong dan rasio gaya pemotongan . Rasio gaya pemotongan digunakan untuk memperkirakan kekasaran permukaan dalam proses yang merupakan rasio dari gaya pakan untuk kekuatan utama. Dinamometer dipasang pada menara alat CNC memutar mesin untuk memantaukekuatan pemotongan. Di-proses SPC dari kekasaran permukaan telah dikembangkan dan diusulkan untuk memantaudan mengontrol dalam proses diprediksi kekasaran permukaan dari model yang diadopsi dengan menggunakan Charts I-MR. Hal ini telah dibuktikan oleh tes pemotongan yang diusulkan dan sistem estimasi dalam proses dan SPC dari kekasaran permukaan yang dikembangkan dapat digunakan untuk memantau dalam proses diprediksi kekasaran permukaan dengan memanfaatkan rasio gaya pemotongan dengan signifikansi tinggi pada 95 % tingkat percaya diri"

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Agnes, Fransisca Adie (2013), dengan judul “Mekanisme seleksi dan pembaharuan yang analog dalam memori kerja deklaratif dan prosedural: Percobaan dan model komputasi”. Artikel tersebut menyelidiki mekanisme untuk memilih dan memperbarui representasi dalam memori kerja deklaratif dan prosedural (kerja keras). WM deklaratif menyimpan objek pemikiran yang ada, sedangkan WM prosedural memegang representasi tentang apa yang harus dilakukan dengan benda-benda ini. Kedua sistem terdiri dari tiga komponen tertanam: memori jangka panjang yang diaktifkan, komponen terbatas kapasitas pusat untuk membangun struktur melalui binding sementara, dan fokus perhatian elemen tunggal. Lima percobaan menguji hipotesis mekanisme analog dalam WM deklaratif dan prosedural, menyelidiki efek pengulangan di seluruh percobaan untuk representasi individual (objek dan tanggapan) dan untuk rangkaian (set memori dan rangkaian tugas), serta efek set-congruency. Bukti untuk proses analog diperoleh dari tiga fenomena: (1) Biaya peralihan tugas dan peralihan daftar dikurangi dengan interval persiapan yang lebih lama. (2) Dampak kongruensi tugas dan kongruensi daftar tidak berkurang dengan interval persiapan yang lebih lama. (3) Pengulangan respon berinteraksi dengan pengulangan tugas dalam WM prosedural; Di sini kami menunjukkan interaksi pengulangan daftar yang analog dengan pengulangan item dalam WM deklaratif. Ketiga pola tersebut direproduksi oleh model koneksi yang menerapkan mekanisme seleksi dan pembaharuan yang diasumsikan. Model terdiri dari dua modul, modul pilihan item yang memilih item individual dari kumpulan memori, atau tanggapan dari satu set tugas, dan modul pilihan-set untuk memilih set memori atau rangkaian tugas. Model memodelkan matriks bobot pengikatan pada modul pemilihan item sebagai pola pengaktifan modul seleksi set, sehingga memberikan mekanisme untuk membuat potongan di LTM, dan untuk membongkarnya sebagai struktur ke dalam memori kerja.

  6. Penelitian yang dilakukan oleh Dina Fitria Murad, Yuni Astryani, Sri Rahayu (2015)[14] yang berjudul “E-scheduling Information Systems Maintenance Of IT Assets (E-SISMITAS) di PT. Karya Putra Sukses”. aset TI merupakan aset berharga dan itu sangat bermanfaat dalam mendukung proses bisnis suatu perusahaan. Sehingga aset TI tentu untuk diidentifikasi, dikelola, dan dipelihara dengan baik sehingga selalu optimal. Di PT. Karya Putra Sukses, terutama di divisi IT, dalam membuat pemeliharaan penjadwalan aset TI masih menggunakan Microsoft Excel dan permintaan untuk perbaikan aset TI karyawan masih menggunakan kertas. Untuk mengatasi masalah ini, PT. Karya Putra Sukses membutuhkan sistem yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan pemeliharaan penjadwalan aset TI dan fitur untuk melakukan perbaikan permohonan cepat untuk kerusakan aset TI dan paperless bagi karyawan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan solusi untuk masalah ini dan untuk merancang dan membuat sistem informasi yang diperlukan tentang masalah ini. Hasil yang diharapkan dari sistem informasi yang dibuat membantu perusahaan untuk mempermudah pekerjaan, terutama dalam penjadwalan pemeliharaan aset TI.

  7. Penelitian yang dilakukan oleh Li Ma, Lei Gu dan Jin Wang (2014)[19] yang berjudul “Research and Development of Mobile Application for Android Platform. International Journal of Multimedia and Ubiquitous Engineering” Android is a Linux-based free and open source operating system, mainly used in mobile devices, such as smart phones and tablet PCs, developed by Google and the Open Handset Alliance. Android operating system originally developed by Andy Rubin, main support mobile phones. August 2005 was acquired by Google. November 2007, Google combined 84 hardware manufacturers, software developers and telecom operators formed the Open Handset Alliance, jointly researched and Advanced Science and Technology developed Android system. After this, Google released the Android source code, Android operating system quickly occupied the smart phone market [1-2]. The applications on the market today are mostly commercial applications, and contain a large number of built-in advertising and redundant information, thus affecting the user experience. After studying some previous Android applications and access to large amounts of materials, we utilize the Java language, the Eclipse platform, Android ADT and the Android SDK to develop the audio player. These systems have a nice interface and smooth operation. These Apps won’t steal any personal information, but can exclude useless information and bring a wonderful user experience.

  8. Penelitian yang di lakukan oleh Sunardi (2013) yang berjudul “Sistem Informasi Pembukuan Administrasi Dan Keuangan Pada Organisasi Foshrema” Foshrema (Forum Shilaturahim Remaja Muslim Jumapolo) adalah organisasi gerakan Islam yang menjadi wadah remaja masjid se Kecamatan Jumapolo dalam menjalankan dakwah. Mulai dari sebagai pusat koordinator kegiatan Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) masjid-masjid se Kecamatan Jumapolo dan mengatur kegiatan pengajian ataupun keagamaan umat Islam di daerah Jumapolo dan sekitarnya. Selain itu Foshrema juga menjadi wadah yang mengelola infaq ataupun dana sumbangan dari anggota maupun umat Islam untuk kepentingan perkembangan umat Islam yang diwujudkan dalam penyelengarakan kegiata-kegiatan keagamaan serta pembuatan majalah bulanan Foshrema sebagai media dakwah untuk bacaan santriwan-santriwati ataupun umat Islam di Jumapolo dan sekitarnya. Akan tetapi, dalam pengolahan kegiatan operasionalnya Organisasi Foshrema masih Mengerj kannya secara manual, mulai dari struktural organisasi, laporan kegiatan untuk perkembangan umat Islam khususnya santriwan-santriwati TPA serta pembukuan dalam memanajemen keuangan ataupun infaq dari mulai input maupun output data.

  9. Penelitian yang di lakukan oleh Hu Shunfu da Ting Dai Volume 3 No. 3, March 2013 [20] Online Map Application Development Using Google Maps API, SQL Database, and ASP NET. yang berjudul “Online Map Application Development Using Google Maps API, SQL Database, and ASP.NET”. Tujuan dari penelitian ini adalah mendemonstrasikan penggunaan peta digital yang menggunakan Google Maps API dan koneksi antara client dengan server. Penelitian ini sudah menggunakan Google Maps API v3 dalam pengembangannya, dimana teknologi tersebut digunakan dalam pengembangan aplikasi Mobile School Maps (MooMaps)

  10. Penelitian yang di lakukan oleh Eka Widya Utami dkk (2014) dengan penelitian yang berjdul “Aplikasi Pengelolaan Dana Proyek Pada PT Karyatama Saviera Palembang”. PT Karyatama Saviera adalah perusahaan jasa yang bergerak pada bidang kontraktor. Adapun masalah yang dihadapi dalam perusahaan ini ialah alokasi dana pada proyek, rekap laporan, dan pencatatan material tidak terstruktur, serta keterlambatan dalam pembuatan laporan. Sehingga perusahaan membutuhkan, aplikasi yang dapat meminimalisir kesalahan dalam setiap pekerjaan termasuk dalam mengelola alokasi dana perusahaan. Metode yang digunakan adalah metodologi iterative(pengulangan), yang dimana setiap pekerjaan dapat dilakukan secara berulang-ulang, tahapan dalam metode iterasi ini melakukan wawancara, observasi, studi pustaka, pada tahap analisis penulis mengidentifikasi permasalahan sehingga penulis dapat menentukan gambaran mengenai aplikasi apa yang harus dibuat, tahap perancangan melakukan rancangan terhadap sistem untuk mengatur pengelolaan dana pada PT Karyatama Saviera agar mengetahui informasi alokasi dana.

  11. Penelitian yang di lakukan oleh Febrita lustia dkk (2014) dengan penelitian yang berjudul “Aplikasi Pencatatan Dan Pelaporan Akuntansi Pada Cv. Bunda Membangun Palembang” CV Bunda Membangun adalah badan usaha yang bergerak pada penjualan obat dan alat kesehatan (Apotek). Saat ini CV Bunda Membangun belum memiliki sistem aplikasi yang secara otomatis dapat menyajikan laporan keuangan, sehingga karyawan kesulitan dalam pencatatan transaksi dan pembuatan laporan keuangan. Berdasarkan masalah tersebut maka kami merasa tertarik dalam membuat sebuah aplikasi pencatatan dan pelaporan akuntansi. Dalam membangun aplikasi tersebut penulis menggunakan metodelogi iterative dimana jika terjadi kesalahan pada tahap sebelumnya maka pengerjaan dapat kembali langsung pada tahap yang terjadi kesalahan. Sedangkan perancangan sistem penulis menggunakan DFD, ERD dan tampilan antarmuka. Untuk tahap implementasi penulis menggunakan Microsoft visual studio sebagai media pembuatan program dan Microsoft SQL server 2008 sebagai media database. Dengan adanya aplikasi tersebut diharapkan mampu memberikan kemudahan pada perusahaan untuk melakukan proses pencatatan data-data barang yang dijual, pencatatan setiap transaksi akuntansi yang terjadi pada perusahaan, serta penyajian laporan akuntansi secara otomatis.

  12. Penelitian yang dilakukan oleh A Tank (2014)[21]yang berjudul “Hybrid Mobile Application Analysis and Guidelines. Cognizant Retrieved”. Aplikasi hibrida adalah gabungan antara teknologi asli dan teknologi Web yang dimanfaatkan untuk menghadirkan gabungan konten Web dan kemampuan asli. Aplikasi hibrida terkadang merupakan perluasan dari aplikasi Web dimana konten HTML diterjemahkan melalui browser Webkit yang disematkan di dalam aplikasi asli. Aplikasi hibrida paling cocok untuk persyaratan cross-platform; Artinya, ketika konten HTML yang sama perlu diakses dari berbagai platform mobile seperti iOS, Android Windows, dll. Namun, fitur asli seperti interaksi dengan fitur perangkat (misalnya, kamera, • Aplikasi asli secara khusus dilengkapi GPS, isyarat , pemberitahuan, dll.) tidak dapat diabaikan. Oleh karena itu, pendekatan hibrida mempertimbangkan kemampuan native dan Web untuk memberikan solusi hemat biaya optimal untuk kompatibilitas cross-platform

  13. Penelitian yang dilakukan oleh Jadhao Prajakta S. Dkk ( 2016) yng berjudul “A Review on Energy Consumption Monitoring and Analysis System”. Audit energi memiliki peran penting dalam mengidentifikasi peluang konservasi energi di daerah industri yang berbeda, sementara mereka tidak menyediakannya jawaban terakhir untuk masalah; mereka membantu mengidentifikasi potensi potensial untuk konservasi energi dan mendorong perusahaan untuk berkonsentrasi Upaya di bidang ini secara terfokus. Itu Oleh karena itu kompleksitas audit berhubungan langsung dengan tahapan atau tingkat kecanggihan energi program manajemen dan biaya audit olahraga. Sistem pemantauan dan pengendalian jarak jauh mengacu pada bidang otomasi industri yaitu memasuki era baru dengan perkembangan wireless alat penginderaan Pemantauan jarak jauh berbeda industri sensor, mesin, tenaga atau tenaga panel adalah produk yang paling banyak diminati dan banyak organisasi sedang mengerjakannya Makalah ini membahas solusi yang tersedia di kawasan industri dan berbagai penelitian dilakukan untuk memperbaiki sistem

  14. Tinjauan study dari penelitian Agil Rifandi Abd Azis dan Novi Budiarso, 2016[22], Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi Universitas Sam Ratulangi Manado, dalam jurnal riset ekonomi, manajemen, bisnis dan ekonomi Vol 04 / No 1[Azis Dan Budiarso 2016] dalam jurnal riset ekonomi, manajemen, bisnis dan ekonomi Vol 04 / No 1 “Analisis Pemungutan Dan Pelaporan Pajak Pph Pasal 22 Atas Kegiatan Impor Barang Pada Kantor Pelayanan Dan Pengawasan Bea Dan Cukai Kota Manado”. Tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana pemungutan dan pelaporan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 atas kegiatan impor pada KPP Bea dan Cukai Di Manado sudah sesuai dengan Undang-Undang Peraturan Menteri Keuangan No 175/PMK.011/2013. Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu metode dengan mengumpulkan data, menyusun selanjutnya menginterpertasikan dan dianalisis dengan mengolah kembali data yang diperoleh sehingga memberikan keterangan yang lengkap. Hasil peneliitian yang dilakukan maka Prosedur pemungutan dan pelaporan PPh Pasal 22 atas kegiatan impor barang pada KPP Bea dan Cukai di Manado sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 175/PMK.011/2013. Dimana pada prosedur pemungutan PPh Pasal 22 atas barang impor didasari oleh penggunaan Angka Pengenal Impor (API) 2,5% maupun yang tidak memakai Angka Pengenal Impor (Non API) 7,5%. Sedangkan prosedur pelaporan disajikan dalam bentuk laporan pada bulan yang berjalan dan dilaporkan sebelum tanggal 14 bulan berikutnya. Ketelitian dalam pemeriksaan dokumen dalam kegiatan impor sangat diperlukan untuk mencegah terjadi kesalahan perhitungan dan pelanggaran aturan dalam proses impor.

  15. Penelitian yang di lakukan oleh Nita ervina nur aevin (2014)[23] dengan penelitian yang berjudul “Sistem Informasi Pengelolaan Transaksi Penjualan Pada PT Makmur Rezeki”. Toko Bangunan AKMUR REZEKI adalah perusahaan yang bergerak di bidang penyedia bahan bangunan dan beralamatkan di JL.Cemara Raya No 6 Banyumanik Semarang. Toko ini menyediakan bahan – bahan bangunan untuk perseorangan maupun proyek. Di dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian di bagian penjualan tunai. Di karenakan penjualan pada PT. MAKMUR REZEKI tersebut masih mengunakan sistem manual sehinggan dalam penyusunan laporan keuangan kurang memiliki ke akuratan, sehingga sangat mudah terjadi kesalahan pencatatan. Dengan latar belakang tersebut, maka peneliti dapat merancang sistem yang baru sebagai sistem yang terkomputerisasi yang di harapkan dapat membantu kinerja dari PT. MAKMUR REZEKI. Sehingga sistem penjualan dalam perusahaan tersebut lebih terjamin keakuratan data nya .

  16. Penelitian yang dilakukan oleh R Budiu (2013)[24] yang berjudul “Mobile: Native Apps, Web Apps, and Hybrid Apps”. Aplikasi asli dan hibrida dipasang di toko aplikasi, sedangkan aplikasi web adalah laman web yang dioptimalkan untuk seluler yang terlihat seperti aplikasi. Aplikasi hibrida dan web membuat laman web HTML, namun aplikasi hibrida menggunakan browser yang tertanam aplikasi untuk melakukannya.

  17. Penelitian yang di lakukan oleh Sulastri melani dkk (2012) dengan penelitian yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Keuangan Pada Smp Negeri 3 Kalasan” Teknologi informasi yang berkembang pesat dewasa ini sangat memberi dukungan bagi pengembangan sistem informasi dengan pemanfaatan teknologi informasi yang berbasis komputer, demikian juga yang terjadi di SMP Negeri 3 Kalasan. Khusus di pengolahan data keuangannya masih sangat membutuhkan alat bantu berupa aplikasi khusus untuk menyimpan pencatatan transaksi pada pemasukan dan pengeluaran keuangannya. Kelemahan di instansi tersebut hanya pada sistemnya yang masih menggunakan Microsoft Exel pada pengolahan data keuangan dan pembuatan laporannya sehingga penggunaannya kurang efektif untuk admin yang kurang mengetahui logika dan rumus – rumus Microsoft Exel. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, maka pembuatan sistem informasi pengolahan data keuangan menggunakan aplikasi khusus sangat diperlukan, karena dengan sistem yang tepat dan akurat pada akhirnya akan memperlancar proses selanjutnya.dengan berbasis komputer diharapkan informasi yang dihasilkan lebih efektif dan dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan. Karena sistem komputerisasi mempunyai banyak keuntungan terutama dalam hal pengolahan data.


BAB III

PEMBAHASAN

Gamabaran Umum Perusahaan

Profil Perusahaan

Circle K adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri retail food dan non food dengan konsep Convenience Store. Circle K sangat terkenal di seluruh dunia dengan menawarkan produk-produk berkualitas dan juga pelayanannya yang cepat dan ramah. Ditambah lagi dengan store yang bersih dan suasana yang menyenangkan, menciptakan pengalaman berbelanja yang sangat beda. Sekarang Circle hadir di Indonesia dengan membawa konsep tersebut untuk diadaptasi di market lokal. Dengan mengerti pelanggan merupakan salah satu kunci untuk kesuksesan CircleK.

Sejarah Perusahaan

Dimulai pada tahun 1951, dengan membeli 3 Kay's Food Store di El Paso Texas, sekarang Circle K telah menjadi salah satu perusahaan jaringan convenience store terbesar di US. Jaringan Circle K di seluruh dunia mencapai lebih dari 5.900 store dengan 2.400 store berlokasi di 25 negara bagian dan 3.500 store beroperasi dibawah bendera Circle K di lebih dari 6 negara diluar US termasuk Indonesia. Pada tahun 2003, Alimentation Couche-Tard (ACT), perusahaan convenience store terbesar di Kanada dengan jumlah store lebih dari 1.900 mengakuisisi merk Circle K. Hasil dari akuisisi ini ACT mengoperasikan dan melisensi lebih dari 7.800 store di seluruh dunia.

Circle K Stores Inc. adalah perusahaan yang berdiri dan berdomisili di United States of America, sebelumnya dikenal sebagai The Circle K Corporation, yang telah membuat dan mengembangkan system bisnis Circle K di United States dan di Negara-negara lain di luar United States. Circle K Stores Inc. dan perusahaan pendahulunya adalah pemilik merk dan nama dagang Circle K beserta nama dagang yang lain yang digunakan dalam hubungannya dengan system bisnis Circle K.

Gambar 3.1Gerai Circle K (sumber: circleka web)


PT. Circleka Indonesia Utama adalah pemegang lisensi dari Circle K Store Inc, untuk wilayah geografis negara Republik Indonesia, berdasarkan amendment No. 2 tertanggal 1 Agustus 2004 dari perjanjian lisensi terdahulu yang dibuat pada tanggal 15 Agustus 1986 antara The Circle K Corporation dengan PT Circle K Indonesia Waserba. PT. Circleka Indonesia Utama memiliki hak, sebagaimana disebutkan dalam perjanjian, untuk melisensikan kepada pihak lain merk dagang Circle K di wilayah negara Republik Indonesia sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang diisyaratkan dalam perjanjian lisensi.


Visi, Misi Dan Straregi Perusahaan

Visi Circle K adalah untuk menjadi pemimpin pasar convenience store di Indonesia dengan mengutamakan kepuasan pelanggan dan pengembangan jaringan yang didukung oleh sistem dan organisasi yang tangguh.

  • ¬¬¬ Misi K adalah:

  • - Terus menerus melakukan inovasi untuk memberikan pengalaman belanja menyenangkan bagi pelanggan.

  • Menjadi perusahaan forwading yang mengutamakan kecepatan, komunikasi yang baik, dan mengutamakn kepuasan pelanggan.

  • - Misi Perusahaan

  • 1. Berkomitmen selalu menjadi yang terbaik

    2. Memberikan layanan yang baik sehingga tetap tejaga kepercayaan pelanggan.

    Misi Circle K adalah:

      - Memastikan nilai pertumbuhan yang berkesinambungan bagi pemegang saham.

    Circle K memiliki values yang sangat penting sebagai berikut:

      - Hubungan kerja yang berlandaskan sikap saling mempercayai.

      - Menjunjung standar etika dan moral yang tinggi.

      - Menghargai hasil usaha dan pencapaian atas usaha.

      Organisasi yang berpusat pada pelayanan dengan konsep STFF.

      Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman bagi karyawan dan pelanggan.

    Berikut atribut yang ada pada Circle K, yaitu:

      - Speed: Dengan memberikan kecepatan dalam pelayanan sehingga customer tidak terlalu lama dalam menunggu.

      - Tidiness: Memberikan kebersihan dan kerapihan di took dan produk yang tertata dengan baik sehingga costumer mudah dan senang dalam berbelanja.

      - friendliness: Memberikan pelayanan yang ramah dan sopan kepada setiap costumer sehingga costumer merasa diterima saat berbelanja.

      - Fun: Costumer akan merasa senang dan puas dalam berbelanja dengan memberikan shopping experience yang menyenangkan.

    Circle K memiliki brand promise yang sangat penting sebagai berikut:

      - Untuk customer - Memberikan pengalaman berbelanja yang mengesankan sehingga customer akan senang dan mau untuk kembali lagi.

      - Untuk karyawan - Menjadikan Circle K sebagai tempat untuk berinteraksi dan menjalin kebersamaan sehingga dapat tumbuh dan berkembang bersama-sama.

      - Untuk shareholder - Memberikan keuntungan dan nilai yang tinggi atas perkembangan perusahaan sehingga bisa menjadi convenience store pilihan

      - Untuk business partnerMemberikan pertumbuhan penjualan secara berkesinambungan dengan berlandaskan rasa kepercayaan dan saling menguntungkan.


    Produk Dan Layanan

    Circle K menyediakan beberapa produk yang sesuai dengan konsep Convenience Store. Diantaranya adalah Immediate Consumption products dan fill-in products. Jumlah item produk terbatas oleh kebutuhan yang sifatnya mendesak. Sedangkan layanan lainnya seperti mesin ATM merupakan value added bagi pelanggan saat berbelanja di store Circle K.


    Program Promosi

    Circle K mendesain program-program promosi untuk menarik minat pelanggan untuk berbelanja di store Circle K. Hubungan dengan supplier yang baikdapat memberikan nilai tambah dalam merancang program-program promosi.


    Franchise

    Selama 20 tahun mengoperasikan toko. Dengan pengalaman dan juga pengembangan sistem, Circle membantu para calon franchise untuk membuka usahanya sendiri melalui bisnis franchise ini dengan sangat mudah. Pengalaman-pengalaman tersebut juga di tuangkan dalam buku panduan yang disebut dengan SOP (Standard Operational Procedure) sehingga memudahkan franchise Circle K dalam mengoperasikan toko. Circle mengharapkan melalui bisnis franchise ini, kedua belah pihak dapat mengambil benefitnya.


    Analisis Resiko

    Identifikasi resiko beserta antisipasi yang diterapkan:

    1. Dilihat dari waktu operasional hingga malam hari, kemungkinan terjadi tindakan kriminalitas pada konsumen dan karyawan sangatlah besar. Untuk mengatasi hal ini Circle K mengaplikasikan konsep penerangan khusus baik di dalam store maupun di area parkir. Lokasi store juga dipilih sedemikian rupa jauh dari daerah rawan tindakan kriminalitas, seperti misalnya stasiun kereta api dan terminal bus.

    2. Untuk mengatasi kemungkinan tidak berjalannya usaha dengan baik bila Circle K mengoperasikan usahanya sendiri, Circle K mengalihkan resiko ke pihak lain dengan cara Franchise.

    3. Dengan memberikan Franchise kepada franchise masih ada kemungkinan resiko yang dapat diterima Circle K. Resiko yang dapat diterima adalah penurunan image Circle K bila usaha yang dioperasikan oleh franchise gagal. Untuk mengatasi hal ini, Circle K memberikan buku panduan SOP (Standard Operational Procedure) kepada franchise sehingga memudahkan dalam pengoperasian.


    Struktur Organisasi Antar Region

    Setiap perusahaan memiliki bentuk struktur organisasi yang Berbeda beda sesuai dengan kebutuhan dan tujuan perusahaan yang akan dicapai dari kegiatan operasional perusahaan yang bersangkutan. Pada dasarnya suatu struktur organisasi merupakan suatu gambaran, rencana dan mengkoordinir aktivitas-aktivitas suatu usaha dengan cara yang efektif. Dan sudah tentu pula pemilihan bentuk struktur organisasi sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya usaha atau aktivitas yang dilakukan oleh organisasi tersebut. Dengan adanya struktur organisasi yang baik akan memudahkan karyawan maupun para pimpinan untuk mengetahui batas batas tugas, wewenang dan tanggung jawab serta hubungan kerja tiap-tiap bagian yang ada.

    Sesuai dengan usaha yang dilakukan oleh Circle K, maka bentuk struktur organisasi yang dimiliki adalah struktur organisasi yang berbentuk garis dan staff, dimana atasan mempunyai wewenang secara langsung dalam memberikan perintah kepada bawahannya, sedangkan bawahannya tidak mempunyai wewenang untuk memerintah atau mengatur, tetapi bawahan mempunyai wewenang untuk membantu atasan yang terdiri dari para kepala bagian dalam melaksanakan tugas. Dan apabila bawahan ingin mengajukan usulan-usulan atau pendapat, maka usulan-usulan tersebut diberikan kepada para atasannya secara bertahap melalui tiap-tiap bagian.



    Adapun bagan struktur organisasi pada Circle K adalah sebagai berikut:

    Gambar 3.2 Struktur organisasi antar region

    Tugas Dan Tanggung jawab

    OPERATIONAL MANAGER

      - Mengawasi kepersonaliaan toko

      - Mengawasi peralatan/ feature toko

      - Mengawasi stock barang di toko

      - Mengawasi expensestoko

      - Mengawasi shrinkage toko

      - Mengawasi uang toko (setoran, store bag, CIT)

      - Mengawasi ketertiban lingkungan

    AREA COORDINTOR I dan AREA COORDINATOR II

      - Mengetahui beban orang yang dibawahnya, apakahoverload/underload atau normal

      - Mengetahui apa yg dikerjakan orang yang dibawahnya

      - Mengetahui target yg dikerjakan orang yang dibawahnya

      - Memastikan bahwa orang yang dibawahnya selalu memiliki pekerjaan sesuai dengan beban kerja mereka masing-masing.

      - Mencarikan pekerjaan agar orang yang dibawahnya memenuhi pekerjaan mereka.

      - Memberikan arahan/solusi jika orang dibawahnya mengalami SALAH arah atau kesulitan

      - Bertanggung jawab atas pekerjaan yang dibawahnya

      - Bertanggung jawab atas penyelesaian pekerjaan orang yang dibawahnya dan pekerjaan itu sendiri.

    SUPERVISOR

      - Mengatur kerjanya para bawahannya (staff)

      - Membuat Job Deskriptions untuk Staf bawahanya

      - Bertanggung jawab atas hasil kerja Staff

      - Memberi motivasi kerja kepada Staf Bawahanya

      - Membuat Jadwal Kegiatan Kerja untuk karyawan

      - Memberikan Breafing bersama Staf

      - Membuat Planing Pekerjaan Harian, Mingguan, Bulanan, dan Tahunan.

      CSR ( Customer Service Representative)

      - Mempersiapkan dan melaksanakan operasional toko, termasuk menjaga kerapihan display barang agar selalu sesuai dengan standart display yang berlaku

      - Melayani pengunjung dan menangani transaksi penjualan toko secara efektif dan ramah guna memuaskan pelanggan

      - Membersihkan gondola, peralatan,fasilitas dan seluruh area toko.

      - Merawat dan mengoperasikan peralatanfood service yang ada di toko.

      - Mengechek price tag, barang kadaluarsa dan kelayakan barang jualan (kebersihan dan kemasan).


    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    Dalam bab ini peneliti akan mengemukakan tentang prosedur sistem yang berjalan, use case diagram sistem yang berjalan, activity diagram sistem yang berjalan dan sequence diagram sistem yang berjalan.


    Prosedur Sistem Yang Berjalan

    Prosedur penginputan informasi data beserta laporan data-data karyawan PT Circleka Indonesia Utama atas semua sistem yang terjadi dalam perusahaan masih menggunakan penginputan dengan sistem yang manual yaitu dalam hal ini masih menggunakan microsoft excel. karena sistem masih menggunakan sistem yang manual yang belum terkomputerisasi maka menyebabkan masih banyaknya kelemahan serta kesalahan dalam menyususn laporan data karyawan, kelemahan tersebut diantaranya adalah masih kurang akuratnya data, terlalu boros dalam waktu, kurang efesien serta kurang tepatnya suatu laporan yang akan di sajikan kepada pihak manager personalia.

    Sistem managemen data karyawan adalah sistem yang di gunakan dalam pelaporan data-data karyawan yang di mulai dari mengumpulkan data-data kemudian menginput data tersebut ke dalam microsoft excel kemudian dari penginputan data karyawan tersebut maka akan di buat laporan informasi data karyawan secara periode.

    Sistem yang berjalan dalam perusahaan PT.CIRCLEKA INDONESIA ini melibatkan antara staff-staff personalia dan manager personalia sebagai pengambil kputusan mutlak yang beersangkutan dengan karyawan, dari masing-masing tersebut mempunyai tugas serta peran masing -masing yang di mana staf bertugas mengumpulkan data karyawan dan kemudian di input dalam mocrosoft excel dan di buat laporan informasi data sesuai kebutuhan manager personalia yag dalam hal ini yang di gunakan untuk mengambil suatu keputusan yang tepat dalam hal managemen karywana. Dan kemudian tugas dari meneger adalah meminta laporan informasi data dari staf personalia kemudian untuk di cek guna untuk memonitor serta dapat mengendalikan toko-toko yang kekurangan karyawan.

    Melihat proses tersebut dapat disusun urutan prosedur secara global sebagai berikut :

    1. Sistem pencatatan

    2. a. staf personalia menerima data-data karyawan

      b. mengumpulkan data-data dari keseluruhan region

      c. menginput data ke dalam microsoft excel

      d. mengecek seluruh informasi data karyawan

      e. membuat laporan informasi data karyawan secara periode.

    3. Sistem Pelaporan

    4. a. manager memberitahukan kepada staff personalia untuk mengumpulkan data karyawan dari semua region

      b. staff personalia menginput serta mengecek kembali data-data karyawan dan menyiapkan laporan yang di butuhkan manager serta memberikan laporan antar region dalam bentuk hard copy kepada manager.

      c. manager mengeceklaporan data-data karyawan yang di berikan staff personalia.

    5. Prosedur alur system

    6. a. staff personalia mengumpulkan seluruh data-data karyawan dari seluruh region.

      b. setelah mendapat seluruh data karyawan, kemudian menginput data tersebut ke dalam microsoft excel.

      c. kemudian staff menyusun laporan dari hasil recruitment tersebut ke dalam bentuk periode.

      d. kemudian maneger memimta laporan data-data karyawan per periode recruitment.

      e. staff mengeprint laporan tersebut lalu menyerahkan kepada meneger.

      f. meneger megecek laporan tersebut untuk bahan pertimbangan perusahaan.


    Rancagan Prosedur Sistem Yang Berjalan

    Untuk menganalisa sistem yang berjalan, peneliti ini menggunakan program Unified Modelling Lannguage (UML) untuk menggambarkan rancangan prosedur sistem yang berjalan.


    Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

    Gambar 3.3Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

    Dalam diagram Use Case yang berjalan diatas terdapat keterangan antara lain :

    1. Terdapat 2 (dua) actor yaitu antara lain : Staff Personalia dan Manager Personalia.
    2. Terdapat 6 (tujuh) use case dalam diagram di atas antara lain dan untuk memperjelas gambar di atas yaitu :
    3. a. Staff mengumpulkan data-data karyawan dari seluruh region
      b. Kemudian staff menginput data-data tersebut ke dalam microsoft excel
      c. Staff menyusun laporan dari hasil recruitment kedalam bentuk per periode berdasarkan data transaksi yang di terima.
      d. Manager meminta laporan hasil recruitment per periode.
      e. Staff mengeprint dan menyerahkan hasil laporan
      f. Manager mengontrol dan mengecek hasil laporan recruitment.


    Sequence Diagram SistemYang Berjalan

    Dari keterangan di atas dapat digambarkan dengan sequence diagram mengenai informasi sistem yang berjalan saat ini, sehingga dengan diagram ini dapat menggambarkan pergerakan sebuah objek dan pesan yangterjadi di dalam system penyampaian informasi.

    Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

    Berdasarkan gambar diatas Sequence Diagram sistem yang berjalan saat ini, terdapat:

    1. Terdapat 4 (empat) lifeline antarmuka yaitu : Staff, Data karyawan, Manager, dan Laporan.
    2. Terdapat Terdapat 2 ( dua ) aktor yang melakukan kegiatan diantaranya : Staff personalia dan Menager personalia PT Circleka Indonesia Utama
    3. Terdapat Terdapat 9 (sembilan) message spesifikasi dari komunikasi untuk objek yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh aktor-aktor tersebut, diantaranyamengumpulkan data-data karyawan, menginput data kedalam microsoft excel, membuat laporan data kartawana, mengeprint laporan, menyerahkan laporan kepada pihak manager, manager mengecek dan mengontrol laporan.


    Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

    Activity Diagram ini untuk menggambarkan rangkaian aliran aktifitas baik proses maupun usecase. Dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

    Gambar 3.5 Activity Diagram Sistem yang berjalan

    Berdasarkan gambar diatas Activity Diagram yang berjalan terdapat:

    1. Terdapat 1 ( satu) inial node nyang di awali.
    2. Terdapat 2 (duan) swimlane yaitu : Staff dan Manager.
    3. Terdapat Terdapat 8 action dari sistem yang mencerminkan exsekusi dari suatu aksi.
    4. Terdapat 1 (dua) activity final node yang di akhiri dalam satu objek.

    Analisa Kekurangan Sistem Yang Berjalan

    Berdasarkan analisis yang dilakukan, sistem informasi data karyawan PT Circleka Indonesia Utama saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Seiring dengan perkembangan zaman maka kebutuhan informasi masih memerlukan perkembangan lebih baik lagi hingga mencapai sistem yang benar-benar handal dan berfungsi semaksimal mungkin untuk memberikan informasi secara cepat, tepat dan akurat.

    Dalam penelitian Analisa Sistem informasi data karyawan pada PT Circleka Indonesia Utama, maka dapat disimpulkan kekurangan pada system tersebut :

    1. Adapun kekurangan dari sistem yang telah berjalan saat ini yaitu penginputan data-data karyawana yang masih manual, seringnya terjadi kesalahan dalam penginputan data.

    2. Selain itu sering juga terjadinya kesalahan dalam penempatan wilayah kerja pada karyawan baru dalam hal ini tidak sesuai domisili atau tempat tinggal yang terdekat dari toko dikarnakan kesalahan data yang ada.

    3. Seringnya terjadi keterlambatan penempatan yang membuat kurangnya karyawan yang dikarnakan hasil recruitment karyawan yang belum terinput.

    4. Data yang tak tersusun rapi yang menyebabkan staff kesulitan dalam membuat laporan-lapoaran yang bersangkutan dengan data-data karyawan.


    Analisa Perangkat Sistem

    1. Perangkat Keras (Hardware)

    2. a. Processor : Pentium 4 (core 2 duo 1,8 – 2,5 GHZ )

      b. Monitor : 17 inc

      c. Keyboard : Standar (ps2)

      d. Mouse : standar optical (ps2)

      e. RAM : 2 GB DDR3

      f. Hardisk : 160 GB

      g. Printer : Laser Jet 5m

    3. Perangkat lunak ( software )

    4. a. Windows 7 Profesional

      b. Microsoft Office 2010

    5. Hak Akses

    6. a. Manager personalia

      b. Staff

    Permasalahan yang Dihadapi

    Berdasarakan hasil analisa yang telah dilakukan terhadap sistem yang berjalan dapat dilihat beberapa permasalahan yang dihadapi oleh Staff dan Personalia. Beberapa permasalahan tersebut diantaranya, staff masih menginput data karyawan dengan cara yang masih manual, sering terjadinya kesalahan saat menglakukan penempatan karyawan yang tidak sesuai dengan domisili karena sistem yang masi manual, Seringnya terjadi keterlambatan penempatan yang membuat kurangnya karyawan yang dikarnakan hasil recruitment karyawan yang belum terinput.


    Alternatif Pemecahan Masalah

    Setelah melakukan pengamatan dan penelitian dari beberapa permasalahan yang dihadapi, maka diberikan alternatif Pemecahan Masalah. Adapun alternatif pemecahan masalah sebagai berikut :

    1. Merancang sistem informasi data karyawan secara terkomputerisasi agar mendapatkan informasi yang akurat dan cepat.

    2. Membuat sistem agar staff dapat dengan mudah dalam menginput data karyawan.

    3. Membuat sistem yang akan memudah kan penjaga/admin personalia dalam pongolahan data. Agar tidak terjadi kesalahan dalam mengolah data.

    4. Membuat sistem agar staff/manager dapat memonitoring dan memantau data-data karyawan.


    User Requirment

    Elisitasi Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara penulis dengan stakeholder mngenai seluruh perancangan sistem informasi data karyawan pada PT Circleka Indonesia Utama

    Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi tahap ll dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap l yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirment yang diberi opsi inessential (I) dan harus dieliminasi seperti tabel dibawan ini

    Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

    Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

    Keterangan :
    1. M (Mandatory): Dibutuhkan atau penting.
    2. D (Desirable): Diinginkan atau tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan.
    3. I (Innessential): Di luar sistem atau di eliminasi.


    Elisitasi Tahap III

    Berdasarkan Elisitai Tahap II diatas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi LMH. Berikut adalah requirement tersebut dapat dilihat seperti table di bawah ini :

    Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

    Keterangan:
    1. T  : Technical
    2. O : Operational
    3. E  : Economic
    4. L  : Low
    5. M  : Middle
    6. H  : High


    Elisitasi Final

    Hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan

    Tabel 3.4 Elisitasi Tahap Final



    Tata Laksana Sistem Yang Diusulkan

    Pada bab ini penulis ingin mengemukakan tentang diagram perancangan sistem yang diusulkan, usecase diagram yang diusulkan, activity diagram yang diusulkan, sequence diagram yang diusulkan, serta class diagram yang diusulkan. Bab ini menjelaskan rancangan yang diusulkan pada bagian yang merupakan penjabaran mengenai diagram.

    Use Case Diagram Yang Diusulkan

    Gambar 3.6 Usecase Diagram Yang Diusulkan

    Berdasarkan gambar diatas Activity Diagram yang berjalan terdapat:

    1. 1 system yang mencakup seluruh kegiatan monitoring data karyawan pada PT Circleka Indonesia Utama.
    2. 2 actor yang melakukan kegiatan diantaranya: diantaranya: staff yang memiliki hak akses menginput data karyawan, dan membuat laporan. Manager memiliki hak akses membuat akun dan melihat hasil laporan.
    3. 5 Use Case yang biasa dilakukan actor-actor tersebut diantaranya: login, menu data utama, data karyawan, karyawan, data user dan logout.



    Activity Diagram yang diusulkan

    1. Activity Diagram Staff

    2. Gambar 3.7 Activity Diagram Staff yang Diusulkan

      1. InitialNode sebagai yang mengawali objek.
      2. Satu actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu staff
      3. 9 Action yang diantaranya adalah login, input data karyawan, perpanjang kontrak, ubah status karyawan, laporan karyawan, lalu logout
      4. 1 finalstate sebagai yang mengakhiri objek.
    3. Activity Diagram Manager

    Gambar 3.8 Activity Diagram Manager yang Diusulkan

    1. InitialNode sebagai yang mengawali objek.
    2. Satu actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Manager
    3. 6 Action yang diantaranya adalah login, menu utama, data user, laporan karyawan, lalu logout.
    4. 1 finalstate sebagai yang mengakhiri objek.



    Sequence Diagam yang diusulkan

    1. Sequence Diagram Staff

    2. Gambar 3.9 Sequence Diagam Staff yang Diusulkan

      1. 1 ( satu ) aktor yaitu Staff
      2. 8 ( delapan ) lifeline yaitu objek entity antarmuka yang saling berinteraksi
      3. 9 ( sembilan ) message yang bisa menjadi alat komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.
    3. Sequence Diagram Staff


    4. Gambar 3.10 Sequence Diagam Manager yang Diusulkan

      1. 1 ( satu ) aktor yaitu Staff Manager
      2. 5 ( lima) lifeline yaitu objek entity antarmuka yang saling berinteraksi
      3. 6 (enam) message yang bisa menjadi alat komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.



    Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Rancangan Basis Data

    Rancangan basis data digunakan sebagai media penyimpanan data yang dipergunakan dalam aplikasi dan database membantu pemrograman dalam menampilkan data. Hasil analisa pada sistem yang dihasilkan terdapat beberapa rancangan yang diusulkan. Dari rancangan tersebut akan dibentuk rancangan basis data untuk mempermudah melihat bentuk file dan isinya. Berikut ini adalah penjelasan tentang proses perancangan basis data yang diawali dengan normalisasi yang akan menghasilkan class diagram dan spesifikasi basis data.

    Gambar 3.11 Class Diagram yang diusulkan

    Berdasarkan gambar class diagram yang diusulkan pada sistem monitoring perkuliahan terdapat 7 class,yaitu : tbl_login, tbl_karyawan, tbl_lokasi, tbl_kontrak.

    Spesifikasi Basis Data ( Database )

    Spesifikasi database merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain database menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang sisimpan, primary key, panjang record, dan struktur. Spesifikasi database yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun sebagai berikut :

    1. Nama Tabel : Karyawan

      Primary Key : id_karyawan

      Fungsi: Untuk Mengelola Data Rekap Karyawan

      Media : Hard Disk

      Primary Key : id_karyawan

    2. Tabel 3.5 karyawan

    3. Nama Tabel : Lokasi

      Primary Key : id_lokasi

      Fungsi: Untuk Mengelola Data lokasi karyawan

      Media : Hard Disk

      Primary Key : id_lokasi

    4. Tabel 3.6 Tabel Lokasi

    5. Nama Tabel : Kontrak

      Primary Key : id_Kontrak

      Fungsi: Untuk Mengelola dan mengetahui status kontrak karyawan

      Media : Hard Disk

      Primary Key : id_lokasi

    6. Tabel 3.7 Tabel Kontak

      Nama Tabel : Login Primary Key : Id_user Fungsi : Untuk Mengelola Data User Stuktur Tabel :

    7. Nama Tabel : Login

      Primary Key : id_user

      Fungsi: Untuk Mengelola Data User

      Media : Hard Disk

    8. Tabel 3.8 Tabel Login


      Rancangan Tampilan Prototype

      Gambar dibawah ini merupakan rancangan tampilan yang berasal dari requirment elisitasi tahap final dan atas permintaan stakeholder yang telah disetujui oleh pihak manager terkait adapun rancangan prototype tampilan ini terdiri dari logo, profil perusahaan, home, login, menampilkan input data karyawan adapun kekurangan yang ada nanti akan di tambahkan sesuai keinginan stakholder :

        Gambar 3.12 Rancangan tampilan home

      1. Rancangan Tampilan Data Kryawan yang aktif Menampilkan nama karyawan, alamat, no tlp, penempatan regional serta edit dan delete data, tampilan dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

      Gambar 3.12 Rancangan tampilan home

    9. Rancangan Tampilan Data Kryawan yang belum aktif Menampilkan nama karyawan, alamat, no tlp, serta edit dan delete data, tampilan dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

    10. Gambar 3.14 Rancangan Tampilan Data Karyawan Not Aktif

    11. Rancangan Tampilan Input Data Karyawan Menampilkan form input data karyawan yang berisi nama, alamat, no tlp, serta pemilihan antara karyawan yang telah aktif ataupun yang belum aktif, tampilan dapat dilihat dalam gambar dibawah ini :

    12. Gambar 3.15 Rancangan Tampilan Form Input




    Rancangan Prototype

    Tahapan ini menggambarkan mengenai rancangan sistem sebagai pemenuhan kebutuhan dari pengguna sistem. Berikut ini merupakan prototype atau desain tampilan dari sistem absensi karyawan yang telah dibuat yaitu:

    1. Prototype Menu Login

    2. Gambar 3.16 Prototype Halaman Login

      Digunakan sebagai halaman masuk utama untuk admin dan terdapat dua text field untuk menginput username dan password.

    3. Prototype Menu Home

    4. Gambar 3.17 Prototype Menu Master

      Berdasarkan gambar prototype menu master menampilkan halaman mengenai informasi dari user, admin beserta tunjangan.

    5. Prototype Menu Karyawan

    6. Gambar 3.18 Prototype Menu Absensi

      Berisi kumpulan data absensi karyawan yang diinput oleh admin.

    7. Prototype Menu Kontrak karyawan

    8. Gambar 3.19 Prototype Kontrak Karyawan

      Digunakan untuk menginput dan melihat data karyawan.

    9. Prototype Menu Status karyawan

    10. Gambar 3.20 Prototype Menu status karyawan

      Digunakan untuk merubah status karyawan.


    11. Prototype Menu Laporan

    12. Gambar 3.21 Prototype Menu Laporan

      Berisi tentang laporan yang telah diterima dari seluruh bagian yang telah terinput datanya oleh sistem yang ada.

    Konfigurasi Sistem

    Spesifikasi Hardware

    Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem adalah suatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan kebutuhan masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada design sistem yang diusulkan, yaitu :

    1. Processor : Intel Core 2 Dou Nvidia Gforce

    2. Monitor : 14 “ HD

    3. Mouse : Standard

    4. RAM : 2 GB

    5. Harddisk : 150 GB

    Aplikasi Yang Digunakan

    Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan, agar komputer dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah :

    1. Sistem Operasi Windows 7 Professional

    2. Microsoft Office 2013

    3. Xampp Control Panel

    4. Notepad ++

    5. Visual paradigm for UML

    6. Web browser



    Testing

    Metode Implementasi

    Implementasi program sistem absensi untuk pengganjian kaaryawan ini dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode black box testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari black box testing adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program. Pengujian dengan metode black box testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian diproses sesuai dengan kebutuhan fungsional untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya,maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya,maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

    1. Black Box Testing pada Menu Login

    2. Berikut ini adalah tabel black box testing berdasarkan Sistem Informasi Data Karyawan untuk fungsi menu, yaitu sebagai berikut:

      Tabel 3.9 Black Box Testing pada Menu Login


    3. Black box testing pada menu karyawan

    4. Berikut ini adalah tabel black box testing berdasarkan Sistem Informasi Data Karyawan untuk fungsi karyawan, yaitu sebagai berikut:


      Tabel 3.10 Black box testing pada menu karyawan

    5. Black Box Testing pada Menu Kontrak Karyawan Berikut ini adalah tabel black box testing berdasarkan Sistem Informasi Data Karyawan untuk fungsi kontrak karyawan, yaitu sebagai berikut:

    6. Tabel 3.11 Black Box Testing pada Menu Kontrak Karyawan


    7. Black Box Testing pada Menu Ubah Status Karyawan


    8. Tabel Tabel 3.12 Black Box Testing pada Menu Ubah Status Karyawan

      Berikut ini adalah tabel black box testing berdasarkan Sistem Informasi Data Karyawan untuk fungsi ubah status karyawan, yaitu sebagai berikut:

    9. Black Box Testing pada Menu Laporan Karyawan

    10. Tabel 3.13 Black Box Testing pada Menu Laporan Karyawan

      Berikut ini adalah tabel black box testing berdasarkan Sistem Informasi Data Karyawan untuk fungsi laporan, yaitu sebagai berikut:

    Schadulle Implementasi

    Implementasi merupakan suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang sudah disusun secara matang dan terperinci.Implementasi biasanya dilakukan setelah perencanaan yang sudah dianggap benar.Langkah-langkah yang dilakukan dalam mewujudkan sistem yang direncanakan dalam bentuk tabel schedulle berikut ini:

    Tabel 3.14 Schadule Implementasi


    Etimasi Biaya

    Estimasi biaya merupakan penghitungan biaya yang digunakan untuk penelitian yang disulkan.Dibawah ini merupakan rincian biaya yang diperlukan penulis untuk menyelesaikan laporan penelitian yang berjudul "Aplikasi sistem monitoring informasi data karyawan berbasis web pada PT.CIRCLEKA INDONESIA UTAMA.

    Table 3.15 Estimasi Biaya


    BAB IV

    PENUTUP


    Kesimpulan

    Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, maka pada penelitian ini penulis dapat menyimpulkan beberapa hal yang terdapat pada rumusan masalah sebagai berikut :

    1. Sistem yang berjalan saat ini masih menggunakan sistem yang manual yang belum sepenuhnya terkomputerisai dengan baik dan dengan adanya sistem yang diusulkan ini di harapkan dapat membantu dalam mempermudah kinerja staff-staf personalia dan staff lainnya yang bersangkutan.

    2. Setelah menganalisa permasalahan dan hambatan yang ada, maka penulis membuat rancangan sistem monitoring informasi data karyawan berbasis web secara terintegrasi yang dapat menghasilkan informasi yang lebih cepat. Memudahkan staff dalam menginput data karyawan, membudahkan staff mencari data yang dibutuhkan, sserta membantu staff dan manager dalam mengelolah data dan memonitoring kesesuaian SAP.

    3. Rancangan Sistem monitoring informasi data karyawan telah di bahas pada Bab III, rancangan di gambarkan melalui Diagram UML. Rancangan prototype menggunakan aplikasi Photoshop dan rancangan database menggunakan MySQL. System yang di bangun juga telah dilakukan pengujian menggunakan Black box testing.



    Saran

    Berdasarkan hasil penelitian yang telah di lakukan pada aplikasi sistem monitoring informasi data karyawan berbasis web pada PT Circleka Indonesia Utama, terdapat beberapa saran yang dapat di jadikan masukan untuk meningkatkan kinerja Sistem montoring dtaa karyawan, yaitu sebagai berikut :

    1. Di perlukan pelatihan untuk dapat menjalankan system agar pada saat pelaksanaan tidak menyulitkan kinerja staff dan manager

    2. Pada rancangan ini perlu di lakukan pengecekan secara rutin dan di lakukan pencatatan ketika terjadi permasalahan atau kendala pada sistem. Agar tidak terjadi kesalahan ketika melakukan penginputan data.

    3. Dari beberapa saran dan kekurangan yang telah di sebutkan, pada rancangan sistem yang telah di buat agar di kembangkan kembali supaya menjadi lebih baik lagi. sehingga kekurangan yang ada bisa di lengkapi atau di perbaiki.


    DAFTAR PUSTAKA

    1. 1,0 1,1 1,2 Yakub. Hisbanarto, Vico. 2014. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
    2. 2,0 2,1 2,2 Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
    3. 3,0 3,1 3,2 3,3 Taufiq, Rohmat. 2013. “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta: Graha Ilmu
    4. Mc Leod, PT. Remaja Rosdakarya. 2013. Konsep Dasar Sistem. Bandung: Dr. Deni Darmawan
    5. Darmawan. Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen`. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset
    6. Murad Dina Fitria, NiaKusniawati, Muhamad Hariyanto. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013. Tangerang. Sumber dari http://submission-ccit.ilearning.me/2014/06/13/ccit038/
    7. Atmaja, B. T., & Hidayat, R. R. (2016). Analisis pengaruh timbale balik ekspor impor minyak dan gas terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia (Studi pada Bank Indonesia Periode(2006-2014).Jurnal Administrasi Bisnis, 31(1), 176-183. http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/view/1227
    8. Koo, Yoori. 2016. “The Role of Designers in Integrating Societal Value in the Product and Service Development Processes”. International Journal of Design. Vol. 10 No. 2 - August 2016 pages 49-65. Dikutip dari http://www.ijdesign.org/ojs/index.php/IJDesign/article/viewFile/2462/735 diakases tanggal 10 Oktober 2016.
    9. McKay, Alison, George N Stiny, Alan de Pennington. 2016. “Principles for the definition of design structures”. International Journal of computer integrated manufacturing. Volume 29, 2016 Issue 3. Pages 237-250. Dikutip dari http://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/0951192X.2014.1003412 diakses pada tanggal 10 Oktober 2016.
    10. Ningsih, Listina Nadhia, Abert Tandilintin, Izza Ilma Insyifani. 2016. “Prototype Aplikasi Mobile Internship Management Aplications System (IMAS) Pada PT. Garuda Maintenace Facility (GMF) Aerosia”. Jurnal CCIT Vol. 2 No. 2 – Agustus 2016 http://library.gunadarma.ac.id/journal/view/15868/sistem-informasi-internship-management-application-system-imas-berbasis-web-pada-pt-gmf-aeroasia-cengkareng.html/
    11. Widodo, Prabowo Pudjo, Heriawati. 2012. “Menggunakan Uml”. Bandung: Informatika.
    12. Yasin, Verdi 2012. “Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek”. Jakarta : Mitra Wacana Media.
    13. Lee, Sunguk. 2016. “Unified Modeling Language (UML) for Database Systems and Computer Applications”. International Journal of Database Theory and Application". Vol. 5, No. 1, March, 2012. Dikutip dari http://www.sersc.org/journals/IJDTA/vol5_no1/9.pdf di akses pada 10 Oktober 2016.
    14. 14,0 14,1 Murad ,Dina Fitria, dkk. 2015. E-scheduling Information Systems Maintenance Of IT Assets (E-SISMITAS) di PT. Karya Putra Sukses. STMIK STIKOM Bali, 9 – 10 Oktober 2015. Dikutip dari https://media.neliti.com/media/publications/169589-ID-none.pdf
    15. Al Amin, Imam Husni Ardhianto, Eka. Vol 19, No 1 (2014).Model Informasi Monitoring Inventarisasi Dan Keuangan Guna Memperbaiki Fungsi Manajemen Pada Ukm Agen Koran. Dinamik - Jurnal Teknologi Informasi. http://id.portalgaruda.org/index.php?ref=browse&mod=viewarticle&article=147233
    16. Utomo, Agus Prasetyo. dkk. Vol 18, No 1 (2013).Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Program Studi dengan Metode Performance Dashboard.Dinamik - Jurnal Teknologi Informasi http://id.portalgaruda.org/index.php?ref=browse&mod=viewarticle&article=109842
    17. Jorge Cubas,, Daniel Reyes, Syh-Shiuh Yeh. 2016 Cutting force monitoring and control system for CNC lathe machines.2016 IEEE International Conference on Advanced Intelligent Mechatronics (AIM)http://ieeexplore.ieee.org/document/7576764/?reload=true
    18. Bojan Grošelj, Rok Zupančič, Alojzij Sluga. (2015) Quality monitoring service for distributed manufacturing systems. International Journal of Computer Integrated Manufacturing 28:6, pages 639-649 http://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/0951192X.2012.731608
    19. Li Ma, Lei Gu dan Jin Wang.(2014).Research and Development of Mobile Application for Android Platform. International Journal of Multimedia and Ubiquitous Engineering.Research and Development of Mobile Application for Android Platform. International Journal of Multimedia and Ubiquitous Engineering:Research and Development of Mobile Application for Android Platform. International Journal of Multimedia and Ubiquitous Engineering.http://www.sersc.org/journals/IJMUE/vol9_no4_2014/20.pdf
    20. Hu Shunfu da Ting Dai Volume 3 No. 3, March 2013. Washington, DC 20250, USA. http://esjournals.org/journaloftechnology/archive/vol3no3/vol3no3_1.pdf
    21. Tank, A. (2014). Hybrid Mobile Application Analysis and Guidelines. Cognizant. Retrieved June 20, 2014, from https://www.cognizant.com/InsightsWhitepapers/Hybrid-Mobile-Application-Analysis-and-Guidelines-codex888.pdf
    22. Azis, A. R. A., & Budiarso, N. (2016). Analisis pemungutan dan pelaporan pajak PPh Pasal 22 atas kegiatan impor barang pada kantor pelayanan dan pengawasan Bea dan Cukai Kota Manado. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnisdan Akuntansi, 4(1).
    23. Nita ervina nur aevin (2014)Nita ervina nur aevin (2014)http://eprints.dinus.ac.id/8533/1/jurnal_11776.pdf
    24. Budiu, R. (2013, September 14). Mobile: Native Apps, Web Apps, and Hybrid Apps. Retrieved June 10, 2014, from Nielsen Norman Group: http://www.nngroup.com/articles/mobile-native-apps/

    DAFTAR LAMPIRAN

    LAMPIRAN A

    A.1 Kartu Bimbingan Skripsi (Pembimbing I dan II)
    A.2 Daftar Nilai
    A.3 Form Validasi Skripsi
    A.4 Kartu Studi Tetap Final (KSFT)
    A.5 Formulir Seminar Proposal
    A.6 Formulir Pertemuan Stakeholder
    A.7 Formulir Penggantian Dosen Pembimbing
    A.8 Formulir Final Presentasi
    A.9 Formulir Pendaftaran Mengikuti Sidang Skripsi
    A.10 Surat Pengantar Observasi Skripsi
    A.11 Formulir Permohonan Usulan Penelitian
    A.12 Surat Keterangan Penugasan Kerja
    A.13 Katalog Produk
    A.14 Kwitansi Pembayaran Skripsi, Raharja Career dan Sidang
    A.15 Poster Session dan Kwitansi Pembayaran Poster Session
    A.16 Sertfikat Seminar IT Nasional
    A.17 Sertifikat IT Internasional
    A.18 Sertifikat TOEFL
    A.19 Sertifikat Prospek
    A.20 Sertfikat Raharja Career
    A.21 Curriculum Vitae (CV)
    A.22 Surat Pengantar Pengajuan Proposal Hibah
    A.23 Surat Tanda Terima Pengajuan Proposal Hibah
    A.24 Formulir Validasi Sidang
    A.25 Formulir Pendaftaran Sidang
    A.26 Undangan Pertemuan Stakeholder
    A.27 Slide Final Presentasi

    LAMPIRAN B

    B.1 Data Pengujian
    B.2 Tabel Standar Pengujian (TSP)

    Contributors

    Mohamad Rifqi Syihab