TA1411381553

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGIRIMAN BARANG EKSPOR

BERBASIS WEB PADA PT TUNTEX GARMENT INDONESIA

TANGERANG

TUGAS AKHIR

Logo Amik.jpg

Disusun Oleh :

NIM
: 1411381553
NAMA


JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA

KONSETRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

TANGERANG

2017/2018



AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

 

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGIRIMAN BARANG EKSPOR

BERBASIS WEB PADA PT TUNTEX GARMENT INDOENSIA

TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1411381553
Nama
Jenjang Studi
: Diploma
Jurusan
: Manajemen Informatika
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 22 Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
AMIK RAHARJA
       
Jurusan Manajemen Informatika
           
           
           
           
(Dr. Po Abas Sunarya, M. Si)
       
(Ruli Supriati,S.Kom,M.T.I)
NIP : 000603
       
NIP :08166

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGIRIMAN BARANG EKSPOR

BERBASIS WEB PADA PT TUNTEX GARMENT INDONESIA

TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1411381553
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Manajemen Informatika

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, 20 Januari 2018

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGIRIMAN BARANG EKSPOR

BERBASIS WEB PADA PT GARMENT INDONESIA

TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1411381553
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Manajemen Informatika

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGIRIMAN BARANG EKSPOR

BERBASIS WEB PADA PT GARMENT INDONESIA

TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1411381553
Nama
Jenjang Studi
: Diploma
Jurusan
: Manajemen Informatika
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Tugas Akhir yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Diploma Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1411381553

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

PT Tuntex Garment Indonesia Adalah perusahaan besar yang bergerak dibidang garment khususnya berkerja sama dengan buyer international seperti NIKE yang terletak di Jl. Moch Toha KM 2 No. 29- Tangerang. Perencanaan produksi dan penyiapan bahan baku adalah prosedur dalam pembuatan pakaian jadi. Jika pakaian jadi tersebut dianggap telah memenuhi syarat quality control (QC) yang dinyatakan diberikannya kode QC, maka department shipping akan mengeluarkan loading ekspor, yang pada pelaksanaanya dilimpahkan kepada warehouse (gudang finish good). Adapun permasalahannya yang dihadapi oleh PT. Tuntex Garment Indonesia terutama pada bagian finish good dalam pencarian dan penyimpanan data atau document masih secara manual dengan membuka satu persatu arsip yang ada, masih sering terjadi kesalahan dalam membutuhkan waktu yang lama dalam menyiapkan data pengiriman. Maka dari itu perlu dirancang sistem informasi pengiriman barang ekspor berbasis web untuk mengatasi permasalahan pada PT Tuntex Garment Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data seperti, observasi, wawancara, studi pustaka adapun metode analisa sistem yang digunakan analisis SWOT dilanjut dengan perancangan berorientasi objek dengan menggunakan UML (Unifed Modeling Language) serta programming menggunakan Mysql sebagai databasenya, PHP sebagai bahasa programnya. Hasil akhir dari penelitian ini adalah sebagai sistem informasi pengiriman barang ekspor sehingga dapat memudahkan memperoleh informasi pengiriman dan pimpinan untuk melihat laporan kegiatan pengiriman barang ekspor.

Kata Kunci : Informasi, Gudang, Ekspor, Garment

ABSTRACT

PT Tuntex Garment Indonesia Is a large company engaged in the garment, especially working with international buyers such as NIKE located on Jl. Moch Toha KM 2 No. 29- Tangerang. Production planning and preparation of raw materials is a procedure in the manufacture of ready-made garments. If the finished garment is deemed to have qualified quality control (QC) which it declares to be given a QC code, then department shipping will issue export loading, which in implementation is delegated to the warehouse (warehouse finish good). The problem faced by PT. Tuntex Garment Indonesia especially in the finish section good in search and storage of data or document still manually by opening one by one existing archives, still often happened error in require long time in preparing data delivery. Therefore it is necessary to design a web-based export information delivery system to solve problems at PT Tuntex Garment Indonesia. This study uses data collection methods such as, observation, interview, literature study as for system analysis method used SWOT analysis continued with object oriented design using UML (Unifed Modeling Language) and programming using Mysql as database, PHP as program language. The end result of this research is as an information system of export goods delivery so that it can facilitate obtain information delivery and leadership to see the report of export goods delivery activities.


Keywords : Informations, Warehouse, Export, Garment

KATA PENGANTAR


Puji syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini .

Dalam penyusunan dan penulisan Laporan Tugas Akhir ini, banyak sekali pihak-pihak yang membantu, membimbing dan mendukung, sehingga laporan ini dapat selesai pada waktunya. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po Abas Sunarya, M.Si, Selaku Direktur AMIK Raharja Informatika.
  2. Bapak Padeli, M.Kom, Selaku Pembantu Direktur I Bidang Akademik AMIK Raharja Informatika.
  3. Ibu Ruli Supriati, S.Kom.,MTI Selaku Kepala Jurusan Manajemen Informatika dan dosen pembimbing I yang telah membantu penulis dalam memenuhi persyaratan Tugas Akhir di Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Bapak Bayu Pramono, S.Kom.,MTI selaku Dosen Pembimbing II, yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  5. Segenap Dosen dan Seluruh Staff. Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  6. Mr. Bunny , selaku pimpinan PT Tuntex Garment Indonesia.
  7. Ms. Shu Hui Chang, selaku kepala bagian Sampleroom PT Tuntex Garment Indonesia.
  8. Ibu Eti Puspitasari, selaku supervisor sampleroom PT Tuntex Garment Indonesia.
  9. Bapak Muji Suwanto, selaku kepala bagian divisi export PT Tuntex Garment Indonesia.
  10. Kedua orangtua, adik dan semua saudara dalam keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril dan materil, “Semoga Allah S.W.T tinggikan derajat Bapak dan Ibu di dunia dan akihat. Amin....”
  11. Randi Kusnadi, sebagai kekasih yang selalu mensuport dari awal sampai akhir penelitian serta doa yang selalu dipanjatkan.
  12. Teman-teman seperjuangan dan rekan-rekan dari angkatan 2014 yang saling memberi semangat pengalaman dan pertemuan yang tidak akan pernah terlupakan, semoga kebersamaan kita akan terus terjalin selamanya.
  13. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penyusunan laporan penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi.

Akhir kata, semoga Laporan Tugas Akhir ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan dan dapat diterima sehingga mempunyai arti dan makna yang berarti baik bagi penulis dan terlebih bagi lingkungan sekitar. Semoga rahmat dan hidayah Allah SWT tetap bersama kita, Amin.


Tangerang, 01 Januari 2018
Siti Shuhaibatul Islamiah
NIM. 1411381553

Daftar isi

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1 Analisis SWOT
  2. Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I
  3. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II
  4. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III
  5. Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi
  6. Tabel 3.6 Tabel Artikel
  7. Tabel 3.7 Tabel Attention
  8. Tabel 3.8 Tabel Buyer
  9. Tabel 3.9 Tabel Forwader
  10. Tabel 3.10 Tabel Level
  11. Tabel 3.11 Tabel Pengiriman
  12. Tabel 3.12 Tabel Pengiriman_detail
  13. Tabel 3.13 Tabel Purchase Order (PO)
  14. Tabel 3.14 Tabel PO_detail
  15. Tabel 3.15 Tabel Produksi
  16. Tabel 3.16 Tabel Produk_packing
  17. Tabel 3.17 Tabel Profil
  18. Tabel 3.18 Tabel Style
  19. Tabel 3.19 Tabel Ukuran
  20. Tabel 3.20 Tabel User
  21. Tabel 3.21 Tabel Testing
  22. Tabel 3.22 Schedule Implementasi Estimasi Biaya
  23. Tabel 3.23 Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 3.1 Struktur organisasi Tuntex Incorporation
  2. Gambar 3.2 Halaman Depan PT Tuntex Garment Indonesia
  3. Gambar 3.3 Struktur Organisasi PT Tuntex Garment Indonesia
  4. Gambar 3.4 Use Case Diagram Sistem
  5. Gambar 3.5 Activity Diagram Sistem
  6. Gambar 3.6 Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan
  7. Gambar 3.7 Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan Bag. Admin
  8. Gambar 3.8 Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan Bag. Staff PC
  9. Gambar 3.9 Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan Bag. Prod. Packing
  10. Gambar 3.10 Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan Bag. Finish Goods
  11. Gambar 3.11 Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan Bag. Accounting
  12. Gambar 3.12 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Bag. Admin
  13. Gambar 3.13 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Bag. Staff PC
  14. Gambar 3.14 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Bag. Prod. Packing
  15. Gambar 3.15 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Bag. Finish Goods
  16. Gambar 3.16 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Bag. Accounting
  17. Gambar 3.17 Class Diagram Yang Diusulkan
  18. Gambar 3.18 Tampilan Login
  19. Gambar 3.19 Tampilan Halaman Admin
  20. Gambar 3.20 Tampilan Menu Data Season Dari Bagian Admin
  21. Gambar 3.21 Tampilan Menu Data Level Dari Bagian Admin
  22. Gambar 3.22 Tampilan Menu Data User Dari Bagian Admin
  23. Gambar 3.23 Tampilan Halaman Staff PC (Production Control)
  24. Gambar 3.24 Tampilan Menu Data PO (Purchasing Order) Dari Staff PC
  25. Gambar 3.25 Tampilan Menu Data Buyer Dari Staff PC
  26. Gambar 3.26 Tampilan Halaman Production Packing
  27. Gambar 3.27 Tampilan Menu Data Open Production Dari Production Packing
  28. Gambar 3.28 Tampilan Menu Data Report Production Dari Production Packing
  29. Gambar 3.29 Tampilan Halaman Finish Goods
  30. Gambar 3.30 Tampilan Menu Data Finishing Production Dari Finish Goods
  31. Gambar 3.31 Tampilan Menu Form Forwader To Surat Jalan Dari Finish Goods
  32. Gambar 3.32 Tampilan Menu Data Forwader Dari Finish Goods
  33. Gambar 3.33 Tampilan Menu Data Delivery Process Dari Finish Goods
  34. Gambar 3.34 Tampilan Menu Closed (Report Payments) Dari Finish Goods
  35. Gambar 3.35 Tampilan Halaman Accounting
  36. Gambar 3.36 Tampilan Menu Data Payment Dari Accounting
  37. Gambar 3.37 Tampilan Menu Data Report Payments Dari Accounting

DAFTAR SIMBOL

  1. Daftar Simbol Use Case

  2. Daftar Simbol Sequance Diagram

  3. Daftar Simbol Activity Diagram

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Informasi sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangan, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi suatu perusahaan. Teknologi dan informasi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Perkembangan teknologi yang pesat dalam perkembangan perangkat keras dan perangkat lunak serta teknologi komunikasi merupakan alternatif bagi suatu perusahaan untuk menunjung pengolahan data yang baik. Apabila pengolahan data tidak teratur dan tidak terkoordinasi dengan baik akan mengakibatkan sulitnya mengetahui data dan informasi secara tepat dan akurat.

Informasi sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangan, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi suatu perusahaan. Teknologi dan informasi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Perkembangan teknologi yang pesat dalam perkembangan perangkat keras dan perangkat lunak serta teknologi komunikasi merupakan alternatif bagi suatu perusahaan untuk menunjung pengolahan data yang baik. Apabila pengolahan data tidak teratur dan tidak terkoordinasi dengan baik akan mengakibatkan sulitnya mengetahui data dan informasi secara tepat dan akurat.

Komputer merupakan alat bantu manusia yang sekarang ini memegang peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan, khususnya dunia kerja. Mengingat begitu besarnya peranan informasi dalam pengambilan keputusan manajemen yang tepat diberbagai sektor tersebut, termasuk didalamnya sistem informasi dalam pengiriman barang yang ada di bagian gudang, harus mendapatkan perhatian yang serius dari waktu ke waktu. Persediaan barang jadi merupakan salah satu unsur kekayaan perusahaan Garment, disisi lain digunakan dalam rangka proses pengiriman barang ekspor production, gudang finish good dan shipping adalah tiga divisi dalam industri garment yang berperan dalam perencanaan persediaan dan pengiriman barang jadi dan mempunyai peranan yang sangat penting dalam menjalankan operasional pengiriman sehari-hari.

PT. TUNTEX GARMENT INDONESIA yang terletak di Jl. Moh. Toha Km 2 No 29 Kel. Bugel Kec. Karawaci Kota Tangerang yang sama produksinya dipasarkan ke luar negeri merupakan perusahaan yang tanggap akan kemajuan teknologi dan sangat memperhatikan kenyamanan para karyawannya dalam bekerja khususnya pada bagian finish good warehouse. Pada bagian tersebut pengolahan datanya saat ini masih menggunakan aplikasi sederhana Ms. Excel, dalam kegiatan pengelolaan data belum optimal dan terintegritas sehingga sering mengalami masalah seperti keterlambatan dalam pembuatan laporan pengiriman barang ekspor serta persediaan dan penerimaan barang, kurang rapinya data-data yang mengakibatkan data tersebut tidak sama, tidak singkron, proses pencarian data penerimaan dan pengiriman barang jadi bila sewaktu-waktu data diperlukan.

Maka dari itulah perlu dilakukan perangkat lunak yang khusus dalam mengolah pengiriman barang ekspor. Dengan adanya komputerisasi maka diharapkan proses penerimaan barang dalam pengolahan datanya berjalan dengan lancar, dimana tingkat ketelitian akan lebih tinggi sehingga proses pengiriman akan berjalan dengan sebagaimana mestinya, pencarian data akan lebih mudah dan keamanan pun akan lebih terjamin dalam proses pengambilan keputusan oleh manajemen dalam menunjang kelancaran proses pengiriman. </b>

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah penelitian ini adalah :

  1. Bagaimanakah proses sistem informasi yang berjalan pada gudang ekspor PT. Tuntex Garment Indonesia?

  2. Bagaimanakah kendala yang dialami pada sistem informasi gudang ekspor PT. Tuntex Garment Indonesia yang berjalan saat ini?

  3. Bagaimanakah merancang sistem informasi pengiriman barang eksporpada PT. Tuntex Garment Indonesia?

Ruang Lingkup Penelitian

Untuk memusatkan penelitian pada permasalahan yang ada, serta tidak menyimpang dari pokok pembahasan mengenai sistem informasi pengiriman barang yang lebih terfokus ialah pengiriman. Dalam penelitian ini mulai dari proses penerimaan barang jadi, pengiriman barang jadi sampai dengan pembuatan laporan pengiriman barang ekspor.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengetahui pelaksanaan sistem yang berjalan saat ini dalam melakukan aktivitas pengiriman barang ekspor pada PT. Tuntex Garment Indonesia.

  2. Untuk mengetahui kendala yang dialami pada sistem informasi gudang ekspor PT. Tuntex Garment Indonesia yang berjalan saat ini.

  3. Untuk merancang sistem informasi dalam melakukan proses pengiriman barang ekspor.

Manfaat Penelitian

  1. Dapat mengetahui pelaksanaan sistem yang berjalan saat ini dalam melakukan aktivitas pengiriman barang ekspor pada PT. Tuntex Garment Indonesia.

  2. Dapat mengetahui kendala yang dialami pada sistem informasi gudang ekspor PT. Tuntex Garment Indonesia yang berjalan saat ini.

    Dapat dihasilkannya rancangan sistem aplikasi berbasis web dalam memudahkan kegiatan pengiriman barang ekspor.

Metode Penelitian

Dalam metode penelitian ini diperlukan adanya data dan informasi sebagai bahan dalam proses penelitian, serta keterangan yang dibutuhkan dalam pembahasan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas secara faktual dan sistematis. Dalam penyusunan Laporan penelitian ini diperlukan. Adapun metode yang digunakan adalah metode deskriptif, dengan teknik penelitian sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah, sebagai berikut :

  1. Pengamatan Langsung (Observation)

    Suatu metode yang mengamati secara langsung kegiatan yang dilakukan divisi gudang pada PT. Tuntex Garment Indonesia yang terletak di Jl. Moh. Toha Km 2 No 29 Kel. Bugel Kec. Karawaci Kota Tangerang guna untuk mendapatkan data dan melakukan pencataan secara sistematis terhadap unsur yang diteliti.

  2. Wawancara (Interview)

    Metode untuk mendapatkan data dengan mewawancarai secara lisan yang dilakukan kepada stakeholder yang bernama Muji Suwanto selaku Kepala Bagian Divisi Gudang.

  3. Studi Pustaka(Library Pustaka)

    Peneliti melakukan penelitian dengan mempelajari buku-buku atau literature review yang berhubungan dengan penelitian dari berbagai sumber yang tertulis.

Metode Analisa Sistem

Setelah melakukan proses pengumpulan data kemudian data yang sudah diperoleh diolah dan dianalisa. Dalam melakukan perancangan sistem pengiriman barang ekspor peneliti menggunakan beberapa metode analisa yang dilakukan antara lain : Metode analisa SWOT.

Metode analisis penelitian ini menggunakan SWOT yang dilakukan ialah untuk mengevaluasi kekuatan (Strengths), Kelemahan (Weaknesses), Peluang (Opportunities) dan Ancaman (Threats). Dengan menggunakan alat bantu Unifed Modeling Language (UML) sebagai salah satu alat bantu yang dapat digunakan dalam bahasa pemograman yang berorientasi objek kemudian untuk rancangan sistem baru yang akan diusulkan menggunakan Elisitasi yang dilakukan melaui 3 (Tiga) tahap, yaitu Elisitasi tahap I, tahap II, tahap III dan draft final Elisitasi.

  1. Tahap I mencakup semua kebutuhan sistem.

  2. Tahap II melakukan pengelompokan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential).

  3. Tahap III dengan TOE (Technical, Operational dan Economic) serta tahapan final

  4. Identifikasi persyaratan sistem.

Metode Perancangan

Dalam penelitian ini metode perancangan yang digunakan adalah pendekatan object oriented yaitu dengan menggunakan UML untuk merancang sistem yang baru, dimana diagram yang digunakan dalam penelitian ini adalah use case diagram, activity diagram, sequence diagram, class diagram.

Visual Paradigm for UML Interprise Edition, merupakan software yang akan digunakan untuk mendesign dan membuat suatu model diagram. PHP merupakan bahasa pemograman yang akan dipakai. XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak kedalam satu buah paket. MySQL merupakan database yang akan digunakan. Adobe Dreamweaver CS3, merupakan software yang digunakan untuk mendesign web yang akan dibuat.

Metode Pengujian/Testing

Metode yang digunakan dalam tahapan testing ini adalah dengan menggunakan Black Box Testing dimana pengujiannya yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak. Mengevaluasi hanya dari tampilan luarnya (interfacenya), fungsionalitasnya tanpa mengetahui apa sesungguhnya yang terjadi dalam proses detailnya (hanya mengetahui input dan output).

Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan penelitian ini, dapat mengelompokkan materi laporan menjadi beberapa bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan secara garis besar mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah dan ruang lingkup, tujuan penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan tentang landasan teori-teori atau teori-teori pendukung yang berhubungan dengan permasalahan dan juga menguraikan berupa pengertian dan defini yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan Laporan penelitian serta beberapa literature review yang berhubungkan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN DAN RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab ini berisikan tentang gambaran umum PT. Tuntex Garment Indonesia, sejarah singkat PT. Tuntex Garment Indonesia, struktur organisasi, wewenang dan tanggung jawab, analisa sistem yang berjalan pada PT. Tuntex Garment Indonesia, masalah yang dihadapi, konfigurasi sistem, tata laksana sistem yang berjalan saat ini, analisa yang berjalan pada use case diagram, activity diagram, sequence diagram, class diagram. Spesifikasi basis data, prototype, serta elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, final draft elisitasi dan rancangan implementasi program.

BAB IV PENUTUP

Pada bab ini merupakan bab terakhir yang merupakan suatu kesimpulan dari masalah yang dikemukakan pada bab-bab sebelumnya,serta penyampaian saran yang mungkin diperlukan bagi perusahaan

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Aris (2016)[1] “Sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan menganalis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, intruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”

Menurut James A. O’Brien (2014:27) [2], “Sistem adalah seperangkat komponen yang saling terhubung, dengan sebuah batasan yang jelas, bekerja bersama untuk mencapai sebuah tujuan yang sama dengan menerima masukan dan menghasilkan keluaran dalam sebuah proses transformasi yang terorganisasi.”

Menurut Romney (2015:3) [3]“Sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dimana sistem biasanya terbagi dalam sub sistem yang lebih kecil yang mendukungnya sistem yang lebih besar.”

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa. Sistem adalah seperangkat komponen yang terhubung dengan sebuah batasan yang jelas dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan menganalis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu.

Karateristik Sistem

Menurut Rusdiana & Moch. Irfan dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Manajemen (2014 : 36) [4]Karateristik dalam sebuah sistem adalah sebagai berikut :

  1. Komponen

  2. Komponen sistem atau elemen sistem dapat berupa elemen-elemen lebih kecil yang disebut subsistem dan elemen-elemen lebih besar yang disebut suprasistem.

  3. Batasan Sistem

  4. Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

  5. Lingkungan Luar Sistem

  6. Lingkungan luar sistem adalah semua hal yang ada diluar batas dari sistem yang dapat memengaruhi operasi sistem.

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Bambang Hartono dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer (2013:15)[5]Berpendapat bahwa, “Data adalah hasil pengukuran dan pencatatan terhadap fakta tentang sesuatu keadaan, tindakan atau kejadian”.

Menurut Abhisek Kanal dan Aishwarya. Data Analysis And Bussiness Modelling In Microsoft Excel Using Analysis Tollpax. In International Journal Of Computer Science And Information Techonologies, Vol. 7 (2016:5) [6], Data is an important driving force in paving the way for an optimized business approach irrespective of the organization. (data merupakan pendorong penting dalam membuka cara untuk pendekatan bisnis yang optimal dalam ukuran organisasi)

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa. Data adalah hasil pengukuruan dan pencatatan terhadap fakta yang merupakan pendorong penting dalam membuka cara untuk pendekatan bisnis yang optimal dalam ukuran organisasi.

Definisi Klasifikasi Data

Sutabri (2012:12)[7], menjelaskan, data itu sendiri dpaat diklasifikasikan menurut jenis, sifat, dan sumber. Mengenai penjelasan klasifikasi data tersebut akan diurai dibawah ini :

  1. Klasifisikasi data menurut jenis data, yaitu:

  2. Data Hitung (Enumeration atau Counting Data)

    hasil dari penghitungan dari jumlah tertentu, yang termasuk data hitung adalah presentase dari suatu jumlah tertentu.

  3. Data Ukur (Measurement Data)

    data yang menunjukan ukuran mengenai nilai sesuatu, angka yang menggunakan alat barometer atau thermometer adalah hasil proses pengukuran.

  4. Klasifikasi data menurut sifat data, yaitu :

  5. Data Kuantitatif (Quantitative Data)

    data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.

  6. Data Kualitatif (Qualitative Data)

    data mengenai penggolongan dengan hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu. Penggolongan fakultas-fakultas pada universitas negeri menjadi fakultas exacta dan fakultas non-exacta merupakan pemisahan menurut sifatnya.

  7. Klasifikasi data menurut sumber data, yaitu:

  8. Data Internal

    data asli, artinya data sebagai observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.

  9. Data External

    data yang menghasilkan dari observasi orang lain dan seseorang pun boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data ini terdiri dari 2 (dua) jenis.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Rudy Tantra dalam bukunya yang berjudul Manajemen Proyek Sistem Informasi (2012:2) [8] “Informasi dapat dipahami sebagai pemrosesan input yang terorganisir, memiliki arti dan berguna bagi orang yang menerimanya. Data berbeda dengan informasi. Data dapat disebutkan sebagai fakta-fakta yang masih mentah atau acak yang menjadi input atau untuk proses yang menghasilkan informasi”.

Menurut Gordon B. Davis dalam bukunya Bambang Hartono (2013:15)[9] "information is data has been processed into a form that is meaningful to the recipient and is of prospective decision. (informasi adalah data yang sudah diolah atau diubah menjadi suatu bentuk yang berguna bagi penerimanya dan memiliki nilai bagi pengambilan keputusan saat ini atau dimasa yang akan datang)".

Menurut Henry C. Lucas dalam bukunya Bambang Hartono (2013:15)[10] information is the interpretation of data to provide meaning by an individual. (Informasi adalah data yang telah ditafsirkan agar memberikan makna tertentu bagi seseorang).

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa. Informasi adalah data yang sudah diolah sehingga mempunyai arti untuk dapat digunakan dalam membuat keputusan.

Kualitas Informasi

Menurut Lippeveld, Sauborn dan Bodart dalam bukunya Bambang Hartono Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer (2013:17-18)[11] :

  1. Relevansi Informasi disediakan atau disajikan untuk digunakan. Oleh karena itu informasi yang bernilai tinggi adalah yang relevan dengan kebutuhan, yaitu untuk apa informasi itu akan digunakan.

  2. Kelengkapan dan keluasan Informasi akan bernilai semakin tinggi, jika tersaji secara lengkap dalam cakupan yang luas. Informasi yang sepotong-sepotong, apalagi tidak tersusun sistematis tentu tidak akan banyak artinya. Demikian pun bila informasi itu hanya mencangkup area yang sempit dari suatu permasalahan.

  3. Kebenaran Kebenaran informasi ditentukan oleh validasi atau dapatnya dibuktikan. Informasi berasal dari data dan data fakta. Informasi yang benar-benar berasal dari fakta bukan opini atau ilusi.

  4. Informasi berasal dari hasil pengukuran dan pencatatan terhadap fakta. Jadi, informasi yang bernilai tinggi adalah informasi yang jika dilacak kembali kepada datanya, data tersebut dapat dikur sesuai dengan faktanya.

  5. Keakuratan Informasi berasal dari hasil pengukuran dan pencatatan terhadap fakta. Oleh karena itu kecermatan dalam megatur dan mencatat fakta akan menentukan keakuratan data dan nilai dari informasi yang dihasilkan.

  6. Kejelasan Informasi dapat disajikan dalam berbagai bentuk teks, tabel, grafik, chart dan lain-lain. Namun, apa pun bentuk yang dipilih, yang penting adalah menjadikan pemakai mudah memahami maknanya. Oleh sebab itu, selain bentuk penyajiannya harus benar juga harus diperhatikan kemampuan pemakai dalam memahaminya.

  7. Keluwesan Informasi yang baik adalah yang mudah diubah-ubah bentuk penyajiannya sesuai dengan kebutuhan dan situasi yang dihadapi.

  8. Ketepatan Waktu Informasi yang baik adalah informasi yang disajikan telat pada saat dibutuhkan. Informasi yang terlambat datang menjadi informasi basi yang tidak ada lagi nilainya (misalnya untuk pengambilan keputusan)

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa. Kualitas informasi adalah informasi yang di dalam terdapat kelengkapan dan keluasan yang secara akurat dalam ketepatan waktu untuk mendapatkan keakuratan data.

Nilai Informasi

Menurut Aris, Dkk dalam jurnal SEMNASTEKNOMEDIA Vol. 4 No. 1 2016: 2302-3805 [12] “Nilai informasi ditentukan oleh 2 hal, yaitu manfaat dan biaya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegiatan sehingga tidak memungkinkan dan sukit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya hanya oleh satu pihak didalam perusahaan”. (value of information)Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya, yaitu:

  1. Kemudahan dalam memperolehnya

  2. Sifat luas dan kelengkapannya

  3. Ketelitian

  4. Kecocokan dengan pengguna

  5. Ketepatan waktu

  6. Kejelasan

  7. Fleksibility

  8. Dapat dibuktikan

  9. Tidak ada prasangka

  10. Dapat Diukur

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa. Nilai informasi adalah sebuah informasi yang sangat mudah diperoleh, dapat di ukur dan dapat dibuktikan dengan ketepatan waktu.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut James A O’Brien dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Manajemen (2014:39) [13], “Sistem informasi menggunakan sumber daya manusia, perangkat keras, perangkat lunak, data dan jaringan untuk melakukan aktivitas masukan, pemrosesan, keluaran, penyimpanan dan kendali yang mengubah sumber daya data menjadi produk informasi”.

Menurut Sutarman dalam bukunya yang berjudul Pengantar Teknologi Informasi (2012:13) [14], “Sistem informasi adalah sistem yang dapat di definisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisa,menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”.

Menurut Yaser Hasan Al-Mamary, dkk. Dalam International Journal of Research (IJR), Volume-1, Issue-7, August 2014 (2014:1280).[15], "Sistem informasi adalah sekelompok komponen yang saling terkait yang bekerja untuk melaksanakan masukan, pengolahan, penyimpanan, keluaran dan tindakan kontrol untuk mengkonversi data menjadi informasi yang dapat digunakan untuk mendukung peramalan, perencanaan, pengendalian, koordinasi, pengambilan keputusan dan kegiatan operasional dalam suatu organisasi".

Menurut Taufiq dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Manajemen (2013:17).[16], “Sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa. Sistem informasi adalah suatu sistem atau kumpulan yang di dalamnya suatu organisasi yang dibutuhkan pengolahan transaksi guna untuk melakukan aktivitas masukan, pemrosesan, keluaran, dan penyimpanandengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Burch dan Grudnitski dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Manajemen (2012 : 4)[17], “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya istilah blok bangunan (Building Block) dan blok kendali (Control block), sebagai suatu sistem keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya”. Sebagai berikut:

  1. Blok Masukkan (input block)

    Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem infromasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  2. Blok Model (Model Block)

    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diingikan.

  3. Block Keluaran (Output Block)

    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkan manajemen serta semua pemakai sistem.

  4. Blok teknologi (Technology Block)

    Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

  5. Blok Basis Data (Database Block)

    Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebjut dengan DBMS (database management system).

  6. Blok Kendali (Control Block)

    Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk menyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

  7. Sebagai suatu sistem, keenam komponen tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.

Tujuan Sistem Informasi

Menurut Azhar Susanto dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi (2013: 23), [18]tujuan sistem informasi ialah sebagai berikut: “Tujuan sistem merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh suatu sistem. Agar supaya target tersebut bisa tercapai, maka target atau sasaran tersebut harus diketahui terlebih dahulu ciri-ciri atau kriterianya. Upaya mencapai suatu sasaran tanpa mengetahui ciri-ciri atau kriteria dari sasaran tersebut kemungkinan 15 besar sasaran tersebut tidak akan pernah tercapai. Ciri-ciri atau kriteria dapat juga digunakan sebagai tolak ukur dalam menilai suatu keberhasilan suatu sistem dan menjadi dasar dilakukannya suatu pengendalian.

“Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan dari sistem tersebut adalah menyediakan informasi untuk membantu pengambilan keputusan manajemen operasi perusahaan dari hari ke hari serta menyediakan informasi yang layak bagi pihak luar perusahaan.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Ni Luh Gede Pivin Suwirmayanti dalam Jurnal Ilmiah DASI Vol.17 No. 3 (2016:15-20) [19]Berpendapat bahwa, “Analisa sistem yaitu menganalisa terhadap permasalahan untuk mengetahui dan menentukan batasan-batasan sistem sehingga dapat menentukan cara yang efektif dalam menyelesaikan permasalahan tersebut dan dapat dirancang sebuah sistem informasi”.

Menurut Yakub dalam bukunya yang berjudul Pengantar Sistem Informasi (2012:142). [20], Analisa sistem dapat diartikan sebagai proses untuk memahami sistem yang ada, denga menaganalisa jabatan atau uraian tugas (bussiness user), proses bisnis (bussniess process), ketentuan atau aturan (bussiness rule), masalah dan mencari solusinya (bussiness).

Tahapan Analisa Sistem

Menurut Taufiq dalam bukunya yang berjudul Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Ilerning (2013:159)[16], untuk melakukan analisa sistem supaya hasil analisis bisa maksimal maka langkah-langkah yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak tumpang tindih antara hasil analisa yang satu dengan analisis yang lain atau dengan tujuan hasil analisis sistem yang dilakukan bisa dikelompkan sesuai dengan langkah-langkah yang dilakukan sehingga mudah dipelajari dan dikembangkan lagi dalam rancang bangun sistem informasi. Adapun Tahapan Sistem Analisis Sistem sebagai berikut :

  1. Mengidentifikasi Masalah

  2. Identifikasi malsah merupakan langkah awal dari analisa sistem. Dalam tahap ini didefinisikan masalah yang harus dipecahkan dengan munculnya pertanyaan yang inin dipecahkan dengan munculnya pertanyaan yang inin dipecahkan.

  3. Memahami Kerja Sistem Yang Ada

  4. Langkah ini dilakukan dengan mempelajari secara rinci bagaimana sistem yang sudah ada berjalan. Untuk mempelajari operasi dari sistem ini diperlukan data yang dapat diperoleh dengan melakukan penelitian terhadap sistem.

  5. Menganalisa Sistem

  6. Berdasarkan data yang sudah diperoleh maka dilakukan untuk mendapatkan pemecahan masalah yang akan dipecahkan.

  7. Membuat Laporan

  8. Laporan perlu dibuat sebagai dokumentasi dari penelitian. Tujuan utamanya adalah secara tertulis tentang hasila analisa yang sudah dilakukan.

Fungsi Analisa Sistem

Menurut Ruli Supriati Dkk, dalam jurnal CCIT Vol. 7 (2013:117) [21], berpendapat bahwa fungsi analisa sistem, yaitu:

  1. Mengidentifikasi masalah kebutuhan pemakai.

  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

  3. Memilih alternative metode pemecahan masalah yang paling tepat.

  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya, pada tugas dan fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui pemakai.

Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut :

  1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).

  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

  3. 3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai

Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi Analisa SWOT

Menurut Fahmi dalam bukunya yang berjudul Analisa Laporan Keuangan (2013:252)[22]“SWOT adalah singkatan dari Strengths (kekuatan), Opportunities(peluang), Weakness (kelemahan) dan Threats(ancaman), dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorganisasi profit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif”.

Menurut Chirstabel Victoria D’Silva dkk dalam The International Journal Of Business & Management Vol.04 Issue.04 (April,2016) ISSN 2321–8916 [23], "Analisis SWOT pada dasarnya membantu bisnis untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi bisnis. Berdasarkan faktor-faktor yang diidentifikasi dengan melakukan analisis SWOT, organisasi dapat merencanakan strategi untuk mencapai tujuan mereka. SWOT adalah singkatan dari Strengths (kekuatan), Opportunities(peluang), Weakness (kelemahan) dan Threats(ancaman). Kekuatan dan Kelemahan dianggap sebagai faktor internal untuk bisnis. Peluang dan Ancaman dianggap sebagai faktor eksternal. Kekuatan dari bisnis dianggap sebagai faktor internal yang positif dan Kelemahan sebagai faktor internal yang negatif. Dalam Peluang cara yang sama dianggap sebagai faktor eksternal positif dan Ancaman sebagai faktor eksternal yang negatif”.

Tujuan Penerapan SWOT Di Perusahaan

Penerapan SWOT pada suatu perusahaan bertujuan untuk memberikan suatu panduan agar perusahaan menjadi lebih fokus, sehingga dengan penempatan analisa SWOT tersebut nantinya dapat dijadikan sebagai bandingan pikir dari berbagai sudut padang, baik dari segi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang mungkin bisa terjadi di masa-masa yang akan datang.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Yuanita dan Sukadi dalam Jurnal Speed 13 FTI UNSA Vol. 9 No. 2 (2012:98). [24], “Perancangan sistem merupakan tahap lanjutan setalah tahap sistem analisis sistem yang bertujuan untuk mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan fungsional, mempersiapkan pembuatan implementasi sistem baru, menggambarkan sistem baru, mengatur dan merencanakan elemen-elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh , serta mengkonfigurasikan perangkat-perangkat yang dibutuhkan dalam perancangan sistem baru”.

Menurut Hanik Mujiati dan Sukadi dalam indonesia Jurnal On Computer Science Speed (IJCSS) FTI UNSA Vol. 1 (2013:2088-0162) [25], berpendapat bahwa, “ Perancangan sistem adalah sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa. Perancangan sistem merupakan merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil analisis sistem yang ada dan membuat desain teknis berdasarkan kegiatan pada waktu proses analisis.

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Ruli Supriati Dkk, dalam jurnal CCIT Vol. 7 (2013:117) [26] berpendapat bahwa tujuan perancangan sistem, yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem (user).

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).

Konsep Dasar Basis Data

Menurut Spits Warnars dalam Jurnal CCIT Vol. 8 No. 1 (2014:84), [27], “ Database baik dalam bentuk database terstruktur dan tidak terstruktur dibutuhkan sebagai tempat penyimpanan tetap untuk merekam kegiatan proses transaksi bisnis. Database terstruktur merupakan organisasi kumpulan data yang menggunakan system manajemen database yang didukung konsep DML (Data Definition Language). Dimana DML merupakan proses manipulasi yang menggunakan perintah sql seperti select, insert, update, delete dan lain-lain sedangkan DDL merupakan proses pendefinisian database yang menggunakan perintah sql seperti create, table, drop table, dan lain-lain”.

Menurut Mustika pada Jurnal Teknologi dan Informatika (Teknomatika) Vol. 2 No. 3 (2012:202) [28],“ Database adalah susunan record data operasional lengkap dari suatu organisasi atau perusahaan, yang diorganisasi dan disimpan secara terintergrasi yang optimal yang dibutuhkan oleh para pengguna. Banyak sekali kegiatan manusia yang menggunakan komputer sebagai sarana pengolahan data, sehingga diperlukan suatu perangkat lunak database. Jika dikaji lebih mendasar tentang batasan suatu database, maka dapat disebutkan bahwa segala bentuk koleksi data adalah suatu database, mulai dari kelompok data pegawai sampai kelompok file merupakan database”.

Menurut Haerudin, dkk dalam Jurnal CCIT Vol. 7 No. 1 (2013:118) [29],“Database merupakan salah satu komponen penting di dalam sistem informasi, karena berfungsi sebagai baris penyedia informasi bari para pemakainya. Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan sistem database (database system).

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa. Database adalah susunan record data operasional lengkap yang berisi data-data fakta yang memiliki struktur sedemikian rupa, sehingga mudah dalam menyimpan, mengatur dan menampilkan data.

Konsep Dasar Elisitasi

Menurut Shadab Khan Dkk, dalam International Journal of Information and Computation Technology. Volume 4, Number 2 (2014:134) [30] Requirement Elicitation merupakan suatu kegiatan utama yang dilakukan untuk menentukan ruang lingkup proyek dan menjelaskan kebutuhan pengguna. Kegiatan ini bergantung pada komunikasi dan operasinal para pemangku kepentingan yang membuat kolaborasi penting bagi keberhasilan kegiatan ini, terutama dalam proyek pengembangan perangkat lunak global dengan tim distribusi dan pemangku kepentingan.

Menurut Bachtiar dan Atikah dalam Jurnal Sifotek Global Vol. 5 No. 1 2015:74 2088-1762 [31] “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.

Menurut Sommerville dalam Prastomo (2014:166).[32] “ Elisitasi adalah sekumpulan aktifitas yang ditujukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem baru melalui komunikasi dengan pelanggan dan pihak yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa. Elisitasi adalah sekumpulan kebutuhan aktivitas yang berisi ulasan-ulasan yang terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi dengan kepentingan dalam pengembangan sistem.

Tahap Elisitasi

Menurut Bachtiar dan Atikah dalam Jurnal Sifotek Global Vol. 5 No. 1 2015:74 2088-1762[33], “Elisitasi dilakukan melaui tiga tahap sebagai berikut :

  1. Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Tahap II

    Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti Mandatory (Penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti Desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti Inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  3. Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:

    1. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan.

    2. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan.

    3. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.

    2. Middle (M): Mampu dikerjakan.

    3. Low (L): Mudah dikerjakan

  4. Final Draft Elisitasi

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Web

Menurut Murad, dkk, dalam jurnal CCIT Vol. 7 No. 1 (2013:49)[34], Web adalah sebuah system dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hyper text. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan Web merupakan suatu perangkat lunak yang menggunakan hyperlink yang berfungsi untuk menerima serta menyajikan informasi di internet.

Konsep Dasar Implementasi

Definisi Implementasi

Menurut Tata Sutabri dalam bukunya yang berjudul Analisis Sistem Informasi (2012:229)[35], setelah sistem analisis dan dirancang dengan menggunakan teknologi yang sudah diseleksi dan dipilih maka tiba saatnya bagi sistem tersebut untuk diimplementasikan. Adapun dari tahap implementasi sistem ini adalah sebagai berikut :

  1. Pengkajian mengenai rangkaian sistem, perangkat lunak dan keras dalam bentuk sistem jaringan informasi terpusat agar dapat diperoleh sebuah bangunan atau arsitektur sistem informasi.

  2. Melakukan uji coba perangkat lunak sistem sebagai pengolah data sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.

Konsep Dasar Pengujian

Definisi Pengujian

Menurut Nidhra, Srinivas Dan Dondeti, Jagruthi. In International Journal of Embedded System and Applications (IJESA), Vol. 2 (2012:8-9) [36]. berpendapat bahwa, “Sofware testing is a technique often used verify and validate the quality of a software”. (pengujian software adalah teknik yang sering digunakan untuk verifikasi dan validasi kualitas suatu).

Jadi yang dapat diambil kesimpulan bahwa pengujian atau testing merupakan proses verifikasi dan validasi apakah software memenuhi requirement dan mengidentifikasi kesalahan-kesalahan yang ditemukan saat eksekusi program

Mengenal XAMPP

Menurut Sutarman Dalam Buku Yang Berjudul Membangun Aplikasi Web Dengan PHP dan MySQL (2007) yang dikutip oleh Kartini (2013:27-26)[37] Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, PHP My Admin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi we server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstal dan mengkonfigurasikannya secara otomatis untuk anda. XAMPP adalah sebuah web server. Asal kata dari XAMPP sendiri adalah :

  1. Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi.

  2. Apache merupakan suatu aplikasi web server.

  3. MySQL digunakan untuk aplikasi database.

  4. PHP bahasa pemograman yang dipakai.

  5. Teori Khusus

    Konsep Dasar Unifed Modelling Language

    Menurut Jefrul Hanafi Dalam Jurnal Ilmiah DASI Vol. 17 No. 3 (2016:51-56) [38] Berpendapat bahwa, “Unifed Modelling Language adalah keluarga notasi grafik yang didukung oleh meta-model tunggal yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak, khususnya sistem yang dibangun menggunakan pemrograman berorientasi objek”.

    Menurut Rosa A.S dan M. Shalaudin dalam bukunya yang berjudul Pemodelan Dan UML (2014:133), [39] Unifed Modelling Language (UML) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek. UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung.

    UML muncul karena adanya kebutuhan pemodelan visual untuk menspesifisikan, menggambarkan, membangun dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak.

    UML hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan. Jadi penggunaan UML tidak terbatas pada meteologi tertentu, meskipun pada kenyataanya UML paling banyak digunakan pada meteologi tertentu, meskipun pada kenyataannya UML paling banyak digunakan pada meteologi berorientasi objek.

    Sejarah Unifed Modelling Language

    Menurut Rosa A.S dan M. Shalaudin dalam bukunya yang berjudul Pemodelan Dan UML (2014:138) [40] Bahasa pemograman berorintasi objek yang pertama dikembangkan dikenal dengan nama Simula-67 yang dikemabangkan pada tahun 1967.

    Perkembangan aktif dari pemograman berorientasi objek mulai menggeliat ketika berkembangnya bahasa pemograman Smalltalk pada awal 1980-an yang kemudian diikuti dengan perkembangnya bahasa pemograman berorientasi objek lainnya seperti C objek, C++, Eiffel dan CLOS.

    Sekitar lima tahun setelah Smalltalk berkemban, maka berkembang pula metode pengembangan berorientasi objek. Karena banyaknya meteologi-meteologi yang berkembang pesat saat ini, maka munculah ide untuk membuat sebuah bahasa yang dapat dimengerti semua orang. Maka dibuat bahasa yang merupakan gabungan dari beberapa konsep, seperti konsep Object Modelling Technique (OMT) dari Rumbaugh dan Booch (1991), konsep The Classes, Responsibilites, Collaboration (CRC) dari Rebecca Wirfs-Brock (1990), konsep pemikiran Ivar Jacobson, dan beberapa konsep lainnya dimana James R. Rumbaigh, Grady Booch, dan Ivar Jacobson bergabung dalam sebuah perusahaan yang bernama Rrtaional Software Corporation menghasilkan bahasa yang disebut dengan Unifed Modelling Language (UML).

    Pada tahun 1996, Object Management Group (OMG) mengajukan proposal agara adanya standarisasi pemodelan berorientasi objek dan pada bulan September 1997 UML diakomodasikan oleh OMG sehingga sampai saat ini UML telah memberikan kontribusinya yang cukup besar di dalam meteologi berorientasi objek dan hal-hal yang terkait di dalamnya.

    Diagram Unifed Modelling Language

    Menurut Rosa A.S dan M. Shalaudin dalam bukunya yang berjudul Pemodelan Dan UML (2014:140), [40] Pada UML terdiri dari 13 macam diagram yang dikelompokan dalam 3 kategori. Berikut ini penjelasan singkat dari pembagian kategori tersebut.

    1. Structure Diagram, yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan. Structure diagram terdiri dari class diagram, object diagram, component diagram, composite structure diagram, package diagram dan deployment diagram.

    2. Behavior Diagram, yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi pada sebuah sistem. Behavior diagram terdiri dari use case diagram, activity diagram dan state machine diagram

    3. Interaction Diagram, yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambrakan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi antar sub sistem pada suatu sistem. Interaction diagram terdiri dari Sequence Diagram, Communiaction Diagram, Timing Diagram, Interaction Overview Diagram.

    Use Case Diagram

    Menurut Rosa A.S dan M. Shalaudin dalam bukunya yang berjudul Pemodelan Dan UML (2014:155) [40] use case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunaan fungsi-fungsi itu.

    Activity Diagram

    Menurut Rosa A.S dan M. Shalaudin dalam bukunya yang berjudul Pemodelan Dan UML (2014:161) [40] Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah-sebuah sistem atau proses bisnis atau yang ada pada perangkat lunak. Yang perlu di perhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.

    Sequence Diagram

    Menurut Rosa A.S dan M. Shalaudin dalam bukunya yang berjudul Pemodelan Dan UML (2014:165) [40] Diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dengan massage yang dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu untuk menggambarkan diagram sekuen maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu. Membuat diagram sekuen juga dibutuhkan untuk melihat skenario yang ada pada use case. Banyaknya diagram sekuen yang harus digambar alah minimal sebanyak pendefinisian use case yang dimiliki proses sendiri atau yang penting semua use case yang telah didefinisikan interaksi jalannya pesan sudah dicakup dalam diagram sekuen sehingga yang harus dibuat semakin banyak.

    Class Diagram

    Menurut Rosa A.S dan M. Shalaudin dalam bukunya yang berjudul Pemodelan Dan UML (2014:141)[39] Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dn method atau operasi. Berikut penjelasan atribut dan method:

    1. Atribut merupakan variable-variable yang dimiliki oleh suatu kelas.

    2. Operasi atau method adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas.

    Konsep Dasar PHP

    Definisi PHP

    Menurut Supono dan Virdiandy Putratama dalam bukunya yang berjudul Pemograman Web Dengan Menggunakan PHP Dan Framework Ccodeignier (2016:5-6)[41],bahasa pemograman yang paling banyak digunakan, tentu karena berbagai alsan. Salah satunya adalah mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan bahasa pemograman lain yang sejenisnya.

    Menurut Andre Pratama dalam bukunya yang berjudul PHP Uncover- Panduan Belajar PHP Untuk Pemula (2016) [42] berpendapat bahwa, “PHP adalah bahasa pemograman web yang digunakan untuk men-generate atau menghasilkan kode HTML”.

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa. PHP merupakan bahasa pemograman web dalam sebuah webserver (server side) berbasis script yang dapat digunakan pada HTML untuk pembuatan dan pengembangan web.

    Kelebihan Pemograman PHP

    Kelibihannya eperti dibawah ini :

    1. PHP adalah multiplatform yang artinya dapat berjalan di berbagai mesin dan sistem operasi (linux, Unix, Machintosh, Windows) dan dapat dijalankan sevara runtime mulai console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah sistem lainnya.

    2. PHP bersifat Open Source yang berarti dapat digunakan oleh siapa saja secara gratis.

    3. Webserver yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana-mana dari mulai apace. IIS, Ligthttpd, Nginx, hingga Xitami dengan konfigurasi yang relative mudah dan tidak berbelit-belit, bahkan banyak yang membuat dalam bentuk paket atau package (PHP,MySQL, dan Webserver).

    4. Dalam sisi pengembangan mudah, karena banyaknya milis-milis, komunitas dan developer yang siap membantu dalam pengembangan.

    5. Dalam sisi pengembangan PHP adalah bahasa sripting yang paling mudah karena memiliki referensi yang banyak.

    6. Banyaknya bertebaran Aplikasi dab Program PHP yang gratis dan siap pakai seperti Worpass, PrestaShop

    7. Dapat mendukung banyak database, seperti MySQL, Oracle, MS-SQLdst.

    Kekurangan Pemograman PHP

    Menurut Supono dan Virdiandy Putratama dalam bukunya yang berjudul Pemograman Web Dengan Menggunakan PHP Dan Framework Ccodeignier (2016:6) [43], dari sekian banyak kelebihan yang dimiliki oleh pemograman PHP, tentu tidak ada kekurangannya. Berikut ini kekurangan bahasa pemograman web PHP yang mungkin menjadi pertimbangan dalam memiliki bahasa pemograman ini.

    1. PHP tidak mengenal package.

    2. Jika tidak di-encoding, maka kode PHP dapat dibaca semua orang dan untuk mengencodingnya dibutuhkan tool dari Zend yang mahal sekali biayanya.

    3. PHP memiliki kelemahan keamanan. Jika programmer harus jeli dan berhati-hati dalam melakukan pemograman dan konfigurasi PHP.

    Konsep Dasar MySQL

    Menurut Kadir dalam bukunya yang berjudul Pengenalan Sistem Informasi (2003) yang dikutip oleh Heriadi (2013:11-20) [44], berpendapat bahwa, “MySQL (My Structure Query Language) merupakan software yang tergolong database server dan bersifat open source”.

    Menurut Raharjo dalam Ulfa dan Fikri (2015:21) [45]“MySQL adalah sebuah perangkat yang berperan sebagai server database yang selanjutnya akan digunakan untuk mempelajari kode-kode PHP yang berkaitan atau membutuhkan akses ke server database”.

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa. MySQL adalah suatu software atau program yang digunakan untuk membuat sebuah database yang bersifat open source.

    Sejarah MySQL

    Menurut Dilihatya.com yang diakses pada tanggal 21 September 2014 [46], berpendapat bahwa, MySQL bukanlah sebuah istilah yang awam dan dimengerti oleh semua orang. Bagi Anda yang sudah terbiasa dengan dunia internet, khususnya blog dan website, mungkin sudah saling mendengarkannya. Namun, tak semua orang yang pernah mendengar istilah ini sekaligus juga memahamina secara pengertian dan konsep. Apa sebenarnya MySQL itu?

    MySQL adalah singkatan dari My Sequel yang bisa di definisikan sebuah software atau perangkat lunak dengan sistem manajemen basis data SQL atau DBMS yang multithread dan multi-user dengan jumlah instalasi sekitar 6 juta di seluruh dunia. Sederhananya MySQL merupakan sebuah perangkat lunak pada Relational Database Management System (RDBMS) di dalam sebuah manajemen sebagai basis datanya. Sudah sejak lama MySQL dimanfaatkan sebagai software pengolahan data dengan menggunakan bahasa SQL AB, sebuah perusahaan komersil Swedia yang memegang hak cipta atas semua kode sumbernya. Hal ini jelas berbeda dengan perangkat lunak lainnya yang dikembangkan oleh organisasi atau komunitas umum dan kode sumbernya dimiliki oleh para penulisnya.

    MySQL didirikan oleh para ahli teknologi dari Swedia, yakni David Azmark, Allan Larsson, dan seorang lagi berasal dari Finlandia, yakni Michael “Monty” Widenus. Dari pengertian MySQL menurut para ahli bisa diketahui bahwa kehadiran software ini didunia teknologi komputer telah mengubah dan memengaruhi segala hal yang berhubungan dengan dunia blogging dan website. Sebagai suatu sistem, MySQL dianggap sebagai terobosan yang sangat bermanfaat bagi penggunanya. Sebuah sistem yang tepat guna seharunya bisa memberikan dampak yang positif bagi individu, kelompok atau perusahaan yang ingin mencapai sasaran dan tujuan tertentu. Bila sistem yang dibuat tidak bisa memberikan keuntungan untuk penggunanya, sistem tersebut bisa dianggap tidak berhasil menjalankan tugasnya dengan baik.

    Adapun keunggulan yang bisa diberikan oleh MySQL adalah sebagai berikut :

    1. Bersifat open source atau sumber terbuka karena dapat disebarkan secara gratis.

    2. Memiliki banyak pengguna dan dapat dipakai oleh banyak pengguna dalam waktu yang bersamaan.

    3. Bisa dioperasikan dengan stabil untuk berbagai sistem operasi, sistem Windows, Linux, Mac Os Server, Solaris dan sebagainya.

    4. Mendukung berbagai jenis dan variasi tipe data.

    5. Mempunyai lapisan keamanan berbentuk password yang terlah terjamin.

    6. Menangani basis data dengan kapasitas yang besar.

    7. Koneksi yang dilakukan dengan klien menggunakan protokol TCP/UNIX, atau NT (named pipes).

    8. Memiliki interface terhadap berbagai macam aplikasi dan bahasa pemograman dengan memanfaatkan fungsi API (Application Progamming Interface).

    Perintah Dasar MySQL

    Perintah SQL dibagi dalam 2 kategori besai sesuai fungsinya, yaitu :

    1. DDL (Data Definition Language) merupakan kumpulan perintah SQL yang digunakan untuk membuat, mengubah dan menghapus struktur dan definisi metadata dari objek-objek database.

    2. DML (Data Manipulation Language) merupakan kumpulan perintah SQL yang digunakan untuk proses pengolahan isi data di dalam table seperti memasukkan, merubah dan menghapus isi data dan tidak terkait dengan perubahan struktur dan definisi tipe data dari objek database.

    3. Konsep Dasar XAMPP

      Definisi XAMPP

      Memanfaatkan XAMPP sebagai database karena XAMPP menyediakan aplikasi database MySQL dengan interface lebih mudah dalam pengoperasiannya, tool-tool yang disediakan cukup lengkap dan memenuhi kebutuhan perancangan database selain itu XAMPP aplikasi gratis.

      Menurut I Putu Agus dalam bukunya yang berjudul Integrasi Dan Migrasi Sistem (2016:639), [47] "Xampp merupakan aplikasi Open source yang menyajikan kemudahan untuk instalasi web server, database server, dan FTP server kedalam sebuah proses instalasi dan konfigurasi”.

    Konsep Dasar HTML

    Definisi HTML

    Menurut Sibero Dalam Buku Yang Berjudul Kitab Suci Web Progamming (2012:19) [48]“HTML adalah bahasa yang digunakan pada dokumen web sebagai bahasa untuk pertukaran dokumen web”.

    Menurut Jubilee Enterprise dalam bukunya Pengenalan HTML dan CSS (2016:16) [49]“HTML adalah Hypertext Markup Language yang artinya adalah sebuah teks berbentuk link dan mungkin juga foto atau gambar yang saat di klik akan membawa si pengakases internet dari satu dokumen ke dokumen lainnya”.

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa HTML adalah sebah teks yang berbentuk link dan yang saat diklik akan membawa si pengakses internet yang digunakan dalam dokumen web.

    Definisi Adobe Dreamweaver

    Menurut Sambanthan International Journal of Advanced Research In Computer Science And Software Engineering Vol. 2 No. 11 (2012:190) [50] “Dreamweaver is a tool that has been created with the Web developer in mind. One such feature is the Layout View that enables the user to create tables visually”.

    Menurut Wahana Komputer (2012:2)[51] Adobe Dreamweaver merupakan program aplikasi yang digunakan untuk melakukan desain halaman website secara visual. Dalam mendesain halaman website aplikasi ini menyediakan fasilitas-fasilitas yang memberikan kemudahan bagi para pengembang web.

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa. Dreamweaver adalah suatu aplikasi yang digunakan dalam membangun atau membuat sebuah web secara visual.

    Konsep Dasar JavaScript

    Definisi JavaScript

    Menurut Betha Sidik, Ir dkk, dalam bukunya yang berjudul Pemograman Web dengan HTML [52] “JavaScript merupakan modifikasi dari bahasa C++ dengan pola penulisan yang lebih sederhana. Interpreter bahasa ini sudah disediakan asp ataupun internet explorer. Secara khusus beberapa hal yang penting dalam JavaScript adalah :

    1. Menggunakan blok awal “{dan blok akhir}”.

    2. Automatic conversion dalam pengoperasian tipe data yang berbeda.

    3. Sensitive case, sehingga progammer java harus ekstra hati-hati dalam menggunakan nama variabel, fungsi dan lain-lain.

    4. Extension umumnya menggunakan “.js”.

    5. Setiap statement dapat diakhiri dengan “;” sebagaimana halnya c++ tetapi dapat juga tidak.

    6. Jika tidak didukung oleh browser versi lama, scriptnya dapat disembunyikan di antara tag “<!—“ dan “”.

    7. Jika program dalam satu baris terlalu panjang dapat disambung ke baris berikut degan karakter.

    Konsep Dasar Pengiriman Barang Dan Ekspor

    Definisi Pengiriman Barang

    Menurut Shinta Murti dalam academia.edu yang diakses pada tahun 2017 [53], Pengiriman barang adalah suatu kegiatan yang berkaitan dengan sebelas (11) jenis yang perlu diperhatikan dalam proses pengiriman barang, yaitu :

    1. Shipping/Shipment adalah kegiatan pengiriman barang yang melibatkan shipper, penyedia jasa, consignee dan armada pengakutan mitra bisnis penyedia jasa pengiriman barang.

    2. Shipping Instruction (SI) adalah surat perintah pengiriman barang yang diberikan oleh shipper kepada pihak penyedia jasa pengiriman barang.

    3. Shipper adalah pelanggan retail atau korporat yang memanfaatkan jasa layanan pengiriman barang.

    4. Consignee adalah penerima barang dari shipper melalui peyedia jasa layanan pengiriman barang.

    5. Agent adalah pihak peyedia jasa layanan pengiriman barang yang bertanggung jawab atas pengiriman batang setelah barang berangkat dari bandara atau pelabuhan untuk selanjutnya dikirimkan kepada cosignee.

    6. Notify Party adalah pihak yang bertanggung jawab atas penerimaan barang.

    7. Airway Bill adalah surat tanda bukti pengiriman barang dengan tanda nomor tertentu yang telah disetujui oleh pihak penyedia jasa pengiriman barang dan armada pengangkutan udara mitra bisnisnya. Airway Bill dikenal juga sebagai Surat Muatan Udara.

    8. Bill Of Lading (B/L) adalah surat tanda bukti pengiriman batang dengan tanda nomor tertentu yang telah disetujui oleh pihak penyedia jasa pengiriman barang dan armada pengangkutan laut mitra bisnisnya.

    9. House Bill Of Lading adalah surat tanda bukti pengiriman barang yang dibuat oleh pihak PT. TIKI, JNE dan dikirim ke pihak agent dan shipper.

    10. Tracking adalah kegiatan menampilkan informasi barang shipper melalui suatu media tertentu. Tujuannya untuk memberikan status informasi pengiriman barang.

    11. Invoice adalah surat tagihan jasa pengiriman batang yang dikeluarkan oleh pihak penyedia jasa pengiriman barang kepada shipper.

    12. Secara umum pengiriman barang adalah segala upaya yang diselenggarakan atau dilaksanakan secara sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memberikan pelayanan secara efektif dan efisien.

    Definisi Ekspor

    Menurut Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai yang diakses pada tanggal 05 Feb 2013 [54], Ekspor adalah sistem perdagangan yang dilakukan oleh orang perseorangan atau lembaga atau badan usaha mengadakan perdagangan (trading) lintas negara. Sedangkan definisi menurut UU Kepabean ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean (pasal 1 ayat 14). Seperti yang kita ketahui bersama, Pemerintah berusaha meningkatkan devisa dengan mendorong arus ekspor barang, oleh karena itu pemerintah mempermudah ketentuan yang terjadi pelanggaran atau telah terjadi pelanggaran ketentuan di bidang ekspor.

    Konsep Dasar Black Box Testing

    Definisi Black Box Testing

    Menurut Mohd. Ehmer Khan dan Farmeena Khan dalam International Journal of Advanced Computer Science and Applications Vol 3 No 6 (2012:13) [55]Black Box Testing Teknik adalah teknik pengujian tanpa memiliki pengetahuan tentang kerja internal dari aplikasi. Hanya mengkaji aspek fundamental dari sistem dan tidak memiliki atau relevansi kecil dengan struktur logis internal sistem.

    1. Keuntungan

    2. Berikut merupakan keuntungan menggunakan black box testing :

      1. Efisien untuk segmen kode besar.
      2. Persepsi Tester sangat sederhana.
      3. Perspektif Pengguna jelas dipisahkan dari perspektif pengembang (programmer dan tester independen satu sama lain).
      4. Uji pengembangan kasus lebih cepat.
    3. Kekurangan

    4. Berikut merupakan kekurangan menggunakan black box testing :

      1. Hanya sejumlah operator skenario pengujian benar-benar dilakukan. Akibatnya, hanya ada cakupan terbatas.
      2. Tanpa spesifikasi yang jelas kasus uji sulit untuk merancang.
      3. Pengujian tidak efisien.

      Konsep Dasar Literature Review

      Definisi Literature Review

      Menurut Mulyandi dkk dalam Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi Dan Multimedia (2013:17-153)[56], berpendapat bahwa “Penelitian sebelumnya literature review merupakan survey literature review tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (empricial fiding) yang berhubungan dengan topik peneltian”.

      Manfaat Literature Review

      Menurut Soleh dkk dalam Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi Dan Multimedia (2013:17-71)[57]berpendapat “literature review diperlukan sebagai salah satu dari penerapan dari metode penelitian yang dilakukan. Diantaranya adalah :

    5. Mengidentifikasi kesenjaan (identifygaps)

    6. Menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel)

    7. Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan.

    8. Meneruskan penelitian sebelumnya

    9. Serta mengetahui yang spesialis dan area penelitian di bidang yang sama.

    Study Pustaka

    Berikut adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam penelitian ini, antara lain :

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Faritno Juliansyah dengan judul “Mobile Aplikasi Pengiriman Barang Diintranet PT. Rinnai Indonesia”. SKRIPSI STMIK RAHARJA (2013). Pada penelitian ini menggunakan metode SWOT, menggunakan database MySQL. Aplikasi dalam penelitian ini dapat menyajikan informasi secara cepat, akurat dan relevan, dapat menghemat waktu untuk pencarian, pencatatan dan pemasukan data pengiriman barang serta dapat memudahkan dalam penyajian laporan kepada pimpinan.

    2. Penelitian yang dilakukan oleh Nova Prista La Adimasu dengan judul “Pembuatan Aplikasi Jasa Ekspedisi Berbasis Web Pada CV. Lima Jaya Surabaya Jawa Timur”. SKRIPSI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA (2014). Pada penelitian ini menggunakan bahasa pemograman PHP, MySQL database dan air terjun SDLC sebagai pengembangan penyusunan laporan. Untuk mempermudah kinerja kasir dalam memperbarui data barang, mempermudah dalam pembuatan laporan-laporan dan customer dapat mengetahui informasi kiriman dengan adanya lacak kiriman.

    3. Penelitian yang dilakukan oleh Asep Sofyan, Widia Dewi Astary dengan judul “Aplikasi Pengolahan Data Delivery Order di PT Sinamonas Industries”. Jurnal Sisfotek Global ISSN: 2088-1762 Vol. 4 No. 1. Maret 2014. Pada penelitian ini dijelaskan bahwa perkembangan dunia teknologi informasi saat ini semakin cepat memasuki berbagai bidang, sehingga kini semakin banyak perusahaan yang berusaha meningkatkan usahanya terutama dalam bidang bisnis yang sangat berkaitan erat dengan teknologi informasi. Dimana dalam penggunaan komputer itu sendiri pada aplikasi bisnis ini adalah untuk menyediakan informasi dengan cepat dan akurat. Saat ini pada PT. Sinarmonas Industries proses penginputan delivery order masuk dan ekspedisi masih manual. Metode analisa rancangan yang digunakan adalah UML (Unifed Modelling Language). Bahasa pemograman menggunakan PHP, serta database yang diguanakan MySQL.

    4. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Dwi Santika dengan judul “Sistem Informasi Pengiriman Barang Berbasis Web Dengan Metode Transshipment”. SKRIPSI Sekolah Tinggi Teknologi Tanjung Pinang (2014). Aplikasi ini berisi tentang Sistem informasi Pengiriman Barang berbasis web. Aplikasi ini dibuat untuk membantu sistem kerja pada perusahaan PCP, dimana Aplikasi ini menyediakan fasilitas-fasilitas yang menunjang kegiatan kerja yang sudah terkomputerisasi. Fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh Aplikasi ini yaitu mencetak code number atau resi untuk pelanggan yang mengirimkan barang nya ke perusahaan PCP dan laporan perbulan pengiriman barang pelanggan. Memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi guna menunjang kegiatan operasional pengiriman barang yang ada di PCP cabang tanjung pinang.

    5. Penelitian yang dilakukan oleh Rif’a Harjanti dengan judul “Sistem Informasi Ekspor Dan Impor Barang Di PT. Wiraprama Samudera Sejahtera Semarang”. SKRIPSI Fakultas Ilmu Komputer Nuswantoro Semarang (2014). Penelitian ini menggunakan metode Analisa Sistem Survey sistem yang berjalan, analisa terhadap temuan, dan identifikasi temuan dan identifikasi persyaratan sistem. Penelitian ini menggunakan bahasa pemograman PHP dan database MySQL. Digunakan memudahkan user untuk menyajikan laporan data dokumen barang impor dan ekspor secara realtime kepada pimpinan secara cepat dan akurat.

    6. Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Yuni utami dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Pengiriman Barang Antar Pulau Menggunakan Waterfall Pada PT. Sinar Wijaya Kusuma Jakarta”. SKRIPSI STMIK Nusa Mandiri Sukabumi (2015). Penelitian ini menggunakan metode Waterfall Model Klasik yang sistematis dan berurutan dalam pembuatan software. Aplikasi sistem informasi pengiriman barang antar pulau pada PT. Sinar Wijaya yang dapat memudahkan user untuk mengetahui semua kegiatan mulai dari transaksi, pengiriman, pembayaran dan pimpinan dapat melihat laporan data klien.

    7. Penelitian yang dilakukan oleh Abidin Zhu, Chao Zou, Wencheng Luo, Renjie He dengan judul “The Demand-driven Conceptual Of Multi-Function Modular Cabinet For Medical Delivery Robot”. Journal Procedia CIRP ISSN: 2212-8271 Vol. 53, 2016, Pages 273-277. Pada penelitian ini menyajikan sebuah aplikasi baru dari teori Axiomatic Design (AD) ke perangkat medis yang inovatif, lemari modular multi fungsi untuk pengiriman medis dirancang untuk mengantarkan berbagai persediaan medis bersamaan dengan mempertimbangkan tuntutan pengiriman multi fungsi dari instrumen bedah, organ, obat terlarang dan cairan di rumah sakit modern. Dengan menggunakan desain kabinet modular multi fungsi untuk membangun robot pengiriman prototipikal, teknik yang diusulkan terbukti mampu melakukan penyampaian multi fungsi dan konservasi sumber daya medis.

    8. Penelitian yang dilakukan oleh Mengying Zhang, Jin Qin dengan judul “Coordinate Tthe Express Delivery Supply Chain With Option Contracts”. International Journal Of Information System And Supply Chain Management ISSN: 1935-5726 Vol. 9, Issue 9, 2016, Pages 21. Penelitian ini mempelajari masalah keputusan kapasitas dalam rantai pasokan pengiriman ekspres yang terdiri dari pengecer online dan penyedia pengiriman ekspres ke konsumen akhir. Berbeda dengan kasus saluran produsen-pengecer tradisional, kapasitas pengiriman adalah semacam “produk layanan” yang tidak dapat diinvestarisasi . Untuk menghindari resiko kapasitas yang tidak menguntungkan, penyedia pengiriman cenderung membangun kapasitas pengiriman terbatas yang lebih kecil dari kapasitas optimal keseluruhan sistem. Untuk mengatasi hal tersebut, bisa dilakukan dengan cara menyelidiki masalah koordinasi kapasitas dalam rantai pasokan layanan. Dengan membiarkan pengecer online mencadangkan kapasitas di muka, penyedia pengiriman bisa menyewa sebagian kapasitas milik sendiri dari logistik pihak ketiga.

    9. Penelitian yang dilakukan oleh Vitalii Naumov, Tatiana Omelchenko dengan judul “Model Of Delivery Routes Forming Process As A Service Provided By Forwading Companies”. Journal Procedia Engineering ISSN: 1877-7058 Vol. 187, 2017, Pages 162-172. Dalam penelitian ini, mengusulkan sebuah pendekatan untuk memodelkan proses pengiriman barang melalui permintaan stokastik melalui pembentukan rute pengiriman yang rasional, yang bertujuan untuk mengembangkan model matematis pelayanan penerusan dengan menentukan faktor dampak dan lingkungan yang masuk, mengkarateristisasi elemen proses teknologi dan memberikan deskripsi analitis megenai hubungan antara parameter masukan dan kriteria efisiensi dalam bentuk fungsional. Model yang usulkan dapat menjadi dasar teoritis untuk pengembangan perangkat lunak pendukung keputusan untuk perusahaan pengangkutan barang.

    10. Penelitian yang dilakukan oleh Xuan Qiu, George Q. Huang dengan judul “Transportation Service Sharing And Replaishment/Delivery Scheduling In Supply Hub in Industrial Park (SHIP)”. International Journal Of Production Economics ISSN : 0925-5273 Vol. 175, May 2016, Pages 109-120. Hal ini menjadi semakin umum bagi kawasan industri untuk menyediakan pusat pasokan bagi perusahaan anggotanya untuk berbagi layanan transportasi dengan mengirimkan kendaraan untuk mengedarkan beberapa produsen untuk memenuhi persyaratan pengiriman. Penelitian ini membahas masalah pengambilan keputusan interaktif antara supply hub di industrial park (SHIP) dan perusahaan anggotanya dalam pembagian layanan transportasi. Masalah ini dimodelkan sebagai program bilevel dengan SHIP sebagai pemimpin dan produsen sebagai pengikut. Karateristik optimal dari model yang diusulkan dianalisis dan algoritma dikembangkan untuk memecahkan model, sebagai perbandingan, model analisis bilevel dibangun untuk masalah dengan layanan transportasi langsung.

    11. Dari beberapa literature review menurut judul penelitian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa penelitian yang peneliti buat memiliki kesamaan dengan judul penelitian milik Faritno Juliansyah dengan judul “Mobile Aplikasi Pengiriman Barang Diintranet PT. Rinnai Indonesia”. SKRIPSI STMIK RAHARJA (2013). Ada kesamaan dari hasil penelitian ini, yaitu Aplikasi dalam penelitian ini dapat menyajikan informasi secara cepat, akurat dan relevan, dapat mengehemat waktu untuk pencarian, pencatatan dan pemasukan data pengiriman barang serta dapat memudahkan dalam penyajian laporan kepada pimpinan.

      Penelitian ini juga menggunakan metode SWOT yang sama untuk menganalisa dan menggunakan database MySQL untuk penyimpanan data .

    BAB III

    PEMBAHASAN DAN HASIL

    Gambaran Umum Perusahaan

    Sejarah Singkat Perusahaan

    Tuntex Incorporation adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang garment & textile yang berpusat di Taipei, Taiwan. Perusahaan ini mempunyai beberapa cabang tersebar di berbagai Negara. Kantor pusat yang berada di Taiwan didirikan pada tahun 1954, bagian Costing di Singapura didirikan pada tahun 1970, cabang di Indonesia didirikan pada tahun 1986 dengan nama PT Systex Setia Garment dan kemudian berubah menjadi PT Tuntex Garment Indonesia pada Tahun 1990, di Cina didirikan pada tahun 1992, membuka cabang di Thailand dalam proses produksi bahan pada 1997, di Swaziland didirikan cabang pada tahun 1996, di Vietnam didirikan pada tahun 2002, dan di Semarang didirikan pada tahun 2005 dengan nama PT Grand Best Indonesia.

    Secara singkat, sejarah Tuntex Incorporation dapat dijelasakan dalam bagan berikut ini:

    3.1.jpg
    Gambar 3.1 Organisasi Tuntex Incorporation Sumber : www.tuntexinc.com
    3.2.jpg
    Gambar 3.2 Halaman Depan PT. Tuntex Garment Indonesia Sumber PT. Tuntex Garment Indonesia

    Salah satu cabang PT. Tuntex Garment Indonesia yaitu berada di kota Tangerang yang berlokasi di Jl. Moh. Toha Km 2 No 29 Kel. Bugel Kec. Karawaci Kota Tangerang yang pada tanggal 03 Maret 2014 lalu, diresmikan menjadi kantor pusat yang ada di Indonesia, menggantikan kantor pusat sebelumnya yang berada di Tanjong Priok, Jakarta Utara.

    Sejak berdirinya PT. Tuntex Garment Indonesia khususnya di kota Tangerang sampai saat ini telah berkembang pesat. Diawali dengan jumlah sewing yang sedikit yaitu 5 sewing hingga sekarang telah mencapai 30 sewing. Total kapasitas yang dihasilkan oleh PT. Tuntex Garment Indonesia adalah sebanyak 300.000 pcs/bulan, dengan jumlah karyawannya yaitu sebanyak 1.725 karyawan, yang tersebar dalam beberapa divisi/departemen.

    PT. Tuntex Garment Indonesia bergerak dalam bidang Manufacturing Inventory dengan jenis usaha Garment, yang sampai saat ini sudah menciptakan lebih dari ribuan jenis-jenis style pakaian yang berjenis soccer and sport–wear seperti kaos olahraga, celana, jaket, dll yang di ekspor ke berbagai negara. Untuk PT Tuntex Garment Indonesia cabang kota Tangerang, salah satunya produknya adalah jersey ( sebutan untuk kaos team) Manchester United Team beserta atributnya, termasuk kaos bola tim nasional Indonesia.

    PT Tuntex Garment Indonesia mendapatkan bahan baku dengan cara mengimpor bahan–bahan tersebut langsung dari Taiwan, China, Thailand dan Vietnam. Adapun perusahaan pelanggan (Buyer) dari PT. Tuntex Garment Indonesia adalah Nike Inc. yang berkantor pusat di USA, sedangkan untuk barang hasil produksi diekspor ke semua cabang nike di seluruh dunia untuk dipasarkan di semua gerai nike yang tersebar di seluruh dunia.PT. Tuntex Garment Indonesia telah mendapatkan banyak penghargaan-penghargaan dari Nike maupun penghargaan lain seperti :

    1. Nike Quality Award 2001 & 2002 Penghargaan berupa sertifikat ini diberikan oleh pihak Nike pada tahun 2001 dan 2002 atas kualitas barang dari PT. Tuntex Garment Indonesia yang dinilai sangat bagus.

    2. Nike AAFL Program 2005 2nd Runner Up Penghargaan AAFL (Apparel Asia Football League) yaitu penghargaan yang diberikan dalam bentuk piala oleh Nike kepada PT. Tuntex Garment Indonesia sebagai 2nd Runner Up pada tahun 2005.


    Visi Misi Perusahaan

    Untuk menjadi pemimpin secara menyeluruh dan penyedia pelayanan dibidang textile dan bisnis garment.

    Misi Perusahaan

    Adapun misi yang dibangun oleh PT. Tuntex Garment Indonesia untuk tetap bisa bersaing adalah sebagai berikut :

    1. Perbaikan terus-menerus dalam kualitas.
    2. Mempersingkat Manufacturing Lead Time.
    3. Menyediakan lingkungan kerja yang terorganisasi dengan baik untuk keselamatan dan kesehatan pekerja.
    4. Menyediakan struktur organisasi yang mendorong pekerja untuk berpartisipasi dalam pertumbuhan perusahaan.
    5. Inovasi yang berkelanjutan untuk mengurangi biaya dan meningkatkan persaingan perusahaan.

    Struktur Organisasi

    Struktur organisasi merupakan kerangka hubungan antar satuan-satuan organisasi yang di dalamnya terdapat pejabat, tugas serta wewenang, yang masing-masing memiliki peranan tertentu dalam satu ketentuan yang utuh Struktur organisasi merupakan penjabaran secara rinci dari tiap bagian serta tugas dan tanggungjawab yang diemban bagi tiap bagian yang bersangkutan. Dimana dalam struktur organisasi dapat dilihat kinerja dan urutan tanggungjawab tiap bagian dari perusahaan tersebut. Sehingga keberadaan mereka dalam menjalankan tugas, wewenang dan tanggungjawab dapat diawasi dan sesuai dengan fungsi dari tiap-tiap bagian. Struktur organisasi ini biasanya di gambarkan dalam sebuah bagan yang disebut dengan bagan struktur organisasi. Berikut adalah susunan organisasi yang terdapat dalam PT Tuntex Garment Indonesia :

    Wewenang dan Tanggung Jawab

    Berikut adalah beberapa posisi dengan tugas dan wewenang yang berada dalam PT Tuntex Garment Indonesia :

    1. Operational Manager

      1. Menyusun strategi yang terkait dengan kelangsungan operasional perusahaan.
      2. Mengevaluasi dan membuat program pengembangan usaha perusahaan.
      3. Memimpin dan mengevaluasi kegiatan dan kinerja kepala-kepala divisi/departemenhaan.
      4. Mengurus dan mengawasi asset perusahaan.
      5. Menandatangani surat-surat keluar dan surat-surat internal yang bersifat prinsipil.
    2. Factory Manager

      1. Bertanggung jawab atas segala kegiatan operasional perusahaan.
      2. Memastikan bahwa kegiatan perusahaan berjalan sesuai jadwal yang ditentukan.
      3. Memeriksa laporan gabungan persediaan, pembelian dan penjualan dari bagian manajemen.
      4. Bertanggung jawab kepada operational manager.
    3. Development Manager

      1. Bertanggungjawab atas segala kegiatan mengenai pengembangan produk dalam perusahaan.
      2. Memastikan bahwa permintaan sampel dari buyer sesuai dengan yang telah ditentukan dan sesuai jadwal.
      3. Melakukan berbagai agenda pertemuan dengan buyer guna membahas kebijakan-kebijakan yang diterapkan dalam pengembangan produk.
      4. Bertanggungjawab kepada operational manager.
    4. Accounting Manager

      1. Menyetujui pengeluaran setiap departemen.
      2. Menyetujui biaya produksi.
      3. Mengkontrolling pemasukkan dan pengeluaran biaya.
      4. Menerima dan membayar setiap transaksi pembayaran dan penjualan.
      5. Menghitung dan membayar gaji karyawan.
      6. Mengolah seluruh transaksi keuangan.
    5. Accounting Tax

      1. Mengecek Pajak.
      2. Menghitung Pajak.
      3. Membuat Jurnal Pajak.
    6. Accounting Inventory

      1. Mengkontrolling bahan baku dalam gudang.
      2. Mengecek catatan penerimaan dan nota pengeluaran barang.
      3. Merekap data inventori gudang bahan baku.
      4. Menghitung biaya pembelian dan pemakaian bahan baku.
      5. Membuat jurnal pembelian atau hutang.
      6. Mengecek payment after shipment, before shipment dan LC amend.
    7. Accounting Petty Cash

      1. Mengecek biaya pengeluaran bersistem cash.
      2. Membuat jurnal.
      3. Mengatur dan membagi setiap transaksi pengeluaran.
    8. Accounting General

      1. Mengecek semua transaksi yang bersifat umum
      2. Membuat jurnal.
    9. Accounting

      1. Merekap transaksi penjualan barang produksi.
      2. Menghitung biaya penjualan.
      3. Membuat jurnal penjualan.
      4. Mengecek DO (Delivery Order).
    10. Innovation

      1. Membuat rancangan produk untuk ditarwakan kepada buyer.
      2. Melakukan pengembangan produk bila telah disetujui oleh buyer
      3. Memberikan kontribusi ide bila ditemui masalah dalam pengembangan produk.
    11. MD (Merchandiser)

      1. Menerima Order dari buyer guna dilakukan proses pengembangan produk.
      2. Melakukan komunikasi dengan buyer Nike mengenai produk tersebut.
      3. Menangani proses prototyping, salesman sample dan berbagai Permintaan sample lain dari buyer.
      4. Follow up sample sampai kualitasnya disetujui oleh buyer untuk di informasikan ke produksi.
      5. Melakukan komunikasi dengan supplier pada proses pengembangan bahan baku dan bahan penolong yang nantinya akan dipergunakan dalam proses produksi.
    12. Marker (Pola)

      1. Merancang pola untuk suatu produk.
      2. Melakukan pengembangan pola sesuai dengan proses pengembangan produk yang dilakukan merchandiser.
      3. Membuat pola untuk proses produksi sesuai dengan permintaan yang telah disetujui buyer.
    13. Sample Room

      1. Melakukan proses produksi sample sesuai dengan proses pengembangan yang dilakukan oleh merchandiser dan marker.
      2. Mengajukan proposal pengerjaan bila diperkirakan apa yang diinginkan buyer akan sulit dilakukan apabila dikerjakan dalam proses produksi dalam sekala besar.
      3. Membuat sample untuk proses produksi.
    14. Chief Production

      1. Mengatur dan bertanggungjawab atas proses poduksi secara keseluruhan.
      2. Menjalankan produksi produk pesanan.
      3. Membuat laporan produksi untuk diserahkan kepada kepala produksi, bagian ekspor dan Warehouse finish good.
      4. Memimpin dan bertanggungjawab atas bagian cutting, mekanik, sewing dan finishing.
    15. Chief Management

      1. Membuat laporan gabungan persediaan,pembelian,dan penjualan untuk diberikan kepada factory manager.
      2. Memimpin dan menangani bagian production control, IT, purchasing, shipping, Warehouse, personalia dan general affair
    16. Chief HRD

      1. Melakukan pertemuan rutin dengan buyer guna membahas peraturan gabungan antara peraturan yang mengikat perusahaan dengan peraturan dari buyer yang berpengaruh pada kebujakan perusahaan.
      2. Mengambil kebijakan mengenai peraturan perusahaan terhadap karyawan
      3. Menangani personalia dan Compliance.
    17. QA (Quality Assurance)

      1. Melakukan agenda pertemuan rutin dengan buyer untuk membahas standar kualitas yang diinginkan buyer.
      2. Menangani standar kulitas bahan baku, bahan penolong, kualitas selama proses produksi serta kualitas output produksi.
      3. Mengadakan pre-production meeting dimana sebelum diproduksi diadakan meeting/rapat untuk membahas masalah yang mungkin akan timbul saat di produksi.
      4. Menangani QC (Quality Control) & FCA (Factory Control Assurance).
    18. Cutting

      1. Memotong bahan sesuai dengan ukuran dan bentuk yang telah ditentukan oleh bagian marker/pola.
      2. Melakukan pengiriman ke supplier yang menangani sablon dan border.
      3. Menangani proses printing yang tidak memerlukan proses keluar perusahaan seperti pada proses Heat Transfer Print.
      4. Membuat laporan mengenai jumlah input bahan & output hasil proses untuk disinkronisasikan dengan department lainnya.
    19. Mekanik

      1. Bertanggungjawab atas pemeliharaan mesin-mesin produksi dan mesin lainnya dipabrik
      2. Melakukan cek terhadap kinerja mesin pabrik untuk periode waktu tertentu.
      3. Melakukan perbaikan apabila terdapat kerusakan pada mesin-mesin dan listrik pabrik.
    20. Sewing

      1. Melakukan proses menjahit kain sesuai ukuran, bentuk dan kualitas yangtelahditentukan.
      2. Menjaga kualitas jahitan dalam proses produksi sesuai standar yang ditetapkan oleh QC (Quality Control).
      3. Memberikan laporan input dari cutting dan output proses sewing guna disesuaikan dengan departemen lainnya.
    21. Finishing

      1. Bertanggungjawab untuk penyelesaian produk sebelum proses ekspor.
      2. Memastikan kelayakan produk untuk dikirim.
      3. Menyesuaikan laporan output dari sewing dengan barang yang masuk sesuai dengan jumlah dan jadwal ekspor yang telah ditentukan.
      4. Melakukan proses persiapan ekspor barang dan berkoordinasi dengan bagian shipping dalam proses ekspor.
    22. Personalia

      1. Menyeleksi, merekrut dan melakukan training bagi karyawan yang akan diterima bekerja di perusahaan.
      2. Menerapkan sistem penggajian dan tunjangan sosial karyawan.
      3. Menetapkan kebijaksanaan dan perencanaan yang berkaitan dengan sumber daya manusia.
      4. Membuat laporan
    23. Compliance

      1. Mencegah perilaku tidak etis,ilegal atau tidak baik dalam sebuah perusahaan.
      2. Compliance harus berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang dari departemen lain, tentang masalah yang berkaitan dengan kepatuhan.
      3. Membantu dalam penyelidikan dan penyelesaian masalah.
    24. Production Control/PC

      1. Menerima pesanan dari Buyer.
      2. Membuat daftar bahan baku dan bahan penolong yang harus dibeli beserta perhitungannya berdasarkan jumlah pesanan yang diterima.
      3. Mengatur dan menginformasikan kepada departemen yang terkait tentang material yang akan dipakai
      4. Mengecek bahan dan aksesoris datang sesuai jadwal atau tidak.
      5. Mengontrol pembuatan QRS (Qualified Reference Sample) sebelum turun produksi.
      6. Mengontrol seluruh proses produksi untuk pengurangi permasalahan yang timbul di lapangan.
      7. Bertanggungjawab terhadap kuantitas output produksi.
    25. IT (Information Technology)

      1. Membuat dan memelihara program aplikasi yang digunakan perusahaan.
      2. Memperbaiki kesalahan/error yang dapat diaplikasi komputer.
      3. Melakukan pengaturan dan pemeliharaan jaringan komputer (LAN) dan akses internet perusahaan
      4. Melakukan back-up data.
      5. Menjaga keamanan database dan integritas data perusahaan.
    26. Purchasing

      1. Melakukan pembelian bahan baku dan bahan penolong.
      2. Membuat dan mengirimkan order pembelian (Purchase Order/PO) ke Supplier.
      3. Melakukan komunikasi dengan supplier
      4. Memastikan bahan baku dan bahan penolong tersebut datang tepat waktu.
      5. Membuat dan memberikan laporan pembelian kebagian manajemen (Production Control).
      6. Membuat Application Payment Slip.
      7. Membuat Settle Payment.
      8. Melakukan claim barang yang reject ke supplier.
    27. Shipping

      1. Mengatur pengiriman barang baik yang masuk maupun keluar perusahaan.
      2. Mengecek kelayakan barang yang masuk dan keluar perusahaan sesuai dengan invoice yang telah diterbitkan.
      3. Melakukan mekanisme ekspor dan impor yang telah disesuaikan dengan aturan Bea Cukai dan SI (Shipment Instructions) yang diberikan oleh buyer.
      4. Membuat dokumen kelengkapan ekspor dan impor barang sesuai dengan aturan Bea Cukai.
      5. Membuat dan memberikan laporan ekspor dan impor kebagian manajemen dan akunting.
    28. Security (Keamanan)

      1. Memastikan keamanan perusahaan sesuai standar keamanan yang ditetapakan perusahaan.
      2. Memastikan semua peraturan yang diterbitkan perusahaan yang ditaati oleh seluruh karyawan.
      3. Mengawasi proses ekspor, impor dan pengiriman barang apakah sudah sesuai dengan dokumen atau belum.
      4. Mengevaluasi ada tidaknya pelanggaran peraturan.
    29. Warehouse (Gudang)

      1. Menerima bahan baku dan bahan penolong dari supplier.
      2. Mengecek dan memastikan bahan baku dan bahan penolong dari supplier tersebut sesuai permintaan/pembelian atau tidak.
      3. Mengatur masalah penyimpanan bahan baku maupun bahan penolong yang telah dibeli perusahaan.
      4. Mengawasi penerimaan dan pengeluaran barang-barang untuk dan dari gudang.
      5. Mengatur bahan baku dan bahan penolong yang masuk dan mendistribusikannya ke bagian produksi.
      6. Memastikan permintaan produksi terpenuhi.
      7. Membuat laporan perhitungan fisik untuk diberikan kepada bagian manajemen.
    30. General Affair

      1. Bertanggungjawab atas perbaikan fasilitas-fasilitas perusahaan.
      2. Memimpin dan menangani bagian carpenter, driver dan umum.
    31. Carpenter

      1. Bertanggung jawab atas pemeliharaan perusahaan.
      2. Melakukan perluasan perusahaan apabila diminta.
      3. Melakukan perbaikan gedung perusahaan apabila terjadi kerusakan.
    32. Driver (Pengemudi)

      1. Bertugas mengantar jemput factory manager dan kepala-kepala divisi.
      2. Mengantarkan karyawan yang akan tugas keluar pabrik.
      3. Mengantarkan barang kepadasupplier dan gudang-gudang sebelum barang diekspor.
    33. Bagian Umum

      1. Menjaga dan bertanggungjawab kebersihan dan kerapihan gedung/lingkungan perusahaan.
      2. Membuat dan menyediakan makanan/minuman bagi karyawan dan tamu perusahaan.
      3. Mengontrol keperluan dapur perusahaan (air minum, sabun, dan lain-lain) dan alat kebersihan (sapu, kain pel dan lain-lain), sekaligus mengajukan permohonan pembelian keperluan dapur perusahaan kebagian general affair.
    34. FCA (Factory Control Assurance)

      1. Mengecek kualitas bahan (fabric), bahan penolong (accessories) dan barang jadi (finish good) pada sampel pra-produksi (QRS).
      2. Melakukan meeting den PC, QA dan buyer mengenai barang yang akan diproduksi.
      3. Memilih dan menggunakan alat yang tepat untuk pengukuran.
      4. Melakukan Finally Check, yaitu sebelum barang tersebut diekspor, FCA melakukan pengecekan secara random/acak dengan maksud dan tujuan untuk memastikan bahwa kualitas garment sesuai dengan standar yang ditetapkan Nike.
      5. Memastikan kualitas produk yang diproduksi sesuai dengan standara yang ditetapkan nike dan melaporkan kepada QA bila terjadi masalah.
    35. QC (Quality Control)

      1. Mengecek kualitas bahan (fabric), bahan penolong (accessories) dan barang jadi (finish good).
      2. Melakukan QC inline, yaitu mengecek garment yang masih dalam proses produksi yang bertujuan untuk menghindari masalah yang kemungkinan dapat berakibat fatal, jadi sedini mungkin kita dapat mengatasi masalah itu.
      3. Memastikan kualitas produk yang diproduksi sesuai dengan standar.

      Analisa SWOT

      Tabel 3.1 Analisa SWOT

      Analisa Batasan Sistem

      Setiap sistem mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan diluar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem.

      Permasalahan yang dialami oleh PT. Tuntex Garment Indonesia, akan dibatasi permasalahan pengiriman barang ekspor diantaranya :

        1. Mempermudah pengaksesan secara sistematis guna untuk meningkatkan kualitas pengiriman barang ekspor pada PT. Tuntex Garment Indonesia.

        2. Melakukan analisa dan pengecekan terhadap sistem informasi yang telah ada, yang dilakukan untuk menghindari adanya informasi yang tidak akurat.

        3. Membuat usulan sistem dengan menggunakan sistem web untuk fasilitas seluruh kegiatan penerimaan dan pengiriman barang ekspor agar lebih mudah dalam mengakses secara online, dimana dan kapan saja.

        Analisa Sistem Yang Berjalan

        Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

        Prosedur Sistem Yang Berjalan

        Sistem yang berjalan pada PT. Tuntex Garment Indonesia berisikan beberapa prosedur-prosedur dimana prosedur ini dibuat menjadi beberapa kelompok prosedur. Sesuai dengan urutan penerimaan barang dan pengiriman barang yang berjalan saat ini pada PT. Tuntex Garment Indonesia adalah sebagai berikut :

        1. Bagian Staff PC (Production Control) mengirim list data barang ke bagian produksi packing.

        2. Bagian produksi packing menginput data actual barang, mengirim data dan barang ke bagian finish goods.

        3. Bagian Finish goods menerima, mengecek dan membuat laporan penerimaan barang yang dikirim dari produksi packing lalu melakukan proses pengiriman barang juga penginputan data penagihan forwarder yang diteruskan ke bagian accounting.

        4. Bagian Accounting .mengecek data penagihan forwarder.

        Prosedur Pengiriman Barang

        Bagian staff PC (Production Control) mengirim list data barang ke bagian produksi packing berupa print out data, lalu bagian produksi packing menerima hasil print out list data barang dari staff PC (Production Control), setelah itu produksi packing menginput data actual barang, mengirim barang dan data barang ke bagian finish goods.

        Bagian produksi finish goods menerima barang dan data dari produksi packing lalu mengecek barang tersebut sudah sesuai atau belum dengan list data barang yang mau dikirim, kemudian melaporkan hasil penerimaan barang dari produksi packing ke admin finish goods, admin finish goods menerima data dan menginput data penerimaan ke dalam microsoft excel, selanjutnya finish goods melakukan proses pengiriman barang berdasarkan instruksi dari pihak staff PC (Production Control). Setelah itu bagian finish goods melaporkan data pengiriman kepada admin finish goods dan admin finish goods melaporkan data penagihan dari forwarder.

        Prosedur Pembuatan Laporan Pengiriman Barang

        Admin finish goods mengecek ulang kepada bagian produksi packing perihal data yang telah diterima sudah sesuai atau belum, setelah itu admin finish goods merekap hasil laporan yang telah input ke dalam microsoft excel, kemudian dilaporkan kepada kepala bagian finish goods agar diteruskan kepada manager.

        Rancangan Sistem Yang Berjalan

        Untuk rancangan sistem berjalan ini berdasarkan dari prosedur sistem yang berjalan pada point. 3.4 yang digambarkan pada program Unifed Modelling Language (UML). Tata laksana sistem yang berjalan digambarkan sebagai berikut:

        Usecase Diagram Sistem Yang Berjalan

        Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

        Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram diatas terdapat :

        1. 1 (Satu) sistem yang mencangkup seluruh kegiatan pengiriman barang ekspor.

        2. 5 (Actor) actor yang melakukan , yaitu Staff PC (Production Control), Produksi Packing, Finish Goods Dan Accounting.

        3. Ada 11 (Sebelas) Use Case yang dilakukan oleh actor-actor tersebut, diantaranya :

          1. Kirim list data barang

          2. Terima list data barang

          3. Input actual barang

          4. Kirim data actual barang.

          5. Kirim barang

          6. Terima dan cek barang

          7. Membuat surat jalan

          8. Proses pengiriman barang ekspor

          9. Kirim laporan barang ekspor

          10. Menginput laporan pengiriman

          11. Kirim laporan pengiriman barang

          Activity Diagram

          Gambar 3.3 Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

          Berdasarkan gambar 3.3 Sequence Diagram diatas terdapat :

          1. 1 (satu) Intial node untuk memulai kegiatan

          2. 5 (Actor) Actor yang melakukan , yaitu Staff PC (Production Control), Produksi Packing, Finish Goods Dan Accounting.

            Ada 13 (Tiga belas) Action dari sistem activity diagram yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi, yang meliputi :

            1. Kirim list data barang

            2. Terima list data barang

            3. Input actual barang

            4. Kirim data actual barang.

            5. Kirim barang

            6. Terima dan cek barang

            7. Membuat surat jalan

            8. Proses pengiriman barang ekspor

            9. Laporan pengiriman barang

            10. Laporan diterima

            11. Menginput laporan pengiriman barang

            12. Kirim laporan

            13. Terima laporan

            Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

            Analisa Masukan

            1. Nama Masukan  : Penerimaan List data barang

            2. Fungsi : Sebagai data penerimaan barang

            3. Sumber : Packing

            4. Media : Kertas

            5. Frekuensi : Format dan masukan dapat dilihat pada lampiran

            6. Keterangan : Berisi data penerimaan barang berupa Po number, Style dan Qty

            Analisa Proses

            1. Nama Proses  : Terima data actual barang dan barang untuk di cek

            2. Masukan :Penerimaan data actual barang dan barang

            3. Keluaran : Kertas dan garment

            4. Ringkasan Proses : Sebagai bukti proses pengecekan barang yang ingin di ekspor

            5. Nama Modul : Pembuatan Laporan Penerimaan

            6. Masukan : List data barang

            7. Keluaran : Laporan penerimaan

            8. Ringkasan Proses  : Proses ini akan menghasilkan laporan penerimaan Barang setelah proses pengecekan dan membuat surat jalan

            Analisa Keluaran

            1. Nama Keluaran  : Surat jalan

            2. Fungsi :Sebagai bukti proses pengiriman Barang

            3. Media : Kertas

            4. Format : Format dapat dilihat pada lampiran

            5. Deskripsi : Admin finish goods memberikan laporan pengiriman barang sebagai bukti ekspor barang

            6. Nama Keluaran :Laporan Pengiriman

            7. Fungsi : Untuk memberikan informasi tentang pengiriman barang ekspor

            8. Media  : Kertas

            9. Rangkap  : 1 Lembar

            10. Disribusi  : Untuk Arsip Admin Finish goods

            Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

            Permasalahan Yang Dihadapi

            Masalah yang sering diahadapi saat melakukan proses penginputan, pengiriman barang ekspor yaitu :

            1. Sistem penginputan yang dilakukan oleh admin finish goods PT. Tuntex Garment Indonesia masih kurang maksimal karena sebatas menggunakan aplikasi sederhana yaitu Microsoft Excel. Karena belum adanya sistem informasi yang mempermudah dalam laporan data pengiriman barang ekspor.

            2. Susahnya mencari data pengiriman barang yang lama saat dibutuhkan.

            3. Penyimpanan data pengiriman barang ekspor masih kurang tertata dengan baik, karena tidak adanya penyimpanan data terintegrasi. Sehingga masih terjadi kesalahan dalam posisi pengarsipan data pengiriman.

            Alternatif Pemecahan Masalaah

            Setelah meneliti dan mengamati beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem berjalan, peneliti memberikan beberapa alternatif pemecahan masalah yang dihadapi, yaitu :

            1. Membuat sistem berbasis web dengan menggunakan MySQL sebagai database dan PHP sebagai bahasa pemogramannya, aplikasi yang dibangun berbasiskan web untuk memperoleh hasil maksimal.

            2. Membuat sistem yang dapat memberikan laporan data pengiriman barang yang dapat dilihat setiap minggu, setiap bulan, maupun setiap tahun.

            3. Membuat sistem terkomputerisasi yang dibutuhkan oleh admin finish goods dengan meningkatkan pengontrolan data pengiriman barang menggunakan bahasa pemograman PHP.

            User Requirement

            Elisitasi Tahap I

            Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi.

            Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

            Elisitasi Tahap II

            Elisitasi tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi tahap I pada tabel 3.2 yang dikemudian dimodifikasi melalui metode MDI (Mandatory, Desirable and Inessential). Beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi. Terdapat pada tabel :

            Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

            Keterangan:

            M : Mandatory : Penting atau dibutuhkan

            D : Diinginkan tapi tidak terlalu penting

            I : Inessential : Bukanlah bagian dari sistem dan dieliminasi

            Elisitasi Tahap III

            Elisitasi tahap III berdasarkan pada tabel 3.2 dibentuklah elisitasi tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Terdapat requirement yang opsinya high (H) dan harus di eliminasi. Yang digambarkan pada pada :.

            Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

            Keterangan:

            T : Technical : Bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

            O : Operational : Bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

            E : Economy : Biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.

            Metode TOE terbagi lagi dalam beberapa kategori yaitu :

            L : Low

            M : Middle

            H : High

            Final Draft Elisitasi

            Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dasar pengembangan sistem informasi pengiriman barang ekspor yang akan dibentuk. Berdasarkan pada elisitasi tahap III pada tabel 3.3 dihasilkan final draft requirement yang diharapkan dapat mempermudah dalam membuat suatu Sistem Informasi Pengiriman Barang Ekspor.

            Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi

          Rancangan Sistem Usulan

          Use Case Diagram Yang Diusulkan

          Gambar 3.6 Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

          Activity Diagram Yang Diusulkan Pada Bagian Admin

          Gambar 3.7 Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan Pada Bagian Admin

          Berdasarkan Gambar 3.7 Activity Diagram Yang Diusulkan Pada Bagian Admin dapat dijelaskan sebagai berikut :

          1. 1 (satu) Intial node untuk memulai kegiatan.

          2. Bagian Admin harus melakukan login terlebih dahulu.

          3. Setelah berhasil bagian Admin akan di arahkan ke tampilan menu utama, pada menu utama terdapat sebagai berikut:

            1. Menu season yang digunakan untuk menambah, mengedit, melihat halaman sesuai dengan kebutuhan yang di inginkan dan mencari data yang di inginkan.

            2. Bagian Admin pun kembali ke menu utama untuk melakukan proses selanjutnya.

            3. Menu level yang terdiri dari bagian user yang saling berhubungan dan dapat digunakan untuk menambah maupun mengedit.

            4. Bagian Admin pun kembali ke menu utama untuk melakukan proses selanjutnya.

            Menu data user yang terdiri dari data diri user dan dapat digunakan untuk menambah maupun mengedit.

          4. Setelah kegiatan selesai Admin dapat melakukan logout/keluar.

          5. Dan terdapat 1 (satu) final state, objek akhir.

          Activity Diagram Yang Diusulkan Pada Bagian Staff PC

          Gambar 3.8 Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan Pada Bagian Staff PC

          Berdasarkan Gambar 3.8 Activity Diagram Yang Diusulkan Pada Bagian Staff PC (Production Control) dapat dijelaskan sebagai berikut :

          1. 1 (satu) Intial node untuk memulai kegiatan.

          2. 2Bagian Staff PC (Production Control) harus melakukan login terlebih dahulu.

          3. Setelah berhasil bagian Staff PC akan di arahkan ke tampilan menu utama, pada menu utama terdapat sebagai berikut:

            1. Data PO yang digunakan untuk menginput list data barang, dapat menambahkan list data barang, mengedit, melihat halaman sesuai dengan kebutuhan yang di inginkan, mencari data yang di inginkan dan terdapat print/cetak. Setelah menginput list data barang kemudian di save dan langsung kirim ke bagian Production Packing untuk proses selanjutnya.

            2. Bagian Staff PC (Production Control) pun kembali ke menu utama untuk melakukan proses selanjutnya.

            3. Data buyer yang digunakan untuk menginput data buyer, dapat menambahkan data buyer, mengedit, melihat halaman sesuai dengan kebutuhan yang di inginkan dan mencari data yang di inginkan.

            4. Bagian Staff PC (Production Control) pun kembali ke menu utama untuk melakukan proses selanjutnya.

            Data report PO menampilkan secara otomatis dari data PO kemudian dapat melihat halaman sesuai dengan kebutuhan yang di inginkan, mencari data yang di inginkan dan terdapat print/cetak.

          4. Setelah kegiatan selesai Staff PC (Production Control) dapat melakukan logout/keluar.

          5. Dan terdapat 1 (satu) final state, objek akhir.

          Activity Diagram Yang Diusulkan Pada Bagian Production Packing

          Gambar 3.9 Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan Pada Bagian Production Packing

          Berdasarkan Gambar 3.9 Activity Diagram Yang Diusulkan Pada Bagian Production Packing dapat dijelaskan sebagai berikut :

          1. 1 (satu) Intial node untuk memulai kegiatan.

          2. Bagian Production Packing harus melakukan login terlebih dahulu

          3. Setelah berhasil bagian Production Packing akan di arahkan ke tampilan menu utama, pada menu utama terdapat sebagai berikut:

            1. Data open production menampilkan secara otomatis dari data PO di bagian Staff PC (Production Control), kemudian dapat melihat halaman sesuai dengan kebutuhan yang di inginkan dan mencari data yang di inginkan.

            2. Bagian Production Packing pun kembali ke menu utama untuk melakukan proses selanjutnya.

            3. Data report production menampilkan secara otomatis dari data PO di bagian Staff PC (Production Control), kemudian dapat melihat halaman sesuai dengan kebutuhan yang di inginkan dan mencari data yang di inginkan.

            4. Bagian Production Packing pun kembali ke menu utama untuk melakukan proses selanjutnya.

            Setelah kegiatan selesai Production Packing dapat melakukan logout/keluar.

          4. Dan terdapat 1 (satu) final state, objek akhir.

          Activity Diagram Yang Diusulkan Pada Bagian Finish Goods

          Gambar 3.9 Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan Pada Bagian Finish Goods

          Berdasarkan Gambar 3.10 Activity Diagram Yang Diusulkan Pada Bagian Finish Goods dapat dijelaskan sebagai berikut :

          1. 1 (satu) Intial node untuk memulai kegiatan.

          2. Bagian Finish Goods harus melakukan login terlebih dahulu

          3. Setelah berhasil bagian Finish Goods akan di arahkan ke tampilan menu utama, pada menu utama terdapat sebagai berikut:

            1. Data finishing goods menampilkan secara otomatis dari data PO di bagian Staff PC (Production Control), kemudian dapat melihat halaman sesuai dengan kebutuhan yang di inginkan dan mencari data yang di inginkan.

            2. Data forwader yang digunakan untuk menginput data forwader yang berisikan form forwader, setelah itu print surat jalan untuk proses pengiriman.

            3. Data delivery process menampilkan secara otomatis dari dari data forwader, kemudian dapat menambahkan form shipping cost lalu di save.

            4. Data closed from accounting menampilkan secara otomatis dari form shipping cost serta dapat melihat halaman sesuai dengan kebutuhan yang di inginkan, periode per tanggal selesainya pengiriman barang, mencari data yang di inginkan dan terdapat print/cetak.

            Setelah kegiatan selesai Finish Goods dapat melakukan logout/keluar.

          4. Dan terdapat 1 (satu) final state, objek akhir.

          Activity Diagram Yang Diusulkan Pada Bagian Accounting

          Gambar 3.9 Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan Pada Bagian Accounting

          Berdasarkan Gambar 3.11 Activity Diagram Yang Diusulkan Pada Bagian Accounting dapat dijelaskan sebagai berikut :

          1. 1 (satu) Intial node untuk memulai kegiatan.

          2. Bagian Accounting harus melakukan login terlebih dahulu

          3. Setelah berhasil bagian Accounting akan di arahkan ke tampilan menu utama, pada menu utama terdapat sebagai berikut:

            1. Data payment menampilkan secara otomatis dari form shipping cost di bagian finish goods, kemudian dapat melihat halaman sesuai dengan kebutuhan yang di inginkan dan mencari data yang di inginkan.

            2. Data report payments menampilkan secara otomatis dari data payment kemudian dapat melihat halaman sesuai dengan kebutuhan yang di inginkan dan mencari data yang di inginkan.

            Setelah kegiatan selesai Accounting dapat melakukan logout/keluar.

          4. Dan terdapat 1 (satu) final state, objek akhir.

          Sequence Diagram Yang Diusulkan Pada Bagian Admin

          Gambar 3.12 SequenceDiagram Yang Diusulkan Pada Bagian Admin

          Berdasarkan Gambar 3.12 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Pada Bagian Admin dapat dijelaskan sebagai berikut :

          1. Bagian Admin harus melakukan login terlebih dahulu.

          2. Setelah berhasil bagian Admin akan di arahkan ke tampilan menu utama, pada menu utama terdapat sebagai berikut:

            1. Menu season yang digunakan untuk menambah, mengedit, melihat halaman sesuai dengan kebutuhan yang di inginkan dan mencari data yang di inginkan.

            2. Bagian Admin pun kembali ke menu utama untuk melakukan proses selanjutnya.

            3. Menu level yang terdiri dari bagian user yang saling berhubungan dan dapat digunakan untuk menambah maupun mengedit.

            4. Bagian Admin pun kembali ke menu utama untuk melakukan proses selanjutnya.

            Menu data user yang terdiri dari data diri user dan dapat digunakan untuk menambah maupun mengedit.

          3. Setelah kegiatan selesai Admin dapat melakukan logout/keluar.

          Sequence Diagram Yang Diusulkan Pada Bagian Staff PC

          Gambar 3.13 Sequence Diagram Yang Diusulkan Pada Bagian Staff PC

          Berdasarkan Gambar 3.13 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Pada Bagian Staff PC (Production Control) dapat dijelaskan sebagai berikut :

          1. 2Bagian Staff PC (Production Control) harus melakukan login terlebih dahulu.

          2. Setelah berhasil bagian Staff PC akan di arahkan ke tampilan menu utama, pada menu utama terdapat sebagai berikut:

            1. Data PO yang digunakan untuk menginput list data barang, dapat menambahkan list data barang, mengedit, melihat halaman sesuai dengan kebutuhan yang di inginkan, mencari data yang di inginkan dan terdapat print/cetak. Setelah menginput list data barang kemudian di save dan langsung kirim ke bagian Production Packing untuk proses selanjutnya.

            2. Bagian Staff PC (Production Control) pun kembali ke menu utama untuk melakukan proses selanjutnya.

            3. Data buyer yang digunakan untuk menginput data buyer, dapat menambahkan data buyer, mengedit, melihat halaman sesuai dengan kebutuhan yang di inginkan dan mencari data yang di inginkan.

            4. Bagian Staff PC (Production Control) pun kembali ke menu utama untuk melakukan proses selanjutnya.

            Data report PO menampilkan secara otomatis dari data PO kemudian dapat melihat halaman sesuai dengan kebutuhan yang di inginkan, mencari data yang di inginkan dan terdapat print/cetak.

          3. Setelah kegiatan selesai Staff PC (Production Control) dapat melakukan logout/keluar.

          Sequence Diagram Yang Diusulkan Pada Bagian Production Packing

          Gambar 3.14 Sequence Diagram Yang Diusulkan Pada Bagian Production packing

          Berdasarkan Gambar 3.14 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Pada Bagian Production Packing dapat dijelaskan sebagai berikut :

          1. Bagian Production Packing harus melakukan login terlebih dahulu

          2. Setelah berhasil bagian Production Packing akan di arahkan ke tampilan menu utama, pada menu utama terdapat sebagai berikut:

            1. Data open production menampilkan secara otomatis dari data PO di bagian Staff PC (Production Control), kemudian dapat melihat halaman sesuai dengan kebutuhan yang di inginkan dan mencari data yang di inginkan.

            2. Bagian Production Packing pun kembali ke menu utama untuk melakukan proses selanjutnya.

            3. Data report production menampilkan secara otomatis dari data PO di bagian Staff PC (Production Control), kemudian dapat melihat halaman sesuai dengan kebutuhan yang di inginkan dan mencari data yang di inginkan.

            4. Bagian Production Packing pun kembali ke menu utama untuk melakukan proses selanjutnya.

            Setelah kegiatan selesai Production Packing dapat melakukan logout/keluar.

          Sequence Diagram Yang Diusulkan Pada Bagian Finish Goods

          Gambar 3.15 Sequence Diagram Yang Diusulkan Pada Bagian Finish Goods

          Berdasarkan Gambar 3.15 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Pada Bagian Finish Good dapat dijelaskan sebagai berikut :

          1. Bagian Finish Goods harus melakukan login terlebih dahulu

          2. Setelah berhasil bagian Finish Goods akan di arahkan ke tampilan menu utama, pada menu utama terdapat sebagai berikut:

            1. Data finishing goods menampilkan secara otomatis dari data PO di bagian Staff PC (Production Control), kemudian dapat melihat halaman sesuai dengan kebutuhan yang di inginkan dan mencari data yang di inginkan.

            2. Data forwader yang digunakan untuk menginput data forwader yang berisikan form forwader, setelah itu print surat jalan untuk proses pengiriman.

            3. Data delivery process menampilkan secara otomatis dari dari data forwader, kemudian dapat menambahkan form shipping cost lalu di save.

            4. Data closed from accounting menampilkan secara otomatis dari form shipping cost serta dapat melihat halaman sesuai dengan kebutuhan yang di inginkan, periode per tanggal selesainya pengiriman barang, mencari data yang di inginkan dan terdapat print/cetak.

            Setelah kegiatan selesai Finish Goods dapat melakukan logout/keluar.

          Sequence Diagram Yang Diusulkan Pada Bagian Accounting

          Gambar 3.16 Sequence Diagram Yang Diusulkan Pada Bagian Accounting

          Berdasarkan Gambar 3.16 Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Pada Bagian Accounting.

          dapat dijelaskan sebagai berikut :

          1. Bagian Accounting harus melakukan login terlebih dahulu

          2. Setelah berhasil bagian Accounting akan di arahkan ke tampilan menu utama, pada menu utama terdapat sebagai berikut:

            1. Data payment menampilkan secara otomatis dari form shipping cost di bagian finish goods, kemudian dapat melihat halaman sesuai dengan kebutuhan yang di inginkan dan mencari data yang di inginkan.

            2. Data report payments menampilkan secara otomatis dari data payment kemudian dapat melihat halaman sesuai dengan kebutuhan yang di inginkan dan mencari data yang di inginkan.

            Setelah kegiatan selesai Accounting dapat melakukan logout/keluar.

          Class Diagram Yang Diusulkan

          Gambar 3.17 Class Diagram Yang Diusulkan


          Spesifikasi Basis Data

          Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key dan panjang record. Spesifikasi yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut:

          1. Nama file  : tb_Artikel

          2. Media  : Harddisk

            Isi  : NoArtikel+Warna

            Primery Key  : NoArtikel

            Panjang Record  : 21 karakter

            Tabel 3.6 Tabel Artikel
          3. Nama File  : tb_atenttion

          4. Media  : Harddisk

            Fungsi  :Kd_Buyer+Nama_Buyer+Negara+No_Tlp+No_Fax+Email+Alamat

            Primery Key  : KdBuyer

            Panjang Record  : 21 karakter

            Tabel 3.7 Tabel Atenttion


          5. Nama File  : tb_Buyer

          6. Media  : Harddisk

            Fungsi  :Kd_Buyer+Nama_Buyer+Negara+No_Tlp+No_Fax+Email+Alamat

            Primery Key  : KdBuyer

            Panjang Record  : 151 karakter

            Tabel 3.9 Table Buyer
          7. Nama File  : tb_Forwader

          8. Media  : Harddisk

            Fungsi  : Id+Nama + No_Tlp+No_Fax+Email+Alamat+Negara+Gudang

            Primery Key  : id

            Panjang Record  : 252 karakter

            Tabel 3.10 Table Forwader
          9. Nama File  : tb_level

          10. Media  : Harddisk

            Fungsi  : id+Nama

            Primery Key  : id

            Panjang Record  : 40 karakter

            Tabel 4.5 Tabel level
          11. Nama File  : tb_pengiriman

          12. Media  : Harddisk

            Fungs:no+id_forwader+buyer+bulan+tahun+kd_userjob_number+biaya+nama_file+type_file+statuss+tgl_buat+urutan+mawb_no+ket+tgl_diajukan+tgl_update+tgl_selesai

            Primery Key  : No

            Panjang Record  : 224 Karakter

            Tabel 3.11 Tabel Pengiriman
          13. Nama file  :tb_pengiriman_detail

          14. Media  : Harddisk

            Isi:id+no_po+no_pengiriman+ket

            Primery Key  : Id

            Panjang Record  : 68 karakter

            Tabel 3.12 tabel pengiriman detail
          15. Nama file  : tb_po

          16. Media  : Harddisk

            Isi  : no_po+kd_buyer+no_cus+no_art+no_id+style+Item+qty+tgl_kirim+tgl_buat+marketing+bulan+Tahun+no_urut+status+qty_ctn+kp

            Primery Key  : No_po

            Panjang Record  : 154 karakter

            Tabel 3.13 tabel Po
          17. Nama file  : tb_po_dtl

          18. Media  : Harddisk

            Isi: no_po+id_uk+nama_ukuran+qty+id

            Primery Key  : No_po

            Panjang Record  : 56 karakter

            Tabel 3.14 tabel Po detail
          19. Nama file  : tb_produksi

          20. Media  : Harddisk

            Isi:no_produksi+tgl_buat+kd_user +status+bulan+thn

            Primery Key  : No_po

            Panjang Record  : 43 karakter

            Tabel 3.15 tabel produksi
          21. Nama file  : tb_produk_packing

          22. Media  : Harddisk

            Isi:id+no_po+no_artikel +no_karton_jumlah_karton+ukuran+qty

            Primery Key  : Id

            Panjang Record  : 60 karakter

            Tabel 3.16 tabel Produk Packing
          23. Nama file  : tb_profile

          24. Media  : Harddisk

            Isi:d+nama_pt+alamat +no_tlp+no_fax+email+acak1+acak2

            Primery Key: id

            Panjang Record  : 258 karakter

            Tabel 3.17 tabel profile
          25. Nama file  : tb_style

          26. Media  : Harddisk

            Isi:id + no_style + artikel+ item

            Primery Key: id

            Panjang Record  : 32 karakter

            Tabel 3.18 tabel style
          27. Nama file  : tb_ukuran

          28. Media  : Harddisk

            Isi:id+nama

            Primery Key: id

            Panjang Record  : 7 karakter

            Tabel 3.19 Tabel ukuran
          29. Nama file  : tb_user

          30. Media : Harddisk

            Isi:kd_user+nama+no_tlp+email +username+ password+real_pass+level+last_login_acak1

            Primery Key:kd_user

            Panjang Record  : 140 karakter

            Tabel 3.20 tabel user


            Rancangan Tampilan Sistem Yang Diusulkan

            Berikut merupakan tampilan sistem informasi pengiriman barang ekspor yang diusulkan :

            Tampilan Halaman Login

            Gambar 3.18 Gambar Tampilan Login

            Berikut ini pada gambar 3.18 adalah Menu Login ini merupakan akses bagi Admin, Staff PC, Production Packing, Finish Good Dan Accounting. Bagi pengguna yang ingin masuk aplikasi Sistem Informasi Pengiriman Barang Pada PT. Tuntex Garment Indonesia Berbasis Web, dengan cara input username dan password :

            Tampilan Halaman Admin

            Gambar 3.19 Gambar Tampilan Halaman Admin

            Berikut ini pada gambar 3.19 adalah Menu Halaman Admin ini terdapat menu data season (data season dan data article), data level (nama departement user atau pengguna) dan data user.

            Tampilan Menu Data Season Dari Bagian Admin

            Gambar 3.20 Gambar Tampilan Menu Data Season Dari Bagian Admin

            Berikut ini pada gambar 3.20 adalah Menu Data Season yang berisikan season, article dan action untuk diinput guna membantu kebutuhan list data barang.

            Tampilan Menu Data Level Dari Bagian Admin

            Gambar 3.21 Gambar Tampilan Menu Data Level Dari Bagian Admin

            Berikut ini pada gambar 3.21 adalah Menu Data Level yang berisikan nama departement user atau pengguna untuk menjalankan sistem pengiriman barang ekspor.

            Tampilan Menu Data User Dari Bagian Admin

            Gambar 3.22 Gambar Tampilan Menu Data User Dari Bagian Admin

            Berikut ini pada gambar 3.22 adalah Menu Data User ini menampilkan data-data keterangan user yang berisikan code, detail, level, last login, image dan action.

            Tampilan Halaman Staff PC

            Gambar 3.23 Gambar Tampilan Halaman Staff PC

            Berikut ini pada gambar 3.23 adalah Tampilan Halaman Staff PC (Production Control) ini terdapat menu data (data PO Dan data Buyer) dan Report PO.

            Tampilan Menu Data PO Dari Bagian Staff PC

            Gambar 3.24 Gambar Tampilan Menu Data PO Dari Bagian Staff PC

            Berikut ini pada gambar 3.24 adalah Tampilan Menu Data PO (Purchasing Order) dari bagian Staff PC (Production Control) yang berisikan no po, attention, buyer, season , qty carton, delivery date, status dan action untuk menginput list data barang, laluSuntuk melakukan proses selanjutnya.

            Tampilan Menu Data Buyer Dari Bagian Staff PC

            Gambar 3.25 Gambar Tampilan Menu Data Buyer Dari Bagian Staff PC

            Berikut ini pada gambar 3.25 adalah Tampilan Menu Data Buyer yang berisikan code, name, phone/fax, email, address dan action untuk menginput identitas buyer sebagai customer.

            Tampilan Halaman Production Packing

            Gambar 3.26 Gambar Tampilan Halaman Production Packing

            Berikut ini pada gambar 3.26 adalah Tampilan Halaman Production Packing ini terdapat menu data open production dan menu data report production.

            Tampilan Menu Data Open Production Dari Bagian Production Packing

            Gambar 3.27 Gambar Tampilan Menu Data Open Production Dari Bagian Production Packing

            Berikut ini pada gambar 3.27 adalah Tampilan Menu Data Open Production Dari Bagian Production Packing ini menampilkan secara otomatis dari data PO di bagian Staff PC (Production Control) yang berisikan no po, buyer, attention, style, qty, size, delivery date dan status.

            Tampilan Menu Data Report Production Dari Bagian Production Packing

            Gambar 3.28 Gambar Tampilan Menu Data Report Production Dari Bagian Production Packing

            Berikut ini pada gambar 3.28 adalah Tampilan Menu Data Report Production Dari Bagian Production Packing ini menampilkan secara otomatis dari data PO di bagian Staff PC (Production Control) yang berisikan no productio, no po, attention, buyer, style, qty, size, delivery date dan action.

            Tampilan Halaman Finish Goods

            Gambar 3.29 Gambar Tampilan Halaman Finish Goods

            Berikut ini pada gambar 3.29 adalah Tampilan Halaman Finish Goods ini terdapat menu data finish goods, form forwader to surat jalan, menu data forwader (form forwader), menu data delivery process (forwader) dan menu data closed from accounting (data report payments).

            Tampilan Menu Data Finishing Production Dari Bagian Finish Goods

            Gambar 3.30 Gambar Tampilan Menu Data Finishing Production Dari Bagian Finish Goods

            Berikut ini pada gambar 3.30 adalah Tampilan Menu Data Finishing Production Dari Bagian Finish Goods ini menampilkan secara otomatis dari data PO di bagian Staff PC (Production Control) yang berisikan no productio, no po, attention, buyer, style, qty, size, delivery date.

            Tampilan Menu Form Forwader To Surat Jalan Dari Bagian Finish Goods

            Gambar 3.31 Gambar Tampilan Menu Form Forwader To Surat Jalan Dari Bagian Finish Goods

            Berikut ini pada gambar 3.31 adalah Tampilan Menu Form Forwader To Surat Jalan Dari Bagian Finish Goods yang berisikan forwader, buyer, shipment number, no po dan description untuk pembuatan surat jalan agar bisa proses pengiriman barang ekspor.

            Tampilan Menu Data Forwader Dari Bagian Finish Goods

            Gambar 3.32 Gambar Tampilan Menu Form Forwader To Surat Jalan Dari Bagian Finish Goods

            Berikut ini pada gambar 3.32 adalah Tampilan Menu Data Forwader Dari Bagian Finish Goods yang berisikan code, name, telp, email, warehouse, address head office dan action untuk proses pengiriman barang ekspor.

            Tampilan Menu Data Delivery Process Dari Bagian Finish Goods

            Gambar 3.33 Gambar Tampilan Menu Data Delivery Process Dari Bagian Finish Goods

            Berikut ini pada gambar 3.33 adalah Tampilan Menu Data Delivery Process Dari Bagian Finish Goods yang berisikan shipment number, forwader, country, buyer, date, job no dan cost untuk proses pembuatan payment (forwader) yang akan di bayarkan oleh bagian Accounting.

            Tampilan Menu Closed From Accounting (Report Payments) Dari Bagian Finish Goods

            Gambar 3.34 Gambar Tampilan Menu Closed From Accounting (Report Payments) Dari Bagian Finish Goods

            Berikut ini pada gambar 3.34 adalah Tampilan Menu Closed From Accounting Dari Bagian Finish Goods yang berisikan shipment number, forwader, buyer, file, no awb, job no, cost dan close date untuk mengetahui bukti penagihan payments file tersebut bisa di download dan akan dibayarkan oleh bagian Accounting.

            Tampilan Halaman Accounting

            Gambar 3.35 Gambar Tampilan Halaman Accounting

            Berikut ini pada gambar 3.35 adalah Tampilan Halaman Accounting ini terdapat menu data payment dan report payment.

            Tampilan Menu Data Payment Dari Bagian Accounting

            Gambar 3.36 Gambar Menu Data Data Payment Dari Bagian Accounting

            Berikut ini pada gambar 3.36 adalah Tampilan Menu Data Payment ini menampilkan secara otomatis dari form shipping cost dari bagian finish goods untuk mengenai biaya penagihan payment yang berisikan shipment number, forwader, buyer, no awb, job no dan cost.

            Tampilan Menu Data Report Payments Dari Bagian Accounting

            Gambar 3.37 Gambar Menu Data Report Payment Dari Bagian Accounting

            Berikut ini pada gambar 3.37 adalah Tampilan Menu Data Report Payments ini menampilkan hasil laporan pengiriman barang ekspor, kemudian bagian Finish Goods pun dapat melihatnya yang berisikan shipment number, forwader, buyer, file, no awb, job no dan cost.

            Konfigurasi Sistem Usulan

            Konfigurasi sistem ini tentang Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) dan Spesifikasi Perangkat Lunak (Software) dan Hak Akses (Brainware).

            Spesifikasi Hardware

            Perangkat keras yang dibutuhkan dalam menggunakan sistem ini adalah personal komputer. Konfigurasi yang digunakan adalah :

            1. Processor : intel Core i5- 6198DU, Up to 2,6 GHz

            2. Memory RAM : 4 GB

            3. Hardisk : 1 TB

            4. Monitor LCD  : 15 inci WXGA

            5. Keyboard Dan Mouse : Standart

            6. Printer  : HP Laser Jet P1102

            Spesifikasi Software

            Perangkat lunak yang dibutuhkan dalam mengakses sistem ini adalah :

            1. Sistem Operasi Windows 10
            2. Microsoft Office 2013

            Hak Akses

            Untuk mengoperasi atau pengolahan data hanya dilakukan oleh 3 (tiga) hak akses yaitu : Admin Finish Goods, Kepala Finish Good, Pimpinan.

            Pengujian Black Box Testing

            Kasus Dan Hasil Pengujian

            Kesimpulan Hasil Pengujian

            Berdasarkan pengujian kasus pengujian perangkat lunak diatas maka penelitian ini menarik kesimpulan bahwa perangkat lunak ini sudah berjalan secara fungsional dan menghasilkan informasi sesuai dengan yang diharapkan.

            Evaluasi

            Rancangan

            1. Maintainability

              Dari segi maintanance, sistem ini tidak begitu sulit dalam perawatannya. Maintenance sistem ini sama seperti sistem-sistem yang lain tanpa harus ada perlakuan khusus dalam pengolahannya.

            2. Usability

              Penggunaan sistem ini sangat memberikan manfaat bagi Perusahaan karena dapat menunjang kinerja para pegawai dan akan berdampak kepada Proses pengiriman barang.

            3. Reusability

              Dari segi reusability, sistem ini memiliki nilai kegunaan kembali. Software yang digunakan dapat memberikan manfaat untuk kedepannya dalam meminimalisasi biaya untuk waktu yang akan datang.

            4. Realibility

              Dalam segi kehandalan, Sistem ini dapat diandalkan untuk memonitoring kinerja perusahaan dalam proses pengiriman barang.

            5. Extendability

              Dari segi extend atau perluasan, dalam hal ini sistem dapat dengan mudah beradaptasi dan menyesuaikan dengan kebutuhan yang memang dibutuhkan oleh pihak perusahaan.

            Kelayakan

            1. Teknologi

              Dari segi teknologi sistem ini sudah menggunakan program PHP, yang tentunya sudah memenuhi kelayakan dalam perkembangan teknologi.

            2. Ekonomi

              Dari segi ekonomi penggunaan sistem dapat meminimalisi pengeluaran budget yang awalnya digunakan untuk membeli tool-tool yang dibutuhkan dalam menunjang pekerjaan.

            3. Legal

              Dari segi legalitas sistem ini tidak menyalahi aturan karena bersifat opensource.

            4. Operation

              Dari segi operation sistem dapat dengan mudah dioperasikan oleh para user yang menggunakan sistem ini karena bersifat friendly dan mudah untuk digunakan.

            5. Schedule

              Sistem yang diusulkan juga memiliki schedule yang mana sudah terlampir dibawah ini.

            Management

            1. Productionality

              Dari segi produksi, tentunya sistem ini dapat menunjang dalam meningkatkan produktifitas para pegawai dengan adanya peningkatan kinerja.

            2. Diferentiality

              Dari segi diferential, sistem ini memiliki beberapa perbedaan karena dapat mengintegrasikan dengan bagian lain sehingga data dapat dilihat dari beberapa sisi.

            3. Management

              Dari segi management, sistem sudah dirancang agar dapat memiliki sistem management yang baik

          Implementasi

          Schedule

          Gambar 3.22 Schedule

          Estimasi Biaya

          Gambar 3.23 Estimasi Biaya

          BAB IV

          PENUTUP

          Kesimpulan

          Berdasarkan hasil penelitian ini yang telah dilakukan terdapat beberapa kesimpulan yang telah di ambil sebagai berikut :

          1. Hasil pengamatan yang di dapat bahwa sistem informasi yang berjalan saat ini pada PT. Tuntex Garment Indonesia dalam proses penerimaan dan pengiriman barang ekspor yang dikelola oleh bagian finish goods masih dilakukan secara manual dengan penginputan datanya ke dalam microsoft excel baik itu data penerimaan maupun pengiriman barang.

          2. Kendala yang terjadi pada sistem informasi pengiriman barang ekspor yaitu hilangnya data dari dokumen penerimaan dan pengiriman barang ekspor dikarenakan banyak dokumen yang tertumpuk dan berantakan, proses pengelolaan data pun memerlukan waktu yang cukup lama. Oleh karena itu dengan menggunakan komputerisasi yang baik itu dengan adanya sistem berbasis web agar kendala yang dialami admin finish goods dengan mudah teratasi, cepat dan akurat sesuai tujuan yang diharapkan.

          3. Dalam mengembangkan sistem pendataan penerimaan dan pengiriman barang yang dapat meningkatkan kinerja bagian finish goods dengan dirancangnya aplikasi berbasis web dimulai dari pengumpulan data, menganalisa sistem lama dan sistem baru dengan 1 metode yaitu metode analisa SWOT, perlu adanya elisitasi dalam mengumpulkan kebutuhan sistem, melalukan perancangan dengan fokus secara terstruktur data menggunakan database MySQL dan detail (algoritma) procedural dengan menggunakan bahasa pemograman PHP yang berkolaborasi dengan XAMPP, dalam melakukan pengujian testing digunakan dengan metode black box testing, serta dibutuhkan juga penyimpanan data keahlian sumber daya manusia yang mampu menggunakan aplikasi yang dirancang sehingga laporan yang dihasilkan datanya lebih akurat.

          Saran

          Seluruh tahapan yang dilalui dalam penelitian ini, terdapat beberapa saran, sebagai berikut :

          1. Melakukan pelatihan kepada user yang bersangkutan seperti Admin, Staff PC (Production Control), Produksi Packing, Finish Goods dan Accounting. Agar sistem dapat berjalan dengan baik sehingga tidak adanya kejadian kesalahan yang akan dialami.

          2. Apabila terdapat kekurangan pada sistem yang sedang diusulkan, hendaknya dicatat oleh user, hal itu ditujukan untuk perbaikan sistem agar tidak mengganggu kinerja kerja dan menjadi lebih baik.

          3. Diperlukan juga pemeliharaan terhadap perangkat lunak (software) maupun perangkat kerasnya (hardware) demi kelancaran sistem.

          DAFTAR PUSTAKA

          1. Aris, Dkk 2016. Aplikasi Sistem Informasi Simpan Pinjam Pada Koperasi Usaha Bersama Syariah At-Tahwil Kota Tangerang. Yogyakarta : Jurnal Nasional Semnas Teknomedia, Vol. 4, No. 1- Februari 2016.
          2. James A. O’Brien & George M. Marakas. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Graha Ilmu
          3. Romney dan Steinbart . 2015. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi 13, Ahli Bahasa : Kikin Sakinah Nursafira dan Novita Puspitasari. Jakarta: Salemba Empat.
          4. Rusdiana & Moch. Irfan. 2014. Menurut Rusdiana & Moch. Irfan dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Manajemen (2014 : 36),
          5. Bambang Hartono. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: Rineke Cipta.
          6. Abhisek Kanal dan Aishwarya. (2016). Data Analysis And Bussiness Modelling In Microsoft Excel Using Analysis Tollpax : In International Journal Of Computer Science And Information Technologies.
          7. Sutabri. Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
          8. Rudy Tantra. 2012.Manajemen Proyek Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
          9. Gordon B. Davis. 2013.Manajemen Proyek Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
          10. Henry C. Lucas. 2013.Manajemen Proyek Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
          11. Lippeveld, Sauborn dan Bodarta. 2013.Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. . Jakarta: Rineke Cipta.
          12. Aris, Dkk. 2016.Aplikasi Sistem Informasi Simpan Pinjam Pada Koperasi Usaha Bersama Syariah At-Tahwil Kota Tangerang. Yogyakarta : Jurnal Nasional Semnas Teknomedia, Vol. 4, No. 1- Februari 2016.
          13. James A O'Brien (2014). Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
          14. Sutarman (2012).Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
          15. Yaser Hasal Al-Mamary, Dkk (2014).“The Role Of Different Types Of Information Systems In Bussiness Organizatons : A Review”. Vol. 1, Issues-7, August 2014. ISSN: 2348-6848. International Journal.
          16. 16,0 16,1 Taufiq (2013).Sistem Informasi Manajemen (Konsep Dasar, Analisis Dan Metode Pengembangan). Yogyakarta: Graha Ilmu.
          17. Burch dan Grudnitski. 2012.Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
          18. Azhar Susanto. 2013. Sistem Informasi Akuntansi.. Bandung: Lingga Jaya.
          19. Ni Luh Gede Pivin Suwirmayanti. 2016. Sistem Pemetaan Wisata Fauna Di Bali.. Bali: STMIK STIKOM Jurnal Ilmiah DASI, Vol.17 No. 3, September 2016.
          20. Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
          21. Ruli Supriati. Dkk. 2013. . Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Pada Madrasah Aliyah Negeri Balaraja Kabupaten Tangerang. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT, Vol. 7 No. 1, September 2013.
          22. Fahmi. 2013. Analisis Laporan Keungan. . Bandung: Alfabeta.
          23. Chirstabel Victoria D'Silva. 2016. Achieving Process Excellence In The Marketing Department Of A Starup Throught Data Analysis. India: Manipal University. The International Journal Of Bussiness And Management, Vol. 04 No. 1. ISSN:2321-8916, April 2014.
          24. Yuanita dan Sukadi (2012). “Sistem Informasi Administrasi Pembayaran Iuran Bulanan (SPP) Dan Dana Sumbangan Pendidikan (DSP) Siswa Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Kecamatan Pringkuku”. Vol. 9 No. 2( (2018:98). ISSN: 2088-0154 Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi.
          25. Hanik Mujiati dan Sukadi (2013). “ Analisa Dan Perancangan Sistem Stok Obat Pada Apotek Arjowinangan. “Solo : UNSA. Indonesia Jurnal On Computer Science- Speed (IJCSS)- FTI, Vol. 1.
          26. Ruli Supriati. Dkk. 2013. Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Pada Madrasah Aliyah Negeri Balaraja Kabupaten Tangerang. . Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT, Vol. 7 No. 1, September 2013.
          27. Spits Warnars (2014). Perbandingan Penggunaan Penggunaan Database OLTP Dan Data Warehouse. Tangerang: Jurnal CCIT, Vol. 8 No. 1, September 2014.
          28. Mustika (2012). “ Aplikasi Tracking Paket Barang Ekspedisi Pada PT Bahari Eka Nusantara Palembang. Palembang: Jurnal Teknologi Dan Informatika (Teknomatika), Vol. 2 No. 1. September 2012.
          29. Haerudin. Dkk (2013). Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Pada Madrasah Aliyah Negeri Balaraja Kabupaten Tangerang. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT, Vol. 7 No. 1, September 2013.
          30. Shadab Khan. Dkk (2014). Systematic Review Of Requirement Ellicitation Techniques. International Journal Of Information And Technolog, Vol. 4 Number 2. ISSN: 0974-2239.
          31. Bachtiar dan Atikah(2015). Sistem Informasi Dshboard Kependudukan Di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang. Tangerang: Jurnal Sisfotek Global Vol. 5 No. 1. ISSN : 2088-1762.
          32. Sommerville dalam Prastomo (2014).Prototipe Sistem E-Learning Dengan Pendekatan Elisitasi dan Framework Codeigniter: Studi Kasus SMP Yamad. Bekasi: Tesis Prototipe Sistem E-Learning. ISSN:1979-296X.
          33. Bachtiar dan Atikah. 2015. Sistem Informasi Dshboard Kependudukan Di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang. Tangerang: Jurnal Sisfotek Global Vol. 5 No. 1. ISSN : 2088-1762.
          34. Dina Fitria Murad, Nia Kusniawati, Agus Asyanto. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan Paud Pada Himpaudi Kota Tangerang. CCIT Jurnal Vol 7 No 1 – September 2013. ISSN:1978-8282.
          35. Tata Sutabri. 2012. Analisa Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
          36. Nidhra, Srinivas Dan Dondeti, Jagruthi. 2012. Black Box And White Box Testing Techniques- A Literature Review. USA: University Of Lousiana At Lafayetta. International Journal of Embedded System and Applications (IJESA), Vol. 2 No. 2, June 2016.
          37. Sutarman dikutip oleh Kartini . (2013). Membangun Aplikasi Web Dengan PHP dan MySQL (2007) Edisi II. Yogyakarta: Graha Ilmu.
          38. Jefrul Hanafi.2016. Perancangan Pesan Rahasia Aplikasi SMS Menggunakan Algoritma RC6 Berbasis Android (Studi Kasus: PT Time Excelindo), Jurnal Ilmiah DASI (Data Manajemen Dan Teknologi Informasi), Vol. 17 No. 3, September 2016.</span> </li>
          39. 39,0 39,1 Rosa A.S dan M. Shalaudin.2013. <i>Pemodelan Dan UML. Bandung: Cetakan ketiga, Informatika.
          40. 40,0 40,1 40,2 40,3 40,4 Rosa A.S dan M. Shalaudin.2014. <i>Pemodelan Dan UML. Bandung: Cetakan ketiga, Informatika.
          41. Supono dan Virdiandy Putratama. (2016). Pemograman Web Dengan Menggunakan PHP Dan Framework Ccodeignier. Yogyakarta: Deepublish (Grup Penerbitan CV. Budi Utama).
          42. Andre Pratama. (2016).PHP Uncover (Panduan Belajar PHP Untuk Pemula). Bandung: Dunia Ilkom.
          43. Supono dan Virdiandy Putratama. 2016. <i>Pemograman Web Dengan Menggunakan PHP Dan Framework Ccodeignier. </i>. Yogyakarta: Deepublish (Grup Penerbitan CV. Budi Utama).
          44. Kadir Dikutip Oleh Heriadi. 2013. <i>Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi </i>. Yogyakarta: Andi.
          45. Raharjo dalam Ulfa dan Fikri. 2015. <i>Kabupaten Pekalongan Berbasis Web. Surya Informatika, Vol . 1, No. 19 ISSN : 2477 Sistem Informasi Pada Kantor Perpustakaan -3042.
          46. (http://dilihatya.com/1877/pengertian-mysql-menurut-para-ahli).
          47. I Putu Agus. (2016). Integrasi Dan Migrasi Sistem. Bandung: Cetakan Kesatu, Informatika.
          48. Sibero. (2012).Kitab Suci Web Progamming. Jakarta: Mediakom.
          49. Jubilee Enterprise. (2016).Pegenalan HTML dan CSS.
          50. Sambanthan. 2012. A Comparative Study On Adobe Dreamweaver And Microsoft Front Page. India: Everonn Indigrow Institute Of Professional Studies. International Journal Of Advanced Rresearch In Computer Science And Software Engineering,Vol. 2 No. 11, November 2012.
          51. Wahana Komputer. 2012. “Tips & Trik Adobe Dreamweaver CS5.5”. Yogyakarta: ANDI
          52. Betha Sidik.Dkk. 2012. Pemograman Web Dengan PHP. Bandung: Informatika.
          53. Shinta Murti. 2017. <i>www.academi.edu/12139758/Teori_Pengiriman_Barang
          54. Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai . 2013. <i>www.beacukai.go.id/arsip/pab/ekspor.html.
          55. Mohd. Ehmer Khan dan Farmeena Khan . 2012. <i>A Comparative Study Of White Box, Black Box And Grey Box Testing Techniques (IJACSA). International Journal Of Advanced Computer Science And Applications, Vol. 3 No. 6.
          56. Mulyandi. Dkk 2013. Aplikasi Sistem Informasi Laporan Penggajian Guru Honor Berbasis Web Pada SMA Negeri 6 Tangerang. 2013. Yogyakarta: STMIK AMIKOM Yogyakarta Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi Dan Multimedia (SEMNASTEKNOMEDIA). 19 Januari 2013.
          57. Soleh. . Dkk. 2013. Metode Peninjauan Dashboard Dari Bussiness Intelligence Untuk Membuat Keputusan Lebih Baik. Yogyakarta: STMIK AMIKOM Yogyakarta Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi Dan Multimedia (SEMNASTEKNOMEDIA). 19 Januari 2013.
          58. </ol>

          DAFTAR LAMPIRAN

          Lampiran A :
            Lampiran A.1: Balasan Pengantar Observasi
            Lampiran A.2: Form Validasi Tugas Akhir
            Lampiran A.3: Kartu Bimbingan Tugas Akhir
            Lampiran A.4: Kartu Study Tetap Final
            Lampiran A.5: Form Permohonan Usulan Penelitian Tugas Akhir
            Lampiran A.6: Kwitansi Pembayaran Tugas Akhir
            Lampiran A.7: Formulir Seminar Proposal
            Lampiran A.8: Sertifikat TOEFL
            Lampiran A.9: Sertifikat Prospek
            Lampiran A.10: Sertifikat IT Nasional
            Lampiran A.11: Sertifikat IT Internasional
            Lampiran A.12: Formulir Final Presentasi
            Lampiran A.13: Formulir Pertemuan Stakeholder
            Lampiran A.14: Surat Keterangan Implementasi Program
            Lampiran A.15: Kwitansi Pembayaran Raharja Career dan Sidang
            Lampiran A.16: Curriculum Vitae (CV)
          Lampiran B :
            Lampiran B.1: Form Wawancara
            Lampiran B.2: Keterangan Pengesahan Hibah
          Lampiran C :
            Lampiran C.1: List Data Pengiriman Barang Ekspor


Diperoleh dari "https://widuri.raharja.info/index.php?title=TA1411381553&oldid=285950"