TA1411380750

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN PERNIKAHAN

PADA KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) KECAMATAN TANGERANG

KOTA TANGERANG BERBASIS WEB

 

TUGAS AKHIR

 

 

Disusun Oleh:

NIM : 1411380750

NAMA : RYAN ANGGARA

 

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

TANGERANG

(2017/2018)

 

 

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

RAHARJA INFORMATIKA

 

 

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN PERNIKAHAN

PADA KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) KECAMATAN TANGERANG

KOTA TANGERANG BERBASIS WEB

 

 

Disusun Oleh:

NIM  : 1411380750
Nama  : Ryan Anggara
Jenjang Studi  : Diploma Tiga
Jurusan  : Manajemen Informatika
Konsentrasi  : Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2018

Ketua         Kepala Jurusan
AMIK RAHARJA INFORMATIKA         Jurusan Manajemen Informatika
           
           
           
           
(Dr. Po Abas Sunarya, M.Si)         (Ruli Supriati, S.Kom.,M.T.I)
NIP : 000603         NIP : 073009


 

 

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

RAHARJA INFORMATIKA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN PERNIKAHAN

PADA KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) KECAMATAN TANGERANG

KOTA TANGERANG BERBASIS WEB

 

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1411380750
Nama  : Ryan Anggara
Jenjang Studi  : Diploma Tiga
Jurusan  : Manajemen Informatika
Konsentrasi  : Sistem Informasi Manajemen

 

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Manajemen Informatika

Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2018

Pembimbing I     Pembimbing II
       
       
       
       
( ‎Rasyid Tarmizi, S.E.,MM)     Arif Marjuki, S.Kom.,MM
NID : 99001     NID : 16008

 

 

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

RAHARJA INFORMATIKA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN PERNIKAHAN

PADA KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) KECAMATAN TANGERANG

KOTA TANGERANG BERBASIS WEB

 

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1411380750
Nama  : Ryan Anggara
Jenjang Studi  : Diploma 3
Jurusan  : Manajemen Informatika
Konsentrasi  : Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Manajemen Informatika

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018

 

Disetujui Penguji :

Tangerang, Maret 2018

Ketua Penguji   Penguji I   Penguji II
         
         
         
         
()   ()   ()
NID :   NID :   NID :


 

 

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

RAHARJA INFORMATIKA

 

 

LEMBAR KEASLIAN TUGAS AKHIR

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN PERNIKAHAN

PADA KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) KECAMATAN TANGERANG

KOTA TANGERANG BERBASIS WEB

 

Disusun Oleh:

NIM  : 1411380750
Nama  : Ryan Anggara
Jenjang Studi  : Diploma Tiga
Jurusan  : Manajemen Informatika
Konsentrasi  : Sistem Informasi Manajemen

 

Menyatakan bahwa Laporan Tugas Akhir ini merupakan karya tulis saya dan bukan salinan atau duplikat dari karya tulis atau Laporan Tugas Akhir yang telah digunakan di Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lainnya.

 

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2018
(Ryan Anggara)
NIM: 1411380750

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 


ABSTRAK

Proses pendaftaran pernikahan pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Tangerang mulai dari pengisian data pada form pendaftaran, penyerahan data persyaratan, hingga verifikasi data masih menggunakan sistem semi komputerisasi. Hal tersebut tentu akan memakan banyak waktu dan tidak menutup kemungkinan terjadinya salah catat atau pun dokumen yang hilang. Berdasarkan permasalahan yang ada pada sistem pendaftaran pernikahan pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Tangerang, maka peneliti hanya berfokus pada permasalahan perancangan sistem pendaftaran pernikahan yaitu prosedur penginputan form pendaftaran pernikahan, verifikasi data persyaratan pernikahan, pengelolaan data dan menghasilkan laporan-laporan yang dibutuhkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Tangerang. Analisa sistem yang digunakan oleh peneliti adalah dengan menggunakan UML (Inifed Modeling Language) dalam perancangan sistem yang diusulkan dengan metode SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), Serta pengujian yang peneliti lakukan menggunakan Black Box Testing. Hasil Analisa adalah Impelementasi sistem informasi pendaftaran pernikahan dapat membantu petugas kantor urusan agama pada bagian pendaftaran dalam melakukan pengelolaan data, penginputan data calon pengantin, dan pembuatan laporan. Kesimpulannya adalah, sistem ini dapat mempermudah calon pengantin untuk melakukan permohonan pendaftaran pernikahan secara online tanpa harus datang jauh-jauh ke Kantor Urusan Agama Kecamatan Tangerang dan juga dapat mempermudah petugas pendaftaran Kantor Urusan Agama Kecamatan Tangerang untuk melakukan pendataan secara sistematis dan melakukan pengecekan data pendaftaran pernikahan. Keuntungan yang diperoleh oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Tangerang dalam proses perancangan sistem yang terkomputerisasi diantaranya memudahkan sistem pendaftaran yang ada pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Tangerang.

Kata Kunci : pendaftaran pernikahan, pengelolaan data

ABSTRACT

The process of marriage registration at KUA Tangerang District starts from filling the data on registration form, submission of requirement data, until data verification is still using semi computerized system. It will certainly take a lot of time and do not rule out the occurrence of any notes or missing documents. Based on the existing problems in marriage registration system at KUA Tangerang Subdistrict, the researcher only focuses on designing the marriage registration system that is the procedure of inputting the registration form of marriage, the verification of the marriage requirement data, the management of data and producing the reports needed by KUA Tangerang Subdistrict. The system analysis used by the researcher is by using UML (Inifed Modeling Language) in designing the proposed system with SWOT method (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), And testing that researchers do using Black Box Testing.Analysis results are Impelementasi marriage registration information system can help office officers in the affairs of the registration in the management of data, penginputan data bride candidates, and making reports. The conclusion is, this system can make it easier for the bride and groom to apply for online marriage registration without having to come all the way to KUA Tangerang Subdistrict and also can facilitate registration officer KUA Tangerang District to perform systematized data collection and checking marriage registration data. The advantages obtained by KUA Tangerang District in the process of designing a computerized system such as facilitate the registration system that exists in KUA Tangerang District.

Keywords: marriage registration, data management


KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan laporan Tugas Akhir (TA) dengan judul “ PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN PERNIKAHAN PADA KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) KECAMATAN TANGERANG KOTA TANGERANG BERBASIS WEB”. Tujuan dari penulisan laporan Tugas Akhir (TA) ini adalah sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Diploma 3 (D3) Manajemen Informatika Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen di Perguruan Tinggi Raharja. Laporan Tugas Akhir (TA) ini tidak lepas dari pihak- pihak yang telah banyak membantu penulis baik dari segi moril, materi maupun spiritual. Oleh karena itu, penulis mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur AMIK Raharja Informatika
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Asisten Direktur Bidang Akademik AMIK Raharja Informatika.
  3. Ibu Ruli Supriati, S.Kom.,M.T.I selaku kepala Jurusan Manajemen Informatika
  4. Bapak ‎Rasyid Tarmizi, S.E.,MM selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan banyak masukan dan motivasi kepada penulis sehingga laporan Tugas Akhir (TA) ini dapat terselesaikan dengan baik.
  5. Bapak Arif Marjuki, S.Kom, MM selaku Pembimbing II yang telah memberikan arahan dan pengetahuan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir (TA).
  6. Bapak Hudzri, S.Ag yang telah memberikan banyak masukan dan ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis selama melakukan penelitian.
  7. Seluruh staff Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Tangerang yang telah membantu penulis selama penelitian.
  8. Bapak dan Ibu dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan bimbingan, motivasi & ilmu pengetahuan kepada penulis.
  9. Ayahanda, Ibunda, serta Kakak yang selalu memberikan dukungan, baik moril, materil, maupun doa untuk keberhasilan penulis.
  10. Teman-teman mahasiswa yang telah memberikan dukungan.

Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan Laporan Tugas Akhir (TA) ini masih banyak teradapat kekurangan. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun kepada pembaca. Akhir kata kepada semua pihak yang telah membantu penulis mengucapkan banyak terima kasih.

Tangerang, Desember 2017
Ryan Anggara

Daftar isi

 

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Analisa SWOT

Gambar 2.2. Basis Data

Gambar 2.3. MySQL

Gambar 2.4. PHP

Gambar 2.5. Blackbox Testing

Gambar 2.6. Elisitasi

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Gambar 3.2 Matriks SWOT Internal

Gambar 3.3 Matriks SWOT Eksternal

Gambar 3.4 User Case Diagram Sistem Berjalan

Gambar 3.5 Activity Diagram Sistem Berjalan

Gambar 3.6 Sequence Diagram Sistem Berjalan

Gambar 3.7 Use Case Diagram Sistem Usulan Pendaftar

Gambar 3.9 Activity Diagram Sistem Usulan Pernikahan

Gambar 3.10 Activity Diagram Usulan Login

Gambar 3.11 Activity Diagram Sistem Input User

Gambar 3.12 Activity Diagram Sistem Input Option

Gambar 3.13 Activity Diagram Sistem Register

Gambar 3.14 Activity Diagram Sistem Laporan

Gambar 3.15 Activity Diagram Pendaftaran Pernikahan

Gambar 3.16 Sequence Diagram Usulan Petugas

Gambar 3.17 Class Diagram Pendaftaran Pernikahan

Gambar 3.18 Rancangan Layar Form Data Suami

Gambar 3.19 Rancangan Layar Form Data Istri

Gambar 3.20 Rancangan Layar form Data Tempat Akad

Gambar 3.21 Rancangan Layar Login Petugas

Gambar 3.22 Rancangan Layar Dashboard

Gambar 3.23 Rancangan Layar List User

Gambar 3.24 Rancangan Layar Tambah Data User

Gambar 3.25 Rancangan Layar Form Option

Gambar 3.26 Rancangan Layar Registrasi

Gambar 3.27 Rancangan Layar Change Status

Gambar 3.28 Rancangan Layar Laporan

Gambar 3.29 Tampilan Aplikasi Form Data Suami

Gambar 3.30 Tampilan Aplikasi Form Data Istri

Gambar 3.31 Tampilan Aplikasi Form Tempat Akad

Gambar 3.32 Tampilan Aplikasi Login Petugas

Gambar 3.33 Tampilan Aplikasi Dashboard

Gambar 3.34 Tampilan Aplikasi List User

Gambar 3.35 Tampilan Aplikasi Tambah Data User

Gambar 3.36 Tampilan Aplikasi Form Option

Gambar 3.37 Tampilan Aplikasi Registrasi

Gambar 3.38 Tampilan Aplikasi Change Status

Gambar 3.39 Tampilan Aplikasi Detail Register

Gambar 3.40 Tampilan Aplikasi Laporan

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Simbol – simbol pada use case diagram

Tabel 2.2 Simbol – simbol pada class diagram

Tabel 2.3 Simbol – simbol pada statechart diagram

Tabel 2.4 Simbol – simbol pada Sequence diagram

Tabel 2.5 Simbol – simbol pada Activity diagram

Tabel 3.1 Elistasi Tahap I

Tabel 3.2 Elistasi Tahap II

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4 Elisitasi Final

Tabel 3.5 Struktur Tabel Akad

Tabel 3.6 Struktur Tabel Option

Tabel 3.7 Struktur Tabel Registrasi

Tabel 3.8 Struktur Tabel User

Tabel 3.9 Tabel Pengujian Pendaftaran

Tabel 3.10 Tabel Pengujian Petugas Pernikahan

 

DAFTAR SIMBOL

Gambar 1. Simbol Use Case Diagram

Gambar 2. Simbol Sequence Diagram

Gambar 3. Simbol Activity Diagram

Gambar 4. Simbol Class Diagram

Gambar 5. Simbol Statechart Diagram

 


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya perkembangan dari teknologi komputer khususnya di bidang sistem informasi semakin berkembang pesat hingga saat ini, hal tersebut banyak membuat perusahaan baik swasta maupun instansi pemerintah yang tertarik untuk melakukan analisis dalam sistem informasi pelayanan untuk para pelangan atau masyarakat di lingkungan pemerintahan. Hal tersebut ini di lakukan untuk dapat menyesuaikan proses bisnis yang ada dalam sebuah perusahaan atau instansi dengan tingkat kebutuhan pelanggan dalam hal pelayanan. Selain hal tersebut, dengan melakukan analisis dalam sistem informasi pelayanan perusahaan dapat memahami proses pelayanan perusahaan dengan tujuan yang telah ditetapkan dalam perusahaan, dan dapat mengetahui alur kerja perusahaan dalam bisnis serta memberikan sebuah rekomendasi untuk perusahaan dalam hal membuat suatu keputusan proses bisnis perusahaan yang akan berkembang.

Untuk itu, agar dapat terus memberikan pelayanan dan mempertahankan eksistensi serta tercapainya sebuah tujuan, sebuah perusahaan atau instansi harus dapat menyempurnakan sistem yang ada ke dalam sistem baru yang lebih baik dari sebelumnya. Hal tersebut tentunya dibutuhkan keterlibatan semua pihak di dalam sebuah instansi yang terkait merupakan salah satu hal penting untuk dapat memajukan instansi tersebut, sehingga tujuan dari perusahaan atau instansi tersebut dapat berjalan dengan hasil yang diinginkan. Kantor Urusan Agama Kecamatan Tangerang adalah salah satu instansi pemerintah yang bergerak pada pelayanan di bidang urusan agama Islam di lingkungan Kecamatan Tangerang yang tepatnya berlokasi di jalan Jendral Ahmad Yani No. 8 Sukarasa Kecamatan Tangerang Kota Tangerang Banten. Proses pelayanan yang cepat, tepat dan efisien adalah salah satu syarat utama yang mendukung majunya Kantor Urusan Agama Kecamatan Tangerang.

Proses bisnis pelayanan pendaftaran pernikahan pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Tangerang ini masih menggunakan sistem semi komputerisasi. Penggunaan sistem semi komputerisasi tidak sepenuhnya merugikan, karena tidak memerlukan biaya yang besar untuk dapat menggunakannya jika dibandingkan dengan sitem yang sudah terkomputerisasi. Akan tetapi dari hasil pengamatan penulis terhadap Kantor Urusan Agama Kecamatan Tangerang yang dijadikan objek dalam analisa ini, terlihat beberapa hambatan pada proses bisnis sistem berjalan yang digunakan. Oleh karena dasar pertimbangan bahwa penggunaan sistem semi komputerisasi yang digunakan banyak memiliki hambatan, dari segi pencatatan pendaftaran pernikahan hingga keterlambatan dalam pengeloaan data administrasinya, untuk itu penulis tertarik untuk melakukan analisa pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Tangerang untuk dapat mempermudah pengolahan data dalam melakukan proses pendaftaran pernikahan khususnya pada data administrasi pernikahan. Oleh karena itu penulis merancang komputerisasi sistem informasi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN PERNIKAHAN PADA KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN TANGERANG BERBASIS WEB”

Rumusan Masalah

Perumusan masalah pada umumnya berfungsi mendiskripsikan atau menjelaskan tentang ruang lingkup yang diteliti yaitu dalam bentuk suatu pernytaan yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang diteliti sehingga ruang lingkup dan batasan-batasan masalahnya menjadi jelas. Adapun masalah-masalah yang dirumuskan sebagai berikut:

  1. Bagaimana sistem informasi pendaftaran pernikahan pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Tangerang saat ini?

  2. Bagaimana merancang sistem informasi pendaftaran pernikahan pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Tangerang agar menghasilkan informasi yang cepat dan akurat?

  3. Bagaimana keefektifan hasil dari laporan pendaftaran pernikahan yang berjalan setelah menggunakan sebuah aplikasi sistem?

  4. Dalam penggunaan aplikasi, apakah dapat membantu petugas Kantor Urusan Agama Kecamatan Tangerang untuk dapat mengelola data para pendaftar pernikahan?

  5. Dengan menggunakan aplikasi sistem apa benar dapat meminimalisir penggunaan kertas?

Ruang Lingkup Penelitian

Untuk dapat memutuskan penelitian pada permasalahan yang ada, serta tidak menyimpang dari pokok pembahasan, penulis hanya tefokus pada bagaimana merancanga Sistem Informasi Pendaftaran Pernikahan pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Tangerang, mulai dari proses penginputan data pendaftaran, verifikasi data, daftar data pendaftaran pernikahan, persetujuan data nikah, hingga proses pembuatan laporan pendaftaran pernikahan. Hal tersebut agar apa yang diteliti penulis tidak berkembang pada masalah lain di luar penelitian.


Tujuan dan Manfaat

Tujuan Penelitian

Tujuan penulis melakukan penelitian adalah sebagai berikut:

  1. Proses pendaftaran pernihakah saat ini masih menggunakan form pendaftaran yang diisi oleh para pendaftar pernikahan secara offline dan nantinya akan menggunakan sistem aplikasi.

  2. Merancang sistem informasi yang dapat memberikan informasi data dengan cepat dan tepat.

  3. Mendapatkan laporan yang sangat efektif hanya melakukan proses bebeerapa kali klik saja.

  4. Dapat membantu petugas untuk melakukan proses pendataan pendaftaran pernikahan dengan secara sistematis.

  5. Penggunaan kertas akan lebih sedikit dengan menggunakan sistem.

Manfaat Penilitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian adalah :

  1. Dapat memberikan masukan yang positif dalam menghasilkan laporan yang akurat.

  2. Dapat membantu pada proses pendaftaran pernikahan menjadi lebih cepat, dan akurat.

  3. Agar Kantor Urusan Agama Kecamatan Tangerang yang bersangkutan dapat memberikan pelayanan yang maksimal berbasis teknologi dan sistem yang lebih maju.

  4. Data dapat tersimpan dengan sistematis pada sistem.

  5. Pengelolaan informasi menjadi lebih cepat dan akurat.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang penulis lakukan dalam mencari dan mengumpulkan data serta mengolah informasi yang diperlukan menggunakan beberapa metode sebagai berikut:

  1. Observasi

  2. Pada awalnya dilakukan dengan melakukan pengamatan menyeluruh terhadap sistem yang sedang berjalan dalam proses bisnis jasa pengiriman barang pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Tangerang yang beralamat di jalan Jendral Ahmad Yani No. 8 Sukarasa Kecamatan Tangerang, kemudian mempelahari beberapa kekurangan yang dilakukan, setelah itu di ambil kesimpulan sementara mengenai masalah – masalah yang ada secara menyeluruh dan juga mendefinisikan masalah tersebut.

  3. Wawancara

  4. Pada penulisan ini metode yang digunakan untuk mendapatkan data dan keterangan mengenai data suatu hal dengan cara melakukan wawancara atau tanya jawab dengan petugas pendaftaran pernikahan Kantor Urusan Agama Kecamatan Tangerang..

  5. Studi Pustaka

  6. Metode untuk mendapatkan informasi dengan mempelajari buku – buku atau literature review yang berhubungan dengan penelitian dari berbagai sumber yang tertulis.

Metode Analisa Sistem

Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode penelitian SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats), Analisa SWOT digunakan penulis untuk menganalisa dan memilih berbagai hal baik secara internal maupun eksternal yang mempengarhui keempat faktor tersebut.

Metode Perancangan Sistem

Dalam metode perancangan sistem yang diusulkan digunakan metode Unified Modeling Language (UML) dengan menggunakan software Entreprise Architect. Untuk membuat perancangan sistem pendaftaran pernikahan penulis menggunakan Sublime atau Notepad++ sebagai penulis liting program CodeIgniter Framework dan MySQL sebagai databasenya.

Metode Perancangan Sistem

Dalam metode perancangan sistem yang diusulkan digunakan metode Unified Modeling Language (UML) dengan menggunakan software Entreprise Architect. Untuk membuat perancangan sistem pendaftaran pernikahan penulis menggunakan Sublime atau Notepad++ sebagai penulis liting program CodeIgniter Framework dan MySQL sebagai databasenya.

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini dibuat untuk memberikan gambaran mengenai yang diteliti dalam laporan ini pada setiap bab. Adapun sistematika penulisan ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan secara umum mengenai latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metodologi penelitian, serta sistematis penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan tentang dasar-dasar teori yang menjelaskan mengenai definisi definisi sistem, unified modeling language, definisi elisitasi, pengertian website, pengertian internet, pengertian CodeIgniter Framework, pengertian MySQL, pengertian Notepad++, pengerjaan xampp, pengertian UML, dan literatur review.

BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini berisikan tentang gambaran umum Kantor Urusan Agama Kecamatan Tangerang, struktur organisasi, wewenang dan tanggung jawab, analisa sistem yang berjalan di Kantor Urusan Agama Kacamatan Tangerang, analisa kelebihan dan kekurangan sistem yang berjalan, masalah yang dihadapi, konfigurasi sistem, tata laksana sistem yang berjalan saat ini, analisa yang berjalan pada use case diagram, acitivty diagram, dan sequence diagram, serta elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, final draft elisitasi, Rancangan sistem yang diusulkan.

BAB IV PENUTUP

Bab ini mengenai kesimpulan dan saran dari penulis bagi pengembangan sistem demi kemajuan Kantor Urusan Agama Kecamatan Tangerang, agar permasalahan yang dihadapi dapat terselesaikan dengan baik.

BAB V PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

 

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Konsep dasar dari sistem yang memiliki peranan penting dalam membantu menyediakan informasi untuk berbagai kegiatan sistem. sistem yang dibutuhkan adalah sistem yang memperlancar proses kegiatan yang sedang berjalan.

Definisi Sistem

  1. Menurut Suprihadi dkk dalam jurnal CCIT (2013:310)[1], Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling memengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.

  2. Menurut Yakub (2012:16)[2], Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu.

  3. Menurut Sutabri (2012:44)[3]“ Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Dari beberapa pengertian sistem di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekelompok unsur elemen yang saling berhungan sehingga membentuk suatu tujuan tertentu hingga tujuan tersebut dapat tercapai.

Karakteristik Sistem

Menurut Al-Bahra (2013:3)[4] mengenai karakterstik sistem yang menyatakan bahwa Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah, dan sasaran atau tujuan.

Menurut Tata Sutabri (2012:13)[3] suatu sistem pempunyai karakteristik sistem terntentu seperti komponen sistem, batasan sistem, lingkungan luar sistem, penghubung sistem, masukan sistem, keluaran sistem, pengolah sistem, dan sasaran sistem.

Menurut Yakub (2012:56)[2], suatu sistem memiliki karakteristik, karakteristik yang terdapat pada sistem diantaranya yaitu:

  1. Suatu sistem mempunyai komponen-komponen sistem (components) atau subsitem-subsistem.

  2. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  3. Suatu sistem mempunyai batas sistem (Boundary)

  4. Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  5. Suatu sistem mempunyai lingkungan luar (Environment)

  6. Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

  7. Suatu sistem mempunyai penghubung (Interface)

  8. Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsitem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan penghubung.

  9. Suatu sistem mempunyai tujuan (goal)

  10. Suatu sistem mempunyai tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Yakub (2012:4)[2] pada buku Pengantar Sistem Informasi, Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya:

  1. Sistem abstrak (abstract system)

  2. Sistem Abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem teologia yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dengan Tuhan merupakan contoh abstract system.

  3. Sistem fisik (physical system)

  4. Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik, Sistem komputer, system akuntansi, sistem produksi, sistem sekolah, dan sistem transportasi merupakan contoh physical system

  5. Sistem tertentu (determi nistic system)

  6. Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sistem komputer sudah diprogramkan, merupakan contoh deterministic system karena program komputer dapat diprediksi dengan pasti.

  7. Sistem tak tentu (probabilistic system)

  8. Sistem tak tentu adalah suatu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksikan karena mengandung unsur probabilitas. Sistem arisan merupakan contoh probabilistic system karena sistem arisan tidak dapat diprediksikan dengan pasti.

  9. Sistem tertutup (close system)

  10. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi pleh lingkungan, misalnya reaksi kimia dalam tabung terisolasi.

  11. Sistem terbuka (open system)

  12. Sistem ini adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Sistem perdagangan merupakan contoh open system, karena dapat dipengaruhi oleh lingkungan.

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya (Tata Sutabri, 2012:22)[3]:

  1. Sistem Abstrak (Abstrak system) dan Sistem Fisik (Physical system)

  2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara menusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secra fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntasi, sistem produksi dan lain sebagainya.

  3. Sistem Alamiah ( Natural system ) dan sistem buatan manusia (Human Made system)

  4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam tidak dibuat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang di rancang oleh manusia.

    Sistem yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut human machine system. Atau ada juga yang menyebut dengan mam-machine sistem. Sistem informasi merupakan mam-machine sistem, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  5. Sistem Tertentu (Deteministik System) dan Sistem tak tentu (Probabilitas System)

  6. Sistem tertentu beroprasi dengan tingkah laku yang sudah diprediksi. Interaksi di antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat di pastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depanya tidak dapat di prediksi kerena mengandung unsur probabilitas.

  7. Sistem Tertutup (Closed system) dan Sistem terbuka ( Opera system)

  8. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berpengaruh dengan lingkungan luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataanya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Yang ada hanyalah relative closed sistem (secara relatif tetutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

    Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar dan subsistem lainya. Karena sistem sifatnya terbuka dan tepengaruh oleh lingkungan luarnya. maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendali yang baik. Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga relatif tertutup kerena secara tertutup akan bekerja secara tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik aja.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “sistem adalah kumpulan bagian-bagian atau subsistem-subsistem yang disatukan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan”.

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya (Tata Sutabri, 2012:22)[3]:

  1. Sistem Abstrak (Abstrak system) dan Sistem Fisik (Physical system)

  2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide – ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran – pemikiran hubungan antara menusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secra fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntasi, sistem produksi dan lain sebagainya.

  3. Sistem Alamiah (Natural system) dan sistem buatan manusia (Human Made system)

  4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam tidak dibuat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang di rancang oleh manusia.

    Sistem yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut human machine system. Atau ada juga yang menyebut dengan mam-machine sistem. Sistem informasi merupakan mam-machine sistem, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  5. Sistem Tertentu (Deteministik System) dan Sistem tak tentu (Probabilitas System)

  6. Sistem tertentu beroprasi dengan tingkah laku yang sudah diprediksi. Interaksi di antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat di pastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depanya tidak dapat di prediksi kerena mengandung unsur probabilitas.

  7. Sistem Tertutup (Closed system) dan Sistem terbuka (Opera system)

  8. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berpengaruh dengan lingkungan luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataanya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Yang ada hanyalah relative closed sistem (secara relatif tetutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

    Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar dan subsistem lainya. Karena sistem sifatnya terbuka dan tepengaruh oleh lingkungan luarnya. maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendali yang baik. Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga relatif tertutup kerena secara tertutup akan bekerja secara tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik aja.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Menurut Sutarman (2012:3)[5] “Data adalah fakta dari sesuatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, di mana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan. Data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan darinya”.

Menurut John J. Longkutoy (2012:2)[6] dalam bukunya Pengenalan Komputer , Istilah data adalah suatu istilah majemuk yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka, huruf-huruf, atau simbol-simbol yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi atau situasi dan lain-lain.

Menurut Tata Sutabri (2012:1)[3] definisi data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi saat tertentu di dalam dunia bisnis. Bisnis adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi. Kesatuan nyata adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda, dan yang betul-betul ada dan terjadi. Dari definisi dan uraian data tersebut dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi.

Definisi Informasi

Menurut (Sutarman, 2012:14)[5], Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima.

Menurut Sutabri (2012:29)[3], "Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterprestasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan"

Menurut Maimunah dkk dalam jurnal CCIT (2012:57)[7] “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”. Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan suatu keputusan.

Kualitas Informasi

Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan relevan. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini menurut Tata sutabri (2012:43)[3]:

  1. Akurat (Accurate)

  2. Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

  3. Tepat Waktu (Timelines)

  4. Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usung tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.

  5. Relevan (Relevance)

  6. Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya, dimana relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan. Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

Nilai Informasi

Nilai dari informasi (value information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya dalam memperolehnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan nilai analisis cost effectivencess atau cost benefit. Berguna tidaknya informasi dapat dilihat dari :

  1. Tujuan penerima

  2. Ketelitian penyampaian dan pengolahan data

  3. Waktu

  4. Ruang dan tempat

Menurut Jogiyanto (1999) yang dikutip oleh Yakub (2012:9)[2] nilai dari informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal yaitu, manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

Menurut Tata Sutabri (2012:31)[3] nilai informasi didasarkan atas sepuluh sifat yaitu :

  1. Mudah diperoleh

  2. Sifat ini menunjukan kemudahan dan kecepatan untuk meperoleh informasi.

  3. Luas dan lengkap

  4. Sifat ini menunjukan kelengkapan isi informasi. Hal ini tidak hanya mengenai volumennya, akan tetapi juga mengenai keluaran informasi.

  5. Ketelitian

  6. Sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan keluaran informasi.

  7. Kecocokan.

  8. Sifat ini menunjukan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungannya dengan permintaan para pemakai.

  9. Ketepatan waktu.

  10. Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui, lebih pendek dari siklus untuk mendapatkan informasi.

  11. Kejelasan

  12. Sifat ini menunjukan tingkat kejelasan informasi, informasi hendaknya terbebas dari istilah-istilah yang tidak jelas.

  13. Keluwesan

  14. Sifat ini berhubungan dengan apakah informasi tersebut dapat digunakan untuk membuat lebih dari suatu keputusasn, tetapi juga apakah dapat digunakan untuk lebih dari seseorang pengambil keputusan.

  15. Dapat dibuktikan

  16. Sifat ini menunjukan sejauh mana informasi itu dapat diuji oleh beberapa pemakai hingga sampai didapatkan kesimpulan yang sama.

  17. Tidak ada prasangka

  18. Sifat ini berhubungan dengan ada tidaknya keinginan untuk mengubah informasi tersebut guna mendapatkan kesimpulan yang telah diarhakan sebelumnya.

  19. Dapat diukur

  20. Sifat ini menunjukan hakikat informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi formal.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Sistem Informasi

Untuk memahami pengertian sistem informasi, harus diliat keterkaitan data dengan informasi sebagai satu kesatuan informasi yang bermanfaat. Data merupakan nilai, atau keadaan yang bersifat berdiri sendiri terlepas dengan konteks keterkaitan apapun. Sedangkan informasi merupakan data yang telah diolah, diproses sehingga dapat menghasil sesuatu yang bermanfaat bagi penggunanya dalam pengambilan sebuah keputusan. Sistem sendiri merupakan kumpulan komponen-komponen yang saling terkait dan mendukung satu sama lain dan digunakan untuk pengambilan keputusan dengan tujuan yang sama.

Menurut Tata Sutabri (2012)[3] Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Menurut Sutarman (2012:13)[5], “Sistem informasi adalah ”Sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”.

Menurut Laudon (2012:16)[8], sistem informasi adalah komponen-komponen yang saling berkaitan yang bekerja bersama-sama untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan, dan menampilkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, pengaturan, analisa, dan visualisasi pada sebuah organisasi.

Komponen Sistem Informasi

John Burch dan Gary Grudnitski dalam Yustianti (2012:14)[9], mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building block). Sebagai suatu sistem, blok bangunan tersebut masing-masing berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.

Blok bangunan tersebut terdiri dari:

  1. Blok Masukan (Input Block)

  2. Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang berupa dokumen-dokumen dasar.

  3. Blok Model (Model Block)

  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  5. Blok Keluaran (Output Block)

  6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  7. Blok Teknologi (Technology Block)

  8. Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Terdiri atas 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau barinware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

  9. Blok Basis Data (Database Block)

  10. Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras computer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut.Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management System). Data di dalam basis perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisisensi kapasitas penyimpanannya.

  11. Blok Kendali (Controls Block)

  12. Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperature, air, debu, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidakefisien, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk menyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bial terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi Analisa SWOT

Menurut Freddy Rangkuti (2012:33)[10] Analis swot adalah indifikasi berbagai factor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (sterngths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan ( weaknesses) dan ancaman (threats).

Analisis SWOT menurut Sondang P. Siagian (2012:23)[11] merupakan salah satu instrument analisi yang ampuh apabila digunakan dengan tepat telah diketahui pula secara luas bahwa “SWOT merupakan akronim untuk katakata strenghs (kekuatan), weaknesses (kelmahan), opportunities (peluang) dan htreats (ancaman).

Menurut Chirstabel Victoria D’Silva dkk dalam The International Journal Of Business & Management Vol.04 Issue.04 (April, 2017) ISSN 2321-8916[12] analisa SWOT pada dasarnya membantu bisnis untuk mengidntifikasi faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi bisnis. Berdasarkan faktor-faktor yang diidentifikasi dengan melakukan analisis SWOT, organisasi dapat merencanakan strategi untuk mencapai tujuan mereka. SWOT adalah singkatan dari Strengths (kekuatan), Opportunities (peluang), Weakness (kelemahan) dan Threats (ancaman). Kekuatan dan Kelemahan dianggap sebagai faktor internal untuk bisnis. Peluang dan Ancaman dianggap sebagai faktor eksternal. Kekuatan dari bisnis dianggap sebagai faktor internal yang positif dan Kelemahan sebagai faktor internal yang negatif. Dalam Peluang cara yang sama dianggap sebagai faktor eksternal positif dan Ancaman sebagai faktor eksternal yang negatif”.

  1. Faktor berupa kekuatan

  2. Yang dimaksud dengan faktor-faktor kekuatan yang dimiliki oleh suatu perusahaan termasuk satuan-satuan bisnis didalamnya adalah antara lain kompetisi khusus yang terdapat dalam organisasi yang berakibat pada pemilkikan keunggulan komparatif oleh unit usaha dipasaran. Dikatan demikian karena satuan bisnis memilki sumber keterampilan, produk andalan dan sebagainya yang membuatnya lebih kuat dari pada pesaing dalam memuaskan kebutuhan pasar yang sudah dan direncanakan akan dilayani oleh satuan usaha yang bersangkutan.

  3. Faktor kelemahan

  4. Yang dimaksud dengan kelamhan ialah keterbatasan atau kekurangan dalam hal sumber, keterampilan, dan kemampuan yang menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang memuaskan Faktor peluang definisi peluang secara sederhana peluang ialah berbagai situasi lingkuangan yang menguntungkan bagi suatu satuan bisnis.

  5. Faktor ancaman

  6. Pengertian ancaman merupakan kebalikan pengertian peluang yaitu faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnis jika jika tidak diatasi ancaman akan menjadi bahaya bagi satuan bisnis yang bersangkutan baik unutk masa sekarang maupun dimasa depan.

Gambar 2.1 Analisa SWOT

Sumber : https://artmlab.files.wordpress.com


Tujuan Analisa SWOT

Adapun tujuan dari analisa SWOT adalah :

  1. Sebagai panduan bagi perusahaan untuk menyusun berbagai kebijakan strategis terkait rencana dan pelaksanaan di masa akan datang. Dengan adanya analisa ini, maka diharapkan perusahaan akan mampu memilih kebijakan dan rencana terbaik untuk perkembangan bisnis di masa akan datang.

  2. Menjadi bentuk bahan evaluasi kebijakan strategis dan sistem perencanaan sebuah perusahaan. Analisa SWOT akan membantu perusahaan dalam memikirkan berbagai upaya evaluasi kebijakan yang dirasa merugikan berbagai rancangan terbaru sebagai solusi berbagai maslaah yang ditemukan melalui evaluasi analisa SWOT tersebut.

  3. Memberikan informasi mengenai kondisi perusahaan, selanjutnya melalui informasi yang ada tersebut akan menjadi pedoman bagi pemilik perusahaan maupun perancang kebijakan untuk melakukan berbagai kebijakan baru sebagai solusi atas hasil analisa yang sudah ada.

  4. Memberikan tantangan ide-ide baru bagi pihak manajemen perusahaan. Adanya berbagai permasalahan seperti kelemahan, peluang serta kekuatan yang kecil ataupun ancaman dari pihak luar akan mendorong bagian dari manajemen perusahaan untuk menemukan berbagai ide kebijakan yang lebih fresh dan akan lebih efektif menjadi solusi atas berbagai permasalahan yang ada.

Teori Khusus

Konsep Dasar Pendaftaran Pernikahan

Definisi Pendaftaran

Pengertian pendaftaran disini pada dasarnya hanya untuk memperlancar proses pendaftaran pernikahan dan mempermudah dalam proses pendataan. Sehingga dapat terorganisir, teratur dengan cepat dan tepat dengan beberapa persyaratan ayng telah ditentukan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Tangerang.

Menurut (DEPDIKBUD01, 2012)[13] pengertian pendaftaran adalah sebagai berikut : “ Pendaftaran adalah proses, cara, perbuatan mendaftar yaitu pencatatan nama, alamat dsb dalam daftar “. Jadi, pendaftaran adalah proses pencatatan identitas pendaftar kedalam sebuah media penyimpanan yang digunakan dalam proses pendaftaran “

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2012:285), Pendaftaran adalah proses, cara, perbuatan mendaftar (mendaftarkan); pencatatan nama, alamat, dan sebagainya ke dalam daftar

Definisi Pernikahan

Pernikahan adalah kerja sama antara dua orang yang telah sepakat untuk hidup bersama hingga hayatnya. Agar kehidupan rumah tangga ini dapat langgeng sepanja masa, mutlak diperlukan ikatan yang kuat berupa rasa cinta dan saling memahami. Pernikahan adalah suatu ikatan janji setia antara suami dan istri yang didalamnya terdapat suatu tanggung jawab dari kedua belah pihak. Janji setia yang terucap merupakan sesuatu yang tidak mudah diucapkan.

Menurut Goldberg pernikahan merupakan suatu lembaga yang sangat populer dalam masyarakat, tetetapi sekaligus juga bukan suatu lembaga yang tahan uji. Pernikahan sebagai kesatuan tetap menjanjikan suatu keakraban yang bertahan lama dan bahkan abadi serta pelesatarian kebudayaan dan terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan interpersonal

Dalam pasal 1 Undang-Undang No 1 Tahun 1974 tentang Pernikahan[14], mendefinisikan pernikahan ialah ikatan lahir batin natara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tanggan) yang bahagia dan kekal berdsarkan Keutuhan Yang Maha Esa.

Menurut Maya (2013)[15] Pernikahan adalah suatu bentuk pola social yang disetujui kedua belah pihak (laki-laki dan perempuan) yang sehingga mampu membentuk keluarga yang sah dimata agama dan legal dimata hokum.

Menurut Raidan (2012)[16] Pernikahan atau sebuah perkawinan adalah status social bagi masyarakat yang terikat dalam pernikahan, baik setelah menikah tinggal bersama maupun terpisah satu sama lainnya. Dalam pengertian ini tentu saja perkawinan yang sah adalah perkawinan secara hukum, baik adat, agama, Negara, dan lain sebagainya.

Definisi Formulir

Menurut Puspita (2012)[17] Formulir dapat didefinisikan sebagai secarik kertas atau media yang memiliki ruang untuk diisi dengan berbagai informasi sebagai dasar pencatatan transaksi atau aktifitas ekonomi suatu unit organisasi.

Menurut Mulyadi (2013:3)[18] Formulir adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.


Konsep Dasar Basis Data

Pengertian Basis Data

Menurut Untung Raharja dkk dalam jurnal CCIT (2012:238) ”Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu.”

Menurut Fathansyah (2012:3)[19], Basis data terdiri dari 2 kata, yaitu Basis dan Data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat besarang/berkumpul. Sedangkan Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya, yang mewujudkan dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.

Menurut Ladjmudin (2013:21)[4], “Database merupakan kumpulan file yang saling terintegrasi, namun database tidak akan dapat diakses oleh siapapun tanpa adanya software aplikasi”.

Menurut Ladjmudin (2013:129)[4], “Database adalah sekumpulan data store (bisa dalam jumlah yang sangat besar) yang tersimpan dalam magnetic disk, optical disk, magnetic drum atau media penyimpanan sekunder lainnya”.

Menurut Ladjmudin (2013:129)[4], “Database adalah sekumpulan programprogram aplikasi umum yang bersifat “batch” yang mengeksekusi dan memproses data secara umum (seperti pencarian, peremajaan, penambahan, dan penghapusan terhadap data)”.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan arti dari basis data merupakan kumpulan atau himpunan dari data-data dan informasi yang saling terintegrasi, terorganisir dan terhubung satu sama lain tersimpan pada tempat yang sama tanpa adanya kerangkapan data atau informasi, dan pada saat dibutuhkan dapat dipanggil serta difungsikan kembali untuk kepentingan para penggunanya (user).

Sistem Basis Data

Menurut Wahana Komputer (2012:25)[20], ”Sebuah sistem database adalah sekumpulan dari komponen-komponen database- database yang meliputi:

  1. Database

  2. Database Server

  3. Komponen Client Sofware

  4. Aplikasi Database

Gambar 2.2 Basis Data

Sumber : http://2.bp.blogspot.com/

Konsep Dasar MySQL

Pengertian MySQL

MySql merupakan salah satu perangkat lunak sistem pengelola basis data DBMS (Data Base Management System). MySQL merupakan sebuah hubungan Data Base Management System (DBMS) yang membantu sebuah model data yang terdiri atas kumpulan hubungan nama (named relation).

Menurut Nugroho (2013:26)[21], “MySQL adalah software atau program Database Server”. Sedangkan SQL adalah bahasa pemrogramannya, bahasa permintaan (query) dalam database server termasuk dalam MySQL itu sendiri. SQL juga dipakai dalam software database server lain, seperti SQL Server, Oracle, PostgreSQL dan lainnya.

Menurut Buana (2014:2)[22], “MySQL Merupakan database server yang paling sering digunakan dalam pemograman PHP. MySQL digunakan untuk menyimpan data dalam database dan memanipulasi data-data yang diperlukan. Manipulasi data tersebut berupa menambah, mengubah, dan menghapus data yang berada dalam database”.

Menurut Raharjo (2012:21)[23] MySQL merupakan RDBMS (atau server database) yang mengelola database dengan cepat menampung dalam jumlah sangat besar dan dapat di akses oleh banyak user”.

Kelebihan MySQL

Beberapa kelebihan dari MySQL yaitu:

  1. Cepat, handal dan Mudah dalam penggunaannya

  2. MySQL lebih cepat tiga sampai empat kali dari pada database server komersial yang beredar saat ini, mudah diatur dan tidak memerlukan seseorang yang ahli untuk mengatur administrasi pemasangan MySQL.

  3. Didukung oleh berbagai bahasa Database server MySQL dapat memberikan pesan error dalam berbagai bahasa seperti Belanda, Portugis, Spanyol, Inggris, Perancis, Jerman, dan Italia.

  4. Mampu membuat tabel berukuran sangat besar

  5. Ukuran maksimal dari setiap tabel yang dapat dibuat dengan MySQL adalah 4 GB sampai dengan ukuran file yang dapat ditangani oleh sistem operasi yang dipakai.

  6. Lebih Murah

  7. MySQL bersifat open source dan didistribusikan dengan gratis tanpa biaya untuk UNIX platform, OS/2 dan Windows platform.

  8. Melekatnya integrasi PHP dengan MySQL

  9. Keterikatan antara PHP dengan MySQL yang sama-sama software opensource sangat kuat, sehingga koneksi yang terjadi lebih cepat jika dibandingkan dengan menggunakan database server lainnya. Modul MySQL di PHP telah dibuat built-in sehingga tidak memerlukan konfigurasi tambahan pada file konfigurasi php.ini.

Gambar 2.3 MySQL

https://pbs.twimg.com/profile_images/1240079072

Konsep Dasar PHP

  1. Pengertian PHP

  2. Menurut Arief (2012:43)[24] PHP adalah Bahasa server-side-scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena PHP merupakan server-side-scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan diesksekusi diserver kemudian hasilnya akan dikirimkan ke browser dengan format HTML.

    Menurut Betha Sidik (2012 : 4)[25], menyebutkan bahwa : ”PHP merupakan secara umum dikenal dengan sebagai bahasa pemrograman script-script yang membuat dokumen HTML secara on the fly yang dieksekusi di server web, dokumen HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang dibuat dengan menggunakan editor teks atau editor HTML, dikenal juga sebagai bahasa pemrograman server side”

    Menurut Anhar (2012:3)[26], ”PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source.” Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa PHP merupakan skrip yang bertempat dan diproses pada suatu server dengan keluaran yang dihasilkan dapat dilihat melaui browser, PHP juga merupakan salah satu bahasa pemrograman open source yang dapat digunakan pada berbagai sistem operasi seperti Linux, Unix, Macintosh, maupun Windows. Pada dasarnya PHP dirancang untuk pembuatan jenis web dinamis, yaitu web yang dalam pembuatannya dapat aplikasikan sesuai keinginan penggunanya. Salah satu kelebihan lain yang dimiliki PHP antara lain dapat terkoneksi pada beberapa database antara lain MySql.

  3. Ciri-ciri Khusus PHP

  4. Menurut Oktavian (2012:31)[27], "PHP adalah akronim dari Hypertext Preprocessor, yaitu suatu bahasa pemrograman berbasisikan kode-kode (script) yang digunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTML". Kode PHP mempunyai ciri-ciri khusu, yaitu:

    1. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server, misal: Apache

    2. Kode PHP diletakkan dan dijalankan di web server.

    3. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti: MySQL.

    4. Merupakan software yang bersifat open source

    5. Gratis untuk di-donwload dan digunakan.

    6. emiliki sifat multipaltform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti: Linux, Unix, Windows, dan lain-lain.

  5. Tipe Data Pada PHP

  6. PHP memiliki 8 tipe data dasar yaitu boolean , integer , data floating-point atau double, string, array, object, resource dan null. Berikut Penjelasan masing-masing tipe data tersebut :

    1. Boolean

    2. Tipe data boolean digunakan untuk mencari nilai kebenaran.nilai kebenarannya adalah “True” atau “False”. Dalam penulisannya tidak terpengaruh antara huruf besar dan kecil.
      Contoh :
      <?
      $a = true; // mendeklarasikan nilai true pada variabel $a
      $b = false; // mendeklarasikan nilai false pada variabel $b
      ?>

    3. Integer

    4. Tipe data integer merupakan berfungsi dalam penyimpanan bilangan bulat baik potif maupun negative dan bukan decimal, secara umum dapat disebut tipe data berupa angka.
      Contoh :
      <?
      $a=10; //angka desimal
      $b=0x1A; //angka hexadesimal
      $c=-5; //angka desimal negatif
      $d=$a * $c; //contoh perkalian
      echo "a = $a";
      echo "b = $b";
      echo "c = $c";
      echo "a * c = $d";
      ?>

    5. Floating point

    6. Tipe data floating point atau kata lain dari tipe data double merupakan tipe data yang berfungsi menyimpan bilangan desimal.
      Contoh :
      <?
      $a=10.08697;
      $b=4.97586e9;
      $x=8E-100;
      $y=$z * $x;
      echo "z = $z";
      echo "y = $y";
      echo "x = $x";
      echo "z * x = $v";
      ?>

    7. String

    8. Tipe data string merupaka gabungan dari beberapa karakter, dapat berupa kata tunggal maupun kalimat. Penulisannya memerlukan tanda kutip satu (‘ ‘) atau kutip (“ “).
      Contoh :
      <?
      $jeruk='orange';
      $pisang=”banana”;
      ?>

    9. Array

    10. Tipe data array merupakan kumpulan data atau karakter pada satu variable.
      Contoh :
      <?
      $nama=array("cowok"=>"Jono", "cewek"=>"Susi");
      echo "Nama Kakak = $nama[cowok]";
      echo "Nama Adik = $nama[cewek]";
      ?>

    11. Objek

    12. Tipe data objek dapat berupa bilangan, variabelmaupun fungsi. Tipe data objek memiliki tujuan memudahkan para programmer dalam Object Oriented Program (OOP) yang merupakan pendukung daripada PHP.
      Contoh :
      <?php
      Class makan {
      Var $lauk = “telur”;
      Function makan_malam ($lauk) {
      $ lauk = “lauk”;
      }
      }
      $hari_ini=new makan;
      Echo $hari_ini -> lauk;
      ?>

    13. Resource

    14. Tipe data resource merupakan tipe data yang baru diperkenalkan pada PHP 4. Tipe ini memiliki nilai yang dihasilkan dari pemanggilan fungsi-fungsi yang menggunakan resource sistem, seperti mysql_connect, mysql_query dan semacamnya. Variabelnya secara otomatis akan menggunakan tipe data resource ini.
      Contoh :
      <?
      $sql = mysql_query("SELECT * FROM admin WHERE un_admin='$us'") ;
      $b = mysql_fetch_array($sql);
      if($b==0){
       ?><script language="javascript">alert('Gagal menyimpan sandi baru, cobalah kembali!'); document.location='admin.php?action=sandi_baru'</script><? }
      ?>

    15. Null

    16. Tipe data null merupakan tipe data yang tidak memuat apapun, menjadikan variabel tidak memiliki nilai apapun.
      Contoh :
      <?
      $kosong=NULL;
      ?>

  7. Kelebihan PHP

  8. Seluruh aplikasi berbasis web dapat dibuat dengan PHP. Namun kekuatan yang paling utama PHP adalah pada konektivitasnya dengan sistem database di dalam web. Kelebihan-kelebihan dari PHP diantaranya adalah :

    1. PHP mudah dibuat dan dijalankan, maksudnya PHP dapat berjalan dalam Web Server dan dalam Sistem Operasi yang berbeda pula.

    2. PHP adalah software open-source yang gratis dan bebas didistribusikan kembali di bawah lisensi GPL (GNU Public License). User dapat mendownload kode-kode PHP tanpa harus mengeluarkan uang atau khawatir dituntut oleh pihak pencipta PHP.

    3. PHP bisa dioperasikan pada platform Linux ataupun Windows.

    4. PHP sangat efisien, karena PHP hanya memerlukan resource system yang sangat sedikit dibanding dengan bahasa pemograman lain.

    5. Ada banyak Web Server yang mendukung PHP, seperti Apache, PWS, IIS, dan lain-lain.

    6. PHP juga didukung oleh banyak database, seperti MySQL, PostgreSQL, Interbase, SQL, dan lain-lain.

    7. Bahasa pemograman PHP sintaknya sederhana, singkat dan mudah untuk dipahami.

    8. HTML-embedded, artinya PHP adalah bahasa yang dapat ditulis dengan menempelkan pada sintak-sintak HTML

  9. Kelemahan PHP

  10. Selain kelebihan PHP, PHP juga mempunyai kekurangan. Namun masalah kekurangannya sangat sedikit. Diantaranya:

    1. PHP Tidak mengenal Package.

    2. Jika tidak di encoding, maka kode PHP dabat dibaca semua orang & untuk meng encodingnya dibutuhkan tool dari Zend yang mahal sekali biayanya.

    3. PHP memiliki kelemahan keamanan. Jadi Programmer harus jeli & berhati-hati dalam melakukan pemrograman & Konfigurasi PHP.

Gambar 2.4 PHP

Sumber: http://php.net

Definisi Unified Modeling Language (UML)

Sukamto dan Shalahuddin (2013:133)[28], “UML (Unified Modeling Language) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek”.

Menurut Rosa A.S dan M. Shalahuddin (2013:133)[29] Unified Modeling Language (UML) adalah salah satu standar bahas yang banyak digunakan didunia industri untuk mengidentifikasikan requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek.

  1. Use Case Diagram

  2. Use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antar satu atau lebih actor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Use Case Diagram dapat sangat membantu bila kita sedang menyusun requitment sebuah system, mengkomunikasikan rancangan dengan klien, dan merancang test case untuk semua feature yang ada pada system. Sebuah use case yang meng-include dieksekusi secara normal. Sebuah use case dapat di-include oleh lebih dari satu use case lain, sehingga duplikasi fungsionalitas dapat dihindari dengan cara menarik keluar fungsional yang common. Sebuah use case juga dapat meng-exted use case lain dengan behavior-nya sendiri. Sementara hubungan generalisasi antar use case mennjukkan bahwa use case yang satu merupakan spesialisasi dari yang lain. Berikut di bawah ini adalah simbol-simbol pada use case diagram :

    Tabel 2.1. Simbol-simbol pada use case diagram

  3. Class Diagram

  4. Class diagram merupakan sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/property) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (Verdi Yasin, 2012:198)[30]. Berikut ini adalah symbol-simbol yang ada pada class diagram:

    Tabel 2.2. Simbol-simbol pada class diagram

  5. Statechart Diagram

  6. Statechart diagram merupakan gambaran transisi dan perubahan keadaan (dari satu state ke state lainnya) suatu objek pada sistem sebagai akibat dari stimuli yang diterima (Verdi Yasin, 2012:200)[30]. Pada umumnya statechart diagram menggambarkan class tertentu (satu class dapat memiliki lebih dari satu statechart diagram). Berikut adalah simbol-simbol dari statechart diagram:

    Tabel 2.3. Simbol-simbol pada Statechart diagram

  7. Sequence Diagram

  8. Sequence diagram merupakan gambaran interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu (Verdi Yasin, 2012 : 201)[30]. Sequence Diagram digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai sebuah respon dari suatu kejadian/even untuk menghasilkan output tertentu. Sequence Diagram diawali dari apa yang me-trigger aktivitas tersebut. Berikut adalah simbol-simbol dari sequence diagram:

    Tabel 2.4. Simbol-simbol pada Sequence diagram

  9. Activity Diagram

  10. Activity diagram adalah gambaran berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir (Verdi Yasin, 2012:201)[30]. Berikut adalah simbol-simbol dari activity diagram:

    Tabel 2.5. Simbol-simbol pada Activity diagram

Konsep Dasar Web

  1. Pengertian Web

  2. Menurut Murad (2013:49)[31], "Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext".

    Menurut Arief (2012:7)[24], "Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser".

  3. Sifat-sifat Web

  4. Dalam perkembangannya, telnologi informasi menunjukkan banyaknya kemajuan begitu pesat salah satunya adalah berkembangnya website dengan banyaknya ragam fitur dan fungsi yang dimiliki saat ini. Pengelompokkan macam-macam web cenderung lebih mengarah kepada fungsi, sifat-sifat dan bahasa pemrograman terkait yang digunakan.

    Menurut Rahmat Hidayat (2012:3)[32], Jenis-jenis web berdasarkan sifat atau style-nya sebagai berikut:

    1. Website Dinamis

    2. Merupakan sebuah website yang menyediakan content atau isi yang selalu berubah-ubah setiap saat. Bahassa pemrograman yang digunakan antara lain PHP, ASP, .NET dan memanfaatkan database MySQL atau MS SQL. Misalnya website www.artikel-it.com, www.detik.com, www.technomobile.co.cc, www.polinpdg.ac.id dan lain-lain.

    3. Website Statis

    4. Merupakan website yang content-nya sangat jarang diubah. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah HTML dan belum memanfaatkan database. Misalnya: web profile organisasi dan lain-lain.

  5. Fungsi Web

  6. Menurut Chaffey (2013:22), Berdasarkan pada fungsinya, website terbagi atas:

    1. Personal Website

    2. Website yang berisi informasi pribadi seseorang.

    3. Commercial Website

    4. Website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang bersifat bisnis.

    5. Government Website

    6. Website yang dimiliki oleh instansi pemerintah, pendidikan yang bertujuan memberikan pelayanan kepada pengguna.

    7. Non-Profit Organization Website

    8. Dimiliki oleh organisasi yang bersifat non-profit atau tidak bersifat bisnis.

  7. Web browser

  8. Menurut Shelly dan Velmaart (2012:39), ” web browser atau browser adalah perangkat lunak aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk mengakses dan melihat halaman web atau mengakses program web 2.0.

    Berdasarkan pengertian diatas Web browser merupakan aplikasi perangkat lunak yang berfungsi sebagai interface untuk menjelajahi, mengambil maupun menyajikan berbagai macam sumber informasi berupa halaman web pada World Wide Web (WWW). Awalnya Web Browser hanya berorientasi pada teks dan belum dapat menampilkan gambar. Namun seiring berkembangnya jamanweb browser tidak lagi hanya menampilkan text dan gambar tetapi juga file multimedia seperti video dan suara. Browser juga dapat mengirim dan menerima e-mail, mengelola bahasa Hyper Text Markup Language (HTML) sebagai input, dan menjadikan halaman web sebagai hasil output yang informatif.

    Berikut merupakan bagian-bagian dari web browser antara lain :

    1. Status Bar

    2. Ini adalah kotak bagian bawah jendela browser, menampilan berbagai macam informasi sesuai dengan apa yang sedang dilakukan pengguna. Sebagian besar menunjukkan kecepatan beban dan URL dari alamat sesuai dengan pointer.

    3. Addres Bar

    4. Merupakan kotak bagian atas jendela browser menampilkan seluruh alamat situs web atau URL

    5. Title Bar

    6. Bar judul pada bagian paling atas jendela browser. Menginformasikan judul halaman web.

    7. Toolbar Icon

    8. Toolbar atau ikon perusahaan browser pada bagian atas kanan jendela browser. Di bawah title bar. Pada bagian ini akan terlihat tombol “Back”, “Home”, “Refresh”, dan lainnya.

    9. Display Window

    10. Merupakan ruang kerja browser, berupa frame yang menampilkan halaman website.

    11. Scroll Bar

    12. Pointer untuk menarik halaman web menuju bagian bawah.

Konsep Dasar Testing

Definisi Testing

Menurut Rizky (2012:237)[33], "Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal".

Detail tahapan yang harus dilampaui dalam kaitan kebutuhan perangkat lunak dari sudut pandang testing perangkat lunak adalah:

  1. Verifikasi

  2. Verifikasi adalah prosespemeriksaa untuk memastikan bahwa perangkat lunak telah menjalankan apa yang harus dilakukan dari kesepakatan awal antara pengembang perangkat lunak dan pengguna.

  3. Validasi

  4. Validasi adalah sebuah proses yang melakukan konfirmasi bahwa perangkat lunak dapat dieksekusi secara baik.

    Definisi dari standart yang harus dipenuhi oleh kebutuhan perangkat lunak adalah pembebasan perangkat lunak dari failure, fault, dan error serta incident dijelaskan dalam detail berikut:

    1. Failure

    2. Failure adalah kegagalan perangkat lunak dalam melakukan proses yang seharusnya menjadi kebutuhan perangka lunak tesebut.

    3. Fault

    4. Fault adalah akar permasalahan dari kegagalan sebuah perangkat lunak.

    5. Error

    6. Error adalah akibat dari adanya fault atau kerusakan yang kemudian dipicu oleh perilaku pengguna.

    7. Incident

    8. Incident atau kecelakaan merupakan hasil akhir yang terjadi akibat dari error yang berkelanjutan dan tidak diperbaiki atau tidak terdeteksi dalam proses pengembangan perangkat lunak.


Acuan dan Pengukuran Testing

Menurut Rizky (2012:256)[33], "Acuan testing adalah satuan pengukuran secara kuantitatif dari proses testing yang dijalankan. Sedangkan pengukuran testing adalah aktivitas untuk menentukan keluaran testing berdasarkan acuan yang telah ditetapkan dalam proses testing".

Banyak pendapat yang menyatakan tentang panduan membuat acuan dalam proses testing perangkat lunak, meski demikian dari sekian banyak pendapat tersebut ada beberapa pedoman yang dapat digunakan dalam penentuan acuan testing antara lain:

  1. Waktu

  2. Dalam hal acuan waktu, harus disepakati bersama satuan yang akan digunakan. Apakah akan menggunakan satuan dalam hitungan tahun, bulan, atau hari dari jadwal penyelesaian perangkat lunak yang ada.

  3. Biaya

  4. Dalam testing juga penting untuk ditetapkan acuan biaya yang akan digunakan. Acuan umum ini didasarkan pada anggaran yang telah ditetapkan dan kemudian diperiksa kembali dengan biaya yang telah dikeluarkan selama pembuatan perangkat lunak.

  5. Kinerja Testing

  6. Yang dimaksud dengan kinerja testing adalah efektivitas dan efiensi dalam pelaksanaan testing. Efektifitas dalam konteks ini dapat diartikan sebagai pencapaian tujuan dari proses testing. Apakah proses testing telah berjalan sebagaimana mestinya, demi mencapai pemenuhan kualitas serta kebutuhan perangkat lunak, atau hanya demi mencari kesalahan sehingga menjatuhkan tim pengembang perangkat lunak.

  7. Kerusakan

  8. Seperti yang telah dijelaskan di sub bab sebelumnya, bahwa proses testing tidak hanya berupa proses untuk mencari kesalahan maupun kerusakan di dalam sebuah perangkat lunak. Tetapi lebih sebagai upaya bersama untuk mencapai kualitas sebuah perangkat lunak. Meski demikian, kerusakan yang ditemukan pada saat proses testing tetap menjadi acuan dari pelaksanaan testing tersebut. Hanya pada saat sebuah kerusakan ditemukan, maka harus diklasifikasikan terlebih dahulu agar tidak terkesan bahwa proses testing berjalan subyektif.

Tipe dan Teknik Testing

Menurut Rizky (2012:259)[33], "Tipe testing lebih berkonsentrasi terhadap aspek dari perangkat lunak yang akan dikenai proses testing. Teknik testing merupakan metode yang digunakan dalam melakukan testing untuk bagian tertentu dari perangkat lunak".

Secara teoritis, testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Salah satunya yaitu dengan cara black box testing.

Black Box Testing

Menurut Agustiar Budiman (2012:4)[34], berpendapat bahwa “pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan”.

Menurut Rizky (2012:265)[33], definisi black box testing adalah sebagai berikut:

Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah "kotak hitam" yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain:

  1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

  2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

  3. Hasil dari black box testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.

  4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingankan white box testing.

Beberapa teknik testing yang tergolong dalam tipe ini antara lain:

  1. Equivalence Partitioning

  2. Pada teknik ini, tiap inputan data dikelompokan ke dalam grup tertentu, yang kemudian dibandingkan outputnya.

  3. Boundary Value Analysis

  4. Merupakan teknik yang sangat umum digunakan pada saat awal sebuah perangkat lunak selesai dikerjakan. Pada teknik ini, dilakukan inputan yang melebihi dari batasan sebuah data. Sebagai contoh, untuk sebuah inputan harga barang, maka dapat dilakukan testing dengan menggunakan angka negatif (yang tidak diperbolehkan dalam sebuah harga). Jika perangkat lunak berhasil mengatasi inputan yang salah tersebut, maka dapat dikatakan teknik ini telah selesai dikatakan.

  5. Cause Effect Graph

  6. Dalam teknik ini, dilakukan proses testing yang menghubungkan sebab dari sebuah inputan dan akibatnya pada output yang dihasilkan. Sebagai contoh, pada sebuah inputan nilai siswa, jika diinputkan angka 100, maka output nilai huruf seharusnya adalah A. Tetapi bisa dilakukan testing, apakah output nilai huruf yang dikeluarkan jika ternyata inputan nilai adalah 67.5.

  7. Random Data Selection

  8. Seperti namanya, teknik ini berusaha melakukan proses inputan data dengan menggunakan nilai acak. Dari hasil inputan tersebut kemudian disebut sebuah tabel yang menyatakan validasi dari output yang dihasilkan.

  9. Feature Test

  10. Pada teknik ini, dilakukan proses testing terhadap spesifikasi dari perangkat lunak yang telah selesai dikerjakan. Misalkan, pada perangkat lunak sistem informasi akademik. Dapat dicek dengan fitur untuk melakukan entri nilai telah tersedia, begitu dengan fitur entri data siswa maupun entri data guru yang akan malakukan entri nilai.

2.5 Blackbox Testing

Sumber : https://www.invensis.net/

Konsep Dasar Elisitasi

Menurut Saputra (2012:51)[35], "Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi". Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

  1. Tahap I

  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Tahap II

  4. Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  5. Tahap III

  6. Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:

    1. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem disusulkan.

    2. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.

    3. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement di dalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.

    2. Middle (M) : Mampu dikerjakan.

    3. Low (L) : Mudah dikerjakan.

  7. Final Draft Elisitasi

  8. Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Gambar 2.6 Elisitasi


Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Hermawan (2012:43)[36], “Tinjauan pustaka adalah menganalisis secara kritis pustaka penelitian yang ada saat ini. Telaah pustaka tersebut perlu dilakukan secara ketat”.

Menurut Semiawan (2013:104)[37], “Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.” Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan literature review adalah analisa sistem berupa kritik (membangun maupun menjatuhkan) dari peneliti yang sedang dilakukan terhadap suatu bagian keilmuan.

Manfaat Literature Review

  1. Meningkatkan pemahaman mengenai penelitian yang sedang dilakukan.

  2. Memberikan pengaruh signifikan pada penelitian yang dilakukan dengan adanya perbandingan dengan penelitian lain.

  3. Menambah kompetensi dengan subjek yang terkait.

Tujuan Literature Review

Menurut Hermawan (2012:45)[36], tinjauan pustaka berisi penjelasan secara sistematik mengenai hubungan antara variabel untuk menjawab perumusan masalah penelitian. Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu:

  1. Untuk berbagi informasi dengan para pembaca mengenai hasil-hasil penelitian sebelumnya yang erat kaitannya dengan penelitian yang sedang kita laporkan.

  2. Untuk menghubungkan suatu penelitian ke dalam pembahasan yang lebih luas serta terus berlanjut sehingga dapat megisi kesenjangan-kesenjangan serta memperluas atau memberikan kontribusi terhadap penelitian-penelitian sebelumnya.

  3. Menyajikan suatu kerangka untuk menunjukan atau meyakinkan pentingnya penelitian yang dilakukan dan untuk membandingkan hasil atau temuan penelitian dengan temuan-temuan penelitian lain dengan topik serupa.

Menurut Yuniarti (2012:3)[38], studi pustaka bertujuan untuk mendapatkan landasan teoritis yang berguna sebagai tolak ukur dalam membahas dan menganalisa data serta mengambil kesimpulan dan saran dalam analisis laporan keuangan perusahaan tertentu.

Literature Review

Terdapat beberapa penelitian sebelumnya yang memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Tugas Akhir ini, yaitu :

  1. Tinjuan studi dari penelitian ilmi dkk (2016)[39],"Perancangan Sistem Informasi Pernikahan dan Status Pernikahan Kantor Urusan Agama Kecamatan Canduang Agam Berbasis Web dengan Framework Codeigniter " . Tujuan utama penelitian ini adalah untuk membantu Kantor Urusan Agama (KUA) Canduang dalam menghimpun data, pendaftaran dan pendataan pernikahan, serta pemberian informasi terkait kepada masyarakat. Sistem informasi ini dikembangkan dengan teknologi bahasa pemograman terbaru yakni HTML5, CSS3, Javascript, Jquery dan framework CodeIgniter.

  2. Tinjauan studi dari penelitian supriatna dkk (2016)[40], "Pengembangan Sistem Informasi Pengelolaan Data Nikah Cerai di Kantor Urusan Agama Kecamatan Leuwigoong Garut". Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk dapat memperlancar, mempermudah, tepat waktu serta memiliki akurasi yang tinggi dalam pengelolaan data perceraian.Metodelogi yang digunakan dalam pengembangan aplikasi ini menggunakan metode pengumpulan data dan pengembangan perangkat lunak Uniefied Approach (UA).

  3. Tinjauan studi dari penelitian Purnomo dkk (2013)[41], "Sistem Informasi Pendaftaran Pernikahan Pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Tulakan". Penelitian ini bertujuan sebagai bahan usaha untuk melanjutkan pengembangan sistem informasi pengolahan data pernikahan Kantor Urusan Agama di Kecamatan Tulakan. penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara observasi, interview dan dokumentasi. Sehingga menghasilkan sebuah program aplikasi yang nantinya dapat menjawab kesulitan yang seringkali dialami oleh pengelola KUA.

  4. Tinjauan studi dari penelitian Pribadi dkk (2015)[42], "Sistem Informasi Administrasi Nikah Berbasis Web pada KUA Bantar Gebang Bekasi". Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan Kehendak Nikah (NC) secara online dan juga artikel berita yang terkait yang ada di lingkungan KUA Mustika Jaya, sehingga orang dapat dengan mudah melihat bahwa ada informasi di KUA Mustika Jaya. Website inii dibuat dengan menggunakan Program seperti Dreamweaver, MySql, dan beberapa plugin seperti Jquery.

  5. Tinjauan studi pustaka penelitian Almuttaqin (2016)[43], "Sistem Informasi Pendaftaran Pernikahan Berbasis Online Menggunakan Metode Waterfall (Studi Kasus: Kantor Urusan Agama Kecamatan Mandau-Duri)". Penelitian ini bertujuan untuk memudahkan proses pendaftaran pernikahan di KUA Kecamatan Mandau Duri membutuhkan sebuah sistem informasi pendaftaran online yang berguna untuk calon pasangan yang ingin mendaftar yang hendak menikah dan pembuatan laporan-laporan yang mana tidak terjadi lagi kesalahan - kesalahan terhadap pegawai yang bertugas dalam pencatatan pernikahan. Metode yang di gunakan yaitu Metode Waterfall Berbasis Online dengan spesifikasi atau kebutuhan sistem yang akan dibangun dengan konsep OOAD dan bahasa pemodelan untuk pembangunan perangkat lunak dibangun menggunakan teknik pemrograman berorientasi objek, yaitu Unified Modeling Language (UML).

  6. Tinjauan studi pustaka yang dilakukan Shaker (2016)[44]. “An Assessment of Online Application and Registration System of AMA, Kingdom of Bahrain”, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa jumlah data pelajar AMA International University-Bahrain yang terdaftar, pemilihan mata pelajaran yang akan diambil, serta pembayaran mata pelajaran maupun biaya lainnya. Kemudian data pelajar yang sudah melakukan registrasi secara otomatis tersimpan di database. Metode yang digunakan adalah SDLC yaitu proses pembuatan atau pengubahan data pada sistem yang berjalan.

  7. Tinjauan studi pustaka yang dilakukan Ahmar, dkk (2016)[45]. “Steps in Designing Queue and Interview Process using Information System: A Case of Re-registration of New Students in Universitas Negeri Makassar”, Penelitian tersebut bertujuan untuk memudahkan proses antrian calon mahasiswa yang akan melakukan registrasi ulang. Dengan adanya sistem ini berpotensi mengurangi waktu menunggu antrean dan hasil dari wawancara dapat diperoleh secara langsung tanpa memasukkan data kembali jika dilakukan secara manual. Sistem ini menggunakan 3 tahap dalam metode siklus pengembangan perangkat lunak, yaitu tahap inisiasi, tahap pengembangan, dan tahap pelaksanaan.

  8. Tinjauan studi pustaka yang dilakukan Ajayi, dkk (2016)[46]. “Implementing a Mobile-Based Child-Birth Registration System in Nigeria”, hasil dari penelitian tersebut bertujuan untuk memudahkan pendaftaran pada kelahiran anak dengan menggunakan teknologi mobile. Sehingga dapat membantu pemerintah dalam hal sistem portable, dapat diakses secara global, dan mempercepat proses pendaftaran kelahiran anak. Metode yang digunakan adalah hash (SHA-1) yaitu algoritma enkripsi untuk mengubah text menjadi deretan karakter acak dengan tingkat keamanan yang tinggi. Sehingga data identitas kelahiran anak aman dan tidak terjadi pemalsuan sertifikat.

  9. Tinjauan studi pustaka yang dilakukan Masniah (2016)[47]. “An Implementation of Outpatient Online Registration Information System of Mutiara Bunda Hospital”, hasil yang didapat dari penelitian tersebut bertujuan untuk memudahkan pasien rawat jalan mendaftar secara online tanpa harus mengantre di loket secara manual. Setelah registrasi dan mengisi data pasien yang akan menjalani rawat inap, kemudian nomor antrean akan muncul secara otomatis dari sistem. Metode yang digunakan adalah pengumpulan data, pengolahan data, dan menghasilkan informasi bagi pengguna.

  10. Tinjauan studi pustaka yang dilakukan Iyer (2016)[48], “E-Police System- FIR Registration and Tracking through Android Application”, tujuan dari penelitian tersebut adalah memudahkan mengumpulkan data pengaduan masyarakat ke departemen kepolisian dengan aplikasi mobile yang disebut e-police system. Dari data pengaduan tersebut nantinya akan masuk ke portal web Departemen Kepolisian sehingga seluruh informasi akan dilakukan secara online. Sistem yang digunakan yaitu Android sebagai user interface, Eclipse untuk pengembangan perangkat lunak yang dapat dijalankan disemua platform, dan Wampserver untuk mengakses ke web Departemen Kepolisian.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Kantor Urusan Agama

Gambaran Umum Kantor Urusan Agama Kecamatan Tangerang

Kantor Urusan Agama Kecamatan Tangerang merupakan instanasi vertikal yang berada di bawah Kantor Wilayah Kementerian Agama. Kantor Urusan Agama Kecamatan Tangerang mempunyai tujuan untuk membantu Pemerintah dalam menyelenggarakan sebagian tugas Pemerintah di bidang pernikahan. Pernikahan itu sendiri diarahkan kepada upaya memantapkan fungsi dan peran agama sebagai landasan moral dan etika.

Karena jajaran Kantor Urusan Agama Kecamatan Tangerang diharapkan mampu menciptakan suasana agamis di Kota Tangerang sesuai dengan motto Kota Tangerang “Akhlaqul Karimah”.

Dalam Rangka Menghadapi tugas pembangunan yang semakin kompleks jajaran Kantor Urusan Agama Kecamatan Tangerang melalui motto “ Melayani dengan pesona dan senyum dalam kerangka lima nilai budaya kerja” dituntut selalu berupaya mendayagunakan seluruh potensi dan sumber daya yang dimiliki, melakukan terobosan-terobosan serta mampu melakukan singkronisasi dan sinergitas program dengan pemerintah daerah.

Sejarah Singkat Kantor Urusan Agama Kota Tangerang

Jauh sebelum bangsa Indonesia mendeklarasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia sudah mempunyai lembaga kepenghuluan yaitu semenjak berdirinya Kesultanan Mataram. Pada saat itu Kesultanan Mataram telah mengangkat seseorang yang diberi tugas dan wewenang khusus di bidang kepenghuluan. Pada masa Pemerintahan Kolonial Belanda, Lembaga Kepenghuluan sebagai lembaga swasta yang diatur dalam suatu Ordonansi, yaitu Huwelijk Ordonantie S.1929 No.348 jo S.1931 No.467, Vorstenlandsche Huwelijk Ordonantie S.1933 No.98 dan Huwelijs Ordonantie Buetengewesten S 1932 No.482. Untuk Daerah Vorstenlanden dan seberang diatur dengan Ordonansi tersendiri. Lembaga tersebut dibawah pengawasan Bupati dan penghasilan karyawannya diperoleh dari hasil biaya nikah, talak dan rujuk yang dihimpun dalam kas masjid. Kemudian pada masa Pemerintah Pendudukan Jepang, tepatnya pada tahun 1943 Pemerintah Pendudukan Jepang di Indonesia mendirikan Kantor Shumubu (KUA) di Jakarta. Departemen Agama adalah departemen perjuangan. Kelahirannya tidak dapat dipisahkan dengan dinamika perjuangan bangsa. Pada saat bangsa ini berjuang mempertahankan kemerdekaan yang baru saja diproklamirkan, maka lahirlah Kementrian Agama. Pembentukan Kementrian Agama tersebut selain untuk menjalankan tugasnya sebagai penanggungjawab realisasi Pembukaan UUD 1945 dan pelaksanaan pasal 29 UUD 1945, juga sebagai pengukuhan dan peningkatan status Shumubu ( Kantor Urusan Agama Tingkat Pusat ) pada masa penjajahan Jepang.

Dalam perkembangan selanjutnya dengan terbitnya Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 517 Tahun 2001 tentang Penataan Organisasi Kantor Urusan Agama Kecamatan, maka Kantor Urusan Agama (KUA) berkedudukan di wilayah Kecamatan dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota yang dikoordinasi oleh Kepala Seksi Urusan Agama Islam/Bimas Islam/Bimas dan Kelembagaan Agama Islam dan dipimpin oleh seorang Kepala, yang tugas pokoknya melaksanakan sebagian tugas Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota di bidang Urusan Agama Islam dalam wilayah Kecamatan.

Dengan demikian, eksistensi KUA Kecamatan sebagai institusi pemerintah dapat diakui keberadaannya, karena memiliki landasan hukum yang kuat dan merupakan bagian dari struktur pemerintahan di tingkat Kecamatan.

Visi Misi dan Motto

Visi

Terwujudnya masyarakat Kota Tangerang yang taat beragama berakhlaqul karimah, rukun, cerdas, mandiri dan sejahtera lahir bathin.

Misi
  1. Mewujudkan tata kelola Pemerintahan yang bersih dan berwibawa.

  2. Meningkatkan Kualitas Bimbingan dan Pembinaan Keluarga Sakinah.

  3. Mengoptimalkan Peran Kantor Urusan Agama Kecamatan dalam Pelayanan, Pembinaan dan Pengamalan Kehidupan Beragama.

  4. 4. Meningkatkan kemampuan jajaran Kantor Urusan Agama Kecamatan dalam memberikan Pelayanan Prima pada Masyarakat.

Motto

Melayani Dengan Pesona Dan Seyum Dalam Kerangka Lima (5) Nilai Budaya Kerja, Yaitu : Integritas, Prefesionalitas, Inovasi, Tanggung Jawab, dan Keteladanan.

Struktur Organisasi Kantor Urusan Agama Tangerang

Sebuah Organisasi harus mempunyai suatu struktur organisai yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukan kerangka–kerangka hubungan antara fungsi bagian–bagian maupun tugas – tugas dan wewenang serta tanggung jawab dan untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlihatkan dalam suatu organisasi.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Sumber : Kantor KUA Kecamatan Tangerang

Tugas Dan Tanggung Jawab

  1. Kepala KUA (Kantor Urusan Agama)

    1. Meminpin Kantor Urusan Agama Kecamatan

    2. Menyusun rincian kegiatan Kantor Urusan Agama

    3. Membagi tugas dan menentukan penanggungjawaban kegiatan

    4. Mneggerakan dan mengarahkan pelaksanaan tugas

    5. Memantau pelaksanaan tugas bawahan

    6. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dan lembaga-lembaga keagamaan

    7. Melaksanakan pernikahan dan bertindak sebagai wali hakim

    8. Meneliti keabsahan berkas calon pengantin dan proses dan pelaksanaan nikah, serta menandatangani akte nikah

    9. Melaksanakan bimbingan dan penyuluhan perkawinan, kemasjidan, zakat, wakaf dan ibsos.

    10. Meneliti keabsahan berkas Akte Ikrar Wakaf (AIW) untuk didatanganni

    11. Menanggapi dan menyelesaikan persoalan-persoalan yang muncul dibidang urusan agama islam

    12. Melaksanakan tugas khusus yang diberikan oleh atasan

    13. Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas kepada kantor kemenag kota

  2. Penghulu Muda

    1. Menyiapkan bahan dan peralatan kerja

    2. Menulis buku nikah (Model NA)

    3. Melaksanakan tugas pernikahan

    4. Mengelola buku stok Model stok BS 1dan BS 2

    5. Menyiapkan bahan bimbingan pelaksanaan pernikahan dan bimbingan calon pengantin

    6. Melaksanakan bimbingan BP4

    7. Melaksanakan tugas khusus yang diberikan oleh atasan

    8. Melaporkan pelaksaan tugas pada atasan

  3. Pengolah bahan Adm Kepenghuluan

    1. Menyiapkan bahan dan peralatan kerja

    2. Menerima pendaftaran nikah dan mempelajari/meneliti berkas permohonan nikah (N1, N2, N3 dan N4)

    3. Melakukan pemeriksaan calon pengantin dan mengisi formulir NB

    4. Menyusun jadwal pelaksaan pernikahan

    5. Mengarsipkan dokumen pernikahan

    6. Mengelola pengiriman data peristiwa pernikahan

    7. Menyusun laporan keuangan

    8. Melaksanakan tugas khusus yang diberikan oleh atasan

    9. Melaporkan tugas pada atasan

  4. Pengolah data

    1. Menyiapkan bahan dan peralatan kerja

    2. Membuat konsep dan mengetik surat keluar

    3. Mengelola, mengagendakan surat keluar-masuk dan mendisposisikan

    4. Melayani pembuatan legalisir buku nikah

    5. Mengelola dan melayani pembuatan duplikat buku nikah (Model DN)

    6. Mendokumentasikan kegiatan calon pengantin

    7. Melaksanakan tugas yang diberikan atasan

    8. Meaporkan pelaksanaan tugas pada atasan

  5. Penyaji

    1. Menyiapkan bahan dan peralatan kerja

    2. Mengisi/mencatat akta nikah

    3. Menulis buku nikah model (NA)

    4. Mengadministrasi bukti setoran nikah untuk pernikahan luar kantor

    5. Menyusun laporan bulanan, triwulan, smester dan tahunan

    6. Mendokumentasikan putusan PA ke dalam buku model C dan T dan mengarsipkan

    7. Melaksanakan tugas khusus yang diberikan oleh atasan

    8. Melaporkan pelaksanaan tugas pada atasan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Calon pengantin datang ke Kantor Urusan Agama Kota Tangerang untuk melakukan pendaftaran pernikahan, kemudia ada petugas yang memberikan form pendaftaran yang harus di isi biodata dari calon laki-laki dan perempuan. Setelah itu, Pendaftar melakukan pengisian form pendaftaran dan juga Pendaftar menyerahkan form yang sudah di isi data calon pengantin. Setelah menyerahkan kemudian Pendaftar menyerahkan lampiran beberapa data pendukung. Lalu Petugas menerima form yang telah di isi oleh calon pengantin dan Petugas melakukan input dokumen tersebut ke sistem excel yang ada pada komputer admin. Setelah itu, Petugas menyimpan berkas pada laci filling data pendaftaran.

Beberapa waktu kemudian calon pengantin datang lagi ke Kantor Urusan Agama Kota Tangerang untuk mencari informasi tentang proses pendaftaran pernikahannya. Kemudian Petugas mencari berkah tersebut di laci gudang. Jika berkas ditemukan maka akan disampaikan informasinya akan tetapi Jika berkas tidak ditemukan maka petugas akan mencarinya kembali dan Petugas melakukan rekap pendaftaran setiap bulan untuk dilaporkan ke pusat.

Analisa Sistem Yang Berjalan Saat Ini

Metode Analisa SWOT

Metode analisa sistem yang digunakan yaitu dengan menggunakan analisa SWOT yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats) baik secara internal maupun eksternal. Dibawah ini adalah matriks SWOT internal yang dibuat dalam menganalisa penelitian:

  1. Strength (Kekuatan)

    1. Tersedianya infrastruktur pendukung sistem seperti akses internet dan komputer.

    2. Sudah mendapatkan anggaran untuk fasilitas informasi pengembangan sistem.

  2. Weakness (Kelemahan)

    1. Proses pengelolaan data pendaftaran pernikahan masih menggunakan form kertas.

    2. Pencatatan yang dilakukan secara berulang.

    3. Mendapatkan informasi pendaftaran dengan waktu lama.

  3. Opportunities (Peluang)

    1. Mempermudah pekerjaan petugas dalam mengelola data pendaftaran secara sistematis.

    2. Dapat memberikan informasi pendaftaran secara realtime.

    3. Pembuatan laporan yang sistematatis.

  4. Threats (Ancaman)

    1. Masih bertumpuknya kertas di meja.

    2. Tedapatnya double data dalam melakukan pencatatan.

    3. Lambatnya informasi yang berhubungan dengan hal teknis.

Gambar 3.2 Matriks SWOT Internal

Sumber : Kantor KUA Kecamatan Tangerang

Dibawah ini adalah matriks SWOT eksternal yang dibuat dalam menganalisa:

Gambar 3.3 Matriks SWOT Eksternal

Sumber : Kantor KUA Kecamatan Tangerang

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

  1. Analisa Masukan

    1. Nama Masukan  : Formulir Calon Suami
      Sumber  : Calon Pengantin Pria
      Fungsi  : Menerima formulir yang di isi.
      Media  : Kertas
      Frekuensi  : Setiap ada pendaftaran nikah baru.
      Keterangan  : berisi nama calon suami, nomor ktp, anak dari, tanggal lahir, status, dll
    2. Nama Masukan  : Formulir Calon Istri
      Sumber  : Calon Pengantin Wanita
      Fungsi  : Menerima formulir yang di isi.
      Media  : Kertas
      Frekuensi  : Setiap ada pendaftaran nikah baru.
      Keterangan  : berisi nama calon suami, nomor ktp, anak dari, tanggal lahir, status, dll
    3. Nama Masukan  : Waktu Pelaksanaan Akad
      Sumber  : Calon Pengantin
      Fungsi  : Menerima formulir yang di isi.
      Media  : Kertas
      Frekuensi  : Setiap ada akad baru.
      Keterangan  : berisi calon, tempat, waktu pelaksanaan.
  2. Analisa Proses

  3. Nama Modul  : Pendaftaran Pernikahan
    Masukan  : Pendaftaran Pernikahan
    Keluaran  : Tanda Terima Pendaftaran Pernikahan.
    Ringkasan Proses  : Proses ini akan menghasilkan data yang terisi hasil pendaftaran pernikahan.
  4. Analisa Keluaran

  5. Nama Keluaran  : Laporan Pendaftaran Pernikahan.
    Fungsi  : Mencetak Laporan
    Media  : Kertas
    Frekuensi  : Setiap Bulan
    Deskripsi  : Bukti laporan pendaftaran pernikahan untuk dapat mengetahui jumlah pendaftar pernikahan yang akan diserahkan sebagai laporan ke pimpinan.

Hak Akses Sistem

  1. Admin

  2. Dapat melakukan semua kegiatan (Edit, Tambah, View, Delete)

  3. User

  4. Hanya dapat melihat jenis laporan.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan Saat Ini

Untuk menganalisa tata laksana sistem yang berjalan pada penelitian ini digunakan program Enterprice Architect untuk menggambarkan Use Case Diagram, Sequence Diagram dan Activity Diagram.

Analisa Sistem Berjalan Pada Use Case Diagram

Berikut ini adalah gambaran use case sistem Pendaftaran Pernikahan Kantor Urusan Agama Kota Tangerang.

Gambar 3.4 Use Case Diagram Sistem Berjalan

Sumber : Kantor KUA Kecamatan Tangerang

Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram yang berjalan diatas terdapat :

  1. 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan pendaftaran pernikahan

  2. 3 actor yang melakukan kegiatan diantaranya : pendaftar, petugas, dan Kepala Kantor Urusan Agama.

  3. 8 use case yang bisa dilakukan oleh actor-actor yaitu datang ke kantor, memberikan form, menerima form, isi form, terima form terisi, input ke komputer, simpan berkas, rekap laporan.

Analisa Sistem Berjalan Pada Activity Diagram

Berikut ini adalah gambaran activity sistem Pendaftaran Pernikahan Kantor Urusan Agama Kota Tangerang:

Gambar 3.5 Activity Diagram Sistem Berjalan

Sumber : Kantor KUA Kecamatan Tangerang

Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram yang berjalan diatas terdapat:

  1. 1 Intial Node, sebagai objek yang diawali.

  2. 10 Action, sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

  3. 2 Decision sebagai jembatan ya atau tidak mengambil keputusan.

  4. 1 Final State , sebagai objek yang diakhiri.

Analisa Sistem Berjalan Pada Sequence Diagram

Berikut ini adalah gambaran Sequence sistem Pendaftaran Pernikahan Kantor Urusan Agama Kota Tangerang:

Gambar 3.6 Sequence Diagram Sistem Berjalan

Sumber : Kantor KUA Kecamatan Tangerang

Berdasarkan gambar 3.4 Sequence Diagram yang berjalan diatas terdapat :

  1. 3 Actor yang melakukan kegiatan, yaitu pendaftar, petugas, dan kepala KUA.

  2. 10 Massage spesifikasi dari komunikasi dari antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi. Kegiatan yang biasa yang dilakukan actor-actor.

  3. 4 Life Line mengidentifikasi kehadiran objek pada saat terakhir/akhir waktu.

Masalah Yang Dihadapi

Berdasarkan analisa yang dilakukan peneliti sistem Pendaftaran Pernikahan yang berjalan saat ini manual, sehingga pengolahan data belum diperoleh sistem yang cepat, tepat dan akurat sistem yang berjalan masih hambatan seperti dalam penyimpanan data yang tidak rapih membuat data sulit dicari, data yang berulang. Sehingga kebutuhan siste hendaknya :

  1. Proses pendaftaran pernikahan secara terkomputerisasi dengan basis data, sehingga pengontrolannya relatif mudah dan rapih, sehingga memperkecil pada data yang berulang dan merekap data untuk laporan.

  2. Sistem komputerisasi sangat mendukung proses kerja seperti kejelasan data, kecepatan proses yang dilakukan dan keakuratan data yang disimpan sehingga dengan mudah dapat memberikan inforasi yang dibutuhkan.

Analisa Batasan Sistem

Setiap sistem mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem lingkungan luarnya, yang dapat berupa orang ataupun sistem lainya yang dapat memberikan input ataupun output terhadap sistem ini.

Berdasarkan permasalahan yang dihadapi di dalam sistem maka penelitian terhadap sistem ini hanya dibatasi pada prosedur pendaftaran pernikahan, prosedur pengolahan data dan prosedur pembuatan laporan.

Analisa Proses

Untuk penjelasan lebih rinci mengenai Perancangan Sistem Pendaftaran Pernikahan Kantor Urusan Agama Kota Tangerang akan digambarkan dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML).

Solusi Permasalahan

Berdasarkan analisa yang dilakukan peneliti pada sistem yang berjalan saat ini mendapatkan informasi masih kurang cepat dan sistem pengolahan data masih ada yang dikerjakan secara manual, sehingga peneliti memberikan solusi yaitu dengan mendesain sistem informasi pendaftaran pernikahan berbasis web yang lebih baik yang akan digunakan untuk meningkatkan efisiensi kerja dan menghasilkan data yang akurat serta tepat waktu selain itu, dengan penerapan sistem berbasis web pada sistem baru akan memberikan kemudahan serta kebutuhan akan informasi mengenai pendaftaran pernikahan lebih cepat, tepat dan akurat sehingga keuntungan untuk para pendaftaran baru adalah mereka langsung mengetahui tentang informasi pendaftaran untuk mengisi form isian secara online.

Analisa Perangkat Sistem

  1. Spesifikasi Perangkat Keras/Hardware

    1. Notebook Acer Processor Core i3

    2. Monitor : LED 12”

    3. Mouse : Optical

    4. Keyboard :Standar

    5. Memory 4 GB RAM DDR3

    6. Hardisk WDC 500 GB

    7. Printer Hp Deskjet

  2. Spesifikasi Perangkat Lunak/Software

    1. Microsoft Windows 8

    2. Google Chrome

    3. Xammp

    4. PHP

    5. Notepad++

    6. Sublime

User Requirement

Requirement Elicition I

Tabel 3.1 Elistasi Tahap I

Requirement Elicition II

Tabel 3.2 : Elisitasi Tahap II

Requirement Elicition III

Tabel 3.3 : Elisitasi Tahap III

Requirement Elicititation –Final Drafts

Tabel 3.4 Elisitasi Final

Rancangan Sistem Yang Diusulkan

Usulan Prosedur Yang Berjalan

Untuk prosedur yang baru ini bertujuan untuk mempermudah sistem saat ini agar permaslahan yang timbul dapat diminimalkan dan mendapatkan hasil yang optimal. Prosedur yang diusulkan oleh peneliti untuk pendaftaran pernikahan berbasis web ini lebih mempersingkat waktu dan mudah karna tidak perlu lagi para pendaftar yang akan nikah datang berkali-kali ke Kantor Urusan Agama untuk mendafta r.

Ada beberapa prosedur yang harus dilakukan oleh seorang calon pengantin atau pendaftar dalam sistem baru yang diusulkan ini, yaitu :

  1. Prosedur pendaftaran pernikahan secara online

  2. Pendaftar atau calon pengantin harus mengisi formulir yang ada pada halaman web dengan memilih menu registrasi.

  3. Prosedur seleksi

  4. Setelah mengisi formulir pendaftaran pernikahan calon pengantin tersebut dapat langsung datang ke Kantor Urusan Agama Kota Tangerang untuk melakukan penyelesaian administrasi seperti pembayaran.

  5. Prosedur hasil pendaftaran

  6. Petugas pendaftaran pernikahan mendapatkan list pendaftaran pernikahan terbaru yang sudah ter-input pada sistem dengan baik.

  7. Prosedur pendataan

  8. Petugas hanya melakukan pengecekan data yang sudah lengkap terisi yang akan dilakukan proses selanjutnya.

  9. Prosedur laporan

  10. Petugas hanya dengan cara masuk pada sistem aplikasi dan memilih menu laporan dan melakukan pemilihan bulan sesuai dengan yang diinginkan dan sistem secara otomatis akan memberikan Laporan dengan cepat, tepat, akurat.

Diagram Rancang Sistem

Untuk menganalisa sistem yang diusulkan, pada penelitian ini digunakan program Enterprice Architect for UML untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram.

Use Case Diagram yang Diusulkan Use Case Diagram Pendaftar

Gambar 3.7 Use Case Diagram Sistem Usulan Pendaftar

Sumber : Kantor KUA Kecamatan Tangerang

  1. Case  : form web aplikasi
    Actor  : Pendaftar
    Skenario  : Pendaftar membuat form pendaftaran Kantor Urusan Agama Kota Tangerang secara online.

  2. Case  : Formulir Pendaftaran Online
    Actor  : Pendaftar
    Skenario  : Pendaftar melakukan pengisian data calon suami, data calon istri dan data pelaksanaan akad nikah.

Use Case Diagram yang Diusulkan Use Case Diagram Admin

Gambar 3.8 Use Case Diagram Sistem Usulan Pendaftar

Sumber : Kantor KUA Kecamatan Tangerang

  1. Case  : Login
    Actor  : Petugas
    Skenario  : Petugas melakukan login dengan memasukan username dan password pada form login.

  2. Case  : Dashboard
    Actor  : Petugas
    Skenario  : Setelah Petugas login maka akan muncul Dashboard.

  3. Case  : Grafik Pendaftaran Perbulan
    Actor  : Petugas
    Skenario  : Setelah petugas melakukan login maka akan muncul tampilan Grafik Pendaftaran Perbulan.

  4. Case  : List User
    Actor  : Petugas
    Skenario  : Petugas dapat melakukan pengelolaan data user pada list user tersebut seperti menambahkan user baru dan melakukan update serta delete secara permanen.

  5. Case  : Tambah User
    Actor  : Petugas
    Skenario  : Petugas dapat melakukan pengelolaan penambahan data user baru pada sistem.

  6. Case  : Option
    Actor  : Petugas
    Skenario  : Petugas dapat melakukan pengisian data aplikasi seperti nama aplikasi, company dan input logo.

  7. Case  : Registrasi
    Actor  : Petugas
    Skenario  : Petugas dapat melihat dan mengelola data pendaftaran yang telah dilakukan oleh pendaftar secara online pada form pendaftaran.

Activity Diagram yang Diusulkan Activity Diagram Pendaftaran Pernikahan

Gambar 3.9 Activity Diagram Sistem Usulan Pendaftaran Pernikahan

Sumber : Kantor KUA Kecamatan Tangerang

Berdasarkan gambar Activity Diagram Pendafaran Pernikahan yang diusulkan terdapat:

  1. 1 Initial Node, Objek yang diawali

  2. 7 Action, yaitu membuka aplikasi web, menampilkan form pendaftaran, input data calon suami, input data calon istri, input data pelaksanaan akad nikah, memeriksa kelengkapan data, data pendaftaran pernikahan tersimpan.

  3. 1 Activity Final Node.

Activity Diagram yang Diusulkan Activity Diagram Login Petugas

Gambar 3.10 Activity Diagram Sistem Usulan Login Petugas

Sumber : Kantor KUA Kecamatan Tangerang

Berdasarkan gambar Activity Diagram Login Petugas yang diusulkan terdapat:

  1. 1 Initial Node, Objek yang diawali

  2. 6 Action, yaitu membuka aplikasi, pilih tombol login, menampilkan form login, input username dan password, cek username dan password, menampilkan menu utama.

  3. 1 Activity Final Node.

Activity Diagram yang Diusulkan Activity Diagram Input User

Gambar 3.11 Activity Diagram Sistem Usulan Input User

Sumber : Kantor KUA Kecamatan Tangerang

Berdasarkan gambar Activity Diagram Input User yang diusulkan terdapat:

  1. 1 Initial Node, Objek yang diawali

  2. 8 Action, yaitu open aplikasi, login, halaman utama, pilih user management, menampilkan form input user, isi data user, data user tersimpan.

  3. 1 Activity Final Node.

Activity Diagram yang Diusulkan Activity Diagram Input Option

Gambar 3.12 Activity Diagram Sistem Usulan Input Option

Sumber : Kantor KUA Kecamatan Tangerang

Berdasarkan gambar Activity Diagram Input Option yang diusulkan terdapat:

  1. 1 Initial Node, Objek yang diawali

  2. 7 Action, yaitu open aplikasi, login, halaman utama, pilih option, menampilkan form, input data, data tersimpan.

  3. 1 Activity Final Node.

Activity Diagram yang Diusulkan Activity Diagram Register

Gambar 3.13 Activity Diagram Sistem Usulan Register

Sumber : Kantor KUA Kecamatan Tangerang

Berdasarkan gambar Activity Diagram Register yang diusulkan terdapat:

  1. 1 Initial Node, Objek yang diawali

  2. 7 Action, yaitu open aplikasi, login, halaman utama, pilih menu registrasi, menampilkan list registrasi, change dan detail, menampilkan data detail.

  3. 1 Activity Final Node.

Activity Diagram yang Diusulkan Activity Diagram Laporan

Gambar 3.14 Activity Diagram Sistem Usulan Laporan

Sumber : Kantor KUA Kecamatan Tangerang

Berdasarkan gambar Activity Diagram Laporan yang diusulkan terdapat:

  1. 1 Initial Node, Objek yang diawali

  2. 7 Action, yaitu open aplikasi, login, halaman utama, pilih menu laporan, pilih bulan report, klik generate, menampilkan data laporan sesuai bulan yang di pilih.

  3. 1 Activity Final Node.

Sequence Diagram yang Diusulkan Pendaftaran Pernikahan

Gambar 3.15 Sequence Diagram Sistem Usulan Pendaftaran Pernikahan

Sumber : Kantor KUA Kecamatan Tangerang

Dari gambar Sequence Diagram tersebut dapat diperjelas sebagai berikut :

  1. Pendaftaran

  2. Massage : menampilkan menu pendaftaran Skenario : pendaftarn memasuki halaman pendaftaran online

  3. Form registrasi

  4. Massage : menampilkan form isian Skenario : pendaftar melakukan pengisian form pendaftaran pernihakan

  5. Control Pendaftaran

  6. Massage : menampilkan sistem pendaftaran Skenario : melakukan penyimpanan hasil input pendaftaran

  7. Pendaftaran

  8. Massage : menampilkan data hasil pendaftaran Skenario : melakukan view data pendaftaran

Sequence Diagram yang Diusulkan Petugas

Gambar 3.16 Sequence Diagram Sistem Usulan Petugas

Sumber : Kantor KUA Kecamatan Tangerang

Dari gambar Sequence Diagram tersebut dapat diperjelas sebagai berikut :

  1. Petugas

  2. Massage : menampilkan menu utama Skenario : melakukan login terlebih dahulu

  3. Login

  4. Massage : menampilkan form login Skenario : masuk pada halaman utama jika berhasil login

  5. Control Pendaftaran Online

  6. Massage : menampilkan pendaftaran pada sistem Skenario : melakukan pengelolaan pendaftaran online

  7. Pendaftaran Online

  8. Massage : menampilkan data hasil pendaftaran pendaftaran secara online Skenario : melakukan rekapitulasi hasil pendaftaran

Rancangan Basis Data

Rancangan basis data yang diusulkan terdapat beberapa tabel yang diambil dari database. Selanjutnya menuju tahapan spesifikasi basis data yang akan dijelaskan nama file, isi, key, panjang record. Berikut adalah spesifikasi basis data yang diusulkan dapat di gambarkan dengan menggunakan Class Diagram adalah sebagai berikut :

Gambar 3.17 Class Diagram Pendaftaran Pernikahan

Sumber : Kantor KUA Kecamatan Tangerang

Berdasarkan class Diagram diatas adalah sebuat spesifikasi yang jika diinstasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut property). Class menggambarkan suatu objek, sekaligus menawarkan layanan untuk manipulasi keadaan tersebut.

Empat class himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama diantaranya class tb_akad, class tb_user, class tb_registrasi, class tb_option.

  1. Tabel Akad
    Nama tabel  : akad
    Field  : id akad+ id registrasi+ tl jam akad+ tempat akad+ alamat akad+id user
    Primary Key  : id_akad + id_registrasi+id_user
    Panjang record  : 522

  2. Tabel 3.5 Struktur Tabel Akad

  3. Tabel Option
    Nama tabel : option
    Field : id option+ nama aplikasi+ nama company+ alamat+ logo
    Primary Key : id_option
    Panjang record: 1024

  4. Tabel 3.6 Struktur Tabel Option

  5. Tabel Registrasi
    Nama tabel : registrasi
    Field : id_registrasi+ nama_cln_suami+ no_ktp_suami+ bin_suami+ tl_suami+ status_suami+ kelurahan_suami+ alamat_suami+ kota_suami+ provinsi_suami+ kodepos_suami+ negara_suami+ no_hp_suami+ email_suami+ nama_cln_istri+ no_ktp_istri+ bin_istri+ tl_istri+ status_istri+ kelurahan_istri+ alamat_istri+ kota_istri+ provinsi_istri+ kodepos_istri+ negara_istri+ no_hp_istri+ email_istri+ wali_istri+ tgl_input+ status
    Primary Key : id_registrasi
    Panjang record: 6889

  6. Tabel 3.7 Struktur Tabel Registrasi

  7. Tabel User
    Nama tabel : user
    Field : id_user+ username+ password+ status+ group+ nama_lengkap+ email+ notlp+ alamat+ tgl_input+ tgl_update
    Primary Key : id_user
    Panjang record: 1535

  8. Tabel 3.8 Struktur Tabel User

Pengujian Sistem Dengan Menggunakan Black Box

Tabel 3.9 Tabel Pengujian Pendaftaran

Tabel 3.10 Tabel Pengujian Petugas Pendaftaran Pernikahan

Rancangan Prototype/Tampilan Program Yang Diusulkan

Rancangan Prototype/Tampilan

Rancanga Layar atau Interface berfungsi sebagai mocup rancangan layar dari aplikasi yang bertujuan untuk mempermudah proses desain antar muka dalam melakukan pengkodean frontend dari aplikasi sistem. Rancangan tersebut dapat di lihat pada gambar-gambar di bawah ini:

  1. Rancangan Layar Form Data Suami

  2. Gambar 3.18 Rancangan Layar Form Data Suami

  3. Rancangan Layar Form Data Istri

  4. Gambar 3.19 Rancangan Layar Form Data Istri

  5. Rancangan Layar Form Data Tempat Akad

  6. Gambar 3.20 Rancangan Layar Form Data Tempat Akad

  7. Rancangan Layar Login Petugas

  8. Gambar 3.21 Rancangan Layar Login Petugas

  9. Rancangan Layar Dashboard atau Halaman Utama

  10. Gambar 3.22 Rancangan Layar Dashboard atau Halaman Utama

  11. Rancangan Layar List User

  12. Gambar 3.23Rancangan Layar List User

  13. Rancangan Layar Tambah Data User

  14. Gambar 3.24 Rancangan Layar Tambah Data User

  15. Rancangan Layar Form Option

  16. Gambar 3.25 Rancangan Layar Form Option

  17. Rancangan Layar Registrasi

  18. Gambar 3.26 Rancangan Layar Registrasi

  19. Rancangan Layar Change Status Registrasi

  20. Gambar 3.27 Rancangan Layar Change Status Registrasi

  21. Rancangan Layar Laporan

  22. Gambar 3.28 Rancangan Layar Laporan

Rancangan Program

Tampilan aplikasi merupakan hasil dari implementasi yang sudah menjadi sebuah sistem yang berjalan dan dapat dilihat dari beberapa gambar sebagai berikut:

  1. Tampilan Aplikasi Form Data Suami

  2. Gambar 3.29 Tampilan Aplikasi Form Data Suami

  3. Tampilan Aplikasi Form Data Istri

  4. Gambar 3.30 Tampilan Aplikasi Form Data Istri

  5. Tampilan Aplikasi Form Data Tempat Akad

  6. Gambar 3.31Tampilan Aplikasi Form Data Tempat Akad

  7. Tampilan Aplikasi Login Petugas

  8. Gambar 3.32 Tampilan Aplikasi Login Petugas

  9. Tampilan Aplikasi Dashboard atau Halaman Utama

  10. Gambar 3.33 Tampilan Aplikasi Dashboard atau Halaman Utama

  11. Tampilan Aplikasi List User

  12. Gambar 3.34 Tampilan Aplikasi List User

  13. Tampilan Aplikasi Tambah Data User

  14. Gambar 3.35 Tampilan Aplikasi Tambah Data User

  15. Tampilan Aplikasi Form Option

  16. Gambar 3.36 Tampilan Aplikasi Form Option

  17. Tampilan Aplikasi Registrasi

  18. Gambar 3.37 Tampilan Aplikasi Registrasi

  19. Tampilan Aplikasi Change Status Registrasi

  20. Gambar 3.38 Tampilan Aplikasi Change Status Registrasi

  21. Tampilan Aplikasi Detail Registrasi

  22. Gambar 3.39 Tampilan Aplikasi Detail Registrasi

  23. Tampilan Aplikasi Laporan

  24. Gambar 3.40 Tampilan Aplikasi Laporan

Estimasi Anggaran Biaya

Tabel 3.11 Anggaran Biaya

Jadwal Kegiatan

Tabel 3.12 Jadwl Kegiatan

BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN

Berdasarkan analisa yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

  1. Proses saat ini pendaftaran pernikahan masih menggunakan sistem manual dengan cara mengisi form pada kertas isian dan dengan adanya sistem berbasis web maka telah mempermudah proses pendaftaran pernikahan.

  2. Dengan sistem informasi yang dibuat menggunakan perancangan dengan UML dan metode testing black box.

  3. Setelah menggunakan aplikasi sistem, laporan yang dihasilkan tidak harus melakukan rekap ulang data pendaftaran, hanya melakukan beberapa kal proses klik maka dengan cepat hasil laporan dapat muncul dengan detail.

  4. Petugas Kantor Urusan Agama Kota Tangerang sangat terbantu karena setelah menggunakan sistem maka proses pendaftaran pernikahan menjadi lebih mudah dalam pengelolaan data.

  5. Sebelum penggunaan sistem, pendaftar harus mengisi formulir isian menggunakan kertas sehingga penggunaan kertas sangat banyak. Dengan menggunakan sistem pendaftaran ini, maka penggunaan kertas menjadi sedikit, karena langsung di isi data ke sistem.

SARAN

Adapun saran yang dapat disajikan peneliti sebagai bahan pertimbangan bagi Kantor Urusan Agama Kota Tangerang, antara lain :

  1. Untuk keamanan data yang diperlukan maka dianjurkan dengan adanya program yang disarankan ini dimana menyimpan data pada sebuah website sehingga menghindari terjadinya kehilangan data dan ditambahkan dalam hosting menggunakan SSL / https untuk lebih aman.

  2. Dengan adanya sistem pendaftaran pernikahan berbasis web akan lebih efisian juga terhadap waktu ketika dalam posisi dimanapun pendaftaran berada tidak harus datang ke Kantor Urusan Agama Kota Tangerang terlebih dahulu untuk dapat melakukan pendaftaran pernikahan.

  3. Perlu diperhatikan dan dilakukan evaluasi secara berkala terhadap sistem untuk selanjutnya diadakan perbaikan sesuai dengan perubahan dan perkembangan.

  4. Perlu adanya pengembangan sistem berbasis mobile seperti Android atau iOS agar lebih user friendly dalam penggunaannya.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Suprihadi, Rini Kartika Hudiono, Lina Sinatra Wijaya. 2013. "Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model.
  2. 2,0 2,1 2,2 2,3 Yakub. 2012. “Pengantar Sistem Informasi”. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  3. 3,0 3,1 3,2 3,3 3,4 3,5 3,6 3,7 3,8 Sutabri, Tata. 2012. ”Konsep Dasar Informasi”. Yogyakarta: Andi
  4. 4,0 4,1 4,2 4,3 Al-Bahra Bin Ladjamudin. 2013. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu. Yogyakarta.
  5. 5,0 5,1 5,2 Sutarman. 2012. “Buku Pengantar Teknologi Informasi”. Jakarta: Bumi Aksara
  6. John J. Longkutoy dalam Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
  7. Maimunah, Lusyani Sunarya, Nina Larasati. 2012. "Media Company Profile Sebagai Sarana Penunjan Informasi dan Promosi". Journal CCIT Vol.5 No.3 - Mei 2012 ISSN: 1978 - 8282 STMIK Raharja.
  8. Laudon, K, & J.P. Laudon. (2012). Management Informtaion System: Managing the Digital Firm,11th edition. New Jersey: Prentice Hall.
  9. Yustianti. 2012. Komponen Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
  10. Freddy Rangkuti. 2012. Studi Kelayakan Bisnis & Investasi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
  11. Sondang P. Siagian, 2012, “ Manajemen Sumber Daya Manusia”, , Jakarta: Bumi Aksara
  12. Chirstabel Victoria D’Silva dan Lidwin Kenneth Michael. 2016. “Achieving Process Excellence in the Marketing Department of a Startup through Data Analysis”. The International Journal Of Business & Management Vol.04 Issue.04 (April,2016) ISSN 2321–8916. Manipal University, India.
  13. DEPDIKBUD01. (2012). Sesi Pendaftaran Siswa Baru. Retrieved 7 4, 2014, from http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=21239
  14. www.seputarpembahasan.com/2016/06/pengertian-pernikahan-menurut-para-ahli.html diakses pukul 11.44 WIB, 03 Januari 2018
  15. Asmiran, Maya Tri Wulandhari. 2013. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan Manufaktur selama Tahun 2011. Skripsi Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi. Universitas Pasundan Bandung.
  16. Raidan. 2012. ”Konsep Dasar Pernikahan di Indonesia”. Yogyakarta: Andi
  17. Hardini, Istiani dan Puspita, Dewi. (2012). Strategi Pembelajaran Terpadu. Yoyakarta: Familia.
  18. Mulyadi, 2013, “Metode Pelaporan Pendaftaran” Bandung : Alfabeta
  19. Fathansyah, 2012, Basis Data, Bandung: Informatika.
  20. Wahana Komputer. 2012. Panduan Belajar MySQL Database Server. Media Kita. Jakarta Selatan.
  21. Ahmadi, Nugroho .(2012). “Faktor-Faktor yang MempengaruhiIntellectul capital Disclousure”. Accounting Analysis journal . 1 (2)
  22. Buana, I Komang Setia. 2014. Jago pemrograman PHP. Dunia Komputer, Jakarta, Indonesia.
  23. Raharjo, 2012, Mempelajari Database MySQL Dengan Mudah, Yogyakarta: ANDI
  24. 24,0 24,1 Arief M Rudianto. 2012. Pemrograman Web Dinamis menggunakan PHP dan MySQL. C.V ANDI OFFSET. Yogyakarta.
  25. Betha Sidik., 2012, Pemrograman Web dengan PHP, Informatika, Bandung.
  26. Anhar. 2012. PHP & MySql Secara Otodidak. Jakarta: PT TransMedia.
  27. Oktavian, Diar Puji. 2012. Menjadi Programmer Jempolan Menggunakan PHP. Yogyakarta: Penerbit MediaKom.
  28. R. A. Sukamto dan M. Shalahuddin, Rekayasa Perangkat Lunak, Bandung: Informatika, 2013.
  29. A. S., Rosa dan Shalahuddin, M. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur Dan Berorientasi Objek. Informatika. Bandung.
  30. 30,0 30,1 30,2 30,3 Verdi Yasin. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek. Mitra Wacana Media. Jakarta.
  31. Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. Aplikasi IntelligenceWebsite Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013.
  32. Merlina, Nita, M.Kom., & Rahmat Hidayat, S.Kom. 2012. Perancangan Sistem Pakar. Ghalia Indonesia. Yogyakarta.
  33. 33,0 33,1 33,2 33,3 Alivia, Natasha Rizky. 2013. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai Variabel Intervening (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Listed di BEI). Skripsi FEB UNDIP.
  34. Budiman, Agustiar. 2012. “Pengujian Perangkat Lunak dengan Metode Black Box Pada Proses Pra Registrasi User Via Website”. Makalah, halaman: 4.
  35. Agus Saputra. 2012. Membuat Aplikasi Absensi Dan Kuesioner untuk Panduan Skripsi. PT. Elex Media Koputindo. Jakarta.
  36. 36,0 36,1 Agus Hermawan. 2012. Komunikasi Pemasaran. Jakarta, Erlangga.
  37. Conny, Semiawan. 2013. Belajar dan Pembelajaran Dalam Taraf Usia Dini. Jakarta: Prenhalindo.
  38. Herwinarni, Yuniarti.2012.Hambatan Pemungutan Pajak Hotel dan Pajak Restoran Pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan (DPKK) dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Brebes.Tegal: Universitas Pancasakti Tegal.
  39. Ilmi, Miftahul, Dharma Liza Said dan Ahmaddul Hadi. 2016. "Perancangan Sistem Informasi Pernikahan dan Status Pernikahan Kantor Urusan Agama Kecamatan Canduang Agam Berbasis Web dengan Framework Codeigniter" . Padang: Jurnal Vokasional Teknik Elektronika & Informatika Vol. 4 No. 1.
  40. Supriatna, Asep Deddy dan Teguh Taufiq Hidayat. 2016." Pengembangan Sistem Informasi Pengelolaan Data Nikah Cerai di Kantor Urusan Agama Kecamatan Leuwigoong Garut". Garut : Online Journal STT Garut Vol 13, No 1.
  41. Purnomo, Edi, Bambang Eka Purnama dan Sukadi. 2013. "Sistem Informasi Pendaftaran Pernikahan Pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Tulakan". Solo: IJCSS - Indonesian Jurnal on Computer Science Speed.
  42. Pribadi, Tegar Setyo, Taufik Baidawi dan Siti Marlina. 2015. "Sistem Informasi Administrasi Nikah Berbasis Web pada KUA Bantar Gebang Bekasi". Jakarta: Prosiding Simposium Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (SIMNASIPTEK).
  43. Almuttaqin, Divo. 2016 "Sistem Informasi Pendaftaran Pernikahan Berbasis Online Menggunakan Metode Waterfall (Studi Kasus: Kantor Urusan Agama Kecamatan Mandau-Duri)". Riau: Jurnal Rekayasa Dan Manajemen Sistem Informasi , Vol.2 No 2.
  44. Shaker, Redha T. 2016. “An Assessment of Online Application and Registration System of AMA, Kingdom of Bahrain”. Bahrain: International Journal of Engineering and Management Research. Vol.6 Issue-4
  45. Ahmar, Ansari Saleh, Rusli and Abdul Rahman. 2016. “Steps in Designing Queue and Interview Process using Information System: A Case of Re-registration of New Students in Universitas Negeri Makassar”. Indonesia: The Asian Journal of Technology Management. Vol.9 No.1
  46. Ajayi, Olusola O., Stella C. Chiemeke, Olumide B. Longe. 2016. “Implementing a Mobile-Based Child-Birth Registration System in Nigeria”. Nigeria: International Journal of Computer and Information Technology. Vol.5 Issue-1
  47. Masniah. 2015. “An Implementation of Outpatient Online Registration Information System of Mutiara Bunda Hospital”. Indonesia: International Journal of Advanced Research in Artificial Intelligence. Vol.4 No.12
  48. Iyer, Archana, Prachi Kathale, Sagar Gathoo, Nikhil Surpam. 2016. “E-Police System- FIR Registration and Tracking through Android Application”. India: International Research Journal of Engineering and Technology. Vol.3 Issue-2

Contributors

Ryananggara