TA1111368586

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI TEMPAT TIDUR RUMAH SAKIT

(SIMPATI RS)

PADA KOTA TANGERANG


TUGAS AKHIR



Disusun Oleh :

NIM
: 1111368586
NAMA


JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA

KONSENTRASI MANAJEMEN INFORMATIKA SISTEM

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2014/2015

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI TEMPAT TIDUR RUMAH SAKIT

(SIMPATI RS)

PADA KOTA TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1111368586
Nama
Jenjang Studi
: Diploma 3
Jurusan
: Manajemen Informatika
Konsentrasi
: Manajemen Informatika Sistem

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, ..... 2014

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Manajemen Informatika
           
           
           
           
(Po. Abas Sunarya,M.Si)
       
(Ruli Supriati, S.Kom)
NIP : 000603
       
NIP : 073009

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI TEMPAT TIDUR RUMAH SAKIT

(SIMPATI RS)

PADA KOTA TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1111368586
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Manajemen Informatika

Konsentrasi Manajemen Informatika Sistem

Disetujui Oleh :

Tangerang,.... 2014

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom)
   
( Rasyid Tarmizi, SE.,MM.)
NID : ....
   
NID : ....

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI TEMPAT TIDUR RUMAH SAKIT

(SIMPATI RS)

PASA KOTA TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1111368586
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2013/2014

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2014

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI TEMPAT TIDUR RUMAH SAKIT

(SIMPATI RS)

PADA KOTA TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1111368586
Nama
Jenjang Studi
: Diploma 3
Jurusan
: Manajemen Informatika
Konsentrasi
: Manajemen Informatika Sistem

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer atau Diploma baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, ..... 2014

 
 
 
 
 
NIM : 1111368586

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya sistem informasi yang dapat menyediakan informasi ketersediaan tempat tidur Rumah Sakit yang sangat bermanfaat bagi masyarakat umum terutama pasien yang sedang membutuhkan informasi Rumah Sakit mana saja di Kota Tangerang yang masih tersedia tempat tidur untuk rawat inap. Masyarakat atau pasien hanya bisa mengetahui informasi tersebut dengan cara datang langsung ke Rumah Sakit yang dituju lalu menanyakan kepada bagian Unit Rawat Inap, atau melalui layanan telepon ke Rumah Sakit yang akan dijawab oleh petugas Unit Rawat Inap. Bila jarak pasien menuju rumah sakit itu jauh, maka bisa saja setelah pasien tiba di rumah sakit, informasi yang mulanya terdapat tempat tidur untuk rawat inap yang masih kosong sudah terisi. Dengan demikian informasi yang didapat tidak akurat dan relevan. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang sistem yang dapat memberikan informasi yang cepat, akurat dan relevan serta dapat diakses secara online kapanpun dan dimanapun oleh masyarakat mengenai informasi tempat tidur Rumah Sakit di Kota Tangerang khususnya rawat inap kelas III. Metode penelitian yang digunakan adalah metode pengumpulan data (dengan cara wawancara, observasi, dan studi pustaka/literature review), metode analisa SWOT, metode perancangan SDLC, metode prototype, dan metode black box testing untuk pengujian serta coding menggunakan framework codeigniter 2.0, jQuery, javascript dan CSS untuk merancang tampilan yang telah dibuat di photoshop portable. Penelitian ini menghasilkan rancangan sistem informasi tempat tidur Rumah Sakit yang dapat memberikan informasi yang akurat dan relevan sesuai kebutuhan dan telah mulai diimplementasikan di Rumah Sakit Kota Tangerang. Namun hasilnya belum real time karena respon Rumah Sakit belum cepat tanggap untuk input data bila ada pasien yang masuk maupun yang keluar dari Unit Rawat Inap di Rumah Sakit Tersebut.


Kata Kunci: perancangan, sistem informasi, tempat tidur Rumah Sakit, rawat inap.

ABSTRACT

This research is motivated by the importance of the information systems that can provide information availability Hospital beds are very beneficial to the general public, especially patients who are in need of any information Hospital in Tangerang are still available beds for hospitalization. Community or the patient could only know that information in a way to come directly to the destination hospital and asked to part Inpatient Unit, or via the telephone service to the Hospital which will be answered by officers Inpatient Unit. If the distance of the patient to the hospital was far away, it could be after the patient arrived at the hospital, which originally contained information for inpatient beds that are still empty are occupied. Thus the information obtained is not accurate and relevant. The purpose of this study is to design a system that can provide fast, accurate and relevant and accessible online anytime and anywhere by the public regarding information Hospital beds in the city of Tangerang, especially inpatient class III. The method used is the method of data collection (by means of interviews, observation, and literature / literature review), SWOT analysis method, the method SDLC design, prototype method, and black box testing method for testing and coding using CodeIgniter framework 2.0, jQuery, javascript and CSS to design the look that has been made in photoshop portable. This research resulted in the design of information systems Hospital beds that can provide accurate and relevant information as needed and have started to be implemented in Tangerang City Hospital. But the results are not real time because the response Hospital yet responsive to input patient data when there is incoming and out of the unit at the Hospital Inpatient Such


Keywords : design, information systems, Hospital beds, inpatient.

KATA PENGANTAR


Dengan mengucapkan puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas ridho dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini dengan baik, yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Tempat Tidur Rumah Sakit (SIMPATI RS) Di Kota Tangerang”.

Tujuan dari pembuatan TA ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh pihak akademik kepada mahasiswa dalam rangka penerapan ilmu, pengetahuan selama kuliah dan digunakan guna memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md.) untuk diploma 3 pada Perguruan Tinggi Raharja.

Dalam penyusunan laporan TA ini, penulis banyak menerima bantuan dan dorongan baik secara moril maupun materil dari semua pihak. Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan tersebut, laporan TA ini tidak akan dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Direktur AMIK Raharja Informatika.
  2. Bapak Padeli, M.Kom selaku pembantu ketua 1 (Pembantu Direktur 1) AMIK Raharja.
  3. Ibu Ruli Supriati, S.Kom. selaku Kepala Jurusan Manajemen Informatika yang telah membantu dalam penyusunan laporan Tugas Akhir.
  4. Ibu Nur Azizah, M. Akt., M.Kom. selaku dosen pembimbing I yang telah membantu dalam penyusunan laporan Tugas Akhir.
  5. Bapak Rasyid Tarmizi, S.E., M.M. selaku dosen pembimbing II yang telah membantu dalam penyusunan laporan Tugas Akhir.
  6. Bapak dan Ibu Dosen AMIK Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Bapak Adhi Zulkifli, S.T., M.T. selaku pembimbing lapangan yang telah memberikan data-data yang penulis butuhkan.
  8. Bapak dan Ibu dokter dari Dinas Kesehatan Kota Tangerang yang telah memberikan masukan analisa dan kebutuhan sistem.
  9. Kepada mama dan bapak serta adikku Fajar dan Marsela yang selalu mendukung dan terus menerus memberikan doa, terima kasih banyak untuk mama yang selalu memberikan aku semangat dan masukan serta solusi tentang laporan Tugas Akhir.
  10. Kepada teman-teman di gang senggol Mba Nuraeni Muslimah, Kak Rama, Kak Aji, Kak Fadhly, Mas Taufiq, Mas Rizky, dan Mas Amenk sebagai tim hore penghibur lara
  11. Windy, Rafles, Eliza, Chacha, Jasmine, Dwi F., Lely dan Fifit teman seperjuangan yang memberikan semangat dan masukkan buat laporan TA.
  12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penyusunan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun, dalam penyusunan laporan ini sangat penulis harapkan.

Akhir kata, penulis berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat di kemudian hari


Tangerang, ..... 2014
Dwi Oktaviani
NIM. 1111368586

Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam era globalisasi ini kemajuan teknologi informasi sangat diperlukan dalam mengakses data dan informasi dengan cepat. Di negara-negara maju teknologimerupakan suatu hal yang menunjang kebutuhan manusia dalam melakukan aktifitas sehari-hari.

Melihat pentingnya teknologi dalam kehidupan manusia, maka perlu adanya orang, instansi atau perusahaan untuk membuat suatu sistem yang canggih sesuai dengan kebutuhan manusia. Kebutuhan akan teknologi informasi pastinya berhubungan erat dengan peran Dinas Informasi dan Komunikasi (Infokom) pada wilayah Kota Tangerang. Dinas Infokom berwenang menyelenggarakan urusan daerah yang berkenaan dengan komunikasi dan informatika.

Rumah Sakit adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang pelayanan jasa kesehatan yang meliputi pelayanan IGD, Rawat Jalan (Poli Umum, Poli Kandungan, Poli Anak, Poli Gigi, dsb.), Rawat Inap (Infeksi, Non Infeksi, Bersalin, Isolasi, dsb.), Laboratorium, Radiologi, dan sebagainya. Sistem pelayanan pada Rumah Sakit merupakan bagian terpenting dari salah satu proses bisnis yang ada di Rumah Sakit. Semakin baik pelayanan yang diberikan, maka semakin banyak pula orang yang percaya untuk berobat pada Rumah Sakit Tersebut. Mengingat pentinya informasi ketersediaan tempat tidur untuk rawat inap di rumah sakit, maka dibutuhkan sistem informasi yang dapat menyediakan informasi ketersediaan tempat tidur rumah sakit yang sangat bermanfaat bagi masyarakat umum terutamacalon pasien rumah sakit yang sedang membutuhkan informasi di rumah sakit mana saja yang masih tersedia tempat tidur untuk raat inap.

Pada masa sekarang ini, masyarakat atau calon pasien hanya bisa mengetahui informasi tersebut dengan cara datang langsung ke Rumah Sakit yang dituju lalu menanyakan kepada bagian resepsionis, atau melalui layanan telepon ke Rumah Sakit yang akan dijawab oleh resepsionis. Bila jarak calon pasien menuju rumah sakit itu jauh, maka bisa saja setelah pasien tiba di rumah sakit, informasi yang mulanya terdapat tempat tidur untuk rawat inap yang masih kosong sudah terisi. Dengan demikian informasi yang didapat tidak akurat dan relevan.

Berdasarkan permasalahan-permasalahan di atas, maka penulis akan menjelaskan lebih lanjut dalam bentuk karya ilmiah berupa Tugas Akhir dengan judul Perancanan Sistem Informasi Ketersediaan Tempat Tidur Rumah Sakit Di Kota Tangerang.

Rumusan Masalah

Dalam melakukan penelitian dan analisa ini, adapun perumusan masalah yang didapatdiantaranya sebgai berikut :

  1. Apakah sistem informasi tempat tidur Rumah Sakit di Kota Tangerang ini sudah tepat dan relevan

  2. Bagaimana merancang sistem informasi tempat tidur Rumah Sakit yang dapat memberikan informasi ketersediaan tempat tidur rawat inap pada Rumah Sakit yang dibutuhkan di Kota Tangerang?

  3. Bagaimana meminimalkan kesalahan penyampaian informasi ketersediaan tempat tidur rumah sakit di Kota Tangerang?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar dalam penulisan Tugas Akhir ini tidak terlalu luas pembahasannya, maka penulis membuat ruang lingkup penelitian yaitu mengenai “Sistem Informasi Ketersediaan Tempat Tidur Rumah Sakit Di Kota Tangerang” meliputi kendala apa saja yang ada pada sistem yang sedang berjalan, data apa saja yang dibutuhkan, dan informasi yang dibutuhkan masyarakat atau calon pasien rumah sakit. Untuk analisa konsep sistem dan data dilaksanakan pada Dinas Informasi dan Komunikasi serta Dinas Kesehatan Kota Tangerang.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Tujuan Operasional
    Untuk memberikan informasi yang cepat, akurat dan relevan serta dapat diakses secaraonline kapanpun dan dimanapun mengenai informasi tempat tidur Rumah Sakit di Kota Tangerang khususnya rawat inap kelas III.

  2. Tujuan Fungsional
    Agar hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh seluruh masyarakat Kota Tangerang atau bahkan masyarakat luar kota sebagai referensi dasar untuk mengambil solusi permasalahan yang ada dan efisiensi waktu.

  3. Tujuan Individual
    Untuk melengkapi persyaratan pencapaian jenjang Ahli Madya dalam bidang ilmu komputer pada jurusan Manajemen Informatika di AMIK RAHARJA

Manfaat Penelitian

  1. Manfaat Operasional
    Sebagai saran atau masukan yang dapat dipergunakan oleh Pemerintah Kota Tangerang sebagai pertimbangan atas langkah-langkah sistem yang sedang dijalankan Pemerintah Kota Tangerang dalam pembuatan SIMDA (Sistem Informasi Manajemen Daerah).

  2. Manfaat Fungsional
    Dengan dihasilkannya sebuah perancangan sistem informasi ketersediaan tempat tidur rumah sakit ini dapat dapat dijadikan dasar perbaikan perbaikan sistem yang sedang berjalan pada saat ini dan dapat memberi kemudahan untuk mendapatkan informasi yang akurat dan relevan.

  3. Manfaat Individual
    Hasil penelitian ini memberikan penggalaman bagi mahasiswa untuk memperluas wawasan yang telah diterima tentang manajemen pada kegiatan nyata di bidang studinya.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Metode penelitian yang digunakan yaitu metode dengan cara mengumpulkan dan menggambarkan data mengenai keadaan secara langsung dari lapangan atau objek dari penelitian untuk mendapatkan data secara relevan.

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam mencari, mengumpulkan serta mengolah data menjadi informasi yang dibutuhkan, yaitu sebagai berikut:

  1. Wawancara (Interview)

    Penulis melakukan teknik pengumpulan data dengan cara wawancara dan tanya jawab kepada kepala seksi Dinas Infokom yang mempunyai wewenang dan pihak Dinas Kesehatan yang mengetahui kebutuhan apa saja yang dibutuhkan dalam pembutan sistem ini. Hal ini dikerjakan secara sistematik dan berlandaskan tujuan dari penelitian.

  2. Observasi (Pengamatan)

    Dalam hal ini penulis melakukan pengamatan langsung dan pencatatan tentang prosedur sistem yang berjalan saat ini. Penulis dapat melakukan kegiatan pengamatan langsung tentang cara atau proses kerja dalam sistem yang sedang berjalan.

  3. Studi Pustaka

    Penulis melakukan studi kepustakaan untuk mendapatkan data yang lebih akurat dengan cara mangumpulkan data teoritis yang bersumber dari hasil kuliah, literatur dari koleksi buku perpustakaan, serta sumber-sumber lain yang berkaitan dengan penyusunan TA (Tugas Akhir) ini.

Metode Analisa

Dalam tahap analisa sistem, penulis mengambil langkah-langkah analisis data yang menggunakan SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Treatment).

Metode Perancangan Sistem

Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu SDLC (System Development Life Cycle) dengan tahapan sebagai berikut:

  1. Perencanaan (Planning)
    Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumber daya seperti: perangkat fisik, metode, dan anggaran yang sifatnya masih umum. Dalam tahap ini juga dilakukan langkah-langkah berupa: mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mengidentifikasi kendala-kendala sistem dan membuat studi kelayakan.

  2. Analisis (Analysis)
    Tahap analisi merupakan tahap penelitian atas sistem yang berjalan dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru dengan menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modeling Language) dengan software Visual Paradigm yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasikan, membangun piranti lunak berbasis OO (Object Orientied) melalui tahap Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram yang dilakukan melalui 4 tahap, yaitu : (1) Survei terhadap sistem yang berjalan, (2) Analisa terhadap temuan survei, (3) Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi melalui 4 tahap, yaitu tahap 1 mencangkup semua kebutuhan sistem, tahap 2 melakukan pengelompokan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential) selanjutnya tahap 3 dengan TOE (Technical, Operational, dan Economic) serta tahap final, (4) Identifikasi persyaratan sistem. Hasil analisa kemudian dibuat laporan untuk masukan dalam perancangan sistem yang diusulkan.

  3. Disain (Design)
    Tahap design merupakan tahap dalam menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML dengan software Visual Paradigm membuat Use Case Diagram, Class Diagram, dan Activity Diagram. Proses design akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuahperancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada struktur data dengan menggunakan MySQL, Photoshop CS3 Portable untuk mendesain interface, representasi interface dengan menggunakan Notepad ++ 5.7, dan detail (algoritma) procedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement. Dokumen inilah yang akan digunakan untuk melakukan aktivitas pembuatan sistem. Langkah-langkah yang dilakukan adalah menyiapkan rancangan sistem yang rinci, mengidentifikasi alternatif konfigurasi sistem dan menyiapkan usulan implementasi.

  4. Implementasi (Implementation)
    Tahapan implementasi adalah dimana rancangan sistem yang dibentuk menjadi suatu coding program yang siap untuk dioperasikan. Langkah-langkahnya yaitu menyiapkan fasilitas fisik dan personil, serta melakukan simulasi.

  5. Pemeliharaan (Maintenance)
    Setelah melakukan implementasi terhadap sistem baru, tapah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah pemakaian atau penggunaan, audit sistem, penjagaan, perbaikan dan pengembangan sistem.

Metode Prototipe

Pada metode prototipe ini penulis menggunakan pendekatan Throw-away yang mana prototipe tersebut dibuat dan ditest.

Metode Testing

Pada TA ini penulis menggunakan metode black box testing, yang akan dijelaskan oleh penulis pada BAB II.

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini dibuat untuk memberikan gambaran mengenai yang ditulis dalam penulisan Tugas Akhir ini pada setiap bab, adapun sistematika penulisan ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini mencangkup beberapa sub bab yang diuraikan secara bertahap, diantaranya latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini akan membahas pengertian-pengertian mengenai definisi ilmu berupa teori umum dan teori khusus serta dilengkapi dengan literature review yang berkaitan dengan penyusunan laporan Tugas Akhir.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini membahas tentang gambaran umum Dinas Infokom, sejarah berdirinya Dinas Infokom, struktur organisasi, wewenang dan tanggung jawab, rancangan prosedur, analisa masukan, analisa proses, analisa keluaran, user requirement (berupa elisitasi tahap 1, 2, 3 dan final), rancangan basis data, flowchart, rancangan program, rancangan prototipe, konfigurasi sistem usulan, testing, evaluasi, implementasi, dan etimasi biaya..

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam jurnal CCIT (2010:197)[1], “Perancangan sistem yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, perancangan program.”

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:6)[2], bahwa “Suatu sistempada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yanglain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”.

Menurut Yakub (2012:1)[3], bahwa “Sistem adalah suatu jaringan kerjadari prosedur-prosedur yang berhubungan,terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.

Dari pendapat yangdikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan darisub-sub sistem yang saling berinteraksi, berhubungandan bekerja sama untuk mencapai satu tujuan.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:6)[2], bahwa suatu sistem mempunyai karakteristik sebagai berikut:

  1. Komponen sistem (components). Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat-sifat sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu sehingga mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat dapat mempunyai sistem yang lebih besaryang disebut supra sistem.

  2. Batasan sistem (boundary). Ruang lingkup merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sustem lain atau sistem dengan lingkungannya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu-kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

  3. Lingkungan luar sistem (environment). Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut dengan lingkungan luar sistem. Lingkungan kuar sistem ini dapat menguntungkan dan dapat pula merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi bagi sistem tersebut, yang dengan demikian lingkungan luar tersebut harus selalu dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem (interface). Media yang menghubungkan sistem dengan subsustem lain yang disebut dengan penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalirdari satu sub sistem ke subsistem lainnya. Keluaran suatu subsistem akanmenjadi masukan untuk subsistem yang lain dengan melewati penghubung. Dengan demikian terjadi suatu integrasi yang membentuk satu-kesatuan.

  5. Masukan Sistem (input). Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebutmasukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Sebagai contoh di dalam suatu unit computer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer. Sementara “data” adalah signal input yang akan diolah menjadi informasi

  6. Keluaran sistem (output). Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain. Sperti contoh sistem informasi, keluaran yang dihasilkan adalah informasi, di mana informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang merupakan input bagi subsistem lainnya.


  7. Pengolah Sistem (processing). Suatu sistem dapat mempunyai proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Sebagai contoh sistem akuntansi. Sistem ini mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkanoleh pihak manajemen.

  8. Sasaran (objectives). Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, makan operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

3. Klasifikasi Sistem


Menurut Yakub (2012:4) [3]bahwa Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Klasifikasi sistem tersebut diantaranya

  1. Sistem tak tentu (probabilistic system), adalah suatu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat di prediksi karena mengandung unsur probabilitas. Sistem arisan merupakan contoh probabilistic system karena sistem arisan tidak dapat di prediksi dengan pasti.

  2. Sistem abstrak (abstract system), adalah sistem yang berupa pemikiran ato ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem teologia yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dengan Tuhan merupakan contoh abstrac system.

  3. Sistem fisik (physichal system), adalah sistem yang ada secara fisik. Sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, sistem sekolah, dan sistem transportasi merupakan contoh phisical system.

  4. Sistem tertentu (deterministic system), adalah sistem yang beroprasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antar bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sistem komputer sudah diperogramkan, merupakan contoh deterministic system.

  5. Sistem tertutup (closed system), sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berintraksi dan tidak dipengaruhi dengan lingkungan, misalnya reaksi kimia dalam tabung yang terisolasi.


  6. Sistem terbuka (open system), adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungandan dipengaruhi oleh lingkungan. Sistem perdagangan merupakan contoh open system, karena dapat dipengaruhi oleh lingkungan

Konsep Dasar Data dan Informasi

1. Definisi Data

Menurut Sutarman (2012:3) [4], "Data adalah fakta dari sesuatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, di mana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan. Data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan darinya"

Menurut Situmorang (2010:1)[5], “Data adalah things known or assumed, yang berarti bahwa data sesuatu yang diketahui atau dianggap”.

Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa data adalah fakta dari sesuatu, kejadian, aktifitas dan transaksi yang dicatat, diklasifikasikan dan disimpan berupa angka, tulisan, gambar, suara ataupun tokoh namun belum diolah dalam bentuk yang dapat dimengerti.

2. Bentuk Data

Menurut Yakub (2012:5)[3], data dapat dibentuk menjadi 5, antara lain sebagai berikut:

  1. Teks. Teks adalah sederatan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara individual misalnya, artikel, koran, majalah, dan lain-lain.

  2. Data yang terformat. Data yang terformat adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya, data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.

  3. Citra (Image). Citra atau Image adalah data dalam bentuk gambar, citradapat berupa grafik, foto, hasil rontsen, dan tanda tangan.

  4. Audio. Audio adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrument musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.

  5. Video. Video adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film

3. Sumber Data

Menurut Yakub (2012:6)[3], Sumber data dapat diperoleh dari berbagai sumber untuk memperolehnya. Sumber data diklasifikasikan sebagai sumber data internal, sumber data personal, dan sumber data eksternal.

  1. Data Internal. Data internal sumbernya adalah orang, produk, layanan, dan proses.Data internal umumnya disimpan dalam basis data perusahaan dan biasanya dapat diakses.

  2. Data Personal. Sumber data personal bukan hanya berupa fakta, tetapi dapat juga mencakup konsep, pemikiran dan opini.

  3. Data Eksternal. Sumber data ekternal dimulai dari basis data komersial hingga sensor dan satelit.Data ini tersedia di compact disk, flashdisk atau media lainnya dalam bentuk film, suara gambar, atlas, dan televisi.

4. Hirarki Data

Menurut Yakub (2012:6)[3], Hirarki data dapat diorganisasikan menjadi beberapa level, antara lain sebagai berikut:

  1. Elemen Data. Elemen data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. Istilah lain dari elemen data dalam basis data telasional adalah field, kolom, item, dan atribut


  2. Record. Record adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Istilah lain dari rekaman dalam basis data relasional adalah baris atau tupel

  3. File. File adalah kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang atribut sama, namun berbeda isinya. Istilah lain dari file dalam basis data relasional adalah berkas, tabel, dan relasi

5. Definisi Informasi

Menurut Sutarman (2012:14) [4], "Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima"

Menurut McLeod dalam Yakub (2012:8)[3], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya”.

Menurut Maimunah dkk. dalam jurnal CCIT Vol. 5 No. 3 (2012:284)[6], “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti lagi bagi penerimanya dan bermanfaat dalam membuat sebuah keputusan”.

Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang meiliki nilai tambah bagi pengguna, dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi.

Menurut Tata Sutabri (2012:24) [2],“Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkinmerupakan hasil dari data yang dimasukkan ke dalam pengolahan”.

6. Kualitas Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:33) [2],kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu:

  1. Akurat (Accurate)
    Informasi harus bebas dari kesalahan kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi mungkin banyak mengalami gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.
  2. Tepat waktu (timeliness)
    Informasi yang sampaikepada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan suatu landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal untukorganisasi. Dewasa ini informasi bernilai mahal karena harus cepat dikirim dan didapat sehingga memerlukan teknologi mutahir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkannya.
  3. Relevan (relevance)
    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk setiap orang berbeda. Menyampaikan informasi tentang penyebab kerusakan pada mesin produksi kepada akuntan perusahaan tentunya kurang relevan.Akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi disampaikan untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangan relevan untuk seorang akuntan perusahaan.

7. Nilai Informasi

Menurut Sutarman (2012:14),[4],Nilai dari informasi ditentukan oleh lima hal yaitu:

  1. Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.
  2. Untuk mendapatkan pengalaman.
  3. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.
  4. Untuk mengekstrak inplikasi kritis dan merfleksikan pengalaman masa lampau yang menyedikan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang menajer darimembuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.
  5. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:38) [2],bahwa “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapatmenyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu”.

Menurut O’brian dalam Yakub (2012:16)[3],bahwa “sistem informasi (information system) merupakan kombinasi teratur dari orang-orang, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi”.

2. Komponen Sistem Informasi

Menurut Yakub (2012:20)[3],bahwa Sistem informasi merupakan sebuah susunan yang terdiri dari beberapa komponen atau elemen. Komponen sistem informasi disebut dengan istilah blok bangunan (building block). Komponen sistem informasi tersebut terdiri dari blok masukan (input block). Blok model (model block). Blok keluaran (output block). Blok teknologi (technology block). Dan basis data (database block).

  1. Blok Masukan (Input Block), input memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi. juga metode-metode untuk menangkap data yang dimasukkan.

  2. Blok Model (Model Block), blok ini terdiri dari kombinasi prosedur logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data.

  3. Blok Keluaran (Output Block), produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitasdan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  4. Blok Teknologi (Technology Block), blok teknologi digunakan untuk menerima input, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

  5. Blok basis Data (Database Block), Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasinya.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Menurut Apriyanti Tarigan, (2012:16)[7] , bahwa “Analisa sistem adalah orang yang menganalisa dan mengembangkan sistem untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan, dan menetukan kebutuhan-kebutuhan pemakai sistem yang diharapkan dapat diusulkan alternatif perbaikan sistem tersebut”.

Tahapan analisa dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap desain sistem. Tahapan analisa merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di tahap ini dapat menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Maka dapat diketahui bahwa tujuan dari analisa sistem adalah sebagai berikut:

  1. Memahami kerja sistem yang ada.

  2. Menentukan kelemahan-kelemahan sistem yang lama selanjutnya diusulkan perbaikannya

  3. Mengidentifikasikan masalah-masalah kebutukan pemakai (user) dengan mempelajari bentuk formulir dan laporan-laporan yang telah dihasilkan oleh sistem yang sedang berjalan

Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)

1. Definisi UML (Unified Modelling Language)

Menurut Widodo dkk. (2011:6)[8], “UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.

Menurut Nugroho (2010:6)[9], bahwa “UML(Unified Modelling Language) adalah ‘bahasa’ pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi objek’. Pemodelan sesunguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa pemodelan atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem.

2. Definisi Diagram UML (Unified Modelling Language)

Menurut Widodo dkk. (2011:10)[8], bahwa beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karenaada beberapa diagram yang digabung, misanya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi. Namun demikianmodel-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain:

  1. Diagram kelas. Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

  2. Diagram paket (Package Diagram). Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian daridiagram komponen.

  3. Diagram use case. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

  4. Diagram interaksi dan sequence (urutan). Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah iterasiksi yang menekannkan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

  5. Diagram komunikasi (communication diagram). Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

  6. Diagramstatechart (statechart diagram). Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktivitas. Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antar muka (interface), kelas, kolaborasi, dan terutama paling penting pada pemodelan sistem-sistem yang relatif.

  7. Diagram aktivitas (activity diagram). Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

  8. Diagram komponen (component diagram). Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah adasebelumnya. Diagram ini berhubungan dengan diagram kelas dimana komponen secara tipikal dipetakan ke dalam satu atau lebih kelas-kelas antarmuka-antar muka serta kolaborasi-kolaborasi.

  9. Diagram deployment (deployment diagram). Bersifat statis. Diagram inimem perlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time).

Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita muenggunakan diagram-diagram lainnya (misalnya data flow diagram, entity relationship diagram, dan sebagainya).

Konsep Dasar Basis Data

Menurut Untung Raharja dkk dalam jurnal CCIT Vol. 4 No.3 (2011:238)[10], “Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai representasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu.”

Menurut Ega Yulianti (2014:40), [11]“Basis data merupakan kumpulan atau himpunan dari data-data dan informasi yang saling terintregasi dan terorganisir dan terhubung satu sama lain tersimpan pada tempat yang sama tanpa adanya kerangkapan data atau informasi, dan pada saat dibutuhkan dapat dipanggil serta difungsikan kembali untuk kepentingan para penggunanya (user).”

Konsep Dasar SWOT

1. Definisi Analisa SWOT

Menurut Fahmi (2013:252) dalam Fifit Fitrianingsih (2014:35)[12],”SWOT adalah singkatan dari strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunities (peluang), dan theats (ancaman), dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang profit dan non profit dengan tujuan untuk mengetahuikeadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif”

Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilih hal yang mempengaruhi keempat faktanya, dimana aplikasinya adalah sebagai berikut: (Fifit Fitrianingsih, 2014:36)[12]

  1. Bagaimana kekuatan-kekuatan (strengths) yang ada dapat dipergunakan untuk menciptakan kesempatan-kesempatan (opportunitis) yang ada?

  2. Bagaimana cara mengatasi kelemahan-kelemahan (weaknesse) yang ada agar meningkatkan atau menciptakan kesempatan-kesempatan yang ada?

  3. Selanjutnya bagaimana kekuatan-kekuatan mampu menghadapi atau menangkal ancaman-ancaman yang ada?

  4. Bagaimana cara mengatasi kelemahan-kelemahan yang mampu menghindarkan dari ancaman yang mungkin terjadi?

2. Tujuan Penerapan SWOT di Perusahaan

Menurut Dewi dalam jurnal CCIT Vol.5,No.1 (2011:61)[13], Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari bisnis yang dilakukan oleh organisasi. Menurut Fahmi (2013:254) dalam Fifit Fitrianingsih (2014:37)[12], penerapan SWOT pada suatu perusahaan bertujuan untuk memberikan suatu pengaduan agar perusahaan menjadi lebih fokus, sehingga dengan penempatan analisa SWOT tersebut nantinya dapatdijadikan sebagai bandingan pikir dari berbagai sudut pandang, baik dari segi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang mungkin bisa terjadi di masa yang akan datang.

Tujuan lain dipeerlukan adanya anlisa SWOT adalah setiap produk yang beredar di pasaran pasti akan mengalami pasang surut dalam penjualan atau yang dikenal dengan istilah daur hidup produk (life cycle product). Konsep daur hidup dirujuk berdasarkan keadaan realita yang terjadi di pasar, bahwa konsumen memiliki tingkat kejenuhan dalam suatu produk.

3. Model Pendekatan SWOT

Model pendekatan SWOT dalam Fifit Fitrianingsih (2014:38)[12] adalah sebagai berikut:

  1. Matrik SWOT
    Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan

  2. Matrik Bostom Consulting Group
    Matrik BCG diciptakan oleh Bostom Consulting Group yang mempunyai beberapa tujuan diantaranya adalah untuk mengembangkan strategi pangsa pasar untuk portofolio produk berdasarkan karakteristik cash-flownya, serta untuk memutuskan apakah perlu meneruskan investasi produk yang tidak menguntungkan. Matriks BCG juga dapat digunakan untuk mengukur kinerja manajemen berdasarkan kinerja produk di pasaran.

  3. Matrik Eksternal
    Matrik ini dapat dikembangkan dari Model General Electric. Parameter yang digunakan meliputi parameter kekuatan internalperusahaan dan pengaruh eksternal yang dihadapi. Tujuan penggunaan model ini adalah untuk memperoleh strategi bisnis ditingkat korporat yang lebih detail.

  4. Matrik Space
    Tujuan dari matrik space adalah untuk mempertajam analisis agar perusahaan dapat melihat posisi dan arah perkembangan di masa akan datang. Matrik space dapat memperlihatkan dengan jelas kekuatan keuangan industri pada suatu perusahaan. Hal ini diperyumjukan untuk mendayagunakan keuntungan kompetitif secara optimal melalui tindakan agresif dalam merebut pasar

  5. Matrik Grand Strategy
    Matrik ini biasa digunakan untuk memecahkan masalah yang sering dihadapi dalam penggunakan analisis SWOT yaitu untuk menentukan apakah perusahaan ingin memanfaatkan posisi yang kuat atau mengatasi kendala yang ada dalam perusahaan.

Konsep Dasar Prototipe

Menurut Mustakini dalam Winiarti Prastiwi (2014)[14] mengemukakan bahwa “suatu prorotipe adalah bentuk dasar atau model awal dri suatu sistem atau bagian dari suatusiste. Setelah dioperasikan, prototipe ditingkatkan terus sesuai dengan kebutuhan pemakai sistem yang juga meningkat. ”

Berikut tahapan-tahapan prototipe: (Mustakini, 2009:526 dalam Winiarti Prastiwi:2014)[14]

  1. Identifikasi kebutuhan pemakai yang paling mendasar

  2. Membangun prototipe

  3. Menggunakan prototipe

  4. Merevisi dan meningkatkan prototipe

  5. Jika prototipe lengkap menjasi sistem yang dikehendaki, proses iterasi dihentikan

Berikut ini kelebihan prototipe:

  1. Jika sistem yang dikembangkan ingin digunakan secepatnya karena keputusan yang akan diambil manajer merupakan keputusan yang harus segera dilakukan dengan berdasarkan pada informasi yang diberikan oleh sistem.

  2. Terjadi ketidakpastian terhadap rancangan dari sistem yang dapat merubah dengan berjalannya waktu disebabkan karena kebutuhan informasi pemakai sistem bekumjelas. Dengan prototyping, sistem akan selalu ditingkatkan jika kebutuhan pemakai dari waktu ke waktu muncul dan dibutuhkan.

  3. Prototyping mendorong partisipasi dan keterlibatan pemakai sistem dalam pengembangan sistem karena sistem akan terus ditingkatkan dari hasil saran-saran yang diberikan oleh pemakai sistem.

Berikut ini kekurangan prototipe:

  1. Kualitas sistem akan berkurang disebabkan sistem tidak dirancang secara terintegrasi sehingga dapat menyebabkan integrasi basis data kurang baik dan hubungan satu bagian dengan bagian lain di sistem kurang terintegrasi.

  2. Dokumentasi dari sistem kurang baik dibandingkan dengan yang diberikan SDLC yang sudah terancang dengan baik.

Konsep Dasar Testing

1. Definisi Testing

Menurut Simarmata (2010:283)[15], pengujian adalah sebuah proses terhadap aplikasi/program untuk menemukan segala kesalahan dan segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan sesuai spesifikasi perangkat lunak yang telah ditentukan sebelum aplikasi tersebut diserahkan.

Pengujian tidak lagi dipandang sebgai aktivitas yang hanya dilakukan setelah coding selesai dengan batasan sebagai pendeteksi kegagalan perangkat lunak, melainkan sebagai aktivitas yang menuntun keseluruhan perangkat lunak dan pemeliharaan.

2. Black Box Testing

Menurut Simaremare dkk dalam Jurnal teknik POMITS Vol. 2 No. 3 (2013:471)[16], pengujian ini melibatkan pengecekan unit-unit aplikasi sebagai sebuah peralatan yang diharapkan memiliki masukan dan keluaran tertentu, tetapi proses internalnya tidak diketahui (seperti black box). Menurut Simarmata (2010:316)[15], klasifikasi blackbox testing mencangkup beberapa pengujian, yaitu:

  1. Pengujian fungsional
    Pengujian dilakukan dalam bentuk tertulis untuk memeriksa apakah aplikasi berjalan seperti yang diharapkan.pengujian ini meliputi seberapa baik sistem melakukan fungsinya, termasuk perintah-perintah pengguna, manipulasi data, pencarian dan proses bisnia, pengguna layar, dan integrasi, serta back-end seperti keamanan dan bagaimana meningkatkan sistem.

  2. Pengujian tegangan (stress testing)
    Pengujian tegangan berkaitan dengan kualitas aplikasi di dalam lingkungan. Idenya adalah untuk menciptakan sebuah lingkungan yang lebih menurut aplikasi, tidak seperti aplikasi dijalankan pada beban kerja normal. Pengujian ini merupakan yang paling sulit dan cukup kompleks dilakukan.

  3. Pengujian beban (load testing)
    Aplikasi dakan diuji dengan beban berat atau masukan, seperti terjadi pada pengujian situs web untuk mengetahui apakah aplikasi/web gagal atau kinerjanya menurun.

  4. Pengujian khusus (ad-hoc testing)
    Salah satu penggunaan terbaik dari pengujian ini adalah untuk pencarian. Membaca persyaratan atau spesifikasi (jika ada) jarang memberikan panduan yang jelas mengnai bagaimana sebuah program benar-benar bertindak, bahkan dokumentasi pengguna tidak menangkap “look and feel” dari sebuah program.

  5. Pengujian penyelidikan (exploratory testing)
    Pengujian penyelidikan mirip dengan pengujian khusus dan dilakukan mempelajari/mencari aplikasi.

  6. Pengujian usabilitas (usabilitas testing)
    Pengujian ini dilakukan jika antarmuka pengguna dari aplikasinya penting dan harus spesifik untuk jenis pengguna tertentu. Pengujian usabilitas adalah proses yang bekerja dengan pengguna akhir secara langsung mau pun tidak langsung untuk menilai bagaimana pengguna merasakan paket perangkat lunak dan bagaimana mereka berinteraksi dengannya. Pengujian ini idealnya melibatkan masukan dari pengguna secara langsung maupun tidak langsung dan bila memungkinkan melibatkan komputer yang didukung umpan balik. Komputer didukung umpan balik dapat berperan sebagai pengatur waktu pada dialog untuk monitor beberapa lama waktu yang diperlukan pengguna untuk menggunakan dialog dan alat penghitung (counter) untuk menentukan seberapa sering kondisi tertentu terjadi (missal: pesan error, batuan pesan).

  7. Pengujian asap (smoke testing)
    Pengujian ini dilakukan untuk memeriksa apakah aplikasi tersebut sudah siap untuk pengujian yang lebih besar dan bekerja dengan baik tanpa cela sampai tingkat yang paling diharapkan. Pada sebuah pengujian baru atau perbaikan peralatan yang terpasang, jika aplikasi “berasap”, aplikasi tersebut tidak bekerja. Setiap file dikompilasi, dihubungkan dan digabungkan menjadi sebuah program yang dapat dieksekusi setiap hari, dan program ini kemudian dimasukkan melalui “pengujian asap” (smoke testing) yang relative sederhana untuk memerika apakah produk “berasap” ketika produk dijalankan.

  8. Pengujian pemulihan (recovery testing)
    Pengujian pemulihan pada dasarnya dilakukan untuk seberapa cepat dan baiknya aplikasi bisa pulih terhadap semua jenis crash atau kegagalan hardware, masalah bencana, dan lain-lain.

  9. Pengujian volume (volume testing)
    Pengujian volume adalah pengujian sebuah sistem (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) utnuk serangkaian pengujian, seperti sistem yang dapat menangkap sistem pengolahan transaksi penjualan real-time atau dapat membarui basis data atau pengembalian data (data retrieval).

  10. Pengujian domain (domain testing)
    Dugaan dasarnya adalah bahwa mengambil ruang pengujian kemungkinan dari ruang individu dan membaginya lagi ke dalam subset yang sama, kemudian menguji perwakilan dari masing-masing subset.

  11. Pengujian skenario (scenario testing)
    Pengujian skenario adalah pengujian yang realistis, kredibel dan memotivasi stakeholder,tantangan untuk melakukan evaluasi. Pengujian ini menyediakan kombinasi variable dan fungsi yang sangat berarti daripada pengujian domain.

  12. Pengujian regresi (regression testing)
    Pengujian regresi adalah gaya pengujian yang berfokus pada pengujian (retesing) setelah ada perubahan. Pada regresi beresiko, daerah yang sama yang sudah diuji, akan kita uji lagi dengan pengujian yang berbesa (semakin kompleks). Usaha pengujian regresi bertujuan untuk mengurangi resiko berikut ini:

    1. Perubahan yang dimaksudkan untuk memperbaiki bug yang gagal.
    2. Beberapa perubahan memiliki efek samping, tidak memperbaiki bug lama atau memperkenalkan bug baru.

  13. Penerimaan Pengguna (user acceptence)
    Pada jenis pengujian ini, perangkat lunak akan diserahkan kepada pengguna untuk mengetahui apakah perangkat lunak memenuhi harapan pengguna dan bekerja seperti yang diharapkan. Pada pengembangan perangkat lunak, User Acceptance Testing (UAT) juga disebut pengujian aplikasi (application testing) dan pengujian pengguna akhir (end user testing) adalah tahapan pengembangan perangkat lunak ketika perangkat lunak diuji pada “dunia nyata” yang dimaksudkan oleh pengguna. UAT dapat dilakukan dengan in-house testing dengan membayar relawan atau subjek pengujian menggunakan perangkat lunak atau biasanya mendistribusikan perangkat lunak secara luas dengan melakukan pengujian versi yang tersedia secara gratis untuk diunduh melalui web. Pengalaman awal penggunaan kemudian diteruskan kembali kepada para pengembang yang membuat perubahan/perbaikian sebelum akhirnya melepaskan perangkat lunak secara komersial.

  14. Pengujian alfa (alpha testing)
    Pada jenis pengujian ini, pengguna akan menggunakan aplikasi dan pengembang mencatat setiap masukan atau tindakan yang dilakukan oleh pengguna. Semua jenis perilaku yang tidak normal dari sistem dicatat dan dikoreksi oleh pengembang.

  15. Pengujian beta (beta testing)
    Pada pengujian ini, perangkat lunak didistribusikan sebagai sebuah versi beta dengan pengguna yang menguji aplikasi di situs mereka. Pengecualian/cacat yang terjadi akan dilaporkan kepada pengembang. Pengujian beta dilakukan setelah pengujian alfa. Versi perangkat lunak yang dikenal dengan sebutan versi beta dirilis untuk pengguna yang terbatas di luar perusahaan. Perangkat lunak dilepaskan ke kelompok masyarakat agar dapat memastikan bahwa perangkat lunak tersebut memiliki beberapa kesalahan atau bug.

Konsep Dasar Elisitasi

Menurut Hidayati dalam Guritno Suryo dan Untung Raharja (2011:302)[17], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

  1. Elisitasi tahap I, yaitu berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai Metode MDI:

    1. M pada MDI itu artinya Mandatory (Penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.
    3. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagiandari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  3. Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan dari elisitasitahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :

    1. T artinya Teknikal, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. O artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. E artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
    2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan
    3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

  4. Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Normalisasi

Menurut Nugroho (2005:131) dalam Winiarti Prastiwi (2014)[14], Normalisasi merupakan peralatan yang digunakan untuk melakukan proses pengelompokan data menjadi tabel-tabel yang menunjukan entitas dan relasinya. Secara umum proses normalisasi dibagi menjadi tiga tahap yaitu :

  1. Bentuk Tidak Normal
    Pada tahap ini, semua data yang ada direkam tanpa format tertentu. Data bisa jadi mengalami duplikasi.

  2. Normalisasi Tahap 1
    Pada tahap ini, dibentuk tabel-tabel yang menampung data yang ada dan dikelompokkan berdasarkan suatu karakteristik tertentu.

  3. Normalisasi Tahap 2
    Pada tahap ini, dilakukan penentuan field kunci dari masing-masing tabel. Kunci tersebut harus unik dan dapat mewakili tabel.

  4. Normalisasi Tahap 3
    Pada tahap ini, dilakukan penentuan relasi antar tabel, sehingga akan ditemukan adanya field kunci sekunder pada tabel-tabel tertentu.

Teori Khusus

Konsep Dasar Internet

Menurut Wikipedia.com[18] istilah internet berasal dari bahasa Latin inter, yang berarti “antara”. Secara kata per kata internet berarti jaringan antara atau penghubung. Memang itulah fungsinya, internet menghubungkan berbagai jaringan yang tidak saling bergantung pada satu sama lain sedemikian rupa, sehingga mereka dapat berkomunikasi. Sistem apa yang digunakan pada masing-masing jaringan tidak menjadi masalah, apakah sistem DOS atau UNIX. Sementara jaringan lokal biasanya terdiri atas komputer sejenis (misalnya DOS atau UNIX), internet mengatasi perbedaan berbagai sistem operasi dengan menggunakan “bahasa” yang sama oleh semua jaringan dalam pengiriman data. Pada dasarnya inilah yang menyebabkan besarnya dimensi internet.

Dengan demikian, definisi internet ialah “jaringannya jaringan”, dengan menciptakan kemungkinan komunikasi antar jaringan di seluruh dunia tanpa bergantung kepada jenis komputernya.

Jadi kesimpulan definisi internet adalah:

  1. Definisi internet: internet merupakan hubungan antar berbagai jenis komputer dan jaringan di dunia yang berbeda sistem operasi maupun aplikasinya di mana hubungan tersebut memanfaatkan kemajuan media komunikasi (telepon dan satelit) yang menggunakan protokol standar dalam berkomunikasi yaitu protokol TCP/IP.

  2. Fungsi: internet merupakan media komunikasi dan informasi modern.

Konsep Dasar HTML

HTML (Hyper Text Markup Language) menurut peneliti adalah file teks ASCII yang berisi intruksi/scripts kepada web browser untuk menampilkan suatu tampilan grafis dari sebuah halaman web. Di dalam file html terdapat beberapa ”tag” atau kode–kode yang di mengerti oleh web browser dan dapat menampilkan di layar monitor. File html dapat di buat menggunakan text editor apapun di sistem operasi apapun antara lain Notepad di Windows, Emasc atau Vi di Unix atau simple text di macintosh. File html ini juga dapat di buat di aplikasi word processor apapun asalkan di simpan dengan format text only. Salah satu kelebihanan file html adalah cross platform, artinya file html dapat di tampilkan di beberapa operating system (OS) yang berada dan memiliki tampilan yang sama walaupun saat menggunakan satu OS tertentu saja. Berikut ini struktur sederhana dokumen HTML:

Definisi Website

Menurut Murad dkk dalam Jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:49)[19], “website adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.


Definsi Web Browser

Web Browser di artikan secara umum adalah sebuah aplikasi perangkat lunak yang membantu pengguna untuk dapat melakukan interaksi dengan tulisan, gambar dan informasi lainnya yang terdapat di suatu halaman web pada suatu website pada world wide web. Tulisan dan gambar dapat berupa hyperlink pada halaman lain pada website yang sama atau berbeda. Web browser terdapat di personal komputer dengan aplikasi Microsoft Internet Explorer, Mozilla Firefox, Appe Safari, Netscape dan Opera . Web browser merupakan HTTP user agent.
Web Browser berkomunikasi dengan menggunakan protokol HTTP pada suatu URL. Kebanyakan browser sudah mendukung protokol lainnya seperti FTP (File Transfer Protocol), RTSP (Real Time Sreaming Protocol) dan HTTPs (versi HTTP yang mendukung enskripsi SSL).


Konsep Dasar XAMPP

Menurut Wardana (2010:8)[20], XAMPP adalah paket software yang di dalamnya sudahterkandung Web Server Apache, database MySQL dan PHP Interpreter.

Mengenal bagian XAMPP yang biasa digunakan pada umumnya diantaranya:

  1. htdoc. Merupakan tempat meletakan berkas-berkas yang akan dijalankan, seperti berkas PHP, HTML dan script lain.
  2. phpMyAdmin. Merupakan bagian untuk mengelola basis data MySQL yang ada di komputer. Untuk membukanya, buka browser lalu ketikkan alamat http://localhost/phpMyAdmin maka akan muncul halaman phpMyAdmin.
  3. Control Panel. Control Panel berfungsi untuk mengelola layanan (sevice) XAMPP.Seperti menghentikan (stop) layanan, maupun memulai (start).

Konsep Dasar Processor Hyper Protocol (PHP)

Menurut Octavian dalam Mulyandi dkk (2013:17-154)[21],“PHP(PHP Hypertext Prosesor) adalah akronim dari Hypertext Preprocessor, yaitu suatu bahasa pemograman berbasiskan kode-kode (script) yang digunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTML”.

Menurut Sutaman dalam Kartini dkk. (2013:27-26)[22],“PHP adalah bahasa pemograman yang digunakan secara luas untuk penangananpembuatan dan pengembangan sebuah web dan bisa digunakan pada HTML”. Menurut Bernadhed (2013:10-2[23]), “PHP adalah sebuah bahasa pemograman yang berjalan dalam sebuah web-server (server side)”.

PHP secara umum dapat di artikan sebagai bahasa pemprograman script. Wujud dari PHP adalah berupa sekumpulan script yang digunakan untuk menggolah data. PHP banyak di gunakan kerena memiliki kecepatan dan stabilitas yang tinggi. PHP versi 5.0 adalah penyempurnaan dari versi sebelummnya. PHP sekarang lebih berorientasi objek. Berikut contoh sederhana dari PHP:

Konsep Dasar MySQL

MySQL Menurut Masria (2012:185)[24], menjelaskan bahwa MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (database management system) atau DBMS yang multithread dan multi user dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis di bawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual di bawah lisesi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan pengguna GPL. Tidak sama dengan proyek-proyek seperti Apache dimana perangkat lunak dikembangkan oleh komunitas umum dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing. MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia MySQL AB, dimana memegang hak cipta hampir di atas semua kode sumbernya

Menurut Anhar (2010:22)[25], beberapa kelebihan MySQL:

  1. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac OS X Server, Solaris dan masih banyak lagi.
  2. Bersifat open source. MySQL didistribusikan secara open source di bawah lisensi GNU General Public Lisence (GPL).
  3. Bersifat multi user. MySQL dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah.
  4. MySQL memiliki kecepatan yang baik dalam menangani query, dengan kata lain dapat memproses lebih bayak SQL per satuan waktu.\
  5. Dari segi secutiry atau keamanan data, MySQL memiliki beberapa lapisan security seperti level subnet mask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta password yang terenkripsi.
  6. MySQL memiliki interface terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Aplication Programming Interface).

Konsep Dasar CodeIgniter

Menurut wikipedia[18], CodeIgniter adalah aplikasi open source yang berupa framework dengan model MVC (Model, View, Controller) untuk membangun website dinamis dengan menggunakan PHP. CodeIgniter memudahkan developer untuk membuat aplikasi web dengan cepat dan mudah dibandingkan dengan membuatnya dari awal. CodeIgniter dirilis pertama kali pada 28 Februari 2006. Versi stabil terakhir adalah versi 2.1.3

Framework secara sederhana dapat diartikan kumpulan dari fungsi-fungsi/prosedur-prosedur dan class-class untuk tujuan tertentu yang sudah siap digunakan sehingga bisa lebih mempermudah dan mempercepat pekerjaan seorang programer, tanpa harus membuat fungsi atau class dari awal.

Ada beberapa alasan mengapa menggunakan framework:

  1. Mempercepat dan mempermudah pembangunan sebuah aplikasi web.
  2. Relatif memudahkan dalam proses maintenance karena sudah ada pola tertentu dalam sebuah framework (dengan syarat programmer mengikuti pola standar yang ada).
  3. Umumnya framework menyediakan fasilitas-fasilitas yang umum dipakai sehingga kita tidak perlu membangun dari awal (misalnya validasi, ORM, pagination, multiple database, scaffolding, pengaturan session, error handling, dll.
  4. Lebih bebas dalam pengembangan jika dibandingkan CMS.

Penjelasan mengenai Design Patern: MVC (Model, View, Controller) diantaranya:

Model View Controller merupakan suatu konsep yang cukup populer dalam pembangunan aplikasi web, berawal pada bahasa pemrograman Small Talk, MVC memisahkan pengembangan aplikasi berdasarkan komponen utama yang membangun sebuah aplikasi seperti manipulasi data, user interface, dan bagian yang menjadi kontrol aplikasi. Terdapat 3 jenis komponen yang membangun suatu MVC pattern dalam suatu aplikasi yaitu :

  1. View, merupakan bagian yang menangani presentation logic. Pada suatu aplikasi web bagian ini biasanya berupa file template HTML, yang diatur oleh controller. View berfungsi untuk menerima dan merepresentasikan data kepada user. Bagian ini tidak memiliki akses langsung terhadap bagian model
  2. Model, biasanya berhubungan langsung dengan database untuk memanipulasi data (insert, update, delete, search), menangani validasi dari bagian controller, namun tidak dapat berhubungan langsung dengan bagian view.
  3. Controller, merupakan bagian yang mengatur hubungan antara bagian model dan bagian view, controller berfungsi untuk menerima request dan data dari user kemudian menentukan apa yang akan diproses oleh aplikasi

Dengan menggunakan prinsip MVC suatu aplikasi dapat dikembangkan sesuai dengan kemampuan developernya, yaitu programmer yang menangani bagian model dan controller, sedangkan designer yang menangani bagian view, sehingga penggunaan arsitektur MVC dapat meningkatkan maintanability dan organisasi kode. Walaupun demikian dibutuhkan komunikasi yang baik antaraprogrammer dan designer dalam menangani variabel-variabel yang akan ditampilkan.

Ada beberapa kelebihan CodeIgniter (CI) dibandingkan dengan Framework PHP lain:

  1. Performa sangat cepat : salah satu alasan tidak menggunakan framework adalah karena eksekusinya yang lebih lambat daripada PHP from the scracth, tapi Codeigniter sangat cepat bahkan mungkin bisa dibilang Codeigniter merupakan framework yang paling cepat dibanding framework yang lain.
  2. Konfigurasi yang sangat minim (nearly zero configuration)  : tentu saja untuk menyesuaikan dengan database dan keleluasaan routing tetap diizinkan melakukan konfigurasi dengan mengubah beberapa file konfigurasi seperti database.php atau autoload.php, namun untuk menggunakan codeigniter dengan setting standard, anda hanya perlu mengubah sedikit saja file pada folder config.
  3. Banyak komunitas: dengan banyaknya komunitas CI ini, memudahkan kita untuk berinteraksi dengan yang lain, baik itu bertanya atau teknologi terbaru.
  4. Dokumentasi yang sangat lengkap : Setiap paket instalasi codeigniter sudah disertai user guide yang sangat bagus dan lengkap untuk dijadikan permulaan, bahasanya pun mudah dipahami.
  5. Dan banyak lagi yang lainnya

Konsep Dasar Flowchart

Menurut Winiarti Pastiwi (2014)[14], menjelaskan bahwa sistem flowchart merupakan diagram alir yang menggambarkan suatu sistem peralatan komputer yang digunakan dalam proses pengolahan data serta hubungan antar peralatan tersebut. Sistem flowchart ini tidak digunakan untuk menggambarkan urutan langkah untuk memecahkan masalah, tetapi hanya untuk menggambarkan prosedur dalam sistem yang dibentuk. Program flowchart merupakan diagram alir yang menggambarkan urutan logika dari suatu prosedur pemecahan masalah

Konsep Dasar HIPO

Menurut Winiarti Pastiwi (2014)[14], menjelaskan bahwa HIPO (Hierarcy plus Input- Process- Output) merupakan metodelogi yang dikembangkan dan didukung oleh IBM. HIPO sebenarnya adalah alat dokumentasi program dan saat inii banyak digunakan sebagai alat desain dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem yang berbasis pada fungsi, yaitu tiap-tiap modul di dalam sistem digambarkan oleh fungsi utamanya.

Paket HIPO berisi tiga jenis diagram, yaitu:

  1. Daftar Isi Visual/ Visual Tabel of Contents (VTOC), yang terdiri darisatu diagram hirarki atau lebih.
  2. Diagram Ringkasan/ Overview Diagram yaitu suatu seri diagram fungsional.Masing-masing diagram dihubungkan dengan salah satu fungsi sistem.
  3. Diagram Rinci/ Detail Diagram yaitu suatu seri diagram fungsional danmasing-masing diagram dihubungkan dengan sebuah sub-fungsi sistem.

Literature Review

Menurut Apriyanti Tarigan (2012:32)[7] , literature review adalah survei tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang berhubungan dengan topik penelitian.

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam TA ini, antara lain:

  1. Penelitian yang telah dilakukan oleh Yudhy Dharmawan [2006]
    Penelitian yang telah dilakukan oleh Yudhy Dharmawan berjudul “Sistem Informasi Efisiensi Penggunaan Tempat Tidur Unit Rawat Inap dengan menggunakan Indikator Grafik Barber Jhonsons di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang”. Pada penelitian ini penulis menjelaskan bahwa informasi yang berkaitan dengan efisiensi penggunaan tempat tidur tidak dapat tersedia tepat waktu dan tidak dapat disajikan secara visual dalam bentuk Grafik Barber Jhonsons yang memudahkan dalam efisiensi penggunaan tempat tidur. Pengembangan sistem dilakukan dengan menggunakan metode FAST. Penelitian dilakukan dalam dua tahap yakni tahap pertama dengan pendekatan deskriptif kualitatif untuk merancang dan membuat sistem informasi yang berbasis komputer, sedang tahap kedua dengan desain pre experiment yaitu one group pre-test pos-test design, yang menguji variabel penelitian yaitu aksesbilitas, ketepatan waktu dan kepresentatifan informasi dengan menggunakan rata-rata tertimbang. Penelitian ini menyatakan bahwa sistem yang sedang berjalan banyak menemui kendala sehingga informasi yang dibutuhkan tidak dapat diberikan secara baik dan tepat waktu, sedangkan dari studi kelayakan dapat dikembangkan sistem informasi yang berbasis jaringan komputer di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum. Hasil uji coba sistem menunjukkan bahwa dari aksesbilitas, ketepatan waktu dan kepresentatifan informasi dari rata-rata skor kuesioner didapatkan rata-rata skor setelah sistem diterapkan lebih tinggi dari skor sebelum diterapkan. Keunggulan sistem baru data lebih up to date dan mudah diakses serta tepat waktu. Pada penelitian ini masih mempunyai keterbatasan, yaitu informasi yang dihasilkan merupakan indikator efisisensi seluruh rumah sakit.

  2. Penelitian yang telah dilakukan oleh Rival Widyananda [2013]
    Penelitian yang telah dilakukan oleh Rival Widyananda berjudul “Rancang Bangun Aplikasi Informasi Kamar Pasien Pada Rumah Sakit Petrokimia Gresik”. Berdasarkan survey dan wawancara dengan pihak Assisten Manajer TI Rumah Sakit Petrokimia Gresik, didapatkan informasi bahwa terdapat kendala pada sistem pelayanan bagi pihak Rumah Sakit, kendala utama yang dialami terjadi karena masih kurang efisiensi serta efektifnya pada pencarian informasi kamar pasien yang masih menggunakan buku rekap data pasien pada pihak penerima pengunjung (Receptionist). Disamping itu, terkadang data yang dicari atau yang dibutuhkan tidak ada (hilang) sehingga informasi pasien menjadi tidak ter-rekap dengan baik. Maka penulis membuat rancangan bangun aplikasi untuk membantu bagian penerima pengunjung (Receptionist) dalam mengolah data informasi pasien beserta kamar pasien tersebut dengan cepat dan akurat, serta dapat mencari informasi pasien beserta kamar pasien tersebut dengan cepat langsung melalui aplikasi yang dibuat ini. Namun, aplikasi yang dibangun ini masih menggunakan basis desktop.

  3. Penelitian yang telah dijalankan oleh Adhi Susano dkk. [2014]
    Penelirian yang telah dijalankan oleh Adhi Susano dkk. berjudul “Implementasi Sistem Informasi Rekam Medis Dengan Menggunakan FAST (Framework For The Application Of System Techniquest) Untuk Mendukung Evaluasi Pelayanan Rumah Sakit Umum Di Tangerang”. Pada penelitian ini penulis memaparkan tujuannya untuk menemukan solusi perbaikan untuk meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit, yaitu menghasilkan rancangan sistem informasi rekam medis melalui pendekatan FAST (Framework For The Application Of System Techniquest) yang dapat digunakan untuk mendukung evaluasi pelayanan Rumah Sakit Umum Tangerang. Sistem informasi rekam medis yang sedang digunakan belum berjalan dengan baik sehingga untuk mengevaluasi pelayanan kesehatan dengan kegiatan pengumpulan, pengolahan dan pelaporan datamasih sulit dilaksakan akibatnya sistem yang sedang digunakan tersebut belum dapat menghasilkan laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen secara rutin. Hasil penelitian adalah sistem informasi Rekam Medis yang dikembangkan di RS Islam Asshobirin yang dapat meningkatkan mutu pelayanan, hal ini dapat dilihat dari laporan bulanan yang dapat dicetak tepat waktu dan lengkap sesuai kebutuhan bagian manajemen.

  4. Penelitian yang telah dijalankan oleh Ega Yulianti [2013/2014]
    Penelitian yang telah dijalankan oleh Ega Yulianti berjudul “Perancangan Sistem Informasi Laporan Pendapatan Pasien Rawat Inap Pada RSIA Bunda Sejati”, ditulis pada tahun 2013/2014. Penelitian ini menjelaskan bagaimana sistem laporan pendapatan pasien rawat inap yang berjalan di RSIA Bunda Sejati yang masih banyak kekurangan, yaitu: input data pada proses perincian biaya menggunakan metode pencatatan buku dan menggunakan Ms. Excel sehingga membutuhkan banyak waktu dan terjadi redudansi data, serta menyebabkan ketidaktepatan waktu dalam penyajian laporan. Untuk mengatasi hal tersebut, peneliti membangun Sistem Informasi Laporan Pendapatan Pasien Rawat Inap Pada RSIA Bunda Sejati berbasis web. Karena dengan internet, sistem dapat dijalankan dimanapun dan kapan pun tanpa melakukan penginstalan dan dapat dijalankan di OS manapun.

  5. Penelitian yang telah dilakukan oleh Dilon Tias Pamungkas [2013/2014]
    Penelitian yang telah dilakukan oleh Dilon Tias Pamungkas berjudul “Perancangan Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Penunjang Media Informasi Pada Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha”, ditulis pada tahun 2013/2014. Penelitian ini memaparkan bahwa bentuk media komunikasi visual yang berjalan, yang digunakan oleh RS Khusus Jiwa Dharma Graha pada umunya masih sederhana dengan mengandalkan media brosur dan web/blog sebagai informasi tentang RS Khusus Jiwa Dharma Graha. Hal tersebut belum memenuhi criteria sebagai promosi ideal, sehingga informasi yang disampaikan kepada konsumen belum maksimal. Untuk memberikan hasil yang menarik dan tepat guna pada Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha, maka penulis membuatrancangan media komunikasi visual yang mampu memberikan nilai efektifitas. Dengan aspek tampilan dan unsur visul yang terstruktur, mampu mewakili atau menggambarkan citra atau image dari apa yang diinginkan Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha. Dilihat dari sesi design untuk memunculkan ketertarikan maka dilihat dari warna, typography, layout serta bahan media yang digunakan.Media yang digunakan penulis adalah spanduk, brosur, poster, map, paper bag, dan x-banner.

  6. Penelitian yang telah dijalankan oleh Heri Lukman Rohyana [2011/2012]
    Penelitian yang Telah dijalankan oleh Heri Lukman Rohyana berjudul “Perancangan Sistem Pembuatan Kartu Kuning Berbasis Web Pada Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangerang”, ditulis pada tahun 2011/2012. Pada penelitiaan ini, penulis memaparkan sistem pelayanan pembuatan Kartu Kuning/AK I pada Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangerang khususnya Seksi Pendataan Informasi Pasar dan Bursa Kerja yang sedang berjalan dimulai dari perlengkapan persyaratan kemudian ke proses pengisian formbiodata/AK II hingga proses legalisis foto copy Kartu Kuning, dimana setiap proses tersebut memerlukan waktu dan tempat yang cukup besar untuk melakukan kegiatan tersebut tidambah dalam proses pengisian data secara manual sering terjadi ketidak akuratan data dalam pengisian data ketidak akuratan kerja, dan belum ada sistem yang memudahkan para pencari kerja untuk mengakses sistem tersebut dimana saja kapan saja. Untuk mengatasi masalah tersebut, penulis membuat sistem pembuatan Kartu Kuning/AK I berbasis web, yang dapat menghasilkan informasi yang lebih cepat. Tersedia basis data yang mengitregasikan seluruh file yang ada, sehingga pengontrolannya relative mudah, rapih, dan dapat memperkecil terjadinya kesalahan, sehingga lebih efektif dan efisien.

  7. Penelitian yang dilakukan oleh Emi Ratna Setiani, Jajang Kusnendar dan Eka Widhi Yunarso [2010]
    Penelitian yang dijalankan oleh Edi Ratna Setiani, Jajang Kusnendar dan Eka Widhi Yunarso berjudul “Sistem Informasi Pendapatan Daerah”. Penelitian ini menjelaskan tentang pengembangan SIMPATDA (Sistem Informasi Pendapatan Daerah) yang ada di kota Bandung, bertujuan untuk mengembangkan menu laporan yang telah ada dan memberikan transparansi kepada wajib pajak tentang pajak mereka. SIMPATDA yang digunakan di Pemda Kota Bandung masih berbentuk aplikasi desktop dan hanya orang-orang tertentu yang dapat mengaksesnya. SIMPATDA tersebut akan dikembangkan menjadi web based, agar dapat menambah user untuk admin yang menginput data. Wajib pajak juga dapat mengtahui tentang pajak mereka dari web yang telah disediakan. Penggunaan web based dalam aplikasi ini bertujuan untuk memudahkan dalam mengakses sistem, baik oleh dinas pendapatan daerah, maupun oleh wajib pajak. Proyek akhir ini dimulai dengan merancang hubungan antar database dan proses bisnis yang terjadi di dalam aplikasi. Kemudian dilanjutkan dengan desain tampilan dan pembuatan program

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Dinas INFOKOM

Sejarah Singkat Dinas INFOKOM

Sebelumnya Dinas Infokom bernama Bagian Informasi dan Komunikasi pada Sekretariat DaerahKota Tangerang. Kemudian dipecah menjadi Kantor Pengelolaan Data Elektronik (KPDE)dan Humas. Pada tahun 2008 melalui Keputusan Walikota Tangerang, Kantor Pengelolaan Data Elektronik berubah menjadi dinas, yaitu Dinas Informasi dan Komunikasi (Infokom) hingga sekarang.

DinasInfokom adalah dinas yang berwenang menyelenggarakan urusan Daerah yangberkenaan dengan komunikasi dan informatika. Beberapa kegiatan operasional yang dilakukan Dinas Infokom,misalnya memimpin, merencanakan, mengatur dan mengendalikan kegiatan penyelenggaraan sebagian tugas Dinas dalam lingkup pembangunan, pengembangan, pengelolaan, serta pemberdayaan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) serta pengelolaan Bank Data dan Website Kota Tangerang, CCTV Pemkot Tangerang, LPSE, pengawasan warung internet di Kota Tangerang, promosi daerah, pengelolaan media publikasi eksternal dan internal Kota Tangerang (KoranKota Benteng), pelaksanaan desiminasi informasi pemerintah daerah (media luar ruang: spanduk, baliho, banner), pelasanaan desiminasi melalui media massa(melalui advertorial di media cetak), pemeliharaan infrastruktur jaringan LANWAN

Struktur Organisasi Dinas INFOKOM

Tugas Pokok dan Fungsi

1. Kepala Dinas Infokom

2. Sekretariat

3. Kepala Bidang Telematika

4. Kepala Seksi Pemberdayaan Telematika

5. Kepala Seksi E-Government

6. Kepala Seksi Sarana Dan Prasarana Telematika

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Pada analisa ini terdiri dari beberapa prosedur diantaranya:

  1. Pasien yang sakit berobat ke dokter.

  2. Dokter memberikan surat rujukan rawat inap kepada pasien.

  3. Pasien yang ingin mengetahui informasi ketersediaan tempat tidur rawat inap yang masih kosong kemudian bertanya kepada petugas Unit Rawat Inap.

  4. Petugas Unit Rawat Inap di rumah sakit kemudian memberikan informasi ketersediaan tempat tidur rawat inap kepada pasien.

  5. Pasien menerima informasi. Jika masih terdapat tempat tidur rawat inap yang masih kosong, maka pasien dapat langsung mendaftar sebagai rawat inap sesuai rujukan. Namun jika tidak, pasien dapat mencari informasi di Rumah Sakit lain dengan cara menelepon Rumah Sakit lain, menanyakan hal yang sama yaituinformasi ketersediaan tempat tidur rawat inap pada Rumah Sakit.


Rancangan Prosedur

Di bawah ini use case diagram, activity diagram dan sequence diagram adalah sebagi berikut.

  1. Use Case Diagram
    Berikut ini adalah use case diagram pasien berobat ke dokter di Rumah Sakit hingga mendaftar menjadi pasien rawat inap.
    1. Nama Use case : Berobat
      Actor : Pasien
      Skenario : Pasien yang sakit pergi berobat ke Dokter

    2. Nama Use case : Surat Rujukan Rawat Inap
      Actor : Dokter
      Skenario : Dokter memberikan surat rujukan rawat inap kepadapasien yang membutuhkan tindakan rawat inap

    3. Nama Use case : Menanyakan informasi ketersediaan tempat tidur rawat inap Rumah Sakit sesuai rujukan
      Actor : Pasien
      Skenario : Setelah mendapat surat rujukan rawat inap dari dokter, pasien segera menanyakan informasi ketersediaan tempat tidur rawat inap Rumah Sakit sesuai rujukan kepada Petugas Unit Rawat Inap

    4. Nama Use Case : Mengecek data
      Actor : Perugas Unit Rawat Inap
      Skenario : Petugas Unit Rawat Inap mengecek ketersediaan tempat tidur rawat inap yang dirujuk masih ada yang kosong atau tidak

    5. Nama Use Case : Memberikan Informasi
      Actor : Petugas Unit Rawat Inap
      Skenario : Petugas memberikan informasi yang ada kepada pasien

    6. Nama Use Case : Mendaftar
      Actor : Pasien
      Skenario : Setelah informasi diterima dan informasi tempat tidur rawat inap yang diinginkan masih tersedia, maka pasien yang membutuhkan tindakan rawat inap dapat mendaftar sebagai pasien rawat inap sesuai rujukan dokter kepada perugas

    7. Nama Use Case : Mencatat/ mengolah data pasien masuk dan pasien keluar
      Actor : Petugas Unit Rawat Inap
      Skenario : Perugas memasukan data pasien

    Berdasarkan gambar 3.2, jika pasien tidak mendapatkan informasi yang dibutuhkan atau pasien menginginkan rawat inap di Rumah Sakit lain, maka pasien akan mencari informasi ke Rumah Sakit lain. Berikut dibawah ini adalah lanjutan use case diagram-nya.
    Berdasarkan gambar 3.3 use case diagram 2, yang berjalan saat ini terdapat:

    1. Nama Use case : Menanyakan informasi ketersediaan tempat tidur rawat inap Rumah Sakit sesuai rujukan
      Actor : Pasien
      Skenario : Pasien menelepon ke Rumah Sakit yang dituju untuk menanyakan informasi ketersediaan tempat tidur rawat inap sesuai rujukan

    2. Nama Use case : Mengecek data
      Actor : Petugas Unit Rawat Inap
      Skenario : Petugas Unit Rawat Inap mengecek ketersediaan tempat tidur rawat inap yang dirujuk masih ada yang kosong atau tidak

    3. Nama Use case : Memberikan Informasi
      Actor : Petugas Unit Rawat Inap
      Skenario : Petugas memberikan informasi yang ada kepada pasien

    4. Nama Use case : Pergi ke Rumah Sakit yang dituju
      Actor : Pasien
      Skenario : Setelah informasi diterima dan informasi tempat tidur rawat inap yang diinginkan masih tersedia, maka pasien pergi ke Rumah Sakit yang dituju untuk mendaftar sebagai pasien rawat inap

  2. Activity Diagram
    Berikut ini adalah activity diagram pasien berobat ke dokter di Rumah Sakit hingga mendaftar menjadi pasien rawat inap.
    Berdasarkan gambar 3.4 activity diagram1 yang berjalan saat ini terdapat:
    1. 1 Initial Node, objek yang diawali

    2. 3 partition yang menggambarkan ruang kerja actor terdiri dari Dokter, Pasien dan Petugas Unit Rawat Inap

    3. 7 Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi

    4. 1 Final State, objek yang diakhiri

    Berdasarkan gambar 3.4, jika pasien tidak mendapatkan informasi yang dibutuhkan atau pasien menginginkan rawat inap di Rumah Sakit lain, maka pasien akan mencari informasi ke Rumah Sakit lain. Berikut di bawah ini adalah lanjutan activity diagram-nya.
    Berdasarkan gambar 3.5 activity diagram1 yang berjalan saat ini terdapat:

    1. 1 Initial Node, objek yang diawali

    2. 2 partition yang menggambarkan ruang kerja actor terdiri dari Pasien dan Petugas Unit Rawat Inap

    3. 4 Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi

    4. 1 Final State, objek yang diakhiri

  3. Sequence Diagram
    Berikut ini adalah sequence diagram pasien berobat ke dokter di Rumah Sakit hingga mendaftar menjadi pasien rawat inap.
    Berdasarkan gambar 3.6 sequence diagram 1 yang sedang berjalan ini terdapat:
    1. 3 actor yang melakukan kegiatan, yaitu pasien, dokter, dan petugas unit rawat inap

    2. 9 message dan 1 self message yang merupakan urutan kegiatan sistem

    3. 1 lifeline yaitu Rumah Sakit lain

    4. 1 entity lifeline yaitu database rawat inap

    Berdasarkan gambar 3.6, jika pasien tidak mendapatkan informasi yang dibutuhkan atau pasien menginginkan rawat inap di Rumah Sakit lain, maka pasien akan mencari informasi ke Rumah Sakit lain. Berikut di bawah ini adalah lanjutan sequence diagram-nya.
    Berdasarkan gambar 3.7 sequence diagram 2 yang sedang berjalan ini terdapat:

    1. 2 actor yang melakukan kegiatan, yaitu pasien dan petugas unit rawat inap

    2. 6 message dan 1 self message yang merupakan urutan kegiatan sistem

    3. 1 lifeline yaitu Rumah Sakit Tujuan

    4. 1 entity lifeline yaitu database rawat inap

Analisa Sistem Yang Berjalan

Di bawah ini adalah matrik SWOT yang dibuat oleh penulis dalam menganalisa.

User Requirement

Elisitasi Tahap 1

Menurut Hidayati dalam Guritno dkk. (2011:302)[26], “elisitasi tahap I merupakan seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.”. Elisitasi tahap 1 untuk perancangan sistem informasi tempat tidur rumah sakit adalah sebagai berikut:

Elisitasi Tahap 2

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessesial (I) dan harus dieliminasi.

Elisitasi Tahap 3

Berdasarkan elisitasi tahap II diatas, maka dibentuklah elisitasi tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi LMH. Penjelasan detail dapat dilihat pada table di bawah ini.

Final Draft Elisitasi

Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk menerapkan Sistem Informasi Tempat Tidur Rumah Sakit (SIMPATI RS) di Kota Tangerang. Berdasarkan elisitasi tahap III diatas, maka menghasilkan requirement final draft elisitasi yang dapat dilihat pada tabel diberikut ini.

Rancangan Basis Data

Rancangan Normalisasi

1. Bentuk Normal Pertama (1 NF)

Berikut ini adalah contoh bentuk normal pertama yang ada pada Sistem Informasi Tempat Tidur Rumah Sakit (SIMPATI RS) pada Kota Tangerang, misalnya data pengguna.

1. Bentuk Normal Ke-dua (2 NF)

Berdasarkan tabel 3.6, penulis membuat bentuk normal ke-dua (NF 2) dengan menentukan primary key. Setelah itu mengelompokan field non kunci dengan primary key ketergantungan fungsional sehingga dihasilkan tabel segabai berikut:

1. Bentuk Normal Ke-tiga(3 NF)

Setelah membuat bentuk 1NF dan 2NF Selanjutnya adalah membentuk normal ke-tiga (3NF) yakni dengan menghilangkan field yang bergantung transitif dan membentuk relasi dengan dengan menentukan foreign key yaitu user_id dan id_rs, serta menambahkan foreign key(**) tersebut dalam tabel c_user, sehingga menjadi seperti berikut:
Di bawah ini merupakan class diagram yang telah dihasilkan dari proses perancangan normalisasi

Spesifikasi Basis Data

Flowchart

Berikut adalah flowchart sistem yang diusulkan untuk section public (pengunjung web secara umum):


Berikut adalah flowchart sistem yang diusulkan untuk section admin Dinas Kesehatan (DINKES):


Berikut adalah flowchart sistem yang diusulkan untuk section admin Rumah Sakit:


Berikut adalah flowchart sistem yang diusulkan untuk section Superadmin:

Rancangan Program

Pada rancangan program ini digambarkan dalam bentuk HIPO, sebagai berikut:

Rancangan Prototipe

Tujuan dalam membuat prototipe adalah untuk mempercepat dan mempermudah dalam memvisualisasikan desain alternatif dan konsep. Berikut ini adalah rancangan prototipe dari Perancangan Sistem Informasi Tempat Tidur Rumah Sakit (SIMPATI RS) Di Kota Tangerang yang akan dibuat.

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

  1. Processor  : Core i5
  2. Monitor  : LCD
  3. Mouse  : Logitech USB
  4. Keyboard  : Logitech USB
  5. RAM  : 4 GB
  6. Harddisk  : 500 GB

Aplikasi Yang Digunakan

  1. Mozilla firefox
  2. XAMPP version 1.7.1
  3. Navicat Premium

Hak Akses

  1. Super admin
  2. Public
  3. Admin Rumah Sakit
  4. Admin Dinas Kesehatan

Testing

Pengujian dengan metode black box testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian diproses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan dapat menghasilkan output sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Pengujian ini juga dilakukan untuk mencari kesalahan pada:

  1. Fungsinya yang salah/hilang

  2. Kesalahan pada interface

  3. Kesalahan pada struktur data/akses database

  4. Kesalahan performa

  5. Kesalahan instansidan tujuan akhir

Berikut ini tabel pengujian black box yang telah diuji oleh penulis:

Evaluasi

Setelah melakukan pengujian dengan metode black box diatas yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh masing-masing pengujian. Jika input data tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan kesalahan yang dapat membantu admin. Selain itu, semua pengujian yang dilakukan di atas berjalan sesuai rancangan. Maka program yang diusulkan ini diharapkan sangat membantu admin Rumah Sakit dan admin Dinas Kesehatan dalam menjalankan sistem dan menyampaikan informasi tempat tidur Rumah Sakit untuk rawat inap.

Implementasi

Schedule

Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapan sistem. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk time table yaitusebagai berikut.

Penerapan

Tahapan ini merupakan kegiatan untuk mengimplementasikan rancangan yang telah dibuat oleh peneliti. Penerapan ini dibuktikan dalam tabel dibawah ini.

Estimasi Biaya

Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan penulis untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul "Perancangan Sistem Informasi Tempat Tidur Rumah Sakit (SIMPATI RS) Di Kota Tangerang".

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

  1. Sistem informasi tempat tidur Rumah Sakit yang sedang berjalan di Kota Tangerang inibelum tepat dan akurat karena masyarakat atau calon pasien hanya bisa mengetahui informasi tersebut dengan cara datang langsung ke Rumah Sakit yangdituju lalu menanyakan kepada bagian resepsionis, atau melalui layanan teleponke Rumah Sakit yang akan dijawab oleh resepsionis. Bila jarak calon pasien menuju rumah sakit itu jauh, maka bisa saja setelah pasien tiba di rumah sakit,informasi yang mulanya terdapat tempat tidur untuk rawat inap yang masih kosongsudah terisi oleh pasien lain. Dengan demikian informasi yang didapat tidakakurat dan relevan.

  2. Terlihat pada BAB III bagian testing, penulis telah melakukan pengujian form isian. Jikasalah satu field ada yang kosong,maka saat melakukan penyimpanan data, sistem akan menampilkan pesan kesalahan bahwa field tersebut tidak boleh diisi. Kemudian, setiap admin Rumah Sakit melakukan perubahan pada data kuota dan data informasi tempat tidur, maka data tersebut akan terekam di data history, serta sistem merekam waktu perubahan data. Selain itu, ketika pengguna public sedang membuka halaman menu Informasi Tempat Tidur pada section public, maka secara otomatis sistem akan merefresh halaman menu InformasiTempat Tidur setiap 30 detik sekali. Dengan demikian, data yang ditampilkan akan selalu real time.

  3. Sistem yang telah dibuat oleh penulis ini dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh seluruh masyarakat Kota Tangerang atau bahkan masyarakat luar kota untuk mencari informasi ketersediaan tempat tidur Rumah Sakit di Kota Tangerangkhususnya rawat inap kelas III.

Saran

Adapun saran yang dapat diberikan untuk memaksimalkan Sistem Informasi Tempat Tidur Rumah Sakit (SIMPATI RS) di Kota Tangerang yang dibuat penulis adalah sebagai berikut:

  1. Perluadanya pelatihan khusus atau sosialisasi secara menyeluruh kepada petugas unitrawat inap setiap Rumah Sakit di Kota Tangerang serta perbaikan koneksiinternet di Rumah Sakit untuk keperluan operasional.

  2. Jikaakan dilakukan pengembangan di kemudian hari, penulis menyarankan agardibuatnya integrasi antara sistem ini dengan sistem yang ada pada Rumah Sakit,bila Rumah Sakit tersebut sudah mempunyai sistem yang sudah terkoputerisasi.Sehingga tidak menambah pekerjaan petugas Unit Rawat Inap.

  3. Penulismengharapkan pengembangan lebih lanjut untuk peneliti berikutnya denganmenggunakan sms gateway yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat.


DAFTAR PUSTAKA

  1. Aisyah, Siti, Nawang Kalbuana. 2010. “Perancangan Aplikasi Mobile”. Tangerang: Jurnal CCIT Perguruan Tinggi Raharja No. 197
  2. 2,0 2,1 2,2 2,3 2,4 Sutabri, Tata. 2012. “Analisis Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset
  3. 3,0 3,1 3,2 3,3 3,4 3,5 3,6 3,7 Yakub. 2012.“Pengantar Sistem Informasi”. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  4. 4,0 4,1 4,2 Sutarman. 2012. “Buku Pengantar Teknologi Informasi”. Jakarta: Bumi Aksara
  5. Situmorang. 2010. “Buku Analisis Data”. Medan:Katalog Dalam Terbitan (KTD).
  6. Maimunah, dkk. 2012.“Media Company Profile Sebagai Sarana PenunajangInformasi dan Komunikasi”. Tangerang. Jurnal CCIT Perguruan Tinggi Raharja Vol. 5 No.3.
  7. 7,0 7,1 Tarigan, Apriyanti. 2012. Analisa Perhitungan Harga Pokok Penjualan Pada PT Sinar Mentari Jaya (Laporan Kuliah Kerja Praktek). Tangerang : STIMIK Raharja
  8. 8,0 8,1 Widodo, dkk. 2011. “Menggunakan UML”. Bandung: Informatika.
  9. Nugroho, Adi. 2010. "Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek dengan Metode USDP". Yogyakarta: Andi Offset.
  10. Raharja, Untung, dkk. 2011. "Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Metode DMQ Base Level". Jurnal CCIT Vol. 4No.3.
  11. Yulianti, Ega. 2014. "Perancangan Sistem InformasiLaporan Pendapatan Pasien Rawat Inap Pada RSIA Bunda Sejati". Tangerang:AMIKRaharja.
  12. 12,0 12,1 12,2 12,3 Fitrianingsih, Fifit. 2014. “Analisa Sistem Informasi Penggajian Karyawan Pada PT Jalur Sejuk”. Tangerang: STMIK Raharja.
  13. Dewi,Meta Amalia dan Henderi. 2011. "Perencanaan Strategik SI/TI Pemerintah Kota Tangerang Dalam Mewujudkan E-Goverment". Tangerang: Jurnal CCIT. Vol.5,No.1 hal. 61-September 2011.
  14. 14,0 14,1 14,2 14,3 14,4 Prastiwi, Winiarti. 2014. “Penerapan Pedoman WIDURI Sebagai Penunjang Penilai Sidang Skripsi Dan Tugas Akhir Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Tangerang: STMIK Raharja.
  15. 15,0 15,1 Simarmata, Janner. 2010. “Rekayasa Perangkat Lunak”. Yogyakarta: Andi.
  16. Simarmare, dkk. 2013. “Perancangan Dan Pembuatan Aplikasi Manajemen Publikasi Ilmiah Berbasis Online Pada Jurnal SISFO”. Jurnal Teknik POMITS. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh November (ITS). Vol. 2, No. 3.
  17. Suryo, Guritno, Untung Raharja. 2011. “Theory and Aplication of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi”. Tangerang.
  18. 18,0 18,1 Wikipedia.com
  19. Murad, dkk. 2013. “Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Pada Kota Tangerang”. Jurnal CCIT. Tangerang: STMIK Raharja. Vol. 7 No. 1.
  20. Wardana. 2010.” Menjadi Master PHP Dengan Framework Codeigniter”. Jakarta: Alex Media Komputindo
  21. Mulyandi, Muhammad Rachman dkk. 2013. “Aplikasi Sistem Informasi Laporan Penggajian Guru Honor Berbasis Web pada SMA Negeri 6 Tangerang”. Yogyakarta: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnas teknomedia) 2013. STMIK AMIKOM Yogyakarta.
  22. Kartini, dkk. 2013. “Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Tiket Konser Musik Online Berbasis Lokasi”. Yogyakarta: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnas teknomedia) 2013. STMIK AMIKOM Yogyakarta.
  23. Bernadhed. 2013. “Sistem Informasi Pelayanan Produk Berbasis Vendor Berkart”. Yogyakarta:Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnas teknomedia) 2013. STMIK AMIKOM Yogyakarta 19 Januari 2013
  24. Masria. 2012. “Praktis Komputer”. Jakarta: Lentera Printing.
  25. Anhar. 2010. “Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak”. Jakarta: Mediakita.
  26. Suryo, Guritno, dkk. 2011. Theory and Application of Research. Yogyakarta: ANDI.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A:

Lampiran A.1 : Surat Keterangan Penelitian TA
Lampiran A.2 : Form Penggantian Judul
Lampiran A.3 : Kartu Bimbingan
Lampiran A.4 : Kartu Study Tetap Final (KSTF)
Lampiran A.5 : Form Validasi TA
Lampiran A.6 : Kwitansi Pembayaran TA
Lampiran A.7 : Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil
Lampiran A.8 : Daftar Nilai
Lampiran A.9 : Formulir Seminar Proposal
Lampiran A.10 : Formulir Pertemuan Stake Holder
Lampiran A.11 : Sertifikat TOEFL
Lampiran A.12 : Sertifikat Prospek
Lampiran A.13 : Sertifikat IT Internasional
Lampiran A.14 : Sertifikat Nasional
Lampiran A.15 : Sertifikat Beasiswa
Lampiran A.16 : Curriculum Vitae (CV)

Lampiran B:

Lampiran B.1 : Bukti Percakapan Rapat Evaluasi JAMKESDA triwulan 3 dan Sosialisasi SIMPATI RS (rekaman suara)
Lampiran B.2 : Bukti Foto Rapat Evaluasi JAMKESDA triwulan 3 dan Sosialisasi SIMPATI RS

Lampiran C:

Lampiran C.1 : Sosialisasi SIMPATI RS di RSUD Kota Tangerang
Lampiran C.2 : Hasil sosialisasi pada RS Aqidah oleh stakeholder Bpk. Adhi Zulkifli, ST., MT.
Lampiran C.3 : Hasil sosialisasi pada RS Aminah oleh stakeholder Bpk. Adhi Zulkifli, ST., MT.
Lampiran C.4 : Hasil sosialisasi pada RS Medika Lestari oleh stakeholder Bpk. Adhi Zulkifli, ST., MT
Lampiran C.5 : Hasil sosialisasi pada RS Melati oleh stakeholder Bpk. Adhi Zulkifli, ST., MT

Lampiran D:

Lampiran D.1 : Petunjuk Penggunaan (manual book) Admin Dinas Kesehatan
Lampiran D.2 : Petunjuk Penggunaan (manual book) Admin Rumah Sakit.


Contributors

Admin, Dwi Oktaviani