TA0831361514

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

SYSTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG

ONLINE PADA CARGO PT.RPX-BANDARA

SOEKARNO HATTA TANGERANG


TUGAS AKHIR

Disusun Oleh :

NIM
: 0831361514
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SYSTEM ARCHITECTURE

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

TANGERANG

2015/2016

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA INFORMATIKA

 

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

SYSTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG

ONLINE PADA CARGO PT.RPX-BANDARA

SOEKARNO HATTA TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 0831361514
Nama
Jenjang Studi
: Diploma
Jurusan
: Teknik Informasi
Konsentrasi
: Sistem Architecture

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 23 Agustus 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
AMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informasi
           
           
           
           
(Drs. Po Abas Sunarya, M. Si)
       
(Diah Aryani,ST,M.Kom)
NIP : 000603
       
NIP : 010413

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

SYSTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG

ONLINE PADA CARGO PT.RPX-BANDARA

SOEKARNO HATTA TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 0831361514
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informasi

Konsentrasi System Architecture

Disetujui Oleh :

Tangerang,23 Agustus 2014

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

SYSTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG

ONLINE PADA CARGO PT.RPX-BANDARA

SOEKARNO HATTA TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 0831361514
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informasi

Konsentrasi Sistem Architekture

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, 23 Agustus 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

(AMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

SYSTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG

ONLINE PADA CARGO PT.RPX-BANDARA

SOEKARNO HATTA TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 0831361514
Nama
Jenjang Studi
: Diploma
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Sistem Architechture

 

 

Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Tugas Akhir yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Diploma baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 23 Agustus 2016

 
 
 
 
 
NIM : 0831361514

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Perkembangan komputer sangat pesat dan cepat, seiring dengan lajunya ekonomi

dinegeri ini. Kebutuhan akan komputer merupakan hal yang utama saat ini sebagai penunjang pekerjaan atau membantu menyelesaikan tugas-tugas, selain itu merupakan cara efektif pengolahan data, ilmu pengetahuan dan masih banyak lagi. Suatu sistem dibuat untuk menangani suatu kegiatan yang berulang kali atau rutin terjadi dalam sistem tersebut dan untuk mencapai tujuan yang akan dicapai. Pendekatan yang dilakukan dalam praktek kerja lapangan ini, dengan mengadakan peninjauan langsung dimana metode yang digunakan adalah melalui studi lapangan dengan tinjauan untuk mengamati, melihat dan mengetahui bagaimana sistem yang ada dan untuk dapat memonitor proses tersebut, Dalam kegiatan proses persediaan barang, sistem yang ada masih menggunakan program standar office, tetapi di dalam pelaksanaanya dirasakan masih kurang memenuhi kebutuhan dalam memonitor proses persediaan barang Oleh karena itu diusulkan sistem informasi “SYSTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG ONLINE PADA CARGO PT.RPX-BANDARA SOEKARNO HATTA TANGERANG”. dengan harapan dapat berguna bagi semua pihak terutama untuk Staff-staff yang bekerja di perusahaan tersebut melalui proses analisa yang ada,

sehingga di harapkan dengan system informasi yang diusulkan dapat memaksimalkan proses monitoring persediaan barang.


Kata Kunci: Sistem, Informasi, Persediaan Online

ABSTRACT

Isi abstract dengan bahasa inggris.


Keywords : ............

KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Skripsi Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Tujuan dari pembuatan Tugas Akhir ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Diploma untuk jenjang D3 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Tugas Akhir ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Drs. Po Abas Sunarya, M. Si Selaku Direktur di AMIK Raharja Informatika.
  2. Bpk Padeli, M, KOM selaku Pembantu Direktur 1 AMIK Raharja Informatika.
  3. Ibu Diah Aryani,ST,M.Kom, selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika dan Dosen Pembimbing Tugas Akhir Akademi Manajemen Ilmu Komputer (AMIK) Raharja.
  4. Ibu Maimunah, M.Kom Selaku Pembimbing Tugas Akhir Akademi Manajemen Ilmu Komputer (AMIK) Raharja.
  5. Bapak Jajang Hermawan, selaku supervisor PT. Wahana Dirgantara dan sekaligus Pembimbing Lapangan yang sudah meluangkan waktu untuk membantu penulis untuk melengkapi laporan ini.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Kedua orang tua, kakak dan saudara keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Tugas Akhir (TA) ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Tugas Akhir (TA) ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.


Tangerang, 23 Agustus 2016
Ahmad suheri
NIM. 0831361514


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini diperlukan kecepatan, ketepatan, serta keakuratan dalam mendapatkan informasi, sehingga semua orang dapat menerima informasi secara up to date tanpa menunggu waktu yang lama untuk mendapatkan informasi tersebut. Informasi akan sangat berharga sekali nilainya apabila informasi itu dapat memberikan manfaat bagi yang membutuhkannya, mulai dari perusahaan swasta, instansi pemerintahan, dunia pendidikan, bahkan sampai kepelosok desa saat ini sudah banyak menggunakan teknologi informasi.

Tak heran bila saat ini banyak perusahaan rela mengeluarkan budget yang besar untuk membuat suatu sistem informasi yang nantinya diharapkan dapat mengelola seluruh kegiatan usahanya, tidak ketinggalan dengan perusahaan lain dan dapat bersaing dalam menghadapi era globalisasi sekarang ini. Dalam menjalankan usahanya perusahaan juga memerlukan strategi perencanaan yang baik dan terorganisir, oleh karena itu di perlukan management yang bijak dan cakap dalam setiap pengambilan keputusan, dengan didukung teknologi informasi maka akan sangat membantu sekali dalam mengawasi setiap kegiatan yang berlangsung didalam perusahaan tersebut.

PT WAHANA DIRGANTARA merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengiriman yang beralamat di Jl.Cargo Air port Soekarno-hatta kota Tangerang Banten.Perusahaan tersebut memiliki gudang yang setiap harinya beroperasi sebagai transit barang yang akan di kirim dengan pesawat Lion Air, perusahaan memiliki worehouse sendiri dalam penerimaan barang dengan menggunakan sistem, adapun proses penerimaan barang tersebut dikelola dengan melakukan kegiatan di lapangan tahap demi tahap. Seorang acceptance ( Bagian penerimaan ) harus membuat BTB (Bukti Terima Barang) kepada sub agent yang mengirimkan barang tersebut, setelah dibuatkan BTB dengan menimbang, mengukur dan menghitung jumlah colly yang ada oleh acceptance, barang kemudian di masukkan kedalam gudang untuk di persiapkan dan dikirim setelah di masukan kedalam gerobak, lalu quality control akan melihat BTB dan akan di lakukan sinkronisasi dengan hasil build_up tadi kemudian dicetak melalui print out dan akan di gunakan untuk penagihan kepada sub agent sebagai biaya sewa gudang.

Melihat kondisi tersebut maka penulis dalam penyusunan laporan ini mengambil judul : “SYSTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG ONLINE PADA CARGO PT.RPX-BANDARA SOEKARNO HATTA TANGERANG”. Adapun prototype disini adalah gambaran dari Program disertai analisa yang akan dibuat oleh penulis, kemudian diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan yang ada di perusahaan tersebut.

Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang penelitian yang telah diuraikan pada bahasan sebelumnya, Sistem persediaan barang yang ada di perusahaan tersebut masih memiliki beberapa permasalahan diantaranya :

Berdasarkan dari uraian diatas maka penulis mengambil beberapa pokok permasalahan :

  1. Bagaimana sistem yang ada, dapat memonitor persediaan barang pada PT Wahana Dirgantara?

  2. Apakah sistem yang ada sudah dapat memberikan laporan secara cepat dan akurat?

  3. Bagaimana sistem dapat memonitoring dan memberikan laporan secara tepat dan akurat?

    Ruang Lingkup Penelitian

    Pada PT WAHANA DIRGANTARA terdapat banyak permasalahan yang tidak bisa diatasi oleh sistem yang berlaku saat ini, tetapi di sini penulis membatasi penulisan hanya mengenai monitoring persediaan barang, yang meliputi hak akses program, menu input data buat mengatur dan mengontrol barang yang ada.

    Tujuan dan Manfaat Penelitian

    Tujuan Penelitian

    Adapun tujuan penelitian laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

    1.Tujuan Operasional

    a. Untuk untuk mempercepat penerimaan barang yang masuk pada gudang.

    b. Agar dibuatkan program menu input data yang dapat di gunakan yang dapat di gunakan di banyak komputer.

    c. Untuk dapat memonitoring proses penerimaan barang secara langsung.

    2.Tujuan Fungsional

    a. Untuk dapat membuat estimasi waktu penagihan pembayaran uang sewa gudang terhadap agent.

    b. Untuk mengetahui status atau kondisi barang yang ada di dalam gudang

    c. Untuk transparansi pembayaran sewa gudang, gahwa barang tersebut sudah di bayar atau belum.

    3.Tujuan Individu

    Sebagai persyaratan untuk kelulusan jenjang Diploma 3 (D3) pada Perguruan Tinggi Raharja dalam bentuk laporan Tugas Akhir (TA).

    Manfaat Penelitian

    1.Manfaat bagi Penulis

    Menambah pengalaman secara langsung dan menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah di dunia kerja pada perusahaan.

    2.Manfaat bagi Perusahaan

    Penelitian yang dilakukan oleh penulis nantinya diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perusahaan melalui ide–ide maupun saran bagi management perusahaan disertai contoh implementasi program yang di buat penulis yang bersifat informative.

    3.Manfaat bagi pembaca

    Untuk menambah wawasan bagi yang membaca karya tulis ini yang mungkin suatu saat dapat dijadikan bahan reverensi untuk membuat karya tulis yang sama.

    Metode Penelitian

    Metode Pengumpulan Data

    1. Observasi (Pengamatan)

      Merupakan metode pengamatan secara langsung terhadap seluruh kegiatan yang berlangsung yang berhubungan dengan proses penerimaan terhadap barang yang dipandu oleh PIC ( Person In charge ) Acceptance PT Wahana Dirgantara.

    2. Wawancara

      Merupakan metode untuk mendapatkan data (fakta) dengan cara tanya jawab secara lisan yang dilakukan kepada mereka yang bertanggung jawab langsung pada bidang yang bersangkutan di perusahaan dengan maksud memperoleh data yang akurat dan relevan yang dilakukan oleh penulis, yaitu melakukan wawancara secara langsung kepada Manager wdi, PIC acceptance, kasir dan Supervisor sehingga penulis dapat mengidentifikasi permasalahan yang ada di perusahaan tersebut. .

    3. Studi Pustaka

      Studi pustaka dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku referensi serta bantuan media internet terutama yang berkaitan dengan pemrograman dan database untuk membuat design prototype program yang di buat penulis, yang bermanfaat pada saat menyusun laporan karya tulis ini. .

    Metode Analisa

    1. Metode Analisa Sistem

      Dalam penelitian ini :

    2. a. Kebutuhan akan yang efektif dan efisien serta ada saat di butuhkan menjadi alasan utama untuk penyediaan informasi yang akurat.

      b. Penyimpanan data dalam berbentuk kertas atau manual menimbulkan resiko yang cukup besar seperti kertas yang tercecer, kebakaran, sobek, rusak parah atau bencana alam yang mengakibatkan data-data penting hilang, sehingga di perlukan sistem yang bisa menyimpan data lebih aman.

      c. Data yang kurang lengkap menyebabkan sistem informasi tidak tersusun rapi dan susah dalam pencarian data.


    Sistematika Penulisan

    Guna mempermudah pemahaman dalam penelitian ini, peneliti menyusun laporan hasil penelitian ini secara sistematis yang berbagi dalam BAB dan sub BAB dengan uraian sebagai berikut :

    1. BAB I : PENDAHULUAN

      Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup hipotesis, tujuan dan manfaat, metode penelitian, metode analisa dan sistematika penulisan.

    2. BAB II : LANDASAN TEORI

      Bab ini berisi ulasan umum teori dan program-program pendukung tentang sistem informasi yang akan di buat.

    3. BAB III : PEMBAHASAN

      Bab ini berisi tentang gambaran umum perusahaan permasalahan, sistem yang sedang di gunakan dan alat pendukung sistem yang akan di usulkan.

    4. BAB IV : PENUTUP

      Bab ini berisi kesimpulan dan saran.

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori Umum

    Konsep Dasar Sistem

    1. Definisi Sistem

    Menurut Tata Sutabri (2012:22)[1], Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut.

    Menurut Henderi dkk (2011:322)[2], tahapan analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalah-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di buat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

    Sistem adalah sekelompok bagian atau komponen-komponen yang bekerja sama untuk mencapai beberapa sasaran dan maksud. (Salisbury,2010:42)

    Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem pada dasarnya sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama - sama untuk mencapai tujuan tertentu.

    Suatu sistem mempunyai maksud tertentu. Ada yang menybutkan maksud dari suatu sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan (goal) dan ada yang menyebutkan untuk mencapai suatu sasaran (objectives). Tujuan biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas sementara sasaran memiliki ruang lingkup yang lebih sempit. (Tata Sutabri, 2013:16-19).

    2. Karakteristik Sistem

    Menurut Tata Sutabri (2012:20)[3], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem.

    Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

    1.Komponen Sistem (Components)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang bekerja sama membentuk satu kesatuan.

    2.Batasan Sistem (Boundary)

    Batasan sistem sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya.

    3.Lingkungan Luar Sistem (Environtment)

    Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut dengan lingkungan luar sistem.

    4.Penghubung Sistem (Interface)

    Sebagai media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut dengan penghubung sistem atau interface.

    5.Masukan Sistem (Input)

    Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signalinput).

    6.Keluaran Sistem (Output)

    Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.

    7.Pengolah Sistem (Proses)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

    8.Sasaran Sistem (Objective)

    Suatu sistem mempunyai tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik, kalau suatu sistem tidak memeliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

    Konsep Dasar Informasi

    Informasi merupakan proses lebih lanjut dari data yang sudah memiliki nilai tambah. Informasi dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu :

    a. Informasi Strategis. Informasi ini digunakan untuk mengambil keputusan jangka panjang.

    b. Informasi Taktis. Informasi dibutuhkan untuk mengambil keputusan jangka menengah.

    c. Informasi Teknis. Informasi ini dibutuhkan untuk keperluan operasional sehari-hari.

    Konsep Dasar Sistem Informasi

    1. Definisi Informasi

    Untuk menganalisa suatu sistem harus mengerti terlebih dahulu komponen komponen yang ada dalam sistem tersebut. Dari mana data dan informasi tersebut diperoleh dan kemana hasil pengolahan data dan informasi tersebut diperlukan definisi informasi terdapat beberapa pandangan, diantaranya yaitu :

    Menurut Maimunah dkk (2012:284)[4], ”Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil sebuah keputusan”.

    Menurut Tata Sutabri (2012:22)[5], “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterprestasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan”.

    Informasi dapat dikelompokan menjadi 3 bagian, yaitu :

    a. Informasi Strategis.

    Informasi ini digunakan untuk mengambil keputusan jangka panjang, yang mencakup informasi eksternal, rencana perluasan perusahaan, dan sebagainya.

    b. Informasi Taktis.

    Informasi ini dibutuhkan untuk mengambil keputusan jangka menengah, seperti informasi tren penjualan yang dapat dimanfaatkan untuk menyusun rencana penjualan.

    c. Informasi Teknis.

    Informasi ini dibutuhkan untuk keperluan operasional seharihari seperti informasi persediaan stock, retur penjualan, dan laporan kas harian.

    Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Informasi merupakan data yang telah diolah, dibentuk, ataupun dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu bagi penggunanya.

    2. Kualitas Informasi

    Menurut Tata Sutabri (2012:33)[6], kualitas dari informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu :

    a. Akurat.

    Informasi harus bebas dari kesalahan, akurat juga bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

    b. Tepat Waktu.

    Informasi yang disampaikan kepada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.

    c. Relevan.

    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya, Relevansi untuk informasi untuk setiap orang berbeda.Menyampaikan informasi tentang penyebab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan tentunya kurang relevan. Akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan.

    Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas informasi harus relevan, akurat serta tepat waktu dalam memberikan informasi yang efisien dan memiliki nilai ekonomi juga dapat dipercaya.

    3. Nilai Informasi

    Menurut Tata Sutabri (2012:30)[7], Nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal yaitu, manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

    a. Mudah diperoleh.

    Sifat ini menunjukkan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

    b. Luas dan lengkap.

    Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, Karena itu sulit mengukurnya.

    c. Ketelitian.

    Sifat ini menunjukkan minimnya kesalahan dan informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

    d. Kecocokan.

    Sifat ini menunjukkan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.

    e. Ketepatan waktu.

    Menunjukkan tak ada keterlambatan jika ada seseorang yang ingin mendapatkan informasi. Masukkan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur, misalnya berapa banyak penjualan dapat ditambah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barang-barang inventaris.

    f. Kejelasan.

    Sifat ini menunjukkan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Memberikan laporan dapat memakan biaya yang besar. Beberapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut.

    g. Keluwesan.

    Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambil keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

    h. Dapat dibuktikan.

    Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

    i. Tidak ada prasangka.

    Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

    J. Dapat diukur.

    Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal. Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan-dugaan, klenik, dan sebagainya sering dianggap informasi, hal-hal tersebut berada di luar lingkup pembicaraan kita.

    Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa suatu informasi dikatakan bernilai bila informasi lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan.

    2.2.Teori Khusus

    2.2.1 Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

    2.2.2 Definisi UML (Unified Modeling Language)

    Menurut Widodo (2011:6), “UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.

    Menurut Nugroho (2010:6), ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahanpermasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis OOP (Object Oriented Programming).

    2.2.3 Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)

    Menurut Henderi (2010:6), langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

    1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

    2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints, dan catatan-catatan lain.

    3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

    4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

    5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

    6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.

    7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

    8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

    9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen - komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen bereaksi dengan baik.

    10. Perhalus deplovment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

    11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:

    a) Pendekatan use case dengan meng-assign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

    b) Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

    Menurut Nugroho (2010:10), Sesungguhnya tidak ada batasan yag tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view - view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management).

    2.2.4 Bangunan Dasar Metodologi Unified Modelling Language (UML)

    Menurut Nugroho (2010:117), bangunan dasar metodologi UML menggunakan dua bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:

    1. Sesuatu (things).

    Ada 4 (empat) things dalam UML, yaitu:

    a). Structural Things.

    Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen - elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

    b) Behavioral Things.

    Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

    c) Grouping Things.

    Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket - paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model - model dan subsistem - subsistem.

    d) Annotational Things.

    Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar - komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri - ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

    2. Relasi (Relationship).

    Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

    a) Ketergantungan (Dependention).

    Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).

    b) Asosiasi (Association).

    Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian - bagiannya.

    c) Generalisasi (Generalization).

    Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

    d) Realisasi (Realization).

    Merupakan operasi yang benar - benar dilakukan oleh suatu objek.

    2.2.5 Diagram-diagram Unified Modeling Language (UML)

    Berikut ini adalah diagram UML menurut (Henderi, 2010:6) yaitu:

    1. Use Case Diagram).

    Use Case Diagram secara grafis menggambarkan, interaksi secara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah - langkah dari tiap interaksi.

    2. Class Diagram.

    Menggambarkan struktur object sistem. Diagram ini menunjukan class diagram yang menyusun sistem dan hubungan antara class object tersebut.

    3. Sequence Diagram.

    Secara grafis menggambarkan bagaimana object berinteraksi satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.

    4. State Chart Diagram.

    Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event - event (kejadian) yang menyebabkan objek dari satu state ke state yang lain.

    5. Activity Diagram.

    Secara grafis untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity Diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

    2.2.6.Internet

    Menurut Laudon (2012: 162), Internet merupakan jaringan yang saling berhubungan oleh ratusan jaringan dan jutaan komputer yang menghubungkan bisnis, pendidikan, kepemerintahan, dan individu.

    Menurut O’Brien dan Marakas (2010, p566), internet adalah jaringan komputer yang bertumbuh dengan cepat yang meliputi berbagai kebutuhan bisnis, pendidikan dan pemerintah yang menghubungkan jutaan komputer dan pemakainya lebih dari 200 negara.

    2.2.7. Pemrograman Aplikasi Web

    World Wide Web (WWW) adalah sebuah bagian dari internet yang sangat dikenal dalam dunia internet, dengan adanya WWW seorang pengguna dapat menampilkan sebuah halaman virtual yang disebut dengan Website. (Buna,2011:04) Jika dilihat dari proses kerjanya WWW (World Wide Web) dapat dibagi menjadi beberapa komponen seperti berikut :

    1. Protocol.

    Protocol adalah sebuah media yang distandarkan untuk dapat mengakses komputer di dalam sebuah jaringan, halaman yang dapat bernama HTTP (Hypertext Transfer Protocol). Dengan menggunakan protokol ini sebuah halaman yang ada di dalam komputer jaringan dapat dibuka dan diakses.

    2. Address.

    Address merupakan alamat yang berkaitan dengan penamaan sebuah komputer di dalam jaringan. Alamat ini sebenarnya merupakan sebuah nomor yang dimiliki sebuah komputer yang sering disebut dengan nomor IP, akan tetapi dengan adanya perkembangan jaman, maka dibentuklah metode baru yang bernama domain name, sehingga No IP tersebut digantikan dengan sebuah alamat yang dinamakan URL (Unifrom Resource Locator) yang berkaitan dengan nama suatu instansi pemilik komputer tersebut.

    3. HTML.

    Selain dari kedua media tersebut masih membutuhkan sebuah media lagi yaitu HTML (Hypertext Markup Language), yaitu sebuah bahasa script yang dapat menghasilkan halaman website sehingga halaman tersebut dapat diakses pada setiap komputer (Client).

    2.2.7.1. Aplikasi Web

    Yang dimaksud dengan aplikasi web atau aplikasi berbasis web (web based application) adalah program yang menggunakan HTTP (Hypertext Transfer Protocol) sebagai protocol berkomunikasi dan menyampaikan informasi berbasis web kepada pemakai dalam bentuk HTML (Hypertext Markup Language). Pertama kali aplikasi web dibangun hanya dengan bahasa yang disebut HTML dan protocol yang digunakan adalah HTTP. Pada perkembangan berikutnya, sejumlah script dan objek dikembangkan untuk memperluas kemampuan HTML. Pada saat ini banyak script seperti itu, antara lain yaitu PHP dan ASP, sedangkan contoh yang berupa objek antara lain adalah applet (Java). Aplikasi web itu sendiri dapat dibagi menjadi :

    a. Web Statis.

    a. Web Dinamis.

    Web statis dibentuk dengan menggunakan HTML saja. Kekurangan aplikasi seperti ini terletak pada keharusan memelihara program secara terus menerus untuk mengikuti setiap perubahan yang terjadi. Kelemahan ini diatasi dengan model aplikasi web dinamis.

    Dengan memperluas kemampuan HTML, yakni dengan menggunakan perangkat lunak tambahan, perubahan informasi dalam halaman – halaman web dapat ditangani melalui perubahan data, bukan melalui perubahan program. Sebagai implementasinya, aplikasi web dapat di koneksikan ke database. Itulah sebabnya muncul istilah web database. Dengan demikian, perubahan informasi dapat dilakukan oleh operator atau yang bertanggung jawab terhadap kemutakhiran data, dan tidak menjadi tanggung jawab pemrogram atau Web Master.

    Konsep yang mendasari aplikasi web sebenarnya sederhana, operasi yang melatar belakanginya melibatkan pertukaran informasi antara komputer yang meminta informasi, yang disebut client, dan komputer yang memasok informasi disebut server. Secara lebih detail, server yang melayani permintaan dari client sesungguhnya berupa suatu perangkat lunak yang dinamakan Web Server. Web server adalah server yang melayani permintaan client terhadap halaman web. Apache, IIS (Internet Information System), dan Xitami merupakan contoh perangkat lunak web server. Secara internal web server inilah yang berkomunikasi dengan perangkat lunak lain yang disebut middleware. Middleware adalah perangkat lunak yang bekerja sama dengan web server dan berfungsi menerjemahkan kode – kode tertentu, menjalankan kode – kode tersebut, dan memungkinkan berinteraksi dengan basis data, PHP, Perl, ASP adalah beberapa contoh middleware.

    2.2.7.2.Hyperlink

    Hyperlink adalah suatu hubungan dari suatu halaman ke objek tujuan seperti halaman lainnya ataupun objek lain dalam satu halaman yang sama, objek tujuan dapat berupa halaman web lain, gambar (image), alamat email, sebuah file, atau sebuah program, hyperlink ini dapat berupa teks atau gambar.

    2.2.7.3. Web Page

    Internet terdiri berjuta – juta halaman, dan setiap halaman dapat disebut dengan page (halaman) atau web page (halaman web), sedangkan halaman yang pertama kali muncul ketika Anda membuka browser disebut dengan home page, web page bisa disingkat dengan web atau halaman web saja, web page disebut juga dengan URL (Uniform Resource Locator), yaitu alamat internet. [Tata,2010:04].

    2.2.7.4. Web Design

    Web design adalah perancangan suatu program yang basis web dengan menggunakan bahasa programan web. Pada awalnya perancangan web hanya bertujuan untuk menshare data dan menampilkan suatu dokumen pada layar. Banyak orang telah menyadari bahwa web bukanlah sekedar halaman statis belaka yang hanya menampilkan dokumen pada layar saja, namun juga dapat berinteraksi dengan pengunjungnya atau disebut juga web yang dinamis. [Tata,2010:04].

    2.2.7.5. Pengertian Web Browser

    Browser web adalah software yang digunakan untuk menampilkan informasi dari satu halaman web. Browser web kini telah dikembangkan dengan menggunakan GUI (Graphic User Interface), sehingga pemakai dapat dengan mudah melakukan perpindahan antara halaman web hanya dengan melakukan point and click melalui mouse. Pada awalnya browser masih menggunakan model teks, dimana hanya menampilkan tulisan saja pada layar.

    Saat ini banyak sekali software browser web yang tersedia, baik itu open source (gratis) maupun yang menggunakan licence (bayar). Beberapa browser web yang popular diantaranya [Tata,2010:04] adalah :

    1. Internet Explorer

    2. Netscape

    3. Mozilla

    4. Chrome

    5. Opera

    2.2.8. MySQL

    MySQL merupakan perangkat lunak untuk sistem manajemen database (Database Management System). Karena sifatnya yang open source dan memiliki kemampuan menampung kapasitas yang sangat besar, maka MySQL menjadi database yang sangat popular dikalangan programmer web. MySQL dapat dijalankan dalam 2 (dua) Operating System yang sangat popular saat ini, yaitu : Windows dan Linux. Menurut perusahaan pengembangannya, MySQL telah terpasang di sekitar 3 (tiga) juta komputer dan puluhan hingga ratusan ribu situs sangat mengandalkan MySQL sebagai databasenya. Oracle sebagai database besar telah membuat kit (modul) yang dapat memudahkan proses migrasi dari MySQL ke dalam oracle, ini membuktikan bahwa MySQL akan menjadi alternatif database di masa depan. [Moha,2012:06].

    2.2.8.1. Sejarah MySQL

    MySQL dikembangkan oleh sebuah perusahaan Swedia yang pada saat itu bernama Tcx Data Konsult AB dan pada akhirnya berubah nama menjadi MySQL AB. Sekitar tahun 1994 – 1995, Tcx membuat database MySQL untuk mengembangkan aplikasi web bagi client. Tcx merupakan perusahaan pengembang software dan konsultan database.

    Michael Widenius atau disebut “Monthy” adalah pengembang satu – satunya di Tcx. Dengan berlandaskan pada aplikasi UNIREG dan ISAM yang dibuat sendiri. Dia memutuskan untuk mencari antarmuka SQL yang sangat tepat untuk ditempelkan di batasnya. Awalnya dia menggunakan mSQL singkatan dari mini SQL (Structure Query Language). Dia beranggapan bahwa mSQL merupakan satu – satunya kode database open source yang tersedia dan cukup sederhana saat itu. Namun setelah dia melakukan uji coba, ternyata mSQL tidak cukup cepat dan fleksibel. Dan pada versi pertama mSQL tidak memiliki indeks..

    Ada perbedaan pendapat seputar asal muasal nama MySQL itu sendiri, ada yang mengatakan bahwa nama MySQL diambil dari nama depan dan belakang sebutan nama Michael Widenius, yaitu Monthy. Adapula yang mengatakan kata My itu sendiri diambil dari nama puteri Monthy, yang bernama My. Jika kita amati source code MySQL itu sendiri, prefiks My memang sudah menjadi prefiks umum apabila seseorang ingin membuat kode kostum sendiri.

    Pada bulan Mei 1996, MySQL versi 1.0 berhasil dirilis secara terbatas hanya untuk 4 (empat) orang saja. Namun di bulan Oktober pada tahun yang sama versi 3.11.0 dilepas ke publik. Namun mula – mula kode ini tidak diberikan dibawah lisensi GPL (General Public License) melainkan lisensi khusu yang intinya kurang lebih seperti source code MySQL dapat dilihat dan gratis, serta server MySQL dapat dipakai tanpa biaya tetapi hanya untuk kebutuhan non komersial. Untuk kebutuhan komersial (misalnya: mengemas dan menjual MySQL, atau menyertakan MySQL dalam program komersial lain) Anda harus bayar lisensi..

    Pada bulan Juni 2000, MySQL AB mengumumkan bahwa sejak versi 3.23.19, MySQL adalah merupakan software database yang bebas berlisensi GPL. Artinya source code MySQL dapat dilihat dan gratis, serta server MySQL dapat dipakai tanpa biaya untuk kebutuhan apapun. Tetapi jika Anda memodifikasi source code, Anda juga harus melepasnya di bawah lisensi yang sama, yaitu GPL.

    Pada tahun 1998-1999, yaitu versi - versi akhir 3.22 MySQL menjadi semakin popular yang dilirik orang karena kestabilan dan kecepatan meningkat. Pada versi 3.22 inilah MySQL sudah tersedia diberbagai platform, termasuk Windows. [Moha,2012:06].

    2.2.8.2. Perkembangan MySQL

    Jika pada versi 3.22 MySQL mulai diadopsi oleh banyak orang, lain halnya dengan versi 3.23 dan 4.0 yang telah terjadi banyak peningkatan dari sisi teknologi. Banyak kritik yang ditujukan kepada MySQL seputar tidak adanya fasilitas transaksi dari sebelum versi 3.22 sampai awal versi 3.23. Akhir pengembang MySQL menyarankan penggunaan LOCK TABLES untuk mengatasi masalah update atomik, walau ini semua belum dapat mengatasi permasalahan seputar kritikan - kritikan tersebut. Pada versi 3.23, akhirnya MySQL mulai memiliki kemampuan transaksi row-level locking dan foreign key constraint. [Moha,2012:06]

    2.2.9. Tabel

    Tabel adalah komponen paling utama dalam membuat Website, pada saat pembuatan sebuah halaman web, table dijadikan sebagai media yang berfungsi sebagai kerangka untuk meletakkan komponen – komponen isi web. Sehingga dapat meninggalkan pengguna tabel dalam sebuah design web. Selain sebagai kerangka kerja, tabel juga dijadikan sebagai media untuk merapikan semua content (isi web) yang ada di dalam halaman web. Jadi sebagai seorang web master atau designer web kita tidak akan dapat meninggalkan tabel, karena tabel dapat dikatakan sebuah komponen HTML yang diharuskan dalam pembuatan Website.

    Didalam dunia internet, MySQL dijadikan sebagai sebuah database yang paling banyak digunakan selain database yang bersifat share ware seperti Ms Acces, pengguna MySQL ini biasanya dipadukan dengan menggunakan program aplikasi PHP, karena dengan menggunakan kedua program tersebut di atas telah terbukti akan kehandalannya dalam mengenai permintaan data.

    Kemampuan lain yang dimiliki MySQL adalah mampu mendukung Relational Database Management System (DBMS), sehingga dengan kemampuan ini MySQL akan mampu menangani data – data sebuah perusahaan yang berukuran sangat besar hingga berukuran Giga Byte. [Buna,2011:04].

    2.2.10. Pembuatan Database

    Pembuatan database dan tabel merupakan langkah awal yang selalu di lakukan dalam membangun sebuah basis data, tidak bagi perorangan ataupun bahasa pemrograman khusus, bahkan semua orang, semua programmer, semua program manajemen database akan melakukan hal yang sama, yaitu akan dimulai dengan langkah pembuatan database dan dilanjutkan dengan pembuatan tabel serta komponen atributnya. [Buna,2011:04].

    2.2.11. PHP

    PHP (PHP Hypertext Prepocessor) adalah sebuah bahasa pemrograman yang berbentuk scripting. Sistem kerja dari program ini adalah sebagai interpreter bukan sebagai compiler.

    Menggunakan PHP seperti pada pemrograman lainnya PHP memiliki beberapa aturan penulisan yang harus kita ketahui sebelumnya, yaitu bagaimana memulai program PHP dan mengakhiri PHP, sehingga dengan memenuhi beberapa aturan yang ada maka dapat mengerjakan program yang dihadapi. Untuk memulai program PHP, kita dapat memulainya dengan mengenal sebuah tag pengenal PHP yang digunakan untuk menuliskan kode PHP.

    Untuk menuliskan dan memperkenalkan PHP, maka harus memulainya dengan tanda <?php, setelah tanda tersebut kita dapat melanjut dengan kode program isi di dalamnya. Untuk mengakhiri kode program yang dibuat, maka dapat menutup dengan tanda ?>. Selain pengguna tanda seperti itu, dapat juga menggunakan beberapa bentuk lain seperti table berikut. [Betha,2011:06]

    Gambar. 2.2 Bentuk Pembuka Program PHP

    2.2.11.1. Sejarah PHP

    PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP bernama FI (Form Interpreted), pada saat tersebut PHP adalah sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form dari web. Perkembangan selanjutnya adalah Rasmus melepaskan kode sumber tersebut dan menamakannya PHP/FI, pada saat itu kepanjangan dari PHP/FI adalah Personal Home Page/Form Interpreter. Dengan pelepasan kode sumber ini menjadi open source, maka banyak programmer yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP.

    Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini interpreter sudah diimplementasikan dalam bahasa C. Dalam rilis ini disertakan juga modul – modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan..

    Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend, menulis ulang interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik dan lebih cepat. Kemudian pada Juni 1998 perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan meresmikan nama rilis tersebut menjadi PHP 3.0.

    Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interprenter PHP baru dan rilis tersebut dikenal dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak dipakai. Versi ini banyak dipakai sebab versi ini mampu dipakai untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan proses dan stabilitas yang tinggi.

    Pada JUNI 2004, Zend merilis PHP 5.0. Versi ini adalah versi mutakhir dari PHP. Dalam versi ini, inti interpreter PHP mengalami perubahan besar, dalam versi ini juga dikenalkan model pemrograman berorientasi objek baru untuk menjawab perkembangan bahas pemrograman ke arah pemrograman berorientasi objek. [Moha,2012:06].

    2.2.11.2. Kelebihan PHP dari Bahasa Pemrograman Lain

    1. Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaannya.

    2. Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan di mana – mana dari mulai IIS sampai dengan Apache, dengan konfigurasi yang relatif murah.

    3. Dalam sisi pengembangan yang lebih mudah. Hal ini disebabkan karena banyaknya milis – milis dan developer yang siap membantu dalam pengembangan.

    4. Dalam sisi pemahaman, PHP adalah bahas scripting yang paling mudah karena referensi yang banyak.

    5. PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai mesin (Linux, Unux, Windows) dan dapat dijalankan secara runtime melalui console serta juga dapat menjalankan perintah – perintah sistem. [Moha,2012:06].

    2.2.12. XAMPP

    Kepanjangan dari XAMPP yaitu Apache, PHP, MySQL dan phpMyAdmin. XAMPP<i> merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dengan menginstal <i>XAMPP, maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP, dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstal dan mengkonfigurasikannya secara otomatis untuk Anda atau Auto Konfigurasi. Versi XAMPP yang ada saat ini adalah versi 1.4.14. Software XAMPP terdiri atas :

    a. Apache versi 2.0.54.

    b. MySQL versi 4.1.12.

    c. PHP versi 5.0.4.

    d. phpMyAdmin versi 2.6.2 p11,dan lain-lain.

    Apache merupakan server web yang bersifat open source sehingga menjadikan Apache sebagai server web alternative dari Netscape (sekarang dikenal sebagai Sun Java System Web Server). Asal mula Apache terdapat 2 (dua) versi istilah yang berbeda, yaitu dari sebuah server web NCSA dan suku Indian Amerika.

    a. Dari sudut sebuahserver web NCSA.

    b. Nama Apache berasal ketika server web popular yang dikembangkan pada awal tahun 1995, yaitu NCSA HTTPd 1.3 mengalami sejumlah perubahan besar terhadap kode sumbernya (patch). Begitu banyak (patch) pada perangkat lunak tersebut server yang memiliki banyak patch ( a patchy server).

    c. Dari sudut suku asli Indian Amerika.

    d. Menurut halaman FAQ yang berasal dari situs resminya, bahwa nama “Apache” dipilih untuk menghormati suku asli Indian Amerika Apache (Inde’), yang dikenal karena keahlian dan strategi perangnya.

    e. Namun pada versi ke-2, Apache ditulis dari awal tanpa mengandung kode sumber dari NCSA. Pada awalnya Apache digunakan dalam operating system Linux, yang sering disebut LAMP (Linux Apache MySQL PHP/Perl/Phyton). Adapun yang merupakan competitor utama Apache data ini yaitu Internet Information Service (IIS) dari Microsoft dan Sun Java Web Server dari Sun Microsoft System. [Moha,2012:06].

    2.3 Literature Review

    Literature Review dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi - referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Manfaat dari study pustaka (Literature Review) ini antara lain :

    1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

    2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan - kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

    3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.

    4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada. Penelitian ini dilakukan oleh saya sendiri dengan judul : ” SYSTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG ONLINE PADA CARGO PT.RPXBANDARA SOEKARNO HATTA TANGERANG”.

    Terdapat penelitian yang memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam laporan TA, antara lain :

    1) Penelitian yang dilakukan oleh Legion. Penelitian ini menjelaskan tentang Sistem quality control hasil produksi pada PT. GEMILANG MAJU TEXINDOTAMA JATAKE.

    2) Penelitian yang dilakukan oleh Bambang setiadi. Penelitian ini menjelaskan tentang Prediksi Quality control pada PT.MULTI TEMBAGA UTAMA.

    3) Penelitian yang dilakukan oleh Wisnu hidayat. Penelitian ini menjelaskan tentang Sistem penerimaan barang pada PT.BANTEN GLOBAL DEVELOPMENT. Dimana dalam pelaksanaannya belum menggunakan program berbasis web.

    4) Penelitian (Asep Hady Mulyana, 2011)

    Penelitian ini membahas mengenai Analisa Sistem Informasi Pengadaan Barang Berbasis Web Pada CV. Fasa Abadi Teknik, yang dalam pelaksanaan perusahan menggunakan computer tapi masih belum maksimal sehingga memungkinkan munculnya kesulitan - kesulitan dalam memperoleh informasi yang dihasilkan.

    5) Penelitian (Dewis Dani Revides, 2011).

    Penelitian ini membahas mengenai Analisa Sistem Informasi Pengadaan barang Berbasis Web Pada PT. Megatech Enginering dimana dalam pembuatan laporan belum sepenuhnya terkomputerisasi sehingga hasil yang diinginkan kurang maksimal.

    BAB III

    ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    3.1 Gambaran Umum Perusahaan

    RPX Group (REPEX Group) merupakan perusahaan yang bergerak dbidang bisnis penyedia logistik pemegang lisensi FedEx (Federal Express Coorperation). Berdiri pada tanggal 27 Maret 1992 dan mulai aktif dibidangnya tahun 2001, dimana opererasionalnya dipercayakan kepada PT. Repex sebagai Holding Company atau Perusahaan Induk yang menaungi beberapa anak perusahaan atau strategic Business Unit (SBU). RPX Group merupakan slah satu anak perusahaan terkemuka diindustri logistik. Sejajar dengan perusahaan sekelas UPS ( United Parcel ervice) atau DHL yang juga berada di pasar logistik indonesia. Saat ini RPX menjamin kemitraan dengan perusahaan FedEx, Eagle GlobalLogistics (yang memiliki jaringan di 5 benua ), dan melakukan joint venture bersama Sumitomo. Dengan cara menjalin kemitraan dengan perusahaan bertaraf internasional maka RPX Group berani mengklaim diri berbagai pakar di tingkat domestik. Dalam menjalankan kegiatannya, PT.Repex Wahana didukung oleh beberapa SBU yang memiliki tugas dan fungsi masing-masing. Strategic Bussiness Unit yang merupakan SBU yang memegang lisensi FedEx di Indonesia dan sebagai SBU pertama sebelum terbentuknya RPX Gruop PT.Antareja Prima Antaran sebagai SBU yang menyediakan jasa pelayanan angkutan domestik untuk seluruh wilayah di Indonesia. Terdapat juga PT.Wahana Dirgantara Indonesia atau lebih dikenal dengan PT.Wahana Dirgantara – RDC Cibitung dan disingkat menjadi WDI. Sebagai SBU yang menyediakan jasa pergudangan (warehouses services) yang terdiri dari transit warehouse dan logistic integrator warehouse. Dengan fasilitas dan sistem pergudangan yang canggih dapat memonitor pergerakan dan keberadaan kargo, serta merupakan slah satu andalan RPX Group dalam mendukung One Stop Logistic. PT.Sena Setwika merupakan SBU yang mendukung dalam pengurusan kepabeanan, baik untuk kargo-kargo ekspor maupun impor yang melalui udara maupun laut. SBU ini merupakan satu-satunya SBU yang berhubungan dengan pemerintahan yaitu Bea Cukai. Sedangkan PT.Republic Express memfokuskan diri pada jasa pelayanan pengiriman barang-barang jenis kargo melalui udara dengan menggunakan armada pesawat milik sendiri yaitu RPX Airlines. PT.Sena Trans Utama khusus melayani customer dari negara Jepang. SBU ini mengoperasikan bounded warehouse yang terletak di kawasan East Jakarta Industrial Park (EJIP). Fokus utama dari pelayanan SBU ini ditujukan bagi pelanggan yang mengirim barang dari kawasan EJIP menuju Jepang atau sebaliknya menerima batrang dari Jepang masuk kepelanggan di kawasan EJIP. Pt.Pelangi Semesta memfokuskan diri pada pelayanan International Forwarding , Moving, dan Packaging . bentuk jasa yang ditawarkan yaitu dalam bentuk pelayanan pengiriman barang kargo melalui udara (Air Freight) dan kargo melalui laut (Sea Freight). Selain itu PT.Pelangi Semesta juga melayani pengiriman barang-barang pribadi, komersial dan barang rumah tangga. Keistimewaan dari PT.Pelangi Semesta adalah menyusun kembali barang yang dipindahkan sesuai dengan permintaan customer. Terakhir adalah PT. Sentra Bhanuadi. Merupakan salah satu SBU yang memfokuskan diri pada pelayanan properti atau pengelolaan gedung dan aset milik RPX Group di seluruh Indonesia.

    3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

    Usaha yang berawal dari garasi rumah itu belakangan ini mampu menjadi lapangan pekerjaan bagi lebih dari 1.500 orang. Mereka bekerja pada sekitar 100 kantor RPX yang tersebar di lebih dari 50 kota se-Indonesia. Mengguritanya usaha RPX Group membuat Harsha kemudian membaginya dalam tujuh unit usaha sesuai dengan bidang yang semakin spesifik. Rinciannya,

    Pertama, PT Repex Perdana Internasional sebagai pemegang lisensi FedEx di Indonesia yang melayani jasa logistik internasional.

    Kedua, PT Antareja Prima Antara atau RPX Domestic Express yang menawarkan jasa distribusi ekspres domestik untuk seluruh kota di Indonesia.

    Ketiga, PT Republic Express atau RPX Airlines yang memberikan layanan pesawat kargo domestik berjadwal.

    Keempat, PT Wahana Dirgantara atau RPX Warehouse untuk jasa pergudangan.

    Kelima, PT Sena Satwika atau RPX Clearance yang bergerak di bidang pelayanan administrasi ekspor-impor.

    Keenam, PT Senatrans Utama atau RPX Air Fortwarding untuk layanan pengiriman international freight ke Jepang bekerja sama dengan Sumitomo.

    Ketujuh, PT Pelangi Semesta atau RPX Sea Forwarding & Moving yang menawarkan pengiriman kargo internasional lewat angkutan udara maupun laut serta jasa pengepakan. Usaha ini bekerja sama dengan Eagle Global Logistic. Usaha bidang jasa logistik untuk kawasan domestik dan internasional yang digenggam Harsha itu sekarang bisa dikatakan sudah menggurita. Padahal, usaha ini dimulai hanya dari sebuah garasi di rumah orangtuanya, pasangan Eddy Joesoef dan Saraswati, di Jalan Brawijaya V, Jakarta Selatan, pada 1985. Sejak awal berusaha, Harsha sudah menggunakan bendera PT RPX. Ketika itu, ceritanya, dia baru kembali dari sekolah di Negeri Paman Sam. Harsha memberanikan diri menjadi mitra atau pemegang lisensi FedEx, sebuah perusahaan jasa pengiriman kargo dengan penerbangan berjadwal di Amerika Serikat (AS), untuk Indonesia. "Sebenarnya niat itu sudah ada di hati sejak saya masih bekerja sebagai International marketing Representative Asia Tenggara di perusahaan Oilfield Industrial Lines Inc," kata Harsha tentang perusahaan yang bermarkas di Big Spring, Texas, AS, itu. Di perusahaan tempatnya bekerja sejak tahun 1982 tersebut, Harsha bertanggung jawab untuk mengoordinasikan penjualan dan pemasaran heli-lift land drilling rig untuk kawasan Asia Tenggara. Suatu ketika pada 1985, sebuah rig berhasil dijualnya kepada sebuah perusahaan yang tengah melakukan pengeboran minyak di Irian Jaya (sekarang Papua). Masalah muncul karena tak mudah mengangkut peralatan pengeboran yang berukuran besar dengan semua perlengkapannya itu ke tempat pengeboran. Harsha memerlukan jasa pengiriman kargo yang bisa dengan cepat menyampaikan semua barang pesanan tersebut ke Papua. "Ini harus cepat karena sebuah proses pengeboran minyak itu tidak boleh berhenti atau terganggu hanya karena tak ada suku cadang. Jadilah saya kemudian harus menggandeng FedEx," kata Harsha menceritakan awal perkenalannya dengan FedEx.

    Sambil tetap bekerja di Oilfield Industrial Lines Inc, Harsha tetap menjalankan usaha pengiriman yang lingkupnya domestik tersebut, PT RPX. Dia mengembangkannya dengan modal awal berupa tiga kendaraan L300, delapan sepeda motor, dan beberapa karyawan saja. "Kami membuka jasa mengantar paket kiriman yang ketika itu jumlahnya rata-rata tidak sampai 10 paket dalam sehari," cerita Harsha yang mengaku tak mudah mengembangkan PT RPX karena ia tak mempunyai pengalaman di bidang jasa logistik. Namun, Harsha justru merasa tertantang. Meski tidak "berlari", dari tahun ke tahun usahanya semakin berkembang seiring dengan meningkatnya kepercayaan konsumen pada jasa pelayanan pengiriman yang diawali dari "keterpaksaan" untuk memenuhi kebutuhan pengiriman barang dalam skala besar itu. Dia sebenarnya berlatar belakang pendidikan teknik. Selulus SMA tahun 1976, Harsha meneruskan pendidikannya ke Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Ketika masih kuliah, dia mendapatkan beasiswa dari perusahaan Mobil Oil untuk melanjutkan kuliah di University of Texas di El Paso, bahkan sampai meraih gelar master pada 1982. Meski berlatar belakang pendidikan teknik, sesungguhnya naluri bisnis Harsha sudah terasah sejak dia berusia 15 tahun. Ketika itu, sang ayah yang berprofesi sebagai dokter meminta dia untuk mengurusi beberapa rumah ayahnya yang disewakan kepada orang-orang asing. Maka, sejak itu dia mulai belajar mengelola sebuah usaha. Jadilah, ketika mendirikan pt rpx pun harsha dengan sabar berupaya membuat usaha ini bisa berkembang. Bisnisnya mulai menunjukkan kemajuan signifikan saat pesawat fedex diizinkan mendarat di bandara soekarno-hatta pada april 1998. "Sebelumnya kami harus mengambil barang kiriman itu di singapura, tempat pesawat fedex bisa mendarat. Kemudian dari singapura barang kiriman itu diangkut lagi menggunakan jasa perusahaan kargo milik pemerintah ke jakarta. Proses itu jelas memerlukan waktu lebih lama dan biaya yang juga lebih mahal," katanya. Dari pengalamannya berbisnis jasa pengiriman, Harsha tahu betul rumitnya perjalanan kiriman barang itu. Saat barang turun dari pesawat diperlukan jasa pergudangan untuk menyimpan dan dokumen kepabeanan sebagai pelengkap. Setelah itu masih ada kebutuhan pengantaran ke kota tujuan dengan jasa transportasi darat, laut, atau udara. Di sini terlibat tak hanya satu bidang usaha. "Saya lalu berpikir, pasti lebih efisien bila semua proses itu bisa ditangani satu pihak saja," katanya. Maka, berdirilah RPX Group dengan anak-anak perusahaan yang saling mendukung. Harsha lalu membeli pesawat Boeing 737-200 yang dioperasikan sebagai pesawat kargo berjadwal pada 17 Oktober 2001. Sebagai tahap awal, RPX Airlines melayani kiriman kargo untuk Jakarta, Singapura, Balikpapan, dan Surabaya dengan jadwal penerbangan lima kali seminggu. Menggandeng UKM Tahun 2006 RPX menggandeng pengusaha kecil dan menengah (UKM) dengan membuka jejaring authorized ship center (ASC) sebagai tempat penerimaan bagi konsumen yang menggunakan jasa RPX. "Modal ASC sekitar Rp 17 juta untuk komputer dan keperluan kantor sesuai standar kami," katanya tentang ASC yang jumlahnya lebih dari 90 gerai itu. Menurut Harsha, investasi pengusaha ASC tersebut bisa kembali dalam waktu satu-dua tahun. Dengan perhitungan, pengusaha ASC bisa meraih keuntungan sekitar 30 persen. Setelah "malang melintang" di bidang perkagoan, Harsha pada 30 Januari bersama 15 orang lainnya dilantik sebagai Duta Besar. Sebulan kemudian ia berangkat menuju negara penugasan, Slowakia. Harsha juga dikenal selaku anggota Dewan Pakar Partai Amanat Nasional.

    3.1.1.1. Visi dan Misi PT Wahana Dirgantara

    a. Visi

    Berketetapan kuat untuk menjadi penyedia jasa logistic satu atap ( one stop logistic ) yang terdepan.<>PT Repex Wahana</i> senantiasa memegang filosofi people–service–profit, yang akan menghasilkan pelayanan cepat yang sungguh di percaya, bersaing, serta yang terdepan, dengan penekanan yang berkesinambungan dan kepuasan pelanggan sepenuhnya.

    b. Misi

    Menjadi penyedia jasa logistic kelas dunia, malalui Supply Chain Management (SCM) yang berorientasi pada kepuasan 100% bagi pelanggan. Kesuksesan PT Repex Wahana akan bersumber pada pendekatan yang befokus antar anak perusahaan.

    3.1.1.2. Struktur organisasi

    Struktur Organisasi merupakan sebuah sarana untuk mencapai tujuan, oleh karena itu organisasi adalah wadah atau wahana kegiatan dari pada orang-orang yang bekerja dalam usaha untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Sebagaimana layaknya setiap perusahaan harus mempunyai setiap struktur organisasi dan setiap struktur organisasi harus berfungsi sebagai pedoman dalam menjalankan tugas dari masing-masing bagian, begitu juga pada PT Wahana Dirgantara.

    Untuk mencapai tujuan dari perusahaan, struktur organisasi merupakan hal yang sangat penting. Karena dengan memiliki struktur organisasi yang baik maka akan baik juga perusahaan itu, sehingga fungsi-fungsi manajemen akan dapat di jalankan dengan baik.

    Adapun Struktur Organisasi PT Wahana Dirgantara di gambarkan sebagai berikut :

    Gambar 3.1 Struktur Organisasi

    3.1.1.3.Tugas dan fungsi

    1. Senior Manager.

    Memiliki tugas dan fungsi: Membawahi seluruh aktifitas perusahaan mulai dari perencanaan sampai pengawasan.Mengorganisir dan membentuk struktur perusahaan , serta bertanggung jawab terhadap direktur.

    2. Asst Manager.

    Memiliki tugas dan fungsi: fungsi perencanaan (planning) dari suatu kebijakan yang akan diambil serta memprediksikan hasil yang akan didapatkan dari tindakan.

    3. Supervisor Maintenance.

    Bertugas memelihara dan memperbaiki aset perusahaan, serta membuat laporan harian untuk rekap kerja harian maintenance.

    4. Maintenance.

    Mengerjakan setiap instruksi dari supervisor dalam memperbaiki kerusakan, melakukan perawatan aset yang ada pada gudang.

    5. Supervisor OPS.

    Mengontrol operasional pada SDM, penerimaan, dan persiapan pengiriman barang.

    6. PIC ( Person In Charge ) Acceptance.

    Mengatur penerimaan barang, serta membuat laporan harian untuk rekap kerja harian acceptance dan mengerjakan instruksi dari supervisor dalam pemenerimaan barang yang masuk gudang.

    7. PIC ( Person In Charge ) Manifest.

    Mengatur persiapan pengiriman barang, serta membuat laporan harian untuk rekap kerja harian manifest dan mengerjakan instruksi dari supervisor dalam menerima barang yang masuk gudang.

    8. Admin.

    Membuat laporan absensi, laporan Tonage ( akumulasi berat barang yang masuk kedalam gudang ), untuk diserahkan pada supervisor guna di sampaikan kepada senior manager.

    9. Kasir.

    Bertugas untuk menerima pembayaran sewa gudang dari agent dan menyetorkannya ke bank yang di tunjuk perusahaan, serta membuat laporan harian untuk rekap kerja harian kasir, dan mengerjakan instruksi dari supervisor dalam menerima pembayaran uang sewa yang berasal dari agent.

    10. Tracer.

    Bertugas mencari keberadaan barang yang nyasar dengan menghubungi bagian tracing di bandara-bandara sesuai tujuan pengiriman.

    3.2 Tata Laksana System Yang Berjalan

    3.2.1. Prosedur system yang berjalan

    Saat ini system pergudangan yang dijalankan oleh PT Wahana Dirgantara masih banyak kekurangan dan sudah terkomputerisasi tetapi masih sangat standar, ini dapat dilihat dari aktifitas pergudangan yang masih menggunakan program standar office.

    Setiap sistem mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan diluar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem.

    Melihat permasalahan yang ada maka peneliti membatasi permasalahan terhadap system yang akan di buat hanya pada proses kedatangan kargo hingga masuk ke gudang, proses dokumen kargo, dokumen jadwal keberangkatan kargo hingga breakdown barang-barang yang terdapat pada gudang PT. Wahana Dirgantara

    3.2.2. Rancangan Prosedur System Yang Berjalan

    Dibutuhkan system yang menunjang dalam hal penarikan laporan rekapitulasi keberangkatan kargo dan dapat memproses dokumen-dokumen yang berhubungan dengan barang di gudang, sehingga proses pengiriman dan kesalahan terhadap dokumen dapat mudah di inisialisasi oleh pengelola gudang.

    Berdasarkan urutan prosedur di atas, maka prosedur system yang berjalan menggunakan beberapa diagram diantaranya:

    a. Use Case Diagram yang sedang berjalan

    Gambar 3.2. Use Case Diagram yang sedang berjalan

    Sistem Penerimaan Barang pada use case diagram memiliki :

    1. 1 sistem penerimaan barang yang terdiri dari 3 Aktor, 6 use case, 3 include 7 Association di dalam sebuah sistem.

    2. 3 Aktor diantaranya :

    - Shipper sebagai pengirim barang.

    - Acceptance sebagai penerima barang lengkap dengan dokumennya.

    - Kasir sebagai penerima pembayaran uang sewa gudang.

    Gambar 3.3. Sequence Diagram Sistem Persediaan Barang Pada Cargo rpx


    Sequence diagram diatas melibatkan :

    - Shipper sebagai pengirim barang.

    - Acceptance sebagai penerima barang lengkap dengan dokumennya.

    - Kasir sebagai penerima pembayaran uang sewa gudang.

    1. 3 actor yang melakukan kegiatan yaitu :

    48 2. 6 Message spesifikasi dari komunitas antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

    c. Activity Diagram yang sedang berjalan

    Gambar 3.3. Sequence Diagram Sistem Persediaan Barang Pada Cargo rpx

    1. 1 (satu) Initial Node, objek yang diawali.

    2. 1 (satu ) decision node menunjuk satu keputusan yang mempunyai satu atau lebih transisi sesuai dengan satu kondisi.

    3. 3 ( tiga ) actor yaitu shipper, acceptance dan kasir.

    4. 9 (Sembilan) Action state dimulai dari shipper yang membawa barang yang di sertai dokumen AWB (Air Way Bill ) untuk dimasukkan ke dalam gudang kemudian dilakukan pengecekan antara barang dan dokumen, jika barang dan dokumen cocok, maka akan di lakukan proses penginputan data, tetapi jika tidak maka dokumen akan di kembalikan kepada pihak shipper untuk dilakukan update data dokumen baru bias di input jika data sudah update. Setelah dilakukan penginputan barang kemudian di buatkan BTB ( Bukti Terima Barang ) untuk di berikan kepada shipper dan kasir sebagai bukti untuk penagihan uang sewa gudang.

    5. 1 (satu) Final State, objek yang di akhiri.

    3.3. Analisa Sstem Yang Berjalan

    Pada sistem yang berjalan pada PT Wahana Dirgantara, kurangnya informasi yang akurat mengenai data kargo yang ada digudang hal ini menyebabkan sering timbul kendala dilapangan khususnya antara pengatur perjalanan dengan operator acceptenance dan terhambatnya pembayaran uang sewa gudang.

    3.3.1. Metode Analisa System

    Metode analisa system menggambarkan alur sistem yang di usulkan mulai dari awal sampai selesainya sistem tersebut.

    3.3.2. Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

    1. Analisa Masukan

    a. Nama Masukan: Penerimaan Barang

    Fungsi  : Sebagai Data Penerimaan barang ke gudang

    Sumber  : Gatran penerbit SMU (Surat Muatan Udara )

    Media  : Kertas

    Frekuensi  : Setiap Penerimaan

    Format  : Format dapat dilihat pada lampiran

    Keterangan : Berisi dokumen barang.

    2. Analisa Proses

    a. Nama Modul : BTB ( Bukti Terima Barang )

    Masukan  : Permintaan Staff acceptance

    Keluaran  : From BTB ( Bukti Terima Barang)

    Ringkasan  :Proses ini akan menghasilkan From BTB ( Bukti Terima Barang) akan dibutuhkan oleh costumer.

    3. Analisa Keluaran

    a. Nama Keluaran : BTB ( Bukti Terima Barang )

    Fungsi  : Sebagai Bukti Terima Barang

    Media  : Kertas

    Rangkap : 3 lembar

    Distribusi: - Lembar 1 (putih), untuk Costumer

    - Lembar 2 (merah), untuk AccountingRangkap : 3 lembar

    - Lembar 3 (kuning), untuk Operation

    3.4. Konfigurasi Sistem yang berjalan

    Didalam membuat program untuk penulisan laporan TA ( Tahap Akhir ), penulis menggunakan komputer dengan spesifikasi sebagai berikut :

    3.4.1 Spesifikasi Hardware

    1. Spesipikasi Komputer Server

    • Processor : Core I3

    • Monitor : 17”

    • Mouse : Optic

    • RAM : 8 GB

    • HD : 1 TB

    • Keyboard : Standard

    • LanCard : 10/100 Mbps

    2. Spesipikasi Komputer Client

    • Processor : Dual Core

    • Monitor : 17”

    • Mouse : Optic

    • RAM : 4 GB

    • HD : 350 GB

    • Keyboard : Standard

    • Printer : Dotmatrik, Deskjet, dan Laserjet

    3.4.2 Spesifikasi software

    1. Spesipikasi SoftwareServer

    • Sistem Operasi Linux distro Ubuntu 10.04 atau Windows berbasis server

    • Apache Web Server ver. 2.0

    • Open Geo Suite release 3.1

    • Quantum GIS

    • HD : 1 TB

    • Google API

    2. Spesipikasi Software Client

    • Sistem Operasi Windows 7

    • Aplikasi Browser

    • Microsoft Office 2010

    • Adobe Master Collection CS5

    • OSgeo

    • Putty

    • WinSCP

    3.4.3 Hak Akses

    1. Supervisor

    2. Admin

    3. Kasir

    4. Acceptance

    3.5. Permasalahan yang di hadapi dan alternatif pemecahan masalah

    3.5.1 Permasalahan yang di hadapi.

    Berdasarkan urutan prosedur di atas, maka permasalahan yang di hadapi beberapa diantaranya:

    a. Informasi bukti terima barang tidak sampai kepada shipper maka pada saat pembayaran shipper mencari informasi kepada kasir sehingga terjadi keterlambatan pembayaran.

    b. Informasi uang sewa gudang tidak langsung di terima shipper sehingga shipper setelah bertanya kepada kasir baru bisa menyiapkan pembayaran.

    c. Terlambatnya pembayaran uang sewa gudang.

    3.5.2 Alternatif pemecahan masalah.

    Berdasarkan permasalahan di atas, maka alternatif pemecahan masalah menggunakan beberapa diagram diantaranya:

    a. Use Case Diagram

    Gambar 3.5. Use Case Diagram Sistem Persediaan Barang Pada Cargo rpx


    Berdasarkan permasalahan di atas, maka alternatif pemecahan masalah menggunakan beberapa diagram diantaranya:

    1 sistem penerimaan barang yang terdiri dari 3 Aktor, 6 use case, 3 include 8 Association di dalam sebuah sistem.

    3 Aktor diantaranya :

    - Shipper sebagai pengirim barang.

    - Acceptance sebagai penerima barang lengkap dengan dokumennya.

    - Kasir sebagai penerima pembayaran uang sewa gudang.


    b. Sequence Diagram

    Gambar 3.6. Sequence Diagram Sistem Persediaan Barang Pada Cargo rpx


    Sequence diagram diatas melibatkan :

    3 actor yang melakukan kegiatan yaitu :

    - Shipper sebagai pengirim barang.

    - Acceptance sebagai penerima barang lengkap dengan dokumennya.

    - Kasir sebagai penerima pembayaran uang sewa gudang.

    7 Message spesifikasi dari komunitas antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.


    c. Activity Diagram

    Gambar 3.7 Activity Diagram Sistem Persediaan Barang Pada Cargo rpx


    Berdasarkan gambar 3.4 Activity Diagram yang berjalan saat ini terdapat :

    - 1 (satu) Initial Node, objek yang diawali.

    - 1 (satu ) decision node menunjuk satu keputusan yang mempunyai satu atau lebih transisi sesuai dengan satu kondisi.

    - 3 ( tiga ) actor yaitu shipper, acceptance dan kasir

    - 9 (Sembilan) Action state dimulai dari shipper yang membawa barang yang di sertai dokumen AWB (Air Way Bill ) untuk dimasukkan ke dalam gudang kemudian dilakukan pengecekan antara barang dan dokumen, jika barang dan dokumen cocok, maka akan di lakukan proses penginputan data, tetapi jika tidak maka dokumen akan di kembalikan kepada pihak shipper untuk dilakukan update data dokumen baru bisa di input jika data sudah update. Setelah dilakukan penginputan barang kemudian di buatkan BTB ( Bukti Terima Barang ) untuk di berikan kepada shipper dan kasir sebagai bukti untuk penagihan uang sewa gudang.

    - 1 (satu) Final State, objek yang di akhiri.

    Prototype Tampilan Program

    i. Prototype Tampilan Halaman depan

    Gambar 3.8 Tampilan Halaman Depan

    ii. Prototype Tampilan Halaman login

    Gambar 3.9 Tampilan Halaman Login

    iii. Prototype Tampilan Halaman home

    Gambar 3.10 Tampilan Halaman Home

    iv. Prototype Tampilan Halaman Booking

    Gambar 3.11 Tampilan Halaman booking

    v. Prototype Tampilan Halaman Acceptance

    Gambar 3.12 Tampilan Halaman acceptance

    vi. Prototype Tampilan Halaman Storage

    Gambar 3.13 Tampilan Halaman Storage

    3.6 User Requirement

    3.6.1 Elisitasi Tahap l

    Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan secara observasi dan wawancara. Untuk membuat sistem pengadaan barang pada bagian logistik yang terkomputerisasi. Berikut lampiran Elisitasi Tahap I yang telah dibuat

    Tabel 3.6.1. Elisitasi Tahap I

    3.6.2 Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil pengklasifikasikan dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi.

    Tabel 3.6.1. Elisitasi Tahap II

    M = Mandatory

    D = Desirable

    I = Inessential

    3.6.3 Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requeiremnt yang optionya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requeiremnt yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.

    Tabel 3.6.3. Elisitasi Tahap III

    3.6.4 Elisitasi Final

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

    Tabel 3.6.4 Elisitasi Final


    BAB IV

    PENUTUP

    KESIMPULAN DAN SARAN

    4.1 Kesimpulan

    Berdasarkan hasil, uraian yang telah dikemukakan, dan perumusan masalah maka penulis dapat menyimpulkan beberapa hal mengenai kebutuhan system Penerimaan Barang pada cargo rpx :

    1. Sistem informasi yang sudah berjalan di PT Wahana Dirgantara masih menggunakan program standar office. Sehingga proses monitoring masih menemukan banyak kesulitan dan menemukan kesalahan.

    2. Manfaat Office pada awalnya dirasakan sangat membantu dalam proses penerimaan barang karena sistemnya sudah terkomputerisasi. Tetapi karena sistemnya masih menggunakan standart office Hal tersebut sangat tidak bisa mendukung operational, sedangkan kebutuhan untuk system informasi khususnya penerimaan barang sangat dibutuhkan.

    3. Masih cukup banyak kekurangan pada Sistem Informasi yang di gunakan, seperti tidak adanya aplikasi untuk memonitor perbaikan penerimaan barang, juga tidak bisa menambahkan aplikasi yang dibutuhkan seperti input data supervisor dan aplikasi penting lainnya.

    4.2 Saran

    Setelah melakukan berbagai analisa, berkaitan dengan kesimpulan diatas, maka penulis memberikan saran yang dapat dijadikan acuan atau gambaran untuk menanggulangi permasalahan yang ada pada proses persediaan barang sebagai berikut :

    1. Diperlukan adanya suatu system informasi yang bersifat up to date yang dapat melayani penerimaan barang serta dapat memonitoring jalannya persediaan barang tersebut.

    2. Diperlukan system yang dapat di update suatu waktu jika di perlukan sehingga memudahkan bila ingin menambahkan aplikasi.

    3. Prototyp System Persediaan Barang yang di buat penulis hendaknya dijadikan acuan untuk sistem informasi menggantikan aplikasi ayng ada, karena Prototype yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman PHP yang berjalan di browser dan file programnya ada di server , sehingga dapat di update dan mudah untuk menambahkan aplikasi yang diperlukan.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Sutabri, Tata. 2012:22. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi
    2. Henderi,Maimunah, dan Randy Andrian. 2011:322. “Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics”.Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 4, No.3-Mei 2011:322.
    3. Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset
    4. Maimunah, Lusyani sunarya. Nina Larasati. 2012:284. Media Company Profile Sebagai Penunjang Informasi dan Promosi. Journal CCIT Vol-5 No.3 – Mei 2012
    5. Sutabri, Tata. 2012:22. “Analisis Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi.
    6. Sutabri, Tata.2012:33. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta:Andi
    7. Sutabri, Tata.2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta:Andi

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lembar pengesahan tugas

    Penyusun

    Lembar persetujuan

    Lembar keaslian

    Transkrip


Contributors

Ahmad.suheri, AhmadSuheri