Si1211472857

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET

DI KECAMATAN PASAR KEMIS


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh:

NIM
: 1211472857
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET

DI KECAMATAN PASAR KEMIS

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1211472857
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 25 Januari 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
       
           
           
           
           
(Ir.Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET

DI KECAMATAN PASAR KEMIS

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1211472857
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2015/2016

 

Disetujui Oleh :

Tangerang,25 Januari 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
(Haryanto, M.Kom)
   
Meta Amalya Dewi. M.Kom
NID : 09010
   
NID : 05065

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET

DI KECAMATAN PASAR KEMIS

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1211472857
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, 25 Januari 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
(Ignatius Joko Dewanto, Dr.,S.Kom.,MM)
 
(Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom)
 
NID : 15002
 
NID : 10002
 
NID : 05065

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET

DI KECAMATAN PASAR KEMIS

Dibuat Oleh :

NIM
: 1211472857
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi
: Manajemen Informasi

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sangksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 25 Januari 2016

 
 
 
 
NIM : 1211472857

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Manajemen aset merupakan metode yang harus diperhatikan dengan baik agar dapat menghasilkan tujuan bersama. Di Instasi Pemerintahan Kecamatan Pasar Kemis mengalami kesulitan saat proses manajemen aset, sistem yang digunakan belum terkomputerisasi mulai dari pendataan yang masih dilakukan secara konvensional, mengetahui masa perawatan aset yaitu suatu kondisi baik, kurang dan cukupnya aset tersebut yang kurang diperhatikan, dan jumlah seluruh aset yang tersedia yang kurang optimal, sehingga menjadi kendala saat pembuatan laporan. Oleh karena itu dibutuhkannya perancangan sistem berupa desktop. Analisa yang digunakan menggunakan Metode Analisa SWOT (Strenghts, Weaknesses, Opportunities, Threats) dan PIECES (Performance, Information, Economic, Control, and Efficiency, Service). Metode perancangan menggunakan UML (Unified Modeling Language), bahasa pemrograman ASP VisualBasic Script, IIS (Internet Information Services) tool yaitu paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket, database untuk SQLServer, Adobe Dreamweaver CS5 untuk mendesign web yang akan dibuat. Hasil akhir yang dicapai pada sistem informasi manajemen aset mempunyai kelebihan dalam membantu user untuk memperoleh informasi lebih cepat, tepat dan akurat mulai dari pendataan sampai pembuatan laporan.

Kata kunci : Manajemen Aset, Perancangan Sistem, Dekstop

ABSTRACT

Asset management is a method that should be considered properly in order to produce a common goal. In Instasi Government Pasar Kemis experiencing difficulty when the asset management process, the system used is not computerized ranging from data collection is still done conventionally, knowing maintenance period the asset is a good condition, lack and insufficiency of the assets are less noticeable, and the total assets provided less than optimal, so that it becomes a problem when making a report. The need for system design in the form of a desktop. Methods of analysis used using SWOT analysis (Strenghts, Weaknesses, Opportunities, Threats) and PIECES (Performance, Information, Economic, Control, and Efficiency, Service). Design method using UML (Unified Modeling Language), a programming language VisualBasic Script ASP, IIS (Internet Information Services) tool which software packages into one package, for SQLServer database, Adobe Dreamweaver CS5 to design web pages that will be created. The final results were achieved in asset management information system has the advantage of also built a user to obtain information more quickly and accurately from data collection to reporting.

Keywords : Asset Management, System Design, Desktop

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah, penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi ini.

Laporan skripsi ini dibuat berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penyusun Di Kecamatan Pasar Kemis. Lebih tepatnya di bagian manajemen aset yaitu pendataan aset dan berdasarkan judul yaitu “Perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset Di Kecamatan Pasar Kemis”.

Terselesaikannya laporan skripsi ini tidak lepas dari semua pihak yang terkait dengan bantuan bimbingan, nasehat, dorongan moral dan material, karena itu dengan segala kerendahan hati, penyusun ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.

  2. Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I (PUKET I) bidang Akademik STMIK Raharja.

  3. Nur Azizah, M.Akt., M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.

  4. Haryanto, M.Kom selaku dosen pembimbing pertama yang telah membantu memberikan waktu, kritik dan saran yang membangun pembuatan laporan ini.

  5. Meta Amalya Dewi, M.kom selaku dosen pembimbing kedua yang telah membantu memberikan waktu, kritik dan saran yang membangun pembuatan laporan ini.

  6. Kepada keluarga tercinta yang telah memberikan banyak dorongan doa sehingga terselesaikannya laporan ini.

  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada saya.

  8. Kepada Pak John Fahrul selaku Sekretariat Kepegawaian yang telah mengijinkan saya untuk melakukan penelitian Di Kecamatan Pasar Kemis.

  9. Untuk teman-teman dan sahabat tercinta, serta kamu yang banyak memberi dukungan dan doa dalam penyusunan laporan ini

Penyusun menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan skripsi ini masih jauh dari sempurna dan banyak kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dalam penyusunan laporan skripsi ini sangatlah diharapkan.

Akhir kata penyusun berharap laporan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat dikemudian hari.

Tangerang, 25 Januari 2016
Elmi Fauziati
NIM. 1211472857

Daftar isi


DAFTAR SIMBOL

Gambar 1. Simbol Use Case Diagram
Gambar 2. Simbol Activity Diagram
Gambar 3. Simbol Sequence Diagram
Gambar 4. Simbol Class Diagram

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. SWOT Analysis

Gambar 2.2. Ilustrasi Pengujian Blackbox

Gambar 3.0. Peta Wilayah Kecamatan Pasar Kemis

Gambar3.1. Struktur Organisasi

Gambar 3.2. Use Case Diagram Sistem Berjalan

Gambar3.3. Activity Diagram Sistem Berjalan

Gambar4.1. Use Case Diagram Diagram Yang Diusulkan

Gambar4.2. Sequence Diagram admin Yang Diusulkan

Gambar4.3. Sequence Diagram Pimpinan Yang Diusulkan

Gambar4.4. Activity Diagram Admin Yang Diusulkan

Gambar4.6. Activity Diagram Pimpinan Yang Diusulkan

Gambar4.7. State Mechine Diagram Admin Yang Diusulkan

Gambar4.7. State Mechine Diagram Pimpinan Yang Diusulkan

Gambar 4.8. Class Diagram Yang Diusulkan

Gambar4.9. Prototype Login

Gambar4.10. Prototype Menu Home

Gambar4.11. Prototype Menu Profile

Gambar4.12. Prototype Menu Data Staff

Gambar4.13. Prototype Menu Master Barang

Gambar4.14. Prototype Menu Input Aset

Gambar4.15. Prototype Menu Laporan

Gambar4.16. Prototype Menu Logout

Gambar4.17. Implementasi Menu Login

Gambar4.18. Implementasi Menu Home

Gambar4.19. Implementasi Menu Profile

Gambar4.20. Implementasi Menu Data Staff

Gambar4.21. Tampilanan Data Staff

Gambar4.22. Tampilan Menu Master Barang

Gambar4.23. Implementasi Menu Input Aset

Gambar4.24. Implementasi Menu Laporan

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Metode Analisa SWOT

Tabel 3.2. Hasil Analisa Kerja (PIECES)

Tabel 3.3. Hasil Analisa Informasi (PIECES)

Tabel 3.4. Hasil Analisa Ekonomi (PIECES)

Tabel 3.5. Hasil Analisa Kontrol (PIECES)

Tabel 3.6. Hasil Analisa Efisiensi (PIECES)

Tabel 3.7. Hasil Analisa Pelayanan (PIECES)

Tabel 3.8. Requirement Elicitation Tahap I

Tabel 3.9. Requirement Elicitation Tahap II

Tabel 3.10. Requirement Elicitation Tahap III

Tabel 3.11. Elicitation Final Tahap I

Tabel 4.1. Perbedaan Sistem Berjalan dengan Sistem Usulan

Tabel 4.2. Login

Tabel 4.3. Master Barang

Tabel 4.4. Kondisi

Tabel 4.5. Pengguna

Tabel 4.6. Data Staff

Tabel 4.7. Black Box Testing

Tabel 4.8. Time schedule

Tabel 4.9. Estimasi Biaya


BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Perkembangan ilmu teknologi yang modern dan semakin pesat, membuat sebuah organisasi kerja, perusahaan dan instasi pemerintahan berusaha untuk membuat suatu sistem informasi teknologi modern yang lebih baik dan mudah digunakan untuk membantu pekerjaan manusia. Salah satunya adalah informasi manajemen aset yang harus diperhatikan dengan baik. Oleh karena itu dengan teknologi yang modern dan semakin berkembang perlunya perancangan suatu sistem informasi agar dapat memudahkan kita dalam segala aspek kehidupan.

Setiap organisasi kerja, perusahaan maupun instasi pemerintah pasti mempunyai aset, baik dalam bentuk barang, peralatan kerja maupun fasilitas. Aset suatu perusahaan, organisasi kerja maupun instasi pemerintahan memiliki nilai kapital yang besar, mulai dari meja, kursi, komputer, printer, kendaraan bermotor dan lainnya. Aset tersebut harus diidentifikasi, didata, dan dirawat dengan baik, sehingga kondisinya selalu optimal. Realita di lapangan menunjukan banyak kasus yang sebenarnya dimulai dari salah pendataan dan salah urus masalah aset, sehingga berdampak kerugian yang tidak sedikit. Oleh karena itu perlu diperhatikan agar dapat menghasilkan data yang jelas dan tersimpan dengan baik.

Demikian yang terjadi di Instasi Pemerintah Kabupaten Tangerang tepatnya di Kecamatan Pasar Kemis, manajemen aset yang didata masih mendapatkan pendataan data yang belum dikelola dengan baik, sulitnya mencari data-data aset yang dibutuhkan jika ada permintaan laporan, bahkan untuk mengetahui jumlah aset dan masa perawatan aset yaitu kondisi aset tersebut terkadang kurang diperhatikan, sehingga memerlukan banyak waktu dalam prosedur pelaksanaan manajemen aset. Oleh karena itu sangat diperlukan sistem informasi yang harus dikembangkan dengan teknologi modern, agar data dapat tersimpan dengan baik. Berdasarkan permasalahan yang ada maka penulis mengambil judul yaitu, “Perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset Di Kecamatan Pasar Kemis”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka masalah yang dibahas pada penelitian ini adalah :

  1. Apakah proses manajemen aset di Kecamatan Pasar Kemis sudah memenuhi kebutuhan user ?

  2. Apakah masalah yang masih terjadi saat proses manajemen aset dilakukan di Kecamatan Pasar Kemis ?

  3. Bagaimana merancang sistem informasi manajemen aset di Kecamatan Pasar Kemis sehingga dapat memudahkan dalam pendataan ?

Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah di atas agar lebih terarah dan memenuhi sasaran yang diharapkan, maka penulis membatasi penelitian untuk dapat menghasilkan penelitian yang lengkap dan akurat, penulis memiliki ruang lingkup penelitian yaitu hanya pada pendataan aset yang dilakukan oleh sekretariat kepegawaian sampai pembuatan laporan dan penerimaan laporan oleh sekretaris camat di Kecamatan Pasar Kemis.

Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulis yaitu sebagai berikut :

  1. Untuk mengetahui proses manajemen aset di Kecamatan Pasar Kemis.

  2. Untuk mengetahui masalah yang masih terjadi saat proses manajemen aset dilakukan di Kecamatan Pasar Kemis.

  3. Untuk menjadi salah satu syarat kelulusan di Perguruan Tinggi Raharja.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat-manfaat yang akan diperoleh adalah sebagai berikut :

  1. Dapat teridentifikasinya kebutuhan user saat proses manajemen aset di Kecamatan Pasar Kemis.

  2. Dapat teridentifikasinya masalah dan kendala yang masih dirasakan saat proses manajemen aset dilakukan di Kecamatan Pasar Kemis.

  3. Dapat menambah pengalaman dan kreatifitas dalam membuat Sistem Informasi Manajemen Aset di Kecamatan Pasar Kemis.

Metodologi Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah, sebagai berikut :

  1. Metode Wawancara (Interview)

  2. Penulis melakukan sesi tanya jawab kepada narasumber yaitu bapak John Fahrul selaku pegawai yang ada lingkungan Kantor Kecamatan Pasar Kemis.

  3. Metode Pengamatan Langsung (Observation)

  4. Penulis melakukan pengamatan langsung di Kantor Kecamatan Pasar Kemis dan penulis melakukan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang diteliti.

  5. Studi Pustaka (Library Pustaka)

  6. Penulis melakukan penelitian keperpustakaan dengan tujuan agar memperoleh data dan informasi dari beberapa sumber-sumber literature seperti buku, majalah, internet, hasil seminar, artikel, jurnal, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan penelitian sebagai bahan referensi dalam penyusunan laporan Skripsi ini.

Metode Analisa

Metode dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunity, Threaths). Analisis SWOT adalah suatu metode yang digunakan untuk melihat kondisi manajemen aset di Kecamatan Pasar Kemis agar dapat mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terhadap instasi pemerintahan kecamatan pasar kemis, sehingga dapat membantu terbentuknya penyampaian informasi secara efektif dan efisien, penulis juga menggunakan PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Eficiency, Services) untuk mengidentifikasi masalah manajemen aset di kecamatan pasar kemis, maka harus dilakukan analisis terhadap kinerja, informasi, ekonomi, keamanan aplikasi, efisiensi dan pelayanan pelanggan. Dari analisis ini biasanya didapatkan beberapa masalah utama, hal ini penting karena biasanya yang muncul dipermukaan bukan masalah utama, tetapi hanya gejala dari masalah utama saja.

Untuk menganalisa prosedur sistem manajemen aset di kecamatan pasar kemis yang berjalan, penulis menggambarkannya dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML) sebagai salah satu alat bantu yang dapat digunakan dalam bahasa pemograman yang berorientasi objek. Kemudian untuk rancangan sistem baru yang akan diusulkan penulis menggunakan Elisitasi yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu Elisitasi Tahap I, Tahap II, Tahap III dan Draft Final Elisitasi.

Metode Perancangan

Perancangan sistem (desain sistem) merupakan tahap selanjutnya setelah analisa sistem. Setelah mendapatkan gambaran dengan jelas tentang apa yang akan dikerjakan pada tahap analisa sistem, maka dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut, oleh karena itu dalam perancangan sistem digunakan, Visual Paradigm for UML Interprise Edition, merupakan software yang akan digunakan untuk men-design dan membuat suatu model diagram. ASP VisualBasic script, merupakan bahasa pemograman yang akan dipakai. IIS, merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. SQL Server, merupakan database yang akan digunakan. Adobe Dreamweaver CS5, merupakan software yang digunakan untuk mendesign web yang akan dibuat.

Metode Pengujian

Dalam Skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Black box Testing. Blackbox. Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba black box memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syaraf-syaraf fungsional suatu program. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Secara garis besar masalah yang akan dibahas dalam penulisan Skripsi ini dibagi menjadi beberapa bab. Sistematika penulisan Skripsi yang dipakai sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan secara umum latar belakang masalah, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat Penelitian, metode penelitian, metode pengumpulan data, metode analisa data, metode perancangan sistem, metode pengujian, serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisi beberapa definisi yang sesuai dengan penelitian dan beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini berisikan analisa organisasi, gambaran umum perusahaan, sejarah singkat, struktur organisasi, penjelasan tentang wewenang dan tanggung jawab, analisa sistem saat ini, permasalahan yang dihadapi, serta alternativ pemecahan masalah.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab ini merupakan penjabaran hasil rancanagan yang diusulkan, yang menerangkan tentang : usulan system yang akan digambarkan dengan diagram rancangan sistem berupa UML (Unified Modelling Language), rancangan basis data, flowchart sistem yang diusulkan, rancangan program yang dibuat, rancangan prototype yang menggambarkan rancangan sistem yang diusulkan, konfigurasi sistem yang diusulkan, testing yang digunakan, evaluasi sistem yang dibuat, implementasi sistem, serta estimasi biaya yang berisi rincian biaya sistem yang nantinya akan diaplikasikan ke dalam perusahaan, instasi pemerintah atau masyarakat.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini merupakan bab penutup berisikan kesimpulan dari hasil analisa penelitian dan saran yang dapat penulis berikan agar permasalahan yang dihadapi dapat terselesaikan dengan baik dari hasil laporan Skripsi ini.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:16)[1],” Suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain, dan terpadu”.

Pendapat Gordon B. Davis dalam Tata Sutabri (2012:17)[1], “Sistem bisa berupa abstrak atau fisis, sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan-gagasan atau konsepsi yang saling bergantung, sedangkan sistem yang bersifat fisis adalah serangkaian unsur yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan”.

Penjelasan menurut Gordon B.Davis dalam Danang Sunyoto (2014)[2], “Sistem terdiri dari bagian-bagian yang bersama-sama beroperasi untuk mencapai beberapa tujuan”.

“Sistem merupakan suatu kumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan dan mempunyai ketergantungan satu sama lain, sistem dapat berjalan jika komponen-komponen yang ada di dalamnya bisa bekerja sama membentuk suatu lingkaran yang tidak dapat dipisahkan.” (CCIT Vol.6 No.2 Nasaruddin, dkk. Januari, 2013:226-227)[3].

Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20)[4], Sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Component), komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  2. Batasan Sistem (Boundary), ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment), bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

  4. Penghubung (Interface), media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsitem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  5. Masukan Sistem (Input), energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input).

  6. Keluaran Sistem (Output), hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini dapat mennjadi masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

  7. Pengolah Sistem (Process), suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

  8. Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal), suatu sistem mempunyai tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Suatu sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya. Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

Konsep Dasar Informasi Dan Data

Definisi Informasi Dan Data

Pendapat Jogiyanto dalam buku Yakub, Vico Hisbanarto (2014:18)[5]“ Informasi didefinisikan sebagai hasil pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna atau berarti bagi penerimanya menggambarkan suatu kejadian (event)”.

Menurut George R. Terry dalam buku Yakub, Vico Hisbanarto (2014:17)[5] “Informasi adalah data penting dan memberikan pengetahuan yang berguna, informasi merupakan pengumpulan dan pengolahan data untuk memberikan keterangan atau pengetahuan”.

Menurut George H.B & William S.H. dalam buku Yakub, Vico Hisbanarto (2014:18)[5]” Informasi adalah data diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan”.

Definisi data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data atau item. Pendapat McLeod dalam bukunya Yakub (2012:5)[6] “ Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”. Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.

  1. Teks, adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing masing item secara individual misalnya, artikel koran, majalah dan lain-lain.

  2. Data yang terformat, adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.

  3. Citra (image), adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa, grafik, foto, hasil rontgen, dan tanda tangan.

  4. Audio, adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrumen musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.

  5. Video, adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

Fungsi Informasi

Pendapat Tata Sutabri (2012:31)[1], fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan, informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan.

Kualitas Informasi

Menurut Jogiyanto dalam Yakub (2012:9)[6], Kualitas informasi dapat dilihat dari demensi-dimensi yang dimiliki oleh informasi. Kualitas dari informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal yaitu:

  1. Relevan (relevance), berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya dan relevansi informasi untuk tiap-tiap orang akan berbeda.

  2. Tepat waktu (timeliness), berarti informasi tersebut datang pada penerimanya tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

  3. Akurat (accuracy), berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan, Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merusak informasi.

Nilai Informasi

Menurut Sutarman (2012:14)[7] nilai informasi, yaitu :

  1. Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.

  2. Untuk mendapatkan pengalaman

  3. Untuk mengekstrak inplikasi kritis dan merefleksikan pengalaman masa lampau yang menyedikan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang menajer dari membuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.

  4. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:46)[1], “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”

Menurut Kenneth dan Jane (2014:47), “sistem informasi secara teknis dapat didefinisikan sebagai sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan atau mendapatkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk menunjangn pengambilan keputusan dan pengawasan dalam organisasi”.

Komponen Sistem Informasi

Pendapat Tata Sutabri (2012:47)[1], mengemukakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (Building Block)”. Blok bangunan itu terdiri dari :

  1. Blok Masukan (Input Block)

  2. Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  3. Blok Model (Model Block)

  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  5. Blok Keluaran (Output Block)

  6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.


  7. Blok Teknologi (Technology Block)

  8. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (Humanware atau Brainware), perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).

  9. Blok Basis Data (Database Block)

  10. Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).

  11. Blok Kendali (Control Block)

  12. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Andi dalam wahana komputer (2010:27)[8], ”Analisa sistem adalah sebuah proses penelahan sebuah sistem informasi dan membaginya ke dalam komponen-komponen penyusunnya untuk kemudian dilakukan penelitian sehingga diketahui permasalahan-permasalahan serta kebutuhan-kebutuhan yang akan timbul”.

Sedangkan menurut Henderi, dkk (2011:322)[9]. Desain Aplikasi E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics. Journal CCIT, 4 (3). Perguruan Tinggi Raharja, Tangerang. Henderi, dkk. 2011. Desain Aplikasi E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics. Journal CCIT, 4 (3). Perguruan Tinggi Raharja, Tangerang.“Tahap analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Mahdiana (2011:37)[10], ”Perancangan Sistem adalah merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil analisa sistem yang ada, sehingga menghasilkan model sistem baru yang diusulkan”.

Menurut Sugianto dalam Zohrahayati (2013:28)[11], ” Perancangan Sistem adalah suatu kegiatan membuat desain teknis berdasarkan kegiatan pada waktu proses analisis, perancangan disini dimaksudkan suatu proses pemahaman dan perancangan suatu sistem informasi berbasis computer”.

Berdasarkan uraian di atas perancangan sistem merupakan merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil analisa sistem yang ada dan membuat desain teknis berdasarkan kegiatan pada waktu proses analis.

Konsep Dasar Basis Data

Definisi Basis Data (Database)

Raharjo Budi berpendapat (2011:3)[12], “Database adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat”.

Menurut Kustiyaningsih (2011:146)[13], “Database adalah struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memperoses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL Server”.

Sedangkan menurut Rahardja dkk dalam jurnal CCIT (2011:238)[14], "Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu”.

Database digunakan untuk menyimpan data agar data tersebut dapat dimanipulasi dengan mudah, terjamin keakuratannya, efisien dalam penyimpanannya, dan tentu saja dapat dengan mudah untuk diakses kembali.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa database adalah kumpulan data yang diproses kemudian disimpan dalam komputer.

Teori Khusus

Konsep Dasar Unified Modelling Language (UML)

Definisi Unified Modelling Language (UML)

Menurut Adi Nugroho (2010:6-7)[15], ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).

Konsepsi pemodelan menggunakan Unified Modeling Languange (UML)

Menurut Adi Nugroho (2010:10)[15], sesungguhnya tidak ada batasan yang tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu: klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management).

Jenis-jenis diagram Unified Modeling Language (UML)

Berikut ini adalah diagram UML menurut Henderi (2011:6)[9], yaitu:

  1. Use Case Diagram: Use Case Diagram secara grafis menggambarkan, interaksi secara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari tiap interaksi.

  2. Class Diagram: Menggambarkan struktur object sistem. Diagram ini menunjukan class diagram yang menyusun sistem dan hubungan antara class object tersebut.

  3. Sequence Diagram: Secara grafis menggambarkan bagaimana object berinteraksi satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.

  4. State Chart Diagram: Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek dari satu state ke state yang lain.

  5. Activity Diagram: Secara grafis untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity Diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi Analisa SWOT

Menurut Andi, (2010:3)[16], "Analisa SWOT adalah sub- sistem atau sistem bagian dari sistem informasi" “Bandung”. Definisi Analisa SWOT Menurut Andi, “SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman), dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif.

Gambar 2.1. SWOT ANALYSIS

Konsep Dasar Analisa PIECES

Definisi PIECES

Menurut James Wetherbe (2012)[17] PIECES adalah untuk mengoreksi atau memperbaiki sistem informasi bagi pengambil keputusan dalam suatu organisasi. Berikut ini daftar identifikasi masalah yang sesuai dengan yang dihadapi oleh organisasi.

  1. Performance :

    1. Produksi : jumlah kerja selama periode waktu tertentu. Pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang jumlah kerja yang dibutuhkan untuk melakukan serangkaian kerja tertentu dalam satuan orang jam, orang hari, atau orang bulan. Misalnya : untuk memperioses berkas yang masuk kepada oraganisasi dibutuhkan berapa orang jam? Kemudian hal ini dianalisis apakah hasil kerja yang demikian ini sudah bagus atau perlu ada peningkatan kerja.

    2. Waktu respons : penundaan rata-rata antara transaksi atau permintaan dengan respons ketransaksi atau permintaan tersebut. Pada bagian ini dideskripsikan situai saat ini tentang waktu respons yang terjadi ketika ada suatu transaksi yang masuk hingga transaksi tersebut direspons untuk diproses. Penundaan ini bisa jadi karena antrian dalam pemrosesan transaksi-transaksi sebelumnya.

    3. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.

  2. Informations :

    1. Kurangnya informasi, kurangnya informasi yang diperlukan, kurangnya informasi yang relevan : 3 hal yang telah disebutkan itu bersumber pada kurangnya informasi bagaimanapun bentuknya. Pada bagian ini dideskripsikan pada situasi saat tentang kurangnya informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, baik itu dalam jumlah, informasi maupun dalam hal macam informasinya.

    2. Terlalu banyak informasi ( kelebihan informasi ) : yang dimaksud terlalu banyak informasi disini adalah banyak nya informasi yang berserakan belum terkumpul, belum terformat, dan masih tercampurnya antara informasi yang relevan dan yang tidak relevan dengan masalah yang harus diambil keputusannya, sehingga memerlukan waktu yang lebih lama untuk memilah dan memilih informasi yang relevan.

    3. Informasi tidak dalam format yang berguna – adalah bahwa informasi sudah tersedia, hanya saja bentuk dan format nya tidak sesuai dengan yang dibutuhkan sehingga mempersulit pembaca informasi tersebut dan memerlukan waktu yang lebih lama untuk memahami dan memanfaatkan informasi tersebut.

  3. Economics :

    1. Biaya tidak diketahui

    2. Biaya tidak dapat dilacak sumber

    3. Biaya terlalu tinggi

    4. Secara umum keuntungan-keuntungan yang didapat ketika menerapkan sistem informasi, selain yang tersebut dibawah ini masih ada lagi keuntungan-keuntungan yang lain yang secara lebih lengkap diidentifikasikan. Sehingga pada bagian ini dideskripsikan manfaat yang akan didapatkan ketika menerapkan teknologi informasi atau sistem informasi dalam menjalakan proses bisnisnya.

  4. Control :

  5. Pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang kendali terhadap aliran data dan informasi ketika keaamanan atau kendali terlihat lemah sehingga data dan informasi rentan terhadap pemanfaatan kepada pihak-pihak yang tidak berwewenang. Juga ketika keamanan atau kendali terhadap aliran data dan informasi terlalu ketat sehingga sistem jadi terbebani oleh prosedur keamanan atau kendali tersebut dan juga mengganggu keamanan dan kenyamanan para pengguna dan pengambil manfaat data dan informasi yang dihasilkan oleh sistem tersebut.

  6. Effisiency :

  7. Dimana data yang berlebihan diinputkan dan diproses juga informasi yang dihasilkan secara berlebihan akan membuat sistem tidak akan efisien dalam penggunaan sumber daya. Sumber daya dapat berupa sumber daya prosesor, memory, ruang penyimpanan, listrik, personil, dll.

  8. Service :

  9. Pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang layanan yang disediakan oleh sistem yang berjalan saat ini. Sederatan kelemahan layanan data sistem telah teridentifikasi dibawah ini, berikut ini kelemahan layanan sistem yang teridentifikasi :

    1. Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat.

    2. Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten.

    3. Sistem menghasilkan produk yang tidak dapat dipercaya.

    4. Sistem tidak mudah dipelajari.

Konsep Dasar Manajemen Aset

Definisi Manajemen Aset

Manajemen aset adalah ilmu dan seni untuk memandu pengelolahan kekayaan yang mencakup proses merencanakan kebutuhan aset, mendapatkan, menginventarisasi, melakukan legal audit, menilai, mengoperasikan, memelihara, membaharukan atau menghapuskan hingga mengalihkan aset secara efektif dan efisien (Sugiama, 2013:15)[18].

  1. Efektif adalah pencapaian hasil yang sesuai dengan tujuan sebagaimana yang telah ditetapkan sebelumnya.

  2. Efisien adalah Memakai atau menggunakan sumber daya serendah mungkin untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Hastings (2010)[19] berpendapat bahwa fungsi manajemen aset diperlukan untuk memberikan pengetahuan aset dan kapasitas manajemen terkait dan kegiatan pendukung keputusan dalam konteks bisnis yang meliputi:

  1. Aset (dan kemampuan yang terkait) perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.

  2. Perencanaan keberlanjutan dan pelaksanaan aset, dan,

  3. Logistik dukungan pembangunan dan pengelolaan fasilitas.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut pandangan beberapa ahli pengertian elisitasi, antara lain sebagai berikut:

Menurut Adi Nugroho (2010:10)[15], berpendapat bahwa “Akuisisi informasi dari seseorang atau kelompok dengan cara yang tidak mengungkapkan maksud dari wawancara atau percakapan. Sebuah teknik pengumpulan intelijen sumber manusia, umumnya terbuka”.

Suryo Guritno dan dkk dalam jurnal CCIT (2011:302)[20], berpendapat bahwa “Elisitasi (elicitation) berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa elisitasi adalah usulan rancangan sistem baru yang diinginkan dan disanggupi oleh penyusun untuk dieksekusi.

Jenis-jenis Elisitasi

Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut: (Guritno, 2011:302)[20]

  1. Elisitasi Tahap I

  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Elisitasi Tahap II

  4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi.

    1. (M) pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2. (D) pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.

    3. (I) pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  5. Elisitasi Tahap III

  6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option nya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.

    1. (T) artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    2. (O) artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    3. (E) artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu sebagai berikut:

      1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

      2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

      3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

    4. Final Draft Elicitation

    5. Menurut Suryo Guritno (2011:304), berpendapat bahwa “Final draft merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar IIS

Definisi IIS

Iqbal (2010:3)[21], “IIS atau Internet Information Services adalah sebuah HTTP web server seperti Apache yang digunakan dalam sistem operasi server Windows, mulai dari Windows NT 4.0 Server, Windows 2000 Server atau Windows Server 2003. Layanan ini merupakan layanan terintegrasi dalam Windows 2000 Server, Windows Server 2003 atau sebagai add on dalam Windows NT 4.0.

Fitur IIS

Adapun fitur dari IIS yaitu sebagai berikut :

  1. Terintegrasi dengan Windows NT secara penuh (sistem keamanan, auditing, dan izin akses NTFS).

  2. Mendukung penuh protokol HTTP versi 1.1.4

  3. Sudah mencakup protokol FTP.

  4. Dukungan terbatas untuk protokol SMTP.

  5. Dukungan untuk protokol NNTP.

  6. Dukungan untuk protokol keamanan SSL.

  7. Dapat digunakan sebagai platform di mana aplikasi web berjalan, yakni dengan menggunakan Active Server Pages (ASP), ASP.NET, Internet Server API (ISAPI), Common Gateway Interface (CGI), Microsoft.NET Framework, Microsoft Visual Basic Scripting (VBScript), JScript, dan beberapa bahasa skrip yang dapat diinstalasikan seperti Perl atau PHP.

  8. Mengizinkan aplikasi web untuk dijalankan sebagai proses yang terisolasi dalam ruangan memori yang terpisah untuk mencegah satu aplikasi membuat crash aplikasi lainnya.

  9. Dapat diatur dengan beberapa cara: Microsoft Management Console, via web browser, atau menggunakan skrip Windows Scripting Host.

  10. Bandwidth throttling yang dapat mencegah sebuah situs web memonopoli bandwidth yang tersedia.

Konsep Dasar SQL Server

Definisi Sql Server

Menurut Enterprise (2015:1)[22], “SQL Server adalah RDMS (Relational Database Management System) yang dikembangkan oleh Microsoft”. SQL Server merupakan software yang berfungsi untuk menampung dan mengambil data yang diminta oleh aplikasi lain pada komputer yang sama atau pada komputer lain melalui jaringan/internet.

SQL singkatan dari Structure Query Language. SQL Server yaitu suatu aplikasi untuk membuat database, maka dari itu diperlukan perintah-perintah (query) untuk membuat database tersebut. Berikut ini adalah beberapa peritah-perintah (query) dalam SQL :

  1. CREATE DATABASE : Digunakan untuk membuat database.

  2. CREATE TABLE : Digunakan untuk membuat table. Hal yang harus diperhatikan adalah sebelum pembuatan table maka Database harus sudah ada dulu.

  3. DROP : Untuk menghapus database atau table.

  4. ALTER : Digunakan untuk memodifikasi table, prosedur, triger, view, database.

  5. INSERT : Digunakan untuk memanipulasi isi table. Menipulasi yang dimaksud adalah memasukkan data/baris baru dalam suatu table.

  6. UPDATE : Digunakan untuk mengubah data pada sebuah table.

  7. DELETE : Seperti namanya, query ini berfungsi untuk menghapus data pada sebuah table

Konsep Dasar ASP

Definisi Asp

Menurut Sitorus (2012:2)[23], “ASP adalah singkatan dari Active Server Pages yang merupakan salah satu bahasa pemrograman web untuk menciptakan halaman web yang dinamis.

Langkah utama yang harus dimengerti bahwa tidak ada editor khusus untuk mengetikan script ASP (kode-kode program ASP) tersebut. Kita dapat menggunakan editor seperti Notepad, Notepad++, Wordpad, Editplus, Microsoft Frontpage, Macromedia Dreamweaver dan sebagainya.

Sintaks Dasar ASP

Script ASP dapat terletak dimana saja dan dapat berkombinasi dengan tag-tag HTML. Dalam sebuah file ASP hanya terdapat satu delimiter pembuka dan penutup.

Bentuk umum :

<

%

….

Contoh :

<html>

<body>

<%

Response Write(“Sintaks/kode pertama belajar ASP”)

%>

</html>

</body>

Konsep Dasar DreamWeaver

Definisi DreamWeaver

Menurut Madcoms (2010:1)[24], “Dreamweaver adalah merupakan software aplikasi yang digunakan sebagai HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual. Aplikasi ini juga yang biasa dikenal dengan istilah WYSIWYG (What You See It What You Get), yang intinya tidak harus berurusan dengan tagtag HTML untuk membuat situs”.

Konsep Dasar Black box

Definisi Black box

Menurut Rizky (2011:264)[25], berpendapat bahwa “Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yangtidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya,tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar”.

Gambar 2.2. ilustrasi pengujian Blackbox

Uji coba black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:

  1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang.

  2. Kesalahan interface.

  3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.

  4. Kesalahan performa.

  5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Tidak seperti metode white box yang dilaksanakan diawal proses, uji coba black box diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya. Karena uji coba black box dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga perhatiannya difokuskan pada informasi domain. Uji coba didesain untuk dapat menjawab pertanyaan pertanyaan berikut :

  1. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji?

  2. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?

  3. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu?

  4. Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi?

  5. Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem?

  6. Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem?

Keuntungan BlackBox

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis blackbox testing antara lain : Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

  1. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

  2. Hasil dari blackbox testing dapat memperjelas kontradiksi ataupun keracunan yang mungkin timbul dari eksekusi sebuah perangkat lunak.

  3. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.

Literature Review

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai Manajemen Aset dan penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu:

Berikut adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Skripsi ini, antara lain :

Referensi Literature Review :

[1][26], [2][27], [3][28], [4][29], [5][30], [6][31]

BAB III

PEMBAHASAN


Gambaran Umum Kecamatan

Sejarah Singkat Kecamatan

Kecamatan Pasar kemis terletak di sebelah barat Kabupaten Tangerang dengan luas wilayah 6.121,899 Ha (61,22 Km2) letak ketinggian dari permukaan laut ± 35 m dengan Curah hujan rata-rata pertahun 45 mm.

Iklim yang mempengaruhi wilayah Kecamatan Pasar kemis adalah iklim tropis dan angin laut yang bertiup dari arah Utara. Iklim juga mempunyai pengaruh yang besar bagi kesuburan tanah untuk wilayah Kecamatan Pasar kemis sebagai wilayah pengembangan bagi daerah pemukiman, industri dan pertanian.

Kecamatan Pasar kemis setelah hasil pemekaran dari Kecamatan Rajeg pada tahun 1948 yang saat itu bernama Kemantren Pasar kemis, kemudian pada tahun 1950 Kemantren Pasar kemis telah berganti menjadi Kecamatan Pasar kemis yang memiliki Desa, yaitu:

  1. Desa Kuta bumi

  2. Desa Pasar kemis

  3. Desa Pangadegan

  4. Desa Wanakerta

  5. Desa Sindang Sono

  6. Desa Sindang Jaya

Selain nama-nama desa tersebut, Kecamatan Pasar kemis mempunyai batas wilayah sendiri dengan batas-batas sebagai berikut :

  1. Utara : Kecamatan Balaraja dan Kecamatan Rajeg.

  2. Timur : Kecamatan Rajeg dan Kecamatan Sepatan.

  3. Barat : Kecamatan Cikupa

  4. Selatan : Kecamatan Curug (sekarang Jatiuwung).

  5. Lalu pada tahun 1982 Kecamatan Pasar kemis mengalami lagi pemekaran yang menyebabkan timbul 6 nama-nama desa baru sehingga kecamatan mempunyai 12 desa. Nama-nama desa tersebut adalah:

  6. Desa Kuta bumi dimekarkan dengan Desa Kuta jaya.

  7. Desa Pasar kemis dimekarkan dengan Desa Sukamantri.

  8. Desa Pangadegan dimekarkan dengan Desa Sindang Sari.

  9. Desa W
  10. anakerta dimekarkan dengan Desa Sukaharja.

  11. Desa Sindang Sono dimekarkan dengan Desa Sindang Asih.

  12. Desa Sindang Jaya dimekarkan dengan Desa Sindang Panon.

  13. Kemudian pada tahun 1996 Kecamatan Pasar kemis mengalami lagi pemekaran. Sehingga terjadi beberapa nama dari hasil pemekaran tersebut, yaitu :

  14. Desa Kuta bumi dimekarkan dengan Desa Kuta baru.

  15. Desa Kuta jaya dimekarkan dengan Desa Gelam Jaya.

  16. Desa Pasar kemis dimekarkan dengan Desa Suka Asih.

Sehingga kemudian Kecamatan Pasar kemis memiliki 15 Desa pada tahun tersebut. Nama-nama Desa tersebut adalah :

  1. Desa Kuta bumi.

  2. Desa Pasar kemis.

  3. Desa Pangadegan.

  4. Desa Gelam Jaya.

  5. Desa Sukamantri.

  6. Desa Kuta baru.

  7. Desa Suka Asih.

  8. Desa Sindang Jaya.

  9. Desa Sindang Sono.

  10. Desa Sindang Sari.

  11. Desa Sindang Asih.

  12. Desa Sindang Panon.

  13. Desa Wanakerta.

  14. Desa Kuta jaya.

  15. Desa Sukaharja.

Kemudian pada tahun 2006 Kecamatan Pasar kemis mengalami pemekaran dengan Kecamatan Sindang Jaya yang termasuk dalam Kecamatan Pasar kemis adalah sebagai berikut:

  1. Desa Kuta bumi.

  2. Desa Gelam Jaya.

  3. Desa Pangadegan.

  4. Desa Suka Asih.

  5. Desa Kuta baru.

  6. Desa Sukamantri.

  7. Desa Pasar kemis.

  8. Desa Sindang Sari.

  9. Desa Kuta jaya.

Kemudian pada tahun 2008 terjadi peningkatan status dari Desa menjadi Kelurahan berdasarkan Peraturan Daerah dan desa-desa yang menjadi kelurahan berjumlah 4 desa, yaitu:

  1. Kelurahan Kuta bumi.

  2. Kelurahan Kuta jaya.

  3. Kelurahan Kuta baru.

  4. Kelurahan Sindang Sari.

Gambar 3.0. Peta Wilayah Kecamatan pasar Kemis

Kecamatan Pasar Kemis, merupakan Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang yang mempunyai wilayah kerja di Kecamatan sebagai unsur pelaksana bidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, dipimpin oleh Camat yang berkedudukan sebagai koordinator penyelenggaraan pemerintahaan di wilayah kecamatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Kecamatan Pasar Kemis mempunyai tugas melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Bupati dan tugas pemerintahan lainnya

Visi dan Misi Kecamatan

Visi

Visi Kecamatan Pasar Kemis antara lain :

  1. Memberikan pelayanan terbaik bagi Masyarakat.

  2. Mewujudkan masyarakat pasar kemis yang berkualitas.

  3. Mewujudkan masyarakat pasar kemis yang mandiri.

  4. Mewujudkan masyarakat pasar kemis yang religius.

Misi

Misi Kecamatan Pasar Kemis antara lain :

  1. Memfasilitasi tersedianya sarana dan prasarana sekolah untuk menunjang seperti pendirian Unit Sekolah Baru (USB), dan meningkatkan sarana dan prasarana, Pendidikan terutama dengan adanya rehab ruang kelas untuk menunjang proses kegiatan belajar mengajar.

  2. Dapat meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat agar lebih mudah dan terjangkau.

  3. Memberikan kemudahan dalam pendirian sarana keagamaan, serta menjalin ketenangan dalam menjalankan ibadahnya sesuai dengan agamanya masing-masing.

  4. Dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan cepat.

Struktur Organisasi

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Kecamatan Pasar Kemis

Wewenang Dan Tanggung Jawab

Untuk pembagian kerja dan jabatan masing-masing bagian memiliki tugas dan wewenang yang telah ditetapkan oleh pihak perusahaan antara lain yaitu :

  1. Camat sebagai pelaksana Pemerintah Daerah di Tingkat Kecamatan mempunyai tugas melaksanakan kewenangan pemerintah yang dilimpahkan Bupati dan tugas pemerintahan lainnya.

  2. Sekcam adalah pimpinan sekretariat kecamatan yang dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada camat. Sekretariat Kecamatan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan umum, penyusunan perencanaan, pengelolaan administrasi keuangan dan kepegawaian, tugas sekretariat kecamatan antara lain :

    1. Penyelenggaraan pengelolaan administrasi perkantoran, administrasi keuangan dan administrasi kepegawaian.

    2. Penyelenggaraan urusan umum dan perlengkapan, keprotokolan dan hubungan masyarakat.

    3. Penyelenggaraan ketatalaksanaan, kearsipan dan perpustakaan.

    4. Pelaksanaan koordinasi, pembinaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan unit kerja.

    5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai dengan tugas dan fungsinya.

  3. Kasubag perencanaan dan keuangan mempunyai wewenang merencanakan, melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan pengendalian yang meliputi inventarisasi dan identifikasi data, perumusan dan penyusunan program serta evaluasi kegiatan rencana anggaran belanja kecamatan, pembukuan, perhitungan anggaran dan verifikasi serta pengurusan keuangan kecamatan, tugas dari kasubag perencanaan dan keuangan antara lain :

    1. Perencanaan dan Perumusan bahan kebijakan program kerja berkaitan dengan perencanaan dan keuangan.

    2. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisaan data bidang perencanaan dan keuangan.

    3. Pelaksanaan penyusunan pedoman dan kebijakan serta dalam program kerja kecamatan meliputi penyusunan lakip, renstra, rencana kegiatan, keorganisasian dan ketatalaksana.

    4. Pelaksanaan penyusunan laporan neraca keuangan.

    5. Pelaksananaan usulan perbaikan dan perubahan anggaran kecamatan.

    6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

  4. Kasubag Umum Dan Kepegawaian, mempunyai wewnang merencanakan, melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan pengendalian urusan surat menyurat dan kearsipan, urusan rumah tangga dan perlengkapan, penyusuan rencana kebutuhan serta pengolahan administrasi kepegawaian, tugas Kasubag Umum Dan Kepegawaian antara lain :

    1. Perencanaan dan Perumusan bahan kebijakan kegiatan umum dan kepegawaian di lingkungan kecamatan.

    2. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisaan data kegiatan umum dan kepegawaian.

    3. Pelaksanaan pengelolahan kegiatan ketatausahaan meliputi surat menyurat, pengetikan, penggandaan, pengiriman dan pengarsipan.

    4. Pelaksanaan pengurusan administrasi perjalanan dinas.

    5. Pelaksanaan pengelolahan administrasi kepegawaian meliputi data pegawai, perpindahan, kepangkatan dan pemberhentian pegawai di lingkungan kecamatan.

    6. Pelaksananaan inventarisasi, pengadaan, pendistribusian, dan pemeliharaan barang-barang prasarana dan sarana inventarisasi kantor dan rumah tangga kecamatan.

    7. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

  5. Kasi Pemerintahan mempunyai wewenang merencanakan, melaksanakan pembinanaan, koordinasi, pengawasan dan pengendalian di bidang pemerintahan yang meliputi pembinaan penyelenggaraan pemerintahan desa dan kelurahan, pemerintahan umum, kependudukan, catatan sipil dan pemberdayaan masyarakat, tugas Kasi Pemerintahan antara lain :

    1. Pengolahan data dan informasi kependudukan di kecamatan.

    2. Pelaksanaan fasilitasi dalam hal pembentukan, pemecahan, penghapusan dan penggabungan desa, perubahan status desa menjadi kelurahan, perubahan nama dan batas wilayah desa.

    3. Pelaksanaan fasilitasi menerbitkan surat keputusan tentang pengesahan anggota BPD berdasarkan Laporan dan Berita Acara pembentukan BPD.

    4. Pelaksanaan fasilitasi menerbitkan Surat Keputusan tentang pengesahan Kepala Desa terpilih berdasarkan laporan dan berita acara panitia Pilkades dan Peraturan BPD.

    5. Pelaksanaan fasilitasi menetapkan dan mengesahkan Pejabat Kepala Desa sesuai peraturan perundang-undangan.

    6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidangnya.

  6. Kasi Trantib mempunyai wewenang merencanakan, melaksanakan, koordinasi, pengawasan dan pengendalian kegiatan dibidang Ketentraman dan Ketertiban Umum, yang meliputi perlindungan masyarakat, Kesatuan Bangsa dan Politik, tugas Kasi Trantib antara lain :

    1. Pelaksanaan perencanaan dan pengolahan bahan perumusan kebijakan yang berkaitan dengan keamanan dan ketertiban.

    2. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahaan dan penganalisaan data kegiatan ketentraman dan ketertiban umum.

    3. Pelaksanaan pembinaan ketentraman dan ketertiban umum serta kemasyarakatan.

    4. Pelaksanaan koordinasi penanganan pemakaman gelandangan/orang tidak dikenal.

    5. Pelaksanaan fasilitasi pembinaan kerukunan hidup antar umat beragama.

    6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

  7. Kasi Pembangunan mempunyai wewnang merencanakan, melaksanakan pembinaan, koordinasi pengawasan dan pengendalian di bidang Pembangunan yang meliputi bina marga dan pengairan, bangunan dan pemukiman, tata ruang, kebersihan, pertamanan dan pemakaman, tugas Kasi Pembangunan antara lain :

    1. Pelaksanaan inventarisasi data jalan dan jembatan meliputi peta jalan dan jembatan, jumlah jalan dan jembatan, kondisi jalan dan jembatan serta tipe jalan Kecamatan dan Desa/Kelurahan.

    2. Pelaksanaan penetapan jalan desa dan jembatan yang harus dipelihara.

    3. Pelaksanaan pemeliharaan Jalan dan jembatan serta bangunan pelengkap lainnya jalan antar penghubung desa dan kecamatan.

    4. Pelaksanaan pengawasan terhadap kondisi jalan dan jembatan dan penggunaan jalan dan jembatan di wilayah kecamatan.

    5. Pelaksanaan administrasi Penerbitan Surat Ijin IMB rumah tinggal katagori Permanen dan semi permanen serta pemutihan IMB rumah tinggal perorangan, rumah tinggal tambahan di lingkungan perumahan.

    6. Pelaksanaan pengawasan terhadap bangunan pemerintah dan pembangunan rumah tinggal.

    7. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

  8. Kasi Pengembangan Ekonomi Dan Pendapatan Daerah, mempunyai wewenang merencanakan, melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengawasan dan pengendalian di bidang pengembangan ekonomi yang meliputi Industri dan perdagangan, pertanian, peternakan, perikanan, koperasi, usaha kecil dan menengah dan lingkungan hidup, tugas Kasi Pengembangan Ekonomi Dan Pendapatan Daerah antara lain :

    1. Pelaksanaan pemberian rekomendasi atas surat tempat ijin usaha, surat ijin domisili usaha, rekomendasi surat keterangan tempat industri dan rekomendasi surat ijin tempat perdagangan, rekomendasi surat ijin domisili Usaha perdagangan, rekomendasi surat keterangan tempat perdagangan.

    2. Pelaksanaan pendataan industri perdagangan dan koperasi di wilayah kecamatan.

    3. Pelaksanaan pengawasan tempat industri dan perdagangan.

    4. Pelaksanaan koordinasi terkait penanganan pengembangan usaha pertanian skala kecil.

    5. Pelaksaaan pendataan dan pelaporan lahan kritis.

  9. Kasi Kesejahteraan, mempunyai wewenang merencanakan, melaksanakan, pembinaan, koordinasi, pengawasan dan pengendalian di bidang kesejahteraan yang meliputi pendidikan, kesehatan, pemuda olaraga, kebudayaan dan pariwisata, tugas Kasi Kesejahteraan antara lain :

    1. Pelaksanaan pendataan jumlah keluarga miskin beserta anggota.

    2. Pelaksanaan pengumpulan dan penyampaian, data pasangan usia subur, data gakin, data prilaku hidup bersih dan sehat tingkat desa, data sarana sanitasi dasar, data pirt, data asi ekslusif, kejadian penyakit dan masalah kesehatan lainnya

    3. Pelaksanaan pendataan dan pendaftaran penyelenggaraan lembaga-lembaga pendidikan (Play Group, kelompok bermain dan taman kanak kanak).

    4. Pelaksanaan pembinaan kelompok-kelompok kesenian daerah/lembaga adat daerah Kabupaten Tangerang.

    5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugasnya.

  10. Desa/Lurah yaitu dipimpin kepala desa atau lurah mempunyai wewenang memberikan laporan Penyelenggaraan pemerintahan desa kepada Bupati / Walikota, memberikan laporan keterangan pertanggung jawaban kepada BPD serta menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan desa kepada masyarakat, Tugas Kepala Desa atau Lurah antara lain :

    1. Memimpin penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama Badan Perwakilan Desa (BPD).

    2. Mengajukan rancangan peraturan desa.

    3. Menetapkan Peraturan Desa yang telah mendapat persetujuan bersama BPD.

    4. Menyusun dan mengajukan rancangan peraturan desa mengenai Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) untuk dibahas dan ditetapkan bersama BPD.

    5. Membina kehidupan masyarakat desa.

  11. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya, kelompok jabatan fungsional kecamatan secara profesional sesuai dengan kebutuhan. Setiap kelompok jabatan fungsional dipimpim oleh seorang tenaga fungsional yang ditunjuk diantara tenaga fungsional yang ada di lingkungan kecamatan, kelompok jabatan fungsional dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Camat.

Analisa Batasan Sistem

Analisa Batasan Sistem

Pada setiap sistem yang berjalan pasti memiliki batasan sistem (boundary) yang memisahkan antara sub sistem itu sendiri dengan lingkungan luar sistem. Batasan suatu sistem juga menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem itu sendiri. Lingkungan suatu sistem dapat bersifat menguntungkan ataupun merugikan, hal ini juga menjadi salah satu tugas batasan sistem agar dapat mempertahan lingkungan luar sistem yang menguntungkan dan menghindari lingkungan luar yang merugikan.

Instasi Kecamatan Pasar Kemis memiliki banyak kegiatan di dalamnya meliputi pembuatan KTP, KK, surat pindah dan lain sebagainya. Berdasarkan hal-hal tersebut maka diperlukan batasan sistem yang akan diteliti agar proses penelitian menjadi fokus.

Melihat permasalahan yang terjadi pada proses manajemen aset, maka penulis akan membatasi penulisan laporan hanya pada sistem yang berjalan yaitu sistem informasi manajemen aset di Kecamatan Pasar Kemis, mulai dari pendataan aset, masa perawatan yaitu kondisi suatu aset dan jumlah aset yang tersedia.

Metode Analisa Sistem

Metode Analisa SWOT

Bedasarakan sistem yang berjalan di Kecamatan Pasar Kemis, penulis melakukan penelitian analisis. Analisis ini digunakan untuk mencari strategi dengan menggunakan kekukuatan/strengths, peluang/opportunities, kelemahan/weaknesess, dan ancaman/threats (SWOT). Analisis ini juga untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan/strenghts yang ada untuk manfaat peluang/opportunities (strategi S-O) yang tersedia di Kecamatan Pasar Kemis serta menggunakan kekuatan/strenghts yang dimiliki untuk mengatasi ancaman/threats (strategi S-T) yang ada di Kecamatan Pasar Kemis. Selain itu analisis ini untuk mengurangi kelemahan/weaknesess yang dimiliki dalam meraih peluang/opportunities (strategi W-O) serta mengatasi ancaman/threats (strategi W-T) yang ada di Kecamatan Pasar Kemis.

Tabel 3.1. Metode Analisa SWOT

Metode Analisa Pieces

Tahapan analisis terhadap suatu sistem atau aplikasi dilakukan sebelum tahapan perancangan dilakukan. Tujuan diterapkannya analisis terhadap suatu sistem adalah untuk mengetahui alasan mengapa sistem tersebut diperlukan, merumuskan kebutuhan-kebutuhan dari sistem tersebut untuk mereduksi sumber daya yang berlebih serta membantu merencanakan penjadwalan pembentukan sistem, meminimalisir distorsi-distorsi yang mungkin terdapat di dalam sistem tersebut sehingga fungsi yang terdapat di dalam sistem tersebut bekerja secara optimal. Metode analisa yang digunakan peneliti disini adalah menggunakan metode PIECES yaitu :

  1. Performance (kinerja), Performance atau kinerja merupakan suatu analisis terhadap kemampuan sistem dan menyelesaikan tugas dengan baik.

  2. Tabel 3.2. Hasil Analisa Kerja
  3. Information (informasi), Informasi merupakan komoditas terpenting bagi seorang pengguna akhir pada suatu sistem dalam pengambilan keputusan. Dengan sistem informasi yang baik maka akan menghasilkan informasi yang bermanfaat serta dapat mendukung dalam menanggapi masalah dan peluang yang ada.

  4. Tabel 3.3. Hasil Analisa Informasi
  5. Economy (ekonomi), Sistem yang ada saat ini masih membutuhkan biaya, dilihat dari segi ekonomisnya sistem yang ada saat ini masih mengeluarkan biaya yang tidak sedikit setiap akan melakukan pencatatan data aset , sehingga sistem yang sedang berjalan saat ini masih kurang ekonomis.

  6. Tabel 3.4. Hasil Analisa Ekonomi
  7. Control (kontrol) Pengendalian dalam sistem sangat diperlukan, yaitu digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah atau mendeteksi penyalahgunaan atau kesalahan sistem serta untuk menjamin keamanan data dan informasi.

  8. Tabel 3.5. Hasil Analisa Kontrol
  9. Effisiency (efisiensi) Terdapat perbedaan antara efisiensi dengan ekonomis. Ekonomis berkaitan dengan sesedikit mungkin jumlah sumber daya yang digunakan sehingga menghasilkan keuntungan, sedangkan efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya yang ada dapat digunakan dengan sebaik dan sehemat mungkin dengan pemborosan/ biaya yang paling minimum.

  10. Tabel 3.6. Hasil Analisa Efisiensi
  11. Service (pelayanan) Pelayanan yang diberikan sangat mendukung dalam peningkatan profit atau laba bagi perusahaan.

  12. Tabel 3.7. Hasil Analisa Pelayanan

Tata Laksana Sistem yang berjalan

Prosedur Sistem yang berjalan

Prosedur pelaksanaan pendataan manajemen aset di Kecamatan Pasar Kemis sebagai berikut :

  1. Suplier menyerahkan aset yang telah dibeli sesuai kebutuhan kecamatan.

  2. Sekretariat Kepegawaian menerima aset.

  3. Sekretariat Kepegawaian mendata aset terlebih dahulu dengan buku, lalu input data aset dengan excel.

  4. Membuat rekapitulasi laporan aset untuk diberikan kepada sekretaris camat.

  5. Setelah rekapitulasi laporan aset selesai, sekretariat kepegawaian mencetak laporan aset untuk diberikan kepada sekretaris camat dan camat.

  6. Sekretaris Camat dan Camat menerima laporan aset.

Rancangan Prosedur Sistem yang berjalan.

Rancangan prosedur sistem yang berjalan pada Use Case Diagram

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem.

Proses berikut menjelaskan proses yang terkait dengan actor dan sistemnya. Interaksi tersebut dapat digambarkan dengan use case diagram. Berikut ini adalah use case diagram untuk Sistem Informasi Manajemen Aset Di Kecamatan Pasar Kemis.

Gambar 3.2. Use Case Diagram

Berdasarkan gambar 3.2. Use Case Diagram yang ada terdapat :

  1. Nama Use Case : Menyerahkan Aset

  2. Actor  : Suplier

    Skenario : Suplier menyerahkan aset yang telah dibeli

  3. Nama Use Case : Menerima Aset

  4. Actor  : Sekretariat Kepegawaian

    Skenario : Sekretariat Kepegawaian menerima aset

  5. Nama Use Case : Mendata Aset di buku dan excel

  6. Actor  : Sekretariat Kepegawaian

    Skenario : Sekretariat Kepegawaian mendata aset yang telah diterima di buku lalu input data kembali dengan menggunakan komputer yaitu by excel

  7. Nama Use Case : Rekapitulasi Aset

  8. Actor  : Sekretariat Kepegawaian

    Skenario : Sekretariat Kepegawaian merekapitulasi aset untuk dijadikan laporan aset

  9. Nama Use Case : Mencetak Laporan Aset

  10. Actor  : Sekretariat Kepegawaian

    Skenario : Sekretariat Kepegawaian kemudian mencetak laporan aset

  11. Nama Use Case : Menerima Hasil Laporan Dara Aset

  12. Actor  : Sekretaris Camat dan Camat

    Skenario : Sekretaris Camat dan Camat menerima hasil laporan data aset

Rancangan prosedur sistem yang berjalan pada Activity Diagram

Activity Diagram menggambarkan berbagai alir aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

Gambar 3.3. Activity Diagram

Berdasarkan gambar 3.3. Use Case Diagram yang ada terdapat :

  1. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.

  2. 4 Actor yaitu, Suplier, Sekretariat Kepegawaian, Sekretaris Camat, Dan Camat.

  3. 8 activity yang biasa dilakukan oleh actor-actor yaitu, menyerahkan aset yang dibeli , menerima aset, mendata aset dibuku dan komputer (excel), rekapitulasi laporan aset, mencetak laporan data aset, menyerahkan hasil laporan aset, menerima laporan aset, dan menerima laporan aset.

  4. 1 final node yang merupakan akhir kegiatan.

Analisa Masalah

Analisa Masalah

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis, ditemukan ada beberapa masalah yang dihadapi dalam sistem yang sedang berjalan seperti :

  1. Proses pendataan aset yang belum memudahkan user.

  2. Terdapat masalah saat memperhatikan masa perawatan yaitu kondisi suatu aset yang kurang efektif dan membutuhkan waktu saat membuat laporan.

  3. Terdapat kekurangan pada kolom yang tersedia di komputer yaitu microsoft office, sehingga dibutuhkan sistem yang terkomputerisasi.

Analisa Kontrol

Analisa Kontrol

Berdasarkan analisa kontrol yang berjalan saat ini penulis menyimpulkan terdapat kontrol sistem yang kurang saat input yaitu pendataan data aset, proses sistem yang kurang efektif dan output pembuatan laporan aset , oleh karena itu dibutuhkan sistem yang memudahkan user agar mempermudah proses pendataan aset dan pembuatan laporan.

Analisa Perangkat Keras

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

Adapun konfigurasi yang di butuhkan pada Sistem Manajemen Aset di Kecamatan Pasar Kemis adalah sebagai berikut:

  1. Processor : Intel Core i3-370M Processor (3M Cache, 2.60 GHz)

  2. Monitor  : LCD 17”

  3. Memory  : 2 GB DDR3 Memory

  4. Hardisk  : 320 GB HDD

  5. Mouse  : Standar

  6. Printer  : Laser Jet

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

  1. Processor  : Intel Core i3-370M Processor (3M Cache, 2.60 GHz)

  2. Mozila Firefox 3.5

  3. Microsoft Excel

Hak Akses (Brainware)

  1. Sekretariat Kepegawaian

  2. Sekretaris Camat

Analisa Kekurangan Sistem Yang Berjalan

Analisa Kekurangan Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan analisa yang dilakukan oleh penulis pada proses manajemen aset saat ini masih memiliki beberapa kekurangan. Seiring perkembangan teknologi maka kebutuhan informasi pun memerlukan pengembangan guna menyesuaikan perkembangan teknologi dan dapat berfungsi secara maksimal agar informasi yang dihasilkan bersifat akurat, relevan dan juga tepat waktu.

Dalam penelitian terdapat beberapa kekurangan pada sistem yang sedang berjalan, yaitu sebagai berikut :

  1. Kolom yang tersedia di excel belum tertata rapi.

  2. Masa perawatan yaitu kondisi suatu aset yang kurang diperhatikan.

  3. Ketika membuat rekapitulasi laporan data aset membutuhkan waktu dalam prosedur pelaksanaanya.

Analisa Kebutuhan Sistem

Analisa Kebutuhan Sistem

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dimana dalam penyediaan informasi sebagai pendukung suatu laporan manajemen aset membutuhkan waktu dalam pendataan aset. Oleh karena itu dibutuhkan suatu sistem informasi perancangan sistem informasi manajemen aset , yang akan mengurangi kendala-kendala yang terjadi, sehingga akan mempermudah atau mempercepat dalam proses pendataan aset agar suatu data manajemen aset menjadi jelas dan rapi.

Sistem yang lebih baik akan meningkatkan kualitas kinerja seseorang, maka kebutuhan sistem yang diharapkan antara lain :

  1. Kegiatan atau proses manjemen aset dilakukan secara sistem berupa desktop, untuk mempermudah input data, memperhatikan kondisi suatu aset dan jumlah aset yang tersedia di kecamatan serta dalam pembuatan laporan, yang menghemat waktu dan relatif lebih rapi juga dapat meminimalisasikan terjadinya kesalahan.

  2. Sistem mempermudah dalam proses kegiatan input data aset, dan juga update data aset yang terbaru yang berfungsi untuk memperbaiki kekurangan sistem yang berjalan.

  3. Dapat memberikan informasi yang akurat sehingga informasi tersebut dapat berguna oleh sekretaris camat dan camat.

Permasalahan yang dihadapi dan alternatif solusi yang diberikan

Permasalahan yang dihadapi

Bedasarkan dari analisis yang dilakukan oleh penulis dapat diambil kesimpulan bahwa Sistem Manajemen Aset di Kecamatan Pasar Kemis saat ini membutuhkan sistem terkomputerisasi agar dapat meminimalisasikan kesalahan dalam pendataan aset, masa perawatan yaitu kondisi suatu aset dan jumlah aset yang tersedia di Kecamatan Pasar Kemis, serta keamanan data aset agar tersimpan dengan baik.

Alternatif Solusi Yang diberikan

Berdasarkan permasalahan yang ada dan analisis di Kecamatan Pasar Kemis terhadap sistem yang berjalan, dapat diambil kesimpulan bahwa perlu diadakan perancangan sistem atas kekurangan dan kebutuhan sistem dengan melakukan analisis terhadap alternatif pemecahan masalah, antara lain sebagai berikut:

  1. Membangun suatu aplikasi sistem dekstop dengan visual basic agar memudahkan user membuat laporan.

  2. Membangun sistem berbasis web local host yang dibutuhkan oleh user agar mempermudah pekerjaannya.

Penulis akan membuat aplikasi sistem berupa desktop berbasis web local host agar memudahkan user membuat laporan dan membangun sistem yang dibutuhkan oleh user agar mempermudah pekerjaannya, mulai dengan pendataan aset, dan laporan aset Kecamatan Pasar Kemis, agar memudahkan user membuat laporan, oleh karena itu dalam perancangan sistem digunakan, Visual Paradigm for UML Interprise Edition, merupakan software yang akan digunakan untuk men-design dan membuat suatu model diagram. ASP Visual Basic script, merupakan bahasa pemograman yang akan dipakai. IIS, merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. SQL Server, merupakan database yang akan digunakan. Adobe Dreamweaver CS5, merupakan software yang digunakan untuk men-design web yang akan dibuat.

User Requirement

Requirement Elicitation Tahap I

Setelah melakukan observasi dan wawancara terhadap stakeholder, maka didapat beberapa kebutuhan yang diperlukan guna membangun sebuah sistem yang diinginkan, kebutuhan-kebutuhan tersebut disusun ke dalam Elisitasi Tahap I sebagai berikut :

Tabel 3.8. Requirement Elicitation Tahap I

Requirement Elicitation Tahap II

Elisitasi tahap II dibentuk berdasarkan elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI. Berikut hasil pengklasifikasian elisitasi tahap II :

Tabel 3.9. Requirement Elicitation Tahap II

Keterangan  :

M : Mandatory

D : Desirable

I : Inessential

Requirement Elicitation Tahap III

Berdasarkan elisitasi tahap II diatas, dibentuklah suatu elisitasi tahap III yang kemudian diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan option HML.

Tabel 3.10. Requirement Elicitation Tahap III

T  : Technical

O  : Operational

E  : Economic

L  : Low

M  : Middle

H  : High

Requirement Elicitation Final

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dibentuk. Berikut diagram final draft elisitasi:


Tabel 3.11. Requirement Elicitation Final


BAB IV

HASIL PENELITIAN


Rancangan Sistem Yang Diusulkan

Setelah mengadakan analisa dan penelitian sistem yang sedang berjalan Di Kecamatan Pasar Kemis, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem manajemen aset yang sedang berjalan saat ini, yaitu merubah proses pendataan, masa perawatan dan jumlah aset saat ini yang masih manual menjadi terkomputerisasi, sehingga memudahkan dalam pembuatan laporan.

Berdasarkan perubahan sistem manajemen aset yang terjadidan setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru telah ditentukan, maka langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau design sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhir penelitian.

Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian inidi gunakan program Visual Paradigm for UMLEnterprise Edition Ver. 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, state machine diagram, dan class diagram.

Prosedur Sistem Usulan

  1. Melakukan Login.

  2. Menampilkan home.

  3. Menampilkan profile.

  4. Menampilkan data staff pengguna aset

  5. Menampilkan master barang

  6. Input data aset

  7. Menampilkan laporan

  8. Mencetak laporan

  9. Logout

Diagram Rancangan Sistem

Use Case Diagram Yang Diusulkan

Setelah prosedur sistem yang diusulkan selesai dipaparkan, maka prosedur tersebut akan digambarkan ke dalam bentuk diagram agar dapat mudah dibaca dan dipahami. Prosedur tersebut digambarkan ke dalam use case diagram agar dapat menggambarkan mengenai kebiasaan yang terjadi dalam Perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset Di Kecamatan Pasar Kemis yang akan berjalan. Use case diagram dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 4.1. Use Case Diagram yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.1. Use Case Diagram yang diusulakan terdapat :

  1. Nama Use Case : Login

  2. Actor  : Sekretariat Kepegawaian

    Skenario : Login terlebih dahulu lalu ke menu home, profile, data staff, lalu master barang, input data aset. Ketika selesai input data terdapat laporan, jika telah selesai maka logout.

  3. Nama Use Case : Login, Laporan, Logout

  4. Actor  : Sekretaris Camat

    Skenario : Login terlebih dahulu lalu ke menu home, profile, dan laporan, jika telah selesai maka logout.

Squence Diagram Yang Diusulkan

Sequance Diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan disekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequance diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek - objek yang terkait). Sequence diagram dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

  1. Squence Diagram Yang Diusulkan Untuk Sekretariat Kepegawaian

  2. Gambar 4.2. Squence Diagram yang diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.2. Squence Diagram yang diusulkan terdapat :

    1. 7 (Tujuh) Life Line antar muka yang saling berinteraksi.

    2. 1 actor yang melakukan kegiatan yaitu sekretariat kepegawaian

    3. 8 (Delapan) message yang berawal dari tampilan Home Page, jika ingin Login harus input username dan password jika gagal harus input username dan password kembali, dan jika berhasil akan berada dihalaman Home, Profile, data staff kemudian master barang, lalu input data setelah itu laporan untuk cetak laporan. Jika telah selesai maka Logout.

  3. Squence Yang Diusulkan Untuk Sekretaris Camat

  4. Gambar 4.3. Squence Diagram Yang Diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.3. Squence Diagram yang diusulkan terdapat :

    1. 6 Life Line antar muka yang saling berinterkasi

    2. 1 Actor Sekretaris Camat

    3. 7 (Delapan) message yang berawal dari tampilan Home Page, jika ingin Login harus input username dan password jika gagal harus input username dan password kembali, dan jika berhasil akan berada dihalaman Home, Profile, kemudian Sekretaris Camat dapat melihat dan mencetak ketika berada dilaporan. Jika telah selesai maka Logout.

Activity Diagram Yang Diusulkan

Activity diagram memodelkan alur kerja sebuah proses dan urutan aktifitas pada suatu proses. Diagram ini sangat mirip dengan flowchart karena kita dapat memodelkan prosedur logika. Perbedaan utamanya adalah flowchart digunakan untuk menggambarkan alur kerja dari sebuah sistem, sedangkan activity diagram dibuat untuk menggambarkan aktifitas dari aktor. Activity diagram dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

  1. Activity Diagram yang diusulkan untuk Sekretariat Kepegawaian

  2. Gambar 4.4. Activity Diagram yang diusulkan untuk Sekretariat Kepegawaian

    Berdasarkan gambar 4.4. Activity Diagram yang diusulkan terdapat :

    1. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.

    2. 1 (satu) actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Sekretariat Kepegawaian.

    3. 19 (sembilan belas) action state yang berawal dari tampilan homepage yang terdiri Login, jika ingin login maka harus verifikasi Password, jika gagal Login kembali ke Login, jika berhasil maka akan muncul Home, Profile, data staff yang terdapat tambah, edit dan hapus, lalu master barang yang terdapat input data, tambah, hapus, dan edit, kemudian ada menu laporan yang terdapat menu cetak dan cari.

    4. 1 activity final node menjelaskan bahwa objek dibentuk.

  3. Activity Diagram yang diusulkan untuk Sekretaris Camat

  4. Gambar 4.5. Activity Diagram yang diusulkan untuk Sekretaris Camat

    Berdasarkan gambar 4.5. Activity Diagram yang diusulkan terdapat :

    1. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.

    2. 1 (satu) actor yang dapat melakukan kegiatan yaitu Sekretariat Kepegawaian.

    3. 9 (sembilan) action state yang berawal dari tampilan homepage yang terdiri Login, jika ingin login maka harus verifikasi Password, jika gagal Login kembali ke Login, jika berhasil maka akan muncul Home, Profile lalu menu laporan yang terdapat menu cetak.

    4. 1 activity final node menjelaskan bahwa objek dibentuk.

State Mechine Diagram Yang Diusulkan

Sequance diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan disekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequance diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek - objek yang terkait). Sequence diagram dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

  1. State Mechine Diagram yang diusulkan untuk Sekretariat Kepegawaian

  2. Gambar 4.6. State Mechine Diagram yang diusulkan untuk Sekretariat Kepegawaian

    Berdasarkan gambar 4.6. State Mechine Diagram yang diusulkan terdapat :

    1. 1 Initial Pseudo State, objek yang diawali

    2. 19 State, nilai atribut dan nilai link pada suatu waktu tertentu, yang dimiliki oleh suatu objek tersebut

    3. 1 final state, objek dibentuk dan dihancurkan

  3. State Mechine yang diusulkan untuk Sekretaris Camat

  4. Gambar 4.7. State Mechine Diagram yang diusulkan untuk Sekretaris Camat

    Berdasarkan gambar 4.7. State Mechine Diagram yang diusulkan terdapat :

    1. 1 Initial Pseudo State, objek yang diawali

    2. 14 State, nilai atribut dan nilai link pada suatu waktu tertentu, yang dimiliki oleh suatu objek tersebut.

    3. 1 final state, objek dibentuk dan dihancurkan

Class Diagram yang diusulkan

Gambar 4.8. Class Diagram Yang Diusulkan

Perbedaan Prosedur Sistem Yang Berjalan Dan Sistem Yang Diusulkan

Perbedaan Sistem Yang Berjalan Dengan Sistem Yang Diusulkan

Bedasarkan analisis yang dilakukan terdapat perbedaan sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut:


Tabel 4.1. Perbedaan Sistem Yang Berjalan Dengan Sistem Yang Diusulkan

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key dan panjang record. Spesifikasi yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut:

  1. Nama Field : tbl_login

  2. Media : hardisk

    Isi : id_user+username+password

    Primary Key : id_user

    Panjang Record : 35

    Tabel 4.2. Tabel_Login
  3. Nama Field : table master_barang

  4. Media : harddisk

    Isi : id_barang+nama_barang+kode_barang+merkspesifikasi + masa

    Primary Key : kode_barang & id_barang

    Panjang Record : 95

    Tabel 4.3. Tabel Master Barang
  5. Nama Field  : table kondisi

  6. Media  : harddisk

    Isi  : id+id_barang+kondisi

    Primary Key  : id_barang

    Panjang Record  : 17

    Tabel 4.4. Tabel Kondisi
  7. Nama Field  : table pengguna

  8. Media  : harddisk

    Isi  : id+id_barang+id_pengguna

    Primary Key  : id

    Panjang Record  : 15

    Tabel 4.5. Tabel Pengguna
  9. Nama Field  : table data staff

  10. Media  : harddisk

    Isi  : id+nama+nip+jabatan+hp

    Primary Key  : id

    Panjang Record  : 80

    Tabel 4.6. Table Data Staff

Rancangan Prototype

Rancangan Prototype Yang Diusulkan

  1. Tampilan Prototype Menu Login

  2. Gambar 4.9. Tampilan Prototype Login

    Berdasarkan gambar 4.9. tampilan protype login yaitu harus input user name dan password agar bisa login

  3. Tampilan Prototype Menu Home


  4. Gambar 4.10. Tampilan Prototype Menu Home

    Berdasarkan gambar 4.10 tampilan prototype menu home terdapat visi misi, lalu ada profile, data staff, master barang, laporan, dan logout.

  5. Tampilan Prototype Menu Profile


  6. Gambar 4.11. Tampilan Prototype Menu Profile

    Berdasarkan gambar 4.11. tampilan prototype menu profile terdapat struktur organisasi.

  7. Tampilan Prototype Menu Data Staff


  8. Gambar 4.12 Tampilan Prototype Menu Data Staff

    Berdasarkan gambar 4.12. tampilan prototype menu data staff terdapat input staff yang berfungsi mengetahui pengguna aset di kecamatan pasar kemis.

  9. Tampilan Prototype Menu Master Barang


  10. Gambar 4.13. Tampilan Prototype Menu Master Barang

    Berdasarkan gambar 4.13. tampilan prototype menu master barang terdapat tampilan master barang yang berisi, no, nama aset, kode aset, merk, spesifikasi aset, masa perawatan aset yang bisa di update masa perawatannya yaitu suatu kondisi aset baik, kurang dan cukupnya suatu aset, pengguna, dan keterangan yang mempunyai edit, hapus dan juga ada tambah data.

  11. Tampilan Prototype Menu Input Aset


  12. Gambar 4.14. Tampilan Prototype Menu Input Aset

    Berdasarkan gambar 4.14. tampilan prototype menu Input Aset terdapat no, nama aset, kode aset, merk, spesifikasi aset.

  13. Tampilan Prototype Menu Laporan


  14. Gambar 4.15. Prototype Menu Laporan

    Berdasarkan gambar 4.15. tampilan prototype menu Laporan terdapat tampilan data untuk sebuah laporan yang terdiri dari no, nama aset, kode aset, merk, spesifikasi dan kondisi, lalu ada jumlah aset, jumlah kondisi yang baik, kurang ataupun cukup sudah terdata dengan sistem setelah itu ada cari dan cetak untuk data laporan

  15. Tampilan Prototype Menu Logout


  16. Gambar 4.16. Prototype Menu Logout

    Berdasarkan gambar 4.16. tampilan prototype menu Logout terdapat menu logout ketika sudah selesai menggunakan sistem.

Implementasi Sistem

Implementasi Sistem Yang Diusulkan

  1. Implementasi Menu Login


  2. Gambar 4.17. Impelementasi Menu Login
  3. Implementasi Menu Home


  4. Gambar 4.18. Implementasi Menu Home
  5. Implementasi Menu Profile


  6. Gambar 4.19. Implementasi Menu Profile
  7. Implementasi Menu Data Staff


  8. Gambar 4.20. Implementasi Menu Data Staff
  9. Implementasi Menu Tampilan Data Staff


  10. Gambar 4.21. Implementasi Tampilan Data Staff
  11. Impelementasi Menu Master Barang

  12. Gambar 4.22. Implementasi Menu Master Barang
  13. Implementasi Menu Input Aset

  14. Gambar 4.23. Implementasi Menu Input Aset
  15. Implementasi Menu Laporan


  16. Gambar 4.24. Implementasi Menu Laporam Aset

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras (hadware) yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini antara lain sebagai berikut:

  1. Processor  : Core i3

  2. Monitor  : 14” LCD monitor

  3. RAM  : 2 GB

  4. Harddisk  : 500 GB

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak (software) yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini antara lain sebagai berikut:

  1. Google Chrome

  2. Microsoft Windows 7

  3. Sql Server

  4. ASP VisualBasic Script

  5. IIS (Internet Information Service)

  6. Adobe Dreamweaver CS3

Hak Akses (Brainware)

Yang memiliki hak akses dalam pengkasesan sistem ini adalah

  1. Sekretariat Kepegawaian

  2. Sekretaris Camat

Blackbox Testing

Untuk tahap pengujian penyusun menggunakan metode blackbox, untuk memastikan bahwa program atau sistem yang dibuat masih terdapat bug (kesalahan) atau tidak. Dari setiap tes pengujian tidak menutup kemungkinan masih terdapat bug (kesalahan) dari sistem yang telah dites, namun pengujian ini setidaknya dapat meminimalisir bug (kesalahan) yang terdapat di dalam sistem.

Tabel 4.7. Blackbox Testing

Time Schedule

  1. Pengumpulan Data

  2. Pada tahap ini dilakukan pembutan latar belakang masalah, tujuan, manfaat dan juga perumusan masalah secara garis besar sebagai acuan awal penelitian yang dilakukan dalam rentang waktu satu minggu/tujuh hari.

  3. Seminar Proposal

  4. Proses presentasi proposal yang telah dibuat berdasarkan data-data yang telah diperoleh yang dilakukan selama satu minggu/tujuh hari.

  5. Wawancara

  6. Pada tahap ini, wawancara dilakukan kepada pihak terkait sebagai bahan pendukung penelitian yang dilakukan selama satu minggu/tujuh hari.

  7. Analisis Data

  8. Melakukan pengkajian terhadap data-data yang telah diperoleh yang dilakukan selama dua minggu/empat belas hari.

  9. Elisitasi

  10. Pada tahap ini, merumuskan elisitasi sistem dengan melakukan wawancara kepada pihak terkait.

  11. Desain Sistem

  12. Perancangan sistem merupakan penerapan dari suatu hasil analisa yang telah dilakukan oleh seorang analis terhadap data yang dianalisanya, sehingga menghasilkan suatu rancangan sistem program yang mudah dipahami oleh seorang membuat program. Perancangan sistem berlangsung selama dua minggu/empat belas hari.

  13. Testing Program

  14. Pengujian program dilakukan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang ada dan untuk memastikan kebenaran dalam penulisan kode program kedalam komputer. Pengujian program berlangsung selama dua minggu pada instasi yang bersangkutan.

  15. Evaluasi

  16. Tahap ini, dimana evaluasi dilakukan setelah testing program dilaksanakan, dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem. Evaluasi berlangsung dua minggu beriringan dengan testing program.

  17. Pelatihan User

  18. Pelatihan terhadap user, sekretariat kepegawaian maupun tenaga kerja yang terkait dengan program yang telah dibuat selama 3 minggu.

  19. Implementasi Program

  20. Setelah kelayakan program telah diketahui, maka langkah selanjutnya dilakukan implementasi program pada instasi terkait. Implementasi program berlangsung selama dua minggu.

  21. Dokumentasi

  22. Proses dokumentasi demo progam hingga program diimplementasikan pada pihak stakeholder.

  23. Penyerahan Laporan

  24. Setelah penulisan laporan skripsi maka penyerahan dilaporan dikumpulkan di minggu akhir bulan januari 2016.

Tabel 4.8. Time Schedule

Estimasi Biaya

Setelah adanya perancangan sistem yang dihasilkan, maka jika dilihat dari sudut pandang segi biaya memang cukup tinggi akan tetapi jika dipandang dari segi manfaat dan kegunaan, biaya yang dikeluarkan sebanding dengan manfaat yang dihasilkan.

Biaya penelitian rinci sesuai kebutuhan penelitian antara lain

Tabel 4.9. Estimasi Biaya


BAB V

PENUTUP


Kesimpulan

Berdasarkan analisa yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan perihal manajemen aset di kecamatan pasar kemis yaitu.

  1. Proses manajemen aset di Kecamatan Pasar Kemis saat ini belum berjalan dengan baik dan kurang optimal, yaitu mempunyai kekurangan saat pendataan data sehingga dibutuhkan sistem komputerisasi sesuai kemajuan teknologi yang mempunyai tujuan untuk memudahkan user.

  2. Terjadi kesalahan saat proses manajemen aset dilakukan di kecamatan pasar kemis saat ini, sehingga mempuyai kekurangan pada saat input data, mengetahui masa perawatan yaitu suatu kondisi baik, kurang dan cukupnya suatu aset, begitu pula saat menjumlahkan seluruh aset di microsoft excel yang kurang diperhatikan dengan baik sehingga menjadi kendala saat pembuatan laporan, dan dapat mengetahui masalah yang masih terjadi saat proses manajemen aset dilakukan di kecamatan pasar kemis.

  3. Berdasarkan hasil analisa, maka diperlukan sistem yang memudahkan dalam pendataan sampai pembuatan laporan sehingga perancangan sistem informasi manajemen aset ini dilakukan melalui beberapa tahapan seperti perancangan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, State Diagram, Dan Class Diagram yang dibuat menggunakan software Visual Paradigm for UML. Penulis, membuat ASP VisualBasic script untuk bahasa pemrograman, IIS untuk paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket, SQL Server untuk database yang akan digunakan. Adobe Dreamweaver CS5 software yang akan digunakan untuk mendesign web yang akan dibuat. Hasil rancangan sistem terkomputerisasi berupa desktop ini membantu Instasi Pemerintahan Kecamatan Pasar Kemis dalam melaksanakan proses manajemen aset diantaranya sistem lebih cepat penginputan, pencarian data dan pembuatan laporan, serta data yang tersimpan aman di database sehingga tidak terjadi kehilangan data dan penggunan buku sebagai catatan.

Saran

Dengan mengamati penelitian Manajemen Aset di Kecamatan Pasar Kemis mulai dengan pendataan dan pembuatan laporan, maka dalam penyusunan Skripsi ini penulis memberikan saran antara lain sebagai berikut:

  1. Harus dilakukan pelatihan bagi setiap user yang akan menggunakan sistem tersebut dan disarankan melakukan back up data minimal satu kali satu minggu untuk menjaga data yang telah tersimpan.

  2. Bagi mahasiswa yang akan menjalani skripsi dengan judul yang sama untuk dapat mengembangkan sistem ini menjadi jauh lebih baik, misalnya membuat aplikasi berbasis mobile.

  3. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap sistem untuk selanjutnya diadakan perbaikan sesuai dengan kebutuhan yaitu perubahan dan perkembangan teknologi.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
  2. Sunyoto, Danang.2014. Sistem Informasi Manajemen: Perspektif Organisasi. Yogyakarta: CAPS.
  3. Nasaruddin, Djafar Imran, dkk. 2013. Perancangan Sistem Informasi Supply Chain Management (SCM) Pada CV Rajawali Multi Niaga Makassar. Jurnal CCIT Vol.6 No.2, 226-227. Perguruan Tinggi Raharja, Tangerang.
  4. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
  5. 5,0 5,1 5,2 Yakub; Vico Hisbanarto. 2014. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan.Yogyakarta: Graha Ilmu.
  6. 6,0 6,1 akub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  7. Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
  8. Andi.2010. Wahana Komputer. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek dengan metode USDP. Yogyakarta: Andi Offset.
  9. 9,0 9,1 Henderi, dkk. 2011. Desain Aplikasi E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics. Journal CCIT, 4 (3). Perguruan Tinggi Raharja, Tangerang.
  10. Mahdiana, Deni. 2011. Analisa dan Rancangan Sistem Informasi Pengadaan Barang dengan Metodologi Berorientasi Obyek Studi Kasus PT. Liga Indonesia. Jakarta:Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur
  11. Zohrahayati. 2013. Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pada Butik Luwes Fashion Kecamatan Tulakan. Surakarta: Universitas Fakultas Teknik Informatika. Universitas Gajah Mada.
  12. Raharjo, Budi. 2011. Belajar Otodidak Membuat Database Menggunakan MySQL. Bandung : Informatika.
  13. Kustiyahningsih, Yeni. 2011. Pemrograman Basis Data Berbasis Web Menggunakan PHP & MySQL. Jakarta : Graha Ilmu.
  14. Untung Rahardja, dkk. 2011. Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Methode DMQ Base Level. Vol. 4 No.3 Mei 2011 ISSN: 1978-8282.
  15. 15,0 15,1 15,2 Nugroho, Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java. Yogyakarta: Andi Offset.
  16. Andi. 2010. Analisa SWOT. Bandung:Satu Nusa.
  17. Wetherbe, James.2012.buku Systems Analysis and Design : Traditional, Best Practices 4th Ed.
  18. Sugiama, A Gima. 2013. MANAJEMEN ASET PARIWISATA. Guardaya Intimarta: Bandung.
  19. Hastings, Nicholas Anthony John. 2010. Physical Assets Management. Australia: Springer.
  20. 20,0 20,1 Guritno,Suryo dkk. 2011. Theoryand Application of IT Research. CV Andi Offset. Yogyakarta. Jurnal CCIT.
  21. Iqbal, Mohamad. 2010. Panduan Dasar Membangun Web Server Dengan IIS 7 Pada Windows 7. Bandung : Mugi.
  22. Enterprise, Jubilee. 2015. Trik Cepat Menguasai MS SQL Server 2014. Jakarta: PT. Alex Media Komputindo.
  23. Sitorus, Marlon H. 2012. Web Programming dengan ASP. Jakarta Stekom Semarang. Diakses pada 13 November 2015.
  24. Madcoms. 2010. Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver CS5 dengan Pemrograman PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi.
  25. Rizky, Soetam. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustaka.
  26. Istiwirjiasih. 2014. “Sistem Informasi Inventaris Arsip Pada RSUD Kota Semarang Berbasis Client Server”. Stekom Semarang : Jurnal Mahasiswa Vol. 1, No. 1 (2014) ISSN : 3456-789.
  27. Sani, Fitriah dkk. 2014. “Perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset dan Inventaris SMK N 7 Padang”. Universitas Negri Padang : Vol. 2, No. 1 (2014) e-Journal VOTEKNIKA (Vocational Teknik Elektronika dan Informatika) No ID : 1366254406 ISSN : 2302-3295.
  28. Utomo, Budi Karyo. 2010. “Sistem Informasi Manajemen Aset Daerah. (SIMBADA) Berbasis Web (Intranet)”. Politeknik Negri Samarinda. Diakses pada 13 November 2015. http://karyailmiah.polnes.ac.id/
  29. Wulandari, Diyah Puji. 2014. “Sistem Informasi Manajemen Aset Pada Kantor Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan Berbasis Web Client Server”. Stekom Semarang : Jurnal Mahasiswa Vol. 1, No. 1 (2014) ISSN : 3456-789.
  30. Y, Maryono dkk. 2010. “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset TIK Pada Asmi Santa Maria Yogyakarta”. Universitas Atma Jaya Jogjakarta : Vol. 1, No. 2 (2010). http://jurnal.uajy.ac.id/
  31. Yunitarini, Rika. 2014. ”Sistem Informasi Manajemen Tata Kelola Aset Informasi Perhotelan Pada Hotel Mahkota Lamongan”.Universitas Atma Jaya : Vol. 5, No. 2 (2014). http://jurnal.uajy.ac.id/


DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A :

A.1. Surat Bukti Observasi

A.2. Surat Keterangan Implementasi Progam

A.3. Form Pergantian Judul

A.4. Kartu Bimbingan

A.5. Validasi Sidang Akademik

A.6. Validasi Skripsi

A.7. Kwitansi Pembayaran Skripsi, Bimbingan, Raharja Career Dan Sidang

A.8. Formulir Sidang

A.9. Kwitansi Pembayaran Wisuda

A.10. Form Wawancara Stakeholder

A.11. Bukti Jurnal Telah Terbit

A.12. Bukti Sudah Upload Widuri

A.13. Sertifikat Toefl

A.14. Sertifikat Prospek

A.15. Sertifikat IT Internasional (minimal 1)

A.16. Sertifikat IT (minimal 3 sertifikat IT)

A.17. Curriculum Vitae (CV)


LAMPIRAN B :

B.1. Data Aset Excel


LAMPIRAN C :

C.1. Printsqn Halaman Awal

Contributors

Elmifauziati