SI 1133468867

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

SISTEM KONTROL GERBANG BERBASIS RASPHBERRY Pi B+

MENGGUNAKAN WEB BROWSER STUDY

KASUS PADA CV. SINAR MALAM


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1133468867
NAMA


JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI CREATIVE COMMUNICATION AND INNOVATIVE TECHNOLOGY (CCIT)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

SISTEM KONTROL GERBANG BERBASIS RASPHBERRY Pi B+

MENGGUNAKAN WEB BROWSER STUDY

KASUS PADA CV. SINAR MALAM

Disusun Oleh :

NIM
: 1133468867
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Creative Communication and Innovative Technology

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, ..... 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Komputer
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd)
NIP : 000594
       
NIP : 079010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

SISTEM KONTROL GERBANG BERBASIS RASPBERRY Pi B+

MENGGUNAKAN WEB BROWSER STUDY

KASUS PADA CV. SINAR MALAM

Dibuat Oleh :

NIM
: 133468867
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication And Innovative Technology (CCIT)

Disetujui Oleh :

Tangerang,.... 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Ir.Endang Sunandar,M.Kom)
   
(Listina Nadhia Ningsih, S.Kom)
NID : 02022
   
NID : 15016

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

SISTEM KONTROL GERBANG BERBASIS RASPBERRY Pi B+

MENGGUNAKAN WEB BROWSER STUDY KASUS

PADA CV. SINAR MALAM

Dibuat Oleh :

NIM
: 1133468867
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication And Innovative Technology (CCIT)

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

SISTEM KONTROL GERBANG BERBASIS RASPBERRY Pi B+

MENGGUNAKAN WEB BROWSER STUDY

KASUS PADA CV. SINAR MALAM

Disusun Oleh :

NIM
: 1133468867
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Creative Communication and Innovative Technology

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan di atas tidak benar.

Tangerang, ..... 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1133468867

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAK

Perkembangan teknologi yang begitu cepat membuat manusia lebih dekat dengan teknologi. Terutama di bidang teknologi elektronika yang dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat untuk melangkah lebih maju (modernisasi). Beberapa instansi atau perusahaan pun mengikuti dan memanfaatkan perkembangan teknologi untuk membuat pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas bagi perusahaan. Contohnya dalam mengoperasikan pintu gerbang, meskipun hal itu terlihat sederhana namun membutuhkan waktu dan tenaga untuk mengoperasikannya. Maka dari itu harus adanya pemikiran bagaimana memanfaatkan teknologi khususnya pada bidang elektronik agar dapat meringankan pekerjaan manusia dalam mengoperasikan pintu gerbang. Karena itu dibuatlah sebuah alat pengontrol gerbang yang dihubungkan dengan Mikrokontroler melalui Web Browser untuk membuka dan menutup pintu gerbang.

Kata Kunci : Gerbang, Raspberry Pi B+,, dan Web Browser

ABSTRACT

Rapid technological developments make people closer to technology. Especially in the field of electronics technology that can affect people's lives to move forward (modernization). Some agencies or companies started to follow and take advantage of technological developments to make the job more effectively and efficiently are expected to increase productivity for the company. For example in operating the gate, although it looks simple but it takes time and effort to operate. Therefore it should be rethinking how to use technology, especially in the electronics field in order to alleviate human tasks in operating the gate. Therefore made a gate control device which is connected to the microcontroller through a Web browser to open and close the gate.

Keywords: Gate, Raspberry Pi B +,, and Web Browser

KATA PENGANTAR


Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan anugerah-Nya yang dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulisan Laporan SKRIPSI ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.

Hanya karena kasih sayang dan kekuatan-Nya lah penulis mampu menyelesaikan Laporan SKRIPSI yang berjudul “SISTEM KONTROL GERBANG BERBASIS RASPBERRY Pi B+ MENGGUNAKAN WEB BROWSER STUDY KASUS PADA CV SINAR MALAM”.

Penulis berharap karya tulis ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan tambahan pengetahuan bagi para pembaca umumnya pada mahasiswa. Semoga karya tulis ini dapat menjadi bahan perbandingan dalam periode selanjutnya, dan dapat menjadi suatu karya ilmiah yang baik.

Pada kesempatan ini juga penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan SKRIPSI ini, antara lain:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja Tangerang.
  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si, selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja Tangerang.
  3. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Sistem Komputer.
  4. Bapak Endang Sunandar,Ir.,M.Kom., Selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan banyak masukan dan motivasi kepada penulis sehingga SKRIPSI ini dapat terselesaikan dengan baik.
  5. Kepada Listina Nadhia Ningsih, S.Kom,. Selaku Dosen Pembimbing kedua yang telah memberikan banyak masukan dan motivasi kepada penulis sehingga SKRIPSI ini dapat terselesaikan dengan baik.
  6. Kepada keluarga yang selalu mendukung dan mendo’akan agar skripsi dapat selasai dengan baik.
  7. Kepada Keluarga Shoppi Maulida yang selalu mendorong dan membuat semangat Untuk cepet menyelsaikan SKRIPSI.
  8. Untuk teman-teman W2M Speed yang sudah memberikan motivasi dan do’anya sehingga SKRIPSI penulis berjalan dengan lancar.
  9. Kepada teman-teman yang sudah memberikan semangat.

Namun demikian penulis menyadari sepenuhnya masih ada kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Akhir kata, Semoga Allah SWT memberikan balasan rahmat kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam pembuatan Laporan SKRIPSI ini.

Demikian, penulis sampaikan dengan harapan semoga Laporan SKRIPSI ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak.

Tangerang, 25 Januari 2016
Deni permana
NIM. 1133468867

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kelebihan dan Kelemahan Black Box

Tabel 2.2 Kelebihan dan Kekurangan Prototype

Tabel 2.3. Status LED

Tabel 2.4. Pin GPIO

Tabel 3.1 Keterangan Fisik Gerbang

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap 1

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap II

Tabel 3.4. Elisitasi Tahap III

Tabel 3.5. Final Elisitasi

Tabel 4.1 uji coba jarak internet local

Tabel 4.2. Pengujian Catu Daya pengendali motor L298N

Tabel 4.3. Pengujian Modul L298N

Tabel 4.4. Pengujian Moto Servo MG90S

Tabel 4.5. Pengujian Kontrol Melalui berbagai perangkat

Tabel 4.6. Testing Black Box

Tabel 4.7. Estimasi Biaya

Tabel 4.8. Rencana Implementasi Program


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Alir Sistem (System Flowcharts)

Gambar 2.2 Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)

Gambar 2.3 Bagan Alir Skematik (Schematic Flowchart)

Gambar 2.4 Bagan Alir Program (ProgramFlow Chart)

Gambar 2.5 Bagan Alir Proses (Process Flowchart)

Gambar 2.6. Contoh Variasi Aplikasi Flowchart

Gambar 2.7 Spesipikasi Raspberry Pi B+

Gambar 2.8 Model Raspberry Pi B+

Gambar 2.9 Logo Raspbian

Gambar 2.10 Logo Debian

Gambar 2.11 Layer TCP/IP

Gambar 2.12 Pergerkan data dalam Layer TCP/IP

Gambar 2.13 TP LINK TL-WN722N

Gambar 2.14 Motor DC Gearbox

Gambar 2.15 Motor Driver L298N

Gambar 2.16 Motor Servo

Gambar 2.17 Layar TCP/IP

Gambar 2.18 Format IP Address

Gambar 2.19 IP Address Kelas A

Gambar 2.20. IP Address Kelas B

Gambar 2.21 IP Address Kelas C

Gambar 2.22 Contoh Web Browser

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Gambar 3.2 Diagram Blok

Gambar 3.3 Rangkaian Raspberry Pi B+

Gambar 3.4 Rangkaian Motor DC

Gambar 3.5 Rangkaian Motor Driver L298N

Gambar 3.6 Rangkaian Motor Servo

Gambar 3.7 Rangkaian Keseluruhan

Gambar 3.8 Perancangan Fisik Gerbang

Gambar 3.9 login Raspbian

<p style="line-height: 1 Gambar 3.10 Command raspbian </p>

Gambar 3.11 IP Lokal Raspberry PI

Gambar 3.12 Konfigurasi Putty

Gambar 3.13 Web Interface Kendali Gerbang

Gambar 3.14 Tingkatan Layer Program Yang Berjalan

Gambar 3.15 Perintah Untuk Mengunduh WebioPi

Gambar 4.16 Mengekstrak WebIOPi-0.6.0.tar.gz

Gambar 3.17 Masuk ke Dalam Folder WebIOPi

Gambar 3.18 Mengintal WebioPi

Gambar 3.19 Aplikasi WebIOPi Terinstal

Gambar 3.20. Flowchart Sistem

Gambar 4.1 Pengujian Catu Daya untuk Raspberry Pi B+

Gambar 4.2 Tampilan Kontrol Pada Web Browser

Gambar 4.3. library WebIOPi

Gambar 4.4. Pin GIOP yang digunakan

Gambar 4.5. Fungsi GPIO

Gambar 4.6. Macro Javascrift

Gambar 4.7. Inisialisasi GPIO

Gambar 4.8. Konfigurasi Web Server

Gambar 4.9. Looping Program

Gambar 4.10. Mematikan Program Web Server

Gambar 4.11. Judul Halaman

Gambar 4.13. Fungsi Javascrivt Macro

Gambar 4.14. Ukuran Button

Gambar 4.15 Prototipe Gerbang tampak arah depan


Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Teknologi telah berdampak sangat luas dalam dunia bisnis teknologi dan gaya hidup manusia saat ini. Teknologi-teknologi baru di bidang komputer dan monitoring keamanan terus bermunculan dengan konsep-konsep baru dan bagus. Untuk mencapai satu tujuan yaitu mempermudah aktivitas dalam kehidupan manusia, khususnya dalam mempermudah monitoring dan keamanan yang tidak terbatas lagi pada ruang dan waktu.

Hal ini mendorong penulis untuk menganalisa dan merancang sebuah sistem keamanan dan monitoring yang dapat diaplikasikan pada CV Sinar Malam. Dikarenakan pada CV Sinar Malam dalam pengamanan belum cukup efektif dan efisien. CV sinar Malam membutuhkan sebuah pengontrolan melalui website agar dapat membantu proses monitoring keamanan pada pintu gerbang CV Sinar Malam. Walaupun sistem yang akan dirancang sudah banyak yang menggunakan, tidak menutupi kemungkinan akan mengembangkan kreativitas dengan konsep dan bahkan alat yang berbeda pada pengaplikasiannya, sistem ini pun bukan hanya digunakan pada CV Sinar Malam dan perkantoran saja, bahkan dapat digunakan untuk keamanan rumah, brangkas, dan lain-lain.

Oleh karena itu penulis mengambil judul ‘’“Sistem Kontrol Gerbang Berbasis Raspberry Pi B+ Menggunakan Web Browser Study Kasus Pada CV Sinar Malam” ‘’

Perumusan Masalah

Dalam rumusan masalah ini memuat uraian secara rinci dari permasalahan yang diidentifikasi pada latar belakang, adapun rumusan masalah dalam penyusunan penelitian ini sebagai berikut :

  1. Apakah kendala yang dihadapi dari sistem yang berjalan saat ini ?
  2. Bagaimana cara mengontrol pintu gerbang menggunakan microprosesor Raspberry Pi B+ pada CV Sinar Malam ?
  3. Bagaimana kekurangan dan kelebihan monitoring yang berbasis web browser menggunakan microprosesor Raspberry Pi B+ pada CV Sinar Malam ?

Ruang Lingkup

Sesuai dengan penulisan penelitian ini, maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian. Penelitian hanya pada implentasi sistem pengotrollan gerbang menggunakan web browser yang beerbasis mikrokontroller Raspberry Pi B+.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Dari beberapa uraian diatas penulis mempunyai beberapa tujuan diantaranya:

Tujuan Operasional

a. Membuat sistem monitoring pintu gerbang pada CV Sinar Malam berbasis web browser menggunakan mikrokontroller raspberry pi B+.

b. Untuk memberi wawasan bagi mahasiswa tentang teknologi keamanan berbasis web browser menggunakan mikrokontroller raspberry pi B+

Tujuan Fungsional

a. Implementasi ini diharapkan mampu memberi pengetahuan dan wawasan tentang teknologi keamanan berbasis web browser menggunakan mikrokontroller Raspberry Pi B+ terutama bagi penulis.

b. Untuk menerapkan teknologi sesuai dengan perkembangan di bidang ICT

Tujuan Individual (Pribadi)

a. Tentu dengan melakukan implementasi ini adalah memenuhi persyaratan kelulusan Skripsi.

b. Penelitian sesuai bidang studi CCIT

Manfaat Penelitian

Manfaat yang didapat dari implentasi ini adalah:

  1. Sebagai sarana pembelajaran yang akan selalu melakukan perbaikan secara terus menerus (continuous improvement) dikembangkan dan disempurnakan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Metodologi Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang fakta yang diperlukan dalam penulisan implementasi ini, penulis menggunakan beberapa metode diantaranya:

  1. Metode Observasi (Pengamatan Langsung) .
  2. Adalah metode untuk memperoleh data dengan cara penulis melakukan observasi secara langsung pada CV Sinar Malam selama kurang lebih 3 bulan yang beralamat di jalan raya pasar kemis kp. Gelam No. 82 kelurahan kutajaya kec. Pasar kemis kab. Tangerang Banten. Metode ini dilakukan untuk mengumpulkan dokumen yang merupakan sumber informasi yang sangat penting untuk dapat membantu dalam implementasi sistem monitoring gerbang menggunakan web browser yang berbasis mikrokontroller Raspberry Pi B+ dan untuk langkah selanjutnya dalam rangka pembangunan sistem tersebut.

  3. Metode Interview (Wawancara) .

Adalah metode pengempulan data dengan cara melakukan tanya jawab atau interview secara langsung dengan pihak yang berkepentingan yakni kepada pemilik perusahaan.

Metode Studi Pustaka (Library Reseach

Adalah metode pengumpulan data dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku, browsing dan literature review yang berkaitan dengan. Impelementasi sistem monitoring berbasis web browser menggunkan mikrokontroller raspberry pi B+

  1. Literature Review.
  2. Metode ini dilakukan untuk mengembangkan sistem yang sudah ada, dimana pengunaan sistem monitoring pintu gerbang dengan alat mikrokontroller sebagai sistem pengaman kendaraan bermotor dan lain-lain.

  3. Metode perancangan
  4. Metode ini dimaksudkan untuk menghasilkan suatu sistem rangkaian yang dapat bermanfaat, sehingga diperoleh hasil rancangan yang sesuai dengan yang diinginkan.

  5. Metode Analisa Sistem Berjalan
  6. Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum CV Sinar Malam, tata laksana sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi, dan alternatif pemecahan masalah

  7. Metode Studi Kepustakaan
  8. Metode ini dilakukan untuk mencari dan mendapatkan sumber-sumber kajian. Landasan teori yang mendukung, data-data, atau informasi sebagai acuan atau pedoman dalam melakukan perancangan, percobaan, pembuatan, dan penyusunan laporan

  9. Metode Eksperimen.
  10. Pada metode ini dilakukan suatu percobaan atau praktek merakit dengan membuat suatu pembuka dan menutup pintu gerbang dengan berbasis web browser menggunkan mikrokontroller raspberry pi B+.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat CV.Sinar Malam, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan, serta alternatif pemecahan masalah.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Dalam bab ini membahas tentang sistem yang akan diajukan sebagai usulan prosedur sistem berjalan, flowchart sistem yang diusulkan, rancangan prototipe, konfigurasi sistem, pengujian, evaluasi, implementasi, dan estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Berisi tentang referensi-referensi yang di dapat selam melakukan penelitian yang dihasilkan


LAMPIRAN

Daftar yang memuat keseluruhan data dan dokumentasi pekerjaan yang pernah dilakukan untuk melengkapi Laporan Skripsi yang dibuat

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Teori Umum

  1. Definisi Sistem
  2. Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau bagian dari sistem-sistem. Komponen atau subsistem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri sendiri, melainkan saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai. Ada banyak sekali definisi mengenai sistem diantaranya adalah:

    Menurut Yakub (2012:1), bahwa “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.

    Menurut Moekijat dalam Prasojo (2011:152), “Sistem adalah setiap sesuatu terdiri dari obyek-obyek, atau unsur-unsur, atau komponen-komponen yang bertata kaitan dan bertata hubungan satu sama lain, sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan pemrosesan atau pengolahan yang tertentu”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang terdapat diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran/tujuan tertentu.

  3. Klasifikasi Sistem
  4. Menurut Yakub (2012:4) bahwa Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Klasifikasi sistem tersebut diantaranya:

    a. Sistem tak tentu (probabilistic system)

    suatu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat di prediksi karena mengandung unsur probabilitas. Sistem arisan merupakan contoh probabilistic system karena sistem arisan tidak dapat di prediksi dengan pasti.

    b. Sistem abstrak (abstract system)

    sistem yang berupa pemikiran ato ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem teologia yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dengan Tuhan merupakan contoh abstrac system.

    c. Sistem fisik (physichal system)

    sistem yang ada secara fisik. Sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, sistem sekolah, dan sistem transportasi merupakan contoh phisical system.

    d. Sistem tertentu (deterministic system)

    sistem yang beroprasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antar bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sistem komputer sudah diperogramkan, merupakan contoh deterministic system.

    e. Sistem tertutup (closed system)

    sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berintraksi dan tidak dipengaruhi dengan lingkungan, misalnya; reaksi kimia dalam tabung yang terisolasi.

    f. Sistem terbuka (open system)

    sistem yang berhubungan dengan lingkungandan dipengaruhi oleh lingkungan. Sistem perdagangan merupakan contoh open system, karena dapat dipengaruhi oleh lingkungan.

  5. Karakteristik Sistem
  6. Model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapatmempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem mempunyai karakteristikatau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem: [TataSutabri 2012].

    1. Komponen sistem (components system)
    2. Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusun sistem. Komponen sistem dapat berupa benda nyata ataupun abstrak. Komponen sistem disebut sebagai subsistem, dapat berupa orang, benda, hal atau kejadian yang terlibat didalam sistem

    3. Mempunyai batas sistem (boundary)
    4. Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem lain. Tanpa adanya batas sistem maka sangat sulit untuk menjelaskan suatu sistem. Batas sistem akan memberikan batasan scope tinjauan terhadap sistem

    5. Mempunyai lingkungan (environment)
    6. Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem. Lingkungan sistem dapat menguntungkan ataupun merugikan. Umumnya, lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankan untuk menjaga keberlangsungan sistem. Sedangkan lingkungan sistem yang merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal mungkin, bahkan jika mungkin ditiadakan

    7. Mempunyai penghubung/antar muka (interface) antar komponen
    8. Penghubung/antar muka merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas menjembatani hubungan antar komponen dalam sistem. Penghubung/antar muka merupakan sarana yang memungkinkan setiap komponen saling berinteraksi dan berkomunikasi dalam rangka menjalankan fungsi masing-masing komponen. Dalam dunia komputer, penghubung/antar muka dapat berupa berbagai macam tampilan dialog layar monitor yang memungkinkan seseorang dapat dengan mudah mengoperasikan sistem aplikasi komputer yang digunakannya

    9. Mempunyai Masukan (input)
    10. Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukkan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran yang berguna. Dalam sistem Informasi Manajemen, masukan di sebut sebagai data.

    11. Mempunyai Pengolahan (processing)
    12. Dalam sistem informasi manajemen, pengolahan adalah berupa program aplikasi komputer yang dikembangkan untuk keperluan khusus. Program aplikasi tersebut mampu menerima masukan, mengolah masukan, dan menampilkan hasil olahan sesuai dengan kebutuhan para pemakai

    13. Mempunyai Keluaran (output)
    14. Keluaran merupakan komponen sistem berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan. Dalam sistem informasi manajemen, keluaran adalah informasi yang dihasilkan oleh program aplikasi yang akan digunakan oleh pemakai sebagai bahan pengambilan keputusan

    15. Mempunyai Sasaran (objective) dan Tujuan (goal)
    16. Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama dengan harapan agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem. Sasaran berbeda dengan tujuan. Sasaran sistem adalah apa yang ingin dicapai oleh sistem untuk jangka waktu yang relative pendek. Sedangkan tujuan merupakan kondisi/hasil akhir yang ingin dicapai oleh sistem untuk jangka waktu yang panjang. Dalam hal ini, sasaran merupakan hasil pada setiap tahapan tertentu yang mendukung upaya pencapaian tujuan.

    17. Mempunyai Kendali (control)
    18. Bagian kendali mempunyai peran utama menjaga agar proses dalam sistem dapat berlangsung secara normal sesuai batasan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam sistem informasi manajemen, kendali dapat berupa validasi masukan, validasi proses, maupun validasi keluaran yang dapat dirancang dan dikembangkan secara terprogram

    19. Mempunyai Umpan Balik (feed back)
    20. Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (control) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpangan proses dalam sistem dan mengembalikannya ke dalam kondisi norma

  7. Kriteria Sistem Yang Baik
  8. Kriteria sistem yang baik antara lain:

  1. Kegunaan
  2. Sistem harus menghasilkan informasi yang tepat pada waktunya, relevan yang berarti sistem tersebut mempunyai manfaat.

  3. Ekonomis
  4. Dalam merancang atau membangun sebuah sistem sebisa mungkin hemat pada biaya perancangan, perawatan maupun operasional sistem tersebut.

  5. Kehandalan
  6. Keluaran (output) sistem harus memiliki tingkat ketelitian yang sangat tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif dan efisien.

  7. Kapasitas
  8. Sistem harus mempunyai kapasitas yang memadai untuk menangani periode-periode operasi puncak seperti pada saat sistem beroperasi pada puncak.

  9. Fleksibilitas
  10. Sistem harus cukup fleksibilitas untuk menampung perubahan yang akan muncul sewaktu-waktu.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

  1. Definisi Perancangan Sistem
  2. Menurut Verzello/John Reuter III dalam Darmawan (2013:227), “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: “menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.

    Menurut Al-Jufri (2011:141), “Rancangan Sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru

    Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan perancangan sistem adalah suatu tahapan perencanaan untuk membentuk suatu sistem agar dapat berfungsi

  3. Tujuan Perancangan Sistem
  4. Menurut Darmawan (2013:228), Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

    1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
    2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).
  5. Tahap-Tahap Rancangan Sistem
  6. Menurut Al Jufri (2011:141) Langkah-langkah tahap rancangan yaitu:

    a. Menyiapkan Rancangan Sistem Yang Terinici

    Analis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru denagan alat-alat yang dijelaskan dengan modul teknis. Bebrapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan dokumentasi secara top down, dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahap mengarah lebih rinci. Pendekatan top down ini merupakan ciri rancangan terstruktur (structured design), yaitu rancangan bergerak dari tingkat sistem ke tingkat subsistem. Alat-alat dokumentasi yang popular yaitu:

    a) Diagram arus data (data flow diagram)

    b) Diagram hubungan entitas (entity relathionship diagram)

    c) Kamus data (Data dictionary)

    d) Flowchart

    e) Model hubungan objek

    f) Spesifikasi kelas

    b. Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem

    Analis mengidentifikasi konfigurasi, bukan merek atau model peralatan komputer yang akan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem dalam menyelesaikan pemrosesan.

    c. Mengevaluasi berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem

    Analis bekerjasama dengan manager mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala-kendala yang ada

    d. Memilih Konfigurasi Terbaik

    Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai analis membuat rekomendasi kepada manager untuk disetujui.Bila manager menyetujui konfigurasi tersebut, persetujuan selanjutnya dilakukan oleh MIS

    e. Menyiapkan Usulan Penerapan

    Analis menyiapakn usulan penerapan (implementation proposal) yang mengikhtisarkan tugas-tugas penerpan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan, dan biayanya.

    f. Menyetujui atau Menolak Penerapan Sistem

    Keputuasan untuk terus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini akan sangat meningkatkan jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biayanya, maka penerapan akan disetujui

Konsep Dasar Flowchart

  1. Definisi Flowchart
  2. Menurut Sulindawati (2010:8), “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program”.

    Menurut Adelia (2011:116), “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”.

    Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Flowchart adalah bentuk gambar/diagram yang mempunyai aliran satu atau dua arah secara sekuensial. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan di evaluasi lebih lanjut. Bila seorang analisi dan programmer akan membuat flowchart, ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan

  3. Cara Membuat Flowchart
  4. Menurut Sulindawati (2010:8), Ada beberapa petunjuk dalam pembuatan Flowchart, yaitu:

    1. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan kiri ke kanan
    2. Aktifitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya
    3. Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.
    4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja
    5. Setiap langkah dari aktifitas harus berada pada urutan yang benar
    6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati
    7. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar
  5. Jenis-Jenis Flowchart

Ada lima macam bagan alir yang akan dibahas di modul ini, yaitu sebagai berikut : Sulindawati (2010:8)

  1. Bagan Alir Sistem (System Flowchart)
  2. Merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam system secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada dalam sistem

    Gambar 2.1. Bagan Alir Sistem (System Flowcharts)

  3. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)
  4. Menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Fungsi utamanya untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian yang lain.

    Gambar 2.2. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)

  5. Bagan Alir Skematik (Schematic Flowchart)
  6. Mirip dengan Flowchart sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur

    Gambar 2.3. Bagan Alir Skematik (Schematic Flowchart)

  7. Bagan Alir Program (Program Flowchart)
  8. Merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur dilaksanakan.

    Sumber:Rachman (2012:95)

    Gambar 2.4. Bagan Alir Program (ProgramFlow Chart)

  9. Bagan Alir Proses (Process Flowchart)

Merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah selanjutnya dari sebuah sistem

Gambar 2.5. Bagan Alir Proses (Process Flowchart)

Gambar 2.6. Contoh Variasi Aplikasi Flowchart

Konsep dasar Pengujian

  1. Definisi Pengujian
  2. Menurut Rizky (2011:237), “Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal

    Menurut Simamarta (2010:323), “Pengujian adalah proses terhadap aplikasi. Program untuk menemukan segala kesalahan dan segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan sesuai dengan spesifikasi perangkat lunak yang telah ditentukan sebelum aplikasi tersebut diserahkan kepada pelanggan

    Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengujian adalah prose terhadap aplikai yang saling terintegrasi guna untuk menemukan kesalahan dan segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan

    Secara teoritis, testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah Black box dan White box testing.

  3. Definisi Black Box
  4. Menurut Simanjuntak, dkk (2010:1), black box pengujian adalah metode pengujian perangkat lunak yang tes fungsionalitas dari aplikasi yang bertentangan dengan struktur internal atau kerja (lihat pengujian white-box). pengetahuan khusus dari kode aplikasi / struktur internal dan pengetahuan pemrograman pada umumnya tidak diperlukan. Uji kasus dibangun di sekitar spesifikasi dan persyaratan, yakni, aplikasi apa yang seharusnya dilakukan

    Menurut Siddiq (2012:4), “Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar

    Menurut Budiman (2012:4) Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan

    Dari ketiga definisi di atas dapat disimpulkan bahwa metode pengujian Black Box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada

    Black Box Testing tidak membutuhkan pengetahuan mengenai, alur internal (internal path), struktur atau implementasi dari software under test (SUT). Karena itu uji coba Black Box memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.

    Uji coba Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:

    a. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang

    b. Kesalahan interface

    c. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal

    d. Kesalahan performa

    e. kesalahan inisialisasi dan terminasi

    Uji coba Black Box diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya. Karena uji coba Black Box dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga perhatiannya difokuskan pada informasi domain. Uji coba didesain untuk dapat menjawab pertanyaan pertanyaan berikut:

    a. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji?

    b. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?

    c. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu?

    d. Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi?

    e. Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem?

    f. Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem?

    Sehingga dalam uji coba Black Box harus melewati beberapa proses sebagai berikut:

    a. Menganalisis kebutuhan dan spesifikasi dari perangkat lunak.

    b. Pemilihan jenis input yang memungkinkan menghasilkan output benar serta jenis input yang memungkinkan output salah pada perangkat lunak yang sedang diuji

    c. Menentukan output untuk suatu jenis input

    d. Pengujian dilakukan dengan input-input yang telah benar-benar diseleksi.

    e. Melakukan pengujian

    f. Pembandingan output yang dihasilkan dengan output yang diharapkan.

    g. Menentukan fungsionalitas yang seharusnya ada pada perangkat lunak yang sedang diuji.

  5. Metode Pengujian Dalam Black Box

Ada beberapa macam metode pengujian Black Box, berikut diantaranya:

a. Equivalence Partioning

Yaitu persediaan yang memungkinkan perusahaan dapat memenuhi Equivalence Partioning merupakan metode uji coba Black Box yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.

b. Boundary Value Analysis

Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini boundary value analysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi Equivalence partitioning. Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.

c. Cause-Effect Graphing Techniques

Cause-Effect Graphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut:

  1. Causes (kondisi input), dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul dan identifier yang dtujukan untuk masing-masing.
  2. Pembuatan grafik Causes-Effect graph
  3. Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan
  4. Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji

d. Comparison Testing

Dalam beberapa situasi (seperti: aircraft avionic, nuclear Power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant). Ketika software redundant dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil real-time untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik Black Box Testing yang disebut Comparison Testing atau back-to-back Testing.

e. Sample and Robustness Testing

  1. Sample Testing
  2. Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu

  3. Robustness Testing

Pengujian ketahanan (Robustness Testing) adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.

f. Behavior Testing dan Performance Testing

  1. Behavior Testing
  2. Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack.

  3. Performance Testing

Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program

g. Requirement Testing

Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input/output/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.

  1. Requirement Testing melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program
  2. Untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan traceability matrix

h. Endurance Testing

Endurance Testing melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan

Contoh: Untuk menguji keakuratan operasi matematika (floating point, rounding off, dll), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (resources) (pembebasan sumber daya yang tidak benar, dll), input/outputs (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.

i. Kelebihan dan Kelemahan Black Box

Dalam uji coba Black Box terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan. Berikut adalah keunggulan dan kelemahannya:

Sumber siddiq (2012:14)

Tabel 2.1 Kelebihan dan Kelemahan Black Box

Konsep Dasar Prototipe

  1. Definisi Prototipe
  2. Menurut Simarmata (2010:62), “Prototype adalah bagian dari produk yang mengekspresikan logika maupun fisik antarmuka eksternal yang ditampilkan”.

    Menurut Mall (2010:43), “Prototype is a toy implementation of the system”. (Prototype adalah sebuah implementasi tiruan dari sebuah sistem) Dari kedua definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Prototype adalah contoh dari produk atau sistem dalam bentuk sebenarnya yang dapat dirubah sesuai keinginan sebelum direalisasikan.

  3. Jenis-Jenis Prototype
  4. Jenis-jenis Prototype secara general dibagi menjadi dua, yaitu: (Simarmata, 2010:64)

    a) Rapid Throwaway Prototyping

    Pendekatan pengembangan perangkat keras/Iunak ini dipopulerkan oleh Gomaa dan Scoot (1981) yang saat ini telah digunakan secara luas oleh industri, terutama di dalam pengembangan aplikasi. Pendekatan ini biasanya digunakan dengan item yang berisiko tinggi (high-risk) atau dengan bagian dari sistem yang tidak dimengerti secara keseluruhan oleh para tim pengembang. Pada pendekatan ini, Prototype "quick and dirty" dibangun, diverifikasi oleh kansumen, dan dibuang hingga Prototype yang diinginkan tercapai pada saat proyek berskala besar dimulai.

    b) Prototype Evolusioner

    Pada pendekatan evolusioner, suatu Prototype berdasarkan kebutuhan dan pemahaman secara umum.Prototype kemudian diubah dan dievolusikan daripada dibuang.Prototype yang dibuang biasanya digunakan dengan aspek sistem yang dimengerti secara luas dan dibangun atas kekuatan tim pengembang. Prototype ini juga didasarkan atas kebutuhan prioritas, kadang-kadang diacu sebagai “chunking” pada pengembang aplikasi (Hough, 1993).

  5. Kelebihan dan Kelemahan Prototype

Kelebihan dan Kelemahan prototyping adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2 Kelebihan dan Kekurangan Prototype

Teori Khusus

Konsep Dasar Raspberry Pi

  1. Definisi Raspberry Pi
  2. Menurut John wiley & Sons Ltd (2014),

    “The Raspberry Pi is a credit sized computer that plug into your TV and a keyboard. It is a capable little computer which can be used in electronics prjocects, and for many things that your desktop PC does, like spreadsheets,word-processing and games. It also plays high definiton video.”

    “ Raspberry Pi adalah sebuah komputer berukuran sebesar kartu kredit yang terhubung ke televisi dan sebuah keyboard. Komputer kecil ini bisa digunakan untuk proyek-proyek elektronik dan hal lainnya yang bisa dilakukan oleh desktop komputer seperti sebagai mesin pengolah kata, games dan perangkat ini juga mampu memainkan video beresolusi tinggi”.

  3. Raspberry Pi B+

“The Model B+ is the final revision of the original Raspberry Pi. It replaced the Model B in July 2014 and was superseded by the Raspberry Pi 2 Model B in February 2015”.

“ Model B + adalah revisi akhir asli Raspberry Pi. Ia menggantikan Model B pada bulan Juli 2014 dan digantikan oleh Raspberry Pi Model B 2 di Februari 2015”.

Sumber: www.raspberrypi.org. Diambil

dari: https://www.raspberrypi.org/products/model-b-plus/. (Tanggal akses 14 April 2015).

Dari pengertian di atas bisa di liat bahwa Raspberry Pi B+ adalah generasi kedua dari Raspberry itu sendiri yang telah di Perbaharui di berbagai sector antara lain adalah  : John wiley & Sons Ltd (2014.

Gambar 2.7 Spesipikasi Raspberry Pi B+

  • GPIO pada Model B+ kini menjadi 40 pin.
  • 4 Port USB 2.0.
  • Soket SD Card yang diperbarui.
  • Konsumsi daya yang lebih hemat, sekitar 0.5 – 1 Watt lebih hemat.
  • Chip Audio yang diperbarui dengan anti-noise.
  • Penggeseran tata letak beberapa port.

Richardson dan Wallace menjelaskan beberapa cara untuk menjelaskan beberapa cara yang dapat dilakukan oleh Raspberry Pi diantaranya sebagai berikut (2013:8):

  • General Purpose Computing

Perlu diingat bahwa Raspberry Pi adalah sebuah komputer dan memang pada faktanya dapat digunakan sebagai sebuah komputer. Setelah perangkat ini siap untuk digunakan kita bisa memilih untuk boot langsung ke dalam GUI (Graphical User Interface) dan didalamnya terdapat sebuah web browser yang merupakan aplikasi yang banyak digunakan komputer sekarang ini. Perangkat ini juga dapat di install banyak aplikasi gratis seperti LibreOffice yang digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan kantor.

  • Learning to Program

Raspberry Pi pada dasarnya ditujukan sebagai alat edukasi untuk mendorong anak-anak bereksperimen dengan komputer. Perangkat ini sudah terpasang dengan interpreters dan compilers untuk berbagai bahasa pemrograman. Untuk pemula telah disediakan Scratch, sebuah bahasa pemrograman berasaskan grafik dari MIT. Kita bisa menulis program untuk Raspberry Pi dalam berbagai bahasa seperti C, Ruby, Java, Python, dan Perl.

  • Project platform

Raspberry Pi membedakan dirinya dari komputer pada umumnya bukan dari segi harga dan ukurannya saja, tapi juga karena kemampuannya berintegrasi dengan proyek-proyek elektronik

Gambar 2.8 Model Raspberry Pi B+

Sumber (2013:14) Rick Golden Raspberry Pi Network Cookbook Raspberry Pi B+ adalah sebuah Personal Computer (PC) yang berukuran sebesar kartu ATM. Raspberry Pi B+ memiliki system on a chip (SoC) bernama BCM2835, memiliki Processor ARM1176JZ 700MHz dan RAM 512 MB. Beberapa Port dan Slot pada Raspberry Pi B+ :

  1. Micro (SD) Card Slot
  2. Slot ini digunakan untuk penyimpanan OS yang telah diinstal pada micro SD.

  3. Universal Serial Bus (USB) Port
  4. Pada Raspberry Pi B+ terdapat 4 Port USB 2.0 biasanya dipakai untuk Mouse dan Keyboard.

  5. Ethernet Port
  6. Terdapat port RJ45 standar yang dapat terhubung pada jaringan.

  7. High Definition Multimedia Interface (HDMI) Konektor Berfungsi untuk menampilkan gambar digital dari Raspberry kelayar Monitor.
  8. Output Audio / RCA Mini /li>

    Terdapat jack standar 3.5mm yang berfungsi untuk menghasilkan suara.

  9. Power Input
  10. Terdapat microUSB konektor yang berfungsi untuk supply listrik pada Raspberry PI B+.

  11. Status LEDs

Sumber : (Matt Richardson dan Shawn Wallace 2013 : 4)

Sumber : Tabel 2.3. Status LED

Beberapa Fungsi Pin pada Raspberry Pi B+ :

  1. General Purpose Input and Output (GPIO)
  2. Digunakan untuk membaca tombol dan switch kontrol seperti pada LED, relay atau pun motor

    Sumber : (Maik Schmidt 2012 : 89)

    Tabel 2.4. Pin GPIO

  3. Display Serial Interface (DSI) Konektor
  4. Konektor ini menerima 15 pin kabel pita yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan LCD atau OLED.

  5. Camera Serial Interface (CSI) Konektor
  6. Port ini memungkinkan kamera modul untuk dihubungkan langsung ke board Raspberry

  7. P2 dan P3

Kedua baris digunakan pengujian JTAG untuk chip Broadcom (P2) dan chip jaringan LAN9512 (P3).

Konsep Dasar Sistem Operasi Raspbian

  1. Definisi Raspbian
  2. Menurut William Harrington (2015:10), “currently, raspbian is the most popular linux-based operating sistem for the raspberry pi. raspbian is an open source operating system baased on debian, which has been modified specifically for the raspberry pi (thus the name raspbian). raspbian includes customizations that are designed to make the raspberry pi easier to use and includes many different software packages out of the box”.

    Menurut William Harrington (2015:10), “Saat ini, raspbian adalah yang paling populer berbasis linux Sistem operasi untuk raspberry pi. raspbian adalah sistem operasi open source berdasarkan pada debian, yang telah dimodifikasi khusus untuk raspberry pi (demikian nama raspbian). raspbian termasuk kustomisasi yang dirancang untuk membuat pi raspberry lebih mudah digunakan dan termasuk banyak paket perangkat lunak yang berbeda di luar ”

    Gambar 2.9. Logo Raspbian

  3. Debian GNU/Linux

Debian GNU/Linux adalah distro non komersial yang dihasilkan oleh para sukarelawan dari seluruh dunia yang saling bekerjasama melalui internet. Distro ini menginginkan adanya semangat open-source yang harus tetap ada pada Debian. Kedinamisan distro ini membuat setiap rilis paket-paketnya di-update setiap waktu dan dapat di akses melalui utilitas apt-get. Apt-get adalah sebuah utilitas baris-perintah yang dapat digunakan secara dinamis untuk meng-upgrade sistem Debian GNU/Linux melalui apt-repository jaringan archive Debian yang luas. Milis dan forum debian selalu penuh dengan pesan-pesan baik mengenai bug, masalah, sharing, dan lain-lain. Dengan adanya sistem komunikasi ini bug dan masalah keamanan pada tiap paket dapat dilaporkan oleh para pengguna dan pengembang Debian dengan cepat. Keuntungan dari Debian adalah upgradability, ketergantungan antar paket didefinisikan dengan baik, dan pengembangannya secara terbuka

Gambar 2.10. Logo Debian

Pemrograman Python

  1. Konsep Dasar Python
  2. Pada awalnya, motivasi pembuatan bahasa pemrograman ini adalah untuk bahasa skrip tingkat tinggi pada sistem operasi terdistribusi Amoeba. Bahasa pemrograman ini menjadi umum digunakan untuk kalangan engineer seluruh dunia dalam pembuatan perangkat lunaknya, bahkan beberpa perusahaan menggunakan python sebagai pembuat perangkat lunak komersial. Python merupakan bahasa pemrograman yang freeware atau perangkat bebas dalam arti sebenarnya, tidak ada batasan dalam penyalinannya atau mendistribusikannya. Lengkap dengan source codenya, debugger dan profiler, antarmuka yang terkandung di dalamnya untuk pelayanan antarmuka, fungsi sistem, GUI (antarmuka pengguna grafis), dan basis datanya.

  3. Sejarah Python

Python dikembangkan oleh Guido van Rossum pada tahun 1990 di CWI, Amsterdam sebagai kelanjutan dari bahasa pemrograman ABC. Versi terakhir yang dikeluarkan CWI adalah 1.2.

Tahun 1995, Guido pindah ke CNRI sambil terus melanjutkan pengembangan Python. Versi terakhir yang dikeluarkan adalah 1.6. Tahun 2000, Guido dan para pengembang inti Python pindah ke BeOpen.com yang merupakan sebuah perusahaan komersial dan membentuk BeOpen PythonLabs. Python 2.0 dikeluarkan oleh BeOpen. Setelah mengeluarkan Python 2.0, Guido dan beberapa anggota tim PythonLabs pindah ke DigitalCreations.

Saat ini pengembangan Python terus dilakukan oleh sekumpulan pemrogram yang dikoordinir Guido dan Python Software Foundation. Python Software Foundation adalah sebuah organisasi non-profit yang dibentuk sebagai pemegang hak cipta intelektual Python sejak versi 2.1 dan dengan demikian mencegah Python dimiliki oleh perusahaan komersial. Saat ini distribusi Python sudah mencapai versi 2.6.1 dan versi 3.0.

Nama Python dipilih oleh Guido sebagai nama bahasa ciptaannya karena kecintaan guido pada acara televisi Monty Python s Flying Circus. Oleh karena itu seringkali ungkapan-ungkapan khas dari acara tersebut seringkali muncul dalam korespondensi antar pengguna Python.

Aplikasi bahasa phyton Perangkat bantu shell. Tugas-tugas sistem administrator, program baris perintah. Kerja bahasa ekstensi. Antarmuka untuk pustaka C/C++.

Protokol TCP/IP

Dalam dunia komunikasi data komputer, protokol mengatur bagaimana sebuah komputer berkomunikasi dengan komputer lain. Dalam jaringan komputer kita dapat menggunakan banyak macam protokol tetapi agar dua buah komputer dapat berkomunikasi, keduanya harus menggunakan protokol yang sama. Protokol berfungsi mirip dengan bahasa. Agar dapat berkomunikasi, orang-orang perlu berbicara dan mengerti bahasa yang sama.

Protokol adalah sekumpulan aturan dalam komunikasi data. Komputer-komputer yang terhubung ke internet berkomunikasi dengan protokol ini. Karena menggunakan bahasa yang sama, yaitu protokol TCP/IP, perbedaan jenis komputer dan sistem operasi tidak menjadi masalah. Jadi, jika sebuah komputer menggunakan protokol TCP/IP dan terhubung langsung ke internet, maka komputer tersebut dapat berhubungan dengan komputer dibelahan dunia mana pun yang juga terhubung ke internet.

Perkembangan TCP/IP yang diterima luas dan praktis menjadi standar jaringan komputer. Berkaitan dengan ciri-ciri yang terdapat pada protokol TCP/IP, yaitu:

  • Protokol TCP/IP dikembangkan mengunakan standar protokol yang terbuka.
  • Standar protokol TCP/IP dalam bentuk Request For Comment (RFC) dapat diambil oleh siapapun tanpa biaya.
  • TCP/IP dikembangkan dengan tidak tergantung pada sistem operasi atau perangkat keras tertentu
  • TCP/IP independen terhadap perangkat keras jaringan dan dapat dijalankan pada ethernet, token ring, jalur telepon dial-up, jaringan X.25, dan praktis jenis media transmisi apapun.
  • Pengalamatan TCP/IP bersifat unik dalam skala global. Dengan cara ini, komputer dapat saling terhubung walau jaringannya seluas internet sekarang ini.

Pada dasarnya, komunikasi data merupakan proses mengirimkan data dari satu komputer ke komputer yang lain. Untuk dapat mengirimkan data, pada komputer harus ditambahkan alat khusus, yang dikenal sebagai network interface (antarmuka jaringan). Jenis interface jaringan ini bermacam-macam, bergantung pada media fisik yang digunakan untuk mentransfer data tersebut. Dalam proses pengiriman data ini terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Pertama, data harus dikirimkan ke komputer yang tepat, sesuai tujuannya. Hal ini akan menjadi rumit jika komputer tujuan transfer ini tidak berada pada jaringan lokal, melainkan ditempat yang jauh. Jika lokasi komputer yang saling berkomunikasi “jauh” (secara jaringan) maka terdapat kemungkinan data rusak atau hilang. Karenanya, perlu ada mekanisme yang mencegah rusaknya data ini.

Hal lain yang perlu diperhatikan ialah, pada komputer tujuan transfer data mungkin terdapat lebih dari satu aplikasi yang menunggu datangnya data. Data yang dikirim harus sampai ke aplikasi yang tepat, pada komputer yang tepat, tanpa kesalaha. Cara alamiah untuk menghadapi setiap masalah yang rumit ialah memecahkan masalah tersebut menjadi bagian yang lebih kecil. Dalam memecahkan masalah transfer masalaha data diatas, para ahli jaringan komputer pun melakukan hal yang sama untuk setiap problem komunikasi data, keseluruhan aturan ini harus bekerja sama satu dengan yang lainnya. Sekumpulan aturan untuk mengatur proses pengiriman data ini disebut sebagai protokol komunikasi data. Protokol ini diimplementasikan dalam bentuk program komputer (software) yang terdapat pada komputer dan peralatan komunikasi data lainnya.

TCP/IP adalah sekumpulan protokol yang didisain untuk melakukan fungsi-fungsi komunikasi data pada Wide Area Network (WAN). TCP/IP ini terdiri atas sekumpulan protokol yang masing-masing bertanggung jawab atas bagian-bagian tertentu dari komunikasi data. Berkat prinsip ini, tugas masing-masing protokol menjadi jelas dan sederhana. Protokol yang satu tidak perlu mengetahui cara kerja protokol yang lain, sepanjang ia masih bisa saling mengirim dan menerima data.

Berkat penggunaan prinsip ini, TCP/IP menjadi protokol komunikasi data yang fleksibel. Protokol TCP/IP dapat diterapkan dengan mudah di setiap jenis komputer dan interface jaringan, karen sebagian isi kumpulan protokol ini tidak spesifik terhadap satu komputer atau peralatan jaringan tertentu. Agar TCP/IP dapat berjalan diatas interface jaringan tertentu, hanya perlu dilakukan perubahan pada protokol yang berhubungan dengan interface jaringan saja. Sekumpulan protokol TCP/IP ini dimodelkan dengan empat layer TCP/IP, sebagaimana terlihat pada gambar ini.

Gambar 2.11 Layer TCP/IP

TCP/IP terdiri dari empat lapis kumpulan protokol yang bertingkat. Keempat lapis atau layer tersebut adalah Network Interface Layer, Internet Layer, Transport Layer, Application Layer. Dalam TCP/IP, terjadi penyampaian data dari protokol yang berada di satu layer ke protokol yang berada di layer lain. Setiap protokol memperlakukan semua informasi yang diterimanya dari protokol lain sebagai data.

Jika suatu protokol penerima data dari protokol lain di layer atasnya, ia akan menambahkan informasi tambahan miliknya ke data tersebut. Setelah itu, data ini diteruskan lagi ke protokol pada layer di bawahnya.

Hal yang sebaliknya terjadi jika suatu protokol menerima data dari protokol lain yang berada pada layer dibawahnya. Jika data ini dianggap valid, protokol akan melepas informasi tambahan tersebut, untuk kemudian meneruskan data itu ke protokol lain yang berada pada layer diatasnya.

Gambar 2.12 Pergerakan data dalam layer TCP/IP

Adapun rincian fungsi masing-masing layer arsitektur TCP/IP adalah sebagai berikut:

  1. Physical Layer (lapisan fisik)
  2. Merupakan lapisan terbawah yang mendefinisikan besaran fisik seperti media komunikasi, tegangan, arus, dsb. Lapisan ini dapat bervariasi bergantung pada media komunikasi pada jaringan yang bersangkutan. TCP/IP bersifat fleksibel sehingga dapat mengintegralkan berbagai jaringan dengan media fisik yang berbeda-beda.

  3. Network Access Layer
  4. Mempunyai fungsi yang mirip dengan Data Link Layer pada OSI. Lapisan ini mengatur penyaluran frame-frame data pada media fisik yang digunakan secara handal. Lapisan ini biasanya memberikan servis untuk deteksi dan koreksi kesalahan dari data yang ditransmisikan.

  5. Internet Layer
  6. Mendefinisikan bagaimana hubungan dapat terjadi antara dua pihak yang berada pada jaringan yang berbeda seperti Network Layer pada OSI. Pada jaringan internet yang terdiri atas puluhan juta host dan ratusan ribu jaringan lokal, lapisan ini bertugas untuk menjamin agar suatu paket yang dikirimkan dapat menemukan tujuannya dimanapun berada. Oleh karena itu, lapisan ini memiliki peranan penting terutama dalam mewujudkan internetworking yang meliputi wilayah luas (worldwide internet).

  7. Transport Layer
  8. Mendefinisikan cara-cara untuk melakukan pengiriman data antara end to end secara handal. Lapisan ini menjamin bahwa informasi yang diterima pada sisi penerima adalah sama dengan informasi yang dikirimkan pengirim. Untuk itu, lapisan ini memiliki fungsi penting seperti Flow Control dan Error Detection.

  9. Application Layer

Merupakan lapisan terakhir dalam arsitektur TCP/IP yang berfungsi mendefinisikan aplikasi-aplikasi yang dijalankan pada jaringan. Karena itu, terdapat banyak protokol pada lapisan ini, sesuai dengan banyaknya lapisan TCP/IP yang dapat dijalankan. Contohnya adalah SMTP (Simple Mail Transfer Protcol) untuk pengiriman e-mail, FTP (File Transfer Protocol) untuk transfer data, HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) untuk aplikasi web, NNTP (Network News Transfer Protocol) untuk distribusi news group dan lain-lain. Setiap aplikasi pada umumnya menggunakan protokol TCP dan IP, sehingga keseluruhan keluarga protokol ini dinamai TCP/IP.

Internet Protokol

Internet Protocol (IP) berfungsi menyampaikan paket data ke alamat yang tepat. Oleh karena itu Internet Protocol memegang peranan yang sangat penting dari jaringan TCP/IP. Karena semua aplikasi jaringan TCP/IP pasti bertumpu kepada Internet Protocol agar dapat berjalan dengan baik. Suatu datagram bisa saja tidak sampai dengan selamat ke tujuan karena beberapa hal berikut:

a. Adanya bit error pada saat pentransmisan datagram pada suatu medium.

b. Router yang dilewati men-discard datagram karena terjadinya kongesti dan kekurangan ruang pada memori buffer.

c. Putusnya rute ke tujuan untuk sementara waktu akibat adanya router yang down

d. Terjadinya kekacauan routing, sehingga datagram mengalami looping.

Setiap protokol memiliki bit-bit ekstra diluar informasi/data yang dibawanya. Selain informasi, bit-bit ini juga berfungsi sebagai alat kontrol. Dari sisi efisiensi, semakin besar jumlah bit ekstra ini, maka semakin kecil efisiensi komunikasi yang berjalan. Sebaliknya semakin kecil jumlah bit ekstra ini, semakin tinggi efisiensi komunikasi yang berjalan. Disinilah dilakukan trade-off antara keandalan datagram dan efisiensi. Sebagai contoh, agar datagram IP dapat menemukan tujuannya, diperlukan informasi tambahan yang harus dicantumkan pada header ini.

IP (Internet Protocol) address (alamat IP) adalah suatu identitas yang unik dari suatu host atau komputer pada jaringan (network). Format alamat dari IP adalah W.X.Y.Z. Dimana masing-masing huruf tersebut terdiri dari 8 bit, sehingga apabila ditampilkan dalam bentuk desimal menjadi berupa angka dari 0-255 dan dipisahkan oleh notasi titik (dot).

Jaringan Komputer Nirkabel (Wireless)

Jaringan nirkabel merupakan sebuah LAN dimana transmisi data (pengiriman maupun penerimaan data) dilakukan melalui teknologi frekuensi radio lewat udara, menyediakan sebagian besar keunggulan dan keuntungan dari teknologi lama LAN namun tidak dibatasi media kabel atau kawat.

Muncul dan berkembangnya sistem jaringan nirkabel dipicu oleh kebutuhan akan biaya pengeluaran yang lebih rendah menyangkut infrastruktur jaringan dan untuk mendukung aplikasi jaringan bergerak dalam efisiensi proses, akurasi dan biaya pengeluaran yang rendah dalam hitungan bisnis. Beberapa diantaranya adalah :

Kemudahan bergerak (Mobilitas) kemudahan bergerak memungkinkan pengguna untuk berpindah-pindah secara fisik ketika menggunakan aplikasi seperti handheld PC (seperti PDA/personal digital assistance dan semacamnya) atau data collector (alat seperti kalkulator yang biasa dibawa untuk pengecekan dan pengisian data).

Aplikasi bergerak membutuhkan jaringan tanpa kabel termasuk semua yang berhubungan atau bergantung pada sistem real time dalam mengakses database biasanya disimpan dalam database yang terpusat.

Ada dua jenis jaringan wireless :

  1. Sebuah “ad-hoc” atau peer-to-peer wireless network yang mencakup sejumlah komputer dimana setiap komponennya dilengkapi dengan kartu antar muka jaringan nirkabel (w-NIC – wireless Network Interface Card). Setiap komputer dapat berkomunikasi secara langsung dengan semua komputer yang tersambung dengan jaringan wireless tadi.
  2. Sebuah jaringan wireless juga dapat menggunakan access point, atau base station. Pada tipe jaringan wireless ini, access point bekerja seperti layaknya Hub, menyediakan sambungan untuk komputer wireless. Juga dapat menyambungkan (sebagai bridge) dari jaringan local wireless ke jaringan kabel (Wireles LAN to Wired LAN), mengizinkan komputer pada jaringan seperti file server atau sambungan internet yang telah ada.

Ada 2 jenis acces-point yaitu:

a. Dedicated hardware access point (HAP) atau dapat disebut juga access-point berbentuk hardware seperti WaveLAN dari Lucent, Airport Base Station milik Apple, atau Aviator PRO keluaran WebGear. Access point hardware memberikan bantuan yang komprehensif pada kebanyakan layanan wireless.

b. Access point dalam bentuk perangkat lunak (software access point) yang bekerja pada komputer yang menggunakan w-NIC seperti yang digunakan pada ad-hoc atau jaringan wireless peer-to-peer, dimana komputer pada jaringan wireless tersambung dengan menggunakan access point software.

Standar yang di gunakan pada perangkat wireless yang di pakai IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) adalah 802.11. Untuk lebih melengkapi akan di jelaskan beberapa protokol pada wireless lan sebagai berikut :

  1. 802.11b
  2. Pertama digunakan sekitar akhir tahun 1999 dengan menggunakan frekuensi 2,4 GHz, maksimum bandwidth yang dapat di capai adalah 11 Mbps (Mega bit per second), radio sinyal yang di gunakan adalah DSSS (Direct Sequence Spread Spectrum). Kanal yang tidak overlapping ada 3 ( yaitu kanal 1, kanal 6, dan kanal 11). Kompatibel dengan tipe g jika tipe g dijalankan pada mode mixed.

  3. 802.11a
  4. Digunakan pada akhir tahun 2001 dengan menggunakan frekuensi 5,8 GHz, Maksimum bandwidth yang bisa di capai 54 Mbps, radio sinyal yang di gunakan adalah OFDM. Kanal yang tidak overlapping 12 (bisa lebih). Tidak kompatibel dengan tipe b dan g. Tentunya anda bisa menyimak kenapa tidak kompatibel dengan tipe a ataupun g. Betul! Yaitu frekuensi kerjanya yang berbeda. Kurang populer digunakan karena tidak kompatibel dengan tipe a ataupun g, meskipun memiliki kelebihan kanal yang tidak overlap.

  5. 802.11g
  6. Digunakan pada pertengahan tahun 2003 dengan mengunakan frekuensi 2, 4 GHz, maksimum bandwidth yang bisa dicapai pada awal pertama kali keluar sebesar 54 Mbps, dengan berkembangnya teknologi, sekarang ini tipe g sudah bisa mencapai 108 Mbps. Radio sinyal yang digunakan adalah OFDM. Kanal yang tidak overlapping 3. Kompatibel dengan type b namun kinerja ataupun kecepatan transfernya akan turun mengikuti kecepatan pada tipe b yaitu 11 Mbps.

  7. 802.11a/g

Digunakan mulai pertengahan tahun 2003 dengan menggunakan frekuensi 2,4 GHz dan 5,8 GHz, maksimum bandwidth yang bisa di capai 54 Mbs, modulasi sinyal yang di gunakan OFDM. Kanal yang tidak overlapping 16. Bila jalan pada tipe a tidak kompatibel dengan type b dan g. Bila jalan pada modus g kompatibel dengan type b. Berarti pada tipe a/g ini kita diberi keleluasaan untuk menggunakan salah satu dari protokol yang dapat digunakan pada jaringan WiFi ini

Konsep Dasar TP LINK

  1. Definisi TP-LINK TL-WN722N

TP-LINK TL-WN722N adalah sebuah alat untuk menangkap atau menerima signal di dalam jangkauan area WiFi atau hotspot, melalui koneksi USB komputer atau notebook, WiFi adapter ini memiliki kecepatan data transfer tinggi mencapai 150Mbps dan dilengkapi antena 4dBi yang dapat dilepas (konektor RP-SMA). Kompatibel dengan WI-FI Protected Setup™ (WPS), TL-WN722N dengan fitur Quick Secure Setup QSS (Keamanan Quick Setup) mencegah jaringan dari ancaman luar, dengan menekan tombol "QSS" tombol otomatis untuk membangun koneksi yang aman dengan WPA2, yang lebih aman dibandingkan dengan enkripsi WEP. Menggunakan AlignTM 1-stream teknologi berbasis pada teknologi 802.11n, TL-WN722N memberikan sinyal nirkabel yang lebih baik dari yang ada teknologi nirkabel 802.11g dilengkapi antena dilepas 4dBi sangat dapat meningkatkan jangkauan sinyal dan kecepatan. Alat ini dapat digunakan untuk memperkuat sinyal WIFI ketika menggunakan laptop untuk browsing di publik hotspot atau bagi PC atau Laptop yang tidak mempunya fitur WIFI. Ada beberapa merek laptop yang sinyal WiFinya agak lemah karena karakteristik chipset yang digunakan, sehingga sinyalyang ditangkap tidak bisa Good atau Excellent dan juga dikarenakan wifi laptop tidak memiliki antena eksternal. Kehandalan sudah teruji dan tidak mudah hang akibat panas. Chipset yang digunakan merek RALINK dengan tingkat sensitifitas yang tinggi. Didalamnya sudah terpasang antena omni internal dengan jarakjangkau 100m/indoor dan 150m/outdoor(tergantung sikon lapangan).

Gambar 2.13 TP LINK TL-WN722N

Sumber: TP-LINK TL-WN722N

  • Kelebihan :

Wireless USB Adapter TL-WN722N ini mempunyai akses koneksi internet berkecepatan tinggi.Alat ini mampu memberikan kecepatan nirkabel hingga 150Mbps. Alat ini memilikiantena eksternal yang dapat dilepas, dapat diputar sesuai arah yang diinginkan untuk mendapatkan sinyal yang paling kuat.

  • Kekurangan :

Untuk kekurangan alat ini, adalah dalam paket penjualan tidak tersedianya driver untuk sistem Operasi non Windows. Selain itu colokan USB-nya masih memakai tutup. Alangkah lebih baiknya jika menggunakan sistem "push-out" (tanpa tutup) seperti yang ada di flashdisk, sehingga tidak terjadi tutup yang hilang.

Konsep Dasar Motor

  1. Definisi Motor DC (Direct Current)
  2. Menurut winarno dan Arifianto (2011:60), “Motor DC adalah jenis motor elektrik yang bekerja pada arus searah. motor jenis ini sering digunakan pada robot bergerak, karena tipe motor dapat disesuaikan dengan kebutuhan robot”.

    Menurut Beni Anggoro (2010:18), “Motor DC adalah motor yang bergerak menggunakan arus DC atau searah motor listrik yang memerlukan suplai tegangan arus searah pada kumparan medan untuk diubah menjadi energy gerak”.

    Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa motor dc adalah jenis motor yang digunakan dalam sebuah robot sebagai penggerak yang memerlukan tegangan listrik untuk dapat bergerak. Dalam sebuah robot motor dc dapat ditambahan gear jenis tertentu, motor ini dapat menghasilkan kecepatan tinggi atau torsi yang kuat. power supply yang digunakan berkisar antara 3-24 volt dengan arus sebesar 1 ampere.

    Gambar 2.14 Motor DC Gearbox

    Jenis-jenis motor DC antara lain:

    a. Brushed

    Membentuk torka langsung dari listrik DC yang terhubung ke motor dengan menggunakan internal commutation, magnet permanen stasioner, dan magnet elektris berputar. Bekerja dengan prinsip Lorentz, yaitu jika konduktor penghantar arus ditempatkan di medan magnet eksternal akan mengalami torka atau gaya yang dikenal sebagai gaya Lorentz.

    b. Synchronous

    Memerlukan commutation eksternal untuk menciptakan torka. Kontruksi synchronous motor

    c. Brushless

    Menggunakan magnet permanen berputar dalam rotor, dan magnet elektris stasioner pada housing motor. Desain ini lebih simple dari pada motor brushed karena mengeliminasi komplikasi dari pemindahan power dari luar motor ke rotor yang berputar.

    d. Uncommutated

    Motor DC tipe lain yang tidak membutuhkan commutation

  3. Driver Motor DC L298N
  4. IC H-Bridge driver motor DC L298N memiliki dua buah rangkaian H-Bridge di dalamnya, sehingga dapat digunakan untuk men-drive dua buah motor DC . IC L298N masing-masing dapat mengantarkan arus hingga 2A. Namun, dalam penggunaannya, IC ini dapat digunakan secara paralel, sehingga kemampuan menghantarkan arusnya menjadi 4A. Prinsip kerja IC L298N, IC ini memiliki empat channel masukan yang didesain untuk dapat menerima masukan level logika TTL. Masing-masing channel masukan ini memiliki channel keluaran yang bersesuaian. Gambar 2.14 memperlihatkan penampang IC L298N. Dengan memberi tegangan 5 volt pada pin enable A dan enable B, masing-masing channel output akan menghasilkan logika high (1) atau low (0) sesuai dengan input pada channel masukan.

    Gambar 2.15 Motor Driver L298N

  5. Motor Servo

Menurut Winarno dan Arifianto (2011:60), “Motor servo merupakan sebuah motor DC yang memiliki rangkaian kontrol elektronik dan internal gear untuk mengendalikan pergerakan dan sudut angularnya. Motor servo memiliki rate putaran yang lambat tetapi memiliki torsi yang kuat”.

Motor servo mampu berputar pada sudut tertentu, dan sudut pergerakan rotornya dikendalikan hanya dengan mengatur duty cycle sinyal PMW (Pulse Width Modulation) pada bagian pin kontrolnya.

Motor servo terdiri dari 2 jenis berikut: Winarno

  1. Motor servo standar 180o.
  2. Merupakan motor servo yang hanya dapat berputar sebesar 180o dengan defleksi masing-masing 90o.

  3. Motor servo kontinyu.

Merupakan motor servo yang tidak memiliki batasan defleksi sudut putar, sehingga dapat berputar 360o.

Gambar 2.16. Bentuk fisik motor servo

Kabel kontrol digunakan untuk mengatur sudut posisi dari batang output. Sudut posisi ditentukan oleh durasi pulsa yang diberikan oleh kabel kontrol. Servomotor digerakkan dengan menggunakan Pulse Width Modulation (PWM). Servomotor akan mengecek pulsa setiap 20 milisecond (0,2 detik). Panjang pulsa akan menentukan seberapa jauh motor akan berputar. Contohnya, pada pulsa 1,5 milisecond akan membuat motor berputar sejauh 90° (lebih sering disebut posisi netral). Jika pulsa lebih pendek dari 1,5 milisecond, maka motor akan berputar lebih dekat ke 0°. Jika lebih 26 panjang dari 1,5ms, maka akan berputar mendekati 180°. Dari Gambar 2.24 , durasi pulsa menentukan sudut dari batang output

Konsep Dasar IP Address

  1. Definisi IP Address
  2. Menurut Wahana (2015:126), “IP Address adalah serangkaian angka yang diberikan web host kepada client sebagai identitas”

    Menurut Ahmad (2010:90), IP Address adalah deretan angka biner 32-128 bit = besaran data) yang dipakai untuk identifikasi alamat suatu perangkat jaringan”.

    Berdasarkan pendapat diatas dapat diartikan bahwa ip address adalah angka biner yang terdapat pada setiap komputer yang terhubung pada jaringan sebagai identitas.

    Ada beberapa istilah yang sering ditemukan didalam pembicaraan mengenai TCP/IP, yaitu diantaranya :

    a. Host atau end-system, Seorang pelanggan pada layanan jaringan komunikasi. Host biasanya berupa individual workstation atau personal computers (PC) dimana tugas dari Host ini biasanya adalah menjalankan applikasi dan program software server yang berfungsi sebagai user dan pelaksana pelayanan jaringan komunikasi.

    b. Internet, yaitu merupakan suatu kumpulan dari jaringan (network of networks) yang menyeluruh dan menggunakan protokol TCP/IP untuk berhubungan seperti virtual networks.

    c. Node, adalah istilah yang diterapkan untuk router dan host.protocol, yaitu merupakan sebuah prosedur standar atau aturan untuk pendefinisian dan pengaturan transmisi data antara komputer-komputer.

    d. Router, adalah suatu devais yang digunakan sebagai penghubung antara dua network atau lebih. Router berbeda dengan host karena router bisanya bukan berupa tujuan atau data traffic. Routing dari datagram IP biasanya telah dilakukan dengan software. Jadi fungsi routing dapat dilakukan oleh host yang mempunyai dua networks connection atau lebih.

    Arsitektur TCP/IP tidaklah berbasis model referensi tujuh lapis OSI, tetapi menggunakan model referensi DARPA. Seperti diperlihatkan dalam diagram, TCP/IP mengimplemenasikan arsitektur berlapis yang terdiri atas empat lapis.

    Gambar 2.17. Layer TCP/IP

    a. Empat lapis ini, dapat dipetakan (meski tidak secara langsung) terhadap model referensi OSI.

    b. Empat lapis ini, kadang‐kadang disebut sebagai DARPA Model, Internet Model, atau DoD Model, mengingat TCP/IP merupakan protokol yang awalnya dikembangkan dari proyek ARPANET yang dimulai oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat

    1. Pembagian Kelas IP Address dan Subnetting
    2. IP address digunakan sebagai alamat dalam hubungan antar host di internet sehingga merupakan sebuah sistem komunikasi yang universal karena merupakan metode pengalamatan yang telah diterima di seluruh dunia. Dengan menentukan IP address berarti kita telah memberikan identitas yang universal bagi setiap interadce komputer. Jika suatu komputer memiliki lebih dari satu interface (misalkan menggunakan dua ethernet) maka kita harus memberi dua IP address untuk komputer tersebut masing-masing untuk setiap interfacenya.

    a. Format Penulisan IP Address

    IP address terdiri dari bilangan biner 32 bit yang dipisahkan oleh tanda titik setiap 8 bitnya. Tiap 8 bit ini disebut sebagai oktet. Bentuk IP address dapat dituliskan sebagai berikut :

    xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx Jadi IP address ini mempunyai range dari 00000000.00000000.00000000.00000000 sampai 11111111.11111111.11111111.11111111. Notasi IP address dengan bilangan biner seperti ini susah untuk digunakan, sehingga sering ditulis dalam 4 bilangan desimal yang masing-masing dipisahkan oleh 4 buah titik yang lebih dikenal dengan “notasi desimal bertitik”. Setiap bilangan desimal merupakan nilai dari satu oktet IP address. Contoh hubungan suatu IP address dalam format biner dan desimal :

    Gambar 2.18. Format IP Address

    b. Pembagian Kelas IP Address

    Penentuan kelas ini dilakukan dengan cara berikut :

    1. Bit pertama IP address kelas A adalah 0, dengan panjang net ID 8 bit dan panjang host ID 24 bit. Jadi byte pertama IP address kelas A mempunyai range dari 0-127. Jadi pada kelas A terdapat 127 network dengan tiap network dapat menampung sekitar 16 juta host (255x255x255). IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar, IP kelas ini dapat dilukiskan pada gambar berikut ini:

    Gambar 2.19. IP Address Kelas A

    2. Dua bit IP address kelas B selalu diset 10 sehingga byte pertamanya selalu bernilai antara 128-191. Network ID adalah 16 bit pertama dan 16 bit sisanya adalah host ID sehingga kalau ada komputer mempunyai IP address 192.168.26.161, network ID = 192.168 dan host ID = 26.161. Pada. IP address kelas B ini mempunyai range IP dari 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx, yakni berjumlah 65.255 network dengan jumlah host tiap network 255 x 255 host atau sekitar 65 ribu host

    Gambar 2.20. IP Address Kelas B

    3. IP address kelas C mulanya digunakan untuk jaringan berukuran kecil seperti LAN. Tiga bit pertama IP address kelas C selalu diset 111. Network ID terdiri dari 24 bit dan host ID 8 bit sisanya sehingga dapat terbentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 host.

    Gambar 2.21. IP Address Kelas C

    4. IP address kelas D digunakan untuk keperluan multicasting. 4 bit pertama IP address kelas D selalu diset 1110 sehingga byte pertamanya berkisar antara 224-247, sedangkan bit-bit berikutnya diatur sesuai keperluan multicast group yang menggunakan IP address ini. Dalam multicasting tidak dikenal istilah network ID dan host ID.

    5. IP address kelas E tidak diperuntukkan untuk keperluan umum. 4 bit pertama IP address kelas ini diset 1111 sehingga byte pertamanya berkisar antara 248-255.

    Sebagai tambahan dikenal juga istilah Network Prefix, yang digunakan untuk IP address yang menunjuk bagian jaringan.Penulisan network prefix adalah dengan tanda slash “/” yang diikuti angka yang menunjukkan panjang network prefix ini dalam bit. Misal untuk menunjuk satu network kelas B 192.168.xxx.xxx digunakan penulisan 192.168/16. Angka 16 ini merupakan panjang bit untuk network prefix kelas B.

Konsep Dasar Web Browser

  1. Definisi Web Browser

Menurut sunarto (2010:23) “Web Browser adalah sebuah program aplikasi yang dipergunakan untuk menjelajah dunia maya Internet”. web browser adalah suatu program atau software yang digunakan untuk menjelajahi internet atau untuk mencari informasi dari suatu web yang tersimpan didalam komputer. Awalnya, web browser berorientasi pada teks dan belum dapat menampilkan gambar. Namun, web browser sekarang tidak hanya menampilkan gambar dan teks saja, tetapi juga memutar file multimedia seperti video dan suara. Web browser juga dapat mengirim dan menerima email, mengelola HTML, sebagai input dan menjadikan halaman web sebagai hasil output yang informative.

Dengan menggunakan web browser, para pengguna internet dapat mengakses berbagai informasi yang terdapat di internet dengan mudah.

FungsiWebBrowser :

Untuk menampilkan dan melakukan interaksi dengan dukumen-dokumen yang disediakan oleh web server.

Contoh Web Browser :

Gambar 2.22 Contoh Web Browser

Konsep Dasar Literature Review

  1. Definisi Literature Review
  2. Menurut boswell dan cannon Sharon (2011:118),

    The literature review is a written, analytic summary of research findings on a topic of interest.

    (literature review adalah tulisan ringkasan analisis temuan penelitian tentang topik yang menarik).

    Menurut T.Szuchman dan Thomlison Barbara (2010:59)

    A literature review as a way of organizing, summarizing , and critiquing a topic to to inform the reader about a roblem or issue.

    (literature review adalah cara tentang mengatur, meringkas, dan mengkritisi topik untuk untuk menginformasikan pembaca tentang roblem atau isu).

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan literature review adalah analisa sistem berupa kritik (membangun maupun menjatuhkan) dari peneliti yang sedang dilakukan terhadap suatu bagian keilmuan dari sebuah permasalahan atau isu.

  3. Tujuan Literature Review
  4. Menurut Hermawan (2009:45), tinjauan pustaka berisi penjelasan secara sistematik mengenai hubungan antara variabel untuk menjawab perumusan masalah penelitian. Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu:

    1. Untuk berbagi informasi dengan para pembaca mengenai hasil-hasil penelitian sebelumnya yang erat kaitannya dengan penelitian yang sedang kita laporkan.

    2. Untuk menghubungkan suatu penelitian ke dalam pembahasan yang lebih luas serta terus berlanjut sehingga dapat megisi kesenjangan-kesenjangan serta memperluas atau memberikan kontribusi terhadap penelitian-penelitian sebelumnya

    3. Menyajikan suatu kerangka untuk menunjukan atau meyakinkan pentingnya penelitian yang dilakukan dan untuk membandingkan hasil atau temuan penelitian dengan temuan-temuam penelitian lain dengan topik serupa.

    Menurut Yuniarti (2012:3), studi pustaka bertujuan untuk mendapatkan landasan teoritis yang berguna sebagai tolok ukur dalam membahas dan menganalisa data serta mengambil kesimpulan dan saran dalam analisis laporan keuangan perusahaan tertentu.

  5. Jenis Penelitian
    1. Jenis penelitian Berdasarkan Pendekatan

    Berdasarkan pendekatan, secara garis besar ada dua macam penelitian, yaitu penelitian kuantitatif dan kualitatif. Keduanya memiliki asumsi, karakteristik, dan prosedur penelitian berbeda.

    1. Asumsi tentang realitas

    Penelitian kuantitatif didasarkan atas konsep positivisme yang bertolak dari asumsi bahwa realitas bersifat tunggal, tetap, stabil, serta lepas, dari kepercayaan dan perasaan individu

    2. Tujuan penelitian

    Penelitian kuantitatif bertujuan mencari hubungan dan menjelaskan sebab perubahan dalam fakta sosial yang terukur. Sementara penelitian kualitatif lebih diarahkan untuk memahami fenomena sosial dari perspektif partisipan.

    3. Metode dan proses penelitian

    Penelitian kualitatif menggunakan rancangan penelitian terbuka yang disempurnakan selama pengumpulan data. Sementara penelitian kualitatif menggunakan rancangan penelitian tertutup yang sudah tersusun sempurna sebelum pengumpulan data dilakukan.

    4. Kajian khas

    Penelitian kuantitatif menggunakan rancangan penelitian eksperimental atau keorelasi sebagai kajian khasnya untuk mengurangi kekeliruan, bias, dan variabel ektraneus. Sebagai ciri khasnya, penelitian kualitatif menggunakan kajian etnografis untuk memahami keragaman perspektif dalam situasi yang diteliti.

    5. Peranan penelitian

    Pada penelitian kuantitatif peneliti terlepas dari objek yang diteliti, malah dicegah jangan sampai ada hubungan atau pengaruh dari peneliti. Pada penelitian kualitatif peneliti melebur dengan situasi yang diteliti.

    6. Pentingnya konteks dalam penelitian

    Penelitian kuantitatif diarahkan untuk menemukan generalisasi universal yang bebas dari konteks situasi. Penelitian kualitatif sebaliknya meyakini pengaruh situasi terhadap hal yang dicermati

  6. Jenis Penelitian Berdasarkan Tujuannya

a. Penelitian Deskriptif (Descriptive Research)

Bertujuan mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena apa adanya. Dalam studi ini para peneliti tidak melakukan manipulasi atau memberikan perlakuan tertentu terhadap objek penelitian.

b. Penelitian Prediktif (Predictive Research)

Studi ini bertujuan memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung pada waktu mendatang berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini. Penelitian deskripsi dilakukan melalui penelitian yang bersifat korelasional dan kecenderungan

c. Penelitian Improtif (Improvetive Research)

Bertujuan memperbaiki, meningkatkan, atau menyempurnakan keadaan, kegiatan, atau pelaksanaan suatu program.

d. Penelitian Eksplanatif

Penelitian dilakukan kerika belum ada atau belum banyak penelitian dilakukan terhadap masalah yang bersangkutan.

e. Penelitian Eksperimen

Merupakan satu-satunya metode penelitian yang benar-benar dapat menguji hipotesis mengenai hubungan sebab-akibat.

f. Penelitian Ex Post Facto

Ex Post Facto berarti setelah kejadian. Secara sederhana, dalam penelitian ex post facto, peneliti menyelidiki permasalahan dengan mempelajari atau meninjau variabel-variabel.

g. Penelitian Partisipatori (Parsticipatory Research)

Bonnie J. Cain, penulis buku Parsticipatory Research: Research with Historical Consciousness, mengatakan bahwa definisi yang semakin luas tentang penelitian partisipatori berada dalam istilah yang berciri negatif serta dalam tindakan atau praktik yang ingin kita hindari atau atasi.

h. Penelitian Dan Pengembangan

Metode penelitian yang bertujuan menghasilkan produk tertentu serta menguji efektivitas produk tersebut

Literature Riview

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam KKP ini diantara lain:

  1. Penelitian yang telah dilakukan oleh Haerul Nurdiana dari STMIK RAHARJA sebagai bentuk Tugas Kuliah Kerja Praktek dengan judul “Pemantauan Ruang Komputer Menggunakan Komputer Mini Raspberry Pi B Pada SMPN 1 Pasarkemis”. Pada tugas kuliah kerja praktek ini penulis bertujuan untuk memantau ruang komputer secara real time menggunakan raspberry dan komponen USB Webcam.
  2. Penelitian yang telah dilakukan oleh J. Anderson Tampubolon [2007] dari Universitas Sumatera Utara sebagai bentuk Tugas Akhir dengan judul Pengendali Pintu Gerbang Menggunakan Mikrokontroler AT89S8252. Pada Tugas Akhir ini penulis bertujuan membuat simulasi pengaman gerbang menggunakan password dari handphone yang berbasis IC Mikrokontroler AT89S8252. Alat ini akan mengeluarkan bunyi atau sirene apabila password yang dimasukkan salah.
  3. Penelitian yang telah dilakukan oleh Agung Alpurqon [2013] dari STMIK Raharja sebagai bentuk Skripsi dengan judul Sistem Pengendali Pintu Pagar Secara Otomatis Menggunakan Aplikasi Voice Command pada Smartphone Android OS. Pada skripsi ini penulis bertujuan untuk membuat pengontrolan dengan menggunakan voice command yang langsung memberikaan perintah berupa suara dan dikirimkan ke mikrokontroller ATMega 8 untuk mengendalikan motor yang dipasang pada roda pintu pagar.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Arfa dari STMK Raharja Tangerang dengan judul “Akses Kontrol Kendaraan Bermotor Roda Empat Menggunakan Password dan Sensor Infrared Berbasis Mikrokontroller ATMega328”. Pada penelitian ini penulis bertujuan untuk mengakses dan mengontrol kendaraan dengan menggunakan metode password akses dan sensor inframerah sebagi pendeteksi objek yang berbasis mikrokontroller ATMega328 dengan komponen motor DC L239D.
  5. Penelitian yang telah dilakukan oleh Setiyono Eko Nugroho [2011] dari Universitas Dipenogoro sebagai bentuk Tugas Akhir dengan judul Mekanisme Pintu Pagar Remote Control. Pada Tugas Akhir ini penulis bertujuan untuk membuat pengendalian pintu pagar menggunakan remote control yang dapat mempermudah dalam membuka dan menutup pagar.
  6. Dari beberapa sumber literature review diatas, dapat diketahui bahwa penelitian tentang pengontrolan gerbang secara nirkabel sudah banyak dibahas. Untuk itu penulis melakukan penelitian untuk menutupi beberapa kekurangan dari penelitian yang sudah ada. Saat ini kemajuan teknologi sudah berkembang dengan pesat. Sehingga pengontrolan dapat dilakukan dengan menggunakan smartphone. Karena ini smartphone sudah banyak dipakai untuk berbagai macam kegiatan dan selalu dibawa kemana-mana, Untuk itu dibuatlah penelitian yang berjudul “Sistem Control Gerbang Berbasis Raspberry Pi B+ Menggunakan Web Browser study kasus Pada CV Sinar Malam“

BAB III

PEMBAHASAN DAN PERANCANGAN

Tinjauan Organisasi

Gambaran Umum CV. SINAR MALAM

CV. Sinar Malam merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa penyewaan Tenda, Kursi & Aksesoris lainnya seperti Alat-alat Pesta Pernikahan, Peresmian Gedung, Pelantikan Pejabat Pemerintah, Perayaan Hari-hari besar lainnya dan kegiatan sosial.

CV. Sinar Malam Awalnya hanya bermodalkan 50 kursi, beberapa piring dan gelas untuk melayani permintaan pelanggan khususnya untuk pesta pernikahan. Dengan menggunakan mobil yang juga ‘disewa’, perusahaan ini mengantarkan peralatan tersebut kepada pelanggannya. Seiring dengan perkembangan perusahaan, CV Sinar Malam memperluas ruang lingkup usahanya dengan menambahkan produk seperti piring, sendok-garpu, meja makan & tenda dengan berbagai macam bentuk ; tenda payung, tenda kotak & tenda hanggar (terowongan). Bagi para pelanggan yang mempunyai tempat pelaksanaan acara di lapangan ataupun di area terbuka yang tanahnya tidak rata

Sejarah Singkat Organisasi

Sinar malam merupakan pengembangan usaha yang bergerak dalam bidang jasa penyewaan alat-alat pesta yang berlokasi di kelurahan kutajaya kecamatan pasar kemis kab. Tagerang, pengusaha memulainya usaha pada tahun 1990. Perusahan ini didirikan oleh seorang investor, sedikit demi sedikit pengusaha mengembangkan usahanya dan pengusaha mempunyai peralatan yang mengikuti trend yang ada

Kondisi yang berlaku saat ini adalah pengusaha melakukan pemasangan alat-alat pesta pada pagi atau malam hari pada saat acara resepsi, khitanan atau acara lainnya sebelum dimulai bahkan jauh hari sebelum acara dilaksanakan. jika terjadi kekurangan pada alat-alat pesta baik perusahaan CV Sinar Malam atau perusahaan lainnya bisa melakukan join antar perusahaan dengan dibidang yang sama

Visi, Misi dan Tujuan CV. Sinar Malam

A. Visi CV. Sinar Malam

Menjadi wedding organizer terdepan dan terpercaya serta menjadi trend setter dalam memberikan jasa penyelenggaraan pernikahan. menjadi partner yang terpercaya

B. Misi CV. Sinar Malam

1. Menjadi perusahaan jasa persewaan alat-alat pesta yang professional dan terpercaya.

2. Menyediakan perlengkapan alat-alat pesta yang berkualitas baik

3. Menjalin kerjasama dengan rekanan (EO,WO,Instansi, Corporete) yang saling menguntungkan.

C. Tujuan CV. Sinar Malam

Pada dasarnya tujuan semua perusahaan adalah mencari kepuasan konsumen serta laba yang maksimal. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan itu sangat dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan dalam memasarkan produknya.

Struktur Organisasi

Agar setiap perusahaan dapat menjalankan usahanya dengan baik dan aktivitas operasional perusahaan tersebut dapat berjalan dengan lancar maka dibentuklah struktur organisasi yang jelas dan sistematis. Struktur organisasi sangat diperlukan dalam aktivitas perusahaan, hal tersebut dimaksudkan agar setiap karyawan mengetahui dengan pasti apa saja yang menjadi tugas, wewenangnya masing-masing dan kepada siapa karyawan tersebut harus mempertanggung-jawab kan hasil pekerjaannya.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Wewenang dan Tanggung Jawab

Dari gambar struktur organisasi diatas, terdapat bagian-bagian yang mempunyai wewenang serta tanggung jawab dalam menyelesaikan semua pekerjaanya

Wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada CV Sinar Malam adalah sebagai berikut :

  1. Komisaris
  2. Sebagai pimpinan pusat yang bertanggung jawab atas kegiatan seluruh perusahaan (Top Management)

  3. Direktur Utama
  4. a. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan dibidang administrasi keuangan, kepegawaian dan operasi

    b. Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan

  5. Keuangan
  6. a. Bertangung jawab kepada direktur dalam segala aspek yang menyangkut keuangan

    b. Bersama direktur dan kepala divisi lainnya menyusun anggaran event , dengan memperhatikan semua aspek pelaksanaan event

    c. Membuat perkiraan kelancaran arus dana (Cashflow – Cash in/Cash out)

    d. Menyusun skala prioritas pengeluaran dana beserta tanggal jatuh tempo

    e. Mengarsipkan semua laporan pengeluaran keuangan

    f. Mempersiapkan tagihan dan pembayaran / cash flow beserta bukti pembayaran

  7. Operasional
  8. a. Mengelola dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasi perusahaan

    b. Meneliti teknologi baru dan metode alternative efisiensi.

    c. Mengawasi produksi barang atau penyedian jasa

  9. Desain
  10. a. Bertanggung jawab kepada klien yang mengadakan event (sponsor)

    b. Membuat rencana & strategi event, penjadwalan kerja secara umum, anggaran serta pendelegasian kerja secara detail, akurat & efisien

    c. Bertanggung jawab atas kwalitas, kelancaran acara serta operational seluruh kegiatan pertunjukan

    d. Mengontrol jalannya persiapan serta pelaksanaan acara

    e. Mencari menganalisis dan memutuskan masalah yang timbul serta memberi solusi

    f. Merangkum semua laporan divisi untuk dijadikan bahan evaluasi & laporan

    g. Memeriksa seluruh kesiapan administrasi baik teknis maupun non teknis

    h. Mencatat seluruh perkembangan persiapan acara sampai hari H

    i. Menyusun data laporan setiap divisi untuk dijadikan bahan evalusai

    j. Memeriksa semua kesiapan supplier sarana dan pra sarana pendukung event

  11. Pemasaran
  12. a. Dapat berinteraksi langsung dengan customer

    b. Memperkenalkan citra perusahaan dengan produknya secara langsung

    c. Menciptakan pengalaman dari event yang dilaksanakan dengan melibatkan mood dan emosi cutomer

  13. Lapangan
  14. a. Mengkoordinir dan memberikan pengarahan kerja dan mengawasi pelaksanaan kegiatan seksi-seksi di bawahnya

    b. Menjaga disiplin kerja dan menilai prestasi kerja bawahannya secara berkala

  15. Teknik
  16. a. Mengawasi pelaksanaan pemeriksaan dan pemeliharaan berkala perbaikan atas mesin atau peralatan produksi

    b. Mengawasi pelaksanaan pencatatan pengeluaran biaya-biaya yang terjadi dengan

Tujuan perancangan

Tujuan pembuatan alat berupa pintu gerbang otomatis ini adalah untuk mempermudah buka tutup pintu gerbang secara otomatis di CV sinar malam sehingga perusahaan dan karyawan merasa mudah dalam beraktifitas, oleh karena itu orang berfikir untuk membuat suatu alat yang bisa membantu meringankan pekerjaan membuka dan menutup pintu gerbang saat kita sedang lelah yang bisa dikendalikan di luar ruangan tanpa harus mendorong atau menarik pintu gerbang secara langsung.

Perancangan Hardware

Perancangan hardware dibuat untuk menggantikan proses buka pintu gerbang yang dilakukan secara manual. Pada penelitian ini, perancangan mekanikal menggunakan alat web browser. Bertujuan untuk membantu meringankan pekerjaan dengan lebih mudah

Perancangan Software

Perancangan software pada penelitian ini bertujuan agar kegiatan buka pintu gerbang dapat terpantau dan dikontrol secara real time menggunakan web browser

Perancangan Hardware

Dalam perancangan perangkat keras atau Hardware ini dibutuhkan beberapa komponen elektronika, perlengkapan mekanik dan device penunjang agar sistem dapat bekerja dan berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya. Agar mudah dipahami maka penulis membuat diagram blok dan alur kerjanya:

Gambar 3.2 Diagram Blok

Keterangan dan penjelasan gambar 3.3 Diagram Blok sebagai berikut:

  1. Modem Wireless merupakan perangkat untuk memberikan alamat ip addres kepada Tp-Link Raspberry Pi B+.
  2. Web Browser merupakan software yang digunakan untuk membuka aplikasi berbasis web yang menjalankan pengontrolan gerbang
  3. Raspberry Pi B+ merupakan alat utama atau otak gerbang dan sebagai jembatan penghubung antara pengotrolan gerbang dan web browser pengendali
  4. Power Bank merupakan merupakan perangkat yang digunakan untuk member daya listrik kepada raspberry piB+
  5. Tp-Link merupakan perangkat yang menghubungkan Raspberry Pi B+ menerima dan mengirim sinyal untuk komunikasi antara wireless dan router
  6. Battery Pack merupakan perangkat yang digunakan untuk member daya listrik kepada motor DC dan motor servo
  7. L298N merupakan sebuah module yang berfungsi sebagai motor driver untuk mengontrol Motor DC
  8. Motor DC merupakan perangkat yang berfungsi sebagai penggerak gerbang
  9. Motor Servo merupakan perangkat yang digunakan untuk kunci dan Membuka Kunci Gerbang

Rangkaian Sistem Minimum Raspberry Pi B+

Raspberry Pi B+ merupakan sebuah komputer mini yang didalamnya terdapat dua prosesor yang masing-masing bertugas sebagai prosesor sistem (CPU) dan prosesor grafis (GPU). Untuk CPU Raspberry Pi B+ menggunakan ARM1179JZF-S dengan frekuensi 700 MHz sedangkan untuk GPU menggunakan Broadcom BCIM 2835 dengan frekuensi 250 MHz. Dan untuk RAM yang dimiliki sebesar 512 MB

Ketiga komponen ini dipasang secara bertumpuk untuk mengurangi ruang pada mainboard.

Berikut adalah blok diagram dari Raspberry Pi B+ :

Gambar 3.3 Rangkaian Raspberry Pi B+

Rangkaian Motor DC

Pada sistem yang di buat ini menggunakan 1 buah motor dc gear box Dengan sfesifikasi sebagai berikut:

o Rated Voltage : 12V

o Rated Torque : 3 N.m (30Kg.cm)

o No Load Current: 2.8 A

o No Load Speed : 65 rpm (55-75)

o Rated Current : 9.0 A

o Rated Speed: 65 rpm (55-75)

o Stall Current : 28 A A

o Stall Torque: 25Kg

o Noise : 55 DB

Rangkaian motor dc ini di hubungkan pada Motor Driver L298N Bisa dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 3.3 Rangkaian Motor Dc

Rangkaian Motor Driver L298N

Pada sistem yang di buat ini menggunakan 1 buah motor Driver L298N sebagai penghubung motor DC

L298N memiliki fungsi yaitu sebagai pengendali motor. Dalam L298N ini juga terdapat dua buah pengendali yang dapat digunakan untuk mengendalikan dua buah motor. L298N mampu mengalirkan arus hingga 4V, sehingga L298N mampu menggerakan motor yang lebih besar

Dengan sfesifikasi sebagai berikut:

  • Operasi tegangan suplai hingga 46 V
  • 4,5-7 VDC pasokan logika tegangan
  • Jumlah arus DC hingga 4A
  • Tegangan saturasi rendah
  • Lebih-suhu perlindungan
  • '0' masukan logis hingga 1.5V

Gambar 3.4 Rangkaian Motor Driver L298N

Rangkaian Motor Servo

Pada sistem yang dibuat ini menggunakan 1 buah motor servo 180o standar dengan spesifikasi sebagai berikut :

  • Control System : +Pulse Width Control 1520usec Netral
  • Required Pulse : 3-5 volt peak to peak square wave
  • Operating Voltage : 4.8 - 6.0 volts
  • Operating Speed (4.8v) : 0.23osec/60
  • Operating Speed (6.0v) : 0.19osec/60
  • Torsi (4.8v) : 3.2 kg
  • Torsi (6.0v) : 4.1 kg
  • Dimensions : 1.6” x 0.8” x 1.4” (41 x 20 x 36mm)
  • Weight :37.2g

Rangkaian motor servo ini dipasangkan pada pin GPIO 17 dan daya arus dihubungkan pada motor driver L298N Bisa dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 3.5 Rangkaian Motor Servo

Rangkaian Keseluruhan

div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">

Pada rangkaian Raspberry Pi B+ yang digunakan ini merupakan tempat penyimpanan program dalam hal mengolah data dan pengoperasian sistem yang dibuat, Raspberry Pi B+ Memerlukan Micro SD Sebagai Penyimpanan Operating Sistem Raspberry Pi B+ . Raspberry Pi B+ ini juga berfungsi sebagai otak dari seluruh sistem rancangan yang bisa disesuaikan dengan sistem yang akan dijalankan dan dikendalikan oleh User.

</div>

div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">

Adapun deskripsi pemasangan bahan-bahan atau perangkat pada Raspberry Pi +, sehingga tersusun dalam rangkaian keseluruhan pada. Seperti pada gambar dibawah ini :

</div>

Gambar 3.6 Rangkaian Keseluruhan

Cara Kerja Alat

  1. Input
  2. Proses input terjadi pada saat ip addres Raspberry pintu gerbang dipanggil di web browser yang kemudian akan di munculkan tampilan interface web browser yang berupa beberapa tombol button yang berfungsi sebagai pengontrol pintu gerbang ketika tombol tersebut ditekan

  3. Proses
  4. a. Pengendalian

    Pada saat salah satu tombol perintah ditekan, maka tombol tersebut akan mengaktifkan JavaScript yang berjalan pada halaman web. Kemudian javascript tersebut akan mengekseskusi program python pada web server yang akan mengaktifkan salah satu GPIO pada Raspberry Pi B+. GPIO tersebut akan mengalirkan tegangan listrik ke motor driver L298n atau motor servo yang kemudian akan menggerakkan motor DC atau motor servo

    b. Pergerakan Motor DC

    Motor DC akan berfungsi sebagai pengerak gerbang kekanan dan kekiri dengan menekan tombol pada web intercafe yang telah dibuat. Motor DC dipasang pada bagian gerbang , Motor DC akan bergerak sesuai dengan tombol perintah button ditekan

    c. Pergerakan Motor Servo

    Motor Servo akan berfungsi sebagai pengerak Kunci gerbang dengan menekan tombol pada web intercafe yang telah dibuat. Motor Servo dipasang pada bagian depan gerbang , Motor Servo akan bergerak sesuai dengan tombol perintah button ditekan

  5. Output
  6. Pada penelitian ini memakai tiga Pin GPIO sebagai alat output yaitu, pin GPIO 17, 22, dan 24 yang berfungsi sebagai output pada motor servo dan pin GPIO 17 dan 22 dan 23 sebagai output motor driver. Setelah input dan proses selesai maka hasil output dari pintu gerbang yaitu bergeraknya motor dc.

Pembuatan Alat

Pada perancangan ini meliputi perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Gambaran secara umum berupa diagram blok rancangan alat adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.1. alat yang dirancang akan membentuk suatu “Sistem Control Gerbang Berbasis Raspberry Pi B+ Menggunakan Web Browser study kasus Pada CV Sinar Malam“

Perancangan Perangkat Keras

Perancangan perangkat keras secara keseluruhan memerlukan beberapa alat dan bahan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam membuat pintu gerbang otomatis, adapun deskripsi alat dan bahan sebagai berikut:

  1. Alat yang digunakan meliputi:
  2. Laptop atau iPad

    Software PUTTY

    Software XRDP

    Software fritzing

  3. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan:
  4. Raspberry Pi B+

    USB Wireless TP-Link WN722N

    Modem Wirelles

    Cd room bekas

    Acrilic

    Power Bank

    Motor Driver L298N

    Motor Servo Mg90s

    Kabel jumper female

    Battery Pack

    Gambar 3.7. Perancangan fisik gerbang

    Tabel 3.1 Keterangan Fisik Gerbang

Prancangan Perangkat Lunak

Raspberry Pi B+ menggunakan sistem operasi Linux bernama Raspbian, sistem operasi terpasang pada Micro SD yang sudah di install sistem operasi tersebut sebelumnya. Setelah booting untuk pertama kali kita diminta untuk memasukkan ID: pi dan Password: raspberry yang merupakan ID dan password default dari sistem tersebut

Gambar 3.8. Login Raspbian

Setelah berhasil Login maka sistem operasi raspbian sudah siap untuk digunakan dengan tampilan command line sebagai berikut:

Gambar 3.9. Command Line Raspbian

Untuk memudahkan pembuatan aplikasi web interface, raspberry pi B+ ini akan dihubungkan ke router internet dan menggunakan protokol jaringan SSH untuk me-remote sistem operasi ini dari client yang lain. Setelah Raspberry Pi terhubung dengan jaringan lokal, maka komputer mini ini akan mempunyai alamat IP lokal. Lalu IP lokal tersebut bisa diketahui dengan perintah “ifconfig”.

Gambar 3.10. IP lokal Raspberry Pi

Setelah IP lokal diketahui, Client menjalankan aplikasi putty dan memasukkan alamat IP Raspberry Pi pada kolom Host Name. Lalu memilih tipe koneksi SSH dan mengklik tombol open

Gambar 3.11. Konfigurasi Putty

Jika sudah terhubung dan berhasil login pada raspbian melalui client maka aplikasi sudah siap untuk dibuat

Perancangan Web Interface

Gerbang ini dikendalikan secara langsung melalui media nirkabel dengan interface sebuah halaman web. Tampilan web page sebagai kendali gerbang ini dirancang sesederhana mungkin agar user mudah untuk mengoperasikan buka tutup gerbang.

Gambar 3.12. Web Interface Kendali Robot

Fungsi dari masing-masing kolom dalam web interface adalah sebagai berikut:

  1. Tutup gerbang
  2. Tombol untuk menutup gerbang

  3. Buka Gerbang
  4. Tombol untuk membuka gerbang

  5. Kunci
  6. Tombol untuk mengunci gerbang

  7. Buka
  8. Tombol untuk membuka kunci gerbang

  9. X

Untuk meriset sistem kerja motor dc

Perancangan aplikasi Web Interface

Software yang digunakan untuk membuat web interface adalah gabungan dari tiga bahasa pemrograman yang disebut dengan WebIOPi. Bahasa-bahasa tersebut adalah Python, Java, dan HTML

Gambar 3.13. Tingkatan Layer Program yang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.9 library javascript yang digunakan dapat merubah nilai GPIO tanpa mempedulikan panggilan REST.

Masing-masing bahasa mempunyai tugas sebagai berikut:

  1. Python
  2. Berfungsi sebagai Web Server dan GPIO kontrol yang mempunyai tugas untuk menggerakkan servo

  3. Java
  4. Sebagai pengeksekusi perintah python yang pada halaman web

  5. HTML

Menampilkan layout aplikasi yang dibuat

Instalasi WebIOPi

WebIOPi adalah aplikasi open source yang dibuat untuk membuat mengontrol GPIO melalui web browser. Aplikasi ini dapat diunduh langsung melalui Raspberry Pi dengan perintah wget.

Untuk dapat mengunduh WebIOPI, pastikan Raspberry Pi sudah terhubung dengan internet dan pada command line Raspberry Pi kita mengetikkan coding.

$ wget http://webiopi.googlecode.com/files/WebIOPi-0.6.0.tar.gz.

Gambar 3.14 Perintah Untuk mengunduh WebIOPi

Data yang diunduh adalah berupa data berformat .tar.gz yang merupakan kumpulan data yang harus di ekstrak. Untuk mengekstrak data tersebut digunakan perintah tar zxvf.

Gambar 3.15. Mengekstrak WebIOPi-0.6.0.tar.gz

Data yang sudah diekstrak adalah berupa data-data mentah untuk instalasi WebIOPi yang sudah berada dalam satu folder. Maka untuk selanjutnya kita masuk kedalam folder tersebut

Gambar 3.16. Masuk ke Dalam Folder WebIOPi

Jika kita sudah masuk ke dalam folder maka aplikasi WebIOPi sudah siap untuk di instal dengan perintah “sudo ./setup.sh”

Gambar 3.17. Menginstal WebIOPi

Jika sudah selesai dengan benar maka kita bisa memeriksa apakah aplikasi ini sudah terinstall dengan benar perintah “ls –l”.

Gambar 3.18. Aplikasi WebIOPi Terinstal

Jika tampilan sudah seperti diatas maka aplikasi ini pun sudah siap untuk dipakai.

Flowchart

Dibawah ini adalah gambaran diagram flowchart sistem :

Gambar 3.9. Flowchart Sistem

Permasalahan dan Pemecahan Masalah

Permasalahan yang dihadapi

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada Stakeholder, untuk dapat membuka gerbang para pegawai harus membuka secara manual. Dan keamanan barang – barang yang terdapat di dalam perusahaanpun sangat mudah untuk diambil oleh orang lain karena masih bebasnya orang lain yang keluar masuk dengan mudah

Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, terdapat permasalahan yang dihadapi antara lain:

  1. Barang yang ada pada perusahaan sering terjadi kehilangan
  2. Sangat bebasnya keluar masuk orang lain kedalam gudang perusahaan.

Alternatif pemecahan masalah

Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, terdapat beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain :

  1. Membuat sistem kontrol gerbang untuk keamanan pada gudang perusahaan secara efisien.
  2. Sistem kontrol gerbang dengan jaringan Lokal Wifi dan iPad atau laptop sebagai media interface untuk web browser kontrol yang membuat gerbang langsung bergerak

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I disusun berdasarkan wawancara dengan stakeholder mengenai seluruh rancangan sistem gerbang otomatis menggunakan web browser

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap 1

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Berdasarkan Tabel 3.2. terdapat 3 requirement yang optionnya Inessential (I) dan harus dieliminasi. Semua requirement tersebut merupakan bagian dari sistem yang dibahas, namun sifatnya tidak terlalu penting karena walaupun ke-3 requirement tersebut tidak dipenuhi, sistem control gerbang dapat running tanpa error

Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement di atas diberi opsi I (Inessential) dan yang dapat terlihat pada gambar elisitasi berikut ini

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap II

Keterangan :

M = Mandatory (yang di inginkan)

D = Desirable (diperlukan)

I = Inessential (yang tidak mutlak diinginkan)

Elisistasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Berikut adalah gambar elisitasi tersebut:

Tabel 3.4. Elisitasi Tahap III

Keterangan :

T : Technical

O : Operational

E : Economic

L : Low

M : Middle

H : High

Final Elisitasi

Final elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem pengontrolan Sistem Kontrol Gerbang Berbasis Raspberry Pi B+ Menggunakan Web Browser. Berdasarkan elisitasi tahap III diatas, dihasilkanlah 11 functional dan 1 non functional, final elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah dalam membuat suatu sistem pengontrolannya. Berikut lampirkan Gambar Final Elisitasi:

Tabel 3.5. Final Elisitasi

BAB IV

UJI COBA DAN ANALISA

Uji Coba

Setelah melakukan perancangan dan pemasangan komponen, selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba pada masing-masing blok rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan kesesuaian spesifikasi dan hasil yang diinginkan. Untuk lebih jelas mengenai pembahasan uji coba yang akan dilakukan dapat dilihat pada sub bab berikut :

Uji Coba Hardware

Sebelum program hardware dimasukkan kedalam mikrokontroler, maka harus dilakukan sebuah uji coba. Untuk pengujian ini penulis menggunakan sebuah Mobile Wireless Access point sebagai penghubung antara client dengan Web Server pada Robot. Pengujian yang dilakukan adalah dengan menggunakan perintah Ping pada IP gerbang. Statistik Ping yang memenuhi syarat agar aplikasi berjalan maksimal adalah sebagai berikut:

Table 4.1 uji coba jarak internet local

Dari hasil pengujian bisa didapatkan bahwa jarak mempengaruhi terhadap sinyal. Sehingga didapat kesimpulan bahwa pada saat jarak lebih dari 10 Meter Sistem tidak dapat berjalan dengan sempurna.

Pengujian Rangkaian Catu Daya

Catu daya sebagai suplai tegangan kerja merupakan bagian yang sangat penting. Dalam realisasi sistem gerbang yang bekerja dibutuhkan dua buah catu daya. Satu untuk Raspberry Pi B+, satu untuk pengendali motor DC. Hal ini perlu diperhatikan motor DC membutuhkan tegangan dan arus yang cukup besar untuk bergerak. Raspberry Pi B+ hanya membutuhkan tegangan sebesar 5V untuk dapat bekerja, sedangkan untuk pengendali motor DC roda membutuhkan minimal 6V dan bisa menerima tegangan sampai dengan 12V. Pengujian Catu Daya untuk Raspberry Pi B+ dilakukan dengan cara menggunakan multitester. Ujung multitester berwarna merah dihubungkan ke pada pin positif pada soket USB dan ujung multitester berwarna hitam dihubungkan ke pin negatif pada soket USB.

Gambar 4.1 Pengujian Catu Daya untuk Raspberry Pi B+

Setelah dilakukan pengujian sesuai gambar 4.1 didapatkan hasil tegangan yang keluar dari Catu Daya sebesar 5V dengan arus 1 Ampere. Hasil yang didapat ternyata cukup untuk menghidupkan Raspberry Pi B+.

Untuk pengujian catu daya pengendali motor L298n digunakan tiga buah rangkaian baterai yang masing-masing mempunyai tegangan yang berbeda. Rangkaian-rangkaian baterai ini dibuat dengan hubungan serial dan berbeda jenis baterainya. Berikut adalah tabel pengujian pemakaian baterai hingga daya baterai habis.

Tabel 4.2. Pengujian Catu Daya pengendali motor L298N

Dari hasil pengujian tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa baterai ABC alkaline merupakan yang paling stabil namun akan memakai ruang yang banyak karena memakai 4 buah baterai dan dayanya tidak dapat diisi kembali. Sedangkan untuk 2 buah baterai UltraFire Rechargable mampu memberi daya yang cukup besar dan masih dalam toleransi pengendali motor L298n, baterai ini pun dapat dayanya dapat diisi kembali. Membuat pemakaian baterai ini lebih efisien dari segi ruang, biaya, dan konsumtif.

Pengujian Pengendali Motor Driver L298N

Pengujian modul pengendali motor L298n dilakukan dengan cara menghubungkan motor DC pada pin output yang ada di sebelah kiri dan kanan, dan 2 buah pin GPIO raspberry pi B+ yang sudah diprogram sebagai inputnya. Berikut adalah tabel hasil pengujiannya.

Tabel 4.3. Pengujian Modul L298N

Pengujian Pengendali Motor Servo MG90S

Pengujian dilakukan Motor Servo MG90S dilakukan dengan cara menghubungkan pin ke satu buah rangkaian ke GPIO Rasphberry Pi B+ dan dua pin ke motor driver. Untuk menjalakan motor servo menjadi sebuah kunci pada gerbang. Berikut adalah tabel pengujian pemakaian baterai hingga daya baterai habis.

Tabel 4.4. Pengujian Moto Servo MG90S

Pengujian Kendali Melalui Perangkat

Aplikasi yang dibuat untuk pengontrolan gerbang adalah sebuah aplikasi berbasis web. Aplikasi ini dibuat agar nantinya dapat dijalankan dengan menggunakan perangkat apapun yang mempunyai web browser. Perangkat-perangkat tersebut seperti iPad, Laptop/PC, smartphone, dan tablet.. Berikut adalah tabel hasil pengujian dengan perangkat-perangkat tersebut.

Tabel 4.5. Pengujian Kontrol Melalui berbagai perangkat

Berdasarkan tabel 4.5 aplikasi yang dibuat bisa dibuka dengan berbagai perangkat dan web browser.

Pengujian Melalui Black Box

Tabel 4.6. Testing Black Box

Analisa Sistem

Proses analisa dilakukan untuk mendapatkan kesesuaian antara perangkat keras yang sudah di uji coba dengan perangkat lunak yang telah diprogram ke dalam Raspberry Pi B+ maupun aplikasi web yang di buat dengan WebIOPi.

Pembuatan Aplikasi Web

Daftar program berikut adalah pengontrolan pada framework Raspberry Pi B+ yang akan mengontrol gerbang seperti pada Gambar 4.2 seperti yang telah direncanaka pada BAB III.

Gambar 4.2 Tampilan Kontrol Pada Web Browser

Layer ini merupakan interface pengontrolan pada web browser. Untuk lebih jelasnya berikut adalah penjelasan listing program yang penting dalam pembuatan layer ini.

  1. WebIOPi
  2. Dalam membuat aplikasi web ini penulis menggunakan library python webiopi yang dapat menjadi web server dan mengatur GPIO sesuai dengan keperluan

    Gambar 4.3. library WebIOPi

  3. Mengatur GPIO
  4. GPIO yang akan digunakan untuk pengendalian sebanyak 4 pin, yaitu GPIO pin 17, 22, dan 24. Pin-pin tersebut diwakilkan dengan variabel-variabel agar lebih mudah untuk pemrogramannya

    Gambar 4.4. Pin GIOP yang digunakan

  5. Membuat Fungsi GPIO
  6. Setelah variabel untuk pin dibuat, maka selanjutnya membuat fungsi-fungsi untuk variabel tersebut. Fungsi yang dibuat masing-masing untuk mengaktifkan motor dc mana yang akan aktif dan motor dc mana yang akan diam pada saat fungsi ini dipanggil.

    Gambar 4.5. Fungsi GPIO

  7. Membuat Fungsi Macro
  8. Untuk membuat gerbang bergerak sesuai dengan keinginan, maka dibuat fungsi baru yang menggabungkan fungsi-fungsi sebelumnya sudah dibuat. Fungsi baru ini lah yang akan membuat gerbang bergerak majumembuka dan menutup dan berhenti. Fungsi ini adalah, turn_left, turn_right, dan stop. Dan fungsi-fungsi inilah yang nantinya akan ditambahkan ke Macro untuk Java

    Gambar 4.6. Macro Javascrift

  9. Inisialisasi GPIO
  10. Pada bagian ini GPIO diatur sebagai output. Bagian ini perlu ditambahkan karena GPIO bisa diatur dengan berbagai fungsi dan fungsi awalnya bukan sebagai output

    Gambar 4.7. Inisialisasi GPIO

  11. Konfigurasi Web Server
  12. Pada aplikasi webiopi sudah terinstall web server apache, dan disini web server tersebut bisa kita atur pada port berapapun yang kita inginkan dengan id dan password login yang juga bisa kita atur. Pada saat ini penulis mengatur aplikasi agar berjalan pada port 9000 dengan id: “deni” dan password:”gerbang”. Setelah server dikonfigurasi maka kita sudah dapat mendaftarkan fungsi macro mana saja yang kita ingin untuk dapat dipanggil pada Javascript di layout halaman web nantinya.

    Gambar 4.8. Konfigurasi Web Server

  13. Looping Program
  14. Baris kode ini berfungsi untuk menjalankan pengulangan program. Pengulangan program ini akan terus berjalan hingga kita menekan tombol keyboard CTRL+C. Atau jika mesin dimatikan secara paksa dan jaringan komputer dihentikan.

    Gambar 4.9. Looping Program

  15. Menghentikan Program
  16. Jika pengulangan program sudah berhenti, maka GPIO harus difungsikan pada keadaan awalnya tanpa harus reboot raspbian. Hal ini diperlukan karena GPIO yang sudah dipakai tidak dapat dipanggil kembali jika sistem operasi raspbian masih berjalan..

    Gambar 4.10. Mematikan Program Web Server

Pembuatan Layout Halaman Web

Setelah listing program python dibuat, selanjutnya adalah pembuatan layout halaman web dengan menggunakan HTML. Pada data HTML ini akan ditambahkan JavaScript agar program python yang sudah dibuat bisa dieksekusi pada halaman web.

  1. Kepala dan Judul Halaman
  2. Bagian ini adalah tentang pembuatan kepala dan judul halaman:

    Gambar 4.11. Judul Halaman

  3. Tombol fungsi Javascript
  4. Javascript dibuat dengan cara memanggil library webiopi.js yang sudah ada pada framework webiopi. Setelah webiopi.js didapat, maka fungsi-fungsi untuk pembuatan tombol sudah dapat dijalankan. Pada halaman web gerbang menggunakan lima buah tombol untuk menggerakkan gerbang. Masing-masing tombol akan memanggil fungsi macro yang sebelumnya sudah dibuat pada listing kode python. Dan memposisikan tombol-tombol tersebut sesuai dengan perancangan layout halaman yang sudah dibuat pada BAB III.

    Gambar 4.12. Fungsi button Javascript

  5. Memanggil Macro dari Python
  6. Pada bagian ini kita membuat fungsi javascript untuk memanggil fungsi-fungsi macro pada listing kode python. Dan membuat fungsi-fungsi itu siap untuk di eksekusi secara realtime

    Gambar 4.13. Fungsi Javascrivt Macro

  7. Bentuk dan Ukuran Button
  8. Bentuk tombol yang dibuat adalah berupa persegi, dengan ukuran lebar 80 pixel dan tinggil 70 pixel. Pengaturan ukuran ini dibuat agar halaman web ini tidak terlalu besar untuk dibuka pada browser iPad nantinya.

    Gambar 4.14. Ukuran Button

    visualisasi ini tidak terlalu besar untuk browser pada iPad atau Handphone

Menjalankan Aplikasi Pada Jaringan Lokal

Setelah konfigurasi dan pembuatan aplikasi web berbasis python selesai. Maka langkah selanjutnya adalah mengaktifkan aplikasi web tersebut agar bisa diakses melalui web browser dengan perintah sebagai berikut:

Setelah perintah tersebut tereksekusi maka user/client hanya tinggal membuka web browser dan memasukkan IP dari raspberry pi dan port IP yang digunakan untuk aplikasi tersebut.

Rancangan Prototipe

Prototipe gerbang dibuat berdasarkan gambar rancangan yang ada pada BAB III.

Gambar 4.15 Prototipe Gerbang tampak arah depan

Estimasi Biaya

Berikut adalah tabel rincian biaya yang dikeluarkan untuk pembuat Prototipe Gerbang

Tabel 4.7. Estimasi Biaya

Desain Implementasi

  1. Pengumpulan Data
  2. Proses pengumpulan data dilakukakn untuk mengetahui masalah-masalah yang ada agar sistem yang dibuat bisa di impelementasikan secara maksimal. Setelah masalah didapat lalu dilakukan perincian sumber daya yang dibutuhkan untuk pembuatan sistem. Pengumpulan data ini dilakukan selama 3 minggu

  3. Perancangan Sistem
  4. Perancangan sistem dibuat selama 2 minggu. Perancangan ini dilakukan berdasarkan data-data yang sudah dikumpulkan pada saat proses pengumpulan data.

  5. Pembuatan Software dan Hardware
  6. Pembuatan aplikasi ini dibuat atas persetujuan stakeholder dengan penulis, agar mendapat suatu sistem yang dapat memuaskan kedua belah pihak. Proses ini memakan waktu selam 4 minggu

  7. Pengujian Aplikasi dan Gerbang.
  8. Aplikasi dan Gerbang yang dibuat kemudian diuji untuk mengetahui apakah sistem yang dibuat sudah cukup unutk memecahkan masalah yang ada. Pengujian ini dilakukan selama 3 minggu

  9. Evaluasi Aplikasi dan Gerbang
  10. Setelah pengujian, maka akan didapat rincian kekurangan dan kesalahan yang ada. Kegiatan ini memakan waktu 2 minggu

  11. Perbaikan Aplikasi
  12. Penambahan dan pengurangan baris kode pada poin-poin tertentu, agar aplikasi dapat dijalankan dengan optimal sesuai dengan kebutuhan user. Perbaikan dilakukan selama 2 minggu

  13. Pelatihan User
  14. User diberikan pengarahan untuk dapat menjalankan aplikasi dan Gerbang yang telah dibuat

  15. Implementasi Aplikasi dan Gerbang
  16. Setelah aplikasi dan Gerbang dinilai cukup layak oleh Stakeholder, maka implementasi dilakukan bersamaan dengan pelatihan user untuk menggunakan sistem secara maksimal. Proses ini memakan waktu selama 2 minggu

  17. Dokumentasi
  18. Dokumentasi ini dilakukan sejak proses pengumpulan data hingga pada tahap implementasi. Agar dapat perincian yang bisa digunakan sebagai acuan untuk pembuatan sistem lanjutan

    Tabel 4.8. Rencana Implementasi Program

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Dari perancangan, pembuatan dan implementasi yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain:

  1. kendala yang dihadapi dari sistem yang berjalan saat ini, sistem keamanan gerbang pada CV Sinar Malam masih dalam pengamanan yang belum cukup efektif dan efisien
  2. Gerbang dapat bekerja dengan dikontrol melalui jaringan lokal dengan memanfaatkan protokol TCP/IP. Gerbang terlebih dahulu dikoneksikan ke jaringan wifi lokal dan siap untuk dikontrol oleh iPad, Laptop/PC, Smartpone yang terkoneksi pada jaringan yang sama serta memiliki aplikasi web browser.
  3. Adanya kekurangan pada Monitoring yang berbasis web browser menggunakan microprosesor Raspberry Pi B+ yaitu terbatasnya jarak koneksi jaringan lokal wifi dan hanya web browser yang memiliki flashplayer saja yang dapat membuka sistem kontrol gerbang, sedangkan kelebihannya adalah dapat di buka di berbagai gadget

Saran

Berdasarkan perancangan dan kesimpulan yang dibuat, ada beberapa saran untuk penambahan fitur-fitur yang bisa diimplementasikan untuk pengembanan Gerbang yaitu:

Dalam perancangan dan implementasi ada beberapa saran untuk pengembangan yaitu :

  1. Agar tidak sembarang orang memasuki ruang baiknya ditambahkan sensor sidik jari
  2. Agar dapat ditambahkan kamera CCTV sebagai perangkat pendukung sebagai sistem control keamanan
  3. 3. Agar bisa di jangkau di luar area sebaiknya menggunakan nirkabel

DAFTAR PUSTAKA


LAMPIRAN

Lampiran-Lampiran

Contributors

Deni permana