SI1512489877

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENYEDIAAN SUKU

CADANG SEBAGAI PENUNJANG PRODUKSI PADA

PT. IRON WIRE WORKS INDONESIA


SKRIPSI





Disusun Oleh :

NIM
: 1512489877
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

2018/2019


UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENYEDIAAN SUKU

CADANG SEBAGAI PENUNJANG PRODUKSI PADA

PT. IRON WIRE WORKS INDONESIA


Disusun Oleh :

NIM
: 1512489877
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2019

Rektor
       
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
       
Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si)
       
NIP : 000603
       
NIP : 060003

UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENYEDIAAN SUKU

CADANG SEBAGAI PENUNJANG PRODUKSI PADA

PT. IRON WIRE WORKS INDONESIA

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1512489877
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence


Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2019

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
( Rosmawati Dwi, S.T., M.Kom)
   
(Junaidi, S.Kom., M.Kom)
NID : 17013
   
NID : 05062


UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENYEDIAAN SUKU

CADANG SEBAGAI PENUNJANG PRODUKSI PADA

PT. IRON WIRE WORKS INDONESIA

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1512489877
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

2018/2019

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, September 2019

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :



UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENYEDIAAN SUKU

CADANG SEBAGAI PENUNJANG PRODUKSI PADA

PT. IRON WIRE WORKS INDONESIA


Disusun Oleh :

NIM
: 1512489877
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

  
Tangerang, Juli 2019
   
(Kurnia Damayanti)
NIM : 1512489877

 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI

PT. Iron Wire Works Indonesia di Kota Tangerang merupakan perusahaan manufaktur penyuplai produksi perusahaan otomotif. Proses pengelolaan data penyediaan suku cadang pada PT. Iron Wire Works Indonesia yang berjalan saat ini masih kurang efektif, dikarenakan proses masih manual menggunakan buku besar untuk mengarsip data yang sudah di kelola, hal ini membutuhkan waktu yang lama sehingga tidak efisien. Untuk mengatasi permasalahan di atas, dibutuhkan suatu sistem yang terkomputerisasi sehingga bisa mengatasi permasalahan dan mempercepat proses. Oleh karena itu, penelitian ini mengusulkan rancangan sistem penyediaan suku cadang secara otomatis berdasarkan berbagai metode pengumpulan data, analisa menggunakan PIECES untuk mengevaluasi kinerja sistem dan rancangan yang meliputi UML (Unified Modeling Language) sebagai alat untuk membantu bahasa pemrograman berorientasi objek dan menggunakan MySQL sebagai database, yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu sistem yang terintegrasi dengan baik. Sehingga dari penelitian ini bermanfaat untuk memudahkan proses mencapai target perusahaan dan mengefesiensikan sistem quality control pada mesin produksi..

Kata kunci : Penyediaan Suku Cadang, Pengelolaan Data, Sistem, PIECES, UML.


ABSTRACT


PT. The Iron Wire Works Indonesia in Tangerang City is an automotive manufacturing company. The process of managing data on the supply of spare parts at PT. Iron Wire Works Indonesia that are currently running is less effective; the process is still manually using ledgers to archive data that has been managed, this requires a long time and is not efficient. Therefore, to overcome those problems. The computerized system is needed to solve the problem and to make the process runs faster. This study proposes the design of an automatic spare parts supply system at PT. Iron Wire Works Indonesia based on variety of data collection, PIECES analysist to evaluate the flow of system and the design flow of the proposed model, using UML (Unified Modeling Language) and using MySQL as a database that will finally generate the integrated system very well. The benefits of this research are to facilitate the production in achieving the company goals and to make the production machine quality control system more efficient.

Keywords: Inventory of Spare Parts, Data Management, Systems, PIECES, UML.



KATA PENGANTAR


Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat sehat dan iman serta senantiasa melimpahkan rahmat-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan laporan penelitian ini dengan baik.

Dalam menyusun laporan penelitian Skripsi ini yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penyediaan Suku Cadang Sebagai Penunjang Produksi Pada PT. Iron Wire Works Indonesia”. Mengenai penulisan laporan ini peneliti menyadari masih banyak kekurangan dan tidak lepas dari kesalahan yang jauh dari sempurna. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati selaku peneliti mengharapkan saran dan kritik dari pembaca dengan melengkapi dan menyempurnakan penulisan dalam laporan skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak, peneliti tidak dapat menyelesaikan skripsi tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih dari berbagai pihak yang telah mendukung dari berbagai aspek, khususnya kepada:

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Euis Sitinur Aisyah, M.Kom selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.
  5. Ibu Rosmawati Dwi, S.T., M.Kom selaku dosen Pembimbing I yang senantiasa memberikan arahan dan bimbingan dengan sangat baik serta masukan dan semangat kepada peneliti untuk menyelesaikan laporan skripsi ini.
  6. Bapak Junaidi, S.Kom., M.Kom selaku dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk memberikan masukan dan motivasi peneliti dalam menyusun penulisan laporan skripsi ini.
  7. Bapak Mahfud selaku stakeholder yang telah memberikan banyak arahan, masukan, dan bimbingan kepada peneliti.
  8. Bapak dan Ibu Dosen serta staff Universitas Raharja yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat.
  9. Keluarga tercinta khususnya Ayah dan Ibu serta Adik yang selalu memberikan semangat dan dukungan moril maupun materil serta doa untuk keberhasilan peneliti.
  10. Sahabat-sahabat dan kawan-kawan seperjuangan yang telah banyak memberikan dukungannya, serta membagi pengetahuan dan pengalamannya ketika peneliti melaksanakan proses penulisan Laporan Skripsi ini.

Peneliti menyadari banyaknya kekurangan serta kesalahan yang dilakukan dalam penulisan ini, maka dari itu dengan sangat lapang dada penulis menerima kritik maupun saran yang membangun demi kebaikan penulis untuk di kemudian hari.

  
Tangerang, Juli 2019
   
(Kurnia Damayanti)
NIM : 1512489877



Daftar isi



DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Iron Wire Works Indonesia Tangerang
  2. Gambar 3.2 Use Case Diagram yang berjalan
  3. Gambar 3.3 Activity Diagram yang berjalan
  4. Gambar 3.4 Sequence Diagram yang berjalan
  5. Gambar 4.1 Use Case Diagram Penyediaan Suku Cadang
  6. Gambar 4.2 Activity Diagram Penyediaan Suku Cadang
  7. Gambar 4.3 Sequence Diagram Penyediaan Suku Cadang
  8. Gambar 4.4 Class Diagram yang diusulkan
  9. Gambar 4.5 Tampilan Sistem Menu Log in
  10. Gambar 4.6 Tampilan Sistem Menu Dashboard
  11. Gambar 4.7 Tampilan Sistem Menu Data Master
  12. Gambar 4.8 Tampilan Sistem Menu Data Transaksi
  13. Gambar 4.9 Tampilan Sistem Menu Data Laporan

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1 Analisis PIECES
  2. Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I
  3. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II
  4. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III
  5. Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi
  6. Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Sistem
  7. Tabel 4.2 Tabel Master Petugas
  8. Tabel 4.3 Tabel Kartu Pemeriksaan
  9. Tabel 4.4 Tabel Master Mesin Produksi
  10. Tabel 4.5 Tabel Master Suku Cadang
  11. Tabel 4.6 Tabel Surat Permintaan
  12. Tabel 4.7 Tabel Permohonan Pembelian
  13. Tabel 4.8 Tabel Purchase Order
  14. Tabel 4.9 Tabel Master Supplier
  15. Tabel 4.10 Tabel Delivery Order
  16. Tabel 4.11 Tabel User
  17. Tabel 4.12 Tabel Blackbox Testing
  18. Tabel 4.13 Tabel Schedule
  19. Tabel 4.14 Tabel Estimasi Biaya

DAFTAR SIMBOL

Tabel 1.Simbol Use Case Diagram


Tabel 2.Simbol Activity Diagram


Tabel 3.Simbol Sequence Diagram


Tabel 4.Simbol Class Diagram


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Seiring dengan berkembangnya suatu perusahaan, pengelolaan terhadap informasi merupakan hal yang sangat penting. Informasi yang dikumpulkan dapat digunakan untuk membantu dalam mengelola, memperbaiki dan mengoptimalkan kinerja perusahaan, terutama pada perusahaan yang bergerak dibidang industri. Dari perkembangan teknologi yang demikian pesat berdampak bagi seluruh kehidupan khususnya penyediaan informasi bagi suatu instansi atau perusahaan yang membutuhkan sistem pengelolaan data secara cepat, tepat dan akurat. Untuk menunjang efektifitas, produktifitas dan efisiensi dalam suatu instanti atau perusahaan dalam menyelesaikan pekerjaan, memberikan pelayanan penyediaan suku cadang dengan tepat waktu dan sesuai target yang di rencanakan, maka perlu menyusun suatu sistem penyediaan suku cadang secara terkomputerisasi dengan baik dan berdaya guna. Sistem tersebut diharapkan dapat menyelesaikan tugas-tugas rutin yang berguna dalam pengambilan keputusan oleh instansi atau perusahaan tersebut terutama pada Penyediaan Suku Cadang Sebagai Penunjang Produksi di PT. Iron Wire Works Indonesia secara terkomputerisasi bertujuan untuk menciptakan kinerja yang efektif dan efisien, karena lebih mudah mendapatkan informasi dan tidak perlu membuang banyak waktu. Pengelolaan informasi penyediaan suku cadang yang terkomputerisasi dapat meningkatkan produktivitas perusahaan dan memudahkan para karyawan dalam pengerjaannya.

Hasil pengamatan yang didapat di PT. Iron Wire Works Indonesia di Bidang Maintenance untuk melakukan penyediaan suku cadang belum ada sistem terkomputerisasi dan penyimpanan data masih manual atau berbentuk buku besar sehingga sulit untuk melakukan pencarian. Dari sisi keamanan data masih belum sepenuhnya optimal, sehingga pegawai yang tidak berwenang bisa membuka data dan merubah data. Serta dari sisi keakuratan data dan relevensi data masih belum terverifikasi dengan baik.

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti akan melakukan penelitian tentang “Perancangan Sistem Informasi Penyediaan Suku Cadang Sebagai Penunjang Produksi PT. Iron Wire Works Indonesia”.

Dengan mengangkat judul diatas diharapkan dapat terealisasinya suatu sistem yang informatif, up-to-date, valid serta dapat menunjang kebutuhan produksi di PT. Iron Wire Works Indonesia dengan lebih baik.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas maka permasalahan yang ingin dibahas dalam penelitian ini dapat dirumuskan, yaitu :

  1. Bagaimana proses penyediaan suku cadang yang berjalan saat ini pada PT. Iron Wire Works Indonesia ?
  2. Apakah proses penyediaan suku cadang saat ini sudah efektif dan efisien ?
  3. Apakah proses pembuatan laporan penyediaan suku cadang dapat diciptakan dengan akurat ?

Ruang Lingkup Penelitian

Dari rumusan masalah yang ditemukan, maka peneliti membatasi ruang pembahasan pada penginputan data master, yang meliputi:

  1. Data Petugas
  2. Data Supplier
  3. Data Mesin Produksi

Selain itu juga membahas proses transaksi yang meliputi:

  1. Kartu Pemeriksaan (KP)
  2. Surat Permintaan Barang (SPB)
  3. Permohonan Pembelian Barang (PPB)
  4. Suku Cadang
  5. Delivery Order (DO)
  6. Purchase Order (PO)

Tujuan

Tujuan penelitian yaitu uraian yang menjelaskan secara detail maksud yang hendak dicapai dari penelitian yang dilakukan.

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :

  1. Untuk mengetahui proses penyediaan suku cadang yang berjalan saat ini.

  2. Untuk menciptakan sistem penyediaan suku cadang yang efektif dan efisien

  3. Untuk menciptakan sistem penyediaan suku cadang yang mampu menampilkan laporan dengan akurat.

Manfaat

Berikut beberapa manfaat yang diharapkan dari penelitian ini :

  1. Adanya sistem penyediaan suku cadang sebagai penunjang produksi.

  2. Adanya sistem penyediaan suku cadang yang efektif dan efisien.

  3. Adanya sistem penyediaan suku cadang yang mampu menampilkan laporan dengan akurat

Metodologi Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penyusunan Skripsi ini, maka digunakan metode pengumpulan data sebagai berikut, yaitu:

  1. Metode Observasi (Observation Research)

    Metode ini dilaksanakan dengan melakukan pengamatan langsung di PT. Iron Wire Works Indonesia yang beralamat di Jl. Daan Mogot KM.18, Batuceper, Kota Tangerang untuk mengumpulkan data guna menunjang proses penelitian.

  2. Metode Wawancara (Interview Research)

    Wawancara adalah suatu metode untuk mendapatkan data dan keterangan mengenai suatu hal dengan wawancara atau tanya jawab terhadap pihak- pihak yang terkait di PT. Iron Wire Works Indonesia dengan maksud memperoleh data yang akurat dan relevan yang dilakukan oleh peneliti, yaitu melakukan wawancara secara langsung kepada Bapak Mahfud. selaku leader maintenance. Sehingga peneliti dapat mengidentifikasi permasalahan yang ada di PT. Iron Wire Works Indonesia.

  3. Metode Studi Pustaka (Library Research)

    Selain melakukan observasi peneliti juga melakukan pencarian data dengan cara studi pustaka dalam metode ini peneliti berusaha untuk melengkapi data-data yang diperoleh dari beberapa sumber (literature) seperti browsing internet, jurnal, artikel dan lain sebagainya yang berkaitan dengan penelitian sebagai bahan referensi dalam penyusunan penelitian skripsi ini.

Metode Analisis Data

Analisis data merupakan salah satu langkah penting untuk memperoleh temuan-temuan hasil penelitan. Hal ini disebabkan, data akan menuntun kita ke arah temuan ilmiah, bila di analisis dengan teknik-teknik yang tepat. Analisis sistem dilakukan menggunakan Metode analisis PIECES (Performance, Information/Data. Economic, Control/Secruity, Efficiency, dan Service).

Metode Analisis PIECES peneliti gunakan untuk mengidentifikasi masalah, maka harus dilakukan analisis terhadap kinerja, informasi, ekonomi, keamanan aplikasi, dan efisiensi. Dari analisis ini biasanya didapatkan beberapa masalah utama, hal ini penting karena biasanya yang muncul dipermukaan bukan masalah utama, tapi hanya gejala dari masalah utama saja.

Alasan mengapa peneliti menggunakan metode PIECES pada penelitian skripsi ini, karena untuk memperbaiki performa dalam penyediaan data suku cadang menjadi lebih baik, dan untuk mengurangi pemborosan biaya dalam penggunaan kertas dan alat-alat tulis, untuk memperbaiki keamanan sehingga orang yang tidak berwenang tidak bisa mengakses dan merubah data, dan mempercepat perolehan data yang dibutuhkan oleh instansi.

Metode Perancangan

Pada penelitian ini, peneliti mengguakan metode perancangan berorientasi objek dengan menggunakan Visual Paradigm for UML 8.0. Enterprise Edition dalam pembuatan 3 (tiga) macam diagram UML yang terdiri dari use case diagram, activity diagram dan sequence diagram. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP dengan menggunakan framework yaitu menggunakan database MySQL. Rancangan basis data digambarkan dengan menggunakan ERD (Entity Relationship Diagram) melalui MySQL Workbench. Dalam hal perancangan sistem ini peneliti menggunakan bootstrap sebagai template yang bisa diaplikasikan dan memberikan tampilan yang menarik. Sedangkan pembuatan program disesuaikan berdasarkan kebutuhan stakeholder yang terangkum pada elisitasi.

Metode Pengujian

Metode testing ini digunakan untuk menganalisa suatu identitas sistem untuk mendeteksi, mengevaluasi kondisi serta fitur-fitur yang diinginkan dan mengetahui kualitas dari suatu sistem yang dilakukan untuk mengeleminasi kesalahan yang terjadi saat sistem diterapkan. Peneliti menggunakan metode Black Box karena metode Black Box dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan.

Sistematika Penulisan

Penulisan terbagi menjadi 5 (lima) bab dan setiap bab terbagi dalam sub bab-sub bab dengan urutan pembahasan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, metode analisa data, metode perancangan, metode pengujian serta sistematika penulisan yang menjadi penjabaran penting dalam satu kesatuan bab.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan tentang ilmu yang membahas teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku sebagai pendukung penganalisaan yang berkaitan dengan penyusunan laporan Skripsi serta beberapa literature review yang berkaitan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan gambaran umum PT. Iron Wire Works Indonesia, tata laksana sistem berjalan meliputi prosedur sistem berjalan yang berjalan, use case diagram, activity diagram, sequence diagram, analisa sistem yang berjalan meliputi metode analisa PIECES, metode analisa berdasarkan prosedur sistem yang berjalan meliputi analisa masukan, analisa proses, analisa keluaran, konfigurasi sistem yang berjalan meliputi perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), hak akses (brainware), permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah, serta user requirement yang terdiri dari 4 (empat) tahap elisitasi meliputi elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan final draft elisitasi yang merupakan elisitasi yang diusulkan.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Dalam bab ini peneliti menguraikan rancangan sistem yang diusulkan meliputi prosedur sistem yang diusulkan, use case diagram, activity diagram, sequence diagram, perbedaan prosedur antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan, rancangan basis data meliputi ERD (Entity Relationship Diagram), spesifikasi basis data, konfigurasi sistem yang diusulkan meliputi spesifikasi perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) yang digunakan, hak akses (brainware), testing dengan menggunakan metode black box testing, evaluasi, serta implementasi meliputi implementasi sistem yang diusulkan berupa tampilan layar, schedule dan estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini merupakan bab penutup berisikan kesimpulan dari hasil analisa penelitian dan saran yang dapat peneliti berikan agar permasalahan-permasalahan yang dihadapi dapat terselesaikan dengan baik hasil laporan skripsi ini.

DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka ini berisi studi pustaka yang digunakan sebagai referensi untuk menyusun laporan ini.

LAMPIRAN

Lampiran ini merupakan daftar yang memuat keseluruhan lampiran-lampiran yang melengkapi laporan.


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Pengertian sistem menurut Harfizar, H., & Albar, F. M. Dalam jurnal Cerita Vol.3 No.2 (2017:228)[1], “Sistem adalah sekelompok elemen yang saling terhubung dan berinteraksi satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang telah ditetapkan”.

Menurut Oleh Soleh dkk Jurnal Semnasteknomedia Vol.6 No.1 (2018:128)[2], “Sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dimana sistem biasanya terbagi dalam sub sistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar.”

Berdasarkan beberapa pendapat diatas mengenai sistem dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan bagian-bagian atau elemen-elemen yang saling berkaitan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan.

Karakteristik Sistem

Model umum sebuah sistem adalah input, proses dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Karakteristik sistem menurut Hutahaean (2015:3)[3], terdiri dari :

  1. Komponen Sistem (Components System)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  2. Batasan Sistem (Boundary)

    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

    Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem.Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara.

  4. Penghubung Sistem (Interface)

    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu sub sistem ke sub sistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  5. Masukan (Input)

    Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  6. Keluaran Sistem (Output)

    MHasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

  7. Pengolah Sistem (Processing System)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  8. Sasaran Sistem (Objective) dan Tujuan (Goals)

    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya.Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Hutahaean (2015:6-7)[3], sistem memiliki beberapa klasifikasikan dalam sudut pandang.

  1. Sistem diklafikasikan sebagai :
    1. Abstrak (Abstract)

      Sistem abstrak adalah system yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.

    2. Fisik (Physical)

      Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.

  2. Sistem diklafikasikan sebagai :
    1. Alamiyah (Natural)

      Sistem alamiyah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia.

    2. Buatan Manusia (Human Made)

      Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin.

  3. Sistem diklafikasikan sebagai :
    1. Tertentu (Deterministic)

      Sistem tertentu adalah system yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran system yang dapat diramalkan.

    2. Tak Tentu (Probabilistic)

      Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.

  4. Sistem diklafikasikan sebagai :
    1. Tertutup (Close)

      Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar.

    2. Terbuka (Open)

      Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar.

Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

Data adalah sekumpulan informasi yang dapat berupa dokumen atau laporan yang terkumpul dalam sebuah tempat yang telah tersimpan dengan struktur yang sengaja tertata ataupun teracak disuatu tempat, data dapat digunakan untuk menjadi sebuah alternatif solusi dalam menganalisa suatu masalah.

Menurut Erna Astriyani dkk (2018:206)[4], “Data adalah fakta dari hasil pengukuran atau pengamatan. Data dapat berupa huruf-huruf, angka, simbol-simbol khusus, atau gabungan darinya”.

Dalam buku basis data dasar Adyanata Lubis (2016:1)[5], “Data adalah Fakta-fakta yang menggambarkan suatu kejadian yang sebenarnya pada waktu tertentu”.

Definisi Informasi

Informasi adalah sekumpulan data yang saling berhubungan antara satu sama lain yang dapat dikumpulkan menjadi bentuk yang bernilai dan bermanfaat bagi pengambil informasi tersebut ataupun penerimanya.

Menurut Nur Azizah, Astriyani, dan Ningsih dalam Jurnal Cerita Vol.1 No.1 (2015:64-73)[6], “Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penggunanya, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber infomasi”.

Menurut Informasi Sunarya, P. A., & Anisah, L dalam jurnal Cerita Vol.4 No.1 (2018:76)[7] dapat diartikan sebagai “Informasi merupakan data yang diproses dalam bentuk yang mempunyai nilai nyata dan bermanfaat bagi penerimanya.”

Ciri-ciri Informasi

Dikutip dari buku Dr. H. A. Rusdiana MM (2015: 85)[8], menurut Deni Darmawan menyatakan 6 ciri informasi yang dapat memberikan arti untuk pengguna, diantaranya:

  1. Kuantitas Informasi, adalah informasi yang diproses oleh suatu aturan dalam pengolahan informasi yang mampu memberikan sebuah kebutuhan guna banyaknya informasi yang di perlukan.

  2. Kualitas Informasi, adalah informasi yang diproses oleh sebuah sistem pengolahan data tertentu yang mampu memenuhi kebutuhan dalam kualitas informasi yang bermanfaat.

  3. Informasi Aktual, adalah informasi yang diproses oleh sebuah sistem pengolahan data tertentu yang bisa memenuhi kebutuhan informasi baru.

  4. Informasi relevan, adalah informasi yang dapat diolah oleh sebuah sistem pengolahan data tertentu.

  5. Ketepatan Informasi adalah informasi yang diproses oleh sebuah sistem yang mampu memenuhi suatu kebutuhan tertentu.

  6. Kebenaran Informasi, adalah informasi yang dikelola oleh sebuah sistem pengolahan tertentu yang bisa memenuhi suatu informasi yang dibutuhkannya.

Fungsi Informasi

Menurut Hutahaean (2015:9)[9], fungsi utamanya yaitu menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi, karena informasi berguna memberikan gambaran tentang suatu permasalahan sehingga pengambil keputusan dapat menentukan keputusan lebih cepat, informasi juga memberikan standar, ataupun maupun indikator bagi pengambil keputusan.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Muhammad, Muslih, dan Oktafianto (2016:11)[10], menjelaskan bahwa, “Sistem informasi merupakan perangkat prosedur yang terorganisasi dengan sistematik, bila dilaksanakan akan menyediakan informasi yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembuatan keputusan”.

Komponen Sistem Informasi

Dalam buku pengantar sistem informasi yang ditulis oleh Elisabet dan Rita (2017:31-32)[11], suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen seperti :

  1. Perangkat Keras (Hardware)

    Mencakup piranti fisik seperti komputer dan printer.

  2. Perangkat Lunak (Software)

    Sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.

  3. Perangkat Lunak (Prosedur)

    Sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki..

  4. Perangkat Lunak (Orang)

    Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi.

  5. Basis Data (Database)

    Sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.

  6. Jaringan Komputer dan Komunikasi Data

    Sistem penghubung yang memungkinkan sesumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

Gambar 2.1 Komponen Sistem Informasi

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Spits Warnars, dalam Jurnal CCIT Vol.8 No.1 (2015:84)[12], “Database baik dalam bentuk database terstruktur dan tidak terstruktur dibutuhkan sebagai tempat penyimpanan tetap untuk merekam kegiatan proses transaksi bisnis. Database terstruktur merupakan organisasi kumpulan data yang menggunakan system manajemen database yang didukung konsep DML (Data Manipulation Language) dan DDL (Data Definition Language). Dimana DML merupakan proses manipulasi yang menggunakan perintah sql seperti select, insert, update, delete, dan lain-lain sedangkan DDL merupakan proses pendefinisian database yang menggunakan perintah sql seperti create, table, drop table, dan lain-lain”.

Sri Rahayu, dkk dalam Jurnal CCIT (2015:54)[13], mengatakan bahwa “Database adalah kumpulan data yang teintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat”.

Dari beberapa definisi para ahli peneliti menyimpulkan database ialah kumpulan data yang umumnya terintegrasi dan bersifat rasional.

Manfaat Database

Menurut Imam Heryanto (2017:4)[14], salah satu manfaat database yang paling utama adalah untuk memudahkan dalam mengakses data, kemudian pengaksesan data ini adalah sebagai implikasi dari keteraturan data yang merupakan syarat mutlak dari suatu database yang baik.

Teori Khusus

Definisi Perancangan Sistem

Menurut McKay, dkk dalam International Journal of computer intergrated manufacturing (2016:237)[15], “Engineering design is an important early stage of the innovation processes that deliver new product to markets where societal challenges are addressed and wealth generated. Hight-quality engineering design information is critical to the effective and efficient manufacture, production and throught-life support of such product. The emerging discipline of engineering design informatic brings together ICT (Information and Communications Technology) and engineering design to support the creation of well-founded engineering information support systems”. Desain Konfigurasi komputer untuk menerapkan sistem.

Wahyu Hidayat dkk dalam jurnal CERITA (2016:49)[16], “Perancangan adalah proses merencanakan segala sesuatu terlebih dahulu. Perancangan merupakan wujud visual yang dihasilkan dari bentuk-bentuk kreatif yang telah direncanakan. Langkah awal dalam perancangan desain bermula dari hal-hal yang tidak teratur berupa gagasan atau ide-ide kemudian melalui proses penggarapan dan pengelolaan akan menghasilkan hal-hal yang teratur, sehingga hal-hal yang sudah teratur bisa memenuhi fungsi dan kegunaan secara baik”.

Konsep Dasar Persediaan

Definisi Persediaan

Dikutip dalam buku menurut Fees (2015:398)[17], “Persediaan barang merupakan barang-barang yang tersedia untuk dijual yaitu jika perusahaan itu berbentuk dagang dan juga bahan yang disimpan untuk digunakan dalam proses produksi”. Persediaan digunakan untuk:

  1. Barang dagangan yang disimpan untuk kemudian dijual dalam operasi bisnis perusahaan.
  2. Bahan yang digunakan dalam proses produksi atau yang disimpan.

Menurut Stice (2015:571)[18], persediaan ditujukan untuk barang-barang yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan bisnis normal, dan dalam kasus perusahaan manufaktur maka persediaan ditujukan untuk barang dalam proses produksi atau yang ditempatkan dalam kegiatan produksi.

Menurut Hongren dan Harrison (2015:244)[19], menjelaskan persediaan (inventory) adalah barang dagang yang disimpan oleh perusahaan untuk dijual kepada pelanggan.

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa persediaan merupakan barang-barang disimpan utuk dijual kepada pembeli atau barang yang disimpan untuk proses produksi bagi perusahaan.

Jenis-jenis Persediaan

Di dalam persediaan barang ada beberapa jenis-jenisnya menurut A. Sartono (2015:5)[20] ialah sebagai berikut :

  1. Perusahaan jasa persediaan yang biasanya timbul misalkan seperti persediaan bahan pembantu atau juga persediaan habis pakai, yang termasuk ke dalammnya ialah kertas, karton, stempel, tinta, buku, kwitansi dan juga materai.
  2. Perusahaan manufaktur jenis persediaan ialah meliputi persediaan bahan pembantu, persediaan barang jadi, dan juga persediaan barang dalam proses serta persediaan bahan baku.


Definisi Suku Cadang

Menurut Ilham Prawira (2017:11)[21] dalam bukunya, manajemen persediaan menyatakan definisi suku cadang adalah sebagai berikut: “Suku cadang atau spare part adalah suatu alat yang mendukung pengadaan barang untuk keperluan peralatan yang digunakan dalam proses produksi”. Berdasarkan definisi diatas, suku cadang merupakan faktor utama yang menentukan jalannnya proses produksi dalam suatu perusahaan. Sehingga dapat dikatakan suku cadang ini mempunyai peranan yang cukup besar dalam serangkaian aktivitas perusahaan.

Definisi CodeIgniter

Menurut Basuki (2018:4)[22] dalam bukunya, manajemen persediaan menyatakan definisi suku cadang adalah sebagai berikut: “Codeigniter adalah sebuah framework yang kecil, sederhana dan mudah digunakan dan cukup handal untuk membangun aplikasi berbasis web”.

Menurut Raharjo dan Okviandi dalam Jurnal Teknologi dan Sistem Komputer Vol.2 No.1 (2015:3)[23], “Codeigniter (CI) adalah framework pengembangan aplikasi dengan menggunakan PHP yang lebih sistematis”. CodeIgniter adalah framework web untuk bahasa pemrograman PHP, yang dibuat oleh Rick Ellis pada tahun 2006, penemu dan pendiri EllisLab.

Jadi CodeIgniter adalah sebuah framework buatan Rick Ellis yang digunakan untuk mempermudah pada developer dalam mengembangkan suatu aplikasi web.

Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

Definisi Unified Modeling Language (UML)

UML (Unified Modeling Language) merupakan konsolidasi dari praktek-praktek terbaik yang telah ditetapkan selama bertahun-tahun dalam penggunaan bahasa pemodelan. UML memungkinkan kita untuk menyajikan aspek yang sangat beragam dari sistem perangkat lunak (persyaratan, struktur data, arus data, dan arus Informasi) dalam kerangka tunggal dengan menggunakan konsep object-oriented. Pendapat yang dikemukakan oleh Seidl dkk (2015:1)[24]

Pernyataan dari Imbar dan Hartanto (2015:130[25], Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa spesifikasi standar untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan dan membangun sistem perangkat lunak.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas maka dapat disimpulkan bahwa UML merupakan sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented programming).

Jenis-jenis Diagram Unified Modeling Language (UML)

Erna Astriyani dkk dalam SENSI Journal 4.2 (2018:207)[4], mendefinisikan use case, activity dan sequence diagram pada UML sebagai berikut :

  1. Use Case Diagram

    Use case diagram adalah diagram yang bersifat use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan sistem dan menyatakan sifat sistem user.

  2. Activity Diagram

    Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang berfungsi untuk menganalisa proses.

  3. Sequence Diagram

    Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram. Aliran pesan yang terjadi antar kelas yang dideskripsikan pada class diagram.

  4. Class Diagram

    Class diagram dapat membantu untuk memvisualisasikan kelas dari suatu sistem, karena class diagram memiliki kelompok objek dengan atribut (property) dan relasi yang sama.

Definisi Analisa PIECES

Pernyataan yang dikemukakan oleh Tri Munfarida dan Yuli Astuti dalam Jurnal Mantik Penusa (2017:16)[26], “Analisis PIECES merupakan analisis yang melihat sistem dari Kinerja (Performance), Informasi (Information), Ekonomi (Economic), Kontrol (Control), Efisiensi (Efficiency) dan Pelayanan (Service)”.

  1. Analisis Kinerja (Performance)

    Kinerja merupakan bagian pendukung dalam kelancaran proses kerja dalam suatu perusahaan. Kinerja perusahaan sangat tergantung pada sumber daya manusia dan sumber daya alat atau sarana dan prasarana yang ada dalam perusahaan. Kinerja yang dimaksud adalah kinerja sistem. Kinerja dapat diukur dari throughput dan respon time. Throughtput adalah jumlah dari pekerjaan yang dilakukan suatu sistem tertentu. Respon time adalah rata-rata waktu yang tertunda diantara dua pekerjaan ditambah dengan waktu respon untuk menangani pekerjaan tersebut.

  2. Analisis Informasi (Information)

    Informasi merupakan salah satu faktor yang penting, karena informasi merupakan titik awal untuk mengoreksi keadaan dalam organisasi. Kualitas dari sebuah informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (acurat), tepat pada waktunya (timely basis), dan relevan (relevance). Jika informasi yang diproses bisa lebih cepat, akurat, dan relevan tentunya akan memberikan keputusan bisnis yang baik untuk kemajuan perusahaan.

  3. Analisis Ekonomi (Economic)

    Analisis ekonomi merupakan sistem dalam pengurangan dan keuntungan yang akan didapat dari sistem yang baru. Peningkatan terhadap kebutuhan ekonomis mempengaruhi pengendalian biaya dan peningkatan manfaat. Dilihat dari pemanfaatan biaya sistem lama tersebut dinilai kurang ekonomis.

  4. Analisis Efisiensi (Effisiency)

    Efisiensi ini erat hubunganya dengan input yaitu bagaimana sumber daya yang ada dapat digunakan seminimal mungkin sehingga tidak terjadi pemborosan waktu, energi serta menekan biaya pengeluaran.

  5. Analisis Kendali (Control)

    Analisis kendali yaitu bagaimana sistem tersebut dapat mencegah atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data dari akses yang tidak diijinkan, dan pengamanan dari kerusakan. Di dalam proses monitoring/pencatatan perlu adanya kontrol yang dilakukan oleh pihak pemilik terhadap semua proses yang dilakukan oleh karyawannya.

  6. Analisis Pelayanan (Service)

    Fokus dari analisis pelayanan adalah peningkatan terhadap pelayanan yang dihasilkan sistem dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam menyelesaikan pekerjaan untuk memperoleh informasi.

Definisi Hypertext Preprocessor (PHP)

Menurut Fahmi Risky Nugraha dalam Jurnal SINERGI (2018:11)[27], “PHP adalah dikenal dengan sebagai salah satu bahasa pemrograman yang dapat membentuk HTML dan dapat di jalankan server web, Code HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan Code HTML yang dibentuk dengan editor teks atau editor, dikenal juga sebagai bahasa pemrograman server side.”

Menurut Taufiq dkk (2015:51)[28], “PHP adalah singkatan dari Hypertext Preprocessor, yang merupakan sebuah bahasa scripting yang terpasang pada HyperText Markup Language (HTML). Sebagian besar sintaks mirip dengan bahasa C, Java dan Perl, ditambah beberapa fungsi PHP yang spesifik. Tujuan utama penggunaan bahasa ini adalah untuk memungkinkan perancang web menulis halaman web dinamik dengan cepat”.

Dari beberapa definisi para ahli, peneliti menyimpulkan PHP ialah bahasa program yang akan diterjemahkan menjadi kode mesin yang dimengerti yang dilakukan di server, kemudian hasilnya akan dikirim ke browser.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Ariawan dan Wahyuni dalam Jurnal Sisfotek Global (2015:63)[29] “Elisitasi berisi ulasan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Tahapan Elisitasi

Menurut Sudaryono (2015:183)[30], “Elisitasi kebutuhan (requirement elicitation) adalah proses untuk menemukan atau mendapatkan kebutuhan-kebutuhan sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem dan pihak lainnya yang berhubungan dengan sistem yang akan dikembangkan”. Elisitasi didapat melalui proses wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu:

  1. Elisitasi Tahap I

    Berisi tentang keseluruhan kebutuhan rancangan sistem yang usulan yang diperoleh dari hasil wawancara dengan stakeholder.

  2. Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil pengklasifikasian dan elisitasi tahap 1 berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem.

    1. M pada MDI artinya Mandory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.
    2. D pada MDI artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. I pada MDI artinya Innesential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas.
  3. Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:

    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara menggunakan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?
    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut dalam sistem?
  4. Final Draft Elisitasi

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Definisi Definisi XAMPP

Mawaddah dan Mukhtar (2018:2)[31], menyampaikan pandangan bahwa XAMPP adalah software web server apache yang di dalamnya tertanam server MySQL yang didukung dengan bahasa pemrograman PHP untuk membuat website yang dinamis.

Menurut Nasril Sany dkk (2018:247)[32], memiliki pandangan bahwa XAMPP adalah salah satu paket installer yang berisi Apache yang merupakan web server tempat menyimpan file-file yang diperlukan website dan phpmyadmin sebagai aplikasi yang digunakan untuk perancangan database MySQL.

Menurut Astuti dan Joni (2017:516)[33], “XAMPP merupakan paket server web PHP dan database MySQL yang paling populer di lingkungan pengembang web dengan memakai PHP dan MySQL sebagai database nya”.

Definisi MySQL

Menurut Koshti dan Sanjay dalam International Journal of Innovative Research in Science, Engineering and Technology (2016:891)[34], “MySQL is a small, compact database server ideal for small and not so small applications”. Yang artinya MySQL adalah server database kecil yang ringkas dan ideal untuk aplikasi kecil dan tidak begitu kecil.

Menurut Amin (2017:115)[35], “MySQL merupakan perangkat lunak yang tergolong database server dan bersifat OpenSource”.

Definisi HTML

Menurut Fauzan Masykur, Fiqiana Prasetiyowati dalam Jurnal Sains Teknologi dan Industri Vol. 14 No.1 (2016:56)[36], “HTML (Hypertext Markup Language) merupakan kumpulan dari simbol atau tag-tag yang dituliskan dalam sebuah file yang dimaksudkan untuk penampilan halaman pada web browser”.


Definisi Visual Paradigm

Menurut Musrifah dan Ega (2018:1)[37], menyimpulkan bahwa “Visual Paradigm merupakan aplikasi untuk merancang sebuah aplikasi atau biasa disebut aplikasi rekayasa perangkat lunak. Dengan visual paradigm, sebuah aplikasi dapat digambarkan dalam sebuah rancangan simbol dan gambar tanpa koding yang menjelaskan bagaimana aplikasi tersebut akan berjalan setelah selesai nantinya”. “Visual Paradigm adalah salah satu alat bantu Unified Modeling Language (UML) yang digunakan untuk membuat Use Case Diagram, Activity Diagram, Class Diagram, dan Sequence Diagram”.


Definisi Black Box Testing

Menurut Yuniva dan Dany (2018:26)[38], “Black Box Testing yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan”.

Menurut Jan dkk dalam International Journal of Scientific Research in Science, Engineering and Technology (IJSRSET) (2016:2363)[39], “Blackbox testing is a software testing technique which play an important role in software testing”. Yang artinya black box testing adalah pengujian perangkat lunak yang memainkan peran penting dalam pengujian perangkat lunak.

Definisi Notepad++

Menurut Yosef Murya (2016:8)[40], “Notepad++ merupakan aplikasi gratis yang memiliki fitur yang sangat berguna bagi programmer atau developer dalam membuat program. Notepad++ menggunakan komponen Scintila untuk dapat menampilkan dan menyunting teks dan berkas kode sumber berbagai bahasa pemrograman yang dijalankan pada sistem operasi Microsoft Windows”.

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Warsito, dkk. (2015:29)[41], “Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode survei dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi- referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan”. Literature Review ini dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui landasan awal dan sebagai pendukung bagi kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, sehingga dapat menghindari pengulangan hal yang sama dalam penelitian dan dapat melakukan pengembangan ketingkat yang lebih tinggi dalam rangka menyempurnakan atau melengkapi penelitian yang nantinya akan dikembangkan lagi untuk kedepannya.

Studi Pustaka Literature Review

Berikut penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam tugas akhir ini, antara lain :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Dedeh Supriyanti, Yudo Bangun Romadhon dan Dedy Iskandar dalam Jurnal CERITA (2015)[42] yang berjudul “Sistem Informasi Persediaan Barang Pada PT. Hankook Ceramic Indonesia”. Menjelaskan tentang masalah yang dihadapi pada sistem informasi persediaan barang di PT. Hankook Ceramic Indonesia adalah kurang adanya sistem informasi yang akurat, cepat, dan tepat walaupun sistem persediaan barang yang ada pada PT. Hankook Ceramic Indonesia masih menggunakan microsoft office, penelitian yang dilakukan penulis adalah melakukan analisa terhadap sistem informasi yang berjalan pada PT. Hankook Ceramic Indonesia. Metodologi yang digunakan yaitu dengan pendekatan siklus hidup pengembangan sistem mulai dari menganalisa sistem yang berjalan melalui UML (Unified Modeling Languange).

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Erna Astriyani, Rahmadi Ahmad dan Ricky Alfariz dalam Jurnal CERITA (2017)[43], tentang Bagian pengadaan barang berperan sangat penting dalam menunjang terlaksananya pekerjaan proyek, Terdapat kekurangan dan kendala pada sistem yang berjalan yaitu penerapannya masih menggunakan semi komputerisasi dan manual dimana barang yang masuk digudang diinput dari nota pembelian kedalam Microsoft Excel serta barang yang akan keluar dari gudang masih menerapkan pencatatan manual dengan memo pada kertas. Hal ini menyebabkan lemahnya pengontrolan stok barang yang ada digudang yang berdampak kepada kekurangan stok barang maupun kelebihan stok barang serta sering terjadi ketidaksesuaian pelaporan barang, Dimana menyulitkan dalam proses mengadakan barang kembali pada gudang.

  3. Penelitian dilakukan oleh Euis Siti Nur Aisyah, Ninis Khoirunisa dan Sara Devi dalam Jurnal Konferensi Nasional Sistem & Informatika (2015)[44], dengan judul “Rancang Bangun Sistem Persediaan Bahan Baku Pada PT. Victory Chingluh Indonesia”. Pada bagian gudang proses pengolahan datanya saat ini masih menggunakan kartu stock barang, catatan buku besar dalam penulisan barang keluar masuk gudang, stock keseluruhan barang yang tersedia di gudang, ketersediaan barang jika barang sudah menipis dan menyebabkan keterlambatan pembuatan laporan. Persediaan bahan baku serta penerimaan dan pengeluaran barang, kurang rapihnya data-data, proses pencarian barang lama mendapatkan informasi. Sistem persediaan bahan baku dirancang dengan pemodelan Unified Modeling Language (UML), menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic.Net dan database SQL server.

  4. Penelitian yang dijalankan oleh Khanna Tiara, Dewi Immaniar, Fiqih Arzia (2015)[45]. Proses pencatatan data inventory peralatan Lab. Digital yang masih dilakukan secara manual memiliki beberapa kekurangan yaitu dalam hal penyimpanan dan pencarian. Jika barang yang ada pada Lab. Digital tidak terawat dengan benar maka barang-barang akan hilang dan banyak yang tidak terawat, dalam hal ini juga tidak terekam dengan baik pada Lab. Digital Perguruan Tinggi Raharja yang akan mengalami kerugian akibat monitoring persedian tidak berjalan dengan baik. Hal ini menjadi dasar pemikiran bagaimana membuatkan sebuah sistem inventory sehingga memudahkan Perguruan Tinggi Raharja untuk monitoring pengumpulan data barang, monitoring peminjaman barang dan pembuatan laporan di dalam Lab. Digital. Hal ini dimungkinkan dengan menggunakan kombinasi menggunakan Metode Analisa CSF (Critical Success Factor) sebagai upaya untuk menginterpretasikan objektif secara lebih jelas untuk menentukan aktivitas yang harus dilakukan dan informasi apa yang dibutuhkan. Dan dengan membuatkan sistem inventory dapat di lihat 4 kondisi barang apakah barang tersebut hilang, rusak, bagus atau habis sehingga dapat memonitoring persediaan barang di Lab. Digital pada Perguruan Tinggi Raharja.

  5. Penelitian yang dijalankan oleh Gunawan Putrodjojo & Helen Tan (2016)[46]. Penulis membuat penelitian yang berjudul “Aplikasi Sistem Pembelian Pada PT. Hings Subur Makmur”. Penelitian ini menjelaskan sistem pembelian yang sedang berjalan pada PT. Hings Subur Makmur menggunakan sistem manual, seperti pembuatan form permintaan barang, purchase order, penerimaan barang, retur pembelian sampai dengan pembuatan laporan pembelian, laporan purchase order, laporan pembayaran dan laporan retur. Masalah yang timbul dari sistem berjalan yang ada pada PT. Hings Subur Makmur adalah terjadi kesalahan penulisan dan terjadi keterlambatan dalam pemberian informasi pembelian. Hasil dari penelitian ini adalah aplikasi yang dirancang menggunakan bahasa pemrograman Visual Besic.Net dengan SQL Server 2008 sebagai database. Agar keamanan data yang telah direkam mendapatkan perlindungan dan dapat mengurangi terjadinya kesalahan pencatatan dalam transaksi pembelian.

  6. Penelitian yang dijalankan oleh Titik Misriati (2015)[47]. Penulis membuat penelitian yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Pelayanan Jasa Pengecatan Suku Cadang Kendaraan Bermotor Pada CV. Bertindo”. Pencatatan data masih pada perusahaan ini masih dilakukan secara manual sehingga menyebabkan data yang tidak konsisten. Penyimpanan data pada perusahaan ini masih berupa berkas arsip yang berupa kertas sehingga data mudah rusak atau hilang karena musibah atau kesalahan. Pada saat penagihan sering terjadi kesalahan perhitungan tagihan sehingga dapat mengakibatkan kerugian pada pelanggan atau perusahaan. Untuk mengatasi masalah seperti itu, maka peneliti bermaksud untuk menangani proses pengolahan data pada CV. Bertindo dan merancang suatu sistem informasi pelayanan jasa dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0.

  7. Penelitian yang dijalankan oleh Sri Rahayu, Tuti Nurhaeni, Malidah Rohmah (2015)[48]. Penelitian ini berjudul “Sistem Persediaan Alat Tulis Kantor Sebagai Penunjang Pengambilan Keputusan Bagian Logistik Di Perguruan Tinggi Raharja”. Masalah yang dihadapi user pada sistem persediaan alat tulis kantor di Perguruan Tinggi Raharja adalah kurangnya dukungan sistem yang mampu mempermudah dalam mengambil keputusan untuk persediaan alat tulis kantor. Sistem persediaan alat tulis kantor yang ada masih menggunakan sistem semi komputerisasi, masih banyak berkas yang digunakan yang dinilai kurang efisien dan belum optimal dalam mendukung user untuk mengambil keputusan. Misalnya saat user akan menambahkan persediaan stok barang, serta saat user akan memenuhi permintaan alat tulis kantor setiap divisi pada perguruan tinggi raharja. Hal ini membuat proses pengelolaan data menjadi lambat, begitu pula saat penyediaan informasi saat dibutuhkan. Hasil analisa digambarkan dengan menggunakan Bahasa pemodelan UML (Unified Modelling Language). Implementasi berupa hasil akhir yang dicapai yaitu terbentuknya suatu system informasi berbasis web yang dikoneksikan dengan database server yang memudahkan pengelolaan data dan menghasilkan informasi sebagai penunjang keputusan user.

  8. Penelitian yang dijalankan oleh Mohit Chaudhari and Atul Wankhede (2016)[49]. Penelitian ini berjudul “Inventory Management System Using STURTS Framework Architecture”. Penelitian ini membuat sistem persediaan untuk melacak dan memonitor penjualan serta persediaan yang tersedia tanpa masalah dari sistem bisnis dengan menggunakan Bahasa pemrograman JAVA dan MySQL sebagai tempat menyimpan dan update data dalam mengelola. Peneliti mengadopsi untuk menggunakan MySQL sebagai tempat menyimpan dan update data dalam mengelola persediaan.

  9. Penelitian yang dijalankan oleh Peter Nsofwa and Jackson Phiri (2016)[50]. Penelitian ini berjudul “Developing An E-Chain Of Custody And Inventory System For the Zambia Police Force”. Penelitian ini merancang sistem persediaan bukti tahanan kepolisian secara online. Sistem ini berfungsi sebagai tempat pendokumentasian terhadap bukti-bukti TKP untuk memudahkan penyajian bukti saat di pengadilan. Peneliti mengadopsi konsep sistem persediaan yang digunakan sebagai tempat pendokumentasian untuk semua kegiatan yang berhubungan dengan persediaan.

  10. Penelitian yang dijalankan oleh Michael Essig dalam International Journal Of Enterprise Information Management (2015)[51], yang berjudul “Procurement of a supply information system: Lessons learned from the purchase of an inventory management system for C-parts”. Mengingat pentingnya sistem informasi untuk pengadaan, secara mengejutkan ada sedikit upaya untuk menganalisis proses dan alasan yang relevan untuk keputusan pengadaan sistem tersebut dari perspektif yang penting. Tujuan makalah ini adalah untuk mengeksplorasi aspek-aspek ini dalam konteks data pembelian kebutuhan barang.


BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum PT. Iron Wire Works Indonesia

Dalam bab ini dijelaskan mengenai sejarah singkat perusahaan PT. Iron Wire Works Indonesia Kota Tangerang, lokasi PT. Iron Wire Works Indonesia Kota Tangerang, visi & misi PT. Iron Wire Works Indonesia Kota Tangerang, Struktur Organisasi PT. Iron Wire Works Indonesia Kota Tangerang, serta Tugas Pokok dan Fungsi yang ada di PT. Iron Wire Works Indonesia.

Sejarah Singkat

PT. Iron Wire Works Indonesia (IWWI) Kota Tangerang, diresmikan pada tahun 1971. Perusahaan ini memulai produksi pada tahun 1972 dan memperoleh sertifikat ISO9001 pada tahun 1999 dan memperoleh sertfikat ISO14001 pada tahun 2011. Dan pada tahun 2015 membangun pabrik baru di GIC-Bekasi. PT Iron Wire Works Indonesia adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang berupa kawat baja untuk menyumbang (supply) industri mobil, motor, dan elektronik. Adapun produk yang dihasilkan berupa:

  1. Cold Heading Quality Wire (contoh: sparepart elektronik)
  2. Cold Finished Bar (contoh: sparepart motor dan mobil)
  3. Piano Wire (contoh: sparepart motor dan mobil)
  4. High Carbon Wire (contoh: per kasur dan kompor)
  5. Low Carbon Wire (contoh: per kasur dan kompor)
  6. Bar Cutting (contoh: baut)

Total kapasitas produksi yang dihasilkan yaitu 60.000 MT/tahun. Dan pemegang jumlah saham terbesar oleh Nissho Iwai Corporation sebanyak 46.1%, Respati Djaja 40.0%, Kasuga Kogyo 13.9%.

Visi dan Misi Perusahaan

Visi PT. Iron Wire Works Indonesia

Menjadi perusahaan wire drawing nomor 1 yang menyumbang kemajuan industri mobil, motor dan elektronik di Asia Tenggara serta berperan dalam memelihara kelestarian lingkungan. Adapun 5 semboyan keselamatan sebagai berikut :

  1. Tidak masuk ke bawah barang yang diangkat.
  2. Mengembalikan barang ke tempat semula.
  3. Jika ada masalah segera lapor atasan.
  4. Keadaan darurat segera teriak beri tahu rekan terdekat.
  5. Selalu mengenakan pengaman kerja.

Misi PT. Iron Wire Works Indonesia

  1. Menciptakan proses kerja yang aman bagi keselamatan
  2. Meminimalkan produk yang tidak sesuai.
  3. Memonitor dan memperbaiki keputusan pelanggan.
  4. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia.
  5. Mengurangi biaya produksi.
  6. Menjamin ketepatan waktu pengiriman
  7. Mematuhi peraturan perundang-undangan lingkungan.
  8. Mengupayakan pencegahan pencemaran lingkungan.

Struktur Organisasi

Sebuah instansi maupun perusahaan dibidang apapun haruslah memiliki struktur organisasi yang jelas, guna memudahkan pengkoordinasian antara bagian, agar menghindari miss communication antar tiap bagian, sama halnya seperti perusahaan PT. Iron Wire Works Indonesia yang tentunya memiliki struktur organisasi guna memudahkan dalam menjalankan setiap tugas-tugas yang ada, berikut adalah struktur organisasi perusahaan PT. Iron Wire Works Indonesia.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Iron Wire Works Indonesia

Tugas dan Tanggung Jawab

Sama halnya seperti sebuah perusahaan PT. Iron Wire Works Indonesia Kota Tangerang juga memiliki tugas pokok dan fungsi sebagai sarana produktivitas, berikut tugas pokok dan fungsi yang ada dalam PT. Iron Wire Works Indonesia Kota Tangerang:

  1. Petugas Maintenance (Bagian Troubleshooting)
    1. Sesuai peraturan di perusahaan setiap area produksi mempunyai petugas yang bertanggung jawab atas areanya masing-masing yang disebut petugas troubleshooting. Mempunyai fungsi :
      1. Bertanggung jawab pada area produksi.
      2. Melakukan perbaikan apabila ada laporan kerusakan mesin dari pihak produksi.
      3. Menyampaikan hasil perbaikan kepada operator mesin.
      4. Melakukan pengecekan oleh pengawas maintenance.
    2. Area produksi dikontrol oleh petugas troubleshooting yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Pengawas Maintenance.
  2. Petugas Maintenance (Bagian Preventive)
    1. Petugas Preventive mempunyai fungsi dalam menstabilisasikan keadaan mesin produksi.
    2. Fungsi Petugas Preventive adalah:
      1. Bertanggung jawab pada perbaikan mesin.
      2. Melakukan perbaikan mesin dengan mengikuti struktur yang terjadwal.
      3. Area produksi dikontrol oleh petugas preventive yang berada di bawah dan bertanggung jawad kepada Pengawas Maintenance.
  3. Petugas Maintenance (Bagian Check List)
    1. Fungsi Petugas Check List adalah:
      1. Memonitoring lembaran check sheet yang ada disetiap mesin.
      2. Bertanggung jawab pada keadaan mesin dimana ia bertugas.
      3. Melakukan perbaikan ringan di lembaran check sheet bila ada tanda silang (kerusakan).

Tata Laksana Sistem yang Berjalan

Prosedur Sistem yang Berjalan

Adapun urutan prosedur Penyediaan Suku Cadang yang berjalan pada PT. Iron Wire Works Indonesia :

  1. Petugas Troubleshooting melakukan pengecekan terhadap mesin apabila ada suku cadang yang harus diganti.
  2. Petugas Preventive melakukan analisa untuk perbaikan pada mesin yang sudah terjadwal, serta berdiskusi kepada Pengawas Maintenance tentang suku cadang yang dibutuhkan;
  3. Petugas Check List mengelilingi area produksi, lalu melakukan pengecekan mesin menggunakan lembaran check sheet;
  4. Ketiga petugas tersebut lalu meminta suku cadang sesuai dengan kebutuhan mesin kepada pihak gudang;
  5. Pihak gudang melakukan pengecekan terhadap stok suku cadang yang dibutuhkan. Bila stoknya kosong, langsung melapor ke Admin maintenance untuk order ke Supplier;
  6. Petugas Purchasing melakukan pembelian suku cadang ke supplier;
  7. Suku cadang yang telah di order dari Supplier dimasukkan ke gudang;
  8. Admin Maintenance menginput suku cadang secara manual menggunakan buku besar sebagai bukti;
  9. Pihak gudang melapor kepada petugas maintenance kalau suku cadang yang diorder sudah siap digunakan.

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

Use Case Diagram Sistem yang Berjalan

Untuk menganalisis sistem yang berjalan, pada penelitian kali ini digunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem yang Berjalan

Keterangan :

  1. Terdapat sebuah sistem penyediaan suku cadang yang berjalan pada PT. Iron Wire Works Indonesia.
  2. Terdapat 7 (Tujuh) Actor yang terdiri dari : SPV Produksi, Petugas, Pengawas, Admin Gudang, Purchasing, Supplier, Admin Maintenance.
  3. Terdapat 9 (Sembilan) Use Case Diagram yaitu : Melaporkan Kondisi Mesin, Melakukan Pengecekan Mesin, Melaporkan Hasil Pengecekan, Mencatat Hasil Pemeriksaan, Pengecekan Suku Cadang, Permintaan Suku Cadang, Permohonan Pembelian, Pembuatan Purchase Order, Pengiriman Delivery Order, Pembuatan Laporan.

Activity Diagram Sistem yang Berjalan

Menganalisa sistem yang berjalan menggunakan activity diagram. Penggambaran activity diagram sebagai berikut :

Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem yang Berjalan

Keterangan :

  1. 1 Initial Node, objek yang diawali.
  2. 10 Action State dari sistem diantaranya: Melaporkan Kondisis Mesin, Melakukan Pengecekan Mesin, Melaporkan Hasil Pengecekan, Mencatat Hasil Pemeriksaan, Pengecekan Suku Cadang, Permintaan Suku Cadang, Permohonan Pembelian, Pembuatan Purchase Order, Pengiriman Delivery Order, Pembuatan Laporan.
  3. 1 Final State, objek yang diakhir.

Sequence Diagram Sistem yang Berjalan

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem berupa message yang menggambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respon dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu.

Gambaran sistem sequence diagram yang sedang berjalan sebagai berikut :

Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem yang Berjalan

Keterangan :

  1. 7 Actor yang memiliki kegiatan diantaranya: SPV Produksi, Admin Maintenance, Pengawas, Admin Gudang, Purchasing, Supplier, Petugas.
  2. 8 Lifeline, yaitu : Mesin Produksi, Kartu Pemeriksaan, Suku Cadang, Surat Permintaan, Permohonan Pembelian, Purchase Order, Delivery Order, Laporan.
  3. 13 Message Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

Analisis Sistem yang Berjalan

Metode Analisis Sistem

Metode Analisa PIECES yang dibuat bertujuan untuk mengetahui alasan mengapa sistem tersebut diperlukan, merumuskan kebutuhan- kebutuhan dari sistem yang akan dibuat serta membantu merencanakan penjadwalan pembentukan sistem, meminimalisir kesalahan-kesalahan yang mungkin terdapat di dalam sistem tersebut sehingga fungsi yang terdapat di dalam sistem tersebut bekerja secara optimal. Berikut hasil analisa PIECES yang penulis teliti, yaitu :

Tabel 3.1 Analisa PIECES

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

  1. Analisa Masukan
  2. Analisa masukan merupakan penjelasan dari masukan (input) yang dibutuhkan oleh sistem yang ada. Masukan yang diperlukan adalah :

      Nama Masukan : Mencatat list pada Kartu Pemeriksaan

      Fungsi  : Untuk mengetahui suku cadang yang rusak/harus diganti di setiap mesin

      Sumber  : Suku Cadang

      Media  : Kertas

      Frekuensi  : Setiap hari

      Keterangan  : Petugas check list memberiksn hasil pemeriksaan kepada admin maintenance

  3. Analisa Proses
  4. Analisa proses adalah analisa dari penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil respect balik karena adanya data input pada proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem sedang berjalan.

      Nama Proses  : Permintaan

      Masukan  : Petugas

      Keluaran  : Suku Cadang

      Fungsi  : Meminta pesanan suku cadang yang dibutuhkan oleh pihak produksi.


      Nama Proses  : Pembelian

      Masukan  : Gudang

      Keluaran  : Supplier

      Fungsi  : Melakukan pengajuan pembelian dari gudang ke pihak purchasing


      Nama Proses  : Pemesanan

      Masukan  : Purchasing

      Keluaran  : Supplier

      Fungsi  : Melakukan pembelian suku cadang kepada supplier

  5. Analisa Keluaran
  6. Analisa keluaran adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada. Dan juga melalui proses pengecekan kembali data-data yang ada bila terjadi kesalahan atau data kurang lengkap.

      Nama Keluaran : Laporan Form Delivery Order

      Fungsi  : Mengetahui jumlah stok yang dibeli

      Media  : Kertas

      Frekuensi  : Setiap bulan

      Distribusi  : Pimpinan

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang dihadapi

Setelah melakukan analisa pengelolaan data penyediaan suku cadang yang ada pada PT. Iron Wire Works Indonesia adalah kurang efisiennya waktu yang digunakan untuk mendata penyediaan suku cadang yang dibutuhkan oleh pihak produksi dikarenakan beberapa faktor, antara lain :

  1. Proses pencatatan data masih manual dan menggunakan banyak kertas.
  2. Kurangnya keamanan data yang menjadikan si admin sulit untuk membackup jika ada laporan yang akan diperiksa.
  3. Penggantian suku cadang tidak berdasarkan masa pakai yang dijadwalkan menyebabkan terjadinya pemborosan karena suku cadang yang diganti belum pada waktunya.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah melakukan analisa dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, peneliti mengusulkan beberapa alternatif permasalah yang dihadapi, sebagai berikut:

  1. Penulisan bukti penyediaan serta transaksi pembelian suku cadang yang dilakukan dua kali namun seharusnya dapat dilakukan satu kali jika menggunakan sistem terkomputerisasi.
  2. Menerapkan perancangan sistem informasi menggunakan user dan password, sehingga data hanya bisa diakses oleh admin. Dengan adanya sistem, pengawas bisa melihat data laporan yang telah di backup.
  3. Adanya sebuah sistem sebagai notifikasi untuk para petugas bisa mengecek kembali masa pakai suku cadang dan menjadikan proses pergantian suku cadang sesuai jadwal terstuktur lebih hemat.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I yaitu berisi mengenai rancangan sistem yang akan diusulkan oleh stakeholder melalui proses wawancara.

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II yaitu hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berupa penyisihan berdasarkan metode MDI (Mandatory, Desirable, Innesential). Metode MDI bertujuan untuk memisahkan rancangan sistem yang penting dan harus ada dari rancangan yang disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi. Berikut penjelasan tentang metode MDI :

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

Keterangan :

  1. M (Mandatory)  : Dibutuhkan atau penting.
  2. D (Desirable)  : Diinginkan atau tidak terlalu penting.
  3. I (Innessential) : Di luar sistem atau di eliminasi.

Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III merupakan hasil penyisihan dari elisitasi tahap II yaitu dengan cara mengeliminasi semua requirement yang pilihannya "I" pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE (Technical, Operational, Economic).

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

Keterangan :

  1. T : Technical
  2. O : Operationalpenting
  3. E : Economic
  4. L : Low
  5. M : Middle
  6. H : High

Final Draft Elisitasi

Elisitasi yang dapat dijadikan acuan serta dasar untuk Perancangan Sistem Informasi untuk penyediaan Suku Cadang Pada PT. Iron Wire Works Indonesia.

Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi



BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Prosedur Sistem Usulan

Menindak lanjuti hasil analisa dan penelitian pada perusahaan PT. Iron Wire Works Indonesia tentang penyediaan suku cadang, maka tindakan selanjutnya membahas rancangan sistem usulan yang akan dikembangkan. Dimana rancangan sistem yang diusulkan dapat mempermudah pengolahan data hasil penyediaan suku cadang dan memberikan keakuratan data untuk menunjang produksi pada PT. Iron Wire Works Indonesia.

Dalam menganalisa prosedur sistem yang diusulkan ini terdapat berbagai usulan menggunakan aplikasi program Visual Paradigm for UML ver.8.0 Enterprise Edition yang berfungsi untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram.

Use Case Diagram yang Diusulkan

Untuk penggambaran sistem yang diusulkan menggunakan Use Case dapat di gambarkan sebagai berikut :

Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Penyediaan Suku Cadang

Berdasarkan gambar 4.1 diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

  1. Terdapat 1 Sistem yang mencakup kegiatan sistem Penyediaan Suku Cadang.
  2. 6 Actor yang melakukan kegiatan, yaitu: Admin, SPV Produksi, Supplier, Petugas, Gudang, Pengawas.
  3. Terdapat 15 use case diantaranya 3 include, 12 exclude dan 1 use case yang dilakukan oleh 2 aktor yaitu Admin Maintenance dan Admin Gudang. Dimana terdapat 4 use case utama yang terdiri login, master, transaksi, laporan. Admin Maintenance dapat mengakses seluruh menu pada sistem, sedangkan Admin Gudang hanya dapat mengakses beberapa menu pada sistem diantaranya melakukan login, akses menu laporan dan kemudian log out.

Activity Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem Penyediaan Suku Cadang

Berdasarkan gambar 4.2 diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

  1. Terdapat 1 initial node sebagai tanda untuk mengawali aksi pada proses sistem.
  2. Terdapat 2 decision node sebagai tanda keputusan untuk kembali login ketika gagal untuk masuk ke menu pada sistem.
  3. Terdapat 4 join node sebagai penghubung dengan login pada masing-masing menu master, transaksi, laporan, dan log out.
  4. Terdapat 17 action state sebagai alur proses pada program sistem usulan
  5. Terdapat 1 final state yang berfungsi sebagai tanda pengakhir dari alur proses program sistem usulan.

Sequence Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.3 Activity Diagram Sistem Penyediaan Suku Cadang

Berdasarkan gambar 4.3 diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

  1. Terdapat 6 actor yang melakukan rangkaian proses pada sistem usulan.
  2. Terdapat 10 lifeline yang saling berhubungan yaitu : Login, Petugas, Mesin Produksi, Supplier, Suku Cadang, Kartu Pemeriksaan, Surat Permintaan, Permohonan Pembelian, Purchase Order, Delivery Order. Dimana login digunakan untuk memasuki sistem dan mengakses menu Home, kemudian mengakses menu Master untuk menginput beberapa data master, dan data transaksi. Kemudian, mengubah profil dan reset password dan yang terakhir log out.
  3. Terdapat 25 message dari komunikasi antar objek yang berisi tentang informasi aktifitas yang sedang terjadi. Kegiatan tersebut biasanya dilakukan oleh aktor, yaitu : melakukan login kemudian masuk ke menu master untuk input data petugas, input data mesin produksi, input data supplier, input data suku cadang, input data kartu pemeriksaan, input data surat permintaan, input data permohonan pembelian, input data purchase order, input data delivery order. Selain itu dapat mengakses menu user untuk mengubah profil atau mereset password , dan yang terakhir log out.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Sistem Yang Berjalan dan Sistem Usulan

Rancangan Basis Data

Class Diagram

Gambar 4.4 Class Diagram yang Diusulkan

Spesifikasi Database

  1. Nama File : Tabel Master Petugas

    Media : Harddsik

    Primary Key : nip

    Panjang Record : 59

    Tabel 4.2 Tabel Master Petugas


  2. Nama File : Tabel Kartu Pemeriksaan

    Media : Harddsik

    Primary Key : no_kartu

    Panjang Record : 75

    Tabel 4.3 Tabel Kartu Pemeriksaan


  3. Nama File : Tabel Master Mesin Produksi

    Media : Harddsik

    Primary Key : no_mesin

    Panjang Record : 33

    Tabel 4.4 Tabel Master Mesin Produksi


  4. Nama File : Tabel Master Suku Cadang

    Media : Harddsik

    Primary Key : kd_suku_cadang

    Panjang Record : 63

    Tabel 4.5 Tabel Master Suku Cadang


  5. Nama File : Tabel Surat Permintaan

    Media : Harddsik

    Primary Key : no_permintaan

    Panjang Record : 40

    Tabel 4.6 Tabel Surat Permintaan


  6. Nama File : Tabel Permohonan Pembelian

    Media : Harddsik

    Primary Key : no_permohonan

    Panjang Record : 25

    Tabel 4.7 Tabel Permohonan Pembelian


  7. Nama File : Tabel Purchase Order

    Media : Harddsik

    Primary Key : no_purchase

    Panjang Record : 50

    Tabel 4.8 Tabel Purchase Order


  8. Nama File : Tabel Master Supplier

    Media : Harddsik

    Primary Key : kd_supplier

    Panjang Record : 75

    Tabel 4.9 Tabel Master Supplier


  9. Nama File : Tabel Delivery Order

    Media : Harddsik

    Primary Key : no_delivery

    Panjang Record : 35

    Tabel 4.10 Tabel Delivery Order


  10. Nama File : Tabel User

    Media : Harddsik

    Primary Key : id_user

    Panjang Record : 205

    Tabel 4.11 Tabel User

Rancangan Program

a.Tampilan Menu Login

Gambar 4.5 Tampilan Menu Login

b.Tampilan Menu Dashboard

Gambar 4.6 Tampilan Menu Dashboard

c.Tampilan Menu Data Master

Gambar 4.7 Tampilan Menu Data Master

d.Tampilan Menu Data Transaksi

Gambar 4.8 Tampilan Menu Data Transaksi

e.Tampilan Data Laporan

Gambar 4.9 Tampilan Menu Data Laporan

Konfigurasi Sistem yang Berjalan

Spesifikasi Hardware

Spesifikasi hardware yang direkomendasikan peneliti untuk mengakses sistem ini agar lebih optimal dalam dalam segi pengaksesan sistem ini adalah sebagai berikut :

    a. Sistem Operasi  : Windows® 10 Profesional

    b. Processor : AMD A9-9425 RADEON R5, 2C+3G (2 CPUs), ~3.1GHz

    c. VGA  : AMD RADEON Graphic 2 GB

    e. RAM  : 4 GB, DDR3 Memory

    f. Monitor  : 15,0” HD LED LCD

Spesifikasi Software

Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan, agar komputer dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Microsoft Windows 10 Profesional
  2. Webbrowser yaitu Google Chrome
  3. Visual Paradigm for UML 8.0
  4. Xampp
  5. Notepad++
  6. MySQL

Spesifikasi Hak Akses (Brainware)

Yang dapat mengakses sistem penyediaan suku cadang ini diantaranya adalah :

  1. Admin Maintenance
  2. Admin Gudang

Testing

Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box bedasarkan Sistem Informasi Penyediaan Suku Cadang Sebagai Penunjang Produksi Pada PT. Iron Wire Works Indonesia:

Tabel 4.11 Tabel Black Box Testing

Implementasi

Schedule

Schedule merupakan suatu landasan tahapan kegiatan yang direncanakan dalam mengembangkan maupun membangun sebuah sistem yang dilakukan peneliti, yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.12 Schedule

Estimasi Biaya

Estimasi biaya yang diperlukan dalam menyelesaikan penelitian ini mengacu pada penjadwalan yang telah dilakukan, maka perkiraan estimasi biaya yang diperlukan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.13 Estimasi Biaya



BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa dan penelitian yang dilakukan, maka peneliti dapat mengemukakan beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut :

  1. Proses penyediaan suku cadang yang berjalan saat ini pada PT. Iron Wire Works Indonesia masih sangat manual atau menggunakan buku besar.
  2. Penyediaan suku cadang yang masih manual menyebabkan proses menjadi tidak efektif dan efisien. Hal ini terlihat lamanya waktu yang dibutuhkan.
  3. Proses pembuatan laporan penyediaan suku cadang masih membutuhkan waktu yang lama dengan tingkat keakuratan yang rendah, karena masih terdapat beberapa kesalahan.
  4. Untuk mengatasi permasalahan diatas, sistem yang diusulkan mampu berjalan secara terkomputerisasi sehingga membuat proses penyediaan suku cadang menjadi efektif dan efisien, selain itu juga mampu menciptakan laporan Hasil Kartu Pemeriksaan dan laporan pergantian suku cadang dengan cepat dan akurat.

Saran

Setelah peneliti merancang suatu sistem informasi yang digunakan untuk pengelolaan data suku cadang dimana untuk mengatasi ataupun mereferensikan dari pemecahan masalah mengenai penyediaan suku cadang pada PT. Iron Wire Works Indonesia, maka dari itu peneliti ingin menyampaikan beberapa saran agar dalam pengembangan penelitian berikutnya bisa dikembangakan lebih baik lagi yaitu sebagai berikut :

  1. Agar dilakukan pelatihan terhadap user menggunakan sistem yang diusulkan.
  2. Sistem yang diusulkan masih diimplementasikan dalam bentuk localhost, kedepannya bisa diimplementasikan secara online jika memang dibutuhkan.
  3. Sistem yang diusulkan ini mengeluarkan hasil kartu pemeriksaan dan laporan pergantian suku cadang, dan kedepannya bisa dikembangkan dengan lanjut menambah beberapa laporan sesuai kebutuhan perusahaan.



Daftar Pustaka

  1. Harfizar, H., & Albar, F. M. (2017). Rancang Bangun Sistem Informasi Penyalur Dana Bantuan Siswa (Bos) Berbasis Web. Cerita Journal, 3(2), 228-244.
  2. Soleh, Oleh dkk. 2018. Aplikasi Monitoring Jumlah Bibit Tanaman Menggunakan Analisa Balance Score Card pada UPTD TPA Rawa Kucing Kota Tangerang. Jurnal Semnasteknomedia Vol.6 No.1 Hal: 128-132.
  3. 3,0 3,1 Hutahaean, Jeperson. Konsep sistem informasi. Deepublish, 2015.
  4. 4,0 4,1 Permana, Handy Januar, Erna Astriyani, and Tanti Mayang Sari.
  5. Lubis, Adyanata. Basis Data Dasar. Deepublish, 2016.
  6. Azizah, N., Astriyani, E., & Ningsih, L. N. (2015). Optimalisasi Aplikasi E-Commerce Untuk Penjualan Pada Toko Desfa Bogor. Cerita Journal, 1(1), 64-73.
  7. Sunarya, P. A., & Anisah, L. (2018). Desain Komunikasi Visual Sebagai Media Informasi Pada Ditjen Aptika Kementerian Komunikasi Dan Informatika Jakarta. Cerita Journal, 4(1), 76-85.
  8. Rusdiana, A., et al. "Sistem informasi manajemen." (2015).
  9. Hutahaean, Jeperson. Konsep sistem informasi. Deepublish, 2015.
  10. Muslihudin, Muhamad. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur Dan UML. Penerbit Andi, 2016.
  11. Anggraeni, Elisabet Yunaeti. Pengantar Sistem Informasi. Penerbit Andi, 2017.
  12. Warnars, H. L. H. S. "Perbandingan penggunaan Database OLTP (Online Transactional Processing) dan Data Warehouse." Creative Communication and Innovative Technology (CCIT) journal 8.1 (2015): 83-100.
  13. Rahayu, S., Yusup, M., & Dewi, S. P. (2015). Perancangan Aplikasi Absensi Peserta Bimbingan Belajar Berbasis Web Dengan Menggunakan Framework Yii. Ccit Journal, 9(1), 51-59.
  14. Heryanto, Imam. "Membuat Database dengan Microsoft Access (Studi Kasus: Sistem Informasi Kepegawaian)." Informatika: Bandung (2017).
  15. McKay, Alison, George N. Stiny, and Alan de Pennington. "Principles for the definition of design structures." International journal of computer integrated manufacturing 29.3 (2016): 237-250.
  16. Hidayat, Wahyu, Fauzi Maafuf, and Saeful Bahari. "PERANCANGAN MEDIA VIDEO DESAIN INTERIOR SEBAGAI SALAH SATU PENUNJANG PROMOSI DAN INFORMASI DI PT. WANS DESAIN GROUP." CERITA Journal2.1 (2016): 35-49.
  17. Reeve. Waren, Fees. 2015. Accounting (Pengantar Akuntansi). Jakarta : Salemba Empat.
  18. Reeve. Waren, Fees. 2015. Accounting (Pengantar Akuntansi).Jakarta : Salemba Empat.
  19. Horngren, Charles T., Harrison Jr, Walter T 2015. Akuntansi jilid Satu. Edisi Tujuh. Jakarta: Penerbit Erlangga.
  20. Agus, Sartono. 2015. Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi. Edisi Kelima. Yogyakarta: BPFE.
  21. Prawira, Ilham. “Sistem informasi persediaan suku cadang barang berbasis web pada bengkel mobil auto rizal palembang”. Diss.UIN Raden Fatah Palembang, 2017.
  22. Gowon, Muhammad, Abdul Rohman, and Paulus Basuki. “The Effect of Performance Measurement System Implementation on The Local Government Performance” 2018.
  23. Raharjo, S., & Okviandi (2015). Penerapan Metode Waterfall Pada Desain Sistem Informasi Geografis Industri. Jurnal Teknologi dan Sistem Komputer, 2(1), 6-12.
  24. Seidl, M., Scholz, M., Huemer, C., & Kappel, G. (2015). Uml@Classroom: An Introduction To Object-Oriented Modeling. Springer.
  25. Imbar, Radiant Victor, and Benny Setiadi Hartanto. "Aplikasi Sistem Informasi Sumber Daya Manusia dengan Fitur DSS Menggunakan Metode Topsis pada PT. X." Jurnal Informatika7.2 (2015): 125-144.
  26. Munfarida, Tri Dan Yuli Astuti. 2017. Implementasi Daily Activity Monitoring System (Dams) Pada Cv. Jogja Media Telematika. Jurnal Mantik Penusa. Issn: 2088-3943. Vol.21 No.1-Juni 2017.
  27. Nugraha, Fahmi Rizky, Abdul Harits, and Renenata Ardilesmana Siregar. "IMPLEMENTASI BIG DATA MENGGUNAKAN METODE WATERFALL DAN METODE OLINE ANALITICAL PROCESSING (OLAP) UNTUK SUMMARY REPORT MANAGEMENT PADA PT. MATAHARI DEPARTEMEN STORE." PROSIDING SEMINAR NASIONAL ENERGI & TEKNOLOGI (SINERGI). 2018.
  28. Muslih, Muhammad Taufiq dan Bambang Eka Purnama. 2015. Pengembangan Aplikasi Sms Gateway Untuk Informasi Pendaftaran Peserta Didik Baru Di Sman 1 Jepara. Indonesian Journal on Networking and Security, Vol.2 No.1 Hal: 50-55.
  29. Ariawan, Jesa, and Sri Wahyuni. "Aplikasi Pengajuan Lembur Karyawan Berbasis We." Jurnal Sisfotek Global 5.1 (2015).
  30. Sudaryono. 2015. Metodologi Riset Di Bidang TI (Panduan Praktis, Teori dan Contoh Kasus). Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  31. Mawaddah, Udkhiati, and Muchtar Fauzi. "SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN DOSIS OBAT PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING (Studi Kasus Di Klinik Dokter Umum Karanggayam-Srengat)." ANTIVIRUS: Jurnal Ilmiah Teknik Informatika 12.1 (2018).
  32. Suwarto, Suwarto, Nasril Sany, and Eka Indriani. "SISTEM INFORMASI TABUNGAN SISWA BERBASIS WEB PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NUSA PUTRA KOTA TANGERANG." SENSI Journal 4.2 (2018): 244-256.
  33. Astuti, Dui, and Joni Devitra. "ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI PEGAWAI NEGERI IAIN SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI." Jurnal Manajemen Sistem Informasi 2.2 (2017): 513-531.
  34. Koshti, Megha, Sanjay Ganorkar, and L. Chiari. "IoT Based Health Monitoring System by Using Raspberry Pi and ECG Signal." International Journal of Innovative Research in Science, Engineering and Technology 5.5 (2016).
  35. Amin, Ruhul. "Rancang Bangun Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru Pada Smk Budhi Warman 1 Jakarta." Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer 2.2 (2017): 113-121.
  36. Masykur, F., & Prasetiyowati, F. (2016). Aplikasi Rumah Pintar (Smart Home) Pengendali Peralatan Elektronik Rumah Tangga Berbasis Web). Jurnal Teknologi Informasi Dan Ilmu Komputer (Jtiik) Vol, 3, 51-58.
  37. Musrifah, Ai, and Ega Mutia. "PEMBUATAN APLIKASI PENGELOLAAN PROPOSAL DI UNIT KEGIATAN PENGELOLA (UPK) KECAMATAN MANDE BERBASIS DESKTOP." Media Jurnal Informatika 9.1 (2018).
  38. Yuniva, Ika, and Dany Hestiyanto. "Perancangan Web e-Commerce untuk penjualan sepatu dengan pendekatan model Classic Life Cycle." CERITA Journal 4.1 (2018): 24-33.
  39. Jan, Syed Roohullah, et al. "An innovative approach to investigate various software testing techniques and strategies." International Journal of Scientific Research in Science, Engineering and Technology (IJSRSET), Print ISSN(2016): 2395-1990.
  40. Murya, Yosef (2016). Framework PHP yii 2: Develop Aplikasi Web Dengan Cepat dan Mudah.Jakarta: Jasakom.
  41. Warsito, Ary Budi, Muhamad Yusup, and Moh Iqbal Awi Makaram. "Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja." CCIT Journal8.2 (2015): 24-33.
  42. Supriyanti, Dedeh, Yudo Bangun Romadhon, and Dedy Iskandar. "SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA PT. HANKOOK CERAMIC INDONESIA." CERITA Journal 1.1 (2015): 56-63
  43. Astriyani, Erna, Rahmadi, Ahmad Ricky Alfariz. 2017. Rancangan Sistem Pengadaan Stok Barang Pada Pt. Laju Karunia Jaya. Jurnal CERITA. Tangerang : STMIK Raharja. ISSN : 2461-1417 Vol 3 No 1 – Februari 2017. yang berjudul “Rancangan Sistem Pengadaan Stok Barang Pada PT. Laju Karunia Jaya”
  44. Euis Siti Nur, Ninis Khoirunisa, and Sara Devi. "Rancang Bangun Sistem Persediaan Bahan Baku Pada PT. Victory Chingluh Indonesia." Proceedings Konferensi Nasional Sistem dan Informatika (KNS&I) (2015).
  45. Tiara, K., Immaniar, D., & Arzia, F. (2015). PENERAPAN SISTEM INVENTORY LABOTARIUM DIGITAL DENGAN METODE CRITICAL SUCCES FACTOR PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA. CCIT Journal, 9(1), 33-43
  46. Putrodjojo, Gunawan, and Helen Tan. "APLIKASI SISTEM PEMBELIAN PADA PT. HINGS SUBUR MAKMUR." CERITA Journal 2, no. 2 (2016): 151-164
  47. Misriati, T. (2015). Rancang bangun sistem pelayanan jasa pengecatan suku cadang kendaraan bermotor. Jurnal Teknik Komputer, 1(1), 123-133
  48. Rahayu, S., & Nurhaeni, T. (2015). Sistem persediaan alat tulis kantor sebagai penunjang pengambilan keputusan bagian logistik di perguruan tinggi raharja. CCIT Journal, 8(2), 91-101
  49. Chaudhari, Mohit and Atul Wankhede. 2016. “Inventory Management System using STRUTS Framework Architecture”. International Journal of Innovative Science, Engineering & Technology. Vol.3, No.6
  50. Nsofwa, Peter, and Jackson Phiri. "Developing an E-Chain of Custody and Inventory System for the Zambia Police Force." International Journal of Advanced Studies in Computers, Science and Engineering 5.4 (2016): 9
  51. Essig, Michael, Andreas H. Glas, and Josef Gutsmiedl. "Procurement of a supply information system: Lessons learned from the purchase of an inventory management system for C-parts." Journal of Enterprise Information Management 28.3 (2015): 377-399

Contributors

Admin, Kurniadamayanti