SI1414482579

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN

SERVICE MOBIL PADA PT. ANNAPURNA

JAYA AGUNG


SKRIPSI



Logo stmik raharja.jpg



Disusun Oleh :

NIM : 1414482579

NAMA : NITA RARASWATI


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2018/2019)



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN

SERVICE MOBIL PADA PT. ANNAPURNA

JAYA AGUNG

Disusun Oleh :

NIM
: 1414482579
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Desember 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM.)
       
NIP : 000594
       
NIP : 05066




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN

SERVICE MOBIL PADA PT. ANNAPURNA

JAYA AGUNG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1414482579
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi


Disetujui Oleh :

Tangerang, Desember 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
( Endang Suryana, S.Sos.,MM)
   
(Ahmad Roihan, S.Kom.,M.TI)
NID : 05065
   
NIP : 072009




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN

SERVICE MOBIL PADA PT. ANNAPURNA

JAYA AGUNG


Disusun Oleh :

NIM
: 1414482579
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Desember 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1414482579

 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

Seiring dengan berkembangnya kehidupan manusia saat ini, banyak sekali aplikasi dan sistem informasi yang dibuat untuk menunjang dan menciptakan kemajuan di berbagai bidang dalam segala aktifitas yang dilakukan oleh manusia, itupula yang dirasakan perlu diterapkan pada PT. Bumitangerang Mesindotama dalam perencanaan anggaran biaya pada bagian IT terutama rencana anggaran biaya project yang membutuhkan waktu dan proses yang cukup lama. Perlu adanya sebuah sistem yang dapat membuat proses rencana anggaran biaya menjadi lebih mudah, cepat, dan akurat. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle) dalam menganalisa sistem yang didukung dengan observasi, wawancara, dan studi pustaka untuk pengumpulan datanya. Dengan adanya sistem rencana anggaran biaya project IT diharapkan perhitungan rencana anggaran biaya yang sebelumnya rumit dan memakan proses yang lebih lama menjadi lebih mudah, cepat, serta akurat juga diharapkan dapat mengatasi segala kesalahan yang selama ini terjadi.

Kata kunci : Sistem rencana anggaran biaya, IT, Project


ABSTRACT


Along with the development of human life today, many applications and information systems are made to support and create progress in various fields in all activities undertaken by humans, it is also felt necessary to be applied to PT. Bumitangerang Mesindotama in planning budget cost in part IT especially budget plan project cost which requires time and process long enough. The need for a system that can make the cost budget plan process easier, faster and more accurate. In this research, researchers use the SDLC (System Development Life Cycle) method in analyzing the system supported by observation, interview, and literature study for data collection. With the budget plan system of IT project, the cost is expected to the calculation of budget plan previously complicated and consuming longer process becomes easier, faster, and accurate also expected to overcome all errors that have been happened.

Keywords: System cost budget plan, IT, Project




KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN SERVICE MOBIL PADA PT. ANNAPURNA JAYA AGUNG”.

Laporan ini merupakan penelitian penulis di PT. Annapurna Jaya Agung, Sebagai bahan penulisan, data dikumpulkan berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan sumber literature yang mendukung tulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan banyak pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan tulisan ini dengan baik dan tepat waktu.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penelitian ini, antara lain :

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM. selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Dr. Po Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  4. Ibu Euis Sitinur Aisyah, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  5. Bapak Endang Suryana, S.Sos., M.M selaku pembimbing I yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.
  6. Ibu Nur Azizah,M.Akt.,M.Kom selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan, arahan serta motivasi kepada penulis.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan kepada penulis.
  8. Kedua orang tua, kakak,adik dan semua saudara yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil, maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.
  9. Bapak Andri Halim selaku pembimbing lapangan yang telah membantu penulis dalam mengumpulkan data-data serta memberikan arahan untuk memperoleh informasi.
  10. Kerabat-kerabat dan rekan-rekan seperjuangan.
  11. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis meyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan, penyusunan, ataupun penyajian dalam laporan penelitian ini. Oleh karena itu, segala bentuk saran maupun kritik yang bersifat membangun sangat penulis terima agar dapat menjadi acuan untuk penulisan yang akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terima kasih atas perhatian dari pembaca. Semoga Allah SWT selalu memberikan karunia-Nya kepada kita, dan semoga laporan ini dapat bermanfaat dan berguna terutama untuk penulis dan pembaca.


  
Tangerang, Desember 2018
   
(Nita Raraswati)
NIM : 1414482579


Daftar isi



DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1 Gambar Sistem terbuka
  2. Gambar 2.2 Gambar Sistem tertutup
  3. Gambar 2.3 Gambar The triangle for success
  4. Gambar 2.4 Tahap Analisis Perhitungan RAB
  5. Gambar 3.1 Gambar Struktur organisasi
  6. Gambar 3.2 Gambar Use case diagram sistem berjalan
  7. Gambar 3.3 Gambar Activity diagram sistem berjalan
  8. Gambar 3.4 Gambar Sequence diagram sistem berjalan
  9. Gambar 4.1 Gambar Use case sistem usulan
  10. Gambar 4.2 Gambar Activity diagram admin sistem usulan
  11. Gambar 4.3 Gambar Activity diagram manajemen sistem usulan
  12. Gambar 4.4 Gambar Activity diagram Staff IT sistem usulan
  13. Gambar 4.5 Gambar Activity diagram pimpinan sistem usulan
  14. Gambar 4.6 Gambar Sequence diagram admin sistem usulan
  15. Gambar 4.7 Gambar Sequence diagram manajemen sistem usulan
  16. Gambar 4.8 Gambar Sequence diagram Staff IT sistem usulan
  17. Gambar 4.9 Gambar Sequence diagram pimpinan sistem usulan
  18. Gambar 4.10 Gambar Class diagram sistem usulan
  19. Gambar 4.11 Gambar Prototype halaman utama
  20. Gambar 4.12 Gambar Prototype login sistem
  21. Gambar 4.13 Gambar Prototype menu home
  22. Gambar 4.14 Gambar Prototype menu rencana anggaran biaya – proyek
  23. Gambar 4.15 Gambar Prototype menu rencana rincian
  24. Gambar 4.16 Gambar Prototype menu uraian kegiatan
  25. Gambar 4.17 Gambar Prototype menu laporan
  26. Gambar 4.18 Gambar Prototype menu logout
  27. Gambar 4.19 Gambar Tampilan halaman utama sistem
  28. Gambar 4.20 Gambar Tampilan login sistem
  29. Gambar 4.21 Gambar Tampilan menu home
  30. Gambar 4.22 Gambar Tampilan menu master
  31. Gambar 4.23 Gambar Tampilan menu rencana anggaran biaya – proyek
  32. Gambar 4.24 Gambar Tampilan menu rincian
  33. Gambar 4.25 Gambar Tampilan menu uraian kegiatan
  34. Gambar 4.26 Gambar Tampilan menu laporan
  35. Gambar 4.27 Gambar tampilan menu logout

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1 Tabel Elisitasi tahap I
  2. Tabel 3.2 Tabel Elisitasi tahap II
  3. Tabel 3.3 Tabel Elisitasi tahap III
  4. Tabel 3.4 Tabel Final draft elisitasi
  5. Tabel 4.1 Tabel Struktur tbl_proyek
  6. Tabel 4.2 Tabel Struktur tbl_rincian
  7. Tabel 4.3 Tabel Struktur tbl_uraian
  8. Tabel 4.4 Tabel Struktur tbl_user
  9. Tabel 4.5 Tabel Perbedaan sistem berjalan dengan sistem usulan
  10. Tabel 4.6 Tabel Time Schedule
  11. Tabel 4.7 Tabel Estimasi Biaya

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM



BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Penggunaan sistem merupakan salah satu pengaruh dari teknologi komunikasi. Baik buruknya kinerja dari sebuah sistem dapat dilihat melalui kepuasan pemakai sistem itu sendiri. Suatu sistem harus dapat memenuhi kebutuhan user akan informasi yang berkualitas serta memberikan pelayanan yang terbaik bagi user yang menggunakan sistem tersebut. Setiap organisasi sangat membutuhkan informasi yang akurat, cepat, dan relevan. Begitupun dalam hal pengelolaan Cash Flow perusahaan yang berhubungan dengan penerimaan dan pengeluaran Kas perusahaan. Dalam hal ini penerimaan Kas adalah dari pembayaran service mobil customer, sedangkan dalam hal pengeluaran perusahaan berupa biaya operasional. Penerimaan kas yang efektif dan pengeluaran kas yang efisien sangat dibutuhkan perusahaan untuk kelancaran operasional perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan pada umumnya. Namun dalam kenyataannya hal tersebut terkadang sulit untuk dicapai, dikarenakan kurang atau terbatasnya sistem informasi yang digunakan.

PT. Annapurna Jaya Agung adalah perusahaan yang salah satu bidangnya bergerak dalam bidang pelayanan service mobil, yang merupakan usaha yang bergerak dibidang jasa. Selain melayani jasa service mobil, bengkel ini juga menyediakan sparepart mobil khususnya mobil Hino.

Sistem perhitungan laporan keuangan dan sistem pembayaran yang berjalan saat ini pada PT. Annapurna Jaya Agung menggunakan Microsoft Excel dan Microsoft Word. Saat ini pelanggan diberikan kemudahan dalam pembayaran dengan dua belah pihak. Namun dalam aplikasinya, semua sistem yang diterapkan belum bisa ditentukan efektifitasnya, karena dalam kenyataan dilapangan masih belum maksimal dan mencapai target yang diharapkan, yaitu sebesar 900 juta setiap bulannya dan terus meningkat sesuai permintaan dari pusat.

Berdasarkan uraian permasalahan diatas, maka dalam penyusunan penelitian ini peneliti mengambil judul “Perancangan Sistem Informasi Pembayaran Service Mobil Pada PT. Annapurna Jaya Agung”

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka yang menjadi permasalahan pada PT. Annapurna Jaya Agung antara lain sebagai berikut:

  1. Apakah sistem yang berjalan sudah efektif pada PT. Annapurna Jaya Agung?
  2. Apa yg terdapat dalam sistem pembayaran service mobil pada PT. Annapurna Jaya Agung?
  3. Bagaimana cara menerapkan sistem informasi pembayaran service mobil untuk mengurangi kesalahan dalam laporan pada PT. Annapurna Jaya Agung?

Ruang Lingkup

Ruang lingkup yang akan dibahas pada penelitian ini adalah untuk mempermudah penulisan skripsi agar lebih terarah dan berjalan dengan baik, maka perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah. Adapun ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas pada kegiatan sistem informasi pembayaran dalam service mobil adalah sebagai berikut:

  1. Sistem yang dibuat hanya pada bagian pembayaran service mobil dan pembuatan invoice pada PT. Annapurna Jaya Agung.
  2. Sistem yang berjalan dibuat untuk bagian kasir, admin, keuangan dan pimpinan pada PT. Annapurna Jaya Agung.
  3. Laporan yang disajikan dalam sistem informasi pembayaran service mobil pada PT. Annapurna Jaya Agung bisa dilihat dari tagihan (invoice) estimasi biaya yang telah diproses.

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain:

  1. Untuk dapat mengidentifikasi kelemahan sistem pembayaran service mobil yang sedang berjalan pada PT. Annapurna Jaya Agung.
  2. Untuk membuat referensi dalam pengembangan sistem pembayaran service mobil yang efektif pada PT. Annapurna Jaya Agung.
  3. Untuk merancang sistem informasi yang mempermudah dan mengurangi ketidaksamaan dalam pembuatan laporan pada PT. Annapurna Jaya Agung.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Dapat membantu mengetahui data tentang kelemahan sistem yang ada, sehingga memberikan pengetahuan untuk melakukan perbaikan dan pengembangan sistem yang lebih baik lagi untuk perusahaan.
  2. Dapat menghasilkan informasi yang lengkap, akurat dan tepat waktu dalam pembuatan laporan pembayaran service mobil sehingga dapat memudahkan manajemen dalam mencapai target yang di tetapkan oleh pusat.
  3. Dapat memudahkan staff admin, kasir, finance dan pimpinan dalam pembuatan laporan keuangan akhir bulan serta memonitoring piutang customer.

Metode Penelitian

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penyusunan laporan Skripsi ini peneliti menggunakan beberapa metode antara lain sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan 3 (tiga) pendekatan yaitu sebagai berikut:

  1. Metode Observasi ( Observation Research)

    Pada metode ini peneliti melakukan analisa terhadap masalah yang ada dengan cara mengamati sumber dan pengolahan data serta mengumpulkan data dari bagian-bagian yang berhubungan dengan sistem pembayaran service mobil, baik berupa dokumen kerja, catatan-catatan maupun laporan.

  2. Metode Wawancara (Interview Research)

    Metode wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab langsung pada bagian administrasi service, administrasi keuangan yang berhubungan dengan sistem pembayaran service mobil dan memahami akan hal yang akan diteliti sesuai dengan tujuan penelitian.

  3. Metode Studi Pustaka (Library Research)

    Metode studi kepustakaan dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dilakukan yaiu dengan membaca dan mempelajari beberapa sumber melalui media cetak, maupun media massa.

Metode Analisa

Metode Analisa Sistem

Setelah melakukan proses pengumpulan data selanjutnya data yang sudah diperoleh diolah dan dianalisa dalam melakukan perancangan sistem pembayaran service mobil. Disini peneliti menggunakan metode analisa sistem, yaitu analisa SWOT untuk menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal menjadi langkah-langkah strategi dalam mengoptimalkan usaha yang lebih menguntungkan. Dalam analisis faktor-faktor internal dan eksternal akan ditentukan aspek-aspek yang menjadi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), kesempatan (Opportunities), dan yang menjadi ancaman (Treathment) sebuah organisasi. Agar dapat menetapkan strategi dan sasaran sehingga tersusun program yang efektif dan efisien maka diperlukan suatu analisis yang tajam dari organisasi, ditambah dengan analisa PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Eficiency and Service).

Kemudian peneliti menggunakan metode Elisitasi untuk mengumpulkan dan menyeleksi kebutuhan sistem yang diharapkan stakeholder. Elisitasi merupakan rancangan sistem yang diusulkan yang sesuai dengan keinginan atau yang dibutuhkan user. Elisitasi yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu Elisitasi tahap I, Elisitasi tahap II, Elisitasi tahap III dan draft final elisitasi.

Metode Perancangan

Perancangan merupakan tahap dalam menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML (Unified Modelling Language) dengan software visual paradigma yaitu bahasa yang digambarkan berdasarkan grafik atau gambar, memvisualisasikan menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OO” (Object Oriented) melalui tahap: Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram, yang dilakukan melalui 4 (empat) tahap, yaitu: (1) Survey terhadap sistem yang berjalan, (2) Analisa terhadap temuan survey, (3) Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi melalui 4 tahapan, yaitu tahap 1 mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2 melakukan pengelompokkan kebutuhan dengna metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential) selanjutnya tahap 3 dengan TOE (Technical, Operational dan Economic) serta tahap final, (4) Identifikasi persyaratan sistem.

Metode Prototype

Metode yang digunakan adalah throw away prototype karena lebih mengarah pada hasil persentasi saja. Yang dimana bertujuan untuk memvisualisasikan sebuah sistem yang sedang dibangun dan berdasarkan komentar pengguna, prototipe berikutnya terus dibangun sampai dapat memvisualisasikan sistem kerja nyata.

Metode Testing

Testing adalah proses menganalisa suatu entitas software untuk mendeteksi perbedaan antara kondisi yang diinginkan dengan kondisi yang ada (error/bugs/defects) dan mengevaluasi fitur dari entitas software. Pada metode testing ini, metode yang digunakan adalah Black Box Testing untuk menunjukkan fungsi-fungsi yang ada didalam sebuah perangkat lunak melalui test fungsionalitas dari aplikasi yang bertentangan dengan struktur kerja. Memastikan apakah pemasukan data diterima dengan benar dan keluaran data yang dihasilkan sesuai yang diinginkan.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas penulisan ini, maka materi-materi yang tertera pada laporan Skripsi ini dikelompokan menjadi beberapa sub bab dengan penyampaian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab 1 ini menjelaskan tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah, Ruang Lingkup, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan yang digunakan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisi tentang definisi ilmu yang diambil dari buku yang berkaitan dengan penyusunan penelitian Skripsi serta membahas mengenai teori-teori antara lain, Teori Umum, Teori Khusus, dan Literature Review.

BAB III ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

Pembahasan dalam bab ini berisi tentang gambaran umum perusahaan, sejarah singkat perusahaan, wewenang dan tanggung jawab, struktur organisasi, serta UML (Unifield Modelling Language) sistem yang berjalan dan PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Eficiency and Service).

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pembahasan dalam bab ini berisikan rancangan sistem usulan, rancangan basis data, rancangan program, rancangan Prototype, Konfigurasi Sistem Usulan, Evaluasi, Implementasi, Estimasi Biaya.

BAB V PENUTUP

Berisikan tentang kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran yang diberikan sebagai tindak lanjut yang diperlukan dimasa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Gordon B.Davis dalam Danang Sunyoto (2014), sistem terdiri dari bagian-bagian yang bersama-sama beroperasi untuk mencapai beberapa tujuan.

Menurut Richard F. Neuschel dalam Taufiq (2013:2)[1], mendefinisikan bahwa, “Sistem sebagai urut-urutan operasi klerikal (tulis menulis), biasanya melibatkan beberapa orang didalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi. Adapun pendekatan yang lebih menekankan pada elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.”

“Sistem adalah kumpulan/group dari sub sistem/ bagian/ komponen apapun baik phisik atau pun non phisik ataupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.” (Prof.Dr.Azhar Susanto, 2013)[2]

Menurut Hartono (2013:9)[3], “Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan”.

Menurut Ross D. Arnold dan Jon P. Wade dalam Procedia Computer Science Vol.44 (2015) (669:678), “Sytems: Groups or combination of interralated, interdependent, or interacting elements forming collective entities.”

“Sistem merupakan suatu kumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan dan mempunyai ketergantungan satu sama lain, sistem dapat berjalan jika komponen-komponen yang ada di dalamnya bisa bekerja sama membentuk suatu lingkaran yang tidak dapat dipisahkan.” (CCIT Vol.6 No.2 Nasaruddin, dkk. Januari, 2013:226-227)[4].

Menurut Suprihadi dkk dalam Jurnal CCIT (2013:310)[5], “Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.”

Menurut Ageng Setiani dalam Jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:49)[6], “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran atau tujuan tertentu.”

Dari beberapa pedapat di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekumpulan unsur atau prosedur yang saling berhubungan dan berinteraksi menjadi satu kesatuan sehingga tujuan dapat tercapai.

Karakteristik Sistem

Edhi Sutanta dalam buku Dr.H.A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:35)[7], karakteristik sistem yaitu sebagai berikut.

  1. Komponen (components)
  2. Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusunan sistem. Komponen sistem dapat berupa benda nyata ataupun abstrak. Komponen sistem disebut sebagai subsistem.

  3. Batas (boundary)
  4. Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem yang lain. Tanpa adanya batas sistem, sangat sulit untuk memberikan batasan scope tinjauan terhadap sistem.

  5. Lingkungan (environments)
  6. Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem lingkungan sistem yang dapat menguntungkan ataupun merugikan. Umumnya lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankan untuk menjaga keberlangsungan sistem, sedangkan lingkungan sistem yang merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal mungkin, bahkan ditiadakan.

  7. Penghubung/antarmuka (interface)
  8. Penghubung/antarmuka merupakan sarana memungkinkan setiap komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas menjembatani hubungan antarkomponen dalam sistem. Penghubung/antarmuka merupakan sarana setiap komponen saling berinteraksi dan berkomunikasi.

  9. Masukan (input)
  10. Masukan merupakan komponen sistemm yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran (output) yang berguna.

  11. Pengolahan (processing)
  12. Pengolahan merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan output yang berguna bagi para pemakainya.

  13. Keluaran (output)
  14. Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.

  15. Sasaran (objectives) dan tujuan (goal)
  16. Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem.

  17. Kendali (control)
  18. Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.

  19. Umpan balik (feed back)
  20. Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (kontrol) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpanan proses dalam sistem dan mengembalikannya pada kondisi normal.

Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut. (Dr.H.A.Rusdiana & Moch.Irfan 2014:42)[7]

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
  2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, dan sebagainya.

  3. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan
  4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dan mesin disebut dan human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system. Sistem informasi akuntansi merupakan contoh man-machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  5. Sistem Tertentu dan Sistem Tidak Tentu
  6. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi di antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tidak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

  7. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka
  8. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luara atau subsistem lainnya. Karena sistem bersifat terbukan dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik.

Tujuan Sistem

Menurut Taufiq (2013:5)[1], tujuan sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan. Manusia, tumbuhan, hewan, organisasi, lembaga dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yang bermanfaat minimal bagi dia sendiri atau bagi lingkungannya. Tujuan sangatlah penting karena tanpa tujuan yang jelas segala sesuatu pasti akan hancur dan berantakan tapi dengan tujuan yang jelas akan lebih besar kemungkinan akan tercapai sasarannya. Begitu juga sistem yang baik adalah sistem yang memiliki tujuan yang jelas dan terukur yang memungkinkan untuk dicapai dan memiliki langkah-langkah yang terstruktur untuk mencapainya. Dengan tujuan yang jelas dan terukur serta menggunakan langkah-langkah terstruktur kemungkinan besar sistem itu akan tercapai tujuannya sesuai dengan apa yang telah menjadi tujuannya.

Menurut Prof.Dr.Azhar Susanto (2013:23)[2], tujuan sistem merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh suatu sistem. Sistem ada karena tujuan. Sistem dibangun agar tujuan tercapai tidak menyimpang sehingga resiko kegagalan bisa diminimalkan. Agar supaya target tersebut bisa tercapai secara efektif dan efisien maka target atau sasaran tersebut harus diketahui terlebih dahulu ciri-ciri atau kriterianya agar sistem dapat dibangun dan menuntun dengan jelas dan tegas setiap aktivitas menuju tujuan yang telah ditetapkan.

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Siregar yang dikutip oleh Priyo Sutopo, dkk dalam Jurnal Informatika Mulawarman (2016:23)[8]. “Data diterjemahkan sebagai istilah yang berasal dari kata “datum” yang berarti fakta atau bahan-bahan keterangan. Data merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi”.

Menurut Rohmat Taufiq (2013:13)[1], “Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah.”

“Data adalah fakta atau apapun yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi. Data bisa berupa bahan untuk diskusi, pengambilan keputusan, perhitungan, atau pengukuran. Saat ini data tidak harus selalu dalam bentuk kumpulan huruf-huruf dalam bentuk kata atau kalimat tapi bisa juga dalam bentuk suara, gambar diam dan bergerak, baik dalam bentuk dua atau tiga dimensi. Bahkan sekarang mulai banyak berkembang data virtual/maya yang merupakan hasil rekayasa komputer.” (Prof.Dr.Azhar Susanto, 2013).

Menurut Hardcastle, E (2011) dalam Al-Mamary, dkk dalam American Journal of Software Engineering, 2014, Vol. 2, No. 2 (22:25), Data is a raw fact and can take the form of a number or statement such as a date or a measurement. Information is generated through the transformation of data.

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data atau item. Menurut Supriyadi dalam jurnal CCIT (2013:310), “Data merupakan sekumpulan keterangan atau buku mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, berdiri sendiri, belum diorganisasikan dan belum diolah.”

Dari beberapa pernyataan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa data adalah sekumpulan keterangan atau buku yang berisi deskripsi dari suatu kejadian yang bisa dijadikan sebagai sumber informasi dalam mengambil sebuah keputusan.

Klasifikasi Data

Dalam buku Dr.H.A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:71)[7], data dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

  1. Berdasarkan Sifat Data
    1. Data Kuantitatif (Quantitative Data)
    2. Yaitu data dalam bentuk angka atau bilangan.

    3. Data Kualitatif (Qualitative Data)
    4. Yaitu data bukan dalam bentuk penjumlahan atau angka, melainkan dalam bentuk pernyataan dan atau kategori.

  2. Berdasarkan Sumber Data
    1. Data Internal (Internal Data)
    2. Yaitu data yang berasal dari dalam organisasi atau data asli, data yang diperoleh dari observasi yang dilakukan langsung oleh peneliti atau bukan dari hasil pengamatan atau karya orang lain. Data internal sering disebut sebagai data primer (primary data).

    3. Data Eksternal (External Data)
    4. Yaitu data yang berasal dari luar organisasi atau institusi, atau data hasil observasi orang lain. Data eksternal dapat dikelompokkan menjadi:

      1. Data Eksternal Primer (Primary External Data)
      2. Yaitu data yang dapat berbentuk lisan atau tertulis yang didapatkan langsung dari pemilik data sendiri atau orang yang melakukan observasi atau pengumpul data tersebut, biasa juga disebut directly external data.

      3. Data Eksternal Sekunder (Secondary External Data)
      4. Yaitu data yang diperoleh dari orang yang bukan melakukan observasi langsung, biasa juga disebut indirectly external data.

  3. Berdasarkan Dinamika Data
    1. Data Statis
    2. Yaitu data yang dalam jangka waktu lama tidak akan mengalami perubahan.

    3. Data Semi Dinamis
    4. Yaitu data yang dalam waktu kemungkinan mengalami perubahan; sedikit mengalami perubahan;

    5. Data Dinamis
    6. Yaitu data yang menurut waktu akan mengalami perubahan.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Informasi atau dalam bahasa Inggrisnya adalah information, berasal dari kata informacion bahasa Prancis. Kata tersebut diambil dari bahasa Latin, yaitu informationem yang artinya “konsep,ide,garis besar”. Informasi adalah suatu data yang sudah diolah atau diproses sehingga menjadi suatu bentuk yang memiliki arti bagi penerima informasi yang memiliki nilai bermanfaat. (Dr.H.A. Rusdiana & Moch. Irfan, 2014)[7]

Menurut Lani Sidharta dalam buku H.A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:75)[7] “Menyatakan bahwa informasi adalah data yang disajikan dalam bentuk yang bisa berguna untuk membuat keputusan”.

Menurut Prof.Dr.Azhar Susanto (2013:38)[2], informasi adalah hasil pengolahan data , akan tetapi tidak semua hasil dari pengolahan tersebut bisa menjadi informasi, hasil pengolahan data yang tidak memberikan makna atau arti serta tidak bermanfaat bagi seseorang bukanlah merupakan informasi bagi orang tersebut.

Klasifikasi Informasi

Menurut Tata Sutabri (2016:30)[9], informasi dalam manajemen diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek sebagai berikut.

  1. Informasi Berdasarkan Persyaratan
  2. Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh seorang manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasarkan persyaratan itu, informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut :

    1. Informasi yang Tepat Waktu
    2. Pada hakikatnya, makna informasi yang tepat waktu adalah sebuah informasi yang tiba pada manajer sebelum suatu keputusan diambil. Bagi manajer yang lebih sibuk dan lebih besar ruang lingkup organisasinya, mungkin informasi yang tiba padanya seminggu sebelum pengambilan keputusan dinilai tidak tepat.

    3. Informasi yang Relevan
    4. Sebuah informasi yang disampaikan oleh seorang manajer kepada bawahannya harus relevan, yakni ada kaitannya dengan kepentingan pihak penerima sehingga informasi tersebut akan mendapat perhatian. Informasi yang tidak relevan jelas tidak akan mendapat perhatian sama sekali dari si penerima informasi.

    5. Informasi yang Bernilai
    6. Yang dimaksud dengan informasi yang bernilai adalah informasi yang berharga untuk suatu pengambilan keputusan.

    7. Informasi yang Dapat Dipercaya
    8. Suatu informasi harus dapat dipercaya (reliable) dalam manajemen karena hal ini sangat penting menyangkut citra organisasi yang digiatkan manajemen.

  3. Informasi Berdasarkan Dimensi Waktu
  4. Informasi berdasrakan dimensi waktu diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam, yaitu:

    1. Informasi Masa Lalu
    2. Informasi jenis ini adalah mengenai persitiwa lampau yang meskipun jarang digunakan, namun dalam penyimpanannya pada data storage perlu disusun secara rapi dan teratur.

    3. Informasi Masa Kini
    4. Dari sifatnya sendiri sudah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang (current events). Berkat teknologi maju dan canggih dalam bentuk komputer, pengelolaan informasi jenis ini dapat dilakukan relatif amat cepat.

  5. Informasi Berdasarkan Sasaran
  6. Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditujukan kepada seseorang atau sekelompok orang, baik yang terdapat di dalam organisasi maupun di luar oraganisasi. Informasi jenis ini diklasifikasikan sebagai berikut:

    1. Informasi Individual
    2. Informasi individual (individual information) ialah informasi yang ditujukan kepada seseorang yang mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijaksanaan (policy maker) dan padanya tanggapan terhadap informasi yang diperolehnya.

    3. Informasi Komunitas
    4. Yang disebut informasi komunitas (community information) adalah informasi yang ditujukan kepada khalayak di luar organisasi, suatu kelompok tertentu di masyarakat.

Nilai dan Kualitas Informasi

Secara umum nilai suatu informasi menurut Sutabri dalam buku Dr.H.A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:77)[9] dihubungkan dengan cost effectiveness dan/atau cost benefit sehingga nilai informasi didasarkan pada sepuluh sifat sebagai berikut:

  1. Mudah diperoleh
  2. Yaitu mudah dan cepatnya informasi dapat diperoleh;

  3. Luas dan lengkap
  4. Yaitu volume dan keluaran informasi;

  5. Ketelitian
  6. Yaitu bebas dari kesalahan;

  7. Kecocokan
  8. Yaitu informasi memiliki hubungan dengan masalah yang dihadapi;

  9. Ketepatan waktu
  10. Yaitu informasi tersedia pada saat dibutuhkan;

  11. Kejelasan
  12. Yaitu informasi yang ada sangat jelas dan dimengerti oleh si pemakai;

  13. Keluwesan
  14. Yaitu informasi dapat disesuaikan oleh beberapa pengguna dalam pengambilan keputusan;

  15. Dapat dibuktikan
  16. Yaitu pemakai informasi dapat menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan sama;

  17. Tidak ada prasangka
  18. Yaitu informasi tidak dapat diubah untuk mendapatkan keputusan yang telah dipertimbangkan sebelumnya;

  19. Dapat diukur
  20. Yaitu keputusan dihasilkan dari informasi formal.

Kualitas informasi umumnya adalah sebagai suatu konsep yang multi-dimensi menurut Klein dalam buku Dr.H.A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:78)[7] dengan berbagai karakteristik yang melekat bergantung pada sudut pandang filosofi author. Secara umum, terminologi information quality/data quality dijelaskan sebagai data yang siap dan sesuai untuk digunakan (fit-for-use). Menurut Kahn, Wang & Strong, dalam buku Dr.H.A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:78)[7], yang berimplikasi bahwa informasi sangat relatif, yaitu informasi dapat digunakan oleh seseorang, tetapi belum cukup membantu untuk orang lain menurut Tayi & Ballou dalam buku Dr.H.A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:78).

Sedangkan menurut Raymond Mc Load dalam Taufiq (2013:15)[1], “Informasi yang berkualitas” adalah sebagai berikut:

  1. Akurasi
  2. Data yang dimasukkan dan proses yang digunakan dalam sistem harus sesuai dengan prosedur sehingga yang dihasilkan bisa benar-benar akurat.

  3. Relevansi
  4. Informasi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi, data yang digunakan untuk diproses seharusnya ada hubungannya dengan masalahnya sehingga informasi yang diberikan bisa sesuai dengan masalah yang dihadapi.

  5. Ketepatan Waktu
  6. Suatu informasi yang dibutuhkan bisa didapatkan pada saat ini juga, karena informasi yang dibutuhkan saat ini bisa jadi sudah tidak dibutuhkan lagi. Hampir semua pengguna membutuhkan informasi yang update (terkini), maka dari itu informasi yang dihasilkan dari sistem tersebut sebisa mungkin bisa disajikan saat itu juga.

  7. Kelengkapan
  8. Kelengkapan informasi bisa ditunjukkan dari menjawab informasi tersebut terhadap pertanyaan atau kebutuhan pengguna. Jika informasi bisa menjawab apa yang dibutuhkan secara lengkap oleh pengguna maka informasi tersebut bisa dikatakan lengkap dan informasi seperti itulah yang benar-benar dibutuhkan oleh pengguna.

Komponen Informasi

Sebuah informasi bisa bermanfaat, bisa memberikan pemahaman bagi orang yang menggunakannya, jika informasi tersebut memenuhi atau mengandung salah satu komponen dasarnya. Jika dianalisis berdasarkan pendekatan information system, pada dasarnya ada sekitar enam komponen.

Adapun keenam komponen informasi tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Root of information
  2. Yaitu komponen akar bagian dari informasi yang berada pada tahap awal keluaran sebuah proses pengolahan data. Contoh yang termasuk ke dalam komponen awal ini adalah informasi yang disampaikan oleh pihak pertama.

  3. Bar of information
  4. Yaitu komponen batang dalam suatu informasi, yaitu jenis informasi yang disajikan dan memerlukan informasi lain sebagai pendukung sehingga informasi awal dapat dipahami. Contoh, jika membaca headline dalam sebuah surat kabar, untuk memahami lebih jauh, tentu harus membaca informasi selanjutnya, sehingga maksud dari informasi yang ada pada headline dapat dipahami secara utuh.

  5. Branch of information
  6. Yaitu komponen informasi yang bisa dipahami jika informasi sebelumnya telah dipahami. Contoh, informasi yang merupakan penjelasan keyword yang telah ditulis sebelumnya, atau dalam ilmu eksakta seperti bentuknya adalah hasil dari sebuah uraian langkah penyelesaian soal dengan rumus-rumus atau perhitungan.

  7. Stick of information
  8. Yaitu komponen informasi yang lebih sederhana dari cabang informasi. Informasi ini merupakan informasi pengayaan pengetahuan. Kedudukannya bersifat pelengkap terhadap informasi lain.

  9. Bud of information
  10. Komponen informasi yang bersifat semi-mikro, tetapi keberadaannya sangat penting sehingga dalam jangka waktu yang akan datang informasi ini akan berkembang dan dicari serta ditunggu oleh pengguna informasi sesuai dengan kebutuhannya.

  11. Leaf of information
  12. Komponen informasi yang merupakan informasi pelindung serta lebih mampu menjelaskan kondisi dan situasi ketika sebuah informasi muncul. Informasi ini berhubungan dengan informasi mengenai kebutuhan pokok, informasi yang menjelaskan cuaca, musim, yang kehadirannya sudah pasti muncul.

Keenam komponen tersebut menjadi syarat sehingga sebuah informasi menjadi berkualitas, yaitu berdasarkan data yang valid dan reliabel, utuh, sumber pertamanya dapat dipercaya, mutakhir, akurat, dan disimpan sedemikian rupa sehingga mendasari pemahaman seseorang sepanjang waktu seiring perkembangan zaman sebagai alat pendukung proses pengambilan keputusan apabila diperlukan.

Konsep Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem baik phisik maupun non phisik yang saling berhubungan satu sama dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna. (Prof.Dr.Azhar Susanto, 2013)[2]

Sistem informasi menurut Laudon dalam buku Prof.Dr. Azhar Susanto (2013:52)[2] merupakan komponen-komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, pengendalian dan untuk memberikan gambaran aktivitas didalam perusahaan.

Menurut McKeon dalam buku Prof.Dr. Azhar Susanto (2013:52)[2], sistem informasi merupakan gabungan dari komputer dan user yang mengelola perubahan data menjadi informasi serta menyimpan data dan informasi tersebut.

Menurut Khanna Tiara, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.9 No.1 (2015:34)[10] mengatakan bahwa “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”

Menurut Giandari Maulani, dkk dalam Jurnal ICIT Vol.4 No.2 (2018:157)[11] mengatakan bahwa “Sistem informasi adalah suatu sistem yang berhubungan dengan pengumpulan, penyimpanan dan pemrosesan data, baik yang dilakukan secara manual,maupun berbantuan computer, untuk menghasilkan informasi yang sangat berguna bagi proses pengambilan keputusan.

Dari pernyataan-pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem atau komponen-komponen yang merupakan gabungan dari komputer dan user yang melakukan proses perubahan data menjadi informasi yang dapat disimpan dan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk satu-kesatuan untuk mencapai sasaran. (Tata Sutabri 2016:41)[9]

  1. Blok Masukan
  2. Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input di sini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  3. Blok Model
  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  5. Blok Keluaran
  6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

    Gambar 2.1. Komponen Sistem Informasi

  7. Blok Teknologi
  8. Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

  9. Blok Basis data
  10. Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

  11. Blok Kendali
  12. Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Konsep Dasar Teknologi Informasi

Definisi Teknologi Informasi

Menurut Deni Darmawan (2013:21)[12] dalam bukunya, “Teknologi informasi adalah serangkaian tahapan penanganan informasi, yang meliputi penciptaan informasi, pemeliharaan saluran informasi, seleksi dan transmisi informasi, penerimaan informasi secara selektif, penyimpanan dan penelusuran informasi, dan penggunaan informasi.”

Menurut Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:52)[7] dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Manajemen, “Teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, dan memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat, dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan. Selain itu, teknologi informasi merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.”

Teknologi informasi merupakan serangkaian tahapan penanganan informasi termasuk di dalamnya proses pengolahan data untuk menghasilkan informasi yang berkualitas.

Perkembangan Teknologi Informasi

Perkembangan teknologi informasi memacu suatu cara baru dalam kehidupan, dari kehidupan dimulai sampai dengan berakhir. Teknologi informasi mengalami perkembangan sebagaimana yang dijelaskan oleh Rusdiana dan Irfan (2014:57)[7], yaitu:

Menjelang peralihan abad sekarang ini, manusia cenderung menduduki tempat sentral dalam proses produksi karena tahapan ekonomi yang berdasarkan pengetahuan (knowledge based) dan berfokus pada informasi (information focused). Dalam hal ini, telekomunikasi dan informatika memegang peranan sebagai teknologi kunci (enabler technology).

Kemajuan teknologi pada masa mendatang atau pada era globalisasi, sektor teknologi informasi dan telekomunikasi merupakan sektor yang paling dominan. Teknologi informasi banyak berperan dalam pendidikan (e-education). Dengan adanya pengaruh globalisasi, pendidikan masa mendatang akan lebih bersifat terbuka dan dua arah, beragam, multidisipliner, serta terkait pada produktivitas kerja. Hal tersebut sudah mulai banyak digunakan oleh beberapa negara yang memiliki kecanggihan teknologi salah satunya Amerika Serikat dalam penggunaan metode web baseddistance learning.

Sistem informasi secara keseluruhan tidak hanya terdapat dalam sistem informasi manajemen, karena tidak semua informasi dalam organisasi dapat dimasukkan secara lengkap kedalam sebuah sistem yang otomatis. Aspek utama dari sistem informasi akan selalu ada diluar sistem komputer.

Penggunaan Teknologi Informasi

Berdasarkan buku Sistem Informasi Manajemen, karangan Rusdiana dan Irfan (2014:59)[7], manusia sebagai manusia sosial membutuhkan komunikasi diantara sesamanya agar dapat saling berhubungan. Oleh karena itu, manusia mencari dan menciptakan sistem dan alat untuk saling berhubungan. Alat dan sistem komunikasi yang diciptakan manusia tersebut kemudian disebut teknologi informasi.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Darmawan, Deni (2013:209)[12] “Analisa sistem adalah suatu proses mengumpulkan dan menganalisa informasi yang berhubungan dengan masalah-masalah yang timbul agar dapat memberikan jalan keluar sesuai dengan masalah yang dihadapi.”

Menurut Taufiq (2013:155)[1], “Analisa sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem yang manual atau pun sistem yang sudah terkomputerisasi secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, design logic, dan memberikan keputusan dari analisa tersebut.”

Analisa sistem adalah gambaran tentang sistem yang sedang berjalan dan bertujuan untuk mengetahui lebih jelas dan bagaimana cara kerja sistem tersebut, selain untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan, analisis ini juga bertujuan untuk mendefinisikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan seginggga dapat diusulkan suatu perbaikan. (Rivai, dkk.2014)[13]

Menurut Suryadi dalam Jurnal CCIT Vol. 9 No. 3 (2016:270)[14] yang mengungkapkan bahwa analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, hambatan-hambatan yang terjadi dari kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Dapat disimpulkan bahwa analisa sistem adalah suatu proses kegiatan mempelajari sistem baik secara manual atau pun terkomputerisasi yang bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut serta dapat mendefinisikan suatu permasalahan dan hambatan yang terjadi sehingga nantinya dapat diusulkan suatu perbaikan untuk sistem tersebut.

Langkah-Langkah Analisis Sistem

Untuk melakukan analisa sistem agar hasil analisa dapat maksimal maka langkah-langkah yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak tumpang tindih antara hasil analisa yang satu dengan hasil analisa yang lain atau dengan tujuan hasil analisa sistem yang dilakukan bisa dikelompokkan sesuai dengan langkah yang dilakukan sehingga mudah untuk dipelajari atau dikembangkan lagi ke dalam rancang bangun sistem informasi. (Taufiq, 2013:159)[1]

Beberapa urutan langkah yang bisa digunakan dalam analisa sistem menurut Whitten L.Jeffery dalam Taufiq (2013:159)[1] adalah sebagai berikut:

  1. Definisi Lingkup
  2. Analisis Masalah
  3. Analisis Persyaratan
  4. Desain Logic
  5. Analisa Kebutuhan

Tahapan Analisa Sistem

Murad (2013:51)[15] menyatakan bahwa, tahap analisis merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya.

Systems Analysis and Design, Step-by-Step process for developing high-quality information systems: Plan, develop, and maintain information systems, also manages IT projects, including tasks, resources, schedules, and costs, conducts meetings, delivers presentatios, and writes memos, reports, and documentation. (Harry J. Rosenblatt. (2014)[16]. Systems Analysis and Design, 10th Edition, International Edition. Course Technology, Cengage Learning).

Fungsi Analisis Sistem

Tohari (2013:11)[17] menyatakan bahwa:

  1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan user
  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan user
  3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah
  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya sesuai dengan user

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definsi Perancangan Sistem

Menurut Sugianto dalam Zohrahayati (2013:28)[18], “Perancangan Sistem adalah suatu kegiatan membuat desain teknis berdasarkan kegiatan pada waktu proses analisis. Perancangan disini dimaksudkan suatu proses pemahaman dan perancangan suatu sistem informasi berbasis komputer”.

“Perancangan Sistem, adalah spesifikasi umum dan terperinci dari pemecahan masalah berbasis komputer yang telah dipilih selama tahap analisis”. (Susanto, 2017)

Menurut Hamdani (2015:182), “Perancangan sistem yaitu merancang/memodelkan sistem secara rinci berdasarkan hasil analisis dari sistem berjalan sehingga menghasilkan model baru yang diusulkan disertai dengan rancangan database dan rancangan aplikasi/program”.

Menurut Mulyati, dkk dalam Jurnal ICIT Vol.4 No.2 (2018:119)[19], “Perancangan sistem adalah termasuk bagaimana mengorganisasi sistem ke dalam subsistem-subsistem, perangkat keras, perangkat lunak serta prosedur-prosedur. Perancangan merupakan spesifikasi umum dan terinci dari pemecahan masalah berbasis komputer yang telah dipilih selama tahap analisis.”

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem merupakan kegiatan merancang sistem baik spesifikasi umum dan terperinci berdasarkan hasil dari tahap analisis yang disertai dengan rancangan database dan rancangan aplikasi/program.

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Haerudin, dkk (2013:117)[20], tahap perancangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut :

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem (user).
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pembangunan atau pembuatan sistem.

Menurut Darmawan (2013:228)[21], Tahap Perancangan atau Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu sebagai berikut:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem (end-user).
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemrograman computer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).

Konsep Dasar Prototyping

Definisi Prototyping

Menurut Asep Saefullah, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.8 No.2 (2015:48)[22], “Prototype merupakan perancangan atau pembuatan produk skala kecil sebelum dirancangnya produk sebenarnya.

Dari definisi prototyping di atas, dapat dikatakan bahwa prototyping biasanya hanya mensimulasikan beberapa aspek dari fitur program akhir, dan mungkin juga sama sekali berbeda dari pelaksanaan akhir program nantinya.

Prototyping :

  1. Early working version of an information system.
  2. Speeds up the development process significantly.
  3. Important decisions might be made too early, before business or IT issues are thoroughly understood.
  4. A prototype based on careful fact-finding and modeling techniques can be an extremely valuable tool.

(Harry J. Rosenblatt. (2014)[16]. Systems Analysis and Design, 10th Edition, International Edition, Course Technology, Cengage Learning).

Jenis Pendekatan Prototyping

Menurut Husain (2014:52)[23], terdapat 3 pendekatan utama prototyping, yaitu sebagai berikut :

  1. Throw-Away
  2. Prototype dibuat dan di test, dan digunakan sebagai dasar untuk membuat produk akhir, sedangkan prototypenya sendiri dibuang.

  3. Incremental
  4. Prototype dibuat sebagai komponen-komponen yang terpisah-pisah. Selanjutnya prototype tersebut dapat dijadikan sebagai sistem awal yang sudah bisa digunakan oleh user. Untuk meningkatkan fungsionalitas sistem maka pengembangan sistem dilakukan secara bertingkat (incremental).

  5. Evolusionerary
  6. Prototype dibuat mulai dari yang paling dasar dan dilakukan perbaikan terus menerus. Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.

Kelebihan dan Kekurangan Prototyping

Menurut Rizaldi (2014:31)[24], kelebihan dan kekurangan prototype adalah sebagai berikut :

  1. Kelebihan prototype adalah :
    1. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan atau user.
    2. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan.
    3. Pelanggan dapat berperan aktif dalam pengembangan sistem.
    4. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem.
    5. Penerapan sistem menjadi lebih mudah karena pemakai sudah mengetahui seperti apa sistem yang dibangun dari prototype.
  2. Kekurangan prototype adalah :
    1. Pelanggan kadang tidak menyadari bahwa perangkat lunak yang ada belum mencantumkan kualitas secara keseluruhan.
    2. Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek, sehingga menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman sederhana untuk membuat prototyping lebih cepat selesai tanpa memikirkan bahwa prototyping sebenarnya hanya cetak biru sistem.

Konsep Dasar Testing

Definisi Testing

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:372)[25], “Pengujian perangkat lunak adalah sebuah elemen sebuah topik yang memiliki cakupan luas dan sering dikaitkan dengan verifikasi (verification) dan validasi (validation) (V&V).”

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pengujian sistem dalam hal ini sistem perangkat lunak merupakan sebuah proses dari tahapan pengembangan perangkat lunak untuk memastikan kualitas dari perangkat lunak tersebut yang secara umum terbagi dalam kategori verifikasi dan validasi.

Definisi Testing

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:273)[25], “Verifikasi dimaksudkan untuk memastikan bahwa perangkat lunak dikembangkan dengan benar dalam setiap fungsi, sedangkan validasi dimaksudkan untuk menjamin bahwa perangkat lunak yang dibangun sudah sesuai dengan yang diinginkan user.” Atau dapat juga dikatakan sebagai berikut :

  1. Verifikasi : “Apakah produk dibangun dengan benar ?” (lebih kea rah apakah proses pengembangan produk sudah benar dan telah berhasil mengimplementasikan fungsi yang benar).
  2. Validasi : “Apakah sudah membangun produk yang benar ?” (lebih ke arah hasil produk apakah sudah sesuai dengan yang diinginkan).

Dengan pengujian tersebut kualitas dari perangkat lunak bisa dijamin saat diimplementasikan dan di terapkan kepada pelanggan.

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:271), kualitas perangkat lunak tersebut juga perlu dijaga untuk keperluan sebagai berikut :

  1. Agar dapat “survive” bertahan di dunia bisnis perangkat lunak.
  2. Dapat bersaing dengan perangkat lunak yang lain.
  3. Penting untuk pemasaran global.
  4. Mengefektifkan biaya agar tidak banyak membuang perankat lunak karena kegagalan pemasaran atau kegagalan produksi.
  5. Mempertahankan pelanggan (customer) dan meningkatkan keuntungan.

Teori Khusus

Konsep Dasar Sistem Pembayaran

Definisi Pembayaran

Menurut Hasibuan (2001:117), ”Pembayaran adalah berpindahnya hak kepemilikan atas sejumlah uang atau dan dari pembayar kepada penerimanya, baik langsung ataupun melalui media jasa-jasa perbankan.”

Undang-Undang No.23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia (Pasal I angka 6) menjelaskan sistem pembayaran yaitu sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga dan mekanisme yang digunakan untuk melaksanakan pemindahan dana guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi. Sistem Pembayaran merupakan sistem yang berkaitan dengan pemindahan sejumlah nilai uang dari satu pihak ke pihak lain. Media yang digunakan untuk pemindahan nilai uang tersebut sangat beragam, mulai dari penggunaan alat pembayaran yang sederhana sampai pada penggunaan sistem yang kompleks dan melibatkan berbagai lembaga berikut aturan mainnya. Kewenangan mengatur dan menjagakelancaran sistem pembayaran di Indonesia dilaksanakan oleh Bank Indonesia yang dituangkan dalam Undang Undang Bank Indonesia.

Pengertian pembayaran menurut Tirto Waluyo (2010:1) adalah suatu tindakan menukarkan sesuatu (uang/barang) dengan maksud dan tujuan yang sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Sistem pembayaran dibedakan menjadi dua yaitu :

  1. Pengertian Pembayaran Tunai Pembayaran tunai atau yang biasa disebut dengan pembayaran cash, merupakan pembayaran atas harga barang atau jasa secara tunai, dimana pihak pembeli menyerahkan uang sebagai bukti pembayaran sebesar harga barang yang dibeli bersamaan dengan surat pesanan. Pembayaran tunai ini biasanya dilakukan dengan menggunakan uang tunai. Instrumen pembayaran tunai adalah uang kartal yang terdiri dari uang kertas dan uang logam.
  2. Pengertian Pembayaran Non Tunai Pembayaran non tunai adalah pembayaran yang dilakukan dengan cara :
    1. Bayar dimuka yaitu pembayaran harga sebelum barang diterima atau sebelum barang ada.
    2. Bayar dibelakang, yaitu pembayaran yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu setelah barang diterima.
    3. COD (cash on delivery), dimana pembayaran dilakukan pada waktu barang diserahkan pada pembeli, dan ada pula yang pembayaran dilakukan pada waktu dokumen tiba.

Instrumen pembayaran non tunai dapat dibagi atas alat pembayaran non tunai dengan media kertas, seperti cek, bilyet giro, wesel, dll, serta alat pembayaran non tunai dengan media kartu (plastic money) seperti: kartu kredit, kartu debit, kartu ATM, dll. Dengan demikian,mkarena adanya cara pembayaran tunai atau kartu kredit tsb, maka transaksi pembelian dan penjualan dapat dibedakan menjadi: pembelian tunai, pembelian kredit (non tunai), penjualan tunai dan penjualan kredit (non tunai).

Sistem pembayaran adalah tata cara atau prosedur yang saling berkaitan dalam pemindahan sejumlah nilai uang (alat pembayaran) dari satu pihak ke pihak lain yang terjadi karena adanya transaksi ekonomi. Adapun tata cara atau prosedur yang digunakan dalam pemindahan dana ini bermacam-macam dari cara-cara yang paling sederhana sampai dengan sistem pemindahan nilai uang secara elektronik seperti saat ini. Tentu saja dalam sistem pembayaran ini akan melibatkan berbagai lembaga sebagai perantara yang memberikan jasa dalam hal penyelesaian pembayaran tersebut.

Sedangkan menurut Alam S (2013:255), “Sistem pembayaran adalah suatu cara yang disepakati untuk mentransfer nilai (value) antara pembeli dan penjual dalam suatu transaksi.”

Prinsip Sistem Pembayaran

Kewenangan mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran di Indonesia dilaksanakan oleh Bank Indonesia yang dituangkan dalam Undang Undang Bank Indonesia.Dalam menjalankan mandat tersebut, Bank Indonesia mengacu pada empat prinsip kebijakan sistem pembayaran, yakni

  1. Aman berarti segala risiko dalam sistem pembayaran seperti risiko likuiditas, risiko kredit, risiko fraud harus dapat dikelola dan dimitigasi dengan baik oleh setiap penyelenggaraan sistem pembayaran.
  2. Efisiensi menekankan bahwa penyelanggaran sistem pembayaran harus dapat digunakan secara luas sehingga biaya yang ditanggung masyarakat akan lebih murah karena meningkatnya skala ekonomi.
  3. Kesetaraan akses yang mengandung arti bahwa Bank Indonesia tidak menginginkan adanya praktek monopoli pada penyelenggaraan suatu sistem yang dapat menghambat pemain lain untuk masuk.
  4. Kewajiban seluruh penyelenggara sistem pembayaran untuk memperhatikan aspek-aspek perlindungan konsumen.

Komponen Sistem Pembayaran

Komponen-komponen yang membangun sebuah sistem pembayaran terdiri dari Regulator, Penyelenggara, Infrastruktur, Instrumen, dan Pengguna.

  1. Regulator berwenang mengatur aturan main, ketentuan, dan kebijakan yang mengikat seluruh komponen sistem pembayaran.
  2. Penyelenggara adalah lembaga yang memastikan penyelesaian akhir dari seluruh transaksi yang terjadi di penggunanya.
  3. Infrastrukur adalah sarana fisik yang mendukung operasional sistem pembayaran.
  4. Instrumen adalah alat pembayaran baik tunai maupun non-tunai yang disepakati oleh para pengguna dalam melakukan transaksi.
  5. Pengguna adalah konsumen yang memanfaatkan Sistem Pembayaran.

Konsep Dasar Service (Perbaikan) Mobil

Definisi Service (Perbaikan) Mobil

Servis sering juga disebut dengan istilah perbaikan (jasa). Pengertian dari perbaikan itu sendiri adalah usaha untuk mengembalikan kondisi dan fungsi dari suatu benda atau alat yang rusak akibat pemakaian alat tersebut pada kondisi semula. Proses perbaikan tidak menuntut penyamaan sesuai kondisi awal, yang diutamakan adalah alat tersebut bisa berfungsi normal kembali. Perbaikan memungkinkan untuk terjadinya pergantian bagian alat/spare part. Terkadang dari beberapa produk yang ada dipasaran tidak menyediakan spare part untuk penggantian saat dilakukan perbaikan, meskipun ada, harga spare part tersebut hampir mendekati harga baru satu unit produk tersebut. Hal ini yang memaksa user/pelanggan untuk membeli baru produk yang sama.

Tidak setiap perbaikan dapat diselesaikan dengan mudah, tergantung tingkat kesulitan dan kerumitan assembling/perakitan alat tersebut, mulai dari tingkatan jenis bahan hingga tingkat kecanggihan fungsi alat tersebut. Tingkat kesulitan tersebutlah yang menumbuhkan perbedaan jenis perbaikan, mulai jenis perbaikan ringan, perbaikan sedang dan perbaikan yang sering dinamakan servis berat. Dari jenis servis diatas ditentukan biaya perbaikan sesuai tingkat kesulitannya.

Service merupakan satu hal yang sangat penting dalam dunia bisnis karena service merupakan salah satu bentuk penghargaan kepada pelanggan. Service juga menjadi salah satu pertimbangan seseorang untuk memutuskan membeli produk atau menggunakan jasa dari sebuah perusahaan. Service yang buruk bisa membuat pelanggan lari dan beralih ke perusahaan pesaing.

Service merupakan aktivitas perusahaan dalam memberikan layanan pelanggan meliputi penanganan pelanggan dan keluhan pelanggan (Laurensius Manurung).

Service adalah setiap kegiatan yang diperuntukkan atau ditujukan untuk memberikan kepuasan melalui pelayanan yang diberikan seseorang secara memuaskan (Ahman Sutardi & Endang Budiasih).

Service adalah merupakan gabungan dari selling (menjual), emphasis (menenkankan), return (timbal balik), Visit (mengunjungi), Increase (menambah atau meningkatkan), commitment (mengikatkan diri), dan earn (penghasilan) (Mohd Rozani Pawan Chek).

Service merupakan komponen tambahan seperti garansi jasa, garansi spare part, asuransi, dll ( Holy Icun Y & Martinus Getty)

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML (Unified Modeling Language)

Menurut M. Shalahuddin yang dikutip oleh Haryanta, dkk dalam Jurnal Sisfotek Global (2017:88)[26], UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung.

Menurut Yusup dkk dalm jurnal CCIT Vol.8 No.2 (2015:29)[27], UML (Unified Modelling Language) adalah himpunan struktur dan teknik untuk permodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan seperangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut.

Menurut K.P. Jayant, Renu Garg, Vinod Kumar, Prof. Ajaya Rana dalam International Journal of Advanced Research in Computer Science and Software Engeneering February, 2014[28], pp/ 148-153 ISSN : 2277128X Vol.2, Isue.2 “The UML is a visual modelling language and used for visualize, specufy, contrucy and document the artifacts of a software system”. (UML adalah bahasa visual pemodelan dan digunakan untuk visualisasikan, menentukan, membangun dan artefak dari mendokumentasikan sistem perangkat lunak).

Menurut Vani, dkk (2015:1213), “The UML is a language for visualizing, specifying, constructing, documenting the artifacts of a software-intensive system”.

Gambar 2.2. UML (Unified Modeling Language)

Tujuan UML (Unified Modeling Language)

Menurut Prabowo Pudjo Widjojo dkk yang dikutip oleh Fajarianto dan Wirawa (2013:15) dalam Jurnal Sisfotek Global , tujuan dari pada UML diantaranya adalah:

  1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.
  2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa.
  3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

Jenis-Jenis Diagram UML (Unified Modeling Language)

Menurut M. Shalahuddin yang dikutip oleh Haryanta, dkk dalam Jurnal Sisfotek Global (2017:88)[26], ada empat jenis diagram UML :

  1. Usecase Diagram
  2. Usecase mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada didalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu.

  3. Class Diagram
  4. Class diagram adalah inti forward engineering maupun reverse engineering memanfaatkan diagram ini. Forward engineering adalah proses perubahan model menjadi kode program sedangkan reverse engineering sebaliknya merubah kode program menjadi model.

  5. Activity Diagram
  6. Bhute, dkk (2013:29) mengatakan, “Activity diagram is basiclly a flow chart to represent the flow from one activity to another activity.”

    Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atas aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.

  7. Sequence Diagram
  8. Sequence Diagram menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu untuk menggambarkan diagram sequence maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu.

Langkah-Langkah Penggunaan UML (Unified Modelling Language)

Menurut Wijayanti (2014:15)[29], langkah-langkah penggunaan UML sebagai berikut:

  1. Buatlah daftar bussines process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul
  2. Letakkan use case dalam setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi requirement, constranints dan catatan lainnya.
  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
  4. Definisikan requirement non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
  5. Berdasarkan use case diagram, marilah membuat activity diagram.
  6. Definisikan objek-objek level atas package atau domain dan buatlah sequence diagram collaboration untuk setiap alur pekerjaannya.
  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan scenario use case.
  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hierarki class lengkap dengan atribut dan metodenya.
  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini.
  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detailkan kemampuan requirement piranti lunak, sistem operasi jaringan dan sebagainya. Letakkan komponen di dalam node.
  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat untuk membangun sistem diantaranya:
    1. Pendekatan use case dengan memberikan setiap use case kepada tim pengembang, untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
    2. Pendekatan komponen yaitu memberikan setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
  12. Letakkan uji model dan uji integrasi serta perbaiki model beserta kodennya. Model harus selalu sesuai dengan kode aktual.
  13. Perangkat lunak siap dirilis.

Konsep Dasar Web

Definisi Web

Sutopo dkk (2016:25)[30] mengatakan web merupakan terobosan baru sebagai teknologi sistem informasi yang menghubungkan data dari banyak sumber dan layanan yang beragam macamnya di internet. Web cepat sekali populer di lingkungan pengguna internet karena kemudahan yang diberikan kepada pengguna internet untuk melakukan penelusuran, penjelajahan dan pencarian informasi.

Definisi Web Browser

Menurut Abdulloh (2016:5)[31] web browser digunakan untuk menampilkan hasil website yang telah dibuat. Web browser yang paling sering digunakan diantaranya Mozilla Firefox, Google Chrome, Internet Explorer, Opera, dan Safari.

Definisi Web Server

Menurut Siregar yang dikutip oleh Sutopo dkk (2016:25)[30] Web server adalah sebuah bentuk server yang khusus digunakan untuk menyimpan halaman website atau homepage. Komputer dapat dikatakan web server jika komputer tersebut memiliki suatu program server yang disebut Personal Web Server (PWS).

Konsep Dasar HTML (Hypertext Markup Language)

Definisi HTML (Hypertext Markup Language)

Menurut Renuke P. Gore and Prof. S.A Mobben (2015:678), “HTML is a format that tells a computer how to display a web page. The documents themselves are palin text files with special “tags” or codes that a web browser using to interpret an display information on your computer screen.”

Menurut Abdulloh (2016:2 )[31] HTML yaitu skrip yang berupa tag-tag untuk membuat dan mengatur struktur website. Beberapa tugas utama HTML dalam membangun website, di antaranya sebagai berikut:

  1. Menentukan layout website.
  2. Memformat teks dasar, seperti pengaturan paragraf dan format font.
  3. Membuat list.
  4. Membuat tabel.
  5. Menyisipkan gambar, video, dan audio.
  6. Membuat link
  7. Membuat formulir

Konsep Dasar PHP (PHP Hypertext Preprocessor)

Definisi PHP (PHP Hypertext Preprocessor)

Sutopo dkk (2016:25)[30] mengatakan PHP adalah salah satu server side yang dirancang khusus untuk aplikasi web. PHP disisipkan diantara bahasa HTML dan karena bahasa server side, maka bahasa PHP akan dieksekusi di server, sehingga yang dikirmkan ke browser adalah hasil jadi dalam bentuk HTML dan kode PHP tidak akan terlihat. PHP termasuk Open Source Product jadi dapat diubah source code dan mendistribusikannya secara bebas.

Abdulloh (2016:3)[31] mengatakan PHP merupakan server-side programming, yaitu bahasa pemrograman yang diproses di sisi server. Fungsi utama PHP dalam membangun website adalah untuk melakukan pengolahan data pada database. Data website akan dimasukkan ke database, diedit, dihapus dan ditampilkan pada website yang diatur oleh PHP.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa PHP merupakan salah satu server side programming yang dirancang khusus untuk aplikasi web dimana dalam membangun website berfungsi sebagai pengolah data pada database.

Konsep Dasar Xampp

Definisi Xampp

XAMPP adalah salah satu paket installer yang berisi Apache yang merupakan web server tempat menyimpan file-file yang diperlukan website dan phpmyadmin sebagai aplikasi yang digunakan untuk perancangan database MySQL”. (Abdulloh, 2016)[31].

Konsep Dasar Phpmyadmin

Definisi Phpmyadmin

Menurut Abdulloh (2016:4)[31] Phpmyadmin merupakan aplikasi berbasis web yang digunakan untuk membuat database MySQL sebagai tempat untuk menyimpan data-data website.

Konsep Dasar Database dan MySQL

Definisi Database

Database (basis data) menurut Fathansyah (2015:2) dapat didefinisikan ke dalam beberapa sudut pandang seperti:

  1. himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.
  2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redundansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
  3. Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis. Untuk selanjutnya di dalam buku ini, kita akan menggunakan istilah Tabel (Table), sebagai komponen utama pembangun Basis Data.

Menurut Jubilee Entreprise (2015:1)[32] “Database merupakan “jiwa” dari sebuah aplikasi. Sebab dengan memanfaatkan database, semua fitur, tool, menu, dan fasilitas lainnya yang ada di dalam aplikasi, dapat terhubung satu dengan lainnya. Database tidak hanya sekedar tempat untuk menyimpan data. Database bisa digunakan untuk memfasilitasi user yang membutuhkan pemrosesan data baik untuk analisa maupun evaluasi.”

Kesimpulan dari kedua pendapat diatas, database (basis data) adalah wadah sebuah file/tabel/arsip yang disimpan secara bersama dalam media penyimpanan elektronis dan saling terhubng satu dengan lainnya yang menjadikan database ini sebagai “jiwa” dari sebuah aplikasi.

Tujuan Database (Basis Data)

Pemanfaatan basis data dilakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan (objektif) sebagai berikut: (Fathansyah, 2016:6)

  1. Kecepatan dan Kemudahan (Speed)
  2. Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space)
  3. Keakuratan (Accuracy)
  4. Ketersediaan (Availability)
  5. Kelengkapan (Completeness)
  6. Keamanan (Security)
  7. Kebersamaan Pemakaian (Sharability)

Definisi MySQL

Menurut Sutopo dkk (2016:25)[30], MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal. Kepopulerannya disebabkan MySQL menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses database-nya. MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System). Pada MySQL, sebuah database mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom.

Kelebihan MySQL

Menurut Supriyanti dalam Citec Journal (2014:70)[33] secara umum kelebihan MySQL adalah sebagai berikut:

  1. Tersedia gratis untuk banyak sistem operasi dan hardware
  2. Memiliki kecepatan proses dan kemampuan menangani database dengan sangat baik di tipe hardware dan sistem operasi yang digunakan.
  3. Mudah digunakan karena bahasa yang digunakannya termasuk simple, mendukung. SQL (Structure Query Language), sebuah bahasa untuk semua database sistem yang modern, mampu bekerja dengan beban berat dengan banyak client yang terhubung dalam satu waktu secara bersamaan, dapat diakses dari mana saja, dari internet, mudah diperoleh dan keamanan yang terjamin.
  4. Mampu menangani jutaan user dalam waktu bersamaan.

Konsep Dasar Blackbox Testing

Definisi Blackbox Testing

“Blackbox Testing adalah pengujian yang mengabaikan mekanisme internal sistem atau komponen dan hanya berfokus pada keluaran yang dihasilkan dalam menanggapi masukan yang dipilih dan kondisi eksekusi”. (Handoko, dkk 2017)[34].

Menurut Kermite, dkk (2017:4)[35], metode blackbox adalah pengujian kebutuhan dan hanya berfokuskan kepada fungsional dari sebuah perangkat lunak atau program. Pengujian ini dilakukan untuk meyakinkan semua input diterima dengan tepat, dan output yang dihasilkan juga tepat dan berjalan dengan baik. Dengan kata lain, metode pengujian blackbox adalah untuk mengetes hubungan antara program dan sebuah sistem.

Menurut Syed Roohullah Jan, dkk (2016:683), “A software testing technique which play an important role in software testing. While performing blackbox testing, tester don’t have any knowledge of internal design and no access to source code.”

“Blackbox Testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.” (Mustaqbal, dkk ,2016)[36].

Dapat disimpulkan bahwa Blackbox Testing yaitu salah satu metode pengujian perangkat lunak atau program yang berfokus pada spesifikasi fungsionalnya saja atau dapat dikatakan juga untuk uji coba hubungan antara program dan sebuah sistem.

Tujuan Blackbox Testing

Tujuan dilakukannya Blackbox Testing adalah sebagai berikut: (Handoko,dkk 2017)[34]

  1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang
  2. Kesalahanantarmuka (interface)
  3. Kesalahan dalam struktur data
  4. Kesalahan performa
  5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi

Kelebihan dan Kelemahan Blackbox Testing

Blackbox Testing memiliki kelebihan dan kelemahan yaitu seperti yang tertera pada tabel di bawah ini. (Kermite, dkk 2017)[35].

Tabel 2.1. Kelebihan dan Kelemahan Blackbox Testing

Teknik Blackbox Testing

Menurut Mustaqbal, dkk (2016:34)[36], saat ini terdapat banyak metode atau teknik untuk melakukan Blackbox Testing, di antaranya:

  1. Equivalence Partitioning
  2. Boundary Value Analysis/Limit Testing
  3. Comparison Testing
  4. Sample Testing
  5. Robustness Testing
  6. Behavior Testing
  7. Requirement Testing
  8. Performance Testing
  9. Uji Ketahanan (Endurance Testing)
  10. Uji Sebab-Akibat (Cause-Effect Relationship Testing)

Analisa PIECES

Definisi PIECES

Rahmat, Taufiq (2013:154), Analisa PIECES merupakan analisa yang melihat sistem dari performance, information, economic, control, efficiency dan service.

Menurut Supriyatna (2015:44-46), Analisa PIECES Framework merupakan suatu alat dalam menganalisis sistem informasi yang berbasis komputer, dimana terdiri dari point-point penting yang berguna untuk dijadikan pedoman/acuan dalam menganalisis sistem tersebut.

Aspek PIECES

Beberapa aspek yang dapat dilihat dari analisa PIECES ini yaitu sebagai berikut: (Nuryati, 2015:20)

  1. Performance (kinerja)
  2. Diperlukan untuk menilai kinerja dari sistem informasi yang telah dirancang, terdiri dari:

    1. Throughput, dimana sistem dinilai dari banyaknya kerja (output) yang dilakukan pada beberapa periode waktu dalam memenuhi kebutuhan.
    2. Respon time, yaitu waktu yang diperlukan oleh sistem informasi untuk melakukan proses kerja.
    3. Audibilitas,yaitu kecocokan dimana keselarasan terhadap standar dapat diperiksa.
    4. Kelaziman komunikasi, yaitu terkait user interface yang digunakan dalam sistem informasi dinilai dalam kemudahan untuk dipahami.
    5. Kelengkapan, yaitu derajat di mana sistem informasi mempunyai fungsi yang penuh dalam mendukung pekerjaan.
    6. Toleransi kesalahan, yaitu kerusakan yang terjadi pada saat program mengalami kesalahan.
  3. Information and data (informasi dan data)
  4. Untuk menilai informasi yang dihasilkan dan data yang digunakan, terdiri dari:

    1. Accuracy (akurat), dimana informasi atas hasil evaluasi hendaklah memiliki tingkat ketepatan/ketelitian yang tinggi.
    2. Relevansi informasi, dimana informasi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan.
    3. Penyajian informasi, dimana informasi disajikan dalam bentuk yang sesuai.
    4. Aksesibilitas informasi, dimana informasi dapat tersedia sewaktu-waktu ketika dibutuhkan.
  5. Economic (ekonomi)
  6. Untuk menilai sistem informasi dari aspek ekonomi yang terdiri dari :

    1. Reusabilitas, yaitu tingkat dimana sebuah program atau bagian dari program tersebut dapat digunakan kembali di dalam aplikasi yang lain.
    2. Sumber daya, yaitu jumlah sumber daya yang digunakan dalam pengembangan sistem, meliputi sumber daya manusia serta sumber daya ekonomi.
  7. Control and Security (kontrol dan keamanan)
  8. Untuk menilai sistem informasi dari aspek keamanan dan kontrol data yang terdiri dari:

    1. Integritas, yaitu tingkat dimana akses ke perangkat lunak atau data oleh orang yang tidak berhak dapat dikontrol.
    2. Keamanan, yaitu mekanisme yang mengontrol atau melindungi program dan data dalam sistem informasi.
  9. Efficiency (efisiensi)
  10. Untuk menilai sistem informasi dari aspek efisiensi yang terdiri dari:

    1. Usabilitas, yaitu usaha yang dibutuhkan untuk mempelajari, mengoperasikan, menyiapkan input, dan menginterpretasikan output suatu program.
    2. Maintanabilitas, yaitu usaha yang diperlukan untuk mencari dan membetulkan kesalahan pada sebuah program.
  11. Service (pelayanan)
  12. Untuk mengetahui bagaimana meningkatkan kepuasan pelanggan, pegawai dan manajemen. Aspek service (pelayanan) terdiri dari:

    1. Akurasi, yaitu ketelitian komputasi dan kontrol.
    2. Reliabilitas, tingkat dimana sebuah program dapat dipercaya dan diandalkan untuk melakukan fungsi yang diminta.
    3. Kesederhanaan, yaitu tingkat dimana sebuah program dapat dipahami tanpa kesukaran.

Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Prastomo (2014:166)[37], Elisitasi adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak. Elisitasi adalah sekumpulan aktifitas yang ditujukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem baru melalui komunikasi dengan pelanggan dan pihak yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

Tahap-Tahap Elisitasi

Menurut Prastomo (2014:166)[37], Elisitasi didapat melalui proses wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu:

  1. Elisitasi Tahap I
  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara.

  3. Elisitasi Tahap II
  4. Hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. Adapun penjelasan mengenai MDI ini yaitu:

    1. “M” pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.
    2. “D” pada MDI berarti Desireable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut sempurna.
    3. “I” pada MDI beerarti Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian sistem dibahas.
  5. Elisitasi Tahap III
  6. Penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu:

    1. “T” artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistam yang diusulkan?
    2. “O” artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?
    3. “E” artinya Economi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?

    Menurut Hidayati dalam Bachtiar dan Atikah (2015:74), Metode TOE dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
    2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
    3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.
  7. Final Draft Elisitasi
  8. Hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Metode Pengumpulan Data

Observasi (Observation)

Menurut Jogiyanto dalam buku Analisis dan Desain (2014:623) “Observasi atau pengamatan adalah salah satu teknik untuk mengumpulkan data/fakta (fact finding technique) yang cukup efektif mempelajari suatu sistem. Observasi adalah pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang dilakukan.”

Untuk mendapatkan fakta melalui metode observasi, tidak semestinya setiap membutuhkan data, peneliti harus setiap hari ketempat pengamatan tersebut, tetapi dalam analis sistem harus menjaga supaya orang yang akan diteliti tidak merasa terganggu dalam pekerjaannya. Observasi dapat dilakukan pertama kali pada waktu beban kerja pada saat normal. Pada waktu observasi analisis sistem juga dapat melakukan pengumpulan sempel-sempel data, oleh sebab itu sebelum melakukan observasi perlu direncanakan terlebih dahulu, dengan perencanaan yang matang observasi dapat dilakukan secara efisien dan efektif. Jogiyanto (2014:625)

Wawancara (Interview)

Menurut Jogiyanto (2014:617) “Wawancara atau (Interview) ialah teknik pengumpulan data/fakta yang penting dalam pengembangan sistem informasi. Wawancara memungkinkan analis sistem sebagai pewancara (Interviewer) untuk mengumpulkan data secara tatap muka langsung dengan orang yang akan diwawancarai (Interviewee)”.

Pada saat melakukan wawancara ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Berikut ini menurut Jogiyanto (2014:619) yang perlu diperhatikan sebagai berikut:

  1. Mengenalkan diri terlebih dahulu siapa anda sebenarnya
  2. Menjelaskan apa tujuan anda dari wawancara ini dan hubungan dengan proyek sistem informasi yang akan dibuat atau dikembangkan
  3. Menjelaskan peranan yang akan diberikan oleh orang yang diwawancarai dari hasil wawancara ini.
  4. Selama wawancara, pewancara harus mendengarkan dengan teliti, dan jangan memotong pembicara pada orang yang akan diwawancarai
  5. Mintalah pendapat-pendapat atau ide tambahan yang mungkin dapat membantu anda dalam penyelesaian pengumpulan data
  6. Pada akhir wawancara, bacakanlah rangkuman-rangkuman dari hasil wawancara.
  7. Ucapkanlah terimakasih bila wawancara telah selesai serta meminta kesediaan kembali untuk dihubungi, bila memerlukan data lanjutan.

Studi Pustaka (Literature Review)

Menurut Sugiyono (2013:240)[38], “Studi pustaka merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu yang berbentuk dokumen. Studi pustaka bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), cerita, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya, foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-lain. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif”.

Dalam upaya perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitian yang sama dibidang ini.

Literature Review

Berikut beberapa Literature Review (Nasional dan Internasional) yang telah dilakukan oleh penelitian sebelumnya sesuai dengan judul penelitian Skripsi ini :

  1. Penelitian yang telah dilakukan oleh Ma’mun Murod (2015) Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Aplikasi Kasir Online Pada SMIP Gemagawita”, pada tahun 2015. Metode yang diusulkan pada penelitian ini menggunakan program Macromedia Dreameaver MX dengan My SQL. Memberikan usulan kepada Sekolah SMIP Gemagawita tentang sistem kasir online yang telah dikembangkan agar lebih mudah digunakan secara efektif dan efisien serta ingin mengetahui lebih jauh tentang sistem-sistem yang sedang berjalan yang berkenaan dengan Kasir tersebut.
  2. Penelitian Putri Wulan Septiantari dan Sukadi [2014] dalam Jurnal IJNS –Indonesian Journal on Networking and Security Vol.3 No.3 yang berjudul : “Sistem Informasi Pendataan Pembayaran Siswa Pada Lembaga Bimbingan Belajar Be Excellent Pacitan Berbasis Web”. Penelitian ini membahas mengenai pelaporan pembayaran pendaftaran siswa, baik siswa baru maupun siswa yang melakukan daftar ulang. Penelitian ini mengembangkan fitur untuk para siswa agar dapat melakukan pembayaran secara Online, sehingga orang tua siswa bisa mengetahui informasi tentang pembayaran anaknya dengan lebih mudah.
  3. [39]
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Ilyas Abdullah [2014] Universitas Islam Indragiri (UNISI) dalam Jurnal Sistemasi yang berjudul : “Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Pembayaran Pajak / Retribusi Daerah pada UPT. Dipenda Kecamatan Gaung Kabupaten Indragiri Hilir”. Kesimpulan dalam penelitian ini yakni pembuatan laporan pengolahan data tiket pada UPT. Dipenda Kecamatan Gaung yang berhubungan dengan informasi pembayaran pajak dapat dilakukan dengan baik dan dapat meminimalkan kesalahan-kesalahan setelah menerapkan sistem terkomputerisasi pada sistem pembayaran pajaknya.
  5. [40]
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Dario De Judicibus, Sandro Leopardi, Leonardo Modeo, dan Nicola Pergola [2013] dalam Journal International United States Patent De Judicibus Et Al. yang berjudul : “Methode and System For Secured Transactions Over A Wireless Network”. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan transaksi yang aman serta disediakan layanan pembayaran pada lokasi yang berbeda dan didukung oleh aplikasi server yang berlaku untuk transaksi pemesanan dan layanan pembayaran dengan menggunakan pesan Short Messaging Service (SMS) melalui GSM / jaringan nirkabel.
  7. [41]
  8. Penelitian ini dilakukan oleh Adhani, dkk pada tahun 2015 yang berjudul “Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru Dan Pembayaran SPP Menggunakan Zachman Framework”. Penelitian ini menjelaskan bahwa saat ini proses penerimaan siswa baru dan pembayaran Surat Perintah Pembayaran (SPP) dilakukan dengan metode konvensional dimana proses seleksi dilakukan dengan cara yaitu referensi sekolah menengah pertama dimana langsung diterima tanpa dilakukan tes tertulis, dan pembayaran yang dilakukan secara bergilir dan seringkali melebihi target waktu yang ditentukan dikarenakan tidak adanya sistem yang mampu membantu proses penerimaan dan pembayaran pada sekolah tersebut.
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Muhamad Ucep Suryana (2013) yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pembayaran SPP Pada Sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Balaraja Kabupaten Tangerang Berbasis Web”. Diusulkan untuk memperbaiki sistem pembayaran yang masih manual, sehingga mempunyai kendala dalam penyimpanan dokumen, pembuatan laporan dan kecepatan pencarian transaksi pembayaran sekolah masih dirasakan kurang memadai untuk memenuhi keinginan bagian keuangan dalam hal pengolahan laporan.
  10. Penelitian yang telah dilakukan oleh Kezia Caroline (STMIK Raharja, 2016) Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Monitoring Pembayaran Piutang Pelanggan Berbasis Web Pada PT. Metro Data Communication”. Metode yang diusulkan pada penelitian ini menggunakan metode UML (Unified Modeling Language) dengan database My SQL. Memberikan usulan kepada PT. Metro Data Communication tentang sistem monitoring pembayaran piutang dapat memudahkan user untuk mengetahui pembayaran piutang dengan baik, keamanan seluruh data piutang pelanggan terjamin untuk mempermudah penjadwalan pembayaran piutang.
  11. Penelitian yang telah dilakukan oleh Euis Siti Nur Aisyah, Ruli Supriati, Yoviana Niawan Putri (AMIK Raharja, 2015), yang berjudul “Sistem Monitoring Pembayaran Piutang Customer Pada PT LI”. Metode yang di usulkan menggunakan metode UML, metode perancangannya menggunakan pemrograman PHP dan database menggunakan My SQL. Hasil dari penelitian ini adalah prototype sistem monitoring pembayaran piutang customer berbasis Web. Sistem ini digunakan untuk pengolahan data piutang customer, pembuatan invoice dan penyajian laporan untuk memonitoring pembayaran piutang customer.
  12. Penelitian yang dilakukan oleh Umy Mukhofifah, Migunani dan Arief Hidayat pada tahun 2016 yang berjudul “Perancangan Sistem Pelaporan Keuangan Berbasis Web (Studi Kasus Pada PT. EMKL Tirtasari Abadi Sejahtera Semarang)”. Dalam penelitian tersebut membahas mengenai cara menghasilkan laporan keuangan yang dapat diverifikasi oleh semua pihak yang berkepentingan. Penelitian ini bertujuan menyediakan sistem pelaporan keuangan di PT. EMKL Tirtasari Abadi Sejahtera yang masih mengalami keterlambatan didalam menghasilkan laporan keuangan serta kesalahan dalam pencatatan dan penghitungan dalam menyusun laporan keuangan, maka perlu dikembangkan suatu sistem pelaporan keuangan yang dapat menyediakan laporan keuangan dengan cepat, tepat dan akurat bagi pengguna sistem. Perancangan sistem pelaporan keuangan yang dirancang berbasis web dengan metode pengembang sistem pelaporan keuangan menggunakan metode system development life cycle (SDLC).
  13. [42]
  14. Penelitian yang dilakukan oleh Rini Istiani pada tahun 2014/2015 yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Laporan Keuangan Pada Kantor Kecamatan Batu Ceper Kota Tangerang”. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengkomputerisasikan sistem pembuatan laporan keuangan agar cepat dan mudah dipahami. Penelitian ini menggunakan metode analisa SWOT dan didukung dengan tahapan elisitasi untuk menyesuaikan dengan kebutuhan user, lalu digambarkan dengan UML sehingga menghasilkan Sistem Informasi Laporan Keuangan khusus untuk Kecamatan Batu Ceper Tangerang.
  15. [43]
  16. Penelitian yang dilakukan oleh Melissa Olivia Tanor, Harijanto Sabijono, dan Stanley Kho Walandouw yang berjudul “Analisa Laporan Keuangan Dalam Mengukur Kinerja Keuangan Pada PT. Bank Artha Graha International” September 2015. Dalam penelitian ini menggunakan data kualitatif yaitu profil perusahaan dan data kuantitatif yaitu laporan keuangan tahun 2010-2013 dengan jenis penelitian deskriptif komparatif yaitu dengan meneliti laporan keuangan pertahun dengan menggunakan rasio keuangan pada laporan keuangan lalu dan lainnya sehingga dapat diketahui tingkat kinerja keuangan pada PT. Bank Artha Graha International, Tbk.
  17. [44]
  18. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Maesaroh (2014) yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Cash Flow Penerimaan dan Pengeluaran Keuangan CV. Karya Dwi Putri”. Penelitian ini bertujuan agar laporan cash flow penerimaan dan pengeluaran keuangan berjalan efektif dan efisien. Penelitian ini menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL dalam perancangan sistemnya sehingga menghasilkan sistem cash flow penerimaan dan pengeluaran keuangan khusus untuk CV. Karya Dwi Putri.
  19. [45]

Dari literature review yang ada, telah banyak penelitian mengenai pembayaran, web, monitoring, dan keuangan. Hasil literature review ini mendemonstrasikan landasan yang kokoh serta alasan yang kuat untuk mengembangkan sistem penyimpanan dokumentasi menjadi lebih baik lagi. Kesenjangan telah teridentifikasi dengan baik sehingga tidak terjadi pembuatan ulang. Peninjauan telah dilakukan dengan matang, sehingga dipastikan akan menghasilkan project yang maksimal dan lebih efektif.

Untuk menindaklanjuti penelitian seperti yang dikemukakan di atas, maka dilakukan penelitian terhadap pembayaran service mobil dengan metode analisa SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, threats), metode perancangan sistemnya menggunakan metode UML (Unified Modeling Language), bahasa pemrograman menggunakan PHP dan MySQL sebagai databasenya.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

PT. ANNAPURNA JAYA AGUNG adalah perusahaan swasta Nasional yang didirikan pada awal tahun 1969. Perusahaan ini bergerak dibidang jasa angkutan bus, yaitu: PO. BIMA SUCI yang menjalankan trayek angkutan dalam kota. Mula-mula perusahaan ini hanya menjalankan trayek sebuah kendaraan bus bekas merek “Layland”. Lama-kelamaan perusahaaan ini berkembang hingga terakhir tahun 1975, jumlah bus ini dioperasikan untuk berbagai trayek dalam kota dan luar kota.

Dengan semakin berkembangnya usaha PO. BIMA SUCI tersebut, maka untuk memenuhi kebutuhan konsumen atau penumpangnya, maka PO. BIMA SUCI mendirikan suatu perusahaan otobus baru, yaitu: PO ARIMBI.

Kurang lebih pada tahun 1983 PO. BIMA SUCI dan PO. ARIMBI meluaskan bidang usahanya tidak dalam jasa angkutan saja, melainkan juga dalam bidang penjualan kendaraan dan sparepart service kendaraan, untuk hal tersebut maka dibentuklah suatu Perseroan Terbatas (PT) yang berbadan hukum, yaitu: PT. ANNAPURNA JAYA AGUNG.

PT. ANNAPURNA JAYA AGUNG yang dahulu terletak di jalan Daan Mogot Km.20, Tangerang yang diresmikan pada tanggal 27 Mei 1984 menjadi Authorized Dealer kendaraan HINO dan sekarang terletak dijalan MH. Thamrin No. 5, Tangerang.

Group Arimbi terdiri dari beberapa perusahaan yang bergerak dibidang transportasi, berdiri sejak tahun 1969 yang berkedudukan di daerah Cikokol, Tangerang dengan bidang operasional utama sebagai berikut :

  1. Bus AJA
  2. Beroperasi sejak tahun 1969 dan sampai saat ini telah beroperasi kurang lebih 1200 unit dengan rute dalam dan luar kota.

  3. Taxi HINO
  4. Beroperasi sejak tahun 1990 dan sampai saat ini beroperasi 100 unit dengan area operasional Tangerang.

  5. HINO
  6. Sejak tahun 1980, Arimbi terdaftar sebagai Outhorize Dealer dan Authorize Workshop HINO dengan penjualan terbaik tahun 1991 hingga 2004.

Merek Kendaraan yang didistribusikan Perusahaan :

Kegiatan Utama Perusahaan PT. ANNAPURNA JAYA AGUNG

Visi dan Misi Perusahaan

  1. Visi Perusahaan:
  2. Menjadi authorized dealer Hino dengan penjualan dan jual purna terbaik di indonesia.

  3. Misi Perusahaan:
  4. Selalu meningkatkan pelayanan (sales, service & sparepart).

  5. Kebijakan :
  6. Menerapkan Continous Improvemen dari segala aspek, untuk Misi Perusahaan, termasuk menegakan management system secara konsisten.

  7. Sasaran :
  8. Status baik kepuasan pelanggan (pengguna jasa transportasi dan konsumen sparepart kendaraan).

Struktur Organisasi

Organisasi adalah sekumpulan kelompok yang terdiri atas orang-orang yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Pengelompokkan tidak hanya berdasarkan struktur organisasi suatu perusahaan tetapi juga harus memungkinkan koordinasi usaha diantara semua unit organisasi dalam mengambil tindakan untuk mencapai tujuan umum perusahaan.

Struktur organisasi harus dibagi ke dalam jabatan dan tanggung jawabnya masing-masing sesuai keahlian serta kemampuan para pekerja. Struktur organisasi yang jelas juga diharapkan dapat membantu kegiatan pengawasan dan kelancaran aktivitas seluruh bagian perusahaan. Maka dari itu tiap bagian organisasi diwajibkan mengetahui secara jelas jelas mengenai hal apa saja yang menjadi tugas dan tanggung jawab serta wewenang pada tiap-tiap divisi organisasi satu dengan yang lainnya. Struktur organisasi juga dapat digunakan sebagai simbol gabungan formal pada perusahaan.

Gambar 3.1. Bagan Struktur Organisasi PT Annapurna Jaya Agung

Tugas Dan Tanggung Jawab

Struktur organisasi dan pembagian tugas di PT Annapurna Jaya Agung disesuaikan dengan fungsi masing-masing bagian dalam perusahaan.

Adapun uraian tugas dan tanggung jawab untuk setiap bagian adalah sebagai berikut:

  1. President Director
  2. President Director merupakan pimpinan tertinggi dalam suatu perusahaan yang memiliki tanggungjawab dalam memimpin dan mengarahkan perusahaan.Tugas dari seorang president director antara lain:

    1. Menyusun strategi dan visi.
    2. Menjalin hubungan dan kemitraan strategis.
    3. Mengatur investasi alokasi dan divestasi.
    4. Memastikan bahwa prinsip tata kelola perusahaan benar-benar diterapkann dengan baik.
    5. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan perusahaan.
  3. Managing Director
  4. Managing Director merupakan menajer yang memiliki tanggungjawab kepada seluruh bagian di perusahaan. Adapun tugas seorang Managing Director yaitu:

    1. Menetapkan kebijakan perusahaan dengan menentukan rencana dan tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
    2. Mengkoordinir dan mengawasi seluruh aktivitas yang dilaksanakan dalam perusahaan.
    3. Membimbing bawahan dan mendelegasikan tugas-tugas yang dapat dikerjakan oleh bawahan secara jelas.
    4. Mempunyai wewenang dan tanggung jawab dalam hal meminta pertanggungjawaban dari setiap manajer dan memberikan laporan kerada direktur.
    5. Menjadi perantara dalam mengumpulkan ide, gagasan, dan strategi antara pemimpin dan staf.
  5. Branch Manager
  6. Tugas dari seorang Branch Manager antara lain:

    1. Bertanggungjawab atas operasional di area sesuai dengan kebijakan atau bisnis proses yang telah ditetapkan.
    2. Memastikan ketersediaan serta optimalisasi seluruh fungsi sumberdaya di area kerja yang ditugaskan.
    3. Memastikan terkondisinya proses eksekusi seluruh program bisnis yang ada di area pada speed dan cost yang efisien dan effektif mungkin.
    4. Memastikan validitas dan kelancaran mekanisme informasi dalam rangka pengendalian kompetisi.
    5. Monitoring dan pengendalian krisis yang ada di area.

Branch Manager membawahi :

  1. Sales Manager
  2. Sales Manager bertanggung jawab atas penjualan kepada customer perorangan maupun perusahaan. Sales Manager bertugas :

    1. Memotifasi Sales agar mencapai target di setiap bulannya.
    2. Memberikan pelatihan dan pembinaan.
    3. Melakukan monitoring atas kerja Sales.
  3. GSO Manager
  4. GSO Manager bertanggung jawab atas penjualan kepada customer pemerintahan.

    GSO Manager bertugas

    1. Memotifasi Sales agar mencapai target di setiap bulannya.
    2. Memberikan pelatihan dan pembinaan.
    3. Melakukan monitoring atas kerja Sales.
  5. Fleet Manager
  6. Fleet Manager bertanggung jawab atas penjualan dalam skala besar (tender).

    Fleet Manager bertugas.

    1. Memotifasi Sales agar mencapai target di setiap bulannya.
    2. Memberikan pelatihan dan pembinaan.
    3. Melakukan monitoring atas kerja Sales.
  7. After Sales Manager
  8. Tugas pokok after sales manager adalah :

    1. Memimpin dan mengkoordinasi aktifitas yang mencakup penjualan spare part, perbaikan kendaraan atau service dan transportasi.
    2. Menentukan potongan harga pada spare part.
    3. Memberikan respon pada customer yang complain masalah spare part, service dan transportasi.

    After sales manager membawahi :

    1. Sevice manager
    2. Service manager bertugas sebagai :

      1. Bertanggung jawab terhadap operasional service center.
      2. Melakukan tugas koordinasi yang sesuai dengan KPI yang ditetapkan.
      3. Memberikan solusi terhadap masalah yang timbul
      4. Bertanggung jawab terhadap laporan yang dibutuhkan.
    3. Spare part Manager
      1. Memimpin kegiatan pengelolaan spare part digudang.
      2. Mengkoordinasi tugas kepada staff gudang.
      3. Melakukan monitoring.
  9. Finance & Accounting Manager
  10. Tugas dari seorang Finance & Accounting Manager antara lain:

    1. Mengelola fungsi akuntansi dalam memproses data dan informasi keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan perusahaan secara akurat dan tepat waktu.
    2. Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan dan pembayaran kewajiban pajak perusahaan agar efisien, akurat, tepat waktu, dan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.
    3. Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengontrol arus kas perusahaan (cashflow), terutama pengelolaan piutang dan hutang, sehingga memastikan ketersediaan dana untuk operasional perusahaan dan kesehatan kondisi keuangan.
    4. Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran perusahaan, dan mengontrol penggunaan anggaran tersebut untuk memastikan penggunaan dana secara efektif dan efisien dalam menunjang kegiatan operasional perusahaan.
    5. Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan sistem dan prosedur keuangan dan akuntansi, serta mengontrol pelaksanaannya untuk memastikan semua proses dan transaksi keuangan berjalan dengan tertib dan teratur, serta mengurangi risiko keuangan.
    6. Mengkoordinasikan dan melakukan perencanaan dan analisa keuangan untuk dapat memberikan masukan dari sisi keuangan bagi direktur dalam mengambil keputusan.
    7. Merencanakan dan mengkonsolidasikan perpajakan seluruh perusahaan untuk memastikan efisiensi biaya dan kepatuhan terhadap peraturan perpajakan

    Finance & Accounting Manager membawahi bagian:

    1. Finance
    2. Tugas dari bagian Finance antara lain:

      1. Melakukan pengelolaan keuangan perusahaan.
      2. Melakukan penginputan semua transaksi keuangan.
      3. Melakukan transaksi keuangan perusahaan
      4. Melakukan pembayaran kepada supplier.
      5. Melakukan penagihan kepada customer.
      6. Mengontrol aktivitas keuangan atau transaksi keuangan perusahaan.
      7. Membuat laporan mengenai aktivitas keuangan perusahaan.
      8. Melakukan verifikasi terhadap keabsahan dokumen yang diterima.
      9. Menyiapkan dokumen penagihan invoice atau kwitansi tagihan beserta kelengkapannya.
    3. Accounting
    4. Tugas dari bagian Accounting antara lain:

      1. Mengatur keuangan dari perusahaan.
      2. Penginputan data transaksi baik pembayaran maupun penerima.
      3. Menyusun dan menyajikan laporan keuangan.
      4. Membuat anggaran pengeluaran.
      5. Membuat anggaran penghasilan baik penghasilan bulanan dan juga penghasilan tahunan.
      6. Mengurus masalah pembayaran gaji karyawan.
      7. Membuat laporan mengenai aktivitas keuangan perusahaan.
    5. Tax Manager
    6. Tugas dari bagian Tax Manager antara lain:

      1. Melakukan verifikasi faktur pajak masukan & keluaran untuk memastikan keakuratan data.
      2. Membuat laporan bulanan PPN, membuat SPT Tahunan PPH Ps 29 (badan), melakukan pengecekan Laporan PPH pasal 21 & pasal 23/26, membuat laporan penjualan & pembelian secara bulanan berdasarkan Laporan PPN dengan data yang diambil dari SAP yang diverifikasi & dilengkapi terlebih dahulu, agar semua sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.
      3. Membuat SSP & PA setiap bulan untuk melakukan pembayaran kekurangan PPN via bank
      4. Membuat rekapan laporan PPN & PPH 21, 23/26, dan semua laporan yang berhubungan dengan pajak, agar menjadi bahan informasi bagi perusahaan.
    7. HRD (Human Resource Development) & Legal Dept
    8. Tugas dari bagian HRD antara lain:

      1. Bertanggungjawab mengelola dan mengembangkan sumber daya manusia.
      2. Membuat sistem HR yang efektif dan efisien.
      3. Bertanggung jawab penuh dalam proses rekrutmen karyawan, mulai dari mencari calon karyawan, wawancara hingga seleksi.
      4. Melakukan kegiatan pembinaan, pelatihan dan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan kemampuan, potensi, mental, keterampilan dan pengetahuan karyawan yang sesuai dengan standar perusahaan.
      5. Bertangggung jawab pada hal yang berhubungan dengan absensi karyawan, perhitungan gaji, bonus dan tunjangan.
      6. Membuat kontrak kerja karyawan serta memperbaharui masa berlakunya kontrak kerja.
      7. Melakukan tindakan disipliner pada karyawan yang melanggar peraturan atau kebijakan perusahaan.

Disiplin Kerja

Disiplin kerja yang ada di PT. Annapurna Jaya Agung sangat baik, karena disiplin kerja yang merupakan warna baik terhadap perusahaan itu. Karena dalam perusahaan ini terprogramlah semua kegiatan dan juga kedisiplinannya.

  • Pengamanan dan keselamatan kerja di perusahaan berfungsi sebagai berikut :
    1. Sebagai pelindung perusahaan dan motivasi ancaman yang datangnya baik d-ari luar maupun dari perusahaan itu sendiri.
    2. Sebagai pengembang ketertiban dalam lingkungan perusahaan.
    3. Membantu pihak perusahaan apabila terjadi tindakan-tindakan kriminal yang mengganggu keamanan.
  • Ruang lingkup keamanan itu meliputi :
    1. Mengawasi ketertiban di dalam perusahaan yang bersangkutan.
    2. Memeriksa keluar masuknya barang berdasarkan surat.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Urutan prosedur sistem yang berjalan dalam proses pembayaran service mobil pada PT. Annapurna Jaya Agung, dimulai dari :

  1. Proses pendaftaran service pada Service Advisor
    1. Proses pembuatan SPK (Surat Perintah Kerja)
    2. Setelah disetujui untuk perbaikan maka dibuatkan Work Order yang berisi rincian perbaikan yang akan dilakukan.
  2. Proses perbaikan mobil
    1. Setelah itu foreman (kepala mekanik) memberikan perintah kepada mekanik untuk melakukan perbaikan pada mobil sesuai dengan SPK dan Work Order.
  3. Proses pembayaran service mobil
    1. Setelah selesai perbaikan, maka customer menyerahkan SPK pada kasir.
    2. Kasir mencetak invoice yang berisi rincian perbaikan dan rincian biaya perbaikan dan penggunaan sparepart.
    3. Setelah itu kasir meminta tanda tangan persetujuan Kepala Service.
    4. Kasir menginfokan kepada customer total pembayaran yang harus dibayarkan.
    5. Pihak customer melakukan pembayaran dengan cash / transfer.
    6. Kemudian kasir mencatat dan menstempel invoice untuk diberikan kepada customer.

Use Case Diagram

Gambar 3.2. Use Case Diagram

Berdasarkan pada gambar 3.2 Use Case Diagram yang berjalan pada saat ini menjelaskan adanya :

  1. 1 (Satu) Sistem Pembayaran Service Mobil pada PT. Annapurna Jaya Agung.
  2. 3 (Tiga) Aktor yang melakukan kegiatan, meliputi Customer, Kasir, dan Kepala Service.
  3. Terdapat 8 (Delapan) usecase yang menggambarkan kegiatan atau prosedur pembayaran yang berjalan. Usecase tersebut antara lain menyerahkan SPK, mencetak invoice, menandatangani invoice, menerima invoice, melakukan pembayaran, menerima bukti pembayaran, mengembalikan invoice yang telah ditempel dan yang terakhir merekap laporan pembayaran.
  4. Customer sebagai pelanggan pada perusahaan yang juga berhak mengeluarkan surat perintah kerja yang telah disetujui oleh pihak customer untuk diserahkan pada perusahaan agar dilakukan perbaikan sesuai dengan surat perintah tersebut.
  5. Kasir sebagai pihak yang bertugas untuk mengelurkan surat-surat yang mendukung kegiatan operasional perusahaan seperti pembuatan kwitansi dan invoice pelunasan yang akan disampaikan kepada pihak konsumen. Staff Accounting juga memiliki tugas membuat laporan pembayaran yang akan diserahkan kepada kepala service.
  6. Kepala Service adalah kepala bagian yang mengatur bagaimana pelaksanaan service dan memberikan persetujuan perbaikan apakah mobil bisa dikeluarkan terlebih dahulu atau diharuskan melunasi pembayaran dahulu baru boleh keluar dari area kantor.

Sequence Diagram

Gambar 3.3. Sequence Diagram

Berdasarkan gambar 3.3 Sequence Diagram yang berjalan saat ini terdapat :

  1. 3 (Tiga) aktor yaitu customer, Kasir, dan Kepala Service.
  2. Ada 1 (Satu) lifeline yaitu Invoice.
  3. Terdapat 8 (Satu) message yaitu menyerahkan SPK, mencetak invoice, menandatangani invoice, menerima invoice, melakukan pembayaran, menerima bukti pembayaran, mengembalikan invoice yang telah ditempel dan yang terakhir merekap laporan pembayaran. Lifeline berakhir pada kepala service.
  4. Customer mengirimkan dua message yang akan saling berhubungan dengan aktor dan message lainnya.
  5. Kemudian bagian kasir akan menerima message yang dikirimkan oleh customer berupa penyerahan SPK (Surat Perintah Kerja).
  6. Bagian kasir mencetak invoice untuk pihak customer, kemudian kasir akan mengirimkan message berupa tandatangani invoice kepada kepala service.
  7. Kepala service menerima message berupa menandatangani invoice sebagai bentuk persetujuan dan dikembalikan lagi kebagian kasir.
  8. Setelah itu bagian kasir memberikan message berupa menginfokan ke customer total pembayaran yang harus dibayar sesuai dengan invoice.
  9. Setelah customer menerima message berupa melakukan pembayaran maka bukti pembayaran di berikan ke kasir untuk diterima sebagai message.
  10. Customer menerima message berupa dikembalikannya invoice dari kasir untuk selanjutnya kasir memberikan message juga kepada kepala service untuk mererima rekapan pembayaran.
  11. Tahap terakhir message rekapan laporan pembayaran akan di terima oleh kepala service.

Activity Diagram

Gambar 3.4. Activity Diagram

Berdasarkan Gambar 3.4 Activity Diagram sistem informasi pembayaran service mobil yang sedang berjalan saat ini adalah :

  1. 1 (Satu) Initial Node dimana objek pertama dimulai.
  2. Terdapat 3 (Tiga) aktor yaitu customer, Kasir, dan Kepala Service.
  3. Terdapat 9 (Sembilan) Action State yang dimulai dari customer menyerahkan SPK ke bagian kasir. Alur Action state terdiri dari menyerahkan SPK, mencetak invoice, menandatangani invoice, menerima invoice, melakukan pembayaran, menerima bukti pembayaran, mengembalikan invoice yang telah di stempel, merekap laporan pembayaran dan melaporkan laporan pembayaran pada bagian kepala service.
  4. 1 (Satu) Final Node, aktivitas akhir menunjukkan akhir dari semua aliran kontrol dalam kegiatan tersebut.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem (Metode PIECES)

  1. Performance (Kinerja)
  2. Performance atau kinerja merupakan suatu analisis terhadap kemampuan sistem dan menyelesaikan tugas dengan baik.

    Tabel 3.6. Hasil Analisa Kinerja

  3. Information (Informasi)
  4. Informasi merupakan komoditas terpenting bagi seorang pengguna akhir pada suatu sistem dalam pengambilan keputusan. Dengan sistem informasi yang baik maka akan menghasilkan informasi yang bermanfaat serta dapat mendukung dalam menanggapi masalah dan peluang yang ada

    Tabel 3.7. Hasil Analisa Informasi

  5. Economy (Ekonomi)
  6. Sistem yang berjalan saat ini masih konvensional, bila dilihat dari segi ekonomisnya sistem ini masih mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk menunjukkan laporan pembayaran kepada bagian admin, keuangan maupun pimpinan yaitu dengan mencetak satu persatu sehingga membutuhkan banyak kertas

    Tabel 3.8. Hasil Analisa Ekonomi

  7. Control (Kontrol)
  8. Pengendalian dalam sistem sangat diperlukan, yaitu digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem dan mencegah penyalahgunaan atau kesalahan sistem serta untuk menjamin keamanan data dan informasi.

    Tabel 3.9. Hasil Analisa Kontrol

  9. Efficiency (Efisiensi)
  10. Terdapat perbedaan antara efisiensi dan ekonomis. Ekonomis berkaitan dengan sesedikit mungkin sumber daya yang digunakan sehingga menghasilkan keuntungan, sedangkan efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya yang ada dapat digunakan dengan sebaik baiknya serta menggunakan biaya yang sekecil kecilnya.

    Tabel 3.10. Hasil Analisa Efisiensi

  11. Service (Pelayanan)
  12. Pelayanan yang diberikan sangat mendukung dalam meningkatkan profit perusahaan karena pelayanan merupakan gambaran umum perusahaan

    Tabel 3.11. Hasil Analisa Pelayanan

Konfigurasi Sistem Berjalan

Spesifikasi Hardware

Sistem yang berjalan menggunakan 1 unit PC dengan spesifikasi sebagai berikut :

  1. Monitor : LCD 17”
  2. Keyboard : Standard
  3. Mouse : Optical
  4. Printer : Laserjet
  5. RAM : 2 GB
  6. Hard Disk : 250 GB

Spesifikasi Software

  1. Operation System : Windows XP Ms. Office 2010
  2. Processor : Intel Pentium Dual Core

Hak Akses (Brainware)

Untuk mengoperasikan atau mengolah data hanya dapat dilakukan oleh:

  1. Bagian Penjualan
  2. Bagian Keuangan
  3. Bagian Akunting

Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan analisa sistem berjalan dapat diambil kesimpulan kekurangan dan kebutuhan dari pihak departemen service dan accounting pengembangan sistem hendaknya dilakukan yaitu:

Menganalisa kebutuhan tersebut dapat diambil beberapa alternatif pemecahan masalah antara lain:

  1. Dibangun sistem yang dibutuhkan oleh user dengan menggunakan aplikasi berbasis visual karena aplikasi yang berbasis visual sudah familiar dikalangan instansi masyarakat.
  2. Dibangun suatu aplikasi sistem yang berbasiskan web, aplikasi yang dibangun berbasiskan web memungkinkan user dapat menggunakan data secara bersama-sama di dalam waktu yang sama.

Berdasarkan beberapa alternatif pemecahan masalah di atas penulis melakukan suatu kajian untuk permasalahan maka perlu dibangun aplikasi sistem yang berbasis web karena banyak keuntungan yang diperoleh antara lain:

  1. Dapat menjalankan aplikasi berbasis web di manapun kapan pun tanpa harus melakukan penginstalan.
  2. Dapat dijalankan pada sistem operasi mana pun.
  3. Tidak memerlukan spesifikasi komputer yang tinggi untuk dapat menggunakan aplikasi berbasis web.
  4. Terkait dengan isu lisensi (hak cipta), kita tidak memerlukan lisensi ketika menggunakan web-based application, sebab lisensi itu telah menjadi tanggung jawab dari web penyedia aplikasi.

Pada dasarnya aplikasi berbasis web belum familiar pada PT. Annapurna Jaya Agung, untuk mengatasi hal tersebut penulis mengusulkan perlu diadakannya pelatihan kepada para pengguna atau biasa juga disebut sebagai training, sehingga pengguna dapat beradaptasi dan dapat mengoperasikan sistem dengan baik dan benar. Berdasarkan analisa yang dilakukan, proses kegiatan penjualaan yang berjalan saat ini menghasilkan informasi yang relatif lama karena sistem pengolahan data dilakukan secara manual menggunakan Ms. Excel, sehingga Sistem informasi yang terkomputerisasi dapat meningkatkan efisiensi kerja dan menghasilkan informasi yang akurat, relevan serta tepat waktu.

Selain itu Penulis akan membuat suatu program berbasis web yang dapat digunakan oleh administrasi service dan accounting. Program tersebut akan menampilkan informasi yang dibutuhkan oleh bagian administrasi service berupa form booking service yang ditujukan kepada konsumen dilengkapi proses edit, delete, tambah sparepart dapat dilakukan dengan cepat yang nantinya akan berpengaruh pada proses pembayaran selanjutnya. Bagian accounting akan dapat melakukan pembuatan work order berdasarkan SPK yang dikeluarkan oleh customer, invoice, kwitansi hingga laporan penjualan.

User Requirement

Requirement Elicitation Tahap I

Tabel 3.1. Elisitasi Tahap I

Requirement Elicitation Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi

Tabel 3.2. Elisitasi Tahap II

Keterangan :

M (Mandatory) = Penting

D (Desirable) = Tidak terlalu penting

I (Inessential) = Tidak penting

Requirement Elicitation Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II diatas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi LMH. Berikut adalah requirement tersebut:

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap III

Keterangan :

Metode Option

T : Technical L : Low

O : Operational M : Middle

E : Economic H : High

Requirement Elicitation Final

Tabel 3.4. Final Draft Elisitasi

BAB IV

RANCANGAN SISTEM USULAN

Prosedur Sistem Usulan

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari analisis dan penelitian yang telah dilakukan mengenai “PERANCANGAN SISTEM RENCANA ANGGARAN BIAYA PROJECT IT BERBASIS WEB SEBAGAI MEDIA PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI” pada PT. Bumitangerang Mesindotama, maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

  1. Proses pengolahan data pada sistem rencana anggaran biaya dimulai dengan mencatat peralatan apa saja yang diperlukan dalam sebuah proyek lalu menghitung seluruh biaya yang diperlukan berdasarkan peralatan yang diperlukan.
  2. Dalam membuat Sistem rencana anggaran biaya berbasis web pada penelitian ini menggunakan bahasa pemrograman html, php, css, javascript dengan menggunakan database MySql dan Sublime Text sebagai Code editor.
  3. Dalam sistem yang dibuat ada beberapa faktor yang diperlukan yaitu : pengerjaan apakah dilakukan oleh pihak internal atau eksternal, bahan baku dan peralatan apa saja yang diperlukan dalam sebuah proyek dan kegiatan yang dilakukan selama proyek berlangsung.

Saran

Dengan melihat simpulan yang ada, penulis memberikan saran-saran yang sesuai dengan apa yang telah dialami selama menyelesaikan laporan Skripsi ini:

  1. Agar sistem rencana anggaran biaya dapat berjalan dengan baik perlu dilakukan pengecekan sistem secara berkala dan pembaruan agar mengikuti perkembangan teknologi yang ada.
  2. Sarana dan prasarana dalam penerapan sistem rencana anggaran biaya perlu didukung dengan perangkat yang memadai, baik dari segi SDM (brainware) maupun peralatannya (hardware)
  3. Sistem yang telah dibuat dapat dikembangkan sehingga sistem ini juga dapat digunakan untuk seluruh proyek pada sebuah perusahaan dan juga dapat diakses melaui perangkat smartphone saat ini.

Daftar Pustaka

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 1,6 Taufiq, Rohmat 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu Offset.
  2. 2,0 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 Prof. Dr. Azhar Susanto, M.Bus,Ak. 2013. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya.
  3. Hartono, Bambang, 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: PT Rineka Cipta.
  4. Nasaruddin, Djafar Imran dan Samsie Indra. 2013. Perancangan Sistem Informasi Supply Chain Management (SCM) Pada CV Rajawali Multi Niaga Makassar. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.2, 226-227.
  5. Suprihadi, Rini Kartika Hudiono, Lina Wijaya.2013. Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller. Vol.6 No.3 – Mei 2013 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
  6. Rafika, Ageng Setiani. Mukti Budiarto dan Wahyu Budianto. 2015. “Aplikasi Monitoring Absensi Sidik Jari Sebagai Pendukung Pembayaran Biaya Pegawai Terpusat Dengan SAP”. Tangerang : Jurnal CCIT STMIK Raharja.
  7. 7,0 7,1 7,2 7,3 7,4 7,5 7,6 7,7 7,8 7,9 Rusdiana, H.A. dan Moch. Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: CV PUSTAKA SETIA.
  8. Sutopo, Priyo. Dedi Cahyo dan Zainal Arifin. 2016. Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 Di Kalimantan Timur Berbasis Web. Jurnal Informatika Mulawarman. Vol.11 N.1 Febuari. Samarinda: Universitas Mulawarman.
  9. 9,0 9,1 9,2 Sutabri, Tata S.Kom., MMSI. 2016. Sistem Informasi Manajemen (EdisiRevisi).Yogyakarta:CV Andi Offset ISBN: 9789792952407.
  10. Tiara, K., Immaniar, D., & Arzia, F. Penerapan Sistem Inventory Laboratorium Digital Dengan Metode Critical Succes Factor Pada Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT Vol.9 No.1 (2015:34).
  11. Maulani, G., Septiani, D., & Sahara, P. N. 2018. Rancang Bangun Sistem Informasi Inventory Fasilitas Maintenance Pada PT. PLN (PERSERO) TANGERANG. ICIT Journal, 4(2), 156 – 167.
  12. 12,0 12,1 Darmawan, Deni. 2013.Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
  13. Rivai, Ainur, Dani dkk. 2014.Pembangunan Sistem Informasi Pengolahan Data Nilai Siswa Berbasis Web Pada SMK Miftahul Huda Ngadirojo. Jurnal IJNS Vol 3 No 2 Tahun 2014.
  14. Suryadi. Emi. 2016. “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Kendaraan Dalam Mendistribusikan Zakat, Infak dan Sedekah”. Yogyakarta: STMIK AMIKOM Yogyakarta. Jurnal CCIT. Vol. 9 No. 3, Agustus 2016.
  15. Murad, Dina. Fitria. 2013. Aplikasi Inteligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  16. 16,0 16,1 Harry J. Rosenblatt. (2014). Systems Analysis and Design, 10th Edition, International Edition. Course Technology, Cengage Learning.
  17. Tohari, Hamim. 2013. Analisis Serta Perancangan Sistem Informasi Melalui Pendekatan UML. Yogyakarta: Andi.
  18. Zohrahayati. 2013. Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pada Butik Luwes Fashion Kecamatan Tulakan. Surakarta: Universitas Fakultas Teknik Informatika. Universitas Gajah Mada.
  19. Mulyati, M., Tarmizi, R., & Panugali, A. 2018. Sistem Informasi Absensi Berbasis Web Pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tangerang. ICIT Journal, 4(2), 117 - 127.
  20. Haerudin, Ruli Supriati, dan Abdul Hakim. 2013. Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Pada Madrasah Aliyah Negeri Balaraja Kabupaten Tangerang. Jurnal CCIT, Vol.7 No.1. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  21. Darmawan, Deni. 2013.Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
  22. Saefullah, A., Immaniar, D., & Juliansah, R. (2015). Sistem Kontrol Robot Pemindah Barang Menggunakan Aplikasi Android Berbasis Arduino Uno. CCIT Journal, 8(2), 45-56.
  23. Husain, Syefri Maulana. 2014. Pemanfaatan Basic4android dan MySQL dalam Membangun Aplikasi Smartphone untuk Memonitoring Prestasi Siswa pada SMA Al-Ma’muniyah Tangerang. Skripsi. Tangerang : STMIK Raharja.
  24. Rizaldi, Adrian. 2014. Sistem Pakar Identifikasi Karakter Siswa dalam Menentukan Konsentrasi Belajar dengan Metode Forward Chaining pada SMA Yuppentek 1 Kota Tangerang. Skripsi. Tangerang : STMIK Raharja.
  25. 25,0 25,1 Rosa, A.S. dan Shalahuddin, M. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung : Informatika.
  26. 26,0 26,1 Haryanta, Agustinus. Abdur Rochman, Ayu Setyaningsih. 2017. Perancangan Sistem Informasi Perencanaan Dan Pengendalian Bahan Baku Pada Home Industri. Jurnal Sisfotek Global ISSN : 2088 – 1762 Vol. 7 No. 1 Maret 2017.
  27. Yusuf, Muhammad, Ary Budi Warsito, Moh Iqbal Awi Makaram. 2015. “Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Jurnal CCIT Vol. 8 No. 2 Januari 2015.
  28. Jayant.K.p, Grag. Renu. Kumar dkk (2014) International journal of advanced Research in Computer Science and Software Engineering. PP. 148-153 ISSN : 2277128X. Vol Issue 2.
  29. Wijayanti, Esa. 2014. Perancangan Sistem Informasi Absensi Pegawai Pada Kantor Kecamatan Batuceper Tangerang.
  30. 30,0 30,1 30,2 30,3 Sutopo, Priyo. Dedi Cahyo dan Zainal Arifin. 2016. Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 Di Kalimantan Timur Berbasis Web. Jurnal Informatika Mulawarman. Vol.11 N.1 Febuari. Samarinda: Universitas Mulawarman.
  31. 31,0 31,1 31,2 31,3 31,4 Abdulloh, Rohi. 2016. Easy & Simple Web Programming. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
  32. Jubilee Entreprise. 2015. Mengenal Pemrograman Database. Jakarta:PT Elex Media Komputindo.
  33. Supriyanti, Wiwit. 2014. Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penerima Beasiswa Dengan Metode SAW. Citec Journal, Vol.1 No.1. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
  34. 34,0 34,1 Handoko, Prio. Agus Setiawan, Hendi Hermawan. 2017. Pengembangan Aplikasi Analisis Penampang Beton Bertulang Berbasis Android. Dinamika Rekayasa Vol.13 No.2 Hal.69-80. Tangerang Selatan: Universitas Pembangunan Jaya.
  35. 35,0 35,1 Kermite, Reynaldi Yosfino. Agus Winarno, Asih Rohmani. 2017. Perancangan Sistem Administrasi Seklah Dengan SMS Gateway Berbasis Web Menggunakan GAMMU Pada SMK LPI Semarang. Journal of Information Systems. Semarang: Universitas Dian Nuswantoro.
  36. 36,0 36,1 Mustaqbal, M. Sidi. Roeri Fajri Firdaus, Hendra Rahmadi. 2015. Pengujian Aplikasi Menggunakan Blackbox Testing Boundary Value Analysis; Studi Kasus Aplikasi Prediksi Kelulusan SNMPTN. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan Vol.1 No.3. Bandung: Universitas Widyatama.
  37. 37,0 37,1 Prastomo, Andi. 2014. Prototipe Sistem E-Learning Dengan Pendekatan Elisitasi Dan Framework Codeigniter; Studi Kasus SMP Yamad Bekasi. Faktor Exacta. Jakarta Selatan: Universitas Budi Luhur.
  38. Sugiyono.2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta.
  39. P.W.Septiantaridan Sukandi. “Sistem Informasi Pendataan Pembayaran Siswa Pada Lembaga Bimbingan Belajar Be Excellent Pacitan Berbasis Web”.IJNS –Indonesian Journal on Networking and Security. Vol.3 No.3 Juli.
  40. I.Abdullah. “Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Pembayaran Pajak/Retribusi Daerah pada UPT.Dipenda Kecamatan Gaung Kabupaten Indragiri Hilir”.Jurnal Sistemasi. Universitas Islam Indragiri (UNISI).Vol.3 No.3-Juli 2014.
  41. D.D.Judicibus, Sandro Leopardi, Leonardo Modeo, dan Nicola Pergola. ”Methode and System For Secured Transactions Over A Wireless Netrwork”. Journal International United States Patent De Judicibus Et Al. US 8,352,360 B2. Jan. 8, 2013.
  42. Mukhofifah, Umy, and Arief Hidayat 2016. Perancangan Sistem Pelaporan Keuangan Berbasis Web (Studi Kasus Pada PT. EMKL Tirtasari Abadi Sejahtera Semarang) : IJSE – Indonesian Journal on Software Engineerin Volume 2 No. 1 – 2016 Lppm3.bsi.ac.id/jurnal.
  43. Istiana, Rini. 2014. Perancangan Sistem Informasi Laporan Keuangan pada Kantor Kecamatan Batu Ceper Kota Tangerang. Tangerang: STMIK Raharja.
  44. Olivia Melissa Tanor, Harijanto Sabijono, Stanley Kho Walandouw. 2015. Analisis Laporan Keuangan Dalam Mengukur Kinerja Keuangan Pada PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. Jurnal EMBA, Vol. 3 No. 3 Sept. 2015, Hal. 639-649 ISSN 2303-11.
  45. Maesaroh, Siti. 2014. Perancangan Sistem Informasi Cash Flow Penerimaan dan Pengeluaran Keuangan CV. Karya Dwi Putri. Tangerang: STMIK Raharja.

Contributors

Nita Raraswati