SI1314476248

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI VIEWBOARD PESSTA+ BERBASIS

YII FRAMEWORK SEBAGAI MEDIA INFORMASI PENILAIAN

OBJEKTIF SIDANG TA DAN SKRIPSI

DI PERGURUAN TINGGI


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1314476248
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2016/2017

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI VIEWBOARD PESSTA+ BERBASIS

YII FRAMEWORK SEBAGAI MEDIA INFORMASI PENILAIAN

OBJEKTIF SIDANG TA DAN SKRIPSI

DI PERGURUAN TINGGI

Disusun Oleh :

NIM
: 1314476248
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang,20 September 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I ,MM)
       
(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI VIEWBOARD PESSTA+ BERBASIS

YII FRAMEWORK SEBAGAI MEDIA INFORMASI PENILAIAN

OBJEKTIF SIDANG TA DAN SKRIPSI

DI PERGURUAN TINGGI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1314476248
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Disetujui Oleh :

Tangerang, 20 September 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Indri Handayani, S.Kom., M.T.I)
   
( Erick Febriyanto, S.Kom., M.T.I)
NID : 14018
   
NID : 14011

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI VIEWBOARD PESSTA+ BERBASIS

YII FRAMEWORK SEBAGAI MEDIA INFORMASI PENILAIAN

OBJEKTIF SIDANG TA DAN SKRIPSI

DI PERGURUAN TINGGI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1314476248
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang,20 September 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(------------------)
 
(-------------------)
 
(--------------------)
NID : -----
 
NID : -----
 
NID : -----

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI VIEWBOARD PESSTA+ BERBASIS

YII FRAMEWORK SEBAGAI MEDIA INFORMASI PENILAIAN

OBJEKTIF SIDANG TA DAN SKRIPSI

DI PERGURUAN TINGGI

Disusun Oleh :

NIM
: 1314476248
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntasi

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 20 September 2017

 
 
 
 
 
NIM : 1314476248

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRACT'

Submission of information is needed along with advances in information technology, the application of a viewboard can be a solution in support of information dissemination. Higher Education Raharja as one of the Universities that concentrate in the field of computer science has a variety of systems in support of academic activities. PESSTA + is an objective objective assessment information system for students that can be accessed online through a website, PESSTA + has a viewboard that serves to display the validation status that students have submitted on PESSTA +. However, in its application many problems occur, one of them is optimum because PESSTA + viewboard can only display information about 4 categories of validation ie journals, grants, certificates and widuri, while in PESSTA + system has 10 categories of objective assessment of the session. Being able to display only 4 validation information makes the system ineffective in disseminating information thoroughly and it is not possible to provide a monitoring system for TA and Thesis students in an objective assessment. In this study based on 3 (three) problems found, will be developed a system of information viewboard implemented in the Assessment System Thesis And Final Task Plus (PESSTA +). With SWOT Analysis method, there are some strategies that will be proven by the implementation of the achievement. The expected result of this research is the PESSTA + viewboard system as a solution to be accessible anywhere and anytime that provides ease in viewing the objective assessment points of the session that have been submitted on PESSTA + and also facilitate the supervisor and head of department in monitoring the objective assessment of TA students and Thesis in improving the quality of information dissemination.

Keywords: Objective Assessment, PESSTA +, Viewboard PESSTA+.

ABSTRAK

Penyampaian informasi sangatlah dibutuhkan seiring dengan kemajuan teknologi informasi, penerapan viewboard dapat menjadi solusi dalam mendukung penyebaran informasi. Perguruan Tinggi Raharja sebagai salah satu Perguruan Tinggi yang berkonsentrasi dalam bidang ilmu komputer memiliki berbagai macam sistem dalam mendukung kegiatan akademiknya. PESSTA+ adalah sistem informasi penilaian objektif sidang bagi mahasiswa yang dapat diakses secara online melalui sebuah website, PESSTA+ memiliki viewboard yang berfungsi untuk menampilkan status validasi yang telah mahasiswa submit pada PESSTA+. Namun pada penerapannya banyak permasalahan yang terjadi, salah satunya belom optimal karena viewboard PESSTA+ hanya dapat menampilkan informasi mengenai 4 kategori validasi yaitu jurnal, hibah, sertifikat dan widuri, sedangkan didalam sistem PESSTA+ memiliki 10 kategori penilaian objektif sidang. Karena hanya dapat menampilkan 4 informasi validasi membuat sistem menjadi tidak efektif dalam penyebaran informasi secara menyeluruh dan tidak memungkinkan bisa disediakan sistem monitoring untuk mahasiswa TA dan Skripsi dalam penilaian objektif. Pada penelitian ini dengan didasari atas 3 (tiga) buah permasalahan yang ditemukan, akan dikembangkan suatu sistem informasi viewboard yang diimplementasikan dalam sistem Penilaian Sidang Skripsi Dan Tugas Akhir Plus (PESSTA+). Dengan metode Analisis SWOT didapatkan gambaran strategi-strategi yang akan dibuktikan implementasi pencapaiannya. Hasil yang diharapkan pada penelitian ini adalah sistem viewboard PESSTA+ sebagai solusi untuk dapat diakses dimana saja dan kapan saja yang memberikan kemudahan dalam melihat poin penilaian objektif sidang yang telah di submit pada PESSTA+ dan juga memudahkan dosen pembimbing dan kepala jurusan dalam memonitoring penilaian objektif mahasiswa TA dan Skripsi dalam meningkatkan kualitas penyebaran informasi.

Kata kunci: Penilaian Objektif, PESSTA+, Viewboard PESSTA+


KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah, Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dengan karunia-Nya, sehingga laporan Skripsi Penulis dapat berjalan dengan baik dan diselesaikan dengan semestinya.

Tujuan Penulis dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil observasi serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak dapat berjalan sesuai yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah Penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM selaku Ketua STMIK Raharja

  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I ( Puket I ) Bidang Akademik STMIK Raharja

  3. Ibu Nur Azizah,M.Akt.,M.Kom. selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.

  4. Ibu Indri Handayani, S.Kom.,M.T.I. selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada Penulis.

  5. Bapak Erick Febriyanto, S.Kom.,M.T.I. selaku Dosen Pembimbing 2 yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada Penulis.

  6. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Stakeholder yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada Penulis.

  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada Penulis.

  8. Kedua orang tua dan saudara dan keluarga yang telah memberikan semangat dan juga dukungan, baik moril, materi maupun doa.

  9. Rekan-rekan seperjuangan grup TimUR 3 (Alpiah Nurul Badriah, Dian Kurniati, Fernanda Setyobudi Armansyah, Gilang Fresandy, Henny Wahyuni, Herrafika Kusumahati, Lilis Setiani, Neng Enay, Peni Aripianti, Retno Widuri, Siti Islamiyah dan Yuli Widiastuti)

  10. Seluruh anggota REC yang memberikan dukungan, arahan dan masukan yang berarti dalam menyelesaikan Skripsi ini.

  11. Yuli Widiastuti yang senantiasa mendampingi, memotivasi serta memberikan semangat, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan sangat baik.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, Penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, 20 September 2017
ANDRE RAMADHAN
NIM. 1314476248

Daftar isi


DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 1.1. Perguruan Tinggi Raharja

  2. Gambar 2.1. Struktur Statis Aplikasi Yii

  3. Gambar 2.2. Alur Kerja Umum Sebuah Aplikasi Yii Saat Manangani Permintaan

  4. Gambar 2.3. Ten Pillar IT iLearning (TPi)

  5. Gambar 2.4 Logo Rinfo

  6. Gambar 2.5. Logo PESSTA+

  7. Gambar 3.1. Green Campus

  8. Gambar 3.2. Pribadi Raharja

  9. Gambar 3.3. Struktur Organisasi Divisi Akademik Perguruan Tinggi Raharja

  10. Gambar 3.4. Hasil Pencapaian Perguruan Tinggi Raharja

  11. Gambar 3.5. Keunggulan yang ada di Perguruan Tinggi Raharja

  12. Gambar 3.6. Kerjasama dalam negeri

  13. Gambar 3.7. Kerjasama luar negeri

  14. Gambar 3.8. Flowchart Sistem Yang Berjalan

  15. Gambar 3.9. Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

  16. Gambar 3.10. Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

  17. Gambar 3.11. Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

  18. Gambar 4.1. Use Case Diagram Yang Diusulkan

  19. Gambar 4.2. Activity Diagram Yang Diusulkan

  20. Gambar 4.3. Sequence Diagram Yang Diusulkan

  21. Gambar 4.4. Flowchart Sistem Yang Diusulkan

  22. Gambar 4.5. HIPO Pada Viewboard PESSTA+

  23. Gambar 4.6. Sistem Dapat menampilkan mahasiswa TA dan Skripsi dengan status validasi 10 poin penilaian objektif sidang

  24. Gambar 4.7. Sistem dapat menampilkan history mahasiswa TA dan Skripsi dengan status diterima dari 10 validasi penilaian objektif sidang yang ada

  25. Gambar 4.8. Sistem dapat menampilkan dosen pembimbing mahasiswa TA dan Skripsi dengan status 10 validasi penilaian objektif sidang mahasiswa bimbingan

  26. Gambar 4.9. Sistem dapat menampilkan presentase diterima dan ditolaknya 10 poin penilaian objektif sidang yang telah mahasiswa TA dan Skripsi submit

  27. Gambar 4.10. Sistem dapat menampilkan informasi jurusan yang ditempuh mahasiswa TA dan Skripsi dengan status 10 validasi penilaian objektif sidang mahasiswa jurusann TA dan Skripsi

  28. Gambar 4.11. Sistem dapat menampilkan menu pencarian poin penilaian objektif sidang yang telah mahasiswa submit pada PESSTA+

  29. Gambar 4.12. Sistem dapat melakukan print halaman validasi

  30. Gambar 4.13. Sistem dapat menampilkan statistik pengunjung pada viewboard PESSTA+

  31. Gambar 4.14. Sistem dapat menampilkan 6 menu yang terdapat pada viewboard PESSTA+

  32. Gambar 4.15. Sistem dapat menampilkan grafik penilaian objektif dari presentase diterima dan ditolaknya 10 poin penilaian objektif sidang yang telah mahasiswa TA dan Skripsi submit

  33. Gambar 4.16. Memiliki 3 artikel tutorial pada iRan

  34. Gambar 4.17. Terdapat 200 total pengunjung artikel tutorial viewboard PESSTA+ pada iRan

  35. Gambar 4.18. Memiliki visitor count viewboard yang diakses public dengan target 2000 visitor

  36. Gambar 4.19. Mengirim mailchimp kepada 70 mahasiswa bahwa terdapat viewboard yang menampilkan poin Penilaian Objektif PESSTA+

  37. Gambar 4.20. Mensosialisasikan Viewboard PESSTA+ ke 40 Dosen Pembimbing TA dan Skripsi Genap

  38. Gambar 4.21. Tampilan Menu Utama

  39. Gambar 4.22. Tampilan Halaman Menu viewboard Sidang

  40. Gambar 4.23. Tampilan Halaman Menu viewboard Penilaian Objektif

  41. Gambar 4.24. Tampilan Halaman Menu viewboard Dosen Pembimbing

  42. Gambar 4.25. Tampilan Halaman Menu viewboard Jurusan

  43. Gambar 4.26. Tampilan Halaman Menu Search Validasi

  44. Gambar 4.27. Tampilan Halaman Traffic Pages


DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1. Sejarah Perguruan Tinggi Raharja

  2. Tabel 3.2. Jurusan/Prodi Pada STMIK Raharja

  3. Tabel 3.3 Jurusan/Prodi Pada AMIK Raharja Informatika

  4. Tabel 3.4. Visi Perguruan Tinggi Raharja

  5. Tabel 3.5. Misi Perguruan Tinggi Raharja

  6. Tabel 3.6. Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

  7. Tabel 3.7. Presiden Direktur

  8. Tabel 3.8. Direktur

  9. Tabel 3.9. Pembantu (Bidang Akademik)

  10. Tabel 3.10. Pembantu Direktur II (Administrasi)

  11. Tabel 3.11. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

  12. Tabel 3.12 Asisten Direktur Akademik

  13. Tabel 3.13. Kepala Jurusan

  14. Tabel 3.14 Asisten Direktur Finansial

  15. Tabel 3.15. Layanan Keuangan Mahasiswa (LKM)

  16. Tabel 3.16. Asisten Direktur Operasional (ADO)

  17. Tabel 3.17. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

  18. Tabel 3.18. Perkuliahan dan Ujian (PU)

  19. Tabel 3.19. Analisa SWOT

  20. Tabel 3.20. Matriks SWOT

  21. Tabel 3.21. Elisitasi Tahap I

  22. Tabel 3.22. Elisitasi Tahap II

  23. Tabel 3.23. Elisitasi Tahap III

  24. Tabel 3.24. Final Draft Elisitasi

  25. Tabel 4.1. Perbedaan Prosedure Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

  26. Tabel 4.2. Analisis SWOT Sistem Yang Diusulkan

  27. Tabel 4.3. Matriks SWOT Sistem Yang Diusulkan

  28. Tabel 4.4. Pengujian Blackbox Pada Tabel Mahasiswa TA dan Skripsi Pada Menu viewboard Sidang

  29. Tabel 4.5. Pengujian Blackbox pada tabel viewboard Dosen Pembimbing

  30. Tabel 4.6. Pengujian Blackbox Pada Tabel viewboard Jurusan

  31. Tabel 4.7. Time Schedule

  32. Tabel 4.8. Estimasi Biaya

DAFTAR SIMBOL FLOWCHART

Simbol 1. Simbol Flowchart


DAFTAR SIMBOL UML

Simbol 2. Use Case Diagram
Simbol 3. Activity Diagram
Simbol 4. Sequence Diagram


DAFTAR SIMBOL HIPO

Simbol 5. HIPO



BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Penilaian merupakan bagian yang penting dalam proses pembelajaran. Dengan melakukan penilaian, pendidik sebagai pengelola kegiatan pembelajaran dapat mengetahui kemampuan yang dimiliki peserta didik, ketepatan metode mengajar yang digunakan, dan keberhasilan peserta didik dalam meraih kompetensi yang telah ditetapkan. (Ari Syahidul Shidiq, Mohammad Masykuri, dan Elfi Susanti V. H. : 2012)[1]. Faktor penilaian objektif memfokuskan pada fakta yang bersifat nyata dan hasilnya dapat diukur (Eddy Yunus : 2012)[2].

Pada Perguruan Tinggi Raharja terdapat sebuah sistem validasi Penilaian Objektif sidang yang dapat diakses secara online yaitu PESSTA+ (Penilaian Sidang Skripsi Dan Tugas Akhir Plus). PESSTA+ diakses melalui pesstaplus.raharja.ac.id. Dalam sistem PESSTA+ juga memiliki viewboard atau yang biasa disebut dashboard yang menyediakan informasi valid dan tidak validnya Penilaian Objektif sidang yang telah mahasiswa submit pada sistem PESSTA+.


Gambar 1.1. Perguruan Tinggi Raharja
Sumber : http://raharja.ac.id/

Menurut Untung Rahardja, Khanna Tiara, dan Maya Ima Erviani (2013 : 62)[3], “viewboard adalah aplikasi custom yang dibuat oleh Mitra Teknologi, yang fungsinya agar dapat mengetahui informasi penting dan juga informasi yang dibutuhkan.”Viewboard sendiri sangat penting untuk sistem PESSTA+. viewboard berfungsi untuk memberikan suatu informasi yang dibutuhkan dan juga informasi penting yang datanya diambil melalui database PESSTA+ online. “Data adalah fakta yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi. Data dapat berupa bahan untuk diskusi, pengambilan keputusan, perhitungan, atau pengukuran. Saat ini data tidak hanya dalam bentuk kumpulan huruf-huruf dalam bentuk kata atau kalimat, tetapi juga dapat dalam bentuk suara, gambar diam dan bergerak, baik dalam bentuk dua maupun tiga dimensi.” (H.A. Rusdiana dan Moch Irfan, 2014 : 68)[4].

Namun pada sistem viewboard yang berjalan, terdapat beberapa kekurangan seperti hanya dapat menampilkan informasi poin Penilaian Objektif sidang yang telah valid pada validasi jurnal, hibah, sertifikat dan widuri, selain itu dosen pembimbing dan kepala jurusan sulit untuk melakukan monitoring mahasiswa TA dan Skripsi dalam Penilaian Objektif sidang mahasiswa TA dan Skripsi.“Yii merupakan salah satu dari sederetan PHP Framework yang bersifat open source. Berdasarkan situs resminya, Yii adalah Framework (kerangka kerja) PHP berbasis komponen, berkinerja tinggi untuk pengembangan aplikasi web berskala besar. Yii juga meyediakan reusability maksimum dalam pemrograman web dan mampu meningkatkan kecepatan pengembangan secara signifikan. Nama YII singkatan dari Yes It Is”. (Sri Rahayu, Muhamad Yusuf dan Sinta Puspita Dewi : 2015)[5].

Keunggulan dari Yii Framework. Pertama, Yii adalah framework yang menggunakan PDO. PDO bekerja dengan membuat sebuah abstraksi akses database sehingga kita sebagai programmer tidak perlu terlalu jauh memikirkan kompatibilitas antar database. Kedua, Yii adalah framework yang full OOP. dimana dengan OOP ini, kita lebih baik dalam memanage code, dapat menglompokkan fungsi – fungsi kedalam kelas – kelas, dapat modify program dengan lebih baik, program dapat lebih rapi dan lebih mudah dibaca. Ketiga, Yii menggunakan model MVC (model view controller). dengan MVC kita dapat lebih terstruktur dalam membuat aplikasi kita. kita tidak perlu membuat banyak file pada root directory aplikasi kita. Keempat, Yii mempunyai lisensi BSD. Lisensi BSD tidak mengharuskan kita untuk mendeliver source code aplikasi kita. Kelima, Yii mempunyai code generator (gii). Ini adalah salah satu tool yang sangat membantu kecepatan pengembangan aplikasi kita. tool gii ini dapat mengenerate code untuk kemudian dimodifikasi oleh kita. Dan yang keenam, Yii mempunyai komponen untuk pengecekan input yang terintegtrasi. Ini merupakan fitur yang sangat berguna untuk keamanan. (Ary Budi Warsito, Muhamad Yusuf dan Moh. Iqbal Awi Makaram : 2014)[6]. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menganalisai kendala-kendala apa saja yang ada pada sistem viewboard PESSTA+ yang sedang berjalan saat ini untuk melakukan pembuatan sistem yang dapat menampilkan informasi yang dibutuhkan viewboard PESSTA+ dalam memberikan informasi poin Penilaian Objektif sidang mahasiswa TA dan Skripsi dan memberikan informasi yang dapat dilihat dosen pembimbing dan kepala jurusan mahasiswa TA dan Skripsi dalam memonitoring poin Penilaian Objektif sidang mahasiswa TA dan Skripsi.

Maka hal inilah yang melandasi penulis untuk melakukan penelitian dan mendokumentasikannya dalam sebuah laporan skripsi dengan judul “Pengembangan Sistem Informasi Viewboard PESSTA+ Berbasis Yii Framework Sebagai Media Informasi Penilaian Objektif Sidang TA Dan Skripsi Di perguruan Tinggi”.

Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang penelitian yang telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya. Penelitian ini berkaitan dengan sistem informasi validasi Penilaian Objektif sidang mahasiswa TA dan Skripsi pada Perguruan Tinggi Raharja. Sesuai dengan latar belakang penelitian yang telah diuraikan pada bahasan sebelumnya, dapat ditarik beberapa permasalahan sebagai berikut:

  1. Bagaimana cara sistem mengetahui informasi poin Penilaian Objektif sidang mahasiswa TA dan Skripsi?

  2. Bagaimana cara agar dosen pembimbing dapat memonitoring Penilaian Objektif sidang mahasiswa TA dan Skripsi?

  3. Bagaimana cara agar dapat mengetahui informasi hasil penilaian objektif sidang mahasiswa TA dan Skripsi jurusan bianaan masing-masing jurusan?

Ruang Lingkup Penelitian

Untuk menghindari kekeliruan atau kesalahpahaman dan sekaligus untuk memudahkan pembaca dalam memahami penelitian ini, maka penulis perlu membuat batasan masalah dalam penelitian ini, sehingga tidak menimbulkan kesimpangsiuran dalam ketidakjelasan dalam pembahasan selanjutnya.

  1. Peneliti ini berfokus pada mahasiswa aktif yang sedang melakukan TA dan Skripsi pada Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Diimplemtasikan hanya untuk para pengguna Rinfo (Pribadi Raharja).

  3. Viewboard PESSTA+ dapat diakses secara public.

  4. Penelitian ini berfokus pada viewboard PESSTA+.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adanya tujuan penelitian yaitu untuk menentukan arah dari suatu penelitian. Tujuan dapat diketahui setelah rumusan masalah telah terperinci, sehingga dengan terperincinya rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian di atas dapat tercapai. Berikut tujuan penelitian yang telah dirincikan dari sebuah perumusan masalah, yaitu diantaranya:

  1. Untuk mengetahui sistem dapat memberikan informasi hasil poin Penilaian Objektif sidang mahasiswa TA dan Skripsi maka dikembangkanlah viewboard PESSTA+ yang dibangun dengan menggunakan PHP Framework yaitu YII Framework.

  2. Mengembangkan sebuah viewboard PESSTA+ yang dapat memberikan kemudahan bagi Dosen Pembimbing dalam memonitoring mahasiswa TA dan Skripsi bimbingannya dalam poin Penilaian Objektif sidang mahasiswa bimbingannya.

  3. Mengembangkan sebuah viewboard PESSTA+ yang dapat memberikan informasi-informasi hasil penilaian objektif sidang mahasiswa TA dan Skripsi jurusan bianaan masing-masing jurusan.

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian adalah terapan dari tercapainya sebuah tujuan dan terjawabnya rumusan masalah secara tepat dan akurat. Manfaat dari penelitian haruslah dapat dibedakan antara manfaat teoritis dan manfaat praktisnya. Dan Penulis memiliki 3 (Tiga) manfaat dari penelitian ini yaitu sebagai berikut:

  1. Dengan adanya viewboard PESSTA+ dapat memberikan informasi hasil poin Penilaian Objektif sidang mahasiswa TA dan Skripsi sebelum pelaksanaan sidang berlangsung yang dibuat dengan menggunakan PHP Framework yaitu YII Framework.

  2. Dengan adanya viewboard PESSTA+ dapat memberikan kemudahan bagi Dosen Pembimbing dalam memonitoring mahasiswa TA dan Skripsi bimbingannya dalam poin Penilaian Objektif sidang mahasiswa bimbingannya.

  3. Dengan adanya viewboard PESSTA+ dapat memberikan kemudahan bagi Kepala Jurusan dalam melihat informasi hasil penilaian objektif sidang mahasiswa TA dan Skripsi jurusan bianaan masing-masing jurusan.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan rangkaian tata cara yang dilakukan untuk memperoleh informasi guna mencapai tujuan penelitian. Adapun metode pengumpulan data yang peneliti terapkan adalah sebagai berikut :

Metode Observasi (Pengamatan)

Observasi (pengamatan) adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Dalam hal ini, peneliti dengan berpedoman kepada desain penelitiannya perlu mengunjungi sebuah instansi akademik tepatnya pada Raharja Enrichment Center (REC) Perguruan Tinggi Raharja sebagai lokasi penelitian untuk mengamati berbagai hal atau kondisi yang ada di lapangan dan meminta data yang diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporan penelitian. Kemudian dari pengamatan lapangan yang dilakukan selama 4 (empat) minggu tersebut dijadikanlah pedoman untuk dilakukan pengamatan terhadap sistem yang akan dikembangkan. Beberapa data yang diambil seperti akses domain raharja.me, akses FTP, akses email official Rinfo PESSTA+, berkas Renstra, dan landasan hukum dalam Surat Keputusan Direktur Perguruan Tinggi Raharja. Dengan cara ini peneliti diharapkan dapat mengetahui dan memahami sistem yang akan peneliti analisa.

Metode Wawancara

Metode ini dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab dengan pihak terkait pada Perguruan Tinggi Raharja secara langsung. Dan metode wawancara ini dilakukan bersama Bapak Padeli, M.Kom selaku Stakeholder.

Metode Studi Pustaka

Metode ini berguna untuk memperoleh informasi dan juga data dari sejumlah sumber (literature), buku, dan beberapa jurnal untuk keperluan pengamatan serta perancangan yang terkait dalam laporan ini.

Metode Analisis Sistem

Setelah melalui metode pengumpulan data, metode analisis sistem merupakan salah satu bagian dari sebuah penelitian penting untuk dilakukan. Melanjutkan proses dari pengumpulan data, dimana data yang di dapatkan dari beberapa metode pengumpulan data dikumpulkan dan dijadikan sebagai sebuah strategi. Untuk mencapai sebuah strategi, perlu di dasari atas adanya sebuah pengelompokan yang ditinjau dari beberapa hal. Pengelompokan tersebut terekam dalam sebuah elisitasi kebutuhan dari tahap satu hingga final draft elisitasi yang diambil untuk mendapatkan sebuah strategi. Terdapat dua tinjauan dalam penyusunan elisitasi, yaitu tinjauan dari segi fungsional sistem dan non fungsional sistem.

Selain itu peneliti juga menggunakan metode analisa sistem yang digunakan yaitu berupa analisis SWOT. SWOT adalah sebuah metode prosedur analisis kondisi yang mengklarifikasi kondisi objek dalam empat kategori Strength (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunity (Faktor Pendukung) dan Threat (Faktor Penghambat atau Ancaman). Sedangkan faktor analisa SWOT dibagi menjadi 2 faktor, yaitu faktor internal dan eksternal.

Metode Perancangan

Metode perancangan yang digunakan untuk menjabarkan BAB IV yaitu dengan menggunakan metode perancangan sistem ini peneliti menggambarkan dalam bentuk sebuah gambaran diagram HIPO (Hierarchy Input Process Output) dan juga menggunakan UML (Unified Modeling Language).

Metode Pengujian

Pengujian adalah proses eksekusi suatu program untuk menemukan kesalahan sebelum digunakan oleh pengguna akhir (end- user). Salah satu metode pengujian perangkat lunak yang digunakan adalah Black Box Testing. Black-Box Testing itu sendiri merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional pada perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.

Sistematiska Penulisan

Untuk kelancaran dalam membuat penyusunan laporan dan pembahasannya secara sistematis, maka penulisan laporan Skripsi ini terdiri dari beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas mengenai informasi umum dari akar permasalahan yang ada, diantara nya latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, lokasi penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini membahas mengenai analisa gambaran serta sejarah singkat Perguruan Tinggi Raharja, tujuan Perguruan Tinggi Raharja, arti nama raharja, arti green campus, arti pribadi raharja, struktur organisasi, jurusan/prodi Perguruan Tinggi Raharja, permasalahan yang dihadapi serta alternatif pemecahan masalah, analisa sistem berjalan dengan menggunakan metode analisa SWOT dan elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini membahas mengenai rancangan sistem usulan, strategi, prosedur sistem usulan dengan menggunakan rancangan program HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) dan menggunakan UML (unified modeling language) , testing dengan menggunakan blackbox, evaluasi, konfigurasi sistem usulan, serta yang terakhir ada estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan dari hasil analisa dan rancangan sistem yang dilakukan serta beberapa saran yang berguna bagi kelanjutan penelitian yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka ini berisi studi pustaka yang digunakan sebagai referensi untuk menyusun laporan ini.

LAMPIRAN

Lampiran ini merupakan daftar yang memuat keseluruhan lampiran-lampiran yang melengkapi laporan sebagai lampiran.


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Definisi Pengembangan

Menurut I Made Tegeh dan I Made Kirna (2013 :13)[7], “pengembangan adalah upaya untuk mengembangkan dan menghasilkan suatu produk berupa materi, media, alat dan atau strategi pembelajaran, digunakan untuk mengatasi pembelajaran di kelas/laboratorium, dan bukan untuk menguji teori”.

Menurut Irfandi (2015: 64)[8], “Pengembangan adalah suatu proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam proses pembelajaran, pengembanagan akan mengacu pada pembuatan suatu produk baru yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah yang ditemukan dengan cara yang berbeda dari sebelumnya”.

Dari pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengembangan adalah adalah upaya untuk mengembangkan dan menghasilkan suatu produk berupa materi, media, alat dan strategi pembelajaran yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah yang ditemukan dengan cara yang berbeda dari sebelumnya.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Yulia Djahir dan Dewi Pratita (2015: 7)[9], “Definisi sistem dikelompokkan menjadi dua bagian yang menekankan pada prosedurnya dan ada yang menekankan pada elemennya. Kedua kelompok ini adalah benar dan tidak bertentangan, yang berbeda adalah cara pendekatannya”.

Menurut J. Hutahaen (2015: 2)[10], “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran tertentu”.

Menurut Sutarman (2012: 13)[11], “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

Dari berbagai definisi yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan untuk menggapai tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut J.Hutahaen (2015: 3-5)[10] bahwa supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik memiliki karakteristik yaitu :

  1. Komponen Sistem (Components)

  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

  3. Batasan Sistem (Boundary)

  4. Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  5. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)

  6. Lingkungan luar sistem (Environment) adalah diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

  7. Penghubung Sistem (Interface)

  8. Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain.

  9. Masukan Sistem (Input)

  10. Masukan adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenance input), dan masukkan sinyal (signal input).

  11. Keluaran Sistem (Output)

  12. Keluaran sistem adalah hasil dari energy yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

  13. Pengolah Sistem (Procces)

  14. Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, sistem akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.

  15. Sasaran Sistem (Objective)

  16. Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

Klasifikasi Sistem

Menurut Hutahaen (2015: 6-7)[10] Sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang :

  1. Klasifikasi Sistem sebagai :

    1. Sistem Abstrak (Abstract System)
      Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau yang tidak tampak secara fisik.
    2. Sistem Fisik (Physical System)
      Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.
  2. Sistem diklasifikasikan sebagai :

    1. Sistem Alamiah (Natural System)
      Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak di buat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.
    2. Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
      Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system).
  3. Sistem diklasifikasikan sebagai:

    1. Sistem Tertentu (Deterministic System)
      Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.
    2. Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)
      Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.
  4. Sistem diklasifikasikan sebagai:

    1. Sistem Tertutup (Close System))
      Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system.
    2. Sistem Terbuka (Open System)
      Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan ouput dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendali yang baik.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut H.A Rusdiana dan Moch Irfan (2014:75)[4], "informasi adalah suatu data atau objek yang diproses terlebih dahulu sedemikian rupa sehingga dapat ersusun dan terklasifikasi dengan baik sehingga memiliki arti bagi penerimanya, yang selanjutnya menjadi pengetahuan bagi penerima tentang suatu hal tertentu yang membantu pengambilan keputusan secara tepat".

Menurut Maimunah, Lusyani Sunarya, dan Nina Larasati (2012 : 284)[12], “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”. Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yangmenggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

Dari pernyataan para ahli mengenai pengertian informasi di atas, dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan suatu data atau objek yang telah diolah dan menjadi suatu informasi yang berguna untuk mengambil keputusan.

Sumber Data Informasi

Menurut H.A Rusdiana dan Moch Irfan (2014:75)[4], "sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal atau data-item. Data adalah kenyataan yang menggamarkan suatu kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian adalah sesuatu yang tejadi pada saat tertentu".

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Sutarman (2012 : 13)[11], Sistem Informasi adalah sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan, informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi).

Menurut Atyanto Mahatmyo (2014: 6)[13], “Sistem Informasi adalah serangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke pengguna”.

Menurut Taufiq (2013 : 17)[14], “Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

Dari ketiga definisi yang dikemukakan oleh para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu data yang dihimpun, dikategorikan, dan diproses sampai menjadi satu kesatuan informasi yang saling berkesinambungan satu sama lain dan saling mendukung sampai menjadi sebuah informasi yang bermanfaat bagi si penerimanya.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Abdul Kadir (2014:71)[15], Sistem informasi mengandung komponen-komponen seperti berikut ini :

  1. Perangkat Keras (Hardware), yang mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.

  2. Perangkat Lunak (Software) atau Program, yaitu sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras memproses data.

  3. Prosedur, yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

  4. Orang, yakni semua pihak yang tanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi.

  5. Basis Data (Database), yaitu kumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang berkaitan dengan menyimpan data.

  6. Jaringan Komputer dan Komunikasi Data, yaitu sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut H.A. Rusdiana dan Moch Irfan (2014:68)[4], “mengemukakan bahwa data adalah fakta yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi. Data dapat berupa bahan untuk diskusi, pengambilan keputusan, perhitungan, aau pengukuran. Saat ini data tidak hanya dalam bentuk kumpulan huruf-huruf dalam bentuk kata atau kalimat, tetapi juga dapat dalam bentuk suara, gamabar diam dan bergerak, baik dalam bentuk dua maupun tiga dimensi”.

Menurut Suprihadi, Rini Kartika Hudiono, Lina Sinatra Wijaya (2013 : 310)[16], “Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah.”

Dari pernyataan para ahli mengenai pengertian data di atas dapat disimpulkan bahwa data merupakan fakta atau kejadian yang masih mentah dan belum diolah maka perlu diolah lebih lanjut.

Klasifikasi Data

Menurut H.A Rusdiana dan Moch irfan (2014:71)[4] mengemukakan bahwa data dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Berdasarkan sifat data:

    1. Data Kuantitatif ( quantitative data ), yaitu data dalam bentuk angka atau bilangan.
    2. Data Kualitatif ( qualitative data ), yaitu data bukan dalam bentuk penjumlahan atau angka, melainkan dalam bentuk pernyataan atau kategori.
  2. Berdasarkan sumber data:

    1. Data Internal ( internal data ), yaitu data yang berasal dari dalam organisasi atau data asli, data yang diperoleh dari observasi yang dilakukan langsung oleh peneliti atau bukan dari hasil pengamatan atau karya orang lain.
    2. Data Eksternal ( external data ), yaitu data berasal dari luar organisasi atau institusi, atau institusi, atau data hasil obeservasi orang lain.
  3. Berdasarkan cara memperolehnya:

    1. Data Primer, yaitu data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti atau diperoleh dari sumber pertama dan datanya belom diolah.
    2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak kedua yang mengumpulkan data tersebut.
  4. Berdasarkan cakupan pengumpulannya, data dikelompokkan menjadi:

    1. Data sensus, yaitu data yang dipeoleh dari populasi
    2. Data sampel, yaitu data yang diperoleh dari sampel
  5. Berdasarkan skala pengukurannya:

    1. Berdasarkan skala pengukurannya, dikenal data nominal, data ordinal, data interval, dan data rasio.

Definisi Media

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)[17], media adalah alat; alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk; yang terletak di antara dua pihak (orang, golongan, dan sebagainya): wayang bisa dipakai sebagai -- pendidikan; perantara; penghubung; -- cetak sarana media massa yang dicetak dan diterbitkan secara berkala seperti surat kabar, majalah; sebagai contoh :

  1. Elektronik, sarana media massa yang mempergunakan alat-alat elektronik modern, misalnya radio, televisi, dan film;

  2. Film, sarana media massa yang disiarkan dengan menggunakan peralatan film (film, proyektor, layar); alat penghubung yang berupa film;

  3. Massa, sarana dan saluran resmi sebagai alat komunikasi untuk menyebarkan berita dan pesan kepada masyarakat luas;

  4. Pendidikan, alat dan bahan yang digunakan dalam proses pengajaran atau pembelajaran;

  5. Periklanan, sarana komunikasi massa yang menyediakan beberapa bentuk periklanan, misalnya surat kabar, televisi, dan radio

Kemudian berdasarkan pengertian dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang telah disebutkan diatas dapat disimpulkan bahwa media adalah sebuah sarana yang digunakan untuk melakukan sesuatu, dapat juga dikatakan sebagai wadah atau perangkat yang menampung dimana dalam penelitian ini.

Definisi Penilaian Objektif

Penilaian Objektif adalah penilaian yang diyakini keabsahan nya. Penelitian Objektif meliputi poin-poin penting yang harus dikerjakan mahasiswa secara invidual untuk penilaian sidang nanti. Untuk menyelesaikan Penilaian Objektif tersebut mahasiswa dapat di bimbing oleh masing-masing dosen pembimbing.

Definisi Sidang

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)[18], sidang adalah pertemuan untuk membicarakan sesuatu ; rapat –itu dihadiri oleh semua anggota; segenap anggota dewan dan sebagainya (hakim, pengarang, pengurus) orang banyak; publik; para (untuk menyatakan banyak); sekalian: -- jemaah; pembaca (pendengar). Persidangan adalah perihal bersidang: - kemarin dianggap selesai; pertemuan untuk membicarakan sesuatu.

Kemudian berdasarkan pengertian dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang telah disebutkan diatas dapat disimpulkan bahwa sidang adalah sebuah media diskusi yang melibatkan lebih dari 2 (dua) orang dengan materi pembahasan yang telah disepakati bersama, dan merupakan pertemuan formal untuk menghasilkan suatu putusan dengan menggunakan aturan-aturan yang jelas.

Definisi Validasi

Menurut Lilis Ernawati dan Erma Suryani (2013 : 3)[19], “validasi adalah penentuan apakah model konseptual simulasi adalah representasi akurat dari sistem nyata yang dimodelkan”.

Menurut Oxa Axella dan Erma Suryani (2012 : 341)[20], “validasi adalah sebuah proses menentukan apakah model konseptual merfleksikan sistem nyata dengan tepat atau tidak”.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa validasi adalah proses pembuktian untuk menentukan apakah model konseptual merfleksikan sistem nyata dengan tepat atau tidak.

Definisi Valid

Menurut Asrianto Balawera (2013 : 2121)[21], “valid adalah indikator yang memiliki tingkat kesalahan pengukuran yang kecil. Instrumen dikatakan sahih berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur, atau mampu mengukur apa yang ingin dicari secara tepat”.

Menurut Linda Kartini Ticoalu (2013 : 785)[22], “valid adalah data “yang tidak berbeda” antara data yang dilaporkan peneliti dengan data yang sesunggunya terjadi pada objek penelitian”.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa valid merupakan indikator yang memiliki tingkat kesalahan pengukuran yang kecil dan data tidak berbeda antara data yang dilaporkan peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian.


Teori Khusus

Definisi PHP

Menurut Medi Suhartanto (2012 : 2)[23], “PHP singkatan dari PHP Hypertext Processor yang digunakan sebagai bahasa script server-side dalam pengembangan Web yang disisiplkan pada dokumen HTML. Pengunaan PHP memungkinkan Web dapat dibuat dinamis sehingga maintenance situs Web tersebut menjadi lebih mudah dan efisien. PHP merupakan software Open-Source yang disebarkan dan dilisensikan secara gratis serta dapat didownload secara bebas dari situs resminya http://www.php.net . PHP ditulis dengan menggunakan bahasa C”.

Menurut Utami Dewi Widianti (2012 : 58)[24], “PHP merupakan bahasa pemrogramana untuk script web server-side. Bahasa pemrograman PHP diciptakan pertama kali oleh Rasmus Lerdorf, seorang pemrogram C yang sangat handal. Semula PHP hanya digunakan untuk mencatat seberapa jumlah pengunjung pada hompage-nya. Rasmus adalah salah seorang pendukung open source. Karen itulah ia mengeluarkan Personal Home Page Tools versi 1.0 secara gratis atau freeware pada tahun 1995”.

Berdasarkan dua pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa PHP merupakan bahasa pemrograman untuk script web server-side dan PHP ditulis dengan menggunakan bahasa pemrograman C.

Konsep Dasar Yii Framework

Definisi Yii Framework

Menurut Ary Budi Warsito, Muhammad Yusuf dan Yulianto (2016 : 444)[25], “Yii adalah framework (kerangka kerja) PHP berbasis-komponen, berkinerja tinggi untuk pengembangan aplikasi Web berskala-besar. Yii adalah free software dengan lisensi BSD licence, aplikasi web framework open-sourceyang ditulis dengan PHP5. Yii menyediakan reusability maksimum dalam pemrograman Web dan mampu meningkatkan kecepatan pengembangan secara signifikan. Nama Yii (dieja sebagai /i:/) singkatan dari “Yes It Is!” ".

Menurut Yosep Murya Kusuma Ardhana (2016 : 2)[26], "Yii adalah kerangka kerja (framework) open source berbasis php. Nama Yii (dieja sebagai /i:/) singkatan dari “Yes It Is!”. Seperti juga framework php pada umumnya, Yii juga telah mengadopsi konsep MVC – Model, View, Controller dalam struktur pemrogramannya".


Model View Controller

Gambar 2.1. Struktur Statis Aplikasi Yii
Sumber : yiiframework.com

Yii mengimplentasikan pola desain Model-View-Controller (MVC), yang diadopsi secara luas dalam pemrograman Web. Model-View-Controller bertujuan untuk memisahkan logika bisnis dari pertimbangan antar muka pengguna agar para developer bisa lebih mudah mengubah setiap bagian tanpa mempengaruhi yang lain. Dalam Model-View-Controller, model menggambarkan informasi (data) dan aturan bisnis; view (tampilan) berisi elemen antar muka pengguan seperti teks, input form; sementara controller mengatur komunikasi antar model dan view.

Alur Kerja Yii Framework

Menurut Yosep Murya Kusuma Ardhana (2016 : 4)[26], Diagram dibawah ini memperlihatkan alur kerja umum sebuah aplikasi Yii saat menangani permintaan pengguna:

Gambar 2.2. Alur Kerja Umum Sebuah Aplikasi Yii Saat Manangani Permintaan
Sumber : yiiframework.com


a. Pengguna membuat permintaan dengan URL http://www.example.com/index.php?r=post/show&id=1 dan server Web menangani permintaan dengan manjalankan skrip boostrap index.php.
b. Script boostrap membuat sebuah instance aplikasi dan menjalankannya.
c. Aplikasi mendapatkan rincian informasi permintaan pengguan dari komponen aplikasi bernaman request.
d. Aplikasi menentukan controller dan aksi yang diminta dengan bantuan komponen aplikasi bernama urlManager. Dalam contoh ini, controller adalah post yang merujuk pada kelas PostController; dan aksi adalah show yang arti sebenarnya ditentukan oleh controller.
e. Aplikasi membuat instance controller yang diminta untuk selanjutnya menangani permintaan pengguan. Controller menentukan aksi show merujuk pada sebuah metode bernama actionShow dalam kelas controller, kemudian membuat dan menjalankan filter(contoh control akses, pengukuran) terkait dengan aksi ini. Aksi dijalankan oleh filter.
f. Aksi membaca Post Model di mana ID adalah 1 dari database.
g. Aksi menyiapkan view(tampilan) bernama show dengan model Post.
h. Aksi menyiapkan view(tampilan) bernama show dengan model Post.
i. View membaca dan menampilkan atribut model Post.
j. View menjalankan beberapa widget.
k. View menyiapkan hasil yang dipasangkan dalam layout (tata letak).
l. Aksi mengakhiri pembuatan view dan menampilkan hasil akhir kepada pengguna.

Definisi XAMPP

Menurut Dwi Priyanti dan Siska Iriani (2013 : 56)[27], “XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak system operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalahsebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl”.

Menurut Eri Zuliarso dan Herny Februariyanti (2013 : 50)[28], “XAMPP adalah sebuah software web server apache yang didalamnya sudah tersedia database server MySQL dan dapat mendukung pemrograman PHP. XAMPP merupakan software yang mudah digunakan, gratis dan mendukung instalasi di Linux dan Windows. Keuntungan lainnya adalah cuma menginstal satu kali sudah tersedia Apache Web Server, MySQL Database Server, PHP Support (PHP 4 dan PHP 5) dan beberapa module lainnya”.

Berdasarkan dua pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa XAMPP merupakan perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, dan merupakan sebuah web server apache yang didalamnya sudah tersedia database server MySQL dan dapat mendukung pemrograman PHP.

Dafinisi SQL

Menurut Eri Zuliarso dan Herny Februariyanti (2013:50)[28], “SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basisdata, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis”.

Menurut Muchamad Nuh (2012 : 3)[29],SQL adalah suatu bahasa komputer yang mengikuti standar American National Standard Institute (ANSI), yaitu sebuah bahasa standar yang digunakan untuk mengakses dan melakukan manipulasi sistem database (Sistem Basis Data Tutorial Konseptual, Untuk melakukan administrasi dalam basis data MySQL, dapat menggunakan modul yang sudah termasuk yaitu commandline (perintah: mysql dan mysqladmin). Juga dapat di unduh dari situs MySQL yaitu sebuahmodul berbasis grafik (GUI), MySQL Administrator dan MySQL Query Browser. Selain itu terdapat juga sebuah perangkat lunak gratis untuk administrasi basis data MySQL berbasis web yang sangat populer yaitu phpMyAdmin. Untuk perangkat lunak untuk administrasi basis data MySQL yang dijual secara komersial antara lain: MySQL front, Navicat dan EMS SQL Manager for MySQL.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa SQL merupakan konsep pengoperasian basis data, yang digunakan untuk mengakses dan melakukan manipulasi sistem database, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis

Definisi MySQL

Menurut Dwi Priyanti dan Siska Iriani (2013:56)[27], “MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basis data yang telah ada sebelumnya; SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengopeasian basisdata, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis”.

Menurut Eri Zuliarso dan Herny Februariyanti (2013:50)[28], “MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basisdata relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial”.

Berdasarkan dua pendapat para ahli diatas dapat disimpuilkan bahwa MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gtaris dibawa lisensi GPL (General Public License) dan merupakan turunan salah satu konsep utama basis data yang telah ada sebelumnya yaitu SQL.

Definisi Sublime Text

Menurut Johni S Pasaribu (2017:158)[30], “Sublime Text Editor adalah editor teks untuk berbagai bahasa pemograman termasuk pemograman PHP. Sublime Text Editor merupakan editor text lintas platform dengan Python Application Programming Interface (API). Sublime Text Editor juga mendukung banyak bahasa pemrograman dan bahasa markup, dan fungsinya dapat ditambah dengan plugin, dan Sublime Text Editor tanpa lisensi perangkat lunak”.

Definisi Website

Menurut Medi Suhartanto (2012 : 2)[31], “Website adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) didalamnya yang menggunakan protocol HTTP (hyper text transfer protocol ) dan untuk mengaksesnya mengunakan perangkat lunak yang disebut browser. Beberapa jenis browser yang populer saat ini di antaranya :Internet Exspoler yang diperoduksi oleh Microsoft, Mozila Firefox, Opera dan Safari yang diperoduksi oleh Aplle”.

Menurut Moch Suhir, Imam Suyadi dan Riyadi (2014 : 3)[32], “Website adalah sebuah sistem dengan standart-standart yang di terima secara universal untuk menyimpan, mengambil, menyusun, dan menampilkan informasi di dalam sebuah lingkungan jaringan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan website adalah sebuah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya dalam sebuah server internet yang diakses menggunakan perangkat lunak yang disebut browser .

Definisi Dashboard

Menurut Mita Rohayati (2014:2)[33], “Dashboard adalah sebuah tampilan visual dari informasi terpenting yang dibutuhkan untuk mencapai satu atau lebih tujuan, digabungkan dan diatur pada sebuah layar, menjadi informasi yang dibutuhkan dan dapat dilihat secara sekilas”.

Menurut Dwi Januarita dan Teduh Dirgahayu (2015:166)[34], “Dashboard merupakan tampilan visual mengenai informasi paling penting yang diperlukan untuk mencapai satu tujuan atau lebih dan dapat diatur di satu layar sehingga lebih mudah dipantau oleh user. Perguruan tinggi memerlukan lebih dari satu jenis dashboard untuk mendukung upaya penjaminan dan peningkatan mutu”.

Berdasarkan pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa Dashboard merupakan tampilan visual dari informasi terpenting yang dibutuhkan untuk mencapai satu tujuan atau lebih tujuan dan perguruan tinggu memerlukan lebih dari satu jenis dashboard untuk mendukung upaya penjaminan dan peningkatan mutu.

Definisi Viewboard

Menurut Untung Rahardja, Deddy Pratama dan Ely Susanti (2016 : 251)[35], “Viewboard merupakan sistem aplikasi yang menampilkan informasi dalam bentuk panel yang sangat penting bagi pemimpin institusi pendidikan (yang dapat di-analogikan di sini sebagai driver organisasi) dalam mengendalikan dan membawa organisasinya mencapai sasaran, tujuan, visi dan misi yang telah ditetapkan”.

Menurut Untung Rahardja, Khanna Tiara, dan Maya Ima Erviani (2013 : 62)[3], "Definisi viewboard : Technology Partners (2014), ViewBoard is a custom application created by Technology Partners, with it you can have the most important information you need to make mission critical business decisions on a daily basis in one easy to read dashboard. From metrics and socials to department level critical information, you decide what you want to have in your custom dashboard. The dashboard interface is fully dynamic, you are able to connect it to a CMS system or have it directly access your database to manage the information feeds. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa viewboard adalah aplikasi custom yang dibuat oleh Mitra Teknologi, yang fungsinya agar dapat mengetahui informasi penting dan juga informasi yang dibutuhkan".

Menurut Khanna Tiara, Tuti Nurhaeni dan Ika Amalia (2016 : 66)[36], “viewboard adalah suatu aplikasi custom yang dibuat oleh Mitra Teknologi, yang fungsinya untuk mengetahui informasi penting dan juga informasi yang dibutuhkan”.

Dalam Perguruan Tinggi Raharja Dashboard lebih dikenal dengan nama viewboard yang merupakan uatu aplikasi custom yang dibuat oleh Mitra Teknologi, yang fungsinya untuk mengetahui informasi penting dan juga informasi yang dibutuhkan, dan sangat penting bagi pemimpin institusi pendidikan (yang dapat di-analogikan di sini sebagai driver organisasi) dalam mengendalikan dan membawa organisasinya mencapai sasaran, tujuan, visi dan misi yang telah ditetapkan .

Konsep Dasar Ten Pillar IT iLearning (TPi)

Definisi Ten Pillar IT iLearning (TPi)

Dikutip dari Situs IT Roadmap, untuk memudahkan pengelolaan dan meningkatkan kepuasan pelayanan kepada sivitas akademika Perguruan Tinggi Raharja terutama dalam mendukung perkuliahan menggunakan metode iLearning maka perlu adanya 10 Pillar IT iLearning Perguruan Tinggi Raharja. Output yang diperoleh adalah merupakan hasil dari penelitian Tridharma Perguruan Tinggi antara dosen dengan mahasiswa yang diwadahi oleh Raharja Enrichment Centre.[37]


Gambar 2.3. Ten Pillar IT iLearning (TPi)
Sumber: http://roadmap.ilearning.me/
Jenis-jenis Ten Pillar IT iLearning (TPi)
  1. iRme (iLearning Raharja Multimedia e-Portfolio)

  2. Rinfo (Email Raharja.info)

  3. iDu (iLearning Education)

  4. iRan (iLearning Raharja Ask & News)

  5. iDuHelp!

  6. Widuri (Wiki iDu Raharja iLearning)

  7. Rooster (Role Online System Ticketing Raharja)

  8. iMe (iLearning Media)

  9. Magics (Multimedia Audio Gallery iLearning Community and Services)

  10. iSur (iLearning Survey)

Definisi Rinfo

Gambar 2.4 Logo Rinfo
((Sumber : http://eco.ilearning.me)

Menurut (Rahardja, 2014:104)[38], Rinfo (Email Rahaja.Info) adalah layanan komunikasi email yang disediakan oleh Perguruan Tinggi Raharja untuk semua Pribadi Raharja, alat komunikasi utama dan paling vital untuk para Pribadi Raharja. Setiap user Rinfo diberikan kapasitas sampai dengan 30 GB. Selain itu juga banyak tersedia aplikasi canggih seperti RH (Rinfo Hangout). Semua kegiatan yang dilakukan akan mustahil tanpa adanya Rinfo ini. Selain itu, bisa juga dikatakan bahwa Rinfo terintegrasi dengan semua pillar-pillar yang ada pada TPi (Ten Pilar IT iLearning). Rinfo menggunakan platform google yang memiliki banyak fasilitas free yang bisa dimanfaatkan. Selain itu Rinfo bisa dijadikan potensi untuk dapat single sign on dengan sistem TPi.

Manfaat dari penggunaan akun Rinfo tersebut sebagai akun resmi kampus, bisa dilihat dari segi keamanan yaitu akan mencegah orang dari luar institut sembarangan mengakses 10 Pilar IT di Perguruan Tinggi Raharja. Dengan adanya Rinfo ini, maka terciptalah sebuah konsep baru bernama RiDu (Rinfo for Education), yaitu pembelajaran iLearning menggunakan email Rinfo sebagai media utamanya.

Konsep Dasar Single Sign On

Definisi Single Sign On

Single Sign On (SSO) adalah suatu mekanisme dimana masing-masing user hanya memiliki satu akun yang berfungsi sebagai identitas user satu-satunya. Satu akun ini dapat digunakan untuk meminta izin dari sistem supaya user dapat mengakses berbagai aplikasi dengan username dan password yang sama dalam sesi tertentu. Single Sign Onmengurangi jumlah human error yang merupakan alasan kegagalan utama dari sebuah sistem.

Kategori SSO
  1. SSO untuk autentikasi (eg: OpenId, fbconnect, twitter signin) Intinya SSO server hanya memberikan service apakah user A sudah terautentikasi atau belum, SSO servertidak melakukan proses otorisasi atas user yang sedang aktif tersebut. Proses otorisasi sendiri dilakukan di setiap aplikasi. Sekarang kita lihat contoh yang sudah ada. OpenId dan fbconnect. OpenId adalah contoh yang sangat jelas mendeskripsikan SSO autentikasi ini. Pada saat kita akan memberikan komentar pada sebuah blog dan kita bisa menggunakan OpenId. Dimana OpenId hanya memberi tahu wordpress bahwa user ini sudah terautentikasi. dan wordpress sendiri bisa memiliki data user contohnya seperti nama dan alamat email. Sama halnya pada saat kita menggunakan fbconnect untuk hal yang sama. Apabila kita sudah terautentikasi di facebook, facebook tidak akan mengatur otorisasi user di aplikasi client, jadi hanya sebatas proses autentikasi.

  2. SSO untuk otorisasi (eg: OAuth, fbconnect, twitter signin) berbeda halnya dengan autentikasi, tugas SSO server untuk SSO-otorisasi sedikit lebih berat, karena sesudah memastikan user telah terautentikasi, tugas SSO server belum selesai sampai disitu. Karena SSO server masih mempunyai tugas yaitu harus menghandle otorisasi untuk user tersebut. Seperti pada kasus twitter API yang menggunakan OAuth. Proses autentikasi user dan otorisasi untuk update status/timeline dilakukan oleh OAuth. Sejauh ini aplikasi jadi untuk SSO yang free adalah CAS & Josso. Keduanya hanya untuk authentication dan keduanya sama-sama jalan di atas JSP. Kenapa aplikasi SSO, sejauh ini seperti yang kita ketahui semuanya dibangun di atas JSP, belum pernah ditemukan yang dibangun di atas PHP.

Konsep Dasar Future IT Raharja (FIR)

Definisi FIR

FIR adalah kepanjangan dari Future IT Raharja, yang berisi kumpulan dari project-project IT masa depan yang dimiliki oleh Perguruan Tinggi Raharja yang bermanfaat untuk menunjang kegiatan perkuliahan serta pembelajaran para Pribadi Raharja. Tak hanya itu FIR juga menopang jalannya kegiatan TPi (Ten Pilar IT iLearning). Project FIR juga terus di lakukan pengembangan demi penyempurnaan untuk setiap project nya agar bisa bergabung menjadi salah satu dari anggota TPi.

Jenis-jenis FIR

Adapun jenis-jenis FIR, diantaranya:

  1. SIS+

  2. RhjFox

  3. Magics Channel

  4. PEN+

  5. Airzone

  6. GO+ (Green Orchestra Plus)

  7. Virtual Account

  8. ZPreneur

  9. Zford

  10. iLP (iLearning Plus)

  11. DID (Dream Innovation Day)

  12. PESSTA+

  13. HKI (Hak Kekayaan Intelektual)

Konsep Dasar PESSTA+

Definisi PESSTA+

PESSTA+ (Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir Plus) merupakan sebuah perkembangan dari sistem PESSTA. PESSTA+ adalah sebuah sistem validasi jurnal dan hibah yang dilakukan oleh mahasiswa secara online dan mandiri. Guna membuktikan bahwa mahasiswa atau Pribadi Raharja telah membuat artikel ilmiah yang lolos atau telah terbit di jurnal yang diakui oleh SK No 821 Tentang Ketentuan Jurnal Ilmiah Untuk Penilaian Objektif yang Diakui di Perguruan Tinggi Raharja maka perlu dilakukan validasi jurnal di PESSTA+.

Keistimewaan PESSTA+

PESSTA+ menjadi sangat istimewa karena hal-hal yang terdapat pada sistem PESSTA+ membuat pelaksanaan sidang menjadi lebih efektif karena nilai validasi jurnal sudah tidak perlu dicek manual oleh penguji melainkan penguji hanya perlu mengakses sistem PESSTA+ dan mencari nama peserta sidang tersebut apakah sudah layak atau belum. Peserta sidang bisa submit sendiri validasi jurnalnya kapanpun dan dimanapun tanpa perlu menunggu pelaksanaan sidang berlangsung.

Dengan hadirnya PESSTA+ maka ketentuan jurnal ilmiah yang diakui pada Perguruan Tinggi Raharja pun diterapkan kembali, karena sistem PESSTA+ hanya meloloskan jurnal yang diakui di Perguruan Tinggi Raharja.

Logo PESSTA+

Logo adalah sebuah gambar atau sekedar sketsa yang memiliki arti tertentu, dan juga mewakili arti dari perusahaan, organisasi, daerah, lembaga, negara, produk, dan hal lainnya yang membutuhkan sesuatu yang singkat dan juga mudah diingat sebagai pengganti dari nama sebenarnya.

Logo harus mempunyai kerangka dasar dan filosofi berupa konsep dengan tujuan membentuk sifat yang berdiri sendiri atau mandiri. Logo pada umumnya dikenal oleh penglihatan atau visual, seperti ciri khas berbentuk warna dan rupa logo tersebut.

Gambar 2.5. Logo PESSTA+
Sumber : http://pesstaplus.raharja.me/

PESSTA+ terdiri dari 4 warna yaitu hijau, biru, coklat, dan emas.

  1. Filosofi warna Hijau merupakan warna pertumbuhan, berhubungan dengan kehidupan yang baru dan pembaharuan. Membantu dalam hal pengambilan keputusan, membantu dalam melihat semua sisi dengan jelas. Warna hijau juga melambangkan kampus Raharja.

  2. Filosofi warna emas memiliki arti kesan aktif, kemakmuran dan dinamis. Seperti PESSTA+ yang sangat dinamis.

  3. Filosofi warna biru menghadirkan kesan kekuatan teknologi, air, udara, kebersihan.

  4. Warna hitam memiliki arti warna misteri karena sangat susah untuk didefinisikan secara pasti, yaitu mempunyai dua makna yang tidak selaras dan bertentangan. Dalam satu sisi, hitam menjadi warna yang solid, tegas, dan kuat, yang menggambarkan tentang kekuatan dan kecanggihan sistem PESSTA+ tersebut.

Tujuan PESSTA+
  1. Mempersingkat waktu pelaksanaan yang terbuang percuma hanya untuk pengecekan validasi jurnal.

  2. Menerapkan Surat Keputusan Perguruan Tinggi Raharja No 821 tentang ketentuan jurnal ilmiah yang diakui di Perguruan Tinggi Raharja.

  3. Mahasiswa bisa submit validasi jurnal secara mandiri dan online kapanpun dan dimanapun, bahkan bisa submit validasi jurnal sejak semester 1 jika memang sudah ada.

Konsep Dasar SWOT

Definisi SWOT

Menurut Rangkuti (2011: 199)[39], penelitian memastikan bahwa kinerja perusahaan bisa ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut perlu dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal strengths dan weakness dan juga lingkungan eksternal opportunities dan threats yang berada di dunia bisnis. Analisa SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness). Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :

  1. Kuadran 1

  2. Merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Organisasi perusahaan tersebut mempunyai peluang dan kekuatan sehingga bisa memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang perlu ditetapkan dalam situasi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).

  3. Kuadran 2

  4. Walaupun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan/organisasi masih mempunyai kekuatan dari segi internal. Strategi yang perlu diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk atau pasar).

  5. Kuadran 3

  6. Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini serupa dengan question mark pada BCG matriks. Fokus dari strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga bisa merebut peluang pasar yang lebih baik. Misalnya, Apple menggunakan strategi penelitian kembali teknologi yang digunakan dengan cara menawarkan produk-produk baru dalam industri microcomputer.

  7. Kuadran 4

  8. Ini merupakan kondisi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

Menurut Kadir (2014: 416)[40] Analisa SWOT mengandung 4 (empat) bagian :1) strengths (S) atau kekuatan, 2) weaknesses (W) atau kelemahan, 3) opportunities (O) atau peluang, 4) threats (T) atau ancaman.

  1. Kekuatan menyatakan karakteristik yang memberi keuntungan untuk organisasi.

  2. Kelemahan menyatakan karakteristik yang harus diperbaiki supaya memberikan keuntungan bagi organisasi.

  3. Peluang menyatakan karakteristik yang apabila dimanfaatkan bisa memberikan.

  4. Ancaman menyatakan karakteristik yang memberikan masalah bagi organisasi sehingga perlu dilakukan penanganan untuk mengatasinya.

Tujuan Analisa SWOT

Menurut Rangkuti (2011: 197)[39], tujuan analisa SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi.

Definisi Elisitasi

Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi (Saputra, 2012:51)[41]. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

  1. Tahap I
    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh piihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Tahap II
    Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  3. Tahap III
    Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu :

  4. Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:

    1. Technical (T) : bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan.

    2. Operational (O) : bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan.

    3. Economic (E) : berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.

    2. Middle (M) : Mampu Untuk dikerjakan.

    3. Low (L) : Mudah Untuk dikerjakan.

  5. Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML

Menurut Alim (2012:30)[42], “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blueprint perangkat lunak. UML dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak”.

Menurut Satriawaty Mallu (2015 : 38)[43],“Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah “bahasa” yg telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah system”.

Berdasarkan dua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Unified Modelling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menvisualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak.

Jenis-Jenis Diagram UML
  1. Use Case
  2. Menurut Dina Fitria Murad, Nia Kusniawati dan Agus Asyanto (2013:53)[44], “Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user”.

  3. Activity Diagram
  4. Menurut Dina Fitria Murad, Nia Kusniawati dan Agus Asyanto (2013:53)[44], “Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses”.

  5. Sequence Diagram
  6. Menurut Noval Aditya Muhammad, Febriliyan Samopa dan Radityo Prasetianto Wibowo (2013 : 467)[45], “Sequence diagram adalah step by step dari sistem terhadap sebuah usecase. Dapat disebut sebagai penjabaran sistem dari usecase. Sequence diagram akan menjelaskan tentang proses yang terjadi dalam sistem. Pembuatan sequence diagram dijabarkan berdasarkan usecase yang ada”.

Definsi Flowchart

Menurut Adita Ayu Prawiyanti dan Ramadhian Agus Triyono (2013:43)[46], “Flowchart adalah gambaran atau bagan yang memerlihatkan urutan dan hubungan antar proses beserta instruksinya”.

Menurut Rachmat Hidayat (2014:41)[47], “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart menolong analyst dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut. Flowchart adalah bentuk gambar/diagram yang mempunyai aliran satu atau dua arah secara sekuensial. Flowchart digunakan untuk merepresentasikan maupun mendesain program. Oleh karena itu flowchart harus bisa merepresentasikan komponen-komponen dalam bahasa pemrograman”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa flowchart atau diagram alur adalah bagan yang menggambarkan urutan dan hubungan antar proses beserta instruksinya, langkah awal dalam pembuatan program sehingga dengan adanya flowchart urutan proses kegiatan menjadi lebih jelas.

Definisi HIPO

Menurut Praptiningsih (2012:03)[48], “HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu yang digunakan untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output”.

Menurut Amsyah (2008:284)[49], bagan HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) aslinya dibuat oleh IBM sebagai alat untuk mendokumentasikan program. Bagan HIPO secara jelas memperagakan apa yang dikerjakan suatu program, data apa yang digunakan, dan keluaran yang dihasilkannya. Bagan HIPO lebih mudah dibaca dibanding dengan bagan arus, sangat rinci, fleksibel, mudah dimodifikasi, dan dikelola. Dalam membuat bagan HIPO, terdapat tiga jenis diagram, yaitu: daftar isi visual (the visual table of contents/VTOC), diagram peninjauan, dan rincian diagram.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan HIPO merupakan metodologi yang dikembangkan dan didukung oleh IBM yang sebenarnya merupakan alat dokumentasi program dan sekarang banyak digunakan sebagai alat design dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem. Berbasis pada fungsi, yaitu tiap-tiap modul didalam sistem digambarkan oleh fungsi utamanya.

Definisi Black Box Testing

Menurut Arzan Muharom, Rinda Cahyana dan H. Bunyamin (2013 : 2)[50], “Black Box Testing adalah salah satu metode pengujian aplikasi yang mana kita tidak perlu tahu apa yang sesungguhnya terjadi dalam aplikasi atau perangkat lunak”.

Menurut M. Sidi Mustaqbal , Roeri Fajri Firdaus dan Hendra Rahmadi (2016 : 33)[51], Black Box Testing merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program. Black Box Testing cenderung untuk menemukan hal-hal berikut:

  1. Fungsi yang tidak benar atau tidak ada.
  2. Kesalahan antarmuka (interface errors).
  3. Kesalahan pada struktur data dan akses basis data.
  4. Kesalahan performansi (performance errors).
  5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.


Literature Review

  1. Penelitian ini dilakukan oleh Untung Rahardja, Deddy Pratama dan Ely Susanti pada tahun (2016)[35] yang berjudul “Implementasi Viewboard Dalam Mendukung Penyebaran Informasi Dengan Penyajian Artificial Informatics Pada Perguruan Tinggi”. Penelitian ini membahas tentang penerapan aplikasi viewboard untuk institusi suatu pendidikan sebagai modul pembantu pimpinan dalam membuat keputusan strategis. Aplikasi viewboard dikembangkan berdasarkan database yang sudah ada pada sistem yang lain sebagai data warehouse.

  2. Penilitian ini dilakukan oleh Isma Damayanti (2015) [52] Penelitian yang berjudul “Analisa Perancangan Sistem Viewboard Zorilia dengan Menggunakan Metode Gamification Studi Kasus: Perguran Tinggi Raharja”. Penelitian ini membahas Dimana Zorilia menggunakan platform iLearning gamification untuk membuat bekerja dan belajar terasa seperti bermain. Segala bentuk pekerjaan dapat dilakukan disini agar tidak ada yang terlewat, menjadi suatu kombinasi yang sangat sempurna. Ditambah lagi, perancangan Viewboard ini menjadi penyempurna konsep gamification karena ranking semua user terangkum di dalam Viewboard dan akan menjadi motivasi tersendiri untuk para user agar selalu menjadi no 1 di dalam Viewboard. Konsep gamification ini sama halnya dengan konsep 4b yaitu belajar, bekerja, bermain dan berdoa yang sebelumnya sudah diterapkan pada Perguruan Tinggi Raharja. Dengan konsep ini user dapat menyelesaikan to do list nya dengan baik. Sistem Zorilia ini juga merupakan salah satu bagian dari Future IT Raharja (FIR).

  3. Penelitian ini dilakukan oleh Ary Budi Warsito, Muhamad Yusup, dan Yulianto pada tahun (2014) [25] dengan judul “Kajian Yii Framework Dalam Pengembangan Website Perguruan Tinggi”. Membangun website Perguruan Tinggi Raharja menggunakan Yii Framework berbasis PHP dengan menggunakan metode MVC. Pengembangan sebuah website dengan menggunakan framework YII mudah dilakukan pada semua jenis aplikasi website serta sangat cocok untuk pengembangan aplikasi dengan lalu-lintas tinggi. Penulis mengadopsi untuk menggunakan YII Framework dalam mengembangkan formulir Online karena mudah dilakukan dan cocok untuk pengembangan sistem.

  4. Penilitian ini dilakukan oleh Oleh Soleh, Meta Amalya Dewi, Arfiah, dan Asdin (2013)[53] Penelitian yang berjudul “Metode Peninjauan Dashboard Dari Business Intelligence Untuk Membuat Keputusan Lebih Baik”. Yang dimana Peneliti ini membahas Penggunaan dashboard berperan sangat penting dalam organisasi maupun perusahaan sebagai alat monitoring dan pengukuran secara terus menerus untuk memastikan ketercapaian tujuan yang telah ditetapkan. Sehingga semua pekerjaan terkontrol dengan baik, dan pimpinan dapat secara cepat, tepat, dan akurat dalam melakukan pengambilan keputusan. Proses monitoring tersebut memerlukan datadan informasi yang diambil dari seluruh bagianorganisasi, penerapan Business Intellligence dibuat untuk membantu dalam pengambilan keputusan dari berbagai proses data yang ada pada suatu organisasi. Penelitian ini menggunakan metode analisa dan studi pustaka. Bentuk penyajian dengan dashboard terutama untuk aplikasi business Intelligence akan sangat membantu sesuai tingkat level dalam pengambilan keputusan yaitu manajemen level strategi dan taktikal sesuai dengan karakteristik dari business intelligence.

  5. Penilitian ini dilakukan oleh Nursam Somantri (2016)[54] Penelitian yang berjudul “Perancangan Viewboard iDuHelp! menggunakan Bootstrap Sebagai Penunjang Laporan Performa iDuHelp! Online pada Perguruan Tinggi”. Penelitian ini membahas dimana ada sistem iDuHelp! Online masih terdapat beberapa kekurangan yaitu adalah mengenai informasi seputar aktifitas operator dan PIC (Person in Charge) yang ada pada sistem iDuHelp! online yang tidak bisa diakses secara public hanya PIC (Person In Charge) dan Operator yang dapat mengakses masuk ke dalam sistem iDuHelp! karena untuk masuk ke dalam sistem iDuHelp! harus login terlebih dahulu dan PIC (Person In Charge) juga masih membuat sebuah laporan performa secara manual. Maka dari itu dirancang sebuah Viewboard iDuHelp! dengan menggunakan template yang diambil dari Bootstrap dan juga dengan menggunakan metode analisa sistem elisitasi. Dengan adanya Viewboard iDuHelp! nantinya dapat mengeluarkan suatu informasi mengenai top operator iDuHelp! dan top customers dan history performa operator iDuHelp! Online perbulan, fungsi dari Viewboard itu sendiri untuk menunjang pelayanan iDuHelp! agar lebih baik lagi, sehingga PIC (Person In Charge) iDuHelp! tidak membuat laporan performa operators iDuHelp! online secara manual lagi dan terotomatis terekap pada Viewboard iDuHelp!. di dalam Viewboard juga akan ada informasi mengenai daftar operator iDuHelp!, fasilitas FAQ, Viewboard juga dapat terkoneksi dengan iMe iDuHelp!, forum RhjFox dan Viewboard Rooster, juga akan ada daftar operator dan terakhir last log operator pada sistem iDuHelp!.

  6. This research was conducted by Pär Stattin, Fredrik Sandin, Torsten Sandbäck, Jan-Erik Damber, Ingela Franck Lissbrant, David Robinson (2016) Study entitled "Dashboard report on performance on select quality indicators to cancer care providers” Cancer quality registers are attracting increasing attention as important, but still underutilized sources of clinical data. To optimize the use of registers in quality assurance and improvement, data have to be rapidly collected, collated and presented as actionable, at-a-glance information to the reporting departments. This article presents a dashboard performance report on select quality indicators to cancer care providers. Materials and methods: Ten quality indicators registered on an individual patient level in the National Prostate Cancer Register of Sweden and recommended by the National Prostate Cancer Guidelines were selected. Data reported to the National Prostate Cancer Register are uploaded within 24 h to the Information Network for Cancer Care platform. Launched in 2014, “What’’s Going On, Prostate Cancer” provides rapid, at-a-glance performance feedback to care providers. Results: The indicators include time to report to the National Prostate Cancer Register, waiting times, designated clinical nurse specialist, multidisciplinary conference, adherence to guidelines for diagnostic work-up and treatment, and documentation and outcome of treatment. For each indicator, three performance levels were defined. Conclusion: What’s Going On, a dashboard performance report on 10 selected quality indicators to cancer care providers, provides an example of how data in cancer quality registers can be transformed into condensed, at-a-glance information to be used as actionable metrics for quality assurance and improvement.[55]

  7. This research was conducted by Velcu-laitinem. Oana, Yiqitbasioqlu, Ogan M (2012) Study entitled "The Use of Dashboards in Performance Management" The purpose of this paper is to identify and examine empirically the key features, purposes, uses, and benefits of performance dashboards. We find that only about a quarter of the sales managers surveyed1 in Finland used a dashboard, which was lower than previously reported. Dashboards were used for four distinct purposes: (i) monitoring, (ii) problem solving, (iii) rationalizing, and (iv) communication and consistency. There was a high correlation between the different uses of dashboards and user productivity indicating that dashboards were perceived as effective tools in performance management, not just for monitoring one‟s own performance but for other purposes including communication. The quality of the data in dashboards did not seem to be a concern (except for completeness) but it was a critical driver regarding its use. This is the first empirical study on performance dashboards in terms of adoption rates, key features, and benefits. The study highlights the research potential and benefits of dashboards, which could be valuable for future researchers and practitioners.[56]

  8. This research was conducted by David Santiago Rivera & Graeme Shanks (2015) Study entitled " A Dashboard to Support Management of Business Analytics Capabilities" Business analytics (BA) systems create value and provide competitive advantage for organisations. They involve technology and data infrastructure, BA capabilities and business processes that provide useful insights and support decision-making. To provide value and competitive advantage, BA capabilities should be valuable, rare and inimitable, and have organisational support (VRIO). In this paper, we develop and evaluate a prototype dashboard for the VRIO assessment of BA capabilities. The dashboard is intended to support the strategic management of BA capabilities. We discuss implications of the prototype dashboard for researchers and practitioners and suggest directions for future research.[57]

  9. The study was conducted by Mohamed Abdelfattah (2013) Study entitled "A Comparison of Several Performance Dashboards Architectures" A performance dashboard is a full-fledged business information system that is built on a business-intelligence and data- integration infrastructure. It has been one of the most hot research topics. Now many corporations have involved in the performance dashboard Architectures related techniques and many performance dashboard Architectures have been put forward. This is a favorable situation to study and application of performance dashboard related techniques. Though interesting, there are also some problems for so many Architectures forms. For to a novice or user with little knowledge about performance dashboard Architectures, it is still very hard to make a reasonable choice. What differences are there for different performance dashboard Architectures and what characteristics and advantages each has? To answer these problems, the characteristics, architectures and applications of several popular performance dashboard Architectures are analyzed and discussed in detail. From the comparison of these Architectures, users can better understand the different performance dashboard Architectures and more reasonably choose what they want.[58]

  10. This research was done by Kwang Man Kim (2014) study entitled " Performance Assesment based Dashboards for Maintenance Management System" Plant management have a greatest influence on the corporate variety of tasks such as production, quality, environment. So, various performance indices for plant management are operating. But plant management tasks can be carried out effectively, so that all of how to organize and efficiently manage indicators is lacking real condition In this paper, improved profitability, cost savings by applying the concept for the performance assessment, plant management services, such as the key indices for performance according to the objectives of the firm. Dashboard for plant management work using me to develop a system that manage.[59]


BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja

Perkembangan teknologi yang sangat berkembang cepat di era sekarang ini membuat banyak instansi pendidikan berkembang dengan pesat mengikuti arus teknologi. Termasuk Perguruan Tinggi Raharja. Perguruan Tinggi Raharja merupakan salah satu dari sekian banyak perguruan tinggi yang berfokus pada pendidikan komputer. Pendidikan komputer yang dulunya tidak dipandang, sekarang banyak dilirik karena perkembangan teknologi saat ini.

Kehidupan sehari-hari yang tidak bisa dilepaskan oleh teknologi membuat banyak orang sadar akan pentingnya teknologi dan mengikuti arus teknologi, instansi pendidikan teknologi sangat dibutuhkan, Perguruan Tinggi Raharja dalam pendiriannya mempunyai misi untuk membantu program pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia serta meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menghadapi era globalisasi.

Telah menjadi tekad para pendiri Perguruan Tinggi ini untuk membantu pemerintah dan masyarakat kota Tangerang dalam pendiran Perguruan Tinggi Raharja yang di selenggarakan oleh Yayasan Nirwana Nusantara (YRI) yang didirikan pada tahun 2001 dan merupakan pendidikan yang terbaik dalam bidang pendidikan komputer.

Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

Tabel 3.1. Sejarah Perguruan Tinggi Raharja
Jurusan atau Program Studi pada Perguruan Tinggi Raharja
  1. Jurusan/Program Studi Perguruan Tinggi Raharja

  2. Tabel 3.2. Jurusan/Prodi Pada STMIK Raharja

    Raharja yang terdiri dari 3 (tiga) jurusan, diantaranya Sistem Informasi, Teknik Informasi, dan Sistem Komputer.

  3. Jurusan/Prodi AMIK Raharja Informatika

  4. Tabel 3.3 Jurusan/Prodi Pada AMIK Raharja Informatika

    Tabel 3.3. Merupakan tabel jurusan/prodi yang ada pada AMIK Raharja Informatika yang terdiri dari 3 (tiga) jurusan, diantaranya Manajemen Informatika, Teknik Informasi, dan Komputer Akuntansi.

Visi, Misi dan Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

Visi Perguruan Tinggi Raharja

Tabel berikut ini merupakan Visi Perguruan Tinggi Raharja:

Tabel 3.4. Visi Perguruan Tinggi Raharja


Misi Perguruan Tinggi Raharja

Demi mencapai visi yang sudah di targetkan sejak awal, Perguruan Tinggi Raharja selalu berusaha untuk melaksanakan misinya seperti tabel di bawah ini :

Tabel 3.5. Misi Perguruan Tinggi Raharja

Visi dan misi yang sudah dijelaskan di atas harus dimengerti dan juga dipahami dengan kesadaran komitmen pada mutu yang menjadi tujuan dalam manajemen dan pada sistem pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja. Kualitas bisa disebut dengan sebuah dimensi yang merupakan bagian dari apa yang disebut “Total Qualitas Manajemen”. Konsep berfikir kualitas terdiri dari: performance (kinerja), feature (fasilitas), durability (daya tahan), reliability (kehandalan), conformity (kesesuaian), esthetic (keindahan), dan easy to be repaired (kemudahan perbaikan). Pada ketujuh elemen tersebut, merupakan perhatian utama bagi manajemen dan sistem pendidikan Perguruan Tinggi Raharja yang tertulis dalam ISO9001 : 2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja)

Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

Demi melaksanakan apa yang menjadi motto sebuah instansi, maka dari itu Perguruan Tinggi Raharja mempunyai tujuan yang sudah dirangkum tabel 3.6. di bawah ini:

Tabel 3.6. Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

Arti Nama Raharja

Arti nama Raharja terinspirasi dari motto kota dan kabupaten Tangerang, yaitu Bhakti Karya Adhi Kerta Raharja dan Setya Karya Kerta Raharja yang artinya adalah kesejahteraan dan dalam arti luas nya adalah niat dan keinginan pendiri demi membantu pemerintah ikut andil dalam membangun masyarakat yang sejahtera melalui ilmu teknologi informasi dan komputer. Get The Better Future By Computer Science (meraih sukses yang gemilang dengan ilmu komputer) adalah motto dari Perguruan Tinggi Raharja.

Arti Green Campus

Gambar 3.1. Green Campus
(Sumber : http://raharja.ac.id/green-campus-raharja/)

Sesuai dengan namanya, Green Campus berarti Kampus Hijau. Sehingga arti dari Kampus Hijau itu sendiri terbagi menjadi 2 yaitu Green atau biasa disebut dengan Green Leaves yang bisa diartikan ‘masih hijau’. Dalam arti luas nya menjadi generasi muda Indonesia adalah bibit unggul yang masih hijau dan Green Campus memberi potensi untuk melahirkan generasi pribadi yang matang dan juga berguna bagi bangsa dan negara. Sedangkan Green dalam konteks Green Power memiliki arti financial. Sebagai instansi pendidikan, Green Campus dapat memberi kekuatan untuk menunjang seluruh aktifitas perkuliahan untuk mewujudkan pribadi raharja yang mandiri secara financial (financially independent).

Arti Pribadi Raharja

Gambar 3.2. Pribadi Raharja
(Sumber : http://raharja.ac.id)

Pribadi Raharja adalah cerminan almamater Perguruan Tinggi Raharja yang wajib mempunyai keyakinan bahwa perguruan tinggi benar-benar harus merupakan lembaga ilmiah dan kampus benar-benar harus merupakan masyarakat ilmiah. Perguruan tinggi sebagai almamater (ibu asuh) merupakan suatu kesatuan yang bulat dan mandiri.

Pribadi Raharja meliputi empat unsur Civitas Akademika, yaitu Dosen, Staff/Karyawan Administratif, mahasiswa dan juga alumni. Dimana civitas tersebut mesti berbakti kepada almamater dan mengabdi kepada rakyat, bangsa dan negara melalui almamater dengan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Dalam organisasi, instansi, maupun perusahaan patut memiliki sebuah struktur organisasi yang digunakan demi memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka hubungan di antara fungsi, bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab anggota organisasi. Disamping itu pula untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan penggandaan fungsi yang dibutuhkan dalam sebuah organisasi. Hal tersebut sama halnya dengan Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi divisi akademik sebagai berikut:


Gambar 3.3. Struktur Organisasi Divisi Akademik Perguruan Tinggi Raharja

Tugas dan Wewenang Perguruan Tinggi Raharja

Berikut merupakan tabel wewenang serta tanggung jawab bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja:

  1. Presiden Direktur

  2. Tabel 3.7. Presiden Direktur
  3. Direktur

  4. Tabel 3.8. Direktur
  5. Pembantu (Bidang Akademik)

  6. Tabel 3.9. Pembantu (Bidang Akademik)
  7. Pembantu Direktur II (Administrasi)

  8. Tabel 3.10. Pembantu Direktur II (Administrasi)
  9. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

  10. Tabel 3.11. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)
  11. Asisten Direktur Akademik

  12. Tabel 3.12 Asisten Direktur Akademik
  13. Kepala Jurusan

  14. Tabel 3.13. Kepala Jurusan
  15. Asisten Direktur Finansial

  16. Tabel 3.14 Asisten Direktur Finansial


  17. Layanan Keuangan Mahasiswa (LKM)

  18. Tabel 3.15. Layanan Keuangan Mahasiswa (LKM)
  19. Asisten Direktur Operasional (ADO)

  20. Tabel 3.16. Asisten Direktur Operasional (ADO)
  21. Registrasi Perkuliahan Ujian (RPU)

  22. Bagian dari Registrasi Perkuliahan Ujian (RPU) terdiri dari:

    1. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

    2. Tabel 3.17. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)
    3. Perkuliahan dan Ujian (PU)

    4. Tabel 3.18. Perkuliahan dan Ujian (PU)


Pencapaian Perguruan Tinggi Raharja

Berikut pencapaian yang sudah didapatkan oleh Perguruan Tinggi Raharja :

Sertifikat Akreditasi Manajemen Informatika (B)


Sertifikat Akreditasi Komputerisasi Akuntansi(A)
Sertifikat Akreditasi Teknik Informatika (B)
Sertifikat Akreditasi Akreditasi Teknik Informatika(B)
Sertifikat Akreditasi Sistem Komputer (B)
Sertifikat Akreditasi Sistem Informasi (B)
Certificate No : JKT 6007007 Approved by Lloyd's Register Quality Assurance to the following Quality Management System Standards : ISO 9001:2008
Gambar 3.4. Hasil Pencapaian Perguruan Tinggi Raharja
(Sumber: http://raharja.ac.id/acid/tentangraharja/pencapaian_raharja)

Keunggulan Perguruan Tinggi Raharja

Dibawah ini gambaran wujud dari komitmen kampus sudah direncanakan dan dilaksanakan secara konsisten, dari seluruh pelaksanaan sudah memiliki semangat tinggi untuk berkompetisi secara sehat dalam menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkualitas dan bersaing secara tinggi pada era global saat ini.

Pengakuan mutu pelayanan yang baik oleh manajemen kampus digambarkan dengan terealisasinya target yang telah ditetapkan dan terwujudnya kerjasama di dalam menata perkembangan Kampus Raharja sekarang dan dimasa yang akan datang.

Gambar 3.5. Keunggulan yang ada di Perguruan Tinggi Raharja
(Sumber: http://raharja.ac.id/acid/keunggulan_raharja)

Dengan pola kerja manajemen Perguruan Tinggi Raharja yang Terencana, Terealisasi dan Terukur dengan baik sehingga tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat waktu yang semuanya itu dapat dituangkan dalam Renstra Manajemen, maka tidak heran berbagai pengakuan telah diraih mulai dari Pengakuan ISO 9001:2008 sampai dengan pengakuan mutu akademik oleh Badan Akreditasi Nasional pada level terbaik.

Gambaran tersebut diatas wujud dari komitmen manajemen kampus dalam perencanaan yang ditetapkan serta dilaksanakan secara konsisten, sehingga seluruh pelaksana pada jajaran manajemen memiliki semangat tinggi serta memiliki kemampuan untuk berkompetensi secara sehat dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi yang berkualitas dan berdaya saing tinggi memasuki era global.

Kerjasama Perguruan Tinggi Raharja

Perguruan Tinggi Raharja memiliki kerja sama dengan beberapa Perusahaan ada kerjasama dalam negeri dan luar negeri. Kerjasama Dalam Negeri yang dijalin oleh Perguruan Tinggi Raharja adalah antara lain:

Gambar 3.6. Kerjasama dalam negeri
(Sumber: http://raharja.ac.id/kerjasama/)

Kerjasama Luar Negeri yang dijalin oleh Perguruan Tinggi Raharja antara lain:

Gambar 3.7. Kerjasama luar negeri
(Sumber: http://raharja.ac.id/kerjasama/)

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Yang Berjalan

Prosedur sistem yang sedang berjalan saat ini untuk melihat total poin Peniliaan Objektif sidang yang telah valid pada viewboard PESSTA+ adalah setelah mahasiswa submit pada PESSTA+,admin mengecek ke absahan dan verifikasi kemudian mahasiswa dapat melihat hasil poin penilian objektif sidang pada viewboard PESSTA+.

Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan Flowchart dan Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan rancangan prosedur dan proses yang berjalan saat ini yaitu sebagai berikut :

Flowchart Sistem Yang Berjalan
Gambar 3.8. Flowchart Sistem Yang Berjalan

Dapat dijelaskan gambar 3.8. flowchart sistem yang berjalan, yaitu terdiri dari:

  1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu search validasi.

  2. 8 (delapan) simbol proses yaitu menyatakan suatu tindakan (proses) yang dilakukan oleh komputer. Simbol proses tersebut adalah Akses PESSTA+ (pesstaplus.raharja.ac.id), Viewboard PESSTA+, Viewboard Sidang, Viewboard Penilaian Jurnal, Viewboard Hibah, Viewboard Sertifikat, Viewboard Widuri, Search Validasi, Viewboard Sidang.

Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan
Gambar 3.9. Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Dapat dijelaskan gambar 3.9 .Use Case diagram yang berjalan, yaitu terdiri dari 2 actor, yaitu : Mahasiswa dan Admin. Dan juga mempunyai 5 behavior atau kebiasaan diantaranya yaitu :

  1. Login SSO

  2. Submit Penilaian Objektif

  3. Mengecek Keabsahan Data Validasi

  4. Verifikasi Data

  5. Menampilkan Viewboard PESSTA+

Activity Diagram Sistem Yang Berjalan
Gambar 3.10. Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan Gambar Activity Diagram Sistem yang Berjalan, terdapat :

  1. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.

  2. 7 (tujuh) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu : Akses PESSTA+ (pesstaplus.raharja.ac.id), login SSO, submit Penilaian Objektif, mengecek keabsahan data validasi, verifikasi data, mengirim email notifikasi valid/tidak validnya, cek viewboard PESSTA+.

  3. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan.

Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan
Gambar 3.11. Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan Gambar Sequence Diagram diatas dapat dilihat bahwa terdapat :

  1. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan, yaitu mahasiswa dan admin.

  2. 2 (dua) entity class yang menggambarkan sebuah penggambaran akses pada PESSTA+ dan akses viewboard PESSTA+.

  3. 2 (dua) boundary class yang menggambarkan sebuah penggambaran dari login SSO dan submit penilaian objektif.

  4. 8 (delapan) Message yang menggambarkan pengiriman pesan, yaitu :

    1. Akses pada PESSTA+.

    2. Login menggunakan Rinfo.

    3. Submit Penilaian Objektif.

    4. Submit.

    5. Menerima hasil Submit.

    6. Mengecek data validasi dan verifikasi data.

    7. Mengirim Email Notifikasi berisi "valid/tidak valid ".

    8. Mengecek status valid/tidak valid pada viewboard PESSTA+.


Analisa SWOT Yang Berjalan

Metode Analisa SWOT

Pada metode ini diidentifikasikan berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi instansi. Analisa ini didasarkan pada hubungan atau interaksi antara unsur-unsur internal, yaitu kekuatan (strength) dan kelemahan (Weakness), terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang (opportunities) dan ancaman (treats).

Berikut ini tabel analisis SWOT pada sistem Viewboard PESSTA+ di Perguruan Tinggi Raharja :

Tabel 3.19. Analisa SWOT

Langkah selanjutnya yaitu melakukan analisa untuk menemukan strategi yang sesuai dengan yang telah dijabarkan di dalam tabel dengan menggunakan Matriks SWOT yang merupakan proses pencocokan terhadap identifikasi SWOT yang telah dilakukan untuk memberikan gambaran guna menemukan 4 strategi. 4 strategi tersebut yaitu:

  1. Strategi S-O (Strength-Opportunity), digunakan untuk mencari peluang kekuatan yang telah dimiliki oleh sebuah project.

  2. Strategi S-T (Strength-Threats), digunakan untuk mengatasi ancaman yang ada menggunakan kekuatan yang dimiliki oleh project.

  3. Strategi W-O (Weakness-Opportunity), digunakan untuk mengatasi kelemahan supaya dapat mencapai sebuah peluang.

  4. Strategi W-T (Weakness-Threats), digunakan untuk mengurangi kelemahan sistem dan menghindari ancaman dari sebuah sistem.

Tabel 3.20. Matriks SWOT

Permasalahan Yang Dihadapi Dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Prosedur sistem yang berjalan saat ini yaitu setelah mahasiswa submit pada PESSTA+, kemudian hasil dari validasi yang telah di submit pada PESSTA+ ditampilkan pada viewboard PESSTA+, tetapi baru 4 (empat) informasi Penilaian Objektif yang ada pada viewboard PESSTA+ yaitu jurnal, hibah, sertifikat dan widuri, sedangkan pada PESSTA+ memiliki 10 kategori Penilaian Objektif sidang yang terdapat pada PESSTA+.

Selain itu pada viewboard PESSTA+ tidak tersedia informasi yang dapat memberikan kemudahan bagi Dosen Pembimbing dalam memonitoring mahasiswa TA dan Skripsi bimbingannya dalam poin Penilian Objektif sidang mahasiswa bimbingannya dan juga tidak tersedia informasi yang memberikan kemudahan bagi Kepala Jurusan dalam melihat informasi hasil Penilaian Objektif sidang mahasiswa TA dan Skripsi jurusan binaan masing-masing jurusan.

Dengan terjadinya permasalahan di atas maka hal ini menyebabkan kurang efektif, sehingga viewboard tidak dapat menampilkan informasi yang dibutuhkan untuk Mahasiswa, Dosen Pembimbing dan Kepala Jurusan.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah dilakukannya observasi dari berbagai permasalahan yang sedang dihadapi saat ini, maka dicarikan alternatif pemecahan masalah yang seumpama bisa mendukung dan bisa menjadi referensi bagi Perguruan Tinggi Raharja. Terdapat 3 alternatif pemecahan masalah, diantaranya:

Dengan dibuatnya sistem informasi viewboard PESSTA+ diharapkan mahasiswa TA dan Skripsi dapat melihat hasil dari keseluruhan poin Penilaian Objektif Sidang yang mereka dapatkan sebelum pelaksanaan sidang berlangsung dan juga agar dapat memotivasi mahasiswa yang ingin sidang karena viewboard PESSTA+ dapat diakses secara public tanpa perlu login.

Dengan adanya viewboard PESSTA+ dapat memberikan kemudahan bagi Dosen Pembimbing dalam memonitoring mahasiswa TA dan Skripsi bimbingannya dalam poin Penilaian Objektif sidang mahasiswa bimbingannya.

Dengan adanya viewboard PESSTA+ dapat memberikan kemudahan bagi Kepala Jurusan dalam melihat hasil Penilaian Objektif sidang mahasiswa TA dan Skripsi jurusan binaan masing-masing jurusan.

User Requirement (Elisitasi)

Menurut Saputra (2012 : 51)[60],“Elisitasi merupakan rancangan yang di buat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi“ Elisitasi tahap 1 merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data, sebuah rancangan sistem yang diusulkan oleh manajemen terkait dengan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan dan kebutuhan sistem yang belum terpenuhi.

Elisitasi Tahap I

Menurut Saputra (2012: 51)[60],“Elisitasi merupakan rancangan yang di buat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi“ Elisitasi tahap 1 merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data, sebuah rancangan sistem yang diusulkan oleh manajemen terkait dengan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan dan kebutuhan sistem yang belum terpenuhi”.

Tabel 3.21. Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Menurut Saputra (2012: 51)[60],Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut ini adalah penjelasan mengenai MDI :

  1. M pada MDI artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

  2. D pada MDI artinya Desirable Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, maka membuat sistem tersebut lebih sempurna.

  3. I pada MDI artinya Inessential. Maksudnya adalah requirement tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

Tabel 3.22. Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap III

Menurut Saputra (2012: 51) [60],Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya "I" pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE. Berikut ini adalah penjelasan mengenai TOE :

  1. T artinya Technical. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?

  2. O artinya Operational. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?

  3. E artinya Economy. Maksudnya adalah pertanyaan perihal berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem?

Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain :

  1. H (High) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

  2. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.

  3. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.

Tabel 3.23. Elisitasi Tahap III

Final Draft Elisitasi

Final Draft Elisitasi merupakan hasil akhir elisitasi yang disetujui oleh stakeholder dan pengembang perihal sistem yang akan diusulkan. Berikut ini merupakan tabel 4.24 yang berisikan final draft elisitasi yang berisikan 10 (sepuluh) kebutuhan functional dan 5 (lima) kebutuhan non functional,

Tabel 3.24. Final Draft Elisitasi

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Yang Diusulkan

Prosedur Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan analisis serta penelitian yang dilakukan di dalam sistem yang berjalan saat ini di Perguruan Tinggi Raharja yaitu sistem viewboard PESSTA+, maka tahap selanjutnya adalah membahas mengenai sistem usulan. Adapun sistem yang akan diusulkan pada viewboard PESSTA+ ini akan memberikan informasi bagi mahasiswa TA dan Skripsi tentang status validasi poin Penilaian Objektif sidanng sebelum pelaksanaan sidang berlangsung dan dapat memberikan kemudahan bagi Dosen Pembimbing dalam memonitoring mahasiswa TA dan Skripsi bimbingannya dalam poin Penilaian Objektif sidang mahasiswa bimbingannya, dan dapat memberikan kemudahan bagi Kepala Jurusan dalam melihat informasi penilaian objektif sidang mahasiswa TA dan Skripsi jurusan binaan masing-masing jurusan.

Berdasarkan kubutuhan-kebutuhan sistem tersebut maka perlu adanya tindak lanjut untuk merancang sistem yang bertujuan sebagai penyempurnaan sistem yang lama. Dan dalam menganalisa usulan prosedur yang baru dalam penelitian ini menggunakan Flowchart dan Unified Modelling Leanguage (UML), HIPO (Hirarchy Plus Input Prosess Output) dan rancangan untuk menggambarkan rancangan prosedur dan proses yang akan diusulkan.

Use Case Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.1. Use Case Diagram Yang Diusulkan

Dapat dijelaskan gambar 4.1.Use Case diagram yang diusulkan, yaitu terdiri dari 2 actor, yaitu : Mahasiswa dan Admin. Dan juga mempunyai 5 behavior atau kebiasaan diantaranya yaitu :

  1. Login SSO.

  2. Submit Penilaian Objektif.

  3. Submit Penilaian Objektif.

  4. Mengecek Keabsahan Data Validasi.

  5. Verifikasi Data.

  6. Menampilkan Viewboard PESSTA+.

Activity Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.2. Activity Diagram Yang Diusulkan

Dapat dijelaskan Gambar 4.2. diatas Activity diagram yang diusulkan, yaitu sebagai berikut :

  1. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.

  2. 7 (tujuh) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu : Akses PESSTA+ (pesstaplus.raharja.ac.id), login SSO, submit Penilaian Objektif, mengecek keabsahan data validasi, verifikasi data, mengirim email notifikasi valid/tidak validnya, cek poin PO sidang pada viewboard PESSTA+.

  3. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan.

Sequence Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.3. Sequence Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.3. Sequence Diagram yang diusulkan diatas menggambarkan sequence diagram yang berjalan, yaitu sebagai berikut :

  1. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan, yaitu mahasiswa dan admin.

  2. 2 (dua) entity class yang menggambarkan sebuah penggambaran akses pada PESSTA+ dan akses viewboard PESSTA+.

  3. 2 (dua) boundary class yang menggambarkan sebuah penggambaran dari login SSO dan submit penilaian objektif.

  4. 8 (delapan) Message yang menggambarkan pengiriman pesan, yaitu :

    1. Akses PESSTA+.

    2. Login menggunakan Rinfo.

    3. Submit Penilaian Objektif Sidang.

    4. Submit.

    5. Menerima hasil Submit.

    6. Mengecek data validasi dan verifikasi data.

    7. Mengirim Email Notifikasi berisi "valid/tidak valid ".

    8. Mengecek status poin Penilaian Objektif sidang pada viewboard PESSTA+.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Yang Berjalan Dan Sistem Yang Diusulkan

Berikut ini adalah tabel perbedaan prosedur antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan :

Tabel 4.1. Perbedaan Prosedure Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Analisa Sistem Yang Diusulkan

Metode Analisa SWOT

Berikut akan dijelaskan analisis SWOT di mana pada analisis ini mengidentifikasi kekuatan (strenght) dan kelemahan (weakness) yang merupakan faktor lingkungan internal serta faktor lingkungan eksternal yaitu kesempatan (opportunities) dan ancaman (threat).

Berikut ini tabel analisis SWOT pada sistem viewboard Penilaian Objektif Sidang yang diusulkan :

Tabel 4.2. Analisis SWOT Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan identifikasi SWOT yang telah dilakukan, selanjutnya dilakukan analisa untuk mencari strategi dengan menggunakan matriks SWOT. Matriks SWOT ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang yang tersedia menggunakan (strategi S-O) dan menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi suatu ancaman dengan menggunakan (strategi S-T) dan dianalisis pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki untuk meraih peluang yang ada menggunakan strategi (W-O) serta mengatasi ancaman yang ada dengan menggunakan (strategi W-T). Matriks SWOT dapat dilihat pada Tabel 4.3. dibawah ini:

Tabel 4.3. Matriks SWOT Sistem Yang Diusulkan

Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.4. Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Dapat dijelaskan gambar 4.4. flowchart sistem yang diusulkan, yaitu terdiri dari:

  1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu search validasi.

  2. 8 (delapan) simbol proses yaitu menyatakan suatu tindakan (proses) yang dilakukan oleh komputer. Simbol proses tersebut adalah Akses PESSTA+ (pesstaplus.raharja.ac.id), Viewboard PESSTA+, Viewboard Sidang, Viewboard Penilaian Objektif, Viewboard Dosen Pembimbing, Viewboard Jurusan, Search Validasi dan Traffic Pages.


Rancangan Program

Dalam membuat sistem viewboard di PESSTA+ maka dibutuhkan rancangan program yang akan menjelaskan penggunaan dari sistem tersebut. Rancangan program yang digunakan pada sistem yang akan diusulkan yaitu menggunakan HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output). HIPO merupakan teknik pendokumentasian program yang dapat digunakan sebagai alat bantu untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam diagram program ini berisi input yang akan diproses dan akan menghasilkan output. Spesifikasi program akan menjelaskan mengenai cara penggunaan aplikasi program yang diusulkan, seperti yang tertera pada gambar 4.5 berikut:

Gambar 4.5. HIPO Pada Viewboard PESSTA+

Berikut ini merupakan spesifikasi program viewboard di PESSTA+, yaitu:

  1. Button Akses Viewboard

  2. Fungsi Program  : Untuk masuk ke dalam viewboard PESSTA+. Hak Akses  : Seluruh Pribadi Raharja. Proses Program  :

    1. Masuk ke http://pesstaplus.raharja.ac.id/.

    2. Arahkan kursor ke menu viewboard PESSTA+.

    3. Jika berhasil akan menampilkan halaman viewboard.

  3. Menu Utama

  4. Nama Program  : Menu Utama.

    Fungsi  : Untuk menampilkan tampilan utama yang ada pada program.

    Proses  : Pada Menu Utama terdapat 6 (enam) menu pilihan yaitu;

  5. Viewboard Sidang

  6. Nama Program : Viewboard Sidang

    Fungsi : Untuk mengecek jumlah poin penilaian objektif sidang, serta dosen yang mebimbing mahasiswa TA dan Skripsi.

    Proses : Pada menu utama arahkan kursor ke VB Sidang.

  7. Viewboard PO

  8. Nama Program  : Viewboard Penilaian Objektif

    Fungsi  : Untuk melihat hasil keseluruhan dari total valid dan tidak valid mahasiswa TA dan Skripsi yang telah mencoba untuk submit.

    Proses : Pada menu utama, arahkan kursor pada Viewboard PO.

  9. Viewboard DosPem

  10. Nama Program : Viewboard DosPem

    Fungsi : Untuk mengecek status total poin penilaian objektif sidang dosen pembimbing yang membimbing mahasiwa TA dan Skripsi.

    Proses : Pada menu utama, arahkan kursor pada Viewboard DosPem.

  11. Viewboard Jurusan

  12. Nama Program : Viewboard Jurusan

    Fungsi : Untuk menampilkan jumlah total mahasiswa jurusan yang melaksanakan TA dan Skripsi

    Proses : Pada menu utama, arahkan kursor pada Viewboard Jurusan.

  13. Search Validasi PO

  14. Nama Program : Search Validasi PO

    Fungsi : Untuk menampilkan status jumlah poin penilaian objektif sidang mahasiswa pribadi Raharja.

    Proses : Pada menu utama, arahkan kursor pada Search Validasi PO.

  15. Traffic Pages

Nama Program : Traffic Pages.

Fungsi : Menampilkan history login dari akses viewboard.

Proses : Pada menu utama, arahkan kursor pada Traffic Pages.

Strategi

Strategi adalah cara untuk mencapai sebuah tujuan tertentu yang bersifat kuantitatif untuk menentukan berapa banyak pencapaian yang akan di raih dalam menyelesaikan sebuah permasalahan atau memecahkan permasalahan tersebut.

Setelah melakukan identifikasi kebutuhan dan solusi sistem informasi yang telah dianalisis menggunakan Analisis SWOT, maka didapatkan gambaran rencana strategi-strategi PESSTA+. Pembahasan strategi ini merupakan penjabaran yang dilakukan secara keseluruhan dengan menerapkan pembahasan secara satu per satu dengan detail dari final draft elisitasi yang didapatkan yaitu 15 strategi untuk jadikan sebagai pembuktian atas pencapaian yang ditelah dilakukan dan dapat dibuktikan kuantitasnya, yaitu sebagai berikut :

  1. Strategi 1 : Sistem Dapat menampilkan mahasiswa TA dan Skripsi dengan status validasi 10 poin penilaian objektif sidang

    1. Sistem Dapat menampilkan mahasiswa TA dan Skripsi dengan status validasi 10 poin penilaian objektif sidang dengan total poin yang diurutkan berdasarkan poin Penilaian Objektif tertinggi.

    2. Pembuktian berupa gambar hasil pencapaian strategi telah dijalankan.

    Gambar 4.6. Sistem Dapat menampilkan mahasiswa TA dan Skripsi dengan status validasi 10 poin penilaian objektif sidang
  2. Strategi 2 : Sistem dapat menampilkan history mahasiswa TA dan Skripsi dengan status diterima dari 10 validasi penilaian objektif sidang yang ada

    1. Sistem dapat menampilkan history mahasiswa TA dan Skripsi dengan status diterima dari 10 validasi penilaian objektif sidang yang ada.

    2. Pembuktian berupa gambar hasil pencapaian strategi telah dijalankan.

    Gambar 4.7. Sistem dapat menampilkan history mahasiswa TA dan Skripsi dengan status diterima dari 10 validasi penilaian objektif sidang yang ada
  3. Strategi 3 : Sistem dapat menampilkan dosen pembimbing mahasiswa TA dan Skripsi dengan status 10 validasi penilaian objektif sidang mahasiswa bimbingan

    1. Sistem dapat menampilkan dosen pembimbing mahasiswa TA dan Skripsi dengan status 10 validasi penilaian objektif sidang mahasiswa bimbingan sehingga dapat memudahkan dosen pembimbing dalam memonitoring poin Penilaian Objektif sidang mahasiswa bimbingannya.

    2. Pembuktian berupa gambar hasil pencapaian strategi telah dijalankan.

    Gambar 4.8. Sistem dapat menampilkan dosen pembimbing mahasiswa TA dan Skripsi dengan status 10 validasi penilaian objektif sidang mahasiswa bimbingan
  4. Strategi 4 : Sistem dapat menampilkan presentase diterima dan ditolaknya 10 poin penilaian objektif sidang yang telah mahasiswa TA dan Skripsi submit

    1. Menampilkan presentase diterima dan ditolaknya 10 poin penilaian objektif sidang yang telah mahasiswa TA dan Skripsi submit agar dapat memudahkan melihat perbandingan setiap poin Penilaian Objektif sidang yang ada.

    2. Pembuktian berupa gambar hasil pencapaian strategi telah dijalankan.

    Gambar 4.9. Sistem dapat menampilkan presentase diterima dan ditolaknya 10 poin penilaian objektif sidang yang telah mahasiswa TA dan Skripsi submit
  5. Strategi 5 : Sistem dapat menampilkan informasi jurusan yang ditempuh mahasiswa TA dan Skripsi dengan status 10 validasi penilaian objektif sidang mahasiswa jurusann TA dan Skripsi

    1. Sistem dapat menampilkan info jurusan yang ditempuh oleh mahasiswa TA dan Skripsi agar dapat memudahkan Kepala Jurusan dalam melihat dan memonitoring informasi hasil Penilaian Objektif sidang mahasiswa jurusan binaannya.

    2. Pembuktian berupa gambar hasil pencapaian strategi telah dijalankan.

    Gambar 4.10. Sistem dapat menampilkan informasi jurusan yang ditempuh mahasiswa TA dan Skripsi dengan status 10 validasi penilaian objektif sidang mahasiswa jurusann TA dan Skripsi
  6. Strategi 6 : Sistem dapat menampilkan menu pencarian poin penilaian objektif sidang yang telah mahasiswa submit pada PESSTA+

    1. Dengan adanya menu search validasi sidang mahasiswa selain TA dan Skripsi dapat melihat hasil poin Penilaian Objektif sidangnya yang telah di submit pada PESSTA+.

    2. Pembuktian berupa gambar hasil pencapaian strategi telah dijalankan.

    Gambar 4.11. Sistem dapat menampilkan menu pencarian poin penilaian objektif sidang yang telah mahasiswa submit pada PESSTA+
  7. Strategi 7 : Sistem dapat melakukan print halaman validasi

    1. Pada halaman validasi di PESSTA+ terdapat button print yang memudahkan mahasiswa jika ingin print out validasinya di PESSTA+.

    2. Pembuktian berupa gambar hasil pencapaian strategi telah dijalankan.

    Gambar 4.12. Sistem dapat melakukan print halaman validasi
  8. Strategi 8 : Sistem dapat menampilkan statistik pengunjung pada viewboard PESSTA+

    1. Pada menu traffic page yang ada pada viewboard PESSTA+ dapat menampilkan statistik pengunjung perklik yang sudah mengakses viewboard PESSTA+.

    2. Pembuktian berupa gambar hasil pencapaian strategi telah dijalankan.

    Gambar 4.13. Sistem dapat menampilkan statistik pengunjung pada viewboard PESSTA+
  9. Strategi 9 : Sistem dapat menampilkan 6 menu yang terdapat pada viewboard PESSTA+

    1. Pada sistem viewboard PESSTA+ terdapat 6 (enam) sub menu yaitu viewboard sidang, viewboard penilaian objektif, viewboard dosen pembimbing, viewboard jurusan, search validasi dan traffic pages.

    2. Pembuktian berupa gambar hasil pencapaian strategi telah dijalankan.

    Gambar 4.14. Sistem dapat menampilkan 6 menu yang terdapat pada viewboard PESSTA+
  10. Strategi 10 : Sistem dapat menampilkan grafik penilaian objektif dari presentase diterima dan ditolaknya 10 poin penilaian objektif sidang yang telah mahasiswa TA dan Skripsi submit

    1. Pada menu viewboard penilaian objektif terdapat grafik batang yang memudahkan dalam melihat presentasi diterima dan ditolaknya validasi pada keseluruhan Penilaian Objektif sidang.

    2. Pembuktian berupa gambar hasil pencapaian strategi telah dijalankan.

    Gambar 4.15. Sistem dapat menampilkan grafik penilaian objektif dari presentase diterima dan ditolaknya 10 poin penilaian objektif sidang yang telah mahasiswa TA dan Skripsi submit
  11. Strategi 11 : Memiliki 3 artikel tutorial pada iRan

    1. Strategi terdapat 3 artikel tutorial pada iRan dan pencapaian saat ini terdapat 5 artikel tutorial pada iRan.

    2. Pembuktian berupa gambar hasil pencapaian strategi telah dijalankan.

    Gambar 4.16. Memiliki 3 artikel tutorial pada iRan
  12. Strategi 12 : Terdapat 200 total pengunjung artikel tutorial viewboard PESSTA+ pada iRan

    1. Strategi terdapat 200 total pengunjung artikel tutorial viewboard PESSTA+ pada iRan dan pencapaian saat ini terdapat 355 pengunjung pada artikel viewboard PESSTA+ di iRan.

    2. Pembuktian berupa gambar hasil pencapaian strategi telah dijalankan.

    Gambar 4.17. Terdapat 200 total pengunjung artikel tutorial viewboard PESSTA+ pada iRan
  13. Strategi 13 : Memiliki visitor count viewboard yang diakses public dengan target 2000 visitor

    1. Sistem dapat menampilkan 50.082 visitor dari tanggal 14 juli 2017 sampai 26 September 2017.

    2. Pembuktian berupa gambar hasil pencapaian strategi telah dijalankan.

    Gambar 4.18. Memiliki visitor count viewboard yang diakses public dengan target 2000 visitor
  14. Strategi 14 : Mengirim mailchimp kepada 70 mahasiswa TA dan Skripsi bahwa terdapat viewboard yang menampilkan poin Penilaian Objektif PESSTA+

    1. Mengirim mailchimp sangat penting untuk memberitahukan mahasiswa di Perguruan Tinggi Raharja terutama mahasiswa TA dan Skripsi bahwa sekarang viewboard PESSTA+ dapat menampilkan informasi keseluruhan validasi yang telah mahasiswa submit pada PESSTA+.

    2. Pembuktian berupa gambar hasil pencapaian strategi telah dijalankan dengan mahasiswa TA dan Skripsi yang berjumlah 146.

    Gambar 4.19. Mengirim mailchimp kepada 70 mahasiswa bahwa terdapat viewboard yang menampilkan poin Penilaian Objektif PESSTA+
  15. Strategi 15 : Mensosialisasikan Viewboard PESSTA+ ke 40 Dosen Pembimbing

  1. Strategi yang dicapai pada strategi 15 ini adalah melakukan sosialisasi tentang viewboard PESSTA+ paada 40 Dosen Pembimbing dan berhasil melebihi target semula dan berhasil melakukan sosialisasi ke 60 dosen pembimbing.

  2. Pembuktian berupa gambar hasil pencapaian strategi telah dijalankan.

Gambar 4.20. Mensosialisasikan Viewboard PESSTA+ ke 40 Dosen Pembimbing TA dan Skripsi Genap

Testing

Metode Implementasi

Implementasi program pada sistem viewboard PESSTA+ dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing adalah pengujian program dengan mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program. Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan memberikan input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsional nya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsional nya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsional nya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Blackbox Testing

Berikut ini adalah tabel pengujian blackbox berdasarkan Sistem viewboard PESSTA+ yaitu sebagai berikut:

  1. Pengujian Blackbox Pada Tabel Mahasiswa TA dan Skripsi Pada Menu viewboard Sidang

  2. Tabel 4.4. Pengujian Blackbox Pada Tabel Mahasiswa TA dan Skripsi Pada Menu viewboard Sidang
  3. Pengujian Blackbox Pada Menu viewboard Dosen Pembimbing

  4. Tabel 4.5. Pengujian Blackbox pada tabel viewboard Dosen Pembimbing
  5. Pengujian Blackbox Pada tabel viewboard Jurusan

Tabel 4.6. Pengujian Blackbox Pada Tabel viewboard Jurusan

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian berdasarkan tahapan testing melalui blackbox dengan memberikan beberapa input pada beberapa menu dan submenu. Maka jika input data tidak lengkap sistem akan menampilkan pesan serta menyampaikan pesan yang sangat membantu admin jika terjadi kesalahan. Kemudian akan di proses sesuai kebutuhan fungsional sehingga dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh Pribadi Raharja tersebut.

Konfigurasi Sistem Yang Diusulkan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem yaitu berupa unit personal komputer, tablet, smartphone, serta iPad. Selain itu, perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem yang akan digunakan oleh brainware dalam mengakses sistem di masa yang akan datang. Berikut ini konfigurasi sistem perangkat keras yang dibutuhkan:

  1. Processor  : Minimal 2.6 GHz

  2. Monitor  : Minimal VGA

  3. RAM  : Minimal 1 GB

  4. Modem USB  : Minimal Kecepatan 14.4 Mbps

  5. Hardisk  : Minimal 320 GB HDD

Spesifikasi Software

Perangkat lunak yaitu penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan dalam menghubungkan instruksi-instruksi yang diinginkan oleh brainware saat mengakses sistem agar dapat menghasilkan informasi yang diharapkan. Berikut ini konfigurasi sistem perangkat lunak yang dibutuhkan:

  1. Operasi sistem yang digunakan bisa berupa Windows, Linux, MacOS, iOS, dan Android.

  2. Browser Google Chrome, Safari, Opera Mini, UC Browser dan Mozila Firefox

  3. Wifi

Hak Akses (Brainware)

Dalam sistem yang diusulkan yaitu pada viewboard PESSTA+ ini harus memiliki user untuk menjalankan sistem tersebut. Maka dari penjelasan tersebut, user yang dapat mengakses validasi widuri PESSTA+ ini terdiri dari:

  1. Publik

  2. Admin

  3. Pribadi Raharja

Implementasi

Tampilan Layar Sistem Yang Diusulkan

  1. Tampilan Halaman Utama

  2. Gambar 4.21. Tampilan Menu Utama

    Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa tampilan halaman awal setiap user (mahasiswa TA/Skripsi) masuk ke dalam halaman http://pesstaplus.raharja.ac.id/

  3. Tampilan Halaman Menu viewboard sidang untuk mahasiswa

  4. Gambar 4.22. Tampilan Halaman Menu viewboard Sidang

    Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa tampilan halaman viewboard sidang di viewboard PESSTA+ berfungsi agar mahasiswa dapat mengecek status validasi poin Penilaian Objektifnya.

  5. Tampilan Menu viewboard Penilaian Objekif

  6. Gambar 4.23. Tampilan Halaman Menu viewboard Penilaian Objektif

    Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa tampilan halaman Penilaian Objektif di viewboard PESSTA+ berfungsi agar admin dapat mengecek presentase keseluruhan poin Penilaian Objektif Sidang.

  7. Tampilan Menu viewboard Dosen Pembimbing

  8. Gambar 4.24. Tampilan Halaman Menu viewboard Dosen Pembimbing

    Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa tampilan halaman viewboard Dosen Pembimbing di viewboard PESSTA+ berfungsi agar dosen Pembimbing dapat memonitoring poin Penilaian Objektif dari mahasiswa TA dan Skripsi yang dibimbingnya.

  9. Tampilan Menu viewboard Jurusan Mahasiswa TA dan Skripsi

  10. Gambar 4.25. Tampilan Halaman Menu viewboard Jurusan

    Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa tampilan halaman viewboard jurusan di viewboard PESSTA+ berfungsi agar dapat melihat jumlah mahasiwa jurusan yang mengikut TA dan Skripsi dan juga memonitoring poin Penilaian Objektif sidang mahasiswa jurusan masing-masing Kepala Jurusan.


  11. Tampilan Menu Search Validasi

  12. Gambar 4.26. Tampilan Halaman Menu Search Validasi

    Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa tampilan halaman search validasi di viewboard PESSTA+ berfungsi agar poin Penilaian Objektif Sidang yang didapatkan oleh mahasiswa Pribadi Raharja dapat terlihat secara detail.

  13. Tampilan Menu Traffic Pages

  14. Gambar 4.27. Tampilan Halaman Traffic Pages

    Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa tampilan halaman traffic page di viewboard PESSTA+ berfungsi agar dapat melihat history click halaman viewboard PESSTA+.

Time Schdule

Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk time table yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.7. Time Schedule


Estimasi Biaya

Dalam penelitian ini tentu dibutuhkan biaya kebutuhan administrasi. Biaya tersebut terangkum dalam tabel berikut:

Tabel 4.8. Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Dari analisa yang sudah dijelaskan pada BAB I dalam rumusan masalah terhadap sistem yang ada saat ini di ruang lingkup Perguruan Tinggi Raharja, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :

  1. Jika sebelumnya pada viewboard PESSTA+ mahasiswa TA dan Skripsi hanya dapat melihat informasi diterima atau ditolaknya Penilaian Objektif sidang pada 4 validasi yaitu jurnal, hibah, sertifikat, dan widuri, dan setelah dikembangkan viewboard PESSTA+ mahasiswa TA dan Skripsi dapat melihat informasi keseluruh 10 poin Penilaian Objektif sidang yang terdapat pada viewboard PESSTA+ sebelum pelaksanaan sidang berlangsung yang dibuat dengan menggunakan PHP Framework yaitu YII Framework.

  2. Jika sebelumnya pada viewboard PESSTA+ Dosen Pembimbing tidak dapat memonitoring mahasiswa TA dan Skripsi bimbingannya pada Penilaian Objektif sidangnya, dan saat ini setelah dikembangkannya viewboard PESSTA+ dapat memberikan kemudahan bagi Dosen Pembimbing dalam memonitoring mahasiswa TA dan Skripsi bimbingannya dalam poin Penilaian Objektif sidang mahasiswa bimbingannya.

  3. Jika sebelumnya pada viewboard PESSTA+ Kepala Jurusan tidak dapat menerima informasi-informasi hasil Penilaian Objektif sidang mahasiswa TA dan Skripsi jurusan bianaan masing-masing jurusan, dan saat ini setelah dikembangkannya viewboard PESSTA+ dapat memberikan kemudahan bagi Kepala Jurusan dalam melihat informasi hasil Penilaian Objektif sidang mahasiswa TA dan Skripsi jurusan bianaan masing-masing jurusan.

Saran

Untuk meningkatkan viewboard PESSTA+ pada Perguruan Tinggi Raharja, penulis memberikan beberapa saran, yaitu:

  1. Diharapkan agar pihak pengembang selanjutnya menambahkan agar sistem memiliki history rekap data viewboard persemester, jadi agar dapat terlihat perbandingan dari viewboard semester sekarang dan semester-semester berikutnya.

  2. Diharapkan agar pihak pengembang selanjutnya dapat menambahkan agar sistem dapat memiliki viewboard dapat menampilkan data Penilaian Pembimbing dan juga Penilaian Dewan Penguji.

  3. Dan diharapkan seluruh Mahasiswa TA dan Skripsi dapat melakukan submit keseluruhan Poin Penilaian Objektif Sidang yang ada pada sistem PESSTA+ dengan benar sehingga memenuhi 10 Poin Penilaian Objektif Sidang yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Shidiq, A. S., Masykuri, M., dan Van Hayus, E. S. (2014). Pengembangan Instrumen Penilaian Two-tier Multiple Choice untuk Mengukur Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (Higher Order Thinking Skills) pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan untuk Siswa SMA/MA Kelas XI. Jurnal Pendidikan Kimia, 3(4), 83-92 ISSN 2337-9995.
  2. Yunus, E. (2012). Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai KPPBC Tipe Madya Pabean Tanjung Perak Surabaya. EKUITAS (Jurnal Ekonomi dan Keuangan), 16(3), 368-387 ISSN 1411-0393.
  3. 3,0 3,1 Rahardja, U., Tiara, K., dan Erviani, M. I. (2016). Optimalisasi Viewboard Rhjfox Berbasis Bootstrap Sebagai Sistem Penunjang Keputusan. Technomedia Journal, 1(1), 50-64 E-ISSN : 2528-6544.
  4. 4,0 4,1 4,2 4,3 4,4 Rusdiana, H.A,.dan Moch Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung : CV Pustaka Setia.
  5. Rahayu, S., Yusup, M., dan Dewi, S. P. Perancangan Aplikasi Absensi Peserta Bimbingan Belajar Berbasis Web Dengan Menggunakan Framework Yii. CCIT Journal Vol.9 No.1 – September 2015 ISSN : 1978 -8282.
  6. Warsito, A. B., Yusup, M., dan Makaram, I. (2015). Perancangan SIS+ Menggunakan Metode Yii Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal Vol.8 No.2 – Januari 2015 ISSN : 1978 - 8282.
  7. Tegeh, I. M., dan Kirna, I. M. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Metode Penelitian Pendidikan Dengan Addie Model. Jurnal IKA, 11(1) ISSN 1829-5282.
  8. Irfandi. 2015. Pengembangan Model Latihan Sepak Bola Dan Bola Voli (Studi Penelitian Pada Atlet Putra- Putri Dibanda Aceh). Yogyakarta: Deepublish.
  9. Djahir, Yulia dan Dewi Pratita, Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen, CV Budi Utama, Yogyakarta, 2015.
  10. 10,0 10,1 10,2 Hutahaean, J. (2015). Konsep Sistem Informasi. Deepublish.
  11. 11,0 11,1 Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
  12. Maimunah, Sunarya. Lusyani, Larasati. Nina. 2012. Media Company Profile Sebagai Penunjang Informasi dan Promosi. Perguruan Tinggi. Jurnal CCIT. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 5 No. 3, Mei 2012. ISSN: 1978 – 8282.
  13. Mahatmyo, Atyanto. (2014). Sistem Informasi Akuntansi Suatu Pengantar. Yogyakarta : Deepublish.
  14. Taufiq. 2013. Analisis Sistem adalah pembelajaran sebuah sistem dan komponen-komponennya sebagai prasyarat sistem desain sistem, spesifikasi sebuah sistem yang baru dan diperbaiki. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  15. Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta.
  16. Suprihadi,Hudiono, R. K., dan Wijaya, L. S. Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller. Jurnal CCIT. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Vol.6 No.3 - Mei 2013. ISSN: 1978 – 8282.
  17. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Media. Diakses pada tanggal 23 Agustus 2017. Tersedia di http://kbbi.web.id/media
  18. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Sidang. Diakses pada tanggal 23 Agustus 2017. Tersedia di http://kbbi.web.id/sidang
  19. Ernawati, L., dan Suryani, E. (2013). Analisis Faktor Produktivitas Gula Nasional dan Pengaruhnya terhadap Harga Gula Domestik dan Permintaan Gula Impor dengan Menggunakan Sistem Dinamik. Jurnal Teknik POMITS. Vol. 1, No. 1, (2013).
  20. Axella, O., dan Suryani, E. (2012). Aplikasi model sistem dinamik untuk menganalisis permintaan dan ketersediaan listrik sektor industri (Studi Kasus: Jawa Timur). Jurnal Teknik ITS. Vol. 1, (Sept, 2012). ISSN: 2301-9271.
  21. Balawera, A. (2013). Green Marketing Dan Corporate Social Responsibility Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Melalui Minat Membeli Produk Organik Di Freshmart Kota Manado. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi. Vol.1 No.4 Desember 2013, ISSN 2303-1174.
  22. Ticoalu, L. K. (2013). Organizational Citizenship Behavior (OCB) dan Komitmen Organisasi Pengaruhnya Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi. Vol.1 No.4 Desember 2013. ISSN 2303-1174.
  23. Suhartanto, M. (2012). pembuatan website sekolah menengah pertama negeri 3 delanggu dengan menggunakan php dan mysql. Journal Speed, Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi. Volume 4 No 1 – 2012. ISSN : 1979‐9330.
  24. Widianti, U. D. (2012). Pembangunan Sistem Informasi Aset Di PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Berbasis Web. Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA). Volume. I Nomor. 2, Bulan Oktober 2012. ISSN :2089-9033.
  25. 25,0 25,1 Warsito, A. B., Yusup, M, dan Yulianto (2014). Kajian Yii Framework dalam Pengembangan Website Perguruan Tinggi. Jurnal CCIT. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Vol.7 No.3, Mei 2014. ISSN: 1978 – 8282.
  26. 26,0 26,1 Ardhana, Yosep Murya Kusuma. 2016. Framework PHP Yii 2. Jasakom.
  27. 27,0 27,1 Priyanti, D., dan Iriani, S. (2013). Sistem Informasi Data Penduduk Pada Desa Bogoharjo Keccamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan. IJNS-Indonesian Journal on Networking and Security. Volume 2 No 4, Oktober 2013. ISSN: 2302-5700.
  28. 28,0 28,1 28,2 Zuliarso, E., dan Februariyanti, H. (2013). Sistem Informasi Perpustakaan Buku Elektronik Berbasis Web. Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK. Volume 18, No.1, Januari 2013. ISSN : 0854-9524.
  29. Nuh, M. (2017). Pembangunan Sistem Informasi Presensi Siswa Pada Sekolah Menegah Atas (SMA) Negeri 1 Rembang Berbasis Finger Print. Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi. Volume 4 No 4, 2012. ISSN : 1979‐9330.
  30. Pasaribu, J. S. (2017). Penerapan Framework Yii Pada Pembangunan Sistem PPDB SMP BPPI Baleendah Kabupaten Bandung. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan Volume 3, No 2, 15 April 2017. ISSN : 2407 – 3911.
  31. Suhartanto, M. (2017). pembuatan website sekolah menengah pertama negeri 3 delanggu dengan menggunakan php dan mysql. Journal Speed, Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi. Volume 4 No 1 – 2012. ISSN : 1979‐9330.
  32. Suhir, M. (2014). Pengaruh Persepsi Risiko, Kemudahan Dan Manfaat Terhadap Keputusan Pembelian Secara Online (Survei Terhadap Pengguna Situs Website www. Kaskus. co. id). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Vol. 8 No. 1 Februari 2014.
  33. Rohayati, M. (2014). Membangun Sistem Informasi Monitoring Data Inventory Di Vio Hotel Indonesia. Universitas Komputer Indonesia, Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA). Edisi 1 Volume 1, Februari 2014 ISSN : 2089-9033.
  34. anuarita, D., dan Dirgahayu, T. (2015). Pengembangan Dashboard Information System (DIS). Jurnal Infotel. Vol. 7 No. 2 November 2015. ISSN : 2085-3688.
  35. 35,0 35,1 Rahardja, U., Pratama, D., dan Susanti, E. (2016). Implementasi Viewboard Dalam Mendukung Penyebaran Informasi Dengan Penyajian Artificial Informatics Pada Perguruan Tinggi. Jurnal CCIT. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Vol.9 No.3, Agustus 2016, ISSN : 1978 -8282.
  36. Tiara, K., dan Nurhaeni, T. (2016). Penerapan Viewboard GO+ Berbasis Yii Sebagai Media Monitoring Pembayaran Mahasiswa. Technomedia Journal, Vol.1 No.1 Edisi Oktober 2016. E-ISSN : 2528-6544.
  37. IT Roadmap. 2013. Ten Pillar IT. RoadMap Pilar iLearning (Tanggal Akses 22 Juni 2016).
  38. Rahardja. Untung, Khanna Tiara, Ray Indra Taufik Wijaya 2014. Penerapan Rinfo Sebagai Media Pendukung Untuk Proses Pembelajaran Pada Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 8, No. 1, September 2014. ISSN: 1978 – 8282.
  39. 39,0 39,1 Rangkuti. Freddy. 2011. Teknik Menyusun Strategi Korporat Yang Efektif Plus Cara Mengelola Kinerja Dan Risiko. SWOT Balanced Scorecard. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
  40. Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi. Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi.
  41. Saputra. Alhadi. 2012. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan LAPAN Bandung. Bandung: LAPAN
  42. Alim.Yadanur, dkk. 2012. Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Pemeriksaan Pasien Di Instalasi Radiologi Rsud Kajen Dengan Unified Process.Semarang: Universitas Diponegoro. Vol. 2, No. 4. ISSN 2086-4930.
  43. Mallu, S. (2015). Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Karyawan Kontrak Menjadi Karyawan Tetap Menggunakan Metode TOPSIS. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan, Volume I, No 2, 30 April 2015. ISSN : 2407 – 3911.
  44. 44,0 44,1 Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013. ISSN: 1978 – 8282.
  45. Muhammad, N. A., Samopa, F., dan Wibowo, R. P. (2013). Pembuatan Aplikasi Presensi Perkuliahan Berbasis Fingerprint (Studi Kasus: Jurusan Sistem Informasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya). JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 3, (2013). ISSN: 2337-3539.
  46. Prawiyanti, A. A., dan Boyolali, R. A. T. R. K. (2013, February). Perancangan Sistem Informasi Inventaris Program Studi Teknik Informatika Universitas Surakarta. In Seruni-Seminar Riset Unggulan Nasional Informatika. Vol 2 No 1, Maret 2013. ISSN: 2302-1136.
  47. Hidayat, R. (2014). Sistem Informasi Ekspedisi Barang Dengan Metode E-CRM Untuk Meningkatkan Pelayanan Pelanggan. Jurnal Sisfotek Global. Vol. 4 No. 2, September 2014. ISSN : 2088 – 1762.
  48. Praptiningsih, Yulia Eka. 2012. Aplikasi Penyewaan Ruangan PT. Simaeru Indonesia Raya Dengan Visual Basic 6.0. Depok: Universitas Gunadarma, UG Jurnal Vol. 6 No. 01, 2012
  49. Amsyah, Zulkifli. 2008. Manajemen Sistem Informasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
  50. Muharom, A., Cahyana, R., dan Bunyamin, H. (2013). Pengembangan Aplikasi Sunda Berbasis Android Menggunakan Metode Rapid Application Development (RAD). Jurnal Algoritma. Vol. 10 No. 01 2013. ISSN : 2302-7339.
  51. Mustaqbal, M. S., Firdaus, R. F., dan Rahmadi, H. (2016). Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis (Studi Kasus: Aplikasi Prediksi Kelulusan SMNPTN). Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan. Volume I, No 3. ISSN : 2407 – 3911.
  52. Damayanti, Isma . 2015. Analisa Perancangan Sistem Viewboard Zorilia dengan Menggunakan Metode Gamification Studi Kasus: Perguran Tinggi Raharja.
  53. Soleh, Oleh., Meta Amalya Dewi., Arfiah., Asdin 2016. Metode Peninjauan Dashboard Dari Business Intelligence Untuk Membuat Keputusan Lebih Baik. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2013 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Januari 2013 ISSN: 2302-3805.
  54. Somantri, Nursam. 2016. Perancangan Viewboard iDuHelp! menggunakan Bootstrap Sebagai Penunjang Laporan Performa iDuHelp! Online pada Perguruan Tinggi, Skripsi. Perguruan Tinggi Raharja. Kota Tangerang.
  55. Stattin, Pär., Fredrik Sandin., Torsten Sandbäck., Jan-Erik Damber., Ingela Franck Lissbrant., David Robinson. 2016. Dashboard report on performance on select quality indicators to cancer care providers. Journal Scandinavian Journal of Urology Volume 50, 2016 - Issue 1.
  56. Velcu-laitinem, Oana., Yiqitbasioqlu., Ogan M. 2012. The Use of Dashboards in Performance Management. The International Journal of Digital Accounting Research, Vol. 12, Nº. 18, 2012, page. 39-58 ISSN 1577-8517.
  57. Rivera , David Santiago., Graeme Shanks 2015. A Dashboard to Support Management of Business Analytics Capabilities. Journal Of Decision Systems Vol. 24 , Iss. 1,2015.
  58. Abdelfattah ,Mohamed. 2013. A Comparison of Several Performance Dashboards Architectures. Intelligent Information Management Vol.5 No.2 2013 ISSN : 2160-5912.
  59. Kim, Kwang Man. 2014. Performance Assesment based Dashboards for Maintenance Management System Journal of the Korea Safety Management and Science Volume 16, Issue 4, 2014, pp.417-426.
  60. 60,0 60,1 60,2 60,3 Saputra, Alhadi. 2012. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan LAPAN Bandung. Bandung: LAPAN.

Contributors

Andreramadhan